2 minute read

Kondisi Ideal Himpunan

Next Article
Alur Berpikir

Alur Berpikir

Kondisi Ideal Himpunan

Berdasarkan kesimpulan hasil tinjauan dokumen, didapatkan kondisi ideal sebuah himpunan yaitu HIMAMIKRO “Archaea” ITB menurut analisis Santana dan tim. Kondisi ideal tersebut divisualisasikan dalam gambar segitiga piramida berikut.

Advertisement

Gambar 3. Piramida hierarki kondisi ideal himpunan.

Hasil ini masih berdasarkan kepada analisis Santana dan tim, bisa saja berubah bergantung kepada orang yang menganalisis dan dokumen yang dipakai. Tapi kami menggunakan ini sebagai sebuah panduan yang baik. Susunan piramida menunjukan bahwa setiap tingkat di bawahnya akan mendukung tingkat paling atas. Jadi, untuk mencapai tingkat paling atas maka bagian dasar perlu dipenuhi. Piramida ini bukan menunjukan tingkat prioritas karena semuanya penting. Misalkan jika dibandingkan tujuan himpunan dengan pemenuhan kebutuhan dasar, keduanya penting untuk dicapai dalam himpunan. Namun, apakah mungkin tujuan himpunan akan tercapai jika kebutuhan dasar tidak terpenuhi? Tentu saja akan sulit. Berdasarkan sistem piramida ini juga menjelaskan jika kita sudah membangun dasar yang kuat, maka kita tidak akan terjun bebas ke bawah saat gagal. Dalam piramida ini, pemenuhan kebutuhan dasar adalah base pertama. Dasar untuk membangun motivasi seseorang untuk terus berjalan di organisasi ini adalah kebutuhan dasar anggota. Jika dasar ini tidak terbangun, maka akan sulit untuk mempertahankan anggota. Ketika kebutuhan dasar sudah terpenuhi dan anggota merasa nyaman di himpunan, maka

mulai dilakukan penanaman nilai dan profil HIMAMIKRO “Archaea” ITB. Nilai dan profil ini akan memastikan setiap anggota memiliki satu bentuk identitas yang sama dalam membawakan nama himpunan. Nilai dan profil ini bisa menjadi ciri khas yang dimiliki oleh anggota. Ciri khas ini memastikan setiap orang memiliki orientasi yang sama sebagai satu kesatuan. Setelah terbangun kesadaran, maka mulai dilakukan pembentukan karakter anggota. Karakter ini akan membuat anggota memiliki implementasi sikap yang diharapkan sebagai anggota yang baik. Implementasi sikap itu berlandaskan pada nilai dan profil HIMAMIKRO “Archaea” ITB. Setelah karakter yang kuat terbentuk, maka setiap orang siap untuk dilatih soft skill maupun hard skill. Skill-skill yang diperlukan berupa kreativitas, kepekaan, daya kritis, keberanian, dan kepemimpinan akan memastikan anggota dapat menjalankan pengembangan diri ko-kurikuler terkait keprofesian dengan baik. Jika sudah memiliki skill yang mumpuni, maka anggota dapat menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Hingga akhirnya kita bisa mencapai tujuan himpunan.

Setelah mengetahui bagaimana kondisi ideal yang seharusnya terjadi di himpunan, mari kita renungkan kembali. Apakah himpunan kita sudah mendaki tinggi hingga mencapai puncak piramida kondisi ideal? Jika kita masih berputar-putar di masalah dasar, apakah kita mampu untuk mencapai lebih tinggi? Jika kita sudah melompat ke bagian atas, namun kita mengabaikan bagian dasar apakah yang kita capai di atas akan bertahan lama? Jelas jika melihat piramidanya, kita akan sadar bahwa kondisi tersebut sangat baik dan ideal. Kita akan terhantam realita jika menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. Faktanya benar, bahwa apa yang kita lakukan sekarang masih jauh dari pendakian tertinggi. Bersiaplah untuk melihat realita di bagian berikutnya dari dokumen ini.

This article is from: