PENDAHULUAN
1
NSDA PERTAMBANGAN
Latar Belakang Menurut Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sanggau Tahun 2014 - 2034, kawasan peruntukkan pertambangan di Kabupaten Sanggau adalah wilayah yang memiliki potensi sumber daya bahan tambang yang berwujud padat, cair atau gas berdasarkan data geologi dan merupakan tempat yang dilakukan sebagian atau seluruh tahapan kegiatan pertambangan meliputi penelitian, penyelidikan umum, eksplorasi, operasi produksi/ eksploitasi dan pasca tambang baik di wilayah daratan maupun perairan serta tidak dibatasi penggunaan lahan baik kawasan budidaya maupun kawasan lindung. Pertambangan menjadi salah satu subsektor yang cukup berpengaruh dalam perekonomian Kabupaten Sanggau dan sangat potensial
untuk
dikembangkan.
Pertambangan
di
Kabupaten
Sanggau terdiri dari pertambangan mineral, batu bara dan minyak bumi. Kawasan peruntukkan pertambangan mineral tersebar hampir diseluruh kecamatan dengan potensi pertambangan mineral terbesar yaitu bauksit. Pertambangan mineral merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable) sehingga diperlukan upaya pengelolaan sumber daya alam yang optimal yaitu dengan menganalisis NSDA (Neraca Sumber Daya Alam) pertambangan khususnya mineral untuk mengetahui seberapa besar ketersediaan, cadangan atau potensi yang ada, tingkat pemanfaatan, dan nilai ekonomi pertambangan buah di Kabupaten Sanggau.
2
NSDA PERTAMBANGAN NSDA PERTAMBANGAN
1
LANDASAN HUKUM 1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara 2. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
No.
206.K/HK.02/MEM.B/2021
Tentang
Harga
Mineral Logal Acuan dan Harga Batubara Acuan Untuk Bulan Juni Tahun 2021 3. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
No.
1806
K/30/MEM/2018
Tentang
Pedoman
Pelaksanaan Penyusunan, Evaluasi, Persetujuan, Rencana Kerja dan Anggaran Biaya, Serta Laporan Pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia No. 25 Tahun 2018 Tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara 4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia No. 26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang Baik dan Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara 5. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuanketentuan Pokok Pertambangan 6. RPJMD Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2007 – 2027 7. Peraturan Gubernur Kalimantan Utama No. 3 Tahun 2020 Tentang Penetapan Harga Patokan Penjualan Mineral Bukan Logam dan Batuan. 8. Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau tentang Pencabutan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Pertambangan Mineral Dan Batubara 9. Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 10 Tahun 2014 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sanggau tahun 2014 - 2034
3
NSDA PERTAMBANGAN
Tujuan Penelitian 1. Mengetahui pertambangan
potensi mineral
Ruang Lingkup
sumber di
daya
Kabupaten
Sanggau
1. Lingkup Substansial
Laporan ini bertujuan untuk mengetahui cadangan sumber daya alam pertambangan
2. Memberikan gambaran persediaan dan
mineral di Kabupaten Sanggau baik secara
atau cadangan sumber daya, penambahan
fisik
atau pengurangannya.
sumbangan pertambangan terhadap PDRB
3. Mengetahui nilai ekonomi dari cadangan sumber daya alam pertambangan mineral di Kabupaten Sanggau
maupun
moneter
dan
potensi
Kabupaten Sanggau. 2. Lingkup Spasial
Area amatan mencakup seluruh daerah
4. Mengetahui keterkaitan Neraca Sumber Daya Alam pertambangan mineral terhadap perekonomian wilayah Kabupaten Sanggau 5. Untuk digunakan sebagai bahan basis
Kabupaten Sanggau Provinsi Kalimantan Barat yang terdiri dari 15 kecamatan. 3. Lingkup Temporal
Analisis
dilaksanakan
pada
bulan
pendukung penyusunan kebijakan dan arah
September hingga Oktober tahun 2021
pengembangangan
dan
sumber
daya
di
perhitungan
dilakukan
Kabupaten Sanggau di masa yang akan
menganalisis
datang
mineral di Kabupaten Sanggau selama 50 tahun kedepan.
cadangan
untuk
pertambangan
GAMBARAN UMUM
4
NSDA PERTAMBANGAN
LETAK GEOGRAFIS KARAKTERISTIK WILAYAH Kabupaten Sanggau adalah salah satu dari kabupaten yang berada di Provinsi Kalimantan Barat dengan ibukota di Kapuas, terletak di tengah-tengah dan berada di paling utara dari Provinsi Kalimantan Barat. Kabupaten Sanggau dilalui oleh Sungai Kapuas yang melintang dari sisi barat daya hingga sisi timur. Secara geografis, Kabupaten Sanggau berada diantara koordinat 1° 10’ Lintang Utara dan 0° 35’ Lintang Selatan, serta di antara 109° 45’ dan 111° 11’ Bujur Timur dengan luas 12.857,70 km2. Batas administrasi dari Kabupaten Sanggau sebagai berikut: 1. Bagian utara
: Sarawak Malaysia Timur
2. Bagian selatan : Kabupaten Ketapang 3. Bagian timur
: Kabupaten Sintang dan Sekadau
4. Bagian barat
: Kabupaten Landak
Letak Kabupaten Sanggau yang strategis dapat dilihat dari posisinya yang terletak pada jalur lalu lintas sektor Timur menuju Kabupaten Sekadau, Melawi, Sintang, dan Kapuas Hulu. Pada bagian barat Kabupaten Sanggau terdapat 1 PKN yaitu Kota Pontianak, dan 3 PKW yaitu, PWK Sambas, PKW Singkawang, dan PWK Mempawah, dan terdapat 1 PKW yang berada di Kabupaten Sanggau yaitu PWK Entikong. Posisinya yang
berbatasan
dengan
Malaysia
mendorong
perkembangan ekonomi Kabupaten Sanggau.
5
NSDA PERTAMBANGAN
Kabupaten Sanggau terbagi menjadi 15 kecamatan, 6 kelurahan, 163 desa, dan 885
dusun.
Kabupaten
Secara
Sanggau
keseluruhan, memiliki
luas
12.857,70 km2. Kecamatan Jangkang merupakan kecamatan terluas yaitu seluas 1.589,20 km2 dan Kecamatan Balai merupakan kecamatan dengan luas terkecil
yaitu
seluas
Kecamatan desa/kelurahan
395,60
dengan
km2. jumlah
terbanyak
yaitu
Kecamatan Kapuas (26 desa/kelurahan), sedangkan kecamatan dengan jumlah desa paling sedikit yaitu Kecamatan Beduai,
Noyan,
desa/kelurahan).
dan
Entikong
(5 Peta Administrasi Kabupaten Sanggau Sumber: Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten Sanggau, 2021
JENIS PENGGUNAAN LAHAN Penggunaan Sanggau
lahan
diidentifikasi
di
Kabupaten menggunakan
data tutupan lahan. Dari peta tersebut diketahui bahwa mayoritas penggunaan lahan
berupa
pertanian,
khususnya
pertanian lahan kering campur dan di sisi selatan wilayah terdapat tutupan lahan pertambangan yang diketahui sebagai pertambangan bauksit.
Peta Tutupan Lahan Kabupaten Sanggau Sumber: Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten Sanggau, 2021
6
NSDA PERTAMBANGAN
KONDISI FISIK KESESUAIAN LAHAN Kesesuaian
lahan
merupakan
suatu
kondisi yang menggambarkan cocok atau
tidaknya
sebuah
lahan
dalam
mendukung kegiatan manusia yang ada di
atasnya.
Kabupaten
Kesesuaian Sanggau
lahan
di
diklasifikasikan
menjadi tiga, yaitu kawasan lindung, kawasan
penyangga,
dan
kawasan
budidaya. Adapun tingkat kesesuaian lahan yang dapat diukur melalui tiga variabel, yaitu curah hujan, kelerengan, dan jenis tanah. Setiap variabel memiliki kriteria kesesuaiannya masing-masing, sesuai dengan SK Menteri Pertanian No.837/KPTS/UM/11/1980. Peta Kesesuaian Lahan Kabupaten Sanggau Sumber: Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten Sanggau, 2021
Didapatkan
hasil
bahwa
Kabupaten
Sanggau didominasi oleh peruntukan lahan kawasan budidaya karena hasil perhitungan skor pada mayoritas kawasan bernilai lebih dari 125. Oleh karena itu, Kabupaten Sanggau merupakan wilayah yang dapat dioptimalkan pemanfaatan sumber daya alamnya, sebab kesesuaian lahan yang ada. Dilanjut dengan kawasan penyangga yang mendominasi
Kabupaten
Sanggau,
dan
kawasan lindung sebagai peruntukan lahan Tabel Kesesuaian Lahan Kabupaten Sanggau Sumber: Analisis Penulis, 2021
yang paling sedikit.
7
NSDA PERTAMBANGAN
KEPENDUDUKAN Jumlah penduduk Kabupaten Sanggau dari tahun 2016 hingga tahun 2020 mengalami
peningkatan
yang
stabil.
Kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar
adalah
Kecamatan
Kapuas
sekaligus merupakan ibukota Kabupaten Sanggau.
Berikut
adalah
peta
persebaran penduduk tiap kecamatan di Kabupaten Sanggau.
Peta Jumlah Penduduk Per-Kecamatan Kabupaten Sanggau Sumber: Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten Sanggau, 2021
Berdasarkan
data
time
series
tahun 2010 hingga tahun 2020, jumlah Sanggau
penduduk terus
Kabupaten mengalami
kenaikan. Jumlah penduduk pada tahun 2010 adalah 408.468 jiwa, sedangkan jumlah penduduk pada tahun 2020 adalah 484.836 jiwa.
Grafik Jumlah Penduduk Kabupaten Sanggau Tahun 2010 - 2020 Sumber: Analisis Penulis, 2021
Angka
tersebut
bahwa
dalam
menunjukkan kurun
waktu
sepuluh tahun,
Pertumbuhan penduduk adalah sebesar 18,7%. Pertumbuhan ini lebih rendah dari pertumbuhan penduduk Provinsi Kalimantan Barat yaitu sebesar 23,2% pada tahun 20102020.
8
NSDA PERTAMBANGAN
KONDISI EKONOMI
Tabel PDRB ADHK 2016 - 2020 Kabupaten Sanggau Menurut Lapangan Usaha Sumber: BPS Kabupaten Sanggau, 2021
Pembangunan ekonomi wilayah merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan pemerintah daerah dengan sektor swasta serta masyarakat dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya untuk menciptakan lapangan kerja dan merangsang pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut sehingga kesejahteraan masyarakat dapat meningkat. Sehingga, dapat dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat menjadi salah satu indikator untuk melihat keberhasilan pelaksanaan pembangunan ekonomi di suatu wilayah yang di ukur dari besaran nilai tambah bruto (gross value added) yang dihasilkan dari seluruh sektor ekonomi dalam jangka waktu tertentu atau biasa disebut dengan Produk Domestik Bruto (PDRB) (Tumangkeng, 2018). PDRB yang digunakan untuk melihat pertumbuhan ekonomi wilayah yaitu PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK). Berikut merupakan PDRB ADHK Kabupaten Sanggau selama lima tahun terakhir.
9
NSDA PERTAMBANGAN
KONDISI EKONOMI
Grafik Besaran PDRB ADHK 2010 Kab. Sanggau Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016-2020 Sumber: Analisis Penulis, 2021
Jika dilihat pada grafik diatas, dapat diketahui bahwa besaran PDRB ADHK 2010 Kabupaten Sanggau menurut Lapangan Usaha untuk semua sektor perekonomian dari tahun 2016 hingga tahun 2020 terus mengalami peningkatan, walaupun di tahun 2019 menuju 2020 mengalami perlambatan pertumbuhan.
METODOLOGI
10
NSDA PERTAMBANGAN
Metode Pengumpulan Data
Metode Pengolahan Data
Data yang digunakan dalam analisis NSDA
Pengolahan
pertambangan mineral yaitu data sekunder.
pertambangan
Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan
cadangan dan produksi pertambangan mineral
melakukan kompilasi data dan studi pustaka
(aktiva) yang didapatkan dari RPJMD Kabupaten
dari berbagai literatur, diantaranya dokumen,
Sanggau. Cadangan tersebut berupa cadangan
publikasi
fisik dalam produksi dalam bentuk ton. Cadangan
berita,
jurnal,
dan
peraturan
perundang-undangan.
data
dalam
diawali
analisis
dengan
NSDA
menentukan
moneter yang berupa nilai rupiah didapat dari perkalian dua tahap: pertama-tama cadangan fisik
dikalikan
dengan
produktivitas
tiap
komoditas, kemudian hasilnya dikalikan dengan harga komoditas per ton
Metode Analisis Keterkaitan Ekonomi Analisis
ini
struktur
dilakukan
ekonomi,
ekonomi, Kabupaten Neraca
laju
PDRB
kemampuan
dengan
Sanggau.
Sumber
pertumbuhan
perkapita,
menyerap
tenaga
Hasil
Daya
melihat serta kerja
perhitungan
Alam
(NSDA)
merupakan jumlah aset yang dihasilkan dalam bentuk moneter (Rupiah atau mata uang lain). Hasil tersebut selanjutnya akan diolah
lebih
lanjut
untuk
mengetahui
seberapa besar peranan subsektor sumber daya alam yang dimaksudkan ke dalam PDRB
Kabupaten
tersebut
akan
memberikan
Sanggau.
dijadikan
penjelasan
Perhitungan dasar
tentang
untuk analisis
perekonomian Kabupaten Sanggau sebagai acuan untuk membuat rekomendasi untuk meminimalisir
kejadian
kejadian
yang
menghambat kinerja dari sektor tersebut.
11
KERANGKA BERFIKIR
NSDA PERTAMBANGAN
PEMBAHASAN
12
NSDA PERTAMBANGAN
Persebaran Pertambangan Mineral Terdapat beragam jenis potensi pertambangan mineral
yang
dibagi
menjadi
pertambangan
mineral logam dan non logam. Berikut merupakan peta persebaran pertambangan di Kabupaten Sanggau dan data jenis tambang dan lokasi menurut kecamatan di Kabupaten Sanggau.
Tabel Data Jenis Potensi Pertambangan serta Lokasi Menurut Kecamatan di Kabupaten Sanggau Sumber: RPJMD Kabupaten Sanggau, 2019 – 2024
Peta persebaran Pertambangan s di Kabupaten Sanggau Sumber: RPJMD Kabupaten Sanggau, 2019 – 2024
13
NSDA PERTAMBANGAN
Kesesuaian Lahan Pertambangan Analisis kesesuaian lahan potensial untuk pertambangan mineral dilakukan untuk mengetahui lahan-lahan yang diperkenankan menjadi lahan pertambangan. Analisis ini dilakukan dengan cara menentukan kriteria-kriteria kesesuaian lahan untuk pertambangan mineral. Kriteria – kriteria ini yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dari potensi lahan pertambangan mineral di Kabupaten Sanggau. Kriteria-kriteria yang ada kemudian di overlay dan disesuaikan dengan tingkat kesesuaian lahannya sehingga didapat luas potensi lahan yang diperkenanakan untuk pertambangan mineralkarena sudah sesuai kriteria kesesuaian lahan pertambangan mineral, luas lahannya yaitu sebesar 635.943 Ha.
Tabel Kriteria Kesesuaian Lahan Pertambangan di Kabupaten Sanggau Sumber: Analisis Penulis, 2021
Tabel Kriteria Kesesuaian Lahan Pertambangan di Kabupaten Sanggau Sumber: Analisis Penulis, 2021
14
NSDA PERTAMBANGAN
AKTIVA (Kondisi Eksisting) Perhitungan analisis aktiva neraca sumber daya alam pertambangan mineral didapatkan dari data sekunder meliputi data produksi pertambangan yang ada di Kabupaten Sanggau berasal dari RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2019 - 2024 dan data estimasi harga per ton mineral non logam berasal dari Lampiran Keputusan Gubernur Kalimantan Barat No. 488/EKON/2017 Tentang Harga Patokan Penjualan Mineral Bukan Logam dan Batuan. Berdasarkan tabel perhitungan, dapat disimpulkan bahwa produksi dari pertambangan mineral di Kabupaten Sanggau memiliki total valuasi moneter sebesar Rp 528.173.031.971.220 atau sekitar 528 triliun rupiah dengan valuasi moneter tertinggi dipegang oleh bauksit yaitu sebesar 229 triliun, hampir 43% dari total valuasi moneter.
Tabel Aktiva Pertambangan Mineral Kabupaten Sanggau Sumber: Analisis Penulis, 2021
15
NSDA PERTAMBANGAN
PASIVA (Cadangan Akhir/Produksi) Karena minimnya data maka cadangan pertambangan mineral di Kabupaten Sanggau diasumsikan berjumlah 50% dari sumberdaya yang sudah ada karena pertambangan tersebut sudah dimanfaatkan selama beberapa tahun dan terkait dengan apa yang digunakan dinas terkait dalam mengasumsikan cadangan pertambangan. (Gobel, 2016) Total cadangan pertambangan mineral yang bisa dimanfaatkan yaitu sebesar 3.309.450.281,2 ton dengan Cadangan per-komiditi yang sudah dihitung berdasarkan harga pertonnya, memiliki total sebesar 264 trilliun dengan komoditi tertinggi yaitu Bauksit sebesar 114 triliun dan ikuti Basalt sebesar 67,5 triliun.
Tabel Pasiva Pertambangan Mineral Kabupaten Sanggau Sumber: Analisis Penulis, 2021
16
NSDA PERTAMBANGAN
Neraca Fisik Analisis
neraca
fisik
merupakan
analisis
yang
menghitung cadangan produksi pertambangan mineral yang tersisa, analisis ini dapat digunakan untuk mengoptimalkan pemanfaatan pertambangan mineral di Kabupaten Sanggau. Karena sector pertambangan merupakan sumber daya alam yang no- renewable maka pada umumnya terdapat perhitungan dalam kurun waktu
50
tahun
untuk
mengetahui
apakah
pertambangan mineral bisa dimanfaatkan hingga 50 tahun kedepan dan berapa jumlah sumber daya pertambangan
mineral
yang
bisa
diambil
setiap
tahunnya.
Feldspar Mineral 0%
Bauksit 6.5%
Diorit 11.6%
Total potensi produksi pertambangan mineral pertahun yaitu sebanyak 66.189.005,62 ton dengan komoditas pertahun tertinggi yaitu basalt sebesar 30.000.000 ton,
Granit 35.9%
granit sebesar ton 23.827.078,8 dan bauksit sebesar 4.320.000 ton.
Basalt 45.2% Andesit 0.5%
Tabel Neraca Fisik Pertambangan Mineral Kabupaten Sanggau Sumber: Analisis Penulis, 2021
17
NSDA PERTAMBANGAN
Neraca Moneter Nilai neraca moneter pertambangan didapat bedasarkan hasil dari perkalian jumlah cadangan komoditas tambang dengan harga per ton yang sudah ditentukan, Pada sector pertambangan dibutuhkan potensi produksi per 50 tahun dan untuk mengetahui pendapatan setiap tahunnya. Jika
pertambangan
dieksploitasi
atau
dimanfaatkan setiap tahun selama kurun waktu 50
tahun
maka
total
nilai
dari
cadangan
pertambangan mineral di Kabupaten Sanggau yaitu sebesar 5,2 Trilliun per tahun.
Emas 1.3% Bauksit 21.8%
Valuasi cadangan moneter tertinggi yaitu bauksit sebesar
2,29
trilliun
pertahun.
Berdasarkan
valuasi cadangan pertambangan mineral, dapat disimpulkan bahwa sector pertambangan cukup menjanjikan Sanggau.
bagi
perekonomian
Kabupaten
Feldspar Mineral 0.6%
Diorit 50.9%
Granit 10.2% Andesit 1.5% Basalt 12.8%
Tabel Neraca Moneter Pertambangan Mineral Kabupaten Sanggau Sumber: Analisis Penulis, 2021
ANALISIS POTENSI EKONOMI
18
NSDA PERTAMBANGAN
Analisis Unit Usaha
Tabel Jumalh Unit Perusahaan Di Kabupaten Sanggau Sumber: RPJMD Kabupaten Sanggau, 2019 – 2024
Berdasarkan table diatas, dapat disimpulkan bahwa jumlah unit usaha pertambangan di Kabupaten Sanggau mengalami peningkatan yang signifikan pada tahun 2018 yaitu sebelumnya hanya sebanyak 8 perusahaan menjadi 52 perusahaan swasta yang berada pada jenis bahan tambang mineral lainnya. Hal tersebut menandakan adanya perkembangan aktivitas eksploitasi atau pemanfaatan tambang di Kabupaten Sanggau. Peningkatan unit usaha pada bahan tambang mineral lainnya dapat memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ekonomi dan peningkatan pendapatan daerah di Kabupaten Sanggau. Namun, hal tersebut harus diimbangi dengan sumber daya manusia yang baik dan perencanaan tata ruang wilayah yang tepat agar implementasi dapat berkelanjutan dan optimal.
19
NSDA PERTAMBANGAN
Analisis Sektor Unggulan Berdasarkan hasil analisis SLQ dan DLQ sektor yang menjadi sektor unggulan atau prima di Kabupaten Sanggau yaitu sektor pertambangan dan
penggalian.
Hal
tersebut
menandakan bahwa pertambangan merupakan sektor yang prospektif untuk
kemajuan
perekonomian
kedepannya.
Tabel Hasil Perbandingan SLQ & DLQ berdasar PDRB Provinsi Kalimantan Barat dan Kabupaten Sanggau Atas Dasar Harga Konstan (Juta Rupiah) Tahun 2021 Sumber: Analisis Penulis, 2021
Analisis Kontribusi Sektor Terhadap PDRB Kontribusi sektor terhadap PDRB ADHK digunakan untuk melihat sektor mana yang memberikan kontribusinya dalam pembentukan PDRB Kabupaten. Jika
melihat
kontribusi
setiap
sektor
PDRB
sektor
pertambangan memiliki kontribusi sebesar 8,3% yang dikategorikan sebagai kontribusi sedang. Maka sektor pertambangan dimungkinkan potensial dalam berkontribusi untuk
perekonomian
Kabupaten
Sanggau.
Pada
perhitungan neraca moneter, sektor pertambangan mineral bisa menghasilkan sebesar 5,2%, maka kontribusinya jika dibandingkan dengan PDRB tahun ini akan berkontribusi sebesar 40%
Tabel. Kontribusi Setiap Sektor Terhadap PDRB ADHK Tahun 2015-2020 Sumber: BPS Kabupaten Sanggau, 2021
20
NSDA PERTAMBANGAN
Analisis Kontribusi Sektor terhadap Tenaga Kerja Kontribusi sektor terhadap tenaga kerja dihitung dari jumlah tenaga kerja pada tiap
sektor
dibagi
total
tenaga
kerja.
Analisis
sektor
terhadap
tenaga
kerja
ini
dapat
melihat
berapa tingkat penyerapan tenaga kerja pada setiap sektor usaha.
Tabel Kontribusi Sektor Usaha Terhadap Tenaga Kerja Tahun 2020 Sumber: Kabupaten Sanggau dalam Angka tahun 2021
Dari analisis di atas dapat dilihat kontribusi sektor usaha terhadap tenaga kerja pada tahun 2020 sektor pertambangan memiliki presentase yang rendah yaitu hanya sebesar 1,44% dan masuk dalam kategori rendah. Hal ini menandakan bahwa sektor pertambangan masih belum bisa menyerap tenaga kerja secara maksimal.
PENUTUP
21
NSDA PERTAMBANGAN
KESIMPULAN Berdasarkan analisis yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bawha neraca sumber daya alam pertambangan
mineral
di
Kabupaten
Sanggau
memiliki potensi pertambangan dengan cadangan sebesar
3.309.450.281,2 ton dengan estimasi
pertahun dimanfaatkan sebesar 6.618.900.562,40 ton (perhitungan neraca fisik) dan jumlah pendapatan setiap tahunnya sebesar 5,2 trilliun (perhitungan neraca moneter). Dari analisis ekonomi sektor pertambangan juga memiliki kontribusi yang baik dilihat
dari
meningkatkan
jumlah
unit
usaha
pertambangan, termasuk kedalam sector unggulan (analisis LQ) dan berada pada ketegori sedang dalam kontribusi PDRB ADHK. Namun untuk daya serap tenaga
kerja
sektor
pertambangan
memiliki
presentase yang rendah sehingga perlu adanya optimalisasi pengembangan sumber daya manusia untuk meningkatkan daya serap tenaga kerja pada sector pertambangan. Selain itu pertambangan di Kabupaten Sanggau juga perlu dimanfaatkan secara optimal, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan sehingga sektor pertambangan mampu menjadi prospek untuk meningkatkan perekonomian di Kabupaten Sanggau serta tetap menjaga kesehatan lingkungan didalamnya.
22
NSDA PERTAMBANGAN
Potensi pertambangan di Kabupaten Sanggau ccukup
besar
sehingga
perlu
dilakukan
pengoptimalan pemanfaatan sumber daya dalam rangka meningkatkan perekonomian Kabupaten
1. Perlu mempertimbangkan tata ruang wilayah, peletakan lokasi tambang, industri, limbah dan pabrik pengolahan. 2. Perlu
adanya
kajian
mengenai
dampak
Sanggau dan keberlanjutan lingkungan untuk
eksploitasi pertambangan terhadap sumber
menjaga keseimbangan lingkungan di Kabupaten
lingkungan di Kabupaten Sanggau
Sanggau. Pengotimalan ini perlu didukung oleh berbagai hal, diantaranya:
3. Melakukan inventarisasi data pertambangan agar hasil analisis lebih akurat. 4. Pemberdayaan
masyarakat
agar
bisa
berkontribusi dalam mengelola pertambangan
REKOMENDASI
tanpa merusak alam dan berkelanjutan. 5. Perbaikan dan Penyediaan infrastruktur serta peningkatan aksesbilitas penunjang kegiatan pertambangan 6. Memanfaatkan ekspor sebagai penambahan pendapatan
yang
dapat
meningkatkan
perekonomian Kabupaten Sanggau 7. Merencanakan program reklamasi setelah pemanfataan pertambangan agar lingkungan tetap terjaga kelestariannya.
23
NSDA PERTAMBANGAN
DAFTAR PUSTAKA 1. Badan Pusat Statistik Kabupaten Sanggau, 2020. Kabupaten Sanggau Dalam Angka Tahun 2020. Sanggau 2. Pemerintah Daerah Kabupaten Sanggau. 2019. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2019-2024. 3. Gobel, Alieftiyani Paramita. 2016. Neraca Sumberdaya dan Cadangan Mineral di Provinsi Jawa Tegah dalam Rangka Peningkatan Penerimaan Pajak dan Investasi. Jurnal. Program Studi Teknik Pertambangan. Pascasarjana UPN Veteran Yogyakarta. Yogyakarta 4. Harga Mineral Logal Acuan dan Harga Batubara Acuan. 2021. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia No. 206.K/HK.02/MEM.B/2021. 5. Penetapan Harga Patokan Penjualan Mineral Bukan Logam dan Batuan. 2020. Peraturan Gubernur Kalimantan Utama No. 3 Tahun 2020. 6. SNI 6728.4:2015. Penyusunan Neraca Spasial Sumber Daya Alam – Bagian 4: Sumber Daya dan Cadangan Mineral dan Batubara 7. Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Barat No. 488/EKON/2017 Tentang Harga Patokan Penjualan Mineral Bukan Logam dan Batuan.