Buletin
Edisi Maret 2018
SURAT PEMBACA Banjir, baik disebabkan kumpulan air hujan atau naiknya air permukaan laut (rob) memang
Kuliah Terasa Gerah, Tanpa Arah
bencana yang sulit diprediksi, dan jika sudah terjadi, agaknya sulit sekali untuk ditangani.
Letak kampus IAIN Pekalongan dekat dengan
Seperti yang akhir-akhir ini terjadi di kampus IAIN
pantai pasir kencana yang membuat suhu udara
Pekalongan kita. Yang sudah beberapa hari
sekitar kampus terasa sangat panas. Udara panas
terendam banjir akibat hujan deras yang
ini diharapkan tidak terasa saat sampai di ruang
mengguyur kawasan Pekalongan dan sekitarnya
kelas. Tetapi kenyatannya ruang kelas malah terasa
beberapa hari belakangan ini. Seringkali motor
panas, pengap, dan sesak. Hanya terdapat beberapa
yang terparkir sepanjang jalan sekitar kampus itu
kipas angin perkelas, itupun tidak berfungsi
hanya dijaga beberapa orang yang mungkin ketika
maksimal karena banyak kipas angin yang mati.
berada di satu titik bisa jadi ia lupa dengan titik
Seolah kipas angin yang ada hanya menjadi
parkir lainnya. Minimal lahan parkir di kampus
pajangan cantik. Panas dan sumpek membuat
dibuat agar tidak tergenang lah, ditambah tanah
aktifitas belajar mengajar terganggu. Untuk itu
atau ditinggikan atau apa, terutama lahan parkir
demi kenyamanan belajar mengajar di kelas saya
kampus satu. Agar mahasiswa yang membawa
memohon kepada pihak IAIN Pekalongan untuk
motor bisa merasa aman, karena parkir di area
bisa di kondisikan lagi. Terimakasih.
dalam kampus. Dan juga tidak takut mesin
(Ofni Oftafiana/KPI/2017)
motornya cepat rusak karena terendam air ketika nekat parkir di dalam kampus. (Hamba Allah – Mahasiswa FTIK) Redaksi menerima kiriman surat pembaca. Menanggapi hal-hal yang menyangkut dunia kemahasiswaan, terutama yang berada di kampus IAIN Pekalongan.Serta tanggapan atas terbitan SUARA MAHASISWA. Tulisan maksimal 1000 kata, dan dikirimkan ke email kotaksurat.almizan@gmail.com.
TIM REDAKSI Pelindung: Dr. Ade Dedi Rohayana, M.Ag, Penasehat: Moh. Muslih, Ph.D, Pembina; Ahmad Khotim Muzakka, MA, Pimpinan Umum: Rizka Aprilliana, Pimpinan Redaksi: Arini Sabrina, Redaktur Pelaksana: Yusuf Mantoro, Saiful Ibad, Layouter: Muh. Arsyad, Desain Sampul: Prasetyo Aji, Ikhrom Khoerudin, Tim Kreatif: Mei, Elif Hudayana, Ulfatunnisa, Nina, Nurul, Ikhrom, Misbakhul, Nayla, Zufar Rafi, Mustakim, Asnalia, Chilya, Mucharom Syifa', Fenny, Dewi Pujiati, Diyah Wulan, Sekar Jati, Iktaroza, dan Crew Magang: Ari, Diyanti, Azizah, Fuji, Musfiroh, Ilman, Ana, Wilyaksana, Ken, Fatihatun N, Sugiani, Alfiz, Ofni, Hafizhudin, Fatimatul M, Fara Diba, Devi, Alfiatur, Arman, Fakhrul Razi, Nur Khafidin, Fahmi, Indi, Fatikaningrum, Akmal, Kinta, Nazirah, Jubbaidah, Desy, Indah Kurnianik, Zakiyatul F, Hevi Ayu, Muh. Shodrus, Prasetyo Aji, Wawan Ridwan.
Sapa Redaksi Assalamualaikum Wr.Wb
baru yang ditempati oleh FEBI itu menuai
“Ketika saya mengetahui bahwa saya telah membuat kesalahan atau karya saya tidak
berbagai respon dari seluruh kalangan civitas akademika, terutama bagi mahasiswanya.
sempurna, dan ketika dikritik pedas, maka sebagai
Adapun jika ditemukan kata-kata yang tidak
penghibur bagi diri sendiri, saya akan berkata
berkenan dan sekiranya kontra dengan kampus,
beratus-ratus kali kepada diri sendiri, “Saya telah
itu bukan tujuan kami mengebawahkan kampus.
bekerja keras, dan tidak ada orang lain yang
Melainkan kami hanya bermaksud dan mencoba
melampaui.� (Charles Darwin)
untuk memberikan sumbangasih berupa kritik
Berangkat dari ungkapan diatas, kami
dan saran sebagai bahan introspeksi bagi kampus
memberanikan diri untuk menyajikan buletin
tercinta ini. Jika memang ada pihak yang
Suara Mahasiswa Edisi Maret 2018 dengan rasa
bersangkutan tidak berkenan, maka dapat
bangga. Namun begitu, seperti kata Darwin diatas,
mengajukan hak jawab kepada kami.
keyakinan atas kerja keras segenap teman-teman
Demikian seulas sapa dari kami. Kritik yang
LPM Al Mizan lakukan menjadi sebuah penghibur
konstruktif dari pembaca yang budiman sangat
bagi ketidaksempurnaan karya kami. Namun
kami harapkan, baik secara content, visual atau
disisi lain juga menjadi sebuah cambukan untuk
yang lainnya. Itu semua semata-mata untuk
memacu semangat kami dalam berkreasi.
kemajuan insan pers dalam berkarya.
Euforia kampus baru. Begitu tajuk utama
Salam Pers Mahasiswa!
tentang buletin kami. Sebuah ulasan yang
Kita pengembang cita kebenaran dan keadilan.
membahas tentang kampus baru IAIN Pekalongan
Selamat membaca...
yang berada di desa Rowolaku, Kajen. Kampus
KONTEN HEADLINE SAJIAN UTAMA LIPUTAN KHUSUS KOLOM GRAHA OPINI KAMPUSIANA SEPUTAR GRAHA
Mengupas Fakta Kampus Baru 2 Usai FEBI, Gedung FTIK Mulai Dibangun 6 Tarik Ulur Kebijakan JKN di IAIN Pekalongan 8 Bias Pemerintahan Mahasiswa 14 Fokus Dengan Tugas Masing-Masing 17 Kampus Baru Yang Perpustakannya Belum Berfungsi 20 Munculnya UKM Baru Yang Belum Jelas 22 Media Pemersatu Mahasiswa
1
Headline
Foto: Azizah
Mengupas Fakta Kampus Baru IAIN Pekalongan
Keterangan: Gedung baru IAIN Pekalongan saat peresmian (15/01/18)
IAIN Pekalongan telah meresmikan gedung
“Kampusnya nyaman, fasilitasnya lengkap,
baru yang ada di Desa Rowolaku, Kajen,
kamar mandinya bagus, standarnya beda sekali
Pekalongan pada Senin (15/01/18). Gedung yang
dengan kampus lama,� ujar mahasiswa angkatan
memiliki empat lantai ini sudah dihuni oleh
tahun 2015 tersebut. Namun, pembangunan
Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI). Gedung
kampus baru ini bukan tanpa kendala. Jalan yang
tersebut ternyata dinilai oleh para mahasiswa
masih becek, belum ada wifi, LCD yang belum siap
memiliki konstruksi dan fasilitas yang lebih bagus
pakai dan kelas lebih sempit dari kampus
dibanding gedung IAIN Pekalongan yang ada di Jl.
sebelumnya menjadi problematika baru di
Kusuma Bangsa No. 9 Pekalongan. Agem Dwi
kampus tersebut. Hal tersebut diutarakan oleh
Prasasti, mahasiswa Ekonomi Syari'ah ini juga
Ahmad Ari Munandar mahasiswa jurusan
menyatakan demikian saat ditanya melalui
Ekonomi Syari'ah pada Kamis (15/02/18)
telepon seluler oleh crew Al Mizan.
melalui WhatsApp.
Buletin Suara Mahasiswa Edisi Maret 2018
2
Headline Dekan FEBI Dr. Shinta Dewi Rismawati
rapat. “Karena FEBI itu fakultas baru saat
S.H, M.H mengatakan bahwa tidak ada kampus
itu belum punya gedung sendiri, kalau tarbiyah
baru yang tiba-tiba langsung memiliki fasilitas
kan sudah ada gedung, kemudian syari'ah juga
yang lengkap. “Kita masih berproses, karena
ada gedung, ushuluddin juga sudah ada gedung,
ternyata pembangunan gedung FEBI itu masih
FEBI itu kan ibaratnya lahir belakangan dan
kita identifikasi persoalan-persoalan yang ada.
belum punya gedung,” ujarnya. Menurutnya,
Misalnya jalan, jalan itu kan masih sempit dan
bahwa sebelumnya kantor administrasi FEBI ada
belum diaspal karena tahun ini gedung Fakultas
di gedung Guest House, yaitu ruang untuk tamu.
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan mau dibangun.
Kemudian gedung G milik tarbiyah juga sempat
Ketika diaspal otomatis untuk lalu lintas truk itu
dipijam fakultas tersebut untuk kegiatan
pasti akan ambles, jadi makanya tidak diaspal,”
perkuliahan dan sebagian mahasiswanya kuliah
tandasnya.
di gedung pasca sarjana.
Alumnus S1 Universitas Sebelas Maret
Persoalan dosen juga menjadi alasan
tersebut telah mengapresiasi gedung baru IAIN
mengapa FEBI yang akhirnya menempati gedung
Pekalongan yang telah diresmikan oleh Menteri
tersebut. Shinta mengaku bahwa para dosen FEBI
Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim
ada yang nebeng di fakultas lain, seperti fakultas
Saiffudin M. Ag. “Dengan pembangunan kampus
syari'ah, fakultas tarbiyah, dan fakultas
baru utamanya untuk FEBI sesuatu yang patut
ushuluddin. Jadi, bukan karena keputusan
kita apresiasi ya. Ketika misalnya begitu STAIN
sepihak dari rektor atau yang lainnya namun
bertransformasi menjadi IAIN Pekalongan itu kan
karena keputusan bersama.
butuh wadah yang besar, mahasiswanya
Kendala adanya kampus baru, bukan
bertambah jadi ketika dipaksakan disini
hanya mahasiswa saja yang merasakannya. Shinta
mahasiswa yang banyak, lahan yang sempit saya
dan para rekan kerjanyapun merasakan
rasa perkuliahan menjadi tidak kondusif,”
permasalahan tersebut. Apalagi jarak dari
imbuhnya saat ditemui di kampus I IAIN
kampus satu sebagai pusat pemerintahan ke
Pekalongan pada Kamis (15/02/2018).
kampus dua memakan waktu satu jam. Seperti
Lalu, mengapa FEBI yang akhirnya dipilih
misalnya saat ditemui di gedung rektorat lantai
untuk menghuni kampus baru? Menurut Shinta,
dua, Shinta mengaku bahwa ia harus menghadiri
hal tersebut adalah keputusan bersama sewaktu
rapat di kampus satu dan meninggalkan tugas di
Media Pemersatu Mahasiswa
3
Headline kampus dua kemudian harus ke kampus
disabilitas, dosen yang sedang hamil dan sedang
dua lagi untuk mengajar.
masa nifas. Jika dosen yang baik-baik saja,
Adakah unsur diskriminasi mengenai fasilitas
sebaiknya memberi contoh kepada
lift?
mahasiswanya untuk naik tangga saja. Menurut Fasilitas yang ada di kampus baru
Shinta, jika lift digunakan secara maksimal maka
memang jauh lebih lengkap daripada fasilitas
anggaran terpotong hanya untuk pembayaran lift
yang ada di kampus sebelumnya. Seperti yang
saja bukan untuk pembiyaan akademis lainnya.
dikatakan oleh Agem, ada alarm berbunyi ketika
Walaupun diberlakukan aturan demikian,
ada yang merokok di tempat-tempat yang
ternyata masih ada mahasiswa yang naik turun
dilarang, kamar mandi yang memiliki shower,
menggunakan lift. Menurutnya, ia tak bisa
kursi yang lebih empuk dibanding kampus
melarangnya karena tenaga security disana sangat
sebelumya dan yang tak kalah penting ada liftnya.
terbatas.
Namun, untuk fasilitas lift hanya berlaku untuk
Hal senada juga diungkapkan oleh Agus
dosen, karyawan dan mahasiswa disabilitas.
Arwani selaku dosen FEBI. Menurutnya saat
Fasilitas ini tidak berlaku untuk mahasiswa yang
ditanya melalui WhatsApp, lift memang hanya
biasa-biasa saja.
dinikmati pegawai, dosen, dan mahasiswa
Menurut Agem mengapa lift hanya
berkebutuhan khusus. Alasannya karena ruang
dinikmati oleh dosen karena jika dimaksimalkan
lift yang kecil hanya bisa untuk beberapa orang
penggunaanya, liftnya akan cepat rusak. Tetapi
saja. Selain itu, untuk efisiensi dan efektifitas
kata seorang mahasiswa, Ari Siswanto
anggaran operasional serta pemeliharaan.
menyatakan bahwa lift digunakan untuk dosen
Kapasitas lift juga berbanding terbalik dengan
siapapun dihari-hari biasa. Namun, setelah
jumlah mahasiswa FEBI yang begitu banyak
meminta konfirmasi dari
Dekan FEBI bahwa
sehingga tangga lebih cocok dengan mahasiswa
penggunaan lift itu digunakan dalam keadaan
yang banyak dan tidak begitu lelah jika mahasiswa
darurat. Menurutnya, penggunaan lift itu pun
naik tangga.
sudah memakan biaya 12 juta dalam waktu satu
Problematika Lain di Kampus Baru
bulan.
Masih ada persoalan lain yang ada di Shinta juga menyatakan bahwa yang
patut menikmati lift tersebut hanya mahasiswa
kampus baru tersebut, kantin misalnya. Menurut seorang mahasiswa Agem, hanya ada satu kantin
Buletin Suara Mahasiswa Edisi Maret 2018
4
Headline di kampus tersebut. Apalagi pelayanannya buruk
umum.
karena membedakan antara dosen dan
Walaupun kampus tersebut memiliki
mahasiswa. Hal itu dapat dilihat mendahulukan
beberapa problematika ternyata adanya kampus
pelayanan kepada dosen walaupun datang
baru memiliki dampak positif. “Mahasiswa FEBI
belakangan. “Menurutku tidak adil, masak hanya
merespon positif dan antusias belajar karena
karena dosen didahulukan sedangkan kita yang
sudah terlihat dari pertama masuk sampai
datang dahulu tidak didahulukan,� ujar
sekarang full class,� ujar Nur Fani selaku dosen
mahasiswa asal Pemalang tersebut. Mengenai
F E B I . D a m p a k p o s i t i f l a i n nya s e p e r t i
kantin, Shinta menyatakan bahwa disana sedang
perekonomian yang ada disana juga akan tumbuh,
dibangun tiga kantin.
seperti warganya bisa membuka warung makan,
Lain halnya dengan Yunita Dian Astuti, mahasiswa jurusan Perbankan Syari'ah ini
tempat kos dan jasa fotokopi seperti yang diungkapkan Shinta pada Kamis pagi.
mengeluhkan persoalan jasa fotokopi yang jauh dari kampus. Hal ini diperkuat dengan pernyataan
II Penulis: Azizah
Agem yang menurutnya harus menempuh satu
Reporter: Azizah, Sugiani &
kilometer menuju tempat tersebut jika naik
Wilyaksana
motor. Selain itu, Yunita juga mengeluhkan soal tempat kos yang mahal dan jarang ada angkutan
SELAMAT ATAS TERPILIHNYA Rizka Aprilliana Pimpinan Umum LPM Al-Mizan 2018
Arini Sabrina Pimpinan Redaksi LPM Al-Mizan 2018
Semoga Bisa Menjadi Pengemban Cita Kebenaran dan Keadilan Media Pemersatu Mahasiswa
5
Sajian Utama
Keterangan: Maket Master Plan IAIN Pekalongan
Usai FEBI, Gedung FTIK Mulai Dibangun
Foto: Yusuf Mantoro
Buletin Suara Mahasiswa Edisi Maret 2018
6
Sajian Utama
SELAMAT BERGABUNG ANGGOTA MAGANG LPM AL-MIZAN 2018 Media Pemersatu Mahasiswa
7
Liputan Khusus Tarik Ulur Kebijakan JKN di IAIN Pekalongan
Foto: http://thetanjungpuratimes.com
Buletin Suara Mahasiswa Edisi Maret 2018
8
Liputan Khusus
‘’
Muslih Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan IAIN Pekalongan: Kita ingin mahasiswa kita itu hidupnya harus ada kepastian jaminan kesehatan, tetapi melalui pemetaan terlebih dahulu
Media Pemersatu Mahasiswa
9
Liputan Khusus
Tidak ada kebenaran mutlak, yang ada adalah kedaulatan masing-masing untuk memilih mana yang benar. Konflik terjadi karena setiap orang memaksa orang lain memilih kebenaran yang dia yakini. Emha Ainun Nadjib Buletin Suara Mahasiswa Edisi Maret 2018
10
Tombo Mumet Kau, Yang Mahasiswa Oleh: Meikha / Crew Al-Mizan
Hei! kau yang bergeliat di bawah awan nyaman? Hei! Kau syahdan yang berpanggilkan mahasiswa Yang kononnya berperangai di atas siswa… Kau yang bak camar, melengangkan tapak seusai fajar buta,, Berpulang kala mega di angkasa tlah merata Hei kau.. sudahkah kau sadar, awak pertiwimu diguyur pilu? Sudahkah kau inshaf, dari geliatmu nan acuh itu? Kau.. yang mahasiswi…. Pernahkah tersisipkan separuh dari harga gincumu tuk sedikit merayu tabu? Kau yang mahasiswa… Pernahkah kau gaungkan tenagamu demi membopong si lemah lagi lapar?
Kau… yang kepadamu bertumpu harapan kaum bawahYang sebuah rezim besar dapat lantak sebab geliatmu Kau.. Iya.. Kau.. Kau yang masih menjadi mimpi negeri ini Sudahkah kau benar-benar bangun dari zona nyamanmu? Wahai kau, yang di tanganmu bertubi cita para pendamba damai Kau… yang prakatamu mampu mengubah dunia Agent of Change julukan milenialmu… Tunjukkanlah, bahwa kau mampu tepati pinta ibu dan ayah di sawah… Tunjukkanlah… Kau bisa menghentikan tangis arwah pahlawanmu di baka sana Tangis yang tersebab porandanya jiwajiwa nan papa.. Kau yang mahasiswa… Jangan kemudian kau buat kecewa bapak merebak
Usai togamu kau lempar, lagi kursi hangat kau duduki
Kau yang aktivis… sudahkah mengulurkan timbamu biar terraih tangan-tangan yang terengah?
Media Pemersatu Mahasiswa
11
Galeri Foto
Dr. Shinta Dewi Rismawati, S.H., M.H., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) dan Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (DEMA FEBI) Medi Wasanjoyo sedang diwawancarai dalam program talkshow 'Lentera Kampus' dari divisi Broadcast TV HMJ KPI IAIN Pekalongan.
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Pekalongan sedang mengendarai motor dan sedang berjalan keluar area kampus.
Buletin Suara Mahasiswa Edisi Maret 2018
12
Galeri Foto
Dua petugas terlihat tengah membersihkan gedung yang masih saja kotor, padahal sudah ada peringatan untuk memastikan alas kaki bersih.
Aktifitas Mahasiswa FEBI berada di dalam gedung mereka yang baru seusai perkuliahan.
Media Pemersatu Mahasiswa
13
Kolom Graha Bias Pemerintahan Mahasiswa
Kolom Graha
Media Pemersatu Mahasiswa
15
Kolom Graha
sumber: www.pictame.com
JIKA KALIAN INGIN JADI PEMIMPIN BESAR, MENULISLAH SEPERTI WARTAWAN DAN BICARALAH SEPERTI ORATOR - H.O.S. COKROAMINOTO Buletin Suara Mahasiswa Edisi Maret 2018
16
Opini Fokus Dengan Tugas Masing-Masing
Opini
Buletin Suara Mahasiswa Edisi Maret 2018
18
Opini
Media Pemersatu Mahasiswa
19
Kampusiana Perpustakaan Kampus Baru Belum Berfungsi
Keterangan: Rak-rak buku yang masih kosong Foto: Yusuf Mantoro
Pemindahan Fakultas Ekonomi Bisnis
hingga kini perpustakaan baru belum
Islam (FEBI) ke kampus baru Kajen bukan tanpa
beroperasi. Akibatnya banyak keluhan dari
alasan, ada beberapa faktor yang menyebabkan
mahasiswa FEBI yang mengharuskan mereka
mahasiswa FEBI yang lebih dulu dipindahkan.
menggunakan perpustakaan lama yang berada di
Mulai semester genap tahun ini kegiatan
kampus 1 yang terletak di Jalan Kusumabangsa,
perkuliahan mahasiswa FEBI sudah dilakukan di
yang menjadi kendala adalah waktu yang mereka
kampus Kajen, tentu mahasiswa FEBI bisa
tempuh kurang lebih satu jam terutama bagi
berbahagia karena telah terbebas dari kampus
mahasiswa living kost.
terapung. Tapi fakta sebenarnya mahasiswa FEBI
Pe m i n d a h a n p e r p u s t a k a a n b a r u
masih tetap membutuhkan fasilitas penunjang
tentunya tidak semudah memindahkan buku dari
yang ada di kampus kusuma bangsa. Seperti
rak menuju meja bacaan, hal ini terkait dengan
fasilitas perpustakaan, meskipun ruangan
pengolahan sistem Online Public Access Catalog
perpustakaan di kampus baru telah ada tapi
(OPAC) yang digunakan perpustakaan IAIN
Buletin Suara Mahasiswa Edisi Maret 2018
20
Kampusiana Pekalongan yang harus mendata ulang
sangat membutuhkan jaringan internet
buku apa saja yang akan dan yang sudah berhijrah
untuk menunjang kegiatan mahasiswa, Pihak
ke perpustakaan baru. Tentu proses ini
Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
membutuhkan waktu yang tidak sebentar,
(PTIPD) pun belum memberikan keterangan yang
meskipun sudah ada beberapa buku yang telah
jelas mengenai hal ini apakah fasilitas internet di
hijrah ke perpustakaan kampus baru tetapi
kampus baru dapat segera difungsikan dengan
hingga saat ini buku-buku tersebut belum ditata
sistem yang sama seperti di kampus lama atau
secara rapi di rak yang sudah di sediakan. Langkah
tidak. Karena ketidakjelasan dari pihak PTIPD
ini dilakukan oleh pihak perpustakaan agar para
mengenai fasilitas internet, pihak perpustakaan
mahasiswa tidak bertambah resah karena buku
hingga kini pun masih terus mengembangkan
yang sudah siap, tapi sampai sekarang
jaringan internet agar bisa segera difungsikan.
perpustakaan belum membuka layanan.
Diperkirakan penggarapan sistem digital
Menanggapi hal ini, Kepala
akan selesai pada awal maret 2018, buku-buku
Perpustakaan, Abdul Aziz menegaskan hal ini
akan ditata dan sesegera mungkin perpustakaan
terkendala pada sistem digital yang berkaitan
baru akan membuka layanan. Menanggapi hal ini,
belum selesai digarap, sehingga layanan di
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Shinta
perpustakaan baru belum dibuka. Selain
Dewi Rismawati berharap agar mahasiswa FEBI
terkendala pada sistem digital, perpustakaan juga
dapat bersabar. “Harapannya terkait dengan
membutuhkan layanan internet yang memadai,
fasilitas-fasilitas yang belum maksimal mohon
tidak dapat dipungkiri karena semua database
bersabar saja karena ini masih berproses,�
masih berada di wilayah kampus I, sehingga butuh
pungkasnya.[]
waktu cukup lama untuk meng-upgrade sistem
II Penulis: Diyanti,
digital tersebut. Pihak perpustakaan pun hingga
Reporter: Ana Risqiana dan Diyanti
kini masih terus mengembangkan jaringan internet agar bisa segera digunakan di perpustakaan baru. Selain karena sistem OPAC yang belum selesai digarap, fasilitas internet pun hingga kini belum difungsikan. Padahal perpustakaan pun
Media Pemersatu Mahasiswa
21
Kampusiana Pekalongan yang harus mendata ulang
sangat membutuhkan jaringan internet
buku apa saja yang akan dan yang sudah berhijrah
untuk menunjang kegiatan mahasiswa, Pihak
ke perpustakaan baru. Tentu proses ini
Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
membutuhkan waktu yang tidak sebentar,
(PTIPD) pun belum memberikan keterangan yang
meskipun sudah ada beberapa buku yang telah
jelas mengenai hal ini apakah fasilitas internet di
hijrah ke perpustakaan kampus baru tetapi
kampus baru dapat segera difungsikan dengan
hingga saat ini buku-buku tersebut belum ditata
sistem yang sama seperti di kampus lama atau
secara rapi di rak yang sudah di sediakan. Langkah
tidak. Karena ketidakjelasan dari pihak PTIPD
ini dilakukan oleh pihak perpustakaan agar para
mengenai fasilitas internet, pihak perpustakaan
mahasiswa tidak bertambah resah karena buku
hingga kini pun masih terus mengembangkan
yang sudah siap, tapi sampai sekarang
jaringan internet agar bisa segera difungsikan.
perpustakaan belum membuka layanan.
Diperkirakan penggarapan sistem digital
Menanggapi hal ini, Kepala
akan selesai pada awal maret 2018, buku-buku
Perpustakaan, Abdul Aziz menegaskan hal ini
akan ditata dan sesegera mungkin perpustakaan
terkendala pada sistem digital yang berkaitan
baru akan membuka layanan. Menanggapi hal ini,
belum selesai digarap, sehingga layanan di
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Shinta
perpustakaan baru belum dibuka. Selain
Dewi Rismawati berharap agar mahasiswa FEBI
terkendala pada sistem digital, perpustakaan juga
dapat bersabar. “Harapannya terkait dengan
membutuhkan layanan internet yang memadai,
fasilitas-fasilitas yang belum maksimal mohon
tidak dapat dipungkiri karena semua database
bersabar saja karena ini masih berproses,�
masih berada di wilayah kampus I, sehingga butuh
pungkasnya.[]
waktu cukup lama untuk meng-upgrade sistem
II Penulis: Diyanti,
digital tersebut. Pihak perpustakaan pun hingga
Reporter: Ana Risqiana dan Diyanti
kini masih terus mengembangkan jaringan internet agar bisa segera digunakan di perpustakaan baru. Selain karena sistem OPAC yang belum selesai digarap, fasilitas internet pun hingga kini belum difungsikan. Padahal perpustakaan pun
Media Pemersatu Mahasiswa
21
Seputar Graha Munculnya UKM Baru Yang Belum Jelas
Buletin Suara Mahasiswa Edisi Maret 2018
22
Seputar Graha
Media Pemersatu Mahasiswa
23
Seputar Graha
AYO KUNJUNGI DAN MENULIS DI
Buletin Suara Mahasiswa Edisi Maret 2018
24
Menulislah apapun, jangan pernah takut tulisanmu tidak dibaca orang, yang penting tulis, tulis, dan tulis. Suatu saat pasti berguna. ~Pramoedya Ananta Toer dalam Rumah Kaca~