Teropong Subsidi Kuota: Kendala yang Tak Kunjung Usai
Hal 16
Feature Puncak Kabun Singgalang
Hal 8
Cerpen Keberuntungan Gadis Malang
Hal 19 www.ganto.co
SKK Ganto
redaksiganto@gmail.com
skkgantounp
@gantonews
2
Juni-Juli 2021 Edisi Khusus/Angkatan 26
Gapuro
Barando Masalah Baru Semester Baru
Semua dalam proses yang sama. Sama dalam hal berjuang, mencoba, berlari sekuat tenaga, dan bahkan mencoba untuk terbang yang paling tinggi. Terkadang sebuah masalah tidak bisa dihindari dari berbagai arah, baik itu masalah pribadi ataupun dalam masalah organisasi. Siapa yang tahu isi pikiran setiap orang, entah kapan seseorang merasa lelah dan berpikir bahwa ia harus berhenti dititik yang sekarang. Dalam kehidupan kita tidak bisa hanya diam dalam titik yang menahan kita untuk tetap diam. Kita harus bangkit saat terjatuh dan melanjutkan lagi perjalanan kita yang sempat terhenti sebelumnya. Itulah masa-masa yang terjadi saat kita sedang tahap berproses. Dalam penggarapan buletin tahap magang outdoor ini, para anggota calon kru dihadapkan oleh berbagai macam situasi. Dimulai dari kebingungan dalam masa pandemi, kehilangan anggota di saat tengah berproses, kemudian permasalahan mengenai pendanaan yang sempat terhambat karena dalam masa pandemi, dan juga masalah internal dari masing-masing anggota lainnya. Namun, kami bisa melewati tahap demi tahap dengan tujuan menghasilkan sebuah buletin yang telah kami rencanakan. Bulan Mei lalu, calon kru yang diloloskan menuju tahap magang outdoor berjumlah 50 orang, dan yang bertahan hingga kini berjumlah 49 orang yang sangat berharap bahwa akan tetap bertahan hingga di akhir tahap pemagangan. Limpapeh, merupakan nama yang kami ambil sebagai nama buletin kami. Limpapeh merupakan nama yang berarti tiang tengah pada bangunan Rumah Gadang. Kita anggota magang ini diibaratkan sebagai limpapeh bagi magang outdoor, jika kita berdiri tegak dan bertanggung jawab atas tugas masing-masing, maka pembuatan buletin ini akan berjalan sesuai rencana, namun jika ada salah satu dari kita yang lalai akan tugasnya, tentu kita akan roboh ibaratkan tiang. Dalam buletin ini, kami menggarap Laporan dengan tema Perkuliahan Semester Ganjil 2021 dan Apa Kabar UKT, yang membahas mengenai sistem pelaksanaan perkuliahan semester Juli-Desember 2021 terkhususkan mahasiswa tahun masuk 2020 yang melakukan kuliah tatap muka dalam semester ini. Kemudian permasalah UKT yang hingga saat ini masih menjadi tanda tanya hingga saat ini. Selain itu, Limpapeh juga menghadirkan berbagai macam isu yang terjadi di kampus, dan berbagai macam info lainnya. Meskipun ada sedikit keterlambatan dalam penyelesaian buletin ini, kami segenap calon kru SKK Ganto mengucapkan maaf dan terimakasih kepada para pembaca setia. Kritik dan saran masih terbuka untuk kemajuan yang lebih baik. Salam Persma!
Dari tahun 2020, pandemi Covid-19 di Indonesia masih terus berlanjut sampai saat ini. Hal ini memaksa pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan untuk menanganinya. Semua sektor kehidupan di masyarakat harus dibatasi dan menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan, tidak terkecuali sektor pendidikan. Khususnya perguruan tinggi yang saat ini masih menerapkan pembelajaran berbasis daring. Namun pada tahun ini, mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) tahun masuk 2020 seperti mendapat angin segar, pasalnya mereka mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan perkuliahan secara luring. Berbeda halnya dengan mahasiswa UNP tahun masuk 2020, mahasiswa UNP lainnya harus tetap melaksanakan perkuliahan secara daring. Hal ini menimbulkan pro-kontra di antara sivitas akademika, ada yang setuju dengan keputusan ini karena berpendapat bahwa kampus telah mengeluarkan kebijakan yang terbaik, dan ada juga yang tidak setuju dengan keputusan ini karena berpendapat bahwa kebijakan ini tidak adil, khususnya mahasiswa UNP tahun masuk 2019 yang merasa perkuliahan daring kurang efektif dan membosankan. Selain hal yang disebutkan di atas, perkuliahan daring juga menyangkut masalah Uang Kuliah Tunggal (UKT). Hal ini dikarenakan mahasiswa merasa fasilitas yang mereka nikmati tidak sebanding dengan UKT yang mereka bayarkan. Dalam menanggapi hal ini pihak kampus memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajukan keringanan pembayaran UKT dalam bentuk pengurangan maupun cicilan bagi mereka yang memang kesulitan dalam membayar Namun yang diinginkan mahasiswa adalah pengurangan UKT untuk seluruh mahasiswa UNP, karena semuanya merasakan dampak dari kebijakan ini.
Perjalanan Melalui Proses
Kato Malereang (+) Kok angkatan 2020 saja yang luring? (-) Iri? bilang bos! (+) Dari kok bayar penuh? (-) Karena eee itu anu. (+) Daring gini masih ikut organisasi? (-) Kalau ada manfaatnya kenapa tidak?
Pelindung: Pemimpin Umum SKK Ganto: Mitha Melanie Putri, Penanggung Jawab: Siska Novrida Yanti, Pemimpin Umum: Apni Yuan Srisyaf, Sekretaris Umum: Mery Nurfa Dilla, Bendahara Umum: Putri Amarta Yusnevi, Pemimpin Redaksi Cetak: Rayhan Bintang. MT, Pemimpin Redaksi TV: Idham Febrian Ihsan, Pemimpin Usaha: Nola Nelfia Susanti, Redaktur Pelaksana: Agung Maulana Irsyad, Desi Susanti, Staf Riset: Nurul Fitri, Rispa Handayani, Redaktur Berita: Nadiah Masviva, Chici Deta Pratiwi, Devani, Fotografer: Andriko, Janniba Arifah, Safina Zahira, Redaktur Tulisan: Aulia Khairani, Rezy Novita, Ramadhano Twento Dilanov, Redaktur Bahasa: Mutya Zulfayenis, Nengsih Sri Rahayu Putri, Redaktur Artistik: Yosi Fitrah, Ilustrator: Muhammad Rizky Marfi, Desainer Grafis: Zahra Dafiah, Layouter: Rizka Salsabila Bakhtra, Rachmah Viona Citra Raymond, Reporter: Nova Yulistina, Monica Kirana Utomo, Kurnia Febri Yarni, Ari Julian Pratama, Roki Putra Anwar, Reza Elvina, Produser: Viona Disi Triamanda, Ayu Permata Sari, Shinta Mailina, Syafaria Esa Antika, Editor dan Videografer: Dhea Septiana, Muhammad Razi, Hujjatul Fajri, Diva Zulkhairina, Dubber: Vela Pujiastuti, Maryani Anggi Safitri, Tasya Eliandi Putri, Aditiawarman, Staf Iklan: Elven Hardyus Samadaya Nehe, Witri Litani Manurung, Staf Sirkulasi dan Percetakan: Tia Oktaviani, Sherly Yurizal, Staf Media Sosial: Chika Aulia Qhisty
3
Juni-Juli 2021 Edisi Khusus/Angkatan 26
Tahukah Kamu
Kelakar
Lima Manfaat Menakjubkan Kulit Pisang Acapkali kita mengabaikan keberadaan kulit pisang yang ternyata memiliki banyak manfaat, mulai dari kecantikan hingga tanaman. 1. Menyuburkan tanaman Kulit pisang bisa digunakan sebagai kompos dengan cara memotong menjadi kecil-kecil kemudian menaburkannya pada tanaman. 2. Menyembuhkan luka Kulit pisang dapat meredakan luka dengan cara membersihkan kulit pisang kemudian gosokkan kulit pisang pada bagian yang terluka atau dengan menempelkannya dalam waktu semalam. 3. Menggosok benda berbahan kulit Kulit pisang dapat membuat tas atau sepatu kulit Anda terlihat mengkilap seperti baru. Selain itu, rendaman kulit pisang juga bisa digunakan untuk membuat perangkat perak menjadi lebih berkilau. 4. Menghilangkan kutil Kulit pisang juga diklaim dapat membasmi kutil dengan cara menempelkan kulit pisang pada kutil dan membiarkannya semalaman, dan kemudian kutil akan berangsur mengempis. 5. Menghalau hama tanaman Kulit pisang dapat membantu kalian untuk mengusir hama tanaman dengan cara menaburkan kulit pisang pada tanaman. Sumber: www.merdeka.com Diva Dzulkhairina Pendidikan Bahasa Indonesia Tahun Masuk 2019
Ilustrator: Yosi
Surat Pembaca Imbas Perkuliahan Daring di Masa Pandemi
Kita Sama Tapi Tak Sebanding
Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Negeri Padang bahwa perkuliahan semester depan tetap dilakukan secara daring, hal ini membuat kecemasan bagi mahasiswa angkatan 21 sebagai mahasiswa baru, mereka khawatir proses perkuliahan tidak efektif karena akses internet yang kurang memadai. Yafiatul Nabila Mahasiswa Pendidikan Fisika TM 2021
Sudah satu tahun mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) menjalankan proses perkuliahan dari rumah masingmasing. Namun, pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) tetap sama meskipun mahasiswa tidak dapat menikmati semua fasilitas di kampus utama, menyebabkan sebagian besar mahasiswa menuntut kebijakan penurunan UKT. Naufal Azzhudi Mahasiswa Teknologi Pendidikan TM 2020
Minimnya Informasi Kemahasiswaan
Wi-Fi
Selama pandemi perkuliahan berjalan secara daring dan akses informasi sangat dibutuhkan. Namun, saat ini akses informasi cukup terhambat. Seperti informasi mengenai pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) yang masih belum ada kejelasan sampai sekarang membuat mahasiswa was-was. Miftahul Khair Mahasiswa Seni Rupa TM 2019
Saran saya UNP meningkatkan kualitas dan memperbanyak titik yang mempunyai akses wifi. Kemudian data dari kemendikbud pun sulit digunakan bahkan lemot, dan kuota pun digunakan dalam batasan aplikasi sehingga mahasiswa pun tetap membeli data sendiri. Rahma Putri Anjalia Mahasiswa Sastra Indonesia TM 2019
LAPORAN
Juni-Juli 2021 Edisi Khusus/Angkatan 26
4
Daring-Luring Pemicu Cemburu Kesempatan pelaksanaan perkuliahan luar jaringan (luring) yang hanya diperuntukkan untuk mahasiswa TM 2020 menimbulkan kecemburuan bagi mahasiswa TM lainnya.
E-learning: Seorang mahasiswi sedang mengakses e-learning sebagai sarana kuliah daring, Kamis (22/7). f/Agung.
Oleh Agung Maulana Irsyad dan Rayhan Bintang Surat Edaran Rektor No. 2416/ UN35/EP/2021 Tentang Kegiatan Perkuliahan Semester Juli-Desember 2021 dalam Rangka Kewaspadaan Pandemi Covid-19 yang berlaku sejak 9 Juni 2021 lalu menimbulkan kegelisahan di kalangan mahasiswa. Pasalnya kebijakan yang ditetapkan pada surat tersebut dinilai tidak berpihak kepada seluruh mahasiswa sehingga timbul kecemburuan oleh sebagian mahasiswa. Ada dua poin utama pada surat edaran tersebut yang menjadi sebab timbulnya kecemburuan oleh sebagian mahasiswa. Pertama, bagi mahasiswa TM 2020 pelaksanaan perkuliahan dilakukan secara luring (luar jaringan) untuk mata kuliah tingkat Prodi dan fakultas. Kedua, bagi mahasiswa selain TM 2020 melaksanakan perkuliahan secara daring (dalam jaringan). Alasan kuliah luring hanya bagi mahasiswa TM 2020 Tanggapan kekecewaan terkait surat edaran tersebut diungkapkan oleh Mahasiswa Pendidikan Agama Islam TM 2019, Archi Armelya Putri mengungkapkan kekecewaannya karena sebagai mahasiswa TM 2019 harus kembali melaksanakan perkuliahan daring. Ia juga mengatakan bahwa kebijakan yang ada ini tidak adil dan perkuliahan daring sudah kurang efektif untuk dilaksanakan. “Kita mahasiswa yang sudah cukup lama melaksanakan daring ini merasa proses pembelajaran kurang efektif dan pastinya merasa bosan,” terangnya, Selasa (6/7). Sementara itu, menanggapi surat edaran rektor dan kekecewaan mahasiswa terkait kebijakan tersebut Presiden Mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) memahami bahwa kondisi pandemi saat ini bukanlah suatu hal yang bisa dikendalikan. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan dan kebijakan ini menurutnya sudah disikapi pihak kampus dengan bijak. “Pihak kampus mau untuk
membuka diri dalam menerima dan mendengarkan pendapat dari kita, serta berjanji untuk mencari metode yang bisa disesuaikan untuk semester depan,” ungkapnya saat dihubungi Limpapeh melalui sambungan telepon, Selasa (10/7). Lebih lanjut, Imam mengungkapkan bahwa BEM KM UNP akan terus mengawal pelaksanaan perkuliahan daring agar maksimal dan optimal hingga keadaan membaik. “Jika kondisi sudah membaik dalam hal perlindungan dari Covid-19, maka akan dikawal dan diusahakan agar perkuliahan kembali normal seperti biasa,” sambungnya. Menjawab pertanyaan perihal alasan hanya mahasiswa TM 2020 yang melaksanakan luring, jawaban serupa diungkapkan oleh seluruh Dekan dan Wakil Dekan Fakultas UNP. Salah satunya Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Afriva Khaidir mengungkapkan bahwa keputusan hanya mahasiswa TM 2020 didasarkan atas alasan karena mereka belum pernah merasakan perkuliahan tatap muka dengan dosen di kampus. Selain itu agar mereka mengenal lebih jauh bagaimana bentuk kampus mereka, Jumat (16/7). Persiapan Perkuliahan Luring Perkuliahan luring yang akan dilaksanakan pada semester ganjil 2021 ini tentu berbeda dengan pelaksanaan perkuliahan luring yang telah berlalu karena saat ini dilaksanakan di tengah pandemi. Walaupun mahasiswa yang melaksanakan perkuliahan luring hanya TM 2020, tentunya tetap harus dipertanyakan bagaimana dan sejauh apa persiapan UNP untuk melaksanakan perkuliahan luring dari segi protokol kesehatan dan teknis. Dekan Fakultas Ekonomi, Dr. Idris, M.Si. menuturkan bahwa fakultasnya sudah menyiapkan seluruh fasilitas penunjang protokol kesehatan. “Sudah tersedia tempat mencuci tangan di setiap sudut fakultas dan ada satpam yang yang terlebih dahulu mengecek
suhu dan masker setiap orang yang akan masuk,” ungkapnya saat diwawancarai Limpapeh via Zoom, Jumat (16/7). Lebih lanjut, Idris mengatakan bahwa ruangan kelas yang akan digunakan selama perkuliahan luring juga telah disesuaikan dengan protokol kesehatan. Ruangan yang biasanya diisi oleh 40 mahasiswa sekarang hanya akan diisi oleh 20 mahasiswa. Selain itu jika ada mahasiswa yang tidak menggunakan masker, maka siap-siap untuk diusir dari lingkungan FE. Hal serupa juga diterapkan di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Wakil Dekan 1 FMIPA, Alizar, S.Pd., M.Sc., Ph.D. mengungkapkan bahwa FMIPA menggabungkan dua ruangan kelas yang besar menjadi satu ruangan kelas sekaligus dengan kapasitas 35-40 mahasiswa. Selain itu fasilitas protokol kesehatan seperti tempat mencuci tangan dan hand sanitizer juga sudah disiapkan untuk seluruh mahasiswa. “FMIPA memiliki hand sanitizer yang diproduksi sendiri,” tuturnya, Senin (5/7). Rektor UNP, Prof. Ganefri, Ph.D. menyatakan bahwa seluruh fasilitas protokol kesehatan di lingkungan UNP sudah sepenuhnya disiapkan, jelasnya saat ditemui oleh Limpapeh di ruangannya secara singkat, Jumat (30/7). Lebih lanjut, Ganefri mengungkapkan bahwa mahasiswa TM 2020 akan didaftarkan untuk melaksanakan vaksinasi yang diselenggarakan oleh UNP. Selain itu mahasiswa TM 2020 yang mengikuti perkuliahan luring juga harus atas izin orang tua. “Kita anjurkan mereka (mahasiswa TM 2020) untuk vaksin bagi yang memenuhi syarat dan yang tidak mendapatkan izin orang tua dipersilahkan untuk daring, karena fasilitas daring dan luring disediakan,” jelasnya.
Reporter: Adit, Agung, Desi, Elven, Fitri, Nola, Nengsih, dan Yosi.
LAPORAN
Juni-Juli 2021 Edisi Khusus/Angkatan 26
5
Kegunaan UKT Selama Pendemi
Semenjak Universitas Negeri Padang (UNP) beralih ke pembelajaran melalui daring atau online. Sejak itu pula keluhan mahasiswa terkait Uang Kuliah Tunggal (UKT) mulai terdengar.
Wawancara: Rektor UNP, Prof. Ganefri, Ph.D. (kanan) saat diwawancarai reporter kru magang Ganto (kiri) terkait penggunaan UKT di Gedung Rektorat Lantai 4, Jumat (30/7). f/Istimewa.
Oleh Desi Susanti dan Rayhan Bintang Merujuk kepada keputusan Rektor nomor 335/ UN35/EP/2021 Tentang Pelaksanaan Pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa program diploma dan sarjana pada semester Januari-Juni 2021 di Lingkungan Universitas Negeri Padang. Pembebasan pembayaran UKT/ SPP di semester Juli-Desember 2020. Namun, belum menyelesaikan studinya pada wisuda Maret 2021 dan membayar sebanyak 50% dari total UKT/SPP. Pada surat edaran tersebut menjadi tanda tanya bagi, mahasiswa perkuliahan dilaksanakan secara daring, tapi yang mendapatkan pembebasan pembayaran UKT sebanyak 50% hanya mahasiswa semester akhir saja. Alasan UKT antara yang mengikuti perkuliahan daring dan luring tetap sama. Tanggapan terkait surat edaran Rektor tersebut diungkapkan oleh mahasiswa fakultas ilmu keolahragaan TM 2018, Restu mengungkapkan keluhannya Uang Kuliah Tunggal (UKT) perkuliahan luring dan daring tetap sama. “Kita kan mahasiswa melaksanakan perkuliahan daring di rumah, tidak memanfaatkan fasilitas kampus,” ujarnya Sabtu (7/7). Bak dayung bersambut Badan Eksekutif Mahasiswa( BEM) turut bersuara terkait keresahan yang dihadapi mahasiswa.“Pihak BEM KM UNP akan terus mengawal agar tetap menomor satukan keringanan yang merata kesejahteraan kita semua,” ujar Presiden BEM KM UNP, Senin (12/7).
Sejalan dengan hal itu Dekan Fakultas Ekomomi menjawab pertanyaan mahasiswa terkait Uang Kuliah Tunggal (UKT). “Fakultas membutuhkan dana, untuk biaya operasional kampus, seperti, biaya perawatan kampus, biaya listrik, gaji pegawai kontrak, dan biaya lainlainya. Jika terjadi pengurangan atau penurunan UKT itu akan membuat visit fakultas dan universitas menurun,” ungkap, Dekan FE Dr. Idris, M. Si. pada Jumat (16 /7). Keluhan mahasiswa pun tak luput dari perhatian Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan (BAK). Untuk program penyicilan dan pengurangan UKT untuk mahasiswa yang dianggap kurang mampu. Di awal pandemi hal ini juga sudah diumumkan dan terbuka untuk seluruh mahasiswa.“Terkadang ada sebagian mahasiswa yang tipe tidak mau tau, padahal info untuk penurunan dan penyicilan UKT ini ada. Ketika mahasiswa lain sibuk menyiapkan berkas dan mengisi data, mereka terkadang bersikap cuek. Tapi, ketika sudah masa penutupan pendaftaran ini tak sedikit juga yang kalang kabut (tidak tepat waktu). Selain itu juga ada mahasiswa yang memberikan data yang salah sehingga kecil kemungkinan untuk diterima,” ujar, Drs. Yushamdi, Senin (12/7). Syarat UKT
penyajuan
penyicilan
Bagi mahasiswa, orangtua mahasiswa, atau pihak lain yang membiayai mahasiswa mengalami penurunan ke-
mampuan ekonomi, antara lain dikarenakan bencana alam atau non-alam termasuk akibat pandemi Corona Virus Disease, maka mahasiswa dapat mengajukan pengurangan UKT. “Pengajuan penurunan UKT dapat dilakukan melalui Rumah Gadang UNP,” ujar Wakil Dekan III FIP, Dr. Desyandri, M.Pd., pada Sabtu (14/7). Sejalan dengan hal tersebut Dekan Fakultas Ilmu Sosial (FIS) juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa bagaimana cara mengajukan penurunan dan penyicilan UKT. “Melalui link. Kalau semua syarat terpenuhi pasti diturunkan (dikabulkan),” jelas Dekan FIS Dr. Siti Fatimah, M.Pd., M.Hum., Jumat (16/7). Menyikapi keluhan mahasiswa tersebut, Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) Prof. Drs. Ganefri, M.Pd., Ph.D. terkait perkuliahan daring dan luring UKT tetap sama. “Pegawai kontrak saja di sini lebih banyak dari pada pegawai PNS, dosen juga begitu, siapa yang bayar gajinya? ya kampus, ” tutur Rektor UNP pada Jumat (30/7). Lebih lanjut, Rektor UNP pegawai tentang program pengajuan dan penyicilan UKT yang dilakukan mahasiswa. “Ada dan tidak adanya pandemi Covid-19 program pengurangan dan penyicikan UKT tetap ada,” ujar Rektor UNP Prof. Drs. Ganefri, M.Pd,. Ph.D. pada Jumat (30/7). Reporter : Desi, Rayhan, Fitri, Nengsih, Merry, Rispa, dan Agung.
Juni-Juli 2021 Edisi Khusus/Angkatan 26
WAWANCARA KHUSUS
6
Belum Ada Kepastian Keluarnya Kebijakan Penurunan UKT untuk Semester Depan yaitu Drs. Yushamdi selaku Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan (BAK) untuk mendapatkan keterangan secara khusus di ruangannya, Senin (12/6).
Drs. Yushamdi Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan (BAK)
Selama tiga semester, Universitas Negeri Padang (UNP) melaksanakan perkuliahan daring sejak awal pandemi di pertengahan maret 2020 lalu. Memasuki semester ke-4 perkuliahan daring mengalami permasalahan Uang Kredit Semester (UKT) yang telah digaungkan mahasiswa dua semester sebelumnya kembali diangkat. Limpapeh pada edisi perdana ini mencoba menemui pihak yang mengurusi administrasi dan keuangan mahasiswa
Bagaimana tanggapan anda terkait keluhan mahasiswa perihal penurunan UKT selama perkuliahan daring? Keluhan tersebut sebenarnya disebabkan oleh kelalaian yang dilakukan oleh mahasiswa itu sendiri. Informasi penurunan dan penyicilan UKT ini ada, namun sebagian mahasiswa memiliki sikap tidak mau tahu. Ketika mahasiswa lain sibuk untuk menyiapkan berkas dan mengisi data, mahasiswa yang mengeluh ini bersikap cuek. Ketika sudah sampai pada waktu penutupan pendaftaran, tak sedikit dari mereka yang kalang kabut untuk mendaftar dan melengkapi berkas hingga akhirnya tidak sesuai dengan batas waktu yang ditentukan. Selain itu, mahasiswa yang memberikan data yang salah memiliki peluang yang terbilang kecil terhadap pengajuan yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut dapat diterima. Bagaimana tanggapan BAK jika adanya perbedaan besaran UKT
untuk mahasiswa yang melaksanakan perkuliahan daring dan luring? Tidak ada perbedaan besaran UKT untuk mahasiswa yang melakukan perkuliahan daring maupun luring. Kedua model perkuliahan ini sama-sama memerlukan biaya. Perkuliahan daring misalnya, ada biaya kuota atau paket internet yang harus dikeluarkan oleh kampus. Apakah program penyicilan dan pengurangan UKT yang dilaksanakan sejak dua semester lalu terbukti efektif membantu mahasiswa? Program penyicilan dan pengurangan UKT yang terbuka untuk seluruh mahasiswa yang diumumkan sejak awal pandemi ini terbukti efektif. Program ini sudah diterapkan dari semester sebelumnya. Apakah program serupa akan diadakan kembali pada semester Juli-Desember 2021 ini? Belum ada kepastian keluarnya kebijakan program penyicilan dan pengurangan UKT mahasiswa untuk semester Juli-Desember 2021 ini.
Apa Kata Mereka
Perlu Adanya Vaksin
Menyoal Untung Rugi Pembayaran UKT Full di Masa Pandemi
Perkuliahan tatap muka sudah dijadwalkan untuk mahasiswa tahun masuk 2020. Hal itu telah disampaikan oleh Rektor Universitas Negeri Padang (UNP), Prof. Ganefri, P.hd. melalui surat edaran beberapa waktu lalu. Menurut saya kebijakan kuliah luring sangat bagus apalagi buat BP 2020 yang belum merasakan kuliah luring sebelumnya, namun di tengah pandemi yang terus meningkat kita perlu vaksin untuk mengatasi penyebarannya. Untuk itu vaksinasi harus dilakukan kepada semua warga kampus yang berkegiatan di kawasan kampus. Di samping itu, protokol kesehatan harus ditaati demi terhindar dari wabah ini. Meski di tengah pandemi, perkuliahan tatap muka harus tetap dilakukan untuk mahasiswa yang tahun masuk 2020, supaya bisa merasakan dan mendapatkan pengalaman perkuliahan yang sesungguhnya. Jika vaksinasi berjalan lancar dan protokol kesehatan ditaati dengan sebaikbaiknya, maka proses perkuliahan buat semester Juli-Desember 2021 bisa berjalan dengan baik.
Sudah lebih setahun pandemi melanda negeri tercinta. Berbagai kebijakan telah diupayakan untuk menekan laju peningkatan kasus Covid-19, seperti pemberlakuan pembatasan sosial. Kebijakan itu mewajibkan masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di luar rumah. Hal ini berimbas pada menurunnya pendapatan yang berdampak pada kebutuhan yang tidak tercukupi termasuk biaya pendidikan. Permasalahan biaya pendidikan selama pandemi ini belum juga usai. Pasalnya biaya perkuliahan yang dibayarkan secara penuh dianggap tak sebanding dengan fasilitas yang didapatkan. Beribu pertanyaan menghantui benak mahasiswa, mengapa UKT tetap dibayar penuh sementara mahasiswa tidak menggunakan fasilitas kampus? Seyogianya pihak kampus dapat meringankan beban mahasiswa, sehingga mahasiswa yang sedang terbebani oleh UKT segera mendapatkan bantuan agar pendidikan di Indonesia dapat terus berlanjut dan menciptakan generasi penerus bangsa yang ahli dan berkompeten.
Reky Putra Mahasiswa Pendidikan Fisika TM 2020
Amelia Juanda Dirjen Jakda Polkastrat BEM UNP Kabinet Sakadharma TM 2019
Juni-Juli 2021 Edisi Khusus/Angkatan 26
RISET LAPORAN
7
Perkuliahan Juli - Desember 2021 Menurut Surat Edaran Rektor No. 2416/UN35/EP/2021 Tentang Kegiatan Perkuliahan Semester Juli –Desember 2021 dalam Rangka Kewaspadaan Pandemi Covid-19. Dalam Surat Edaran tersebut menyatakan bahwa: Mahasiswa TM 2020 melaksanakan perkuliahan secara luring untuk mata kuliah program studi dan fakultas, sementara untuk mata kuliah tingkat universitas tetap dilaksanakan secara daring. Untuk mahasiswa selain tahun masuk 2020 perkuliahan dilaksanakan secara daring. Hal tersebut memunculkan pro dan kontra dari kalangan mahasiswa. Lalu bagaimanakah pendapat para mahasiswa UNP terkait pelaksanaan perkuliahan Juli-Desember 2021?
Sumber
: Staf Riset Kru Magang Ganto
Infografik : Zahra Dafiah
Juni-Juli 2021 Edisi Khusus/Angkatan 26
Puncak Kabun Singgalang
FEATURE
8
Puncak Kabun Singgalang ini memanjakan mata pengunjungnya di sepanjang perjalanan dengan keindahan alam. Biasanya pengunjung akan lebih ramai saat sore hari hingga malam hari karena nuansa senjanya memberikan kesan tersendiri. Oleh Safina Zahira Mahasiswa Jurusan Administrasi Pendidikan TM 2019
Langit sore pada Rabu (16/6) terlihat sangat cerah membuat pengunjung tak berhenti mengagumi indahnya pemandangan. Puncak Kabun Singgalang berada di lereng Gunung Singgalang di daerah Batagak, Sungai Pua, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Puncak Kabun ini terletak di lereng Gunung Singgalang. Jarak pusat kota dengan Puncak Kabun ini sekitar 10 kilometer. Untuk pergi kesana, pengunjung dapat menggunakan sepeda motor maupun mobil. Jalan yang dilalui untuk sampai ke puncak, cukup sempit. Oleh karena itu, pengunjung diharapkan berhati-hati dalam berkendara. Di
Puncak Kabun: Terlihat pengunjung menikmati sore yang cerah di Puncak Kabun dengan pemandangan gunung di depan mereka, Rabu (16/6). f/Fina.
sepanjang jalan, mata pengunjung akan dimanjakan dengan keindahan alam. Perkebunan penduduk akan menyambut pengunjung selama perjalanan menuju Puncak Kabun. Untuk ke Puncak Kabun tidak memerlukan biaya masuk, pengunjung hanya perlu untuk membayar biaya parkir saja. Saat cuaca cerah Puncak Kabun sangat indah dan pengunjung akan sangat betah untuk menikmati pemandangan di Puncak Kabun ini. Biasanya pengunjung akan lebih ramai saat sore hari hingga malam hari. Pemandangan kota juga terlihat sangat jelas di Puncak Kabun. Pengunjung dapat menikmati senja,
lalu di malam hari lampu-lampu rumah penduduk baik di sekitar Puncak Kabun maupun kota yang hidup akan menambah pesona alam yang indah. Udara di Puncak Kabun akan terasa sangat dingin, sebaiknya pengunjung menggunakan pakaian yang tebal atau memakai jaket. Di Puncak Kabun, disediakan tempat-tempat duduk untuk bersantai. Pengunjung dapat memesan makanan maupun minuman di warung yang ada di sana dan dengan harga yang cukup terjangkau. Tidak hanya itu, di Puncak Kabun pengunjung juga dapat menyewa ATV, karena di Puncak Kabun juga disediakan arena ATV.
Wisata Candi Padang Roco Kabupaten Dharmasraya
Candi Padang Roco terletak di daerah Siguntur, Situing, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Candi ini salah satu tempat wisata yang mengenai sejarah di Indonesia ini dan terkhusus sejarah terbentuk Kabupaten Dharmasraya ini. Oleh Andriko Mahasiswa Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi TM 2019
Situs Candi Padang Roco terletak di Jorong Sungai Lansek, Kenagarian Siguntur, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya. Lokasi candi sendiri berada di sebuah pulau yang dipisahkan oleh sebuah sungai dengan nama Sungai Dareh. Sebelum tahun 2020 akses ke Candi Padang Ronco susah tetapi setelah tahun 2020, tepat pada hari ulang tahun Dharmasraya akses pergi ke candi sekarang sudah menggunakan aspal karena pemerintah Dharmasraya
Candi: Tampak salah satu candi Situ Candi Padang Roco yang berstruktur bata pada Rabu (16/6). f/Andriko.
pada saat tahun 2020 membuat acara “FESTIVAL PAMALAYU”. Acara ini merupakan acara hari jadi Kabupaten Dharmasraya, yang dilakukan pada tanggal 01-07 Januari. Dalam festival ini Dharmasraya mengundang grup seni dari Candi Borobudur yang bernama “sound of borobudur”, ini merupakan pertama kali nya grup “sound of borobudur” tampil di luar Candi Borobudur. Selain mengundang “sound of borobudur”, festival ini juga melakukan banyak lomba yang diadakan oleh bupati. Situs Candi Padang Ronco memiliki berupa 4 buah candi, yaitu Candi Padang Roco I, II, III, IV. Candi Padang Roco I merupakan Candi Induk dengan ukuran
21 m X 21 m dengan ketinggian struktur bata sekitar 90 cm dan pada bagian tengah sekitar 3 m. Candi Padang Roco II merupakan candi yang terbuat dari konstruksi susunan bata, berbentuk bujur sangkar, dengan ukuran 4,40 x 4,40 m. Tinggi bangunan yang masih tersisa sekarang 1,28 cm. Candi Padang Roco III merupakan bangunan dengan struktur bata. Memiliki denah bujur sangkar terdiri dari 3 undakan. Undakan pertama terletak paling atas berukuran 2x2 m, dengan tinggi bangunan yang masih tersisa di bagian selatan, yang terdiri dari 7 lapis bata. Candi Padang Roco IV masih berupa reruntuhan bata di sudut belakang Candi Padang Roco II.
Juni-Juli 2021 Edisi Khusus/Angkatan 26
ENDOGEN
9
Webinar Pelatihan Manajemen Organisasi 2021
Vaksinasi Massal Pertama di Wilayah Dharmasraya
Prodi Pendidikan Fisika melalui para Himpunan Mahasiswa Fisika (Himafi) menyelenggarakan Webinar dengan tema “Pelatihan Manajemen Organisasi” pada Sabtu, 26 Juni 2021 melalui aplikasi Zoom Meeting. Pada acara ini pematerinya adalah seorang manajemen organisasi dan penerjemah event, yaitu Muhammad Khairul Jawad, S.Pd. Kegiatan ini sendiri wajib diikuti oleh mahasiswa pendidikan fisika terkhusus tahun masuk 2020. Pemateri lain juga ikut diundang, dengan tema lain yaitu Kepemimpinan dan Seputar Organisasi demi memberikan materi terbaik pada mahasiswa untuk bisa menjalankan organisasi. Yaitu Rahmad Efendi, S.pd., Arizaldy, S.pd., yang mana ketiga narasumber juga berasal dari alumni Prodi Pendidikan Fisika UNP yang telah sukses. Webinar ini membahas dan juga melatih bagaimana manajemen berorganisasi dan kepemimpinan, yang bertujuan untuk melatih mahasiswa dalam kehidupan berorganisasi dan melatih kepemimpinan sehingga menjadi mahasiswa aktif dalam organisasi. Karena pada dasarnya ilmu dan pengalaman tidak kita dapatkan melalui dosen saja , melainkan di luar perkuliahan seperti mengikuti organisasi dan juga seminar lainnya. Roki
Kabupaten Dharmasraya telah melakukan vaksinasi massal khusus untuk lansia, niniak mamak, remaja, para kader dan juga pelajar pada tahap pertama. Vaksinasi ini dilaksanakan di setiap kecamatan, salah satunya Kecamatan Sitiung. Di Kecamatan Sitiung vaksinasi dilakukan dalam 3 gelombang yang berlangsung selama tiga hari. Wali Nagari Sitiung, Julisman mengatakan bahwa vaksinasi merupakan program pemerintah guna mengurangi lonjakan pasien covid. Vaksinasi ini semacam cairan yang disuntikan guna menambah kekebalan tubuh dan menaikkan imun tubuh. "Saat ini di Kabupaten Dharmasraya hampir 78% yang sudah vaksinasi, dan bulan Agustus akan dilaksanakan vaksinasi gelombang kedua di setiap Kenagarian di Dharmasraya," ujar Julisman saat diwawancarai Limpapeh secara langsung di rumahnya, Rabu (14/7). Salah satu lansia yang sudah melakukan vaksinasi adalah Sumarni. Menurutnya proses vaksinasi ini awalnya menakutkan karena takut akan efek saat suntik. Namun, setelah melaksanakan suntik ternyata tidak ada yang perlu ditakutkan. "Setelah saya suntik, ternyata efek yang saya rasakan hanya kantuk dan rasa ingin tidur saja," jelasnya saat diwawancarai Limpapeh di rumahnya, Rabu (14/07). Apni
FIK Berkelana
Jumlah Mahasiswa UNP yang Mengikuti Kampus Mengajar Terbanyak di Sumbar
Tujuan pertama dibentuknya FIK Berkelana yakni untuk menjalin silatuhrami sesama fakultas Olahraga bagi anak olahraga yang hobi dan suka berkelana. Pada saat ini FIK Berkelana terdiri dari 45 orang (anggota) dan 10 orang (pendiri). Kegiatan yang dilakukan untuk mengisi aktifitas anggota FIK Berkelana adalah yakni penanaman 100 pohon cemara di tepi pantai hingga 1000 pohon serta adanya pendakian antar sesama mahasiswa jurusan FIK. Pesan untuk mahasiswa, kami para senior paham dengan kondisi sekarang yang membuat rekan–rekan semua tidak bisa maksimal dalam menyerap ilmu yang di berikan, tapi jangan membuat hal itu sebagai alasan kita untuk tidak mengikuti organisasi, karena di organisasi lah rekan-rekan menemukan kunci kesuksesan menjadi manusia yang lebih berguna untuk masyarakat luas nantinya dan jadilah aktivis yang sebenarnya dan sekiranya mampu menjaga kelestarian lingkungan terutama di sekitaran UNP. Nova
Program kampus mengajar tahun ini, angkatan 2 akan merekrut 17.000 mahasiswa yang akan diterjunkan ke 3.400 SD yang sudah ditunjuk dan 3000 mahasiswa akan diterjunkan ke 375 SMP di 34 Provinsi. Sebanyak 48.465 mahasiswa yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia telah melakukan pendaftaran kampus mengajar angkatan II ini. Berdasarkan survei pengisian data dalam KM 2-2021 Minangkabau, diketahui untuk wilayah Sumatera Barat mahasiswa yang paling banyak mendaftarkan diri pada kegiatan kampus mengajar angkatan II ini berasal dari Universitas Negeri Padang dan STKIP PGRI SUMBAR, kemudian pendaftar paling banyak berasal dari Kota Padang. Program kampus mengajar memiliki poin penting yaitu melanjutkan pembelajaran masa pandemi terutama untuk SD dan SMP di daerah 3T (Terluar, Tertinggal, Terdepan) menghadirkan mahasiswa sebagai bagian dari penguatan pembelajaran literasi dan numerasi, dan menjadi mitra guru dalam melakukan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran. Selain itu, mahasiswa juga dapat berkontribusi dalam mendukung kepala sekolah melakukan efisiensi administrasi dan manajemen sekolah. Hal tersebut sesuai dengan kebijakan kampus merdeka mengizinkan mahasiswa untuk belajar di luar kampus hingga 2 semester atau 40 SKS. Kurnia
Juni-Juli 2021 Edisi Khusus/Angkatan 26
OPINI
10
Krisis Moral dalam Bermedia Sosial Perkembangan teknologi komunikasi dewasa ini semakin pesat. Hal ini dapat dilihat dari munculnya berbagai jenis media komunikasi terutama media sosial yang menjadi alat pertukaran pesan tertinggi di Indonesia, berbagai jenis aplikasi hiburan juga tidak luput digunakan oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan We Are Social yang bekerja sama dengan Hootsuite menerbitkan laporan penggunaan media sosial di sejumlah negara, salah satunya Indonesia. Menurut laporan yang diterbitkan pada 11 Februari 2021 dari total populasi Indonesia sebanyak 274,9 juta jiwa, pengguna aktif media sosial mencapai angka 170 juta. Hal ini berarti jumlah pengguna media sosial di Indonesia setara dengan 61,8% dari total populasi pada Februari 2021. Angka ini diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan suntikan teknologi komunikasi kaum millennials.
terjadi saat ini adalah fenomena lost control terhadap moral dan etika dalam bermedia sosial. Bahkan citra Indonesia sebagai negara ramah dan sopan santun yang kental dengan adat timur seketika tercoreng oleh hasil survei yang dilakukan perusahaan software raksasa Microsoft. Dilansir dari Kompas.com survei Digital Civility Index (DCI), menyebutkan bahwa Indonesia menduduki peringkat paling bawah di kawasan Asia Tenggara, yakni menduduki peringkat 29 dari 32 negara yang disurvei. Menurut pakar media sosial yang juga merupakan pendiri Drone Emprit and Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi mengatakan ada tiga faktor yang menyebabkan rendahnya kesopanan digital Indonesia yakni, 47% dari hoaks dan penipuan,
Perkembangan teknologi memberikan pengaruh besar dalam perubahan tingkah laku, pemahaman, maupun kebiasaan masyarakat Indonesia. Menurut Bambang S. Ma’arif (2010) media komunikasi sangat berpengaruh terhadap penanaman pemahaman kepada generasi muda yang notabenenya penggiat aktif media sosial, masyarakat juga perlu menggunakan media secara baik dan tepat. Pada awalnya tujuan diciptakan teknologi adalah untuk membantu pekerjaan manusia, begitu pula dengan teknologi komunikasi diciptakan untuk memberikan solusi dari permasalahan jarak ketika berkomunikasi. Namun, saat ini teknologi yang bertujuan positif ini justru tercemar dengan halhal negatif dari efek penyalahgunaan teknologi. Dampak negatif yang
27% ujaran kebencian, dan 13% dari sikap diskriminasi. Namun, hal yang paling disayangkan adalah respons dari pengguna media sosial Indonesia sendiri, beberapa akun justru berbondong-bondong menyerang dengan komentar negatif pada postingan akun Instagram Microsoft tersebut dan sebagiannya lagi justru
Oleh Nadiah Masviva Mahasiswa Sastra Indonesia TM 2020 bangga dengan berkata “macammacam terhadap Indonesia siap-siap kena mental”. Ini cukup miris! Selain dari tiga faktor di atas, penyebab rusaknya moral dan etika dalam bersosial media yakni konten. Walaupun perlu diapresiasi sebagian konten yang menyajikan hal positif, namun tidak bisa dipungkiri banyaknya konten yang berisi hal-hal negatif. Sebagian besar pengguna media sosial hanya memikirkan ide konten yang mendatangkan banyak viewers dan like tanpa memikirkan dampak dari konten tersebut, tidak jarang konten yang dihasilkan sekarang menyinggung SARA. Fenomena krisis moral dan etika dalam bersosial media ini harus mendapatkan perhatian penuh oleh seluruh masyarakat dari lapis sosial mana pun. Diharapkan kepada seluruh masyarakat Indonesia yang berintelektual dan bijaksana agar bijak dalam menggunakan media sosial, karena sudah menjadi suatu kewajiban bagi kita untuk menggiring era digital kepada hal-hal positif yang dapat mendatangkan manfaat di masa depan.
Juni-Juli 2021 Edisi Khusus/Angkatan 26
OPINI
11
Pentingnya Memotivasi Diri Sendiri Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang ke suatu arah atau tujuan. Motivasi membuat keadaan dalam diri individu muncul, terarah, dan mempertahankan perilaku. Menurut Kartini Kartono, motivasi menjadi dorongan (driving force) terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu. Motivasi diri dapat digambarkan dengan kemauan untuk maju, kemampuan dalam mengambil inisiatif dan bertindak efektif, serta kemampuan dalam menghadapi kegagalan. Sebagai mahasiswa contohnya, kita tentu ingin mendapatkan nilai atau hasil yang baik. Hal tersebut dapat terwujud apabila kita selalu berusaha dan melakukan apa yang bisa membuat kita mendapatkan hasil yang terbaik. Keingingan yang terdapat pada diri seseorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan dalam mencapai keinginan tersebut. Untuk itu, penting sekali untuk memiliki suatu motivasi dalam diri kita. Motivasi adalah langkah pertama ke arah pencapaian. Motivasi adalah kunci pembuka pintu untuk menuju pencapaian yang baik. Motivasi adalah apa yang membuat kita mulai melangkah, sedangkan komitmen adalah apa yang membuat kita terus melangkah. Seorang pelajar yang memiliki motivasi belajar tentu lebih baik dibanding tidak memiliki motivasi. Sardiman (2005:89), Motivasi Diri adalah suatu motif-motif (daya penggerak) yang menjadi aktif dan berfungsi dan tidak perlu dirangsang dari luar karena dari diri individu sudah terdapat dorongan untuk melakukan sesuatu. Daya penggerak setiap macam seseorang dalam menggapai suatu tujuanpun sangat beragam. Seperti misalnya dua individu yang memiliki satu tujuan dalam mengikuti Seleksi
Masuk Perguruan Tinggi. Individu satu dan individu lainnya memiliki faktor serta motivasi yang berbeda dalam melihat apa alasan mereka ingin kuliah dan masuk ke Perguruan Tinggi tersebut. Namun, sering dijumpai bahwa terkadang dorongan-dorongan yang ada didalam diri perlahan mulai memudar. Hal ini akan berdampak kepada aktivitas yang telah dilakukan dengan dasar motivasi yang telah terbentuk. Motivasi layaknya sebuah daya baterai telepon pintar, ia harus diisi agar kembali penuh dan dapat mengoperasikan segala kegiatankegiatan yang ada. Untuk itu, kita perlu mengisi daya motivasi agar aktivitas dan tujuan dapat dipenuhi. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan ketika seseorang mengalami
Oleh Devani Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra Daerah TM 2019 diingat untuk waktu yang digunakan. Jangan sampai terlalu banyak menghabiskan waktu untuk bersantai dan meninggalkan hal yang seharusnya dilakukan. Dengan demikian, motivasi juga dapat dijadikan sebagai renungan ke dalam diri individu. Motivasi dalam diri juga dapat mengidentifikasi, apa saja yang dibutuhkan, apa yang menjadi kekurangan, serta apa saja yang akan didapatkan. Dapat dikatakan sebagai suatu proses untuk mengenali diri lebih jauh. Dengan mencari tahu apa saja faktor-faktor tersebut, maka individu akan lebih matang secara motivasi untuk mendapatkan sesuatu atau yang ingin dicapai.
kehilangan motivasi. Pertama, mencatat hal atau tujuan yang ingin dicapai. Hal ini dapat memicu kembali semangat dan motivasi untuk kembali menghadapi tantangan. Kedua, melakukan rehat dalam melakukan aktivitas. Seperti menonton film atau drama kesayangan, mendengarkan musik, atau melakukan jalan-jalan. Hal ini bertujuan agar individu tidak merasa jenuh dalam menjalani aktivitas-aktivitasnya. Namun, perlu
Untuk itu memotivasi diri sendiri sangat penting dan berpengaruh besar terhadap keberhasilan kita dalam melakukan suatu kegiatan, agar memperoleh hasil yang memuaskan. Motivasi ini tidak dapat disepelekan, karena tanpa motivasi maka diri ini akan sulit untuk dibawa berjuang. Tanpa motivasi apa yang diinginkan akan sulit untuk diwujudkan. Motivasi diri dapat menjadi faktor utama dalam mencapai kesuksesan.
INI KITA!
Juni-Juli 2021 Edisi Khusus/Angkatan 26
Pem im Umu pin m
Apni Yuan Srisyaf Sastra Indonesia’19
Pem imp Usah in a
Nola Nelfia
Perpustakaan dan Ilmu Informasi’19
Sekr eta Umu ris m
Mery Nurfa Dilla
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia’19
Re da Pela ktur ksan a
Desi Susanti
Pendidikan Luar Sekolah’19
Devani
Nadiah Masviva Sastra Indonesia’20
Foto grag er
Safina Zahira
Administrasi Pendidikan’19
Redb a sasb sud
Mutya Zulfayenis Sastra Indonesia’19
Putri Amarta Y. Teknik Sipil’19
Re da k Tulis tur an
Aulia Khairani Kimia’19
Re da k Arti tur stik
Yosi Fitrah
Desain, Komunikasi, dan Visual’19
Pim Reda pinan ksi C etak
Rayhan Bintang
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia’19
Re da Pela ktur ksan a
Agung Maulana I.
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia’19
Re da kt Beri ur ta
Re da kt Beri ur ta
Re da kt Beri ur ta
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia’19
Bend ah Umu ara m
12
Chici Deta Pratiwi Kimia’19
Re da k Tulis tur an
Rezi Novita Putri
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia’20
Desa in Grafi s
Zahra Dafia
Sastra Indonesia’20
Pim p Reda inan ksi T V
Idham Febrian I. Teknik Sipil’19
Staf Rise t
Nurul Fitri
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia’19
Foto grafe r
Janniba Arifah Psikologi’19
Re da k Tulis tur an
Ramadhano T. D. Psikologi’19
Ilust
rator
M. Rizky Marfi
Desain, Komunikasi, dan Visual’19
Staf Rise t
Rispa Handayani Akuntansi’19
Foto grafe r
Andriko
Penjaskesrek’19
Redb a sasb sud
Nengsih Sri Rahayu Sastra Indonesia’19
Layo uter
Rachmah Viona C. R Sastra Indonesia’19
INI KITA!
Juni-Juli 2021 Edisi Khusus/Angkatan 26
Repo rter
Layo uter
Rizka Salsabila B.
Kurnia Febri Yarni
Shinta Mailina
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia’19
Vide o
er
Diva Dzulkhairina
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia’19
Pendidikan Fisika’19
Dhea Septiana
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia’19
Vela Pujiastuti
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia’19
Staf Iklan
Witri Litani M
Perpustakaan dan Ilmu Informasi’20
Vide o
M. Razi
Desain Komunikasi dan Visual’19
Maryani Anggi S
St Perc af etak an
Tia Oktaviani
Perpustakaan dan Ilmu Informasi’19
Viona Disi T.
Edit or
r
Hujjatul Fajri
Desain Komunikasi dan Visual’19
Dub b er
Dub ber
Tasya Eliandi Putri
Teknologi Pendidikan’19
St Perc af etak an
Sherly Yurizal
Perpustakaan dan Ilmu Informasi’19
er
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia’19
grafe
r
Dub ber
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia’20
Prod us
er
Ayu Permata Sari
grafe
r
Dub ber
Staf Iklan
Elven Hardyus S.N
Vide o
grafe
Teknologi Pendidikan’20
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia’19
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia’19
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia’19
Prod us
er
Syafaria Esa Antika
Ari Julian Pratama
Bimbingan dan Konseling’ 19
Prod us
Prod us
Nova Yulistina
Desain Komunikasi dan Visual’19
Teknik Mesin’20
Repo rter
Repo rter
Monica Kirana U.
Roki Putra Anwar
Fisika’ 19
Repo rter
Repo rter
Repo rter
Reza Elvina
Bimbingan dan Konseling’ 19
13
Aditiawarman
Sastra Indonesia’20
Staf Med so
Chika Aulya Qhisty Perpustakaan dan Ilmu Informasi’19
s
Juni-Juli 2021 Edisi Khusus/Angkatan 26
JEPRET
14
Mengisi Waktu Luang ke Pantai Transidano
Bermain: Terlihat sekumpulan pemuda menyaksikan permainan voli di Pantai Transidano. f/Arifah.
Ketakutan: Seorang gadis melompat menghindari air ombak yang datang mendekatinya. f/Arifah.
Pantai Transidano merupakan tempat wisata yang ada di Taluk Batang Kapas. Pantai ini banyak ditumbuhi pohon pinus dan beberapa jenis tanaman lainnya. Sekumpulan pemuda setempat mengisi waktu luang dengan bermain voli di Pantai Transidano dan pemuda lainnya menyaksikan permainan tersebut sambil duduk di atas kendaraan. Pantai Transidano ini sangat luas dan banyak terdapat kafe di sini. Sehingga pengunjung dapat memilih tempat yang diinginkan. Pengunjung cenderung memilih kafe yang terlihat elegan dengan harga terjangkau sambil menikmati suasana pantai. Pengunjung pada sore hari cukup banyak di Pantai Transidano. Mereka melakukan kegiatan dengan menikmati senja dan mereka akan pulang setelah terbenamnya matahari.
Pengendara: Sekumpulan pemuda menuju arah luar dengan berkendara di sela-sela pohon pinus. f/Arifah.
Menyantap: Seorang pengunjung sedang menyantap makanan di salah satu kafe Pantai Transidano. f/Arifah.
Cafe: Terlihat beberapa pengunjung sedang menyantap makanan sambil menikmati indahnya Pantai Transidano f/Arifah.
Juni-Juli 2021 Edisi Khusus/Angkatan 26
SEPUTAR MAHASISWA
Minat Mahasiswa Berorganisasi Selama Pandemi Pandemi menyebabkan sebagian aktivitas organisasi mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) dilakukan secara daring. Berdasarkan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), mahasiswa yang terdaftar di UNP berjumlah 49,950 orang. Dilihat dari salah satu organisasi mahasiswa yang ada di UNP, jumlah pendaftar sebelum pandemi sebanyak 500-an orang, sedangkan ketika pandemi sebanyak 219 orang. Berdasarkan data tersebut, sebagian besar mahasiswa tidak mengikuti organisasi di kampus dan terjadi perubahan yang signifikan semenjak pandemi. Oleh sebab itu, Limpapeh melakukan riset terkait minat mahasiswa berorganisasi selama pandemi Covid-19. Lalu bagaimanakah minat organisasi mahasiswa UNP selama pendemi?
Sumber
: Staf Riset Kru Magang Ganto
Infografik : Zahra Dafiah
15
Juni-Juli 2021 Edisi Khusus/Angkatan 26
TEROPONG
16
Dispensasi Denda Buku di Masa Pandemi Perpustakaan Pusat Universitas Negeri Padang memberikan keringanan untuk mahasiswa yang terlambat mengembalikan buku karena terhalang pandemi. Perpustakaan merupakan salah satu fasilitas yang diberikan oleh kampus Universitas Negeri Padang (UNP) untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas mahasiswa dalam pembelajaran dengan menyediakan berbagai buku untuk pembelajaran. Mahasiswa dapat membaca di perpustakaan secara langsung atau meminjam buku untuk dibawa pulang. Namun, saat pandemi Covid-19 masuk indonesia dan kasusnya melonjak tinggi, maka pemerintah mengeluarkan perintah untuk isolasi mandiri dengan berada di rumah saja. Selain itu, kampus pun mengeluarkan surat perintah dari rektor untuk kuliah secara online. Efek dari kebijakan tersebut mahasiswa yang meminjam buku di pepustakaan terpaksa mengembalikan buku secara terlambat dan denda yang disebabkan dalam keterlambatan dalam pengembalian buku itu setiap harinya akan meningkat jika tidak dikembalikan. Salah satu staf perpustakan UNP, Ningsih mengatakan selama pandemi Covid-19 ada beberapa perubahan yang terjadi di perpustakaan, seperti penurunan pengujung perpustakaan yang biasanya sebelum pandemi Covid-19 pengunjung perpustakaan ramai dikunjungi mahasiswa dan para petugas kampus yang datang untuk membaca atau meminjam buku. Hal ini juga dikatakan oleh salah satu mahasiswa yang berkunjung ke perpustakaan, Putri Hasanah Syabani dari Jurusan Seni Rupa mengatakan bahwa sebelum pandemi perpustakaan memiliki jumlah pengunjung yang banyak. Namun, setelah pandemi pengunjung yang datang
Tutup: Potret Perpustakaan Pusat Universitas Negeri Padang (UNP) yang terpaksa tutup selama PPKM Level 4 di Kota Padang, Sabtu (7/8). f/Yosi.
keperpustakaan menjadi lebih sedikit, ungkapnya pada Jumat (9/7). Kebanyakan mahasiswa yang datang pada saat pandemi adalah mahasiswa semester akhir yang sedang menyusun skripsi dan yang menetap di kampus untuk mempercepat penyelesaian skripsi. Salah satunya adalah Mutia Fadilah, mahasiswi UNP semester akhir Jurusan Sendratasik. Mutia sering mengunjungi perpustakaan untuk menunjang penger-jaan skripsi yang tengah dibuatnya karena kesulitan mencari sumber bacaan yang digunakan sebagai referensi dalam skripsi yang tengah dibuatnya. Sebelumnya Mutia merasa kesulitan dalam pembuatan skripsinya, tetapi hal itu tidak membuat kinerjanya menjadi turun. Ia mengatakan bahwa perpustakaan bisa dikunjungi selama mahasiswa bisa mematuhi semua protokol kesehatan agar diperbolehkan masuk dan mencari sumber untuk skripsi, ungkapnya pada Jumat (9/7). Dalam kurun waktu sebelum perkuliahan online tentu ada mahasiswa yang melakukan peminjaman buku dengan kurun waktu pengembalian yang sudah ditentukan. Namun, kuliah online memberikan dampak bagi mahasiswa yang pulang ke kampung halaman dan kesulitan datang ke Kota Padang untuk mengembalikan buku. Menanggapi hal tersebut, pihak kampus berkoordinasi dengan pihak perpustakaan untuk memberikan kelong-
garan waktu selama empat bulan untuk tidak memungut denda keterlambatan pengembalian buku. Keringanan yang diberikan pihak perpustakaan juga dirasakan oleh salah satu mahasiswi Jurusan Administrasi Negara, Tasya Aulia yang berpendapat bahwa ia meminjam buku dari sebelum pandemi sehingga tidak sempat untuk mengembalikannya. Denda pun menumpuk karena keterlambatan mengembalikan buku tersebut. Tetapi pihak kampus telah memberikan keringanan terhadap keterlambatan pengembalian buku dengan alasan pandemi yang cukup parah. Selama pandemi Covid-19 perpustakaan tetap beroperasi seperti biasanya yang dibuka mulai jam 8 pagi hingga jam 4 sore. Selama berada di perpustakaan protokol kesehatan tetap dijalankan, seperti menjaga jarak antar pengunjung, menggunakan masker, menyediakan hand sanitizer, dan tempat cuci tangan tentunya juga disediakan, ujar Ningsih selaku staf perpustakaan pusat di UNP. Kebijakan perpustakaan yang membebaskan biaya denda keterlambatan pengembalian buku memberikan efek yang bisa mempermudah bagi para mahasiswa yang meminjam buku sehingga mereka tidak perlu khawatir akan biaya yang harus dibayarkan melihat kondisi ekonomi yang sangat memprihatinkan ini. Monica Kirana.
TEROPONG
Juni-Juli 2021 Edisi Khusus/Angkatan 26
17
Subsidi Kuota: Kendala yang Tak Kunjung Usai Kuota belajar yang diberikan oleh Kemdikbud sejumlah 15 Gigabyte/bulan dianggap tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa selama perkuliahan daring. Hal ini menyebabkan proses perkuliahan daring tidak efektif. Genap dua tahun sudah seluruh aktivitas Pendidikan dilaksanakan secara daring selama situasi pandemi
Pesan Singkat: Pemberitahuan pesan kuota internet Kemdikbud yang sudah habis digunakan untuk pembelajaran daring, Sabtu (7/8). f/Yosi
Covid-19 saat ini. Perkuliahan yang dila-
TM 2019, Intan Deni Anugerah Esa.
cara mengunjungi akun Instagram @
kukan sepenuhnya secara daring me-
Intan menyatakan bahwa, meski ia
advokesmabemkmunp atau bisa juga
nyebabkan
mahasiswa
menerima bantuan subsidi kuota dari
datang langsung ke kesekretariatan BEM
terhadap kuota internet turut mening-
Kemdikbud ia mengaku bahwa kuota
KM UNP,” jelasnya saat diwawancarai
kat.
tersebut
tersebut tidak bisa digunakan secara
oleh Limpapeh, Minggu (11/7).
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
maksimal. “Jaringan dari kuota subsidi
Salah satu Dosen UNP yang juga
(Kemdikbud)
bantuan
yang diberikan tidak memiliki akses
merupakan Ketua Jurusan Teknologi
subsidi kuota sebanyak 15 Gigabyte/
internet yang stabil untuk perkuliahan
Pendidikan
bulan kepada seluruh tenaga pendidik
daring,” ujar Intan saat diwawancarai
Hidayati, M.Pd mengatakan bahwa jika
dan
oleh Limpapeh, Minggu (11/7).
mahasiswa tidak mendapatkan bantuan
kebutuhan
Menanggapi
memberikan
mahasiswa.
mahasiswa
kendala
Namun,
mengeluhkan
beberapa
FIP,
Dr.
Abna
me-
Salah satu Mahasiswa Jurusan Fisika
kuota subsidi Kemdikbud, mahasiswa
ratanya pembagian subsidi kuota internet
2019, Mutia Nofianti mengatakan bahwa
bisa memanfaatkan wifi gratis yang
yang diberikan.
keluhan mahasiswa tentang besarnya
disediakan oleh UNP di sekitar kampus.
Salah satunya masalah yang ada
pemakaian kuota internet merupakan
“Kalau untuk bantuan kuota selain
dirasakan oleh salah seorang mahasiswa
hal yang wajar dikarenakan seluruh
dari Kemdikbud mungkin ada tetapi
Prodi Statistika TM 2019, Fhyra Aufha
kegiatan
daring
secara pastinya saya kurang tahu, tapi
Rahmatika yang mengatakan bahwa ia
diakses melalui internet, ungkapnya saat
mahasiswa bisa menggunakan fasilitas
belum mendapatkan subsidi kuota dari
diwawancarai Limpapeh, Minggu (11/7).
kampus seperti wifi.id,” ujarnya saat
Kemdikbud. Ia mengeluhkan pembagian
Lebih lanjut Mutia mengatakan
dihubungi Limpapeh via WhatsApp,
kuota yang tidak merata menyebabkan
bahwa saat ini belum ada kebijakan pasti
mahasiswa
dalam
dari Kemdikbud mengenai perpanjangan
daring.
subsidi kuota internet untuk mahasiswa.
kepada
mendaftarkan
Namun, ia mengatakan bahwa maha-
kendala kuota internet untuk lebih
nomor sim aktif ke kampus, tetapi saya
siswa tidak perlu khawatir terkait hal
cerdik mencari informasi tentang kuota
belum juga mendapatkan kuota subsidi
tersebut. “Jika ada mahasiswa UNP
internet. “Ada banyak paket internet
tersebut,” ujar Fhyra saat dihubungi
yang tidak mendapatkan subsidi kuota
murah yang bisa dibeli oleh mahasiwa
Limpapeh, Minggu (11/7).
internet dari Kemdikbud, mahasiswa
dan juga banyak tempat-tempat yang
tersebut
kepada
menyediakan akses wifi gratis untuk
ini juga dirasakan oleh mahasiswa Prodi
BEM KM UNP melalui program Cerita
para pengunjung,” ujarnya. Ari Julian
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
dengan Advokesma (Cerdas) dengan
Pratama.
merasa
tidak
dari
terbebani
melaksanakan
perkuliahan
“Padahal
sudah
saya
Selain itu, perihal kuota Kemdikbud
perkuliahan
dapat
secara
melaporkan
Rabu (7/7). Lebih lanjut Abna juga menyarankan mahasiswa
yang
memiliki
Juni-Juli 2021 Edisi Khusus/Angkatan 26
DUNIA SASTRA
18
Puisi
Apa Ini Yang Dinamakan Keadilan? Kondisi saat ini sudah sulit Mohon jangan lagi diperumit Dengan Menodongkan kekuatan Hanya membuat rakyat semakin ketakutan
Pahlawan Keluargaku Aku panggil ia dengan sebutan ayah Aku beri gelar ia pahlawan keluargaku Ia tak pernah lelah berusaha selalu memberikan kebahagiaan
Berfikirlah untuk sebuah solusi Bukan mengumbar sumpah ilusi Rakyat saat ini tengah menangis Tolong keaadan jangan dijadikan bisnis
Pundaknya tak lagi kuat Kakinya tak sanggup melangkah jauh Tangannya tak sekuat dulu Dan wajahnya mulai keriput Itu semua tak membatasi semangat ayah
Seluru penjuru rakyat menjerit Merontakan keluhan yang tidak sedikit Jangan hanya menjanjikan harapan Yang mereka butuhkan itu kehidupan
Tuhan , berikan kesehatan dan keselamatan untuk pahlawan keluargaku Agar suatu saat nanti ia akan melihat kesuksesan ku atas kerja kerasnya
Sekarang... Para oligarki semakin diuntungkan Sementara rakyat? Bertahan dari kematian Apa ini yang dinamakan keadilan? Nadiah Masviva Mahasiswa Sastra Indonesia TM 2020
Vela Pujiastuti Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia TM 2019
Anekdot
Pertanyaan Oleh Mery Nurfa Dilla Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia TM 2019
Suatu hari salah satu Himpunan Mahasiswa mengadakan sebuah webinar yang bertemakan “Peran Mahasiswa dalam Perubahan Bangsa”. Satu jam telah berlalu, selanjutnya adalah sesi tanya jawab. Salah satu peserta berkata, “Izin bertanya moderator” “Baik, silahkan!” ujar moderator. “Perkenalkan nama saya Ardio Purnama, saya ingin bertanya kepada pemateri. Apakah saat ini mahasiswa sudah berperan sebagai agent of change? Sekian, terima kasih.” ujar Ardio. “Kepada pemateri dipersilahkan untuk menjawab,” perintah moderator. “Terima kasih, peran mahasiswa saat ini adalah sebagai penggerak perubahan menuju tatanan yang lebih adil. Saat ini mahasiswa juga berusaha untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang jauh lebih baik tanpa adanya penindasan dan penderitaan,” jawab pemateri. “Wah, berarti pemateri tidak tau dong kalau sebenarnya mahasiswa ini dibungkam dalam menyampaikan sebuah
aspirasi? Menurut saya peran mahasiswa sebagai agent of change memang sudah terlaksana dari pihak mahasiswa.
Tapi bagaimana dengan pemerintah? Bukankah mereka hanya mementingkan kepentingan pribadi? Bahkan setiap mahasiswa melakukan aspirasi untuk menyerukan sebuah ketidakadilan yang diciptakan, lagi dan lagi masih diabaikan. Sebelumnya saya ingin bertanya, dari
pemateri sendiri apakah sudah berperan sebagai agent of change? Oh bentar, saya lupa kalau pemateri saat ini tidak ada rekam jejak sebagai mahasiswa bukan? Karena langsung terjun ke dunia pemerintahan. Dan karena itu juga pasti belum merasakan bagaimana menyampaikan sebuah aspirasi yang dilaksanakan dalam bentuk aksi. Jadi, saya merasa kalau tema webinar sekarang bukanlah tema yang cocok untuk pemateri sampaikan.” lanjutnya. Ardio sadar kalau dia sudah tidak sopan, tapi dia merasa kesal karena dari materi yang disampaikan terlalu menyudutkan mahasiswa seakan-akan membela pemerintah. Semua orang yang berada dalam ruangan langsung diam termasuk pemateri itu sendiri yang tak berkutik apa pun. “Panik gak? Panik gak? Panik gak? Paniklah, masa enggak?” teriak seseorang yang berada di pojok belakang sehingga mengundang tawa seluruh peserta yang berada di ruangan.
Juni-Juli 2021 Edisi Khusus/Angkatan 26
DUNIA SASTRA
19
Cerpen
Keberuntungan Gadis Malang Oleh Apni Yuan Srisyaf Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah TM 2019
Langit cerah menyapaku di pagi ini. Udara yang sejuk menandakan bahwa hari akan segera cerah. Diiringi dengan sejuknya angin yang menghembus dengan perlahan menggoyangkan daun daun yang akan segera gugur. Aku menatap langit yang biru dan mengarah ke arah matahari yang bersinar dan sedikit membuat wajahku memerah. Tanpa disadari bibirku tertarik keatas saat memandang sinar matahari ini, dan memandangi sekitar rumah ku ini. Senyumku semakin lebar disaat melihat sosok pria yang memanggil dan menghampiriku saat itu. Pria yang setiap harinya kutemui sedang duduk dikursi taman yang kami miliki dihalaman rumah kami. Pria itu adalah ayah kandungku sekaligus ibu kandungku. Ayah dan ibu sudah bercerai sejak aku berumur dua tahun. Ibuku pergi meninggalkan kami disaat aku masih kecil, dan saat itu aku masih belum bisa mengingat wajah, suara dan juga senyumnya saat itu. Sejak saat itu, kami selalu berdua saat menjalankan semua aktivitas kami.
membawaku kemanapun pergi. Namun, ternyata itu semua hanya kenangan semata yang selalu ku bayangkan saat semua serasa terjadi kembali. Sejak kematian ayah, tepatnya seminggu yang lalu aku merasa bahwa apa yang akan terjadi kepadaku setelah itu? Kemana
“Rin, ayo sarapan.” Sapa pria itu yang bertanya sambil tersenyum kepadaku.
aku harus pergi? Itu tanda tanya besar bagiku. Karena selama aku hidup berdua bersama ayahku, aku tidak mengenal seluk-beluk ku dan seluk-beluk keluarga ku. Jadi, setelah kematian ayah, aku diasuh oleh keluarga dari istri pertama ayahku. Aku sangat bersyukur saat itu, disaat aku merasa sendirian dan merasa bingung harus kemana aku pergi. Benar, semua seperti sudah diatur jalannya.
“Iya, yah.” Kujawab ajakan pria itu dengan senyum yang lebar. “Ayo rin, nasinya hampir dingin.” Seru ayahku saat melihatku masih berada diluar. “Iya, yah” seruku sambil berjalan menuju arah ruang makan. “Rin, apa kamu rindu dengan ibu?” Tanya ayah kepadaku. “Rindu yah, tapi lebih nakan sama ayah” jawabku dengan spotan dan tersenyum lebar saat itu. Namun kini aku benar-benar merasa rindu kepadanya. Aku rindu ayahku yang selalu membangunkanku dari tidur, menyiapkan sarapan untukku, yang selalu
“Rin, kamu mau kan tingal bersama ibu, yaa meskipun semuanya sederhana saja, makanan seadanya dan juga rumah seadanya, setidaknya masih bisa dan layak untuk ditinggali.” kata ibu tiriku yang sudah seperti ibu kandungku sendiri. “Apa tidak masalah, Bu?” tanyaku saat itu dengan sedih. “Tidak masalah buat ibu, ya namun
semua terserah kamu, Rin.” Jawab ibu tiri ku. Seketika aku merasa bahwa aku sangat beruntung karena masih ada yang peduli, dan bahkan itu adalah orang yang ditinggalkan ayahku demi menikah dengan ibu kandungku. Tapi ibu tiriku ini sangat baik dan sudah seperti ibu kandungku sendiri. Saat itu aku berusia 12 tahun dan menempati kelas 12 atau 2 SMP. Setelah ayah meninggal, aku hanya bisa mengingat semua kejadiankejadian yang aku alami bersama ayahku. Sekarang aku sudah lulus SMA dan masih bingung apakah aku akan melanjutkan studiku ke jenjang yang semakin tinggi seperti kuliah kata orang-orang. Namun, ada kendala yang membuat keinginan awalku untuk berkuliah berubah menjadi minder dan merasa tidak yakin akan lulus kuliah dengan beasiswa. “Rina, kamu kan anak IPS, bayangkan saja, anak kakak saja yang anak IPA susah buat cari universitas apalagi yang negeri. Gak bakalan kamu diterima mah, sedangkan anak IPA aja susah cari unniv, apalagi IPS kan.” Kata kakakku kala itu yang membuat ku merasa bahwa itu sebenarnya adalah kata larangan. “Coba aja dulu tes nya kak, mana tau ada keberuntungan kan kak.” Jawabku. “Kalaupun coba tes masuk kuliah dan ujung-ujungnya gak lolos juga kan. Buang-buang duit aja kan, mubazir.” Seru kakakku yang semakin menyudutkan dan mematahkan semangatku untuk kuliah saat itu. Dengan dipatahkan dari awal yang membangkitkan semangat juang akan menghasilkan hasil yang pantas. Alhasil kini aku menjadi salah satu pimpinan diperusahaan yang aku bangun sendiri dan berhasil mendapatkan gelar sarjanaku dengan hasil yang bagus.
Juni-Juli 2021 Edisi Khusus/Angkatan 26
RESENSI
20
Resensi Buku Novel ini berkisah tentang seorang wanita bernama Helen Maria Eleonora. Gadis Belanda yang lahir tahun 1924 dan besar di Tjiwidey. Gadis ini tumbuh dalam keluarga Belanda khas dan hidup berkecukupan, mengutamakan nilai budaya barat.
Helen dan Sukanta Penulis :Pidi Baiq Tebal Buku :364 Halaman Penerbit :The Panas Dalam Publishing Tahun Terbit :2019 ISBN :978-623-92083-0-1
Helen menghabiskan masa kecilnya di dalam rumah. Saat remaja, Helen jatuh cinta dengan Sukanta, pribumi yang merupakan anak seorang “pemberontak”. Kisah cintanya dengan Sukanta menghadapi banyak rintangan, mulai dari agama, budaya, bahasa, hingga kasta. Kehadiran paman Bijkman membuat kisah cinta keduanya semakin rumit, karena dia menghasut orang tua Helen agar tidak merestui hubungan mereka. Saat Sukanta menghilang, Helen harus melanjutkan sekolahnya ke Bandung. Suatu ketika, Helen bertemu kembali dengan Sukanta yang ternyata mengikutinya selama ini. Malam itu,
Helen memutuskan untuk kawin lari tetapi, perang dunia pecah, Jepang datang dan mengubah segalanya. Kelebihan dari novel ini adalah adaptasi dari kisah nyata. Berlatar belakang Hindia Belanda dan Jepang serta diceritakan dari sudut pandang orang pertama pada zaman itu, membuat cerita ini terasa hidup. Romantisme dua insan yang berbeda kasta menghadirkan cerita yang tidak biasa. Banyak nilai kehidupan yang diceritakan di sini. Gaya penulisan yang khas Pidi Baiq dan pemilihan diksi yang familiar dapat menggugah perasaan pembacanya. Kekurangan dari buku masih terdapat beberapa ketik atau typo. Novel minim gambar ilustrasi di
ini yakni kesalahan ini juga dalamnya.
Resensiator: Rezi Novita Putri Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia TM 2020
Ulasan Film
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Sutradara : Sunil Soraya Dirilis : 19 Desember 2013 Genre : Roman Penulis Asli : Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Buya Hamka)
Zainuddin adalah seorang pemuda yang ayahnya berasal dari Minang dan ibunya berasal dari Makassar. Setelah ayahnya meninggal, ia mengadu nasib ke tanah kelahiran ayahnya. Di sana ia bertemu dengan seorang wanita yang bernama Hayati, seorang keturunan bangsawan. Berawal dari payung yang dipinjamkan, keduanya mulai bersurat dan timbul cinta di antara mereka. Namun, identitas Zainuddin yang tak bersuku membuat harapan mereka kandas. Zainuddin diminta untuk pergi ke Padang Panjang dan mulai belajar ilmu agama, setelah ia dan Hayati mengikat janji sehidup semati. Film ini menyajikan kisah yang diadaptasi dari novel yang dikemas dengan menarik dan tetap mempertahankan unsur-unsur etnik, seperti yang menggunakan bahasa daerah. Film ini juga menyajikan suasana khas tahun 30-an dengan
menggunakan pemeran figuran asing, dan properti seperti uang, kendaraan, dan ejaan ala tahun 30-an. Unsur komedi juga ditaburkan pada beberapa adegan sehingga penonton tidak bosan. Terdapat beberapa kekurangan dalam film ini. Seperti cepatnya Hayati membuka kerudung serta memakai baju terbuka padahal dia dikenal sebagai perempuan yang taat agama. Lalu tidak jelas ke mana perginya selendang yang diberikan kepada Zainuddin, padahal ia berjanji akan menjaga selendang tersebut sampai mati. Selain itu tidak dijelaskan kenapa kapal tersebut bisa tenggelam. Tetapi, kekurangan-kekurangan tersebut dapat ditutupi dengan kelebihan yang berada di film tersebut. Resensiator: Dhea Septiana Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia TM 2019
Juni-Juli 2021 Edisi Khusus/Angkatan 26
CATATAN BUDAYA
21
Bunga Edelweis Oleh Chici Deta Pratiwi Mahasiswa Jurusan Kimia TM 2019 Bunga Edelweis merupakan bunga yang hidup di atas gunung dengan ketinggian 2000 mdpl tergantung kelembapan dan suhu udara pada ketinggian tersebut. Bunga ini hanya berbunga pada akhir musim hujan karena mampu mendapatkan asupan sinar matahari yang lebih intesif pada sekitar bulan April hingga September. Bunga Edelweis dapat di temukan di beberapa gunung Indonesia yaitu Gunung Lawu, Gunung Semeru, Gunung Merbabu, Gunung Sindoro, Gunung Papandayan, Gunung Gede Pangrango, dan Gunung Rinjani. Bunga Edelweis sudah berada di Indonesia sejak 200 tahun yang lalu. Bunga Edelweis pertama kali ditemukan oleh naturalis Jerman bernama Georg Carl Reinwardt. Dia menemukan Bunga Edelweis pada tahun 1819 saat berada di lereng Gunung Gede, Jawa Barat. Bunga Edelweis merupakan tanaman tahunan yang termasuk anggota keluarga daisy, bunga ini memiliki nama latin yaitu Leontopodium alpinum. Bunga Edelweis yang berada di Indonesia berbeda dengan Bunga Edelweis di Eropa. Bunga Edelweis yang ditemukan di Indonesia dikenal dengan nama Edelweis Jawa atau Anahalis Javanica atau disebut juga dengan bunga Senduro. Bunga Edelweis memiliki arti mulia dan putih dalam bahasa Jerman namun bisa juga diartikan bunga putih bersalju atau dalam bahasa Indonesia berarti bunga putih yang sangat mulia. Bunga Edelweis melambangkan cinta dan pengabdian yang mendalam. Di Eropa, Bunga Edelweis selalu dihargai bahkan dijadikan simbol oleh daerah lokalnya karena hanya bisa diperoleh oleh segelintir orang. Oleh
sebab itu, Bunga Edelweis memiliki makna simbolis pertualangan dan pengorbanan besar. Banyak mitos mengenai Bunga Edelweis, salah satu contohnya, jika memberikan bunga ini kepada orang yang dicintai maka hubungannya akan langgeng. Karena untuk mendapatkan bunga ini seseorang harus mendaki gunung sebagai bentuk perjuangan.
Bunga Edelweis merupakan bunga yang bertahan hidup sangat kuat karena Bunga Edelweis tumbuh di sekitar gunung tinggi yang memiliki tanah kering, nutrisi buruk, dan air yang tidak memadai. Hal ini dikarenakan Bunga Edelweis mampu untuk membentuk mikoriza dengan jamur tanah tertentu yang dapat memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya sehingga dapat meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara. Pohon Bunga Edelweis yang tumbuh pada gununggunung di Pulau Jawa memiliki tinggi rata-rata 1 hingga 8 meter. Bunga
Edelweis
juga
dikenal
sebagai bunga abadi karena memiliki kelopak bunga yang tidak mudah rontok sehingga dapat bertahan dan terlihat segar dalam waktu lama meski sudah dipetik. Bunga ini mampu mekar selama 10 tahun, hal ini karena Bunga Edelweis memiliki hormon etilen. Bunga Edelweis sensitif terhadap tanaman lain disekitarnya, namun kelopak Bunga Edelweis yang telah gugur dapat membantu bunga lain untuk tumbuh. Bunga ini mengandung zat antioksidan sehingga dapat dijadikan sebagai obat TBC, diare, dan difteri. Kini populasi Bunga Edelweis sudah berkurang karena banyak para pendaki gunung yang memetik seenaknya hanya untuk sebagai aksesori. Hal ini membuat pemerintah mengeluarkan UU No.5 tahun 1990 Pasal 40 ayat 2, di mana jika ada yang memetik Bunga Edelweis maka akan dipidana penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak Rp. 200 juta rupiah. Sebenarnya untuk menjaga Bunga Edelweis haruslah dimulai dari kesadaran dalam diri kita sendiri bahwa jika kita menyukai sesuatu kita harus menjaganya agar dia dapat tumbuh indah, bukan malah merusaknya. Namun, kini Bunga Edelweis sudah dibudidayakan untuk pertama kali di Indonesia yang berada di Bromo, budidaya dilakukan agar dapat melestarikan Bunga Edelweis yang ada di pegunungan. Hal ini menjadi penarik perhatian pengunjung yang ingin mendapatkan Bunga Edelweis secara legal. Bunga Edelweis yang dibudidayakan dapat dikreasikan dengan berbagai warna dan ada juga bunga yang dibentuk seperti boneka, contohnya boneka beruang yang dibungkus dalam kotak plastik bening.
Juni-Juli 2021 Edisi Khusus/Angkatan 26
LIMPO
22
Ilustrator : Yosi
SOSOK
Juni-Juli 2021 Edisi Khusus/Angkatan 26
23
Malik Aziz, Mengukir Prestasi dan Meraih Pengalaman Berorganisasi
Malik Aziz, mahasiswa kelahiran Padang, dinobatkan sebagai mahasiswa berprestasi tingkat Universitas Negeri Padang pada 4 Februari tahun 2021. Malik Aziz merupakan mahasiswa prodi Pendidikan Teknik Informatika tahun 2018. Beliau sudah aktif organisasi sejak menjadi mahasiswa baru. Di antaranya adalah menjadi Ketua Angkatan Muda
di Unit Kegiatan Kerohanian, Sekretaris Umum Forum Mahasiswa Islam Fakultas Teknik tahun 2019-2020, Ketua Umum di Forum Mahasiswa Islam Fakultas Teknik Tahun 2020-2021. Malik memiliki banyak prestasi. Diantaranya mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa yang didanai oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dikti) pada tahun 2018, Juara 1 Lomba Video Kreatif kajian duha Universitas Negeri Padang 2018, Juara 2 Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Universitas Bangka Belitung Tahun 2019, Finalis PIKOM-G dan mendapatkan IP Tertinggi se-Prodi PTIK, meraih medali perunggu dalam acara ASEAN Innovative Science & Enterpreneur Fair 2020, meraih mendali perunggu dalam acara National Innovative Science & Enterpreneur Fair 2020 dan Juara dua acara hafiz Qur’an MTQM UNP.. Dalam Wawancara daring yang dilakukan Limpapeh via WhatsApp, Minggu (12/7), beliau memegang prinsip “tentukan prioritas kita dan fokus pada
hal itu,” maksudnya jangan melakukan sesuatu hal bersamaan dengan hal lainnya. Contohnya ketika belajar, fokus saja kepada hal yang sedang dikerjakan dan menghindari hal-hal yang dapat mengalihkan perhatian seperti media sosial. Beliau menuturkan, agar mudah memahami ilmu maka ajarkanlah kepada orang lain, jika ingin dimudahkan urusannya maka mudahkanlah urusan orang lain, jika kita bermanfaat bagi orang banyak maka semua urusan kita akan dilancarkan dan dimudahkan oleh Allah SWT. Terakhir, beliau berpesan untuk senatiasa menjaga hubungan baik dan meminta doa dari orang tua. Buatlah mereka bangga dan senang. Ikutilah berbagai kegiatan positif yang sesuai dengan bidang kita. Banyak orang tidak melakukan sesuatu karena takut gagal, padahal dengan tidak melakukan apa-apa itulah kegagalan yang nyata. “Without Allah Im Nothing, But With Allah I can Be Everything”, tutupnya dengan sebuah kata mutiara. Putri Amarta Yunesvi.
Tips & Trik
Lima Tips Menabung untuk Mahasiswa Salah satu kendala yang dihadapi oleh mahasiswa adalah mengelola keuangan, terutama untuk menyisihkan sebagian pemasukan untuk menabung. Banyak sekali godaan dan keinginan yang membuat dirinya terus menunda keinginannya untuk menabung. Berikut ini ada beberapa tips menabung yang dapat kamu coba. 1. Kebiasaan 1% Kamu bisa mulai menabung dari jumlah nominal yang sedikit. Kemudian secara perlahan menambah nominal uang yang akan kamu tabung setiap bulannya. Penambahan dapat dilakukan sebesar 1% untuk setiap bulannya agar tidak memberatkan kamu. 2. Analisis Pengeluaran Buatlah skala prioritas kebutuhan, mulai dari hal yang harus dipenuhi seperti makan dan minum hingga pengeluaran berupa jajan. Dengan analisis pengeluaran, kita dapat mengeliminasi hal-hal yang dianggap tidak begitu penting
3. Prioritaskan Kebutuhan Masa Depan Selain mempersiapkan dana untuk kebutuhan masa kini, kamu perlu ingat betapa tidak pastinya kehidupan di masa depan. Oleh karena itu, kamu harus memiliki tabungan untuk masa depan. 4. Membuka Rekening Khusus untuk Tabungan Dengan membuka rekening khusus untuk tabungan, maka kamu akan lebih bisa menahan pengeluaran kamu. Apabila semua uang yang kamu miliki digabung dalam satu rekening, maka saldo kamu akan semakin besar dan kamu akan cenderung melakukan pengeluaran yang lebih banyak lagi. 5. Lakukan dengan Rutin dan Sabar Jangan menyerah terhadap proses menabung selama berkuliah, karena tabungan tersebut bisa menjadi penyelamat kamu di segala situasi. Muhammad Razi Mahasiswa Desain Komunikasi Visual TM 2019
Juni-Juli 2021 Edisi Khusus/Angkatan 26
IKLAN
24
KUNJUNGI JUGA AKUN YOUTUBE SKK GANTO UNP UNTUK INFORMASI DALAM BENTUK VIDEO LAINNYA
D I S I N I LEMARI VA
Hubungi : WA : 081267376247 IG @lemari_va FB : @lemari_va Lokasi : Perumahan Lubuk Gading 1, Blok DD no.19, Lubuk Buaya
A J A
ARUNIKA’S THRIFT SHOP Hubungi : @arunika.stuff Lokasi : Bukitting, Sumatera Barat