
1 minute read
1.200 Polisi RW Siap Bertugas
CIBINONGPolres Bogor bersama Pemkab Bogor meluncurkan sebanyak 1.200 anggota Polisi Rukun Warga (RW) yang bertugas di 3.600
RW se-Kabupaten Bogor. Program ini sebagai upaya meningkatkan kualitas pelayanan kepolisian kepada masyarakat, terutama yang berkaitan dengan keamanan dan ketertiban masyarakat. Plt. Bupati Bogor, Iwan Setiawan mengapresiasi program tersebut. Menurut dia, program Polisi RW sejalan dengan progran pemerintah daerah dalam menciptakan keamanan, mencerdaskan bangsa, juga mengurai permasalahan yang ada di tengah masyarakat. “Desa ini jumlah penduduknya berbeda-beda, ketika yang besar dikelola oleh satu Bhabinkamtibmas terlalu berat, tetapi dengan program ini, permasalahan di masyarakat akan terurai dengan dibagi minimal 3 RW oleh satu polisi RW,” ucapnya dalam peluncuran polisi RW di Gedung Auditorium
Setda, Senin (8/5). Dengan besarnya jumlah penduduk, kata Iwan, serta luasnya wilayah Kabupaten Bogor, tentu banyak potensi permasalahan baik sosial, pendidikan dan keamanan. Dengan adanya program tersebut, dia berharap semua permasalahan bisa dengan mudah terdeteksi.
Selain itu, Iwan juga menginstruksikan para camat dan kepala desa untuk menindaklanjuti lebih teknis tugas dan fungsi polisi RW. Juga Dinas Pendidikan dalam mendukung program Polisi Mengajar. “Bagaimana bahan-bahan untuk mensosialisasikan belajar polisi RW itu sudah dipandu, sudah diberikan tinggal membuka itu,” jelas dia.
Di tempat yang sama, Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin menegaskan, polisi RW nantinya akan berada di tengah-tengah masyarakat di setiap RW untuk melakukan pembinaan kamtibmas.
Sehingga diharapkan dengan kehadiran polisi RW, yang mana masyarakat membutuhkan kehadiran polisi, sekarang sangat mudah, tinggal scan barcode, di sana sudah ada nomor telepon polisi RWnya, nomor bhabinkamtibmas dan juga nomor 110 yang bisa dihubungi kapan saja,” terangnya.
Perlu diketahui, masih Kapolres, beberapa waktu kebelakang banyak kejadian tawuran antar pelajar, penyalahgunaan narkoba maupun konflik yang ditimbulkan akibat adahya hoaks di media sosial.
Oleh karena itu, pihaknya harus melakukan edukasi baik ke anak-anak maupun masyarakat luas melalui program polisi mengajar. “Hal ini kita padukan dengan dinas pendidikan, bahwa polisi RW yang ada mereka sudah dibekali dengan modul pembelajaran untuk memberikan pelajaran di SD dan SMP yang ada di wilayah binaannya,” tukas dia. (cok/c)