Riau Pos

AHAD

z 27 MARET 2016 | 13 JUMADIL AKHIR 1437 | 40 HALAMAN

ECERAN Rp4.500 LANGGANAN Rp120.000 (Luar Kota Tambah Ongkos Kirim)

Pekanbaru Miskin Peninggalan Sejarah?

Rumah Tuan Kadi pun Terancam Hilang Laporan SYAHRUL MUKHLIS, Pekanbaru syahrul-mukhlis@riaupos.co.id

SEBUAH bangunan tua kaya dengan jejak sejarah terancam hilang. Bangunan bersejarah itu adalah rumah Tuan Kadi Zakaria di Gang Pinggir Jalan Senapelan Kelurahan Kampung Bandar Kecamatan Senapelan Pekanbaru.

Pasalnya rumah itu belum ditetapkan sebagai cagar budaya. Sehingga bila pemerintah tidak cepat membeli dari pemiliknya tidak tertutup kemungkinan dibeli pihak

swasta dan kemudian dirubuhkan untuk membangun bisnis mereka di atas tanah tersebut. Rumah tua itu dibangun dengan bergaya Eropa oleh arsitek yang membangun Istana Siak.

Rumah itu juga merupakan pesanggrahan atau rumah persinggahan Sultan Syarif Kasim II ketika bertandang ke Pekanbaru,bahkan ada kamar khusus Sultan.

Baca Pekanbaru Halaman 3

Rumah singgah Tuan Qadi

Jokowi Ingatkan Bahaya Narkoba SUBUH 05.07

ZUHUR 12.27

ASAR 15.41

MAGRIB 18.30

ISYA 19.39

terjadi aksi provokasi. “BNN melakukan pengembangan peredaran narkoba di dalam rutan. Pelakunya dan barang bukti sudah dapat, tapi ada yang memprovokasi tahanan lainnya sehingga saat proses pemeriksaan masih berlanjut, puluhan tahahan mengamuk. Mereka membuat kerusuhan. Kami

MALANG (RP) - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengingatkan tentang bahaya narkoba kepada masyarakat dalam acara puncak Hari Lahir (Harlah) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) ke-70 di Stadion Gajayana (26/3), kemarin.

Dalam amanatnya, PreJOKO WIDODO siden menyebut Muslimat NU memainkan peran penting bagi bangsa Indonesia. Presiden juga mengungkapkan bahwa bahwa narkoba adalah salah satu dari tiga masalah utama yang dihadapi Indonesia. ”Meningkatnya tiga masalah di Indonesia, yakni radikalsme, terorisme, dan utamanya narkoba, membuat ketahanan keluarga menjadi senjata nomor satu,” jelasnya.

Presiden Joko Widodo mengapresiasi langkah organisasi perempuan terbesar di Indonesia, Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), membentuk Laskar Anti Narkoba. ”Negara betul-betul darurat narkoba, butuh komitmen semua stakeholder dalam memerangi narkoba,” ujar Jokowi di hadapan ribuan jamaah Muslimat NU. Menurut Jokowi, setiap hari ada 30 hingga 50 orang penduduk Indonesia meninggal karena narkoba. Karena itu, mantan Wali Kota Solo itu menilai peran serta ibu-ibu Muslimat NU sangat penting mencegah berkembangnya peredaran narkoba. ”Pemberantasan narkoba harus dimulai dari lingkungan keluarga. Ibu adalah guru pertama dan utama dalam mendidik anakanak penerus bangsa. Terutama mencegah tidak sampai terjebak narkoba. Saya salut dengan reaksi cepat Muslimat NU,” ujar dia.

Baca Lima Halaman 2

Baca Jokowi Halaman 3

Rengat 6 mnt, Bangkinang +2 mnt, Tembilahan 7 mnt, Pasirpengaraian + 4 mnt, Bengkalis -3 mnt, Selatpanjang 5 mnt, Pangkalankerinci - 2 mnt, Siak SriIndrapura 2 mnt, Bagansiapi-api +2 mnt, Telukkuantan +2 mnt.

LAPAS TERBAKAR: Petugas pemadam kebakaran sedang berusaha menjinakkan api yang membakar Rumah Tahanan Negara (Rutan) Malabero Bengkulu, Jumat malam Sabtu (25/3).

Diduga Rutan Malabero Bengkulu segaja dibakar.

Gerakan Masif Membaca

TAUFIK IKRAM JAMIL

SURAM, cemas, gelisah, dan entah apa lagi kata yang sepadan untuk menunjukkan keadaan membaca masyarakat Indonesia, Riau juga tentunya, senantiasa tak dapat dihindari. Tidak saja berkaitan dengan realitas yang ada, tetapi juga ketika membayangkan masa depan.

Baca Gerakan Halaman 4 JPG

Munas Golkar tetap Mei Dah Lah, usah becekau lagi...

Jokowi Akan Lakukan Resuffle Dari ade agak nye?

Pekanbaru Miskin Peninggalan Sejarah Ape kesahnye ncek...

REDAKTUR: SYAHRUL MUKHLIS

Lima Napi Tewas Terpanggang BENGKULU (RP) - Lima orang tahanan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Malabero Bengkulu (bekas Lapas Malabero) tewas terpanggang dengan kondisi mengenaskan, Jumat (25/3) malam. Selain itu tujuh tahanan lainnya mengalami luka-luka akibat kerusuhan yang terjadi di Blok A yang berjumlah seratus lebih (17 kamar sel). Seluruh bangunan Blok A dari dua

blok (A dan B) di rutan tersebut habis dilalap sijago merah.

Kerusuhan terjadi usai Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bengkulu mengamankan empat tahanan narkoba, salah satunya bernama Aceng. Awalnya proses penggeledahan yang dilakukan petugas BNN berlangsung kondusif. Namun saat pemeriksaan barang bukti berlangsung, mulai

website: www.riaupos.co | e-Paper: epaper.riaupos.co | email: redaksi@riaupos.co | majalah: www.majalah.riaupos.co

TATA LETAK: EKOFAIZIN

NASIONAL

2 Lima Napi Tewas Terpanggang Sambungan dari hal. 1 mendapat kabar langsung ke TKP untuk mem-back up,” kata Wadir Narkoba Polda Bengkulu, AKBP. Supriadi saat baru saja tiba di TKP sekitar pukul 20.30 WIB. Sebagian tahanan di kamar lainnya memprovokasi dengan memukul-mukul jeruji besi kamar yang mengakibatkan pecahnya kerusuhan saat kelompok tahanan dari salah satu kamar berhasil keluar dari kamar. Diduga dengan cara merusak kunci gembok dan menjebol tembok. Mereka langsung melempari petugas dengan batu dan kayu.

Petugas BNN beserta petugas Rutan yang jumlahnya tak sebanding dengan jumlah tahahan, langsung keluar membawa Aceng, tiga tahanan lainnya dan barang bukti sabu.

Mulai pukul 20.30 WIB, kericuhan pecah. Petugas rutan keluar mengunci seluruh lapis pintu gedung utama rutan. Sementara ratusan tahanan terus mengamuk memecahkan kaca

REDAKTUR: SYAHRUL MUKHLIS

serta melempari petugas yang berada di luar rutan menggunakan batu.

Sekitar pukul 20.40 WIB, bantuan dari Dit Sabara, Intel, Serse Polda Bengkulu, termasuk 1 kompi Brimob dan 1 kompi TNI turun ke Rutan Malabero membantu ratusan personel Polres Bengkulu dan jajaran Polsek untuk mengevakuasi tahanan. Petugas juga menutup seluruh celah keluar dari rutan, gantisipasi kaburnya para tahanan.

Suara tembakan untuk meredam tahanan yang mengamuk belum mampu mendinginkan suasana. Sebaliknya tahanan semakin brutal dan mulai membakar bagian gedung. Sekitar pukul 21.15 WIB, kepulan asap mulai tampak dari arah ruang depan Blok A yang diduga menjadi titik awal api. Kobaran api tampak dari luar rutan sekitar pukul 21.30 WIB. Tampak dua titik api dari arah Blok A. Seluruh armada Kantor PBK Bengkulu dikerahkan (total 10 unit) termasuk dua mobil water Canon Polda

untuk memadamkan api.

Kerusuhan tak berhasil dikendalikan 10 petugas BNNP dan Rutan Malabero, sehingga semakin membesar. Puncaknya, ratusan tahanan yang berhasil menjebol jeruji pagar pembantas antara Blok A dengan ruang perkantoran dan melakukan aksi pembakaran.

Ruang pertama yang dibakar belum diketahui secara pasti, hanya api pertama tampak dari bagian depan Blok A. Api terus membesar hingga membakar seluruh ruangan di Blok A. Sementara Blok B tidak ada tahanan atau napi, pasca dipindahkan ke Lapas Bentiring.

Akibat kejadian ini, lima tahanan tewas terbakar dalam kondisi mengenaskan, tinggal tulang-belulang. Selain itu tujuh tahanan lainnya luka-luka.

Lima tahanan tewas merupakan tahanan di kamar No 7 Blok A. Sejauh ini belum diketahui identitasnya, masih diidentifikasi polisi.

Api terlihat membumbung tinggi membuat warga di seki-

tar rutan di Kelurahan Malabero ikut panik, karena cukup besar dan dikhawatirkan merambat ke rumah warga.

Pantauan terakhir RB hingga pukul 00.30 WIB, dipastikan seluruh bagian di Blok A Rutan Malabero hangus terbakar.

Dari total 259 tahanan di rutan tersebut, yang berhasil dievakuasi ke Lapas Malabero Bentiring menggunakan tujuh unit mobil tahanan, Polda, Polres dan Kejaksaan, sebanyak 250 tahanan, termasuk tujuh tahanan yang mengalami lukaluka ringan. Kemudian empat tahanan diamankan BNNP sebelum terjadinya kebakaran, lima tahanan lagi masih dalam rutan dalam kondisi luka bakar serius.

Dari tujuh orang tahanan mengalami luka, satu diantaranya luka robek di kepala, diduga terkena lemparan batu rekan mereka sendiri saat terjadi kerusuhan, dan panik saat api membesar membakar sebagian Rutan Malabero. Korban tak sampai dilarikan ke rumah sakit.

Suasana mencekam dan semakin memanas, membuat ra-

tusan personel gabungan dari Polda Bengkulu, Polres Bengkulu, Brimob Bengkulu serta TNI mulai masuk ke dalam rutan untuk melakukan evakuasi sekitar pukul 21.45 WIB. Tahanan yang sebelumnya terjebak di dalam kamar, berhasil diselamatkan.

Dari total 259 tahanan, berhasil dievakuasi 250 tahanan ke Lapas Bentiring, empat di BNNP, lima tewas terbakar. Seluruh tahanan yang berhasil dievakuasi dikumpulkan di teras rumah warga depan rutan sebelum dipindahkan ke Lapas Bentiring.

Ichwan Yunus Selamat Dalam evakuasi yang dilaku-

Riau Pos AHAD, 27 MARET 2016

kan petugas, seluruh tahanan tak lagi menggunakan baju.

Perlakuan terhadap seluruh tahanan sama, sekalipun mantan pejabat tinggi. Salah satu diantaranya yang berhasil direkam RB, mantan Bupati Mukomuko, Ichwabn Yunus yang sudah sepuh itu, dikawal keluar rutan oleh petugas, hanya mengenakan celana pendek dan bertelanjang dada. Selanjutnya dia duduk jongkok, dikumpulkan dengan tahanan lainnya di teras rumah warga.

Sekitar pukul 24.00 WIB, dapat dipastikan seluruh bagian di Blok A Rutan Malabero hangus terbakar.

Kapolda Bengkulu, Brigjen

Pol. M Ghufron yang langsung turun ke Rutan Malabero memimpin evekuasi tahanan dan pemadaman kebakaran membenarkan kerusuhan di Rutan Malabero dipicu dari penangkapan tahanan narkoba oleh BNN Provinsi.

“Pukul 08.00 WIB, anggota BNN dan Polda mau ambil tahanan terkait pengembangan kasus narkoba. Proses penangkapan dan penggeledahan telah memprovokasi tahanan yang lain. Sehingga terjadilah kericuhan dan kerusuhan. Sementara seluruh tahanan yang berhasil dievakuasi dititipkan dulu ke Lapas Bentiring,” kata Kapolda.(cuy/fiz)

TATA LETAK: EKOFAIZIN

NASIONAL

Riau Pos AHAD, 27 MARET 2016

3

Pekanbaru Miskin Peninggalan Sejarah Sambungan dari hal. 1 Kini gedung peninggalan sejarah tersebut merupakan milik H Syahril Rais. Di dalam rumah masih ada benda-benda seperti kursi ukiran dari Cina yang diperkirakan berusia 200 tahun. Lampu tua, dan radio.

Dari kunjungan Riau Pos kerumah tersebut, penghuni rumah Rafius yang masih saudara dengan pemiliknya mengatakan meskipun pernah direnovasi, namun tiang-tiang, pintu dan kayu jendela masih asli dan sesuai dengan bentuk aslinya.

Sehari-harinya rumah tersebut masih ditinggali dan bahkan sudah dibangun beberapa kamar kost yang disewakan di belakang rumah tersebut. Bahkan saat kunjungan Riau Pos tersebut, terlihat pasangan calon pengantin dari pihak keluarga pemilik rumah sedang berfoto di depan rumah. ‘’Peninggalannya masih ada kursi dari Hongkong, Lampu dari Datuk Laksmana, jam, radio dan beberapa piring antik,’’ kata Rafius. Kini ditengah pembangunan kota, memang ada rencana untuk dijual. Beberapa kali ada yang mencoba untuk membeli rumah tersebut, namun keluarganya belum mau melepaskan. ‘’Kalau informasinya, ada penawaran dari pihak sekolah swasta, ada juga dari pemerintah, tapi sampai saat ini belum dijual,’’ kata Rafius.

Rumah tua kaya sejarah lainnya yang juga luput menjadi situs cagar budaya yang terletak di Jalan Perdagangan Kelurahan Kampung Bandar Kecamatan Senapelan Kota Pekanbaru. Drs HA Tanwir Ayang MSi yang merupakan tokoh budayawan Pekanbaru menjelaskan bahwa rumah bersejarah itu merupakan milik keluarga Almarhum

Hj Ramnah Yahya atau Hj Nuraini Ibrahim SE. Rumah tersebut diperkirakan dibangun 1887 dan ditempati oleh seorang tauke getah karet bernama H Yahya.

Diawal kemerdekaan, rumah pernah dijadikan basis pejuang Fisabilillah dan sekaligus sebagai gudang logistik dan dapur umum. Rumah itu juga pernah dijadikan markas TNI Pusat di era penumpasan pemberontak PRRI di Sumatera Bagia Tengah tahun 1958.

Rumah tersebut juga pernah ditempati oleh imam besar Masjid Raya yang juga sebagai Kadi yang diangkat langsung oleh Raja Siak.

Kini rumah tersebut digunakan sebagai tempat Kelompok Swadaya Masyarakat Pucuk Rebung untuk menenun.

Kegiatan ini diturunkan sejak Hj Ramnah Yahya yang juga berprofesi sebagai Mak Andam Pesta Perkawinan Adat.

Hanya 3 Cagar Budaya Kota Pekanbaru akan memasuki umur 232 tahun. Kota yang terdiri dari 12 Kecamatan dengan penduduk satu juta jiwa ini dulunya hanya dikenal dengan nama Senapelan yang dipimpin oleh seorang Kepala Suku disebut Batin kemudian berubah seiring waktu menjadi Dusun Payung Sekaki yang terletak di muara Sungai Siak.

Kini, menelusuri jejak-jejak peninggalan sejarah, Riau Pos mencari gedung-gedung peninggalan yang masih tersisa di kota Pekanbaru, namun tidak banyak lagi.

Hanya ada rumah Singgah Sultan dan Tuan Kadi di Jalan Perdagangan Kelurahan Kampung Bandar Kecamatan Senapelan. Rumah itu memang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh pemerintah kota Pekanbaru sejak 2013 lalu.

Bangunan dan lahannya

sudah dibeli oleh pemerintah Kota Pekanbaru dan dirawat oleh Dinas Pariwisata. Setiap harinya, rumah tersebut selalu dibuka jendelanya pada pagi hari dan ditutup kembali pada sore hari.

Petugas penjaga rumah H Hidayat (37), yang juga merupakan anggota Kelompok Sadar Wisata Kecamatan Senapelan saat ditemui Riau Pos, Kamis (3/ 3) mengatakan setiap harinya pagi dan sore selalu datang kerumah singgah di pinggir Sungai Siak tersebut. ‘’Rumah itu sudah disahkan sebagai Cagar Budaya oleh pemerintah bersama dengan Tugu Pahlawan dan Masjid Raya 2013 lalu. Baru saya diminta untuk menjaganya. Sekarang sedang direnovasi tapi tidak meninggalkan bentuk aslinya, hanya pembuatan taman-taman saja,’’ kata Hidayat.

Menurut Hidayat, saat ini rumah itu dalam kondisi kosong dan tidak ada benda-benda bersejarah di dalamnya. ‘’Sekarang sudah dibangun disekitarnya bentuk-bentuk kios yang rencananya menjual souvenir-souvenir, lalu kedepannya akan dibuat wisata sungai dengan perahu-perahu kayu. Bahkan rencananya akan dipungut biaya masuk,’’ kata Hidayat.

Koordinator Kelompok Sadar Wisata Kampung Bandar Irvan Sagita Tanwir ketika ditemui Riau Pos mengatakan banyak rumah tua di daerah bandar senapelan yang sebenarnya memiliki sejarah namun masih belum ditetapkan sebagai cagar budaya.

Salah satunya Rumah Tuan Kadi yang terancam dibeli oleh instansi atau pihak-pihak pribadi. ‘’Saya dengar juga rumah Tuan Kadi itu sedang proses nego. Sudah ada pihak-pihak

yang ingin membeli. Inilah yang seharusnya cepat dibeli oleh pemerintah,’’ kata Irvan.

Menurut Irvan, jika bukan milik pemerintah maka kedepannya rumah-rumah yang punya nilai sejarah untuk Kota Pekanbaru ini terancam dipugar, atau dirobohkan untuk dibangun sesuai keinginan pemilik baru.

Bersama Irvan, Riau Pos sempta berkunjung ke beberapa rumah yang saat ini masih milik perorangan.

Seperti Rumah keluarga (alm) Hj Ramnah Yahya yang merupakan rumah kayu dibangun tahun 1889. Rumah Haji Ja’far, rumah pengusaha Senapelan tempo dulu. Masih bentuk asli, bergaya Eropa.

Rumah tempat pembentukan Serikat Dagang Islam Cabang dan Koperasi Serikat Islam Kerajaan Siak, Didepan rumah Kadi, rumah warna Orange. Rumah Pateh Ali Kantor Markas Tentara Heiho dimasa pendudukan Jepang, Jalan Kesehatan. Pernah ditemukan terowongan, bangkai sepeda motor dan benda peninggalan tentara jepang HEIHO. Rumah Penghulu M Zain termasuk ruko tertua di Senapelan.

Rumah Kediaman Havenmeester Belanda kondisi tidak terawat dan bangunan belum berubah. Dikenal dengan sebutan Rumah Dinas Bea Cukai. Ruko lama kedai kopi Kim Teng dibangun tahun 1955 dengan nama kedai kopi Nirmala. Rumah Haji Sulaiman India tahun 1926 M di kampung dalam. Disewakan oleh pemiliknya H Sulaiman salah satu penyandang dana pembangunan Mesjid Raya.

Rumah H Ja’far dan rumah H Toyib yang berdampingan di jalan Senapelan Pekanbaru saat ini dimiliki oleh Sayuti (58).

Menurut Sayuti, dia sengaja membeli rumah tersebut dan mempertahankan bentuk aslinya. ‘’Saya masih mempertahankan sejarahnya, saya tidak tahu lagi jika jatuh ke tangan orang lain, apakah mereka masih mempertahankannya atau tidak,’’ kata Sayuti.

Sayuti menghabiskan dana untuk mempertahankan rumah kayu milik Haji Toyin tersebut agar masih seperti bentuk aslinya sampai saat ini.

Kasi Sejarah dan Kepurbakalaan Dinas Kebudyaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru Zulhernis melalui Peni Astuti mengatakan memang yang sudah ditetapkan sebagai Caga Budaya itu adalah Tugu Monumen Pahlawan Kerja, Makam Marhum Pekan dan Rumah Singgah Tuan Kadi.

Saat ini mereka masih melakukan inventarisasi, registrasi, pengkajian dan kemudian baru bisa menetapkan apakah sebuah objek itu merupakan cagar budaya atau tidak. ‘’Kami belum punya tim cagar budayanya, karena peraturan baru itu tim itu harus dilakukan assesment dulu. Jadi kedepannya semoga kami bisa punya tim. Saat ini masih minta tolong ke Provinsi,’’ kata Peni.

Disebutkan Peni bahwa tim tersebut terdiri dari pemerhati dan instansi terkait dan harus mengikuti assesment.

“Sementara ini ada 42 situs yang masih diduga sebagai cagar budaya, makanya dilakukan pengkajian, ada arkeolognya. Sementara diantaranya baru 19 yang kami inventarisir. Nanti pengesahannya melalui Perwako dan baru dari Gubernur,’’ kata Peni.

Soal gambaran bagaimana gedung-gedung atau rumahrumah peninggalan sejarah ini kedepannya, harus ditetapkan

dulu sebagai Cagar Budaya sehingga saat pemugaran harus sesuai bentuk aslinya. ‘’Kalau belum jadi cagar budaya, kalau dibongkar oemiliknya maka tidak ada kekuatan hukum untuk memaksa harus sesuai aslinya. Makanya harus secepatnya diregistrasi, Pak Wali juga sangat perhatian dengan cagar budaya ini, kami minta dukungannya juga dari media,’’ kata Peni.

Sementara itu ditempat berbeda, Kepala Seksi Museum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Amrul Sitompul Didampingi Staf Museum M Nasir mengatakan memang tidak banyak gedung peninggalan bersejarah di Kota Pekanbaru. ‘’Kalau sekarang, sudah sulit ditemukan gedunggedung bersejarah itu yang masih wujud aslinya, semua sudah direnovasi dan ada yang hanya tinggal puing-puing saja.

Memang sejarah Pekanbaru itu bermula dari pinggir Sungai Siak. ‘’Ini karena masyarakat kita kurang menghayati peninggalan sejarah. Tidak bangga dengan punya sejarah sehingga banyak yang dibongkar, dirubah habis jadi ruko, sehingga Pekanbaru jadi kota baru yang tidak punya sejarah lagi,’’ kata Amrul.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau Fahmizal mengatakan memang kota Pekanbaru disiapkan sebagai kota wisata berbasis Meeting, Incentive, Converence and Exhibition (MICE). Pekanbaru disiapkan dengan pusat perbelanjaan, hotel dan gedung pertemuan. ‘’Tugas kami menjualnya dan mempromosikannya. Bagaimana orang tertarik datang ke Riau atau Pekanbaru, jadi segala potensi itu yang kami promosikan. Tentunya Pekanbaru dengan konsep MICEnya,’’ kata Fahmizal.(rul)

ekonomi, sosial, dan keluarga. ’’Kemarin beredar kabar bahwa saya tidak hadir disini. Benar?

Mana berani presiden sama Muslimat NU,’’ canda Jokowi disambut riuh tepuk tangan kader Muslimat. Dia mengingatkan, ketahanan keluarga merupakan faktor penting saat ini dalam menghadapi persaingan global. Selain memberikan dorongan untuk maju, ketahanan keluarga juga berfungsi sebagai benteng dari hal-hal buruk. Terutama, narkoba dan radikalisme. ’’Kita tahu bahwa sekarang negara kita dalam darurat narkoba, setiap hari 3050 anak-anak kita meninggal karena narkoba,’’ tutur mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Presiden berpesan agar Muslimat mempertahankan dan

mengembangkan sistem dakwah yang saat ini digunakan. ’’Dakwah Muslimat NU adalah dakwah perbuatan, bil hal, bukan hanya dakwah lisan, atau bil lisan’’ lanjutnya. cara dakwah itu akan lebih mampu membentengi keluarga dari narkoba dan radikalisme.

Di tempat yang sama, Ketum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa mengatakan, cukup banyak peran muslimat di berbagai bidang. Saat ini, tercatat Muslimat memiliki 9.800 Poudhotul Athfal (TK), lebih dari 13 ribu taman pendidikan Alquran, dan 4.600 PAUD. ’’Sejak 1950, Muslimat sudah emnggalakkan pemberantasan buta aksara bagi para perempuan usia produktif,’’ ujarnya. (byu/(lil/abm/jpg)

Jokowi Ingatkan Bahaya Narkoba Sambungan dari hal. 1 Jokowi juga berpesan agar seluruh jamaah Muslimat NU terus memegang komitmen untuk berjuang demi umat bangsa dan negara. Terutama dalam memerangi narkoba. ”Kita harus bersatu untuk wujudkan itu (Indonesia bebas narkoba, Red). Dan saat ini sudah harus ada tindakan, bukan hanya lisan,” jelasnya.

Tindakan yang dimaksud oleh Jokowi adalah, Muslimat NU sebagai ibu rumah tangga di keluarga masing-masing harus menyiapkan filter berupa penanaman agama sejak dini.

Ketua PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa mengakui deklarasi Laskar Anti Narkoba sesuai keputusan Kongres 1989 di Semarang.

Sebab saat ini, teror utama masyarakat Indonesia saat ini adalah narkoba. Khofifah menggambarkan, jika teroris membunuh manusia, tetapi narkoba membunuh kehidupan manusia, keluarga, hingga sebuah bangsa. ”Sejak Kongres 1989, sudah ada putusan memberantas narkoba. Jika saat ini ada deklarasi, ini hanyalah tindak lanjut sekaligus realisasi putusan itu,” kata dia usai acara.

Dia berharap jamaah Muslimat NU berperan penting dalam mencegah narkoba. Termasuk memastikan keluarganya bebas dari barang haram tersebut.

Komitmen ini sebagai bentuk dukungan terhadap Pemerintah Indonesia dalam memberantas narkoba. ”Adanya Laskar Anti Narkoba bukti konkret Muslimat NU menyatakan perang kepada narkoba,” kata dia.

Khofifah menambahkan tentang pentingnya ketahanan keluarga. ”Sangat penting, karena ketahanan nasional yang

REDAKTUR: SYAHRUL MUKHLIS

mantab hanya bisa diwujudkan jika ketahanan keluarga juga mantab,” ungkap perempuan yang juga menjabat sebagai Menteri Sosial RI itu.

Menurut Khofifah, fakta bahwa angka pengguna narkoba yang semakin meningkat, merupakan persoalan yang sangat memprihatinkan.

Untuk diketahui, jumlah pengguna yang menjadi korban narkoba di Jawa Timur mencapai 750.000 orang. Sebagai organisasi perempuan, kata dia, Muslimat NU tidak boleh menutup mata terhadap kondisi ini, karena ketahanan keluarga juga akan menentukan kualitas generasi bangsa mendatang.

Untuk itu, Muslimat NU menginisiasi gerakan kembali ke keluarga, gerakan untuk lebih memberikan perhatian kepada keluarga, sebagai salah satu solusi. ”Kita tak bisa mengandalkan sekolah saja untuk mendidik dan mengawasi anakanak kita dari bahaya narkoba,” kata Khofifah.

Seruan perang terhadap narkoba juga disampaikan mantan Ketua PBNU Hasyim Muzadi saat membuka acara dengan tausiah. Hasyim mengajak jamaah Muslimat NU untuk berkontribusi terhadap bangsa. Salah satunya memerangi maraknya peredaran narkoba di Indonesia.

Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam itu mengungkapkan data dari Badan Narkotika Nasional (BNN) bahwa terdapat 5,8 juta warga Indonesia terkena barang haram tersebut. ”Harga satu gram narkoba setara empat kali harga emas. Narkoba menawarkan kenikmatan, tapi ujungujungnya kematian,” ujarnya.

Menurut Hasyim, narkoba paling berbahaya di Indonesia

dibanding terorisme dan korupsi. Karenanya, dia berpesan supaya sepulang dari Harlah Muslimat NU, jamaah mengecek keluarganya masing-masing, baik suami, anak, hingga saudaranya. ”Nanti kalau pulang langsung dicek keluarganya, anaknya, suaminya.

Lingkungan keluarga sebagai proteksi awal dalam mencegah narkoba. Jangan sampai warga NU di Indonesia terjerumus dalam barang haram tersebut,” pesan anggota Wantimpres itu.

Turut hadir dalam rombongan Presiden Jokowi adalah Rais Aam Syuriah PBNU KH Ma’ruf Amin, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak Yohana Yembise, serta

Menteri Sosial sekaligus Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, dan Wali Kota Malang Moch Anton.

Di sela-sela rangkaian acara, Menteri Agama Lukman Hakim, Rais Aam Syuriah PBNU KH Ma’ruf Amin, KH Hasyim Muzadi, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, dan Wali Kota Malang Moch Anton, dan tokohtokoh Muslimat NU dari Jawa Timur, Riau, Sulawesi Selatan, dan beberapa daerah lain menandatangani deklarasi anti narkoba didampingi Duta Narkoba Nasional Ivanka Slank.

Muslimat Harus Jadi Benteng Terhadap Radikalisme Dalam pidatonya, Jokowi mengapresiasi peran Muslimat dalam berbagai kegiatan

TATA LETAK: EKOFAIZIN

NASIONAL

4

Riau Pos AHAD, 27 MARET 2016

Tenaga Guru Berlebih, Medis Kekurangan Laporan JPG, Jakarta redaksi@riaupos.co.id

JPG

POSE BERSAMA: Ketua Ketua Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) Dahlan Iskan berpose usai membuka Parade Budaya 2016 di Bandung Sabtu (26/3/2016).

TENAGA pendidik terutama guru menempati posisi terbanyak dalam struktur jabatan fungsional PNS. Persentase guru 75 persen dibandingkan jabatan teknis lainnya.

“Dari keseluruhan jumlah PNS, selain PNS yang menduduki jabatan struktural maupun staf, maka untuk PNS yang menduduki jabatan fungsional tertentu didominasi tenaga pengajar atau guru. Sedangkan tenaga medis sangat sedikit dibandingkan jabatan fungsional tertentu lainnya,” tutur Karo Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Tumpak Hutabarat kepada JPNN, Sabtu (26/3).

Kondisi ini, sambung Tumpak, harus menjadi perhatian pemerintah. Sebab, tenaga medis atau dokter termasuk tenaga pelayanan dasar yang harus ditingkatkan. “ Yang dibutuhkan masyarakat bukan hanya guru. Tenaga medis juga sangat dibutuhkan, sehingga ini harus menjadi perhatian

pemerintah dalam membuka formasi yang dibutuhkan setiap tahun,” terangnya.

Data BKN per Juni 2015 menyebutkan, jumlah tenaga pendidik/guru totalnya 1.696.494, tenaga medis (31. 876), paramedis (271.728), dosen/guru besar (78.986), dan jabatan fungsional tertentu lainnya (197.110). Total, PNS yang menduduki jabatan fungsional tertentu 2.274.197 orang dari total jumlah pegawai 4.526.710.

Honorer K2 Minta Diskresi Presiden Ratusan ribu honorer kategori dua yang tergabung dalam Gerakan Honorer K2 Indonesia Bersatu (GHK2IB) mendesak Presiden Joko Widodo mengeluarkan diskresi pengangkatan CPNS. Desakan ini, menurut Ketua Tim investigasi GHK2IB Riyanto Agung Subekti alias Itong, lantaran presiden pernah memberikan kebijakan serupa bagi 5000-an guru bantu DKI Jakarta.

Pada April 2015, keluar kebijakan pemerintah yang isinya mengangkat 5000-an guru bantu

Jakarta secara bertahap. Anehnya, payung hukum yang digunakan adalah PP 56/2012 tentang pengangkatan honorer K2 . Padahal payung hukumnya berakhir Desember 2014.

“Kenapa ke honorer K2 dibilang tidak bisa pakai cantolan PP 56 lagi karena sudah kadaluarsa. Tapi ke guru bantu, presiden malah memberikan diskresi dengan berpatokan pada PP 56 yang juga sudah kadaluarsa? Keadilan pemerintah di sini mana?,” seru Itong kepada JPNN. Bila pemerintah ingin bersikap adil, lanjutnya, Presiden Jokowi semestinya mengeluarkan diskresi serupa. Jangan hanya ke guru bantu DKI Jakarta saja.

“Kami sebagai rakyat jadi bertanya-tanya, apakah pengangkatan guru bantu DKI karena ada kedekatan antara presidený dengan gubernur Jakarta? Tolong pemerintah, jangan buat rakyat saling bermusuhan karena merasa ada yang dianak-emaskan dan anak tiri,” tandasnya.(esy/jpnn)

demikian halnya dengan Indonesia. Di Inggris pula, penurunan kunjungan itu disebabkan pengurangan fasilitas perpustakaan, sedangkan di Indonesia dalah kekurangan materi baca, wah....

“Tentu, hal semacam ini tidak bisa dibiarkan. Tetapi karena kondisinya demikian suram, kita perlu mengerahkan segala upaya untuk meningkatkan minat baca ini.

Najwa Shihab menyimpulkan keinginan tersebut dengan istilah gerakan masif membaca,” tulis saya kepada Wahab. Ya, misalnya, bagaimana mubaligh juga dilibatkan secara terstruktur, sebab ihwal membaca begitu akrab dalam ajaran Islam yang merupakan agama mayoritas masyarakat Indonesia, terlihat dari surah pertama dari alQur’an, Iqra’.

“Belum ada kan selama ini

bagaimana presiden mengampanyekan peningkatan minat baca? Baru Wakil Presiden Jusuf Kalla yang terlibat secara terbatas, ketika mengumandangkan gemar membaca tahun 2019. Hal-hal semacam ini harus terus menerus dengan keterlibatan dan aktivitas yang luas, seperti sempat dilakukan Indonesia untuk program keluarga berencana,” tulis saya lagi kepada sahabat yang tinggal di kawasan Selat Melaka sana.

Tampaknya, Wahab tidak keberatan dengan apa-apa yang saya tulis itu. Ia tidak mengajukan sembarang pertanyaan, apalagi membantah. Tapi alangkah terkejutnya saya ketika menerima SMS Wahab pagi itu, “Maaf, baru baca SMSSMS awak tentang minat baca tu.

Dah dua hari, HP-ku rusak.”

Oh...***

Gerakan Masif Membaca Sambungan dari hal. 1 Untuk digolongkan dalam predikat malas membaca saja tak sesuai, sebab keberaksaraan masyarakat berada pada titik amat kurang.

Lalu kait kelindan dengan hal lain masih juga berwajah kelam.

Bukankah membaca juga tidak terlepas dari keberadaan buku maupun penyalurannya. Selain itu, patut juga dipersoalkan, sejauh mana daya penulis buku mengungkapkan suatu masalah di dalam naskah ketika menyadari bahwa mereka juga lahir dari masyarakat yang menjadikan membaca sebagai aktivitas jauh di bawah skala prioritas. Belum lagi berkaitan dengan ekonomi, bahkan keterlibatan pejabat dalam kondisi yang tak sedap ini.

Demikian hal-hal yang saya tu-

REDAKTUR: SYAHRUL MUKHLIS

lis dalam pesan pendek (SMS) telepon genggam kepada Abdul Wahab sebagai refleksi dari acara Sosialisasi Perpustakaan bersama Sastrawan di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Riau pekan lalu. Tampil sebagai pembicara dalam kegiatan yang dipandu oleh Murparsaulian itu adalah Mendikbud Anies Baswedan, Kepala Perpustakaan Nasional Sri Sularsih, Duta Baca Indonesia Najwa Shihab, dan sastrawan Taufik Ikram Jamil.

Umum mengetahui, bagaimana rendahnya minat baca Indonesia, hanya satu dalam 1.000 orang.

Artinya, dari seribu orang Indonesia hanya ada satu orang saja yang memiliki minat baca sangat tinggi.

Bandingkan dengan Amerika Serikat yang memiliki indeks membaca 0,45 dan Singapura yang me-

miliki indeks 0,55. Berdasarkan survei Unesco, budaya baca masyarakat Indonesia berada di urutan 38 dari 39 negara.

Sayangnya, kondisi itu amat memengaruhi kualitas sumber daya manusia yang sekaligus menyimpulkan keberadaan daya saing warga. Saat ini, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia berada pada peringkat ke-121 dari 187 negara. Indonesia berada jauh di bawah negara-negara tetangga seperti Singapura (peringkat 18), Malaysia (peringkat 64), Thailand (peringkat 103), dan Filipina (peringkat 114). Hampir 50 persen yakni sekitar 55 juta pekerja Indonesia hanya tamat sekolah dasar.

Makin perlu diwaspadai, manakala teringat bagaimana perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, tidak banyak

menambah minat orang untuk membaca. Di antara media yang berkembang amat pesat, amat digemari, dan amat memengaruhi watak adalah televisi, disusul internet. Di sisi lain, survei Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pada Mei 2015 memperlihatkan, sebagian besar siaran tidak memenuhi standar mutu. Ini semua merampas waktu membaca secara signifikan.

Ingat pula kecenderungan kunjungan ke perpustakaan yang menurun secara global. Ini antara lain terlihat di Inggris dan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Tetapi keadaan ini tidak menjadi paralel karena latar belakang keberaksaraan dan penyebab menurunnya kunjungan tersebut amat berbeda. Di Inggris, minat baca bukan lagi suatu persoalan, tidak

TATA LETAK: EKO FAIZIN

INTERNASIONAL

Riau Pos AHAD, 27 MARET 2016

5

Teror Brussels Berkaitan dengan Bom Paris Pelaku Murid Teladan Laporan JPG, Brussels

JPG

HANCUR: Kondisi Bandara Brussels hancur dihantam dua bom bunuh diri yang terjadi beberapa waktu lalu. Insert: pelaku teror Brussels Najim Laachraoui.

PIHAK keamanan lintas negara di Eropa, kini mulai menemukan rangkaian teka-teki jaringan teroris basis ISIS. Hal terbaru diketahui bahwa salah satu pelaku teror Brussels, Najim Laachraoui (24) memiliki keterkaitan dengan pemboman di Paris yang menewaskan 130 orang pada November 2015 lalu. ‘’DNA Laachraoui ditemukan pada rompi bunuh diri yang meledak di gedung konser Bataclan dan Stade de France,’’ demikian konfirmasi Jaksa setempat dilansir Washington Post, kemarin.

Dari rekamanan CCTV diketahui ada tiga pelaku pemboman di bandara Brussels. Dua diantaranya meledakkan diri. Sedangkan satu pelaku lainnya, masih melarikan diri setelah bom yang dibawanya gagal meledak. Pencarian besar-besaran kini terus dilakukan. Hingga saat ini dilaporkan polisi Belgia sudah melakukan penahanan pada enam orang terduga jaringan pelaku.

Menurut pernyataan kantor jaksa federal dikutip

kantor berita Reuters, penangkapan itu dilakukan saat polisi melakukan penggerebekan di wilayah Schaerbeek di utara dan Jette di barat serta pusat Brussels.

Pelaku Murid Teladan Salah satu pelaku bom bunuh diri di Brussels, Najim Laachraoui, diketahui ternyata pernah menjadi murid teladan di sekolah. Ia tercatat pernah menjadi murid di Institut de la Sainte Famille d’Helmet. Sekolah ini berada di pusat Ibukota Belgia. Hal inipun diakui oleh pihak sekolah. ‘’Dia (Najim Laachraoui, red) seorang siswa yang sangat baik. Dia tidak pernah tinggal kelas dan selalu berprestasi,’’ kata Direktur Institut de la Sainte Famille d’Helmet, Veronica Pellegrini, sebagaimana dikutip Reuters. Masih kata Pellegrini, Laachraoui menimba ilmu di Institut de la Sainte Famille d’Helmet selama enam tahun. Ia lulus 2009 dan sejak itu pihak sekolah tidak pernah mendapatkan lagi informasi tentangnya.

Hingga akhirnya pihak kepolisian mengeluarkan gambarnya sebagai salah satu terindikasi pelaku teror mematikan di Brussel.(afz/eko)

Bom Bunuh Diri di Pertandingan Bola BAGHDAD (RP) - Aksi terorisme kian menghantui.

Belum usai tangis akibat Tragedi Brussels, Belgia, kini kabar duka juga datang dari Baghdad, Irak.

Setidaknya 65 orang tewas dalam aksi bom bunuh diri di sebuah lapangan sepak bola di Al Asriya Selatan Baghdad, Jumat (25/3). ‘’Saat menyerahkan piala kepada para pemenang, pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya di kerumunan,’’ kata salah seorang pimpinan kepolisian setempat, kepada AFP. Bom bunuh diri itu

dilakukan tepat sesaat laga pertandingan sepakbola selesai dilakukan. Saat itu sedang ada prosesi penyerahan piala kepada pemenang. Tiba-tiba seseorang menyerang dan meledakkan diri di antara kerumunan penonton.

Kapten polisi itu juga mengatakan setidaknya lebih dari 50 warga mengalami luka-luka akibat ledakan itu. Kejadian ini berada di kawasan Iskandariyah tepatnya sekitar 30 mil Selatan Baghdad. Menurut sumber dari petugas medis

Kim Jong-un Ancam Jadikan Seoul Puing

setempat jumlah korban bisa saja terus bertambah.

Saat ini korban luka-luka sedang dirawat di sejumlah rumah sakit.

Menurut keterangan sumber AFP, serangan bom bunuh diri itu terjadi pukul 19.00 waktu setempat.

Negara Islam Irak dan Suriah telah mengaku bertanggung jawab atas tragedi itu. Sebelumnya mereka juga melakukan rangkaian serangan sejak beberapa bulan lalu di Baghdad.

Bom tersebut meledak di kawasan Iskandariyah.

Di sana dihuni oleh warga yang memiliki kepercayaan campuran, mulai dari

Sunnni dan Syiah. Karena itu, di sana dijuluki sebagai tempat ‘segitiga kematian’.

Di sana juga sangat terpengaruh dengan adanya kekerasan sektarian yang terjadi sejak sepuluh tahun belakangan.

ISIS berniat mengambil alih wilayah ini, setelah mereka berhasil menguasai sebagian besar negara Irak.

Tapi pemerintah Irak mulai berusaha mengambil alih dengan melakukan serangan balik. Dalam operasi terbaru, tentara pemerintahan Irak telah merebut kembali Provinsi Barat Anbar dan baru saja menaklukkan Provinsi Nineveh.(jpg/eko)

INTERNET

PIALA PATAH: Sebuah piala patah terjatuh di atas tanah usai terjadi ledakan bom bunuh diri sebuah stadion sepakbola di Iskandariyah, Baghdad Irak, Sabtu (26/3/ 2016).

PYONGYANG (RP) - Hubungan Pyongyang dan Seoul dipastikan semakin memanas, setelah kantor berita resmi Korea Utara, KCNA melaporkan tentang latihan militer yang baru saja digelar. Simulasi latihan militer itu disebut yang terbesar. Target serangannya adalah Blue House yang tak lain adalah kediaman resmi Presiden Korea Selatan Park Geun-hye. Bahkan jalannya simulasi dilaporkan disaksikan langsung pemimpin Korut Kim Jong-un. Dari tayangan video yang beredar, terlihat parade militer tentara, serta peluncuran roket yang melepaskan rudal. KCNA dalam laporannya menyebutkan bahwa senjata beterbangan bagai kilat dan dengan keras memukul target. Kim Jong-un juga mengeluarkan pernyataan bahwa ia dapat mengubah lawan-lawannya menjadi puing. ‘’Jika musuh menantang kami, pukulan balasan tanpa ampun dari artileri pasukan kami akan mengubah Seoul menjadi puing-puing dan abu,’’ ancam Kim dilansir Ibt, kemarin. Sejak hubungan kedua negara tetangga kian memanas, Presiden Korsel Park Geunhye telah memperingatkan pasukan militernya untuk tetap waspada tinggi. Perbatasan juga dijaga ketat dengan penambahan pasukan dan peralatan militer.

Ketegangan kedua negara semakin menjadi-jadi, setelah Korsel menggelar latihan militer bersama dengan Amerika Serikat. Latihan ini dinilai Kim Jong-un sebagai provokasi yang sia-sia.(afz/jpg)

REDAKTUR: ADRIAN EKO DESRILIANTO

TATA LETAK: MEGA

POLITIK

6 KOMISI

PEM

BH

INE

KA T UNGG AL I

KA

Kupon ASPIRASI PEMBACA BAKAL CALON KEPALA DAERAH

Pilkada Langsung 2017

KA

BUP AR ATEN KA MP

I

Tahun 2017 mendatang, dua kabupaten/kota di Provinsi Riau akan menyelenggarakan Pilkada Langsung yakni Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar.

Menurut pendapat pembaca, siapakah sosok putra daerah terbaik yang layak memimpin di kedua daerah tersebut.

Sampaikan aspirasi pembaca dengan mengisi dan mengirimkan kupon di sebelah kanan ini ke Bagian Pemasaran Riau Pos di Lantai 5 Graha Pena Riau Jalan HR Soebrantas Km 10,5 atau ke Jl Ahmad Dahlan No 41E Sukajadi, Pekanbaru Telp: 0761-64637 atau 0761-855881.

Nama BAKAL Calon Untuk Kabupaten/Kota Nama Pengirim Nomor HP/Telepon

22,3%

WILLY RINALDI FIRDAUS

14,7%

HR faisal

12,6%

SARBAINI SULAIMAN

11,2%

Firdaus

11,0%

KA

calon lain

28,2%

HASIL PENGHITUNGAN KUPON ASPIRASI PEMBACA SAMPAI KAMIS (24/3) PUKUL 15.00 WIB JUMLAH ASPIRASI YANG MASUK ADALAH: PEKANBARU; 9.502 KUPON, KAMPAR; 4.725 KUPON.

: : : : Informasi dan pertanyaan hubungi Amran HP. 081276862002

bakal calon Wali kota pekanbaru

JUFRI ZUBIR

Riau Pos AHAD, 27 MARET 2016

Eva Yuliana

20,5%

BU P AR ATE N KA M P

bakal calon bupati kampar

MUHAMMAD AMIN

18,1%

ADRIYAN

16,2%

Zainal Abidin

15,8%

EDI BASRI

10,1%

calon lain

19.3%

MS Kaban: Bangkitkan Suasana Kekitaan Muswil KAHMI Riau IV Digelar Laporan AFIAT ANANDA, Pekanbaru afiat-ananda@riaupos.co.id

MUSYAWARAH Wilayah (Muswil) Riau Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) dilangsungkan di Hotel Alpha, Sabtu (26/3). Dalam kegiatan tersebut, hadir sejumlah nama besar yang terbukti pernah memberikan kontribusi akan kemajuan Indonesia, yaitu mantan Mentri Kehutanan Kabinet Indonesia Bersatu Dr H Malem Sambat Kaban SE MSi atau yang lebih dikenal MS Kaban.

Selain itu, tokoh Nasional lainnya yang menyempatkan diri untuk hadir adalah Presedium KAHMI Nasional Taufik Hidayat, Ketua Umum Kahmi Riau Johar Firdaus hingga Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman. Ren-

MHD AKHWAN/RIAUPOS

DUDUK BERSAMA: Plt Gubri Arsyadjliandi Rachman, Presedium Kahmi MS Kaban, Taufik Hidayat, Ketua Umum KAHMI Riau Djohar Firdaus dan Asisten I Pemprov Riau Ahmad Syah Harofie duduk bersama dalam acara Musyawarah Wilayah ke IV Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Wilayah Riau di aula Hotel Alpha Pekanbaru, Sabtu (26/3/2016).

cananya, dalam kegiatan Muswil tersebut akan digelar pemilihan Ketua Umum yang baru untuk menggantikan Johar Firdaus yang masa jabatannya sudah habis semenjak Desember 2015 lalu.

Ketua pelaksana acara Anton kepada Riau Pos mengatakan

Muswil ke IV di Riau sebenarnya sudah direncanakan sejak beberapa waktu lalu. Namun, setelah dibicarakan secara bersama Muswil baru bisa terlaksana pada saat ini. ‘’Menurut perencanaannya kita akan lakukan Muswil selama satu hari saja,’’ paparnya

kepada Riau Pos di Hotel Alpha.

MS Kaban dalam pidato pembukaan acara mengatakan keberadaan KAHMI Riau tentunya dapat diharapkan dapat menjadi pendorong kebijakan Pemerintah dalam kemajuan Riau. Seperti hal nya permasalahan tataru-

Jokowi Segera Lakukan Reshuffle Kabinet JAKARTA (RP) - Isu reshuffle kabinet jilid II sempat ramai diperbincangkan. Namun, seiring berjalannya waktu, terus tenggelam. Namun, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan, memastikan bahwa Presiden Joko Widodo akan melakukannya. Masalahnya kini hanya soal waktu. ‘’Masalah reshuffle, dia akan lakukan,” kata Luhut, kemarin. Dalam persoalan tersebut, Luhut mengaku

REDAKTUR: ADRIAN EKO DESRILIANTO

LUHUT BINSAR PANDJAITAN

memberi saran pada Jokowi.

Perombakan kabinet harus dilakukan dalam suasana yang tenang. ‘’Saran saya juga,

jangan Bapak lakukan pas Bapak ditekan, biarin saja kalau ditekan, saran saya. Terus saja dulu kalau Bapak ditekan, ngapain juga kalau ditekan, orang Bapak tidak punya kepentingan macam-macam,’’ ujar tokoh yang juga pernah menjabat Kepala Staf Presiden itu.

Oleh karena itu, Luhut meyakinkan Jokowi untuk menunggu momen yang paling baik. Tak perlu terpengaruh situasi politik di luar. ‘’Jadi kasih reshuffle kalau Ba-

pak mau reshuffle. Kapan Bapak enak, saya pikir kalau makin ditekan makin ribut makin nggak reshuflle beliau itu. Lihat Masela, ribut-ribut Masela dia nggak bikin apa-apa, begitu diam, dia umumkan di Pontianak,’’ kata dia.

Luhut mengungkapkan, Jokowi adalah sosok yang tidak bisa didikte. Tak satu pun, baik partai politik, atau pendukung partai politik tersebut. ‘’Posisi dia sangat kuat dan dia mengerti,’’ terangnya.(eko/ int)

ang wilayah Riau yang hingga saat ini masih belum terselesaikan. Dikatakannya, setidaknya masih ada 2 Juta Hektare lahan di Riau yang masih tersandung permasalahan tata ruang. ‘’Ayo kita bangkitkan suasana kekitaan yang dapat menjadi sin-

ergi dalam mendorong kemajuan di Riau,’’ serunya saat membacakan pidato pembukaan Muswil. Maka dari itu, kata MS Kaban, seluruh lini dari KAHMI Riau haruslah bersatu padu dan menguatkan diri untuk menjadi pendorong serta penyemangat

pembaharuan dan kebangkitan Provinsi Riau.

Sementara itu, sebelum dimulainya pemilihan Ketua Umum yang baru Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman dalam pidato pembukaannya menyebutkan potensi wilayah Riau sebetulnya tidak hanya terdapat dalam segi kehutanan saja. Riau juga sangat kaya dengan potensi wisata. Dengan mengedepankan budaya Melayu yang kental di Riau ia merasa optimis mampu membuat ciri khas sendiri dari Provinsi Riau untuk mengundang wisatawan luar bertandang ke Riau.

Dengan demikian, ia meminta sekaligus meminta gagasan Kahmi Riau untuk pembangunan. ‘’Kita thau bahwa persoalan ekonomi cukup menurun.

271.000 pengangguran, sementara migrasi bertambah. Kemiskinan masyarakat Riau asli bertambah terutama di wilayah pesisir.

Ini adalah tantangan yang harus kita hadapi bersama,’’ katanya.(eko)

Kecewa, MenSDM Diisukan akan Mundur JAKARTA (RP) - Presiden Joko Widodo sudah memutuskan bahwa proyek pembangunan kilang gas alam cair (LNG) Blok Masela dibangun di darat. Setelah keputusan itu, kabar berhembus kalau Menteri ESDM Sudirman Said akan mengundurkan diri dari jabatannya. Menanggapi hal ini, Anggota Komisi VII DPR RI Kurtubi mengaku terkejut mendengar kabar terse-

but. ‘’Saya belum dengar tu, masa iya,” ujarnya, Kemarin.

Menurut politisi NasDem ini, jika benar Sudirman Said mengundurkan diri lantaran Jokowi lebih memilih pembangunan Blok Masela di darat, maka mantan Direktur Utama (Dirut) PT Pindad itu tak berjiwa besar. ‘’Saya rasa sebagai seorang menteri, sikap kenegaraannya juga gak secetek itu lah. Harusnya me-

nerima dan legewo menerima keputusannya,’’ ujar dia.

Menurutnya, keputusan Jokowi sudah sangat tepat untuk membangun proyek Blok Masela di darat. Tentunya, sebelum memutuskan hal tersebut, orang nomor satu di Indonesia itu sudah menerima laporan analisa dan data terkait keuntungan dan kerugian proyek itu dilakukan lewat onshore ataupun offshore.(eko/int)

TATA LETAK: MEGA

POLITIK

Riau Pos AHAD, 27 MARET 2016

7 DPR Dorong Kemenhub Revisi UU Transportasi FOTO BERSAMA: Para elit Partai Golkar foto bersama usai berkumpul dalam sebuah acara beberapa waktu lalu.

Tampak di antaranya Agung Laksono, Aburizal Bakrie, hingga Jusuf Kalla dan juga Luhut Panjaitan.

JPG

Munas Golkar Tetap Digelar Mei Laporan JPG, Jakarta

ATMOSFER dualisme di internal Partai Golkar tidak lagi terasa. Komitmen untuk terselenggaranya musyawarah nasional (munas) benar-benar dijaga. Bahkan, Agung Laksono, ketua umum DPP Partai Golkar hasil munas Ancol, sudah setuju DPP Golkar hasil munas Bali menjadi panitia pelak-

sana munas ke-10 itu. ‘’Yang nanti menjadi dasar (pelaksanaan munas, red) adalah munas Bali,’’ kata Agung di Universitas Moestopo, Jakarta.

Agung mengaku sudah bertemu Aburizal Bakrie selaku ketua umum hasil munas Bali. Pertemuan itu berlangsung di kediaman Agung yang merayakan ulang tahun ke-67 pada Rabu (24/3)

Komisi XI Dukung Protes Pemerintah ke Cina JAKARTA (RP) - Sikap yang ditunjukkan Kapal Coast-Guard Cina yang terkesan menghalang-halangi kapal KKP di Wilayah NKRI harus dipandang sebagai bentuk pelecehan terhadap Kedaulatan Republik Indonesia. Hal tersebut dikatakan Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan. Menurutnya masalah klaim Cina tentang tradition-

REDAKTUR: ADRIAN EKO DESRILIANTO

malam . ‘’Di situ juga dibicarakan. Secara informal saja, bahwa munas Golkar tetap digelar Mei. Paling lambat pertengahan Mei,’’ tegas Waketum Golkar hasil munas Riau itu.

Meski pembentukan kepanitiaan munas diserahkan kepada kepengurusan DPP munas Bali, lanjut Agung, sejumlah nama

al fishing zone tidak ada dalam The United Nations Convention on The Law of The Sea (UNCLOS), jika memang ada tentang traditional fishing rights itu harus atas kesepakatan bersama diantara negara, jadi klaim tersebut tidak berdasar. ‘’Saya mengapresiasi sikap Kementerian Kelautan dan Kementerian Luar Negeri yang telah melakukan protes. Namun ke depan, sikap-sikap Cina seperti itu sangat bisa jadi akan terulang kalau pemerintah Republik Indonesia tidak mengambil sikap tegas dan tuntas. Ini bukan hanya soal kapal ikan yang melakukan illegal fishing tapi ini pencaplokan tersistematis untuk tujuantujuan jangka panjang,’’ ujarnya, kemarin.

Ia menambahkan, sengketa Natuna nampaknya akan merupakan bom waktu. Ia menilai konflik Natuna soal perebutan sumber daya alam. Selain minyak bumi, wilayah itu

dari kepengurusan hasil munas Ancol juga diakomodasi. Bisa jadi, nama-nama kepanitiaan inti yang sempat beredar pascarapat harian kepengurusan munas Riau beberapa waktu lalu itu yang akan disahkan. ‘’Kepanitiaan munas yang mengakomodasi pengurus Ancol menunjukkan rekonsiliasi di tubuh Partai Golkar benar-benar

menyimpan cadangan gas alam terbesar di dunia. Banyak ahli mengklaim Natuna adalah ‘surga’ energi terbesar di dunia yang bernilai ekonomi tinggi. Lebih lanjut dijelaskan, di Blok Natuna D-Alpha, misalnya, tersimpan cadangan gas dengan volume 222 triliun kaki kubik (TCT). Cadangan itu tidak akan habis hingga 30 tahun mendatang.

Sementara itu, potensi gas yang recoverable di Kepulauan Natuna sebesar 46 tcf (triliun cubic feet) atau setara dengan 8,383 miliar barel minyak. Lebih jauh, jika digabung dengan minyak bumi, terdapat sekitar 500 juta barel cadangan energi hanya di blok tersebut. Jika diuangkan, kekayaan gas Natuna bernilai mencapai Rp6.000 triliun atau setara tiga kali lipat APBN saat ini. Tercatat, beberapa perusahaan asing seperti Petronas (Malaysia), ExxonMobil (AS), Chevron (AS), Shell (Inggris-Belanda), StatOil (Norwegia), ENI (Italia), Total Indonesie (Per-

berjalan,’’ tegasnya.

Saat ini, DPP munas Bali memang sudah memenangkan gugatan hingga tingkat kasasi Mahkamah Agung (MA).

Namun, kesepakatan internal antara Agung, Aburizal, dan Wakil Presiden Jusuf Kalla adalah penyelesaian konflik Golkar harus melalui munas. (bay/c17/pri/ eko)

JAKARTA (RP) - Dewan Perwakilan Rakyat menginginkan revisi terhadap Undang-undang (UU) Nomor 22 Tahun 2009 tentang Transportasi. Pasalnya, transportasi berbasis aplikasi online tidak diatur dalam UU. ‘’Memang pada saat itu belum (ada UU, red). Tapi, bukan berarti ini tidak perlu direvisi,’’ kata Anggota Komisi V DPR RI yang membi- SADARESTUWATI dangi transportasi, Sadarestuwati, kemarin.

Menurut Sadarestuwati, perkembangan teknologi, pemerintah tidak bisa diam. Sementara teknologi juga tidak bisa dihentikan. Karena itu, pernyataan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan yang menyebut tidak perlu merevisi UU 22/2009, terlalu prematur. ‘’Haruslah dilakukan perubahan. Perkembangan teknologi saat ini semakin cepat. Harus disesuaikan,’’ ujarnya lagi.

Terkait demo para sopir angkutan transportasi konvensional, menurut Sadarestuwati tidak mungkin. Kalau kemudian ada persoalan yang dirugikan karena perbedaan harga yang jauh, itu memang jelas. ‘’Karena bukan salah atau benar. Ini belum ada aturannya. Maka dari itu yang terpenting adalah, online ini mempunyai badan hukum. Sehingga perusahaan ini juga harus penuhi aturan,’’ ujar politisi PDIP itu.

Ke depan, secara bertahap bersama pemerintah dan DPR bisa membahas regulasi mengenai angutan umum.

Termasuk perbaikan aturan, perubahan UU terkait perkembangan teknologi. ‘’Tidak mungkin ini tidak bisa dicarikan solusi. Tentu dengan duduk bersama pasti ada solusi,’’ pungkasnya. (ndo/jpg)

ancis), dan China National Petroleum Corporation (Cina) pernah bercokol di Natuna.

Ia juga menuturkan, cara-cara Cina yang melecehkan Kedaulatan Republik Indonesia bisa jadi merupakan bagian dari upaya sistematis Cina yang ingin mencaplok Natuna karena motif penguasaan Sumber Daya Alam. Rasanya Cina akan terus ngotot mencaplok Natuna karena mereka tahu akan untung besar dari pendapatan gas.

Sedang kita, buntung. Pendapatan sektor Migas pasti terpuruk. ‘’Jangan berbicara ini adalah urusan negara lain, jangan juga berbicara tidak ikut-ikutan. Kedaulatan Natuna milik Indonesia, kedaulatan laut teritorial Indonesia, Jangan biarkan bangsa asing menginjak-injak wilayah Kedaulatan NKRI walau hanya sejengkal,’’ katanya.(eko/int)

TATA LETAK: MEGA

ARENA

8

Riau Pos AHAD, 27 MARET 2016

April, Daud Yordan Naik Ring Lagi JAKARTA (RP) - Petinju Indonesia Daud ‘Cino’ Yordan dijadwalkan kembali naik ring. Petinju asal Amerika Latin disebut-sebut akan menjadi lawannya pada 4 Juni mendatang.

Setelah awal Februari lalu, Daud sukses mempertahankan gelar kelas ringan versi WBO Asia Pasific dan Afrika, lewat pertarungan dengan petinju Jepang, Yoshitaka Kato. Kini, Daud dijadwalkan akan kembali bertanding dalam waktu dekat. Mahkota Promotion, Raja Sapta Oktohari, mengatakan pertarungan nanti masih menjadi bagian dari “Road to World Championship”. Andaikata menang, Daud kemudian akan melawan juara dunia asal Inggris Terry Flanagan, pada November DAUD YORDAN mendatang. ‘’Iya, naik ringnya tanggal 4 Juni. Rencananya, pertandingannya bakal digelar di luar negeri. Bukan di Jakarta,” kata Oktohari, Sabtu (26/3). Ditambahkan Oktohari, petinju yang akan menjadi lawan Daud nanti merupakan usulan dari federasi dan memiliki karakter yang cukup agresif. ‘’Kami diberikan opsi dari federasinya, maka itu lawannya yang dari Amerika latin ini. Secara karakter tinju dengan Daud, karakternya sama, agresif juga. Yang jelas kita doakan saja sama-sama biar Daud bisa tampil maksimal pada pertarungan nanti,’’ ujar Oktohari. Daud Yordan yang dihubungi terpisah membenarkan rencana tersebut. Pekan depan, ia dijadwalkan akan kembali ke Bali untuk melakukan pemusatan latihan dengan Craig Christian.(eko/int)

Laju Srikandi Pertamina Belum Terbendung SOLO (RP) - Tim Putri Jakarta Pertamina Energi masih belum terbendung di Proliga musim 2016. Terbaru, mereka menang atas Petrokimia Gresik lewat pertarungan empat set. Bermain di GOR Sritex Solo, Kemarin, Petrokimia mampu mengejutkan Pertamina Energi di set pertama. Mereka mengalahkan Pertamina Energi di set pembuka dengan skor 22-25. Pertamina Energi bangkit di set kedua. Logan Tom dan kawan-kawan berhasil membalas kekalahan di set pertama, 25-22.

Laju Pertamina Energi mulai tak terbendung di set ketiga.

Mereka dengan mudah menaklukkan Petrokimia Gresik dengan skor 25-18. Di set keempat, Pertamina Energi akhirnya mengunci kemenangan dengan skor yang sama, 25-18. Pelatih tim putri Pertamina Energi, Risco Herlambang, merasa puas dengan kemenangan yang diraih oleh timnya. Risco mengakui Srikandi Pertamina memang sempat kecolongan di set pertama. ‘’Memang, lawan tampil bagus. Tapi, kami gembira akhirnya bisa meraih poin penuh,’’ terang Risco.

Sementara itu, manajer Pertamina Energi, Sutrisno, berharap hasil yang sama bisa diraih oleh tim putri saat berhadapan dengan Bekasi BVN. Kemenangan atas Bekasi BVN, disebut Sutrisno, bisa memuluskan ambisi Pertamina Energi untuk mengunci tempat di final four. ’’Pertandingan tadi, semua pemain tampil maksimal dan efektif. Ingat, ini baru pertandingan pertama di putaran kedua. Masih ada lagi pertandingan yang menanti,’’ kata Sutrisno.(eko/int)

INTERNET

KEMBALIKAN BOLA: Ganda putra Indonesia Angga Pratama/Ricky Karanda mengembalikan bola dari lawan saat bertanding di semifinal New Zealand Open Grand Prix Gold 2016, Sabtu (26/3/2016).

Angga/Ricky Dekati Olimpiade Laporan, JPG, Aucland

PASANGAN Ganda Putra Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi menjadi satu-satunya wakil Indonesia di babak final Skycity New Zealand Open 2016. Mereka sukses melaju ke final setelah mengalahkan pasangan asal Tiongkok Huang Kaixiang/Zheng Siwei straight game 21-19, 2422 kemarin (26/3) di North Shore Events Centre, Auckland.

Pertandingan selama 43 menit tersebut berlangsung sengit. Angga/Ricky yang merupakan unggulan ke tiga akhirnya bertemu lawan yang tangguh. Huang Kaixiang/ Zheng Siwei yang merupakan urutan ke delapan cukup

merepotkan bagi Angga/ Ricky dengan bola-bola no lob-nya.

Namun pasangan ganda putra peringkat 12 dunia itu bermain lebih sabar dari ganda putra asal Tiongkok tersebut. ‘’Alhamdulillah, kami bersyukur, kami akan terus berusaha bermain di pola kami sendiri untuk seterusnya,’’ ungkap Angga.

Hingga game ke dua, dua pasangan tersebut sama sekali tak mengendurkan determinasinya untuk melaju ke babak final di turnamen selevel grand prix gold itu. Kemenangan pun akhirnya diraih Angga/Ricky setelah melalui deuce. Angga/Ricky akhirnya menutup game ke dua dengan angka 24-22. Ha-

sil itu sekaligus memastikan langkah mereka ke babak final yang akan berlangsung hari ini.

Di final nanti, mereka pun akan berhadapan dengan ganda putra asal Korea Selatan, Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol yang kini berada di peringkat delapan dunia. Bagi Angga/Ricky, hasil yang mereka capai di New Zealand ini merupakan momentum untuk terus bangkit mengejar ketertinggalan poin dari ganda putra asal Korea Selatan itu. Sebab sesuai peraturan BWF, syarat bagi Angga/Ricky untuk tampil di Olimpiade harus berada di peringkat delapan besar dunia.

Sejatinya jika mereka kalah di partai final besok pun,

mereka tetap bisa menggeser peringkat tiga pasangan di atasnya. Yakni Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov (Rusia), Liu Xiaolong/Qiu Zihan (Tiongkok), dan Mads Conrad Petersen/Mads Pieler Kolding (Denmark).

Karena ketiga pasangan tersebut sama sekali belum mengikuti kejuaraan sejak Swiss Open 2016 berakhir.

Dan tentunya itu memperbesar peluang Angga/Ricky untuk tampil di Rio de Janeiro dan naik posisinya ke peringkat sembilan dunia.

Namun tentu keduanya bertekad untuk menang dan meraih gelar juara pertamanya di tahun ini. Sebab jika mereka menang, maka selisih poin dari Ko Sung Hyun/Shin

Baek Cheol pun akan semakin berkurang menjadi 5.796 poin. Achmad Budiharto selaku Wakil Sekretaris Jenderal PP PBSI mengatakan, Angga/Ricky memang diharapkan bisa melapisi Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di Olimpiade tahun ini.

Meskipun keduanya sempat memulai serangkaian kejuaraan tahun ini dengan hasil yang kurang memuaskan karena Angga sempat terserang demam berdarah.

“Kami yakin masih ada kesempatan bagi mereka (Angga/Ricky) untuk tampil di Olimpiade selama penampilan keduanya terus konsisten hingga di India Open (superseries) besok,” kaa Budi, sapaannya.(mat/eko)

800 Pesepeda Bersaing di Tour de Bintan BINTAN (RP) - Setelah sempat absen satu tahun karena kondisi asap, Tour de Bintan kembali digelar. Kejuaran yang digelar untuk kali keenam tersebut, akan digelar pada 1-3 April 2016. Ajang perlombaan sepeda internasional tersebut, diikuti oleh 800 peserta yang berasal dari 40 negara dan tergabung dalam 70 tim sepeda. Singapura menjadi negara yang mendominasi dengan 30 persen dari jumlah peserta. Sementara itu, Indonesia hanya menyumbang 6 persen dari jumlah total jumlah peserta itu. Event ini mendapatkan dukungan dari Kementerian Pariwisata. ‘’Kami mendukung penyelenggaraan Tour de Bintan dan berharap agar ajang ini dapat mendatangkan wisatawan dari berbagai negara terutama peserta lomba,” kata Menteri Pariwisata, Arief Yahya di Jakarta, kemarin. Total rute yang ditempuh mencapai 260 Km. Dimana Rute Grand Fondo Classic sejauh 153 Km dan Grand Fondo Challenge 82 Km. Pemenang akan mendapatkan hadiah 10 ribu Dolar AS.(eko/int)

REDAKTUR: ADRIAN EKO DESRILIANTO

TATA LETAK: MEGA

ARENA

Riau Pos AHAD, 27 MARET 2016

9

Memburu Rekor Agassi Laporan JPG, Miami

INTERNET

PIERS HUNNISETT dan RIO HARYANTO

Manajer Rio Kritik Format Baru Kualifikasi JAKARTA (RP) - Di tengah kritik format baru kualifikasi masih akan diterapkan di GP Bahrain, awal April mendatang. Manajer Rio Haryanto, Piers Hunnisett, ikut berkomentar.

Seperti diketahui, kualifikasi F1 musim ini mengenal sistem eliminasi, yang mana diberlakukan dari Q1 hingga Q3. Dari Q1 hingga Q3, tujuh pebalap yang mencatat waktu paling lambat akan dieliminasi. Sistem ini menuai berbagai kritik dari tim sampai pebalap.

"Masalahnya buat setiap pebalap adalah sama. Hanya jangan dulu pikir soal sistem terbaik. Mungkin buat yang sekali membalap bakal susah, beda halnya kalau pakai mesin Ferrari atau Mercedes (mungkin akan lebih mudah)," kata Piers seperti diberitakan detikSport, Sabtu (26/3). "Setiap pebalap harus belajar dengan cepat, bahkan juara dunia pun harus belajar di setiap perlombaan yang mereka ikuti," ujarnya.

"Hal utama bagi Rio adalah untuk berada di depan dari rekan setimnya, Pascal Wehrlein bila dengan peralatan yang sama. Kalau Rio pakai Mercedes, (kemungkinan) bisa naik podium. Perkara F1 itu tergantung dari mobil," tutupnya.

Akibat banyaknya kontra, format baru kualifikasi akan ditinjau kembali pasca gelaran di Bahrain. Sebuah voting diadakan yang diikuti dari komisi F1; berisikan seluruh tim, promotor balapan, dan sponsor selain juga FIA dan manajemen Ecclestone selaku pemegang hak komersil. Saat ini proses voting belum tuntas.(int/zed)

McLaren - Red Bull Tolak Kompromi JENEWA (RP) - Ada campur tangan Red Bull dan McLaren ketika FIA akhirnya memutuskan untuk mempertahankan format kualifikasi baru untuk seri Bahrain pekan depan.

Dua tim besar itu menolak format alternatif yang ditawarkan dan tetap pada posisinya mendukung format kualifikasi lama.

Tanpa suara bulat dari tim-tim kontestan, FIA yang sudah menyiapkan format alternatif untuk kualifikasi di GP Bahrain akhirnya tak punya pilihan. Di Bahrain nanti for- CHRISTIAN mat knock-out yang tidak populer di HORNER Australia bakal kembali dilaksanakan. Setelah GP Australia tim-tim sepakat untuk menolak format baru kualifikasi dan mendesak agar dikembalikan ke bentuk lama. Tapi FIA enggan mengabulkan tuntutan itu semuanya.

Dan memilih untuk mempertahankan sisi positif dari format baru itu dan sedikit mengubah sisanya.

Kabarnya FIA menawarkan kualifikasi 1-2 tetap menggunakan sistem eliminasi. Sedangkan di kualifikasi ketiga menggunakan format lama.

Motorsport, mengutip sumber yang dekat dengan pertemuan tersebut mengatakan, Red Bull dan McLaren memutuskan untuk tidak berkompromi. Karena dalam voting tidak diberikan pilihan untuk kembali format lama, negosiasi di dalam Strategy Group tersebut macet. ’’Aku rasa format kualifikasi ini tidak mencapai tujuan awalnya. Aku rasa kita semua tidak senang dengan itu,’’ terang Bos Red Bull Christian Horner. Namun menurutnya yang terpenting adalah belajar dari pengalaman itu. Semua perubahan harus dipahami konsekuensinya. ’’Dan itu tidak kita pikirkan sebelumnya,’’ kritiknya.

Para petinggi F1dipastikan akan kembali bertemu usai GP Bahrain untuk menentukan arah kompetisi di sisa musim. Dan sepertinya semua tim akan hanya menerima format kualifikasi seperti yang berlaku tahun lalu.(cak/jpg)

REDAKTUR: ZULKIFLI ALI

PASCA mengukir sejarah di Indian Wells Masters dengan meraih gelar kelima, Novak Djokovic kini memusatkan perhatian ke Miami Open. Ranking satu dunia tersebut kembali memburu rekor.

Djokovic membidik gelar keenamya di ajang ini. Jika berhasil, dia akan menyamai torehan Andre Agassi yang masih menjadi pengumpul gelar putra terbanyak Miami Open sepanjang sejarah. Agassi juga memiliki enam trofi. Dua tahun belakangan, Djokovic juga sudah selalu membawa pulang trofi dari ajang ini.

Kemarin petenis Serbia tersebut memulai pertualangan denga mulus. Di laga pertama, Djokovic menumbangkan petenis muda Inggris Kyle Edmund dua set langsung 6-3, 6-3. Hasil ini membuat rekor pertandingan Djokovic makin apik dengan 23-

1 musim ini.

Jika dihitung sejak awal 2015, rekor pertandingan Djokovic sampai saat ini adalah 105-7.

Sepanjang waktu itu, total 14 gelar sudah dia bawa pulang. Setelah menumbangkan Edmund, di babak ketiga Djokovic bakal dihadang petenis Portugal Joao Sousa. “Aku merasa begitu beruntung sejauh ini. Berada di waktu dan tempat yang tepat,” ucap Djokovic.

Di lain pihak, keinginan Roger Federer untuk comeback di Miami Open setelah absen dua bulan pasca operasi pada lutut kiri gagal. Unggulan ketiga tersebut kemarin memutuskan mengundurkan diri beberapa saat sebelum pertandingan melawan Juan Martin del Potro.

Dalam pernyataan resminya, Federer menyatakan harus mundur karena terserang virus pada perut. Jawara Miami Open edisi 2005 dan 2006 ini berharap bisa benar-benar comeback di ajang

Pede Tatap Balapan Berikutnya LOSAIL (RP) - Ducati memperlihatkan performa prima di seri pembuka di Qatar.

Andrea Dovizioso layak percaya diri menatap balapan-balapan di Argentina dan Austin, awal April. Dovizioso finis kedua di Losail, dengan selisih dua detik dari sang pemenang Jorge Lorenzo (Movistar Yamaha). Pebalap Italia itu dan rekan setimnya Andrea Dovizioso unjuk kecepatan

Monte Carlo Masters yang bakal diselenggarakan bulan depan.

“Aku sudah merasa kurang enak badan beberapa hari ini. Dan tiba-tiba memburuk di 24 jam terakhir. Aku mohon maaf kepada seluruh fans dan penyelenggara turnamen atas kejadian ini,” ucap Federer dilansir Associated Press.

Sementara itu, pada sektor putri, unggulan kedua Angelique Kerber juga mengawali pertandingan pertama Miami Open dengan apik. Juara Australia Terbuka 2016 itu kemarin mengalahkan petenis Republik Ceko Barbora Strycova 6-1, 6-1.

Petenis 28 tahun itu mengatakan, kandasnya dirinya di babak pertama Indian Wells Masters lalu membuatnya punya persiapan lebih banyak untuk terjun di Miami Open kali ini. Aku sudah bekerja begitu keras sebelum terbang ke Miami. Persiapanku lebih panjang.

Aku merasa lebih releks dan bugar kali ini,” ucap Kerber.(irr/zed)

di trek lurus, bahkan terlibat duel ketat memperebutkan posisi terdepan.

Seusai lomba, Valentino Rossi yang finis keempat, waspada dengan penampilan Ducati. Menurut The Doctor, pabrikan Italia itu berpotensi menjadi ancaman serius. "Selama balapan akhir pekan lalu, rasanya semakin bagus. Waktu putaran memang tidak istimewa, tapi aku melihat para pesaing juga tidak cepat-cepat amat.

Aku punya kecepatan dan putaran waktu jadi mudah bagiku," kata pebalap Ducati itu kepada Crash.net.

"Kupikir kami sudah bekerja dengan benar dan terutama aku begitu gembira selama balapan aku memahami sesuatu yang sangat penting yaitu bagaimana

NOVAK DJOKOVIC

mengatur ban, terutama ban depan, dan sekarang kami bisa bekerja untuk masa depan." "Tapi segalanya bisa berubah di setiap lintasan terutama Austin dan Argentina benar-benar berbeda. Jadi kami harus menunggu untuk memahami potensi kami lebih banyak lagi. Namun, kupikir kami punya kecepatan yang bagus dengan Desmosedici yang baru," kata Dovizioso.

Di 2015, Dovizioso mencatatkan hasil impresif di tiga balapan pertama. Usai menjaga podium kedua di Qatar, Dovizioso sukses finis kedua di Rio Hondo dan Circuit of the Americas.

Kontrak Baru Rossi Sementara itu, Valentino Rossi memperlihatkan perubahan sikap soal kon-

INTERNET

traknya dengan Yamaha, yang awalnya siap menunggu sampai pertengahan musim untuk kontrak baru. Namun Yamaha justru sudah menyodori kedua pebalapnya dengan perpanjangankontrak baru di MotoGP Qatar lalu. Rossi pun tak berpikir panjang untuk menyepakatinya.

"Dalam benak saya sudah berpikir untuk menunggu selama beberapa balapan, saya ingin melihat apa saya mampu bersaing. Juga karena sebelumnya biasa seperti itu, keputusannya sekitar Juni," kata Rossi di Autosport. "Saya sempat bicara dengan Yamaha setelah tes dan mereka bilang bahwa mereka amat gembira kalau saya lanjut. Saya pun ingin melakukannya.

Kontraknya pun sedikit-banyak sudah siap.(int/zed)

TATA LETAK: WAN SARUDIN

TOTAL SPORT

10

Riau Pos AHAD, 27 MARET 2016

Tim Kuliner Kokoh di Puncak PEKANBARU (RP) - Tinggal selangkah lagi, tim futsal Kuliner memastikan gelar juara putaran pertama Liga Futsal Ceria Redaksi Riau Pos. Di laga pekan keempat yang digelar di Zoom Futsal, Sabtu (26/3), Febri dkk sukses mengalahkan tim Alumni dengan skor 8-6.

Kemenangan ini terjadi berkat apiknya trisula Kuliner yang diisi Lukman, Rinaldi dan Adrian Eko. Mereka silih berganti memasukkan bola ke gawang Alumni yang dijaga Firman Agus. Atas hasil ini, tim Alumni turun satu peringkat

REDAKTUR: ZULKIFLI ALI

ke urutan kelima klasemen sementara. ‘’Dengan kemenangan ini, hampir pasti kami meraih juara putaran pertama. Mudah-mudahan di laga berikutnya tim tetap solid seperti hari ini,’’ ujar Rinaldi yang turut mencetak gol untuk kemenangan Kuliner.

Sedangkan urutan kedua kembali dipertahankan Politika yang menang tipis 5-4 atas Metrokrim.

Laga kedua tim yang memperebutkan posisi runner up klasemen sementara tersebut berlangsung sengit.

Bahkan di babak pertama Metrokrim yang menurunkan skud terbaiknya, unggul 3-1. Sayangnya di babak kedua mereka justru kesulitan menambah skor.

Justru Komar tampil meyakinkan dengan dua gol tambahan untuk kemenangan Politika.

Sementara itu, Gold Winner yang pekan lalu menghuni dasar klasemen langsung tampil beringas mengalahkan tim Nasional.

Menghadapi tim yang hanya bermain tiga orang di babak pertama tersebut, mereka unggul telak 207.

‘’Di laga besok kami harus bisa menang atas Politika. Dengan begitu kami bisa merebut urutan kedua klasemen. Kami harus bisa menang,’’ ujar Ali, pemain andalan Gold Winner.(luk)

KLASEMEN SEMENTARA 1. Kuliner 2. Politika 3. Gold Winner 4. Metrokrim 5. Alumni 6. Nasional

4 4 0 041-28 12 4 3 0 1 33-22 9 4 2 0 2 40-38 6 4 1 0 3 29-29 3 4 1 0 3 25-32 3 4 1 0 3 27-48 3

DEFIZAL/RIAU POS

TENDANG BOLA: Pemain Kuliner, Adrian Eko menendang bola saat melawan tim Alumni, Sabtu (26/3/2016).

TATA LETAK: WAN SARUDIN

TOTAL SPORT

Riau Pos AHAD, 27 MARET 2016

11

Tak Perlu Benzema tak lupa memberikan pujian kepada pilar timnya yang KARIM Benzema? No. Ya, mencuri perhatian. Misalnya siapa butuh penyerang Real winger West Ham Dimitri Madrid itu lagi di timPayet dan gelandang debutan asal nas Prancis. Les Blues, julukan Prancis, Leicester City N’Golo Kante. membuktikan jika peran Benzema bisa terPayet bermain selama 90 menit substitusi.

Lihat saja hasil dalam laga kemarin. Sementara Kangemilang Prancis kemarin (26/3) di Amte masuk di babak kedua menggantisterdam Arena. Juara Euro dua kali tersebut kan Lassana Diarra.

“Payet bermain mempermalukan Belanda dengan skor 3- BELANDA PRANCIS dengan sangat apik.

Setiap Payet me2 di depan publik sendiri. Prancis mencoreng- megang bola, dia tahu harus kan arang hitam ke skuad diapakan bola itu sehingga Oranje, julukan Belanda, ke- Payet memberikan kontribumarin. Sebab laga ujicoba si yang besar bagi tim,” puji kemarin juga digelar sebagai mantan pelatih Marseille itu.

Statistik Soccerway kepenghormatan kepada legenda Johan Cruyff. marin mencatatkan Belanda Laga sempat berhenti se- unggul tipis penguasaan bola menit pada menit-14, angka dengan 53 persen. Namun yang menjadi nomor pung- agresivitas Prancis jauh lebgung Cruyff di timnas Belanda ih apik. Prancis melakukan dan Ajax, dan sekitar 50 ribu delapan tembakan, sedang penonton yang hadir mem- Belanda lima. Empat tembaberikan aplaus kepada sang kan Prancis mengarah ke gawang, Belanda hanya dua. legenda total football itu.

“Payet dalam kondisi terPara pemain mengenakan kain hitam pada tangan mas- baik bersama klubnya musim ing-masing sebagai tanda ini. Dan dia akan semakin kehilangan salah satu pe- siap pada musim panas menmain terbesar dunia itu. Khu- datang bersama Prancis,” sus di bagian lengan para pe- tambah Deschamps.

Sementara itu, gol Antomain Belanda juga tertulis angka 14 yang merupakan ine Griezmann lewat free kick ciamik seolah semakin melambang Cruyff.

Nah, pelatih Prancis Didi- negaskan Prancis tak butuh er Deschamps seperti diber- lagi Benzema. Penyerang itakan ESPN kemarin me- Atletico Madrid itu mengolenyebut anak asuhnya masih ksi tujuh gol dalam 25 laga perlu perbaikan. Utamanya bersama Prancis. Dalam dalam hal konsentrasi. Ung- wawancara dengan Eurogul lebih dulu dua gol di ba- sport, penyerang 24 tahun itu bak pertama, fokus di babak merasa nyaman dengan kedua menurun. “Berun- dukungan yang diberikan retungnya kami mengakhiri kan setimnya. Pada laga kelaga dengan kemenangan. marin, gol-gol Prancis diceNamun kemenangan tidak tak oleh Griezmann pada dengan mudah kami dapat- menit keenam, Olivier Girkan atas Belanda,” ucap Des- oud (13’), dan Blaise Matuichamps. Deschamps juga di (88’). Sementara gol Bemengatakan gol pertama Be- landa dihasilkan Luuk De Jong (47’) dan Ibrahim Afelllanda berbau handball.

Pria berusia 47 tahun itu ay (86’).(dra/zed) Laporan JPG, Amsterdam

2- 3

INTERNET

FREE KICK: Antoine Griezmann (7) saat melesakkan bola lewat free kick ke tiang jauh gawang Belanda yang dijaga Jasper Cillessen, dalam pertandingan yang berlangsung di Amsterdam Arena (26/3/2016).

Casillas Masih Jadi Kiper Nomor 1 UDINE (RP) - Gawang David De Gea memang kebobolan oleh Lorenzo Insigne di menit 68, sebelum akhirnya Italia dan Spanyol berbagi skor 1-1 melalui kaki Aritz Aduriz dua menit berselang.

Namun, entrenador Vicente del Bosque tetap tersenyum dan mengapresiasi penampilan De Gea. Sebab, penjaga gawang Manchester United itu melakukan enam penyelamatan gemilang selama 90 menit. ”Aku memilih De Gea untuk melakukan tugasnya,” tutur Del Bosque kepada ESPN. ”Dia mampu melaksanakan dengan menunjukkan konfidensi serta permainan yang efisien. Aku begitu senang bahwa David telah melakukannya dengan baik,” puji mantan pelatih Real Madrid tersebut.

Moncernya penampilan De Gea itulah yang membuatnya tidak hanya dijagokan untuk kembali mengaw-

al gawang Spanyol kala menantang Rumania dinihari nanti.

Namun, pemain berusia 25 tahun tersebut juga diharapkan bisa menjadi pilihan utama Del Bosque pada perhelatan Euro mendatang menggantikan kiper legendaris, Iker Casillas.

Sepanjang musim ini, jumlah kebobolan De Gea memang lebih banyak dibandingkan dengan Casillas.

Tetapi, eks kiper Atletico Madrid itu mampu menutupinya dengan melakukan lebih banyak penyelamatan, serta memastikan gawangnya tidak kebobolan.

Walaupun menunjukkan permainan memikat, Del Bosque tidak menjamin posisi starter bakal jatuh kepada kekasih Edurne Garcia itu.

Malah, entrenador 65 tahun itu nampaknya masih mempercayakan mistar gawang Spanyol Iker Casillas.

Dalam pandangan Del Bosque, meski Casillas tidak

IKER CASILLAS dan DAVID DE GEA

lagi bermain di kompetisi elit Eropa, Casillas disebut-sebut masih layak untuk menjadi kiper nomor satu. ”Dia begitu berpengalaman dengan 165 caps, dan merengkuh banyak trofi,” tegas Del Bosque kepada Daily Telegraph. ”Anda tidak bisa

membandingkan Casillas dengan siapapun. Dia layak mendapatkan rasa hormat,” imbuhnya.

De Gea sendiri tidak ambil pusing dengan kasnya bermain di Euro nanti. Dia menyerahkan keputusan memilih kiper terbaik kepa-

INTERNET

da Del Bosque. ”Casillas memang masih yang terbaik di dunia,” tutur De Gea kepada Football Espana. ”Namun, aku di sini untuk memberikan segalanya. Jadi, aku rasa ini bakal menjadi kompetisi yang sehat,” paparnya.(apu/ jpg)

Ronaldo Gagal Penalti, Portugal Kalah LEIRA (RP) – Meski melibatkan striker bintang Cristiano Ronaldo, Portugal ternyata mampu dipermalukan di kandang sendiri. Pada laga persahabatan di Estadio Magalhaes Pessoa, kemarin dini hari, Seleccao harus menyerah 0-1 dari tim tamu Bulgaria.

Sebiji gol yang diciptakan Marcelinho pada menit ke19 menjadi penentu tim tuan rumah. Padahal, Portugal mendominasi pertandingan dan punya peluang cukup untuk menang. Seperti saat CR7 -julukan Cristiano Ronaldo- mendapat hadiah penalti

pada menit ke-67. Sayang, tembakannya mampu ditangkap Vladislav Stoyanov.

Hal tersebut semakin menambah panjang daftar kegagalannya dalam mengeksekusi penalti. Total, empat kali Ronaldo gagal mencetak gol dari titik putih selama musim ini. Tiga kali bersama Real Madrid saat melawan Real Sociedad, Malaga, dan Sevilla, sisanya bersama Portugal.

Itu artinya sudah 12 kali Ronaldo gagal selama berseragam Real. Delapan di antaranya di La Liga, dua di ajang internasional, dan dua di Liga Champions.

Pada laga persahabatan kali ini, Portugal bermain sangat dominan sejak menit-menit awal. Fernando Santos memasang duet Ronaldo dan Nani. Ada juga William Carvalho, Bruno Alves dan Pepe.

Mereka mampu menciptakan banyak peluang emas. Namun, tidak ada satu pun yang mampu dikonversikan menjadi gol.

Bulgaria lantas mencoba melawan dan menebar ancaman. Benar saja, tepat pada menit ke-19 serangan cepat Marcelinho tidak bisa dibendung. Skor 0-1 untuk keunggulan sang tamu. Hingga jeda turun minum, keunggulan

Bulgaria masih bertahan.

Memasuki babak kedua, Santos merotasi sejumlah pemain. Seperti Ricardo Quaresma, Danilo Pereira, Renato Sanches, Eder, Raphael Guerreiro dan Danny.

Sayangnya, kejutan bagi Portugal tidak kunjung tercipta.

Tim tamu justru semakin kuat menghadapi gempuran Ronaldo dkk.

Dikutip ESPNFC, Seleccao mendominasi sepanjang permainan sebanyak 69 persen dengan 17 kali tembakan. Sangat berbeda dengan Bulgaria yang hanya mampu menyerang sebanyak 31 per-

sen dengan satu tembakan yang langsung berbuah gol. ”Di timnas, dan klub yang sudah dia perkuat, Cristiano selalu menjadi contoh dengan 40, 50 gol per musim,” kata pelatih Portugal Fernando Santos dilansir ESPN. Meski tidak puas dengan hasil tersebut, Santos optimis bahwa CR7 bakal tampil hebat saat bermain di Euro nanti. ”Dia memang tidak mencetak gol (lawan Bulgaria), tetapi, dia sedang menabung banyak gol untuk Piala Eropa nanti,” pungkasnya. Pada laga persahabatan selanjutnya, Portugal bakal bertemu Belgia, Rabu (30/3) dinihari.(okt/jpg)

Niat Merger, PS Polri Dekati SU JAKARTA (RP) – Fenomena merger antara klub sepakbola di Indonesia sepertinya akan masih terus berlanjut.

Setelah PS TNI dan Persiram Raja Ampat yang telah menemukan kesepakatan untuk melebur, kini PS Polri juga berencana mengambil langkah serupa, yaitu melakukan merger dengan salah satu tim eks Indonesia Super League (ISL)-A. Rencana merger tersebut semata-mata agar mereka bisa mendapatkan satu jatah untuk bisa berlaga di kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016, 15 April mendatang. Anwar Tahir, asisten manajer PS Polri mengungkapkan, sejauh ini mereka sudah melakukan pendekatan dengan manajemen Surabaya United.

“Kami sudah melakukan komunikasi intensif dengan Pak Gede,” kata Anwar, kemarin (26/3). Gede yang dimaksud oleh Anwar adalah Gede Widiade yang tidak lain adalah CEO Surabaya United (SU). SU termasuk salah satu tim bersama 17 tim eks ISL lain yang menginisiasi lahirnya kompetisi ISC. Sebagai catatan, ISC-A hanya berlaku untuk 18 tim eks ISL.(ben/jpg) REDAKTUR: ZULKIFLI ALI

TATA LETAK: WAN SARUDIN

Riau Pos

12

AHAD, 27 MARET 2016

Hexagon Lebih Efektif

Laporan JPG, Recife

hasil pertandingan Sabtu (26/3)

Kualifikasi PD 2018 Zona Asia Australia 7 Jepang 5 Korea Selatan 1 Tiongkok 4 Vietnam 4 Yordania 8 Uzbekistan 1 Irak 2 Iran 4 Uni Emirat Arab 2 Oman 1 Bahrain 3 Kuwait Qatar 2 Suriah 6 Arab Saudi 2

v v v v v v v v v v v v v v v v

0 Tajikistan 0 Afghanistan 0 Lebanon 0 Maladewa 1 Taiwan 0 Bangladesh 0 Filipina 2 Thailand 0 India 0 Palestina 0 Guam 0 Yaman Laos (tunda) 0 Hong Kong 0 Kamboja 0 Malaysia

Laga Persahabatan Zona Eropa Estonia Yunani Turki Ukraina Denmark Italia Republik Ceko Wales

0 2 2 1 2 1 0 1

v v v v v v v v

0 1 1 0 1 1 1 1

LUIS Suarez is back!

Setelah 640 hari dikurung dengan penjara bernama sanksi FIFA, Suarez kembali bergentayangan. Brasil menjadi timnas pertama yang bisa ditakut-takutinya. Sabtu (26/3) pagi WIB, hantu bernama Suarez itu menggagalkan kans Brasil mendulang angka penuh di Itaipava Arena Pernanbuco, Recife.

Norwegia Montenegro Swedia Siprus Islandia Spanyol Skotlandia Irelandia Utara

Kualifikasi PD 2018 Zona Conmebol Ekuador 2 v 2 Paraguay Bolivia 2 v 3 Kolombia Cile 1 v 2 Argentina

IMBANG: Bek Brasil David Luiz saat menahan laju striker Uruguay Luis Suarez dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2018 yang berakhir imbang 2-2, Sabtu (26/3).

Suarez sukses membawa Uru- oleh bek kanan Uruguay, Jorge guay menahan tuan rumah Selecao Fucile. ’’Luis (Suarez) memang set–julukan Brasil– dengan skor 2-2 an, tidak ada satu pun pemain besetelah sempat leading 2lakang Brasil yang 0. Sepakan Suarez ketika mengetahui pergerakanbabak kedua baru bernya,’’ pujinya. jalan tiga menit menjadi Meski demikian, bek pemupus mimpi Brasil. yang bermain di klub NaGol itu seakan mengecilcional itu menilai tidak kan arti gol cepat Douseharusnya satu angka didapatkan dari lawatan glas Costa pada menit kali ini. Terutama dengan pertama dan Renato Aumelihat perbandingan gusto (menit 26). dari jumlah ancaman ke Satu gol La Celeste –jugawang. ’’Kami bisa saja lukan Uruguay– lainnya disumbangkan Edinson BRASIL URUGUAY memenangi laga kali ini, tapi mungkin ini hasil Cavani pada menit ke-31. ’’Sungguh situasi yang emosional yang paling realistis,’’ lanjutnya.

Walaupun belum mampu begitu saya mencetak gol karena besar sekali penderitaan saya sela- mengkudeta Ekuador dari puncak ma absen dari timnas,’’ ujar Suarez klasemen kualifikasi Piala Dunia sebagaimana dikutip dari La Na- 2018 Zona Conmebol, Uruguay tetap mengamankan jalan mencion.

Bukannya telat panas. Suarez guntit Ekuador di posisi kedua. langsung meledak pada laga perta- Uruguay untuk sementara masih manya ini. Dari statistik ESPN, mengoleksi 10 poin, atau terpisah striker berjuluk El Pistolero itu tiga poin dari Ekuador. ’’Karena kami mengimbangi tim menjadi pemain dengan total tembakan terbanyak dengan lima kali. sehebat Brasil di rumahnya sendiArtinya, 41 persen ancaman ke ri. Lagipula kami juga memulaingawang Alisson Becker itu di- ya dengan buruk,’’ sebut Tabarez, sebagaimana dilansir dari El Deshadirkan Suarez.

Sedangkan 59 persen si- marque. Kans memuncaki klasesanya dibagi antara Cavani men bisa terjadi jika Uruguay mendan Carlos Sanchez masing- galahkan Peru di Montevideo, pemasing dua tembakan, lalu kan depan (30/3).

Brasil sendiri sebenarnya sudah Matias Vecino, Alvaro Gonzalez dan Cristhian Stauni yang melaku- menyiapkan solusi untuk menutup kan masing-masing satu temba- ruang gerak Suarez. Adanya David kan. Akan tetapi, Suarez menyebut Luiz sebagai salah satu bek tengahbukan golnya yang menentukan nya pun sempat memberikan sebsatu angka pertama Uruguay di ongkah harapan. Pasalnya, di antara bek-bek Brasil lainnya, Luiz-lah Brasil sejak 2003 silam.

Melainkan permainan Uruguay yang punya pengalaman mengisosendiri. ’’Terutama setelah kami lasi Suarez.

Sayangnya, duet Luiz dan Joao kebobolan lebih awal. Dan seperti biasa, tim ini mampu me- Miranda tetap saja mampu dibobnunjukkan permainan yang ber- ol pemain berusia 28 tahun itu. karakter dan penuh dengan se- ’’Bermain meladeni pemain-pemangat memberontak,’’ tuturnya. main depan seperti Cavani atauGol kemarin menjadi koleksi Sua- pun Suarez itu tidak mudah. Dengan mereka, tidak akan mudah rez yang ke-45.

Hanya, menurut rekan-rekan menghadapi Uruguay,’’ tutur pelsetimnya di Uruguay, Suarez yang atih Brasil, Dunga, sebagaimana bermain sebagai kapten pengganti dilansir dari Goal.

Menurut Dunga, performa yang Diego Godin malam itu tampil seperti setan. Itu diungkapkan menurun dari pemainnya pada ba-

2- 2

SELAMA menangani timnas Brasil, Dunga sudah mencoba enam formasi.

Kemarin, Dunga memakai formasi 45-1 dan itu tidak efektif. Jika dibandingkan laga-laga sebelumnya, Dunga sepertinya perlu mencoba formasi Hexagon 4-2-2-2. Terbukti, persentase kemenangan Brasil cukup besar dengan formasi ini.(ren/bas) 4-2-2-2 Jumlah gelandang

4

Main

6

Menang

5

Imbang

0

Kalah

1

Rerata gol

2

Menang

83,3 %

4-2-3-1 Jumlah gelandang

5

Main

10

Menang

8

Imbang

2

Kalah

0

Rerata gol

1.6

Menang

80,0 %

4-5-1 Jumlah gelandang

5

Main

2

Menang

1

Imbang

1

Kalah

0

Rerata gol

2.5

Menang

50,0 %

bak kedua-lah yang menjadi kunci kekalahan ini. Dalam analisisnya, permainan Neymar da Silva Santos Jr dkk dalam babak pertama lebih dinamis. Selain itu, dengan menumpuk pemain di dalam skema 4-5-1, Brasil lebih sering membuka ruang.

Sialnya, permainan seperti itu tidak berlanjut pada babak kedua. ’’Sebaliknya, kami di babak kedua bermain lebih statis. Tidak ada lagi pergerakan-pergerakan penting seperti yang dilakukan di babak pertama. Dan itu mampu dimanfaatkan Uruguay dengan bagus,’’ ungkapnya.(ren/zed)

INTERNET

REDAKTUR: ZULKIFLI ALI

TATA LETAK: WAN SARUDIN

13

Riau Pos AHAD, 27 MARET 2016

Polemik Dana Eskalasi Riau

Mencari Jawab

Dana Eskalasi yang Sudah Dibayarkan 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Rp220 Miliar

Pembangunan Jembatan Perawang Jalan Bagan Jaya- Enok-Kuala Enok Jalan Sorek-Teluk Meranti-Guntung Jembatan Teluk Masjid Jalan Sei. Akar - Bagan Jaya Jalan Sp. Kumu Sontang - Duri Jalan Sei. Pakning-Teluk Masjid-Sp. Pusako Jalan Pelintung- Sepahat-Sei. Pakning Jalan Dalu dalu-Mahato-Sp Manggala

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau berencana melunasi sejumlah hutang yang ada, Yang namanya hutang tentu harus dibayar. Hanya saja niat baik ini bergulir bak bola panas yang menggelinding ke sana dan ke mari. Polemikpun bermunculan, khususnya dari kalangan legislatif (DPRD), mereka terkejut adanya anggaran tersebut, padahal dewan tidak pernah menyetujui anggaran eskalasi itu dalam APBD Riau. Mengapa tiba-tiba bisa muncul? Tentunya menjadi tanda tanya banyak pihak.

Jumlah (Rp) 24.505.342.316,55 56.335.678.096,96 21.504.906.623,96 2.459.969.111,21 39.853.904.365,55 26.580.157.994,31 4.020.971.085,25 20.419.304.658,70 27.215.592.443,07

SUMBER:DPRD RIAU

Laporan SYAHRUL MUKHLIS dan EKA GUSMADI PUTRA, Pekanbaru redaksi@riaupos.co.id

Baca Mencari Halaman 14

DEFIZAL/RIAU POS

SIMBOL DAERAH: Kantor Gubernur Riau dan Kantor DPRD Riau terlihat megah dan bermandikan cahaya di malam hari. Dari kedua gedung ini pelaksanaan pembangunan Riau dilakukan. Duduk semeja antara pihak eksekutif dan legislatif dalam menyelesaikan berbagai persoalan di Riau menjadi kata kunci utama.

CATATAN AKHIR PEKAN

Narkoba SAAT melakukan liputan jurnalistik di salah satu kampung di pesisir Riau, Riau Pos dipandu oleh seorang anak muda yang cukup gagah. Dia sudah menunggu di depan pintu kapal. ‘’Dari Riau Pos?’’ katanya. Dia mungkin bisa menebak, karena di dada Riau Pos memang menenteng satu unit kamera, siapa lagi yang mau menenteng kamera kalau bukan wartawan, itu agaknya dalam pikirnya sehingga dia langsung berani bertanya.

Dengan anggukan dan menyalaminya Riau Pos menjawab iya. ‘’Abang-abang memang sudah ditunggu, pak bathin dalam perjalanan ke sini (dermaga, red) kita tunggu saja sekejap,’’ ujarnya membuka perbualan.

Banyak hal yang kami bic REDAKTUR: GEMA SETARA

arakan hari itu, terutama sekali tentang rencana liputan yang memang sudah dirancang dari Pekanbaru.Tak lama berselang seorang dengan perawakan badan yang tidak terlalu tegap datang dan menyalami Riau Pos satu per satu. ‘’Ini pak bathin,’’ kata pemuda yang menyambut Riau Pos tadi.

Karena yang ditunggu sudah datang, kami bergerak ke titik-titik liputan yang direncanakan.Semua titik yang direncanakan sudah dikunjungi, termasuk menemui tokoh masyarakat tempatan yang memang banyak tahu tentang liputan yang dilakukan.

Liputan itu lima tahun lalu Riau Pos lakukan. Ingatan terhadap sosok yang menyambut Riau Pos di depan

pintu masuk/keluar kapal kembali membuncah. Ini semua tidak lepas dari maraknya peredaran narkoba yang berhasil diungkap aparat kepolisian di daerah ini.

Dari pengungkapan yang dilakukan, kita patut mengucapkan terima kasih kepada kepolisian dan jajarannya.

Betapa tidak, andaikan narkoba yang berhasil diungkap aparat kepolisian itu beredar bebas di negeri ini berapa banyak generasi muda yang terancam hidupnya.

Bukankah sama-sama kita ketahui bahwa perjalanan baik buruknya bangsa ini berada di tangan pemuda hari ini.

Dahulu aku bekerja di kapal bang, tak tentu yang kami bawa, kadang kayu, bawang, beras termasuklah

GEMA SETARA (Redaktur Pelaksana)

kadang-kadang narkoba.

Barang haram yang di bawa itu semua milik orang tertentu, tentunya kami mendapat upah yang cukup menggiurkan.

Bayangkan bang, kami tidak perlu kerja keras. Jika

sampai suatu tempat yang dijanjikan kami di arahkan menginap di suatu tempat atau hotel tertentu. Segala keperluan dan fasilitas sudah ada, kami hanya menunggu seseorang datang mengantar barang haram tersebut dan di bawa ke orang tertentu pula di tempat lainnya.

Pesannya hanya satu, kalau ada razia di tengah laut atau di mana saja, lebih baik kapal ditenggelamkan daripada barang haram tadi berhasil disita aparat. Kalau barang haram tersebut-khususnya narkoba- risiko yang harus diterima cukup besar, bukan saja si pembawa (kurir) yang menerima risiko, semuanya akan berhasil diungkap.

Begitulah adanya. ‘’Sudah

lama pekerjaan itu aku tinggalkan bang. Uang memang banyak, tapi hidup tak nyaman. Apalah arti uang banyak jika hidup ini terus dilanda rasa was-was dan dilanda rasa takut tak berkepanjangan,’’ ujarnya mengisahkan. ‘’Dimana barang haram (narkoba) itu di antar? ‘’ tanya Riau Pos. Dia hanya menjawab singkat, banyak pelabuhan yang tak di awasi bang di Riau ini khususnya di kawasan pesisir. Di situlah kadang barang itu ditunggu dan selanjutnya beredar entah kemana.

Kalau dilihat dan diamati memang sejumlah pelabuhan-pelabuhan di kawasan pesisir tidak di awasi dengan baik, ini semua tidak terlepas minimnya jumlah personil

yang ada. Jumlahnya tidak sebanding dengan jumlah prlabuhan-pelabuhan kecil yang ada di daerah ini.

Celah inilah yang selalu dimanfaatkan pelaku kejahatan untuk menyelundupkan atau memasukkan barang haram tersebut. Sebenarnya menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menjaga kawasan ini dari masuknya atau beredarnya narkotika, karen dampak yang harus ditanggung cukup besar.

Kalau kita cuai dan tidak peduli banyak generasi muda yang terjerumus ke dalamnya, hari ini memang anak si ini, hari esok anak si itu, bisa-bisa lusa atau bulan hadapan anak kita yang terjurumus ke dalamnya. Daripada sesal di kemudian hari lebih baik kita bertindak hari TATA LETAK: KATON SUNGKOWO ini, detik ini dan menit ini.***

14

LIPUTAN KHUSUS

Riau Pos AHAD, 27 MARET 2016

Mencari Jawab Rp220 Miliar Sambungan dari hal 13 SEJUMLAH anggota DPRD Riau terkejut, mata mereka tertuju pada angka Rp220 miliar, saling tanda tanya di antara mereka, kapan anggaran yang cukup besar ini masuk dalam APBD Perubahan, masingmasing mereka mengakui tidak pernah menyetujui anggaran sebesar itu masuk dan digunakan untuk membayar sejumlah hutang Pemprov Riau.

Dana Eskalasi yang sudah dibayarkan oleh Pemerintah Provinsi Riau kepada pihak ketiga tidak pernah dibahas, namun memang pernah dipaparkan oleh eksekuif dalam pertemuan di Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) saat evaluasi terhadap APBD Perubahan 2015.

Sementara DPRD Provinsi Riau sudah mengatakan tidak menyetujui untuk pembayaran dana eskalasi tersebut. Pimpinan DPRD Provinsi Riau Noviwaldi Jusman mengatakan permasalahan dana eskalasi saat ini karena terjadi perbedaan pendapat antara kalangan eksekutif dengan legislatif tentang hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). ‘’Dana eskalasi menjadi masalah karena ada perbedaan angka berapa yang harus dibayarkan kepada pihak ketiga itu,’’ kata Noviwaldi Jusman.

Menurut politisi Partai Demokrat yang juga pimpinan Badan Anggaran DPRD Provinsi Riau, mereka sudah lama mengetahui adanya dana eskalasi karena adanya kenaikan harga BBM. ‘’Awalnya pihak ketiga itu menuntut sampai ke pengadilan. Lalu setelah ada putusan pengadilan, kami minta kepada eksekutif agar ada surat dari Jaksa Agung dalam hal ini Jamdatun agar tidak ada tuntutan dikemudian hari. Tapi ini yang tidak bisa dilakukan, makanya sampai APBD disahkan kami tidak setuju dibayarkan,’’ kata pria yang lebih dikenal dengan panggilan Dedet tersebut.

Namun dalam rapat bersama Kemendagri, pihak eksekutif memaparkan adanya perubahan-perubahan di SKPD. ‘’Dalam rapat bersama kementrian, pihak eksekutif memaparkan adanya kenaikan anggaran di Bina Marga dan Cipta Karya. Tapi tidak disebutkan bahwa itu adalah kenaikan yang merupakan dana eskalasi itu,’’ kata Dedet.

Ditanya apakah pemaparan itu dibahas, Dedet mengatakan eksekutif hanya memaparkan saja, karena anggota DPRD tidak mengetahui dan eksekutif tidak menyatakan dengan terang-terangan bahwa perubahan-perubahan itu adalah karena adanya dana eskalasi yang akan dibayarkan, maka tidak ada pembahasan lagi. ‘’Pada rapat dengan kementrian itu, mereka tidak menyampaikan dana eskalasi, tapi mereka memaparkan perubahan-peruabahan yang ternyata dikemudian hari diketahui itulah dana eskalasi itu. Tapi saat itu pimpinan dewan menyetujui itu,’’ kata Dedet.

Atas kondisi itu, Dedet mengatakan kesalahan-kesalahan tentunya ada. ‘’Kesalahan eksekutif itu ada, mengapa tidak terang-terangan dikatakan bahwa itu dana eskalasi mereka masukkan. Kesalahan kami legislatif juga ada, mengapa kami tidak melihat rincian perubahan. Tapi tentunya ini etika. Kalau kami sudah tidak menyetujui dana eskalasi itu dibayar, mengapa tetap dimasukkan juga dan tidak terang-terangan,’’ kata Dedet.

Dedet mengatakan soal kerugian negara tidak ada karena ada Keputusan Menteri untuk menyelesaikan semua masalah keuangan termasuk hutang-piutang. ‘’Kami kecewa pada prosesnya.

Kami berharap yang dibayarkan sesuai dengan hitungan BPKP yang lebih ril. Tapi mengapa pihak pemprov seperti membiarkan pihak lain menang dan membayar dengan jumlah yang lebih banyak,’’ kata Dedet.

Tidak Ada Yang Ditutupi Sisi lain, pihak eksekutif dengan tegas menyebut dana eskalasi yang tertuang dalam APBD-P Riau 2015 sebesar Rp220 Miliar sudah melalui mekanisme pembahasan. Dimana sudah diketahui Badan Anggaran (Banggar) DPRD Riau bersama TAPD Pemprov Riau. Dana tersebut masuk setelah melewati forum harmonisasi antara daerah bersama pusat melalui Kemendagri RI. Karenanya ketika pembayaran dana eskalasi tersebut diributkan Plt Setdaprov Riau M Yafiz mengaku heran. “Semua berjalan sesuai prosedur dan ada landasan hukumnya. Tim harmonisasi Kemendagri memanggil DPRD dan Pemprov ketika itu dalam memasukkan dana tersebut, jadi tak ada yang ditutup-tutupi,” terangnya.

Diceritakannya, pada 7 Agustus 2015 Pemprov Riau berkirim surat ke Kemendagri untuk berkonsulta REDAKTUR: GEMA SETARA

DOK/RIAU POS

JEMBATAN PERAWANG: Jembatan perawang berdiri megah yang membentang di atas Sungai Siak. Jembatan ini termasuk salah satu yang dianggarkan di dana eskalasi hutang yang harus dibayarkan oleh Pemprov Riau.

si sekaligus minta saran mengenai adanya putusan sidang Badan Arbritase Nasional Indonesia (BANI) yang memerintahkan pembayaran hutang eskalasi Rp220 miliar. Dimana disebutkan pula dalam surat itu Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) APBD 2015 tergolong sangat tinggi.

Kemendagri kemudian baru membalas surat tersebut pada November 2015. Jawabannya berupa perintah agar anggaran hutang eskalasi dimasukan pada APBD-P 2015.

“Masalahnya, surat Kemendagri itu datang setelah APBD-P 2015 sudah disahkan DPRD Riau.

Saat pengesahan dan dikirim ke Kemendagri, anggaran eskalasi memang belum masuk karena memang disepakati Pemprov dan DPRD untuk tak dianggarkan,” bebernya menceritakan.

Hanya saja setelah APBD-P Riau 2015 dievaluasi Kemendagri.

Seiring proses berjalan dalam tahapan ini ada forum harmonisasi. Di mana tim Kemendagri memanggil Pemprov Riau dan DPRD Riau untuk menyesuaikan sejumlah nomenklatur yang dianggap kurang tepat dan diluar kewenangan.

Dalam pertemuan inilah termasuk dibahas masalah anggaran pembayaran hutang eskalasi Rp220 miliar. Dimana saat rapat forum harmonisasi, pihak DPRD juga datang. “Diwakili Wakil Ketua DPRD Riau, Noviwaldy Jusman. Ada dia waktu tim evaluasi Kemendagri memerintahkan agar anggaran pembayaran hutang eskalasi dimasukan ke APBD-P 2015,” tambahnya.

Kemudian setelah disepakati dalam pembahasan tersebut melalui forum harmonisasi. Juga dikuatkan dengan surat dari Mendagri kepada Pemprov Riau dan DPRD Riau. Dimana anggaran yang digunakan untuk pembayaran hutang eskalasi Rp220 miliar tersebut berasal dari Silpa.

Karena dalam surat Pemprov Riau ke Kemendagri pada 7 Agustus juga disebutkan angka Silpa APBD murni 2015 ketika itu masih sangat tinggi. “Maka anggaran eskalasi diambil dari Silpa,” sambungnya.

Jadi, menurut Yafiz, jika memang ada pihak legislatif yang menyebut tidak mengetahui seharusnya bisa dipertanyakan langsung kepada yang bersangkutan. “Tanya ke mereka, kenapa tidak tau. Karena semua prosedurnya kita ikuti sesuai hasil evaluasi dan harmonisasi,” tegasnya.

Hak Angket Bergulir Saling lempar bola panas, antara eksekutif dalam hal ini Pemerintah Provinsi (Pemporv) Riau dengan legislatif yakni DPRD Riau masih saja begulir. Akar persoalannya tidak lain yakni dibayarkannya hutang eskalasi oleh Pemprov senilai Rp 220 miliar di APBD-P tahun 2015. Padahal pembayaran utang tersebut tidak mendapat persetujuan dari DPRD Riau.

Pihak Pemprov mengatakan bahwa telah mendapat persetujuan DPRD Riau, namun nyatanya pihak DPRD mengaku tidak pernah memberikan persetujuan.

Malahan pihak DPRD menyebutnyebut bahwa mereka memiliki bukti rekaman saat rapat bersama dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Menyikapi tidak adanya titik temu antara kedua belah pihak, DPRD Riau mewacanakan untuk melakukan hak angket untuk mencari duduk perkara persoalan ini.

Anggota DPRD Riau, Abdul Wahid kepada Riau Pos mengatakan, pihaknya akan melakukan hak angket untuk dapat menyelidiki persoalan tersebut dengan telah meminta persetujuan beberapa anggota DPRD Riau.

Dikatakannya, hak angket adalah sebuah hak untuk melakukan penyelidikan yang dimiliki oleh DPRD yang memutuskan bahwa pelaksanaan suatu undang-undang dalam kebijakan Pemerintah yang berkaitan dengan hal penting, strategis, dan berdampak luas pada kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, bernegara bertentangan dengan ketentuan peraturan perundangundangang.

“Kami akan membuat hak angket, untuk menyelidiki secara mendalam . Kalau kita lakukan interpelasi hanya hak bertanya saja.

Kalau hak angket inikan lebih untuk menyelidiki persoalan tentang pembayaran eskalasi ini,” katanya.

Menurut politisi PKB tersebut, persoalan pembayaran hutang eskalasi tersebut sudah memenuhi unsur untuk dilakukanya hak angket tersebut.Dikatakannya, hak angket dilaksanakan supaya persoalan tersebut bisa clear dan clean.”Kalau ada yang mengatakan bahwa pembayaran eskalasi itu ada kebijakan Kemendagri, kita mau tahu dan mau lihat mana suratnya itu,” ujarnya.

Harus Diselidiki Agar Lebih Jelas Ketua PKB Provinsi Riau yang duduk sebagai anggota Badan Anggaran Abdul Wahid menilai dana eskalasi yang dibayarkan oleh Pemerintah Provinsi Riau kepada pihak ketiga diduga banyak pelanggaran.

Diceritakan Wahid, dana eskalasi tersebut adalah dana kenaikan nilai kegiatan pemerintah yang diakibatkan adanya kenaikan harga BBM, sehingga berdampak pada kenaikan biaya pembangunan infrastruktur.

Adanya dana eskalasi proyek pemerintah ini sejak akhir tahun 2005 lalu ketika kebijakan pemerintaj menaikkan harga BBM. ‘’Jadi dana eskalasi ini terjadi karena semua biaya barang-barang dan jasa jadi meningkat karena kenaikan harga BBM. Jadi hitungan proyek yang sudah dianggarkan jadi tidak sama lagi, seperti harga produksi, biaya upah dan harga material itu jadi meningkat.’’ sebut Wahid menerangkan.

Sementara, sejak tahun 2003 ada kegiatan pemerintah yang membuat sebuah kegiatan multi years. ‘’Sejak 2003 ada kegiatan Pemerintah Provinsi Riau berupa sembilan paket pekerjaan pembangunan infrastruktur yang didanai tahun jamak agar proyek ini bisa selesai. Jadi proses lelang dan kegiatan tendernya sekali saja, sehingga tidak membuang-buang waktu. Jadi tendernya sekali saja tahun 2003,’’ sebut Wahid.

Sejak kenaikan BBM itu, maka kontraktor-kontraktor yang mengerjakan sembilan proyek tersebut meminta kenaikan biaya. ‘’Jadi karena adanya kenaikan harga dan permintaan dari kontraktor itu, maka BPKP menghitung. Maka diperoleh hasil hitungan kenaikan biaya tersebut,’’ kata Wahid.

Namun, dalam berjalannya waktu dan kegiatan penghitungan, maka pemerintah mengabulkan akan membayarkan dana eskalasi tersebut di tahun 2009.

Pembayaran pertama dilakukan 2010 dengan cara mencicil.

Namun pihak ketiga menuntut pembayaran lebih tinggi dengan cara menggugat ke pengadilan dan bahkan urusannya sampai ke BANI. Ada perselishan angka kenaikan biaya antara hitungan BPKP dengan hitungan BANI. ‘’Kalau BKPK menghitungnya dimulai pertengahan karena proyek tersebut sudah mulai sejak 2004, sementara BANI menghitungnya sejak proyek pertama kali dimulai. Kita semua tahu bahwa kenaikan BBM itu bukan sejak awak proyek, tapi setelah proyek berjalan.

Tentunya lebih setuju dengan hasil dari BPKP,’’ kata Wahid.

Menurut Wahid, selisih antara angka hasil perhitungan BPKP dengan BANI tersebut mencapai ratusan miliar. ‘’Yang menjadi perdebatan di teman-teman di dewan itu, mengapa pemerintah harus ikut keputusan BANI, apakah itu keputusan final dan apakah tidak ada lagi upaya hukum lain sehingga kita harus membayarkan angka perhitungan BANI,’’ kata Wahid.

Jika belum final, maka tentunya masih ada upaya hukum yang bisa

dilakukan agar Pemerintah Provinsi tidak harus membayarkan angka perhitungan BANI tersebut.

Dalam pertemuan antara pemerintah provinsi Riau dengan DPRD Provinsi Riau, diminta kepada Pemprov untuk memperlihatkan dasar-dasar surat menyurat dan keputusan hukum sebagaia landasan membayarkan dana eskalasi sesuai perhitungan BANI. ‘’Teman-teman meminta keputusan hukumnya. Tapi Pemprov Riau tidak bisa memperlihatkannya. Itu makanya kami tidak terima,’’ kata Wahid.

Disebutkan Wahid, ada pihak Pemprov yang mengatakan pembayaran dana sekalasi berdasarkan keputusan Menteri Dalam Negeri. ‘’Pihak Pemprov mengatakan pembayaran sesuai keputusan menteri, tapi saat ditanya mana keputusan itu, Pemprov tidak bisa menunjukkan,’’ kata Wahid.

Menurut Wahid, mereka sudah sepakat tidak membayarkan dana eskalasi di anggaran APBD Perubahan 2015. Tapi ternyata dana itu sudah dimasukkan untuk disetujui. ‘’Saat pembahasan verifikasi di Kemendagri katanya dana itu sudah disetujui, bahkan ditandatangani dewan, sementara kami merasakan tidak pernah menyetujui apalagi menandatangani pembayaran eskalasi itu,’’ kata Wahid.

Ditegaskan Wahid, menurutnya anggaran yang dibayarkan untuk eskalasi itu tidak sesuai dengan pembahasan antara Pemprov dengan Dewan. ‘’Jadi pembayaran eskalasi itu tidak sesuai persetujuan. Dalam undang-undang, anggaran APBD itu adalah hasil pembahasan antara Pemprov dalam hal ini TAPD dengan DPRD dalam hal ini Badan Anggaran. APBD itu tidak bisa dengan Keputusan Mendagri saja,’’ sebut Wahid.

Anggaran baru bisa digunakan jika persetujuan antara DPRD dengan Pemprov Riau. ‘’Jadi siapa yang menipu jika kami tidak pernah setuju tapi anggaran eskalasi itu ternyata tetap dimasukkan.

Sudah jelas-jelas kami menolak pembayaran dana eskalasi tersebut,’’ kata Wahid.

Wahid menganggap pembayaran dana eskalasi sesuai angka dari BANI tersebut adalah kelebihan bayar dan itu masuk dalam tindak pidana. ‘’Kelebihan bayar itu tindak pidana. Solusinya adalah kami akan melakukan hak angket,’’ sebut Wahid.

Diterangkan Wahid, hak angket yang dimaksudnya adalah dewan ingin menyelidiki sesuatu permasalahan yaitu pembayaran dana eskalasi ini. ‘’Kalau mau terang benderang, siapa yang salah dan menipu sehingga dibayarkannya dana eskalasi ini, sementara kami tidak pernah setuju maka harus dilakukan hak angket,’’ kata Wahid.

Awalnya dewan bisa bertanya karena juga mempunya hak interpelasi. Tapi karena kebijakan membayarkan dana eskalasi ini menimbulkan keresahan, maka harus diselidiki. ‘’Kebijakan membayarkan eskalasi ini berpotensi merugikan negara, melanggar undang-undang sehingga harus diselidiki, dirunut dan dibahas,’’ sebut Wahid.

Wahid mengatakan ada temuan, data-data yang mereka kumpulkan. ‘’Nanti akan diusulkan di Paripuna untuk membuat pansus.

Kalau disetujui, maka Pansus akan bekerja mengumpulkan semua bukti,’’ kata Wahid.

Wahid mengatakan dirinya tidak pernah berniat mau menyalahkan siapapun, namun hanya sebagai penjernih dalam permasalahan dana eskalasi. ‘’Saya mau ini lebih jelas dan lebih jernih saja sehingga permasalahan ini tidak terulang lagi kedepannya dalam pembahasan anggaran,’’ kata Wahid.

Hak Angket Perlu Dugaan Kuat Pimpinan DPRD Provinsi Riau Noviwaldi Jusman mengatakan memang harus dijelaskan bagaimana bisa anggaran eskalasi tersebut tetap dimasukkan oleh pemerintah provinsi Riau sementara dewan tidak setuju.

Namun, untuk sampai ke jalur menggunakan hak angket, maka anggota DPRD yang ingin melaksanakan hak angket harus betulbetul bisa menyampaikan alasan elah terjadi pelanggaran hukum dalam pembayaran dana eskalasi. ‘’Bagi teman-teman yang mau menggunakan hak angket, memang hak perorangan anggota DPRD untuk itu dibawah lindungan fraksi. Tapi harus kuat adanya pelanggaran hukum dan undangundangnya,’’ sebut Dedet.

Sementara menurut Dedet, pembayaran dana eskalasi itu sudah dilakukan sesuai aturan karena sudah dipaparkan ketika evaluasi di Kemendagri. ‘’Kalau secara prosedural sudah dilakukan pemaparan kenaikan anggaran di Bina Marga dan Cipta Karya dalam rapat evaluasi di Kemendagri, namun tidak disebutkan itu dana eskalasi. Jadi kalau mau menggunakan hak angket, harus betul-betul bisa meyakinkan kalau telah terjadi pelanggarann tentunya ada alasan yang kuat,’’ kata Dedet.

Dedet mengatakan mendukung dilakukan hak angket. ‘’Pemerintah harus menjelaskan mengapa berbuat seperti itu. Saya mendukung hak angket sepanjang prosedurnya terpenuhi. Perkuat dasarnya mengapa begini,’’ sebut Dedet.

Sementara di tempat berbeda, Wahid mengatakan sudah banyak tandatangan yang terkumpul dari anggota dewan untuk melaksanakan hak angket. ‘’Tentunya pengusulan dilakukannya hak angket masih dalam proses, sekarang sudah banyak kawan-kawan di dewan yang tanda tangan untuk dilakukan hak angket,’’ sebut Wahid.

Eskalasi Sesuai Aturan Sementara Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah (Plt Sekda) Provinsi Riau M Yafiz dengan tegas mengatakan sudah membayarkan utang eskalasi yang dianggarkan di APBD-P 2015 kepada pihak perusahaan. Pembayaran juga sudah mengikuti aturan penganggaran dan mekanisme sesuai regulasi pelunasan utang.

Dengan demikian menurutnya sudah tidak ada masalah lagi.

“Sudah dibayarkan tahun lalu, jadi tidak ada masalah lagi,” katanya.

Pemprov Riau kata Yafiz tidak ada melanggar hukum dalam pembayaran tersebut. Salah satunya karena sudah ada putusan dari Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dan Mahkamah Agung untuk sembilan proyek tersebut.

Selain itu juga sudah sesuai dengan hasil evaluasi bersama Kemendagri RI pada tahun lalu.

“Tidak ada yang salah, sudah tuntas semua. Tidak ada melanggar hukum, semuanya sudah sesuai dengan aturan hukum berlaku,” tambahnya.

Terkait masih adanya tuntutan dari Dewan (DPRD Riau) yang menganggap pembayaran itu tidak sesuai dengan prosedur yang ada.

Menurut Yafiz semuanya sudah sesuai dengan aturan bahkan pihak Dewan kembali mempelajari. Setelah persoalan ini kembali muncul ke permukaan, memang Plt Sekda menyerahkan secara resmi berkasberkas pembayaran utang eskalasi.

“Mereka mau mempelajari dulu katanya, makanya saya serahkan Kepmen dan draf pengesahan APBD Perubahan tahun 2015,” tambahnya.

Sementara terkait besaran anggaran. Dimana dari informasi yang dirangkum Riau Pos, pada tahun 2014 lalu dari data catatan atas laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Riau tercatat total eskalasi Berdasarkan surat Sekretaris Majelis BANI nomor 10.1452/XII/ BANI/ED. BANI telah menetapkan nilai penyesuaian harga yang terhutang dan harus dibayarkan Pemprov sebesar RP230.895.826.691.

“Ada pengurangan Rp10 Miliar.

Jadi yang dibayarkan di APBD-P 2015 itu sudah menjadi Rp220,8 Miliar. Pengurangan memang terjadi setiap tahun,” ungkapnya.

Tak Yakin Oknum Dewan Bermain

Wakil Ketua DPRD Riau Noviwaldy Jusman menambahkan, pihaknya tidak yakin jika ada oknum anggota Banggar DPRD Riau yang bermain untuk memuluskan langkah Pemprov dalam membayar utang eskalasi pada APBD Perubahan 2015.

“Saya tidak yakin jika ada oknum dewan yang bermain. Semua pembahasan APBD Perubahan 2015 sudah terekam, kami tidak pernah menyepakati pembayaran hutang eskalasi ini,” kata Noviwaldy Jusman.

Untuk menyakinkan hal itu, Noviwaldy mengajak awak media untuk menyaksikan video rekaman rapat pembahasan hasil verifikasi APBD Perubahan 2015 antara Banggar dengan TAPD. Dimana dalam video tersebut terlihat, ia sempat mempertanyakan kepada Plt Sekdaprov Riau tentang kepastian ada atau tidaknya utang eskalasi masuk dalam APBD Perubahan 2015. Pertanyaan ini disampaikannya sebelum memberikan tanda tangan persetujuan terhadap hasil verifikasi APBD Perubahan 2015.

“Saat itu saya tanyakan ke Plt Sekdaprov M Yafiz bahwa ada atau tidak utang eskalasi masuk dalam APBD Perubahan, Plt sekdaprov menjawab tidak ada. Setelah itu barulah saya tanda tangan persetujuan hasil verifikasi itu,” paparnya.

Anggota komisi E DPRD Riau Muhammad Adil minta kepada KPK untuk turun ke Riau memeriksa anggota dewan dan pemerintah provinsi yang telah membayarkan utang eskalasi tersebut.Untuk itu ia meminta kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk ikut menelusuri persoalan tersebut.

“Kita minta KPK lansung turun tangan lansung. Karena DPRD Riau tidak akan bertanggung jawab atas pembayaran utang eskalasi Pemprov Riau, kalau memang ada oknum silakan tangkap saja. Sebab mengacu kepada hasil keputusan dalam rapat banggar DPRD Riau dan Pemprov Riau tidak ada pembayaran utang eskalasi ini,” ungkapnya.

Dalam pandangan Pengamat Hukum Aksar SH MH menyatakan, dalam perspektif hukum, hutang adalah sesuatu yang wajib dibayarkan. Apalagi hal tersebut sudah memiliki kekuatan hukum berupa kontrak atau perjanjian kerjasama.

Namun begitu, karena anggaran yang akan digunakan untuk membayarkan hutang dengan anggaran masyarakat melalui APBD, hal ini jelas memiliki kosekwensi sendiri dimana wajib melibatkan pihak eksekutif dan legislatif untuk mempersetujuinya. ‘’Pemerintah menggunakan anggaran pasti sudah merunut pada petunjuk teknis yang sudah ditetapkan. Memang ada anggaran taktis yang diberikan wewenang kepada pemerintah dan belum digunakan sehingga pemerintah harus mengeluarkan dengan dasar urgen. Sementara urgen itu sendiri ada penilaian tersendiri, misalnya hutang. Walaupun sebelumnya belum dianggarakan dan ada silpa itu tidak salah pengguanaanya karena utang harus dibayarkan,’’ terangnya.

Sementara, Pengamat Kebijakan Publik Andi Yusran menyatakan persoalan eskalasi tersebut tidak hanya sekadar miss komunikasi. Pasalnya, sebagai kebijakan publik, semua kebijakan pemerintah harus melalui proses yang jelas dan terkonsep.

Namun begitu, menurut Andi, bagaimanapun hutang harus dibayarkan. Terkait dengan kondisi di DPRD terkait dana eskalasi tersebut, menurut Andi harus dicari dulu duduk perkara yang menyebabkan polemik tersebut terjadi. ‘’Hutang itu tetap harus dibayarkan. Apalagi yang berhutang itu adalah pemerintah. Tapi yang namanya kebijakan publik dan menggunakan anggaran publik juga harus melalui prosesnya. Hal tersebut sudah tertuang dalam PermenPANRB nomor 4 tahun 2007 dimana semua perumusan kebijakan publik wajib melalui proses legislasi. Ini sudah tegas dan jelas,’’ terang Andi yang aktif juga sebagai tenaga pengajar di Universitas Riau kepada Riau Pos. Diterangkannya juga, jika me TATA LETAK: KATON SUNGKOWO mang DPRD tidak mengetahui asal

LIPUTAN KHUSUS

Riau Pos AHAD, 27 MARET 20166

15

INTRENET

JEMBATAN PERAWANG: Terlihat bangunan kokoh jembatan perawang yang beberapa waktu lalu diresmikan. Jembatan ini juga masuk dalam bagian eskalasi yang harus dibayarkan Pemerintah Provinsi Riau kepada pihak ketiga.

Pengamat Hukum, Aksar SH MH

Pemerintah Bisa Dituntut Terkait Utang Munculnya dana eskalasi yang tiba-tiba menjadi polemik. Jumlah dana yang cukup besar membuat anggota dewan bertanya bagaimana anggaran tersebut bisa ditanggung Pemprov sebagai utang. Namun disatu isi, jika utang yang wajib dibayar ini tidak juga dibayarkan akan berdampak lebih besar lagi dimana utang bisa membengkak. Tidak hanya sampai disana, jika ini juga tetap tidak terbayarkan, negara melalui Pemprov Riau bisa digugat oleh pihak yang memiliki piutang. Parah-

nya, pemerintah bisa digugat pailit.

Laporan ADRIAN EKO DESRILIANTO, Pekanbaru adrianeko-d@riaupos.co.id

DALAM perspektif hukum, utang adalah sesuatu yang wajib dibayarkan. Apalagi hal tersebut sudah memiliki kekuatan hukum berupa kontrak atau perjanjian kerjasama. Namun begitu, karena anggaran yang akan digunakan untuk membayarkan utang dengan anggaran masyarakat melalui APBD, hal ini jelas memiliki kosekwensi sendiri dimana wajib melibatkan pihak eksekutif dan legislatif untuk mempersetujuinya.

Kondisi ini yang terjadi di DPRD Riau dimana bergulirnya dana eskalasi dipertanyakan penggunannya dan besarannya oleh beberapa anggota dewan. Hanya saja, menurut Pengamat Hukum, Aksar SH MH, apa yang dilakukan pemerintah sebelum memasukkan dana tersebut dalam APBD tentu

Negara akan malu jika hal ini (dituntut, red) terjadi. Riau ini negeri kaya tapi tidak bisa membayarkan hutang itu adalah hal yang memalukan. Ditambah lagi jika itu bisa membuat pemerintah ditetapkan pailit AKSAR SH MH Pengamat Hukum

melalui pertimbangan yang matang dan jelas. ‘’Pemerintah menggunakan anggaran pasti sudah merunut pada petunjuk teknis yang sudah ditetapkan. Memang ada anggaran taktis yang diberikan wewenang kepada pemerintah dan belum digunakan sehingga pemerintah harus mengeluarkan dengan dasar urgen. Sementara urgen itu sendiri ada penilaian tersendiri, misalnya utang. Walaupun sebelumnya belum dianggarakan dan ada silpa itu tidak salah

penggunaanya karena utang harus dibayarkan,’’ terang Aksar SH MH. Meski menyatakan hal tersebut, Aksar juga menjelaskan DPRD memiliki wewenang mempertanyakan kepada pemerintah atas dasar aturan tentang merumuskan kebijakan publik yang menurut mereka tidak sesuai pandangannya.

Namun, untuk menyatakan salah atau tidaknya penggunaan dana eskalasi tersebut bukan hak Badan Anggaran (Banggar)

DPRD Riau, melainkan hukum.

Menurutnya lagi, apa yang dilakukan pemerintah dengan meminta persetujuan BPK dan lainnya itu adalah itikat baik pemerintah. ‘’Jangan kita berasumsi jika tidak disetujui DPRD, pemerintah tidak bisa menggunakan anggaran. Itu membuat pemerintah bisa vakum. Nah, di sana peran pemerintah membuat kebijakan yang tepat sasarannya,’’ ujarnya.

Sementara itu, jika dana eskalasi ini tidak disetujui dan tidak dibayarkan, Dekan Fakultas HUkum Universitas Muhammadiyah Riau ini menyatakan akan berdampak yang lebih besar lagi.

Utang yang ditanggung pemerintah akan semakin besar sesuai dengan ketentuan ekonomi nasional. Besarnya utang juga ada aturan yang biasa diambil dari hukum perbankkan, sesuai dengan bunga bank berjalan.

Efeknya jika dibayarkan jumlah utang akan semakin membengkak. Pembengkakan utang ini

akan mengikuti alur bunga bank sesuai dengan hukum ekonomi dan jelas akan membuat dana eskalasi semakin meningkat dan membebankan di APBD Riau.

Soal pembengkakan dana eskalasi itu tentu perlu diaudit, benar tidak besar utang seperti itu.

Harus ada perhitnganya jelas, rasionya ada dan dasar hukumnya ada. Selain itu, dampak hukumnya juga cukup mengancam dimana pihak ketiga akan melakukan upaya hukum dengan mendaftarkan gugatan ke PTUN. Hal yang paling parah, pemprov bisa digugat untuk ditetapkan pailit. ‘’Negara akan malu jika hal ini terjadi. Riau ini negeri kaya tapi tidak bisa membayarkan utang itu adalah hal yang memalukan.

Ditambah lagi jika itu bisa membuat pemerintah ditetapkan pailit.

Sebaiknya, ini ada jalan keluar dengan berbicara antara dua belah pihak terkait untuk menyatukan suara menyelamatkan muka pemerintah umumnya,’’ ujarnya.(gem)

Pengamat Kebijakan Publik, Andi Yusran

Perumusan Kebijakan Publik Wajib Proses Legislasi Polemik eskalasi yang tercantum dalam APBD-P Pemprov Riau masih terus bergulir. Beberapa anggota DPRD Riau mempertanyakan ‘hadirnya’ dana eskalasi untuk membayar utang ke pihak ketiga yang nilainya mencapai Rp220 miliar, sementara Pemprov melalui Plt Sekdaprov menyatakan dana tersebut sudah melalui berbagai proses dan diketahui oleh DPRD. Tarik ulur dan ‘perang’ argumentasi tersebut membuat APBD Riau belum bisa digunakan hingga saat ini. Apakah harus anggaran yang dicap sebagai utang ini tidak dibayarkan.

Laporan ADRIAN EKO DESRILIANTO, Pekanbaru adrianeko-d@riaupos.co.id

INTERNET

JEMBATAN TELUK MESJID: Jembatan Teluk Mesjid di Perawang terlihat megah. Juga menjadi bagian dari eskalasi di APBD Riau 2016.

REDAKTUR: ADRIAN EKO DESRILIANTO

MELIHAT polemik yang tercipta dan masih begulir, Pengamat Kebijakan Publik Andi Yusran menyatakan persoalan eskalasi tersebut tidak hanya sekadar miss komunikasi.Pasalnya, sebagai kebijakan publik, semua kebijakan pemerintah harus melalui proses yang jelas dan terkonsep.

Namun begitu, menurut Andi, bagaimanapun utang harus dibayarkan. Terkait dengan kondisi di DPRD terkait dana eskalasi tersebut, menurut Andi harus dicari dulu

Yang namanya kebijakan publik dan menggunakan anggaran publik juga harus melalui prosesnya.

Hal tersebut sudah tertuang dalam PermenPANRB nomor 4 tahun 2007 dimana semua perumusan kebijakan publik wajib melalui proses legislasi.

ANDI YUSRAN Pengamat Kebijakan Publik

duduk perkara yang menyebabkan polemik tersebut terjadi. ‘’Utang itu tetap harus dibayarkan. Apalagi yang berutang itu adalah pemerintah. Tapi yang namanya kebijakan publik dan menggunakan anggaran publik juga harus melalui prosesnya. Hal tersebut sudah tertuang dalam PermenPANRB nomor 4 tahun 2007 dimana semua perumusan kebijakan publik wajib melalui proses legislasi. Ini sudah tegas dan jelas,’’ terang Andi yang aktif juga sebagai tenaga pengajar di Universitas Riau kepada Riau Pos. Diterangkannya juga, jika me-

mang DPRD tidak mengetahui asal muasal dana eskalasi tersebut masuk dalam APBD, dia secara pribadi mendukung langkah anggota legislatif mengulirkan hak angket yang memang menjadi wewenang mereka.

Hal ini juga membantah kondisi dimana Pemprov Riau yang menyatakan sudah mendapatkan persetujuan maupun rekomendasi dari Kemendagri atau lembaga lainnya. Pasalnya, sesuai dengan aturan yang tertuang dalam PermenPANRB jelas menyatakan harus melalui persetujuan DPRD. Di sisi lainnya, jika pernyataan Plt Sekdaprov bahwa eskalasi tersebut sudah diketahui DPRD, tidak ada alasan lagi DPRD menolak untuk tidak menghalangi Perda itu disetujui. ‘’Tidak ada alasan Permendagri atau lainnya yang memberi persetujuannya. Jika memang ada, itu hanya bersifat urusan internal pemerintahan. Tetap harus setiap kebijakan yang berbentuk perda mendapat persetujuan dari DPRD. Tapi kembali saya katakan, hal ini harus ada konfrontir dari pihak eksekutif dan legislatif,’’ tegasnya.

Sementaraitu, munculnya isuyang menyatakan ada ‘fee’ yang dijanjikan kepada mereka yang menyetujui, Andi menyatakan tidak ingin masuk keranah isu tersebut. Namun, jika hal tersebut benar adanya, dia menyarankan untuk diserahkan ke aparat hukum agar segera diproses. ‘’Kita cukup trauma dengan kejadian APBD sebelumnya. Jangan sampai hal tersebut terjadi lagi di sini.

Yang terpenting saat ini, satukan visi dan beri kesempatan kedua belah pihak untuk mempertanggungjawabkan apa yang mereka lakukan saat ini. Semoga saja tidak ada kebijakan yang justru merugikan masyarakat sebagai pemilik pelayanan publik,’’ terangnya.(gem) TATA LETAK: KATON SUNGKOWO

FEATURE

16

Riau Pos AHAD 27 MARET 2016

DOK RIAU POS

HAMPARAN PADI: Hamparan padi yang mulai menguning di salah satu desa di Riau. Persoalan klasik masalah irigasi masih menjadi ancaman bagi warga untuk ke ladang menanam padi. Sebab tak sedikit di Riau masih mengandalkan tadah hujan untuk bersawah dan ladang.

Melihat Nasib Persawahan dan Ladang Padi di Riau

Ketika Sawit Menggoda, Sawah pun Terancam Jika penanggulangan masalah pengairan atau irigasi sawah/ladang tak ditanggapi serius oleh pemerintah. Jika tetap cuai, ribuan lahan sawah masyarakat akan terancam berubah jadi perkebunan, terutama kelapa sawit.

Laporan ERWAN SANI, Siak dan Rohil erwansani@riaupos.co

HAL ini seperti terjadi di Desa Serusa, Kabupaten Rokan Hilir. Ketika sejak beberapatahun lalu soal pengairan selalu dikesampingkan, sekitar 486 hektare sawah masyarakat beralih fungsi menjadi kebun sawit. Kini, tinggal 300 hektare yang masih bertahan untuk ditanami padi. ‘’Padahal dulu lahan padi di Serusa mencapai 1.000 hektare lebih. Hal ini lagi-lagi persoalan air atau pengairan. Karena terjadi kekeringan dan kurang produktif, warga berpindah menanam kelapa sawit,’’ jelas Sulami.

Sekarang, kelompok taninya tetap bertahan. ‘’Sulit untuk meyakinkan masyarakat. Apalagi jika lahan sawahnya sudah kering.

Daripada tak berproduksi, lebih baik di buat kebun,’’ tegasnya.

Persoalan alih fungsi lahan juga terlihat di Desa Kemuning Muda.

Puluhan hektare lahan sawah yang sebelumnya ditanam padi sekarang sudah tumbuh batang sawit berumur 3-4 tahun. ‘’Kita juga sebenarnya sangat kecewa mengapa ditanami sawit. Tapi tak bisa berbuat apa-apa karena lahan tersebut milik mereka,’’ jelas Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sri Kemuning, Zainal Arifin.

Kini ada kesepakatan antara masyarakat desa dan kelompok tani bahwa jika sawit milik warga tergenang air ketika musim tanam, jangan disalahkan karena sudah risiko mereka. ‘’Alhamdulillah para pemilik kebun sawit tak marah,’’ jelasnya.

Zainal Arifin juga menegaskan,

REDAKTUR: MUSLIM NURDIN

persoalan irigasi sangat berpengaruh terhadap masa tanam dan pemupukan. Jika air tak ada, ia yakin persoalan alih fungsi lahan bisa terjadi. Apalagi jika padi gagal panen. ‘’Kita tahu padi memang menguntungkan. Tapi kalau gagal panen tentu kita makan daun padi dan modal tenggelam,’’ jelasnya.

Menurut Zainal Arifin, sejak beberapa tahun lalu penanaman dan panen padi dilakukan sebanyak dua kali. Karena kondisi lahan dan pengairan terbatas, petani belum mampu menerapkan sistem indeks penanaman (IP) tiga kali dalam satu tahun (IP300). Makanya petani masih fokus untuk IP200, karena jika dibandingkan, risiko gagal panennya sangat rendah dan jika IP200 maka hasil produksi gabahnya lebih tinggi. ‘’Setelah musim panen pada Januari lalu dan setelah beristirahat selama dua bulan, kini petani sudah mulai melakukan penanaman kembali. Untuk musim tanam kali ini akan dilakukan panen pada Juli-Agustus mendatang,’’ ujar Zainal.

Namun, kata Zainal, persoalan yang dihadapi para petani saat musim tanam adalah masalah air.

Meski persoalan ini sudah biasa terjadi setiap musim tanam, namun kali ini sangat mengkhawatirkan para petani. Karena bibit padi yang dipindahkan ke lahan persawahan sangat perlu air banyak, juga ketika akan dilakukan pemupukan.

Apalagi saat ini sistem pengairan sawah masih belum terhubung dengan baik. Belum lagi sulitnya mencari air ketika cadangan air di saluran sekunder sudah tak ada.

Beberapa hari ini petani secara bergiliran memasukkan air dari saluran air primer ke sawah mereka masing-masing. Akibatnya petani mengaku lambat mendapatkan air untuk menggenangi padi mereka.‘’Kita berharap pemerintah turun dan melihat kondisi di lapangan. Sekarang petani menjerit karena kekeringan. Kalau ini dibiarkan, panen pertengahan tahun ini bisa gagal,’’ ujarnya.

Menurutnya, sebagai Ketua Gapoktan ia hanya mengkoordinir musim tanam. Kekhawatiran semakin menjadi jika kondisinya ke-

marau seperti sekarang. Jika air tidak mencukupi atau di atas satu bulan saja sudah tidak hujan, petani akan resah. Makanya diharapkan sistem pompanisasi air Sungai Siak bisa jadi solusi jangka pendek walaupun saat ini belum dilakukan. Pompanisasi pun bukan jawaban jitu karena luas lahan tanaman padi di Kecamatan Bungaraya mencapai ribuan hektare.

Warsidi menambahkan, persoalan air sering menimbulkan pertelagahan di antara petani.

Sebab itu, solusi terbaik harus segera dilakukan. ‘’Satu saja kami minta, soal air ini. Jika persoalan air tak selesai juga, maka saban hari petani-petani pasti bertelagah. Bagi petani, air menjadi vital dan sangat diperlukan. Jika ini sudah bisa diatasi, petani pasti nyenyak tidur karena tak perlu begadang setiap malam menunggu air di petak sawahnya hingga terisi penuh,’’ ujarnya.

Tengkulak Juga Jadi Persoalan Pengalaman petani padi yang tak menghiraukan siapa pembeli padi juga dialami para petani padi Desa Serusa di Kecamatan Sinaboi, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil). Di sana, begitu masa panen tiba, para tengkulak atau pembeli dari Sumatera Utara (Sumut) sudah berjejer di tepi jalan.‘’Kalau musim panen, para tengkulak sudah bejejer di tepi jalan untuk menampung gabah kami,’’ kata Sulami saat melihat sawahnya yang kurang lebih satu hektare.

Lahan padi milik Sulami bersama anggota kelompoknya tersebut sebenarnya memiliki hasil yang cukup potensial. Cuma, masalah pengairan sering jadi kendala sehingga tak jarang terjadi kekeringan dan padi yang ditanam tak subur dan hasilnya kurang maksimal. ‘’Kalau masalah penjualan, tak ada persoalan. Hanya kelemahan kita lahan padi di Serusa ini hanya sekali panen dalam setahun,’’ tuturnya.

Menurut Sulami, mulai dari Desa Bagan Jawa Pesisir, Parit Aman dan Serusa pada umumnya petani menanam padi jenis Sri Kuning, Segudang (Kuku Balam) dan Ceherang. ‘’Jika tak kekurangan air, dari satu hektare lahan bisa menghasilkan 6,5 ton sekali pa-

nen,’’ ucap perempuan yang terus menggerakkan para petani padi di Desa Serusa, Rokan Hilir.

Bagi petani di Desa Serusa, untuk biaya bibit padi per hektarenya memerlukan dana sebesar Rp550 ribu. Kemudian upah tanah sebesar Rp1.150.000 ditambah untuk pestisida, racun rumput, penyemprotan pupuk Rp1.250.000. ‘’Kalau untuk panen atau menuai, per orang dalam sehektare sebesar Rp210.000. Kali saja kalau 10 orang yang panen, tentu sangat besar biayanya,’’ ujarnya.

Makanya, lanjut Sulami, keberadaan tengkulak masih tetap kuat di Desa Serusa. Walaupun sudah memiliki koperasi, tetap saja tak sanggup bersaing masalah harga. Akibatnya, tak sedikit padi dari Rohil diangkut para tengkulak ke Sumatera Utara. Kesewenangan tengkulak membuat petani menangis. Sistem ijon membuat masyarakat menjerit. Seharusnya, harga gabah kisaran Rp3.000 bisa terjual pada tengkulak kisaran hanya Rp1.700 per kilogramnya. ’’Tapi tak semua, tergantung tengkulaknya juga,’’ jelasnya.

Jual Gabah ke Pedagang Luar Suatu ketika dulu, tak hanya persoalan musim tanam yang jadi pemikiran petani. Musim panen pun, petani dipusingkan dengan penjualan gabah yang dibeli dengan harga rendah oleh tengkulak maupun pedagang lokal di Kecamatan Bungaraya. Para petani tak bisa berbuat banyak, karena hanya pedagang lokal yang mau membeli gabah mereka.

Namun, sejak datangnya para pedagang atau tengkulak dari luar Siak khususnya dari Sumut, harga jual gabah jauh meningkat. Bahkan, ketika datangnya pedagang atau pembeli gabah dari Sumut ini, petani merasa dimanjakan. Karena mereka bisa menjual langsung hasil panennya tanpa dikeringkan lebih dulu.

Jika dibandingkan sebelumnya, petani harus mengeringkan gabahnya baru bisa dijual kepada pembeli yang umumnya adalah tauke yang pernah meminjamkan modal untuk menanam padi pada setiap kali musim tanam. ‘’Sudah empat musim panen ini petani menjual gabah pada peda-

gang dari Medan. Sejak kedatangan mereka, petani diuntungkan karena harga jual di pasaran Kecamatan Bungaraya menjadi stabil.

Bandingkan dulu sebelum mereka datang, harga gabah kita ditentukan rentenir,’’ ujar Zainal Arifin.

Namun, kata Zainal, karena harga bersaing, petani bisa menentukan gabah mereka mau dijual pada siapa. Yang jelas, dari keseluruhan panen padi petani, tak semua dijual ke pedagang dari luar. Ada juga yang dijual ke pedagang lokal. Kalau tak dijual keluar, kata Zainal, tentu petani mengharapkan ada perusahaan daerah yang mau menampung panen mereka dengan harga yang lebih tinggi. Tapi setakat ini, hal tersebut lah yang belum ada. ‘’Untung ada pedagang luar yang mau membeli, apalagi umumnya tak perlu panen kering, mereka mau mengambilnya. Harga jual petani ke pedagang pun cukup tinggi, yakni berkisar Rp3.500-4.200 per kilogram. Kalau lokal, sebelumnya gabah kita hanya dibeli Rp2.500-Rp3.300 per kilogram,’’ ujarnya.

Menurut Zainal, dari hasil panen padi, rata-rata untuk penghasilan 70 persen dijual keluar dan 30 persen menjadi modal dan untuk makan sehari-hari sampai musim panen berikutnya. Kalau dijual semuanya, tentu petani kesulitan memenuhi keperluan mereka seharihari serta untuk bibit selanjutnya.

Di sisi lain, Zainal juga mempertanyakan kesungguhan pemerintah membantu para petani, apalagi ketika menghadapi masa-masa sulit karena mengalami puso. Informasi yang diperoleh mereka, ada anggaran untuk membantu petani yang terkena puso, tapi sampai sekarang belum diberikan.‘’Katanya ada bantuan puso dari pemerintah. Kalau sudah terkena puso, otomatis gagal panen dan kita mengharapkan kondisi seperti ini harus benar-benar jadi perhatian pemerintah,’’ harapnya.

Tengkulak ‘’Tuan Penyelamat’’ Keberadaan tengkulak sebagai penampung gabah para petani di Kecamatan Bungaraya kini telah dianggap bagaikan ‘’tuan penyelamat’’. Menurut salah seorang pet-

ani, Misnanto (45), walaupun tahun 2014 lalu ia sempat gagal panen karena melakukan uji coba IP300 atau panen tiga kali dalam satu tahun, di akhir 2015 ia tetap bisa menanam padi kembali berkat bantuan para tengkulak. ‘’Bagi kami mereka bukan tengkulak, tapi mereka tauke kami yang siap membantu setiap saat,’’ jelas Misnanto.‘’Tahun lalu saya rugi dan tak bisa bayar hutang sekitar Rp4 juta sama tengkulak. Tapi awal tahun ini saya bisa pinjam Rp4 juta lagi.

Kan sangat membantu. Kalau menunggu pinjaman di UEK atau bank belum tentu bisa keluar secepat yang diinginkan,’’ lanjutnya.

Tengkulak dipandang sebagai penolong ini benar-benar realita.

Sebab Islahudin juga mengutarakan hal yang sama. Karena beberapa petani sudah mengajukan pinjaman untuk KUR di salah satu bank tapi sampai sekarang tak juga cair, padahal musim tanam sudah tiba. ‘’Kalau tengkulak, hanya catat di buku, uang langsung dapat.

Bahkan ada beberapa tauke mengantarkan uang pinjaman ke rumah kita. Kan lebih membantu mereka dari perbankan dan lainnya,’’ jelas Islahuddin dan diiyakan Zainal Arifin sebagai Ketua Gapoktan Sri Kemuning.

Menurut Zainal Arifin, pinjaman para tauke pada petani hanya mengandalkan kepercayaan. Asal tiap panen menyerahkan padi pada mereka atau bayar hutang sesuai kesepakatan, tak ada persoalan. Untuk setiap musim tanam per Rp1 juta dikenakan tambahan sebesar Rp150.000. Jadi jika meminjam Rp4 juta, maka setiap petani hanya menambah uang sebesar Rp600 ribu dari pinjaman pokok. ‘’Kalau tak terbayar atau gagal panen, bisa dibayar pada tahun berikutnya. Makanya petani sangat terbantu dan merasa tak dirugikan sebab bisa menjual pada penampung lainnya,’’ jelas Zainal Arifin.

Namun terkadang hatinya terenyuh juga ketika padi atau gabah diangkut ke provinsi lain. Tapi karena jika dijual di tingkat lokal harga tak bisa bersaing, mau tak mau harus dijual ke tengkulak. ‘’Walaupun selisih Rp100 per kilogram, tapi kalau dikali empat ton sudah berapa duitnya. Jadi kalau memang pemerintah berperan, saya yakin beras tak lari keluar,’’ jelasnya.***

TATA LETAK: KATON SUNGKOWO

KONSULTASI

Riau Pos AHAD, 27 MARET 2016

Tumor Ganas di Lambung Bapak Anofi Alni yang saya hormati, Saya sampaikan terimakasih kepada Herbalist dan Riau Pos memuat dan menjawab surat ini.

„ REDAKTUR:KUNNI MASROHNATI

Dari pemeriksaan medis diketahui dilambungnya ada tumor yang dicurigai sudah mengganas.

Melihat keadaannya sekarang ini kami berharap agar Bapak bisa menjelaskan penyakitnya, serta membantu/memberi petunjuk untuk pengobatannya. Terima kasih Sri Annisa Nuryani, Duri Dengan hormat Lambung adalah organ tubuh penting yang berfungsi menampung makanan yang masuk ketubuh yang kemudian diolah dan

diserap oleh usus. Gangguan pada lambung dapat bermacammacam bentuknya. Ada yang mengeluh rasa sakit sebelum atau sesudah makan. Ada pula yang mengeluh rasa mual, muntah, atau kehilangan nafsu makan, mudah lelah dan rasa tidak enak di ulu hati.

Keluhan-keluhan tersebut dapat bersumber dari kelainan alatalat yang berada didaerah saluran pencernaan seperti adanya: tukak lambung, gangguan pada pancreas, dan meningkatnya asam lambung pada saluran pencernaan

atas (esophabus). Pada penyakit tumor ganas atau kanker yang sudah lanjut, gejala dan tanda yang tampak akan lebih berat.

Penderita lebih sering mengeluarkan muntahan (hyperemesis) dengan penurunan nafsu makan.

Pada tahap ini da lam waktu yang cepat perkembangan dari sel-sel kanker dalam tumor tersebut makin tidak terkendali, sehingga makin menyulitkan proses pengobatan dari penyakit, yang beresiko pada kematian.

Beberapa tanaman obat yang bisa dikonsumsi yang mempun-

17 Konsultasi Pengobatan Alamiah (Herbal) Oleh Herbalist MUHAMMAD ANOFI ALNI Praktik di Jalan Mangga Nomor 70 Sukajadi, Telp: 47946 dan 7774629, Pekanbaru Pengasuh Lembaga Pendidikan Kedokteran Terapan dan Pengobatan Tradisional Indonesia

yai khasiat sebagai parasiticid, membuyarkan panas dan racun, antiradang, antiflogistik, pembersih darah, yang bersifat konstruktif yang dapat dikonsumsi adalah sebagai berikut : Cakar Ayam (Selaginella doederleinii)= 50 gram, Akar Ilalang (Imperata cylindica)= 50 gram, Waru Landak (Hibiscus mutabilis)= 20 gram, Rum-

put Laut Hai Tai (Laminaria sp)= 20 gram, Biji Jali (Coix lacrymajobi)= 20 gram, Angco /Kurma Cina = 7 buah Semua bahan obat dalam keadaan kering. Cuci bersih dengan air mengalir. Satukan semua bahan obat dalam periuk tanah/belanga. Rebus dengan air sebanyak 1200 cc hingga tersisa 400 cc.

Setelah dingin saring air rebusan obat tersebut dan minum 2 kali sehari masing-masing 200 cc. Rebusan jalinya dapat dimakan.

Pemakaian obat ini hanya boleh dikonsumsi maksimal 4 kali penggantian/perebusan obat.

Untuk pengobatan selanjutnya silahkan hubungi Herbalis. Terimakasih. ***

„ TATA LETAK: ARIF OKTAFIAN

Riau Pos

18

AHAD, 27 MARET 2016

MI ONGKLOK

Bakmi Goreng Jawa Bahan: - 125 gr mi basah, seduh air panas agar tidak terlalu berminyak, segera tiriskan - 1 lembar daun kol, buang tulang daunnya, iris selebar 1/2 cm - 1 batang daun bawang, iris halus - 1/2 batang seledri, iris halus - 1 sendok makan bawang goreng - 75 gr daging ayam kampung goreng, potong kecil-kecil - 1 sendok makan kecap manis - 75 cc kaldu - 2 sendok makan minyak, untuk menumis - 1 butir telur itik Bubmu Halus: - 1 1/2 buah kemiri goreng/sangrai - 2 buah bawang putih - 1/2 sendok teh merica bulat - 1/4 sendok teh garam Cara Membuat: Tumis bumbu halus sampai kuning, masukkan daging ayam dan telor itik. Tuangi kaldu, didihkan , masukkan kecap, kol, mie, dan daun bawang. Masukkan seledri, aduk sampai seluruhnya matang dan kaldu habis. Angkat, hidangkan dengan bawang goreng. (int/tie)

INTERNET

„ REDAKTUR: RINALTI OESMAN

LAKSA BOGOR

Mi Lezat

Negeri Sendiri W

ALAU bukan merupakan makanan asli Indoesesia, tapi aneka olahan mi mudah ditemukan di berbagai daerah. Apalagi, menyajikan hidangan berbahan utama mi untuk keluarga memang tidak sulit, terutama kalau selalu sedia stok mi siap olah di dapur. Tinggal merebus dan mengolahnya dengan berbagai bumbu lezat, maka hidangan pun siap tersaji.

1. Mi Aceh. Yang membuat sajian Mi aceh menjadi unik adalah berbagai bumbu dan rempah yang digunakan dalam resepnya, seperti kunyit, kapulaga, jintan, dan lain-lain. Mi Aceh tidak hanya bisa disajikan dalam bentuk mi goreng, tapi juga mi kuah dengan kuah yang kental serta berwarna gelap yang kaya rasa. Sebagai pelengkap, berbagai bahan seperti daging kambing, kol, serta emping goreng pun digunakan.

2. Mi Celor. Makanan khas Palembang bukan hanya pempek. Mi celor juga merupakan salah satu kuliner lezat khas Palembang yang tak boleh dilewatkan. Kunci kelezatan sajian ini adalah kuah kaldu kental nan gurih yang merupakan kaldu udang yang dikentalkan dengan tepung terigu. Keunikan sajian ini juga terdapat pada penggunaan mi telor tebal dan tidak keriting.

3. Mi Ongklok. Sajian mi yang satu ini berasal dari Wonosobo.

Untuk membuatnya, mi dicelupcelupkan dalam air mendidih selama beberapa saat. Setelah itu, mi diletakkan dalam mangkuk bersama potongan kol segar dan daun kucai. Mi kemudian disiram dengan kuah lezat yang terbuat dari campuran ebi, gula jawa, dan berbagai rempah. Tambahkan pula bumbu agar kuah kaldu semakin lezat, ya. Selain kuah tersebut, mi

MI ACEH INTERNET

juga diguyur dengan bumbu kacang. Disajikan bersama hidangan pendamping seperti sate sapi, kelezatan mi ongklok tidak perlu diragukan.

4. Mi Kuah Cakalang. Ingin menikmati sajian mi dengan ikan cakalang yang lezat? Mi kuah cakalang harus jadi sajian yang harus dicoba.

Untuk membuatnya, ikan cakalang ditumis dengan berbagai bumbu seperti bawang putih, bawang merah, kunyit, dan lain-lain. Setelah itu, ikan tumis ini ditaburkan di atas mi telur dengan kuah kaldu ayam yang gurih. Dijamin lezat!

5. Bakmi Jawa. merupakan mi

khas Kota Yogyakarta. Kamu bisa menikmati mie jawa ini versi goreng atau rebus (godog). Mi Godog ini terdiri dari rebusan mi kuning, telur, suwiran daging ayam, kol, tomat, dan daun bawang. Mie yang satu ini adalah kuliner Jogja yang wajib dicoba.

6. Laksa Bogor. Laksa Bogor merupakan mi khas kota Bogor.

Kuah kentalnya berasal dari potongan oncom. Mie yang dipakai adalah mie bihun yang ditambah tauge panjang, suwiran daging ayam, udang, dan telur rebus. Laksa bogor biasanya dimakan dengan sambal cuka.(int/tie)

„ TATA LETAK: ARIF OKTAFIAN

BUNDA

Riau Pos AHAD, 27 MARET 2016

19

Bicaralah Nak! Berbicara adalah salah satu tahapan dalam perkembangan anak yang sangat ditunggu para orangtua. Kondisinya tidaklah sama dengan anak berkebutuhan khusus (ABK) yang memiliki keterbatasan dalam berkomunikasi.

Diperlukan bimbingan dan latihan oleh orang-orang yang memiliki keahlian khusus atau terapis wicara agar ABK bisa berbicara seperti anak-anak lain.

Laporan RINALTI OESMAN, Pekanbaru rinalti-oesman@riaupos.co

ANAK-anak yang memerlukan bimbingan terapis wicara biasanya memiliki keterbatasan dalam beriteraksi seperti autisme, speech delay atau terlambat bicara, attention deficit hyperactivity and disorder (ADHD) atau anak yang mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi, cereberal palsy atau mengalami gangguan fungsi otot dan saraf, serta down sindrom atau anak dengan kelainan genetik akibat gangguan perkembangan kromosom.

Untuk membantu melatih kemampuan bicara anak-anak berkebutuhan khusus tersebut, diperlukan terapi rutin oleh tera-

pis wicara. Hanya saja, di Pekanbaru saat ini menurut Pemilik Klinik Terapi dan Sekolah Khusus Autis Rovanita Rama, cuma tersedia 13 terapis wicara untuk menangani ribuan anak yang mengalami hambatan dalam berbicara. Jumlah ini tentu saja jauh dari mencukupi untuk mampu memberikan penanganan terbaik bagi ABK yang memerlukan.

Terapi wicara menurut Rovanita, merupakan penangan yang diberikan untuk mengembangkan kemampuan berbicara atau bahasa, sesuai dengan norma bahasa yang berlaku di tengah masyarakat. Melalui terapi yang tepat oleh terapis wicara diharapkan anak dapat mengekspresikan dan berkomunikasi dengan baik, tak hanya kepada orangtua tetapi juga dengan lingkungan sekitarnya.

“Sebelum mendapatkan terapi wicara, anak akan mendapatkan observasi dan assessment terlebih dahulu. Melalui observasi, para terapis akan mengetahui apa yang terjadi pada si anak, sekaligus memberikan penanganan terapi sesuai kebutuhan anak. Hal ini diperlukan karena keterbatasan kemampuan anak untuk berbicara juga disebabkan oleh berbagai hal, serta gangguan perkembangan yang mereka miliki, ujar Rovanita usai pembukaan Seminar dan Workshop tentang Role and

Responsibilities of Indonesian Speech Therapist, bersama guruguru PAUD kota Pekanbaru, Ikatan Terapis Wicara Indonesia (Ikatwi) Riau, BKKKS Provinsi Riau dan CSF, pekan lalu.

Anak yang mengalamai gangguan oral motor misalnya, akan diberikan latihan oral motor oleh terapis wicara yang menanganinya. Misalnya, terapis akan membuat gerakan yang mampu merangsang oral motor anak, seperti pijatan di pipi dan rahang. Mengolah nafas, mengisap, serta sejumlah gerakan lain yang bermanfaat untuk melatih anak agar bisa berbicara.

“Penangangan oleh terapis dilakukan secara personal dan bertahap, sehingga terapis bisa memantau perkembangan yang telah dicapai, sekaligus untuk mengetahui keterbatasan anak dalam menerima penanganan yang diberikan,” tutur Rovanita, usai pembukaan acara Kendati telah ditangani oleh terapis yang tepat, Rovanita menegaskan tetap diperlukan bantuan dan keterlibatan orangtua dalam meningkatkan kemampuan anak dalam melatih bicara.

Sebaliknya, terapis juga menyampaikan laporan rutin terkait perkembangan terapi yang telah diberikan kepada para orangtua. Karenanya, diperlukan kerja sama dan

saling pengertian antara orangtua dan terapis untuk memberikan penanganan semaksimal mungkin kepada anak-anak yang memerlukan penanganan rutin.

Bunda, tidak peduli apapun kondisi anak-anak kita, mereka tetaplah masa depan dan harapan kita di masa mendatang. Jangan pernah putus asa untuk memberikan penanganan yang terbaik bagi anak tercinta, karena tidak ada usaha yang sia-sia. Jika selalu diterapi dan ditangani dengan baik, suatu saat nanti mereka akan m e n gat a k a n ,” I love you bunda.”***

INTERNET

Seminar untuk Optimalisasi Terapi Wicara BADAN Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S) Provinsi Riau menggelar Seminar dan Workshop Role and Responsibilities of Indonesian Speech Therapist di Hotel Rauda, pekan lalu.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberi edukasi kepada orangtua dan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), mengenai peranan terapis wicara.

Rovanita Rama dari BK3S menyebutkan, dengan adanya pertemuan antara para terapis wicara dengan para guru PAUD ini diharapkan dapat memberikan penanganan dini bagi muridmurid yang mungkin mengalami hambatan dalam berbicara. Sebab, semakin dini penanganan dana terapi

REDAKTUR: RINALTI OESMAN

ISTIMEWA FOR RIAU POS

PESERTA: Sejumlah peserta menyimak dengan serius paparan dari pemateri.

diberikan, semakin optimal juga hasil yang bisa diharapkan. Pada sisi lain, akan semakin banyak anak-anak

berkebutuhan khusus yang mendapat terapi yang mereka perlukan.

Pada seminar ini, dibahas

materi tentang communication sciences and disorders, role and responsibilities of speech therapist, dan red flag

pada perkembangan bahasa dan wicara oleh Fanshur Dhigfain. Ada juga bahasan mengenai best practice: family-centred approach, hubungan dan kerja sama terapis wicara dan guru PAUD oleh Rexsy Taruna, serta speech sound disorders dan dampaknya terhadap performa literasi oleh Yhonsen Roi dan Putri Fajar Rohmah.

“Kita juga bekerja sama dengan Community Services Fund (CSF) Rumbai dan Ikatan Terapis Wicara Indonesia (Ikatwi) Riau,” ujar Rovanita yang berharapa ke depan pelayanan bagi anak berkebutuhan khusus semakin meningkat dan ditangani oleh orang-orang yang tepat sesuai keahliannya.(tie)

TATA LETAK: ARIF OKTAFIAN

BUAH HATI

20

Riau Pos AHAD, 27 MARET 2016

Kebiasaan Buruk Monyet dan Kelinci

Danish Satria Pratama HALLO kawan-kawan semua. Wah, ada apa itu. Aku sampai kaget. Lihat, mataku sampai melotot! Tapi, walau melotot aku masih kan?

Oh ya, lupa perkenalkan namaku. Aku Danish Satria Pratama. Kamu bisa panggil aku Danish.

Aku lahir di 22 Agustus 2015. Masih kecil, belum satu tahun. Tapi aku sudah pintar lho.

Ayahku Budhi Santoso, dan ibuku Dawimah. Kami semua tinggal di Kompleks Berkah Utama Regency, Simpang Tiga, Bukitraya. Pekanbaru.(tie) Bunda, kalau ingin anaknya tampil di rubrik ”Golden Moment”, silakan kirim foto berikut data-data lengkapnya ke email:rinaltiawal@yahoo.com atau antarkan langsung ke alamat redaksi Riau Pos.

KELINCI dan monyet sedang duduk di pinggir sungai. Kelinci suka mendengarkan cerita monyet. Tapi, kelinci merasa terganggu dengan gerakkan menggaruk monyet saat berbicara. Ia menggaruk kepalanya, rambut di dagunya, menggaruk tangan kanan dan kiri.

Monyet pun suka mengobrol dengan kelinci. Namun, monyet sering terganggu dengan gerakan mengendus, menggerakkan hidung, menggerakkan kupingnya dari sisi satu sisi ke sisi yang lain.

Akhirnya monyet berkata, “Hei kelinci, dapatkah kamu menghentikan kebiasaan buruk itu?’’ kata monyet ‘’Menghentikan apa ?’’ tanya kelinci “Berhenti mengendus udara, menggerakkan hidung, dan menggerakkan kupingmu yang panjang itu. Betapa buruknya kebiasaanmu itu?’’ “ Kebiasaan buruk saya? Bagaimana kebiasaan kamu? Setiap kali kita mengobrol, kamu selalu menggaruk. Pertama kamu menggaruk kepalamu. Kemudian dagu, lengan kiri dan kananmu.

Kamu selalu menggaruk. Betapa buruknya kebiasaan kamu!’’ ‘’Yah. Saya harus menggaruk.

Saya tidak dapat menghentikan menggaruk setiap kali saya mau,’’ kata monyet ‘’Saya juga harus mengendus, menggerakkan hidung dan menggerakkan kuping saya,’’ kata kelinci’’ Kemudian monyet menantang Kelinci dalam suatu pertandingan. ‘’ Kita lihat saja. Saya tidak akan menggaruk sepanjang hari, jika kamu juga tidak mengendus, menggerakkan hidung, dan menggerakkan kupingmu sepanjang hari. Sekarang masih pagi. Jika kita dapat diam sepanjang hari hingga matahari terbenam. Pasti kita

ILUSTRASI: RIDHO HENDRIKOS

dapat menghilangkan kebiasaan buruk ini.’’

Sejak saat itu monyet dan kelinci duduk diam. Monyet tidak bergerak sama sekali. Tetapi kulitnya sangat gatal. Ia ingin menggaruk rambut di dagunya.

Lengan kiri dan kanannya sangat gatal, tetapi monyet tetap diam.

Kelinci juga tidak bergerak sama sekali, tetapi Kelinci ingin sekali mengendus udara. Menggerakkan hidung, menggerakkan kupingnya dari satu sisi ke sisi yang

lain. Kelinci pun duduk diam.

Akhirnya Kelinci berkata. ‘’Monyet. Saya punya aide. Kita akan duduk diam di sini sangat lama. Saya mulai bosan. Mari kita bercerita untuk menghabiskan waktu.’’ ‘’Ide yang sangat bagus. Mengapa kamu tidak bercerita terlebih dahulu.”

Kelinci mulai bercerita. ‘’Kemarin, ketika saya akan datang ke tepi sungai menemuimu, saya pikir saya mencium bau

singa di balik rumput. Oleh karena itu, saya mengendus udara, tetapi singa tidak ada di sana. Untuk memastikannya, saya menggerakan hidung saya beberapa kali, tetapi tidak ada singa di sana, kemudian saya menggerakkan kuping saya untuk mendengarkan, tetapi tidak ada singa di sana. Saya baru yakin, bahwa tidak ada bahaya di sana. Kemudian saya melanjutkan perjalanan ke tepi sungai untuk menemuimu, temanku.’’

Monyet, memperhatikan kelinci yang bercerita dengan gerakan mengendus, menggerakkan hidung, menggerakkan telinganya. Monyet berkata. “Kemarin, dalam perjalanan saya ke tepi sungai untuk menemuimu, saya berpapasan dengan beberapa anak-anak. Salah satu anak melemparkan kelapa dan mengenai kepala saya, tepat di sini. Anak laki-laki melemparkan batok kelapa dan tepat mengenai dagu saya, dan dua anak perempuan melempar batok kelapa dan mengenai tangan kanan dan kiri saya. Kemudian saya lari secepat mungkin ke tepi sungai dan bertemu denganmu, sahabatku.’’

Kelinci mulai cekikikan. Monyet mulai tertawa lebar. Kelinci tahu apa yang dilakukan monyet, dan monyet tahu apa yang di lakukan kelinci. ‘’Yah. Itu benar-benar cerita yang bagus, tetapi kamu kalah dalam pertandingan ini monyet, kamu menggaruk selama bercerita.,” kata kelinci ‘’ Yah. Ceritamu juga sangat bagus kelinci, tetapi kamu mengendus, menggerakkan hidung dan menggerakan kuping selama kamu bercerita,’’ kata monyet ‘’ Saya kira tidak ada di antara kita yang dapat diam saja sepanjang hari. Saya tidak dapat menghilangkan kebiasaan buruk ini,’’ kata Kelinci sambil mengendus, menggerakkan hidungnya dan menggerakkan telinganya.’’ ‘’Saya juga tidak dapat menghilangkan kebiasaan buruk ini,’’ kata monyet sambil menggaruk kepalanya. Kemudian menggaruk dagunya dan menggaruk lengan kiri dan kanannya.

Kebiasaan buruk monyet dan kelinci sukar dihilangkan. Keduanya setuju. Monyet tetap menggaruk dan Kelinci mengendus, menggerakan hidung dan menggerakan telinganya. (int/tie)

Ada “Casper” di Dalam Laut TEMAN-teman, tahukah kamu jika baru-baru ini, Penjelajah laut NOAA bertemu dengan jelmaan Casper di dasar laut. Jelmaan Casper? Casper si hantu baik itu? Benarkah?

Rupanya, setelah dilihat lebih seksama, yang semual dikira Casper itu merupakan seekor gurita kecil yang menggemaskan. Sekilas, gurita ini memang mirip Casper.

Penemuan unik ini terjadi ketika tim NOAA menggunakan Deep Discoverer, kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh, untuk mengumpulkan sampel geologi dari dasar laut, sekitar 4.290 meter di bawah permukaan laut. Semuanya berjalan seperti yang direncanakan sampai Deep Discoverer tiba di sebuah batu datar tertutup sedimen, dengan gurita putih kecil nongkrong di atasnya.

Selam ini, gurita itu dibedakan menjadi dua jenis? Jenis gurita laut dalam dipecah menjadi dua kelompok yang berbeda yaitu cirrata dan incirrata. Gurita subordo cirrata

REDAKTUR: RINALTI OESMAN

INTERNET

memiliki dua buah sirip dan cangkang dalam, sehingga mengurangi kemampuannya menyelip ke celah sempit.

Sementara sebagian besar gurita dari subordo Incirrata mempunyai tubuh yang terdiri dari otot dan tanpa tulang rangka dalam. Para peneliti yakin bahwa spesimen yang baru ditemukan itu termasuk dalam kelompok gurita incirrita. Para penjelajah NOAA menduga, gurita Casper ini merupakan spesies baru. (int/tie)

Puja Putri, SDIT Insan Utama 2, Pekanbaru

TATA LETAK: KATON TATA SUNGKOWO LETAK: YAYA

METROPOLIS

Riau Pos AHAD, 27 MARET 2016

21 Bandit Serba Bisa Dilumpuhkan

MHD AKHWAN/RIAUPOS

FOTO BERSAMA: General Manager Pekanbaru MX Abdul Kadir Bey bersama Kepala Stasiun RRI Wilayah Riau beserta kontestan saat pembukaan Kontes Dangdut MX (KDMX) 2016 di Aula RRI Jalan Jendral Sudirman Pekanbaru, Sabtu (26/3/2016).

KOTA (RP) - AL terpaksa dilumpuhkan pihak berwajib. Tersangka diamankan petugas terlibat aksi kejahatan yang kerap dilakoninya di wilayah hukum Polresta Pekanbaru. Penjahat serba bisa yang kerap beraksi ini telah puluhan kali melakukan tindak kejahatan curat serta curanmor dan pecah kaca, begitu juga jambret. Bahkan tersangka pernah melakukan perampokan dengan senjata api.

Kapolsek Lima Puluh Kompol Deddi Herman saat dikonfirmasi Riau Pos, Sabtu (26/3) mengatakan, pihaknya melumpuhkan tersangka, Kamis (24/3) sekira pukul 15.00 WIB. Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan saat itu keberadaan tersangka AL di Kampung Toba tepatnya di Jalan Sungai Duku, Kecamatan Lima Puluh.

"Setelah kita melakukan penggerebekan di rumah tersangka dan mengamankan tersangka. Saat melakukan pengembangan tersangka berusaha kabur hingga kita langsung melumpuhkan tersangka dengan cara tembakan terukur di bagian kaki kanan tersangka," jelas Kapolsek Deddi.

Sementara ini barang bukti yang diamankan dari tangan tersangka berupa 1 unit sepedamotor Yamaha Mio, satu unit mobil mitsubishi pick up warna hitam serta satu unit handphone warna putih. "Kita masih melakukan penyelidikan, dugaan sementara tersangka beraksi dengan para komplotannya. Kita masih melakukan pengembangan," tutup Kapolsek Deddi.(m)

Audisi Kontes Dangdut MX Diserbu Peserta Pedangdut Luar Provinsi juga Ikut Laporan DEBSI MEDYA SETIANI, Pekanbaru debsimedyasetiani@riaupos.co

AUDISI Kontes Dangdut MX (KDMX) 2016 di Aula RRI Pekanbaru yang terletak di Jalan Sudirman diikuti ratusan peserta dari berbagai daerah.

Para peserta terlihat antusias mengikuti audisi Kontes dangdut yang pertama kali dilaksanakan oleh anak Grup Riau Pos, Pekanbaru MX dalam rangka satu dekade ulang tahun koran crime, Sabtu (26/ 3).

Antusias ratusan peserta audisi KDMX tahun 2016, terlihat dari sejumlah peserta yang terlihat enjoy saat menunggu giliran panggilan dari dewan juri. Bahkan, untuk menghilangkan kebosanan, tidak sedikit peserta yang menunggu dengan bernyanyi

sambil memainkan alat musik.

Tercatat, lebih dari 100 peserta mengikuti audisi KDMX ini. Audisi yang digelar ini mengambil 30 peserta yang terbaik.

Mereka yang lolos kemudian akan diseleksi lagi, untuk bisa tampil di grand final pada puncak HUT MX di lapangan Purna MTQ. Di hadapan juri, mereka yang tampil, terlihat sudah lihai dan piawai menyanyikan lagu dangdut, mulai dari lagu tempo dulu hingga lagu yang tenar sekarang ini.

Sementara itu, Direktur

sekaligus General Manager (GM) Pekanbaru MX, Abdul Khaidir Bey tidak pernah menyangka ajang kontes dangdut pertama kali yang juga rangkaian ulang tahun satu dekade Pekanbaru MX ini disambut antusias oleh masyarakat.

"Kita tidak pernah menyangka jika antusias masyarakat sangat tinggi mengikuti ajang yang baru pertama kita lakukan ini. Antusiasnya cukup luar biasa dengan jumlah peserta yang mencapai 100 orang," ungkapnya saat pembukaan audisi peserta.

Lanjutnya, audisi ini sangat menentukan bagi para peserta yang mengikuti. Dari 100 peserta yang terdaftar akan diputuskan 30 orang yang berhak melanjutkan hingga grand final, pada Purna MTQ pada tanggal 3 april mendatang.

Ia juga menceritakan awal mula pihaknya berpikiran awalnya ajang kontes dangdut ini hanya dari daerah Riau saja. Tetapi dari 100 peserta juga ada dari Provinsi tetangga yakni Aceh, Sumatera Barat, hingga Sumatera

Medan Ia juga mengharapkan para peserta yang tampil ini lahir dan muncul sebagai artis-artis besar dari daerah ini. "Kontes dangdut merupakan iven pertama yang digelar dan semoga menjadi even tahunan.

Kegiatan ini sebagai tempat mengasah kemampunan teman-teman. Kita berharap akan lahir bintang bintang besar dan tunjukkanlah kemampunan terbaik kalian semua,"urainya.

Ke depannya, ia akan bekerja sama dengan RRI dalam

pencarian bakat dalam kontes dangdut.

Sementara itu, Kepala Stasiun RRI Pekanbaru, Dra Hj Sumarlina MM mengapresiasi kegiatan yang ditaja oleh Pekanbaru MX. Pasalnya kontes dangdut ini berkesenambungan dengan program tahunan RRI yang dilaksanakan pada bulan Oktober.

"Apalagi kegiatan ini juga meningkatkat daya kreatif dibidang seni dan kawula muda ini merupakan pioner bagi daerahnya untuk mengembang dangdut,"ujarnya.(esi)

SDN 151 Gelar Bazar Makanan Sehat DEBSI MEDYA SEPTIANI/RIAUPOS

FOTO BERSAMA: Para peserta Drone berfoto bersama di depan cafe setelah bersepakat membentuk komunitas.

Penghobi Pilot Drone Riau Bentuk Komunitas KOTA (RP) - Banyak cara untuk menyalurkan hobi bagi Anda pencinta fotografi dan videografi. Hal inilah yang dilakukan oleh sekumpulan anak muda yang penghobi pesawat udara tanpa awak atau yang disebut Pilot Drone dari berbagai kabupaten kota melakukan gathering perdana di Eightthreeight Cafe yang terletak di jalan Sudirman Pekanbaru, akhir pekan lalu, Jumat (25/3).

Gethering perdana yang di-

REDAKTUR: GEMA SETARA

lakukan oleh kumpulan pecinta pilot drone ini juga menghadirkan pemateri Sahid Suwarno Ketua Aeron Modeling Riau. Tampak antusias dari mereka mendengarkan pemateri menyampaikan materi dimana Pilot Drone mempunyai daerah terlarang yang dilewati. ‘’Pilot drone mempunyai daerah terlarang atau tidak boleh dioperasikan pada kawasan tertentu misalnya kawasan udara terbatas (restricted area) seperti kantor

pemerintahan dan di kawasan keselamatan operasi penerbangan suatu bandar udara,’’ ungkap Sahid.

Namun, Sahid mengungkapkan kendati demikian, drone boleh dioperasikan pada ketinggian lebih dari 150 meter jika mendapatkan izin dari Direktur Jenderal Perhubungan Udara. Izin tersebut diajukan kepada Dirjen Perhubungan Udara selambat-lambatnya 14 hari kerja sebelum drone melakukan lepas landas.(t)

PEKANBARU (RP) - Suasana di halaman SDN 151 Jl Wonosari, Kelurahan Tengkerang Tengah, terlihat hiruk pikuk, Sabtu (26/3) pagi. Ratusan siswa dan orang tua murid mengerubuti sederetan meja yang di atasnya dipenuhi aneka makanan dan minuman.

Hari itu SDN 151 sedang menggelar bazar. Bukan sembarang bazar karena yang dijual adalah makanan dan minuman sehat yang tidak mengandung pengawet, penyedap, pewarna dan pemanis (4P).

Yang terlihat istimewa, di sana juga disediakan aneka produk kerajinan tangan yang dibuat dari bahan-bahan daur ulang. Antara lain tas jinjing yang dibuat dari bekas pembungkus minyak goreng, bros, jepit rambut, dompet, kerajinan tangan dari tempurung kelapa dan lain sebagainya.

Dibuka sekitar jam 08.00 wib, bazar tersebut langsung diserbu pengunjung. Makanan minuman serta produk kreasi daur ulang yang dijual dengan harga terjangkau tersebut disambut antusias murid, orang tua murid serta warga sekitar sekolah.

Para guru penjaga stan dibantu siswa sibuk melayanig pembeli. Kurang dari satu jam, sejumlah produk sudah ludes berpindah tangan.

Kepala Sekolah SDN 151 Hj Wirda, SPd mengatakan makanan dan minuman dijual di bazar semuanya buatan orang tua murid dari 17 kelas yang berpartisipasi dalam bazar tersebut. Sedangkan kreasi dari bahan daur ulang buatan siswa dan para guru yang memanfaatkan sampah plastik yang ada di lingkungan sekitar sekolah. Penyelenggaraan bazar

HELFIZON ASYAFI’I/RIAUPOS

BAZAR: Kepala Sekolah SDN 151 Hj Wirda (Jilbab merah) di antara pengunjung bazar yang memadati stand makanan sehat diSDN 151 Jl Wonosari Pekanbaru, Sabtu (26/3/2016).

makanan sehat ini menurut Hj Wirda berkait erat dengan keikutsertaan SDN 151 dalam program sekolah Adiwiyata tingkat Kota Pekanbaru tahun ini. ‘’Salah satu kriteria program Sekolah Adiwiyata yaitu mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat yang antara lain diwujudkan

dengan menciptakan lingkungan sekolah yang asri dan hijau oleh pepohonan, melakukan daur ulang sampah termasuk menyediakan makanan dan minuman yang sehat bebas pengawet, penyedap, pemanis dan pewarna bagi para siswa dan guru di kantin sekolah,’’ ujar Hj Wirda.(fiz)

TATA LETAK: KATON SUNGKOWO

22 SDN 08 Minas Timur Siap Hadapi Adiwiyata MINAS (RP) - Menghadapi sekolah Adiwiyata atau sekolah berwawasan lingkungan. Hingga saat ini SDN 08 Minas Timur, sudah mempersiapkan diri menjadi yang terbaik.

Kepala SDN 08 Minas Timur, Kabupaten Siak, Muhammad Nasir SPd mengatakan, pihak sudah melakukan upaya untuk menghijaukan dan menyegarkan lokasi sekolah, dengan menyulap barang barang bekas seperti kardus, aqua gelas, aqua botol plastik, menjadi barang-barang yang menarik dan cantik. ’’Kami juga melakukan penanaman bunga dan pohon pohon pelindung serta mengadakan pembuatan pupuk kompos serta pembibitan tanaman dan membuat kolam ikan,’’ ujarnya.

Sekolah yang berada di Kampung Minas Timur Kecamatan Minas ini kata Muhammad Nasir, pihaknya bertekat menjadikan sekolah Adiwiyata dengan harapan agar ke depannya sekolah ini menjadi contoh bagi sekolah sekolah lainnya yang berada di kecamatan Minas, Kabupaten Siak.(ksm)

REDAKTUR: GEMA SETARA

PRO-OTONOMI

Riau Pos AHAD, 27 MARET 2016

PT Inti Indosawit Subur Capai Target 100 Persen PIN Polio PEKANBARU (RP) - Dokter perusahaan PT Inti Indosawit Subur (PT IIS) dr M Zia Ulhaq menyatakan PT IIS Kebun Buatan, yang merupakan salah satu unit bisnis dari Asian Agri Group berhasil mencapai target dalam Pekan Immunisasi Nasional (PIN) Polio yang berlangsung 8-15 Maret lalu. ‘’Dari 512 orang anak-anak karyawan yang menjadi target kami guna mendapatkan immunisasi polio pada PIN 2016 ini, Alhamdulilah tercapai 100 persen,’’ ujarnya, Sabtu (26/3).

Lebih lanjut dr Zia menjelaskan bahwa keberhasilan tersebut adalah atas dukungan dan kerja sama berbagai pihak. ‘’Untuk menyukseskan PIN Polio 2016 di Kebun Buatan ini, kami bekerja PT INTI INDOSAWIT SUBUR FOR RIAU POS PIN POLIO: Dokter meneteskan vaksin kepada seorang sama dengan Puskesmas Pangbayi pada pelaksanaan PIN Polio di Klinik Buatan Sehat, kalankerinci dan Puskesmas PelPT Inti Indosawit Subur Kebun Buatan, Pelalawan, Sabtu alawan. Selain itu, bidan-bidan (26/3/2016). perusahaan juga dikerahkan un-

tuk turut berperan serta, baik sebagai kader maupun koordinator penyelenggaraan PIN Polio di Kebun Buatan ini,’’ ujarnya. ‘’Serta untuk memastikan tidak ada anak-anak karyawan yang terlewat untuk mendapatkan immunisasi polio, maka tim medis perusahaan berkoordinasi dengan para pengasuh di TPA (Tempat Penitipan Anak) maupun guru-guru TK. Bahkan, bila diperlukan perusahaan juga menyiapkan transport bagi anakanak tersebut untuk dapat mengikuti PIN Polio ini,’’ ujarnya menambahkan.

Sementara itu, Humas Asian Agri Lidia Veronika menyatakan bahwa PIN 2016 ini adalah program pemerintah yang sudah seharusnya mendapat dukungan dari berbagai pihak untuk meningkatkan kekebalan balita agar terhindar dari virus polio. ‘’PIN Polio 2016 sudah selay-

aknya mendapatkan dukungan dari berbagai pihak yang bertujuan untuk meningkatkan kekebalan balita terhadap penyakit polio yang bisa menimbulkan kecacatan. Dengan keberhasilan PT.IIS ini tentu saja membanggakan sekaligus melegakan, karena artinya anak-anak kami sudah memiliki kekebalan atas virus polio,’’ ujarnya.

Selain itu, menurutnya lagi pelayanan PT IIS di bidang kesehatan, bukanlah hal yang baru. Di mana Klinik PT IIS Kebun Buatan yang dinamai ‘’Klinik Asian Agri Sehat’’ di bawah pimpinan dr Zia Ulhaq ini, merupakan salah satu klinik perusahaan terbaik se-Provinsi Riau. Di mana pada peringatan Harganas (Hari Keluarga Nasional) XXII Tahun 2015 lalu, klinik tersebut berhasil meraih juara I sebagai klinik perusahaan penerima acceptor Keluarga Berencana Tertinggi di Riau.(hen)

TATA LETAK: KATON SUNGKOWO

Riau Pos

23

AHAD, 27 MARET 2016

Titi Rajo Bintang

Antara Pacar dan Pekerjaan S

INTERNET

Pemeran Ana Bilang Cerita ‘FROZEN 2’ Bakal Hebat TAK bisa dipungkiri kalau FROZEN adalah animasi paling sukses sampai saat ini. Bukan hanya sukses secara box office,soundtrack-nya yang Let It Go juga jadi nomor satu berminggu-minggu di Billboard.

Karakter Ana, Elsa, dan Olaf pun mendadak jadi idola anak-anak di seluruh dunia.

Sejak tahun lalu, Disney sudah mengumumkan bakal dibuat FROZEN 2. Fans pun bertanya-tanya kapan film ini akan mulai diproduksi dan dirilis secara resmi. Buat yang penasaran, Kristen Bell yang merupakan pengisi suara Anna memberikan sedikit bocoran. Saat diwawancarai oleh Collider, Kristen berbicara tentang cerita FROZEN 2 yang menurutnya sangat keren. Dia juga menyiratkan kapan film sekuel ini mulai produksi.

“Kami hampir memulai. Mereka telah menulis naskahnya dan masih membuat beberapa plot yang mengejutkan, tapi aku rasa kami akan memulai rekaman (isi suara) bulan ini,” kata Kristen Bell.

Ceritanya sangat hebat dan memancarkan kualitas.

Apa yang aku tahu, seluruh tim tak akan meletakkan sesuatu begitu saja. Jadi karena itu mereka perlu waktu lama untuk mengumumkan kami membuat sekuelnya,” lanjut wanita berusia 25 tahun ini.

FROZEN 2 masih akan disutradarai oleh duo Jennifer Lee dan Chris Buck. Soundtrack-nya juga masih akan dibuat oleh Robert Lopez dan Kristen AndersonLopez. Idina Menzel, Jonathan Groff, dan Josh Gad masih diharapkan untuk kembali mengisi suara Elsa, Kristoff, dan Olaf. Sementara itu, FROZEN 2 direncanakan tayang pada 2018. (int/tie)

REDAKTUR: RINALTI OESMAN

EJAK bercerai dengan Wong Aksan, Titi Rajo Bintang harus menjalani kehidupan sebagai orang tua tunggal. Tentunya tidak mudah membasuh luka akibat kegagalan membina rumah tangga. Namun seiring berjalannya waktu, aktris yang juga handal menabuh drum ini menemukan tambatan hati yang mampu mengisi kekosongan hatinya.

Perceraian mungkin sempat menghancurkan hidup Titi Rajo Bintang sehingga menimbulkan trauma tersendiri dalam dirinya. Meski demikian, dia tidak merasa perlu menutup hati. Mantan istri Wong Aksan ini pun melanjutkan hidupnya sebagai orang tua tunggal, dan tetap yakin bahwa dirinya berhak mengecap kebahagiaan.

Tak lama setelah resmi bercerai dari suami pertama, ibu satu anak ini pun menemukan sosok yang dapat mengisi hariharinya. Titi memang tidak pernah terang-terangan mempublikasikan calon pendampingnya pada khalayak. Meski demikian, dia sempat terlihat menggandeng seorang lelaki sekitar setahun yang lalu. Na-

mun sejak itu, hampir tak pernah ada kabar lagi tentang hubungan asmara sang bintang.

Sejak mengalami perceraian, Titi memang menunjukkan perubahan yang sangat signifikan.

Dia jadi enggan mengekspos kehidupan pribadi pada publik, termasuk lewat media sosial.

Diakui wanita kelahiran 10 Februari 1981 ini, dia merasakan trauma tersendiri. Namun saat diwawancarai di kediamannya di Jakarta Selatan, Titi tak ragu membeberkan tentang kehidupan pribadinya.Titi Rajo Bintang mengungkapkan bahwa hubungannya dengan ‘si dia’ telah berlangsung selama dua tahun. Walau kekasihnya ini terbilang workaholic alias gila kerja, namun Titi justru merasakan kenyamanan.

Sekarang masih ada program di salah satu TV swasta, baru menyelesaikan proses syuting, Insya Allah Mei kalau ga ada halangan keluar film judulnya The Window. Sama mempersiapkan single terbaru. Di sini aku nyanyi, menciptakan lagu seniri, produce sendiri, aransemen sendiri. Sama dua teman, cuma basicly semua dikerjain sendiri.(int/tie)

INTERNET

Dian Sastro dan Titi Kamal Mengenang Dangdut

INTERNET

TAK bisa dipungkiri kalau ADA APA DENGAN CINTA? menjadi awal kesuksesan karir dari Dian Sastrowardoyo dan Titi Kamal yang dalam film tersebut berperan sebagai sahabat dan tergabung dalam satu geng. Jadi tak heran rasanya kalau karakter Cinta dan Maura begitu melekat pada Dian dan Titi.

Setelah Dian mengakui kalau karakter Cinta itu dirinya banget, Titi pun merasakan hal yang serupa.

Istri dari Christian Sugiono ini bahkan tak menolak kalau dia sempat merasa terjebak dengan karakter Maura.

“Kalau dibilang sempat terjebak sih sempat, tapi nggak jauh beda sama Dian ya. Sebenarnya ada beberapa hal yang dari Maura yang Titi banget juga. Sebenarnya nggak beda jauh, mirip-mirip lah. Cuma tetap aja ada yang berbeda antara Titi dan Maura. Cuma kalau terjebak nggak sampai lama-lama juga waktu itu,” ujar Titi.

Untung saja nih setelah tampil di AADC?, Titi dibantu berkat penampilannya di film MENDADAK DANGDUT. Di film yang dibintanginya bareng Kinaryosih itu, Titi sukses memerankan penyanyi rock yang mendadak harus

pindah ke jalur dangdut karena masalah yang dihadapi.

Ngomong-ngomong soal berakting sebagai penyanyi dangdut, hal yang sama juga pernah dilakoni oleh Dian.

Dian harus berperan sebagai penyayi dangdut koplo dalam film 3 DOA 3 CINTA yang juga dibintangi oleh Nicholas Saputra.

“Iya, haha jadi Dona Satelit. Tadinya namanya Dona Parabola, ternyata ada orangnya beneran boo, karena kan dangdutdangdut koplo dan ada penyanyi Dona Parabola juga, jadi (diganti) Dona Satelit. Saudaraan,” pungkas Dian sambil tertawa. (int/ tie)

TATA LETAK: ARIF OKTAFIAN

Riau Pos

24

AHAD, 27 MARET 2016

ANGGIA

Patuh Layaknya anak yang lain, Anggia juga anak yang patuh.

Sejak kecil, orangtuanya berharap ia akan menjadi seorang perawat.

Keinginan itu pun ia kabulkan.

Laporan KUNNI MASROHANTI, Pekanbaru kunnimasrohanti@gmail.com

YAKIN. Gadis kelahiran Desa Lipatkain, Kampar, 22 tahun lalu ini sangat yakin bisa memenuhi keinginan orangtuanya: menjadi seorang perawat. Itu memang keinginan orangtuanya. Sejak kecil sudah disampaikan kepadanya bahwa menjadi perawat itu sangatlah mulia: menolong orang lain tanpa pilih kasih.

Pesan orangtuanya itu juga keinginan

Anggia. Begitu tamat SMA, ia pun memilih kuliah di Universitas Abdul Rab. Kini ia duduk di semester II. Sudah pasti jurusan keperawatan. ‘’Menolong orang lain memang banyak cara. Tapi saya ingin menolong dengan menjadi perawat. Orang yang merawat,’’ katanya.

Bagi Anggia, tidak ada yang lebih baik dari membahagiakan orangtua. Patuh dengan menjadi apa yang diinginkan orangtua, baginya adalah suatu keberkahan. ‘’Hidup itu mencari berkah. Kalau orangtua suka, semuanya akan berkah,’’ sambungnya.

Meski cita-citanya hanya ingin menjadi perawat, tapi Anggia punya hobi yang lain: seni.

Ternyata Anggia hobi menari dan menyanyi.

Hobi itu, kata Anggia, hanya sekedar hobi.

Selebihnya menunjukkan betapa ia juga bisa menghibur orang lain dengan cara seni yakni dengan cara menari dan menyanyi.***

Profile Nama: Anggia Praselya Putri Ttl: Lipatkain, 4 April 1996 Alamat: Jalan HS Soebrantas, Sukadamai, Lipatkain Nama Ayah: Ujang Pardosi Nama Ibu: Ernawati Anak Ke: 5 Jumlah saudara: 4 Cita-cita : Menjadi Perawat Hobi: Menari dan Menyanyi Prestasi: Tim Paskibraka Kabupaten Kampar, juara lomba lukis, dll Pekerjaan: Mahasiswi Universitas Abdurrab Semester: II Tinggi: 165 Berat: 60 kg Sepatu: 28 Baju: L Celana:29/30 Makanan kesukaan: Mie ayam Minuman kesukaan: Jus jeruk Motto: Maju Terus Pantang Mundur Kamu ingin menjadi Wajah Jelita Riau Pos? Kami mencari model baru yang terbit setiap pekan. Syaratnya; Berusia 15 hingga 23 tahun, serta mempunyai wajah fotogenik, cerdas dan berkepribadian menarik, dan lebih diutamakan memiliki prestasi akademik dan non akademik. Jika berminat, silahkan kirimkan data pribadi dan 3 foto seluruh badan serta no handphone kamu ke sekretariat redaksi Harian Riau Pos, Gedung Graha Pena Riau Lantai III telp (0761) 64633, Jalan HR Soebrantas KM 10.5 Pekanbaru.(red) REDAKTUR: KUNNI MASROHANTI

FOTO: AKHWANRIAUPOS

TATA LETAK: KATON SUNGKOWO

Kajang tuan kajang berlipat Kajang hamba mengkuang layu Dagang tuan dagang bertempat Dagang hamba terbuang lalu

Riau Pos AHAD, 27 MARET 2016

Semangat Keberaksaraan

Laporan JEFRI AL MALAY, Pekanbaru jefrialmalay@riaupos.co.id

PENCANANGAN itu berlangsung pada Jumat (18/3) lalu di aula Wan Ghalib, perpustakaan terbaik dan arsitek terindah se-ASEAN yakni perpustakaan Soeman Hs Provinsi Riau. Di hadapan para hadirin, mulai dari siswa-siswi, mahasiswa, pejabat dan juga sastrawan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Anies Baswedan yang langsung hadir menetapkan pencanangan tersebut. Katanya, inilah momentum untuk membangkitkan semangat keberaksaraan di Indonesia hingga sampai ke ceruk-ceruk kampung. Tidak hanya Riau, tapi juga sudah dilaksanakan di beberapa daerah, seperti Jakarta, Kalimantan, Medan dan lainnya.

Disadari sepenuhnya, kesadaran akan pentingnya gerakan literasi ini dikarenakan sebuah tamparan bagi masyarakat Indonesia bahwa Indonesia ternyata berada di urutan 63 dari 65 negara dalam hal literasi. Sebuah angka yang menyedihkan lagi memilukan karena secara nyata hal tersebut menunjukkan wajah bangsa ini yang memang tidak suka membaca, apalagi menulis.

Sebagai perbandingan kecil misalnya, dalam hal membaca buku sastra, siswa di Singapura dan Malaysia minimal membaca 5 buku per tahun. Di negara Eropa bahkan bisa puluhan buku per siswa dalam satu tahun. Bagaimanakah dengan Indonesia?

Gerakan budaya literasi yang didengung-dengungkan juga dihajatkan untuk melakukan kebiasaan berfikir yang menjadi akibat dari sebuah proses membaca, dan menulis. Tapi tentu saja, dengan kondisi hari ini, hal yang diimpikan tidak mudah seperti membalikkan tela-

Ketika minat baca negeri ini mulai runtuh, hilang perlahan, perlu ada semangat: pencanangan negeri keberaksaraan: provinsi literasi. Dan Riau adalah salah satunya.

25

pak tangan. Membudayakan atau membiasakan untuk membaca, menulis itu perlu proses, seperti yang dinyatakan Aneis Baswedan, diperlukan strategi bahkan cara-cara yang onokonvensional apalagi jika memang dalam suatu kelompok masyarakat kebiasaan tersebut memang belum ada atau belum terbentuk.

Anies juga menyarankan bahwa perpustakaan menjadi salah satu tempat di mana kesadaran keberaksaraan bisa dipancangkan dengan kokoh asal perpustakaan bisa menjadi penghubung agar minat baca meningkat di kalangan masyarakat. Perpustakaan tidak hanya tempat atau gudang menyimpan buku tetapi jadi knowledge center bagi komunitas yang ada di sekitarnya.

Rendahnya minat baca atau rendahnya kesadaran keberaksaraan, tidak pula mesti disalahkan kepada masyarakat sebab bisa jadi membaca bagi sebagian masyarakat memiliki berbagai kendala. Kendala itu pula yang perlu ditangani bersama. Jika tidak, mana mungkin kekuatan pribadi atau hanya segelintir orang mampu memecah sempadan pertahanan dari arus deras informasi yang mengglobal.

Dan patut pula untuk disadari, kondisi rendahnya kesadaran keberaksaraan bangsa ini tidak juga tertumpu salahnya pada pemerintah dan perangkat lainnya.

Di sana-sini dapat didengar, dapat dilihat usaha telah pun dilakukan oleh pihak pemerintah dibantu oleh pihak-pihak tertentu yang berkaitan dengan minat baca masyarakat, seperti guru, pustakawan, sastrawan, percetakan dan penerbitan, penulis, media masa dan gerakan-gerakan cinta buku lainnya tetapi hasil yang diharapkan tak kunjung jua tampak peningkatannya.

Hal di atas menjadi pembicaraan dalam sembang-sembang yang diselenggarakan di tempat yang sama bersama empat orang pembicara. Di antaranya, Mentri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, Najwa Syihab, Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Sri Sularsih dan sastrawan asal Riau, Taufik Ikram Jamil.

Berbagai faktor penyebab minat baca rendah terkuak dalam perbincangan tersebut. Seperti di antaranya sistem pembelajaran yang belum membuat siswa/ mahasiwa harus membaca buku lebih dari apa yang diajarkan. Untuk itulah salah satu upaya yang telah dilakukan saat ini adalah telah ditetapkan dalam Permendikbud, diatur mengenai kegiatan membaca buku non pelajaran sekitar 15 menit sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai.ý “Semangatnya adalah bagaimana meningkatkan budaya membaca dan menulis. Bagaimana menjadikan anak-anak kita sejak di bangku sekolah sudah terbiasa, dan menjadikan membaca dan menulis sebagai budaya,” kata Aneis Baswedan.

Faktor lainnya yang turut mempengaruhi rendahnya minat baca seperti, banyaknya hiburan TV dan permainan di rumah atau di luar rumah yang membuat perhatian anak atau orang dewasa untuk menjauhi buku. Banyaknya Baca Semangat Halaman 26

PERISA

Penyesatan

T

AXI bergerak, tanya pun muncul.

“Lewat mana Pak?”. Wah, tak ada peta (dalam pemikiran) sopir?

Sopir malah bertanya kepada penumpang yang sejatinya harus lansung memetik kenyaman berkendara yang diimpikan.

Sopir di Indonesia berlagak innocent dan sok ramah. Keramahan yang menyesatkan. Sesuatu yang tak selayaknya ditanya, malah ditanya ke penumpang. Kita yang duduk di bangku belakang jadi risih dan terganggu dengan pertanyaan singkat itu.

Dia yang megang setir dan hilir mudik saban menit mengarungi ruas-ruas jalanan kota, malah bertanya kepada kita yang sejatinya awam dan tak tahu menahu tentang jalur jalan aman dan terpendek.

Kenapa kalimat tanya pendek itu meluncur dari sopir taxi? Taxi itu sejatinya bermakna gerak. Setiap gerak, dia mesti dipandu oleh sebuah kecerdasan mengenai ruang dan waktu. Sebab gerak itu sendiri mengetam ruang dan memangkas waktu. Gerak modern dalam sebuah kota yang berdenyut, mestilah dihiasi oleh akal sehat dan berpenampilan teknologis. Jika cab atau taxi di sebuah kota yang dilengkapi instrumen pandu GPS atau GPRS atau malah Google Map, dia malah memperlihatkan bahwa kenderaan angkut perkotaan itu telah masuk dalam gaya milenium serba hijau. Tak sekedar hemat energi, tetapi hemat terhadap perkakas kenderaan, mencakup; rem, ban, dan konstruksi bodi kenderaan, juga suspensi. Namun, kenyataan yang bergerak hari ini di kotakota Indonesia, taxi dan sopirnya, masih saja diurus oleh orang-orang bermental sok ramah yang tak padan. Ramah, tapi mengusik, ramah tapi mengganggu. Keramahan yang menyesatkan.

Teknologi bergerak, membaharu, kian memudahkan gerak dan pemesanan bagi konsumen. Tapi, perusahaan yang berger REDAKTUR: KUNNI MASROHANTI

ak dalam moda angkutan jalan raya, tak pernah membaharu dan mengencangkan pikiran dan hatinya untuk memberi pelayanan tercanggih, paling efisien dan hemat ucap, hemat kata, namun berbekal etika yang mengedepankan privacy penumpang (konsumen). Konsumen kian cerdas, pelayanan publik yang dipertontonkan oleh para perusahaan taxi dan sopir taxi masih dalam gaya zaman batu. Sebuah kenyataan yang tak adaptif sama sekali. Dan, kiamat pun tiba bagi perusahaan taxi yang mengedepankan ramah namun menyesatkan ini. Kiamat itu tiba ketika muncul bak cendawan, jasa angkutan perkotaan model aplikasi online (daring). Sebuah jawaban cerdas dan adaptif atas kecepatan capaian masyarakat dan konsumen yang mendambakan angkutan kota yang tak perlu mubazir dalam segala lini.

Datang tepat waktu, tak perlu menunggu di panas terik dalam ketidak-pastian berjenang. Mengantar tanpa embel-embel tanya yang mengusik. Mengantar dengan pasti, tanpa bayar tunai yang terkadang tanpa uang kembalian dari si sopir. Tak sekedar menjemput dan mengantar badan atau tubuh manusia, tetapi bisa pula membawa paket pesanan berupa barang belanjaan dan segala rupa keperluan konsumen, dengan teraan ongkos antar yang juga tak memerlukan uang pas dan atau tanpa kembalian uang receh. Dan inilah jenis konsumen cerdas, mengutamakan efisiensi yang menjadi penghuni kota-kota modern hari ini. Namun, pelayanan taxi tak mengikuti perkembangan “jiwa” masyarakat yang berubah massif. Kenapa perubahan ini demikian massif? Karena perkembangan teknologi informasi, dalam gerak digit yang serba pasti, sekaligus memperkecil perilaku koruptif yang selama ini ditoleransi oleh konsumen terhadap para sopir. Memang kedengarannya uang receh kecil.

YUSMAR YUSUF

Kembalian 2000 rupiah atau 500 rupiah.

Namun, tabiat ini jika diteruskan dia akan menjadi kebiasaan menggunung dan sudah dianggap biasa dalam bertransaksi di Indonesia. Sebuah transaksi yang tak saling merawat amanah. Ternyata, kita bukan bangsa amanah.

Taxi tiu bergerak, bisa perlahan sampai kecepatan tinggi. Dia harus menyuguhkan kenyamanan bagi konsumen. Ini bukan semata etika jual-beli, tapi terselip di dalamnya, secara substansial adalah amanah. Sebuah saham yang harus direkayasa demi menggalakkan hidup modern yang menuju pada suasana serba hemat energi, hemat waktu, hemat kata, namun maksimal dalam pelayanan. Manusia modern itu ciri khasnya adalah hemat dalam berkata dan berujar. Manusia modern itu, merawat privacy, hak pribadi yang tak mudah diumbar menjadi miliki bersama.

Ada sesuatu yang disimpan di dalam diri manusia modern yang berderap melintas jalanan kota raya, kota metropolitan. Mere-

ka laksana ‘seonggok komputer’ dengan memori yang padat, tak boleh bocor di jalanan, tak ingin ngadat di tengah jalan, atau pun tak boleh mengalami interupsi selama dalam perjalanan. Siapa sang interuptor itu? Sekali lagi, yang selalu menginterupsi manusia-manusia yang melintas jalanan kota itu tak lain tak bukan adalah para sopir taxi konvensional. Terlalu ramah, namun amat mengganggu. Ada jenis pertanyaan yang tak perlu disodorkan, malah dilontarkan kepada penumpang. Sebuah pertanyaan yang tak produktif untuk ukuran masyarakat yang tengah menjalani peristiwa meng-kota (urbanized).

Taxi yang bergerak dan sopir yang bertanya, adalah jenis pelayanan konvensional yang bertatap muka. Saat ini, konsumen dan sopir memposisikan diri dalam posisi binary yang tak beridentitas (nir-nama, no name, atau anonymus). Identitasnya tak lebih dari identitas fungsional (penumpang dan sopir). Dalam selodong cab atau taxi, hanya ada dua manusia yang dimanjakan oleh keramahan profesi, bukan keramahan primordial. Ketika memaksa keramahan primordial, maka hubungan manusia di dalam cab atau taxi itu berubah sontak menjadi hubungan silaturahmi duaan (deuce) yang sarat emosi jiran, tak lagi emosi profesi. Emosi berjiran itu bawaannya; terlalu ingin banyak tahu tentang tetangga sebelah (alias kepo).

Terlalu mengurus dan peduli-pedulian mengenai jiran sebelah. Lama kelamaan emosi jenis ini, malah bertabiat ikut campur, intervensi dan ingin menguasai orang lain dalam selera dia. Orang-orang membentuk diri berdasarkan kemauan orang lain; menurut si anu, menurut si fulan, menurut maunya atasan, menurut kesenangan pejabat, menurut maunya orang-orang kaya dan berpengaruh. Diri tak pernah menjadi diri dalam kepungan tem-

bok emosi berjiran. Dia mencari wadah yang tepat untuk ihwal itu; dikenal sebagai kampung, luhak, huta. Inilah ranah batin primordial. Di sini pelayanan taxi atau cab modern tak diperlukan. Dan memang tiada. Dia berubah wujud dalam moda angkutan roda; beca, bendi, andong atau malah pedati he he.

Perusahaan taxi yang tak siap dengan perkembangan teknologi aplikasi online itu pun menumpahkan para sopirnya mengepung jalanan kota. Mereka berdemo, berujung anarkhis. Bukan keramah-tamahan yang dipertontonkan, tapi jiwa ‘kanibal’ jadi penghiasan teater jalanan hingga memecah hari. Tak sekadar menganggu kenderaan, tetapi juga mengusik orang dan penumpang yang bergegas dalam harap. Di sini pemerintah tak jua siap dan siaga dalam perangkat undang-undang untuk memayungi fenomena kenderaan angkut aplikasi daring yang seakan terliarkan, terbiarkan, sementara teknologi itu sendiri telah memaksa masyarakat untuk memanfaatkan secara cerdas dan hemat, terutama melindungi privacy. Kisah miris ini sebenarnya berawal dari para pemegang saham yang tak lagi dimanjakan oleh pendapatan bulanan, sehingga merasa terusik. Mereka bukan malah memperbarui pelayanan, memperbarui teknologi, mengemas manajemen resiko yang progresif, mengikuti rentak dan rempak kemajuan sosial dalam dunia internet dan aplikasi pemesanan oleh pihak konsumen. Mereka tak lebih hanya mempertontonkan sisi reaktif, bukan malah berlaku aktif mencari dan menemukan bentuk-bentuk pelayanan baru, terbarukan, membaharu sejalan dengan kebaruan-kebaruan yang dicapai oleh masyarakat secara masif. Pemerintah di satu sisi, ingin meletakkan diri sebagai regulator, tetapi malah gamang dan gagap.

Mungkin malah gugup. Entahlah...*** TATA LETAK: SOEPRI ISMADI

JEMPANA

26

Riau Pos AHAD, 27 MARET 2016

JEFRY ALMALAY/RIAU POS

PERBINCANGAN TEATER: Pembicara diskusi teater AKMR, Marhalim Zaini (tengah) dan Rinaldi Sutan Sati (kiri) serius dalam perbincangan realisme dalam teater, Rabu (16/3/2016).

Menapak Jejak Realisme Teater REALISME atau absurd? Itulah yang hendak dibedakan mahasiswa Akademi Kesenian Riau (AKMR) Jurusan Teater. Sekali dalam seminggu, mereka selalu memperbincangkan apa itu sebenarnya realisme. Begitu juga dengan Rabu malam lalu (16/3).

Mereka kembali berkumpul di kampus mereka untuk membicarakan realisme, khusus realisme dalam teater.

Sebuah panggung sederhana yang disiapkan dengan tata cahaya dari beberapa buah lampu sederhana, menyiram temaram pada

dua buah kursi yang tersedia untuk pembicara dan satu untuk moderator. Mereka adalah Marhalim Zaini dan Rinaldi Sutan Sati. Kedua pembicara tersebut diminta kesediaannya untuk mengupas tema yang bertajuk “Realisme Sastra”.

Marhalim dalam penyampaiannya, menyebutkan, sesungguhnya realisme sudah mati hari ini.

Dalam artian, dengan gemuruh kehidupan yang melaju cepat, hampir tidak bisa lagi dipastikan mana yang realis dan mana yang absurd.

“Realisme adalah aliran dalam karya sastra yang berusaha melukiskan suatu objek seperti apa adanya. Pengarang berperan secara objektif. Dalam keobjektifanlah ia melihat keindahan objek yang dibidiknya dan kemudian dijadikan sebagai sumber inspirasinya. Tetapi kita bisa lihat hari ini, kejadiankejadian yang sukar untuk kita pahami sebagai realis, betapa tragisnya berita-berita yang kita baca dan kita tonton, hampir tidak ada batasan jarak di antara kita yang diakibatkan kemajuan tekhnologi, sehingga tak salah bila saya katakan,

realisme sudah mati, kita hampir tidak bisa lagi membedakan mana yang realis dan mana yang absurd dalam hidup ini,” ujarnya.

Berbagai pandangan dan pendapat pun disampaikan malam itu di hadapan para hadirin yang nota bene mahasiswa-mahasiswi universitas yang ada di Pekanbaru.

Diskusi malam itu, juga sampai pada perbincangan mengenai bagaimana dengan kondisi stuktural dan manajemen seni yang masih lintang pukang di Riau hari ini.

Hal itu lebih banyak disampaikan oleh Rinaldi. Katanya, diperlu-

kan sinergitas antara pelaku seni yang ada untuk membuat gerakan perubahan ke arah yang lebih baik ke depannya. Dicontohkannya, hal yang paling dekat adalah masalah struktural atau manajemen seni yang ada. Sejauh mana capaian dari itu semua yang telah dilakukan pekerja seniman dan seniman agar semua karya yang telah diproduksi dapat diapresiasi oleh masyarakat luas, baik di kota maupun desa.

Selain diskusi, tampilan karyakarya musik dan pembacaan puisi juga menghiasi pertemuan para

pelaku seni di malam itu. Disebutkan Nena Padmah, salah seorang mahasiswa Jurusan Teater AKMR bahwa diskusi itu sengaja digelar sebagai program bulanan. Belakangan, tema yang diangkat memang realis baik realisme teater, realisme seni rupa dan realism sastra.

“Tujuan kami hanya ingin menjelajahi apa itu realisme dan bagaimana ia lahir dan bagaimana terapannya di dalam karya seni.

Bagi kami hal itu menjadi penting dalam proses yang kami lakukan baik bagi keperluan teori maupun dalam praktek,” ujar Nena. (jef)

Leguh-Legah, Sebuah Ruang Kreatif Menunggu Lahirnya Kritikus Sastra SATU lagi. Ya, inilah Leguh-Legah.

Nama sebuah tim. Terdiri dari orang-orang muda pencinta dan pekerja seni. Mereka membuka ruang kreatif di halaman Bujang Matsyam, kawasan purna MTQ Pekanbaru. Ruang ini terbuka umum. Di sinilah mereka bierbincang tentang seni, sastra dan kerja-kerja seni lainnya. Masyarakat yang datang juga dapat menyaksikan berbagai pertunjukan seni seperti musik, tari, teater dan juga sastra.

Ketua tim Leguh-Legah, Hari Sandra Hasan, menyebutkan, helat yang ditaja seminggu sekali itu merupakan upaya untuk ikut serta menyemarakkan helat-helat seni budaya yang dapat dijadikan ruang-ruang kreatif. “Semakin banyak ruang kreatif di Pekanbaru ini, tentu semakin semarak pula aktifitas seni budaya. Atas dasar itulah kami dari beberapa komunitas berinisiatif untuk menggelar acara Leguh-Legah ini,” ujarnya.

Helat Leguh-Legah sudah memasuki episode yang ke empat.

Dijelaskan Hari Sandra Hasan yang juga merupakan Ketua Umum Dewan Kesenian Kota Pekanbaru itu, pada episode yang pertama mengangkat tema Ekonomi Kreatif dengan menghadirkan pembicara Kadis Parekraf, Fahmi Hamzah dan Meizar Baron.

Episode selanjutnya mengangkat tema Musik untuk Hidup atau Hidup untuk Musik. Hadir sebagai pembic-

JEFRY ALMALAY/RIAU POS

SANTAI: Jon Kobet (tengah) dan Jupriadi terlibat perbincangan serius dalam Leguh-Legah yang dikomandoi Bens (kiri) selaku pembawa acara, Rabu malam (23/3/2016).

ara ketika itu, Rino Dezapaty dan Novialdi Jusman. Sedangkan episode ketiga, mengangkat tema Politik dan Seni dengan Chaidir MM dan Fakhri Semekot sebagai pembicara.

Pada episode ke empat, Rabu malam (23/3), helat kembali digelar dengan mengusung tema Air dan Kita. Hal itu bersempena dengan peringatan hari air sedunia yang jatuh pada 22 Maret. Hadir selaku pembicara malam itu, budayawan Junaidi Syam atau lebih dikenal dengan nama Jon Kobet dan Duta Air Kota Pekanbaru, Jupriadi.

Hari air sedunia itu sendiri adalah perayaan yang ditujukan sebagai usaha-usaha menarik perhatian publik akan pentingnya air bersih dan usaha

penyadaran untuk pengelolaan sumber-sumber air bersih yang berkelanjutan. Diperingati setiap tanggal 22 Maret dan inisiatif peringatan ini di umumkan pada Sidang Umum PBB ke-47 tanggal 22 Desember 1992 di Rio de Janeiro, Brasil.

Di alam Melayu, dijelaskan Jon Kobet, banyak perkampungan Melayu yang menggantungkan hidupnya pada air yaitu aliran sungai. Bahkan ketika ikut terlibat dalam tim ekspedisi empat sungai (Rokan, Siak, Kampar dan Indragiri), dapat disaksikan kebudayaan Melayu yang masih tersisa, kehidupan mereka dulunya terutama di bidang transportasi menggunakan jalur sungai. ‘’Sungai menjadi jalur transportasi utama di zaman dahulu. Yang

utama itu, sungai, laut dan samudera,” ujarnya.

Sementara itu, Jupriadi selaku Duta Air, sebuah duta yang baru di Pekanbaru ini menyebutkan duta yang disandangnya merupakan program dari Badan Lingkungan Hidup (BLH). Keberadan Duta Air itu adalah sebagai “pengeras suara” kepada masyarakat agar masyarakat peduli dengan lingkungan terutama air.(Jef) “Selain itu juga menjadi fasilitator masyarakat agar dapat menyampaikan persoalan lingkungan kepada pemerintah,” ujarnya.

Leguh-Legah malam itu juga diramaikan dengan penampilan grup music dan pembacaan puisi oleh Jefry Almalay serta diramaikan Komunitas Brotherhood Pekanbaru.(Jef)

SEBAGIAN masyarakat menganggap, mendekati sastra adalah pekerjaan yang membuang waktu .

Tapi, sastra berperan besar menanamkan nilai-nilai. Dapat juga dikatakan sebagai investasi moral masa depan. Begitu Ketua Umum Himpunan Sarjana Kesusasteraan Indonesia (HISKI), Prof Suwardi Endraswara, membeberkan arti sastra dan kesusasteraan dalam diskusi sastra yang Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Lancang Kuning (Unilaik), Rabu (23/3).

Selain diramaikan mahasiswa FIB Unilak, tampak juga para dosen dan juga beberapa sastrawan Riau seperti Maymoon Nasution, Romi dan komunitas sastra seperti Forum Lingkar Pena (FLP). Hadir juga dalam kesempatan itu, Wakil Rektor I, Dr Junaidi.

Dipandu oleh moderator Alvi Pusta selaku salah seorang dosen program studi Sastra Indonesia, diskui hari itu membincangkan seputar proses dalam menulis.

Perbincangan mengerucut sehingga Suwardi menyebut tentang minimnya kritikus sastra di Indonesia. Bahkan sejak HB Jasin.

Padahal, dengan adanya kritikus sastra, keberadaan sastra semakin berkembang, semakin beriak dan semakin bergairah. Sebab, kritiks sastra adalah jembatan antara

penulis dan pembaca. ‘’Dengan keberadaan sasrjanasarjana sastra yang semakin meningkat, seharusnya bermunculan kritikus sastra. Dan ini menjadi tugas alumni kritikus sastra yang ada di Indonesia,” ujar Suwardi.

Ditambahkan Suwardi, kehidupan karya sastra baru bisa meningkat setelah bisa diberikan pertimbanga oleh kritikus dan pembaca. Dengan demikian, yang menggerakkan sastra itu adalah pengarang, pembaca dan kritikus sastra. “Dinamika dari kritik sastra adalah adanya dialog yang dapat terjaga dengan baik,” tambahnya.

Kepada mahasiswa-mahasiswi yang hadir, Prof Suwardi Endraswara juga mengemukakan tahapan-tahapan proses kalau ingin menjadi penulis. Di antaranya, jangan malu ketika karyanya dibaca oleh orang lain, harus berproses, dan jangan takut dikritik. “Ketiga hal itu yang menjadi penting kalau hendak menjadi penulis,” ujarnya lagi.

Lebih jauh, sambung Sueardi, bahwa karya sastra itu adalah sebuah karya seni yang memang sudah semestinya untuk ditafsir dengan berbagai pemikiran dan penjelasan. Yang terpenting dari itu adalah landasan dari apa yang menjadi patokan dalam menafsir karya sastra tersebut.(jef)

kesusasteraan di Riau hari ini yang terus saja diramaikan dengan komunitas-komunitas menulis baik di provinsi maupun di daerah-daerah. Ditambah misalnya gerakan-gerakan literasi yang dilakukan para siswa dan mahasiswa.

“Tetapi memang, ibaratkan sebuah kesepakatan bersama, hal yang telah ditetapkan itu harus pula dipancangkan bersama-sama agar tetap tegak ianya. Artinya, setelah dicanangkan, tidak pula lantas kita berpangku tangan, hal-hal yang kiranya mendorong ke hal itu dapat segera dilaksanakan atau diwujudkan melalui kebijakan atau tindakan,” ujarnya.

Dalam warkah sejarah juga telah tercatat, kesadaran keberaksaraan telah ada sejak lama di alam Melayu. Sebuah perkumpulan tempat berkumpulnya para cendekiawan tepatnya di Pulau Penyengat yang

bernama Rusdiah Klub. Sebuah perkumpulan cendikiawan Melayu dengan membangun percetakan dan penerbitan pada tahun 1890.

Sejumlah karya buku dan kitab telah diterbitkan dari perhimpunan yang dibuat oleh Raja Ali Kelana itu. Kafrawi menegaskan, “Di sinilah salah satu perlunya membaca itu. Sehingga hari ini Riau dicanangkan sebagai provinsi literasi, kita tinggal membangkitkan kembali serta mempelajari semangat para ilmuan Melayu yang telah ada sejak sejak dahulu. Dan yang terpenting untuk kita hayati bersama adalah negara apabila dapat disebut maju dan berkembang kalau penduduknya memiliki minat baca yang tinggi dengan pembuktian nyata dari jumlah buku yang diterbitkan dan jumlah perpustakaan yang ada di negeri tersebut.”(kun)

Semangat Keberaksaraan Sambungan dari hal. 25 tempat-tempat hiburan seperti taman rekreasi, karaoke, mal, supermarket dan lain-lain. Budaya baca masih belum diwariskan oleh nenek moyang kita. Para orang tua disibukkan dengan berbagai kegiatan di rumah dan di kantor. Dan ketersedian buku dirasakan oleh masyarakat umum sangat mahal dan begitu juga jumlah perpustakaan masih terbilang sedikit dibanding dengan jumlah penduduk yang ada dan kadangkadang letaknya sangat jauh.

Disetujui juga oleh pembicara dalam bincang-bincang yang dipandu oleh Murparsaulian itu bahwa peran orang tua dalam menumbuhkan minat baca sangatlah menentukan. Karena untuk menyiasati supaya masyarakat gemar membaca dan membaca adalah suatu kebutuhan sehari-hari, REDAKTUR: KUNNI MASROHANTI

maka tidak ada jalan lain selain dari peranan orang tua yang sangat dibutuhkan.

Hal itu dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti apa yang diceritakan Najwa Syihab, ketika masih kecil selalu dibawa oleh orangtuanya untuk berbelanja buku di toko-toko buku. Atau misalnya dari pengalaman Anies Baswedan, pun Taufik Ikram Jamil.

Apa yang diksiahkan itu, sebenarnya sebuah cara membiasakan anak-anak usia dini untuk mengenal apa yang dinamakan buku dan membiasakan untuk membaca bahkan bercerita terhadap buku yang dibacanya. Namun hal itu harus dilakukan secara berulangulang dan terus menerus sehinga akan terbentuk kepribadian yang kuat dalam diri si anak sampai dewasa bahwa membaca adalah suatu kebutuhan bukan sekedarnya saja.

Demikian juga peran pemerintah dalam menumbuhkan minat baca, juga menjadi ujung tombaknya. Segala kebijakan yang kiranya dapat merangsang percepatan minat baca perlu digesa dan diubah-suaikan dengan karakteristik dan kebiasaan masyarakat.

Hal yang tak kalah pentingnya adalah peran dari lembaga pendidikan dalam menumbuhkan minat baca. Salah satunya, harus adanya perhatian serius terutama terhadap pendirian perpustakaan dan fungsi guru serta pustakawan sebagai pengembangan perpustakaan. Hari ini banyak sekali ditemui, sekolah dasar sampai menengah belum memiliki perpustakaan dan kalaupun ada, sifatnya hanya sebagai gudang buku yang terbiar usang dan berdebu.

“Tetapi yang jelas, jangan paksa sesiapapun termasuk anak kita untuk membaca jika itu belum men-

jadi budaya dan kebiasaannya.

Harus ditemukan cara jitu atau masuklah mengikuti alam mereka, perlahan tapi pasti seperti halnya yang saya lakukan dengan memepakkan buku di semerata tempat, sehingga hari ini tanpa disadari, buku-buku yang saya pepakkan itu, diam-diam mereka baca juga,” ujar Taufik Ikram Jamil, Budayawan Riau itu.

Bukan Mustahil Atas pencanangan Riau sebagai provinsi literasi atau keberaksaraan, tidak mustahail untuk diwujudkan. Dengan segala fasilias yang telah tersedia, tinggal lagi bagaimana hal yang telah dipancangkan itu menjadi tanggung jawab bersama baik masyarakat maupun pemerintah. Hal itu disampaikan salah seorang sastrawan yang hadir, Hang Kafrawi.

Seniman teater Riau itu sangat optimis apalagi melihat gairah

TATA LETAK: DESRIMAN ZAHMI

ESAI

Riau Pos AHAD, 27 MARET 2016

27

BELUBU: Yaitu jenis daripada tempayan, akan tetapi ia kecil dan ada juga diperbuat daripada tembikar dan timah.

(Pengetahuan Bahasa, Kamus Logat Melayu Johor, Pahang, Riau dan Lingga oleh Raja Ali Haji, cetakan pertama, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara Bagian Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Melayu, Pekanbaru 1986/1987).

Puisi dan Gagasan yang Mengkhawatirkan Itu...

Oleh: Boy Riza Utama DALAM esainya (Riau Pos, 17 Januari 2016), Alpha Hambally menukil sejumlah puisi yang menurutnya memiliki muatan dan bernilai sejarah. Banyak nama dihadirkan Alpha untuk mendukung gagasannya itu; bahwa puisi yang bertemakan sejarah “...seperti semen di antara batu-batu bata, sebagai perekat pertanyaan-pertanyaan yang akan tersusun menjadi sebuah bangunan...,”.

Meski ia tekankan, “...tapi saya belum tahu apakah bangunan itu nantinya kokoh atau malah runtuh...,” tapi dengan sejumlah nama serta nukilan puisi mereka, saya menemukan beberapa gagasan dan sejumlah perspektif dalam pembacaan Alpha atas sejumlah puisi bertema sejarah tersebut, di antaranya postkolonialisme dan pascakolonialisme. Keduanya, saya kira, sangat relevan untuk menggambarkan bagaimana situasi sejarah (Indonesia) dengan dua sudut pandang: pelaku (penjajah) dan korban (terjajah).

Nama-nama seperti Thamrin (pada puisi Esha Tegar Putra), Tan Malaka (pada puisi Ahda Imran), Kartosuwiryo (pada puisi Triyanto Triwikromo), dll., yang dikutip Alpha, sudah barang tentu dimaksudkan untuk menarik satu garis tegas dan jelas, bahwa puisi bertema sejarah tidak bisa dilepaskan dari narasinarasi kesejarahan yang juga memuat biografi para pelaku (juga saksi) sejarah yang akan mendukung tegaknya suatu bangunan puisi yang menggunakan sejarah sebagai tema utamanya.

Namun kemudian, ketika sampai di ujung esai itu, Alpha menurunkan satu pernyataan sekaligus pertanyaan penting yang kiranya perlu dijawab bersama. Ia menulis, “...Namun setelah beberapa waktu lalu Norman Pasaribu menjadi Juara 1 Lomba Cipta Puisi yang diadakan oleh Dewan Kesenian Jakarta dengan membawa tema homoseksual, saya sedikit ragu apakah tema-tema sejarah masih akan bertahan beberapa tahun ke depan, dan diminati penyair-penyair muda. Di mana karya sastra menurut saya adalah cerminan bangsa, apa yang bisa kita bawa dan ceritakan ke dunia. Selain sejarah mungkin penyair bisa menggali tema lokal, kuliner, dll...,” hingga ia melontarkan pertanyaan itu, “...Karena apabila puisi seperti Norman Erikson diterjemahkan, lalu dibaca oleh seorang sastrawan luar, kira-kira menurut Anda, apa yang akan dikatakan seorang sastrawan luar tersebut?”

Sampai di sini, kekhawatiran Alpha, bagi saya, jelas adalah kekhawatiran yang berdasar — jika argumennya disebabkan aspek ketimuran yang jelas-jelas dijunjung negeri ini yang bahkan jauh sebelum Indonesia ada telah terhimpun dalam status sebagai negara. Namun sampai pada akhir pertanyaannya yang menyebutkan secara terang, bahwa jika pembaca karya dari Norman (dalam hal ini manuskripnya, yaitu Sergius Mencari Bacchus [2015]) kemudian adalah sastrawan luar, beberapa pertanyaan baru yang mengemuka di hadapan kita: Apakah para sastrawan luar, terlepas dari tema yang digarapnya bertendensi sejarah atau tidak, akan menghadapi “gangguan” dalam pembacaannya nanti atas puisi-puisi dengan tema homoseksual yang digagas Norman pada puisipuisinya sebagaimana yang ditakutkan Alpha? Bukankah dengan kultur kebebasan yang marak dan kerap dianut di luar negeri sana malah menjadikan puisipuisi dengan tema demikian dapat diterima tanpa

cela? Bukankah tema yang digarap Norman ini adalah isu yang sedang menemukan pembela(an) di luar negeri sana? Lantas, sastrawan luar negeri mana yang sedang dikhawatirkan Alpha jika harus “memandang Indonesia” dari puisi-puisi Norman nantinya? *** Membaca puisi bertemakan sejarah sejatinya memang seperti yang disebutkan Alpha. Sebab, jika potongan-potongan peristiwa sejarah adalah batu-batu bata dengan puisi (yang dengan kekhasannya mengungkap dan memberi warna serta nilai lain dari sebuah narasi yang umum diterima dan dilembagakan) adalah semen yang (diharapkan) mampu menguatkannya, fungsi dan guna puisi dituliskan itu akan tercapai — terlepas dari kekuatan puisi yang dituliskan itu.

Namun, mempersoalkan tema yang diusung Norman kiranya memang terasa paradoksal. Di satu sisi, apa yang tengah diupayakan Norman dengan tema semacam itu memang dianggap sangat mengkhawatirkan. Dalam budaya masyarakat Indonesia yang (sejatinya) hidup dengan budaya permisif, hal-hal yang dianggap kontra dengan adab dan moral yang melembaga di masyarakat kita hanya akan menjadikan tema semisal yang dijunjung Norman itu, kelak, memancing kehadiran kaum konservatif untuk unjuk muka, pasang badan, dan angkat bicara. Meski, di sisi lain, bagi selentir jiwa yang memang mengharapkan keran kebebasan itu dibuka (terutama perihal orientasi seksual yang masih tabu diungkap-dibicarakan hingga hari ini), mereka akan bertepuk-sorak menemukan karya sejenis ini mendapat tempat dalam dunia sastra (Indonesia) yang sering disebut sebagai cerminan dari kebudayaan dan peradaban sebuah bangsa.

Tapi, sepanjang perjalanan sastra Indonesia dewasa ini, kita sejatinya telah menemukan dan menyaksikan bagaimana karya-karya yang hendak membongkar ketabuan selalu berakhir dengan nahas, dengan tragis. Sebutlah para pengarang perempuan yang kerap dilabeli sebagai generasi “Sastrawangi” yang diisi oleh namanama seperti Ayu Utami, Djenar Maesa Ayu dan Dinar Rahayu yang dalam pandangan sastrawan Taufik Ismail disebut-sebut sebagai pengusung Gerakan Syahwat Merdeka (GSM) dan karya-karya mereka disebut sebagai Fiksi Alat Kelamin (FAK) dalam pidato kebudayaan yang dibacakannya itu. Meski pembelaan (dari kaum pembela, tentunya) bermunculan atas pernyataan dan tulisan Taufik Ismail yang kemudian menimbulkan polemik, namun satu hal yang pasti kemudian adalah pandangan (berupa sinisme) dari Taufik Ismail telanjur sampai ke hadapan khalayak sastra Indonesia di masa itu. Pandangan itu pula yang kemudian menjadi pijakan bagi kalangan konservatif yang tak bersetuju dengan karya-karya mereka maupun yang kelak serupa (dari para epigon) untuk mengatakan dan mendakwa, bahwa karya semacam itu hanyalah bagian dari kesia-siaan — sebab dianggap menyalahi norma dan oleh karena itu tercela.

Lantas, karya serupa (dalam upaya membongkar ketabuan) bukankah juga datang dari penyair jebolan pesantren yang puisi-puisinya dianggap “membelakangi tembok” dari lembaga yang mengasuhnya selama ini.

Sang penyair, Binhad Nurohmat, bahkan tak hanya sekali melakukan rekonstruksi atas nilai-nilai yang dianggap tabu tadi. Setelah Kuda Ranjang (2004) yang peluncurannya menimbulkan polemik (hingga penye-

dia buku puisi itu mesti menarik bukunya dari rak-rak di tokotoko mereka), si penyair yang seolah tak jera dicap banal malah meluncurkan kumpulan puisi yang tak kalah sensasional, yaitu Bau Betina (2007). Tapi, menariknya, bukankah seorang pemerhati sastra dari Australia bernama Marshall Clark kemudian malah tertarik dengan tema puisi-puisi Binhad dalam Kuda Ranjang hingga menerjemahkannya ke bahasa Inggris, yaitu The Bed Horse (2008)?

Dalam kasus Binhad kita mungkin bisa berargumen, bahwa khalayak yang mengapresiasi puisi-puisi dengan hal-hal yang berbau kontroversi ini bukan dari kalangan sastrawan. Namun, bukankah dengan status Marshall yang peneliti sastra Indonesia itu karya Binhad sejatinya telah menarik perhatian luar negeri?

Tapi ini pula kiranya yang menurut saya mesti benar-benar diperhatikan, yaitu perihal dorongan sebuah karya ditulis, apa manfaatnya, hingga sejauh mana karya tersebut memengaruhi pembaca. Begitu pula dalam memandang tema yang kini diusung Norman.

Sebab kita tahu, bagaimanapun sebuah karya mesti memiliki gagasan, hingga (dalam konteks puisi Norman) kita mesti mencari di mana letak gagasan itu dan sejauh mana memengaruhi perkembangan zaman dan peradaban, pun lagi bicara soal keterwakilan dari sebuah karya — alih-alih bicara makna. *** Sebuah karya (dalam hal ini puisi) yang ditulis oleh seorang pengarang tentu tidak akan bergerak jauh dari pengalaman-pengalaman si pembuat karya, si pengarang. Meski, misalnya, seorang pengarang menakik tema dan gagasan bagi karyanya dari hal-hal yang telah lampau, telah berlalu, juga jauh (sejarah), bukankah tilas-tilas laku pribadinya akan tercermin-tertuang dalam karyanya —dalam hal ini, si pengarang menjadikan tokoh dalam karyanya sebagai alter ego dirinya berikut pengalamannya— yang hadir ke pembaca?

Para pengarang mungkin akan mengulang-ulang istilah terkenal, bahwa “pengarang telah mati” (The Death of Author) dari Roland Barthes untuk mengelak dari tuduhan jika ia (sebagai pengarang) adalah yang paling bertanggung jawab atas karya, berikut gagasannya. Tapi hal ini kemudian sering terdengar taksa — terlebih jika hanya menggunakan satu telinga. Sebab, apa yang coba diungkap Barthes lewat istilahnya itu lebih kepada persoalan teks yang telah sampai ke khalayak ramai, sehingga ia tak perlu, dan tak mungkin, dibela. Sebegitu paranoia-kah para pengarang bila para pembaca tunjuk hidung kepadanya atas apa yang ia baca; terlebih jika itu sesuatu yang tabu baginya, baik secara kultur dan halhal lainnya? Saya kira, seluruh pengarang akan sepakat menjawab tidak atau tidak menjawab dan kemudian berusaha mengatasinya.

Tapi apa yang terjadi pada Allen Ginsberg di Amerika Serikat dahulu itu kiranya memang menjadi pelajaran bagi para pengarang dalam menghasilkan karya-karya yang mengatasnamakan karyanya

sebagai sebuah upaya menyingkap ketabuan; mendaku dirinya. Allen, yang merupakan pelopor dari “Generasi Beat” di Amerika Serikat itu, kemudian harus “merelakan” namanya disebut-sebut dalam persidangan atas buku puisinya yang kontroversial, Howl (1956). Ia disangkakan sebagai seorang yang tak memiliki norma ditambah berbagai tuduhan keji lainnya. Puisi-puisinya yang banyak berkisah seputar bobroknya generasi Amerika pasca perang dunia kedua itu dianggap telah menyebarkan virus kesesatan dan lebih jauh, merusak moral bangsa (lewat gagasan homoseksual yang diusungnya).

Sebagai sebuah puisi, yang menurut Alpha tadi akan mencerminkan bagaimana karakter sebuah bangsa, puisi Allen di masa itu dituding sangat provokatif dalam kaitannya dengan demoralisasi generasi muda, dalam kaitannya dengan keberadaban sebuah karya. Meski, ia tetap punya pembela, tapi ia riskan. Dalam film dokumenter tentang dirinya — dengan judul yang sama dengan buku puisinya, Howl (2010), ia bahkan menyingkap ketabuan itu dengan membuat pengakuan: ia jatuh cinta— spesifiknya pada sesama jenis; ia kemudian dianggap menyuarakan tema homoseksualitas dengan gamblang di Amerika Serikat.

Serupa tapi tak sama, kita teringat pada Arthur Rimbaud yang dalam konteks percintaan sesama jenis itu, menjalin hubungan dengan sesama penyair Prancis, Paul Verlaine. Terlepas dari kebenaran narasi atas biografi Rimbaud dalam film Total Eclipse (1995), di bawah peran seorang Leonardo DiCaprio tersebut, karya-karya yang dihasilkannya memang terasa melampui zamannya — meski tanpa tendensi dorongan seksual (terbesar) yang didesakkan ke dalamnya.

(Rimbaud, melalui peran Leonardo, bahkan mengatakan ia mulai menafikan arti dan hakikat cinta.) Sementara itu, kita tak tahu seberapa jauh puisi-puisi Norman nantinya: apakah akan dipengaruhi para pendahulu, dan memengaruhi kita nantinya, sebagai pembaca; apakah tema homoseksual itu dibangun dengan dorongan seksual atau malah mementalkan seluruh argumen yang kerap meragukannya sebagai salah satu pelopor dalam hal tema, sebagaimana yang dituliskan para dewan juri Sayembara Manuskrip Puisi Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2015 yang lalu itu sebagai bentuk pertanggungjawaban. Kita tunggu saja...*** *** Boy Riza Utama, lahir di Bukittinggi, 4 Mei 1993.

Bergiat di Komunitas Paragraf.

Berekstase Melalui Musik Oleh: Muhammad Rasyidi TAK bisa dibayangkan apa jadinyabila alam semesta sama sekali tidak mengandung bebunyian. Andai semua yang ada di alam ini tidak berbunyi, tiadalah berguna riak air yang menenangkan batin, atau dedauanan yang menari-nari saling bersenggolan, atau debur ombak yang berkejaran ke daratan, atau bisikan angin yang berdesir-desir.

Apalah arti penyair dengan puisi-puisinya, apalah para sufi dengan kesepiannya, apalah filosof dengan pikirnya dan apalah musisi dengan segala alat musiknya. Semua tampak percuma, semua tampak garing.

Andai semua bebunyian tak ada bagaimanakah Muhammad menerima wahyu?

Bagaimanakah Tuhan memerintah Jibril.

Andai benar-benar tak ada bebunyian, bagaimanakah manusia berekstase pada Tuhan.

Maha besarlah Tuhan yang menciptakan nada-nada pada setiap benda, sehingga Jibril yang menyampaikan wahyu pada Muhammad tidak mengalami kendala.

Juga para penyair yang menulis puisi begitu tampak indah dan mendayu, para sufi dapat menenangkan diri dalam musik semesta dan para filosof medamaikan pikir dalam alunannya. Tuhan menciptakan semua hal berbunyi dengan berbeda-beda adalah anugerah agar para musisi dapat mencipta musik-musik indah. Agar manusia dapat bertafakkur, berdzikir, bersyukur dan menikmati keindahan dan keunikan alam semesta.

Historikal Musik REDAKTUR:KUNNI MASROHANTI

Secara universal setiap pantulan benyuian di alam semesta mencipta nadanada yang dapat menenangkan batin manusia. Sekalipun, manusia mereduksi bebunyian tersebut tidak hanya pada ketenangan. Jiwa manusia memang haus akan alunan nada-nada, sehingga setiap nada yang didengarnya akan mempengaruhi pola pikir, tindak tanduk. Sebab musik dapat meresap ke sudut-sudut psikologis manusia. Oleh karena pun tidaklah heran bila karena musik manusia dapat menjadi seperti serigala atau berubah menjadi kekasih yang berekstase dengan semesata.

Secara etimologis, kata musik berasal dari bahasa Yunani mousike yang memiliki banyak arti, salah satunya adalah seni dan ilmu pengetahuan yang membahas cara meramu vokal atau suara alat-alat musik dalam berbagai lagu yang dapat menyentuh perasaan. Abdul Muhaya (2003) mengartikan musik sebagai susunan dari suara atau nada, selain itu musik ialah pergantian ritme dari suara yang indah, seperti suara burung dan air. Dalam pengertian ini musik tidak disempitkan pada alat-alat yang baku dalam pemaknaannya.

Akan tetapi, sepanjang sejarah estetika dan seni islam, musik menuai banyak perdebatan mengenai batasan-batasannya yang diperbolehkan dan yang tidak. Ulama’-ulma’ fiqih bersikeras melarang orangorang yang mendengarkan dan menciptakan musik, apalagi nada-nada yang dihasilkan dari alat-alat musik yang bersenar dan juga suara perempuan. Musik atau nyanyian menurut mereka termasuk dalam per-

MUHAMMAD RASYIDI

kataan yang tidak bermanfaat. Oleh karena itu orang mu’min wajib berpaling darinya.

Imam Syafi’I (w.204H) menyatakan bahwa barang siapa mengumpulkan orang banyak untuk mendengarkan wanita bernyanyi adalah tolol dan tidak boleh menjadi saksi di pengadilan. Imam Abu Hanifah (w.150H) menganggap mendengarkan nyanyian itu dosa. Ibnu Qudamah (1984:40-41) menyatakan bahwa memainkan musik seperti gambus, genderang, gitar, rebab, seruling dan sebagainya adalah haram. Mungkin, tindakan itu sebagai wujud kehatihatian akan menipisnya iman manusia pada Tuhan, sehingga tidak lagi cinta pada Tuhan dan Rasulul-Nya. Jalan Ekstase Larang-larangan tersebut telah menimbulkan konsekuensi yang tidak kecil. Dalam perjalanannya Islam tidak mempunyai

tempat khusus semisal madrasah atau lembaga tentang seni. Padahal banyak dari kalangan Islam, semisal al-Kindi, al-Farabi, Ibn Sina, ar-Raszi, dan al-Khawarizmi adalah cendikiawan-cendikiawan muslim yang dikenal memiliki keahlian dalam bidang penciptaan teori-teori musik. Seperti kaum sufi kebanyakan, mereka menganggap musik tetap sebagai sesuatu yang integral dengan manusia. Musik sebagai setimulan yang mengantarkan jiwa manusia pada tingkatan spiritualitas. Terlepas dari apa yang diperdebatkan oleh ahli hukum dan teolog musik mestinya dilihat dalam fungsi dan pengaruhnya pada setiap lini kehiudpan manusia.

Dalam pandangan kaum sufi, ada dua aliran dalam pemaknaan musik. Pertama, aliran revalationism, paham yang mempercayai musik berasal dan bersumber dari alam metafisika melalui tersibaknya tabir.

Musik merupakan bunyi yang dihasilkan oleh gerakan jagat raya. Aliran inilah yang menjadi kecendrungan para sufi untuk sampai pada Ilahi Kedua, aliran naturalism meyakini manusia melalui fitrahnya dapat menciptakan musik. Dalam artian, musik yang diciptakan manusia adalah fitrah sebagaimana aktivitas keseharian manusia; melihat, mencium, mendengar, berjalan, mandi dan sebagainya. Dari dua aliran ini, dapat diklasifikasikan ada musik yang berdimensi agama (spiritual), dan ada musik yang bebasis budaya (seni tradisi). Kedua segmen dalam tersebut tidak mengurangi musik sebagai alat ekstase para sufi. Sebab, dua aliran yang berbeda tersebut hanyalah

terbatas pada konteks musik difungsikan bagaimana oleh pendengarnya. Dalam medan perang, musik (gendrang) digunakan sebagai motivator yang menggetarkan hati. Dalam piskologi, musik digunakan sebagai bahan terapi bagi manuis, hewan dan tumbuhan. Sementara bagi para sufi, musik baik yang natural atau pun revalatiaon digunakan sebagai jalan berekstase yang tiada henti.

Universalitas makna yang ada pada musik tidak mengharuskan kita meninggalkannya, karena pada dasarnya kita tidak bisa lari dari denting alam semesta (musik). Selain itu, sebagaimana kata Sutejo (1993) hukum tersebut (tentang musik) bukanlah bersifat yuridis (fiqhiyyah) dan teologis semata.

Musik yang mencakup seluruh aspek batin dan spiritualitas harus dikembalikan kedalam hati yang damai. Dan yang berhubungan dengan realitas sosial harus diadili dengan norma-norma sosial. Musik adalah nada yang hadir berkelindan dalam kehidupan kita dalam maknanya yang lebih luas. Semoga kita dapat menggunakannya sebagai mediasi ekstase dengan Tuhan semesta.***

Muhammad Rasyidi, Penulis adalah penggerak kajian filsafat di Lingkaran Metalogi, Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Kirimkan cerpen, puisi, esai budaya dan telaah karya seni ke email: budaya_ripos@yahoo.com

TATA LETAK: FEBRI JAMIL

KEMBAYAT

28 Cerpen

Riau Pos AHAD, 27 MARET 2016

ZUARMAN AHMAD

Lelaki Pemelihara Burung Merpati S

UDAH lebih dari tiga bulan, lelaki pemelihara burung merpati itu berhenti dari pekerjaannya di sebuah kawasan yang konon bernama pusat kesenian dan kebudayaan yang dirancang untuk menjadi pusat kesenian dan kebudayaan Melayu Asia-Tenggara. Selama tiga bulan itu aku melihat lelaki pemelihara burung merpati ini hilir-mudik tak tentu apa yang dilakukannya, seperti linglung saja. Tetapi yang menarik perhatian ku adalah ketika lelaki ini hampir setiap pagi dan sore berbicara dengan puluhan burung merpati peliharaannya yang bermukim di kawasan tempat dulu ia bekerja itu.

Ketika pagi, sekitar pukul sembilan, aku melihat lelaki itu memberi makan burung merpati peliharaannya dengan sisa-sisa makanan berupa jagung kering yang aku lihat sudah mulai menipis yang diletakkannya dalam kantong pelastik yang agak kecil. Aku perhatikan dari kejauhan, karena tak tega melihatnya dengan jarak yang dekat, lelaki itu senantiasa berbicara dengan puluhan burung merpati itu, layaknya berbicara seperti dengan manusia saja. Tetapi yang aku dengar sekali ini lelaki itu berbicara dengan burung-burung merpati itu dengan bahasa seperti puisi.

“Selamat pagi, wahai burungburung merpati aku dengan kalian seperti rumah dan toilet aku rumahnya, kalian toiletnya aku dengan kalian seperti gelas dan tuak aku gelasnya, dan kalian tuaknya hari berlalu, musim berganti musim kini bukan lagi milikku mereka sudah merampasnya dari sisiku kalau dahulu kalian, wahai burung-burung merpati mengaku aku tuan kalian sekarang aku menjadi budak aku berharap kalian mengerti makna tanda atau kalian akan menjadi seperti aku budak” Dulu, aku memang mengetahui lelaki pemelihara burung merpati itu adalah seorang pemain teater, atau pembaca puisi yang handal. Tetapi, menurut pandangan ku percakapannya dengan burung merpati peliharaannya itu bukanlah sedang melatih dan menghafal puisi atau melatih dialog untuk sebuah lakon teater yang akan dipentaskan. “Apakah lelaki ni sudah gilo agaknyo,” pikir hatiku.

Tengah pikiran ku berdialog itu, tiba-tiba aku disentakkan oleh suara yang agak keras seperti pekikkan dari lelaki pemelihara burung merpati itu.

“Satu-satunya kenikmatan sejati di dunia ini adalah untuk menyaksikan segala sesuatu ‘berbalik’ menjadi bencana, untuk akhirnya keluar dari determinasi dan indeterminasi,

dari peluang dan keniscayaan, dan memasuki kenyataan tentang keterkaitan yang memusingkan, dimana, suka atau tidak suka, segala sesuatu sampai pada akhirnya tanpa melalui cara-caranya, dimana kejadian-kejadian menghasilkan pengaruh tanpa melalui penyebabnya.”

Setelah mengucapkan kalimat itu, lelaki pemelihara burung merpati itupun pergi dengan sepeda-motornya sepertinya tanpa kejadian apa-apa, sementara puluhan ekor burung merpati peliharaannya itu asyik memakan jagung yang ditaburkan lelaki itu. Tetapi, yang tak habis pikir dalam hati ku adalah kalimat yang diucapkan lelaki itu. Aku sepertinya mengenal kalimat itu yang berasal dari Jean Baudrillard, yakni seorang flisuf Perancis yang mengemukakan pseudoliberal posmodernisme, dan konsep reversibilitas (reversibility), yaitu sebagai suatu potensialitas inheren untuk berputarbalik, menyimpang, berdeviasi dari arah, bentuk, model dan intensi yang digariskan sedari semula, atau konsep filsafat tentang birahi, dan lain-lain.

Aku tak mau berbicara tentang

filsafat yang selalu menyusahkan pikiran ku. Namun, di sisi lain, yang membuat aku terkesima ialah, lelaki itu membaca Boudrillard, dan hapal kalimatkalimat filsafat yang dikemukakan Boudrillard itu, padahal lelaki pemelihara burung merpati itu bukanlah seorang dosen seperti diri ku dan kawan-kawan ku dosen yang lain yang mengajar di komplek pusat kesenian dan kebudayaan Melayu Asia Tenggara tempat lelaki pemelihara burung merpati yang selalu dipanggil orang dengan Datuk Bandar itu. Sedangkan aku, secara kebetulan saja seorang kawan penulis sastra, novelis dan penulis cerita-pendek yang sudah meninggal-dunia, memberitahu ku tentang dua orang yang bernama Boudrillard, dan Boudrillard yang filsuf inilah yang diteriakkan oleh lelaki pemelihara burung merpati itu; kalau kawan-kawan ku dosen yang lain, tak tahulah, apakah mereka membaca Boudrillard? *** Hari ketujuh, pagi-pagi sekitar pukul delapan, aku sudah datang ke pusat kesenian dan kebudayaan Asia Tenggara itu, karena sehari-hari aku

mengajar di sebuah universitas yang mempelajari tentang ilmu kesedihan orang Melayu, tidak jauh dari kawasan pusat kesenian dan kebudayaan itu.

Dapat aku terangkan, kenapa aku ditunjukkan untuk mengajar pelajaran kesedihan orang Melayu ini, barangkali karena Rektor Universiti itu mengetahui disertasi ku adalah yang berhubungan dengan kesedihan orang Melayu. Kebiasaan rutin ku sehari-hari, hampir setiap pagi sekitar pukul delapan, aku biasanya sudah duduk minum teh pahit (maksudnya teh tanpa gula) sambil merokok di kedai kopi di sudut sebelah belakang pusat kesenian dan kebudayaan Melayu Asia Tenggara itu.

Tidak berapa lama kemudian, lelaki pemelihara burung merpati itu datang dengan sepeda-motor yang biasa ia kenderai. Turun dari sepeda-motor lelaki pemelihara burung merpati itu mengambil jagung yang terbungkus dalam kantong pelastik yang biasa ia letakkan di satu tempat berupa kandang burung yang sudah tak terpakai lagi. Aku sengaja duduk agak tersembunyi sehingga lelaki pemelihara

burung merpati itu tidak dapat melihatku. Lelaki pemelihara burung merpati itu memanggil burung kesayangannya itu dengan kode yang khas yang ia miliki, sehingga kalau ia memanggil burung merpati itu dengan kode itu maka burungburung merpati miliknya datang dari berbagai penjuru kawasan pusat kesenian dan kebudayaan Melayu Asia Tenggara itu ke hadapan lelaki itu. Sambil melihat-lihat lelaki pemelihara burung merpati itu member makan burung-burung merpatinya, tiba-tiba aku mendengar kembali lelaki itu berkata-kata dengan burung merpati itu sembari memberi makan dengan jagung kering yang diserakkannya di depan burung merpati itu.

“Selamat pagi, wahai burungburung merpati, sahabatku.

Rasanya tuan mu ini tidak akan sanggup lagi memberi mu makan, karena kawasan ini tidak lagi menjadi tanggung-jawab ku.

Karena kekuasaan dan jabatan, aku sepertinya disingkirkan, bagai sampah dicampakkan ke sungai dan kemudian hanyut sampai ke muara dan terombang-ambing hingga ke laut lepas tak berbatas. Sahabatku, burungburung merpati. Aku kini seorang kecundang. Aku kehilangan pekerjaaan ku, karena keangkuhan kuasa dan jabatan, karena gengsi, karena seniman seperti aku ini boleh tidak dihargai, boleh diinjak-injak. Karena itu, wahai sahabat ku burung-burung merpati, kalau aku tak dapat lagi member mu makan, maka carilah olehmu makanan yang bagi mu halal, atau carilah tuan mu yang dapat berbaik-hati dengan mu.”

“Bahasa yang puitis,” pikirku dalam hati. Memanglah lelaki pemelihara burung merpati ini aku ketahui seorang pembaca puisi dan pemain teater dahulunya, tetapi setahu ku ia tak mempunyai puisi, apalagi naskah teater. Namun, seperti biasa, tengah memikirkan bahasa percakapan lelaki itu dengan burung-burung merpati-nya, aku kembali dikejutkan oleh teriakan yang sangat keras dari lelaki pemelihara burung merpati itu.

“Satu-satunya kenikmatan sejati di dunia ini adalah untuk menyaksikan segala sesuatu ‘berbalik’ menjadi bencana, untuk akhirnya keluar dari determinasi dan indeterminasi, dari peluang dan keniscayaan, dan memasuki kenyataan tentang keterkaitan yang memusingkan, dimana, suka atau tidak suka, segala sesuatu sampai pada akhirnya tanpa melalui cara-caranya, dimana kejadian-kejadian menghasilkan pengaruh tanpa melalui penyebabnya.”

“Lelaki pemelihara burung merpati ini kembali masih memekikkan kalimat-kalimat dari Jean Boudrillad yang dipekikkannya kemaren,” pikir hati ku. “Dan ia sangat menghapal kalimat yang dikemukakan oleh Boudrillard itu dengan fasih, walaupun dengan bahasa

ALINEA

Indonesia”.

Tengah pikiranku berdialog, tiba-tiba lelaki pemelihara burung merpati itu berlari ke tempat kandang burung yang sudah tak terpakai yang biasa ia pakai untuk meletakkan jagung kering makanan burung-burung merpati kesayangannya itu. Aku melihat lelaki pemelihara burung merpati itu membawa kantong pelastik yang agak lebih besar dari kantong pelastik yang biasa ia pakai untuk tempat jagung kering makanan burung-burung merpati kesayayangannya itu.

Namun, aku melihat kantong pelastik yang agak besar yang ia bawa ini bukan berisi jagung kering makanan burung merpati yang biasa ia bawa, tetapi seperti berisi air atau kelihatannya lebih seperti minyak bensin. Dengan langkah yang tegap dan mata yang menatap nanar ke depan, lelaki pemelihara burung merpati itu sepertinya berjalan menuju ke arah gedung yang terbesar dan termegah di antara bangunan yang berada di kawasan pusat kesenian dan kebudayaan Melayu Asia Tenggara itu. Aku tidak hendak mengikuti apa yang dilakukan oleh lelaki pemelihara burung merpati itu, tetapi tetap duduk di kedai kopi yang dinamakan kawan-kawan seniman kedai kopi Teselit itu, sambil menghirup asap rokok kesayanganku yang sudah menghabiskan sebungkus pagi itu.

Tiba-tiba, seorang dosen kawan ku datang tergopohgopoh ke kedai Teselit tampat aku duduk minum kopi, sambil terengah-engah.

“Gedung kesenian terbakar,” kata kawan ku yang dosen itu tanpa menerangkan penyebab kebakaran itu.

Aku beranjak dari kedai kopi Teselit ittu, dan melihat asap tebal menyapu kawasan pusat kesenian dan kebudayaan Melayu Asia tenggara itu, dan sebagian asap menjulang ke langit dengan warna hitam kemerah-merahan. “Seperti sebuah lukisan”, pikir hati ku.

Di antara kerumunan orang ramai, aku melihat lelaki pemelihara burung merpati itu berjalan santai dengan wajah yang cerah menuju kedai kopi Teselit. Dan, tak berapa lama kemudian, aku melihatnya sudah bermain catur bersama Pak Lubis, lawannya yang biasa main catur sehari-hari. *** Bilik KT, Tanjungmalim, Malaysia.

Zuarman Ahmad, pemusik, composer, arranger, pensyarah/ pengajar musik Akademi Kesenian melayu Riau (AKMR), penulis cerita-pendek, redaktur Majalah Budaya Sagang, penerima Anugerah Seniman Pemangku Tradisi Prestasi Seni/ Musik 2005, Penerima Anugerah Sagang 2009. Tengah mengikuti program magister di Universiti Pendidikan Sultan Idris, Fakulti Muzik dan Seni Persembahan, sembari mencari uang makan dan uang kuliah di tempat yang sama.

”Kawin” di D Academy 3 ”AKU merasa suaramu kawin di lagu ini” (1), demikian komentar salah seorang juri pada acara D Academy 3 yang ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi swasta (Jumat, 4 Maret 2016). Kontan saya tersentak, apakah ada lagi makna kata/istilah kawin selain yang terdapat dalam kamus bahasa Indonesia? Kiranya tidaklah ada.

Lalu?

Dalam kehidupan sehari-hari, memang ada kata/istilah kawin. Kata/istilah yang dipermainkan oleh Sutardji Calzoum Bachri dalam puisinya berjudul Tragedi Winka Sihka itu begitu dekat dengan kehidupan sosial. Pengguna bahasa tampak yakin menjawab: ”Mau menghadiri pesta kawin,” atau ”Mau nengok pesta kawin,” ketika ditanya kenalannya. Wajah orang yang menjawab itu pun seperti Monalisa (tidak merasa bersalah). Sepintas lalu, pemakaian kata/istilah kawin dalam kalimat tersebut tidak bermasalah. Hal ini terbukti tidak ada yang mempermasalahkannya. Bisa juga kondisi begini terjadi karena kita tidak/kurang peka dalam berbahasa.

Sesungguhnya, ada beberapa pengertian kata/istilah kawin (Wikipedia, 2016).

Pertama, dalam biologi, kawin (untuk proses kejadiannya disebut perkawinan) adalah proses pemaduan dan penggabungan sifat-sifat genetika untuk mewariskan ciri-ciri suatu spesies agar tetap lestari (disebut reproduksi). Proses ini seringkali menghasilkan dimorfisme seksual dalam suatu spesies, sehingga dike REDAKTUR: KUNNI MASROHANTI

nal adanya jenis kelamin jantan dan betina. Karena dalam perkembangan terbentuk pula sel-sel yang terspesialisasi berdasarkan tipe seksual, dikenalkan istilah sel kelamin (gametosit). Pada jantan biasanya disebut sel sperma (spermatozoid), dan pada betina disebut sebagai sel telur (ovum).

Kedua, kata/istilah kawin berasal dari bahasa Jawa Kuno, yaitu ka-awin atau kaahwin yang berarti ‘dibawa, dipikul, dan diboyong.’ Kata ini merupakan bentuk pasif dari kata Jawa Kuno awin atau ahwin. Kata/istilah itu berasal dari kata vini dalam bahasa Sanskerta. Bahkan, kata/ istilah kawin lebih dekat dengan kata bersenggama atau bersetubuh untuk aktivitas seksual manusia.

Tidak jauh berbeda dengan pemahaman demikian, dalam bahasa Indonesia (Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI}, 2008), pun makna kata/istilah kawin lebih berkaitan dengan seks, yaitu penyatuan kelamin jantan dan kelamin betina.

Lebih tepatnya, kawin diartikan sebagai: “1 v membentuk keluarga dng lawan jenis; bersuami atau beristri; menikah: ia — dng anak kepala kampung; 2 v melakukan hubungan kelamin; berkelamin (untuk hewan); 3 v cak bersetubuh: — sudah, menikah belum; 4 n perkawinan....” Jadi, ada persamaan antara kata/istilah (sinonim) kawin dan kata berkeluarga, bersetubuh, termasuk dengan kata nikah.

Sementara itu, kata/istilah paling sopan dan manusiawi yang bisa kita gunakan,

MUSA ISMAIL Guru di SMAN 3 Bengkalis dan Dosen di STAIN Bengkalis. Ia juga penulis dan penikmat sastra

yaitu nikah itu punya makna khusus (istilah). KBBI menjelaskan bahwa diksi nikah bermakna ‘ikatan/akad perkawinan yang dilakukan sesuai dengan hukum dan ajaran agama.’ Apabila kata kawin dalam jawaban: ”Mau menghadiri pesta kawin,” atau ”Mau nengok pesta kawin,” diganti dengan nikah, tidak akan menimbulkan kesalahan pemaknaan. Bagaimana bila kawin dalam jawaban itu diganti dengan senggama atau bersetubuh? Tentu hal itu bukan hal yang elok untuk dihadiri atau ditengok. Di sinilah, di antaranya, dapat ditemukan bahwa sinonim belum tentu dapat saling menggantikan secara bebas.

Nah, apa yang terjadi di acara D Academy 3?. Diksi kawin bermunculan di beberapa episode yang ditayangkan secara

langsung (live) itu. Mari kita simak beberapa komentar yang sempat penulis catat dalam acara hiburan tersebut berikut ini.

(1) ”Aku merasa suaramu kawin di lagu ini.” (Jumat, 4-3-2016) (2) ”Kawini lagunya.” (Selasa, 8-32016) Kalimat (1) menjelaskan bahwa ada harmonisasi antara suara penyanyi dan lagu/lirik/iringan musiknya. Sementara itu, kalimat (2) menyarankan kepada penyanyi agar memahami dan menjiwai lagunya. Pemakaian diksi kawin pada kedua kalimat lisan tersebut tentu saja tidak tepat. Selain itu, juga terkesan mengadaada dan bombastis-negatif. Apakah pemakaian diksi ini bertujuan untuk mencari perhatian? Entahlah, kita pun tidak bisa memperkirakannya. Yang jelas, pemakaian diksi tersebut agak menggelitik hati bagi kita yang peka dengan makna bahasa. Apakah ini juga termasuk kategori kebebasan dan keberanian berbahasa?

Atau, fenomena ini termasuk kekurangpekaan pemakai bahasa? Semoga saja keduanya bukan menjadi kilah/alasan untuk pembenaran pemakaian diksi tersebut secara kurang tepat.

Lantas, apa yang seharusnya dilakukan? Kita juga sudah tahu bahwa diksi kawin dalam kalimat (1) sesungguhnya dapat digantikan oleh diksi harmoni(sasi),(ke-)padu(-an), (ke-)cocok(-an), atau (ke-)sepadan(-an). Sementara itu, diksi kawini dalam kalimat (2) dapat diganti dengan diksi jiwai atau hayati. Wa-

laupun kedua kata tersebut bersinonim pula dengan kata semangati dan hidupi, tetapi tidak lazim untuk disandingkan dengan lagu.

Bahasa Indonesia sebagaimana bahasa lainnya di dunia juga berfungsi sebagai sarana komunikasi interaktif dalam kehidupan sosial. Dalam bentuk komunikasi ini, bahasa Indonesia memberi makna, baik denotatif maupun konotatif. Komunikasi interaktif dalam berbahasa akan bermakna positif jika pengguna bahasa menyadari kebenaran dan kesesuaian makna. Kesesuaian makna ini berkelindan dengan makna sebenarnya maupun makna kiasan atau simbolis. Ragam semacam ini akan kita temukan dalam teks baik fiksi maupun nonfiksi atau lisan maupun tulisan. Dalam komunikasi ragam lisan pun kita sering menemukan penggunaan diksi yang kurang pantas, tidak sesuai, atau tidak tepat. Ini berarti bahwa pengguna bahasa kurang jeli memakai bahasa yang benar dan tepat.

Sebaiknya, pengguna bahasa sekaligus figur publik yang berbahasa dan disiarkan di media massa mampu mengawasi diri.

Siapa pun pengguna bahasa sebaiknya berpuasa bahasa.*** Rubrik ini terselenggara berkat kerja sama Riau Pos dan Balai Bahasa Provinsi Riau. Redaksi menerima tulisan tentang bahasa dan sastra (± 800 kata).

Tulisan dikirim ke surel (email) kolom.bahasa@gmail.com, disertai biodata lengkap dan foto. Redaksi berhak menyunting tanpa mengubah substansi.

TATA LETAK: FEBRI JAMIL

HARI PUISI

Riau Pos AHAD, 27 MARET 2016

Pasar Cakar

DALASARI PERA Tukang Jilat Ia tahu bila masa tepat keluar rumah Agar tak menemu remah susah Yang datang padanya tubuh rapuh Sedang ia punya lidah Yang pandai merekat segala berpatah Ia tahu membaca gelagat Yang sampai padanya agar selamat Sering orang memaki tapi ia abai Dipikir lambung lebih butuh bumbung Jika lumbung seperti perut melompong Karena gabah ataupun rempah ataupun tabah istri Sama saja tinggi melambung Tak masalah benar ia dengar cibir Bibir memang bertakdir demikian, katanya.

Ia tahu, padanya banyak alamat benci Tetapi apa penting bila membikin rugi?

Sering ditanyakannya pada Tuhan yang sembunyi Lidahnya tak dilahirkan bertulang Leluasa bertualang dan melenggang Tak asin benar baginya keringat orang Yang dicecap lidah sebatang

MUHAMMAD ASQALANI eNeSTe

Kita pembeli tak berdaya Jatuh cinta pada taplak meja, lampu tua, selimut berwarna pudar yang pernah lekat memeluk. Menyelamatkan rasa dingin Menyematkan kita pada sejumlah ingin Bertahun-tahun membuang lupa Menyembunyikan setiap yang tanggal Tetapi pintu membuka di pasar ini Seperti mengirim isyarat Menyeru Kita pernah menjadi apa sebelumnya?

Belawa, 2014

Telur Mata Sapi atau Bulan Bulat Matamu pernah aku kirakan Telur pecah di atas wajan Hanya dadaku yang sungguh degup Ketika itu mengenali sorotnya yang redup

Belawa, 2015

Aku terjaga, sebelum dari jauh Melihat iring-iringan kabut

Di Kota Ini

Aku lalu sangkakan matamu bulan bulat menggantung Warna tembaga yang pernah mengirim ceracau

:Nung Tubuhku ringkih Saat kota ini Pelan mengecupmu Anak api berloncatan Dari mata malam

;telur mata sapi ataukah bulan bulat yang tak bisa dijangkau tukang bual?

Belawa, 2014

Kau ragu Aku lempar dadu Kita buntung Ataukah untung

Tarida Murni dik, ketale mangindik, eme si oppung soppu, aso lanom roha ibotomu. kita menjadi sepasang nasution yang tak surut, mengurut sumpah yang kian mengerut, atas cinta kita seburuk jeruk purut, sebab kita merasa terkurung dalam cangkang siput. sabar sayang, sumbang takkan membuat kita tumbang, ada yang menjulat harus kita tebang, jika tak ingin hasrat kita terbang. biarkan ibu mengaku mengakali pogu, asal pagut kita tugu, aku suamimu yang semau, kau istriku yang teraku, kita menyatu bagai tak kuasa memecah bebal batu.

Memoria ingatan menjumlahkan dirinya yang lagaknya seperti cahaya memburu cela mengupas cemas sebagai langit yang kabut atau trotoar pencatat pulang dan pergi nama-nama yang berwarna merah

Dalasari Pera, lahir di Belawa, Sulawesi Selatan, 28 Desember.

Alumnus Universitas Negeri Makassar. Saat ini bergiat di Komunitas Lego-Lego Makassar.

Sejumlah puisi, cerpen, dan esainya pernah dimuat di pelbagai media cetak; Media Indonesia, Riau Pos, Jurnal Nasional, Suara Karya, Radar Surabaya, Harian Fajar Makassar, dll. Termaktub dalam sejumlah antologi; Imazonation-Phantasy Poetica (2010), Sepuluh Kelok di Mouseland (2011), Munajat Sesayat Doa (Pemenang FTD Riau, 2011), Poetry Diverse (Dwi Bahasa 2012), Perempuan Penyair Indonesia Terkini (2012), Negeri Langit (2014), dan Pelabuhan Merah (Buku Puisi Riau Pos 2015).

Belawa, 2014

kaumengurung hari-harimu dengan keliling kata, jadi penyair mengaku jadi semesta. tak apa, dari panti-panti yang pernah kautiduri dengan lara rasa, tulislah kepedihan seperti kebahagiaan penunggang kuda, berhenti di padang duka untuk membungkusnya kepada mereka yang mengaku kehilangan airmata.

2016

Parsonduk Ombuk terpuruk di depan mangkuk, takdirnya tersuruk, di dasar tak berembuk; pesta ini harus busuk. di sisi lain, orang-orang melihat kawin khusuk, hingga ke usus pengantin tirus, yang acaranya tak terurus. apa yang kautembus selain akal bulus, di depan tamu yang hatinya lurus, merasa lapar sekalian haus, tak paham dapur aus.

pegang tanganku, jangan tegang begitu, jangan terganggu tenggang tetangga yang tak temu, temukan mataku tak pernah keliru, tergerus, salapari yang kelak retak kemudian hari, memanah aura ramu betinamu. kemudian mati.

2016 seperti buah dan pohon, seperti tuah dan konon, seperti usir dan mohon, seperti desir dan ular pohon, Kalolok kita membuahi bisa yang benar mengular di luar : Ibu kehendak barbar; mereka sebelum tidur kusempatkan merangkum-mengulur masa kubur yang kabur, masa lumpuh yang lumpur 2016 —seorang lelaki serong dan minus akal, menugal mati dengan cara yang janggal, mencuri kentut dari bangkai, Kiddish Pelari membingkai nyawa ibu dengan sembarangHazara adah zarrah neraka, jangan piara jika tak ingin menara imanmu sisa jelaga, begitu kata mereka.

Belawa, 2015

adalah hal tak tuntas sebab semua hanya tercatat pada almanak berjatuhan

29

sejak ibu mati kata Kalolok, hidupnya bagai kalong, siang sundel jadi tempat tidur lompong, malam lubang jadi terjaga sekalian nihil akal—ia menangis seperti kesalahan akan kikis, menangis seperti putri ratu pakis yang krisis, menangis seperti kejatuhan busuk manggis-

Padahal Hasan Islam, meskipun dari kasta rendah dan rendahan di mata barbar, mereka rukuk hingga terpuruk, mereka iktidal hingga terjungkal, kalolok berlari ke dalam duri mimpi, menusuk kenmereka salam hingga tenggelam, tapi orang-orang yataan dengan jiwa karam menganggap mereka haram. dengan ngeri, menerima esok dengan rencana keji, sungguh ia akan rubuh.

Mengertilah Amir, yang menjadikan putih tulang Hasan —di ujung subuh kaudengar, denyar terus terburai, juga putih sperma ayahmu yang sialan, yang ke- darah mengurai ketakutan, sebulat mata batat semudian orang mayat, ke belakang kenyataan untuk tetap dipandang di atas kebodohan kalimat— terpandang, bukan terpanggang di atas bara Hazara.

2016 Hingga Hasan diperkosa oleh kelamin yang sama jenisnya, hingga kental hitam darah dan legam di antara dua pahanya, kau masih pura-pura buta dengan batu menghimpit dadamu hingga adamu dewasa.

Kini di depan kematian tak ada yang mampu kautebus, bahkan beku hati anak Hasan tak mampu kautembus, senyuman menjadi sedemikian rampus darimu bukan?

Hanya mereka yang hatinya halus mampu mempertahankan Tuhan, begitu kata istrimu yang mandul, dan kau menangisi ladang gundul amalmu.

2016

Muhammad Asqalani eNeSTe, kelahiran Paringgonan, 25 Mei 1988. Menulis puisi sejak 2006. Buku kumpulan puisi tunggalnya; Tangisan Kanal AnakAnak Nakal, Sajak Sembilu tetang Teh Ribuan Gelas, ABUSIA, Anak Luka Susu. Pernah diundang ke beberapa pertemuan penyair, di antaranya pertemuan penyair Dari Negeri Poci 5. Belajar dan mengajar di Community Pena Terbang (COMPETER).

Pleonastis Tak Usai Rapina di Kebun Tinggi kauturuni mimpi-mimpi basah sejak tangismu pertama kali, turun kota dan turun kata, maksudku di kota

Kirim puisi Anda ke: email: sajak_riaupos@yahoo.co.id sertakan biodata singkat, foto warna dan nomor rekening.

SENGGANG

Puisi yang Tak Tertandai APA yang dapat ditandai selain sebuah angka di kalender (21 Maret), bahwa Word Poetry Day, datang lagi tahun ini? Secara spesifik, mungkin tak ada. Sebab hampir tak terdengar ada selebrasinya. Apakah puisi memang tak suka selebrasi, tersebab ia lebih suka ruang sunyi? Atau, patutkah dunia puisi pun numpang bahagia atas penghargaan Word Readers Award yang diraih Eka Kurniawan?

Tentu patut. Sebagai “induk” sastra, puisi hadir di mana-mana, dalam genre apapun. Tapi cukupkah prestasi itu penandanya. Atau, dunia puisi pun perlu turut bersedih, juga prihatin, atas REDAKTUR: MARHALIM ZAINI

polemik buku “tokoh sastra” yang sampai masuk ke ranah hukum. Bersedih dan prihatin terutama, karena itu terjadi antar penyair, antar keluarga, satu rumpun bernama sastra. Sayangnya lagi, itu tidak soal teks, tapi soal di luar teks.

Atau prestasi lain dunia puisi kita hari ini, agaknya adalah ramainya penerbitan buku puisi. Ramai penerbit, ramai penyair, ramai puisinya, meski belum tentu ramai pembacanya—terutama memang karena cetak terbatas. Dan toko buku besar tetap menolaknya. Tapi gairah itu terasa menyalanyala. Banyak generasi baru penyair hadir, membawa atau tidak membawa “pem-

baharuan.” Mereka seperti gelombang pasang yang menggairahkan penerbitan sastra di negeri ini. Tapi, sayangnya, mereka seperti berjalan sendiri. Seperti sebuah musim yang tak tertandai oleh pembacaan kritis.

Koran boleh tumbang, satu-satu. Meski ada juga koran, dengan komitmen tertentu, tetap bertahan menerbitkan puisi-puisi. Ada pula, koran yang pindah hari tayang puisinya. Ada yang tetap konsisten memberi honor yang “baik”, meski tetap ada juga yang tanpa honor. Begitu pun majalah, jurnal, dan sejenisnya, puisi-puisi menyelinap masuk. Ia

MARHALIM ZAINI

seolah tak peduli ketika dunia bahkan sudah jenuh dengan kata-kata. Sebab, ini dunia dengan segala yang visual. Dunia tontonan.

Iven-iven puisi terus saja digelar, dengan dana atau bahkan tanpa dana. Lewat pemerintah atau swadaya.

Baca puisi boleh dikata hampir tiap minggu. Komunitas-komunitas terus tumbuh, dan menghidupkan pembacaan puisi di panggung-panggung. Tak di kota, bahkan di kampung-kampung jauh. Gairah itu, kita dapat tahu dari media sosial. Mereka share semua peristiwa itu, skala kecil atau besar.

Lalu, apakah dengan begitu dunia perpuisian kita tengah bangkit? Entahlah.

Cukupkah sebuah kebangkitan ditandai dengan gairah semacam ini? Atau, kita terus menunggu para kriti-

kus berbicara, dan membaptis para penyair ini? Atau malah kita tidak lagi butuh kritikus, karena kita telah teramat bergembira dengan pergerakan yang ada. Kita cukup, sebuah pengantar dalam sebuah buku saja.

Atau cukup dengan beberapa testimoni di belakang cover buku.

Ini, zaman di mana kita tak lagi peduli hal-hal yang “serius.” Zaman ketika pragmatisme seperti telah jadi gaya hidup, di segala hal.

Puisi, mau tak mau, ambil bagian. Nilai prestasi dimuatnya puisi di media di zaman lampau, misalnya, tidak serupa lagi nilai prestasinya di zaman ini. Begitu pun nilai prestasi ketika

menerbitkan buku puisi. Di zaman ini, siapapun yang punya duit, ia bisa bikin buku puisi.

Saya kira, ini zaman baik bagi puisi—seolah mengcounter Bertold Brecht yang punya buku Zaman Buruk bagi Puisi. Meskipun, kata “baik” di sini, tentatif, atau bisa ambigu. Sebab, nasib buruk yang menimpa puisi di zaman Brecht itu, terkait dengan perlawanan terhadap Nazi, mendukung Revolusi Sosialis. Dan saat itu puisi ditakuti, sebab ia senjata yang ampuh. Tapi, kini, adakah puisi masih ditakuti, masih jadi senjata ampuh, ketika puisi-puisi itu lahir, sebagai kata-kata yang segera lenyap, tak sempat terbaca, tak sempat tertan TATA LETAK: EKOFAIZIN dai?***

SINEMA

30

Riau Pos AHAD, 27 MARET 2016

MERMAID

Karina Salim

Depresi di Film Raksasa dari Jogja AKTRIS muda cantik yang juga seorang balerina Karina Salim, akan mengubah total image-nya sebagai gadis yang manis menjadi gadis yang depresi dan stres. Tentunya hal itu bukan di kehidupan nyata, melainkan di film terbarunya, Raksasa dari Jogja.

"Disini peranku sebagai Bian, anak yang sangat depresi dan stres karena masalah keluarganya. Ibunya adalah korban KDRT, dan Bian juga sering melihat bahkan mengalami langsung kejadian itu, sehingga Bian ini menjadi anak yang tertutup, penuh masalah, dan introvert," ujar Karina ditemui di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Selatan.

Dari film yang diangkat berdasarkan novel laris Dwitasari ini, Karina akan menjadi lawan main dari aktor pendatang baru yang juga merupakan INTERNET seorang atlet Tanah Air, Abrar Adrian. Karina pun mengaku Abrar adalah sosok yang sangat asyik untuk bekerjasama.

"Dia (Abrar) orangnya memang pendiam, tetapi pas sudah kenal dia humble sekali. Nggak malu untuk nanya dan kelihatan mau belajar," tambahnya.

Untuk memerankan karakter Bian di Raksasa dari Jogja ini, Karina juga melakukan proses casting, bukan semata-mata didapatnya dengan mudah. "Iya dong (casting). Aku tetap casting dan screen test gitu. Alhamdulillah ternyata karakter yang dicari cocok dengan aku," Film yang dibesut oleh Monty Tiwa dan diproduksi oleh Starvision Plus ini juga melibatkan aktor/aktris kenamaan Indonesia seperti Ridwan Ghany, Sahila Hisyam, Dwi Sasono, Ray Sahetapy, Adinda Thomas, Unique Priscilla, Dewi Irawan, dan Stella Cornelia.(int/noi)

Paul McCartney

Akan Bintangi Pirates of the Caribbean 5 KABAR menarik datang dari produksi film Pirates of the Caribbean: Dead Men Tell No Tales. Menurut Deadline, seri kelima dari franchise layar lebar tentang bajak laut tersebut telah menambahkan pemain baru. Ya, dia adalah Paul McCartney yang dipastikan berkolaborasi dengan Johnny Depp dan Orlando Bloom dalam lanjutan petualangan Kapten Jack Sparrow itu.

Dilansir dari Aceshowbiz, belum lama ini duo sutradara Joachim Ronning dan Espen Sandberg serta sang produser Jerry Bruckheimer memutuskan untuk mengambil syuting tambahan guna menampilkan McCartney. Namun sayangnya, peran apa yang akan dilakoni oleh personil The Beatles itu masih dirahasiakan.

Syuting Pirates of the Carribbean: Dead Men No Tales sendiri pada dasarnya telah berlangsung sejak bulan Februari 2015 lalu di Queensland, Australia.

Film ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah setempat. Bahkan, Walt Disney menerima bantuan senilai 21,6 juta dolar AS untuk produksi.

Dalam sekuel keempat ini, Depp dan Bloom kembali bermain sebagai Captain Jack Sparrow dan Will Turner. Sementara Javier Bardem telah diplot untuk menjadi tokoh jahat utama bernama Captain Salazar. Sedangkan Brenton Thwaites, Kaya Scodelario dan Geoffrey Rush bergabung sebagai pemain pendukung.(int/noi)

INTERNET

Bertemunya Putri Duyung Cantik dengan Pengusaha yang Arogan SEORANG pengusaha kaya raya bernama Liu Xuan (Chao Deng) ingin mereklamasi sebuah pulau yang baru saja dibelinya. Bersama dengan rekan bisnisnya yang ahli di bidang properti, Ruolan (Yuqi Zhang), keduanya ingin mengubah pulau yang sejatinya indah nan asri itu menjadi kawasan elit dengan bangunanbanguna yang mewah dan modern.

Namun sayangnya, ambisi mereka itu tak berbarengan dengan keinginan menjaga dan melestarikan lingkungan di sana. Alhasil, perairan di sekitar pulau tersebut menjadi tercemar dan banyak hewan laut yang pergi, bahkan mati.

Tak terkecuali bagi habitat spesies langka dan sering dianggap dongeng di muka bumi, yaitu Putri Duyung.

Oleh karena itu, sekelompok Putri Duyung dan Octopus (Show Luo) merasa dirugikan dan marah. Mereka memerintahkan seorang

INTERNET

Duyung perempuan yang cantik, Shan (Yun Lin) untuk mendekati Liu Xuan. Tujuannya adalah agar Shan membunuh Liu Xuan, sehingga proyek reklamasi yang ingin dijalankannya itu tidak tereal-

isasi dan habitat mereka kembali berkelanjutan.

Itulah beberapa scene yang mengawali dan menjadi inti cerita dari film berjudul Mermaid. Bagi sobat nonton yang ingin menyegarkan pikiran

mencari hiburan pasca penatnya aktivitas keseharian, Film komedi fantasi karya sutradara Stephen Chow ini layak masuk daftar. Pasalnya, dengan kemasan komedi Ala Stephen Chow yang dikenal

selama ini, film tersebut dijamin bakal mengocok perut Anda bertubi-tubi.

Di awal hingga pertengahan film, Chow menyuguhkan humor yang unik dan terbilang aneh, nyaris tanpa jeda. Inilah yang menjadi salah satu kekuatan film Mermaid. Chow menunjukkan jika dirinya belum kehilangan sentuhan komedi khasnya di film ini. Dialognya pun sederhana, namun dikondisikan dengan logika dan adegan-adegan absurd yang mampu menjadi sebuah hal yang lucu.

Namun begitu, yang juga menarik dari film ini adalah cara bagaimana Chow menswitch emosi penonton yang tadinya gembira karena tertawa terpingkal-pingkal di awal hingga pertengahan film, menjadi haru dan menyentuh di akhirnya. Cerita yang diangkat pun tak murahan, yaitu soal lingkungan yang membuat film ini tidak menjadi kacangan. (int/noi)

ROMANSA

INTERNET

INTERNET

Kejujuran Hati di Negara Turki

INTERNET

„ REDAKTUR: NURIZAH JOHAN

BIMA (Ramon Y. Tungka) dan Timmy (Dikta Wicaksono) adalah 2 pemuda asal Indonesia yang berhasil memperoleh beasiswa untuk menempuh pendidikan di Turki. Namun karena kelalaian mereka, keduanya terpaksa kerja serabutan untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup disana meskipun ada larangan dari pemerintah Turki dimana mahasiswa yang mendapat beasiswa tidak boleh sambil bekerja.

Di tengah kesulitan itu,

Timmy masih bisa tersenyum lantaran kekasihnya yang bernama Bella (Tistha Nurma), datang ke Istanbul untuk memenuhi undangan menari di kedutaan Indonesia disana.

Bella tidak datang sendiri, ia ditemani dengan kakaknya, Tarra (Vicky Shu) untuk menempuh short course menulis di kampus yang sama dengan Bima dan Timmy.

Masalah mulai muncul ketika ayah Bella mengetahui kalau anaknya tersebut tidak 100% fokus dengan misi menarinya

dan justru menghabiskan waktu dengan pacaran bersama Timmy. Namun dari permasalahan Timmy tersebut, Bima juga terkena imbasnya yang melibatkan Tarra.

Itulah kisah awal dari film Romansa yang menawarkan keindahan dari negara Turki.

Di film ini, penonton tidak hanya disajikan kisah ringan yang menarik namun juga diajak untuk berwisata mata dengan lokasi-lokasi unik di Turki. Beberapa tempat bersejarah di Turki juga akan

dijelaskan lewat adegan dan dialog para pemain utamanya.

Dengan demikian, sambil menikmati kisahnya, penonton juga akan mendapat informasi tambahan tentang budaya atau lokasi-lokasi bersejarah di Turki. Yang patut diapreasiasi adalah, kualitas dari aktor/aktris para pendatang baru di film ini seperti Tistha, Vicky Shu dan Dikta.

Mereka mampu berkolaborasi dengan apik dengan lawan mainnya yang lebih berpen-

galaman seperti Ray Sahetapy dan Ramon Y. Tungka.

Pesan moral yang tersirat dalam film Romansa juga sangat jelas. Yaitu seseorang harus tetap memiliki semangat dalam mencapai impian dan selalu jujur demi tercapainya jalinan hubungan yang baik dengan orang lain.

Bagaimanakah cara Timmy untuk bisa mempertahankan hubungannya dengan Bella?

Lalu apa hubungan Bima dengan Tarra? Temukan jawabannya dengan menonton film Romansa di bioskop kesayangan Anda.(int/noi)

„ TATA LETAK: ARIF OKTAFIAN

BUKU

Riau Pos AHAD, 27 MARET 2016

___

BUKU BARU ___

31

Karakteristik Kompleks Kekuasaan Oleh: Jimmy Frismandana Kudo

Cerita Rakyat Nusantara Penulis: Tim Erlangga for Kids Penerbit: Erlangga for Kids Cetakan : Pertama, 2016 Tebal: 81 halaman

PENGUASA dalam perspektif dunia sejarah dan segala hal yang mengikutinya identik serta erat kaitannya dengan kekuasaan.

Kekuasaan merupakan hal yang mutlak diperlukan dan terlebih dari itu semua, didapatkan, jika berbicara mengenai konsep negara baik yang berada di dalam sistem negara (kekuasaan) maupun di luar sistem negara (kekuasaan). Tentunya hal tersebut berimplikasi bagaimana kekuasaan itu didapatkan dan dijalankan demi kepentingan masyarakat banyak.

Buku yang merupakan karya intelektual dari Daniel Dhakidae ini menyuguhkan dengan mendalam dan menyeluruh perihal tokoh-tokoh yang namanya tertulis dalam sejarah perjalanan bangsa dan negara Indonesia. Semua tokoh yang dibahas dalam buku luar biasa ini memiliki satu keranjang yakni perlawanan dengan cara mereka masing-masing terhadap kekuasaan. Ada tokoh yang melakukan perlawanan terbuka di hadapan publik dan ada pula tokoh yang melakukan perlawanan secara diam-diam dalam kesendirian mereka masing-masing.

Nama Daniel Dhakidae malang melintang dalam pergulatan dan perkembangan ilmu pengetahuan Indonesia terutama bagi mereka yang berada dalam lingkungan kampus dan civitas academica sebagai intelektual kawakan yang begitu perhatian terhadap khazanah pengetahuan Indonesia yang multiperspektif.

Dalam buku ini Daniel membagi menjadi 3 bagian. Pertama, “Kekuasaan Kaum Tak Berkuasa” (Powerfulness of the Powerless).

Kedua, “Kekuasaan Kaum Terbuang” (Power of the Outcasts).

Ketiga, “Ke-Tak-Kuasa-an Kaum Berkuasa” (Powerlessness of the Powerful).

Dalam buku ini, memang harus diberikan pengakuan bahwa gaya bahasa dan kosa kata yang dipakai benar-benar tinggi serta berhubungan dengan dimensi keilmuan tingkat kampus sehing-

Menerjang Badai Kekuasaan Penulis: Daniel Dhakidae Penerbit: Kompas, Jakarta Cetakan: Pertama, November 2015 Tebal: xiv + 450 halaman ga menjadikan buku ini pegangan penting untuk memahami karakteristik kompleks kekuasaan itu sendiri. Bagi mereka yang menghayati sejarah dan biografi tokohtokoh besar itu sendiri, maka gaya bahasa serta kosa kata tinggi yang dipakai dalam buku ini justru menjadi tantangan tersendiri untuk mendalami buku dahsyat ini.

Pada bagian prolog (hlm. xiv), Daniel menulis bahwa membaca kehidupan mereka adalah membaca sejarah from a different vantage point, dari suatu titik strategis yang lain, yang tidak biasa. Kehidupannya membuat sejarah dan politik lebih berdarah dan berdaging karena di sana bisa di-

baca pandangan pribadinya tentang hal apapun yang menarik perhatiannya, keterlibatannya dalam banyak hal sosial, politik, dan kebudayaan, perlawanan dan persetujuannya.

Kekuasaan dapat begitu nyata dan sekaligus juga begitu misterius seperti yang dipaparkan Daniel Dhakidae. Lebih lanjut ia menyebutkan (hlm. 1), “Nyata ketika darah tumpah dan perlawanan ditumpas sampai hancur, manusia dipenjarakan baik karena melakukan melakukan kejahatan, karena persaingan politik; bahkan dalam negara otoriter orang dipenjarakan karena melakukan kebaikan. Namun, kekuasaan

juga bisa “manis” bagi seorang yang miskin turun-temurun karena dengan mendapat lisensi ekspor-impor, misalnya, seorang bisa menjadi bilioner dalam tempo singkat. Kekuasaan bisa menghilangkan orang dan menemukannya kembali. Kekuasaan juga bisa misterius ketika seorang bersahaja dan tidak memiliki apapun tiba-tiba menjadi penguasa tanpa restu kekuasaan yang sedang memerintah, menjadi penguasa suatu bangsa dan mengalahkan orang berpunya, dan berduit.”

Nama Soe Hok Gie dalam dunia aktivis pada kawah candradimuka kehidupan mahasiswa terkenal sebagai aktivis yang sangat idealis dan jujur tak peduli sebesar apapun kekuasaan yang menghadangnya demi tujuan mulia yakni masyarakat Indonesia yang hidup dengan adil dan makmur. Sayangnya, ia mati muda pada saat naik gunung Semeru karena keracunan udara. Satu hal yang pasti, namanya selalu abadi sekaligus menjadi legenda yang kekal dalam hati mahasiswa yang murni dan konsekuen serta pantang menyerah demi prinsip untuk Indonesia.

Tentang Soe Hok Gie, Daniel menulis (hlm. 68-69), “Dalam perjalanan hidupnya, dendam, yang kelak tercermin di dalam sikap hidup terhadap otoritas itulah yang setiap kembali mencuat dan kadang-kadang membersit keras dalam ketiadaan toleransi terhadap pemakai kekuasaan; terhadap siapapun orangnya, baik kekuasaan dalam skala kecil di lingkungan teman-temannya maupun kekuasaan dalam skala besar di tingkat negara. Baik secara vertikal terhadap yang lebih tinggi posisinya daripadanya sendiri, maupun secara horizontal terhadap teman-teman sebayanya yaitu para pemimpin mahasiswa yang juga secara takabur mempergunakan kekuasaan dan

kesewenang-wenangan dalam secuil pun kekuasaan yang berada dalam tangannya.”

Soekarno, proklamator besar merupakan tokoh sejarah dengan segala karakteristik fenomenal yang menyatu secara jenius dalam diri Bung Karno. Pada buku ini, Daniel membahas Bung Karno khususnya pada saat tokoh besar ini berada di daerah Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Ende merupakan salah satu episode terpenting pada perjalanan panjang Bung Karno dalam sejarah spektakuler bangsa dan negara Indonesia.

Mengenai Bung Karno dan Ende, Daniel memaparkan (hlm.

409-410), “Secara pribadi Ende menjadi tempat perkembangan penting dalam diri Soekarno yaitu perubahan dari manusia “singa podium” menjadi “manusia perenung”. Soekarno di Jawa adalah Soekarno “pembakar massa”. Soekarno di Ende adalah Soekarno reflektif, pemikir, lebih banyak waktu dipakai untuk tenggelam dalam perpustakaan, bertukar pikiran dengan sekelompok paderi, yang tidak ada hubungannya dengan gerakan kebangsaan sebagaimana para paderi lain di Jawa dan beberapa dari mereka sangat intelijen yang merangsang pikiran tentang fungsi sosial hak milik pribadi.”

Oleh karena itu, “menerjang badai” akhirnya menjadi jauhjauh lebih penting karena itulah yang merumuskan siapa mereka dan harkat hidupnya (hlm. 426).

Badai kekuasaan diterjang dari berbagai arah mata angin oleh mereka yang memilih jalan perjuangannya masing-masing dengan tujuan yang mungkin saja hanya orang-orang tertentu yang dapat memahaminya.*** Jimmy Frismandana Kudo Guru Sejarah SMA Darma Yudha, Pekanbaru

Memaksimalkan Persiapan UN sejak Dini

Bridget si Ratu Sekolah Penulis : Paige Harbison Penerbit : Esensi, Jakarta Cetakan : Pertama, 2016 Tebal : 258 halaman

REDAKTUR: KUNNI MASROHANTI

BUKU Erlangga Fokus UN ini hadir sebagai pendamping unggulan menjelang UN 2016. Dengan kehadiran buku ini, para siswa tentu bisa mempersiapkan diri secara maksimal dalam menghadapi UN yang akan menjelang.

Semakin dini persiapan dilakukan, tentunya siswa akan semakin siap pula mengdahapi UN sesungguhnya. Agar persiapan lebih efektif, ada berbagai formula khusus disiapkan dalam buku

ini, terutama dalam menghadapi dan mengenal beragam tipe soal UN. Beberapa poin yang disiapkan dalam buku ini antara lain. Pertama, memahami pokok bahasan dari rangkuman materi.

Kedua, berlatih soal tipe UN disertai pembahasan. Ketiga, berlatih mengerjakan prediksi soal UN secara mandiri. Buku ini juga dilengkapi dengan kunci jawaban dan lembar jawaban ujian nasional, tentunya agar siswa dapat berlatih dan percaya diri dalam soal yang sesungguErlangga Fokusmenghadapi UN 2016 IPA hnya, yang mirip dengan simulasi di buku ini.(muh) untuk SMA/MA Penulis: Tim Erlangga Penerbit: Erlangga, Jakarta Cetakan: Pertama, 2016 Tebal: 442 halaman

TATA LETAK: FEBRI JAMIL

RIAU-TELEVISI

32

Riau Pos AHAD, 27 MARET 2016

TV-NYA ORANG RIAU

MDC

HILIR MUDIK

Hari ini, MDC Final!

TUJUH hari sudah Musik+ Dancing Competition digelar. 22 grup tari telah menunjukkan kebolehan mereka dilantai MDC yang berada di MPoint Plaza Jalan Kaharudin Nasution. Enam finalis telah terpilih dari 22 grup yang bertanding memperebutkan tempat teratas dari ajang kompetisi menari yang digelar oleh Riau Televisi untuk pertama kalinya tersebut. Enam finalis yang terpilih untuk bertarung dipuncak MDC hari ini, merupakan enam grup tari yang bertarung dibabak semifinal sehari sebelumnya.

Sabtu lalu, 10 semifinalis yang merupakan hasil seleksi dari 22 peserta lomba MDC yang mengikuti babak penyisihan di enam hari sebelumnya, merupakan 10 grup yang mendapat nilai tertinggi dan memiliki keunikan tersendiri saat tampil dibabak penyisihan. Menurut tim juri, 10 semifinalis yang bertarung dibabak semifinal adalah grup-grup tari yang memiliki kemampuan terbaik di semua lini penilaian. ‘’Sepuluh semifinalis ini adalah yang terhebat. Bukan hanya hebat digerakannya, tapi juga hebat di koreografi, penampilan dan yang terpenting adalah unik,’’ ujar juri tertua dari tiga juri MDC tersebut. Saksikankeseruan Final Musik+ Dancing Competition sore ini di MPoint Plaza Jalan Kaharudin Nasution dan penayangan babak semifinal terakhir MDC pukul 16.00 WIB, hanya di RiauTelevisi.(ssb-rpg)

RPG

FOTO BERSAMA: Kru Hiir Mudik dan pengrajin Tenun Songket Melayu Winda foto bersama usai pengambilan gambar.

Cantik dengan Kain Tenun Songket RPG

SEPATU EMAS: Sepatu Emas Cinderela menjadi tema tari yang di tampilkan DLD Crew di Ajang MDC.

BINCANG SEHAT Sehat dengan Terapi Alami dan Herbal SEHAT itu mahal. Istilah ini barangkali sudah tidak asing ditelinga setiap orang. Bukan hanya di nilai dari nominal, namun ditinjaudari kepentingannya kesehatan adalah sesuatu yang tidak ternilai harganya. Untuk medapatkan kesehatan orang rela mengeluarkan biaya sebesar apapun, bahkan juga mengorbankan segala yang ia punya.

Namun tidak bagi Pak Kobra. Klinik yang khusus menangangi masalah pasangan suami istri ini memberikan solusi sehat yang lebih menjanjikan dan relatif murah. Dengan terapi alami dan ramuan herbal Pak Kobra membuktikan bahwa untuk sehat dari penyakit tidak perlu harus mengeruk kantong dalamdalam. Dan tidak pula perlu harus menempuh jarak yang jauh hanya sekedar ingin sembuhdari keluhan penyakit.

Meski khusus memberikan pelayanan kesehatan vitalitas, Pak kobra juga mampu membantu kesembuhan bagi pasiennya yang menderita diabetes, asam urat, hipertensi dan kolesterol. Pak kobra melalui terapis-terapisnya beralasan bahwa salah satu faktor penyebab gangguan vitalitas adalah adanya gangguan penyakit di dalam tubuh. (ssb/rpg)

RPG

ASYIK: Host program Bincang Sehat Syam Bahrunzi, berbincang asyik bersama Sriyanto, terapis klinik Pak Kobra.

KEBUDAYAAN Melayu telah hadir di Indonesia sejak berabad lalu.

Terlebih lagi dengan berdirinya dinasti Melayu terbesar di Nusantara sekitar abad 17. Kesultanan Siak Sri Indrapura dengan Raja Kecik sebagai Sultan pertama yang merupakan keturunan Sultan Johor, salah satu kesultanan Melayu yang muncul setelah kerajaan Malaka.

Suku Melayu memiliki kekayaan adat budaya yang tak ternilai harganya. Salah satu ciri khas budaya Melayu dapat ditemui diera kini adalah kain songket. Saat ini ada beberapa sentra kerajinan tenun

yang memproduksi kain khas Melayu tersebut, salah satu diantaranya adalah Tenun Songket Melayu Winda yang berada di Jalan Inpres Gang Ikhlas, Pekanbaru. Sentra kerajinan yang memproduksi kain songket, pakaian pengantin, souvenir, sepatu, tanjak dan lain-lain ini telah dirintis Azman sejak Februari 2005. Tenun Winda rata-rata memproduksi 300 hingga 400 lembar tenunan perbulannya. Peminat kain tenun ini banyak dari kalangan pemerintahan di Provinsi Riau dan lembaga adat khususnya. Secara umum masyarakat Riau san-

gat meminati kain tenun yang menggunakan bahan dari benang emas tersebut, bahkan masyarakat di luar Provinsi Riau pun memilki minat yang sama.

Sentra kerajinan tenun Winda dibawah pimpinan Azman mampu berkembang dengan pesat. Azman mengaku saat ini ia telah mempekerjakan tenaga profesional sebanyak 40 orang. ‘’Seluruh penenun yang bekerja di sentra kerajinan tenun Winda telah mendapat pelatihan dan dididik sebelumnya. Alat yang kami digunakan untuk membuat kain tenun adalah Alat Tenun

Bukan Mesin atau ATBM,’’ terang pemilik sentra kerajinan tenun Winda tersebut. Ia juga menjelaskan bahwa untuk menghasil satu lembar kain songket berkualitas dapat menghabiskan 50 sampai 100 gulung benang dan memakan waktu sekitar 3 hingga 5 hari tergantung permintaan dan motif. Anda ingin tau lebih jauh kelebihan dan keunggulan kain songket produksi Tenun Sonkget Melayu Winda? Dapatkan informasi selengkapnya pada tayangan program Hilir Mudik pukul 12.30 WIB, Ahad ini, hanya di Riau Televisi.(ssb/rpg)

SCHOOL UPDATE

SMK 1 Lubuk Dalam, Kreatif!

TIM School Update Weekend barubaru ini berkunjung ke sekolah yang terletak di Kecamatan Lubuk Dalam Kabupaten Siak. Kunjungan tim yang digawangi Wiri, Surya dan Alep ini dalam rangka memenuhi undangan dari Kepala Sekolah SMK 1 Lubuk Dalam untuk menghadiri acara pentas seni yang digelar pada Senin lalu, tanggal 21 Maret 2016. Kedatangan ketiga pentolan SU ini mendapat sambutan yang hangat dari keluarga besar sekolah menengah kejuruan khusus bidang pertanian tersebut.

Selama di SMK 1 Lubuk Dalam, Wiri, Surya dan Alep disuguhkan sebuah penampilan pentas seni yang mengagumkan dari siswasiswi SMK 1 Lubuk Dalam. Dimulai dengan pembacaan ayat suci Alquran dan dilanjutkan dengan tari persembahan. Para penari

yang terdiri dari pelajar putri, sukses membawakan tari Melayu yang biasa ditampilkan untuk menyambut tamu kehormatan disetiap acara atau iven ditanah Melayu Riau ini. Salah satu penampilan yang menarik lainnya adalah tari kipas yang dibawakan oleh pelajar putra. Uniknya tarian ini merupakan tarian yang diadopsi dari tarian masyarakat Tionghoa. Selain lucu, dua orang penari yang membawakan tarian ini tampil unik dan santai dengan pakaian khas Tionghoa.

Dari seluruh atraksi yang ditampilkan dari iven tersebut, penampilan pencak silat yang disuguhkan perguruan silat Kerah Sakti, membuat hadirin berdecak kagum. Diawali dengan penampilan jurus-jurus silat diakhiri dengan unjuk kebolehan olah per-

RPG

DIGILAS: Digilas motor, salah satu atraksi dalam event pentas seni yang digelas di SMK 1 Lubuk Dalam Siak, baru-baru ini.

nasafan. Tiga atraksi yang ditampilkan menyita perhatian penonton diantaranya membengkokan besi angker dengan leher, memecahkan batu bata diatas kepala dan terakhir digilas motor. ‘’Mereka benarbenar menakjubkan. Suguhan

atraksi yang mereka tunjukkan benar-benar kreatif dan mengagumkan,’’ ungkap Surya yang diamini oleh Wiri dan Alep. Jadi jangan lewatkan tayangan School Update Weekend episode SMK 1 Lubuk Dalam, Kretif! Hanya di Riau Televisi.(ssb/rpg)

Acara sepekaN SENIN 05.00 - 05.30 OPENING LAGU INDONESIA RAYA +SENTUHAN KALBU MUSTAFA UMAR 05.30 - 06.00 PRIMARAGA PESONA RTV 06.00 - 07.00 JAWAPOS TV 07.00 - 08.00 JAWAPOS TV 08.01 - 09.00 DETAK RIAU PAGI 09.00 - 09.05 DETAK TERKINI 09.05 - 09.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 09.30 - 10.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 10.00 - 10.05 DETAK TERKINI 10.05 - 10.30 BURSA NIAGA 10.30 - 11.00 BURSA NIAGA 11.00 - 11.05 DETAK TERKINI 11.06 - 12.00 DETAK MELAYU 12.00 - 12.05 DETAK TERKINI 12.05 - 12.30 MAKAN-MAKAN 12.30 - 13.00 PROFIL KOTA PEKANBARU EPS 1 13.00 - 13.03 DETAK TERKINI 13.03 - 13.30 SILANG PARIPURNA DPRD PROV 13.30 - 14.00 SILANG PARIPURNA DPRD PROV 14.00 - 14.03 DETAK TERKINI 14.03 - 14.30 SILANG PARIPURNA DPRD PROV 14.30 - 15.00 SILANG PARIPURNA DPRD PROV 15.01 - 15.05 DETAK TERKINI 15.06 - 15.30 BURSA NIAGA 15.30 - 16.00 BURSA NIAGA 16.00 - 16.05 DETAK TERKINI 16.05 - 16.30 MUSIK PLUS 16.30 - 17.00 MUSIKPLUS 17.00 - 17.03 DETAK TERKINI 17.03 - 17.30 SCHOOL UPDATE 17.30 - 18.00 PROFIL INHIL INFRASTRUKTUR 18.00 - 18.30 MATA HATI LAZIZ 18.34 - 18.35 AZAN MAQRIB 18.35 - 19.00 DETAK BISNIS 19.00 - 20.00 DETAK RIAU MALAM 20.30 - 21.00 PROFILE KOTA PEKANBARU EPS 1 21.01 - 22.00 SIRAWA 22.00 - 22.30 JAWAPOS TV 22.30 - 23.30 JAWAPOS TV 23.30 - 24.00 JERUJI 00.00 - 00.30 DETAK 12 MALAM REDAKTUR: ADRIAN EKO DESRILIANTO

SELASA 05.00 - 05.30 OPENING LAGU INDONESIA RAYA +SENTUHAN KALBU MUSTAFA UMAR 05.30 - 06.00 PRIMARAGA PESONA RTV 06.00 - 07.00 JAWAPOS TV 07.00 - 08.00 JAWAPOS TV 08.01 - 09.00 DETAK RIAU PAGI 09.00 - 09.05 DETAK TERKINI 09.05 - 09.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 09.30 - 10.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 10.00 - 10.05 DETAK TERKINI 10.05 - 10.30 BURSA NIAGA 10.30 - 11.00 BURSA NIAGA 11.00 - 11.05 DETAK TERKINI 11.06 - 12.00 DETAK MELAYU 12.00 - 12.05 DETAK TERKINI 12.05 - 12.30 MAKAN-MAKAN 12.30 - 13.00 PROFIL KOTA PEKANBARU EPS 1 13.00 - 13.03 DETAK TERKINI 13.03 - 13.30 SILANG PARIPURNA DPRD PROV 13.30 - 14.00 SILANG PARIPURNA DPRD PROV 14.00 - 14.03 DETAK TERKINI 14.03 - 14.30 SILANG PARIPURNA DPRD PROV 14.30 - 15.00 SILANG PARIPURNA DPRD PROV 15.01 - 15.05 DETAK TERKINI 15.06 - 15.30 BURSA NIAGA 15.30 - 16.00 BURSA NIAGA 16.00 - 16.05 DETAK TERKINI 16.05 - 16.30 MUSIK PLUS 16.30 - 17.00 MUSIKPLUS 17.00 - 17.03 DETAK TERKINI 17.03 - 17.30 SCHOOL UPDATE 17.30 - 18.00 PROFIL INHIL INFRASTRUKTUR 18.00 - 18.30 MATA HATI LAZIZ 18.34 - 18.35 AZAN MAQRIB 18.35 - 19.00 DETAK BISNIS 19.00 - 20.00 DETAK RIAU MALAM 20.30 - 21.00 PROFILE KOTA PEKANBARU EPS 1 21.01 - 22.00 SIRAWA 22.00 - 22.30 JAWAPOS TV 22.30 - 23.30 JAWAPOS TV 23.30 - 24.00 JERUJI 00.00 - 00.30 DETAK 12 MALAM

RABU 05.00 - 05.30 OPENING LAGU INDONESIA RAYA +SENTUHAN KALBU MUSTAFA UMAR 05.30 - 06.00 PRIMARAGA PESONA RTV 06.00 - 07.00 JAWAPOS TV 07.00 - 08.00 JAWAPOS TV 08.01 - 09.00 DETAK RIAU PAGI 09.00 - 09.05 DETAK TERKINI 09.05 - 09.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 09.30 - 10.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 10.00 - 10.05 DETAK TERKINI 10.05 - 10.30 BURSA NIAGA 10.30 - 11.00 BURSA NIAGA 11.00 - 11.05 DETAK TERKINI 11.06 - 12.00 DETAK MELAYU 12.00 - 12.05 DETAK TERKINI 12.05 - 12.30 MAKAN-MAKAN 12.30 - 13.00 PROFIL KOTA PEKANBARU EPS 3 13.00 - 13.03 DETAK TERKINI 13.03 - 13.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 13.30 - 14.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 14.00 - 14.03 DETAK TERKINI 14.03 - 14.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 14.30 - 15.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 15.01 - 15.05 DETAK TERKINI 15.06 - 15.30 BURSA NIAGA 15.30 - 16.00 BURSA NIAGA 16.00 - 16.05 DETAK TERKINI 16.05 - 16.30 MUSIK PLUS 16.30 - 17.00 MUSIKPLUS 17.00 - 17.03 DETAK TERKINI 17.03 - 17.30 SCHOOL UPDATE 17.30 - 18.00 PROFIL KOTA PEKANBARU EPS 2 18.00 - 18.31 MATA HATI LAZIZ 18.34 - 18.35 AZAN MAQRIB 18.35 - 19.00 DETAK BISNIS 19.00 - 20.00 DETAK RIAU MALAM 20.00 - 20.30 SITU MADAH POEJANGGA 20.30 - 21.00 SITU MADAH POEJANGGA 21.01 - 22.00 SENANDUNG MELAYU 22.00 - 22.30 JAWAPOS TV 22.30 - 23.30 JAWAPOS TV 23.30 - 24.00 JERUJI 00.00 - 00.30 DETAK 12 MALAM

KAMIS 05.00 - 05.30 OPENING LAGU INDONESIA RAYA +SENTUHAN KALBU MUSTAFA UMAR 05.30 - 06.00 PRIMARAGA PESONA RTV 06.00 - 07.00 JAWAPOS TV 07.00 - 08.00 JAWAPOS TV 08.01 - 09.00 DETAK RIAU PAGI 09.00 - 09.05 DETAK TERKINI 09.05 - 09.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 09.30 - 10.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 10.00 - 10.05 DETAK TERKINI 10.05 - 10.30 BURSA NIAGA 10.30 - 11.00 BURSA NIAGA 11.00 - 11.05 DETAK TERKINI 11.06 - 12.00 DETAK MELAYU 12.00 - 12.05 DETAK TERKINI 12.05 - 12.30 FRESH ON SHOW 12.30 - 13.00 FRESH ON SHOW 13.00 - 13.03 DETAK TERKINI 13.03 - 13.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 13.30 - 14.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 14.00 - 14.03 DETAK TERKINI 14.03 - 14.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 14.30 - 15.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 15.01 - 15.05 DETAK TERKINI 15.06 - 15.30 BURSA NIAGA 15.30 - 16.00 BURSA NIAGA 16.00 - 16.05 DETAK TERKINI 16.05 - 16.30 MUSIK PLUS 16.30 - 17.00 MUSIKPLUS 17.00 - 17.03 DETAK TERKINI 17.03 - 17.30 SCHOOL UPDATE 17.30 - 18.00 PROFIL INHIL PELAYANAN KESEHATAN 18.00 - 18.31 MATA HATI LAZIZ 18.34 - 18.35 AZAN MAQRIB 18.35 - 19.00 DETAK BISNIS 19.00 - 20.00 DETAK RIAU MALAM 20.00 - 20.30 PROFILE TRAMEDICA 20.30 - 21.00 PROFILE KOTA PEKANBARU EPS 1 21.01 - 22.00 NI HAO 22.00 - 22.30 JAWAPOS TV 22.30 - 23.30 JAWAPOS TV 23.30 - 24.00 JERUJI 00.00 - 00.30 DETAK 12 MALAM

JUMAT 05.00 - 05.30 OPENING LAGU INDONESIA RAYA +SENTUHAN KALBU MUSTAFA UMAR 05.30 - 06.00 PRIMARAGA PESONA RTV 06.00 - 07.00 JAWAPOS TV 07.00 - 08.00 JAWAPOS TV 08.01 - 09.00 DETAK RIAU PAGI 09.00 - 09.05 DETAK TERKINI 09.05 - 09.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 09.30 - 10.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 10.00 - 10.05 DETAK TERKINI 10.05 - 10.30 BURSA NIAGA 10.30 - 11.00 BURSA NIAGA 11.00 - 11.05 DETAK TERKINI 11.06 - 12.00 DETAK MELAYU 12.00 - 12.05 DETAK TERKINI 12.05 - 12.30 HARUN YAHYA 12.30 - 13.00 MATA HATI LAZIZ 13.00 - 13.03 DETAK TERKINI 13.03 - 13.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 13.30 - 14.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 14.00 - 14.03 DETAK TERKINI 14.03 - 14.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 14.30 - 15.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 15.01 - 15.05 DETAK TERKINI 15.06 - 15.30 BURSA NIAGA 15.30 - 16.00 BURSA NIAGA 16.00 - 16.05 DETAK TERKINI 16.05 - 16.30 MUSIK PLUS 16.30 - 17.00 MUSIKPLUS 17.00 - 17.03 DETAK TERKINI 17.03 - 17.30 SCHOOL UPDATE 17.30 - 18.00 PROFIL INHIL MERATA PENDIDIKAN 18.00 - 18.29 MATA HATI LAZIZ 18.34 - 18.35 AZAN MAQRIB 18.35 - 20.00 DETAK RIAU MALAM 20.00 - 20.30 TANTANGAN 50-50 EPS 20 20.30 - 21.00 PROFIL KOTA PEKANBARU EPS 2 21.01 - 22.00 TEMBANG WENGI 22.00 - 22.30 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 22.30 - 23.00 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 23.00 - 00.00 DIALOG PAK KOBRA 00.00 - 00.30 DETAK 12 MALAM

SABTU 05.00 - 05.30 OPENING LAGU INDONESIA RAYA +SENTUHAN KALBU MUSTAFA UMAR 05.30 - 06.00 PRIMARAGA PESONA RTV 06.00 - 07.00 JAWAPOS TV 07.00 - 08.00 JAWAPOS TV 08.01 - 09.00 DETAK RIAU PAGI 09.00 - 09.05 DETAK TERKINI 09.05 - 09.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 09.30 - 10.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 10.00 - 10.05 DETAK TERKINI 10.05 - 10.30 BURSA NIAGA 10.30 - 11.00 BURSA NIAGA 11.00 - 11.05 DETAK TERKINI 11.06 - 12.00 KM HANG OUT 12.00 - 12.05 DETAK TERKINI 12.05 - 12.30 MAKAN-MAKAN 12.30 - 13.00 TANTANGAN 50-50 13.00 - 13.03 DETAK TERKINI 13.03 - 13.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 13.30 - 14.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 14.00 - 14.03 DETAK TERKINI 14.03 - 14.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 14.30 - 15.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 15.01 - 15.05 DETAK TERKINI 15.06 - 15.30 BURSA NIAGA 15.30 - 16.00 BURSA NIAGA 16.00 - 16.05 DETAK TERKINI 16.05 - 16.30 MUSIK PLUS 16.30 - 17.00 MUSIKPLUS 17.00 - 17.03 DETAK TERKINI 17.03 - 17.30 SCHOOL UPDATE 17.30 - 18.00 PROFIL INHIL PELAYANAN KESEHATAN 18.00 - 18.32 MATA HATI LAZIZ 18.34 - 18.35 AZAN MAQRIB 18.35 - 20.00 DETAK RIAU MALAM 20.00 - 20.30 PROFILE TRAMEDICA 20.30 - 21.00 TANTANGAN 50-50 EPS 21 21.01 - 22.00 DENDANG OCU 22.00 - 22.30 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 22.30 - 23.00 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 23.30 - 24.00 JERUJI 00.00 - 00.30 DETAK 12 MALAM

AHAD 05.00 - 05.30 OPENING LAGU INDONESIA RAYA +SENTUHAN KALBU MUSTAFA UMAR 05.30 - 06.00 PRIMARAGA PESONA RTV 06.00 - 07.00 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 07.00 - 08.00 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 08.01 - 09.00 DETAK RIAU PAGI 09.00 - 09.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 09.30 - 10.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 10.05 - 10.30 BURSA NIAGA 10.30 - 11.00 BURSA NIAGA 11.00 - 11.05 PROMO RTV 11.05 - 12.00 SANGGAR KREASI TK ANNAMIROH 12.05 - 12.30 MAKAN-MAKAN 12.30 - 13.00 HILIR MUDIK 13.00 - 13.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 13.30 - 14.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 14.00 -14.05 PROMO RTV 14.00 - 14.30 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 14.30 - 15.00 LEJEL ( RELAY PARABOLA ) 15.00 - 15.05 PROMO RTV 15.06 - 15.30 BURSA NIAGA 15.30 - 16.00 BURSA NIAGA 16.00 -16.05 PROMO RTV 16.05 - 16.30 MUSIK PLUS 16.30 - 17.00 MUSIKPLUS 17.00 - 17.03 PROMO RTV 17.03 - 17.30 SCHOOL UPDATE 17.30 - 18.00 PROFIL INHIL PELAYANAN KESEHATAN 18.00 - 18.32 MATA HATI LAZIZ 18.34 - 18.35 AZAN MAQRIB 18.36 - 19.30 DETAK RIAU MALAM 19.30 - 20.00 DETAK PUAN 20.00 - 20.30 HILIR MUDIK EPS BAKSO GORENG 20.30 - 21.00 TANTANGAN 50-50 EPS 22 21.01 - 22.00 NADA KENANGAN 22.00 - 23.00 JAWAPOS TV ( RELAY PARABOLA ) 23.00 - 00.00 DIALOG PAK KOBRA

TATA LETAK: FEBRI JAMIL

Riau Pos AHAD, 27 MARET 2016 z www.zetizen.com z info.zetizenriau@gmail.com z Basecamp zetizen Riau Pos, Graha Pena Riau Lt. 3

33

Z

etizen Team Riau kalau istilah waterboom pasti sudah gak asing ya? Tapi, bagaimana dengan wa terpark? Nah kalau waterpark itu adalah taman hiburan yang memiliki area bermain air. Waterpark kini sudah menjamur di berbagai daerah tuh, tak terkecuali di Pekanbaru.

Menurut salah seorang mahasiswi Abdurrab Pekanbaru, Anggika. Ia sangat suka menghabiskan waktu weekend ke waterpark.

"Kalau weekend paling hobi buat habisin waktu ke wahana bermain air waterpark gitu.

Pastinya bareng teman-teman tercinta," ujar Anggi kepada Zetizen.

Nah, buat Zetizen Team ketahui sejak pertama kali dibangun dan diperkenalkan nya istilah waterpark oleh George Millay atau bisa disebut "Bapak Waterpark" pendiri Sea World (1970) dan Wet n Wild Waterpark (1977) di Orlando USA ini, waterpark sekarang udah menjadi salah satu wahana rekreasi favorit masyarakat dunia lho Zetizen Team. Dan tak terkecuali di Pekanbaru.

Kalau di Ibukota Jakarta ada Dunia Fantasi (Dufan) nah di Riau ada Riau Fantasi tuh Zetizen Team jadi gak perlu jauhjauh deh harus ke Ibukota ya.

Nah, wahana bermain air satu ini adalah salah satu taman rekreasi terbesar dan terlengkap di Sumatera dengan luas sekitar 6,5 hektar lho Zetizen Team Riau.

Untuk waterpark biasanya nih Zetizen Team banyak terdapat berbagai wahana permainan air yang bisa kamu coba seperti vertical slide, adventure slide, adult pool, baby pool, flying fox, sepeda air, bungee trampoline juga.

So, weekend memang asyik ya Zetizen Team nikmati wahana bermain air bareng keluarga dan teman-teman. Tentunya juga ngikutin perkembangan wahana permainan terbaru. Jadi weekend ke waterpark mana minggu ini? (d)

„ REDAKTUR: MARRIO KISAZ

„ TATA LETAK: RIDHO HENDRIKOS

Riau Pos AHAD, 27 MARET 2016

34

REDAKTUR: MARRIO KISAZ

z www.zetizen.com z info.zetizenriau@gmail.com z Basecamp zetizen Riau Pos, Graha Pena Riau Lt. 3

TATA LETAK: YAYA

Riau Pos

z www.zetizen.com z info.zetizenriau@gmail.com z Basecamp zetizen Riau Pos, Graha Pena Riau Lt. 3

AHAD, 27 MARET 2016

35

Surat untuk

Harraz

KENALKAN aku Aisyah. Siswa kelas dua belas. Tahu nggak sih, sudah tiga hari ini aku menjadi agen spionase yang bertingkah bak Agen 007. Ya, aku tengah menjalankan sebuah misi besar. Selama tiga hari ini pula aku mengintai laki-laki. Seorang laki-laki?. Ya, seorang laki-laki. Dia kini ada di depanku berjarak sekitar lima meter.

Ia duduk di lapangan basket.

Harraz, kapten basket incaran cewek seantero sekolah termasuk temanku, Sarah.

Karena memang seperti itulah adanya.

Gagah, tinggi, putih, hidung macung. Memiliki sepasang mata Elang yang siap menikam hati siapa saja yang memandangnya, lalu matanya di bingkai dengan alis yang tebal, bikin dia terlihat makin keren. Belum lagi prestasinya di bidang olahraga yang sudah tak diragukan lagi. Sempurna.

Aku?, jujur aku hanya mengagumi, hanya memuji begitu lagu yang sering aku dengar di mobil tanteku. Jadi jangan berfikir aku mengintainya karena aku suka padanya. Kan, sudah dibilang, aku terdampar di sini karena aku tengah menyelesaikan misi besar. Ya, sebuah misi yang harus aku selesaikan segera. Sebuah misi yang bagiku ini malumaluin. Baiklah, penasaran apa misinya?.

Dengarkan aku.

Ini semua bermula dari dua minggu yang lalu. Siang itu pulang sekolah. Sarah, sahabat dekatku merayu disepanjang trotoar menuju Halte Bus. Berkali-kali Sarah mensejajarkan langkah denganku yang tengah sibuk membaca komik terbaru.

“Ai.. ayolah bantu aku, Beb.” “ Ai... ngertiin aku dong, kali ini aja.”

“Ayolah Ai.. pliiss, kita bentar lagi ujian.

Habis ujian nggak ketemu lagi. Kita bakalan sibuk masing-masing ada yang ikut bimbel, ada yang jalan-jalan. Artinya waktu aku makin sedikit. Sungguh Ai, aku nggak bisa bayangin itu. Berpisah tanpa nggak ngasih tahu yang sebenarnya.” Bertubi-tubi rengekan itu membombardir gendang telingaku. “ Malu ama jilbab, Rah.” Untuk pertama kalinya aku bicara, tapi tetap saja tak mengalihkan pandanganku dari komik. “ Iih.. aku tau. Nggak harus sampai ratusan kali juga ngasih tahu begituan. Aku cuma ingin dia tahu perasaanku!. Udah gitu aja. Nggak lebih.”

Aku masih sibuk dengan komikku. Seketika komikku di rampas paksa. Sarah tengah kesal.

“Apaan sih, sini balikin. Balikin nggak?”

Seolah ancaman itu bermakna kalau nggak mau balikin aku nggak bakalan mau ban-

tu. Sarah nyerah meski cemberut dan kesal pastinya.

“Niiih...”

Aku mengambil paksa dari tangannya.

Sudahku duga itu bakalan terjadi. Aku mematung. Aku kerepotan mencari halaman terkahir yang aku baca.

“Pliis,,, Ai ngerti dong.”

Aku masih sibuk mencari halaman terakhir. Tiba-tiba; “Aisyah Syakieb!” Suara lima oktaf mencuri perhatianku dan juga anak sekolahan di sepanjang tortoar. Suara milik Sarah Medina. Ia tampak makin kesal. Aku menatapnya. Arti tatatpanku; banyak orang yang memperhatikan kita.

Kan, emang iya. Aku nggak minta lain selain dia tahu perasaanku.” Sarah membetulkan jilbabnya.

“Masa depan jangan dipermainkan, apalagi dengan hal-hal yang nggak bermanfaat. Sesuatu yang dilarang.”

Kalimat itu bukan milikku. Jadi jangan katakan aku Ustadzah. Nasehat itu milik bu Susan. Guru Kimia berusia hampir setengah abad yang sangat pintar dan sangat baik. Beliau selalu menesahati kami. Agar jangan mau terjerumus ke hal-hal yang awalnya tampak manis namun belum tentu akhirnya. Dari pada nyesal yang nggak berkesudahan mendingan jauhin. Gitu kata-kata beliau.

Aku selalu mengingatnya.

“Ya udah, kamu aja yang ngasih sendiri.

Kenapa kamu libatin aku. Malu-maluin tahu nggak?” benarkan apa yang aku bilang?

Emang benar!

“Jika aku punya keberanian tentulah aku melakukannya sendiri,” ujar Sarah.

Lihatlah wajah Sarah. Wajah memelas itu.

Wajah penuh pengharapan yang sok manis itu membuatku benar-benar terdampar hari ini, di sini. Mengintai laki-laki itu.

Harraz berdiri. Mangsaku berdiri. Aku ikut berdiri. Harraz melangkah ke kelas dan aku juga melangkah ke arahnya. Sama-sama berjalan. Ia berjalan ke arahku dan aku berjalan ke arahnya. Surat bersampul pink itu kini ku pegang, kusembunyikan dibalik jilbabku yang terjulur.

Tapi aku salah tingkah saat Harraz makin dekat. Tanganku gemetaran. Surat itu malah menyembul dibalik jilbabku. Parahnya mata Harraz membidik benda itu, sejurus aku juga melihat kearah mata Harraz kini tertuju. Ia melangkah sekian detik kemudian. Kini sudah memunggungiku. Terlajur semuanya.

“Harraz, tunggu!”

ILUSTRASI: RIDHO HENDRIKOS

Aku berlari kecil ke koridor. Haraz kini berhenti dan membalikan badan. “Ini surat dari kamu. Eh, maksudku untuk kamu. Dari seseorang. Baca. Ba_ca, ya!

Kenapa aku malah yang jadi kikuk?.

Batinku. Ia tampak bingung. Buru-buru aku letakkan surat di tas lunchbox miliknya. *** Keesokannya. Seseorang menghampiriku.

Namanya Fazlan. Aku sempat sekelas dengannya saat kelas sepuluh. Ia memberikan secarik kertas yang dilipat saat aku menunggu Sarah di depan toliet. “ Dari Harraz untukmu. “ Aku menerimanya. Sedikit heran.

“Untukku?, tapi kan bukan a..”

“Iya, untuk Aisyah.” Potongnya cepat.

Fazlan berlalu. Aku langsung membuka lipatan kertas itu. Sungguh aku penasaran apa balasannya. Barangkali Harraz ingin nunggu Sarah di lapangan basket dan ngobrol di sana. Bisa juga dia ngajak Sarah makan siang hari minggu ini. Kan mana tahu.

Kertas itu sudah terbenatang di hadapanku. Kenapa aku yang deg-degan ya?

Aku senang mendapatkan surat darimu.

Terima kasih. Penghargaan buatku karena seumur hidup baru kali ini aku mendapatkan surat. Aku nggak tahu kamu mencontek isi surat itu dari mana, tapi yang jelas aku ucapkan terima kasih. Satu lagi yang penting, saranku lebih baik jujur dari pada mencantumkan nama orang lain. Karena nggak ada yang salah jika itu benar-benar berasal

Menunggu Goresan Acc kakiku kikuk untuk melangkah. debaran jantung berpacu serupa pacuan kuda yang tak henti. perlahan aku mendekatimu. sebuah kata menajubkan kudengar. membuat senyum pilu terukir dalam bisu kesedihan. ternyata jawaban yang kuharapkan masih sirna dibawa kegelapan cahaya. map hijau itu selalu bertuliskan hal yang sama. kenangan yang memintal masih menikam nurani. aku akan menembus kunci pertahanan, untuk mengerakkan goresan pena mengerakkan ukiran acc di kertas putih itu. menunggu dari sukma yang gelap. menjadi harapan yang mencakar menjelma menjadi rahasia kode Tuhan.

Forum Guru

dari hatimu. Oia, satu lagi maaf aku nggak bisa balas menggunakan dengan amplop berwarna pink, karena itu nggak terlalu penting. Terimakasih.

WHAT??! Ia menuduh aku yang menulis surat itu. Terfikirkah olehnya aku tertarik padanya sehingga dengan percaya diri ia mengatakan seperti itu padaku? Jiwaku memanas.

Aku mengganti nama Sarah karena aku ingin mengungkapkan rasaku, gitu?. Hello, yang benar saja. Aku nggak tertarik pada siapa-siapa. Apalagi harus mengirimkan surat.

Sekalipun aku suka ama laki-laki aku hanya akan memilih Zian, mantan ketua osis yang aktif di rohis dan mendapat medali perunggu saat olimpiade Fisika tingkat Nasional. Jadi Harraz bukan tipeku.

Sudahku duga ide Sarah ini memalukan.

Karena itu, aku nggak setuju dari awal. Di tambah lagi sekarang, Harraz nyangkanya aku yang nulis surat itu. Jika aku yang ngasih suratnya berarti aku juga yang punya surat?, bego banget. Lagian dia nggak bisa baca ada nama Sarah di pojok kanan bawah?. Aku ini hanya kurir. Hanya kurir!

“Sekarang kamu harus menjelaskan padanya. Jujur dan kasih tau, Kamulah yang punya surat itu.” Sungguh aku kesal.

“Bisa aja aku ngelakuinnya. Tapi masalahmu dengan Harraz gimana?” “ Peduli amat, yang jelas dia tahu itu surat kamu “ “Ya udah cuekin aja “

Galaksi Jagad Raya Bumi Memerah bumi memerah melahirkan anak surgawi, keriput kota tua, kini di buka perlahan oleh tudung saji perlahan memancarkan gerhana matahari, 360 tahun dari zaman purbakala hingga zaman gangam style kehadiran di tunggu di kota keriput, teropong tua berlari menembus penglihatan mulai dari manusia hingga burung kakak tua yg ingin menikmati keindahan cakrawala alam, perlahan galaksi menyapa kota keriput yang ingin dipermak menjadi bumi merah, yang menyapa angin abu Malam Berarak Menyapa Dunia awan menatapku dengan tatapan sendu. ditemani dengan rembulan terpaku dan tersipu. aku hanya berteman dengan malam indah

Hei! Jawaban apa itu?, Sarah mau mengajakku perang?.

“Kamu nggak tahu rasanya di posisiku.

Bisa-bisa dalam benak Haraz, masa SMA nya ada satu anak pake jilbab ngasih dia surat cinta, namanya Aisyah. Ogah!”

Mau nggak mau, aku harus berjuang sendiri. Meski ini terdengar tak adil untukku. Apa boleh buat aku harus menyelesaikan sendiri, secepatnya.

Aku ingin mengklarifikasi semuanya. Segera. Agar ia tak salah paham. Setidaknya ia tahu jika bukan aku pemilik surat itu. Agar dia juga berhenti berfikir jika aku tertarik padanya. “ Aisyah!” Harraz? Baru empat langkah aku berbalik. Ia masih berdiri di tempat itu. “ Aku tahu surat itu bukan dari kamu. Aku hanya berharap surat itu benar-benar dari kamu. Setidaknya kamu berfikir selepas SMA ini ada laki-laki yang bernama Harraz pernah berharap jika kamu akan mengiriminya surat. “ Apa maksud Haraz? Apa dia menyukaiku?. Entahlah. Apa ia berusaha membuatku geer?. Entahlah. Entahlaah!

ARDIANA REFNI, seorang Sarjana pendidikan Matematika yang lahir di Muaralembu, 30 Juni 1990 ini, sangat suka membaca dan menulis. Semenjak SMP sudah mulai menulis terutama menulis cerpen dan puisi.

namun hanya dalam kebisuan. malam ceritakan padanya tentang hikayat kerinduan. bintang berhamburan dengan kelip mempesona. tapi tak seindah hati ini, saat rindu tepatri di sangkar jeruji besi. aku harap, pasanganku bukan seperti siang dan malam. meski satu dunia tapi tak pernah bersama jika malam menghadirkanmu kesedihan aku akan menjadikan malam menjadi siang jika malam menyuguhkanmu kebahagiaan. aku minta jarak sebagai ujian dalam penantian.

Lara Wina, Mahasiswi Semester 6.

Fakultas HukumUniversitas Islam Riau (UIR)

KOLOM ini disediakan untuk para guru yang memiliki tulisan bebas seputar dunia pendidikan dan sekolah. Kirim tulisannya ke info.xpresiriaupos@gmail.com.

Untuk tulisan maksimal 1,5 halaman kwarto dengan spasi 1,5. Sertakan foto dan identitasnya. Kami tunggu kiriman dari seluruh guru di Riau.

Pendidikan Merupakan Kekayaan Terbesar Bangsa

T

ANPA disadari kadang kala kita terjebak pada pola pemikiran ko lonial, dimana pemikiran kolonial selalu yang diperhitungkan hanya kekayaan materi atau kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Mereka cenderung menghabiskan kekayaan alam yang ada di dalam perut bumi, dibawa ke negaranya dan untuk kesejahteraan bangsanya sendiri tanpa memikirkan nasib warga masyarakat yang ada dinegeri jajahannya.

Barang kali perlu kita renungkan kembali, sudahkah bangsa ini terbebas dari penjajahan? Secara kasat mata memang bangsa kita tidak lagi dijajah oleh bangsa lain, akan tetapi dapat kita REDAKTUR: MARRIO KISAZ

lihat pola pikir sebagian oknum pejabat/penguasa di negeri ini cenderung berpikir seperti kolonial. Oknum pejabat/penguasa pada waktu berkuasa mengeruk dan menghabiskan sumber kekayaan alam yang ada diwilayahnya dengan dalih untuk kesejahteraan rakyat bersama. Namun demikian apa yang terjadi, justru pemanfaatan kekayaan alam tersebut hanya untuk kesejahteraan segelintir umat manusia atau golongannya, sementara pendidikan dan nasib masyarakat disekitar terabaikan. Maka tidak heran kalau banyak oknum pejabat di negeri ini yang berurusan dengan KPK, karena menyalahi ketentuan-ketentuan dalam

pengelolaan kekayaan alam di wilayah mereka berkuasa.

Pola pikir tersebut diatas sudah seharusnya tidak ada lagi di negeri ini, jika semua elemen bangsa baik itu kita sebagai pemimpin, pengambil kebijakan, guru, ulama dan masyarakat, mau berpikir jauh ke depan bagaimana bangsa ini mampu bersaing dengan bangsabangsa di dunia di masa yang akan datang. Kita harus sadari bahwa persaingan global antar negara di belahan bumi ini semakin tajam. Pertanyaannya, apakah Sumber Daya Manusia (SDM) kita sudah siap untuk menghadapi persaingantersebut?Tentunyauntukmenjawab pertanyaan tersebut, tidak lain yaitu

membangun manusia seutuhnya dengan mengedepankan pendidikan, bukan malah sebaliknya setiap daerah membanggakan sumberkekayaan alam yang ada di daerahnya. Kekayaan alam seperti batubara, minyakbumi, gas alam dan sebagainya, lambat laun akan habis seiring dengan berjalannya waktu, dan apabila masyarakat tidak diperhatikan pendidikannya maka kebodohan dan kemiskinan yang akan terjadi.

Seperti sekarang ini misalnya, akibat dari menurunnya harga minyak dunia, banyak pemerintah kabupaten/kota yang mengalami defisit anggaran, karena selama ini kekayaan sumbar daya alam terutama minyak bumi penyum-

bang terbesar dari APBD-nya. Akibatnya berdampak pada kesejahteraan pegawai dan kesejahteraan masyarkat di daerah tersebut.

Oleh karena itu, marilah kita tanamkan kepada generasi muda kita untuk menghargai bahwa kekayaan terbesar kita adalah sumber daya manusia yang berpendidikan. Pemimpin atau pejabat pengambil kebijakan di negeri ini harus mulai berpikir dan lebih terfokus pada pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Untuk mewujudkan hal tersebut tentu pendidikan satu-satunya cara yang harus diperhatikan oleh pemimpin atau pejabat dinegeri ini.

Banyak negara-negara maju didunia,

seperti negara-negara di Eropa, Jepang, Korea dan tetangga kita Singapura, miskin sumber daya alam tetapi tingkat kesejahteraan mereka lebih maju dibandingkan dengan negara kita, dikarenakan negara-negara tersebut lebih memprioritaskan pendidikan dalam membangun bangsa dan negaranya. Negara-negara maju sangat menghargai pendidikan, karena sadar bahwa maju tidaknya suatu bangsa sangat tergantung dari pendidikan bangsa itu sendiri.

PARJI, M.Pd. Kepala Sekolah SDN.10 Gabung Makmur Kerinci Kanan Kab.Siak TATA LETAK: YAYA

Riau Pos z AHAD 27 MARET 2016 zHALAMAN 36

THE HOMELAND OF MELAYU

INTERNET

Pedagang mengoles jagung bakar dengan mentega.

DEFIZAL/RIAUPOS

Pemandangan Jembatan Leighton pada malam hari.

Wisata Jagung Bakar, Senapelan

Langit Malam

di Bawah Jembatan Siak Masyarakat maupun wisatawan selama ini hanya mengenal Pekanbaru sebagai surganya wisata belanja. Bahkan, Pekanbaru sudah disamakan dengan kota-kota metropolitan lainnya yang minim tempat wisata alam. Tapi bukan berarti kota berjuluk Kota Bertuah ini tidak ada tempat untuk menikmati suasana alam, terutama pada malam hari. Dilalui Sungai Siak yang sempat menjadi sungai terdalam di Indonesia, kawasan pinggiran sungai yang sudah dibangun turap disulap menjadi tempat yang asyik untuk bersantai sambil makan jagung bakar.

Laporan ADRIAN EKO DESRILIANTO, Pekanbaru adrianeko-d@riaupos.co.id

BICARA tentang suasana lain di Pekanbaru, tidak melulu bercerita tentang cafe yang menjamur saja. Atau hanya tahu tempat makan jagung bakar yang sejak dulu menjadi ciri khas Kota Bertuah meyapa malam para pengunjung di areal purna MTQ Pekanbaru. Ada satu tempat yang sebenarnya sejak dulu sudah menjadi kawasan pilihan wisata masyarakat Pekanbaru yang belakangan mulai sepi. Tepat dibawah Jembatan Siak I dan III, berjejeran penjual jagung bakar menjajakan dagangannya. Panorama malam di pinggiran Sungai Siak dan sepoy angin malam mem-

DEFIZAL/RIAU POS

Pedagang jagung bakar yang hanya berdagang pada malam hari di bawah Jembatan Siak I

buat suasana di Kecamatan Senapelan Pekanbaru itu begitu dingin. Tapi tenang saja, selain menjual jagung bakar, para pedagang juga menyiapkan minuman penghangat badan seperti kopi atau wedang jahe.

Tidak hanya itu, pedagang juga menempatkan kursi-kursi lengkap dengan meja santainya tepat di atas turap yang berbatasan langsung dengan pinggiran sungai kebanggaan masyarakat Riau itu. Tempat yang tidak jauh dari pusat kota, potensi wisata di lokasi ini menjadi lebih mudah untuk dikunjungi. Bahkan, peluang untuk mengembangkan potensi wisata dilokasi

tersebut sudah digagas sejak lama oleh Pemerintah Kota Pekanbaru maupun Provinsi Riau dengan mencanangkan pembangunan Water Front City (WFC).

Tapi sayangnya, hingga saat ini hal tersebut masih belum terwujud. Memang kondisi potensi wisata disana masih seadanya dan jauh dari tempat yang lengkap fasilitas wisata. Penerangan yang minim juga membuat kawasan tersebut sempat dicap sebagi tempat negosiasi maksiat yang membuat masyarakat gerah. Tapi, Alhamdulillah, saat ini pedagang dan masyarakat menjamin tidak ada praktek yang menyalahi norma agama dan budaya

Melayu disana. Andai saja ada penerangan yang cukup dan ornamen yang khas akan budaya Melayu disana, tentu akan lebih menjadi menarik untuk dikunjungi.

Sementara ini, masyarakat kesana baru bisa menikmati secangkir kopi dengan jagung bakar berbagai rasa sambil menyaksikan pantulan cahaya di permukaan air dari bulan diatas langit Bertuah. Tidak ada salahnya untuk mencoba melirik wisata malam dibawah dua jembatan kebanggaan Pekanbaru ini. Tertarik dan punya waktu sedikit, silakan mampir dan pesan jagung bakar dibawah jembatan yang juga sudah ada tamannya ini.****

DOK

Jembatan Siak III terlihat dari kawasan penjual jagung bakar.

DEFIZAL/RIAUPOS

Warung jagung bakar berjejer di bawah jembatan.

DEFIZAL/RIAUPOS

Dua jembatan kebanggaan masyarakat Pekanbaru terlihat pada siang hari. „ REDAKTUR: ADRIAN EKO DESRILIANTO

„ TATA LETAK: YAYA

Riau Pos

37

AHAD, 27 MARET 2016

Cara Mudah Tingkatkan Bakteri Sehat dalam Sistem

Pencernaan KESEHATAN pencernaan memiliki peran yang sangat penting bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Oleh sebab itu, ada baiknya Anda menambah 'pasukan' bakteri baik dalam organ cerna.

Bagaimana cara untuk meningkatkan bakteri baik dalam organ cerna?

1. Makan banyak serat Para peneliti di New York University mengaitkan peningkatan asupan serat dari biji-bijian, buahbuahan, dan sayuran dengan peningkatan jumlah yang lebih besar dari Actinobacteria (yang memproduksi antibiotik alami) dan

]

Clostridium.

2. Olahraga

Sebuah penelitian dalam jurnal Gut menyebutkan bahwa atlet pria rata-rata memiliki jumlah bakteri usus lebih beragam dan sehat, dibandingkan dengan pria yang kurang aktif secara fisik. Meskipun demikian, peneliti masih belum menemukan alasan mengapa olahraga turut memengaruhi kesehatan pencernaan seseorang.

3. Konsumsi gandum dan sereal Dalam penelitian terbaru dari University of Nebraska, orang dewasa sehat yang mengonsumsi 60 gram sereal gandum setiap hari memiliki perbaikan yang signifikan dalam metabolisme, fungsi kekebalan tubuh, dan keragaman mikroba sistem cerna.

4. Hindari antibiotik jika tak diperlukan Jika memang dokter mengatakan Anda tak perlu minum antibiotik, maka jangan memaksa memintanya. Studi terbaru menunjukkan konsumsi antibiotik yang tak diperlukan dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik dalam sistem pencernaan.

5. Minum kopi Asal tak diminum secara berlebihan, konsumsi kopi dapat menyehatkan sistem pencernaan. Peneliti dari Swiss menemukan bahwa minum tiga cangkir kopi per hari bisa meningkatkan kadar Bifidobacterium dalam usus.(int/noi) INTERNET

Atasi Rasa Lapar dengan Berjalan-jalan Sejenak DIBANDINGKAN dengan berdiam diri menahan lapar, berjalan-jalan keluar ruangan disebut para ahli lebih ampuh dalam mengatasi lapar yang terjadi terusmenerus.

Menurut tim peneliti dari Loughborough University, Inggris, berolahraga atau melakukan aktivitas fisik lebih efektif daripada membatasi makanan untuk mengatasi lapar berlebih. Cara ini juga lebih efektif dalam membantu seseorang membatasi asupan kalori hariannya.

Dalam studi ini, tim merekrut 12 responden wanita. Pada satu kesempatan, mereka diberi diet dengan batasan jumlah sekitar 836 kalori. Setelah diawasi selama 9 jam, malam harinya mereka diberikan makanan prasmanan dan diizinkan untuk makan bebas. Namun tanpa disadari jumlah asupan mereka juga dicatat.

Berikutnya, responden diminta untuk melakukan latihan treadmill selama 90 menit dengan intensitas sedang. Latihan ini dirancang untuk membakar sekitar 3.500 kalori. Sama seperti sebelumnya,

Apakah Makanan dan Minuman Fermentasi Selalu Baik untuk Usus?

FERMENTASI adalah teknik pengolahan makanan yang sudah dikenal manusia sejak ribuan tahun lalu. Di tiap budaya daerah terutama di Asia, makanan dan minuman fermentasi mudah ditemukan.

Bakteri-bakteri yang umumnya digunakan untuk fermentasi ini adalah bakteri-bakteri baik yang bagus untuk pencernaan. Manusia membutuhkannya untuk melawan bakteri jahat di perut dan mengembalikan keseimbangan imun tubuh.

Tapi bagaimana kerjanya dan apa semua produk fermentasi berarti baik untuk kesehatan? Profesor epidemiologi dari King's College London Tim Spector mengatakan nyatanya tidak sesederhana itu.

"Ada banyak makanan fermentasi di luar sana dan tak semua sudah menjalani tes formal sehingga sulit untuk mengatakan apa yang bisa mereka lakukan pada tubuh. Tapi kalau mereka

INTERNET

pada malam harinya mereka juga kembali diberikan makanan prasmanan dan dibebaskan untuk makan.

Hasilnya, para peneliti menemukan ketika responden berdiet dan asupan makanan-

nya dibatasi, jika ada kesempatan mereka bisa 'bablas' dan makan malam hingga 944 kalori. Sementara mereka yang melakukan banyak latihan fisik, pada malam harinya hanya makan 660 kalori.(int/noi)

INTERNET

dibuat secara natural, tanpa cuka, bisa dibilang tak berbahaya," kata Spector seperti dikutip dari BBC, baru-baru ini.

Spector yang menulis buku 'The Diet Myth - The Real Science Behind What We Eat' mengatakan wine dan bir sekali pun adalah produk fermentasi tapi punya kekhasan sehingga tak bisa dibilang 100 persen menyehatkan.(int/noi)

Akupuntur Wajah Meningkatkan Kesehatan dan Cegah Penuaan Dini AKUPUNTUR wajah sudah dikenal sejak 3000 tahun yang lalu, dan kini akupuntur dijadikan salah satu pilihan untuk merawat anggota tubuh baik untuk kesehatan dan kecantikan.

Akupuntur artinya tusuk jarum. Tidak perlu takut atau panik karena jarum yang digunakan adalah jarum steril khusus dengan diameter sangat kecil dan halus.

INTERNET

INTERNET

Akupuntur menjadi pilihan dan banyak digemari oleh masyarakat mengingat harganya yang sangat terjangkau dan efek samping yang minim. Meskipun sebagian merasa takut karena jarumnya, tetapi bila dilakukan dengan tekhnik tertentu oleh Dokter yang memiliki kompetensi maka rasa takut dan sakit dapat „„REDAKTUR: REDAKTUR:NURIJAH NURIJAHJOHAN JOHAN

dikalahkan. Selain akupuntur kesehatan juga ada akupuntur kecantikan yaitu akupuntur yang dilakukan di titik akupuntur bagian wajah. Akupuntur wajah memiliki banyak manfaat yaitu dapat melancarkan aliran darah dan menambah aliran energi melalui titik titik akupuntur tertentu. Selain itu

akupuntur wajah juga dapat meningkatkan produksi kolagen sehingga akan terjadi regenerasi kulit yang lebih baik dan kerutan halus diwajah akan berkurang ,kulit menjadi lebih cerah dan kenyal.

Akupuntur wajah juga dapat mengatasi masalah kulit seperti jerawat, pori -pori, bopeng bekas jerawat serta flek yang mengganggu.

Kombinasi dengan pemakaian krim topikal akan membuat hasil pengobatan lebih optimal. Selain itu akupuntur sejak jaman dahulu sering

digunakan sebagai sarana penyembuhan sakit kepala. Titik- titik tertentu pada bagian wajah dapat menstimulasi saraf agar menjadi rileks dan tenang.

Jika dilakukan secara rutin, wajah dan kulit akan jauh lebih sehat oleh karena peredaran darah dan energi positif yang masuk lebih lancar. Hasil yang optimal dapat dirasakan setelah 1 seri perawatan yaitu 12 kali treatment. Terapi dapat diulang sesuai tingkat berat ringannya kondisi kesehatan dan masalah yang ada pada wajah pasien .*** „ TATA LETAK: YAYA

38

Riau Pos

z AHAD, 27 MARET 2016

Edukasi Lingkungan dengan Berolahraga BERAGAM cara dapat dilakukan untuk mencintai alam. Salah satu cara yang paling simple yang dapat dilakukan adalah dengan mensyukuri dan menjaga alam agar tetap lestari, sehingga dapat tetap berperan dan melaksanakkan peran dalam siklus ekosistem.

Seperti yang dilakukan bebera-

pa pengunjung car fee day di Jalan Diponegoro Pekanbaru. Mencintai alam dan lingkungan dilakukan dengan berolahraga dan menjaga kebersihan di areal car free day tersebut. ‘’Ya saya bersama teman-teman biasa datang ke sini (car free day, red) setiap akhir pekan. Jadi selain berolahraga, disini juga kita

dapat melakukan beragam kegiatan positif. Karena biasanya banyak sekali kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, begitu juga yang bernuansa edukasi lingkungan,’’ tutur Ama mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Riau itu.

Menurutnya, berolahraga tidak mesti dilakukan dengan mengu-

ras uang dan waktu yang belebihan. Dengan berolaharaga di areal car free day, diyakininya dapat menjadi perwujudan olahraga yang sehat dan bersentuhan langsung dengan alam.

Hal senada diutarakan pengunjung lainnya Deti yang terlihat larut diantara kerumunan pengunjung car free day. Dengan balutan baju kaos putih dan celana training, ia bersama rekan-

rekannya memilih berolaharaga dengan berjalan santai di seputaran jalan Diponegoro.

Selain itu areal Taman Kota juga menjadi pilihan, karena adanya beberapa fasilitas yang disediakan pemerintah di kawasan tersebut. ‘’Ya seru aja bisa berolahraga sambil bersantai bersama temanteman. Jadi berkumpul itu tidak mesti melakukan hal yang kurang baik, seperti menggosip atau yang lainnya. Tetapi dengan berolahra-

ga bersama dapat membuat kita sehat, sehingga dapat berkativitas kembali di awal pekan,’’ imbuh wanita yang berkulit putih itu.(azmi-sf/rio)

MHD AKHWAN/RIAUPOS

BEROLAHRAGA: Cuaca cerah dimanfaatkan warga Kota Pekanbaru untuk melaksanakan kegiatan olahraga di area car free day di Jalan Diponegoro Pekanbaru, Ahad (20/3/2016).

Riau Dibantu Helikopter Tangani Karhutla

Inovasi Tinta Batik Ramah Lingkungan JIKA selama ini Anda menemukan sablon baju dari bahan kimia, di Bali terdapat usaha sablon baju berbahan alami.Aneka tumbuhan menjadi bahan dasarnya. Adalah Wayan Hendra dan Gus Timbul, kakak beradik yang bereksperimen menemukan bahan baku sablon ramah lingkungan tersebut.

Wayan Hendra menuturkan, penemuan ia dan kakaknya dimulai pada tahun 2005. Kala itu, ia mengaku prihatin dengan kondisi lingkungan di Kota Denpasar.

“Kalau kita ke Denpasar, Bali, maka air sungainya sudah mix dengan limbah sablon. Warna air sungainya seperti hijau kejinggaan,” ucap Hendra.

Hendra mencoba menelusurinya.Limbah itu ternyata dari industri sablon di Kota Denpasar.

Rupanya itu pewarna dari kain pantai .Habitat ikannya mati karena limbah tersebut.

Ia kemudian meyakini jika terdapat bahan sablon yang ramah lingkungan. “Leluhur kita pada zaman dahulu saja bisa buat buat batik tanpa zat kimia.Makanya saya coba berpikir dan bereksperimen.”

Tuturnya.

Hendra kemudian bereksperimen menggunakan racikan dedaunan.”Kita racik dicampur tawas, kapur sirih dan getah pisang.”

Tuturnya lagi.

Ia tak langsung menemukan ba-

INTERNET

MELUKIS: Pengrajin batik asal Bali melakukan inovasi dengan menggunakan tinta batik yang ramah lingkungan.

han pas untuk sablonnya. Beberapa kali mencoba, mereka gagal.Hingga akhirnya usahanya membuahkan hasil.Mereka mendapatkan racikan pas untuk usaha sablon ramah lingkungannya. Mereka menggunakan beberapa tumbuhan seperti daun mangga, kunyit, akar mengkudu, daun ketapang, daun sambiloto dan sejumlah dedaunan lainnya.

“Dari bahan itu kita menghasilkan beberapa macam warna, di antaranya merah, cokelat, biru, hijau kaki, hitam kecokelatan.Tapi karena bahan alami, maka tidak sekuat bahan kimia.Tapi efek lingkungannya bagus,” papar Hendra.

Selain bahan dasar alami, Hendra kini tengah bereksperimen untuk dapat menjadikan baju hasil sablonnya memiliki efek bagi kesehatan.Bahan alami dari tumbuhan yang mayoritas rempahrempah itu bahkan bisa digunakan untuk kesehatan.Tak hanya itu, uap dari hasil sablon bajunya menyatu dengan tubuh pengguna.

“Selain alami, uap bahan dasar menyatu dengan tubuh kita.Jadi, ini untuk kesehatan, seperti jamu.Selain ramah lingkungan produk kita lebih mengandung unsur kesehatan,” terang dia. Bersama kakaknya, Hendra kemudian memberi nama produk usahanya Gad-

gad Organic.

Terkenal hingga AS Meski terbilang baru, produk mereka sudah dikenal luas. “Ada yang pesan dari Yogyakarta, Bogor dan kota lainnya.Dari mancanegara ada dari Thailand, Amerika Serikat, Australia dan Tiongkok.Kita masih industri rumahan, belum ada toko,” ungkap Hendra.

Menurutnya, Gadgad Organic memiliki arti khusus.Gadgad merupakan nama kutu ayam.

Yang lebih unik, setiap penjualan satu baju, Hendra berkomitmen akan menanam sebuah pohon. “Satu baju terjual kita siap tanam satu pohon. di Bedugul sudah kita tanam 50 pohon dari 50 orang yang membeli baju kita.Masing-masing pohon kita beri nama pembeli,” imbuhnya menceritakan.

Selain baju, mereka juga menjual goody back, kanvas dan kantong sampah daur ulang.Perawatan produk pun termasuk mudah. “Hindari dari sinar matahari langsung saat pencucian. Gunakan deterjgn lembut, jangan disikat, hindari laundry karena obatnya keras.

Cuci pakai tangan saja.Ada teman yang menyarankan dicuci pakai sampo.Kami menyarankan menggunakan deterjen organik, tapi masih mahal harganya,” sambungnya.(int/rio)

BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan mengirimkan 4 unit helikopter ke Provinsi Riau guna membantu menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Riau.

Saat sahabat for us Riau Pos melakukan konfirmasi kepada Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger membenarkan hal tersebut. Menurutnya, BNPB telah menjanjikan untuk mengirimkan empat helikopter ke Riau, untuk membantu penanganan Karhutla yang melanda Riau tahun ini.

“BNPB menjanjikan kita untuk mengirimkan 4 helikopter ke Riau. Saat ini tengah mengurus izin administrasinya,” kata Kepa-

la BPBD Riau Edwar Sanger di Pekanbaru.

Ia juga menjelaskan izin yang sedang diurus BNPB adalah Flight Clearance dan Security Clearence. Menurutnya, 4 jenis heli yang dijanjikan BNPB tersebut merupakan jenis yang besar yang dapat digunakan multi fungsi seperti pengeboman air dan transportasi prajurit. “Ada 4 jenis heli yang besar seperti Super Puma dan MI 171,” ujar Edwar.

Menurut dia, keempat heli tersebut nantinya akan disiapkan untuk berada di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru sehingga sewaktu-waktu dapat digunakan bila terjadi karhutla.

“Untuk berapa lama heli itu di sini, tergantung kondisi kebakaran di Riau.(selamet-sf/rio)

INTERNET

WATER BOMBING: Helikopter melakukan water bombing di salah satu titik kebakaran hutan dan lahan, beberapa waktu lalu.

RIAU POS BIKE COMMUNITY Bikers, daftarkan nama komunitas sepedamu dan tempat nongkrong kalian. Agar para bikers di Riau mengetahui keberadaan kalian. Ditunggu ya! More info: @RiauposBikeComm Onthel Air Molek Basaecamp: Air Molek Info: FIndra (082172145773) MTB Federal PKU Nongkrong: CFD Info: Rizki (085664584510) Duri MTB Club (DMBC)

REDAKTUR: MARRIO KISAZ

Basaecamp: Toko Jaya Sepeda Duri Info: Farid Yoeng (08127649660) Bike Adhi Club (BAC) Basaecamp: Adhi Karya Info: Aris Hermawan (08127551805) Pasukan Sepeda Ontel camp: Toko Indra’s Fasion Bangkinang Info: Indra Combro (081275471111) AxicBIC Camp: Kom. Nenas 128 CPI Rumbai Info: Rosyid Atmantyo(08127567238) BDBC Pertamina Dumai Camp: Perum.Bukit Datuk Info: Nasrial (081277503006) GENJRENG (RENGAT) Nongkrong : Sore Hari Depan Plaza Rengat

Info: Anwar (085265705054) PIKNIK (fixed unik) Info: Andra (081275295165) RUBIC (Chevron) Nongkrong : Chevron Ketua Umum: Joko Pitoyo (081365454356) Dumai Fixie (Dufix) Camp : Jl Cempedak no. 73 Dumai Info: (081275151986) INFINITY-RIAU Basaecamp: Jl. Sumatera No.24 Info: Rizky Rinaldi (081993290986) Gampreda Basecamp: Ditlantas Polda Riau Info: AKBP Ino Harianto(081349421996)

Pendopo Cyclist Community Gelanggang Pemuda, Pekanbaru Info: Eka Martin (0813 71163330) Komunitas Sepeda Tua (Kosti Ujung Batu Rohul) Alamat Jalan Jendral Sudirman Tempat Nongkrong Cahaya Foto Studio Rohul Kosen Harkam Basaecamp: Satbrimob Polda Riau Ketua: Ipda Budi (085265655784) Duri Bicycle Club Basecamp: PT. CPI Duri Info: Dahri Amjad (08127622734) Laskar Sepeda Tua Pekanbaru Basecamp Jl Fajar No 10 Labuh Baru, Ketua Umum: Fajar Daulay

Rainbow BMX Basecamp Jalan Sepat Empat nomor 101, Rumbai.

Info : Halim (085265834013) Fixie Street Of Pekanbaru (Fixstop) Basecamp Jalan Diponegoro depan tugu perjuangan.

More Info: Eex (pin: 22EDC083) Challenger MTB Club Basecamp Jalan Gatoto Soebroto Tempat nongkrong Car Free Day. Info: Edward (085271715723) Rumbai Riders Fixie Basecamp Jalan Paus, Rumbai Ketua Umum: Herry Marcyanda (085278333580) ZBC (Zeta Bicycle

Community) Basecamp Jl.Sudirman No. 474 (Kantor Dinas Perhubungan Prov. Riau) More Info: Bambang Feriyanto (081234567074) PLN Bike to Work (B2W) More Info: Hendri (0811103920) Komunitas Sepeda Kampar Basecamp Jl Ahmad Yani Bangkinang depan lapangan pelajar Ketua Umum: Harian yanto (085374449666) Kuantan Bike’s Basaecamp: Komplek SMAN Pintar Info: Weli Hendri (08117516577)

TATA LETAK: FEBRI JAMIL

SAVE THE EARTH

Riau Pos AHAD, 27 MARET 2016

MENYELAMATKAN LINGKUNGAN DEMI MASA DEPAN

39

Banjir Masih Jadi Ancaman Pekanbaru MHD AKHWAN/RIAUPOS

BANJIR: Kendaraan mencoba melewati banjir di Jalan HR Soebrantas, Pekanbaru Riau.

Selasa (22/3/ 2016).

Penanganan Karhutla Jadi Perhatian Serius PENANGANAN kebakaran lahan dan hutan terus menjadi perhatian serius. Kapolda Riau Brigjen Supriyanto berkomitmen melanjutkan program kerja pejabat lama soal kebakaran hutan dan lahan tersebut.

Masalah ini disingung Supriyanto saat memberikan konfirmasi dalam wawancara bersama media massa usai serah terima jabatan di Sekolah Polisi Negara Pekanbaru, baru-baru ini.

“Apa yang saat ini tengah menjadi sorotan, itu yang akan kita lanjutkan. Artinya kami juga melanjutkan apa yang sudah diprogramkan oleh pejabat lama,” ungkap Supriyanto.

Ia juga menegaskan bahwa siap akan melanjutkan pekerjaan Kapolda Riau sebelumnya, Brigjen Dolly Bambang Hermawan, yang kini menjabat Widiaiswara Utama Sespim Polri Lemdikpol. “Kami akan melanjutkan. Mana yang baik diteruskan, mana yang perlu diperbaiki tentu kita lakukan perbaikan. Profesional dan proporsional, yang jelas kami siap untuk mengatasi Karhutla,” tegasnya. (selamat-sf/rio).

DIGUYUR hujan selama dua jam jalanan Kota Pekanbaru kembali mengalami genangan di beberapa tempat.

Genangan tersebut diakibatkan karena drainase yang tidak mampu menampung air, dengan kondisi ini banjirn masih menjadi ancaman serius bagi ibukota Provinsi Riau.

Pengamat lingkungan Riau Prof Almasdi Syahza beranggapan hal ini karena budaya membuang sampah secara sembarangan, dan kurang menjaga lingkungan. “Banjir yang ter-

jadi karena budaya membuang sampah tidak pada tempatnya, hal inilah yang mengakibatkan banjir” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa pengalaman beliau melihat secara langsung sebagian masyarakat membuang sampah terutama plastik. “Saya mengungkapkan ini karena ini merupakan pengalaman pribadi. Saya melihat langsung ada masyarakat yang membuang sampah tidak pada tempatnya, ini bukan mengada ada” tegasnya

Saat ditanyai tentang penanganan yang perlu dilakukan, ia menjelaskan bahwa pemerintah harus membenahi masalah sampah ini, jika dibiarkan maka akan menjadi lebih serius. “Jika ditanya soal penanganan maka kita kembalikan lagi kepemerintah. DImana pemerintah harus membenahi hal ini agar tidak menjadi masalah serius, akan tetapi kita sebagai masyarakat juga harus ikut andil agar masalah ini benar-benar selesai” tutupnya.(selamet-sf/rio)

Earth Hour Tingkatkan Kepedulian Lingkungan PELAKSANAAN Earth Hour (jam bumi) di Kota Pekanbaru tahun ini merupakan pelaksanaan ke empat tahunnya. Tema tahun ini Earth Hour “Hijaukan Bumi Melayu Cegah Perubahan Iklim,” dan membawa pesan malam resolusi hijau.

Earth Hour adalah sebuah ke giatan global yang diadakan oleh World Wide Fund for Nature (WWF) pada Sabtu terakhir bulan Maret setiap tahunnya.

Kegiatan ini berupa pemadaman lampu yang tidak diperlukan di rumah dan perkantoran selama satu jam untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya tindakan serius menghadapi perubahan iklim.

Dalam pelaksanaan Earth Hour tahun ini memiliki perbedaan dari tahun sebelumnya. Pada tahun ini pergelaran gerakan masyarakat dunia yang di inisiasi oleh WWF ini akan mel-

ibatkan Walikota Pekanbaru dalam talkshow internaktif dengan mengangkat isu penghematan energi, bijak dalam gunakan kertas dan tissue. Serta komitmen mengurangi penggunaan plastik serta konservasi ekosistem (hutan).

Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Pekanbaru, Zulfikri, melalui Kep ala Bid ang Pengendalian lingkungan, Elmawati, mengatakan tujuan dari talkshow interaktif adalah memberikan inspirasi kepada masyarakat umum t entang lingkungan.

Selain itu, masyarakat diharapkan menerapkan serta mengaplikasikan aksi aksi gaya hidup ramah lingkungan dalam kehidupan sehari hari bahkan mungkin menyebarkan semangat ramah lingkungan terhadap orang orang terdekat.(selamat-sf/rio)

INTERNET

ANGKAT LILIN: Sejumlah perempuan mengangkat lilin dalam rangka memperingati earth hour di Jakarta, baru-baru ini.

Sengaja Rusak Taman, Foto Wajah Dipajang PEMERINTAH Kota (Pemko) Pekanbaru memberikan perhatian serius untuk pembinaan lingkungan. Mulai menerapkan pemasangan wajah masyarakat yang menginjak taman yang berada di tengah jalan Diponegoro. Di lokasi tersebut nantinya, akan terpampang dengan jelas wajah-wajah yang merusak taman tersebut.

Asisten 1 Sekretaris Kota Pekanbaru Dastrayani Bibra menilai, hal tersebut akan tetap dilakukan agar masyarakat tidak merusak taman

tersebut. Hal ini adalah bagian dari komitmen menjaga lingkungan.

“Mari sama-sama menjaga lingkungan. Kita juga mintalah kepada masyarakat untuk membantu pemerintah, karena untuk membuat taman tersebut menggunakan uang.

Kita juga menata untuk kepentingan masyarakat, jadi tolong jangan diganggulah taman itu,” terangnya.

Untuk penerapan sanksi, ia menambahkan, Pemko akan menerapkan sanksi kepada si pelaku

yang merusak taman tersebut.

Namun, ketika ditanya mengenai sanksi yang diterapkan, Bibra sendiri lupa sanksi apa yang diterapkan. “Saya lupa sanksinya seperti apa, karena teknisnnya ada di Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Tapi sanksinya itu ada,” lanjutnya.

Selain menghimbau kepada masyarakat agar tidak merusak taman, kepada penyelenggara kegiatan yang melakukan acara di

CFD Diponegoro dan Gajah Mada, juga harus melakukan hal yang sama. Pemko sendiri juga akan menyiapkan personil untuk melakukan penjagaan selama di CFD. “Makanya yang merasa perusak taman itu akan kita kenakan sanksi.

Dan petugas kita setiap minggu juga ada disana, seperti Satpol PP, Dinas Perhubungan, Kepolisian dan Dinas Kebersihan. Saya rasa kalau ketahuan siap-siap sajalah,” tegasnya.(rio)

INTERNET

KEBAKARAN: Penanganan kebakaran hutan dan lahan di kawasan gambut terus dilakukan secara berkelanjutan.

Pembentukan Tim Restorasi Gambut Digesa KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendorong Badan Lingkungan Hidup di setiap provinsi untuk membentuk Tim Restorasi Gambut Daerah. Pembentukan ini dimaksudkan mempercepat pelaksanaan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2016 tentang Badan Restorasi Gambut (BRG).

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan BRGmemiliki tugas untuk mengkoordinasikan dan memfasilitasi restorasi gambut pada Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Papua.

BRG juga berencana untuk merestorasi ekosistem gambut seluas dua juta hektare dalam waktu lima tahun di tujuh provinsi tersebut.

“Untuk itu kami berharap agar para Gubernur dapat bertindak selaku penanggung jawab tim dengan melibatkan TNI, Polri, Perguruan tinggi, Bappeda, UPT Kementerian LHK, Dinas Kehutanan, Dinas Pertanian, sampai kegiatan lapangan di tingkat Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa,” katanya, Jakarta, Kamis (24/ 03).(int/rio) REDAKTUR: MARRIO KISAZ

MHD AKHWAN/RIAUPOS

BERMAIN: Dua orang bocah bermain dan berlari di Taman Kayu Putih, Pekanbaru, Senin (21/3/2016).

TATA LETAK: FEBRI

40

Riau Pos AHAD, 27 MARET 2016

Fenomena Astronomi Equinox Fenomena equinox menjadi perbincangan hangat di media sosial dan di masyarakat. Faktor alam yang merupakan fenomena gelombang panas di daerah ekuator tidak se ekstrim yang diperbincangkan.

Laporan MARRIO KISAZ, Pekanbaru marrio_kisaz@riaupos.co.id

PESAN berantai tentang pengaruh fenomena equinox menjadi momok negatif di kalangan masyarakat. Tidak sedikit masyarakat yang terpengaruh akan informasi kenaikan suhu secara esktrem akibat fenomena alam equinox.

Kondisi alam yang kurang bersahabat beberapa hari belakangan memperparah kondisi tersebut. Alhasil, equinox seakan menjadi kambing hitam akan peningkatan suhu di Riau.

Mengantisipasi imbas negatif dari informasi tersebut, Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru pun memberikan respon cepat. Fenomena equinox diyakini tidak begitu berimbas ke Riau, ini terlihat dengan tidak terjadinya peningkatan suhu mencapai 40 derajat celcius seperti yang dikhawatirkan.

Salah seorang warga Alharis (30) mengaku merasa peningkatan suhu udara beberapa hari belakangan ini terlihat cukup mengkhawatirkan.

Bahkan, dinginnya AC seakan tidak bisa mengimbangi teriknya cuaca di siang hari. ‘’Ya saya juga dapat informasi tentang gejala equinox tersebut. Menurut informasi itu cuaca akan semakin panas, kalau saya lihat bisa jadi karena seperti sekarang sudah sore, tapi matahari seakan masih di atas ubun-ubun,’’ tutur pria yang bekerja sebagai wiraswasta itu.

Hal senada disampaikan Santi (35).

Hanya saja diakuinya kekhawatirannya tersebut terjawab setelah adanya informasi dari BMKG yang menegaskan, equinox tidak begitu berpengaruh bagi Riau. ‘’Awalnya saya juga cukup khawatir.

Apalagi kan Indonesia juga masuk wilayah equator, namun sudah disebutkan suhu di Riau tidak akan terlalu ekstrem, jadi tenang juga,’’ urai wanita berjilbab biru saat dijumpai di salah satu pusat keramaian di Pekanbaru.

Melihat respon tersebut, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru meminta masyarakat Riau untuk tidak panik menghadapi fenomena Equinox, yang saat ini ramai menjadi perbincangan hangat di ditengah masyarakat. Kondisi tersebut dinilai merupakan bagian dari fenomena alam yang tidak akan membuat suhu di Riau menjadi terlalu ekstrem.

Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin mengatakan, fenomena equinox yang terjadi hari ini merupakan kejadian yang biasa dan berlangsung dua kali dalam setahun. “Tidak ada yang perlu terlalu dikhawatirkan. Pada prinsipnya fenomena equinox tidak selalu mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis,” paparnya.

Ia juga menerangkan, cuaca di Riau relative normal. Begitu juga di wilayah pesisir masih tergolong kering namun diperkirakan pertengahan mei nanti sudah masuk musim hujan lagi. Kondisi alam yang masih bersahabat juga terlihat beberapa waktu belakangan ini, di tengah ancaman equinox, Riau masih diguyur hujan di beberapa daerah, dan bahkan ada yang menyebabkan banjir di sejumlah daerah.

Hanya saja, ia menambahkan antisipasi kebakaran lahan dan hutan

(karlahut) tetap harus menjadi perhatian.

Karena musim kemarau menjadi ancaman serius untuk angka kebakaran lahan dan hutan di Riau. Khususnya di daerahdaerah rawan, seperti di kawasan pesisir.

“Saat ini cuaca dan suhu udara masih tergolonig kering, tapi pertengahan Mei nanti akan masuk musim hujan hingga akhir Mei. Jadi mengenai fenomena equinox bukan seperti yang diisukan suhu mencapai 40 derajat celcius paling hanya 36 derajat celcius di Riau ini. Jadi tidak begitu berpengaruh di Riau,’’ terangnya lagi.

Equinox merupakan sebuah fenomena ketika matahari berada tepat di atas garis khatulistiwa. Pembagian dari pelintasan ini terbagi tepat sejajar dan tidak terlalu sejajar. Maksud dari tepat sejajar adalah ketika matahari benar-benar tepat berada di garis khatulistiwan, namun kalau tidak terlalu sejajar maka matahari berada di atas garis khatulistiwa namun tidak terlalu sejajar.

Mengapa dinamakan equinox?

Fenomena Equinox berasal dari bahasa latin yang artinya “malam yang sama panjang”. Ya, karena pada hari-hari tersebut, siang dan malam hari memiliki panjang yang sama di belahan dunia manapun. Bagi yang tinggal di daerah equator, siang dan malam yang sama panjang adalah hal yang biasa. Tetapi bagi yang berada di daerah empat musim, tentu ini hal yang jarang terjadi. Pada saat musim dingin, biasanya malam lebih panjang daripada siang. Sebaliknya saat musim panas, siang lebih panjang daripada malam.

Fenomena equinox terjadi dua kali setahun, untuk tahun 2016 terjadi pada tanggal 21 Maret dan 23 September. Pada tanggal 21 Maret, matahari bergeser dari belahan selatan ke belahan utara dan menandai datangnya musim semi di belahan utara. Sehingga, equinox yang terjadi tanggal 21 Maret dinamai vernal equinox.

Sebaliknya, tanggal 23 September matahari bergeser dari belahan utara ke belahan selatan dan menandai datangnya musim gugur di belahan utara. Sehingga, equinox yang terjadi pada tanggal 23 September dinamai autumnal equinox.

Selama ini ada beberapa mitos yang berkembang di antara masyarakat tentang Equinox. Yakni pertanda awal Musim Semi. Bagi masyarakat yang hidup di negara dengan empat musim, banyak yang berpikiran kalau terjadinya Equinox adalah pertanda awal terjadinya musim semi. Dapat membuat telur berdiri, mitos Equinox lainnya adalah bahwa fenomena ini dapat membuat telur yang diletakkan tepat di bawah garis katulistiwa akan mampu berdiri tegak lurus. Anggapan ini juga dibantah, karena tidak ada penjelasan ilmiah tentang hal ini. Bisa dikatakan kalau sebenarnya semua orang bisa menegakkan telur kapan saja di setiap harinya pada setiap tahun.

Informasi lainnya adalah equinox yang selalu terjadi di tanggal 21 Maret. Anggapan lain juga menyebutkan bahwa Equinox awal selalu terjadi pada tanggal 21 Maret juga dibantah. Menurut para ahli Equinox selalu terjadi antara tanggal 9-21 Maret. Tercatat bahwa terakhir kali Equinox terjadi pada tanggal 21 Maret adalah pada tahun 2007 dan

Equinox

c

(Fenomena gelombang panas) Sinar matahari

akan kembali terulang hingga tahun 2102.

Dari berbagai informasi yang berkembang itu, yang pasti alam yang memiliki banyak rahasia sehingga akan menghadirkan beberapa fenomena yang mungkin masih asing di telinga masyarakat. Apapun fenomena yang akan terjadi kita patut mencaritahu dulu kebenaran tentang informasi fenomena itu sendiri sebelum panik mendengar rumor yang disebarkan oleh orang-orang tak bertanggung jawab.***

50

50

40

40

30

30

20

20

10

10

0

0

10

10

riau

32-36 C Tidak terlalu berimbas

Garis khatulistiwa

Kutub Selatan Sinar matahari tepat berada di atas garis khatulistiwa

terjadi 2x Setahun 21 maret 23 september

DEFIZAL/RIAU POS

GUNAKAN PAYUNG: Mengantisipasi teriknya cuaca di siang hari, warga menggunakan payung untuk melindungi tubuhnya dari sengatan matahari.

Melalui forum ini kami menerima tulisan pembaca Riau Pos tentang upaya-upaya penyelamatan/peduli lingkungan. Panjang tulisan maksimal 1,5 kwarto, spasi 1,5.

Sertakan pas foto Anda. Kirimkan naskah ke email forus.riaupos@gmail.com

Plastik Berbayar untuk Lingkungan

L YUZELMA ST MSi Guru SMKN 2 Pekanbaru

REDAKTUR: REDAKTUR: MARRIO MARRIO KISAZ KISAZ

AHIRNYA kebijakan baru, selalu akan menuai pro dan kontra dalam kehidupan masyarakat. Sesuatu hal yang wajar terjadi di tengah–tengah masyarakat yang penuh dinamika ini. Setiap perubahan peraturan butuh waktu agak lama untuk dapat menyesuaiakan dengan kondisi yang sudah berlangsung sebelumnya. Salah satu kebijakan pemerintah yang menarik perharian dewasa ini adalah pemberlakukan plastik

pra bayar, dengan harga mulai dari Rp200 sampai dengan Rp5.000 per kantong plastik.

Pemakaian kantong plastik menjadi popular saat ini, padahal sebelumnya masyarakat telah terbiasa dengan kemasan alami, seperti daun pisang segar atau daun pisang kering, kemasan dari pandan yang di jalin atau kemasan dari kertas dan sebagainya.

Pergeseran zaman dan ditunjang semkain tingginya

mobilitas masyarakat sehingga pola hdup juga akan brubah.

Diamana kemasan praktis lebih populer digunakan dibanding dengan kemasan-kemasan dari bahan alami.

Lonjakan penggunaan kantong plastik semakin digemari oleh masyarakat, contoh sederhana disaat belanja di pasar rakyat, seorang ibu rumah tangga saat sampai di rmah akan mengantongi kantong pastik rata rata 10

kantong dengan variasi ukuran yang berbeda. Saat belanja bulanan di supermarketpun, kita akan selalu diberi kantong plastik dengan berbagaai ukuran dalam jumlah yang sangat banyak.

Saya rasa hanya sebagian kecil masyarakat yang memahami kalau peraturan itu dibuata didasari akan keprihatinana kita semua terhadap limbah plastik yang dianggap salah satu sumber pencemar di tanah.

Hanya sebagain kecil dari masyarakat kita yang memahami kalau plastik adalah salah satu bahan yang kurang ramah lingkungan karena tidak bisa terdegradasi di tanah. Kalaupun akan hancur butuh waktu yang sanag lama, menurut para ahli sampai 100 tahun. Makanya, ke depan marilah kita meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan, seperti dengan mengurangi penggunaan kantong plastik.***

TATA TATA LETAK: LETAK: YAYA YAYA