Riau Pos

Page 1

AHAD

9 AGUSTUS 2015 | 24 SYAWAL 1436 | 44 HALAMAN

ECERAN Rp4.500 LANGGANAN Rp120.000 (Luar Kota Tambah Ongkos Kirim)

DEFIZAL / RIAU POS

RESMIKAN : Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman menandatangani prasasti tanda diresmikannya Gedung Graha Pena Riau, disaksikan Dahlan Iskan dan istri Nafsiah Sabri, Chairman Riau Pos Group Rida K Liamsi, CEO Riau Pos Group Makmur Kasim dan Ketua DPRD Riau Suparman, Sabtu (8/8/2015).

Serapan APBD Terendah Diawasi TP4D Kejagung JAKARTA (RP)- Kejaksaan Agung (Kejagung) mulai berupaya meningkatkan kinerja pemerintah daerah (Pemda). Salah satunya, dengan membentuk Tim Pengawalan, Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D). Rencananya, TP4D ini akan memberikan konsultasi hukum dan mengawasi sejumlah daerah dengan serapan terendah. Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung menuturkan, saat ini Kejagung telah memiliki TP4 yang kinerjanya di pemerintah pusat. Semua kementerian dibimbing dengan konsultasi hukum agar tidak ada pelanggaran dalam pengadaan barang dan jasa. Namun, ada fokus utama pada 10 kementerian yang serapan terendah. “Begitu juga dengan pemerintah daerah, bila serapannya rendah tentu akan dibimbing,” ujarnya. Baca Serapan Halaman 7 SUBUH 04.55

ZUHUR ASAR 12.20 15.41 MAGRIB ISYA 18.25

19.36

Rengat 6 mnt, Bangkinang +2 mnt, Tembilahan 7 mnt, Pasirpengaraian + 4 mnt, Bengkalis -3 mnt, Selatpanjang 5 mnt, Pangkalankerinci - 2 mnt, Siak SriIndrapura 2 mnt, Bagansiapi-api +2 mnt, Telukkuantan +2 mnt.

Hikayat Pena KAWAN saya Abdul Wahab membayangkan Graha Pena milik Riau Pos yang diresmikan pemakaiannya hari Sabtu lalu, sebagai sebuah titik simpul dari hikayat pena. Di dalamnya ada semangat sekaligus kesadaran terhadap diri, dapTAUFIK at dibentang dari masa yang IKRAM jauh di belakang, kemudian JAMIL dengan leluasa melompat ke masa depan secara tak terhingga, juga sedikit pun tidak lengah terhadap masa kini. Perhatian disedotnya dalam berbagai bentuk termasuk dalam perambatan cahaya, di antaranya dinamakan orang cursor. “Tak sedikit orang sepaham yang menyebutkan justeru makhluk pertama yang diciptakan Allah SWT adalah kalam, adalah pena. Dengan tamsil memfungsikan pena,

Riau Segala-galanya

Bagi Kami Inspirasi Dahlan Penyemangat Rida Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru redaksi@riaupos.co.id

PERINGATAN hari jadi Riau Pos yang kelima sekitar 20 tahun silam dihadiri langsung Dahlan Iskan di Pekanbaru. Ia memberikan sebait puisi berjudul Riau Tak Hanya Sebuah Nama. Tak dinyana, puisi yang penuh semangat dan perjuangan keras tentang perkembangan Riau Pos sebagai media cetak di bumi lancang kuning tersebut menjadi inspirasi bagi seorang Rida K Liamsi. Sama-sama sosok berpengaruh dalam perkembangan industri media, Dahlan Iskan, dan Rida K Liamsi yang menjadi Chairman Riau Pos Group, berhasil menancapkan tonggak sejarah baru bagi kemajuan Riau Pos. Adalah Graha Pena Riau (GPR) yang diresmikan Sabtu, 8 Agustus 2015. “Melalui bait puisi Riau Tak Hanya Sebuah Nama yang ditulis Pak Dahlan pada waktu (Riau Pos) berusia 5 tahun. Inilah inspirasi saya, bahwa Riau adalah segalagalanya bagi kami. Bagi Riau Pos dan sebaliknya,” kata Rida dengan nada bergetar dalam sambutannya karena menahan haru dan senang teramat sangat. Di pelataran gedung baru yang berdiri megah 12 lantai, di sisi patung kuda yang

dulu kekar di tepi Jalan HR Soebrantas KM 10,5 dan dipindahkan ke dalam. Suasana riuh ramai terlihat di sekitar gedung baru tersebut. Sumringah senyum para petinggi Riau Pos Group, bahkan seluruh petinggi Jawa Pos Group serta General Manager, Pemimpin Redaksi dan unsur pimpinan ratusan perusahaan yang bernaung di bawah bendera Riau Pos turut hadir. Dahlan Iskan dalam kesempatan kemarin hadir didampingi istri tercinta Nafsiah Sabri, dan anaknya Azrul Ananda yang kini menjadi pimpinan di Jawa Pos Group, dan Komisaris Riau Pos yang juga Staf Khusus Presiden Joko Widodo Alwi Hamu, pun hadir. Hadir juga dalam kesempatan itu Plt Gubernur Riau Ir H Arsyadjuliandi Rachman MBA, serta undangan lainnya. Dilanjutkan Rida dalam sambutannya, Ia mencoba mengenang beberapa poin penting atas perjuangan bersama Dahlan Iskan dalam mengembangkan dan memajukan bisnis media di Provinsi Riau. Hingga akhirnya dalam kurun 25 tahun, Riau Pos terus tumbuh bersama jaringannya di Kepulauan Riau (Kepri), Sumatera Barat (Sumbar), Sumatera Utara (Sumut) dan Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Semua itu terang Rida tak terlepas dari inspirasi dan penyemangat dari sosok mantan Menteri BUMN yang kini mengaku sedang mengelola ratusan pesantren milik keluarga di beberapa daerah di Pulau Jawa.

DEFIZAL/RIAUPOS

GUNTING PITA : Nafsiah Sabri bersama Komisaris Riau Pos Alwi Hamu dan Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menggunting pita peresmian Gedung Graha Pena Riau, disaksikan Dahlan Iskan dan Chairman Riau Pos Group Rida K Liamsi.

BUMN Jangan jadi Beban Jokowi JAKARTA (RP)- Wakil Ketua DPR RI, Taufik Kurniawan menyatakan BUMN mestinya bisa menjadi stimulus ekonomi rakyat saat ekonomi Indonesia melemah. Jangan malah menjadi stagnan hingga menjadi tambahan beban Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. “Aset keseluruhan BUMN sekitar Rp 4.600 triliun. Seharusnya jika memang program APBN belum bisa berjalan, BUMN bisa mendorong pergerakan perekonomian. Jangan ikut stagnan apalagi merugi karena alasan perlambatan

Baca Riau Halaman 2

JOKO WIDODO

Kebahagiaan Dahlan Iskan di Peresmian Graha Pena Riau

Mulai dari Bernyanyi hingga Diajak Selfie Peresmian Graha Pena Riau, Sabtu (8/8) kemarin adalah panggung kebahagiaan. Kebahagiaan Rida K Liamsi dan Riau Pos Group yang berhasil menancapkan sejarah dengan gedung setinggi 12 lantai, juga kebahagiaan Dahlan Iskan, pendiri Jawa Pos Group. Kebahagiaan diekspresikan langsung, tanpa batasan antara atasan dan bawahan.

Baca Masih Halaman 7

Riau segala-galanya bagi kami.....

Yelahhh...... Suai tu....

Laporan ALI NURMAN, Pekanbaru alinurman@riaupos.co.id

MG1/MIRSHAL/RIAUPOS

SENAM SEHAT: Dahlan Iskan mengikuti senam sehat bersama warga Pekanbaru, di Lapangan Pasar Centra PKL Bertuah Purwodadi Kecamatan Tampan di samping Gedung Graha Pena Riau, Sabtu (8/8/2015). REDAKTUR: SYAHRUL MUKHLIS

Baca BUMN Halaman 7

YA.. Peresmian Graha Pena kemarin memang menjelma menjadi ajang lintas kalangan berbaur. Suasana kekeluargaan yang kental dan akrab terpam-

website: www.riaupos.co | e-Paper: epaper.riaupos.co | email: redaksi@riaupos.co | majalah: www.majalah.riaupos.co

pang jelas. Mulai dari bawahan hingga pimpinan Jawa Pos Group dan Riau Pos Group hadir. Belum lagi mitra kerja, baik itu unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Riau, para kepala daerah, hingga pihak swasta dan mitra, semua menyatu. Dahlan Iskan, hadir sebagai pendiri Jawa Pos Group, induk perusahaan Riau Pos Group. Meski kini tak lagi menyandang satupun jabatan struktural pada perusahaan yang dibangun dan dibesarkannya, ia tetaplah orang yang disegani. Namun, Sabtu (8/8) kemarin, kesan sebagai sosok yang berpengaruh tak tampak. Ia begitu rendah hati. Semua orang ia hargai dengan sangat layak dan pantas. Baca Mulai Halaman 4 TATA LETAK: EKO FAIZIN


Riau Pos

2

AHAD, 9 AGUSTUS 2015

Riau Sambungan dari hal. 1 “8 Agustus dipilih sebagai kado bagi hari jadi Riau. Karena di sini kami makan dan mencari nafkah, makanya kami siapkan ikon ini, lama kami bermimpi membuat gedung, mudah-mudahan bisa menjadi ikon daerah tercinta ini,” sambung Rida K Liamsi. Melanjutkan sambutan, Dahlan Iskan mengawalinya dengan guyonan dan celetukannya yang khas. Sehingga membuat seluruh hadirin tertawa, termasuk Danrem 031/ WB Brigjen TNI Nurendi MSi, perwakilan Mapolda Riau, Kajati Riau, Ketua DPRD Riau Suparman, Kakanwil Kemenag Riau H Tarmizi Tohor, Wali Kota Pekanbaru H Firdaus ST MT, Bupati Indragiri Hilir HM Wardan, Pj Bupati Indragiri Hulu H Kasiaruddin. Dahlan bercerita tentang keinginannya berhenti dari seluruh jabatan pimpinan di grup Jawa Pos. Kemudian perjuangannya melawan penyakit selama dua tahun, hingga tawaran Presiden SBY menjadi Dirut PT PLN hingga jadi Menteri BUMN. Semua dipaparkan dengan renyah dan karakter kocak nan memotivasi. Sehingga tidak saja pejabat Pemprov Riau dan Pemkab/ Pemko yang hadir menjadi antusias mendengar. Namun juga unsur pimpinan berbagai perusahaan swasta yang merupakan partner Riau Pos Grup juga tertegun mendengar kisah inspiratif dari sosok Dahlan Iskan. “Saya bangga sekali dengan Pak Rida. Tokoh Melayu yang betul-betul bersejarah. Seorang penulis puisi, pencipta lakon, budayawan. Dengan seniman dan budayawan yang melekat di didirinya, Ia juga mampu memiliki kemampuan manajerial yang sempurna,” balas

REDAKTUR: SYAHRUL MUKHLIS

Dahlan memuji kerabatnya, Rida K Liamsi. Dilanjutkan Dahlan, memang biasanya seniman tidak punya kemampuan manajemen yang baik karena sulit diatur dan mengatur. Namun sosok Rida dinilainya sebagai seniman wartawan tapi bisa menjadi manajer perusahaan yang tertib, maju, solid. Sehingga mampu melahirkan ikon-ikon di wilayah operasional perusahaan media yang dipimpinnya sehingga berkembang pesat. “Ini dipersembahkan bagi kado ulang tahun Riau dan bagi seluruh masyarakat Riau,” katanya sebelum mengakhiri pidato mengenai peresmian gedung GPR tersebut. Pada kesempatan seremoni peresmian gedung kemarin, dimulai pukul 10.15 WIB. Setelah sambutan Rida K Liamsi dan Dahlan Iskan. Kemudian ditutup dengan sambutan Plt Gubri. Untuk kemudian langsung dilakukan Penandatangan prasasti oleh Plt Gubri, dilanjutkan dengan pemotongan pita oleh Nafsiah Sabri, Istri Dahlan Iskan didampingi unsur pimpinan yang hadir. Memasuki gedung, seluruh hadiri disuguhkan dengan jamuan makan oleh Riau Pos Group. Dahlan Iskan dan Nafsiah di lantai satu gedung tersebut mendendangkan beberapa buah lagu. Sementara Rida K Liamsi bersama Plt Gubri dan Wako Pekanbaru serta tokoh masyarakat Riau dan pengurus LAM Riau yang hadir, naik ke lantai dua. Dimana Plt Gubri dan rombongan diperkenalkan Rida dengan beberapa ruangan di sana sambil berbincang hangat. Hingga memaparkan proses pembuatan koran dan peralatan cetak dan foto pertama yang dipajang lengkap di lantai dua Graha Pena Riau. “Pemprov Riau mengucapkan selamat kepada seluruh-

nya. Riau Pos Group dan Jawa Pos Group atas peresmian salah satu gedung kantornya,” kata Plt Gubri. Kehadiran gedung tersebut, menurut Andi sapaan akrabnya menyiratkan arti penting Riau Pos yang sudah menancapkan pertumbuhan baru di ibukota Provinsi Riau. Selain apresiasi tinggi, Plt Gubri juga mengajak Riau Pos Group bergandengan dalam pembangunan dan memajukan bumi lancang kuning ini. Sementara dalam sambutannya, Plt Gubri menyampaikan kemajuan-kemajuan terutama di sektor pembangunan. Seperti menceritakan tentang progres jalan tol, serta pembangunan yang akan, sedang dan sudah dilaksanakan. “Di mobil dari kediaman menuju ke sini, kami berbincang tentang gedung ini. Karena kurang kelihatan dari jalan, saya yakin Riau Pos akan mem-

bangun satu lagi yang lebih tinggi, 29 lantai kalau bisa,” kata Andi dengan candaan yang bisa saja sebagai dukungan agar terealisasi disambut dengan aplaus dari hadirin. Dengan demikian keinginan Riau Pos menjadikan Graha Pena Riau sebagai salah satu ikon dapat terwujud. Plt Gubri juga berharap apa yang terus diperjuangkan Riau Pos Grup dalam peranan dan kontribusinya di Riau dapat diridhoi dan menjadi penuh arti bagi Riau dan seluruh masyarakatnya. Ditutup dengan makan siang bersama, seluruh hadirin pada hari istimewa kemarin juga disuguhi dengan pemutaran video, berupa visual sejarah berdirinya Riau Pos Group. Pj Bupati Inhu Kasiaruddin yang juga merupakan staf ahli Gubernur melihat semangat sosok Dahlan Iskan dan Rida K Liamsi mengaku benar-benar

tak bisa berkomentar banyak. “Speechles saya, merasakan sekali puisi Pak Dahlan yang dibacakan Pak Rida. Ada optimisme di dalamnya, tak salah gedung ini berdiri,” ujar Kasiaruddin yang mengaku ikut terhanyut. Dalam kesempatan kemarin juga tampak hadir beberapa pejabat tinggi pratama Pemprov Riau, seperti Kadishub Rahmad Rahim, Kaban Kesbangpol Ardi Basuki, Kadiskan-

lut Riau Tien Mastina, serta beberapa pejabat lainnya. Bersama ratusan tamu undangan lainnya, tampak bangga dan apresiasi atas peresmian GPR tersebut. Seperti disampaikan tokoh masyarakat Riau Azaly Johan jelang meninggalkan lokasi acara. “Saya bangga dengan keberadaan Riau Pos. Karena turut memajukan daerah,” ujarnya. Ia berharap peranan Riau Pos dalam memajukan bumi lan-

cang kuning dapat terus ditingkatkan. Sehingga peranan sebagai pilar keempat demokrasi dapat benar-benar menjadi pers yang bermanfaat hingga ke daerah-daerah serta mengawal pembangunan. ‘’Kita berharap pemberitaan yang disampaikan agar semakin memberikan motivasi dan dorongan pada masyarakat,’’ kata Wali Kota Pekanbaru H Firdaus ST MT.(egp/ali/sol/luk/rul)

TATA LETAK: EKO FAIZIN


Riau Pos AHAD, 9 AGUSTUS 2015

3


NASIONAL

4 Mulai dari Bernyanyi Sambungan dari hal. 1 Dahlan hadir bersama istri Nafsiah, anaknya Azrul Ananda dan unsur pimpinan Jawa Pos Group serta pemegang saham. Sejak peresmian dimulai, ia sudah menunjukkan keramahan yang luar biasa. Dahlan hadir dengan menghargai kearifan lokal, mengenakan setelan baju Melayu berwarna hijau. Begitu ia sampai pagi di Graha Pena Riau, ia hanya sempat duduk sebentar. Silih berganti permintaan berfoto bersama

REDAKTUR: SYAHRUL MUKHLIS

hingga selfie ia layani tanpa canggung dan tak membuat jarak. Mulai dari unsur pimpinan Riau Pos Group, karyawan biasa hingga tamu diladeninya. Senyum terus tersungging di bibirnya, tak sekalipun ia merasa jengah apalagi menolak. Terhadap para pejabat yang datang, Dahlan menaruh hormat. Ketika Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman tiba, Dahlan langsung datang menghampiri. Plt Gubri ia salami, ia bahkan membungkukkan badan dan melempar senyum

hangat bentuk sikap low profilenya. Dahlan kemarin memang tak mau mengambil banyak peran saat peresmian. Saat disebut sebagai Chairman Jawa Pos Group, ia langsung mengklarifikasi dengan menyebut dirinya kini tak memegang jabatan apapun. Bahkan, ketika memberikan sambutan ia juga menyebut bahwa dirinya sebenarnya enggan memberikan sambutan. Seremonial peresmian Graha Pena Riau ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Dahlan Iskan dan Andi Rach-

man. Ini dilanjutkan dengan pemotongan pita oleh istri Dahlan, Nafsiah, Plt Gubri, komisaris Riau Pos M Alwi Hamu disaksikan Chairman dan unsur pimpinan RPG serta Jawa Pos Group dan tamu undangan yang hadir. Tamu undangan kemudian dipersilahkan masuk ke dalam untuk secara resmi melihat Graha Pena Riau. Rida K Liamsi langsung mengajak tamu undangan melihat lantai per lantai dengan segala keunggulan dan kelengkapannya. Dahlan, tak ikut dalam peninjauan. Ia memilih membaur

dengan pemain musik Melayu yang memang sudah bersedia. Tanpa direncanakan, ia dan sang isteri duduk di antara pemusik. ‘’Ayo nyanyi. Saya ikut,’’ katanya sambil tersenyum. Didatangi Dahlan Iskan seperti ini para pemusik dan penyanyinya kaget. Sempat pula mereka salah tingkah. Apalagi, Nafsiah kemudian mengajukan diri bernyanyi. Sibuklah salah satu dari pemusik ini berdiri untuk memberikan tempat duduk bagi isteri Dahlan Iskan. Namun, kesungkanan mereka ditolak Dahlan. Ia meminta sang pemusik tetap duduk di

Riau Pos AHAD, 9 AGUSTUS 2015 kursinya. Sang isteri kemudian bergabung dengan penyanyi di bagian belakang.’’Duduk saja. Ayo main. Tanjung Katung,’’ kata Dahlan. Dimainkanlah lagu Melayu itu. Dahlan memang tak bernyanyi, namun kebahagiannya membaur begitu terpancar jelas. Ia bertepuk tangan sepanjang lagu dimainkan. Sesekali tangannya diacungkan ke atas. Kontan saja, tepuk tangan dari tamu-tamu yang hadir menggema di lantai satu itu. Kejutan ikut bernyayinya Dahlan tak hanya sampai di sana. Nafsiah kemudian men-

gajak tamu undangan berjoget. ‘’Ayo ke lantai,’’ sebutnya disambut beberapa tamu yang maju berjoget. Dahlan tak mau kalah, ia riang gembira berjoget. Saat itu, tak terlihat jarak Dahlan dan tamu serta karyawan RPG jadi satu. Menyatu dalam bahagia, menyatu dalam momen gembira. Bukan hanya satu lagu, Dahlan dan isteri berbaur dan bernyanyi setidaknya selama tiga lagu. Sambil bernyanyi dan berjoget itu, permintaan selfie dan foto bersama tetap ia layani sebelum kemudian ia undur diri untuk santap siang.(rul)

TATA LETAK: EKO FAIZIN


Riau Pos AHAD, 9 AGUSTUS 2015

5


POLITIKA

6

Riau Pos AHAD, 9 AGUSTUS 2015

Calon Tunggal, Serahkan ke DPRD Laporan JPNN, Jakarta

CALON tunggal menjadi permasalahan dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak yang tahapannya sudah dimualai. Bahkan, pemerintah masih belum memberikan solusi untuk menyikapi hal tersebut. Melihat kondisi ini, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menyarankan, calon tunggal ditetapkan langsung oleh DPRD. ''Saya berpendapat secara pribadi, mestinya kalau ada calon tunggal ya ditetapkan saja. Tapi ini pendapat pribadi dan belum ada payung hukumnya,'' kata Fadli dalam diskusi "Retaknya Pilkada Serentak" di Cikini, Jakarta, Sabtu (8/8). Bahkan menurut Fadli, calon tunggal? tidak perlu lagi mengikuti proses pilkada. ''Jadi tidak perlu lagi

REDAKTUR: ADRIAN EKO DESRILIANTO

Saya berpendapat secara pribadi, mestinya kalau ada calon tunggal ya ditetapkan saja oleh DPRD. FADLI ZON Wakil Ketua DPR RI

melalui satu pilkada, untuk apa? Masa harus melawan kotak kosong,'' ucapnya. Politikus Partai Gerindra ini menyatakan, akan mengusulkan hal itu apabila ada revisi terhadap Undang-undang Pilkada. Sebab, menurut dia, penetapan langsung lewat DPRD merupakan salah satu jalan keluar untuk mengatasi persoalan calon tunggal. ''Kalau nanti mungkin ada revisi, saya akan usulkan calon tunggal

ditetapkan aja oleh DPRD,'' tandas Fadli. Untuk diketahui, ada tujuh daerah yang hanya memiliki satu pasangan calon. Sehingga, pelaksanaan pilkada di sana terancam ditunda hingga 2017. Tujuh daerah tersebut adalah Kabupaten Tasikmalaya, Kota Surabaya, Kabupaten Blitar, Kabupaten Pacitan, Kota Mataram, Kota Samarinda, dan Kabupaten Timor Tengah Utara. (gil/jpnn/ eko)

TATA LETAK: WAN SARUDIN


Riau Pos

7

AHAD, 9 AGUSTUS 2015

Hikayat Pena Sambungan dari hal. 1 takdir manusia sudah tercatat jauh sebelum manusia itu dilahirkan. Dengan demikian pula kita seperti diberi pesan bahwa memfungsikan pena yakni menulis adalah aktivitas organik manusia yang disarankan sejak manusia itu sendiri belum wujud,” tulis Wahab melalui pesan pendek telepon genggam (SMS).

Serapan APBD Terendah Diawasi TP4D Kejagung Sambungan dari hal. 1 Langkah awalnya, TP4D akan mempelajari apa penyebab dari serapan yang rendah tersebut. Apakah karena sumber daya manusia, sistemnya atau yang lainnya. “Hasil kajian itu akan diberikan ke Pemda agar kinerjanya membaik,” paparnya.” Ada juga ketakutan dan keraguraguan pejabat daerah untuk menggunakan APBD. Hal tersebut diantisipasi dengan memberikan pemahaman hukum penggunaan APBD. Pola komunikasinya bisa berbentuk sosialisasi. “Akan dijelaskan apa yang boleh dan tidak boleh dalam pengadaan barang dan jasa. Sehingga, Pemda tidak perlu khawatir lagi menggunakan APBD,” ujarnya ditemui di Kejagung, Sabtu (8/8). Langkah lainnya, yang akan ditempuh Kejagung adalah mendata semua rekanan pemda untuk mengetahui bagaimana kualitas dan kinerja rekanan tersebut. Tentunya, akan diketahui mana rekanan yang bonafit dan mana yang tidak bonafit. “Ini menjadi data Pemda untuk memilih rekanan. Sehingga, pengadaan barang dan jasa tidak terhambat karena rekanan,” ujarnya.” Tentunya, Pemda kalau sudah mendapatkan data rekanan yang

REDAKTUR: ADRIAN EKO DESRILIANTO

bonafit dan tidak, jangan sampai memilihrekananyangsalah,diamenuturkan, tentunya akan lebih baik rekanan yangdipilihitusesuaidalamdatatersebut. “Jangan sampai sudah diingatkan, tapi tetap memilih rekanan yang kurang professional,” paparnya. TP4D memiliki tugas utama untuk mencegah terjadinya pelanggaran yang mengakibatkan terjadinya kerugian negara. Sehingga, pemerintah daerah bisa meningkatkan serapan yang berdampak pada meningkatkan kesejahteraan rakyat. “Targetnya ya tetap mensejahterakan masyarakat,” terangnya.” Apakah justru TP4D ini tidak membuat rumit pengadaan barang dan jasa di daerah” Tony menjelaskan tidak akan rumit, karena justru akan membantu percepatan pembangunan. “Kalau sudah dibimbing tentunya tidak akan bermasalah secara hukum,” jelasnya.” Adakah jaminan proyek pengadaan barang dan jasa yang dibimbing tidak akan bermasalah hukum, terkait itu dia menjelaskan bahwa kalau yang sudah dibimbing tetap bermasalah hukum. Tentunya, harus dikaji apakah bimbingan atau konsultasi ini dijalankan dengan benar atau tidak. “Tergantung Pemda yang menjalankannya,” terangnya.

Pembentukan TP4D ini akan dilakukan secepatnya dengan anggota gabungan dari Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun), Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) dan Pengacara Negara. “Mereka yang akan tampil di depan,” paparnya.(idr/jpnn)

Dari tulisan itu, kata saya dalam hati setelah membaca pesan tersebut, perilaku-perilaku orang terdahulu digali dan dibongkar untuk capaian masa kini sebagai aset terbesar untuk masa depan. Tersebutlah Sumeria, Mesir Kuno, pada 5.000 tahun sebelum masehi telah mencatatkan diri dalam beberapa bagian kehidupan mereka yang boleh dibaca sebagai tulisan tertua dalam peradaban manusia. Khusus dalam alam Melayu, catatan prasasti di Kedukan Bukit, Sumatera Selatan, telah memperlihatkan punca keindonesiaan yang disebut sebagai Nusantara I, seiringan dengan penemuan suatu peradaban di bawah dominasi Sriwijaya. “Dari beberapa tempat yang disebut sebagai pusat Sriwijaya, dua di antaranya berada di

BUMN Jangan jadi Beban Jokowi Sambungan dari hal. 1 pertumbuhan ekonomi. BUMN mestinya bantu program Jokowi. Jangan malah menambah beban,” kata Taufik Kurniawan, Sabtu (8/8).Keharusan BUMN untuk berperan sebagai stimulator ekonomi lanjutnya, adalah perintah undang-undang. “Ketika peran tersebut tidak dijalankan BUMN, DPR patut mempertanyakan visi arsitek dari ratusan BUMN ini,” tegasnya. Politikus PAN itu menjelaskan, keuangan negara terbagi antara APBN dan Non APBN. Dana pemerintah Non APBN seperti yang ada di BUMN-BUMN harusnya bisa membantu mendorong sektor ekonomi. “BUMN selain memiliki peran strategis menyerap lapangan kerja, dan mendapatkan berbagai keuntungan ekonomi lainnya, juga bisa dimanfaatkan untuk menutupi keter-

batasan APBN agar ekonomi tidak seperti saat ini. Artinya seharusnya BUMN bisa lebih aktif bergerak mendukung pemerintahan,” sarannya. Ditanya, apakah ketidaksigapan BUMN itu dikarenakan Menteri BUMN Rini Soemarno terlalu banyak menggalang relawan, Taufik mengelak menjawabnya dan menyerahkan sepenuhnya ke presiden sebagai atasan para menteri. “Pak Jokowi tentu punya penilaian terhadap para pembantunya. Jika menurut penilaiannya ada menteri yang harus diganti atau dipertahankan, itu jadi keputusan Pak Jokowi. DPR hanya bisa memberikan masukan untuk menyelesaikan persoalan. Pastinya DPR ingin agar programprogram pemerintahan yang pro rakyat bisa berjalan dan berhasil. Kalau untuk itu diperlukan reshuffle, yah silakan saja,” pungkasnya.(fas/jpnn)

Riau yakni di Kuansing dan Kampar. Dari semua tempat itu, paling meyakinkan dan banyak buktinya adalah di Muara Takus, Kampar,” tulis saya kepada Wahab. Alkisah, dari prasasti itu pula terlihat betapa dinamisnya tradisi tulis Melayu. Penggunaan aksara Pallawa mulai tersalin ke aksara Arab yang kemudian menjadi ciri khas utama Melayu dengan berbagai penambahan seperti fonem “pa” dan “nga”. Sampai di sini, saya memberi catatan khusus kepada Wahab, “Tentu saja, aktivitas tersebut di luar dari kenyataan adanya tulisan di sekitar Muara Takus pada ratusan batu di sekitar candi yang belum terbaca, konon sudah banyak pula dibawa keluar dari kawasan ini. Mungkin bukan huruf paku yang berusia sebelum masehi, tetapi memang terlihat amat berbeda dibandingkan Pallawa dan Arab.” Kesadaran terhadap aktivitas memfungsikan pena tersebut begitu banyak buktinya di kawasan ini. Tetapi memadailah menyebutkan bagaimana di dalam bukunya Bustan al-Katibin, Raja Ali Haji menyitir pepatah Timur Tengah yang menyebutkan bahwa semua pekerjaan pedang dapat dilakukan oleh pena, tetapi tidak semua pekerjaan pena dapat dikerjakan oleh pedang.

Malahan seribu laksa pedang yang sedang terhunus, dengan segores pena jadi tersarung. Di tengah badai digital, pena pun tak kehilangan fungsinya. Memang tak perlu tinta dan logam nan runcing dengan pipa kecil yang mengalirkan dawat, gelombang cahaya dengan kecepatan cahaya yang mempola titik-titik di layar kaca, sebenarnya juga membawa pesan pena. Jadilah siaran televisi ditonton orang yang di Indonesia sebagaimana disebutkan dalam suatu survei tahun 2012, meraup angka 95 persen dalam hal menyampaikkan informasi. Internet yang melonjak dengan pasti dalam perkembangan teknologi komunikasi, tak terlepas dari komputer dengan mata penanya bernama cursor. “Iya kan, di Graha Pena Riau Pos itu, tak hanya menjadi rumah bagi media cetak, tetapi juga televisi, radio, termasuk pelayanan jaringan internet kan? Sesuatu yang tak terkirakan sebelumnya, 25 tahun lalu, ketika Riau masih terasing dari pertumbuhan teknologi komunikasi, kini memimpin Sumatera, bahkan cukup disegani di Nusantara. Tahniah, Riau Pos, denganmu kami tak bermimpi lagi karena semuanya menjadi nyata..,”tulis Wahab.***

TATA LETAK: EKO FAIZIN


SOCIETY

8

Riau Pos AHAD, 9 AGUSTUS 2015

Keramaian Senam Sehat bersama Dahlan Iskan diambil dari atas Gedung Graha Pena Riau.

Senam Sehat Demi Indonesia

Dipimpin Dahlan Iskan, Dibanjiri Hadiah SENAM Sehat Demi Indonesia bersempena pere s m i a n Graha Pena Riau dihadiri ribuan warga, Sabtu (8/8) pagi di Pasar Centra PKL Bertuah. Senam yang dipimpin Dahlan Iskan tersebut juga dibanjiri hadiah. Gerak energik Dahlan Iskan turut memompa semangat para peserta hingga hampir dua jam. Tampak hadir Chairman Riau Pos Group Rida K Liamsi, CEO Riau Pos Group Makmur Kasim dan CEO se-Jawa Pos Group. General Manager (GM) Riau Pos Group Zulmansyah Sekedang, GM Riau Graindo Ngatenang, Direktur Utama Pekanbaru Pos Group Yurmalis Khatib, dan Pemimpin Redaksi se-Jawa Pos Group. Usai senam Dahlan Iskan langsung mengambil kupon berhadiah dengan ditemani oleh perempuan

hamil yang ditunjuk panitia. Usai mencabut undian, Dahl-

an Iskan juga menyempatkan diri untuk berfoto ataupun sekadar foto selfie dengan warga. Momen ini juga dimanfaatkan oleh ratu-

san siswa SMK Taruna Satria untuk foto dengannya. Pencabutan ribuan nomor undian ini tidak hanya dilakukan oleh panita, tetapi juga diserahkan kepada para perwakilan peserta. Bahkan peserta yang mencabut undian juga diberikan hadiah sesuai dengan hadiah undian yang dicabutnya. Usai pelaksanan senam dan pembagian hadiah GM Riau Pos Gro-

up, menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh masyarakat yang datang. Seluruh pihak yang telah ikut menyukseskan acara dan juga pendukung lainnya. Manajemen Riau Pos Group berkomitmen akan terus mengadakan kegiatan yang melibatkan masyarakat setempat. “Terima kasih kepada seluruh yang hadir dalam acara ini. Sampai bertemu lagi di iven-iven Riau Pos Group selanjutnya. Kegiatan selanjutnya adalah ulang tahun Riau Pos ke-25 pada Januari 2016 mendatang,� ujarnya didampingi Yurmalis Khatib.*** NARASI: LUKMAN PRAYITNO FOTO: MG1 DAN MG2/SAID MUFTI

Dahlan Iskan dan istri Nafsiah Sabri.

Peserta Senam Sehat Dahlan Iskan dengan latar belakang Gedung Graha Pena Riau.

CEO Riau Pos Group H Makmur Kasim semangat menggerakkan badan bersama peserta senam lain.

Chairman Riau Pos Group Rida K Liamsi (kaos putih) antusias mengikuti senam sehat.

Dahlan Iskan ikut menjadi instruktur senam sehat.

GM Riau Pos Zulmansyah Sekedang dan GM Riau Pos Online Raja Isyam Azwar turut serta dalam senam sehat bersama Dahlan Iskan.

Wakil GM Riau Pos bidang Redaksi Nazir Fahmi senam semangat bersama peserta lain.

Pemimpin Redaksi Riau Pos Asmawi Ibrahim (tiga dari kanan) dan Manajer Pemasaran Riau Pos Fitriadi Syam mengikuti senam sehat bersama Dahlan Iskan.

Jajaran top manajemen Jawa Pos ikut serta dalam Senam Sehat bersama Dahlan Iskan.

Dahlan Iskan meminta seorang ibu mencabut kupon undian berhadiah.

Ibu Nafsiah Sabri (kanan) dan Novita Yeni.

REDAKTUR: ZULKIFLI ALI

TATA LETAK: WAN SARUDIN


Riau Pos AHAD, 9 AGUSTUS 2015

9


10

Riau Pos AHAD, 9 AGUSTUS 2015


Riau Pos AHAD, 9 AGUSTUS 2015

11


12

Riau Pos AHAD, 9 AGUSTUS 2015


Riau Pos

AHAD

HALAMAN 13

9 AGUSTUS 2015

Asmawi Ibrahim, Pemimpin Redaksi ASMAWI IBRAHIM, Pemimpin Redaksi

Riau di Ujung Harapan 2020 VISI misi Provinsi Riau belum berubah sejak disahkannya Perda nomor 36 tahun 2001. Bunyinya, terwujudnya Provinsi Riau sebagai pusat perekonomian dan kebudayaan Melayu dalam Lingkungan Masyarakat yang Agamis, Sejahtera Lahir dan Batin di Asia Tenggara 2020. Jika dihitung angka, itu berarti tinggal empat tahun empat bulan lagi. Dengan sisa waktu yang singkat itu, tentu begitu kecil kemungkinan akan tercapai. Jangankan pusat perekonomian dan kebudayaan, kondisi perekonomian masyarakat Riau hingga kini masih tertatih-tatih. Sejahtera lahir batin juga masih jauh panggang dari api. Faktanya angka kemiskinan masih cukup tinggi. Badan perencanaan pembangunan daerah REDAKTUR: KUNNI MASROHANTI

(Bappeda) Provinsi Riau tahun 2014 merilis 8,4 persen penduduk Riau masih tergolong miskin. Belum lagi persoalan pendidikan, kesehatan hingga infrastruktur. Bergulirnya otonomi daerah sejak 1999 lalu dimana anggaran pendapatan belanja daerah seluruh Riau meningkat drastis, ternyata belum berbanding lurus dengan perbaikan semua persoalan itu. Kini, jika ditotal APBD Provinsi Riau bersama kabupaten/kota, jumlahnya hampir mencapai Rp36 triliun lebih. Wow, angka yang seharusnya mampu menjadikan pembangunan lebih maksimal jika pemanfaatannya tepat sasaran. Dalam lingkungan masyarakat yang agamis, ini peluang ketercapaian paling dominan. Sebab tidak perlu banyak membuat kebijakan.

Riau sebagai negeri Melayu yang bercirikan Islam, tinggal menguatkan nilai-nilai agamisnya yang sudah terpelihara sejak masa dahulunya. Syukurnya, hingga saat ini suasana masyarakat agamis itu masih terpelihara cukup baik meski gempuran modernisasi terus terjadi. Seluruh stakeholder mampu berpijak kebijakannya atas nilai-nilai Melayu nan berlandaskan Islam. Menjadi pusat kebudayaan Melayu juga dipandang masih jauh dari pencapainnya. Hal ini mengemuka dari pandangan para budayawan, tokoh masyarakat, seniman dan lainnya. Pengembangan dan membuat kebudayaan Melayu menjadi besar dan pusat rujukan di negeri Riau ini masih belum membumi. Masih banyak diperlukan keberpihakan pemerintah untuk me-

wujudkannnya. Jangan hanya sebatas simbol dan seremonial tapi pemasyarakatan tidak tercapai sama sekali. Kerja menjadikan sebagai pusat kebudayaan melayu masih membutuhkan waktu cukup panjang. Pencapaian yang ambisius dalam visi itu Asia Tenggara. Sebuah cita-cita tentu boleh setinggi-tingginya. Kalau perlu lingkup dunia. Tapi sekali lagi tinggal empat tahun empat bulan lagi waktu tersisa. Jika menjadi pusat di Asia Tenggara tentu harus lebih hebat dibanding negeri tetangga. Tapi kita harus pulalah logis. Jangankan lebih. Untuk saat ini mendekati saja tidak. Yang paling logis untuk saat ini adalah merevisi kembali Perda itu terutama tahun pencapaiannya. Supaya semua pihak dapat lagi membicarakannya. Dapat lagi

berkegiatan. Sebab dengan angka 2020 yang masih dalam perda, cara berpikir sebagian orang masih di logika tidak mungkin tercapai di waktu singkat. Hari ini bisa jadi pijakan untuk berpikir ulang sudah sejauh mana percapaian visi Riau. Riau merayakan hari jadinya ke 58. Berpikir ulang untuk membenahi berbagai persoalan yang membelit. Harus ada sikap optimis yang tinggi. Harus ada kekompakan. Kerja keras. Bersihkan segala bentuk kepentingan yang hanya memperkaya perorangan. Segala kemampuan anggaran daerah harus digunakan sepenuhnya untuk kemaslahatan masyarakat Riau. Semoga Provinsi Riau mencapai kesejahteraan, berbudaya dalam lingkup yang agamis.*** TATA LETAK: SOEPRI ISMADI


LIPUTAN KHUSUS

14

Riau Pos AHAD, 9 AGUSTUS 2015

Risau Riau, Kemilau Riau Tahun 1980-an. Riau menjadi provinsi dengan bidang pendidikan terbaik di luar Jawa dan Bali. Hendaknya harapan membawa Riau kepada kegemilangan. Penyebaran guru lebih diratakan hingga daerah pelosok. Daerah-daerah perkotaan seperti Kota Bengkalis, tidak ada masalah. Tapi di daerah terpencilnya, masih perlu perhatian.’’ DJAUZAK AHMAD Tokoh Pendidikan

Dulu Riau tidak memiliki fasilitas yang cukup di bidang olahraga. Belum banyak stadion yang bisa dipakai seperti sekarang. Tapi waktu itu PSPS sempat menjelajah Indonesia . Tim sepak bola juga bertandang dan Riau pun mereka kenali dengan baik. Dengan fasilitas yang sudah cukup dan banyak, kita berharap bidang olahraga bisa lebih baik lagi.’’ HERMAN ABDULLAH Tokoh Masyarakat

Kata kuncinya adalah pusat dagang dan budaya. Jadi yang menjadi pembanding dari sisi perekonomian itu di Asia Tenggara adalah Singapura dan yang dari sisi budaya, yang menjadi pembanding itu adalah Malaysia.’’ MARDIANTO MANAN Pengamat Perkotaan

Usia 58 tahun bagi Provinsi Riau, bukan lagi tergolong muda. Bak manusia, ianya semakin dewasa dan bijaksana. Kalau pun resah, pastilah berbenah. Kalaupun risau, hendaknya berakhir kemilau. Laporan KUNNI MASROHANTI dan SYAHRUL MUKHLIS, Pekanbaru redaksi@riaupos.co.id

RIAU adalah sebuah provinsi dengan luas wilayah 8.915.016 ha terdiri dari daratan dan perairan. Wilayahnya membentang dari lereng bukit barisan Selat Melaka. Riau dilewati oleh 15 sungai dengan empat sungai terbesar yakni, Sungai Siak dengan panjang 300 km, Sungai Rokan dengan panjang 400 km, Sungai Kampar 400 km dan Sungai Indragiri dengan panjang 500 km. keempat sungai ini membelah pegunungan daratan tinggi Bukit Barisan dan ujungnya bermuara di Selat Melaka dan Laut Cina Selatan. Sungai yang bermuara ke laut Cina Selatan sangat dipengaruhi oleh pasang surut gelombang. Oleh karena itu, batang sungai yang bermuara seperti Sungai Rokan dan Sungai Kampar sering mengalami fenomena alam yang tidak biasa. Fenomena alam inilah yang dikenal dengan Bono. Riau ditetapkan sebagai provinsi melalui Undang-undang daurat Nomor 19 tahun 1957. Kemudian diundangkan kembali dalam undang-undang Nomor 61 tahun 1968. Pembentukan ini memakan waktu hampir 6 tahun (17 November 1952-5 Maret 1958). Bengkalis, Kampar, Indragiri, Kepulauan Riau adan Kotapraja Pekanbaru merupakan lima daerah administratif tingkat II waktu itu yang tercantum dalam undang-undang pembentukan daerah swatantra tingkat I Sumatera Barat dan Riau, Jo lembaran Negara Nomor 75 tahun 1957. Itu dulu. Kondisi terkini tata pemerintahan di Riau sudah jauh beda. Kepulauan Riau sudah menjadi provinsi sendiri dan Riau sudah memiliki 12 kabupaten dan kota dengan total Aanggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) secara keseluruhan Rp36.630 triliun. Bengkalis sebagai Kabupaten tertua, memiliki APBD tertinggi dibanding kabupaten lain yakni Rp4,9 triliun. Menyusul kemudian, Kota Pekanbaru Rp3,4 triliun, Kabupaten Siak Rp3,2 triliun dan Kampar Rp2,5 triliun. Dumai dengan APBD terendah yakni Rp1,5 triliun. Menyusul kemudian Kuansing Rp1,5 triliun dan Kepulauan Meranti Rp1,6 triliun. Berbagai daerah telah melakukan pembangunan di berbagai sektor tersebut sesuai dengan kemampuan anggaran masing-masing serta kemampuan berkerjasama dengan pemerintah pusat untuk mendapatan APBN sebanyak-banyaknya. Di bidang infrastruktur, Riau terkenal membuka wilayah terisolir dengan membangun jalan dan jembatan.

Contoh, Kabupaten Siak telah membangun jembatan Sultanah Latifah sebagai jembatan termegah. Begitu juga dengan Kota Pekanbaru yang membangun Jembatan Siak III dan IV. Di bidang pendidikan, Pekanbaru telah menjadi pusat pendidikan. Berbagai perguruan tinggi berdiri kokoh di Pekanbaru baik negeri mau pun swasta. Ada Universitas Riau, UIN Suska, Universitas Islam Riau (UIR), sekolah kedokteran, Universitas Muhammadiyah dan masih banyak lainnya. Belum lagi sekolah-sekolah tinggi termasuk Politkenik dan sebagainya. Di Pekanbaru juga sedang dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 200 MW di kawasan Tenayanraya, Kecamatan Tenayanraya. PLTU ini akan menjadi sumber tenaga listrik kedua terbesar selain Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kabupaten Kampar. Masyarakat Riau juga sedang bergiat membangun dunia kepariwisataan. Terbukti dengan munculnya puluhan hotel di Pekanbaru. Tempat wisata tersembunyi, kini juga mulai terkuak. Salah satunya Danau PLTA. Selain menjadi sumber tenaga listrik, PLTA juga menjadi tempat wisata paling diminati. Tidak hanya melihat luasnya danau dengan jejeran puluhan pulau-pulau, tapi juga air terjun, goa dan sungai berbatu. Tak heran, berbagai Kelompok Sadar Wista (Pokdarwis) pun bermunculan di Riau. Keinginan Riau menjadi pusat kebudayaan Melayu Asia Tenggaran juga ditengarai dengan berbagai hal. Di antaranya, keharusan berbusana Melayu bagi seluruh pegawai dan anak-anak sekolah. Berbagai lambang keagungan Melayu juga tersirat dalam berbagai gedung megah di Riau. Bahkan sebuah kampus bernama Akademi Kesenian Melayu Riau (AKMR) telah berdiri di Riau. Riau juga merupakan daerah yang kaya dengan sumber daya alam. Berbagai perusahaan multinasional bermukin di Riau, Mereka bergerak di sektor perkebunan, kehutanan dan pertambangan. Karet, sawit, batubara, akasia, sengon dan minyak bumi merupakan kekayaan yang telah menarik minat investor datang ke Riau. Membangun Riau sebagai sebuah propinsi yang tidak kalah ketinggalan dengan propinsi lain di Indonesia, haruslah memiliki acuan agar apa yang diinginkan tepat waktu dan tepat sasaran. Salah satu upaya yang telah dilakukan yakni dengan lahirnya visi misi Riau 2020. Visi ini disusun sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 36 tahun 2001 tentang pola dasar pembangunan daerah Propinsi Riau 2001-2005. yakni, terwujudnya Provinsi Riau sebagai pusat perekonomian dan kebudayaan Melayu dalam lingkungan masyarakat yang agamis, sejahtera lahir dan bathin di Asia Tenggara tahun 2020. Kembali Fokus Budayawan Riau, dr Junaidi, memiliki pandangan dan tanggapan yang sangat membangun untuk pembangunan kebu-

Perda tentang visi misi Riau dibuat saat Kepri masih bergabung dengan Riau. Saya sangat setuju kalau Perda tersebut direvisi. Lalu dievaluasi secara rutin sehingga pencapaian yang diinginkan bisa lebih bisa ditakar dan terlihat sudah sejauh mana bisa dilaksanakan.’’ DR JUNAIDI Budayawan Riau

dayaan Melayu di Riau. Ia mengatakan, tahapan visi misi Riau khususnya di bidang kebudayaan memang sudah berjalan. Sudahterlihat tanda-tanda akan keinginankan untuk mewujudkan visi tersebut. Pemerintah hanya tinggal sedikit bergerak maju seperti dengan lebih sering melakukan evaluasi terhadap pencapaian visi misi yang dinginkan tersebut. Jika saat ini pencapaian tersebut masih terasa jauh, Junaidi sepakat jika pemerintah merevisi perda terkait dan menambah masa pelaksanaan visi misi tersebut. ‘’Perda tentang visi misi Riau dibuat saat Kepri masih bergabung dengan Riau. Saya sangat setuju kalau Perda tersebut direvisi. Lalu dievaluasi secara rutin sehingga pencapaian yang diinginkan bisa lebih bisa ditakar dan terlihat sudah sejauh mana bisa dilaksanakan,’’ katanya. Visi misi yang diinginkan tersebut, kata Junaidi, hendaknya juga diterjemahkan oleh seluruh dinas dan pemerintah kabupaten/kota dalam bentuk program nyata. Dilakukan secara bersama-sama sehingga menuju ke arah yang sama dan terwujudlah secara bersamaan, merata di seluruh wilayah Riau. Fokus kembali ke tujuan yang sudah dirancang, katanya, adalah satu kata yang tepat untuk saat ini agar wajah Riau benar-benar khas di mata nasional bahkan dunia. Pakar pendidikan Riau, Djauzak Ahmad, juga melontarkan harapan serupa. Kondisi pendidikan di Pekanbaru memang sudah bagus, tapi tetap perlu fokus. Wilayah yang dibelah oleh banyak sungai, membuat Riau memiliki daerahdaerah terpencil yang sulit di jangkau. Di wilayah tersebutlah kondisi pendidikan lebih memerlukan perhatian khusus, Jumlah guru bukanlah persoalan, kata Djauzak. Guru yang belum tersebar merata di berbagai wilayah Riau, termasuk wilayah terpencil, ini menjadi bagian dari berbagai persoalan pendidikan di Riau. ‘’Tahun 1980-an. Riau menjadi provinsi dengan bidang pendidikan terbaik di luar Jawa dan Bali. Hendaknya harapan membawa Riau kepada kegemilangan. Penyeberan guru lebih diratakan hingga daerah pelosok. Daerah-daerah perkotaan seperti Kota Bengkalis, tidak ada masalah. Tapi di daerah terpencilnya, masih perlu perhatian,’’ ujarnya. Pendidikan merupakan faktor terpenting membangun suatu wilayah atau bangsa, jelas Djauzak lagi. Kemajuan suatu bangsa juga ditentukan oleh pendidikannya. Pendidikan yang paling penting bagi suatu bangsa dimulai dari

pendidikan dasar. Jika sudah buruk pendidikan di sekolah dasar, maka buruklah untuk seterusnya. Sistem pendidikan di sekolah dasar tersebut tidak boleh salah. Kurikulum yang diajarkan juga benar-benar harus matang. Muatan lokal yang menjadi penguat berbudaya masyarakat di suatu wilayah, juga harus lebih dimatangkan. Dalam beberapa kurun waktu, nama Riau sempat mengharum ke berbagai pelosok wilayah di Indonesia berkat kegagahan tim sepak bola PSPS Pekanbaru. Harapan besar juga muncul agar tim ini atau khusus di bidang olahraga, juga membawa Riau mampu bertanding rupa dan nama di tingkat nasional. Sungguh, harapan yang sudah hendaknya menjadi doa untuk kebaikan Riau. ‘’Kita semua berharap dan setiap harapan adalah doa agar Riau ke depan lebih baik. Hari ini sudah bagus, ke depan tentu harus lebih bagus lagi. Dulu Riau tidak memiliki fasilitas yang cukup di bidang olahraga. Belum banyak stadion yang bisa dipakai seperti sekarang. Tapi waktu itu PSPS sempat menjelajah Indonesia dengan karya yang ia punya. Tim sepak bola juga bertandang dan Riau pun mereka kenali dengan baik. Dengan fasilitas yang sudah cukup dan banyak, kita berharap bidang olahraga bisa lebih baik,’’ harap tokoh masyarakat yang juga mantan ketua PSPS Pekanbaru, Drs H Herman Abdullah MM. Mengangkat Riau dari bidang olahraga, memanglah tidak mudah. Perlu keseriusan dan kerjasama dengan semua pihak. PSPS misalnya yang kini sudah menjadi PT dan dikelola pihak swasta. Modal Rp100 juta bisa saja diperoleh dengan mengajak berbagai perusahaan untuk bergabung bersama. ‘’Komitmen pemerintah yang paling penting. Tapi ini tidak mudah. Harus disambut pula oleh pihak ketiga. Apalagi bicara PSPS yang kini sudah menjadi PT. Kerja keras lagi, ajak berbagai pihak seperti bank, PT di bidang sawit, kayu dan sebagainya untuk samasama menghidupkan PSPS. Di berbagai propvinsi, banyak yang seperti itu. Sepakbola mereka disandang oleh pihak swasta,’’ lanjut Herman. Pengamat Perkotaan Riau dari Universitas Islam Riau Ir Mardianto Manan, mengatakan, keberhasilan pembangunan Riau menuju visi dan misi Riau 2020 yaitu menjadi pusat ekonomi dan kebudayaan Melayu di Asia Tenggara bisa dicapai dengan kerja lebih keras. ‘’Kata kuncinya adalah pusat dagang dan budaya. Jadi yang menjadi pembanding dari sisi perekonomian itu di Asia Tenggara adalah Singapura dan yang dari sisi budaya, yang menjadi pembanding itu adalah Malaysia, kita bisa lihat ini lebih rinci,’’ kata Mardianto. Untuk menjadi pusat perdagangan, maka infrastruktur perdagangan itu harus bisa dilihat. Transportasi untuk distribusi barang dan jasa apa yang ada di Riau juga harus lebih diperhatikan. Banyak hal-hal yang harus dicermati oleh pemerintah, lanjutnya. Di antaranya pembangunan jembatan yang masih banyak belum selesai, jalan-jalan banyak yang rusak, begitu juuga dengan flay over dan alan tol serta pasar Cik Puan yang belum bisa dituntaskan. Mardianto menghitung, jika memulai pembangunan menuju visi dan misi Riau 2020 sejak tahun 2000, seharusnya saat ini sudah terealisasi 75 persen. ‘’Jadi apa mungkin lima tahun lagi kita bisa lebih baik dari Singapura dari perekonomian, apa kita bisa lebih baik dari Malaysia dalam lima tahun lagi dari sisi kebudayaan. Rasanya tidak akan mungkin,’’ sebut Mardianto. Soal berapa persentasenya pencapaian visi dan misi Riau 2020 tersebut, Mardianto tidak yakin mencapai angkat 50 persen saat ini. Solusinya, menurut Mardianto, harus kembali duduk bersama untuk membahas apakah pencapain visi dan misi Riau 2020 itu harus dilaksanakan. Jika tidak lagi itu standarnya, maka harus dinyatakan dengan tegas. ‘’Rencana induknya ini harus kita lihat dengan jelas. Mau dibawa kemana Riau. Kalau tidak mungkin rasanya, maka masterplan harus diubah. Bisa saja tidak jadi pusat tujuan lagi,’’ sebut Mardianto.(gem)

FOTO DEFIZAL/RIAU/POS

PUSTAKA WILAYAH: Salah satu gedung termegah di Riau adalah Pustaka Wilayah Soeman HS. Gedung yang terletak di Jalan Soedirman ini sering menjadi tempat tujuan wisatawan.

REDAKTUR: KUNNI MASROHANTI

TATA LETAK: KATON SUNGKOWO


Riau Pos AHAD, 9 AGUSTUS 2015

LIPUTAN KHUSUS

15

Komitmen Berbenah untuk Kemajuan Negeri Dalam berbagai kesempatan Plt Gubernur Riau Ir H Arsyadjuliandi Rachman MBA terus menggaungkan perubahan dan pembenahan di berbagai sektor sehingga komitmen yang diharapkan juga didukung seluruh pihak tersebut mampu menjadikan Riau lebih baik ke depan. Ada asa tersendiri baginya di usia Riau yang sudah 58 tahun ini. Laporan EKA GUSMARDI PUTRA, Pekanbaru Ekagusmardi_putra@riaupos.co.id

KETIKA berbincang dengan Riau Pos tentang harapan dan keinginannya untuk Riau yang genap memasuki usia 58 tahun tepat hari ini Ahad (9/8), ia memaparkan panjang lebar mengenai harapanharapan tersebut. Di sektor ekonomi, misalnya, Provinsi Riau sebenarnya sudah termasuk pusat kegiatan ekonomi Asia Tenggara. Dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi dan lajunya investasi

yang masuk. Kemudian di sisi kebudayaan, Riau juga sudah on the track (berjalan di jalurnya), terutama untuk menyelesaikan sampai tahun 2020 yakni mewujudkan Riau sebagai pusat kebudayaan Melayu. “Perlu disiapkan lagi misalnya dinas kebudayaan. Fungsinya menjadi regulasi dan koordinasi, sekaligus mengawasi kebudayaan Melayu, karena tak bisa ditawar lagi, sudah ada Perda Visi Riau 2020,” paparnya. Karena sebagai tempat tinggal yang ada bagi orang Riau, sambungnya, maka seluruh pihak diharapkannya harus melaksanakan komitmen untuk menjadikan Riau sebagai pusat kebudayaan Melayu di Asia Tenggara. Menurutnya visi yang tertuang dalam RPJMD, memang ada yang bisa diselesaikan, dan ada yang perlu disesuaikan dengan perkembangan daerah. “Yang jelas semua harus bisa terus nyambung, misalnya pendidikan, SDM dan infrastruktur,” sambungnya. Seperti SDM dilanjutkan politisi

Golkar tersebut, dengan perubahan-perubahan yang terus terjadi di tanah air. Dimana tak ada berhentinya seiring makin tumbuhnya daerah Riau dan makin dinamisnya juga diiringi dengan adanya peraturan baru dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya. Maka menurut Andi, sapaan akrabnya, SDM harus ditingkatkan terus. “Melalui pendidikan, pelatihan, dan berbagai kegiatan lainnya, di sektor lain RPJMD yang perlu menyesuaikan, kita upayakan dengan tetap harus berada di koridor dalam track yang sudah disiapkan,” sambungnya. Mulai dari menganggarkan, merencanakan dan melaksanakannya jelas Plt Gubri harus sinkron antara kabupaten/kota dengan provinsi yang juga sesuai jalur yang disiapkan pemerintah pusat. Karena di usia 58 tahun, tentu penyesuaian RPJMD juga perlu sebagai dampak adanya dinamika yang mengharuskan penyesuaian dilakukan. Dengan maksud jelas Plt Gubri supaya tujuan Riau bisa lebih op-

timal lagi dalam membangun dan mencapai masyarakat sejahtera. Provinsi Riau menurutnya juga tidak boleh kaku karena harus dilihat perkembanganm terlebih masuknya 2015 sebagai tahun pasar bebas atau disebut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). “Jadi visi misi dan RPJMD harus dilihat bisa tidak menghadapi MEA. Kalau perlu disesuaikan, dilihat dalam perjalanan. Yang jelas kita harus berbenah mulai sekarang,” tegasnya. Masih mengenai pembenahan, ia menyoroti sisi SDM dan aparat pemerintah. Seperti birokrasi yang ada di pemerintah harus lebih dinamis. Dengan melaksanakan UU 5/2014 tentang reformasi birokrasi Provinsi Riau sudah memulai, dengan akuntabilitas dan keterbukaan. “Contohnya e-Government, SKPD sudah mulai menerapkan. Juga masalah perbaikan di tranparansi dan akuntabilitas seperti zona integritas,” tuturnya. Kemudian untuk sisi penganggaran di sektor pendidikan sudah

terus meningkat. Dimana untuk usulan 2016 dikatakan Plt Gubri sudah lebih dari 20 persen total pagu anggaran. Demikian pula kesehatan sudah lebih 10 persen disiapkan. Masalah lingkungan hidup, lanjutnya, Riau juga sudah mulai ditegakkan masalah kewibawaan pemerintah menerapkan penegakan hukum yang tegas. Contohnya dalam mengatasi Karhutla, yang tahun ini kejadian Karhutla sudah jauh berkurang dibanding 2014 lalu. Mengenai Infrastruktur, juga komitmen berbenah dilakukan dengan penganggaran dibuktikan fokus pada beberapa ruas jalan. Dimana yang dulunya jalan-jalan rusak ditingkatkan dan diperbaiki. Melalui perawatan dan peningkatan jalan yang berjalan terus. Demikian pula sektor pariwisata yang berbasis kebudayaan terus digalakkan. “Makanya dipilih tema Riau the Homeland of Melayu. Tetap berpromosi dengan berbasis budaya. Sekaligus untuk menuju visi Riau

2020,” ujarnya. Dalam sektor investasi di pembangunan, ungkap Plt Gubri peran swasta juga lebih berperan besar dari pada APBD. Dimana kontribusi swasta dalam pembangunan lebih besar dari anggaran pemerintah. Hal ini akan didorong terus supaya diciptakan iklim investasi yang baik melalui satu pintu. “Sehingga swasta yang ada bisa mengembangkan usahanya, bisa masuk investasi baru. Mengantisipasi seperti ini perlu ditingkatkan pengembangan SDM dan pola rekrutmen internal yang profesional,” jelasnya. Dengan demikian, melalui pembenahan-pembenahan yang mulai dilakukan. Maka seiring berjalan terus membuat perubahan dalam program kegiatan yang lebih menekankan pada sendisendi kehidupan masyarakat. Demi kemajuan Riau dan kesejahteraan segenap lapisan masyarakat. “Tanpa dukungan seluruh pihak, juga tidak akan mungkin. Jadi ayo bersama-sama,” ajaknya.(kun)

FOTO DEFIZAL

JEMBATAN DI SIAK: Jembatan Sultanah Latifah di Kabupaten Siak ini merupakan salah satu bukti pembangunan infrastruktur yang bisa diandalkan di Riau.

Perlu Kerja Keras Untuk mewujudkan visi dan misi Riau yang hanya tinggal sekitar lima tahun lagi, sangatlah sulit. Perlu kerja keras dan kekompakan. Kerja keras itu yang saat ini jauh dari terlihat. Laporan SYAHRUL MUKHLIS, Pekanbaru syahrulmukhlis@riaupos.co.id

PIMPINAN DPRD Provinsi Riau dari Partai Demokrat Noviwaldi Jusman, mengatakan, arah pembangunan Riau saat ini sudah jauh dari visi misi 2020 yang menjadi acuan pembangunan. Salah satu yang paling disoroti Noviwaldy adalah bidang kebudayaan. Bahkan situs kebudayaan yang ada cenderung terbiar. ‘’Saat ini tidak ada lagi yang memperhatikan masalah budaya. Bahkan bisa dikatakan tidak ada satu kegiaan apapun yang berkaitan dengan kebudayaan. Sudah sejak bertahun-tahun lalu dianggarkan untuk pembangunan jalan menuju Muara Takus, tapi sampai sekarang tidak terealisasi,’’ kata Dedet. Pelestarian dan pengembangan seni Melayu juga belum bisa fokus. Ia mencontohkan tari zapin yang belum dikembangkan dengan maksimal. Situs budaya lain seperti Masjid Raya Pekanbaru juga diubah menjadi mesjid modern. ‘’Tari Zapin tidak dikembangkan dengan maksimal. Masjid Raya peninggalan sejarah di Riau diubah menjadi masjid modern. Mana yang mengembangkan buREDAKTUR: KUNNI MASROHATI

daya itu,’’ kata Dedet. an dan budaya se Asia Dedet juga meTenggara, diakui Dedet nyoroti bidang pendidmasih belum bisa diikan. Disebutukannya, lakukan. ‘’Visi dan misi sampai saat ini tidak ini belum pernah diada upaya pembanubah. Tapi pemerintah gunan sekolah-sekolah membuat kebijakan baru. Artinya, perbaijauh dari visi misi tersekan sekolah yang subut. Pemerintah seperdah rusak sangat minti lupa kalau Riau punim. Sementara yang ya visi dan misi. Jadi, ada penambahan se- TENGKU DAHRIL tingkat pencapaian visi kolah baru. dan misi ini tidak bisa ‘’Saat ini dalam RPJMD tidak dihitung. Tapi kami akan menghiada sekolah baru, yang ada pe- tungnya nanti dalam realisasi nambahan sekolah baru. Sekolah RPJMD. Memang perlu kerja keras yang terus bertambah. Jumlah untuk mewujudkan visi misi terseguru juga tidak sebanding den- but,’’ sebut Dedet. gan murid sehingga masih banyBerbeda dengan tokoh masyaak sekolah berkualitas buruk,’’ rakat Riau, Tengku Dahril. Ia menkata Dedet. gatakan, visi dan misi Riau 2020 Menurut Dedet, anggaran bo- sebenarnya sudah hampir berhaleh meningkat namun penca- sil. Jika dibandingkan dengan paian target visi dan misi 2020 negara-negara lain, tentunya Riau yang tinggal lima tahun lagi hen- masih belum diperhitungkan, tapi daknya tidak jauh dari nyata. Be- jika melihat Riau sebagai daerah lum lagi infrastruktur di Riau saat yang merupakan Negara Kesatuini yang masih jauh dari target. an Republik Indonesia (NKRI) Panjang ruas jalan tidak dalam tentunya Riau tidak bisa berdiri kondisi standar sehingga masih sendiri. banyak kecelakaan di jalanraya. ‘’Sisi ekspor minyak dan sawit Rencana pemerintah membuka serta karet kita jauh lebih baik. daerah-daerah terisolir dengan Kalau melihat dari sisi perekonomembangun jalan, juga belum mian, jika dihentikan ekspor karet terealisasi maksimal. ‘’Kampar dan kelapa sawit Riau, negaraKiri, Inhil, Rokan Hilir dan Kuan- negara tetangga kita seperti Sintan Singingi masih banyak daerah gapura dan Malaysia itu langsung terisolir. Kewenangan DPRD da- goyah. Itu buktinya Riau itu lam menentukan anggaran untuk sudah kuat. Tapi itu tentunya menyeimbangkan pembangunan tidak akan dilakukan karena Riau seperti dikebiri,’’ kata Dedet. masuk negara kesatuan, hasilnya Soal bagaimana menghitung dibagi-bagi untuk sebuah Negatingkat pencapaian visi dan misi ra, bukan untuk Riau saja,’’ kata Riau menjadi pusat perekonomi- Tengku Dahril.(kun)

Lanjutkan Simbolik, Kejar Esensi Untuk mencapai visi dan misi Riau 2020 salah satunya dengan menjadikan Riau sebagai pusat budaya, tentunya pembangunan kebudayaan di Riau harus dilakukan dari segala aspek. Selama ini, pembangunan yang dilakukan masih berupa simbolik. Laporan SYAHRUL MUKHLIS, Pekanbaru syahrulmukhlis@riaupos.co.id

Pembangunan di bidang kebudayaan, selama ini masih bertumpu pada aspek-aspek simbolik saja. Kita belum melihat esensinya. Ya, simbolik itu tetap dilanjutkan, tapi esensinya yang harus terus dikejar sehingga benarbenar nyata,’’ AL AZHAR Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau

HAL ini diungkapkan Budayawan Riau sekaligus Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Al azhar. ‘’Pembangunan di bidang kebudayaan, selama ini masih bertumpu pada aspek-aspek simbolik saja. Kita belum melihat esensinya. Ya, simbolik itu tetap dilanjutkan, tapi esensinya yang harus terus dikejar sehingga benar-benar nyata,’’ kata Al azhar. Disebutkan Al azhar, simbolik yang dimaksudkannya adalah pada pakaian seragam Melayu yang diharuskan kepada setiap pegawai dan anak-anak sekolah atau upacara-upacara tertentu. Simbol itu juga terlihat pada tulisan Arab-Melayu pada namanama jalan di Riau. Bahkan, setelah pembangunan dari aspek simbolik dilakukan, beberapa waktu belakangan semangat pembangunan di bidang kebudayaan itu juga melemah. ‘’Beberapa tahun terakhir, pendekatan struktural terhadap pembangunan aspek simbolik ini pun terasa agak melemah, yang bila dibi-

arkan berlarut-larut niscaya akan mengurangi daya penandanya juga,’’ sambung Al azhar. Seharusnya pembangunan di bidang kebudayaan itu sudah mencapai 75 persen, karena visi dan misi Riau di mulai tahun 2000 dan saat ini sudah tahun 2015. Al azhar menegaskan, tidak bisa menghitung dengan angka untuk membangun kebudayaan. ‘’Kita tak bisa mengukur berdasarkan ukuran-ukuran kuantitatif seperti itu. Kebudayaan itu bukan obyek yang statis, tetapi dinamis,’’ tegas Al azhar. Disebutkan Al azhar lagi, dengan dinamisnya sebuah kebudayaan, maka itu juga tergantung dengan orang-orang pada kebudayaan itu sendiri. ‘’Dinamikanya ditentukan oleh insan-insannya. Insan-insan yang tidak hanya mengetahui dan menghormati kebudayaan Melayu, tetapi juga mengamalkannya sehari-hari dan sentiasa memiliki kesadaran dan azam kreatif untuk memperkaya dan memperbaharui kebudayaan itu,’’ sebut Al azhar. Dengan demikian, sebutnya, pembangunan mental-mental dan sikap-sikap budaya tersebut juga sangat diperlukan. ‘’Pembangunan insani ini nampaknya masih belum terlalu jelas posisinya dalam strategi pembangunan kebudayaan kita menuju pencapaian Visi Riau 2020,’’ kata Al azhar. Solusinya, sebut Al azhar, harus ada kesepakatan bersama dalam membangun kebudayaan dari segala sisi terutama orang-orangnya. ‘’Pembangunan insani itu simultan dan strateginya harus dimulai dari sekarang,’’ kata Al azhar.(kun) TATA LETAK: KATON SUNGKOWO


Riau Pos

FEATURE

16

AHAD 9 AGUSTUS 2015

Pacu Jalur, Tradisi Masyarakat di Kuantan Singingi

Semangat Mempertahankan Marwah Masyarakat Adat Jalur diinang, dukun pun bekerja untuk menentukan kapan saatnya jalur turun ke sungai. Jadwal ditetapkan dukun kapan turun ke air, masyarakatpun berbondongbondong memenuhi rumah jalur dan mengiringi prosesi penurunan jalur dengan rarak dan calempong. Inilah magisnya proses pembuatan jalur hingga prosesi pacu jalur yang dilaksanakan setiap tahun di tanah Kuantan Singingi. Laporan JUPRISON, Pangean juprison@riaupos.co

BRAAK, brakk, brakk. Begitulah suara yang terdengar saat pohon besar ditumbang di tengah hutan belantara. Pohon-pohon kecil pun ikut bertumbangan bersamanya. Pohon yang berusia puluhan tahun itu jatuh berdentum ke tanah. Kalimat Allahuakbar pun berkumandang. Itu pertanda memuji kebesaran Sang Pencipta yang memiliki alam beserta isinya. Tidak mudah bagi masyarakat Pulau Kumpai Pangean untuk mendapatkan pohon besar dengan panjang 30 hingga 33 meter. Mereka harus menempuh perjalanan satu sampai dua jam dari kampung menuju hutan. Sekitar 10 orang warga dari jalur Linggar Jati ini pun tiba di bawah pohon yang akan ditumbang. Sesajian pun disiapkan lengkap bersama seekor ayam jantan yang disembelih di bawah pohon yang memang dianggap punya ‘mambang’ (mahluk gaib penunggu pohon). Sebelum pohon besar yang diyakini berusia puluhan tahun itu ditumbang, mereka berdoa bersama yang dipandu oleh salah seorang alim yang memang harus ada dalam setiap penumbangan kayu jalur. Doapun dibaca oleh Suwerman (61). Puja-puji, ampunan dan permohonan izin untuk menumbang kayu pun dipinta kepada Sang Khalik. Assalamu’alaikum. Bismillahirahmaanirrahim. Dengan menggunakan chainsaw, si tukang tumbang, Sudirman (45), dengan santai namun cemas menumbangkan kayu itu. Laut Sakti, Rimbo Batuah. Pada saat pohon jalur mulai ditumbang, kejadian aneh pun terlihat dan dirasakan masyarakat. Angin kencang memutari di setiap ujung dahan pohon yang menjulang tinggi mencakar langit. Sekitar 30 menit, pohon itu akhirnya berhasil ditumbang. “Alhamdulillah, kayu ini tidak berlubang. Kayunya panjang dan besar,” kata Suwerman sambil tersenyum. Kayu jalur sudah ditumbang. Merekapun kembali ke kampung halaman untuk bersiap-siap membawa kayu itu ke tengah-tengah masyarakat untuk dibuat menjadi sebuah jalur yang bisa menorehkan prestasi di setiap iven. Kayu jalur siap dibopong ke kampung dengan melibatkan banyak masyarakat. Selang beberapa hari setelah kayu ditumbang, berjarak puluhan kilometer, masyarakat Pulau Kumpai Pangean menyewa satu unit alat berat untuk membawa kayu dari hutan ke jalanan umum dan dibantu satu unit mobil tronton untuk mengangkut kayu itu hingga ke desa. Sekitar 12 jam perjalanan, kayu jalur itu pun berhasil dibawa ke desa yang diiringi ratusan masyarakat sambil disambut rarak dan calempong. Kayu itu kini siap dibuat menjadi sebuah jalur yang bisa mempertahankan marwah masyarakat adat di setiap iven. Dahulu untuk menarik kayu jalur dilakukan oleh pria dan wanita, sehingga terlihat kekompakkan di antara warga di desa tersebut. Kaum ibu pada waktu itu menyediakan makanan, dan kaum lelaki menarik kayu jalur. Namun seiring kemajuan zaman, hanya kaum lelaki yang menarik kayu jalur itu. Prosesi pembuatan satu jalur butuh waktu yang cukup lama. Kayu yang panjangnya 18 depa orang dewasa atau sekitar 35 meter itu diserahkan kepada sang tukang. Perlu waktu sekitar satu hingga dua bulan bagi Anwar (45) untuk bisa membuat sebuah jalur Linggar Jati yang siap untuk dipacukan.

JUPRISON/RIAUPOS

PANJATKAN DOA: Sebelum jalur diturunkan ke arena pacu tokoh masyarakat dan alim ulama memanjatkan doa bersama di jalur yang akan dipakai saat pacu jalur digelar.

Jalur akhirnya dilayur. Jalur pun dihias. Kini, masyarakat Pulau Kumpai Pangean memiliki jalur baru. Alhasil, jalur itu bisa menjadi sang juara pertama pada pacu jalur iven nasional 2012 lalu di Tepian Narosa Telukkuantan. Dengan prestasi itu, jalur Linggar Jati berhasil mengangkat marwah kampung yang membuat masyarakat dari kecamatan lain menjadi segan tak pandang enteng. Terancam Karena Alih Fungsi Hutan Pacu jalur merupakan tradisi yang tumbuh dan berkembang turun-temurun di tengah masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi sejak ratusan tahun silam. Kini, pacu jalur yang telah menjadi salah satu aset budaya nasional yang diharapkan tetap eksis sepanjang masa. Eksistensi budaya pacu jalur ini tergantung dengan ketersediaan kayu di hutan-hutan yang ada di negeri ini. Sejalan dengan punahnya hutan, hal itu merupakan sebuah tantangan pelik menghadang dalam upaya pelestarian pacu jalur di masa-masa mendatang. Salah satu tantangannya adalah semakin sulitnya mencari bahan baku jalur, yakni kayu-kayu besar dengan panjang 20 sampai 35 meter yang berdiameter minimal 1 meter lebih. Alih fungsi hutan menjadi kawasan perkebunan, pertambangan dan permukiman mengakibatkan semakin banyak hutan yang menjadi sumber kayu jalur terkikis habis alias punah. Alih fungsi hutan tersebut yang dilakukan oleh perusahaan dan masyarakat tak disertai dengan penyiapan kawasan hutan lestari sebagai sumber kayu jalur. Begitu pula hutan larangan yang ada di sejumlah kenegerian juga tak berjalan pelestariannya secara

maksimal. Momen pacu jalur hendaknya menjadi pintu masuk untuk mengkaji ulang kembali pelestarian kayu sebagai sumber kayu jalur di masamasa mendatang, baik oleh pemerintah, perusahaan swasta dan masyarakat sendiri. Karena memang peran ketiganya sangat pent-

ing sekali dalam mengupayakan lestarinya pacu jalur dimasa-masa yang akan datang. Hakekat dari pembuatan jalur pada dasarnya untuk melestarikan kegiatan gotong-royong dan silahturahmi yang mencerminkan kehidupan sosial kemasyarakat di Kuantan Singingi sejak ratusan

tahun silam. Tanpa kebersamaan, masyarakat tidak akan bisa membuat sebuah jalur. Apalagi jalur adalah marwah bagi masyarakat adat yang harus terus dipertahankan di tengah ancaman kepunahan. Sarat Ritual Tradisi pacu jalur ini sangat kental dengan nuansa adat-istiadat serta menampilkan banyak prosesi ritual yang mengandung unsur magis. Mulai dari rencana membuat jalur sampai jalur dipacukan ke Sungai Kuantan, semuanya tidak terlepas dari unsur magis. Kenapa ada pacu jalur. Riau Pos mencoba menemukan sejarah pacu jalur ini. Pacu jalur bermula pada saat masyarakat pergi menuai padi untuk mengangkut hasil panen padi mereka dengan menggunakan perahu. Mereka pada waktu itu menyeberangi Sungai Kuantan konvoi dan beriringan untuk pulang ke rumah masingmasing sambil membawa hasil panen padi mereka. Dengan beriringan, mereka dengan gembiranya saling berpacu di sungai kuantan tersebut. Kondisi ini terus terjadi hingga masyarakat mulai berpikir bagaimana untuk mengembangkannya. Sehingga masyarakat pada waktu itu berinisiatif untuk menambah muatan perahu. Nah, pada perjalanannya, masyarakat berhasil membuat perahu panjang dan besar dengan muatan yang lebih banyak. Dan mereka secara bersama-sama mengisi perahu tersebut untuk mengangkut hasil panen padi. Seiring dengan perkembangannya pula, selesai masyarakat melaksanakan panen raya, mereka berinisiatif untuk melaksanakan lomba alias pacu, yang diikuti seluruh perahu yang ada di wilayah tersebut. Tujuannya hanya ingin untuk merajut silaturrahim antar sesama masyarakat. Setelah itu, pacu yang menggunakan perahu panjang ini terus mengalami perkembangan dan kemajuan. Pada masa penjajahan Belanda mulai dinamakan pacu jalur, sehingga untuk merayakan ulang tahun Ratu Wilhelmina Belanda, digelarlah lomba pacu jalur dengan hadiahnya berupa kue, dan sejenis makanan tradisional lainnya. “Itu sejarah yang kami terima soal kenapa pacu jalur ada di Kuansing,” kata salahseorang pemuka adat di Kuansing, Mawi (67) kepada Riau Pos. Sebelum jalur dipacukan di Sungai Kuantan, jalur yang terbuat dari kayu besar dan panjang yang berusia puluhan tahun itu terlebih dahulu diinang (dipelihara secara ghaib). Konon, karena kayu yang berusia puluhan tahun ini diyaki-

ni masyarakat Kuantan Singingi terdapat mambang (penunggu kayu secara ghaib). Ketika kayu tersebut sudah menjadi sebuah jalur yang diukir dengan indah dan penuh nuansa seni khas tradisional Kuansing degan panjang mencapai 30 hingga 35 meter, maka masyarakat akan menempatkannya di rumah jalur yang panjangnya melebihi dari panjang jalur tersebut. Di rumah jalur tersebut, jalur yang tadinya siap untuk dipacukan terlebih dahulu disemayamkan menjelang dihelatnya iven pacu jalur tradisional. Baik pada ajang ujicoba, pacu jalur rayon maupun tingkat nasional. Biasanya, tiga hari menjelang jalur turun ke sungai, masyarakat menunjuk beberapa orang dukun yang sejalan untuk mengobati jalur sebelum turun ke sungai. Di sinilah sang dukun ikut turun tangan. Berbagai macam obat (Limau, Arai Pinang, Kunik Bolai, dan bahan ramuan lainnya) disiram dan dipasangkan ditubuh jalur lengkap dengan jampi-jampinya oleh sang Dukun. Setelah itu, dukun melalui pengurus jalur tidak memperbolehkan siapapun untuk menyentuh jalur sebelum turun ke sungai, karena jalur telah diinang atau melalui penjagaan secara ghaib. Seperti yang diyakini masyarakat, Pulau Kumpai Pangean. Jalur yang punya penunggu secara ghaib ini akan menyatu dengan jalur dan memberi kekuatan (Atas izin Allah SWT) tersendiri bagi masyarakat dan para atlet dalam berpacu. Jalur telah diinang selama tiga hari, dukun pun akan bekerja untuk menentukan kapan saatnya jalur turun ke sungai. Ya, tujuannya, agar pada saat berpacu jalur ini bisa diharapkan mendapat lawan yang ringan atau lawan yang sepadan. Lalu, setelah dukun menetapkan saat turunnya jalur, maka masyarakat berbondong-bondong memenuhi rumah jalur. Ketika jalur Linggar Jati hendak turun, masyarakat mengiringinya dengan rarak dan calempong khas daerah masing-masing. Beberapa menit jelang saat jalur turun ke sungai, sang Dukun dan masyarakat terlebih dahulu membaca doa bersama-sama. Di tengah kekhusyukan membaca doa, tiba-tiba sang dukun mengangkat tangan lalu menepuk haluan jalur dengan cepat. Jalur pun diangkut ke sungai. ‘’Kita memohon kepada Allah SWT, bahwa ada mahluk secara ghaib yang menunggu jalur ini. Karena kita meyakini, bahwa jalur yang berasal dari kayu besar dan panjang yang berdiri di hutan belantara ini sejak ratusan tahun lalu itu ada penunggunya (mambang),” jelas Ketua Jalur Linggar Jati, Marwan Bulual.***

JUPRISON/RIAUPOS

MENURUNKAN JALUR: Sejumlah warga menurunkan jalur bersama-sama dan beriring-iringan di jalan setelah jalur dihias untuk persiapan mengikuti pacu jalur yang diselenggarakan di Sungai Kuantan.

GEMA SETARA/RIAUPOS

REDAKTUR: ERWAN SANI

TATA LETAK: KATON SUNGKOWO


Riau Pos

17

AHAD, 9 AGUSTUS 2015

YATI QUEENA

Hinaan Jadikan Motivasi Ajang pencarian penyanyi berbakat Kontes Dangdut Indonesia (KDI) yang ditayangkan salah satu TV swasta nasional, telah mengubah jalan hidup Yati Queena, dara kelahiran Pekanbaru, yang dulu hanya penyanyi lokal. Baginya terjun ke dunia entertaint adalah salah langkah yang tepat dalam mengembangkan bakat bernyanyi dan modeling sejak kecil. Naik panggung satu ke yang satu, sudah dilakoninya sejak kanak-kanak.

Data Pribadi

Nama: Yati Queenna Panggilan: Yati Tempat Tanggal Lahir: Pekanbaru, 26 Mei 1993 Nama Orangtua: Maswar/Yuhelneti Hobi: Nonton, foto sesion, nyanyi Alamat: Jalan Sawai No 16 A Sukajadi Pekanbaru Anak: Enam dari 8 bersaudara Agama: Islam Pekerjaan: Penyanyi Dangdut & modelling Ukuran Baju: S Celana: 27 Ukuran Sepatu: 37 Berat/tinggi: 45 kg/163 cm Makan favorit: Minuman favorit: Motto: Kerja keras, pasti hasilkan yang lebih baik Prestasi: *Finalis KDI 2014 *The Best Modelling Star Production 2006 Jakarta * Juara Duta MX * Modelling dan Model Berbakat 2009 * Juara Umum Modelling SMA se Riau * Modelling Majalah SKA Mall 2012

Laporan DESLINA, Pekanbaru deslina@riaupos.co.id

Cita-cita saya memang ingin menjadi penyanyi, model dan pemain sinetron terkenal,” aku gadis berkulit kuning langsat terus -terang saat wawancara singkat sebelum bertolak ke Jakarta pekanlalu. Putri keenam dari 8 bersaudara ini beruntung, talenta seni yang dimilikinya mendapat dukungan penuh dari keluarga besarnya. ‘’Bisa masuk enam besar di ajang KDI 2014, bagi saya sebuah karunia. Saya ingin membuat orang tua bangga ,’’ jelas Yati. Memulai karir menjadi penyanyi sampai tembus di ajang KDI bukan usaha yang mudah, kata Yati. Sebelumnya, dia nyanyi dari panggung kecil dari kota satu ke kota lainnya. Saat pertama kali menyanyi, Yati rela dibayar Rp50 ribu. ”Cacian dan hinaan saya dapatkan ketika masih ‘di bawah’. Alhamdulillah, hinaan itu saya jadikan motivasi untuk lebih maju. Ketika ada perlombaan KDI 2014 di Kota Medan, tutur Yati , dia mencoba mendaftar, walau awalnya ragu dan takut untuk mencoba. “Ternyata modal nekad, Alhamdulilah saya terpilih 6 besar perwakilan Kota Medan, salah satu perwakilan dari Riau,’’ ujar Yati. Ketika sudah sampai di babak gerbang KDI, ketika itu pula kondisi fisiknya sempat menurun. “Saya merasa kurang enak badan, tapi saya mencoba tampil maksimal, sempat gugup, keringat dingin ketika itu. Tapi pada akhirnya saya sampai di gerbang KDI. Saya makin mulus melanjutkan karir di bidang bernyanyi. “Honor yang dulu rendah, setelah KDI, Alhamdulillah kini sudah mencapai puluhan juta,’’ jelasnya sumringah. Apalagi, dari hasil kerja keras itu saya bisa buat album. Lagu yang saya ambil dari pencipta Arya Bima yang berjudul “Tuh kan bener”. Ini banyak disukai masyarakat Selain liriknya mudah dihapal, musiknya juga bagus,” jelasnya berpromosi. Yati juga mengatakan, akan segera meluncurkan single keduanya. Soal judulnya, masih dirahasiakannya. ”Tunggu saja. Semoga Yati bisa jadi lebih terkenal lagi dan dapat mengharumkan nama Riau di kancah musik dangdut Indonesia,” jelasnya. Soal sentilan penyanyi dangdut akrab dengan gaya glamour? Yati menegaskan, bahwa gaya hidup mewah itu perlu dalam menunjang karir di dunia entertain. Makanya, dia selalu berjuang keras, penuh semangat untuk karir yang lebih bagus ke depan. Soal target menikah? Yati, akui belum ada targetnya saat ini. Tapi kalau memang jodohnya dekat dan di depan mata, kenapa tidak! Asalkan dia mau menerima profesinya sebagai apenyanyi. Namun sejauh ini, Yati tegaskan belum ada. Dia hanya memilih lebih fokus dalam pengembangan karir. “Pengen fokus pada karir dulu,’’ jelasnya gamblang.*** REDAKTUR: DESLINA FOTO: CF1/MIRSHAL LOKASI: TAMAN KOTA

Kamu ingin menjadi Wajah Jelita Riau Pos? Kami mencari model baru yang terbit setiap pekan. Syaratnya; Berusia 15 hingga 23 tahun, serta mempunyai wajah fotogenik, cerdas dan berkepribadian menarik, dan lebih diutamakan memiliki prestasi akademik dan non akademik. Jika berminat, silahkan kirimkan data pribadi dan 3 foto seluruh badan serta nomor handphone kamu ke sekretariat redaksi Harian Riau Pos, Gedung Graha Pena Riau Lantai III telp. (0761) 64633, Jalan HR Soebrantas KM 10,5 Pekanbaru.(red) TATA LETAK: KATON SUNGKOWO


Riau Pos

18 Olahan Ikan untuk Bekal Sekolah UMUMKAN bekal ikan kurang disukai anak. Selain cara konsumsinya yang kurang praktis, ikan juga mengeluarkan amis. Padahal ikan yang kaya gizi sangat penting bagi pertumbuhan anak. Karenanya, perlu ide kreatif meracik ikan agar

REDAKTUR: RINALTI OESMAN

AHAD, 9 AGUSTUS 2015

disukai anak. Bisa membuatnya jadi fish and chips, perkedel atau makanan lainnya. Inilah beberapa olahan ikan yang dapat dicoba untuk bekal anak. Mie merupakan salah satu makanan favorit anak. Anda bisa menambahkan ikan pada sajian kesukaannya itu. Buat tumisan ikan yang dilengkapi saus tiram, merica dan garam. Beri wortel dan sawi agar lebih bernutrisi. Kemudian campur dengan mie yang sudah

direbus. Ikan goreng berlapis tepung punya citarasa gurih dan renyah. Tentunya anak akan sulit menolak olahan ikan ini. Untuk membuatnya,

ikan dilapisi tepung terigu, putih telur dan tepung panir. Baru kemudian digoreng dalam minyak panas hingga kering. Lengkapi sajian dengan French fries dan ma-

yones. Empuknya perkedel ikan bisa menambah selera makan. Misalnya perkedel khas Thailand yang kaya rempah dan herba. Daging

ikan yang sudah halus pun tentu akan disukai anak. Anda bisa mengurangi pemakaian rempah dan tidak memakai cabai pada perkedel untuk bekal. (int/tie)

TATA LETAK: KATON SUNGKOWO


Riau Pos AHAD, 9 AGUSTUS 2015

BUNDA

19

Sibuk Bukan Alasan Kesibukan seringkali menjadi penyebab banyak orangtua melewati tahapan penting dalam perkembangan dan pertumbuhan anak-anaknya. Padahal, masa kecil anak cuma sebentar dan segera berganti menjadi usia remaja dan dewasa, saat mereka sudah tidak lagi terlalu memerlukan bimbingan orangtuanya. Laporan RINALTI OESMAN, Pekanbaru rinalti-oesman@riaupos.co

SEBENARNYA, hingga usia berapapun seorang anak tetap memerlukan orangtuanya. Anak memerlukan bimbingan dan pengasuhan saat mereka kecil, perlu perhatian dan pendidikan saat mulai besar dan remaja, serta menjadikan orangtua sebagai teman untuk bertukar pikiran saat mereka mulai dewasa dan mandiri. Saat anak-anak masih kecil, kehadiran orangtua memberi mereka kesempatan untuk belajar dan merasa didengarkan. Perhatian dan kasih sayang yang mereka terima membuat mereka nyaman dan merasa dicintai. Kondisi ini juga akan membuat mereka lebih mudah untuk menjalin komunikasi dengan orang lain, karena adanya rasa percaya diri yang tumbuh dalam lingkungan keluarga yang penuh perhatian. Pada sisi lain, ada anak yang menunjukkan perilaku kurang menyenangkan karena merasa orangtua mereka tidak memberikan cukup perhatian. Ada anakanak yang menarik diri, sementara yang lain menunjukkannya sikap tidak toleran, seperti suka membantah dan melawan, atau bahkan berkelahi dengan teman dan saudara. Ada juga anak-anak yang secara tidak sadar sering menangis, mengamuk, bahkan mengompol. Berbagai perilaku negatif tersebut dilakukan anak sebagai salah satu cara untuk menarik

perhatian orangtuanya. Dengan menunjukkan sikap kurang terpuji tersebut, mereka barharap mendapat waktu khusus bersama orangtuanya. Kondisi ini menyebabkan anak-anak beranggapan hanya dengan menunjukkan perilaku negatif ia merasa mendapat perhatian orangtua, sehingga mereka akan mengulangi lagi perilaku negatif tersebut. Karenanya, daripada menyebabkan anak menjadi bertingkah tidak menyenangkan, lebih baik meluangkan waktu untuk mendampingi mereka dalam berbagai kesempatan. Apalagi. pengalaman masa kecil akan selalu membayangi anak hingga mereka dewasa kelak. Bahkan, rasa kurang perhatian dan kasih sayang juga akan menyebabkan anak menjadi kurang percaya diri dalam menapaki masa depannya. Sebenarnya, tidak perlu waktu khusus yang harus disediakan untuk dihabiskan bersama anakanak. Sebab, kebersamaan antara orangtua dan anak bisa dilakukan dalam berbagai kesem-

patan yang tersisa. Seperti mendampingi mereka saat mengerjakan pekerjaan rumah, atau sekadar menanyakan apakah mereka ada tugas-tugas sekolah yang harus diselesaikan. Kebersamaan juga bisa terjalin saat mengajak anak merawat tanaman di pekarangan, atau saat membersihkan rumah. Libatkan mereka untuk mengerjakan pekerjaan ringan seperti menyiram tanaman, atau membersihkan debu dari perabotan rumah tangga. Tugas-tugas kecil yang terkesan sepele, secara tidak langsung mengajarkan anak untuk mandiri, sekaligus memberi mereka rasa percaya diri, karena telah dipercaya untuk mengerjakan tugas tertentu. Bahkan, saat tidak ada pekerjaan yang bisa dilakukan bersama, orangtua bisa ikut melibatkan diri saat anak asyik dengan gadgetnya. Tanyakan, hal-hal menarik yang mereka peroleh dari alat komunikasi tersebut, sehingga mereka begitu asyik menghabiskan waktu. ***

INTERNET


Riau Pos

BUAH HATI

20

AHAD, 9 AGUSTUS 2015

Pak Kasim dan Ular

Rafardhan Athala Putra Arya HALO sobat, Aku diberikan nama oleh kedua orang tuaku dengan nama yang cukup panjang. Rafardhan Athala Putra Arya yang biasa dipanggil Rafa. Rafa lahir di Kota Pekanbaru 16 September 2013 yang lalu. Aku anak pertama dari pasangan Adrian Eko dan Miterianifa dan tinggal di Perumahan Asta Karya (depan UIN Suska Panam). Meski masih kecil, aku senang jika ada kamera menjepret aku. Pasti dech aku akan tersenyum dan pose. Salam kenal ya sobat semua.(tie)

PAK Kasim dan isterinya tinggal di tepi hutan. Mereka berdua saja karena tidak mempunyai anak. Tiap hari pak Kasim mencari kayu bakar di hutan untuk dijual atau ditukar dengan barang kebutuhan lainnya. Suatu siang, pak Kasim yang sudah mengumpulkan kayu sejak pagi, beristirahat di bawah pohon yang rindang. Tiba-tiba terdengar suara, “Tolong! Tolong keluarkan aku.” Pak Kasim mencari asal suara itu dan melihat sebatang pohon yang tumbang menutupi sebuah lubang besar. Pak Kasim mengintip ke dalam lubang dan melihat seekor ular besar berusaha mendorong pohon tumbang itu. Pak Kasim takut dan bermaksud pergi saja dari situ. Tapi ular itu memanggilnya, “Jangan takut. Aku tidak akan menyakitimu.” Pak Kasim ragu-ragu. Tapi ular itu berbicara lagi. “Tolong pindahkan pohon ini agar aku bisa ke luar. Aku akan mamberikan apa saja yang kauminta.” Pak Kasim mendorong batang pohon sehingga ular itu bisa ke luar dari lubang. “Sekarang katakan apa yang kau inginkan.” kata ular. “Aku orang miskin,” kata pak Kasim. “Aku ingin menjadi kaya.” “Baiklah,” jawab ular. “Pulanglah.” Pak Kasim pulang dan rumahnya yang reyot sudah menjadi gedung yang megah. Bahkan isterinya mengenakan pakaian dan perhiasan yang indah. Di meja makan sudah tersedia makanan yang lezat. Sekarang Pak dan Bu Kasim menikmati hidup sebagai orang kaya, bahkan tanpa harus bekerja. Tak lama kemudian, para tetangga mulai membicarakan pasangan yang mendadak menjadi kaya raya itu. Bu Kasim merasa tidak enak. “Pak,” katanya kepada suaminya. “Para tetangga membicarakan kita. Katanya kira merampok sehingga menjadi kaya.” “Biarkan saja, bu.” Kata Pak Kasim. “Mereka hanya iri.” Beberapa hari kemudian, Bu

TOLONG...!!!

Kasim berkata, “Kita memang kaya dan hidup enak, tapi aku tidak suka karena orang-orang justru mengejek kita.” “Pergilah menemui ular itu lagi, pak. Mintalah agar mereka menghormati kita.” Pak Kasim pergi ke lubang ular itu dan menceritakan apa yang terjadi. “Baiklah,” kata ular. “Pulanglah. Kau sudah menjadi raja sekarang. Tapi ingat, kau harus menjadi raja yang adil dan bijaksana.” Pak Kasim pulang. Baru saja ia masuk ke rumah, ada orang mengetuk pintunya. Ternyata beberapa pengawal berdiri di depan rumahnya. Mereka menceritakan bahwa raja telah turun tahta dan menjadi pertapa. Sekarang mereka

ingin pak Kasim menjadi raja. Pak Kasim dibawa ke istana dan dinobatkan menjadi raja. Bu Kasim menjadi permaisuri. Semua orang menghormati mereka dan melakukan semua perintah mereka. Pada suatu hari, permaisuri ingin memakai gaun kesayangannya. Tapi baju itu belum kering setelah dicuci. Permaisuri kesal. Esok harinya, matahari bersinar terik sekali. Permaisuri kepanasan. Ia pergi ke kolam di istana bersama beberapa pelayan. Tapi sinar matahari membuat kulitnya terbakar. Permaisuri menemui raja. “Pak, biar pun kita raja dan ratu, tapi kita hanya dihormati oleh manusia. Pergilah ke ular itu dan mintalah agar matahari mematuhi kita.”

Raja pergi ke hutan menemui ular dan mengutarakan keinginannya. Ular menjadi marah. “Pulanglah, pak Kasim,” kata ular. “Aku tak dapat menuruti keinginanmu. Kau terlalu serakah dan mementingkan diri sendiri.” Pak Kasim pun pulanglah ke istana. Ia merasa lega. Setidaknya ia masih menjadi raja. Tapi esok harinya, raja yang asli kembali dari pertapaan. Pak Kasim dan isterinya dipersilakan kembali ke rumah mereka. Bu Kasim tidak puas, tapi tidak dapat berbuat apa-apa. Ketika mereka tiba di depan rumah, gedung megah mereka sudah tidak ada lagi. Di sana hanya ada rumah tua mereka yang sudah reyot.(int/tie)

Bunda, kalau ingin anaknya tampil di rubrik ”Golden Moment”, silakan kirim foto berikut data-data lengkapnya ke email:rinaltiawal@yahoo.com atau antarkan langsung ke alamat redaksi Riau Pos.

TK AN NAMIROH FOR RIAU POS

Wali Kota Pekanbaru H Firdaus ST MT dan Kadis Pertanian Pekanbaru Elsabrina memberi selamat kepada pemenang (kiri). Guru dan para murid TK An Namiroh 7 saat menerima hadiah.

Lima Murid TK An Namiroh 7 Juara Lomba Mewarnai WAH bisa dibilang hebat nih. Bagaimana tidak teman-teman, lima murid TK An Namiroh 7 menjuarai lomba mewarnai yang diadakan oleh Dinas Pertanian Kota Pekanbaru, beberapa waktu lalu. Itu artinya, dari enam nomor juara hanya satu yang direbut oleh peserta lain. Lima sisanya direbut oleh para murid TK An Namiroh 7 yang terletak di jalan Kutilang Sukajadi itu. Mereka adalah Khe-

isha Aurelia meraih juara II dengan hadiah uang Rp500.000, piagam, dan piala. Juara III Afrizal Dzakwan (Rp400.000 + piagam + piala). Lalu juara harapan I Zahra Arini Putri (Rp300.000 + piagam + piala), juara harapan II Keisha Anindya Zulian (Rp200.000 + piagam + piala), dan juara harapan III Danis Adha Fabiano (Rp100.000 + piagam + piala).

Lomba mewarnai tersebut berlangsung di Pasar Ikan Higienis yang terletak di Jalan Ibrahim Sattah. Dinas Pertanian Kota Pekanbaru menyelenggarakannya pada 29 Juli 2015 dengan tujuan melaksanakan sosialisasi gemar makan ikan bagi anak-anak. ''Kami diundang oleh Dinas Pertanian Kota Pekanbaru agar berpartisipasi. Meski anak-anak baru masuk sekolah saat itu, syukur Al-

hamdulillah hasil sangat membanggakan. Keberhasilan ini membuat bangga kami, orang tua termasuk juga dari pimpinan yayasan,'' ujar Eka Mujirahayu, Kepala TK An Namiroh 7. Wali Kota Pekanbaru H Firdaus ST MT yang hadir saat penyerahan hadiah turut memberi ucapan pada para juara. Juga hadir dan memberikan hadiah Kepala Dinas Pertanian Pekanbaru, Elsabrina.(tie)

KAWAN-KAWAN, jika kamu punya karya berupa gambar, mewarnai, cerita, ataupun puisi, kamu bisa kirim ke Redaksi Riau Pos di Jalan HR Soebrantas KM 10,5. Jika bagus, akan kami tampilkan di halaman ini dan dapat hadiah dari Sempoa SIP. Hadiah bisa kamu ambil di Sempoa SIP Jalan Teuku Umar Nomor 8 Pekanbaru atau SIP

Pantulan di Cermin CERMIN bisa menampilkan apa yang ada di depannya. Salah satunya adalah saat kita berada di depannnya, maka seluruh tubuh kita akan terlihat sama seperti aslinya. Mengapa bisa begitu? Hal ini dapat terjadi jika kita menggunakan cermin dengan permukaan yang datar. Permukaan cermin datar sangat halus dan memiliki permukaan yang datar pada bagian pemantulannya, biasanya terbuat dari kaca. Di belakang kaca dilapisi logam tipis mengilap sehingga tidak tembus cahaya. Ketika bercermin, bayangan wajah kita ada di belakang cermin tersebut berhadap-hadapan, seakan kembaran yang persis sama. Akan tetapi, posisinya menjadi berubah, tangan kanan menjadi tangan kiri, telinga kiri menjadi telingan kanan, begitu juga seluruh anggota badan yang lain. Secara umum, pantulan di cermin yang bersifat maya, yaitu bisa berubah sesuai obyek yang ada di depannya. Ukurannya, sama persis dengan benda aslinya, tapi dengan posisi berbalik, seperti kanan menjadi kiri. Nah, sekarang kamu tahu kan, mengapa ada cermin yang bisa memantulkan bayangan benda yang ada di depannya, serta ada juga yang tidak. (int/tie) REDAKTUR: RINALTI OESMAN

Pahlawan Pahlawan engkaua menyelamatkan orang Hingga orang menyukai, engkau menjadi terkenal Engkau berperang melawan musuh dan musuh pun kalah Semua bersorak penuh kegembiraan Melawan para musuh Memakai senjata maju ke depan Engkau melaawn musuh dengan gagah berani Engkau kehausan dan kelaparan tetap melawan Tak pernah menyerah Berperang tanpa imbalan Meninggalkan istri dan anak Thoriq Akbar Zulkarnaen, Kelas II SDIT Insan Utama 2 Pekanbaru TATA LETAK: KATON SUNGKOWO


Riau Pos

21

AHAD, 9 AGUSTUS 2015

Istirahat Tepat Waktu, Bikin Hidup Lebih Berkualitas INTERNET

Kurangi Konsumsi Suplemen PRIA yang mengejar tubuh berotot 'ideal' seringkali mengonsumsi berbagai suplemen untuk mendukungnya. Namun pemakaian terlalu sering dapat jadi tanda masalah. Pemakaian berlebih dan ketergantungan terhadap produk-produk suplemen pria tersebut dikatakan oleh ahli bisa dikualifikasikan sebagai penyakit gangguan makan. Dalam pertemuan American Psychological Association's baru-baru ini, media disebutsebut ikut berperan mendorong kemunculan penyakit baru ini yaitu dengan sering mengobjekkan bentuk tubuh pria. Bentuk tubuh pria yang ideal sering digambarkan seperti seimbang, berotot, dan minim lemak. Suplemen tinggi protein whey, creatine, dan L-cartinine adalah contoh suplemen yang sering jadi konsumsi. "Itu adalah upaya pasar untuk membuat produk mengincar rasa tidak percaya diri terkait maskulinitas dan menjadikannya seperti sebuah solusi untuk mengisi kehampaan yang dirasakan banyak pria dalam budaya saat ini," kata seorang peneliti Richard Achiro dari California School of Professional Psychology, seperti diberitakan Fox News dan dikutip dari berbagai sumber. Dalam studi sebanyak 195 partisipan pria berumur rata-rata 33 tahun yang memakai suplemen diikutsertakan dalam survei sederhana. Peneliti ingin melihat bagaimana penggunaan suplemen, kepercayaan diri, bentuk tubuh, kebiasaan makan, dan peran gender saling terkait. Peneliti menemukan setidaknya 29 persen partisipan mengaku khawatir terlalu sering memakai suplemen sementara 40 persen lainnya malah meningkatkan konsumsi. Sementara itu 8 persen partisipan mengaku pernah diingatkan dokter untuk berhenti mengonsumsi suplemen karena alasan kesehatan. "Seperti penyakit gangguan makan, rasa kebutuhan seseorang terhadap suplemen benar-benar bisa menjadi keras," pungkas Achiro.(int/noi)

INTERNET

KAITAN antara jam tubuh, atau yang biasa disebut sebagai ritme sirkadian, terhadap mood dan kualitas serta kuantitas tidur memang sangat erat. Dalam sebuah penelitian terbaru dari Australia, peneliti bahkan menyebut jika mendengarkan jam tubuh dapat membuat hidup lebih berkualitas. Penelitian yang dilakukan Dr Tracey Sletten dari Sleep and Circadian Medicine Laboratory, Monash University, Melbourne, Australia, mencoba melihat kaitan antara kebiasaan tidur tepat waktu dengan kualitas hidup keesokan harinya. Penelitian ini dilakukan kepada 43 orang dewasa selama dua periode. Periode pertama, para partisipan diminta untuk tidur selama 8 jam tiap hari ketika tubuh mereka terasa mengantuk. Dari periode pertama ini, didapatkan data bahwa biasanya tubuh mulai mengantuk mulai pukul 9.50 malam hingga pukul 1 dini hari. Pada periode kedua, partisipan diminta untuk mengurangi jam tidurnya. Dari yang semula 8 jam menjadi 5 jam pada minggu pertama, dan dikurangi lagi menjadi 3 jam pada minggu kedua. Data dari periode ini menunjukkan bahwa dengan mengurangi jam tidur, produksi hormon melatonin penyebab ngantuk menjadi berkurang. "Akibatnya jam tubuh Anda menjadi rusak atau tidak teratur. Hal inilah yang membuat

INTERNET

Anda akan merasa payah keesokan harinya karena merasa letih, sering mengantuk dan sulit berkonsentrasi," tutur Dr Sletten, dikutip dari ABC Australia. Hal ini membuat kualitas hidup seseorang juga menurun. Dari yang awalnya hanya merasa lelah dan pegal, seseorang bisa menjadi pemarah,

sering gelisah dan malas karena jam tubuhnya berubah. Dijelaskan Dr Sletten bahwa ini merupakan pengaruh dari hormon melatonin yang tidak teratur. Contohnya ketika bangun pagi terasa lemas dan mengantuk, berarti melatonin di tubuh masih banyak. Hal ini membuat pekerjaan, sekolah

Kurang Tidur Sulit Ambil Keputusan DI KANTOR harus melakukan pertemuan atau mengambil keputusan penting? Sebaiknya tadi malam Anda tidak kurang tidur. Sebab studi mengungkapkan kurang tidur dapat mempengaruhi kemampuan Anda berpikir dan mengambil keputusan. Untuk membuktikan hal ini, peneliti dari Washington State University merancang eksperimen laboratorium guna mengetahuiapa efek dari kurang tidur dapat memengaruhi kemampuan berpikir dan mengambil keputusan penting. Sekitar 26 peserta berpartisipasi dalam penelitian ini. Selama 6 hari, mereka diminta tinggal di sebuah laboratorium, di mana mereka kemudian diuji kemampuannya untuk mengambil keputusan. Setengah dari mereka tidak diperbolehkan tidur selama dua har i, s ementara separuh lainnya diizinkan untuk beristirahat. Setelah melewati serangkaian tes yang membuat mereka harus berpikir dan mengambil keputusan. Para peneliti menilai bahwa mereka yang cukup tidur lebih cepat dalam berpikir dan mengambil keputusan. Sementara peserta yang kurang tidur tampak sedikit lebih bingung dalam memahami instruksi.

INTERNET

"Penting untuk diketahui bahwa kurang tidur memengaruhi kinerja otak. Di mana mereka menjadi tak mampu memproses umpan balik dari tindakan mereka. Kemampuan mereka untuk berpikir dan mengambil keputusan juga menurun," ujar Hans Van Dongen, dari Performance Research Center di WSU Spokane, seperti dikutip dari situs National Center for Biotechnology Information. Studi sebelumnya yang di-

lakukan Integrated Sleep Services di Alexandriam Virginia juga menemukan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Mulai dari menurunkan sistem imun, merusak kerja pembuluh darah, menambah berat badan dan terutama mengganggu fungsi memori di otak. Bahkan tak hanya itu, studi ini juga mengatakan bahwa kurang tidur dapat membuat otak mengecil, seperti dikutip dari CNN.(int/noi)

hingga aktivitas harian lainnya menjadi terhambat karena mengantuk. Karena itu Dr Sletten menyarankan agar tiap orang bisa mengenali jam tubuh mereka masing-masing. Dengan mengikuti jam tubuh yang ada, maka tidur akan lebih baik. Kualitas hidup pun meningkat karena perasaan gelisah, kesal

dan lemas pun hilang. "Jika kita bisa memilih, tentunya kita ingin bisa bebas menentukan kapan waktu tidur dan bangun. Namun ada sekolah, pekerjaan, dan hal-hal lain yang menghalangi kita untuk tidur dan bangun sesukanya. Untuk itu manajemen yang baik harus bisa dilakukan," paparnya.(int/noi)

Bangun Lebih Pagi Bantu Turunkan Berat Badan JIKA Anda sedang ingin menurunkan berat badan namun sering terbangun di siang hari, ada baiknya kini Anda mulai mengubah kebiasaan tersebut. Alasannya, sebuah studi berhasil menemukan bahwa bangun lebih pagi turut membantu proses penurunan berat badan. Studi yang dilakukan terhadap 54 responden oleh Northwestern University menemukan bahwa untuk menjadi lebih langsing tak selalu bisa dilakukan hanya dengan berlapar ria karena mengatur makan atau karena melakukan latihan fisik rutin. Studi tersebut menjelaskan bahwa sebagian besar dari mereka juga terbiasa bangun lebih pagi daripada mereka yang bertubuh tambun. "Semakin awal terpapar cahaya matahari, semakin sedikit angka indeks massa tubuh seseorang. Sebaliknya, semakin siang terpapar maka semakin tinggi angka indeks massa tubuhnya," ungkap salah seorang penulis studi, Kathryn Reid, dari Northwestern University Feinberg School of

Medicine, seperti dikutip dari jurnal Plos One, Jumat (15/5/2015). Untuk membuktikan teori ini, para responden diberikan gelang monitor yang dipergunakan untuk mengukur eksposur cahaya dan siklus tidur mereka. Segala kebiasaan mereka kemudian dipantau selama 7 hari. Nah, mengapa mereka yang bangun lebih pagi bisa memengaruhi proses penurunan berat badan? Menurut para peneliti, terdapat dua penyebab yang paling mungkin benar. Pertama, terbiasa keluar rumah dan terpapar cahaya pagi matahari membantu sinkronisasi jam biologis tubuh. Ini berarti Anda lebih mungkin untuk memiliki jadwal tidur alami dan stabil. Pada akhirnya, jadwal tidur yang teratur seperti ini membantu mengefisienkan proses metabolisme tubuh dan membantu penurunan berat badan. Alasan kedua, peneliti berpendapat secara alami sinar matahari pagi jauh lebih kuat dibandingkan cahaya pada sore atau malam hari.(int/noi)

(Konsultasi Kecantikan)

Kulit Wajah Berminyak dengan Pori-pori Besar

dr. Febdah Noveliza Alamat : Jl. Tamtama No 22 Labuh Baru Pekanbaru Telp. 0761-7618188 fax : 0761- 858035 email: houseofdura@yahoo.com Pin BB 7615827F, facebook : Houseofdura@yahoo.com, blogspot : durapekanbaru.blogspot.com, twitter: @duraskinPKU

REDAKTUR: NURIJAH JOHAN

PERTANYAAN: Saya berumur 36 tahun, memiliki kulit wajah yang berminyak dengan pori-pori yang besar. Wajah saya cenderung berjerawat. Apakah penyebab kulit wajah saya bisa berminyak? Bagaimana cara mengatasinya dan perawatan wajah apa yang cocok untuk kulit saya ini? Tika, Rengat JAWABAN : Terimakasih ibu Tika atas pertanyaannya. Kulit wajah berminyak sering menjadi masalah bagi wanita meski berbagai perawatan telah dilakukan. Merawat kulit wajah yang berminyak dengan benar merupakan proses yang tidak mudah, dimana membutuhkan keseimbangan antara mengurangi keluarnya minyak tanpa harus menyebabkan masalah baru, dengan membuat kulit menjadi kering. Pemahaman akan penyebab kulit berminyak dapat membantu da-

lam menemukan solusi yang benar untuk mengatasinya. Didalam lapisan kulit manusia terdapat kelenjar sebaseous yang menghasilkan sebum. Sebum inilah yang berperan dalam membuat kulit wajah tampak berminyak dan menjaga kelembaban kulit. Berdasarkan tingkat produksi minyak , maka klasifikasi kulit dibagi menjadi tiga, yaitu 1. Kulit berminyak (oily skin) dengan sekresi sebum yang berlebihan 2. Kulit normal dengan sekresi sebum yang normal 3. Kulit kering dengan sekresi sebum dibawah rata-rata Kulit wajah berminyak cenderung memiliki pori-pori yang besar, permukaan kulit tebal dan tidak beraturan, tampak mengkilap dan kusam, pada sentuhan terasa berminyak, tidak elastis dan permukaan kulit agak kasar.

INTERNET

Faktor penyebab kulit berminyak terdiri dari : 1. Faktor intrinsik : faktor genetik ( keturunan), usia terutama usia pubertas, keadaan hormonal, faktor psikis.

2. Faktor ekstrinsik : kurang terjaganya kebersihan kulit wajah, pemakaian make up, pemakaian sabun yang sifatnya alkalis, pemakaian obat-obatan (hormonal), iklim yang panas atau lembab. Anda dapat memakai produk yang membantu mengurangi produksi minyak seperti DuraSkin Enhance, selain itu juga membantu mengecilkan pori-pori, menghilangkan komedo, mengeringkan jerawat, meratakan tekstur kulit wajah dan mengurangi kerutan halus serta menyingkirkan sel kulit mati. Perawatan wajah dengan menggunakan chemical peeling dapat membantu mengurangi minyak di kulit wajah, selain itu dapat membantu mencerahkan wajah, mengeringkan jerawat dan memudarkan flek. Namun perlu diingat pada kulit dengan eksresi sebum yang berlebihan dapat menghambat penetrasi bahan-bahan aktif treatment oleh karena itu dianjurkan untuk

mengurangi produksi sebum sebelum dilakukan treatment untuk meminimalisir kegagalan treatment. Untuk hasil yang maksimal, treatment dilakukan secara teratur selama 3-4 minggu sekali. Bila anda rutin memakai produk dan melakukan treatment, anda akan mendapatkan kulit wajah yang sehat, bersih dan tidak berminyak. Anda juga sebaiknya menghindari makanan yang dapat menstimulasi kerja kelenjar sebaseous seperti makanan pedas, hindari pembersih kulit wajah yang mengandung alcohol dan jangan terlalu sering mencuci kulit wajah karena akan menyebabkan terjadinya reactive seborrhea, gunakan pelembab khusus untuk kulit wajah berminyak untuk menjaga kelembaban alami kulit wajah. Untuk informasi lebih lanjut , anda dapat menghubungi klinik House of Dura Pekanbaru. Terima Kasih.*** TATA LETAK: KATON SUNGKOWO


METROPOLIS

22

Riau Pos AHAD, 9 AGUSTUS 2015

Sore Ini Perayaan Hari Puisi di Mal SKA Laporan MUSLIM NURDIN, Pekanbaru muslim_nurdin@riaupos.co.id

PELAKSANAAN puncak perayaan Hari Puisi Indonesia ke-3 yang dilaksanakan Komunitas Sayang Puisi Riau (KSPR) di Taman Rumah Singgah Tuan Kadi, Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan pekan silam, bukanlah akhir dari perayaan. Hari ini, Ahad (9/8),

perayaan serupa juga dilaksanakan di Mal SKA Pekanbaru. ‘’Alhamdulillah, usaha kita untuk menyosialisasikan dan merayakan HPI di Riau direspon baik oleh segenap masyarakat termasuk pengelola pusat perbelanjaan. Pengelola Mal SKA mengundang kita untuk merayakan HPI di sana yang disempenakan dengan perayaan HUT RI ke-

70,’’ ungkap Kunni, koordinator HPI Riau tahun ini. Jika dalam puncak perayaan HPI sebelumnya diikuti 16 komunitas, perayaan hari ini diikuti oleh 15 komunitas. Mereka adalah, Komunitas Seni Rumah Sunting (KSRS), Paragraf, Komunitas Malam Puisi Pekanbaru, kelompok musikalisasi puisi Gendu, Community Pena Terbang (Competer), MR. Autist, Baraq

Teater, Pondok tor pelaksana acBelantara, Kongara di Mal SKA, krit Genggaman, Rizqi KurniLaskar Penggiat awan, menyeEkowisata Riau butkan, pihak (LPE-Riau), River Mal SKA hanya Defender, Teater menyediakan faLatah Tuah, Kosilitas. Di antaramunitas Anak Ne- KUNNI nya tempat di geri, Komunitas MASROHANTI atrium Rokan, Fotografi Pekanbackdrop, soubaru (KFP) dan Sindikat ndsystem, kursi, ruang paKartunis Riau (Sikari). meran untuk taman puisi Sementara itu, koordina- serta snack. Sedangkan

KSPR yang terdiri dari berbagai komunitas, mengisi tempat yang disediakan sejak buka hingga tutup mal. Acara hiburan sendiri akan dimulai pukul 15.00 hingga 17.00 WIB dan pukul 19.00 hingga 21.00 WIB. Dipastikan atrium tersebut akan diramaikan dengan berbagai ekspresi puisi. Tidak hanya pembacaan puisi, tapi juga musikalisasi dan visualisasi puisi. Pen-

gunjung juga bisa ikut membacakan puisi bersama komunitas yang ada. ‘’Pengunjung, selain menikmati alunan pembacaan puisi dan berkeliling menikmati Taman Puisi, juga bisa ikut serta membacakan puisi. Kali ini kita mengambil tema Indonesia Jaya karena disempenakan dengan peringatan HUT Riau ke-58 dan HUT RI ke-70,’’ sebut Rizqi.(gem)

Lima Mobil Tabrakan Beruntun

MG2/MIRSHAL/RIAU POS

LAKA BERUNTUN: Kecelakaan beruntun antara mobil ambulance dan empat mobil lainnya, di Jalan Tuanku Tambusai, Sabtu (8/8/2015). Akibat kecelakaan ini lima mobil rusak penyok.

REDAKTUR: GEMA SETARA

KOTA (RP) - Lima mobil pribadi serta satu unit mobil ambulance terlibat kecelakaan beruntun di Jalan Tuanku Tambusai, tepatnya di dekat Universitas Muhammadiyah Riau Sabtu (8/8) sekitar pukul 10.00 WIB. Kelima mobil remuk, untung tidak ada korban jiwa. Informasi yang dihimpun Riau Pos, kecelakaan beruntun ini bermula ketika mobil ambulance BM 7737 AV melaju dari arah Jalan Soedirmandalam keadaan kencang tiba-tiba laju kendaraan terhenti lantaran terhalang oleh satu buah karung yang berisikan kertas bekas print di tengah jalan.

Akibatnya setelah begitu mendadak menghentikan laju kendaraan, empat mobil yang berada di belakangnya langsung menabrak dari belakang. Di antaranya, mobil kijang Inova Bl 813 KR, daihatsu taft BM 1250 NN, Kijang BK 552 EH serta Daihatsu Gren Max BM 1556 QG sehingga mangakibatkan keadaan kelima mobil bonyok bagian depannya. Arus lalu lintas sempat mengalami kemacetan beberapa saat. Hingga akhirnya petugas Sat Lantas Polresta Pekanbaru datang ke lokasi dan langsung mengevakuasi kelima mobil tersebut. Zaharudin (32), supir mobil Kijang Inova kepada

Riau Pos, mengaku terkejut dan tidak menduga terjadi kecelakaan. “Saya kaget sekali dan tidak menyangka kejadian kecelakaan ini,” ujarnya. Beberapa supir mobil lainnya tidak berhasil ditemui dilokasi. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, hanya membuatkan luka lecet bagi penumpang yang diketahui bernama Andi Warga Jalan Cipta Karya. Kapolsek Tampan AKP Ari S Wibowo SH Sik saat dikonfirmasi Riau Pos membenarkan kejadian ini. “Kejadian ini benar, petugas dari pihak Sat Lantas Polresta telah dilokasi mengamankannya,” jelasnya. (mg6)

TATA LETAK: KATON SUNGKOWO


Riau Pos AHAD, 9 AGUSTUS 2015

PRO-OTONOMI

23

Pengurus BKKKS Riau 2015-2020 Dikukuhkan

HUMAS PEMPROV RIAU

BERIKAN SAMBUTAN: Asisten I Setdaprov Riau Ahmadsyah Harrofie menyampaikan sambutan saat pengukuhan pengurus BKKKS Riau masa khidmat 2015-2020.

REDAKTUR: GEMA SETARA

PEKANBARU (RP) - Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BKKKS) gelar musyawarah daerah (Musda) untuk membahas program kerja masa bakti 2015-2020. Setelah pelaksanaan musda pengurus baru langsung dikukuhkan Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Masyarakat Provinsi Riau Ahmadsyah Harrofie baru-baru ini. Setelah diadakannya pengukuhan kepengurusan BKKKS Riau periode 2010-2015 Ahmadsyah Harrofie mengatakan tantangan ke depan untuk pengurus periode ini semakin hari semakin kompleks, khususnya penyandang masalah Kesejahteraan sosial. Hal ini bisa dilihat semakin banyaknya kasuskasus sosial yang ada sekarang. Seperti pelecehan seksual terhadap anak-anak, penelantaran anak, kekerasan dalam rumah tangga, gelandangan, pengemis dan masalah kemiskinan. ‘’Kondisi ini menjadi tanggung jawab kita bersama ke depannya sebagai masyarakat yang peduli lingkungan sekitar,’’ jelasnya. Pada kesempatan itu ia minta kepada pengurus yang baru agar lebih peka terhadap permasalahan sosial yang ada di masyarakat dengan berperan aktif. Terutama berkoordinasi baik dengan pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Sosial serta mengawasi kegiatan-kegiatan organisasi yang berada di bawah kendalinya untuk tetap mematuhi aturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dia juga menambahkan untuk kelangsungan organisasi BKKKS sangat diperlukan orang-orang yang kreatif dalam mengelola organisasi, menggali sumber dana dan aset yang ada agar dapat dimaksimalkan sebaik mungkin untuk mengembangkan organisasi ini. Informasi yang sangat penting bagi BKKKS Riau bahwa bantuan hibah

dan bantuan sosial dari pemerintah daerah sangat terbatas dan ini harus menjadi perhatian dan dipahami bahwa tidak hanya pengurus BKKKS tapi juga bagi seluruh pengurus organisasi sosial. ‘’Adapun sumber pendanaan organisasi sosial yang bersifat mandiri dapat memanfaatkan dana-dana tanggung jawab sosial dari perusahaan yang ada di Provinsi Riau dan sumbangan yang bersifat tidak mengikat,’’ jelasnya. Dirinya juga memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh pengurus BKKKS masa bakti 20102015 yang telah melaksanakan tugasnya secara maksimal dan kepada peserta yang telah melaksanakan musda dengan tertib, aman dan sukses sehingga terlaksananya pemilihan kepengurusan yang baru yaitu periode 2015-2020. Ketua Umum BKKKS Provinsi Riau masa bakti 2015-2020, Sisilita Arsyadjuliandi mengharapkan dukungan kepada pengurus BKKKS kabupaten/ kota, organisasi sosial baik ditingkat provinsi, serta semua pihak yang terkait dengan masalah sosial. Menurutnya tugas BKKKS ke depan akan menghadapi tantangan yang besar seiring dengan semakin kompleksnya permasalahan sosial yang ada di tengah-tengah masyarakat. ‘’Hal ini merupakan permasalahan soisal yang tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan teknologi informasi,’’ tegas Sisilita. Apalagi permasalahan sosial muncul karena adanya kesenjangan sosial antara sikaya dan simiskin. Banyak kasus yang terjadi di sekitar kita seperti traffiking, penelantaran anak, orang lanjut usia, gelandangan, pengemis, kekerasan dalam rumah tangga serta kekerasan terhadap anak-anak yang perlu mendapat perhatian baik pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat.(esi)

TATA LETAK: KATON SUNGKOWO


Riau Pos

24

AHAD, 9 AGUSTUS 2015

JESSICA MILA

Rambah Dunia Musik KAPANLAGI.COM

MEY CHAN

Masih Terus Nge-DJ SEJAK digaet Maia Estianty bersama Duo Maia sekitar 2008 lalu, sosok Mey Chan lambat laun memiliki tempat di hati masyarakat. Tak cuma bermodal suara indah, namun gaya centilnya di atas panggung jadi sebuah gimmick yang berbeda dengan duo atau grup lainnya. Tapi lambat laun eksistensinya bersama Duo Maia seakan kian meredup dan membuat pamornya tenggelam begitu saja. Lalu, ke mana sebenarnya Mey Chan? Rupanya ia masih tetap aktif di dunia musik. Meski kini ia diketahui menggeluti profesi sebagai seorang DJ, diakui Mey Chan kalau dirinya masih menjadi anggota Duo Maia. Hanya saja, ia dan ibunda Al, El, dan Dul itu mengurangi jam terbang, terutama di televisi. Hal ini dilakukan Duo Maia mengingat kesibukan masingmasing. Kurangnya jam terbang di layar kaca memang membuat Mey Chan merasakan kerinduan tersendiri. Sayangnya kini ia tengah merasa jenuh dengan industri musik pop dan lebih memilih menggeluti hasratnya sebagai seorang disc jockey. "Ya paling ketemu fans-fansnya yang di TV sudah jarang ya. Paling pas nge-DJ di cafe. Segmented, orang juga tentang DJ kan dekat dengan dunia malam, tapi aku suka house musik ya, ini passion, ada nyawanya. Kalau dibilang tampil industri musik sekarang kayak pop gitu lagi jenuh kali ya," ungkapnya. Memang terkadang sulit rasanya untuk menolak apa yang menjadi panggilan kita di dunia ini seperti Mey Chan. Walau rindu untuk kembali tampil bersama Duo Maia di layar kaca, tak bisa ditepis kalau desakan passion untuk nge-DJ memang lebih kuat, jelasnya.(lin/int)

SELAMA ini sosok aktris cantik, Jessica Mila, memang akrab dengan dunia sinetron. Namun dalam waktu dekat, ia bakal merilis single duet dengan Kevin Julio. Nggak main-main, proyek ini pun langsung dipegang musisi sekaligus penyanyi senior, Maia Estianty. Rupanya mantan istri Ahmad Dhani tersebut yang mempersatukan Kevin dan Jessica dalam lagu bertajuk Selamanya Milikmu. Meski tak memiliki basic menyanyi, akhirnya Jessica tetap percaya diri ketika mulai masuk proses rekaman. Bukan tanpa sebab, hal tersebut timbul berkat dukungan dan latihan bersama orang-orang yang ahli di bidangnya. "Awalnya sempat merasa kesulitan. Kebetulan aku juga nggak ada basic bernyanyi dan gimana caranya nyanyi harus lepas. Untungnya pelan-pelan dibantu juga," kata Jessica saat ditemui di Jl Kapten Tendean, Mampang, Jakarta Selatan. Pemain sinetron Ganteng Ganteng Srigala pun optimis jika pasar bisa menerima karya musiknya. Selain itu, single ini juga ditujukan terutama bagi para fans yang sudah menunggu rilisnya single duet ini. "Ditanya soal optimis, ya harus optimis. Semoga nggak mengecewakan," pungkas dara yang tengah dekat dengan Mischa Chandrawinata ini. (lin/int)

KAPANLAGI.COM

SYAHRINI

Jalan Kaki di Eropa

INTERNET

KATY PERRY

Follow Akun Haters Taylor HUBUNGAN yang ada di antara Katy Perry dan Taylor Swift memang sudah tak semanis dulu. Berawal dari teman dekat, kini dua bintang itu benar-benar menjadi musuh bebuyutan yang saling membenci satu sama lain. Sesuai rumor yang beredar, nama John Mayer menjadi salah satu alasan di balik perseteruan mereka. Nggak cuma itu saja, isu perebutan dancer juga sempat membanjiri media. Hingga saat ini, tak ada kata-kata damai yang keluar dari mulut Katy maupun Taylor. Kini, api besar yang memisahkan mereka kembali tersulut. Dilansir dari Daily Mail, pelantun This Is How We Do ini baru saja mem-follow akun 'haters' Taylor melalui akun Instagram-nya. Masa sih? Penyanyi cantik berusia 30 tahun itu memang baru saja mem-follow akun Instagram dengan username-nya yang sangat menantang, @sluttytaylorswift. Hal ini terlihat jelas karena akun tersebut berada di daftar following Katy yang teratas. Entah karena alasan apa, Katy sepertinya mem-follow akun tersebut karena tertarik dengan username-nya, seperti dilansir Daily Mail. Namun ternyata, @sluttytaylorswift bukanlah akun haters kekasih Calvin Harris itu. Gara-gara hal ini, fans Taylor dan Katy saling beradu komentar dalam akun sosial media. Lantas, seperti apakah kelanjutan 'perang dingin' di antara dua penyanyi ternama dunia ini? Kita tunggu saja kabar selanjutnya!(lin/int)

ARTIS cantik Syahrini kerap melakukan perjalanan ke luar negeri, dan baru-baru ini berkeliling Eropa saat ulang tahun yang ke-33. Dalam postingan-postingan di instagramnya, bintang cantik ini biasanya berbagi momen-momen glamor dan mewah. Hal itu lantas kerap menjadi sorotan haters yang tidak menyukai pelantun tembang Sesuatu ini. Namun di balik semua kemewahan yang ditampilkan Syahrini, banyak yang tidak tahu ia bekerja cukup keras. Syahrini menabung 25 persen dari pendapatannya bernyanyi untuk bisa jalan-jalan ke luar negeri. Selain itu meski ia kerap mengupload foto dengan jet pribadi dan supercar, namun di berbagai negara tersebut Syahrini malah sering jalan kaki. Walau terlihat mewah, Syahrini cukup mandiri dan sering jalan kaki di Eropa. "Nggak juga. Aku mewah, kadang aku combine di IG jadi kelihatan mewah. Begitu diposting jadi yang cetar, jalan juga jalan kaki. Di sana aku mandiri," ucap Syahrini di RSU Bunda, Menteng,

Jakarta Pusat, Rabu (5/8/2015). Mengenai haters yang selalu melihatnya dengan pandangan buruk, Syahrini terbilang cukup santai. Selama ini Syahrini memang salah satu artis yang berpendapat haters sebenarnya adalah penggemar sejati. "Haters is a true lovers. Bagaimana caranya aku bisa profesional," kata Syahrini. Syahrini sendiri sempat bertemu sahabatnya Dash Berlin ketika berkunjung ke Eropa. Selain itu ia sempat berniat kembali bertemu sosialita dunia Paris Hilton, namun sayang waktu tidak memungkinkan. "Tadinya aku mau ketemu Paris Hilton di Ibiza dia kan nge-DJ, hanya saja waktunya dia padat banget, nggak jadi ketemu. Kalau Dash ketemu di Amsterdam, pas landing dia jemput. Dia dua Ahad lagi mau ke sini," tandasnya.(lin/int)

INTERNET

REDAKTUR: DESLINA

KAPANLAGI.COM

DWI ANDIKA

Hubungan Chika-Deddy Corbuzier Bukan Settingan PRESENTER cantik Chika Jessica nampaknya sedang dimabuk asmara. Belakangan ini, dirinya tengah dekat dengan magician Deddy Corbuzier. Mulai dari sekedar berfoto berdua hingga tertangkap kamera mengendarai mobil sport bersama, hingga kini belum ada konfirmasi lebih lanjut dari mereka. Beberapa orang menyangka jika hubungan Chika dan Deddy hanyalah sebuah settingan belaka, yang dibuat hanya untuk mencari sensasi dan ketenaran. Lalu, bagaimana tanggapan Dwi Andhika, sebagai seorang yang pernah dekat dengan Chika? "Aku tahu simpang siur, mereka kerja sama (kerja bareng). Aku nggak tahu mereka sampai deket banget. Aku belum tahu kebenarannya gimana, tapi lihat foto mereka aja aku happy," ungkapn-

ya saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan. Sekali lagi, Dhika berusaha menegaskan bahwa hubungan Deddy dengan wanita yang pernah mengisi kekosongannya itu nampaknya bukan settingan. Ketulusan dan kebahagiaan mereka terlihat jelas dan Dhika bahagia ketika Chika bahagia, meski tak bersama dirinya. "Kalau ngomong settingan mereka bukan kayak gitu. Deddy sukses, Chika rising star, mereka nggak perlu gitu (settingan). Kelihatan kok mereka happy. Nggak mungkin dong gue cemburu," tukasnya. Meski begitu, ketika ditanya lagi jika Chika dan Deddy ternyata benar-benar berpacaran, Dhika tak bisa menyembunyikan perasaan dengan memberi jawaban singkat, "Kalau sekarang sih, ya gue belum bisa jawab," tandasnya.(lin/int) TATA LETAK: KATON SUNGKOWO


Padi muda jangan dilurut, kalau dilurut pecah batangnya. Hati muda jangan diturut, kalau diturut salah datangnya.

AHAD 9 AGUSTUS 2015

Riau Pos

Kalau mengail di lubuk dangkal, dapat ikan penuh seraga. Kalau kail panjang sejengkal, jangan lautan hendak diduga.

HALAMAN 25

JEFRI AL MALAY/RIAU POS

KOLABORASI: Karya kolaborasi seni pertunjukan “Tebas Rantai Halang” di panggung terbukaTaman Budaya Riau. Kerja sama seniman dan Taman Budaya yang berdurasi 45 menit ini mendapat apresiasi dari ratusan penonton.

”Tebas Rantai Halang” “Tebas Rantai Halang” yang ditampilkan, Selasa (4/8)silam, di panggung terbuka Taman Budaya Provinsi Riau, setidaknya menjadi salah satu bentuk dan tawaran menarik untuk didiskusikan dan disimak bersama. Laporan JEFRI AL MALAY, Pekanbaru jefrialmalay@riaupos.com

HELAT yang ditaja Direktorat Jendral Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI bersama UPT Museum dan Taman Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau itu melibatkan seniman-seniman dari berbagai bidang seni. Pertunjukan seni berdurasi frawi dengan penata tari Sunardi, penata musik Zalfandri alias Matrock, penata laku/teater Fedli Azis dan seni rupa, Khalil Zuhdy Lawna, Yudi YS, Azis Fikri, dan seni sastra Jefri al Malay serta diramaikan oleh tiga puluh lebih pendukung lainnya. Kolaborasi masing-masing cabang seni itu mengusung tema “Tebas Rantai Halang”. Tema tersebut merujuk kepada sebuah ajakan bersama untuk menyatukan suara, menyerukan kebersamaan dalam

mengembangkan seni budaya yang ada di Riau. Hal itu disampaikan oleh ketua pelaksana, Tengku Kahiri. Katanya, “Tebas Rantai Halang” juga merupakan sebuah pertunjukan yang di dalamnya terdapat pesan perlunya kesatuan untuk mencapai sebuah kemajuan. Dikarenakan sebuah pertunjukan, pesan itu disampaikan tentu saja dengan menggunakan simbolsimbol seni sebagai perekat. “Menjadi sebuah kesepakatan awal, ditetapkan bersama-sama pertunjukan ini juga sekaligus dijadikan upaya bersama untuk terus menggali potensi lokal. Itulah makanya salah satu properti yang digunakan ancak sebagai perlambangan sebua media yang digunakan untuk membuang penyakit. Halangan-halangan untuk maju dan berkembangnya seni budaya diibaratkan sebuah penyakit yang harus kita hanyutkan, kita buang jauh-jauh” jelas Tengku Khairi yang juga selaku penggagas ide dalam garapan ini. Kental Muatan Lokal Seni pertunjukan dimulai dengan sebuah seruan yang dipekikkan oleh Tengku Kahiri. Seruan itu menjadi sebuah penanda bahwa kebersamaan memang selayaknya diserukan sebagai modal awal dalam memantapkan niat untuk melangkah bersama-sama. Lampu pun dinyalakan, tampaklah di panggung dua buah vas bunga yang didalamnya terdapat aktor melaukan gerak-gerak kecil. Se-

JEFRI AL MALAY/RIAU POS

ANCAK: Salah satu adegan dalam karya “Tebas Rantai Halang”. Para aktor dan penari membawa ancak/balai untuk mengusir ruh-ruh jahat yang mengganggu manusia.

mentara itu, sebuah kanvas besar terbentang di belakang panggung yang kemudian dijadikan sebagai media ekspresi bagi perupa. Musik pembuka pun terdengar. Sebuah sajak mantra, oleh Matrock dan kawan-kawan dijadikan garapan musikalisasi puisi. Sementara itu, tiga orang perupa, mulai melakukan aktifitasnya yang terus berlangsung selama pertunjukan berlangsung. “Dalam pentas kali ini, para perupa tidak hanya dituntut sebagai perupa tetapi lebih dari

itu harus pula beraksi, berakting dan melakukan gerakan demi gerakan untuk memperkuat dan menyatu dalam seni pertunjukan ini,” jelas Yudi salah seorang perupa yang terlibat dalam garapan “Tebas Rantai Halang”. Di penghujung musik pembuka, terdengar sebuah nandung dan sajak yang dibacakan oleh Jefri al Malay. Penonton dan pengunjung Taman Budaya malam itu diajak untuk berpindah pandang. Jefri membacakan sajaknya tidak di

atas panggung utama tetapi sendiri di atas panggung kecil yang terdapat di sebelah gedung Olah Seni Taman Budaya. Lampu follow pun menyala terang, seiring dengan itu pandangan para pengunjung tertuju mengikuti aksi yang dilakukan Jefri al Malay. Setelah itu, barulah tarian solo ditarikan salah seorang penari di atas panggung utama. Gerak demi gerak mengekspresikan kegelisahan dan kerisauan. “Gerak di adegan ini memang diminta oleh kon-

septor dan sutradara sebagai perlambangan kegelisahan dan kerisauan bersama dalam menghadapi masalaah yang ada terutama terkait dengan keberadaan seni budaya, “ ucap penata tari, Sunardi. Di akhir tarian, pengunjung yang memadati Taman Budaya malam itu, diajak sejenak untuk merenungi beberapa bait Gurindam 12 yang disampaikan oleh Siska Armiza. Merdu suara yang dilantunkan oleh alumni Akademi Kesenian Melayu Riau itu dibacakan di sebelah kanan panggung (panggung kecil lainnya, red). Dengan diterangi sebuah pelita dan sorotan lampu temaram, syair demi syair yang dibacakan serasa menusuk ke hati. Di pertengahan bait dari pembacan gurindam tersebut, pengunjung kembali dikejutkan dengan riuh suara yang dipekikkan oleh serombongan aktor dan penari. Mereka muncul dari arah hadapan penonton. Tampak beberapa orang aktor yang tubuhnya dibungkus dengan koran sembari memikul dan mengarak ancak. Di belakangnya, rombongan penari ikut pula dalam arak-arakan panjang yang menuju ke arah panggung utama. Begitu sampai di atas panggung, para aktor dan penari mengambil posisi yang telah ditetapkan membentuk formasi yang tampak memenuhi panggung. Mereka pun Baca Tebas Halaman 26

PERISA

Alpha City

YUSMAR YUSUF

KOTA seolah menjadi aneh dan lain, ketika berkembang mengikuti selera vandalisme lingkungan. Inilah wajah kota-kota di Indonesia yang sedang lebam. Kota menghadirkan para ‘jantan’ dengan getar serba gemeretap. Jarang tampil feminin. Desing, bunyi, suara orang bercakap di celah gang sempit dan raung kenderaan dan sirene ambulance memikul pasien sakit, tak beda nada dengan pelintasan para pejabat yang mengharu-birukan warna dan rona sebuah kota yang letih. Segi-segi indah alamiah, semua ditimpa oleh kebodohan-kebodohan naluriah murahan para pemangku kota. Dan kota pun tak tampil bak puisi REDAKTUR: FEDLI AZIZ

lagi. Kota menjadi tapak terindah untuk mempraktikkan kecurangan dan keculasan. Dan kita menggiring kota dari waktu ke waktu menjadi ‘garis-garis aneh’. Garis yang ditarik di atas garis-garis yang telah ada. Dan kita pun menyaksikan klaim-klaim sepihak dari kita sendiri, yang mengatakan bahwa atas hasil kesesakan garis yang ditarik di atas garis-garis yang telah ada, maka terjadi penumpukan jumlah orang, barang dan kenderaan dan segala perkakas ikutannya. Dia bak prosa yang terkepung dalam penjumlahan matematik. Sebuah garis khayali yang berujung mual dan mulas. Mereka yang tinggal di sebuah kota yang gemeretap, ialah sekumpulan makhluk yang tanpa pilihan. Mereka ditiduri oleh serangkaian jargon-jargon tinggi; kota metropolitan, kota besar, kota agung, kota bercermin air, kota jantungnya Sumatra dan seterusnya. Semua bentuk klaim jargon itu, tak lebih dari khayalan para megalomaniak, yang sejatinya ingin memperlihatkan kekerdilan kebudayaan yang memangku kota itu. Kita boleh menjadi kota raya, kota mega, kota besar, kota agung, The Great Pekanbaru. Namun sesungguhnya, kota juga bisa

diperbincangkan dan cerutai lain yakni; dari struktur dan fungsi. Secara struktur kota ini, hanya memiliki struktur inti (urban); dan tak dikemas dan dihajatkan sebagai kota besar. Kota ini, tak lebih dari pola pelayanan serba mendadak, serba terkejut dan kaget. Kita yang memasuki kota ini dari sempadan kota, sama sekali tak merasakan aura sebuah kota besar. Secara mengagetkan, tiba-tiba tanpa penanda apapun, kita bersua dengan deretan ruko bak tembok raksasa yang membatas jalan raya dengan kawasan pemukiman dan tanah mati di belakangnya. Secara alihalih dan mengagetkan kita dipersuakan dengan kawasan inti perkotaan di kawasan ground zero (kilometer nol), tanpa ada penandapenanda yang dihidang sebagai hajat orang untuk bersiap-siap sampai pada sebuah dataran yang diklaim sebagai ‘pusat wibawa’ kota dan atau urban region. Dari segi fungsi, kota ini hanya memiliki fungsi urban, tak mempedulikan kawasan metro yang menjadi zona penyangga (pendukung). Kawasan inti urban itupun diperlakukan bak gudang; semua tugu atau monumen dikumpulkan dalam jarak 50 meter (tugu demokrasi september, tugu hitung

mundur, Bundaran Zapin, Bundaran Selais, monumen perjuangan). Kawasan metro yang jadi penyangga itu adalah Perawang, Minas, dan Teratak Buluh. Pengembangan tiga kawasan di utara, timur dan selatan Pekanbaru ini, dia menjadi penanda kawasan metro Pekanbaru (Great Pekanbaru) yang diikat dengan garis-garis jalan yang tegas dan jembatan yang tegas, garis jalan lurus dan pendek, bukan panjang dan berliku. Dan pemukiman padat kawasan inti (urban) akan secara alamiah melakukan migrasi ke kawasan pinggiran metro (bukan semata dalam pengertian suburb). Sehingga beban inti perkotaan menjadi longgar. Sejatinya, kota-kota besar dunia di Eropa dan Amerika; komposisi penduduk urban lebih kecil jumlahnya berbanding penduduk metro. Lisbon, kawasan urban berpenduduk 500.000 lebih, namun dia dikepung oleh kawasan metro dengan jumlah penduduk lebih dari 4 juta jiwa. Begitu juga Paris. Interaksi antara kawasan urban dan metro inilah yang menggiring sebuah kota menjadi kota metropolitan. Lihat Medan Raya (BinjaiTanjung Morawa dan Lubuk Pakam); Makassar (Maros dan Sung-

guminasa Gowa); Bandung (Cimahi-Padalarang); Surabaya (Gerbangkertasusila); Jakarta (Bodetabek) dan seterusnya. Selain dua kota di Eropa di atas, kota-kota Indonesia yang saya sebutkan tadi termasuk dalam rezim alpha city; yang menjadi dan melayani puncak kepentingan manusia mencakup keuangan (finance), perniagaan (commerce), media, hiburan (entertainment), seni (art), pendidikan (education), dan pelancongan (tourism). Sekarang, bertanyalah pada diri sendiri; di mana Pekanbaru? Kota ini diurus seperti mengurus gudang beras bulog. Segala ihwal ditumpuk berlapis-lapis dan berlipat-lipat dalam ruang dan garis yang sempit. Membangun jembatan raksasa diperderet dalam jarak 100 meter. Membangun gedung stadion gigantis seperti memperderet rumah sewa di kawasan UNRI yang berdekatan dengan bangunan auditorium yang juga raksasa: Hanya berjarak 200 meter. Dan kita pun jauh panggang dari api untuk mengklaim diri sebagai ‘kota alfa’ (alpha city) itu. Bangunan tinggi, jembatan raksasa yang ada di kota ini adalah bangunan yang diampu oleh kekuatan APBD,

bukan sektor swasta. Artinya, jargon mendatangkan investor ke kota ini sama sekali gagal. Kota ini, tak lebih dari medan pertembungan dan perkelahian antar penguasa. Perkelahian itu dalam bentuk memperebutkan ruang-ruang terbatas dengan cara membangun monumen dan penanda bahwa “aku lebih kuat dan berkuasa dari kamu”. Kota ini tak layak dibebankan ke pundak pikulannya menjadi kota kebudayaan dan kota provinsi. Dia tak lebih dari penjumlahan rasa iri dan ‘sakit hati’ para penguasa yang diwujudkan dalam pengadaan bangunan fisik yang terkesan indah tapi ledah. Orang-orang yang berkuasa dan para warga yang bertempat tinggal di kota ini adalah makhluk klas dua; ya… klas dua dalam mental, klas dua dalam ranah intelektual, klas dua dalam ihwal selera ruang dan seni lanskap, klas dua alias betha, bukan alpha. Sehingga… kehadiran institusi ikutannya juga akan hadir dengan cara dan selera klas dua pula. Jangan bermimpi menjadi metropolitan apalagi alpha city, sebelum kita berpengetahuan dan bersecepat menuju elemen-elemen itu. Dan tak kan pernah mencapai kota triple A (AAA).*** TATA LETAK: ANDRE


JEMPANA

26

Riau Pos AHAD, 9 AGUSTUS 2015

KERENAH

INTERNET

Sonde MAK Dian, penyanyi dan penari Group Sonde asal Kepulauan Meranti ikhlas menghibur masyarakat diberbagai acara seni dan budaya.

JEJAK SANGGAR BATHIN GALANG FOR RIAU POS.

TUAL SAGU: Dua peserta Lomba Lari di Atas Tual Sagu berusaha untuk menjadi pemenang. Lomba lari ini telah pula dihargai MURI sebagai pelopor pertama di dunia.

Pesta Sungai Bokor V

Kampung yang Mendunia Masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti patut berbangga dan mengapresiasi kerja keras Sanggar Bathin Galang lewat perhelatan bertajuk Pesta Sungai Bokor. Sebuah pesta budaya yang mengangkat tradisi kampung hingga mendunia. Bahkan Lomba Lari di Atas Tual Sagu yang menjadi ikon helat tersebut berhasil masuk dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai pelopor pertama di dunia. Laporan FEDLI AZIS, Bokor fedliazis@riaupos.com

KAMPUNG Bokor telah dikenal luas sejak lima tahun belakangan terakhir. Kampung yang tercacak di tepian Sungai Bokor itu menjadi salah satu tujuan wisatawan setelah ditetapkan pemerintah daerah tempatan sebagai Kampung Wisata Budaya. Perhelatan seni pun dilaksanakan setiap tahun, tepatnya setiap Juni, bertepatan dengan musim buah-buahan seperti durian, rambutan, manggis, dan banyak lagi. “Sayangnya, tahun ini Pesta Sungai Bokor V dilaksanakan pada Juli sebab Juni lalu bertepatan dengan Bulan Suci Ramadan. Buah-buahan sudah hampir habis. Namun berbagai agenda tetap berjalan seperti biasanya dari wisata mangrove, lomba lari di atas tual sagu, ngolek sagu, lomba memancing senekik, dan banyak lagi,” ungkap ketua panitia Sopandi SSos disela-sela pembukaan acara, Senin (27/7) malam. Ketua Sanggar Bathin Galang itu juga menjelaskan, pada perhelatan Pesta Sungai Bokor V itu menghadirkan ber-

bagai kelompok kesenian, baik dari Kepulauan Meranti sendiri, Riau, dan tak ketinggalan kelompok seni asal Malaysia. “Tahun ini lebih spesial sebab Lomba Lari di Atas Tual Sagu ditetapkan MURI sebagai pelopor pertama di dunia. Penghargaan dan pengakuan ini semakin menambah rasa percaya diri kami untuk memperkenalkan Bokor di mata dunia. Kami makin percaya, bahwa kampung kami sudah dikenal luas,” paparnya panjang lebar. Helat tahun ini dibuka Bupati Kepulauan Meranti Irwan Nasir yang juga menerima langsung piagama penghargaan dari perwakilan MURI. Dalam sambutannya, Irwan Nasir menyebutkan, pemerintah menyambut positif dan mengapresiasi usaha masyarakat untuk memperkenalkan kabupaten termuda di Riau itu lewat kerja-kerja kreatif, seperti yang dilakukan Sanggar Bathin Galang dan masyarakat Kampung Bokor setiap tahunnya. “Kami harapkan, kampung-kampung lain di kabupaten ini termotivasi dan berkreasi sesuai dengan potensi yang ada di wilayah masing-masing. Tentunya, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri untuk kemajuan daerah ini. Saya mengajak anak-anak muda di Kepulauan Meranti meniru usaha Sopandi dan kawan-kawan,” ulasnya kepada Riau Pos. Menurutnya, banyak sekali potensi dan peluang yang bisa digarap secara kreatif di kawasan ini. Sebagai daerah penghasil sagu, pemerintah Kepulauan Meranti sudah melakukan perbagai upaya sebab sagu yang ada di negeri mereka telah diakui banyak ahli sebagai sagu terbaik di Indonesia. “Masyarakat

sudah mampu mengolah sagu menjadi produk-produk home industry seperti mie sagu, kerupuk sagu, penganan sagu, dan lainnya. Kalau ke Meranti, jangan lupa makan mie sagu yang lezat sekali,” katanya. Bersahabat Selain menyaksikan berbagai acara seni dan budaya, masyarakat Kampung Bokor dikenal ramah dan memperlihatkan rasa persahabatan kepada tamutamu mereka. Hal ini dirasakan betul oleh salah seorang pengunjung asal Malaysia,Pekanbaru, Siak, dan Pelalawan. Sujar, Dedi, dan Odjy asal Pekanbaru menyatakan kekagumannya pada sambutan masyarakat Bokor. Selama tiga hari di kampung itu, mereka benarbenar merasakan berada di rumah sendiri. “Saya baru pertama kali ke kampung ini dan saya tidak merasa kesulitan untuk bergaul sebab setiap orang yang ditemui, dari anak-anak hingga orang tua, suka bertegur sapa dan berbincangbincang. Saya benar-benar merasakan suasana yang bersahabat dan tidak merasa sebagai orang asing,” jelas Odjy yang juga diakui Sujar dan Dedi. Begitu pula dengan pengakuan pimpinan kelompok seni asal Malaysia Abangku yang secara terus terang menyebut, “ke Bokor seperti pulang ke kampungnya sendiri”. Pencipta lirik lagu “Suci dalam Debu” yang dipopulerkan grup band Iklim (Malaysia) itu menambahkan, selain ramahtamah, budaya Melayu sangat terasa. Inilah yang membuatnya berjanji akan datang dan datang lagi di kemudian hari ke Kampung Bokor, dan Riau umumnya. Pimpinan kelompok seni Dendang

Anak ini menguraikan, mereka kerap tampil dan melakukan kolaborasi seni dengan kelompok seni di Riau seperti di Siak dan Pelalawan. Bahkan, saat tampil di Pesta Sungai Bokor V, Dendang Anak juga berkolaborasi dengan kelompok seni dari Siak dan Pelalawan serta Bokor sendiri. “Kami datang ke sini kurang lebih membawa 45-an orang. Tidak hanya dari Malaysia, tapi juga Siak dan Pelalawan. Mereka juga berharap bisa tampil di acara ini, makanya kami berkolaborasi seperti biasa. Ini benar-benar menyenangkan sekali,” ujar Abangku disela-sela penampilan karya musik dan tari, di panggung seni di tepian Sungai Bokor. Salah seorang warga Kampung Bokor, Pak Ajib mengatakan, sangat bangga bisa menyambut baik semua tamutamu yang datang ke kampung mereka, terutama saat acara budaya Pesta Sungai Bokor. “Kami selalu menantikan acara ini dan berharap setiap waktu berkenalan dengan orang baru dari berbagai daerah,” katanya. Pesta Sungai Bokor telah memasuki tahun tahun kelima dan setiap tahunnya member kesan kepada kelompokkelompok seni yang diundang panitia. Menariknya, setiap kelompok seni dan tamu lainnya diinapkan di rumah warga dan berbaur dengan keluarga tersebut selama acara berlangsung. Rumah warga dan keluarga tersebut diharapkan menjadi saudara mereka sendiri. Kesan inilah yang cukup membekas kuat kepada tetamu yang pernah berkunjung ke Kampung Bokor. “Kami sangat berharap, tamu yang pernah ke Bokor tidak pernah melupakan kenangan selama di sini,” harap Pak Ajib mengakhiri.***

”Tebas Rantai Halang” Sambungan dari hal.25 mulai beraksi. Dialog-dialog yang diucapkan menunjukkan dan menegaskan kerisauan dan kegundahan dengan simbol kata-kata. Dalam kesempatan itu juga, para penari mulai mengekspresikan tari-tarian mereka, bersambut adegan demi adegan dengan para aktor. Dasar tarian yang diperagakan mengambil tari tradisi Rentak Bulian. Tak heran kemudian, di atas panggung utama itu terlihat perpaduan gerak, musik dan juga teater bahkan seni rupa menyatu dalam mengusung pesan yang hendak disampaikan. Hingga sampailah kepada klimak dari pertunjukan tersebut. Vas bunga raksasa tiba-tiba dipecahkan oleh aktor yang sejak dari awal berada di dalamnya. “Di adegan inilah puncaknya. Para aktor, penari, perupa mencoba berekspresi untuk melambangkan bebas dari belenggu yang ada. Bebas berekspresi, berkarya, berkreatvitas tanpa ada yang mengitimidasi dari siapa dan apapun,” jelas Deni Afriadi salah satu actor yang memainkan peran sebagai bonsai. Sampai di sana, pertunjukan belum selesai, adegan kemudian dilanjutkan dengan kehadiran Jefri al Malay kembali membacakan sajaknya di antara para pelaku lainnya di panggung utama. Hinggalah menuju anti klimaks, seluruh pendukung mengarak ancak sembari meneriakkan kata “Kami nak balik. Mak…kami nak balik,” seru para pendukung acara. Arakan itu kemudian menuju ke hadapan penonton, menjauhi panggung utama hingga sampailah lampu dipadamkan semuanya sebagai penanda ujung dari seni pertunjukan berjudul Tebas Rantai Halang. Budayawan Riau, OK Nizami Jamil yang hadir malam itu memberikan apresiasi yang tinggi atas pertunjukan yang dipentaskan. Katanya, kekuatan lokal kental sekali terasa. “Bagaimanapun pentas-pentas seni seperti ini harus sering dipergelarkan untuk menyemarakkan seni di Riau ini,” ujarnya ketika ditemui usai pementasan. REDAKTUR: FEDLI AZIZ

JEFRI AL MALAY/RIAU POS

KOLABORASI MENARIK: Seluruh pendukung pertunjukan “Tebas Rantai Halang” memperlihatkan sebuah kolaborasi yang menarik di panggung terbuka Taman Budaya Riau.

Seniman musik, Edi sebagai apresiator lainnya malam itu juga merasa puas dan pas menyaksikan seni pertunjukan Tebas Rantai Halang. Kesemua unsur seni menyatu padu di dalamnya. “Saya merasakan penyatuan yang kuat dari semua unsur seni di dalam pertunjukan ini. Artinya, meskipun ada lima percabangan seni yang dikolaborasikan, tapi tiap-tiap adegan tidak ada terasa putusnya, mengalir begitu saja hingga sampailah penghujung pertunjukan, bagus sekali,” ujar Edi. Sementara itu, pengakuan dari sutradara, Hang Kafrawi menyatakan tidak mudah juga untuk menyatukan ke semua percabangan seni yang ada dalam satu tema pertunjukan, hanya saja lanjutnya, sesuatu itu tidak ada yang mustahil kalau memang mau mewujudkannya dengan bersama-sama. “Tinggal menggabungkan dan mempertemukan simbol-simbol yang ada dari masingmasing cabang itu. Tentunya tidak dengan mudah untuk mencapai target atau capaian yang telah disepakati namun saya yakin berkat kerja sama masingmasing tim, semua ini bisa terwujud karena kesenian mengajarkan kita ten-

tang semangat kebersamaan dan kolektifitas. Dan ini sesuai pula dengan tema yang diangkat, tebas rantai haling,” ucap Ketua Program Studi Jurusan Sastra Indonesia Unilak itu. TBR sebagai Labor Seni Kasi Seni Rupa Murni Direktorat Jendral Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Dra Maeva Salmah yang hadir menyaksikan performing art “Tebas Rantai Halang” mengatakan program yang memang langsung dari pusat ini merupakan upaya revitalisasi atau penguatan Taman Budaya terhadap seni budaya yang ada di Indonesia. Katanya beginilah seharusnya keberadaan Taman Budaya. dapat menampung segala bentuk kreatifias para seniman dan budayawan. “Karena memang topoksi dari Taman Budaya itu sebagai laboratorium seni budaya. Kita bisa lihat dari seni pertunjukan yang ditampilkan oleh para seniman malam ini (4 Agustus). Kekuatan lokal yang ada didalamnya menunjukkan ragam kebudayaan kita di Indonesia ini. Dan dari kegiatan serupa inilah diharapkan akan semakin semarak

seni budaya dan kita pun dapat mensejajarkan diri dengan negara-negara lain,” ujar Maeva yang mengaku sudah dua kali menjejaki kaki di bumi Lancang Kuning ini. Sementara itu, Kepala UPT Museum dan Taman Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau, Sri Mekka menyatakan terima kasihnya kepada para pendukung acara. Selaku penyelenggara, dikatakanya juga, apa yang menjadi program dan target dari keberadaan Taman Budaya sangat selaras dengan apa yang telah dipentaskan. “Memang benar, Taman Budaya merupakan laboratorium bagi seni dan budaya. Kita ketahui, di Riau kaya dengan seni-seni tradisi, tinggal lagi bagaimana kita mengemaskan supaya menjadi tontonan yang tidak hanya berisikan hiburan belaka tetapi ada pesan-pesan dalam konteks kekinian yang bisa diambil dari sebuah pertunjukan seni seperti semangat dan pesan “Tebas Rantai Halang” hasil kolaborasi para seniman di Riau ini. Kerja sama seperti ini jugalah yang kita harapkan sehingga kita berjalan satu tujuan,” ucap Sri Mekka puas. Senada dengan itu, Kasi Taman Budaya, Efie Andriana juga mengungkapkan kepuasan atas capaian yang diperoleh dalam performing art Tebas Rantai Halang. Katanya, apa yang ditampilkan merupakan hasil kerja keras kawankawan seniman. Kreatifitas dan semangat yang dimiliki, menjadi kekuatan bersama terlebih lagi bagi pihak Taman Budaya yang merupakan labor kreativitas bagi seniman di Riau ini. “Melalui program seperti inilah, Taman Budaya berupaya memberikan kesempatan dalam kreatifitas bagi seniman agar dapat mengembangkan nilai-nilai dan kekayaan seni budaya yang kita miliki. Ketika seni pertunjukan seperti ini dipergelarkan kepada masyarakat secara tidak langsung juga menjadi sebuah ajakan bagi masyarakat kita untuk mencintai budayanya sendiri dan diharapkan budaya kita inilah menjadi filter bagi masuknya pengaruh budaya-budaya asing,” tutup Efie.(fed)

INTERNET

Njoo Cheong Seng

Penulis dan Sutradara Serba Bisa NJOO Cheong Seng lahir di Bangkalan, Madura, 6 Oktober 1902 dan meninggal di Jakarta, 30 Oktober 1962 pada umur 60 tahun. Ia adalah seorang sutradara Indonesia di era 1940-an. Karya filmnya banyak dimainkan oleh aktris terkenal di era Fifi Young. Sinologi Indonesia Leo Suryadinata menulis bahwa ia lahir di Surabaya, sementara Sam Setyautama dan Suma Mihardja mencatat bahwa ia lahir di Malang. Ia mendapat pendidikan dasarnya di sekolah Tiong Hoa Hwe Koan di Surabaya. Di usianya yang muda itu dia mulai berkontribusi koran Cina; karya pertamanya, Tjerita Penghidoepan Manoesia, diterbitkan di Sin Po pada 1919. Pada 1920-an, Njoo mulai menulis secara ekstensif, sering dengan nama pena Monsieur d’Amour; nama pena lainnya adalah NCS dan NChS. Ia menulis banyak cerita untuk penerbitan di Gresik Hua Po mulai dari 1922, dan pada 1925 ia ikut membantu mendirikan majalah Penghidoepan. Karyanya yang dipublikasikan pada waktu itu termasuk Menika Dalem Koeboeran dan Gagal, maupun Lady Yen Mei untuk cerita sandiwara. Umumnya mereka memiliki berbagai lokasi dan latar budaya, dan sering berhubungan dengan kejahatan dan pekerjaan detektif. Njoo aktif dengan kelompok sandiwara Miss Riboet Orion pada akhir 1920-an, dan menulis beberapa cerita sandiwara, termasuk Kiamat, Tengkorak, dan Tueng Balah. Pada 1928 ia kawin dengan Tan Kiem Nio, anggota rombongan sandiwara yang pada saat itu usianya 14 tahun. Njoo melatih dirinya dalam akting dan membujuknya untuk mengambil nama panggung Fifi Young; Nama keluarga Njoo dalam dialek Hokkian diucapkan Young dalam bahasa Mandarin, karena itulah maka ia menggunakan nama belakang ini. Sementara itu, nama Fifi diambilnya dari nama bintang film Perancis terkenal pada masa itu, Fifi d’Orsay. Pada saat film mulai marak di Indonesia, Njoo mulai bekerja sama dengan Fred Young, yang mengajaknya pertama kali ke dunia perfilman. Karena pengalaman Njoo yang telah lama dalam dunia panggung sandiwara, terutama dalam hal menulis skenario, akhirnya Njoo Cheong Seng muncul menjadi sosok yang dapat diandalkan oleh Fred Young. Kebetulan juga keduanya mempunyai impian yang sama dalam memproduksi film, Fred Young dan Njoo Cheong Seng sama-sama menyukai film-film yang berbau kolosal. Dengan Majesti Pictures, mereka menghasilkan dua film, yakni Djantoeng Hati dan Airmata Iboe. Kedua film ini adalah film drama yang penuh dengan airmata serta parade hiburan dan nyanyian. Bintangnya serba gemerlap, terdiri dari kaum berpendidikan tinggi, dengan harapan film yang dibuat juga akan ditonton oleh golongan atas dan kaum berpendidikan. Pada periode 1940-an, tumbuh keinginan agar film juga memiliki segmen yang lebih luas dan bisa diterima oleh kalangan baik-baik dan terpelajar. Hal ini merupakan upaya untuk menyongsong kemajuan zaman, yang dituntut juga oleh Pergerakan Nasional saat itu. Memasuki tahun 1941, masyarakat perfilman sudah merasa berat menghadapi tuntutan publik terpelajar dan pers perjuangan. Apa yang mereka inginkan dianggap tidak proporsional. Sebaliknya, kalangan publik terpelajar terus saja meningkatkan harapan mereka, sesuai dengan meningkatnya tuntutan menyiapkan diri untuk menjadi bangsa yang merdeka. Dalam tulisannya dengan nama samaran Monsieur d’Amour (“Tuan Cinta” dalam bahasa Perancis), Njoo Cheong Seng mengeluhkan sikap pers dan publik yang terlalu berharap pada film nasional ketika itu. Menurut dia, orang film sulit sekali untuk memenuhi keinginan kalangan bawah dan atas secara bersamaan, yang seleranya sangat jauh berbeda. Dalam perjalanan kariernya di perfilman, Njoo Cheong Seng telah menyutradarai tidak kurang dari 8 (delapan) judul film.(fed/int) TATA LETAK: ANDRE


Riau Pos

ESAI

AHAD, 9 AGUSTUS 2015

27

BENGGOL: Yaitu sesuatu yang tinggi-tinggi kepada tubuh manusia, atau kepada kayu-kayu yang tinggi, seolah-olah bulat rupanya. (Pengetahuan Bahasa, Kamus Logat Melayu Johor, Pahang, Riau dan Lingga oleh Raja Ali Haji, cetakan pertama, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara Bagian Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Melayu, Pekanbaru 1986/1987).

Bursa, Karagoz dan Simbol Profesionalisme Seni Oleh: Aristofani Fahmi BURSA, demikian salah satu kota terpenting dalam sejarah Turki ini dinamakan. Bursa menjadi kota terpadat keempat setelah Ankara, Istanbul, dan Izmir. Pada tahun 1326 Kaisar Ottoman/Usmani menaklukkan Bursa dari kekuasaan Byzantium (Romawi Timur), kemudian menjadikannya sebagai Ibukota Ottoman pertama (Ottoman Empire). Di bawah dinasti Ottoman, Turki menjadi kerajaan Islam besar. Perang dunia I, kejatuhan dinasti Ottoman oleh sekutu kemudian memunculkan nama Mustafa Kemal Ataturk. Atatuk atau Bapak bangsa Turki mengubah Turki menjadi negara sekuler, modern, dan demokratis. Hari ini Bursa merupakan salah satu kekuatan ekonomi Turki di bidang industri. Mobil, kereta/teleferik (kereta gantung), tekstil dan lainnya diproduksi di kota ini. Dalam hal Kebudayaan, Bursa sangat mengagungkan tokoh Karagoz dan Hacivat dalam seni pewayangan Turki. Lakon wayang ini mengisahkan dua tokoh berprofesi sebagai buruh bangunan. Hidupnya penuh simbol dan makna filosofis yang dibungkus dengan cara lelucon. Pewayangan Jawa lakon ini mirip dengan cerita Panji. Pada Folkdance Competition yang sudah berlangsung 29 kali penyelenggaraan ini Karagoz diwujudkan sebagai bentuk penghargaan. Tentu saja ada maksud memorabilia di sana. *** Hari itu Jumat terakhir di bulan Ramadhan tahun 1436 H. Perlahan gerbong-gerbong teleferik bergerak mengantarkan penumpang ke stasiun tujuan. Berawal dari kawasan puncak gunung Uludag, menjelajah dan menerobos gugusan hutan pinus hijau sejauh lebih kurang 2 km menuju pusat kota Bursa. Berbagai pengalaman inderawi terjadi di sana. Pemandangan alami hutan pinus diselimuti kabut tipis perlahan terkuak disambut stadion berarsitektur modern markas klub sepakbola Eropa, Bursaspor. Selain itu, perubahan suhu drastis juga terjadi pada tubuh. Di kawasan puncak gunung Uludag pada musim panas saat ini berkisar pada 15-17 derajat celcius. Kemudian secara perlahan tubuh merasa hangat ketika tiba di stasiun terakhir teleferik dengan suhu sekitar 25-30 derajat celcius. Indera mengalami proses dissolved atau peleburan secara absolut dari natural yang anggun ke metropolitan yang santun. Teleferik menjadi solusi transportasi panitia pelaksana “29th International Golden Karagoz Folk Dance Competition” yang diselenggarakan tanggal 7 hingga 12 Juli 2015 oleh instansi Pariwisata Pemerintah Bursa. Saat itu kontingen Indonesia yang diwakili oleh Angsana Dance Comunity dari Kabupaten Tanjung Balai Karimun meminta solusi transportasi agar dapat melaksanakan shalat Jumat di masjid tepat waktu disela kegiatan yang padat. Kebetulan tidak ada masjid di kawasan puncak gunung Uludag. Untuk menuju pusat kota Bursa ditempuh dengan bus selama 2 jam. Dengan teleferik, perjalanan hanya ditempuh 30 menit. Tidak banyak diskusi untuk solusi permasalahan seperti ini. Bagi grup Indonesia dan peserta Festival, ini sedikit persembahan Bursa untuk tamu budaya. Semua berjalan dengan lancar. Usai Shalat Jumat, bus untuk grup Indonesia sudah menunggu tak jauh dari masjid. Sederet kegiatan mulai dari sound check dan orientasi panggung serta street performance sudah menanti. Grup peserta kompetisi Folklore tidak boleh terlambat sedikit pun. Apabila terlambat maka akan didahului

ILUSTRASI: BURHANI/IWE

oleh grup negara lain. Dan yang paling buruk adalah menjadi catatan profesionalitas oleh panitia sebagai pendukung penilaian dalam kompetisi Folkdance. Dua guide jelita yang mendampingi grup Indonesia dengan tenang dan sigap menggambarkan kinerja penyelenggara yang sempurna. Tanpa cacat. Mengikuti Folkdance Competition di Bursa tahun ini mengingatkan saya pada even Parade Tari tahunan di Indonesia. Parade Tari di Indonesia diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi yang nantinya akan dikompetisikan secara nasional di Jakarta. Di Bursa, Folkdance Competition dilombakan demi gelar prestisius (Golden Karagoz) dan hadiah uang tunai total 12.000 Euro. Untuk tahun 2015 peserta dihadiri sebanyak 20 negara dari benuAsia, Eropa dan Amerika. Antusiasme peserta demi raihan tertinggi, menambah intensitas kompetisi. Saya kira antusiasme Parade Tari di Indonesia juga demikian. Akhirnya komparasi atau perbandingan kedua helat tari ini tak terhindarkan. Alasannya adalah di Riau, Kepulauan Riau dan beberapa Provinsi lain menjadikan even seleksi Parade Tari tingkat daerah sebagai panggung utama. Artinya ajang Parade Tari menjadi tolok ukur dalam karir kepenarian. Namun di sisi lain Parade Tari dianggap sebagai ajang yang membawa para pengkarya tari pada kondisi stagnan. Koreografer senior Riau SPN Iwan Irawan Permadi tak pelak mengungkapkan pandangannya terhadap even ini. “Parade tari dalam konteks proses justru tidak ada nilainya karena setelah menang pun di tingkat nasional, karya yang ditampilkan akan habis begitu saja. Tidak ada upaya untuk meningkatkan pada ajang internasional. Parade tari seharusnya dijadikan ajang pembinaan dan lecutan bagi pekerja tari di Riau. Bukan sebagai puncak proses menari...” (Riau Pos, 29 Juni 2014). Setiap tahun penyelenggaraan Parade Tari selalu disertai dengan bungabunga cerita di sana sini. Bahkan hingga pada tingkat nasional. Tuduhan sepihak mengenai kecurangan dari sanggar yang tidak menang selalu menjadi gosip berkepanjangan. Mulai dari kedekatan dengan Juri, titipan dari orang tertentu, atau bahkan suap kepada Juri. Terlepas hal tersebut benar

atau tidak, saya menduga profesionalisme peserta kompetisi dan penyelenggara yang menjadi akar permasalahan. Hal ini wajar karena sebuah sanggar dengan ambisi juara juga dekat dengan biaya produksi yang tinggi. Biaya produksi itu biasanya untuk mendatangkan koreografer dan komposer yang dirasa mampu untuk pencapaian juara. Komposer dan atau koreografer yang berasal dari kota besar biasanya memiliki nilai yang paling tinggi. Iklim ini tidak ubahnya dengan dunia sepakbola profesional. Ada musim transfer pemain. Kondisi tersebut tidak terlepas dari nilai positif dan negatif. Bagi grup yang memiliki dana besar bisa sangat leluasa mengimpor pemain terbaik. Harapan dan peluang juara bagi grup seperti ini lebih besar. Apalagi memiliki ketepatan strategi dalam memilih pemain. Namun strategi seperti ini terbatas bila mengalami kendala biaya. Hal berbeda pada grup dengan dana pas pasan. Managemen yang baik dan pembinaan anggota adalah strategi yang tepat. Investasinya dengan membina penari, pemusik, koreografer, dan komposer dari anggota grup sendiri. Peluang juaranya bisa terjadi di masa depan, seiring peningkatan mutu grup di semua sektor, dan tentu saja langgeng Profesionalisme, sederhananya berkait dengan kesiapan pelaksana dan peserta yang rata-rata masih kurang. Kendala teknis adalah langganan Parade Tari di Indonesia. Khususnya di Riau, fasilitas sound system selalu menjadi keluhan peserta. Tidak balance, feed back, tidak bunyi, grup ini soundnya bagus, grup itu tidak bagus dan lain sebagainya selalu dikeluhkan. Rata-rata sanggar peserta Parade Tari di Riau mempersiapkan diri sekitar 57 bulan. Adalah sebuah malapetaka apabila rusak karena kendala teknis dalam waktu singkat. Sebetulnya panitia sudah mengantisipasi dengan mengadakan sesi sound check sehari sebelum acara. Hal ini sudah menjadi paket penyelenggaraan even pertunjukan. Namun juga tidak berarti apa-apa oleh molor waktu pelaksanaan sound check baik itu dari pihak penyelenggara maupun peserta. Penguasaan teknis, artistik dan kedisiplinan waktu adalah tolok ukur profesionalisme dalam seni. Tidak ada tawar menawar di sana. Mari kita lihat Folkdance Competi-

tion di Bursa. International Golden Karagoz Folk Dance Competition merupakan ajang Folkdance Competition terbaik di Turki. Selain karena hadiahnya yang menarik, even ini juga merupakan ajang ujian serta evaluasi kinerja dan tingkat profesionalitas berkesenian negara peserta. Hal ini sudah menjadi sistem penyelenggaraan Golden Karagoz selama 29 tahun. Peserta harus siap mengikuti segala ketentuan kegiatan yang diatur penyelenggara. Mulai dari persoalan makan, penggunaan ruang latihan yang terbatas, latihan di panggung, performance dengan durasi dan venue yang beragam, hingga kegiatan seremonial. Dan tentu saja persoalan artistik karya yang ditampilkan. Panitia menyediakan waktu latihan untuk orientasi panggung setiap hari selama penyelenggaraan. Hari pertama berdurasi, 40 menit, hari kedua 30 menit, hari berikutnya 10 menit. Mulai dari proses masuk ke panggung, menyusun alat dan properti di panggung hingga keluar panggung. Seluruhnya terikat oleh waktu. Ajaib bagi peserta kompetisi di Indonesia, tidak akan didapati sound system yang feed back, tidak balance, dan kendala teknis lainnya. Grup hanya harus konsentrasi pada karya. Kegiatan ini tersistem sebagaimana pada saat kompetisi utama: toleransi waktu batas atas dan bawah hanya satu menit. Tentang penjurian. Tahun 2015 ini panitia pelaksana menunjuk tujuh orang Juri dari tujuh negara yang berbeda. Mereka adalah profesional di masing-masing bidang. Ada yang bidang koreografi, musik, kostum, make up, lighting, artistik, dan satu orang bertugas pengukur durasi. Masing-masing menilai berdasarkan bidangnya. Sistem penilaiannya pun sederhana namun mutlak. Masing-masing peserta diberi poin 100, nilai maksimal yang sama. Pada awalnya seluruh peserta dianggap bagus. Kemudian pada saat pentas, maka seluruh elemen bekerja. Misalnya koreografi yang dilakukan secara berulang dan menjemukan, akan dikurangi 5 poin. Apabila dalam musik iringan terdapat kesalahan tempo, harmoni yang tidak semestinya, maka juga akan dikurangi poinnya. Kostum, ekspresi dan tata rias yang tidak sesuai dengan tema karya akan dikurangi poin. Penilaian seperti ini mendetail hingga pada hal kecil. Misalnya ase-

soris yang terjatuh, atau pemasangan yang tidak seragam pada seluruh penari. Begitupun dengan durasi karya. Di depan meja Juri diletakkan tiga buah lampu berwarna hijau kuning dan merah, sebagai penanda waktu memulai dan akhir. Apabila durasi berlebih dalam toleransi satu menit maka poin dikurangi. Akumulasi pengurangan poin ini yang akan menentukan pemenang kompetisi International Golden Karagoz Folk Dance Competition. Penghargaan tertinggi, Golden Karagoz diraih peserta dari negara Serbia, Silver Karagoz diraih Bulgaria, dan Bronze Karagoz diraih Turki Utara. Angsana Dance Community dari Indonesia dan peserta negara Estonia meraih penghargaan dengan kategori Honourable Mention. Setingkat Juara Harapan 1. Penghargaan yang sama pernah diraih Indonesia pada tahun 2011 oleh grup asal Makassar. Melihat pemilihan juri dan sistem kompetisinya, kecil kemungkinan terjadi kecurangan. Tidak ada gosip miring setelahnya. Yang ada adalah pesta tarian spontan secara bersama antar negara peserta di area Kultur Park Bursa usai pengumuman pemenang. Angsana Dance Community yang dipimpin oleh Sinta Triliarossa pada ajang ini tentu saja terbilang luar biasa. Sanggar yang diberangkatkan atas kerjasama CIOFF Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Tanjung Balai Karimun ini boleh dibilang masih baru. Lahir tahun 6 tahun lalu (2009), namun prestasinya pada Parade tari di Tanjung Balai Karimun dan Provinsi Kepulauan Riau Sanggar ini langganan juara. Memutuskan untuk berkiprah di ajang internasional adalah sebuah loncatan besar. Ujian untuk mengukur diri. Mulai dari karya hingga managemen, segalanya dikerjakan maksimal. Di sinilah peran serta pemerintah sebagai pihak yang bertugas sebagai pembina dan penanggung jawab perkembangan dan pelestarian karya daerah. Raihan peringkat empat grup Angsana pada ajang bergengsi di Turki patut mendapat pujian setinggi langit. Pujian dari beberapa Juri pun melengkapi perjalanan grup Angsana. Salah seorang Juri dari Rusia yang ikut dalam bus rombongan grup Angsana ke Istanbul untuk kembali kenegara masing-masing, sebelum berpisah terjadi obrolan singkat. Sang Juri yang

hanya bisa berbahasa Rusia dan Perancis itu pun memperlihatkan catatan penjuriannya. Walhasil pada kertas tersebut tertera tulisan Indonesia dengan angka tertinggi. Dalam perbincangan, sang Juri mencoba menyampaikan bahwa “...Indonesia adalah grup yang super... grup yang profesional”. Juri lain yang juga direktur Agrigento Festival & Competition di Italia menyampaikan apresiasinya kepada karya grup Angsana usai kompetisi. Bahkan saat itu langsung manyampaikan harapannya agar Angsana dapat ikut pada Festival di Agrigento Italia tahun 2016 Tidak berhenti pada Agrigento. Mustafa, direktur Festival yang mengaku mengelola 17 buah Folklore Festival di Turki rupanya ‘menguntit’ segala kegiatan yang dilakukan grup Angsana selama 5 hari. Di sela kompetisi, Mustafa berujar seraya berharap besar kepada Angsana untuk berpartisipasi pada salah satu Folklore Festival yang dikelolanya tahun depan. Mengapa dan bagaimana bisa Angsana meraih penghargaan Honourable Mention dan berpredikat profesional. Hal ini rumit. Tak ada yang dapat menebak secara pasti isi kepala setiap juri. Namun yang dapat diuraikan adalah respon dan kejelian dalam melihat peluang yang dapat dimaksimalkan oleh grup dengan karyanya. Angsana memang rajin membuat karya yang disiapkan untuk salah satunya kompetisi Parade Tari. Stok karya yang dikuasai sudah cukup untuk menyusun strategi dalam kompetisi. CIOFF Indonesia sebagai penyelia sudah memahami hal tersebut. Dalam proses pendampingan CIOFF Indonesia, tidak ada waktu untuk santai bagi grup Angsana. Di sinilah ujian sesungguhnya. Setiap saat diisi dengan diskusi berkualitas tentang strategi kompetisi. Akibatnya perubahan dan perombakan karya pun terjadi. Pengetahuan koreografis, kekuatan fisik dan kemampuan kepenarian, dan responsibilitas musik iringan dituntut melebihi porsi latihan sebelumnya. Penilaian Juri serta apresiasi para direktur festival tersebut semoga bukan lips service atau basa basi. Keikutsertaan grup Angsana pada 29th International Golden Karagoz Folk Dance Competition dan sanggup mengikuti peraturan pelaksanaan dengan baik justru pelajaran yang lebih berharga. Kini Angsana Dance Comunity adalah grup asal pulau kecil di Kepulauan Riau dengan label profesional. Tidak ada salahnya bila Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun atau Kepulauan Riau bahkan Pemerintah pusat untuk berinvestasi pada grup seni serius sebagaimana yang dijalankan oleh grup Angsana. Sanggar yang dibangun atas dasar kebersamaan dan dedikasi tinggi terhadap pengembangan seni pertunjukan tradisional di daerahnya. Sekali lagi, label profesional menjadi kunci pergaulan di dunia seni internasional. Sepertinya ini dapat menjadi jawaban dari keluhan SPN Iwan Irawan Permadi. Pelajaran dan pengalaman seperti ini hanya dapat diraih dengan konsistensi dan kerja keras. Bagi Angsana pelajaran dan pengalaman baru ini harus diamalkan secara istiqamah dalam proses berkesenian. Berkelanjutan demi peningkatan kualitas karya dan grup. Setelah itu barulah profesionalisme seni berbicara tentang harga, atau bahkan tunduk pada grup yang profesional.

Aristofani Fahmi, Penonton Kesenian, Representative CIOFF Indonesia Section Riau - Kepri. Aktif di Riau Rhythm Chambers Indonesia.

Terminologi Kiai, Dulu dan Kini Oleh: Nur Hadi TERSERAP dari bahasa Tiongkok, ‘kiai’ berasal dari kata ‘kiya’ yang berarti ‘jalan’, dan ‘i’ yang berarti ‘lurus’. Kiai adalah orang yang benar-benar menempuh jalan kebenaran dalam setiap ucapan, keputusan, perbuatan, serta tingkah lakunya dalam kehidupan bermasyarakat (Putra Poser Alam, 2015:96). Sementara dalam KBBI sendiri, kiai didefinisikan sebagai alim ulama atau yang cerdik pandai dalam ilmu agama. Dalam sebuah hadits, Nabi Saw. menjelaskan bahwa kiai (ulama) merupakan pintu gerbang untuk mengetahui semua ajaran agama. Lantaran efek keilmuannya tersebut, seorang kiai seringkali mendapatkan kedudukan istimewa dalam masyarakat. Dalam lingkup sosial, terminologi mengenai pendefinisian kiai amat luas sekali. Seorang kiai tak hanya berfungsi sebagai tempat bertanya tentang berbagai permasalahan keagamaan. Dalam novel esai ‘Arus Bawah’, Emha Ainun Nadjib memaknai kebeREDAKTUR: FEDLI AZIZ

radaan Kiai Semar sebagai seorang pamomong, penuntun, pengasuh, dan pengingat bagi masyarakat Karang Kedempel. Selain menjadi bapak bagi para Punakawan, ia menjadi pengayom seluruh warga, sambil sesekali berperan sebagai psikolog bahkan penghukum para ksatria Kurusetra. Ia menjadi penghubung antara dunia para Dewa di Jonggring Saloka dengan para penduduk mayapada, perlambang bahwa spiritualitas para kiai seolah bisa menjadi penghubung (dengan jalan karamah/keramat) antara Sang Pencipta dengan khalayak manusia. Sebuah kompleksitas fungsi kedudukan sosial yang takkan bisa dimiliki oleh golongan manapun/siapapun selain kiai. Hubungan mereka dengan masyarakat bisa serupa antara ‘dua manusia kekasih, antara dua sahabat karib, antara junjungan dan abdi, hubungan saling memberi pengertian dan manfaat, atau hubungan memerintah dan diperintah’ (Emha Ainun Nadjib, 1991:18). Maka ketika keberadaan Kiai Semar menghilang, mereka yang se-

belumnya begitu tergantung dengan keberadaannya pun mengalami keadaan chaos. Kita tengok misalnya ketika KH Abdullah Faqih, putra KH Rofi’i Zahid, sesepuh Pondok Pesantren Langitan Tuban saat memperoleh sebuah mimpi perihal kejatuhan Presiden Soeharto. Kiai yang amat diistimewakan Gus Dur itu sempat bermimpi tentang seekor ular naga besar yang jatuh dari langit. Ribuan orang pun datang dan mencacah naga raksasa itu menjadi tujuh bagian. Daya linuwih semacam ini bahkan kerap menjadi rujukan beberapa golongan masyarakat tertentu, menjadi kharisma tersendiri, seolah kiai adalah pintu ilham dari Sang Pencipta. Semisal dalam hal meminta hari baik pernikahan, hari baik hajatan, nama yang baik untuk calon jabang bayi, membuat suwuk/sawanan, sampai ke soal nasihat-nasihat dalam urusan rumah tangga, para kiai juga kerap menjadi semacam buku induk/ primbon berjalan. Mereka kebagian peran sebagai pamomong masyarakat, dari urusan dapur sampai

kasur. Lantas bagimana dengan peran mereka dalam bernegara? Para kiai juga tak bisa lepas dari urusan negara, bahkan sejak dari zaman feodalisme masih berkuasa penuh di tanah Jawa. Sebut saja Wali Songo, yang justru menjadi dewan penasihat bagi Sultan Demak. Dengan keahlian strategi perangnya, Sunan Kudus juga pernah ditunjuk sebagai panglima perang untuk meredakan pemberontakan Ki Ageng Pengging. Atau cobalah tengok peran kiai-kiai para pendiri NU maupun Muhammadiyah semasa revolusi kemerdekaan. Seorang Soekarno sendiri pernah meminta nasihat dari Kiai Wahab Hasbullah ketika terjadi sublimasi komunikasi di antara elite politik pasca pecahnya pemberontakan PKI di Madiun, serta tumbuhnya gerakan DI/TII. Atau yang lebih konkret lagi yakni, terlibatnya seorang Kiai Abdurrahman Wahid dalam panggung politik di era awal Reformasi, menjadi bukti bahwa kiai tak melulu hanya bisa mengurusi kaum bersarung dan berpeci. Politik bu-

kanlah hal yang harus dijauhi lantaran justru bisa dijadikan payung pengayom bagi mereka yang lemah dan tak pandai berpolitik, di samping merupakan konsekuensi logis atas kedudukannya sebagai warga negara. Seperti yang pernah diungkapkan seorang ulama salafi Ibn Qayyim al Jauzi, bahwa politik adalah sarana untuk mendekatkan kepada kebaikan dan menjauhkan diri dari kerusakan. Kini, bahkan tak terhitung sudah para kiai yang berafiliasi dengan partai politik. Meski tak semua terlihat murni memperjuangkan kepentingan umat. Yang menarik untuk dikaji adalah ketika kiai harus dihadapkan dengan dunia digital. Dalam bukunya, Dunia yang Dilipat, Yasraf Amir Piliang mengungkap bahwa internet, video, dan foto merupakan media yang mampu meredusir dan mengerdilkan ruang dan waktu ke dalam berbagai dimensi dan ke dalam wujud atau representasi yang lebih ringkas. Ketika kekuatan bahasa, media, dan tanda, begitu dominan, maka ia men-

gendalikan realitas itu sendiri, dalam pengertian ia mengklaim dirinya sebagai realitas. Kharisma atau daya pikat orasi seorang kiai jadi tak dibutuhkan lagi, lantaran posisinya yang mudah tergantikan oleh kata-kata bijak (baca; dakwah bil qalam/via dunia kata-kata) yang bisa dilakukan oleh siapa saja hanya dengan modal olah kata. Risikonya, kita bisa tertipu dengan bramacorah yang memakai pakaian kiai. Celah inilah yang tampaknya bisa diisi oleh sekelompok jaringan radikal yang seolah-olah memberikan ajaran keselamatan, namun sebenarnya menyesatkan.*

Nurhadi lahir di Jepara. Tahun 2002, beberapa cerpen dan puisi dipublikasikan di Bahana Sastra-nya RRI Pro II Semarang. Kirimkan cerpen, puisi, esai budaya dan telaah karya seni ke email: budaya_ripos@yahoo.com

TATA LETAK: ANDRE


KEMBAYAT

28

Riau Pos AHAD, 9 AGUSTUS 2015

Cerpen Dantje S Moeis

Khabar Terakhir Anneke Dijkstra HARI ini memang agak lebih siang dari biasanya aku membuka studio, sekaligus kiosk tempat memasarkan karya-karya lukisanku. Hampir setahun aku menempati kiosk ini. Kiosk yang berlokasi di pasar seni, sebuah kawasan yang disediakan pemerintah kota, untuk menunjang program mereka menjadikan kota ini, sebagai kota berwawasan seni. Dari kiosk seberang, ditengah hiruk pikuk bunyi kendaraan yang melintas di depan, tak terdengar olehku teriakan Teuku Johan, teman sesama perupa pemilik kiosk diseberang sana, yang menghimbau. Dengan dengus nafas ngosngosan, karena sesak berlari menyeberang jalan, Teuku Johan dengan logat Acehnya yang ketal berkata. “Dasmo Orindra, tadi pacarmu orang bule itu menunggu. Tampaknya ia tergesa-gesa dan minitipkan surat buatmu padaku.” “Oh ya? Terima kasih. Kau adaada saja. Dia bukan pacarku, masak orang yang belum jelas statusnya kupacari, gila apa?” “Siapa tahu?” Teuku Johan sambil berlari kecil meninggalkanku, tersenyum usil. “Sialan...”. Dasmo Orindra yang baik, Aku buru-buru harus berangkat ke Belanda untuk mengurus surat pindah tugas. Dari pimpinan kantor tempatku bekerja yang berpusat di Belanda, aku dipindahkan dari sini untuk bertugas di Toronto, Canada. Aku harap kau baik-baik saja dan persahabatan kita tidak akan terputus tersebab rentang jarak yang memisahkan. Mudah-mudah kita bisa bertemu lagi. Zoentjes, Anneke Dijkstra Aku hanya dapat tersenyum kecut setelah membaca surat pendek Anneke Dijkstra, dia minta dipanggil dengan Anne saja, perempuan Belanda yang kukenal lebih kurang setahun ini. Sebuah persahabatan dengan awal-awal perkenalan yang unik. Sore itu sesudah pertemuan pertama dengannya. Sesuai perjanjian kami, Anne datang mengambil lukisan potret seorang lelaki. Tak pernah kuketahui, bahwa orang yang dipotret itu adalah siapanya Anne. Anne tampaknya tak ingin hubungannya dengan pria di potret itu diketahuiku. “Hanya teman biasa.” Begitu katanya singkat. “Wow! Bagus sekali, lebih bagus dan lebih cakep dari aslinya.” Begitulah komentar Anne, begitu melihat lukisan pria, pesanannya. Aku memang diberikan kebebasan estetika, oleh Anne dalam menyalin, memberikan sentuhan senirupa, sehingga lukisan tersebut tidak lagi seperti gambar potret. Dan yang lebih utama, aku dapat dengan leluasa memberikan efek-efek seni-murni yang memperkaya, sehingga hasilnya bermuatan lebih dari sekedar kerja kamera atau proses fotografi. “Berapa hari kau mengerjakan ini.” “Dua hari. Sehari kugunakan untuk pekerjaan sketcher dan penggarapan bentuk, pada hari kedua kugunakan buat perbaikan dan finishing touch.” Lagi-lagi, “wow,” sebagai ekspresi rasa puas dan kagum Anne. “Cuma,” Anne melanjutkan kata-

“Maaf kalau begitu, terserah kau, aku hanya mengatakan apa yang aku tahu dan kuyakini kebenarannya. Lupakan saja.” *** Memang hari-hari pertemuan dalam menjalin persahabatan kami, lebih banyak difasilitasi oleh dunia malam. Disebuah tempat, di pojok jalan Melawai, dekat Akademi Grafika, yang bernama “Old West Bar”. Aku bukanlah seorang penyuka alkohol. Sehingga aku selalu dalam keadaan sadar, merasa berat dan agak mengganjal dihati, tatkala terpaksa membopong Anne keluar dari bar dalam keadaan sempoyongan, memanggil taksi dan menghantarnya pulang ke apartement. Akhir dari peristiwa yang berulang-ulang kulakukan, demi rasa belas dan kasihan, membuat aku menjadi tersiksa, menanggung hasrat penyaluran dan terkadang membuat tak dapat memicingkan mata hingga pagi. Atau kalaupun tertidur, selalu dijagakan oleh mimpi basah yang lumayan melegakan. Bagimana tidak, saat membopong, hampir segala bahagian dari tubuh sintal Anne yang membangkitkan rangsangan, mau tak mau harus kupegang atau tak sengaja terpegang. Syukur, bahwa Tuhan sayang padaku dan selalu mengingatkan, sehingga kami atau aku, tak pernah sedikitpun terbetik niat buat melakukan hal-hal terlarang. “Puji syukur ya Allah.” Spontan aku menengadahkan kepala, membuka kedua telapak tangan ke langit, padahal aku sangat tahu, bahwa Tuhan ada di mana-mana, tidak hanya di langit sana.

katanya. “Hanya buat sebuah karya yang dikerjakan dua hari, aku harus membayar cukup mahal, seandainya dikurskan dengan Dollar menjadi Delapan Ratus Dollar.” Anne tertawa, entah kecewa atau mengejek tak tahulah. Yang jelas aku tersinggung. “Anne, untuk anda ketahui, separuh dari umurku telah kuhabiskan atau kugunakan, untuk mengerjakan lukisan ini dan lukisan-lukisan lainnya. Tanpa pengkayaan dari pengalaman yang melelahkan selama itu, aku takkan berhasil menyelesaikan karya yang anda sendiri barusan mengatakan puas dan mengaguminya.” Dengan nada tinggi. “Aku paham, aku hanya bergurau dan mengusikmu. Rupanya hampir semua seniman punya rasa sensitivitas dan ketersinggungan tinggi sehingga minim sense of humor.” Aku merasa malu dan, “maafkan aku”. “Lupakan saja, jangan sampai peristiwa ini merusak kuncup bunga awal hubungan kita.” “Merusak kuncup bunga awal hubungan kita?” Terus terang aku tak paham makna dari kata-katanya. “Ah, biarkan saja.” *** Pertemuan demi pertemuan, membuat aku semakin akrab dengan Anne. Dia sangat terbuka, seperti lazimnya perempuan negeri barat. Segala sesuatu tentang dia,

sampai hal-hal yang sifatnya pribadi, dengan terus terang ia ceritakan padaku. Mulanya aku tak percaya dia dapat melakukan itu, seandainya tidak dalam pengaruh alkohol berkadar tinggi. Namun tidak demikian. Dalam keadaan sadarpun, ia banyak bercerita tentang dirinya. Yang tak pernah ia ceritakan, baik dalam keadaan sadar atau mabuk alkohol, adalah tentang hubungannya dengan lelaki yang sifatnya spesial atau khusus. Sehingga aku hingga kini tak mengetahui apakah ia sudah bersuami atau belum. Pernah pada suatu kali pertemuan, aku menanyakan, karena sebelumnya ia bertanya, apakah aku sudah mempunyai hubungan istimewa dengan perempuan lain atau belum. Menjawab pertanyaanku ia hanya tertawa keras, sehingga menarik perhatian pengunjung lainnya di cafe tempat pertemuan itu. Mungkin untuk tidak mengecewakanku, ia jawab juga dan jawabannya membuat aku terperangah karena kejujurannya yang kuanggap berlebihan. Sehingga bagiku, ia terkesan mengumbar aib yang secara sadar ia lakukan. “Ah, hingga saat ini aku belum bertemu dengan lelaki yang sreg dihati dan kalaupun ada lelaki yang pernah dekat denganku, itu hanya sebatas pemenuhan kebutuhan biologis aku dan dia. Setelah itu kami sedikitpun tidak pernah terpikir

membuat agreement yang mengikat. Jadi, hingga saat ini aku lupa pada mereka, berapa jumlahnya, mungkin sepuluh, seratus bahkan mungkin seribu lelaki yang pernah kukenal dekat, berhubungan, lalu dengan rentang waktu yang tidak terlalu lama, munculah rasa bosan, muak karena tak memberikan sesuatu bagi pengkayaan batin, kecuali hanya pengalaman seksual dan kepuasan sesaat yang meletihkan. Ha...ha..ha...” “Kau membuat pilihan hidup dalam lingkaran yang beresiko tinggi.” “Ah kau. Kita sejak dilahirkan sudah dihadapkan pada resikoresiko itu. Kenapa takut?” “Mungkin kau benar. Tetapi kau, bukan tidak dihadapkan pada pilihan lain yang tidak terlalu dihadang oleh resiko tinggi.” “Resiko seperti apa yang kau maksud?” “Resiko pada janji Tuhan apabila melakukan larangannya. Janji Tuhan dari segala agama, bukan hanya agamaku tapi juga agamamu, apapun itu.” “Oh ya?” “Betul, aku yakin sesuai dengan imanku. Dan adalagi resiko lainnya, seperti penyakit akibat hubungan seks yang akibatnya sangat menakutkan.” “Aku saat ini seperti berhadapan dengan penginjil sekaligus dokter. Sorry, aku tak suka itu.”

*** “Dasmo Orindra. Kau satu-satunya lelaki aneh yang pernah kukenal.” Setelah ia membangunkanku yang sengaja tidur malam itu di sofa apartementnya. Malam itu, aku sungguh tak tega meninggalkan ia sendirian dalam kesakitan, mual dan muntah berkali-kali, akibat pengaruh alkohol yang digogoknya. “Mengapa begitu?” “Kau sama sekali tak mengusikku dan membiarkan aku tidur sendirian di ranjang. Padahal kau mempunyai kesempatan untuk melakukannya dan aku pasti takkan menolak. Atau aku sama sekali tak menarik bagimu? Sehingga hasrat seksualmu tak bangkit sama sekali.” Anne menghirup kopi dan menyalakan rokok, menghisapnya dalam-dalam. “Cuma, sebagai orang yang membenci perilaku pemaksaan, aku juga tak ingin kita melakukan itu tanpa kesepakatan dan saat berhubungan itulah, moment penyaluran dimana kita betul-betul saling membutuhkan, serta menemukan kepuasan yang maksimal.” “Oh, kau salah. Lelaki mana sih yang tak bangkit keinginan birahinya, ketika menggendong orang secantik kau ke atas tempat tidur. Melihat kau terlelap sendirian tidur hanya dengan mengenakan pakaian seadanya. Tetapi ada sesuatu yang dapat mengalahkan keinginan itu. Yaitu moral kami, agama kami, yang melekat kuat di hati sejak dulu.” Aku tahu, Anne tak suka diceramahi seperti itu. Bahkan aku teringat ketika ia menyamakan aku dengan pengkotbah, saat berkomentar tentang kebiasaannya yang

salah dimata agama. Namun aku tak perduli, aku yakin dengan kegigihanku. Mudah-mudahan Tuhan dapat memberikan kesempatan aku untuk berbuat baik, dengan memperbaiki cara hidup Anne. Ketaksukaan Anne tampak jelas terpancar dari perilakunya. Ia seperti acuh tak acuh, bernyanyi-nyanyi kecil dan terus menghisap rokok, menghembuskannya berkali-kali. Kegigihan yang cerdas, bukanlah kegigihan yang dipaksakan. Aku paham sekali akan hal itu. Bukan berarti putus asa, keinginanku untuk merubah sikap Anne yang sudah mendarah daging di dirinya takkan pernah berhenti. Cuma ada kesulitan yang kuanggap sebagai tantangan. Aku dan Anne dari kepercayaan yang berbeda, begitu juga dengan kultur, yang jelas-jelas tak dapat diselaraskan, tanpa argumentasi dan metafora bersifat universal. Apalagi Anne, yang kuanggap sudah terlalu masuk dalam lubang tanpa kaidah agama. Aku coba mengalihkan pembicaraan, agar suasana tak menjadi beku. Kulihat Anne menggigit-gigit kukunya. Kebiasaan buruk ini kutandai muncul, apa bila ia dalam kegalauan dan ini selalu kuperingatkan, seperti juga kali ini. “Mulai lagi ya, kebiasaan burukmu itu.” “Oh ya,” Anne menarik jari-jarinya dari mulut, “terima kasih Dasmo Orindra. Kau selalu memperingatkanku dan itulah, yang membuat aku merasa terperangkap dalam penjara indah yang kau ciptakan. Berbeda dengan laki-laki barat yang pernah kukenal, mereka egois. Mereka tidak pernah memperhatikan detail. Padahal, pada masalah-masalah yang sederhana itulah menurutku, wujud dari perhatian yang tulus, jujur tanpa embel-embel lain.” “Terimakasih. Kau terlalu memujiku.” Pikiranku yang menerawang pada kenangan bersama Anne, sontak terganggu mendengar ring tone dari smart phone penanda e-mail masuk untukku. Saudara Dasmo Orindra, Sahabatku yang juga sahabatmu, Anneke Dijkstra, pagi tadi meninggal dunia dalam damai. Berdasarkan surat keterangan kematian dan diagnosa dokter, ia meninggal karena lama mengidap penyakit HIV Aids dan keracunan alkohol. Pesan terakhirnya, ia memberi alamat e-mailmu dan meminta aku memberitakan tentang dan penyebab kematiannya ini padamu. Ia bersyukur, berkat imanmu yang kuat, kau tak sempat tertular penyakit yang diidapnya walau kesempatan itu selalu ada. Marry Jane Toronto, Canada Seperti kerasukan, aku menghambur masuk ke kamar mandi, menanggalkan segala pakaian yang melekat di badan, mandi dan menuangkan sebotol penuh cairan pembersih ke sekujur badan. Walau aku sangat tahu, penyakit yang satu itu takkan menular karena hanya bersentuhan badan. Rest In Peace for Anneke Dijkstra.***

SPN Dantje S Moeis: Perupa, penulis kreatif, redaktur senior majalah budaya “Sagang”, dosen Akademi Kesenian Melayu Riau (AKMR), Sekolah Tinggi Seni Riau (STSR) Pekanbabaru

ALINEA

Pertalite AGUS SRI DANARDANA Penulis adalah Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau

UMAT, 24 Juli 2015, PT Pertamina resmi melakukan uji pasar bahan bakar minyak (BBM) jenis baru: pertalite. BBM jenis baru itu dijual dengan harga promosi Rp8.400,00 atau lebih mahal (Rp1.000,00) daripada harga BBM jenis premium yang dijual Rp7.400,00. Konon, uji pasar itu dilakukan untuk mendapatkan respon dan mengetahui animo masyarakat mengenai pertalite. Tulisan ini tak hendak mengungkai seberapa tinggi respon dan animo masyarakat terhadap keberadaan jenis BBM baru itu, tetapi hendak menyoal (pe)nama(an)nya: pertalite. Mengapa? Karena nama itu (pertalite) menimbulkan masalah dalam bahasa Indonesia, baik dalam pelafalan maupun penulisannya. Oleh banyak orang, pertalite selalu dilafalkan ala asing (bahasa Inggris): /pertalait/ dan ditulis Pertalite (awal huruf kapital: P). Pelafalan dan penulisan seperti itu tentu saja tidak REDAKTUR: FEDLI AZIS

selaras dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam (ber)bahasa Indonesia, antara pengucapan/pelafalan dan penulisan sebuah kata hampir tidak ada perbedaan: apa yang terucap itu pula yang tertulis. Kata elite, misalnya, tetap diucapkan/dilafalkan /elite/, bukan /elait/. Kalaulah ada yang melafalkannya /elit/, pasti kata itu juga ditulis elit. Dengan demikian, pertalite seharusnya dilafalkan /pertalite/, sesuai dengan tulisannya. Begitu pun penulisannya. Nama jenis produk baru Pertamina itu, jika dikutip dalam tulisan: berita, esai, artikel, dsb., tidak perlu ditulis dengan awal huruf kapital, kecuali mengawali kalimat. Penulisan yang sama, dengan demikian, berlaku juga pada jenis BBM produk Pertamina lainnya, seperti premium, pertamax, pertamax plus, minyak tanah, solar, dan biosolar. Masalah lain yang berkemungkinan besar akan muncul atas “kasus” pertalite ini adalah menurunnya kebanggaan bangsa Indonesia terhadap produksi dalam negeri. Hal seperti itu telah terbuktikan pada produk-produk sandang Indonesia. Karena produk-produk sandang Indonesia (seperti baju, celana, tas, dan sepatu) itu pada umumnya bermerek asing (seperti Arraw, Levi’s,

Gucci, dan Reebox), orang pun menganggapnya sebagai produk asing. “Buatan luar negeri,” kata banyak orang. Sebagai akibatnya, jika kemudian memunculkan rasa bangga pada diri mereka, kebanggaan itu pun hampir dapat dipastikan teralamatkan untuk bangsa asing, bukan untuk bangsa Indonesia, meskipun barang-barang itu jelas-jelas buatan dalam negeri (Indonesia). Pertanyaan yang muncul kemudian adalah mengapa jenis BBM baru produk Pertamina itu diberi nama bernuansa asing: pertalite? Bukankah jenis BBM baru beroktan 90 itu dibuat dan dipasarkan di dalam negeri, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Indonesia, sebagai pilihan lain (alternatif) di samping premium (beroktan 88) dan pertamax (beroktan 92) yang telah ada sebelumnya? Pertalite memang hanya sebuah nama, yang bisa jadi tidak dianggap penting oleh sebagian orang. “Apalah arti sebuah nama,” kata Shakespeare. Namun, bagi bangsa Indonesia (muslim utamanya), nama adalah sebuah identitas dan sekaligus doa. Nama Amir, misalnya, di samping memperlihatkan identitas kemusliman, juga mengandung doa (harapan) agar pemiliknya menjadi

pemimpin. Begitu pun Suharto dan Naratungga. Di samping memperlihatkan identitas kejawaan dan keindonesiaan, kedua nama itu juga mengandung doa (harapan) agar pemiliknya menjadi orang kaya dan orang terpilih. Lalu, bagaimana dengan pertalite? Wallahualam bissawab. Yang pasti, pertalite sudah dipasarkan. Sangat kecil kemungkinannya nama yang tidak beridentitas dan berspirit Indonesia itu diubah atau diganti. Cara termudah yang dapat dilakukan adalah tidak melafalkan pertalite dengan cara asing: /pertalait/, tetapi harus melafalkannya dengan cara Indonesia: /pertalite/. Cara “pengindonesiaan” seperti itu juga dilakukan pada kata faximile. Kosakata asing (Inggris) itu setelah menjadi warga kosakata bahasa Indonesia (diserap menjadi faksimile) juga dilafalkan ala Indonesia: /faksimile/. Kasus pelafalan (ala asing) sudah sejak lama terjadi di Indonesia. Sekalipun Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) telah diberlakukan sejak Agustus 1972 lalu, hingga kini kasus pelafalan asing masih terus berlangsung, terutama pelafalan nama (dan merek) asing, seperti George (dilafalkan /jos/), Angeline (dilafalkan /

enjelin/), dan Coca Cola (dilafalkan /koka kola/). Anehnya, meskipun pemiliknya orang Indonesia dan dipasarkan (hanya) di Indonesia, merek (semen): Holcim masih dilafalkan ala asing: /holsim/, bukan / holcim/. Bahkan, nama negara: Cina pun sudah mulai “diasing-asingkan” pelafalannya, menjadi /caina/. Begitulah Indonesia, sebagian besar rakyatnya rupanya sedang terhegemoni oleh segala sesuatu yang berbau asing. Sebagai akibatnya, bangsa Indonesia tidak hanya kehilangan kedaulatan dan jatidiri, tetapi juga kehilangan orientasi. Tanpa disadari, tiba-tiba bangsa Indonesia banyak yang mengidap penyakit fobia (rasa takut yang berlebihan) untuk sekadar mengakui, apalagi membanggakan, barang miliknya sendiri. Disadari atau tidak, penggunaan bahasa akan berpengaruh besar pada sikap masyarakat dalam memersepsikan sesuatu. Jika di ruangruang publik digunakan bahasa asing, misalnya, besar kemungkinan lambat laun akan membentuk persepsi masyarakat bahwa bahasa asing lebih utama daripada bahasa Indonesia. Sebaliknya, jika di ruangruang publik itu digunakan bahasa Indonesia, dapat dipastikan tidak hanya persepsi masyarakat (bahwa

bahasa Indonesia lebih utama daripada bahasa asing) yang terbentuk, tetapi juga rasa bangga untuk terus menggunakannya. Mereka merasa dihargai karena bahasa yang mereka gunakan (bahasa Indonesia, yang menjadi media sosialisasi budaya dan pembentuk jatidiri mereka itu) digunakan juga secara luas di tempat-tempat umum dalam segala bidang kehidupan. Dengan demikian, secara psikologis mereka pun akan merasa (aman) berada di negerinya sendiri. Sebentar lagi bangsa Indonesia akan merayakan hari kemerdekaannya yang ke-70. Mudah-mudahan kasus-kasus “pelecehan” bahasa Indonesia tidak terus berlangsung sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat benar-benar merasakan nikmat kemerdekaan, sekalipun hanya dalam berbahasa. Dirgahayulah Indonesiaku. Jaya dan damailah selalu.*** Salam. Rubrik ini terselenggara berkat kerja sama Riau Pos dan Balai Bahasa Provinsi Riau. Redaksi menerima tulisan tentang bahasa dan sastra (± 800 kata). Tulisan dikirim ke surel (email) kolom.bahasa@gmail.com, disertai biodata lengkap dan foto. Redaksi berhak menyunting tanpa mengubah substansi. TATA LETAK: ANDRE


PUISI

Riau Pos AHAD, 9 AGUSTUS 2015 Jikalau, Dik

Cikie Wahab

F. Rizal Alief

Jikalau lambatlah, Dik Kita tebar larangan Mandi dan berlabuh di dalam jamban Di anjungan pembawa kabar kedatangan Penat di badan tak hilang-hilang

Pelupa Kata Ada yang kuingat dalam limbung tubuhmu Jatuh ke ceruk khayalku Sepenuh rindu yang meruap Menyesap membayangi diri sendiri Dalam waktu tertentu Kita bisa menjadi apapun Memanjang berpilah-pilah pintu Mengerut tak ingin diganggu

Biar hamba menjadi bagian dari jemputan Sultan Dendang bertabuhan Periuk naik titian Burung pergam dan selais medang Jadi jamuan tuan dan puan

Tak ada yang bisa menahan kita Dari rasa dahaga yang murka Sekali sentak kita lengah Segalanya jadi musnah Dan kemunculan wajah-wajah Tak ada bedanya dari masa ke masa Mencoba melupakan kata Yang pernah membusungkan dada “Jangan kau hina burukku. Di situ celah kepasrahan tiba.” “Jangan resahmu kau pinta. Ada yang kelak kehilangan jua.”

Jikalau tepatlah, Dik Gemulai pucuk meranti Tegak tersentak sebagai harga diri Menyeret sampan hingga ke tepi Negeri yang dinanti sepasang suami istri Bukan main rancak salam Salam pembuka nak dipandang Sembah kita pada Tuhan Lidi sekebat jadi pengikat

Dari sebuah kenduri besar Lengkaplah pelayaran di seluruh Bandar Paras terkinyam bintang Terang seluruh alam Embun membekas kabut Lengang ke gelanggang Luaslah perumpamaan Gendang bertabuhan, makanan dihidangkan Keris pusaka tersandang Anjungan meninggi di tepian

Mencium Belang Sendiri Sebelum kukemas cerita ini dalam sebait sajak Yang harus kau ketahui tentang seluk beluk hidupku Aku ingin mengajakmu bermain dadu Mendengar gemeretak kayu yang kita tepuk dengan pongah Dan mata menyala yang membuat lelucon seperti neraka Bahkan dengan sepenuh tawa yang dimainkan siapa saja Betapa banyak hal yang kita lalui Dengan doa dan lirikan mantra pengusir sepi Tapi tak juga kita yang punya kuasa Atas kehendak membabi buta Entah pada episode ke berapa aku akan kembali mencintai Mencium belang wajah sendiri Menenggelamkan usia Melangitkan doa Dan sajak ini berkali-kali akan muncul lagi

Sesungguhnya yang demikian, Tuan Ada doa-doa saling bersilangan Perkara kebahagiaan yang dapat ditakar Jarak haluan yang telah terbakar Pun orang-orang semakin paham Dalam pelita Kenduri dipenuhi gelak tawa Pku, Juni 2015

Enau 1 Tak bisa disalahkan memang ketika sebatang enau harus memanjati sigai Tersebab batangnya yang kian menjulang, daunnya runduk, buahnya rampai Sementara sigai tingginya tak berubah, ujungnya ke ujung enau tak sampai Maka sebagai enau kau pun memilih jalan ini dengan begitu damai

Di sebidang tanah tersubur dalam diriku kutanami bibit-bibit padi pilihan Ia tumbuh bagus memang dengan ‘un-daun’, batang dan akar tak berlebihan Tapi tak dapat dipungkiri di sela-sela padi tumbuh pula ‘put-rumput’ lain Yang harus terus kubersihkan dengan telaten agar tak merusak kesuburan Dan di sebidang tanah yang lain, tak kutanami barang sebiji pohon padi pun ‘Put-rumput’ liar bertumbuhan seperti tak dapat kucegah dengan cara apapun Ada yang meninggi, ada yang menjalar ada pula yang berserabut kiri-kanan Namun, tak ada padi yang benar-benar tumbuh meski hanya sendirian

Enau 2 Mataku semakin perih melihat semakin banyak saja sebatang enau berbeda Ia memilih memiliki dua sigai atau lebih sekaligus untuk dipanjatinya Tak perduli sigai-sigai itu milik enau lain yang sudah lama digunakannya Doa-doa pun bersimpuh pasrah dalam dadaku mendapati ini semua Bandungan, 2015

Bandungan, 2015

Pisang Roboh Tak kusangka setelah buahnya matang, pohonnya roboh sendiri ke tanganku Sebelum kutajamkan arit dan kumenebangnya atau peluh mengucur malu Tinggal kupetik saja dan kusimpan terlebih dulu agar manis kian menggodaku Sebelum kumakan penuh perasaan tak berlebihan bersama anak dan istriku

Membangun Rumah Benar-benar tak kusangka, kau pun telah membangun rumah dalam rumahku Bukankah ini rumah sudah sangat kecil dengan hanya memiliki satu pintu Bukan cuma itu, lantai, pintu, jendela hingga atapnya kau ambil dari milikku Bahkan sampai rumahku bagai susunan batu-batu lugu tanpa cahaya jiwaku Bandungan, 2015

Pasu Gewang

Elang dan Agas

Seorang perempuan mandi di pasu gewang Rambutnya terurai panjang Molek ke pinggang Bertambah jalan menuju kediaman Mencari perhitungan yang diharap datang Berkesudahan riak ini, Tuan. Tak sanggup menjejak kelam Haluan badan tak dapat ditentukan Ke hati jua hamba turutkan Hingga genap sendirian Berhati jalan dengan tengkuluk bunda kandung Ke mana hendak pulang Ke ayah berlindung naung

Pku. Juni 2015

Bandungan, 2015

Bandungan, 2015

Pekanbaru, Juni 2015

Makan dan minum ia di balai panjang Sambil bercakap kasih yang hilang Batang tumbang rimba di hadang Jangan besarkan rusuh di pikiran Kelak pulang hanya segantang pesan

Sungguh dadamu adalah memang lautan yang dalam dan seluas langit biru Dan aku tak akan sampai di dasarnya kecuali dengan kelembutan hatiku Maka kulakukan semua itu agar bisa sampai di dasarmu dan bertemu Dengan segala macam hal yang tak bisa kulihat hanya dengan kedua mataku

Pada dasarnya kita ini hanyalah setetes embun saja di pucuk ‘put-rumput’ Menggenggam satu kesempatan sementara sebelum matahari terbit Dan menghisap kita seluruhnya menjadi embun lain di lain pucuk rumput Lalu angin datang untuk mengeringkan sisa basah kita penuh semangat

Bandungan, 2015

Kenduri

Pekanbaru. Juni 2015

Karena dadamu adalah lautan, tak mungkin kuukur dengan mataku Apalagi menyelaminya dengan anganku yang tak seberat batu Tubuhku akan terombang-ambing di permukaan, tak sampai di dasarmu Sampan pun yang kubawa hanya akan mampu berputar-putar di atas waktu

Setetes Embun

Menanam Padi

Pku, Juni 2015

Sungguh, bilapun ada gelak tawa Kumainkan peranan raja-raja Yang menguasai gempita di dada Dalam rumah tak bertuan nama Di sana kita akan belajar Tentang syair yang panjang Niscaya kita bisa pulangkan Kecemasan yang datang silih berganti Tak mendapat tempat di dalam hati.

Menyelam dalam Lautan

Bandungan, 2015

Jika eloklah, Dik Punai kan tepat pulang ke sarang Kasih kan genap berangkulan Bersiaplah kita menjadi tongkat Yang menyabung gelanggang nikmat

Pantun tak bernama Kasih tak bertuan punya Turun ke dalam diri Belajar menjadi sepi dari pertemuan ini Sekali saja beri aku sirih Agar sumpah kehilangan perih Agar mulut tak lagi berbuih Di halaman terakhir Yang kelak kutulis takdir Tentang permainan kita Yang mengagungkan kata Lekat di segala maknanya

29

Cikie Wahab, lahir dan tinggal di Pekanbaru. Bergiat di Komunitas Paragraf. Beberapa karyanya terbit di Jawa Pos, Riau Pos, Sumut Pos, Majalah Sagang, Story, Radar Banten, Padang Ekspres dan Indopos. Cerpen dan puisinya terangkum dalam antologi bersama seperti Fragmen Waktu, Robohkan Pagar Ini, Datuk, Bulan Majapahit Mojokerto, Kopi Hujan Pagi, dan Ayat-ayat Selat Sakat, dan Bendera Putih untuk Tuhan. Cerpennya “Kesalahan Angin Selatan” terpilih sebagai cerpen terbaik lomba menulis “Kawabanua, Kalimantan Selatan dalam Cerita.” Buku kumpulan cerpen terbarunya adalah Gaun Sinar Bulan (2012).

Dengan sepasang sayapnya yang lapang elang itu terbang sangat tenang Mengitari bubungan rumahmu tanpa suara mencekik kecuali mata nyalang Tanganmu bersedekap di atas debar jantung yang semakin kencang Sebab ternyata kau hanya seekor agas dengan angan melambung-lambung Elang itu semakin nyaman menikmati bentangan sawah luas, sungai mengalir Hutan perawan, laut tak terbatas, perkampungan dan taman bunga bersinar Sementara kau tak bisa berbuat apa-apa kecuali mata yang kian nanar Dan dekapan tangan yang kian erat, sebab sayapmu tetap tak bisa melebar Bandungan, 2015

F. Rizal Alief, lahir di Gapura Timur, Sumenep. Mahasiswa STKIP PGRI Sumenep ini menulis puisi dan cerpen serta beberap novel sejak jadi perantau di Yogyakarta. Kumpulan puisi tunggalnya Alief Bandungan (2014). Novelnya yang sudah terbit Gaik Bintang (2015) dan Purnama di Langit Pangabasen (2015). Saat ini tinggal di Madura.

Kirim puisi Anda ke: email: sajak_riaupos@yahoo.co.id sertakan biodata singkat, foto warna dan nomor rekening.

SENGGANG

Mengenang Rendra “Ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja.”

MARHALIM ZAINI

REDAKTUR: MARHALIM ZAINI

KUTIPAN puisi di atas, adalah bait terakhir puisi WS Rendra, dari puisi terakhir yang ia tulis ketika terbaring di rumah sakit, berjudul “Tuhan Aku Cinta Pada-Mu” (31 Juli 2009). Beberapa hari setelah itu (tepatnya 6 Agustus 2009), si “Burung Merak” itu pun “terbang.” Tapi, sesungguhnya, ia tidak terbang jauh dari kita. Setidaknya, puisi-puisi yang ia tulis, dan (pernah) ia bacakan, masih terus bergema hingga kini. Bergema, terlebih oleh realitas sosial kita hari ini, rupanya masih tak jauh beranjak dari isi puisi-puisi Rendra itu. Maka, begitu kita menyebut nama WS Rendra, banyak hal yang menarik untuk dibicarakan, diba-

yangkan, dan seolah tak bisa selesai—kajian-kajian yang melimpah ihwal sosok Rendra, karyanya (sastra dan teater), pun pikiran-pikirannya, menunjukkan hal itu. Tapi, hemat saya, khususnya dalam dunia kepenyairan, setidaknya ada tiga hal yang membuat namanya (seolah) terpatri dalam monumen sejarah perpuisian Indonesia. Yakni: tema dan gaya puisi-puisinya, momentumnya, dan sosok kharismatiknya sebagai “penyair panggung.” Begitu orang berbicara tentang puisi-puisi kritik sosial, orang pasti ingat nama Rendra. Mulai dari puisi-puisi balada yang ia tulis di awal kepenyairannya, sampai ia total berpuisi dengan gaya dan bentuk (apa yang ia sebut sendiri sebagai) “puisi pamflet” sejak tahun 1970-an. Gaya atau bentuk ini, kemudian dengan penuh kesadar-

an, ia “pertanggungjawabkan” betul sebagai pilihan berpuisi (bisa dibaca dalam esainya berjudul “Pamflet Penyair” (1986)—tidak semata untuk menawarkan bentuk baru, tapi terlebih sebagai “perjuangan moral” seorang penyair. “Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan,” tulis Rendra. Dan tema, pun gaya semacam itu, kemudian seperti menemukan artikulasi dan signifikansinya yang tepat dengan kehendak dan realitas di zaman itu (rezim Orde Baru)—dan inilah apa yang saya sebut sebagai momentum. Rendra, tahu betul, puisi-puisinya akan berdaya-gugat dalam zaman penuh pergolakan. “Saya adalah penyair” kata Rendra (dalam esai “Peran Penyair di Negara Sedang

Berkembang”), “yang hidup di dunia yang miskin akan kemungkinan.” Maka tugas penyair di dunia semacam itu, bagi Rendra adalah “menjaga keseimbangan,” dengan mengkritik semua operasi di masyarakat.” Nah, ketika “daya-gugat” puisipuisi pamfletnya menemukan momentum itu, menguat dan sublim dalam pergolakan realitas sosial masyarakatnya, bertambah menguatlah ia begitu dipadu dengan kharisma dan kekuatan aksi panggung Rendra (sebagai seorang aktor teater) ketika membaca puisi. Maka, apa yang pernah saya saksikan misalnya (beberapa kali) di tahun 90-an, di Yogyakarta, adalah sebuah “peristiwa puisi” yang massif. Sebuah peristiwa, di mana puisi seolah tengah dinobatkan sebagai teks pembawa kabar ihwal perjuangan, ihwal semangat untuk

perubahan. Saat itu, saya mulai kian percaya, bahwa puisi (sebagai teks) tak bisa dipisahkan (dengan mudah) dengan dunia panggung, dunia pembacaan, dunia kelisanan, dunia pertunjukan—sebagaimana halnya dalam dunia tradisi lisan kita. Dan Rendra, saya kira, sejak 1960-an, telah pun berhasil menunjukkan bahwa pertunjukan “baca puisi” itu tak sekedar sebuah selingan dalam sebuah acara tertentu. Baca puisi, bukan sekedar untuk hiburan. Baca puisi, tak sekedar membacanya dengan datar, dan tanpa ekspresi. Baca puisi, tak sekedar iseng, tanpa gairah. Tapi, baca puisi adalah sebuah peristiwa pertunjukan utama yang sangat ditunggu-tunggu orang, yang bisa membuat, “tanganku mengepal, ketika terbuka menjadi cakar...”*** TATA LETAK: KATON SUNGKOWO


SINEMA

30

Riau Pos AHAD, 9 AGUSTUS 2015

STAR MOVIE

INTERNET

Charlize Theron Tak Terlibat di Sekuel Film Mad Max MUNGKIN banyak sobat nonton yang penasaran dan ingin tahu apakah Charlize Theron akan kembali di sekuel film Mad Max: Fury Road (2014) atau tidak. Meskipun di IMDb sudah tertera nama Theron di daftar pemain untuk film Mad Max: The Wasteland, judul sekuel Mad Max: Fury Road, namun Theron rupanya masih belum tahu tentang hal itu. "Apa Wasteland?," tanya Theron kepada USA Today ketika disinggung perihal keterlibatannya untuk film sekuel tersebut. "Ini baru banget saya tahu kabar ini. Saya malah belum dengar apa-apa tentang itu," tambah si pemeran Imperator Furiosa itu lagi. Kebalikan dengan Theron, lawan mainnya, Tom Hardy, justru telah dikontrak lebih dulu oleh Kennedy Miller Productions dan Village Roadshow Pictures selaku production house untuk 3 franchise film Mad Max. Termasuk sekuel kedua ini, Mad Max: The Wasteland. "Semua ini kan tergantung angka dan bagaimana pengartiannya. Ya kembali lagi, ini adalah bisnis," jelas Hardy pada April kemarin. Meskipun Theron masih belum bisa memastikan dirinya akan kembali di Mad Max: The Wasteland, namun kemungkinan besar memang ia akan kembali membawakan lakon kerennya di film kedua nanti. Film perdananya, Mad Max: Fury Road yang digarap dengan anggaran 150 juta dolar AS sampai saat ini tercatat berhasil mengantongi 368,3 juta dolar AS. George Miller yang diketahui sebagai sutradara film pertama juga dipastikan kembali untuk membesut film keduanya.(int/noi)

REDAKTUR: NURIZAH JOHAN

INTERNET

INTERNET

99% Muhrim Get Married 5

Puncak Perubahan Kehidupan Mae "HIDUP adalah sebuah perubahan", rasanya quotes tersebut memang benar adanya. Sebuah perubahan dalam hidup juga dirasakan oleh Mae (Nirina Zubir). Namun kemanakah arah perubahannya? Hidup Mae dan Rendy (Nino Fernandez) kini kian mapan, gaya hidupnya kian tinggi. Bahkan, Rendy ditawari untuk pindah ke Los Angeles, Amerika Serikat, untuk sebuah pekerjaan. Tidak ada yang kurang dalam hidup Mae saat ini. Suami yang rupawan, sukses, dan mencintainya, juga anak-anak yang lucu, serta kekayaan. Namun tak bisa dihindari, bahkan di kehidupan yang sudah nyaris sempurna seperti kehidupan Mae saat ini, musibah masih dapat datang melanda. Saat dinner berduaan dengan sang suami untuk merayakan wedding anniversary mereka, Mae mendapat kabar kalau mobil yang dikendarai orangtuanya dibegal, dan ibu Mae, bu Mardi (Meriam Bellina) saat ini dalam kondisi genting di rumah sakit. Shock, tentu saja. Mae dan Rendy segera menuju rumah sakit. Melihat sang ibu terbaring tidak sadar, Mae hanya bisa menangis tersedu-sedu. Sampai kemudian, ia terkejut mendapati ketiga buah hatinya mampu dengan fasih membacakan ayat-ayat Alquran untuk nenek mereka. Mae malu, sekaligus bingung, darimana anak-anak mereka bisa mem-

baca ayat-ayat Allah padahal ia tak pernah mengajarkannya. Dan ternyata, neneknya lah yang mengajarkannya. Di situlah Mae merasa terenyuh. Ia boleh saja memiliki segalanya, namun hatinya masih kosong karena jauh dari penciptaNya. Kini ia memiliki PR tersendiri, yaitu untuk membawa keluarganya menjadi keluarga yang baik dan sempurna di mata penciptaNya. Sementara di tengah kegalauan Mae, Sophie (Anggika Borsterli) yang sudah kawin gantung mulai berpikir dua kali untuk mengesahkan perkawinannya dengan Jali (Ricky Harun) yang sekarang jadi posesif. Sophie malah berusaha kabur dari Jali dengan masuk ke pesantren kilat. Dan tak disangka-sangka, Sophie mendapat hidayah lebih cepat dari Mae. Saat kedua wanita ini ingin berubah menjadi lebih baik, bagaimana reaksi dari lingkungannya? Akankah semuanya memberi dukungan? Itulah gambaran cerita yang akan hadir di film sekuel terbaru 99% Muhrim: Get Married 5. Singkat kata, Starvision Plus dalam hal ini terbilang sukses untuk terus menjaga kualitas film Get Married hingga menjadi lima seri. Dan untuk diketahui, 99% Muhrim: Get Married 5 ini akan menjadi seri terakhir dari film Get Married. Jika mengulas tentang 99% Muhrim: Get Married 5 secara satu kesatuan film, memang banyak menariknya. Selain in-

ovatifnya cerita yang coba ditawarkan oleh sang penulis, Cassandra Massardi dengan menyinggung ranah sentimentil yang biasanya memang dilalui oleh kehidupan berkeluarga kebanyakan orang. Namun tak dapat dipungkiri, angle penceritaan jadi sedikit bergeser mengingat ada dua cerita yang dihadirkan di film ini, terutama sejak film prekuelnya, Get M4rried (2013), dimana kehidupan Jali dan Sophie, adik dari Rendy juga mengisi adegan cukup banyak di dalam film. Angle dari Get Married itu sendiri jadi berpindah ke pasangan Jali dan Sophie yang berusaha untuk mengesahkan hubungan mereka, sedangkan Mae dan Rendy lebih fokus pada permasalahanpermasalahan umum dalam keluarga. Yang patut dipuji adalah kapasitas sang sutradara, Fajar Bustomi, yang baru kali ini menyutradarai film seri Get Married. Ia memilih untuk detail menunjukkan hal-hal realistis yang seringkali terlupa di banyak film, tak terkecuali film Hollywood. Seperti bagaimana cara suami istri berkelahi dalam kacamata reallife, dan juga saat Rendy mengejar Mae yang turun dari mobil, dan ia tak lupa mengunci mobilnya. Hal kecil seperti itu yang menjadi bumbu tersendiri. Kalau sobat nonton adalah pengikut seri film Get Married, sedikit ada perbedaan cerita dari hook di ending film Get M4rried dengan opening di film 99%

Muhrim: Get Married 5. Seperti diketahui, Cassandra membuat hook di film keempat, dimana para sahabat-sahabat Mae, Beni (Ringgo Agus Rahman), Guntoro (Mahendra Desta), dan Eman (Aming), yang bertanya pada Mae, siapa diantara mereka yang paling Mae sayangi. Belum terjawab, film Get M4rried pun berakhir. Tetapi di 99% Muhrim: Get Married 5, ketiga sahabat Mae tersebut justru tidak terlihat. Hanya Eman yang in frame disana, sedangkan Beni dan Guntoro sama sekali tidak terlihat. Rasa kehilangan tentu ada bagi sobat nonton yang sudah menyaksikan Get Married sejak awal filmnya, tetapi dua sosok tersebut digantikan oleh dua orang yang kini sedang melambung namanya, Dimas Danang dan Imam Darto yang berperan sebagai anak buah Rendy. Untuk segi humor sendiri, 99% Muhrim: Get Married 5 sedikit mengurangi intensitasnya. Sobat nonton akan diajak untuk lebih menikmati plot drama dan pesan moral positif di film ini. Pilihan yang baik bila sobat nonton penasaran bagaimana versi lain dari sosok Mae. 99% Muhrim: Get Married 5 juga dimeriahkan dengan kehadiran Ira Wibowo, Pandji Pragiwaksono, Fathir Muchtar, Dimas Danang, Imam Darto, Donna Harun, Kemal Palevi, Jaja Mihardja, Ence Bagus, Hadijah Shahab, Uus, dan masih banyak lagi.(int/noi)

TATA LETAK: KATON SUNGKOWO


BUKU

Riau Pos AHAD, 9 AGUSTUS 2015

BUKU BARU

Gebrakan Menteri Susi Oleh: Jimmy Frismandana Kudo

IPA Biologi untuk SMP/MTs Kelas IX Penulis Penerbit Cetakan Tebal

: Tim Abdi Guru : Erlangga, Jakarta : Pertama, 2015 : 136 halaman

Mudah Belajar Biologi BUKU IPA Biologi untuk SMP/MTs bermaterikan keterpaduan dan utuh. Buku ini disusun berdasarkan kurikulum 2013, yang mencakup kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Dengan demikian, diharapkan siswa dapat menerapkan dan mengembangkan pengetahuan tersebut dalam kehidupannya. Karakteristik buku ini meliputi. Pertama, peta konsep di setiap awal bab untuk memudahkan siswa memahami keterkaitan antarkonsep materi dalam satu bab. Kedua, materi pembelajaran disajikan dengan pendekatan kontekstual sehingga siswa dengan mudah dapat memahami konsep yang dipelajari. Ketiga, jelajah konsep, yang berisi percobaan berhubungan dengan materi pembelajaran.(muh)

REDAKTUR: FEDLI AZIS

31

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang begitu kaya raya dengan anugerah sumber daya alam yang melimpah sehingga tepat sekali kiranya jika Sukarno (proklamator kita yang flamboyan itu) pernah menyebut Indonesia sebagai Taman Sari dunia. Sebab, segala variasi keindahan alam serta kekayaan yang terkandung di dalamnya hanya ada di Indonesia. Begitu pas sekali gambaran Sukarno tentang Indonesia. Indonesia adalah satu-satunya negara kepulauan di dunia yang paling besar serta paling luas. Perbandingan komposisi lautan dengan daratan berbanding antara 70 dengan 30. Tentu saja, luas lautan ini harus dijaga sama-sama agar dapat menjadi berkah dan rahmat buat seluruh masyarakat Indonesia. Julukan lain Indonesia adalah negeri bahari serta negeri maritim sehingga dibutuhkan juga kepemimpinan dari seorang pemimpin dalam hal ini Menteri Kelautan dan Perikanan bernama Susi Pudjiastuti. Presiden Joko Widodo mempercayakan Kementerian Kelautan dan Perikanan kepada Susi karena cocok dengan karakter kabinet Jokowi yaitu Kabinet Kerja. Dalam buku yang diberi pengantar oleh Pemimpin Redaksi Kompas, Budiman Tanuredjo, dapat dikatakan ini sebagai buku yang dapat memberikan gambaran utuh mengenai siapa sosok yang “lain daripada yang lain” bernama Menteri Susi. Seperti ditulis Budiman (hlm. xv), “Presiden sempat

bertanya bagaimana mengatasi pencurian ikan kepada Susi. Dan Susi, sambil membolakbalikkan ipad yang dipegangnya, menunjukkan bagaimana dan di mana para kapal pencuri ikan itu beroperasi. Meski hanya lulusan SMP, tetapi karakter Susi boleh jadi cocok dengan kabinet yang mau dibentuk Presiden Jokowi, kabiner kerja, kerja, dan kerja.” Untuk ukuran seorang pejabat yang mengurus kelautan dan segala kekayaan yang ada

di dalamnya, maka bisa dibilang Susi adalah sosok yang berani ambil resiko, pemberani, pekerja keras, dan tentu saja yang tak boleh dilupakan adalah karakteristik Susi yang eksentrik. Kita dapat melihat ketika Susi memerintahkan jajaran di bawahnya terutama petugas lapangan untuk menenggelamkan kapal-kapal berbendera asing yang menjarah ikan di perairan Indonesia sehingga Indonesia terutama sosok Susi diprotes oleh

negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam. Apakah Susi ciut nyalinya? Tidak. Susi jalan terus atas apa yang diyakininya benar untuk bangsa dan negaranya tercinta. Karakter Susi sebagai pekerja keras, boleh jadi ia warisi dari ayahnya, Haji Ahmad Karlan (hlm. 13). Seperti disampaikan karyawan senior Susi bernama Adek di perusahaan miliknya, preman pun dihadapi oleh Susi (hlm. 207). Karakter pekerja keras dan pemberani ini menjadikan Susi memiliki kombinasi karakter yang cocok untuk memimpin Kementerian Kelautan dan Perikanan yang begitu kompleks ini. Kristoffer Thorstensen (hlm. 209), Corporate Secretary Susi Air memberikan komentarnya tentang sosok Susi, “She is proud of her country and I am convinced that she will be a great contribution to this nation” yang berarti, “Ia bangga dengan negerinya dan saya yakin bahwa ia akan berkontribusi besar untuk negerinya.” Kebanggaan Susi pada Indonesia ia tunjukkan dengan berkiprah sungguh-sungguh pada lembaga yang dipercayakan Joko Widodo kepadanya. Menteri nyentrik ini ternyata sewaktu usia sekolah menggemari serta menggandrungi berbagai macam buku. Bahkan, bahan bacaan Susi waktu itu merupakan bukubuku yang terhitung berat dan sangat serius tentang filsafat, politik, dan pemerintahan seperti disampaikan serta diingat oleh Dwikorita Karnawati (hlm. 249), teman SMA Susi yang sekarang menjabat sebagai Rektor Universitas Gajah Mada. Persahabatan Susi dengan berbagai rekannya dulu

patut dicontoh bagaimana indahnya makna persahabatan itu yang seiring waktu berjalan dapat dipetik manisnya arti dari satu kata yakni sahabat. Buku ini dapat dibaca oleh kalangan manapun terutama generasi muda Indonesia. Lebih khusus lagi bagi para perempuan muda. Dari apa yang dinarasikan dengan bahasa sederhana dan dapat dipahami dengan mudah dalam buku ini, maka kita semua dapat belajar banyak hal. Pertama, kerja keras untuk meraih mimpi. Kedua, usaha sungguh-sungguh menggapai cita-cita. Ketiga, keberanian untuk merealisasikan apa yang diinginkan. Buku yang inspiratif sekali! Mari kita lihat bersama, apa saja hal-hal berani dan gebrakan-gebrakan terbaru dari Menteri Susi yang eksentrik untuk menjadikan Indonesia Raya berdaulat penuh di perairannya yang begitu luas dan kaya dengan potensi luar biasa ini. Bravo Menteri Susi!*** Jimmy Frismandana Kudo Guru Sejarah SMA Darma Yudha, Pekanbaru

Untold Story Susi Pudjiastuti: Dari Laut ke Udara, Kembali ke Laut Penulis : Mulyawan Karim dan A Bobby Pr Penerbit: Buku Kompas, Jakarta Cetakan: Pertama, Januari 2015 Teb : xx + 268 halaman

TATA LETAK: ANDRE


RIAU-TELEVISI

32

Riau Pos AHAD, 9 AGUSTUS 2015

Tv-nya Orang Riau

acara sepekan AHAD 05.00 - 05.05 INDONESIA PASAL 1 05.05 - 05.30 TAFSIR MAQRIFAT) 05.30 - 06.30 06.30 - 06.33 PROMO 06.33 - 07.00 PESONA RTV 07.00 - 08.00 08.00 - 08.05 08.05 - 08.30 RAMADHAN 08.30 - 09.00 RAMADHAN 09.00 - 09.05 09.05 - 09.30 SS NEW VER4.1 } 09.30 - 10.00 KUCHEN 10.00 - 11.00 AMP, BELT, QYU-UP, HIPLUS} 11.00 - 11.05 11.05 - 12.00 12.00 - 13.00 13.00 - 13.30 PARABOLA ) 13.30 - 14.00 PARABOLA ) 14.00 - 14.30 {AL VER 1.0} 14.30 - 15.00 ALSYVA RAMADHAN } 15.00 - 15.05 PROMO 15.05 - 15.30 PARABOLA ) 15.30 - 16.00 PARABOLA ) 16.00 - 16.30 HATI PKU 16.30 - 17.00 HATI PKU 17.00 - 17.05 PROMO RTV 17.05 - 17.30 17.30 - 18.00 18.00 - 18.26 SEBELUM 18.26 - 18.28 18.28 - 18.50 SETELAH 18.50 - 20.00 20.00 - 20.30

OPENING LAGU RAYA+ GURINDAM MUTIARA ISLAM (

SCHOOL UPDATE RUNDOWN ON AIR/ RTV P R I M A R A G A DETAK RIAU PAGI DETAK RIAU TERKINI B I N T A N G B I N T A N G DETAK RIAU TERKINI SMILE SHOPPING { WALKING SMILE SHOPPING { INDUCTION 1.0 } GO GO MALL {JAMSI, IMPERIAL

DETAK RIAU TERKINI SK ANNAMIROH BERBUAL DALAM DENDANGAN LEJEL ( RELAY LEJEL

(

RELAY

SMILE SHOPPING ASWAD SMILE SHOPPING { PROMO RUNDOWN ON AIR/ RTV LEJEL ( RELAY LEJEL

(

RELAY

DIALOG LENTERA PEMKO DIALOG LENTERA PEMKO RUNDOWN ON AIR/ MUSIKPLUS + KUIS RAMADHAN MUSIKPLUS + KUIS RAMADHAN IKLAN RAMADHAN BERBUKA ADZAN MAGHRIB IKLAN RAMADHAN BERBUKA DETAK RIAU MALAM SINETRON PERMATA NURAINI

ISLAM 20.30 - 21.00 {TERBARU} 21.00 - 21.30 KUANSING TANAH DARAT 21.30 - 22.00 22.00 - 23.00 23.00 - 00.00

SENIN

VOA

INDONESIA

PROFILE

KAB. LOGAS

MAKAN - MAKAN SENANDUNG NADA KENANGAN TELETILAWAH

05.00 - 05.05 INDONESIA PASAL 1 05.05 - 05.30 TAFSIR MAQRIFAT) 05.30 - 06.30 06.30 - 06.33 PROMO 06.33 - 07.00 07.00 - 08.00 08.00 - 08.05 08.05 - 08.30 HATI PKU 08.30 - 09.00

OPENING LAGU RAYA+ GURINDAM MUTIARA ISLAM (

SCHOOL UPDATE RUNDOWN ON AIR/ RTV PRIMARAGA PESONA RTV DETAK RIAU PAGI DETAK RIAU TERKINI DIALOG LENTERA PEMKO

DIALOG LENTERA HATI PEMKO PKU 09.00 - 09.05 DETAK RIAU TERKINI 09.05 - 09.30 SMILE SHOPPING { ALSYVA PROMO RAMADHAN } 09.30 - 10.00 SMILE SHOPPING { SS NEW WALKING VER4.1 } 10.00 - 10.05 DETAK RIAU TERKINI 10.05 - 11.00 GO GO MALL {VITABRAIN, IMPEIAL SANDAL, QYU-UP, HIPLUS} 11.00 - 11.05 DETAK RIAU TERKINI 11.05 - 12.00 DETAK MELAYU 12.00 - 12.30 CERITA NABI & RASUL 12.30 - 13.00 VOA INDONESIA TERBARU 13.00 - 13.03 DETAK TERKINI 13.03 - 13.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 13.30 - 14.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 14.00 - 14.03 DETAK BENGKALIS 14.03 - 14.30 SMILE SHOPPING { KUCHE INDUCTION 1.0 } 14.30 - 15.00 SMILE SHOPPING {AL ASWAD VER 1.0} 15.00 - 15.05 DETAK BENGKALIS 15.05 - 15.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 15.30 - 16.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 16.00 - 16.05 RUNDOWN ON AIR/ PROMO RTV 16.00 - 16.30 DIALOG LENTERA HATI PEMKO PKU 16.30 - 17.00 DIALOG LENTERA HATI PEMKO PKU 17.00 - 17.03 DETAK DUMAI 17.05 - 17.30 MUSIKPLUS + KUIS RAMADHAN 17.30 - 18.00 MUSIKPLUS + KUIS RAMADHAN 18.00 - 18.26 IKLAN RAMADHAN SEBELUM BERBUKA 18.26 - 18.28 ADZAN MAGHRIB 18.28 - 18.50 IKLAN RAMADHAN SETELAH BERBUKA 18.50 - 20.00 DETAK RIAU MALAM 20.00 - 20.30 DETAK BISNIS 20.30 - 21.00 JERUJI 21.00 - 21.30 DBM 21.30 - 22.00 MAKAN - MAKAN 22.00 - 23.00 S E N A N D U N G MELAYU 23.00 - 00.00 TELETILAWAH 00.00 - 00.30 DETAK 12 MALAM

SELASA 05.00 - 05.05 OPENING LAGU INDONESIA RAYA+ GURINDAM PASAL 1 05.05 - 05.30 MUTIARA ISLAM ( TAFSIR MAQRIFAT) 05.30 - 06.30 SCHOOL UPDATE 06.30 - 06.33 RUNDOWN ON AIR/ PROMO RTV 06.33 - 07.00 P R I M A R A G A PESONA RTV 07.00 - 08.00 DETAK RIAU PAGI 08.00 - 08.05 DETAK RIAU TERKINI 08.05 - 08.30 B I N T A N G RAMADHAN 08.30 - 09.00 B I N T A N G RAMDAHAN 09.00 - 09.05 DETAK RIAU TERKINI 09.05 - 09.30 SMILE SHOPPING {AL ASWAD VER 1.0} 09.30 - 10.00 SMILE SHOPPING { RIJETTE CREAM 1.0 } 10.00 - 10.05 DETAK RIAU TERKINI 10.05 - 11.00 GO GO MALL {VITABRAIN, IMPEIAL SANDAL, QYU-UP, HIPLUS} 11.00 - 11.05 DETAK RIAU TERKINI 11.05 - 12.00 DETAK MELAYU 12.00 - 12.30 CERITA NABI & RASUL 12.30 - 13.00 DBM 13.00 - 13.03 DETAK RIAU TERKINI 13.03 - 13.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 13.30 - 14.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 14.00 - 14.03 DETAK BENGKALIS 14.03 - 14.30 SMILE SHOPPING { ALSYVA PROMO RAMADHAN } 14.30 - 15.00 SMILE SHOPPING { SS NEW WALKING VER4.1 } 15.00 - 15.05 DETAK BENGKALIS 15.05 - 15.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 15.30 - 16.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 16.00 - 16.05 RUNDOWN ON AIR/ PROMO RTV 16.00 - 16.30 DIALOG LENTERA HATI PEMKO PKU 16.30 - 17.00 DIALOG LENTERA HATI PEMKO PKU 17.00 - 17.03 DETAK DUMAI 17.05 - 17.30 MUSIKPLUS + KUIS RAMADHAN 17.30 - 18.00 MUSIKPLUS + KUIS RAMADHAN 18.00 - 18.26 IKLAN RAMADHAN SEBELUM BERBUKA 18.26 - 18.28 ADZAN MAGHRIB 18.28 - 18.50 IKLAN RAMADHAN SETELAH BERBUKA 18.50 - 20.00 DETAK RIAU MALAM 20.00 - 20.30 DETAK BISNIS 20.30 - 21.00 JERUJI 21.00 - 21.30 DIALOG SINSHE ADAM 21.30 - 22.00 DIALOG SINSHE ADAM 22.00 - 22.30 SAFARI RAMADHAN PEMKO EPS 7 22.30 - 23.00 SINETRON PERMATA NURAINI ISLAM 23.00 - 00.00 TELETILAWAH 00.00 - 00.30 DETAK 12 MALAM

RABU 05.00 - 05.05 INDONESIA PASAL 1 05.05 - 05.30 TAFSIR MAQRIFAT) 05.30 - 06.30 06.30 - 06.33 PROMO 06.33 - 07.00 07.00 - 08.00 08.00 - 08.05 08.05 - 08.30 08.30 - 09.00 09.00 - 09.05 09.05 - 09.30 } 09.30 - 10.00 SS NEW 10.00 - 10.05 10.05 - 11.00 AMP, QYU-UP, 11.00 - 11.05 11.05 - 12.00 12.00 - 12.03 PROMO 12.03 - 12.30 12.30 - 13.00 13.00 - 13.05 13.05 - 13.30 13.30 - 14.00 14.00 - 14.05 14.05 - 14.30 KUCHE 1.0 } 14.30 - 15.00 {AL VER 1.0} 15.00 - 15.05 15.05 - 15.30 PARABOLA ) 15.30 - 16.00 PARABOLA ) 16.00 - 16.05 PROMO 16.05 - 16.30 HATI PKU 16.30 - 17.00 HATI PKU 17.00 - 17.05 17.05 - 17.30 17.30 - 18.00 18.00 - 18.26 SEBELUM 18.26 - 18.28 18.28 - 18.50 SETELAH 18.50 - 20.00 20.00 - 20.30 20.30 - 21.00 21.00 - 21.30 21.30 - 22.00 22.00 - 23.00 23.00 - 00.00 00.00 - 00.30

KAMIS

OPENING LAGU RAYA+ GURINDAM MUTIARA ISLAM ( SCHOOL UPDATE RUNDOWN ON AIR/ RTV PRIMARAGA PESONA RTV DETAK RIAU PAGI DETAK RIAU TERKINI BINTANG RAMADHAN BINTANG RAMADHAN DETAK RIAU TERKINI SMILE SHOPPING { ALSYVA PROMO RAMADHAN SMILE SHOPPING { WALKING VER4.1 } DETAK RIAU TERKINI GO GO MALL { JAMSI, IMPERIAL BELT, HIPLUS} DETAK RIAU TERKINI DETAK MELAYU RUNDOWN ON AIR/ RTV CERITA NABI & RASUL TANTANGAN 50-50 DETAK RIAU TERKINI LEJEL ( RELAY PARABOLA ) LEJEL ( RELAY PARABOLA ) DETAK BENGKALIS SMILE SHOPPING { JUICER SMILE SHOPPING ASWAD DETAK BENGKALIS LEJEL ( RELAY LEJEL

(

RELAY

RUNDOWN ON AIR/ RTV DIALOG LENTERA PEMKO DIALOG LENTERA PEMKO DETAK DUMAI MUSIKPLUS + KUIS RAMADHAN MUSIKPLUS + KUIS RAMADHAN IKLAN RAMADHAN BERBUKA ADZAN MAGHRIB IKLAN RAMADHAN BERBUKA DETAK RIAU MALAM DETAK BISNIS JERUJI SINTERON NURAINI PERMATA ISLAMI PROFIL KECAMATAN SEBERIDA INHU SIRAWA TELETILAWAH DETAK 12 MALAM

05.00 - 05.05 INDONESIA GURINDAM PASAL 1 05.05 - 05.30 TAFSIR MAQRIFAT) 05.30 - 06.30 06.30 - 06.33 PROMO RTV 06.33 - 07.00 PESONA RTV 07.00 - 08.00 08.00 - 08.05 08.05 - 08.30 RAMADHAN 08.30 - 09.00 RAMDAHAN 09.00 - 09.05 09.05 - 09.30 SS NEW VER4.1 } 09.30 - 10.00 ALSYVA RAMADHAN } 10.00 - 10.05 10.05 - 11.00 AMP, QYU-UP, 11.00 - 11.05 11.05 - 12.00 12.00 - 12.03 PROMO 12.03 - 12.30 RASUL 12.30 - 13.00 {TERBARU} 13.00 - 13.05 13.05 - 13.30 PARABOLA ) 13.30 - 14.00 PARABOLA ) 14.00 - 14.05 14.05 - 14.30 {AL VER 1.0} 14.30 - 15.00 KUCHE INDUCTION 1.0} 15.00 - 15.05 15.05 - 15.30 PARABOLA ) 15.30 - 16.00 PARABOLA ) 16.00 - 16.05 PROMO 16.05 - 16.30 HATI PKU 16.30 - 17.00 HATI PKU 17.00 - 17.05 17.05 - 17.30 17.30 - 18.00 18.00 - 18.26 SEBELUM 18.26 - 18.28 18.28 - 18.50 SETELAH 18.50 - 20.00 20.00 - 20.30 20.30 - 21.00 21.00 - 21.30 21.30 - 22.00 {TERBARU} 22.00 - 23.00 23.00 - 00.00 00.00 - 00.30

JUMAT

OPENING

LAGU R AYA +

MUTIARA ISLAM ( SCHOOL UPDATE RUNDOWN ON AIR/ P R I M A R A G A DETAK RIAU PAGI DETAK RIAU TERKINI B I N T A N G B I N T A N G DETAK RIAU TERKINI SMILE SHOPPING { WALKING SMILE SHOPPING { PROMO DETAK RIAU TERKINI GO GO MALL { JAMSI, IMPERIAL BELT, HIPLUS} DETAK RIAU TERKINI DETAK MELAYU RUNDOWN ON AIR/ RTV CERITA NABI & VOA

INDONESIA

DETAK RIAU TERKINI LEJEL ( RELAY LEJEL

(

RELAY

DETAK BENGKALIS SMILE SHOPPING ASWAD SMILE SHOPPING { DETAK BENGKALIS LEJEL ( RELAY LEJEL

(

RELAY

RUNDOWN ON AIR/ RTV DIALOG LENTERA PEMKO DIALOG LENTERA PEMKO DETAK DUMAI MUSIKPLUS + KUIS RAMADHAN MUSIKPLUS + KUIS RAMADHAN IKLAN RAMADHAN BERBUKA ADZAN MAGHRIB IKLAN RAMADHAN BERBUKA DETAK RIAU MALAM DETAK BISNIS JERUJI SINETRON PERMATA NURAINI ISLAM VOA INDONESIA SENANDUNG NI HOU TELETILAWAH DETAK 12 MALAM

05.00 - 05.05 INDONESIA PASAL 1 05.05 - 05.30 TAFSIR MAQRIFAT) 05.30 - 06.30 06.30 - 06.33 PROMO 06.33 - 07.00 PESONA RTV 07.00 - 08.00 08.00 - 08.05 08.05 - 08.30 RIAU 08.30 - 09.00 RIAU 09.00 - 09.05 09.05 - 09.30 {AL ASWAD VER 1.0} 09.30 - 10.00 KUCHE 1.0 } 10.00 - 10.05 10.05 - 11.00 {IMPEIAL JAMSI, AMP, QYU-UP} 11.00 - 11.05 11.05 - 12.00 12.00 - 12.03 PROMO 12.03 - 12.30 RASUL 12.30 - 13.00 13.00 - 13.05 13.05 - 13.30 PARABOLA ) 13.30 - 14.00 PARABOLA ) 14.00 - 14.05 14.05 - 14.30 ALSYVA RAMADHAN } 14.30 - 15.00 SS NEW 15.00 - 15.05 15.05 - 15.30 PARABOLA ) 15.30 - 16.00 PARABOLA ) 16.00 - 16.05 PROMO 16.05 - 16.30 HATI PKU 16.30 - 17.00 HATI PKU 17.00 - 17.05 17.05 - 17.30 17.30 - 18.00 18.00 - 18.26 SEBELUM 18.26 - 18.28 18.28 - 18.50 SETELAH 18.50 - 20.00 20.00 - 20.30 20.30 - 21.00 21.00 - 21.30 ISLAM 21.30 - 22.00 {TERBARU} 22.00 - 22.30 TEMBANG 22.30 - 22.35 ALI SULAM 22.35 - 23.00 TEMBANG 23.00 - 00.00 00.00 - 00.30

SABTU

OPENING LAGU RAYA+ GURINDAM MUTIARA ISLAM ( SCHOOL UPDATE RUNDOWN ON AIR/ RTV P R I M A R A G A DETAK RIAU PAGI DETAK RIAU TERKINI DIALOG BKMT PROV. DIALOG BKMT PROV. DETAK RIAU TERKINI SMILE SHOPPING SMILE SHOPPING { JUICER DETAK RIAU TERKINI GO GO MALL SANDAL, HIPLUS, DETAK RIAU TERKINI DETAK MELAYU RUNDOWN ON AIR/ RTV CERITA NABI & HARUN YAHYA DETAK RIAU TERKINI LEJEL ( RELAY LEJEL

(

RELAY

DETAK BENGKALIS SMILE SHOPPING { PROMO SMILE SHOPPING { WALKING VER4.1 } DETAK BENGKALIS LEJEL ( RELAY LEJEL

(

RELAY

RUNDOWN ON AIR/ RTV DIALOG LENTERA PEMKO DIALOG LENTERA PEMKO

DETAK DUMAI MUSIKPLUS + KUIS RAMADHAN MUSIKPLUS + KUIS RAMADHAN IKLAN RAMADHAN BERBUKA ADZAN MAGHRIB IKLAN RAMADHAN BERBUKA DETAK RIAU MALAM DETAK BISNIS DETAK SELISIK SINETRON PERMATA NURAINI VOA

INDONESIA

S E N A N D U N G WENGI IKLAN RIAU MARKET TATO O S E N A N D U N G WENGI TELETILAWAH DETAK 12 MALAM

05.00 - 05.05 INDONESIA GURINDAM PASAL 1 05.05 - 05.30 TAFSIR MAQRIFAT) 05.30 - 06.30 06.30 - 06.33 PROMO 06.33 - 07.00 PESONA RTV 07.00 - 08.00 08.00 - 08.05 08.05 - 08.30 RAMADHAN 08.30 - 09.00 RAMADHAN 09.00 - 09.05 09.05 - 09.30 ALSYVA RAMADHAN } 09.30 - 10.00 SS NEW VER4.1 } 10.00 - 10.05 10.05 - 11.00 {IMPEIAL JAMSI, AMP, QYU-UP} 11.00 - 11.05 11.05 - 12.00 OUT 12.00 - 12.03 PROMO 12.03 - 12.30 RASUL 12.30 - 13.00 13.00 - 13.05 13.05 - 13.30 PARABOLA ) 13.30 - 14.00 PARABOLA ) 14.00 - 14.05 14.05 - 14.30 RIJETTE 1.0 } 14.30 - 15.00 {AL VER 1.0} 15.00 - 15.05 15.05 - 15.30 PARABOLA ) 15.30 - 16.00 PARABOLA ) 16.00 - 16.30 HATI PKU 16.30 - 17.00 HATI PKU 17.00 - 17.05 17.05 - 17.30 17.30 - 18.00 18.00 - 18.26 SEBELUM 18.26 - 18.28 18.28 - 18.50 SETELAH 18.50 - 20.00 20.00 - 21.00 21.00 - 21.30 ISLAM 21.30 - 22.00 22.00 - 22.30 KAMPAR 22.30 - 22.35 ALI TATOO SULAM 22.35 - 23.00 KAMPAR 23.00 - 00.00 00.00 - 00.30

OPENING

LAGU R AYA +

MUTIARA ISLAM ( SCHOOL UPDATE RUNDOWN ON AIR/ RTV P R I M A R A G A DETAK RIAU PAGI DETAK RIAU TERKINI B I N T A N G B I N T A N G DETAK RIAU TERKINI SMILE SHOPPING { PROMO SMILE SHOPPING { WALKING DETAK RIAU TERKINI GO GO MALL SANDAL, HIPLUS, DETAK RIAU TERKINI KM MELAYU HANG RUNDOWN ON AIR/ RTV CERITA NABI & HILIR MUDIK DETAK RIAU TERKINI LEJEL ( RELAY LEJEL

(

RELAY

DETAK BENGKALIS SMILE SHOPPING { CREAM SMILE SHOPPING ASWAD DETAK BENGKALIS LEJEL ( RELAY LEJEL

(

RELAY

DIALOG LENTERA PEMKO DIALOG LENTERA PEMKO DETAK DUMAI MUSIKPLUS + KUIS RAMADHAN MUSIKPLUS + KUIS RAMADHAN IKLAN RAMADHAN BERBUKA ADZAN MAGHRIB IKLAN RAMADHAN BERBUKA DETAK RIAU MALAM DETAK FOKUS SINETRON PERMATA NURAINI MAKAN - MAKAN SENANDUNG OCU IKLAN RIAU MARKET SENANDUNG OCU TELETILAWAH DETAK 12 MALAM

RPG

Kampung Madani bersama Wali Kota Pekanbaru PROGRAM Makan-makan Riau televisi, program kuliner satu-satunya di stasiun kebanggaan masyarakat Riau, akan menggelar sebuah rancangan program yang menarik untuk diikuti. Bagaimana tidak, program kuliner ini akan menjadi wadah yang dapat dimanfaatkan baik oleh pemerintah maupun masyarakat kota Pekanbaru. Makan-makan RTv segera memproduksi program “Kampung Madani”, demikian nama program yang merupakan turunan dari program veteran tersebut.Berbeda dengan program kuliner lainnya, program yang semula bertajuk Makan-makan Sekampung ini memang mengalami perubahan nama setelah melalui diskusi panjang yang dilakukan ma-

najemen program. Lahirnya nama Kampung Madani merupakan masukan dari Humas Pemerinth Kota Pekanbaru yang memberikan sokongan penuh terselenggaranya acara ini. Perbedaan program ini dengan program kuliner lainnya yakni pada konsep program yang diusung. Kampung Madani disusun dengan tujuan menjadi jembatan komunikasi bagi masyarakat dan pemerintah kota Pekanbaru. Konsep program tidak melulu mengetahkan potensi kuliner yang ada di kota bertuah. Dalam program yang rencananya akan diproduksi dalam waktu dekat ini, akan menyajikan beberapa tema dengan memadukan beberapa kegaitan dalam satu program. Dalam rencana konsep yang te-

lah disusun, Kampung Madani akan diisi dengan empat kegiatan. Pertama akan dibuka dengan kegiatan gotong-royong kampung. Kedua lomba permaianan rakyat. Peserta perlombaan merupakan masyaralat yang hadir pada hari pelaksanaan event. Pendaftaran dilaksanakan pada sebelum lomba dilaksanakan. Peserta dibatasi hanya delapan grup. Untuk jenis perlombaan akan berbeda disetiap event. Ketiga lomba memasak. Untuk lomba ini peserta yang ikut merupakan utusan setiap kelurahan dalam satu kecamatan dimana event diselenggarakan. Setiap kelompok peserta terdiri dari tiga orang. Setiap peserta akan memasak menu makanan yang telah ditetapkan panitia dalam rentang

waktu tertentu. Setiap masakan akan dinilai oleh juri profesional, cheff yang diundang secara khusus oleh panitia. Makanan hasil olahan peserta ini nantinya jadi menu saat makan bersama. Kegiatan keempat yakni audiensi bersama walikota. Dalam sesi ini, masyarakat dapat berkomunikasi langsung dengan walikota Pekanbaru. Masyarakat akan diberi kesempatan untuk menyampaikan aspirasi mereka secara langsung kepada walikota Pekanbaru, sedangkan bagi walikota sendiri, sesi ini akan dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan program pembangunan serta menampung aspirasi masyarakat sebagai modal dasar perencanaan pembangunan yang lebih berbasis masyarakat.(ssb/rpg)

RTv Gelar Tayangan Khusus Menyambut HUT Riau AGUSTUS bulan yang sakral bagi masyarakat Riau. Ungkapan ini rasanya tak berlebihan, mengingat beberapa peristiwa besar yang terjadi pada bulan ini. Dari perjalanan sejarah, bulan Agustus menyimpan memori besar terbentuknya negara kesatuan Republik Indonesia, dengan diproklamirkannya kemerdekaan negara Indonesia oleh proklamator Soekarno-Hatta. Bagi masyarakat Riau sendiri, bulan Agustus adalah momentum besar bagi terbentuknya provinsi baru yang sebelumnya tergabung dalam provinsi Sumatera Tengah. Limapuluh delapan tahun lalu, tepatnya 9 Agustus 1957, provinsi Riau terREDAKTUR: FEDLI AZIS

bentuk dan diperkuat dengan keluarnya Undang-undang No. 61 tahun 1958 tentang pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I sumatera Barat, Jambi dan Riau. Menginjak usia limapuluh delapan ini, tentu saja provinsi yang semulanya merupakan gabungan antara Riau daratan dan Kepulauan Riau tersebut telah melalui berbagai proses pembangunan. Terkhusus Provinsi Riau, sejak pencetusan era reformasi dimana kebijakan pembangunan telah berubah dari sentralisasi menjadi desentralisasi, daerah diberikan kuasa untuk mengelola wilayahnya sendiri. Berbagai ke-

bijakan dibuat dalam rangka pelaksanaan pembangunan wilayah, baik dari segi pemanfaatan sumber daya alam guna pembangunan ekonomi daerah, maupun peningkatan sumber daya manusia. Kebijakan yang telah dibuat diharapkan dapat memberikan hasil yang termanifestasi dalam wujud kesejahteraan masyarakat Riau, baik secara ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya. Tidak hanya itu upaya peningkatan pembangunan juga harus didukung dengan peningkatan kwalitas sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi, yang seharusnya telah dimiliki oleh provinsi

yang telah menginjak usia 58 tahun ini. Delapan tahun lebih dari setengah abad Riau berdiri. Apakah citacita pembangunan yang menjadi mimpi masyarakat Riau tersebut telah tercapai? Sulit untuk menjawabnya. Namun meski demikian, tentulah berbagai pencapaian telah diraih provinsi ini dalam rangka mensejahterakan masyarakatnya, walau belum memenuhi mimpi, provinsi ini telah berusaha. Berbagai program pembangunan dibidang ekonomi dan sumber daya manusia telah dicapai dalam wujud pembangunan infrastruktur, hingga ke pelosok-pelosok daerah. (ssb/rpg)

Seleksi Anggota Baru School Update Pekan Ini Dimulai MEMASUKI tahun ajaran baru, School Update Riau Televisi mengalami perubahan personel. Seiring dengan selesainya personil School Update yang duduk dikelas XII menempuh jenjang pendidikan dibangku sekolah menengah atas atau yang sederajat, maka usai pula tugas yang mereka emban sebagai wakil sekolah menjadi jurnalis pelajar program School Update RTv. Dengan demikian, maka personil School Update yang bertindak sebagai wartawan di sekolah akan berkurang. Hal ini tentu saja akan berpengaruh besar pada kegiatan produksi program SU. Sebgaimana kita ketahui bahwa School Update adalah sebuah program yang memberikan informasi seputar dunia pendidikan dan remaja. Dengan kata lain, School Update adalah program berita ringan dimana informasi yang didapat merupakan hasil peliputan yang dilakukan oleh wartawan-wartawan pelajar setiap sekolah menjadi anggota School Update. Jadi jalannya program ini sangat bergantung pada aktifitas jurnalistik yang dilaksanakan oleh wartawanwartawan pelajar dari sekolah yang bersangkutan. Jumlah jurnalis pelajar yang bertugas sedikit banyak juga menentukan kwantitas berita yang bisa diproduksi, selain kwalitas yang bergantung kepada kemampuan masing-masing jurnalis. Mengantisipasi dampak yang ditimbulkan akibat berkurangnya jumlah jurnalis pelajar disebabkan usainya beberapa personel School Update yang duduk di bangku kelas XII tersebut, manajmen School Update Riau Televisi segera mengadakan rekruitment personil baru SU yang dilaksanakan di masing-masing sekolah anggota School Update. “Surat pemberitahuan rekruitment telah kami kirimkan ke setiap sekolah yang tercatat menjadi anggota School Update, baik yang aktif maupun tidak. Satu minggu kedepan merupakan masa tahapan seleksi”, Syam Bahrunzi menjelaskan. Menurutnya, proses rekruitmen sangat penting, karena operasional program sangat bergantung dari aktifitas jurnalis pelajar. “Jika anak-anak tidak aktif, apalagi jumlah wartawannya berkurang, kita tidak akan bisa memproduksi berita lho..”, Syam menegaskan.(ssb/rpg)

TATA LETAK: ANDRE


KONSULTASI

Riau Pos AHAD, 9 AGUSTUS 2015

33

Sakit Lambung dengan Radang Paru Dengan hormat, Bersama ini saya sampaikan bahwa setelah membaca Koran Riau Pos tentang rubrik Herbalist yang Bapak asuh, maka saya tertarik untuk konsultasi terhadap penyakit yang saya derita yaitu: Saya menderita penyakit Batuk sudah lama sehingga mengganggu aktivitas dan kegiatan pekerjaan kantor. Saya sering berobat baik ke dokter maupun alternatif namun tidak menemui kecocokan, sehingga batuk sering muncul kembali sehabis obat. Kemudian saya mohon kepada dokter untuk diperiksa dilaboratorium dan roentgen, maka setelah dicek batuk saya adalah Bronchitis Alergica. Saya menderita penyakit maag sudah lama sehingga mengganggu aktivitas kerja dan membuat saya frustasi karena telah berobat kemanamana belum juga sembuh. Demikianlah keluhan saya ini, atas pertolongan Herbalist diucapkan terima kasih. Saufani Arafi, Indragiri Hilir Bapak, Saufani Yth, Bronchitis adalah sakit peradangan pada bronchus, yaitu saluran udara utama pada paru-paru. Bronchitis ditandai dengan batuk yang dalam, yang pada awal sakit disertai dengan demam. Penyakit ini harus diperhatikan dengan serius karena apabila dibiarkan bisa berkembang menjadi radang paru-paru akut (pneumonia) yang bisa berakibat fatal untuk paru-paru itu sendiri. Penyakit ini disebabkan

REDAKTUR: GEMA SETARA

Konsultasi Pengobatan Alamiah (Herbal) Oleh HERBALIST MUHAMMAD ANOFI ALNI Praktik di Jalan Mangga Nomor 70 Sukajadi, Telp: 47946 dan 7774629, Pekanbaru Pengasuh Lembaga Pendidikan Kedokteran Terapan dan Pengobatan Tradisional Indonesia

oleh bakteri, bisa pula oleh virus. Bronchitis dimulai saat bakteri atau virus mengiritasi bronkus sampai akhirnya membengkak. Tubuhpun bereaksi mengeluarkan lendir untuk memerangi iritasi itu, sehinga timbul batuk. Selain bakteri dan virus peradangan yang terjadi makin dipicu oleh berbagai zat polutan seperti zat kimia dari rokok atau asap rokok. Suhu udara yang dingin, lembab, serta polusi udara lainnya dan debu juga menjadi faktor pemicu timbulnya bronchitis. Oleh sebab itu sangat penting bagi penderita untuk menghindari diri dari faktor pemicu timbulnya penyakit ini. Penyakit ini dibagi menjadi dua macam, yakni bronchitis biasa dan bronchitis kronis (menahun). Keduanya termasuk penyakit yang menular. Pada bronchitis biasa penyebab utamanya adalah basil, tidak ada unsur alergi dari si penderita. Pada bronchitis kronis biasanya ditemukan unsur alergi dari si penderita serta adanya faktor turunan yang mempengaruhinya. Bronchitis alergica termasuk penyakit sumbatan paru menahun yang bersifat makin lama makin bertambah hebat keluhannya.

Gejala sakit lainnya yang biasanya dirasakan penderita adalah, munculnya rasa nyeri dan panas di bagian dada, mengalami kesulitan bernapas, rasa lemas seperti saat flu, demam, otot pegal, sakit kepala, bersin, suhu tubuh meninggi akibat peradangan, dan terkadang disertai dengan gejala batuk yang dirasa mirip gejala sakit asma. Sedangkan maag adalah salah satu penyakit yang mengganggu lambung dan usus dua belas jari. Penyakit ini disebabkan karena makan yang tidak teratur waktunya, asam klorida (asam lambung) yang berlebihan didalam lambung, terlalu lama konsumsi obat kimiawi, banyak memikirkan hal yang berat-berat sehingga timbul keteganganketegangan pada syaraf. Untuk itu bagi penderita maag sangat penting dalam mengelola diri dan fikiran agar terbebas dari penyakit ini serta perlu mencer-

mati apakah sakit yang dirasa diakibatkan oleh pola makan yang tidak teratur dan baik, stress yang tidak teratasi atau efek samping dari obat-obatan dan makanan dan minuman yang tidak baik untuk lambung dan usus. Kalau sudah diketahui penyebabnya, hidarilah. Guna mengobati kedua penyakit tersebut yang Bapak alami herbalist rekomendasikan beberapa tanaman herbal yang berkhasiat mengatasi sakit bronchitis alergica dan maag yang Bapak derita. Tumbuhan obat tersebut adalah

sebagai berikut : Untuk Bronchitis: Jahe = 20 gram Bawang Putih = 15 gram Kulit Jeruk Mandarin kering = 15 gram Gula Aren (Arenga pigata) Jahe + Bawang putih + kulit jeruk Mandarin yang kering dikukus hingga matang. Semua bahan yang telah dikukus ditambah gula aren secukukpnya dan diblender dengan ditambah air hangat secukupnya. Kemudian diminum dalam keadaan hangat pada malam hari menjelang tidur. Lakukan rutin sekali sehari. Untuk Maag : Buah Pepaya muda (Carica papaya)= 1 buah Roti Tawar Bakar Buah pepaya dipotong dan direbus beserta kulit dan bijinya dengan air satu liter sampai masak, kemudian

diminum diwaktu pagi sebelum sarapan bersama roti bakar secukupnya. Demikianlah jawaban saya, semoga Bapak puas dan se-

lalulah untuk berkonsultasi dengan Herbalist atau dokter.***

KUPON

HERBALIST

TATA LETAK: YAYA


SAIN FIESTA

34

Riau Pos AHAD, 9 AGUSTUS 2015

Tarif Internet Indonesia Wajib Diatur BERBICARA tentang koneksifitas jaringan internet di Indonesia, yang terekam masyarakat adalah lambat. Parahnya, tarif internet yang ditetapkan operator juga beragam dan tidak sedikit yang tarifnya sangat besar. Keluhan mengenai tarif layanan data atau internet yang diberlakukan operator ternyata disebabkan tidak adanya regulasi yang mengatur. Pengamat menilai, absennya

REDAKTUR: ADRIAN EKO DESRILIANTO

aturan tarif internet membuat operator seenaknya menaikkan tarif dan menurunkan speed di Indonesia. ''Operator sejak lama memberikan penerapan tarif berdasarkan kuota, tapi pelanggan tidak pernah tahu berapa kuota yang sudah terpakai dan berapa pencapaian Fair Usage Policy mereka,'' ujar pengamat telekomunikasi dari Indotelko Forum, Doni Ismanto

Darwin. Menurut Doni, solusi terbaik adalah membuat ceilling price atau tarif batas atas karena operator merasa tarif kemurahan di data dan butuhre balancing. Namun yang menjadi masalah, jika rebalancing tidak dikawal maka akan muncul kasus penerapan tarif tinggi, seperti yang dikeluhkan para pelanggan provider di beberapa wilayah di Indonesia.

''Harus ada acuan jelas batas atas maksimal berapa. Oleh karena itu pemerintah harus secepatnya menentukan regulasi pentarifan dan kualitas layanan data,'' ujarnya menambahkan. Dia menjelaskan, secara logika, belanja bandwidth akan turun jika pembelian dilakukan dalam bulk order (jumlah banyak,red). Untuk itu, sangat tidak mungkin jika satu operator

membeli bandwidth per wilayah. Apalagi dengan jumlah pengguna yang terus meningkat. ''Kalau pemerintah bisa tahu berapa biaya produksi untuk jasa data, mulai dari titik server ke internet dunia, dan akses pelanggan, maka pemerintah bisa tetapkan formulasi untuk batas atasnya. Itu akan adil untuk semua,'' kata dia. Dia mendesak, aturan yang

jelas terkait tarif data harus secepatnya dibuat, tanpa harus menunggu berbulan-bulan. Pasalnya, investasi yang digelontorkan operator terus berjalan dan di sisi lain, konsumen merasa dirugikan. Hal yang paling penting lainnya, menurut Doni, adalah aturan yang jelas terkait kualitas layanan (Quality of Service) dan transparansi billing.(eko/int)

TATA LETAK: ANDRE


Riau Pos

35

AHAD, 9 AGUSTUS 2015

MAU EKSIS? Buat kamu-kamu yang punya komunitas, Riau Pos punya rubrik baru: KOMUNITAS! Kamu dan komunitasmu bisa EKSIS di Riau Pos. Kontrak Silakan hubungi: Sekretariat Redaksi Riau Pos, Jl. HR. Soebrantas KM 10,5 Panam, Pekanbaru. CP: Rike (0761 - 64633), Adrian (081365671385), Khairul (08127547140)

BLOGER BERTUAH FOR RIAU POS

Blogger Bertuah menggelar pelatihan UKM Goes Online bagi pelaku bisnis UKM di Riau beberapa waktu lalu.

Blogger Bertuah

Berkarya dari Blog untuk Dunia

K

OMUNITAS Blogger Bertuah Pekanbaru adalah sebuah ko munitas berbasis kedaerahan di bidang internet. Komunitas ini terorganisir dengan baik dengan aktifitas online maupun offline-nya yang berbasis di Pekanbaru. Kata Bertuah dalam bahasa melayu dapat diartikan mempunyai makna tuah atau bisa diartikan bernasib baik, berbahagia, beruntung, berhikmat, mempunyai kuasa atau sakti. Sesuai filosofinya, kehadiran Blogger Bertuah dapat memberikan tuah kebahagiaan, nasib baik, dan keberuntungan bagi semua anggotanya. Komunitas Blogger Bertuah Pekanbaru didirikan pada tanggal 28 Februari 2009 atas prakarsa 11 orang yang kemudian menjadi pendiri dari Komunitas ini. Anggota Komunitas Blogger Bertuah Pekanbaru sebagian besar memang berdomisili di Pekanbaru. Namun, ada juga blogger yang berasal dari daerah lain di Riau, bahkan beberapa lainnya berasal dari luar Riau dan luar negeri, hanya sebutannya sebagai simpatisan. Berbagai kegiatan yang sudah digagas komunitas ini. Mulai dari Kopi Darat (Kopdar) hingga kegiatan lingkup nasional. Tercatat sejumlah kegiatan besar dilaksanakan, lomba Search Engine Optimization (SEO) tingkat nasional, menggelar pelatihan Internet Marketing bagi para pe-

milik Usaha Kecil Menengah (UKM) dan lainnya. Komunitas ini juga aktif melakukan publikasi potensi Wisata di Riau yang langsung diterbitkan di channel Bertuah TV di situs YouTube. Kegiatan sosial seperti menggelar Blogger Bertuah Hibah Sejuta Buku yang menyalurkannya ke Pulau Rupat juga pernah dilaksanakan. Lalu komunitas ini juga sempat membangun jaringan majalah dinding di sekolah-sekolah yang ada di Pekanbaru. Sebagai salah satu tujuan dan semangat, komunitas ini juga konsisten memberikan pelatihan blogging dan juga internet sehat.''Kegiatan pelatihan blog ke sekolah dan kampus serta juga pelatihan internet sehat memang sempat vakum. Saat ini kami sedang merancang kembali program ini ke sekolah-sekolah, selain tujuan edukasi, juga untuk mensosialisikan internet positif ke masyarakat,'' sebut Ridho Faldana, Ketua Blogger Bertuah saat ini. Selain membuat kegiatan sendiri, komunitas ini juga aktif dalam sejumlah kegiatan blogger secara nasional maupun regional. Blogger Bertuah beberapa kali menghadiri undangan perhelatan Pesta Blogger nasonal. Anggota Blogger Riau juga hadir saat Pesta Blogger ASEAN. Atas aktifitas kegiatan dan partisipasinya, Blogger Bertuah menjadi salah satu komunitas blogger paling aktif di Indonesia pada rentang 2009-2014.

1. Komunitas Pemancing Riau (KoPeR) Jalan Melati Indah Nomor 3B, Simpang Jalan Delima, Pekanbaru. 2. Pekanbaru Anglers Community (PAC). Komunitas pemancing dengan spot di wilayah Pekanbaru dan sekitarnya. Berinduk kepada KoPeR. Jalan Melati Indah Nomor 3B, Simpang Jalan Delima, Pekanbaru. 3.Gabus Towi Fishing (GTF). Komunitas memancing khusus ikan-ikan gabus, toman, bujuk, jalai dan sekelasnya. Jalan Melati Indah Nomor 3B, Simpang Jalan Delima, Pekanbaru.

REDAKTUR: ADRIAN EKO DESRILIANTO

Berfoto bersama setelah selesai acara silaturahmi dan penyerahan hadiah turnamen.

Ridho Faldana (kanan kacamata) saat memberi pelatihan blog untuk UKM di Riau.

Daratkan Patin dengan Limbah Mie

Para Pemancing Asyik, daftarkan nama komunitas mancing dan alamat agar para pemancing di Riau menge-tahui keberadaan komunitas Anda. Ditunggu ya! Kirimdata-data komunitasnya ke mancingasyik@yahoo.com. Kirim juga cerita dan foto-foto mancing ke email tersebut. Cerita Anda akan kami terbitkan di rubrik ini.

DATA komunitas memancing yang berinduk kepada Komunitas Pemancing Riau (KoPeR):

Sebagai komunitas yang lebih aktif di dunia maya, anggota komunitas ini sangat beragam. Mulai siswa sekolah SMA, Mahasiswa, swasta, Ibu Rumah Tangga hingga berprofesi PNS. Apa saja yang mereka harapkan dari bergabung dengan komunitas ini? Salah seorang anggota dengan nickname online Oci YM sedikit memberikan komentar. ‘'Melek internet, menulis buku, lalu memutuskan untuk menjadi seorang blogger. Nah, perkara menjadi seorang blogger inih butuh ilmu dan butuh suntikan motivasi dosis tinggi. Jadi, hal paling simple buat dilakukan adalah gabung di sebuah komunitas!. Ya iyalah, selain bisa dapet ilmu, kenalan, tentunya juga motivasi untuk menulis. Biar makin semangat dan konsisten gitu, nggak angin-anginan,'' sebut lulusan Magister Manajemen yang blognya bisa diakses di http:// www.ociym.com. Komunitas ini memang reguler menggelar kegiatan. Saat ini yang paling aktif adalah anggota yang juga tergabung dalam Emakemak Blogger, yang merupakan blogger dari kalangan Ibu-ibu yang terakhir kali menggelar kegiatan di Rumah Blogger Riau pada Juli 2015 lalu. Hingga saat ini tercatat puluhan anggota komunitas yang aktif dalam setiap kegiatan offline, sementara anggota online dan terdaftar mencapai lebih dari 300 orang.(end)

M

EMANCING di akhir pekan, tentu saja jadwal yang sudah disusun jauh hari oleh para angler. Selain menyalurkan hobi, memancing juga dapat meringankan pikiran yang sedang stres lantaran menghabiskan waktu seminggu untuk bekerja. Berbicara memancing, tentu saja ada spot menarik bagi angler. Untuk yang berada di Pekanbaru, tidak perlu jauh-jauh pergi ke luar kota, karena spot Sungai Siak tepatnya spot Pabrik Mie masih menyimpan keragaman ikan. Jalan yang dilalui untuk menuju spot ini tidaklah sulit. Bisa diakses dengan sepeda motor karena berada di pusat Kota Pekanbaru, melewati Jalan Riau Ujung (Bundaran Menabung, red) menuju arah Palas (Jalan Siak II, red). Sekitar 200 meter sebelum jembatan Leighton II, ada persimpangan dengan jalan tanah berbatu di sebelah kanan. Anda tinggal

Ikan Patin 13 Kg berhasil didaratkan dengan menggunakan umpan limbah mie.

mengikuti saja jalan tersebut untuk menuju lokasi memancing. Spot ini cukup dikenal, selain tempatnya asyik untuk bersantai, ikan di spot ini cukup banyak pada musim tertentu. Masalah umpan, di spot ini cukup beragam. Hampir semua umpan yang lazim dipakai para angler, seperti roti, umpunumpun (cacing laut, red), jangkrik, kroto, cacing, umpan busuk atau kucur bisa digunakan. Namun ada umpan

yang cukup unik yang mungkin jarang dipakai para angler di spot-spot lain, yaitu limbah mie bihun padat berwarna putih yang menyerupai agar-agar. Limbah mie bihun ini biasa dipakai para angler yang memburu ikan Patin (Pangasius pangasius)di Sungai Siak. Umpan ini cukup ampuh untuk menarik perhatian ikan Patin. Terbukti, beberapa para angler berhasil mendaratkan ikan Patin di spot ini. Sejak awal Januari 2015 saja, sudah puluhan ekor

Ikan Baung menggunakan umpan Cacing.

Patin yang berhasil didapatkan angler dengan umpan murah ini. Berat ikan Patin yang berhasil diangkat, tidak tanggungtanggung. Seperti baru-baru ini, seorang angler berhasil mendaratkan ikan Patin seberat 13 kg dan 18 kg. Cara pemakaian limbah Mie sendiri tidak sulit, anda hanya perlu memotong limbah mie menjadi persegi, mirip dengan memotong roti jika menggunakan umpan roti. Cara memasang umpan limbah mie ini di kail pun

sama seperti memakai umpan roti. Jika berbicara ikan di spot ini, sebenarnya, ikan yang ada di spot ini beragam. Mulai dari ikan Pantau, Juaro, Kalabau, Selais, Baung, Sebarau atau Hampala, Patin, Pawe, Udang Gala dan banyak lagi. Anda berminat mencoba di spot ini untuk berburu Patin atau ingin mencoba strike ikan lain? Silahkan saja. Salam Strike.****

Penulis,Delvi Adri TATA LETAK: ANDRE


Riau Pos

AHAD 9 AGUSTUS 2015

HALAMAN 36

MEMANCING di akhir pekan, tentu saja jadwal yang sudah disusun jauh hari oleh para angler. Selain menyalurkan hobi, memancing juga dapat meringankan pikiran yang sedang stres lantaran menghabiskan waktu seminggu untuk bekerja. Berbicara memancing, tentu saja ada spot menarik bagi angler. Untuk yang berada di Pekanbaru, tidak perlu jauh-jauh pergi ke luar kota, karena spot Sungai Siak tepatnya spot Pabrik Mie masih menyimpan keragaman ikan.

Baca Hal. 35

FESTIVAL PERAHU BAGANDUANG KUANTAN SINGINGI

Wisata yang Penuh

Pesona Helat atau kegiatankegiatan kebudayaan yang bisa diangkat sebagai objek atau kegiatan wisata di Riau cukup banyak. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan masyarakat Riau yang berakar pada tradisi masyarakat tempatan sangat potensial dijadikan iven wisata yang bisa dijual dan mendatang devisa khususnya bagi masyarakat tempatan. Menggerakkan sektor pariwisata perlahan namun pasti akan menggerakkan sektor ekonomi kerakyatan, karenanya ke depan menggerakkan sektor ini harus dilakukan.

Laporan GEMA SETARA, Pekanbaru gema_setara@riaupos.co.id

DI tiap kabupaten/kota di Riau suatu ketika dulu diharapkan memiliki satu objek dan satu iven wisata yang bisa diandalkan dan dijual kepada wisatawan. Hal ini dipandang perlu mengingat sektor wisata adalah sektor potensial yang bisa menggerakkan ekonomi kerakyatan. Bergeraknya sektor wisata akan menimbulkan efek domino. Ini tidak dipungkiri, karenanya di beberapa negara sektor wisata ini dikembangkan dan dikemas dengan maksimal, devisa yang mereka dapatkan tidak sedikit sehingga negara-negara itu menjadi berkembang pesat, hidup rakyatnya sejahtera. Di Riau, banyak iven-iven wisata lokal yang layak diangkat dan dijadikan iven wisata. Salah satunya festival Perahu Baganduang di Kuantan Mudik, Kuantan Sing-

ingi. Festival ini berupa parade sampan tradisional yang dihiasi berbagai ornamen dan warnawarni yang menarik. Festival menghias sampan tradisional ini diselenggarakan pada saat memasuki Hari Raya Idul Fitri. Perahu Baganduang mempunyai arti dua atau tiga perahu yang dirangkai/diikat menjadi satu (diganduang) menggunakan bambu dan dihiasi dengan berbagai simbol adat yang berwarna-warni. Tiap desa yang ada di daerah Kuantan Mudik dalam festival ini biasanya mengirimkan perwakilan perahunya untuk dinilai. Dewan jurinya terdiri dari tokoh adat dan ninik mamak yang akan menilai keindahan dan kelengkapan adat yang ada pada perahu peserta. Perahu peserta yang memiliki kriteria lebih, dari sisi keindahan dan adat, akan ditetapkan sebagai pemenang. Dalam beberapa literatur dis-

ebutkan kegiatan ini memiliki sejarah panjang. Konon, tradisi berlayar dengan perahu baganduang telah ada semenjak masa kerajaan-kerajaan dahulu. Perahu ini biasanya dipakai oleh raja sebagai sarana transportasi. Lambat laun tradisi berlayar ini kemudian dipakai untuk mengantar air jeruk (limau) oleh menantu ke rumah mertua dalam tradisi menyambut Hari Raya Idulfitri. Jika potensi ini digarap secara maksimal, niscaya iven dan objek wisata di Riau akan tersedia dalam jumlah yang cukup, sehingga ketika wisatawan datang ke Riau mereka bisa tahu dan datang serta menyaksikan iven atau objek wisata itu.(fed)

Perahu Baganduang saat berlayar.

FOTO-FOTO: DESRIANDI CANDRA DAN JUPRISON

Perahu Baganduang yang dihiasi dengan beragam pernak-pernik yang memesona.

Deretan perahu Baganduang siap berlayar.

Masyarakat menyaksikan festival perahu Baganduang. REDAKTUR: GEMA SETARA

Perahu Baganduang saat akan dilayari masyarakat. TATA LETAK: ANDRE


HALAMAN 37

AHAD, 9 AGUSTUS 2015

Mencegah

Hancurnya Hutan Alam Terlepas dari laju kerusakan hutan yang menurun, deforestasi tetap menjadi isu besar di Indonesia. Sumatera telah kehilangan lebih dari setengah hutan alam karena perkebunan untuk produksi kertas dan minyak sawit. Hutan yang tersisa juga sudah terfragmentasi parah. Diprediksi 5 juta hektare hutan dapat hilang pada tahun 2030.

lahan. Yang mana itu harus diseinergikan dalam melestarikan hutan dan menyediakan kesempatan ekonomi yang lebih baik. Selain itu perlu ditingkatkan upaya bersama untuk menuju transformasi pengelolaan Laporan, MASHURI KURNIAWAN, Pekanbaru mashurikurniawan@riaupos.co.id sumber daya hutan dan lahan secara berkelanjutan, khususnya di sektor kehutanan, MORATORIUM ijin konversi berdampak buruk terhadap melalui interaksi antara pemerintah, dunia usaha dan baru merupakan kesempatan lingkungan sekitarnya. Pemerintah Indonesia dan masyarakat dengan dinamika untuk mengkaji langkah-langkah yang dibutuhkan untuk pembuat kebijakan di tingkat yang semakin positif. menghentikan deforestasi dan lokal dapat mengubah rencana yang mengembangkan ekonomi yang pembangunan Baca Mencegah Halaman 38 lebih hijau dan inklusif. Hal ini berorientasi jangka pendek harus dilakukan di Provinsi Riau dengan pendekatan konservasi sebelum kehilangan tutupan hutan. Jika itu terjadi bisa

HUTAN: Tangan manusia menyebabkan kehancuran hutan alam di Riau. Pembukaan lahan dengan dibakar menjadi bencana yang harus dihindari kedepannya.

Melalui forum ini kami menerima tulisan pembaca Riau Pos tentang upaya-upaya penyelamatan/peduli lingkungan. Panjang tulisan maksimal 1,5 kwarto, spasi 1,5. Sertakan pas foto Anda. Kirimkan naskah ke email fplforus.ripos@gmail.com

Pangan Mandiri, Lestarikan Lingkungan

S Oleh

Yuzelma ST MSi Guru SMKN 2 Pekanbaru

REDAKTUR: MASHURI KURNIAWAN

etiap ke warung untuk ber belanja sayuran, aku selalu mendengar perbincangan dan keluhan demi keluhan dari ibu-ibu rumah tangga dengan polemik harga kebutuhan pokok yang semakin tidak menentu. Kondisi seperti sekarang ini akan membuat ibu rumah tangga sebagai manager keuangan akan kerepotan dalam mengelola keuangan, karena biaya untuk memenuhi kebutuhan pokok dari hari kehari semakin tinggi. Perbincangan itu tidak hanya terjadi di warung saja, namun juga terbawa ke rumah , bahkan terkadang suami sebagai kepala rumah tangga dan sebagai pemberi nafkah akan menjadi sasaran omelan istri, karena uang belanja tidak mencukupi, sehingga hutang di warung akan bertambah. Bagi ibu rumah tangga yang mau bijak sedikit saja untuk berbuat, dengan memanfaatkan waktu luang yang ada, untuk memberdayakan pekarangan rumahnya menjadi

pekarangan pangan mandiri, tentu sedikit banyaknya akan membantu mengurangi biaya belanja kebutuhan pangan. Bisa jadi kalau pekarangan rumah lebih luas bisa dijadikan sebagai lahan untuk menghasilkan uang. Pekarangan pangan mandiri yang saya maksud disini adalah, ibu rumah tangga dituntut untuk memanfaatkan pekarangan rumahnya, dengan menanami beragam macam tanaman yang bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga. Berdasarkan pengalaman saya, disela-sela waktu luang sebagai ibu rumah tangga dan ibu bekerja, saya memanfaatkan pekarangan di sekitar rumah dengan menanaminya dengan aneka jenis sayuran dan buah-buah, seperti bayam, kangkung, sawi, cabe rawit, mangga, jambu kristal terung dan sebaginya. Pekarangan sempit dan tanah yang tidak subur sekarang tidak menjadi masalah, kita dapat memanfaatkan kantong-kantong plastik bekas dari

kemasan minyak, kemasan sabun, kemasan sunlight dan sebaginya sebagai wadah untuk menanam. Setidaknya dengan memanfaatkan barang plastik bekas secara tak langsung ibu rumah tangga sudah menerapkan prinsip 3 R (reuse, recycle, reduce) dalam mengatasi permasalahan limbah padat khususnya limbah plastik. Selain itu ibu rumah tangga tidak akan mengeluarkan uang lagi untuk membeli poliback. Selain itu untuk tanaman tanaman besar seperti cabe, mangga, jambu dan terung bisa memanfaatkan ember cat bekas atau drum bekas sebagai wadah dan media untuk menanam. Permarasalahan pupuk untuk tahap awal kita haru mebeli kompos dan tanah yang layak untuk ditanami. Namun untuk keberlanjutan agar budget yang dikeluarkan tidak besar untuk pemeliharaan, kompos dapat dibuat sendiri oleh ibu –ibu rumah tangga dengan teknologi yang sangat sederhana.

Berbekal drum plastik bekas, atau bak yang dibuat dengan ukuran 1 m x 1m kita bisa membuat komposter untuk sebagai tempat untuk menghasilkan kompos. Sampah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos dengan bantuan bakteri lokal yang dibiakkan sendiri dengan cara melakukan fermentasi limbah ikan, airberas, gula terasi dalam sbeuah toples, selama 15 hari. Air lindi yang terbentuk dapat dimanfaatkan sebagai mikroorganisme lokal (MOL) untuk membantu proses pelapukan pada pembuatan kompos dari limbah organik rumah tangga. Alternatif lain, bagi ibu-ibu rumah tangga yang tidak ingin tangannya kotor karena harus menanam dengan media tanah, sekarang sudah ada teknologi terbaru untuk bercocok tanam. Teknologi Hidroponik telah menawarkan solusi. Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah

dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien, jadi cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas, areal yang sempit dan tanha yang tidak subur, namun teknologi hidroponik diawal akan mengeluarkan biaya investasi yang besar. Karena teknologi hidroponik mempunyai sentuhan teknologi. Bagi ibu-ibu rumah tangga , mari kurangi megeluh, berbuatlah mulai dari sekecil apapun untuk menyelamatkan anggota keluarga, dengan cara memenuhi kebutuhan pangan dengan memanfaatkan limbah di sekitar rumah dalam rangka mencapai pangan lestari dan melestarikan lingkungan.***

TATA LETAK: YAYA


38

SAVE THE EARTH

Riau Pos AHAD, 9 AGUSTUS 2015

Menyelamatkan Lingkungan demi Masa Depan

Menanti Bencana Alih Fungsi Lahan BENCANA kekeringan di Indonesia, merupakan dampak dari perubahan iklim yang disebabkan oleh kerusakan hutan di beberapa negara, termasuk Indonesia. Pusat Studi Kebumian, Bencana dan Perubahan Iklim, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Mayarakat (LPPM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, mencatat bencana hidrometeorologis atau bencana yang disebabkan oleh perubahan iklim merupakan hal yang paling sering terjadi di Indonesia. Berdasarkan data LPPM sejak 1815 – 2014, hidrometeorologis mendominasi bencana di Indonesia hingga 90 persen. Baik jumlah kejadian maupun jumlah korban seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung, kekeringan, gelombang pasang, dan abrasi. Selebihnya, seperti gempa, tsunami, gunung meletus, serangan hama, hingga kecelakaan transportasi. Ketua Pusat Studi Kebumian, Bencana dan Perubahan Iklim, ITS Surabaya, Amien Widodo mengatakan, persiapan serta antisipasi bencana hidrometeorologi harus dilakukan sebelum bencana datang. Sehingga, dapat memperkecil jumlah korban maupun kerugian. Amien mengatakan bencana hidrometeorologis disebabkan karena rusaknya hutan dan lingkungan, sehingga tidak ada cara lain mengatasinya selain memperbaiki hutan yang rusak. “Penyebabnya jelas, hutan digunduli. Padahal adanya hutan, air hujan yang turun dapat diserap dan masuk ke tanah. Perlahan, akan menjadi mata air,” ungkapnya. Menurut Amien, selama ini belum ada penyikapan serius dari

INTERNET

LAHAN: Alih fungsi lahan yang berganti menjadi tempat penggalian bahan semen di Tuban, Jawa Timur.

pemerintah terkait bencana ini. Penanganannya responsif, saat peristiwa terjadi. Bahkan masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana cenderung kurang peduli. Untuk itu, pemerintah perlu membuat kebijakan penyelamatan hutan dan lingkungan, guna mencegah terjadinya bencana di masa mendatang. “Keberadaan UndangUndang Lingkungan Hidup belum

mampu melindungi hutan dan lingkungan Indonesia dari perambahan liar. Karena, para penguasa dan pengambil kebijakan masih memiliki kepentingan pribadi,”ungkapnya. Rendahnya kesadaran masyarakat dan generasi muda akan lingkungan yang lestari dan terjaga juga menjadi sorotan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember

(ITS) Surabaya, Prof. Joni Hermana. Menurutnya, edukasi mengenai bencana harus dilakukan agar generasi penerus bangsa menyadari pentingnya hutan dan menjaga lingkungan. “Perlu proses pendidikan agar masyarakat paham bahwa bukan bencananya yang berbahaya, tetapi perilaku kita yang mengundang bencana penyebabnya,” ujar Joni.

Direktur Pengurangan Resiko Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Lilik Kurniawan, menyatakan upaya mengurangi resiko bencana telah disusun pemerintah melalui RPJMN 2015-2019. “Pelaksananya tidak hanya BNPB, tetapi semua kementerian dan lembaga terkait,” katanya. Menurut Lilik, Indonesia

termasuk negara dengan tingkat kebencanaan paling rawan di dunia. Dalam 10 tahun terakhir telah terjadi 11.274 bencana di Indonesia. Dari bencana itu 193.240 orang meninggal dunia dengan kerugian negara mencapai Rp162,8 triliun. BNPB juga mencatat lebih dari 205 juta penduduk Indonesia tinggal di daerah rawan bencana. Bahkan, untuk gempa bumi, 80 persen wilayah Indonesia merupakan kawasan rawan gempa. “Masyarakat harus beradaptasi. Pemerintah melalui BNPB sudah melakukan upaya penanggulangan bencana baik sebelum, saat terjadi, dan setelah kejadian,” imbuhnya. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, upaya menghindarkan penduduk dari daerah rawan bencana merupakan salah satu cara efektif yang bisa dilakukan. Selain itu, pembangunan infrastruktur yang merata di luar Jawa akan sangat membantu menghambat terpusatnya penduduk di Pulau Jawa. Bukan hanya itu, pemerataan infrastruktur juga penting untuk mengatasi masalah kekeringan. “Indonesia mempunyai potensi air di peringkat lima besar dunia. Tapi, mengapa kekurangan? Ini karena ketahanan air kita rendah dan hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa,”jelas dia. Saat ini, jumlah air di Pulau Jawa baru 1.200 meter kubik yang idealnya 1.600 meter kubik per tahun. “Thailand justru lebih baik, mereka sudah mencapai 1.600 meter kubik per tahun,” ujar Arie.(int/new)

Keindahan Togian

DINDA-SF

KABUT ASAP: Walaupun kawasan di Riau sudah diguyur hujan, kabut asap masih bisa terlihat di Jalan Lintas Siak-Pekanbaru.

Kabut Asap yang Tak Usai KABUT asap masih saja terjadi di Riau, khususnya daerah Kabupaten Siak, Pelalawan, Kota Pekanbaru. Kota Pekanbaru di penuhi dengan kabut asap yang memang sudah jadi bencana tahunan. Begitu juga Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, kabut asap masih tebal dan membuat sesak bernafas. “Saya heran melihat kabut asap ini. Masih saja tebal,” ujar

salah seorang supir travel Pekanbaru-Siak, kepada Sahabat Riau Pos, akhir pekan lalu. Dikatakan, setiap hari melewati jalan lintas menju SiakPekanbaru kabut asap semakin tebal pada pagi hari. Dikarenakan kabut asap ini juga jarak pandang di perjalanan menjadi dekat atau sulit melihat kendaraan di depannya. “Bahkan bisa menyebabkan

kecelakaan lalulintas. Apalagi inikan Jalan Lintas Sumatra, jadi banyak pengendara yang lewat sini dan terganggu dengan kabut asap ini,” pungkasnya. Menanggapi hal ini Plt Arsyadjhuliandi Rahman mengatakan, pihaknya sudah meminta kepada seluruh pemerintah daerah untuk bisa melakukan pemadaman api yang masih terjadi. (dinda-sfr/new)

JIKA ada burung yang baru dikenal oleh dunia luas, inilah kacamata togian (Zosterops somadikarta), burung endemis dari Kepulauan Togian (Togean), Sulawesi Tengah yang baru dideskripsikan pada tahun 2008. Burung ini ditemukan hidup berkelompok di semak-semak dekat hutan mangrove, kebun campuran kelapa, maupun hutan yang relatif terbuka. Kacamata togian menghuni dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 100 meter di atas permukaan laut. Untuk menghormati Prof. Soekarja Somadikarta, Bapak Ornitologi Indonesia, nama latin burung ini didedikasikan dari nama beliau yang merupakan orang yang merintis cikal bakal penelitian observasi burung secara sistemik di Indonesia. “Burung ini terbilang unik, karena jenis baru ini hanya ditemui di satu tempat dan tidak ditemukan di tempat terpencil,” ujar Jihad, Bird Conservation Officer Burung Indonesia. Kepulauan Togian sendiri berada di Teluk Tomini, Sulawesi

Tengah. Jenis kacamata ini mencuri perhatian para peneliti tersebut lantaran memiliki dahi hitam layaknya kacamata dahi-hitam Zosterops atrifrons yang banyak dijumpai di daratan Sulawesi, tetapi tidak memiliki lingkaran putih di sekeliling mata. Burung ini pertama kali teramati pada Agustus 1996 di Pulau Malenge oleh Mochamad Indrawan dan Sunarto dari Univer-

sitas Indonesia. Selanjutnya oleh kedua peneliti yang sama, jenis kacamata ini kembali teramati pada Juni 1997 dan Mei 2001. Indrawan kemudian mengambil spesimen kacamata ini dan pada 2008 spesimen yang disimpan di Museum Zoologi Bogor tersebut dibandingkan dengan jenis kacamata lain di Wallacea. Hasilnya, kacamata dari Kepulauan Togian tersebut terbukti berbeda dalam hal proporsi tubuh, warna hitam lebih sempit dibanding pada atrifrons, dan paruh yang lebih tipis. Berbeda dari anggota genus Zosterops lainnya, jenis ini tidak memiliki lingkaran putih di seputar mata. Selain itu, dari segi vokalisasi atau suara, kacamata ini juga berbeda dari jenis kacamata lainnya. Karena itu, burung ini kemudian ditetapkan sebagai jenis baru.(int/new)

INTERNET

TOGIAN: Keindahan togian bisa dinikmati wisatawan yang berkunjung ke Indonesia.

Mencegah Hancurnya Hutan Alam Sambungan dari hal. 37 Berbagai komitmen kalangan bisnis yang sudah secara sadar mau mengikuti kaidah keberlanjutan perlu didukung kebijakan pemerintah dan pemantauan yang transparan oleh masyarakat sipil sehingga tercapai implementasi kebijakan dan komitmen untuk menjaga kelestariaan alam kita secara taat dan akuntabel. Rodney Taylor, Direktur Program Hutan WWF Internasional, menyebutkan, harus ada upaya untuk mencari cara bagaimana menangani risiko ini, sehingga dapat tetap menyelamatkan masyarakat yang hidupnya bergantung pada hutan, dan juga memastikan karbon tetap tersimpan. Dikarenakan, hutan tetap menyediakan air, kayu juga tempat hidup bagi berjuta spesies Indonesia, khsusnya Riau, kata dia, memiliki peluang besar untuk beralih menuju ekonomi hijau REDAKTUR: MASHURI KURNIAWAN

yang inovatif. Tentunya dengan mengutamakan manusia dan lingkungan yang sehat. Memilih untuk mempertahankan hutan yang sehat dan alami untuk berbagai tujuan dan mengoptimalkan produktivitas lahan disekitarnya akan menjadi contoh menarik dari pendekatan ini. “Kita perlu secara cerdas merencanakan penggunaan bentang hutan (landscape) yang sehat untuk jangka panjang, “ ungkapnya. Menurutnya, ancamanancaman terhadap hutan berasal dari berbagai sumber, lebih dari yang disebabkan oleh satu perusahaan atau satu sektor industri saja. Bahkan seringkali ancamanancaman tersebut melintasi batas negara. Oleh karena itu, dibutuhkan solusi yang mempertimbangkan seluruh bentang alam secara komprehensif. Penyebab utama dan solusi untuk memutarbalikkan proyeksi tren deforestasi. Secara global,

penyebab utama deforestasi adalah perluasan area pertanian termasuk ternak komersial , minyak sawit dan kedelai, tetapi juga perambahan oleh petani skala kecil. Penebangan yang tidak berkelanjutan dan pengumpulan kayu bakar dapat berkontribusi terhadap degradasi hutan. Termasuk kegiatan pertambangan, pembangkit listrik tenaga air dan proyek infrastruktur lainnya yang menyediakan jalan baru dengan membuka hutan untuk pemukiman dan pertanian. “Hal ini berarti, setiap pengambilan keputusan pemanfaatan hutan dan lahan harus dilakukan secara kolaboratif dan bertanggung jawab yang mampu menjawab semua kebutuhan, seperti bisnis, masyarakat dan alam,” ungkapnya. Budi Wardhana, Direktur Kebijakan dan Transformasi WWF Indonesia menambahkan, “Laporan WWF ini merupakan ilustrasi

skenario bila kita tidak berusaha untuk memperbaiki keadaan dan mengangkat tekanan terhadap hutan. Bisa dibayangkan, hutan yang membentang di Riau akan musnah dalam waktu 20 tahun, bila tidak segera dilakukan pencegahan penghancurannya. Begitu juga dengan pencemaran air dan tanah umumnya terjadi oleh tingkah laku manusia seperti oleh zatzat detergen, asap belerang dan zat-zat kimia sebagai sis pembuangan pabrik-pabrik kimia atau industri. Pencemaran inipun bisa juga oleh pestisida, herbisida, pupuk tanaman yang merupakan unsurunsur polutan, sehingga mutu air dan tanah berkurang bahkan dapat membahayakan, baik untuk tumbuh-tumbuhan maupun hewan maupun manusia. Sebagai contoh DDT, ladrin, endrin, dan fosfor organik bila mencemari tanah pertanian akan merugikan

sebab zat-zat ini bisa membunuh mikroorganisma/jasad renik yang sangat penting bagi tanah untuk proses pembusukan dan sintesa zat-zat organin atau anorganik. Insektisida yang sering dipakai sebagai pembasmi serangga atai nyamuk kalau paenggunaannya tidak terkontrol bisa menimbulkan pencemaran pada umumnya, misalnya air minum, bisa merugikan kesehatan pada umumnya dan juga dapat mengakibatkan resistensi terhadap zat-zat ini. Selain itu insektisida ini juga dapat bersifat karsinogenik, yaitu zat-zat yang bisa menimbulkan terjadinya kanker atau tumor ganas. Jangan dilupakan pula sampah-sampah atau kotoran yang tidak digunakan akibat proses kehidupan manusia yang sering dibuang kedalam tanah atau air sungai. Hal ini jelas mempengaruhi produktifitas air, tanah dan lingkungan secara luas. Dengan demikian dalam

setiap program pembangunan, penggunaan zat-zat untuk mendukung berhasilnya pembangunan (penggunaan pestisida, dan lainlain) haruslah dikendalikan dengan seksama untuk memperkecil pengaruh sampingan yang tidak diinginkan. usahakan kalau memungkinkan untuk menemukan zat kimia yang efektif sebagai pengganti zat kimia yang mempunyai pengaruh yang tidak baik pada lingkungan. Sebelum ditemukan zat kimia demikian, maka satu-satunya jalan sebagai petunjuk ekologi yang dapat dianjurkan adalah kewaspadaan dalam penggunaan setiap zat kimia yang mempunyai pengaruh potensial yang luas pada lingkungan. Hal ini perlu sebab beberapa bentuk pencemaran, terutama yang disebabkan oleh zat kimia beracun seperti asam, alkali, lemak, dtergen dan lain-lain mempunyai pengaruh langsung yang destruktif pada kehidupan.(noi) TATA LETAK: YAYA


Riau Pos

39

AHAD, 9 AGUSTUS 2015

Bersantai pada Awal Bukanya CFD Diponegoro SEKARANG ini pilihan masyarakat untuk berolahraga dan menikmati jajanan pagi bisa dirasakan di car free day (CFD) Jalan Diponegoro. Car free day Jalan Gajah Mada ini cukup bagus menjadi tempat bersepada santai. Rina Setiadi mahasiswi UIN Pekanbaru mengungkapkan, awal dibukanya CFD Jalan Diponegoro ini perlu kiranya memang sedikit berbeda. Pasalnya, kabut asap masih terjadi di kota bertuah. “Ya, memang kabut asapnya masih tebal. Tapi, tetap santai saja,” ujarnya kepada Sahabat For

Us Riau Pos, akhir pekan lalu. Menurutnya, lokasi CFD Diponegoro memang masih lengang. Tidak seperti hari biasa CFD. “Mungkin karena awal dibuka CFD Diponegoro ini belum terlalu ramai,” ungkapnya. Walaupun begitu, sambungnya, berolahraga ini untuk kepentingan tubuh manusia agar slelau sehat. Sebab, sambung dia, olahraga sepeda banyak manfaat yang bisa didapat. Berbeda dengan olahraga lainnya, bersepeda santai ini tidak membutuhkan biaya besar. (satria-sf/new)

AZMI-SF

KABUT ASAP: Walaupun kabut asap tebal aktifitas di car free day Panam masih ada yang berolahraga. Hanya saja tidak terlalu ramai. INTERNET

Berolahraga di Tengah

SANTAI: Bersepeda santai bisa menyehatkan tubuh manusia.

Lima Manfaat Bersepeda Berikut ini lima manfaat yang bisa didapat dalam bersepeda : 1. Jantung menjadi sehat Dengan besepeda detak jantung akan mengalami peningkatan hingga nafas menjadi berat, itu membuat sirkulasi darah meningkat dan mengurangi risiko tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas dan penyakit jantung. 2. Terhindar dari obesitas Bersepeda dapat membakar kalori hingga 300 kalori tiap 30 menit. ini terbukti sangat efektif dalam program penurunan berat badan. 3. Meningkatkan mood Beberapa penelitian menujukkan

Menjaga Kesehatan

bahwa bersepeda terbukti efektif dalam mengurangi stres dan depresi. Selain itu,kegiatan ini juga bisa bantu tingkatkan rasa percaya diri dan buat anda lebih menghargai diri sendiri. 4. Badan menjadi kuat. Bersepeda juga bisa meningkatkan stamina dan memperkuat otot-otot sehingga dapat menjaga keseimbangan dan stabilitas tubuh. 5. Meningkatkan kebugaran Bersepeda merupakan salah satu olahraga yang mudah dilakukan. selain itu membuat badan kita menjadi bugar dan percaya diri meningkat.(int/new)

BERSEPEDA, jalan santai, berlari, merupakan olahraga yang cukup bagus dilakukan. Dikarenakan, bisa membuat tubuh terasa sehat, bekerja juga jadi bersemangat. Olahraga bersepeda ini bisa

Kabut Asap CAR Free Day (CFD) Panam tidak seperti biasanya, akhir pekan lalu terlihat sepi. Pasalnya, kabut asap masih menyelimuti langit. Terlihat suasana yang sepi. Masyarakat lebih banyak memilih berdiam di rumah dan sangat sedikit yang menjalankan rutinitasnya

mewujudkan rasa cinta akan lingkungan hidup. Said Ahmad menyebutkan, bersepeda merupakan langkah yang bagus untuk beraktifita berolahraga

untuk berolahraga di pagi hari yang penuh dengan kabut asap. Mahasiswa Universitas Riau, Zulkarnain menyebutkan, memang masih sepi yang berolahraga saat kabut asap masih ada. Dia mengaku, kabut asap ini memang sedikit mengganggu aktivitas sehari

jarak dekat. Lagi pula, sebutnya, bersepeda jarak dekat bisa mengurangi terjadinya

dirinya untuk berolahraga disekitar lokasi CFD. Hanya saja, ditengah kabut asap ini dia ingin melakukan kegiatan olahraga saja, walaupun hanya 20 menit. “Tak lama olahraganya. Kabut asap tebal. Paling 20 menit tadi,” ungkapnya kepada

polusi udara. “Sepeda dinaiki, terus dibawa berjalan bisa memberikan manfaat besar bagi kesehatan. Olahraga bersepeda bisa menjadi pilihan,” ujarnya kepada

Sahabat For Us Riau Pos, akhir pekan lalu. Menurut dia, tak banyak yang bisa dilakukan dilokasi CFD karena kabut asap tebal. Maka itulah, pengunjungnya sedikit.”Bisa saja minggu depan masih sama pengunjungnya,” pungkasnya. (azmi-sf/new)

Sahabat For Us Riau Pos, akhir pekan lalu. Kalau sudah berolahraga sepeda, tegasnya, aktifitas bekerja bertambah bersemangat.(satria-sf/new)

DINDA-SF

SENAM: Pagi hari di car free day juga sering dilaksanakan senam sehat.

RIAU POS BIKE COMMUNITY Bikers, daftarkan nama komunitas sepedamu dan tempat nongkrong kalian. Agar para bikers di Riau mengetahui keberadaan kalian. Ditunggu ya! More info: @RiauposBikeComm Onthel Air Molek Basaecamp: Air Molek Info: FIndra (082172145773) MTB Federal PKU Nongkrong: CFD Info: Rizki (085664584510) Duri MTB Club (DMBC)

REDAKTUR: MASHURI KURNIAWAN

Basaecamp: Toko Jaya Sepeda Duri Info: Farid Yoeng (08127649660) Bike Adhi Club (BAC) Basaecamp: Adhi Karya Info: Aris Hermawan (08127551805) Pasukan Sepeda Ontel camp: Toko Indra’s Fasion Bangkinang Info: Indra Combro (081275471111) AxicBIC Camp: Kom. Nenas 128 CPI Rumbai Info: Rosyid Atmantyo(08127567238) BDBC Pertamina Dumai Camp: Perum.Bukit Datuk Info: Nasrial (081277503006) GENJRENG (RENGAT) Nongkrong : Sore Hari Depan Plaza Rengat

Info: Anwar (085265705054) PIKNIK (fixed unik) Info: Andra (081275295165) RUBIC (Chevron) Nongkrong : Chevron Ketua Umum: Joko Pitoyo (081365454356) Dumai Fixie (Dufix) Camp : Jl Cempedak no. 73 Dumai Info: (081275151986) INFINITY-RIAU Basaecamp: Jl. Sumatera No.24 Info: Rizky Rinaldi (081993290986) Gampreda Basecamp: Ditlantas Polda Riau Info: AKBP Ino Harianto(081349421996)

Pendopo Cyclist Community Gelanggang Pemuda, Pekanbaru Info: Eka Martin (0813 71163330) Komunitas Sepeda Tua (Kosti Ujung Batu Rohul) Alamat Jalan Jendral Sudirman Tempat Nongkrong Cahaya Foto Studio Rohul Kosen Harkam Basaecamp: Satbrimob Polda Riau Ketua: Ipda Budi (085265655784) Duri Bicycle Club Basecamp: PT. CPI Duri Info: Dahri Amjad (08127622734) Laskar Sepeda Tua Pekanbaru Basecamp Jl Fajar No 10 Labuh Baru, Ketua Umum: Fajar Daulay

Rainbow BMX Basecamp Jalan Sepat Empat nomor 101, Rumbai. Info : Halim (085265834013) Fixie Street Of Pekanbaru (Fixstop) Basecamp Jalan Diponegoro depan tugu perjuangan. More Info: Eex (pin: 22EDC083) Challenger MTB Club Basecamp Jalan Gatoto Soebroto Tempat nongkrong Car Free Day. Info: Edward (085271715723) Rumbai Riders Fixie Basecamp Jalan Paus, Rumbai Ketua Umum: Herry Marcyanda (085278333580) ZBC (Zeta Bicycle

Community) Basecamp Jl.Sudirman No. 474 (Kantor Dinas Perhubungan Prov. Riau) More Info: Bambang Feriyanto (081234567074) PLN Bike to Work (B2W) More Info: Hendri (0811103920) Komunitas Sepeda Kampar Basecamp Jl Ahmad Yani Bangkinang depan lapangan pelajar Ketua Umum: Harian yanto (085374449666) Kuantan Bike’s Basaecamp: Komplek SMAN Pintar Info: Weli Hendri (08117516577) TATA LETAK: YAYA


G SJee

40

Riau Pos AHAD, 9 AGUSTUS 2015

Kirim ungkapanmu tentang lingkungan (berupa kata mutiara) tidak lebih dari 100 kata dan sms ke 085278747611 atau 085213555771. Bisa juga dengan email ke gsj.ripos@gmail.com. Sertakan juga biodata dan aktivitas sehari-harimu.

MENANAM: Fakultas Biologi Unri menanam pohon di tepian Sungai Kampar belum lama ini.

Lomba Desa Sehat di Setako Raya LOMBA Desa Sehat seSetako Raya, Kecamatan Peranap yang dilaksanakan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Riau (Unri), akhir pekan lalu mendapatkan respon yang baik dari warga desa dan sekitarnya.

“Lomba ini kami adakan untuk lebih menumbuhkan kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya memiliki lingkungan bersih dan sehat,” ungkap Ketua Pelaksana Kegiatan, Annisa Zulfi kepada

Sahabat For Us Riau Pos. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh RT yang ada di Desa Setako Raya ini. Dari data yang ada sebanyak empat RT tersebut ikut menjadi peserta lomba desa sehat ini. Pesertanya terdiri dari ketua RT dan

ibu-ibu PKK dari setiap RT. Setiap RT menunjuk satu tempat yang akan dijadikan lokasi penanaman tumbuhan obat. “Disini kami tidak dapat mendatangkan tim penilai dari luar, jadi tim KKN kamilah yang menjadi

penilainya dengan poinpoin penilaian yaitu kebersihan, banyaknya tanaman obat yang ditanam serta keteraruran dari penanaman yang dilakukan,” ujarnya. Dari penuturan Annisa, kegiatan ini bermaksud

menumbuhkan kesadaran bagi masyarakat untuk bisa memiliki rasa cinta lingkungan sekitar. Kondisi inilah yang menjadi sasaran penting bagi masyarakat sekitarnya, jadi kata dia, bukan hanya sekedar seremonial saja,

memberikan pemahaman arti penting lingkungan itu yang ditanamkan. “Pengumumannya nanti akan kita lakukan bersama dengan kepala desa. Waktunya akhir bulan Agustus ini,” pungkasnya. (mgsf4/new)

SMKN 6 Hijau dan Bersih SMKN 6 Pekanbaru terlihat terus memberikan wawasan dan pengetahuan para siswa mewujudkan cinta lingkungan hidup di sekolah. Mulai dari sosialisasi, penanaman pohon, pengolahan limbah menjadi barang berguna, pembuatan kompos, dan kegiatan lainnya. Sekolah tersebut juga terus berusaha melakukan kegiatan yang berdampak pada lingkungan hidup dan sekitarnya. Bbanyak kegiatan yang berdampak pada individu sis-

wa. Siswa sudah mulai sadar dengan kegiatan lingkungan hidup di sekolah. Setiap sampah yang terlihat oleh siswa langsung dipungut dan dimasukan ke dalam tong sampah yang sudah disediakan. “Kegiatan penghijauan yang dilakukan di sekolah ini bisa berjalan dengan baik. Siswa membantu kegiatan kita secara bersama,” ungkap Kepala SMKN 6 Pekanbaru, Drs Dwi Bowo kepada Sahabat For Us Riau Pos, akhir pekan lalu. (satria-sf/new)

SATRIA-SF

HIJAU: Suasana hijau di lingkungan sekolah cukup indah dan hijau. Kondisi ini bisa dilihat di seluruh sekolah di Kota Pekanbaru.

Bersemangat Menata Lingkungan SMPN 15 Pekanbaruterus menerus mewujudkan sekolah berwawasan lingkungan hidup menjadi impian sekolah yang ada di Kota Pekanbaru saat ini. Sekolah ini mempunyai keinginan kuat melakukan kegiatan yang berdampak pada lingkungan hidup. Kepala SMPN 15 Pekanbaru,

Misdarti mengaku, warga sekolah begitu besemangat menata lingkungan hidup sekolah mereka menjadi lebih baik. Penataan yang dilakukan warga sekolah tersebutjuga didukung orang tua siswa. Dengan demikian, keberadaan sekolah ini sekarang sudah cukup menarik penataannya.

Misdarti menyampaikan, kegiatan ini merupakan wujud kepedulian sekolah terhadap anak didik dalam menjadi pribadi yang berpotensi dalam mewujudkan cinta lingkungan. Makanya, kata dia, dilakukan sebuah terobosan baru untuk mewujudkan pendidikan berkualitas, berprestasi, dan

memiliki rasa kecintaan terhadap lingkungan hidup. “Prilaku kepedulian terhadap lingkungan sudah tertanam di kehidupan siswa. Peserta didik dan guru yang telah melaksanakan piket dalam penataan lingkungan hidup di sekolah,” ujarnya. (selamat-sf/new)

Sumber Pemasukan Sekolah

SATRIA-SF

KERAJINAN: Siswa begitu terampil dalam membuat kerajinan dari limbah. Hasil kerajinan ini cukup menarik dan bisa dilihat di SMKN 6 Pekanbaru

REDAKTUR: MASHURI KURNIAWAN

SMKN 1 Pekanbaru semakin asri dan hijau. Saat memasuki pekarangan sekolah, suasana sejuk terasa. Setiap pinggiran halamannya dihiasi dengan berbagai macam jenis tumbuhan hijau. Sekolah yang telah mencapai adiwiyata tingkat kota ini, masih ingin terus berbenah diri demi meningkatkan kualitas sekolahnya, terlebih lagi untuk program penghijauan seperti adiwiyata. “Semua juga berkat anak-anak yang mau dikoordinir dan samasama bersemangat dalam hal ini. Ditambah lagi, kami telah memiliki banyak kerjasama dengan orang luar, sebagai wadah kami untuk bisa lebih aktif lagi menghijaukan sekolah ini,” ujar M.

Rawadi selaku Guru Pembimbing Lingkungan SMKN 1 Pekanbaru kepada Sahabat For Us Riau Pos, akhir pekan lalu. Salah satu dari jenis tumbuhan yang berada di lingkungan SMKN 1 Pekanbaru adalah pohon jambu, yang sudah menjadi rencana bagi mereka untuk menjadikan tanaman ini salah satu sumber pemasukan keuangan untuk sekolah mereka. SMKN 1 Pekanbaru juga turut bekerjasama dengan warga sekitar sekolah, demi mewujudkan sekolah hijau. Tak hanya itu, sekolah ini juga telah membuat kompos sendiri untuk tanaman di sekitar sekolah mereka ataupun didagangkan.(kazain-sf/new)

KAZAIN-SF

PUPUK: Kreativitas siswa dalam mengelola lingkungan hidup di SMKN 1 Pekanbaru membuahkan hasil saat ini. TATA LETAK: YAYA


41

Riau Pos AHAD, 9 AGUSTUS 2015 YOUNG SMART ‘N CREATIVE

Nama : Halde Alfurqon TTL : Pekanbaru 1 Desember 1997 Kelas : XII Teknik Komputer Jaringan Hobi : Sepakbola dan musik Posisi : Jimbe

Nama : Yoga Aulia Gananta S TTL : Pekanbaru 20 September 1997 Kelas : XI Desain Komunikasi Visual Hobi : Musik Posisi : Basist

Nama : Afrianto TTL : Pekanbaru 10 April 1997 Kelas : XII Teknik Komputer Jaringan Hobi : Bermain gitar Posisi : Gitaris (Reateem)

Okshivana, Band SMKN 4 Pekanbaru Nama : Wira Bima TTL : Pekanbaru, 8 Mei 1999 Kelas : XI Desain Produksi Kriya Kayu Hobi : Drum, Musik Posisi : Drumer

‘’Siap Banggakan Riau’’ SMKN 4 Pekanbaru, sekolah dengan segudang prestasi akademik maupun non akademik dari para siswa-siswi nya ini setelah menjadi perwakilan Riau di ajang Lomba Kompetensi Siswa (LKS) 2015 tingkat SMK, kini kembali SMKN 4 menjadi perwakilan Riau di ajang nasional Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2015 tingkat SMK. Sekolah yang beralamat di Jalan Purwodadi Panam ini mengikuti dua bidang lomba yakni lomba solo gitar dan grup band di ajang FLS2N. Dari kedua cabang lomba yang diikuti, mengantarkan grup band yang diberi nama Okshivana Band dari SMKN 4 menjadi perwakilan Riau ke tingkat Nasional yang akan diselenggarakan di Palembang pada 23 hingga 29 Agustus mendatang. Menurut Kabid Paud Dinas Pendidikan kota Pekanbaru H Mardalis SPd MPd saat diwawancarai Xpresi di SMKN 4. Ia bangga dengan berbagai talenta para pelajar khususnya SMK di Kota Pekanbaru. "Kita bangga dengan berbagai prestasi para pelajar kita. Tentunya kedepan dari Dinas Pendidikan

kota Pekanbaru akan lebih giat lagi untuk menjuarai di semua cabang lomba," tutur Mardalis. Dari 12 kabupaten kota se Riau yang mengikuti FLS2N Provinsi di tingkat SMK, kota Pekanbaru berhasil menjadi perwakilan Riau ke Nasional untuk tiga cabang lomba yakni SMKN 4 , SMKN 2 Pekanbaru di cabang lomba tari dan cabang lomba teater oleh SMK La-

bor Pekanbaru. Pada ajang FLS2N SMK di tingkat Provinsi yang diadakan di Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru pada 28 Juli lalu, Okshivana Band membawakan lagu zamrud khatulistiwa dan instrumen lancang kuning sementara untuk lomba solo gitar yang juga diikuti SMKN 4 oleh Rahmat Bayu Suwondo ia membawakan lagu Romance de

Amour. Okshivana Band adalah kumpulan dari enam orang siswa dan satu siswi yakni Gilang, Wira, Yoga, Adhy, Afrianto, Halde dan Bella. Walaupun berasal dari berbagai bidang kompetensi keahlian di SMKN 4 mereka memiliki kesamaan hobi bermusik dan memiliki kemampuan bermain alat musik yang berbeda-beda.

Nah, mereka bertujuh ini dipertemukan pada ekstrakurikuler musik SMKN 4 yang dibina oleh Wahyu Putri. Dari sinilah kemudian nama band Okshivana terbentuk hingga mereka memiliki kekompakan dan mengikuti ajang lomba FLS2N di tahun ini. Menurut Bella. Semua ini tak lepas dari adanya dukungan dari orang tua dan pihak sekolah juga. "Tim work dan support yang diberikan pihak sekolah sangat membantu memberi energi semangat buat kami, sehingga kami berhasil seperti ini dan akan terus mencapai target kami bersama," ungkap Bella. Untuk jam latihan band ini sering mengambil dari jam ekstrakurikuler dan bila ada perlombaan seperti FLS2N ini jadwal latihan mereka semakin dilatih tiap sore hari dengan durasi latihan hingga tiga kali dalam seminggu selama tiga jam. "Alhamdulillah ini lah hasil dari latihan yang rutin kita lakukan tiap harinya, hasil yang memuaskan dan semoga dapat sesuai rencana dan tujuan kita selama ini," tutup guru pembimbing Okshivana, Wahyu Putri. (d)

Nama : Gilang Satya Gunadharma TTL : Selat Baru 27 Desember 1997 Kelas : XII Teknik Komputer Jaringan Hobi : Gitar, Musik Posisi : Lead Guitar

Nama : Bella Octaviana TTL : Pekanbaru 19 Oktober 1999 Kelas : XI Desain Produksi Kria Tekstil (DPKT) Hobi : Bermain keyboard Posisi : Keyboard

Nama : M Adhy Leo Agusto TTL : Dumai 7 Agustus 1998 Kelas : XI Teknik Komputer Jaringan Hobi : Bernyanyi Posisi : Vokalis

Nama TTL Kelas Hobi

: Rahmat Bayu Suwondo : Sragen 15 April 1997 : XII Desain Komunikasi Visual : Bermain gitar dan photograph

X-SMA

X-SMA

SMA Islam As-Shofa Pekanbaru

SMAN 1Pekanbaru TERIMA BANTUAN: Kepala SMAN 1 Dra Wan Roswita MPd (empat kiri) didampingi Koordinator K3 Sulistia Budi menerima bantuan pohon dari alumni Smansa angkatan 2004. TYA XPRESI RIAUPOS

Rayakan HUT dengan Tanam Pohon DALAM rangka peringati Hari Ulang Tahun (HUT) sekolah yang ke-60, SMAN 1 Pekanbaru melakukan kegiatan tanam pohon yang dilaksanakan Sabtu (1/8). Penanaman pohon tersebut ditanam disekitar lingkungan sekolah dan beberapa ditanam di halaman Masjid Raya Agung An-nur jalan Sultan Syarif Kasim Pekanbaru. Sebanyak 174 bibit tanaman merupakan hadiah dari beberapa alumni sekolah yang diserahkan langsung oleh alumni angkatan 2004. Adapun jenis tanaman yang disumbangkan diantaranya ialah www.xpresiripos.com REDAKTUR: MASHURI KURNIAWAN

bibit belimbing, sirsak, matoa, mahoni dan pohon ketapang. Selain alumni, kegiatan tanam pohon ini melibatkan peserta didik kelas X untuk ikut partisipasi menanam yang didampingi oleh koordinator K3 Sulistia Budi. Kepala sekolah Dra Wan Roswita mengapresiasi kegiatan ini, selain bertujuan memeriahkan hari ulang tahun sekolah, juga bertujuan merealisasikan penghijauan baik dilingkungan sekolah maupun sekitarnya . Manfaat khusus kegiatan ini juga memberi edukasi untuk para

siswa agar lebih peduli lingkungan. "selain membantu seklah , kegiatan ini memberi edukasi terhadap para siswa . Semoga setiap tahunnya ulang tahun sekolah dapat diperingati dengan hal-hal yang memberi manfaat baik untuk internal sekolah maupun masyarakat luar." ujarnya pada Xpresi, Roswita juga menambahkan, selain bibit tanaman kado HUT SMAN 1 juga menerima uang tunai dari alumni 1992, 1996 dan 1986 untuk membantu peserta didik yang kurang mampu. (t) Basecamp xpresi Kantor Riau Pos Graha Pena Riau Lt. 3

Penanaman 100 Pohon

bersama Wawako

WAKIL Wali Kota Pekanbaru, Ayat Cahyadi SSi bersama Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKV) melakukan kegiatan penanaman 100 pohon di SMA Islam As-Shofa, Sabtu (1/8) beberapa waktu yang lalu. Kegiatan ini dalam rangka mendukung program Adiwiyata yang sedang digalakkan oleh sekolah yang beralamatkan di Jalan Tuanku Tambusai Ujung/Jalan As-Shofa ini. Kedatangan Wawako beserta rombongan langsung disambut oleh pihak yayasan As-Shofa, diantaranya ketua umum Yayasan Drs H Syafwi Khalil MPd, unsur pimpinan yayasan, Direktur Pendidikan Ernawati SPd, Kepala SMA As-Shofa Nazri SThI, guru beserta siswa. Dalam kesempatan tersebut juga hadir Camat Payung Sekaki Zarman Chandra dan perangkat desa setempat. Kepala SMA As-Shofa, Nazri SThi kepada Xpresi ketika ditemui di ruangannya menuturkan, mewakili pihak sekolah ia sangat mendukung program tersebut.‘’Kegiatan ini lebih kepada bagaimana memaknai kepedulian terhadap bumi dengan IRWAN XPRESI RIAUPOS

SAMBUTAN: Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi SSi saat menyampaikan kata sambutan.

cara melakukan penanaman pohon. Banyak nilai positif yang kita ajarkan kepada siswa dengan aktifitas seperti ini, terutama sekali menerapkan kesadaran kepada siswa akan pentingnya melestarikan lingkungan. Apa lagi kan di zaman sekarang banyak generasi muda yang memang kurang menyadari arti pentingnya kepedulian terhadap lingkungan, mudah-mudahan kegiatan seperti ini bukan hanya berhenti disini saja, tetapi juga harus berkelanjutan kedepannya,"kata Nazri yang juga terpilih sebagai guru terbaik se Provinsi Riau tahun 2015 ini. Ditambahkannya, ada beberapa agenda kegiatan yang digelar saat itu, diantaranya kata sambutan dari wawako dan pihak sekolah, penandatanganan beberapa kerja sama yang disepakati, dilanjutkan dengan penyerahan 60 pohon dari dinas DKP ke pihak As-Shofa, dan diakhiri dengan penanaman bibit pohon di sekitar kawasan sekolah."Ada 60 bibit pohon yang kita tanam di sekitar area sekolah, dengan rincian 20 bibit pohon Trambesi, 20 Mahoni, 10 Matoa, dan 10 Angsana. Diharapkan dengan program ini, AsShofa semakin hijau dan bisa menjadi salah satu sekolah yang berwawasan lingkungan (Adiwiyata),"tutup kasek yang dikenal ramah ini.(i) info.xpresiriaupos@gmail.com TATA LETAK: YAYA


Riau Pos

42

AHAD, 9 AGUSTUS 2015

SMAN 2 Tambang

Rapat Evaluasi UN dan Tata Tertib Sekolah SELURUH wali kelas SMAN 2 Tambang menggelar rapat untuk mengevaluasi Ujian Nasional (UN) dan tata tertib sekolah, Senin (3/8). Ditemui Xpresi di ruang musholah seluruh wali kelas tengah serius menyimak jalannya diskusi. Dikatakan Kepala SMAN 2 Tambang sebelumnya hari Jumat tanggal tangal 31 juga digelar rapat yang sama namun karena disebabkan kekurangan waktu maka rapat dilanjutkan pada hari Senin. "Rapat ini membahas evaluasi UN kemarin dan tata tertib sekolah tentang jurnal harian guru dan siswa, KUM, serta rencana kebijakan sekolah yang akan datang,"ujarnya. Meskipun baru memasuki tahun ajaran baru namun sekolah yang berlamatkan di jalan BupatiKubang Raya Desa Tarai ini serius menangani UN mendatang. Hal itu terbukti dengan pembahasan wali kelas tentang evaluasi UN dan pengumpulan berkas kelas XII untuk mendaftarkan siswanya sebagai peserta UN tahun 2016. Selain itu SMAN 2 Tambang juga tengah membuat implementasi program dari Bupati Kampar untuk menciptakan Rumah Tangga Pangan Energi (RMTPE) di setiap institusi. Dalam hal ini SMAN 2 Tambang mewajibkan seluruh siswa dan guru membawa dan menanam tanaman cabe dengan media pot daur ulang botol plastik bekas yang diletakkan di depan setiap kelas. Nurlian optimis evaluasi UN dan tata tertib ini akan memberikan efek baik untuk pembelajaran ke depan.(mgcs4)

KHUSNUL XPRESI RIAUPOS

MERIAH: Meriahnya suasana roadshow tahun lalu

Riau Pos Honda Xpresi Roadshow at School Competition 2015

Sekolah Antusias Jadi Peserta Gelar Aksi Solidaritas dan Doa Bersama Korban Pesawat Hercules C-130 TNI AU

BEBERAPA pekan lagi, iven Riau Pos Honda Xpresi Roadshow at School Competition 2015 akan berlangsung tepat di bulan September mendatang. Antusias sekolah untuk mengikuti roadshow sudah terlihat saat Pimpinan Xpresi Magazine Riau Pos Helfizon Assyafei turun langsung ke sekolahsekolah, Rabu (5/8). "Saya dan tim inti panitia sudah turun ke lapangan Selasa dan Rabu langsung ke sekolah-sekolah dan kebetulan kami juga telah memberi sosialisasi ke seluruh kepala

sekolah saat rapat MKKS di SMPN 23 Pekanbaru yang dipimpin langsung Ketua MKKS Pak Ridwan Kepala SMPN 4 Pekanbaru, " paparnya. Kepala SMPN 26 Pekanbaru Dra Hj Asmarita Nasir MA menyatakan untuk

ikut acara iven Riau Pos Honda Xpresi Competition 2015. "Tahun sebelumnya kami juga pernah ikut, ini merupakan ajang kreatifitas siswa dan berpotensi untuk menumbuhkan bakat bakat siswa siswi," sebutnya, Jumat (7/8). Asmarita Nasir mengatakan akan ikut untuk roadshow tahun ini, kami akan mempersiapkan diri untuk latihan. "Baru saja saya mendengar sosialisasi yang disampaikan pimpinan xpresi kami langsung mendaftar dan akan dijadwalkan pada Hari Sabtu

tanggal kami akan bicarakan dan melaporkan ke panitia dengan secepatnya," ungkapnya. "Kami panitia mengajak seluruh sekolah tingkat SMP dan SMA baik swasta dan negeri dengan menampung kuota 35 sekolah, jadi siapa yang cepat mendaftar, kami tidak pilih pilih sekolah yang untuk ikut, karena kami juga sudah ada mengantongi izin dari Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru untuk acara ini, dan dinas menyetujui. Jadi diharapkan sekolah mendaftar segera," papar Helfizon. (ea)

KHUSNUL XPRESI RIAUPOS

PERESMIAN: Suasana saat peresmian dimulainya ekskul Pramuka Semester Ganjil 2015-2016 di lapangan kampus Al-Ulum Islamic School.

Al-Ulum Islamic School

Aktivitas Kepramukaan Resmi Dimulai KEGIATAN kepramukaan di Al-Ulum Islamic School, sekolah yang beralamatkan di Jalan Tuanku Tambusai nomor 696 Pekanbaru resmi dimulai semenjak Kamis (6/8) lalu. Hal ini ditandai saat upacara resmi yang diikuti oleh siswa SD dan SMP Al-Ulum dengan pembina upacara Dedi Sukma SPd selaku pembina pramuka sekolah. Dilengkapi dengan atribut pramuka, siswa dan siswi di sekolah yang berakreditasi A tampak hikmat mengikuti upacara dan berbaris dengan rapi di lapangan kampus sekolah. Berbaris sesuai kelasnya masing-masing, mereka diawasi langsung oleh para pembina pramuka, baik pembina yang didatangkan dari luar maupun dari guru sekolah. Pramuka merupakan ekskul wajib sekolah yang diikuti oleh siswa mulai dari kelas 4 sampai kelas 6 SD dan keseluruhan dari siswa SMP AlUlum. Wakil Kesiswaan SMP Al-Ulum Busra Yanra SSn di sela-sela memantau upacara ini kepada Xpresi menuturkan dengan dibuka secara resmi kegiatan pramuka di sekolah, itu berarti kedepannya aktifitas kepramukaan sudah bisa diikuti anak-anak. "Waktunya adalah tiap hari Kamis siang sampai sore menjelang Ashar. Dalam pembelajarannya, kegiatan ini sifatnya ada yang di dalam kelas dan lebih rutinnya di luar kelas atau praktek di lapangan langsung," kata Yanra. Hal senada juga disampaikan oleh Waka Kesiswaan SD Al-Ulum, Hendra Darma Saputra SPd. Menurutnya, anak-anak didiknya terlihat senang mengikuti tiap kegiatan kepramukaan ini karena banyak nilai positif yang diajarkan. "Diharapkan dengan kegiatan ini mampu membentuk sikap dan perilaku yang positif, dengan ditandai menguasai keterampilan dan kecakapan serta memiliki ketahanan mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik. Dengan sikap-sikap tersebut tentunya akan menjadikan pribadi yang bisa menjadi tumpuan dan harapan guru dan orang tua di masa mendatang," tutupnya.(i)

Semarak China-ASEAN Dance Ke-9 FESTIVAL seni budaya skala internasional kembali diadakan di Indonesia, khususnya di Provinsi Riau. Acara ini bertajuk China-Asean Youth Dance Exhibition yang ke 9. Sekolah Darma Yudha bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Riau menjadi penyelenggara event akbar ini. Sabtu, (1/8) SKA Convention Center and Exhibition tumpah ruah di kunjungi 1.200 penonton yang di hibur oleh para penari asal Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, China dan sejumlah negara ASEAN lainnya. Sekolah Darma Yudha selaku pelaksana juga menampilkan tarian yang dibawakan oleh siswa-siswi SD Darma Yudha.

FOTO BERSAMA: Pendiri Sekolah Darma Yudha Willy Berlian MTh (tengah) foto bersama panitia dan para peserta ChinaASEAN Dance, beberapa waktu lalu. FAIZAL XPRESI RIAUPOS

Pendiri Sekolah Darma Yudha, Willy Berlian MTh menyampaikan terima kasih kepada antusiasme siswa, orang tua, guru dan pecinta seni tari di Pekanbaru. Dirinya juga sangat bersemangat menyelenggarakan kegiatan milik Asosiasi China - ASEAN Youth ini. Acara tahunan ini juga di hadiri

oleh Gubernur Riau, Andi Rahman. Managing Director Sekolah Darma Yudha, Christian Pramudana MEd juga menjelaskan kepada Awak Media bahwa Pekanbaru sangat merasa bangga atas acara ini, mengingat selama 8 tahun acara tersebut berkeliling ke Negara - negara ASEAN yang

diusung oleh Pemerintah China. "peserta sendiri hampir 300 orang yang terdiri dari 12 Tim terbaik dari berbagai negara di ASEAN dan China. Tim dari Indonesia diwakili oleh SMPN 4 Padang Panjang dan termasuk sekolah kita, Sekolah Darma Yudha," tutur Christian. (f)

SMA Mutu Pekanbaru

Tambah Pelajaran Bahasa Jepang dan Prancis

MIMMA XPRESI RIAUPOS

RAKER: Suasana Raker seluruh karyawan SMA Mutu di ruang auditorium sekolah tersebut. W

PARA guru dan karyawan SMA Muhammadiyah 1 (MUTU) Pekanbaru melaksanakan rapat kerja (Raker) yang diadakan di Auditorium SMA Mutu. Raker tersebut dihadiri serta dibuka langsung oleh Pimpinan Muhammadiyah Daerah Pekanbaru Saleh Amahoro SE. Raker yang berlangsung selama dua hari itu membahas dan membicarakan tentang kebijakan-kebijakan sekolah serta peningkatan mutu melalui pendidikan kemuhammadiyahan. "Banyak manfaat yang bisa diambil dari raker tahun ini, dimana kita mampu menuangkan segala ide dari berbagai pihak, kemudian memusyawa-

rahkannya untuk mutu sekolah yang lebih baik. Mudah-mudahan kita bisa meningkatkan mutu pendidikan serta prestasi sekolah di tingkat provinsi bahkan nasional di tahun ajaran 20152016," komentar Waka Humas SMA Mutu Dra Hj Farida Mariani kepada kru Xpresi,Senin (4/8). Berkaca dari prestasi tahun lalu yang cukup gemilang, namun SMA Mutu masih merasa banyak yang perlu ditingkatkan. Seiring bertambahnya siswa baru yang masuk tahun ini, SMA Mutu pun tambah kelas, dan juga menambah mata pelajaran bahasa, yakni bahasa Jepang dan Prancis. (mgcs1)

Refresh Pengetahuan Journalist

Pemred Xpresi Magazine Jadi Pemateri PEMBERIAN materi jurnalistik yang di sampaikan Pemimpin Redaksi(PEMRED) Xpresi, diikuti kru Yunior Xpresi dan Senior yang berjumlah 14 orang.Bertempat di gedung graha pena RiauPos,

Kamis(6/8). Bagi kru yunior kegiatan ini bertujuan untuk pembekalannya di lapangan dalam menulis berita maupun cara menembus narasumber untuk pemberitaan, dan bagi kru senior

ini merupakan forum untuk merefresh pengetahuannya dalam dunia jurnalistik dan juga menambah pengetahuan dalam jurnalistik. Dalam pemberian materi

PEMRED Xpresi Helfizon Assyafei menyampaikan secara santai sebari diselingi dengan candaan tapi tidak terlepas dari materi penting yang disampaikan yang membuat forum tersebut menjadi cair dan membuat audiance sema-

kin menarik dalam menyimak materi yang disampaikannya. Dalam penyampaian materi beliau memberikan materi cara menulis berita dengan baik, cara menembus narasumber dan juga

menceritakan pengalamannya saat masih dilapangan menjadi wartawan, yang membuat audiance semakin menarik untuk menyimaknya. (h)

KHUSNUL XPRESI RIAUPOS

SAMPAIKAN MATERI: Pemred Xpresi Magazine Helfizon Assyafei (tengah)saat menyampaikan materi jurnalistik di depan kru Xpresi. www.xpresiripos.com REDAKTUR: MASHURI KURNIAWAN

Basecamp xpresi Kantor Riau Pos Graha Pena Riau Lt. 3

info.xpresiriaupos@gmail.com TATA LETAK: YAYA


Riau Pos

43

AHAD, 9 AGUSTUS 2015

Sampah Jalanan Aku santapan tikus tikus kantor Menjadi bangkai yang dibingkai Tersungkur terombang ambing Di jalan yang berdebu Harapan lumpuh hujan tertawa Jari menari nari Diatas mega duta materi Sampai kering hitam merah Pucat pasi kulit ku menunggu Lambaian malaikat memanggil Ditumpukan sampah berserakan aku menjerit Lenyapkan aku wahai angin topan kehidupan Butakan aku jika memandang mereka Hanya menancapkan luka Dunia belum berakhir Gejolak jiwa masih membara melelehkanku Karena takdirku harga matiku Lahir terbuang mati terkenang

ILUSTRASI: RIDHO HENDRIKOS

Berita Lelayu

By: Tyana Daulay

Tak Sadarkah Engkau lembayung senja merona mengikis petang menjelang malam ribuan lampu berangsur menyala pertanda bulan tak kan lama lagi tiba tak sadarkah engkau bila tanpa ibu,kau tak kan lahir kedunia bila tanpa ayah,kau tak kan pernah ada bila tanpa keduanya kau tak akan bahagia tegakah engkau membuatnya terluka bersabar hati karena engkau tak mau lagi peduli menangisi engkau karena pergaulan yang salah dan tetap mencintai walau engkau tak menyadari kurang apalagi mereka ? keringat,darah bahkan nyawa.. mereka pertaruhkan untuk kita hanya untuk kita agar bahagia sudahlah,usaikan semua bentuk durhaka sayangi mereka dari relung hati cintai mereka sepenuh jiwa serta,perlakui mereka bak ratu dan raja dan tak sadarkah engkau bahwasanya !!!... ridho allah itu tergantung pada ridhonya orang tua ! Ariq aflah Riadi MAN 1 Pekanbaru

Membunuh Maut Bolehkah aku membunuh Maut? Menghujam jantungnya tanpa takut Seperti yang ia lakukan padamu dahulu, saat bahagia terasa seluas laut Kini, kepada takdir aku tak lagi mau menurut Tak mau ditinggal sendiri bagai seorang bocah kecil pengecut Yang selalu memintamu kembali dengan janji-janji yang masih terpaut Tentang kita yang akan selalu bersama hingga waktu menjemput By: Rizqy Nedia

Forum Guru

B

u Mangun memandangi buku persiapan SBMPTN yang baru dipinjam anaknya kemaren sore di perpustakaan. Lalu ia mendenguskan napasnya serta mengangkat tangan kanannya kemudian mengelus-elus dadanya. Bulan April sudah berlalu, ujian nasional tingkat SMA sederajat sudah selesai, hati bu mangun tenang, puput gadis semata wayangnya sudah ujian nasional, tinggal menunggu pengumuman kelulusan. Ia berjalan mendekat ke meja puput, putrinya sedang sibuk mengerakkan pensil 2B memilih bulatan yang berisi huruf A, B, C, D, dan E. puput menyiapkan strategi perang menghadapi tes SBMPTN bila nanti tidak lolos SNMPTN “Nak banyak kasus pemerkosaan, pembunuhan dan begal, ibu lihat di TV kebanyakan mahasiswi perguruan tinggi korbannya, paling korban-korban itu dulu juga anak dari kampung yang polos kemudian kebablasan, kemaren pagi ibu dengar ada mahasiswi di Yogyakarta diperkosa lalu dibunuh dan dimutilasi.” Bu mangun memuntahkan kalimat itu dihadapan puput, pikirannya dipenuhi rasa takut anaknya jadi korban seperti berita yang ia dengar. Puput bercita-cita kulyah di Yogyakarta, dalam benaknya kampuskampus di kota pelajar merupakan tempat yang tepat memahami apapun, mulai dari pelajaran akademis, hidup mandiri, mendapatkan teman dari seluruh pelosok tanah air, tolong menolong, dan ikut berorganisasi. ia seperti remaja sebayanya ingin bebas melakukan apa saja. Melihat semangat puput, bu mangun gelisah. Gadis-gadis seumuran anaknya di desa, sudah banyak yang bekerja membantu ekonomi orang tuanya serta banyak yang sudah menikah dan mengendong bayi. “bu aku pengen kuliah pokoknya, jangan pikirkan berita-berita itu bu. puput bisa jaga diri, doakan supaya puput bisa masuk kampus dambaan dan sanggup mendapatkan gelar sarjana, nanti setelah lulus, puput bisa kerja serta merawat ibu.” Bu mangun mengelus rambut puput kemudian menjauh dari meja belajarnya. Cahaya bulan menyirami petangnya malam, hewan-hewan melata saling berbisik, daun-daun bergesekan, air mengalir seperti jarum jam, doa mengalir deras menuju laut tak bertepi demi keberhasilan buah hati. Suara ayam terdengar setiap fajar, begitu juga dengan doa yang disua-

rakan bu mangun. Dalam kondisi dingin, dan dimalam yang kelam, ia bersimpuh memohon agar puput bisa masuk kampus yang dicitacitakan, serta tidak melakukan halhal yang membuat ia terjerumus dan lupa dengan ibunya. memori perjumpaan akhir dengan suaminya melewati alam pikirannya. Dan hari itu, setelah sholat shubuh saat bu Mangun masih menyusui puput, suaminya mendekat dan memeluk serta menciumnya. “aku akan merantau ke Malaysia, pekerjaan buruh tani di desa upahnya tidak cukup untuk membeli beras dan susu bu. aku ingin membangun rumah gedong seperti rumah baru tetangga. nanti setelah bekerja di sana, uang akan ku kirim setiap kali menerima gaji, aku berjanji tidak akan meninggalkan sampean, aku bisa menjaga diri.” Rembesan janji-janji melewati lubang pendengaran bu mangun saat itu. Mendengar janji suaminya merembeslah air disudut matanya, melepas suami pergi ke negeri tetangga rasanya sangat berat, akan muncul rindu yang berkecamuk dalam hati dan menunggu ia pulang rasanya seperti menanti tetesan hujan yang lama tidak turun dimusim panas. “bu mangun ayo ngemis saja dari pada sampean capek-capek berjualan rempeyek dan nasi pecel keliling kampung, mending memasang wajah melas dan menderita di pinggir lampu merah, kan lebih enak tinggal masang tangan langsung dapat uang.” bujuk tetanganya sambil menunjukkan uang hasil ngemisnya.’’ “tidak bu maaf, saya bekerja memenuhi kebutuhan makan dan pendidikan anak tanpa memintaminta kepada orang lain, toh aku masih mampu mengunkan tangan dan kaki, siapa tahu suamiku pulang membawa uang.” dengan tegar mbah mangun menolak ajakan tetanganya, ia merasa suaminya akan kembali entah kapan. Tertekan, gelisah, dan resah merupakan selimut tebal tubuh dan hatinya. sosok yang ia cinta tak urung kembali kepelukannya, muncul mantra yang selalu diucapkannya saat mencampur adonan Rempeyek, barangkali frekuensi mantranya sebanding dengan frekuensi kerinduannya, ia yakin bahwa dengan menyebut nama suaminya maka muncul kekuatan yang membuat rempeyeknya renyah, bisa tahan lama serta menjadi doa agar suaminya kembali ke pelukannya.Tanpa disadari, tanggal penting yang dibulati puput di kalender menampakkan

tanggal Sembilan mei 2015, ia segera menuju warnet pukul 5 sore dengan wajah penuh harap. “Horeee, akhirnya penantianku menjadi mahasiswa Yogyakarta tercapai” terdengar suara riang dari bilik membuat pengunjung warnet kaget. Puput berlari menuju ibunya yang sedang baca yasin dan tahlil dikamar setelah maghrib “Bu puput lolos SNMPTN, jadi ibu besok punya anak sarjana, ibu akan menjadi orang tua yang disegani warga kampung. setelah lulus kulyah puput bisa menjadi PNS lalu ibu tidak usah lagi bangun malam-malam membuat rempeyek sambil mengucapkan nama bapak, toh bapak belum kembali sampai sekarang.” Bu mangun memeluk erat tubuh puput. hati dan pikirannya mengigil, resah,dan penuh dengan rasa was-was khawatir dengan buah hatinya. Barangkali frekuensi rasa sepi akan semakin naik dan bertambah sunyi, senyap, dan kemudian kelam dipundak bu mangun ketika anaknya merantau mencari ilmu. perasaan was-was yang menyelimuti kepalanya di lemparkan, lalu ia kubur dalamdalam. ia bertekad dan berniat bahwa ia bisa dan harus bisa melepaskan anaknya pergi mencari ilmu yang bermanfaat nantinya bagi nusa dan bangsa. Mata puput sedang fokus melihat deretan angka kalender perkuliahan, mencari hari yang tepat agar ia bisa pulang dan bertatap mata dengan ibunya. Ia menemukan hari yang tepat untuk pulang, kemudian menelpon ibunya, “Bu puput akan pulang setelah seluruh kegiatan ujian semester pertama selesai,” “Iya nak semoga ujiannya lancar dan mendapatkan nilai IPK yang bagus,” “bu doakan puput selalu ya supaya lancar seluruh kegiatan puput” “tanpa diminta, ibu selalu mendoakanmu nak, setiap pagi dan petang,” “Tunggu puput dirumah bu.” Matahari tak pernah bosan muncul, terlihat puput sedang menunggu lelaki yang setia mejemput dan mengantarnya ke kampus. “puput yo kita manjat gunung, nanti sampai diatas kita bisa bersenang-senang dan melupakan segala hal yang membigungkan dari kampus, kemudian kita selfie dan memamerkannya ke teman-teman facebook “ keduanya bercakapcakap agak lama sebelum menelusuri jalan ke kampus. setiap hari laki-laki gondrong ini datang ke kos-kosan puput, rutinitasnya mengerjakan tugas bersama, menjemput puput, menikmati hari minggu berdua, sampai ikut binggung ketika puput mendapatkan

tugas yang berat dari dosennya. Ketika tidak bisa datang menemani puput, langsung ia meminta maaf lewat telepon dan segala jenis media sosial dari facebook, twitter, dan whatsapp. Lama kelamaan keduanya sering duduk berdua membicarakan jodoh, bayi, dan pernikahan. Hari tenang pra UAS tiba, ada waktu 10 hari yang bisa dimanfaatkan untuk bersenang-senang. sudah tak sabar keduanya melangkahkan kaki bersama menuju puncak gunung. Nada pesan handphone puput berbunyi segera ia membuka isi pesan yang ia terima, “puput siapsiap ya nanti sore kita berngkat menuju puncak gunung, persiapkan tenda, baju ganti dan segala jenis obat-obatan” sebelum ia melangkahkan kakinya kesemak-semak gunung, ia menoleh ke matahari terbenam seraya mengingat siraman doa yang ia terima dari ibunya yang sedang sendirian dirumah dan menantikan kehadirannya, dalam benaknya ia ingin mengurungkan acara manjat, tapi ia sudah berjanji dengan sosok laki laki yang suka bicara bayi dan pernikahan ini. “ ayo naik put, ndak usah mikir, jalan aja pokoknya.” Mata warga kampung halaman bu mangun sedang fokus melihat hideline news di televisi, Innalillahi wa inna ilaihi raji’un, Telinga-telinga warga kampung dialiri suara dari corong masjid, terdengar lengkingan berita lelayu4 yang diumumkan kang Seno penjaga masjid. Terdengar juga suara getaran Peti mati yang disimpan di kamar bagian belakang masjid, seakan-akan ingin memberontak keluar kemudian meraih tubuh seseorang, barangkali benda ini ingin menyelesaikan tugasnya secara tepat,cepat dan tidak terlambat. Fajar menyapa Bu mangun, ia menambah daftar nama dalam mantranya dan frekuensi ucapannya semakin naik dari waktu ke waktu, sehingga rempeyeknya semakin renyah. Mantra tambahan itu ia ambil sore tadi dari nama batu nisan disamping gundukan yang berjarak satu kilometer dari rumahnya dan masih diselimuti bunga tujuh warna. fajar menghunus tubuhnya dan nyamuk yang mengitari telinga bu mangun memberikan nasehat agar ia terus membaca mantra itu disetiap tempat dan waktu. Di sudut detik ini, ia sungguhsungguh sadar bahwa butuh detikdetik yang lain untuk memeluk sosok yang pernah dipeluknya.*** Anwarul Sholihin

KOLOM ini disediakan untuk para guru yang memiliki tulisan bebas seputar dunia pendidikan dan sekolah. Kirim tulisannya ke info.xpresiriaupos@gmail.com. Untuk tulisan maksimal 1,5 halaman kwarto dengan spasi 1,5. Sertakan foto dan identitasnya. Kami tunggu kiriman dari seluruh guru di Riau.

Matematika Itu Menyenangkan SUMINI

REDAKTUR: MASHURI KURNIAWAN

MATEMATIKA merupakan cabang utama dari ilmu filsafat. Dengan demikian, pengajaran matematika menjadi salah satu hal yang pokok dalam menanamkan nilai-nilai dan dasar ilmu pengetahuan. Hal itu menjadi salah satu alasan mengapa matematika merupakan salah satu pelajaran dasar penting yang harus di pelajari. Matematika dalam pelaksanaan pendidikan diajarkan di institusi-institusi pendidikan, baik ditingkat Sekolah Dasar hingga perguruan tinggi. Salah satu karakteristik matematika adalah mempunyai obyek kajian yang bersifat abstrak, berpikir logis, kritis, dan sistematis. Karakteristik ini menyebabkan banyak siswa mengalami kesulitan dalam menghayati dan memahami konsepkonsep matematika. Dari Taman Kanak-kanak hingga Sekolah Menengah Atas, mata pelajaran matematika selalu

menjadi pelajaran yang memiliki jam pelajaran relatif paling banyak di antara mata pelajaran yang lain. Tidak hanya dalam jam pelajaran wajib, beberapa sekolah menerapkan mata pelajaran matematika dalam jam ekstrakulikuler. Meskipun mempunyai jam pelajaran matematika relatif banyak, kenyataan yang terjadi adalah prestasi dan minat siswa di mata pelajaran matematika masih di bawah mata pelajaran lain. Hal ini disebabkan karena mereka menganggap bahwa matematika sangat sulit di pahami dan di pelajari. Beberapa survey yang dilakukan juga menunjukkan lemahnya prestasi siswa Indonesia untuk mata pelajaran matematika. Hal ini di sinyalir karen karena pelajaran matematika di sekolah ditakuti bahkan dibenci siswa. Ketika siswa mengikuti proses pembelajaran matematika yang berlangsung di sekolah, mereka merasa jenuh akan pelajaran

matematika, sama sekali tidak tertarik, malas belajar karena matematika dianggap ilmu yang hanya merupakan kumpulan angka-angka dan rumus yang tidak dapat dimanfaatkan dalam kehidupan. Mereka berpandangan belajar matematika di sekolah hanya sekedar diajari bagaimana siswa dapat menyelesaikan soal dengan baik. Sebenarnya setiap anak didik memiliki dasar kemampuan untuk memahami matematika. Hanya saja dalam proses belajar selanjutnya mungkin saja menghadapi hambatan dan keterbatasan sehingga siswa menganggap bahwa pelajaran matematika itu sulit. Dari semua yang sudah di paparkan, Hal yang perlu di ketahui adalah bahwa belajar matematika itu sebenarnya menyenangkan. Hanya saja siswa belum tau trik dan metodenya. Pertama, hilangkan prasangka negatif

tentang matematika. Seringkali siswa mendengar spekulasi negatif dari orang lain terhadap matematika. Hal ini tanpa sadar, menanamkan kepada alam bawah sadar siswa bahwa matematika adalah seperti yang orang lain itu sebutkan. Karenanya, hindari untuk berprasangka negatif. Karena jika siswa mau untuk belajar, maka tidak ada yang tidak bisa di pecahkan. Kedua, selalu berlatih. Belajar matematika tidak bisa hanya sekedar membaca saja. Karena matematika membutuhkan analisa dan pemahaman. Sehingga siswa akan bisa mengaplikasikan apa yang sudah di pelajari terhadap perhitungan yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari. Ketiga, mencoba mempelajari perhitungan “sulap” matematika. Kita tahu bahwa banyak sekali keajaiban dari perhitungan matematika. Sebagai contoh keajaiban perhitungan pengkuadratan angka

5 yang akan memperoleh hasil dengan bilangan satuan 5 juga. Jika siswa mempelajari dan mengetahui tentang “sulap” matematika ini maka siswa akan belajar dengan cara yang menyenangkan selain siswa akan dapat menghitung dengan cara cepat. Selain itu, siswa bisa memanfaatkan kemajuan teknologi dengan menggunakan media pembelajaran visual seperti geogebra, wingeom, flash dan penjelajahan pembelajaran melalui media internet bahkan pemanfaatan media HP seperti mobile learning, membuat siswa menyenangi pembelajaran matematika. Sebenarnya, banyak sekali cara yang bisa kita lakukan untuk membuat matematika lebih menyenangkan. Tinggal pilihan kita apakah mau membuat jalan untuk membuat matematika menyenangkan atau memilih menyerah terhadap soal-soal yang coba kita pecahkan.*** TATA LETAK: YAYA


Riau Pos

44

AHAD, 9 AGUSTUS 2015

Tertarik banget, buat hilangin penat, buat hibur diri sendiri, buat seru2an sama temen2.... buat lucu2an ,apalagi kalo Pakek ekspresi yang aneh2 bisa buat ketawa sampek sakit perut, grin emotikon Erni Ustari

Di Hy sobex... di sosmed lagi trend ni dubsmash, itu tu video yang lucu-lucu lipsing, kitan yang isi suara lagu atau apapun itu tapi mulutnya hanya menyesuaikan lagu atau suara yang asli. Kalau sobex sendiri tertarik gak buat dubsmash?

tertarik dong,, dubhmash dpat menghibur ornk" yg mlhat hsil vidio kita.kocak,,bisa gila"an breng tman"..

Tertarik banget... Karena aplikasi ini menuntut kreatifitas tinggi sehinga ada tantangan tersendiri yg membuat banyak org tertarik untuk mencobanya.

Rhiisma Chiihay

Eddie Nartanto

SMP Negeri 4

MTsN Andalan Pekanbaru

Terbanyak RaihPramuka Garuda 2015

Wakili Pekanbaru di Festival Musik Tradisional FLS2N Provinsi

MTsN Andalan Pekanbaru raih predikat sebagai sekolah peraih terbanyak pramuka garuda tahun 2015, yang disahkan secara langsung oleh Kwartir Cabang (Kwarcab) Kota Pekanbaru. Renanda, Arrasyh Aurel Hakim, Hal tersebut dikatakan oleh Anna Fithra Rahimmi, Widya pembina pramuka Amrullah Ningrum, dan Sintia Dwi Putri. Rahman SAg kepada Xpresi, Kamis Kepala MTsN Andalan Pekanbaru (6/8) di sekolah. Drs Suparman mengungkapkan ‘’Alhamdulillah, sekolah kami kebanggaannya terhadap prestasi (MTsN Andalan Pekanbaru, red) yang diraih oleh siswa-siswinya. Ia lagi-lagi meraih predikat sebagai berharap, prestasi tersebut dapat sekolah terbanyak yang meraih gelar terus dipertahankan dan pramuka garuda. Walaupun awalnya ditingkatkan lagi kedepannya.(ma) yang didaftarkan sembilan, yang lolos tujuh orang. Ini adalah prestasi yang selalu dipertahankan oleh sekolah,"ujar Amrullah. Tujuh siswa yang meraih gelar pramuka garuda tersebut adalah Hana Fauziah, Bagus Nugraha, Alvi

siswa terbaik kami SMPN 4 Pekanbaru. Semoga bisa dapat ditingkatkan dan menjadi motivasi bagi siswa lainnya di SMPN 4 Pekanbaru untuk terus berprestasi baik dalam bidang akademik maupun non akademik,"ujar Ridwan. (ma)

LIMA siswa terbaik SMPN 4 wakili Pekanbaru di Festival Musik Tradisional pada Festival Lomba Seni siswa nasional (FLS2n) 2015 ke tingkat provinsi. Kelima siswa terbaik SMPN 4 Pekanbaru tersebut adalah Krisna Bagas, Z Bima Alfaruq, M Fadlan, Ahmad Farqi, dan Argia Astilika. Hal ini dikatakan langsung oleh H Ridwan MPd, Kepala SMPN 4 Pekanbaru kepala Xpresi. Siswa didikan Dra Zetty Seprina ini berhasil menjadi sekolah terbaik pertama, menyaingi sekolah lainnya untuk tingkat SLTP sePekanbaru. "Alhamdulillah ini adalah prestasi demi prestasi, diraih oleh

RIDWAN

MELDA XPRESI RIAUPOS

BERSAMA PEMBINA: Siswa MTsN Andalan yang meraih Pramuka Garuda 2015 bersama pembina pramuka Amrullah SPd (tengah berdiri).

SMAN 4 Pekanbaru

Bertekad Pertahankan Akreditasi Sekolah

MELDA XPRESI/RIAU POS

TINJAU SEKOLAH: Kadisdik Pekanbaru Prof Dr Zulfadil SE MBA (depan) bersama Kasi Pendidikan Dasar Darisman MPd (kanan) saat meninjau SMPN 33, beberapa waktu lalu.

SMPN 33 Pekanbaru

Kabut Asap, Kadisdik Tinjau Sekolah KEPALA Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Pekanbaru Prof Dr Zulfadil SE MBA meninjau secara langsung SMPN 33 Pekanbaru dalam musibah kabut asap yang melanda Kota Pekanbaru, Jumat (31/7). Turut serta bersama dalam peninjauan itu, Kasi Pendidikan Menengah Darisman MPd. Kedatangannya tersebut disambut oleh Kepala SMPN 33 Pekanbaru Dr Hj Surya Suhersi MPd beserta majelis guru dan juga

karyawan dan karyawati di sekolah. Beberapa arahan Kadisdik dalam kunjungannya tersebut, beliau menganjurkan untuk seluruh para siswa, guru, serta karyawan dan karyawati SMPN 33 Pekanbaru dapat bisa menjaga kesehatannya dalam beraktifitas di sekolah, yang salah satu adalah menggunakan masker saat bekerja. Mengingat lokasi SMPN 33 Pekanbaru yang terletak di Jalan Sidorukun Kecamatan Payung Sekaki berada

tak jauh dari titik kabut asap. ‘’Pada kedatangan beliau (Kadisdik,red), para siswa sudah duluan diliburkan selama dua hari. Mulai dari Jum’at sampai Sabtu. Pada hari Senin, siswa sudah kembali ke sekolah. Keputusan tersebut sudah mendapat izin dari pihak Dinas pendidikan (Disdik) kota Pekanbaru,” ujar Kepala SMPN 33 Pekanbaru.(ma)

SMAN 4 Pekanbaru yang dipimpin oleh Hj Nurhafni MPd sebagai kepala sekolah, bertekad mempertahankan akreditasi sekolah. Nurhafni menjelaskan, NURHAFNI pihaknya sudah mem-persiapkan akreditasi sekolah sejak jauh-jauh hari. ‘’Akreditasi Sekolah merupakan kegiatan penilaian (asesmen) sekolah secara sistematis dan komprehensif melalui kegiatan evaluasi diri dan evaluasi eksternal (visitasi) untuk menentukan kelayakan dan kinerja sekolah yang bersangkutan. Tentunya kita bertekad mempertahankan akreditasi sekolah, maka dari itu saya sudah persipakan segala sesuatu sebelum akreditasi dari jauh jauh hari. Mulai dari sosialisasi kepada siswa, dokumen-dokumen sekolah, kepanitian dan sebagainya,’’ jelas Nurhafni. Menjelang akreditasi, SMAN 4 Pekanbaru mendapat kunjunga dari Dewan Pendidikan kota Pekanbaru, Drs.H. Hasan. Adapun maksud kunjungan tersebut untuk silaturahmi , memotivasi dan berbagi cerita untuk kemajuan pendidikan khususnya di SMAN 4 Pekanbaru . (w)

WIWIN XPRESI RIAUPOS

PENOMORAN: Mahasiswa KKN Unri di depan poskonya memperlihatkan cara penomoran rumah warga.

Mahasiswa KKN Lakukan Penomoran Rumah Warga SEBAGAI bentuk pengabdian dalam rangka kegiatan kuliah kerja nyata (KKN), Mahasiswa Universitas Riau 2015 keluarahan Pangkalan Lesung Kecamatan Pangkalan Lesung Kabupaten Pelalawan menjalankan salah satu program mereka, yaitu Penomoran Rumah Warga dengan memberlakukan sistem blok pada Rabu (5/8) lalu . Kegiatan tersebut mendapat dukungan baik dari masyarakat sekitar . Adapun maksud dan tujuan kegiatan penomoran rumah warga tersebut untuk mempermudah pencarian rumah warga dan membuka akses bagi masyarakat untuk menerima pengiriman paket barang dan jasa." Ini merupakan salah satu

program kerja kita selama melaksanan pengabdian di kelurahan pangkalan lesung kabupaten pelalawan. Puji syukur masyarakat sangat antusias dan mendukung kegiatan kita disini " kata Frischa Sonawaty Theresia Sianturi, mahasiswa dari Faperika Unri. Ditambahnya, tidak lupa ucapan terima kasih kepada kepada lurah. ‘’Kami tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Pak Lurah Pangkalan Lesung Bapak Ravanis, serta seluruh jajaran staf di kelurahan Pangkalan Lesung yang turut memberi masukan dan bantuan dana terhadap pelaksanaan program penomoran rumah warga di kelurahan ini" tutup Frischa.(w)

TELAH TERBIT

SMAN 7 Pekanbaru

Dengan MOS, Siswa Lebih Mengenal Sekolah MASA Orientasi Siswa (MOs) yang digelar oleh SMAN 7 Pekanbaru dimanfaatkan secara maksimal oleh siswa baru SMAN 7 Pekanbaru Tahun Pelajaran (TP) 2015/2016, untuk lebih mengenal secara dekat tentang sekolah, baik dari segi peraturan tata tertib di sekolah, ekstrakurikuler, kesiswaan, dan lain sebagainya. Hal tersebut dikatakan secara langsung oleh Kepala SMAN 7 Pekanabru Dra Hj Adrias. MOS SMAN 7 Pekanbaru digelar selama tiga hari berturut, 30 Juli- 1 Agustus 2015 ini. Kegiatan dibuka secara langsung oleh Kepala SMAN 7 Pekanbaru Dra Hj Adrias. REDAKTUR: MASHURI KURNIAWAN

MELDA XPRESI RIAUPOS

KEBERSAMAAN: Kebersamaan dirasakan siswa-siswi SMAN 7 Pekanbaru saat MOS di sekolah tersebut.

Berbagai Berbagai pengarahan dari pihak sekolah, baik dari guru sebagai pembimbing dan juga OSIS

mengikutinya dengan baik sehingga apa yang sudah diarahkan oleh guru maupun dari OSIS, kedepannya dapat dijalankan dengan baik dalam proses belajar yang diikuti selama bersekolah di SMAN 7 Pekanbaru,"ujar Dra Hj Adrias Selain itu Adrias juga mengungkapkan bahwa MOS yang dilakukan oleh pihak sekolah dilaksanakan sesuai dengan kriteria yang baik dan juga disiplin.(ma)

SMAN 7 Pekanbaru. "Semoga dengan adanya MOS ini, para siswa baru dapat www.xpresiripos.com

info.xpresiriaupos@gmail.com Basecamp xpresi Kantor Riau Pos Graha Pena Riau Lt. 3

TATA LETAK: YAYA


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.