4 minute read

Value Santana untuk Menjadi Ketua Himpunan

wisata di tahun 2019, aku bertindak sebagai panitia acara. Tanpa pengalaman sebelumnya, aku berusaha mempelajari bagaimana teknis-teknis acara dari senior. Aku saat itu cukup kewalahan karena teman-teman lain dibagian acara sangat minim kontribusi. Kemudian, aku juga ikut turun langsung untuk mencari sponsor demi keberlangsungan acara. Saat itu, sudah banyak toko yang aku kunjungi untuk diberikan proposal. Selain itu, aku juga sudah menempuh perjalanan sepanjang 47,1 km untuk mencari sponsor tersebut (Ujung Barat ke Ujung Timur). Selain itu, aku juga harus mengurus para juara yang akan berkompetisi di tingkat Provinsi Bali. Mungkin saat itu adalah saat pertama kalinya aku merasakan keos. Tapi apa yang aku rasakan saat itu, aku masih berjuang dan tidak pernah terbesit dalam pikiranku untuk menghilang. Sama seperti saat ini. Teman-temanku sering bertanya “Kenapa kamu tetap bisa bertahan di himpunan?”. Alasan dari kuatnya diriku cukup sederhana, aku cinta pada organisasi itu. Aku cinta pada paguyuban Jegeg Bagus Jembrana, aku cinta pada HIMAMIKRO “Archaea” ITB. Karena aku cinta, maka aku selalu ingin berkontribusi, ingin berkorban, dan ingin mengabdi dengan tulus ikhlas. Tidak peduli bagaimanapun kondisinya, rasa cinta itu yang ingin membuatmu terus berjuang untuk memastikan organisasiku baik-baik saja. Sederhananya, siapa Santana? Maka jawabannya dia adalah orang yang selalu ingin mengabdi dengan tulus ikhlas. Dengan siapa aku ini dapat menjadi alasan mengapa aku ingin menjadi calon ketua himpunan. Aku ingin memberikan pengabdian tertinggi untuk massa dan himpunan. Semoga apa yang aku rasakan bisa menular kepada para pembaca sekalian, sehingga kelak pengabdian kita untuk himpunan bisa kita lanjutkan hingga pengabdian untuk masyarakat dan lingkungan di sekitar kita.

Value Santana untuk Menjadi Ketua Himpunan

Advertisement

Sebelum lanjut kepada mimpi dan motivasi Santana, aku ingin menjelaskan tentang value sebagai seorang pemimpin. Mengapa ini penting? Karena value ini akan menjelaskan tentang bagaimana gaya kepemimpinan Santana. Hal ini akan berkaitan dengan bagaimana Santana akan membawa mimpi dan motivasi untuk terus melangkah maju, kemudian membawa mimpi dan motivasi tersebut untuk memimpin orang lain. Secara sederhana, konsepnya seperti gambar berikut.

Gambar 2. Konsep sederhana menjalankan kepemimpinan. Pemimpin pertama-tama harus mengenali dirinya sendiri, sehingga dapat membangun kepercayaan dengan orang lain (Anggota). Jika seorang pemimpin tidak membangun kepercayaan tersebut, maka tidak mungkin ada anggota yang ingin bergerak bersamanya. Jika sudah membangun kepercayaan tersebut, maka pemimpin harus mampu membawa anggotanya untuk melangkah melewati masalah demi mencapai tujuan. Agar dapat melewati masalah, maka pemimpin harus tahu value dan gaya kepemimpinannya. Jika tidak, maka pemimpin dan anggotanya bisa jatuh ke jurang masalah tanpa tahu cara menyelesaikannya. Hal ini bisa berakibat buruk pada kepercayaan yang terbangun di awal. Setelah mengetahui value dan gaya kepemimpinan maka pemimpin harus memiliki tujuan akhir. Tujuan akhir memastikan mereka untuk bisa berhenti di waktu dan tempat yang tepat. Tujuan itu adalah mimpi dan motivasi dari pemimpinnya. Jika pemimpin tidak memiliki itu, mereka hanya akan terus bergerak mengikuti ketuanya saja. Sehingga, anggota akan menjadi lelah karena hanya berjalan melewati masalah-masalah yang ada. Baik, setelah memahami konsep tersebut maka aku akan mencoba mengajak pembaca untuk mengetahui value dan gaya kepemimpinan Santana. Sehingga, para pembaca akan tahu bagaimana Santana akan memimpin jalan untuk melewati masalah. Mulai dari value, di sini aku akan menjelaskan melalui 3 sudut pandang. Pertama adalah nilai etis, kedua adalah nilai rasional, dan ketiga adalah nilai kesuksesan. Nilai etis berkaitan dengan sikap dan tingkah laku Santana. Nilai ini terbangun dari pendidikan orang tua, lingkungan, dan kepercayaan yang dianut oleh Santana. Nilai etis yang selalu Santana pegang adalah melakukan hal yang benar untuk mencapai kebahagiaan. Menurutku aku ingin selalu

membantu orang lain, berlaku jujur, dan menjunjung kebenaran tujuannya adalah untuk kebahagiaan diriku sendiri. Aku akan selalu tidak tenang jika aku tidak membantu orang lain yang aku bisa bantu. Aku juga merasa selalu bersalah jika tidak berlaku jujur. Selain itu, aku juga akan merasa tidak nyaman jika aku melakukan hal yang aku tahu itu salah. Jadi, itu adalah kebahagiaan yang coba aku raih selama ini. Kemudian, nilai yang kedua terkait dengan nilai rasional adalah nilai yang dimiliki seseorang untuk terhubung dengan orang lain. Nilai rasional mengangkat tentang cara seseorang untuk dipercaya oleh orang lain dan dihormati oleh orang lain. Aku berpegang teguh pada prinsip sebab akibat. Jadi, apa yang aku lakukan akan berakibat pada diriku juga. Jadi, kalau aku ingin dihargai oleh orang lain maka aku harus menghargai orang lain. Jika aku ingin dihormati oleh orang lain, maka aku harus hormat kepada orang lain. Jadi aku akan selalu menghormati dan percaya kepada orang lain, sebelum mereka hormat atau percaya kepadaku. Kemudian, jika orang lain percaya kepadaku maka aku tidak boleh mengkhianati kepercayaan mereka. Nilai ketiga adalah nilai kesuksesan, yaitu nilai yang berkaitan dengan cara untuk membangun goal bagi dirinya sendiri. Aku meyakini bahwa sukses bagi diriku sendiri ketika aku bisa memberikan atau mewariskan sesuatu hal kepada orang lain. Jadi, secara sederhana bahwa aku ingin memberikan dampak kepada orang lain dengan seminimal mungkin orang lain juga tahu hal-hal yang aku sudah ketahui maupun sudah aku pelajari. Berikutnya adalah tentang gaya Santana dalam memimpin. Agar dapat menata diri sendiri, aku sering membuat catatan kecil secara tertulis untuk menentukan prioritas dan mengingat pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan. Kemudian, aku ingin membudayakan memulai rapat dengan bertanya kabar dan menonton video motivasi. Selain itu, berdoa juga hal yang wajib untuk dilakukan. Dalam memimpin orang lain, Santana akan selalu bersedia mendengar keluh kesah baik dalam hal pekerjaan maupun masalah lainnya yang memang ingin diceritakan. Aku juga akan selalu mencoba mendengarkan pendapat orang lain sebelum menyanggah dan selalu berusaha agar emosi tidak mempengaruhiku dalam mengambil keputusan. Etika kerja yang selalu aku gunakan adalah selesaikan tugas dengan cara apapun yang kamu mau. Semua orang memiliki golden time nya masing-masing, aku akan selalu menghargai itu. Kemudian, aku akan selalu menunjukan sikap optimis dan termotivasi agar teman-teman yang lain juga memiliki motivasi yang sama. Jadi itu adalah value dan gaya kepemimpinan Santana. Semoga dengan itu semua, aku bisa membawa para pembaca melewati masalah-masalah yang ada di himpunan nanti. Setelah itu, mari kita berjalan menuju pemberhentian kita dalam satu kepengurusan. Siap?

This article is from: