ISSN: 1412-890X
Edisi No.222/Tahun XXXII/April-Juni 2022
RUANG RUMPANG PEJABAT BARU
Laporan Teropong Telusur Organ Utama Baru UNP Drainase Belum Maksimal Tentang Klenteng See Hien Kiong dan Minimnya Lahan Hijau dan Kisah Pengabdian
www.ganto.co
SKK Ganto
SKK Ganto UNP
skkgantounp
redaksiganto@gmail.com
@gantonews
April-Juni 2022 Edisi No.222/Tahun XXXII
2 FAJAR
Resmi PTN-BH Terbitlah MWA
Majelis Wali Amat (MWA) adalah salah satu bagian penting Perguruan Tinggi (PT) yang menjalankan fungsi penetapan, pemberian pertimbangan pelaksanaan kebijakan umum, dan melaksanakan pengawasan di bidang non akademik. Namun, tidak semua Perguruan Tinggi memiliki MWA sebagai jajaran kepemimpinannya. Sebab MWA merupakan organ yang dimiliki oleh kampus yang telah memiliki status PTN-BH. Sebagai kampus yang sudah resmi berstatus PTN-BH sejak 25 November 2021 lalu UNP pun kemudian bergegas membentuk MWA. Proses pembentukan MWA serta pihak-pihak yang menjadi jajarannya menjadi salah satu pembahasan penting dalam Laporan Utama Ganto edisi kali ini. Informasi proses seleksi dan tahapan yang dilalui peserta seleksi menjadi urgen untuk diselusuri mengingat betapa pentingnya peranan MWA ke depannya. Anggota MWA yang salah satunya berasal dari kalangan mahasiswa juga menjadi perhatian. Aspirasi mahasiswa terhadap bergai kebijakan pihak pihak atas tentunya diharapkan dapat lebih didengar. Maka perlu diperhatikan pula bagaimana standar bagi mahasiswa yang layak untuk menduduki posisi tersebut. Tak lupa juga kesempatan yang sama bagi mahasiswa yang ingin menjadi anggota MWA yang siap untuk menjadi penyambung lidah mahasiswa. Untuk itu Ganto dengan suka cita mempersembahkan tabloid edisi 222 untuk para pembaca setia. Menyambung pembahasan dari edisi sebelumnya mengenai PTN-BH, kali ini UNP fokus mensosialisasikan mengenai hakikat MWA pada Laporan 1 serta menelanjangi perekrutan anggotan MWA yang tergesan kilat pada Laporan 2. Selain itu pada tabloid edisi kali ini Ganto juga membahas mengenai sistem dreinase UNP yang belum maksimal dan juga kurangnya lahan Hijau. Tak hanya itu pada rubrik telusur Ganto juga berbagi kisah pengabdian di sebuah rumah peribadatan yang ada di kota Padang. Meski masi seumur jagung keberadaan MWA di UNP adalah harapan. Kepentingan-kepentingan mahasiswa sudah barang tentu diharapkan lebih dikedepankan. Jangan sampai MWA hanya menjadi formolitas yang memenuhi ruang kempemimpinan UNP. Pemimpin Redakci Cetak
GANTOLE
+UNP Bentuk MWA. -Bagaimana proses pembentukannya? +Anggota MWA salah satunya berasal dari kalangan mahasiswa. -Bisakah menyampaikan suara mahasiswa? +UNP jadi tuan rumah POMNAS Sumbar? -Keren!
April-Juni 2022 Edisi No.222/Tahun XXXII
3
SURAT PEMBACA
SARIPATI
Air PKM Sering Mati
PTN-BHnya UNP
Oleh Titi Sri Wahyuni, S.Pd., M. Eng. Pembina SKK Ganto 2022
Merujuk dari berbagai sumber, secara sederhana PTN- BH dapat dimaknai sebagai perguruan tinggi milik pemerintah yang diberikan hak otonomi dalam pengelolaan kampusnya sendiri. Hak otonomi yang diberikan tersebut memberikan ruang yang lebih bebas bagi perguruan tinggi bersangkutan untuk mengelola dan menentukan arah pengembangan kampusnya. Beberapa keleluasaan yang diperoleh diantaranya dalam pengelolaan keuangan. Selain itu, perguruan tinggi bersangkutan diberikan wewenang lebih untuk membuka program studi yang dianggap potensial, atau menutup program studi yang diprediksi tidak akan berkembang. Keluwesan dalam mengelola kampus tersebutlah yang membedakan PTN-BH dengan kampus yang non PTN-BH dimana setiap kebijakan harus mendapatkan dukungan dan persetujuan dari pemerintah pusat melalui kementrian terkait.
Meskipun begitu, PTN-BH tidak juga boleh seenaknya membuat kebijakan sendiri. Kebijakan yang dibuat harus tetap diselaraskan dengan kebijakan pemerintah pusat. Merujuk pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2015, pembiayaan PTN-BH tidak sepenuhnya dilepas pemerintah pusat. Pada pasal 2 diterakan bahwa pendanaan PTN Badan Hukum dapat bersumber dari; anggaran pendapatan dan belanja negara, dan selain anggaran pendapatan dan belanja negara. Meski diberikan hak otonomi, namun terkait keuangan PTN-BH tetap harus melaporkan penggunaan keuangan ke pemerintah pusat. Sesuai yang diamatkan pada pasal 20 ayat 1 dimana pemimpin PTN Badan Hukum menyusun laporan kinerja dan laporan keuangan PTN Badan Hukum pada setiap tahun anggaran untuk disampaikan kepada majelis wali amanat, Menteri, dan Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan. Terkait struktur organisasi PTN BH ada beberapa istilah baru yang ditemukan. Guna menunjang kemajuan kampus dan efektivitas pengelolaan, Rektor UNP akan ditemani beberapa organisasi. Diantaran-
ya Majelis Wali Amanat yang selanjutnya disingkat MWA yang merupakan organ yang berfungsi menyusun, merumuskan,dan menetapkan kebijakan, memberikan pertimbangan pelaksanaan kebijakan umum, dan melaksanakan pengawasan di bidang nonakademik. Dalam menjalan fungsinya MWA nantinya akan dibantu satu perangkat yang diberi nama Komite Audit yang selanjutnya disingkat KA. Secara independen KA berfungsi melakukan evaluasi terhadap hasil audit internal dan eksternal atas penyelenggaraan UNP untuk dan atas nama MWA Sedangkan untuk bidang akademik ada organ Senat Akademik Universitas yang selanjutnya disingkat SAU. Organ ini berfungsi dalam hal penetapan kebijakan, pemberian pertimbangan, dan pengawasan di bidang akademik. Secara singkat, perubahan status UNP menjadi PTN-BH diharapkan akan mampu mempercepat perkembangan dan kemajuan secara utuh karena hak otonomi yang dimiliki. Hak otonomi tersebut bukannya kebebasan yang kebablasan, tetap dalam pengawasan internal dan eksternal.
POKOK PADANG Roda ‘Pedati’ Itu Akan Selalu Berputar Salam pers mahasiswa! orang yang mendapatkan amanah jabatan sedang ia tidak memintanya, akan dapat banyak pertolongan dalam tugasnya. Iman tidaklah sekedar ucapan, tapi amanah dan tanggung jawab. Yang paling berat di dunia ini adalah memegang amanah. Kata-kata bijak seperti ini kiranya tidak asing lagi bagi pembaca setia Ganto. Maka dari itu, hendaklah membuat kita dapat termotivasi serta memacu semangat dalam menjalankan amanah. Alhamdulilah saat ini SKK Ganto juga sedang menyeleksi anggota magang angkatan 27 untuk melanjutkan estafet SKK Ganto kedepan. Proses magang di Ganto sendiri juga sudah dimulai pada bulan Maret lalu. Selama proses ini, para anggota magang akan melewati berapa tahap. Pada bulai Mei ini SKK Ganto UNP sudah genap berumur 33 tahun menyapa pembaca civitas academica UNP dan masyarakat Sumatra Barat (Sumbar) khususnya. Dalam memperingati 33 tahun Ganto hadir menyapa civitas UNP dan masyarakat Sumbar khususnya, SKK Ganto sendiri juga menyelegarakan beberapa rangkaian kegiatan utuk memeriahkan Gebyar kali ini, rangkaian itu dimulai dengan ditandai lomba jurnalistik tingkat nasional, webinar dan perayaan ulang tahun yang dihadiri oleh pendiri , Alumni, Dewan Ahli, dan mitra Ganto khususnya. Pada umur yang ke-33 tahun ini, harapan besar mesti tertuju pada SKK Ganto. Karena Ganto adalah Pers Mahasiswa tertua di Sumbar yang telah
Bersama: Kru Ganto bersama anggota magang Ganto 2022 melakukan foto bersama usai acara pengukuhan anggota magang Ganto menjadi reporter junior Sabtu, (11/6). f/ Taufik
menghasilkan para pemikir dan jurnalis hebat skala nasional setiap tahunnya. Selain itu, pada bulan ini Ganto juga sudah menyelesaikan tabloid edisi 222. Sebelumnya dalam pengarapan bulletin kali ini kami juga menyampaian permintaan maaf, hal ini tak lepas karena lambatnya Ganto menyapa pembaca setianya. Hal ini disebabkan karena padatnya program kerja diawal tahun Ganto yang berdampak lambatnya Ganto terbit. Tapi walau seperti itu, alhamdulilah kami juga mampu menyelesaikan tabloid pada edisi kali ini. Hal ini tak lepas dari dukungan Pembina,Staf Ahli, Dewan Ahli dan Alumni Ganto khususnya. Dalam edisi 222 kami kali ini, SKK Ganto sendiri mengusung laporan berjudul “Organ Utama Baru UNP”. Laporan ini nantinya akan men-
jelaskan pada pembaca setia Ganto mengenai syarat-syarat Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) mengharuskan adanya perubahan-perubahan kecil di Universitas Negeri Padang (UNP), termasuk dalam hal struktural. Selain itu, dalam edisi ini Ganto juga menemukan data yang mencengangkan setelah tiga bulan UNP menjadi PTN-BH, banyak civitas UNP yang tidak mengetahui ada struktur baru setelah perguruan tinggi ini menjadi PTN-BH. Struktur itu mulai dari, Majelis Wali Amanat yang setelah ini akan disingkat sebagai MWA. Atas dasar itulah pada edisi kali ini Ganto akan berusaha mengenalkan apa itu MWA. Selamat membaca, kritik dan saran kami terima untuk kemajuan Ganto ke depanya. Viva Persma! Pemimpin Umum
Surat Kabar Kampus Ganto Universitas Negeri Padang STT No. 519 SKK/DITJEN PPG/STT/1979, International Standard Serial Number (ISSN): 1412-890X, Pelindung: Rektor UNP: Prof. Ganefri, Ph.D., Penasehat: Wakil Rektor III UNP: Drs. Hendra Syarifuddin, M. Si., Ph. D., Koordinator Pembina: Indrayuda., S.Pd., M. Pd, Ph.D., Penanggung Jawab: Titi Sri Wahyuni, S.Pd., M. Eng., Romi Mardela, S.Pd., M.Pd., Dewan Ahli: Lutfi Darwin, Mega Oktavianda, Ozza Syafrigo Aulia, Anisa Erda Walanda, Aminah Wulansari Lubis, Ahmad Fadillah B, Habil Ramanda, Widia Nur Fitri, Rahma Livia, Siska Novrida Yanti Staf Ahli: Konsultasi Psikologi: Indah Sukmawati, S.Pd, M. Pd. Kons., Konsultasi Agama: Dr. Ahmad Kosasih, M.A., Konsultasi Kesehatan: dr. Pudia M. Indika, M.Kes., Kritik Puisi: Muhammad Adek, M.Hum., Kritik Cerpen: Nesa Riska Pangesti, S.S., M.A., Kritik English Corner: Dr. Jufri Syahruddin, M.Pd., Artikel Filsafat: Alim Harun Pamungkas, M. Pd., Pemimpin Umum: M. Afdal Afrianto, Sekretaris Umum: Monalisa Hidayah, Bendahara Umum: Tiara Tri Dewi, Pemimpin Redaksi Cetak: Nurul Safitri, Pemimpin Redaksi Daring: Rino Warisman Putra, Pemimpin Multimedia: Vedri Rahmadhana Kepala Penelitian dan Pengembangan: Rezky Ultabaini, Pemimpin Perusahaan: Kurnia Sandi, Redaktur Pelaksana: Agung Maulana Irsyad, Redaktur Berita: Rizka Salsabila Bakhtra dan Syafaria Esa Antika, Redaktur Bahasa Sastra dan Budaya: Nurul Fitri, Redaktur Tulisan: Sisri Hayati, Redaktur Artistik: Hujjatul Fajri, Layoter: Ari Julian Pratama, Fotografer: Janiba Arifah dan Safina Zahira, Redaktur Tulisan: Rezi Novita Putri Redaktur Daring: Maryani Anggi Safitri, Shinta Mailina, dan Ayu Permata Sari, Desainer Grafis: Zahra Dafiah, Produser: Muhammad Taufik, Staf Broadcast:Viona Disi Triamanda, Vidiografer: Ramadhano Twento Dilanov dan Diva Dzulkairina, Editor: Muhammad Razi, Staf Riset: Rizka Mutiah Nur dan Vela Pujiastuti, Staf Pustaka dan Kearsipan: Tia Oktavia Staf Iklan: Mery Nurfa Dilla dan Nola Nelfia, Staf Percetakan dan Sirkulasi: Sherly Yurizal, Penerbit: SKK Ganto UNP, Alamat: Gedung Student Center Lt 2 Universitas Negeri Padang, Jl. Prof. Dr. Hamka, Air Tawar. Kode pos 25131. Laman web: http://ganto.co, email: redaksiganto@gmail.com, Percetakan: Unit Percetakan PT. Padang Graindo Mediatama (Isi di luar pertanggungjawaban percetakan), Tarif iklan: Rp4.000.000,00 (halaman penuh berwarna), Rp1.500.000,00 (1/2 halaman hitam-putih), Rp100.000,00
Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) merupakan tempat bagi mahasiswa terutama aktivis kampus dalam mengembangkan diri dalam berbagai bidang organisasi. Namun terdapat kendala yang di hadapai masyarakat PKM UNP dalam melaksanakan kegiatan dengan nyaman di Gedung PKM UNP. Salah satunya adalah air yang sering mati. Air adalah kebutuhan pokok manusia, banyak aktivitas yang terganggu jika air mati di PKM seperti untuk mencuci piring bahkan untuk sekedar buang air kecil. Harapannya semoga hal ini dapat dicarikan solusinya agar mahasiswa di PKM tidak harus mencari toilet di luar atau ke masjid untuk buang air. Rizka Mutiah Nur Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah TM 2018
Jadwal Wisuda yang Berubah-ubah
Saya merasa cukup terganggu dengan adanya perubahan jadwal wisuda periode Juni 2022. Pasalnya perubahan jadwal tersebut berubah sebanyak 2 kali dan hal tersebut cukup menganggu saya sebagai calon wisudawan saat itu. Selain itu juga banyak mahasiswa yang harus merefund tiket peswata dan anggota keluarga yang sudah mengambil cuti untuk menghadiri wisuda saudaranya. Saya sangat berharap hal ini tidak terjadi lagi ke depannya dan UNP dapat lebih bijak lagi dalam mengatur jadwal wisuda.
Ilustrator: Hujjatul Fajri
Artikel Gebyar SKK Ganto ke-33 Tahun: Terima Kasih UNP! Oleh Adek Risma Dedes Alumni SKK Ganto
Mahasiswa
Perpustakaan FIK Tak Tertata Rapi
Ketika mengunjungi perpustakaan FIK saya melihat untuk koleksi yang ada sudah cukup lengkap. Namun sangat disayangkan fasilitas yang ada tersebut tidak sebanding dengan perawat dari koleksi yang ada tersebut. Saya melihat beberapa buku yang berantaakan dan tidak tertata rapi. Selain itu juga tidak terdapat rak atau tempat yang jelas untuk jenis koleksi tertentu sehingga sebagai pengunjung saya cukup merasa kebingunan Rino Warisman Putra Mahasiswa Ilmu Keolahragaan TM 2018
Minimnya Ruang Terbuka Hijau
Belum lama ini Prof. Ganefri, Rektor
ga, tapi juga perasaan, pertemanan, bah-
mengenyam pendidikan hingga kuliah, ter-
UNP, menyorot tentang degradasi tradisi
kan perkuliahan dan keluarga. Menunda
banyak lulus SMA, SD, dan SMP (databoks.
pemikiran orang Minang yang seperti ke-
pulang kampung karena harus hadir rapat
katadata.co.id, 25 November 2021). Mi-
hilangan “taji”, dalam tulisannya Kemba-
mingguan di hari Sabtu atau Minggu.
nangkabau ini tidak sedang baik-baik saja.
likan Marwah Orang Minang (Singgalang,
Tetapi, pengorbanan itu semua adalah
Begitu juga dengan SKK Ganto. Jangan
1 Juni 2022). Opini tersebut memuat kepri-
bagian dari membangun dan melestarikan
larut dengan kebesaran masa lalu. Jan-
hatinan sekaligus harapan akan perubahan
tradisi pemikiran yang dimulai dari ruang
gan larut dengan privilese masa lalu yang
pada Minangkabau. Degradasi berpikir dan
kecil di SKK Ganto, dimulai dari stok pen-
pernah dimiliki. Kerja jurnalistik bukan
kemandekan pembangunan terjadi karena
getahuan yang biasa-biasa saja, dari dana
kerja yang eksklusif, melainkan kerja yang
mendahulukan kepentingan politik praktis
kemahasiswaan yang pas-pasan. Tradisi
inklusif. Gebyar SKK Ganto 2022 menja-
kelompok tertentu dibanding memajukan
berpikir merupakan fondasi ketika ber-
di momen refleksi baik untuk awak SKK
masyarakat Minangkabau sendiri. Alhasil,
gabung dengan SKK Ganto. Melahirkan ide,
Ganto yang menjabat maupun alumni. SKK
Minangkabau pun jalan di tempat, kecuali
menyusun outline, wawancara di lapangan,
Ganto baiknya semakin meneguhkan peran
rendang.
membangun sudut pandang, merangkai tu-
sebagai gerincing yang tak segan mengkri-
Apa yang dapat dipelajari oleh SKK
lisan, menutup laporan. Semua itu butuh
tik tetapi juga tak sungkan mengapresiasi
Ganto menginjak usia 33 tahun dengan
keterampilan dan ketekunan. Prasyaratn-
pencapaian universitas.
situasi Minangkabau hari ini? Setiap maha-
ya, bagaimana bisa kita menulis jika tidak
UNP masuk dalam lima besar sebagai
siswa baru yang magang di SKK Ganto akan
membaca. Bagaimana bisa kita berbicara
perguruan tinggi dengan riset dan inovasi
mendapat pengetahuan tentang profil, se-
jika tidak menyimak.
yang mumpuni (scimagoir.com, 2021). Ini
jarah, filosofi, dan perjalanan panjang pers
Jahat sekiranya jika kita menganggap
bagian sejarah pencapaian besar dalam per-
Saya menemukan ketimpangan di beberapa fakultas di UNP. Salah satunya berkaitan dengan ruang hijau. Saya melihat masih banyak fakultas di UNP yang minim sekali ruang terbuka hijaunya. Salah satu fakulas yang minim ruang hijau adalah FPP. Seharusnya pembangunan gedung juga harus dibarengi dengan gerakan penghijauan sperti menanam pohon. Kedepannya saya berharap lebih banyak lagi ruang terbuka hijau agar mahasiswa lebih nyaman lagi.
mahasiswa ini. Ganto dalam masyarakat
ini sebagai yang sepele apalagi nirman-
jalanan panjang UNP. Jika dulu UNP terke-
Minang adalah gerincing yang diikatkan
faat. Tidak adil rasanya jika tradisi berpikir
nal sebagai kampus guru, pelan tapi pasti,
di leher kerbau, berbunyi ketika kerbau
direduksi sebagai gegayaan, fasfisfuswas-
kini semakin berkembang menjadi kampus
bergerak dan berjalan. Menandakan ses-
weswos semata. Sebuah ironi jika lemba-
riset dan inovasi. SKK Ganto tak boleh ber-
uatu yang hidup, agak berisik dan mencuri
ga pendidikan menganggap remeh tradisi
topang dagu dalam visi misi UNP ke depan
perhatian, sehingga bisa membangunkan
berpikir. Manfaat tradisi ini memang tidak
sebagai kampus riset. Alam Takambang
yang tidur.
Nurul Safitri Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia TM 2018
SKK Ganto UNP menerima surat pembaca baik berupa keluhan, kritikan, saran, maupun permasalahan tentang lingkungan sekitar UNP. Surat pembaca dapat dikirimkan melalui email redaksiganto@gmail.com atau bisa diantar langsung ke Sekretariat SKK Ganto UNP Gedung Student Center Lantai 2 dengan melampirkan kartu identitas, seperti KTP atau KTM.
selalu dirasakan dalam jangka pendek,
Jadi Guru, bukan berarti kita duduk diam,
SKK Ganto dimaknai serupa gerincing
melainkan ketika mahasiswa keluar dari
berserah kemudian disuapi ilmu. Melaink-
di kampus UNP - dan semoga juga untuk
kampus, berkarir di dunia profesional, dan
an bergerak, berpikir, menulis, berinovasi,
Sumatera Barat. Tidak heran ketika lapo-
mendidik generasi baru.
uji coba, berdebat, berargumen, berbeda
ran dan berita di SKK Ganto menyoroti dan
Minangkabau pernah memiliki satu
mengkritik kebijakan-kebijakan universitas
generasi di mana tradisi pemikiran begitu
pendapat, bahkan kadang salah. Menginjak usia 33 tahun, SKK Ganto
dan fakultas. Pun juga tidak kurang awak
kuat. Pengaruhnya hingga mampu me-
dan UNP mungkin bisa kita andaikan sep-
SKK Ganto meliput dan menyiarkan ban-
merdekakan satu bangsa, satu negara, In-
erti tari tango. It takes two to tango. Menari
yak berita baik pada program studi-pro-
donesia. Tapi itu masa lalu dan kita tidak
tango mustahil dilakukan sendiri. Ia adalah
gram studi serta sejuta prestasi mahasiswa.
hidup di masa lalu. Tradisi mengenang dan
kerja kolaborasi. Kedua mereka harus sal-
Memang sudah begitu kerja jurnalistik.
menggadang masa lalu mungkin sebaikn-
ing bekerja sama dan saling percaya untuk
Yang baik dikabarkan, yang problematik
ya dikurangi. Untuk apa berminang-mi-
menampilkan tarian yang indah, sensual,
jangan didiamkan.
nang dengan masa lalu jika kita lupa den-
sekaligus energetik. SKK Ganto dan UNP
Kembali pada tradisi pemikiran yang
gan kondisi hari ini di mana Minangkabau
punya misi yang sama menempa calon pe-
mandek seperti yang dicemaskan Prof.
jalan di tempat bahkan tersungkur. Pem-
mikir dan ilmuwan untuk Minangkabau.
Ganefri, SKK Ganto sudah sejak lama dan
bangunan infrastruktur lamban, darurat
Mereka teman seperjalanan. Teman yang
terus mengisi perannya dalam meliterasi
kekerasan seksual (LBH Padang, 18 No-
keliru ya dimaafkan.
penghuni kampus UNP. Ini bukanlah ker-
vember 2021), populasi LGBTQ tertinggi
Selamat ulang tahun, Ganto!
ja yang mudah. Awak SKK Ganto banyak
di Indonesia (tribunnews.com, 6 Desem-
Maju terus UNP!
berkorban, tidak hanya waktu dan tena-
ber 2019), hanya 7,86% penduduk Sumbar
LAPORAN
4
April-Juni 2022 Edisi No.222/Tahun XXXII
Berkumpul: Beberapa mahasiswa berkumpul di depan Gedung Rektorat Universitas Negeri Padang (UNP), Kamis (17/6). f/ Janiba.
Pelantikan pejabat organ baru UNP, Majelis Wali Amanat terkesan terburu-buru. Selain itu proses pembentukan MWA ini juga kurang dipublikasikan terutama kepada civitas akademika UNP. Pendaftaran dan proses penyeleksian jabatan MWA untuk mahasiswa pun terbilang sangat cepat dan diduga pada tingkat fakultas tidak terjadi seleksi sebagaimana mestinya.
Oleh Agung Maulana Irsyad dan Nurul Safitri Menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) mengharuskan adanya perubahan-perubahan kecil di Universitas Negeri Padang (UNP), termasuk dalam hal struktural. Tiga bulan sudah menjadi PTN-BH, ada struktur baru yang berdasarkan survei kecil yang Ganto lakukan masih belum begitu dikenal oleh kalangan mahasiswa. Struktur tersebut adalah Majelis Wali Amanat yang setelah ini akan disingkat sebagai MWA. Atas dasar itulah pada edisi kali ini Ganto akan berusaha mengenalkan apa itu MWA. MWA merupakan salah satu organ penting yang harus ada di sebuah PTN-BH. Secara struktural letaknya sejajar dengan Rektor dan Senat Akademik. Organ ini lahir pada Desember 2021 lalu, tepatnya pada 17 Desember, tak lama setelah UNP diresmikan menjadi PTN-BH. Total jumlah anggota MWA ini sama seperti kampus PTN-BH lainnya, yaitu 17 anggota. UNP sendiri baru memperkenalkan jajaran anggota MWA ini pada 26 Januari lalu melalui akun instagram resminya @universitasnegeripadang_unp. Adapun 17 anggota tersebut terdiri atas Mendikbudristek Nadiem Makarim, Rektor UNP Ganefri, Ketua Senat Akademik UNP Sufyarma Marsidin. Selanjutnya anggota perwakilan dari masyarakat, yaitu Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Iwan Syahril, Rektor UNP 2003-2007 Z. Mawardi Effendi yang saat ini menjadi Ketua MWA UNP, dan Dewan Pengawas Sudarsono yang menjadi wakil ketua MWA. Dari kalangan dosen ada Rektor UNP 2012-2016 Yanuar Kiram dari Fakultas Ilmu Keolahragaan, Syafri Anwar dari Fakultas Ilmu Sosial, Minda Azhar dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Asmar Yulastri dari Fakultas Pariwisata dan Perhotelan, Rosyeni Rasyid dari
Fakultas Ekonomi, Putra Jaya dari Fakultas Teknik sekaligus menjadi sekretaris MWA UNP saat ini, dan Yusron Wikarya dari Fakultas Bahasa dan Seni. Dari kalangan alumni ada Excecutive Director PT. Vortex Energy Batam sekaligus Ketua Ikatan Alumni Fakultas Teknik Nadirman. Dari kalangan tenaga kependidikan ada Kepala BAK UNP Yushamdi, dan terakhir anggota perwakilan dari mahasiswa adalah Bayu Rachman, Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan 2019. Tiga anggota yang berasal dari Menteri, Rektor, dan Ketua SAU memiliki jabatan yang bersifat ex-officio. Rektor UNP, Prof. Ganefri, Ph.D., menjelaskan bahwa keanggotaannya sebagai MWA itu terjadi karena ia merupakan seorang rektor yang otomatis menjadi salah satu anggota MWA. Ketika habis masa jabatan sebagai rektor, maka status keanggotaannya akan digantikan oleh rektor baru. “Jadi rektor-nya yang menjadi anggota MWA, bukan Ganefrinya,” jelasnya kepada Ganto saat ditemui di ruangannya, Selasa (5/4). MWA sendiri pada dasarnya memiliki tugas menyusun, merumuskan, dan menetapkan kebijakan, memberikan pertimbangan pelaksanaan kebijakan umum, dan melaksanakan pengawasan di bidang nonakademik. Lebih lanjut, Ketua MWA UNP Z. Mawardi Effendi saat diwawancarai Ganto mengatakan bahwa MWA merupakan satu dari tiga orbit utama UNP. Adapun dua lagi adalah rektor dan senat akademik. Ketiganya memiliki posisi sejajar karena memiliki tugas dan wewenang yang berbeda. Organ-organ inilah yang memegang peranan penting agar tercapainya visi-misi UNP setelah menjadi PTN-BH. “MWA itu organ yang mewakili pemerintah pusat, karena di sana ada menteri, rektor, ketua senat, dosen, masyarakat, tenaga
5
BURU-BURU LANTIK PEJABAT BARU
ORGAN UTAMA BARU UNP Salah satu organ baru nan vital keberadaannya bagi UNP setelah menjadi PTN-BH hingga saat ini masih kurang dikenal, terutama di kalangan mahasiswa. Padahal selain didominasi oleh pelbagai tokoh penting keberadaan organ baru ini juga akan menentukan berbagai kebijakan yang diberlakukan UNP ke depannya.
LAPORAN
April-Juni 2022 Edisi No.222/Tahun XXXII
pendidik, dan mahasiswa,” jelas Mawardi pada, Selasa (15/3). Sebelumnya, Ganto sendiri sebenarnya sempat terkendala dalam proses penggarapan laporan utama ini Ganto memiliki beberapa kendala dalam mewawancarai narasumber. Terlebih lagi saat berusaha menghubungi Ketua MWA Z. Mawardi Efendi. Sebulan lamanya Ganto berusaha menghubungi dan datang langsung ke ruangannya di Gedung Rektorat untuk meminta informasi mengenai MWA. Sempat pula kami berencana untuk meminta keterangan dari Sufyarma Marsidin selaku anggota MWA dari Senat Akademik Universitas. Namun, kesibukan keduanya yang membuat sulit ditemui dan dihubungi lagi-lagi menyulitkan Ganto. Hingga pada akhirnya kesempatan itu datang 15 Maret lalu setelah salah satu reporter kami berhari-hari menunggu di Gedung Rektorat dan berpapasan dengan Ketua MWA. Anggota Kehormatan dan Komite Audit Selain 17 anggotanya, MWA memiliki Anggota Kehormatan dan Komite Audit (KA). Pada Peraturan Pemerintah No 114 Tahun 2021 dijelaskan bahwa Anggota kehormatan merupakan anggota yang bertugas memberikan masukan terhadap perkembangan UNP, namun tidak memiliki hak suara dalam pengambilan keputusan. Jumlah dari anggota kehormatan ini adalah maksimal tujuh orang yang terdiri dari unsur pemerintah pusat, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan tokoh dunia usaha. Anggota Kehormatan memiliki masa tugas satu tahun dan dapat diangkat kembali. Berdasarkan informasi yang Ganto dapat, ada beberapa nama yang sudah diusulkan menjadi Anggota Kehormatan MWA, yaitu Yusuf Kalla, Megawati Soekarnoputri, Fahmi Idris, Andre Rosade, Gubernur Suma-
tra Barat Mahyeldi Ansharullah. “Anggota kehormatan ini sudah ditetapkan, namun SK-nya belum keluar,” ujar Ganferi pada, Selasa (5/4). Salah satu tugas MWA adalah membentuk KA. Komite Audit adalah bagian dari MWA yang bertugas mengawasi dan/atau melakukan supervisi proses audit internal dan eksternal pengelolaan UNP di bidang nonakademik, melaksanakan fungsi pemantauan risiko, dan menyampaikan laporan tahunan kepada MWA. Anggota KA berjumlah paling banyak lima orang termasuk ketua. Sedangkan untuk lama masa tugas dari anggota KA tersebut adalah sampai dengan berakhirnya masa jabatan anggota MWA yang mengangkatnya. Adapun ketua KA UNP adalah Erizal Sofyan. Padangan Mahasiswa Terkait pandangan mahasiswa terhadap kehadiran MWA, Ganto mencoba meminta tanggapan dari beberapa mahasiswa yang sedikit banyak mengetahui mengenai MWA. Salah satunya adalah Rio Vernando, Ketua Umum Unit Kegiatan Wadah Pengkajian dan Pengembangan Sosial Politk (WP2SOSPOL) UNP. Rio mengatakan bahwa MWA di UNP kurang disosialisasikan kepada masyarakat kampus, termasuk soal kriteria untuk menjadi anggota MWA. “Peran MWA sangat penting karena UNP sudah berubah status. Hanya saja kurangnya sosialisasi dalam proses pemilihannya, bahkan bisa dikatakan bahwa tidak seluruh mahasiswa mengetahui mengenai hal tersebut,” jelasnya kepada Ganto via telepon, Jum’at (25/3). Lebih lanjut, Rio turut menyatakan perhatiannya terhadap satu orang anggota MWA perwakilan mahasiswa. Menurutnya, mahasiswa ini haruslah mahasiswa yang mampu bergerak di bidang nonakademik disela-sela aktivitas akademiknya. Akses ini
diberikan kepada mahasiswa agar dapat ikut serta dalam melakukan pengawasan kampus sebagai PTN-BH. Sebagai salah satu sayap vital MWA, terdapat harapan yang sangat besar kepada satu mahasiswa ini untuk berperan sebagai pihak yang menjembatani rektorat dengan mahasiswa agar pelaksanaan aktivitas dan berbagai jenis kegiatan di UNP dapat berjalan optimal. “Kemarin sempat mahasiswa tersebut berkunjung ke ormawa-ormawa. Mungkin itu awal pergerakan MWA dari mahasiswanya,” ujar Rio. Terakhir, Rio mengatakan bahwa UK-WP2SOSPOL sendiri saat ini sedang menunggu dan mengawasi bagaimana mahasiswa tersebut menjalankan perannya dengan membawa aspirasi teman-temannya sehingga tugas dan fungsinya dalam PP No. 144 Tahun 2021 bukan hanya formalitas semata, namun dapat terealisasi dan membawa keuntungan bagi seluruh pihak. “Dikarenakan baru terbentuknya UNP sebagai PTN BH dan MWA, maka dari itu kita masih dalam pengawasan, apakah peran-perannya bisa terjalankan,” tutupnya. Menjawab kekhawatiran di atas, Prof. Dr. Z. Mawardi Effendi, M.Pd selaku ketua MWA mengatakan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan terkait statusnya sebagai mahasiswa. Ia menjelaskan suara dari anggota perwakilan mahasiswa pasti akan didengar karena ia merupakan anggota MWA. “Peran dan fungsinya sama seperti perwakilan unsur-unsur lainnya, hak anggota perwakilan mahasiswa sama dengan hak anggota lainnya, jadi tidak ada yang dibeda-bedakan” pungkasnya. Reporter: Afdal, Fitri dan Rispa.
Anggota: Anggota Majelis Wali Amanat Universitas Negeri Padang (UNP). f/doc.
Oleh Agung Maulana Irsyad dan Nurul Safitri Proses terpilih dan terbentuknya keanggotaan dari Majelis Wali Amanat (MWA) tergolong cepat. Terhitung sejak dilantiknya 50 Anggota Senat Akademik Universitas Negeri Padang (UNP) Perguruan Tinggi Negeri-Berbadan Hukum (PTN-BH) pada 6 Desember 2021 lalu, hingga terbitnya Surat Kerja (SK) para anggota MWA UNP pada 17 Desember lalu. Jika dihitung, kurang lebih 12 hari waktu yang digunakan oleh Senat Akademik Universitas (SAU) untuk menyusun regulasi tentang tata cara pemilihan MWA hingga proses penjaringan anggota MWA. Selain itu, Ganto sendiri tidak mendengar adanya pengumuman atau pemberitahuan secara resmi dan terbuka terkait pendaftaran calon anggota MWA. Mengenai hal tersebut, Ganto mencoba mencari tahu alasan dibalik cepatnya proses hingga terpilihnya seluruh keanggotaan MWA. Dalam hal ini, kami lebih fokus kepada proses penjaringan calon anggota pada lingkup mahasiswa yang akan menjadi salah satu anggota dari MWA. Hal tersebut dikarenakan terlalu jauh rasanya jika kami turut mencari tahu proses penjaringan anggota MWA perwakilan dosen, masyarakat, tenaga pendidik, dan alumni. Setelah mencari tahu, kami mendapatkan lima nama panitia yang bertugas menyeleksi calon anggota MWA perwakilan mahasiswa yang dibentuk oleh SAU. Adapun kelima panitia tersebut adalah Dr. Mardianto, S.Ag., M.Si. dari Fakultas Psikologi dan Kesehatan, Drs. Wahidul Basri, M.Pd. dari Fakultas Ilmu Sosial, Dr. Suryanef, M.Si. dari Fakultas Ilmu Sosial dari Fakultas Psikologi dan Kesehatan yang juga menjabat sebagai Dekan, Drs. Nelvi Erizon, M.Pd. dari Fakultas Teknik, dan terakhir adalah Dr. Asep Sujana Wahyuri, S.Si., M.Pd.
dari Fakultas Ilmu Keolahragaan. Mengenai cepatnya proses seleksi anggota MWA, Ganto mencoba meminta keterangan dengan menemui salah satu panitia, Asep Sujana. Pertemuan ini kami lakukan di Gedung Rektorat UNP, tepatnya di ruang tunggu Wakil Rektor III UNP lantai tiga pada 17 Februari 2022 pukul 15.00 sore. Asep yang kala itu mengenakan kemeja kotak-kotak menjelaskan alasan proses seleksi yang cepat dikarenakan adanya tuntutan dan kebutuhan keanggotaan MWA dan strukturnya cepat terbentuk. “Hal ini dikarenakan MWA lah yang membuat aturan dan kebijakan,” ujarnya pada, Kamis (17/2). Asep menjelaskan alur seleksi yang terjadi. Pertama, melalui Wakil Rektor III UNP bidang Kemahasiswaan meminta satu orang delegasi dari setiap fakultas untuk mengikuti seleksi menjadi anggota MWA ditingkat universitas. Dijelaskannya bahwa pada tingkat fakultas, Wakil Dekan III masing-masing fakultas harus menyeleksi dan memilih satu delegasi. Namun, dari informasi yang Ganto dapat tidak semua fakultas mengirimkan delegasi. Adapun fakultas yang tidak mengirimkan delegasinya adalah Fakultas Ilmu Sosial (FIS), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), dan Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK). Selanjutnya ditingkat universitas dilakukan seleksi fit and proper test oleh kelima panitia yang disebutkan sebelumnya. Artinya, ada dua seleksi yang terjadi, yaitu pada tingkat fakultas dan universitas. Lebih lanjut, Asep turut menjelaskan kategori yang harus dimiliki dan menjadi pertimbangan kelulusan calon anggota MWA ini. Ada lima kategori, yaitu (1) Integritas, (2) Wawasan mengenai PTN-BH, (3) Track record akademik, (4) Problem solving atau kemampuan memecahkan
masalah. Namun, untuk kategori kelima Asep mengaku lupa nama dari kategori tersebut. “Kelima itu ada di form penilaian,” jelasnya. Selain lima kategori di atas, adapula beberapa syarat lainnya yang kami dapat dari WD III FIK, yaitu maksimal semester lima, kemampuan bahasa Inggris, indeks prestasi kumulatif (ipk), dan catatan kriminal. Terkesan Terburu-buru dan Tidak Ada Pengumuman Informasi mengenai kesempatan untuk mendaftar calon anggota MWA di UNP sepertinya memang tidak disebarkan secara resmi dan terbuka. Ganto sendiri tidak melihat dan mendengar informasi mengenai hal tersebut. Jika melirik ke kampus tetangga yang lebih dulu beberapa bulan menjadi PTN-BH, Universitas Andalas (Unand) mengumumkan secara resmi dan terbuka mengenai pendaftaran calon anggota MWA di laman resmi kampusnya unand.ac.id pada 10 Oktober lalu. Pengumuman ini sendiri turut diberitakan oleh media-media lokal di Sumatra Barat. Sebelas hari setelahnya, pada 21 Oktober 2021 melalui laman resmi SAU Unand senat.unand. ac.id diumumkan nama-nama seluruh calon anggota dari setiap perwakilan yang memenuhi persyaratan. Dijelaskan pula alur yang akan dilakukan dan tanggal-tanggal seleksi yang akan dilalui oleh tiap perwakilan hingga terpilihnya nama seluruh anggota pada 27 Oktober yang selanjutnya akan diajukan ke Menteri Pendidikan Kebudayaan dan Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Berdasarkan hasil penelusuran Ganto, tidak ada satupun pengumuman di laman resmi UNP mengenai pendaftaran calon MWA. Satu informasi yang Ganto temui justru berasal dari salah satu media lokal Sumbar, yaitu berita dari www.beritaminang. com pada 28 Desember lalu men-
genai terpilihnya Prof. Dr. Z. Mawardi Effendi, M.Pd. sebagai Ketua MWA UNP. Selain itu nama-nama anggota MWA UNP sendiri baru dikenalkan melalui Instagram resmi UNP pada 26 Januari lalu. Sempitnya waktu yang menjadi terlihat seperti terburu-buru ini diakui oleh WD III Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Dr. Nurul Ihsan, S.Pd, M.Pd. Ketersediaan waktu yang mendesak menjadi alasan tidak adanya penyebaran informasi mengenai pendaftaran calon MWA di FIK. “Kita kemarin hanya berkoordinasi dengan pembimbing Hima dan BEM. Karena waktunya mendesak, untuk mengumumkan secara langsung itu tidak mungkin,” jelasnya kepada reporter Ganto saat ditemui secara langsung diruangannya pada, Kamis (17/2). Ketua Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM) Abdul Rahman yang mengaku menjadi salah satu calon perwakilan dari Ormawa turut mengungkapkan pendapatnya mengenai proses seleksi yang disebutnya kurang transparan. “Proses pemilihannya sudah sah dan sesuai dengan aturan dari SAU, namun di sini pemilihannya terlihat kurang transparan karena dikejar oleh waktu untuk pembentukan MWA secepatnya sehingga semua mahasiswa belum tahu informasi pemilihan ini,” ujarnya kepada Ganto pada, Rabu (16/2). Peserta lain perwakilan dari Fakultas Bahasa dan Seni, Genta Hidayat Tullah turut menjelaskan proses seleksi cepat yang dilewatinya. Ia mengaku dihubungi oleh pihak fakultas setelah seleksi di tingkat fakultas dan dilanjutkan dengan seleksi tingkat universitas di hari berikutnya hingga dilanjutkan dengan Sidang Senat Akademik untuk memutuskan mahasiswa terpilih di malam harinya. “Saya dihubungi Pak Indra (WD III FBS) jam 4 sore, besok pag-
inya langsung seleksi, kemudian malam harinya” ujarnya pada, Sabtu (19/2). Lebih lanjut Genta menjelaskan ada dua seleksi yang ia lewati, yaitu seleksi administrasi berupa CV, IPK, Track Record dan seleksi Fit and Proper Test. Proses Seleksi Tingkat Fakultas Untuk mencari tahu bagaimana tahap dan proses yang dilalui di tingkat fakultas, Gantopun turut mewawancarai beberapa Wakil Dekan III, salah satunya adalah WD III Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Dr. Nurul Ihsan, S.Pd., M.Pd. yang mengatakan bahwa benar ada intruksi oleh Wakil Rektor (WR) III untuk memilih satu orang mahasiswa dari fakultasnya untuk seleksi calon anggota MWA. Mengenai pemilihan mahasiswa di tingkat fakultasnya, ia mengakui ada kriteria tersendiri terkait calon mahasiswa yang akan menjadi delegasi. Kriteria tersebut adalah merupakan mahasiswa murni dan memiliki potensi. “Tidak boleh pengurus ormawa atau segala macamnya, pure mahasiswa juga memiliki potensi,” ujarnya, Kamis (17/2). Data-data mengenai mahasiswa tersebut ia dapat dari departemen-departemen di FIK, termasuk perihal kemampuan bahasa Inggris, IPK, integritas, dan catatam kriminalnya. Salah satu fakultas yang tidak mengirimkan delegasinya adalah FPK. WD III FPK Dr. Mardianto, S.Ag., M.Si. menjelaskan ada alasan tersendiri mengapa FPK tidak mengirimkan delegasinya, yaitu karena FPK saat itu masih baru saja lahir dan belum memiliki ormawa. “Waktu itu kita masih baru dan data-data prestasi dan profil mahasiswa itu belum ada” jelasnya pada, Senin (21/2). Ia menjelaskan bahwa pada seleksi selanjutnya fakultasnya harus bisa ikut bertanding di tingkat universitas. Reporter: Ayu, Rispa, Rizka SB, Sandi, dan Shinta.
LAPORAN
6
April-Juni 2022 Edisi No.222/Tahun XXXII
Bicara Soal MWA: Sosialiasi, Peran dan Fungsi Setelah resmi menjadi PTN-BH selanjutnya UNP membetuk Majelsi Wali Amanat (MWA) yang merupakan bagian baru dari struktur kepemimpinan UNP saat ini. Pada Tabloid Edisi 222 kali ini Ganto mengadakan riset mengenai pengetahuan mahasiswa tentang MWA. Lalu seberapa jauhkan pemahaman mahasiswa UNP terhadap MWA tersebut? Berikut jawabannya. Apakah Anda mengetahui apa itu MWA (Majelis Wali Amanat)?
Apakah Anda mengetahui UNP telah membentuk MWA (Majelis Wali Amanat)?
YA = 30,6% 69,4%
YA = 48%
TIDAK =52 %
Apakah Anda Mengetahui bahwa di MWA adalah organ penting pada kampus PTN-BH?
TIDAK
TIDAK = 69,4%
Apakah menurut anda tahap seleksi anggota MWA telah efektif?
YA
YA = 47,6% TIDAK = 52,4% 30,6 Apakah Anda mengetahui bahwa di MWA (Majelis Wali Amanat) ada salah satu anggotanya yang merupakan mahasiswa UNP? Apakah Anda mengetahui peran dan fungsi MWA (Majelis Wali Amanat)?
Apakah menurut Anda peran dan fungsi MWA sangat dibutuhkan di UNP ? TIDAK
YA
26,7%
73,3%
TIDAK
YA
71%
29%
64,3%
35,7%
YA
TIDAK Sumber: Litbang SKK Ganto UNP Infografik: Hujjatul Fajri
LAPORAN
April-Juni 2022 Edisi No.222/Tahun XXXII ARTIKEL LAPORAN
Menelisik MWA dan Pembentukannya Universitas Negeri Padang (UNP) resmi menjadi PTN-BH dengan pengelolaan akademik berdasarkan peraturan Pemeritanh (PP) Republik Indonesia Nomor 144 Tahun 2001 tentang Perguruan Tinggi Negeri Hukum (PTN-BH) yang ditanda tangani langsung oleh Presiden Joko Widodo pada 25 November 2021. Hal ini tentunya menjadi kebanggan UNP karena dipercaya menjadi perguruan tinggi yang mandiri. Tentunya dalam perkembangan proses perubahan UNP menjadi PTN-BH organ yang harus ada salah satunya ialah organ Majelis Wali Amanat (MWA). Sebagai salah satu organ PTN BH yang memiliki keangotaan dari masyarakat dan pemerintah, MWA dapat mendorong perubahan kebijakan pemerintah agar lebih sesuai dengan kebutuhan pengelolaan dan tantangan yang dihapi PTN BH. Fungsi yang dijalankan MWA ialah penetapan, pemberian pertimbangan pelaksanaan kebijakan umum, dan melaksanakan pengawasan dibidang non akademik, serta mengangkat dan memberhentikan anggota kehormatan. Saat ini struktur MWA UNP sudah terbentuk dan resmi berdiri dan ditandatangani pada 17 Desember 2021 oleh Menteri Pen-
didikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia, Nadiem Makarim. Anggota MWA berjumlah 17 orang diantaranya ketua, wakil ketua, sekretaris dan lain-lain. Dari informasi yang diperoleh Ganto, ada beberapa kejanggalan dalam proses perekrutan anggota MWA, terutama anggota perwakilan dari mahasiswa. Proses penunjukkan oleh Wakil Dekan 3 setiap fakultas untuk diusulkan dan di seleksi. Muncul pertanyaan kenapa seleksi ini tidak terbuka untuk seluruh mahasiswa. Dari sini perlu dicurigai pula kedekatan dari masing-masing WD3 terhadap mahasiswa yang bersangkutan. Karena sejatinya dalam proses perekrutan anggota MWA ini diusulkan dan diseleksi terlebih dahulu. Namun bila tidak telaksana, maka ada yang salah dari proses perekrutan anggota MWA ini sendiri. Karena tidak memberikan mekanisme yang sebenarnya, adanya hubungan yang tidak professional antara WD 3 dan mahasiwa yang bersangkutan, tentunya hal ini
proses perektrutan. Namun, Ilustrator: Fitria Ramadhani
nama MWA ini sendiri masih sunyi dikalangan mahasiswa, karena tidak seluruh fakultas mengirimkan kadidatnya. Hanya beberapa dari fakultas yang mengirimkan kadidatnya. Berangkat dari informasi yang diperoleh dari Bayu Rachman bahwa “tidak semua fakultas mengrimkan kandidatnya, melainkan hanya beberapa fakultas yang mengrimkan kandidatnya.” Bu-
kankah MWA merupakan ajang penting yang seharusnya diramaikan oleh minimal tiga orang yang mengajukan diri. Tentunya menjadi anggota MWA bukanlah perkara main. Karena sejatinya MWA merupakan jembatan penghubung atas aspirasi dari mahasiswa kepada boikrasi. Tidak hanya perihal akademik seperti beban UKT atau kepentingan organisasi. Ada pula pertanyaan-pertanyaan yang menurut pandangan Ganto tidak ada hubungan dan kaitannya dengan MWA. Pertanyaan-pertanyaan tersebut lebih mengarah kepada perilaku dan hal apa saja yang sudah dilakukan oleh mahasiswa tersebut selama berkuliah, apakah pernah melakukan tindakan yang merugikan kampus atau tidak. Menurut hemat Ganto, beberapa pertanyaan yang dilontarkan hanya digunakan untuk memfilter kadidat mana yang benar-benar tidak pernah protes terhadap kampus dan menyingkirkan kadidat yang banyak protes. MWA jadi jalur praktis untuk meminta bantuan kepada kampus. Ganto sendiri mengalami hal ini. Ketika Ganto membutuhkan perbaikan inventaris sekretariat Ganto, sulit sekali permohonan Ganto untuk dikabulkan . Lalu
Oleh Monalisa Hidayah Sekretaris Umum Ganto 2022 ada informasi bahwa hal tersebut bisa diajukan kepada MWA melalui perwakilan mahasiswa. Hal yang menjadi pertanyaan, seberapa luas kebijakan yang dapat dikendalikan oleh MWA. Akankah mereka hanya akan diangap angin lewat dalam peran mereka yang mudah untuk tidak didengar. Namun menjawab kekhawatiran mahasiswa mengenai akankah anggota MWA perwakilan mahasiswa dari total 17 anggota, jumlah mahasiswa hanya satu ini tidak akan didengar oleh jajaran lainya. Hal ini tentunya menimbulkan polemk-polemik di mana jumlah mahasiswa yang ikut menjadi anggota MWA sedikit. Kejangalan-kejangalan MWA ini perlu dibahas agar kedepanya tidak terjadi kesalahpahaman dan UNP dapat terus melaju menjadi salah satu PTH-BH terbaik di Indonesia.
Wadah Menyampaikan Aspirasi
Menjawab Pertanyaan Mengenai MWA dan Peranannya
Setelah berubah menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) Universitas Negeri Padang (UNP) diharuskan menambah satu organ penting baru yang secara struktural sejajar dengan Rektor dan Senat Akademik Universitas, yaitu Majelis Wali Amanat (MWA). Organ ini terbentuk pada Desember 2021 lalu dengan Surat Kerja (SK) yang ditandatangani langsung oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim. Pada Selasa, 15 Maret lalu Ganto menemui Ketua MWA Prof. Dr. Z. Mawardi Effendi,
jelas terlihat tidak bagus. Seperti yang kita ketahui perekrutan MWA dilakukan dalam rangka mewakili suara mahasiswa di ranah rektorat. Namun kenyataanya berkata lain, tidak adanya penerapan transparansi dan akuntabilitas dalam
APA KATA MEREKA
WAWANCARA KHUSUS
Prof. Dr. Z. Mawardi Effendi, M. Pd. Ketua MWA
7
M.Pd., di ruangannya di Gedung Rektorat UNP. Ganto menemui untuk menanyakan informasi mengenai MWA dengan tujuan sebagai pengenalan organ baru ini kepada warga kampus UNP. Berikut ini hasi wawancara Ganto, Afdal bersama Mawardi Apa itu MWA dan fungsinya? MWA merupakan satu dari tiga orbit utama UNP, termasuk dua lainnya adalah Rektor dan Senat Akademik Universitas. Pada dasarnya, MWA sendiri bertugas untuk membuat kebijakan-kebijakan umum dan memberikan pertimbangan kepada rektor. Kebijakan-kebijakan ini yang ditangani MWA adalah kebijakan yang berkaitan dengan non akademik. Selain itu setiap akhir tahun MWA juga memberikan evaluasi dari pekerjaan yang telah dilakukan rektor. Di mana posisi MWA secara struktural? Posisi MWA sejajar dengan dua organ penting tadi, yaitu Rektor dan Senat Akademik Universitas. Tidak ada yang lebih tinggi karena masing-masing memiliki tugas dan wewenang yang berbeda-beda. Apa saja tangung jawab MWA? Tanggung jawab MWA yang paling besar ada dalam pemilihan dan pengangkatan rektor.
Lalu membuat kebijakan umum bidang non akademik dan memberikan pertimbangan kepada rektor. Rektor juga harus meminta persetujuan MWA jika misalnya rektor membuat kebijakan baru. Kenapa di dalam struktur MWA terdapat Menteri, Rektor, dan Ketua Senat Akademik? MWA ini tidak sama dengan DPR atau MPR. Menteri, Rektor, dan Ketua Senat ini bersifat horizontal. Tidak ada yang lebih tinggi. Ketiganya merupakan unsur penting yang menjadi kesatuan yang kompak karena akan bekerja sama dalam mencapai visi-misi UNP. Ketiganya memiliki jabatan yang bersifat ex-officio. Artinya, siapapun yang menjadi Menteri, Rektor, dan Ketua Senat otomatis akan menjadi anggota MWA. MWA berhak mengangkat dan memberhentikan rektor, namun di dalamnya terdapat pula Rektor. Fungsinya apa? Apabila ada dari unsur penting mundur, rektor bisa mengambil alih sementara posisi yang kosong. Karena itulah harus ada rektor dalam anggotanya. Berapa lama anggota MWA menjabat? Perihal ini berbeda-beda. Ada yang lima tahun untuk satu peri-
ode jabatan, dan ada juga yang satu tahun. Untuk yang satu tahun ini merupakan anggota perwakilan dari mahasiswa. Kenapa harus ada perwakilan dari alumni dan masyarakat? (tambahan jelaskan sedikit profil alumni dan masyarakat) Anggota yang mewakili alumni dan masyarakat ini mewakili unsurnya. Perwakilan masyarakat karena ia mewakili suara masyarakat setempat, dalam hal ini adalah Sumatra Barat. Kalau alumni ia mewakili suara dari alumni. Dalam hal ini kedua unsur ini berperan dalam memberikan masukan ke perguruan tinggi yang telah berstatus PTN-BH ditengah masyarakat. Apa fungsi dan peran dari anggota perwakilan mahasiswa? Peran dan fungsinya sama seperti perwakilan unsur-unsur lainnya. Dalam hal ini berarti anggota perwakilan mahasiswa Bayu Rachman mewakili unsur mahasiswa. Hak anggota perwakilan mahasiswa sama dengan hak anggota lainnya, jadi tidak ada yang dibeda-bedakan. Termasuk suaranya nanti sudah pasti akan didengar karena dia merupakan anggota MWA. Apa itu Anggota Kehormatan dan Komite Audit? Anggota Kehormatan adalah
bagian dari MWA yang memiliki tugas memberikan masukan atau pertimbangan kepada MWA, namun tidak memiliki hak suara seperti anggota MWA. Anggota Kehormatan berjumlah maksimal tujuh orang, terdiri dari unsur pemerintah pusat, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan tokoh dunia usaha. Adapun Anggota Kehormatan MWA UNP saat ini adalah Yusuf Kalla, Megawati Soekarnoputri, Fahmi Idris, Andre Rosade, Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah. Namun, nama-nama tersebut saat informasi ini diperoleh belum memiliki SK. Sedangkan Komite Audit (KA) adalah bagian dari MWA yang bertugas mengawasi dan/ atau melakukan supervisi proses audit internal dan eksternal pengelolaan UNP di bidang nonakademik, melaksanakan fungsi pemantauan risiko, dan menyampaikan laporan tahunan kepada MWA. Jumlah dari anggota KA maksimal lima orang termasuk ketua dan masa jabatannya berakhir saat jabatan anggota MWA yang mengangkatnya selesai. Adapun Ketua KA UNP saat ini adalah Erizal Sofyan.
MWA adalah organ penting pada sebuah Perguruan Tinggi (PT) yang berstatus PTN-BH, sesuai dengan PP No. 114 Tahun 2021 tentang Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum. Orang yang menjadi anggota MWA haruslah yang memiliki kapasitas dan memiliki kompetensi. Perwakilan mahasiswa yang yang menjadi anggota MWA sudah dapat menampung aspirasi mahasiwa dengan berbagai alternatif cara. Hal tersebut nisa dilakukan secara personal kepada perwakilan mahasiswanya, melalui forum dan melalui Ormawa. Aspirasi yang disampaikan itulah yang akan di bawa oleh perwakilan mahasiswa tersebut dalam rapat MWA sebagai pandangan dari mahasiwa. Berkaitan dengan prosesnya memang terkesan cepat namun sudah sesuai dengan prosedur karena saat itu peralihan status UNP sebafai PTN- BLU ke PTN-BH. Jika UNP tidak segera membentuk MWA diakhir tahun kemarin maka akan bermasalh nantinya terkait anggaran pada tahun berikutnya. Atri Waldi, M.Pd Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan
Terkesan Diam-diam Keberadaan Majelis Wali Amanat (MWA) cukup penting karena dalam pelaksanaan PTN-BH, MWA mencakup segala aspek, keberadaannya sebagai organ tertinggi di perguruan tinggi yang berstatus PTN-BH bertugas menyusun dan menetapkan kebijakan umum perguruan tinggi, serta mengawasi pelaksanaannya. Keberadaan 1 perwakilan mahasiswa dari 17 anggota MWA lainnya akan mampu berperan dengan baik dan dapat mewakili suara mahasiswa. Sebagaimana struktur yang telah dibentuk pada MWA harus ada perwakilan dari alumni, masyarakat, dan mahasiswa. Hal ini agar nantinya ada sudut pandang berbeda baik dari masyarakat, alumni, dan mahasiswa. Menurut saya proses seleksi MWA memang terlihat seperti diam-diam, Genta Hidayat Tullah Koordinator Humas FKPWI UNP
Suara Perwakilan Mahasiswa Harus Didengar Saya baru mengetahui adanya Majelis Wali Amanat (MWA) di Universitas Negeri Padang (UNP). Menurut saya MWA memiliki peranan yang lumayan penting dalam membantu mahasiswa dalam menjalani perkuliahan. Mengenai perwakilan mahasiswa sendiri di MWA yang hanya diwakili oleh satu orang, saya rasa suaranya kurang didengar nantinya. Akan lebih baik dan akan lebih didengar jika yang menyuarakan aspirasi mahasiswa di MWA itu lebih dari satu orang dari 17 orang anggota MWA dari berbagai kalangan yang ada di dalam MWA. Untuk proses seleksi anggota MWA sendiri, saya tidak mengetahuinya. Terakhir, menurut saya yang menjadi perwakilan mahasiswa di MWA seharusnya adalah presiden mahasiswa. Ranthy Febrin Yolani
Pendidikan Sejarah BP 2020
KONSULTASI
8 KONSULTASI AGAMA
Memuja Pohon Beringin
Diasuh Oleh Dr. H. Ahmad Kosasih, M.A
Saat ini di daerah tempat tinggal saya masih ada yang mempercayai benda seperti pohon beringin. Misalnya ketika anaknya berhasil orang tersebut langsung berdoa dan berterima kasih kepada leluhur yang diyakini berada di dalam pohon beringin tersebut atau menyembelih kambing sebagai ungkapan rasa syukur. Bagaimana islam memandang kepercayaan seperti yang ada di kampung saya itu Pak? Jodi Putra Pratama Mahasiswa Kurikulum dan Teknologi Pendidikan TM 2019 Ananda, berterima kasih kepada Allah memang suatu pebuatan yang terpuji dan sangat dianjurkan dalam agama Islam. Ada beberapa cara mensyukuri nikmat Allah. Petama, bersyukur dengan lisan yakni dalam bentuk ucapan Alhamdulillah. Kedua, syukur dengan hati yakni dengan selalu menghadirkan Allah di dalam hati di saat-saat menerima dan menggunakan nikmat Allah. Ketiga, syukur dengan perbuatan yang direalisasikan dalam bentuk ketaatan atas segala perintah dan larangan-Nya. Allah berfirman: Ud’uni astajib lakum artinya: “berdoalah kepadaKu, niscaya akan Aku perkenankan bagimu…” (Q.S. Almukmin:60). Di dalam berdo’a kita boleh menyebut-nyebut nikmat yang telah Allah berikan kepada kita dalam rangka mensyukuri nikmat tersebut. Cara mengekspresikan kesyukuran itu dapat pula dilakukan dengan saling berbagi nikmat kepada sesama dalam bentuk pemberian infaq atau sedekah (shadaqah) kepada anak yatim, fakir miskin atau golongan dhu’afa lainnya. Mungkin disinilah letaknya apa yang popular dengan istilah syukuran di kalangan masyarakat kita, yaitu dengan mengundang rekan-rekan atau tetangga datang ke rumah atau hotel, diawali dengan makan bersama dan berdo’a. Ada juga yang menamainya dengan tasyakuran. Akan tetapi kesyukuran yang diekspresikan dalam bentuk pemberian sesajen misalnya dengan menyembelih kambing dan sebagainya, lalu dipersembahkan kepada tempat-tempat yang diyakini angker atau keramat seperti pohon beringin, tepian danau atau pantai, lalu dipersembahkan kepada roh leluhur agar terhindar dari murkanya dan untuk memperoleh keselamatan, tidak dikenal sama sekali dalam ajaran Islam. Juga tidak ada dalil yang memerintahkannya. Itu adalah tradisi yang berakar dari kepercayaan Hindu dan berbau animism. Bahkan jauh sebelum kedatangan Islam, bangsa Mesir Kuno juga sudah punya tradisi berkurban yaitu dengan melemparkan seorang gadis cantik ke dalam sungai Nil dalam sebuah ritual yang amat sakral, didasarkan atas keyakinan agar selamat dan terhindar dari kemurkaan sang Dewa yang bertahta di sungai Nil tersebut. Tradisi adalah adat istiadat yang merupakan suatu kegiatan bersifat magis religious dari kehidupan suatu masyarakat yang terdiri dari nilai-nilai budaya, norma atau aturan-aturan. Di dalamnya terdapat unsur kepercayaan/keyakinan. Oleh karena ia sudah dianggap warisan leluhur dan sudah mendarah-daging maka sulit untuk ditinggalkan meskipun berbenturan dengan nilai-nilai ajaran agama yang dianut yaitu Islam. Terkait dengan pertanyaan, bagaimana Islam memandang hal itu, Islam adalah agama yang membangun kebudayaan. AlQur`an tidak diturunkan dalam masyarakat yang hampa budaya tapi masyarakat yang sudah menganut budaya/tradisi tertentu. Islam yang dibawa oleh Rasulullah bukan merombak total budaya melainkan untuk meluruskan budaya-budaya yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip, nilai-nilai serta norma-norma Islam. Tradisi dan kepercayaan yang tidak sesuai dengan Islam diperbaiki, sedangkan yang bertentangan dengan Islam dihapus. Salah satunya ialah pemujaan terhadap roh leluhur, pemberian sesajen ke tempat-tempat yang dipandang angker/keramat dan sejenisnya. Allah berfirman: “diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah…. dan yang disembelih untuk berhala”. Maka penyembelihan hewan di tempat-tempat tertentu yang dipersembahkan kepada roh dengan maksud untuk mendapatkan keselamatan adalah termasuk ke dalam kategori penyembelihan atas nama berhala. Sedangkan paham keberhalaan itu bertentangan dengan ajaran Tauhid. Oleh karenanya, perbuatan semacam itu harus kita tinggalkan dan dibuang jauh dari kalangan umat Islam demi menjaga dan memelihara keutuhan iman kita. Wujudkanlah rasa syukur itu sesuai dengan apa yang telah diajarkan Allah, bukan dengan mengerjakan larangan Allah agar hidup kita selamat, masyarakat kita selamat, bangsa dan negara kita juga selamat. Wallahu a’lam bis-shawab !
April-Juni 2022 Edisi No.222/Tahun XXXII
KONSULTASI KESEHATAN
April-Juni 2022 Edisi No.222/Tahun XXXII ENGLISH CORNER
Alternatif Atasi Kelelahan
Diasuh Oleh dr. Pudia M. Indika, M.Kes.
Dalam beberapa bulan belakangan saya mudah merasa kelelahan meskipun hanya melakukan aktifitas kecil. Kelelahan yang saya alami seperti tidak bisa bangkit, lemas, dan badan saya terasa pegal. Padahal sebelumnya saya tidak merasa hal tersebut. Apakah yang saya alami menunjukkan penyakit tertentu? Mohon penjelasannya Pak. Azizah Mahasiswa Departemen Bahasa dan Sastra dan Daerah TM 2018 Assalammuálaikum, Salam Sehat. Kelelahan adalah perasaan lelah atau lemah yang terus-menerus dan dapat berupa fisik, mental, atau kombinasi keduanya. Ini dapat mempengaruhi siapa saja, dan kebanyakan orang dewasa akan mengalami kelelahan di beberapa titik dalam hidup mereka. Kelelahan adalah gejala, bukan kondisi. Bagi banyak orang, kelelahan disebabkan oleh kombinasi gaya hidup, masalah sosial, psikologis dan kese-
jahteraan umum daripada kondisi medis yang mendasarinya. Walaupun rasa lelah terkadang digambarkan sebagai keletihan, namun berbeda dengan sekedar merasa lelah atau mengantuk. Setiap orang merasa lelah di beberapa titik, tetapi ini biasanya diselesaikan dengan tidur nyenyak selama beberapa malam. Seseorang yang mengantuk mungkin juga merasa segar untuk sementara setelah berolahraga. Jika sudah mendapatkan tidur yang cukup, nutrisi yang baik dan berolahraga secara teratur tetapi masih merasa sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari, berkonsentrasi atau termotivasi pada tingkat normal, mungkin mengalami kelelahan yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Kelelahan dapat menyebabkan berbagai gejala fisik, mental dan emosional lainnya termasuk : kelelahan kronis atau kantuk, sakit kepala, pusing, sakit atau sakit otot, kelemahan otot, refleks dan respons yang melambat, pengambilan keputusan dan penilaian yang terganggu. Berbagai macam penyebab yang dapat memicu kelelahan meliputi: Penyebab medis, kelelahan yang tak henti-hentinya mungkin merupakan tanda penyakit yang mendasarinya, seperti gangguan tiroid, penyakit jantung, atau diabetes. Penyebab terkait gaya hidup, alkohol, obat-obatan atau kurang olahraga teratur dapat menyebabkan perasaan lelah. Penyebab terkait tempat kerja, stres di tempat kerja dapat menyebabkan perasaan lelah. Kekhawatiran emosional dan stres. Kelelahan adalah gejala umum dari masalah kesehatan mental, sep-
erti depresi dan kesedihan, dan dapat disertai dengan tanda dan gejala lain, termasuk lekas marah dan kurang motivasi. Kelelahan juga dapat disebabkan oleh sejumlah faktor yang bekerja secara bersamaan. Karena kelelahan dapat menghadirkan berbagai macam gejala dan disebabkan oleh banyak faktor berbeda yang bekerja dalam kombinasi, diagnosis bisa menjadi sulit. Dokter mungkin mendiagnosis kelelahan menggunakan sejumlah tes termasuk: Riwayat medis - kejadian baru-baru ini seperti persalinan, pengobatan, pembedahan atau kematian dapat menyebabkan kelelahan. Pemeriksaan fisik, untuk memeriksa tanda-tanda penyakit atau penyakit. Dokter mungkin juga menanyakan pertanyaan mendetail tentang diet, gaya hidup, dan peristiwa kehidupan. Tes, seperti tes darah, tes urin, rontgen, dan pemeriksaan lainnya. Idenya adalah untuk menyingkirkan penyebab fisik, misalnya anemia, infeksi atau masalah hormonal. Untuk mengurangi kelelahan, kita perlu memahami apa alasan yang mendasari kelelahan. Jika kelelahan memiliki efek negatif pada kualitas hidup, atau menyebabkan tertekan, maka pertimbangkan untuk berbicara dengan profesional kesehatan. Jika perlu, dokter mungkin menyarankan tes medis tertentu jika ada kemungkinan penyebab kelelahan adalah masalah medis yang tidak terdiagnosis (misalnya, anemia atau disfungsi tiroid). Untungnya, bagi kebanyakan orang, kelelahan akan membaik seiring waktu dengan sendirinya atau dengan beberapa perubahan gaya hidup yang sederhana dan praktis.Semoga bermanfaat. Salam sehat.
KONSULTASI PSIKOLOGI
Manusia dan Fenomena Berpikir Berlebihan
Diasuh Oleh Indah Sukmawati, S.Pd, Kons. Dosen Bimbingan dan Konseling
Beberapa waktu belakangan Saya merasa sangat lelah dengan rutinitas yang Saya jalani. Akan tetapi setelah saya renungkan kegiatan sehari-hari saya sebenarnya tidak terlalu menguras energi. Namun, saya acap kali menghabiskan waktu yang saya miliki untuk memikirkan hal-hal berat yang belum pasti terjadi. Bagaimana caranya agar Saya bias mengalihkan pikiran Saya agar Saya tidak lagi membebani pikiran Saya sendiri dengan hal yang belum pasti Buk? Mohon penjelasannya Buk. Terima kasih. Nurul Safitri Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia TM 2018 Pada umumnya rasa lelah dengan aktivitas fisik yang dilakukan dan menghadapi berbagai permasalahan hidup sebenarnya adalah hal yang wajar. Namun apabila Anda berlarut-larut dengan rasa lelah psikis
akan menimbulkan berbagai dampak negatif baik aspek fisik maupun aspek psikis. Secara umum akan gejala yang muncul adalah rasa cemas atau khawatir yang berlebihan, sulit konsentrasi, mudah marah dan sensitif, bahkan pada beberapa kondisi juga merasakan sakit kepala, tubuh tidak bertenaga, bahkan sulit tidur. Jika merujuk pada kondisi Anda, saya pikir saat ini Anda dalam kondisi overthinking, yaitu kondisi dimana proses berpikir yang terjadi berulang kali mengkhawatirkan masa depan. Kondisi ini tentu akan berpengaruh pada keefektifan hidup sehari-hari, menjadikan motivasi hidup berkurang, munculnya kecemasan, stress, hingga depresi. Ada beberapa alasan Anda harus mengatasi kondisi tersebut, yaitu: (1) berbahaya bagi kesehatan fisik, dimana terganggunya keseimbangan tubuh sehingga lambat laun akan memunculkan berbagai penyakit; (2) membuat diri tidak mampu bersyukur, overthinking dapat membuat Anda tidak pernah bersyukur dan cenderung berpikiran buruk dengan masa depan, sulit menghargai sesuatu karena selalu merasa kurang; (3) pikiran terjebak dengan berbagai pengandaian, dimana akan muncul suatu hal yang dimulai dengan kata andai, jika, apabila, sehingga sulit membedakan antara kenyataan dan hayalan, padahal tidak semua pengandaian dalam pikiran yang akan benar-benar terjadi; (4) membuang waktu dan menghilangkan kesempatan, orang yang overthinking cenderung akan dihinggapi pikiran buruk sehingga kurang motivasi untuk melakukan sesuatu, padahal banyak kesempatan untuk berusaha dan berjuang yang akan menjadi penentu untuk masa depan. Kondisi Anda menjadi kurang produktif dan menyengsarakan diri sendiri. Untuk itu saran Saya perlu Anda lakukan beberapa hal agar kondisi
9
Anda menjadi lebih baik, yaitu: (1) perlu menyadari bahwa overthinking merupakan kebiasaan yang buruk, coba tenangkan pikiran dan mencari sumber masalah yang selama ini berputar-putar di dalam kepala Anda, lalu bukalah pikiran sehingga dapat mencari solusi/ jalan keluar dari setiap yang dipikirkan; (2) coba lakukan sesuatu yang berbeda dari biasanya Anda lakukan, seperti berpetualang dengan teman, menonton film atau memasak yang selama ini Anda jarang lakukan; (3) bila menghadapi masalah, berusahalah mencari orang yang dapat dipercaya untuk berbagi masalah atau melepaskan uneg-uneg atau apapun yang mengganggu, sehingga tekanan dapat berkurang. Mulailah menghadapi masalah walaupun pada awalnya sulit tapi cara ini lebih melegakan; (4) isi waktu luang Anda dengan berbagai kegiatan yang disenangi seperti mendengarkan musik atau membaca berbagai buku motivasi; (5) lakukan olahraga secara teratur dan istirahat yang cukup (sekitar 7-8 jam setiap hari) agar badan tetap sehat dan bugar dan pikiran terarah; (6) konsumsi makanan yang bergizi, karena biasanya orang yang memiliki masalah malah cenderung tidak mau makan atau menghindari makan yang menyebabkan badan lemah. Apabila masih sulit Nurul atasi, maka Saya menyarankan untuk bertemu langsung dengan Konselor di Unit Pelayanan Bimbingan dan Konseling UNP, dimana Anda dapat dibantu pada penanganan psikologis yang akan diberikan konselor, masalah Anda akan dapat diintervensi melalui cognitive behavioral therapy dan problem solving therapy. Demikianlah yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan dapat membantu Anda dalam mengatasi permasalahan.
KRITIK ENGLISH CORNER
The Importance of Standardized Tests Oleh Yuliani Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris
Nowadays, we live in the Fourth Industrial Revolution where we are expected to be incredible people and education is the key. However, education qualities are different among countries in the world. To be accepted as a student in a university in all English-speaking countries, international students have to fill up all the qualifications required. One of the qualifications is showing a minimal score of standardized tests, such as TOEFL (Test of English as a Foreign Language) and IELTS (International English Language Testing System). The TOEFL score is only accepted in the US, while the IELTS score is accepted in all countries, such as in Canada, New Zealand, and the UK. Standardized tests are important for international students for several reasons. Firstly, students or individuals who want to live overseas have to pass TOEFL or IELTS because these tests measure their readiness in order to follow international standard. The tests have four parts that examine their ability in speaking, listening, writing, and reading. These abilities are basic in studying languages. By looking at the results of the test, those universities can expect students’ performances. They can choose students who are ready to face the new learning standard, such as all learning material are from English books, English journals, and other sources using
English. These tests are crucial, because if students are not ready with the changes, they will fail. Secondly, standardized tests can help schools to improve their quality standards. An online article written by Nixon (2016) states that the results from t e s t s were given by neutral
Ilustrator: Hujjatul Fajri
source or independent organization can help them to value the quality of their curriculum. Schools that look at their students’ results in TOEFL tests, for example, can evaluate whether their curriculums are useful for their students or need to be improved. As a result of improving their curriculum come near to international standard, their next graduates do not face difficulties while doing standardized tests. Lastly, standardized tests play a role as motivation for stu-
dents to improve their knowledge and skills. For example, Indonesian students who want to continue studying overseas have to pass the TOEFL or IELTS. It depends on which universities they will apply for. Indonesia is not an English-speaking country, so while they want to go abroad, they must improve their skills in speaking, reading, writing, and listening to English. If they have a great passion to study abroad, they must work hard to get a high score on the test. As their skills in English improve, it also will help them easier to adapt to a new environment where all people are speaking English. In my opinion, the standardized tests such as TOEFL and IELTS should determine whether or not students are accepted to study overseas. With these tests, students who have a dream to live abroad have to be ready from now. They have to prepare themselves from small things like looking for information about which tests their dream universities required, minimal score accepted, and differences between these tests. The important thing is that standardized tests are not a problem because their goal is to help students be ready to live in a new standard environment.
Diasuh Oleh Dr. Jufri Syahruddin, M.Pd.
Setelah membaca karangan yang berjudul “The Importance of Standardized Tests” karya Yuliani ada beberapa catatan yang dapat dikemukakan di sini. Pertama, judul karangan ini lebih bersifat interest catching ketimbang descriptive. Artinya, judul belum langsung menggambarkan isi karangan. Sebuah judul karangan yang berbentuk interest catching sebenarnya dapat menarik minat pembaca untuk membaca karangan dimaksud. Kenapa saya katakana interest catching adalah karena dengan membaca judul pembaca belum bisa menangkap apa gerangan isi karangan tersebut. Sementara itu, judul yang bersifat descriptive adalah bahwa dengan membaca judul saja seorang pembaca sudah bisa menerka apa isi karangan dimaksud. Setelah membaca isi karangan, saya merasa tidak ada yang disembunyikan dalam judul karangan. Yang dibahas adalah masalah TOEFL dan IELTS yakni dua buah tes yang tergolong kepada proficiency tests. Lalu, saya bertanya-tanya kenapa judulnya tidak langsung ditulis “The Importance of TOEFL and IELTS” sehingga jauh lebih fokus dan menarik untuk diikuti uraiannya. Kedua, berkaitan dengan isi karangan. Suatu karangan tentu harus didukung oleh berbagai literatur dan referensi supaya
penulis mampu meyakinkan pembacanya. Rerefensi juga akan memperdalam pembahasan dan memberikan kontiribusi terhadap pengetahuan pembacanya. Karangan ini ternyata boleh dibilang minim rereferensi yang dapat mempengaruhi pengetahuan dan keyakinan pembaca. Pengarang mencoba menjelaskan tiga aspek kenapa TOEFL dan IELTS itu penting. Namun demikian, ketiga alasan yang dikemukakan tidak satu pun yang dapat memperkuat argument pengarang. Seorang pengarang tidak boleh kehilangan fokus. Sebagaimana semua sivitas akademika tahu bahwa suatu karangan haruslah memiliki topik, pernyataan tesis dan bukti-bukti pendukung yang disebut dengan “supporting information”. Dalam hal ini, pernyataan tesis harus dibuat secara singkat dan padat sehingga akan tetap diingat oleh pengarang sepanjang mengarang. Ketiga, dalam menulis kita harus betul-betul memperhatikan segi bahasa apalagi yang kita tulis adalah karangan berbahasa Inggris. Saudari pengarang adalah seorang mahasiswa Program Pendidikan Bahasa Inggris UNP yang seharusnya amat paham tentang kedudukan tata bahasa dan diksi serta gagasan dalanm menulis. Dalam catatan saya karangan ini belum lagi kuat secara kebahasaan. Ada kekeliruan dalam tata bahasa, dan ada kelemahan dalam menuangkan gagasan. Semua kesalahan ini saya berti tanda tebal untuk kekeliruan tata bahasa dan tanda miring untuk kejanggalan dalam gagasan dan diksi. Terakhir, walaupun masih terdapat kekurangan di sana sini, karangan Saudari Yuliani ini telah mampu tampil dalam SKK Ganto. Hal ini adalah sautu kemajuan yang luar biasa. Kita tetap belajar dari suatu kesalahan dan pengalaman.
SOSOK
Perbaiki Hubungan dengan Pencipta Kunci Kesuksesan Diri Oleh Jamaluddin Ashari Mahasiswa Departemen Matematika TM 2018 “Kejar akhirat maka dunia akan mengikuti,” begitulah moto hidup
Jamaluddin Ashari, Mahasiswa Departemen Matematika tahun masuk 2018. Mahasiswa yang memiliki segudang prestasi dalam bidang matematika ini awalnya mengaku tidak berminat dalam bidang matematika. Tapi setelah duduk di bangku kelas empat sekolah dasar, Jamal mulai tertarik dan mengemari matematika karena mempelajari bilangan prima. “Kalau bidang matematika awakl-
nya nggak terlalu suka, tapi pas SD kelas 4 berubah disebabkan belajar bilangan prima, nah darisana tertarik matematika,” ungkapnya saat diwawancarai Ganto via WhatsApp, Rabu (23/2). Semenjak itu dia mengaku mulai banyak mengikuti lomba dan berbagi ilmu yang dimiliki. Semenjak berada di kampus Jamal gemar mengikuti perlombaan sehingga banyak mengukir prestasi. Pada tahun 2018 saat tahun awal perkuliahan Jamal sudah menjuarai berbagai lomba dalam bidang matematika di antaranya ajang lomba Mathematics Champions tingkat mahasiswa se-Sumatera Barat dan lomba kalkulus tingkat mahasiswa se-Sumatera Barat. Pada kedua ajang lomba ini jamal meraih juara pertama. Tidak hanya itu, pada tahun 2019 Jamal kembali mengukir prestasinya pada ajang
lomba Mathematics Championship tingkat mahasiswa se-Sumatera dengan peringkat yang sama yaitu juara pertama. Jamal juga meraih medali emas pada babak penyisihan Mathematics Exhibition tahun 2018 dan 2019 di tingkat nasional. Dengan segudang prestasinya ini, Jamal selalu berusaha sebaik mungkin menjaga hubungan baik dengan Allah, yaitu sholat tepat waktu, berusaha menjauhi maksiat dan lain sebagainya. “Jika kita senantiasa berusaha menjalankan perintah Allah, Allah akan memudahkan urusan kita dan kita harus yakin,” jelasnya. Tahun-tahunya di kampus selalu dihiasi dengan perlombaan dan prestasi. Tidak hanya di tahun 2018 dan 2019, pada tahun 2020 Jamal kembali meraih prestasi dalam bidang matematika yaitu pada ajang lomba Mathematics Challange tingkat mahasiswa se-Indonesia dan games of Mathematics tingkat mahasiswa se-Indonesia. Pada kedua ajang lomba ini Jamal meraih juara kedua. Selain itu, Jamal meraih medali emas pada Olimpiade matematika dan ilmu pengetahuan alam SEMIRATA BKS PTN Barat tahun 2020. Lebih lanjut, tahun 2021
Jamal lagi-lagi mengukir prestasinya dalam bidang matematika. Pada ajang lomba Compart Math Challage tingkat mahasiswa se-Sumatera tahun 2021 Jamal meraih peringkat pertama. Selanjutnya, pada ajang lomba UMM championship bidang matematika tingkat nasional tahun 2021 Jamal meraih juara kedua. Kemampuan Jamal dalam bidang matematika memang sangat layak untuk diacumkan jempol. Tidak hanya tingkat Sumatera Barat dan Sumatera, Jamal juga meraih prestasi pada tingkat nasional yaitu Indonesia. Tidak hanya itu, pada tahun 2020 dan 2021 Jamal merupakan seorang mahasiswa yang meraih juara pertama pada ajang lomba Perwakilan Regional X (Sumatera Barat, Riau Jambi dan Kepulauan Riau) untuk kompetisi Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (KNMIPA) bidang matematika tingkat nasional. Pemuda yang lahir di Solok pada tanggal 10 September 1999 ini tidak hanya berprestasi dalam bidang matematika saja, tetapi juga dalam bidang lainnya. Pada tahun 2019 Jamal meraih juara pertama lomba MFQ tingkat Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam (FMIPA) Universitas Negeri Padang (UNP) dan penerima pendanaan PKM tahun 2020. Tak heran, dengan segudang prestasinya tersebut, Jamal merupakan mahasiswa berprestasi di tahun 2021 yaitu menjadi mahasiswa berprestasi 1 tingkat FMIPA dan berprestasi 4 (harapan 1) tingkat Univerisitas. Selain berprestasi di bidang akademik, Jamal juga seorang mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi. Jamal merupakan anggota Pusat Pengembangan Ilmiah dan Penelitian Mahasiswa (PPIPM) mulai pada tahun 2019 sampai sekarang. Ketika ditanyai bagaimana cara dia membagi waktu antara kuliah, prestasi dan organisasi, jawaban Jamal yaitu disiplin dan tetapkan skala prioritas. Menurutnya kalau memang kita tidak bisa, kita harus berani berkata tidak. Tapi kalau rasanya kita bisa, mari kita coba. Di tengah kesibukannya, Jamal juga mengaku tidak lupa untuk refreshing, mulai dari hanya berleha-leha, joging mengobrol dengan teman atau keluarga. “Harus mengikuti skala prioritas yang kita buat, dan dulukan urusan kita dengan Allah, baru kita urus urusan dunia kita,” tuturnya.
10
RUANG USAHA
April-Juni 2022 Edisi No.222/Tahun XXXII
Oleh Mery Nurfa Dilla Staf Iklan Ganto 2022
yang kita lakukan. Jangan lupa juga untuk mempertimbangkan segala sesuatu dengah hati-hati sesuai dengan rencana kita. Emangnya memantapkan hati harus dalam mencari jodoh saja? Tentu tidak dong hehe. Kedua, tentukan usaha seperti apa yang akan kita kembangkan. Bagian ini sangat penting ya sahabat Ogan. Kita mau jalanian bisnis apa tentunya juga sesuai dengann kemampuan yang kita miliki. Jangan lupa untuk tetap berpikir terbuka serta peka terhadap lingkungan. Tentunya kita juga harus tetap update terhadap hal-hal baru yang akan menjadi faktor pendukung. Seorang pebisinis tentunya bisa menciptkan hal yang baru. Ketiga, mengamati pasar dan mengenali pesaing usaha. Wah, tentunya hal ini juga tidak kalah penting dong. Dalam menentukan strategi usaha kita harus dapat mengetahui bagaimana potensi pasar dan siapa saja pesaing yang kompeten dalam menjalankan usaha yang sudah kita tentukan. Jangan sampai s a l a h langkah menentukan stateginya y a sa-
habat Ogan. Karena dengan mengetahui pesaing dalam usaha kita, pastinya akan membantu bagaimana cara kita menghadapinya supaya mendapatkan kepuasaan konsumen. Keempat, jangan lupa melakukan analisis Strenght, Weakness, Opportunities, Threats (SWOT). Analisis SWOT merupakan hal yang tidak boleh dilewatkan karena ini merupakan starategi penentu masa depan dalam keberlangsungan usaha. Tentunya juga berkaitan dengan bagaimana cari kita menjalankan visi dan misi dalam sebuah usaha. Tanpa menggunakan analisis SWOT, kita tidak akan mengetahui bagaimana potensi pasar, minat, dan peluang pasar yang akan dimanfaatkan. Tentunya juga akan mengetahui bagaimana tingginya tingkat persaingan pasar dalam produk atau usaha kita. Kelima, gencarkan promosi. Promosi adalah hal yang sangat penting dalam melakukan sebuah kegiatan usaha. Setelah kita melakukan beberapa tahapan, bagian promosi juga tidak dapat ditinggalkan. Promosi bertujuan untuk memberi tahu masyarakat umum tentang produk atau usaha yang kita miliki. Jangan luap juga ya dengan diskonnya, meskipun kecil tapi hal ini juga menarik peminat konsumen untuk berburu sesutau yang berbau diskon dan murah. Hal ini akan memberikan kepuasan juga terhadap konsumen. Keenam, senantiasa ikuti perkembangan usaha yang kita
miliki. Kita harus peka dan teliti dalam melihat perkembangan usaha yang kita miliki khususnya yang berhubungan langsung dengan pelanggan. Jangan pernah kita membuat pelanggan kecewa karena hal ini sangat berdampak, salah satunya akan mengalami penurunan terhadap usaha. Jangan lupa perbaiki sesuatu yang mengakibatkan penurunan terhadap sebuah usaha. Ciptakan kondisi di mana konsumen semakin puas terhadap produk atau jasa yang kitaa miliki, sehingga dapat mempertahankan konsumen yang ada bahkan menambah konsumen lebih banyak lagi. Ketujuh, tetap berpikiran positif. Menjadi orang yang selalu berpikir positif adalah satu hal yang penting dalam dunia usaha. Tentunya akan berdampak langsung terhadap diri kita sendiri, salah satu contohnya adalah merasakan segala sesuatu seperti langkah dan hambatan terasa ringan serta dengan perasaan yang tenang. Kedelapan, pertahankan sikap pantang menyerah. Sering kali dalam melakukan sesuatu kita akan mengalami kegagalan-kegagalan yang mungkin sebelumnya tidak kita bayangkan. Hal ini adalah hal yang biasa dalam berwirausaha. Hal ini jugalah yang akan mengukur sejauh mana kemampuan kita dalam menjadi seorang wirausahawan. Dalam hal ini kita jangan sampai berputus asa dalam melakukan proses yang sudah kita lakukan. Hal ini juga memaksalan diri kita
sebagai seseorang yang bermental pemenang untuk tetap berjuang sebelum tujuan yang kita targetkan tercapai. Ketujuh, dapat memanajemen waktu dengan baik. Dengan adanya manajem waktu yang baik dan dapat berkomitmen untuk mematuhinya akan membuat kualitas diri dan kualitas hidup kita menjadi lebih baik lagi. Selain itu hubungan dengan lingkungan sekitar juga tercipta dengan baik. Dukungan akan kita dapatkan dengan sendirinya sehingga akan mempenggaruhi kinerja kita menjadi semakin positif tanpa kita menyadarinya secara langsung. Hal ini merupakan hasil dari proses yang berkesinambungan dan berkelanjutan. Nah, itulah beberapa hal yang perlu kita lakukan untuk dapat bersaing dalam dunia usaha. Bagaimana ini sahabat Ganto? Apakah sudah paham terkait yang sudah dijelaskan di atas? Intinya dalam melakukan sebuah usaha kita tidak hanya memikirkan usaha apa yang akan kita jalani saja ya. Namun, kita juga harus memikirkan bagaimana sikap seorang pengusaha. Semoga dengan tulisan singkat ini dapat menambah pengetahuan untuk sahabat Ganto dalam melakukan sebuah usaha yang akan kita jalani. Ingat seorang wirausahawan harus memiliki mental baja. Semangat muda, semangat berwirausaha!
Menurut Robert J. Kodoatie, sampah adalah limbah atau buangan yang bersifat padat atau setengah padat, yang merupakan hasil sampingan dari kegiatan perkotaan atau siklus kehidupan manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Sampah dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup yang mudah terurai secara alami tanpa proses campur tangan manusia untuk dapat terurai, sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non- hayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi pengolahan bahan tambah. Contoh dari sampah anorganik adalah plastik, botol, kaleng minuman, kresek, dan bahan elektronik. Manusia dan sampah merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Manusia merupakan makhluk hidup penghasil sampah plastik terbanyak dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya. Dalam kehidupannya sehari-hari manusia pasti menghasilkan sampah plastik. Terlebih pada era modern ini, manusia dengan gaya hidup komsumtif mengakibatkan jumlah sampah plastik meningkat setiap harinya. Sebenarnya, kebiasaan hidup yang seperti itu harus dihilangkan karena mengingat sampah plastik sangat lama untuk terurai. Permasalahan sampah ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara di belahan dunia lainnya, terutama sampah plastik. Mengutip dari laman bijakberplastik.aqua.
Alternatif Pilihan Usaha Untuk Anak Muda oleh anak muda. Meskipun begitu semangat berwirausaha anak muda tidak boleh pudar. Hal ini tak jauh dari anak muda yang lekat dengan jiwa kreatif dan semangat yang tinggi. Terdapat berbagai alternatif wirausaha yang dapat menjadi pilihan bagi anak muda yang mau mulai berwirausaha. Jenis usaha ini ada yang berhubungan dengan latar belakang pendidikan tertentu hingga yang tak perlu memiliki kemampuan khusus asalkan mau memulai.Berikut adalah beberapa pilihan usaha bagi anak muda . 1. Thrif Shop Thrif Shop merupakan bidang usaha yang bergerak dalam bidang fashion. Usaha thrifting sudah ada di Indonesia sejak 2013. Thrifting sendiri secara sederhana adalah usaha jual-beli baju bekas yang memiliki kualitas yang masih bagus sehingg tetap menarik minat pembeli. Saat ini sudah banyak anak muda yang menggeluti usaha ini, bahkan ada juga yang mengembangkan usaha tersebut dengan menghadirkan
paket usaha bagi anak muda yang ingin menggeluti usaha serupa. 2. Skincare Istilah skincare berasal dari bahasa Inggris yang merujuk pada kepeduliaan terhadap kecantikan dengan penggunaan produk-produk kecantikan. Penggunaan istilah ini juga mendobrak bisnis kecantikan di Indonesia. Selain itu karena keberadaan sosial media pemasaran produk kecantikan juga menjadi lebih mudah. Untuk memulai usaha ini kita tidak perlu mengeluarkan modal besar dengan memproduksi produk sendiri melainkan dapat menjadi dropshiper atau reseller brand tertentu. 3. Kue Ulang Tahun Jenis usaha satu ini dapat digeluti oleh kamu yang memiliki kemampuan dalam bidang kuliner khususnya pastry. Saat ini banyak toko kue baik offline mau pun online yang menyediakan kue ulang tahun dengan berbagai bentuk dan kreasi. Tak hanya kue ulag tahun kamu juga bisa menerima pesanan jenis kue lainnya sesuai dengan kemampuan kamu.
4. Kedai Kopi Kedai kopi atau saat ini lebih dikenal dengan sebutan Coffe Shop menjadi salah satu jenis usaha yang banyak digandrungi anak muda. Hal ini tak lepas dari kebutuhan dari anak muda itu sendiri akan tempat untuk nongkrong. Usaha ini bisa menjadi pilihan untuk kamu yang memiliki ketertarikan dengan kopi atau minuman lainnya. Nah untungnya lagi kamu dapat memulai bisnis ini dengan bergabung bersamaa beberapa teman untuk memeroleh modal yang cukup. Jangan lupa sebarkan keberadaan kedai kopimu di sosial media ya. Untuk menarik pelanggan kamu dapat memberikan desain interior yang menarik serta menyediakan wifi. 5. Jasa Desain Grafis Bagi kamu yang memiliki kemampuan dalam bidang desain khususnya desain grafis, selamat kamu bisa lulus tanpa khawatir soal pekerjaan. Pasalnya kemampuan desain grafis sangat dibutuhkan saat ini. Kamu bisa memulai usaha dengan menerima jasa pembuata CV, pamflet, spanduk
co.id, kota-kota besar di dunia menghasilkan sampah plastik hingga 1,3 miliar ton setiap tahunnya. Data World Bank memperkirakan bahwa jumlah ini akan terus bertambah hingga 2,2 miliar ton pada tahun 2025 mendatang. Penambahan tersebut seiring dengan laju pertumbuhan penduduk setiap tahunnya.
Ilustrator: Habil Ramanda
Para pakar mengatakan bahwa sampah plastik membutuhkan waktu hingga ratusan tahun untuk terurai. Ironis sekali ketika umur sampah plastik lebih panjang daripada umur manusia yang menghasilkan sampah plastik itu sendiri. Lalu yang menjadi pertanyaan adalah akan dikemanakan sampah-sampah plastik tersebut?. Pada akhirnya, sampah-sampah plastik tersebut mencemari lingukan sekitar, seperti mencemari tanah, air, dan
laut. Dilansir dari warstek.com, yang mengutip pemikiran Purwaningrum dalam jurnalnya yang berjudul “Upaya Mengurangi Sampah Plastik di Lingkungan” mengatakan bahwa sampah plastik yang berada dalam tanah akan mengganggu jalur air yang meresap ke dalam tanah; menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu menyuburkan tanah serta sukar diuraikan oleh mikorganisme tanah yang hidup pada area tanah tersebut dikarenakan sulitnya untuk memperoleh makanan dan berlindung. Akibatnya, kesuburan tanah menjadi berkurang karena sampah plastik. Tidak hanya itu, tanah yang tidak subur akan membuat pohon-pohon susah untuk tumbuh. Padahal, pohon menghasilkan oksigen yang berguna bagi manusia. Sejauh ini, tanpa kemunafikan kita menyadari bahwa bumi sudah dikotori oleh sampah-sampah yang disebabkan oleh ulah manusia. Ketika bumi sudah muak oleh perilaku manusia yang membuang sampah sembarangan maka terjadilah bencana alam di mana-mana, salah satunya adalah bencana banjir. Banjir bisa terjadi karena manusia membuang sampah di sungai sehingga air
sungai meluap. Kita beralih ke bagian pantai, seperti yang diamati oleh penulis ketika hujan mengguyur Kota Padang selama beberapa hari yang lalu sampah-sampah di Pantai Parkit meluap hingga mengotori tepi pantai. Sampah tersebut merupakan sampah kiriman dari muara sungai. Seiring berjalannya waktu, sampah tersebut akan dikirim ke laut dan membahayakan makhluk hidup yang ada dibawahnya. Hal tersebut juga termasuk kepada pencemaran air. Berdasarkan dampakdampak di atas sudah seharusnya kita menjaga pencemaran-pencemaran sampah plastik tersebut karena sampah plastik dapat membahayakan bumi. Dalam hemat penulis ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi sampah plastik agar tidak mencemari lingkungan, yaitu sebagai berikut: Pertama, tidak membuang sampah sembarangan. Tidak membuang sampah sembarangan bisa dimulai dari kebiasaan di rumah atau dimulai dari pihak keluarga. Orang tua harus memberikan pemahaman kepada anak-anaknya supaya tidak membuang sampah sembarangan dengan menjelaskan dampak buruk yang akan terjadi ketika kita membuang sampah sembarangan. Kedua, mengurangi penggunaan bahan-bahan plastik sekali pakai. Dalam kehidupan sehari-hari kita harus mengurangi penggunaan bahan-bahan dari plastik seperti sedotan plastik, kantong plastik, botol plastik, dan lain sebagainya. Cara yang bisa dilakukan adalah den-
Oleh Tiara Tri Dewi Bendahara Umum SKK Ganto 2022
gan membawa botol minum isi ulang, selalu membawa tas belanja, dan jangan menggunakan peralatan makan yang berasal dari plastik. Ketiga, memanfaatkan sampah-sampah plastik untuk membuat kerajinan tangan. Pengolahan sampah plastik di Indonesia dianggap belum maksimal. Padahal, jika dimanfaatkan dengan baik bisa menghasilkan sesuatu yang berguna, salah satunya adalah kerajinan tangan . Selain bisa mengurangi pencemaran lingkungan, membuat kerajinan dari sampah plastik juga bisa meningkatkan kreativitas. Contoh kerajinan dari sampah plastik diantaranya lampu hias, tempat pensil, bunga hias, dan lain sebagainya. Jika upaya-upaya tersebut kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari maka besar kemungkinan sampah plastik akan berkurang. Dengan berkurangnya sampah plastik akan meminimalisir kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi, seperti banjir, pencemaran lingkungan, dan hal-hal lain yang membahayakan.
Mahasiswa dan Fenomena Minat Baca
Oleh Nurul Safitri Pemimpin Redaksi Cetak Ganto 2022
Problematika ketersediaan lapangan pekerjaan menjadi salah satu hal yang dikhawatirkan oleh anak muda. Selepas lulus dari pendidikan baik pendidikan menengah maupun perguruan tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistika yang diposting pada situs https:// www.bps.go.id pada Februari 2022 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) berada di angka 5,83 persen dengan 144,01 juta yang masuk ke dalam golongan angka kerja. Salah satu cara mengurangi angka pengangguran dan menjadi alternatif untuk menghadapi tingginya masyarakat yang siap kerja adalah dengan menciptakan lapangan kerja sendiri atau dikenal juga dengan istilah berwirausaha. Wirausaha bukan menjadi hal yang tabu lagi bagi anak muda. Meski demikian tak sedikit yang memiliki ketakutan akan kegaagalan yang akan dihadapi ke depannya. Selain itu permasalahan mengenai modal juga menjadi hal lain yang cukup dikhawatirkan
11
Menyoal Sampah Plastik dan Dampaknya bagi Lingkungan
Kiat Bersaing dalam Dunia Usaha Hallo sahabat Ganto, kali ini Ganto mau berbagi sedikit informasi nih, tentunya yang bermanfaat dong. Kita sudah gak asing lagi dengar kata usaha, dan tentunya juga tidak jauh dengan kata pengusaha. Yap, tentunya berhubungan dengan kehidupan ekonomi kita baik itu pemasukan maupun pengeluaran. Menjadi penguasaha atau pebisnis tentunya bukanlah satu hal yang dibatasi dengan umur, itu artinya bisa dilakukan oleh siapapun itu. Wah keren bukan? Tapi hal ini bukanlah satu hal yang mudah, kita juga harus mempunyai cara dan strategi dalam mengembangkan usaha kita. Tentunya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi jangan khawatir, aku akan jelasin beberapa tips dalam memulai sampai mengembangkan sebuah usaha. Pertama, awali segala sesuatu dengan niat dan memantapkan hati. Niat merupakan hal terpenting dalam melakukan apapun itu, ya tentunya niat yang kita miliki adalah niat yang baik. Tujuannya sih semoga dimudahkan setiap langk a h
OPINI
April-Juni 2022 Edisi No.222/Tahun XXXII
hinggaa ilustrasi. Kerennya lagi usaha ini bisa kamu mulai saat masih menjadi mahasiswa lo. 6. Jasa Guru Les Privat Menjadi guru les privat juga dapat menjadi pilihan untuk kamu yang ingin mendapatkan penghasilan. Selain menjadi guru kamu juga bisa membuka tempat les privat mu sendiri dengan mengajak beberapa rekanmu untuk bergabung menjadi guru. Usaha yang bergerak di bidang jasa ini cocok dilakukan oleh kamu yang memiliki minat yang tinggi terhadap dunia pendidikan serta yang memiliki latar belakang pendidikan yang berkaitan dengan hal tersebut. Jangan takut perihal modal, kamu hanya perlu menyediakan tempat yang nyaman dan saranan pendidikan sperti buku, spidol dan papan tulis untuk mulai mengajar. Jangan lupa jug siapkan materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswamu ya. Nah itu dia beberapa jenis usaha yang bisa kamu pilih untuk bisa menjadi wirausaha muda. Semoga bermanfaat.
Telah terlihat jelas di mata kita penurunan yang sangat drastis minat baca mahasiswa, hal tersebut dapat dibuktikan dengan melihat kunjungan perpustakaan diberbagai kampus di Indonesia yang sangat sepi pengunjung. Tidak hanya itu bisa kita lihat banyaknya waktu yang dibutuhkan oleh mahasiswa untuk berselancar di dunia sosial, yang bahkan hampir seluruh kegiatan mahasiswa berada di ruang lingkup jejaring sosial. Rendahnya minat baca mahasiswa ini disebabkan oleh betapa mudahnya seorang mahasiswa dalam mencari ilmu maupun informasi di jejaring sosial, terlebih lagi akhir-akhir ini hampir seluruh mahasiswa diseluruh indonesia melakukan perkuliahan secara daring, yang memaksa mereka untuk selalu berinteraksi dengan jejaring sosial yang jauh lebih praktis dibandingkan dengan buku sumber bacaan dalam bentuk fisik. Bagi seorang mahasiswa memang sangat penting untuk bisa mengakses internet dan mahir
dalam dunia teknologi. Namun, jika kita melihat dari kacamata pengamat, kenyataannya bermain di media sosial ini justru sangat membatasi ataupun menggangu kreativitas mahasiswa. Karena, mahasiswa saat ini lebih sering mengandalkan smartphone bukan untuk membaca buku pengetahuan melainkan hanya utuk membaca komik, bermain game, membaca novel, bahkan yang lebih parahnya adalah bermain judi online di jejaring sosial tertentu. Tentunya ini sangat merugikan masa depan pendidikan generasi muda, dalam hal tugas contohnya mereka dengan mudah copy paste dari internet tanpa mempelajari dan membacanya terlebih dahulu. Mereka kerap bergantung kepada internet dan malas untuk membaca buku pengetahuan sebagai sumber ilmu dan informasi. Hal tersebut tentu berdampak juga terhadap dosen, ketika dosen memberikan tugas, mahasiswa tidak lagi repot-repot membuka buku utuk memperoleh informasi yang mereka butuhkan. Mereka cukup membuka smart-
phone dan mengetik informasi apa yang mereka inginkan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan mahasiswa malas untuk membaca buku. Antara lain yaitu, kurangnya imbauan dari orang tua sejak kecil, kurangnya motivasi untuk membaca buku dan yang memiliki pengaruh besar dalam memicu rendahnya minat baca mahasiswa di kalangan kampus adalah dengan adanya kemajuan berbagai macam teknologi seperti internet yang sangat pesat dan dapat dimiliki siapa saja seperti smartphone, PC, dan laptop sehingga memudahkan mereka mencari informasi untuk menunjang tugas perkuliahan tanpa harus membaca referensi dari buku-buku yang tebal dan hal itulah yang membuat mereka semakin bergantung pada internet sebagai acuan mendapatkan informasi dan ilmu yang cepat dan praktis dan meninggalkan buku sebagai sumber pengetahuan. Akibat yang ditimbulkan dari kurangnya minat baca seorang mahasiswa ini pun tidaklah bisa dikatan kedalam kategori wa-
jar lagi. Minat baca yang rendah berpengaruh kepada kurangnya wawasan dan ilmu pengetahuan dari seorang mahasiswa yang menyebabkan mahasiswa kurang produktif dan kurang menguasai berbagai ilmu untuk bekal hidup di masa mendatang. Karena wawasan dan ilmu pengetahuan itu sendiri pada umumnya didapatkan dari hasil membaca. Kita berbicara mengenai perkembangan zaman, dimana smarphone adalah salah satu sarana yang wajib bagi setiap orang, tentu kita tidak akan bisa untuk melawan arus dengan melawan kenyataan tersebut. Sebagai mahasiswa kita harus sadar akan kebutuhan kita masing-masing. Minat baca mahasiswa terbentuk dari pribadi masing-masing. Hal yang terpenting untuk menumbuhkan minat baca mahasiswa adalah kesadaran diri dari mahasiswa tersebut. Salah satu hal yang mungkin akan mendorong mahasiswa dalam membaca adalah dari metode belajar yang diberikan oleh dosen pengajar di kampus, dosen bisa saja
Oleh Abdul Maulub Hrp Mahasiswa Departemen Fisika TM 2019
memberikan tugas kuliah yang berpatokan pada buku bacaan seperti jurnal, tesis, karya ilmiah, dan sumber bacaan dari buku tertentu, sehingga minat baca mahasiswa akan tumbuh dengan sendirinya. Maka dari itu dengan adanya tuntutan dari seseorang baik itu orang tua maupun dosen tingkat minat membaca mahasiswa akan berangsur meningkat meski harus berwal dari keterpaksaan atau tuntutan.
FOTO
12
Rino Warisman Putra
Rino, pria yang memiliki antusiasme yang tinggi dalam menulis berita ini dipercaya sebagai Pemimpin Redaksi Daring Ganto 2022
Rezi Novita
Karena kecintaanya dalam dunia menulis Vita dipercaya sebagai Redaktur Tulisan Daring Ganto 2022
Ayu Permata Sari
Dikenal sebagai kru yang semangat menulis berita, membuat Ayu dipercaya sebagai Redaktur Daring Ganto 2022
Maryani Anggi Safitri
Memiliki kemampuan dalam editing tulisan membuat Anggi dipercaya sebagai Redaktur Daring Ganto 2022
Shinta Mailina Sosok kru yang pendiam ini dipercaya sebagai Redaktur Daring Ganto 2022
Nurul Safitri Berkat pengalamannya bidang keredaksian dan loyalitasnya yang tinggi membuat Nurul dipercaya sebagai Pemimpin Redaksi Cetak Ganto 2022
Agung Maulana Irsyad
Kepekaannya terhadap isu kampus membuat Agung dipercaya sebagai Redaktur Pelaksana Ganto 2022
Rizka Salsabila Bakhtra
Karena sosoknya yang tegas, membuat Rizka dipercaya sebagai Redaktur Berita Ganto 2022
Syafaria Esa Antika
Karena kemampuannya dalam menulis, Esa dipercaya sebagai Redaktur Berita Ganto 2022
Nurul Fitri
Dikenal sebagai kru yang ramah dan rajin, membuat Fitri dipercaya sebagai Redaktur Bahasa Sastra dan Budaya Ganto 2022
April-Juni 2022 Edisi No.222/Tahun XXXII
M. Afdal Afrianto
Vedri Ramadhana
Loyal dan memiliki kemampuan membangun koneksi yang baik membuat pria asal Pariaman ini dipercaya sebagai Pemimpin Umum Ganto 2022
Monalisa Hidayah
Mona adalah sosok yang sangat terstruktur, karena itu ia dipercaya sebagai Sekretaris Umum Ganto 2022
Sisri Hayati
Dikenal sebagai pribadi yang ramah dan tenang, tahun ini Sisri dipercaya sebagai Redaktur Tuisan Ganto 2022
Ari Julian Pratama
Pandai dalam hal visual membuatVedri dipercaya sebagai Pemimpin Multimedia Ganto 2022
Tiara Tri Dewi
Dikenal sebagai sosok yang tegas, disiplin dan ceria membuat Tiara dipercaya sebagai Bendahara Ganto 2022
Janniba Arifah
Mahasiswa Departemen Psikologi ini dipercaya sebagai Pewarta Foto Ganto 2022
Safina Zahira
Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia ini dipercaya sebagai Layouter Ganto 2022
Karena kemampuannya dalam mengambil foto, Fina dipercaya sebagai Pewarta Foto Ganto 2022
Hujjatul Fajri
Ramadhano Twento Dilanov
Karena ahli dalam mengilustrasikan sesuatu, Aji dipercaya sebagai Redaktur Artistik Ganto 2022
FOTO
April-Juni 2022 Edisi No.222/Tahun XXXII
Mahasiswa Departemen Psikologi yang penuh antusias ini dipercaya sebagai Videografer Ganto 2022
Zahra Dafiah
Karena kemampuannya dalam bidang desain, Zahra dipercaya sebagai Desainer Grafis Ganto 2022
Viona Disi Triamanda
Wanita yang memiliki suara yang indah ini dipercaya sebagai Staf Broadcast Ganto 2022
Muhammad Taufik
Karena ketertarikannya dalam bidang penyiaran Taufik dipercaya sebagai Produser Ganto 2022
Diva Dzulkairina
Terampil dalam megambil video, membuat Diva dipercaya sebagai Videografer Ganto 2022
Kurnia Sandi
andi merupakan salah satu kru yang S pandai dalam bernegosiasi sehingga ia diamanahi sebagai Pemimpin Umum Ganto 2022
Sherly Yurizal
Wanita yang gemar memasak ini dipercaya sebagai Staf Percetakan dan Sirkulasi Ganto 2022
Nola Nelfia
Dikenal sebagai sosok yang totalitas, membuat Nola dipercaya sebagai Staf Iklan Ganto 2022
Mery Nurfa Dilla
Keuletan adalah kelebihan Mery karena itu ia dipercaya sebagai Staf Iklan Ganto 2022
Muhammad Razi
Pria humoris yang mencintai dunia videografi ini dipercaya sebagai Editor Video Ganto 2022
13
Rezky Ultabaini
Memiliki kepedulian yang tinggi membuat Rezky dipercaya sebagai Kepala Penelitian dan Pengembangan Ganto 2022
Rizka Mutiah Nur
Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, wanita yang akrab dipanggil Butet ini dipercaya sebagai Staf Riset Ganto 2022
Vela Pujiastuti
Vela yang dikenal sebagai kru yang ramah ini dipercaya sebagai staf riset Ganto 2022
Rispa Handayani
Karena rasa kepeduliaanya yang tinggi Rispa dipercaya sebagai Staf PSDM Ganto 2022
Tia Oktavia
Dikenal sebagai kru yang totalitas Tia dipercayai sebagai Staf Perpustakaan dan Kearsipan Ganto 2022
April-Juni 2022 Edisi No.222/Tahun XXXII
14 KOLOM
April-Juni 2022 Edisi No.222/Tahun XXXII
15
TELUSUR
Tentang Klenteng See Hien Kiong dan Kisah Pengabdian
Maraknya Kekerasan Seksual di Kampus dan Pentingnya Beruara Oleh Rezky Ultabaini Mahasiswa Departemen Pendidikan Luar Biasa TM 2018
Banyak media masa di kampus yang sering memberitakan masalah pelecehan seksual yang terjadi di kampus. Pelecehan seksual tidak hanya terjadi pada mahasiwi perempuan saja tapi mahasiswa laki-laki juga bisa mengalami pelecehan. Namun rata-rata mahasiswa baik laki-laki atau perempuan yang mengalami pelecehan jarang mau mengungkapkan apa yang mereka alami. Pelaku pelecehan seksual bisa
dilakukan oleh siapapun seperti dosen, staf kampus atau mahasiswa lawan jenis.. Bentuk pelecehan ini tidak hanya dari fisik atau sentuhan saja namun pelecehan juga bisa dalam bentuk verbal. Pelecehan secara verbal dapat terjadi di selingan jam kuliah saat dosen bercanda dengan kata-kata yang vulgar misalnya. Mungkin niat dosen tersebut itu bercanda namun sebagian orang menganggap hal tersebut sama dengan pelecehan. Hanya saja pelecehan tersebut dilakukan secara verbal. Terkadang korban yang mengalami pelecehan secara verbal tidak menyadari bahwa mereka itu dilecehkan. Barangkali itu merupakan salah satu alasan korban pelecehan tidak mau speak up atau bersuara mengenai kejadian yang menimpanya . Selain itu, di kampus sendiri belum adanya perlindungan yang jelas yang dapat melindungi korban
pelecehan tersebut. Mirisny lagi dalam kenyataanya korban yang melapor, sering disalahkan. Pada umumnya, kebanyakan orang menganggap korban pelecehan seksual terjadi akibat dari pakaian yang digunakan oleh si korban, namun kenyataanya tidak semua itu benar, terkadang pelecehan juga terjadi pada korban yang memakai pakaian tertutup. Hal tersebut menjelaskan bahwa pelecehan seksual itu mu rni terjadi karena niat si pelaku. Tidak seharusnya korban yang mengalami pelecehan seksual itu disalahkan atas kejahatan orang lain (pelaku pelecehan), padahal mereka di sini korban dan tekanan atau pandangan orang yang menyalahkan si korban bisa berdampak buruk bagi psikis orang tersebut. Mereka sangat membutuhkan dukungan dan perhatian dari orang terdekat, bukan hujatan dan sikap menyudutkan. Untuk menghindari pelecehan seksual di kampus, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan yaitu: Pertama, hindari menggu-
nakan pakaian yang terbuka dan mengundang. Kedua, saat menemui dosen, mahasiswa lawan jenis, atau staf kampus di tempat yang sepi, usahakan untuk mengajak teman dan hindari pergi sendiri. Ketiga, untuk mahasiswa akhir yang dalam tahap penyusunan skripsi, saat melakukan bimbingan ada baiknya dilakukan di tempat-tempat resmi seperti ruang dosen dan sebagainya. Hindari untuk bimbingani kerumah dosen yang lawan jenis. Keempat, jika dosen bercanda namun isi bercandaan yang dilontarka itu vulgar atau bisa disebut pelecehan verbal, jangan tertawa atau tersenyum. Perlihatkan jika kita tidak nyaman dengan apa yang dibicarakan oleh dosen tersebut. Lima, Hindari dekat secara emosional dengan dosen lawan jenis apalagi kepada dosen yang sudah menikah. Enam, saat dosen memaksa untuk melakukan sesuatu yang bentuknya melanggar norma atau bersifat melecehkan, jangan mau!. Jika perlu teriak dan minta tolong. Pihak kampus juga bisa melakukan beberapa hal sep-
erti menyediakan regulasi dan pedoman yang jelas terkait kasus pelecehan di kampus, serta menyediakan wadah dan pendamping bagi mahasiswa yang ingin melapor, sehingga mahasiswa yang menjadi korban pelecehan merasa aman untuk melaporkan kejadian yang menimpanya. Kita sebagai mahasiswa harus bener-bener memperhatikan kasus-kasus pelecehan yang sering terjadi dan yang dialami oleh mahasiswa di kampus. Jangan sampai kita menjadi mahasiswa yang apatis dan acuh tak acuh terhadap fenomena yang ada di sekiatar kita. Hal ini adalah satu upaya agar kasus-kasus pelecahan baik verbal dan fisik tidak dianggap biasa saja. Tak lupa pula bagi mahasiswa yang mengalami pelecehan, jangan terpuruk dan memendam sendiri apa yang dialami. Cobalah untuk berbagi kepada orang terdekat dan orang yang benar-benar dipercaya. Hal ini tak lain adalah agar pelaku mendapatkan hukuman dan menumbuhkan rasa jera terhadap pelaku kekerasan seksual itu sendiri.
FEATURE
Menikmati Keindahan Kota Palu dari Gong dan Tugu Perdamaian Nusantara
Perjalanan hari ini dimulai pada sore yang cerah dan berawan pada Minggu (20/2). Ganto memulai perjalanan dari UNP menuju Klenteng See Hien Kiong. Klenteng ini berdiri sejak 1841 dan klenteng tertua di Kota Padang. Sama dengan klenteng lainnya, warna merah menjadi ciri khas klenteng ini. Berada di kawasan Kota Tua Padang, Klenteng See Hien Kiong menjadi saksi bisu perjalanan kota ini. Bercerita mengenai Klenteng See Hien Kiong, peristiwa dahsyat juga pernah menimpa klenteng ini di tahun 1861. Klenteng See Hien Kiong terbakar, peristiwa yang membuat klenteng ini terpaksa berhenti beroperasi setidaknya hingga 32 tahun kedepan. Barulah pada 1893 Klenteng ini dibangun kembali. Pembangunan klenteng membutuhkan waktu setidaknya sekitar empat tahun dan diprakarsai oleh Kapten (China) Lie Goan Hoat, Letnan (China) Liem Soen Mo dan Lie Bian
Ek.
Melalui proses yang cukup panjang dan berliku, mulai dari tidak adanya tukang kayu yang sesuai untuk pembangunan klenteng dan pada akhirnya didatangkanlah sepuluh orang dari tanah China untuk menyelesaikan pembangunan ulang Klenteng See Hien Kiong. Akhirnya tepat 1897 Klenteng See Hien Kiong berhasil rampung pengerjaannya dan diresmikan. Saat berada di klenteng sembari menengok gawai untuk menilik arti nama See Hien Kiong ini, didapatilah See Hien memiliki makna timbul atau terbit sementara kata Kiong berarti tempat atau kededudukan, secara garis besar See Hien Kiong Kiong berarti tempat kedudukan untuk menyembah dewa-dewi budha. Sesampai kami disana, kami melihat belasan pengunjung yang tengah melaksanakan sembahyang dan ada pula pengunjung yang sedang berswafoto. Memang
Potret: Terlihat dua orang pengunjung di Klenteng See Hien Kiong pada Minggu (20/2). f/ Rino.
untuk mengunjungi Klenteng ini bebas dari agama mana saja, namun kalau untuk sembahyang pengunjung haruslah beragama Budha. Di Klenteng, Ganto disambut oleh Pujianto, pria 44 Tahun yang sudah menjaga klenteng ini selama 11 tahun terakhir. Pujianto yang sore itu ditemani oleh Ramli, pria paruh baya keturunan Tionghoa yang beristrikan orang Pariaman. Pujianto merupakan satu-satunya orang Jawa yang mengurusi Klenteng See Hien Kiong bersama dengan empat pengurus lainnya yang keturunan tionghoa. Sore itu Pujianto bercerita tentang suka dukanya selama mengurusi klenteng, sambil duduk dipelantaran klenteng, pria kelahiran Solo itu curhat ti-
dak pernah jalan-jalan waktu di Padang selama 12 tahun terakhir “Saya selalu datang ke klenteng jam empat pagi selama masa awal mengurus klenteng, namun seiring berjalannya waktu saya dibuatkan ruang khusus untuk tempat tinggal di belakang klenteng untuk istirahat, ya gimana saya mau jalan-jalan di Padang,” ujarnya (20/2). Setahun sebelum kedatangan Pujianto dikota Padang, pada 2009 Klenteng See Hien Kiong mengalami kerusakan berat gempa 7,6 SR di Sumatra Barat tidak hanya meruntuhkan Hotel Ambacang namun juga berdampak pada 1.240 tempat ibadah di Sumatera Barat yang salah satunya menimpa Klenteng See Hien Kiong. Kerusakan berat akibat gem-
pa, membuat Klenteng yang sudah bertahan 119 tahun itu tak layak digunakan lagi, pada akhirnya dibangun baru pada 2010 tak berjarak jauh sekitaran 100 meter dari lokasi pertama tepatnya di Jl. Kelen. Selesai dibangun 2013 dan diresmikan 30 Maret, Klenteng See Hien Kiong bertahan hingga sekarang yang kemudian di 2018 dibentuk menjadi Yayasan Klenteng See Hien Kiong. Sekitaran pukul 18.00, kami memutuskan untuk kembali ke UNP, dengan berbagai cerita yang kami dapati sore itu. Mulai cerita tentang pengabdian, tentang bagaimana bertahan untuk sebuah kejenuhan, dan tentang keberagaman yang didapati dari Pujianto dan Ramli.
Berani Memulai di Tengah Ketidakmampuan Oleh M. Hafiz Al Habsy Mahasiswa Ilmu Administrasi NEGARA TM 2019
Oleh Ramadhano Twento Dilanov Mahasiswa Departemen Psikologi TM 2019 julang Tugu Perdamaian Nusantara. Pada lantai atas bangunan pertama merupakan tempat letak Gong Perdamaian. Bentangan hijau pegunungan Sulawesi menemani Ganto ketika kami ingin mengamati lebih lanjut permukaan gong yang penuh filosofi. Pada Gong Perdamaian sendiri, terdapat tiga lapisan dengan bagian tengah yang menonjol. Pada setiap lapisan ini terdapat berbagai macam simbol yang mencerminkan ragam daerah. Mulai dari lapisan terluar gong, terdapat 444 logo beserta nama Kabupaten dan Kota yang ada diIndonesia. Pada lapisan kedua menunjukkan 33 Logo Provinsi yang ada dari Sabang sampai Merauke, serta terdapat tulisan “Gong Perdamaian Nusantara, Sarana Persaudaraan dan Pemersatu Bangsa”. Pada lapisan ketiga terdapat lima simbol agama dan pada bagian menonjol dari gong itu terdapat Peta Negara Indonesia. Setelah puas menikmati pe-
Oleh Rino Warisman Putra Mahasiswa Ilmu Keolahragaan TM 2018
RAGAM
Mulai dari pegunungan hingga teluk terlihat indah dari tempat ini. Menikmati panorama dari Kawasan Gong dan Tugu Perdamaian Nusantara sembari meneguk secangkir Sarrabba sebagai secuil pengantar untuk mengenal Kota Palu.
Memiliki julukan kota lima dimensi karena lanskapnya yang lengkap mulai dari lembah, lautan, sungai, pegunungan, dan teluk menjadikan Kota Palu memiliki segudang destinasi wisata alam. Diantaranya yang menjadi tujuan Ganto adalah Tugu dan Gong Perdamaian Nusantara. Tugu dan Gong Perdamaian Nusantara ini berada dalam satu kawasan perbukitan di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu Di sepanjang perjalanan Ganto disuguhkan dengan jalanan perbukitan, lika-liku setiap belokan yang ditemani dengan hijaunya tumbuhan-tumbuhan kecil nan mewarnai setiap langkah perjalanan disepanjang rute menuju lokasi. Sesampainya di lokasi, kita akan menemukan dua bangunan kokoh yang dengan megahnya menyambut para pengunjung yang datang. Bangunan pertama adalah tempat diletakkannya Gong dan di bangunan kedua yang terdiri atas tiga lantai men-
Klenteng See Hien Kiong merupakan bukti dari eksistensi kelompok minoritas Buddha di Kota Padang yang telah hadir sejak ratusan tahun yang lalu. Klenteng ini turut serta mewarnai sejarah yang ada di Kota Padang dan telah menjadi cagar budaya kota ini.
Pemandangan: Terlihat Tugu Perdamaian Nusantara serta Teluk Palu dan pegunungan di Kota Palu, Minggu (20/3). f/Dano.
mandangan dan mengelilingi bangunan Gong Perdamaian, Ganto lanjut mengunjungi bangunan Tugu Perdamaian Nusantara yang berjarak sekitar 50 meter dari Gong Perdamaian. Daya tarik pada objek wisata ini terdapat pada lantai puncak Tugu. Berbeda dari pemandangan yang sebagian besar menampilkan alam hijau Sulawesi, di bangunan ini Ganto langsung disambut oleh bentang biru alam Teluk Palu dan sekitarnya. Pemandangan yang langsung menghadap ke Teluk Palu memang menjadi spot utama bagi pengunjung. Baik itu untuk mengabadikan momen alam maupun sekadar menikmati indahnya teluk dan pegunungan bersama secangkir kopi atau segelas sarrabba, minuman khas Sulawesi. Lebih lanjut, pada sisi timur pemandangan Tugu, pengunjung dapat melihat berbagai instansi
dan tempat di sekitar Teluk Palu, diantaranya Mapolda Sulawesi Tengah, Kampus Universitas Tadulako, serta Huntap (Hunian Tetap) korban bencana Tsunami yang melanda Palu pada 2018 silam. Disana juga terlihat barisan rumah warga yang tersusun rapi dengan atap biru menjadi perisai terik dan hujan Kota Palu. Dari sini kita bisa menikmati lanskap Kota Palu. Selain kaya akan bentang alam, tempat ini juga sarat akan keberagaman akan budaya yang ada di Sulawesi Tengah. Seorang pengunjung, Anggi, menjelaskan kawasan ini erat dengan unsur kebhinekaan. “Jadi monumen perdamaian merupakan simbol kemajemukan yang ada di Sulawesi Tengah. Di kawasan ini juga terdapat gong nusantara. Secara keseluruhan, kawasan ini erat dengan nuansa kebhinekaan. Kawasan ini semakin indah den-
gan pemandangan Teluk Palu yang menawan,” ucapnya saat berbincang dengan Ganto, Minggu (20/11). Keindahan semakin bertambah saat sore dan malam hari tiba. Pengunjung dapat menikmati terbenamnya matahari penghujung hari di kota palu. Sunset yang dapat memanjakan mata menambah ketenangan dan menghilangkan stres serta beban pikiran. Tak lupa pula, pelancong mengabadikan keindahan ini. Setelah matahari terbenam, lampu-lampu temaram di sekitar kawasan Tugu mulai menemani pelancong dan city lights menambah kesan eksotis Teluk Palu dalam kilauan cahaya pemukiman warga, yang mana daya tarik ini membuat pelancong betah berlama-lama di kawasan ini.
“Mereka yang berani memulai akan TUHAN mampukan, sebab mereka yang hari ini mampu ialah mereka yang kemarin berani memulai ditengah ketidakmampuannya” Jika diibaratkan dengan Indonesia, maka kutipan diatas adalah pancasilanya bagi diri saya. Kutipan tersebut diaktualisasikan ke dunia kepenulisan yang menghantarkan saya untuk menerbitkan buku perdana beberapa waktu lalu bertajuk Catatan Untuk Negeri. Lebih istimewanya, pada awal tahun ini saya berkesempatan saling bertukar buku dengan penulis dan pengarang kondang yaitu Bapak Ajib Hamdani dengan bukunya berjudul Setandan Gagasan Dalam Turbolensi Pandemi. Kemudian saya berkesempatan memberikan buah karya saya itu kepada Bapak Prof. Fachry Ali seorang pengamat politik Indonesia. Bermodal sebagai penulis opini lepas kesempatan ini bermula. Saya mengikuti mengikuti seleksi Jurnalistik Nasional yang diselenggarakan Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI) HMI Cabang Ciputat pada Februari lalu. Dalam seleksi tersebut,
saya membuat sebuah tulisan berjudul “Refleksi Dari Buku Tetralogi Pulau Buru: Pers Menjaga Kestabilan Demokrasi” nan berhasil membawa saya lolos sebagai salah satu pesertanya. Sebenarnya saya tidak memiliki dasar di bidang jurnalistik, namun sesuai kutipan di awal, bermodal kemauan saya memberanikan diri untuk mengambil peluang tersebut. Selama berada di forum jurnalistik nasional, saya berkesempatan berdialog secara langsung dengan tokoh-tokoh seperti Prof. Fachry Ali, Budiman Sudjatmiko, Mohammad Mirdal Akib, serta beberapa pemateri lainnya yang berasal dari media-media ternama di Indonesia. Tentunya ini menjadi pengalaman luar biasa bagi saya. Kemudian setelah acara forum jurnalistik nasional, saya berkesempatan untuk silaturahmi dengan Jakco Ryan selaku reporter Kumparan. Saya mengenal beliau sekitar satu tahun yang lalu yang berawal dari kompetisi kepenulisan nasional dan beliau berhasil menyabet juara satu. Kiprah tulisannya di media nasional menjadi perekat silaturahmi kami. Tulisannya yang
Potret: sosok M Hafiz Al Habsy bersama pemateri saat mengikuti kegiatan Jurnalistik Nasional di Wisma Duta Wiyata, Jakarta Selatan, Minggu (27/2). f/istimewa.
telah dimuat di media nasional memaksa saya membangun komunikasi dalam rangka menimba ilmu hingga pada waktunya bisa bertemu secara langsung di Jakarta. Saya tidak pernah membayangkan dengan modal menulis bisa bercengkrama dengan orang-orang luar biasa di sana. Meskipun telah menjalani training selama satu minggu penuh, secara pemahaman saya belum khatam, namun saya yakin setiap pertemuan akan membawa sebuah perubahan. Dan kini perubahan itu mulai dirasakan yaitu saya dipercaya dalam beberapa kesempatan untuk menjadi tim media. Salah satunya, saat ini saya bisa mengabdikan dasar jurnalis-
tik yang diperoleh selama berada di Ciputat dalam RAPI (Relawan Aksi Pewarta Indonesia Independen). Lembaga yang dibentuk sebagai resonansi dari bencana gempa bumi di Kabupaten Pasaman Barat dan Pasaman. Lembaga yang dibentuk oleh 19 organisasi yang terdiri dari Ormas, OKP, dan komunitas ini menjadi crisis center yang menyuarakan permasalahan-permasalahan dalam penanganan bencana agar dilirik oleh masyarakat luas. Saya yang kebetulan baru menyelesaikan training basic jurnalistik dipercaya untuk menarasikan perkembangan di lokasi bencana yang akan di up diberbagai media. Sederhananya kesempatan ini bermakna ganda
bagi saya, pertama sebagai ajang trial dan kedua sebagai pengabdian kecil yang bisa saya berikan kepada daerah asal saya Pasaman. Mungkin bagi sebagian banyak orang sedikit pengalaman yang saya peroleh ini adalah hal biasa. Tapi bagi saya, ini adalah validasi bagi kutipan di awal tadi yang merupakan pembuka sehingga mampu menghasilkan buku. Terakhir, saya mengajak teman-teman untuk tidak pernah membatasi diri dengan alasan ketidakmampuan, karena rahasia Allah swt. atau konspirasi alam semesta akan selalu berpihak pada mereka yang berikhtiar.
TEROPONG
16
April-Juni 2022 Edisi No.222/Tahun XXXII
Penjelasan Mengenai Pemindahan Mushola FIP Pemindahan mushalla FIP dari lantai dua ke lantai lima gedung fakultas banyak menimbulkan keluhan dari kalangan mahasiswa. Audiensi yang kurang ke mahasiswa menyebabkan banyak mahasiswa yang belum mengetahui penyebab pemindahan ini. Saat penutupan Krida Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) pada 20 November 2021 lalu, Gubernur FIP menyampaikan permasalahan yang ada di FIP, salah satunya adalah pemindahan mushalla FIP dari lantai dua ke lantai lima tanpa adanya sosialisasi kepada mahasiswa. Hal itu membuat mahasiswa bertanya-tanya dan merasa jauh sekali ketika ingin beribadah. Belum lagi mahasiwa FIP mempunyai akses terbatas untuk menggunakan lift dan mushola yang berada di mushola sangat kecil sekali. Habib Taufiqurrahman Gubernur FIP 2021, mengatakan terdapat alih fungsi ruangan mushalla di lantai dua menjadi ruangan dosen Departemen Administrasi Pendidikan. Menanggapi kurangnya audiensi mahasiswa ke pihak atas, Gubernur FIP menyampaikan bahwa untuk audiensi ke Dekan sudah berusaha melakukannya namun terkendala di bagian administasi.“Untuk audiensi ke dekan kita sudah berusaha melakukanya. Namun, kami dibenturkan dengan urusan administrasi seperti surat audiensi harus di tanda tangan oleh pembina dan lain-lain,”
jelasnya. YS salah seorang mahasiswa FIP 2019 mengatakan pemindahan mushola fip ke lantai lima kurang efektif karena akses yang jauh serta pihak FIP tidak menyediakan akses lift untuk mahasiswa. “FIP tidak menyediakan akses lift untuk mahasiswa sehingga mushola terasa jauh. Bahkan banyak mahasiswa FIP yang memilih sholat di mushola pasca sarjana,” ungkapnya Jumat, (8/4). Menjawab pertanyaan tersebut, Wakil Dekan III FIP, Dr. Desyandri, S.Pd., M.Pd menjelaskan bahwa mushalla di FIP sudah dirancang untuk diletakkan di lantai lima sejak awal. “Sebenarnya memang sudah dari desain awal bahwa mushalla ini berada di lantai lima. Namun karena pembangunan gedung fakultas dilakukan secara bertahap, maka diambillah kebijakan untuk menggunakan kelas di lantai dua terlebih dahulu,” jelasnya, Jumat (8/4). Menanggapi kurangnya audiensi mahasiswa ke pihak atas, Gubernur FIP menyampaikan bahwa untuk
17
Drainase Belum Maksimal dan Minimnya Lahan Hijau Banjir masih menjadi momok utama di UNP jika hujan deras melanda. Pembangunan gencar yang dilaksanakan oleh UNP beberapa tahun belakangan berbanding terbalik dengan kualitas sistem drainasenya.
Beribadah: seorang mahasiswa sedang beribadah di mushola FIP baru di lantai 5, Senin (25/4). f/ Rizka.
audiensi ke Dekan sudah berusaha melakukannya namun terkendala di bagian administasi.“Untuk audiensi ke dekan kita sudah berusaha melakukanya. Namun, kami dibenturkan dengan urusan administrasi seperti surat audiensi harus di tanda tangan oleh pembina dan lain-lain,” jelasnya. jelasnya. Selain itu, Desyandri menjawab untuk keluhan dari mahasiswa yang mengeluhkan jauh untuk pergi shalat dari lantai dua ke lima, ia menyampaikan bahwa mahasiswa bisa mengunakan lift untuk pergi shalat. “Mahasiswa dapat mengunakan
Tak Bayak yang Tahu, Ini Dia Pusat Riset Gender UNP Sejak tahun 1996 Pusat Riset Gender dan Pembangunan (PRGP) sudah berdiri dengan nama Pusat Studi Wanita (PSW) kemudian bertransformasi menjadi Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA). Pada tahun 2021 karena mengikuti struktur organisasi dan tata kelola UNP dan berada di bawah struktur LP2M, maka berganti nama menjadi Pusat Riset Gender dan Pembangunan (PRGP). Dr. Fatmariza H, M.Hum selaku Ketua PRGP menjelaskan sebelum berganti nama menjadi PSGA, kajian yang dibahas oleh PSW hanya terkhusus untuk wanita seperti kekerasan terhadap perempuan dan masalah ibu dan anak. Kajian-kajian tentang wanita tersebut dirasa tidak cukup, maka PSW bertransformasi menjadi PSGA. Pada PSGA ini masalah-masalah pada perempuan berkaitan erat dengan relasi sosial yang ada di masyarakat misalnya seperti pelecehan seksual yang dimana perempuan rentan mengalami pelecehan seksual, maka di dalam kajian ilmu sosial tersebut berkembang kajian-kajian gender atau kajian-kajian kontruksi sosial budaya yang memberikan status yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Kontruksi sosial inilah yang nantinya membantu kita dalam menganalisis masalah-maslaah pada perempuan. Fatmariza menjelaskan bahwa pusat riset gender berkewajiban melakukan riset-riset terkait dengan isu-isu gender tersebut dengan lingkup seperti meneliti tentang perempuan disabilitas, kekerasan seksual pada perempuan disabilitas, partisipasi politik perempuan, responsivitas gender. Kajian-kajian seperti inilah yang dibahas dalam pusat riset gender. “Pusat riset ada di seluruh dunia bukan hanya di UNP, seluruh negera mempunyai kajian-kajian tersebut. Kita sebagai sebuah Universitas mendukung pemerintah dalam hal penelitian, kajian-kajian, sosialisasi, fasilitasi, aparatur pemerintah daerah terkait gender dan anak,” jelasnya saat ditemui Ganto di Gedung Fakultas Ilmu Sosial (FIS), Jumat (25/3). Lebih lanjut, Fatmariza mengatakan setiap pusat riset mempunyai fokusnya masing-masing. PRGP sendiri juga berencana membuat satgas pencegahan kekerasan seksual di kampus. Tujuan utama PRGP yaitu menghapus segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan. “Untuk saat ini ada 15 pakar tim utama kewirausahaan perempuan dan
TEROPONG
April-Juni 2022 Edisi No.222/Tahun XXXII
kebudayaan dari dosen berbagai departemen yang ada di UNP,” jelasnya. Saat ini masih banyak dari kalangan mahasiswa dan dosen yang belum mengetahui eksistensi PRGP UNP. Hal ini senada dengan AH salah seorang mahasiswa angkatan 2019. “Saya belum mengetahui apa itu PRGP, saya berharap agar staf yang mengelola lebih mengenalkan kepada mahasiswa tentang apa itu PRGP, apa kajian dari PRGP yang dapat dilakukan dengan misalnya seperti mengadakan webinar yang dapat diikuti oleh mahasiswa dan dapat menambah wawasan serta pengetahuan mahasiswa terkait PRGP”, ungkapnya, Jumat (25/3). Mengenai hal tersebut Dr. Siti Fatima selaku Dekan FIS sekaligus staf PRGP membenarkan bahwa banyak mahasiswa dan dosen yang masih belum mengenal PRGP ini, Ia menjelaskan hal tersebut terjadi karena baru berdirinya PRGP, yaitu belum satu tahun dan programnya pun belum ada yang berjalan. Fatimah mengungkapkan langkah yang harus dilakukan PRGP agar diketahui oleh dan mahasiswa. “Langkah apa yg harus dilakukan oleh pusat riset gender agar mahasiswa dan dosen yg lainnya juga dapat mengetahui adanya pusat riset gender di UNP ini, yaitu Mendesiminasikannya melalui beberapa kegiatan, misalnya di TV, Radio, majalah, seminar, medsos , dan lain-lain”, ungkapnya, Jumat (15/04). Selanjutnya Rika Febriani, S.Hum., M.Fil selaku Dosen Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan menyampaikan pendapatnya PRGP. “Bagus sekali di UNP ada PRGP dikarenakan dikampus itu sangat perlu adanya tempat untuk dosen maupun mahasiswa agar dapat sadar dan aware akan isu-isu kesetaraan gender dikampus, karena banyak sekali permasalahan-permasalahan gender yang selama ini mungkin tidak menjadi isu utama atau dipinggirkan dalam wacana akademis” ucapnya saat diwawancarai mealui pesan whatshap, Jumat (15/04). Ia juga menuturkan langkah yang harus dilakukan agar mahasiswa dan dosen lainnya dapat mengetahui adanya pusat riset gender ini. “Langkah yang harus dilakukan agar mahasiswa dan dosen lainnya dapat mengetahui adanya pusat riset gender ini yaitu dengan adanya kampanye-kampanye yang sifatnya mempromosikan kesetaraan gender atau memperjuangkan keadilan terhadap yang dialami perempuan maupun laki-laki,” tutupnya. Shinta dan Sisri.
lift untuk pergi shalat ke lantai lima, selain itu juga mahasiswa yang belajar di lantai tiga juga tidak kejauhan untuk naik pergi shalat ke lantai lima,” jelasnya. Mengenai pemindahan mushala ini, salah seorang dosen PGSD FIP, Atri Waldi M.Pd berasumsi bahwa alasan dari pemindahan mushalla dari lantai dua ke lantai lima ini sudah masuk dalam perencanaan pembangunan FIP dan baru terealisasi saat ini. Selanjutnya beliau menyampaikan bahwa mushola baru dari segi kenyamanan dan ketenangan lebih
baik dibandingkan sebelumnya karena jauh dari hiruk pikuk keramaian mahasiswa. Kemudian untuk pelaksanaan sholat berjemaah di mushola baru berpotensi untuk dilakukan secara bergantian karena ukuran mushola yang relatif kecil. “Dari segi kenyamanan jauh lebih tenang karena lingkungan sekitar jauh dari hiruk pikuk. Namun ukuran mushalla yang relatif kecil, maka ketika shalat berjamaah berpotensi besar untuk melaksanakan shalat secara bergantian,” ucapnya, Jumat (14/3). Mona dan Zahra.
Kejasama DMEO UNP dan JAXA Center of Diaster Monitoring and Earth Observation (DMEO) yang saat ini menjadi Research Center of Diaster Monitoring and Earth Observation (Pusat Mitigasi bencana dan Observasi Bumi) merupakan sebuah lembaga dibawah naungan LP2M Universitas Negeri Padang (UNP) yang berdiri tahun 2018 Dilansir dari humas UNP, DMEO untuk kedua kalinya mendapat hibah kompetitif Internasional dari Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA), Jepang pada periode 2019-2022 dengan jumlah setara 1,2 M per tahun. JAXA merupakan adalah sebuah badan luar angkasa milik Jepang Saat ditemui Ganto, Razi selaku kepala DMEO menjelaskan bahwa pada tahun 2019 DMEO mendapat projek pertama dari JAXA mengena prediksi potensi gempa dan tsunami berdasarkan pengukuran akumulasi penyusupan lempeng Indo-Autralia ke Eurasia di Pantai Barat Sumatra dan Selatan Jawa serta di danai selama tiga tahun dan projek tersebut habis di tahun 2022. “DMEO mendapat projek dari JAXA untuk observasi potensi gempa bumi dan tsunami sepanjang barat Sumatra dan Selatan Jawa terus sampai Nusa Tenggara Barat (NTB),” ujarnya ditemui langsung di ruangannya di Labor Fisika lantai dua, Rabu (16/3). Namun DMEO juga sudah mendapat projek baru mengenai observasi potensi kebakaran hutan lahan gambut di Indoneia dan solusi penanganannya,. Untuk pengumuman projek kedua ini sudah keluar dan DMEO hanya menunggu kontrak dengan pihak JAXA sekitar bulan Mei. “Pengumuman sudah keluar dan tinggal kontrak, biasanya dimulai Mei, kontrak per tiga tahun dan setiap tahun harus ada pertemuan dengan pihak JAXA. Untuk projek pertama karena pandemi pertemuan dilakukan secara online, tahun 2020 dan 2021 pertemuan juga masih online,” jelasnya. Selain itu, dana hibah kompetitif dari JAXA ini dalam bentuk data, yang mana dari pihak JAXA menyediakan data untuk projek yang akan dilakukan oleh
DMEO. Jika harga data diuangkan maka sekitar 1,2 M pertahun. Jadi satu data harganya 32 Juta. “Kesetaraan dana dengan data. Karena kita butuh data jadi mereka sudah menyediakan data. Untuk masalah keuangan pembelian data itu mereka yang mengatur,” paparnya. Lebih lanjut, Razi menyampaikan bahwa awalnya riset yang ia lakukan di bidang kebencanaan membutuhkan data dan harga data ini sendiri mahal yang mana satu data sekitar 32 juta, sedangkan untuk melakukan riset dibutuhkan lebih dari 15 data. Jadi, untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut, ia melakukan kerjasama dengan pihak lain agar data yang dipelrukan itu tersedia. Kemudian, ia mulai mencoba mengirim proposal ke Jepang dan nanti mereka akan menilai layak atau tidak dan di umumkan lolos atau tidak lolos. “Data dalam bentuk citra radar atau citra satelit. citra satelit itu bisa observasi di bumi sehingga data ini sangat rawan tidak hanya riset biasa tapi untuk kebutuhan militer juga bisa jadi memang harganya mahal,” ujarnya. Kerjasama antara DMEO dan JAXA ini sendiri memberi keuntungan dari kedua belah pihak. Keuntungan dari UNP antara lain dalam bidang riset, upgrade ilmu pengetahuan, bisa membawa mahasiswa untuk riset bersama dan menghasilkan produk berupa paper, artikel atau buku yang disana disebutkan nama UNP. Sedangkan keuntungan bagi JAXA yaitu namanya dalam artikel penelitian di sebutkan yang mengsuport atau membiayai itu JAXA, dan memasukkan tim dari sana dalam penelitian. “Satu project ada saya, satu orang co-investigator dari jepang, empat orang dari JAXA jadi ada enam orang dalam satu project dalam 3 tahun. Yang penelitian terbaru kontraknya belum tau berapa orang dari JAXA,” ujarnya Razi. Razi juga menambahkan bahwa, bagi mahasiswa yang berminat di bidang kebencanaan bisa langsung menghubungi dia. Mahasiswa tersebut akan dibantu program obesrvasinya, diajarkan bagaimna cara mngobservasi, mahasiswa mendapat data untuk penelitian yang akan dilakukannya, dan
DMEO juga menyediakan komputer untuk prosesing data yang besar. Hal ini juga berlaku untuk dosen. “Bagi mahasiswa yang berminat dibidang kebencanaan bisa langsung menghubungi bapak, bencana apa saja. Fakultasnya bebas yang penting dia meneliti tentang bencana atau daerah mana yang berpotensi mengandung material,” paparnya. Terakhir ia berharap DMEO bisa menjadi pusat dan mitigasi yag berkaitan dengan kebencanaan. “Kita ingin menjadi pusat dan mitigasi tetang kebencanaan serta menjadi pemusatan informasi kebencanaan di Sumatra,” ujarnya. Salah seorang mahasiswa prodi pendidikan georgrafi Widia Nurfiti TM 2018 mengatakan bahwa kerjasama yang dijalain oleh DMEO UNP dengan JAXA sangatlah bagus karena selain bisa meningkatkan nama UNP untuk dikenal dikalangan luar dan dengan diikutsertakannya mahasiswa dalam riset ini juga merupakan suatu hal yang bagus apalagi mahasiswa tidak dibatasii dari fakultas mana saja “Semoga kedepannya untuk DMEO sendiri semoga lebih di sosialisasikan lagi kepada mahasiswa, saya rasa belum semua mahasiswa mengetahui kita memiliki DMEO atau Pusat Mitigasi Bencana dan Observasi Bumi) di UNP,” ujarnya, Sabtu (9/4). Sejalan dengan itu Rezky Amelia Putri dari prodi Pendidikan Fisika TM 2018 juga mengatakan bahwa dengan adanya DMEO di UNP berdampak positif terhadap UNP terutama akan menaikkan nama Departemen fisika apalagi sampai nanti menjadi pusat mitigasi bencana di Sumatra itu akan membawa dampak yang baik bagi UNP, sehingga mahasiswa tidak merasa takut lagi berkuliah di UNP yang sudah sama-sama kita ketahui dekat dengan laut. Ia juga mengatakan, kerja sama antara DMEO dan JAXA merupakan kerja sama yang saling menguntungkan. “Keduanya saling menguntungkan, sepeti diketahui bahwa Jepang juga negara yang rawan akan gempa dan tsunami, sehingga saling berusaha untuk mitigasi terkait kebencanaan tersebut,” paparnya, Sabtu (9/4). Razi dan Rezky.
Sama dengan kampus lain yang berlokasi pada pusat kota, kampus UNP juga sangat rawan terjadi banjir. Pantauan Ganto di beberapa drainase yang ada di UNP, saat hujan turun di Kota Padang tampak masi terjadi genangan air di beberapa titik kampus ini. Hal ini sering menyebabkan mobil dan motor mogok. Dikutip dari berita Ganto.co pada Septeber lalu, saat hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kota Padang semenjak siang sampai magrib membuat beberapa titik di lingkungan UNP mengalami banjir setinggi betis orang dewasa, pada Selasa (28/9/2021). Selain di Depan FE, genangan air cukup tinggi juga terjadi di Fakultas Teknik, Fakultas Olahraga UNP, dan FMIPA. Putri Wulan Safany mahasiswa departemen Pendidikan matematika angkatan 2019 mengatakan sistem drainase UNP belum berjalan, ia mencontohkan yang terjadi di FMIPA. Yang mana menurutnya di FMIPA darinase sangat kecil dan minim perawatan. “Drainase sekitaran Fmipa kecil, tanahnya tidak juga dikeruk. Membuat air lambat mengalir,” jelasnya. Mengenai masi buruknya drainase di UNP, Wakil Ketua Pusat Penelitian dan Kajian Lingkungan Hidup (PPKLH) UNP sekaligus Dosen Teknik Sipil, Dr. Nurhasan Syah, M.Pd menyebut persoalan ini terjadi karena UNP berada didekat pinggir laut. “Di pinggir laut ada sungai yang masuk ke kampus. Kalau terjadi hujan lebat, kemudian bertemu dengan pasang naik dari laut, mengakibatkan air menjadi naik. Jadi penyebab naik air itu di saat kampus kita itu berada pada posisi pasang naik. Sekarang pun jika terjadi banjir, itu tidak akan lama, akan segera terserap. Hal itu menandakan riolering kita sudah bagus,”ujarnya, saat ditemui Ganto di Gedung Psikologi UNP, Rabu (20/4). Lebih lanjut, menurutya, Di depan FE dan PKM UNP juga sudah terdapat reoler di bawah jembatan. Tujuan itu,
menurutnya berfungsi sebagai memperbesar aliran air. ”Karena beberapa kali terjadi banjir di daerah sana, bahkan genangan air sampai masuk ke gedung FE. Di saat tidak pasang naik dan terjadi hujan lebat, reolering tersebut dapat menampung debit air hujan yang datang,”ungkapnya. Dr. Nurhasan Syah, M.Pd juga mengungkapkan kekwatiranya terhadap beberapa nasip gedung di UNP yang disebabkan oleh genangan air. “Di FMIPA, gedung Dekanat depan perpustakaan. Persoalannya, gedung tersebut turun ketika terjadi gempa, sekitar 50 cm. Selain itu, penyebabnya karena gedung tersebut di bangun sudah rendah. Kemudian, adanya pengaspalan jalan dan adanya pasang naik air laut. Lama kelamaan gedung tersebut terlihat semakin rendah, sehingga air akan mengalir ke sana,”sambungnya. Dosen Departemen Geografi (FIS), Drs. Helfia Edial, MT menyebut UNP saat ini masi kekurangan ruangan terbuka hijau. Hal ini juga menurutnya, diperparah dengan hampir semua lahan di UNP sudah di beton yang menurutnya memperburuk genangan air. “Karena lahan kita sudah terlalu banyak ditutupi dengan bahan pengeras. Seperti aspal, semen, sehingga kapasitas air untuk terinfiltrasi itu mungkin kecil. Jadi, ketika hujan banyak air yang menggenang di permukaan. Pembetonan, pengerasan permukaan tanah itu mengakibatkan berkurangnya kemampuan tanah untuk menyerap air,” katanya, saat ditemui Ganto diruangan Prodi Geografi. Selain itu, menurutnya di UNP jumlah drainase yang dibuat masi kecil dan tidak seimbang dengan curah hujan yang turun, dan ini juga diperburuk dengan daratan UNP yang datar, membuat air lambat mengalir. Dosen Departemen Geografi ini juga meminta UNP harus siaga menjaga kebersihan got didalam lingkungan kampusnya. Karena menurutnya banyak sampah yang
Sampah : Botol dan beberapa kumpulan sampah plastik menutupi pipa air di selokan depan Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Padang Jumat, (17/ 6). f/Janiba. masuk ketika banjir. “Ini apakah sampahnya dari kampus atau dari luar kampus. Contoh got yang di samping FIS banyak botol-botol minuman. Selain itu, upaya lainnya kepada masyarakat kampus, baik mahasiswa, dosen, pegawai juga jangan membuang sampah sembarangan. Kalau dengan cara memperbesar got, mungkin pertimbangannya ribet kerjanya atau anggaran dari kampus disediakan atau tidak,”tegasnya. Sebelumnya, dikutip pada edisi Ganto 212 yang mengangkat laporan berjudul Konstruksi Belum Konstruktif, Dr. Indang Dewata, M.Si., selaku ketua PPKLH menyebut ruangan terbuka hijau di UNP belum merata. “Mengenai ruangan terbuka hijau sebenarnya UNP sendiri sudah memenuhi, yang belum memenuhi itu sebenarnya penghijauanya,”ungkapnya. Selain itu, pada edisi itu, Rektor UNP juga menyebut terus berupaya meningkatkan penghijauan untuk perbaikan lingkungan UNP. Hal ini juga dibuktikan pada tahun 2020 UNP juga
melakukan pengerukan sungai “Ganga” yang membentang beberapa fakultas di UNP. Mengenai buruknya lingkungan dan drainase di UNP, reporter Ganto juga mencoba mencari informasi pada masyarakat yang tinggal didalam lingkungan kampus UNP. AA salah seorang warga yang memiliki rumah di belakang FE mengungkapkan memang di UNP adalah langanan banjir. Menurutnya ketika hujan intensitas sedang berlangsung di Padang selama 3 Jam maka di UNP akan terjadi genangan dan banjir itu sendiri. “Banjir dan genangan ini juga hanya sebentar, karena mungkin butuh waktu untuk surut,”sebutnya saat ditemui Ganto, Kamis (14/4). Tidak hanya AA, Rani salah seorang mahasiswa UNP yang memilih memiliki Kos di belakang FE juga mengungkapkan sudah biasa melihat banjir didalam lingkungan UNP. Ia juga meminta pihak terkait juga memperhatikan drainase air yang ada di UNP, karena menurutnya saat ini sudah banyak sampah tersangkut didalam drainase
tersebut. “Bukan hanya didalam kampus saja banjir, disepanjang Jalan Cendrawasih dan Jalan Gajah juga terjadi banjir. Sampah-sampah banjir juga masuk ke sungai Ganga. Jadi saling menjaga saja,”tuturnya, Jumat (15/4). Sama dengan Rani, Muhammad Andika Rachman mahasiswa departemen Geografi angkatan 2019 memperkirakan alas an UNP tidak melebarkan drainase disebabkan UNP memakai sistem drainase alami. Hal Ini diyakininya karena disekitaran UNP ada sungai yang mengalir ke laut. “laut merupakan pembuangan terakir bagi sistem drainase. Berdasarkan yang terjadi dilapangan, sistem drainase kita belum berjalan maksimal. Mungkin ini karena drainase kita kelebihan muatan. Karena disebabkan bukan UNP saja yang memakai drainase ini, tapi seluruh masyarakat di sekitaran UNP,”tegasnya. Afdal dan Fitri.
Menyoal Jumlah Guru Besar di UNP Yang Belum Ideal Saat ini persentase jumlah guru besar di UNP masih berada di angka 6%. Jumlah ini masih jauh dari angka ideal rasio jumlah guru besar di sebuah perguruan tinggi yaitu 20%. Hal ini perlu ditelusuri lebih lanjut mengingat rasio guru besar tiap fakultas termasuk ke dalam Indikator Kinerja Utama (IKU) Pada tanggal 15 April 2022, total dosen yang ada di UNP saat ini berjumlah 1.196. Dari angka tersebut, jumlah guru besar yang dimiliki oleh UNP berjumlah 74 atau 6 persen dari total dosen yang ada. Idealnya, rasio guru besar atau profesor di sebuah perguruan tinggi Indonesia berjumlah 20 persen dari total dosen yang ada. Namun hal tersebut belum mampu dipenuhi oleh semua perguruan tinggi di Indonesia, tidak terkecuali Universitas Negeri Padang (UNP). Mengenai hal itu Wakil Rektor (WR) 1 UNP Dr. Refnaldi, S.Pd., M.Litt mengungkap beberapa faktor yang memengaruhi hal tersebut. Faktor pertama yaitu persentase dosen yang doktor lektor kepala yang masih sedikit. “Persentase dari dosen kita yang bergelar doktor yang lektor kepala masih relatif sedikit Sehingga saat ini UNP jor-joran menyekolahkan dosen yang saat ini masih s2 untuk mencapai gelar doktor. Sehingga salah satu persyaratan guru besar sudah terpenuhi,” ungkapnya, Kamis (28/4). Faktor kedua, persyaratan artikel yang diterbitkan di jurnal internasional bereputasi yang masih susah ditembus. Faktor ketiga beban mengajar dosen di UNP yang besar sehingga waktu terkendala untuk melakukan penelitian. “Jika dibandingkan di uand, di beberapa fakultas tertentu beban mengajar dosennya relatif ke-
cil. Sehingga mereka punya banyak kesempatan untuk meneliti. Beda dari UNP yang yang mahasiswa kita yang lumayan besar dan jumlah beban mengajar juga besar,” ungkapnya.cil. Sehingga mereka punya banyak kesempatan untuk meneliti. Beda dari UNP yang yang mahasiswa kita yang lumayan besar dan jumlah beban mengajar juga besar,” ungkapnya. Kemudian, di beberapa fakultas tertentu beban mengajar dosennya relatif kecil. Sehingga mereka punya banyak kesempatan untuk meneliti. Beda dari UNP yang yang mahasiswa kita yang lumayan besar dan jumlah beban mengajar juga besar,” ungkapnya. Untuk memenuhi jumlah guru besar di UNP terdapat Dosen dengan Perjanjajian Kerja (NIDK). JProf. Dr. Harris Effendi Thahar, M.Pd yang menjabat sebagai guru dengan status NIDK mengatakan bahwa dosen dengan status NIDK memiliki masa jabatan diperpanjang 5 tahun dari waktu pensiun, dan itu merupakan salah satu cara pemenuhan guru besar di UNP. “Saya sendiri merupakan dosen dengan status NIDK, yang masa jabatannya diperpanjang selama 5 tahun, dan menurut saya itu salah cara UNP dalam pemenuhan jumlah guru besar,” ucapnya Jumat (18/03). Dalam pemenuhan guru besar ini sendiri, UNP telah memberikan banyak dorongan kepada dosen dalam menaikkan jenjang karirnya hingga
ke guru besar. Cara yang dilakukan oleh UNP sendiri adalah dengan membantu dosen yang ingin menjadi guru besar dalam menyelesaikan persyaratan. Salah satu persyaratan yang dibantu oleh universitas adalah karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal internasional bereputasi, dengan memberikan bantuan hibah untuk penelitian serta mengusahakan karya dosen dapat publish di jurnal internasional bereputasi. Wakil Dekan (WD) II FE UNP Abror, SE, ME, Ph.D salah satu dosen yang sedang melengkapi persyaratan menjadi guru besar. Abror menyampaikan bahwa banyaknya kendala umum dosen dalam menjadi guru besar, salah satunya kendala mem-publish karyanya di jurnal internasional bereputasi. “Tiap dosen beda kendala ya, namun secara umum termasuk di Fakultas Ekonomi sendiri itu adalah memiliki publikasi di jurnal Internasional bereputasi, dengan SJR-nya di atas 0,1 terindeksi di Scopus,” sebutnya, Jumat (08/04). “Fakultas dan universitas sebenarnya sudah melakukan upaya terkait kendala tersebut, seperti coaching clinic terhadap calon guru besar, dan rata-rata guru besar yang baru dilantik ini adalah hasil proses coaching clinic yang diberikan LP2M,” lanjutnya. Selain mendapatkan coaching clinic calon guru besar juga diberikan
dana tersendiri untuk penelitian yang disebut dana percepatan guru besar, yang diharapkan calon guru besar dapat menghasilkan karya yang dapat dipublikasi di jurnal internasional dengan SCImago Journal Rank (SJR) di atas 0,1. WD II FE ketika Ganto temui di ruangnnya pada Jumat siang itu menyebutkan masa pengabdian dosen yang kurang dari 20 tahun. Dimana, masa pengabdian yang kurang dari 20 tahun ini lebih berat persyaratannya serta persentase Doktor yang masih kurang. Rasio guru besar tiap fakultas yang di tuntut oleh Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai syarat akreditasi jabatan Profesor dan Lektor Kepala sebesar 40%. Namun, menjadi guru besar tentunya bukan hanya memiliki karya yang terpublikasi di jurnal internasional bereputasi, tidak hanya bergelar Doktor ataupun memiliki masa jabatan lebih dari 10 tahun, namun juga mencakup Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat. Prof. Dr. Rahadian Z, S.Pd, M.Si ketika dihubungi Ganto via telepon pada hari Selasa, 5 April 2022 menyampaikan bahwa beliau adalah salah satu guru besar dan sedang menunggu untuk dikukuhkan. Rahadian menjelaskan bahwa proses menjadi guru besar. “Menjadi guru besar ini dimulai dari PAK yang
kemudian berlanjut sampai Universitas, lalu dari Universitas mengusulkan ke Kementerian, sampai di Kementerian diperiksa portofolionya apakah memenuhi kelayakan dan persyaratan khusus,” paparnya, Selasa (5/04). Dosen dengan bidang Ilmu IPA/ Kimia ini juga menyampaikan ketidaktahuannya akan jumlah guru besar di UNP yang belum ideal, tetapi banyak upaya yang diberikan Universitas untuk mendorong angka pertumbuhan guru besar ini sendiri. “Dari Universitas sudah melakukan upaya, apalagi LP2M dengan memberikan hibah penelitian yang membantu penelitian dosen, karena biaya penelitian sendiri sangat besar ya, dan itu salah satu bentuk dukungan pimpinan,” jelasnya. Salah satu mahasiswa akhir AF mengatakan tidak tahu banyak akan jumlah guru besar di UNP yang belum ideal. “Belum tahu banyak soal guru besar UNP yang belum ideal” ucapnya. Di akhir, AF menyampaikan harapannya UNP segera memenuhi persentase ideal jumlah guru besar suatu Perguruan Tinggi, apalagi UNP yang sudah berstatus PTN-BH dan menuju kampus Word Class University (WCU). “Harapannya guru besar di UNP bertambah hingga ideal ya, apalagi dengan status UNP yang sudah PTNBH, juga UNP yang menuju WCU,” harapnya. Rispa.
INTER
18 Departemen Seni Rupa Adakan Seminar Kewirausahaan, “Mulai Tanpa Tapi” Departemen Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Padang (UNP) mengadakan Seminar Kewirausahaan bertajuk “Mulai Tanpa Tapi” secara luring di Auditorium FBS dan secara daring melalui platformZoom Meeting, Selasa (21/6). Seminar ini menghadirkan dua orang pemateri yaitu Satria Haris dan Sabar Situmorang yang sama-sama bergerak di bidang wirausaha. Fauzan Aulia selaku Ketua Pelaksana, dalam sambutannya mengatakan seminar ini bisa membuka wawasan mahasiswa dan peserta. “Dengan diadakannya seminar kewirausahaan ini mampu membuka wawasan dan mindset kita tentang wirausaha,” ujarnya. Lebih lanjut, Fauzan juga berharap dengan adanya seminar ini, mampu menghasilkan enterprenuer baru. “Kami berharap nantinya akan muncul enterprenuer yang baru, yang muda, yang bersemangat dan tentunya nanti mampu membuka luang pekerjaan yang baru,” ucapnya. Dekan FBS UNP, Drs. Ermanto, Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan harapan agar mahasiswa mampu membuat proposal-proposal kewirausahaan. “Kami juga berharap mahasiswa untuk membuat ide baru, dan membuat proposal-proposal baru yang nantinya diajukan ke unp, dan akan didanai oleh Kemendikbudristek,” ujarnya. Lebih lanjut, seminar kewirausahaan ini dibuka secara langsung oleh Drs. Ermanto, Ph.D. “Seminar kewirausahaan Departemen Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang di Auditorium Fakultas Bahasa dan Seni, Selasa, 21 Juni 2022, dibuka,” tutup Ermanto. Vedri.
Menang Telak Atas PNP, Tim Basket Putri UNP Raih Emas POMPROV Sumbar Pertandingan Cabang Olahraga (Cabor), Bola Basket Putri berhasil menempatkan UNP sebagai peraih medali emas. Kepastian medali emas itu diraih usai UNP kalahkan Politeknik Negeri Padang (PNP) dengan skor telak 47-1, di Sport Center UNP Lubuk Buaya, Jumat (10/6). Pertandingan Bola Basket Putri yang dimainkan dengan sistem setengah kompetisi itu diisi oleh empat tim diantaranya Universitas Putra Indonesia (UPI) Yayasan Perguruan Tinggi Komputer (YPTK) Padang, Universitas Andalas (Unand), Politeknik Negeri Padang (PNP) dan Universitas Negeri Padang (UNP). Pertandingan dilangsungkan mulai Rabu (8/6), pada pertandingan pertama pada pukul 11.00 Waktu Indonesia Barat (WIB) Tim Basket Putri UNP menghadapi Unand, Cindya Adelina dan kawan-kawan sukses mengalahkan Unand dengan skor 33-17, hasil ini menjadi modal bagus untuk Tim Basket Putri UNP, menghadapi pertandingan selanjutnya. Hari kedua pada, Kamis (9/6), menghadapi Tim Putri UPI YPTK Padang, Cindya dkk kembali menorehkan hasil positif usai kandaskan perlawanan UPI YPTK Padang dengan skor akhir 32-5. Pertandingan penentuan perebutan medali pada Jumat (10/8), Tim Basket Putri UNP kembali torehkan hasil positif, tak tanggung-tanggung UNP menghajar PNP dengan skor telak 47-1, hasil ini juga memastikan UNP menjadi juara grup dan berhak atas raihan medali emas POMPROV Sumbar 2022. Rino.
5 Mahasiswa UNP Lulus Seleksi IISMA 2022 Lima mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) lulus seleksi program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) yang kembali diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (KEMENDIKBUDRISTEK) pada tahun ini. Adapun pengumuman kelulusan seleksi program ini diumumkan di laman site.iisma.id pada Sabtu (14/5) pukul 19.00 WIB. Kepala UPT Layanan Internasional UNP, Rusnardi Rahmat Putra, Ph.D Eng., mengatakan pada tahun ini UNP telah berusaha maksimal dengan memberikan berbagai pelatihan kepada mahasiwa yang ingin mengikuti IISMA. Hasilnya, terjadi peningkatan pada skor Duolinggo mahasiswa UNP. “Rata-rata skor Duolinggo mahasiswa UNP di atas 100, itu setara dengan skor TOEFL 500,” jelas pria yang akrab disapa Pak Rus ini pada, Selasa (17/5). Pada tahun ini, sebanyak 5 orang mahasiswa UNP kembali lulus seleksi program IISMA dari total 10 orang yang mengikuti seleksi wawancara. Berikut ini merupakan nama-nama mahasiswa UNP yang dinyatakan lulus oleh Pokja IISMA. Aldioni Marchelda, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Kampus tujuan University Sains Malaysia, Malaysia. Raja Ayudia Putri Chairani, Prodi Sastra Inggris, Kampus tujuan Palacky University Olomouc, Republik Ceko. Tsabithah Salsabilla Oklid, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Kampus tujuan University Teknologi Malaysia, Malaysia. Muhammad Deedat Ayasy, Prodi Biologi, Kampus tujuan University Brunei Darussalam, Brunei. Putri Linko Merta, Prodi Sastra Inggris, Kampus tujuan University of Olomouc, Republik Ceko. Agung.
April-Juni 2022 Edisi No.222/Tahun XXXII
Setelah Dua Tahun Vakum, SKK Ganto UNP Kembali Rayakan Gebyar Ke-33 Secara Ceremonial Surat Kabar Kampus (SKK) Ganto Universitas Negeri Padang (UNP) merayakan gebyar yang ke 33 tahun dengan tema “Membangun Jurnalis Mahasiswa Berdedikasi Lewat Karya” di ruang sidang Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM), Minggu (29/5). Gebyar ini memiliki tiga rangkaian kegiatan, yaitu: 3 cabang lomba tingkat nasional, webinar, dan perayaan hari ulang tahun setelah dua tahun vakum secara ceremonial. Kegiatan ini dihadiri oleh pembina, staf ahli, dan alumni SKK Ganto UNP. Selain itu, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) selingkupan Padang, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang, serta organisasi mahasiswa selingkupan UNP turut menghadiri kegiatan ini. Muhammad Razi selaku Ketua Pelaksana berharap dengan adanya kegiatan ini kedepannya SKK Ganto UNP dapat menjadi lebih baik lagi. “Semoga SKK Ganto kedepannya kompak dan se
Perayaan: Gebyar SKK Ganto UNP ke-33 digelar secara ceremonial di ruang sidang PKM, Minggu (29/5). f/Rino
makin jaya sehingga dapat membangun jurnalis muda yang kaya karya,” ujarnya. Pemimpin umum SKK Ganto UNP, M. Afdal Afrianto mengatakan Ganto sudah banyak menghadirkan jurnalis-jurnalis handal pemikir bagi bangsa Indonesia dan UNP. “Saya meyakini bahwa alumni dari Ganto sudah banyak berkontribusi nyata terhadap UNP karena sudah tersebar di seluruh Nusantara,” tuturnya. Alumni SKK Ganto UNP, Yurnaldi S.Pd., berharap agar kedepannya antara Ganto dan alumni diadakan diskusi untuk memperkaya wawasan di
bidang jurnalistik. “Hal ini bertujuan agar napas Ganto semakin panjang dan berlanjut entah sampai kapan,” ujarnya. Dr. H. Ahmad Kosasih, M.A., selaku staf ahli SKK Ganto UNP mengatakan bahwa orang yang pernah aktif menjadi jurnalis di kampus banyak yang sukses di bidangnya masing-masing. “Jangan ragu dan sekedar hati untuk membawa nama baik Ganto, karena begitu banyak alumni Ganto yang sukses di bidangnya sehingga dapat menjadi contoh,” tutupnya. Mery.
Unit Kegiatan Film dan Fotografi (UKFF) Unit Kegiatan Film dan Fotografi (UKFF) Universitas Negeri Padang (UNP) merupakan Unit Kegiatan (UK) yang berada di tingkat Universitas. UK ini dibentuk pada tanggal 12 april 2010, pada masa itu Adit dengan 9 dewan pendiri lainnya membangun UKFF menjadi salah satu Unit Kegiatan di UNP. Memiliki Surat Keterangan (SK), pada tanggal 28 april UKFF dinyatakan menjadi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan memiliki Surat Keterangan (SK). Hafif Sukra, salah seorang anggota UKFF (10/4) mengatakan ada banyak pendiri dari Unit Kegiatan lainnya yang ikut serta dalam berdirinya UKFF, namun mereka meminta untuk tidak mencantumkan namanaya sebagai pendiri UKFF. ”Ada
beberapa mahasiswa di luar UKFF yang membantu dalam berdirinya UKFF ini tapi mereka minta untuk tidak memberitahu namanya, dan mem-
biarkan 10 pendiri tersebut saja yang dicantumkan,” ungkapnya, Minggu (10/4). Hafif mengatakan, UKFF merupakan unit kegiatan dengan basic pembelajaran dan penciptaan karya film. Unit
Kegiatan Film dan Fotografi ini memiliki kegiatan wajib berupa hunting bulanan. Kegiatan wajib ini diadakan setiap minggu pertama atau kedua. Selain itu UKFF harus memiliki minimal satu karya film pendek dalam satu semester, hal itu agar karya tidak hangus dan terus dapat berkembang. Tak hanya itu UKFF juga memiliki beberapa prestasi di antaranya pada tahun 2017 melaksanakan Festival Film Pelajar di tingkat Sumatera Barat, menjelang tahun 2019 UKFF mengikuti kegiatan Jambore Fotografi. Terakhir Hafif mengatakan, sejak pandemi UKFF kurang dalam menjalankan kegiatan sehingga sejak tahun 2020 sampai saat ini belum memiliki prestasi terbaru. Viona.
Sempat Vakum Selama 2 Tahun, Departemen Pendidikan Sejarah Kembali Adakan Kemah Mahasiswa Himpunan Mahasiswa (Hima) Departemen Pendidikan Sejarah, Fakultas Imu Sosial (FIS) Universitas Negeri Padang (UNP) mengadakan kegiatan kemah mahasiswa. Kegiatan ini disebut dengan ‘Yang Datang Yang Pergi’ (YDYP) dilaksanakan di Padang Sago, Padang Pariaman selama tiga hari Jumat-Minggu (20-22 Mei). Selaku wakil ketua, Alexander Rendi Hm menyampaikan tujuan dilaksanakan kegiatan ini ialah untuk menumbuhkan rasa kekeluargaan pada warga
sejarah.“Tujuan dilaksanakan YDYP ialah untuk membuka jembatan bagi mahasiswa baru untuk mengenal senior serta menumbuhkan rasa kekeluargaan,” ujarnya. Lanjutnya, adapun kegiatan yang dilakasanakan yaitu penyambutan mahasiswa baru (Maba), game, materi dari dosen, pengabdian masyarakat, penyerahan Maba ke Hima, pemutaran video sejarah, dan api unggun. “Hari pertama, penyambutan Maba, setelah itu dilanjutkan game dan materi
dari dosen. Hari kedua, Pengabdian masyarakat dan malamnya serah terima Maba ke Hima. Dan dihari terakhir, hari kasih sayang senior dengan junior,” jelasnya. Harapnya, Maba lebih mengabkrabkan diri ke senior dan YDYP terus ada. “Semoga YDYP akan terus menjadi wadah untuk Maba yang akan masuk ke keluarga sejarah sebagai wadah mengenal serta mengakrabkan diri ke senior dan semoga acara YDYP ini terus ada,” tutupnya. Mona.
Kronologis Kecelakaan antara Kereta Api dengan Truk di Lubuk Buaya Telah terjadi kecelakaan antara kereta api dengan satu unit truk di Kelurahan Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah, lebih tepatnya di persimpangan menuju puskesmas Anak Aie, Selasa (29/3). Resti Fauzi, salah seorang masyarakat yang melewati lokasi tersebut mengatakan kecelakaan bermula dari sebuah truk menghindari tiang spanduk yang jatuh, lalu dari arah berlawanan melaju kereta api dari arah Padang menuju Pariaman, kecelakaan pun tak
terhindarkan. “Truk menghindari tiang spanduk yang jatuh lalu dari arah berlawanan melaju kereta api, lalu terjadilah kecelakaan,” ujarnya. Resti mengatakan, korban yang terdampak dari peristiwa ini sebanyak dua orang mengalami luka-luka dan tidak ada korban yang meninggal dunia. “Untuk korban hanya ada dua orang yang luka-luka akibat benturan dari AC yang jatuh, kalau untuk yang
meninggal dunia tidak ada,” ujarnya. Lebih lanjut, Resti menjelaskan kondisi setelah terjadinya kecelakaan. Ia mengatakan truk dan kereta api yang terlibat kecelakaan mengalami kerusakan, serta tiang roboh yang membuat jalan menjadi macet. “Terlihat truk yang rusak, kereta api yang rusak, serta tiang spanduk yang roboh yang menganggu aktivitas berkendaraan,” tutupnya. Ari.
Pasca Aksi 11 April, Sejumlah Fasilitas DPRD Provinsi Sumbar Rusak Aksi demo mahasiswa senin (11/4) lalu di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) berakhir ricuh. Aksi yang semula damai ini pecah ketika sebelumnya perwakilan dari mahasiswa meminta agar seluruh mahasiswa dapat memasuki gedung DPRD. Permintaan tersebut tidak bisa diterima oleh Ketua DPRD Sumbar, Supardi dan Kapolresta Padang, Kombes Pol Imran Amir. Ketua DPRD dan Kapolresta Padang hanya dapat menerima beberapa perwakilan saja dari mahasiswa, dikarenakan alasan keamanan. Setelah pertemuan singkat antara perwakilan mahasiswa dengan Ketua DPRD dan Kapolresta, massa mendesak masuk ke dalam gedung DPRD serta membakar ban di depan gedung wakil rakyat tersebut. Setelah itu, lemparan batu dan botol minuman mineral datang dari arah massa tidak dapat dihindari. Segera polisi membentuk barikade serta menembakkan gas air mata ke arah mahasiswa. Lemparan batu dari mahasiswa mengenai fasilitas yang ada di gedung DPRD, tepatnya pintu kaca pojok layanan Klinik Pratama PMI Sumbar. Klinik yang menghadap langsung ke arah aksi demonstran tersebut membuat beberapa titik pintu kaca tersebut retak dan pecah akibat lemparan batu yang datang dari arah massa. Untuk titik pintu kaca yang pecah diantaranya bagian depan klinik PMI Sumbar, serta kaca belakang dari ruangan apotek klinik tersebut. Pantauan ganto, kejadian tersebut membuat beberapa petugas klinik panik dan berlari menyelamatkan diri kebagian belakang dan khawatir akan fasilitas yang rusak tersebut. Dano.
Sambut Ramadan, UKK UNP Gelar Tahrib Unit Kegiatan Kerohanian (UKK) Unversitas Negeri Padang (UNP) mengadakan Tahrib Ramadan dalam rangka menyambut bulan suci ramadan 1443H bertajuk “Semarak Cinta Mengapai Kemenangan” dengan titik kumpul di Auditorium UNP, Jumat (1/4). Rute kegiatan ini dimulai dari Auditorium UNP, dilanjutkan dengan arak-arakan menuju beberapa titik antaranya Jl.Cendrawasih, Jl. Gajah, Jl. Belibis, Jl. Prof. Dr. Hamka dan kembali ke Auditorium UNP. Adapun dresscode laki-laki baju putih sedangkan dresscode perempuan baju putih dan jilbab dongker, serta peserta yang mengikuti kegiatan ini diminta untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Selaku Ketua UKK, Aulia Azmi Alkhairi menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini ialah untuk memperingati bulan suci ramadan sudah dekat. “Tujuan diadakan Tahrib ini ialah untuk memeriahkan dan memperingati bulan suci ramadan sudah dekat,” ucapnya. Selanjutnya, ia juga menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada bulan ramadan. “UKK bekerja sama dengan Al-Azhar dan seluruh dewan lembaga fakultas untuk mengadakan tafsif setiap hari selama bulan suci ramadan ba’da ashar dan juga rangkaian kegiatan agama lainnya.” Lebih lanjut, ia berharap pada bulan suci ramadan ini menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan tidak terkekang seperti tahun lalu, dikarenakan pandemi. Mona.
‘Wirasena Sagraha’ Menjadi Nama Kabinet BEM FT KM 2022 Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik (FT) Keluarga Mahasiswa (KM) Universitas Negeri Padang (UNP) mengadakan launching kabinet BEM FT KM UNP dengan tema “Membangun BEM FT yang Bersinergi dan Berintegritas dengan Kesadaran Loyalitas Demi Fakultas Teknik yang Berkemajuan,” yang diadakan secara luring di ruang serba guna FT UNP, Jumat (22/4). Ketua pelaksana, Julio Robert mengatakan acara ini merupakan bentuk apresiasi yang diberikan oleh Gubernur BEM FT UNP. “Penghargaan terhadap antusiasme seluruh keluarga besar FT dari setiap departemen yang ingin berkontribusi dan berperan aktif dalam pembangunan FT,” ujarnya. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Irwandi selaku Presiden Mahasiswa UNP periode 2022-2023. Ia berharap dengan adanya launching kabinet ini, FT semakin jaya seperti simbolnya. “Semoga kita bisa berkerja sama dengan BEM KM UNP nantinya yang insha Allah juga akan melakukan launching kabinet,” paparnya. Gubernur BEM FT KM UNP, Malik Aziz menyampaikan harapannya agar keluarga besar BEM FT dapat menyatukan misi dan langkahnya bersama. “Jadilah pribadi yang ingin berkreasi dan berinovasi, tidak hanya bermodalkan ucapan tapi juga membangun karyakarya yang bermanfaat,” ucapnya. Dr. Mukhlidi Muskhir, S.Pd, M.Kom. selaku Wakil Dekan 3 FT UNP berharap agar mahasiswa tidak jauh dari nilai-nilai kemanusiaan. “Orang-orang yang berkualitas tidak akan ada artinya apabila dia bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan,” harapnya. Mery.
SEPUTAR MAHASISWA
April-Juni 2022 Edisi No.222/Tahun XXXII
19
Makanan Pilihan Mahasiswa Hai Pembaca Setia Ganto! Kebutuhan akan pangan adalah hal yang tidak bisa dilepaskan oleh kehidupan manusia, tak terkecuali mahasiswa. Terdapat berbagai pertimbangan yang dilakukan oleh mahasiswa dalam memilih makanan yang akan dikonsumsinya. Pada edisi kali ini Ganto mengadakan riset tentang tipe-tipe mahasiswa UNP dalam memilih makanan. Apakah mahasiswa UNP lebih mengutamakan rasa, baik bagi kesehatan, atau makanan yang ekonomis? Berikut ini jawabannya.
Dalam memilih makanan, kriteria seperti apa yang Anda gunakan?
Kenapa Anda memilih kriteria itu?
Mencukupi (49,9%) Kadang-kadang mencukupi (41,1%) Jarang mencukupi (4,8%) Tidak mencukupi (4,2%) Sangat tidak Mencukupi (0%)
Baik untuk kesehatan (49,8%) Harga bersahabat (21,4%) Cita rasa nikmat (15,5%) Sesuai dengan selera (13,3%) Biar tidak ketinggalan tren (0%)
Berapa biaya yang Anda keluarkan untuk Apakah uang belanja Anda mencukupi untuk membeli makanan itu? membeli makanan itu setiap hari? <Rp. 10.000 (23,6%)
Mencukupi (49,9%)
+Rp. 10.000 (60,7%%)
Kadang-kadang mencukupi (41,1%)
> Rp. 30.000 (13,9%)
Jarang mencukupi (4,8%)
>Rp. 50.000 (1,2%)
Tidak mencukupi (4,2%)
>Rp. 100.000 (0,6%)
Jika tidak mencukupi, upaya apa yang anda lakukan agar Anda tetap bisa membeli makanan itu?
Sangat tidak mencukupi (0%)
Meminta belanja tambahan ke orang tua (58,1%)
Mengambil kerja sampingan (30,8%) Meminjam uang teman (8,7%) Meminta uang kepada pacar (0%) Mencuri (0%)
Sumber: Litbang SKK Ganto UNP Infografik: Hujjatul Fajri
SASTRA BUDAYA
20
April-Juni 2022 Edisi No.222/Tahun XXXII
Cerpen
Puisi
Indonesia Milik Kita
Sudah berhari-hari perahu kecil itu terombang-ambing di atas lautan. Ia tidak tahu mengapa perahunya bisa sampai di lautan yang luas. Seingatnya ia hanya tertidur sejenak, lalu terbangun dengan kondisi membingungkan. Ia tidak tahu dengan apa yang terjadi begitu juga dengan dirinya sendiri.
Oleh Alkbar Desril Mahasiswa Sastra Indonesia TM 2018
Ke mana harus mendayung? ia pun tidak tahu. “Andai saja aku tahu ke mana harus mendayung. Kini, aku tidak tahu ke mana harus mendayung.”
Pinta kiniku
Oleh Ilham ramadhan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia TM 2019
Sepertiga simpang pagi itu Membeku sebuah ingatanku tentang masa lalu Ibu sebutku, bapak ingatku Ternyata dulu aku pernah kaku mengigat itu Sudah berulang, hal itu menganguku Mengenang, menjagal, mencabik Seperti masa laluku. Puisi ini akan layu, seperti hatiku Mengenang itu. Masa lalu, masi mengikuti Masa kini masi menjauhi Tuhan apakah seperti itu hidupku? Berdamailah dengan itu, hanya itu pintaku. Oleh Febiola Tiara Siswa SMK 2 Kota Pariaman
KRITIK PUISI
Puisi Harus Bebas Namun Bertanggung Jawab
Dari tahun 1822-1834, Henry, keponakan sekaligus menantu dari penyair terkenal Inggris, Samuel Taylor Coleridge, secara cermat dan tekun mengumpulkan perbincangannya dengan Samuel. Setahun setelah Samuel wafat, percakapan itu kemudian dibukukan dan diberi judul Specimens of the Table Talk of the Late Samuel Taylor Coleridge. Buku ini menjadi biografi signifikan mengenai Samuel T. Coleridge. Salah satu hal paling menarik dari buku tersebut adalah pernyataan Samuel mengenai definisi puisi. Di depan beberapa penyair besar seperti Dryden, Burke, dan Sydney, Samuel menyatakan bahwa puisi merupakan
“best words in the best order”. Frasa “best words” merujuk pada kata-kata terbaik, yakni melalui pemilihan kata yang teramat teliti dan dilakukan secara berulang-ulang. Frasa “best order” dimaknai sebagai susunan kata terbaik yang dihasilkan melalui harmonisasi bunyi, imaji, dan visualisasi. Maka dapat dipahami bahwa puisi merupakan sebuah hasil pekerjaan yang tidak hanya sekadar kreatif, namun juga membutuhkan perhitungan dan sensitivitas yang tinggi. Semenjak zaman Yunani kuno, pensyair dikategorikan sebagai keahlian nan langka. Berbeda dengan prosa yang dikategorikan sebagai “psilos logos” (bahasa telanjang) atau “pedzos logos” (bahasa jalanan), puisi dianggap sebagai dancing language (bahasa yang menari-nari). Tak heran, puisi sering diperlombakan sebagai gabungan keahlian verbal, pertunjukan intelektualitas serta kehalusan perasaan dari manusia unggul di zaman tersebut. Puisi zaman dulu terikat dengan banyaknya aturan yang ketat. Apakah itu terkait dengan suku kata, ritme, baris maupun ritma. Barisan pensyair, terutama dari Prancis menganggap aturan-aturan ini mengekang
banyak hal salah satunya, kesadaran kritis mereka. Maka dari itu, pada abad 19, mereka mengajukan free verse sebagai antitesis dari Romantisme di Eropa. Kebetulan, ketiga puisi terpilih pada edisi kali ini juga berjenis free verse. Puisi pertama berjudul ‘Indonesia Milik Kita’ bercerita mengenai gairah cinta dalam pusaran konflik. Latar puisi ini berada di ‘Indonesia’ yang sering dilanda separatisme dan konflik horizontal. Kedua tokoh; Aku dan Kau bertindak sebagai penonton belaka. Bagi mereka, cintalah yang terpenting walau bangsa mereka berlaku sebaliknya. Puisi kedua berjudul ‘Pinta Kiniku’ berkisah masa lalu dari si Aku narator. Masa lalu itu digambarkan dengan sangat buruk dan traumatis. Masa lalu itu juga bertindak seperti hantu yang bergentayangan dan menarik si Aku dari progres masa sekarang. Di akhir puisi, si Aku berharap hidupnya dapat terbebas dari bayang-bayang masa lalu itu. Sama halnya dengan dua puisi sebelumnya, puisi ketiga berjudul ‘Di atas Perahu Kecil’ berbicara tentang nasib buruk yang melanda si Dia. Nasib buruk ini terjadi begitu saja tanpa penjelasan. Selain itu, si Dia juga tidak tahu apa tin-
dakan yang harus dilakukannya. Si Dia akhirnya hanya menyesali keadaanya karena tidak pernah tahu apa yang akan dilakukannya. Menurut penyair Ezra Pound dalam bukunya ABC of Reading (1934), puisi berjenis free verse setidaknya harus memiliki salah satu dari tiga kekuatan ini yaitu melopoeia, phanopoeia, and logopoeia. Melopoeia merupakan keindahan dari aspek bunyi yang terbentuk. Phanopoeia merujuk kepada bagaimana kekuatan imaji yang diciptakan. Logophoeia berhubungan dengan pendayagunaan kata-kata guna capai potensi kepuitikan tertinggi. Ketiga puisi tersebut memiliki kekuatan mereka masing-masing. Puisi berjudul ‘Indonesia Milik Kita’ lebih menekankan pada aspek bunyi. Puisi ini kaya dengan bunyi sengau dan letup yang bertebaran pada fon <m> dan <k>. Bunyi-bunyi ini menyiratkan semangat dan keteguhan dari si Aku narator. Selain itu, terdapat bunyi vokal <a> yang melambangkan keterbukaan dan kejelasan sikap si Aku narator. Walaupun puisi kedua “Pinta Kiniku’ juga memiliki kekhasan pada aspek bunyi, namun lebih condong pada imaji. Hal ini terbukti bagaimana penulis meng-
gambarkan betapa menakutkannya masa lalu tersebut. Selain itu, puisi ini juga mendeskripsikan latar suasana dengan begitu subtil dan terampil. Hal ini tentu dapat menciptakan letupan-letupan visual di benak pembaca. Mungkin puisi terakhir paling lemah dalam aspek manapun. Dari segi bunyi, puisi ini tidak didukung oleh unsur-unsur bunyi yang mampu memanjakan gendang telinga pembaca. Dari segi imaji, visual yang disugestikan juga bukan sesuatu yang unik dari sudut pandang manapun bahkan terkesan sangat biasa. Dari segi diksi, puisi ini lebih tepat dianggap sebagai teks berita kehilangan atau kebingungan. Namun apapun itu, setidaknya usaha ini membuktikan bahwa menulis puisi bukan perkara enteng meski telah diberi banyak kebebasan. Walaupun kegiatan menulis puisi sudah didemokratisasi lebih dari satu abad yang lalu, namun seyogianya menulis puisi harus dibarengi tanggungjawab. Penulis sah-sah saja menulis tentang apapun, namun tetap berpegang teguh pada tiga unsur penyusun utama. Dengan batasan tersebut, semoga anugerah kebebasan berpuisi ini dapat dimanfaatkan dengan baik.
SASTRA BUDAYA
21
Pio dan Raja Bambu Oleh Syafaria Esa Antika Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia TM 2019
Di Atas Perahu Kecil
Lihatlah lalu telaahlah, kekasih Merekam kelompok matamu setengah angka Pejamkan matamu setelah memasuki-merasukinya Mereka saling mengibarkan bendera Mereka saling rebut kuasa dengan berbagai cara Mereka saling serang sesama bangsa Namu kita tetap saling sayang mahacinta lagi Maha-maha Karena dunia hanya milik kita bertiga; aku, kau dan Indonesia
Diasuh Oleh Muhammad Adek, M.Hum.
April-Juni 2022 Edisi No.222/Tahun XXXII
Angin berhembus kencang, membuat pohon-pohon bambu di sekitar rumah Pio bergoyangan. Gadis itu menatap ke langit yang sudah menggelap. Sepertinya akan turun hujan. Ia buru-buru masuk ke dalam rumah yang hampir semua bahannya terbuat dari bambu. Tiang, lantai, tempat tidur, kursi, dan meja. Hanya atapnya saja yang terbuat dari anyaman daun rumbia pada bilah-bilah bambu. Pio benar-benar memanfaatkan sumber daya alam di sana. Ayah Pio adalah pengrajin bambu yang piawai. Semua hal bisa dibuat dengan bambu. Tidak heran jika orangorang di sana menjulukinya sebagai Raja Bambu. Raja Bambu adalah seorang perajin yang menjual kerajinan dari bambu. Bisa dibilang, keluarganya bisa hidup hingga saat ini karena pohon bambu. Pio tidak tahu syarat sebuah keluarga itu butuh berapa anggota. Hal ini dikarenakan keluarga yang Pio miliki hanya ayahnya seorang sementara ia tidak punya ibu. Bukan karena sudah meninggal, tetapi sejak awal ia memang tidak memiliki ibu. Raja Bambu menemukan Pio kecil di tengah hutan saat sedang mencari pohon bambu. Jadi bisa dibilang Raja Bambu bukanlah Ayah Pio yang sebenarnya. Ayah angkat kalau kata orang-orang. Hujan turun dan Pio yang sedang menunggu ayahnya pulang hanya tiduran seraya mendengar suara hujan. Siang tadi Raja Bambu pamit pada Pio untuk mencari bambu di hutan. Pio harap ayahnya pulang lebih awal. Lama Pio menunggu ayahnya pulang,
KRITIK CERPEN
Diasuh Oleh Nesa Riska Pangesti, S.S., M.A. Hidup di dunia ini identik dengan hubungan timbal balik atau balas budi. Setiap yang dilakukan oleh seseorang selalu disangkutpautkan dengan niat dan motif dibalik perbutannya. Ketika seseorang melakukan kejahatan, si korban akan berdoa semoga pelaku mendapatkan balasan yang setimpal. Namun, ketika seseorang melakukan kebaikan, orang lain akan memiliki
sampai ia merasa bosan dan tertidur. Ketika bangun ternyata sudah larut malam. Ayahnya belum pulang juga. Pio mulai mencemaskan ayahnya sekarang. Pio keluar rumah dengan membawa lampu minyak di tangannya. “Ayaah!” teriak Pio sembari terus berjalan menyusuri hutan. Pio sudah lelah berjalan, sehingga ia bersandar pada salah satu pohon bambu. Ia menatap pada langit malam. Bulan bersinar terang di antara rimbunnya dedauanan pohon-pohon bambu. Matanya terasa semakin berat, kemudian Pio terlelap tidur. “Pio,” panggil Raja Bambu pada gadis itu. Membuat gadis itu perlahan membukakan matanya. Pio bangkit dibantu oleh ayahnya. Dia tertidur sampai pagi begini. “Ayah kemana saja semalam? Aku cariin ayah.” “Semalam ayah kehujanan jadi berteduh sebentar di hutan. Saat ayah pulang kamu malah tidak ada. Lain kali tunggu saja di rumah ya.” “Tapi aku cemas kalau ayah kenapa-kenapa di hutan. Keluarga yang aku punya, kan cuma ayah.” Raja Bambu hanya balas tersenyum pada gadis itu. “Ya sudah, kalau begitu sekarang kita pulang ya.” *** “Ayah, aku berangkat sekolah ya!” pamit Pio pada Raja Bambu yang sedang sibuk dengan parang dan bilah bambu di tangannya. Di sekolah pio adalah anak yang pintar. Selalu berada di urutan tiga teratas di kelasnya. Meski begitu, ia tidak merasa sombong
dan lebih baik dari anak-anak lain. Baginya, orang paling pintar itu ya gurunya. Kalau sudah besar Pio ingin menjadi lebih pintar dan menjadi seorang guru. Selain gurunya, orang yang paling Pio anggap pintar adalah Raja Bambu. Ayahnya itu bisa menciptakan beragam kerajinan dari bambu. Bukankah itu adalah hal yang mengesankan?
Ilustrator: Hujjatul Fajri
“Bu Guru,” seru Pio kepada seorang wanita yang sedang duduk di sampingnya. “Iya, ada apa Pio?” “Kalau ada orang yang baik sama kita, apa orang itu ingin mendapat sebuah balasan? Tadi pas pelajaran di kelas, Bu Guru bilang kalau di dunia selalu ada hukum sebab akibat.” Wanita itu berdeham pelan. “Kalau ada orang yang baik sama kita, ada dua kemungkinan. Pertama, dia memang orang baik. Kedua, dia mengharapkan sesuatu balasan dari kita. Ada niat lain.” “Niat lain?” “Iya, niat lain. Maksudnya adalah ketika seseorang berbuat
baik pada kita karena ada sesuatu yang dia harapkan dari kita. Jadi, dia melakukan hal-hal baik kepada kita agar suatu saat kita bisa membalas semua kebaikannya.” Mendengar hal itu membuat Pio terdiam. Seseorang yang pertama kali muncul di pikirannya adalah sosok Raja Bambu. Selama ini ayahnya telah melakukan banyak kebaikan kepadanya. Tapi apakah ayahnya mengharapkan balasan sesuatu dari Pio? *** Ketika pulang sekolah, Pio melihat Raja Bambu. Mereka sama-sama akan naik ke atas lembah. Raja Bambu adalah tipe orang yang jarang bicara. Jadi, Pio dan ayahnya jarang sekali mengobrol berdua. Meski begitu, Pio tahu ayahnya sangat menyayanginya. Buktinya, dirinya bisa tumbuh sebesar ini atas kebaikan hati dari ayahnya. Kebaikan, lagi-lagi Pio teringat pada ucapan gurunya di sekolah. Pio berpikir, apakah ayahnya melakukan semua kebaikan ini agar mendapat balasan darinya nanti? Tapi, balasan seperti apa yang ayahnya inginkan? “Ayah,” ucap Pio ketika mereka berada di halaman rumah mereka yang terbuat dari bahan bambu. “Iya, ada apa?” “Kenapa ayah mau mengurusku? Aku kan bukan siapa-siapanya ayah. Apa ayah mengharapkan balasan dari aku nantinya?” “Alasan ayah mengurusmu, kamu adalah penyelamat hidup ayah. Bagi ayah, balasan terbaik atas semua yang telah ayah lakukan ialah kebahagian kamu di dunia.” “Aku penyelamat hidup
Hubungan Timbal Balik Manusia
dua prasangka. Pertama, orang itu melakukan kebaikan karena ikhlas. Kedua, orang itu melakukan kebaikan karena mengharapkan balasan. Hal ini wajar karena tidak semua orang melakukan sesuatu dengan niat ikhlas yang murni. Fenomena timbal balik ini dinarasikan dengan baik oleh penulis. Penulis seakan sadar betul dengan kondisi sosial kehidupan masyarakat saat ini. banyak orang yang melakukan perbuatan tanpa berpikir panjang sehingga mengakhiri hidup menjadi jalan terakhir yang mereka pilih. Seperti dalam cerpen yang ditulis oleh Syafaria Esa Antika ini, menceritakan tentang bagaimana hubungan timbal balik antara tokoh gadis kecil bernama Pio dan Raja Bambu yang disebut sebagai “Ayah” oleh Pio. Timbal balik di antara kedua tokoh ini menjadi penyambung hubungan Pio dan Ayah sehingga menjadi sepasang Anak dan Ayah. Pio adalah seorang anak yang dib-
uang oleh orang tuanya di tengah hutan tempat dia tinggal sekarang. Tokoh Raja Bambu adalah pemuda yang pernah berniat mengakhiri hidupnya di hutan tersebut. Mereka dipertemukan di hutan itu dengan sebuah alasan hingga menimbulkan hubungan timbal balik. “Hutan ini terkenal sebagai tempat bunuh diri. Banyak orang yang merasa lelah dengan hidupnya berakhir di sini. Begitu juga dengan ayah saat itu. Ayah datang ke sini untuk bertemu dengan kematian. Tapi siapa sangka, ayah justru bertemu dengan kamu di hutan ini. Kebahagian ayah di dunia ini.” Raja Bambu menganggap Pio adalah penyelamat hidupnya karena berkat pertemuan dengan sosok bayi mungil yang dibuang di hutan. Ia mengurungkan niatnya untuk mengakhiri hidupnya. Ia menganggap Pio sebagai sumber kebahagiaannya. Apa yang terjadi antara Raja Bambu dan Pio merupakan rep-
resentasi kehidupan masyarakat yang selalu ada hubungan timbal balik. Penulis dengan piawai menarasikan fenomena sosial masyarakat dalam cerpennya. Secara tidak langsung penulis ingin menyampaikan bahwa dalam hidup selalu ada alasan untuk berbuat kebaikan. “Mereka punya alasan yang mungkin belum bisa kamu mengerti sekarang. Percayalah, setiap hal yang terjadi pasti ada hikmahnya. Hidup itu seperti hadiah, baik dan buruknya harus kita terima dengan ikhlas.” Dilihat dari kutipan tersebut, penulis menunjukkan kehidupan harus dijalani dengan ikhlas meskipun banyak terjadi hal-hal baik dan buruk dalam hidup. Cerita dalam cerpen ini bisa dijadikan sebagai sarana pendidikan karakter karena mengandung nilainilai kehidupan. Melalui tokoh Raja Bambu, pembaca diberikan pemahaman bahwa seseorang bisa mengambil makna disetiap
ayah?” Raja Bambu kembali tersenyum lembut. “Hutan ini terkenal sebagai tempat bunuh diri. Banyak orang yang merasa lelah dengan hidupnya berakhir di sini. Begitu juga dengan ayah saat itu. Ayah datang ke sini untuk bertemu dengan kematian. Tapi siapa sangka, ayah justru bertemu dengan kamu di hutan ini. Kebahagian ayah di dunia ini.” Sore itu, angin berhembus pelan menggoyangkan pohon-pohon bambu. Mata Pio berkaca-kaca menatap pada sosok ayahnya. Ia senang ayahnya adalah tipe orang pertama. Ayahnya memang orang yang baik. Bukan tipe orang kedua yang mengharapkan balasan dari kebaikannya. Pio berlari menghampiri dan memeluk ayahnya. Air matanya tumpah begitu saja. Ia sangat bahagia ditakdirkan memiliki seorang ayah yang baik hati. “Kedua orang tua kandungku saja tidak ingin aku hidup di dunia ini. Mereka membuangku di hutan ini. Tapi, ayah justru ingin hidup di dunia ini karena aku,” ucap Pio dengan suara bergetar menangis. “Mereka punya alasan yang mungkin belum bisa kamu mengerti sekarang. Percayalah, setiap hal yang terjadi pasti ada hikmahnya. Hidup itu seperti hadiah, baik dan buruknya harus kita terima dengan ikhlas.” “Sekarang, ayo masuk ke rumah. Hari sudah mulai gelap. Kita harus menghidupkan lampu minyak sebagai penerang di malam hari yang panjang.”
kejadian yang dialami dan selalu membalas dengan kebaikan. Selain pelajaran berharga yang dapat dipetik dari cerita yang dinarasikan, cerpen ini patut dicermati dan diberikan kritik kepada penulisnya. Penulis sepertinya kurang teliti terhadap tulisannya. Di awal cerita, penulis mengungkapkan bahwa Pio ditemukan oleh Raja Bambu di hutan ketika ia sedang mencari bambu. Namun, di akhir cerita penulis menuliskan hal yang berbeda. Penulis menceritakan bahwa Raja Bambu memasuki hutan karena hendak mengakhiri hidupnya, namun karena melihat sesosok bayi di tengah hutan ia lantas mengurungkan niatnya tersebut dan justru menjadi sumber kebahagiaannya. Hal ini menimbulkan kebingungan dan menjadi ganjalan bagi pembaca yang membaca cerpen ini.
RESENSI
22
Politik Kesejahteraan: Strategi Mencapai Keadilan Sosial Judul Penulis Penerit Tebal Cetakan
Negara dan Sekat Kebebasan Pers
: Negara dan Politik Kesejahteraan (Reorientasi Aarah Baru Pembangunan) : A. Muhaimin Iskandar : PT. Gramedia Pustaka Utama : 319 : Pertama, 2021
Ketidakmampuan kebjiakan-kebijakan suatu negara dalam mewujudkan keadilan sosial di masyarakat serta banyaknya pembangunan yang hanya menguntungkan kalangan tertentu, sehingga tidak jarang membuat masyarakat miskin semakin terhimpit. Ditambah dengan kondisi terkini, mewabahnya Covid-19 tak ayal kesejahteraan masyarakat semakin terjun menuju titik nol. Hal tersebut membuat keadilan sosial terasa terlalu jauh untuk dicapai negara saat ini. Oleh karena ketidakselarasan kenyataan hidup di masyarakat dengan idealisme kebijakan negara yang ada, mendorong lahirnya buku “Negara dan Politik Kesejahteraan (Reorientasi Arah Baru Pembangunan)” yang berisi gagasan yang diiringi strategi implementasi mengenai konsep menuju arah baru pembangunan di seluruh aspek kehidupan masyarakat berdasarkan masalah riil yang menyentuh seluruh lapisan sosial masyarakat serta mampu mengurangi kesenjangan sosial dan kesenjangan antarwilayah. Sederhananya, esensi dari politik kesejahteraan adalah alat untuk menyejahterakan masyarakat negara itu sendiri. Sebagaimana yang dikutip dalam buku bahwa konteks pengelolaan negara, arah politik kesejahteraan terletak pada komitmen negara dalam memberikan perluasan akses, kapabilitas, serta peluang kepada seluruh warga negara dalam mening-
katkan taraf hidup serta institutional setting yang menjamin terdistribusinya penciptaan kesejahteraan. Dengan demikian, seluruh produk kebijakan negara harus mengemban suatu pakta bahwa ia hadir untuk menyelamatkan dan menjaga tingkat kehidupan serta kesejahteraan rakyatnya, sebagaimana dengan tujuan berdirinya negara ini. Setiap bagian pada buku ini menyajikan tulisan yang sangat komprehensif dalam menjelaskan strategi pengimplementasian dari arah pembangunan baru yang selasaras dengan politik kesejahteraan. Bagian-bagian dari buku ini berupa visi politik kesejahteraan, demokrasi dan kesejahteraan, politik pembangunan pertanian, membangun misi dasar pendidikan, demokrasi dan gagasan ekonomi kerakyatan, serta agenda dan tantangan ke depannya. Gagasan dan strategi yang terkandung dalam buku ini sesuai dengan masalah-masalah esensial terkini masyarakat Indonesia serta mempertimbangkan situasi dan kondisi yang berhubungan dengan Covid-19. Hal ini dapat dilihat dari penjabaran penulis mengenai politik, demokrasi, pertanian, kemiskinan, pendidikan, sosiologis, dan ekonomi. Buku ini dilengkapi dengan kasus dan data-data sehingga dapat lebih mudah dipahami oleh pembaca.
April-Juni 2022 Edisi No.222/Tahun XXXII
Judul Penulis Penerit Tebal Cetakan
: Panduan Pelaporan dan Advokasi Kasus Kekerasan Jurnalistik : Musdalifah dan Erick Tanjung : Aliansi Jurnalis Independen : 59 Halaman : Pertama, 2021
Buku Panduan Pelaporan dan Advokasi Kasus Kekerasan Jurnalis terbitan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) ini merupakan kumpulan catatan tentang potret kekerasan terhadap jurnalis, mengenali kekerasan terhadap jurnalis, dan advokasi dan bagaimana cara melakukannya. Buku ini menjelaskan bagaimana kasus kekerasan yang terjadi terhadap jurnalis. Melalui buku ini, AJI menilai bahwa banyaknya kasus kekerasan terhadap jurnalis serta rendahnya proses hukum terhadap para pelakunya. Hal itu yang menjadi salah satu indikator rendahnya kebebasan pers sebuah negara. Dalam hal ini, advokasi sangat penting untuk memutus rantai impunitas dalam kasus kekerasan terhadap jurnalis ini. Buku ini memuat informasi tentang bagaimana pandangan AJI terkait kasus kekerasan yang sangat marak di kalangan jurnalis seluruh Indonesia serta perbandingannya dengan kasus di dunia. Terlebih lagi untuk para jurnalis yang berada di wilayah terpencil dan penuh dengan ancaman ketika sedang bertugas. Selain itu, buku ini juga menyertakan data yang dikumpulkan Sub bidang Papua AJI Indonesia dari berbagai sumber, seperti jumlah kekerasan terhadap jurnalis dan media di Papua selama 20 tahun terakhir sebanyak 114 kasus. Jumlah ini meliputi kekerasan pada jurnalis asli
Resensiator: Rizka Salsabila Bakhtra Mahasiswa Bimbingan dan Konseling TM 2019
Papua, jurnalis non-Papua, dan intimidasi ke perusahaan media. Sedangkan secara khusus, jumlah kasus kekerasan pada periode Januari hingga akhir April 2021 mencapai lima kasus. Buku ini sangat cocok dibaca oleh para jurnalis di Indonesia, terutama untuk jurmalis pemula dan jurnalis yang bertugas di daerah yang rawan terjadinya kasus kekerasan. Dengan demikian, mereka sudah mengetahui bagaimana cara mengatasi permasalahan-permasalahan serta mempunyai trik-trik yang efektif jika kemungkinan terburuk terjadi padanya. Bagi jurnalis pemula, sangat disarankan untuk membaca buku ini. Sebab, kita dapat mengetahui bagaimana dengan kasus kekerasan yang terjadi pada jurnalis serta bagaimana penanganannya. Namun, hal itu juga diperberat dengan adanya sejumlah data. Meskipun demikian, pembaca juga akan semakin tertarik ketika sudah memasuki bab yang membahas tentang advokasi. Bagaimana upaya kita dalam mengatasinya ketika mendapatkan kekerasan oleh oknum-oknum yang memiliki “misi” khusus. Selain itu, juga terdapat bagaiman sikap dan pendekatan yang perlu dilakukan oleh tim advokasi dalam menangani kasus kekerasan jurnalis berbasis gender.
Resensiator: Maryani Anggi Safitri Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia TM 2019
ULASAN FILM
Budaya Patriarki dan Kehidupan Perempuan
ULASAN FILM Judul Genre Rilis Durasi Sutradara Bahasa Pemeran
: Yuni : Drama, Fiksi, Coming-of-age : 9 Desember 2021 (Indonesia) : 122 menit : Kamila Andini : Jawa Banten, Sunda Banten, Indonesia : Arawinda Kirana, Kevin Ardilova, Dimas Aditya
Film yang berjudul Yuni ini berkisah tentang seorang siswi SMA kelas 3 di Serang, Banten yang memiliki banyak prestasi di bidang akademik, sehingga ia dilirik oleh gurunya Ibu Lies untuk membantunya melanjutkan ke perguruan tinggi dengan beasiswa. Selain itu, Yuni sangat menyukai benda berwarna ungu. Ketika ia menemukan benda berwarna ungu, ia akan mengambilnya meskipun bukan miliknya. Kehidupan masyarakat di tempat Yuni tinggal, masih terbilang rural sehingga prinsip-prinsip patriarki masih terasa sangat kental. Mereka beranggapan bahwa pernikahan merupakan sebuah rezeki bukan hal tabu, sehingga sering kali anak gadis dinikahkan oleh orang tuanya daripada melanjutkan pendidikan. Selain itu, wanita seharusnya hanya menjadi istri yang baik bagi suaminya, sehingga menikah di usia muda merupakan hal yang wajar. Berbeda dengan Yuni yang ingin merasakan kebebasan. Konflik dimulai dengan Yuni menolak lamaran pertama. Kabar tersebut sudah sampai kepada teman-temannya dan menjadi bahan gunjingan. Kemudian Yuni bertemu dan berbicang dengan seorang pegawai salon yang pernah nikah muda saat masih SMP. Na-
mun, pernikahannya berujung perceraian, dikarenakan belum siap secara fisik dan mental dalam menghadapi masalah berumah tangga. Pegawai salon tersebut mengetahui bahwa Yuni menyukai musik dan menyarankan pergi ke sebuah klub. Ia pergi bersama seorang adik tingkat yang bernama Yoga. Yoga digambarkan sebagai seorang yang polos dan pemalu. Yuni mulai didekati Yoga dengan modus membantunya dalam tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Pada saat itu, Yuni lemah dalam mata pelajaran tersebut, sehingga mendapatkan banyak tugas dari gurunya, Pak Damar. Kedekatan mereka semakin kuat setelah beberapa kali berinteraksi seperti Yuni Selalu mengisi pulsa di kedai pulsa tempat Yoga bekerja. Kemudian Yuni mengajaknya ke klub dan yoga menyanggupi. Beberapa hari kemudian, lamaran kedua datang untuk Yuni dan menghendaki Yuni sebagai istri muda dengan mahar 25 juta serta akan ditambah bila Yuni terbukti masih perawan. Akan tetapi, Yuni menolak lamaran tersebut dan mengaku sudah tidak perawan lagi. Kabar tersebut juga tersebar di sekolahnya. Teman sekelas Yuni mengingatkan bahwa tidak baik menolak lamaran
lebih dari dua kali dikarenakan akan sulit mendapatkan jodoh. Berselang waktu, yuni akhirnya mendapatkan lamaran ketiga, yaitu Pak Damar Guru Bahasa Indonesia di sekolahnya. Yuni akhirnya menyanggupi setelah Pak Damar memohon kepadanya. Akan tetapi pada hari pernikahan, hujan turun begitu lebatnya. Film diakhiri dengan adegan Yuni kabur meninggalkan acara pernikahannya. Secara keseluruhan, film Yuni masih sangat bisa untuk dinikmati sehingga memberikan pengalaman yang menarik bagi penonton. Selain itu, film ini menjadi wakil Indonesia untuk bersaing di Oscar 2022. Yuni mampu menyampaikan kritik keras terkait permasalahan perempuan Indonesia dengan jujur dan mengaduk emosi. Beberapa adegan yang tidak layak konsumsi oleh masyarakat di bawah umur juga merupakan hal yang harus diperhatikan. Terdapat beberapa adegan seperti Yuni tanpa mengenakan sehelai benang usai mandi dan bersetubuh di sebuah rumah kosong. Dengan demikian, tidak semua kalangan dapat menyaksikan film ini. Namun, secara keseluruhan film ini memiliki banyak nilai kehidupan. Resensiator: Muhammad Taufik Mahasiswa Departemen Geografi TM 2018
April-Juni 2022 Edisi No.222/Tahun XXXII
23
CATATAN BUDAYA
Retorika Oleh Kurnia Sandi Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia TM 2018 Mengutip pendapat Brooks dan Warren (1970: 6) menjelaskan bahwa retorika merupakan seni penggunaan bahasa secara efektif. Oleh sebab itu, pada mulanya retorika memang diartikan sebagai kesenian untuk berbicara yang dicapai berdasarkan bakat alam (talenta) dan keterampilan teknis (Hendrikus 1991: 14). Dari pendapat para ahli di atas dapat kita pahami bahwa beretorika cukup penting dalam kehidupan sehari-hari. Retorika memiliki defenisi seni berbicara lisan maupun tulisan. Jika kita merujuk pengertian seni merupakan keahlian dalam membuat karya yang bermutu. Jika dikombinasikan antara berbicara lisan maupun tulisan dengan seni mengandung pengertian berbicara dengan keahlian atau menulis dengan keahlian yang bermutu. Ahli merupakan mahir atau paham sekali dalam suatu ilmu. Maka dapat disimpulkan bahwa beretorika dapat memberikan keuntungan yang bermutu. Dengan kata lain, jika seseorang dapat dengan baik dalam beretorika tentunya dia akan mendapatkan keuntungan. Keuntungan yang dimaksud tidak cuma berupa uang ataupun benda lainnya yang berharga yang dapat mendatangkan kepuasan, tetapi keuntungan yang dimaksud dapat mencakup kehormatan, perlakuan baik, dan dihargai. Dalam beretorika sesorang akan dituntut untuk dapat mem-
pengaruhi orang lain dengan seni berbicara. Dalam kehidupan sehari-hari, cukup banyak pekerjaan masyarakat atau profesi tertentu yang membutuhkan keterpengaruhan orang lain. Seperti berdagang dan berwirausaha, dalam berdagang dan berwirausaha diperlukan usaha agar konsumen tertarik sehingga membeli barang dagangan kita. Tentu dalam menarik perhatian konsumen diperlukan sesuatu yang berkesan, unik dan eksplisit. Menarik perhatian tidak hanya dalam model barang dagangan yang bagus dan berkualitas, tetapi juga dapat mempengaruhi konsumen dengan lisan yang kita miliki atau diistilahkan beretorika. Seringkali pedagang hanya merujuk pada kualitas barang dagannya, tetapi tidak pada kemampuan dia bertutur kata baik dan menyamankan orang lain. Retorika sering dimanfaatkan oleh usahawan secera terencana. Salah satu sarana yang dimanfaatkan yaitu dalam promosi barang produksinya. Dalam penawaran barang dagangan kepada konsumen atau pembeli, penjual sangat membutuhkan retorika yang baik. Penjual berusaha sebaik mungkin agar pembeli terpengaruh dengan cara yang dia sampaikan tentang suatu produk
atau barang dagangan tersebut. Retorika juga tidak luput dari profesi guru, dosen dan tenaga pendidik lainnya. Guru akan mengunakan retorika dalam mnyajikan meteri pelajaran terhadap siswa, begitupun dosen terhadap mahasiswanya. Tentunya tenaga pendidik seperti guru dan dosen sangat membutuhkan retorika agar pelaksa-
Ilustrator: Hujjatul Fajri
naan tugasnya sebagai pentrasfer ilmu dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Acapkali guru mengabaikan kemampuan dalam beretorikan sehingga peserta didik yang sedang mengikuti pembelajaran dapat beresiko bosan, perhatian mereka juga tidak terarah pada bahan ajar, mereka tidak akan nyaman dalam pembelajarannya. Untuk itu tenaga pendidik harus menerapkan unsur-unsur retorika seperti: Tenaga pendidik harus menguasai materi terampil berbahasa, logis penyajiannya
dan bersahaja di depan kelas. Terlepas dari pentingnya penggunaan retorika dalam profesi guru dan wirausaha, retorika juga sering digunakan individu atau kelompok dalam melancarkan rencana politik. Seperti contohnya tokoh masyarakat, tokoh partai dan kandidat pemimpin daerah. Guna agar dapat dipandang baik sehingga dipilih oleh masyarakat, seorang tokoh politik sering menggunakan kemampuan beretorika dalam mencuri perhatian masyarakat. Terlepas dari apa yang disampaikannya benar atau salah, yang terpenting mendapatkan perhatian baik, pujian baik dan pengakuan baik dari masyarakat. Terkadang masyarakat yang terpedaya akan retorika yang dia sampaikan seringkali mendapatkan kekecewaan karena memang itu hanya sebuah keindahan dalam berkata-kata. “Dulu semasa belum terpilih banyak yang dijanjikan sekarang satupun tidak terlaksana,” ungkapan seperti inilah yang sering keluar dari mulut masyarakat yang telah dikhianati oleh tokoh politik dengan kemampuannya dalam beretorika. Retorikan yang dituturkan oleh mulut seseorang sebenarnya bernilai baik. Hanya saja tergantung pada orang yang bertutur, apakah benar adanya dia menerapkan apa yang manis dia ungkapkan tadi, atau hanya sebagai pemanis omongannya untuk
mendapatkan perhatian, setelah perhatian didapatkan semuanya hilang seakan-akan semua omongannya palsu. Seringkali retorika digunakan hanya untuk mendapatkan pandangan baik oleh pendengar atau lawan bicara, tanpa disadari lawan bicara sudah menitipkan harapan. Harapan tersebutlah yang perlu kita jaga atas apa yang kita tuturkan. Retorika adalah seni berbicara, dengan beretorika kita akan mendapatkan keuntungan yang nyata. Sebagai orang terdidik dan berpendidikan baik hukumya untuk mengunakan retorika, baik itu dalam pekerjaan maupun kehidupan sehari-hari. Tentunya retorika yang memang real dari kejujuran dan hati nurani yang baik. Beretorika tidak hanya menguntungkan bagi kita tetapi juga terhadap lawan bicara. Kepuasan yang didapat orang lain yang mendengar apa yang diucapkan atas dasar retorika menjadi tolak ukur keberhasilan retorika yang digunakan. Banyak hal yang dapat mendorong kita untuk terampil dalam beretorika seperti contohnya membaca buku, menggali materi tentang cara-cara beretorika dan lain sebagainya. Kita tidak akan mendapatkan kerugian dengan beretorika maupun mempelajari ilmu retorika. Eksistensi retorika tidak hanya berbicara dalam bentuk berseni, akan tetapi berbicara dengan baik dan benar juga merupakan retorika selagi itu logis dan berterima oleh lawan bicara.
OGAN
Ilustrator: Hujjatul Fajri
April-Juni 2022 Edisi No.222/Tahun XXXII
IKLAN
Selamat dan Sukses
24