
3 minute read
Longsor, Ratusan Warga Ngungsi
TANJUNGSARI Longsor kembali terjadi di Desa Buanajaya, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor. Informasi yang dihimpun
Radar Bogor, longsor terjadi pada Senin (8/5) dini hari.
“Tadi pukul 03.00 WIB kejadiannya,” kata Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor
M Adam kepada Radar Bogor, Senin (8/5).
Adam memaparkan, longsor tebing tersebut memaksa ratusan warga di sana untuk mengungsi.
“Ada 342 jiwa yang tinggal di area tebingan longsor itu. Saat ini sudah kami ungsikan sementara,” papar dia.
Saat ini BPBD Kabupaten Bogor sedang mempersiapkan untuk mendirikan tenda pengungsian. Adapun saat ini, ratusan warga Buanajaya mengungsi sementara di SDN Cibeureum dan sarana ibadah. “Kami sedang mempersiapkan untuk mendirikan tenda pengungsian,” paparnya.
Adam memaparkan, longsor di Desa Buana Jaya itu terjadi setelah hujan deras dengan durasi cukup lama pada Minggu sore hingga malam hari. Selain itu, kontur tanah di sekitar lokasi yang labil juga terdapat mata air.
“Sehingga membuat tebingan mudah longsor,” ujarnya. Lanjut Adam, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam bencana longsor tersebut.
Hanya, perlu penanganan lebih lanjut dari pihak terkait, karena dikhawatirkan terjadi long sor susulan yang berdampak pada rumah warga.
“Kondisi terakhir longsor masih berlanjut,” tukas dia.
Tak hanya di Tanjungsari, tebing setinggi tujuh meter dengan panjang 30 meter juga longsor akibat luapan Kali Cikemang di Kampung Kalong Jalan, RT 01/02 Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng.
“Ada dua kontrakan berada tepat di pinggir jalan yang terdampak longsor,” ungkap Kabid Kedaruratan dan Logistik (Ratik) BPBD Kabupaten Bogor, Aris Nurjatmiko kepada wartawan, Senin (8/5).
Bencana longsor disebabkan hujan dengan intensitas tinggi yang cukup lama, mengakibatkan TPT mengalami longsor.
“Panjang tebing yang longsor kurang lebih 30 meter dengan tinggi tujuh meter dan lebar lima meter,” kata Aris.

Dia mengaku ada dua unit kontrakan yang terancam, karena lokasinya berdekatan dengan tebingan tersebut, total ada sembilan jiwa dari dua kepala keluarga.
“Situasi terakhir tanah longsoran masih labil dan harus segera dilakukan tindakan cepat serta berkoodinasi d engan pemdes dan dinas terkait,” kata dia.
Sekertaris Desa Kalong II Gunawan Sasmita menuturkan longsor TPT membuat akses jalan ke TPU nyaris tertutup.
“Memang jalan ini akses ke tempat pemakaman umum dan jarak longsor dengan dua rumah warga sekitar satu meter,” jelasnya.
Dia mengimbau kepada warga untuk selalu waspada, karena musim hujan yang tinggi dan tidak menentu.
“Kami harap segera diperbaiki, jangan sampai karena lambatnya penanganan kerusakan bisa lebih besar,” kata dia. Bahkan lokasi longsor berada dekat jembatan dan jalan milik Provinsi Jawa Barat, tentu harus cepat ditangani.
“Kalau lama dibiarkan jembatan bisa ambruk juga, dan mengganggu perekonomian serta aktivitas masyarakat terhambat,” kata Gunawan. (all/Abi/c)
Ratusan Buruh Unjukrasa di Komplek Pemda
CIBINONGRatusan buruh yang tergabung dalam Aliansi
Pekerja Buruh Bogor (APB2) berunjukrasa di depan komplek
Pemerintah Daerah Kabupaten
Bogor, Cibinong.
Selain untuk memperingati May Day atau hari buruh internasional, aksi ini juga sebagai bentuk penolakan terhadap Undang-Undang
Cipta Kerja Nomor 6 Tahun 2023 dan Permenaker Nomor 5 Tahun 2023.
Koordinator aksi, Deka Arif
Kusnadi mengatakan, ada sebanyak 18 federasi buruh yang turun ke jalan mengikuti aksi yang digelar pada Senin, (8/6). “Kita laksanakan turun ke jalan untuk memperingati
May Day dan terkait apa yang menjadi penolakan kami para buruh,” ucapnya dalam aksi tersebut.

Menurut dia, para buruh khususnya di Kabupaten Bogor sejak awal konsisten menolak terkait UU Cipta Kerja Nomor 6 Tahun 2023 dan juga Permenaker Nomor 5 Tahun 2023. Maka dalam aksi ini, mereka ingin pemerintah daerah dan juga Forkopimda dapat secara intens berkomunikasi dengan perwakilan para buruh. “Kami juga mendesak hasil rapat pleno LKS Tripartit Kabupaten Bogor pada 16 Maret 2023 lalu dilaksanakan,” tambah Deka. Dari pantauan, aksi dilakukan sejak siang hingga sore hari. Sejumpah perwakilan buruh diterima untuk dilakukannya mediasi dengan Plt. Bupati Bogor, Kapolres Bogor, Dandim
Tingkatkan
Mitigasi Bencana
SEKRETARIS Daerah (Sekda)
Kabupaten Bogor, Burhanudin meminta kepada seluruh kepala Perangkat Daerah (PD) lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana terlebih saat ini Kabupaten Bogor dihadapkan dengan potensi cuaca ekstrim. Hal itu diungkapkan Sekda Kabupaten Bogor saat memimpin apel pagi di lingkup Setda Kabupaten Bogor, Senin (8/5).
Sekda Kabupaten Bogor, Burhanudin menegaskan agar segenap komponen Pemkab Bogor untuk terus melakukan monitor, mengecek kesiapan alat, perangkat dan personil dalam menghadapi cuaca ekstrim yang berpotensi menyebabkan terjadinya bencana alam seperti banjir, banjir bandang, angin kencang dan tanah longsor di Kabupaten Bogor.
Selain itu, Burhanudin juga minta jajarannya untuk memperhatikan mitigasi bencana di seluruh daerah yang rawan bencana di Kabupaten Bogor.
Terlebih Pelaksana Tugas (Plt)
Bupati Bogor, Iwan Setiawan telah menetapkan daerahnya berstatus tanggap darurat bencana setelah Kabupaten
RAWAN: Tampak tebingan yang longsor di Kampung Kalong Jalan, RT 01/02 Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, rawan menggerus dua kontrakan di atasnya.
Bogor dikepung bencana pada April 2023 lalu.
“Cuaca saat ini sedang tidak bersahabat, terus tingkatkan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Bogor secara sinergis mengenai situasi di lapangan. Juga lakukan monitoring perkembangannya, laporkan tiap minggu, jangan lupa tugas kita adalah melayani masyarakat Kabupaten Bogor, kita digaji oleh rakyat” , tegas Burhanudin.
Di kesempatan berbeda Plt. Bupati Bogor, Iwan Setiawan juga berterimakasih kepada seluruh pemangku kepentingan dan seluruh elemen masyarakat yang telah terlibat dalam upaya menghadapi ancaman dan penanggulangan bencana di Kabupaten Bogor. (all/Abi/c) dan jajaran instansi terkait.
PROTES : Perwakilan buruh berunjukrasa di depan komplek perkantoran Pemkab Bogor terkait UU Cipta Kerja.

“Hasil audiensi, alhamdulillah semua merespon apa yang menjadi penolakan kita. Harapan kita ini jangan han ya sebatas ketika ada aksi, tetapi pelaksanaannya dilakukan, dan komunikasi terus ter ja lin dengan baik,” tandas dia.(cok/c)