2 minute read
Karut Marut Tata Kelola Anggaran
MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti adanya item penggantian pagar puskesmas dalam alokasi anggaran penanganan gangguan tumbuh kembang anak atau stunting. Hal ini disampaikannya saat peluncuran sinkronisasi Rencana KerjaRencana Kerja Anggaran yang diikuti virtual di Jakarta, Selasa, 14 Maret 2023. Keheranannya tersebut mun cul ketika mencermati total anggaran penanganan stunting yang disiapkan peme-
Pembunuhan
Makin Sadis
SAAT ini hampir setiap hari ada berita pembunuhan. Lebih ngerinya, rata-rata pembunuhan justru dilakukan oleh keluarga atau orang terdekat korban. Pembunuhan juga dilakukan dengan cara yang sadis misal memutilasi tubuh korban.
rintah sebesar Rp 77 triliun. Ternyata dari dana itu, kurang dari separuhnya yang benarbenar langsung dirasakan manfaatnya oleh bayi atau ibu hamil, yakni hanya sebesar Rp 34 triliun. Oleh karena itu, menurut Sri Mulyani, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan termasuk pencegahan dan penanganan stunting. Ia pun menekankan belanja anggaran yang baik akan sangat menentukan banyak sekali kualitas hidup masyarakat
Indonesia. Anggaran rakyat adalah hak rakyat, bukan uang pribadi. Negara berkewajiban untuk mengelolanya. Sangat disayangkan ternyata pengelolaannya tidak amanah. Ini menunjukkan ketidakjelasan arah penggunaan anggaran. Dan ini bukan kali pertama. Sebelumnya banyak anggaran belanja seperti membeli gorden, parfum, dan seragam pejabat yang dananya fantastis namun rakyat tidak merasakan dampak positifnya. Wajar jika akhirnya kualitas hidup rakyat semakin buruk, sementara kualitas hidup pejabat semakin melejit. Seyogyanya, anggaran rakyat diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan kemaslahatan rakyat. Ketika ada kebutuhan rakyat yang harus dipenuhi negara, seharusnya anggaran siap digunakan. Bukan sebaliknya, dialokasikan untuk hal yang lain. Negara harus mampu mengontrol dan memastikan alokasi anggaran tepat sasaran untuk rakyat.
Karut-marut tata kelola anggaran akan terus terjadi selama kita masih mengadopsi sistem demokrasi yang mengharamkan peran agama dalam pengaturan urusan rakyat. Akibatnya, urusan anggaran diatur sekehendaknya, mulai dari kalangan atas sampai bawah, baik penguasa maup un pelaksana teknis di lapangan.
Mayang Trisna Wardani Mahasiswa Bogor
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bogor (0251) 8312292
RS Azra (0251) 8318456
RS Hermina Mekarsari (021) 29232525
RS Medika Dramaga (0251) 8308900/081319310610
Bogor Medical Center (BMC) (0251) 8390435
RS Karya Bhakti Pratiwi (0251) 8626868
Rumah Sakit Dr H Marzoeki Mahdi (0251) 8324024
Rumah Sakit Islam Bogor (0251) 8316822
Rumah Sakit Daerah (Rsud) Cibinong 021-875348, 8753360
Rumah Sakit Lanud Atang Sandjaja (0251) 7535976
RS Annisa Citeureup (021)8756780, Fax. (021)8752628
RS Harapan Sehati Cibinong (021)87972380, 081296019016
Rumah Sakit Salak (0251) 8344609/834-5222
RSUD Ciawi (0251) 8240797
Klinik Utama Geriatri Wijayakusuma (0251) 7568397
Rumah Sakit Bina Husada (021) 875-8441
Rumah Sakit ibu dan anak Nuraida(0251) 8368107, (0251) 368866
Yayasan Bina Husada Cibinong (021) 875-8440
Rumah Sakit Bersalin Assalam Cibinong (021) 875-3724
Rumah Sakit Bersalin Tunas Jaya Cibinong (021) 875-2396
Rumah sakit Bina Husada Cibinong (021) 8790-3000
Rumah sakit Ibu dan Anak Trimitra Cibinong (021) 8756-3055
Rumah Bersalin & Klinik Insani Cibinong (021) 875-7567
RS Sentosa Bogor, Kemang (0251)-7541900
RS Ibu dan
Sungguh ironis. Tempat teraman dan ternyaman yaitu saat berada di rumah atau di tengah keluarga justru menjadi tempat paling berbahaya.
Sangat mungkin nyawa sewaktu-waktu melayang karena konflik antar anggota keluarga.
Begitu murah nyawa manusia dihargai. Seolah segala asa selama hidup bersama begitu cepat menguap dan berujung petaka kematian. Jika di dalam keluarga saja rasa aman sudah hilang maka kepada siapa lagi manusia harus mencari perlindungan?
Rasa aman termasuk salah satu hak asasi manusia yang wajib dipenuhi. Jika tidak, maka pastilah kehidupan masyarakat berjalan tidak tenteram. Setiap saat diliputi ketakutan dan kecemasan.
Wahyu Utami arinaatina1204@gmail.com