SEJARAH
1930 : Pendatang dari Bugis - Sulawesi merintis pembukaan area pemukiman pada area pesisir kawasan Bakau di Utara Jakarta, sebagai area pemukiman, dengan profesi sebagai pelaut dan nelayan
Aktifitas pelabuhan dan perdagangan 1960: hasil laut mulai meningkat dan menjadi aktifitas utama dari masyarakat di Kamal Muara ini, berkembang menjadi pelabuhan
ARSITEKTUR NUSANTARA







Mengikuti konteks area Kamal Muara, yang merupakan pemukiman suku Bugis, sebagai founder dan perintis area ini, untuk menguatkan facade area kamal Muara ini, maka dalam perencanaan Pasar Ikan ini menggunakan perencanaan konsep A r s i t e k t u r N u s a n t a r a d e n g a n l a n g g a m B u g i s k h u s u s n y a b e n t u k d a r i R u m a h S a o r a j a , y a n g berasal dari Bugis.
Pasar Kamal Sebagai bangunan 2 musim, maka bangunan ini merupakan tempat pernaungan, menggunakan penghawaan natural mengandalkan angin pantai serta penerangan alami pada siang. Kelompok Kegiatan dibagi dalam 3 level bangunan
Pasar dengan kelengkapannya
Warga (Musholla dan Balai Warga)
Kolaborasi dimana ada Foodcourt, amphiteatre yang tersambung dengan barier air pasang.
PELABUHAN BERSAMA

Pelabuhan Ikan Kamal Muara ini didesain dengan tujuan dapat digunakan oleh masyarakat sekitar Kamal Muara maupun masyarakat luar. Berbagai kegiatan seperti ekonomi (Pasar, UKM, Kuliner), sosial (balai warga, penyuluhan, amphiteare), dan juga pemerintahan dengan hadirnya kantor syah bandar dilengkapi dengan SPBU untuk kapal-kapal nelayan kecil yang singgah pada pelabuhan ini.


STRUKTUR DAN MATERIAL

Konsep yang digunakan adalah MUDAH dalam pelaksanaannya, dengan Pondasi Mini Pile kombinasi dengan Rigid Frame (kolom Balok), serta MURAH dalam arti banyak didapat, material seperti Bata Merah, (isolator dari radiasi), Atap Ondulin atau sirap Asphalt, kombinasi dengan rangka baja dengan cat pelindung anti korosif

PEREMAJAAN KAMPUNG KAMAL MUARA
Luas lahan Kampung Kamal Muara, khususnya RW 04 dan RW 09, seluas 12,6 HA, memiliki tingkat kepadatan 225 unit per Hektar, dengan asumsi luasan bangunan 242m sehingga terdapat 2.847 unit rumah.

Populasi penduduk sebanyak 11.389 jiwa, maka terdapat density 900 jiwa/HA. Berdasarkan SNI 03-1733-2004 termasuk area Sangat Padat, sehingga disarankan pada tindakan Peremajaan Lingkungan Permukiman dan Perkotaan.
Dipelukan Bangunan Rumah Susun sewa/milik dengan jumlah 24 Gedung, dengan 6 lantai, berukuran 18m x 60m, dengan Grid struktur 6m.





Maka didapat KDB Rusun secara total adalah 2,5HA, sejumlah 20,25%.

Maka sisa area dapat dihadikan untuk Ruang Terbuka Hijau, maupuh RT Publik dan fasilitas Prasarana serta sarana dan Utilitas keperluan Permukiman. Sejumlah 78% dari total luas digunakan untuk :


Zona diusulkan menjadi zona Hunian bertingkat rendah 4-6 lantai, dalam bentuk Rusun Sewa sederhana, sehingga dapat terjangkau oleh semua kalangan yang tinggal

area Kamal.
