AHAD
13 SEPTEMBER 2015 | 29 ZULKAIDAH 1436 | 40 HALAMAN
ECERAN Rp4.500 LANGGANAN Rp120.000 (Luar Kota Tambah Ongkos Kirim)
Jamaah Riau Selamat Laporan RPG, Makkah redaksi@riaupos.co.id
JAMAAH asal Riau dipastikan selamat dalam tragedi terjungkalnya crane di Masjidil Haram, Makkah, Jumat (11/9). Soal beredar satu jamaah Riau yang meninggal dunia, dipastikan bukan akibat tragedi tersebut. Satu JCH Riau yang meninggal
Sabtu (12/9) pagi sekitar pukul awan penyakit dalam yang dide06:30 Waktu Makkah dikarenaritanya. Kabar ini dipastikan Kekan sakit. Jemaah itu asal Kampala Kantor Wilayah Kementripar tepatnya Kecamatan Bangan Agama (Kanwil Kemenag) kinang Kota, Mokhtar MuhamRiau H Tarmizi Tohor kepada LAPORAN mad bin Syarif (69 tahun). EKSKLUSIF Riau Pos. Menurutnya informaMokhtar Muhammad bin Syasi wafatnya jemaah asal Riau BACA HAL. 3 rif meninggal, sempat dirawat di dari Kabupaten Kampar tersetempat pelayanan kesehatan RI di Makkah. but memang baru diketahui petang kemarNamun karena usia yang sudah tua, mengak- in. ibatkan yang bersangkutan tak mampu mel Baca Jamaah Halaman 11
Duka Keluarga JCH di Sumut, Kepri dan Sumbar
‘’Ibuku Takkan Pulang Lagi’’ Korban JCH tragedi terjungkalnya Crane di Masjidil Haram diantaranya berasal dari Sumut, Kepri dan Sumbar. Keluarga di Sumut dan Kepri sudah mengetahui. Hanya dari Sumbar belum mendapat kepastian. Dukapun menyelimuti rumah keluarga korban.
Laporan RPG, Medan-Tanjungpinang-Padang
KELUARGA dan kerabat Masnauli Hasibuan (58) di Kabupaten Padang Lawas terpukul dan merasakan luka yang mendalam akibat kejadian terjungkalnya crane di Masjidil Haram Makkah. Masnauli Hasibuan tercatat menjadi satu korban yang meninggal akibat kejadian itu. Pantauan RPG di rumah korban di Desa Sisoma Kecamatan Sosa Kabupaten Padang Lawas, kemarin, tampak keluarga sudah berkumpul. Kerabat yang mendengar kabar pun terus berdatangan. Sesekali, tangisan histeris juga terdengar. Terlebih, saat datang
kerabat menemui keluarga dan mengucapkan ungkapan turut berduka cita. “O uma... (sapaan untuk ibu). Inda mulak be umakki baya... (tak pulang lagi rupanya ibuku),” histeris Salmaida, anak paling bungsu (25) Masnauli dan almarhum suaminya Abdul Nasution yang sudah meninggal 1,5 tahun lalu. Kerabat yang membesuk pun saat itu ikut terlarut dalam kesedihan. Masing-masing memberi semangat kepada keluarga dan tetap tabah menghadapi musibah yang dialami. Masnauli yang tergabung di kloter 9 Medan ini memiliki enam anak. Saat itu, semua anaknya Baca Ibuku Halaman 11
Pansel Assessment Diminta Tahu Aturan Main
SUBUH 04.51
BACA HALAMAN 2
ZUHUR ASAR 12.13 15.39 MAGRIB ISYA 18.19 19.34
Rengat 6 mnt, Bangkinang +2 mnt, Tembilahan 7 mnt, Pasirpengaraian + 4 mnt, Bengkalis -3 mnt, Selatpanjang 5 mnt, Pangkalankerinci - 2 mnt, Siak SriIndrapura 2 mnt, Bagansiapiapi +2 mnt, Telukkuantan +2 mnt.
Kalau tak bise masuk lokap...
Kadispenda-Kadis Bina Marga Saling Tuding soal Aset
Ehemm... ade ape agaknye tu yee...
Jamaah Riau Selamat
Alhamdulillaaah...
Muchtar Ahmad PERINGATAN 70 tahun Prof Dr Muchtar Ahmad ternyata diikuti oleh kawan saya Abdul Wahab nun jauh di kawasan selat Melaka TAUFIK sana. Melalui media sosial, IKRAM ia tahu bahwa pada Rabu JAMIL malam (9/9) di sebuah hotel berbintang di Pekanbaru, penuh dengan ungkapan perjuangan dan intelektualitas sosok yang dilahirkan di Muara Rumbai, Rohul tahun 1945 itu. “Kemarin aku baca buku biografinya yang ditulis Muhammad Amin, berkat jasa seorang kawan,” tulisnya dalam pesan pendek telepon genggam (SMS). Meski mengaku tidak baru, Wahab mengatakan, tentu ia memperoleh gambaran yang rinci terhadap sepakterjang Muchtar Ahmad dari buku tersebut. Dua jempol, tak cukup untuk Baca Muchtar Halaman 10
REDAKTUR: SYAHRUL MUKHLIS
website: www.riaupos.co | e-Paper: epaper.riaupos.co | email: redaksi@riaupos.co | majalah: www.majalah.riaupos.co
TATA LETAK: EKO FAIZIN