3 minute read
Proyek Samisade Tonjong Jadi Temuan
TAJURHALANG – Pemerintah Kecamatan Tajurhalang prihatin terkait proyek betonisasi di Desa Tonjong, yang belum dituntaskan. Proyek menggunakan anggaran Samisade tahap kedua senilai Rp336 juta tersebut, diduga sudah habis tapi realisasi di lapangan nihil.
”Kami prihatin dengan Desa Tonjong, tahap dua ini belum selesai. Kita sudah melakukan sesuai mekanisme teguran pertama, kemudian kami sudah undang klarifikasi semua unsur desa,” ungkap
Disdagin Bakal Sidak Agen Minyakita
CIBINONG – Menyusul kenaikan harga minyak goreng curah kemasan, Dinas Perdagangan dan Industri (Disperdagin) Kabupaten Bogor bakal mendatangi sejumlah agen pemasok Minyakita.
Kepala Disdagin Kabupaten
Bogor, Entis Sutisna mengatakan, hal itu dilakukan untuk mencari penyebab naiknya harga minyak goreng subsidi tersebut.
”Tujuannya mencari kejelasan apa persoalan yang memicu kenaikan, apakah di agen atau memang dari agen besar di pusat, kita akan coba pastikan,” ujar
Kepala Disdagin Kabupaten Bogor, Entis Sutisna kepada wartawan di Pasar Cibinong, Senin (20/2).
Dari hasil penelusurannya, kenaikan harga minyak goreng kemasan, khususnya Minyakita memang terjadi hampir di semua daerah, bukan hanya di Kabupaten
Bogor. Meski begitu, penyebab kenaikan harga minyak ini harus ditelusuri terlebih dahulu, sebelum pihaknya mengambil langkah tindaklanjut. ”Kalau ternyata masalahnya di tingkat provinsi, kita minta intervensi dari provinsi, kalau masalahnya di pusat, pusat juga yang menyelesaikan,” tegas dia. Selain komoditas minyak, pihaknya juga tengah membahas mengenai harga beras bersama jajaran Pemkab Bogor. Jelang bulan ramadan, menurut Entis, harga sejumlah komoditas umumnya mengalami kenaikan. Sementara upaya Pemkab Bogor dalam mengadakan operasi pasar murah, kata Entis, belum ada pembahasan lebih lanjut. ”Anggarannya juga belum ada untuk OPM,” tandas dia.(cok/c)
Penipu Ngaku Pejabat, Camat Jadi Korban
CISARUA–Penipuan mencatut pejabat di Kabupaten Bogor kembali terjadi.
Jika sebelumnya, penipuan mencatut Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan. Kali ini, Camat Cisarua Ivan Pramudya menjadi korbannya. Penipu menggunakan foto camat sebagai foto profil whats app. Selain itu, untuk meyakinkan korban, info dalam profil camat ini juga bertuliskan nama lengkap camat Cisarua beserta gelarnya.
”Iya, ini penipu menggunakan foto saya. Kemudian mengirim pesan pada sejumlah orang dan meminta donasi,” kata Ivan Pramudya kepada Radar Bogor, Senin (20/2).
Ivan meminta agar masyarakat tidak mudah percaya dengan mengatasnamakan pejabat yang meminta donasi. Karena sudah pasti, hal tersebut adalah penipuan. ”Warga harus waspada,”ujar Ivan. Lanjut dia, dirinya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian wilayah Cisarua untuk menindaklanjuti hal tersebut. ”Saya sudah sampaikan secara informal juga ke kapolsek, nanti mungkin tindak lanjutnya biar kapolsek yang bertindak,” papar dia.
Kata Ivan, penipuan dengan mencatut nama camat di Bogor bukan kali pertama. Ivan mengaku, banyak temannya sesama camat yang mengalami hal serupa. ”selain mencatut ada juga temanteman camat yang terkena peretasan,” tukas dia. (all/c)
Antisipasi Gesekan, Camat Rutinkan Rakor
NANGGUNG –Mengantisipasi kerawanan dan gesekan pemilihan kepala desa (Pilkades) di Curug Bitung, Pemcam Nanggung rutin rapat koordinasi dengan calon kepala desa (cakades) dan panitia serta unsur Polsek dan Koramil.
”Rakor ini sudah dua kali dilakukan, tujuannya memastikan bahwa tahapan itu sesuai dengan regulasi. Kalau ada yang keluar dari tersebut harus berdasarkan hasil musyawarah,” ucap Camat Nanggung Ae Saepulloh kepada wartawan. Ae mengatakan, rakor ini bagian ajang silaturahmi dan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
”Memang sejauh ini tidak ada gesekan dan bisa dibuktikan calon sekarang sudah beberapa kali bertemu untuk diskusi, bagaimana caranya pesta demokrasi berjalan sukses tanpa ekses,” kata Ae. Bahkan kata Ae, camat selaku ketua panitia Pilkades di kecamatan, tidak bisa hanya memantau, mendengar, dan melihat sejuah mana tahapan itu dilaksanakan tapi perlu turun ke lapangan.
”Untuk Kecamatan Nanggung ada satu Desa Curug Bitung sekitar 17 TPS, dan pemantauan dilakukan dari petugas kecamatan, Polsek dan Koramil,” cetus dia.
Namun saat pelaksanaan, Ae Saepulloh, mengatakan, akan memusatkan data pengelolaan hasil Pilkades di kecamatan. ”Nanti kami akan melakukan zoom meeting yang terpusat di kecamatan sebagai fasilitas dari Pemcam,” kata dia.(Abi/c)
Camat Tajurhalang Fikri Ihsani ketika ditemui wartawan, Selasa (21/2). Bahkan, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai pengawas juga memberikan teguran sampai ketiga ke Desa Tonjong. ”Kami juga melaporkan ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) dan akan membentuk tim untuk turun ke lapangan termasuk memanggil yang bersangkutan (Kepala Desa Tonjong),” tegas Fikri. Untuk tahap pertama, proyek sudah selesai. “Nah, proyek tahap kedua dengan nilai Rp336 juta inilah yang belum dan kerika kami panggil, selalu ingkar dan meminta waktu,” beber Fikri.
Alasan kades meminta waktu untuk tahap dua, kata Fikri, selalu ingkar, bahkan sampai sekarang tidak ada aksi di lapangan. Kondisi tersebut, berbedan dengan enam desa lainnya di Kecamatan Tajurhalang. “Dari total tujuh desa di wilayah ini, sudah enam desa menyelesaikan pembangunan menggunakan Samisade,” terang Fikri. .
Mereka menyelesaikan tahap dua tepat waktu dan sesuai perencanaan, bahkan laporan pertanggungjawaban sudah diserahkan.
“Tinggal Desa Tonjong saja, dan ke depan menjadi satu pembelajaran bahwa ini menggunakan APBD yang harus dipertanggungjawabkan,” tukas dia.
Seperti diketahui, total anggaran betonisasi di wilayah Desa Tonjong sekitar Rp838 juta, hanya di tahap dua senilai Rp336 juta (anggarannya tidak terserap). (Abi/c)