Tabloid Simpang5 Januari 2017

Page 1

EDISI JANUARI 2017

TABLOIDSIMPANG5 TABLOIDSIMPANG5.COM

Specialist ! Outdoor Advertising

JL. YOGYA 24 SEMARANG

 845 2916


JL. YOGYA 24 SEMARANG  845 2916


SPECIALIST ! OUTDOOR ADVERTISING

JL. YOGYA 24 SEMARANG

 845 2916


EDITORIAL

S H

elamat datang tahun 2017 dan bersyukur atas pencapaian di tahun 2016. Dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi di Indonesia, program tax amnesty dan penurunan suku bunga perbankan, harapannya permintaan properti di tahun 2017 akan naik pula. Sehingga tahun 2017 adalah tahun yang tepat untuk membeli properti, oleh karenanya sangat tepat BSB City membuka cluster baru “Naraya Residence” semoga target penjualan di tahun 2017 akan tercapai.

Asti Movistarini Senior Marketing BSB City

arapannya di tahun 2017 karir lebih baik, bisa menjalankan kepercayaan yang sedang saya jalankan, dan semoga bisa punya usaha sendiri juga. Selain itu, dengan bergabung sebagai pengurus Kadin Kota Semarang saya harap saya bisa membantu Pemerintah Kota dalam mengembangkan destinasi Wisata di Semarang.

Wista Susheini General Manager Old City 3D Trick Art Museum Semarang

T R

ahun 2017 ingin fokus dengan pengembangan diri, baik dalam hal wawasan dan keterampilan. Bisa jadi akan melanjutkan studi atau mengambil short course. Dengan berkembangnya wawasan dan keterampilan, semoga semakin menunjang kemampuan dalam menciptakan program-program acara yang penuh esensi, sehingga bisa bermanfaat untuk orang banyak.

Farisa Dian Utami Program Manager Impala Space Semarang

esolusi 2017 tentunya making improvement, salah satunya ingin lebih memperluas koneksi untuk menunjang karier, karena sebagai Public Relations tentu hal ini penting. Serta ingin lebih aktif lagi berpartisipasi dalam kegiatan kegiatan yang orientasinya positif, seperti kegiatan-kegiatan sosial sebagai bentuk kontribusi bagi masyakarat.

Yulistra Ivo

COVER STORY COVER : BSB BANNER : MUDAMEDIA

W

aktu itu

namun isi hukum fisika akan terlihat

sifatnya

sama oleh keduanya.

relatif, bisa memanjang

Lalu bagaimana diri kita memaknai

bisa

waktu? Jika waktu kita maknai

memendek

dengan manfaat, tentu satu tahun

tapi tidak pernah berjalan mundur.

bisa jadi sangat berarti jika kita

Begitu kira-kira salah satu quote

melakukan banyak hal positif dan

yang terdapat dalam film Interstellar

bermanfaat. Namun, sebaliknya

(2014). Film petualangan fiksi ilmiah

satu tahun bisa sangat tidak

yang disutradarai Christopher Nolan

berarti jika kita menyia-nyiakannya.

ini mengisahkan para penjelajah

Semoga kita termasuk yang

luar angkasa yang terbang melintasi

memaknai waktu dengan berbagai

lubang cacing untuk mencari planet

hal yang positif dan bermanfaat.

baru yang dapat dihuni manusia.

Selamat Tahun Baru.

Quote dalam film tersebut tentu mengingatkan kita akan teori relativitas yang pernah dikemukakan oleh Albert Einstein. Inti pemikiran dari teori relativitas ini adalah bahwa dua pengamat yang bergerak relatif terhadap masing-masing akan mendapatkan waktu dan interval ruang yang

MUNIF

berbeda untuk kejadian yang sama,

REDAKSI

Marketing Communications Gumaya Tower Hotel Semarang

Graha Estetika, Bukit Sari, Bukit Indah Regency, BSB, Villa Esperanza, Graha Candi Golf, City Park Medoho, Puri Ayodya, Plamongan Indah, Villa Aster, Graha Padma, Graha Wahid, Semarang Indah, Bukit Permata Puri, Srondol Indah, Jati Raya, Duta Bukit Mas, Permata Semeru, Telagabodas, Papandayan, Puri Anjasmoro, Gajahmungkur, Tanah Mas, Setiabudi, Kawasan Jangli, Family Residence, Kampoeng Hollywood, Greenwood, Ruko Mataram, Ruko Hasanudin, Ruko Majapahit, Ruko Tlogosari, Ruko Peterongan, Ruko Jurnatan Anda mempunyai saran dan kritik untuk kami? Atau Anda ingin berbagi pengalaman seputar dunia bisnis, wisata, kuliner, property kepada pembaca lain? Caranya mudah : kirim saran dan kritik atau artikel Anda ke Redaksi Tabloid Simpang5, Jl. Yogya No. 24 Semarang dan dapat juga melalui email ke simpang5@gmail.com atau antobuncit@gmail.com. Jangan lupa sertakan nama dan alamat Anda, atau disertai foto. Untuk artikel sertakan biodata anda dan nomor telepon yang dapat dihubungi. Setiap artikel, saran dan kritik yang anda kirimkan akan sangat kami hargai. Kami tunggu partisipasi Anda. Salam Antusias

TABLOIDSIMPANG5 PENERBIT : CV. MULYADHARMA MEDIA DIREKTUR UTAMA : HADZIK MUHANIK PRABOWO PEMIMPIN UMUM : PRIHARTONO PIMPINAN REDAKSI : AHMAD MUNIF ART DIRECTOR : @ANTOBUNCIT ACCOUNT EXECUTIVE : ANASTASIA, ANDRIA DISTRIBUSI & GA : NUGROHO HERY ALAMAT REDAKSI : JL. YOGYA 24 SEMARANG TELP. (024) 845 2916 EMAIL : SIMPANG5@GMAIL.COM WEBLOG : SIMPANG5.WORDPRESS.COM FACEBOOK : FACEBOOK. COM/TABLOIDSIMPANG5 TWITTER : @SIMPANG5

INFO PEMASANGAN IKLAN

( 024 845 2916

WWW.TABLOIDSIMPANG5.COM

4

TABLOIDSIMPANG5.COM • EDISI JANUARI 2017


INFO

REUNI KUPU-KUPU Hari H tiba. Saya dan Istri datang pagi-pagi. Ternyata panitia belum hadir. Kami meletakkan kipas angin dan beberapa bingkisan untuk permainan, serta berkotak-kotak durian montong yang kami masukkan dalam kontainer styrofoam. Tak lama kemudian panitia lain berdatangan. Keyboard dipasang, musik dimainkan. Reuni mengalun.

HARJANTO HALIM Direktur Utama PT Marimas Putra Kencana

B

ersama beberapa teman, kami merencanakan reuni teman-teman SMA. Lewat tiga pertemuan, kami berhasil menggodok rencana cukup matang, mulai dari konsumsi, lokasi, acara, dan peserta. Acara dibuat sederhana, ringan, banyak kongkow. Makanan dipilih yang khas dan lokal. Lokasi di kantin gedung sekolah baru, dindingnya terbuka, banyak angin. Peserta didata, grup WA dibuat, temanteman dicari dan diburu.

Acara dibuka dengan menyanyikan lagu mars sekolah, disambung dengan sambutan ketua panitia. Setelah itu MC menyanyikan sebuah lagu. Sementara lagu dinyanyikan, diam-diam saya dan seorang panitia mengumpulkan 4 teman lain yang sempat kami ‘bujuk’ saat datang tadi. “Ayo, siap-siap...” bisik saya. Kelima teman mengikuti saya ke arah belakang panggung. Berenam kami memasang aksesori yang sudah disiapkan panitia. Beres memasang aksesori, kami berbaris rapi penuh deg-degan. Seorang teman memimpin di depan. MC usai menyanyikan lagu pembukaan. “Kalau reuni yang lalu kita menyanyi lagu ‘Kepompong’, kini kepompongnya sudah jadi kupu-kupu yang cantik,” ujarnya sambil melihat ke arah kami. “Sekarang mari kita menyanyikan lagu ‘KupuKupu’...” Dan mengalunlah lagu ‘Kupu-Kupu’ dengan merdu:

“Kupu-kupu yang lucu Kemana engkau terbang...”

terbendung. Walahhh. Nampak jelas, kami telah ‘sukses’ mempermalukan diri sendiri. Hahaha.

Serentak, dengan gerak penuh lemah dan gemulai, kami berenam keluar dari balik panggung, mengenakan rok mekrok warna pink dan bando bunny warna pink pula. Kepala kami mendongak pede, kedua tangan kami melambai ke samping kiri dan kanan bak sayap kupu-kupu.

Sebuah reuni - sebuah ajang melepas kangen. Saat SMA, tak ada sekat membatasi, tak ada jurang memisahkan; semua bebas. Gelar, jabatan, atau perbedaan, sungguh tak berarti. “Sebaiknya kita jangan panggil ‘Pak’ kepada sesama teman, meski ia telah jadi atasan atau pejabat tinggi. Saat reuni kita semua sama, kita semua adalah teman,” tutur seorang teman yang kini berdinas di sebuah lembaga pemerintah mengingatkan.

“Hilir mudik mencari Bunga-bunga yang kembang...” Gerakan kami lembut, anggun, penuh penghayatan. Sesekali kami menoleh, melempar senyum semanis mungkin, menebar pesona sampe bikin nangis. “Berayun-ayun Pada tangkai yang lemah...” Semua teman tertawa dan bertepuktangan, takjub menatap pemandangan di depan, pria-pria brotowali berbulu nggilani, berubah cantik jadi kupu-kupu unyu, lucu, nggemeske. Pengin tak gebuki. Hahaha. “Tidak kah sayapmu Merasa lelah?” Lagu berakhir. Kami berenam kompak menyibak rok pink mini ke atas, vulgar penuh ikhlas. Dan amal tulus kami pun diterima dengan suitan penuh keprihatinan. Hahaha. Temanteman bertepuktangan, airmata berderai tak

Kami semua mengangguk setuju. Saya mufakat. Saat reuni semua harus tulus melepas gelar atau jabatan, status sosial atau kedudukan. Tak ada bos, tak ada kepala, tak ada pejabat. Semua harus bebas, semua harus lepas. Bahkan kalau perlu ada adegan vulgar ‘memalukan’. “Kenapa?” tanya seorang teman panitia saat rapat. Saya tersenyum. Bukankah kita tidak akan pernah merasa malu di hadapan orang-orang yang dekat di hati? Ya toh? Saya juga telah mengusulkan kepada teman-teman, gimana kalau reuni selanjutnya acaranya onsen saja. Semua harus bebas, semua harus lepas. (*)

TINGKATKAN PROFESIONALITAS

DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI LINTAS NEGARA mengakibatkan tingkat kejahatan yang semakin meningkat. Salah satu dampak negatif dalam kemajuan teknologi, yaitu maraknya kejahatan dunia maya yang pada akhirnya merambah pada bentuk kejahatan lainnya. Kejahatan baik di dalam negeri maupun kejahatan lintas batas menggunakan berbagai modus operandi yang beraneka ragam. Guna mengantisipasi meningkatnya angka kejahatan, dibutuhkan kerjasama pada setiap penegak hukum. Dalam pelaksanaannya sendiri, para penegak hukum khususnya dalam ini pihak Kepolisian harus mampu untuk meningkatan kemampuan individual dalam menunjang tugas umum kepolisian sebagai pelindung pengayom dan pelayan masyarakat. Hadirnya Polisi di tengah-tengah masyarakat dapat memberikan ketenangan, kenyamanan, dan ketertiban dalam kehidupan masyarakat yang majemuk dengan segala perubahan ini.

Bripka Elisa Ika Yuniawati Mpd Staff Binkar Biro SDM Polda Jateng, Dosen Tamu di Unisbank dan Unwahas

S

aat ini, kita hidup di tengah-tengah perubahan yang sangat bervariasi. Perubahan yang terjadi hampir pada semua aspek kehidupan, salah satu perubahan yang sangat menonjol yaitu kemajuan teknologi. Pada setiap perubahan tersebut tentu dapat memberikan manfaat atau sebaliknya dampak negatif. Salah satu dampak negatif dari perubahan tersebut secara tidak langsung

Peran serta para anggota Kepolisian dalam memberantas baik kejahatan lintas batas maupun kejahatan konvensional juga harus didukung oleh berbagai aspek. Sesuai dengan arahan Bapak Kapolri Jenderal Tito Karnavian, para anggota Kepolisian harus professional, modern dan terpercaya (PROMOTER) dalam menjalankan tugas kesehariannya. Ketika anggota Kepolisian dihadapkan dengan kejahatan lintas batas mereka harus memiliki kemampuan seperti pada kejahatan dunia maya para anggota polisi diwajibkan untuk menguasai segala hal tentang teknologi terutama komputer dan internet. Tidak hanya itu, salah satu kemampuan yang sangat penting dan menjadi dasar dalam penanganan kejahatan lintas batas yaitu kemampuan untuk berkomunikasi. Bahasa sebagai alat komunikasi, dan salah satu dari

bahasa yang digunakan, yaitu bahasa Inggris. Fungsi utama bahasa yaitu sebagai informatif yang mana sebagai alat komunikasi untuk mengekspresikan ide, perasaan, dan bertukar informasi seperti yang diungkapkan oleh Delahunty et al (2010;5) Dalam hal kemampuan para anggota kepolisian, Bahasa Inggris sebagai bahasa asing, yang mana pada setiap komunikasi yang berhubungan dengan orang asing harus digunakan. Bahasa Inggris menjadi bahasa yang utama dalam setiap penanganan kasus kejahatan lintas batas tersebut, karena tidak memungkinkan suatu penanganan kasus bisa berjalan jika terdapat kendala seperti sulitnya komunikasi. Pentingnya komunikasi dengan menggunakan bahasa asing, sangat menjadi perhatian di lingkungan Kepolisian. Beberapa pelatihan dan pengembangan di bidang bahasa sudah sering dilaksanakan oleh lembaga pendidikan kepolisian yang mengajarkan tentang bahasa asing. Adapun lembaga kepolisian tersebut adalah Sekolah Bahasa Polisi (sebasa) yang berlokasi di Cipinang Jakarta, yang mana dari sinilah banyak anggota kepolisian telah belajar dan dididik dengan menggunakan bahasa asing. Dari sini kita bisa melihat betapa pentingnya penggunaan Bahasa Inggris. Tidak hanya dalam penanganan kasus kejahatan lintas batas, salah satu pentingnya penggunaaan Bahasa Inggris adalah dalam kegiatan Internasional tersebut bertujuan untuk meningkatkan kerjasama dengan negara asing salah satunya, yaitu kerjasama kepolisian negara-negara ASEAN seperti INTERPOL, ASEANAPOL, JASPOC, SOMTC, dll. Pada Bulan November 2016 Indonesia telah dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggaraan Sidang Umum Interpol ke-85 yang bertempat di BNDCC Bali. Banyak sekali anggota Kepolisian yang dilibatkan dalam kegiatan Internasional

yang bergengsi ini. Sekali lagi salah satu persyaratannya bagi anggota Kepolisian tersebut adalah kemampuan dasar berkomunikasi dengan bahasa asing, khususnya Bahasa Inggris. Bahasa resmi Interpol sendiri ada 4, yaitu Bahasa Inggris, Arab, Perancis dan Spanyol. Hal itu sudah menunjukkan bahwa penguasaan bahasa asing sangat diperlukan. Pada event tersebut, banyak anggota kepolisian yang berasal dari Sabang sampai Merauke dilibatkan sebagai Liaison Officer (perwira penghubung) bagi negara-negara anggota Interpol. Sebelum pelaksanaannya, mereka mendapat pelatihan dan pemantaban dalam berbahasa asing. Banyak dari anggota Kepolisian yang mahir berbahasa selain bahasa Inggris. Bahkan anggota Kepolisian Indonesia telah mengirim 26 anggota kepolisian yang berasal dari Polda berbeda yang dipersiapkan untuk mampu berbahasa Perancis guna berkomunikasi dengan negara-negara bekas jajahan Perancis (francophone countries). Pada kegiatan tersebut banyak sekali negara-negara Francophone yang hadir, oleh karenanya sebagai Liaison Officer, mereka dituntut untuk mampu berbahasa Inggris dan Perancis ketika berkomunikasi dengan para pemimpin Kepolisian dari Negara Franchophone. Selain itu, penggunaan bahasa asing pada kepolisian digunakan ketika para anggota kepolisian melaksanakan tugas dalam misi internasional seperti FPU (Formed Police Unit), IPO (Individual Police Officer), SLO (Senior Liaison Officer), LO (Liaison Officer), dll. Pada misi Internasional Bahasa Inggris harus dikuasai karena mereka bertugas di luar negeri. Melihat dari contoh di atas, penguasaan bahasa asing sangat diperlukan guna mencapai PROMOTER, yaitu Polisi yang Professional Modern dan Terpercaya. (*) TABLOIDSIMPANG5.COM • EDISI JANUARI 2017

5


LAPORAN UTAMA

HARAPAN WARGA SEMARANG DI 2017

S

etiap orang boleh memilih apa yang disukai untuk merayakan tahun baru, tentu dengan tidak melanggar aturan dan hak orang lain. Begitu pula dengan harapan, setiap orang boleh berharap sesuai dengan keinginannya, karena dia sendiri lah yang paling tahu kondisinya dan bagaimana mewujudkannya. Sudah menjadi kebiasaan jika pergantian tahun juga diiringi dengan berbagai harapan. Untuk mengetahui berbagai harapan dari warga Semarang, Tabloid Simpang5 mewawancarai berbagai nara sumber dari bidang yang berbeda. Dari beberapa nara sumber ini setidaknya bisa diperoleh

gambaran bagaimana harapan yang diinginkan sebagian warga Semarang di tahun 2017 ini. Yang pertama adalah Asti Movistarini, Senior Marketing BSB City Semarang. Wanita yang cukup lama berkiprah di dunia properti ini melihat akan banyak hal positif di tahun 2017, terutama yang terkait dengan bidang yang ditekuninya. Berbagai kebijakan pemerintah di tahun 2016 dinilai cukup bagus untuk landasan di tahun 2017 ini. “Selamat datang tahun 2017 dan bersyukur atas pencapaian di tahun 2016. Dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi di Indonesia, program tax amnesty dan penurunan suku bunga perbankan, harapannya permintaan properti di tahun 2017 akan naik pula. Sehingga tahun 2017 adalah tahun yang tepat untuk membeli properti,” kata Asti Movistarini, yang juga berharap tahun 2017 targetnya bisa terpenuhi. Komentar kedua dari Wista Susheini, General Manager

6

TABLOIDSIMPANG5.COM • EDISI JANUARI 2017

Old City 3D Trick Art Museum Semarang. Wista berharap di tahun 2017 ini karirnya bisa lebih baik lagi, serta bisa menjalankan kepercayaan yang sedang dijalankan. Selain itu, Wista juga berharap bisa mulai membangun usaha sendiri. Pekerjaan Wista yang menangani langsung salah satu tempat wisata di Kota Semarang, tepatnya di Kota Lama, membuat wanita ini ingin memberi sumbangan positif terhadap perkembangan pariwisata. “Dengan bergabung sebagai pengurus Kadin Kota Semarang saya harap, saya bisa membantu Pemerintah Kota dalam mengembangkan destinasi Wisata di Semarang,” harapnya. Selanjutnya adalah komentar dari Farisa Dian Utami, Program Manager Impala Space Semarang. Farisa yang sehari-harinya berinteraksi dengan berbagai startup yang menggunakan tempatnya untuk bekerja ini, ingin terus meningkatkan diri di tahun 2017. Sebagai Program Manager, lulusan Universitas Diponegoro ini juga berharap bisa terus berinovasi melahirkan program-program baru.

“Tahun 2017 ingin fokus dengan pengembangan diri, baik dalam hal wawasan dan keterampilan. Bisa jadi akan melanjutkan studi atau mengambil short course. Dengan berkembangnya wawasan dan keterampilan, semoga semakin menunjang kemampuan dalam menciptakan program-program acara yang penuh esensi, sehingga bisa bermanfaat untuk orang banyak,” paparnya. Komentar terakhir dari Yulistra Ivo, Marketing Communications Gumaya Tower Hotel Semarang. Sama seperti komentar lainnya, Ivo juga ingin terus meningkatkan kemampuannya. “2017 tentunya making improvement, salah satunya ingin lebih memperluas koneksi untuk menunjang karier, karena sebagai Public Relations tentu hal ini penting. Serta ingin lebih aktif lagi berpartisipasi dalam kegiatan kegiatan yang orientasinya positif, seperti kegiatan kegiatan sosial sebagai bentuk kontribusi bagi masyakarat,” ungkapnya. Lalu bagaimana dengan harapan Anda di 2017 ini? (*)


KULINER

5 KULINER KHAS SEMARANG YANG POPULER DI INSTAGRAM

B

isnis kuliner yang berkembang pesat, membuat berbagai menu baru banyak ditawarkan ke pasar. Menu-menu baru tersebut tentu ada yang diterima pasar ada pula yang kurang direspon pasar. Munculnya berbagai menu baru tersebut semakin memperkaya khasanah kuliner, termasuk di Kota Semarang. Berbagai menu baru itu dengan mudah bisa kita liat di akun-akun social media, terutama di Instagram. Lalu bagaimana dengan menu khas Semarang? Dengan masih bertahan bahkan semakin ramainya tempat yang menawarkan kuliner khas Semarang, tentu menjadi bukti jika kuliner khas Semarang tetap diburu, baik oleh wisatawan maupun masyarakat Semarang. Bahkan karena banyak pilihan kuliner khasnya, Kota Semarang juga

ditetapkan sebagai destinasi kuliner unggulan oleh Kementerian Pariwisata. Apa saja kuliner khas yang banyak diburu di Semarang? Berdasarkan penelusuran jumlah hashtag di Instagram tentu bisa menjadi salah satu indikator seberapa tinggi menu tersebut banyak diburu. Berikut hasil penelusuran Tabloid Simpang5 pada Rabu (28/12) lalu, tentu jumlahnya akan bertambah seiring waktu.

1. LUMPIA SEMARANG Di Instagram ada 7,172 foto yang menggunakan hashtag #lumpiasemarang, selain itu juga ada beberapa yang menggunakan hashtag sejenis yang paling tinggi kedua adalah #lunpiasemarang dengan 2,349 foto. Ini menggambarkan bahwa lumpia Semarang masih menjadi kuliner dan oleh-oleh yang paling banyak dicari di Semarang.

2. TAHU GIMBAL Sebagai makan khas asli Semarang, tahu gimbal memang cukup mudah untuk dicari, terutama karena menu ini memiliki pusat penjualan, yaitu di Taman Menteri Supeno yang letaknya cukup dekat dengan Simpang Lima. Di Instagram ada 5,019 foto yang menggunakan #tahugimbal.

3. SOTO SEMARANG Banyak daerah di Indonesia yang memiliki menu soto, salah satunya adalah Semarang. Di kota ini kita juga tidak akan kesulitan untuk menemukan makanan khas yang terkenal dengan kuah beningnya yang segar ini. Meski banyak variasi menu soto, Soto Semarang tetap menjadi salah satu kuliner buruan di Semarang. Di Instagram ada 1,544 foto yang

4. MIE KOPYOK Meski menjadi salah satu menu khas, Mie Kopyok tidak cukup banyak yang menawarkannya di Semarang. Untuk mencari penjual mie kopyok yang menetap juga hanya ada beberapa saja, lebih banyak yang menawarkannya berkeliling. Di Instagram ada 961 foto yang menggunakan #miekopyok.

5. BABAT GONGSO Menu ini mulai banyak ditawarkan di Semarang, namun yang banyak menjadi buruan karena sudah cukup lama keberadaannya hanya di beberapa tempat, seperti di Pak Karmin Berok dan Pak Taman, dekat Stadion Diponegoro. Di Instagram ada 937 foto yang menggunakan tagar #babatgongso. (*)

menggunakan #SotoSemarang.

TABLOIDSIMPANG5.COM • EDISI JANUARI 2017

7



BISNIS


INFO

MERENCANAKAN PROFIT tersebut benar-benar di luar dari kendali pebisnis tersebut. Pebisnis yang sukses merencanakan profitnya. Proses perencanaannya tidak susah, tapi perlu berpikir dalam, tidak diganggu kesibukan sehari-hari. Kalau dikerjakan di kantor, usahakan diri anda terisolasi, pesanlah pada tim untuk tidak mengganggu sama sekali, kecuali tim yang terlibat dalam perencanaan. Seringkali pebisnis melakukan proses perencanaan ini sambil retreat keluar kota bersama tim, supaya lepas dari aktivitas operasional bisnis sehari-hari.

Evans Winata Business Coach, www.evanswinata.com

M

emasuki akhir tahun 2016, bagaimana profit anda sepanjang tahun ini? Saya tahu, banyak dari anda yang mengeluh mengenai beratnya bisnis sepanjang tahun 2016 ini karena berbagai macam faktor, seperti tax amnesty, perlambatan ekonomi, perubahan peta persaingan bisnis akibat masuknya pesaing dengan model bisnis yang sangat berbeda, situasi politik yang dihubungkan ke selera investor dan pebisnis, perubahan perilaku konsumen yang menyebabkan banyak produk menjadi kurang relevan lagi, dan lain sebagainya. Buat yang lebih beruntung, mungkin menjawab bisnisnya sama saja seperti tahun-tahun sebelumnya. Sedikit terganggu, tapi minor dan secara umum masih tetap baik. Buat yang super beruntung bahkan bisa terus berekspansi dan masih tetap mengalami pertumbuhan bisnis secara fantastis. Momen akhir tahun sangat tepat untuk membahas tentang perencanaan profit. Masih ingat pepatah: “Gagal merencanakan sama dengan merencanakan untuk gagal”? Banyak pebisnis yang melihat profit sebagai bagian dari hasil nasib. Bisnisnya dilakukan dulu, berjualan sekuat tenaga, dan di akhir periode diperiksa: apakah ada profit? Konteksnya menjadi seperti untung-untungan: untung atau tidak? Seakan-akan profit

Perencanaan dilakukan sendirian belum tentu lebih efektif. Setidaknya kondisinya adalah tidak memiliki lawan berpikir yang mendukung. Sangat bagus bila bisa mengajak coach untuk bersama-sama melakukan perencanaan profit ini. Untuk bisnis yang masih kategori kecil dan menengah, proses perencanaan ini seharusnya tidak lebih dari sehari, seringkali selesai hanya dalam hitungan jam bahkan kurang. Makin detil perencanaan yang dibuat akan makin baik, dan perencanaan sudah harus mengikutsertakan harapan-harapan yang dimiliki oleh pebisnis tersebut (ingin omzet naik, ingin profit lebih banyak). Bicara mengenai daya tarik alam semesta, ini akan membantu menarik profit. Secara ilmiah, perencanaan ini sudah mengandung strategi untuk mencapai apa yang memang dikehendaki. Tanpa perencanaan, ini disebut “Business As Usual” (BAU), dibiarkan aja jalan apa adanya, dan sifatnya reaktif (lawan kata “proaktif ”), menunggu terjadi sesuatu baru dipikirkan apa yang harus dilakukan. Usahanya dirancang jalan seperti biasa, dengan strategi seperti biasa, sehari-hari melakukan kesibukan yang sama, tenggelam dalam aktivitas kantor yang jelas-jelas sudah tidak mungkin lagi untuk cari waktu memikirkan hal-hal yang bersifat strategis. Tahun 2008, terjadi krisis bisnis mobil di Amerika. Tiga besar pabrikan mobil di Amerika (General Motors, Ford dan Chrysler) mengalami krisis sampai hampir bangkrut, dan meminta talangan dari pemerintah untuk tetap hidup. Sebenarnya siapa yang menyangka 3 pemimpin pasar akan mengalami

masalah besar yang mengancam hidup di saat yang bersamaan? Gagal merencanakan pun masih bisa terjadi di perusahaan besar, dan saat merencanakan, perusahaan besar pun masih bisa gagal merencanakan dengan baik dan benar, gagal memperhitungkan masa-masa sulit yang memang sulit dihitung, dan gagal memiliki strategi dalam menghadapi masa sulit tersebut. Masa sulit seharusnya tidak terlepas dari apa yang dilakukan sebelumnya, tinggal tunggu kapan meledaknya. Pada kasus 3 pabrikan besar tersebut, mereka merasa memiliki margin profit yang tinggi, sehingga kemudian cukup boros dalam memberi gaji kepada karyawan, banyak memberi fasilitas, termasuk pensiun. Akhirnya saat bisnis mulai turun (turunnya bisnis juga jarang terjadi serta-merta, biasanya bertahap), apa yang sudah diberikan ke karyawan tentu sulit untuk diminta kembali. Karyawan mana yang mau gajinya diturunkan dan tunjangan pensiun dihentikan secara permanen? Sementara profit tidak bisa dikembangkan dengan cepat karena situasi bisnis otomotif yang terjadi. Saat mulai gagal bayar, barulah mereka bertiga meminta tolong pada pemerintah, yang lucunya mereka terbang dengan pesawat pribadi untuk minta uang. Setelah dikritik barulah para CEO memutuskan menyetir sendiri mobil hybrid hemat energi ke kongres untuk memberi penjelasan detail. Akhirnya pemerintah setuju untuk menalangi mereka bertiga. Luar biasanya, Ford walaupun datang bersama GM dan Chrysler, sifatnya hanya meminta pemerintah bersiap bila nanti Ford membutuhkan talangan, namun saat ini masih bisa diatasi sendiri. Akhirnya memang Ford benarbenar tidak pernah menggunakan dana talangan dan mampu lolos atas usaha sendiri. Apa yang membedakan Ford dengan 2 lainnya? Tidak lain tidak bukan karena perencanaan yang baik dari CEO bersama jajaran eksekutifnya. CEO Ford, Alan Mullaly, memang dikenal sebagai salah satu CEO terbaik di Amerika, dan sampai saat ini masih tetap menjabat, sempat diminta untuk menjadi CEO Microsoft (keren bukan?) namun dia memilih untuk tetap membenahi Ford menjadi lebih baik lagi. CEO dari 2

perusahaan mobil lainnya sudah diganti akibat kesalahan yang terjadi. Kita tidak bisa menghindari krisis, apalagi seorang CEO yang baik harus bisa memprediksikan terjadinya krisis, karena krisis biasanya tidak terjadi serta-merta, pasti ada tanda-tandanya, dan memang merupakan tugas CEO untuk mengetahui hal-hal ini dan mengantisipasinya dengan strategistrategi yang jitu. Jadi sekali lagi, kita tidak bisa menghindari krisis, namun kita bisa mengantisipasi krisis dengan strategistrategi yang jitu, dan tidak lupa, tetap melakukan kalibrasi dan bersiap untuk mengubah strategi saat benar-benar sudah berada di dalam situasi krisis tersebut, karena segala sesuatu bisa berubah, apalagi pada saat krisis, perubahan bisa terjadi kapan saja bahkan tanpa disadari, dan perusahaan harus memiliki agilitas (kelincahan) untuk melakukan tindakan cepat. Tidak hanya saat krisis, saat baik juga perlu strategi untuk bisa memaksimalkan potensi-potensi positif yang ada. Sebuah hal yang sangat konyol bila saat ekonomi sedang di puncak, namun seorang pebisnis masih menjalankan “business as usual” tanpa mengeksplorasi kemungkinankemungkinan baru. Ini bukan masalah serakah atau bukan, di bisnis tidak ada istilah serakah atau tidak serakah, namun di bisnis, mereka yang tidak tumbuh bisa jadi sebenarnya sedang berkontraksi (mengecil). “Business as usual” tidak bisa melawan perubahan trend, yang sekali lagi, terjadi tidak tiba-tiba, dan pebisnis tipe “business as usual” baru akan kaget setelah bertahun-tahun tidak mengalami perkembangan bisnis yang berarti atau malah mengalami penurunan tanpa tahu apa sebabnya. Ambillah waktu untuk melakukan perencanaan bisnis tahun depan di momen yang sangat tepat ini, undanglah tim untuk sejenak menghindar dari kesibukan rutin di kantor, kalau perlu ajak orang yang ahli atau business coach, bertekadlah untuk melakukan bisnis anda lebih baik lagi di tahun 2017 mendatang. Semoga sukses. (*)

KUNJUNGI WEBSITE KAMI, UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI LEBIH BANYAK LAGI TENTANG BISNIS

WWW.TABLOIDSIMPANG5.COM 10

TABLOIDSIMPANG5.COM • EDISI JANUARI 2017


INFO

JANGAN BERI AKU HOAX...! “People reject what they do not understand because it makes them feel small. They would rather believe in some other reality, even it is only an illusion, so long as it makes them feel bigger” “Orang-orang menolak sesuatu yang tak mereka mengerti karena hal itu membuat mereka merasa kecil. Mereka lebih memilih untuk meyakini realitas lain, meski hanyalah sekadar ilusi, yang penting itu membuat mereka merasa lebih besar” (Suzy Kassem)

menghujat, dan bahkan mengeluarkan kata-kata kotor yang menyasar sisi fisik lawan bicara. Terkadang bahkan kita tega memasuki ranah SARA untuk menunjukkan ketidaksukaan terhadap seseorang atau sesuatu.

Bonita DS Direktur YPI Training Centre & Consultancy Professional Trainer

P

ada era globalisasi informasi sekarang ini, media sosial alias medsos sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan seharihari, termasuk dalam soal bisnis dan pekerjaan. Medsos terutama Facebook bukan lagi hanya urusan kaum muda penggila gawai, namun semua lapisan usia tanpa kecuali. Justru akan terasa aneh apabila ada orang yang tak ikut bergiat melalui medsos, meski lewat merek berbeda. Integrasi medsos ke dalam kehidupan kita membuat cara hidup kita pun ikut menyesuaikan. Saat ini, dalam hitungan 24 jam sehari, akan wajar jika sebagian besar interaksi kita dengan orang lain terjadi melalui medsos, bukan pertemuan face to face atau melalui telepon. Maka segala urusan termasuk pekerjaan ikut diselesaikan juga lewat medsos. Pertemuan langsung menjadi tak lebih dari eksekusi akhir atau finalisasi dari apa yang dirembug lewat medsos. Sayang besarnya porsi penggunaan medsos dalam aktivitas keseharian tak diimbangi dengan pengetahuan yang lengkap tentang soal fungsi dan etika. Apa yang sering kita lihat di dinding atau lini masa akun medsos kita masing-masing? Hampir 80 bahkan hingga 90% di antaranya bukanlah hal yang bermanfaat, terutama untuk umum. Itu karena sebagian besar dari kita hanya memasang (posting), mengunggah (upload), atau membagikan (share) materi-materi yang kita anggap penting. Apa yang kita lakukan (misal memasang status “Abis belanja bulanan, meni pedi aaah...”), di mana kita berada (checkin di tempat-tempat tertentu), status galau berupa keluhan dan rintihan, menampilkan foto selfie, serta membagikan link sebuah berita yang bersesuaian interest dengan diri kita. Sisi etika dalam berinteraksi pun masih jauh dari standar. Kotak komentar menjadi sarana termudah dan termurah untuk meluapkan emosi pada content yang tak kita setujui. Maka kita merasa berhak juga untuk mengecam,

Dan khusus mengenai aktivitas membagikan materi-materi eksternal (dari laman lain) terutama berita, mayoritas dari kita sungguh-sungguh tak memiliki dasar pengetahuan yang memadai. Kita sekadar membagikan yang dekat dengan kepentingan kita, menarik bagi kita, atau paduan dari keduanya sekaligus membuat kita emosi. Namun kita lupa untuk melakukan sesuatu yang krusial untuk materi-materi yang berasal dari luar, yaitu mengenai keakuratannya. Banyak informasi tidak akurat beredar di internet, baik yang berupa mitos, gosip, berita palsu (hoax), maupun yang disengaja berupa fitnah. Terkadang yang terjadi justru lebih parah, yaitu kita membagikan berita (dari masa lalu) yang permasalahannya sebenarnya sudah selesai, karena kita tidak mengecek tanggal berita dan thread (rangkaian) berita terkait dengan perkembangan peristiwanya. Dengan cara penggunaan yang seperti itu, medsos pun menjadi sebuah kesia-siaan. Kita gagal untuk menjadikannya sebagai sesuatu yang produktif. Sekalipun belum tentu medsos kita pergunakan untuk mendukung bisnis, karier, dan pekerjaan, setidak-tidaknya kita harus mampu mengoperasikan medsos kita menjadi sesuatu yang berfaedah bagi orang banyak. Caranya bagaimana? Yang paling awal adalah dengan mengubah paradigma berpikir saat menggunakan medsos. Kita tidak hanya mengukur kadar kepentingan isi yang akan kita naikkan berdasar ukuran diri sendiri, melainkan juga ukuran publik, at the very least, ukuran orang lain. Itulah cara berpikir media massa umum. Berita yang diangkat bukan yang dianggap penting oleh oleh kru redaksi, melainkan yang bakal dianggap penting oleh pembaca atau pemirsa. Maka sebelum menaikkan sesuatu, kita harus bertanya pada diri sendiri, akankah ini penting bagi orang-orang dalam daftar pertemanan kita? Apakah ini menarik bagi mereka? Jadwal kegiatan remeh temeh kita, atau tempattempat yang kita datangi, belum tentu menarik bagi orang banyak, maupun penting untuk mereka. Maka akan lebih baik apabila hasrat mengumumkan aktivitas diri sendiri sedikit dikurangi.

Ukurannya tentu saja manfaat aktivitas itu sendiri. Kalau yang kita kerjakan memang penting diketahui orang banyak, justru hal itu malahan harus diangkat. Contohnya, kita memberi inspirasi tentang sesuatu yang bermanfaat, menjadi narasumber atau pengisi suatu acara yang bermanfaat, atau check-in disertai ulasan. Misal baru saja berada di hotel, kafe, resto, atau tempat wisata, dan menulis ulasan mengenai tempat bersangkutan lengkap dengan petunjuk arah. Tidak kalah pentingnya adalah menginformasikan hal-hal yang perlu diketahui masyarakat dan sekaligus juga melaporkannya pada aparat terkait. Arus lalu lintas yang macet, jalan yang berlubang, prosedural birokrasi di institusi tertentu, atau lampu lalu lintas yang tidak berfungsi, adalah sebagian kecil di antaranya. Pada tingkatan ini, kita benar-benar mempergunakan medsos untuk membantu orang banyak, ataupun sebagai alat kontrol sosial. Dan itu setara dengan fungsi media massa, baik cetak maupun elektronik. Pilihan paling aman adalah menggunakan medsos yang dikaitkan dengan pekerjaan sehari-hari, terutama yang bersifat menginformasikan pernak-pernik pekerjaan kita kepada publik. Jika dibalik, apa yang penting dan menarik kita ketahui mengenai pekerjaan orang lain? Akan ada cukup banyak hal. Yang terpenting jelas rekrutmen dan pembukaan lowongan kerja, disusul kemudian dengan layanan yang dilakukan lembaga atau institusi orang lain tersebut untuk masyarakat, dan yang tak terlalu penting namun menarik adalah kisah-kisah unik dan lucu berkaitan dengan pekerjaan tersebut. Pada ranah pola berpikir ketika pemahaman tentang kepentingan dan daya tarik informasi yang akan kita unggah terhadap orang lain sudah kita pegang, maka kita akan cenderung selektif. Kita akan kerap berpikir ulang, apakah yang akan kita tuliskan di status, kita unggah, atau kita bagi, bermanfaat bagi orang banyak, setidaknya bagi teman-teman kita? Jika tidak, kita pun akan memilih untuk tidak melanjutkannya. Lebih baik diam, dan menunggu saja sampai nanti muncul materi yang memang “layak tayang”. Ini terutama penting saat kita membagikan suatu content eksternal. Sekalipun kita bukan wartawan, check and recheck serta koroborasi (melakukan cross check terhadap sumbersumber berbeda) haruslah dilakukan, karena memang demikianlah “hukum alam” saat berurusan dengan informasi. Kita cek dan cek ulang, apakah informasi tersebut akurat dan bukan hoax apalagi fitnah? Caranya tak tak terlalu sulit, terutama jika materinya berupa berita.

oleh media-media massa resmi komersial, semacam Kompas, Seputar Indonesia, Detik, atau CNN. Kita ketikkan kata-kata kunci berita yang akan kita share (bisa judulnya) ke mesin pencari Google. Bila berita itu juga dimuat oleh media-media resmi tersebut, berarti informasi di dalam berita yang akan kita bagikan bersifat akurat. Barulah layak kita membagikannya. Namun bila tidak, dan di mesin pencari hanya muncul laman-laman berita antah berantah yang ajaib, kemungkinan besar informasinya tidak akurat, hoax, atau memang murni fitnah. Dan berkaitan dengan etika dalam berinteraksi melalui medsos, terutama Twitter, layakkah kita mengorbankan harga diri dan reputasi kita dengan kata-kata kasar dan umpatan yang penuh kebencian? Emosi meluap adalah satu hal, namun mempertunjukkannya atau melampiaskannya di depan umum adalah hal lain lagi (termasuk status-status galau dan alay!). Dan tingkat kecerdasan serta intelektualitas kita ditentukan dari seberapa tangguh kita bisa menahan diri agar kita tak terseret emosi untuk melakukan hal-hal bodoh dan destruktif. Kita tidak hidup di hutan belantara zaman batu. Kita dikelilingi hukum dan undang-undang dengan aneka macam pasal dan ayat yang kita—bila bukan praktisi hukum—pasti tak pernah tahu. Maka daripada mengundang risiko gugatan atas pencemaran nama baik dan perbuatan tidak menyenangkan, atau apalagi diringkus polisi gara-gara melanggar Undang-Undang ITE (Informasi & Teknologi Elektronika), berpikir dua kali sebelum bertindak lewat medsos adalah pilihan terbaik. Di medsos, satu-satunya bentuk konflik yang layak dibaca publik adalah perdebatan. Namun tak semua dari kita memiliki skill berdebat yang baik. Jadi daripada konflik melebar menjadi debat kusir atau malahan saling mencaci, lebih baik diam hingga emosi mereda. Pada akhirnya, medsos adalah sesuatu yang sangat kuat dan berguna demi kemajuan hidup kita secara keseluruhan. Dan itu hanya bisa tercapai bila kita memanfaatkan Facebook, Twitter, Instagram, dan lain-lain tak semata sebagai mainan sebagaimana yang dilakukan para anak baru gede (ABG). Kita harus perlakukan medsos secara serius, untuk berbagi, menginformasikan hal-hal penting, dan terutama untuk menunjang pekerjaan, apa pun pekerjaan yang kita geluti. Dan akan lebih bermanfaat lagi bila medsos memang dijadikan alat bagi pekerjaan kita, entah untuk menulis, untuk berdagang, atau untuk membuka usaha. (*)

Sebuah peristiwa, terlebih yang berskala nasional dan internasional, pasti dimuat

TABLOIDSIMPANG5.COM • EDISI JANUARI 2017

11


INFO

Hero Wijayadi Founder HeroSoftMedia -Digital Marketing Agency www.herosoftmedia.com

A

lkisah ada seorang wanita sedang menyusuri sebuah jalan. Di suatu tempat ia melihat 3 orang tukang bangunan sedang mengerjakan sesuatu. Wanita ini berhenti dan bertanya pada tukang bangunan pertama yang ditemuinya “Apa yang sedang engkau kerjakan?”. Orang ini dengan ketus menjawab “Apa kamu tidak lihat? Saya sedang menumpuk batu bata? Sudah minggir jangan ganggu pekerjaan saya!”. Wanita ini berlalu dan bertanya hal yang sama pada tukang bangunan yang kedua. Kali ini orang tersebut menjawab dengan sabar “Oh saya sedang membangun sebuah ruang kamar berukuran 5x8 meter. Di sini letak kamar mandinya dan di sana kamar utama”, tunjuk orang kedua itu menjelaskan. Wanita ini lanjut berjalan dan bertemu dengan tukang bangunan ketiga. Ia bertanya lagi pertanyaan yang sama. Namun orang ini menjawab dengan wajah tersenyum dan penuh semangat “Anda tahu? Saya sedang membangun sebuah hotel bintang 5 terbesar di kota ini. Tingginya mencapai 50 lantai dengan 300 kamar. Ini salah satu ruang kamarnya ukuran 5x8 meter yang menghadap ke kolam renang. Dan di sebelah hotel ini akan dibangun sebuah mall terbesar.” Dan orang ini terus menceritakan dengan penuh semangat akan semua yang sedang dikerjakan. Sebuah kisah yang mungkin terlihat sederhana, namun sebenarnya memiliki makna yang mendalam. Tiga orang sedang mengerjakan pekerjaan yang sama, namun memiliki respon yang sangat berbeda. Mengapa? Karena mereka memiliki pemahaman visi yang berbeda. Orang pertama hanya melihat

12

TABLOIDSIMPANG5.COM • EDISI JANUARI 2017

MERANCANG RESOLUSI 2017 suatu rutinitas kerja, menumpuk bata. Akibatnya ia begitu frustasi dan kelelahan. Orang kedua memiliki visi jangka pendek. Tapi orang yang ketiga paham dengan visi jangka panjang. Ia merasa begitu bersemangat dengan apa yang sedang dibangun dan bangga atas pekerjaannya. Dengan ilustrasi kisah di atas, orang yang manakah anda dan saya saat ini? Tanpa terasa tahun 2017 segera tiba. Saat-saat pergantian tahun seperti ini adalah waktu yang terbaik untuk melakukan kilas balik dan menyusun berbagai resolusi di tahun yang baru. Berbagai proses, keberhasilan dan kegagalan, suka maupun duka, silih berganti di selang waktu 1 tahun yang telah lewat. Semua itu patut disyukuri dan kita percaya tahun depan akan lebih baik dari tahun-tahun yang telah lampau. Untuk itu kita perlu menyiapkan “desain” visi kita menghadapi tahun yang baru. Secara teknis, dalam membuat sebuah planning seperti resolusi tahunan, saya biasanya menggunakan metode mind map. Mind Map adalah sebuah cara mencatat dan mengorganisasikan konsep, ide, atau informasi lain dalam bentuk hierarki diagram dan simbol visual yang membuat kita mudah memahami dan mengingat. Metode ini diperkenalkan oleh Tony Buzan, seorang psikolog Inggris. Menurut Buzan, otak bekerja dengan gambar dan asosiasi, sehingga dengan menggunakan Mind Map akan memudahkan proses memori otak sekaligus memicu kreativitas kita. Saya awalnya mengenal Mind Mapping sejak masih di bangku kuliah, namun belum benar-benar menggunakannya hingga mulai bekerja. Dan setelah terbiasa dengan metode ini saya merasakan manfaatnya dan rutin menggunakannya. Untuk membuat Mind Map ada 2 cara mudah. Pertama dengan cara tradisional menggunakan kertas dan pena/spidol warna-warni. Atau cara kedua dengan menggunakan software khusus seperti Mindmeister, Simple Mind, iMindMap, atau banyak pilihan lainnya. Keuntungan menggunakan software adalah lebih praktis. Sebagian software juga memiliki fitur sinkronisasi dengan beberapa devices. Jadi anda dapat membuat dan mengupdate file Mind Map dari laptop, smartphone, maupun tablet. Bahkan kita dapat berkolaborasi dengan orang lain untuk mengerjakan suatu project Mind Map yang sama. Namun biasanya fiturfitur tambahan seperti itu mengharuskan kita untuk berlangganan atau membeli versi berbayar.

Pada prinsipnya dalam membuat Mind Map terdiri dari 3 komponen utama yaitu:

dalam bahasa Indonesia maupun Inggris. Setelah itu langsung praktekkan untuk membuat resolusi 2017 anda.

1. Topik Sentral, yaitu pokok fokus pikiran/isu yang hendak dikembangkan, dan diletakkan sebagai “pohon”. 2. Topik Utama, level pikiran lapis kedua sebagai bagian dari Topik Sentral dan diletakkan sebagai “cabang” dari pohon. 3. Sub Topik, level pikiran lapis ketiga sebagai bagian dari “cabang” dan diletakkan sebagai “ranting” (dan juga level pikiran lapis berikutnya)

Salah seorang coach saya pernah berkata, dalam membangun suatu rumah selalu dimulai dengan sketsa blueprint-nya dulu. Tidak mungkin orang langsung membangun tanpa planning dan gambar yang jelas. Semuanya akan berantakan dan tidak tertata. Lantas bagaimana dengan hidup kita? Bukankah hidup kita ini lebih penting dan kompleks dari sebuah bangunan rumah? Jadi akan konyol sekali jika kita tidak memiliki blueprint diri. Setidaknya untuk setahun ke depan. Atau bahkan lebih jauh lagi.

Perlu dipahami bahwa dalam membuat Mind Map tidak ada cara yang salah dan betul. Semua tergantung dari pemahaman dan kreativitas kita. Untuk lebih jelas memahami cara membuat Mind Map dengan mudah ada baiknya anda melihat tutorial-tutorial yang ada di YouTube. Banyak tutorial yang tersedia

Selamat menyusun resolusi tahun 2017. Semoga di tahun 2017 kita menjadi orang yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya! Salam saya. (*)


DISPLAY LISTING

HARI AYAH

DI MAL CIPUTRA Berikutnya, makan siang bersama di Kampung Laut dan belanja bersama di Mal Ciputra. Tiap anak diberi kesempatan untuk mentraktir sang ayah. Ada yang membelikan sepatu, sandal hingga jas untuk ke gereja. Salah seorang ayah, Purwo mengaku senang dapat seharian menghabiskan waktu bersama buah hatinya. Baginya hal tersebut merupakan momen langka. “Meskipun anak cuma satu, tapi kalau sudah SMA seperti ini, dia sudah punya acara sendiri. Jadi susah kalau pergi bersama. Tadi saat dibelikan sesuatu oleh anak juga rasanya trenyuh,”ujarnya.

B

ertepatan pada Hari Ayah yang jatuh pada Sabtu (12/11) lalu, Mal Ciputra Semarang mengadakan kegiatan khusus untuk mengapresiasi jasa para ayah sekaligus mempererat hubungan emosional ayah dan anak.

Sejak pagi beberapa pasang ayah dan anak diundang untuk memanfaatkan waktu bersama. Mulai dari city tour mengunjungi beberapa lokasi yang merupakan ikon Kota Semarang. Tak hanya mengunjungi, masing-masing pasangan ayah dan anak ini diminta untuk berfoto mesra. “Jarang-jarang saya pergi berdua dengan anak dan punya foto dipeluk sama anak. Makanya tadi fotonya langsung saya pasang di profil WA,”ujar salah seorang ayah yang mengikuti kegiatan ini.

Begitu juga yang diungkapkan oleh Sarwono. Ia mengaku kesibukannya bekerja juga membuat cukup banyak waktu yang berkurang untuk buah hati, ditambah lagi anak yang sudah sibuk dengan kegiatannya sendiri. “Dengan kegiatan seperti ini jelas senang sekali bisa jalan-jalan berdua dengan anak,” ujarnya. Hal serupa dirasakan oleh anak-anak mereka. Priska Agustin W, misalnya. Ia mengaku selama ini lebih sering menghabiskan waktu dengan ibu ataupun teman-teman dan sangat jarang menghabiskan waktu berdua dengan ayah. “Seharian tadi seru sekali. Makan bareng, kemudian foto dengan pose-pose yang konyol juga. Asik juga jalan sama bapak,”ujarnya. Promotion Manager Mal Ciputra Semarang, Catur Agus Joko Widodo mengatakan, kegiatan ini merupakan hal kecil yang diharapkan dapat lebih mempererat hubungan anak dan ayah. Tak hanya disaat Hari Ayah tapi juga seterusnya. Membasuh kaki ayah pun menjadi momen penutup hari itu, sebagai wujud bakti sang anak. (*)

MAL CIPUTRA RENOVASI

RUMAH IBADAH

M

al Ciputra melalui program corporate social responsibility (CSR) pada akhir 2016 ini melakukan kegiatan ”Coloring With Your Heart” berupa pengecatan dan perbaikan rumah ibadah. Dikoordinatori langsung oleh Mal Manager Ciputra Semarang, Ani Suyatni, para karyawan bersama siswa SMK Negeri 4 beragam agama melakukan pengecatan dan perbaikan mushola Manbaul Huda yang ada di RW 2 Kelurahan Jabungan, Kecamatan Banyumanik, Kamis (8/12) lalu. Kondisi mushola Manbaul Huda memang cukup memprihatinkan. Selain cat yang mengelupas karena dimakan usia, akses jamaah untuk mengambil air wudhu pun becek dan licin. ”Mulai hari ini kita lakukan pengecatan, pembuatan kanopi dan pemasangan keramik di jalur akses wudhu, agar jamaah tidak tergelincir, karena ini musim

penghujan,” tutur Ani Suyatni didampingi Promotion Manager Mal Ciputra Semarang, Catur Agus Joko Widodo. Usai perbaikan mushola, Mal Ciputra juga akan melakukan perbaikan di Gereja Isa Almasih TPI Deliksari Kelurahan Sukorejo Kecamatan Gunungpati. Perbaikan meliputi pengecatan, rehab dinding dan beberapa kayu yang lapuk serta pemberian mimbar. Konstruksi gereja menggunakan bambu dan kayu serta berada di tanah labil. ”Perbaikan gereja ini semacam kado Natal bagi umat. Pelaksanaannya di bulan Desember juga,” jelasnya. Ani menambahkan, selain sebagai bentuk kegiatan CSR, kegiatan itu juga mengajarkan kerukunan antarumat beragama. Karena dengan kegiatan itu, pihaknya juga mengajak siswa sekolah dari berbagai agama untuk terlibat langsung. ”Tahun depan, mungkin tidak hanya mushola dan gereja, tapi juga tempat ibadah umat lainnya,” kata Ani lagi. (*)

TABLOIDSIMPANG5.COM • EDISI JANUARI 2017

13


WISATA

TREKKING MANGROVE, PESONA BARU MAERAKACA

T

empat-tempat hits di Semarang terus bermunculan, yang terbaru adalah Trekking Mangrove Maerakaca. Tempat ini bahkan telah menjadi buruan para pengguna instagram sejak awal dibangun pada November lalu. Sabtu (24/12), Trekking Mangrove sepanjang 135 meter yang terbuat dari bambu ini selesai dibangun. Tabloid Simpang5 yang juga hadir dalam acara peluncuran tersebut, melihat langsung bagaimana perubahan yang tengah terjadi di Maerakaca yang terletak di Kawasan PRPP Jawa Tengah ini. Awalnya ketika meluncur ke Maerakaca siang itu, terbayang lokasi yang tidak begitu ramai seperti saat terakhir mengunjungi tempat ini beberapa tahun silam. Namun begitu memasuki gerbang, anggapan tersebut langsung buyar. Terlihat para pengunjung melakukan berbagai aktivitas. Ada yang sedang foto di depan tulisan Maerakaca, ada yang sedang antre naik perahu wisata, maupun yang sedang berjalan-jalan atau duduk-duduk menikmati suasana. Keramaian sangat tampak ketika mendekati miniatur laut Jawa. Para pengunjung yang sebagian besar dari generasi muda terlihat asik dengan aktivitasnya masing-masing. Ada yang nongkrong di Kafe Jembatan Harapan, ada yang menyusuri Trekking Mangrove,

14

dan tentunya sambil mencari posisi yang keren untuk mengambil foto. Puri Maerakaca beberapa tahun ini memang sedang berbenah. Tempat yang dibangun tahun 1991 dan selesai tahun 1993 ini dahulu merupakan salah satu tujuan wisata favorit di Jawa Tengah, para pengunjung bisa melihat langsung 35 rumah adat di lahan seluas 20 hektar. Seiring berjalannya waktu, tempat yang juga sering disebut Taman Mini Jawa Tengah ini kian meredup Tahun 2015, pengelola Puri Maerakaca mulai melakukan pembenahan. Berbagai kegiatan digelar di Puri Maerakaca. Pengunjung pun secara bertahap kembali meramaikan tempat yang namanya diambil dari epos Mahabarata yang berarti taman yang sangat indah ini. “Tahun 2014 jumlah pengunjung 28 ribu orang, 2015 naik jadi 73 ribu orang, 2016 melebihi target awal kami 125 ribu orang, tahun 2017 target kami pengunjung 200 ribu orang,” kata Direktur Utama PT PTPP Titah Listyorini, dalam sambutan syukuran dimulainya revitalisasi Maerakaca. Pembenahan Jembatan Harapan dan pembangunan Trekking Mangrove merupakan langkah awal revitalisasi Maerakaca. Revitalisasi rencananya akan dilakukan dalam beberapa tahap. Pada tahap awal akan difokuskan untuk eksplore miniatur laut Jawa. Sea walk sepanjang 500 meter dan lebar

TABLOIDSIMPANG5.COM • EDISI JANUARI 2017

2 meter akan dibangun dari anjungan Blora hingga Brebes. Beberapa titik pemberhentian dengan spot-spot menarik untuk foto akan dibuat di sepanjang sea walk. “Kami juga akan menghadirkan resto vintage, floating market atau pasar terapung, dan Legenda Cheng Ho dengan miniatur kapalnya. Di pasar apung, akan ada sekitar 40 perahu yang ditambatkan yang menyajikan berbagai kuliner khas Jawa Tengah seperti tahu gimbal, pecel, gandos dan lainnya,” papar Titah. Selain berbagai pembenahan dan pembangunan fisik, PT PRPP juga melakukan penyegaran dengan branding baru. Nama Puri Maerakaca akan berubah menjadi Grand Maerakaca. Pengelola juga sudah menyiapkan maskot, namanya Bendi dan Bindi. Inspirasinya dari bandeng yang dikenal sebagai kekayaan laut Jawa. “Berbagai kegiatan juga akan terus digelar untuk terus menyemarakkan Maerakaca,” imbuhnya. Sudah penasaran untuk menikmati berbagai pembenahan tersebut? Rencananya pembangun tahap pertama ini akan diluncurkan dalam rangkaian peringatan HUT Kota Semarang pada Mei 2017. Namun selagi menunggu revitalisasi tahap pertama selesai, tentu pengunjung tetap bisa menikmati berbagai pembangunan yang telah rampung dikerjakan. (*)


INFO

MEDIA & G N I S I T R E V D A SOLUTION !

JL. YOGYA 24 SEMARANG  845 2916


Specialist ! Outdoor Advertising

JL. YOGYA 24 SEMARANG

 845 2916


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.