BULETIN FISIP KOMUNIKASI UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG
SISI LAIN
KAA LAHIRKAN KEMBALI SEMANGAT GOTONG ROYONG INDONESIA FOKUS
KONFERENSI ASIA-AFRIKA KE 60 DARI JAKARTA HIGGA BANDUNG @rotasinews |
Rotasinews KomunikasiUbl |
ON THE SPOT
2000 ORANG BERMAIN ANGKLUNG PECAHKAN REKOR DUNIA WAJAH KOTA BANDUNG PASCA PELAKSANAAN KAA
rotasinewsubl@gmail.com |
www.rotasinews.com
Salam Redaksi Konferensi Asia Afrika (KAA), merupakan salah satu Momen bersejarah yang pada tahun 2015 ini menginjak usia ke-60. Peringatan konferensi yang sangat berpengaruh terhadap perdamaian dunia tersebut berlangsung 19-24 April di Bandung dan Jakarta. Mengusung tema “Penguatan Kerjasama Negara-Negara Selatan” , Indonesia berharap bisa menjalin solidaritas yang lebih kuat di masa depan. Edisi spesial KAA kali ini, Rotasi mengulas tentang Konferensi Asia Afrika (KAA) dan bagaimana pengaruh KKA terhadap Negara – Negara yang ikut serta. Tidak hanya itu, ada berbagai macam konten yang menyangkut tentang KAA, seperti perbedaan peringatan KAA di Bandung dan Jakarta, Kondisi kota Bandung setelah KAA serta liputan mengenai permsinsn angklung yang dilakukan oleh 20.000 peserta secara serentak di alun – alun Bandung. Salam Solidaritas !!! Salam Hangat, Redaksi
Powered By:
Penasehat : Prof. Dr. Khomsahrial Romli, M.Si Penanggung jawab: Noning Verawati,MA Dewan Redaksi: Pittri S Manik Pimpinan Umum : Agung Syaputra (AG) Pimpinan Redaksi : Erni Nur Kholiani (ER) Para Redaktur : Ririn Jamiah (ER) | Dwi Y Sari (UI) | Pittri S Manik (PM) Redaktur Artistik: Luqman (LQ) Sekretaris : Dinda Rizkiana AP (DR) | Keuangan : Olvina Daniati (OV) Dana & Usaha : Gesa Vitara (GE) Layout : M. Denu Poyo (DN)
2
Reporter : Abdurrahman S (AX) | Kristin Oktaviani (KR) | Dicky Wulandari (DC) Redaksi : Lt.6 Gd. Rektorat UBL | Jl. Z.A Pagar Alam No. 26 Labuhan Ratu, Bandar Lampung Line : 085769881331
KAA M
SISI LAIN
MELAHIRKAN KEMBALI SEMANGAT GOTONG ROYONG
INDONESIA
enjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika 2015 merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi Indonesia. Terlebih lagi bagi Bandung, Kota tempat dilaksanakannya KAA. Sejak pertama kali dilaksanakan di Bandung pada tahun 1955, Indonesia menjadi bukti sejarah bahwa kita telah menjalin solidaritas dengan negara-negara lain. KAA yang dilaksanakan di kota kembang berlangsung pada tanggal 19-24 April ini melahirkan semangat gotong royong. Ridwan Kamil, sang walikota bandung sendiri telah memberikan kebebasan kepada warganya untuk turut berkontribusi dalam kegiatan yang dilaksanakan setiap 10 tahun sekali. Terbukti dengan adanya berbagai macam kegiatan yang dilaksanakan yakni berupa volunteer pada berbagai acara yang bahkan warga luar bandung pun bisa ikut berkontribusi. Seperti mensukseskan acara Angklung yang melibatkan 20.000 orang, parade busana dan festival of nation ( fetival dari berbagai negara).
Selain itu, gotong royong bisa dilihat diantaranya adalah pengecatan Gedung Swarha yang dilakukan secara sukarela oleh komunitas ibu-ibu arisan. Semangat ini bukan hanya dilakukan oleh kaum muda. Semangat gotong melahirkan keikhlasan di dalamnya. Budaya gotong royong sangat diterpkan dalam hal ini. Bahkan setelah acara selesai, budaya mereka tidak hilang begitu saja. “Ngepel Braga� merupakan suatu bukti. Acara mengepel sepanjang jalan braga pun dilakukan gotong royong oleh seluruh warga bandung. Kota yang dijuluki Paris Van Java ini benar-benar menguatkan bahwa Indonesia masih memiliki budaya. Semangat gotong royong dalam momen KAA ini melahirkan semangat gotong royong yang mulai pudar pada masyarakat Indonesia dan melalui kegiatan KAA ini semangat tersebut berusaha dibangun kembali. (Er) Foto bersama sekumpulan volunteer 60th KAA yang berkontribusi secara sukarela tanpa imbalan materi. (foto: Er)
3
FOKUS
KONFERENSI ASIA - AFRIKA KE 60 Dari Jakarta Hingga Bandung
Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 yang berlangsung tanggal 19-24 April 2015 merupakan peringatan konferensi yang sangat berpengaruh terhadap perdamaian dunia tersebut berlangsung di dua kota yakni Kota Jakarta dan Kota Bandung. Terdapat perbedaan dari pelaksanaan KAA antara kedua kota tersebut, seperti : Jakarta :
Berbanding terbalik dengan peringatan KAA di Kota Jakarta, Peringatan KAA Kota Bandung berlangsung meriah dengan melibatkan masyarakat Kota Bandung. Peringatan KAA dikota Bandung juga sekaligus menjadi pesta rakyat bagi masyarakt Kota Bandung.
4
Bandung :
Perbedaan yang signifikan antara Jakarta dan Bandung dalam menyambut KAA membuktikan bahwa Jakarta dan Bandung adalah dua kota yang berbeda dalam segi solidaritas. Solidaritas dan kerjasama warga Bandung sangat solid. Berbeda dengan Jakarta yang cenderung kurang memasyarakat. (rep: Aj / foto: Doc rotasi & google images)
5
ON THE SPOT
20.000 ORANG BERMAIN ANGKLUNG
Pecahkan Rekor Dunia
S
tadion Siliwangi Bandung riuh dengan orang-orang beriman Angklung. Sejak pagi tidak kurang 20.000 orang dari berbagai kalangan pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum ikut serta berkumpul menjadi bagian dari sejarah baru. Mereka dengan kompak bermain Angklung dipandu Taufik dari Saung Angklung Ujo memainkan lagu We Are The World dan lagu2 wajib nasional. Sebab momĂŠntum bersejarah ini telah disahkan menjadi rekor baru bermain Angklung terbanyak di dunia. Sebagai rangkaian peringatan konperensi Asia Afrika ke 60, kegiatan dengan tema Harmony Angklung for the world dihadiri langsung oleh Walikota Bandung Ridwan Kami, Gubernur Jawa Barat Ahmad HĂŠryawan dan Menteri Pariwisata Indonesia (gak tau namanya, cari d Googl). Angklung sebagai alat musik tradisional Sunda terbuat dari bambu berbentuk pipa-pipa sehingga menghasilkan nada yang harmonis. Uniknya Angklung bisa dimainkan secara bersama-sama sehingga bisa menciptakan nilai Gotong-royong dan kebersamaan agar tercipta lagu yang sesuai. (rep/foto: Ag)
6
ON THE SPOT
WAJAH KOTA BANDUNG
KAA
Pasca Pelaksanaan
S
erangkaian acara Konferensi Asia Afrika kini telah selesai. Decak kagum mengiringi konferensi tingkat dunia yang berlangsung setiap 10 tahun sekali ini. Namun, ungkapan rasa bangga ini tidak berlangsung begitu lama, setelah penyelanggaraan konferensi ini ada saja ulah masyarakat yang masih tidak perduli terhadap fasilitas umum yang telah dipasang untuk mendukung kesuksesan konferensi ini. Bandung pun menjadi sorotan, ulah masyarakat yang merusak fasilitas umum ini telah menggambarkan bagaimana besarnya pengaruh perubahan sosial di masyarakat. Perubahan yang terjadi di masyarakat Bandung setelah terselenggaranya kegiatan KAA ini merupakan sebuah perubahan yang tidak direncanakan, kenapa bisa dikatakan begitu, karena sudah terjadi diluar perkiraan masyarakat, tokoh bahkan pemimpin kota Bandung dan mengakibatkan dampak yang merugikan masyarakat. Pengaruh negatif ini telah ditunjukan warga kota Bandung setelah penyelenggaraan acara. Bangk u -
bangku ditaman mengalami kerusakan parah, bola-bola nama negara Asia-Afrika yang dipasang sepanjang jalan Asia-Afrika terguling, bendera tiap negara sebesar kartu remi yang ditancapkan di atas bola pun hilang dicabut warga. Bahkan terdapat pengunjung yang dengan santainya ber-selfie Dengan melepas nama-nama negara yang ada pada atribut penyambutan. Walikota Bandung pun sudah mengambil tindakan tegas, melalui tindakan preventif dan represif. Tindakan preventif, Walikota Bandung telah memberikan tugas kepada personel Satuan Polisi Pamong Praja untuk mengawasi setiap kawasan yang telah diperbaiki. Tindakan represif harus dilakukan hal ini dilakukan agar kejadian yang sudah berlalu tidak terjadi lagi. Warga yang sudah diketahui merusak fasilitas KAA, diberi sebuah punishment oleh Walikota Bandung, hukumannya memang tidak begitu berat tetapi sanksi sosial yang didapatkan akan membuat pelaku malu di kalangan masyarakatnya. Dalam suasana ini pengambil keputusan harus cepat mengambil langkah untuk mengembalikan keadaan menjadi normal kembali. (Ax)
MEME