1 minute read

Usai Persalinan, Plasenta Tertinggal di Rahim

CITEUREUP–Kasus retensi plasenta atau plasenta tertinggal dalam rahim, terjadi di Kecamatan Sukamamur. Wanita berinisial NN asal Kecamatan Sukamamur, Kabupaten Bogor itu harus dilarikan ke Rumah Sakit Harapan Mulya Cibarusah. Pasien berusia 34 tahun asal Kampung Nyalindung, Desa Pabuaran itu mengalami retensi plasenta atau plasenta tertinggal di dalam rahim.

Petugas UGD Puskesmas Sukamakmur Teguh Yudiana mengatakan, NN menjalani persalinan secara normal pada Jumat (27/1). Namun seusai persalinan, terdapat sebagian plasenta yang masih tersangkut di dalam rahim. ”Kami langsung rujuk ke RS Harapan Mulya Cibarusah. Saat ini sudah dalam penanganan,” kata Teguh kepada Radar Bogor , Jumat (27/1).

Kata dia, kasus retensi plasenta ini jarang terjadi di Kecamatan Sukamamur. Adapun untuk penanganannya, dilakukan dengan cara kuret. ”Cukup jarang plasenta tertinggal seperti ini,”tuturnya. Semen tara itu untuk kondisi bayi NN, lahir dengan selamat dan dalam keadaan sehat. Perlu diketahui, retensi plasenta adalah kondisi ketika plasenta atau ari-ari tidak keluar dengan sendirinya atau tertahan di dalam rahim setelah melahirkan.

Hal itu dikatakan dokter Nining Sunengsih. Kepada Radar Bogor, dokter yang menjabat sebagai kepala

UPT Puskesmas CIteureup itu mengatakan, retensi plasenta ini merupakan kelainan atau komplikasi langka.

”Biasanya mempengaruhi sekitar dua hingga tiga persen dari semua kelahiran yang terjadi,” kata dia saat dihubungi Radar Bogor , Jumat (27/1). Lebih lanjut dokter perempuan yang akrab disapa dokter

This article is from: