Majalah Ganto Edisi 001: Tarik Ulur Pendanaan Ormawa

Page 1

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) selama satu tahun kepengurusan. Dalam mencapai poin Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Sistem Informasi Manajemen Pemeringkatan Kemahasiswaan (SIMKATMAWA) bagian kemahasiswaan UNP tentunya menuntut program kerja yang diusulkan pendanaannya oleh masingmasing UKM sesuai dengan ketentuan kedua indikator tersebut. Namun, ketentuan tersebut juga memberikan dampak yang besar kepada UKM. Kegiatan yang dilaksanakan serta pendanaan yang disediakan akan ditilik lebih lanjut dalam Laporan majalah pertama ini. Ganto juga menghadirkan beberapa rubrik tulisan baru yang akan menyegarkan mata pembaca seperti rubrik Toleran yang berisikan liputan seputar isu keberagaman dan rubrik Rekam Jejak yang mengulas kembali salah satu tema laporan yang pernah diangkatkan pada salah satu edisi tabloid Ganto Kepadapembacasetia Ganto kamijuga mengucapkan terima kasih telah membersamai Ganto selama tiga puluh dua tahun lamanya. Kritik dan saran sangat terbuka demi keberlangsungan Ganto yang lebih baik lagi. Selamat

Salam Pers Mahasiswa! Selama tiga puluh dua tahun Ganto telah menemani pembaca dengan terbitan tabloid yang mengangkat isu-isu seputaran kampus baik itu kritikan terhadap kebijakan kampus, keluhan-keluhan dari sivitas akademika maupun isu terkait fenomena yang terjadi di lingkungan kampus. Tahun ini Ganto akan menemani pembaca setia dengan menerbitkan majalah edisi pertama. Ucapan terima kasih kepada alumni Surat Kabar Kampus Ganto yang turut serta mendukung terbitnya edisi majalah ini. Baik itu berupa dukungan moril maupun bantuan dana sebagai upaya majalah cetak edisi pertama ini bisa sampai kepada tangan pembaca. Selama proses penggarapan, kru Ganto dihadapkan dengan berbagai situasi. Peniadaan dana cetak dari kemahasiswaan UNP menuntut kru Ganto untuk tetap semangat menjalankan tugastugas liputan dan wawancara. Tiga edisi terakhir kami sepanjang 2021 tidak mendapatkan persetujuan bantuan pendanaan. Kendati demikian, kami akhirnya bisa mencetak secara pribadi untuk edisi majalah ini. Selain itu, Ganto juga tetap fokus menyajikan informasi melalui laman ganto.co Tahun ini Ganto juga kembali mengadakan Pelatihan Keterampilan Jurnalistik Tingkat Lanjut Nasional (PKJTLN) yang dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting pada 2-4 Oktober lalu. Kegiatan yang berjalan selama tiga hari itu memakan waktu persiapan kurang lebih lima bulan lamanya. Dimulai dari rapat tema, perumusan kurikulum, penentuan pemateri, masa pendaftaran calon peserta, hingga terselenggaranya kegiatan yang diikuti oleh anggota aktif pers mahasiswa se-Indonesia ini. Kami juga dibantu oleh teman-teman anggota magang yang saat itu tengah memasuki masa pemagangan outdoor sebagai reporter junior. Pada terbitan majalah edisi pertama ini Ganto menghadirkan tema Laporan berkaitan dengan program kerja

membaca! Pemimpin Umum Tentang Kami INDEKS Tentang Kami ArtikelApaWawancaraRisetLaporanGantopiniSuratSalamBoksFilosofis,Redaksi,RedaksiPembacaKhusus,KataMerekaLaporan,RekamJejakEnglishCorner,KritikEnglishCornerKonsultasiAgamaKonsultasiKesehatan,KonsultasiPsikologiSosok,KilasOpiniFotoFilosofiaToleranTeropongFeatureTelusurSeputarMahasiswaFilosofiaResensiBukuOGANPuisi,KritikPuisiCerpen,KritikCerpenKataPembinaCatatanBudaya Halaman 353432,333130292827252422,23,26212018,1917161514131211106-95432

pada situasi pandemi yang mengakibatkan sejumlah kegiatan menjadi terpendam, kegiatan-kegiatan yang sebelumnya telah direncanakan menjadi mangkrak, dan pendanaan kegiatan pun menjadi sulit.Melewati masa pandemi yang belum juga usai, UKM perlahan-lahan mulai bangkit dengan dipaksa beradaptasi di masa pandemi yang tak mudah. Geliyat semangat aktivis mulai nyala dan kembali menyesuaikan dengan keadaan. Namun, masalah pendanaan dalam menjalankan program kerja masih menjadi persoalan yang belum usai selama satu tahun pandemi Covid-19. Kali ini Ganto membahas topik ini yang dapat pembaca simak di rubrik laporan. Selain menyuguhkan laporan kepada pembaca, Ganto juga menghadirkan berita lain seputar politik masuk kampus, pendirian Fakultas Psikologi dan Kesehatan, dan pembahasan menarik lainnya.Akhir kata, kami segenap Redaksi 2021 mengucapkan terima kasih, dan dengan senang hati menerima setiap masukan demi perkembangan Ganto yang lebih baik. Pemimpin Redaksi Cetak adaedisi 01majalahkali ini, Ganto mengangkat tema mengenai “Tarik Ulur Pendanaan Ormawa”. Tema ini menggambarkan bagaimana perjuangan mahasiswa ormawa dalam memperjuangkan proker agar tetapeksismeski ditengah kesulitan dana dari pihak rektorat. Pada halaman depan majalah ini, pembaca bisa melihat ilustrasi tiga orang mahasiswa yang tengah melakukan tarik ulur yang dianalogikan dengan perjuangan ormawa untuk memperoleh dukunganUntukdana.lebih lanjut, silahkan simak laporan Ganto yang dapat dibaca di halaman 4-7. Selamat membaca! Ide Tema: Tim Redaksi Cetak Ilustrasi Cover: Vedri Rahmadana dan Mitha Melanie Putri P Filosofis

Tahun 2021 menjadi kesempatan awal bagi kami untuk menggarap edisi khusus majalah secara perdana dengan tampilan yang lebih ringkas dan up to date Meski demikian, pembaca mungkin merasa heran dengan keterlambatan terbitnya majalah ini lantaran terdapatnya sejumlah kendala yang mengakibatkan majalah ini hadir tidak tepat waktu. Tak mengurangi rasa tanggung jawab kami, Ganto terus berupaya bagaimana agar majalah yang dicitacitakan ini tetap dapat hadir dan menghibur para Hinggapembaca.sampainya majalah ini ke tangan pembaca, Tim Redaksi 2021 mengucapkan terima kasih kepada pembaca setia Ganto yang masih terus semangat menanti produk terbaru kami. Dengan suguhan tulisan dan bacaan hiburan lainnya, kami berharap pembaca dapat menikmati edisi majalah perdana kali ini. Majalah edisi 001 ini mengangkat tema laporan mengenai evaluasi program kerja Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dalam pemeringkatan kemahasiswaan pada tahun 2021. Sebagaimana yang diketahui, Universitas Negeri

Padang menargetkan Indikator Kinerja Utama dalam acuan setiap kegiatan akademik dan Sebelumnya,kemahasiswaan.UKMdihadapkan

Kali ini Ganto hadir dengan format baru dalam suguhan edisi spesial kepada pembaca, yakni majalah edisi 001.

Putri JurusanRamadhaniPendidikan Fisika TM2020

Surat Pembaca

Sebagai mahasiswa yang tinggal di lingkungan kampus saya merasa sangat terganggu dengan adanya kegiatan yang dilaksanakan oleh salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa UNP, terkhususnya kegiatan menyanyi yang mereka lakukan hingga tengah malam bahkan sampai subuh. Mereka menyanyi dengan suara yang sangat keras sehingga sangat mengganggu ketenangan warga yang tempat tinggalnya berada di sekitar kampus. Ketika ditegur oleh warga mereka hanya acuh saja. Saya sangat berharap ketegasan dan solusi atas masalah ini. Mahasiswa UNP UNP kurang mengapresiasi tim debat UNP dalam setiap lomba yang diikuti. Mulai dari mengurus pendanaan untuk mengikuti lomba dengan prosedur yang banyak, hingga piala dan sertifikat menang lomba yang hanya diminta kampus demi kepentingan akreditasi semata. Sementara pihak kampus dirasa tidak mengapresiasi tim debat yang me menangi lomba dengan hal apapun. Semoga pihak kampus memperhatikan ini kedepannya.

Penutupan plang berbagai lokasi di UNP cukup membuat pengendara motor maupun mobil kewalahan. Dalam beberapa kejadian, pengendara yang hendak menuju ke suatu fakultas yang sebenarnya dapat ditempuh dengan waktu singkat, harus berputar untuk sampai ke fakultas terkait karena terhalang plang di beberapa lokasi. Semoga kedepannya diberikan solusi untuk kendala tersebut.

Tharifa Annisa Onny Mahasiswa Sastra Indonesia TM2018

Awlia MahasiswaRamadhaniSastra Indonesia TM 2018 Saya mendapat potongan Uang Kuliah Tunggal (UKT) sebesar 500 ribu dari penurunan UKT di website rumahgadangunp.ac.id. Namun di portal saya tagihan UKT masih tetap penuh 3 juta tanpa adanya potongan yang berhasil didaptkan. Ketika saya mengurus ke Biro Akademik Kemahasiswaan, saya hanya disuruh sabar saja. Aprilia MahasiswaRosaBahasa dan Sastra Indonesia TM 2019 Situasi pandemi sangat membatasi komunikasi antara mahasiswa dengan dosen secara langsung. Hal ini berakibat kurang jelasnya informasi dan respon yang didapat dari dosen selama perkuliahan. Selain itu banyak para ma hasiswa yang tidak sempurna dalam melakukan tugas dan terbengkalainya aktivitas akibat kurang jelasnya informasi yang diberikan dosen. Untuk itu saya harap dosen lebih detail lagi dalam memberikan informasi secara online dan lebih aktif melakukan diskusi secara Zoom atau media lainnya.

Gantopini BFadillahAhmadIlustrator:

Oleh Nisrina Zakia Khalel dan Rahma Livia

“Hal yang dibutuhkan UKM tidak didukung, seperti dana dan perizinan kegiatan UKM. Karena saat ini juga ada beberapa UKM mencari dana ke luar untuk kegiatannya.”

emenjak memasuki awal tahun 2021, Universitas Negeri Padang (UNP) bertekad untuk memenuhi delapan indikator dari Indikator Kinerja Utama seperti yang diregulasikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Bersamaan dengan itu, saat pelantikan pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tingkat universitas periode 2021, Rektor Prof. Ganefri Ph.D menyampaikan bahwa IKU dari keberhasilan perguruan tinggi, 10% nya berasal dari kegiatan kemahasiswaan. Oleh sebab itu, Ganefri mengajak pengurus UKM untuk meningkatkan peringkat UNP dengan pencapaian prestasi, baik itu di dalam maupun di luar kampus. Beberapa dari delapan indikator tersebut, pada poin pertama dan kedua berfokus pada kegiatan kemahasiswaan yakni, lulusan mendapat pekerjaan yang layak, yaitu upah di atas Upah Minimum Regional, menjadi wirausaha, atau melanjutkan studi. Poin selanjutnya, mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus seperti magang, proyek desa, mengajar, riset, berwirausaha, dan pertukaranKampuspelajar.mengupayakan poin tersebut dapat direalisasikan lewat program kerja (proker) yang dilaksanakan oleh setiap UKM. Sejalan dengan itu, Kemdikbud pun menghimbau perguruan tinggi untuk melakukan pelaporan dari kegiatan kemahasiswaan yang akan diperingkatkan melalui Sistem Informasi Manajemen Pemeringkatan Kemahasiswaan (SIMKATMAWA). Perguruan tinggi dapat secara optimal melaporkan kegiatan mahasiswa baik berupa manajemen institusi atau kelembagaan kemahasiswaan. Kegiatan-kegiatan kemahasiswaan tersebut berupa kampus merdeka atau non-lomba dan prestasi kemahasiswaan dalam skala provinsi, wilayah, nasional maupun internasional. Pemeringkatan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu institusi yang akan berbanding lurus dengan peningkatan mutu Berdasarkanlulusannya. wawancara yang dilakukan dengan Wakil Rektor (WR) III, Drs.Hendra Syarifuddin,M.Si,Ph.D,pada Selasa (23/11), mengatakan bahwa di tahun 2020, UNP berada pada peringkat ke-76 dari sekian ribu perguruan tinggi yang mengikuti SIMKATMWA. UNP telah memasukan data penilaian pada bulan Agustus lalu untuk penilaian di tahun ini. Data tersebut di antaranya fasilitas kemahasiswaan, regulasi kemahasiswaan, serta prestasi tingkat wilayah dan nasional. Termasuk kegiatan-kegiatan kemanusiaan seperti donor darah, tim Satuan Tugas penanganan Covid-19, dan kegiatan relawan bencana. Donny Fernandez, S.Pd., M.Sc, Pembina UKM Mahasiswa Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup (MPALH) UNP berpendapat bahwa untuk dapat memenuhi keinginan tersebut, universitas perlu memiliki manajemen yang baik, tata pamong dan pembimbingan yang bagus. Selain itu, perlunya penyediaan anggaran bagi UKM yang memadai, pengawasan dan evaluasi program UKM. Dengan demikian, diharapkan program kerja UKM dapat meningkatkan capaian tri dharma perguruan tinggi. “Tantangan UKM dapat menyusun program dengan baik pada peningkatan pengetahuan, keterampilan mahasiswa, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” tulisnya dalam pesan WhatsApp, Jumat (29/10). Proker dengan Dana Pribadi Mengingat bahwa pencapaian IKU dan SIMKATMAWA dititik beratkan pada kegiatan UKM dari hasil proker yang direncanakan, namun beberapa hal tidak berjalan demikian. Pada suatu rapat bagian kemahasiswaan dengan pembina UKM beserta perwakilan UKM pada 16 September lalu disampaikan bahwa tidak semua proker yang dirancang mendapatkan dana dan persetujuan. Melalui Pembina Unit Kegiatan Kesenian (UKKES), Dr. Ardoni, M.Si mengaku mendapatkan penolakan terhadap prokernya. Ardoni menyampaikan bahwa dua kegiatan yang diselenggarakan UKKES belum mendapatkan dana. Akibatnya, kegiatan dilaksanakan dengan dana pribadi pembina terlebih dahulu. “Kemarin itu juga ada pertunjukan teater atau drama yang dilakukan oleh UKKES, bahkan untuk transportasi mahasiswa maupun kostum mereka berpandai-pandai. Jadi, mencapai sesuatu itu memang butuh dana. Kriteria proker yang disetujui dan tidak disetujui itu tidak jelas,” ujarnya saat dihubungi Ganto dalam sambungan telepon WhatsApp, SelasaWakil(2/11).Rektor (WR) III, Drs. Hendra Syarifuddin, M.Si, Ph.D, bidang kemahasiswaan membeberkan alasan beberapa proker yang ditolak karena tidak ber-

S

LAPORAN

Reporter: Afdal, Nisrina, Tia*, Siska dan Sisri Kegiatan yang bersifat pengembangan bakat minat yang menunjang kompetensi lulusan yang akan didukung. “ ”

dampak nyata pada pencapaian poin IKU. Proker yang baik, menurutnya berupa pengembangan soft skill dan hard skill yang mampu menunjang kompetensi lulusan nantinya. Penyerahan proposal proker, tambah Hendra, juga sebaiknya dilakukan di awal kepengurusan dan semua kegiatan berakhir dalam bulan November. Hendra menunjukan beberapa contoh proposal yang ditunda karena rangkaian acara yang kurang jelas dan konsep yang tidak matang. Dalam wawancara yang dilakukan di Gedung Rektorat Lantai 3 tersebut, Hendra berulang kali menegaskan untuk proker yang berupa hiburan semata tidak akan disetujui. “Tetapi untuk kegiatan yang bersifat pengembangan bakat minat yang menunjang kompetensi lulusan, itu yang akan didukung,” tegasnya Selasa (23/11). Presiden Mahasiswa (Presma) UNP, Imam Wahyudi Afrizon menanggapi bahwa di saat ini yang perlu diperhatikan UNP adalah memberi ruang dan waktu untuk UKM melakukan hal terbaik. Karena nantinya setiap UKM itu akan memberikan hal terbaik bagi UKMnya yang tentu berdampak terhadap universitas. Jadi, Imam berharap, UNP harus mendukung segala kebutuhan setiap UKM agarmampu mencapai poinIKU dan meningkatkan SIMKATMAWA. “Mengenai hal ini berbanding terbalik dengan tuntutan kampus, karena hal yang dibutuhkan UKM tidak didukung oleh kampus. Seperti dana dan perizinan kegiatan UKM. Karena saat ini juga ada beberapa UKM mencari dana ke luar untuk kegiatanya. Jadi hal ini harus diperhatikan oleh kampus agar ada tujuan UKM tersebut adalah dana dan fasilitas yang memadai, karena nantinya UKM tersebut bisa menggunakan dengan sebaiknya,” ujar Presma dalam sambungan telepon, Senin, (3/11). Selain dibutuhkannya ruang dan kebebasan untuk beraktivitas bagi setiap UKM, tak kalah penting adanya dukungan berupa pendanaan yang mencukupi. Namun semasa pandemi, saat ini banyak kegiatan UKM yang dibatasi lantaran pendanaan yang tidak mencukupi. Hal ini dirasakan oleh setiap UKM, termasuk Surat Kabar Kampus (SKK) Ganto. Pemimpin Umum SKK Ganto, Mitha Melanie Putri mengatakan bahwa pada saat Workshop UK yang dilaksanakan di Lubuk Buaya (23/6) pihak kemahasiswaan menyampaikan bahwa pendanaan saat pandemi berbeda dari sebelumnya. Ia mengaku untuk pendanaan cukup sulit di era pandemi karena banyak peraturan dan banyak pemotongan dana.“Pada setiap acara yang diusungkan UKM, tidak mendapatkan honor bagi pemateri di dalam kementerian pendidikan. Uang konsumsi acara pun juga hanya bagi pemateri yang datang secara luring, selebihnya tidak ada dana untuk konsumsi peserta dan lainnya.” ungkapnya, Jumat (8/10). Prioritas Anggaran Apapun unit di universitas, maka ada aturan dan persentase anggaran masing-masing. “Artinya dengan banyaknya unit ‘dalam rumah tangga’ universitas, bisa jadi ada kekurangan. Untuk itu setiap unit harus mampu mengatur anggaran melalui program-program prioritas.” Jelas Donny Fernandez, S.Pd., M.Sc., Pembina UKM MPALH. Terkait perizinan kegiatan, seperti polemik beberapa waktu lalu, maka Donny menyampaikan perlu juga disadari bahwa ada aturan yang berlaku dalam kondisi pandemi dan pembatasan kegiatan (bukan hanya pada UKM) tetapi pada seluruh sivitas akademika. Pembatasan kegiatan dimaksudkan untuk kepentingan dan kebaikan bersama. Penjelasan dari Pembina UKM MPALH di atas dibenarkan oleh Hendra selaku WR III, bahwa saat ini akibat kondisi pandemi, dana menjadi minim. Dana kemahasiswaan dikurangi sebesar satu milyar, sehingga kegiatan UKM pun hanya beberapa yang diprioritaskan. “Konsumsi tidak ada, honor tidak ada, sesuai dengan peraturan menteri keuangan (MK) 109, baru berlaku di tahun 2021,” terangnya kepada Ganto, Selasa (23/11).

Gedung PKM: Tampak beberapa mahasiswa melewati parkiran motor di Geudung PKM, Senin (12/12). f/Sandi.

embatasan aktivitas-aktivitas di Universitas Negeri Padang (UNP) dimulai sejak Maret 2020 lalu ketika awal mula pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia. Tidak hanya pembatasan berupa aktivitas perkuliahan yang dialihkan menjadi daring, aktivitas dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) pun turutMalamdibatasi.itu,Sabtu (28/8) kemarahan aktivis UKM memuncak akibat penutupan Gedung PKM. Penutupan tersebut dilakukan pihak rektorat akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Kota Padang. Hal ini dirasa aktivis UKM menghambat aktivitas organisasi yang selama ini terkatung-katung akibat tidak adanya tempat selama pandemi Covid-19. Audiensi dan pertemuan antara pihak birokrat dan aktivis selingkungan UKM saat itu pun juga menuai perdebatan panas.Sebelumnya, aksi berdiam diri di Gedung PKM pun dilakukan aktivis selingkungan UKM sebagai bentuk penolakan atas penutupan Gedung PKM yang belum menemui kata sepakat. Aksi ini dilakukan pada 27 Agustus 2021. Sesuai dengan apa yang diinginkan, pihak birokrat yang diwakili Wakil Rektor (WR) III, Drs. Hendra Syarifuddin, M.Si, Ph.D datang ke gedung PKM dengan membawa keputusan meminta aktivis meninggalkan gedung PKM. Listrik gedung PKM dipadamkan, tetapi mahasiswa tetap dengan kesepakatan awal yaitu berdiam diri di gedung PKM dengan harapan gedung tersebut dapat beroperasi kembali seperti saat sebelum pandemi. Maka esok harinya, Selasa (28/8), pagi-pagi WR III bersama beberapa pihak birokrat dan pembina UKM datang kembali ke Gedung PKM. Terlihat pihak Satuan Pengaman (Satpam) dalam jumlah yang banyak saat itu. Sempat terjadi cekcok antara mahasiswa dan pihak birokrat.Dilain sisi, keinginan mahasiswa untuk dibukanya aktivitas di gedung PKM 24 jam kembali, ditanggapi berbeda berlakuanjikaolehHendraselakuWRIII.IamenegaskaniatidaksepakatdenganpembukaangedungPKM24jam.Haltersebutdika-renakanKotaPadangmasihdalampem-PPKM.Menindaklanjutiaksiaktivisber-diamdiridiGedungPusatKegiatanMa-hasiswa(PKM)UniversitasNegeriPadang(UNP),RektorUNPmengeluarkansurat edaran. Salah satu isinya adalah aktivitas kemahasiswaan di PKM akan di-mulai pada tanggal 6 September 2021 dengan memperhatikan protokol kesehatan dan peraturan yang berlaku. Sejak saat itu, PKM kembali dibuka, para aktivis mulai mengisi gedung PKM berkuliah.pagimenyulitkan(14/10)dupsiswaPasalnyamasihdeminakanncanakantuktuUKMPKMIII,secarabebasdigedungPKM.WakilRektorsaatditanyaisoalpemakaiangedungmengatakanbahwakegiatandidibatasihanyapadajamkerja.Sab-minggumemangtidakdiizinkanun-berkegiatandiPKM.“Di2022,dire-kegiatanUKMdapatdilaksa-secaranormal,jikakondisipan-membaik.”ujarnyaSelasa(23/11).Dilainsisi,paraaktivisdiUKMkesulitandenganaturantersebut.menurutKetuaUmumMaha-PecintaAlamdanLingkunganHi-(MPALH),NisfuNovianDekaKamisbahwapembatasantersebutberkegiatan,lantarandarihinggasoremahasiswasibukSelainitu,menurutpan-danganNisfu,pihakkemahasiswaanhendaknyadapatmemfasilitasipenuh

dengan diskusi, rapat dan kegiatan lainnya. Pengawasan PKM dijaga oleh Satpam hingga pukul 18.00 WIB. Selepas pukul tersebut, PKM kembali ditutup. Pemakaian gedung PKM hanya dapat digunakan pada hari kerja yaitu Senin hingga Jumat. Aturan ini mengacu pada pembatasan aktivitas selama pandemi yang belum memungkinkan berkegiatan

LAPORAN Oleh Nisrina Zakia Khalel dan Rahma Livia P Dampak pandemi memberikan banyak hambatan bagi aktivitas Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Akibatnya beberapa kegiatan menjadi simpang siur hingga puncaknya, muncul pemberontkan dari aktivis mahasiswa untuk menuntut pembukaan Gedung PKM. Bentrok di Gedung PKM Kembali Jalankan Aktivitas Harian

setiap UKM yang ada. Dengan demikian, harapannya agar setiap UKM bisa melaksanakan perencanaan, persiapan, dan pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan IKU dan SIMKATMAWA. Hambatan serupa juga dilontarkan oleh Ketua Umum UK Pramuka, Alex Sandra Zalman yang membutuhkan ruangan untuk berkegiatan. “Semenjak pandemi ini tidak dibolehkan berkegiatan sampai malam sehingga ada beberapa kendala dalam program kerja tahun ini,” ujarnya Rabu Meskipun(13/10).demikian, setiap unit aktivis di kampus tetap berupaya melakukan beragam kegiatan. Salah seorang anggota Unit Kegiatan Olahraga (UKO), Bagus Andrian Asmara mengatakan bahwa memang untuk perizinan lebih sulit dari biasanya. Namun di balik itu, UKO telah melaksanakan program kerja (proker) berupa Rektor Cup Futsal dan Pelatihan P3K. “Menjalankan proker saat sekarang harus minta izin ke Satgas, pihak kampus, dan ke Polsek. Kita harus benar-benar mengikuti aturan pemerintah seperti menerapkan protokol kesehatan. Jadi harus benar-benar dijalankan dan kita harus berkomitmen samasama,” paparnya, Senin (11/10). Bicara tentang prestasi, nyatanya di masa seperti ini Unit Kegiatan Robotik di tahun 2021, dua tim Robotik berhasil me)raih juara 2dan juara 3 diajangKontes Robot Indonesia (KRI) Regional I, hingga melaju ke tingkat nasional. Salah satu tim Robotik berhasil meraih peringkat ke enam tingkat nasional. Bidang pengabdian, Robotik juga menciptakan hand sanitizer otomatis di tahun ini. Pencapaian ini, disampaikan oleh Ketua Tim Bidang Teknis Robotik, Relief Hagler Sentosa Marbun saat diwawancarai Ganto Jumat, (15/10). Tetapi di tahun ini, Kepala Departemen Wirausaha Kreatif UPKK, Mai Sarah Khairani mengatakan setelah belajar dari kekurangan tahun lalu UPKK mulai bangkit dan mulai memberikan prestasi, yaitu berhasil mendapatkan pendanaan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) perlombaan tingkat nasional. “Selain itu, UPKK juga berhasil membina dan membantu 11 kelompok untuk mendapatkan program yang dikeluarkan oleh universitas yaitu Pekan Mahasiswa Wirausaha (PMW),” tuturnya Senin, (19/10). Pembina Pusat Pengembangan Ilmiah dan Penelitian Mahasiswa (PPIPM), Dr. Raihan Zainul, S.Pd, M.Si., menanggapi bahwa menurutnya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan UKM saatini. Pertama, perencanaan proker harus sejalan dengan IKU (poin ini harus terintegrasi dan terkoordinasi). Kedua, adalah monitoring pelaksanaan atau implementasi dengan indikator yang tepat. Ketiga, yaitu melakukan evaluasi secara berkala atas capaian bulanan, triwulan dan semester. “Sehingga semua UKM dapat terorganisir, terkontrol dan terevaluasi dengan baik,” jelasnya, Minggu (31/10). Reporter: Agung, Nisrina, Anggi* Azizah, Indah, Vela*, Mona, Nola*, Taufik, Anggi*, Rayhan*

“ ”

Tetap Dulang Prestasi

Berunding: Sejumlah mahasiswi aktivis melansungkan dialog bersama Wakil Rektor III, Hendra Syarifudin, Ph.D., Minggu (29/8). f/Rino

Tahun lalu kegiatan UKM masih meraba dikarenakan situasi pandemi, seperti yang diungkap Unit Pengembangan Karir dan Kewirausahaan(UPKK).

RISET Pada edisi perdana majalah kali ini, Ganto merangkum data mengenai prestasi UKM UNP selama pandemi Covid-19. Lebih lanjut, berikut hasil yang diperoleh Tim Riset Ganto. Riset: Tharifa Annisa Onny Desain Grafis: Vedri Rahmadana

Apa yang harus dilakukan UNP kepada UKM dalam mencapai poin IKU? Terdapat banyak kegiatan yang dilakukan UNP dalam memenuhi IKU dan salah satu kegiatan yang bisa disiapkan oleh bagian kemahasiswaan adalah mengadakan program yang berdampak langsung pada skill, pengetahuan, wawasan dan keterampilan mahasiswa. Program tersebut bisa muncul dari pihak rektorat yang merekomendasikan kegiatan kepada UKM, atau dari UKM langsung yang merancang program dan bertujuan meningkatkan keterampilan dan wawasan mahasiswa. Tanggapan terkait kendala pendanaan atau perizinan dalam kegiatan UKM? Terdapat beberapa alasan mengenai penolakan perizinan dalam kegiatan UKM. Beberapa di antaranya adalah, pertama, pengusulan waktu kegiatan yang diajukan tersebut dilaksanakan secara mendadak ditambah dengan persiapan yang kurang matang. Kedua, mengenai ketentuan waktu, terutama karena kegiatan yang diajukan sudah di akhir tahun. Ketiga, proker yang tidak fokus untuk mengembangkan pengembangan bakat dan minat anggotanya. Selain itu, kendala pendanaan juga disebabkan tahun ini dana kemahasiswaan dikurangi 1 Miliar. Maka, karena itu kegiatan yang dilaksanakan itu diharapkan harus yang benar-benar punya dampak terhadap IKU.

Bagaimana tanggapan anda terkait ancaman pembekuan beberapa UKM? Pembekuan tidak ada, namun kedepan diperingatkan agar UKM tetap berkegiatan sepanjang tahun, dari bulan ke bulan dan diharapkan dapat fokus pada kegiatan yang betul-betul berdampak terhadap peningkatan minat bakat anggotanya. Maka diharapkan kedepannya akan ada timeline kegiatan dari Januari sampai Desember dan dirapatkan dan dibahas bersama. Bagaimana evaluasi anda terhadap UKM di tahun ini? Evaluasi selalu diadakan setiap tahunnya. Kedepan segera akan diadakan rapat kerja bersama Wakil Dekan III Fakultas-Fakultas di UNP untuk mengkoordinasikan kegiatan kedepannya berdasarkan pengalaman di tahun 2021, sehingga kegiatan kemahasiswaan betul-betul fokus untuk mengembangkan bakat mahasiswa. Apa harapan untuk aktivis kampus? Aktivis kampus memberikan banyak manfaat bagi UNP. Ia merupakan calon pemimpin yang akan terpakai dan bermanfaat bagi masyarakat maupun lingkungannnya. UNP sangat membutuhkan aktivis. Tanpa adanya aktivis yang tanpa pamrih, akan sulit untuk menggerakkan semuanya. Tapi yakinlah, aktivis yang bekerja tanpa pamrih akan memiliki banyak manfaat ke depan,danperanaktifnya akansangatdibutuhkan oleh UNP.

Khusus

Apa Kata Mereka Sebenarnya dari setiap UKM memiliki latar belakang yang berbeda. Mungkin ada yang akan cepat beradaptasi dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) dan ada juga yang memerlukan proses untuk menghadapi perkembangan dan perencanaan dari kemahasiswaan itu sendiri. IKU itu sendiri sebenarnya memiliki hal yang bernilai positif dan dampak yang positif juga, baik untuk UKM ataupun untuk mahasiswa. Yang perlu menjadi siasat dalam menghadapi IKU adalah penyesuaian tiap UKM terhadap kebijakan yang diberikan oleh IKU. Universitas Negeri Padang (UNP) pastilah sudah memberikan arahan atau pun pelatihan terhadap UKM dalam rangka penerapan IKU. Diperlukan juga bimbingan dan pengarahan yang secara berkala, serta evaluasi pemantauan apakah perencanaan-perencanaan program kerja UKM sudah berjalan lancar atau ada kendala. Dalam pelaksanaan program kerja, UKM, khususnya PPIPM mengusahakan semaksimal mungkin dan lancar sesuai dengan apa yang sudah direncanakan di awal meskipun ada kendala-kendala kecil yang menjadi warna dalam proses itu sendiri. Ardi Candra Ketua Umum PPIPM Terkait prestasi, IKU sudah mumpuni untuk UNP dan tinggal meningkatkannya saja karena banyak prestasi yang sudah diraih oleh mahasiswa UNP. Pencapaian prestasi tersebut tentunya berkat kerja sama dari dekanat, jurusan, dan peran pembimbing organisasi mahasiswa sangat penting. Hal yang perlu ditingkatkan adalah kerja sama nasional karena untuk mencapai poin-poin IKU kita perlu bergandengan tangan dengan universitas lain di tingkat nasional agar kita bisa memenuhi tuntutan dan target-target dari poin IKU. Terkait dengan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan ini tentunya dari UNP untuk UNP, artinya untuk ke depan harapannya adalah semakin adanya dukungan yang lebih nyata dari UNP, khususnya dari tingkat yang paling bawah, seperti dari jurusan terhadap HMJ, fakultas terhadap BEM dan BPM, kemudian dari UNP untuk UKM yang ada di UNP. Jadi, dari UNP jangan hanya mengharapkan prestasi saja, tetapi mahasiswa tidak diberikan atau dukungan, seperti pembayaran insert, pembayaran reward bagi yang juara, dan penghargaan-penghargaan lainnya terhadap prestasi. Zulian Fikry, S.Psi., MA Dosen Jurusan Psikologi U

Wawancara

pembinaan-pembinaan

niversitas Negeri Padang (UNP) bertekad untuk memenuhi pencapaian delapan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang diregulasikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Di antara delapan indikator tersebut, pada poin pertama dan kedua diupayakan realisasi dari hasil program kerja yang dilaksanakan oleh setiap Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Kemdikbud juga menghimbau perguruan tinggi untuk melakukan pelaporan dari kegiatan kemahasiswaan yang akan diperingkatkan melalui Sistem Informasi Manajemen Pemeringkatan Kemahasiswaan (SIMKATMAWA) dengan tujuan peningkatan mutu institusi yang akan berbanding lurus dengan mutu lulusannya. Berikut tanggapan Wakil Rektor III UNP, Drs. Hendra Syarifuddin, M. Si., Ph. D. saat diwawancarai reporter Ganto, Tharifa Annisa Onny pada Selasa (23/11). Apa yang dilakukan UNP dalam pemeringkatan SIMKATMAWA? Ada banyak hal yang bisa dimasukkan ke dalam SIMKATMAWA. Pertama fasilitas kegiatan kemahasiswaan, mulai dari PKM, Poliklinik, UPT Pengembangan Karir dan Kewirausahaan. Kedua, regulasi tentang kemahasiswaan. Mengenai ada tidaknya panduan kegiatan kemahasiswaan. Ketiga, juara lomba tingkat wilayah dan nasional. Keempat, kegiatan kemahasiswaa seperti pengabdian masyarakat, proyek kemahasiswaan, maupun mahasiswa yang melakukan penelitian.

Mengenang Ganto pada masa lalu, tahun 2017 merupakan prestasi membanggakan yang diperoleh Ganto. Penghargaan Bronze Winner dari Isprima sebagai kategori non-majalah terbaik berhasil didapatkan pertama kalinya. Penghargaan ini tentu saja menambah deretan prestasi yang diperoleh Ganto dari masa ke masa.

Ganto dalam mengukuhkan eksistensi dan pencapaian.

Oleh Nurul Safitri Redaktur Bahasa Sastra dan BudayaArtikelJejakLaporan

Rekam

Mahasiswa merupakan nyawa bagi sebuah perguruan tinggi. Kiranya ungkapan tersebut cukup relevan digunakan untuk menunjukkan bagaimana posisi mahasiswa di sebuah perguruan tinggi. Merujuk dari salah satu poin penting dalam Indikator Kinerja Utama (IKU). Poin tersebut menjelaskan bahwa prestasi mahasiswa merupakan salah satu penyumbang dalam rangka peningkatan capaian sebuah perguruan tinggi di UntukIndonesia.mengembangkan

potensi yang bermuara pada arus prestasi yang berulang, mahasiswa memerlukan wadah khusus. Hal inilah yang menjadi bagian dari tanggung jawab perguruan tinggi untuk menyediakan wadah tersebut bagi mahasiswanya. Bentuk tanggung jawab ini terefleksikan melalui banyaknya Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang berada di UNP terutama UKM setingkat universitas. Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) juga turut menjadi bukti konsistensi pihak rektorat dalam mendukung mahasiswa dalamPandemiberorganisasi.Covid-19

UNP. Dikutip dari Ganto.co (28/8) terdapat aksi mahasiswa yang melakukan aksi penolakan terhadap kebijakan pihak rektorat UNP atas penutupan gedung PKM. Berdasarkan penelusuran lebih lanjut penutupan gedung PKM ini ternyata dilakukan atas dasar diberlakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Padang. Meskipun berada dalam keterbatasan karena situasi pandemi, tak lantas menyurutkan setiap UKM yang ada di UNP untuk berprestasi. Hal ini dapat dibuktikan melalui prestasi yang ditorehkan oleh UKM Pusat Pengembangan Ilmiah dan Penelitian (PPIPM) UNP. UKM yang bergelut di bidang penelitian mahasiswa ini berhasil membawa anggotanya memeroleh prestasi di tingkat internasional. Berdasarkan informasi dari akun resmi UK PPIPM UNP yang diposting pada (7/9) dikatakan bahawa dua orang anggota PPIPM yaitu Zilzia Ukmi Davega dan Nadia Juliati berhasil meraih meraih Gold Medal dalam 4th Digitalised Internasional Invention Innovation and Design (DIID) UiTM Johor 2021 Malaysia.Tak kalah membanggakan Unit Kegiatan Robotika dan Otomasi (UKRO) UNP pada tahun 2021 ini juga menambah daftar prestasi mahasiswa UNP. UKRO berhasil meraih juara pada ajang Kontes Robot Indonesia (KRI). Dilansir dari Ganto.co dikatakan bahwa Tim Doa Mande yang merupakan delegasi UKRO UNP lolos ke babak final Kontes Robot Abu Indonesia Kamis, (30/9). Kemudian dikutip dari sumbarsuara.com diberitakan bahwa delegasi dari UKRO tersebut berhasil meraih juara pada perlombaan tersebut. Dari lima divisi yang diikuti UKRO KM UNP berhasil meraih dua kategori juara, yaitu juara 2 tingkat wilayah I pada divisi KRAI (Doa Mandeh) dengan Ketua Divisi Relief Hagler Sentosa Marbun dari Jurusan Elektro. Serta Juara ke3KontesRobot TematikIndonesia(KRTMI). Tidak hanya menjadi pemenang dalam ajang perlombaan tingkat nasional UK UNP juga turut andil sebagai delegasi dalam berbagai kegiatan tingkat nasional. Salah satunya adalah Nico Nofrialdo yang merupakan anggota UKM Pramuka UNP. Sebagaimana tertulis dalam unggahan akun resmi instagram UK Pramuka UNP, @pramuka_unp. Nico menjadi utusan dari UNP sekaligus mewakili Sumatera Barat dalam acara Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah Republik Indonesia 2021. Muhibah Budaya merupakan pelayaran menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) Dewa Ruci dan kapal latih Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut. Kapal tersebut membawa pemuda pemudi pilihan yang berasal dari 34 provinsi untuk napak tilas jalur rempah Nusantara. Kegiatan ini digelar oleh Kemendikbud Ristek dan berlangsung selama 3 bulan.

Mengangkat tema laporan “Dalam Edaran Jam Malam”, edisi 191 ini merangkum laporan mengenai pro-kontra surat edaran jam malam yang mendulang protes mahasiswa aktivis. Pembahasan hingga ilustrasi cover yang mendukung menjadi indikator edisi ini memenangkan lainnyaberharap,TentunyaIsprima.penghargaankitateruspenghargaan-penghargaanjugaakanterusdidulang

yang melanda dunia termasuk Indonesia sejak 2020 lalu juga berimbas pada kegiatan di perguruan tinggi. Kegiatan perkuliahan yang dialihkan secara daring, pembatasan kegiatan mahasiswa di kampus hingga dana operasional organisasi yang dipangkas menyulitkan mahasiswa yang biasanya aktif berorganisasi untuk beraktivitas dengan nyaman. Permasalahan terkait kegiatan mahasiswa ini juga diwarnai dengan berbagai aksi yang dilakukan oleh aktivis

Demikianlah beragam prestasi yang diraih oleh UKM yang berada di UNP khususnya UKM setingkat universitas. Prestasi tersebut menjadi bukti bahwa mahasiswa yangtergabungdalamUKM diUNPmemiliki andil dalam harumnya nama UNP baik di tingkat nasional maupun internasional.

Oleh Indah Pareza Setelah membaca karangan Indah Pareza, mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris dengan judul “Sex Education for a Better Generation”, ada dua hal utama yang menjadi komentar saya yakni tentang kebahasaan dan substansi isi karangan. Pertama, dari sisi kebahasaan, saya menilai bahwa penulisnya sudah cukup bagus penguasaannya terhadap bahasa Inggris baik secara gramatikal maupun diksional. Agaknya, hal ini tentu dikarenakan Indah Pareza memangkuliahdi Jurusan Bahasa danSastra Inggris yang tiap hari bergelut dengan bahasa asing tersebut. Walaupun begitu, saya mendapat kesan bahwa ada sejumlah kalimat yang bukan merupakan hasil buatan penulis sendiri, tetapi diambil langsung dari sumber aslinya. Jika kita menulis atas dasar suatu bacaan tertentu, sebaiknya penulisnya menghindari kutipan langsung atau kalimat dari sumber aslinya. Hal ini penting guna menjaga agar kita tidak terjebak kepada plagiat yang berlebihan. Tentu diperbolehkan bagi penulis pemula untuk mengutip dan menyalin kalimat orang lain, namun kadarnya mesti diminimalisir sedemikian rupa. Kedua, dari segi isi karangan ada sesuatu yang menggelitik hati saya. Sebagaimana diketahui orang Indonesia menganut budaya timur yang kental dengan sopan santun dan etika moral yang kuat. Paling kurang ini dapat dilihat dan dirasakan ketika ada kasus maksiat berupa pelecehan seksual, masyarakat akan gaduh dan membahasnya di tempat-tempat yang jauh dari pendengaran anak-anak. Akibatnya, orang tua tidak memiliki ruang untuk mendiskusikan hal itu dalam forum umum karena khawatir akan menyebar di kalangan anak-anak. Karena orang tua terikat norma agama dan adat budaya yang kuat, walaupun kadangkala tidak memahami secara mendalam kedua hal itu, mereka tetap enggan memberikan pendidikan seks itu kepada anak-anak mereka. Di samping ketabuan tadi, para orang tua kita juga tidak memiliki pengetahuan tentang metode dan teknik bagaimana caranya memberikan pendidikan seks dimaksud.Tentu apa yang disarankan di dalam tulisan ini, sangat cocok dilakukan di negara barat atau negara liberal yang sudah menghalalkan pola “kumpul kebo” di kalangan remaja. Dengan demikian, bagi orang tua di negara-negara semacam itu, pembicaraan dan diskusi tentang seks di meja makan atau forum keluarga serta sekolah sudah menjadi hal yang lumrah. Membekali remaja dan generasi muda dengan pendidikan agama menjadi penting.

In Indonesia, learning about sexuality is a taboo subject. Parents, educational institutions, and the government have not made sex education as an important issue that must be given to young generation. According to planned parenthood.org, sex education ishigh quality teaching and learning abouta broad variety of topics related to sex and sexuality, exploring values and beliefs about those topics and gaining the skills that are needed to navigate relationships and manage one’s own sexual health. Sex education is one of the steps to prevent free sex behavior, unwanted pregnancies, unhealthy abortions, rape, and the transmission of diseases due to other sexual relations. Thus, it is important for us to hold sex education for teenagers.Sexeducation is important for teenagers as young generation because there are many sexual deviations that occur in teenagers nowadays. This is because they are not given the knowledge about sex, both in terms of health, social, moral, in the context of religion, and so on. They do not know how to control themselves so they do not fall into the sexual thing. Not to mention about the potential and addiction to sex that is owned by humans who are relatively strong, which if they are not properly educated, it is possible that their sexual potential and biological urges are misused in negative things and can harm themselves.Sexeducation plays a major role in the reduction of teenage pregnancies. It has been proven that sex education can help to scale down teenage pregnancies and births. In 2002, researchers from the University of Washington did a study on heterosexual teens ages 15-19. This study was based on 1,719 teens. The results showed that 25% of teenagers were taught abstinence-only education, 9% received no education at all, and 66% were taught sex education with mention of birth control. The teenagers who received sexual education were 60% less likely to become pregnant, or get someone else pregnant, than those who received no sexual education. Teenagers who received the abstinence-only education were 30% less likely to become pregnant, than those who did not receive any sexual education. In this study it is evident that sex education does help to reduce teenage pregnancies and that it should be Komnastaught.Perempuan data shows that violence against women in 2018 [Catahu 2019] has increased by 406,178 cases, an increase of about 14% compared to the previous year [Catahu 2018], which was 348,446. The LAPPAN 2019 documentation is 184, where cases of domestic violence are very prominent with the number of physical Domestic Violence (KDRT) 45 cases, and Domestic Violence for economic reasons totaling 55 cases.

Meanwhile, cases of sexual violence, rape and harassment totaled 57 cases, where LAPPAN data showed that the most vulnerable age was 10-17 years. From that data, there still many cases which occurs as a result of the lack of sex education. There are numerous reasons why sex education is relevant from an early age. First, it helps children understand their bodies and not be surprised when their bodies start changing during puberty. Second, children will not be ashamed of discussing sex-related topics and not make rude jokes in their groups. Third, students will be aware of the risks and negative effects that can arise in the case of improper sexual behavior. Lastly, they will be introduced to safety measures and ways to avoid damaging situations that can harm psychological health of children which can also affect their adult life. Therefore, children will possess sufficient knowledgeabout therequired behavior and will become competent in understanding their bodies sexuality.

ENGLISH CORNER Kritik English Corner

Bahasa dan Sastra Inggris Tahun Masuk 2018 Diasuh Oleh Dr. Jufri Syahruddin, M.Pd.

Nampaklah bahwa larangan agama dalam hal ini adalah bersifat preventif (pencegahan). Meskipun secara hukum positif Islam penerapan hukumannya harus dilakukan dengan sangat hati-hati yakni melalui hukum murafa’at (hukum acara) dengan menunjukkan sejumlah saksi atau berdasarkan pengakuan dari pihak yang bersangkutan. Maka Negara dalam hal ini seyogyanya juga membuat aturan untuk pencegahan terhadap apa yang disebut dengan pelecehan seksual itu. Misalnya aturan tentang pergaulan dengan lawan jenis, gaya pakaian di ruang publik yang dapat mengundang terjadinya aksi pelecehan itu. Ada kasus di zaman Rasulullah,seorang wanita mengadu kepada Rasul bahwa dia telah diganggu oleh seorang pria jahil. Dengan memperhatikan pakaian si wanita itu beliau mengatakan bahwa hal itu juga disebabkan kesalahan kamu yang mengenakan pakaian seperti ini. Maksudnya pakaian yang tidak menutup aurat sesuai dengan ketentuan syari’at. Juga dalam suatu riwayat Rasulullah bersabda: “Ada dua (jenis manusia) dari ahli neraka yang aku belum melihatnya sekarang yaitu; kaum yang membawa cemeti-cemeti seperti ekor sapi, mereka memukul manusia dengannya, dan wanitawanita yang berpakaian tapi telanjang, berjalan berlenggak lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang condong. Mereka tidak akan masuk surga bahkan tidak akan mendapat wanginya, dan sungguh wangi surga itu telah tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian”. Oleh karena itu, sangatlah pantas dan patut didukung inisiatif Muhaiman Iskandar, Ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa yang meminta agar Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Rabithah Ma’ahid Islamiyah yang menaungi pondok pesantren di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU) untuk mengawasi pesantren agar kasus serupa tidak terulang. “Untuk bergerak melakukan pengawasan ketat terhadap pesantren-pesantren yang mengatasnamakan pesantren tetapi dengan model dan gaya kerjanya sama sekali bukan budaya pesantren,” katanya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (15/12/2021) seperti yang dilansir oleh Kompas.com. Permohonan Cak Imin itu dapat juga dimaknai sebagai kewaspadaan terhadap pihak-pihak yang ingin membuat semacam stigma terhadap institusi keagamaan. Jangan sampai dinodai oleh pihak-pihak tertentu yang sengaja ingin mengacau atau memecah belah umat yang berpotensi merusak kerukunan bangsa ini. Wallahu a’lam bisshawab !

2019Diasuh

Konsultasi Agama

Dengan memperhatikan pasal ini, jelas bahwa yang dikenakan sanksi hukum dari aksi pelecehan itu tidak hanya si pelaku yang melakukan secara paksa atau kekerasan tapi juga objek (korban) yang membiarkan perlakuan kekerasan seksual itu pada dirinya. Dengan kata lain, tentunya bila korban melakukan perlawanan terhadap si pelaku maka dirinya tidaklah termasuk yang dikenakan sanksi hukum. Kasus-kasus pelecehan seksual itu dapat terjadi di manamana. Sebab, kejahatan tidak hanya terjadi karena ada niat tapi juga kesempatan. Ada niat tapi tidak ada kesempatan maka kejahatan tidak akan terjadi. Orang yang biasanya kita anggap baik bisa saja terdorong oleh adanya kesempatan dan daya tarik (godaan) dari suasana yang mendukungnya. Godaan itu oleh faktor penarik berupa kondisi atau tampilan dari objek. Misalnya, seorang perempuan yang berpakaian tidak sopan, memperlihatkan objek-objek sensual dari anggota tubuhnya apalagi di lokasilokasi yang rawan dan berpeluang bagi terjadinya kejahatan seksual. Seperti di dalam lift, angkutan umum, gang-gang sempit, kamar mandi, toilet dan tempattempat yang sepi. Setan itu tidak memandang siapanya, ia hanya takut kepada keteguhan iman seseorang. Kedua, kita ingin menggemukan tinjauan agama Islam tentang pelecehan seksual ini. Dalam ajaran agama Islam dikenal istilah zina yang dalam terminologi fiqih adalah hubungan perkelaminan yang dilakukan oleh sepasang laki-laki dan perempuan di luar pernikahan. Namun dalam pelarangannya Allah menggunakan kata taqrabu yakni Laa taqrabuzzina artinya “jangan engkau hampiri zina”. Menurut mufassir Al-Maraghi, larangan semacam ini disebut mubalaghah maksudnya, jangankan melakukan, menghampirinya saja sudah dilarang sebab perbuatan zina itu termasuk keji (fahsya`) dan berakibat rusaknya nasab atau keturunan (Tafsir Al-Maraghi Jld. V hlm. 213). Jadi zina dalam pandangan ajaran Islam tidak ada dikaitkan dengan keterpaksaan atau suka sama suka. Dengan kata lain, jika perbuatan itu dilakukan atas suka sama suka antara si lakilaki dan si perempuan tidak akan membatalkan hukum serta sanksi hukumnya. Anak yang lahir diluar pernikahan akan menderita secara batin dan tidak berhak secara hukum untuk mendapatkan harta warisan dari ayah biologisnya. Jika anak tersebut berjenis kelamin perempuan juga tidak memiliki wali nasab saat melangsungkan akad nikah.

Pertanyaan: Akhir-akhir ini marak terjadi kasus pelecehan seksual. Salah satu kasusnya dilakukan oleh guru mengaji yang notabene memiliki pengetahuan agama yang lebih. Lantas bagaimana Islam memandang permasalahan tersebut Pak? Sisri MahasiswaHayatiPendidikan Matematika TM Oleh Dr. Ahmad Kosasih, M.A.

Jawaban: Ananda Sisri Hayati. Perlu dicatat di sini bawa aksi pelecehan seksual apakah pelakunya seorang guru mengaji atau bukan, dosanya sama saja. Hanya saja kalau hal itu dilakukan oleh seorang guru mengaji tentu beban mentalnya bagi yang bersangkutan lebih berat lagi karena ia adalah seorang yang seharusnya menjadi panutan (qudwah) bagi umat dan efeknya dapat mencemari nama Islam itu sendiri. Paling tidak, dapat mengakibatkan pandangan miring orang terhadap institusi pendidikan Al-Qur‘an seperti pesantren dan rumahrumah tahfidz yang sedang marak pertumbuhannya dewasa ini. Menanggapi persoalan tersebut, kita akan melihatnya dari duaPertamahal., apakah yang dimaksud dengan pelecehan seksual itu? Menurut Rancangan Undang-undang tentang Penghapusan Kekerasan Seksual oleh KOMNAS Perempuan, “kekerasan seksual adalah setiap perbuatan merendahkan, menghina, menyerang dan atau tindakan lainnya, terhadap tubuh yang terkait dengan nafsu perkelaminan, hasrat seksual seseorang, dan atau fungsi reproduksi, secara paksa, bertentangan dengan kehendak seseorang”. Bila kita amati definisi ini, maka yang dinamakan kekerasan seksual terkait dengan hal-hal berikut, (1) adanya nafsu perkelaminan (2) dilakukan secara paksa (3) bertentangan dengan kehendak seseorang. Sebagai logika terbalik (mafhum mukhalafah) nya, tentu sepanjang hasrat seksual itu tidak dilakukan secara paksa alias suka sama suka atau tidak bertentangan dengan kehendak kedua belah pihak

hun”penjararusakkanperbuatanmembiarkansannganPidanamenuruthukumnya.(sipelakudanobjek)tentutidakadasanksiSebagaisanksihukumnya,KitabUndang-undangHukumsebagaiberikut,“BarangSiapade-kekerasanatauancamankekera-memaksaseseorangmelakukanataudilakukanpadadirinyacabul,dihukumkarename-kesopanandenganhukumanselama-lamanyasembilanta-( K.U.H.P).

Diasuh Oleh Indah Sukmawati, S.Pd, M. Pd. Kons. Pertanyaan: Hallo Buk, saya mahasiswa UNP tingkat akhir yang sedang menempuh mata kuliah skripsi. Saya selalu merasa overthinking dengan masa depan saya dan kurang termotivasi mengerjakan skripsi saat ini seperti teman-teman lainnya. Apa tips mudah yang bisa saya lakukan agar saya termotivasi dan fokus menghadapi kerjaan saya saat ini? Terima Kasih, Buk. Mahasiswa UNP

Vaksin adalah produk biologi berisi antigen yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu. Produk atau zat yang dimasukkan ke dalam tubuh untuk menstimulasi sistem imun tubuh, vaksin akan membuat tubuh seseorang mengenali bakteri atau virus penyebab penyakit tertentu, sehingga bila terpapar bakteri atau virus tersebut akan menjadi lebih kebal.

Vaksin bukanlah obat, vaksin mendorong pembentukan kekebalan spesifik pada penyakit Covid-19 agar terhindar dari tertular ataupun kemungkinan sakit berat. Secara umum, vaksin bekerja dengan merangsang pembentukan kekebalan tubuh secara spesifik terhadap bakteri atau virus penyebab penyakit tertentu. Sehingga apabila terpapar, seseorang akan bisa terhindar dari penularan ataupun sakit berat akibat penyakit tersebut.Terdapat beberapa manfaat dari vaksin yang ada di tubuh manusia yaitu, dapat merangsang sistem kekebalan tubuh, mengurangi resiko penularan suatu penyakit, mengurangi dampak berat dari virus, dan dapat mencapai herd immunity (kekebalan kelompok). Serta manfaat vaksin yang paling mendasar adalah sebagai upaya mencegah penyakit menular. Secara umum, efek samping yang timbul dapat beragam, pada umumnya ringan dan bersifat sementara, dan tidak selalu ada, serta bergantung pada kondisi tubuh. Efek simpang ringan seperti demam dan nyeri otot atau ruam-ruam pada bekas suntikan adalah hal yang wajar namun tetap perlu di monitor. Melalui tahapan pengembangan dan pengujian vaksin yang lengkap, efek samping yang Sebenarnya orang yang memiliki tipe pemikir akan memikirkan hal-hal yang memang perlu dipikirkan, karena berfikir sebelum melakukan sesuatu adalah hal yang wajar. Namun apabila seseorang yang selalu menghabiskan waktu berjam-jam untuk memikirkan hal yang sepele dan belum tentu bermanfaat dalam hidupnya dapat dikatakan overthinking Overthinking adalah istilah yang digunakan untuk perilaku memikirkan segala sesuatu secara berlebihan. Hal ini bisa dipicu adanya kekhawatiran akan suatu hal, mulai dari masalah yang sepele dalam kehidupan sehari-hari, masalah besar, hingga trauma di masa lalu yang membuat seseorang tidak bisa berhenti memikirkannya. Jika benar Saudara mengalami, berarti dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari yang terganggu. Menurutnya performa pekerjaan, menjadikan emosi tidak terkontrol, sehingga berdampak buruk untuk kesehatan fisik dan mental Saudara kedepannya. Apabila dikaitkan dengan keluhan Saudara berikutnya yang tidak termotivasi mengerjakan skripsi, kemungkinan merupakan salah satu akibat dari kebiasaan overthinking yang Saudara alami. Saudara mengalami kekurangan waktu dan terkuras habis energi diri untuk berpikir tentang masa depan yang sebenarnya masih belum terjadi, tanpa ada usaha untuk mencoba meningkatkan keterampilan hidup dan tanpa persiapan diri untuk menghadapi masa depan. Setelah disadari maka ada beberapa usaha yang dapat dilakukan. Untuk itu perlu diupayakan yaitu, Pertama, cari penyebab yang membuat Saudara overthinking terhadap masa depan. Kedua, cobalah untuk berpikir terbuka, membuka pikiran dapat membantu Saudara mencari jalan keluar dari permasalahan yang muncul dengan sudut pandang lain. Ketiga, tantang ketakutan atau kecemasan dalam diri dan ubah menjadi pendorong dalam mengambil keputusan untuk masa depan. Rasa takut atau cemas yang berlebihan bisa menghambat keberhasilan. Tantang ketakutan Saudara itu dengan cara melakukan tindakan atau action. Terbiasa untuk menghadapi berbagai situasi buruk. Setelah Saudara dapat mencoba beberapa hal tersebut, maka dapat lebih fokus bekerja menyelesaikan skripsi dalam rangka mempersiapkan diri untuk masa depan, dengan melakukan beberapa hal yaitu, Pertama, Saudara ingat harapan orang tercinta seperti orangtua dan saudara-saudara yang menginginkan Saudara untuk segera wisuda sehingga mengurangi beban keluarga termasuk dalam bidang ekonomi. Kedua, miliki impian dan cita-cita selepas kuliah, seperti bekerja di perusahaan besar, memperoleh gaji yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, melanjutkan kuliah di luar negeri, atau cita-cita lainnya. Ketiga, apabila Saudara merasa semangat mulai berkurang dan malas mulai datang, jangan biarkan terlalu lama, segera dorong dan yakinkan diri untuk melawannya. Sering berkomunikasi dengan teman-teman yang sedang menyelesaikan skripsi agar ikut termotivasi.Dapatsaya yakinkan Saudara, cara mengurangi overthinking harus dimulai dari diri Saudara sendiri, dan itu berarti Saudara harus berani menghadapi diri sendiri, mencoba mengurangi pikiran yang negatif, serta cepat ambil tindakan yang akan membuat Saudara lebih termotivasi mengerjakan skripsi. Saya yakin Saudara dapat melakukannya.

Konsultasi Kesehatan

Konsultasi Psikologi Diasuh Oleh dr. Pudia M. Indika, M.Kes. berat dapat terlebih dahulu terdeteksi sehingga dapat di evaluasi lebih lanjut. Manfaat vaksin jauh lebih besar dibandingkan risiko sakit karena terinfeksi bila tidak divaksin. Efek perlindungan vaksin masih menunggu hasil uji klinis fase III dan pemantauan selesai. Namun, sampai saat ini berdasarkan hasil uji klinis fase I dan Il, vaksin yang tersedia terbukti aman dan meningkatkan kekebalan terhadapVaksinCOVID-19.tidakhanya melindungi individu namun juga memberikan perlindungan bagi orang orang yang tidak dapat di imunisasi contohnya pada usia tertentu maupun orang dengan penyakit tertentu. Vaksin tidak menimbulkan penyakit. Vaksin yang sudah dipakai di masyarakat sudah dijamin keamanannya dan umumnya tidak menimbulkan efek samping yang berat.

Di akhir wawancara, Rahmi mengajak kita dan seluruh anak-anak muda pada masa sekarang terkhususnya para mahasiswa untuk menjadi generasi yang Qur’ani, melantunkan ayat-ayat suci Alqur’an dimanapun mereka berada, serta menyampaikan pesan bahwasanya menjadi mahasiswa perlu diiringi dengan prestasi akademik maupun prestasi non akademik. Untuk itu ia memberikepadasemangatkitase-muauntukja-nganpernahmerasatidakbisajikabe-lumper-nahmen-coba.

SOSOKSOSOK

Melihat: Terlihat seorang pemuda yang sedang melihat-lihat coretan yang ada di dinding gedung baru Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Padang (UNP), Senin (26/12). f/Sandi Melewati: Seorang pemuda sedang melewati jalan yang berlubang di samping gedung Auditorium Universitas Negeri Padang (UNP), Senin (26/12). f/ Sandi

SOSOK

bisado’akepadasiapapunitu,agarsayaberhasilmengikutisetiapacara,karenasayatahu,doadariorang-o-rangbaikInsyaallahakanAllahkabulkan,laluusahatentunya,”ucapnyasaatdiwawancarai.

ahmi Hanifah, gadis kelahiran 16 Februari 2000 di kota Pariaman, Sumatera Barat ini merupakan mahasiswi berprestasi tingkat nasional dengan jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan di Universitas Negeri Padang (UNP). Selama menjadi mahasiswi, ia telah memenangkan juara 1 MTQMN cabang Syahril Qur’an yang diadakan oleh Universitas Andalas dan Juara 1 MTQMN cabang tartil qur’an putri, diadakan oleh Universitas Lambung Mangkurat. Dengan ramah ia merespons permintaan Ganto untuk diwawancarai melalui via WhattsApp pada Selasa, 13 Oktober 2021. Mahasiswi muda ini menceritakan bagaimana proses ia mendapatkan dan meraih kesuksesan dengan menjadi juara 1 di MTQM tingkat Nasional. Ia menjelaskan lomba ini diikuti melalui dua tahap, yaitu tahap pertama dengan mengirimkan video tartil. Kemudian, tahap kedua dengan Zoom Meeting bersama dewan hakim, Maqra’ atau Surah yang ia baca pada saat penyisihan dan final sudah ia pelajari dengan baik bersama pelatih-pelatih terbaik di Provinsi Sumatera Barat, serta diiringi dengan latihan yang berkesinambungan, baik secara daring maupun secara luring dengan pelatih-pelatih provinsi. BagiRahmi,hidupdalamduniaMTQ itu sangatlah menyenangkan, apa pun itu cabangnya akan ia ikuti, sebab dari umur empat tahun ternyata ia sudah berkecimpung dalam dunia MTQ, dan bersyukur hingga saat ini ia masih terus hidup sebagai generasi Qur’ani. Pada awalnya, Rahmi sangat termotivasi dengan empat orang saudaranya yang teRahmi Hanifah lah terlebih dahulu menempuh apa yang ia rasakan saat ini. Kemanapun saudaranya berlomba, ia dan orang tuanya selalu antusias bersemangat untuk memberikan dukungan, ditambah lagi dengan orang tua yang selalu memotivasinya untuk ikut acara seperti ini. Apalagi pihak kampus, baik fakultas maupun universitas selalu memberikannya semangat dan tekad untuk bisa berhasil, terlebih lagi di fakultasnya saat ini telah disediakan wadah bagi mahasiswa yang ingin belajar PerasaanAl-Qur’an.bahagiabercampur haru tentu hal yang dirasakan oleh Rahmi setelah memperoleh juara 1 MTQM tingkat Nasional. Menurutnya, semua pencapaian tersebut tak terlepas dari pertolongan Tuhan dan doa-doa orang baik yang ada di sekitarnya. Kendati demikian, ia dengan rendah hati mengatakan pada dirinya bahwa semua ini belum apa-apa, karena di atas langit masih ada langit, jadi prestasi ini ia jadikan cambuk agar bisa memperoleh prestasi yang lebih baik lagi kedepannya.Selain itu, Rahmi memberi rahasia bagaimana ia bisa meraih juara dalam MTQM tingkat Nasional. Menurutnya, doa, usaha dan tawakal menjadi kunci utama dalam meraih kesuksesan. “Saya selalu meminta

R Kilas

pandemi Covid-19 yang melanda negeri ini. Bencana Covid19 sebagaimana yang dimaksud dalam KEPPRES No 12 tahun 2020 telah melahirkan kebijakan yang meniadakan proses perkuliahan tatap muka bagi mahasiswa.Kebijakan tatap maya semakin memperparah stereotip yang melekat pada mahasiswa, terlepas dari mahasiswa yang apatis karena kemudahan-kemudahan digitalisasi yang diperoleh, mahasiswa yang memiliki ketertarikan terhadap politik juga terancam karena tidak mendapatkan pendidikan politik secara langsung dan baik dalam dunia perkuliahan sejauhHampirini.

OPINI ahasiswa dalam infrastruktur politik ditempatkan sebagai mitra kritis dari pemerintah. Secara praktek peran ini tentunya sangat jauh berbeda dengan politik yang dijalankan oleh masyarakat pada umumnya yang biasa dikenal dengan politik praktis.

18 bulan usia pandemi Covid-19 di Indonesia dan selama itu pula mahasiswa dirumahkan. Ketidakhadiran mahasiswa baru dalam dunia kampus jelas telah menjadi kecemasan bagi mahasiswa-mahasiswa lama atau mahasiswa yang melek politik.

Ilustrasi oleh Mitha Melanie Putri

Perkuliahan tatap muka yang tak kunjung dimulai akan menjadi jurang pemutus pandangan politik bagi mahasiswa baru kedepannya. Hal ini akan menjadi kecemasan kita karena ketika mahasiswa kehilangan pandangan politiknya maka infrastruktur politik Indonesia akan mengalami kekosongan dalam posisi mitra kritis pemerintah. Tidak dapat dibayangkan akan seperti apa jadinya ketika pandangan politik mahasiswa hilang dari peredaran mahasiswa itu sendiri. Pergerakan mahasiswa akan mengalami dekadensi kedepannya dan semakin jarang pula kita lihat postingan mahasiswa dengan caption pencerdasan politik maupun membahas isu politik nantinya. Bisa kita simpulkan akan banyak peran-peran dan pengetahuan mahasiswa yang hilang kedepannya apabila perkuliahan tatap maya akan terus berlangsung. Mungkin secara umum perkuliahan di kelas dapat dilaksanakan dengan platform online, namun perkuliahan bukanlah sekedar materi yang dosen berikan, sebagaimana Najwa Shihab katakan bahwa kuliah adalah membeli masa, artinya banyak hal yang harus mahasiswa cari selama kuliah selain di kelas.

Oleh: M Hafiz Al Habsy Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara TM 2020

pintar politik akan memposisikan diri di tengah hiruk-pikuk perpolitikan Indonesia berdasarkan idealisme. Sejarah telah menjadi saksi keberhasilan mahasiswa mengisi perannya dalam infrastruktur politik seperti pada tahun 1998 ketika memang partisipasi politik mahasiswa telah dilaksanakan berdasarkan kesadaran dan idealisme. Mahasiswa hari ini didominasi oleh generasi Z, sebuah klasterisasi generasi yang lahir dalam rentang waktu tahun 1995 sampai 2010. Selain itu, mahasiswa yang didominasi generasi Z ini juga identik dengan kemudahan digitalisasi karena memang dalam rentang waktu kelahiran tadi merupakan era transformasi menuju digitalisasi. Adanya kemudahan-kemudahan yang diterima tidak serta merta mampu mencerdaskan perpolitikan dalam lingkungan mahasiswa. Menurut penelitian Lintang dan Prinisia pada tahun 2020, kemudahan yang diterima justru memunculkan stereotip yang akhirnya melekat pada generasi Z yaitu serba instan, egois, malas, dan kurang biasa bersosialisasi dengan orang yang lebih tua, atau dengan klaster generasi sebelumnya. Stereotip yang melekat tadi tentunya telah melahirkan generasi mahasiswa yang apatis, terlebih adanya bencana

Mahasiswa sendiri bergerak atas dasar kesadaran dan meletakkan idealisme sebagai pondasiPartisipasipenilaian.politik mahasiswa selalu identik dengan aksi demonstrasi atau lebih tepatnya sebagai kelompok penekan (pressure group), terlepas dari itu, sebagai mitra kritis pemerintah orientasi dari perpolitikan mahasiswa ialah kepentingan rakyat. Hal tersebut dikarenakan mahasiswa merupakan kelompok intelektual yang belum terikat kepentingan aliranPerlupolitik.digaris bawahi bahwa sebagai mitra kritis pemerintah, mahasiswa harus meletakkan idealisme sebagai pondasi penilaian, artinya mahasiswa dalam peranannya akan mengkritisi pemerintah ketika memang ada tindakan pemerintah yang bernilai negatif. Namun, sebaliknya mahasiswa akan menjadi mitra pemerintah apabila hal tersebut bernilaiMahasiswapositif.

M

Permasalahan di atas telah menimbulkan dilematis di kalangan mahasiswa lama Indonesia dimanapun berada, karena hampir seluruh Perguruan Tinggi menjalankan perkuliahan tatap maya. Keresahan ini tidak bisa di pandang sebelah mata karena mahasiswa sebagai intelektual muda akan memegangestafet perpolitikan Indonesia di masa mendatang.Selainitu, ketidakhadiran mahasiswa dalam infrastruktur politik Indonesia dapat kita analogikan bagai sebuah bangunan gedung tanpa pondasi. Dalam hal ini, infrastruktur politik Indonesia akan rapuh tanpa kehadiran mahasiswa sebagai pressure group yang berlandaskan kesadaran dan menjadikan idealisme sebagai pondasi penilaian. Sebagai kelompok penekan, mahasiswa tidak bisa disamakan dengan kelompok (partai) opisis, sebab walaupun oposisi gencar mengkritisi tindakan pemerintah yang tak sesuai dengan seharusnya, namun tidak bisa kita pastikan kritik tersebut terbebas dari kepentingan karena oposisi merupakan salah satu golongan yang bermain dalam ranah politik praktis.Padaakhirnya, hanya mahasiswalah yang bisa diandalkan sebagai mitra kritis dalam infrastruktur politik dengan pergerakan berbasis kebenaran yang telah ditunjukkan sejauh ini. Oleh karena itu ancaman permasalahan tadi perlu dipertimbangkan kedepannya, jangan sampai pandemi mewarisi masalah dalam peranan politik mahasiswa nantinya.

Rumah H. Agus Salim: Tampak dua orang pemuda mengunjungi rumah kelahiran H. Agus Salim. Selain dikenal sebagai seorang Diplomat ulung, Agus Salim diketahui juga merupakan seorang wartawan Handal dan pernah menjabat sebagai Pemimpin Redaksi di Hindia Baroe pada masa penjajahan 1925 silam, Sabtu (27/11). f/Rino

FOTO ada edisi 221 kali ini, Ganto berkesempatan mengunjungi sebu ah nagari di Koto Gadang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Kunjungan tersebut dimulai dari 26-29 November ke tempat lahirnya tiga pendiri bangsa yakninya Sutan Sjahrir, H. Agus Salim dan Rohana kudus. Nagari yang diapit dua gunung megah nan kokoh di Sumatera Barat yaitu Gunung Marapi dan Singgalang ini memiliki keindahan alamnya yang sejuk dan dingin. Warga setempat yang menebar senyum kala ditemui berpapasan dengan Ganto seolah menarik kita ke dimensi kehidupan lampau di masa modern ini. Tegur sapa menjadi budaya yang masih terjaga di tengah masyarakatnya. Potret budaya Minangkabau hingga anak-anak yang mengaji kala kumandang azan magrib menggema pun menjadi pemandangan kebudayaan yang kental di Nagari Koto Gadang. Oleh Rino Warisman Putra P Petunjuk Arah: Nama jalan-jalan di Koto Gadang dibuat berdasarkan di mana lokasi rumah pahlawan tersebut. Jika kita menyusuri arah Jalan H. Agus Salim maka kita akan menemui rumah kelahiran beliau, Sabtu (27/11). f/Rino

Rumah Rohana Kudus: Tampak seseorang tengah memasuki rumah kelahiran Rohana Kudus yang juga teletak di Nagari Koto Gadang, Sabtu (27/11). f/ Rino

Ruang Dalam: Jejeran foto H. Agus Salim, salah satunya tampak menerima kedatangan tamu dari Belanda. Tanpa setelan jas, H. Agus Salim tampil sederhana dengan sarung, peci dan sorban khasnya, Sabtu (27/11). f/Rino

Bangunan Masjid: Potret Masjid Nurul Iman di Koto Gadang yang memiliki ciri khas arsitektur Belanda walaupun pernah mengalami renovasi tahun 2007 akibat gempa. Diketahui masjid ini dibangun pada 1856 silam, Sabtu (27/11). f/Rino

Janjang Saribu: Sejumlah orang terlihat sedang mengabadikan momen di Janjang Saribu yang dijuluki “The Great Wall of Koto Gadang”, Sabtu (27/ 11). f/Rino.

OPINI

1 dan DPRD tingkat 2 yang berkoordinasi dengan DPR RI. Mungkin akan terdapat pertanyaan mengenai wewenang dan mekanisme tentang perubahan UUD 1945 yang sebelumnya berada pada MPR yang tersusun dari dilakukandibutuhkanDPRRIdanDPD.JikaperubahanUUD1945padakemudianharidapatdenganpembentukanlembaga ad hoc yang dibentuk hanya untuk memformulasi dan mengesahkan sesuai kehendak tuntutan. Kemudian dibubarkan kembali setelah perubahan dilakukan. Sejarah kita telah mengajarkan perubahan-perubahan UUD 1945 selalu datang dari tuntutan rakyat. Sedangkan MPR tidak pernah menginisiasi. Bukankah kita ketahui bahwa komposisi MPR terdiri dari jutnyaIndonesiasebagaimanaderungnangdenpartailahDPRRIdanDPD.DPRRImendominasijum-MPRyangnotabenenyaterdiridaripolitikpemenangpemilihanpresi-maupunkoalisipartaipolitikpeme-pemilihanpresiden.Selanjutnyacen-menyalahgunakankekuasaanyangkitasaksikan.Reformulasitatakelembagaanyangkitabutuhkanselan-adalahpembatasanjumlahpartaipolitikdanpenegasanlembaga think tank negara yang independen serta tidak boleh disentuh oleh politikus. Indonesia telah hyper-kuantitas partai politik yang cenderung melakukan polarisasi sehingga menghambat fokus pembangunan. Begitu juga dengan organisasi-organisasi masyarakat dan organisasi-organisasi kepemudaan yang menjadi underbow daripada partai

Oleh Al Mukhollis Siagian Presidium Kesatuan Aksi Rakyat Muda Indonesia (KARMI)

Seiring dengan perkembangan diskursus paradigma tata kelola pemerintahan, tata kelembagaan tidak bisa lepas dari kondisi kekuasaan dari mana kelembagaan dirujuk, dibicarakan, dan dijalankan. Mulai dari pemerintahan klasik hingga pemerintahan dalam paradigma good governance kelembagaan dijalankan dengan beraneka perubahan. Dalam sejarah ketatanegaraan Indonesia, tata kelembagaan sudah mengalami beberapa perubahan melalui perubahan UUD 1945. Perubahan pertama dilakukan pada tanggal 19 Oktober 1999, perubahan kedua pada tanggal 18 Agustus 2000, perubahan ketiga pada tanggal 10 Oktober 2001, dan perubahan keempat pada tanggal 10 Agustus 2002. Perubahan yang dilakukan bertujuan mengkoreksi penyimpangan yang terjadi dalam praktek penyelenggaraan negara yang terjadi di era orde lama dan era ordeSecarabaru.garis besar, perubahan tata kelembagaan di Indonesia menyangkut tentang Trias Politica, yaitu legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Perubahan pertama mengenai pengurangan, pembatasan dan mengendalikan kekuasaan presiden; hak membentuk UU yang dulu di tangan presiden, sekarang pada DPR sedangkan Presiden hanya berhak mengajukan RUU kepada DPR; serta kewenangan presiden dalam memberikan grasi dan rehabilitasi sekarang tidak penuh lagi, di mana presiden harus memperhatikan pertimbangan MA dan dalam memberikan amnesti dan abolisi hendaklah memperhatikan pertimbanganPerubahanDPR. kedua perihal pemberian kewenangan otonom kepada pemerintah daerah; keanggotaan, fungsi, hak dan cara pengisian keanggotaan DPR; wilayah negara; warga negara dan penduduk Indonesia; Hak Asasi Manusia; pertahanan dan keamanan Negara; serta Bendera, Bahasa, Lambang Negara dan Lagu Kebangsaan.

lanjut tentang governansi Indonesia yang harus selalu berbenah dalam mewujudkan tujuan Negara sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945. Apabila dibandingkan dengan governansi Amerika Serikat yang sudah menunjukkan sebanyak 27 kali perubahan melalui amandemen konstitusinya. Perubahan tata lembaga Indonesia masih sangat kurang mapan menuju kiblat paradigma tata pemerintahan, model kenegaraan, dan sistem demokrasi. Begitu juga dengan persoalan Indonesia belakangan ini, wacana-wacana tentang amandemen UUD 1945 santer di hadapan publik. Tidak terkecuali di masa pandemi Covid-19 yang membutuhkan fokus ekstra. Mulai dari wacana tentang penambahan masa periode presiden, Garis Besar Haluan Negara, dan Tatalainnya.kelembagaan think tank produsen ilmu pengetahuan, riset, dan inovasi negara yang semakin terintervensi oleh politikus serta hyper-kuantitas partai politik yang menjadi beban APBN dengan perkembangan negara yang nihil, atau layak dikatakan status quo pengelolaan negara telah menunjukkan titik urgensi perlunya reformulasi tata kelembagaan.

Penulis menilai bahwa kita memang butuh reformulasi tata kelembagaan yang lebih lincah dalam mewujudkan tujuan Negara di usia yang ke76 tahunAdapunini. yang perlu diperbaharui dalam tata kelembagaan Indonesia adalah perampingan Trias Politica. Lebih tepatnya peniadaan lembaga Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah. Semenjak diberlakukan desentralisasi, yang Indonesia butuhkan adalah pemaksimalan kinerja dari trias politika pusat dan daerah. Sedangkan MPR dan DPD hanya akan menggemukkan kelembagaan dan membebani APBN. Tugas-tugas legislatif dalam menjalankan amanat check and balance sudah mumpuni untuk ditangani oleh DPRD tingkat politik turut menjadi pembawa polarisasi memicu pertengkaranpertengkaran horizontal yang remeh temeh dan membebani APBN. Kita perlu membatasi jumlah partai politik misalnya paling banyak tiga partai politik saja. Pembatasan ini bukan berarti mempersempit demokrasi, melainkan melincahkan gerak kelembagaan dalam demokrasi.Dengan begitu, makna governansi yang dimaksudkan dengan “yang diinginkan oleh rakyat adalah lebih sedikit pemerintah dan lebih banyak pemerintahan” dapat terbenahi secara perlahan.

Sedangkan perubahan ketiga meliputi pelaksana kedaulatan; penegasan negara Indonesia adalah negara hukum; kedudukan dan kewenangan MPR; jabatan presiden dan wakil presiden; tata cara pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung oleh rakyat; pemberhentian presiden dan/wakil presiden dalam masa jabatan; pembentukan lembaga negara baru seperti Mahkamah Konstitusi, Dewan Perwakilan Daerah, dan Komisi Yudisial; pengaturan tambahan untuk Badan Pemeriksa Keuangan; serta pemilihan umum. Perubahan keempat tentang keanggotaan MPR; pemilihan presiden dan wakil presiden tahap kedua; kemungkinan presiden dan wakil presiden berhalangan tetap; kewenangan presiden; keuangan negara dan bank sentral; pendidikan dan kebudayaan nasional; perekonomian nasional dan kesejahteraan rakyat; fakir miskin dan sistem jaminan sosial; aturan peralihan dan aturan tambahan; serta kedudukan penjelasan UUD 1945. Substansi dari perubahan tata kelembagaan adalah pengaturan lebih

Harlan Cleveland, dalam karyanya berjudul“

The Future Executive: A Guide for Tomorrow’s Managers” menyatakan bahwa yang diinginkan oleh rakyat adalah lebih sedikit pemerintah dan lebih banyak pemerintahan. Pernyataan Cleveland mengacu pada dua kegiatan yang berbeda tetapi memiliki kaitan erat, yaitu: praktik profesional dan bidang akademik yang berupaya memahami, mengembangkan, mengkritik, dan meningkatkan profesionalitas tata kelola pemerintahan dalam penerapannya. Artinya cukup lugas, di satu sisi merujuk pada masalah perkembangan prinsip terkait masyarakat, negara, dan sub-bagiannya.

Oleh Siska Novrida Yanti

Keberadaan Ahmadiyah di Kota Padang dapat dijadikan contoh bagaimana kehidupan kaum minoritas itu sebenarnya. Menyusuri jalan padat penduduk di daerah Sawahan kota Padang, akan semakin lengkap dengan menyempatkan diri untuk singgah di Masjid Mubarak. Masjid yang berdiri sejak tahun 1957 ini menjadi tempat berkumpul Jemaat Ahmadiyah Padang. Demi mengulik isu-isu miring tentang Ahmadiyah, kami berkunjung ke Masjid Mubarak dan mendapatkan sambutan yang luar biasa di sana.Salah satu yang menarik dari aktivitas Ahmadiyah adalah Lajnah Imailah atau yang artinya ‘wanita hamba Allah’. Ialah perkumpulan perempuan Ahmadiyah di cabang Kota Padang. Kegiatannya berputar pada rapat kepengurusan, kajian, maupun muawanah atau pertemuan anggota bulanan. Muawanah ini diikuti oleh ibu-ibu jemaat Ahmadiyah. Juga ada Muawanah gabungan yang dilaksanakan pertiga bulan yang merupakan gabungan dari tiga cabang yang ada di wilayah Sumatera Barat (Sumbar) 1. Wilayah Sumbar 1 sendiri meliputi Padang, Pampangan, Duku, Batusangkar, Bukittingi dan Ujung Gading. Kegiatan rutin ini dilaksanakan secara bergilir di beberapa tempat, sehingga tidakKhairamenentu.Saragih, selaku ketua Lajnah Imailah cabang Padang mengatakan, Covid-19 yang melanda Indonesia memang merubah beberapa hal seperti ibadah harian. Namun kegiatan ibadah wajib tetap berjalan seperti biasa setiap hari bahkan di hari Jumat, seperti perempuan Ahmadiyah yang biasa ikut melaksanakan shalat jumat bersama dengan jemaah laki-laki yang menunaikan ibadah shalat jumat. “Di Mekkah pun perempuan juga ikut shalat jumat,” ucapnya.Ada beberapa pertanyaan dari masyarakat tentang ibadah Jemaat Ahmadiyah. Rumor yang beredar mengatakan bahwa Ahmadiyah melaksanakan ibadah dengan memakai sepatu. Namun hal ini dibantah langsung oleh Farida Muis, selaku sekretaris Tabligh Ahmadiyah. Menurutnya, hal seperti itu biasa terjadi karena kurangnya pemahaman terhadap Jemaat Ahmadiyah. Diperlukan sikap tabayyun sehingga tidak menimbulkan fitnah yang kejam terhadap kelompok tertentu. “Organisasi kami bukan untuk politik tapi murni untuk keislaman,” katanya lirih. Jemaat Ahmadiyah juga rutin mengadakan acara berbagi pada sekitar. Seperti pada bulan puasa melaksanakan kegiatan pembagian sembako dan hari raya idul adha berbagi daging kurban. Jemaat Ahmadiyah mengaku, juga melibatkan masyarakat sekitar dalam beberapa acara tertentu. Masyarakat Sumbar yang biasa dinilai intoleransi malah cukup terbuka dan tidak menganggu Jemaat Ahmadiyah dalam beribadah. Meskipun pernah terjadi peristiwa pencabutan plang Ahmadiyah oleh gubernur Sumbar pada tahun 2008, masalah tersebut diselesaikan secara kekeluargaan dan menemukan hasil kesepakatan.Pemerintah kota Padang masih kurang memberikan perhatian pada Jemaat Ahmadiyah. Hal ini dikarenakan kurang melihat kondisi jemaat Ahmadiyah yang sebenarnya. Seperti kejadian penyerangan jemaat yang pernah terjadi di Lombok. Ini menimbulkan kekhawatiran Jemaat Ahmadiyah Padang yang menjadi menjadi kekhawatiran bersama bagi jemaat di daerah lain. “Kehadiran pemerintah kurang. Pemerintah belum nampak ketegasannya,” ujarnya Di Islam sendiri juga terdapat banyak aliran. Semuanya juga mengakui jika Tuhan yang satu adalah Allah dan nabi terakhir adalah Nabi Muhammad. Begitu juga dengan kelompok Ahmadiyah. Hanya saja, Jemaat Ahmadiyah memiliki pemikiran telah turunnya Imam Mahdi ke dunia serta sudah meninggalnya Nabi Isa. Hal ini menimbulkan kontra yang luar biasa di kalangan umat Islam. Sehingga menyimpulkan kesesatan Ahmadiyah dengan sebelah mata. Bahkan, Majelis Ulama Indonesia secara tegas menjelaskan bahwa Ahmadiyah bukan bagian dari Islam. “MUI mengatakan Ahmadiyah sesat,” tutupnya. Kerentanan Ahmadiyah dapat dijadikan contoh bagaimana negara sedang tidak adil terhadap hak rakyatnya. Masyarakat Sumbar tergolong berpikiran terbuka untuk kasus keberagaman semacam ini. Sayangnya, masih banyak ketidaktahuan yang membuat masyarakat berpikiran sempit dan tidak bisa menerima kepingan yang berbeda tersebut. Semisal kasus di Sintang beberapa waktu yang lalu. Bukankah hal ini terjadi karena hak-hak masyarakat direnggut secara paksa? Pemerintah tidak bisa tutup mata dan telinga terhadap kasus semacam ini. Kebiasaan mengkotakkotakkan masyarakat menjadi salah satu faktor pendukungnya. Masyarakat terlalu sering menyisihkan atau bahkan membuang suatu hal yang dirasa tidak sesuai dengan dirinya. Pemikiran seperti inilah menjadi titik di mana munculnya keresahan yang menyebabkan masalah. Pertanyaannya, sampai kapan kita akan berpikiran seperti itu?

Kepala Penelitian dan Pengembangan 2021

Berkunjung: Foto bersama penulis dengan tim kunjungan dan jamaah Ahmadiah Padang di Sawahan, Kota Padang, Jumat (17/9). f/Istimewa.

TOLERAN

“Agama masih menjadi suatu konsonan yang diurus oleh negara. Hanya saja, pada penerapannya hanya agama yang telah melalui konsensus umum saja yang diurus secara layak. Kelompok minoritas menjadi terpinggir atau malah tersingkir.”

PresidenDewanRI.mengisi(OSO)mengundangedisiNo.209Maret-April2019,UNPH.OesmanSaptaOdangselakuWakilKetuaMPRRIuntukacaraSosialisasiEmpatPilarMPROSOpadasaatitujugamerupakanPenasehatuntuksalahsatucalondanWakil2019.

Hal ini menimbulkan beragam spekulasi dari para sivitas akademik. Wakil

Habil.

balikyangri.agendanyatersebutnilai,PresidenBEMKMUNP,M.Irfanissadiqme-acaraSosialisasiEmpatPilarterkesanmendadakmeskipunsudahdiaturjauh-jauhha-LebihlanjutIrfanmengatakan,kesanIadapatdaripelaksanaankegiatanituadalahadanyaunsurkepentingandikedatangansalahseoranganggotaMPRtersebut,Kamis(21/10).Selanjutnya,AlMukhollisSiagianmenuturkansubstansiyangseharusnyaadadalamacaratersebutyaknibagaimanasosialisasiempatpilartersebutdapatdi-katakanempatpilaryaitusecarafilosofis,latarbelakang,dansiapayangmengangkattermasukwakilketuaMPRRI(TaufikKemas).“Kita

press release yang dikeluarkan BEM KM UNP dalam akun Instagram resminya, BEM menilai terdapat kejanggalan berupa tidak adanya sosialisasi kepada mahasiswa, acara yang hanya diperuntukkan untuk mahasiswa baru 2021, tidak adanya pamflet dan tema kegiatan dalam rencana kuliah umum tersebut. Dalam hal itu, UNP mengeluarkan surat tertanggal 27 Agustus 2021 perihal pembatalan pengerahan mahasiswa. Selanjutnya, pada awal September 2021 secara

TEROPONG

Pidato: Anggota MPR RI sekaligus Politikus PDIP, Arteria Dahlan hadir dalam sosialisasi Empat Pilar Majelis Permusyawaratan Rakyat di Gedung Auditorium Universitas Negeri Padang, Sabtu (4/9). Foto: Tangkapan layar kanal YouTube UNP Video Streaming.

flashback itu, kalau tujuannya untuk pencerdasan, membangunkan rasa nasionalisme bagi mahasiswa, itu tidak tercapai,” jelasnya, Jumat (22/10).

Sementara itu, menurut pengamat politik Universitas Andalas Ichsan Kabullah,S.IP, MPA mengatakan, gejala politik masuk kampus secara historis bukan hal baru, sudah terjadi sejak lama. Menurutnya, setelah reformasi dan periode-periode akhir ini semakin menguat pengaruh politik di dalam kampus. Lebih lanjut, Ia menjelaskan elit kampus seperti Rektor tidak bisa memiliki kekuatan tanpa ada dukungan dari lingkungan politik, karena secara regulasi, 35% suara dari pemilihan Senat diwakili oleh Menteri Pendidikan. “Jadi apabila mengundang tokoh politik seperti Puan, Arteria, dan sebagainya, itu adalah cara elit kampus untuk mendapat keuntungan dalam rangka memperkuat eksistensinya, jadi itu bukan hal yang baru,” ungkapnya kepada Ganto melalui telepon, Minggu (14/11). Selanjutnya, Ichsan menilai elit politik juga butuh mengontrol kampus sebagai upaya persuasif yang sebenarnya untuk meredam kritik-kritik yang disampaikan kepada penguasa hari ini. “Jadi dua hal tersebut sebenarnya yang harus dilihat, elit kampus maupun elit politik mendapat keuntungan,” tuturnya. Kejadian serupa pernah terjadi pada awal 2019 lalu, dalam Laporan Utama Ganto

wakandiberikanuntukditujukan“Bantuan2021(4/9)litikusMPRST,ini,(MPR)RepublikIndonesia(RI).DalamhalUNPmengundangH.ArteriaDahlan,SH,MHyangmerupakanAnggotaRIPeriode2019-2024sekaligusPo-PartaiPDIPerjuanganpadaSabtu,laludiGedungAuditoriumUNP.Sebelumnya,pada24AgustusUNPmengeluarkansuratedaranPengerahanMahasiswa,”yangkepadaDekansetiapfakultasmenghadirikuliahumumyangKetuaDPRRI,PuanMaharani.Surattersebutmendapatpenola-kerasdariBadanEksekutifMahasis-KeluargaMahasiswa(BEMKM)UNP.Dalam tiba-tiba UNP menggelar kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI secara luring di Auditorium UNP. Acara ini dihadiri 200 mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) angkatan 2020. Sama halnya dengan kejadian sebelumnya, kegiatan ini juga tidak disosialisasikan kepada sivitas kampus. Arteria Dahlan di awal penyampaian materinya sempat menyebut bahwa pimpinannya (Megawati) menginstruksikan untuk memperhatikan UNP. “Ini coba UNP bagaimana, sudah ditengokin belum?” ungkapnya menjelaskan instruksi Megawati. Selanjutnya, politikus berdarah Minang ini mengatakan bahwa PDIP tidak mendapat kursi di Sumatera Barat, namun anggota yang berdarah Minang disuruh datang ke Sumbar untuk menyalurkan kebutuhan dan aspirasi orang Minang melalui partai PDIP meskipun PDIP tidak punya wakil di Sumbar. “Kami memang ditugaskan, kebetulan Tuhan tidak memberikan rezeki kepada kami, PDIP tidak mendapat kursi pada periode ini di Sumatera Barat. Tapi kami tidak kalah semangat, yang berdarah Minang disuruh datang kesini, untuk bisa orang minang itu tidak ada bedanya punya wakil formal sama wakil yang ada di luar, yang penting kebutuhan dan aspirasi orang minang bisa kita salurkan melalui partai kita,” jelasnya.

Sementara itu, salah seorang peserta kegiatan tersebut, M.Hafiz AL Hasby saat ditemui reporter Ganto di Selasar Fakultas Ilmu Sosial menyebutkan terdapat kejanggalan dalam proses perekrutan peserta sosialisasi empat pilar tersebut. Hafiz menyebut peserta langsung dimasukkan langsung ke dalam satu grup, lalu setiap peserta disuruh untuk Selanjutnya,konfirmasi.mahasiswa Ilmu Administrasi Negara ini mengutarakan dalam surat undangan yang diterimanya acara tersebut merupakan evaluasi penerima KIP. “Di sini mulai aneh, kenapa evaluasi KIP, sedangkan penerima KIP bukan Cuma 200 orang,” ungkapnya sambil mempertanyakan, Jumat (22/10).

Aksi politikus sambangi kampus Universitas Negeri Padang (UNP) kembali terjadi dalam acara Sosialisasi Empat Pilar Majelis Permusyawaratan Rakyat

TEROPONG

FPK periode 2021-2025 sekaligus me-launching FPK sebagai fakultas baru dalam organisasi tata kelola (OTK) di UNP, Rabu (1/9/ 2021).Wakil Dekan (WD) III FPK, Dr. Mardianto, S.Ag.M.SI mengatakan, untuk saat ini FPK baru memiliki dua program studi (prodi), yaitu Psikologi dan Keperawatan. Di mana, terdapat 29 orang dosen Psikologi dan 18 orang dosen Keperawatan yang akan menjadi tenaga pengajar. Mardianto mengatakan, untuk perekrutan dosen FPK dilakukan melalui Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan non-CPNSSelanjutnya,UNP. untuk penerimaan mahasiswa baru FPK, sama halnya dengan fakultas lain, yaitu melalui jalur SNMPTN, SBMPTN, dan Mandiri yang dibuka serentak setiap tahun. Akan tetapi, khusus untuk prodi Keperawatan hanya melalui jalur Mandiri saja. Selain menerima mahasiswa dalam negeri, FPK juga menerima mahasiswa luar negeri. Namun, untuk saat ini masih belum ada mahasiswa luar negeri yang terdaftar. “Untuk saat ini belum ada, namun rencana ke depan ada,” ujar Mardianto saat ditemui di ruangannya, Rabu (20/10). Mengenai kurikulum, FPK menggunakan Kurikulum Psikologi MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka).Lanjut, Zulian menjelaskan mengenai administrasi perkuliahan untuk mahasiswa dan dosen, seperti surat menyurat sudah bisa diurus di FPK. Meskipun masih ada beberapa urusan administrasi yang masih diurus Fakultas Ilmu pendidikan (FIP). Kemudian untuk tempat perkuliahan, mahasiswa jurusan Psikologi masih akan menggunakan ruangan-ruangan kuliah yang dulu di FIP. “Masih menggunakan ruangan yang biasa, yaitu menggunakan FIP, tapi tidak tau ke depanya bagaimana,” tutur Zulian. Terakhir, mengenai kerja sama dalam bidang Ilmu Keperawatan, FPK melakukan kerja sama dengan beberapa rumah sakit di Sumatera Barat, di antaranya RS.Achmad Muchtar, Rumah Sakit Daerah Pariaman, dan RS. Ibnu Sina. Janiba* & Rizka “Untuk Psikologi lewat jalur SNMPTN, SBMPTN, dan Mandiri. Sedangkan Keperawatan lewat jalur Mandiri,” ucap dosen Psikologi, Zulian Fikry, S.Psi.M.A saat dihubungi via telepon, Minggu (10/10). “ ”

Setelah melalui proses yang panjang, Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK) Universitas Negeri Padang (UNP) resmi berdiri di kampus pusat UNP, Air Tawar Barat. Rektor UNP, Prof. Ganefri, Ph.Dmelantikparapimpinan

Berkumpul: Sejumlah mahasiswa terlihat sedang berkumpul di depan Gedung SMK Labor yang kini telah menjadi Fakultas Psikologi dan Kesehatan Universitas Negeri Padang, Senin (13/12). f/Rino

Foto: Candi Padang Roco yang berlokasi di Siguntur, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dhasmasraya. (Sumber: dharmasraya.go.id)

Oleh Azizah Septrianti Staf Usaha 2022

FEATURE Wilayah Dharmasraya pada dahulunya pernah menjadi pusat pemerintahan dan ibukota Kerajaan Malayu mulai tahun 1286 sampai dengan tahun 1347 M telah diakui oleh para sarjana sejarah dan arkeologi. Daerah Sungai Langsek sendiri merupakan lokasi ditemukannya lapik arca Amoghapasa yang dikirim oleh Raja Krtanegara ke Tanah Malayu. Candi Padang Roco merupakan candi bernafaskan agama Buddha. Keberadaan Candi Padang Roco merupakan salah satu bukti bahwa pada dahulunya wilayah pernah dijadikan sebagai pusat pemerintahan, sehingga perlu dibuat candi-candi sebagai sarana ibadah raja, keluarga dan rakyatnya. Yaitu raja Adityawarman. Situs Candi Padang Roco memiliki peninggalan berupa empat candi, yaitu lisasikan.mungaliantimurlaut.sisinyapunyaikitarsentimeternganngandangCandiPadangRocoI,II,III,IV.CandiPa-RocoImerupakanCandiIndukde-ukuran21meterkali21meterde-ketinggianstrukturbatasekitar90danpadabagiantengahse-3meter.Bangunanindukinimem-tanggamasukpadakeempatdenganorientasibaratdaya-Dikabarkanakanadapeng-duacandilagidikompleksini,na-sampaisaatinimasihbelumterea-Mengingatpemerintahkabupaten Dharmasraya juga sedang melecuti pengggalian candi pulau sawah. Yang letaknya tidak jauh dari kompleks Candi Padang Roco. Situs Candi Padang Roco terletak di Jorong Sungai Langsek, Kenagarian Siguntur, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya. Verkerk Pistorius adalah orang yang pertama kali melaporkan keberadaan Candi Padang Roco saat ia melakukan penelitian kepurbakalaan di daerah aliran Sungai Batanghari pada awal 1860-an. L.C. Westenenk, seorang controleur berkebangsaan Belanda mengadakan survei dan pemetaan di daerah penemuan Candi Padang Roco. Berdasarkan temuannya, di daerah tersebut terdapat sisa-sisa bangunan candi bata yang berbentuk gundukan. Gundukan itu dinamai munggu oleh penduduk setempat.Pada tahun 1991, di daerah Provinsi Sumatera Barat dilakukan penelitian epigrafi dan arsitektur oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional. Penelitian tersebut dilanjutkan pada tahun 1992 oleh Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala (SPSP) Provinsi Sumatera Barat dan Riau dengan melakukan survei pendataan arkeologi DAS Batanghari, dan ekskavasi Candi Sungai Langsat (Candi Padang Roco). Hingga situs itu ditinjau dan didata ulang oleh tim Pusat Arkeologi Nasional yang sedang mengadakan penelitian di daerah Rao, di Kabupaten Pasaman pada Mei 2014. Sekarang Candi ini adalah tempat wisata bersejarah yang cukup terkenal di kalangan masyarakat Dharmasraya. Candi ini sempat viral di Dharmasraya, hingga berbondong-bondong orang pernah datang ke sini. Pada saat ulang tahun kabupaten Dharmasraya pada 2020 silam candi ini dijadikan tempat perayaan hari ulang tahun tersebut. Dapat dilihat di Google komentar dari orang-orang yang telah pernah mengunjungi candi ini. Mereka menyebutkan bahwa candi ini cocok dijadikan tempat edukasi sejarah bagi para pelajar, dan juga candi ini cocok untuk dijadikan tempat bersua foto. Seperti pula orangorang memakai candi ini untuk prewedding dengan tema sejarah, yang tentunya Perintahkanmenarik. kabupaten Dharmasraya juga memperhatikan candi ini, infrastruktur di bangun untuk menunjang wisatawan yang berkunjung. Seperti WC umum, musollah, dan taman-taman kecil yang disertai tempat duduk. Selanjutnya, siapapun boleh memasuki candi ini tanpa membayar karcis atau parkir. Masyarakat disekitar candi juga ramah tamah, sehingga pengunjung yang ingin kemari tidak perlu khawatir. Namun sayang, kini candi padang roco tidak setenar dua tahun silam. Pasalnya sekarang sudah tidak seramai dulu orang berkunjung. Sehingga membuat candi menjadi sepi dan sarana yang ada tidak terawat dengan baik. Tahun ini kepopuleran situs bersejarah jatuh pada candi pulau sawah. Yaitu salah satu candi peninggalan sejarah yang letaknya masih tidak jauh dari kompleks candi padang roco. Untuk saat ini ramai orang berkunjung ke candi pulau sawah. Candi pulau sawah juga merupakan peninggalan dari kerajaan Swarnabhumi (Dharmasraya) yang terletak di Nagari Siguntur. Sebenarnya ada banyak candi di sekitar pulau sawah, tapi karena keterbatasan dana dan tenaga ahli, candi masihCanditersimpan.pulausawah memiliki sarana yang ikonik dan cocok untuk dijadikan berfoto-foto. Seperti jembatan warna-warni, dinding warna-warni yang di buat dengan desain estetik. Sehingga membuat banyak remaja berkunjung kesini. Tidak hanya itu, juga ada mushola dan pondokpondok kecil tempat wisatawan beristirahat. Sama seperti Candi Padang Roco, untuk masuk ke candi ini tidak dipungut biaya apapun alias gratis.

TELUSUR

kecil yang berkibar di atas kapal. Menurut penjelasan Kamal bendera merah putih ini juga memiliki sebuah makna. Ia menyampaikan sebuah ungkapan ‘Maka carilah manusia itu di Minangkabau, makanlah barang yang halal, maka darahmu akan merah dan suci’. Ungkapan tersebut bermakna bahwa orang yang hidup dengan darah yang bersih akan

Suasana muara terlihat ramai dengan aktivitas perdagangan. Orang-orang pribumi terlihat mengangkut karung besar di pundaknya berjalan menuju kapal-kapal besar yang menepi di tepian muara. Dari sisi kapal orang-orang berpakaian ala kolonial Belanda dengan topi khasnya sedang menunggui karung-karung besar itu untuk segera diangkut ke dalam kapal. Aktivitas serupa juga tergambar di seberang muara dengan berlatarkan bangunan penduduk. Pemandangan ini juga dilengkapi dengan gunung yang menjulang di bawah langit dengan pohon-pohon hijau yang rimbun. Sinar matahari membias di perairan muara dan sisi kanan gunung menambah nuansa kehidupan. Begitulah gambaran lukisan yang berjudul Muara Padang. Muara Padang merupakan karya pelukis nasional Kamal Guci yang diikutsertakan pada pameran jalur rempah Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Sumatera Barat (Sumbar), Jumat-Selasa (1-5/10). Suasana aktivitas perdagangan yang digambarkan pada lukisan tersebut mengundang rasa ingin tahu Ganto untuk mengetahui makna dibalik lahirnya karya pelukis asal Pariaman ini. Sore itu, pada Sabtu (30/10) Ganto menghubungi Kamal Guci melalui sambungan telepon. Ketika diminta untuk wawancara ia dengan ringan mengatakan bisa. Ganto pun menda-patkan kesempatan untuk mewawancarainya via telepon pada malam harinya karena sore itu ia sedang menerima tamu di rumahnya. Sedikit mengulas tentang sang pelukis, Kamal Guci berasal dari kenagarian Pakandangan, Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman. Ia pernah menceritakan melalui sebuah wawancara di platform YouTube bahwa pengalamannya melukis sudah dimulai sejak dini. Ketika menduduki sekolah dasar ia sudah mengikuti lomba melukis antar kecamatan mewakili sekolahnya. Pukul20.00WIB Ganto kembalimenghubungi Kamal Guci untuk memulai wawancara. Dalam karyanya yang berjudul Muara Padang ini Kamal ingin menyampaikan bahwa muara sebagai akhir dari sebuah perjalanan. “Seperti air yang mengalir dari hulu ke hilir dan berakhir di muara”, ungkapnya memulai penjelasan. Muara bisa diartikan sebagai air, lanjutnya. Air yang mengalir dari hulu akan kembali ke asalnya yaitu laut. Kamal membandingkan perjalanan air tersebut dengan kehidupan manusia. Manusia yang lahir akan menempuh perjalanan yang dinamakan kehidupan dan akan berakhir pada Airkematian.tidak bisa dibendung tanpa adanya jalan keluar. “Seperti anak yang Oleh Mitha Melanie Putri dilarang melakukan sesuatu oleh orang tuanya maka perlu juga dicari jalan keluar seperti apa yang seharusnya dilakukan si anak,” terangnya. Untuk menjalani kehidupan, lanjut Kamal, manusia harus mengikuti aturan agama dan dan adatnya. Ia pun kembali mengungkit perjalanan air menuju muara. Air yang keruh tidak bisa digunakan untuk kehidupan ia perlu menempuh proses untuk menjadi air yang jernih. Seperti kehidupan manusia haruslah mencari ilmu yang berguna dan harus dapat menyaring ilmu tersebut agar dapat dimanfaatkan dengan benar. Kamal menekankan bahwa hidup manusia di muka bumi harus berguna bagi alam juga manusia lainnya seperti air yang dialirkan ke sawah, ke kolam dan dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia.

Foto: Kamal Guci, pelukis. (Sumber: Twitter)

“Setelah menjalani kehidupan yang bermanfaat air akan kembali pada muaranya maka manusia yang sudah menebar kebermanfaatan selama hidupnya akan kembali juga pada dasarnya yaitu kematian”, jelas Kamal.

PadalukisanMuaroPadanginiKamal juga menyampaikan bahwa keberadaan muara itu penting. Seperti, Belanda yang masuk untuk mengambil rempah-rempah buhanjelaskanyangbarkapalpordipanen.sebutpah-rempahnganrupakandaritersebutRempah-rempahkita.asalnyahuluyangme-pegunu-tempatrem-ter-ditanamdanLaludieks-dengankapal-yangtergam-darilukisan.LatartempatdigambarkanadalahGunungPa-dang.Kamalmen-bahwada-hulunyagununginibernamaGu-nungLejang.Mua-rayangdigambar-kansebagaipela-tempatper-daganganrempah-rempahpadaza-manpenjajahanBelanda.Jikakitalirikkembalipadaluki-santersebutterda-patbendera-bendera mempunyai jiwa yang bersih juga dan hati yang putih bening. “Putih itu jiwa yang suci sedangkan merah adalah darah yang mengalir untuk memompa jantung untuk kehidupan manusia.”Jikadikaitkan dengan filosofi muara yang disampaikan olehnya kehidupan manusia yang terlahir bersih juga harus berakhir dengan bersih pula. Terakhir, melalui sambungan telepon tersebut Kamal Guci menyampaikan keinginannya di masa depan. Ia berharap suatu saat nanti bisa membuka galeri pribadi dan menempatkan karya-karyanya ke dalam museum untuk menjadi sejarah bagi generasi selanjutnya. Ia juga berharap supaya anak muda tetap berpegang teguh pada agamanya, “pemuda yang berbudaya adalah pemuda yang paham terhadap ajaran agamanya,” tutupnya.

Kehidupan seperti air yang mengalir dari hulu ke hilir dan berlabuh pada asalnya yaitu laut.

Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi, Tri Kurniawati, S.Pd, M.Pd mengatakan, bahkan pada semester Januari-Juni 2021 dosen Pendidikan Ekonomi telah dihimbau menggunakan Case Method dan Team Based Project dalam silabus, minimalMengenai50%.

penyusunan Rancangan Program Studi (RPS), jurusan Pendidikan Ekonomi telah mengadakan pelatihan kepada dosen, dengan mengundang Dr. Nofrion, M. Pd yang merupakan Kepala Pusat Pengembangan Pembelajaran (Pusbangbel) Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjamin Mutu (LP3M) UNP sebagai narasumber. Serta, mengundang PPM School of Management Jakarta untuk melatih dosen dalam pembuatan Case Study pada9Agustuslalu. Selain itu, pada tahun 2021 jurusan Pendidikan Ekonomi mendapatkan Hibah Kompetisi Kampus Merdeka. Di mana, dengan dana hibah tersebut dosen diberi insentif dalam pembuatan studi kasus untuk perkuliahan yang sifatnya kompetitif.Trimelanjutkan, insentif tersebut diajukan dalam bentuk proposal. Sejauh ini ada 12 tim lolos dan mendapatkan insentif dana penyusunan studi kasus perkuliahan. “Dari semua proposal yang diajukan dosen, ada 12 tim yanglolos dan didanai dalam penyusunan studi kasus perkuliahan yang tentunya diharapkan menjadi qualified project,” jelasnya, Kamis (7/10). Tri mengatakan, meskipun efektifitas penerapan Case Method dan Team Based Project belum dapat dipaparkan, namun dampak yang diberikan terhadap perkuliahan sudah terlihat. Salah satunya, dosen Pendidikan Ekonomi telah menggunakan RPS dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) dan telah memiliki skill serta kompetensi dalam penyusunan case study. Muhammad Ilham, mahasiswa jurusan Pendidikan Ekonomi Tahun Masuk (TM) 2019 mengatakan bahwa dosen sudah banyak yang menerapkan Case Method dan Team Based Project. Tapi, Ia juga mengatakan sebagian mahasiswa mengalami kesulitan karena kurangnya pengenalan dan pemahaman terhadap keduaSamametode.halnya dengan Ilham, Ega Permana Tanjung yang juga mahasiswa Pekon TM 2019 menyampaikan bahwa Case Method dan Team Based Project berdampak baik terhadap mahasiswa. “Dengan penerapan kedua metode tersebut dapat melatih mahasiswa dalam berkomunikasi melalui diskusi,melatih agar dapat memecahkan masalah dan dapat melatih keterampilan mahasiswa dalam membuat sebuah project,” jelasnya (16/10). Rispa* & Yuni Case Method merupakan metode pembelajaran partisipatif berbasis diskusi untuk memecahkan kasus atau masalah. Sedangkan, Team Based Project merupakan metode yang dibangun di atas kegiatan pembelajaran dan tugas nyata berbasis proyek untuk dipecahkan secara berkelompok.

Lebih lanjut, Ia berharap mahasiswa 2021 dapat berkarya dan berprestasi pada bidang akademik, maupun non akademik setelah mengikuti mikat tersebut. Pitri Andini, salah satu peserta Krida menyatakan sangat senang mengikuti acara“SayaKrida.merasa sangat senang, karena dapat bertemu teman-teman baru dan menambah ilmu,” tutupnya. Indah Pareza

TEROPONG

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Padang (UNP) melaksanakan Krida 2021 pertemuan kedua sekaligus acara penutupan, secara virtual melalui platform Zoom Meeting dan luring di Pendopo Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Minggu (28/11).Acara ini diikuti lebih kurang 600 mahasiswa FIS UNP secara daring dan 190 mahasiswa secara luring. Adapun cabang minat bakat sebagai wadah untuk mengembangkan kreativitas mahasiswa, antara lain minat bakat tari, Pertolongan Pertama, dan Kepedulian (PMR), kerohanian, debat, jurnalistik, Program Mahasiswa Wirausaha (PMW), pecinta alam, musik dan vocal, radio/MC, puisi dan drama, stand Up Comedy, dan story telling. Selaku panitia Penanggung Jawab (PJ) PMW, Ray Silva mengatakan Krida merupakan wadah untuk mengetahui dan meningkatkan potensi yang dimiliki dengan mengetahui salah satu minat bakat mahasiswa 2021. “Dengan diadakanya Krida ini dapat menjadi modal serta acuan oleh mahasiswa FIS 2021 untuk mengetahui dan meningkatkan potensi yang Ia miliki dengan mengikuti salah satu kelas minat bakat yang ia pilih,” ujarnya. Selain itu, Ia menyampaikan pada kegiatan Krida tersebut juga ada seleksi pemilihan king dan queen terbaik, terfavorit, dan tergapai. “Untuk king terbaik ada Syahril Ramadhan dari jurusan Ilmu Agama Islam (IAI) dan Isyatiar Rodiah dari jurusan Ilmu Sosial Politik (ISP), sedangkan queen terbaik Istyatir Rodiah dari Ilmu Sosial Politik (ISP), king terfavorit Habib Azzakia dari Geografi Non Kependidikan (NK), dan queen tergapai Fitri Rahayu dari Pendidikan Sejarah.”

Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Padang (UNP) mengembangkan metode pembelajaran Case Method dan Team Based Project pada perkuliahannya di semester Juli-Desember 2021.

Foto: Tengah berlangsung kegiatan Krida FIS UNP, di Pendopo PKM(f/doc)

SEPUTAR MAHASISWA

Riset: Sisri Hayati Desain Grafis: Vedri Rahmadana Pada edisi kali ini Ganto melakukan survei kebiasaan prokrastinasi di kalangan mahasiswa UNP. Prokrastinasi merupakan perilaku menunda-nunda pekerjaan untuk melakukan hal yang tidak penting. Nah, untuk menyimak tingkat prokrastinasi di kalangan mahasiswa, beriku telah dirangkum Ganto.

Apakah Anda tepat waktu dalam setiap menghadiri kegiatan? Apakaah Anda menyelesaikan tugas tepat Seberapawaktu?sering Anda menunda rencana karena memilih melakukan hal lain yang menyenangkan?

Hal apa yang paling sering Anda tunda karena melakukan hal yang dianggap tidak penting? Apakah Anda merasa bersalah karena melakukan penundaan pada kegiatan yang lebih penting?

FILOSOFIA

Setidaknya ada tiga hal yang selalu dilindungi manusia sepanjang hidupnya. Keselamatannya, kehormatan, dan hartanya. Untuk ketiga hal tersebut, manusia bersedia dan rela melakukan apa saja. Demikian kiranya Ketika seseorang menyebut kata “Assalaamualaikum Wa Rahmatullaahi Wa Barakatuhu”, keselamatan dan kasih sayang serta keberkahan untuk kalian (jamak dari kamu). Setidaknya begitu arti kata tersebut. Maka komitmen dari ucapan tersebut adalah bahwa seseorang yang mengucapkannya akan menjamin bahwa dirinya tidak akan merenggut keselamatan, kehormatan dan harta dari orang yang menerima ucapan tersebut. Konsekuensi ini menjadi penting sebagai suatu simbolisasi tekstual bagi seorang yang mengucapakan kalimat salam tersebut. Ketika salam tersebut diucapkan kepada seseorang, namun pada saat yang bersamaan ia pun merenggut keselamatan, kehormatan, dan hartanya, maka seseorang itu telah ingkar kepada apa yang ia sampaikan. Rupanya hal ini pula yang menjadi petaka bagi makna dari kata salam tersebut. Ia tidak menjadi suatu kalimat yang penuh makna lagi, melainkan hanya menjadi semacam slogan.Ilustrasi tersebut dapat dipahami selanjutnya sebagai perwajahan sederhana dari seorang muslim (baca: penganut Islam). Ketika seorang muslim berada di suatu kelompok, maka keberadaannya haruslah menjadi penjamin dari terwujudnya keselamatan, kehormatan, dan keamanan dari harta orang yang ada di sekitarnya. Atau dengan kata lain, bukanlah ia seorang muslim Ketika justru keberadaannya merupakan ancaman bagi terenggutnya keselamatan seseorang, terenggutnya kehormatan, dan terenggutnya harta orang lain.Dalam masyarakat yang sulit membedakan antara mana urusan yang sakral dan mana urusan yang sekuler. Kata salam tersebut menjadi sesuatu yang tereduksi maknanya. Sebagaimana saya tadi menyebutnya bahwa salam tak berada lagi pada poros maknanya, namun telah menjadi sekadar slogan. Seorang aktor yang menerima piala penghargaan atas prestasinya membintangi sebuah film mengatakan “terima kasih kepada Tuhan, orang tua dan semua kru film yang terlibat” karena berhasil menjadikan filmnya memeroleh penghargaan” adalah contoh campur aduk antara dimensi sakral dengan dimensi sekuler. Dengan kata lain, adalah wujud sakralitas sekuler. U-

capan “terima kasih” tidak pantas disampaikan kepada Tuhan, sebab ucapan itu kurang untuk Tuhan, karena Tuhan lebih pantas diberi ucapan “syukur” dan “segala puji”. Ucapan “terima kasih” adalah benar sebagai sebuah pujian, namun kata itu tidak mewakili apa yang hendakAtau,dimaksud.sekelompok orang yang sedang membela sebuah tim permainan olahraga yang sedang bertanding. Mereka secara serentak meneriakkan yel-yel kebanggaan mereka, menggunakan pakaian seragam, dan dipimpin oleh pemandu sorak yang bersemangat. Untuk tim kesayangannya itu, mereka bahkan rela beradu fisik hingga mengorbankan nyawa karena kehormatan dari tim yang didukungnya. Praktik ini dapat dikenali sebagai suatu dimensi sekuler yang sakral. Sebab terdapat aturan, dan kesepakatan yang bahkan tak boleh dilanggar semacam praktik peribadatan. Kedua contoh tersebut, saya gunakan untuk mengenali situasi tentang ketakutan Sebagian pihak terhadap suatu kepercayaan. Sebut saja, Islam. Atau sebut saja, Islamophobia. Kata itu dapat dipahami sebagai ketakutan terhadap simbol-simbol, ajaran, hingga penganut keyakinan Islam tersebut. Lalu muncul pertanyaan, apakah yang ditakuti? Apakah ketakutan terhadap orang yang beragama Islam? Apakah ketakutan terhadap ajarannya? Atau ketakutan pada kata Islam itu sendiri? Jika yang ditakuti adalah orang yang beragama Islam, maka dapat diurai dalam tiga arsiran kasar. Pertama adalah orang yang beragama Islam dengan ciri menjalankan praktik keagamaan Islam, dan kedua, adalah orang yang berstatus penganut Islam secara administratif, umumnya disebut “Islam KTP”. Definisi ini juga agak menarik, sebab ada kalanya seorang yang bukan beragama Islam, namun karena persoalan administratif harus menuliskan Islam pada kartu identitas penduduknya. Ketiga adalah orang yang menjalankan praktik ketuhanan sebagaimana yang disembah oleh penganut Islam. Lalu yang mana pihak yang ditakuti? Karena ada kalanya terdapat diskusi yang membeda antara beragama dan bertuhan (Mari membahasnya di lain waktu). Jika yang ditakuti adalah kata “Islam” dan ajaran Islam, maka bukankah Islam selalu dipublikasikan dengan idiom “selamat”, atau “kasih sayang”, atau “kedamaian”. Maka, dari mana datangnya alasan takut terhadap sebuah ajaran dengan komitmen keselamatan dan kedamaian? Ya, mungkin saja bagi mereka yang kontra perdamaian. Namun rasanya ini mengada-ada sebab ide kebaikan telah ada sebagai ide bawaan manusia sejak lahir, atau dalam bahasa santri disebut dengan fitrah. Penggunaan kata “fobia” atau ketakutan berlebihan terhadap suatu ajaran tertentu, dapat juga disebabkan karena praktik keberagamaan dari penganutnya. Karena agama tentu bukanlah sebuah ancaman, kecuali adalah para “perantara agama” yang “manusia” yang dapat memiliki interpretasi atau subjektivitas tentang agama yang justru menimbulkan masalah. Masalah inilah yang akhirnya menjadi kunci dari sebab ketakutan pihak lain terhadap agama tersebut. Ketakutan terhadap agama dari sebab ini tentu berhubungan dengan eksistensi penutur pesan agama sebagai seorang manusia. Maka sekali lagi masalahnya bukanlah substansi agamanya, melainkan manusianya. Ilustrasinya, saya akan mengatakan bahwa istri saya adalah seorang perempuan yang cantik, kebenaran bahwa istri saya adalah cantik adalah kebenaran berdasar pada versi saya. Saya tidak perlu menceritakan tentang kecantikan istri saya kepada teman saya. Termasuk saya tidak perlu untuk membandingkan mana yang lebih cantik antara istri saya atau istrinya. Atau enaknya sebuah sajian makanan atau minuman berdasar kebenaran resep yang digunakan adalah urusan dapur dari si pembuatnya. Tanpa perlu menceritakannya kepada penikmat sajian tersebut tentang apa yang sesungguhnya terjadi di dapur, berapa banyak bahan bakar yang digunakan, berapa jenis larutan yang dibutuhkan, serta berapa biaya per sajian tersebut. Itu adalah urusan “kebenaran dapur”. Betapa pun sulitnya pengerjaan sajian tersebut di dapur, penikmat sajian tersebut hanya membutuhkan kita menyajikannya dengan keramahan dan keindahan hasil sajian. Dalam konteks ini, kebenaran agama yang kita yakini, adalah wilayah kebenaran kita. Tanpa kita perlu membandingkan mana yang lebih benar di antara agama saya atau agama anda. Karena yang dibutuhkan oleh penganut agama berbeda dari kita adalah kemampuan kita menyajikan dimensi “keindahan”. Harmonisasi dan tidak “melukai. Mari memastikan bahwa kita adalah bagian dari kelompok besar penganut agama yang memastikan bahwa kehadiran kita merupakan kunci keselamatan, kehormatan, dan keamanan harta dari orangorang di sekitar kita. Oleh Alim Harun Pamungkas, M. Pd

Memahami Bencana Alam di Indonesia: Peran Media dan Cara Melawan Hoaks Bencana J Heru Margianto, Zainuddin Muda Z. Monggilo, Aghnia Adzkia, Deni Yudiawan 73 halaman AJI (Aliansi Jurnalis Independen) Indonesia 2021 2021

ditemukan. Padahal partisipasi media menjadi tolak ukur penting dalam menentukan keberhasilan mitigasi bencana di Indonesia. Selain itu, media dalam menghadirkan informasi mitigasi bencana harus dengan konsisten, berkesinambungan, dan berkualitas. Dengan demikian, masyarakat menjadi sadar dan dapat meminimalisir dampak juga kerugian yang diakibatkan bencana yang Saatmelanda.ini,sangat banyak ditemukan informasi yang tidak akurat, menggunakan pemahaman yang subjektif, dan disajikan secara dramatis. Hal itu mengakibatkan media banyak menuai kritik dari berbagai pihak. Buku ini sangat cocok bagi seorang jurnalis dalam menyajikan informasi melalui media-media dengan benar. Hal itu karena jurnalis menjadi ujung tombak informasi dalam pemberitaan bencana kepada masyarakat. Informasi yang disajikan menjadi

RESENSI BUKU uku ini berisi tentang bagaimana peran media dalam memberikan informasi kepada masyarakat agar dapat mengambil keputusan yang tepat dalam menghadapi bencana. Mengedukasi masyarakat bagaimana memahami bahaya wilayah sekitar, menyiapkan rencana darurat, dan rute evakuasi. Ini penting karena Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan akan bencana alam. Selain itu buku ini juga memuat informasi berupa aneka potensi bencana alam di Indonesia, literatur terkait bencana yang terjadi pada zaman dahulu, pemberitaan mitigasi bencana yang terlupakan, cara bagaimana pemberitaan soal bencana yang seharusnya diberitakan, dan tips memverifikasi berita hoaks.Informasi dalam buku ini sangat penting karena pemberitaan media terkait mitigasi bencana sangat minim Judul buku : Penulis : Tebal buku : Penerbit : Tahun terbit : B

rujukan banyak pihak, mulai dari korban bencana, masyarakat di luar tempat bencana, hingga masyarakat yang bersangkutan dalam kebencanaan. Dengan demikian, peran media menjadi lebih berarti dalam upaya mengurangi risiko kebencanaan.Meskipun membahas mengenai peranan jurnalis dalam pemberitaan bencana namun buku ini juga cocok dibaca bagi semua kalangan. Menjelaskan terkait tips untuk memverifikasi informasi yang beredar di masyarakat khususnya tentang kebencanaan membuat buku ini dapat menjadi sarana untuk meminimalisir kemungkinan masyarakat terkena hoaks.

Resensiator: Nurul Fitri Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaTM2019

harapkan nikmat pada akhirnya Oleh Sri Mutia Mahasiswa GeografiTM2018 Kritik Puisi Diasuh Oleh

PUISI

Mereka

untuk ceritamu Juga

pemilihan kata terbaik dalam urutan terbaik tidak lagi jadi acuan. Pensyair kontemporer tidak lagi menghiraukan batasan-batasan yang telah sejak lama digariskan oleh sarjana atau kritikus sastra. Dunia digital dan filsafat postmodernisme telah membuka jalan bagi siapa saja untuk membuat interpretasi baru termasuk pada dunia puisi. Akan tetapi, dunia tentu tidak bisa berjalan tanpa kaidah.Salah satu sifat yang mutlak melekat dalam puisi adalah fiktif. Selain bersifat fiktif, puisi juga mesti subjektif. Artinya, ciptaan tersebut merefleksikan situasi yang dirasakan oleh pengarang secara personal. Ekspresi tersebut sehaluan dengan pengalaman khalayak namun banyak juga yang berbeda dengan konsensus umum. Sekali lagi, perihal itu sah-sah saja. Puisi sering didakwa sebagai genre

yang selalu setia Menghitung

Penulis kenamaan Edgar Alan Poe menekankan bahwa puisi tidak terikat dengan dunia kebenaran. Jika puisi memuat persinggungan dengan nilai kebenaran, bisa saja itu kebetulan semata. Sebab, hakikat puisi menekankan pada ketepatan penjelasan rasa, kedalaman penghayatan, dan pelukisan emosi manuyangyangsia.Makadariitu,duniapuisiadalahduniasempitsekaligustakterbatas,duniahalusnamunmembahana,duniarekaanyangseringnyalebihnyatadarikenyataanitusendiri.Tabik.

Menyampaikan segala yang telah saksi bisu tanah langkah setiap ranjang kayu menghapus kenangan tercipta bersama hujan Sekali-kalimenghimpitnyacangkirdan tempatmu menghabiskan kopi yang sering kau seduh acap kali menemanimu termenung kepahitan kau Muhammad Adek,

kali kakimu mencoba beranjak Meninggalkan

yang

petunjuk mengenai keadaan tersebut seperti: hal tersebut sungguh memberatkan (baris kedua), menganggangu pikiran (baris ketiga) sudah dicoba untuk menyukai (baris keempat) dikerjakan namun tetap sulit (baris keenam).

Segenggam harapan, ingin tapi tak cukup bekal Sudah dicoba, berat sungguh tak kuat tenaga Coba tenangkan hati pikiran semoga saja Mendapat imaji membentuk rasa untuk dapat disuka Ini rasa apa hayal-hayal saja Dirasa sanggup tapi berat juga Ke mana badan harus bersandar Hanyalah diri yang terus tergoyah Semenjak badan berpikir untuk ke depan Jadinya risau tak terselesaikan Sebenarnya agak sukar mendefinisikan tur,definisigenrepuisiakhir-akhirini.Definisi-tradisionalyangberfokusstruk-yaitu

itu, mencatat ribuan jejak Atau

Oleh Kurnia Sandi Mahasiswa Pendidikan Bahasa IndonesiaTM2018

yang

M.Hum.

Harapan Terhambat”. Puisi ini melukiskan sebuah keadaan pelik yang dialami seseorang, namun tidak begitu jelas apa situasinya. Penulis hanya memberikan beberapa

Selain gelagat mengenai keadaan yang dikeluhkan, pembaca juga disediakan sugesti mengenai pelbagai perasaan yang dirasakan pensyair. Hal tersebut dapat diamati melalui raut: merasa kekurangan (baris pertama), merasa gelisah (baris ketiga), merasa ragu-ragu (baris kelima dan kedelapan) dan merasa cemas terus menerus (baris kesepuluh).

dilalui Mungkin awan dapat menceritakannya Dia merekam dan menjadi

Perasaan-perasaan tersebut merupakan dimensi emotif pensyair terhadap keadaan yang dihadapinya. Jika dihubungkan dengan pengalaman yang diberikan dengan judul, maka interpretasi puisi ini akan menjadi sangat beragam atau multitafsir. Namun, jika dikaitkan dengan identitas penulisnya (seorang mahasiswa), maka tafsiran puisi ini nyata merujuk pada beratnya lika-liku dunia perkuliahan yang dapat menghambat harapan kesuksesan di masa depan. Puisi ini akan mudah dituduh fiktif karena tidak ada tokoh, latar, plot, amanat yang bertanggungjawab pada realitas dan kebenaran. Bak sebatang kayu lapuk yang mengapung di air tenang. Dimana, bagi sebagian orang ini hanyalah sebuah hal yang tak penting untuk sekadar diperhatikan. Namun, bagi pengarang, keadaan ini sangat penting dan berarti. Sulitnya dunia perkuliahan merupakan momok yang dapat merusak tatanan masa depannya. Hal ini harus ditanggungnya hari per hari, terus menerus selama empat tahun (bahkan lebih!). Dalam dunia penulis, latar adalah perkara serius. Dari sini, kita dapat sama-sama mengetahui betapa subjektifnya sebuah puisi bagi pengarangnya. Pengalaman yang tak kalah fiktif dan subjektif juga muncul pada puisi kedua berjudul“Cerita di Bawah Kolong Langit”.Di sini, pensyair terlihat tengah “menikmati” momen penuh kerunyaman di dalam hidupnya. Agak terdengar aneh namun begitulah kenyataan dalam puisi kedua ini. Dalam kasus ini, pensyair bersiasat dengan menggeser fokus penceritaan pada sifat unsur alam sekitar dibanding sukarnya masalah duniawi yang dihadapinya. Ia lebih suka menceritakan bagaimana awan yang tetap tegar menjadi saksi (baris 2&3), bagaimana tanah sebagai penonton (baris 4&5), ranjang kayu sebagai pencatat (baris 6), serta meja dan cangkir sebagai teman yang loyal (baris 8). Hal-hal tersebut lebih dirasa berarti dan bermakna dibanding perkara kehidupan yang jelas-jelas menimpanya. Perkara ini mungkin terdengar janggal, namun itulah privilese sang pensyair yang tak bisa diganggu-gugat.

meja

yang

patmelaluipelarianpuisipenggubahnya.indahadalahrealitas.padatifsastrapalingfiktifdansubjektif.Disebutfik-karenapuisiadalahgugatanpengarangkejamnyakenyataandanperihnyaDisebutsubjektifkarenapuisicatatanmomenterbaikdanter-yangpernahterlintasdaripikiranDariduasifattersebut,seringdimanfaatkansebagaidunianaifyangdiciptakanmanusiapikirannya.Ihwaliniagaknyada-ditemuipadaduapuisiterpilihberikut.Puisipertamaberjudul“

Dalam

4DR ini dapat mengalami pengulangan sekuens hingga 12 kali. Mereka yang penuh motivasi, terlihat berani dan gila resiko adalah individu yang memiliki pengulangan lebih banyak. Individu dengan sekuens gen D4DR pendek bukan berarti tak memiliki motivasi, namun mereka lebih mengandalkan rangsangan positif dari lingkungan untuk mewujudkannya. Penemuan gen D 4 DR oleh Richard P. Ebenstein tahun 1996, berhasil mempengaruhi cara pandang ilmuwan biologi terhadap kepribadian Realitasmanusia.dalam hubungan antara gen-gen dengan lingkungan: menunjukan interaksi yang rumit. Apakah putri raja mewarisi tabiat buruk tersebab warisan gen pada kromosm-11, ataukah karena lingkungan kerajaan yang tamak? Jawaban yang lebih bijak disarankan oleh John C. Avise, seorang ahli genetika molekuler, bahwa jangan terjebak pada salah satu kutub antara gen dan lingkungan. Hal seperti ini agaknya tidak dapat disimpulkan secara gampangan. Gen dan lingkungan tidak patut kita jadikan antitesis perwujudan kepribadian manusia.

membuatnyebabkandopamindalamdampakkekurangandopamin.Salahmitterrotrans-ter-kaitsatuotakme-kepribadianyangenggankeputasandanterkesandingin.GenD

Catatan Budaya

Redaktur Pelaksana Ilustrator: Vedri Rahmadana

Seorang pujangga mahsyur, William Shakespear, mengisahkan dalam bukunya King Lear. Tragedi perebutan warisan yang diselimuti dusta. Putri-putri dan istri raja yang berlomba, saling menipu. Menampilkan keadaan keluarga yang mengenaskan. Ketika cinta menjadi omong-kosong, sibuk menjilat kuasa. Kita tidak akan banyak bercerita soal keluarga yang saling melukai itu. Sesuatu yang lebih menarik, dalam salah satu kutipannya berbunyi: “Inilah kekonyalan dunia yang paling menonjol, yakni, ketika kita sakit di tengah kelimpahan harta- sering akibat perilaku sendiri, -kita persalahkan musibah itu kepada matahari, kepada bulan, kepada bintang-bintang, seolah-olah kita korban takdir, buah permainan kekuatan surgawi… sasaran kutukan sang penyihir agung, yang menjatuhkan tulah lewat pergerakan bintang.” Dalam keadaan yang lemah, manusia bergelar raja menjadikan dirinya tumbal takdir. Itulah, di saat suasana dinamik yang maha dalam, manusia mulai ketagihan akan makna-makna. Bagaimana seorang raja ditakdirkan memiliki putri yang rakus, dengan tabiat yang buruk.Tidak hanya dalam King Lear, yang memperlihatkan sifat timbal balik antara putri raja yang rakus dengan putri raja lainnya yang tulus. Sifat-sifat semacam ini dijumpai dalam kehidupan nyata. Ada orang yang dingin, namun beberapa lainnya begitu hangat dan penuh emosional. Siapapun agaknya, tak Oleh Nisrina Zakia Khalel dapat mengesampingkan kemajemukan sifat yang melekat pada manusia di muka bumi ini. Lalu, dapatkah kita menemukan asal muasal munculnya kepribadian?Jika kita telusuri pemikiran Adolf Bastian, genius abad 19. Etnologi namanya, kajian ilmu yang dikembangkan Bastian yang menelaah berbagai suku bangsa. Menurutnya watak manusia muncul akibat dari lingkungan serta kebudayaan pada suatu geografis. Namun demikian, manusia juga menunjukkan volkergedanken, gagasan yang dikondisikan oleh ruang hidup yang beragam; adat dan Kalaulahbudaya.ditilik lebih jauh ke bagian terkecil unsur manusia, pada sel-sel. Ternyata Tuhan menyimpan kode-kode genetik pada untaian kromosom yang membawa manusia menuju sifatnya, baik yang tampak berupa wujud fisik maupun kepribadian yang terselubung. Sekarang, sudah saatnya kita memandang gen, dari sudut pandang sosial. Gen yang memberikan tempat bagi dualisme tubuh-pikiran yang menguasai citra mental kita sebagai manusia. Genom, buku karangan Matt Ridley, mengatakan bahwa kepribadian merupakan unsur yang bersifat bawaan dan individual. Spesies manusia, memiliki 46 jumlah kromosom, salah satu di antaranya berkaitan dengan kepribadian yaitu; kromosom-11. Terdapat sebuah gen bernama D4DR di lengan pendek kromosom 11, yang berfungsi menyandi suatu protein reseptor yang mengikat neu-

“Sayangnya kehidupan di dunia hanya sekali,” potongku dengan cepat. Wajah datarku berhasil membuat rahangnya mengeras. Aku sedikit heran dengan sifat pongahnya yang selalu mengataskan akademik di atas dunia ini. “Sampah akan selalu seperti itu.,” Serangnya. Aku hanya menyeringai, persetan dengan mereka yang tertawa sangat nyaring. *** Perfect! Aku bertemu lagi dengan lelaki setengah mayat itu. Duduk sendiri menyandar pada dinding di depan kelas yang akan kumasuki. Aku berteriak padanya. Tapi bodohnya aku baru ingat bahwa aku berteriak pada seseorang yang bahkan tidak bisa mendengarku. Kuhampiri, lalu kupukul pelan bahunya. Yap! Akhirnya ia menoleh, dengan mata yang membulat kaget padaku. Ia tersenyum, yang menurutku sangat Ia“Hai?”manis.dengan cepat menyeka air matanya. Tunggu dulu, lelaki ini habis menangis?“Kenapa?” ia membaca gerak bibirku. Namun dengan cepat ia menggeleng. Lalu menyodorkan sebuah sketchbook. Betapa terkejutnya aku karena di hadapanku, ada sosok wanita bertopi yang mirip sekali denganku. “Itu aku?” Tanyaku pada diriku. Aku tak sempat bertanya padanya hingga aku menemukan namaku terselip kecil di sketsa itu. Dengan sebuah pesan yang membuatku semakin tidak percaya. Terima kasih karena telah menjadi teman pertama dan terakhirku. Kemudian aku semakin bertanya karena ia menggerakkan tangannya. Aku tidak mengerti bahasa isyarat, Ya Tuhan!Hingga saat ia memelukku lalu perlahan menghapus air mataku, aku masih berusaha mencerna semuanya. Tapi, sepertinya aku merasa deja vu? Sebentar, mengapa aku tiba-tiba menangis? 25 Desember 2020 Penemuan sebuah mayat di sekitar kampus A menggemparkan seluruh staf dan sivitas akademik yang sedang berkegiatanKumatikan. televisi yang sedang menampilkan sebuah berita yang membuat darahku berdesir. Memang sangat menggemparkan dan aku tahu benar ia siapa. Seseorang yang selama ini menarik perhatianku telah pergi

CERPEN

Natal tahun ini, bukan kado yang kuharapkan. Namun, janji sehidup semati untuk selalu mengingatmu ke mana pun kau pergi. Menaburkan bunga di saat yang tepat. Aku ingin melihatmu seribu tahun lagi. Menjalani hidup sebagai seseorang yang memendam segalanya itu sangat berat. Aku, kamu, dan kita semua yang mengalami ini harus selalu berdamai dengan berbagai rupa kerisauan mereka terhadap kita. Padahal yang menjalani hidup semata hanyalah kita. Memangnya kita memberikan pengaruh apa untuk mereka?Akududuk membaca novel yang baru saja kubeli. Sebuah karya dari Tere Liye yang berjudul Pulang. Aku dengan kebiasaanku duduk menepi di antara teman sekelasku. Dosen yang mengajar hari ini belum menampakkan batang hidungnya sama sekali. Padahal aku sudah siap untuk dimarahi beliau saat presentasi. Maka karena ia sangat lama, aku menghabiskan waktuku saja untuk membaca.Menyelam bersama waktu, tibatiba saja ada yang menyenggol pundakku. Aku menoleh padanya. Wajahnya terlihat panik. Namun, ia tidak mengeluarkan sepatah kata pun. “Apa?” Ucapku berusaha santai. Karena ketika seseorang sedang panik seperti ini, harusnya aku yang sedikit lebih santai.Ia menunjuk dirinya lalu memberikan sebuah isyarat yang aku tidak tahu itu apa. Orang ini tidak jelas. Aku bukanlah tipe orang yang suka berbasa-basi lalu bercanda dengan orang yang belum kukenal. Merepotkan sekali. “Kau bisu atau apa? Keluarkan suaramu!” ucapku dengan nada suara yang meninggi.Iatersentak ketika aku baru sadar perkataanku menyakiti hatinya. Aku terdiam sejenak. Baru saja menyadari jika memang benar ia bisu. Tuna rungu. Ia mungkin terkejut dengan raut wajahku, bukan nada bicaraku karena ia pasti tidak akan mendengarnya. Lalu dengan senyuman tipis, ia menadahkan tangannya. Berusaha meminta sesuatu. “Butuh apa?” Tanyaku. Aku butuh waktu beberapa saat untuk mengerti apa maksudnya. Mungkin ia butuh selembar kertas dan pena untuk menyampaikan sesuatu. Segera saja kuberikan dua benda itu padanya. Ia lalu menulis dengan menggebu-gebu. Aku memperhatikannya dari jarak dekat. Seorang lelaki dengan rahang lembut. Postur tubuhnya lumayan kecil dan kurus. Kulit putih pucat dengan hidung bangir yang bagus. Setelah kulihat lagi, ia cukup tampan. Aku segerakan membaca tulisannya. Bisakah aku meminta tolong membuka tasku? Orang aneh mana yang meminta tolong orang baru---ya walau tampaknya kami pernah sekelas---untuk membuka tasnya? Padahal ia memiliki sepasang tangan yang lengkap. Urung kulakukan untuk menolak permohonannya karena ia duduk bersimpuh di hadapanku. Wajah pucatnya menunjukkan dengan jelas jika ia sangat memerlukan pertolongan. Bersama dorongan yang terkesan sedikit dipaksakan, aku membantunya. Ingin membantu lebih tepatnya ketika ia menggenggam tanganku. Tangan putih pucat yang mendingin. Darahku berdesir kala mendapati tubuh itu sangat dingin. Seperti bukan manusia. Aku melihatnya lagi. Kami sama. Tatapannya menyiratkan kehidupan dan kematian. Ia sama sepertiku namun dalam keadaan yang payah.Ia menatapku dengan tatapan lemah. Perlahan tersenyum tipis lalu mengangguk. Seperti mengisyaratkan aku sudah melakukan sesuatu untuknya.“Terima kasih,” Gerak bibirnya. Jemarinya kembali menulis di atas kertas. “Kau teman pertama dan terakhirku. Aku berharap akan melihatmu esok hari,”Lalu ia pergi dengan tergesa. Langkahnya tampak patah-patah seperti sehabis dikeroyok masa. Aku iba tapi aku tetap kukuh untuk duduk di sini karena kehadirannya bukanlah urusanku. Walau sudah pergi dari hadapanku, wajahnya masih terekam jelas di ingatanku. Mungkin suatu saat aku bisa bertemu dengannya lagi untuk melakukan pengenalan lebih dekat padanya. Menjadikannya seorang teman tidak salah bukan? *** “Kalau rasanya kau tak sanggup, lebih baik dunia menyingkirkanmu.”Kata salah satu teman dengan yang memiliki Indeks Prestasi tinggi mengejekku. Aku tahu benar jika ia tengah menyindirku. Ketara sekali karena matanya sekilas mengarah padaku. Lelaki dengan mental payah yang selalu mengatakan aku tidak akan hidup lebih lama lagi karena selalu menyusahkan. Ia terlihat kesal atau mungkin dendam karena dahulu cintanya kutolak. “Bunuh diri memang tidaklah baik. Maka dari itu, jangan mau menjadi hama dunia jika dunia ingin beramah tamah pada—”

Oleh Yusvira Mardhatila Mahasiswa Prodi Kimia TM 2020

Ilustrator: Vedri Rahmadana

selama-lamanya. Dengan kematian tidak wajar yang membuat dadaku semakin merasa sesak. Aku lelah menangis sampai akhirnya aku memilih berlari menjauh.Melihat karangan bunga di rumah duka. Tepat sehari sebelum natal ia pergi untuk selama-lamanya. Padahal kami masih sempat bertemu di gereja untuk sekadar menyapa karena kesibukan kepanitiaan di gereja membuatku tidak sempatPadahalmenjenguknya.kamimempunyai

Kritik Cerpen

Tangan putih pucat yang mendingin. Darahku berdesir kala mendapati tubuh itu sangat dingin. Seperti bukan manusia. Aku melihatnya lagi. Kami sama. Tatapannya menyiratkan kehidupan dan kematian. Ia sama sepertiku namun dalam keadaan yang payah”.“Kau teman pertama dan terakhirku. Aku berharap akan melihatmu esok hari Firasatnya.” benar terjadi satu hari sebelum hari natal. Tokoh tunarungu dan bisu itu ditemukan mati di kampus dengan kematian yang tidak wajar. Ternyata mereka cukup dekat karena berkegiatan di gereja yang sama. Natal merupakan hari raya umat kristiani yang seharusnya dirayakan dengan penuh suka cita, tetapi justru menjadi natal yang buruk bagi tokoh utama cerpen yang ditulis oleh Mardhatila ini. Pasca kematian temannya itu, tokoh utama merasa seperti dihampiri oleh orang yang begitu mirip dengan temannya yang bisu dan tunarungu. Seperti pernah bertemu dengan orang tersebut di kehidupan yang lain. Orang itu pun menggenggam secarik kertas dengan tulisan yang sama seperti yang pernah diberikan oleh temannya sebelum mati. “Sedang tenggelam bersama kenanganku padanya, aku mendapati seseorang miripnya yang menghampiriku dengan sebuah kertas di genggamannya”.“Terima kasih karena telah menjadi teman pertama dan terakhirku.” Kutipan tersebut selain bermaksud untuk menunjukkan penyebab kematian si tokoh tunarungu dan bisu, juga seperti ingin menunjukkan peristiwa yang pernah dialami oleh tokoh utama dan tokoh bisu. Tulisan terima kasih karena tokoh utama telah menjadi teman si bisu dan tunarungu tersebut diulang hingga tiga kali peristiwa yang berbeda dan waktu yang berbeda tetapi seperti mengingatkan tokoh utama seperti mengalami sebuah situasi yang sama namun pada waktu yang berbeda, sebuah peristiwa yang kerap disebut dengan déjà vu Cerpen yang ditulis oleh Mardhatila ini menunjukkan bahwa orang dengan kekurangan seperti bisu dan tunarungu masih kerap menjadi korban perundungan. Dunia tidak begitu ramah bagi orang-orang dengan kekurangan kemampuan seperti bisu dan tunarungu. Namun, Teknik penceritaan yang ditampilkan penulis dalam cerpennya masih perlu diperbaiki karena alur yang dibuatnya sempat membuat pembaca sedikit sulit memahami isi cerpen tersebut.

“Ingin membantu lebih tepatnya ketika ia menggenggam tanganku.

cacat ditambah cacat lagi. Aku masih tidak ingin melihat wajahnya sampai ia perlahan mengusap rambut kusutku. Lalu kemudian menghilang tepat ketika aku menyebut namanya.Terima kasih karena telah menjadi kado natal Mungkin.terindah.

bersama kenanganku padanya, aku mendapati seseorang miripnya yang menghampiriku dengan sebuah kertas di genggamannya. Terima kasih karena telah menjadi teman pertama dan terakhirku. Entah aku yang bagaimana, tapi rasanya aku bertemu dengannya di kehidupan yang lain. Wajahnya tidak serupa namun mereka adalah orang yang sama. Aku melihat cerminan ia di dalam diri si tunarungu Menyingkirkanitu.perasaan bodoh ini. Ia memperlihatkan luka-luka di perutnya padaku yang menangis seperti orang tolol. Terisak dengan memukul dada. Menyalahkan keadaan yang membuatku kacau seperti ini. Hatiku telah Apakah kita memiliki kehidupan yang lain? Sepertinya orang kerap menyebutkan hal ini ketika mereka merasa pernah menjalani suatu kejadian atau bertemu orang lain di waktu yang berbeda. Hal ini bisa disebut dengan déjà vu, sebuah istilah dalam bahasa Prancis yang artinya “pernah merasa” atau “pernah melihat”. Fenomena ini yang ingin ditunjukkan oleh Mardhatila dalam cerpennya. Seorang tokoh yang memiliki kepribadian tertutup dan sulit berbagi cerita dengan orang lain, akhirnya menemukan seseorang yang menarik baginya meski memiliki kekurangan yakni tuna rungu dan bisu. Namun demikian, pertemanan ini ternyata tidaklah berlangsung lama. Seolah telah mengetahui apa yang akan terjadi di kemudian hari. Tokoh bisu dan tunarungu memberikan petunjuk melalui sebuah tulisan di secarik kertas yang diberikannya kepada tokoh utama cerpen tersebut. Tokoh bisu dan tunarungu ini diceritakan mengalami kehidupan yang sulit dan keras. Dia menemui tokoh utama dengan tergopoh dan tubuh dingin seperti mayat seolah telah mengalami kejadian yang begitu buruk seperti yang dapat dilihat dalam kutipan berikut.

Diasuh Oleh Nesa Riska Pangesti, S.S., M.A.

janji untuk menyicipi pangsit babi di tempat langgananku.Sedangtenggelam

Kata Pembina ktivis kampus, sebuah frasa yang terus menjadi pertentangan di tengah masyarakat. Di satu sisi berkaca pada kenyataan di masa lalu, aktivis kampus di anggap sebagai “mahasiswa gagal”. Penyebabnya, aktivis kampus acap didapati sering bolos kuliah, lambat tamat kuliah bahkan dikeluarkan dari kampus karena habis masa studi. Hari-hari hanya demo, dan berkumpul, seperti sebuah judul lagu “makan gak makan asal kumpul”. Begitu benarlah aktivis kampus Namun,digambarkan.itu cerita lama. Aktivis kampus zaman now ternyata jauh dari gambaran tersebut. Beberapa pendapat malah mengatakan jika aktivis kampus lah orang-orang yang potensial akan memiliki peluang besar untuk sukses serta memiliki kehidupan lebih berwarna. Bahkan beberapa kampus pun memberikan poin lebih untuk aktivis kampus. Sebut saja yang dilakukan Universitas Negeri Padang pada setiap acara wisudanya, ada penghargaan khusus untuk aktivis kampus yang memiliki Indek Prestasi Komulatif (IPK) tertinggi. Kembali kepada aktivis kampus potensial lebih sukses di masa yang akan datang tidak terlepas dari tuntutan era Revolusi Industri 4.0. Diperkirakan akan banyak pekerjaan yang biasa dilakukan manusia akan tergantikan robot atau program berbasis internet lainnya. Prediksi dari Riset Mckinsey Global Institute, sebanyak 800 juta pekerjaan akan hilang digantikan dengan automasi pada Menyikapi2030. itu, tentu mahasiswa sebagai amunisi utama yang akan mengisi lowongan-lowongan pekerjaan sendiri harus meningkatkan nilai modal yang dimiliki. Modal utama untuk meraihsuksesadalah hard dan soft skill yang dimiliki pencari kerja atau pencipta kerja.Menilik soft skill yangharusdimiliki sumber daya manusia (SDM) di era Revolusi Industri 4.0, menurut Center for Entrepreneurship Education and Development (CEED), setidaknya ada 23 soft skill yang harus dimiliki yaitu inisiatif, etika atau integritas,berfikir krisis, kemauan belajar, komitmen, motivasi, bersemangat, dapat diandalkan, komunikasi lisan, kreatif, kemampuan analitis, dapat mengatasi stres, manajemen diri, menyelesaikan persoalan, dapat meringkas, berkooperasi, fleksibel, kerja dalam tim, mandiri, mendengarkan, tangguh, berargumen logis dan manajemen waktu.Banyak kelebihan yang akan diperoleh sebagai aktivis kampus, tanpa melupakan tujuan utama sebagai mahasiswa. Seseorang bisa menjadi aktivis karena status mahasiswa. Mahasiswa berhubungan dengan akademik. Sehingga tidak ada alasan aktivis kampus mengesampingkan atau melupakan kegiatan Kehidupanakademiknya.sebagai mahasiswa merupakan hari-hari yang tidak akan terlupakan sepanjang hayat, maka manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya. Jangan menjadi mahasiswa yang hanya unggul di bidang akademik, tetapi hiasilah diri dengan berbagai soft skill yang menjadi pembeda dan keunggulan dibandingkan orang lain. Oleh Titi Sri Wahyuni, S.Pd., M. Eng. A

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.