9 minute read

Dave Grohl Vape Penyelamat Karir Musik

Vape Penyelamat Karir Musik Dave Grohl

Teks Reiner Rachmat Ntoma Bagi vapers generasi 90-an, pastinya kenal atau paling tidak familiar dengan nama Dave Grohl. Namun siapa sangka eks drummer Nirvana yang kini menjadi front man Foo Fighters ini juga seorang vapers? Siapa juga yang menyangka bahwa vape telah menyelamatkan karir musik pria bernama lengkap David Eric Grohl ini?

Advertisement

Bakat Musik Dari Usia Dini Dave Grohl yang lahir pada tanggal 14 Januari 1969 di Warren, Ohio, Amerika Serikat ini memang telah memiliki bakat musik sejak masih di sekolah dasar. Awalnya, Grohl gemar bernyanyi, namun ketika berumur 12 tahun, Grohl memutuskan untuk belajar bermain gitar. Namun sepertinya pendidikan formal bukan sesuatu yang Grohl gemari. Hanya dalam waktu dua minggu, Grohl memutuskan untuk tidak meneruskan les gitar di tempat kursus alat musik dan akhirnya belajar secara otodidak dengan cara meniru dari musisi-musisi jalanan yang ia temui serta dari teman-temannya.

Beranjak remaja, Grohl sempat dikeluarkan dari sekolahnya karena tertangkap menghisap ganja serta sering membolos sekolah untuk bermain musik bersama teman-teman band-nya. Grohl pun seringkali bermain bersama band-band lokal dan sempat menjadi gitaris dari salah satu band lokal populer, Freak Baby.

Grohl pun menggunakan kesempatan ini untuk belajar bermain drum dan bahkan mengajukan diri untuk beralih ke drum setelah pemain bass Freak Baby dikeluarkan. Grohl mengaku bahwa ia sudah lama menjadi penggemar Neil Peart, drummer Rush yang menurutnya telah menginspirasi dirinya untuk menjadi drummer. Dalam sebuah wawancara pada tahun 2013, Grohl mengakui bahwa alasan awal mengapa ia belajar gitar terlebih dahulu

(The Washington Post) Dave Grohl muda bersama ibunya, Virginia Grohl yang berprofesi sebagai seorang guru hingga sekarang. Grohl tumbuh besar bersama ibunya setelah kedua orang tuanya bercerai ketika ia masih berumur tujuh tahun.

adalah karena ibunya saat itu tidak mengizinkan Grohl untuk bermain drum. Grohl sendiri tidak pernah belajar drum secara formal, tetapi dengan cara mencari dentuman yang tepat sembari mendengarkan musik. Walaupun Neil Peart akan selalu menjadi drummer favoritnya, Grohl mengatakan bahwa John Bonham, drummer Led Zeppelin sebagai drummer yang paling berpengaruh terhadap cara ia bermain drum.

Sukses Bersama Nirvana Saat umur 17 tahun, Grohl memutuskan untuk berhenti bersekolah dan bergabung dengan Scream, band punk asal Washington, D.C. Awalnya, Grohl audisi untuk mengisi kekosongan posisi drummer di Scream setelah ditinggalkan drummer sebelumnya. Agar diperbolehkan ikut audisi, Grohl mengaku berumur 19 tahun karena Scream pada saat itu hanya memperbolehkan mereka yang berusia 18 tahun untuk ikut audisi. Namun siapa sangka justru Grohl yang terpilih menjadi drummer baru Scream.

Pada saat melakukan tur konser bersama Scream di tahun 1990, Grohl diperkenalkan kepada Kurt Cobain dan Krist Novoselic yang nantinya akan menjadi rekanrekannya di band Nirvana oleh drummer Melvins, Buzz

Osborne. Beberapa bulan kemudian, Scream dibubarkan setelah pemain bass mereka, Skeeter memilih bergabung dengan band lain. Grohl lalu menghubungi Osborne untuk menolongnya mendapatkan band baru. Osborne pun memberitahukan bahwa sebuah band baru di Seattle bernama Nirvana sedang membutuhkan drummer. Betapa terkejutnya Grohl ketika mengetahui bahwa Nirvana adalah band besutan Cobain dan Novoselic, teman-teman yang dikenalkan oleh Osborne dulu.

Tidak lama setelah melakukan beberapa pertunjukan bersama, Grohl pun menjadi drummer Nirvana secara resmi. Walaupun begitu, nama Grohl tidak tertulis sebagai anggota resmi Nirvana pada album debut mereka, Bleach. Namun, Grohl turut serta dalam tur promosi Bleach dan diperkenalkan sebagai drummer resmi Nirvana pada saat melakukan pertunjukkan di Wisconsin.

Pada tahun 1991, Nirvana merilis album kedua mereka, Nevermind yang tidak diduga meraih kesuksesan besar di seluruh dunia. Dengan lagu “Smells Like Teen Spirits” yang menjadi andalan, nama Nirvana pun meroket dan dikenal di seluruh belahan dunia. Nirvana pun turut memperkenalkan aliran musik grunge yang dulu identik dengan kota Seattle hingga mendapatkan nama “Seattle sound” kepada dunia. Band-band grunge lain seperti Pearl Jam, Alice in Chains dan lain-lain pun kini turut dikenal secara internasional.

Bersama Nirvana, Grohl pun turut serta menulis beberapa lagu, salah satunya adalah “Marigold”. Grohl mengatakan bahwa lagu tersebut memiliki makna yang sangat mendalam bagi dirinya karena ia membuat lagu tersebut bersama dengan Cobain. Pada sebuah video yang diputar pada malam inagurasi Nirvana di Rock and Roll Hall of Fame pada tahun 2014, Grohl mengatakan bahwa Cobain-lah yang mendorongnya untuk menulis lagu setelah terkesan dengan Marigold.

Pada tahun 1994 sebelum melakukan tur ke Eropa, Nirvana kembali masuk ke studio untuk merekam album terbaru mereka. Namun dua hari pertama rekaman, Cobain tidak hadir sehingga Grohl dan Novoselic hanya merekam beberapa lagu demo yang beberapa diantaranya akan menjadi lagu-lagu Foo Fighters, band Grohl setelah Nirvana. Baru pada hari ketiga, Cobain dapat bergabung dan bersama rekan-rekannya berhasil menyelesaikan rekaman untuk lagu “You Know You’re Right”, lagu terakhir dari Nirvana. Tidak lama setelah hari itu, tepatnya pada tanggal 8 April 1994, Cobain ditemukan sudah tidak bernyawa di rumahnya setelah menembak dirinya sendiri.

Ban kit Kemb ali Den an Foo Fi hter Setelah kematian Cobain, Grohl sempat memutuskan untuk berhenti bermain musik. Namun setelah berbicara dengan Novoselic, Grohl memutuskan untuk merekam sisa lagu yang ia buat. Grohl pun mulai bermain drum lagi dan sempat menjadi anggota sementara Tom Petty and

(Band Wagon Asia) Foo Fighters dengan formasi saat ini (ki-ka) Taylor Hawkins, Nate Mendel, Pat Smear, Dave Grohl, Chris Shiflett dan Rami Jaffee.

the Heartbreakers. Walapun ia ditawari untuk menjadi anggota resmi band tersebut, Grohl menolaknya karena telah memiliki agenda sendiri.

Pada awal tahun 1995, Grohl mengajak mantan gitaris khusus tur konser Nirvana, Pat Smear dan dua mantan anggota band Sunny Day Real Estate yang baru saja bubar, drummer William Goldsmith dan pembetot bass Nate Mendel untuk membentuk Foo Fighters. Pada bulan Juli 1995, Foo Fighters merilis album pertama mereka. Namun ternyata perjalanan awal Foo Fighters tidak berjalan dengan mulus.

Dimulai dari kepergian drummer Goldsmith di tengah pembuatan album kedua. Goldsmith mengaku tidak tahan dengan sifat Grohl yang perfeksionis sehingga membuatnya harus mengulang pengambilan rekaman lebih dari 50 kali untuk satu lagu. Pada tahun 1997, ketika melakukan tur promosi album kedua, gitaris Pat Smear juga memutuskan untuk mengundurkan diri karena merasa lelah melakukan tur tanpa henti. Mantan gitaris Scream, Frank Stahl sempat menggantikan Smear hingga tur promosi selesai.

Posisi Goldsmith kemudian diisi oleh Taylor Hawkins dan Chris Shiflett menggantikan Pat Smear sebagai gitaris. Dengan formasi baru ini, nama Foo Fighters melejit naik. Lagu “Learn to Fly”, salah satu lagu dari album ketiga Foo Fighters yang dirilis pada tahun 1998 dan masih menjadi salah satu lagu terpopuler hingga saat ini. Pat Smear pun kembali bergabung dengan Foo Fighters pada tahun 2010 setelah menjadi gitaris latar belakang pada tur konser Foo Fighters sejak tahun 2005.

Alkohol Dan Rokok Hampir Men akhiri Karirnya Dave Grohl mengaku tidak pernah suka mengkonsumsi narkoba. Grohl mengaku terakhir kali mengisap ganja adalah saat ia berumur 20 tahun. Pada sebuah wawancara dengan MTV di tahun 2001, Grohl justru mempertanyakan kebiasaan para musisi menggunakan narkoba untuk mendapatkan inspirasi. Menurut Grohl inspirasi bisa datang dari mana saja, bahkan ketika sedang melihat seekor anjing sedang buang air.

Walaupun begitu, Grohl kerap mengalami kesulitan untuk berhenti minum minuman beralkohol dan mengisap rokok. Dari semenjak bergabung dengan Scream, hampir setiap kali setelah melakukan pertunjukan, Grohl akan minum minuman beralkohol hingga mabuk. Pada tahun 2000, Grohl sempat ditahan polisi di Gold Coast, Queensland, Australia karena kedapatan berkendara

dalam keadaan mabuk di malam hari setelah selesai melakukan pertunjukan. Kejadian itu membuatnya enggan berkendara sendiri setelah minum alkohol. Grohl lebih memilih untuk menggunakan taksi atau minta diantarkan teman.

Pada tahun 2006, Grohl dengan Foo Fighters juga sempat menunda konser mereka di Mobile, Alabama, AS, karena Grohl tidak sadarkan diri setelah minum semalaman di malam sebelumnya. Untungnya, pada hari itu juga terjadi hujan besar sehingga tempat dimana konser diselenggarakan tidak memungkinkan untuk digunakan karena tergenang air sebagian.

Sadar bahwa kebiasaan tersebut akan membahayakan dirinya suatu saat, pada tahun 2009 Grohl berkonsultasi dengan dokter dan mengganti kebiasaannya menenggak minuman beralkohol dengan kopi. Namun kebiasaan barunya tersebut justru mengakibatkan masalah lain. Grohl sempat dirawat di rumah sakit setelah menderita sakit di dada. Setelah diperiksa oleh dokter, ternyata Grohl mengalami overdosis kafein karena di hari sebelumnya ia menenggak sekitar 50 gelas kopi dan 10 gelas kopi di pagi harinya. Walaupun begitu, Grohl mengakui bahwa dengan minum kopi, paling tidak ia dapat mengurangi kebiasaannya minum minuman beralkohol.

Satu hal lain yang sulit ditinggalkan Grohl adalah kebiasaannya merokok. Grohl mengaku bahwa ia bisa menghabiskan empat bungkus rokok dalam satu hari. Bahkan ketika melakukan rekaman, Grohl bisa mengkonsumsi hingga lebih dari 100 batang rokok selama tiga sesi rekaman atau sekitar 12 jam.

Pada tahun 2014, ketika Foo Fighters sedang melakukan konser di Dallas, Texas, di tengah pertunjukan Grohl merasa sesak nafas. Bahkan ia kesulitan menyanyikan nada-nada tinggi, suatu hal yang jarang terjadi pada dirinya. Setelah konser usai, Grohl mengunjungi sebuah klinik dan menemukan bahwa salah satu paru-parunya mengalami pengempisan yang dapat mengakibatkan kematian jika tidak segera dilakukan tindakan. Walaupun begitu, saat itu Grohl hendak meneruskan sisa turnya di negara bagian Texas yang masih harus berlangsung hingga empat hari kedepan. Dokter yang memeriksa Grohl akhirnya menyarankan untuk membeli vape pen sebagai pengganti sementara rokok. Grohl pun mendengarkan saran dokter tersebut dan siapa sangka kejadian tersebut menjadi salah satu kunci sukses keberlangsungan karir musik Grohl hingga saat ini.

Terus Promosikan Vape Seba ai Gaya Hidup Grohl tidak pernah menyangka bahwa ia akan benarbenar dapat lepas dari kebiasaan merokoknya dengan cara beralih ke vape. Bahkan setelah pemeriksaan lanjutan setelah menyelesaikan konser, dokter mengatakan bahwa fungsi paru-parunya sudah berangsur normal dan tidak perlu dilakukan tindakan apapun. Grohl pun menyebut

(Vevo/Youtube) Dalam video musik lagu “Run” , terdapat adegan dimana si pemeran utama mengisap vape dan menghembuskan uap yang pekat.

(Imgur) Dave Grohl berpose dengan seorang pemilik vape store di Victoria, British Columbia, Kanada pada saat Foo Fighters menggelar tur pada tahun 2015.

(Motley Vaper/Instagram) Dave Grohl menyebut peralihannya ke vape sebagai penyelamat karirnya sebagai seorang musisi.

bahwa vape telah menyelamatkan hidupnya dan karirnya sebagai seorang musisi.

Setelah itu, Grohl seringkali terlihat keluar masuk vape store. Bahkan Grohl juga seringkali terlihat sedang asik mengisap vape ketika melakukan wawancara di televisi. Grohl pun tidak malu berpose dengan segala peralatan vape miliknya dan mengunggahnya pada social media miliknya. Bahkan dalam video musik untuk lagu “Run” yang dirilis pada tahun 2017 yang lalu, terdapat sebuah adegan dimana pemeran utama dalam video tersebut mengisap vape dan menghembuskan uap yang sangat pekat.

Pada sebuah wawancara di tahun 2019 di majalah Rolling Stones, Grohl juga menyebutkan mengenai peralihannya ke vaping yang menyelamatkan karirnya sebagai musisi. Bahkan ia mengatakan bahwa ia mungkin tidak akan melakukan wawancara tersebut sebagai musisi dan hanya sebagai seorang mantan musisi dari sebuah band yang sempat terkenal jika bukan karena peralihannya ke vape.

Mungkin vapers generasi 90’an masih memiliki teman yang hingga saat ini masih merokok. Jika masih, maka ceritakan kepada mereka mengenai Dave Grohl yang cukup inspiratif ini. Siapa tahu, hati mereka tergerak untuk berhenti merokok dan segera beralih ke vape seperti salah satu legenda rock and roll ini.

This article is from: