3 minute read

Kunjungan Wiranto Bagaikan Sahabat Sejati

Prabowo Tepis

Hubungan Buruk di Masa Silam

BABAKAN MADANG–Mantan Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto berkunjung ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, pada Senin (1/5) kemarin. Dalam kunjungannya, Wiranto bersama rombongan mengenakan baju putih selaras dengan para tuan rumah yakni jajaran pengurus DPP Gerindra.

Prabowo Subianto menyebut, kedatangan Wiranto meru- pakan hal yang istimewa. Sebab, hanya orang-orang yang ingin menjadi sahabatnya yang bela-bela datang ke Garuda Yaksa.

”Bapak pernah berjanji mau ke atas setahun yang lalu, Alhamdulillah kesampaian karena jalannya jauh. Orang kalau mau ke sini berarti benar-benar ingin menjadi sahabat sejati,” katanya kepada Wiranto. Prabowo juga mengajak Wiranto untuk sama-sama menggabungkan semua potensi yang dimiliki satu sama lain untuk kebaikan bangsa Indonesia.

Sebagai penghobi sejarah, dirinya memahami bangkitnya suatu bangsa bergantung pada elite yang mampu bekerja sama. ”Demikian saya bertekad untuk saya punya keyakinan bahwa saya harus bisa bekerja sama dengan semua pihak, tapi juga saya harus berjuang dan berusaha untuk menimba ilmu dan meminta dukungan dari putra putri terbaik bangsa,” tegasnya. Prabowo tidak menampik, publik terkadang menilai hubungan dia dengan Wiranto tidak baik. Melalui pertemuan ini, Prabowo ingin menepis bahwa ini merupakan awal dari persatuan keduanya. Sekedar diketahui, pada kejatuhan rezim Orde Baru 1998 silam, sempat tersiar isu perpecahan di dalam tubuh internal TNI (ABRI pada saat itu), khususnya Angkatan Darat. Karena WIranto menjabat sebagai Panglima ABRI dan Prabowo sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus, yang notabenenya menantu Soeharto pada saat itu. ”Saya kira kunjungan ini historis, bersejarah nanti dicatat, membawa dampak positif bagi semua. Pokoknya kita harus bersatu pak, makasih dorongan bapak, moril, ini seperti booster, bentuk energi bagi saya, jiwa raga kita untuk bangsa dan negara,” ucap Prabowo.

Sementara, Wiranto menyebut banyak memiliki kesamaan dengan Prabowo. Selain sama- sama jebolan militer, dia dan Prabowo juga memiliki pengalaman yang sama dalam berpolitik. ”Tentunya saya ucapkan selamat, Prabowo dan Gerindra ternyata kegigihan yang luar biasa mampu untuk masuk dalam papan atas partai,” selorohnya.

Dia juga mengungkapkan alasannya condong untuk mendukung Gerindra lantaran dia melihat Gerindra menghormati dan menghargai pada pendiri bangsa. ”Itulah kemudian saya mendorong Prabowo dan teman-teman dari Gerindra untuk teruslah maju untuk membawa negeri ini pada suasana politik yang sehat,” tandasnya.(cok/d)

SEPERT giat pada Selasa (4/4) Abah Iwan, panggilan akrabnya, menyebarluaskan

Perda no 1 Tahun 2021 mengenai Fasilitasi

Penyelenggaraan Pesantren yang terdiri dari 12 Bab dan 35 Pasal ini menjelaskan aturan yang disusun oleh pemerintah provinsi Jawa Barat terkait upaya pembinaan, pemberdayaa, rekognisi, dan fasilitasi Pesantren dalam Pendidikan, dakwah dan pemberdayaan masyarakat.

Seluruh upaya tersebut diatur dalam

Peraturan Daerah mengingat tidak sedikit jumlah pesantren yang ada di Jawa Barat. Hingga tahun 2016, tercatat tidak kurang dari 15.600 pesantren tersebar di seluruh provinsi Jawa Barat.

“Begitu banyak Pesantren yang berdiri di Jawa Barat patut kita syukuri. Keberadaan pesantren-pesantren ini menunjukkan masyarakat di Indonesia, khususnya Jawa Barat selalu menyandingkan antara pendidikan formal dengan pendidikan agama. Pesantren menjadi salah satu institusi yang akan mencetak manusiamanusia yang tidak hanya cakap dalam bidang ilmu pengetahuan tapi juga memiliki keimanan dan ketaqwaan yang baik.” jelas Abah Iwan.

Abah Iwan juga melanjutkan bahwa melaui Perda ini pelibatan Pesantren dalam peningkatan sumber daya manusia akan terus dioptimalkan.

“Perda ini juga menjelaskan pada kita bahwa seluruh komponen yang ada dalam Pesantren terlibat langsung dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia di Jawa Barat. Pesan juga dilibatkan dalam penentuan kebijakan-kebijakan pembangunan di Jawa Barat” lanjut Abah Iwan. Tidak berselang lama, Kamis (13/4) Abah Iwan juga melaksanakan giat Penyebarluasan Perda lainnya. Perda kedua yang Abah Iwan sebarluaskan adalah Perda Nomor 5 Tahun 2021 yang berisi tentang perubahan atas Perda nomor 13 Tahun 2018 tentang Penyelenggaran Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat.

Perda nomor 5 tahun 2021 dilatarbelakangi oleh kondisi masyarakat yang tidak menaati protokol kesehatan saat tingkat penularan covid-19 masih tinggi.

“Perda no. 5 tahun 2021 ini merupakan bentuk perlindungan yang dilakukan oleh Pemrov Jabar untuk keselamatan warga.

Adapun jika terdapat larangan dan perintah yang ada dalam Perda ini semata-mata untuk kebaikan bersama” ujar Abah Iwan. Perda ini berisi tanggung jawab

Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mengatur ketertiban umum serta memberikan perlindungan masyarakat.

Salah satu yang diatur dalam Perda ini antara lain pembatasan kegiatan masyarakat.

“Selama covid-19 masih dalam kurva yang naik saat itu, Pemerintah Jabar mengacu pada pemerintah pusat melaksanakan pembatasan yang kita kenal dengan PSBB. PSBB ini berimplikasi pada banyak sektor kehidupan. Ini adalah aturan yang terasa memberatkan banyak kalangan, namun sekali lagi seluruh pembatasan ini adalah meminimalisasi munculnya cluster-cluster baru” tutup Abah Iwan.(*)

This article is from: