P E R E N C A N A A N
W I L A Y A H G A D J A H
K O T A
M A D A
Analisis Neraca
Sumber Daya Lahan Tambak Garam Kabupaten Pati
R I S A N T R I
Cakrawati Pati
A I S A
P U T R I
U N I V E R S I T A S
D A N
Analisis Neraca
Sumber Daya Lahan Tambak Garam Kabupaten Pati
Content
1 2 3 4 5 6 7
Pendahuluan
Kondisi Wilayah Pati Sumber Daya Lahan Tambak Neraca Moneter Sumber Daya Tambak Garam Keterkaitan Pengembangan Ekonomi dengan NSDA Garam Kesimpulan Daftar Pustaka
Pendahuluan Kabupaten Pati memiliki potensi yang besar dalam produksi garam. Kabupaten Pati memiliki jumlah produksi garam terbesar setidaknya dibandingkan dengan 4 kabupaten lain yang memiliki potensi produksi yang sama di provinsi Jawa Tengah. Terdapat setidaknya 4 kecamatan di Kabupaten Pati yang memiliki potensi sebagai daerah penghasil garam, diantaranya adalah Kecamatan Batangan, Kecamatan Juwana, Kecamatan Wedarijaksa, dan Kecamatan Trangkil. Analisis Neraca Sumber Daya Tambak Garam diharapkan dapat semakin meningkatkan optimalitas lahan potensi tambak garam yang ada sehingga semakin mengembangkan perekonomian wilayah Kabupaten Pati terutama melalui penyediaan komoditas garam dapat terjaga.
Bagian 1
Pendahuluan
TUJUAN DAN SASARAN Maksud dari analisis neraca sumber daya tambak garam Kabupaten Pati ini adalah untuk : Mengetahui kondisi sumber daya tambak garam yang meliputi potensi, penggunaan, jenis, dan cadangan yang tersisa di Kabupaten Pati; dan untuk mengetahui produktifitas dari tambak garam di Kabupaten Pati. Tujuan dari analisis neraca Sumber Daya Tambak Garam Pati ini adalah untuk mengetahui potensi tambak garam di Kabupaten Pati yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian di Kabupaten Pati.
Bagian 1
1
Ruang Lingkup Ruang lingkup spasial dalam analisis Neraca Sumber Daya tambak garam ini adalah Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Dengan menggunakan data analisis tahun 2018, termasuk penggunaan lahan, dan data produksi garam. Lingkup analisis substantialnya berupa
2
lahan penggenangan air asin untuk membuat garam.
Dasar Hukum
3
Aturan perundangan yang digunakan sebagai pedoman dalam analisis neraca Sumber Daya Tambak Garam Kabupaten Pati, yaitu : 1. UU No. 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Tambak Garam Pangan Berkelanjutan. 2. SNI 19-6728.3-2002 mengenai Penyusunan Neraca Sumber Daya 3. Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung
Metode Pengolahan dan Analisis Data Ruang lingkup spasial dalam analisis Neraca Sumber Daya tambak garam ini adalah Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Dengan menggunakan data analisis tahun 2018, termasuk penggunaan lahan, dan data produksi garam. Lingkup analisis substantialnya berupa
4
lahan penggenangan air asin untuk membuat garam.
Pendahuluan
Pendahuluan
Analisis Kesesuaian Lahan Tambak Garam dan Penggaraman
Identifikasi Jumlah Produksi
Identifikasi Besaran Konsumsi Garam Kabupaten dan Jawa Tengah
Analisis Kesesuaian Lahan
Analisis Sumber Daya Lahan
Kerangka Berpikir
Analisis Sumber Daya Lahan Cadangan
Analisis Cadangan Produksi Garam
Analisis Sumber Daya Lahan Aktiva dan Pasiva
Analisis Cadangan Moneter Sumber Daya
Secara Makro : Pengaruh terhadap Total Pendapatan PDRB
Analisis Cadangan Produksi setelah Konsumsi
Analisis Cadangan Produksi Garam Berdasarkan Standar Produksi
Analisis Ekonomi
Daerah Sentra Produksi Garam di Kabupaten Pati
Potensi Pasar Ekspor Garam Konsumsi Kabupaten Pati
Kondisi Wilayah Pati
Kondisi Lokasi Wilayah Kabupaten Pati
Kab. Jepara
Berdasarkan sistem perwilayahan dalam Perda Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 mengenai RTRW Jawa Tengah Tahun 2009-2029, Kabupaten Pati termasuk dalam sistem wilayah Wanarakuti (Juwana, Jepara, Kudus, dan Pati). Berbatasan dengan Kab. Kudus di sebelah Barat, Kab Rembang di sebelah Timur, Kab. Grobogan di sebelah
Kab. Pati Kab. Rembang
Kab. Kudus
Selatan dan di sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa dan Kab. Jepara.
Secara geografis, Kabupaten Pati terletak di wilayah Pantura atau Pantai Utara Pulau Jawa. Kabupaten Pati merupakan salah satu kabupaten paling luas di Jawa Tengah yaitu sebesar 156.981 hektar, dengan Kecamatan Pati sebagai Ibukota Kabupatennya. Moto Kabupaten Pati adalah “Kridane Panembah Gebyaring Bumi “ yang berarti
Kab. Blora
kerja keras akan meningkatkan kesejahteraan daerah. Diiringi dengan dengan semboyan Kabuoaten Pati yaitu Bumi Mina Tani.
Kab. Grobogan Kondisi Wilayah
Kondisi Fisik Geografis Kabupaten Pati Kabupaten Pati memiliki tingkat variasi topografi yang tinggi. Di bagian utara
merupakan daerah yang banyak didominasi dengan kontur perbukitan Gunung Muria dan berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Sedangkan wilayah bagian selatan cenderung didominasi dengan perbukitan kapur (pegunungan Kendeng).
Kab. Pati
Pati bagian timur merupakan daerah dataran rendah, dan bagian barat merupakan daerah dataran tinggi yang memiliki produktivitas lahan yang tinggi.
Kabupaten Pati memiliki luas sebesar 156.971 ha dengan dominansi lahan pertanian bukan sawah seluas 60.314 hektar, Kecamatan dengan luas wilayah terbesar berada di Kecamatan Sukolilo yaitu seluas 16.288 hektar yang didominasi lahan perbukitan kapur.
Kabupaten Pati
merupakan salah satu dari 35 daerah kabupaten di Jawa Tengah bagian timur, yang memiliki 21 kecamatan, 401 desa dan 5 kelurahan.
Kondisi Wilayah
Kondisi Sosial Ekonomi Kabupaten Pati
Lapangan Usaha
2015
2016
2017
2018
5.833,74
6.281,18
6.531,66
6.692,60
6.920,95
430,79
441,03
461,32
506,50
545,44
6.380,18
6.680,74
6.995,70
7.337,15
7.664,97
Pengadaan Listrik dan Gas
26,45
27,32
28,67
30,39
31,95
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
15,35
15,62
16,23
17,37
18,31
Konstruksi
1.813,75
1.908,08
2.057,25
2.214,16
2.349,71
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
3.500,93
3.658,73
3.882,35
4.163,37
4.472,27
Transportasi dan Pergudangan
706,54
761,83
816,95
874,48
945,64
Jaken, 42876
Penyediaan Akomodasi dan Makan
817,58
879,84
952,55
1.026,53
1.115,14
Batangan, 43481
Informasi dan Komunikasi
583,47
640,88
702,94
807,62
920,11
Jasa Keuangan dan Asuransi
566,83
601,84
643,15
692,18
732,72
Real Estate
258,93
276,71
295,32
314,47
330,91
Jasa Perusahaan
49,16
53,24
58,31
64,38
70,97
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial
817,15
858,76
895,35
918,37
956,39
Jasa Pendidikan
913,56
983,63
1.055,35
1.140,69
1.231,20
Jasa Kesehatan dan Kegiatan
210,41
226,27
246,67
270,06
296,02
Jasa lainnya
440,33
456,54
490,44
538,65
592,00
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan
Dukuhseti, 57990 Tayu, 65578
Sukolilo, 91755
Kayen, 73610
Cluwak, 43800 Gunungwungkal, 36286
Tambakromo, 50051 Winong, 50167
Margoyoso, 73990
Pucakwangi, 41977 Trangkil, 62189
Wedarijaksa, 61017 Tlogowungu, 51181
Juwana, 97249
Gembong, 45038 Jakenan, 40932
Margorejo, 63241 Gabus, 52747
PDRB ADHK Kabupaten Pati (Milyar Rupiah)
Pati, 108144
Jumlah penduduk Kabupaten Pati pada tahun 2018 adalah 1.253.299 jiwa atau sekitar 3,6% dari total penduduk Provinsi Jawa Tengah. Penduduk laki-laki dan perempuan masingmasing berjumlah 607.002 dan 646.297 jiwa, dengan rasio jenis kelamin sebesar 0,94. Seperti pada umumnya, jumlah penduduk terbanyak berada di ibu kota kabupaten, yaitu Kecamatan Pati,
dengan total 108.144 jiwa atau sekitar 9% dari jumlah penduduk keseluruhan. Kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit adalah Gunungwungkal sebanyak 36.286 jiwa. Lapangan
TOTAL
2014
23.365,15 24.752,24 26.130,21 27.608,97 29.194,70
**Sumber (kedua infografis) : Dokumen Data Kabupaten Pati dalam Angka 2019
Kondisi ekonomi Kabupaten Pati dapat dilihat dari tabel nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan di bawah. Sektor Industri Pengolahan menempati peringkat pertama, disusul sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan pada peringkat kedua serta sektor Perdagangan dan Reparasi
pekerjaan di Kabupaten Pati saat ini masih didominasi sektor
Kendaraan pada peringkat ketiga. Di antara ketiganya, Industri Pengolahan menjadi sektor dengan nilai
agraris. Hal ini dapat dilihat dari jumlah masyarakat yang
pertumbuhan terbesar, yaitu Rp1.284,79 miliar. Pertumbuhan nilai PDRB tiap sektor juga menunjukkan tren
bekerja di sektor pertanian, yaitu sebanyak 178.465 jiwa.
jangka panjang Kabupaten Pati yang sedang bergeser dari sektor primer ke sekunder.
Kondisi Wilayah
Sumber Daya Lahan Tambak Garam
1
Analisis Sumber Daya Lahan Tambak Garam
Aktiva Lahan aktiva merupakan total peruntukan lahan tambak garam yang mencakup lahan berpotensi yang
sesuai. Analisis kesesuaian lahan yang sesuai dilakukan dengan mengikuti kriteria lahan tambak garam. Hasil analisis peta kemudian dioverlay dengan lahan spasial tambak yang sudah terdapat di Kabupaten Pati. Kriteria lahan tambak garam sendiri memiliki spesifikasi yang terinci. Beberapa referensi yang digunakan
Sumber
daya
lahan
tambak
garam
dapat
dihitung
dengan
menganalisis total peruntukan lahan tambak garam yang disebut aktiva, serta menganalisis luas penggunaan lahan yang terjadi secara eksisting
yang
disebut
pasiva.
Lahan
pasiva
didapatkan
dari
dalam analisis kesesuaian lahan tambak garam tersebut merupakan Tabel Kriteria Kesesuaian Lahan Tambak Garam S1
S2
S3
S4
>2-3
>3-4
>4
Curah Hujan (mm/thn) <1300
<1300
<1300
>1300
Jarak dari Garis Pantai >100-1000
>1000-2000
>2000-4000
>4000
sawah, kebun
rawa, tambak budidaya
permukiman, hutan, mangrove
>500-1000
>1000-2000
>2000
liat berpasir
liat berdebu
debu pasir
Kelerengan Lahan (t) (%) 0-2
penggunaan tambak garam eksisting yang didapatkan dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pati. Sedangkan untuk lahan aktiva, perlu dilakukan analisis lebih mendalam dengan suitability analysis menggunakan overlay peta GIS.
Tutupan Lahan tambak, tegalan, belukar Jarak dari sungai 0-500 Tekstur tanah lempung liat
S1 = Sangat Sesuai, S2 = Sesuai, S3 = Kurang Sesuai. S4 = Tidak Sesuai Sumber Referensi : Achmadi, (2013) dalam Kajian Pengembangan Sentra Tambak Garam Rakyat di Kawasan Pesisir Selatan Kabupaten Sampang Jawa Timur, yang mengutip dari a Pantjara et al. (2008). b BRKP dan BMG (2005). c Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung yang menetapkan sempadan pantai 100 m dari titik pasang tertinggi ke arah darat sebagai kawasan lindung. d Tarunamulia et al. (2008
Dalam melakukan analisis kesesuaian lahan tambak garam Kabupaten Pati diperlukan beberapa penyesuaian mengingat adanya keterbatasan informasi dan peta GIS yang didapatkan. Keseluruhan kriteria tersebut menjadi pertimbangan dalam menentukan lahan tambak garam aktiva yang ada di Kabupaten Pati.
Sumber Daya Lahan Tambak Garam
Fisik Dasar Kabupaten Pati untuk
Jenis Tanah
Curah Hujan
Kelerengan
Kondisi tanah yang paling sesuai untuk
Untuk mengeringkan garam diperlukan
Tambak garam membutuhkan lahan
Tambak Garam memiliki tekrtur lempung
lahan dengan intensitas cahaya
dengan kemiringan yang datar. Semakin
liat ataupun liat berpasir. Jika melihat dari
matahari yang tinggi, atau tingkat
datar semakin baik, sehingga meskipun
jenis tanahnya, lempung liat biasanya
curah hujan yang rendah. Maka diambil
letaknya dipinggir pantai, tetap harus
merupakan Mediteran dan Grumusol, serta
daerah dengan curah hujan terendah
diperhatikan kelerengannya harus
liat berpasir merupakan Aluvial.
yaitu 750-1250mm/tahun.
seminimal mungkin.
Sumber Daya Lahan Tambak Garam
Analisis Kesesuaian Lahan Tambak Garam
Fisik Dasar Kabupaten Pati untuk
Tutupan Lahan
Kedekatan dengan Pantai
Kedekatan dengan Sungai
Dalam mengkonversi lahan menjadi
Kedekatan dengan pantai beriringan
Air tawar dari sungai yang bermuara ke laut
tambak garam, perlu diperhatikan kondisi
dengan kelerengan, menjadi kriteria
menyebabkan tingkat sedimentasi yang tinggi.
air tanah, kelandaian dan fungsinya.
yang penting dalam pembuatan
Akibatnya, terjadi pengenceran yang
Kondisi tutupan lahan yang sesuai untuk
tambak garam. Air laut akan dialirkan
memperlambat proses penggaraman. Dalam
dikonversi menjadi tambak garam adalah
menuju petakan tambak garam untuk
analisis kesesuaian lahan ini, kedekatan dengan
tambak, tegalan, dan belukar.
diproses menjadi garam.
sungai kategori jauh diambil sebagai skor tertinggi.
Sumber Daya Lahan Tambak Garam
Analisis Kesesuaian Lahan Tambak Garam
Overlay Kesesuaian Lahan Tambak Garam Metode weighted overlay dengan GIS dilakukan untuk mengetahui keseluruhan lahan yang sesuai untuk lahan tambak garam. Peta disamping merupakan hasil overlay dari berbagai kriteria yang telah disebutkan, yang dikategorikan menjadi Sangat sesuai, Kurang sesuai, Tidak Sesuai, dan Sangat Tidak sesuai. Dengan rincian luas Zona Sangat sesuai sebesar 7.043 hektar, Kurang sesuai sebesar 49.342 hektar, Tidak sesuai sebesar 49.342 hektar, dan Sangat Tidak sesuai seluas 17.369 hektar. Luas lahan yang dianggap sesuai dengan tambak garam memiliki nilai yang sangat kecil dibanding kategori lainnya. Hal ini dilakukan saat analisis weighted overlay dengan skoring yang paling tinggi untuk kriteria lahan yang paling sesuai. Meminimalisir cakupan guna lahan yang dianggap sesuai sebagai tambak garam. Sehingga, akan didapatkan area lahan, berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan konversi Tambak Garam.
Sumber Daya Lahan Tambak Garam
2
Lahan Aktiva dan Pasiva Tambak Garam Aktiva Setelah diketahui lahan dengan kesesuaian kriteria tambak garam di Kabupaten Pati, dilakukan overlay dengan penggunaan lahan tambak untuk mengetahui lokasi yang bisa berpotensi diubah menjadi tambak garam. Hal ini dilakukan untuk mengurangi adanya overlay lahan dengan guna lahan selain tambak, karena mempengaruhi tingkat konversi lahan. Maka, dapat diketahui lahan yang sesuai sebagai peruntukan tambak garam terdapat di 4 kecamatan (Batangan, Juwana, Wedarijaksa, Trangkil) dengan luas total 5.749,96 Hektar. Dengan rincian sebagai berikut :
No
Kecamatan
Luas dalam Hektar
1
Batangan
2.237,11
2
Juwana
2.276,87
3
Wedarijaksa
820,63
4
Trangkil
415,35
Sumber Daya Lahan Tambak Garam
Tabel Peruntukan Lahan Tambak Garam berdasarkan Kecamatan Sentra PUGAR di Kabupaten Pati, tahun 2018
Pasiva Lahan pasiva merupakan lahan yang sudah diperuntukan untuk guna lahan yang tertentu. Pasiva tambak garam Kabupaten Pati didapatkan dari peruntukan lahan tambak garam secara eksisting pada tahun 2018. Pasiva tambak garam yang menjadi lahan penggaraman di Kabupaten Pati saat ini memiliki luas 2.868,11 hektar. Lahan tambak garam paling luas terletak di Kecamatan Batangan dengan luas 1.321,066 ha, diikuti dengan Kecamatan Juwana, Wedarijaksa, dan
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Kecamatan Batangan
Juwana
Desa Pecangaan Mangunlegi Lengkong Jembangan Bumimulyo Ketitang Wetan Raci
menunjukan peruntukan
kesesuaian lahan
yang
penggunaan
dimaanfatkan
di
Kabupaten Pati. Terutama tambak garam, yang masih bisa ditingkatkan mengingat banyaknya lahan potensi aktiva serta peran Kabupaten Pati sebagai salah satu sentra program
Pengembangan
Usaha
Rakyat (PUGAR) di Jawa Tengah.
Sumber Daya Lahan Tambak Garam
Garam
12 13 14 15 16 17 18 19 20
Wedarijaksa
Trangkil
Total
66,88 114,63 16,.9 284,3 30 657,71
Total
210,46 127,34 167,88 505,68
Total
75,84 95,605 60,09 103,62 40 8,5 383,655
Bakaran Kulon Langgenharjo Agungmulyo Genengmulyo Trimulyo
Trangkil. Lahan aktiva dan pasiva terletak selaras di kecamatan yang sama, hal ini
Total
Luas lahan (Ha) 56,21 143,146 170,96 109,31 322,96 257,76 260,72 1.321,066
Tluwuk Kepoh Tlogoharum Asempapan Sambilawang Guyangan Kertomulyo Kadilangu Tlutup
Sumber Referensi : Dokumen Dinas Perikanan dan Kelautan Tahun 2018
Sumber Daya Lahan Tambak Garam
Dalam analisis ini, penentuan aktiva untuk menghitung neraca sumber
3
Cadangan Sumber Daya Lahan Tambak Garam
daya lahan tambak garam di Kabupaten Pati menggunakan data kesesuaian peruntukan lahan tambak garam. Data yang digunakan hanya data luas lahan yang diperuntukan sebagai tambak garam yang didapatkan dari analisis spasial peta. Dari tabel tersebut terlihat bahwa total lahan yang
Berdasarkan hasil analisis dari data yang telah didapat, dapat diketahui besaran luas lahan
diperuntukan untuk Tambak Garam di Pati mencapai 5.749 Hektare.
yang memiliki potensi untuk dijadikan tambak garam, dan yang telah digunakan untuk budidaya tambak garam. Analisis ini akan dihitung dalam dua bentuk analisis, yaitu analisis
Untuk
menghitung
Pasiva,
data
yang
digunakan
adalah
luas
aktiva dan pasiva. Dengan analisis tersebut, dapat dihitung ketersediaan cadangan lahan
penggunaan lahan yang telah digunakan sebagai tambak garam di berbagai
tambak garam yang ada dan pemanfaatannya di masa depan. Dimana perhitungannya
kecamatan yang ada di Kabupaten Pati. Luas lahan tiap tiap kecamatan
adalah sebagai berikut
tersebut kemudian di jumlahkan untuk menghasilkan luas lahan total yang
Tabel Neraca Sumber Daya Luas Lahan Tambak Garam Kabupaten Pati
telah digunakan sebagai tambak garam di Kabupaten Pati. Hasilnya, luas penggunaan lahan yang telah dijadikan tambak garam di Kabupaten Pati
Kecamatan Batangan Juwana Wedarijaksa Trangkil
TOTAL
Total Peruntukan Lahan Tambak Garam (Aktiva)
Penggunaan Lahan (Pasiva)
Cadangan Lahan (Ha)
2.237,11
1.321,07
916,04
2.276,87
657,71
1.619,16
820,63
505,68
314,95
415,35
383,66
5.749,96
2.868,11
31,70 2.881,85
adalah seluas 2.868 hektare. Setelah dilakukan analisis aktiva-pasiva, dapat dilakukan perhitungan terakhir untuk memperoleh besaran luas lahan yang tersedia sebagai cadangan lahan tambak garam di Kabupaten Pati. Dari perhitungan tersebut, dapat dilihat bahwa cadangan lahan tambak garam yang tersedia adalah 2.881,85
Hektare, sekitar 49,88% dari lahan aktiva. Hasil ini
mengindikasikan bahwa Kabupaten Pati masih memiliki cadangan sumber daya lahan tambak garam yang cukup optimal. Penggunaan cadangan lahan tersebut dapat dimaksimalkan dalam dua musim, yakni musim garam
Sumber : Olahan Penulis, 2019
dan musim tambak.
Neraca Moneter Sumber Daya Tambak Garam
1
Neraca Sumber Daya Produksi Tambak Garam
Tabel Neraca Sumber Daya Produksi Tambak Garam Kabupaten Pati
Produksi Tahun 2018 (Ton)
Standar Produksi (Ton/Ha)
Luas Lahan (Ha)
Produksi Seharusnya (Ton)
Cadangan (Ton)
257.794
80
2.868,11
229.448.80
28.345,20
Cadangan Ton Produksi Garam Tahun 2018
Besaran cadangan produksi tambak garam yang tersedia
dapat
perhitungan
dihitung
neraca
menggunakan
cadangan
Perhitungan dilakukan dengan menghitung besaran
Cadangan
standar
produksi garam seharusnya Kabupaten Pati yang
sebagai indikator pengembangan tambak garam di
komoditas.
dapat dihasilkan dengan menggunakan data luas
Kabupaten Pati di masa depan. Tentunya dengan
Perhitungan ini dilakukan untuk melihat seberapa
lahan yang dibandingkan dengan standar produksi
mempertimbangkan
jauh dan seberapa besar tingkat produktivitas dari
yang ada. Setelah mendapatkan hasil produksi
digunakan atau tidak dapat digunakan sebagai
kegiatan tambak garam yang ada di Kabupaten
seharusnya, besaran cadangan produksi tambak
tambak garam. Selain itu, perhitungan tersebut
Pati. Untuk melakukan analisis ini data yang
garam Kabupaten Pati dapat dihitung dengan
dapat
digunakan adalah data produksi garam, standar
menggunakan data produksi pada tahun tersebut
produktivitas kegiatan tambak garam di Kabupaten
produksi garam, luas lahan yang telah digunakan
dikurangi dengan produksi seharusnya yang telah
Pati, dilihat dari cadangan dan produksi garam yang
sebagai tambak garam (pasiva), produksi yang
didapatkan. Dari hasil perhitungan diatas, dapat
seharusnya
seharusnya dapat dihasilkan dan cadangan dari
dilihat besaran cadangan produksi dari tambak
dapat diketahui juga jika produksi tahun 2018 lebih
produksi tersebut.
garam di Kabupaten Pati sebesar 28,345 ribu ton.
tinggi dari standar produksi garam di Pati.
produksi
tambak
produksi
yang
sumber
garam ada
dari
daya
analisis
berdasarkan setiap
produksi
dijadikan
tersebut
lahan
sebagai
dihasilkan.
dapat
lain
digunakan
yang
indikator
Berdasarkan
dapat
tingkat
analisis
ini
Tabel Neraca Fisik Sumber Daya Lahan Tambak Garam Kabupaten Pati
2
Neraca Fisik Lahan Tambak Garam
Produksi Tahun 2018 (Ton)
Luas Lahan (Ha)
Produktivitas (Ton/Ha)
Luas Lahan Cadangan (Ha)
Neraca Fisik (Ton)
257.794
2.868,11
89,88
2.881,85
259.028,90
Besaran Ton dari Potensi Tambak Garam
Besaran cadangan produksi tambak garam yang tersedia dapat dihitung menggunakan analisis perhitungan neraca sumber daya cadangan produksi tambak garam berdasarkan
Dari tabel neraca moneter di atas, diketahui
Hasil ini mengindikasikan bahwa potensi lahan
standar
komoditas.
bahwa Kabupaten Pati memiliki neraca fisik
tambak
Perhitungan ini dilakukan untuk melihat seberapa besar hasil
lahan tambak garam sebesar 259.028 Ton.
dimanfaatkan
produksi lahan cadangan tambak garam Kabupaten Pati.
Hasil ini selaras dengan pemanfaatan lahan
potensi
Perhitungan ini akan menggunakan produktivitas lahan dan
saat ini dengan potensi yang sebesar 49,88%.
sedang tinggi, produksi garam di Kabupaten
luasan lahan cadangan tambak garam di Kabupaten Pati.
Padahal
Pati masih sangat bisa dimaksimalkan lagi. Hal
Dengan mengalikan data luasan lahan dengan produktivitas
tambak garam yang sedang tinggi produksi
ini
tambak garam akan menentukan besaran nilai neraca fisik
garam
pengawasan
atau nilai produksi (ton) berdasarkan luasan lahan.
dimaksimalkan lagi
produksi
yang
ada
dari
setiap
dengan di
potensi
Kabupaten
Pati
produktivitas masih
bisa
garam
di
Kabupaten
secara
produktivitas
tentunya
dari
maksimal. tambak
harus
Pati
Dengan
garam
dibarengi
pihak
belum
pihak
khususnya Pemerintah Kabupaten Pati
yang
dengan terkait,
3
Neraca Moneter Lahan Tambak Garam Nilai Moneter dari Produksi Tambak Garam
Setelah mengetahui luas lahan potensial untuk tambak garam, luas lahan telah digunakan dan luas
Tabel Perhitungan Kemampuan Produksi Lahan Tambak Garam serta Rata-rata
Harga Komoditas Garam di Kabupaten Pati
Produksi (Ton)
Luas Lahan (ha)
Produktivitas (Ton/Ha)
Rata-rata Harga Komoditas (Rp/Ton)
257.794
2.868,11
89,88
Rp.350.000,00
ketersediaan cadangan lahan untuk dikembangkan, analisis selanjutnya adalah menghitung neraca moneter sumber daya tambak garam di Kabupaten Pati. Perhitungan ini akan menggunakan asumsi rata-rata jumlah produksi dan harga komoditas
Tabel Neraca Moneter Sumber Daya Lahan Tambak Garam Kabupaten Pati
Total Peruntukan Lahan
Penggunaan Lahan
Cadangan Lahan
Rp. 180.882.241.680,00
Rp. 90.225.035.838,00
Rp. 90.657.205.842,00
garam di Kabupaten Pati. Perhitungan pertama
yang dilakukan adalah untuk mengetahui rata-rata
Sedangkan untuk data moneter penggunaan lahan
Dengan
kemampuan produksi lahan tambak garam di
didaparkan dari hasil perkalian luas lahan yang telah
diasumsikan
bahwa
Kabupaten Pati menggunakan data tahun 2018.
digunakan sebagai tambak garam (pasiva) dikalikan
menambah
pendapatan
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan dua
dengan rata rata produktivitas lahan dan rata-rata
pendapatan daerah di Kabupaten Pati sebesar
jenis data, yang pertama adalah data moneter dari
harga komoditas garam di Kabupaten Pati.
angka tersebut. Secara berkala hasilnya dapat
total peruntukan lahan tambak garam, kedua
tabel neraca moneter di atas, diketahui bahwa
meningkatkan
pendapatan
adalah data moneter penggunaan lahan tambak
Kabupaten Pati memiliki cadangan moneter lahan
meningkatkan
kesejahteraan
garam yang ada di Pati.
tambak garam sebesar Rp. 90.657.205.842,00.
potensi ini dimaksimalkan dengan baik.
Dari
hasil
perhitungan
tersebut
tambak
garam
perkapita
per
dapat mampu maupun
kapita
masyarakat
yang jika
4
Analisis Potensi Pasar Garam
Tabel Kebutuhan Garam Jawa Tengah dan Kabupaten Pati
Daerah
Jumlah Penduduk
Asumsi Kebutuhan Garam Per Hari (Gram)
Kebutuhan Garam Per Hari (Gram)
Total Kebutuhan Garam (Kebutuhan Per hari x 365)
Total Kebutuhan Garam (Ton)
Jawa Tengah
34.490.835
10
344.490.835
125.891.547.750
125.891,55
Kabupaten Pati
1.253.299
10
12.532.990
4.574.541.350
4.574,54
Potensi Ekspor Garam Kabupaten Pati
Kabupaten Pati memiliki potensi besar untuk produksi garam. Kabupaten Pati memiliki produksi garam terbesar setidaknya dibandingkan dengan 4
Perhitungan diatas dibuat dengan asumsi: 1) tingkat konsumsi garam setara untuk semua penduduk di semua daerah; dan
kabupaten lain yang memiliki potensi produksi
2) Bahan baku garam di Kabupaten Pati semuanya telah dimanfaatkan dan diolah menjadi garam konsumsi
yang
sama
di
provinsi
Jawa
Tengah.
Untuk
mengetahui potensi pasar garam Kabupaten Pati,
beberapa data harus dianalisis untuk menghasilkan hasil berupa nilai potensi ekspor garam Kabupaten Pati per tahun. Data data yang diperlukan antara
Tabel Potensi Ekspor Kabupaten Pati Potensi dan Konsumsi Kebutuhan Garam Nasional tahun 2018 (ton)
Jumlah
Jawa Tengah serta presentase tiap-tiap aspek
tersebut.
Berdasarkan
analisis
sebelumnya,
diketahui bahwa produksi garam di Kabupaten Pati mencapai 257.794 ton pada tahun 2018 atau 28.346 ton lebih banyak dari produksi yang seharusnya dihasilkan.
Dengan
cadangan
sebesar
itu,
Kabupaten Pati menghasilkan setidaknya 7% dari
kebutuhan
garam
nasional
pada
tahun
2018
berdasarkan target dari Kementerian Perindustrian.
hasil
disimpulkan
bahwa
potensi
3.700.000
lain produksi garam Kabupaten Pati, kebutuhan konsumsi garam di Kabupaten Pati dan Provinsi
Berdasarkan
ekspor
perhitungan Kabupaten
garam
sangat
diatas, Pati
dapat
memiliki
besar.
Hal
ini
disebabkan oleh 2 hal, produksi yang sangat banyak tidak dibarengi dengan konsumsi masyarakat dan
Kebutuhan Garam Provinsi Jawa Tengah tahun 2018 (ton) Produksi Garam Kabupaten Pati tahun 2018 (ton) Konsumsi (normative) garam Kabupaten Pati tahun 2018
Potensi ekspor garam Kabupaten Pati tahun 2018 (ton)
125.891,55
peran Kabupaten Pati dalam menjaga ketahanan pangan garam di Provinsi Jawa Tengah. Namun,
257.794,00
dalam prosesnya, terdapat beberapa masalah yang harus diselesaikan untuk memaksimalkan garam sebagai
4.574,54
salah
komoditas
utama
ekspor
Kabupaten Pati. Beberapa masalah seperti industri garam
dari
masyarakat
253.219,43
satu
luar dalam
dan
rendahnya
mengemas
kemampuan
atau
mengolah
produk perlu ditindaklanjuti untuk memaksimalkan potensi ini.
Keterkaitan Pengembangan Ekonomi dengan NSDA Garam
Kontribusi Sektor PDRB ADHK Kabupaten Pati 2014-2018
1Analisis Ekonomi
Jasa lainnya
Secara Makro
Jasa Kesehatan dan Kegiatan
Perekonomian Kabupaten Pati ditopang oleh tiga sektor, yaitu sektor
Jasa Pendidikan
pertanian, sektor industry pengolahan, dan sektor perdagangan.
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
PDRB ADHK 2018
Jasa Perusahaan
Pertanian, Kehutanan, Perikanan Tambak Garam PDRB Total Kabupaten Pati
Real Estate Jasa Keuangan dan Asuransi Informasi dan Komunikasi Penyediaan Akomodasi dan Makan Transportasi dan Pergudangan Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
Lapangan Usaha
PDRB Tambak Garam
Pertanian, Kehutanan, Perikanan
Rp90.225.035.838
Kontribusi
Rp6.920.950.000.000 Rp90.225.035.838 Rp29.194.700.000.000
23,71 0,309
Kontribusi Kontribusi Cadangan Moneter Eksisting Rencana 0,309
Rp90.657.205.842
0,620
Berdasarkan analisis tersebut, subsektor tambak garam pada kondisi
Konstruksi
eksisting berkontribusi sebesar 0,309% terhadap PDRB Kabupaten Pati. Dengan mengkalkulasikan potensi neraca moneter tambak
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah Pengadaan Listrik dan Gas
garam, diperkirakan terdapat cadangan sebesar Rp. 90.657.205.842 Juta/ tahun produksi yang belum dimanfaatkan.
Industri Pengolahan
Bila
Pertambangan dan Penggalian
meningkatkan kontribusi subsektor tambak garam menjadi 0,620%
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
Potensi
ini
dimanfaatkan
terhadap PDRB Kabupaten Pati 2014
2015
2016
Sumber : Dokumen Data Kabupaten Pati dalam Angka 2019
2017
2018
secara
optimal,
akan
dapat
2
Analisis Daerah Sentra Produksi Garam Daerah Unggulan Produksi Garam
Kabupaten Pati sebagai salah satu sentra produksi garam di Jawa Tengah memiliki peran yang tinggi dalam
produksi
garam
nasional.
Dalam
Tabel Nilai Moneter Produksi Garam per Kecamatan berdasarkan Lahan Aktiva
Batangan
1.321,07
Produksi per Kecamatan (ton) 118.737,41
Juwana
657,71
59.114,97
Rp20.690.241.180
Wedarijaksa
505,68
45.450,52
Rp15.907.681.440
Trangkil
383,66
34.482,91
Rp12.069.018.990
TOTAL
2.868,11
257.794,00
Rp90.227.900.000
Lahan Pasiva (ha)
Produktivitas (ton/ha)
89,88
Nilai Moneter (rupiah) Rp41.558.094.228
Tabel Nilai Moneter Produksi Garam per Kecamatan berdasarkan Potensi Cadangan Lahan
skala
produksi garam bagi daerah Jawa Tengah yang
Batangan
2.237,11
1.321,07
Cadangan Lahan (ha) 916,04
kemudian diikuti Kabupaten Rembang dan lainnya.
Juwana
2.276,87
657,71
1.619,16
145.530,10
50.935.535.280,00
Seiring dengan perannya sebagai pemasok utama
Wedarijaksa
820,63
505,68
314,95
28.307,71
9.907.697.100,00
garam, diperlukan analisis untuk daerah sentra
Trangkil
415,35
383,66
31,70
2.848,75
997.061.310,00
produksi garam bagi daerah Kabupaten Pati sendiri.
TOTAL
5.749,96
2.868,11
2.881,85
259.020,59
regional
Kabupaten
Pati
menjadi
Lahan Aktiva (ha) Lahan Pasiva (ha)
penopang
Produksi per Kecamatan (ton) 82.334,03
Nilai Moneter (rupiah) 28.816.912.152,00
90.657.205.842,00
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui daerah sentra basis produksi garam yang ada di Kabupaten
Dari beberapa kecamatan tersebut kemudian dibandingkan berdasarkan nilai moneter dalam rupiah. Maka,
Pati. Sehingga dapat diketahui lahan mana saja
diketahui bahwa Kecamatan Batangan memiliki nilai moneter tertinggi sebesar Rp. 41.558.094.228. Nilai ini
yang
sekitar 46,05% dari total nilai moneter yang menjadikannya sebagai kecamatan sentra produksi garam di
bisa
dijaga
keberadaan
lahan
tambak
garamnya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi
Pati. Kemudian diikuti dengan Kecamatan Juwana, Wedarijaksa, dan Trangkil.
Kabupaten Pati. Analisis ini membutuhkan data
Jika menimbang potensi daerah yang bisa menjadi sentra produksi garam di Pati, digunakan analisis
lahan pasiva dan produktivitas, untuk mengetahui
berdasarkan produksi cadangan lahan tiap kecamatan untuk mengetahui nilai moneternya. Didapatkan
jumlah sehingga
produksi
per
diketahui
kecamatan nilai
moneter
dalam
ton,
hasil analisis, potensi nilai moneter tertinggi terdapat di Kecamatan Juwana dengan nilai moneter yang
dari
tiap
ditambahkan bisa mencapai Rp 50.935.535.280,00. Nilai yang lebih besar daripada nilai moneter produksi
kecamatan produksi garam di Kabupaten Pati.
Kecamatan Batangan saat ini.
Kesimpulan Berdasarkan analisis Neraca Sumber Daya Alam yang telah dilakukan, sektor tambak garam di Kabupaten Pati masih memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Potensi tersebut hingga saat ini masih
belum
mampu
dimanfaatkan
secara
optimal,
sehingga
menyisakan cadangan yang cukup luas, yaitu berupa cadangan lahan 2.881,85 Ha yang berarti penggunaan potensi lahan tambak ini baru sebesar 49% dari total potensi yang ada. Dengan kata lain, jika kita menggunakan
asumsi
neraca
moneter
dengan
mengkalkulasikan
potensi neraca moneter tambak garam, masih terdapat cadangan sebesar
Rp.
90.657.205.842
Juta/
tahun
produksi
yang
belum
dimanfaatkan. Sektor produksi garam di Kabupaten Pati merupakan salah satu yang terbesar di Kabupaten Pati, bahkan provinsi Jawa Tengah. Hal ini dapat dilihat dari produksinya yang mampu menutupi konsumsi garam kabupaten, bahkan mampu menutupi setidaknya 7% dari total konsumsi garam nasional. Namun, hal ini sendiri tidak serta merta menjadi berita baik. Masih banyak masalah yang membuat potensi garam di Kabupaten Pati bisa terancam. Beberapa diantaranya adalah hadirnya Industri Garam dari luar negeri di Kabupaten Pati hingga kualitas garam yang masih cukup sering dipertanyakan. Namun, dengan perlakuan yang tepat, masalah tersebut dapat diatasi dan meningkatkan potensi garam Kabupaten Pati.
Rekomendasi Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, terdapat beberapa rekomendasi terkait dengan pengembangan sektor produksi garam di Kabupaten Pati, diantaranya: 1. Peningkatan kualitas mutu garam lokal, dapat dilakukan dengan melakukan penyuluhan dan teknologi baru 2. Pelatihan bagi UMKM Lokal, potensi keberadaan UMKM lokal di
Kabupaten Pati sangat besar, dengan pelatihan yang tepat, UMKM dapat menjadi roda utama produksi komoditas ini. 3. Pengembangan sektor ini tetap perlu memperhatikan faktor eksternal/non-teknis yang sangat berpengaruh, diantaranya adalah daya beli masyarakat dan kualitas pemasaran produk itu sendiri.
Daftar Pustaka Aripambudi, Adjisetya Agung. 2016. “Neraca Sumber Daya Alam Peternakan Ruminansia Kabupaten Karanganyar.”
Badan Pusat Statistik Kabupaten Pati. 2018. Kabupaten Pati dalam Angka Tahun 2018. Badan Pusat Statistik Kabupaten Pati. 2019. Kabupaten Pati dalam Angka Tahun 2019. Bramawanto, Rikha, Herlina Ika Ratnawati, dan Supriyadi. 2019. “Variabilitas Hidrologis dan Dinamika Produksi Garam pada Beragam Kondisi Enso di Kabupaten Pati dan Rembang.” 20 Maret. Diakses Oktober 2019. http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/segara. Dharmayanti, Sri, Suharno, dan Amzul Rifin. 2013. Analisis Ketersediaan Garam Menuju Pencapaian Swasembada Garam Nasional yang Berkelanjutan. 4 Juni. Diakses Oktober 8, 2019. http://bbpse.litbang.kkp.go.id.
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pati. 2016. Kelautan dan Perikanan dalam Angka Tahun 2016. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pati. 2017. Kelautan dan Perikanan dalam Angka TAhun 2017. Firman Farid Muhsoni, S.Pi, M.Sc. 2012. Kesesuaian Lahan Tambak Garam Menggunakan Sistem Informasi Geografis di Kabupaten Sampang. Diakses Oktober 2019. http://ilmukelautan.trunojoyo.ac.id. Indonesia, Kementrian Kelautan dan Perikanan. t.thn. “Analisis Produksi Garam Indonesia.” Kementrian Kelautan dan Perikanan Indonesia. Diakses Oktober 9, 2019. http://statistik.kkp.go.id.
Kementrian Kelautan dan Perikanan. 2015. Kerangka Acuan Kerja Fasilitasi Penyusunan Masterplan dan Detailed Engineering Design Kawasan Tambak Garam di Kabupaten Pati. Mawarni, Iga Putri. 2014. “Analisis Neraca Sumber Daya Tambak Garam Kabupaten Pati.” 18. Paramastri, Ajeng. 2016. “Neraca Sumber Daya Alam Perikanan Darat Kabupaten Sukoharjo.” Republika.
2017.
“Menuju
Swasembada
Garam.”
Badan
Pengawas
Perdagangan
Berjangka
Komoditi.
Diakses
Oktober
10,
2019.
http://website.bappebti.go.id.
Suroso. 2015. Potensi dan Eksistensi Produksi Garam Konsumsi di Kabupaten Pati. 13 April. Diakses Oktober 2015. https://media.neliti.com.
Akhir Kata
To the ocean, salt shows her love’s ancestry – Anthony T Hincks