Riau Pos

Page 1

AHAD

ECERAN Rp4.500 LANGGANAN Rp120.000 (Luar Kota Tambah Ongkos Kirim)

6 DESEMBER 2015 | 24 SAFAR 1437 | 40 HALAMAN

CF2/MIRSHAL/RIAU POS

FOTO BERSAMA: Seluruh peserta foto bersama dengan panitia dan Manajemen Riau Pos saat acara Sosialisasi Sang Juara dan Gerakan siswa membaca di GOR Kampus UIR, Sabtu (5/12/2015).

ROGOH KOCEK LEBIH DALAM Pria berdandan, keluar masuk salon dan pusat kebugaran tidak lagi aneh. Sudah lazim di kota metropolitan, termasuk Kota Pekanbaru. Mereka disebut pria metroseksual. Istilah yang menunjuk pada gaya hidup baru masyarakat perkotaan. Rapi, harum, trendy, fashionable, kini tak lagi monopoli kaum perempuan. MENOLAK disebut homoseksual, tidak mirip perempuan tapi tetap menyukai perempuan. Mereka ini, tidak hanya lajang tapi sebagiannya sudah berkeluarga. Menjaga penampilan sudah menjadi gaya hidup bagi mereka. Diantaranya adalah Ari (25) yang ditemui Riau Pos di salah satu salon perawatan rambut dan tubuh areal pusat perbelanjaan di Kota Pekanbaru. Ari salah seorang pekerja marketing di sebuah bank ternama di Kota Pekanbaru. Ari tidak segansegan meminta layanan facial untuk dirinya menjelang akhir pekan dan malam mingguan bersama temantemannya. ‘’Saya hanya jaga penampilan saja. Temanteman bisa bersih, rapi dan ganteng-ganteng, mengapa saya tidak. Lagian ini hanya sebuah trend saja. Untuk pergaulan saja,’’ kata Ari. Ari tersenyum saat mendengar kata metroseksual. Menurut Ari, jika dikatakan metroseksual, itu terserah kepada orang saja dan dia tidak menyangkalnya. ‘’Terserah saja. Peduli penampilan tidak salah kan. Tapi saya masih suka perempuan kok. Bukan mau mirip perempuan,’’ ujarnya. Ari juga ikut fitness sekaligus sauna dan menjadi member tempat kebugaran. ‘’Kalau sauna hanya sekali-sekali saja. Tapi sehat dan bertenaga itu penting. Sedikit berototlah. Cowok gitu kan,’’ kata Ari. Bicara soal penghasilan, Ari mengatakan penghasilannya tidak habis untuk perawatan dan kebugaran atau pakaian saja. Ari enggan untuk bicara berapa banyak nominal penghasilannya. ‘’Ya nggak kere-kere amat sih. Tapi penghasilan cukup untuk semua dan bisa nabung juga. Ke SPA ya bisa, nabung juga bisa,’’ kata Ari. Di Pekanbaru, fasilitas untuk memanjakan para pria yang mau mengikuti trend perawatan diri sudah banyak pilihan. Mulai dari kelas pinggir jalan sampai elit yang biasanya menjadi fasilitas tambahan hotel-hotel berbintang. Atau tempat khusus yang memang berbisnis untuk melayani orang-orang yang selalu menjaga gaya. Tentu saja biaya yang dikeluarkan tidak sedikit setiap bulannya. Selain dari kalangan swasta, pria metroseksual ini juga ada dari berbagai latar belakang pekerjaan lain. Seperti pebisnis, PNS, anggota Polri dan lainnya. Perawatan mulai dari ujung rambut sampai kaki. Perawatan rambut, wajah, bibir, gigi, Baca Pria Halaman 4 REDAKTUR: SYAHRUL MUKHLIS

Creambath-FacialHairstyling:

Rp100-Rp200 ribu Cek karang gigi :

Rp200Rp300 ribu Gym :

Rp200Rp300 ribu

Suplemen :

Rp500Rp700 ribu

PedicureManicure :

Rp50Rp100 ribu

Parfum :

Rp500 ribu-

Rp5 jt

Sauna :

Rp300Rp500 Ribu

Renang :

Rp300Rp500 ribu

*Biaya-biaya tersebut atas survey di beberapa fasilitas layanan untuk pria di Pekanbaru

Sang Juara Tularkan Virus Cinta Membaca PEKANBARU (RP) - “Siswa Riau, Sang Juara,” pekik Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Riau, Dr Kamsol MSi yang kemudian diikuri 2.200 murid peserta Sang Juara, Sabtu (5/12). Sorakan yang menggema di GOR Universitas

Islam Riau (UIR) itu berhasil memompa semangat siswa dari sekitar 65 sekolah dasar tersebut. Turut hadir dalam keriuhan tersebut, Kadisdikbud Kota Pekanbaru, Prof Zulfadil MBA dan General Manager Riau Pos, H Zulmansyah Sekedang.

Ribuan siswa tersebut duduk berdasarkan kelompok cabang perlombaan. Yakni disebelah kanan GOR diisi oleh 1.067 siswa peserta lomba membaca sambil bercerita dan sebelah kiri dipadati Baca Sang Halaman 11

Jangan Cederai Masa Tenang Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru redaksi@riaupos.co.id

MASA kampanye selama 101 hari untuk pasangan calon Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di sembilan kabupaten/kota se Riau berjalan kondusif dan berakhir, Sabtu (5/12). KPU Riau meminta kepada seluruh pihak untuk menjaga kondisi tetap aman, damai dan kondusif. Ketua KPU Provinsi Riau Dr Nurhamin SPt MH mengatakan

keseluruhan proses Nurhamin mengatakan, pilkada sudah berjadalam masa tenang mulai 6 lan dengan baik. ‘’Sesampai 9 Desember, semua jak mulainya proses pihak seharusnya sudah pilkada serentak sambisa memetakan seluruh pai masa kampanye kekuatan dan posisi masberakhir, semua bering-masing. ‘’101 hari saja jalan dengan baik. Kabisa dilewati, jangan sammi berharap semua pai 3 hari ini terciderai dan pihak tetap menjaga kondusifitas terkotori. Tentunya ada posisi agar pelaksanaan pilkada seren- yang akan menang dan posisi tak di setiap kabupaten/kota ber- yang akan kalah. Semua pihak jalan dengan baik,’’ kata Nurhamin. Baca Jangan Halaman 2

Hidupkan Kembali Perhimpunan Saudagar Melayu BATAM (RP) - Peradaban atau kebudayaan sebuah bangsa bisa bertahan, besar, dan bermartabat jika ditopang oleh kekuatan kekuasaan yang juga besar. Begitu pula, untuk menegakkan kebudayaan Melayu, perlu pancang atau penyangga yang juga kokoh. Satu di antara pancang itu terletak pada kekuatan di bidang ekonomi. Terlebih, jika ekonomi itu dibangun bersama oleh bangsa-bangsa yang men-

F. JOHANNES SARAGIH/BATAM POS

DIALOG KAWASAN SELATAN: Rida K Liamsi (kanan) menjawab pertanyaan dari salah satu peserta seminar kebudayaan Dialog Kawasan Selatan yang dilaksanakan di gedung Pemerintahan Kota Batam di Batamcenter, Sabtu (5/12/2015).

diami kawasan serumpun Melayu. Pernyataan itu mengemuka dan disampaikan oleh Budayawan Melayu, Rida K Liamsi saat menjadi narasumber di acara Di-

9 dan 9 TENTU saja amat normal jika kawan saya Abdul Wahab tetap memiliki harapan pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang juga dilakukan di Riau, 9 Desember ini. “Pertama-tama, harapan saya, aman dulu. Tentang siapa yang dipilih oleh saudara-saudara kita TAUFIK pada sembilan kabupaten/ koIKRAM ta, biarlah mereka sendiri yang JAMIL tahu. Berbagai kondisi memang mendukung untuk ini semua, termasuk tanda-tanda dari alam, mungkin juga hikmah di balik tanda tersebut, insya Allah,” tulisnya melalui pesan pendek telepon genggam (SMS). Hendak bertanya mengenai tanda alam dan hikmah yang dimaksudkannya, tetapi Wahab lebih dahulu melanjutkan SMS-nya dengan mengatakan bahwa ia tahu, Pilkada serentak di Riau,

alog Kawasan Selatan pada kegiatan Kenduri Seni Melayu ke17, yang diadakan sempena Hari Jadi Kota Batam yang ke186. Baca Hidupkan Halaman 11 SUBUH 04.39

ZUHUR ASAR 15.29 12.04 MAGRIB ISYA 18.07

19.20

Rengat 6 mnt, Bangkinang +2 mnt, Tembilahan 7 mnt, Pasirpengaraian + 4 mnt, Bengkalis -3 mnt, Selatpanjang 5 mnt, Pangkalankerinci - 2 mnt, Siak SriIndrapura 2 mnt, Bagansiapi-api +2 mnt, Telukkuantan +2 mnt.

Lurah Sesalkan Oknum Tidak Bertanggung Jawab Ape pasal tu pak lurahh... Realisasi Anggaran Masih 40 Persen Ai makkk!! bise ke mencapai target tuu... Jangan Cederai Masa Tenang

Iye....mari samesame kite manjage...

Baca 9 Halaman 11 website: www.riaupos.co | e-Paper: epaper.riaupos.co | email: redaksi@riaupos.co | majalah: www.majalah.riaupos.co

TATA LETAK: EKOFAIZIN


Riau Pos

2 Jangan Cederai Sambungan dari hal. 1 tentunya sudah sadar dengan kekuatan masing-masing dan bisa melihat dan bersikap. Dengan pemahaman yang baik, tentunya semua harus siap dan bisa menerima kondisi seperti itu. Siap menang dan siap kalah,’’ kata Nurhamin. Disebutkan Nurhamin, soal verifikasi data pemilih juga sudah dilakukan dengan koordinasi yang baik antara semua pihak, baik penyelenggara, pengawas dan peserta. ‘’Dari sisi data pemilih, semua sudah memantau, semua sudah memberikan masukan dan koreksi. Jadi hendaknya tidak ada lagi masalah dikemuadian hari. Karena sampai saat ini, beginilah kondisi yang ada dalam pendataan pemilih di negara kita,’’ kata Nurhamin.

REDAKTUR: SYAHRUL MUKHLIS

AHAD, 6 DESEMBER 2015 Kedepannya, Nurhamin mengatakan kesiapan KPPS sangat diperlukan untuk menjamin pemungutan suara bisa berjalan dengan baik dan tertib tanpa ada satupun masalah. ‘’KPPS diminta terbuka dan transparan serta jujur dalam melaksanakan tugasnya di TPS nantinya pada 9 Desember. Jadi dimulai dari masing-masing individu. KPPS juga harus terbuka terhadap kritik dan sama-sama memperbaiki jika terjadi kesalahan. Saat ini juga sudah ada pengawas TPS yang akan mengawasi setiap pekerjaan penyelenggaraan di TPS. Juga ada saksi dari masing-masing peserta. Dengan demikian, proses pemungutan suara diharapkan lebih baik lagi,’’ kata Nurhamin. Debat Tidak Menegangkan Dengan penjagaan ketat ratusan personil Polri yang dibantu pihak TNI dan Satpol PP, debat publik jilid II pasangan calon Bupati dan calon Wakil Bupati

Kuantan Singingi yang diselenggarakan oleh KPU Kuansing, di gedung Kesenian Narosa Teluk Kuantan berlangsung sukses Sabtu (5/12) siang. Berbeda dengan debat pertama yang diselenggarakan pada 5 November lalu, pada debat jilid dua ini, masing-masing paslon dibatasi membawa massa pendukungnya oleh KPU sebagai penyelenggara. Dengan alasan pada debat kali ini disiarkan secara langsung oleh salah satu stasiun televisi. Dengan pembatasan ini tentunya suasana dilokasi debat tidak begitu panas dan menegangkan. Ketiga pasangan calon yaitu pasangan calon nomor urut 1 Indra Putra-Komperensi, nomor urut 2 Mursini-Halim dan nomor urut 3 Mardjan Ustha- Muslim disuguhi terkait pemuda dan olahraga, pendidikan, dan kesehatan. Usai acara, Ketua KPU Kuansing, Firdaus SH mengucapkan terima kasih

kepada seluruh pihak sehingga agenda besar yang telah mereka laksanakan menjelang hari pemilihan ini berjalan dengan lancar. “Hari ini merupakan hari terakhir masa kampanye, dan besok sudah memasuki masa tenang, kita berharap pelaksanaan Pilkada serentak kali ini berjalan sesuai dengan yang kita harapkan,” ujar Firdaus. Kampanye di Inhu, Meranti, Siak Seperti di lakukan paslon nomor urut satu Drs H Tengku Mukhtaruddin dan Hj Aminah SE dengan menggelar rapat umum di Lapangan Hijau Rengat, Sabtu (5/12). Sementara itu, di hari yang sama, paslon nomor urut dua, H Yopi Arianto SE dan Khairizal SE MSi menggelar kampanye dalam bentuk dialogis di lapangan bola pasantren Khairul Ummah Air Molek Kecamatan Pasir Penyu.Di Selatpanjang, kampanye terbuka pasangan nomor 1 Pro Bersama Irwan Nasir dan Said Hasyim

(Bisa) yang dilaksanakan, sabtu (5/12) di lapangan sepakbola Gelora berjalan dengan baik dan lancar. Begitu juga dengan pasangan nomor 2 Bersama Tengku Mustafa dan Amyurlis (Bermutu) yang digelar sehari sebelumnya, Jum’at (4/12) di tempat yang sama, yakni lapangan sepakbola Gelora, Selatpanjang berjalan sukses.Sementara di Kabupaten Siak, kedua pasangan calon di Siak tetap menggunakan kesempatan tersebut dengan menggelar kegiatan berbeda. Jika paslon nomor urut satu, Syamsuar - Alfedri (suara) melakukan kampanye akbar di lapangan Lancang Kuning Perawang Kecamatan Tualang, sementara paslon nomor urut dua, Suhartono-Syahrul memilih untuk ‘blusukan’ ke pasar Tuah Serumpun di Perawang Kecamatan Tualang, Sabtu (5/12). Syamsuar dalam orasinya menyampaikan program-program pemban-

gunan yang dilaksanakan dirinya bersama pasanganya Alfedri dalam memimpin Kabupaten Siak. Usai orasi pasangan incambent ini menyanyikan lagu Jangan pernah berubah. Massa ikut bernyanyian sambil bergoyang sambil mengangkat tangan keatas. Sementara Suhartono bersama tim pemenangan Berkah melakukan blusukan kepasar Tuah Serumpun Perawang Kecamatan Tualang, Sabtu (5/ 12). Calon bupati Siak nomor urut 2 Suhartono menyisiri gang ke gang dan bersilaturahmi dengan pedagang pasar Tuah serumpun. Terlihat dalam blusukan tersebut para pedagang menyambut antusias kedatangan Suhartono. Setelah bersalaman dengan pedagang Tuah Serumpun Perawang blusukan calon Bupati Siak Suhartono berakhir di Simpang lampu Merah KM 4 Perawang.(kas/amy/wik/rul/jps/rul)

TATA LETAK: EKOFAIZIN


NASIONAL

Riau Pos AHAD, 6 DESEMBER 2015

3

Kader Sintang Terpilih Ketum HMI AJI-PWI Kutuk Pemukulan Wartawan Laporan TIM RIAU POS, redaksi@riaupos.co.id

PEKANBARU (RP) - Kongres ke-29 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) akhirnya selesai. Mulyadi P Tamsir terpilih sebagai ketua umum HMI masa bakti 2015- 2017. Mulyadi P Thamsir sebelumnya menjabat sebagai Ketua HMI Cabang Sintang, Kalimantan Barat. Mulyadi berhasil menyingkirkan rival-rivalnya dalam pelaksanaan pemilihan Ketum yang dilaksanakan di GOR Remaja, Sabtu (5/ 12). Ketua Badko HMI Riau-Kepri, Munawir Matareng mengatakan, dalam proses pemilihan, Mulyadi lolos pada seleksi calon ketua umum yang terdiri dari 11 orang kandidat. Dimana dari 11 kandidat tersebut dipilih menjadi hanya dua kandidat saja pada putaran terakhir yakni Mulyadi P Thamsir dan Azhar Kahfi. “Pada putaran terakhir, Mulyadi sukses mendapatkan 224 suara dukungan. Sementara

Azhar Kahfi hanya mendapatkan 181 suara dukungan. Setelah pemilihan berakhir, kami masih melakukan konsolidasi untuk mempersiapkan penutupan kongres,” katanya. Kongres HMI memang sudah usai dan tinggal seremonial penutupan. Tapi dalam rangkaiannya, terutama jelang pemilihan ketua umum PB HMI, beberapa konflik sampai kerusuhan sempat terjadi. Ratusan anggota kepolisian menjaga dengan ketat di sejumlah titik. Kerusuhan itu terjadi bermula saat ratusan massa rombongan liar (Romli) HMI bertahan untuk mengawal pemilihan ketua umum HMI. Peserta yang masuk belakangan harus diperiksa satu persatu oleh pihak kepolisian yang berjaga. Bahkan, media massa yang berkumpul di luar pagar GOR tidak mendapatkan izin masuk dengan alasan permintaan pihak panitia. Menjelang siang hari, dua

DEFIZAL / RIAU POS

SWEEPING: Puluhan anggota polisi Sabhara Polresta Pekanbaru dan intel, melakukan sweeping rombongan liar HMI yang akan membuat kerusuhan di Jalan Jendral Sudirman Pekanbaru, disekitar Gelanggang Remaja Pekanbaru tempat berlangsung nya kongres HMI, Sabtu (5/12/2015) dini hari.

orang peserta kongres asal Padang Sidempuan dikeluarkan paksa dari dalam GOR oleh pihak kepolisian. Keduanya pun digiring hingga keluar pagar. Setelah berada di luar, awak media yang sudah menanti langsung menggerubungi keduanya. Salah seorang peserta yang dipaksa keluar, Ramdan Siregar saat ditanyai menyebutkan ia dan kerabatnya dikeluarkan disebabkan oleh penolakan kepada salah seorang kandi-

dat. Ia menjelaskan, kandidat asal Padang Sidempuan yang mereka usung murni dari hasil rapat harian. Sedangkan kandidat yang naik hanya berdasarkan keinginan Ketua Umum HMI Padang Sidempuan. “Kami dari Sidempuan sudah sepakat akan mengusung calon berdasarkan keputusan rapat harian. Tapi ketua umum tidak setuju kandidat yang kami usung. Padahal pengusungan tersebut murni dari

hasil voting anggota. Yang mana, kandidat yang dijagokan oleh ketua umum hanya memperoleh empat suara, sedangkan yang kami usung memperoleh 17 suara,” ujarnya. Kericuhan berlanjut ketika keduanya bersikeras untuk masuk kembali kedalam GOR. Sekitar puku 13.40 WIB, suara ricuh kembali terdengar dari dalam gedung. Beberapa orang peserta kongrespun berlarian keluar gedung. Hingga akirnya bentro-

kan dengan petugas kepolisian tak terelakkan. Terlihat, beberapa peserta kongres sempat dikeroyok oleh aparat hingga tumbang. Bahkan, salah seorang peserta yang saat itu hanya melihat kericuhan juga menjadi sasaran aparat. Awalnya, peserta kongres yang tidak bersalah tersebut, hanya meneriaki anggota polisi agar tidak memukul temannya yang juga merupakan peserta kongres. Polisi langsung menyeret pria yang saat itu mengenakan kaos berwarna kuning hingga tumbang. Puluhan aparat pun melayangkan pukulan hingga bertubi-tubi. Wartawan yang mengabadikan peristiwa tersebut tak luput jadi sasaran aparat. Seorang wartawan media online, Ardiansyah Arif sempat dipaksa oleh aparat untuk menyerahkan ponsel yang ia gunakan untuk memotret kejadian. Wartawan lainnya, Zuhdi Febrianto, sempat meneriakkan kepada Ardiansyah Arif untuk tidak menyerahkan ponselnya. Mendengar ucapan Zuhdi, puluhan aparat yang berada dibalik pagar langsung keluar dan mengejar. Pengeroyokan terhadap Zu-

hdi pun terjadi.Ketua Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Riau, Fahrurrozi beserta Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Riau Satria Batubara langsung mendatangi RS Syafira dan melihat keadaan korban. ”Tindakan yang dilakukan pihak kepolisian benar-benar sudah melanggar hukum. Kita sangat mengutuk aksi brutal yang mereka lakukan,” ujar Fahrurrozi. Menurutnya, tindakan aparat kepolisian yang melakukan pengeroyokan terhadap wartawan harus ditindak tegas dan mendapatkan sangsi yang setimpal. Hingga sore harinya, perwakilan pihak kepolisian yang diwakili oleh Wakapolresta Pekanbaru AKBP Putut Wicaksono datang ke RS Syafira. Kedatangannya pun bertujuan membesuk korban dan sekaligus memberikan klarifikasi mengenai insiden pengeroyokan wartawan oleh aparat kepolisian. Dalam keterangannya, Ia berjanji akan menindak tegas para pelaku pengeroyokan. Yang mana dalam kasus tersebut melibatkan anggota Sabhara Polresta Pekanbaru. “Jika memang terbukti kita akan tindak tegas. Tidak ada tawar menawar,” ujarnya.(cr2/sol)

daya tahan yang lama pula termasuk daya tahan penulisnya,” ujar seniman budayawan Pilihan Sagang 2014 itu. Tampil sebagai bintang tamu malam itu, siswa SMA Negeri 8 Pekanbaru. Sebuah kolaborasi puisi dipergelar sekelompok siswa-siswi itu sebagai pembuka, di mana karya itu sebelumnya pernah mendapatkan prestasi juara 1 lomba Kolaborasi Puisi tingkat SMA se-Riau beberapa minggu yang lalu. Puisi yang mereka kolaborasikan adalah sebuah karya Ediruslan Pe Amanriza berjudul Re-

formasi. Disebutkan salah seorang guru pembina dari siswasiswi itu, Dra Hj Amelia Yanti, bahwa di SMA N 8 pekanbaru, anak-anak tidak hanya belajar ilmu eksak tetapi dalam program kurikuler, selalu diberi materi-materi terkait minat dan bakat anak termasuk seni budaya. “Dan kami melihat, adanya keseimbangan yang didapat oleh anak didik kami. Prestasi di ilmu eksak tetap bagus, demikian juga prestasi yang mereka raih di bidang seni budaya,” ujarnya. (rul)

Menjaga Sebuah Komitmen Aktivitas menulis adalah merupakan sebuah pilihan. Lebih jauh dalam prosesnya akan menjadi sebuah komitmen yang harus terus dijaga. Oleh karenanya, ada berbagai kiat dan cara bagi penulis dalam hal ini penyair untuk tetap menjaga daya tahan atau konsistensinya dalam hal terkait dengan proses menulis. Laporan JEFRY AL MALAY, Pekanbaru jefryalmalay@riaupos.co.id

HAL di atas menjadi tema di acara Malam Madah Poedjangga tajaan Riau Televisi, Sabtu (5/12) di lantai satu Gedung Graha Pena Riau. Tema itu kemudian dikupas oleh dua orang pembicara yang merupakan sastrawan asal Riau, Hang Kafrawi dan Bambang Karyawan. Kedua narasumber dalam kesempatan itu memaparkan beberapa hal terkait dengan bagaimana kiat dan cara untuk tetap memiliki daya tahan dalam menulis terutama puisi. Dikatakan Bambang

REDAKTUR: SYAHRUL MUKHLIS

CF2/MIRSHAL/RIAU POS

MUSIKALISASI : Musikalisasi yang dibawakan oleh siswa-siswa SMU N 8 saat acara Madah Poedjangga, di lantai 1 Graha Pena Riau, Sabtu (5/12/2015) malam.

Karyawan menulis baginya sebuah pilihan. Ketika sudah memilih untuk menulis, menghasilkan karya-karya yang bagus, membagikan pengalaman dan kisah kepada pembaca, maka kemudian tinggal lagi bagaimana seorang penyair menjaga komitmennya itu. “Tentu saja, untuk mempertahankan sebuah komitmen, akan ada yang harus kita korbankan, semisal waktu, energi, bahkan materi. Jadi saya kira, konsekuensi kitalah

ujar Bambang. Demikian juga yang disampaikan narasumber lainnya, Hang Kafrawi. Menulis itu adalah sebuah perjuangan melawan kelupaan, melawan kemalasan. Katanya, menjadi suatu kewajaran kalau misalnya seorang penyair tiba-tiba tidak pernah lagi terbaca karyanya. Karena secara individu, barangkali sang penyair man-

galami kebuntuan, tetapi kemudian, dikemukakan Dosen FIB Unilak itu, biasanya disaat buntu seperti itu, sanga penyair mengumpulkan energi, berkontemplasi yang kemudian berikutnya menghasilkan karya yang baru dan bagus. “Nah, ini yang selalu saya perhatikan. Banyak penulis kita seperti itu dan itu wajar karena menulis bukan saja persoalan banyaknya karya tulisan tetapi juga berkualitas atau tidak karya yang dihasilkan. Saya yakin, sebuah karya yang bagus, pastilah akan memiliki

yang paling penting untuk diperahankan,” ujarnya. Selain itu, lanjut Bambang, sebagai penulis sudah seharusnya mencari dan mendekati hal-hal yang terkai dengan kepenulisan. Seperti yang dilakukannya selama ini, bergabung dengan komunitas-komunitas sastra, cari teman yang paham dengan sastra, ikut serta dalam setiapada acara diskusi sastra. “Kesemua itu juga saya kira bisa memacu adrenaline kita untuk tetap terus menulis,”

TATA LETAK: EKOFAIZIN


Riau Pos

4

AHAD, 6 DESEMBER 2015

Pria Metroseksual Sambungan dari hal. 1 telinga, janggut, jambang, tubuh, sampai kuku tangan dan kaki. Bagi pria metroseksual, bagian-bagian itu dirawat secara berkala, mulai dari dua hari sekali seperti fitness, SPA, sampai setiap sebulan sekali seperti penataan gaya rambut. Selain Ari, ada lagi Dani (27). Seorang karyawan perusahaan swasta di Pekanbaru. Ditemui di sebuah SPA di Pekanbaru Ia mengatakan, untuk perawatan-perawatan yang dipilihnya tidak menghabiskan banyak dana. ‘’Kalau SPA dan pedicure dan salon itu hanya sekitar Rp500 ribu saja. Saya pikir itu biaya yang wajar saja,’’ sebut Dani. Duit yang dikeluarkan tersebut tergolong kecil baginya. Katanya, ada banyak pria lain yang rela merogoh kocek

REDAKTUR: SYAHRUL MUKHLIS

lebih dalam lagi untuk menjaga penampilan. Bila dirata-ratakan, bisa sampai 2-5 juta setiap bulan. Tentunya, kata Dani, itu sesuai dengan kemampuan keuangan dan tuntutan ingin selalu tampil gaya. Dani mengatakan teman-temannya juga sering nongkrong di cafe-cafe dan tidak membatasi pergaulan hanya pada pria metroseksual saja. ‘’Kami bukan pilih-pilih teman yang ke SPA dan salon saja. Yang nggak ke salon bukan teman kami. Nggak gitu juga kali,’’ kata Dani. Soal mode pakaian, Dani mengatakan tidak tiap bulan belanja baju merek terkenal. ‘’Kalau ngikutin mode iya. Tapi nggak tiap bulan beli baju. Bisa jadi kalo ada mode baru. Soal merek, nggak merek terkenal juga nggak masalah. Yang penting asik. Wajar-wajar aja,’’ kata Dani.

Ketua Program Studi Magister Sosiologi UNRI Dr Hidir mengatakan fenomena pria metroseksual di kota Pekanbaru yang memang merupakan kota metropolis sangat wajar. Sebagai tanda metropolitannya Kota Pekanbaru. ‘’Bagi saya fenomena pria metroseksual itu dilihat dari hukum ekonomi. Ada permintaan dan ada penawaran. Timbal balik di kota metropolitan,’’ kata Hidir. Saat ini Pekanbaru sudah menyediakan berbagai layanan dan fasilitas untuk pria. Dengan demikian, maka priapria di Pekanbaru yang dalam suasana metropolitan juga akan mengikuti. ‘’Sekarang banyak tempat nongkrong. Ada sosial media. Produk-produk kosmetik untuk pria banyak. Jadi hal yang lumrah munculnya pria-pria metroseksual itu. Karena mereka disuguhi informasi dan tontonan itu. Pria muda mencari idola. Lagipula lawan

jenis juga menyukai pria-pria bersih dan rapi serta peka mode itu,’’ kata Hidir. Soal kewajaran, Hidir mengatakan jika masih dalam koridornya, maka tidak akan mengganggu tatanan sosial. ‘’Kalau mereka punya penghasilan, tidak mencuri atau menipu saya rasa tidak ada masalah,’’ kata Hidir. Disebutkannya dunia laki-laki yang berperan mencari nafkah, mendapatkan uang untuk keluarga tidak terkikis. ‘’Peran laki-laki bekerja dan mencari nafkah itu tetap ada,’’ kata Hidir Soal kini sosok laki-laki digantikan dengan sorang laki-laki yang kurang yakin dengan identitasnya, tertarik pada citra dirinya sendiri, ingin menjadi pusat perhatian itu hanya sedikit. ‘’Dari penduduk Pekanbaru yang sudah sampai satu juta orang, kurang dari sepuluh persen saja pemuda yang seperti itu,’’ kata Hidir. Diakui Hidir dari sisi sosial, gaya

hidup tersebut berkaitan erat dengan konsumerisme dan kapitalime. Priapria itu peduli penampilan, memilih pakain berkualitas, melakukan perawatan tubuh, rambut, kuku, dan kulit karena ada tempatnya. ‘’Mereka seperti pasar potensial bagi berbagai produk dan pelayanan yang dikhususkan bagi kaum pria,’’ kata Hidir. Pemuda-pemuda itu menjadi penting dalam industri fashion dan kosmetik pria serta dunia pemasaran dan iklan. ‘’Asalkan mereka tidak jadi gigolo untuk dapat uang demi mengikuti tren dan mode,’’ kata Hidir. Sementara dari kacamata Psikologi, Ketua Himpunan Psikologi Indonesia Wilayah Riau Sigit Nugroho MPsi mengatakan adanya pria metroseksual adalah dampak dari pembelajaran sosial. ‘’Pria metroseksual adalah trend dari proses belajar sosial. Penyimpangannya dapat dilihat dari sudut pan-

dang budaya ketimuran yang sebenarnya berlawanan dengan prinsip hedonis,’’ kata Sigit. Soal sampai kapan kondisi metroseksual itu akan terjadi dan apakah akan terus berkembang? Sigit mengatakan tergantung kondisi. ‘’Kondisi ini akan berlangsung selama sikap hidup materialis dan hedonistik menginggapi kebanyakan dari masyarakat itu sendiri,’’ sebut Sigit. Ditanya apakah metroseksual itu pengaruh atau dilakukan dengan kesadaran, Sigit mengatakan bisa keduanya. ‘’Bisa keduanya antara pengaruh dan kesadaran. Sebenarnya metroseksual itu sudah perilaku menyimpang, bagian dari sikap narsistik. Sebaiknya kembali kepada kesadaran diri, mengenali orientasi hidup, tidak melupakan akar budaya masyarakat kita,’’ kata Sigit.(rul)

TATA LETAK: EKO FAIZIN


INTERNASIONAL

Riau Pos AHAD, 6 DESEMBER 2015

5

Malaysia Tangkap Satu WNI Terlibat ISIS Laporan, JPG, Kuala Lumpur

Indonesia-Korsel Produksi Pesawat Tempur Tercanggih Bersama JAKARTA (RP) - Kerjasama bidang pertahanan antara Indonesia dan Korea Selatan khususnya kerja sama dalam program pengembangan pesawat tempur KF-X/IF-X terus berlanjut. Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan Strategic Cooperation Agreement (SCA) antara PT Dirgantara Indonesia (DI) dan Korea Aerospace Industries (KAI) Ltd. SCA tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama PT DI Budi Santoso bersama CEO KAI Ltd Ha, Sung Yong dan disaksikan langsung Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu bersama Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Cho Taiyoung, Jumat (4/12) kemarin. Penandatanganan SCA ini merupakan langkah awal yang cukup strategis antara industri pertahanan Indonesia dan Korea Selatan. Di dalam SCA secara Bisnis to Bisnis, PT. DI dengan KAI. Ltd akan melaksanakan kerja sama yang meliputi fase produksi pesawat tempur KFX/IFX termasuk mainte-

nance/sustainability, modification dan upgrading. Di samping itu, potensi kerja sama lainnya sesuai kapasitas dan kapabilitas kedua belah pihak yang akan dilaksanakan secara simultan sejalan dengan pelaksanaan fase Engineering Management and Development (EMD). Menhan RI Ryamizard Ryacudu mengatakan penandatanganan SCA antara PT. DI dengan KAI.Ltd ini merupakan langkah awal yang cukup strategis antara industri pertahanan kedua negara, terutama kepada PT. DI agar dapat mengembangkan kemampuan produksi dan teknologi terutama di bidang pesawat tempurdan diharapkan pada masa mendatang akan menjadi produk unggulan karya anak bangsa yang menjadi andalan dan kebanggaan Indonesia. Menhan berharap melalui penandatanganan SCA ini seluruh program dan kegiatan terkait dengan pembangunan dan penguasaan teknologi pesawat tempur dapat diselesaikan dengan lancar dan tepat waktu.(fri/jpnn)

PUSKOM PUBLIK KEMHAN FOR JPNN.COM

TANDA TANGAN SCA: Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Cho Taiyoung (kiri) dan Menhan RI Ryamizard Ryacudu (kanan) menyaksikan penandatanganan Strategic Cooperation Agreement (SCA) antara PT Dirgantara Indonesia (DI) dan Korea Aerospace Industries (KAI) Ltd di Kantor Kemhan, Jakarta, Jumat (4/12).

KEPOLISIAN Malaysia kembali menyatakan telah menangkap lima orang yang diduga memiliki hubungan dengan kelompok militan ISIS dan al-Qaeda. Dilansir dari laman Reuters, Sabtu (5/12), kelima orang tersebut adalah seorang guru asal Eropa, warga negara Malaysia dan Bangladesh, serta seorang warga negara Indonesia (WNI). Kepala polisi Malaysia, Khalid Abu Bakar, mengatakan empat orang asing dan salah seorang warga Malaysia tersebut kini telah diamankan petugas. Dia mengungkapkan, seorang WNI berusia 31 tahun, satu orang Malaysia dan Bangladesh yang tergabung

dalam ISIS juga telah diamankan karena diduga mela-kukan pencarian dan perekrutan anggota di beberapa negara. ''Salah satu di antara mereka adalah pria berusia 44 tahun asal Eropa yang bekerja sebagai guru di Penang dan memiliki hubungan dengan al-Qaeda serta diduga berpartisipasi dalam kegiatan militan di Afghanistan dan Bosnia,'' kata Khalid. Penangkapan tersebut merupakan hasil dari status siaga negara jiran akibat, Jumat(4/12) lalu, 10 orang diduga anggota ISIS memasuki Thailand untuk melakukan serangan kepada warga Rusia di sana. Terkait dengan dugaan penangkapan satu orang WNI di Malaysia tersebut, Kemente-

rian Luar Negeri Indonesia menyatakan bahwa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Malay-sia telah mengetahui berita terse-but dari media massa setempat. KBRI pun telah menghubungi kepolisian untuk mendapatkan informasi lebih detail. ''KBRI sudah membaca berita bahwa ada salah seorang WNI yang ditangkap kepolisian Malaysia dengan tuduhan terlibat aktivitas terorisme. Atas berita tersebut, KBRI telah menghubungi kepolisian Malaysia guna mendapatkan informasi lebih detail,'' kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia, Muhammad Iqbal. Disebutkan Iqbal, pihak Kepolisian Malaysia membe-

narkan adanya penangkapan WNI tersebut bersama dengan warga negara lain atas nama berinisial I berikut nomor paspornya. Pihak kepolisian Malaysia juga menyampaikan bahwa penangkapan tersebut telah disampaikan kepada Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Malaysia untuk diteruskan ke KBRI Malaysia. ''Namun hingga hari ini KBRI belum mendapatkan notifikasi resmi dari Kemlu Malaysia,'' katanya. Oleh karena itu, KBRI Kuala Lumpur masih terus berkoordinasi dengan otoritas Malaysia untuk mendapatkan informasi lebih detail atas kasus tersebut, termasuk dasar yang dijadikan tuduhan terhadap WNI dimaksud.(eko)

Larang Demo, Presiden Korsel Diminta Mundur SEOUL (RP) - Presiden Korea Selatan, Park Geun Hye diminta mundur oleh puluhan ribu masyarakat yang mengelar demo, Sabtu (5/12). Mereka menuduh Presiden telah mengorbankan kepentingan pekerja dan petani demi pebisnis besar serta berusaha menulis ulang sejarah negara dengan memuja pemerintahan ayahnya yang otoriter. Dikutip dari The Straits Times, massa yang diperkirakan 30 ribu orang dan menggunakan topeng serta masker sebagai upaya menolak seruan Park yang melarang pemakaian benda tersebut selama protes. Selama aksi, mereka meneriakkan slogan, "Park Geun Hye Mundur". Awalnya, polisi melarang aksi demonstrasi, namun para demonstran mengajukan banding ke Pengadilan Administrasi yang akhirnya mengabulkan tuntutan mereka. Ini adalah aksi protes besar kedua selama satu bulan terakhir. Para demonstran berjanji akan menggelar aksi damai yang melibatkan 300 tokoh agama dari Buddha, Katolik dan Protestan yang membantu menjaga agar aksi tetap berjalan damai. Sementara itu, saat memimpin rapat kabinet beberapa waktu lalu, Park menyatakan demonstrasi itu sebagai upaya untuk meniadakan aturan hukum dan melumpuhkan pemerintah. Dia menyerukan tindakan keras terhadap siapapun yang melakukan penghasutan atau provokasi.(eko/int)

KPK-nya Malaysia Introgasi PM Najib Razak KUALA LUMPUR(RP)- Komisi Antikorupsi Malaysia (MACC) menanyai Perdana Menteri Najib Razak terkait penyelidikan atas aliran dana senilai total 2,6 miliar ringgit atau sekitar Rp8,4 triliun ke rekening-rekening banknya. Seperti dilansir Reuters, Sabtu (5/12), Najib bersikap kooperatif saat diintrogasi selama 2,5 jam. Namun, Tidak disebutkan lebih detail mengenai pertemuan tersebut. Sebelumnya, Kamis (3/ 12), MACC menyatakan akan mencatat pernyataan Najib

„ REDAKTUR: ADRIAN EKO DESRILIANTO

terkait penyelidikan mereka terhadap dugaan korupsi yang terjadi di 1MDB dan anak perusahaannya, SRC International. Nama Najib dikait-kaitkan dalam skandal penggelapan dana sejak Juli lalu. Ketika itu, media Amerika Serikat, Wall Street Journal melaporkan bahwa para penyidik yang menyelidiki skandal keuangan badan investasi negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB) menemukan bahwa dana tersebut telah ditransfer ke beberapa rekening bank Na-

jib. Kubu oposisi telah menyerukan Najib untuk mengundurkan diri karena dirinya tak bisa menjelaskan secara lengkap darimana uang tersebut berasal atau mengapa dikirimkan untuknya. Najib yang menjadi ketua dewan penasihat 1MDB, membantah dirinya mengambil uang untuk kepentingan pribadi. MACC sebelumnya menyatakan, uang tersebut merupakan donasi politik dari seorang donatur Timur Tengah yang tak disebut identitasnya.

Lembaga 1MDB juga sedang diselidiki oleh lembaga penegak hukum di Swiss, Hong Kong dan Amerika Serikat. Pemerintahan Najib telah menyampaikan ulang penjelasan MACC tersebut di depan parlemen. Namun banyak warga Malaysia, bukan hanya pihak oposisi, tetap tidak puas dengan jawaban tersebut. Terlebih lagi karena Najib tidak mengambil langkah hukum terhadap Wall Street Journal yang telah memuat pemberitaan buruk mengenai dirinya.(eko/int)

„ TATA LETAK: WAN SARUDIN


6

POLITIKA

Riau Pos AHAD, 6 DESEMBER 2015

Pansus Pelindo Sebut Papa Mama Jual Pelabuhan Laporan, JPG, Jakarta

JPG

SIDANG PANSUS: Pansus Pelindo II sedang melakukan sidang pansus terkait Pelindo II yang menyeret nama Menteri BUMN, Rini dan RJ Lino, beberapa waktu lalu.

Awasi Aksi Tukar Kotak Suara di Jalan JAKARTA (RP) - Pelaksanan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentah hanya tinggal beberapa hari lagi. Pelaksanaan kegiatan tersebut dinilai spesial karena perdana digelar di Indonesia. Meski begitu, publik harus tetap waspada. Sebab, para peserta cenderung menghalalkan segala cara untuk meraih kemenangan. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengungkapkan pengalamannya ketika masih menjadi hakim. Disebutkannya, hal yang paling harus diwaspadai adalah aksi tukar kotak

REDAKTUR: ADRIAN EKO DESRILIANTO

suara di jalan, yang bisaat masih memimpin asanya terjadi di daerahMK. ''Mereka membadaerah jarak tempuhnya wa kota suara yang sajauh. ma besarnya. Persis de''Caranya, calon ngan yang asli,'' ujarnya. membuat kotak suara Menurut Mahfud, palsu. Lalu di desa tertindakan curang itu bipencil ditukar di tengah sa dilakukan dengan jalan. Sehingga ketika bantuan dari oknum sampai di kecamatan penyelenggara pemilu sudah berubah isinya,'' di lapangan. ''Mungkin kata Mahfud MD, Sabtu MAHFUD MD sudah janjian. Ketemu (5/12). Mahfud juga menyatakan di suatu jalan. Misalnya saat mau jika modus seperti itu pernah ter- menyeberangi sungai, naik perjadi di salah satu daerah di Jakarta, ahu,'' ceritanya.(eko/int)S

PANSUS Pelindo II mengklaim sudah menemukan banyak pelanggaran yang dilakukan PT Pelindo dan Menteri BUMN. Tidak saja soal pembagian saham, namun juga penipuan investasi. DPR pun menuding Menteri BUMN Rini Soemarno maupun Dirut PT Pelindo berupaya menjual pelabuhan milik negara kepada asing. Anggota Pansus Pelindo II Masinton Pasaribu menyatakan, skandal Pelindo tergolong besar. '’Ini yang kami sebut Papa mama jual pelabuhan. Papanya Lino, Mamanya Rini,’’ ujarnya ssaat dikonfirmasi kemarin. Asumsi kerugian negaranya pun tidak tanggungtanggung, mencapai Rp20 triliun. Sebab, dalam pemeriksaan terungkap, nilai investasi yang disetor oleh Hutchison Port Holding (HPH) Hongkong jauh di bawah nilai yang seharusnya. ’’Uang USD 215 juta itu ternyata senilai 18 koma sekian persen saham, bukan 51 persen,’’ terangnya. Artinya, investasi HPH masih kurang sekitar 400 juta dolar AS. Itulah yang di-

nilai Pansus sebagai kerugian negara. Tanpa ragu, dia menyebut Rini tidak memahami UU yang berlaku. Bagaimana tidak, baru satu bulan menjadi menteri, dia sudah menyiapkan perpanjangan kontrak pengelolaan Jakarta International Container Terminal (JICT) antara Pelindo dengan HPH. Padahal, kontrak itu masih berlaku hingga 2019. Menurut dia, ada tiga UU yang ditabrak Rini atas keputusannya menyiapkan perpanjangan kontrak tersebut. Masing-masing UU BUMN, UU Perbendaharaan Negara, dan UU Pelayaran. Hal itu disimpulkan dari rapat terakhir yang menghadirkan Rini dan Lino Jumat (4/12) malam lalu. Terbukti, klaim bahwa pelindo telah mendapatkan 51 persen saham tidak benar. yang ada, HPH masih memiliki 51 persen saham, sedangkan Pelindo selaku tuan rumah hanya punya 49 persen. Karena itu, pihaknya menyebut kondiis tersbeut sebagai upaya penjualan pelauhan Indonesia kepada pihak asing. Sementara ini, rekomendasi pansus baru sebatas penataan

pengelolaan BUMN. '’Termasuk nanti merevisi UU BUMN,’’ lanjutnya. Juga, meninjau peraturanperaturan lainnya yang merugikan kepentingan nasional dalam hal tata kelola perusahaan BUMN. Masinton menuturkan, hingga rapat terakhir, pansus baru mendalami beberapa kasus. Misalnya pengadaan barang dan jasa dan kontrak pengelolaan JICT. ’’Kami belum masuk ke pendalaman tentang global bond (obligasi global) itu,’’ tutur politikus PDIP itu. Yakni, investasi di terminal Kalibaru Priok yang menurut dia korupsinya lebih besar lagi dan melibatkan tujuh sindikasi bank internasional. Sebelumnya, RJ Lino dan Rini dipanggil oleh Pansus untuk menjelaskan skandal di Pelindo II. Baik Lino maupun Rini sama-sama dicecar soal perpanjangan kontrak pengelolaan JICT dengan perusahaan asal Hongkong itu. Lino diperiksa pada Jumat siang, sedangkan Rini mendapat giliran diperiksa pada malam harinya. (byu/eko)

TATA LETAK: WAN SARUDIN


POLITIKA

Riau Pos AHAD, 6 DESEMBER 2015

7

SUMBER:KPU RIAU/GRAFIS:AIDIL ADRI

Tak Jaminan Incumbent Menang Lagi Laporan, JPG, Jakarta

PELAKSANAAN pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tinggal menghitung hari. Tidak sedikit calon kepala daerah yang maju dalam Pilkada serentak kali ini berasal dari petahana atau incumbent. Ketua Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Didik Supriyanto berpendapat, tak ada jaminan calon incumbent akan memenangkan bursa Pilkada serentak. Sebab, masyarakat Indonesia sudah semakin melek politik dan pemilih lebih rasional dalam memilih pasangan calon. ''Jika saya melihat, pilkada ini sebuah model yang menunjukkan pemilih kita rasional,''kata dia dalam diskusi Gado-Gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (5/ 12). Karena itu, Didik menegaskan, walaupun calon merupakan incumbent dan banyak duit, belum tentu dapat menarik simpati publik. Saat ini, membagi-bagikan duit bukan jurus ampuh untuk menang dalam pemilihan kepala daerah. ''Semua pasangan calon bisa bagi duit, tapi yang menang bukan mereka yang memberikan duit besar atau sering memberikan duit. Yang jadi faktor penentu itu, sejauh mana mereka kenal calon. Kalau incumbent kerja benar atau tidak,

„ REDAKTUR: ADRIAN EKO DESRILIANTO

SIMULASI PILKADA: Seorang warga melakukan simulasi pencoblosan Pilkada serentak di Perawang, Kabupaten Siak, beberapa waktu lalu.

DOK

kalau tidak ya ditinggal,'' jelasnya. Menurut Didik lagi, hasil survei dalam pilkada tahun 2005 dan 2008 menunjukkan 20 persen calon incumbent memang berhasil menjabat kembali sebagai kepala daerah. Sedangkan di luar Pulau Jawa, 40 persen calon yang berasal dari petahana berhasil menjabat kembali. Tetapi 60 persen calon incumbent tidak terpilih kembali. ''Ini jelas menujukkan pemilih

kita rasional. Meskipun incumbent itu terkenal, banyak uang dan dukungan besar, belum tentu pemilih simpati dengan mereka,'' jelasnya. Di tempat yang sama, Direktur Populi Center Nico Harjanto juga sependapat dengan Didik. Dia juga menyatakan saat ini pemilih lebih mengedepankan rasionalitasnya dalam menentukan pilihannya kepada pasangan calon dan dalam konteks pilkada seka-

rang ini, anomali sangat mungkin terjadi. ''Saya kira pemilih lebih rasional dalam merekam pasangan calon, dengan sedikit pasangan calon yang ada, maka masyarakat lebih mudah untuk mengenalnya. Di awal dia suka pasangan calon A, di tengah bisa dia jadi suka pasangan calon B dan di akhir dia suka pasangan calon C. Tidak ada yang tahu seperti apa,'' jelas Nico.(eko)

„ TATA LETAK: WAN SARUDIN


ADVERTORIAL

8

Riau Pos AHAD, 6 DESEMBER 2015

FOTO BERSAMA: Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi SSi foto bersama peserta Liga Futsal PLN Area Pekanbaru dan PWI Pokja Pekanbaru di Lapangan Gajah Mada Pekanbaru, Sabtu (5/12/2015).

HUMAS PEMKO FOR RIAU POS

Masyarakat Diminta Ikut Awasi Imigran PEKANBARU (RP) Keberadaan imigran yang mencari suaka di Kota Pekanbaru belakangan ini menimbulkan keresahan. Para imigran sempat diisukan bekerja sebagai gigolo dan juga sebagai penyebar aliran sesat bahkan baru-baru ini diisukan imigran yang ada di Pekan-

baru melakukan kawin kontrak dengan masyarakat Pekanbaru. Menanggapi isu itu, Wali Kota Pekanbaru, H Firdaus ST MT akhir pekan lalu kepada wartawan mengakui belum menerima kabar resmi yang di lengkapi data serta bukti. Jika isu tersebut ternyata benar, dia meminta masyarakat segera

melaporkan pada Pemerintah Kota Pekanbaru atau langsung ke UNHCR sebagai lembaga PBB yang menangani masalah imigran. ‘’Jangan hanya menyebar isu. Harus di buktikan dengan data dan fakta. Jika ini benar adanya, pelaku adalah oknum bukan seluruh imigran yang ada di

Pekanbaru maka pelaku akan langsung kita pindahkan dari Kota Pekanbaru,’’ tegas Wako. Untuk mencari kebenaran dan pembuktian bahwa ada terjadi praktek kawin kontrak tersebut, Firdaus berharap pihak Imigrasi, termasuk UNHCR memantau keberadaan para imigran, apa

tindak tanduknya selama berada di Pekanbaru. ‘’Jangan sampai keberadaan mereka merusak tatanan politik dan budaya masyarakat yang ada,’’ sambungnya. Agar pengawasan efektif, Wako menyebut partisipasi semua pihak sangat diperlukan.’’Baik itu pemerintah, imigran, tokoh agama,

termasuk masyarakat yang berada disekitar akses mobilitas para imigran agar proaktif mengawasi gerak gerik mereka. Jika memang menemukan mereka melakukan pelanggaran, segera lapor dengan bukti dan fakta,’’ tegasnya. Sebagai bagian dari negara dan dunia, Pekanba-

ru tidak bisa antipati terhadap imigran, karena mereka adalah korban keterlantaran kemanusiaan yang hanya sementara meminta suaka politik ke Pekanbaru. ‘’Tujuan imigran bukan Pekanbaru, kita hanya sementara. Jadi secara kemanusiaan kita wajib mengasihi mereka,’’ tutup Firdaus.(adv/a)

Program Badan Ketahanan Pangan Diapresiasi Beri Penyuluhan Pada Wanita Tani

HUMAS PEMKO FOR RIAU POS

BERI SELAMAT: Wali Kota Pekanbaru, H Firdaus ST MT memberikan selamat kepada Bima Sakti serta pemain PSPS All Star di Lapangan UIR, Sabtu (5/12/2015).

REDAKTUR: ADRIAN EKO DESRILIANTO

PEKANBARU (RP) - Program penyuluhan pertanian kepada kelompok wanita tani yang dilaksanakan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian Kota Pekanbaru mendapatkan apresiasi. Program ini dinilai Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pekanbaru Asmita Firdaus bisa membantu meningkatkan produksi pertanian Kota Pekanbaru. Hal tersebut dikemukakannya saat menyerahkan Benih dan Sarana Produksi Pertanian kepada kelompok wanita tani Berkah Jaya Bersama yang berlang-

sung di Balai Pertemuan RW 12 Kelurahan Sail, Kecamatan Tenayanraya, Jumat (4/12) kemarin. Asmita menyatakan program penyuluhan pertanian yang dilakukan sangat tepat dan memiliki makna strategis.’’Bisa membantu meningktkan produksi pertanian di Kota Pekanbaru,’’ ujarnya. Kelompok wanita Tani Berkah Jaya Bersama yang berdiri pada tahun 2013 silam kini sudah beranggotakan 50 orang. Terdiri dari 22 orang bergerak pada Kelompok Pembuat Kue dan 28 orang

pada kelompok wanita tani. Bantuan benih dan sarana produksi pertanian yang diserahkan TP PKK Kota Pekanbaru berupa benih jagung, kangkung, cabe rawit, cabe merah, saledri, sawi, terong ungu dan benih timun. Melalui pemberian benih ini, Asmita mengajak kelompok wanita tani untuk selalu berupaya meningkatan usaha dan kerja keras, agar bantuan yang diberikan tidak sia-sia. ‘’Berikan dampak positif bagi peningkatan pendapatan keluarga serta selalu memanfaatkan perkarangan yang ada,’’ ujarnya. Usai melakukan perte-

muan dengan kelompok wanita Tani Berkah Jaya Bersama Rombongan Tim Peggerak PKK Kota Pekanbaru di dampingi Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian Kota Pekanbaru langsung melakukan peninjauan ke lokasi pembibitan aneka sayuran dan bunga. ‘’Kegiatan Peranan Pemberdayaan Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2W-KSS) di RW 12 Kelurahan Sail Kecamatan Tenayan Raya merupakan Wujud dari program Hatinya PKK, yakni Halaman Asri, Teratur, Indah dan Nyaman,’’ pungkas Ketua TP PKK Pekanbaru.(adv/a)

TATA LETAK: SOEPRI ISMADI


Riau Pos AHAD, 6 DESEMBER 2015

ARENA

9

Indonesia Tempatkan Empat Ganda di Final

INTERNET

FINAL: Praveen Jordan/Debby Susanto akan melawan rekannya Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir di final Indonesian Masters 2015 di GOR Graha Cakrawala, Malang.

MALANG (RP) - Indonesia memastikan cukup banyak tempat di partai final Indonesian Masters 2015 yang berlangsung di GOR Graha Cakrawala, Malang, Jawa Timur, Ahad (6/12). Namun tiket final itu didominasi sektor ganda. Nitya Krishinda/Greysia Polii melaju ke final usai mengalahkan sesama ganda putri Indonesia, Suci Rizki Andini/ Maretha Dea Giovani. Nitya/ Greysia menang dua gim langsung, 21-14 dan 21-15. Nitya/Greysia meraih kemenangan tersebut setelah bertanding selama 33 menit. Pertarungan sempat berjalan ketat di gim pertama, di mana poin sempat sama kuat 7-7. Namun, setelah itu hingga memenangi gim pertama, Nitya/Krishinda tidak pernah terkejar lagi. Suci/Maretha

hanya sempat mempertipis skor pada kedudukan 13-15. Di gim kedua, Nitya/Greysia sempat unggul 12-8 atas dua kompatriotnya itu. Namun, Suci/Maretha mengejar lagi dan memperkecil angka menjadi 13-12. Namun, lagilagi perolehan poin Nitya/ Greysia tak bisa dilampaui dan mereka pun kembali memenangi gim. Pada babak final, Nitya/ Greysia akan menghadapi pasangan asal China, Tang Yuangting/Yu Yang. Sebelumnya, Tang/Yu mengalahkan ganda putri Indonesia, Vita Marissa/Komala Dewi, dengan skor 21-10 dan 21-8. Ganda putra Indonesia, Berry Angriawan/Ryan Agung Saputra juga melaju ke final usai mengalahkan ganda putra Indonesia lainnya, Hendra Aprida Gunawan/

Markis Kido. Berry/Ryan membutuhkan tiga gim untuk mengalahkan Hendra/ Kido, yang di babak perempatfinal mengalahkan unggulan pertama, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Berry/Ryan menang dengan skor 21-23, 21-17, dan 21-15. "Kami belajar dari kesalahan di game pertama dan tampil lebih sabar di game selanjutnya. Walaupun sudah tidak muda lagi, namun Kido/ Hendra kualitas permainannya masih bagus dan bola-bola pengembalian mereka cukup menyulitkan," ujar Berry. Pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir tampil di final setelah mengandaskan pasangan China, Li Junhui/Huang Dongping dengan skor 21-10, 21-10. Sejak gim pertama, Owi/Butet tidak sekali pun

membiarkan Li/Huang melampaui perolehan poin mereka. Praveen Jordan/Debby Susanto dipastikan menjadi lawan Owi/Butet di final. Di semifinal Praveen/Debby hanya membutuhkan waktu 26 menit untuk mengalahkan ganda campuran Indonesia lainnya, Hafiz Faisal/Shella Devi Aulia. Praveen/Debby menang dua gim langsung, 21-14 dan 21-16. Sementara itu, tunggal putri Indonesia, Hera Desi, gagal menundukkan tunggal putri China, He Bingjiao. Hera kalah 9-21 dan 10-21 setelah bertanding selama 26 menit. Dengan demikian, wakil Indonesia di tunggal putri habis. He sendiri akan menghadapi pebulutangkis China lainnya di final tunggal putri, yakni Chen Yufei.(int/zed)

Rancangan Final Hermann Tilke Jadi Pekan Ini JAKARTA (RP) – Pemilik Sir- logistik,” katanya. yang aktif. Tikungan yang di ya harus disinkronkan denkuit Sentul, Tinton Soeprap“Terus driver resort, rubuh ‘S’ besar itu nanti jadi hotel. gan rancangan yang dibuat to menjanjikan master semua. Itu jadi Bulan Desember ini kami oleh Pemerintah Kabupaten plan renovasi sirkuit je- Tikunga 3-4 diubah jalan kembali bongkar-bongkar dulu,” Bogor, terutama soal banjadi lokasi lang MotoGP 2017-2019 agar ke S besar. ucapnya lagi. gunan hotel. untuk Overtakes sudah selesai dan akan Pompa benDia memaklumi hasrat daTinton merencanakan pasegera diserahkan Herri Kementrian Pemuda dan da tiga paddock yang dimann Tilke pekan ini. O l a h r a g a bongkar nanti akan dibangun T5 diubah dengan “Sudah jadi, rancanyang tak hen- apartemen. “Tapi saya masih S kecil diubah menjadi diluruskan hingga T6 gan sirkuit, paddock ti menagih tunggu saran dari Hermann chicane yang bisa dan sarana penunjuga, aman atau tidak dilibas dengan kecepatan tinggi Run-off area jang balap lainnya kalau dibangun di sana. dilebarkan dengan akan segera diberiTakutnya nanti ada ban titik masuk tikungan kan,” ucapnya kepada pembalap yang masuk dimundurkan JPG, kemarin (5/12). ke kamar hotel kan bisa Tinton mengatakan bahaya,” unRun-off area dilebarkan adanya master plan dari gkap dia. Tikungan terakhir Hermann akan membuat “Kalau dimodifikasi agar proses renovasi bisa dimulai dari Hermenjadi titik bulan Desember ini. Meski mann sudah overtaking menjelang finish begitu renovasi itu belum oke, nanti Run-off area dilebarkan menyentuh hal lintasan. “Sermaster plan 12 meter SIRKUIT SENTUL vice shop yang ada logistik seitu akan gala macam di paddock akan kami serahkan ke Pemkab kita bongkar. Januari kalau sin kita angkat kita akan pin- master plan ini. Menurutnya, Bogor untuk disesuaikan Anda ke situ, sudah rata. Me- dahkan ke poros tengah. (La- Hermann menyusun rancan- dengan master plan mereka reka dipindahkan di bawah lu) Masjid itu kan mushola, gan ini secara detail, mengin- terkait tata ruang,” tribun yang dijadikan gudang kita pindahkan jadi masjid gat rancangan yang dipakain- jelasnya.(wam/jpg)

REDAKTUR: ZULKIFLI ALI

LUKMAN PRAYITNO/RIAU POS

PERDANA: Ketua Harian PBVSI Kota Pekanbaru Agusman Sikumbang (tengah baju batik) foto bersama jelang pertandingan perdana, Sabtu (5/12/2015).

22 Klub Ikuti Turnamen Bola Voli

PEKANBARU (RP) - Sebanyak 22 klub yang terdiri dari 16 klub bola voli putra dan 6 klub voli putri turut mengikuti Turnamen Bola Voli Divisi I Kota Pekanbaru. Iven yang digelar di GOR Serbaguna, Kompleks Perumahan Bumi Sejahtera, Bukitraya tersebut akan digelar hingga Sabtu (12/12) mendatang. Ketua Harian Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Kota Pekanbaru Agusman Sikumbang saat membuka ko-

mpetisi, Sabtu (5/12) mengatakan, iven ini untuk pembinaan klub. Kemudian jadi ajang untuk mencari bibit pemain voli di Pekanbaru. ‘’Di samping itu, ini merupakan agenda rutin yang kita gelar setiap tahunnya. Dua klub teratas berhak untuk promosi ke Divisi Utama Kota Pekanbaru pada kompetisi berikutnya,’’ jelas Agusman didampingi Ketua Panitia Pelaksana, Sajali. Agusman mengakui masih

banyak klub voli yang belum mendaftar di PBVSI Pekanbaru. Sehingga ia pun mengajak klub-klub voli untuk melakukan registrasi dan mengikuti kompetisi Divisi I yang digelar setiap tahunnya. ‘’Apalagi pada turnamen ini ada dua klub putra yang urung mengikuti kompetisi. Kita berharap klub yang belum terdaftar, tahun depan bisa mendaftar. Sehingga kompetisi di divisi utama lebih semarak di tahun-tahun mendatang,’’ harapnya.(luk)

TATA LETAK: WAN SARUDIN


TOTAL SPORT

10

Riau Pos AHAD, 6 DESEMBER 2015

Real Madrid Siapkan Banding ke RFEF MADRID (RP) – Seperti yang sudah diduga, kasus pemain ilegal yang diturunkan oleh Real Madrid ketika menang atas Cadiz di babak 32 Besar Copa del Rey 2 Desember lalu pun mencapai klimaks dengan El Real resmi didiskualifikasi oleh Komite Pertandingan RFEF (Federasi Sepakbola Spanyol). Komite Pertandingan yang diketuai Francisco Rubio pun juga menjatuhkan denda sebesar 6.001 euro (sekitar Rp89,9 juta) kepada Real karena mereka dianggap memaksakan argumentasi serta Denis Cheryshev yang menjadi subyek hukum dianggap ”apatis” kare-

REDAKTUR: ZULKIFLI ALI

na tidak berusaha mencari tahu mengenai status hukumannya ketika mengantongi tiga kartu kuning bersama Villarreal. Berakhir? Belum. Sebab, Real yang sejak awal merasa bahwa mereka tidak bersalah karena tidak mendapatkan pemberitahuan resmi dari RFEF pun berniat mengajukan banding ke Komite Banding RFEF. Dalam pernyataan seperti dilansir situs resmi mereka, El Real menuduh bahwa dewan hakim komite pertandingan tidak memahami fakta bahwa Cheryshev secara personal tidak mendapatkan pemberitahuan apapun mengenai

hukumannya. Klub berjuluk Los Galacticos itu mengklaim bahwa mereka langsung mempelajari keputusan yang dewan hakim komite pertandingan yang dikirimkan pada pukul 6.17 sore, serta mengambil kesimpulan bahwa RFEF melanggar Artikel 41.2 Kode Disiplin bahwa federasi tidak berusaha memberitahu Cheryshev mengenai skorsing yang diterimanya. ”Kami dari Real Madrid tetap berpegang pada argumen kami dan bakal mengambil langkah yang diperlukan untuk memastikan keputusan final yang diberikan

baik bagi klub,” ujar juru bicara Real seperti dilansir Football Espana. Sepuluh hari pun menjadi waktu yang diberikan kepada Real untuk segera mengumpulkan buktibukti yang dapat membatalkan sanksi diskualifikasi dari babak 32 Besar Copa del Rey ini. Real sendiri tidak asing dengan Komite Banding karena mereka pernah memperjuangkan kasus Cristiano Ronaldo yang sempat mendapat kartu merah karena menendang Edimar ketika klub ibukota itu menang 2-1 atas Cordoba di Estadio Nuevo Arcangel 24

Januari lalu. Saat itu, Ronaldo diusir oleh wasit Alejandro Jose Hernandez di menit 82 karena menendang kaki Edimar. Namun, dalam perkembangan selanjutnya, komite pertandingan menemukan fakta bahwa Ronaldo juga mendorong muka Jose Crespo. Sanksi dua laga menjadi keputusan yang diketok bagi kapten timnas Portugal berusia 30 tahun itu. Real yang mencoba banding akhirnya ditolak dengan imbas dia harus duduk ketika Real menang atas Real Sociedad dan Sevilla. Real yang nampaknya sudah pesimis dengan kans mereka di ko-

mite banding pun bakal mengajukan langkah serupa di Pengadilan Olahraga Spanyol. Sejumlah pihak pun meyakini bahwa mereka bisa lolos jika berkaca pada kasus Laura Gallego, kiper Lorca Feminas, klub Liga Spanyol wanita. Dikisahkan oleh Marca, Gallego sempat dikeluarkan pada suatu laga September 2014. Namun, kealpaan yang dilakukan oleh liga membuatnya tetap bermain pada partai selanjutnya. Sang lawan yang tidak menerima pun akhirnya mengajukan protes keras terhadap status Gallego sehingga dia dan klubnya pun mendapat sanksi.(apu)

TATA LETAK: WAN SARUDIN


TOTAL SPORT

Riau Pos AHAD, 6 DESEMBER 2015

11 9 dan 9

Sambungan dari hal. 1

CF1/MIRSHAL/RIAU POS

FUTSAL: Tim futsal Indonesia (merah) saat berhadapan dengan tim futsal Malaysia di Premier Futsal Jalan Garuda Sakti, Tampan, Sabtu (5/12/2015).

Empat Negara Bersaing Jadi Terbaik PEKANBARU (RP) - Empat negara bersaing menjadi terbaik dalam ajang Festival Seni Budaya dan Pertandingan Olahraga Mahasiswa Internasional Riau. Empat negara tersebut yakni Indonesia, Malaysia, Thailand dan Vietnam. Perhetalan akbar ini diselenggarakan sejak, Sabtu (5/12) hingga Ahad (6/12). Beberapa kegiatan olahraga dan seni budaya dilaksanakan pada iven yang diselenggarakan oleh Persatuan Kebangsaan Pelajar Malaysia Indonesia (PKPMI) Cabang Pekanbaru. Ada dua kegiatan, olahraga dan seni budaya. Untuk kegiatan olahraga ada

pertandingan futsal yang diikuti delapan tim; Malaysia tiga tim, Thailand dua tim, Indonesia dua tim dan Vietnam satu tim. Untuk futsal dilaksanakan di Premiere Futsal Jalan Garuda Sakti. Kemudian pertandingan voli terdapat empat tim putra dan empat tim putri. Setiap negara masing-masing dua tim. Lalu bulutangkis (delapan tim dari empat negara), tenis meja (empat tim dari empat negara) dan sepaktakraw (delapan tim dari empat negera) yang digelar di GOR UIR. Sedangkan kegiatan seni budaya ada perlombaan tila-

Hidupkan Kembali Sambungan dari hal. 1 “Tak ada tamadun besar yang lahir dari bangsa yang miskin dan tak berdaya. Karena itu harus ada pancang-pancang ekonomi rumpun Melayu yang tegak terpacak,” ujar Rida di hadapan para budayawan, sastrawan dan masyarakat umum yang mengikuti acara tersebut di Kantor Wali Kota Batam, Sabtu (5/12). Dengan kuatnya pondasi Melayu di bidang ekonomi, bos media di wilayah Sumatera itu meyakini berbagai benteng geopolitik yang menyekat dan mengepung rumpun Melayu saat ini akan rontok dengan sendirinya. Bahkan, kata Rida, jalinan yang ada akan berganti menjadi rajutan solidaritas yang kuat serta memiliki visi seirama untuk mengangkat martabat Melayu agar dapat bersanding dengan rumpun-rumpun bangsa lain di dunia. “Tahun 2016 nanti momentumnya. Karena dengan kesepakatan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), maka semua sekat dan pintu ekonomi antar negara Asean sudah terbuka dan bisa ditembus,” ujar Pendiri dan Pembina Yayasan Sagang, Yayasan Jembia Emas dan Yayasan Hari Puisi Indonesia tersebut. Rida juga mengingatkan, pentingnya kebersamaan dalam membangun sinergitas potensi yang ada di antara bangsa rumpun Melayu. Karenanya, Chair-

REDAKTUR: ZULKIFLI ALI

man Riau Pos Group itu mencetuskan ide agar menghidupkan kembali gagasan Perhimpunan Saudagar Melayu. Forum itu, kata ia, diharapkan berkontribusi jadi salah satu penopang finansial berbagai kegiatan maupun pengembangan budaya Melayu di tanah serumpun. “Perhimpunan ini bisa melahirkan sebuah lembaga pendidikan dan pewarisan nilai-nilai budaya Melayu, mungkin sebuah perguruan tinggi yang keunggulan keilmuannya menjadi tapak bagi putra-putri kita kelak di rumpun Melayu untuk menimba ilmu. Biar jejak melayu tak hilang di dunia,” paparnya. Usul Rida itu bersambut. Meski masih dalam tataran kecil, para budayawan dan sastrawan dari negara serumpun Melayu di kawasan selatan itu menyepakati pembentukan Sekretariat Bersama Lembaga Persuratan Melayu. Lembaga ini meluncurkan kesepakatan pembinaan kebudayaan Melayu Serantau, serta bersepakat untuk menghimpun dana. Saat itu juga, terkumpul donasi hingga Rp20 juta. Dana itu jadi bekal untuk penerbitan naskah tentang budaya Melayu yang dihimpun bersama, baik untuk cetak mapun penerbitan digital. Pada fase pertama ini, sekretariat lembaga itu disepakati untuk berada di Johor Bahru, Malaysia. Namun, sekretariat ini akan berpindah setiap tahunnya. Batam dan kota lain di Indonesia

wah Quran, pidato dan persembahan budaya dari empat negera. Acara dilaksanakan di PKM UIR. Ketua PKPMI Cabang Pekanbaru, Muhammad Firdaus bin Ismail mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan untuk mempererat tali persudaraan antarmahasiswa dari empat negara. ‘’Ini sebagai ajang saling kenal mengenal antar mahasiswa dari keempat neraga yang berada di Riau. Kegiatan ini sudah dilaksanakan keduakalinya,’’ terang dia. Firdaus berharap kegiatan ini bisa dilaksanakan setiap tahun dan menjadi kegiatan rutin. ‘’Semoga kegiatan ini

bisa menjadi tolak ukur bahwa empat negera ini merupakan negara bersaudara dengan satu rumpun,’’ harapnya. Kegiatan dibuka oleh Konsulat Malaysia di Pekanbaru Hardi bin Hamdin. Ia berharap dengan kegiatan ini para mahasiswa merupakan tonggak dari masing-masing negera. “Generasi muda, harus mau menjadikan kegiatan ini sebagai yang bisa meningkat kreativitas, serta menepis bahwa empat negera ini merupakan negara yang terpisah, tapi harus diketahui kita ini semuanya satu rumpun,’’ tutupnya.(hsb)

yang berada di kawasan serumpun Melayu berpeluang ditunjuk sebagai sekretariat pada periodeperiode mendatang. Kuatnya hubungan antar bangsa serumpun juga jadi sorotan Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan saat didapuk membuka acara. Menurut penulis buku Sejarah Melayu itu, hubungan antar negara yang berada di wilayah serumpun Melayu, yakni Indonesia, Singapura dan Malaysia pernah mengalami pasang-surut sejak masa lampau. Namun, jejak naik-turunnya relasi itu dinilai sebagai penguat jalinan hubungan bangsa Melayu pada masa kini. Ia mengungkap sejak era kolonial, hubungan dunia Melayu sempat terkooptasi. Pasalnya, saat itu negara serumpun dikuasai oleh negara penjajah berbeda. Indonesia dijajah Belanda, sedangkan Singapura dan Malaysia oleh Inggris. “Tapi yang luar biasa, di antara tekanan kolonial itu, jalinan budaya Melayu tetap hidup,” kata Dahlan. Tak hanya itu, peraih gelar doktoral dari University of Malaya, Malaysia itu juga menyebut hubungan bangsa serumpun juga kembali ditempa pasca kolonialisme beranjak dari bumi Melayu. Terutama, akibat pengaruh politik kawasan. Kala itu, rekatnya hubungan Melayu sempat hampir tercabik dengan memanasnya hubungan politik antara Indonesia dengan Malaysia. Bahkan, Dahlan menyebut Presiden Soekarno pada masa itu pernah melontarkan slogan “Gan-

yang Malaysia”. “Ganyang itu mungkin bisa diartikan dengan hancurkan. Kita yang tinggal di kawasan serumpun ini tentu sangat khawatir dengan seruan pemerintah pusat itu, karena kita sama-sama orang Melayu,” tutur Dahlan. Namun, sambungnya, ujian itu mampu terlewati dengan baik, dan bangsa Melayu tetap hidup rukun. Karena itu, Dahlan berharap bangsa-bangsa serumpun Melayu terus bersatu, dan melahirkan ide-ide besar demi menggalang agar Melayu tetap lestari hingga kelak nanti. “Dengan gagasan besar dari orang Melayu, saya yakin takkan Melayu hilang di bumi,” ucap Dahlan. Segendang sepenarian dengan itu, Ketua Gabungan Penulis Negara (Gapena) Malaysia, Dato’ Wira Prof Abd Latif Abubakar turut mengobarkan semangat bagi bangsa Melayu agar tetap menggalang solidaritas. Serta, tetap memupuk agar budaya Melayu terus hidup meski generasi berganti. “Walau seribu tahun, saya harap Melayu tetap terwarisi,” kata Dato’ Wira. Ia juga meminta bangsa serumpun Melayu terus menelurkan karya, serta tetap peka dengan perkembangan zaman. Tujuannya tak lain, agar dialektika dan dinamisasi tamadun Melayu tetap sesuai dengan perkembangan zaman kekinian. “Apa yang memperkaya, itu digariskan, dan karya intelektual itu yang akan memperkaya kita,” paparnya.(rna/rpg)

tidak terlepas dari bayang-bayang konflik. Dari sembilan kabupaten/ kota yang bertarung untuk menempatkan pejabat nomor satu, hanya Kepulauan Meranti yang dinyatakan aman. Sedangkan delapan kabupaten/ kota lainnya tergolong rawan, terlepas dari tingkat kerawannya, apakah dalam kategori satu atau dua. “Bukankah pemetaan kerawanan itu juga merupakan bentuk kesiagaan kita, baik masyarakat maupun pemerintah untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang tak sedap dalam Pilkada nanti?” tanya saya kepada Wahab yang diamininya segera. Selanjutnya ia menambahkan, meskipun dinyatakan aman, tentu saja kondisi di Kepulauan Meranti tidak menyebabkan orang berpuas hati, sehingga porsi kesiapsiagaan di daerah tersebut, pasti tidak berkurang dibandingkan daerah lainnya. Sampai sekerang, berbagai gesekan sosial-politik di daerah yang melaksanakan Pilkada di Riau, memang belum mencuat. Sampai pertengahan November lalu, hanya ada satu pengaduan dari Riau yang masuk ke Dewan Kehormatan Penyelenggaraan Pemilu (DKPP) di Jakarta yakni dari Kuansing. Itu pun kemudian dinilai tidak memenuhi delik aduan. Beberapa kejanggalan juga didengar yang kesemuanya masih dinilai wajar di tengah persaingan yang tentu saja makin ketat pada hari-hari terakhir dan kini memasuki minggu tenang. Secara nasional pula, tempat pemungutan suara (TPS) di Riau yang dianggap rawan poli-

tik uang, tidaklah paling tinggi yakni 90 TPS dari 7.282 TPS. Secara keseluruhan, Pilkada serentak di Riau dilakukan pada sembilan kota/kabupaten dari 12 daerah serupa di bumi Melayu Lancang Kuning ini. Terdapat 2.355.753 jiwa yang berhak memilih, terdiri atas 1.207.703 pemilih laki-laki dan 1.148.050 perempuan. “Suatu angka yang besar juga karena mendekati hampir 50 persen dari penduduk Riau secara keseluruhan yang memang lebih banyak di daerah yang tidak ikut Pilkada serentak tahun ini yakni Pekanbaru, Inderagirihilir, dan Kampar,” balas saya. Dengan angka itu pulalah, tentu tidak berlebihan jika saya dan Abdul Wahab merasa bahwa kesuksesan penyelenggaraan Pilkada serentak tahun ini, tetap menjadi penentu bagi keberhasilan Riau pada tahuntahun mendatang. Malahan kesuksesan penyelenggaraan Pllkada pada satu kabupaten, mempengaruhi pencapaian kabupaten atau kota lain. Sukses Pilkada di Dumai misalnya, juga sangat berarti bagi Pekanbaru dan kabupaten lainnya. Sampai di situ, saya kemudian teringat SMS Wahab tentang tanda alam dan hikmah yang mungkin dapat diambil darinya seiringan dengan pelaksanaan Pilkada serentak ini sebagaimana diungkapkan pada paragraf pertama di atas. “Oh, banyak. Salah satunya engkau bisa lihat, dari 260 kabupaten/kota dan provinsi yang menyelenggaran Pilkada, berepa banyak yang terkait dengan angka sembilan selain tanggal penyelenggaraannya yakni 9 Desember itu?” tanyanya. Cepat ia menulis lagi, “Baiklah, usah bersusah-susah

untuk melihat itu semua. Tapi Pilkada yang dilaksanakan tanggal 9 Desember itu, diikuti oleh 9 kabupaten/kota di Riau. Istilahnya kalau dirangkai 9 dan 9 atau ditulis dengan frase “sembilan dan sembilan” kan? Bukankah angka ini kesukaan Muslim?” Berjujai ia kemudian menulis, sebagian orang barangkali menampik kenyataan itu. Tetapi simbol angka bukan saja menjadi gejala masyarakat Timur, tetapi juga Barat baik tradisional maupun modern. Jika Muslim kebanyakan suka dengan angka sembilan, orang Cina mengagungkan angka delapan. Belum lagi bagaimana Barat mempersoalkan angka 13. “Ya, memang, begitu banyak kajian mengenai hal ini, terutama dipandang dari sufisme yang menjadikan angka sebagai salah satu medium untuk mendekatkan diri dengan Allah,” balas saya. Terlepas dari setuju atau tidak, lanjut Wahab, angka sembilan menunjukkan suatu ketinggian, tidak ada angka yang lenih dari tinggi dari angka tersebut. Ini dikaitakan dengan asiosiasi bahwa Allah Mahatinggi. “Bukankah angka sembilan dan sembilan yang melingkupi Pilkada serentak di Riau ini, seharusnya juga dapat mengingatkan kita untuk hanya berharap kepada Allah, mengggesa kita untuk mendoakan agar Pilkada ini tidak sebagai malapetaka masyarakat Riau? Kepada Dia kita serahkan semuanya ini kan?” Saya setuju. Kita memang harus mendoakan agar Pilkda serentak di Riau khususnya, dilindungi Allah SWT dari kemungkaran yang melenakan, yang menyesatkan. Amin.***

Sang Juara Tularkan Virus Cinta Membaca Sambungan dari hal. 1 oleh 1.139 siswa peserta lomba uji cerdas cermat. Bersama guru pendamping masing masing, raut antusias tergambar jelas diwajah siswa. Sebelum try out dimulai, beberapa siswa sempat unjuk gigi dengan pertunjukkan teater dan juga pertunjukkan dongeng. Kedua Kadis yang hadir tampak terhibur dengan penampilan siswa berbakat tersebut. Setelah itu, Zulmansyah Sekedang memberikan beberapa pengarahan dan motivasi bagi peserta. Dikatakannya, lomba yang berlangsung dari Desember hingga Mei tersebut akan mengantarkan juaranya bertemu langsung dengan Menteri Pendidikan Nasional di Jakarta. “Sang Juara nanti akan diberangkatkan ke Jakarta untuk bertemu Pak Menteri. Selain itu, Sang Juara juga berhak membawa uang tunai dan voucher dari sponsor sebagai hadiah. Dan yang pasti, gelar Sang Juara juga akan melekat pada dirinya,” pungkas Zulmansyah. Untuk itu, ia berharap siswa peserta lomba khususnya yang cabang uji cerdas cermat yang melaksanakan try out langsung pada hari itu bisa menampilkan yang terbaik agar bisa membanggakan sekolah, orang tua dan bertemu menteri.

Menanggapi hal tersebut, Kadisdikbud Provinsi Riau, Dr Kamsol MSi mengaku semangat siswa peserta sang juara perlu diacungi jempol. “Semangat siswa perlu kita apresiasi. Kegiatan seperti ini nyatanya mampu meningkatkan semangat membaca mereka. Hal tersebut beriringan juga dengan program yang kita gagas, yakni hormati guru sayangi teman yang sudah mulai disosialisasikan di sekolah-sekolah. Tentunya ka-

mi berharap, Sang Juara bisa menularkan virus cinta membaca tersebut,” ungkapnya. Senada dengan Kamsol, Kadisdikbud Kota Pelanbaru, Pror Zulfadil MBA pun mengatakan kegiatan Sang Juara ini memang sangat beriringan dengan program dari Kadisdikbud. “Kami berharap, siswa dan sekolah yang mengikuti ajang ini bisa menerapkan kebiasaan membaca buku di sekolah masing-masing,” ujarnya.(cr3)

TATA LETAK: WAN SARUDIN


12

Riau Pos

AHAD, 6 DESEMBER 2015

NEWCASTLE U

LIVERPOOL

(Live SCTV, Pukul 23.00 WIB)

Suka Pesta Tandang LONDON (RP) - Arsenal memastikan menyalip dua seterunya di papan atas klasemen sementara Premier Leauge, Manchester City dan Manchester United di pekan ke15. Berkat kemenangan 3-1 atas Sunderland, Sabtu (5/12) malam, kini The Gunners jadi runner up klasemen sementara dengan poin 30. Posisi teratas digenggam Leicester City (32) usai menang 3-0 atas Swansea City. Olivier Giroud membuat gol bunuh diri tapi kemudian membayar kesalahannya itu. Bermain di Emirates Stadium, Sabtu (5/12/2015) malam WIB, Arsenal sudah bisa menurunkan Laurent Koscienly yang sempat dibekap cedera pinggul. Dia berduet dengan Per Mertesacker di jantung pertahanan. Theo Walcott tampil dari bangku cadangan setelah pulih dari cedera betis sejak Oktober. Joel Campbell dipercaya untuk mengisi posisi itu. Di menit ke-33 Arsenal bisa mencetak gol. Mendapatkan umpan dari Oezil, Campbell mengarahkan bola ke gawang Sunderland. Tembakan Campbell tak terbaca kiper Sunderland, Costel Pantilimon. Arsenal unggul 10. Di menit ke-37 Campbell kembali membuat percobaan menjebol gawang Sunderland. Tapi, tembakannya masih terlalu melebar. Arsenal malah membuang keunggulan di menit ke-45. Olivier Giroud membuat kesalahan saat berusaha menghalau tembakan Yann M'Villa. Tapi ternyata sepakannya menja-

REDAKTUR: ZULKIFLI ALI

di gol bunuh diri. Memasuki babak kedua, Arsenal yang mencoba menyernag lebih dulu tetap kesulitan untuk menerobos pertahanan Sunderland. Tak ada peluang berarti hingga menit ke-60. Kesmepatan emas tercipta di menit ke-63. Berawal dari pergerakan Ramsey yang mengarahkan bola ke Giroud. Sembari menjatuhkan diri Giroud menyundul bola dan sukses menjebol gawang Sunderland. Arsenal menambah skor menjadi 3-1 di injury time. Kali ini Ramsey menjadi pecetak golnya. Dia memanfaatkan tembakan Chambers. Kedudukan tak berubah hingga wasit meniup peluit panjang. Sementara itu, Manchester City menelan kekalahan kelimanya di musim ini saat melawat ke Stoke City. The Citizens tunduk dengan skor 0-2 dan terancam kehilangan posisi puncak klasemen. Di Britannia Stadium, Sabtu (5/12) malam WIB, City masih tidak diperkuat Vincent Kompany yang masih cedera. Martín Demichelis, Nicolas Otamendi menjadi duet di jantung pertahanan The Citizens dalam laga ini, yang tampil kurang solid dan membuat gawang Joe Hart dapat banyak ancaman sepanjang laga. Stoke tampil dominan dalam penguasaan bola dan sangat efektif dalam membangun serangan ke pertahanan tamunya. Kondisi tersebut bukan hanya merepotkan City, tapi juga menghasilkan gol cepat saat pertandingan baru berjalan enam menit. Pencetak gol itu adalah strik-

er Stoke asal Austria, Marko Arnautovic, setelah mendapat umpan dari Xherdan Shaqiri. Arnautovic kemudian menjebol gawang Hart untuk kali kedua di menit 15, kembali dia dapat umpan dari Xherdan Shaqiri. Manchester United juga gagal memaksimalkan laga kandangnya saat menjamu West Ham United, Sabtu. MU harus puas berbagi angka dengan West Ham setelah bermain seri 0-0. Dengan demikian Wayne Rooney dkk hanya menambah satu poin menjadi 29. Bayern Kalah Dari Bundesliga, Bayern Munich akhirnya dapat kekalahan pertama di Bundesliga musim ini. Die Roten tunduk dengan skor 1-3 dalam lawatan ke Borussia M o e n chengladbach. Bermain di Borussia-Park, Sabtu (5/12) malam WIB, Bayern lebih dulu tertinggal tiga gol. Oscar Wendt membuka keunggulan Moenchengladbach di menit 54, dan dilanjutkan dua gol beruntun yang dilesakkan Lars Stindl (66) dan Fabian Johnson (68). Di sisa waktu Bayern membalas melalui Franck Ribery.(int/ zed)

NEWCASTLE (RP) – Juergen Klopp benar-benar memanjakan fans berat Liverpool yang doyan mengikuti tur tandang. Bahkan, lebih dimanjakan ketimbang Liverpudlian, sebutan fans Liverpool, yang menyaksikan laga di Anfield. Faktanya, rekor tandang mereka di era Klopp jauh lebih oke ketimbang kandang. Bahkan, pesta-pesta besar sering terjadi di markas lawan. Sepertinya mereka bisa berpesta lagi di St James Park melawan Newcastle United malam ini (siaran langsung SCTV/beIN Sport 3 pukul 23.00 WIB). Di Premier League, dalam tiga laga kandang, Liverpool menang sekali, seri sekali, dan kalah sekali. Adapun di tandang, mereka menang dua kali dan imbang sekali. Hebatnya lagi, dua kemenangan itu atas juara bertahan Chelsea dan favorit juara Manchester City. Ingat, bukan sekadar menang, melainkan pesta gol. Chelsea dibantai 3-0 (31/10) dan City dipecundangi 4-1 tiga pekan berikutnya. Kalau ditambah dengan lawatan ke St Mary’s di Piala Liga, lebih dahsyat lagi. MARKO Tuan rumah SouthamARNAUTOVIC pton dibantai 6-1 di rumah sendiri. INTERNET

Saat bermain di Anfield, rasio kemenangan Liverpool hanya 33,3 persen. Goal difference-nya pun nol, mencetak tiga gol dan bobol tiga gol. Coba bandingkan dengan saat bertamu. Rasio kemenangannya mencapai 66,6 persen. Lagipula, saat bertamu, gawang Simon Mignolet hanya dua kali kebobolan dan mencetak 2,3 gol per pertandingan. Kalau melihat rekor itu plus rekor di St James Park, maka sepertinya pesta bisa kembali berlanjut tanpa halangan.“ Ya, dalam satu dekade terakhir, sudah tiga kali The Reds berpesta di St James Park dengan tiga gol atau lebih. Pada 2007-2008 mereka menang 30, lalu berpesta 5-1 pada semusim berikutnya, dan melibas tuan rumah setengah lusin gol pada 2012-2013. Apalagi, saat ini Newcastle sedang jeblok. Bukan hanya terjerembab di zona degradasi, bersama AFC Bournemouth, mereka menjadi tim yang paling sering jadi lumbung gol lawan dengan catatan 30 kali kebobolan. Dalam dua laga terakhir, mereka kebobolan delapan gol. ’’Kalau banyak yang menginginkan kami memenangi laga Ahad besok (malam nanti), itu yang juga kami harapkan. Tapi, kami tetap respek dengan Newcastle,’’ ujar Klopp dalam konferensi pers kemarin WIB. Klopp tidak ingin rekor buruk Newcastle itu melambungkan pemainnya sehingga kehilangan momentum streak lima kemenangan di semua ajang. Sebaliknya, dia meminta pemainnya tidak terpaku pada statistik.(jpg)

TATA LETAK: WAN SARUDIN


13

Riau Pos AHAD, 6 DESEMBER 2015

Dibangun sejak

1972

Dikelola dengan dana

Pemko Pekanbaru melalui PDAM Panjang Pipa

124 km

Kondisi rusak, pecah, berkarat

Kondisi bagus

40 %

60 %

WILAYAH PELAYANAN PDAM Kec. Rumbai Pesisir Kec. Rumbai WILAYAH PELAYANAN KPBU Kec. Payung Sekaki Kec. Senapelan Kec. Sukajadi Kec. Pekanbaru Kota Kec. Lima Puluh Kec. Sail Kec. Marpoyan Damai I WILAYAH PELAYANAN REGIONAL Kec. Marpoyan Damai II

Jumlah Pelanggan

12.600

Sasaran Rumah (SR)TT Debit air

460 liter/ detik

Setelah 43 Tahun PDAM

Panjang Pipa

5000 km

Tak Sampai Jauh

Mengalir 43 tahun sudah Kota Pekanbaru memiliki perusahaan air minum. Tapi baru 7 persen dari 1,1 juta jiwa penduduk yang terlayani. Sungguh, mengalir dari jauh, mengalir tak sampai jauh. Laporan KUNNI MASROHANTI, Pekanbaru kunnimasrohanti@riaupos.co.id

SAAT ini, penduduk Pekanbaru mencapai 1,1 juta jiwa atau sekitar 300 ribu Kepala Keluarga (KK). Artinya, Pekanbaru sudah masuk dalam kategori kota besar di Indonesia. Pembangunan dalam berbagai bidang maju pesat. Baik di bidang infrastruktur maupun investasi. Tapi di bidang air bersih, Pekanbaru jauh dari tertinggal dibandingkan kota besar lainnya. Dari jumlah KK atau yang disebut juga dengan Sambungan Rumah (SR) itu, baru 12.600 SR yang menjadi pelanggan PDAM atau sekitar 7 persen. Mayoritas SR menjadi pelanggan karena tidak ada pilihan lain selain mengandalkan air PDAM. Contohnya, Ides (37) warga Gang Kencana I, Jalan Kenanga, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Sukajadi. Ides tinggal di ru-

mah peninggalan mertuanya sejak menikah dengan suaminya beberapa tahun lalu. Rumah yang ditempatinya di kawasan Pasar Kodim tersebut mengandalkan air PDAM untuk berbagai keperluan rumah tangga. Tidak hanya Ides. Puluhan rumah di gang tersebut dan Gang Kencana II serta di banyak gang dan ruas jalan di sekitar pasar itu, rata-rata menjadi pelanggan PDAM. Bukan karena pipa induk yang dibangun tahun 1972 berada di bawah kawasan tersebut, tapi karena kondisi air tanah yang tidak memungkinkan untuk diambil langsung menggunakan sumur bor atau sumur cincin. Semula, sumur cincin memang jadi andalan. Tapi sejak 10 tahun terakhir, air bawah tanah di sana tidak bisa dimanfaatkan. Di rumah Ides juga pernah ada sumur cincin. Begitu juga dengan tetangga kanan kirinya. Tapi airnya tidak bagus. Kotor dan berkarat. Pipapipa dan meteran terlihat di depan rumah di Gang Kencana I itu, termasuk rumah Ides, pagi kemarin, Jumat (4/12). Pipa itu ditutup dengan potongan drum plastik warna biru. Meteran di atas pipa yang mengabarkan berapa debit air yang dipakai dalam sebulan, bergerak perlahan. Lancar. Dari sinilah akan ditentukan berapa warga harus membayar air PDAM setiap sebulan.

Dikelola dengan dana:

Kondisi bagus

Pemko melalui PDAM, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat, Pihak Ketiga

100%

Jumlah Pelanggan

160.000

Sasaran Rumah (SR)

Ides hanya membayar sekitar Rp30 ribu setiap bulan. Tentu dengan pemakaian secukupnya seperti untuk keperluan mandi dan mencuci. Sedangkan untuk memasak, minum hingga mencuci sayur, Ides memilih menggunakan air galon. Diakuinya, air PDAM sering keruh dan tidak mengalir, terutama saat mati lampu. ‘’Kalau lampu mati, matilah air PDAM. Air sering keruh. Kalau bayar terlambat, langsung didenda. Padahal bayar terlambat karena mati lampu. Sudah lama seperti ini. Entah kapan akan berubah. Kami memang tidak ada pilihan lain. Buat sumur air bawah tanah berkarat, kotor. Mengandalkan PDAM, masih jauh dari mengalir. Mengalirnya pun tak sampai jauh. Hanya di sini-sini saja,’’ aku Ides di rumahnya. Hal senada juga diakui Firman, warga yang tinggal di Gang Kencana II. Ia juga sudah berlangganan PDAM sejak lama. Berkalikali Firman mencoba membuat saringan air bawah tanah yang ada di sumur bornya. Tapi hasilnya tidak maksimal. Air tersebut tetap berkarat dan kotor. Seperti berminyak. Firman putus harapan. Lagi-lagi ia kembali ke PDAM meski sempat putus langganan. Firman agak sedikit lega. Air PDAm lebih baik dari air sumurnya.

Debit Air:

2.730 liter/ detik

Target Capaian

2025

WILAYAH PELAYANAN PDAM Kec. Rumbai Pesisir Kec. Rumbai WILAYAH PELAYANAN KPBU Kec. Payung Sekaki Kec. Senapelan Kec. Sukajadi Kec. Pekanbaru Kota Kec. Lima Puluh Kec. Sail Kec. Marpoyan Damai I

WILAYAH PELAYANAN REGIONAL Kec. Tampan Kec. Bukit Raya Kec. Marpoyan Damai II WILAYAH PELAYANAN PDAM Kec. Tenayan Raya

Baca Mengalir Halaman 14

oleh: Muhammad Hafiz (Wapimred Riau Pos)

Pola Pikir Terbalik SEBERAPA banyakpun gedunggedung tinggi kalau pelayanan dasar publik tidak becus, maka bisa diartikan kepempinan kepala daerah itu tidak benar-benar berhasil. Seperti membayangkan rumah mewah, pakaian dan sepatu mentereng, dompet tebal berduit, di garasi terparkir mobil miliaran rupiah, tamu bule silih berganti datang dan pergi, tapi fasilitas listrik dan air tidak beres. Penghuni rumah mengeluh setiap hari karena sulit mandi dan keperluan memasak. Sang Kepala Keluarga cuek saja, abai, anggap enteng atau tak mampu lagi menyelesaikan. Pihak luar yang kemudian tahu hal itu lalu mencemooh. Wajar. Sebab, betapapun kepala keluarga itu mencukupkan kebutuhan sekunder, tapi tak mampu membenahi kebutuhan dasar rumah tangganya, tetap akan dianggap tidak hebat. Di Pekanbaru, persoalan dasar REDAKTUR: KUNNI MASROHANTI

air bersih yang dikelola Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Siak ini yang tak kunjung bisa dibenahi. Jangankan menghasilkan air yang bisa langsung diminum seperti halnya di negara maju, air yang dialirkan malah sering keruh, kotor dan berkarat. Kalau boleh disimpulkan, kondisi PDAM Tirta Siak semakin carut marut, ditimpa-timpa beban masalah yang kian hari kian berat. Hutang menumpuk, pendapatan akibat larinya pelanggan turun hingga 50 persen, pipa berkarat sekitar 74 Kilometer panjangnya, ditambah pula pesimistis karyawan PDAM itu sendiri. Makin dekatlah detik-detik menjelang ajal PDAM Tirta Siak itu sendiri. Dari masa ke masa, bukan tidak ada langkah perbaikan yang dilakukan wali kotanya. Gonta-ganti investor sudah. Pernah perusahaan asal Belanda coba membenahi. Bukannya semakin baik, tapii berakhir dengan tuntut me-

nutut hutang piutang. Gonta-ganti Direktur juga sudah. Malahan pernah zamannya Wali Kota H Herman Abdullah MM, perekrutan Direktur dilakukan secara terbuka dan melalui serangkaian fit and propert tes. Toh, perbaikan yang direncanakan juga tidak pernah terlihat. Anggaran Pemko Pekanbaru setiap tahun untuk PDAM hanya habis untuk membayar hutang dan menutup defisit operasional yang tak tertutupi lagi melalui iuran pelanggan. Wali kota sekarang memang terlihat tidak berdiam diri saja. Dia juga mengundang investor. Tersiar kabar, ada investor dari Korea Selatan dan Cina yang tertarik. Malah Pemko Pekanbaru sudah ekspos dihadapan investor tersebut dan katanya dilakukan studi kelayakan. Kapan realisasinya dan semudah itukah investor menanamkan investasinya? Dari segi bisnis, tentu tidak semudah itu. Bisnis, ya, bisnis. Hi-

tungannya simple, untung. Setidaknya diatas kertas. Kalau toh rugi, ada namanya resiko. Makanya pengkajian untung rugi diatas kertas itu sangat penting bagi investor. Inilah rumitnya membenahi PDAM Tirta Siak itu. Selain perusahaan daerah yang keuangannya di audit berlapis sesuai mekanisme penggunaan uang negara, beban hutang dan perbaikan pipa dan teknologi PDAM Tirta Siak yang runyam, tentu menjadi pertimbangan penting bagi siapapun ingin membenahinya. Harus ada pengambilalihan untuk membenahinya secara total dengan pola pikir terbalik, ekstrim, out of the box, berani mengambil keputusan besar walau mendapat perlawanan kuat. Membenahi internal PDAM mungkin salah satunya. Seperti ‘’kebocoran’’ dimanamana. Ahok Gubernur DKI Jakarta bisa, disini mestinya bisa. Mengubah manajemen dari konven-

sional ke modern. Mengkampanyekan secara besar-besaran untuk menjaga Sungai Siak sebab sumber air baku PDAM berasal dari sana. Semakin keruh air dan berlimbah air Sungai Siak, maka semakin mahal biaya pengolahannya. Sekali lagi, membenahi pelayanan dasar air bersih bisa menjadi tolak ukur benar-benar berhasil atau tidak kepemimpinan kepala daerah. 43 tahun PDAM Tirta Siak, bukanlah usia yang singkat. Tapi disaat tua usianya itu, bisa menjadi momentum untuk menunjukkan mampu membenahinya. Negara lain mungkin berminat dan bisa membenahi. Tapi bisa saja mereka bertujuan memanfaatkan momentum ini ditengahtengah kepasrahan yang semakin tampak. Kemudian menjadi pahlawan. Lebih baik kita sendiri yang serius dan jujur membenahinya. Kalau tidak mampu membenahi, tutup saja. TATA LETAK: KATON SUNGKOWO


14

LIPUTAN KHUSUS

Riau Pos AHAD, 6 DESEMBER 2015

Dikeroyok dari Empat Penjuru ya sistem pengelolaan air bersihnya saja, sedangkan pengelolaan air bersih hingga sampai ke tangan pelanggan tetaplah dikelola PDAM. Saat ini, sebagian kecil wilayah bagian tengah, Utara dan BaratSelatan dikelola PDAM. Hanya sebagian kecil dengan debit air 460 liter per detik. Sedangkan wilayah bagian Timur masih kosong sama sekali. Di sebagian wilayah Bagian Barat Selatan dalam waktu dekat akan mengalirkan air bersih dengan debit 40 liter per detik yang didkelola oleh regional. Dengan Laporan KUNNI MASROHANTI, Pekanbaru pembagian wilayah, kelak bagiankunnimasrohanti@riaupos.co.id bagian yang didtangani PDAM akan diambil oleh masing-masing BERBAGAI cara pengelola sesuai telah dilakukan dengan wilayah Pemerintah Kota pengelolaannya Pekanbaru untuk tersebut. meningkatk an Khsusus wilapelayanan di biyah bagian tendang air bersih. gah yang dikelola Salah satunya oleh KPBU, saat menjalin kerjasaini sedang dilakuma dengan pihak kan proses lelang. ketiga yakni PT Setidaknya ada 15 Karta Tirta Dharperusahaan besar ma Pangada di Indonesia dan (KTDP). Itu dilamancaa negara kukan di awal yang ikut ambil 2003 hingga akbagian. Di antSupaya optimalisasi hirnya terhenti aranya PT Waskiair bersih di karena dililit huta Karya, Utama tang pada 2008 Pekanbaru berjalan Karya, perusahahingga benar-bean dari Singapura, baik, kita keroyok nar berakhir pada Filipina, Cina, dari empat penjuru 2012. Setelah itu, Manila, Kore dan yang dikelola oleh Pemko berjalan Malaysia yang Pemko sendiri, sendiri dengan baru menjalin kopemerintah provinsi, mengandalkan munikasi melalui PDAM sebagai pusat maupun seluler. motor penggerak ‘’Supaya optipihak ketiga. satu-satunya. malisasi air bersih Banyak yang Tidaklah ada di Pekanbaru berberminat.‘’ perubahan. Sejalan baik, kita mua berjalan keroyok dari em Drs H SOFYAN stagnan. Bahkan pat penjuru yang Kepala Bappeda PDAM semakin dikelola oleh terpuruk. Selain Kota Pekanbaru Pemko sendiri, dililit hutang, pemerintah projumlah pelangvinsi, pusat maugan juga menurun. Sarana air ber- pun ppihak ketiga. Banyak yang sih mulai dari pipa-pipa hingga berminat mengelola air bersih di kondisi air juga semakin buruk. Pekanbaru. Ya, investasi yang meSudah pasti Pemko tidak tinggal njanjikan jika dikaji dari pertumdiam. Sejak dua tahun silam, Pem- buhan penduduk, kekayaan air ko mencari jalan untuk kembali sungai dan pertumbuhan Pekanmenjalin kerjasama dengan pihak baru yang luar biasa. Siapa peketiga. Tapi Pemko tidak sendiri. Ia menangnya, nanti akan dimumminta didampingi Badan Pemban- kan. InsyaAllah tahun depan tengunan Nasional (Bappenas) mela- der, 2017 sudah bisa dimulai dan lui konsultan yang ditunjuk dalam kerjasama ini berakhir pada 2032,’’ segala perencanaannya. ujar Kepala Badan Perencanaan Perencanaan itu dimulai dengan Pembangunan Daerah (Bappeda) membelah Pekanbaru menjadi Pekanbaru, Drs H Sofyan. empat wilayah, yakni Rumbai dan Sebelumnya atau sejak dua taRumbai Pesisir (Utara), Tenayan hun silam, kata Sofyan, perusahaan Raya (Timur), Tampan, Marpoyan besar asal korea yakni GSE&C (GS Damai dan Bukitraya (Barat-Sela- Enginering Construction Corporatan) dan Payung Sekaki, Sukajadi, tion), mengajukan diri dan menyaSenapelan, Pekanbaru Kota, Sail, takan berminat untuk mengelola Limapuluh (Tengah). Jika wilayah air bersih Pekanbaru. Tidak hanya bagian Utara dan Timur dikelola menyatakan minat, mereka juga sepenuhnya oleh PDAM, maka melakukan study kelayakan. Hal wilayah bagian Barat-Selatan dike- itu disambut baik Pemko karena lola oleh Pemprov dan pemerintah pengelolaan air bersih oleh KPBU pusat (regional) dan wilayah bagi- dianjurkan oleh Peraturan Presan tengah dikelola oleh KPBU iden (Perpres) Nomor 38 tahun (Kerjasama Pemerintah Badan 2015. Untuk meyakinkan perusaUsaha) atau pihak ketiga. Ini han- haan terkait, Pemko juga mengek-

Pekanbaru dipecah menjadi empat wilayah; satu di bagian perkotaan dan tiga lainnya di wilayah pinggiran. Keempat-empatnya keroyok oleh pihak berbeda. Cara ini dinilai ampuh untuk mengejar ketertinggalan di bidang air bersih.

FOTO CF 2/MIRSHAL/RIAU POS

BERLANGGANAN PDAM: Ides, warga jalan Kencana I, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Sukajadi yang berlangganan air bersih milik PDAM, menunjuk meteran penghitung pemakaian, Jumat (4/12/2015).

spos kondisi Pekanbaru dan investasi menjanjikan di bidang air bersih kepada mereka. Saat ini, GSE&C merupakan salah satu perusahaan yang sedang ikut proses lelang. ‘’Setelah penandatanganan kontrak dengan pihak ketiga nanti, kita tetap minta didampingi Bappenas,

BPSPAM, BPKP dan aparat hukum. Kami tidak mau terulang kisah lama yang terjerat hutang saat menjalin kerjasama dengan pihak ketiga. Aapalagi investasi KPBU ini mencapai Rp1,3 triliun dengan terget total air bersih 1.370 liter per detik. Tidak sedikit. Kita berharap proses lapangan terma-

suk air bersih sampai ke rumah pelanggan sudah selesai pada 2019 sesuai program air bersih yang dicanangkan presiden,’’ beber Sofyan lagi. Jika pelayanan air bersih di empat wilayah tersebut nantinya berjalan, maka target air bersih 2.730 liter per detik yang melayani seki-

tar 160 ribu SR dengan investasi sekitar Rp2,8 triliun secara keseluruhan akan tercapai. Tidak hanya dari KPBU sebesar 1.370 liter per detik, tapi juga oleh regional yang nantinya mencapai 500 liter per detik dan PDAM sendiri sekitar 860 liter per detik termasuk di wilayah Timur yang belum terjamah sama sekali. (gem)

hak ketiga sudah dibayar Rp22 miliar. Kita berharap selesai maksimal pada 2017. Membenahi hutang menjadi modal perjalanan PDAM untuk lebih sehat dan baik,’’ jelas Kemas lagi. Persoalan lain yang membuat PDAM sakit adalah masalah budaya organisasi. Kemas mengakui, hampir seluruh karyawan PDAM sendiri tidak yakin kalau PDAM akan bisa lebih baik dari hari ini. ‘’Banyak karyawan yang mengaluh. Malah ada yang bilang salah masuk kerja. Ya, saya bilang, kalau tidak yakin berhenti saja. Tapi kan persoalannya tidak semudah itu. Saya harus meyakinkan kalau PDAM bisa lebih baik,’’ sambung Kemas. Selain persoalan hutang, kurangnya koordinasi antara PDAM melalui Pemko Pekanbaru dengan pemerintah provinsi dan pusat juga tidak berjalan lancar. Hampir tidak ada komunikasi dan koordinasi yang serius antara ketiganya khusus penanganan dan pemaksimalan pelayanan air bersih di Pekanbaru. ‘’Ya, mungkin selama ini tidak fokus saja,’’ beber Kemas. Harus Berlari Berbeda dengan Kota Batam. Meski sama-sama kota besar, Kota Batam lebih maju dalam pelayanan air bersih. Jika PDAM Pekanbaru hanya mampu menghasilkan 460 liter perdetik, maka Batam sudah mampu mencapai 3000 liter per detik. Mau tidak mau, PDAM Pekanbaru harus berlari untuk mengejar ketertinggalan itu. Perlu dana Rp48 miliar untuk memaksimalkan pelayanan dengan debit air 460 liter per detik tersebut. Dana itu untuk perbaikan dan penambahan pipa-pipa. Jika

ini bisa dimaksimalkan, kata Kemas, maka akan bisa melayani 36 ribu pelanggan yang tersebar di berbagai wilayah kecamatan yang sudah ada jalur pipa PDAM, bahkan ke kawasan Rumbai. Untuk mengejar ketertinggalan itu juga, pelayanan air bersih di Pekanbaru dilakukan secara bersama-sama. Tidak hanya PDAM, tapi juga pemerintah provinsi, pemerintah pusat dan pihak ketiga dengan sistem penanganan pelanggan hanya dilakukan oleh PDAM siapapun pihak yang terkait. Jaringan dan koordinasi dengan berbagai pihak juga mulai dibuka lebar. Karena itu jugalah, tahun ini PDAM mendapat suntikan dana dari pemerintah pusat. ‘’Agar pelayanan air bersih di Pekanbaru cepat terealisasi maksimal, ya harus dikeroyok bersama. Tidak hanya PDAM dan Pemko saja, tapi juga pihak ketiga. Siapapun yang mengelola air bersih, tidak masalah. Tapi air itu nanti didjual kepada PDAM dan PDAM menjual kepada pelanggan. Semua pelanggan di bawah PDAM walaupun nanti air bersih dikelola pihak lain. Kita berharap 2020, jumlah pelanggan kita bisa mencapai 90 ribu SR,’’ harap Kemas. Selain menangani air bersih khusus di sebagian wilayah di berbagai kecamatan, termasuk Rumbai, PDAM juga dipercaya mengembangkan pelayanan air bersih di Kecamatan Rumbai dan Tenayam Raya. Berbeda dengan kecamatan lain yang sudah ditangani PDAM, Kecamatan Tenayanraya masih nol jaringan PDAM. Untuk membangun jaringan itu, diperlukan anggaran Rp270 miliar dengan target 400 liter/detik. (gem)

Mengalir Tak Sampai Jauh Meski sering juga keruh dan berlumpur. ‘’Tidak tahu apa sebabnya kadang air PDAM ini keruh. Tekanan airnya juga kecil. Tidak lancar. Kadang tersendat. Dulu sering kali seperti itu. Sekarang tekanan air sudah lumayan besar. Tapi kalau mati lampu, mati pulak air. Kalau dulu tidak. Tentu kami tidak yakin dengan pelayanan PDAM kalau kondisinya seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi,’’ kata Firman pula. Pipa-pipa Tua Selama 43 tahun , PDAM belum mampu memberikan yang terbaik. Jangankan air bersih langsung minum dari kran-kran yang dipasang di berbagai fasilitas umum seperti di Kota Semarang, Surabaya dan lainnya, air bersih layak pakai saja masih jauh. Sudah pasti ada kendala besar yang menghadang. Pipa induk PDAM dan pipa-pipa air bersih lainnya yang tertanam di bawah tanah, sudah pasti tua. Berkarat serta lapuk. Bahkan sejak dibangun pada 1972, tidak pernah tersentuh. Posisinya tertanam habis. Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Siak Pekanbaru, H Kemas Yuzferi, mengakui, 60 persen pipa induk dan pipa jalur utama yang membentang sepanjang 124 kilo meter di sebagian kecil wilayah Kecamatan Sukajadi, Marpoyan Damai, Sail, Limapuluh, Senapelan, Pekanbaru Kota, Payung Sekaki hingga Rumbai, telah lapuk, bocor dan sudah pasti berkarat. Jika tekanan air sedikit besar, banyak pipa bocor. Itu bisa dilihat di berbagai tempat. Jika pipa tidak terlihat, maka air di atas pipa akan basah dan mengalirkan air. Inilah yang menjadi salah satu sebab pada saat-saat tertentu air PDAM yang sampai ke rumah warga menjadi keruh dan kotor. REDAKTUR: KUNNI MASROHANTI

DOK/RIAU POS

PERBAIKI: Beberapa petugas sedang memperbaiki air pipa PDAM yang pecah beberapa waktu lalu.

Kondisi air yang tidak bagus, diakui Kemas berpengaruh kepada jumlah pelanggan. Semakin tahun, jumlah pelanggan semakin menurun. Pada 2002, jumlah pelanggan PDAM mencapai 27.000 SR. Saat ini, jumlahnya hanya tinggal 12.600 SR atau mengalami penurunan lebih dari 50 persen dengan debit air 460 liter perdetik. Menurunnya jumlah pelanggan juga mengakibatkan turunnya pendapatan yang berpengaruh besar kepada finansial. Biaya operasional PDAM juga terganggu. ‘’Kualitas air bermasalah. Begitu juga kuantitas dan kontinunitasnya. Ya, air kadang mengalir, kadang tidak, kadang keruh. Pipapipa tua, berkarat, bocor dan sebagainya. Ini membuat pelanggan tidak yakin dengan PDAM. Itu kita akui. Makanya jumlah pelanggan

terus menurun. Dampaknya sangat banyak. Pemasukan terganggu begitu juga dengan biaya operasional,’’ ujar Kemas. Hutang Menumpuk Masalah intern PDAM juga menjadi benalu yang terus mengganggu aktifitas bahkan psikologi karyawan PDAM. Misalnya terkait hutang warisan kepada negara mau pun pihak ketiga. Hutang ini juga membuat PDAM semakin terpuruk. Orang memandang PDAM tidak berdaya, hidup dengan hutang dan tidak mampu memberikan pelayanan. Hutang yang ditanggung PDAM itu antara lain, hutang kepada PT Karsa Tirta Dharma Pangada (KTDP) selaku pihak ketiga yang menjadi investor sekitar tahun 2003-2007 sebesar Rp42 miliar. Niat hati ingin menanam investa-

si, tapi akhirnya terbelit hutang sendiri. Meski begitu, Pemko tidak menyerah. Merasa benar, Pemko menyelesaikan persoalan hutang itu ke pengadilan meski akhirnya kalah dan wajib membayar hutang-hutang tersebut terhitung 2012 silam. Hutang warisan kedua juga tidak sedikit. Rp60 miliar. Hutang ini ada sejak 1996. Awalnya tidak sebesar itu. Tapi karena tidak dibayar-bayar, bunga semakin banyak dan akhirnya mencapai Rp60 miliar. Persoalan hutang cukup menggangu sistem jika tidak diselesaikan dengan segera. ‘’Hutang kepada pemerintah pusat sebesar Rp60 miliar sebagian besar diputihkan oleh negara. Saat ini tinggal Rp14 miliar. Mudah-mudahan tahun depan dibayar Pemko. Hutang kepada pi-

TATA LETAK: KATON SUNGKOWO


Riau Pos AHAD, 6 DESEMBER 2015

LIPUTAN KHUSUS

15

DOK

PERBAIKAN PIPA: Pekerja sedang melakukan perbaikan pipa PDAM yang rusak atau sekadar melakukan pengecekan pipa di salah satu jalan di Pekanbaru. Foto diambil belum lama ini.

Anggota DPRD Pekanbaru, Zulfan Hafiz

PDAM Hanya Berikan Harapan Kota Pekanbaru memiliki keingainan menjadi Kota Metropolitan dan upaya-upaya tersebut terus dilakukan. Selain peningkatan infrastruktur, pendidikan dan SDM, air bersih juga menjadi elemen penting untuk mencapai hal tersebut. Namun sayangnya, PDAM yang menjadi pioner untuk air bersih justru belum mampu terpenuhi. Parahnya, masih ada beberapa masyarakat di Kota Pekanbaru justru harus membeli air bersih di Kota yang memiliki banyak kandungan air ini. Laporan, ADRIAN EKO DESRILIANTO, Pekanbaru adrianeko-d@riaupos.co.id

DISEBUTKAN anggota DPRD Pekanbaru, Zulfan Hafis, sebagi-

an besar masyarakat Pekanbaru ini merindukan air bersih. Dengan visi Pekanbaru menjadi kota metropolitan, dimana air bersih adalah infrastruktur tersebut, justru hal tersebut belum terpenuhi. Parahnya, ekspektasi masyarakat pemerintah Kota Pekanbaru kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Siak belum terjawab hingga saat ini. Zulfan juga menyebutkan, dalam kondisi saat ini, masyarakat Muara Fajar harus membeli air bersih hingga ke Minas, karena air bersih sulit didapatkan disana. Sebagian masyarakat lainnya juga harus membeli air 'ketenggan' agar dapat memenuhi kebutuhan air bersih mereka. ''Kalau bicara soal penting, jelas PDAM itu penting. Tapi kenyataannya hal tersebut tidak

Cita-cita besar menjadi kota Metropolitan harus terhambat dengan air bersih ini. Pemko sebagai pemerintah harus benar-benar serius dan ada langkah kongkrit untuk menyediakan air bersih tersebut. ZULFAN HAFIZ Anggota DPRD Pekanbaru

mampu dipenuhi mereka. Citacita besar menjadi kota Metropolitan harus terhambat dengan air bersih ini. Pemko sebagai pemerintah harus benar-benar serius dan ada langkah kongkrit untuk menyediakan air bersih tersebut. Apa masyarakat harus membeli air bersih dari luar Pekanbaru,'' ujarnya. Sebelumnya, Wali Kota Pekanbaru, H Firdaus ST MT menyebut

kondisi PDAM Tirta Siak saat itu berstatus tidak sehat. Bahkan, Wako juga menyatakan PDAM harus itu harus masuk 'ICU'. Dengan alasan menyehatkan satu-satunya perusahaan air bersih milik pemerintah ini, beberapa kali diberikan subsidi melalui APBD muaupun dari APBN. Tidak hanya itu, para investor juga digandeng agar dapat menjamin ketersediaan air bersih untuk masyarakat, salah

satunya dari Korea yang akhirnya batal. Melihat kondisi tersebut, politisi Nasdem tersebut menyebutkan Pemko Pekanbaru khususnya Wali Kota Pekanbaru harus memiliki target realistis. ''Harus jelas dan profesional. Jika tidak mampu, wako yang dalam hal ini yang memilih pengurus PDAM harus tegas. Jangan nanti kesannya karena kedekatan atau lainnya, itu yang tidak baik. Soalnya, mengurusi air besih ini harus serius, dan bukan hanya rencana dan rencana seja,'' terang salah satu anggota DPRD termuda tersebut. Berbicara soal investor, hingga saat ini, Zulfan mengaku belum terlihat ada investor dan langkah kongkrit investor yang terasa dalam pengelolaan air bersih. Terakhir, investor dari Korea hanya menyediakan air, sementara jarin-

gan itu oleh PDAM. ''Seperti membeli air galon. Jadi mereka siapkan air bersih satu bak besar misalnya, pdam yang distribusi. Padahal persoalan PDAM itu jaringan yang sudah tidak jelas bentuknya,'' tambahnya lagi. Palembang, jelas Zulfan Hafiz, adalah daerah yang serupa dengan Kota Pekanbaru. Sebelumnya, di ibu kota Provinsi Sumatera Selatan tersebut juga mengalami krisis air bersih yang cukup parah. Namun, saat ini kota empekempek tersebut sudah mulai mampu mengatasi persoalan air bersih dan masyarakat nya memiliki pelayanan air bersih yang cukupo baik.''Tapi bukan hanya harus belajar dari yang sukses, tapi juga harus kratif. Jika tidak kreatif, yang menjadi korban itu masyarkat Pekanbaru,'' tegasnya.(kun)

Pengamat Perkotaan, Ir Mardianto manan MT

Tersebab Pemko Anggap Air Bersih Tidak Penting Persoalan air bersih masih belum bisa diselesaikan Pemko Pekanbaru. Parahnya, tidak ada penambahan pelanggan PDAM yang baru, justru mendapatkan pengurangan pelanggan yang enggan menggunakan air bersih produksi PDAM. Tidak hanya itu, sejumlah anggaran yang digelontorkan dari APBD maupun APBN belum bisa memperbaiki kinerja PDAM secara baik. Melihat kondisi tersebut, masyarakat menjadi bertanya apa yang sudah dilakukan Pemko hanya jalan di tempat. Laporan, ADRIAN EKO DESRILIANTO, Pekanbaru adrianeko-d@riaupos.co.id

BELUM juga mendapatkan solusi yang kongkrit terkait air bersih di Kota Pekanbaru, Perusahaan daerah Air Bersih (PDAM) Tirta Siak terkesan masih jalan ditempat. Klaim PDAM harus menutup dosa yang dibuat manajemen sebelumnya menjadi salah alasan PDAM belum bisa benar-benar fokus pada perbaikan air bersih. Tidak hanya itu, utang yang cukup besar yang ditanggung manajemen saat ini juga dijadikan alasan belum ada perubahan air bersih di Pekanbaru. Melihat kondisi tersebut, Pengamat Perkotaan, Mardianto Manan menyebutkan, dia sendiri binggung apa yang salah. Hanya saja, dia bisa menarik kesimpulan ada dua hal yang membuat air bersih di Pekanbaru tidak kunjung bisa terselesaikan. ‘’Menurut hemat saya, ada dua persoalan besar yang mengakibatkan persoalan air bersih ini tidak tuntas. Pertama karena manajemennya yang tidak jelas serta amburadul, dan kedua tentang tidak ada komitmen pimpinan daerah untuk menuntaskan persoalan air bersih ini. Itu bisa dilihat sendiri, REDAKTUR: ADRIAN EKO DESRILIANTO

Harusnya jika memang serius, ada anggaran besar yang digelontorkan untuk perbaikan intalasi dan jaringan serta kualitas air, tentu lebih baik. Kenyataannya, hal tersebut tidak ada dan kalah sama kantor baru,’’ MARDIANTO MANAN Pengamat Perkotaan

bagaimana Walikota hanya membesar-besarkan pembangunan kantor baru dan dibuktikan tingginya ‘jatah’ Dinas Cipta Karya untuk hal tersebut. Untuk perbaikan PDAM, palingan hanya 10 miliaran kurang,’’ ujar Mardianto. Pernyataannya tersebut, tambah Mardianto, tidak hanya sekadar hanya bicara. Diakuinya, saat ini yang dibesarkan di luar adalah pembangunan perkantoran baru pemerintah yang letaknya jauh dari pusat kota serta belum memiliki akses yang jelas. Dia takunya, pembangunan yang menelan uang masyarakat tersebut akan terhenti sendirinya jika wako saat ini tidak lanjut. ‘’Contohnya itu pembangunan Pasar Cik Puan yang belum jelas hingga saat ini,’’ katanya. Disebutkannya juga, total dari anggaran 25 SKPD yang ada di Pekanbaru, sesuai dengan

DOK

PERBAIKI POMPA: Pekerja dari PDAM sedang memperbaiki pompa air yang berada di pinggir Sungai Siak. Foto diambil belum lama ini.

pemberitaan media masa, hanya Rp202 miliar, dan setengah dari anggaran Dinas Cipta Karya Rp402 miliar. ‘’Harusnya jika memang serius, ada anggaran besar yang digelontorkan untuk perbaikan intalasi dan jaringan serta kualitas air, tentu lebih baik. Kenyataannya, hal tersebut tidak ada dan kalah sama kantor baru,’’ tegasnya. Selain itu, Mardianto juga dengan lugas menyebutkan kecurigannya akan kondisi yang terben-

tuk saat ini. ‘’Jangan-jangan ada kerjasama antara pemerintah dengan air isi ulang. Sengaja diamburadulkan manajemen PDAM itu agar air isi ulang laku. Tapi mudah-mudahan itu tidak benar,’’ tambahnya lagi. Manajemen yang salah juga disebutkan Mardianto sebagai salah satu kegagalan PDAM memperbaiki kondisi air bersih di Pekanbaru ini. Pasalnya, sudah beberapa kali PDAM melakukan kerjasama dengan pihak investor namun se-

lalu berakhir gagal. Yang terparah, kerjasama tersebut juga ada yang berakhir dengan jalur hukum. tercatat ada beberapa kerjasama yang sudah dan baru akan dilakukan Pemko dan PDAM. Diantaranya, kerjasama dengan investor Belanda yang akhirnya batal karena terlalu lama. Selanjutnya, kerjasama dengan KTDP yang berujun tidak jelas, kerjasama dengan Malaysia dan terakhir rencana kerjasama dengan Korea Selatan yang juga sama-sama

tidak jelas. ‘’Itu ada apa sebenarnya, kenapa bisa tidak jadi. Apa konsumen Pekanbaru tidak berpotensi menjadi konsumen air bersih itu, atau para investor tidak sanggup memenuhi ekspektasi Pemko Pekanbaru itu sendiri. Coba ditelaah secara benar akan kondisi tersebut. Dimana yang salah, dan menurut saya jelas, manajemen yang salah dan tidak ada komitmen yang jelas dari pimpinan daerah,’’ tegasnya.(kun) TATA LETAK: KATON SUNGKOWO


FEATURE

16

Riau Pos AHAD, 6 DESEMBER 2015

Petani Karet di Riau Menjerit

Tak Dapat Beli Beras Sekilo Meskipun harga sawit menurun tapi tak separah dengan harga karet yang tak beranjak dari harga Rp4.000 hingga Rp6.000. Kondisi harga karet di petani ini membuat pemilik kebun karet yang ada di Riau ‘’tersungkur’’ dan pasrah dengan keadaan terjadi. Sebab harga per kilogram karet tak sebanding dengan sekilogram beras. Laporan ERWAN SANI, Kuansing dan Bengkalis erwansani@riaupos.co.id

KILAUAN lampu senter di tengah kebun karet sabung menyabung. Saat itu jam di tangan sekitar pukul 05.30 WIB, Ismail (40) dengan pahat penyadap kulit pohon di tangan terus menakik marka (kulit yang akan ditakik) yang berada di pohon karet yang tak jauh dari belakang rumahnya. Hanya memakan waktu satu menit marka yang disadapnya sudah mengeluarkan cairan putih dan mengalir mengikuti alur kulit dan menetis ke tempurung kelapa yang disiapkan sebagai penampung. Setelah dipastikan sudah menetes ke dalam tempurung, Ismail pun kembali bergerak ke pohon yang lainnya. Pohon karet kampung yang disadap (ditoreh istilah bagi warga Bengkalis) letaknya tidak terlalu jauh dari rumah. Hanya berjarak 100-150 meter saja. Namun bagi warga Desa Telukpambang, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis menoreh atau menakik bagi masyarakat Riau daratan dilakukan usai Salat Subuh. Bagi sebagian masyarakat jika menoreh pada subuh hari cairan getah putih yang keluar lebih banyak, karena suhu udara masih dingin. ‘’Kalau batang getah (pohon karet, red) kampung ni harus ditoreh subuhsubuh lagi. Kalau siang air getahnya agak kurang,’’ ucap Ismail sambil terus membawa Riau Pos dari satu batang pohon karet ke pohon karet lainnya. Pohon karet yang berada di atas tanah kurang lebih satu hektare tersebut menjadi tumpuan hidup baginya. Per tiga hari pohon karet miliknya tersebut bisa mendapatkan cairan getah beku (ojol) berkisar 80-100 kilogram. Meskipun begitu seberapa besar ojol didapatkan tergantung cuaca. Mengapa demikian, karena menoreh atau menakik sangat dipengaruhi curah hujan dan musim panas. ‘’Kalau musim hujan alamat tak berasap dapur! Sebab kita tak bisa menoreh getah. Kalaupun berasap hutang bertambah di kedai atau tauke. Sebaliknya musim panas air getahnya pula yang berkurang,’’ jelas Ismail. Sekitar dua jam bersama Ismail, tampa sengaja dirinya sudah hampir merampungkan penyadapan semua pohon karet yang ada di kebunnya tersebut. ‘’Dua tiga batang lagi selesailah. Lepas itu bisa kita pulang ke rumah,’’ jelasnya. Ternyata kebiasaan menoreh atau menakik karet sejak subuh hingga sekitar pukul 09.00 WIB pagi ini juga dijalani bagi masyarakat yang ada di Kuantan Singingi (Kuansing). Beberapa waktu lalu Riau Pos bertandang ke Desa Seberang Gunung, Kecamatan Gunung Toar, Kuansing masyarakatnya juga menakik karet usai Salat Subuh. Hal ini seperti dilakukan Ibnu Masud dan istrinya. Dirinya harus keluar dari rumah sekitar pukul 05.15 WIB. ‘’Kebun karet agak jauh jadi perginya harus pagipagi. Kalau siang perginya alamat tak selesai menyadap karet. Sebab kalau sudah pukul sepuluh ke atas sudah kurang air getahnya keluar,’’ jelas Ibnu Masud. Ibnu Masud selain menakik getah juga membuka kedai di rumahnya ini juga menjelaskan menjadi petani karet tak lagi menjanjikan. Makanya tak sedikit masyarakat di kampungnya tersebut sudah beralih menjadi petani sawit. ‘’Kita tetap bertahan. Sebab menjadi petani karet kita diuntungkan tak harus memberi pupuk setiap bulan dan resiko matinya juga kecil,’’ jelasnya. Kalah Pamor

DOK RIAUPOS

MENAKIK: Seorang petani karet di Lipat Kain, Kecamatan Kampar Kiri sedang menakik di kebun karet miliknya beberapa waktu lalu.

dengan Sawit Menjadi petani karet tak lagi menjadi pilihan masyarakat karena tak menentunya harga dan kuatnya pengaruh masyarakat berkebun sawit. Seperti di Pulau Bengkalis yang merupakan tanah rawa dan sangat cocok dengan tanaman keras dalam hal ini pohon karet dan kelapa dalam sudah banyak beralih fungsi menjadi kebun sawit. ‘’Kita tak mau berpindah ke sawit. Kami orang kampung ni tak berpengalaman untuk berkebun sawit. Apalagi katanya karet membuat tanah menjadi kering dan tak telap (kuat, red)membeli pupuk setiap bulannya,’’ kata Johar yang juga pemilik kebun karet. Kemudahan berkebun karet kata Johar sudah terbukti, setiap sepekan sekali hanya menebas semak-semak yang ada di sekitar pohon karet. Kalau ada modal sedikit, menurut dia diracun semak samunnya. ‘’Tak payah mupuk, semak samun tu jadi pupuk die,’’ jelas Johar. Hal serupa dikatakan Ibnu Masud menu-

rut dia, semua masyarakat lebih menarik menanam pohon sawit ketimbang karet. Berbagai alasan sebab sawit mudah pemasarannya selain itu harga sawit tak jatuh seperti karet. ‘’Alasan klasiknya karet harus ditakik setiap hari. Sedangkan sawit hanya dua kali dalam sebulan. Tapi kan orang tak memprihitungkan resiko dan bakal tandusnya negeri ini. Rawa ajo jadi koring,’’ jelas Masud. Tapi bagaimana lagi sawit sudah menjadi primadona bagi masyarakat petani di Riau saat ini. Selain itu tak sedikit lahan sawit di Kuansing ini pada umumnya dimiliki perusahaan besar. ‘’Jadi kalau sebut masyarakat kita makmur karena sawit tak juga. Sebab yang makmur itu tetap perusahaan besar dan para tuan tanah yang bisa menanam sawit ratusan hingga ratusan hektare,’’ jelasnya. Tak Bisa Beli Beras Sekilo Keterpurukan ekonomi masyarakat petani karet di Riau berkepanjangan hingga sekarang. Meksipun demikian

masyarakat petani tetap bertahan hidup dengan pendapatan tak sebanding dengan bahan pokok kehidupan yang terus meningkat. Keterpurukan ini dikarenakan semakin tak setabilnya harga karet di tingkat petani dan juga pabrik. Hingga saat sekarang harga karet per kilogram ditingkat petani harganya berkisar Rp4.000-6.000. Padahal dua tahun lalu harga karet sempat menjadi primadona sebab per kilogramnya bisa mencapai Rp22.000. Bahkan untuk ditingkat petani berkisar Rp18.000-20.000. ‘’Dua tiga tahun lalu kita bisa tertawa lebar. Kalau sekarang memekik. Harga barang naik terus harga ojol per kilogramnya baru sebulan lalu hanya Rp4.000,’’ jelas Ismail sambil mengangkat ojol dari tempurung di dalam kebun karetnya saat itu. ‘’Nak dapat beras sekilo harus dapat tiga kilogram karet. Luar biasa murahnya harga karet sekarang ini,’’ jelas Ismail lagi. Kondisi ini juga dirasakan para petani di Kuansing. Meskipun perkebunan

DARI REDAKSI

karet mereka berdekatan dengan pabrik karet, baik di Kuansing, Jambi dan Pekanbaru tetap saja harga karet tak bisa setabil. Padahal untuk saat sekarang harga karet per kilogram di tingkat pabrik harganya mencapai Rp6.000-6.300, tetap saja di tingkat petani harga masih berkisar Rp5.000-5.400. ‘’Kemarin sempat mencapai lima ribu lebih per kilonya. Tapi sekarang turun lagi menjadi Rp5.000. Tapi macam mana lagi, mau mengadu kemana. Katanya harga ini dipengaruhi harga karet dunia. Itu alasan yang kami terima terus,’’ jelas Masud. Menyikapi kondisi harga karet sekarang ini membuat masyarakat meminta pemerintah membuat kebijakan khusus. Sehingga harga karet bisa menanjak naik. ‘’Kita mintalah pemerintah ada inisiatif. Entah buat pabrik sendiri entah membuat koperasi yang bisa menampung harga karet yang memadai,’’ harap Ibnu Masud. Kondisi harga karet tak stabil seperti sekarang ini membuat petani harus menyimpan atau memasukkannya ke dalam kolam atau perigi. Seperti dilakukan Efendi dan Elis mereka harus menyimpan ojol beratus kilo bahkan mencapai 1.5 ton di dalam kolam. ‘’Harga ojol murah betul. Jadi biar harga mahal nanti baru dijual,’’ jelas Efendi yang akrab disapa Efed ini. Untuk memenuhi keperluan hidupnya sehari-hari Efed mengandalkan penjualan pinang kering dan juga es potong. ‘’Mahal harga pinang kering daripada karet. Pinang kering per kilogram bisa mencapai Rp16-18 ribu,’’ jelasnya. Berbeda dengan nasib petani karet di Kuansing, khususnya di Gunung Toar dan Seberang Gunung, mereka harus rela hidup apa adanya. Mereka harus menerima dengan lapang dada semakin murahnya harga karet sekarang ini. ‘’Sebenarnya ketika harga karet turun, kita masih ada sawah atau berladang padi. Tapi kenyataannya awal tahun kemarin kita gagal panen. Akhirnya kita harus tabah dan siap dengan keadaan terjadi sekarang ini,’’ jelas Ibnu Masud tertunduk. Karena gagal panen pada awal tahun lalu akibat kabut asap, untuk saat sekarang masyarakat mulai menanam padi kembali. ‘’Sekarang kita menanam padi. Bahkan bisa dikatakan sebagian besar masyarakat tak menyadap karet lagi. Sebab harganya tak sebanding dengan kerjanya. Selain itu sekarang musim penghujan pula,’’ jelasnya. Pemerintah Harus Berikan Jaminan Semakin tertekannya harga karet yang ada di Riau saat ini, Ketua Forum Komunikasi Mahasiswa Tempatan Riau Kuansing Muhammad Kadri menjelaskan pemerintah harus membuat format khusus sehingga petani bisa hidup layak dari karet ini. Salah satunya harus ada program yang bisa melindungi para petani karet yang ada. Salah satunya membuat program subsidi silang dan juga membuat badan usaha yang bisa menampung komuditi karet dari masyarakat. ‘’Sebenarnya pemerintah bisa menegaskan kepada BUMD untuk menerima karet-karet milik masyarakat. Jadi merekalah yang berhubungan dengan pabrik. Saya yakin dengan begitu harga karet bisa terjamin dan tidak rendah seperti sekarang ini,’’ jelasnya. Diakuinya untuk sekarang ini sudah dibentuk kelompok-kelompok masyarakat yang berusaha berhubungan langsung dengan pabrik. ‘’Itu terbukti harga karet di kelompok-kelompok itu stabil harganya. Rata-rata mereka bisa menjual karet kisaran Rp6.000 dan jarang turun hingga Rp5.000,’’ jelasnya. Pria yang bertungkus lumus untuk pengembangan pertanian di Gunung Toar terutama untuk juru irigasi padi di Gunung Toar tersebut berharap agar perkebunan karet di Kuansing jangan dinomor duakan. ‘’Melihat sejarah di Kuansing ini penghasilan utamanya sejak lama adalah berkebun karet. Kalau tak diperhatikan kita takut masyarakat pindah semuanya ke berkebun sawit. Ujungnya kita bisa kekeringan. Jika sawit semua terjadi mono komuditi sehingga mudah dipermainkan harga sawit. Akhirnya masyarakat tercekik juga,’’ tegasnya. ***

Sang Juara untuk Generasi Emas ZULMANSYAH SEKEDANG

REDAKTUR: MUSLIM NURDIN

RIAU POS terus berupaya memberikan perhatian serius kepada anak didik terutama usia dini. Untuk itu di akhir tahun 2015 ini Riau Pos menghadirkan kembali rubrik khusus Sang Juara.

Rubrik Sang Juara yang setiap harinya terbit di halaman edisi harian menitik beratkan prestasi bagi murid-murid SD yang ada di Pekanbaru dan sekitarnya. ‘’Kegiatan Sang Juara ini menguji kemampuan

terutama prestasi murid-murid SD dari sekolah masingmasing,’’ jelas General Manager Riau Pos, H Zulmansyah Sekedang. Dirinya juga menjelaskan salah satu kegiatan yang di-

lakukan seperti uji cerdas murid SD. Jadi dari seluruh murid SD yang masuk dalam peserta uji cerdas yang pada umumnya sang juara dari sekolah-sekolah yang ada. ‘’Uji cerdas ini merupakan

semua murid SD yang mendapat rangking 1-5 di sekolah mereka,’’ jelas Zulmansyah Sekedang. Selain uji cerdas juga dilaksanakan lomba bercerita sambil membaca. Inipun, kata

Zulmansyah dikhususkan untuk murid SD kelas 4-6. ‘’Ini dilakukan dalam upaya menempa mental anak-anak kita, sehingga menjadi generasi penerus yang tangguh,’’ jelasnya. ***

TATA LETAK: YAYA


KONSULTASI

Riau Pos AHAD, 6 DESEMBER 2015

17

Keputihan yang Tak Kunjung Sembuh Bapak herbalist M Anofi Alni yang baik, Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan keluhan penyakit yang saya derita. Saya gadis berusia 22 tahun belum menikah dan belum pernah berhubungan dengan pria. Sebelumnya saya minta maaf apabila kata-kata saya kurang tepat nantinya. Saya mengalami gangguan penyakit di area sekitar (maaf) daerah vagina. Pada daerah tersebut sering mengalami gatal-gatal yang luar biasa. Penyakit saya rasakan sejak 5 bulan terakhir. Pada area ini sering mengalami bengkak-bengkak kecil yang sangat gatal, setiap setelah buang air kecil sering diserang gatal. Dampaknya adalah area itu jadi hitam dan sering luka karena sering saya garuti. Semenjak penyakit ini saya merasakan ada perubahan pada badan saya, seperti sering gatal-gatal dan bengkak seperti digigit nyamuk dan berwarna merah. Gatal pada tubuh ini hanya timbul pada waktu-waktu tertentu (pagi atau sore sepulang kuliah kadang malam). Saya pernah mengalami kecelakaan di waktu berusia 12 tahun. Saya terjatuh dari bangku sekolah dan menghantam daerah kemaluan saya. Waktu itu sakitnya luar biasa dan berdarah. Semenjak itu ada kelainan pada organ kelamin saya seperti robek dan tidak normal. Saya sering mengalami keputihan dan sering saya melakukan penyabunan diarea tersebut baik dengan sabun mandi sampai betadin antiseptic. Saya tidak menggunakan sabun khusus pembersih wanita karena kurangnya wawasan. Sekarang untuk mengurangi rasa gatal saya selalu menaburi bedak diarea tersebut. Disini ingin saya tanyakan,

„ REDAKTUR:KUNNI MASROHNATI

Konsultasi Pengobatan Alamiah (Herbal)

Oleh HERBALIST MUHAMMAD ANOFI ALNI Praktik di Jalan Mangga Nomor 70 Sukajadi, Telp: 47946 dan 7774629, Pekanbaru Pengasuh Lembaga Pendidikan Kedokteran Terapan dan Pengobatan Tradisional Indonesia

apakah penyakit yang saya derita ini, apa sebab dari timbulnya penyakit ini. Apakah penyakit ini ada obatnya, jika ada pengobatan herbal apa yang dapat saya konsumsi. Terimakasih karena sudah membaca keluhan saya ini, dan saya mengharapkan Bapak sudi memberikan jawabab atas semua pertanyaan saya ini. Semoga Allah Yang Maha Kuasa membalasakan kebaikan Bapak. Terimakasih banyak. Wassalam. -RIRINPekanbaru

Dik Ririn yang baik, Saya bisa membayangkan betapa risih serta repotnya Adik dengan kondisi yang dialami ini. Mudah-mudahan jawaban singkat yang saya sampaikan ini bisa menjadi solusi dari permasalahan yang Adik hadapi tersebut. Penyakit gatal-gatal yang berulang lebih sering dikarenakan adanya suatu alergi terhadap rangsangan dari luar, baik berupa makanan, udara, dan berbagai bahan allergen lainnya. Tapi ada juga rasa gatal yang ditimbulkan dikarenakan oleh adanya pathogen hidup, seperti jamur, kuman, dan parasit. Dari keterangan yang Adik sampaikan terhadap riwayat sakit, saya menduga bahwa gatal yang dialami disebabkan oleh sejenis jamur yang tumbuh didaerah sekitar kemaluan. Kelainan ini dapat bersifat menahun sehingga sering dijumpai bercak-bercak hitam. Garutan kuku sering sekali menyebabkan luka sehingga pedih apabila terkena air. Kondisi ini makin diperparah karena Adik mengalami keputihan yang telah lama sekali diderita. Untuk diketahui bahwa keputihan yang tidak teratasi dengan baik sering menjadi tempat bermukimnya jamur, kuman dan parasit yang menjadi penyebab timbulnya rasa gatal yang hebat, yang terkadang disertai dengan rasa panas, nyeri dan perih karena adanya iritasi, serta infeksi dari perlukaan yang didaerah vagina tersebut. Jamur, kuman dan parasit ini berkembangbiak disaluran kemaluan karena secara anatomi letak muara kencing berdekatan dengan lubang anus dan vagina. Kemungkinan timbulnya

keputihan juga merupakan suatu proses yang lama dari trauma fisik pada daerah vagina yang pernah Adik alami dahulunya tersebut. Munculnya rasa gatal lainnya pada badan, biasanya dikarenakan oleh factor alergi yang muncul belakangan. Alergi ini bisa terjadi bila kuman dan parasit yang berada di cairan keputi-

han tersebut masuk dalam pembuluh darah yang terinfeksi dan menetap didaerah permukaan dalam dari kulit, namun gejala yang dirasakan ini bisa juga disebabkan oleh adanya penyakit lainnya yang hanya bisa diketahui melalui pemeriksaan. Untuk penanggulangan dari penyakit yang diderita, herbal-

ist rekomendasikan dua jenis formula herbal untuk pemakaian luar dan diminum yang banyak mengandung khasiat sebagai antiseptic, parasiticid, antialergi, dan depurative. Formula herbal yang dimaksud adalah (untuk diminum), nanas putih (Ananas comosus) 1 buah ukuran sedang yang telah masak dijus dan diambil airnya (disaring) + ragi tape 2 gram + gula aren secukupnya. Aduk semua bahan tersebut dan biarkan minimal 2 jam. Setelah 2 jam aduk rata lagi dan diminum satu jam setelah makan. Lakukan sekali sehari. Untuk pemakaian luar: Buah Makasar/Melur/Malua (Brucea javanica) 20 butir yang telah digiling + 6 lembar daun Mangkok-mangkok (Nothopanax scutellarium). Rebus

bahan tersebut dengan 400 cc air bersih dengan menggunakan periuk tanah atau panci enamel sampai bersisa 100 cc. Setelah dingin, gunakan untuk mencuci liang sanggama (vagina) dengan cara menyemprotkan air rebusan tadi dengan menggunakan sprayer. Setiap kali pemakaian gunakan sebanyak 30-40 cc. Lakukan sekali sehari selama 7 hari. Demikianlah jawaban saya, dan apabila penyakit yang dirasa tidak kunjung membaik saya sarankan agar Adik untuk berkonsultasi langsung dengan herbalist atau dokter. Semoga cepat sembuh.***

KUPON HERBALIST

„ TATA LETAK: KATON SUNGKOWO


18

Riau Pos AHAD, 6 DESEMBER 2015


BUNDA 19 Pengetahuan Diri Proteksi ABK dari Kejahatan

Riau Pos

AHAD, 6 DESEMBER 2015

Kasus kejahatan seksual terhadap anak-anak makin beragam dan kian memprihatikan. Ancaman serupa juga membayangi anakanakberkebutuhan khusus (ABK) yang tidak menyadari jika mereka berada dalam bahaya. Bahkan, sebuah penelitian di Amerika menyebutkan sekitar 80 persen ABK perempuan dan 30 hingga 50 persen ABK laki-laki pernah mengalami kekerasan seksual. Laporan RINALTI OESMAN, Pekanbaru rinalti-oesman@riaupos.co

didikan Seks untuk ABK di sekolah tersebut, Sabtu (28/11) lalu. Rovanita mengaku merasa perlu membagikan pengetahuan tentang hal ini kepada orangtua yang memiliki ABK, guna menghindari anak-anak dari kejahatan seksual terhadap anak. Menurut Nita, begitu dia biasa disapa, pengenalan diri sendiri terhadap anak harus dimulai sejak dini. Berawal dari mengajarkan kemandirian menggunakan kamar mandi yang harus selalu ditutup saat mandi, agar tida adak orang lain yang melihat mereka saat tidak berpakaian. Nita mengaku memang tidak

mudah mengajarkan anak autis untuk mandi dan melakukan aktivitas lain yang merupakan rutinitas bagi anak-anaka biasa. “Untuk itu gunakan bantuan agar mereka bisa mengerti tentang apa yang harus dilakukan, seperti memasang foto-foto berikut penjelasan tentang apa yang dilakukan di kamar mandi. Mulai dari membuka pakaian hingga mandi dan mengerinkan diri secara rinci. Sebab anak autis memerlukan bantuan visual untuk bisa memahami apa yang harus dilakukan,� ujar Nita yang anak keduanya juga terlahir autis.

Selain itu, ajarkan juga kepada mereka tentang perlunya mandi untuk menjaga kebersihan diri. Sekaligus mengajarkan tentang siapa saja yang boleh melihat mereka saat tidak berpakaian, atau menyentuh bagian-bagian tubuh tertentu. Beritahukan kepada anak tentang bagian tubuh yang boleh dipegang seperti tangan dan bahu.***

KARENANYA, diperlukan proteksi diri bagi ABK agar mereka tidak mengalami perlakuan serupa dari orangorang tidak bertanggung jawab. Caranya dengan membekali mereka pengetahuan tentang diri sendiri, seperti bagian-bagian tubuh yang boleh dilihat oleh orang lain, serta bagian yang sama sekali tidak boleh dilihat, apalagi disentuh oleh orang lain. Semua ini diungkapkan Pemilik Sekolah Khusus Autis Anak Mandiri Rovanita Rama pada Seminar Pen-

„ REDAKTUR: RINALTI OESMAN

„ TATA LETAK: WAN SARUDIN


BUAH HATI

20

Riau Pos AHAD, 6 DESEMBER 2015

Kakak Beradik Berebut Kue

Al Furqaan Khalik Adzhirazy ASSALAMUALAIKUM teman-teman semua. Namaku Al Furqaan Khalik Adzhirazy, tapi kamu bisa memanggilku Furqaan. Aku lahir di Pekanbaru, 26 April 2011. Aku anak keempat dari empat bersaudara. Ketiga kakakku adalah Wulan, Suci, dan Ciktra. Ayahku Subkhan Khalik dan ibuku Adrinul Hayati. Kami semua tinggal di Sungai Pinang. Kalau sudah besar nanti, aku mau jadi polisi. Aku juga suka main sepak bola. Semoga aku bisa jadi polisi yang juga aktif bermain bola. Amin.(tie)

SEORANG anak bernama Juan bertengkar dengan adiknya, Raul. Mereka memperebutkan kue pemberian nenek. “Ini kueku!” kata Juan. “Bukan, kue ini punyaku!” kata Raul. “Kau tidak boleh mengambilnya!” teriak Juan. “Cepat berikan padaku!” kata Juan lagi. Juan menindih adiknya dan memukulinya. Melihat itu, seorang peri datang menemui kedua anak yang sedang berkelahi. Peri itu bertugas mengawasi kelakuan anak-anak. “Siapa yang engkau pukuli itu, Juan?” tanya peri. “Dia adikku. Namanya Raul,” jawab Juan. “Ah yang benar, jangan bohong ya,” kata peri tidak percaya. “Ayo jawab yang benar, siapa dia?” “Sungguh, dia adikku. Dia

saudara kandungku,” kata Juan meyakinkan. “Ah, tidak mungkin. Tidak mungkin dia adikmu. Engkau tahu kan bohong itu dosa. Jika benar dia adikmu, tidak mungkin engkau memukulinya,” kata peri. “Tapi, dia merebut kueku,” kata Juan membantah. “Oh, sekarang aku tahu. Jangan-jangan kue itulah sebenarnya adikmu. Buktinya engkau rela memukulinya untuk sebuah kue. Lagipula lihat itu! Kuenya sudah hancur karena kalian perebutkan,” kata peri. Juan dan Raul melihat kue kering yang mereka perebutkan sudah hancur. Mereka merasa bersalah karena telah berkelahi hanya karena sebuah kue. Akhirnya, Juan dan Raul saling peluk dan saling meminta maaf. (int/tie)

itu punya ku

ILUSTRASI: RIDHO HENDRIKOS

Tambah Pintar Sambil Bermain

Bunda, kalau ingin anaknya tampil di rubrik ”Golden Moment”, silakan kirim foto berikut datadata lengkapnya ke email:rinaltiawal@yahoo.com atau antarkan langsung ke alamat redaksi Riau Pos.

INTERNET

REDAKTUR: RINALTI OESMAN

ini kue ku

BERMAIN memang merupakan salah satu kegiatan yang menyenangkan bagi anak-anak. Tapi, tahukah kamu jika ada permainan yang bisa menyebabkan kita makin pintar? Ya, benar. Beberapa jenis permainan sederhana ternyata bisa menjadikan kita pintar. Kotak Warna. Dalam permainan ini kita bisa belajar membuat sebuah bentuk sambil bermain warna. Nah, hal itu bisa membantu mengembangkan daya eksperimen dan memperkaya ide dalam pikiran tentunya. Selain itu, permainan ini juga bisa membantu mengembangkan perkembangan motorik kita,

Pasir dan Air. Untuk permainan yang satu ini, kita bisa belajar tentang volume, tekstur, cairan, dan kepadatan. Selain itu, permainan ini juga akan mengasah kreativitas kita dalam membuat sebuah bentuk atau mengembangkan bentuk yang ada. Bermain Kostum. Kamu pasti pernah bermain menjadi seorang pahlawan bersama temanteman. Tetapi, jika tak mempunyai kostumnya. jangan sedih! Kenapa? Karena kamu bisa menciptakan sendiri aneka kostum dari benda-benda yang ada disekitarmu. Hal ini juga akan meningkatkan imajinasimu dalam menciptakan kreasi baru yang bermanfaat. Selain itu, hal tersebut juga membuat kita memiliki kontrol saraf yang lebih

baik. Masak-masakan Permainan ini mungkin lebih banyak dilakukan oleh anak perempuan. Dalam permainan ini biasanya kita akan berpura-pura memasukkan sebuah makanan ke dalam wadah atau tempat masak. Nah, ternyata permainan ini sama seperti kegiatan membaca, yakni sama-sama membayangkan sesuatu terjadi. Nah, hal itu bagus untuk mengasah kemampuan kita dalam memisahkan sesuatu. Menarik bukan? Karenanya mari bersama-sama memainkan aneka permainan yang bisa membuat kita makin pintar. Tidak perlu jauh-jauh ke mal, di rumah sendiri juga bisa.(int/ tie)

TATA LETAK: YAYA


METROPOLIS

Riau Pos AHAD, 6 DESEMBER 2015

21

Lurah Sesalkan Pemalsuan Dokumen Domisili Laporan ERWAN SANI, Pekanbaru erwan-sani@riaupos.co.id

SMA CENDANA FOR RIAU POS

JUARA OLIMPIADE: Desnawati SPd guru SMA Cendana foto bersama rekan kompetisi usai menerima penghargaan Juara OSGN Tahun 2015, Sabtu (5/12/2015).

Guru SMA Cendana Raih Juara 3 Olimpiade Sains Guru Nasional KOTA (RP) - Prestasi besar dan membanggakan kembali diraih SMA Cendana Pekanbaru. kali ini Prestasi nasional diraih Desnawati SPd dalam ajang Olimpiade Sains Guru Tingkat Nasional (OSGN) 2015 di Jakarta, Sabtu (5/12) kemarin. Desnawati SPd selaku guru biologi mengatakan sangat berterima kasih kepada semua pihak dan bersyukur telah meraih peringkat ketiga nasional. ”Alhamdulillah berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung, ini merupakan prestasi yang terbaik buat saya dan sekolah tentunya. Semua ini melalui proses yang panjang dan usaha yang tiada henti untuk bisa memberikan yang terbaik buat Cendana. Untuk Juara 1 SMAN 3 Sukabumi jawa barat dan juara 2 SMA Nurul Fikri Serang Banten serta saya sendiri meraih juara 3 biologi OSGN 2015" tutur Desnawati SPd, Dijelaskan Desnawati perjalanan panjang untuk meraih prestasi itu, proses seleksi bermula dari tingkat kota untuk mencapai passing grade berlanjut ke provinsi dan akhirnya ke nasional. “Di tingkat nasional proses seleksi meliputi penilaian portofolio, CD pembelajaran, RPP, tes tertulis, tes praktikum dan eksperimen, tes presentasi mengajar.” jelas Desnawati Sementara itu, Kepala SMA Cendana Drs Hamsah mengatakan juga bahwa Keberhasilan ini tidak terlepas dari berbagai dukungan dari pihak keluarga, Yayasan Pendidikan Cendana Riau, dan Dinas Pendidikan. “Semoga dengan prestasi ini menjadi momentum untuk berprestasi berikutnya. Ia sudah berusaha menampilkan yang terbaik, sehingga juara 3 tingkat nasional bidang studi Biologi.kedepan berharap prestasi tersebut bisa ditingkatkan lagi dan sekolah selalu dukung untuk para guru yang mengahasilkan karya terbaiknya buat Cendana.” harap Hamsah.(fiz)

REDAKTUR: GEMA SETARA

BARU-baru ini, Lurah Labuh Baru Timur Putri Indriyati SSTP MSi mendapat laporan dari salah satu perusahaan pembiayaan atau leasing terkait keterangan domisili yang dikeluarkan dan distempel juga ditanda tangani pihaknya. Pasalnya, salah satu warga tempatan memalsukan surat mencantumkan surat keterangan domisili Atas nama Yustin tempat tinggal nomor 154/ SKD/LBT/V/2015 serta beralamatkan di Jalan Meranti, RW04/RT06 yang diindikasi palsu. “Kemarin, ada salah satu

perusahaan leasing datang ke kantor kita dan konfirmasi surat domisili atas nama Yustin ke sini. Karena Yustin ini sudah menunggak anggunan motor yang diambil selama 6 bulan,”kata Putri ke Riau Pos kemarin. Ia juga menceritakan berdasarkan keterangan perusahaan leasing tersebut melakukan tagihan tersebut. “Akan tetapi setelah dicek ke lapangan sesuai dengan surat domisili tersebut yang diberikan Yustin tidak ada. Kita juga tidak pernah mengeluarkan surat domisili tersebut,” tegas Putri. Apalagi kata Putri, dalam surat keterangan domisili Yustin yang diberikan pihak leasing tersebut yang paling

mencolok adalah nomor NIP Lurah Labuh Baru Timur yakni 19580510 198603 1 004 padahal NIP Asli Lurah Putri Indriyanty ialah, 19850421 200412 2 001, serta tanda tangannya yang jauh berbeda. Lanjutnya di nomor juga di sini biasanya hanya Nomor : no urut surat/ kelurahan LB/bulan surat /keterangan surat /tahun. Tidak memakai SKD (Surat Keterangan Domisili) serta di dalamnya tidak dibuat keperluannya. “Sudah kita cek di surat keterangan domisili dan kita sesuaikan Disdukcapil Kota Pekanbaru dia benar warga Rohil, tepatnya di Bagan Sinembah. Akan Tetapi di sini tidak benar

karena di RW04 hanya ada 5 RT, tapi dia mencantumkan RT06/RW04,”terang Putri. Mestinya pihak leasing juga croscek dulu, setelah surveiyor datang ke rumah pemohon diteliti dulu. Jangan sampai ada yang seperti ini terulang yang akhirnya lembaga pemerintahan jadi sorotan atas tindakan oknum yang seperti ini. “Pihak leasing juga membawa ke jalur hukum terkait pemalsuan yang dilakukan oleh oknum warga tersebut,” kata Putri Apalagi, saat ini banyak warga yang malas datang langsung ke kantor lurah, dengan berbagai alasan, padahal melalui kantor lurah prosesnya

lebih mudah, cepat dan efisien. “Saat ini kebanyakan masyarakat malas untuk mengurus melalui kantor lurah, kebanyakan mereka menganggap prosesnya yang sangat lama, rumit dan mahal padahal jika persyaratnya lengkap pasti kita prosesnya dengan cepat,” ucapnya. Putri berharap tidak ada warga yang bermalasan untuk mengurus segala sesuatu melalui kantor lurah. Dia menilai dengan langsung ke kantor lurah dapat bersilaturahmi dengan staf-staf kelurahan. “Dengan ini kita berharap warga jangan malaslah untuk mengurus keperluan apapun melalui kita di kelurahan, sebab pelayanan masyarakat memang tanggungjawab kami dan jika kita bertemu langsung dapat kita jadikan ajang sillaturahmi,” imbuhnya. (cr4/gem) PT Taspen lainnya yang turut menyerahkan, Dadang. Diwakili Ketua Pembangunan Masjid H Arbakmis Lamid, SH, MH dan H Endar Muda, SH menyampaikan terima kasih dan harapan kepada keluarga besar Taspen mendapat keberkahan dan kehidupan yang semakin baik. Kemudian juga bisa lebih bermanfaat untuk peserta dan lingkungannya, dan pihak pengurus masjid akan memanfaatkan sebaik mungkin bantuan yang telah diberikan. Lebih lanjut Tamsir menambahkan, bahwa tanggung jawab korporasi Taspen dalam CSR dilaksanakan melalui PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan). Diantaranya berupa menyaluran dana pinjaman bagi pengusaha kecil, kegiatan sosial dan bantuan pembangunan rumah ibadah.(egp)

Taspen Bantu Pembangunan Masjid di Tenayan Raya PEKANBARU (RP) - Sebagai salah satu BUMN yang beroperasi di daerah, PT Taspen Cabang Pekanbaru terus berkontribusi bagi masyarakat. Sebagai salah satu program Coorporate Social Responsibility (CSR) nya, perusahaan plat merah tersebut turut membantu pembangunan masjid di Tenayan Raya, Pekanbaru. Bertempat di Masjid Raudhatus Shalihin Kecamatan Teyayan Raya, Jumat (4/12) Kepala Cabang Taspen Pekanbaru Tamsir menyerahkan bantuan secara simbolis. Kepada dua rumah ibadah umat muslim, yakni masjid Raudhatus Shalihin dan masjid Hijratussabirin. Bantuan sebesar masingmasing Rp15 juta untuk pembangunan dua masjid tersebut. Menurut Kepala

TASPEN FOR RIAU POS

BANTUAN: Kepala PT Taspen Cabang Pekanbaru Tamsir (tengah) foto bersama pengurus masjid saat menyerahkan bantuan pembangunan masjid sebagai program CSR perusahaan BUMN tersebut, Jumat (4/12/2015).

PT Taspen Pekanbaru, Tamsir ini merupakan penyerahan ke lima dari dana Bina Lingkungan Taspen Pusat kepada masjid di lingkun-

gan wilayah kerja Taspen Pekanbaru yang membawahi seluruh Provinsi Riau. “Sebagai bagian program CSR, kita mendukung dalam

penyediaan rumah ibadah di Provinsi Riau. Akan terus digalakkan kedepan bagi kepentingan masyarakat,” kata Tamsir didampingi pejabat

Pintu Rumah Dicongkel, Dua Motor dan Dua HP Ditilap Maling PEKANBARU (RP) - Kawanan maling kembali beraksi wilayah hukum Polresta Pekanbaru, kali ini kawanan maling beraksi di Kecamatan Tenayan Raya tepatnya dirumah Zulfan Efendi (23) di Jalan Sudimoro, Kamis (3/ 12) kemarin. Akibat kejadian tersebut dua sepada motor dan dua unit telp gengam

milik Zulfan dibawa kabur. Pencuri diketahui melakukan pencurian dengan cara mencongkel pintu belakang sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. Kawanan maling yang diduga lebih dari satu orang ini setelah melakukan pencurian membuka pintu depan dan membawa kabur barang berharga mi-

lik korban. Kapolsek Tenayan Raya Kompol Indra Rusdi melalui Kanit Reskrim Ipda Sulaiman Daulay mengatakan pencurian itu baru diketahui korban saat bangun dari tidurnya sekitar pukul 06.00 WiB. ‘’Ketika itu korban bangun tidur, tidak melihat lagi

sepada motor yang berada di ruang tengahnya, begitu juga dua unit hanphonenya, kerugian mencapai Rp13 juta, korban mencoba bertanya kepada tetangganya namun tidak ada yang mengatahui,’’ terangnya. Sulaiman mengatakan kasus ini masih dalam penyelidikan pihak kepoli-

sian. Saat ini pihak kepolisian memeriksa beberapa saksi termasuk korban. ‘’Masih diselidiki, pelaku diduga lebih dari satu orang,’’ tambahnya. Sulaiman mengimbau masyarakat selalu waspada dan berhati-hati terhadap tindak kejahatan. ‘’Jangan pernah lalai dengan tindak kejahatan yang terjadi,’’ tutupnya.(hsb)

TATA LETAK: KATON SUNGKOWO


PRO-OTONOMI

22

Riau Pos AHAD, 6 DESEMBER 2015

Realisasi Anggaran Masih 40 Persen Laporan EKA GUSMADI PUTRA, Pekanbaru ekagusmadi-putra@riaupos.co.id

GEMA SETARA/RIAU POS

PISAHKAN IKAN: Dua orang ibu-ibu saat memisahkan ikan-ikan hasil tangkapan di Desa Tenggayun, Bengkalis. Foto diambil belum lama ini.

DALAM upaya percepatan serapan anggaran APBD 2015 yang masih rendah di penghujung tahun ini. Memang seluruh SKPD diminta segera menggesa penggunaan dalam mengejar target realisasi. Namun demikian Plt Gubri H Arsyadjuliandi Rachman kembali mengingatkan kepada seluruh bawahannya agar dapat melaksanakan sesuai dengan aturan. Angka serapan anggaran hingga pekan pertama Desember ini, baru menyentuh 40an persen. Melihat waktu yang tersisa, Pemprov

Riau optimis bisa menyentuh angka diatas 50 persen atau mencapai 60 persenan jika beberapa pencairan dapat terlaksana hingga penghujung tahun. “Sekitar 40an persen. Masih ada Rp1 Triliun belanja ditambah dana desa yang akan dicairkan. Jadi bisa menembus 60 kalau diestimasikan,” kata Kepala BPKAD Riau Indrawati melalui Kabid Anggaran BPKAD Riau Ispan kepada Riau Pos kemarin. Sementara itu Plt Gubri menambahkan, mengenai lambannya penggunaan anggaran dan pengesahan pada APBD-P 2015 ini. Memang diakuinya sangat mengganggu. Hanya saja Ia menegaskan

kepada seluruh SKPD, agar bagaimana sekarang bisa mengoptimalkan sesuai aturan. “Bukan main hantam-hantam aja, itu yang akan dilihat setelah selesai evaluasi di Kemendagri. Intinya jalankan sesuai aturan,” katanya. Selain itu lanjut Andi sapaan akrabnya setelah evaluasi di Kemendagri tuntas, maka nantinya Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) akan mengumpulkan lagi semua SKPD. Untuk dikomunikasikan lagi dengan melihat perkembangan saat itu nantinya. “Sehingga bisa dilakukan juga penyesuaian dengan aturan yang berlaku,” tutupnya.(gem)

Integrasikan Mata Pelajaran, SMAN 3 Langgam Kunjungi Riau Pos KOTA (RP) - Sebanyak 23 siswa SMA Negeri 3 Langgam Kabupaten Pelalawan melakukan kunjungan ke Riau Pos, Sabtu (5/11). Kunjungan tersebut juga didampingi empat orang guru. Salah satu tujuannya untuk mengintegrasikan tiga mata pelajaran yaitu Teknologi Informasi Komputer (TIK), Bahasa Indonesia dan PPKN dalam hal kebebasan pers. Tiga Mapel tersebut berkaitan erat dengan kegiatan dunia media massa, salah satunya media cetak atau koran. Wakil Pemimpin Redaksi Riau Pos Muhammad Hapiz yang menerima kedatangan rombongan tersebut

menjelaskan keterkaitan Mapel dengan dunia media massa tersebut. Diantaranya, Hapiz katakan, media massa adalah tolak ukur berkembangnya Iptek. Maka, mau tidak mau, baik dalam pemakaian teknologi maupun penyajian informasi, media massa harus selalu up date. ‘’Kalau soal pemakaian Bahasa Indonesia, kita selalu ketat untuk taat asas, sesuai kaidah Bahasa Indonesia. Untuk kebebasan pers, masyarakat dihadapkan dengan kebebasan juga. Silahkan pilih pers yang paling dianggap baik dan berguna bagi kehidupannya,’’ ujar Hapiz. Terjadi dialog dalam

pertemuan tersebut. Baik dari siswa maupun majelis guru yang mendampingi. Salah satu yang ditanyakan oleh siswa mengenai pengiriman berita dan jumlah berita muat setiap hari di Riau Pos. Hapiz jelaskan, pengiriman berita berkaitan dengan deadline. Dan deadline adalah hal yang tidak bisa ditawartawar bagi media cetak. ‘’Harus tepat waktu sesuai job masing-masing,’’ katanya. Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 3 Langgam Jurniati berharap dengan adanya kunjungan ini setidaknya dapat menambah ilmu siswa dibidang TIK, Bahasa Indonesia dan

CR4/MIRSHAL/RIAU POS

SERAHKAN CENDERAMATA: Wakil Pemimpin Redaksi H Hapiz menyerahkan cenderamata kepada kepala sekolah SMAN 3 Langgam, saat berkunjung ke Riau Pos, Sabtu (5/12/2015).

PPKN sehingga lebih memahami bagaimana sebenarnya cara pembuatan koran itu sendiri.

“Kita sendiri tahu siswa di sini hanya mengetahui koran Riau Pos sudah jadi. Namun mereka tidak mengetahui

bagaimana sebenarnya mekanisme pembuatan koran itu sendiri, sehingga dengan adanya kunjungan

ini, mereka lebih paham bahwa begini cara mekanisme pembuatan koran di Riau Pos,” katanya.(cr4)

In Memorium H Mustafa Yatim

Sosok Rendah Hati, Penyabar Tapi Tegas Suasana rumah nomor 7 Jalan Pattimura tampak ramai, Sabtu (5/12) pagi kemarin. Rumah bertingkat itu merupakan rumah kediaman almarhum mantan Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Provinsi Riau 2007, Mustafa Yatim. Para pelayat baik dari sanak saudara maupun tokoh Riau, seperti Herman Abdullah, Azlaini Agus, dan teman seperjuangan sesama veteran tampak hadir dirumah duka. Laporan HASANAL BULKIAH, Pekanbaru hasanal-bulkiah@riaupos.co.id

REDAKTUR: GEMA SETARA

SEMASA hidupnya Mustafa Yatim tidak hanya dikenal sebagai veteran pembela kemerdekaan Indonesia. Pria yang lahir di Siak 29 November 1930 ini juga dikenal sebagai birokrat unggul, bahkan ia menjabat posisi strategis seperti Kepala Biro Umum, Kepala Biro Perlengkapan dan Kepala Biro Kesra didua masa gubernu Riau yakni Arifin Achmad dan Imam Munandar. Pria yang tutup usia pada, Jumat (4/12) kemarin pukul 19.30 WIB di RSUD Arifin Ahmad ini juga dikenal sebagai orang yang mudah bergaul dan penyabar di lingkungan tempat tinggalnya maupun sesama veteran. Ia wafat di usia 85 tahun dengan beberapa penyakit yang dialamin-

DEFIZAL/RIAU POS

PROSESI PEMAKAMAN: Prosesi pemakaman secara militer H Mustafa Yatim di TPU Senapelan, Ahad (5/12/ 2015).

ya. Sebelum menghembuskan nafas terakhir beliau sempat mendapat perawatan di RSUD Arifin Ahmad selama 11 hari. Kesehatan Beliau

memang beberapa tahun kebelakangan sedikit menurun karena faktor usia. Ada yang menarik, sebelum wafat, ia berpesan kepa-

da anak dan keluarganya agar tidak dimakamkan di makam pahlawan. Namun ia meminta untuk dimakamkan di pemakaman umum, dengan posisi tetap disebelah makam istrinya, di Pemakaman Senapelan. ‘’Seyogyanya almarhum dimakamkan di makam pahlawan, di sana memang telah disiapkan tempat untuk beliau, namun sebelum meninggal beliau meminta dimakamkan di pemakaman istrinya di dekat belakang kantor Polsek Senapelan,’’ ujar keponakannya, Teguh Pribadi saat menyampaikan kata sambutan pada acara pelepasan jenazah, Sabtu (5/12) kemarin. Teguh mewakili keluarga meminta maaf apabila sela-

ma almarhum hidup ada salah dalam tingkah laku dan salah dalam perkataan. ‘’Apalagi beliau selama hidup orang yang banyak bergaul, mohon diimaafkan, kami juga berharap semuanya memberikan doa agar beliau ditempatkan ditempat yang layak di Sisi Allah,’’ terangnya. Selain itu, beliau memang dikenal orang yang sangat penyabar baik kepada keluarga maupun yang lain, namun dalam kesabaran beliau ada ketegasan ketika memberikan keputusan. ‘’Kami juga berterima kasih kepada para sahabat almarhum yang telah menyediakan waktu untuk datang dan mendoakan almarhum,’’ terangnya. Sementara itu, Sekretaris LVRI

Riau, Kusuma Giri mengatakan pihaknya sangat merasa kehilangan sosok Mustafa Yatim yang selama ini selalu memberikan kontribusi terhadap pembanguan Riau selama ini. ‘’’Beliau memang orang yang rendah hati, penyabar, namun tegas, serta penuh inovasi, kami sangat kehilangan sahabat kami ini, semoga ditempatkan ditempat terbaik,’’ terangnya. Pada pelaksanaan pengantaran ditempat semayan terakhir almarhum Mustafa Yatim di antar dengan acara meliter dari Kodim Pekanbaru dan dilepaskan satu tembakan keudara. Untuk para personel TNI tampak berbaris mengangkat jenazah almarhum ke pemakaman terakhir.(gem)

TATA LETAK: KATON SUNGKOWO


Riau Pos

23

AHAD, 6 DESEMBER 2015

ISYANA SARASVATI

Musisi

INTERNET

Demi ‘WAKE UP’, Personel The Vamps Bekerja Keras APA kalian percaya bahwa seiring berjalannya waktu setiap orang akan berubah? Tiap orang tentu mempunyai pendapat dan argumentasi tersendiri untuk menjawab pertanyaan tersebut. Tapi bisa dikatakan memang waktu bisa mengubah seseorang atau kelompok baik itu sadar maupun tidak. Hal tersebut juga dirasakan oleh band asal Inggris yang berisikan para remaja ganteng, The Vamps. Grup ini baru saja mengeluarkan satu album terbaru berjudul WAKE UP yang memberikan sound ‘berbeda’ daripada sebelumnya. Sang vokalis Brad Simpsons menjelaskan tentang album barunya kali ini. Ia mengatakan bahwa WAKE UP dibuat dengan tenaga yang cukup besar dari seluruh anggota The Vamps.(int/tie)

INTERNET

Paket Komplit TAK banyak penyanyi yang bisa menulis lagu dan juga mengisi musik untuk lirik lagu yang diciptakannya. Setelah itu mempresentasikannya kepada publik. Isyana Sarasvati termasuk yang bisa melakukan semua itu. Ia adalah musisi yang komplit. Inilah sosok musisi masa depan yang akan meramaikan khasanah musik tanah air dan bahkan dunia. Sejak lahir, kedua orang tuanya Sapta Dwikardana (Ayah) dan Luana Marpanda (Ibu) sudah berharap agar dirinya kelak menjadi seorang musisi besar. Tak heran kalau mereka menyematkan nama Sarasvati adalah seorang Dewi ilmu pengetahuan, kesenian, kebijaksanaan, dan inspirasi. Dan ternyata sejak anak-anak ia sudah menyukai dunia musik. Pelan-pelan keinginan kedua orangtuanya itu mulai terwujud. Perempuan kelahiran Bandung, 2 Mei 1993 ini muncul sebagai sosok musisi. Talentanya dalam bidang musik amat besar. Ia menguasai beberapa alat musik seperti piano, organ, seruling, biola dan saksofon. Selepas SMU ia melanjutkan studinya di Nanyang Academy of Fine Arts, Singapura dan Royal College of Music, Britania Raya. “Aku memang bercita-cita menjadi seorang maestro dalam bidang musik. Untuk mewujudkan semua itu harus dilengkapi dengan ilmu. Meski punya talenta namun harus dilengkapi dengan ilmu dalam bidang musik,” ujarnya. Kemunculan Isyana lewat singel Keep Being You langsung menghentak. Warna vokalnya yang unik dan kekuatan lagu tersebut berhasil mencuri perhatian penikmat musik tanah air. Meski pendatang baru ia berhasil meraih penghargaan bergengsi Female Singer of the Year & Breakthrough Artist of the Year (NET. Indonesian Choice Awards 2015). Dari singel pertama Isyana melajutkan dengan single kedua Tetap dalam Jiwa. Tembang ini pun mendapat apresiasi dari penggemarnya dan juga penikmat tanah air.(int/tie) INTERNET

Midnight Show Pernah Ditolak Tayang di Bioskop TAK mudah bagi film Midnight Show untuk mendapat jadwal tayang di jaringan bioskop Indonesia. Pasalnya butuh waktu 15 bulan dari film selesai dibuat untuk siap tayang 14 Januari 2016. Producer Renee Pictures, Gandhi Fernando menjelaskan penantian panjangnya. “Saat pertama saya ajukan film ke jaringan bioskop terbesar, katanya film Midnight Show terlalu sadis dan seram. Makanya dilarang untuk diputar,” ujar Gandhi saat berkunjung ke kantor Bintang.com beberapa waktu lalu. Ditolak oleh bioskop tak membuat Gandhi jera. Produser muda ini mengajukan filmnnya ke Lembaga Sensor Indonesia. “Tiga kali bolak balik ke LSI akhirnya lulus sensor. Setelah itu saya balik lagi ke bioskop, karena sudah lulus sensor akhirnya dapat jalan,” jelasnya. Midnight Show mengisahkan Bioskop Podium yang diambang kebangkrutan mempertaruhkan masa depannya pada sebuah film Bocah yang diangkat dari kisah nyata, tentang anak berusia 12 tahun yang tega membunuh keluarganya sendiri. Naya (Acha Septriasa) dan Juna (Gandhi Fernando), tidak menyangka ketika pemutaran midnight di bioskop tersebut berubah menjadi bencana. Seorang penonton ditemukan tewas, meninggalkan misteri yang menghubungkan film yang tengah mereka tayangkan, dan mayat-mayat yang kini mulai berjatuhan di depan mereka. Gandhi menjanjikan film Midnight Show akan menjadi horor yang berkualitas. (int/tie)

Album Baru BCL Lebih Jazzy ADA yang berbeda dari dua lagu dalam album terbaru BCL (Bunga Citra Lestari). Selain memasukkan hit singlenya, BCL juga merilis dua lagu yang berbeda dari lagu-lagu dia sebelumnya, seperti Mungkin Suatu Hari. Dalam lagu ciptaan Rayi RAN, Rendy Pandugo dan Eva Natali ini, BCL berkolaborasi dengan Tohpati. Musisi jazz tersebut dipercaya untuk mengaransemen lagu anyar tersebut. Alhasil, lagu tersebut pun sarat dengan nuansa jazzy yang menjadi warna baru bagi BCL. Dengan begitu, penyanyi sekaligus pemain film ini berupaya untuk menunjukkan kekuatan musikalitasnya, BCL bisa juga membawakan lagu dengan tipikal yang berbeda. “Orang punya gamINTERNET

REDAKTUR: RINALTI OESMAN

baran BCL orangnya seperti apa, nyanyinya seperti apa dan bisanya apa. Yang aku mau tunjukkan adalah nggak cuma itu yang bisa aku lakukan,” ungkap BCL saat ditemui pada peluncuran album barunya di kawasan Bangka, Jakarta. “Sebener-nya, kalau lagi live aku juga kadang cover lagu orang yang genrenya beda banget dengan lagu-lagu aku. Tapi kan nggak semua menyaksikan aku secara live. Jadi di sini aku mau kasih lihat dibawa ke arah sini juga BCL bisa kok. Menyanyikan sesuatu yang lebih light, bukan yang grande, bukan yang sedih-sedih meraung-raung, bukan yang cinta-cinta gitu, tapi musik yang bisa kita dengerin pas hang out, mungkin di mobil,” paparnya. Pasar musik jazz tentunya tidak seluas pop. Meski demikian, BCL mengatakan bahwa kini tujuannya bukan hanya menggaet pangsa pasar yang luas. Akan tetapi, ia ingin mengekplorasi kemampuannya dalam bidang tarik suara. Hal ini sekaligus mempertegas eksistensinya tidak hanya berada di zona amannya.

“Buat aku bukan itu purpose-nya. Aku berkarier udah lama juga, mungkin udah hampir 10 tahun, Jadi it’s time for me to explore lebih lagi aku bisa seperti apa, seperti apa. Aku juga pengen bisa bikin sesuatu yang sedikit lain,” tambahnya. Untuk menyanyikan lagu yang berbau jazz, BCL tidak menjadikan penyanyi jazz lain sebagai panutannya. Pasalnya, ia bernyanyi tidak memakai teknik, tapi rasa. “Aku kan nggak bernyanyi dengan teknik, aku nyanyinya pakai rasa. Jadi rasa nggak bisa dipelajarain sama orang lain. Misalnya musikalitas, teknik menyanyi mungkin kita bisa pelajarin ‘oh suara kaya gini enak’. That’s why saat jadi, aku maunya original karena nyanyinya pakai rasa. Karena rasa, orang lain nggak bisa tiru,” beber BCL. Dalam album terbarunya yang bertajuk Hits Singles BCL And More… ini berisikan 10 lagu, di mana 8 di antaranya adalah lagu-lagu hit terdahulunya. Ia juga menambahkan satu lagu baru yang berjudul Kehilangan Kam karya Pay, Romy, dan Dewiq. (int/tie)

TATA LETAK: KATON SUNGKOWO


Riau Pos

24

AHAD, 6 DESEMBER 2015

Profil

Percaya Diri

Nama: Rabbi atul Sadiah Panggilan: Dia h TTL:Pekanba ru, 9 Septem ber 1992 Alamat: Jalan Rukun, No 21 , Tangkerang Utara, Kecam atan Bukitray a, Pekanbaru Pekerjaan: M ahasiswa Fakultas: Ilmu Budaya, Unversitas La ncang Kunin g Semester: Akh ir Ayah: Nazarud din (alm) Ibu: Rizana Anak ke: 4 Jumlah saudar a: 3 Sepatu: 38 Celana: 28 Baju: M Makanan kesu kaan: Mie So Minuman kesu kaan: Air Min eral Hobi: Jalan-ja lan, kuliner Cita-cita: Jadi Wanita Karir Motto: Sukse s Tanpa Batas

Banyak cara untuk bisa membuat diri lebih percaya diri. Rabbaitul Sadiah, punya cara yang berbeda. Panggung adalah jalannya. Laporan KUNNI MASROHANTI, Pekanbaru kunnimasrohanti@riaupos.co.id

B

ELAJAR dan menggeluti dunia panggung sejak duduk di kelas V SD hingga di bangku kuliah semester akhir, sudah pasti tidak se bentar. Pengalaman dan pelajaran yang didapat juga melimpah. Bagi Diah -begitu dia sering dipanggil-, teater mengajarkan banyak hal. Salah satunya membuat ia semakin percaya diri dalam menjalani hidup dan saat berbicara dengan orang lain. ‘’Dalam teater banyak pelajaran yang bisa dipetik. Yang pasti makin percaya diri. Banyak teman juga. Di dunia teater kita juga bisa berperan jadi apa saja sesuai dengan tuntutan peran. Bisa tak bisa harus bisa,’’ ujar Diah. Anak bungsu dari empat bersaudara yang kuliah di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning (Unilak) ini sedang asik-asiknya bergabung dengan Teater Selembayung. Sudah pasti banyak karakter yang ia perankan. Pernah menjadi ibu, orangtua, remaja, anak, bahkan pernah menjadi pengawal. Menurut Diah, teater bukan hanya mengajarkan bagaimana menjadi orang lain, tapi juga mengajar diri untuk lebih fokus, serius dan kosentrasi serta menghargai orang lain (lawan main). Proses dalam berteater itu juga sering diaplikasikan dalam kehidupannya sehari-hari. Seperti harus fokus kuliah, serius menyelesaikan skripsi dan kosentrasi mengejar cita-citanya untuk bisa menjadi wanita karir yang mapan. ‘’Saya ingin berteater sampai kapan saja. Ya, saya juga tidak tahu sampai kapan. Tapi kalau ada waktu dan kesempatan, meski saya sudah berkerja nanti, saya tetap ingin berteater,’’ kata Diah lagi. Perempuan kelahiran 1992 ini tidak hanya manggung di berbagai daerah di Riau, tapi juga hingga ke Bali, Lampung bahkan Malaysia. Saat ini, bersama sanggar tempatnya mangasah bakat sedang mempersiapkan pementasan di Muara Takus Kampar dan Padang. ‘’Dulu sempat vakum berteater juga saat SMA. Waktu itu saya juga ngeband. Kalau SMA kan sering ada festival band. Tapi sekarang saya kembali fokus di dunia teater,’’ sambung Diah.***

Kamu ingin menjadi Wajah Jelita Riau Pos? Kami mencari model baru yang terbit setiap pekan. Syaratnya; Berusia 15 hingga 23 tahun, serta mempunyai wajah fotogenik, cerdas dan berkepribadian menarik, dan lebih diutamakan memiliki prestasi akademik dan non akademik. Jika berminat, silahkan kirimkan data pribadi dan 3 foto seluruh badan serta no handphone kamu ke sekretariat redaksi Harian Riau Pos, Gedung Graha Pena Riau Lantai III telp (0761) 64633, Jalan HR Soebrantas KM 10.5 Pekanbaru.(red) REDAKTUR: KUNNI MASROHANTI

FOTO: CR2/MIRSHAL/RIAUPOS

TATA LETAK: KATON SUNGKOWO


Raja di gua jalan ke teluk, Cantik halus rupa mukanya; Ibarat buah busuk di pokok, Hilang manis pahit rasanya. Meninjau berpadi masak Batang kapas bertimpal jalan Hati risau dibawa gelak Bagai panas mengandung hujan.

Riau Pos AHAD, 6 DESEMBER 2015

25

Dari kiri ke kanan, Asrizal Nur, Mosthamir Thalib, Husnu Abadi, Rayani Riyance dari Jambi, dan Kazzaini Ks di Masjid Gresik Pattani.

Maman S Mahayana ketika memimpin acara baca puisi di Rumah Makan Nasi Kerabu Janggut Narathiwat.

Dari Pertemuan Penyair Nusantara VIII Pattani

Berjumpa dengan Saudara Sehati Catatan: Mosthamir Thalib Burung terbang dari Kota Baru Hinggap juga di tanah Pattani Ke Darunsat mencari ilmu Berjumpa dengan saudara sehati

Mosthamir Thalib di samping Masjid Wadi Al-Husein.

PANTUN yang dilantunkan penyair Indonesia Ahmadun Yose Herfanda di hadapan guru-guru dan siswa-siswi Darunsat Witya Islamic High School di Taluban Saiburi Distric, Pattani, ini mungkin cukup tepat. Ini merupakan “balasan” sambutan yang diberikan tuan rumah begitu hangat di mana pun rombongan peserta Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) VIII berada, baik di Narathiwat, Pattani, Yala maupun di Prince of Songkhla University. Ahmadun melantunkan pantun ini ketika dia diminta tampil membacakan puisinya yang alih-alih ditukarnya dengan pantun yang dibuatnya spontan, untuk menyambung rasa “ukhuwah” sesama saudara serumpun di Pattani ini. Acara di Darunsat ini berlangsung pada hari kedua PPN VIII (23/11), setelah dibuka resmi sehari sebelumnya di gedung pemerintahan Districk Bacok di Provinsi Narathiwat, di Timur Pattani Raya. Berikutnya pembacaan puisi berlangsung di rumah makan Nasi Kerabu Janggut di Narathiwat dan berakhir di Prince of Songkhla University. Semua acara diberjalan mengalir. Di sekolah Islam Darunsat yang

besar ini, para peserta disambut para pengelola sekolah serta para guru bersama barisan para santri setingkat SMA, yang di antaranya melambai-lambaikan bendera masing-masing negara Asia Tenggara. Sementara di dalam gedung sekolah yang sudah terisi penuh, sebuah acara pergelaran seni baca puisi sudah dipersiapkan. Baca Berjumpa Halaman 26

Situs peninggalan Kota Tua Langkasuka Kerajaan Melayu Kuno.

Peserta PPN VIII di Prince of Songkhla University, Thailand Selatan.

PERISA

Ujaran Misal

G

URU berujar tentang ajaran. Ujaran belum ten tu ajaran. Tapi, setiap ajaran, memerlukan uja ran. Guru sejati, adalah mereka yang mempelajari murid mereka sebaik-baiknya. Di atas segalanya, yang terpenting bagi seorang guru, sejatinya dia harus banyak belajar, tak sekadar mengajar (misal dan ibarat). Belajar dari murid-murid. Sejauh-jauh ujaran, tetaplah jauh dari nilai guna yang sayup dan tak dimengerti oleh si pengajar. Kunci dari ajaran adalah pelayanan, dan setiap orang yang tak tahu menahu tentang pelayanan, pasti tidak mengetahui tentang keguruan (lembaga berguru); adab. Bagi mereka yang memiliki kesadaran (pengertian), hanya sebuah isyarat cukuplah sudah. Sebaliknya, bagi mereka yang tuli, sejuta penjelasan, takkan pernah jeda. Hari ini, antara ujar dan ajar menyatu. Setiap orang, saban detik berujar menghias layar-layar kaca; sekaligus mengajar. Yang berujar, sebagian besar adalah mereka yang dulunya kalah di medan akademik. Tak sekadar berujar, mereka memanfaatkan intsrumen media yang berujar untuk sekaligus mengajar. Mereka yang kalah secara akademik, namun diberi peluang dan kesempatan oleh demokrasi dan politik, lalu mereka jadi penguasa; menguasai panggung politik, panggung parlemen, panggung partai. Dengan keangkuhan seorang berkuasa, kini mereka berujar dengan niat untuk mengajar dan mendikte guru-guru dan mantan guru mereka. Dipilihlah podium yang paling tinggi posisinya, yang paling cathcy lokusnya, yang paling seksi gayanya. Maka, dikumpulkan segala bentuk “paling” menjadi medan superlatif dalam segala hal; gaya, kemasan, setting waktu, tempat dan kaidah-kaidah metroseksual segala. Beragam pula sudut pandang yang dilontar REDAKTUR: FEDLI AZIZ

kan lewat alam ujar demi mengajar kecerdasan akal (intelektual). tadi. Sudut pandang adalah suasana Sebab, alam yang kita hadapi saat jiwa yang serba relatif; “bagi pendosa ini adalah adalah ‘alam mitsal’ dan orang jahat, aku ini setan. Tapi, (khayali), untuk itu dia harus dibagi orang baik-baik, aku orang nan ungkai dengan intsrumen khayali dermawan”. Para pengujar di parlepula. Khayali itu amat bermanfaat men, memanfaatkan medan laga itu dan bernilai guna. Setiap orang sebagai alat bisnis, dan cari untung leyang mengedepankan kecerdasan wat ujar dan ajar yang memenuhi ruakal (intelektual/reason), ketika ang-ruang private di hotel-hotel binakan memutuskan sesuatu, dia tang, salon, kafe dan lobby. Semuanjuga harus menggunakan khayal, ya berbincang tentang kemuliaan imagine. Tapi seorang yang menrakyat dan jelata. Rakyat, kemakmujunjung kecerdasan khayali, tak ran, kesejahteraan menjadi fragmen pernah sekali pun menggunakan yang dibajak, sekaligus jadi jualan kecerdasan akal, ketika akan meYUSMAR YUSUF produk; “kami berbuat demi rakyat, mutuskan sesuatu (decision). Jika untuk kesejahteraan dan kemakmualam raya ini adalah alam mitsal, ran bersama jelata”. Kini terjadi pertandingan bahkan maka manusia itu sendiri adalah makhluk imajipertinjuan ujar di media televisi dalam sebuah sidang nasi. Untuk menghentikan peristiwa imajinatif yang mahkamah kehormatan parlemen yang dihajatkan melekat pada fenomena manusia, jalan satu-satuuntuk menelisik pelanggaran etik seorang pimpinan nya adalah lewat kematian. Dalam kematian, lembaga negara yang dihormati dan simbolik itu. manusia pun berujar tentang realitas. Inilah realitas Ujar, hanyalah medium. Dia tak lebih dari kehidupan sesungguhnya (kematian). Ini juga sebuah instrumen, yang bisa terperangkap dalam alam ibar- ujar yang meng-ajar. at. Tradisi ujar ini, bisa berangkat dari dua alam kecJalan tasawuf menunjuk kematian sebagai erdasan; intelektual/akal (reason) dan yang kedua peristiwa naik kelas. Maka berujarlah tentang kemaadalah kecerdasan khayali (imagine). Ilmuan besar, tian yang nikmat. Mati adalah pasangan hidup (jumenemukan hukum tinggi dalam fisika, berasal dari dunya hidup). Dulu kita pernah mati di alam (rahim khayali, dari sebuah mimpi malam hari. Bukan hasil dan ruh); dengan segala persiapan, alam ini melangkerja labor dengan ragam eksperimen dan segregasi sungkan segala jenis ujar dan ajar, untuk masuk dan fragmen. Para penghayat, termasuk seniman, pelukis, naik kelas ke alam “hidup” di dunia imajinatif saat ini. penyair, dan arsitek, lebih mumpuni dalam kecer- Untuk menuju alam abadi yang bersuasana unio mysdasan khayali. Bahkan sang mistikus pencari Tuhan tica itu, jalan satu-satunya yang harus ditempuh, adlebih mengedepankan khayali (imagine) berbanding alah lewat kematian. Ini sebuah ujar yang tak men-

gajar (tentang kisah naik kelas). Dengan tidak matimati, maka kita akan tetap di kelas yang sama, sementara generasi di bawah kita mengejar posisi di kelas yang kita tempati saat ini. Tak punya rasa malu kah? Kita tetap bertahan di kelas tiga selamanya? Adik-adik kelas, sudah naik kelas enam, bahkan mereka telah kuliah dengan segala peringkat ijazah. “Mati”, bagi Ibn Arabi bukanlah kejadian biologis. Ia adalah kejadian spiritual yang menuntut tindakan manusia membuang belenggu indra dan nalar (reason), melampaui dinding-dinding (alam) fenomenal, dan menerawang jauh ke balik benda-benda fenomenal. Maksudnya, secara singkat, merasakan pengalaman mistis “peniadaan diri” (fana)”. Seniman, saban hari melayari khayali. Itulah pekerjaan. Tanpa khayali, tiada kerja. Bukan kurang kerjaan. Alat untuk bekerja seorang seniman, mistikus dan ilmuan adalah khayali. Tak genap kerja intelektual tanpa khayali. Sejauh alam ibarat yang berlapis-lapis itu, kita tak memerlukan ibarat yang berlebih. Namun, menakwilkan ibarat dalam letupanletupan imajinatif, dan melingkarinya dalam “kenyataan imajinatif” yang tengah kita layari hari ini di alam dunia. Persebatian unio mystica itu sejatinya tak menunggu mati, semasa menjalani hidup imajinatif di panggung bumi ini, manusia bisa dengan tajam dan dalam melangsungkan persebatian dan menyatu dengan ruh; melalui latihan, bukan hafalan reason, bukan hitungan dan ujaran bertendenz. Naik peringkat itu sebuah keniscayaan, bukan terberikan. Dia sebuah upaya, sebuah ikhtiar. Tak mungkin melangsungkan kerja seni dalam bungkus baju kurung tiada jeda. Ada masa, kita melangsungkan segala ujaran misal dan imajinatif dalam “kebebasan” tak berpenghuni. TATA LETAK: DESRIMAN ZAHMI


JEMPANA

26

Riau Pos AHAD, 6 DESEMBER 2015 ___

Berjumpa dengan Saudara Sehati Para penyair peserta PPN VIII pun masing-masing negara diberi kesempatan tampil membacakan karya mereka, setelah sebuah pidato sambuan hangat dari kepala sekolah Darunsat Witya High School Shamsiah Ahmad Abidin serta persembahan beberapa buah lagu nasyid oleh kumpulan santri sekolah ini. Mungkin yang jadi agak istimewa pada PPN kali ini, hadir pula utusan Melayu Champa dari Vietnam dan Kamboja, selain tentu dari Thailand, Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, dan Indonesia, yang di dalamnya termasuk Riau dan Kepulauan Riau. Menurut Ketua Penyelanggara Nik Rakib Nik Hassan, pelaksanaan PPN VIII di Pattani ini agak berbeda dengan PPN-PPN sebelumnya. Pada PPN-PPN sebelumnya semua kegaiatan di diadakan di hotel. Seperti PPN V di Brunei Darussalam, PPN VI di Jambi, PPN VII di Singapura. “Hari pertama ramai. Hari kedua, pagi mulai berkurang. Selepas siang makin berkurang. Sore sepi. karena sebagian peserta pergi shoping. Saya bosan,” tambah dosen di Prince of Songkla University itu saat memberikan sambutan di sekolah Darunsat Taluban ini. Oleh karena itu, menurut Nik Rakib, sekali ini, acara PPN VIII dilaksanakan di lapangan. Baca puisi di sekolah-sekolah. Sekaligus meninjau tempat-tempat bersejarah di Pattani Raya untuk dikenalkan pada dunia luar. “Orang di luar perlu tahu keadaan Thailand Selatan yang sesungguhnya. Sebab, selama ini sebagian besar menganggap Thailand Selatan masih merupakan kawasan yang mengerikan. Bergejolak dan miskin. Banyak teman yang bertanya, di Narathiwat itu ada airport atau tidak? Di Songkhla itu ada airport atau tidak? Di Hat Yai itu ada airport atau tidak? Sekarang lihatlah sendiri. Kami memang miskin, tetapi miskin soal bahasa. Miskin soal identitas.” Soal miskin bahasa ini, tambah Nik, memang sebagian sudah jarang berbahasa asli mereka, dialog Bahasa Melayu Pattani, yang agak mirip-mirip dengan Bahasa Melayu Kelantan, Malaysia. Soal “bosan” itu Nik Rakib Nik Hassan ini sempat dua kali dilontarkannya. Pertama ketika memberi sambutan saat pembukaan di Gedung Pemerintahan di Districk Bacok, Narathiwat. Kedua, ketika di Darunsat ini. Oleh karena itu mungkin “gayung jadi bersambut”. Haji Jawawi Hjr, penyair dari Brunei Darussalam memberikan pula kata “bosan” balasan. “Di Pattani ini juga ‘saya bosan’. Setiap kilometer ada penghalang jalan pemeriksaan,” kelakarnya. Penghalang jalan pemeriksaan yang dimaksud Haji Jawawi Hjr adalah pos pemeriksaan militer yang dilengkapi timbunan susunan ban bekas. Pagar besi kawat berduri yang boleh dipindah-pindah. Posisinya memakan separuh badan jalan. Selalu ada kira-kira tiap dua kilometer. Tentu bosan yang dimaksud masing-masing orang ini lebih pada pada “kritik kelakar” gaya penyair. Tidak ada perang di sini. Walaupun militer ada di manamana. Militer ini selalu boleh diajak kelakar. Ketawa-ketawa. Foto bersama. Malah tukang angkat kursi. Puisi untuk Rakyat Inilah agaknya puisi ke depan. Tidak bermain di dunianya sendiri lagi. Tetapi sudah bersama rakyat. Militer. Semua kalangan. Serupa yang diungkapkan Nik Rakib. “Kita harus berusaha memasyarakatkan puisi lebih bermakna dan memberi kesan dalam penyatuan jiwa antara penyair dengan rakyat,” sebagaimana tertuang juga dalam resolusi PPN VIII. Acara baca puisi PPN VIII ini bergerak dari Utara Pattani Raya beringsut ke Selatan. Pertama sekali diselenggarakan di sebuah gedung pemerintahan milik Districk Bacok di Provinsi Narathiwat, yang berbatasan dengan Kelantan. Seberang Kamboja di Teluk Thailand. Di situ yang hadir bukan saja dari kalangan seniman, tetapi juga masyarakat umum. Gedung yang cukup besar diisi beragam manusia. Sebagian besar menunjukkan mereka beridentitas Muslim-Muslimah. Berbaju koko atau berkopiah bagi kaum lelakinya. Berbaju kurung dan bertudung bagi kaum wanitanya. Mereka pun tampaknya antusias menyaksikan tampilnya penyair demi penyair di atas panggung. Negeri-negeri yang dijelangi peserta PPN VIII ini memang seluruhnya Melayu dan mayoritas Islam. Provinsi Narathiwat (Islam 67,8 persen), Provinsi Pattani (Islam 80 persen), dan Provinsi Yala (Islam 68,9 persen). Semuanya, termasuk Songkhla, dulunya pada abad 12 tergabung dalam Kerajaan Pattani Raya. Penduduk muslim Thailand lebih suka menyebut negeri mereka ini dengan Fathoni Darussalam. Dari rujukan legenda, asal nama Pattani dari kata “petani” dan satu lagi “pantai ini”. Pada hari kedua selepas dari Darunsat, peserta PPPN VIII dibawa mengunjungi Kota Kuno Langkasuka. Kerajaan Melayu Kuno abad yang didirikan abad dua, di Yarang, 15 kilometer dari Pattani. Yang ada di kota tua ini cuma bekas situs candi, bersusunkan bata-bata merah berada di sebuah komplek di tengah hutan, serupa Muara Takus di Kampar Riau. Hanya, jalan raya semuanya bagus beraspal hotmix dan lebar, termasuk jalan menuju ke Langkasuka. Walaupun jalan-jalan ini tampaknya jarang dilewati kendaraan – malah banyak jalan sangat sepi, tetapi semuanya bagus, mulus dan lurus-lurus, tidak ada lubang tidak pula bergelombang. Jauh lebih elok daripada Lintas Timur Sumatera yang selalu banyak dilalui kenderaan dan selalu pula banyak lubang serta bergelombang. Awalnya ingin dilangsungkan juga baca puisi di sini oleh Nik Rakib. Sebagaimana eloknya baca puisi di Candi Muyara Takus. Tetapi dengan pertimbangan waktu, akhirnya kendaraan beranjak pulang ke REDAKTUR: FEDLI AZIZ

Narathiwat dan lewat Magrib berhenti di sebuah rumah makan yang cukup besar, di antara deretan rumah makan lainnya. Di sinilah, di rumah makan Nari Kerabu Janggut di Narathiwat, berlangsung kembali acara baca puisi. Lagi-lagi, cukup mengalir. Maman S Mahayana yang duduk di meja sudut, yang sudah selesai makan, alih-alih spontan berdiri dengan lantangnya bersuara. “Saudara-saudara teman penyair Nusantara. Hari ini, bertepatan PPN VIII. Saudara kita Asrizal Nur berulang tahun. Marilah kita ucapkan selamat dan merayakannya. Dengan hadiah pembacaan puisi.” Lalu kritikus sastra Indonesia itu memanggil satu persatu tampil membacakan puisi. Tanpa alat pengeras suara. Memang lantang dan nyaring jadinya. Puisi telah membuat semuanya serasa semakin dekat dan erat. Napak Tilas Pattani Raya Selepas acara pembukaan hari pertama, para peserta dibawa menapak tilas Pattani Raya masa lampau. Menuju ke sebuah masjid tua berusia hampir 400 tahun. Namanya Wadi Al-Husein. Dibangun pada tahun 1044 Hijriyah atau 1624 Masehi. Sampai saat ini usia masjid tersebut sudah mencapai sekitar 393 tahun menurut perhitungan hijriyah atau 391 tahun perhitungan masehi. Masjid yang unik di Desa Due Lok ini didirikanoleh tokoh ulama masa itu, Wan Husein. Seluruh bahan bangun terbuat dari kayu besi malabar. Tidak sebatang paku pun digunakan untuk penyambung atau perekat bangunan. Seluruh sambungan saling kait-kelindan. Terkunci padat antarsesama kayu. Hebatnya, tidak lapuk dihujan tidak lekang dipanas. Semakin bertambah usia, semakin direndamradang hujan-panas, justru semakin membuat sambung kait-kelindannya semakin padu-padan. Di sini para rombongan PPNVIII, yang ditemani Nik Rakib beserta beberapa dosen dan mahasiswa-mahasiswi Prince of Songkla University, selain melakukan shalat Asyar, diberi kesempatan seluas-luasnya “mendalami masa lalu” Pattani dengan peninggalannya yang sangat terjaga walaupun negeri ini terus-menerus dikecamuki dengan perang. Sekarang pun masih darurat militer. Sebagaimana di tempat-tempat lain, di Pattani Raya, di kawasan ini pun tampak ada militernya lengkap dengan senapannya. Di sekitar Masjid Wadi Al-Husein tampak masih ada hutan belukar. Di samping masjid ada sungai kecil yang jernih. Tampak beberapa anak sedangkan berenang. Dulu sungai kecil ini digunakan tempat mengambil wudhu. Sekarang tempat sudah dibuat permanen, satu banguan di sii masjid . “Terasa di kampung-kampung kita. Seperti suasana Kampar dan Rokan,” celetuk Samson Rambah Pasir, penyair Indonesia dari Batam, Kepulauan Riau. Bedanya mungkin Desa Due Lok ini, sama seperti perkampungan tradisional lainnya di Thailand Selatan, selalu tampak tertib, rapi, dan bersih, jika dibandingkan desa-desa di Indonesia yang kadangpkadang bangunannya selalu berserakan dan kumuh. Pasar-pasar tradisionalnya juga tampak sama saja. Cuma, lagi-lagi, mereka tidak berserakan. Selalu sedap dipandang. Walaupun diatur mengalir dan santai, tetapi sesungguhnya jadwal cukup padat. Selepas dari Masjid Wadi Al-Husein sore itu, malam harinya di tengah hujan deras, di lapangan terbuka – kecuali tempat pemusik dengan penontonnya yang beratap – ada lagi acara bersama pemerintahan setempat di arena Aomanao Resort. Selain sambutan dari kepala daerahnya dalam bahasa resmi Siam, yang diterjemahkan oleh Phaosan Jahwe ke dalam Bahasa Melayu baku, juga ada dua persembahan silat tradisional tempatan. Silat yang mirip-mirip dengan silat pangean di Riau, musik hidup tradisional. Dari pihak tamu, peserta PPN VIII cuma mempersembahkan puisi lagu rakyat dari Melayu Champa Vietnam, yang dipersembahkan Nik Mansour bersama Riou Eva. Pasangan Vietnam ini banyak kali diberikan kesempatan tampil, karena mereka agak berbeda dengan Melayu Nusantara lainnya. Dalam kesempatan ini Mansour menjelaskan tentang Islam Melayu Champa di Vietnam. Islam di sana, menurutnya, ada sunni sebagaimana di Nusantara lainnya. Ada juga Islam Bani, serupa yang dianut Riuo Eva. Kitab sucinya ajaran Islam bercampur dengan ajaran Budha. Pada bulan puasa Ramadan ada juga puasa. Tetapi imamnya saja. Makmumnya tidak. “Jadi kalau bulan puasa imamnya paling sedap. Sebab para makmumnya yang memasak dan mengantar macammacam makanan kepada imamnya yang puasa,” tambah Nik Rakib. Museum Islam Nusantara Hari ketiga, acara dimulai dengan mengunjungi Museum Simpanan Alquran Lama Nusantara Narathiwat, kemudian ke Masjid Gresik, dan berakhir di Prince of Songkhla University – tempat dilangsungkan acara penutupan PPN VIII 2015. Museum Simpanan Alquran Lama Nusantara terletak d Komplek Pondok Pesantren Madrasah Ahmadiah Islamiah lantai satu, Desa Sala Anak Ayam, Bacho, Provinsi Narathiwat. Sebutan Ahmadiah diambil dari nama pendiri pondok pesantrean ini, Ustadz Ahmad. Tidak ada kaitannya dengan aliran Ahmadiah. Keterangan peserta PPN VIII ke museum ini langsung disambut dan dilayani pimpinannya, Ustadz Muhammad Lutfi Haji Samin, seorang lulusan perguruan tinggi Islam di Yordania. Di pesantren yang kadang-kadang disebut ‘Pondok Sala Anak Ayam’ dan dengan bangunan tiga lantai ini, ada sekitar 800 santri tingkat

sekolah menengah yang sedang menempuh ilmu-ilmu keislaman. Penyair-penyair peserta PPN VIII antusias mendengarkan penjelasan Muhammad Lutfi dan mengitari ruangan museum yang ruangan cukup sederhana ini. Mereka memoto nyaris setiap manuskirif yang bertuliskan tangan dan bertintakan beragam getah kayu, berupa campuran getah damar, getah terea, dan dawat India atau dawat cina, serta dilebur dengan haram kayu dan teras kayu leban itu. Hiasan pada sisi-sisi kitab-kitab lama pula menggunakan tinta-tinta dari bahan buah-buahan dan bunga-bunga. Sedangkan alat tulisnya menggunakan bulu ayam, bulu burung merak, lidi landak, buluh dan pohon batang kabung. Di museum yang merupakan bagian pesantren seluas sekitar 15 hektar tersimpan Alquran tulisan tangan kuno ini dalam jumlah cukup banyak. Berasal dari Andalusia (Spanyol), Arab, Thailand, dan negeri Nusantara lainnya, sebagian besar dari Aceh-Pasai. Jumlahnya 72 Alquran dan beberapa puluh kitab kuno lainnya dalam bahasa Arab-Melayu, yang berusia mulai 200 tahunan hingga 700 tahunan. Di ruangan musem cuma seukuran ruang belajar itu, di antaranya terdapat Alquran berukuran mini. Mushaf berukuran 17 cm x 11 cm dengan tebal 2 cm ini ditulis Ibnu Almarhum Al-Marfu Maula Muhammad Al-Bassari, tahun 987 Hijriyah, yang hingga sekarang, usia Alquran yang ditulis di atas kertas dan sampul dari kulit binatang telah berumur lebih dari 450 tahun. Tapak pertama penulisan Alquran kuno dimulai oleh seorang ulama besar Kerajaan Aceh Pasai, Syekh Nuruddin Muhammad bin Ali bin Hasan bin Muhammad Hamid Al-Raniry Al-Quraisy, yang mendapat tugas dari Sultan Malik AlSaleh. Syekh Nuruddin ketika itu menduduki jabatan sebagai Mufti kepercayaan Sultan Iskandar II, penguasa Aceh abad 16 Masehi. Menurut Lutfi, syekh ini banyak sekali menulis kitab dengan tulisan tangan dalam tiga bahasa: Arab, Melayu, dan India. Karya-karyanya yang paling dikenal antaranya Bustanus Salathin, Taman Segala Raja, yang merupakan rujukan rajaraja di Tanah Melayu, serta Kitab Sirathal Mustaqim yang menjadi pedoman kalangan ahli tasawuf. Ulama besar Syaikh yang wafat tahun 1658 M itu meninggalkan 29 kitab karangannya. Walaupun terlihat sederhana sekarang ini, menurut Muhammad Lutfi, ongkos perawatan Alquran klasik memerlukan anggaran cukup besar, sekitar 2,5 juta baht (sekitar Rp.943.728.124. (hampir 1 miliar rupiah) setiap tahunnya. Biaya sejumlah itu selain bantuan dari Departemen Seni Rupa Thailand, bantuan utama juga datang dari Perpustakaan Sulaiman Al-Qanuni di Istanbul, Turki. “Dalam satu dua tahun ke depan di sini akan dibangun Museum Melayu Islam Nusantara. Bantuan dari pemerintahan Turki,” kata Muhammad Lutfi. Setelah mengunjungi museum terbilang unik, beberapa peserta utama sekali dari Singapura dan Brunei, seperti Nuraini Din dan Cg Karmin menyatakan akan kembali lagi ke sini, mengecek dan mengorek lebih dalam ilmu-ilmu Islam yang terpendam. Bisa saja ke depan, inilah Museum Melayu Islam terpenting di Nusantara setelah dibangun megah oleh pemerintah Turki. Beranjak ke Masjid Gresik. Beranjak dari Sekolah Ahmadiyah, peserta PPN VIII menuju ke Masjid Gresik. Masjid ini nama sebetulnya Masjid Sultan Mudzaffar Syah. Masjid ini dibangun tahun 877 Hijriyah, atau kini berusia 559 tahun dalam perhitungan tahun hijriyah. Masjid bersejarah ini terletak tepatnya di Jalan Moo 2 Baan, Kru Se, Tanjong Lulo Muang, Provinsi Pattani, sekitar 7 km dari ibu kota Pattani. Atau sekitar tiga jam perjalanan dari Aomonoa Resort Narathiwat, pinggiran kampung tepian pantai yang menghala ke Kamboja di Selat Thailand, tempat peserta PPN VIII menginap. Masjid ini populer dengan sebutan Masjid Gresik sebab dulu banyak orang dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi berdatangan ke sini, terutama dari Gresik. Para pendatang itu kemudian memberi nama-nama kampung-kampung baru sama dengan kampung-kampung di negeri asal mereka. Selain Gresik, ada juga nama Kampung Bogor, Kampung Jambi, dan Kampung Makassar. Masjid ini pernah beberapa kali dibakar dan memakan korban akibat huru-hara ketika terjadi bentrokan antara tentara Thailand dengan jemaah masjid. Tampak dari luar, sepertinya masjid ini terbiarkan dan tidak terpakai sama sekali. Batubata merah tampak “telanjang”, dan bekas terkelopak-kelopak di sana sini. Sepertinya juga tidak ada atapnya. Ketika sampai di depan pintu masuknya yang terletak di samping barulah tampak ada aktivitas jemaah di dalamnya. Prince of Songkla University Kegiatan bersastra berakhir di Prince of Songkla University. Dua jam perjalanan pula dari Masjid Gresik. Selain penampilan baca puisi, dilangsungkan juga cara penutupan. Masing-masing penyair mewakili negara masing-masing. Sekali ini sempat tampil satu penyair senior dari Pattani Raya, Thailand. Prof. Dr Rattiya Saleh, yang juga dosen senior di Prince of Songkla University. Dia membacakan puisi dalam dua bahasa, Melayu baku dan Bahasa Melayu Pattani. Sama dengan Nik Rakib yang lantang di dalam sambutannya di Darunsat dan di Bachok mengenai miskinnya mereka dalam soal bahasa dan identitas, Rattiya Saleh mengungkapkannya dalam bungkusan puisi yang dalam dan “terhimpit”. Agaknya, dia ingin memberikan kesan bahwa begitu indahnya

bahasa lokal mereka bila tetap terpelihara dan tertuang dalam karya-karya seni, seperti karya sastra ini. “Prof. Dr Rattiya Saleh ini adalah doktor pertama pada Pengajian Melayu di Prince of Songkla University,” kata Phaosan Jehwae, seorang doktor muda Tamadun Melayu lulusan dari Brunei Darussalam. Phosan ini tangan kanan Nik Rakib selama acara PPN VIII di Narathiwat, Yala, Pattani, Prince of Songkhla University sampai ke Hat Yai. Acara ini ditutup oleh pejabat setempat, Thanok Othairat – seorang Melayu asli Pattani dengan nama kampungnya, Ramlee. Dia wakil agung yang memegang wilayah Pattani Raya, yang terdiri dari beberapa provinsi kawasan Melayu. Dalam kesempatan ini sejumlah sastrawan menerima anugerah dari pemerintah Thailand. Dari Indonesia Ahmadun Yose Herfanda, Wali Kota Batam Ahmad Dahlan – yang telah melahirkan buku Sejarah Melayu edisi rewright, dan penyair Samson Rambah Pasir. Sebagian besar peserta PPN VIII berpisah di Songkhla. Sebagian balik ke pangkalan jalan di utara. Pulang ke negara masing-masing lewat Kelantan. Sebagian lagi, meneruskan perjalanan pulang bermalam dulu Hat Yai, kota di Thailand Selatan yang berbatasan dengan Kedah. Sampai hari terakhir Nik Rakib beserta panitia, antara mahasiswa-mahasiswinya setia menemani para peserta PPN VIII. Setelah dijemput di Pangkalan Kubur, sempadan Kelantan-Narathiwat oleh Toyyibah dan kawan-kawan. Peserta yang kembali lewat jalur selatan, diantar sampai ke stasiun kereta api dan bas oleh Wahida Madeng, Nurasma Umah, Nur-Inee bte Ibraheem dan kawan-kawan. Akhirnya, rombongan terakhir yang naik tuk-tuk bersama-sama bersamasama dari hotel, berpisah juga dengan Mansour dan Ruio Eva di Stasion Kereta Api Hat Yai. Pasangan ini menempuh perjalanan menuju ke Vietnam dalam dua hari dua malam. Sisanya, Bunda Nuraini Din dari Singapura beserta Samson Rambah Pasir, Bagas Jemala Sastra dan Mosthamir Thalib, menuju Stasiun Bas Hat Yai, pukul enam petang. Menuju negeri masing-masing, lewat Kuala Lumpur dan Singapura. Penyair Cg Karmin mengatakan, sudah sampai di Singapura dia tetap mengingatnya penyair nusantara ini. “Entah mengapa selalu terkenang Melayu yang di utara, Patani, Kemboja dan Vietnam. Kuat betul mereka mencari jati diri setelah berpuluh tahun dihimpit kekerasan. Kini dalam kedamaian kita sebenarnya yang bertuah kerana penemuan ini. Di Patani inilah penemuan paling penting bagi saya,” katanya. Melihat Nik Mansour Adiluddin Vietnam, Mussalem Hj Maaz dan Zahri Psu dari Kamboja serta Wahida Madeng, Nurasma Umah, Toyyibah, Nur Inee bte Ibraheem – mahasisiwi-mahasiswi Pattani, menurut Karmin, membuat dirinya merasa amat kerdil jika dibandingkan dengan kekentalan perjuangan mereka. Apatah lagi dengan kehalusan budi, kesopanan mereka serta rendah hati. “Mereka begitu tinggi di mata saya. Di Patani saya berguru tentang keikhlasan. Kekayaan dalam hal yang tertentu bagi bangsa Melayu, meluah-luah di utara. Begitulah kehendakNya. Agar kita mengecek kekayaan itu dan menimba ilmu di bumi Melayu yang luas sebenarnya.” Penyair Indonesia, Kazzaini Ks mengatakan, walaupun dalam beberapa hari berada negeri Pattani sudah sangat banyak kesan indah dalam kenangan. “Kita adalah kembara dari desa ke desa,” tambah Naraini Din. “Ibunda Penyair Nusantara” ini menggambarkan para gerilyawan sastra nusantara ini merambat dari satu kampung ke kampung lain di negeri Melayu “yang masih terselubung”. Indah Hairani Latif dari Kuala Terengganu Malaysia juga mengemukakan, sangat terkesan dengan PPN VIII. Utama sekali teman sebiliknya Ruoi Eva dari Vietnam, yang selalu jadi teman bergurau setiap saat. Serta Asrizal Nur, penyair multimedia. “Saya mengenal dia di PPN VIII ini. Penyair hebat dari negara jiran. Saya mengagumi Asrizal Nur. Dengan 'Tam Tam Buku'-nya buat pendengar merinding.” “Rasa sayange Nusantara..,” timpal Nik Mansour di FB dari Vietnam, menanggapi kesan teman-teman. Mengulangi bagaian lagu Rasa Sayang Sayange..yang dinyanyikan kawan-kawan bersama ukelele, gitar kecil, petikan Cg Karmin. Inilah agaknya – Rasa Sayang Sayange – “Lagu Kenusantaraan” yang paling pas untuk menyatukan rasa sayang-menyayang persaudaraan bangsa serumpun senusantara ini. Eloknya lagu ini mulai suarakan pada berbagai pertemuan seni budaya Serumpun Melayu Nusantara. Lewat sepekan, masih terpapar di depan mata suasana di Prince of Songkhla University. Penyair dan para mahasiwa dan mahasiwi, Dalam kesempatan ini penyair senior dan tokoh Melayu, Singapura Jamil Tukimin, yang diminta membacakan puisinya, alih-alih ingin membaca pantun juga – seperti Ahmadun, dengan mengajak mengenangkan “Nasib Melayu” lewat pantun Tun Sri Lanang yang sudah ditulis 300 tahun lalu. “Seakan-akan Tun Sri Lanang sudah tahu nasib Melayu sejak ratusan lalu,” kata anggota ASAS 50 Singapura ini. Melayu di Singapura dan Langkawi (Pattani) menjadi warga kedua di buminya sendiri. Telur itik di Singapura. Pandan terletak di Langkawi. Darahnya titik di Singapura. Badannya terlantar di Langkawi.

Mosthamir Thalib Ketua Yayasan Taman Karya Riau Pekanbaru.

KERENAH ___

INTERNET

Replika Padi Emas Awang Muhammad dan replika wujud fisik padi emas seperti dikisahkan dalam sejarah Melayu yang kini menjadi pusaka keluarganya Bintan Bekapur, Kecamatan Teluk Bintan.

___

J E J A K ___

Mariam Ismail

Paling Gaya di Studio Jalan Ampas DUNIA film Malaysia kembali berduka atas meninggalnya Siti Mariam binti Ismail yang lebih populer disapa Mariani Ismail pada Selasa (1/12) lalu. Kakak kandung biduanita Puan Sri Saloma itu meninggal pada usia 82 tahun. Beliau dilahirkan pada 20 April 1933 di TanINTERNET jung Pagar, SinMARIAM ISMAIL gapura dan dikenal paling modis sewaktu kegemilangan Studio Jalan Ampas. Keterlibatannya dalam dunia seni bermula setelah memenangi lomba Ratu Kecantikan pada 1951. Saat itu Mariani masih berusia 17 tahun dan menjadi gadis pertama yang memegang gelar tersebut. Hanya saja, dia tidak mewakili Singapura. Ajang itu menjadi batu loncatan untuknya memasuki dunia akting. Dia pernah ditawarkan berlakon oleh pemilik Studio Jalan Ampas, Tan Sri Run Run Shaw namun dia menolaknya kerana cita-citanya ingin menjadi seorang doktor. Karena bujukan adiknya Saloma, dua tahun setelah tawaran itu, barulah dia setuju untuk berlakon. Film pertama lakonannya berjudul Chemburu yang disutradarai S Ramanathan pada 1952. Mariani dibenci karena memerankan watak jahat dalam film tersebut. Berjaya memainkan watak jahat dengan sangat berkesan, dia kemabali ditawari main film keluaran syarikat itu seperti film Istana Impian, Kembali Seorang, Labu Labi, Nasib LabuLabi dan Tiga Abdul. Film-film lakonannya di Studio Merdeka, Kuala Lumpur adalah film Masammasam Manis dan Putus Sudah Kasih Sayang. Selain berlakon, dia juga berbakat dalam seni tarik suara. Lagunya bertajuk “Darah Muda”. Film Darah Muda juga adalah film yang dimaikannya. Turut sama berlakon dalam film tersebut seniman Jins Shamsuddin dan seniwati Sarimah pada 1963. Dalam usia yang semakin lanjut, Mariani tetap aktif berlakon dan kemunculan terbarunyadalam film Pontianak Harum Sundal Malam II yang disutradarai Shuhaimi Baba pada 2005. Juga drama 16 episode, Nur Qalesya. Mariani memiliki syarikat produksi sendiri bersama suami, Kus Semangat Aktor Sdn Bhd sejak 2007. Sepanjang kehidupannya, dia pernah menikah sebanyak tiga kali. Bersama suami pertamanya Darus, Mariani dikurniai dua anak, Noraini dan Normala. Bersama suami kedua pula, Allahyarham HM Rohaizad, Maraini mendapat enam anak, Sharifah Haslinda, Sharifah Rozita, Syed Herwaini, kembar Syed Marhain dan Syed Nazran serta Syed Hasnidan. Bersama suami ketiganya, Alias, Mariani memperoleh lima orang anak, Iskandar Mierza, Shahruniza, Ariff Efandi, Kamarul Ariffin dan Melissa Saila. Mariani pernah dicalonkan sebagai Pelakon Pembantu Wanita Terbaik (FFM) - Dendam dari Pusara pada Festival Filem Malaysia ke-4 pada 1984.(fed/ int) Film 1. Yatim Piatu - (1952) Pelakon Pembantu 2. Cemburu (watak jahat) - (1952) Pelakon Utama 3. Raja Sehari - (1953) Pelakon Utama 4. Istana Impian - (1953) Pelakon Pembantu 5. Putus Harapan - (1953) Pelakon Pembantu 6. Iman - (1954) Pelakon Pembantu 7. Perjodohan - (1954) Pelakon Pembantu 8. Merana - (1954) Pelakon Pembantu 9. Hang Tuah - (1956) Pelakon Pembantu 10. Mogok - (1957) Pelakon Utama 11. Taufan - (1958) Pelakon Pembantu 12. Saudagar Minyak Urat - (1959) Pelakon Pembantu 13. Siti Muslihat - (1962) Pelakon Pembantu 14. Darah Muda - (1963) Pelakon Pembantu 15. Labu Labi - (1962) Pelakon Utama (berlakon sebagai Manisah, anak kepada Haji Bakhil) 16. Nasib Si Labu Labi - (1963) Pelakon Utama 17. Tiga Abdul - (1964) Pelakon Utama 18. Masam-Masam Manis - (1965) Pelakon Pembantu 19. Kacha Permata - (1966) Pelakon Pembantu 20. Ahmad Albab - (1968) Pelakon Utama 21. Putus Sudah Kasih Sayang - (1971) Pelakon Utama (berlakon sebagai yang isteri lumpuh dan berkerusi roda bersama P. Ramlee) 22. Dupa Chendana - (1964) Pelakon Utama 23. Dia Ibuku - (1981) Pelakon Pembantu 24. Setinggan (filem) - (1981) Pelakon Pembantu 25. Dendam Dari Pusara - (1983) Pelakon Pembantu 26. Pontianak Harum Sundal Malam II - (2005) 27. Santau (filem) - (2009) Pelakon Pembantu 28. Mantra (filem) - (2010) Artis Jemputan 29. Khurafat: Perjanjian Syaitan - (2011) Pelakon Pembantu 30. Momok Jangan Panggil Aku - (2011) Artis Jemputan 31. Jidin Sengal - (2012) Artis Jemputan 32. Malam....Penuh Bermisteri - (2013) Pelakon Pembantu 33. Kisah Paling Gangster - (2013) Pelakon Pembantu 34.Cara Mengundang Hantu - (2014) Pelakon Utama Drama 1.Bila Larut Malam 2.Surat Cinta Untuk Umi TATA LETAK: DESRIMAN ZAHMI


ESAI

Riau Pos AHAD, 6 DESEMBER 2015

27

BIJAN: Yaitu sesuatu biji-bijian dari pada tumbuh-tumbuhan yang halus-halus daripada beras, jadi makanan dan diperbuat minyak dan masyhurlah faedahnya dijadikannya makanan orang-orang dab obat-obat adanya. (Pengetahuan Bahasa, Kamus Logat Melayu Johor, Pahang, Riau dan Lingga oleh Raja Ali Haji, cetakan pertama, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara Bagian Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Melayu, Pekanbaru 1986/1987).

Filsafat Melayu oleh RIFADILLAH SARIN Per aspera ad astra.1) Tulisan ini merupakan refleksi yang timbul atas pembacaan buku Kearifan Pemikiran Melayu (KPM) karya ayahanda Tenas Effendy (TE), yang secara khusus telah dibahas dalam “Filosofi Tenas Effendy dalam Kearifan Pemikiran Melayu” di Riau Pos 05 Juli 2015. Sebagaimana telah ditulis di dalam esai itu, TE di dalam bukunya itu mengklaim bahwa kebudayaan Melayu pada dasarnya telah menggalakkan orang untuk berpikir, dengan menggunakan akal dan hati nuraninya secara cermat (KPM: 30). Kebiasaan dan kebisaan inilah yang menurut beliau menjadi latar bagi kearifan berpikir orang Melayu. Berpikir adalah kegiatan utama dalam filsafat. Meski dikatakan filsafat bertitik pangkal pada pertanyaan (van Peursen, 1980:1), namun pertanyaan itu muncul karena rasa ingin tahu yang dipicu oleh kebutuhan-kebutuhan naluriah dan/atau percikan pemikiran. Memandang langit malam, bintang, dan bulan. Siang matahari. Hujan yang jatuh dari awan, banjir dan kekeringan. Hutan, dan ombak di lautan. Kesedihan dan kebahagiaan. Cinta dan luka hati. Semua itu pada mulanya menimbulkan perasaan heran2), lalu muncul rasa ingin tahu, terbentuklah pertanyaan, dan dalam perenungan berkelindan dengan alam pikiran, hingga [merasa] ditemukanlah sebuah jawaban. Meski demikian jawaban-jawaban yang diberikan oleh filsafat menariknya tidak dapat didemonstrasikan sebagai benar, karena menurut Bertrand Russel (2002:183-184) segera setelah pengetahuan yang pasti tentang segala subjek menjadi mungkin, subjek ini berhenti disebut filsafat, dan menjadi suatu ilmu pengetahuan tersendiri. Tetapi, walaupun filsafat tidak mampu memberi tahu kita dengan kepastian manakah jawaban yang benar bagi keraguankeraguan yang muncul, ia justru mampu menunjuk-kan banyak kemungkinan yang memperbesar pemikiran kita dan membebaskannya dari tirani kebiasaan, serta menghilangkan dogmatisme arogan. (Russel, 2002: 186) Filsafat Melayu [?] Tulisan ini mengambil judul “Filsafat Melayu”. Adakah Filsafat Melayu itu? Bila ada, siapa sajakah yang telah menganjungnya? Apakah yang telah dibahas, serta bagaimanakah cara membahasnya? Bagaimana tanggapan dunia? Dan yang terakhir, adakah kontribusinya terhadap tamadun dunia? Jawaban dari seluruh pertanyaan di atas mungkin sekali akan mengcewakan kita. Pengetahuan Penulis yang memang terbatas sampai saat ini belum menemukan jejak atau jawaban yang memuaskan untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut.3) Dalam konteks kebudayaan mungkin saja apa yang disebut sebagai kearifan lokal sudah mengandung unsur-unsur filosofis, tetapi tetap saja belum dapat disebut sebagai [sebuah sistem] filsafat secara ketat, baik dalam konteks keilmuan maupun sebagai sebuah aliran. Tetapi mungkin saja ini bukan karena persoalan sumbernya yang terbatas, mungkin saja ini hanya sekadar persoalan sedikitnya buktibukti fisikal, atau kurangnya penjelajahan; atau justru tertutupi oleh manipulasi, atau bahkan distorsi informasi oleh pihak-pihak tertentu. Seperti kita ketahui, hingga menjelang akhir abad XX historiografi dunia dikuasai oleh nyaris sepenuhnya narasi peradaban Barat. Kita di Indonesia barangkali hanya sekitar satu-dua dekade belakangan ini saja mulai terbuka lebar pandangan dan ketakjuban kita akan narasi peradaban Timur.4) Demikian juga dengan persoalan opini. Apalagi di tengah penguasaan teknologi dan sumberdaya media komunikasi dan informasi seperti sekarang ini, perang tidak lagi sekadar terjadi antara pedang dan perisai logam lagi, tidak pula sekadar dalam bentuk “perang ekonomi”, tetapi sudah merasuk ke dalam “perang opini”; seperti yang pernah disiratkan Alvin Toffler puluhan tahun yang lalu. Hal historiografi alam filsafat, yang termasuk dalam dunia opini, di antaranya dapat kita simak dalam Sejarah Filsafat (Solomon et al, 2002). Penulis harus memberi catatan bahwa meskipun buku itu telah tampak berusaha “merangkul” sejarah dunia Filsafat Timur, bagaimana pun ia REDAKTUR: FEDLI AZIZ

masih jua terperangkap dalam pola pikir Filsafat “Barat-Kristen”. Namun, ada catatan yang menarik di dalam bukunya itu (meskipun ini sebenarnya dalam konteks Periode Aksial), di mana Solomon et al (h:6) mengurai bahwa perdebatan di seputar alammasyarakat telah menjadi medan pertarungan abadi filosofis baik di Timur maupun di Barat, dari ribuan suku dan masyarakat tradisional mulai dari Pafisik Selatan dan sebagian besar Afrika. Itu adalah eksistensi filsafat dalam bentuk yang lain – atau mungkin dalam bentuk yang purba.5) Selanjutnya beliau menulis: “Banyak masyarakat mempunyai kebudayaan-kebudayaan lisan yang rumit yang menggunakan metode-metode yang lebih intim dan kerap lebih efektif ketimbang tulisan untuk mewariskan pengetahuan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Menuturkan kisah dengan bertatap muka terasa memikat dan bersifat pribadi .... Para nenek moyang yang hidup dalam masyarakat-masyarakat lisan menyampaikan kebijaksanaan mereka melalui puisi dan lagu” (h:11-12). Ini terjadi karena kemampuan dan budaya baca-tulis belum berkembang, sementara di satu sisi juga dirasakan dunia baca-tulis justru membuatnya menjadi terasa dingin dan berjarak. Sayangnya, ketika kebudayaan-kebudayaan itu lenyap, ide-ide mereka dan segenap peradabannya itu pun lenyap pula. Itulah yang pernah kita alami pada suatu masa dulu (atau mungkin kini masih tetap berlangsung – dalam bentuk lain?). Kemudian lanjutnya: “Filsafat [modern; Pen.] lebih berminat pada teori sistematis ketimbang sebuah cerita; namun pada saat filsafat meninggalkan narasi historis – manakala ia menghapuskan seluruh gambar dari harapan kita – hasilnya seringkali berupa kumpulan konsep-konsep yang hampa konteks, yang secara keliru diartikan sebagai kebenaran-kebenaran abadi. Sebuah narasi mitologi dapat mencakup kontradiksikontradiksi bahkan absurditas-absurditas, tetapi cakupan ini malah menambahkan daya tarik penangkapan kekacauan-kekacauan riil dunia daripada mengurangi kredibilitas dan konsistensinya” (h:29-30). Dengan demikian Solomon et al ingin mengatakan bahwa mitos juga adalah merupakan narasi filsafat, yang dalam hal-hal tertentu bahkan memiliki kelebihan dibanding filsafat modern.6) Sebagaimana juga dapat disimak dalam Eden in The East Stephen Oppenheimer, di mana di dalam setiap mitos atau cerita rakyat itu dapat kita temukan kearifan dan rahasia-rahasia alam dan kehidupan yang “tersembunyi”. Dan itu banyak terdapat di dalam kebudayaan dan peradaban “kemaharajaan” Austronesia yang terkenal sebagai peradaban lisan itu (karena sedikit sekali tinggalan tertulis, atau bahkan sekadar “tergambar”), di mana rumpun Melayu termasuk di dalamnya [atau bahkan justru merupakan “intinya”?]. Seperti telah digambarkan di atas, di dunia secara umum dikenal ada dua “pengelompokan” besar dalam bidang filsafat [yang akhirnya juga dikotomi peradaban], yang dikenal sebagai “Filsafat Timur” dan “Filsafat Barat”. Filsafat Barat mewakili kebudayaan Eropa (termasuk Amerika, Australia, dan NZ; kecuali suku-suku tempatan seperti Indian, Aborogin, Maori, dll.), sedangkan Filsafat Timur adalah selebihnya. Pengelompokan ini nampaknya hanyalah bersi-

fat simplifikasi, cender ung mengikuti pandangan politis, yang mungkin juga mengikuti prasangkaprasangka primordial. Namun ini juga nampaknya tidak lepas dari perasaan superioritas dari apa yang menamakan dirinya Barat, meskipun Solomon ataupun van Peursen telah mencoba menjelaskan perbedaannya secara epistemologis. K Bertens guna penyusunan bukunya itu (1981:7) telah mengelompokkan filsuf-filsuf Barat yang akan dibahasnya dalam kerangka wilayah bahasa di mana mereka hidup dan berkarya, juga dalam perspektif nasionalisme. Beliau selanjutnya membaginya atas: filsafat Inggris, Jerman, Perancis, AS, Blok Komunis, Italia, dan Spanyol. Alasannya adalah bahasa selalu mengakibatkan isolasi terhadap wilayah-wilayah bahasa yang lain (1981:9). Berkaca dari Bertens, apa yang disebut sebagai Filsafat Timur mungkin juga dapat diperlakukan seperti itu (sudah mulai dikenal: filsafat Cina, India, Jepang; atau juga berkelindan dengan konteks agama seperti filsafat Islam, Hindu, dll.). Maka barangkali kita dapat memperkenalkan Filsafat Melayu. Dalam konteks ini, sebaran antropologis bahasa dan puak Melayu (d/a Austronesia) yang sangat luas meliputi separuh permukaan bumi itu memberikan peluang yang sangat besar untuk menemukan dan mengangkat mutiara-mutiara filosofi/filsafat Melayu sedunia. Tujuan ini di samping akan menyusun semacam senarai mutiara kearifan Dunia Melayu, juga cerlang-cemerlang yang ditemukan barangkali selanjutnya dapat diberdayakan untuk memajukan tamadun Dunia Melayu itu sendiri. Pembahasan buku TE secara ringkas itu barangkali dapatlah dianggap sebagai [salah satu] langkah awal. Quo Vadis? Sebagaimana telah dibahas sebelumnya, TE di dalam bukunya itu mengklaim bahwa kebudayaan Melayu pada dasarnya telah menggalakkan orang untuk berpikir, dengan menggunakan akal dan hati nuraninya secara cermat. Mengenai kemampuan daya pikir orang Melayu ini, tulis TE pula: “Kesedaran (sic!; demikian juga dengan beberapa persoalan dialek/tipografis lainnya – Pen.) ini menyebabkan mereka menjadi orang yang ‘tahu diri’, ... yang menumbuhkan dan mengembangkan pola fikir yang berwawasan luas, ... yang mampu merumuskan rancangan yang bernas, yang bermanfaat bagi kehidupan pribadi mahupun kehidupan berumahtangga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kesedaran ini pula yang menyebabkan lambat laun orang-orang Melayu memiliki pengalaman yang luas, yang menempa dan mencanai mereka menjadi orang-orang yang arif, bijaksana dan piawai dalam berfikir.” (KPM: 2). Menurut beliau pula ini erat kaitannya dengan wawasan berfikir orang Melayu yang luas dan menyeluruh, yang tidak hanya sekadar memikirkan hidup di dunia ini saja, tetapi juga kehidupan di akhirat; yang tidak sekadar memikirkan diri sendiri belaka, tetapi juga memikirkan kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara, serta alam sekitarnya; sehingga menyebabkan mereka mampu menempatkan dirinya sebagai makhluk Allah yang dijadikan “khalifah” di muka bumi ini (KPM: 28). Klaim seperti ini bila dibawa ke gelanggang yang lebih luas bisa saja menimbulkan sanggahan, perdebatan, atau setidak-tidaknya pertanyaan. Orang-orang akan bertanya-

tanya, dengan klaim itu apakah yang telah dihasilkan dan diwariskan tamadun Melayu [Riau] bagi dunia, atau siapakah peneraju pemikiran Melayu yang telah turut menyusun rangkaian mosaik peradaban dunia. Atau setidaktidaknya jejak apakah yang telah dirintis dunia Melayu sehingga menjadi salah satu tapak utama kebudayaan dunia. Pertanyaan yang memerahkan telinga ini mungkin dapat lagi ditambah dengan pertanyaan “usil” bahwa apa-apa yang telah dipaparkan TE di dalam buku ini (seperti terutama dapat dilihat di halaman 28-32) sebagai kearifan (kelebihan, kemampuan, dan keunggulankeunggulan) orang Melayu7) sesungguhnya dapat juga ditemukan pada bangsa-bangsa/tamadun lain, bahkan dengan beberapa di antaranya dengan capaian yang lebih tinggi. Pertanyaan atau pernyataan [otokritik] semacam itu bukan tidak pernah muncul ke gelanggang terbuka. Jauh sebelum ini Mahathir bin Mohamad telah melansirnya dalam The Malay Dilemma (1970; sebelumnya juga telah muncul dalam sejumlah tulisan lepas dan orasi beliau). Atau dalam suara yang lebih garang – kalau kita ingin menganggap Indonesia adalah merupakan bagian dari tamadun Melayu – Mochtar Lubis dalam Manusia Indonesia (2001; yang berasal dari ceramah 6 April 1977). Dalam konteks Melayu Riau sendiri, kita dapat melihatnya misalnya dalam tulisan Sudarno Mahyudin dalam “Pelestarian dan Pengembangan Budaya Berpikir Melayu” (dalam Alam Melayu, h:156) yang mengritik lemahnya etos berpikir sebagian besar generasi muda Melayu, sehingga mengakibatkan “jongkoknya” etos kerja mereka. Selanjutnya tulis beliau pula: “Banyak orang Melayu kini tidak memahami dan mengamalkan budaya berpikir itu dalam kehidupan keseharian mereka, menyebabkan budaya berpikir di kalangan sebagian besar orang Melayu tidak berkembang, menyebabkan wawasan berpikir mereka menjadi amat sempit” (ibid, h:158). Sementara itu, dalam nada yang lebih pekat, Hasanuddin WS dalam “Pemeliharaan dan Pengembangan Budaya Melayu” (dalam Alam Melayu, h:132-133) menyatakan keprihatinannya tentang tidak munculnya ketokohan dan kepeloporan orang Melayu di tingkat nasional dalam hal pengendalian penggunaan bahasa Indonesia, baik di dalam bidang pendidikan, pemerintahan, pers, maupun di dalam karya sastra. Juga tidak muncul dalam forum-forum nasional, seperti kongres bahasa, kongres kebudayaan, atau berbagai festival dan forum pertemuan nasional lainnya.8) Secara ironis bahkan beliau mengatakan bagaimana akhirnya orang Melayu hanya duduk-duduk di tepi gelanggang penggunaan bahasa Indonesia, menonton orang-orang sekitar menggunakan dan mengatur bahasa Indonesia sesuka hatinya. Padahal Bahasa Indonesia itu lahir dari rahim Bahasa Melayu. Paparan Hasanuddin ini pun mendapatkan dukungan secara historiologis dari Maman S Mahayana, seperti dapat dilihat dalam tulisannya “Menggugat Sejarah, Menggugat Jakarta: Catatan Perjalanan Melayu, Kegelisahan Cerpen Riau Kontemporer” (dalam Pertemuan dalam Pipa, h: 267-337).9) Maka layaklah pertanyaan ini menjadi cabaran: “Melayu, Quo Vadis?”, atau malah hanya menjadi cibiran: “Quid?”. Di samping itu dunia kemelayuan10) pun saat ini sepertinya dalam keadaan yang tidak

menggembirakan. Terjadi degradasi di banyak sektor; baik itu karena pengaruh eksternal, internal, atau kelindan di antaranya. Dan dalam banyak keadaan, orang Melayu Riau mengalami banyak tekanan, seperti mulai kehilangan jatidirinya. Segala nilainilai kearifan yang konon ranggi itu seperti entah hilang ke mana, sementara saat yang bersamaan orang-orang Melayu seperti terpecah-belah, atau setidak-tidaknya tersegregasi. Dalam bahasa TE: “... walaupun nampaknya orang Melayu Riau tetap ‘bersatu’ tapi hakikatnya bersatu dalam wujud yang semu, yang goyah kerana ‘persatuan’ itu lebih banyak dimulut daripada kenyataannya.” (KPM: 147). TE pun melalui bukunya itu telah mengungkapkan persoalan yang memprihatinkan ini, dengan nada kepedihan yang mendalam, bahkan kadangkala dengan nyaris berupa amarah. Menurut beliau hal kebendaan telah dijadikan tujuan hidup dan tumpuan kejayaan, bahkan hingga menyangkut status sosial orang Melayu. Nilai-nilai agama dan budaya secara sadar atau tidak, kian hari kian diketepikan, terabai dan dilupakan (KPM: 18). Beliau juga mengatakan bagaimana orang-orang Melayu terkini semakin banyak yang kehilangan nilai-nilai asas budaya yang seharusnya menjadi jatidirinya. Rasa kebersamaan dan kegotong-royongan menjadi longgar, hidup menjadi nafsi-nafsi, keberhasilan seseorang dinilai hanya dari sejauh mana keberhasilannya mengumpulkan harta dan kekayaan atau mendapat kedudukan tinggi dalam pemerintahan. Nilai-nilai timbang rasa, tenggang rasa dan budaya “seraya menyeraya” mulai pupus (KPM: 18-19). Dalam kehidupan berpolitik pula, dalam konteks etika politik, TE memandang sebagian politisi yang memegang jabatan penting sudah berkelakuan yang tidak sesuai lagi dengan tatanan nilai budaya Melayu. Kesantunan berpolitik dan berbudi bahasa, kearifan budi pekerti dan perilaku mereka sudah terabaikan, sehingga terjadilah tindakan dan perangai yang tidak wajar, seperti saling cerca mencerca, maki memaki, .... Padahal, perkataan dan perilaku yang tidak senonoh serta saling membuka aib malu itu hakikatnya dipantangkan oleh adat-resam Melayu dan dilarang oleh ajaran Islam (KPM: 24). Uraian TE semacam ini barangkali oleh sebagian orang masih dianggap terlalu lunak, karena TE belum (barangkali sengaja tidak) menyentuh kepada persoalan yang lebih mendalam dan barangkali lebih vulgar lagi. Sementara itu menurut TE dalam bidang ekonomi kita juga sudah mengalami masalah yang besar akibat perubahan dan pergeseran nilainilai budaya itu. Nilai-nilai pemikiran Melayu yang mengarahkan orang untuk menjadi pelaku ekonomi yang baik dan terpuji, telah berpaling tadah ke arah ketamakan dan keserakahan (KPM: 25). Menganjung Teraju Di samping ada 22 ungkapan yang berhubungan langsung dengan kata pikir, di dalam Lampiran (KPM: 295339) kita juga dapat menemukan 727 ungkapan, baik yang berhubungan langsung maupun tidak dengan makna kata pikir itu! Suatu jumlah yang barangkali menakjubkan, dan mungkin benar-benar menggambarkan tradisi berpikir orang Melayu. Bagaimana dengan masyarakat Yunani Kuno? Apakah mereka juga memiliki uangkapan yang sedemikian banyak jumlahnya itu? Namun, bagi Sudarno Mahyudin, walaupun orang Melayu [dikenal] memiliki etos berpikir yang kuat, teta-

pi kalau budaya berpikir itu tidak berkembang, maka yang terjadi adalah kekerdilan dalam menggunakan akal, sehingga sudut pandangnya sempit. Selanjutnya terjadi pula pemborosan potensi berpikir yang ujungnya tindakan yang tidak efektif, sehingga berkesan tidak rasional (dalam Alam Melayu, h:163). Pendapat Sudarno ini jelas sejalan dengan TE yang menguraikan bahwa untuk menghadapi situasi dan kondisi yang penuh cabaran ini, di mana terjadi perubahan dan pergeseran nilai serta terpesongnya perilaku ke arah yang tidak baik, sudah saatnya orang Melayu melakukan “mawas diri”, yakni merenung apa yang terjadi, dan bagaimana mengatasinya di masa hadapan (PKM: 27). Maka, kalau memang berpikir adalah merupakan salah satu tradisi yang baik dari orang Melayu, tentu ia juga menjadi salah satu kekuatan dari kebudayaan Melayu. Karena itu tradisi ini harus digalakkan lagi, dinaikkan dalam suatu anjungan teraju yang tinggi, diberi kesempatan dan keleluasaan untuk mengembangkan dan memberdayakan serta mengenalkan diri dan buah pikirannya, serta didukung dengan segala fasilitas dan sarana yang memungkinkan. Maka tradisi diskusi dan adu argumentasi, menghidupkan opini yang bernas dan esai yang cerdas, atau dalam bahasa Marhalim11) “pertelagahan intelektual” perlu kiranya dimarakkan kembali; barangkali semacam tradisi di Rusydiah Klub atau semacam itu. Namun yang juga tak kalah penting dari itu [sebagai permulaan barangkali], kembali mengutip Sudarno “orang Melayu harus menyadari bahwa mereka memang tertinggal bila dibandingkan dengan etnis lain yang sudah maju. .... Kesadaran itu hendaklah membuat orang Melayu berpikir dan berjiwa besar, menyusun strategi menuju masa depan yang gemilang dan berjuang untuk mewujudkannya” (dalam Alam Melayu, h. 156-157). Di dalam bukunya itu TE juga memberikan beberapa solusi untuk menghadapi cabaran dan masa depan Melayu. Di antaranya beliau mengatakan dalam nada yang kontemplatif: “Seandainya orang-orang Melayu itu12) mau berfikiran dengan jernih dan jujur dalam melihat kenyataan, barangkali sejak dini akan diupayakan untuk memperbaikinya. Tetapi, kerana selalu mencari ‘kambing hitam’ ke pihak lain, mereka secara sadar atau tidak, semakin terjebak ke dalam ‘pertarungan sekandang’ yang kian hari kian ‘melumpuhkan’ persebatian Melayu itu. .... Akhirnya energi habis di sana, dan peluang itu dimanfaatkan orang lain. Seperti kata pepatah: ‘kapal pecah, hiu yang kenyang’ (KPM: 147-148). Bila cuai dan abai dalam menghadapi berbagai cabaran serta lalai dalam mengatasi perubahan dan pergeseran nilai dan perilaku itu maka tak mustahil akan timbul penyesalan yang berkepanjangan di kemudian hari (KPM: 27). Akhirulkalam Penulis kutipkan: Bergegaslah menuju tangkaimu kembali demi menghisap madu pendar cahaya kehidupan. Atau angin akan membawakan kepadamu mawar layu kusam tanda ketidakberuntungan.13) Payungsekaki, 05-06-15.

Rifadillah Sarin (namapena: Gde Agung Lontar) Kirimkan cerpen, puisi, esai budaya dan telaah karya seni ke email: budaya_ripos@yahoo.com TATA LETAK: DESRIMAN ZAHMI


KEMBAYAT

28 Cerpen

Riau Pos AHAD, 6 DESEMBER 2015

DANTJE S MOEIS

Aku (Indonesia) yang Malang KATA-KATA arif yang selalu diucapkan Tok Osman (almarhum), datokku. Bapak dari Emakku yang kusadari kini, bahwa ia sangat berharap banyak padaku. “Cucuku, kau harus menjadi cucu yang dapat tok banggakan, jadilah pejuang sejati yang berpegang pada bidal penyemangat, ‘Pegang bara hingga jadi arang, jangan terasa panas dilepaskan’ camkan itu di hatimu. Jadilah budak Melayu sejati yang mampu menepis segala halang rintang dan menjawab segala cabaran yang datang.” “Aduh..mak..aduh” lirih... semakin lama dan terakhir hanya terdengar erangan... puncak ungkapan rasa sakit. Berkali kali, berulang hari. Karena di sini Kitab Undang-undang hanya sebagai pajangan tak berarti. Kadang kadang terlintas keinginan untuk cepat mati hingga siksa berkepanjangan seperti ini akan segera berakhir. Ketika hari bezoek tiba dan para kerabat bertanya mengapa dia semakin kurus, pucat dengan gambaran orang yang mengidap penyakit parah? Jawabannya hanya diam tak berkata sepatahpun. “ Huh, TBC nya semakin parah, terpaksa dia harus di isolasi agar tidak menularkan penyakitnya”. Hanya itu jawaban yang didapat dari para petugas penjaga. Dan ada juga yang berbasa basi dengan jawaban, “anda tidak usah khawatir, kami akan memberikan perawatan yang intensif. Mudah mudahan ia segera sehat dan berumur panjang, ehm…ehm.” Di-isolasi dengan alasan TBC, berarti semakin longgar ruang gerak, semakin leluasa para lelaki berseragam memaksakan sebuah pengakuan dari orang yang sama sekali tidak mengetahui ujung, ataupun pangkal sebuah kejadian yang berakibat petaka seperti ini. Ngilu tulang rusuk berkepanjangan, bukan lagi sebuah penderitaan. Semburan darah pengiring batuk, berak hitam kencing merah seakan merupakan tahapan antrian dari berbagai bentuk perubahan yang akan tiba, sedangkan seringai galak para pemeriksa bukan lagi sesuatu yang menakutkan. Segeralah mati, “ ah….. tidak, kalau tidak memberi arti.” Keinginan untuk lekas mati berangsur menjadi padam seiring tumbuhnya sikap perlawanan dan berubah menjadi reaksi antibodi terhadap rasa sakit dari penyebab yang tidak dimengerti. Tak dapat dimengerti, karena secara sadar berada dalam kamar para oposan yang menyumbangkan kritik pada penguasa demi perbaikan negeri kami. Karena sengaja berada ditempat kejadian, meniru modus operandi para pendemo luar negeri. Karena tak tahan melihat kesewenang wenangan penguasa terhadap “Aku (Indonesia) yang Malang”. Dari atap kabin mobil para demonstran, aku lantang berucap

memuntahkan kata-kata. “Saudara-saudaraku sebangsa se tanah air…Kita wajib bersyukur dengan kekayaan alam indonesia, namun sangat malu dengan ketidak mampuan kita dalam mengelola sumber daya alam ini. Saya akan sangat setuju bila Presiden mendatang adalah orang yang mempunyai visi kuat untuk menasionalisasi perusahaan tambang asing yang ada di negara ini. Setelah itu tinggal memanggil dan memberdayakan intelektualintelektual indonesia yang bertebaran di luar negeri, meminta mereka membagi ilmu, waktu dan tenaga untuk membangun bangsa ini.” Tepuk-sorak semakin membahana menyambut kalimat yang meluncur dari mulutku.“ “Perlu kita lihat sejenak kasus penambangan lain di daerah Riau, Aceh dan Sumatera Barat. Penambangan banyak dilakukan oleh rakyat dan sangat tidak ramah lingkungan, akibatnya masyarakat diburu aparat dengan dalih melakukan penambangan ilegal. Seharusnya pemerintah mencarikan solusi pengaturan penambangan ramah lingkungan dengan tetap mempertahankan usaha kerakyatan, bukan malah memburu rakyat, tapi membuka kran investasi untuk investor asing. Kita tentu tidak mau Negeri ini di kuasai asing”. Menarik nafas sejenak dan melanjutkan, “PT. Freeport di tanah Papua sana.....Pertambangan ini konon telah menghasilkan 7,3 Juta

Ton tembaga dan 724,7 Juta Ton emas. Coba kita uangkan jumlah tersebut dengan harga emas sekarang, anggap saja Rp.300.000,-/ Gram. Sehingga 724,7 Juta Ton emas = 724.700.000.000.000 Gram x Rp 300.000. = 217.410.000.000.000.000.000 Rupiah!!!!! ada yang bisa baca nilai tersebut? Harap dicatat saudarasaudaraku, itu hanya untuk emas belum lagi tembaga serta bahan mineral lainnya. Namun alangkah malangnya bukan kita yang mengelola pertambangan ini melainkan mereka para kapitalis asing. Sebenarnya boleh saja negara lain mengelola kekayaan di negeri ini karena alasan teknologi yang belum dimiliki Indonesia. Namun jika sistim bagi hasil dengan prosentase yang adil. Bahkan ketika emas dan tembaga disana mulai menipis ternyata dibawah lapisan emas dan tembaga tepatnya di kedalaman400 meter ditemukan kandungan mineral yang harganya 100 kali lebih mahal dari pada emas, yaitu URANIUM. Bahan baku pembuatan nuklir itu melimpah ditemukan disana. Belum jelas jumlah kandungan uranium yang ditemukan disana, tapi kabar terakhir yang beredar menurut para ahli, konon kandungan uranium di sana cukup untuk membuat pembangkit listrik tenaga nuklir dengan kapasitas yang dapat menerangi seluruh bumi ini!. Freeport mulai banyak menarik perhatian masyarakat setelah terungkapnya berbagai

permasalahan dan insiden yang terjadi di wilayah konsesi pertambangan perusahaan tersebut. Berbagai pendapat, baik dari media, lembaga swadaya masyarakat, serta akademisi menyoroti masalah yang berkaitan dengan pencemaran lingkungan, adaptasi sosio-kultural, keterlibatan aparat, bahkan hal-hal yang berkaitan dengan politik separatis dari kelompok penduduk asli”. Terjelepok duduk sendiri, dengan posisi tak biasa di sudut ruang pengap berjeruji besi. Persis seperti konon kata buku sejarah, sosok nenek moyang kita pada masa penjajahan Belanda dan Jepang. Tubuhnya kurus. Tulang iganya seakan berlomba untuk tampil ke depan. Tonjolan tulang rusuk, keriput kulit berisi daging sekedar syarat untuk dapat dikatakan sebagai orang, tampaknya tak menghalangi senyum wibawa dengan gurat gurat wajah keras pertanda tegar, hanyut dalam mimpi atau halusinasi. Sepertinya akhir-akhir ini Indonesia kekurangan uang sehingga kesulitan untuk memberikan rakyatnya subsidi BBM dan berniat menaikkan harganya. Alhasil rakyat Indonesia harus kembali mengencangkan ikat pinggang yang sejatinya memang sudah kencang sejak lama. Miskinkah Indonesia? Tentu saja tidak. Karena Negara ini ternyata punya pertambangan emas terbesar dengan kualitas emas terbaik di dunia. Namanya

PT. Freeport. Kembali ke tanah air, ingin membangun negeri dengan bekal yang kudapat dalam pendidikan di negara asing. Empat tahun di negeri orang dengan tata cara berbeda, tetapi pasti tujuannya sama. Empat kali tante Tita binti Osman dan Oom Muhammad Ferdy Rumaropen di negeri bawah air atau negeri kincir angin merayakan verjaardag aku keponakan mereka dengan tart dan tiupan api lilin. Empat kali pula tante Tita dan Oom Muhammad Ferdy Rumaropen mengucapkan selamat “panjang umur” padaku keponakannya yang dapat menyelesaikan studi di negeri tempat tinggalnya dengan tepat waktu. Mulai dari jabang bayi sampai ke bujang tanggung di kampung, Abah dan Emak merayakan ulang tahun anaknya dengan kenduri selamat, diiring doa tolak bala dan setiap kali pula ditutup dengan ucapan selamat “panjang umur” disambung dengan, “semoga berarti bagi agama, orang tua dan masyarakat banyak.” “Apakah ‘verjaardag’ atau doa ‘tolak bala’ tak lagi mempan atau mangkus sebagai upaya menjauhkan sial? Wallahuwalam...” Kenyataannya, belum selesai orasi yang kusampaikan menjelang petang itu, aku diangkut dengan paksa ke sini, ke tempat yang laknat ini. Panjang umur dan “berarti” bagi masyarakat banyak, inilah

yang disadari menjadi obat pengebal siksa menjadi tahanan beralasan “Tak jelas.” Untuk itu, “ ya……mati nanti dulu,” karena hidup belum “berarti” bagi masyarakat banyak. Mimpi atau halusinasi tampaknya jalan terus. Segala yang indah indah tergambar jelas di pelupuk mata rapat terpejam. Indahnya gambar pemandangan, saat kunjungan pemimpin yang menomor satukan kepentingan rakyat yang sudah tujuhpuluh tahun merdeka ini, disambut jujur oleh rakyat yang berjejal dibibir trotoar, tanpa harus diancam untuk hadir oleh pak RT, pak lurah ataupun pak camat. Tak perlu wajib berseragam hijau hijau, kuning kuning, merah merah ataupun hitam hitam. Karena yang tiba, adalah pemimpin segala warna “ Aaaaaaaaaah………………” Erang panjang menggema memecah kesunyian subuh, mengejutkan tetangga di sel sebelah. Mengejutkan terduga kasus korupsi yang sedang menonton “film cabul” dengan petugas di ruang jaga, sedang mimpi dan halusinasi masih berlanjut semakin jauh terbang di awang awang , dihimpit signal berita teve dan radio penguasa. Tersuruk dalam lumpur pijakan sepatu lars ladam berduri. “Tokku sayang…aku cucumu telah jalankan segala pesan yang Tok sampaikan di masa kecilku dulu, selamat jumpa Tok. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Dekap aku Tok, aku rindu..” dan Allahu Akbar, Aaaaahhh…..lalu senyap. Terberitakan… penghianat bangsa, penghina pemimpin bangsa, ketua kelompok pengacau keamanan, mati dalam perawatan intensif para tim dokter, karena mengidap penyakit TBC kronis dalam usia muda dan…….. tak diberitakan, bahwa doa tante Tita binti Osman, oom Muhammad Ferdy Rumaropen, Emak, Abah dan kerabat di kampung Sekip kota Rengat telah terkabul. Aku, Anak keponakan dan kawan mereka yang mati fisik di usia Duapuluh Empat tahun, telah dikaruniai umur panjang dalam kenangan, sepanjang alam masih terkembang, dengan prediket “Aku (Indonesia) yang Malang” tertulis di batu nisan yang kekal merebakkan bau wangi.***

SPN Dantje S Moeis, Kelahiran Rengat-Inhu-Riau adalah: Penerima beberapa penghargaan seni, Perupa, penulis kreatif, redaktur senior majalah budaya “Sagang”, dosen Akademi Kesenian Melayu Riau (AKMR), Sekolah Tinggi Seni Riau (STSR) Pekanbabaru.

ALINEA

Jenaka Peribahasa

ENCEP ABDULLAH PENULIS DAN PENGAJAR

R

ASANYA, sebagian besar masyarakat Indonesia mengenal Cak Lontong. Komedian bernama asli Lies Hartono ini mulai populer secara nasional setelah menjadi bintang di Republik BBM dan kemudian tampil pula di Stand Up Comedy Show, serta Indonesia Lawak Klub. Dia kerap tampil dengan ucapan khasnya, yaitu “Salam lemper” dan “Mikir”. Menurut Rafikalia dalam tulisannya “Kumpulan (72) Humor Cerdas Cak Lontong”, komedian ini terkenal karena lawakan yang lucu dan mengena tanpa menjelek-jelekkan dan merendahkan pihak lain. Lawakannya sederhana dan REDAKTUR: FEDLY AZIS

disampaikan dengan bahasa baku terstruktur, tetapi mengandung logika absurd yang menantang pendengar untuk berpikir. Selain itu, Cak Lontong juga menggunakan peribahasa sebagai bahan lawakannya. Uniknya, beberapa peribahasa tersebut dibuat atas kreativitas Cak Lontong sendiri. Beberapa peribahasa jenaka Cak Lontong yang didapatkan dari internet sebagai berikut (1) setinggi tingginya bangau terbang, akhirnya terbang juga; (2) bersatu kita teguh, berempat kita lima; (3) sepandai pandai tupai melompat, kalau ngantuk ya tidur juga; (4) malu bertanya, kapan jawabnya?; dan (5) Ada gula, ada semut, ada apa lagi? (6) Air beriak tanda ada orang tenggelam; (7) Di mana bumi dipijak, di situ mau ngapain?; (8) Buah jatuh tidak jauh, kok; (9) Bagai kacang lupa gak dimakan; (10) Maling teriak maling lain dengar gak?; (11) Bagai musang berbulu, dicukur malah lebih kere; (12) Dalamnya laut, siapa tahu dapat di duga dalam hati; (13) Bukan salah bunda mengandung, tapi bapak bisa saja salah; (14) Ada asap, ada ape?; (15) Kasih ibu sepanjang

masa, kasih anak enggak?; (16) Seperti padi, kian berisi kian dan terima kasi; (17) Setali 3 uang seperak 2 perak apa namanya?; dan (18) Mencoreng arang di muka sendiri masa gak boleh? (http:// ramadhanlmzero.blogspot.com/ ). Peribahasa tersebut tidak ada sebelumnya di media. Jadi, diprediksi “peribahasa” tersebut benar-benar dikreasikan oleh Cak Lontong. Sesungguhnya, “peribahasa” sejenis ini cukup banyak di dunia maya, walau tidak dapat dilacak pembuatnya (anonim), seperti (1) setinggi-tingginya bangau terbang, akhirnya jadi kecap juga; (2) bersatu kita teguh, bercerai kawin lagi; (3) sepandaipandainya tupai melompat, akhirnya jadi sate juga; (4) malu bertanya, jalan-jalan; (5) ada gula ada semut, ih gila gua imut. Hal ini menandakan bahwa sebenarnya masyarakat kita cukup dekat dengan peribahasa. Namun, barangkali masyarakat kita merasa jemu dengan keseriusan makna peribahasa tersebut atau malah mereka tak mengerti maksudnya. Oleh karena itu, peribahasa yang awal mulanya merupakan sebuah nasihat, teguran, dan sindiran,

kini menjadi alat kreativitas seseorang sebagai lawakan tertentu. Tentu saja, hal demikian sah-sah saja. Kreativitas tersebut memberi peluang dan ruang agar masyarakat mencintai peribahasa. Akan tetapi, alangkah baiknya sebelum mengenal peribahasa yang sudah diplesetkan tersebut, masyarakat harus mengenal peribahasa yang “asli” terlebih dahulu. Peribahasa dapat dibagi atas beberapa jenis, di antaranya (1) perumpamaan (contoh: bagai air di atas daun talas), (2) ungkapan (contoh: anak emas, buah tangan), (3) pepatah (contoh: lempar batu sembunyi tangan), dan (4) bidal (contoh: berbicara pelihara mulut). Nah, pengkreasian jenis peribahasa tersebut memang beragam. Ada yang mengkreasikan dalam bentuk tak jelas (seperti Cak Lontong), pantun, atau parodi. Ada hal yang harus diingat bahwa peribahasa bukan pantun dan pantun bukan peribahasa. Perhatikan beberapa contoh berikut (1) air beriak tanda tak dalam/orang teriak tanda tenggelam; (2) berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ketepian/ mantan sudah ke penghulu, saya

masih sendirian; (3) ada gula, ada semut/ ih gila, saya imut. Peribahasa (1) memenuhi syarat sebagai pantun, tepatnya pantun kilat (karmina). Peribahasa (3) bila baris awal sebagai sampiran, ia memenuhi syarat, tetapi bagian isi tidak memenuhi syarat karena kurang dari delapan suku kata. Peribahasa (2) tidak termasuk peribahasa, tetapi pantun. Jadi, masyarakat harus lebih berhatihati untuk menentukan berbagai plesetan yang dijumpai karena bisa berupa jenaka peribahasa/ jenaka pantun atau parodi peribahasa/parodi pantun! Pada saat berjalan-jalan di Kota Serang, saya dan istri membaca tulisan mending tersesat daripada nanya di sebuah baliho. Kami tertawa terbahak-bahak. Istri saya bertanya, “Benar tidak tulisannya?” Menurut saya, yang menarik itu bukan tulisannya, melainkan foto/gambar yang mendukung tulisan (peribahasa) itu. Di baliho tersebut terdapat tiga orang yang sedang — barangkali— tersesat di sebuah lapangan luas. Mereka entah hendak pergi ke mana. Sepertinya, mereka senang dengan ketersesatan itu sehingga

peribahasa yang tertulis mencerminkan apa yang digambarkan. Keesokan hari, pada saat saya mengajar di kelas XI, siswa menjabarkan presentasi disertai catatan kaki. Namun, di akhir presentasinya yang berupa power point, tepatnya sebelum memulai sesi tanya jawab, mereka mengakhiri presentasi itu dengan peribahasa: malu bertanya sesat di jalan, banyak bertanya bertambah wawasan. Beuh… kamu namai peribahasa atau pantun (karmina) itu, Nak? Baik, saya akhiri dengan sebait pantun berikut. Jalan-jalan ke Negeri Jiran Tak disangka bertemu Aura Kasih Cukup kiranya demikian Saya ucapkan terima kasih Tabik! Rubrik ini terselenggara berkat kerja sama Riau Pos dan Balai Bahasa Provinsi Riau. Redaksi menerima tulisan tentang bahasa dan sastra (± 800 kata). Tulisan dikirim ke surel (email) kolom.bahasa@gmail.com, disertai biodata lengkap dan foto. Redaksi berhak menyunting tanpa mengubah substansi. TATA LETAK: DESRIMAN ZAHMI


HARI PUISI

Riau Pos AHAD, 6 DESEMBER 2015

Jamil Massa

29

Nita Lestari

Mantra di Bibir Sungai

Gambir Aku datang bukan untuk melepas duri-duri Atau merambah warna matamu yang jeli Yang kental serupa darah bahaduri Hanya menunggu jawabanmu bagai Membiarkan waktu ditumbuk sampai bubuk Hingga benarlah bisikan gerbang Bahwa tiada pemetik kembang Yang boleh duduk leluasa di atas tilam Tak ada sepatah tawaran Yang boleh luput dari ujian diam

Aku menanam tingohu :mantra di bibir sungai Buat mencegat niat jahat dan merayu langit menjatuhkan firasat Hujan, hujan, hujan, Desa berkabut ini basah di tengah hutan Buaya-buaya belum punah dan rakitmu harus menepi sebelum malam.

Sirih Setangkup sirih adalah sihir merambat Kata-kata yang diucapkan lamat-lamat Aku butuh kau mengangguk dalam kamar Meski bilanganmu ruap dan samar Sebab setangkup sirih Bisa berubah jadi garis urat Di tubuh yang hilang pikat

Jauh jalan ke Pinogu, jalan batu yang merebahkan pohon-pohon. Pohon-pohon yang enggan memimpikan sesuatu. Aku menanam tingohu, seusai menari dayango dan menabuh towahu, untuk mengabarkan kedatangan, sebelum kau tiba di gerbang lukaku.

Tembakau Bukan tamu yang santun Bila tak membawa buah tangan Aroma ini datang jauh dari Pulau Jawa Dari hati yang menduga-duga Adalah bulu-bulu nyawa, bulu-bulu roma Yang bakal mengungkap maksud hamba Menyingkap selubung perangkap asmara

Gorontalo, 2014

Jalan Roda Menggenggam seikat rambutan, Seorang lelaki minahasa Tiba pagi itu di Jalan Roda Sebuah roda yang tak berputar, Selain lingkar suci di atas kepala Bunda Maria. Para pengunjung sedang melukis kesedihan kota Dengan bahan ampas kopi Dan tetes-tetes minyak sambal roa. Bilah-bilah pisau yang tipis mereka simpan di bawah lidah “Dan yang akan terluka hanyalah para pendosa,” Bisik seorang hakim sambil menyeret sebiji bidak Memangkas jarak walau tak mampu mengancam raja. Semakin siang, semakin ramai orang menepi Kedai-kedai di Jalan Roda mulai menjajakan derita Yang terbang sebelum terjaring jala penapis kopi. “Manado so punung luka. Persis Tubuh Yesus di bukit Golgota,” Ratap seorang pegawai negeri seraya menghapus banjir Yang belum juga surut di matanya. Manado, 2014

Di Masjid Tua Ju Panggola Dia sendirian dalam salat yang tergesa-gesa Sepuluh menit lalu, langit magrib telah luntur Seperti longsor bukit kapur. Kakinya ngilu selepas mendaki anak-anak tangga Yang tertumpah dari mulut legenda Berbentuk lengkung garba masjid tua. Bulir-bulir wudhu tak mampu mencuci bau kota Yang melekat di jidat sujudnya. Hari itu adalah hari di mana ia menyadari Dirinya hanyalah sebutir anai-anai Yang dihempas bunyi-bunyian jalan raya. Salat di masjid itu adalah meditasi Bersama aroma lumpur sedimentasi Yang berembus dari danau dangkal Tempat berabad-abad lalu dua raja Mengumumkan perdamaian kekal.

Jeruk

Gorontalo, 2014

Sembilan Harta Buah Pinang Buah pinang batang langsing Hening yang menggurat daging Ini persembahan seadanya Dari lelaki yang berharap jadi raja Jika kau tak terima, aku akan mengerti Mengapa biji-biji pinang harus memecah Pada kehangatan yang begitu sunyi

Lagu Tengah Malam

Di bilik itu merpati datang terlalu pagi Bermain paruh Menanam rindu Inilah cerita yang tak pernah usai Lembaran yang sarat emosi itu selalu menggerutu “Berhenti mengorek bumi.” Ada suara yang menyentuh Ada tawa yang mencandai Ada bayang yang menari Dan merpati Dan mawar Dan melati Bayangan senja bertandang kembali

Mereka seperti membawa setangkai mawar, dengan kata sehalus awan. Siang berlutut, malam bertekuk. Kau tertawa dalam dimensi yang lain. “Seorang gadis, adakah?” Lalu biduk kecil yang kau pelihara mulai memilin risau. atau bayang permata berbau sakau? “Berhenti. Aku yakin belaianmu bukan pisau!”

(Bengkalis, September 2015)

Pagar

Buku Ada yang melirik dari balik saku Usia tuanku membuatnya bisu Adakah lagi liku cintamu yang begitu semu? Ini hari aku tak tampak lagi Bukankah senyumnya begitu nyata? Jarum waktu menjerit Lembaran kuning yang terseret, hanya memendam rindu Tangan kaku yang selalu cemburu Lalu mengapa? Ah, kali ini saja Duri di hatinya mendadak dewasa Benih embun yang membingkai jendela (Bengkalis, September 2015)

Tersusun di atas nampan Barisan siasat perhitungan Kuning, jingga dan hijau Luruh dalam gebalau Matanglah, matanglah Perundingan ini tak boleh basau

Bulan dan Bayang, Baru Saja

Nanas Terlihat meski selintas Persetujuanmu yang pantas Armada kola-kola pengangkut doa-doa Semoga tak singgah di sembarang dermaga

Seperti mayang di balik selendang Dan bulan mematung dalam bayang Biasanya, katanya Kalimah Allah membelit salju di subuh itu Kala derap kerikil terlindas keras Kepala keperakan Seperti kukang tak bersarang Dan bulan pun mencari bayang (Bengkalis, Desember 2014)

(Bengkalis, September 2015)

Pagari mawar itu! Hai waktu bukan maksudku mengejut rindu pada tidur cantik putri bermata abu-abu ada celah sempit di tengah bola matanya cegah ia melebar kemana-mana biarkan ia bermain mimpi senja sedang matahari baru terjaga kita segera tahu dia mengerling sakit berbaring dengan duri mawar tempat tidurnya dengan mawar-mawar yang berusaha mengikatnya (Bengkalis, September 2015)

Sajak dalam Kaca Rintik hujan menggamit jemari Mulai subuh Desember dan Desember lagi Aku merasa Februari hidup kembali Tak terhitung perhiasan lewat tinta Tersebab engkau bertubuh puisi Lagumu membaur lewat desiran pasir yang tak berjejak Bahkan pada hitam di atas putih Menunggu itu bukan tabu Seperti api yang menghanguskan kayu Bagai duri yang meracun diri Lewat dinding kaca Kibasan rambutmu masih seharum dulu (Bengkalis, 2015)

Tebu Tebu yang ruas, tebu yang bagus Manis majas adalah niat yang lurus Jalan hanya satu, yaitu kepadamu Aku burung bubut yang tak menemukan ladang Dengan hati tabah kau buka pintu rumah Hingga aku dapat terbang dalam terang Kelapa Sementara saksi terbaik Adalah yang pandai menyimpan Menjaga diri dari celah dan ladah Tak menumpah kecuali yang faedah

Di dalam Sebuah Ruang

Sebuah Janji

Seorang gadis menunggu di dekat jendela Ada angin yang gelisah Helai rambutnya melirik tirai yang bermain tawa “Apa yang dia lihat?” Bau tanah basah di bulan November malah berbisik bersama hujan “Pohon mati di halaman.”

Aku kumpulkan juga, Ibu Kau bilang butir permata ini akan menggantung sempurna Duduk bersama langit Mungkin terlalu gelap mataku mendekap Hingga asap racun adalah kepala

Detik jam dinding mengantarkan matahari ke sepenggalahan “Pohon itu tidak mati. Aku hanya menunggu kemana angin akan menjatuhkan daun terakhir.”

Nangka

(Bengkalis, November 2015)

Kokoh di luar, lunak di dalam Buah sejati bukan matang diperam Kita berhimpun tak sekadar Memperpanjang silsilah Adam Tak sekadar mewariskan hikayat Yang ditangisi dari malam ke malam

Harum Musim Semi

Gorontalo, 2014

Dan ketukan itu tak datang dari atap masjid Tempat Tuhan menidurkan sekelompok Burung layang-layang, tapi dari tangan Seorang penjaga sandal bermata kering Yang pada telapaknya tumbuh koin-koin Dan sebatang pohon kemuning —Sebuah doa umur panjang— Yang nyaris tumbang.

Buku II

Jamil Massa, lahir di Gorontalo, 14 Maret 1985. Menulis puisi, cerita pendek dan esai. Sejumlah karyanya pernah dimuat di beberapa media seperti: Harian Fajar, Tribun Timur, Jurnal Tanggomo, Jurnal Santarang, Jurnal Sastra (The Indonesian Literary Quarterly), Suara NTB, Indopos, Gorontalo Pos, Media Indonesia dan Koran Tempo. Sejumlah puisinyanya diikutkan dalam antologi puisi bersama: Pohon Ibu (2012), Wasiat Cinta (2013), Gemuruh Ingatan (2014), dan Jalan Cahaya (2014), Nuh (2015); serta sebuah antologi prosa Dongeng Negeri Kita (2015). Pernah diundang dalam perhelatan Makassar International Writers Festival (2013) sebagai Penulis Muda Indonesia Timur. Saat ini bermukim di Gorontalo, bergiat di Komunitas Sastra Tanggomo.

Sesempurna itukah mayang ini, Ibu? Ada laki-laki menari di samping jendela Ringkih jiwaku masih mengaduk duri Tawa dalam komposisi keliru Sebentar lagi, Mungkin sesaat lagi rentangan waktu mengubah haluan Gadis kecil di bawah payung seribu musim (Bengkalis, November 2015)

Kisahku pada angin Wangi musim semi menyapa hujan Tangkai ginko yang gelisah Menggoda salju terakhir hari ini Mungkin aku akan tertawa lagi Esok pagi Dan pagi lagi Dan aku bermain titik-titik kecil yang menyentuh jemari di bulan Juni

Nita Lestari, masih duduk di bangku SMAN 3 Bengkalis. Lahir di Bengkalis, 16 Juni 1998. Mulai menulis sejak di bangku SD dengan menulis buku harian. Memenangkan sejumlah lomba menulis puisi seperti Helat Seni Menjunjung Negeri (2014) se-kabupaten Bengkalis, juara I FLS2N se-kabupaten Bengkalis tahun 2014 dan 2015, dan Juara I Semarak Sastra Fakultas Ilmu Budaya 2015 Universitas Lancang Kuning 2015.

(Bengkalis, 2015)

Kisah Buku Biru Melepas balon warna-warni di waktu yang masih pagi Tak ada senyuman di wajah gadis kecil di dalam hutan sunyi Sedikit embun di pelupuk mata Dengan segaris bibir yang tertarik dia mencintai awan yang berjari lentik menemui langit “Aku adalah diriku. Dia adalah diriku. Semuanya adalah diriku!” Gadis itu telah melepaskan diri dengan sempurna Balon-balon itu kembali ke asalnya Bagaimana? “Tetapi serpihan debu cahayamu masih menyentuh hatiku.” Dia tertatih

Kirim puisi Anda ke: email: sajak_riaupos@yahoo.co.id sertakan biodata singkat, foto warna dan nomor rekening.

(Bengkalis, September 2015)

SENGGANG

Puisi Masa Kini

MARHALIM ZAINI

REDAKTUR: MARHALIM ZAINI

MENYAKSIKAN Godi Suwarna, penyair Sunda, menampilkan puisi berbahasa Sunda-nya pada helat Kongres Kesenian Indonesia III (1-5 Desember), saya jadi iri. Bukan iri karena tidak sempat baca puisi malam itu, tapi iri karena tiba-tiba saya merasa tidak punya “bahasa daerah”. Sebagai penyair yang lahir di tanah Melayu Riau— yang bahasanya disumbangkan sebagai bahasa (semua orang Indonesia)—saya meresa (kadang), alangkah bebasnya para penyair yang memiliki (keragaman) bahasa daerahnya masing-masing. Bebas berekspresi melalui puisi, baik dalam teks maupun gaya pemanggungannya. Apakah dengan begitu, berarti para penyair Melayu tidak bebas berekspresi? Saya pikir, tentu tidak sepenuhnya begitu. Tantangannya

yang mungkin berbeda. Mereka yang memakai bahasa daerah dalam berpuisi, tentu tak boleh sekedar “memanfaatkan” yang sudah tersedia, tapi juga harus menggalinya. Agar, puisi yang lahir, bukan “puisi masa lalu” tapi “puisi masa kini.” Bukan puisi yang “diam” tapi puisi yang “bergerak.” Dan memperbincangkan apa itu “masa kini” adalah perbincangan yang tak pernah selesai. Sebab ia seperti sebuh bandul jam yang bergerak, yang sulit menandai pada detik-detik mana ia berhenti sebagai yang “kini” dan detik-detik mana pula yang ia tinggalkan sebagai masa “lalu.” Sebab rupanya, yang ditinggalkan itu, dalam detik-detik yang tak terlalu lama, kembali didatangi— entah sebagai yang “lama,” atau sebagai yang “baru.”

Maka seperti pertanyaan Afrizal Malna (dalam makalahnya di Kongres Kesenian Indonesia), ”siapakah masakini itu?” kita semua seolah tengah juga bertanya, “sedang di manakah kita kini? Saya malah kadang merasa, kita seperti berada dalam dunia yang tidak bergerak, dunia yang bolak-balik dari yang lalu dan yang kini. Seperti halnya bandul jam itu juga, memang bergerak, tapi bergerak pada siklus yang sama, alur yang serupa. Puisi-puisi kita yang lalu, hadir di masa kini seolah sebagai sosoknya yang bertumbuh, seperti seorang bayi yang menginjak dewasa. Pada saat yang lain, puisipuisi kita seolah seperti menyusut dari yang “besar” ke yang “kecil.” Ini, agaknya memang bukan sekedar ihwal waktu (masa lalu dan masa kini), tapi juga soal ru-

ang, sebagaimana yang disebut dalam konsepsi Bellow pun Kernodle (dalam teater) sebagai the nowness and the hereness. Kekinian dan kedisinian itu adalah sebuah proses konkretisasi dari sebuah sudut pandang menuju a unity of time. Dan akhirnya, memang sudut pandanglah yang membuat apa yang disebut sebagai “masa kini” itu diterima sebagai proses kebertumbuhan, bukan penyusutan. Dalam konsepsi semacam itu, puisi “masa lalu” tidak lebih “buruk” dibanding dengan puisi “masa kini.” Sebab, sebagai entitas yang terus tumbuh, ia mengalami fasefase ruang hidup yang berbeda. Dan sudut pandang, harus dilihat, dalam tiap fase pertumbuhannya itu. Dan jangan lupa, setiap fase itu, memiliki masa puncak. Masa di

mana, bandul jam berada di titik batas, dan harus berbalik untuk mencari titik batas yang lain. Lalu, puisi yang lahir sebagai “puisi masa kini” itu tak bisa diidentifikasi dari “kini” sebagai waktu saja, tapi juga di situ ada “ruang”, ada tempat di mana waktu (“kini” itu) bergerak. Dan ruang, jadi sempit atau luaskah dia, adalah soal sudut padang. Soal, bagaimana meletakkan puisi berbahasa daerah, misalnya, sebagai puisi “masa kini.” Pun, soal, bagaimana meletakkan puisi (berbahasa) Indonesia, tidak sebagai puisi yang seolah kehilangan identitas (keberagamannya). Sebab, rupanya, sebagai orang yang menulis dengan bahasa Indonesia, saya juga sedang merasa menjadi orang Melayu, dengan identitas khasnya pula.*** TATA LETAK: EKOFAIZIN


RIAU-TELEVISI

30 18.30 WIB

Riau Pos AHAD, 6 DESEMBER 2015

TV-NYA ORANG RIAU 12.00 WIB

SCHOOL UPDATE

School Update Tetap Ngobrol Asyik

OUTDOOR PROGRAM

RTV

CICIPI MASAKAN: Wali Kota Pekanbaru H Firdaus ST MT mencicipi makanan hasil olahan peserta lomba Masak Sekampung dari program Kampung Madani jilid II.

Kampung Madani II

SCHOOL Update (SU) memiliki banyak program unggulan. Selain SU Weekend yang akan tayang pekan ini, SU juga memiliki program SU ngobrol asyik. Beberapa pekan lalu. tim SU Ngobrol Asyik sudah mengupas cara berprestasi dari remaja yang memiliki prestasi luar biasa. kedepan, SU yang terdiri dari para jurnalis muda dari sekolah akan menyiapkan materi-materi dialog yang lebih menarik dan asyik untuk didengar remaja di Pekanbaru. Perubahan-perubahan yang dilakukan oleh tim SU Ngobrol Asyik terhadap program tersebut cukup baik.’ ’Acara ini makin asyik untuk di tonton. Apa lagi untuk para remaja, banyak hal yang dapat dipetik dengan kehadiran berbagai narasumber. Rata-rata, narasumber yang dihadirkan adalah remaja pelajar yang memiliki prestasi dan patut dicontoh. Bahkan beberapa kali SU Ngobrol Asyik akan menghadirkan orangorang sukses dibidang yang mereka geluti,’’ terang Syam Bahrunzi. Saksikan SU Ngobrol Asyik setiap Jumat, di stasiun televisi kebanggaan masyarakat Riau, Riau Televisi.(ssb/rpg)

Wako Serahkan Jam Tangan Kesayangannya SEKITAR pukul 10.00 WIB, Wali Kota Pekanbaru, Firdaus ST MT tiba di komplek Purna Graha Mas, Jalan Muhajirin Kelurahan Sidomulyo Barat, tempat ditajanya program Kampung Madani jilid II. Kedatangan Wako ke lokasi mendapat sambutan hangat warga setempat. Sebagian besar warga berebut untuk dapat bersalaman dengan dengan pemimpin yang murah senyum tersebut, termasuk anggota Karang Taruna Kelurahan

Sidomulyo Barat. Bahkan Wako sempat berfoto bersama pemudapemudi tersebut dan bercanda dengan anak-anak. ‘’Kedatangan pak Wali disambut antusias warga. Kami menyaksikan langsung sebagian besar warga berusaha untuk bersalaman dengannya, bahkan sempat berfoto dengan beliau,” kata Welly selaku stage manager program Kampung Madani. Sebelum memasuki venue utama, wako melakukan kunjungan ke seluruh saluran

drainase dan turut membersihkan selokan yang penuh dengan sampah. Berbeda dari episode pertama, pada episode kali ini tiga orang MC yang mewakili tiga etnis terbesar yang ada di Kota Pekanbaru memandu jalannya acara.Cik Ezi dari etnis melayu, Ni Arma Minang dan Ocu Dowi khusus Kampar. Dengan sambutan wako, acara resmi buka. Ada yang mengejutkan, Wako menyerahkan jam kesayanganya sebagai hadiah kepada pemenang

lomba masak sekampung. ‘’Jam tangan ini adalah kesayangan saya. Saya akan memberikan jam tangan ini sebagai hadiah bagi pemenang pertama lomba masak sekampung,’’ kata Wali Kota Pekanbaru, Firdaus samping memperlihatkan jam tangan tersebut sebelum membuka secara resmi pelaksanaan lomba. Ingin melihat keseruan Kampung Madani jilid II ini, jangan lupa untuk menyaksikannya pada pukul 12.00 WIB dan pukul 21.00 WIB, hanya di Riau Televisi.(ssb/rpg)

Kampung Madani III Segera Rillis

SEGERA TAYANG

RTV

TERSENYUM: Pemenang lomba Masak Sekampung, Kampung Madani II tersenyum saat menerima hadiah.

SETELAH sukses dengan Kampung Madani jilid II, program Kampung Madani jilid III segera di rilis Riau Televisi. Untuk episode ketiga ini, program yang bekerjasama dengan Humas Pemko Pekanbaru ini dilakukan pengambilan gambar di RW 02 KelurahanTangkerang Barat, Kecamatan Marpoyan Damai. ‘’Sesuai dengan rencana yang sudah disepakati, program Kampung Madani kembali diproduksi,’’ ungkap Rio Aprianto selaku produser. Tidak berbeda dengan konsep sebelumnya, Kampung Madani III juga akan diisi dengan empat kegiatan. Mulai dengan kegiatan

gotong-royong kampung, dilanjutkan perlombaan permainan rakyat, lomba memasak dan dialog dengan Wali Kota Pekanbaru. Makanya, diprogram ini Wali Kota memiliki peranan besar. ‘’Kampung Madani bukan program hura-hura belaka. Program ini diciptakan untuk maksud yang lebih besar. Kami membuat program ini sebagai wadah yang dapat menjembatani komunikasi antara masyarakat dengan pemimpinya,’’ ujar Syam Bahrunzi selaku salah seorang penggagas program. Tertarik, silakan tunggi di layar televisi anda, Kampung Madani jilid III.(ssb/rpg)

RTV

LOMBA MASAK: Ibu-ibu di Kelurahan Sidomulyo Barat yang mengikuti lomba memasak sekampung program Kampung Madani II, sedang mengaduk nasi goreng.

Acara sepekaN SENIN 05.00 - 05.30 OPENING LAGU INDONESIA RAYA+ GURINDAM PASAL 1 05.30 - 06.00 PRIMARAGA PESONA RTV 06.00 - 07.00 JAWAPOS TV 07.00 - 08.00 JAWAPOS TV 08.00 - 08.01 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 08.01 - 09.00 DETAK RIAU PAGI 09.00 - 09.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (INHU) 09.05 - 09.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 09.30 - 10.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 10.00 - 10.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (KUANSING) 10.05 - 11.00 IMPERIAL BELT, HI-PLUS, SUPERSALE, QYU-UP, IMPERIAL SANDAL 11.01 - 11.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (KEPULAUAN MERANTI) 11.05 - 11.06 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 11.06 - 12.00 DETAK MELAYU 12.00 - 12.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (ROHUL) 12.05 - 13.00 PUAN 13.00 - 13.03 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (PELALAWAN) 13.03 - 13.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 13.30 - 14.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 14.00 - 14.03 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (BENGKALIS) 14.03 - 14.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 14.30 - 15.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 15.01 - 15.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (SIAK) 15.05 - 15.06 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 15.06 - 15.30 BURSA NIAGA 15.30 - 16.00 BURSA NIAGA 16.00 - 16.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (ROHIL) 16.05 - 16.30 MUSIK PLUS 16.30 - 17.00 MUSIK PLUS 17.00 - 17.03 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (DUMAI) 17.03 - 17.30 SCHOOL UPDATE 17.30 - 18.00 PROFIL INHIL PELAYANAN KESEHATAN 18.00 - 18.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (DUMAI) 18.05 - 18.10 AZAN MAGRIB 18.10 -18.30 PROFILE DESA KITA KAB MERANTI 18.30 - 18.31 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 18.31 - 19.30 DETAK RIAU MALAM 19.30 - 19.35 FILLER MERANTI KELISTRIKAN 19.35 - 20.00 MENUJU PILKADA SERENTAK 20.00 - 20.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (ROHUL) 20.05 - 20.30 SILANG RIAU EXPO 20.30 - 21.00 SILANG RIAU EXPO 21.00 - 21.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (BENGKALIS) 21.05 - 22.00 SENANDUNG MELAYU 22.00 - 23.00 JAWAPOS TV 23.00 - 23.30 STAND UP COMEDY 23.30 - 24.00 JERUJI 00.00 - 00.30 DETAK 12 MALAM

REDAKTUR: ADRIAN EKO DESRILIANTO

SELASA

RABU

KAMIS

JUMAT

SABTU

AHAD

05.00 - 05.30 OPENING LAGU INDONESIA RAYA+ GURINDAM PASAL 1 05.30 - 06.00 PRIMARAGA PESONA RTV 06.00 - 07.00 JAWAPOS TV 07.00 - 08.00 JAWAPOS TV 08.00 - 08.01 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 08.01 - 09.00 DETAK RIAU PAGI 09.00 - 09.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (INHU) 09.05 - 09.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 09.30 - 10.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 10.00 - 10.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (KUANSING) 10.05 - 11.00 IMPERIAL BELT, HI-PLUS, SUPERSALE, QYU-UP, IMPERIAL SANDAL 11.00 - 11.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (KEPULAUAN MERANTI) 11.05 - 11.06 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 11.06 - 12.00 DETAK MELAYU 12.00 - 12.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (ROHUL) 12.05 - 13.00 BEBUAL DALAM DENDANGAN 13.00 - 13.03 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (PELALAWAN) 13.03 - 13.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 13.30 - 14.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 14.00 - 14.03 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (BENGKALIS) 14.03 - 14.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 14.30 - 15.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 15.00 - 15.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (SIAK) 15.05 - 15.06 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 15.06 - 15.30 BURSA NIAGA 15.30 - 16.00 BURSA NIAGA 16.00 - 16.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (ROHIL) 16.05 - 16.30 MUSIK PLUS 16.30 - 17.00 MUSIKPLUS 17.00 - 17.03 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (DUMAI) 17.03 - 17.30 SCHOOL UPDATE 17.30 - 18.00 PROFIL INHIL MERATA PENDIDIKAN 18.00 - 18.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (DUMAI) 18.05 - 18.10 AZAN MAGRIB 18.10 -18.30 PROFIL DESA KITA INHU SEBRIDA 18.30 - 18.31 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 18.31 - 19.30 DETAK RIAU MALAM 19.30 - 19.35 FILLER MERANTI MAGRIB MENGAJI 19.35 - 20.00 MENUJU PILKADA SERENTAK 20.00 - 20.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (ROHUL) 20.05 - 20.30 DIALOG SINSHE ADAM 20.30 - 21.00 DIALOG SINSHE ADAM 21.00 - 21.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (BENGKALIS) 21.05 - 21.06 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 21.06 - 22.00 HORAS DIRANTAU 22.00 - 23.00 JAWAPOS TV 23.00 - 23.30 JAWAPOS TV 23.30 - 24.00 JERUJI 00.00 - 00.30 DETAK 12 MALAM

05.00 - 05.30 OPENING LAGU INDONESIA RAYA+ GURINDAM PASAL 1 05.30 - 06.00 PRIMARAGA PESONA RTV 06.00 - 07.00 JAWAPOS TV (RELAY PARABOLA) 07.00 - 08.00 JAWAPOS TV (RELAY PARABOLA) 08.00 - 08.01 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 08.01 - 09.00 DETAK RIAU PAGI 09.00 - 09.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (INHU) 09.05 - 09.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 09.30 - 10.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 10.00 - 10.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (KUANSING) 10.05 - 11.00 IMPERIAL SANDAL, IMPERIAL BELT, SUPERSALE, HIPLUS, QYU-UP 11.00 - 11.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (KEPULAUAN MERANTI) 11.05 - 11.06 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 11.06 - 12.00 DETAK MELAYU 12.00 - 12.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (ROHUL) 12.05 - 12.30 VOA INDONESIA 12.30 - 13.00 DBM 13.00 - 13.03 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (PELALAWAN) 13.03 - 13.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 13.30 - 14.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 14.00 - 14.03 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (BENGKALIS) 14.03 - 14.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 14.30 - 15.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 15.00 - 15.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (SIAK) 15.05 - 15.06 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 15.06 - 15.30 BURSA NIAGA 15.30 - 16.00 BURSA NIAGA 16.00 - 16.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (ROHIL) 16.05 - 16.30 MUSIK PLUS 16.30 - 17.00 MUSIKPLUS 17.00 - 17.03 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (DUMAI) 17.03 - 17.30 SCHOOL UPDATE 17.30 - 18.00 PROFIL INHIL MERAJUT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 18.00 - 18.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (DUMAI) 18.05 - 18.10 AZAN MAGRIB 18.10 -18.30 PROFIL KUANSING LOGAS TANAH DARAT 18.30 - 18.31 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 18.31 - 19.30 DETAK RIAU MALAM 19.30 - 19.35 FILLER MERANTI INVESTASI 19.35 - 20.00 MENUJU PILKADA SERENTAK 20.00 - 20.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (ROHUL) 20.05 - 20.30 SILANG ANUGRAH SAGANG 20.30 - 21.00 SILANG ANUGRAH SAGANG 21.00 - 21.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (BENGKALIS) 21.05 - 21.06 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 21.06 - 22.00 SIRAWA 22.00 - 23.00 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 23.00 - 23.30 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 23.30 - 24.00 PROFILE H SUHENDAR 00.00 - 00.30 DETAK 12 MALAM

05.00 - 05.30 OPENING LAGU INDONESIA RAYA+ GURINDAM PASAL 1 05.30 - 06.00 PRIMARAGA PESONA RTV 06.00 - 07.00 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 07.00 - 08.00 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 08.00 - 08.01 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 08.01 - 09.00 DETAK RIAU PAGI 09.00 - 09.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (INHU) 09.05 - 09.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 09.30 - 10.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 10.00 - 10.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (KUANSING) 10.05 - 11.00 IMPERIAL SANDAL, IMPERIAL BELT, SUPERSALE, HIPLUS, QYU-UP 11.00 - 11.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (KEPULAUAN MERANTI) 11.05 - 11.06 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 11.06 - 12.00 DETAK MELAYU 12.00 - 12.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (ROHUL) 12.05 - 12.30 FRESH ON SHOW 12.30 - 13.00 FRESH ON SHOW 13.00 - 13.03 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (PELALAWAN) 13.03 - 13.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 13.30 - 14.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 14.00 - 14.03 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (BENGKALIS) 14.03 - 14.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 14.30 - 15.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 15.00 - 15.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (SIAK) 15.05 - 15.06 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 15.06 - 15.30 BURSA NIAGA 15.30 - 16.00 BURSA NIAGA 16.00 - 16.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (ROHIL) 16.05 - 16.30 MUSIK PLUS 16.30 - 17.00 MUSIKPLUS 17.00 - 17.03 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (DUMAI) 17.03 - 17.30 SCHOOL UPDATE 17.30 - 18.00 PROFILE INHIL PELAYANAN KESEHATAN 18.00 - 18.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (DUMAI) 18.05 - 18.10 AZAN MAGRIB 18.10 -18.30 PROFILE KUANSING LOGAS TANAH DARAT 18.30 - 18.31 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 18.31 - 19.30 DETAK RIAU MALAM 19.30 - 19.35 FILLER MERANTI SAGU 19.35 - 20.00 MENUJU PILKADA SERENTAK 20.00 - 20.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (ROHUL) 20.05 - 20.30 DIALOG BPADS 20.30 - 21.00 DIALOG BPADS 21.00 - 21.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (BENGKALIS) 21.05 - 21.06 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 21.06 - 22.00 SITU MADAH POEJANGGA 22.00 - 23.00 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 23.00 - 23.30 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 23.30 - 24.00 JERUJI 00.00 - 00.30 DETAK 12 MALAM

05.00 - 05.30 OPENING LAGU INDONESIA RAYA+ GURINDAM PASAL 1 05.30 - 06.00 PRIMARAGA PESONA RTV 06.00 - 07.00 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 07.00 - 08.00 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 08.00 - 08.01 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 08.01 - 09.00 DETAK RIAU PAGI 09.00 - 09.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (INHU) 09.05 - 09.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 09.30 - 10.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 10.00 - 10.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (KUANSING) 10.05 - 11.00 IMPERIAL BELT, HI-PLUS, SUPERSALE, QYU-UP, IMPERIAL SANDAL 11.00 - 11.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (KEPULAUAN MERANTI) 11.05 - 11.06 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 11.06 - 12.00 DETAK MELAYU 12.00 - 12.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (ROHUL) 12.05 - 12.30 MATAHATI LAZIZ 12.30 - 13.00 VOA INDONESIA 13.00 - 13.03 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (PELALAWAN) 13.03 - 13.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 13.30 - 14.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 14.00 - 14.03 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (BENGKALIS) 14.03 - 14.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 14.30 - 15.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 15.00 - 15.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (SIAK) 15.05 - 15.06 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 15.06 - 15.30 BURSA NIAGA 15.30 - 16.00 BURSA NIAGA 16.00 - 16.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (ROHIL) 16.05 - 16.30 MUSIK PLUS 16.30 - 17.00 MUSIKPLUS 17.00 - 17.03 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (DUMAI) 17.03 - 17.30 SCHOOL UPDATE 17.30 - 18.00 PROFIL INHIL MERATA PENDIDIKAN 18.00 - 18.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (DUMAI) 18.05 - 18.10 AZAN MAGRIB 18.10 - 18.30 PROFIL DESA KITA INHIL 18.30 - 18.31 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 18.31 - 19.30 DETAK RIAU MALAM 19.30 - 19.35 FILLER MERANTI PELABUHAN DAN INFRASTRUKTUR 19.35 - 20.00 MENUJU PILKADA SERENTAK 20.00 - 20.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (ROHUL) 20.05 - 20.30 MENCARI PEMIMPIN YANG BERMARWAH 20.30 - 21.00 MENCARI PEMIMPIN YANG BERMARWAH 21.00 - 21.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (BENGKALIS) 21.05 - 21.06 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 21.06 - 21.30 TEMBANG WENGI 22.00 - 22.30 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 22.30 - 23.00 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 23.00 - 00.00 DIALOG PAK KOBRA

05.00 - 05.30 OPENING LAGU INDONESIA RAYA+ GURINDAM PASAL 1 05.30 - 06.00 PRIMARAGA PESONA RTV 06.00 - 07.00 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 07.00 - 08.00 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 08.00 - 08.01 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 08.01 - 09.00 DETAK RIAU PAGI 09.00 - 09.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (INHU) 09.05 - 09.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 09.30 - 10.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 10.00 - 10.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (KUANSING) 10.05 - 11.00 IMPERIAL BELT, HI-PLUS, SUPERSALE, QYU-UP, IMPERIAL SANDAL 11.00 - 11.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (KEPULAUAN MERANTI) 11.05 - 11.06 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 11.06 - 12.00 KM HANG OUT 12.00 - 12.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (ROHUL) 12.05 - 12.30 MAKAN-MAKAN 12.30 - 13.00 TANTANGAN 50-50 13.00 - 13.03 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (PELALAWAN) 13.03 - 13.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 13.30 - 14.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 14.00 - 14.03 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (BENGKALIS) 14.03 - 14.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 14.30 - 15.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 15.00 - 15.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (SIAK) 15.05 - 15.06 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 15.06 - 15.30 BURSA NIAGA 15.30 - 16.00 BURSA NIAGA 16.00 - 16.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (ROHIL) 16.05 - 16.30 MUSIK PLUS 16.30 - 17.00 MUSIKPLUS 17.00 - 17.03 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (DUMAI) 17.03 - 17.30 SCHOOL UPDATE 17.30 - 18.00 PROFIL INHIL PELAYANAN KESEHATAN 18.00 - 18.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (DUMAI) 18.05 - 18.10 AZAN MAGRIB 18.10 - 18.30 PROFIL DESA KITA SERIBU PARIT 18.30 - 18.31 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 18.31 - 19.30 DETAK RIAU MALAM 19.30 - 19.35 FILLER MERANTI INVESTASI 19.30 - 20.00 MENUJU PILKADA SERENTAK 20.00 - 20.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (ROHUL) 20.05 - 20.30 PROFIL TRAMEDICA 20.30 - 21.00 VOA INDONESIA 21.00 - 21.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (BENGKALIS) 21.05 - 21.06 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 21.06 - 22.00 DENDANG OCU 22.00 - 23.00 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 23.00 - 23.30 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 23.30 - 24.00 PROFILE H SUHENDAR 00.00 - 00.30 DETAK 12 MALAM

005.00 - 05.30 OPENING LAGU INDONESIA RAYA+ GURINDAM PASAL 1 05.30 - 06.00 PRIMARAGA PESONA RTV 06.00 - 07.00 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 07.00 - 08.00 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 08.00 - 08.01 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 08.01 - 09.00 DETAK RIAU PAGI 09.00 - 09.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 09.30 - 10.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 10.00 - 11.00 IMPERIAL SANDAL, IMPERIAL BELT, SUPERSALE, HIPLUS, QYU-UP 11.00 - 11.01 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 11.01 - 12.00 SANGGAR KREASI TK ANNAMIROH 12.05 - 12.30 MAKAN-MAKAN 12.30 - 13.00 HILIR MUDIK 13.00 - 13.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 13.30 - 14.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 14.00 -14.05 PROMO RTV 14.00 - 14.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 14.30 - 15.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 15.00 - 15.05 PROMO RTV 15.05 - 15.06 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 15.06 - 15.30 BURSA NIAGA 15.30 - 16.00 BURSA NIAGA 16.00 -16.05 PROMO RTV 16.05 - 16.30 MUSIK PLUS 16.30 - 17.00 MUSIKPLUS 17.00 - 17.03 PROMO RTV 17.03 - 17.30 SCHOOL UPDATE 17.30 - 18.00 PROFIL PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 18.00 - 18.05 PROMO RTV 18.05 - 18.10 AZAN MAGRIB 18.10 -18.30 PROFIL KUANSING LOGAS TANAH DARAT 18.30 - 18.31 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 18.31 - 19.30 DETAK RIAU MALAM 19.30 - 19.35 FILLER MERANTI SAGU 19.35 - 20.00 DETAK RIAU MALAM 20.00 - 20.30 PROFILE DESA KITA KAB MERANTI 20.30 - 21.00 VOA INDONESIA 21.00 - 21.01 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 21.01 - 22.00 NADA KENANGAN 22.00 - 22.30 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 22.30 - 23.00 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 23.00 - 00.00 DIALOG PAK KOBRA TATA LETAK: ANDRE


BUKU

Riau Pos AHAD, 6 DESEMBER 2015 ___

BUKU BARU ___

31

Mengabdi Sepanjang Usia Oleh Wamdi Jihadi

D

Hukum Acara Perdata dengan Pemahaman Hukum Materil Penulis Penerbit Cetakan Tebal

: V Harlen Sinaga : Erlangga, Jakarta : Pertama, 2015 : xvi + 348 halaman

Socioteenpreneur Penulis Penerbit Cetakan Tebal

: Dian Nafiatul Awaliyah : Emir, Jakarta : Pertama, 2015 : vii + 136 halaman

REDAKTUR: FEDLI AZIS

I usia dunia yang semakin sepuh ini, tidak banyak manusia yang sampai umurnya hingga 70 tahun. Memang persoalan ini di tangan Tuhan, tapi realita di lapangan banyak kita temui orang-orang yang telah kembali sebelum sempat menginjak usia 70 tahun. Dan itulah sebabnya bagi mereka yang menapaki usia tersebut, seringkali kita menyebutnya sebagai usia bonus. Mereka adalah orang-orang yang sempat menyaksikan generasi ketiga bahkan keempat. Satu di antara mereka itu adalah Prof. Dr. Muchtar Ahmad, M.Sc. Seperti yang terekam dalam buku yang ditulis oleh Muhammad Amin, buku ini ditulis sebagai kado 70 tahun sang Guru besar tersebut. Muchtar lahir di Muara Rumbai pada tahun Bung Karno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dari keluarga yang miskin. Ayahnya yang bernama Ahmad menghidupi keluarga dengan cara berladang dan menjual makanan ke pasar sekali sepekan. Sementara ibunya Latifah membuka usaha menjahit di rumah. Belakangan, kedua orangtuanya menjahit pakaian, sehingga menjahit adalah pekerjaan keluarga Muchtar. Makanya, di antara pekerjaan masa kecil Muchtar Ahmad kala itu adalah memasang kancing bajubaju jahitan orangtuanya. Tetapi terlahir dari keluarga miskin bukan berarti rintangan baginya untuk mengurangi kadar impian atau cita-cita. Ia mengawali Sekolah Dasar (SD) di kampung halamannya, Muara Rumbai. Kemudian melan-

Muchtar Ahmad sang Pionir Penulis penerbit Cetakan Tebal

: Muhammad Amin : Sagang Intermedia, Pekanbaru : Pertama, September 2015 : xxvi + 424 halaman

jutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Pasir Pengaraian. Sementara untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Perguruan Tinggi, Muchtar Ahmad mesti pergi ke ibu kota Provinsi, Pekanbaru. Semasa itu belum ada transportasi umum, sehingga Muchtar Ahmad mesti mengayuh sepeda sejauh 200 Km.

Selepas menyelesaikan strata satu (S1) Muchtar Ahmad mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan studinya ke Jepang melalui beasiswa Monbusho. Di negeri Sakura inilah beliau menempa diri dengan dunia akademis – yang nanti banyak mempengaruhi cara beliau juga dalam mengajar mahasiswanya – yang sangat

disiplin, terlibat dalam berbagai penelitian, dan tentunya juga aktif dalam ragam aktivitas organisasi kemahasiswaan. Sisi kiprah dan buah pikiran beliau bagi daerah, nasional dan dunia internasional juga diulas dalam buku setebal 424 ini. Buku ini dibagi menjadi dua bagian; bagian pertama tentang biografinya, sedangkan bagian kedua bunga rampai berupa tulisan testimoni dari 32 orang teman, kolega, dan orangorang yang pernah bersentuhan dengannya. “Pak Muchtar bukan balingbaling di atas bukit yang

berputar mengikut arah angin. Pak Muchtar juga bukan tepian sungai yang selalu beranjak setiap kali air bah. Pak Muchtar adalah batu karang, yang tidak goyah oleh gelombang.” Demikian di antara testimoni yang dituliskan oleh Hj Azlaini Agus. Pengabdian tiada jeda di sepanjang usia Prof Muchtar Ahmad membuat kita merenungi diri sendiri, seraya bertanya sudah seberapa persen-nya-kah potensi yang telah kita ulurkan buat negeri ini? Selamat Membaca.***

Wamdi Jihadi Anggota Forum Lingkar Pena (FLP) Pekanbaru

TATA LETAK: ANDRE


Riau Pos z AHAD 6 DESEMBER 2015 zHALAMAN 32

INTERNET

Seorang pengunjung keluar dari pintu gerbang desa wisata Pulau Belimbing.

Rumah lontiok masih menjadi rumah tempat tinggal masyarakat di Desa Wisata Pulau Belimbing Kuok Bangkinang Barat.

Rumah lontiok yang ditinggal penghuninya.

Desa Wisata Pulau Belimbing- Kampar

Merasakan Suasana Kampung Rumah Lontiok Industri pariwisata dewasa ini terus berkembang. Tidak hanya wisata alam, wisata bangunan serta wisata kreatif juga mulai ditonjolkan masing-masing daerah. Kejenuhan hidup di kota membuat masyarakat merindukan suasana perkampungan yang masih asri dan hanya dipenuhi kesibukan masyarakat secara tradisional. Di pulau Jawa, sudah banyak kampung-kampung wisata menjadi destinasi wisata baru. Hal yang sama juga dilakukan Riau dimana salah satunya adalah Desa Wisata Pulau Belimbing di Kabupaten Kampar. Laporan, ADRIAN EKO DESRILIANTO, Pekanbaru adrianekod@riaupos.co.id

DESA Pulau Belimbing adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Bangkinang Barat, Kabupaten Kampar. Untuk mencapai desa ini ditempuh melalui perjalanan darat sejauh lebih kurang 70 Km dari Kota Pekanbaru atau hanya 1,5 jam saja. Letaknya yang berada di jalan negara, memudahkan pengunjung untuk sampai di lokasi tersebut, semua moda transportasi bisa digunakan untuk mencapai lokasi ini. Sebuah gerbang permanen menyambut pengunjung yang ingin merasakan kehidupan masyarakat desa, mulai dari menanam sawah, berladang serta aktifitas lainnya yang juga masih tradisional. Tidak ada yang terlalu istimewa dari desa ini, sama seperti kebanyakan desa lainnya yang ada di

Kampar, Istimewanya, terlihat deretan rumah tradisional yang dikenal warga sebagai rumah Lontiok atau disebut Rumah Lancang. Arsitektur unik atapnya bentuk atapnya melengkung keatas, agak runcing yang menyerupai tanduk tersebut memang merupakan arsitektur rumah tradisonal masyarakat Kampar yang masih dipertahankan masyarakat sekitar. Sedangkan dindingnya miring keluar dengan hiasan kaki dinding mirip perahu atau lancang. Disebutkan masyarakat disana, filosofi banguunan tersebut adalah lambang penghormatan kepada Tuhan dan sesama. Rumah Adat Lontiok biasanya mempunyai anak tangga rumah hitungan ganjil. Bentuk dinding Rumah yang miring keluar seperti miringnya dinding perahu layar mereka, dan jika dilihat dari jauh bentuk rumah tersebut seperti rumah perahu (magon, red) yang biasa di buat penduduk. Sedangkan nama Lontiok di pakai karena bentuk perabung (bubungan, red) atapnya

melentik ke atas. Rumah Lontiok merupakan Rumah panggung. Tipe konstruksi panggung dipilih untuk menghindari bahaya serangan binatang buas dan terjangan banjir yang memang dulunya kerap melanda daerah tersebut. Biasanya, kolong rumah dijadikan sebagai kandang ternak, wadah penyimpanan perahu, tempat bertukang, tempat anak-anak bermain, dan gudang kayu, sebagai persiapan menyambut bulan puasa. Dinding luar Rumah Lontiok seluruhnya miring keluar, berbeda dengan dinding dalam yang tegak lurus. Balok tumpuan dinding luar depan melengkung ke atas, dan, terkadang, disambung dengan ukiran pada sudut-sudut dinding, maka terlihat seperti bentuk perahu. Balok tutup atas dinding juga melengkung meskipun tidak semelengkung balok tumpuan. Lengkungannya mengikuti lengkung sisi bawah bidang atap. Kedua ujung perabung diberi hiasan yang disebut sulo bayung. Sedangkan sayok lalangan merupakan ornamen pada keempat sudut cucuran atap. Bentuk hiasan beragam, ada yang menyerupai bulan sabit, tanduk kerbau, taji dan sebagainya. Namun sayangnya, ditempat tersebut masih belum benar-benar diperhatikan. Dengan nama desa wisata, belum banyak rumah inap yang disediakan masyarakat. Meski begitu, bukan bearti tidak ada warga yang mau memberikan tumpangan tempat tinggal untuk para pengunjung. Hanya saja, uang sewa masih belum diatur dan diseragamkan.****

FOTO-FOTO : INTERNET

Salah satu rumah lontiok dijadikan sebagai sekretariat kelompok pengelola desa wisata Pulau Belimbing.

Suasana Sungai Kampar yang berdekatan dengan desa wisata.

INTERNET „ REDAKTUR: ADRIAN EKO DESRILIANTO

„ TATA LETAK: ANDRE


Riau Pos AHAD, 6 DESEMBER 2015

HALAMAN 33

Melihat Penataan Ekosistem Sungai Siak

Limbah Abrasi dan

waterfront city

Makin Mengkhawatirkan Sungai Siak Pekanbaru pernah menjadi ikon kebanggaan dengan dikenal sebagai sungai terdalam di Indonesia. Kini, sungai yang membelah dua kawasan di kota bertuah ini semakin menua dan krisis kualitas lingkungan serta nilai artistiknya. Laporan MARRIO KISAZ, Pekanbaru marrio-kisaz@riaupos.co.id

KESEIMBANGAN ekosistem menjadi sesuatu yang tidak ternilai saat ini. Faktor alam dan aktifitas manusia yang tidak bersahabat dengan alam membuat kualitas lingkungan semakin menurun seiring perkembangan waktu. Seperti kawasan pinggiran Sungai Siak yang semakin terjepit di tengah deru aktifitas pembangunan dan industri. Kondisi itu diperparah dengan tingginya abrasi yang menyebabkan pendan-

gkalan. Sehingga membuat kedalaman Sungai Siak yang pernah mendunia dengan mencapai 30 meter sudah mulai dipertanyakan. Pengamat Lingkungan Dr Mubarak menilai kondisi Sungai Siak saat ini sudah sangat memprihatinkan. Untuk itu diperlukan penataan yang aktifitas yang pro akan keseimbangan ekosistem. ‘’Misalnya di Sungai Siak saat ini sudah terjadi pendangkalan dan penurunan kualitas lingkungan. Hal itu dipengaruhi dari faktor abrasi yang tinggi menghasilkan sedimentasi yang mengendap di sungai,’’ urainya. Rektor Universitas Muhammadiyah Riau itu menilai kondisi Sungai Siak sudah complicated. Artinya mulai dari kualitas air dari masukan limbah, abrasi yang tinggi dan penataan kawasan sudah sangat memprihatinkan. Ia mencontohkan alih fungsi lahan di kawasan Sungai Siak yang perlahan namun pasti menggerus kualitas lingkungan. Jika berlangsung terus menerus dikhawatirkan dapat berimbas pada keseimbangan ekosistem.

‘’Dari sisi lingkungan harus kita ketahui antara pohon dan pinggiran sungai itu saling berhubungan. Jadi dengan ditebang pohon di pinggiran sungai akan menyebabkan abrasi, sehingga pendangkalan meningkat Dosen Pasca Sarjana Ilmu Lingkungan Universitas Riau itu menilai, salah satu langkah yang diperlukan adalah penataan lingkungan. Selain itu kontrol air dan pengelolaan limbah juga diperlukan untuk menjaga kualitas sungai. ‘’Yang diperlukan pertama kita jaga kualitas air di sungai. Kalau kita bisa mengambil sampel misalnya di Singapura. Di sana banyak pintu masuk, sebelum air masuk ke sungai. Selain itu perlu pengolahan limbah bersama, misalnya seperti IPAL komunal yang dapat berperan dalam mengeliminir penurunan kualitas air sungai,’’ paparnya. Sejatinya Sungai memiliki kemampuan purifikasi atau menetralisir kembali masukan pencemaran ke sungai. Hanya saja, proses tersebut memiliki kapasitas yang terbatas. Untuk itu, perlu dukungan pengelolaan dan penataan kawasan pinggiran sungai.

Kriteria waterfront city

n Berlokasi di pinggiran sungai n Didominasi pemandangan dengan orientasi ke pelabuhan n Pembangunan dilakukan ke arah vertikal maupun horizontal di pinggirann sungai n Tetap menjaga kelestarian ekosistem di pinggiran sungai n Biasanya merupakan area pelabuhan, pemungkiman atau pariwisata n Memiliki fungsi utama sebagai tempat rekreasi, pemungkiman atau menjaga keseimbangan ekosistem

aspek pengembangan waterfront city

n Aspek Lingkungan pengembangan kawasan waterfront city tidak boleh merusak keseimbangan ekosistem n Aspek Arsitektural memberikan kesan artistik dalam pengembangan kawasan n Aspek Sosial Budaya bertujuan untukmeningkatkan kualitas masyarakat

Baca Ketika Halaman 35

DEFIZAL/RIAU POS

PENDANGKALAN: Masyarakat melihat kondisi Sungai Siak yang mengalami pendangkalan, terlihat sampah yang berserakan dan sistem pemukiman masyarakat yang belum tertata dengan baik. Foto diambil belum lama ini.

Melalui forum ini kami menerima tulisan pembaca Riau Pos tentang upaya-upaya penyelamatan/peduli lingkungan. Panjang tulisan maksimal 1,5 kwarto, spasi 1,5. Sertakan pas foto Anda. Kirimkan naskah ke email forus.riaupos@gmail.com

Membangun Sikap Peduli Lingkungan di Sekolah

ABDULLAH SPd Guru MTs Negeri Sungai Apit Siak

PENGELOLAAN lingkungan hidup yang kurang tepat dan adanya berbagai aktifitas yang cenderung tidak pernah peduli dengan alam telah memunculkan berbagai problematika lingkungan. Serta REDAKTUR: MARRIO KISAZ

mmemberikan efek besar bagi kelangsungan kehidupan bumi yang kian hari sulit untuk diatasi. Bumi yang mulai renta semakin panas, pencemaran lingkungan terjadi dimana-mana, banjir berlangsung sepanjang tahun, asap tebal akibat pembakaran hutan kerap menggeranyangi negeri ini. Belum lagi kekeringan pada musim kemarau serta berbagai efek negatif lainnya akibat manajemen lingkungan yang salah telah dilakukan oleh manusia. Usaha penyelamatan ini hendaklah dimulai dari diri sendiri, dimana setiap individu harus memberikan sumbangan dalam penyelamatan lingkungan demi kelestarian lingkungan hidup. Se-

lanjutnya menyebar kepada individu lainnya seperti disekolah, masrakat dan bahkan bangsa. Kita dituntut untuk lebih lebih peka dan peduli terhadap lingkungan. Sekolah sebagai wahana belajar dan pemupuk sikap menghargai lingkungan dipandang sebagai salah satu solusi untuk mewujudkan dan membangun sikap cinta terhadap lingkungan. Mengajarkan anak bagaimana menjaga lingkungan akan sangat baik sebagai bekal dan wawasan anak didik. Metode penyampaian yang tepat adalah dengan menyisipkan kedalam mata pelajaran disekolah melalui proses pengintegrasian nilai-nilai cinta lingkungan pada masingmasing mata pelajaran.

Berbagai hal bisa dilakukan sebagai contoh oleh siswa misalnya dengan mengajak siswa untuk hemat air, hemat energi, mengajari anak mencintai lingkungan dengan cara menata kebun sekolah dan tanaman obat keluarga, menangani permasalahan sampah secara tepat, serta menjadi sosok teladan yang memang dengan penuh keihklasan yang dimilikinya untuk peduli pada lingkungan. Trend positif dewasa ini dimana beberapa sekolah alternatif mulai memanfaatkan alam sebagai salah satu pendekatan dalam penyelenggaraan pembelajaran. Banyak sekolah yang berlombalomba untuk mewujudkan sekolah Adiwiyata, yakni sekolah berbasis

lingkungan yang mencintai, merawat, menjaga, dan sangat peduli terhadap lingkungan. Membangun dan menanamkan budaya mencintai lingkungan sebagai pusat aktivitas siswa seyogyanya harus diberikan sejak anak masih dini atau masih berada pada usia sekolah. Hal ini sangat penting dilakukan karena pada usia sekolah merupakan masa yang tepat untuk menanamkan semangat cinta lingkungan kepada siswa. Untuk merealisasikan sikap peduli terhadap lingkungan tersebut bisa dilakukan berbagai upaya seperti melakukan kampanye-kampanye penyelamatan lingkungan. Dengan demikian membangun sikap peduli lingkungan disekolah

hendaklah terus ditingkatkan frekwensi pelaksanaannya melalui kegiatan penanaman nilai-nilai akan pentingnya pelestarian lingkungan yang diajarkan pada usia dini yaitu sejak anak duduk di bangku sekolah. Ini bermaksud bahwa institusi pendidikan tidak hanya berfungsi sebagai transfer knowledge saja melainkan juga diharapkan bisa sebagai media atau sarana untuk mengajarkan kepada siswa supaya selalu mencintai dan menyayangi serta bertanggung jawab terhadap lingkungan dengan memanfaatkan, menggunakan, melestarikan, menjaga, dan mencintai lingkungan demi kelanjutan masa depan hidup manusia pada masa mendatang.*** TATA LETAK: YAYA


34

Riau Pos

z AHAD, 6 DESEMBER 2015

Pola Hidup Sehat di Car Free Day OLAHRAGA sangat penting bagi kesehatan jasmani dan rohani. Poin ini juga berperan positif sebagai ajang refreshing setelah melakukan pekerjaan yang sangat menguras tenaga dan pikiran selama sepekan. Olahraga menjadi alternatif cerdas untuk refreshing dengan tetap menerapkan pola hidup sehat. Salah satu tempat yang menjadi pilihan masyarakat adalah areal Car Free Day (CFD) Dipone goro. Di sini kebanyakan warga melakukan akti-

fitas olahraganya dengan menikmati udara segar di pagi hari. Baik itu hanya berjalan, marathon, bermain bersama keluarga, berolahraga santai bersama teman-teman dan aktifitas positif lainnya. Udara yang segar pagi itu, memberikan nuansa kesejukan bagi para penikmat car free day di jalan Diponegoro Pekanbaru. Berolahraga setiap sekali dalam seminggu merupakan sebagian kecil dari kepedulian

atas kesehatan tubuh. ‘’Saya sering berolahraga di CFD ini, saya dan teman-teman atau kerabat saya seringnya hanya berolahraga jalan-jalan santai sambil bercerita-cerita. Jadi tidak terasa lelah walaupun sudah berjam-jam kami berjalan. Setiap minggu pagi kami selalu ke sini, tapi tadi pagi hujan, jadi saya dan teman-teman sedikit lambat dating. Tapi kami tetap melakukan olahraga seperti minggu-minggu sebelumnya,’’ ujar salah seorang masyarakat Rio di areal car free day kepada sahabat for us Riau Pos. Menurutnya, kegiatan positif di areal car free day sempat terhenti beberapa waktu karena kabut asap beberapa waktu

lalu. Begitu juga kondisi curah hujan yang kerap mengguyur Kota Pekanbaru beberapa waktu belakangan ini. Sehingga ia bersama rekan-rekannya harus

menunggu waktu yang tepat untuk berolahraga dan menikmati udara segar di areal car free day. ‘’Alhamdulilah hari ini (Ahad, red) tidak hujan, jadi dapat datang ke areal car free day. Mudah-mudahan ke depan cuaca tetap mendukung, sehingga tetap dapat datang ke sini,’’ urai pria yang terlihat mengenakan baju putih itu bersama rekanrekannya.(azmi-sf/rio)

BERJALAN: Masyarakat berjalan kaki dan melaksanakan beragam aktivitas positif di area car free day (CFD) Diponegoro setiap Ahad. AZMI-SF/RIO/RIAU POS

MAU EKSIS? Buat kamu-kamu yang punya komunitas, Riau Pos punya rubrik baru: KOMUNITAS! Kamu dan komunitasmu bisa EKSIS di Riau Pos. Silakan hubungi: Sekretariat Redaksi Riau Pos, Jl. HR. Soebrantas KM 10,5 Panam, Pekanbaru. MARRIO KISAZ (08126871572) atau Kirim email ke forus.riaupos@gmail.com

Cintai Musik Cintai Lingkungan BEGITU banyak komunitaskomunitas yang ada di Pekanbaru. Dan yang paling banyak menjamur adalah komunitas musik, mulai dari gitar, drum, bass, piano, biola dan lainnya. Salah satu komunitas yang besar di Pekanbaru adalah komunitas RDC (Riau Drummer Community). RDC (Riau Drummer Community) adalah komunitas yang terbentuk 29/10/2009 dengan seorang pendiri yang bernama “Harisman Sofyan” atau akrab dipanggil “Harisdrum” ini, hampir setiap pekan melakukan kegiatan seperti ini. Kali ini RDC melakukan aksi sticking bareng di CFD Jalan Diponegoro Pekanbaru. Salah seorang anggota RDC M Heru Syaf Nst menjelaskan tujuan melakukan aksi sticking ialah untuk berbagi skill bermain drum. ‘’Kami juga terkadang melakukan kegiatan amal buat kami donasikan ke panti asuhan,’’ terangnya. Pada kesempatan kali ini salah satu kmunitas yang isinya para drummer Riau ini tidak hanya sticking bersama di

SATRIA-SF/RIO/RIAU POS

FOTO BERSAMA: Komunitas Riau Drummer Community (RDC) berfoto bersama usai menggelar aksi sticking dan aksi peduli lingkungan di areal car free day, baru-baru ini.

CFD,namun mereka juga melakukan aksi bersih bersih dengan cara memungut sampah sisa makanan di sepanjang Jalan

Diponegoro, Ahad lalu. Hal tersebut dilakukan sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan sekitar

dengan dimulai dari hal yang kecil. “Sejenak meninggalkan stick untuk melemaskan otot tangan dengan memungut sampah yang ada, apa salahnya? Semoga aksi kami bisa menyadarkan para pembuang sampah sembarangan itu,” jelas M Abdul Huson salah satu anggota RDC lainnya. Aksi mereka ini mendapat apresiasi dari pengunjung CFD, Kepedulian terhadap lingkungan tersebut diharapkan dapat menjadi contoh-contoh bagi komunitas lainnya. Sehingga dengan kegiatan seni tetap dapat memberikan citra positif dengan tetap mengedepankan kepedulian lingkungan. “Saya fikir dengan tangan berotot mereka itu mereka gak akan mau mungut sampah. Salut deh buat anak anak RDC,” ucap Intan, salah seorang pengunjung car free day. Ini membuktikan bahwa kebersihan tidak memandang seberapa tinggi statusmu. Seberapa keras kepribadianmu dan seberapa gaul kamu. Yang jelas kebersihan nomor satu.(satria-sf/rio)

SLAMET-SF/RIO/RIAU POS

BERSEPEDA: Masyarakat terlihat bersepeda melintasi jalanan dalam kegiatan KKN UIN Suska Riau, belum lama ini.

Bersepeda Memupuk Kebersamaan BERAGAM cara dapat dilakukan dengan mencintai lingkungan. Seperti dengan menjelajah alam dengan bersepeda. Dengan melihat pesona lingkungan alam yang asri dan lestari juga dapat berperan dalam meningkatkan kebersamaan dan silaturahmi. Seperti yang diterapkan mahasiswa KKN UIN Suska Riau yang berada di Desa Sawah, Kecamatan Kampar Utara, Kabupaten Kampar. Berbekal semangat kecintaan lingkungan dan kebersamaan, mahasiswa tersebut elaksanakan kegiatan sepeda santai beberapa waktu yang lalu. Kegitan ini bertujuan untuk meningkat silaturahmi dalam dengan masyarakat. “Kegiatan ini sangat disambut baik oleh masyarakat, karena ini baru pertama kali dilaksanakan. Selain baru pertama kali, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan silaturahmi kita, dengan penduduk setempat,” ungkap M. Zamri Akmal sebagai koordinator KKN Desa Sawah. Kegiatan yang di mulai pada pukul 13.00–17.00 WIB dengan dipadati oleh masyarakat Desa Sawah. Kegiatan ini bukan hanya diperuntukkan bagi masyarakat Desa Sawah, tetapi kegiatan ini dilaksanakan bagi masyarakat se Kecamatan Kampar Utara. “Kegiatan ini bukan hanya kita peruntukan bagi masyarakat Desa Sawah, tetapi bagi seluruh masyarakat Kecamatan Kampar Utara, selain itu juga kita bertujuan untuk memasyarakatkan lagi sepeda di dalam kehidupan kaum muda, karena yang menjadi peserta dalam kegiatan ini adalah siswa SD dan SMP se derajat,” ungkap Tokoh Masyarakat Kecamatan Kampar Utara, Herman SPd.(slamet-sf/rio)

RIAU POS BIKE COMMUNITY Bikers, daftarkan nama komunitas sepedamu dan tempat nongkrong kalian. Agar para bikers di Riau mengetahui keberadaan kalian. Ditunggu ya! More info: @RiauposBikeComm Onthel Air Molek Basaecamp: Air Molek Info: FIndra (082172145773) MTB Federal PKU Nongkrong: CFD Info: Rizki (085664584510) Duri MTB Club (DMBC)

REDAKTUR: MARRIO KISAZ

Basaecamp: Toko Jaya Sepeda Duri Info: Farid Yoeng (08127649660) Bike Adhi Club (BAC) Basaecamp: Adhi Karya Info: Aris Hermawan (08127551805) Pasukan Sepeda Ontel camp: Toko Indra’s Fasion Bangkinang Info: Indra Combro (081275471111) AxicBIC Camp: Kom. Nenas 128 CPI Rumbai Info: Rosyid Atmantyo(08127567238) BDBC Pertamina Dumai Camp: Perum.Bukit Datuk Info: Nasrial (081277503006) GENJRENG (RENGAT) Nongkrong : Sore Hari Depan Plaza Rengat

Info: Anwar (085265705054) PIKNIK (fixed unik) Info: Andra (081275295165) RUBIC (Chevron) Nongkrong : Chevron Ketua Umum: Joko Pitoyo (081365454356) Dumai Fixie (Dufix) Camp : Jl Cempedak no. 73 Dumai Info: (081275151986) INFINITY-RIAU Basaecamp: Jl. Sumatera No.24 Info: Rizky Rinaldi (081993290986) Gampreda Basecamp: Ditlantas Polda Riau Info: AKBP Ino Harianto(081349421996)

Pendopo Cyclist Community Gelanggang Pemuda, Pekanbaru Info: Eka Martin (0813 71163330) Komunitas Sepeda Tua (Kosti Ujung Batu Rohul) Alamat Jalan Jendral Sudirman Tempat Nongkrong Cahaya Foto Studio Rohul Kosen Harkam Basaecamp: Satbrimob Polda Riau Ketua: Ipda Budi (085265655784) Duri Bicycle Club Basecamp: PT. CPI Duri Info: Dahri Amjad (08127622734) Laskar Sepeda Tua Pekanbaru Basecamp Jl Fajar No 10 Labuh Baru, Ketua Umum: Fajar Daulay

Rainbow BMX Basecamp Jalan Sepat Empat nomor 101, Rumbai. Info : Halim (085265834013) Fixie Street Of Pekanbaru (Fixstop) Basecamp Jalan Diponegoro depan tugu perjuangan. More Info: Eex (pin: 22EDC083) Challenger MTB Club Basecamp Jalan Gatoto Soebroto Tempat nongkrong Car Free Day. Info: Edward (085271715723) Rumbai Riders Fixie Basecamp Jalan Paus, Rumbai Ketua Umum: Herry Marcyanda (085278333580) ZBC (Zeta Bicycle

Community) Basecamp Jl.Sudirman No. 474 (Kantor Dinas Perhubungan Prov. Riau) More Info: Bambang Feriyanto (081234567074) PLN Bike to Work (B2W) More Info: Hendri (0811103920) Komunitas Sepeda Kampar Basecamp Jl Ahmad Yani Bangkinang depan lapangan pelajar Ketua Umum: Harian yanto (085374449666) Kuantan Bike’s Basaecamp: Komplek SMAN Pintar Info: Weli Hendri (08117516577)

TATA LETAK: FEBRI JAMIL


SAVE THE EARTH

Riau Pos AHAD, 6 DESEMBER 2015

35

Menyelamatkan Lingkungan demi Masa Depan

Perkenalkan Lingkungan Sejak Dini KUALITAS lingkungan hidup memengaruhi tingkat pendidikan suatu negara dan sebaliknya. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Anies Baswedan menegaskan lingkungan ialah hal mendasar dalam hidup yang berkaitan dengan pendidikan suatu negara. Anies menyebut konflik yang terjadi di Suriah dan Afrika sebagai contoh nyata atas dampak dari pengelolaan sumber daya yang tidak benar. Akibat hal itu, proses pendidikan di kedua negara terganggu. “Pengelolaan tidak selalu dijalankan secara benar. Konflik berkepanjangan seperti di Afrika itu justru sumbernya karena lingkungan hidup. Faktor lingkun-

TANAM POHON: Salah seorang guru mengajarkan cara menanam pohon sebagai wujud pengenalan pendidikan lingkungan di sekolah Jakarta, baru-baru ini.

INTERNET

gan menjadi sangat mendasar. Presiden ungkapkan hal yang sama saat pidato perubahan iklim di Paris,” kata Anies dalam National Aca-

demic Meeting Pendidikan Hijau: Peluang dan Tantangan di Universitas Janabadra, Yogyakarta, Kamis (3/12).

Anies mengatakan masalah lingkungan kini menjadi masalah global. Berkaca pada pandangan Bapak Pendidikan Indonesia Ki

ekosistem,” kata Dr. Jun Wu, salah satu peneliti yang juga Profesor di Universitas Zhejiang di China saeperti dikutip dari Science Daily, baru-baru ini. Tumbuhan sebenarnya memiliki mekanisme pertahanan diri alami saat diserang hama seperti wereng. Mekanisme ini dapat diaktifkan dengan bantuan senyawa kimia yang tak merusak lingkungan serta tidak beracun bagi serangga maupun musuh alami mereka. Menurut penelitian terbaru yang dipublikasikan di Bioorganic and Medicinal Chemistry Letters, senyawa kimia yang ramah lingkungan untuk membasmi hama itu kini sudah tersedia. Dari hasil penelitian tersebut, diidentifikasi ada 5 senyawa kimia yang mampu membuat tumbuhan menangkal hama yang paling umum wereng punggung putih atau Sogatella furcifera. Dalam sebuah penelitian terbaru itu, para peneliti dari Universitas Zhejiang di China mengembangkan metoda baru untuk mengidentifikasi bahan kimia itu. Dengan menggunakan sistem penyaringan yang didesain khusus, mereka menentukan sejauh apa efek dari berbagai senyawa kimia dalam hal mengaktifkan mekanisme pertahanan tumbuhan tersebut.(int/rio)

kan kampanye itu penting seiring dengan kerusakan lingkungan yang semakin merajalela. Dia menyatakan perlu adanya perubahan pola pikir masyarakat tentang pengelolaan lingkungan yang harus dimulai dari sekolah tingkat dasar. Jika konsisten dilakukan, perubahan paradigma bisa terjadi dan diteruskan ke generasi selanjutnya. “Paradigma yang baru yang diperjuangkan manusia dan lingkungan nerupakan satu kesatuan. Manusia tidak bisa sejahtera tanpa didukung lingkungan. Gerakan paling efektif adalah paradigma atau cara berpikir saat anakanak kita masih di sekolah dasar,” ujar Maryatmo.(int/rio)

Sampah Perkotaan Capai 10 Miliar Ton Per Tahun

Pengganti Pestisida Ramah Lingkungan Ditemukan BIASANYA untuk menangkal serangan serangga atau hama pada tanaman, para petani menggunakan cairan yang dikenal dengan sebutan pestisida. Namun belakangan, penggunaannya banyak dikritik karena memiliki efek buruk pada ekosistem, yakni mengganggu rantai makanan serta merusak lingkungan. Salah satu masalah utama penggunaan pestisida ialah kemampuan membunuhnya yang tidak pandang bulu. Untuk kasus tanaman padi, pestisida juga membunuh musuh hama utama padi yakni wereng Sogatela furcifera. Hama ini biasa menyerang padi hingga menguning serta layu, dan merusak biji-bijiannya. Hama ini juga menyebarkan virus yang disebut southern rice blackstreaked dwarf, yang menyebabkan pertumbuhan tanaman terhenti dan mengganggu proses penyerbukan. Kalau tidak ditangani, banyak telur serangga akan dimakan, akan tetapi penggunaan pestisida akan menyebabkan telur-telur ini menetas sehingga serangga malah akan semakin banyak. “Penggunaan pestisida kimiawi secara luas tidak hanya menyebakan pencemaran parah lingkungan dan produk pertanian, namun juga menggangu

Hadjar Dewantara, Anies menyatakan sistem pendidikan tidak boleh hanya berfokus di lingkungan sekolah. Pendidikan justru harus menyertakan lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar sebagai bagian sistem pendidikan. “Ki Hadjar sudah mencontohkan cara mendidik yang juga sudah dilakukan banyak negara dan terbukti sukses. Bahkan, buku itu sudah ditulis sejak 80 tahun lalu,” ungkap Anies. Berangkat dari kesadaran itu, sejumlah 3 universitas dan 5 lembaga swadaya masyarakat (LSM) mendirikan Konsorsium Hijau. Konsorsium mengemban kampanye gerakan hijau di Indonesia. Ketua Konsorsium Hijau Maryatmo menyata-

CF1/MIRSHAL RIAU POS

BERSIHKAN SAMPAH: Petugas Kebersihan Pekerjaan Umum membersihkan sampah di Pintu Air Sago Kecamatan Senapelan Pekanbaru. Riau, belum lama ini.

SAMPAH perkotaan di negaranegara Asia dan negara-negara miskin di Afrika akan berlipat ganda pada 2030. Setiap tahun, kota-kota dunia memproduksi 7-10 miliar ton sampah. Sementara sebanyak 3 miliar penduduk dunia tidak memiliki tempat pembuangan sampah yang layak. Hal ini terungkap dari laporan terbaru Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) dan Asosiasi Sampah Padat Internasional atau International Solid Waste Association (ISWA), baru-baru ini. Laporan berjudul “Global Waste Management Outlook” ini menyebutkan, pertumbuhan populasi, urbanisasi dan terus meningkatnya konsumsi dunia menjadi penyebab utama peningkatan jumlah sampah di perkotaan. Yang memrihatinkan, volume sampah perkotaan diperkirakan akan berlipat ganda (naik dua kali lipat) di negara-negara Asia dan negaranegara miskin di Afrika pada 2030. \Menurut Direktur Eksekutif UNEP, Achim Steiner, jika mau beraksi secara sistematis menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle), dunia akan bisa mengubah masalah sampah menjadi sumber ekonomi masyarakat. “Namun dunia akan menderita kerugian akibat sampah 5-10 kali lipat jika mereka tidak beraksi,” ujar Steiner. Masalah sampah masih menja-

di masalah sistemik di negaranegara berkembang. Pendidikan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan masih sangat kurang sehingga mereka masih banyak yang suka membuang sampah sembarangan. Ditambah lagi sistem pengelolaan sampah yang masih serampangan masih terus berlangsung. Harapan mengemuka, banyak komunitas yang saat ini telah mengelola sendiri sampah mereka dengan konsep bank sampah, menerapkan prinsip 3R secara sederhana. Inspirasi ini harus terus digaungkan bersama dengan edukasi yang terus menerus mulai dari level pendidikan pra sekolah, baik pendidikan umum maupun agama. Jutaan lapangan kerja ramah lingkungan (green jobs) bisa tercipta dari sektor ini. Manfaat ekonomi dari pengelolaan sampah bisa mencapai ratusan miliar dolar. Mengelola sampah dengan baik juga akan membantu mengurangi emisi gas rumah kaca. Laporan ini menyeru agar dunia menciptakan solusi yang terintegrasi atas masalah sampah perkotaan ini, termasuk perbaikan pengumpulan dan pembuangan sampah, mencegah produksi sampah dan memaksimalkan aksi penggunaan kembali (reuse) dan daur ulang (recycling). Kisah sukses pengelolaan sampah dari berbagai negara juga bisa ditemukan dalam laporan ini.(int/rio)

Peduli Lingkungan, Dinsos Siapkan Tagana Bencana BENCANA banjir masih menghantui beberapa daerah di Riau hingga akhir tahun mendatang. Untuk itu langkah antisipasi dan penanganan dinilai penting untuk dilakukan sejak dini. Dengan pertimbangan itu, Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Sosial menyiapkan tenaga tagana bencana yang siap diturunkan di titik-titik rawan bencana. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Sosial Provinsi Riau Syarifuddin AR kepada Riau Pos, baru-baru ini. Menurutnya, hal tersebut dilakukan sebagai komitmen kepedulian lingkungan dengan

di daerah,’’ urainya. Ia menerangkan, penempatan tagana bencana tersebut tidak dilakukan di Kota Pekanbaru dan Kabupaten Rokan Hulu. Kondisi ini dikarenakan ke dua daerah tersebut dinilai jumlah personil tagananya sudah memadai. Kendati demikian, langkah antisipasi dan komitmen menjaga kelestarian lingkungan tetap diperlukan HUMAS DINAS SOSIAL FOR RIAU POS untuk mengeliminir dampak FOTO BERSAMA: Kepala Dinas Sosial Provinsi Riau Syarifuddin AR berfoto bersama terhadap lingkungan. Tagana Muda untuk ditempatkan di daerah rawan bencana, baru-baru ini. Syarifuddin menerangkan, 50 personil tagana muda yang meminimalisir dampak ben- caman bencana alam tahun ini tersebar di 10 kabupaten/kota akan dilatih dan dididik di cana terhadap kondisi ling- Dinas Dosial Provinsi Riau di Provinsi Riau. Nantinya, ten- batalion 462 Paskhas TNI AU kungan. melakuakan perekrutan tagana aga tagana ini akan ditempat- Riau. Ia menambahkan, perek‘’Untuk mengantisipasi an- muda sebanyak 50 orang yang kan dititik-titik rawan bencana rutan tagana muda merupakan

langkah upaya pemerintah Provinsi riau dalam mempersiapkan tenaga relawan antisipasi bencana yang sudah 5 tahun tidak ada perekrutan lagi yang terdiri dari 39 laki laki dan 11 perempuan. ‘’Saat ini terdapat 607 orang anggota tagana yang tersebar seluruh kabupaten kota di Provinsi Riau. Diharapkan, anggota tagana yang ada dapat berperan melaksanakan tugasnnya dalam mengeliminir dampak bencana alam,’’ imbuh Syarifuddin. Lebih jauh, ia menerangkan, dengan penambahan 50 personil baru tersebut dalam menjadi langkah awal untuk mem-

ulai melakukan pendidikan. Usai pendidikan ke 50 anggota muda tagana akan dilaporkan ke Direktorat Jendral Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementrian Sosial Republik Indonesia agar bagi yang lulus mendapatkan nomor induk anggota tagana. ‘’Muhdah-mudahan dengan kesiap siagaan dinas sosial dalam mengantisipasi bencana di Provinsi Riau bisa memberikan dampak positif mengurangi beban masyarakat yang terlena musibah. Intinya kita harus tetap menjaga lingkungan, karena langkah antisipasi lebih baik daripada penanganan bencana alam,’’ sambungnya.(rio)

Limbah dan Abrasi Makin Mengkhawatirkan Sambungan dari hal. 33 Bahkan, ia menilai penataan dan pengelolaan kawasan pinggiran sungai dengan konsep ramah lingkungan dapat menjadi salah satu nilai tambah. Seperti pengembangan waterfront city yang dapat menjadi destinasi wisata alam di Pekanbaru. ‘’Kalau dikelola secara benar dan proporsional bukan tidak mungkin banyak pihak swasta yang mau berinvestasi menjadi ekowisata. Tapi kita harus melihat fluktuasi debit air sangat tinggi di Sungai Siak, saat musim kemarau dan hujan itu sangat tinggi. Makanya perlu penataan yang benarbenar tepat,’’ terangnya. Untuk itu, perlu adanya kajian ekologis yang mendalam untuk pengembangan waterfront city tersebut. Dalam pengembangannya harus mempertimbangkan aspek ekologis, seperti tidak menebang pepohonan di bantaran sungai dan mendesain sistem buangan limbah yang proporsional. ‘’Harus kita ketahui, dalam pengelolaan dan penataan kawasan sungai sangat banyak kepentingan dan banyak stake holder terkait. Mulai dari Dinas Kehutanan, Badan Lingkungan Hodup, Dinas Perikanan, Dinas Pekerjaan Umum, BP DAS, kalangan akademisi dan pihak-pihak terkait lainnya. Waterfront city secara topografi merupakan pertemuan antara darat REDAKTUR: MARRIO KISAZ

dan air, daratan yang rendah dan landai, serta sering terjadi erosi dan sedimentasi yang bisa menyebabkan pendangkalan. Sementara secara hidrologi merupakan daerah pasang surut, mempunyai air tanah tinggi, terdapat tekanan air sungai terhadap air tanah, serta merupakan daerah rawa sehingga run off air rendah. Dalam menentukan suatu lokasi tersebut waterfrontatau tidak maka ada beberapa kriteria yang digunakan untuk menilai lokasi suatu tempat apakah masuk dalam waterfront atau tidak. Seperti lokasi yang idealnya berada di tepi suatu wilayah perairan yang besar, baik laut, danau, sungai atau periaran lainnya. Selain itu kawasan waterfront city biasanya merupakan area pelabuhan, perdagangan, permukiman, atau pariwisata. Kriteria lainnya adalah memiliki fungsi-fungsi utama sebagai tempat rekreasi, permukiman, industri, atau pelabuhan. Dominan dengan pemandangan dan orientasi ke arah perairan, tetap menjaga kelestarian ekosistem dan arah pembangunannya dilakukan ke arah vertikal horizontal di pinggiran sungai. Untuk prinsip perancangan waterfront city adalah dasar-dasar penataan kota atau kawasan yang memasukan berbagai aspek pertimbangan dan komponen penataan untuk mencapai suatu perancangan kota atau kawasan yang proporsional.

Konsep pertama adalah mixed-used waterfront, yang merupakan kombinasi dari perumahan, perkantoran, restoran, pasar, rumah sakit, dan/ atau tempat-tempat kebudayaan. Konsep lanjutan adalah recreational waterfront yang menyediakan sarana-sarana dan prasarana untuk kegiatan rekreasi, seperti taman, arena bermain, tempat pemancingan, dan fasilitas untuk kapal pesiar. Selanjutanya konsep residential waterfront, adalah perumahan, apartemen, dan resort yang dibangun di pinggir perairan. Kemudian working waterfront, adalah tempat-tempat penangkapan ikan komersial, reparasi kapal pesiar, industri berat, dan fungsi-fungsi pelabuhan. Sementara untuk penerapan di Pekanbaru, pengembangan waterfront city dapat mengkombinasikan beberapa konsep tersebut. Hanya saja pemerhati lingkungan tersebut mengharapkan segala aspek penting, seperti aspek ekologis tetap diperhatikan agar tidak memberikan dampak negatif pada keseimbangan ekosistem di pinggiran Sungai Siak. Tetap Perhatikan Aspek Lingkungan Pengembangangan kawasan pinggiran Sungai Siak menjadi waterfront city mendapat perhatian berbagai pihak. Pemerintah provinsi Riau dalam hal ini yang sudah pernah mendengungkan wacana tersebut mulai menyusung konsep pengem-

bangannya. Hanya saja dalam implementasinya, Pemerintah Provinsi Riau dalam hal ini Dinas Cipta Karya danTata Ruang Provinsi Riau akan bersinergi dengan pihak-pihak terkait. ‘’Karena pada prinsipnya itu (waterfront city, red) kewenangannya Kota Pekanbaru, makanya merekalah yang sejatinya membangun hal tersebut. Tapi kita tentunya memberikan dukungan secara proporsional, seperti menyiapkan desain dan infrastruktur penunjang. Nantinya pembangunan akan dilakukan secara bersinergi antara APBN, APBD Provinsi Riau dan APBD Kota Pekanbaru,’’ ujar Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Riau Dr Dwi Agus Sumarno. Hanya saja diakuinya, dalam pengembangan tersebut tetap menjaga dan memperhatikan aspek-aspek lingkungan. Ini dinilai perlu agar Sungai Siak yang sudah dikenal sebagai ikon Kota Pekanbaru Provinsi Riau dapat tetap terjaga kualitas dan perannya di masyarakat. Salah satu poin yang penting Menurut Dwi adalah penerapan sistem pengelolahan limbah. Dalam pengembangan waterfront city pihaknya akan menerapkan sistem ipal komunal, artinya limbah dari MCK masyarakat tidak langsung masuk ke sungai, melainkan difilter terlebih dahulu dengan sistem ipal komunal. Begitu juga dengan kondisi pepo-

honan dibantaran Sungai Siak tetap diupayakan terjaga keasriannya. ‘’Sistem ipal komunal, ini dilakukan untuk mengurangi limbah rumah tangga. Sehingga ekosistem tetap terjaga. Ini untuk mengurangi dan menjagas kualitas air di sungai tersebut, selain itu untuk menjaga kualitas lahan dan tanah agar tetap berperan di ekosistem,’’ ungkap Mantan Direktur IPDN Riau itu. Sementara untuk memberikan kesan eksostis, pihaknya akan memadukan konsep ekowisata di kawasan tersebut. Hal ini dilakukan dengan sentuhan infrastruktur penunjang di areal Masjid Raya sampai ke Siak I, III dan IV. Begitu juga untuk rumah yang ada di bantaran Sungai yang akan dibangun kembali. ‘’Nantinya juga akana dibangun supermarket dan minimarket di kawasan waterfront city tersebut. Tapi yang dijualnya adalah jualan tradisional yang sudah bermukim disana. Ini hanya untuk menata ulang kawasan yang udah disana, tanpa merubah dan meninggalkan budaya yang ada disana,’’ sambungnya. Ia mengakui, Sungai Siak memiliki pesona eksotis, Daya tariknya menyerupai magnet dengan segudang pesona alam yang siap memanjakan masyarakat dan wisatawan yang melancong ke Riau. Water front city dirancang dengan ukuran lebar 500 meter dan panjang

8 Km pada sisi kiri–kanan Sungai Siak, Kota Pekanbaru.. Skenario yang digunakan dalam pengembangan kawasan ini meliputi aspek konservasi, revitalisasi, resettlement, renewal, dan aspek upgrading. Dengan konsep itu, Riau akan memiliki kawasan ekowisata pinggiran Sungai Siak menyerupai negeri kincir angin Belanda. Sementara berdasarkan tipe proyeknya, waterfront dapat dibedakan menjadi 3 jenis, pertama tipe konservasi adalah penataan waterfront kuno atau lama yang masih ada sampai saat ini dan menjaganya agar tetap dinikmati masyarakat. Kemudian pembangunan kembali (redevelopment) adalah upaya menghidupkan kembali fungsi-fungsi waterfront lama yang sampai saat ini masih digunakan untuk kepentingan masyarakat dengan mengubah atau membangun kembali fasilitas-fasilitas yang ada. Selanjutanya p engembangan (development) adalah usaha menciptakan waterfront yang memenuhi kebutuhan kota saat ini dan masa depan dengan cara mereklamasi pantai. Saat ditanyakan mengenai rencana penerapan hal tersebut, ia mengatakan sedang mengkoordinasikan dengan pihak-pihak terkait. Diyakini proses tersebut akan dapat terealiasi dalam waktu dekat ini.’’Insyallah dalam waktu dekat ini akan segera terealisasi,’’ harapnya.*** TATA LETAK: YAYA


SINEMA

36

Riau Pos AHAD,6 DESEMBER 2015

Babe Cabita

Susah Nangis di Film Get Up Stand Up FILM terbaru produksi KG Studio yang berjudul Get Up Stand Up akhirnya sudah memasuki hari syutingnya yang ke-15. Kepada tim 21cineplex.com, aktor utama pria dalam film ini, Babe Cabita berbagi soal apa saja yang dilakukan pada syuting yang mengambil tempat di Usmar Ismail Hall, Kuningan, Jakarta Selatan. Menurutnya, scene yang diambil pada kesempatan ini berkaitan dengan kompetisi Stand Up Comedy yang diikuti karakternya dalam film. Babe juga mengungkapkan jika scene kali ini terasa spesial. Pasalnya, lokasi syuting tersebut memiliki ikatan historis dengan perjalanan karirnya sebagai seorang komika. Ini seperti adegan kilas balik bagi bintang film Epen Cupen The Movie (2015) itu. "Ini INTERNET syuting Get Up Stand Up hari ke-15. (Sudah) mau di akhir syuting. Ini (PPHUI) tempat bersejarah bagi aku saat pertama terjun di dunia comic. Tempat aku kompetisi," ujar Babe di sela-sela syuting film Get Up Stand Up di Usmar Ismail Hall PPHUI, Kuningan, Jakarta Selatan. Kemudian Babe melanjutkan, "Saya ada adegan stand up. Ceritanya kita lagi adegan kompetisi. Kalau di belakang panggung gimana deg-degannya," lanjut aktor Comic 8 (2014) itu. Bagi Babe sendiri, bermain di film arahan sutradara Teezar Sjamsudin memang sangat menguji kemampuannya sebagi seorang aktor. Selain menjadi film drama pertamanya, di film ini Babe juga menjadi aktor utama yang diwajibkan untuk bisa menangis. Itulah yang membuat film ini menjadi berkesan untuknya. "Di film ini aku jadi pemeran utama yang dari awal sampai akhir ada terus. Terkejut batin ternyata jadi pemeran utama itu capek. Biasanya kita sebulan dua minggu ada liburnya. Ini callingannya tiga minggu, ada aku semua. Capek," ungkap Babe.(int/noi)

Kostum dari Jagoan Marvel Black Panther SEHUBUNGAN dengan teaser trailer Captain America: Civil War yang menuai banyak rasa penasaran di media sosial, kini salah satu media ternama Entertainment Weekly pun merilis detail foto salah satu karakter yang terlibat di film ketiga Captain America, Black Panther, sebagai sampul depannya minggu ini. Diperankan oleh Chadwick Boseman, sobat nonton dapat langsung melihat bagaimana penampilannya secara detail dalam foto tersebut. Kostum hitam legam berbahan Vibranium dengan INTERNET serat-serat kecil, dilengkapi dengan cakar yang panjang di setiap jarinya membuat Black Panther menjadi terkesan sangat sangar. "(Kostumnya) tampak kemilau karena ia ditenun dari logam terkuat di alam semesta fiksi ini. (Bahan kostum ini) tidak akan sebanding dengan kostum apapun di semesta Marvel,"ucap sutradara Joe Russo. Pada film Marvel khususnya, Vibranium memang diciptakan sebagai suatu zat logam yang sangat dinamis, bukan cairan, tetapi dapat merubah bentuk dan memiliki kekuatan tersendiri. Kemudian menariknya, jagoan yang menutup seluruh bagian mukanya ini juga memiliki desain berbentuk cakar yang nampak seperti kalung di bagian leher dan dadanya. Seperti diketahui, karakter T'Challa atau Black Panther adalah anak dari orang kaya di Wakanda, suatu tempat di Afrika yang dikunjungi oleh para Avengers pada film Avengers: Age of Ultron. Mengenai karakteristiknya, Chadwick pun berbagi cerita. "Dia sangat misterius, dan di sini akan terlihat sinergi antara karakter di komik dengan filmnya. Kita tidak akan pernah tau dia berpihak pada sisi mana, namun bukan berarti tidak memiliki pesona, dan kalaupun ada sedikit humor, menurutku itu akan menjadi seperti James Bond," tuturnya sebagaimana tertuang dalam Aceshowbiz.(int/ noi)

„ REDAKTUR: NURIZAH JOHAN

INTERNET

The Good Dinosaur

Petualangan Dinosaurus Penakut dengan Anak Rimba RASA takut seringkali menjadi bumerang bagi diri sendiri. Khususnya pada mereka yang tak bisa menghadapi rasa takut, film The Good Dinosaur adalah tontonan yang pas buat kalian. Alkisah 65 juta tahun yang lalu, saat masih zaman dinosaurus. Hiduplah sekeluarga Apatosaurus yang dipimpin oleh Henry dan istrinya. Mereka hidup berkebun, memelihara hewan ternak dan bercocok tanam. Keduanya pun akhirnya melahirkan 3 ekor anak yang lucu-lucu. Mereka adalah Libby, si betina yang manis, Buck yang garang, pemberani, dan jahil, serta terakhir, Arlo, si polos dan penakut. Kehidupan yang bahagia terus mengikuti keluarga ini. Ketiga anak tersebut selalu membantu papa dan mama mereka dalam bercocok tanam. Libby biasa membantu ibunya, Buck bertugas dengan hal-hal berat, sedangkan Arlo bertugas memberi makan hewan ternak. Ladang jagung yang selama ini

mereka urus dan kembangkan akhirnya membuahkan hasil. Tibalah saatnya untuk melakukan tradisi, dimana papa dan mama akan membuat tanda dari telapak kaki mereka dan ditempelkannya pada sebuah dinding batu. Namun hal itu tidak boleh sembarang dilakukan, hanya mereka yang sudah berhasil melakukan sesuatu yang boleh membuat tanda di dinding batu tersebut. Tak perlu waktu lama, anak-anak mereka langsung termotivasi dengan tanda di dinding batu itu. Dan tidak sulit ditebak, Buck lah yang pertama kali membuat tanda diantara saudara-saudaranya, kemudian menyusul Libby. Tinggallah Arlo, yang masih belum berhasil melakukan apapun, bahkan belum berhasil menaklukkan rasa takutnya. Sampai suatu ketika, Arlo dihadapkan dengan suatu kenyataan pahit, dan situasi yang memaksanya untuk 'keluar' dari rasa takutnya. Arlo terbawa hingga jauh dan terus

menjauh dari rumahnya. Sendirian, dan dekat dengan bahaya. Ya, kisah di atas adalah penggalan cerita dari film terbaru Disney yang berkolaborasi dengan Pixar berjudul The Good Dinosaur. Dalam perilisannya di Indonesia, film tersebut dibuat 2 versi yaitu berbahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Untuk yang versi bahasa Indonesia, film animasi ini diberi judul Dino yang Baik. Hal ini bertujuan untuk memudahkan para penonton yang khususnya anak-anak untuk menikmati alur filmnya. Sesuai dengan judulnya, The Good Dinosaur, film besutan Peter Sohn ini sangat layak dan sangat direkomendasikan untuk disaksikan oleh anak-anak. Selain dari pengadeganan yang menghibur, The Good Dinosaur juga banyak mengajarkan nilai-nilai kebajikan. Pertemuan Arlo dengan seorang anak manusia, Spot, dalam perjalanannya, membuat film ini kian menyentuh. Keluarga, persahaba-

tan, dan perjuangan menjadi nilai yang diangkat dan digarap dengan sangat elok di film The Good Dinosaur. Sadar atau tidak, film berdurasi 100 menit ini membawa dinamika yang nyaman dan haru. Pelucuan serta humor juga menjadi elemen yang cukup dominan di dalamnya. Disamping itu, image dinosaurus yang seram dan pemangsa ganas akan berubah drastis lewat The Good Dinosaur. Seakan film ini ingin menunjukkan sisi lain dari dinosaurus yang direpresentasikan lewat jenis Apatosaurus, dimana itu adalah keputusan yang paling masuk akal. Hal sederhana lain yang mampu diubah total di film ini adalah esensi rasa takut. Anak-anak khususnya, seringkali mengalami ketakutan akan hal-hal tertentu, dan dengan adanya The Good Dinosaur, sedikit banyak akan mempengaruhi pola pikir serta alam bawah sadar seorang anak dalam mengatasi rasa takutnya.(int/noi)

Skakmat

Seorang Tukang Ojek yang Terjebak di Perjalanan Penuh Bahaya PADA orang-orang tertentu, perubahan tak akan terjadi tanpa pengorbanan. Seperti dalam film terbaru MNC Pictures, Skakmat, dimana dua pemeran utamanya harus berkorban demi mendapat perubahan yang lebih baik bagi hidup mereka masing-masing. Jamal (Tanta Ginting) dan Dito (Donny Alamsyah), adalah dua orang tak saling kenal yang akhirnya bersinggungan karena suatu peristiwa. Jamal, seorang tukang ojek yang sedang dilanda kegalauan, karena selain dari segi finansial yang tidak menunjang, kehidupan asmara Jamal juga berada di ujung tanduk karena tidak mendapat restu dari orangtua sang kekasih. Di keluarga, Jamal hanya hidup bersama ibunya yang kerap kali ia buat kecewa atas sikap-sikapnya. Sebagai tukang ojek, keseharian Jamal hanya duduk di pangkalan dan menghabiskan waktu bermain catur dengan orang-orang sekitar. Sampai suatu ketika, Jamal mendapat durian runtuh. Seorang penunggang ojek menawarinya pekerjaan yang sangat menggiurkan.

INTERNET

Jamal diminta untuk mengantar paket ke sebuah alamat dengan imbalan 50 juta rupiah, dan ia mendapat DP 10% dimuka. Tanpa pikir panjang, Jamal pun menerima tawaran tersebut. Ketika sampai di sebuah tempat, penunggang tadi menunjuk-

kan paket yang harus diantar Jamal yang ternyata adalah seorang pria sangar, Dito. Tak mau terlibat masalah, Jamal pun segera menolaknya, juga lantaran takut melihat perawakan Dito yang macho dan berlumur darah. Namun tarif untuk Jamal dinaikkan hingga 200 juta rupiah. Tidak mungkin Jamal tidak tergiur. Ia pun memberanikan diri dan menerima tawaran tersebut. Jamal diharuskan mengantar Dito ke sebuah alamat tepat pukul 10 malam nanti. Sayangnya, sebelum pukul 10 malam, sudah datang segerombolan orang yang mengejar-ngejar Dito. Alhasil, Jamal pun jadi ikut terlibat dalam aksi kejar-kejaran dan penuh bahaya tersebut. Cerita di atas adalah segelintir kejadian di film action comedy, Skakmat. Dari perpaduan dua aktornya saja sudah tidak perlu diragukan lagi kualitas aktingnya. Di film ini, Tanta Ginting merepresentasikan genre comedy dan Donny Alamsyah membalutnya dengan fighting. Kendati demikian perlu diketahui kalau film besutan Ody C. Harahap

ini lebih mengusung tema action karena unsur komedi yang terkandung di dalamnya tidak terlalu dominan. Tetapi tentu hal tersebut bukan masalah mengingat bagaimana kemasan Skakmat yang berhasil menjadi tontonan pelipur lara. Yang perlu diacungi jempol adalah dua aktor utamanya, dimana dapat terlihat keseriusan mereka dalam memerankan karakter masing-masing. Adegan kejar-kejaran dan menantang maut bukan sekali duakali dilakukan Donny Alamsyah, bahkan terlihat beberapa adegan memang benar-benar terjadi, seperti ketika Dito menginjak genteng dan ada bagian genteng yang runtuh, kemudian saat Jamal mengendarai motor dan nyaris terjatuh. Semua adegan itu benar-benar terjadi tanpa rekayasa teknis. Satu hal lagi yang sangat terasa ketika menonton film Skakmat. Film ini bukan film yang menyentuh, tetapi kemasannya terasa sangat garang dan divisualkan dari kacamata lakilaki. Bagaimana hubungan seorang lelaki dengan keluarganya, dan dengan sahabatnya.(int/noi)

„ TATA LETAK: YAYA


Riau Pos

37

AHAD, 6 DESEMBER 2015

INTERNET

Kurang Gerak Bisa Sebabkan Pembekuan Darah

INTERNET

Lakukan Peregangan untuk Kurangi Risiko Darah Beku KURANG bergerak atau diam dalam posisi itu-itu saja bisa memicu timbulnya bekuan darah. Khususnya ketika duduk dan diam dalam satu posisi saja, jika durasinya lebih dari 90 menit, sudah bisa memicu pembekuan darah. "Duduk lebih dari 90 menit saja sudah terjadi stasis atau perlambatan aliran darah yang kemudian memicu pembekuan darah," kata Ahli Hematologi dan Onkologi Medik RS Cipto Mangunkusumo/Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr Cosphiadi Irawan, SpPD-KHOM, FINASIM. Menurut dr Chospiadi, hanya

duduk dalam satu posisi terus-menerus selama 90 menit bisa meningkatkan risiko pembekuan darah (trombosis) di vena dalam atau yang sering juga disebut Deep Vein Trombosis (DVT). Duduk dalam satu posisi tertentu selama lebih dari 90 menit menurut dr Chospiadi bisa terjadi ketika seseorang duduk di kantor, pesawat, atau bermain game. Maka dari itu, dr Chospiadi menyarankan sebaiknya lakukan peregangan minimal setiap dua jam sekali. Peregangan bisa dilakukan dengan menggerakkan kaki, tumit,

mengangkat kaki, memutar kepala, dan menggerakkan bahu ke arah depan dan belakang. "Sama saja seperti orang yang terjebak kemacetan. Kalau sudah lebih dari dua jam, saya sering sarankan lakukan peregangan. Kalau memungkinkan, menepi dulu, keluar dan lakukan peregangan. Tidak hanya penumpangnya saja, supirnya juga perlu melakukan peregangan," kata dr Chospiadi dalam Media Diskuis 'Waspada Darah Beku' di Doubletree Hotel, Cikini, Jakarta Pusat. Ketika DVt terjadi, beberapa gejala yang bisa muncul yakni kaki terasan-

ya nyeri, bengkak, kemudian disertai perubahan warna kulit yang kemerahan. Kemudian, kulit juga terasa hangat. Khusus bagi pasien yang diketahui berisiko mengalami DVT, pengelolaan gaya hidup patut dilakukan. Salah satunya dengan konsumsi obat sebagai pencegahan. Sel ain itu, si pasien j uga diedukasi untuk tidak biasa menggunakan pakaian ketat, rutin beraktivitas fisik, dan menyiapkan diri jika hendak menempuh perjalanan jauh. Misalnya mengetahui bagaimana gerakan senam di dalam pesawat.(int/noi)

BERBAGAI faktor bisa menyebabkan terjadinya pembekuan darah. Salah satunya kurang melakukan aktivitas fisik alias malas bergerak. dr Cosphiadi Irawan, Sp.PD-KHOM, mengungkapkan ada beberapa faktor risiko trombosis atau pembekuan darah yang harus diwaspadai. Kurangnya aktivitas fisik adalah salah satu faktor risiko terjadinya trombosis vena dalam. "Berbaring selama lebih dari tiga hari juga dapat memicu terjadinya penyumbatan pada aliran darah. Kemudian, duduk tanpa mengubah posisi dalam jangka waktu yang lama juga dapat menimbulkan penyumbatan darah di vena dalam," tutur dr Cosphiadi di Media Diskusi 'Waspada Darah Beku' yang berlangsung di Doubletree Hotel, Cikini, Jakarta Pusat. Duduk selama 90 menit, lanjut dr Chospiadi secara statis, entah saat perjalanan pesawat atau hanya duduk di belakang meja kantor dapat memicu munculnya penyumbatan vena dalam. Selain kurangnya aktivitas fisik, kehamilan juga dapat menjadi salah satu faktor risiko trombosis vena dalam. Hal ini dikarenakan pada saat hamil, uterus terus membesar dan akhirnya menekan pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah jadi melambat. Kemudian, berat badan yang berlebihan atau obesitas yang dipicu karena kurangnya aktivitas fisik seperti olahraga, disebutkan dr Cosphiadi, juga merupakan faktor risiko trombosis. "Penelitian membuktikan bahwa jika kita melakukan olahraga secara teratur sekitar 3-4 kali dalam seminggu dapat menurunkan risiko trombosis sebesar 44%," jelas dr Cosphiadi. Penting juga bagi Anda untuk mengetahui riwayat kesehatan keluarga besar apakah ada yang pernah mengalami pembekuan darah. Sebab, faktor genetik pun menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya penyumbatan pembuluh darah. Prof Dr dr Karmel L. Tambunan SpPd, K-HOM, dalam kesempatan yang sama juga menjelaskan bahwa kebiasaan merokok, usia lanjut, operasi besar atau trauma, kondisi medis khusus seperti kanker dan risiko lain seperti trombofilia yang didapat misalnya Antiphospholipid Syndrome (APS) juga dapat menjadi penyebab terjadinya trombosis.(int/ noi)

Kolagen: Bagaimana Menjaga Kulit Tetap Tampak Awet Muda KOLAGEN merupakan protein yang penting dalam tubuh dan merupakan jenis protein yang terbanyak dalam tubuh. Kolagen dalam tubuh tidak hanya terdapat pada kulit saja, tetapi juga dalam tulang, gigi, pembuluh darah, jantung, mata, otak dan seluruh tubuh yang berfungsi sebagai jaringan pengikat organ-organ tubuh. Dalam kulit kolagen merupakan protein yang bertanggung jawab atas kekenyalan, kekencangan kulit, kekuatan, dan struktur kulit. Pergantian sel kulit lama oleh sel kulit baru juga dipengaruhi oleh senyawa protein ini. Seiring pertambahan usia, produksi kolagen akan menurun. Penurunan ini membuat kulit kehilangan kekencangan dan elastisitasnya. Hasilnya, kulit mengendur serta timbul garis-garis halus dan keriput pada kulit. Penurunan produksi kolagen yang disebabkan oleh usia merupakan hal normal dan akan terjadi pada semua orang. Beberapa hal lainnya dapat juga menyebabkan percepatan penurunan produksi kolagen dan mempercepat pengerusakannya. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut: 1. Sinar matahari Ultraviolet dalam sinar matahari dapat merusak kolagen dan elastin secara langsung. Selain itu pemecahan kolagen memicu pertumbuhan elastin dan jumlah elastin yang meningkat memicu produksi enzim pemecah kolagen. Akhirnya kolagen lebih banyak lagi dipecah. 2. Merokok Ribuan bahan kimia yang ada di sebatang rokok bisa merusak kolagen dan elastin. Misalnya nikotin. Zat ini bisa mengurangi aliran oksigen dan nutrisi ke kulit sekaligus membahayakan kesehatan kulit. 3. Mengonsumsi makanan tinggi gula „„REDAKTUR: REDAKTUR:NURIJAH NURIJAHJOHAN JOHAN

Ketika mengonsumsi hidangan sangat manis kadar gula dalam darah akan meningkat dan akan menempel pada protein untuk membentuk molekul baru bernama Advanced Glycation End Products (AGEs). Molekul ini bisa merusak proteinprotein lain di dekatnya dan kolagen. Bagaimanakah cara untuk menjaga dan mengurangi pengerusakan kolagen? Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi kerusakan kolagen dan meningkatkan produksi kolagen adalah sebagai berikut. 1.Hindari paparan sinar matahari terlalu lama Dalam penelitian yang dilakukan terhadap saudara kembar oleh ahli bedah plastik New York, dr. Darrick Antell dibuktikan bahwa sinar matahari membuat salah satu dari kembar yang menjalani penelitian tampak memiliki lebih banyak kerutan dikarenakan memiliki kegiatan yang lebih banyak di bawah sinar matahari dibanding yang bekerja di dalam ruangan. 2.Gunakan tabir surya. Apabila kegiatan di bawah sinar matahari tidak dapat dihindari gunakan tabir surya untuk meminimalkan efek buruk sinar ultraviolet. 3.Hindari merokok. Rokok dapat menyebabkan kerusakan kelenturan kulit dengan cara mengurangi transport oksigen ke jaringan dan menyebabkan pelepasan enzim yang dapat merusak kolagen dan elastin. Penelitian pada orang-orang kembar yang dilakukan oleh Rumah sakit St. Thomas di London menemukan bahwa salah satu pasangan kembar yang merokok memiliki lebih banyak kerutan dan kulitnya 40% lebih tipis dibandingkan dengan kembarannya yang tidak merokok. 4. Tidur yang cukup. Dr. Nicholas Perricone – dokter kulit Universitas Yale mengatakan saat tubuh tidak mendapatkan tidur yang cukup, tubuh akan memproduksi lebih banyak kortisol yang dapat merusak sel-sel kulit. Dan saat cukup tidur tubuh akan meproduksi banyak Human Growth Hormone yang akan membantu menjaga per-

tumbuhan normal dan elastisitas kulit. 5. Makan makanan tinggi protein Kolagen terbuat dari asam amino. Untuk mendapatkan zat ini, Anda harus memperolehnya dari asupan makanan karena tubuh tidak bisa memproduksi asam amino esensial. Zat ini bisa ditemukan di susu, daging, ikan, telur, dan makanan laut. 6. Makan buah dan sayuran Buah dan sayuran selain memiliki kandungan asam amino essential, juga mengandung komponen antioxidant yang dapat melawan pengrusakan kolagen oleh radikal bebas yang ada dalam tubuh. 7. Gunakan produk perawatan yang membantu produksi kolagen Produk-produk perawatan kulit yang dapat membantu merangsang pembentukan kolagen adalah produk-produk yang mengandung Alpha Hydroxy Acids (AHAs), vitamin A atau turunannya, vitamin C, Coenzyme Q10, Idebenone, dan lain-lain. Selain itu penggunaan bahanbahan yang mengandung Growth Factors atau faktor Pertumbuhan juga akan sangat membantu pembentukan kolagen pada lapisan kulit. Perawatan apa yang dapat saya lakukan di klinik untuk membantu pembentukan kolagen? 1. Facial Produk perawatan facial di klinik kecantikan sudah banyak yang mengandung Growth Factor atau Faktor Pertumbuhan yang akan memberikan efek bagus yang lebih tahan lama. Di klinik MMC kami memiliki perawatan Korean Facial yang banyak mengandung Faktor Pertumbuhan dalam produk perawatannya 2. Chemical Peeling Proses pengelupasan yang dilakukan dengan perawatan ini akan merangsang kolagen lebih banyak diproduksi sehingga kulit terasa lebih kenyal dan lembab serta terlihat lebih cerah. 3. Microdermabrasi Proses perawatan dengan mengangkat selsel kulit mati secara mekanik ini akan dapat merangsang lebih banyak produksi kolagen

diakibatkan oleh proses inflamasinya. 4. Microneedling Perawatan microneedling akan membantu kulit untuk menyerap lebih banyak serum yang bertujuan untuk merangsang produksi kolagen. Selain itu proses inflamasi dan perlukaan yang terjadi juga akan merangsang pertumbuhan kolagen. 5. PRP Prosedur perawatan Platelet-Rich Plasma yang mengandung banyak faktor pertumbuhan yang berasal tubuh psien sendiri dapat merangsang pertumbuhan kolagen yang banyak. Perawatannya dapat digabung dengan perawatan microneedling untuk hasil yang lebih maksimal. Frekuensi dan jarak perawatan PRP yang diperlukan setiap orang tergantung dari masalah kulit dan usianya. 6. Laser Resurfacing Sama seperti perawatan microneedling perawatan dengan laser ini akan membantu merangsang kolagen dengan cara melakukan perlukaan pada kulit dengan diameter yang lebih kecil dan jarak yang lebih dalam, sehingga produksi kolagen lebih banyak dan luka lebih cepat sembuh. Apakah suplementasi kolagen dapat membantu produksi kolagen dalam kulit? Suplementasi kolagen yang banyak dijual di pasaran saat ini masing-masing mengklaim bahwa produknya dapat membantu produksi kolagen dalam kulit. Namun, hal ini masih kontroversi dikarenakan kolagen tidak dapat diserap secara utuh oleh tubuh, melainkan harus dipecah menjadi asam-asam amino dahulu baru dapat diserap oleh tubuh dan kemudian asam-asam amino tersebut akan digunakan tubuh sesuai dengan kebutuhannya. Namun beberapa penelitian telah dilakukan dan mendapatkan hasil bahwa suplemen yang mengandung kolagen hidrolisat yang kaya akan proline dan hydroproline dapat membantu mengurangi kerutan dengan dosis dan jangka waktu konsumsi tertentu. Apakah Anda sudah melakukan perawatan untuk menjaga produksi kolagen kulit Anda di MMC Skin & Body Care agar tetap tampil muda? LETAK: FEBRI JAMIL (by: dr. Antoni„ TATA Teguh Nugroho)


z www.xpresiripos.com z info.xpresiriaupos@gmail.com z Basecamp xpresi: Riau Pos, Graha Pena Riau Lt. 3

Jembatan Siak Gagah melintang melintasi peradaban Engkau menjulang memecah kebisuan Tinggi membentang akan kebanggaan Tampak megah dari kejauhan Pesonamu adalah kotaku Terpatri dalam diri jiwa nan sunyi Memberikan harapan tak ternanti Menghubungkan jiwa tak berperi Menyongsong sang mentari dalam mimpi Pesonamu adalah kotaku Perjuangan mulia dilaknat dunia Terserak terseret jauh deras sungai Menguak lumpur berteriak atas pantai Kiambang menjauh hanyut entah kemana Pesonamu adalah kotaku Bersejarah tinggi menjunjung marwah Terbang menjauh mendulang angkasa Melebur indah hingga hayat dunia Keadilan Hampa Keadilan Indonesia Gemericik hujan berdenting dua Bumbungan hama menghujam sukma Berlentera cahaya meraung gulita Bersayap muda menyayat sang angkasa Bumi hangus tak bertuan Campak sesak tak tertahan Tergugah tergoyah tanah kelahiran Menunu dibalik ruang kenistaan Keadilan hampa keadilan Indonesia Air mata dunia menggores luka Merendam gandum sangka celaka Membusung dada berbangga ria Elusan kepala rupiah angkat bicara Keadilan hampa keadilan Indonesia Air mata pertiwi tak lagi kan berarti Aku berlari mengejar mentari pagi Dan terus berlari mengukir mimpi Arif dwi septian, FLP ranting UIN SUSKA Jangan Salahkan Dia Jangan salahkan dia Karena kita yang memilihnya Pahit manis telan saja Demo pun tak berguna Hanya anarkis dan pertumpahan darah Kita pun tak berubah Nasib yang digeluti kian perih Sebab memilih karena sekardus indomi Atau karena uang yang diberi Lalu kita memilihnya Kita pun jadi boneka Yang dimainkan oleh dalang Dalang-dalang yang tak kenal kenyang. Muhammad Ridho SMKN 5 Pekanbaru

Forum Guru

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

38

Riau Pos AHAD, 6 DESEMBER 2015

ILUSTRASI: RIDHO HENDRIKOS

Semerdu Nyanyian Sunyi di Kampung Gulita ROZIANA ZULKIFLI LANGKAH kakiku gontai menuju sebuah gubuk yang hampir tua dan roboh di terik panas matahari yang menyengat. Sinar sinar mentari melewati celah daun daun yang hijau, terasa sedikit sejuk. Disiang panas begini pohon pohon yang berklorofil sedang membuat makanan mereka atau berfotosintesis dan tentunya dengan bantuan sang surya. Aku tersenyum sendiri sambil mengingat kembali pelajaran disekolah menengah atas itu. Aku suka biologi, aku suka melihat proses pertumbuhan pada tumbuhan. Akar, daun dan cabang hingga ranting yang membentuk satu kesatuan yang utuh. Hingga terbentuklah sebuah pohon yang kokoh. Menghasilkan buah dan bermanfaat tentunya. Sesuatu bergetar didalam ranselku, ada sebuah pesan di ponselku. Segera aku membaca, sekilas aku tersenyum geli. “Assalamualaikum gadis, have nice trip and adventure yeahh”. Lucu sekali dia, of course i will feel so excited follow this journey. This is my home town. Sambil tersenyum bahagia aku memencet tombol yang beraturan di layar handphoneku. “Thank you my man, thank

you for your support”. Aku membalasnya dan kemudian menekan tombol send. Yahh, pesan singkat itu terkirim. No Bbm, No Whatsapp, No Line. Satu satunya cara adalah dengan menelpon sang pemilik nomor atau melalui layanan SMS (short messagge service) pesan singkat yang kulakukan tadi. Sesekali harus berterima kasih pada telkomsel yang menyediakan layanan yang terbaik sekalipun dalam hutan rimba. Aku menghela nafas panjang seirama dengan oksigen yang masuk melewati hidung dan melalui paru paruku. Aku semakin bersemangat berjalan, entah mengapa hatiku seakan akan ingin segera sampai ke gubuk tua itu. Ada sesuatu yang ingin aku cari. Tak sadar aku telah jauh dari hiruk pikuk yang barusan kudengar, yang semakin terdengar adalah suara burung yang bersahut sahutan dan bernyanyi riang. Aku telah memasuki perkampungan yang jauh dari pinggiran kota. Tak ada jalan besar yang bersemen atau dengan tulisan zona keamanan dan sebagainya, mobil atau truk truk pengangkut yang sering membuat telingaku enggan mendengarnya.. Tidak, tak ada sama sekali. Yang ada hanya jalan setapak yang jika musim hujan tiba sangat sukar untuk dilewati.

Dalam setahun aku akan melewati jalan ini sendiri selama 48 kali. Di bulan pertama aku sedikit khawatir dan was was saat melewati kampung tersebut. Bagaimana kalau aku gagal?, dan berbagai macam pertanyaan lainnya yang mengganggu fikiranku. Namun yang terjadi malah sebaliknya,saat Aku benar benar telah memasuki perkampungan tersebut aku malah tercengang, langit biru, padi yang terhampar hijau, sayuran dan buah buahan yang bisa dipetik sendiri. Sungai yang mengalir bersih, kulihat pula anak anak sedang bermain dan berenang disungai yang jernih itu. “Assalamualaikum mba,” seorang perempuan menyapaku ramah. Dia kelihatan lebih muda dariku. Berkerudung dan berbaju kurung lengan panjang. Aku tertegun sejenak, melihatku bingung sendiri gadis tersebut bersuara .” Mba Aisyah kan ?. “Eeh, Iya, jawabku seraya menghulurkan tangan. “Selamat datang ya mba dikampung kami ini, saya Ana mba. Saya mendengar bahwa mbak ingin melakukan penelitian disini ya?. Sambil diajak berkeliling, akhirnya aku menjelaskan maksud kedatanganku dan apa yang ditanyakan Ana tadi adalah benar.. Segala peristiwa indah telah

terangkum menjadi sebuah kenangan yang tak akan aku lupakan. Sebuah foto yang menjadi saksi bisu kisahku selama 48 kali. Saat mengajar anak anak kampung tersebut bernyanyi, membaca, mengaji dan menonton bersama dilaptop kecilku. Hal yang tak akan kulupakan adalah saat empat puluh orang anak anak menonton disatu laptop yang berukuran sedang, tidak ada televisi dan listrik disini. Sangat antusias sekali mereka. Membantu ibu ibu perkampungan memanen dan kegiatan lainnya. Aku melakukannya bersama dengan Ana, sahabat yang baru kukenal selama aku melakukan penelitian. Sahabat yang sangat aku rindukan. Setelah empat puluh delapan kali aku berada disana, hari ini aku akan mengunjunginya lagi. Belum ada yang berubah disini. Masih sama seperti empat tahun yang lalu. Bukan pemerintah tidak memberi bantuan, mereka sangat nyaman dengan kehidupan mereka seperti dulu. Mereka tak ingin anak mereka berpisah dari bau tanah yang telah membesarkan mereka, mereka ingin anak cucu mereka dapat melihat sungai yang jernih dan padi yang menghampar. “ Mba aisyah, kami semua kangen mba lho.“Wah, mba aisyah kelihatan cantik sekarang

ya”. Setelah melepas rindu, aku menanyakan dimana Ana. Sahabat yang telah banyak membantuku saat melakukan penelitian dan yang mengajarkan aku segalanya tentang kampung ini. “Ana, terima kasih ya atas buku ini, aku akan tetap melanjutkan perjuangan mu sayang, aku mengerti sekarang mengapa engkau sangat menyayangi kampung ini. Dan engkau seorang guru yang berjiwa besar, pahlawan bagi anak anak”. Air mataku mengalir sambil tanganku memegang pusara ANA HUSNASARI. Aku kembali pulang dimana tempat aku berada sambil menyelesaikan studi S2 ku. “Assalamualaikum gadis, selamat yahh novel kamu dan penelitian kamu berhasil lolos dan kamu mendapatkan juara pertamanya”. Sebuah pesan singkat masuk di handphoneku. Terima kasih Ana dan jiwaku dikampung yang tak tersentuh oleh siapapun. Ana benar, kelak jika aku ingin mencium bau tanah dan memetik buah buahan segar aku akan mengunjunginya lagi, lebih dari 48 kali. Tentu bersama seseorang yang siap membantuku. ROZIANA ZULKIFLI, Mahasiswi Politeknik Negeri Bengkalis

KOLOM ini disediakan untuk para guru yang memiliki tulisan bebas seputar dunia pendidikan dan sekolah. Kirim tulisannya ke info.xpresiriaupos@gmail.com. Untuk tulisan maksimal 1,5 halaman kwarto dengan spasi 1,5. Sertakan foto dan identitasnya. Kami tunggu kiriman dari seluruh guru di Riau.

Ajari Anak Didik Memilih Cita-cita KETIKA kita bertannya dengan anak didik kita mengenai apa citacita mereka, maka akan ada beragam jawaban cita-cita yang mereka ucapkan dan mereka pilih. Ada yang sesuai dengan bakat, kemampuan,hobi ,IQ, kondisi perekonomian orang tua, dan ada yang tidak sesuai. Bahkan ada yang mengatakan tidak tahu cita-citanya ingin jadi apa, cita-cita masih dipikirkan, dan cita-cita masih di ujung pena. Untuk usia remaja seharusnya setiap individu sudah mempunyai pilihan cita-cita mereka. Bahkan sejak usia dini setiap individu sebaiknya sudah mengetahui gambaran cita-citanya ingin menjadi apa. Kesalahan dalam memilih cita-cita bisa merugikan diri sendiri dan bisa juga merugikan orang lain . Orang tua mempunyai peranan yang sangat urgen dalam pilihan cita-cita anaknya. REDAKTUR: MARRIO KISAZ

Peranan orang tua adalah mengarahkan, memotivasi , membantu, perhatian dan tidak memaksakan kehendak . Tenaga pendidik juga mempunyai peranan dalam pilihan cita-cita anak didik , yakni memberitahu anak didik tips-tips memilih cita-cita, dan memotivasi anak didik memilih cita-cita mereka. Definisi” cita-cita” menurut Kamus Besar bahasa Indonbesia adalah “keinginan, harapan atau tujuan hidup yang selalu ada dalam pikiran”. Cita-cita merupakan bagian dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin dicapai oleh manusia melalui usaha .Cita-cita merupakan tujuan akhir jangka panjang ( ending goal ) .Cita-cita bukanlah impian, tetapi tujuan hidup yang akan dan harus dicapai . Menurut penulis ada beberapa

aspek yang harus dipahami, dan dijadikan panduan dalam memilih atau menentukan cita-cita . Yang pertama kenali dan temukan bakat-bakat yang dimiliki. Bakat merupakan potensi atau kemampuan alami yang dimiliki oleh seseorang yang merupakan anugrah dari Tuhan. Ketika memilih cita-cita sesuai dengan bakat yang dimiliki maka cita-cita akan lebih mudah untuk dicapai.Kenali, gali dan salurkanlah bakat yang dimiliki dengan benar dan baik. Pengenalan bakat juga bisa dideteksi melalui tes peminatan atau tes bakat, tes psikologis, atau sekedar bertanya mencari informasi dan arahan dari orang yang lebih mengetahui dan berpengalaman . Aspek yang ke-dua adalah cita-cita ada hubungannya dengan minat individu yang bersangkutan. Minat adalah suatu

proses yang tetap untuk memperhatikan dan memfokuskan diri pada sesuatu yang diminati dengan perasaan senang. Ketika seseorang memiliki bakat dalam suatu hal tertentu, tetapi ia tidak berminat dalam hal tersebut , maka cita-cita akan sulit untuk dicapai dan kurang atau tidak menyenangkan . Aspek yang ke-tiga adalah adanya hubungan cita-cita dengan hoby. Hoby adalah kegemaran atau kesenangan. Ketika seseorang memilih cita-cita sesuai dengan hoby, maka cita-cita hidup akan juga mudah untuk dicapai dan menyenangkan . Aspek yang ke-empat adalah harus sesuai dengan kemampuan IQ ( Intelligence Quotient) ) atau kecerdasan intelektual yang dimiliki. Pilihlah cita-cita yang mampu terjangkau oleh IQ yang dimiliki, karena jika memilih cita-

cita yang tidak mampu terjangkau oleh IQ yang dimiliki maka cita-cita akan sulit untuk dicapai. Aspek yang ke-lima adalah ketersediaan dana dan hal-hal lain yang diwajibkan ada untuk cita-cita yang akan dipilih. Jika ketersediaan dana dan syaratsyarat lain yang diwajibkan ada tidak memadai , maka cita-cita yang diharapkan akan sulit untuk dicapai. Aspek ke-enam menurut penulis adalah bahwa cita-cita boleh lebih dari satu. Ketika seseorang mempunyai cita-cita yang sesuai dengan aspek-aspek di atas lebih dari satu, maka akan lebih memudahkan melangkah dengan penuh arah ke cita-cita berikutnya, apabila cita-cita pertama tidak bisa dicapai karena hal-hal tertentu yang mungkin terjadi di luar dugaan.

Aspek berikut yang juga sangat urgen adalah kekuatan do’a dan usaha yang dilakukan oleh individu yang bersangkutan. Berusahalah dan berdo’a sungguh-sungguh serta bertawakal kepada Tuhan Sang Penentu segala, agar tidak salah dalam memilih cita-cita dan agar cita-cita mudah dicapai serta membawa keberkahan dan kebahagiaan dunia dan juga akhirat. Semoga anak didik kita tidak salah dalam memilih cita-cita , semoga cita-cita akan mudah untuk dicapai, dan semoga dapat menghantarkan kepada kehidupan yang sukses dunia dan akhirat, serta semoga apa yang kita para pendidik lakukan akan menghadirkan keberkahan . Amin . NURATIKA SPDDI Guru PAI SMAN 3 Bengkalis TATA LETAK: FEBRI JAMIL


z www.xpresiripos.com z info.xpresiriaupos@gmail.com z Basecamp xpresi: Riau Pos, Graha Pena Riau Lt. 3

Riau Pos AHAD, 6 DESEMBER 2015

39

SMA Cendana Pekanbaru

Prestasi Nasional di Ajang Lomba Menulis Cerita Rakyat MENUJU sekolah cinta literasi, kembali SMA Cendana menorehkan prestasi dengan meraih juara harapan 3 tingkat nasional di ajang lomba menulis cerita rakyat oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta beberapa waktu lalu. Siswa yang berhasil mencapai prestasi membanggakan tersebut Huda Nur Mustaqim, siswa kelas XII-MIPA, Jumat (4/12), kemarin. Kepala SMA Cendana Drs Hamsah MPd kepada Xpresi Riau Pos, Jumat (4/12) lalu mengaku bangga dan sangat apresiasi dengan raihan prestasi yang diraih siswa nya ini. ”Alhamdulilah, siswa kami berhasil meraih juara harapan 3 skala nasional. Ini merupakan prestasi yang diraih dalam lomba menulis cerita rakyat oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Penghargaan diberikan langsung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tentu semua ini berkat kerja keras dan semangat juang yang tinggi warga sekolah,” tutur Drs Hamsah MPd. Dijelaskan Hamsah lebih lanjut, Judul cerita rakyat yang diangkat oleh anak didiknya tersebut berjudul tentang ‘Pangeran, Malaikat, dan Rangda’. Menurutnya keberhasilan ini tidak terlepas dari bimbingan yang dilakukan oleh guru-guru Bahasa Indonesia. “Dengan prestasi ini diharapkan

RULLY XPRESIRIAU POS

BERSAMA GURU: Huda Nur Mustaqim bersama guru pembimbing Dra Osmyati.

MIMMA XPRESI RIAU POS

DH FESTIVAL: Suasana keramaian DH Festival 1437 H di lobi kampus Fakultas Teknik Universitas Riau, Sabtu-Ahad (28-29/11/2015).

memacu semangat untuk meraih prestasi-prestasi dalam bidang kepenulisan berikutnya. Sekolah Cendana selalu terbuka untuk umum dan selalu support siswa yang mempunyai bakat dan hobi di bidang akademik maupun non akademik,” jelas Hamsah.(r)

Mahasiswa Islam Fakultas Teknik Unri Taja Daarul Hijrah Festival 1437 H UNIT Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) Daarul Hijrah (DH) Fakultas Teknik Unri mengadakan DH Festival 1437 H pada hari Sabtu-Ahad (28-29/11) lalu di pelataran kampus FT Unri. Festival akbar yang dibuka oleh Wakil Dekan III M Dalil ST MT tersebut telah berhasil mengundang ratusam siswa-siswi juga para mahasiswa seProvinsi Riau. Acara pembukaan diisi dengan seminar Islami bertemakan ‘Change The World With Mardhatillah’ yang dihadiri oleh para peserta dan pengunjung. Seminar Islami ini mengajak para pendengarnya itu untuk merubah diri terlebih dahulu sebelum merubah yang lain. Rangkaian acara dilanjutkan dengan perlombaan

Nasyid Haroki yang diikuti oleh tim nasyid dari kalangan siswa serta mahasiswa. Setelah itu, festival di hari pertama tersebut diakhiri dengan perlombaan Hafidz Quran hingga sore. Semarak acara juga terlihat di hari kedua festival, terdapat banyak perlombaan yang diselenggarakan. Dimulai dari lomba Hafidz/ Hafidzah Alquran, lalu cerdas cermat, miniatur bangunan Islam, kaligrafi, hingga mading tiga dimensi. Di puncak acara, festival dimeriahkan dengan nasyid dan final cerdas cermat yang dilaksanakan di loby kampus. Rangkaian acara Festival ini pun diakhiri dengan pembagian hadiah kepada para pemenang dan foto-foto selebrasi diphotobooth DH Fes-

Sempena HUT Ke-31, SMAN 6 Pekanbaru Gelar Pentas Seni HUMAS SMP AL-ULUM FOR IRWAN XPRESI RIAU POS

SAMBUTAN: Kepala SMP Al-Ulum, Khairul Akbar SPdI saat memberikan kata sambutan dalam serangkaian acara Malam Bina Iman dan Takwa (MABIT) di masjid sekolah, baru-baru ini.

SMP Al-Ulum Islamic School

Pembinaan Aktualisasi Diri dengan MABIT SEBANYAK 197 siswa didampingi 15 guru pendamping dilingkungan SMP Al-Ulum menggelar serangkaian acara Malam Bina Iman dan Takwa (MABIT) di kawasan kampus Al-Ulum Islamic School pada Kamis-Jumat (26-27/11) lalu. Dalam kegiatan yang dipusatkan di mesjid sekolah ini bekerja sama dengan tim Kaulan Sadidah sebagai pemateri atau narasumber. Kaulan Sadidah merupakan sebuah organisasi yang fokus membina anak-anak remaja Riau menuju generasi yang Islami. Kepala SMP Al-Ulum, Khairul Akbar SPdI menuturkan kegiatan MABIT ini merupakan salah satu program unggulan sekolah yang selalu digelar tiap tahunnya."Ya, ini merupakan program rutinitas yang kita peruntukkan buat anak-anak didik. Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengalaman yang komprehensif dan progresif dalam diri siswa dan

siswi terhadap ajaran agama Islam,"kata Khairul ketika berbincangbincang dengan Xpresi Riau Pos barubaru ini. Disampaikannya lebih lanjut, fokus pembinaan saat itu ialah dalam hal penyelenggaraan jenazah terutama dalam tata cara dan adab mengkafani jenazah yang benar menurut ajaran agama."Dan dimalam acara penutupan, kita juga mengundang wali murid untuk hadir bersama-sama mengikuti rangkaian kegiatan muhasabah,"tambahnya. Mengangkat tema 'Aktualisasi nilai ajaran Rasulullah melalui budaya dan sikap hidup keseharian', rangkaian kegiatan ini berjalan lancar sesuai rencana."Harapan kita bersama tentunya melalui kegiatan ini bisa menjadi pembelajaran sejak dini bagi siswa agar bisa menjadi insan yang Islami dalam kehidupan sehari-hari,"harap Khairul mengakhiri.(i)

SEMPENA dengan hari ulang tahun (HUT) ke 31, SMAN 6 Pekanbaru menggelar berbagai kegiatan pada Selasa (2/12) lalu. Kegiatan yang dimaksud diantaranya aksi Paduan Suara SMAN 6 dengan lagu Mars SMAN 6 dan Mars Adiwiyata. Kepala SMAN 6 Pekanbaru, Drs Syamwar dalam sambutannya menyampaikan kegiatan ini dilakukan dalam rangka memeriahkan hari jadi sekolah ke 31. “Dengan adanya kegiatan yang dikoordinasi oleh OSIS ini, diharapkan akan dapat menumbuhkan rasa kebersamaan dan memupuk persatuan dan kesatuan sesama warga sekolah,” ujar Syamwar. Dikatakannya lagi, banyak bakat dan minat siswa ditampilkan dalam kegiatan ini yang diaplikasikan dalam seni pertunjukan, seperti pertunjukan dari Band, solo duet dan trio vokal, akustik, Stand Up Comedy, Modern Dance, tari kreasi dan tari melayu serta pertunjukan lainnya. Sementara itu, Ketua OSIS SMAN 6, Aldy Sofindra menambahkan, setelah mendapat arahan dari kepala sekolah, acara dilanjutkan dengan penampilan tari persembahan dan tari kreasi melayu.”Selain itu juga ada penampilan solo melayu, pentas seni (Pensi) yang dibuka dengan pertunjukan seni bela diri siswa yakni ekskul taekwondo dan penampilan Slide Six Dancer,” kata Aldy kepada Xpresi Riau Pos.(r)

Siswa SMAN 5 Raih Juara II Polo Air Putra Padang

DANIL XPRESI RIAU POS

DEBAT: Kandidat KMIP nomor urut empat menyampaikan visi-misinya dalam sesi debat kandidat, Selasa (1/12/2015).

KMIP Universitas Abdurrab Gelar Debat Kandidat dan Pemira KMIP 2015 MAHASISWA Ilmu Pemerintahan (MIP) Universitas Abdurrab (Univrab) Pekanbaru menggelar debat kandidat dan Pemilihan Raya (Pemira) di Aula kampus, Selasa(1/12) lalu. Penyelenggaraan kegiatan ini dilakukan untuk memilih ketua KMIP atau sebutan untuk Himpunan Mahasiswa (Hima) Program Studi (Prodi) Ilmu Pemerintahan Univrab periode 2015-2016. Pada pemira kali ini lima kandidat mencalonkan diri untuk bersaing dalam pesta demokrasi di kampus prodi berakrreditasi ‘B’ ini. Mereka ialah Afriadi dan Selamet Riadi pasangan nomor urut satu, Nada Andriani dan Fiki Saputra pasangan urut dua, Ardiansyah dan Ulul Azmi pasangan nomor tiga, Sarwan Bakri dan Ian Kur REDAKTUR: MARRIO KISAZ

niawan nomor urut empat, serta Arif Rahman dan M Khambali untuk pasangan nomor urut lima. Dikatakan Ketua panitia Pemira dan ketua KMIP 2014-2015 Abu Khari bahwa untuk hari pertama diadakan debat antar kandidat serta sesi kampanye di aula kampus yang diikuti oleh mahasiswa Prodi IP Univrab. Rangkaian acara pemira ini dibagi dua sesi yakni untuk pada tahap awal untuk kelas reguler dan sesi kedua untuk kelas non-reguler. “Hari pertama kami sudah lakukam debat kandidat dan hari kedua tanggal 2-5 Desember adalah pemungutan suara secara demokrasi,” kata Abu Khari.(mgcs4)

tival yang telah disediakan panitia acara. Dari data yang berhasil dihimpun oleh panitia, terdapat 200 lebih peserta yang berasal dari beberapa SMA/sederajat di Kota Pekanbaru juga daerah-daerah luar kota Pekanbaru. Tak hanya itu, mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Riau pun tidak ketinggalan antusiasmenya untuk mengikuti rangkaian acara DH Festival tersebut. ”Tahun ini antusiasme peserta meningkat dari tahun lalu. Jujur kami kewalahan dalam melayani setiap peserta. Insya Allah untuk kedepannya kami akan mempersiapkan dengan lebih baik lagi untuk menyambut peserta yang lebih banyak lagi,” ujar Ketua Umum UKMI DH FT Unri, Bangun Suryadi.(mgcs1)

Siswa SMAFA Juara Satu Stand Up Comedy Bulan Bahasa

TEGUH ANUGRAH

SELAIN unggul di bidang akademik, peserta didik SMA As-Shofa juga terkenal jago di bidang non akademik. Hal ini dibuktikan dengan barubaru ini siswanya yang bernama Teguh Anugrah berhasil meraih juara satu dalam perlombaan Stand Up Comedy Bulan Bahasa ke-13 yang ditaja oleh SMAN Plus Provinsi Riau. Teguh berhasil menjadi yang terbaik usai mengalahkan peserta lainnya dalam perlombaan yang berlangsung pada Ahad (22/11) lalu tersebut. "Alhamdulillah, anak kami kembali mendapatkan penghargaan berkat prestasi yang diraih, kali ini datang dari perlombaan Stand Up Comedy. Selamat kepada ananda Teguh Anugrah yang telah sukses menjadi yang terbaik dalam perlombaan ini. Semoga apa yang diraih ini bisa menjadi penyemangat juga bagi siswa lainnya buat membanggakan nama sekolah di kemudian hari,“ kata Kepala SMA As-Shofa, Nazri SThI. Dengan keberhasilan Teguh mendulang prestasi di lomba Stand Up Comedy ini maka bisa menambah daftar panjang siswa multi talenta yang dilahirkan oleh sekolah yang berakreditasi 'A' tersebut.(i)

TELAH TERBIT

PRESTASI membanggakan kembali diraih siswa SMAN 5 Pekanbaru, kali ini didapat oleh siswa yang bernama Vicko Ilham Amade yang berhasil meraih juara II bidang Renang Poli Air cabang Polo Air Putra pada Pra PON di Kolam Renang Ter- VICKO ILHAM atai Padang Sumatera Barat, Selasa(1/12) lalu. Kepala SMAN 5 Erdani SPd MM mengatakan sangat apresiasi dengan raihan juara II yang diraih siswanya dari kelas XI IPS 3 pada Renang Poli Air cabang Polo Air wakil Riau tersebut. “Alhamdulillah, ini merupakan prestasi yang membanggakan, semua itu berkat kerja keras dan disiplin yang tinggi. Terima Kasih kepada semua pihak, baik itu pembina, para guru dan warga sekolah yang memberi dukungan. Meski tim Sumbar juara umum grup, tapi Riau cukup berbangga karena bisa meraih juara II tim Polo Air yang didapat oleh anak didik kita ini,” tutur Erdani kepada Xpresi Riau Pos. Erdani berharap semoga kedepannya siswa kita ini bisa mengharumkan nama Riau lagi pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 mendatang yang bakal digelar di Jawa Barat. Sementara itu, Vicko Ilham Amade selaku atlit wakil Riau cabang Polo Air Putra menjelaskan sebanyak 10 provinsi yang mengikuti turnamen PraPON Polo Air Putra saat itu.(r) TATA LETAK: FEBRI JAMIL


40

z www.xpresiripos.com z info.xpresiriaupos@gmail.com z Basecamp xpresi: Riau Pos, Graha Pena Riau Lt. 3

Riau Pos AHAD, 6 DESEMBER 2015

YOUNG SMART N’ CREATIVE

Ukmi Alkahfi UIR

SMPN 12 Pekanbaru

Adakan Musda FSIDK 2015/2016

Gelar Pelatihan Pengelolaan Sekolah

MAHASISWA Ukmi Alkahfi UIR menggelar acara Pelantikan Pengurus Harian Unit Kegiatan Mahasiswa Ukmi Alkahfi yang merupakan UKM bersifat Keislaman dan seminar nasional serta Musyawarah Daerah Forum Studi Islam Dakwah Kampus (FSIDK) untuk memilih pengurus 2015/2016, Sabtu (28/11) lalu. Ketua komunikasi daerah FSIDK Muhamad Bayu Putra mengatakan bahwa misi dari Ukmi Al Kahfi menjadikan UKM mahasiswa yang mambawa pencerahan bagi mahasiswa dan masyarakat. “Saat ini Forum Studi Islam telah memiliki lebih dari enam ratus anggota di kampus besar di seluruh Indonesia yang

mempunyai tujuan untuk menyebarkan Islam Sebagai Rahmatan lil’ Alamin di muka bumi. Ukmi Alkahfi merupakan salah satu anggota dari Forum Studi Islam (FSI) yang harus juga mengemban amanat tersebut,” tuturnya kepada Xpresi, Sabtu (28/11) lalu di PKM UIR. Wakil Rektor III Dr Abdullah Sulaiman MHum dalam pembukaannya juga mengharapkan peranan anggota Ukmi Alkahfi UIR menjalin Hubungan dengan masyarakat yang ada di sekitar Universitas Islam Riau. “Diharapkan para kader Ukmi dapat membantu mencerahkan pandangan masyarakat tentang Islam, apalagi saat ini mulai

HUMAS UIR FOR ROLY XPRESI RIAU POS

MELANTIK: Wakil Rektor III Dr Abdullah Sulaiman MHum saat melantik Pengurus Harian Unit Kegiatan Mahasiswa Ukmi Alkahfi, Sabtu (28/11/2015).

bermunculan kelompok-kelompok Syi’ah di tengah masyarakat Pekanbaru khususnya,” jelasnya. Selain acara pelantikan Pengurus Harian Unit Kegiatan

Mahasiswa Ukmi Alkahfi, kegiatan ini juga disemarakkan dengan bazar dan panggung karya mahasiswa.(r)

Talk Less Do More! SELAMAT berakhir pekan Sobat Xpresi (sobeX)! Kembali lagi nih diliputan khusus anak muda Riau yang berprestasi. Inspirasi, ramah, sopan, aktif dan friendly!. Begitulah sosok bersahaja Jufriadi, mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Pemerintahan (IP) Universitas Riau (Unri) ini. Anak pertama dari pasangan bapak Erwin Lubis dan ibu Yurnida ini dikenal sebagai mahasiswa yang aktif loh sobat. Talk less do more! bertindak lebih dari pada banyak berbicara merupakan pandangan yang selalu dipegang teguh oleh pemenang Duta FISIP Unri 2015 ini. Sobat alumni SMAN 14 Pekanbaru ini punya banyak sekali prestasi loh, seperti pernah menjadi Duta Air Lingkungan Hidup Kota Pekanbaru 2015, Juara I Duta FISIP Univeritas Riau 2015, Juara I Duta Ilmu Pemerintahan Universitas Riau 2015, Finalis Duta Anti Narkoba Provinsi Riau 2015, Juara II Duta Bahasa Provinsi Riau 2014, Harapan I Duta Wisata Rupat 2014. Jika ditanya hal yang menarik menjadi seorang duta,

Jufriadi dengan tegas menjawab bahwa menjadi seorang Duta menjadi perpanjangan tangan suatu lembaga tertentu untuk menjadi agen perubahan yang memberikan dampak dan efek kemajuan dalam bidang yang dinaunginya. Atribut dan gelar duta banyak didapat oleh remaja kelahiran Pekanbaru berumur 20 tahun ini. Nah usut punya usut , ternyata awal semangat Jufriadi untuk mengukir prestasi berawal saat duduk di bangku MTs dulu, niat yang terhalang untuk tampil menjadi protokol di mesjid karena dianggap belum memadai sempat membuatnya putus asa namun dengan adanya dorongan dari orang tua yang

terus mendukung dan meyakinkan bahwa dirinya bisa tampil dan berprestasi lebih dari sekedar protokol membuat semangatnya begitu bergelora. “Saya sangat atusias menjadi seorang duta karena saya ingin berbuat lebih terhadap bidang tersebut seperti lingkungan, saya ingin berbuat lebih menjadi teladan sebagai duta lingkungan, begitu juga dengan Duta Bahasa saya ingin mahasiswa lain bisa mendengar tutur kata saya yang santun dan

sesuai dengan keberadaan saya sebagai sosok yang kademisi begitu juga dengan atribut lainnya. Saya ingin menjadi orang yang berbuatlebih dan dapat menjadi contoh bagi orang lain dengan gelar kedutaan yang saya dapat,”ungkapnya panjang lebar. Selain berprestasi dalam gelar dutanya, Jufriadi juga jago dalam berceramah dan jurnalistik loh sobeX, hal itu terbukti dirinya pernah menjuarai perlombaan Da’i Muda Riau dan beberapa Karya Tulis Ilmiah. Super aktif ya sobat kita ini sobeX!. Well, meskipun terkenal dan sibuk ia tak sombong dan selalu taat Ttl : Pekanbaru,02 Juni 1995 beribadah serta tak perSekolah : Prodi IP Universitas Riau nah ketinggalan sholat loh. Cita-cita : Pengusaha Wah, pemuda yang menOrang tua : Ayah : Erwin Lubis Ibu : Yurnida ginsipari sekali Moto : Tidak ada hasil yang bukan?“Lihat selalu sisi menghianati usaha terang dalam hidup anda, Prestasi: n Duta Air Lingkungan Hidup impian yang terus di ulKota Pekanbaru 2015 ang-ulang akan merangn Juara I Duta FISIP Univeritas Riau 2015 sang kekuatan alam n Juara I Duta Ilmu Pemerintahan bawah sadar kita yang sanUniversitas Riau 2015 n Finaslis Duta Anti Narkoba gat luar biasa,”tutupnya biProvinsi Riau 2015 jak. Terus berprestasi ya n Juara II Duta Bahasa Provinsi Riau 2014 Jufri, ayo sobeX jangan n Harapan I Duta Wisata Rupat 2014 mau kalah dengan Jufriadi. n Harapan I Dai muda se-provinsi Riau 2013 n Juara II Dai muda se-Provinsi Riau 2012 Jadilah diri sendiri dan n Juara II Karya Tulis Cevron 2015 menginspirasi orang lain.(mgcs4)

Jufriadi

SMPN 12 Pekanbaru menggelar pelatihan tingkat SMP guna meningkatkan kemampuan pengelolaan dan tata kelola sekolah selama tiga hari, Kamis-Sabtu (3-5/12) lalu di kawasan sekolah. Kegiatan positif yang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru ini diikuti oleh seluruh kepala sekolah, bendahara dan komite sekolah se Kota Pekanbaru. Yusra MPd selaku Kepala SMPN 12 Pekanbaru menjelaskan kegiatan ini merupakan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang di kelola melalui Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru. Adapun tujuannya memberikan materi pengelolaan sekolah kepada para kepala sekolah, komite dan bendahara sekolah untuk dapat mengelola sekolah lebih baik lagi kedepannya. "Alhamdulillah, program Kemendikbud tentang pelatihan tingkat SMP yang dipercayai di SMPN 12 Pekanbaru berjalan sukses sesuai rencana. Kita berharap tentunya kami dari kepala sekolah beserta bendahara dan komite sekolah, mudah mudahan dengan kegiatan ini dapat meningkatkan lagi kinerja sebagai kepala sekolah. Selain itu juga dapat mengelolah sekolah dengan lebih baik lagi serta mampu menjadikan sekolah yang berwawasan lingkungan," harap Yusra mengakhiri.(w)

ROLY XPRESI RIAU POS

LDK OSIS: Kepala SMAN 12 Pekanbaru Dra Hj Zurina (dua kanan) bersama pemateri sesaat sebelum membuka acara LDK OSIS, Jumat (4/12/2015).

SMAN 12 Pekanbaru

Taja Latihan Dasar Kepemimpinan UNTUK menciptakan generasi pemimpin yang handal dan berkualitas, SMAN 12 Pekanbaru menaja Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) bagi Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) yang baru saja dilantik di ruang Labor Biologi, JumatSabtu (4-5/12) kemarin. Abdul Halim selaku ketua OSIS yang baru saja dilantik mengatakan bahwa kegiatan tersebut diikuti sebanyak 60 siswa dari kelas X dan XI. "Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala SMAN 12 Pekanbaru Dra Hj Zurina dan pemateri Pembina OSIS Paiza SPdi, Yusbaniar SPd, Nelwita SPd dan motivator dari Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Yusriadi SE. LDK ini juga untuk memberikan pemahaman dan wawasan tentang berorganisasi yang benar serta memberikan pemahaman mengenai tugas dan tanggung jawab seorang pemimpin," terang Abdul Halim Kepada Xpresi Riau Pos baru-baru ini. Sementara itu, Kepala SMAN 12 Pekanbaru Dra Hj Zurina mengaku sangat gembira dan senang dengan diadakannya Latihan Dasar Kepemimpinan bagi OSIS baru, pasalnya LDK tersebut bisa menciptakan generasi yang handal dan mempunyai daya saing."Alhamdulillah, rangkaian acara berjalan dengan lancar sesuai rencana. Kegiatan ini bertujuan agar siswa yang ikut LDK dapat memegang amanah dan tanggung jawab, tanggung jawab yang dimaksud di sini bukan hanya dunia saja melainkan di akhirat kelak," harap Zurina.(r)

WIWIN XPRESI RIAU POS

KUNJUNGAN: Staf Khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Ahmad Rizali (sudut kiri) saat memasuki kelas yang sedang melakukan proses belajar mengajar, Senin (30/11/2015).

SMAN 4 Pekanbaru

Dikunjungi Staf Kemendikbud RI

JUFRIADI, MAHASISWA ILMU PEMERINTAHAN UNRI REDAKTUR: MARRIO KISAZ

STAF Khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Ahmad Rizali mengunjungi SMAN 4 Pekanbaru, Senin (30/11) lalu. Kunjungan tersebut dalam rangka untuk melihat langsung kondisi sekolah, sistem pembelajaran yang diterapkan, serta tata kelola dari lingkungan SMAN 4 Pekanbaru. “Saya mau melihat langsung sekolah-sekolah yang berdampak asap di Riau akibat bencana asap beberapa waktu yang lalu lalu, dan penerapan kurikulum 2013,” ujar Ahmad Rizali singkat. Sementara itu kepala SMAN 4 HJ Nurhafni MPd mengucapkan terima kasih kepada Dinas Pendidikan Provinsi Riau yang telah mempercayai SMAN 4 untuk di kunjungi oleh Staf Khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.”Walaupun sifatnya mendadak, namun kunjungan tersebut sangat berarti bagi kami warga sekolah karena bisa memberi motivasi kepada siswa dan guru bahwa SMAN 4 selalu siap dan layak untuk di kunjungi,”kata Nurhafni. Dikatakannya lebih lanjut, pada kunjungan tersebut beliau melihat pembibitan tanaman di SMAN 4, berkeliling sampai ke musolah dan melihat serta mengamati karakter seperti apa sih yang di terapkan di SMAN 4 Pekanbaru. “Selain itu, beliau juga melihat secara langsung proses belajar mengajar di kelas serta berinteraksi dengan anak anak,’’ jelasnya lagi.(w) TATA LETAK: FEBRI JAMIL


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.