Kampanye Edukasi Pencegahan Penyebaran Covid–19
Menjaga Kesehatan Anak, Bayi, dan Ibu Hamil Perbanyak minum air, selingi dengan minuman jahe. Selain itu, beristirahat yang cukup juga membantu mengurangi rasa lemas saat hamil.
Guna mencegah sembelit saat hamil, batasi makanan yang digoreng, makanan pedas, dan minuman soda. Sertakan pula makanan kaya serat dan lakukan aktivitas tubuh yang ringan.
Hindari merokok dan konsumsi minuman beralkohol. Asap rokok dan alkohol menjadi penyebab utama keguguran, bayi terlahir prematur, dan plasenta bermasalah.
Asupan kafein juga perlu dibatasi untuk menghindari risiko keguguran, gangguan tumbuh kembang, dan masalah lain dalam menjaga kesehatan kehamilan.
Selain itu, hindari kegiatan atau hobi yang membuat ibu hamil menggunakan zat kimia seperti cairan pembersih, pestisida, atau yang mengandung logam berat.
Lakukan pemeriksaan pada bidan/dokter kandungan secara teratur. Umumnya, kunjungan pertama akan mendiskusikan kesehatan ibu hamil dan menentukan usia kehamilan.
Seiring bertambahnya usia anak, semakin banyak hal baru yang perlu dipelajari dan dilakukan guna menunjang perkembangannya. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk selalu memerhatikan perkembangan anak dan apa yang diperlukan olehnya. Berikan anak makanan yang sehat dan bergizi. Namun, tak hanya itu saja, ukuran makanan yang akan diberikan kepada anak haruslah diperhatikan. Tidak semua makanan aman dikonsumsi anak pada usia ini. Makanan yang terlalu besar ukurannya dapat membuat anak kesulitan memakannya sehingga dapat tersedak. Jika ingin memberikan buah atau sayuran, usahakan untuk memotongnya kecil-kecil. Berikan makanan yang lembut untuk anak. Hindari memberikan makanan ukuran kecil namun keras, seperti kacang, popcorn, atau permen, karena berisiko menyebabkan anak tersedak. Hindari juga makanan yang meski lembut namun lengket seperti; marshmallow atau permen karet, karena berpotensi tersangkut di tenggorokan anak. Beri anak imunisasi sesuai jadwal, karena itu adalah hal yang penting untuk menjaga kesehatan anak. Pada usia 12-18 bulan, Ikatan Dokter Anak Indonesia merekomendasikan imunisasi yang perlu diberikan adalah imunisasi polio, DPT ulangan, MR, campak, hepatitis A, influenza, varisela, dan PCV. Hubungi dokter atau tempat vaksinasi anak, untuk mengetahui jadwal tepat imunisasi. Isi waktu sang anak dengan belajar dan bermain. Lakukan permainan yang tidak hanya menyenangkan, tapi juga mengajarkannya berbagai hal serta mengasah kemampuan motoriknya. Pastikan anak mendapatkan waktu tidur yang cukup. Tidur yang cukup dapat membantu tubuh anak menangkal penyakit, membantu tumbuh kembangnya, serta membuat daya pikir dan daya ingatnya lebih baik. Pada usia 1 – 3 tahun, seorang anak cenderung membutuhkan tidur setidaknya sebanyak 11 – 14 jam dalam sehari. Cuci tangan sebelum dan sesudah makan atau beraktivitas, serta cuci tangan dan kaki sebelum tidur penting untuk diajarkan kepada anak agar anak terhindar dari beragam penyakit, seperti diare, flu, infeksi kulit (impetigo), konjungtivitis, dan infeksi saluran pernapasan. Terakhir, ajari anak untuk menyikat gigi 2 kali sehari : pagi hari sesudah makan dan malam sebelum tidur. Hal ini penting agar anak terbiasa melakukannya dan tumbuh kembang serta kebersihan rongga mulut terjaga.
Pemeriksaan awal pada kehamilan trimester pertama (setiap enam minggu) juga dapat mengidentifikasi faktor risiko dan memeriksa kelainan kromosom pada janin
Jangan malu untuk mengajukan pertanyaan mengenai kehamilan atau rencana persalinan nanti pada bidan atau dokter kandungan
”
Menjaga kesehatan pada masa kehamilan merupakan langkah penting untuk memastikan pembentukan dan perkembangan organ janin di dalam kandungan.
Tim KKN-PPM UGM Nusa Penida 2020
@nirwana.nusapenida
#NirwanaNusaPenida