Riau Pos

AHAD

z

17 JANUARI 2016 | 7 RABIUL AKHIR 1437 | 40 HALAMAN

ECERAN Rp4.500 LANGGANAN Rp120.000 (Luar Kota Tambah Ongkos Kirim)

Ratusan Keramba Disapu Air Bah Kerugian Rp3,5 Mililar Laporan MOLY WAHYUNI dan SYAHRUL MUKLIS, Bangkinang redaksi@riaupos.co.id Barat dan Kabupaten Kampar mengurangi yaitu dengan membu-

mengakibatkan debit air PLTA Ko- ka pintu air atau spill way. Debit air tinggi dan dibuka, maka topanjang meningkat drastis.

Ma- yang CURAH hujan yang tinggi beberapa hari terakhir dipintu wilayah Sumatera najemen PLTA mengambil sikap terjadilah air bah yang mengakiuntuk mengurangi debit air, sejak batkan debit air Sungai Kampar Jumat (15/1). Satu-satunya cara naik membanjiri pemukiman

penduduk. Dan pada saat air bah cukup kencang terjadi pada Sabtu (16/1) subuh, menyapu ratusan keramba ikan hingga hanyut di sepanjang Sungai Kampar.

“Kami juga sudah mendapatkan laporan dan melakukan pendataan terhadap keramba masyarakat yang mana data sementara diket-

ahui ada 100 keramba ikan masyarakat di Kecamatan Kampar yang hanyut. Sehingga kerugian mencapai lebih kurang Rp3,5 miliar,’’ ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar Santoso MPd didampingi Kabid Darurat Zul Edi dan Kasi Kedaruratan Muhammad Nasir SE kepa-

da Riau Pos, Sabtu (16/1).

Informasi yang diperoleh Riau Pos dari berbagai tempat di sepanjang aliran Sungai Kampar, banjir mulai terjadi sekitar pukul 04.00WIB, Sabtu (16/1). Hingga sorenya, air masih menggenangi ribuan rumah penduduk di berbagai kecamatan di Kabupaten Ka-

mpar. Menghadapi banjir tersebut,

Baca Ratusan Halaman 6

SUBUH 05.06

Takut Produktif

TAUFIK IKRAM JAMIL

Menyuburkan Sastra di Riau

“MANA pula takut namanya kan, ketika sejumlah bom memang benar-benar meledak di Jakarta masih amat panas dibicarakan tidak saja di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri, masih saja ada saja orang mencandai peledak mematikan itu. Ia harus berhubungan dengan pihak kepolisian sehingga menghambat kegiatannya sendiri,

PEKANBARU (RP) - Program Rtv Madah Poedjangga tadi malam, Sabtu (16/1) bertemakan “Peran Balai Bahasa Provinsi Riau dalam Menyuburkan Tradisi Sastra di Riau”. Dalam kesempatan itu, menghadirkan narasumber Kepala Balai Bahasa Prov. Riau, Agus Sri Danardana.

Disebutkan Agus Sri Danardana bahwa Balai Bahasa Provinsi Riau selama ini berusaha untuk ikut memeriahkan dunia sastra di Riau. Karena menurutnya, kesusasteraan di Riau sesungguhnya sudah menggeliat selama ini melalui komunitas yang sudah terbentuk ataupun dari sastrawannya sendiri.

Baca Takut Halaman 7

Baca Menyuburkan Halaman 2

REDAKTUR: SYAHRUL MUKHLIS

12 Terduga Pelaku Teror Ditangkap JAKARTA(RP) - Upaya Polri mengejar para pelaku aksi teror di Plaza Sarinah menemui titik terang. Sabtu (16/1) Kapolri Jenderal Badrodin memastikan telah menangkap 12 orang yang diduga terkait dengan aksi teror Plaza Sarinah. Dalam serangkaian penangkapan di sejumlah daerah itu, Polri menemukan dokumen penting terkait lokasi saran pengeboman berikutnya.

Baca 12 Terduga Halaman 7

website: www.riaupos.co | e-Paper: epaper.riaupos.co | email: redaksi@riaupos.co | majalah: www.majalah.riaupos.co

ZUHUR 12.23

ASAR 15.47

MAGRIB

ISYA

18.26

19.39

Rengat 6 mnt, Bangkinang +2 mnt, Tembilahan 7 mnt, Pasirpengaraian + 4 mnt, Bengkalis -3 mnt, Selatpanjang 5 mnt, Pangkalankerinci - 2 mnt, Siak SriIndrapura 2 mnt, Bagansiapi-api +2 mnt, Telukkuantan +2 mnt.

Ratusan keramba disapu air bah PLTA...

Siape yang bertanggung jawab nak gantikan keramba kami ni ncek?....

TATA LETAK: EKOFAIZIN

2

NASIONAL

Riau Pos AHAD, 17 JANUARI 2016

Menyuburkan Sastra di Riau Sambungan dari hal. 1

MHD.AKHWAN/RIAUPOS

BALAI BAHASA: Kepala Balai Bahasa Riau Agus Sri Danardana menyampaikan peran balai bahasa dalam menyuburkan tradisi kesusateraan di Riau, Sabtu (16/1/2015).

REDAKTUR: SYAHRUL MUKHLIS

“Kami dari pihak Balai Bahasa hanya ikut memeriahkan dan meramaikan apa yang sudah ada. Keikutsertaan kami tentu saja sesuai pula dengan tupoksi kami dalam mengembangkan bahasa dan sastra,” ujar Danardana.

Disebutkan juga, keikutsertaan itu dibuktikan dengan melaksanakan berbagai kegiatan yang kiranya dapat mendukung atas apa yang hendak dica-

pai. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan seperti misalnya Gerakan Indonesia Membaca, Menulis, Bengkel Sastra dan lain-lain. Kegiatan itu juga bahkan dilaksanakan hingga di beberapa kampung yang ada di daerah Riau. “Memang belum semua kampung yang kami datangi tetapi setidaknya kami mencoba untuk terus berusaha ikut dalam akivitas sastra di Riau ini.

Tetapi saya jujur mengatakan bahwa sastra di Riau memang sudah patut diapresiasi karena

dari program yang kami lakukan di beberapa daerah ternyata antusias para pecinta sastra sangat luar biasa,” lanjutnya.

Hadir di acara yang digagas budayawan Riau, Rida K Liamsi itu sasrawan Riau, Fakhrunas MA Jabbar, Syaukani al Karim, Marhalim Zaini,Dheni Kurnia, Komunitas Rumah Sunting, Forum Lingkar Pena, Komuniti Pena Terbang, Paragraf, dan diramaikan oleh mahasiswa-mahasiswi UIN Susqa Riau yang pada kesempatan itu tampil se-

bagai bintang tamu lewat musikalisasi pusinya.

Dikatakan Marhalim Zaini pada kesempatan diskusi, bahwa balai bahasa di bawah kepemimpinan Agus Sri Danardana selama lebih kurang enam tahun ini memang sudah memfungsikan perannya sebagai balai bahasa dan itu terbukti dari hasil kegiatan yang telah dilakukan. “Artinya menurut saya, apa yang telah dilakukan Balai Bahasa, patut diapresiasi bersama,” ujarnya.(jef)

TATA LETAK: EKOFAIZIN

Riau Pos AHAD, 17 JANUARI 2016

3

4

Riau Pos AHAD, 17 JANUARI 2016

Riau Pos AHAD, 17 JANUARI 2016

5

NASIONAL

6 Ratusan Sambungan dari hal. 1 warga pun bangun lebih cepat dari biasanya, karena harus menyelamatkan barang-barang dari banjir. Bagi yang memiliki rumah berlantai dua, memindahkan barang-barang ke atas. Namun bagi warga yang rumahnya hanya berlantai satu, berusaha menyelamatkan perabotan rumah tangga dengan meletakkan sebagian barang-barang ke bagian loteng rumah. Pantauan Riau Pos, untuk transportasi ke luar rumah, beberapa warga menggunakan sampan. Namun ada juga yang nekat menggunakan sepedamotor. Meski di beberapa titik, sepedamotor harus didorong untuk melanjutkan perjalanan.

Seperti yang terjadi di Desa Tanjung Rambutan, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar. Warga yang berada di seberang Sungai Kampar dari arah Jalan Raya PekanbaruBangkinang kesulitan untuk keluar karena air menggenangi jalan. Sebagian besar perkebunan warga terendam banjir.

Di Desa Penyesawan, banjir juga terjadi. Desa ini kerap menjadi langganan banjir bila air Sungai Kampar meluap. Sekolah TK Bustanul Athfal yang berada di Desa tersebut juga kembali tergenang air sehingga anak-anak tidak dapat belajar. Tokoh masyarakat Kampar H Azaidun SH yang berdomisili di Desa Penyesawan yang rumahnya juga ikut terendam banjir mengatakan, banjir terjadi sekitar pukul 04.00WIB, Sabtu (16/1), di saat sebagian besar warga masih tertidur lelap.

Namun, karena air naik, warga kemudian sibuk menyelamatkan perabotan rumah tangga.

Menyikapi banjir tersebut, Santoso MPd sudah memerintahkan jajarannya langsung mengunjungi lokasi-lokasi banjir dan mendirikan posko darurat banjir di Desa Tanjung Rambutan.Santoso menambahkan bahwa diperkirakan banjir akan berlanjut ke Kecamatan Siakhulu, seperti Buluh Cina, Teratak Buluh, Lubuk Siam dan Tanjung Balam. Untuk itu, pihaknya sudah meng-

REDAKTUR: ADRIAN EKO DESRILIANTO

hubungi Camat Siakhulu agar menginformasikan kepada para kepala desa untuk dapat melakukan langkah-langkah antisipatif menghadapi banjir.

Syukurnya, air bah dan banjir yang terjadi tidak menimbulkan korban jiwa. Hal ini dipastikan Kapolres Kampar AKBP Ery Apriyono Sik melalui Paur Humas Polres Kampar Ipda Deni Yusra. Dari hasil informasi anggota Polres Kampar yang berada di lapangan, hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa atas musibah banjir yang terjadi. “Pihak kepolisian dari polsek Kampar masih terus melakukan monitoring dan kordinasi dengan pihak terkait guna membantu warga yang terkena musibah banjir. Selain itu aparat kepolisian juga melakukan himbauan kepada warga untuk waspada terhadap meningkatnya ketinggian air.

Dari data sementara yang dihimpun BPBD Kampar diketahui daerah yang terkena banjir antara lain Kecamatan Bangkinang Kota sebanyak 30 KK di Kelurahan Langgini dan Kecamatan Bangkinang sebanyak 50 KK di Desa Pulau Lawas. Kecamatan Kampar terdiri dari 200 KK di Desa Simpang Kubu, 273 KK di Desa Batu Belah, 128 KK di Desa Tanjung Rambutan, 200 KK di Desa Penyesawan dan 50 KK di Desa Pulau Sarak.

Banjir di Kecamatan Kampar Utara melanda 305 KK. Di Desa Kampung Panjang, 137 KK di Desa Sendayan, 360 KK di Desa Sawah, 86 KK di Desa Sei Jalau.

Di Kecamatan Rumbio Jaya terdiri dari 160 KK di Desa Alam Panjang, 200 KK di Desa Pulau Payung, 50 KK di Desa Teratak dan 50 KK di Desa Sei Petai.

Di Kecamatan Kampar Timur ada dua desa yang diterjang banjir yaitu Desa Pulau Rambai sebanyak 400 KK, dan Desa Pulau Birandang, namun jumlah KK yang terendam di Desa Pulau Birandang masih dalam pendataan.

Selain berkoordinasi dengan berbagai instansi di Kabupaten Kampar, Kepala BPBD Kampar Santoso MPd juga mengkomunikasikan peristiwa banjir di Kampar ke BPBD Provinsi dan Dinas Sosial Provinsi Riau. Menanggapi banjir dan keramba yang hanyut tersebut, Manager PLN Sektor Pekanbaru Charles Le-

onard Damanik mengatakan hal itu bukanlah tanggungjawab PLN. ‘’Setiap pembukaan spill way sejak November sudah kami sampaikan ke Pemerintah Daerah. Ada tembusannya kepada masyarakat. Kami sudah himbau agar semua masyarakat berhati-hati, soal kerambah bukan tanggungjawab PLN,’’ kata Charles.

Disampaikannya juga, PLTA Kotapanjang memang membuka Spill way pada saat elevasi pada saat diatas 84.20 mdpl Jumat (15/1) pukul 18.00 WIB lalu. Saat itu kondisi teknisnya inflow waduk 1755.61 m3/s, outflow turbine 222.65 m3/s dan outflow spillway 917.82 m3/s. Elevasi 84.97 mdpl. ‘’Sesuai dengan design bendungan tinggi air maksimum diijinkan 85 mdpl,’’ kata Charles.

Ditambahkan Asisten Manager PLTA Koto Panjang Saminan Siregar dan Pl Manager PLTA Koto Panjang Bayu, kepada Riau Pos, Sabtu malam (16/1) menjelaskan, pembukaan pintu waduk ini terpaksa dilakukan karena jumlah air yang masuk ke PLTA saat ini sudah di luar kendali, dalam kondisi normal air yang bisa diterima waduk sebesar 300 meter kubik per detik, namun saat ini air yang masuk ke waduk PLTA sebesar 3.000 meter kubik per detik. ‘’Jumlahnya sudah sepuluh kali lipat, dan ini terpaksa membuka pintu sebanyak lima pintu air dengan bukaan 1,7 meter,’’ ujarnya.

Tindakan itu katanya sekaligus sebagai upaya menghindari bencana yang lebih besar. Dijelaskannya juga saat ini kondisi terasa semakin sulit karena wilayah serapan air di sekitar waduk sudah tidak berfungsi, disebabkan sudah rusaknya hutan. Dengan begitu banjir datang maka air segera sampai ke waduk,.dan begitu pula ketika kondisi sebaliknya, saat kemarau air di waduk langsung mengering. “Kami harap masyarakat memahami kondisi ini dan berhati hati, terutama masyarakat yang punya kerambah, dan rumah yang disepanjang sungai Kampar “ ujarnya.(rul)

Riau Pos AHAD, 17 JANUARI 2016

Menjadi Pers yang Membuat Sejarah Sambungan dari hal. 1 Pendiri Jawa Pos Group Dahlan Iskan menyebut ulang tahun ke 25 harian Riau Pos ini terjadi di tengah kian menggilanya media sosial.

Menggila dalam arti mewabah dan menggila dalam arti gila yang sebenarnya. Mewabahnya media sosial sudah harus diterima sebagai kenyataan. Tapi menggilanya dalam arti pemakaiannya yang tidak bertanggungjawab membuat kita prihatin: fitnah mendapat media penyalurannya yang tak terbatas di media sosial. Fitnah berjamaah, fitnah terorganisir, fitnah yang didesain dan fitnah yang dijadikan industri mencapai puncaknya. Istilah fitnah lebih kejam dari pembunuhan dulu seperti berlebihan. Tapi lewat media sosial fitnah bisa lebih kejam dari pembunuhan massal. ‘’Setahun terakhir ini saya terus mengajak wartawan surat kabar untuk menciptakan kasta khusus untuk jurnalistik surat kabar. Saya harap jurnalistik koran menduduki kasta tertinggi untuk praktek jurnalistik pada umumnya. Saya minta teman-teman wartawan Riau Pos ikut membangun terciptanya kasta baru jurnalistik koran. Yakni jurnalistik clearing house.

Jurnalistik yang bisa menjernihkan mewabahnya berita bohong, fitnah dan provokasi di media sosial. Ulang tahun ke 25 Riau Pos tanggal 17 Januari 2016 ini saya minta sebagai tonggak lahirnya kasta baru jurnalistik koran di wilayah Riau,’’ pinta Dahlan tadi malam.

Chairman Riau Pos Group Rida K Liamsi menyebutkan zaman memang sudah berubah dan akan terus berubah. Pers tidak cukup hanya menjadi wachtdog, yang hanya menggonggong saat melihat sesuatu yang salah. Yang menyimpang.

Tidak cukup hanya menjadi kekuatan social control.

Tapi, pers harus menjadi kekuatan demokrasi yang keempat. Menjadi salah satu

pilar baru, selain pilar eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Sebagai salah satu pilar, maka pers harus ikut bertanggung jawab, dan tidak berdiri dan tegak sendiri, dan tidak hanya menjadi pengamat, pengeritisi.

Pers harus ikut menjunjung, menegakkan keberadaan negeri tempat di mana dia tumbuh dan berkembang.

Jika negerinya sedang bergoyang, dia harus ikut sertamemasang kuda-kuda dan ikut menopang, jangan sampai negerinya menjadi runtuh.

Dalam rentang sepempat abad ini, Ridamenyatakan telah melakukan transformasi organisasi, bisnis, dan visi. Transformasi dari sebuah koran kecil menjadi sebuah holding company, di bawah bendera Jawa Pos Group. Memang belum apaapa, belum seberapa dibanding kelompok media lainnya yang sudah melintas jarak lebih seabad. Tapi, Riau Pos katanya terus menapak, terus bertapak, dan terus berbuat. ‘’Kami ingin menjadi pers yang membuat sejarah, membangun tradisi, sehat, kuat dan bermartabat, melalaui corporate culture Jawa Pos Group: Kerja Keras, Tumbuh Bersama dalam Kebersamaan. Kami pernah gagal.

Kami pernah dengan penuh rasa sedih dan kecewa, mengubur dan menghentikan perusahaan-perusahan yang kami bangun. Tapi kami selalu bangkit, selalu optimis, selalu belajar dari kegagalan kami. Semoga apa yang kami perbuat akan terus berguna bagi orang banyak dan mendapat ridoNya,’’ tutur Rida.

Tahniah hari jadinya Riau Pos, Plt Gubri H Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, di usianya ke 25 tahun disambut langsung dengan pasar bebas ASEAN dan ini menjadi sesuatu yang menarik. ‘’Riau Pos, saya harapkan menjadi salah satu contoh kesiapan Riau dalam menghadapi persaingan dengan gelombang yang lebih besar

kedepan. Gelombang informasi di era modern yang bisa menjadi referensi seluruh kalangan dalam keterbukaan informasi publik,’’ ujarnya.

Riau Pos tentunya kata Andi Rachman juga ikut mengawal jalannya roda pemerintahan dengan peranan sebagai kontrol sosial. Sehingga apa-apa yang kami kerjakan bagi Riau tetap menjadi suatu hal yang bermanfaat untuk Riau yang kita cintai. Riau yang sudah ditabalkan sebagai tanah tumpah darah melayu, The Homeland of Melayu. ‘’Riau, saya yakin, dan saya sendiri bangga dan apresiasi atas eksistensi Riau Pos. 25 tahun adalah langkah awal untuk menapakkan sejarah panjang dalam industri perusahaan media. Dengan segala kontribusi dan terus menorehkan prestasi. Selamat hari jadi Dengan menganut jurnalistik yang akomodatif menurut CEO Riau Pos Grup (RPG) H Makmur Kasim SE Ak MM, Riau Pos juga berperan dalam pembangunan di Riau ini. Karena hal tersebut tak bisa dipungkiri sudah dilakukan, dengan terus menjadi penyeimbang sebagai pilar pembangunan.

“Tidak saja menyampaikan informasi tapi juga menjadi referensi bagi pemerintah, pelaku bisnis, legislatif dan seluruh lapisan masyarakat, penegak hukum, yang menjadikan Riau Pos sebagai sumber informasi bagi mereka ini,” kata Makmur.

Selain itu para pelaku bisnis yang turut membangun dan menggerakkan roda perekonomian di Riau. Sambung CEO RPG, juga sudah menjadikan Riau Pos sebagai media komunikasi untuk menginformasikan produk dan jasa yang mereka miliki yang dihasilkan di Riau, maupun dari ibukota negara, Jakarta.

Manfaat itu semakin nyata dan jelas terlihat dengan dipilihnya Riau Pos sebagai media informasi bagi para mitra. “25 tahun ini kita

apresiasi itu semua serta untuk pemerintahan, pemkab/pemko, kita beri apresiasi mereka,” tambahnya.

Terkait persaingan, menurut CEO RPG, Riau Pos sepanjang seperempat abad ini sudah memiliki pembacanya sendiri. Sehingga kini mampu menjadi yang nomor satu di bisnis surat kabar.

“Riau Pos sudah punya pembaca yang 25 tahun bersama. Kekokohan Riau Pos dan dipilih bagi pembaca, tentu juga bisa menjadi indikator bagi Riau Pos sehingga punya tempat bagi pembaca,” tambahnya.

Dimeriahkan Berbagai Kegiatan Berbagai kegiatan dalam memperingati hari jadi Riau Pos, puncak acaranya akan dilaksanakan pada 25 Januari nanti. Banyak kegiatan akan dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat Pekanbaru. Diungkapkan General Manager Riau Pos H Zulmansyah Sekedang mengatakan memang panitia HUT 25 Tahun Riau Pos sudah mengagendakan beberapa rangkaian acara.

Mulai dari senam sehat yang akan diikuti seluruh karyawan pagi ini, Ahad (17/ 1) di halaman gedung Graha Pena Riau, Jalan Soebrantas Panam.

“Juga akan diselingi dengan pengobatan massal, pemeriksaan kesehatan gratis, untuk warga di sekitar Riau Pos,” kata Zulmansyah.

“Malamnya (25 Januari) puncak acara, adalah Gala Dinner seperempat abad Riau Pos dengan mengundang relasi-relasi kita, baik pemerintah dan swasta bertempat di SKA Co-Ex,” lanjutnya.

Selain itu pada malam puncak peringatan HUT 25 Tahun Riau Pos. Juga dilaksanakan Pro Otonomi Award. Diterangkan Zulmansyah, adalah penghargaan untuk kepala daerah dan daerah yang mampu membangun dirinya secara otonomi. Diberikan kepada yang berprestasi membangun daerahnya.(egp/kun/ rul/hpz)

TATA LETAK: WAN SARUDIN

NASIONAL

Riau Pos AHAD, 17 JANUARI 2016

Takut Produktif Sambungan dari hal. 1 dalam penerbangan ke Kuala Lumpur, Malaysia,” tulis Abdul Wahab melalui pesan pendek telepon genggam (SMS) kepada saya.

Cobalah saja bayangkan, lanjut sahabat yang tinggal di kawasan Selat Melaka itu. Enam bom dan baku tembak di jantung ibu kota Jakarta, dekat Jln. M.Thamrin sana, terjadi hari Rabu (13/1). Tetapi keesokan harinya, Kamis (14/1), Cahya Puji Anggraeni (17), calon penumpang pesawat terbang di Bandara Adisutjipto Yogyakarta ditangkap aparat keamanan bandara itu. Pasalnya, ia mengaku membawa bom.

Sebagaimana dilansir sejumlah media, gadis nan elok itu seperti juga penumpang lainnya, memang harus diperiksa memasuki bandara pada beberapa tempat. Pada satu pintu, saat ditanya tentang apa barang yang dibawanya, ia menjawab singkat, “Bom”. Alamak, petugas kembali menanyakan hal serupa, tetapi jawaban Cahaya tidak berubah.

Sampai tiga kali tanya jawab itu berlangsung yang pada akhirnya menyebabkan ia harus diperiksa secara intensif, penerbangannya keluar negeri terpaksa dibatalkan. Keterangannya kemudian yang menyebutkan bahwa ia tidak serius, tidak dapat menahan proses pemeriksaan. Tetapi memang pasti kemudian, bom dimaksud tidak ditemui pada tas si perempuan muda itu.

Wahab tak mengerti, bagaimana candaan sebagaimana diakui gadis itu bisa muncul saat masalah bom sedang hangat dibicarakan. Tak mungkin pula ia tidak tahu soal tersebut.

Tidak hanya semua daerah, terutama di bandara, memperketat keamaan akibat bom yang diledakkan sejumlah oknum di Jakarta, berita mengenainya pun amat luas. “Aku tengok, dalam gambar, budak itu memegang telepon genggam canggih yang pasti memiliki fitur media sosial atau bentuk jaringan lainnya,” tulis Wahab.

Dalam kaitan itu, tentu pula, ia tahu bagaimana tindakan mengaku membawa bom di bandara dan akibat hukumnya, belum lama terjadi.

Persis sepekan sebelumnya, seorang nenek yang sekota dengannya, juga harus diperiksa polisi gara-gara mengaku membawa bom. Beberapa jam setelah itu, hal serupa dlakukan seorang TNI di Pekanbaru dalam pener-

REDAKTUR: ADRIAN EKO DESRILIANTO

bangan Pekanbaru-Medan. Begitu pula, sehari sebelumnya, seorang penumpang penerbangan Jakarta – Kupang, berbuat serupa—menyebutnyebut bom dalam tas yang ia bawa.

Memang, motif si nenek dengan kejadian di Pekanbaru, Jakarta, dan pengakuan sang gadis, agak berbeda.

Jika si nenek mengaku membawa bom akibat kesal karena begitu ketatnya pemeriksaan, tiga kejadian lain yang terpaut waktu hanya sepekan, disebutkan hanya karena ingin bercanda. “Tapi mencandai hal-hal yang sensitif dan diingat-ingatkan berbagai pihak terutama kepolisian sebagai suatu tragedi, sungguh sesuatu yang pelik,” tulis Wahab lagi.

Sebaliknya, isi candaan tersebut, memang dapat memperlihatkan sikap tidak takut sejumlah warga terhadap teror yang alat utamanya itu adalah bom. Suatu sikap tidak takut yang berbeda dengan pernyataan berbagai pihak dengam kalimat, “Kami Tidak Takut.” Pasalnya memang, pernyataan “Kami Tidak Takut” itu, mengandung makna di baliknya, sehingga dengan sendirinya mengumumkan bahwa perasaan takut tersebut memang ada. Buktinya, bagaimana begitu banyak peringatan agar menghindar itu dan menghindar ini, minimal suatu usaha melawan takut itu sendiri.

Jadi, ada satu bentuk ketakutan yang kemudian harus dilawan.

Suatu sikap yang sebenarnya wajar.

Tetapi yang lebih penting dari semuanya itu adalah bagaimana rasa takut tersebut menjadi produktif, jangan sampai menekan jiwa, sehingga mengganggu aktivitas produktif. Jangan sampai takut menyebabkan orang tidak beraktivitas. Kesiapsiagaan petugas keamanan misalnya, merupakan suatu usaha untuk memelihara agar takut yang ada menjadi produktif.

Dari takut yang produktif itulah barangkali menimbulkan berbagai pemikiran bagaimana kondisi sosialpolitik kita. Bagaimana orang begitu mudah terayu dengan janji-janji, bahkan begitu mudah meletakkan agama dalam isu keduniaan. Termasuk bagaimana masih dicandai hal-hal yang berkaitan dengan simbol tragedi kemanusiaan, dipandang sebelah mata. Jelas, ledakan bom di Jakarta baru-baru ini, juga memberi begitu banyak pesan, termasuk begitu banyak hal yang harus kita benahi.***

7

12 Terduga Pelaku Teror Ditangkap Sambungan dari hal. 1 Mantan Kapolda Jatim tersebut mengakui bahwa ada dokumen yang memuat rencana strategi dan lokasi pengeboman yang terkait dengan pelaku teror di Plaza Sarinah. Dokumen tersebut saat ini sedang dipelajari.

“Ya, kami telah menemukannya, lokasi sasaran baru telah diketahui. Tapi, tidak bisa diungkapkan,” jelasnya.

Yang utama, dengan diketahuinya lokasi sasaran baru itu, upaya pengejaran dan pencegahan aksi teror bisa dilakukan lebih masif. Targetnya ada pada kelompok-kelompok radikal yang berkolaborasi bersama dalam aksi teror yang menewaskan dua orang dan melukai 24 orang tersebut. “Kelompok-kelompok kecil ini berkolaborasi menjadi satu kelompok yang lebih aktif dalam meneror,’ tuturnya ditemui di kantor Divhumas Polri kemarin.

Kapolri mengkonfirmasi kebenaran adanya kelompok Jamaah Anshor Khilafah Nusantara (JAKN) yang menjadi kelompok tertinggi gabungan dari sejumlah kelompok lainya. Seperti, Tauhid Wal Jihad, Jamaah Anshor Daulah, Jamaah Islamiyah Mujahidin Indonesia Timur dan Barat. “Mereka merasa memiliki ideologi yang sama.

Ideologinya juga setipe dengan ISIS,” ujarnya.

Sementara internal Mabes Polri menyebutkan ada dua lokasi baru yang akan jadi sasaran itu teror. Kedua lokasi itu memang sangat dirahasiakan karena tidak ingin meningkatkan kepanikan dan keresahan masyarakat. “Kalau disebut bisa saja merugikan sejumlah pihak,” jelasnya.

Namun, yang pasti kedua lokasi sasaran baru ini terkait dengan rencana sasaran saat natal dan tahun baru. Setidaknya, sasarannya pada petinggi Syiah di Indonesia, kantor pemerintahan dan tempat berkumpulnya orang asing. “Yang jelas, sekarang pengamanan sudah sangat ketat. Siapaun tidak ingin aksi teror dan keji ini terulang,” tegasnya.

Badrodin menambahkan, dalam pengejaran selama tiga hari pasca aksi teror Plaza Sarinah Kamis lalu (14/1), telah ada 12 orang terduga pelaku teror yang diamankan. Salah satu di antara 12 orang itu dipastikan merupakan penerima dana secara langsung dari Bahrun Naim, perancang dan penyandang dana aksi teror Plaza Sarinah.

“Ini aktor yang cukup krusial dalam aksi teror Sarinah. Identitas 12 orang tidak kami sebut,” ujarnya.

Apakah masih ada orang lain yang dikejar? Badrodin menuturkan bahwa semua itu masih dalam pengembangan. Yang pasti, bila masih ada yang terlibat dan masih bebas, tentu pengejaran dan penangkapan akan dilakukan. “Semua yang terlibat harus ditangkap dan penegakan hukum dilakukan,” tegasnya.

Terkait berapa kali transfer Bahrun Naim pada orang yang telah ditangkap, dia mengungkapkan, Bahrun Naim mentransfer secara beberapa kali pada orang yang ditangkap tersebut. Kiriman uang itu dilakukan secara bertahap dengan nominal antara Rp40 juta hingga Rp70 juta. Salah satu pengiriman inilah yang digunakan untuk membiayai perakitan bom dan pengadaan senjata teror Sarinah. “Saat ini transfer dana ini terus didalami,” papar jenderal berbintang empat tersebut.

Dia menerangkan, transfer dana tersebut sesuai keterangan pelaku yang ditangkap, sebagian besar akan digunakan untuk melakukan aksi teror. Sebagian kecil ditujukan untuk pengembangan sel-sel ISIS di Indonesia. “Dari sini kekhawatirannya, tapi kami berupaya maksimal,” ujarnya.

Selain itu, juga ditemukan barang bukti berupa sembilan pucuk senjata api jenis revolver dan FN. Lalu, ada enam magazin, lima ponsel dan satu sepeda motor. “Bukti ini didapatkan dari 12 tersangka yang ditangkap di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Kalimantan Timur,” tuturnya.

Senjata-senjata itu telah diperiksa di Puslabfor dan hasilnya, senjata berasal dari luar

TUJUH KORBAN BOM SARINAH TIGA DI POSPOL Rico Hermawan, 20, warga Jalan Batu Ampar V, Jakarta Timur. Diduga korban saat kejadian berada di sekitar pospol karena urusan pelang-garan lalu lintas.

Sugito, 43, terduga pelaku.

Polisi belum memastikan jaringannya.

Dian Joni Kurniadi, 26, diduga pelaku yang meledakan diri di pospol. negeri. Senjata berbagai jenis itu diselundupkan masuk ke Indonesia melewati berbagai jalur.”Ya bisa laut dan udara,” jelasnya.

Untuk hasil analisa bom yang meledak di Plaza Sarinah, ditemukan adanya kemiripan dengan bom di Polres Cirebon pada 2011. Hal itu berdasarkan kesamaan zat kimia yang digunakan, yakni Potasium Nitrat. Penggunaan paku dan serpihan besi yang ditujukan memperbesar dampak bom juga menguatkan kemiripan karakter bom.

“Dari karakter bom yang sama ini, maka bisa disimpulkan memang ada pelaku aksi Plasa Sarinah yang terhubung dengan pengeboman di Polres Cirebon.

Semua itu telah dijadikan dasar untuk mengembangkan kasus,” tuturnya.

Mantan Wakapolri tersebut menjelaskan, kemungkinan besar kelompok yang mengebom Polres Cirebon itu kemudian bergabung dengan kelompok yang mengebom Plasa Sarinah.

“Ya ini ilmunya sama, maka bisa terhubung. Ya kolaborasi tadilah,” ujarnya.

Tujuh Korban Tewas Sarinah Kabiddokes Polda Metro Jaya Kombespol Musyafak mengatakan, jenazah identifikasi dari data primer berupa sidik jari.

Dari tujuh jenazah, lima keluarga yang sudah melapor untuk melakukan tes DNI. Kecuali keluarga Afif dan warga asing yang belum mendatangi rumah sakit.

“Untuk warga asing sidik jari teri-

dentifikasi dari paspor kewarganegaraan Canada,” kata dia.

Musyafak mengatakan, total korban hidup 26 orang. Tujuh orang sudah pulang dan 19 masih dirawat. Di RS Abdi Waluyo terdapat enam orang. Terdiri dari anggota polri, warga Jerman, Australia, dan tiga warga sipil.

Untuk korban luka yang paling parah adalah Rais, security Bangkok Bank, luka tembak di kepala. Vonis dokter batang otak korban mati. Dia masih dirawat di ICU RS Polri. Saat kejadian korban berbaju hitam itu tampak terkapar di tengah jalan saat baku tembak.

Korban lainnya di RSCM satu orang anggota polri. Di RSPAD Gatsu 9 orang. Yakni, dua anggota polri, satu warga Belanda, satu warga Aljaziir dan lima sipil. Sisanya masing-masing du RS MMC Jakarta, RS Tarakan, dan RS Medica Permata Hijau.

Sementara itu, Kapolri Jendralpol Badrudin Haiti mengatakan bahwa ada aliran dana dari Suriah dalam aksi di Sarinah. Yang mengendalikan adalah Bahru Naim. Terkait senjata, dipastikan berasal dari Filipina. Bisa saja dari kelompok Abu Sayaf di Mindano. Sebab, di Filipina senjata bebas dijualbelikan. Setiap orang bisa membeli.

Bahkan home industry bisa membuat senjata. Polisi mengaku belum menemukan fakta ke sana. “Senjata buatan Filipina ya,” katanya.

Haiti mengatakan, pelaku teror di Sarinah dan kelompok Santoso terkait dengan ISIS. Di antara mereka saling komunikasi bisa secara pribadi atau secara perorangan. Saat ini polisi menggelar operasi tinumbala di Poso Januari sampai Februari.

Jumat (15/1) terjadi kontak tembak di Poso dan menewaskan satu pelaku dari kelompok Santoso. Kata kapolri, identitas pelaku belum diketahui karena tak membawa identitas.

“Nah itu terus kita lakukan pengejaran kita tambah kekuatannya untuk bisa menekan kelompok tersebut,” kata Haiti ditemui di Mapolda Metro Jaya kemarin. (idr/dim/byu/yuz/jpg)

TATA LETAK: EKOFAIZIN

8

Riau Pos AHAD, 17 JANUARI 2016

Riau Pos AHAD, 17 JANUARI 2016

9

10

Riau Pos AHAD, 17 JANUARI 2016

SEPEREMPAT ABAD RIAU POS

Riau Pos AHAD, 17 JANUARI 2016

Menteri Desa PDTT

Menteri ATR/ Kepala BPN

Marwan Jafar HARIAN Riau Pos semakin mencerahkan. Layak untuk dibaca. Selamat ulang tahun yang ke-25.

Ferry Mursyidan Baldan SELAMAT Ulang Tahun ke 25 Harian Riau Pos. Semoga tetap bisa tampil sebagai media yang kritis, mendidik dan menentramkan. Agar hal itu menjadi energi masyarakat untuk memajukan Riau sebagai salah satu provinsi termaju di Indonesia. Salam

Ketua DPH LAM Riau,

Al Azhar SAYA mau mengatakan, bahwa saya mengikuti perkemabangan Riau Pos dari waktu ke waktu. Tonggak-tonggak sejarah dari Riau Pos itu amat mengesankan bagi saya, selain pencapaiannya sebagai sebuah perusahaan media yang demikian besar mungkin bisa dikatakan fenomenal perkembangannya. Riau Pos adalah bukti bahwa kebudayaan Melayu dan orang Melayu bukanlah orang dan kebudayaan yang tidak bisa masuk ke dunia bisnis. Dan hal itu dijadikan simbol, bahwa kemajuan yang dicapai Riau Pos itu adalah ikon dan simbolik serta pembuktian bahwa Melayu itu bisa.

Mantan Ketua DPRD Provinsi Riau,

drh H Chaidir MM

Wali Kota Pekanbaru,

Menpora

DR Firdaus ST MT SELAMAT hari jadi Riau Pos yang ke 25.

Sebagai media terbesar di Riau, usia 25 tahun adalah bukti eksistensi dalam kehidupan masyarakat. Selalu berikan pemberitaan yang memotivasi dan mengedukasi. Seiring perkembangan zaman, Riau Pos harus bisa memberikan semangat dan menumbuhkan optimisme pembacanya. Salah satunya dengan menyajikan berita yang mendukung visi dan misi Kota Pekanbaru menjadi kota metropolitan yang madani.

11

Imam Nahrawi SELAMAT HUT Riau Pos ke 25, semoga di usia yang cukup dewasa ini Riau Pos terus memberikan informasi dan berita objektif bagi masyarakat untuk terlibat dalam mengisi pembangunan demi masa depan generasi hebat Indonesia. Suguhan berita yang kritis dan objektif pasti akan melahirkan inovasi dan kecerdasan jalanan bagi pembaca untuk terus berbenah dan memperbaiki diri menuju tatanan kebijakan dan perilaku yang manusiawi dan menyenangkan bagi semua pihak. Teruslah berbuat terbaik Riau Pos.

RIAU Pos adalah pionir era media cetak modern di daerah khususnya dan di luar Jawa pada umumnya. Namun seiring era kebebasan pers yang hampir tak bertepi, Harian Riau Pos tak terelakkan, berada dalam pusaran industrialisasi media di negeri ini, dan konsekuensinya setiap saat harus siap tempur berkompetisi dengan media cetak lainnya, bahkan juga dengan media online yang dewasa ini sedikit demi sedikit ikut berdesak-desak berebut pangsa pasar pembaca.

Anggota DPD RI,

Drs Abdul Gafar Usman MM SELAMAT HUT Harian Riau Pos ke 25. Semoga semakin besar dan menjadi media terdepan menyajikan informasi yang aktual dan Faktual untuk memajukan daerah dan kesejahteraan masyarakat Riau.

Danlanud Pekanbaru

Marsma TNI Henri Alfiandi MEDIA yang dibangun anak asli Riau ini harus bisa menjadi surat kabar atau media yang dipercaya, akurat, dan bisa membawa masyarakat yang berkebangsaan. jadi bukan media yang sekedar menjual berita tanpa ada berita yang berimbang, atau informasi yang disampaikan mengambang.

Tokoh Masyarakat Riau,

Mantan Rektor Unri,

Prof Suwardi MS

Prof Dr H Muchtar Ahmad

Selamat sudah berada pada usia 25 tahun. Adanya Riau Pos ini sangat membanggakan. Riau Pos ada dalam segala aspek kehidupan masyarakat di Riau dan dapat menyajikan informasi dengan baik.

RIAU Pos adalah baromoternya intelektualitas di Riau. Riau Pos itu menggambarkan taraf intelektualitas masyarakat Riau secara umum. Secara umum isi koran berkembangan baik, namun yang lebih tinggi Riau Pos bisa mempengaruhi pemkiran, tindakan orang Riau.

Bupati Siak,

Tokoh Masyarakat Riau,

Drs H Syamsuar MSi

Soemardi Thaher

WALAU waktu itu tampilannya lebar dan hitam putih, namun media ini telah mendapatkan tempat di hati masyarakat yang “haus” akan informasi tentang daerahnya. Seiring perjalanan waktu, harian ini terus tumbuh dan tumbuh dewasa membawa kemajuan yang berarti. Perubahan di sana-sini terlihat dengan nyata. Riau Pos jadi kebanggaan dan kepercayaan kita. Bayi lahir itu kini sudah jadi dewasa. Masa-masa keemasan sedang dilalui. Tentunya jangan pernah berhenti untuk terus berkarya dan melahirkan inovasi bagi pembaca setianya.

Mantan Gubernur Riau,

Saleh Djasit RIAU Pos merupakan aset luar biasa bagi Riau. Dalam berbagai tantangan, tetap eksis, cara-cara dan pola selalu mampu menghadapi tantangan zaman. Harus selalu mengontrol pemerintah dengan positif, dengan gayanya yang sejuk, lembut, itu yang harus diteruskan, karena tak banyak yang berpola seperti ini. Tak konfrontatif, tapi koreksinya berjalan. Kita senang membacanya.

Pemilik PT Muhibbah Mulia Wisata Tour dan Travel,

Ibnu Mas’ud, KERJASAMA dengan Riau Pos termasuk mempunyai andil besar untuk membuat Muhibbah travel bisa seperti sekarang. Komunikasi dan saling memberikan masukan tetap terjaga.Bahkan terus terang kami manfaatkan atau ajak wartawan Riau Pos untuk melaksanakan umrah ketanah suci.

Tentunya ada barter liputan perjalanan.

Sebuah terobosan yang membuahkan hasil yang sangat luar biasa. Sampai saat ini walaupun sudah banyak sekali media yang muncul di Riau khususnya Pekanbaru, tetap saja beriklan di Riau Pos tidak bisa kami tinggalkan. Karena masyarakat sudah tahu kalau mau pergi umrah dan haji khusus informasinya ada di harian Riau Pos. Ke depan kami berharap kerjasama yang sudah terbina ini bisa berlanjut terus dan berkesinambungan.

SEBAGAI koran daerah yang tidak kalah mutunya dengan surat kabar nasional, maka kita pantas memberikan acungan jempol kepada para pimpinan, crew, para wartawan dan keluarga besar Riau Pos.

Budayawan Riau,

Yusmar Yusuf KEBERANIAN, nekad, nerobos, tiada pilihan; itulah pilihan yang harus dijatuhkan untuk menabalkan diri demi “Hak Kesulungan” media harian di Riau. “Hak Kesulungan” itu memang sudah menjadi milik Riau Pos di negeri ini. Riau Pos diuntungkan oleh sebuah kesadaran literasi yang kuat. Sebab, penggagas dan pengampu manajemen jurnalismenya berpaksi pada jalan sastra; ‘jalan berkisah’ dan ‘bercerita’ yang amat akrab dengan tradisi penceritaan Melayu dan serantau.

Mantan Gubernur Riau,

HM Rusli Zainal BANYAK pemikiran yang dilahirkan untuk kepentingan Riau serta keseluruhan sehingga Riau menjadi pusat perhatian.

Pemikiran yang dikembangkan melalui media telah mengantarkannya menjadi salah satu seorang pebisnis media yang disegani. Pemikiran yang diwujudkan melalui action dan teoritas menjadi cambuk anak negeri. Khusus di bisnis media, betapa briliannya seorang Rida K Liamsi dibuktikannnya, ketika terjadi perubahan minat media dewasa ini.

Bupati Rokan Hilir,

H Suyatno AMp SELAMAT hari jadi Riau Pos yang ke 25.

Sebagai media terbesar di Riau, usia 25 tahun adalah bukti eksistensi membangun dan memberikan pendidikan kepada masyarakat. Berikan pemberitaan yang memberikan semangat membangun dan mendidik.

Riau Pos pemberi semangat dan menumbuhkan optimisme untuk membangun Riau bagi pembacanya.

Salah satunya dengan menyajikan berita terbaik untuk pembangunan Rokan Hilir. Selamat milad Riau Pos. Semoga tetap terdepan.

Mantan Wali Kota Pekanbaru,

Drs Herman Abdullah MM SUNGGUH sejak saya tahu Riau Pos ada di bumi Lancang Kuning, sejak itu saya tahu bagaimana Riau ini berkembang dan dipandang. Ia jauh membawa perubahan.

Riau seolah bergelayut pada ranting-rantingnya yang kuat. Riau semakin kuat, semakin terpandang. Begitu juga dengan Riau Pos yang setiap hari membawa perubahan. Inspirasi tiada henti.

Wartawan Senior Riau,

Ahmad Rodhi PERTAMA Riau Pos mengajak pembaca berinteraksi. Terinspirasi dengan slogan kota Pekanbaru “Kotaku, Kotamu, Kota Kita”, saya jadikan slogan untuk Riau Pos “Koranku, Koranmu, Koran Kita”. Tujuannya untuk menanamkan kedekatan antara pembaca dengan media. Istilah Pak Dahlan bisnis emosi, jadi dengan kedekatan itu, secara emosi pelanggan merasa koran itu menjadi bagian dari dirinya.

Pengusaha Riau,

Sarwi Tirta Kencana YA kalau bukan karena Rida, Riau Pos tak akan sebesar ini dan bertahan selama ini. Beliau bertangan dingin dan berhasil membawa Riau Pos menjadi koran terpercaya bagi masyarakat. Usia seperempat abad bukanlah usia sebentar untuk sebuah media cetak. Agar tetap eksis, Semoga Riau Pos bisa selalu memberikan berita berimbang dan menginspirasi kepada masyarakat.

REDAKTUR: ZULKIFLI ALI

TATA LETAK: WAN SARUDIN

12

Riau Pos

AHAD, 17 JANUARI 2016

BARCELONA VS ATHLETIC B

Barca Lebih Super

REDAKTUR: ZULKIFLI ALI

Laporan JPG, Liverpool

JURGEN KLOPP

LOUIS VAN GAAL

Liverpool

Man United

Moreno Darmian dilihat para fans dan saya Namun, pertandingan ini sanmerasakan itu. Anda dapat gat penting bagi Louis Van Gaal Mata Lallana Henderson Smalling Sakho melihat di raut muka para Mignolet lantaran bisa mempengaruhi Herrera De Gea pemain,” ujar Van Gaal semasa depannya di Old TrafBlind Caulker perti dikutip Manford.

Fellaini Can Firmino Rooney chester Evening News.

“Apakah ini pertanClyne Young Schneiderlin Pertemuan terakhir dingan terbesar muAllen CHESTE antara kedua tim di sim ini? Untuk Louis Martial Mark Milner AN Anfield, MU mampu van Gaal dan Man1 Clattenburg 4 3 menang atas Liverchester United, tentu 3 4 2 3 pool dengan skor 2-1. saja. Kalah lagi dan dia Pelatih: Pelatih: UN Pada pertemuan terbisa kehilangan pekerIT E D Anfield, Liverpool Juergen Klopp Louis van Gaal sebut, terdapat fenojaannya. Tapi untuk Jur(Live SCTV Pukul 21.00 WIB) mena unik ketika Steven Gerrard digen Klopp dan Liverpool? Tidak,” usir lapangan sebelum genap satu tulis Carragher dalam kolom di menit. “Misalnya musim lalu ketika pertandingan sengit melawan Set- nal Klopp dalam beberapa bulan Daily Mail.

Gerrard masuk lapangan dan diu- an Merah selama bertahun-tahun. terakhir, saya yakin dia sangat Liverpool sendiri saat ini masih sir hanya 30 detik. Hal seperti ini Lucas merasa sangat yakin jika menantikannya juga.” berada di peringkat sembilan dan petidak sering terjadi,” kenang Van Klopp sudah tidak sabar menghPertemuan pertama kedua tim luangnya untuk memenangkan gelar Gaal. adapi United. di musim ini dimenangkan oleh Premier League cukup tipis. Oleh Sementara itu Lucas Leiva su“Ini akan menjadi pengalaman Manchester United dengan skor 3- karena itu, Carragher berpendapat dah paham betul betapa penting- baru buat dia. Tapi dia mendapat 1 di mana saat itu Liverpool masih bahwa pertandingan yang penting nya pertandingan melawan Man- pengalaman dari pertandingan ditangani oleh Brendan Rodgers. buat Klopp adalah melawan Stoke chester United dan merasa sangat lain dan dari Borussia Dortmund, Sedangkan Jamie Carragher me- City dalam ajang Piala Liga. “Tapi saya yakin bahwa pertandingan di An- dia sudah bermain di pertandin- ngatakan bahwa big match antara tidak khawatir di posisi berapa merefield akan memberikan pengala- gan besar seperti final Liga Cham- Liverpool menghadapi Manchester ka akan menyelesaikan musim ini, man yang baru bagi manajer Liv- pions melawan Bayern, rival terbe- United bukanlah pertandingan apakah itu kelima atau kedelapan. erpool Jurgen Klopp.

Saya hanya peduli soal piala dan itusar mereka,” kata Leiva kepada yang penting buat Jurgen Klopp.

Gelandang asal Brasil ini meru- Liverpoolfc.com. “Ini akan menjaThe Reds akan menjamu Setan lah mengapa pertandingan melawan pakan pemain andalan The Reds di pengalaman baru buat dia tapi Merah dalam lanjutan kompetisi Stoke City pada 26 Januari jauh lebih dan sudah tampil dalam banyak dia sudah terbiasa. Setelah menge- Premier League di Anfield hari ini. penting untuk Klopp dan Liverpool daripada kunjungan dari Manchester United.(jpg/esi) M

PEKAN ke-22 Premier League, Ahad (17/1) ini bakal menghadirkan big match yang cukup ditunggu penggila bola dunia.

Itu adalah saat Liverpool menjamu Manchester United, di Anfield, Ahad malam. Di mana pun posisi kedua klub pada klasemen sementara, duel mereka dipastikan bergengsi. “Saya suka derby. Seperti garam di dalam sup, harus menampilkan yang terbaik,” kata pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, seperti dilansir Daily Mail.

Ya, tak sedikit menganggap pertandingan Liverpool kontra MU sebagai sebuah derby; Derby Inggris.

Saat ini, Liverpool berada di peringkat 9 dengan 31 points, sementara MU di posisi 6 dengan 34 point. Dan, Klopp juga mengaku tak sabaran melawan MU, usai melakoni laga sengit melawan Arsenal di pekan 21 kemarin. “Anda tidak akan menang melawan Mancheter United karena Anda bisa berlari 145 mil. Anda harus membuat keputusan yang tepat menghadapi laga seperti itu,” katanya.

Pertandingan antara Liverpool dan Manchester United bisa dikatakan pertemuan antara tim papan tengah. Tapi Louis van Gaal memastikan pertandingan tersebut akan tetap berjalan seru.

Dalam sejarah sepakbola Inggris, pertemuan antara dua tim ini selalu menyita perhatian dunia karena tingginya agresivitas selama pertandingan. Karena dulu, pertemuan dua tim ini seringkali menjadi penentu juara.

Musim ini Liverpool berada di peringkat sembilan dan MU masih di peringkat enam. Meski demikian, Van Gaal percaya pertandingan nanti akan berjalan sengit. “Itulah yang akan

R

BARCELONA (RP) – Barcelona seharusnya bisa menyapu bersih gelar sepanjang 2015 lalu. Sayangnya, satu gelar di ajang Piala Super Spanyol harus melayang. Mereka dipaksa menyerah dengan agregat 1-4 dari Athletic Bilbao.

Nah, tim yang menggagalkan misi sapu bersih Barca-julukan Barcelona itu, dini hari nanti akan melawat ke Camp Nou. Lawatan ini sekaligus mengawali trilogi pertemuan Barcelona dan Bilbao sepanjang Januari ini. Sebab, setelah duel pada jornada ke-20 La Liga dini hari nanti, kedua tim akan kembali bentrok pada perempat final Copa del Rey. San Mames menjadi venue pada leg pertama (21/1). Sementara, leg kedua berlangsung di Camp Nou (28/1).

Ernesto Valverde mengakui, anak asuhnya punya spirit untuk mengulang sukses di Piala Super Spanyol. ”Meskipun, pada kenyataannya bakal sangat berat,” kata pelatih Bilbao itu seperti dilansir AS. Kenapa berat? Menurut Valverde, kekuatan Barca jauh lebih super setelah mereka gagal di Piala Super Spanyol. Selain itu, Bilbao tak pernah menang dalam sebelas lawatan terakhirnya di Camp Nou. Kendala lainnya, tak ada pilar utama Barca yang mengalami cedera atau terkena skors. Bandingkan dengan Bilbao yang dini hari nanti tak bisa menurunkan bomber Aritz Aduriz.

Padahal, Aduriz adalah bomber yang mencetak hat-trick pada leg pertama Piala Super Spanyol lalu.

Ibai Gomez yang menjadi pelapis Aduriz juga absen karena cedera paha. Sementara, di lini tengahl Raul Garcia harus menepi karena cedera lutut.

Sebaliknya, Enrique merasa lega. Sebab, dia kini bisa mencoba berbagai strategi lantaran stok pemain yang melimpah.(apu/jpg)

TATA LETAK: WAN SARUDIN

13

Riau Pos AHAD, 17 JANUARI 2016

ARIEF BUDI KUSUMA/ RIAU POS

IKON BARU: Tulisan besar ‘Pekanbaru Kota Madani’ di Simpangtiga atau di depan jalan menuju Bandara SSK II ini menjadi ikon baru Kota Pekanbaru.

Foto diambil Rabu (13/1/2016)

Tentang Julukan Kota Pekanbaru

Bertuah pada Marwah, Madani Dituju Kualitas Jangan bingung, nanti jika ada pemimpin yang baru akan baru pula visi dan motto mereka. Intinya, bagaimana sekarang kita sama-sama membangun Pekanbaru terbaik ke depannya.’’

RUSKIN HAR Mantan Sekko Pekanbaru

Tulisan Pekanbaru Kota Madani, itu sebagai pesan kepada pendatang di Pekanbaru bahwa Pekanbaru saat ini ingin menjadi Kota Madani.’’

MULYADI ANWAR Anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru

Pekanbaru Kota Bertuah atau Pekanbaru Kota Madani, masing-masing memiliki sejarah dan alasan yang berbeda.

Keduanya tetap diharapkan mampu memberi tuah bagi kota ini.

Laporan ADRIAN EKO, Pekanbaru Adrian_eko@riaupos.co.id

ADA yang berubah di wajah Kota Pekanbaru sejak dua bulan terakhir. Persisnya di Simpangtiga atau di seberang jalan utama menuju Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II. Sebuah tulisan besar ‘Pekanbaru Kota Madani’ membawa warna dan cerminan tersendiri bagi Kota Pekanbaru seolah ingin menyampaikan ‘inilah Pekanbaru’ kepada siapa saja yang datang dan melihat tulisan tersebut.

Di beberapa daerah, tulisan yang sering muncul di sekitar bandara sering bertuliskan Welcome atau Selamat Datang. Tulisan yang dibuat Pemerintah Kota Pekanbaru di simpangtiga tersebut menunjukkan Pekanbaru Kota Madani dengan huruf

Bertuah itu memberikan penjelasan jika Pekanbaru ini sangat Melayu secara luas.

Sejalan dengan menjadikan Riau sebagai Bumi Lancang Kuning.

Artinya, Bertuah itu tidak sekadar motto atau slogan atau sejenisnya. Bertuah lebih kepada marwah.’’

AL AZHAR Budayawan Riau

balok besar dan didominasi warna biru. Bangunan yang terbuat dari bahan sejenis kaleng inipun berdiri gagah.

Hal tersebut mengingatkan dengan tulisan di atas bukit di Kota Batam Welcome Batam atau huruf yang serupa

di Pantai Losari Makasar.

Di Pekanbaru memang tidak ada tulisan yang menunjukkan secara khusus tentang Pekanbaru. Tak heran jika tulisan tersebut tersebut menjadi magnet wisata tersendiri bagi pendatang atau warga Pekanbaru dan sekitar, terutama mereka yang hobi selfie atau foto-foto. Kamis sore (14/1), beberap ramaja bahkan wisatawan juga terlihat asyik mengabadikan diri di depan kalimat tersebut. Ada juga yang sekadar memilih salah satu huruf sesuai insial nama mereka.

Tulisan yang dibangun Pemerintah Kota Pekanbaru akhir 2015 itu sebagai salah satu aksi nyata wali kota saat ini untuk bisa mencapai visi misi Kota Pekanbaru 2021 sesuai Perda Nomor 1 Tahun 2001, yaitu ‘Terwujudnya Kota Pekanbaru Sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa, Pendidikan serta Pusat Kebudayaan Melayu, Menuju Masyarakat Sejahtera Berlandaskan Iman dan Taqwa.’ Wali kota kemudian menjabarkan visi misi tersebut dalam visi misi kepemimpinan lima tahun mendatang untuk mempercepat pencapaiannya: ‘Terwujudnya Pekanbaru sebagai Kota Metropolitan yang Madani. Visi Baca Bertuah Halaman 14

ARIEF BUDI KUSUMA/RIAU POS

PLANG LAMA: Sebuah plang lama bertulisakan ‘Selamat Datang di Kota Bertuah Pekanbaru’ masih terpajang di Jalan Adi Sucipto, Kelurahan Sidomulyo Timur, Marpoyan Damai. Foto diambil Rabu (13/1/2016).

CATATAN AKHIR PEKAN

Sebuah Nama “What’s in a name? That which we call a rose by any other name would smell as sweet”. Yah, William Shakespeare seorang budayawan dan sastrawan Inggris pernah mengucapkan kata-kata tersebut,” Apalah arti sebuah nama? Andaikata kamu memberikan nama lain untuk bunga mawar, ia tetap akan berbau wangi”. Tapi betulkah begitu?

Shakespeare dalam hal ini tidak salah. Dengan berbaik sangka kita menduga, mungkin dia tidak sedang mempersoalkan arti sebuah nama.

Ia agaknya sedang mengajak pembacanya merenungkan esensi, keaslian, atau hakikat sebuah materi, apapun namanya. Namun jika esensinya ditarik kepada arti sebuah nama, ini akan jadi hal yang penting dan perlu.

Coba kita bayangkan jika tidak ada nama di dunia ini.

Kita semua pun akan jadi REDAKTUR: KUNNI MASROHANTI

bisu. Bagaimana kita akan menunjuk, meminta atau menyebutkan suatu benda?

Dunia bisa kacau men.. hehehe. Nama adalah penunjuk. Nama adalah benda.

Nama adalah branded. Nama adalah doa.

Dulu, saat akan mendapatkan anak pertama setelah penantian selama lima tahun, saya bingung dalam memberi nama. Buku-buku nama anak islami saya beli, searching di internet hingga meminta masukan dari dokter, ustad, orang tua, teman dan handai taulan saya lakukan. Namun, akhirnya saya pun menyerah dan mempersilahkan istri untuk memberikan nama yang cocok untuk anak pertama kami.

Walau saya sering tidak mengakui saya menyerah, karena sebelumnya ada perjanjian di antara kami, jika anaknya laki-laki maka sang istri yang memberikan nama dan jika

perempuan, adalah wewenang saya. Tapi, dibalik semua itu, saya memang akui saya tidak bisa mencarikan nama yang bagus.

Nama itu adalah unik, branded, mengandung sebuah arti, spesifikasi, pembeda dan akan jadi panggilan yang akan selalu dikenang.

Ketika sebuah nama dicetuskan, ia akan terus tertanam dan tidak akan hilang dalam benak. Ia akan selalu hidup dalam hati orang-orang yang mencintainya. Dia akan menjadi sesuatu yang bermakna dan memberi harapan.

Begitu jugalah halnya dengan nama yang melekat pada sebuah kota atau yang sering disebut julukan. Saat disebutkan nama Parijs van Java, secara otomatis otak kebanyakan orang akan memberikan identifikasi Kota Bandung. Koto Rang Agam, tentulah semua tahu itu adalah Kota Bukittinggi.

YOSE RIZAL (Redaktur Pelaksana)

Serambi Mekah, ya jelaslah Banda Aceh atau Pekanbaru, ya itu Kota Bertuah, Ups….

Pada suatu waktu saya punya teman dekat saat kuliah dulu. Kami tinggal satu kos di kawasan kampus Panam.

Walaupun masih tinggal di Pekanbaru, namun sang teman lebih memilih tinggal di kos. Jadi setiap akhir pekan, dia pun pulang ke rumahnya di daerah Rumbai. Dia sering

membawa saya menginap di rumahnya setiap akhir pekan tiba. Sebagai anak kos, tentu saya merasa senang.

Karena selain bisa menghilangkan suntuk juga dalam hal menghemat biaya hidup di rantau. Yah, itung-itung perbaikan gizi lah. Hehe.

Si teman saat di rumah, dipanggil berbeda. Nama yang lain dan bukan bagian dari nama yang diberikan orang tua. Saya pun heran saat dia dipanggil dengan nama yang lain. Aneh juga menurut saya, orang tuanya sudah memberikan nama yang bagus, tapi tidak pernah menjadi panggilannya di rumah. Ada apa ya?

Semula dia tidak mau memberi tahu saat saya tanya dan menganggap hal itu tidaklah begitu penting. Namun bagi saya, hal tersebut menimbulkan rasa penasaran. Saya tidak ingat siapa yang menjelaskan hal ini,

namun saya berhasil mendapat jawabannya. Ternyata kawan tadi saat kecil sering sakit-sakitan. Orang tuanya pun agaknya sudah lelah membawanya berobat ke sana-kemari. Akhirnya, orang tuanya curhatlah dengan pimpinan di tempat kerjanya.

Oleh si pimpinan disarankan agar anaknya itu namanya diganti dan langsung diberikan nama yang bagus bin keren agar si anak bisa sembuh.

Ajaib, setelah berganti nama, si anak langsung sembuh. Dan hampir tidak pernah sakit lagi. Yah, boleh percaya atau tidak, begitulah keajaiban sebuah nama. Dia laksana sebuah doa. Dimana pada intinya, doa menurut HR Hakim, bermanfaat mengubah apa ketentuan yang telah turun dan apa yang belum turun. Karena itu, sering-seringlah berdoa, ya teman-teman… hehe Dan dunia ini memang

penuh misteri dan kejutan tak terduga. Siapa yang menyangka, teman kuliah saya tadi yang diganti namanya agar bisa sehat dan kuat, ternyata yang memberi namanya adalah almarhum mertua saya. Bagaimana bisa ya. Itulah rahasia tuhan, mertua saya dulu adalah pimpinan di kantor orang tua sang teman kuliah tadi.

Saya pun tahunya hal itu setelah saya menikah dan lama tak berjumpa si teman kuliah tadi.

Apapun itu, untuk masa sekarang ini, Shakespeare mungkin akan terkejut. Dia akan geleng-geleng kepala menyaksikan banyaknya nama yang diplesetkan. Nama yang dipersonifikasikan dengan sesuatu atau dipoles habis-habisan untuk bercitra sesuai dengan kemauan pemilik nama. Sehingga banyak yang tertipu dan akhirnya menyesal.*** TATA LETAK: KATON SUNGKOWO

LIPUTAN KHUSUS

14

Riau Pos AHAD, 17 JANUARI 2016

Madani, Ruh dari Bertuah Banyak hal yang ingin dicapai Wali Kota Pekanbaru dan wakilnya saat ini. Visi misi Pekanbaru 2021 menjadi acuan.

Untuk mewujudkannya, ditetapkanlah visi misa untuk lima tahun ke depan. Terwujudnya Pekanbaru sebagai Kota Metropolitan yang Madani, itulah impiannya.

Laporan ADRIAN EKO DESRILIANTO, Pekanbaru adrianeko-d@riaupos.co.id

WALI Kota Pekanbaru H Firdaus ST MT, menanggapi dengan bijak pro kontra yang terjadi tentang hadirnya tugu Pekanbaru Kota Madani di Simpangtiga. Selain sebagai kritik yang sangat membangun, hal tersebut juga membuktikan betapa pedulinya masyarakat

Riau dengan Kota Pekanbaru ini. ‘’Yang paling utama, saya mengucapkan terimakasih karena kami diingatkan bahwa sosialisasi yang dilakukan dalam membangun masyarakat madani sebagai roh dan jiwa Kota Pekanbaru ini ternyata masih belum sampai ke semua kalangann. Saya juga bersyukur, pro kontra tersebut menjelaskan jika masyarakat Pekanbaru peduli dengan kotanya dan itu juga menjadi bukti kecintaan kita semua akan Kota Pekanbaru ini,’’ ujar Wali Kota yang baru saja mendapatkan gelar Doktor ini.

Tentang pro dan kontra yang juga disebutkan Wali Kota sempat sampai somasi itu karena kurangnya sosialisasi sehingga membuat masyarakat kurang memahami serta menimbulkan penafsiran yang salah. Julukan kota, dimana kata Madani yang disandingkan dengan kata Pekanbaru dalam menyebut Kota Pekanbaru, merupakan salah satu kalimat dalam visi kepemerintahannya. Visi tersebut juga mengacu pada visi daerah yang tertuang pada perda nomor 1 tahun 2012. Sementara itu, terwujudnya Kota Pekanbaru Metropolitan Madani juga dimasukkan

Setiap saya menyampaikan sambutan, selalu saya sebut Pekanbaru itu dengan berbagai julukan. Misalnya, Pekanbaru kota dunia usaha, kota enterprenersif, kota pintar atau smart city. Semuanya boleh saja. Itu menandakan, Pekanbaru adalah kota yang tumbuh sangat pesat.‘’ FIRDAUS ST MT Wali Kota Pekanbaru

dalam perda nomor 9 tahun 2012.

Dengan begitu, bukan bearti kata-kata Madani hanya sebagai pilihan Wali Kota Pekanbaru sendiri. Ia juga menyebuutkan, julukan yang muncul itu adalah hal yang sah-sah saja. ‘’Setiap saya menyampaikan sambutan, selalu saya sebut Pekanbaru itu dengan berbagai julukan. Misalnya, Pekanbaru kota dunia usaha, kota enterprenersif, kota pintar atau smart city.

Semuanya boleh saja. Itu menandakan, Pekanbaru adalah kota yang tumbuh sangat pesat. Jadi ke depan, ingin

Kuatkan Sosialisasi dan Implementasi Slogan, julukan, motto, ikon atau papaun itu, jika hanya sebutan, tidaklah ada gunanya. Tapi, ia akan sangat berarti jika disertai dengan implementasi nyata. Kalaupun lebih dari satu, pasti ada ketidaksamaannya.

Laporan KUNNI MASROHANTI, Pekanbaru kunni-masrohanti@riaupos.co.id

PENGAMAT perkotaan Riau, Prof DR Ashaluddin Jalil yang juga pernah menjabat Rektor Unri, menyebutkan, munculnya tulisan besar serupa tuga di Simpangtiga ‘Pekanbaru Kota Madani’, sebagai hal wajar. Kalaupun Pekanbaru sudah punya sebutan atau slogan atau motto ‘Bertuah’ yang sudah akrab di hati masyarakat, juga tidak ada persoalan.

Tapi, ia sangat menyayangkan jika sebutan Pekanbaru Kota Madani hanya akan menjadi sebutan tanpa implementasi.

Ashaluddin juga meminta kepada Pemerintah Kota Pekanbaru yangmembangun tugu tersebut untuk menjelaskan perbedaan implementasi antara Bertuah dan Madani. Sosialisasi tantang perbedaan itu juga harus disosialisasikan secara jelas, nyata dan tidak terburu-buru kepada masyarakat luas sehingga tidak menimbulkan kerisauan-kerisauan atau pro kontra sehingga menimbulkan perpecahan.

Sudah ada Bertuah, ya tidak ada masalah kalau ada Madani, tapi harus dijelaskan kepada masyarakat apa beda antara keduanya. Kalau beda, sebutkan bedanya.

Kalau sama, untuk apa harus dibuat yang baru.

Slogan lama atau baru kalau hanya menjadi sebutan, ya sama saja.’’

PROF DR ASHALUDDIN JALIL Pengamat Perkotaan Riau

‘’Slogan, julukan, motto atau sejenisnya, kalau dibuat tidak ada implementasinya dan hanya menjadi sebutan, ya untuk apa harus dibuat. Hal terpenting adalah implementasi, bukti nyata dari slogan itu. Sudah ada Bertuah, ya tidak ada masalah kalau ada Madani, tapi harus dijelaskan kepada masyarakat apa beda antara keduanya. Kalau beda, sebutkan bedanya. Kalau sama, untuk apa harus dibuat yang baru. Slogan lama atau baru kalau hanya menjadi

sebutan, ya sama saja. Kurang pula sosialisasi, itulah yang menyebabkan pro kontra dan perpecahan,’’ ungkap Ashaluddin.

Diakui Ashaluddin, antara Bertuah dan Madani saat ini seperti terjadi tumpang tindih. Masyarakatpun menilai lain. Ia menyarankan agar pemerintah dan legislatif lebih gencar melakukan sosialisasi tentang inti dan implementasi yang hendak dicapai dari Madani itu. Bahkan ia menyarankan agar dibuat seminar-seminar kecil bersama tokoh masyarakat dan instansi terkait. ‘’Tidak perlu terburu-buru membuat sesuatu apalagi kalau masyarakat banyak yang belum tahu atau masih kurang sosialisasi. Sosialisasikan lagi, seminarkan dengan tokoh-tokoh sebagai jalan sosialisasi, bukan apa ini cari sendiri. Mengubah itu ada reorientasi di sana. Kalau sudah diputuskan Madani atau lainnya, implementasinya seperti apa. Kita perlu melihat apa perwujudannya ketika itu dicetuskan,’’ sambung Ashaluddin.

Ashaluddin memberikan contoh kecil antara motto dan sejenisnya dengan implementasi. Misalnya, masyarakat sejahtera. Berarti tidak ada lagi masyarakat yang tidak sejahtera.

Perumahannya nyaman, air bersih selalu ada, transportasi menuju ke perumahan sudah tersedia dan sebagainya. Dengan Madani, katanya, seharusnya tidak ada lagi maling, kerusuhan, geng motor, apalagi sampai ada bentrok antar pelajar. ‘’Motto Bertuah dengan slogan kotaku, kotamu, kota kita, sudah sangat beragam. Ya, diwujudkan yang dicita-citakan melalui tiga slogan itu,’’ tambahnya.(gem)

menyebutkan apa saja Pekanbaru ini silakan saja. Saya kira itu tidak perlu diperdebatkan. Yang penting, bagaimana kita membangun kota pekanbaru secara bersama-sama dengan semangat bertuah itu sendiri,’’ terangnya.

Wali Kota menjelaskan jika kata Madani itu sendiri disandingkan dengan kata Pekanbaru Kota adalah sebuah cita-cita. Pasalnya, dengan terciptanya masyarakat madani, akan bisa membantu perkembangan dan percepatan pembangunan kota. Dari penjabarannya, madani adalah roh dari kota

metropolitan ke depannya. ‘’Masyarakat yang sedang kami bangun adalah masyarakat yang berkualitas. Oleh sebab itu, masyarakat kita harus diberdayakan. Madani itu salah satu upaya pemberdayaan agar tercipta masyarakat yang berkualitas,’’ jelasnya.

Masyarakat madani, tambahnya, memiliki lima ciri. Pertama, masyaraat dengan disiplin yang tinggi. Kedua, masyarakat yang patuh pada aturan hukum dan pemimpin. Ketiga, masyarakat yang memiliki semangat toleransi yang tinggi. Keempat, masyarakat yang suka bergotong royong dan kelima masyarakat yang bersih (hati, pikiran, pendengaran, penglihatan dan dirinya serta lingkungannya). ‘’Itu yang sedang diupayakan bersama,’’ tambahnya.

Terkait dengan pemberdayaan masyarakat, Wali Kota mengklaim, Pemko sudah mulai melakukan sejak lama. Mulai dari program Pemberdayaan Masyarakat Berbasiskan Rukun Warga (PMBRW) yang fokus pada apa yang disebutnya dengan Tridaya (peningkatan SDM, Peningkatan ekonomi kerakyatan dan peningkatan kulaitas

lingkungan). Selanjutnya, pemberdayaan masyarakat melalui rumah ibadah, yaitu masjid paripurna sebanyak 12 masjid pada 2015 dan akan menunjuk 58 masjid paripurna di kelurahan pada 2016 ini.

Wali Kota, menyebutkan, dalam mewujudkan Kota Metropolitan lebih banyak berbicara tentang fisik, infrastruktur, sarana dan prasarana penunjang. Sedangkan dalam mewujudkan Kota yang Madani diperlukan dukungan dari para tokoh masyarakat, tokoh intelektual, tokoh panutan, dan para dai dan da’iyah yang mengajak masyarakat untuk selalu menanamkan sikap mental dan pribadi yang kuat dan bersahaja. ‘’Masyarakat yang ramah, masyarakat kondusif, masyarakat yang hidup berdampingan dengan aman, masyarakat yang peduli dengan lingkungan yang bersih, masyarakat yang selalu hidup bergotong royong.

Semua itu konsep dan aplikasi dari masyarakat kota yang Madani. Itu adalah cita- cita kita semua,’’ tutupnya.(kun)

Bedakan Batang dan Cabang Pekanbaru Kota Bertuah atau Pekanbaru Kota Madani, memang lain sebutan. Tapi, diharapkan keduanya saling mengisi, saling menguatkan untuk mencapai satu tujuan, seperti antara batang dan cabang pohon.

Laporan KUNNI MASROHANTI, Pekanbaru kunni-masrohanti@riaupos.co.id

WALI Kota Pekanbaru periode 2001-2011, Drs H Herman Abdullah MM, mengaku tertarik dengan hadirnya tugu Pekanbaru Kota Madani yang terpampang besar di kawasan Bandara SSK II. Tugu yang dibangun Pemko Pekanbaru akhir 2015 itu, juga telah menarik perhatian dan pemikiran masyarakat kontra pekanbaru: banyak yang pro, banyak pula yang kontra.

Menurut Herman, Pemko Pekanbaru sah-sah saja membangun tugu yang merupakan motto pemerintahan saat ini tersebut. Tidak ada persoalan. Tapi, Herman berharap Pemko bisa membedakan antara batang dan cabang. Motto Pekanbaru Kota Madani hendaknya mampu memperkokoh da menjadi jalan tujuan cita-cita Pekanbaru Kota Madani. ‘’Harus dibedakan antara batang dan cabang. Pekanbaru sudah dikenal dengan Kota Bertuah.

Kalau ada lagi Kota Madani, tidak

‘’Harus dibedakan antara batang dan cabang.

Pekanbaru sudah dikenal dengan Kota Bertuah.

Kalau ada lagi Kota Madani, tidak masalah.

Kehadirannya hendaknya bisa menjadi jalan yang akan menyampaikan citacita Pekanbaru Kota Bertuah.’’

DRS H HERMAN ABDULLAH MM Wali Kota Pekanbaru (2001-2011)

masalah. Kehadirannya hendaknya bisa menjadi jalan yang akan menyampaikan cita-cita Pekanbaru Kota Bertuah. Ya, saling menguatkan, saling menjaga untuk sampai ke satu tujuan,’’ kata Herman.

Herman menceritakan, Bertuah memiliki arti Bersih, Tertib Usaha bersama, Aman dan Harmonis.

Pekanbaru Kota Bertuah juga muncul setelah melalui perjalan-

an panjang dan terhaga berpuluhpuluh tahun. Awalnya muncul di penghujung masa pemerintahan H Ibrahim Arsyad SH (1981-1986).

Saat itu, katanya, ada surat dari Kementerian Lingkungan terkait lomba kebersihan tingkat nasional, tapi harus ada motto dan harus diperdakan.

Karena masa jabatan Ibrahim berakhir, maka dilanjutkan pada masa jabatan Farouq Alwi (19861991). Ia membuat sayembara julukan untuk Pekanbaru. ‘’Munculnya beberapa julukan dan yang menang Pekanbaru Kota Bertuah.

Itu dimenangkan Hanum BA, yang waktu itu Camat Sail. Diteruskan dan dijaga oleh Pak Usman Affandi Affan yang menjabat 10 tahun dan saya juga. Pekanbaru Kota Bertuah diperdakan dan Pekanbaru meraih Adipura, lomba kebersihan tingkat nasional berkali-kali. Bukan Perda itu tak boleh dicabut atau diganti, boleh. Silakan saja. Tapi Bertuah itu melalui perjalanan panjang,’’ kata Herman.

Herman juga menjelaskan, dalam Bertuah ada bersih, aman dan harmonis. Kalau Pekanbaru bersih, aman dan harmonis, investor diyakini akan berdatangan. Investasi juga tumbuh dimanamana. ‘’Bertuah itu terdengar sejuk, Melayu dan berarti keberuntungan. Sebuah kata sederhana dalam maknanya. Metropolitan madani oke, silakan saja. Tapi jadikanlah bertuah itu induknya dan madani serta lain-lainnya sebagai cabang. Kembangkan payung Bertuah itu, jangan dihilangkan,’’ jelasnya lagi.(gem)

Bertuah pada Marwah, Madani Dituju Kualitas Sambungan dari hal 13 misi inipun ditetapkan dalam Perda nomor 9 tahun 2012.

Hadirnya tulisan besar seperti tugu itu mendapat dukungan dari berbagai anggota DPRD Pekanbaru. Bahkan dengan terang-terangan mereka menyampaikan dukungannya itu. Seperti Mulyadi Anwar, Anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru ini menjelaskan, Bertuah adalah sebuah julukan, sementara Madani merupakan visi misi pempimpin yang berkuasa saat ini. ‘’Secara jelas, saya belum paham dari maksud bangunan tersebut.

Tapi soal tulisan Pekanbaru Kota Madani, itu sebagai pesan kepada pendatang di Pekanbaru bahwa Pekanbaru saat ini ingin menjadi Kota Madani. Soal bertuah, itu hanya slogan yang sejak dulu sudah dikenal semua orang,’’ terangnya.

Hal serupa juga disampaikan Fikri Wahyudi, anggota DPRD Pekanbaru dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem). Meski setuju Pekanbaru adalah Kota Bertuah, kata Madani yang terpampang jelas di beranda ibu kota Riau ini lebih kepada doa. ‘’Jadi menurut saya, apa yang terpampang di pintu masuk bandara itu malah merupakan doa perwujudan dari Pekanbaru Bertuah menuju Pekanbaru kota yang Madani,’’ kata Fikri.

Fikri juga berharap agar seluruh masyarakat Pekanbaru mendukung tujuan bersama yang dinakhodai Wali Kota Pekanbaru, H Firdaus ST MT saat ini. Angota DPRD yang lain, H Fathullah juga menyatakan hal serupa. Tapi, ia tetap berharap Pekanbaru tetap menjadi Kota Bertuah. ‘’Bagaimanapun Pekanbaru ini menjadi sasaran bagi perantau untuk mencari rezeki, secara keseluruhan setiap yang merantau ke Pekanbaru tidak ada yang tidak berhasil, jadi tidak salah jika Pekanbaru ini dikenal dengan nama Kota Bertuah,’’ ungkap Anggota DPRD Pekanbaru dari Fraksi Gerindra ini.

Meski begitu, dibalik bangunan REDAKTUR: KUNNI MASROHANTI

yang memang diakui akan menjadi ikon tersendiri itu, telah menimbulkan pertanyaan dan pernyataan banyak orang. Bahkan mereka berpolemik. Apakah Madani yang dimaksud tersebut menggantikan Bertuah yang sudah lama terbenam dalam pemikiran masyarakat Riau?. Teringat beberapa waktu lalu, seseorang dikabarkan beberapa media lokal telah ‘mengganti’ kata Madani dengan sepanduk bertulisan Bertuah bukan Madani.

Tidak hanya itu, beberapa pemilik akun di media sosial mengunggah aksi tersebut di wall mereka. Akibatnya jelas terlihat terjadi perdebatan, hingga tema tersebut menjadi tranding topic di salah satu medsos. Ada yang pro dengan perubahan tersebut, ada juga yang kontra.

Riak-riak penolakan muncul bebas setelah sebuah komunitas menggelar aksi dengan memasang spanduk penolakan akan bangunan huruf dengan tulisan Pekanbaru Kota Madani tersebut. ‘’Jika bicara salah atau benarnya bangunan tersebut, tidak bisa diukur dengan pasti. Pekanbaru Kota Bertuah itu juga tagline yang memiliki akronim. Namun, banyak hal yang membuat orang selalu ingat. Ini persoalan baik atau buruk saja, atau istilahnya kurang patut,’’ terang Ketua Harian Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Al Azhar.

Pro kontra yang terjadi dinilai Al Azhar, wajar. Pasalnya, posisi bangunan tersebut dinilai masyarakat Pekanbaru yang sudah biasa dengan kalimat Pekanbaru Kota Bertuah. Secara tidak langsung, hal tersebut menggiring masyarakat berpikir pemerintah saat ini mencoba mengganti memori mereka.

Masalah ini terjadi juga dinilai karena tidak transparannya Pemko Pekanbaru dengan masyarakat.

Ini juga menjadi ukuran jika pemimpin yang baik adalah menghormati atau punya komitmen historis (kesejarahan, red), serta menghargai kejayaan masa lalu

dan berdiri di atas kepentingan masyarakat secara keseluruhan. ‘’Kata Pekanbaru kota bertuah itu sudah menajdi ingatan kolektif, sudah menyejarah. Ditambah lagi, Bertuah itu memberikan penjelasan jika Pekanbaru ini sangat Melayu secara luas. Sejalan dengan menjadikan Riau sebagai Bumi Lancang Kuning. Artinya, Bertuah itu tidak sekadar motto atau slogan atau sejenisnya. Bertuah lebih kepada marwah,’’ terang Al Azhar.

Al Azhar menyarankan agar munculnya Pekanbaru Kota Madani tidak terus menjadi polemik.

Seharusnya pihak yang mau menukar atau mempopulerkan semboyan yang baru tersebut berunding dengan pemangku kepentingan Kota Pekanbaru dan Riau.

Mereka dinilai peduli. Tokoh sejarah yang menggiring perkembangan Pekanbaru juga harus dibawa bicara. Sebab, Pekanbaru adalah barometer dan representasi Provinisi Riau, Bumi Lancang Kuning. ‘’Masyarakat hanya terkejut karena hal tersebut tidak pernah dilakukan. Apakah Pak Herman Abdullah dan Ahmad Bebas yang lama menjdi Ketua DPRD Pekanbaru tidak diajak bicara. apakah pernah diajak bebual sebelum memasang bagunan itu, termasuk kelompok-kelompok lain yang peduli. Ini yang tidak dilakukan oleh Pemerintah Kota atau wali kota dan timnya sehingga menimbulkan gunjingan yang jika tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan hal lainnya,’’ jelas Al Azhar lagi.

Menurut Al Azhar secara pribadi, pemlihan kata Madani dinilai sedikit tidak kreatif. Pasalnya, katakata madani itu sendiri sudah digunakan pemerintah Kota Batam.

Beberapa tahun lalu, Batam juga menggagas Anugerah Batam Madani yang pada edisi perdana diserahkan kepada mantan Presiden RI, BJ Habibi karena berjasa membangun Kota Batam. Riau Pos juga

menemukan hal serupa saat mencari informasi di id.wikipedia.org.

Di sana disebutkan, Kota Madani itu memang sudah digunakan oleh Pemerintah Kota Batam, bahkan sudah diperdakan sejak lama. Sementara itu, kata Madani sendiri di Kota Pekanbaru baru dikeluarkan pada saat Wali Kota Pekanbaru, Firdaus ST MT dilantik tahun 2012. ‘’Saya melihat Pemko Pekanbaru, katakan lah tim yang memilih nama madani ini, tidak kreatif. Apa yang sudah digunakan daerah lain kenapa digunakan di tempat kita.

Ini ada semacam peniruan atau plagiat. Jangan sampai kita disebut sebagai peniru,’’ jelas Al Azhar lagi.

Madani, Sah-sah Saja Pro kontra tulisan Pekanbaru Kota Madani juga mendapat tanggapan dari salah satu tokoh masyarakat Riau, Usman Djafar yang juga pernah menjabat sebagai Sekdaprov Riau. Menurutnya, penggunaan kata Madani tersebut sahsah saja dilakukan. ‘’Jika namanya itu konsep Pekanbaru Kota Metropolitan Madani itu bisa saja, bagus-bagus saja dan sah-sah saja sebagai suatu harapan, visi dan misi yang harus dijalankan,’’ terangnya.

Meski begitu, Usman Djafar menilai jika kata Madani dimaksudkan untuk mengganti kata Kota Bertuah, tidaklah tepat, bahkan ia tidak setuju. Pasalnya, untuk proses menentukan kata Bertuah itu melalui proses panjang. ‘’Memilih kata Kota Bertuah itu melalui prosedur, sayembara hingga segala macamnya dan itu hasil sejarah pejabat lama, terutama Pak Farouq Alwi. Bagaimana mungkin itu diganti begitu saja atau dihilangkan begitu saja,’’ ujarnya.

Dia juga memaklumi, Pekanbaru sekarang berbeda dengan Pekanbaru yang dulu. Sekarang, potensi ekonomi dan sosial mulai meningkat sehingga kebudayaan sangat terpengaruh oleh keadaan masyarakat. Hanya saja, sebagai masyarakat yang dekat dengan kebudayaan Melayu, harusnya Pekanbaru Kota Bertuah tetap dapat diper-

tahankan di Kota Pekanbaru ini. ‘’Silakan saja Madani itu dipakai jika memang untuk kemajuan Kota Pekanbaru. Saya juga meminta kepada masyarakat untuk mendukung Kota Metropolitan yang madani yang dicetuskan wali kota saat ini.

Tetapi semua perangkat di Kota Pekanbaru juga harus menyadari sejarah Kota Pekanbaru sebagai negeri Melayu. Sedikit banyaknya harus mampu diusahakan memberi warna bagaimana sebuah kota Melayu itu dan tidak menghilangkan kebersamaan dengan bangsa lain dan adat adat yang lain,’’ harapnya.

Bertuah Ada Sejak Lama Berdasarkan informasi yang dihimpun Riau Pos, kata Pekanbaru Kota Bertuah sudah ada sejak lama, tepatnya 25 tahun lalu. Dimulai dari masa Wali Kota Pekanbaru, Ibrahim Arsyad (1981-1986) silam yang menggelar sayembara di ujung jabatannya. Sayembara untuk slogan atau tagline Pekanbaru tersebut dimenangkan oleh Camat Sail pada masa itu dengan sebutan Pekanbaru Kota Bertuah. Tidak hanya itu, kata-kata tagline tersebut dipertahankan oleh pemimpin-pemimpin Pekanbaru selanjutnya, seperti Wali Kota Pekanbaru Farouq Alwi (1986-1991), Oesman Effendie Apan (1991-1996 dan 1996-2001) serta Herman Abdullah (2001-2006 dan 20062011).

Berdasarkan penuturan mantan Seketaris Kota Pekanbaru, Ruskin Har, pada masa ia menjabat, sudah ditetapkan berrsama DPRD Pekanbaru Peraturan Daerah (Perda) terkait kata-kata Bertuah tersebut.

Tidak hanya itu, pemimpin Kota Pekanbaru sebelum Firdaus ST MT-Ayat Cahyadi SSi juga mempertahankan motto bertuah tersebut yang tertuang dalam visi misi mereka.

Berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia, kata bertuah itu memiliki banyak makna. Dimulai dari mempunyai tuah, sakti, keramat, mendatangkan untung (kese-

lamatan dan sebagainya, red) dan lainnya. Sementara itu, berdasarkan informasi dari Ruskin Har, Pekanbaru Kota Bertuah adalah motto yang memiliki akronim Bersih, Tertib, Usaha Bersama, Aman dan Harmonis. ‘’Sejak masa Pak Ibrahim Arsyad, kita sudah menggunakan bahasa Pekanbaru Kota Bertuah dari hasil sayembara. Bahkan sudah kita tetapkan dalam perda dan masuk dalam visi misi beberapa kepala daerah yang memimpin Pekanbaru terdahulu. Hal tersebut juga sudah dibahas dengan berbagai pihak yang berkepentingan dan mereka semua peduli dengan Kota Pekanbaru. Jadi, bertuah ini tidak hanya menjadi motto, tapi sudah menjadi bagian tubuh masyarakat Pekanbaru umumnya,’’ terang Ruskin.

Kata Madani itu sendiri, berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia bearti berhubungan dengan hak-hak sipil, berhubungan dengan perkotaan, menjunjung tinggi nilai, norma, hukum yang ditopang oleh penguasaan iman, ilmu, dan teknologi yang berperadaban. Dalam hal ini juga, kata madani di slogan Pekanbaru Kota Madani tidak memiliki akronim melainkan langsung pada nilainilai yang terkandung dalam kata Madani itu sendiri. ‘’Jujur, setiap kepala daerah selalu memiliki visi dan motto kota masing-masing sesuai dengan misi mereka. Pada masa Pak Farouq Alwi, Usman Afan dan Herman Abdullah, visi dan motto adalah Pekanbaru Kota bertuah.

Sekarang giliran Pak Firdaus memilih visi dan motto baru yaitu Pekanbaru Kota Madani. Jangan binggung, nanti jika ada pemimpin yang baru akan baru pula visi dan motto mereka. Initinya, bagaimana sekarang kita sama-sama membangun Pekanbaru terbaik ke depannya,’’ ujarnya.(kun)

TATA LETAK: KATON SUNGKOWO

Riau Pos AHAD, 17 JANUARI 2016

15

16

Riau Pos AHAD, 17 JANUARI 2016

KONSULTASI

Riau Pos AHAD, 17 JANUARI 2016

Konsultasi Pengobatan Alamiah (Herbal)

17

Oleh Herbalist MUHAMMAD ANOFI ALNI

Praktik di Jalan Mangga Nomor 70 Sukajadi, Telp: 47946 dan 7774629, Pekanbaru z Pengasuh Lembaga Pendidikan Kedokteran Terapan dan Pengobatan Tradisional Indonesia

Mendeteksi Penyakit Dalam Assalamu’alaikum Wr. Wb. BAPAK Muhammad Anofi yang terhormat, Saya seorang ibu rumah tangga yang berumur 28 tahun, sudah hampir satu tahun ini saya merasakan sakit yang tidak tahu sebabnya. Saya sering merasakan: -Sakit dan nyeri pada vagina juga daerah ari-ari. Jika rasa sakit itu datang pinggang terasa nyeri, daerah pelepasan terasa sakit jika buang air besar, juga buang angin dan bahkan saya tidak bisa melakukan hubungan intim dengan suami.

-Sakit dan nyeri pada pinggul dan dan urat di atas pinggul sebelah kiri.

-Sakit dan nyeri pada perut sebelah kiri.

-Sakit dan nyeri pada paha, kaki, tangan sebelah kiri.

-Sakit dan nyeri pada daerah pusar di waktu malam hari.

-Sering kembung, kadangkadang mual, cepat lelah, tidak tahan duduk lama.

- Sering buang air kecil.

Herbalist yang saya hormati, sudah berulang kali saya berobat ke dokter umum dan juga secara tradisional, nanum sampai sekarang belum ketemu obat yang cocok. Yang ingin saya tanyakan kepada Bapak adalah: 1.Menurut herbalist, gejala penyakit apa yang saya alami?

2.Apa saja ramuan yang bisa mengobati penyakit saya ini?

3.Untuk selanjutnya apa yang mesti saya lakukan ?

Akhirnya saya ucapkan terimakasih atas kesediaan Bapak membaca surat saya ini, dengan penuh harapan saya memohon Bantuan bapak untuk mahu bermurah hati menjawab surat saya ini. Wassalammualaikum.

Ny. Elfasanty Air Tiris, Kampar Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

„ REDAKTUR:KUNNI MASROHNATI

maluan terutama saat melakukan hubungan seks, dan nyeri panggul serta pinggang saat buang air besar dan kecil, ini biasanya mengisyaratkan bahwa kanker sudah mencapai stadium lanjut dengan adanya anak sebar.

Dalam waktu yang tidak terlalu lama biasanya sel-sel dari kanker tersebut akan meluas dengan penyebaran melalui saluran getah bening. Kemudian sel-sel ganas tersebut menyerang dan merusak organ tubuh lainnya seperti payudara dan jaringan dan organ tubuh lainnya. Pada tingkatan ini penderita sering merasakan sakit, nyeri, badan tidak segar dan berbagai keluhan sakit lainnya terutama pada daerah yang terinfeksi oleh sel-sel kanker tersebut.

Namun tidak tertutup kemungkinan bahwa keadaan yang Ibu alami sekarang ini diakibatkan oleh berbagai penyakit lainnya, atau ak-

ibat dari komplikasi dari beberapa penyakit. Untuk itu saya sarankan agar secepatnya dilakukan pemeriksaan yang lebih mendalam agar bisa diketahui penyebab dari rasa sakit yang dialami. Dengan diketahuinya aktor dari keadaan tersebut, tentunya lebih memudahkan untuk mengambil tindakan yang tepat dalam pengobatan. Termasuk pemakaian herbal obat yang tepat dalam pengobatannya.

Demikianlah jawaban dari saya, dengan harapan segerakan dilakukan pemeriksaan yang lebih menyeluruh untuk didapati diagnosa klinis agar bisa dilakukan pengobatan yang lebih baik sebelum keadaannya lebih parah. Terima kasih dan semoga Ibu memakluminya.***

KUPON

HERBALIST

INTERNET

Ny. Elfasanty yang saya hormati, Saya bisa membayangkan bagaimana terganggunya Ibu atas keadaan dari segala keluhan sakit yang dirasakan tersebut. Untuk itu saya mencoba memberi jawaban atas surat yang Ibu sampaikan ini.

Perasaan sakit pada daerah kemaluan dan ari-arinya (daerah saluran kemih) bisa disebabkan oleh adanya infeksi kuman pada daerah kemaluan dan salurannya. Bisa juga karena adanya gangguan di daerah lambung dan saluran pencernaannya. Tetapi yang perlu sekali untuk dicurigai dan diwaspadai yakni munculnya rasa sakit tersebut akibat proses dari keganasan suatu penyakit atau kanker yang berada di daerah reproduksi wanita atau organ reproduksi (rahim dan unsur-unsurnya).

Apabila proses keganasan dari penyakit kanker ini sejak awal tidak diketahui, serta tidak adan-

ya penanganan yang tepat dalam pengobatannya, maka berisiko kepada meluasnya penyebaran dari penyakit tersebut kedaerah lainnya. Penyebaran (metastasis) bisa dirasakan dengan makin meluasnya gejala sakit yang ditimbulkannya.

Dari berbagai keluhan rasa sakit yang ibu rasakan, saya curiga kalau kalau keadaan yang dirasakan

sekarang ini merupakan implementasi dari penyakit kanker di organ rahim. Kanker rahim (baik leher rahim atau mulut rahim dan saluran rahim) ini merupakan perjalanan akhir suatu proses yang dimulai dari perubahan epitel. Perubahan ini ditimbulkan oleh faktor penyebab misalnya virus yang dikaitkan dengan faktor risiko lainnya. Rasa sakit pada daerah ke-

„ TATA LETAK: KATON SUNGKOWO

18

Riau Pos AHAD, 17 JANUARI 2016

Riau Pos AHAD, 17 JANUARI 2016

19

BUAH HATI

20

Riau Pos AHAD, 17 JANUARI 2016

ILUSTRASI:RIDHO HENDRIKOS/RIAUPOS

Kadal Bermain Seruling Nabila Rizki Mutiara Nurafifah ASSALAMUALAIKUM teman-teman.

Aku Nabila Rizki Mutiara Nurafifah. Panjang ya nama lengkapku? Tapi nama panggilanku Nabila.

Aku baru saja merayakan ulang tahunku yang kedua, Desember 2015 lalu. Aku anak pertama dari Ayah Rahmad Indrawan dan bunda Yeti Dwi Astuti. Tempat tinggalku di Batu Gajah-Indaragiri Hulu.

Hobiku dengerin music. Setiap aku denger musik selalu joget riang. Nonton kartun di Chanel Cbeebies, serial favoritku Teletubbies. Satu lagi hobiku yaitu difoto. Nih lihat gayaku yang udah kece banget. He he he.(tie)

Bunda, kalau ingin anaknya tampil di rubrik ”Golden Moment”, silakan kirim foto berikut datadata lengkapnya ke email:rinaltiawal@yahoo.com atau antarkan langsung ke alamat redaksi Riau Pos.

REDAKTUR: RINALTI OESMAN

PADA suatu ketika, hiduplah dua ekor kadal bersudara di sebuah hutan. Namun, kedua kadal bersaudara tersebut sangat berbeda.

Kadal Sulung, memiliki suara yang sangat merdu. Sedangkan, adiknya Kadal Bungsu mempunyai suara yang kecil dan sangat jelek.

Suatu hari, Kadal Sulung memanjangkan lehernya dan mulai mengeluarkan suara indahnya.

Ia sangat bangga dengan suara indahnya. Pada saat Kadal Sulung bernyanyi, tanpa ia sadari ternyata beberapa kadal mendatangi Kadal sulung. Mereka memejamkan mata dan menikmati

kemerduan Kadal Sulung.

Melihat itu, Kadal Bungsu sangat iri. Banyak kadal-kadal yang menyukai suara kakaknya tersebut dan berteman dengannya. ia pun sangat sedih karena tidak ada kadal yang menemaninya. ‘’Apa yang harus aku lakukan agar bisa mempunyai teman banyak seperti Kadal Sulung.

Aku tidak mempunyai suara merdu dan tidak ada yang mau berteman denganku.’’ Keluh Kadal Bungsu sedih.

Tiba-tiba, Kadal Bungsu mendapatkan sebuah ide. Ia pun memotong sebuah pohon bambu

kecil. Ia pun membuat beberapa lubang kecil di bambu tersebut.

Ia membuat sebuah seruling. Ia pun membuat sebuah panggung di dahan pohon dan mulai meniupkan serulingnya. Suara indah itu keluar dari seruling buatannya tersebut.

Para kadal yang sedang asik menemani Kadal Sulung, tibatiba mereka pun mendengar suara seruling yang di mainkan oleh Kadal Bungsu. Salah satu kadal tersebut sangat penasaran dan menghampiri asal suara tersebut. ‘’Kalian tunggu di sini, aku akan memeriksa suara apa yang

sangat merdu ini,” kata salah satu kadal.

Kadal tersebut pun pergi memeriksa. Namun, ia tidak kembali lagi. Akhirnya, kadal lain pun menyusulnya untuk memeriksa. ‘’Kalian jangan pergi kemanamana, aku akan memeriksanya dan segara kembali ke sini” kata Kadal lainnya.

Namun, sama seperti kadal pertama, kadal kedua pun tidak kembali lagi. Akhirnya, karena merasa sangat penasaran. Semua kadal beserta Kadal sulung memeriksa asal suara tersebut.

Mereka sangat terkejut melihat Kadal bungsu, dan mereka pun

sangat terpesona melihat pertunjukan musik seruling yang di mainkan oleh Kadal Bungsu.

Akhirnya, sejak saat itu. Ia tidak pernah merasa kesepian lai.

Karena idenya yang sangat cerdik ia dapat membuat seruling dan mempunyai teman yang banyak.

Selain itu, ia selalu memainkan musik bersama kakaknya.

Semua kadal yang melihat penampilan mereka berdua sangat terpesona dan menikmatinya. Kadal Sulung dengan suaranya yang sangat merdu dan permainan musik seruling Kadal Bungsu yang tidak kalah indah.(int/tie)

Sejarah Internet DI mana kamu mencari bahanbahan pelajaran sekolah atau informasi lain yang kamu perlukan? Kamu mungkin sering menggunakan internet untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah, atau sekadar mengetahui berita-berita terbaru. Dengan internet, kita memang bisa mencari informasi penting dengan cukup mudah.

Tapi, tahukah kamu kapan internet mulai dipergunakan untuk pertama kalinya? Internet atau jaringan komputer ini sudah mulai dirancang pada 1969, ketika Departemen Pertahanan Amerika, US Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset tentang cara menghubungkan se-

jumlah komputer sehingga membentuk jaringan yang luas.

Riset itu juga meneliti bagaimana si pemakai jaringan bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tak terhingga melalui saluran telepon.

Pada 1970, lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan. Pada1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program email yang ia ciptakan untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama, icon @juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukkan “at” atau “pada”.

Di 1973, jaringan komputer

ARPANET mulai dikembangkan ke luar Amerika Serikat. Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet.

Pada tahun yang sama,, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran internet. Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex.

Sejak saat itulah, internet mulai digunakan oleh orangorang di seluruh dunia. Termasuk kita-kita, yang juga sering menggunakan internet. Tapi

ILUSTRASI: RIDHO HENDRIKOS/RIAU POS

ingat, gunakan internet seperlunya, karena jika terlalu lama berada di depan komputer, bisa-bisa kita tidak memiliki

kesempatan lagi untuk bermain dengan teman-teman, atau mengerjakan pelajaran sekolah.(int/tie)

TATA LETAK: YAYA

Riau Pos AHAD, 17 JANUARI 2016

Resedivis Narkoba Bonyok Dimassa PEKANBARU (RP)- Sc (42) warga Lintas Timur Perumahan Sola terpaksa menahan sakit disekejur tubuhnya. Resedivis narkoba ini dihajjar massaa hingga bonyok saat mencoba mencuri sepeda motor milik Mangatas Nababan (53) warga jalan Usaha Kecamatan Lima Puluh, Sabtu (16/1) dini hari di Kecamatan Lima Puluh.

Kerena mengalami luka cukup serius di sekejur tubuh akibat di pukul massa, SC terpaksa dibawa ke RS Bayangkara untuk mendapatkan perawatan.

Usai mendaptkan perawatan secukupnya, pelaku langsung dibawa ke Mapolsek Lima Puluh.

Kapolsek Lima Puluh Kompol Dedy Herman, SIK melalui Kanit Reskrim AKP Arry Prasetyo SH MH mengatakan, tertangkapnya pelaku berawal dari kecurigaan korban saat mendengar suara ribut di teras rumahnya. ‘’Penasaran korban melihat keluar rumah, dan ternyata pelaku tengah mendorong sepeda motor miliknya, ketika itu korban langsung mengejar dan berteriak ada maaling,’’ terangnya.

Tak ayal, kata Arry, akibat teriakan korban membuat warga sekitar langsung terbangun dan meringkus pelaku, massa emosi melihat tingkah pelaku langsung memukul pelaku hingga bonyok. ‘’Beruntung kami cepat dapat informasi langsung ke TKP dan mengamankan pelaku dari amukan massa,’’ tambahnya.(hsb)

METROPOLIS

21

Unri Peringkat 21 Terbaik di Indonesia KOTA (RP) - Universitas Riau memperoleh peringkat ke-21 terbaik di antara seluruh perguruan tinggi di Indonesia, dan merupakan peringkat ke-2 di Sumatera.

Pemeringkatan dilakukan oleh dua lembaga, yaitu QS World University Rangking dan Webometrics.

Begitu juga berdasarkan penilaian dari lembaga pemeringkat perguruan tinggi di dunia berdasarkan jurnal dan publikasi internasional yang terindeks scopus. Unri

ditempatkan pada posisi ke19 di antara 54 Perguruan Tinggi di Indonesia yang terdaftar di scopus. Yang mana, jumlah jurnal internasional dari dosen Unri yang terdaftar di scopus sebanyak 263 disumbangkan oleh 50 orang dosen Universitas Riau.

Seiring dengan hal tersebut, pemeringkatan ini merupakan batu loncatan atas kemajuan dan penilaian Unri untuk berbuat lebih baik, seperti meningkatkan jumlah penelitian atau jur-

nal yang terindek pada jurnal Nasional maupun Internasional, baik itu Scopus ataupun tidak.

Terkait hal tersebut, Rektor Universitas Riau melalui Wakil Rektor Bidang Akademis, Prof Dr Ir Thamrin MSc menghimbau dan mengingatkan kepada seluruh dosen atau tenaga pengajar di Universitas Riau yang menerbitkan jurnal di scopus, agar teliti dalam memperhatikan penulisan nama Institusi pada Jurnal, baik skala nasional

maupun internasional. ‘’Universitas Riau yang terdaftar pada jurnal scopus ditulis “Universitas Riau”, bukan “University of Riau” atau “Riau University”,’’ jelasnya.

“Untuk penulisan nama institusi, yang terdaftar di indeks scopus adalah “Universitas Riau”, bukan “University of Riau” ataupun “Riau University”,’’ lanjutnya.

Selama ini, telah banyak tenaga pendidik yang ada Unri yang melakukan penelitian, namun sangat disay-

angkan ada sekitar 100 jurnal scopus yang harusnya dapat menambah jumlah jurnal dari Universitas Riau yang terindeks pada Scopus, namun tidak terindeks hanya karena salah dalam menentukan nama institusi, yang semestinya “Universitas Riau”.

Lebih lanjut, informasi ini nantinya akan kembali diperkuat melalui surat edaran resmi yang akan dikeluarkan oleh Rektor Universitas Riau dalam waktu dekat.(esi)

Hadapi MEA, PT Radic Berdayakan Masyarakat Tempatan RUMBAI PESISIR (RP) - Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang sudah mulai berjalan tahun ini, PT Radic selaku pengelola pelabuhan yang terletak di kawasan Rumbai Pesisir memberdayakan masyarakat tempatan sebagai penopang perekonomian masyarakat.

Mulai dari pekerja pengawas hingga buruh yang bekerja di lokasi pelabuhan. Hal tersebut diucapkan oleh pengelola Koperasi Buruh PT Radic, Hafid. Ia mengatakan, dalam menghadapi MEA yang sudah berjalan pihak perusahaan sudah mengantisipasi hal tersebut dengan mempekerjakan warga tempatan sebagai pekerja.

“Disini kita bina masyarakat sekitar. Seperti pemuda. Maka dari itu, seluruh pegawai baik pengawas pelabuhan sampai buruh itu murni berasal dari warga yang tinggal di sekitar lokasi pelabuhan,”ujarnya saat ditemui Riau Pos, Sabtu (16/1) siang.

Dikatakannya, memang semenjak awal pergantian pengurusan empat bulan lalu pelabuhan yang berdiri dikawasan Kecamatan Rumbai Pesisir tersebut sudah mempekerjakan hampir sekitar 100 orang karyawan.

Direktur Utama PT Radic Taufik, menyebutkan hal tersebut memang bagian dari komitmen perusahaan dalam mengangkat perekonomian masyarakat sekitar, apalagi sekarang sudah masuk MEA.(n)

REDAKTUR: GEMA SETARA

ARIEF BUDI KUSUMA/RIAU POS

ISI MATERI : Stockist Laminine & Konsultasi Pekanbaru Dr H Zulkifli Malik SpPA mengisi materi di seminar keajaiban STEM CELL (Sel Induk) Manusia, di Kaliandra satu Meeting Room, Gedung Graha Pena Riau, Sabtu (16/1/2016).

Stem Cell Antisipasi Berbagai Penyakit KOTA (RP)- Pada Sabtu (16/1) sekitar pukul 14.00 WIB, Seminar keajaiban Stem Cell kembali diadakan di Gedung Graha Pena Riau. Kegiatan diikuti puluhan peserta tenaga medis yang ada di Riau khususnya di Pekanbaru.

Pada seminar kesehatan ini kemarin para peserta terlihat antusias mengikutinya. Hal ini terlihat dari terjadinya diskusi antara peserta dan pemateri. Hal dikarenakan tingginya keingintahuan peserta terhadap antisipasi terhadap

penyakit yang ada sekarang ini.

Seperti yang disampaikan oleh dr Zulkifli Malik, diadakannya seminar ini untuk mengantisipasi penyakit yang sering terjadi didunia pada umumnya bagi masyarakat.

‘’Dengan diadakan seminar keajaiban Stem Cell ini serta pengobatan leaminine, akan memberikan solusi bagi para masyarakat yang mengalami penyakit jantung, penyakit kanker, serta penyakit diabetes, stroke, Autis, Depresi dan

lainnya” jelasnya.

Di samping itu dr Zulkifli Malik juga mengatakan, setelah diadakannya seminar tentang keajaiban Stem Cell, pihaknya juga memberikan pengecekan kesehatan gratis bagi para peserta.(m)

TATA LETAK: KATON SUNGKOWO

22

Riau Pos AHAD, 17 JANUARI 2016

Riau Pos

23

AHAD, 17 JANUARI 2016

Indah Nevertari

Lagu Religinya Bikin Merinding INTERNET

Suami Meninggal Dunia, 2 Konser Celine Dion Dibatalkan LAGI, kabar duka datang dari penyanyi soundtrack dalam film Titanic, Celine Dion. Wanita yang kini berusia 47 tahun tersebut harus kehilangan sang suami yang juga mantan manajernya,René Angélil pada Kamis (14/1) waktu setempat.

Kematian mendadak dari sang suami mengharuskannya untuk membatalkan beberapa konser yang telah ada di depan mata. Beberapa shownya di Las Vegas pada akhir pekan ini resmi gagal dihelat.

Dalam webiste resmi Celine, pihak AEG dan Caesars Palace sebagai penyelenggara serta venue mengumumkan bahwa show sang bintang pada 16 dan 17 Januari mendatang akan dibatalkan. Ia pun akan langsung loncat pada jadwal 23 Februari mendatang.

“Kami dari pihak AEG dan CAesar Palace berdoa Celine dan anak-anaknya. Kami memohon maaf untuk para fans yang telah berangkat hanya untuk melihat perform Celine di akhir pekan ini. Semua tiket pembelian akan dikembalikan,” berita dalam pengumuman tersebut.

Padahal kemesraan antara Celine Dion dan Angelil baru saja memasuki anniversary yang ke 21. Dari pernikahan ini, mereka telah dikaruniai tiga orang anak.

Angelil sendiri meninggal setelah berjuang melawan kanker yang ada dalam tubuhnya. Beberapa waktu lalu, kanker juga menyerang penyanyi serta salah satu pencipta lagu terbaik di dunia, David Bowie.(int/tie)

Alan Rickman, Pemeran Guru Harry Potter Meninggal Dunia KABAR duka datang dari perfilman dunia. Aktor legendaris Alan Rickman, pemeran Profesor Snape di film Harry Potter, meninggal dunia dalam usia 69 tahun, Kamis (14/1) di London, Inggris.

Seperti dilansir dari BBC, Alan meninggal dunia di usia 69 tahun karena penyakit kanker yang sudah dideritanya sejak lama.

Kepergian Alan Rickman tentunya menjadi kehilangan besar, bukan hanya bagi para penggemar film Harry Potter, tapi para pecinta film di seluruh dunia. Aktor asal Inggris ini mengawali karir dari dunia teater dan sudah meraih sejumlah penghargaan.

INTERNET Meski sudah berkiprah di bidang akting sejak 1978, pemilik nama lengkap Alan Sidney Patrick Rickman ini mulai dikenal luas setelah bermain di film Die Hard (1988). Di film yang dibintangi Bruce Willis itu, peran Alan sebagai pimpinan teroris bernama Hans Gruber ternyata sangat berkesan bagi penonton.

Hal itu seperti menjadi ciri khas Alan. Meski kerap memerankan tokoh antagonis, ia justru kerap mendapat pujian karena aktingnya yang sangat meyakinkan dan suaranya yang khas. Setelah itu, pamor Alan Rickman mulai melesat dan bermain di sejumlah film produksi Hollywood. Namanya makin mendunia setelah memerankan Profesor Severus Snape di delapan film Harry Potter yang dirilis dari tahun 2001 sampai dengan 2011. Sejumlah film yang dibintangi Alan masih belum dirilis. Salah satunya adalah Alice Through the Looking Glass, yang baru akan dirilis pada Mei mendatang.

Selamat jalan Alan Rickman. Perannya sebagai Profesor Snape di film Harry Potter maupun sejumlah film lainnya akan terus dikenang para pecinta film. (int/tie)

SEBELUMNYA sama sekali tidak terbesit di benak Indah Nevertari untuk bisa membawakan lagu soundtrack Ketika Mas Gagah Pergi The Movie yang berjudul Rabanna. Lalu, kenapa dia mau membawakan lagu ini?

“Awalanya aku gak nyangka untuk nyanyi di soundtrack film. Novelnya juga aku belum baca. Mas Dwiki menceritakan sedikit novelnya dan aku sedih banget denger-nya. Lagunya bikin merinding dan meneteskan air mata. Pas buat video klip meneteskan air mata juga. Aku puas dengan lagu ini karena lagu ini lebih keren dari lagu-lagu aku sebelumnya.

Karena aku kerja sama dengan musisi-musisi handal termasuk om Dwiki Darmawan. Lalu, aku memang senang bawain lagu-lagu yang bertema religius seperti ini,” jelas Indah Nevertari saat ditemui di kantor Warner Music Indonesia, Tugu Tani, Jakarta Pusat.

Diakui Indah, kesempatan ini adalah kali kedua baginya untuk bekerja bersama Dwiki Darmawan. Meski kerap disebut sebagai queen of rap, namun kesempatan ini jadi salah satu momen lain bagi Indah untuk mencoba keluar dari musik yang bisa ia bawakan.

“Ini lagu religi kedua aku. Sebelumnya juga kerja sama dengan Om Dwiki Darmawan yang rilis di bulan Ramadan. Basicly aku dibilang queen of rap. Tapi aku gak mau mengkotak genre aku. Aku suka semua jenis musik. Aku juga bukan rapper, tapi kebetulan bisa ngerap. Aku sangat suka lagu religi yang bisa memotivasi,” lanjutnya.

Walau senang bisa dipercaya untuk membawakan lagu dari Dwiki Darmawan, Indah Nevertari masih tetap memiliki impian untuk menciptakan karya original-nya sendiri. Yap, selama lagunya masih seputar lagu rohani, tidak ada alasan bagi Indah Nevertari untuk tidak menyanyikannya.

“Aku pengen buat lagu yang temanya religi tapi yang Indah banget. Pokoknya kalau lagu yang temanya religi aku selalu dukung,” ujar Indah singkat.

Sejak menjadi jawara dalam ajang Rising Star Indonesia, nama Indah Nevertari langsung meroket dan dikenal baik di dunia hiburan. Karya-karyanya terbukti membawakan sebuah warna baru di belantika musik tanah air.

Berbeda dengan kiprahnya yang sudah cemerlang, belum banyak yang tahu bila ada sebenarnya Indah Nevertari mempunyai cerita cukup unik di balik namanya.

Siapa sangka, gadis kelahiran Medan ini ternyata pernah berganti nama saat dirinya masih duduk di bangku SD. “Saat kecil pas di kasih tau kalau ganti nama jadi Indah Nevertari, aku iya-iya aja. Aku bilang ke mama, wah bagus ma itu namanya. Saat udah besar aku baru sadar, ternyata never itu ada artinya Indah tidak pernah menari dan mama juga nggak kepikiran ke situ,” ujarnya.

Awalnya, pelantun lagu Come N Love Me itu bernama Indah Hazizul Aini. Nama Nevertari ternyata terinspirasi dari sebuah karakter film Mesir yang sering ditonton ibunya semasa masih mengandung dulu.(int/tie)

INTERNET

“London Love Story” Bikin ‘Baper’ di Momen Valentine SETELAH sukses dengan Magic Hour, rumah produksi Screenplay Films kembali menggarap sebuah film drama romantis berjudul London Love Story. Dua bintang muda yang sedang naik daun, Dimas Anggara dan Micehelle Ziudith, pun terpilih sebagai pemain utamanya. Kehadiran film ini diharapkan dapat menambah keromantisan momen Valentine.

London Love Story memang bakal dijadwalkan tayang serentak di bioskop pada 4 Februari 2016 mendatang. Dimas berharap, penonton dapat ikut terhanyut dengan cerita dalam filmnya.

“Mudah-mudahan sih seperti itu.

Semoga masyarakat yang meyaksikan London Love Story turut merasakan apa yang terjadi dan dialami oleh karakter dalam film ini, alias Baper (bawa perasaan).

Kan tanggal 4 dan bisa terus di akhir Februari,” kata Dimas Anggara di launching trailler film tersebut, kawasan SCBD, Jakarta

Pusat.

Dalam Film London Love Story, Dimas diplot sebagai Dave, mahasiswa Indonesia yang kuliah di London. Meski populer, namun ia selalu merasa kosong karena ditinggal wanita yang dicintainya.

Dave dikisahkan sebagai pribadi yang cukup ambisius dalam mengejar keinginannya.

“Dia (Dave) itu mahasiswa orang Indonesia yang ada di sana (London). Anak dari keluarga cukup mampu yang setia dan ambisius. Dia rajin ibadah,” jelas aktor kelahiran Jakarta, 10 September 1988 tersebut.

Selain Dimas Anggara, film yang bercerita tentang keromantisan dan kekuatan cinta remaja asal Indonesia ini juga dibintangi oleh Dion Wiyoko, Michelle Ziudith, dan Adilla Fitri. Alur percintaan itu diyakini akan terasa semakin kuat dengan pemilihan lagu Afgansyah Reza dan Raisa berjudul Percayalah sebagai soundtrack London Love Story.(int/tie)

INTERNET

REDAKTUR: RINALTI OESMAN

TATA LETAK: KATON SUNGKOWO

Riau Pos

24

AHAD, 17 JANUARI 2016

DEWI PRATIWI

Belajar dari Pekerjaan

Profil

Terkadang, pekerjaan mengubah prilaku seseorang. Bahkan ada yang belajar dari pekerjaan yang digelutinya. Dewi Pratiwi misalnya. Perempuan ini juga belajar banyak dari pekerjaannya.

Laporan KUNNI MASROHANTI, Pekanbaru kunnimasrohanti@riaupos.co.id

TIGA tahun berkerja di bank, menambah pengalaman Dewi Pratiwi. Perempuan kelahiran 1990 ini mengaku banyak memperoleh pengalaman berharga di tempat pekerjaannya, salah satu bank BUMN. Di antaranya, ia jadi memahami karakter banyak orang, terutama nasabah yang dijumpai dan dilayaninya setiap hari.

Sebelumnya, Dewi jarang berhadapan dengan orang banyak. Kini, orang-orang yang dihadapinya membuat ia harus lebih bersabar dan tetap tersenyum. Kesabaran dan senyum yang ia berikan, membuat suasana lebih damai dan tenang. ‘’Nasabah itu banyak bentuk orang dan prilakunya. Di sini saya benar-benar lebih banyak bersabar dan tenang. Saya juga lebih banyak tahu tentang karakter orang lain,’’ kata Dewi.

Tempat Dewi berkerja juga membuatnya menjadi sosok yang lebih disiplin, menghargai waktu dan kesempatan. Meski diakui Dewi, pekerjaan yang digelutinya terkadang juga cukup melelahkan. Obatnya, refresing. Dewi lebih suka travelling.Maka, waktu libur dimanfaatkan dengan tidak sia-sia. Ia pun berjalan ke banyak daerah seperti Bali, Singapura, Malaysia dan lainnya. Dari sanapun Dewi banyak memetik pelajaran.

Karena lebih menyukai tempat yang tenang dan sepi, Dewi pun lebih sering memilih tempat wisata yang sejuk dan romantis. ‘’Di Riau masih cukup sulit mencari tempat liburan yang tenang dan bersih. Makanya sering keluar. Yang paling aku lihat itu historis dan kenyamanan lokasi. Tapi kalau kulinernya, saya suka Pekanbaru. Nah, kalau di Pekanbaru, seringnya ke mal,’’ lanjut Dewi lagi.***

REDAKTUR: KUNNI MASROHANTI

FOTO: CF1/MIRSHAL/RIAUPOS

Nama: Dewi Pratiwi Panggilan: Dewi TTL:Medan, 11 Agustus 1990 Alamat: Jalan Mulyorejo, N0 12, Sail, Pekanbaru Pekerjaan: Pegawai Bank BUMN Ayah: dr. Darma Malem Sembiring Ibu: Syafridawati Anak ke: 1 Jumlah saudara: 4 Sepatu: 36 Celana: 27/28 Baju: S/M Makanan kesukaan: Bakso Minuman kesukaan: Jus Wortel Hobi: Travelling Cita-cita: Banker Motto: Belajar dari Pengalaman

TATA LETAK: KATON SUNGKOWO

Sungguh indah pintu dipahat, burung puyuh di atas dahan.

Kalau hidup hendak selamat, taat selalu perintah Tuhan.

Riau Pos

25

Halia ini tanam-tanaman, ke barat juga akan rebahnya.

Dunia ini pinjam-pinjaman, ke akhirat juga akan sudahnya.

AHAD, 17 JANUARI 2016

Bokor One Night

Penawar Rindu

Sabtu (9/1) lalu, sekitar pukul 20.00 WIB, masyarakat Kampung Bokor dan sekitarnya tampak sudah memadati bagian tepi lapangan sepak bola yang ada di desa Bokor. Ratusan pengunjung yang terdiri dari orang tua, anak muda dan anak-anak sudah mengambil tempatnya masing-masing. Duduk dan berdiri mengitari pentas sederhana yang berukuran kira-kira 5 kali 5 meter itu.

Laporan AHMAD YULIAR, Pekanbaru Ahmadyuliar@gmail.com

P

ERHELATAN yang ditaja satu malam itu diberi tajuk Bokor One Night. Satu dari beberapa perhelatan seni yang menyenangkan. Dibalik kesahajaannya ternyata mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat.

Bagaimana tidak, helat itu ditaja untuk mengobati kerinduan masyarakat akan tembang-tembang lawas, slowrock 198090an.

Lagu-lagu yang pernah popular 25 tahun lalu sudah selayaknya untuk dijadikan sebuah momen bernostalgia. Terutama lagu-lagu yang berasal dari negeri jiran Malaysia, yang dinyanyikan kelompok-kelom-

pok musik di era tersebut. Sebut saja, misalnya, Wings, XPDC, Iklim, Gamma, Gersang, Bumi Putra Rockers (BPR), Damasutra, Mega, dan lain-lain.

Dijelaskan Sopandi, dalam hal ini, helat yang ditaja tidak berada dalam bingkai politik akan tetapi bicara pada ranah budaya dan sebuah kenyataan bahwa ketika itu (1980-90an, red) masyarakat terutama di bagian pesisir Riau, sangat menggemari lagu-lagu slowrock dari negeri jiran. Di mana-mana terdengar lagu itu disenandungkan, di simpang-simpang, di rumahrumah, kedai-kedai dan lain-lain. Hampir semua anak muda hafal dengan lagulagu itu bahkan lengkap dengan acorrd gitar bagi yang bisa memainkan alat petik itu.

“Itu 25 tahun yang lalu, oleh karenanya kami ha-

BERKODAK: Grup Woy Band berkodak bersama grup band asal Kepulauan Meranti dan Panitia Bokor One Night, Sabtu (9/1/2016).

nya mengajak untuk bernostalgia, mengobati kerinduan karena sampai hari ini, lagu-lagu itu masih melekat di telinga masyarakat baik dari era yang sama maupun generasi hari ini,” ujarnya menjelaskan.

Tampil malam itu, grup-grup band dari desa Bokor membawakan lagu-lagu yang menjadi tema dalam helat yang ternyata mendapat sambutan hangat dari warga setempat. Menjadi tamu undangan malam itu adalah sebuah grup musik asal Pekanbaru, Woy Band. Grup

dadakan yang digawangi para pelaku seni di Pekanbaru, diantaranya Jefri Sagu (vokalis), Pimpinan Blacan Aromatic, Mat Rock (basis), Ieam Sagu (gitaris), Iwan Landel (gitaris), Deni Matan (drummer), Toy Sagu (drummer). Grup dadakan ini diperkuat pula oleh seorang manager yang

juga sangat menggemari lagu slowrock 8090an, Eriyanto Hadi.

Woy Band, grup yang secara personil bukanlah insan-insan baru di bidnag musik berhasil mengobati kerinduan masyarakat bahkan mengajak untuk seolah-olah kembali di era 80-90an. Tidak hanya disebabkan tembang-tembang yang dibawakan akan tetapi, para personil Woy Band mengenakan kostum dan properti era di zaman itu. Style dan gaya pemanggungan pun tak ubahnya seperti kelompok musik di era 1980-90an.

Disebutkan salah seorang personil Woy Band, Jefri Sagu disela-sela lagu yang dibawakan bahwa kehadirannya mereka dalam meramaikan acara Bokor One Night adalah rasa kebersamaan atas satu rasa yang sama, satu kenangan yang sama yaitu untuk bernostalgia.

Baca Penawar Halaman 26

KESAN: Tampilan Grup Woy Band cukup memberi kesan kepada masyarakat Kampung Bokor yang menggemari tembang-tembang lawas lagu Malaysia era 1980 hingga 1990-an pada perhelatan Bokor One Nigh, Sabtu (9/1/2016).

AHMAD YULIAR/RIAU POS

PERISA

Datu Bahagia

K

EBAHAGIAAN itu terkadang bersembunyi di dalam tanaman, pada hewan dan di dalam batu-batu. Begitulah para jelata dan orang gedongan menemukannya. Untuk menyelamatkan kebahagiaan yang tersembunyi itu, komunitas tradisional merawat hutan, memanja sungai dan pangkal gunung. Mereka memayungkan segala khazanah kebahagiaan tersembunyi ini melalui busana adat, hukum adat dan penyematan resam.

Maka, muncullah kawasan adat, hutan adat, dan sederetan kelembagaan yang menaunginya demi menjaga dan meniduri kebahagiaan tersembunyi. Tetanaman dilindungi, hewani diburu seadanya (secukupnya), bebatuan tak dihancurkan. Komunitas “kawanan” (band) yang masih bersifat nomaden itu memetik kebahagian secara “bergerak” (mobile); mereka memetik ranumnya kebahagiaan tersembunyi dari pucuk-pucuk daun, akar kekayuan, ranting dan kelopak bunga. Mereka menghidu kebahagiaan tersembunyi itu dari amis badan REDAKTUR: FEDLI AZIZ

hewan yang berlari kencang di dalam rimba raya. Mereka menggesek kebahagiaan tersembunyi itu dari kilauan batu mulia yang bersandar di dinding-dinding gunung, memaku bukit dan menggeletak di sungai-sungai berair deras.

Kawanan dan pesukuan yang membesar dari segi populasi, kemudian memerlukan peneraju yang terkesan turun sebagai titah langit.

Inilah era komunitas yang bersumbu pada keperkasaan datuk-datuk (datu@dato “chiefdom”). Era ini ditandai dengan kekuataan supranatural dan keramat yang dipanggul oleh seorang datu dalam memelihara dan merawat kebahagiaan yang tersembunyi itu. Datu agung, dibantu oleh seperangkat pembantu yang tak memiliki spesialisasi keahlian, namun berpembawan keahlian ganda (serba bisa atau serba guna) yang merupakan cikal bakal birokrasi awal (protobirokrat), demi menjaga dan merawat kebahagiaan tersembunyi yang tersadai di dalam rimba dan terhidang di samudera. Untuk konteks

kemaslahatan bersama dan ketenteraman komunitas, kedatuan mengembangkan ideologi dan identitas politik sekaligus bergayut pada nilai religius sehingga posisi dan kedudukan sang datu seakan adalah titisan langit; atas perintah Tuhan. Datu (Datuk) memiliki kewenangan yang diterima secara umum oleh masyarakat kedatuan, klaim monopoli atas hak untuk menggunakan kekerasan atau kekuatan memaksa bila diperlukan, mengambil keputusan. Kekuasaan ini dialamatkan demi merawat kebahagiaan tersembunyi baik yang ada di dalam diri manusia maupun segenap keterwakilan kehadiran dalam bentuk-bentuk aneh dan lain makhluk dunia.

Para datu dibantu oleh para penggawa (dalam hierarkhi proto-birokrat) untuk mengumpul upeti, mendamaikan segala bentuk perselisihan, melaksanakan tugas-tuigas administratif yang belum begitu komplet. Jaret Diamond, sekilas menjelaskan tentang satu dari sekian banyak inovasi yang dilakukan oleh kedatuan dalam

YUSMAR YUSUF

bidang ekonomi, yang disebut sebagai ekonomi redistributif. Inovasi ini bukan sekedar pertukaran langsung antar individu, namun datu mengumpul upeti berupa makanan dan kerja rodi, yang sebagian besar di antaranya di-redistribusi-kan ke para pejuang, pendeta, dan pengrajin yang menjadi pelayan sang datu. Oelh sebab itu, menurut Diamond, redistribusi merupakan bentuk pajak yang paling arkhaik untuk menyokong kehadiran institusi-institusi baru di dalam masyarakat kedatuan. Kini,

kebahagiaan tersembunyi itu tersimpan di dalam kekuasan datu.

Datu atau datuk adalah wakil Tuhan, percikan dewata dalam menata dunia dengan segenap kandungannya.

Datu tidak lagi berperan selaku “khazanah tersembunyi” tetapi sudah menjadi “in actu” dalam serangkaian tindakan dan segala keputusan yang berdampak terhadap rakyat banyak. Memang, setiap orang boleh tetap beranggapan bahwa kebahiagaan sejati itu berada di balik bebatuan, maka menjadi perhiasanlah dia. Di balik tanaman, maka menjadi komoditas dalam ragam varianlah dia; sejak dari makanan, makanan olahan, industri kerajinan sampai ke teknologi pangan. Demikian pula, bahwa kebahagiaan itu berada dan terselindung di balik tubuh hewan-hewan yang berlari kencana di dalam rimba raya. Walau namanya, rimba raya, belum tentu berlaku hukum rimba. Namun, toh sistem kedatuan di kalangan masyarakat manusialah yang menerapkan hukum rimba raya itu. Era datu atau datuk-

datuk telah sirna. Kini berganti dengan era yang menjunjung rasionalitas dan kesalehan sosial. Orang boleh saja menyebutnya sebagai demokrasi yang menjadi mitos dan dewa di alam modern.

Hakikat penyembunyian kebahagiaan di era datu-datu, berubah sontak. Hari ini kebahagiaan yang tersembunyi di balik pohon-pohon, di balik tanaman, di balik hewan dan bebatuan, mengalami penelanjangan luar biasa. Saban tahun, di negeri ini hutan ditebang dan dibakar, dengan alasan devisa dan peningkatan sektor pajak.

Jika pajak menaik dalam grafik yang menajam ke atas, maka terjadi redistribusi kepada masyarakat jelata.

Pembangunan akan merata dan kebahagiaan yang berselindung itu akan menyerbu setiap rumah tangga negeri ini dan mereka bergumal dengan penghuni rumah itu sepanjang masa, siang dan malam, saban detik dan waktu. Adakah ini sebuah utopia mengatasi utopia yang terbangun dalam rukun nan permai di era ke-

datuan?

Era kini adalah era penelajangan kabahagian tersembunyi itu. Setiap orang menjadi makhluk narsis, menjadi para pendaku tentang capaian dan guratan kebahagiaan yang semestinya tidak diumbar ke ranah publik. Setiap orang merasa paling wah, paling kaya, paling beradat, paling kece, paling beradab, paling ganteng, paling cantik. Ketika era pendakuan yang berterus-terang ini, siapa yang mengaku jelek dan buruk rupa akan terpelanting dari panggung narsis.

Akan terhumban dari gegap gempita pasar “purba” tentang ketelanjangan hewani yang melekat pada diri manusia. Era datu-datu, kebahagiaan memang tersembunyi, namun cepat dirampas oleh para datu yang mengaku titisan langit (dewa atau tuhan-tuhan). Di era modern, yang menjadi dewa dan datu adalah diri kita sendiri. Kita mendatudatu diri di tengah kerumunan yang juga tergila-gila minta dipanggil datu. Lalu kita hidup sebenarnya di zaman apa?*** TATA LETAK: DESRIMAN ZAHMI

JEMPANA

26

Riau Pos AHAD, 17 JANUARI 2016

Penawar Rindu Sambungan dari hal. 25 Oleh karenanya, tampilan kostum dan properti sengaja dicari bahkan diburu di beberapa pasar yang ada di Pekanbaru. “Tujuannya tak lain, untuk mendukung suasana supaya seolah-olah kita sedang berada pada 1980-90an. Kalau sehari-hari, kami taklah macam ini, ini untuk keperluan panggung saja,” guraunya.

Selain itu disebutkannya juga alasan kenapa kemudian lagu di era 80-90an terutama slowrock dari negeri jiran itu masih melekat di telinga sampai hari ini terutama bagi warga yang berada di pesisir Riau karena memang lagu-lagu itu dulu sangat akrab di telinga yang ditayangkan baik dari televisi maupun radio.

Terlebih lagi, kata Jefri larik demi larik dari lagu zaman itu sangat tinggi nilai sastranya. “Dan bila disimak baik-baik, kata-kata yang digunakan adalah bahasa ibu kita yaitu bahasa seharihari, bahasa Melayu. Itu saya kira menjadi alasan juga kenapa kemudian, lagulagu slowrock zaman 198090an sangat melekat di hati,” ujarnya lagi.

Sebanyak sebelas lagu disuguhkah oleh Woy Band yang juga diramaikan beberapa penyanyi asal Meranti lainnya seperti Ridho Tanjak. Dan sepanjang itu pula warga bernostalgia, tak heran kemudian terlihat beberapa diantaranya ikut menyanyikan tembangtembang lawas tersebut mengikuti dendangan lagu dari Woy Band. Disebutkan salah seorang warga desa Bokor, May. Katanya memang lagu-lagu slowrock 1980-90an ini sangat mengena di hati.

“Kalau sudah mendengar lagu tu, teringat ketike masih remaja, waktu duduk-duduk dekat simpang, sambil memainkan gitar lagu-lagu slowrock inilah,” ujarnya.

Salah seorang warga Selat

REDAKTUR: FEDLI AZIZ

Panjang lainnya, Rudy yang sengaja ikut menyeberang bersama-sama dalam meramaikan acara Bokor One Night mengatakan sangat rindu dengan lagu-lagu slowrock zaman 80-90an. Baginya, lagulagu tersebut secara emosional lebih dekat, baik dari katakata, perisitiwa di dalam lagu, pola ucapnya menggingatkan diri bahwa beginilah style budak Melayu. “Ditambahlak yang tampil malam ni Woy Band, dengan kostum, stylenye.

Kite terbawak ke zaman musik slowrock ni jaya dahulu, panggung kecik, macam jadi beso same grup Woy Band ni,” ujarnya.

Turut meramaikan malam itu, seniman dan pelaku seni dari Selat Panjang seperti Presiden Kemas, Berty Asmara, seniman sekaligus Pempred Meranti Ekspress, Atan Lasak, dan puluhan insan pers lainnya.

Sementara itu, disebutkan manajer Woy band, Eriyanto

Hadi. Bahwa sudah selayaknya lagu yang pernah jaya sekitar 25 tahun yang lalu ini dijadikan momen bernostalgia. Sebab bagaimanapun yang namanya kenangan tidak bisa dipungkiri, suatu saat akan dirindui. Woy Band beserta rombongan datang ke Bokor atas jemputan yang dilayangkan Sopandi dan kawan-kawan. Kedatangan itu pun atas dasar kesamaan semangat untuk sama-sama bernostalgia.

“Tak disangka pula, sambutan masyarakat sangat antusias, bukan hanya warga yang merasakan seolah-olah terbawa ke era 80-90an, kami pun merasakan hal serupa. Dan yang terpenting, kita patut acungkan jempllah kepada anak-anak muda di Kampung Bokor ini yang tiada hentinya untuk berkreatifitas dalam membangun kampung mereka,” ujar Eriyanto.(fed)

AHMAD YULIAR/RIAU POS.

BOKOR: Perhelatan seni dan budaya di Kampung Wisata Budaya Bokor selalu diajak untuk mengairi Sungai Bokor dengan keindahan hutan mangrove (bakau) nya.

CF1/SAID MUFTI/RIAU POS.

MENDU: Persembahan teater tradisional, Teater Mendu ala Teater Matan akan menghibur masyarakat Ujung Batu dan Dayun, Sabtu-Ahad (16-17/1/2016).

Mendu Pentas di Ujung Batu dan Dayun TEATER tradisi Mendu produksi teater Matan beraksi di Ujung Batu dan Dayun di awal tahun 2016 ini.

Mereka beraksi di dua tempat selama dua hari berturut-turut. Hal itu disampaikan oleh Sutradara Monda Gianes. Katanya, Mendu produksi Teater Matan diminta untuk tampil dalam rangkaian acara kesenian yang ditaja oleh Gudang Garam.

Adapun tempat yang akan dikunjungi diantaranya adalah Ujung Batu Kabupaten Rokan Hilir dan Desa Dayun Kabupaten Siak Sri Indrapura. Jadwal yang telah ditetapkan lanjut Monda, di Ujung Batu tampil Sabtu (16/1) malam sedangkan di Dayun tampil pada Ahad (17/1) malam.

Dikatakannya, memang permintaan untuk tampil dari pihak penyelenggara telah disampaikan jauh hari kepada Teater Matan.

Semula awalnya, masih dipikirkan tetapi kemudian mengingat teater tradisi Mendu yang sedang hangathangatnya diusung oleh sanggar Teater Matan ini dahulunya dipentaskan memang di hadapan khayalak ramai, tanpa ada sekat dan penghalang. “Akhirnya kita sepakat untuk turut bersama-sama menghibur penonton di Ujung Batu dan Dayun dalam kisah yang kami bungkus dalam pertunjukan Mendu ini berjudul Epidose Raja Muda

di Antapura,” ujar Monda.

Dijelaskan lebih jauh oleh Monda Gianes yang juga merupakan alumni dari Akademi Kesenian Melayu Riau (AKMR) itu teater tradisi yang ada di Riau memang udah didapatkan dan dipelajari sejak berada di bangku kuliah.

Yang menarik katanya, lagi adalah semua teater tradisi termasuk Mendu, seorang aktor harus memiliki kepiawaian dalam berakting dan juga berimprovisasi. Improvisasi ini memunculkan hal-hal yang tidak terduga, sehingga memunculkan komedi yang mampu menghibur penonton.

“Cerita yang dipegelarkan ini memang dari Mendu asli. Para aktor yang memiliki kemampuan akting, mengembangkan dengan aksi-aksi komedi. Teater MATAN memang selalu menjadikan teater tradisi sebagai objek observasi dalam setiap pementasan. Artinya, kami belajar dulu pakem-pakem dari teater tradisi tersebut, “ ujarnya.

Sementara itu, pimpinan sanggar Teater Matan, Hang Kafrawi juga mengatakan hal serupa bahwa sanggar Matan menyambut baik tawaran yang diberikan. Karena hari ini, teater sudah sepatutnya turun mengunjungi dan mendatangi masayarakat. Seni pertunjukan hari ini, tidak lagi hanya difokuskan di gedung-gedung per-

tunjukan saja tetapi bagaimana seni pertunjukan bisa dipentaskan di keramaian-keramaian. “Kita hari ini berpikir demikian, oleh karenya kita menyambut baik permintaan dari pihak penyelenggara untuk ikut bersma-sama memeriahkan dan menghibur masyarakat di Ujung Batu dan Dayun,” ujarnya.

Terkait dengan Mendu, disebutkan Hang Kafrawi teater Matan memang sedang menggalakan pementasan teater tradisi tersebut.

Karena dari balajar tradisi sekaligus mempraktekknya ada banyak yang kemudian ditemui untuk menambah referensi dalam berkarya terutama seni teater. “Kita juga dikejutkan betapa kayanya khazanah perteateran di Riau, bentuk, konsep dan lainnya. Itulah sebabnya kami dari teater Matan untuk tahun 2016 ini akan fokus pada pertunjukan teater tradisi Mendu baik yang sifatnya murni tradisi maupun garapan-garapan yang sifatnya eksploratif,” tutup kafrawi.

Pentas di dua tempat itu, mengangkat salah satu adegan di dalam kisah Mendu yang diperkuat dengan para pemain Hang Kafrawi, Monda Gianes, Deni Afriadi, Eric, Musyawir, Ridwan Mustafa, Andi, M Nazri, Jamaludin, Riky Pranata.

Dan dibantu pula musik oleh Ridho Fatwandi, Ande.(jef)

TATA LETAK: DESRIMAN ZAHMI

ESAI

Riau Pos AHAD, 17 JANUARI 2016

27

BOREN: Yaitu satu binatang duduknya di kaut pada lumpur dengan pasir dan tiada ia seperti ikan, berjalan ke sana ke mari, adalah ia diam-diam sahaja adanya.(Pengetahuan Bahasa, Kamus Logat Melayu Johor, Pahang, Riau dan Lingga oleh Raja Ali Haji, cetakan pertama, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara Bagian Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Melayu, Pekanbaru 1986/1987).

Membaca Puisi, Merasakan Kelam Sejarah Indonesia Oleh Alpha Hambally

P

UISI-PUISI bertema sejarah—entah tokoh atau peristiwa—masih menja di pilihan bagi pembaca puisi di Indonesia, dan masih hadir di media lokal maupun nasional setiap minggu. Puisi bertema sejarah Indonesia bagi saya seperti semen di antara batu-batu bata, sebagai perekat pertanyaan-pertanyaan yang akan tersusun menjadi sebuah bangunan, tapi saya belum tahu apakah bangunan itu nantinya kokoh atau malah runtuh.

Tentunya sejarah sebelum penjajah datang, masa-masa pergerakan, maupun setelah kemerdekaan menjadi sumur yang tidak pernah kering bagi penyair-penyair dalam berkarya.

Beberapa yang sering muncul dalam puisi yang saya maksud, seperti tokohtokoh pada masa pergerakan yang kadang masih dianggap tabu oleh masyarakat hari ini. Di luar ideologi-ideologi yang dibawa oleh masing-masing tokoh, tapi tujuan mereka satu, yakni melepaskan diri dari penjajah.

Misalnya Ahda Imran yang menghadirkan Tan Malaka dalam buku ‘Rusa Berbulu Merah’. Triyanto Triwikromo dalam buku ‘Kematian Kecil Kartosoewirjo’. Puisi ‘Sjahrir, di Sebuah Sel’ karya Goenawan Mohamad atau puisi pendek Binhad Nurahmad ‘Komunis Curah Malang : Semaoen’ Penyair-penyair muda juga tidak ketinggalan dengan gaya yang lain. Misalnya Esha Tegar Putra dengan puisi ‘Thamrin’ yang saya kutipkan sedikit baitnya di bawah ini; “Telah aku cintai pula kota ini, Thamrin.

Seperti kucintai kota di pedalaman Sumatra, dengan segala kekurangan dan kelebihan.”

Dari teks ‘Thamrin’ saya menangkap si ‘aku’ yang datang ke Jakarta, merasakan kejamnya Ibukota, tapi membawa Thamrin dalam igaunya. Kenapa Thamrin, bukan yang lain. Kisah tentang Thamrin pernah saya dapat dari Novel Jejak Langkah Karya Pramoedya Ananta Toer. Thamrin Mohammad Tabrie, nama lengkapnya, juga salah satu tokoh di balik berdirinya Syarikat Islam. Di mana kemudian berubah menjadi Syarikat Dagang Islam, dan entah kenapa yang diajarkan pada saat saya sekolah menengah lebih banyak catatan sejarah tentang SDI dan Cokroaminoto daripada Thamrin sendiri.

Hal tersebut yang hendak dibawa oleh penyair, agar pembaca mengingat kembali Thamrin sebagai salah satu tokoh pergerakan di masa-masa kolonial, meskipun Pramoedya menulis Thamrin “bersedia memberikan bantuan, asalkan, asalkan, asalkan tak ada sesuatu yang bertentangan dengan hukum yang berlaku.” (Halaman

288: Jejak Langkah). Pada masa itu mungkin Thamrin masih takut dengan pemerintahan Hindia-Belanda, maka puisi Esha Tegar Putra berkesempatan membalas “agar ketakutan demi ketakutan dan bala demi bala hanya datang dan bersarang di mimpi paling buruk.”

Berlanjut ke peristiwa setelah kemerdekaan. Tentang pembantaian PKI. Di dalam puisi Sartika Sari yang berjudul ‘Kampung Kolam’. Meskipun awalnya ketika membaca puisi ini saya tidak sadar bahwa Sartika Sari membawa suatu hal yang mengerikan, yang pernah terjadi; “Mengikuti kakek berjalan menuju ladang di ujung jalan. petani dan warga kampung yang dulu dipenggal kepala, dibenamkan ke kolam atau yang mati diam-diam tidak datang pagi ini. mungkin sedang sibuk menyiapkan strategi pembalasan, atau penitipan dendam pada anak-anak, tapi bukan pada kakek karena ia masih terus meraba-raba jalan,” Peristiwa yang tidak hanya terjadi di ‘Kampung Kolam’ adalah luka terbesar bangsa. Seolah ada pihak yang menutupi atau apapun itu, yang tidak habis apabila ditulis di sini. Meskipun bukan orang hukum, tapi saya yakin tidak ada hukum yang menghalalkan pembantaian.

Selanjutnya masih di zaman Orde Baru.

Tidak bisa saya bayangkan betapa besar dosa Soeharto. Ketika memahami puisi Ramon Apta ‘Menggugat Nota Merah’ yang bagian awalnya berbunyi “Bukan maksud kami/Mengumbar puisi merah hati/Tatkala kau beri surat merah ini.//Kami hanya ingin meminta lampu/Untuk menerangi gelapnya matahari/Yang kau curahkan siang ini.”

Sesuatu yang dapat saya ambil dari teks puisi ‘Menggugat Nota Merah’ adalah sebuah bentuk puisi perlawanan. Sambil membayangkan bagaimana dulu Wiji atau W.S Rendra pada masa Orde Baru.

‘Nota Merah’ mohon maaf apabila saya tangkap secara sentimen sebagai simbol.

Simbol berkuasanya militerisme di atas kita pada waktu yang lalu, “Namun bila hanya karena panjang sebelah kaki/Lalu kau tuduh kami hendak/ Mengencingi seragam polisi.”, karena dalam puisi tersebut ada kata ‘kau’ dan ‘polisi’.

Sekitar tahun 1983-1985, terjadi peristiwa yang dikenal dengan istilah penembak misterius (Petrus). Mengutip sedikit esai Budiawan di buku kumpulan cerpen Petrus karya Seno Gumira Ajidarma, bahwa militer secara tersembunyi pernah menyatakan perang terhadap kejahatan yang seharusnya menjadi tanggung jawab polisi dan lembaga hukum.

Korban-korban pada peristiwa tersebut menelan lebih dari 10.000 jiwa, karena ternyata bukan hanya pelaku kejahatan yang dimusnahkan, melainkan juga ‘yang

diduga’ pelaku kejahatan dan penjahat yang sudah bebas dari pidana. Dan puisi “Menggugat Nota Merah” karya Ramon Apta secara tidak langsung ada di dalam kejadian tersebut. Dalam bait “Tentu kami akan menjadi api/Bagi tikus-tikus busuk/ Yang menyesaki lumbung padi.//Dan ketika kau membicarakan harga/Karet penghapus untuk menghilangkan cap jari/Pada bagian kanan bawah surat merah ini.” telah menjadi refleksi untuk mengingat kembali Petrus yang terjadi karena alasan ekonomi. Juga menggugat Soeharto, tentunya.

Kemudian yang terakhir karya salah satu penyair muda Pekanbaru, Boy Riza Utama berjudul ‘Melipat Hujan : Jugun Ianfu’. Puisi deskripsi si ‘kami’ dalam peristiwa pertemuan tidak sengaja dengan seorang tua (mungkin saksi hidup) yang berkata, “Di kampung kami, semua wanita adalah tembang. Kau harus menghapalnya dan boleh juga keindahannya dinikmati bersama” Jugun Ianfu juga tercatat sebagai kejadian masa lalu yang tidak manusiawi. Di mana perempuan dijadikan budak seks di koloni Jepang, salah satunya di Indonesia.

Puisi karya Boy Riza Utama mencari sesuatu dari kesamar-samaran, dua kalimat yang menguatkannya adalah “Di mana gadis kecilnya menukar kerlingan dengan uang” dan “Apakah pada tunggangan Jepang yang kau parkir itu, tersimpan nama adikku? Dikatanya, “Aku rindu”.

Maksud saya, betapa pahitnya apa yang terjadi di pihak perempuan yang menjadi korban maupun pihak keluarga yang kehilangan, sehingga di puisi tersebut ada dua pertanyaan yang maksudnya sama dari dua orang yang berbeda. Kekejian Jepang yang mau tak mau harus dimaafkan, telah dilipat Boy Riza Utama ke dalam hujan. ** Puisi-puisi beberapa penyair yang saya sebut di atas bukan ingin bermaksud mengubah catatan sejarah. Catatan-catatan sejarah tetap menjadi ruang kerja sejarawan. Penyair sekadar menghadirkan, secara tekstual yang baik tentunya. Berdasarkan dorongan atau naluri yang dikatakan Freud, ungkapan-ungkapan para penyair ini yang lahir dari sejarah yang kelam. Juga kemanusiaan. Di sanalah tugas sastra, khususnya puisi bergerak dalam ruang-ruang yang seperti itu.

Puisi bertema sejarah ini menurut saya harus dipertahankan. Karena masih banyak sejarah Indonesia—tokoh dan peristiwa—yang belum dihadirkan dan masih dianggap tabu oleh masyarakat. Saya selalu menunggu apabila ada penyair-penyair muda yang memuisikan tokoh-tokoh seperti Cut Nyak Dien, Siti Soendari, Marco Kartodikromo, DN Aidit, dll. Atau per-

ILUSTRASI: BURHAN/RIAU POS

Alpha Hambally Lahir di Medan, 26 Desember 1990. Menamatkan pendidikan di ITS Surabaya. Pembaca dan penulis puisi. Esainya pernah dimuat di Riau Pos. Juara 1 Lomba Menulis Feature di buruan.co (Didukung oleh Balai Bahasa Jawa Barat dan Jual Buku Sastra). Puisinya pernah dimuat di Riau Pos dan Pikiran Rakyat.

Termaktub dalam kumpulan puisi Bendera Putih Untuk Tuhan Riau Pos 2014 dan Pelabuhan Merah Riau Pos 2015. Kini tinggal dan berkarya di kota Pekanbaru dan bergiat di Komunitas Paragraf.

ang di Aceh dan Bali yang konon katanya sulit ditaklukan oleh Kompeni.

Namun setelah beberapa waktu lalu Norman Pasaribu menjadi Juara 1 Lomba Cipta Puisi yang diadakan oleh Dewan Kesenian Jakarta dengan membawa tema Homoseksual, saya sedikit ragu apakah tema-tema sejarah masih akan bertahan beberapa tahun ke depan, dan diminati penyair-penyair muda.

Di mana karya sastra menurut saya adalah cerminan bangsa, apa yang bisa kita bawa dan ceritakan ke dunia. Selain sejarah mungkin penyair bisa menggali tema lokal, kuliner, dll. Karena apabila puisi seperti Norman Pasaribu diterjemahkan, lalu dibaca oleh seorang sastrawan luar, kira-kira menurut anda, apa yang akan dikatakan seorang sastrawan luar tersebut?***

Narasi Sufisme dan Estetika Lokal Oleh Shofiyatuz Zahroh

K

ISAH tentang sufisme menjadi semacam virus dan anti klimaks.

Perjalanan kesufian dari waktu-kewaktu ter-remajakan oleh intuisi yang memiliki akselerasi tinggi untuk mencapai dimensi rasa paling hakiki. Pesona sufisme mejadi semacam kegandrungan tersendiri kemudian bagi para ulama yang penyair, untuk menggemburkan narasi sufisme itu dalam sebuah ulasan singkat atau pun cerita pendek, sebagai langkah plastis untuk mentransvaluasi nilai transendensi yang tidak terjebak pada mistisisme dan absurdisme yang mengadaada.

Salah satu ulama yang penyair dan mengkonstruk narasi sufisme di dalam karyanya adalah, Gus Mus. Kita mengenal Gus Mus sebagai salah satu pencerita yang lugas, ia menulis cerpen dengan struktur narasi yang lazim dimengerti oleh pembaca. Tokoh yang dibangun oleh Gus Mus di dalam cerpennya sangat dekat dengan keseharian Gus Mus sendiri, demikian pula juga dengan setting cerita yang dikonstruk di dalam cerpennya, sering dan bahkan sangat kompleks dengan nilai-nilai kepesantrenan, sebagaimana dia tinggal dan banyak menghabiskan waktu.

Mari kita ingat kembali salah satu cerpen Gus Mus yang bernuansa sufistik, Gus Jakfar. Cerpen Gus Mus ini pada waktu itu sangat menghentak, dan sempat menghipnotis media untuk kemudian karya-karya Gus Mus menjadi semacam incaran tersendiri untuk mengisi kolom sastra.

REDAKTUR: FEDLI AZIZ

Pada cerpen itu kita dapat menemukan nilai-nilai religiusitas yang menjelma sebagai narasi sufisme. Dalam cerpen itu Gus Mus mampu menjelmakan kisah kesufian itu dalam narasi yang memaksa empati pembaca. Oleh karena Gus Mus mampu mengintimkan antara realitas dan imajinasi dengan begitu liat, pembaca tidak terjerembab di dalam problematika irasionalisme, meskipun kisah tentang kesufian terkadang sedikit menyeret pembaca pada makna yang irasional.

Di hadapan karya Gus Mus-Gus Jakfarada semacam candu di dalam diri yang berwajah kritik ekspektatif. Kritik ekspektasi itu sendiri merupakan suatu fragmentasi dari implikasi narasi sufisme yang dibangun Gus Mus di dalam cerpennya, menggugah kesadaran akan transendensi. Wajar kemudian jika pembaca merasa kurang dan ingin melanjutkan lagi narasi yang lain yang bernuansa sufime. Selain karena estetika yang dibangun Gus Mus di dalam cerpennya tidak sekadar membaurkan akan tetapi bahkan menyatukan antra yang realis dan yang imajinatif. Kesaktian karya Gus Mus juga karena berdiri di atas realitas dan kebenaran yang tidak disadari sebelumnya oleh para pembaca.

Realitas atau kebenaran yang tidak disadari dalam kacamata fenomenologi Husserl, disebut sebagai realitas prareflektif yang masih belum terabstraksi, dan tidak tersentuh oleh apapun yang berwarna dekoratif. Husserl dalam kajian ini, menyuguhkan kompleksitas dan berjubel kerumitan untuk membuat pembaca mengerti dan menyadari realitas dan kebenaran

yang murni itu. Akan tetapi di tangan Gus Mus, realitas dan kebenaran yang sebelumnya tidak disadari oleh siapapun, menjadi gurih dan renyah di hadapan para pembaca.

Hal ini menunjukkan betapa kesaktian bahasa sastrawi menampung dan mengolah bahasa dengan metafor yang sederhana, akan tetapi tidak berarti bahwa yang filosfis kalah mandraguna dari yang metaforis, sebab antara yang metaforis dan yang filosofis juga sama-sama dapat mengungkapkan realitas. Dua entitas yang berbeda ini terbukti sama dapat menyampaikan realitas pada cerpen Gus Mus yang tidak hanya tunduk pada metafor untuk mengkonstruk narasi sufismenya, akan tetapi juga sarat akan nilai-niali filosofis yang membuat karya itu menjadi demikian kompleks dan terasa purna.

Bahasa dan intertekstualitas Pesona karya Gus Mus yang banyak menyuguhkan nilai-nilai sufistik tidak hanya membuat tertarik media untuk memublikasikannya, akan tetapi karya Gus Mus juga banyak menyita perhatian banyak kalangan termasuk para budayawan sendiri. Ada yang mencoba menyandingkan karya Gus Mus-Gus Jakfar-dengan estetika lokal. Salah satu budayawan yang tercabik kesadarannya akan transendensi, dan mewujudkan empatinya sebagai pembaca dengan mencoba menarik karya Gus Mus pada ranah makna dan estetika.

S Prasetyo Utomo dalam salah satu Koran nasional pada tahun 2006 juga berusaha mengorek karya Gus Mus, Gus Jakfar.

Waktu itu, S Prasetyo Utomo menyanding-

kan nilai-nilai sufistik dengan estetika lokal. Bagi S Prasetyo Utomo karya Gus Mus sedikit kehilangan tajinya karena idiom-idiom yang dikonstruk dengan setting budaya lokal Jawa, dan budaya pesantren.

Sehingga bagi S Prasetyo Utomo nilai-nilai lokal yang coba diselipkan di dalam karya Gus Mus-Gus Jakfar-menjadi batu sandungan bagi karya Gus Mus sendiri untuk menyampaikan nilai-nilai sufistik kepada pembaca, karena baginya karya yang coba dibangun di atas kearifan-kearifan lokal memerlukan penjelasan-penjelasan atau catatan kaki, sehingga karya macam itu bagi S Prasetyo Utomo tidak bisa dimaknai dalam pemahaman estetika pembaca yang berasal dari kultur luar Jawa dan bukan berasal dari lingkungan pesantren.

Sah-sah saja bagi S Prasetyo Utomo sebagai pembaca untuk menanggapi karya Gus Mus, paling tidak minimal ia telah menunjukkan sikap empatinya sebagai pembaca. Akan tetapi pada dasarnya karya sastra-termasuk cerpen-dan nilai-nilai sufisme itu tidak terikat oleh dimensi ruang-waktu akan tersampaikan makna dan kekuatan estetiknya. Karya Gus Mus yang bernuansa pesantren dan kuat akan kultur lokalitasnya merupakan sebentuk realitas intertekstualitas. Artinya, Gus Mus dalam konteks ini hanya mentransmisikan narasi-narasi sufisme yang berkembang di negeri pasir yang kuat akan nilai-nilai kul-

turnya, kepada ruang lain yang juga kuat akan nilai kulturnya, sebab tidak mungkin narasi sufisme berkembang di dalam ruang yang tidak memiliki budaya, hal itu sah-sah saja dan persoalan itu adalah persoalan kodrati yang tidak mengurangi citarasa estetiknya.

Terlepas dari hal itu semua, karya sastra macam ini menjadi sangat menarik untuk dikonsumsi di tengah dunia industri sastra kita yang sedang disergap dan terjebak pada narasi yang mengalir dari kalangan selebriti dengan obsesi perselingkuhan, seks, kosmopolitan, penuh fantasi dari dunia yang tidak dikenal dan menyiratkan realitas artifisial semata-mata.***

Shofiyatuz Zahroh Mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial (IKS)UIN-SuKa. Yogyakarta,

Kirimkan cerpen, puisi, esai budaya dan telaah karya seni ke email: budaya_ripos@yahoo.com TATA LETAK: DESRIMAN ZAHMI

KEMBAYAT

28

Riau Pos AHAD, 17 JANUARI 2016

Cerpen NOVALDI HERMAN

Ledakan Kembang (Api) Gula Nenek T

ANGAN kiri saya digenggamnya erat- erat, sementara di sebelah lainnya saya asyik memegang tangkai kembang gula yang warnanya merah muda mempesona. Manis memang, sesekali saya gigit agak besar dari ukurannya yang aduhai lebar itu. Setiap kali saya tawari, Nenek selalu saja mengelak enggan.

Agak lelah kaki kami melangkah. Nenek lelah karena memang untuk ukuran usianya, ia tak akan sanggup berjalan sesuka hati tanpa berhenti dari pasar ke rumah kami yang jaraknya dari bakda Ashar hingga menjelang Maghrib bila ditempuh berjalan kaki itu. Saya lelah karena memang ingin bermanja-manja dengannya. Sebabnya nenek selalu baik, bahkan ketika berhadapan dengan saya yang kerjanya mengeluh saja.

“Nek. Kita duduk sebentar di kursi itu, mau ya?” ajak saya yang berpura-pura letih. Dada saya naik-turun bak Usain Bolt selesai berlari setengah mati di Olimpiade Beijing. Tepat di sebuah bangku berlapis cat putih yang agak kusam di bagian kakikakinya. Mungkin terpaan lanyah atau bercak pasir yang lanting oleh air hujan.

Nenek tersenyum. Duga saya, ia tahu lelah itu hanyalah pura-pura. Mungkin pula ia sendiri ingin sedikit menghabiskan waktu romantis dengan saya cucunya di bangku tepi jalan itu. Sore hari yang begitu indah.

Ia hanya mengangguk. Jawaban itu sudah cukup sebagai tanda setuju darinya.

Tangan kiri saya di genggamannya ditarik perlahan untuk berjalan mendekati kursi itu. Sejurus, kami telah duduk.

Nenek menatap saya sembari tersenyum sendu. Sesekali dibenarkannya kepang dua dari rambut saya yang terbilang panjang untuk seorang gadis yang telah beranjak remaja. Saya abai, tetap saja asyik menikmati kembang gula yang dibelikannya. Masih saya tawarkan padanya, Nenek kembali menggelengkan kepala.

Benar memang, sedari kecil saya sering diajak berjalan-jalan ke pasar oleh nenek. Hanya saja setiap kali melalui pedagang kembang gula dan saya merengek kepadanya, nenek enggan jua membelikan. Entah apa sebab, hanya saja kali ini ia berlunak hati menawar satu batang kembang gula dan memberikannya pada saya. Hari ini nenek begitu berbeda.

“Nek? Hari ini nenek baik, kenapa membelikan Dina kembang gula?” tanya saya memecah suasana.

Bibirnya menciut, dahinya mengerut.

Duga saya, ia tengah berpikir keras tentang apa alasannya. Saya tak memaksa, sekali saja bertanya itu sudah cukup. Tak dijawabnya pun tak jadi soal.

“Dina,” jawabnya pelan. “Benar mau tahu alasan nenek tak pernah membelikan kembang gula untuk Dina selama ini?”

Saya mengangguk cepat mendengar ujarannya itu. Saya pesongkan badan sedikit menghadapnya. Mencoba khidmat mendengar baik-baik.

“Nenek bukan tak mau membelikan.

Hanya saja nenek punya kisah pahit setiap kali membeli kembang gula. Biar nenek ceritakan satu per satu. Mau mendengarnya?

Lagi-lagi saya mengangguk cepat. Tak saya potong ucapannya dengan sepatah kata jua. Nenek menghela nafas. Ia

benarkan gamisnya sesaat, lalu menyambung kembali kisahnya.

“Semasa nenek bersekolah dulu, ayah nenek jadi seorang guru. Baik ia, mengajak nenek bertemu Bapak Presiden di Cikini.

Diajak hendak melihat hari ulang tahun perguruan tempatnya bekerja. Untuk ajakannya, dibelikannya nenek sebatang kembang gula. Manis, itu hari pertama nenek mengecap makanan berbentuk busa itu.

“Namun aduhai! Saat itu meledak satu suara keras. ‘Bom!’ begitu kakek buyutmu dan nenek dikejutkan bunyinya. Takut, kembang gula itu hampir jatuh dari genggaman. Usut punya usut, ayah nenek berkata kalau itu bom yang meledak untuk mengancam Bapak Presiden kita.”

“Nek,” gugup saya. “Apa nenek waktu itu tak apa-apa?”

“Ya. Tak apa-apa. Itu kisah pertama nenek dengan kembang gula. Tak semanis rasanya. Ada lagi yang lain. Dina masih mau mendengarnya?”

Lagi-lagi saya mengangguk. Saya masih diam, menunggu terusan ceritanya.

“Agak besar, tahun tujuh enam kalau nenek tidak salah ingat. Nenek pindah ke Padang setelah menikah dengan kakekmu, Din. Nenek yang tengah dibawanya berjalan-jalan di alun-alun kota dibelikan setangkai kembang gula. Tapi sebentar saja, tiba-tiba dentuman keras berbunyi saat kami melintasi sebuah masjid. Gemetar tangan nenek, kembang gula itu terlepas dan jatuh ke tanah.”

Saya masih menyimak, tak sepotong kata pun menyelanya.

“Tahun delapan lima pula, nenek pindah ke kampung buyutmu, Din, di Banyuwangi. Ibumu yang mulai beranjak remaja hendak menyantri di tempat ustazah kenalan nenek. Satu malam saat nenek mengantarkan ibumu ke pesantrennya, nenek sempatkan membelikan setangkai kembang gula. Seumuran kamu kalau tidak salah, ia nikmati makanan manis itu sambil menunggui bus. Tapi, aduhai! Kami terkejut mendengar ledakan keras. Api meluber dari jendela sebuah bis besar. Cerita banyak orang, itu karena kejadian di Tanjung Priok. Nenek juga tak tahu maksudnya. Nanti kamu carilah di rumah tentang kejadian itu, Din.” Saya terdiam. Saya coba raih tangan nenek, tapi ia mengelak. Nafasnya masih ditarik perlahan. Lalu dengan masa diam beberapa detik itu, ia kembali menyambung ceritanya.

“Ulah tukang ledak di bis malam itu, ibumu tak jadi disantrikan. Nenek dan ibumu kembali, kami lagi-lagi ke ibukota ini. Ibumu masih sering takut. Olehnya, nenek sering mengajaknya jalan-jalan seperti ini keliling kota. Satu sore pula, nenek belikan lagi ibumu kembang gula.

Untung takutnya berangsur-angsur hilang, dikecapnya jua sedikit-sedikit.

“Tapi lagi-lagi, aduhai! Sesal nenek mengajaknya sore itu berjalan-jalan ke kota. Hotel Presiden, saat tepat di depan sana nenek dan ibumu melihat roket ditembaki oleh orang asing. Cerita orangorang yang menembak itu orang Jepang.

Ditembakinya gedung-gedung kedutaan yang ada di sekitar sana. Berlarian kami berhamburan meninggalkan tempat itu.

Kembang gula di genggaman ibumu, tak ada lain selain jatuh ke tanah. Tangannya yang halus gemetaran sebab takut. Sejak itu nenek tak lagi mau membeli satu pun

kembang gula untuk siapapun.”

Saya dengar keluh nenek. Semakin saya dengar, semakin iba rasanya tiap cerita-cerita itu. Saya tahu, bukan salah nenek membeli kembang gulalah api-api itu meledak.

“Nek,” seru saya. “Usahlah nenek mencemaskan itu. Tak semua disebabkan kembang gula nenek. Ayo, nek, kita pulang. Rumah sudah dekat. Biar Dina carikan kabar kalau tak semua api-api yang meledak itu tersebab kembang gula dari nenek.”

Nenek tersenyum. Ia pegang tangan saya, terasa agak dingin.

“Pulanglah, Din,” ia menyeru. “Nenek tunggu di sini. Biar nenek pegangkan kembang gulamu. Ke rumahlah, lalu carikan nenek kabar api-api yang meledak lainnya yang bukan dari kembang gula.”

Saya anggukkan kepala, lalu lekas berlari ke rumah. Saya bongkar semua tumpukan majalah dan koran, teliti satu per satu kejadian api-api yang meledak dari tahun ke tahunnya.

“1991, anak buah gerilyawan Fretilin, Kay Ralla Xanana Gusmao meledakkan bom di Demak, Jawa Tengah. Krisis di Timor Timur memuncak pada peristiwa Santa Cruz, di Dili. Satu Hotel turut diledakkan di Surabaya.”

“Januari 1998, bom meledak di rumah susun Senen, Jakarta. Di tahun yang sama tempat parkir kendaraan di sebuah plaza di Jakarta Pusat diledakkan. Sejumlah mobil rusak berat.”

“1999, pusat perbelanjaan di Jalan Sabang, Jakarta Pusat diledakkan.”

“12 Oktober 2002, bom meledak di

sebuah klub malam. Dua restoran di Jalan Legian, Kuta, Denpasar, Bali hancur, menewaskan 187 orang dan 385 lukaluka.”

“5 Agusutus 2003, bom meledak di komplek perhotelan Jakarta. Pelakunya, Asmar Latin Sani, mengendarai mobil berisi bahan peledak. Model bomnya menggunakan bahan campuran organik dan anorganik. Korban tewas 14, dan luka-luka 156.”

“10 September 2006, bom meledak di Kedutaan Besar Australia, Jakarta. Jumlah korban sekitar 6 sampai 9 orang. Korban yang tewas satpam kedubes dan pemohon visa.”

“1 Oktober 2005, bom meledak di Kuta Bali. 22 orang tewas dan 196 orang lukaluka. Bom meledak di tiga tempat. Tragedi ini disebut Bom Bali II.” “17 Juli 2009, bom meledak di komplek perhotelan di Jakarta. Ledakan bom merupakan yang kedua kalinya setelah 2003.

Sembilan korban tewas dan puluhan lukaluka.”

“April 2015, empat orang cedera akibat ledakan di pemukiman padat penduduk di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu petang itu. Ledakan terjadi di dalam sebuah rumah bedeng dari papan dan triplek di sudut sebuah lapangan di belakang Gang Kayu Mati, Jalan Jatibunder, Tanah Abang, sekitar pukul 15.00 WIB.” “Juli 2015, bom meledak di sebuah mall di Tangerang, Banten.”

“28 Oktober 2015, bom kembali meledak di sebuah mall. Saksi mata menerangkan ada suara ledakan pada pukul 12.05 di dalam toilet kantin karyawan di

lantai LG. Polisi menangkap seorang pelaku tunggal.

“November 2015, ledakan terjadi di Jalan Raden Inten, Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Senin (16/11) dini hari WIB. Berdasarkan keterangan sejumlah saksi mata kepada aparat, ledakan berlangsung di seberang Gedung Senam pada pukul 03.30 WIB. Diduga pelaku memakai granat tangan.”

Saya kumpulkan semua. “Nenek harus melihat ini,” ujar saya dalam hati. Berharap ia tak lagi menyalahkan kembang gulanya menjadi pemicu api-api yang meledak itu.

Saya berlari, hendak lekas menyusul nenek. Sepintas lalu saya melewati televisi.

Ia tengah menyala. Saya lihat sepintas, aduhai! Saya berhenti. Saya saksikan seksama apa yang diberitakannya.

“Sebuah ledakan kembali terjadi. Kali ini ledakan skala sedang terjadi di taman kota. Diduga merupakan aksi bunuh diri.

Selain pelaku, seorang wanita baya ikut menjadi korban dalam kejadian tersebut.

Sebatang kembang gula terlihat terlempar di sekitar lokasi kejadian.”*** Pekanbaru, 15 Januari 2015

Novaldi Herman Alumni Hubungan Internasional, Universitas Riau. Memiliki minat dalam kajian sosial dan politik. Juga menggemari karya sastra fiksi, terutama cerita pendek (cerpen) dan novel.

Beberapa cerpennya diikutkan dalam beberapa perlombaan tingkat daerah dan nasional serta dibukukan.

ALINEA

Bukan Lelang Jabatan

S

ETELAH blusukan, satu lagi istilah (birokrasi) dipopulerkan oleh Presiden Joko Widodo, lelang jabatan. Pada awalnya, lelang jabatan dimaksudkan Jokowi sebagai bentuk mekanisme pengisian jabatan birokrasi di lingkungan Pemerintahan DKI Jakarta. Tradisi ini sebetulnya sudah dimulai sebelum Jokowi, yaitu oleh Bupati Jembrana, Bali Prof. I Gede Winasa dan Walikota Samarinda Syaharie Ja’ang dalam pengisian jabatan eselon II, III, dan IV pada pemerintahan mereka masing-masing. Namun, lebih bergema di tangan Jokowi (berkat media massa juga tentunya) saat merekrut camat dan lurah di lingkungan pemerintahan DKI Jakarta dan berlanjut saat beliau menjabat orang no. 1 di negeri ini.

Seperti biasa, pertelingkahan pun mewarnai mekanisme yang dianggap barang baru tetapi stok lama (‘oude wijn in niewe zakken’ [bahasa Belanda]) ini (karena sebelumnya sudah ada uji kelayakan dan kepatutan [fit and proper test] dan seleksi melalui Tim Baperjakat). Bagi yang setuju, mekanisme ini REDAKTUR: FEDLY AZIS

dianggap mampu melahirkan para pejabat yang berkompetensi dan berkapabilitas sesuai jabatan yang diembannya; memutus mekanisme selama ini yang dianggap kurang objektif (Nasution, 2015); serta menekan potensi korupsi, kolusi, dan nepotisme (Solichin dalam Republika, 2015).

Bagi yang tidak setuju, awalnya cara itu dianggap tidak memiliki landasan hukum; menghapus promosi berdasarkan sistem pembinaan karir (penghargaan atas prestasi berkelanjutan); dicurigai akan adanya campur tangan kekuasaan, serta “banci (dianggap menguntungkan perempuan dan minoritas/melanggar prinsip tidak membedakan ras, agama, jenis kelamin, dan golongan). “Kebancian” ini terungkap dari kompetisi antara Susan dan Bambang Muhadi saat pemilihan Lurah Lenteng Agung, Jakarta Selatan (yang dimenangi Lurah Susan) 2013 silam (Aziz dalam Kompasiana, 2015).

Apapun komentar masyarakat, proses perekrutan pejabat birokrasi melalui lelang jabatan terus berlanjut.

Terbukti, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Yuddy Chrisnandi berujar: “semua kepala daerah tanpa terkecuali, wajib melaksanakan lelang jabatan tingkat eselon I dan II secara terbuka”(Republika.co.id, 2015).

Beliau menjawab keraguan akan landasan hukum lelang jabatan dengan mengetengahkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) sebagai jawabannya.

Lalu apalagi?

Terlepas dari kontroversi mekanisme lelang jabatan itu, persoalan bahasa pun terusik.

Istilah lelang jabatan dibentuk dari kata lelang dan jabatan.

Lelang dapat diartikan sebagai “penjualan di hadapan orang banyak (dng tawaran yg atasmengatasi) dipimpin oleh pejabat lelang” (KBBI, 2008).

Dalam bahasa Inggris, lelang disebut auction yang berarti proses jual beli barang atau jasa dengan tawaran atas-mengatasi, dan menjualnya kepada penawar tertinggi (“An auction is a process of buying and selling goods or services by offering them up for bid, taking bids, and then selling the item

IMELDA YANCE PENELITI BALAI BAHASA PROVINSI RIAU to the highest bidder [Wikipedia.org]).

Bagi sebagian masyarakat Indonesia di kampung-kampung kata itu lebih akrab apabila disandingkan dengan kata kue. Lelang kue sebenarnya merupakan acara penggalangan dana (yang biasa disetalikan dengan beragam kegiatan lain terutama dalam rangka perayaan HUT RI/ Agustusan. Sebuah kue diperebutkan penonton/penawar (bidder) sebagai tawaran (bid).

Mereka menawarnya secara atas-mengatasi (inilah salah satu keseruannya karena menimbulkan keakraban dan

kejenakaan). Pemenang (pemilik kue) adalah orang/pihak yang menjadi penawar tertinggi. Demikian pula yang terjadi pada lelang yang sepertinya cukup akrab dengan masyarakat Indonesia: mulai dari lelang mobil, lelang rumah, lelang lukisan, lelang pakaian, lelang emas, lelang berlian, hingga lelang ikan.

Pemahaman lelang semacam itu yang sepertinya menjadikan istilah lelang jabatan ditolak banyak orang. Erry Riyana Hardjapamekas, Ketua Tim Independen Reformasi Birorasi, (mantan pimpinan KPK) misalnya, berucap bahwa istilah lelang jabatan “seakan mempertegas persepsi publik bahwa jabatan itu diperjualbelikan” (Prabawa, 2015).

Penolakan terhadap istilah itu sepertinya juga didasari oleh adanya asosiasi yang melekat pada kata lelang. Orang beranggapan bahwa (barang) yang dilelang merupakan stok lama, tidak laku, ada kecacatan, dijual murah, tergadai, dan/atau adanya uang hipotek (lelang tertentu) yang harus disetor ke panitia lelang sebagai salah

satu persyaratan untuk bisa ikut serta. Inilah mungkin yang dimaksudkan bahwa lelang jabatan berkonotasi negatif oleh Erry. Padahal, lelang terbuka yang dimaksudkan Jokowi itu merupakan mekanisme penempatan seseorang dalam jabatan tertentu yang dilakukan melalui serangkaian seleksi yang bersifat terbuka, objektif, transparan, prosedural, dan profesional.

Setali tiga uang dengan lelang jabatan, ada pula yang menyebutnya dengan job tender. Ada pula yang menyebutnya open biding ‘penawaran terbuka’, dan seleksi jabatan secara terbuka. Erry merasa istilah promosi terbuka (open promotion) lebih sesuai secara konseptual. Kalau dicermati, kata itu pun tidak menyalahi salah satu makna (promosi) yang tercantum dalam kamus bahasa Indonsia (KBBI, 2008), yaitu “kenaikan pangkat (tingkat); naik pangkat (tingkat).”

Dibandingkan dengan bentuk open biding ‘penawaran terbuka’ pun promosi terbuka lebih tepat. Walaupun kedua bentuk itu berasal dari bahasa Inggris (promotion dan

biding), tetapi bentuk promotion telah diindonesiakan menjadi promosi, sedangkan biding belum. Dari segi pemakaian, promosi telah akrab dengan masyarakat Indonesia daripada biding. Dari sisi keekonomisan, bentuk promosi terbuka pun unggul dibandingkan bentuk seleksi jabatan secara terbuka. Simpulannya, istilah promosi terbuka lebih tepat secara konseptual, ringkas, dan tidak berkonotasi negatif.

Dengan demikian, mari kita martabatkan salah satu mekanisme dalam demokrasi di negara kita sekaligus para peserta dan pemenang promosi terbuka dengan pemakaian istilah yang bermartabat pula: promosi terbuka bukan lelang jabatan.

Selamat berbahasa Indonesia.*** Rubrik ini terselenggara berkat kerja sama Riau Pos dan Balai Bahasa Provinsi Riau. Redaksi menerima tulisan tentang bahasa dan sastra (± 800 kata). Tulisan dikirim ke surel (email) kolom.bahasa@gmail.com, disertai biodata lengkap dan foto.

Redaksi berhak menyunting tanpa mengubah substansi.

TATA LETAK: DESRIMAN ZAHMI

HARI PUISI

Riau Pos AHAD, 17 JANUARI 2016

Anju Zasdar

perintah majikan

Tampak pucat bagai mayat Melangkah di jalan-jalan aspal Lambaikan tangan padaku: Ibu yang takut pada gincu Ayah yang pantang memuja seberang

jembatan layang waktu dini hari kilau lampu menyorot tubuh sepi

mencatat sisa

di bawah langit hitam pukul tiga pencabut nyawa menjalankan titah

1. genangan air hujan membentuk sebuah jalan -—di dinding kamar ada serangga, susah payah membawa tubuhnya ke tempat paling aman tapi waktu terlampau gesa untuk sesuatu yang tiba-tiba

gadis cantik

Burung Malam Pada jejak langkah entah keberapa Kaubenturkan tubuh pada menara Lampu-lampu kota padam, bulan tak datang Jauh di selatan sekumpulan lelaki berbaju hitam Menyanyikan himne di bawah patung pangeran Burung-burung malam di dahan, mendekap sayap Sepasang matanya bagai jendela setengah terbuka

Nyabakan purnama membakar dupa Ruh batu-batu moksa Penandak berdiri tegak di hulu makam Para Bajing menangkap angin di cungkup lengang

pagi hari hujan turun menabik rumput purun gadis cantik diam saja menerima kehendak dewa

Kembang tujuh rupa kutebar sepanjang jalan Angin ganas menampar daun-daun ketapang Anak-anak layangan lari menggiring malam Berselempang angan, nasib buruk, yang terus memanjang

—untuk Syamsidar

rahasia kecil cinta yang besar bermuala dari pertemuan yang kecil lalu senja membungkusnya, dari rahasia ke rahasia

karena itulah, aku menjengukmu perempuan yang melahirkan anak-anak waktu

Jam kota berdentang membangunkan bunga-bunga Kursi-kursi beku runduk punggung pedagang kakilima Memenuhi sudut-sudut lengang, menunggu, entah siapa “Beri aku lilin, beri aku angin,” desismu.

Ketika sampai di simpang empat, kau sadar tak punya alamat Berulangkali menunjuk-tunjuk ke segala penjuru Senyap derap waktu mengintai dari ujung pilu Guguran daun beringin menyapamu Kerisik suara: Namaskara!

Tapi kutahu pagi akan jelang Seiring cericit burung pada dahan Seperti jalan yang tak panjang Akan melahirkan ribuan cabang Piyungan, 2015

Piyungan, 2015

maka, sebagai fajar yang kerap gemetar aku datang, bersama rindu yang berlari dari kegelapan sepi membawa sepotong langit sebagai persembahan tidur panjangmu

Anju Zasdar, lahir di Pekanbaru, 13 Mei 1983.

Menikmati dunia sastra sambil terus belajar menulis. Bergiat di Komunitas Paragraf dan menetap di Pekanbaru.

ketahuilah, bahwa segenggam cintaku ini tak berkurang sekedip mata selalu merekah bagai senja seperti wangi makammu penuh bunga-bunga

Kamil Dayasawa

pesan perawat

Kidung Batang-Batang

setelah ini, mulailah bangun pagi hindari rokok dan juga kopi jadilah malaikat bagi diri sendiri

Tinggal kedip mata di remang malam Jalan tak lagi panjang, hanya sejengkal ke pelabuhan Di dadaku ratusan gelombang bersatu Membentuk menara waktu

bila senja telah tiba tutup semua pintu dan jendela —termasuk telinga biarkan mulut tetangga mencatat namanya dalam daftar dosa

Pesisir semerbak bangkai ikan Perahu-perahu terayun rindu larung Kasur pasir terhampar di kamar lengang Legung bersandar pada dinding pualam

ketika pagi menjelang mandikan tubuhmu dengan air hangat sebab malam yang kau lewati demikian dingin dan berat

Tanah buaian dirampas kemarau panjang Tangan-tangan rapuh terentang di bawah matahari siang Sebagai lelaki aku bekerja Sebagai perempuan akusetia

setelah itu, bayangkanlah sesuatu semisal aku tak lagi di sisimu

Di punggungku semua jalan tak pernah buntu Sawah dan ladang, laut dan bukit Segala sakit akan tumpas di mata celurit Semua duka akan sirna di ujung doa

rumah hijau kau menyusun kita demi kita menyisihkan sejumlah kata sia-sia agar esok, dan akan datang kita lebih belajar bimbang, katamu “resahmu resaku juga, bukan?” namun sejauh mana kita itu bertahan saat alam benar-benar dingin seluruh kata berubah bentuk berubah warna bahkan pada kita yang semula kata percaya

Kidung Perkabungan -Maktum Jauhari

Dari seberang kudengar kabar kau pulang ke muasal rahim paling kadim penjara sukma tanpa kisi dan jendela ruang hampa tempat lupa bau cuka

Mungkin tampar di lehernya terlalu erat mengikat atau seikat rumput hijau tak lagi memberi hasrat Siang dan malam tak memberinya pemandangan bintang Walau di sepasang matanya selalu kulihat taburan kekunang

Usia memang bukan hitungan angka pada almanak Kutahu karena bagiku kau seorang bijak Dan telah kusaksikan ribuan tapak jejak abadi, melebihi kata dalam sajak

Seperti matamu di malam-malam panjang terangi kelam hidupku yang malang

Masih kudengar getar suaramu syahdu Memantul dari kedalaman ruang dan waktu Kadang luruh di muara subuh Tuntun aku ke dunia ruh

Seperti ada dinding gaib pemisah raga Berulangkali coba dirobohkan tapi tak bisa

Kau bagai kubah hijau, jadi suar nelayan pulau kompas bagi ribuan perantau Matamu matahari, tanganmu batang pohon jati Dadamu lapang tanah ladang Setia mendekap setiap yang sesat mencari alamat para malaikat Sekali kau bicara, magma dadaku nyala Sekali kau tiada, musim penghujan tiba Umpama sebuah gema, kau bukan suara, gong atau angin. Tapi tangan yang setia mengabarkan keindahan nada-nada semesta

Bila tiba waktu gembala datang membawamu dikawinkan dengan pejantan dipaksa hamil dengan cara perkosaan Aku yang terperangkap dalam senyap melihat langkah kakimu terasa begitu berat Bila aku berontak, benturkan tubuh pada palang, tiang pancang Orang-orang akan datang merubuhkanku di tanah lapang Kilat mata pisau di tangan legam akan merobek leherku Bersama aum penghabisan yang panjang

Piyungan, 2016

Angkat jangkar layarkan sampan Lihatlah ketabahan ombak lautan Berhilir dari tengah samudera ke tepi pantai Hanya untuk mengirim kabar, tentang nelayan kedinginan Bila malam cukup terang Kuhampar tikar pandan, kukenang wajah moyang Keriap daun siwalan sayup-sayup bagai tangisan

Tubuhlegam dilumuri batu kapur

1/ Di muka kandang sering kusaksikan gelisah sapi sepasang Lenguh panjang bagai nyanyian mengusik lelap nurani ladang Dua-tiga burung jalak hinggap di atap, siulnya serupa ratap Bau kotoran menyerbu hidung, pada angin siang aku berlindung

Selamat jalan, Tuan. Semoga sampai di pelabuhan Bagimu kuhaturkan salam, setakzim batu-batu nisan Piyungan, 2016

Di muka kandang sering kusaksikan gelisah sepasang sapi Seperti gelisah kita menghitung hari

Ambil bajak gemburkan tanah, kuburkan setiap resah Tembakau-padi telah berjanji, memberi napas paling puisi Gadis-gadis peniup api tungku Tetap setia mengukus jiwa yang layu Biar mata pedih bibir ngilu

Bintang nenggala hijrah ke selatan Isyarat langit segera hujan Musim menebar pujian pada garam, tembakau, padi yang menyimpan hangat napas petani

Sepasang Sapi

2/ Karena itu sering kubayangkan Kita sebagai sepasang sapi dalam kandang Berlindung dari panas dan hujan di bawah satu atap Jam berdentang tahun memanjang tak bisa saling dekap

sepulang dari klinik 24 jam ia ingat kembali pesan perawat

barangkali, kata hanya mencoba kita kita hanya berlagak bimbang pada esok, dan akan datang

Piyungan, 2016

Titian batang kelapa di sungai kecil Ibarat legam lengan petani Air mengalir biarkan ke hilir Riciknya adalah nada-nada zikir

gadis cantik bersahaja dirisak bimbang matanya basah ditenung bayang hati tersepah cuma sisa kulai langkah

tabur bunga

“resahku resamu juga, bukan?”

Tak ada suara petasan kecuali di kejauhan Juga lengking terompet yang malang Tanah pasir berdesir dihempas angin bukit Bintang-bulan khusuk mengeja firman Kulitku remang saksikan khotbah rumputan

Pecinan berdoa di kubur leluhur: Jumat pagi-Jumat senja Kembang kamboja gugur bersama

dan bulan haru—melindap pada sepasang langit gelap

suaramu jauh menekan ke dalam dada seperti angin menyentak dedaun basah serupa kafilah menetak pada purnama

Getar suaramu di hulu malam Menuntunku ke tengah padang Deretan pohon-pohon panjang Bagai orang-orang dari masa silam

O, langit malam Kenapa tak kudengar lagi suara bocah mengaji Langgar-langgar dipungut sunyi Jam bintang. Jam matahari Hilang dari langit puisi

tak ada saksi mata, hampa semesta

setiap detik adalah hari lalu hari depan dengan jantung membiru demikianlah waktu, selalu kemas untuk sesuatu yang tak tuntas

Sajak Tahun

Banyak kusaksikan rumah megah Pagar menghadang begitu gagah Seolah berkata pada pejalan : Beri jarak sejauh sumur dan bulan

“sudah waktunya pulang, tuan,” kata pencabut nyawa kepada buruannya.

2. ketika itu bulan hampir raib dan fajar segera tiba kau putuskan, bersandar pada dingin yang menawan lalu kau berbagi gigil pada bangku di halaman pada rumput basah selepas hujan

29

Napas Petani Napasmu hangat angin kemarau berdesau harum tembakau Tanah kerontang pantang tumbuh pohon sebatang Kauhujani keringat kuning, air mata doa yang bening Kembang-kembang putih kuntum, daun-daun mekar Mata cangkul bicara pada akar ihwal panen dan penantian Di sudut sawah kau lelah, rumput liar menjangkau betismu Kawanan burung terbang ke arah senja penghabisan Kaupandang dengan mata nyalang, kelam musim hilang

Kamil Dayasawa, lahir di Sumenep, 05 Juni 1991.

Alumni PP. AL-AMIEN PRENDUAN, Sumenep dan Mahasiswa Sejarah dan Kebudayaan Islam, Fakultas Adab dan Ilmu Budaya-UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Puisinya termaktub dalam antologi: Estafet (2010), Akar Jejak (2010), Memburu Matahari (2011), Sauk Seloko (2012), Ayat-Ayat Selat Sakat (2013), Bersepeda ke Bulan (2014), Bendera Putih untuk Tuhan (2014) dan Pada Batas Tualang (2015).

Sebab hujan tak pernah bisa menghapus kenangan Pada angka-angka kalender musim tanam Kauhentakkan kaki ke bumi tiga kali Belalang-belalang kecil berlompatan Menjangkau tanganmu yang legam Piyungan, 2015

Kirim puisi Anda ke: email: sajak_riaupos@yahoo.co.id sertakan biodata singkat, foto warna dan nomor rekening.

SENGGANG

Anak-anak Ajaib “Aku membeli sepatu yang berwarna biru, ia mengkilat seperti matahari yang memantul ke jendela.

Lalu sepatu itu seperti mobil, membawaku ke mana saja...”

CUPLIKAN puisi di atas berjudul “Sepatu.” Ditulis oleh seorang anak berumur enam tahun. Abinaya Ghina Jamela, namanya. Puisi itu, adalah satu dari 50 judul puisi yang sudah ia tulis, dalam setahun terakhir. Saya, terkesan sejak awal, sejak ibunya (Yona Primadesi, dosen dan penyair) rajin meng-apload puisi-puisi Naya (demikian ia dipanggil) di akun Facebook, selain di blog duniakecilna REDAKTUR: MARHALIM ZAINI

ya.com.

Melihat anak-anak yang pandai menulis puisi, saya seolah melihat keajaiban; keajaiban yang ada pada anak-anak itu, pun keajaiban pada puisi. Sebuah keajaiban, selalu muncul dari dunia yang “misterius”. Bukankah dunia anak, pun dunia puisi, adalah misterius, penuh dengan ketakterdugaan? Dunia, yang kerap tak dapat kita “pahami” kehendak dan prilakunya, tapi selalu dapat kita “nikmati” sebagai sesuatu yang “menyenangkan,” sesuatu yang “mencerahkan,” yang “menggerakkan.”

Saya lalu teringat seorang bocah lain bernama Sutan Tsabit Kalam Banua, anak sahabat saya, penyair Raudal

Tanjung Banua. Sejak masih kecil, bahkan sejak ia belum pandai menulis, ia sudah “mencipta” puisi. Saya tahu persis, bagaimana puisi-puisi yang dilisankannya kemudian ditulis oleh ibunya. Puisipuisi dengan diksi yang sangat kuat. Bahkan impresif.

Imajinasi dan metaforanya, selalu tak terduga, dengan diksi-diksi cerdas dan genuine.

Coba kita simak cuplikan puisi Tsabit berjudul “Bumi Semakin Mendekati Matahari” ini: “bumi semakin mendekati matahari/ dan orang-orang di bumi semakin lenyap/ yang tersisa hanya hati, otak dan mata/ pabrikpabrik, kapal-kapal, pesawatpesawat/ telah lenyap...” Atau

MARHALIM ZAINI

puisi berjudul “Aku Ingin Sekolah Itu Hancur” berikut ini: “aku ingin sekolah itu hancur/ aku ingin membalas kemarahan ibu guru kepadaku/ tetapi aku tidak tahu kapan

waktu yang tepat/ aku ingin tidak melihat lagi ibu guru yang memarahiku/ lalu mengapa aku tidak akrab dengan pak guru?”

Maka, Naya dan Tsabit, adalah “anak-anak ajaib” yang langka—atau mungkin saja ada banyak “anak-anak ajaib” yang lain, namun tak berkesempatan menemukan jalan untuk lebih mengekspresikan dirinya. Entah kebetulan entah tidak, untung saja, Naya dan Tsabit punya orang tua yang juga penulis.

Orang tua yang memahami potensi anaknya, dan memfasilitasinya. Orang tua, yang memiliki kesadaran bahwa “berpuisi” itu adalah jalan untuk lebih kritis memahami diri, memahami

kemanusiaan. Tapi, kadang, di sekolah mereka masih menemukan orang-orang yang menganggap “berpuisi” itu dunia yang aneh dan asing.

Bukankah misalnya, ketika kemudian si Tsabit tampak marah dalam puisinya itu, dan ia ingin sekolah itu hancur, boleh jadi karena memang ia tidak menemukan ruang yang “memadai” bagi gejolak ekspresi dirinya di sekolah. Sekolah, baginya tak lebih sebagai ruang persidangan tempat ia “diadili” dan dimarah-marahi oleh gurunya. Maka Tsabit pun menyindir, “aku memandang sekolah itu seperti aku sedang menyetir bis/ dan temantemanku itu penumpang/

dan ibu guru sebagai pengamen memainkan gitar dan biola...”

Rupanya, begitu pula Naya, dengan lebih lembut ia pun menulis puisi berjudul “Aku dan Guru.” Pada bait ketiga ia menulis begini; “Rumahku berwarna hijau seperti daun/ dan rumah ibu guru berwarna biru seperti langit./ Biasanya ibu guru belok kanan/ dan aku belok kiri.” Naya mungkin jujur menceritakan perbedaanperbedaan ini: “rumah hijau” dan “rumah biru”, atau “belok kanan” dan “belok kiri.” Tetapi, apa yang dapat kita tafsir dari diksi-diksi diferensiasi semacam itu adalah, bahwa guru dan siswa selalu “berbelok di jalan yang tak sama.”*** TATA LETAK: EKOFAIZIN

SINEMA

30 DION WIYOKO

Gabung di Film London Love Story MEMILIKI kesempatan syuting di luar negeri harus diakui menjadi daya tarik tersendiri bagi seorang aktor kala menerima tawaran bermain di sebuah produksi film. Inilah yang dirasakan aktor muda berbakat Indonesia, Dion Wiyoko kala memutuskan bergabung dalam film London Love Story yang diproduksi oleh Screenplay Films. Menurutnya, hal tersebut merupakan suatu hal yang sulit untuk ditolak.

"Alasan kenapa saya ngambil untuk terjun di project ini, karena memang ya siapa sih yang nggak mau kita ke London, gitu ya, sambil kerja, rezeki itu. Salah satu rezeki juga yang luar biasa di tahun kemarin, karena selain pertama kali dateng ke London, kotanya indah banget, cuacanya pun juga sangat mendukung pas lagi auINTERNET tumn," ujar Dion Wiyoko usai konferensi pers peluncuran trailer dan poster edisi Valentine film London Love Story di kawasacn SCBD, Jakarta Pusat.

Namun begitu, bisa syuting ke London bukan satu-satunya alasan Dion tertarik untuk menerima tawaran bermain di film yang disutradarai oleh Asep Kusnidar ini. "Jadi, menyenangkan banget, pengalaman yang luar biasa. Ditambah lagi ceritanya menarik juga, terus juga saya percaya Screenplay sebelumnya juga udah sukses dengan film Magic Hour (2015), pasti film keduanya ingin lebih sukses dan baik lagi," ungkap bintang film Merry Riana itu (2014).

Selama syuting 10 hari di London, Dion juga mengungkapkan, dirinya tak menemui kendala berarti dalam membangun chemistry dengan pemain lain. Pasalnya, mereka memang sudah berkomitmen untuk menghasilkan film yang berkualitas dan layak untuk ditonton. "Chemistry sebenernya nggak sama Michelle aja, keseluruhan sama pemain lain so far sih nggak ada masalah, karena kita punya komitmen untuk berkarya dengan baik, terus juga menghasilkan film yang enak ditonton dan akhirnya mudahmudahan nanti diterima sama penonton dengan baik juga, sambutannya baik," jelasnya.(int/noi)

„ REDAKTUR: NURIZAH JOHAN

Riau Pos AHAD, 17 JANUARI 2016

The Big Short

Mengungkap Skandal Krisis Ekonomi Global di AS DI BALIK suatu kejadian pasti ada kisah-kisah menarik yang dapat dipetik. Seperti kejadian krisis ekonomi AS, khususnya di industri properti pada 2008 silam yang berdampak pada ekonomi seluruh dunia.

Menurut media di tahun itu, perkembangan sektor properti di AS sedang berkembang pesat, khususnya sejak dicetuskan sistem hipotek atau KPR (Kredit Pinjaman Rumah) dalam istilah Indonesianya oleh seorang banker, Lewis Ranieri.

Selama beberapa tahun, sektor ini terus melaju dan menjadi inflasi terbesar bagi negara.

Tetapi justru disaat sedang jayajayanya, di mana banyak penduduk AS membeli dan menjadikan properti sebagai bentuk investasi, Michael Burry (Christian Bale), seorang pemilik perusahaan konsultasi keuangan, justru melakukan aktivitas sebaliknya. Dalam ekonomi, hal ini disebut swap. Sebuah langkah kebalikan dari aktivitas bisnis yang sedang berkembang.

Sebagai seorang pebisnis, Burry memperhitungkan keputusan besarnya itu. Menurutnya, pasar properti bukanlah investasi melainkan suatu bom waktu yang lambat laun akan meledak. Krikil-krikil kecil dari konsumen dan produsen akan membuat ketidakseimbangan sistem hipotek itu sendiri.

Langkah membahayakan Burry rupanya diketahui Jared Vennett (Ryan Gosling), pemuda di bisnis

INTERNET

yang sama, yang akhirnya mencari rekan untuk ikut mengambil langkah serupa yang diambil Burry. Bertemulah Vennett dengan Mark Baum (Steve Carrell), bos dari sebuah perusahaan yang bergerak di bidang obligasi hipotek. Dengan segala penjelasan gila dari Vennett, Baum pun akhirnya mencoba meneliti lebih dalam lagi tentang 'bom waktu' yang disebut-sebut ada pada sistem hipotek perumahan saat itu.

Sementara seluruh orang di AS sedang berburu properti untuk diin-

vestasikan, orang-orang ini justru melihat 'cacat' pada sistem dan mengambil langkah antisipasi.

Bagi beberapa orang, kata-kata ekonomi, banker, dan lain lain, mungkin kata-kata yang membosankan. Namun bagai mana bila para ekonom kita ada lah Ryan Gosling, Steve Carrell, Christian Bale, dan Brad Pitt? Akankah pandangan sebelah mata terhadap 'kejemuan' dunia ekonomi berkurang? Tidak.

The Big Short adalah film drama yang diilhami dari biografi kisah nya-

ta berkaitan dengan krisis global akibat sistem hipotek perumahan yang kacau balau di Amerika Serikat pada 2008 silam. Pada intinya, film ini ingin menjelaskan, kalau kejadian seburuk itu, kecacatan pada sistem yang menyebabkan petaka dunia ini rupanya sudah 'diramalkan' oleh beberapa orang-orang kecil. Sayang, mereka yang lebih besar seperti Wall Street dan lain lain, tidak memedulikannya. Ya, pada intinya, itulah yang coba diperlihatkan di film ini.(int/noi)

„ TATA LETAK: ANDRE

BUKU

Riau Pos AHAD, 17 JANUARI 2016

Hukum Acara Pilkada di MK Oleh MUHAMMAD AMIN PEMILIHAN kepala daerah (pilkada) serentak 2015 baru saja tuntas. Secara umum, agenda yang dilakukan secara nasional pada 9 Desember 2015 ini berjalan dengan sukses, tanpa kendala yang cukup berarti. Hanya ada riak-riak kecil yang tak terlalu signifikan. Pilkada serentak ini memang termasuk sebuah “test case” yang cukup sukses dalam sistem demokrasi di Indonesia.

Belum benar-benar serentak karena masih banyak kepala daerah yang masa jabatannya masih panjang sehingga tak mungkin dipersingkat dan digantikan penjabat kepala daerah. Direncananakan ada dua putaran lagi dalan pilkada

REDAKTUR: FEDLI AZIS

serentak ini, yakni pada 2017 dan 2018.

Pilkada serentak nasional baru akan diterapkan pada tahun 2027 mendatang.

Adalah UU No 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Perppu No 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota, yang disetujui menjadi UU oleh DPR yang mengatur tentang pilkada serentak ini. Ada beberapa pasal yang direvisi antara lain tahapan penyelenggaraan diperpendek dari tujuh belas bulan menjadi tujuh bulan, kemenangan pasangan calon berdasarkan suara terbanyak.

Selain itu, parpol yang boleh mengajukan pasangan calon minimal meraih 20 persen kursi DPRD dan atau 25 persen

suara dalam pemilu dan calon independen harus mendapatkan dukungan menjadi 6,5 persen.

Pasal lain yang direvisi adalah penyelesaian sengketa hasil pilkada yang diserahkan kepada Mahkamah Konstitusi (MK). Pasal inilah yang kini menjadi menarik diperbincangkan karena akan menyita waktu dan tenaga dari MK yang tak sedikit. Ada 147 perkara PHP yang kemudian diajukan ke MK setelah pilkada serentak 9 Desember 2015 lalu itu. Jumlah yang tak sedikit karena semuanya harus ditangani hakim MK yang hanya sembilan orang. Para hakim MK pun tak mungkin bersidang dengan hakim tunggal karena ini adalah masalah krusial.

Maka dibentuklah panel hakim yang masing-masing terdiri dari tiga orang hakim. Jadi, hanya ada tiga panel hakim untuk menangani 147 perkara itu. Betapa repotnya, betapa sibuknya. Harihari ini adalah hari-hari kesibukan luar biasa bagi para hakim MK dan para stafnya.

Buku ini menguraikan proses beracara berdasarkan pedoman yang dimuat dalam PMK nomor 1 dan 4 Tahun 2015, disertai proses sebelum pilkada serentak, baik saat di Mahkamah Agung atau ketika sudah di MK. Bab II buku ini berisi tentang uraian sekilas tentang dinamika pengisian jabatan tertinggi di pemerintahan daerah. Berikutnya pada bab III diuraikan tata cara atau hukum acara perselisihan hasil pemilihan secara langsung pada saat menjadi kewenangan MA, bagaimana dinamika dan praktik hu-

31 kum acaranya, sehingga muncul putusan MA yang ultra petita, sampai adanya upaya hukum luar biasa berupa PK, meskipun putusan bersifat final dan mengikat.

Pada bab IV diuraikan mekanisme atau prosedur beracara atas perselisihan hasil pemilihan secara langsung ketika sudah dilimpahkan ke MK. Hukum acara hingga dinamikanya pun dibahas di bab ini. Bab V membahas hukum acara perselisihan hasil dalam pilkada serentak, yang mulai dibatasi dengan persentase selisih perolehan suara. Sesuai dengan pedoman yang diterbitkan dalam PMK Nomor 1 Tahun 2015, diuraikan siapa saja subjectum litis, yang dapat berkedudukan menjadi pihak, apa objek perselisihan, kapan batas waktu pengajuan, alat bukti apa saja yang dipertimbangkan, serta bagaimana proses pemeriksaannya.***

HUKUM ACARA PERSELISIHAN HASIL PILKADA SERENTAK DI MAHKAMAH KONSTITUSI Penulis Penerbit Cetakan Tebal

: : : :

Heru Widodo Sinar Grafika, Jakarta Pertama, 2015 xviii + 324

TATA LETAK: ANDRE

RIAU-TELEVISI

32

Riau Pos AHAD, 17 JANUARI 2016

TV-NYA ORANG RIAU

Selayang Pandang Bandar Senapelan BERJULUK Kota Bertuah, kota yang lahir pada 23 juni 1784 M ini, telah berkembang menjadi sebuah kota metropolitan. Sebagai kota metropolitan, Pekanbaru menyimpan potensi ekonomi, sosial dan budaya yang sangat besar. Termasuk potensi pariwisata. Salah satu diantara adalah Desa Kampung Bandar. Desa ini adalah salah satu desa wisata yang terdapat di kecamatan Senapelan, Pekanbaru dan merupakan destinasi wisata sejarah penting di ibukota provinsi Riau tersebut . Di kampung ini banyak terdapat situs dan peninggalan sejarah serta budaya melayu yang sangat erat dengan laman kesejarahan kerajaan Siak Sri Indrapura yang menarik untuk dikunjungi.

Komplek makam Marhum Pe-

17.00 WIB

kan. Komplek yang ini terletak bersebelahan dengan mesjid Raya Pekanbaru, adalah tempat bersemayamnya pendiri kota Pekanbaru. Komplek makam Marhum Pekan merupakan salah satu situs peninggalan sejarah kerajaan siak di abad ke-18, di dalam kawasan komplek situs yang telah dilindungi oleh undang-undang tersebut, terdapat 6 (enam) makam pembesar kerajaan Siak. Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah bergelar Marhum Bukit atau yang dikenal dengan nama Raja Alam.

Daeng Tijah yang lebih dikenal dengan sebutan Sultanah Khadijah merupakan istri Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah, Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah, Tengku Embong Badariah, Sayyid Usman Shi-

habuddin dan Tengku Pangeran Kesuma Dilaga. Makam ini selalu dikunjungi oleh peziarah, baik lokal maupaun mancanegara, terutama para peziarah yang berasal dari negeri jiran Malaysia.

Masjid Raya Pekanbaru, adalah mesjid yang di bangun atas prakarsa sultanSyarif Qasim pada tahun 1927. Meski telah mengalami beberapa kali pemugaran, mesjid ini masih menyimpan bukti-bukti sejarah dari masa pemerintahan kerajaan Siak, seperti mimbar hadiah dari Sultan Siak yang telah berumur 1 abad. Di dalam mesjid ini masih kokoh berdiri enam tiang utama dari mesjid lama sebelum pemugaran yang merubah total bentuk dari mesjid bersejarah tersebut. Sumur tujuh rasa.

Konon air sumur ini memiliki rasa yang berbeda setiap harinya. Di halaman mesjid terdapat gerbang mesjid yang masih tetap dipertahankan sesuai dengan awal pembangunannya.

Tak jauh dari mesjid raya, berdiri megah rumah tuan Kadi, Mufti H, Zakaria. Rumah ini diperkirakan dibangun setelah pembangunan mesjid Raya sekitar tahun 1929 yang juga menjadi rumah kedua dari Tuan Kadi H, Zakaria. Di dalam rumah yang pernah berfungsi sebagai markas tentara Jepang dan rumah sakit serta barak pertahanan sekutu ini akan kita jumpai benda-benda antik bernilai sejarah seperti kursi cina, foto-foto Sultan Siak bersama para mufti, lemari dan radio lama. Salah satu yang unik

12.00 WIB

SCHOOL UPDATE DIALOG

adalah tiang menangis. Tiang ini senantiasa basah seolah-olah sedang menangis.

Rumah singgah Sultan Siak.

Merupakan rumah yang menjadi tempat persinggahan sultan saat berkunjung ke kota Pekanbaru. Diperkirakan dibangun pada tahun 1897. Menurut informasi yang diperoleh dari ketua Desa Wisata Kampung Bandar Senapelan, Irfan Sagita, pada awalnya rumah ini adalah kediaman pribadi H. Zakaria, jaksa yang memutuskan perkara syariah semasa kerajaan Siak. Pada tahun 2015 mengalami revitalisasi dengan tetap mempertahankan struktur dan keaslian bangunan. Rumah ini semakin menarik dengan dibangunnya taman terbuka yang dapat di-

manfaatkan oleh masyarakat, dan letaknya yang bersebelahan dengan jembatan Siak III, menambah pesona keindahan panoramanya. Kampung bandar juga menyimpan potensi kuliner tradisional khas Pekanbaru, seperti bolu kembojo, hasidah, roti jala, dan minuman laksamana mengamuk yang diproduksi oleh beberapa UKM milik warga setempat. Kekayaan budaya juga dapat kita nikmati bersama suguhan atraksi pencak silat, kompang dan tarian melayu. Juga terdapat kerajinan tenun dari rumah tenun Pucuk Rebung. Kesemua potensi keindahan budaya dan sejarah ini dapat anda saksikan dalam Selayang Pandang Potensi Desa Wisata Kampung Bandar Senapelan.(ssb/rpg)

MAKAN - MAKAN

Journalist Camping 2015 Episode 2 AHAD ini Riau Televisi kembali akan menayangkan kegiatan kemah dalam rangka pelantikan anggota baru jurnalis pelajar School Update dengan tajuk Jurnalist CampingSchool Update Episode 2. Pada tayangan perdana, Ahad lalu, beberapa kegiatan awal dari agenda pelantikan telah disajikan dalam tayangan yang cukup menarik. Di episode kedua, pemirsa dapat menyaksikan dengan lengkap kegiatan anak-anak SU di hari pertama.

Mulai dari peresmian, seluruh peserta camping megikuti game yang disajikan panitia.

Namun untuk pelaksanaan permainan ini panitia hanya bertindak sebagai pengawas jalannya kegiatan, sedangkan aktivitas permainan sepenuhnya dipandu oleh tim outbound dari taman rekreasi Agropuro. Produser Program & Creative RTv, Syam Bahrunzi menjelaskan bahwa pada episode pertama penayangan rangkaian kegiatan Jurnalist Camping 2015ini memang difokuskan pada kegiatan persiapan panitia dan acara pembukaan, sedangkan kegiatan lainnya hanya berupa cuplikan saja.”Episode pertama yang kita utamakan adalah kegiatan persiapan yang

dapat menggambarkan bentuk kerjasama dan kekompakan panitia dalam mempersiapkan acara, meskipun mereka terbentuk dari sekolah yang berbeda. Nah, untuk kegiatan hari pertama, selain pembukaan kita sengaja hanya menayangkan cuplikan-cuplikan saja. Di episode kedua ini baru kita akan sajikan secara lengkap kegiatan peserta usai pembukaan hingga petang hari,”terangnya.

Selain permainan bersifat character building, peserta juga mengikuti permainan uji ketangkasan. Tujuan dari permainan ini adalah untuk membangun kemampuan peserta dalam menyelesaikan suatu permasalahan, mencari solusi dengan cepat dan tepat.”Uji ketangkasan bukan hanya sebuah permainan. Tapi adalah sebuah kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan peserta dalam menyelesaikan sebuah masalah.

Permainan ini juga mendidik peserta untuk lebih bertanggung jawab selain membangun kekompakan dan kerja tim,” ungkap Yanto. Terakhir peserta mengikuti kegiatan yang bertujuan membangun mental dan keberanian. Untuk tujuan ini peserta mengikuti kegiatan outbound.(ssb/rpg)

RPG

SENANG: Peserta Jurnalist Camping SU 2015 terlihat senang saat mengikuti kegiatan outbound, beberapa waktu lalu.

RPG

MENCOBA DIMSUM: Host program Makan-makan Riau Televisi mencoba Dimsum saat pengambilan gambar di Kampung Dimsum Pekanbaru, beberapa waktu lalu.

Kampung Dinsum, Jagonya Dinsum Halal MENURUT legenda, dimsum adalah kuliner yang berasal dari Cina, merupakan makanan khusus keluarga kerajaan. Namun di zaman modern, dimsum banyak dijumpai di berbagai kota besar bahkan sampai kesudut - sudut kota. Kabar baiknya, umat muslim yang gemar menyantap berbagai kuliner, program makan-makan Riau Televisi akan memberikan informasi kepada pemirsa tentang kuliner dimsum 100 persen halal. Kampung Dimsum Jagonya Dimsum Halal yang terletak dilantai tiga salah satu Mall yang terletak di Jalan Riau Pekanbaru

adalah objek kulinaer yang menyediakan panganan dimsum halal di Kota Bertuah ini. Tidak hanya dinsum, makanan lain juga disajikan disini. Nasi goreng kampong yang kombinasinya terdiri dari ikan asin, bakso dan sefood, Sopo Tahu yang kaya dengan berbagai sayuran, seafood dan yang pasti juga terdapat tahu yang tentu saja akan menambah kesegaran ketika mencicipinya.

Selain kaya dengan kulinernya, owner Kampung Dinsum, Doni menyebutkan bahwa ditempatnya juga menyajikan

berbagai macam minuman pendamping kuliner, diantaranya teh hangat yang penyajiannya di dalam wadah yang unik berupa kendi dan gelas yang didatangkan langsung dari pulau Jawa, begi tujuga dengan tehnya. Selain itu adapula menu baru orange leci. ‘’Minuman ini sangat unik dan khas karena begitu di minum, di kerongkongan langsung terasa melekat sedapnya,’’ tutur Mika sebagai Host program makan-makan Rtv. Keunikan dan kekhasan menu rasa dan penyajian dari Kampung Dimsum ini yang kemudian menjadikan objek kuliner tersebut

menjadi recommended bagi program Makan-makan untuk ditampilkan dalam program kuliner tersebut. ‘’Kampung Dimsum ini unik dan khas. bayangkan produk kuliner yang disajikan merupakan kuliner khas dari Cina, namun produknya halal.

Ini menarik,’’ ungkap Rio Apriyanto selaku produser Makan-makan Riau Televisi. Penasaran bagai mana keseruan program makanmakan di Kampung Dimsum Jagonya Dimsum Halal? Saksikan tayanganya Ahad, 17 Januari 2016, pukul 12.00 WIB, hanya di RiauTelevisi.(ra/rpg)

ACARA SEPEKAN SENIN 05.00 - 05.30 OPENING LAGU INDONESIA RAYA+ GURINDAM PASAL 1 05.30 - 06.00 PRIMARAGA PESONA RTV 06.00 - 07.00 JAWAPOS TV 07.00 - 08.00 JAWAPOS TV 08.00 - 08.01 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 08.01 - 09.00 DETAK RIAU PAGI 09.00 - 09.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (INHU) 09.05 - 09.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 09.30 - 10.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 10.00 - 10.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (KUANSING) 10.05 - 11.00 IMPERIAL BELT, HI-PLUS, SUPERSALE, QYU-UP, IMPERIAL SANDAL 11.01 - 11.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (KEPULAUAN MERANTI) 11.05 - 11.06 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 11.06 - 12.00 DETAK MELAYU 12.00 - 12.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (ROHUL) 12.05 - 13.00 PUAN 13.00 - 13.03 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (PELALAWAN) 13.03 - 13.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 13.30 - 14.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 14.00 - 14.03 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (BENGKALIS) 14.03 - 14.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 14.30 - 15.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 15.01 - 15.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (SIAK) 15.05 - 15.06 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 15.06 - 15.30 BURSA NIAGA 15.30 - 16.00 BURSA NIAGA 16.00 - 16.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (ROHIL) 16.05 - 16.30 MUSIK PLUS 16.30 - 17.00 MUSIK PLUS 17.00 - 17.03 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (DUMAI) 17.03 - 17.30 SCHOOL UPDATE 17.30 - 18.00 PROFIL INHIL PELAYANAN KESEHATAN 18.00 - 18.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (DUMAI) 18.05 - 18.10 AZAN MAGRIB 18.10 -18.30 PROFILE DESA KITA KAB MERANTI 18.30 - 18.31 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 18.31 - 19.30 DETAK RIAU MALAM 19.30 - 19.35 FILLER MERANTI KELISTRIKAN 19.35 - 20.00 MENUJU PILKADA SERENTAK 20.00 - 20.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (ROHUL) 20.05 - 20.30 SILANG RIAU EXPO 20.30 - 21.00 SILANG RIAU EXPO 21.00 - 21.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (BENGKALIS) 21.05 - 22.00 SENANDUNG MELAYU 22.00 - 23.00 JAWAPOS TV 23.00 - 23.30 STAND UP COMEDY 23.30 - 24.00 JERUJI 00.00 - 00.30 DETAK 12 MALAM

REDAKTUR: ADRIAN EKO DESRILIANTO

SELASA

RABU

KAMIS

JUMAT

SABTU

AHAD

05.00 - 05.30 OPENING LAGU INDONESIA RAYA+ GURINDAM PASAL 1 05.30 - 06.00 PRIMARAGA PESONA RTV 06.00 - 07.00 JAWAPOS TV 07.00 - 08.00 JAWAPOS TV 08.00 - 08.01 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 08.01 - 09.00 DETAK RIAU PAGI 09.00 - 09.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (INHU) 09.05 - 09.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 09.30 - 10.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 10.00 - 10.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (KUANSING) 10.05 - 11.00 IMPERIAL BELT, HI-PLUS, SUPERSALE, QYU-UP, IMPERIAL SANDAL 11.00 - 11.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (KEPULAUAN MERANTI) 11.05 - 11.06 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 11.06 - 12.00 DETAK MELAYU 12.00 - 12.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (ROHUL) 12.05 - 13.00 BEBUAL DALAM DENDANGAN 13.00 - 13.03 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (PELALAWAN) 13.03 - 13.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 13.30 - 14.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 14.00 - 14.03 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (BENGKALIS) 14.03 - 14.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 14.30 - 15.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 15.00 - 15.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (SIAK) 15.05 - 15.06 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 15.06 - 15.30 BURSA NIAGA 15.30 - 16.00 BURSA NIAGA 16.00 - 16.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (ROHIL) 16.05 - 16.30 MUSIK PLUS 16.30 - 17.00 MUSIKPLUS 17.00 - 17.03 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (DUMAI) 17.03 - 17.30 SCHOOL UPDATE 17.30 - 18.00 PROFIL INHIL MERATA PENDIDIKAN 18.00 - 18.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (DUMAI) 18.05 - 18.10 AZAN MAGRIB 18.10 -18.30 PROFIL DESA KITA INHU SEBRIDA 18.30 - 18.31 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 18.31 - 19.30 DETAK RIAU MALAM 19.30 - 19.35 FILLER MERANTI MAGRIB MENGAJI 19.35 - 20.00 MENUJU PILKADA SERENTAK 20.00 - 20.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (ROHUL) 20.05 - 20.30 DIALOG SINSHE ADAM 20.30 - 21.00 DIALOG SINSHE ADAM 21.00 - 21.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (BENGKALIS) 21.05 - 21.06 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 21.06 - 22.00 HORAS DIRANTAU 22.00 - 23.00 JAWAPOS TV 23.00 - 23.30 JAWAPOS TV 23.30 - 24.00 JERUJI 00.00 - 00.30 DETAK 12 MALAM

05.00 - 05.30 OPENING LAGU INDONESIA RAYA+ GURINDAM PASAL 1 05.30 - 06.00 PRIMARAGA PESONA RTV 06.00 - 07.00 JAWAPOS TV (RELAY PARABOLA) 07.00 - 08.00 JAWAPOS TV (RELAY PARABOLA) 08.00 - 08.01 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 08.01 - 09.00 DETAK RIAU PAGI 09.00 - 09.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (INHU) 09.05 - 09.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 09.30 - 10.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 10.00 - 10.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (KUANSING) 10.05 - 11.00 IMPERIAL SANDAL, IMPERIAL BELT, SUPERSALE, HIPLUS, QYU-UP 11.00 - 11.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (KEPULAUAN MERANTI) 11.05 - 11.06 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 11.06 - 12.00 DETAK MELAYU 12.00 - 12.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (ROHUL) 12.05 - 12.30 VOA INDONESIA 12.30 - 13.00 DBM 13.00 - 13.03 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (PELALAWAN) 13.03 - 13.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 13.30 - 14.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 14.00 - 14.03 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (BENGKALIS) 14.03 - 14.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 14.30 - 15.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 15.00 - 15.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (SIAK) 15.05 - 15.06 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 15.06 - 15.30 BURSA NIAGA 15.30 - 16.00 BURSA NIAGA 16.00 - 16.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (ROHIL) 16.05 - 16.30 MUSIK PLUS 16.30 - 17.00 MUSIKPLUS 17.00 - 17.03 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (DUMAI) 17.03 - 17.30 SCHOOL UPDATE 17.30 - 18.00 PROFIL INHIL MERAJUT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 18.00 - 18.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (DUMAI) 18.05 - 18.10 AZAN MAGRIB 18.10 -18.30 PROFIL KUANSING LOGAS TANAH DARAT 18.30 - 18.31 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 18.31 - 19.30 DETAK RIAU MALAM 19.30 - 19.35 FILLER MERANTI INVESTASI 19.35 - 20.00 MENUJU PILKADA SERENTAK 20.00 - 20.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (ROHUL) 20.05 - 20.30 SILANG ANUGRAH SAGANG 20.30 - 21.00 SILANG ANUGRAH SAGANG 21.00 - 21.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (BENGKALIS) 21.05 - 21.06 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 21.06 - 22.00 SIRAWA 22.00 - 23.00 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 23.00 - 23.30 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 23.30 - 24.00 PROFILE H SUHENDAR 00.00 - 00.30 DETAK 12 MALAM

05.00 - 05.30 OPENING LAGU INDONESIA RAYA+ GURINDAM PASAL 1 05.30 - 06.00 PRIMARAGA PESONA RTV 06.00 - 07.00 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 07.00 - 08.00 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 08.00 - 08.01 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 08.01 - 09.00 DETAK RIAU PAGI 09.00 - 09.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (INHU) 09.05 - 09.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 09.30 - 10.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 10.00 - 10.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (KUANSING) 10.05 - 11.00 IMPERIAL SANDAL, IMPERIAL BELT, SUPERSALE, HIPLUS, QYU-UP 11.00 - 11.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (KEPULAUAN MERANTI) 11.05 - 11.06 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 11.06 - 12.00 DETAK MELAYU 12.00 - 12.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (ROHUL) 12.05 - 12.30 FRESH ON SHOW 12.30 - 13.00 FRESH ON SHOW 13.00 - 13.03 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (PELALAWAN) 13.03 - 13.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 13.30 - 14.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 14.00 - 14.03 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (BENGKALIS) 14.03 - 14.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 14.30 - 15.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 15.00 - 15.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (SIAK) 15.05 - 15.06 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 15.06 - 15.30 BURSA NIAGA 15.30 - 16.00 BURSA NIAGA 16.00 - 16.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (ROHIL) 16.05 - 16.30 MUSIK PLUS 16.30 - 17.00 MUSIKPLUS 17.00 - 17.03 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (DUMAI) 17.03 - 17.30 SCHOOL UPDATE 17.30 - 18.00 PROFILE INHIL PELAYANAN KESEHATAN 18.00 - 18.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (DUMAI) 18.05 - 18.10 AZAN MAGRIB 18.10 -18.30 PROFILE KUANSING LOGAS TANAH DARAT 18.30 - 18.31 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 18.31 - 19.30 DETAK RIAU MALAM 19.30 - 19.35 FILLER MERANTI SAGU 19.35 - 20.00 MENUJU PILKADA SERENTAK 20.00 - 20.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (ROHUL) 20.05 - 20.30 DIALOG BPADS 20.30 - 21.00 DIALOG BPADS 21.00 - 21.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (BENGKALIS) 21.05 - 21.06 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 21.06 - 22.00 SITU MADAH POEJANGGA 22.00 - 23.00 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 23.00 - 23.30 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 23.30 - 24.00 JERUJI 00.00 - 00.30 DETAK 12 MALAM

05.00 - 05.30 OPENING LAGU INDONESIA RAYA+ GURINDAM PASAL 1 05.30 - 06.00 PRIMARAGA PESONA RTV 06.00 - 07.00 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 07.00 - 08.00 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 08.00 - 08.01 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 08.01 - 09.00 DETAK RIAU PAGI 09.00 - 09.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (INHU) 09.05 - 09.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 09.30 - 10.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 10.00 - 10.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (KUANSING) 10.05 - 11.00 IMPERIAL BELT, HI-PLUS, SUPERSALE, QYU-UP, IMPERIAL SANDAL 11.00 - 11.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (KEPULAUAN MERANTI) 11.05 - 11.06 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 11.06 - 12.00 DETAK MELAYU 12.00 - 12.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (ROHUL) 12.05 - 12.30 MATAHATI LAZIZ 12.30 - 13.00 VOA INDONESIA 13.00 - 13.03 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (PELALAWAN) 13.03 - 13.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 13.30 - 14.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 14.00 - 14.03 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (BENGKALIS) 14.03 - 14.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 14.30 - 15.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 15.00 - 15.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (SIAK) 15.05 - 15.06 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 15.06 - 15.30 BURSA NIAGA 15.30 - 16.00 BURSA NIAGA 16.00 - 16.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (ROHIL) 16.05 - 16.30 MUSIK PLUS 16.30 - 17.00 MUSIKPLUS 17.00 - 17.03 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (DUMAI) 17.03 - 17.30 SCHOOL UPDATE 17.30 - 18.00 PROFIL INHIL MERATA PENDIDIKAN 18.00 - 18.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (DUMAI) 18.05 - 18.10 AZAN MAGRIB 18.10 - 18.30 PROFIL DESA KITA INHIL 18.30 - 18.31 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 18.31 - 19.30 DETAK RIAU MALAM 19.30 - 19.35 FILLER MERANTI PELABUHAN DAN INFRASTRUKTUR 19.35 - 20.00 MENUJU PILKADA SERENTAK 20.00 - 20.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (ROHUL) 20.05 - 20.30 MENCARI PEMIMPIN YANG BERMARWAH 20.30 - 21.00 MENCARI PEMIMPIN YANG BERMARWAH 21.00 - 21.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (BENGKALIS) 21.05 - 21.06 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 21.06 - 21.30 TEMBANG WENGI 22.00 - 22.30 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 22.30 - 23.00 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 23.00 - 00.00 DIALOG PAK KOBRA

05.00 - 05.30 OPENING LAGU INDONESIA RAYA+ GURINDAM PASAL 1 05.30 - 06.00 PRIMARAGA PESONA RTV 06.00 - 07.00 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 07.00 - 08.00 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 08.00 - 08.01 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 08.01 - 09.00 DETAK RIAU PAGI 09.00 - 09.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (INHU) 09.05 - 09.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 09.30 - 10.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 10.00 - 10.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (KUANSING) 10.05 - 11.00 IMPERIAL BELT, HI-PLUS, SUPERSALE, QYU-UP, IMPERIAL SANDAL 11.00 - 11.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (KEPULAUAN MERANTI) 11.05 - 11.06 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 11.06 - 12.00 KM HANG OUT 12.00 - 12.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (ROHUL) 12.05 - 12.30 MAKAN-MAKAN 12.30 - 13.00 TANTANGAN 50-50 13.00 - 13.03 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (PELALAWAN) 13.03 - 13.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 13.30 - 14.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 14.00 - 14.03 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (BENGKALIS) 14.03 - 14.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 14.30 - 15.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 15.00 - 15.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (SIAK) 15.05 - 15.06 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 15.06 - 15.30 BURSA NIAGA 15.30 - 16.00 BURSA NIAGA 16.00 - 16.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (ROHIL) 16.05 - 16.30 MUSIK PLUS 16.30 - 17.00 MUSIKPLUS 17.00 - 17.03 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (DUMAI) 17.03 - 17.30 SCHOOL UPDATE 17.30 - 18.00 PROFIL INHIL PELAYANAN KESEHATAN 18.00 - 18.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (DUMAI) 18.05 - 18.10 AZAN MAGRIB 18.10 - 18.30 PROFIL DESA KITA SERIBU PARIT 18.30 - 18.31 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 18.31 - 19.30 DETAK RIAU MALAM 19.30 - 19.35 FILLER MERANTI INVESTASI 19.30 - 20.00 MENUJU PILKADA SERENTAK 20.00 - 20.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (ROHUL) 20.05 - 20.30 PROFIL TRAMEDICA 20.30 - 21.00 VOA INDONESIA 21.00 - 21.05 DETAK TERKINI PILKADA SERENTAK (BENGKALIS) 21.05 - 21.06 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 21.06 - 22.00 DENDANG OCU 22.00 - 23.00 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 23.00 - 23.30 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 23.30 - 24.00 PROFILE H SUHENDAR 00.00 - 00.30 DETAK 12 MALAM

005.00 - 05.30 OPENING LAGU INDONESIA RAYA+ GURINDAM PASAL 1 05.30 - 06.00 PRIMARAGA PESONA RTV 06.00 - 07.00 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 07.00 - 08.00 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 08.00 - 08.01 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 08.01 - 09.00 DETAK RIAU PAGI 09.00 - 09.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 09.30 - 10.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 10.00 - 11.00 IMPERIAL SANDAL, IMPERIAL BELT, SUPERSALE, HIPLUS, QYU-UP 11.00 - 11.01 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 11.01 - 12.00 SANGGAR KREASI TK ANNAMIROH 12.05 - 12.30 MAKAN-MAKAN 12.30 - 13.00 HILIR MUDIK 13.00 - 13.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 13.30 - 14.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 14.00 -14.05 PROMO RTV 14.00 - 14.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 14.30 - 15.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 15.00 - 15.05 PROMO RTV 15.05 - 15.06 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 15.06 - 15.30 BURSA NIAGA 15.30 - 16.00 BURSA NIAGA 16.00 -16.05 PROMO RTV 16.05 - 16.30 MUSIK PLUS 16.30 - 17.00 MUSIKPLUS 17.00 - 17.03 PROMO RTV 17.03 - 17.30 SCHOOL UPDATE 17.30 - 18.00 PROFIL PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 18.00 - 18.05 PROMO RTV 18.05 - 18.10 AZAN MAGRIB 18.10 -18.30 PROFIL KUANSING LOGAS TANAH DARAT 18.30 - 18.31 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 18.31 - 19.30 DETAK RIAU MALAM 19.30 - 19.35 FILLER MERANTI SAGU 19.35 - 20.00 DETAK RIAU MALAM 20.00 - 20.30 PROFILE DESA KITA KAB MERANTI 20.30 - 21.00 VOA INDONESIA 21.00 - 21.01 RUNDOWN ACARA SELANJUTNYA 21.01 - 22.00 NADA KENANGAN 22.00 - 22.30 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 22.30 - 23.00 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 23.00 - 00.00 DIALOG PAK KOBRA TATA LETAK: DESRIMAN ZAHMI

Riau Pos

33

AHAD, 17 JANUARI 2016

BANGUN PARIT: Masyarakat membangun sekat kanal di salah satu areal lahan gambut di Riau, beberapa waktu lalu.

INTERNET

Moratorium Eksploitasi Lahan Gambut Perlu Dikawal

Terancam Degradasi Pusat juga memberikan perhatian ekstra untuk lahan gambut.

Kemaren Bu Siti Nurbaya pulang dari Paris membahas masalah gambut. Karena hal ini sudah sangat kental. Salah satu solusi konkrit yang diperlukan adalah perlindungan gambut yang didesain lebih maksimal

Provinsi Riau memiliki pesona lahan gambut dengan sejuta manfaat dalam struktur ekosistem. Saat ini, keistimewaan tersebut terancam degradasi lahan yang berjalan seiring dengan perkembangan perkebunan, pertanian dan industri.

Laporan MARRIO KISAZ, Pekanbaru Marrio_kisaz@riaupos.co.id

MEMILIKI kandungan nutrisi sebagai media tanam yang subur dengan kandungan air dan sistem perakaran yang khas menjadi sisi positif keistimewaan dari lahan gambut.

Daya tarik tersebut menjadi salah satu indikator lahan gambut menjadi salah satu primadona pelaku usaha perkebunan dan kehutanan.

Kondisi ini menyebabkan, angka eksploitasi lahan gambut menjadi sorotan beberapa tahun terakhir. Laju

deforestrasi dan pemanfataan lahan tanpa memperhatikan aspek lingkungan menjadi bom waktu yang mengancam ekosistem dan kelestarian alam.

Tanah gambut merupakan tanah yang dapat dimanfaatlan untuk sebagai bahan sumber energi. Tanah gambut merupakan salah satu tanah yang terbanyak didunia dengan berasal dari pelapukan atau pembusukan dari sisa-sisa tanaman yang setengah busuk dan dalam prosesnya membutuhkan waktu yang sangat lama.

Secara geografis sekitar 60 persen lahan basah di Indonesia merupakan tanah gambut. Hal ini sudah dimanfaatkan untuk pertanian dan kehutanan yang memerlukan pengawasan ekstra dari seluruh pihakpihak terkait yang berkompeten dibidangnya.

Gambut banyak ditemukan di daerah rawa karena tanah gambut merupakan tanah yang sering ditemukan didaerah yang relatif memiliki kandungan air dan sangat efektif dalam pengembangan sektor pertanian dan perkebunan.

PROF ADNAN KASRI Pemerhati Lingkungan Riau

Meskipun memiliki segudang keistimewaan tersebut, tanah gambut juga memiliki kekurangan, seperti sangat rentang terbakar. Bahkan jika lahan gambut terbakar, memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi untuk memadamkannya.

Selain itu, eksploitasi lahan gambut yang tidak bersahabat dengan lingkungan dapat menimbulkan dampak negatif seperti meningkatnya intensitas banjir saat musim hujan. Serta terganggunya keseimbanan ekosistem, karena lahan gambut menjadi habitat mahluk hidup yang cukup kompleks. Saat ini, Pemerintah Pusat hingga daerah sudah mulai menerapkan moratorium lahan gambut. Dalam implementasinya kebijakan tersebut perlu dikawal agar dapat berjalan seperti yang diharapkan.

Pemerhati Lingkungan Riau Prof Adnan Kasri menilai permasalahan lahan gambut memang perlu mendapat perhatian serius. Ini dinilai penting untuk menjaga dan melestarian lingkungan agar dapat memberikan manfaat dalam jangka panjang.

Hal itu menjadi perhatiannya, karena Adnan menilai permasalahan gambut juga menjadi konsen yang serius ditangani Pemerintah Pusat. Ini terlihat dengan beberapa langkah dan komitmen yang dilakukan Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Kehutanan dan Baca Terancam Halaman 35

· · · · · · · · · ·

INTERNET

GAMBUT: Salah satu areal lahan gambut yang masih tergolong asri di Riau.

Kebijakan Pemerintah Pusat yang mengeluarkan moratorium eksploitasi lahan gambut dinilai menjadi solusi menjaga kelestarian lingkungan.

Berasal dari pelapukan dan pembusukan tanaman Sangat rentan terbakar Berpotensi menjadi sumber energi Selalu digenangi air Tergolong klasifikasi tanah yang terbanyak di dunia Memiliki sistem perakaran yang khas Media tumbuh tanaman yang subur Pencegah banjir pada musim hujan Menjaga kekeringan pada musim kemarau Habitat penampung makhluk hidup

Melalui forum ini kami menerima tulisan pembaca Riau Pos tentang upaya-upaya penyelamatan/peduli lingkungan. Panjang tulisan maksimal 1,5 kwarto, spasi 1,5.

Sertakan pas foto Anda. Kirimkan naskah ke email forus.riaupos@gmail.com

Atasi Erosi dengan Tanaman Akar Tunggang

PROF DR ALMASDI SYAHZA Pemerhati dan Peneliti Lingkungan REDAKTUR: MARRIO KISAZ

DALAM beberapa tahun terakhir potensi perkebunan Riau meningkat terutama dalam perkebunan sawit dan perkebunan lainnya, hal ini juga memicu perluasan lahan tanaman hingga ke bibir sungai.

Perluasan lahan ini juga mengakibatkan terjadinya erosi yang cukup tinggi di beberapa daerah di Riau.

Untuk tingkat erosi di daerah hulu

mencapai 350 ton/ha/tahun.

Dalam peraturan telah dijelaskan, untuk ukuran lebar sungai kurang dari 30 meter, bibir sungai kiri dan kanan sungai tidak boleh diganggu seluas 50 meter, dan untuk ukuran lebar lebih dari 30 meter, 100 meter bibir sungai tidak boleh dieksploitasi dengan kegiatan tidak ramah lingkungan.

Selain masalah lingkungan masalah penegakan hukum juga menjadi masalah dalam fenomena kerusakan lingkungan ini. Tingginya akan erosi ini merupakan masalah bersama, pertama peraturan dibuat harus jelas, siapa yang menegakkan peraturan dan siapa yang melaksanakan peraturan.

Dalam logikanya, wajar saja

masyarakat dan perusahaan malakukan hal tersebut, karena untuk perekonomian yang maksimal, akan tetapi sesuai dengan peraturan mereka salah, jadi perlu di tegur.

Wilayah sungai sebaiknya ditanami dengan tanaman lokalita dan berakar tunggang. Untuk tanaman disesuaikan dengan lokalita,

seperti daerah pesisir itu ditanami kayu bakau dan sungai bagian hulu seperti bambu, yang penting memiliki akar tunggang bukan akar serabut. Sedangkan sawit merupakan akar serabut sehingga kekuatan gayutnya sangat kurang, dan menurut saya daerah yang memiliki gelombang kuat tanami pohon bakau.*** TATA LETAK: FEBRI JAMIL

34

Riau Pos

z AHAD, 17 JANUARI 2016

Rumah dari Jerami Trend Masa Kini CHRISTIAN dan Deepti Wetjen sebagai pemilik rumah jerami memiliki visi yang luas untuk mengimplementasikan rumah yang ramah lingkungan. Hunian ini memiliki luas bangunan 355 meter persegi, yang terdiri dari dua lantai.

Ia mengakui pembangunan rumah ini dilakukan dengan beberapa proses pembelajaran yang panjang. Mulai dari mengikuti pengajaran workshop sampai dengan mengunjungi proyek perumahan lain yang menggunakan material jerami sebagai dindingnya.

“Ketika melihat rumah dengan material jerami kelihatannya begitu mudah dibuat, bisa bersifat yang tahan lama dan setelah melihatnya saya langsung yakin bahwa saya juga bisa membangun rumah yang sama,” ujar Wetjen mengenai penggunaan material alam bekas limbah peternakan.

Dinding yang terbuat dari jerami ini memiliki insulasi yang tinggi serta akustik alam yang bagus. Tentunya dinding ini bebas kebakaran karena diplester oleh pasir kapur atau pasir tanah liat serta high fire rating yang memberikan Anda alarm ketika akan terjadi kebakaran.

Rumah ini juga dilengkapi oleh sistem pemanas air menggunakan tenaga surya, tanki air yang menampung air hujan untuk membilas toilet dan irigasi tanaman, sampai dengan pencahayaan yang menggunakan sistem efisiensi energi. “Kami menyukai estetika dari bangunan ini, namun faktor utamanya adalah insulasi yang sangat bagus yang memberi kenyamanan bertempat tinggal,” ucap Wetjen.

Hasilnya adalah sebuah rumah yang tidak membutuhkan pemanas atau pendingin udara. Anak-anak bisa bermain dan berlar-

ian di rumah menggunakan celana pendek dan kaos meski sedang berada di tengah musim dingin.

“Tinggal di sini sangat menyenangkan.

Kita sangat cocok dengan iklim suhu yang ada di dalam rumah, sehingga kita tidak membutuhkan pemanas atau pendingin udara ketika hari sedang panas panasnya di musim panas. Ketika musim dingin kita juga tidak merasa kedingingan sama sekali,” tambah dia.

Dinding jerami memiliki insulasi yang tinggi dan properti akustik yang baik. Untuk pembangunan rumah yang menggunakan material sejenis, dia merekomendasikan untuk membuat proyek tersebut sendiri.

“Karena belum ada pekerja bangunan lokal yang menggunakan jerami untuk material bangunannya, selain itu lakukan riset yang mendalam,” tuturnya.

Tumbuh besar di Jerman, dimana keberlanjutan alam menjadi norma yang diterapkan, Wetjen terkejut mengetahui perumahan di Perth tidak lagi memanfaatkan desain tenaga surya dan layout fleksibel untuk pembangunan rumah. Dinding juga dilengkapi oleh high fire rating yang dilapisi oleh tanah liat.

Dengan tujuh orang yang tinggal di rumah ini, kekuatan tenaga surya dapat memenuhi kebutuhan energi mereka yang tinggi. Fitur ramah lingkungan lain yang ada di rumah ini adalah disediakannya sistem pemanas air bertenaga surya, tanki air yang menampung air hujan untuk membilas kloset dan menyiram tanaman, dan efisiensi energi pada pencahayaan. Tak hanya itu desain tenaga surya pasif seperti jendela yang menghadap utara serta jendela yang bergulir untuk memaksimalkan ventilasi.(int/rio)

INTERNET

RUMAH JERAMI: Aksi dan inovasi ramah lingkungan terus dilakukan seperti dengan membangun rumah dari jerami yang mulai menjadi trend masa kini.

CF1/MIRSHALRIAU POS

BEROLAHRAGA: Warga Kota Pekanbaru memanfaatkan fasilitas di Taman Kota di samping Hotel Aryaduta untuk berolahraga. Foto diambil baru-baru ini.

Lebih Dekat dengan Alam CAR Free Day (CFD) merupakan salah satu sarana untuk bersosialisasi dengan alam, terutama bagi anakanak, berusia Balita yang harus mengenal alam sejak dini. Langkah tersebut berperan positif dalam mensosialisasikan kecintaan terhadap alam sebagai wujud pelestarian lingkungan secara berkelanjutan sebagai invenstasi masa depan.

Hal inilah yang dilakukan oleh Ahmad salah satu warga Kota Pekanbaru membawa putrinya yang berusia 1 tahun, untuk mengikuti CFD di jalan Diponegoro. Berbekal semangat, ia bersama keluarganya melakukan kegiatan yang merupakan pola hidup sehat dengan berolahraga.

“Saya bersama keluarga hampir setiap minggunya ikut dalam kegiatan car free day ini, dan ini merupakan sarana untuk memperkenalkan alam bagi anak, karena selain olahraga kita bisa berkunjung ke taman kota, untuk memperkenalkan tanaman kepada

anak,” Ungkap Ahmad kepada Sahabat For Us Riau Pos pekan kemarin.

Ia berharap momen-momen car free day dapat dilaksanakan secara rutin dan berkelanjutan. Sehingga dapat menjadi pilihan masyarakat untuk mendapatkan udara yang bersih dan sehat serta bebas dari polusi.

Sementara itu Anggota DPRD Provinsi Riau Ade Hartati Rahmad MPd mengatakan bahwa pendidikan lingkungan itu sangat penting di pupuk sejak masih usia sangat dini.

Ini dinilai penting sebagai bekal untuk menjaga lingkungan dan sebagai garda terdepan untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan di kemudian hari.

“Kita semua menyadari bahwa lingkungan kita saat ini sudah mulai krisis, oleh karena itu harus ada generasi yang mengatasi krisis lingkungan tersebut, hal ini dapat

diatasi dengan pengenalan lingkungan sejak usia balita. Karena apabila sejak balita telah diajarkan maka akan terus tertanam dalam jiwa untuk melestarikan lingkungan,’’ ungkap legislator yang mengharapkan pemerintah memberikan perhatian terhadap fasilitas umum yang bersahabat terhadap lingkungan di Kota Pekanbaru.

Pendidikan berbasis alam merupakan program pemerintah dalam meningkatkan generasi pencinta, dan pelestarian alam. ‘’Pendidikan berbasis lingkungan menjadi program pemerintah dan ini harus kita dukung. Karena apabila hal ini tidak terealisasikan maka hutanhutan kita akan habis, akan tetapi masyarakat kita saat ini belum sadar akan fungsi lingkungan, oleh karena itu kita harus melakukan pendidikan alam sejak dini,’’ urainya.(selamat-sf/ rio)

RIAU POS BIKE COMMUNITY Bikers, daftarkan nama komunitas sepedamu dan tempat nongkrong kalian. Agar para bikers di Riau mengetahui keberadaan kalian. Ditunggu ya! More info: @RiauposBikeComm Onthel Air Molek Basaecamp: Air Molek Info: FIndra (082172145773) MTB Federal PKU Nongkrong: CFD Info: Rizki (085664584510) Duri MTB Club (DMBC)

REDAKTUR: MARRIO KISAZ

Basaecamp: Toko Jaya Sepeda Duri Info: Farid Yoeng (08127649660) Bike Adhi Club (BAC) Basaecamp: Adhi Karya Info: Aris Hermawan (08127551805) Pasukan Sepeda Ontel camp: Toko Indra’s Fasion Bangkinang Info: Indra Combro (081275471111) AxicBIC Camp: Kom. Nenas 128 CPI Rumbai Info: Rosyid Atmantyo(08127567238) BDBC Pertamina Dumai Camp: Perum.Bukit Datuk Info: Nasrial (081277503006) GENJRENG (RENGAT) Nongkrong : Sore Hari Depan Plaza Rengat

Info: Anwar (085265705054) PIKNIK (fixed unik) Info: Andra (081275295165) RUBIC (Chevron) Nongkrong : Chevron Ketua Umum: Joko Pitoyo (081365454356) Dumai Fixie (Dufix) Camp : Jl Cempedak no. 73 Dumai Info: (081275151986) INFINITY-RIAU Basaecamp: Jl. Sumatera No.24 Info: Rizky Rinaldi (081993290986) Gampreda Basecamp: Ditlantas Polda Riau Info: AKBP Ino Harianto(081349421996)

Pendopo Cyclist Community Gelanggang Pemuda, Pekanbaru Info: Eka Martin (0813 71163330) Komunitas Sepeda Tua (Kosti Ujung Batu Rohul) Alamat Jalan Jendral Sudirman Tempat Nongkrong Cahaya Foto Studio Rohul Kosen Harkam Basaecamp: Satbrimob Polda Riau Ketua: Ipda Budi (085265655784) Duri Bicycle Club Basecamp: PT. CPI Duri Info: Dahri Amjad (08127622734) Laskar Sepeda Tua Pekanbaru Basecamp Jl Fajar No 10 Labuh Baru, Ketua Umum: Fajar Daulay

Rainbow BMX Basecamp Jalan Sepat Empat nomor 101, Rumbai.

Info : Halim (085265834013) Fixie Street Of Pekanbaru (Fixstop) Basecamp Jalan Diponegoro depan tugu perjuangan.

More Info: Eex (pin: 22EDC083) Challenger MTB Club Basecamp Jalan Gatoto Soebroto Tempat nongkrong Car Free Day. Info: Edward (085271715723) Rumbai Riders Fixie Basecamp Jalan Paus, Rumbai Ketua Umum: Herry Marcyanda (085278333580) ZBC (Zeta Bicycle

Community) Basecamp Jl.Sudirman No. 474 (Kantor Dinas Perhubungan Prov. Riau) More Info: Bambang Feriyanto (081234567074) PLN Bike to Work (B2W) More Info: Hendri (0811103920) Komunitas Sepeda Kampar Basecamp Jl Ahmad Yani Bangkinang depan lapangan pelajar Ketua Umum: Harian yanto (085374449666) Kuantan Bike’s Basaecamp: Komplek SMAN Pintar Info: Weli Hendri (08117516577)

TATA LETAK: YAYA

SAVE THE EARTH

Riau Pos AHAD, 17 JANUARI 2016

35

MENYELAMATKAN LINGKUNGAN DEMI MASA DEPAN

Sawit Bukan Tanaman Penyerap Air KELAPA Sawit adalah salah satu komoditas terbesar di Sumatera dan Kalimantan. Tanaman ini juga telah menyumbang banyak devisa bagi negara. Tanaman ini dikenal dengan tanaman yang banyak memerlukan air.

Hal ini dibantah oleh Pemerhati dan Peneliti Lingkungan Prof Dr AlmasdiSyahza. Ia mengungkapkan, tanaman ini sebenarnya tidak menyerap banyak air. Itu hanyalah bagian dari politik yang dikembangkan oleh kompetitor.

“Kelapa sawit tidaklah menyerap banyak air. Itu semuanya indikasi politik yang dikembangkan oleh kompetitor. Agar CPO harganya menurun di pasar Eropa. Jika benar kelapa sawit menyerap banyak air maka untuk di daerah Kampar itu tidak akan tumbuh subur,” paparnya.

Dalam penelitian yang telah dilakukan, tingkat kesuburan dan kualitas TBS (Tandan Buah Segar) kelapa sawit lebih baik dan lebih tinggi di daerah yang memiliki tekstur tanah yang lebih keras dibandingkan dengan tekstur tanah yang lembab atau gambut.

“Dalam penelitian terbaru saya, bahwa tingkat kesuburan tanaman sawit lebih baik di daerah yang memiliki tekstur tanah yang lebih keras, dibandingkan pada lahan gambut. Untuk TBS lahan gambut lebih kecil dibandingkan dengan tekstur tanah yang keras. Oleh karena itu tidak benar jika sawit itu menyerap banyak air,” tambahnya.

Selain itu, Ia juga menjelaskan bahwa pohon akasia lebih banyak menyerap air. Karena pada umumnya, akasia tidak ditumbuhi ilalang dan tanaman lain di sekelilingnya.

Sedangkan tanaman sawit masih di tumbuhi tanaman pakis dengan suburnya.(Selamat-sf/rio)

Gelorakan Semangat Sekolah Hijau SAAT memasuki pekarangan sekolah, suasana sejuk terasa. Setiap pinggiran di halamannya dihiasi dengan berbagai macam jenis tumbuhan hijau. Sekolah yang telah mencapai adiwiyata tingkat kota ini, masih ingin terus berbenah diri demi meningkatkan kualitas sekolahnya, terlebih lagi untuk program penghijauan seperti adiwiyata.

“Semua juga berkat anakanak yang mau dikoordinir dan sama-sama bersemangat dalam hal ini. Ditambah lagi, kami telah memiliki banyak kerjasama dengan orang luar, sebagai wadah kami untuk bisa lebih aktif lagi menghijaukan sekolah ini,” ujar M Rawadi selaku Pokja Lingkungan SMKN 1 Pekanbaru.

Salah satu dari jenis tumbu-

han yang berada di lingkungan SMKN 1 Pekanbaru adalah pohon jambu, yang sudah menjadi rencana bagi mereka selaku sekolah bisnis untuk menjadikan hal itu salah satu sumber pemasukan keuangan untuk sekolah mereka. SMKN 1 Pekanbaru.

Dalam pengembangannya SMKN I Pekanbaru juga turut bekerjasama dengan warga sekitar sekolah, demi mewujudkan sekolah hijau.

Tak hanya itu, sekolah bisnis ini pun juga tekah membuat kompos sendiri untuk tanaman di sekitar sekolah mereka ataupun didagangkan.

Diharapkan dengan beberapa inovasi yang dilakukan dapat mendukung pengembangan sekolah hijau yang peduli akan pengembangan dan kelestarian lingkungan.(kazain-sf/rio)

SF-KAZAIN/RIAU POS

TUNJUKKAN PRODUK: Tim Pokja Lingkungan SMKN 1 Pekanbaru menunjukkan produk inovasi ramah lingkungan menuju sekolah hijau, beberapa waktu lalu.

Banjir Mengancam Keseimbangan Ekosistem di Kuansing

HUMAS DINAS SOSIAL FOR RIAU POS

BANTU BANJIR: Kepala Dinas Sosial Provinsi Riau Syarifuddin AR memberikan bantuan usai meninjau korban banjir yang mulai mengancam lahan pertanian masyarakat, baru-baru ini.

BANJIR yang merendam Kabupaten Kuantan Singingi, Riau sejak hari Rabu lalu terus menunjukkan peningkatan. Kondisi ini dikhawatirkan dapat mengancam keseimbangan ekosistem.

Poin ini menjadi perhatian, karena setidaknya dari 10 kecamatan terdapat 80 desa yang terendam. Bahkan, luapan air tersebut mulai menyerang tanaman pangan masyarakat.

Guna meringankan beban masyarakat yang terkena dampak banjir, beberapa instansi melakukan kunjungan untuk memberikan bantuan. Aksi tersebut dipimpin Kepala Dinas Sosial Provinsi Riau HR Syarifuddin dibantu Dinas Sosial Kabupaten Kuansing dan Kapolsek Kuantan Tengah Kompol Mahdudin.

Sebelum turun ke lapangan, tim melakukan rapat untuk persiapan meninjau lokasi penyaluran bantuan. Tujuan pertama di Kecamatan Pangean serta dilanjutkan ke daerah lainnya.

Sementara Kadis Sosial Provinsi Riau Syarifuddin mengatakan hal ini merupakan wujud kepedulian terhadap para korban banjir. Ia mengharapkan, bantuan yang diberikan dapat meringankan beban para korban bencana alam tersebut.

Dinas Sosial Provinsi Riau turun bersama tim Tagana dengan menyalurkan sebanyak 2 ton beras dan lauk pauk serta makanan cepat saji.

Selain itu, satu unit perahu fiber ecakusi diperuntukan menyalurkan logistik serta mendukung proses evakuasi.(rio)

Lahan Gambut Terancam Degradasi Sambungan dari hal. 33 Lingkungan Hidup. Salah satu barometer pentingnya penanganan hal tersebut adalah kasus kebekaran hutan dan lahan yang ternyata juga banyak menyerang areal gambut. ‘’Pusat juga memberikan perhatian ekstra untuk lahan gambut, kemaren Bu Siti Nurbaya pulang dari Paris membahas masalah gambut, karena hal ini sudah sangat kental. Salah satu solusi konkrit yang diperlukan adalah perlindungan gambut yang didesain lebih maksimal,’’ urai Guru Besar Universitas Riau itu.

Begitu juga mengenai penerapan moratorium pemanfaatan lahan gambut, Adnan menilai langkah tersebut cukup efektif. Diharapkan, implementasinya tidak melenceng dari komitmen awal menyelamatkan kualitas dan kuantitas lahan gambut di negeri ini. ‘’Kalau moratorium lahan gambut kita dukung dan harus tetap jalan, tidak ada izin baru. Begitu juga untuk pemanfaaat yang lama perlu ditinjau kembali. Agar tidak ada yang menyim-

REDAKTUR: MARRIO KISAZ

pang dengan tidak memperdulikan kondisi lingkungan,’’ ungkapnya.

Dalam penerapannya, Dosen Pasca Sarjana Ilmu Lingkungan Universitas Riau itu menerangkan, pihak pemerintah daerah dapat berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Begitu juga dengan melakukan pengawasan secara maksimal di titik-titik rawan eksploitasi lahan gambut. ‘’Kita menunggu peraturan pemerintah yang baru mengganti PP no 71 tahun 2014 tentang perlindungan dan pengelolaan sistem lahan gambut. Kita harus memperlihatkan komitmen dan keseriusan dalam menjaga kualitas lingkungan,’’ imbuhnya lagi.

Berdasarkan kandungan organiknya gambut terbagi atas beberapa klasifikasi, seperti tanah mineral dengan kandungan bahan organik antara 15-20 persen dan tanah organik dengan kandungan bahan organik antara 20-25 persen. Sementara berdasarkan faktor pembentuk gambut dikenal dengan istilah gambut topogen yaitu gambut yang terbuat dari hasil sisa-sisa dilapisan dasar cekungan. Gambut ini digunakan se-

bagai lahan pertanian dan perkebunan karena kandungan tanah yang tidak terlalu asam dan mengandung unsur hara.

Selain itu juga ada gambut ombrogen yaitu gambut yang berasal dari gambut topogen. Tetapi usianya lebih tua dari pada gambut topogen. Karena tanah ini yang terkena hujan secara terus menerus membuat tingkat keasaman tanah ini menjadi sangat tinggi sehingga tidak cocok untuk lahan pertanian dan perkebunan. Inilah mengapa tanah gambut belum tentu semuanya bisa digunakan. Kemudiamn gambut pegunungan yang merupakan lahan gambut yang terbuat dari sisa-sisa hasil tanaman di pegunungan.

Lahan Gambut Riau Terancam Degradasi Perkembangan dunia perkebunan dan industri membuat lahan gambut Riau terancam mengalami degradasi lahan. Hal ini merupakan masalah serius yang sebagian besar terkait dengan aktivitas pertanian. Penyebab utama termasuk pembersihan lahan, seperti tebang habis dan deforestasi.

Degradasi lahan adalah proses di mana kondisi lingkungan biofisik berubah akibat aktivitas manusia terhadap suatu lahan. Perubahan kondisi lingkungan tersebut cenderung merusak dan tidak diinginkan.

“Moratorium adalah salah satu strategi pemerintah. Ini merupakan salah satu komitmen pemerintah dalam pengurangan emisi, Indonesia merupakan penyumbang emisi terbesar di dunia dari sektor lahan,” ungkap Pengamat dan Peneliti lahan gambut Dr Suwondo.

Ia menilai, moratorium lahan gambut menjadi langkah yang efektif guna pencegahan kerusakan lahan gambut yang berada di seluruh Indonesia. Lahan gambut yang dimiliki oleh Indonesia sebesar 20 juta hektar sementara di Riau sebesar 1,5 juta hektar.

Suwondo menjelaskan, gambut memiliki karekteristik yang unik dan khas.

Menurutnya apabila lahan gambut telah terbuka, maka emisi yang dihasilkan sangat tinggi, terutama emisi CO2.

“Lahan gambut memiliki karakter yang khas, makanya perlu pengawasan leb-

ih maksimal. Faktor utamanya karena rentannya, bukan hanya emisi tetapi juga ancaman kebakaran yang melanda kita selama beberapa tahun terakhir,” tambahnya.

Pemerhati lingkungan itu juga menilai, oratorium merupakan salah satu cara untuk mengatasi degradasi lahan gambut. Dalam beberapa hari yang lalu Presiden JokoWidodo membentuk Badan Restorasi Gambut. Badan ini merupakan salah satu komitmen pemerintah dalam menyelamatkan lahan gambut Indonesia.

“Langkah ini merupakan salah satu cara yang baik dalam mengatasi degradasi lahan kita saat ini. Saya mendapatkan informasi bahwa presiden Jokowi membentuk badan restorasi gambut, akan tetapi saya belum mendapatkan informasi apakah badan ini selevel menteri atau setingkat instansi lainnya,” ungkapnya.

Menurutnya, kebijakan moratorium merupakan salah satu komitmen pemerintah yang pro terhadap lingkungan. Sementara saat disinggung tentang tingkat degradasi yang berada di

lahan Riau, Dr Suwondo juga belum bisa menjelaskan secara detail. Dalam penelitian dan pengamatan yang dilakukan pada lahan gambut, ia mengungkapkan bahwa, setengah dari lahan gambut di Riau telah mengalami gderadasi. Ini dikarenakan lemahnya pengawassn dari pemerintah dan stakeholder lainnya. “ Ini pertanyaan yang sangat sulit untuk dijawab. Kalau berbicara data resmi itu berada di kehutanan. Tetapi dari beberapa report yang kita lakukan itu ada 1,3 juta lahan yang dianggap gambut, dari ketebalan yang berbeda.

Dari angka itu dapat kita lihat mencapai separuhnya mengalami kerusakan.

Hal ini bayak faktor penyebabnya, akan tetapi pada intinya tidak adanya pengawasan yang maksimal,” jelasnya.

Selain itu tanah gambut juga memiliki keistimewaan dengan dengan menjadi salah satu bahan sumber energi. Di Polandia tanah gambut di gunakan sebagai bahan pembangkit tenaga listrik.

Tanah gambut juga digunakan sebagai pemanas dan memasak rumah tangga. ***

TATA LETAK: FEBRI JAMIL

Riau Pos z AHAD 17 JANUARI 2015 zHALAMAN 36

YOSE RIZAL/ RIAU POS

JEMBATAN GANTUNG: Selain bermain dengan gajah, pengunjung PLG juga bisa bermain di jembatan gantung di kawasan PLG.

KUNNI MASROHANTI/RIAU POS

MENJELAJAHI SUNGAI DAN HUTAN: Bersama mahout (pelatih gajah) Pengunjung PLG menjelajahi sungai dan hutan dengan mengendarai gajah.

Tak perlu jauh-jauh untuk bisa mengenal, bermain dan berkeliling hutan dengan mengendarai gajah. Pusat Latihan Gajah (PLG) yang terletak di Minas, Kabupaten Siak, menjadi salah satu destinasi pilihan paling menarik.

Laporan KUNNI MASROHANTI, Minas kunnimasrohanti@riaupos.co.id

P

LG yang terletak tidak jauh dari simpang Perawang-Mi nas, membuat warga yang ingin datang ke sana tidak perlu menginap. Begitu juga warga Pekanbaru. Jarak tempuh dari PekanbaruPLG hanya sekitar 1,5 jam. Pergi pagi pulang sebelum petang juga sangat memungkinkan. Lokasinya juga sangat mudah dijangkau. Berbagai rambu atau petunjuk terpampang hampir di setiap simpang setelah simpang Minas-Perawang tersebut.

Setelah simpang Minas-Perawang ini, pengunjung memang akan menyusur jalan tanah kuning, keras dan berdebu. Apalagi saat musim panas. Panas yang membahang, seperti siang akhir pekan lalu itu, terasa semakin membakar. Mau tidak mau, AC mobil harus terus dinyalakan. Kalaupun menggunakan sepedamotor, sebaiknya harus menggunakan masker.

Sekitar 100 meter dari lokasi PLG itu, lagi-lagi terpampang petunjuk arah. Kali ini gerbang besar bertuliskan ‘Selamat Datang di Pusat Kon-

servasi Pusat Gajah Tahura Sultan Syarif Hasyim Riau’.Di papan itu juga tercantum tulisan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Riau. Jelas terlihat bahwa kawasan ini dikelola Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam melalui melalui BKSDA Riau. Seain jalan tanah penuh debu, jalan menuju pusat lokasi juga berbelok-belok.

Cukup sulit tanpa petunjuk arah.

Menantang. Itu yang terasa. Tapi, begitu sampai di pusat pelatihan, seakan hilang semua letih, haus dan panas. Pendopo setengah tertutup berukuran luas lengkap dengan kamar mandi dan musala, terasa semakin nyaman. Terlebih pohon-pohon hijau dan rindang mengelilingi kawasan ini. Di satu sisi, kebun sawit menghampar luas. Di sisi lain, belantara rimba juga membentang. di pendopo inilah pengunjung makan dan istirahat sejenak sebelum bermain dengan gajah.

Dua ekor gajah yang ada di lokasi menarik perhatian pengunjung asal Pekanbaru siang itu. Besar dan tinggi. Satu di antaranya berusia 17 tahun dan satu lagi berusia 32 tahun. Gajah dewasa dan remaja pastinya. Gajah ini sangat terlatih. Mereka beratraksi dengan piawai seperti yang diminta mahout (pelatih). Duduk kata mahout, duduklah gajah itu.

Berdiri di atas meja kata mahout, berdirilah gajah itu.

Pengunjung juga diperbolehkan memberi makan gajah-gajah tersebut, tentunya di bawah arahan dan petunjuk mahout yang sedang bertugas. ‘’Sebetulnya ada 17 gajah di

KUNNI MASROHANTI/RIAU POS

ATRAKSI GAJAH: : Pengunjung menyaksikan atraksi gajah dipandu oleh mahout (pelatih gajah).

sini. Semuanya sudah terlatih. Tapi yang kita datangkan dua saja karena yang lain kita lepas ke hutan untuk makan. Bapak Ibu boleh memberi makan,’’ kata Koordinator Lapangan PLG, Khairul Amri kepada pengunjung.

Khairul Amri yang didampingi beberapa mahout, juga menunjukkan bagaimana cara memberi makan gajah yang baik, menunjukkan bagian lidah dan gigi saat pengunjung menyuapkan pisang masak ke mulut gajah. Meski ngeri dan sedikit

takut, anak-anak dan orangtua yang datang siang itu puas memberi makan dan foto bersama.

Usai melihat atraksi dan memberi makan serta mendengar berbagai informasi tentang gajah, pengunjung di bawa keliling hutan dengan mengendarai gajah. Ada dua jenjang kayu yang dibuat setinggi badan gajah; di bagian depan taman dan bagian belakang. Jenjang di bagian depan digunakan saat pengunjung hendak mengendarai gajah tapi hanya di taman itu saja. Sedangkan jenjang di

KUNNI MASROHANTI/RIAU POS

MENGENDARAI GAJAH: Pengunjung mengendarai gajah saat mengelilingi kawasan Tahura di PLG Minas, Kabupaten Siak, akhir Desember 2015.

REDAKTUR: ADRIAN EKO DESRILIANTO

bagian delapan untuk pengunjung yang hendak mengelilingi hutan.

Di taman bagian belakang juga terdapat jembatan kayu gantung. Di sini, pengunjung bisa bermain, berfoto atau duduk-duduk sambil menunggu keluarganya yang sedang mengendarai gajah masuk ke dalam hutan. Hutan yang menghampar itu merupakan salah sisi Taman Hutan Raya (Tahura) yang masuk ke dalam wilayah Kabupaten Siak.

Mengendarai gajah, duduk di atas pelana saat masuk hutan, lebih seru dan menegangkan dibandingkan mengendarai hutan di taman bagian depan. Gajah bertubuh besar itu naik turun bukit kecil, masuk dan menyeberangi sungai yang cukup besar di Tahura tersebut. Banyak pilihan. Pengunjung tinggal memilih arah mana yang hendak dikelilingi. Durasinya juga berbeda. Bisa setengah jam, satu jam atau satu setengah jam.

Satu gajah bisa dinaiki dua anak dan satu orang dewasa serta satu orang mahout. Pengunjung harus berpegangan kuat pada besi pelana di depannya. Badan gajah yang besar, langkahnya yang lebar, membuat pengunjung bergoyang hebat saat duduk di atasnya, Terlebih saat naik dan turun bukit. Harus berhati-hati pula saat berjalan di dalam hutan.

Ranting dan cabang aneka jenis pohon sangat dekat dengan tubuh pengunjung. Mahout berkali-kali mengingatkan pengunjung untuk berpegangan atau menghindar dari ranting tersebut.

Pengunjung juga boleh ikut melihat dan memandikan gajah. Biasan-

ya gajah dimandikan pada pukul 07.30 WIB dan 16.30 WIB. ‘’Kami melayani pengunjung yang datang ke sini. Mayoritas anak-anak sekolah dan gurunya yang datang. Mereka mengenal dan melihat gajah dengan lebih dekat,’’ ujar Khairul lagi.

PLG ini merupakan kawasan konservasi. Pemerintah maupun pengelola belum membuka secara resmi untuk dijadikannya sebagai tempat wisata umum. Tapi, masyarakat atau siapa saja yang berkunjung untuk berwisata selalu dilayani. Pengunjung diharapkan memberikan informasi atau surat resmi terlebih dulu sebelum berkunjung ke sana.

Meski begitu, BKSDA bersama Dinas Kehutanan melalui UPTD Tahura di Minas itu akan menjadikan kawasan ini sebagai salah satu destinasi wisata yang terbuka. Siapa saja boleh berkunjung. Sudah pasti juga akan dikelola lebih baik lagi, tidak hanya kondisi lokasi tapi juga adminitasri serta hak dan kewajiban pengunjung. ‘’Selama ini masyarakat belum banyak yang tahu tentang keberadaan PLG ini. Mungkin juga sudah tahu tapi merasa sulit masuk ke sana karena merupakan kawasan konservasi. Tempat ini kita persiapkan sebagai salah satu destinasi wisata di Riau. Di Minas ada, dekat, mengapa harus jauh-jauh melihat gajah. Tapi semuanya akan dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait,’’ ungkap Kepala Bidang Wilayah II Balai Besar KSDA Riau, Supartono.***

YOSE RIZAL/ RIAU POS

BERMAIN DENGAN GAJAH: Pengunjung PLG bermain, belajar dan memberi makan gajah di taman.

TATA LETAK: YAYA

Riau Pos

37

AHAD, 17 JANUARI 2016

Nutrisi Kulit Anda, Jaga Kecantikannya KULIT adalah suatu organ pada tubuh yang penting selain untuk kecantikan, kulit penting untuk melindungi tubuh kita dari beberapa faktor lingkungan seperti virus, bakteri, beberapa bahan kimia, dan perubahan temperatur. Kulit yang sehat juga sebagai faktor yang sering sekali dijadikan penilaian saat berhadapan dengan orang lain.

Kecantikan kulit sangat bergantung pada pola makan yang sehat. Semakin baik nutrisi kita, semakin sehat dan bersinar pula kulit kita. Selain melakukan perawatan kulit, memiliki pola makan yang sehat merupakan cara terbaik menjaga kecantikan dan keindahan kulit. Tak hanya tubuh yang membutuhkan zat-zat bergizi untuk tetap sehat, tetapi kulit pun sangat membutuhkan nutrisi setiap harinya agar tetap sehat dan mampu menggantikan sel-sel kulit mati dengan sel-sel kulit baru yang lebih sehat.

Ada banyak vitamin dan mineral yang terkandung di dalam makanan yang berguna untuk menjaga kesehatan kulit.

Namun, nutrisi apa saja yang Anda butuhkan untuk menjaga kesehatan kulit?

Penelitian-penelitian menunjukkan bahwa vitamin C, E, A, B kompleks dan mineraldapat membantu meningkatkan kesehatan kulit dan penampilan.

Bagaimana bisa?

Vitamin C American Academy of Dermatology mengungkapkan penemuan dermatologi terbaru mengungkapka vitamin C mampumelawan efek dari paparan sinar matahari. Ia bekerja dengan mengurangi kerusakan yang

„„REDAKTUR: REDAKTUR:NURIJAH NURIJAHJOHAN JOHAN

disebabkan oleh radikal bebas yang dihasilkan oleh paparan sinar matahari, asap, dan polusi.

Radikal bebas melahap kolagen dan elastin, serat yang mendukung struktur kulit, menyebabkan keriput dan tanda-tanda penuaan. Vitamin C juga terlibat dalam sintesis kolagen sehingga dapt menjaga kelembutan dan kekencangan kulit Anda. Vitamin C banyak terdapat dalam buahbuahan dan sayur-sayuran.

Vitamin E Vitamin E adalah salah satu vitamin yang juga berfungsi untuk menjaga kekenyalan dan kelenturan kulit. Karena seperti vitamin C, vitamin E dapat mengurangi efek buruk akibat pembentukan radikal bebas di kulit yang disebabkan oleh sinar ultraviolet, sehingga dapat memperlambat munculnya kerutan.Makanan yang tinggi kandungan vitamin E adalah kacang-kacangan, ikan tuna, tauge, alpukat, lobster, dan minyak zaitun.

Vitamin A& Beta Karoten Vitamin A sangat penting untuk perbaikan dan pemeliharaan kulit. Jika Anda menderita kulit bersisik atau kering, itu bisa menjadi tanda Anda kekurangan vitamin A. Beta –karoten yang merupakan prekursor vitamin Aadalah antioksidan yang ditemukan dalam makanan berwarna cerah. Antioksidan ini membantu untuk mengurangi kerusakan akibat radikal yang disebabkan oleh sinar ultraviolet matahari. Makanan sumber vitamin A dan beta -karoten meliputi: hati, asparagus, polongpolongan, kangkung , bayam, telur, kentang, melon, dan paprika.

Pemakaian vitamin A dalam

krim perawatan berfungsi untuk mengurangi pembentukan komedo, mengurangi kerutan halus, dan mencerahkan wajah.

Vitamin B Kompleks Ketika berbicara peranan vitamin B bagi kulit, yang paling berperan penting adalah biotin, yang merupakan nutrisi dasar menjaga kesehatan sel-sel kulit, kuku, dan rambut. Kekurangan vitamin ini, Anda mungkin berakhir dengan dermatitis (gatal, reaksi kulit bersisik) atau kadang-kadang bahkan rambut rontok. Tubuh Anda dapat memproduksi biotin, dan nutrisi ini jugaterkandung dalam makanan seperti pisang , telur , oatmeal , dan beras.

Vitamin D Vitamin D berperan dalam regulasi sistem imun kulit dan pembentukan epitel. Vitamin D diaktifkan di kulit dengan bantuan sinar matahari dan sumber lainnya adalah dari makanan yaitu kuning telur, hati, krim, mentega dan minyak hati-ikan.

Zinc (Seng) Zinc (seng) merupakan mineral penting yang membantu memperbaiki jaringan yang rusak dan menyembuhkan luka . Seng juga melindungi kulit dari sinar ultraviolet matahari yang berbahaya . Jika Anda menderita jerawat, mungkin sebagai akibat dari defisiensi seng. Seng dapat membantu mencegah jerawat dan mengatur produksi minyak di kulit . Makanan sumber seng tinggi meliputi : tiram, unggas, biji labu, jahe, kacang-kacangan, jamur dan biji-bijian.

Selenium Selenium merupakan antioksidan mineral kuat yang dapat menjaga kekencangan dan elastisitas kulit . Mineral ini juga mencegah jerawat dan memban-

tu dalam pencegahan kanker kulit. Selenium dapat membantu penyerapan vitamin E dan meningkatkan fungsi antioksidan vitamin E di kulit . Hasil akhirnya adalah kulit bersinar dan mengurangi kerusakan kolagen kulit .

Sumber makanan tinggi selenium termasuk : kacang brazil, kakap merah, ikan tuna, hati, gandum, ikan, bawang, makanan laut, bijibijian, beras merah, dan unggas.

Omega 3 Jika kulit Anda kering, rentan terhadap peradangan, dan sering dihiasi dengan komedo, Anda mungkin kurang asam lemak esensial. Tanpa pasokan yang cukup dari asam lemak esensial, kulit menghasilkan bentuk yang lebih kental dari sebum yang dapat mengakibatkan masalah seperti komedo dan jerawat.

Omega 3 juga menawarkan manfaat penyembuhan di berbagai kondisi peradangan seperti eksim, bertanggung jawab untuk perbaikan kulit , kadar air dan fleksibilitas keseluruhan. Karena tubuh tidak memproduksi asam lemak ini, mereka harus diperoleh melalui makanan Anda. Sumber makanan tinggi omega -3 antara lain: kacangkacangan, flaxseed,salmon, makarel, sarden , danchiaseed.

Anda juga dapat melengkapi dengan pil minyak ikan.

Setiap orang bisa mendapatkan semua nutrisi kulit yang mereka butuhkan dari multivitamin dan diet yang sehat, kata dr Rhoda Narins, spesialis kulit dari NYU School of Medicine .

Dapatkan suplementasi dan perawatan produk yang mengandung vitamin dan antioksidan yang diperlukan kulit Andan di MMC Skin & Body Care sekarang juga. (by: dr. Antoni Teguh Nugroho)

„ TATA LETAK: YAYA

z www.xpresiripos.com z info.xpresiriaupos@gmail.com z Basecamp xpresi: Riau Pos, Graha Pena Riau Lt. 3

Kolong Jembatan Bau menyengat Sampah tak bersahabat Sungai nan sunyi Manusia bersedih Hempas tanpa hati Kau lemas seperti mati Tak bisa kumenahan Kau yang sunyi Bersih menuju masa kini yang tak terbukti tersakiti Tinggallah aku sendiri Mati Nafas berhenti Terasa perih Karena mati tersakiti Bagi orang beriman Sangat senang Melihat pemandangan luas menerjang Bagi yang tak beriman Nasib hilang Melihat api berkobar Hati teriris parang Wahai orang beriman Kau tenang Meminta tak segan Membuat kamu senang Wahai yang tak beriman Pernah kamu berbilang Tidak punya Tuhan Alkohol langsung melayang Wahyudi, siswa kelas VII SMPIT Tebuireng 4 Al-Ishlah Kuala Gading, Indragiri Hulu dan Santri Tebuireng 4 Al-Ishlah.

Kelu Dalam Riak Dalam kekeluan tuk berucap Bersama hamparan membirunya samudra Deraian ombak menghantam sisinya Alunan irama kesucian didalamnya Berpasang-pasang mata tak berhenti menatap Suguhan tuhan di tanah merah putih Ribuan iwak bermain didalamnya Merangkai kehidupan dengan sehuta ilusi Bersembunyi dibalik indahnya karang Bahari nan tak bertepi Mennguruk perih nan dalam Menghalau resah nan datang Walau ia ternoda dalam kepiluan Samudra saksi segala kisah Ada rahasia dalam genggaman kakunya Ada kesedihan dalam bibirnya Membentang di stiap sisi jagad raya Membelah tiap celah-celahnya Menepis helaian kebencian Takkan pudar dalam sukma Ia akan terus membentang Membenamkan dirinya dalam keindahan Menutup dirinya di kebisuan Dalam kesaksian samudra Memuja memolek mata Biarlah mengendap dalam kegelapan Memgutip dalam kesunyian Celah kebiruan dunia

fhisilmi kaffah sman pintar kuantan singingi, riau

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

38

Riau Pos AHAD, 17JANUARI 2016

Elegi Rasa CICILIA PUTRI ARDILA Alumni UIN Suska Riau

“Gimana? Udah ada jawaban?” tanya Aira. “Belum. Tapi pesan aku diread loh sama dia. Ini anak sebenernya kenapa, sih? Nggak biasanya kayak gini. Biasanya kan dia paling cepet balas chat aku.” Aku mulai kesal, karena Adit sejak sejam yang lalu belum juga membalas pesan yang kukirim via Whatsapp. Padahal jelas terlihat dia sedang online, bahkan tanda pesan sudah dibaca juga terpampang jelas di layar ponsel.

“Coba deh, kamu telepon aja. Siapa tahu diangkat, kita butuh kepastian nih.

Dia siap nggak buat nampil di acara pesantren kilat besok?” kata Aira memberi saran.

Akupun mengikuti saran Aira. Kucoba untuk menelepon Adit. Tapi hasilnya sama saja, teleponku juga tidak diangkat.

Dan tentu saja ini membuat aku dan Aira semakin kesal. “Adit, kamu itu keterlaluan, ya. Kemarin kamu yang nawarin diri sama aku untuk bantuin ngisi acara Sanlat. Sekalian belajar dan berbagi, kamu bilang. Oke aku terima, karena aku sangat menghargai niat baik dan perjuangan kamu untuk berubah. Tapi sekarang, saat udah mepet gini waktunya, kamu malah sengaja nggak balas chat aku. Mau kamu apa sih, Dit??” batinku. “Cha, mungkin nggak sih kalau Adit itu marah sama kamu gara-gara kejadian yang kamu ceritain semalam? Makanya sekarang dia sampai nggak balas chat dari kamu?” Pertanyaan Aira membuatku tersentak.

“Kejadian semalam? Wah, jangan-jangan memang karena kejadian itu. Tapi, kalau sampai karena kejadian itu, aku bener-bener nggak habis pikir. Masa karena aku bilang, kami nggak mungkin jadi pasangan, karena kami sepupu dan saudara sepersusuan, terus dia marah? Bukannya soal itu dia juga udah tahu dari awal? Bahkan dia juga tahu kalau aku bersedia ngajarian dia soal agama karena kita emang mahram sepersusuan? Terus kenapa dia jadi marah? Dan lagi, kenapa bisa-bisanya dia suka sama aku?

Yang udah jelas-jelas mahramnya.

Emang gila tu anak.

“Eh, Cha.” Aira menyikut pinggangku, membuyarkan lamunanku tentang sikap konyol Adit. “Kok kamu malah ngelamun, sih?” “Eh, iya. Itu ... “ Aku gelagapan.

“Mungkin kamu bener, Ra. Kalau emang karena itu, aku harus bener-bener ngomong nih sama dia. Biar dia paham. Aku coba chat dia sekali lagi.”

Tanpa pikir panjang, akupun mengirim pesan untuk Adit, ‘Dit, aku mau ketemu kamu sekarang.

Ada hal yang mau aku omongin ke kamu. Kalau emang kamu sayang aku, aku tunggu kamu sekarang di taman belakang kampus. Aku sekarang di kosan Aira, setelah aku kirim pesan ini ke kamu, aku bakal langsung ke sana, dan itu artinya hanya butuh 15 menit buat aku untuk sampai di sana. Aku nggak tahu kamu sekarang ada di mana, tapi kalau kamu emang cinta sama aku, kamu harus datang dalam waktu maksimal satu jam dari sekarang.

Aku bakal tunggu kamu di sana. Kalau kamu nggak datang ataupun telat, aku pastikan kamu nggak bakal bisa ketemu aku lagi.’

Pesan terkirim, akupun langsung bergegas menuju taman. Dan mengatakan pada Aira, kalau aku bakal selesaikan masalah ini sekarang juga sama Adit.

“Hati-hati, Cha. Moga berhasil ngadapin cowok yang baru tobat, terus malah jatuh cinta sama gurunya.” Aira tertawa garing. “Ih, nggak lucu!” Aku mencibir, dan segera berlalu menuju taman.

Lima belas menit, dua puluh menit, dua puluh lima menit. Aku terus meliirik jam tangan setiap beberap menit, dan ini entah yang keberapa kalinya aku melirik jam tanganku. Mungkin, jika jam tangan berwarna biru dengan aksen bintang di sekelilling bingkainya—jam pemberian Adit beberapa waktu lalu ini bisa berbicara, dia akan memarahiku karena terus saja memandang sebal padanya berulang-ulang.

Sudah lebih dua puluh lima menit, namun Adit belum juga menampakkan batang hidungnya. Bahkan dia, sama sekali tidak membalas chat yang kukirim tadi.

Hanya tanda centang dua berwarna biru yang kutemui di chat room aku dan Adit, yang menandakan pesan sudah dibaca.

Walaupun hingga detik ini belum ada balasan dari Adit yang mengatakan dia akan datang ke taman ini menemuiku, tapi entah kenapa aku begitu yakin dia pasti datang.

Aku duduk menunggu di kursi taman, memainkan handphone, melirik jam, menggoyang-goyang kaki, menunggu tak sabaran. Berkali-kali kulemparkan pandangan ke sekeliling, mencari sosok bertubuh jangkung dengan kulit sawo matang, dan sorot mata elang itu. Tapi, berkali-kali pula aku harus mendengus sebal. Karena sosok yang dicari tak kunjung muncul. Tiga puluh menit, tiga pu-

luh lima menit, empat puluh menit. Aku mengedarkan pandangan untuk kesekian kalinya, masih belum terlihat tandatanda Adit datang. Beberapa orang yang tadinya berada di taman, satu per satu mulai berkemas, beranjak pulang. Empat puluh lima menit, lima puluh menit, lima puluh lima menit, taman semakin sepi.

Lantunan ayat suci dari speaker-speaker masjid mulai terdengar, tanda waktu maghrib akan segera menjelang.

Lima puluh lima menit, lima puluh enam menit, lima puluh tujuh menit, lima puluh delapan menit, lima puluh sembilan menit, aku terus memperhatikan gerak jarum jam dari detik-detik menuju menitnya. Enam puluh menit.

Hufh. “Baiklah, akan aku tunggu lima menit lagi, kalau kamu nggak muncul juga, aku beneran bakal nggak mau ketemu kamu lagi.” Hufh. Aku menarik napas dalam-dalam, mencoba mengatur emosi. Lima menit. “Ok, Dit. Ternyata kamu beneran nggak datang. Habis sudah kesabaranku.” Aku berdiri, dan hendak pulang saat tiba-tiba terdengar suara seseorang.

“Mau kemana, Cha?” Aku menghentikan langkah, menoleh ke arah suara. “Ini yang aku suka dari kamu, Cha. Kamu selalu memberi kesempatan lebih. Persis seperti saat aku mengatakan ingin berubah.” Adit sudah berada tepat di hadapanku, dengan jarak yang cukup dekat, tak lebih dari satu meter. Mengenakan celana panjang hitam, sweater hodie, rambut yang sedikit diacak seperti biasanya. Dan entah mengapa kehadirannya yang mendadak di depanku, membuat jantungku berdebar. Bahkan aku sendiri bisa mendengarkan debarannya.

Bukan, ini bukan berdebar karena kaget seperti kau tiba-tiba melihat hantu. Tapi ini debaran seperti—seorang yang sedang jatuh cinta. Dan kenapa ini? Ada apa denganku? Aku mencoba mengendalikan diri. Ingin rasanya aku memakin jantungku sendiri, agar dia bisa bekerja

lebih santai, bukan beralari atau memburu seperti ini.

“Adit, maksud kamu apa sih? Apa maksud perkataan kamu kemarin? Kenapa bisa-bisanya kamu malah suka sama aku?” Tiba-tiba aku langsung menghujani Adit dengan rentetan pertanyaan untuk melampiaskan kekesalan—atau tepatnya agar dia tidak mendengar detak jantungku yang sedang berpacu. “Kamu tahu kan kita itu se—” Belum sempat aku menyelesaikan perkataan, Adit memotong.

“Kita itu sepupu, waktu kecil sering bareng, udah kayak kakak adik, tapi sempat pisah karena pindah rumah, terus sekarang dekat lagi, dan kamu udah hijrah, tapi masih mau deket dan ngajarin aku karena kita sepersusuan. Gitu, kan?” kata Adit menirukan gaya bicaraku yang sering nyerocos. Aku hanya diam. Diam sesaat.

“Ya. Bagus, itu kamu udah hapal. Terus maksud kamu apa, pake bilang kamu cinta sama aku? Cinta seperti laki-laki jatuh cinta pada perempuan pujaannya, bukan sebatas saudara. Terus sekarang kamu pakai acara nggak balas chat aku di saat penting kayak gini.” Aku kembali nyerocos, sedangkan Adit seperti biasanya, tetap terlihat cool. “Aku kan cuma mau ngungkapin apa yang aku rasakan, nggak minta kamu untuk jadi pacar atau istri aku kok. Karena itu nggak mungkin, kan?” jawabnya dengan santai tanpa tampang berdosa. Dan perkataannya barusan membuatku semakin nggak habis pikir. Ini anak bener-bener gila. Aku menggeleng-gelengkan kepala.

“Dit, aku bener-bener nggak ngerti jalan pikiran kamu, dan mau kamu apa.

Sekarang terserah kamu aja. Yang jelas, aku mau bantuin kamu untuk berubah, karena dari awal kita emang udah samasama tahu kalau kita mahram. Jadi aku merasa, nggak papa kalau kamu emang mau belajar sama aku. Dan dari awal aku juga udah pernah bilang ke kamu soal itu.***

ILUSTRASI: RIDHO HENDRIKOS

Forum Guru

KOLOM ini disediakan untuk para guru yang memiliki tulisan bebas seputar dunia pendidikan dan sekolah. Kirim tulisannya ke info.xpresiriaupos@gmail.com.

Untuk tulisan maksimal 1,5 halaman kwarto dengan spasi 1,5. Sertakan foto dan identitasnya. Kami tunggu kiriman dari seluruh guru di Riau.

Kepala Sekolah yang Berintegritas dan Berpikir Luas JABATAN Kepala Sekolah adalah sebuah amanah, merupakan panggilan jiwa yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan. Bukan juga sekedar untuk mendapatkan jabatan atau kesempatan, bahkan lebih memaksakan dirinya lantaran dekat dengan pejabat atau barter dari kepentingan politik dimasa pemilihan kepala daerah.

Kepala Sekolah adalah tugas tambahan, yang sejatinya guru yang dipilih dan dianggap lebih mampu untuk mengemban tugas dan tanggung jawab yang cukup berat untuk menjadi pemimpin disekolah. Disamping itu kepala sekolah juga harus mampu menjadi managerial dan agen perubahan, dan sudah barang tentu kemampuan paedagogis, sosial dan profesionalnya tidak perlu diragukan lagi. Akan tetapi, yang tidak kalah pentingnya adalah semangat dan idealisme yang kuat agar tidak mudah tergerus oleh arus dan gelombang kemurkaan sesaat, tanpa mempertimbangkan kemajuan dari pendidikan itu sendiri.

Disamping itu, Kepala Sekolah juga dituntut untuk memiliki visi, misi dan program kerja yang terukur, sehingga pada akhirnya akan melahirkan perubahan dan membawa sekolah pada kemajuan yang lebih baik. “Perubahan memihak pada or REDAKTUR: MARRIO KISAZ

ang yang sudah siap pikiran dan mentalnya” demikian ungkapan dari Louis Pasteur. Kita tahu bahwa kepemimpinan penting selama masa perubahan. Kepemimpinan seorang kepala sekolah merupakan inti dari manajemen perubahan, hanya kepala sekolah yang mampu berpikir inovatif dan siap mental, akan berhasil membawa kesuksesan.

Menurut Bill Welter ada 8 kecakapan fundamental untuk menjadi seorang pemimpin yang siap mental dan pemikiran, adalah: Pertama, pemimpin yang mau melakukan pengamatan (observing), melihat lebih dari sekadar fakta-fakta. Pendidikan selalu berubah, suatu hal yang alamiah bila kita memperhatikan dalam rangka mencari tahu dan memperhatikan informasi tentang dunia pendidikan. Ketika paradigma pendidikan berubah, maka kita harus berpikir dan ikut menyesuaikan dengan realitas tuntutan pendidikan yang baru.

Kedua, melakukan penalaran (Reasoning). Seorang Kepala Sekolah untuk bisa meyakini sesuatu, membuat keputusan, dan berbuat sesuatu sangat membutuhkan kecakapan dalam penalaran. Proses pendidikan kita terus menerus berubah dan jika kita tidak meyadarai efek dari perubahan tersebut, maka kita akan

mengambil keputusan yang salah karena tidak sesuai dengan perubahan yang sekarang terjadi. Banyak dari kita sebagai pemimpin yang kurang beruntung yang disebabkan oleh sistem pendidikan kita, tidak menyiapkan kita untuk bernalar.

Pendidikan kita hanya menfokuskan pada hafalan tentang fakta-fakta, bukan perkembangan proses mental.

Ketiga,berpikir masa depan. Masa depan merupakan sesuatu yang tidak dapat kita ketahui, namun kita bisa membayangkan/berpikir apa yang akan terjadi dengan kebijakan-kebijakan baru terhadap dunia pendidikan, sekaligus memprediksi konsekuensi dari tindakan yang kita lakukan. Seorang Kepala Sekolah yang tidak mampu memprediksi/berpikir jauh ke depan, maka mereka akan terjebak pada kebijakan dan keputusannya sendiri yang sebenarnya sudah tidak sesuai dengan tuntutan pendidikan.

Keempat, mempertanyakan untuk mendorong pemikiran yang lebih tinggi dan lebih dalam. Bagi seorang Kepala Sekolah kecakapan berpikir, mempertanyakan berarti menawarkan cara lain atau cara pandang dalam melihat secara keseluruhan tentang apa yang nyata dan dapat dilakukan disekolahnya. Dengan kata lain, bagaimana seseorang berpikir atau apa yang seseorang pikirkan.

Sebagai pimpinan, kita harus mempertanyakan diri kita sendiri kapan kita berbuat, mengubah, dan meninggalkan cara/strategi kita untuk membangun cara model mental baru.

Kelima, memutuskan dengan memikirkan akibatnya. Memutuskan merupakan proses berkomitmen pada tindakan tertentu. Sekali kita memutuskan tindakan, kita harus mencari jalan mengkomunikasikannya dengan efektif, melibatkan stakeholder, dan memberdayakan mereka semua. Seorang Kepala Sekolah yang baik dalam proses pengambilan keputusan, apa yang sudah kita pikirkan tetap harus memperhatikan kriteria dan aturan yang jelas. Dan yang terpenting, kita harus komitmen terhadap keputusan tersebut, karena tanpa ada komitmen pada sebuah keputusan, mustahil keputusan akan berubah menjadi tindakan.

Keenam ,Belajar dari pengalaman dan pengetahuan sebelumnya untuk mempertahankan kerangka berpikir pengembangan. Pembelajaran yang dimaksud adalah proses mengubah stigma/pikiran dan hubungan antar isi pikiran dari mental seseorang, memperluas kapasitas dan kemampuan untuk melakukan perubahan. Pengalaman, pengetahuan sebelumnya, dan transfer, adalah kemampuan uta-

ma untuk belajar dan membuat pembelajaran berguna dalam berbagai situasi. Ketika kita mendapat situasi baru, yang konteksnya sama dengan pengalaman dan pengetahuan sebelumnya, maka kita akan lebih mudah mengikuti perubahan tersebut dan tinggal mentransfer pengetahuan kita pada situasi yang baru.

Ketujuh, memberdayakan orang disekitar kita. Memberdayakan merupakan pertimbangan aktif atas apa yang harus dilakukan untuk membantu guru-guru atau mitra kerja kita untuk mencapai tingkat kepemimpinannya sendiri. Seorang kepala sekolah bekerja dalam suatu sistem, tidak akan mungkin bisa menyelesaikan pekerjaan sendiri tanpa ada bantuan dari orang lain.

Untuk itu, mitra kerja kita yaitu guru dan karyawan harus diperdayakan agar bisa mandiri mengerjakan sesuatu tanpa tergantung pada kita.

Bagaimana caranya? Bisa saling berbagi kesuksesan, berdialog, evaluasi jujur, memberi motivasi, melalui paparan, rancangan partisipatori, dan lain sebagainya.

Kedelapan, berefleksi atau evaluasi diri. Kita sekarang membutuhkan Kepala Sekolah yang memiliki pemahaman atas sasaran pendidikan, dan kecakapan untuk menggerakkan tercapainya tujuan pendidikan dalam

lingkungan yang cepat berubah. Sebagai Kepala Sekolah, harus tahu kekuatan dan kelemahan dirinya dan tentunya dapat bekerja dengan orang lain untuk menambah kekuatan dan mengurangi kelemahan kita. Berpikir mendalam untuk merefleksikan diri dapat membuat kita, lebih membuka diri, lebih bijaksana, merespon lebih baik, lebih perspektif atau mampu melihat dan menartikulasikan hubungan antara tindakan tertentu.

Ketika kita berpikir masa depan yang menanti kita, kita berpikir tentang apa yang kita lakukan dimasa datang. Masa depan merupakan milik generasi yang lebih muda dan kita harus punya tanggung jawab untuk memberi mereka masa depan yang cerah. Kita harus menyadari bahwa pendidikan adalah cara satu-satunya untuk mencetak generasi emas agar bangsa kita kedepan lebih bermartabat dan mampu bersaing dengan negara-negara lain di dunia. Semoga tulisan ini bermanfaat dan mampu melahirkan Kepala Sekolah yang berintegritas dan berpikiran luas. Amin PARJI, M.Pd. Guru SDN.10 Gabung Makmur Kerinci Kanan Kabupaten Siak

TATA LETAK: FEBRI JAMIL

z www.xpresiripos.com z info.xpresiriaupos@gmail.com z Basecamp xpresi: Riau Pos, Graha Pena Riau Lt. 3

Riau Pos AHAD, 17JANUARI 2016

39

SMK Mutu Pekanbaru DENISA XPRESI RIAU POS

LUAPAN KECERIAAN: Luapan keceriaan jajaran panitia acara Milad SMK MUTU usai acara, Sabtu (9/1/2016).

Milad Ke-46 Berlangsung Meriah SMK Muhammadiyah Satu Pekanbaru merayakan miladnya yang ke 46 tahun, Sabtu (9/1) lalu di lapangan sekolah. Acara dengan beragam kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas

Pendidikan Provinsi Riau Dr Kamsol dihadapan tamu undangan. Semarak acara semakin terlihat dengan adanya bermacam-macam perlombaan seperti lomba teknologi untuk tingkat SMP, seni, olahraga, MTQ,

dan pidato.

“Harapan kami dalam milad SMK Muhammadiyah 1 Pekanbaru yang ke 46 tahun ini bisa terwujudnya siswa/siswi yang berkualitas dan terpakai didunia industri. Sehingga sekolah lebih

dikenal pemerintah, masyarakat serta SMP-SMP yang ada di Pekanbaru serta semoga sekolah kita selalu menjadi pilihan utama mereka dalam memilih sekolah lanjutannya,” ujar ketua umum panitia milad Dra Hj Nofrita.(h/ca)

SMA Nurul Falah Rayakan Milad Ke-33

IRWAN XPRESI RIAU POS

FOTO BERSAMA:Kepala SMP Al-Ulum Islamic School Khairul Akbar SPdI foto bersama dengan Muhammad Rafli, baru-baru ini.

Siswa SMP Al-Ulum Buktikan Diri di Level Sumatera SALAH seorang siswa SMP AlUlum dari kelas VII Mesir yang bernama Muhammad Rafli berhasil membanggakan nama sekolah dalam kejuaraan Taekwondo di Bengkulu beberapa waktu yang lalu. Nggak tanggung-tanggung, Rafli kala itu sukses meraih 3 medali dengan rincian 1 emas dan 2 perunggu dalam kompetisi se Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) tersebut. Kepala SMP Al-Ulum Islamic School Khairul Akbar SPdI mengaku sangat senang dengan prestasi yang didapatkan oleh anak didiknya tersebut."Ya, Alhamdulillah, anak kami yang bernama Muhammad Rafli berhasil membanggakan nama sekolah di level Sumatera. Ini merupakan pembuktian bahwasanya peserta didik AlUlum Islamic School bukan hanya unggul di bidang akademik saja tapi juga diseimbangkan dengan non akademik,"kata Khairul Akbar SPdI ketika berbincang-bincang dengan Xpresi Riau Pos diruangannya baru-baru ini.

Menurutnya, apa yang diraih ini

merupakan buah hasil dari pembinaan yang dilakukan di sekolah dan perguruan Taekwondo yang diikuti oleh Rafli di luar aktifitas sekolah."Rafli ini sangat muda dan sangat bertalenta, kita tentunya sama-sama berharap bakatnya ini dapat dikembangkan agar kelak dia bisa menjadi salah satu atlit berprestasi. Sekedar tambahan informasi, sampai sekarang saja, ia telah berhasil mengumpulkan 7 medali di lemari prestasi sekolah dari berbagai kejuaraan yang diikutinya. Tentu ini bibit unggul yang menjadi kebanggaan,"tambahnya lagi.

Sementara itu, Muhammad Rafli membeberkan kunci rahasia yang membuatnya bisa berprestasi di cabang Taekwondo."Sangat senang pastinya dengan raihan ini.

Saya juga mengikuti perguruan di luar, perguruan yang saya ikuti adalah Dojang Beringin. Salah satu kuncinya agar bisa berprestasi adalah dengan latihan rutin dan mengikuti berbagai kejuaraan di luar,"tuturnya.(i)

DANIL XPRESI RIAU POS

BERSAMA KEPSEK : Anwar Taufik (tengah) berfoto bersama Kepsek Nurlian SPd dan pembina rohis, beberapa waktu lalu.

Siswa SMAN 2 Tambang

DANIL XPRESI RIAU POS

REDAKTUR: MARRIO KISAZ

DANIL XPRESI RIAU POS

SAMBUTAN: Kepala Sekolah Drs H Parlindungan Nasution memberikan sambutan HUT SMANFAL ke-33, Selasa (12/1/ 2016).

jak pada usia 33 tahun. Manusia pada umur ini sudah dewasa. Semoga SMA Nurul Falah semakin mampu menjalankan amanah sebagai sekolah yang mampu mendidik generasi terdidik agar tercipta Sumber Daya Manusia yang berkualitas khususnya untuk membangun Riau ini,”ujar Pangadilan.(mgcs4)

Raih Juara 1 Jambore Rohis ANWAR Taufik siswa SMAN 2 Tambang berhasil menjadi peserta ikhwan terbaik dan keluar menjadi juara 1 dalam Jambore Rohis yang diadakan di Bumi Perkemahan Siabu Kecamatan Salo se-Kabupaten Kampar beberapa waktu yang lalu.

Dikatakan Pembinanya, Masnur MPd bahwa Anwar berhasil mengungguli 270 peserta lain yang berpartisipasi dalam kegiatan jambore tersebut. Sekolah ini sendiri mengirimkan dua perwakilannya yang terdiri dari grup ikhwan dan akhwat yang berjumlah 20 orang. Meskipun kategori grup ikhwan terbaik dan grup akhwat terbaik serta peserta akhwat terbaik belum dapat diraih oleh tim rohis dari sekolah rinti-

san adiwiyata ini, namun mereka cukup bangga dapat membawa satu gelar juara sebagai peserta ikhwan terbaik dan menjadi juara pertama.

“Alhamdullilah bisa dapat menjadi yang terbaik dalam kategori ini. Kekompakan tim kami menjadi modal utama. Selanjutnya kami akan terus bekerjasama untuk mendalami rohis dan mengembangkannya di sekolah bahkan di kegiatan luar seperti jambore ini,”ujar Anwar.

Kepala SMAN 2 Nurlian SPd mengaku bangga pada anak didiknya tersebut. “Ini menjadi motivasi bagi siswa lainnya, jangan berpuas diri dan lanjutkan lagi meraih prestasi yang lebih tinggi,”pesan Nurlian.(mgcs4)

Hima Pefsi Siap Gelar Olimpiade Fisika Se-Riau Sumbar Kepri

PERSIAPAN: Panitia Hima Pefsi mempersiapkan Spanduk acara Olimpiade Fisika ke-11, beberapa waktu lalu.

SMA Nurul Falah Pekanbaru (SMANFAL) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke-33 tahun di sekolah, Selasa (12/1) lalu. Dikatakan Kepala Sekolah Drs H Parlindungan Nasution dalam sambutannya bahwa ia bangga terhadap prestasi SMA Nurul Falah sampai saat ini. Terkait dengan momentum HUT sekolah yang ke-33 sekolah yang ia pimpin, Pangadilan Nasution menghimbau kepada seluruh siswa dan guru SMANFAL untuk terus memotivasi diri dalam meningkatkan pengetahuan, pendidikan demi mencapai tujuan yang akan dicapai bersama-sama.

“Alhamdullilah kita bersyukur SMA Nurul Falah sampai mengin-

HIMPUNAN Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Universitas Riau akan kembali mengadakan Olimpiade Fisika untuk menguji kemampuan para pelajar di bidang Fisika. Terlihat panitia sudah mempersiapkan segala kelengkapan acara beberapa waktu yang lalu.

Koordinator acara Tengku Novenia Yahya mengatakan bahwa olimpiade ini merupakan agenda rutin yang digelar tiap tahunnya dan akan dilaksanakan pada tanggal 1-5 Februari 2016 mendatang.

Ia mengatakan bahwa Olimpiade Fisika ke -11 ini akan berbeda dengan tahun sebelumnya yang hanya menjaring peserta dari Riau dan Kepulauan Riau saja.

Selain itu, ia juga mengungkapkan kali ini panitia juga mengadakan perlombaan esai nasional untuk tingkat mahasiswa se-Indonesia serta membuka kesempatan bagi para pelajar dari provinsi tetangga seperti Sumatera Barat untuk berpartisipasi dalam olimpiade ini.

Jenis kegiatan perlombaan yang diadakan tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yakni Test Kemampuan Teori

WIWIN XPRESI RIAU POS

PIALA: Pemenang perlombaan memperlihatkan piala.

Milad Ke-8 FIS Gelar Berbagai Lomba TAHUN 2016 ini Future Islamic School (FIS) merayakan Milad yang ke 8 pada 12 Februari lalu.

Wujud syukur dengan bertambahnya umur, sekolah ini menggelar berbagai acara terma-

suk beragam perlombaan. Fadilla Rahmawati SPd selaku panitia pelaksana acara Milad menjelaskan seperti tahun-tahun sebelumnya, FIS menggelar berbagai lomba dengan mengundang TK, SD dan SMP se Kota Pekanbaru.

“Perayaan milad FIS yang ke 8 kita gelar berbagai macam perlombaan dengan mengundang siswa mulai dari TK, SD dan SMP se Kota Pekanbaru.(w)

TELAH TERBIT

dan Kuis Sains Fisika dilombakan untuk siswa tingkat SD, SMP dan SMA. Lomba Karya Tulis Ilmiah, Fisikawan Berpuisi dan Mading 3D untuk siswa SMP dan SMA, serta ranking 1 untuk peserta umum.

“Ini adalah salah satu upaya kami untuk menyalurkan bakat dan minat para pelajar di bidang Fisika. Iven tahunan ini juga bisa menjadi indikator keberhasilan pencapaian hasil belajar Fisika di sekolah. Mengingat pelajaran Fisika adalah salah satu mata pelajaran yang ditakuti siswa di sekolah, maka melalui iven ini kami ingin menunjukkan bahwa Fisika itu sebenarnya asyik dan menyenangkan”,ujar Novenia.

Ia juga menjelaskan bahwa selain berbagai macam perlombaan yang digelar, berbagai pameran alat Fisika buatan mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Universitas Riau juga siap meramaikan acara ini.

“Sampai saat ini sudah cukup banyak peserta yang mendaftar.

Kami masih membuka pendaftaran hingga tanggal 23 Januari 2016 nanti”, tutup Novenia.(mgcs4) TATA LETAK: FEBRI JAMIL

40

z www.xpresiripos.com z info.xpresiriaupos@gmail.com z Basecamp xpresi: Riau Pos, Graha Pena Riau Lt. 3

Riau Pos AHAD, 17 JANUARI 2016

YOUNG SMART N’ CREATIVE

Rizka Novialazora Rizka Novialazora TTL

: Lahor Sungai Pakning, 22 Mei 1994 Sekolah : Fisioterapi Universitas Abdurrab Pekanbaru Ortu : -Ayah : Rahmad -Ibu : Nurhasanah Hoby : Makeover, dan berenang Prestasi : Dara Duta Anti Narkoba BNNP Riau 2015 10 besar wajah Jelita Riau Pos Duta Universitas Abdurrab 2015 Motto : Never stop believing in hope, because miracle happen everytime.

Cinta Jurnalis dan Dunia Kesehatan H

appy Sunday Sobat Xpresi (Sobex)! Kembali lagi kita me nyimak liputan khusus anak muda yang tentunya dapat menjadi inspirasi kita semua. Check it out!

Rizka Novialazora, mahasiswi Fisioterapi Universitas Abdurrab yang kini sudah bekerja di RSUD Tampan Pekanbaru ini begitu terkenal di lingkungan kampusnya. Seperti yel-yel populer dari Xpresi Riau Pos ‘young, smart and creative’, begitulah sosok Rizka di mata teman-temannya. Selain aktif dalam akademiknya ternyata

dara kelahiran Bengkalis 21 tahun yang lalu ini mempunyai bakat yang cukup beragam loh sobeX. Sobat kita yang akrab disapa Ika ini berbakat di bidang presenter (MC) dan membaca puisi loh. Tak heran berkat keseriusan terhadap hobinya tersebut, Ika sering tampil membawakan beberapa acara dan berita di salah satu stasion Televisi lokal Riau.

Ditanya soal minatnya dan cita-citanya, ternyata anak sulung dari pasangan Rahmad dan Nurhasanah ini sangat menyukai dunia kesehatan dan jurnalis. Tak heran saat lulus SMA ia yakin untuk memilih jurusan Fisioterapi di Universitas Abdurrab (Univrab).

“Menjadi Fisioterapis, presenter dan reporter handal dan profesional merupakan impian dan cita-cita saya sejak kecil,”ujarnya. Tidak ingin berpuas diri, Ika ingin mengembangkan sayap dan berharap suatu hari nanti ia ingin menjadi jurnalis “Go international”.

Dikatakan Rizka kepada Xpresi, bahwa ternyata bakat presenter yang dimilikinya didapatkan dengan belajar sendiri atau otodidak loh. Wah, bisa dibilang Rizka memang punya bakat alami dibidang ini yah...

Berkat kepiawaian itu pula yang mengantarkan remaja yang sangat mengidolakan Nabi Muhammad SAW

ini menjadi Dara Duta Anti Narkoba BNNP Riau 2015 yang dinobatkan pada bulan Desember lalu.

Unggul bersama pasangan sekampusnya Daniel Hulu, Ika tampil memukau para juri dengan jawaban lugas yang diberikan. Sobat kita ini juga jago Bahasa Inggris, hal itu juga yang menjadi nilai plus Rizka saat menampilkan bakatnya lewat sosialisasi dengan menggunakan Bahasa Inggris.

Bukan tanpa alasan Rizka ikut dalam pemilihan Duta Anti Narkoba Riau 2015 kemarin. Karena ia ingin menjadi pelopor dan aktif dalam menggalakkan anti narkoba kepada generasi muda. Anak sulung dari empat bersaudara ini juga ingin menjadi inspirasi dan memberi dampak pada sekelilingnya melalui aksi dan gerakannya dalam mensosiaslisasikan bahaya narkoba yang semakin menjerat bangsa kita ini.

Never stop believing in hope, because miracle happen everytime, itulah motto yang kerap dipegang oleh Rizka dalam menjalani kehidupannya seharihari. Bulan Agustus mendatang Rizka akan mewakili Riau untuk berkompetisi memperebutkan gelar Duta Anti Narkoba tingkat nasional di Jakarta.

Wah, Good luck ya Ika! Riau Proud of you.(mgcs4)

WIWIN XPRESI RIAU POS

PELATIHAN: Para guru menggunakan labor bahasa saat mengikuti pelatihan, Selasa (12/1/2016).

SMAN 4 Manfaatkan Labor Bahasa SMAN 4 Pekanbaru mengadakan workshop penggunaan labor bahasa pada Selasa (12/1) lalu di sekolah. Pelatihan yang diikuti oleh guru bahasa Indonesia, Bahasa Inggris ,Bahasa Jepang, dan Bahasa Arab berjalan lancar sesuai rencana.

Hj Nurhafni MPd selaku kepala SMAN 4 menjelaskan workshop ini dilaksanakan untuk memberi arahan kepada guru mengenai fungsi dan manfaat serta target yang harus di capai dari penggunaan labor bahasa tersebut.

“Alhamdulillah SMAN 4 Pekanbaru mendapatkan bantuan alat labor bahasa dari dinas Pen-

didikan Provinsi Riau. Respon cepat dengan pemberian ini kita langsung melaksanakan pelatihan untuk semua guru mata pelajaran bahasa guna memberikan arahan mengenai fungsi, manfaat dan target dari penggunaan labor tersebut. Kita juga berharap dengan adanya labor bahasa ini guru guru SMAN 4 mampu meningkatkan kompetensi dan mutu siswa menjadi lebih baik lagi,” kata Nurhafni.

Nurhafni berharap dengan adanya peralatan labor bahasa yang lengkap, siswa dan guru lebih semangat belajar serta lebih kreative dan inovatif lagi dalam meningkatkan mutu pendidikan. (w)

HUMAS SMA AS-SHOFA FOR IRWAN XPRESI RIAU POS

POTONG TUMPENG: Ketua Umum Yayasan As-Shofa Drs H Syafwi Khalil MPd memotong tumpeng disaksikan jajaran manajemen yayasan saat acara perayaan Milad SMAFA ke-9 di sekolah, Selasa (12/1) lalu.

Milad Ke-9 SMAFA Berlangsung Meriah WUJUD syukur sudah 9 tahun eksis dalam memajukan dunia pendidikan di Kota Pekanbaru, SMA As-Shofa (SMAFA) menggelar perayaan Milad nan sederhana di kawasan sekolah pada Selasa (12/1) lalu. Tampak hadir dalam acara yang penuh dengan nuansa keakraban tersebut Ketua Umum Yayasan AsShofa Drs H Syafwi Khalil MPd, Direktur Pendidikan Ernawati SPd, jajaran manajemen yayasan, kasek dari berbagai tingkat pendidikan yang ada di yayasan As-Shofa, Kepala SMA AsShofa Nazri SThI, majelis guru, serta semua siswa.

Beragam kegiatan syukuran serta acara hiburan digelar dalam acara yang berlangsung dari pagi hari sampai siang tersebut, sebut saja ada potong tumpeng bersama-sama, kata sambutan dari ketua yayasan, penampilan akustik dari Syauqi Syahdewan dan Ade Arifiendi serta banyak lagi kegiatan lainnya.

Demikian disampaikan oleh waka peningkatan dan pengembangan mutu sekolah

REDAKTUR: MARRIO KISAZ

(P2MS) Vera Kalsum SPd via seluler kepada Xpresi Riau Pos, Kamis (14/1) kemarin."Alhamdulillah, serangkaian acara Milad ke-9 SMAFA berjalan lancar sesuai rencana. Terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam menyukseskan acara ini, terutama sekali pihak OSIS dan anak-anak yang telah memberikan sesuatu yang berkesan buat sekolah," kata Vera Kalsum.

Hal senada juga disampaikan oleh kasek Nazri SThI, ia berharap semoga dengan momentum Milad ke-9 ini SMAFA semakin dikenal oleh masyarakat luas sebagai lembaga pendidikan yang mampu mencetak generasi cerdas, memiliki skill dan keterampilan tinggi, berkreasi dan punya akhlak yang terpuji sesuai almamater sekolah."Melalui momentum Milad ini, kita tentunya berharap semoga lulusan SMAFA mampu menjadi generasi yang cerdas dan memiliki daya saing sesuai harapan kita bersama," harapnya.(i)

TATA LETAK: YAYA