Edisi No. 181/Tahun XXV/Juli-Agustus 2014
ISSN: 1412-890X
2
Kerja Sama untuk Kerja Sama Kerja sama adalah sebuah kerja. Dan di dalam kerja ada logika yang mengatur. Pengaturan tersebut bisa saja berupa perlintasan terhadap arus sitem kerja tersebut. Menurut Drucker, “kerja� membutuhkan kemampuan menganalisis, membuat sintesis, dan mengontrol proses. Dan di dalam sebuah kerja, ada kerja sama di dalamnya. Kerja sama tersebut berkaitan dengan sebuah hubungan interaksi dengan sesama makhluk sosial dalam mencapai tujuan. Harus ada kepentingan di dalamnya, agar harmonisasi kerja berjalan dengan harmonis. Mereka yang memiliki kepentingan akan saling berkoordinasi demi mewujudkan tujuan. Biasanya, hubungan yang mereka jalin diikat dengan perasaan yang relatif sama. Mereka berkelompok dengan tingkatan golongan, kelas, lapisan atau kumpulan manusia yang dibatasi oleh ciri, kondisi, dan kesamaan kepentingan tertentu. Dalam praktiknya, kelompok manusia secara sosiologis perlu diperhatikan kevariasiannya. Di sini pun, teori tentang perbedaan turut ambil andil. Tentang sebuah beda yang menguatkan. Perbedaan, kadang sungguh menjadi pengikat penuh misteri yang tiada berjawab dalam kebenarannya. Mungkin saja ini tentang perbedaan, seperti berbeda dari segi kuantitas keanggotaan, aktivitas anggota kelompok, hubunganhubungan antarindividu, faktor pengikat para anggotanya, kepentingan-kepentingan, saling ketergantungan, dan ukuran-ukuran perilaku atau norma-norma yang sama-sama dipatuhi. Sargent (dalam Santosa, 1992:29) menyatakan bahwa kerja sama merupakan usaha terkoordinasi di antara anggota kelompok atau masyarakat yang diarahkan untuk mencapai tujuan bersama. Lebih lanjut ia menyatakan bahwa kerja sama adalah suatu bentuk interaksi sosial di mana tujuan anggota kelompok yang satu berkaitan erat dengan tujuan anggota kelompok yang lain atau tujuan kelompok secara keseluruhan sehingga seorang individu hanya dapat mencapai tujuan bila individu lain juga mencapai tujuan. Begitulah Universitas Negeri Padang bersinergi dalam pencapaian tujuannya. Dalam deretan sebuah pengharapan. Demi memenuhi segala keterbatasan yang menyelinap dalam nyatanya. Kampus pun berupaya dengan segenap kekuatan untuk menghadapi sistem kerja bersama demi berbagai kepentingan di dalamnya. Apapun yang tersirat dalam praktiknya, sudah pasti, orang-orang yang tengah berharap pun menyatakan sebuah harapan demi kebaikan univeritas ini. Apapun label kata yang dipergunakan, usaha nyata telah digerakkan, tinggal kita semua yang akan mengakarkan dengan erat di kepala, bahwa untuk mewujudkan lancarnya jalan kerja sama adalah dengan cara saling bekerja sama.
+ UNP Menuju World Class University - Insya Allah. + Jagalah Kerahasiaan Password - Password adalah rahasia. + Tak Ada Beda UKT untuk RM - Berbeda pun, tak apa-apa.
Peningkatan Kerja Sama di UNP Universitas Negeri Padang (UNP) sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia pastilah melaksanakan tugas yang tidak hanya di bidang ilmu, teknologi, dan seni. Tetapi sekaligus juga mengemban peranan yang amat penting yakni mengembangkan, meningkatkan, dan menyelenggarakan Tridarma Perguruan Tinggi (pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat). Untuk mewujudkan kerja sama tersebut, pimpinan universitas selalu berusaha menjalin kerja sama, baik dengan beberapa lembaga maupun dengan deretan perguruan tinggi lainnya. Agaknya, Pembantu Rektor IV telah berusaha mengumpulkan berbagai dokumen kerja sama UNP dengan lembaga dan perguruan tinggi di dalam negeri maupun dengan lembaga dan perguruan tinggi di luar negeri. Dalam dokumen tersebut, setidaknya ditemukan ratusan dokumen kerja sama yang sudah ditandatangani oleh pimpinan universitas dan fakultas. Namun kenyataannya, dari ratusan kerja sama itu, belum seluruhnya yang ditindaklanjuti dengan berbagai bentuk aksi atau tindakan nyata. Selain kerja sama UNP dengan lembaga dan perguruan tinggi lain, pimpinan fakultas juga perlu mengimplementasikan berbagai bentuk kerja sama
melalui wadah yang sudah ada secara regional dan nasional seperti Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri (BKS-PTN) bidang masing-masing sesuai fakultas. Selain itu, pimpinan jurusan dan prodi dapat pula mengimplementasikan berbagai bentuk kerja sama melalui wadah atau forum ketua jurusan atau forum ketua prodi baik di wilayah barat maupun secara nasional Implementasi kerja sama jauh sangat penting daripada hanya menambah jumlah kerja sama dengan lembaga atau perguruan tinggi lain. Artinya, kualitas implementasi kerja sama itu jauh sangat penting daripada kualitas kerja sama yang sudah ada dan bahkan ditambah terus. Pengimplementasian kerja sama oleh pimpinan universitas, fakultas, jurusan, dan prodi merupakan hal yang sangat diperlukan. Hanya dengan kerja sama yang diimplementasikan secara terus-menerus itulah yang akan memberikan manfaat bagi UNP dan akan dinikmati pula oleh seluruh sivitas akademika. Harapan kita, kerja sama UNP dengan berbagai lembaga dan universitas di dalam dan luar negeri dapat ditingkatkan. Peningkatan kuantitas dan kualitas kerja sama itu dapat diwujudkan, mengembangkan, dan mengimplementasikan kerja sama tersebut. (Eto)
Pembaca, untuk edisi kali ini, Ganto menghadirkan pembahasan laporan mengenai Program Kerja Sama Universitas, nasional ataupun internasional. Juga berita kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa selingkungan UNP. Jangan lupa untuk berkunjung ke portal berita kami di http://www.ganto.or.id. Untuk berita kegiatan yang tidak bisa kami cetak, sudah kami terbitkan juga di halaman website tersebut. Selain kegiatan keredaksian, Ganto juga tetap melaksanakan kegiatan lainnya untuk tetap mendukung lancarnya jalan organisasi. Akhir Agustus lalu, Ganto mengutus seorang kru untuk Foto Bersama: Kru beserta RJ foto bersama pada acara camping yang diselengarakan oleh SKK Ganto di Sungai Bangek, Lubuak Minturun, Padang, mengikuti Pelatihan Jurnalistik Tingkat Selasa (19/8). f/Doc. Nasional yang diadakan oleh Lembaga “Kita harus lebih takut kepada rasa takut itu sendiri, Pers Mahasiswa Suara Kampus Institut Agama Islam karena rasa takut menghilangkan akal sehat dan Negeri Imam Bonjol, Padang. Kemudian, Anggota Magang angkatan ke-19 sebagai calon generasi penerus kecerdasan kita.�-Munir Terlena dengan masa libur kuliah yang panjang, organisasi SKK Ganto, sekarang sudah mencapai tahap membuat keredaksian SKK Ganto menjadi tersendat. Reporter Junior. Beranggotakan 13 orang, kawanKalender redaksi yang telah ditetapkan sebelumnya kawan Reporter Junior ini sudah bergabung dengan tidak berjalan sesuai rencana. Semestinya, Ganto edisi kegiatan keredaksian Ganto. Semoga mereka tetap terbaru yang sedang berada di tangan pembaca ini mampu bertahan dan terus melangkahkan kaki sudah beredar sejak Agustus lalu. Beranjak dari hal bersama Ganto hingga tujuan akhir yang ingin dicapai. ini, ketakutan akan semakin molornya jalan keredaksian Akhir kata, Ganto menyampaikan mohon maaf, kian muncul. kritik, dan saran dari pembaca setia. Pembenahan Jadi, sebelum kehilangan akal sehat dan kecerdasan diri akan selalu kami lakukan. Tak lupa, jika ada dalam menghadapi hal ini, dengan semangat dan rasa dari pembaca yang ingin mengirimkan tulisannya, optimis untuk kembali menghadirkan bacaan yang silakan langsung mengantarkannya ke sekretariat SKK bermanfaat bagi pembaca, kru SKK Ganto Ganto atau mengirimkannya melalui alamat surel di menghilangkan rasa takut dan fokus untuk redaksiganto@gmail.com. merampungkan edisi 181 yang akhirnya dapat pembaca Hidup Pers Mahasiswa! nikmati ini.
Surat Kabar Kampus Universitas Negeri Padang STT No. 519 SKK/DITJEN PPG/STT/1979, International Standard Serial Number (ISSN): 1412-890X, Pelindung Pelindung: Rektor UNP: Prof. Dr. Phil Yanuar Kiram, Penasehat Penasehat: Pembantu Rektor III UNP: Dr. Syahrial Bakhtiar, M.Pd., Penanggung Jawab Jawab: Prof. Dr. Ermanto, M.Hum., Dewan Ahli Ahli: Aai Syafitri, Faeza Rezi S, Mardho Tilla, Wezia Prima Zolla, Ismeirita, Rahmi Jaerman, Winda Yevita Dewi, Ariyanti Staf Ahl Ahli: Konsultasi Psikologi Psikologi: Niken Kesehatan: dr. Pudia M. Indika, Kritik Cerpen: M. Ismail Nasution, S.S., M.A., Kritik Agama: Dr. Ahmad Kosasih, M.A., Konsultasi Kesehatan Hartati, S.Psi., M.A., Konsultasi Agama Puis Puisi: Zulfadhli, S.S., M.A., Pemimpin Umum Umum: Jefri Rajif, Pemimpin Redaksi Redaksi: Meri Susanti, Pemimpin Usaha Usaha: Novi Yenti, Bendahara Umum Umum: Gumala Resti Halin, Kepala Penelitian dan Pengembangan Pengembangan: Liza Roza Lina, Sekretaris Sekretaris: Juliana Murti, Redaktur Pelaksana Pelaksana: Wahida Nia Elfiza, Redaktur Berita Berita: Media Rahmi, Fitri Aziza, Redaktur Tulisan Tulisan: Ranti Maretna Huri, Redaktur Bahasa Sastra dan Budaya Budaya: Yola Sastra, Redaktur Artistik dan Online Online: Edo Febrianto, Layouter Layouter: Doni Fahrizal, Fotografer Fotografer: Ratmiati, Reporter Reporter: Fidia Oktarisa(NA), Wici Elvinda Rahmaddina, Redda Wanti, Novarina Tamril, Staf Penelitian dan Pengembangan Pengembangan: Sri Gusmurdiah, Sirkulasi dan Percetakan Percetakan: Sonya Putri, Kesekretariatan dan Perlengkapan: Khadijah Ramadhanti, Iklan: Suci Larassaty, Reporter Junior: Sabrina Khairissa, Yulia Eka Sari, Rizka Wahyuni, Hera Gusmayanti, Ermiati Harahap, Hari Jimi Akbar, Resti Febriani, Rival Mulyadi, Neki Sutria, Putri Rahmi, Windy Nurul Alifa, Kurniati Ramadhani, Siti Ayuna Penerbit: SKK Ganto UNP, Alamat: Gedung PKM UNP Ruang G 65 Universitas Negeri Padang Padang, Jl. Prof. Dr. Hamka, Air Tawar. redaksiganto@gmail.com, Percetakan: Unit Percetakan PT. Genta Singgalang Press (Isi di luar pertanggungjawaban Kode pos 25131. Laman web : http://ganto.or.id , Post-el: redaksiganto@gmail.com percetakan), Tarif iklan: Rp1.500,- (permilimeter kolom-hitam putih), Rp3.000,- (permilimeter kolom full colour ), 1/4 halaman belakang Rp1.000.000,- (full colour), Iklan Baris Rp1.000,- (perbaris). Redaksi menerima tulisan berupa artikel, esei, feature, cerpen, resensi buku, puisi, dan bentuk tulisan kritis lainnya dari sivitas akademika UNP. Redaksi berhak menyunting tulisan tanpa mengubah esensinya. Tulisan yang masuk menjadi hak redaksi dan yang tidak dimuat akan dikembalikan atau menjadi bahan edisi berikutnya. Setiap tulisan yang dimuat akan diberi imbalan/uang lelah semestinya.
Edisi No. 181/Tahun XXV/Juli-Agustus 2014
3
SKK Ganto menerima surat pembaca baik berupa keluhan, kritikan, saran, dan permasalahan tentang lingkungan sekitar UNP. Surat pembaca dapat dikirimkan melalui e-mail: redaksiganto@gmail.com atau dapat diantar ke redaksi SKK Ganto, Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa Ruang G65 UNP dengan melampirkan kartu identitas; KTP atau KTM.
PKM Tidak Ada Air Sudah lebih dari 3 bulan di Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) tidak ada air. Kami, yang sekretariatnya di PKM merasa kesulitan akan hal ini. Jangankan untuk keperluan MCK, untuk berwudhu saja kami harus pergi ke Al-Azhar yang cukup jauh dari PKM. Belum lagi kalau ada tamu dari ormawa kampus lain yang berkunjung. Kami merasa malu kalau mereka mau ke kamar mandi. Ahmadi Satria, Mahasiswa FIK
Kekhawatiran Pejalan Kaki Ketertiban lalu lintas di lingkungan UNP menurut saya belum tertib, dan terkesan sembarangan. Terutama ketertiban di persimpangan jalan menuju gedung MKU dan Perpustakaan Pusat. Masih ada pengendara yang tidak tertib saat mengendarai kendaraan mengakibatkan kekhawatiran para pejalan kaki. Putri Dhea Dwy Yulianti, Mahasiswa FT
Tong Sampah UNP Kurang Keberadaan tong sampah di UNP masih kurang. Terkhusus dekat area mahasiswa sering duduk-duduk beristirahat atau melangsungkan diskusi kelompok seperti halnya di taman dekat Pustaka Pusat. Semoga jumlah tong sampah di UNP bisa ditambah agar mahasiswa dan petugas sama-sama bisa menjaga kebersihan lingkungan UNP. Media Rahmi, Mahasiswa FBS
Toilet FIP Saya sering bingung ketika mau pergi ke toilet saat kuliah di FIP. Toilet FIP kurang mencukupi dan terkadang airnya mati. Alangkah baiknya, kalau toilet dan air ini tersedia sesuai dengan kebutuhan masyarakat FIP. Sehingga semua aktivitas di FIP berjalan dengan lancar. Rama, Mahasiswa FIP
Maksimalkan Pemanfaatan Fasilitas Fasilitas yang ada di MKU sebaiknya dimanfaatkan secara maksimal seperti infocus dan pengadaan Wi-Fi. Terdapat beberapa infocus yang tidak terawat. Bahkan pada saat pembelajaran berlangsung, infocus tidak digunakan dalam membantu kelancaran proses belajar mengajar. Saya berharap agar jaringan Wi-Fi sebaiknya disediakan di gedung MKU untuk memudahkan mahasiswa dalam proses belajar mengajar. Tri Aryo Icksan, Mahasiswa FT
Grafis: Edo Febrianto
Mahasiswa Abdi Bangsa Oleh Putri Rahmi
bangsa yang adil dan masyarakat yang sejahtera. Sanggupkah mahasiswa sekarang melakukan Mahasiswa Sastra Indonesia TM 2012 hal yang sama? Bentuk kepedulian sosial tidak hanya dapat diwujudkan lewat halMahasiswa merupakan akar hal besar seperti yang dilakukan dari tumbuh kembangnya bangsa oleh mahasiswa Trisakti. Namun untuk masa yang akan datang. banyak hal-hal kecil yang dapat Bila kualitas intelektual dan karakkita lakukan untuk menunjukkan ter mahasiswa suatu bangsa baik, bahwa kita peduli, seperti menjadi maka bangsa tersebut telah relawan bencana, mengabdikan memproduksi setengah dari Sumdiri memajukan daerah terpencil, ber Daya Manusia yang berdedidan menjadi profesional yang kasi. Mahasiswa yang individualis berdedikasi. Mulailah dari hal dan tidak menghiraukan “Tidak seorang yang paling kecil, seperti bangsanya belum bisa dikatapun yang membuang sampah pada kan sebagai mahasiswa menghitung-hitung tempatnya. seutuhnya. Dalam lingkungan Mahasiswa adalah wadah berapa untung yang kampus misalnya, akan jelas pengisi peran-peran strategis kudapat nanti dari Republik tampak bahwa mahasiswa di tengah-tengah masyarakat ini, jikalau aku berjuang sekarang mulai sangat indinantinya. Namun apa yang vidualis. Keindividualisan ini akan terjadi bila calon-calon dan berkorban untuk terlihat dari gaya mahasispenerus peran strategis ini timempertahankannya�. wa yang membiarkan sampah dak dapat diharapkan dan maberserakan begitu saja dan lah tidak memenuhi persyaratan -Ir. Soekarnomenyerahkan semuanya pada odi tengah masyarakat karena keperang yang berkewajiban atas itu. dulian sosialnya yang kurang? Tidak ada salahnya bila mahasiswa Hitung-hitungan dengan seberapa keuntungan yang ia dapatkan dari daskan bangsa dengan tangan juga ikut berpartisipasi dalam terbuka tanpa mengharap menjaga lingkungan demi kepenbangsanya? Pertanyaan ini muncul kare- imbalan. Apalagi bila mahasiswa tingan bersama. Bagaimana bisa na melihat kondisi kekinian. Rasa disuruh untuk menggulingkan maju? Pemudanya saja ogah-ogahan peduli dan empati tidak lagi tahta pemerintahan demi menjaga lingkungan. Tidak perlu berbangga mengamenjadi ciri khas mahasiswa seba- kepentingan rakyat, seperti yang gai makhluk yang beridealisme. dilakukan oleh gerakan-gerakan ku mahasiswa jika hanya bisa Mahasiswa sekarang tidak rela me- mahasiswa pada pascakemer- mengkritisi suatu sistem tanpa ikut ngorbankan waktu dan tenaganya dekaan saat Orde Lama tahun andil menjadi agen perubahan untuk orang lain bila tidak men- 1966. Kemudian mahasiswa tempo sistem itu sendiri. Pupuklah minat datangkan manfaat untuk dirinya dulu juga menopang lahirnya untuk berorganisasi, berusahalah secara pribadi. Peduli sosial tidak Orde Baru hingga pemerintahan menjadi orang yang berharga di hanya diartikan sebagai rasa sim- yang tidak sesuai dengan nilai- tengah-tengah masyarakat dan pati atau kasihan terhadap sesuatu, nilai sosial juga kembali lakukanlah hal-hal yang berarti namun peduli sosial itu harus di- digulingkan oleh mereka pada untuk publik. Hasil yang biasa wujudkan serta terealisasi lewat tahun 1998. Sejarah ini menjadi didapatkan oleh orang-orang yang tindakan. Peran mahasiswa di sam- bukti bahwa tingginya kepedulian hanya bisa bicara. Tetapi hasil ping sebagai kaum intelektual, mahasiswa dalam menegakkan yang luar biasa akan tampak dari seharusnya juga bisa menjadi hak-hak rakyat agar terciptanya tindakan nyata. pelaku pergerakan kemajuan bangsa dan kesejahteraan negara. Maka jelaslah dalam hal ini mahasiswa mesti menanamkan sikap kepeduliannya terhadap bangsa. Pada masa sekarang, akan sangat sulit ditemui mahasiswa yang secara cuma-cuma rela menjadi abdi bangsanya, pelayan rakyat-rakyat kecil, dan mahasiswa yang mati-matian mencer-
Edisi No. 181/Tahun XXV/Juli-Agustus 2014
Laporan
4
Negeri. “Prinsip inilah yang selalu diingat,” ujar Ardipal. Berdasarkan data yang diperoleh dari Biro Administrasi Akademik Kemahasiswaan (BAAK) periode semester Januari-Juni 2014 bahwasanya terdapat 25 perguruan tinggi atau instasi pemerintahan dan swasta dalam negeri yang tengah menjalin kerja sama dengan UNP pada tingkat pusat. Dari data tersebut hanya kerja sama dengan 6 lembaga saja yang ditindaklanjuti dengan MoA, sedangkan 19 lembaga lainnya masih sebatas MoU. Dari daftar tersebut ada dua kerja sama yang bertanda bintang dengan makna MoU pada kerja sama ini masih berada di tingkat fakultas seperti kerja sama dengan LPMP Propinsi Sumatera Barat dan Pemerintahan Kabupaten Solok dalam bidang pendidikan. Untuk bagian kerja sama luar negeri pada data MoU: PR IV UNP dan Prof. K. Peter Kuchinke, Ph.D. menandatangani kerja sama di bidang penelitian, pertukaran pelajar dan staf, workshop, dan sebagainya. Jumat periode Januari-Juni 2014 (22/8). f/doc. ada sebanyak 6 perguruan tinggi/instansi mitra yang tengah menjalin kerja sama dengan UNP pusat, namun hanya satu perguruan tinggi yang telah ditindaklanjuti dengan MoA, yaitu kerja sama dengan Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI) dalam bidang pendidikan seperti penelitian, pertukaran dosen, Payung kerja sama itu ada, lalu bagaimana dengan penerapannya? Harapan tidak hanya sebatas pertukaran mahasiswa, dan publikasi ilmiah. Sedangkan MoU, namun bersambut dengan MoA. sisanya masih sebatas MoU. Dari daftar kerja sama luar negeri Oleh Wahida Nia Elfiza dan Meri Susanti tersebut ada satu lembaga mitra yang bertanda bintang dengan i Ruang Sidang Rektor Uni nya. “Semoga mahasiswa UNP keterangan yang di dapatkan dari gram dual degree oleh Prodi keterangan lebih lanjut MoU kerja versitas Negeri Padang, dua dapat meneruskan studi di Uni- Dekan FIK beberapa waktu lalu. Manajemen dan FIK dengan pihak sama ini masih berada di tingkat buah dokumen bersampul versity of Illinois,” harap Peter, Menyorot kerja sama dalam luar negeri dibenarkan oleh PR fakultas. biru tua tergeletak di atas sebuah Jumat (22/8). program dual degree. Selain FIK, IV UNP, Dr. Ardipal, M.Pd.. Ketika dikonfirmasi mengenai meja berbentuk persegi panjang Harapan yang diungkapkan fakultas lain yang telah bergerak Menurut Ardipal, dalam mereali- data tersebut, Ardipal mengatakan lengkap dengan lapisan cat Peter tidak sekedar harapan, memotori program kerja sama sasikan kerja sama program dual bahwasanya kerja sama yang berwarna coklat di permukaanya. pasalnya setelah acara pertemuan dan telah berlangsung lama adalah degree ini, langkah menginter- masih berkategori MoU meruSetelah beberapa menit berselang, tersebut, Peter pun langsung menuju Fakultas Ekonomi. Berfokus pada nalisasikan kurikulum harus pakan kerja sama yang belum seorang lelaki berkulit putih lokasi wawancara. Di lokasi ter- Program Studi (Prodi) Manajemen, dilakukan, agar kerja sama yang mendapatkan konfirmasi dari berbalutkan blazer abu-abu sebut telah menunggu beberapa program dual degree telah dilakukan dengan pihak luar dapat pihak fakultas ke tingkat univermenorehkan ujung pena di atas mahasiswa pascasarjana yang dimulai semenjak tahun 2007 berjalan semestinya. Untuk itu, sitas, sehingga data-data kerja dokumen tersebut. Lelaki tersebut berniat untuk mengikuti program dengan College of Businees Uni- prodi atau fakultas yang terlibat sama yang telah dijalin pihak bernama Prof. K. Peter Kuchinke, pertukaran pelajar ke The Univer- versity Utara Malaysia. Menurut dalam program dual degree ini fakultas belum terinventarisasi Coordinator Human Development sity of Illinois. Demikian sekilas Pengelola program dual degree perlu melakukan revisi kurikulum secara keseluruhan di tingkat dari The University of Illinois. Saat cerita mengenai salah satu kerja Prodi Manajemen, Gesit Thabrani, dengan tujuan menyesuaikan universitas. Namun Ardipal tetap itu, Peter tidak sendirian. Di sama luar negeri yang telah dijalin S.E., M.T., bahwasanya program dengan kurikulum universitas berharap semoga kerja sama sampingnya juga telah berdiri UNP pada 22 Agustus 2014. dual degree ini merupakan pro- yang dituju. “Kurikulum tidak dalam dan luar negeri yang telah seorang lelaki berdasi dengan Tak hanya di bulan Agustus, gram yang diperuntukan bagi persis sama, tetapi saling terjalin dapat menjadikan UNP balutan busana kemeja putih, dia beberapa bulan lalu, sebelum mahasiswa Prodi Manajemen UNP, melengkapi satu sama lain,” sebagai universitas yang dikenal adalah Pembantu Rektor IV UNP, kedatangan Peter ke kampus dengan sistem pelaksanaannya ungkapnya, Jumat (26/8). banyak pihak. “Sehingga mimpi Dr. Ardipal, M.Pd.. Tidak hanya kerja sama luar menuju world class university kuning, kerja sama dengan pihak yaitu mahasiswa tersebut menjaKeberadaaan Profesor dari luar negeri juga telah disam- lani perkuliahan dari semester 1 negeri saja, kerja sama dalam dapat menjadi kenyataan,” Negeri Paman Sam tersebut di bungkan UNP dengan US-Indone- sampai 4 di UNP dan melanjutkan negeri pun tidak dilewatkan UNP. harapnya. Laporan Kru SKK Ganto Ruang Sidang Rektor UNP adalah sia Teacher Education Consortium perkuliahan pada semester 5 Hal ini diungkapkan kembali oleh dalam rangka penandatangan (USINTEC) terkait dengan penelitian hingga 7 di Malaysia, setelah itu Ardipal yang mengatakan bahwa Memorandum of Understan- olahraga. Kerja sama yang dijalin kembali lagi ke UNP pada se- banyak bidang kerja sama yang Ralat Edisi 180 ding (MoU) antara Universitas oleh UNP dengan USINTEC mester 8. Sehingga selesai lulus tengah dijalin oleh UNP baik Redaksi SKK Ganto meNegeri Padang dengan The Uni- merupakan kerja sama dalam pro- dari universitas, mereka menda- dalam maupun luar negeri. Seperti nyampaikan permohonan versity of Illionois. Dengan artian, gram dual degree, penelitian, dan patkan dua gelar sekaligus dari kerja sama dalam bidang maaf atas kesalahan pada rubUNP kembali menjalin kerja sama pengabdian masyarakat. Untuk universitas yang bersangkutan pendidikan, penelitian, pengabrik Laporan, halaman 4, Edisi dengan pihak internasional. mewujudkan program-program yaitu Sarjana Ekonomi (S.E.) dan dian masyarakat, penyediaan No. 180/Tahun XXV/Mei-Juni Dalam sambutannya, Peter tersebut, setelah penandatanganan Bachelor of Administration tenaga ahli dalam berbagai 2014. Di laporan tersebut tertulmenyampaikan bahwasanya kerja MoU, kerja sama pun dilanjutkan Honours (S.E., BBA. Hons) dari bidang, pertukaran mahasiswa is Drs. H. Amali, M.Pd. sebasama yang tengah dirajut dengan dengan penandatanganan Memo- Universitas Malaysia. “Saya rasa, dan dosen, serta lainnya. Menurut gai Ketua Jurusan Fisika, UNP bergerak di bidang penelitian randum of Agreement (MoA) antara mahasiswa yang ikut program ini Ardipal, UNP terus berusaha yang seharusnya bukan Ketua (joint research), pertukaran pelajar universitas dengan Fakultas Ilmu akan merasakan banyak sekali mengembangkan kerja sama Jurusan, melainkan Staff dan staf (students and staff ex- Keolahragaan (FIK) di Ruang Dekan manfaat,” ujarnya, Rabu (27/8). berbagai pihak dengan prinsip Pengajar Jurusan Fisika, Drs. change), workshop, dan sebagai- FIK UNP pada 28 Mei 2014. Begitu Adanya kerja sama pada pro- Tridarma Perguruan Tinggi H. Amali Putra, M.Pd..
UNP dalam Der etan Deretan Ker ja Sama erja
D
Edisi No. 181/Tahun XXV/Juli-Agustus 2014
Laporan
5
Antar a Eksistensi dan Hamba tan Antara Hambatan
Diskusi: Tiga orang dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang sedang berdiskusi dengan Prof. Ismet Fanani di Perpustakaan Fakulty of Art and Education Melbourne Burwood Campus, Kamis (14/80). f/Doc.
Kuantitas dan kualitas kerja sama semestinya sebanding. Kendala yang muncul ibarat cambuk yang mampu mewujudkan kualitas yang diharapkan. Oleh Wahida Nia Elfiza dan Meri Susanti
ada bulan kedelapan di tahun 2014 ini, empat or ang dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah bertolak menuju Negara Kangguru. Kepergian para dosen tersebut ke Australia adalah dalam rangka memenuhi undangan dari University Australia Worldy untuk melaksanakan program Indonesia Language Maintenance Program untuk guru-guru di Melbourne. Undangan yang telah dilayangkan semenjak 28 Mei 2014 lalu merupakan salah satu bentuk kerja sama yang tengah dijalani oleh Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNP dalam bidang Bahasa Indonesia Penutur Asing (BIPA) dengan Deakin University, Australia. Menurut Dekan FBS, Prof. Dr. M. Zaim, M. Hum., kerja sama yang dijalani dengan Deakin University ini sudah berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Dalam sistem pelaksanaannya, setiap tahun atau sekali dalam dua tahun, Deakin University akan mengirim mahasiswanya ke FBS UNP untuk mempelajari Bahasa Indonesia. Selain dengan Deakin University, kerja sama luar negeri yang tengah dijalani FBS adalah kerja sama dengan Universitas Pendidikan Sutan Idris (UPSI) Malaysia. Kerja sama dengan universitas dari Negeri Jiran ini telah dimulai semenjak tahun 2009, dengan bentuk pelaksanaan kerja samanya berupa pelaksanaan seminar dan pertukaran dosen. Untuk kategori seminar, Zaim mengatakan sudah dua kali direalisasikan yaitu pada tahun 2010 dan 2012. Sedangkan untuk
P
pertukaran dosen berupa pengiriman tenaga pengajar ke UPSI. “Sembari kuliah, saat ini salah seorang dosen FBS sedang berada di UPSI untuk menjadi tenaga pengajar,” ungkap Zaim, Jumat (22/8). Dalam bentuk pelaksanaan yang sama, FBS juga tengah mengadakan kerja sama dengan perguruan tinggi di Jerman. Untuk realisasi kerja sama, pada tahun ini akan diadakan seminar di FBS dengan asal pematerinya dari universitas di Jerman, dan untuk ke depannya, acara seminar pun akan dilaksanakan di Jerman dengan asal pemateri dari FBS. “Jadi sistemnya saling mengunjungi,” simpulnya. Tidak hanya luar negeri, kerja sama dengan pihak dalam negeri juga digiatkan oleh FBS. Salah satu kerja samanya dalam bidang penyelanggaraan Tridarma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Dalam hal ini FBS UNP menjalin kerja sama dengan Fakultas Bahasa dan Seni selingkup IKIP, di dalamnya tergabung sebanyak 12 universitas, di antaranya universitas di Medan, Padang, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Malang, Makassar, Gorontalo, Manado, dan Bali. Dalam bidang pendidikan dan pengajaran dilakukan tukarmenukar dosen serta credit learning (kredit semester) untuk mahasiswa. Untuk pelaksanaannya, credit learning memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk kuliah selama satu semester di salah satu universitas tersebut dan kredit semesternya diakui oleh UNP. “Namun sampai
saat sekarang belum ada mahasiswa yang mengikuti program ini,” ungkapnya. Ketika disinggung mengenai kendala yang tengah dihadapi dalam menjalani kerja sama, Zaim mengatakan kesulitan dalam memperoleh izin dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sebab Kemendikbud sangat selektif dalam memberikan perizinan untuk 35% menindaklajuti kerja sama ke luar negeri. Selain itu, kendala lain yang ditemui berupa kecocokan waktu kunjungan antara kedua pihak yang menjalin kerja sama. “Kendala tersebut yang sering ditemui,” ujarnya. Tidak hanya di FBS, kendala Grafik 1. kerja sama juga dirasakan oleh Fakultas Ekonomi (FE), salah satunya dalam bidang kerja sama dual degree. Menurut Dekan FE, Prof. Dr. Yunia Wardi, M.Si., kerja sama yang telah dijalin semenjak tahun 2007 dengan College of Businees University Utara Malaysia pada tahun ini mengalami kendala dalam hal pengurusan visa ke Malaysia, sehingga menyebabkan keberangkatan mahasiswa dual degree ditunda sementara waktu namun
bukan berarti mahasiswa tersebut batal untuk berangkat. “Mereka pasti berangkat,” tegasnya, Jumat (22/8). Lebih lanjut, Yunia juga mengatakan bahwa dari sekian banyak kerja sama yang telah dijalin oleh UNP baik dalam maupun luar negeri, ada sebagian kerja sama tersebut yang telah berjalan sesuai dengan harapan dan ada juga yang belum berjalan dengan semestinya. Salah satu contoh kerja sama yang telah berjalan sesuai harapan adalah kerja sama dalam bidang dual degree. Yunia mengatakan hingga saat ini sebanyak 80 mahasiswa telah lulus dalam mengikuti program dual degree ini. Selain itu keberhasilan program ini juga dapat dilihat dari semakin ketatnya seleksi yang dilakukan dari tahun ke tahun. Untuk tahun sekarang, mahasiswa yang mendaftar kurang lebih 200 mahasiswa akan tetapi yang akan diluluskan untuk mengikuti program dual degree ini hanya 30 orang mahasiswa. “Karena program ini di-handle khusus, mulai dari kelas khusus, dosen-dosen pilihan, dan lainnya,” ungkapnya. Untuk kerja sama yang belum berjalan dengan semestinya. Yunia mencontohkan kerja sama FE dengan Universitas Airlangga. Menurut Yunia, hal ini disebabkan oleh program kerja sama ini tidak memiliki daya tarik oleh mahasiswa FE. “Alasan secara pasti tidak jelas, namun kemungkinan karena alasan finansial,” ujarnya. Menilik fakultas lainnya,
Onn Malaysia, Ohio State University USA, dan Deakin University Australia. Menurut Dekan FMIPA, Prof. Dr. Lufri M.Si., kerja sama yang dilakukan bertujuan untuk meningkatan mutu pembelajaran, meningkatkan jumlah, dan mutu penelitian. Meningkatkan jumlah dan mutu pengabdian, meningkatkan income per kapita, dan pertukaran ilmu. “Jika itu semua tercapai, maka muaranya pada peningkatan akreditasi universitas,” ujarnya, Senin (25/8). Lebih lanjut Lufri mengatakan, untuk kategori kerja sama dengan pihak luar negeri, ada beberapa kendala yang tengah dialami oleh kampus biru. Di antaranya, banyak kerja sama FMIPA yang belum memiliki Memorandum of Understanding (MoU), kerja sama yang dilakukan masih belum sesuai dengan kebutuhan FMIPA, ketidakpastian dana, dan masalah prosedur perizinan oleh Kemendikbud. Pihak FMIPA harus mencari lembaga sendiri serta kemampuan dalam berbahasa asing yang masih kurang. “Kendala-kendala seperti ini yang harus diatasi,” ungkapnya. Bicara mengenai kendala dalam berbahasa asing (Inggris) juga dirasakan oleh Dekan Fakultas Teknik (FT) Prof. Drs. Ganefri, M.Pd., Ph.D.. Menurut Ganefri, kendala berkomunikasi dan berbahasa asing menjadi salah satu kendala yang mencolok dalam menjalin kerja sama, baik dalam maupun luar negeri. Untuk menga-
23%
14%
13% 9% 5%
4%
Kerja sama fakultas dalam dan luar negeri periode Januari-Juni 2014
seperti Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahun Alam (FMIPA). Ada beberapa kerja sama yang tengah dijalin oleh FMIPA baik dengan pihak dalam maupun luar negeri seperti dengan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA), STAIN Batusangkar, STAIN Bukittinggi, STIKES Yayasan Pengembangan SDM Padang, Universiti Tun Husein
tasi hal tersebut, beberapa upaya telah dilakukan seperti penerimaan calon tenaga pengajar dengan syarat berkemampuan bahasa Inggris yang baik, serta memberikan pelatihan-pelatihan kepada para dosen di FT. “Karena bahasa Inggris sangat diperlukan bagi siapapun yang terlibat dalam kerja sama,” ujarnya, Rabu (20/8). Laporan Kru SKK Ganto
Edisi No. 181/Tahun XXV/Juli-Agustus 2014
Laporan
6
OIA: Langkah Awal Men uju Menuju ver orld Univ ersity Wor ld Class Uni sity Keberadaan OIA menuntun UNP untuk segera menyatakan harapan menjadi universitas berlevel internasional. Oleh Wahida Nia Elfiza dan Meri Susanti
OIA: Penandatanganan MoU antara UNP dengan Indiana University merupakan salah satu bentuk aplikasi fungsi OIA dalam meningkatkan kerja sama luar negeri. Senin (30/6). f/Doc.
khir November 2011 lalu, di Ruang Serba Guna Fakultas Teknik Uni versitas Negeri Padang (RSG FT UNP), Kantor Kerja Sama Luar Negeri (KKLN) atau dengan nama lain The Office of International Affairs (OIA) resmi diluncurkan. Peresmian Kantor Urusan Internasional ini dilakukan, didasari dengan keluarnya Surat Keputusan Rektor Bernomorkan 224/UN35/ PP/2011 tertanggal 1 Agustus 2011. Bersumber pada situs http://oia.unp.ac.id/, lahirnya OIA di kampus kuning ini bertujuan menangani tugas-tugas yang berkaitan dengan hubungan internasional seperti memberikan informasi, mempermudah prosedur aplikasi, dan memberikan bantuan kepada siswa yang berpotensi. Selain itu, OIA UNP juga bertujuan untuk memastikan bahwa setiap
A
siswa internasional memiliki pengalaman positif di UNP. Pada tahun 2011, OIA diketuai oleh Prof. Dr. Hermawati Syarief, M.Hum.. Saat itu, jajaran koordinator OIA terdiri dari koordinator perencanaan yang diduduki oleh Dra. Hj. Sri Elniati, M.A., koordinator beasiswa yang diemban oleh Dr. Zul Amri, M.Ed., dan koordinator promosi internasional oleh Havid Ardi S.Pd., M.Hum.. Pada 2013, OIA memperoleh hibah program penguatan kantor urusan internasional untuk pengembangan. Hibah tersebut diperoleh dari Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri (BPKLN) sebanyak 60 juta untuk 3 jenis kegiatan. Seperti Program Penyusunan Standard Operating Procedure (SOP), Program Pengembangan Kantor International, dan Pro-
gram Pola Promosi Kantor International. Pada 2014, kepengurusan pun berganti. Ketua OIA dipercayakan kepada Prof. Dr. H. Anas Yasin, M.Hum.. Menurut Havid Ardi, S.Pd., M.Hum. selaku Koordinator Promosi Internasional OIA bahwasanya untuk kepengurusan OIA diutamakan bagi dosen yang pernah kuliah di luar negeri karena yang lebih tahu mengenai medan yang dituju serta penyebaran link untuk kemudahan dalam menjalin kerja sama. Lebih lanjut, Havid menjelaskan mengenai OIA. Havid mengatakan bahwa keberadaan OIA di UNP dilatarbelakangi oleh harapan terhadap universitas agar mampu berdiplomasi dalam dunia pendidikan tingkat internasional. Hal ini terkait dengan fungsi OIA yang dikelompokkan dalam tiga bidang. Fungsi pertama yaitu untuk promosi, bertujuan untuk menjadikan UNP sebagai world class university, dalam artian OIA mampu menarik mahasiswa asing agar datang ke UNP. Selain fungsi promosi, OIA juga berguna untuk meningkatkan produktivitas mahasiswa dan dosen UNP untuk terjun ke tingkat internasional. Hal tersebut dilakukan dengan cara memberikan informasi-informasi mengenai jurnal-jurnal internasional karena dengan cara inilah UNP mampu menunjukkan bahwa karya-karyanya berada pada level internasional. Sedangkan untuk fungsi OIA yang terakhir adalah berkaitan dengan program beasiswa. Melalui OIA, dapat dipromosikan beasiswa bagi dosen dan
mahasiswa untuk ke luar negeri dan juga berfungsi dalam mengelola dosen asing atau mahasiswa asing. Kemudian Havid memberikan salah satu contoh program internasional yang telah dikembangkan UNP, yaitu Program Bahasa Indonesia Penutur Asing (BIPA) yang dikelola oleh Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Untuk mengatasi masalah ini, langkah yang dilakukan adalah memasukkan program ini ke dalam Program Darmasiswa yang dikelola oleh BPKLN. Namun semenjak tahun 2012 hingga sekarang, program ini belum ditindaklanjuti karena ada beberapa syarat yang belum terpenuhi. “Salah satunya pengadaan asrama atau apartemen di kampus lengkap dengan air panas,” ungkapnya. Havid mengungkapkan bahwa pada awal berdirinya, kendala yang ditemui adalah ketidaktersediaan sekretariat. Namun sekarang, sekretariat OIA sudah ada di rektorat. Selain itu, persoalan dana pun melintang, pasalnya anggaran khusus untuk OIA masih belum ada, sehingga kegiatan terpaksa dijalankan secara mandiri tanpa pendanaan. “Selama ini dana ditanggung oleh jurusan yang terkait dengan sebuah kerja sama,” ungkapnya lagi. Walaupun demikian, Havid berharap semoga OIA dapat meningkatkan eksistensinya di UNP. Dengan arti kata, peranan OIA dapat dirasakan oleh semua kalangan baik itu oleh dosen maupun mahasiswa. Laporan Kru SKK Ganto
Antar a Misi dan Har apan Antara Hara dalam bidang kerja sama dan pemberdayaan aset, Dr. Ardipal, M.Pd. tentu punya pandangan sendiri mengenai kerja sama yang telah dijalani oleh kampus kuning ini. Seberapa jauh perkembangan kerja sama UNP hingga sekarang ini? Ikuti wawancara reporter SKK Ganto, Wahida Nia Elfiza bersama Pembantu Rektor IV, Dr. Ardipal, M. Pd..
Dr. Ardipal, M.Pd.
eberadaan sebuah institusi akan semakin terasa jika institusi tersebut dikenal oleh berbagai lapisan dan berbagai ruang lingkup. Hal tersebut dapat diwujudkan, salah satunya dengan jalan kerja sama. Sebagai salah satu bagian dari institusi pendidikan, kegiatan kerja sama bagi UNP merupakan salah satu komponen yang menjadi pusat perhatian, apalagi misi mengenai kerjasama telah tertuang pada poin ke-6 dengan bunyi, “Meningkatkan kerja sama lokal, nasional, dan internasional”. Sebagai pihak yang dipercaya
K
Edisi No. 181/Tahun XXV/Juli-Agustus 2014
Seberapa penting kerja sama untuk UNP? Menurut pandangan saya, kerja sama itu sangat penting bagi UNP. Melalui kerja sama UNP bisa mengembangkan sumber daya manusia di dalamnya. Tidak hanya itu saja, dengan kerja sama kualitas dan posisi UNP dapat diukur dibandingkan dengan universitas lain. Contohnya saja, ketika UNP menjalin kerja sama dengan lembaga lain, dan pihakpihak yang terlibat dalam kerja sama dapat memberikan manfaat di tengah-tengah masyarakat, tentu eksistensi UNP di mata masyarakat semakin meningkat, hal ini jelas saja bisa mempengaruhi akreditasi UNP. Jika UNP tidak mengadakan kerja sama, kita tidak akan bisa berkembang. Dampak kerja sama juga dapat dirasakan bagi lulusan UNP. Dengan kerjasama lulusan UNP bisa
terpakai di dunia kerja. Makanya di sebuah universitas sebuah kerja sama dinilai tinggi, baik dari bidang pertukaran mahasiswa dan dosen, bidang penelitian, maupun bidang-bidang lainnya akan menjadi aspek penilaian. Bagaimana perkembangan kerja sama UNP dalam negeri hingga sekarang ini? Untuk kerja sama UNP dalam negeri, para sivitas akademika UNP telah banyak yang mengetahui. Untuk saat ini respon mahasiswa dan dosen sudah mulai tampak. Hal ini dibuktikan dengan animo mahasiswa dan dosen dalam mengikuti seminar, terlibat dalam beasiswa S2 dan S3. Bagaimana perkembangan kerja sama UNP luar negeri hingga sekarang ini? Menurut pandangan saya, kerja sama luar negeri UNP mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Contohnya saja, dalam waktu dekat ini, UNP akan melakukan kerja sama dengan Jepang. Dan kerjasama lainnya seperti dengan China, Australia, dan Amerika. Apa saja kendala yang ditemui dalam menjalin kerja sama? Dalam menjalin kerjasama ada beberapa kendala yang ditemui. Di antaranya kesulitan dalam rangka memenuhi syarat-syarat yang
diajukan oleh Dikti. Selain itu kemampuan berbahasa inggris dari pihak kita yang masih kurang. Untuk mengatasi hal tersebut, kami berupaya mencarikan solusinya, seperti mendatangkan narasumber dari Dikti untuk memberikan pengarahan dan memberikan tips cara meraih beasiswa di luar negeri. Namun kendala lain muncul kembali, para mahasiswa dan dosen hanya semangat saat mengikuti pengarahan itu saja, ketika waktu pendaftaran beasiswa banyak yang mundur, alasannya karena syarat toefl yang diminta tidak mencukupi. Untuk itu kepada seluruh mahasiswa dan dosen marilah untuk meningkatkan kemampuan berbahasa inggris jika ingin mendapatkan beasiswa. Bagaimana koordinasi dari pusat ke tingkat fakultas dalam bidang kerja sama? Kami selalu mengirimi surat kepada para dekan dan ketua prodi agar menindaklanjuti kerja sama tersebut serta, selalu update dengan informasi kerja sama yang ada di website UNP. Selain itu dihimbau juga untuk segera melaporkan data kerja sama ke tingkat UNP pusat, agar data-data tersebut dapat teriventarisasi dengan baik. Karena ini akan mempengaruhi akreditasi UNP.
Laporan
7
Mencoba Peruntungan Melalui Kerja Sama
Gumala Resti Halin Bendahara Umum SKK Ganto 2014 Facebook: Gumala Resti Halin Blog: www.gumalarestihalin.wordpress.com Motto: Pengalaman adalah guru yang terbaik
“Datang bersama-sama adalah permulaan. Menjaga kebersamaan adalah kemajuan. Bekerja sama adalah kesuksesan.”--Henry Ford Dalam sebuah kelompok atau organisasi, tak ada yang lebih penting kecuali kerja sama. Kerja sama adalah kunci kesuksesan dari cita-cita kelompok tersebut. Jika salah satu individu saja melenceng dari kerja sama, maka kerja sama kelompok dapat terpecah. Kerja sama antarsesama anggota kelompok atau satu kelompok dengan kelompok lainnya harus tetap terjaga. Hal ini berhubungan dengan sifat dasar manusia sebagai makhluk sosial. Satu orang manusia tidak dapat hidup tanpa manusia lain. Sama halnya dengan seorang individu, sebuah kelompok tidak akan pernah maju tanpa bantuan dari kelompok lain. Pada dasarnya kerja sama merupakan suatu usaha bagi beberapa orang atau kelompok untuk bekerja sama guna menerapkan cita-cita atau visi misi yang
sama. Menurut Kamus Besar Bahasa Indo- kemasyarakatan dengan memanfaatkan hasilnesia (KBBI), kerja sama adalah kegiatan hasil penelitian, (10) terlaksananya pelayanan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa berkualitas sesuai dengan kebutuhan orang untuk mencapai tujuan bersama. pelanggan, (11) terjalinnya kerja sama di Bekerja sama juga berarti kedua belah pihak tingkat lokal, nasional dan internasional, berusaha mendapatkan keuntungan dalam terwujudnya universitas unggul di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2020, dan (21) suatu hal yang telah disepakati bersama. Beberapa tahun silam sampai detik ini, terbangunnya budaya akademik yang bersifat Universitas Negeri Padang (UNP) telah global. Untuk mewujudkan impian-impian banyak berusaha menjalin beberapa kerja sama dengan instansi-instansi negeri maupun tersebut dibutuhkan pembanding yang swasta di dalam mau pun di luar negeri. mungkin telah lebih dahulu mengaplikasikan hal tersebut. Hal ini tidak terlepas dari Contohnya demisi UNP yang dikutip dari ngan melihat situs www.unp.ac.id salah kinerja universatunya terdapat pada poin sitas-universike-6 yang berbunyi “Meningtas lain yang sudah katkan kerjasama lokal, berhasil menerapkan hal nasional, dan internasional ”. yang sesuai dengan Peningkatan kerja sama ini tentunya tujuan UNP. Kita dapat untuk mencapai tujuan dari UNP menelusuri bagaimana sendiri. Walaupun tidak terlihat secara kasat mata upaya peningkatan proses mereka agar dapat kerja sama memiliki andil yang besar menghasilkan lulusan Grafis: Edo Febrianto dalam mewujudkan tujuan-tujuan yang berkualitas, misalUNP. nya. Kemudian melewati Tujuan-tujuan tersebut di antarapenulusuran tersebut kita nya, (1) menghasilkan tenaga yang juga dapat mengetahui profesional yang bermoral dan apa-apa saja yang dibuagamis di bidang pendidikan, (2) sains, tuhkan selama proses berlangsung dan lain teknologi, (3) olahraga dan seni, sebagainya. Akan tetapi sebelum melakukan menghasilkan lulusan yang berdaya saing penelusuran lebih lanjut harus ada ikatan dan adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja sama terlebih dahulu. Dengan begitu global, menciptakan mahasiswa yang cerdas, proses mewujudkan tujuan akan lebih mudah, (4) santun, (5) sehat jasmani dan rohani, bahkan ada beberapa universitas yang langmenghasilkan karya ilmiah dan model sung membantu perwujudan cita-cita pembelajaran yang inovatif, (6) tersebar- tersebut. Hal ini mengingatkan pada sebuah luaskannya ilmu pengetahuan, (7) hasil pepatah lama mengatakan, “Jika kamu penelitian dan model pembelajaran pada berteman dengan seorang penjual parfum, tingkat nasional dan internasional, (8) sekurang-kurangnya kamu bisa mencium meningkatnya mutu dan jumlah imple- bau wanginya setiap hari”. Sama halnya mentasi ilmu kependidikan, sains, teknologi, dengan mendekati seorang penjual parfum olahraga dan seni melalui pengabdian setidaknya dengan bekerja sama dengan masyarakat, (9) terbantunya masyarakat lembaga atau universitas lain yang lebih dalam menyelesaikan permasalahan baik UNP bisa mengetahui jalan manakah
yang akan ditempuh untuk mewujudkan tujuannya tersebut. Saat ini kerja sama yang dilakukan UNP di dalam dan luar negeri mencakup berbagai bidang. Di antaranya, penelitian, bidang pendidikan, pelatihan, pelaksanaan praktik kuliah lapangan (magang), pengabdian masyarakat, pengembangan IPTEK dan SDM, seminar, konferensi dan workshop, pertukaran mahasiswa dan dosen, beasiswa dan lain sebagainya. Namun sayangnya banyak dari mahasiswa UNP yang kurang mendapatkan informasi mengenai hal tersebut. Contohnya saja kerja sama dalam bidang beasiswa. Banyak mahasiswa UNP yang mengaku sering ketinggalan informasi mengenai informasi beasiswa. Hal ini disebabkan karena kurangnya promosi yang besar-besaran dari pihak kampus. Pihak kampus terkadang hanya mempromosikannya lewat website saja. Meskipun saat ini informasi melalui internet lebih banyak dicendrungi para kaum muda, akan tetapi situs-situs milik UNP tidak begitu dinikmati oleh mahasiswanya. Terkadang mahasiswa hanya melirik pada saat ada perubahan jadwal yang menyangkut dengan kuliah, bahkan ada pula yang berkunjung pada saat pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) saja atau enam bulan sekali. Sebaiknya pihak kampus lebih menggiatkan lagi di bidang promosi beasiswa ini. Pada umumnya kerja sama diperuntukkan bagi mahasiswa. Mahasiswa lah yang nantinya akan turun langsung ke lapangan saat kerja sama telah terikat. Misalnya saat kerja sama dengan Instansi A dalam hal pemagangan, maka mahasiswalah yang ikut pemagangan tersebut. Begitu juga dengan hal beasiswa, yang merasakan beasiswa adalah mahasiswa bukan pihak kampus. Maka dari itu seharusnya mahasiswalah yang lebih aktif dalam pencarian informasi. Jangan hanya menunggu untuk disuapi. Dengan adanya kedua belah pihak, pihak kampus dan mahasiswa, saling sambut menyambut maka pendapatan informasi menjadi tepat sasaran.
Tingkatkan Kerja Sama Seluruh sivitas akademika harus lebih meningkatkan kerja sama di berbagai bidang. Hal ini ditujukan agar hasil dari kerja sama tersebut dapat memberikan peluang kepada universitas dan mahasiswa untuk memperbanyak link dengan berbagai pihak. Selain itu, pihak birokrat juga harus lebih gencar menginformasikan kepada mahasiswa tentang berbagai kerja sama yang ada. Agar mahasiswa dapat memperoleh informasi dengan mudah. Begitu pun dari pihak mahasiswa itu sendiri, mahasiswa juga harus lebih peka dan rajin memburu informasi, agar semua informasi yang mereka inginkan dapat diperoleh dengan cepat dan maksimal.
Setri Wulandari (Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar, TM 2012)
Kerja sama UNP dengan berbagai lembaga dan institusi lain ini sangat bagus, karena dengan adanya kerja sama tersebut akan menambah peluang bagi UNP untuk bisa belajar dan menjalin hubungan yang baik dengan berbagai pihak. Selain itu, juga akan menambah peluang bagi mahasiswa untuk bisa mengikuti pertukaran pelajar atau melanjutkan pendidikan gratis di institusi lain, baik di dalam maupun luar negeri. Dan hal tersebut pastinya juga akan berdampak baik untuk kemajuan UNP ke depannya. Namun, untuk sosialisasi dari pihak UNP sendiri sejauh ini saya rasa masih kurang. Karena banyak mahasiswa yang kurang mengetahui terkait kerja sama maupun beasiswa di dalam dan luar negeri. Sebaiknya pihak UNP lebih menginformasikan dan menyosialisasikan hal tersebut, agar tidak ada mahasiswa yang masih buta informasi.
Saya sangat mengapresiasi kerja sama yang dilakukan oleh UNP dengan berbagai pihak, baik di Indonesia maupun di internasional itu. Karena dengan adanya kerja sama tersebut dapat membuka cakrawala sivitas UNP tentang pendiDrs. Hadiyanto, M. Ed. (Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan UNP)
dikan tinggi. Khususnya dosen, kita dapat belajar bagaimana sistem pendidikan di luar sana. Selain itu, dengan adanya kerja sama ini juga akan sangat membantu dan merupakan tantangan yang bagus untuk UNP. Karena promosi UNP tidak hanya sekadar di masyarakat Sumatera Barat saja, tetapi UNP juga harus diakui di mata nasional dan internasional. Saya berharap, kerja sama ini bisa membuahkan prodi baru di UNP. Karena selama ini prodi-prodi baru belum begitu banyak yang dibuka.
Adrila Syafru Ramadani (Anggota UKKPK UNP)
Edisi No. 181/Tahun XXV/Juli-Agustus 2014
8
Jika Anda mengalami masalah kesehatan, silakan manfaatkan rubrik ini. Kirimkan surat tentang masalah Anda kepada pengasuh rubrik ini ke e-mail Ganto, redaksiganto@gmail.com atau Gedung PKM UNP Ruang G65 UNP. Setiap pertanyaan harap dilengkapi dengan identitas.
Diasuh oleh: dr. Pudia M. Indika
Keringat Berlebihan Salam Sehat dr. Pudia M. Indika. Saya mengalami masalah dengan keringat yang sering keluar secara berlebihan. Bahkan keringat dengan mudah keluar saat melakukan aktivitas yang ringan. Apakah penyebab keringat yang berlebihan tersebut? Apakah ini masih dalam batas wajar atau malah sesuatu yang perlu diwaspadai? Dan bagaimana cara mengatasinya? Edo Febrianto Mahasiswa Teknik Pertambangan TM 2011 Salam Sehat Edo Febrianto Hiperhidrosis adalah suatu keadaan di mana tubuh berlebihan dalam memproduksi keringat dalam keadaan yang sering dan menetap. Mengeluarkan keringat merupakan salah satu cara tubuh untuk menurunkan suhu tubuh dengan cara penguapan (evaporasi). Ketika suhu tubuh meningkat, sistem saraf akan merangsang kelenjar untuk mengeluarkan cairan ke permukaan tubuh. Penyebab hiperhidrosis berasal dari sistem pengaturan suhu tubuh khususnya kelenjar keringat. Kulit memiliki dua jenis kelenjar keringat yaitu kelenjar ekrine yang berada di sebagian permukaan tubuh (pori–pori) dan kelenjar keringat apokrin yang berada di daerah permukaan tubuh yang memiliki folikel rambut seperti di ketiak, kulit kepala, daerah kemaluan. Berdasarkan penyebabnya hiperhidrosis dibagi atas 2 bagian berikut. 1. Hiperhidrosis Primer atau Esensial (Tanpa Sebab yang Diketahui) Berlokasi pada satu atu beberapa tempat dari tubuh, lebih sering tangan, kaki, ketiak, atau kombinasi semuanya. Selalu dimulai dari masa kecil atau masa remaja sebelum usia 20 tahun. Tipe ini terjadi karena pengaruh dari stres, emosional, dan adanya respon berlebihan terhadap rangsangan emosional. 2. Hiperhidrosis Sekunder Beberapa kondisi dapat menyebabakan keringat berlebihan. Adanya suatu penyakit yang melibatkan ganggguan seluruh tubuh seperti hipertiroid, obat–obatan untuk penyakit endokrin, obesitas (kegemukan), hipoglikemia (kekurangan gula darah), menopause, leukemia, dan serangan jantung. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk pengobatan adalah menggunakan obat anti kolinergik (obat yang menghambat rangsangan kelenjar keringat), menggunakan lantophoresis (terapi listrik berdaya rendah), menggunakan onabotolinumtoxin (Botox), melakukan operasi/bedah pada kelenjar keringat yang bermasalah. Tidakan pencegahan yang dapat dilakukan yaitu: mandi setiap hari, mengeringkan kaki dengan seksama setelah mandi, memilih sepatu dan kaus kaki yang terbuat dari bahan alami, bergiliran menggunakan sepatu, menggunakan kaus kaki yang tepat, mengganti kaus kaki, memberikan ruang untuk kaki agar kontak langsung dengan udara sekitar, memilih pakaian dari serat alami, melakukan teknik relaksasi seperti yoga, meditasi atau biofeedback. Selamat mencoba.
Edisi No. 181/Tahun XXV/Juli-Agustus 2014
Berutang Membuat Kaya Membayar utang dengan mudah ada caranya, bisnis. Bila hal bahkan membuat Anda semakin kaya. Hutang mobil, demikian yang rumah atau apapun perhatikanlah jenis-jenis utang dilakukan, maka berikut. Setiap kali berutang uang kepada seseorang, berutang pun unkau menjadi pegawai uang mereka. (Robert T. tuk mendapat moKiyosaki) dal bisnis, kePikiran positif merupakan awal dari tindakan mungkinan untuk yang bisa membuat perubahan menuju pada sukses menjadi kesuksesan. Pada biasanya, kebanyakan pemilik lebih besar. Orang yang kehidupan menganjurkanagar selalu menggunakan pikiran positif untuk mendukung segala bentuk benar-benar kaya rutinitas kehidupan. Tindakan yang bermanfaat yang adalah orang yang disejalankan dengan pikiran positif, bukan untuk mempunyai pondasi kekayaan termensabotase kesuksesan diri sendiri. M. Arifin, S.Pd., M.Pd. Berbagai pilihan hidup tertera dengan nyatanya sebut, dan mereka Tempat/Tanggal Lahir: untuk sebuah pilihan. Apapun tujuannya, muaranya menggunakan uDiwek/1 Januari 1970 juga kebahagiaan juga yang diinginkan. Salah satu tang sebagai salah pilihan yang dapat dipilih untuk menjadikan bahagia satu sumber keUnit Kerja: FT UNP Alamat Rumah: Jln. Perdana No. itu nyata adalah menyukseskan kehidupan ekonomi. kayaannya. Orang 17 Depan TVRI By Pass Pilahan tersebut adalah menjadi kaya. Supaya menjadi kaya yang tidak kaya, salah satu solusi yang dapat dicobakan adalah menggunakan udengan cara berutang. Untuk itu, diperlukan beberapa tang, maka kekayaannya sangat mungkin terbapola pikir yang mendasarinya. Dengan pola pikir tas. Tetapi, orang kaya yang juga menggunakan utang, ini, maka kondisi kaya dari berutang menjadi sangat kekayaannya bisa bertambah dengan cepat. Pada praktiknya, mulailah tidak alergi dengan mungkin. Penolakan pada pola pikir seperti ini akan menjauhkan dari menggunakan utang sebagai alat lembaga-lembaga keuangan seperti bank. Bahkan, bukan sekadar tidak alergi, tapi mulai senangi menuju kaya. Dan menyebabkan cenderung akan dengan fungsi bank yang lain, yakni menghindari utang. memberi pinjaman atau utang. Untuk mewujudkan imInilah sebenarnya fungsi pian menjadi kaya, tentu bank yang lebih hebat dari saja harus mengganti pada memberikan keamanan file-file buruk dalam pada uang tabungan yang benak yang menyatadisimpan di sana. Bank kan utang itu tidak adalah sumber uang, dan baik. Gantilah file berutang adalah jalannya. tersebut itu dengan file Alasan penting kenapa positif. utang harus dikembalikan adaMisalnya, dengan berulah kepercayaan. Apabila tertang itu usaha akan lebih, lambat atau tidak mengemcepat berkembang, dibanbalikan utang, maka kepercadingkan dengan mengelola uang sendiri yang yaan orang lain akan menurun jumlahnya tidak banyak, dan akhirnya menjadi rusak. dan sebagainya. Ini merupakan kondisi Pengendalian utang yang sangat buruk. Sebab tergantung kepada siapa kepercayaan adalah hal yang yang mengelola. Utang bisa perlu dijaga dengan sebaikGrafis: Edo Febrianto buruk di tangan orang yang lebaiknya. Sebab bila orang lain sudah tidak lagi percaya, maka jalan mah dan tidak kreatif. Sebaliknya, menuju sukses semakin kecil, terjal dan utang bisa baik di tangan orang akan lebih banyak rintangannya. Awal dari kesukyang kuat dan memiliki daya cipta. Itulah sebabnya, bila ingin menjadi kaya dari sesan adalah kepercayaan orang lain. Sayangnya, banyak orang yang sama sekali tidak berutang, harus mempunyai kualitas dalam mengelola utang. Haruslah yakin bahwa utang adalah hal yang mengindahkan hal tersebut. Mereka menukar keperbaik. Dengan demikian, berarti seolah membuka cayaan dengan uang. Sungguh disayangkan. Padahal pintu peluang menggunakan utang dengan sebuah bila kepercayaan sudah ternoda, uang sebanyak apapun tidak akan bisa menggantinya. Sebab dalam hal rencana yang baik. Mungkinkah seseorang membuat rencana yang utang, kepercayaan adalah hal berharga yang tak baik akan sesuatu yang menurutnya buruk? Demi- ternilai dengan rupiah sekali pun. Berutang untuk membuat kaya, dan jika sudah kian pula halnya dengan utang. Utang adalah akses keuangan yang ce- kaya, jangan lupa berbagi, karena sebaik-baiknya manusia pat. Dibandingkan menabung, maka utang bisa menye- adalah manusia yang bisa memberikan manfaat kepada diakan uang dengan lebih cepat. Kecepatan mempe- orang lain. Dan untuk mempercepat kaya, dongkraklah dengan memperbanyak sedekah. Insya Allah harapan roleh uang ini adalah keunggulan utang. Berbisnis dengan bermodalkan dari utang akan untuk menjadi orang kaya akan terwujud. Dan tentang membayar hutang adalah sebuah beresiko besar jikalau belum tahu apa-apa tentang bisnis tersebut. Atau mempercayakan begitu saja bisnis kewajiban dalam fitrahnya. dalam Islam, dijelaskan, tersebut pada orang lain yang juga belum berpengala- bahwa membayar utang adalah wajib hukumnya, man. Atau jika berbisnis di bidang yang sudah Namun ada yang perlu diingat, jangan pernah ditinggalkan orang lain dan berbisnis di bidang membayar hutang dari gaji, karena utang yang baik adalah utang yang dibayarkan orang lain kepada yang melawan pesaing yang sudah besar. Tapi, resiko bisnis itu akan mengecil jika sudah kita. Utang yang buruk adalah utang yang dibayar berpengalaman di bisnis tersebut atau bekerja sama dengan keringat sendiri. Ada sebagian orang mengartikan bahwa utang dengan orang yang telah berpengalaman. Modal bisnis bukanlah semuanya dari yang mengelola, tapi ada adalah buruk. Ada pula orang yang mengartikan juga dari orang lain. Atau dengan membeli waralaba bahwa dengan berutang bisa membuat kita merasai kenikmatan yang tadinya tidak terjangkau. Namun bisnis yang sudah terbukti kehandalan sistemnya. Terbukti, banyak cara untuk mengecilkan resiko yang pasti, tentang utang adalah tentang manajemen.
9
Pendidikan Berbatas Waktu (?) Sudah hampir satu tahun Kurikulum 2013 berlaku. Bak jamur yang tumbuh di musim hujan, Kurikulum 2013 pun menambah segar berbagai kasus yang dulu sempat mencuat hingga naik ke permukaan. Masalah moral bak agenda yang enggan hengkang dari ranah pendidikan negeri ini. Belum lagi barubaru ini, kita dikejutkan oleh Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT). Dalam aturan ini, ditentukan bahwa beban belajar minimal mahasiswa S1/D-IV adalah 144 Satuan Kredit Semester (SKS). Untuk menuntaskan seluruh beban SKS, mahasiswa S1/D-IV diberi batas waktu 45 tahun (8-10 semester). Tidak hanya menyangkut generasi emas bangsa ini, Kurikulum 2013 juga merambah ke generasi awal. Penghapusan sekolah hari Sabtu di ibu kota masih saja jadi pembicaraan yang belum terselesaikan. Memberikan batasan waktu pada pendidikan adalah hal wajib yang harus dilakukan oleh pemerintah. Jika kita merujuk bahwa waktu adalah uang, tentunya berharap jangan banyak uang yang terbuang dengan cuma-cuma. Namun, masalah pembatasan waktu tentu tidak dapat dipotong ringkas sama ketika kita mempersingkat mata kuliah satu semester menjadi satu bulan. Selain itu, Kurikulum 2013 yang mengusung pendidikan karakter bukanlah hal yang mampu diciptakan dalam tempo yang singkat. Seperti yang dikemukakan Thomas Lickona, “Walaupun jumlah anak-anak hanya 25% dari total jumlah penduduk, tetapi menentukan 100% masa depan.” Artinya pendidikan karakter sudah dimulai semenjak dilahirkan ke dunia. Orang tua yang menjadi tiang utama dalam pembentukan karakter anak bangsa ini ke
depannya, tentu mendapat tugas yang tepat karena dibutuhkan proses panjang dan rutin untuk membangunnya menjadi jati diri yang melekat kuat. Namun ketika pendidikan yang menjadi sarana bagi pencerdasan kehidupan bangsa dan mempertinggi peradaban dunia dibatasi oleh waktu, masihkah ini akan menciptakan kaum terdidik dengan karakter yang melekat kuat. Alasan mempercepat waktu dalam dunia pendidikan, seperti cambuk bagi pelajar untuk tetap komitmen
Grafis: Edo Febrianto
dengan pendidikannya. Sarana untuk mempraktikkan manajemen waktu yang tepat hingga nantinya ketika memasuki dunia kerja tidak canggung, menghemat biaya kuliah maupun sekolah yang berasal dari pemerintah atau saku orang tua sendiri sebagai dampak positifnya masihkah diagung-agungkan. Satu hal yang terlupa. Seperti yang dibicarakan di atas, bahwa pendidikan karakter tercipta bukan dengan gampang. Tujuan yang hendak dicapai dari pendidikan tersebut yakni kaum intelektual yang tidak hanya cerdas namun juga berkarakter. Tujuan mulia tersebut hendaknya dapat mengembalikan citra masyarakat Indonesia sebagai masyarakat yang ramah di dunia internasional. Namun pecepatan waktu seperti cara instan yang dipaksa ditempuh guna melihat hasil yang lebih cepat.
Salah seorang tokoh Psikologi Humanistic, Carl Rogers, mengatakan, “Siswa yang belajar hendaknya tidak dipaksa, melainkan dibiarkan belajar bebas. Siswa juga diharapkan dapat membebaskan dirinya hingga ia dapat mengambil keputusan sendiri dan berani bertanggung jawab atas keputusankeputusan yang ia ambil atau pilih.” Artinya kondisi memaksa tentu tidak menciptakan kebebasan tersebut, lalu apa gunanya diterapkan. Menanggapi biaya pendidikan bagi mahasiswa tak mampu seperti yang disebutkan di atas, pemerintah telah memberi jalur Bidikmisi dan beberapa jenis bantuan belajar pemerintahan lainnya. Terlepas dari tepat atau tidak tepat sasarannya bantuan tersebut, masih banyak pemuda Indonesia yang berjuang dengan pendidikannya seperti kasus di atas, ini nyata dan tidak bisa ditutup-tutupi. Kasus senada yang terkait dengan implementasi Kurikulum 2013 adalah pembatalan sekolah hari Sabtu di ibu kota. Seperti yang diungkapkan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Thahaja Purnama, “Sekolah lima hari dalam sepekan lebih efektif bagi siswa maupun sekolah,” (Kompas, 15/08). Hal ini terjadi karena Kurikulum 2013 membuat waktu belajar bertambah yaitu rata-rata 6.300 jam/tahun untuk tingkat SD-SMP. Tentunya waktu belajar menjadi bertambah, setiap harinya. Membaginya menjadi enam hari dalam sepekan tidak akan menemui kendala yang berarti, namun ketika dibagi menjadi lima hari, akan terasa beratnya ketika pelajaran berlangsung. Ditambah dengan berbagai macam kegiatan, seperti ekstrakurikuler yang juga
Yulia Eka Sari Jurusan : Akuntansi TM 2013 Facebook : Yulia Eka Sari Motto : Mengaduh kepada kemudahan, akan mudah
sudah termasuk pada lima hari tersebut. “Hari sekolah itu termasuk kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan lain di sekolah,” ungkap Lasri Marbun selaku Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta (Kompas, 15/08). Di sini dilema keterpaksaan semakin mencuat dan problemnya lebih besar karena menyangkut tumbuh kembangnya generasi awal bangsa. Dua problem di ranah pendidikan tersebut, terlihat bahwa implementasi dari Kurikulum 2013 sendiri masih simpang siur. Waktu sebagai masalah utama dalam kasus ini tidak boleh dipangkas terlalu banyak. Pendidikan karakter tidak harus memaksa pelajarnya untuk mempergegas hal tersebut terwujud. Ketergesaan hanya akan membuat kecelakaan yang lebih besar. Tidak ada salahnya kita mengangsurangsur jalan untuk kebaikan, seperti mengangsur menabung sehingga lama-lama menjadi bukit seperti yang dikoar-koarkan guru masa kecil kita.
Jika Anda mengalami masalah Psikologi, silahkan manfaatkan rubrik ini. Kirimkan surat tentang masalah Anda kepada pengasuh rubrik ini ke email Ganto, redaksiganto@gmail.com atau Gedung PKM UNP Ruang G 65 UNP. Setiap pertanyaan harap dilengkapi dengan identitas.
Rendah Diri atau Minder Saya sering minder jika berada di lingkungan orang-orang yang hebat. Hal ini membuat kepercayaan diri saya luntur. Saya pun jadi pesimis untuk melakukan apapun. Sehingga apa yang saya lakukan tidak pernah maksimal. Padahal seharusnya saya lebih termotivasi dengan prestasi mereka. Kenapa hal itu tidak berlaku dengan saya? Apa yang harus saya lakukan? Terima kasih. R. Sophia L. Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia TM 2012 Rendah diri atau minder adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan rasa tidak aman yang intens. Rendah diri atau minder juga diakibatkan oleh rasa malu yang berlebihan. Terus-menerus mempunyai perasaan
semacam ini dapat menimbulkan perasaan hilangnya nilai diri seseorang dan menyebabkan depresi. Rasa malu adalah hal yang wajar-wajar saja, selama dalam ambang batas. Namun bila keterlaluan, maka hal ini mesti diberantas. Rendah hati adalah sikap yang terpuji. Namun bila terlalu rendah, bisa jatuh ke dalam jurang rasa rendah diri
alias minder. Ini harus kita hindari ya. Inferior complex adalah rasa rendah diri yang berlebihan sehingga hal tersebut dapat menyabotase hidupnya, seperti mogok makan, malas belajar, mudah menyerah, bahkan hingga tahapan mau bunuh diri. Menakutkan bukan? Berikut ini adalah beberapa tips sederhana bagaimana cara mengatasi rasa malu dan minder/kurang percaya diri. Pertama, akui dan terimalah kondisi bahwa Anda dalam keadaan malu dan minder. Mengakui posisi diri adalah salah satu landasan pokok agar kita bisa bangkit. Kedua, berhentilah memikirkan segala kekuranganmu. Syukurilah segala yang ada sekalipun Anda dalam kondisi tersulit. Syukurilah segala karunia Allah yang Maha Pengasih. Dia lah sumber kehidupan kita dan bila kita bersyukur, yakinlah bahwa Dia akan menambah kenikmatan kepada kita. Anda tahu seseorang bernama Nick Vujicic yang bahkan tidak memiliki kaki
dan tangan, namun berhasil dalam hidupnya? Sungguh luar biasa! Ketiga, cobalah mencari referensi buku, video, atau MP3 mengenai bagaimana cara mengatasi malu dan minder/kurang percaya diri. Sudah banyak orang yang kondisinya kurang beruntung, namun karena mereka mau terus belajar, maka mereka pun berhasil. Tirulah mereka hingga Anda berhasil. Lakukan refleksi dan latihan pernafasan setiap pagi, untuk melatih visualisasi Anda yang berhasil dan ditiru bagaimana seharusnya Anda berpikir, bersikap, dan memutuskan. Bayangkan bahwa Anda berada di padang rumput yang indah dan hijau, dan Anda membayangkan bahwa Anda melihat seseorang di sana—yaitu Anda sendiri— adalah orang yang paling beruntung dan paling bahagia, karena Anda adalah seorang pemberani yang percaya diri. (dari berbagai sumber)
Edisi No. 181/Tahun XXV/Juli-Agustus 2014
Feature
10
BBM Langka, Nelayan Merana “Tak selamanya tangkapan kami menghasilkan. Kadang ada, kadang tidak.” Oleh Suci Larassaty
ktivitas melaut para nelayan di sekitaran pantai di Kota Padang dimulai sejak fajar menyingsing di ufuk timur. Tak seperti biasanya, lelaki beranak tiga itu tidak pergi melaut. Bertemankan sebatang rokok, ia malah sibuk mengelupaskan cat pada sisi kiri dan kanan biduk kapalnya untuk dicat kembali. Sepagi itu, memang tak tampak harapan baginya untuk melaut, sehingga ia memutuskan untuk membenahi beberapa bagian kapal yang akan diperbaharui warnanya. Nelayan itu adalah Siyus. Lelaki yang bernama asli Yusril ini sudah 11 tahun menjadi nelayan di daerah Persi Muaro Ganting, Kelurahan Parupuk Tabing, Padang, Sumatera Barat. Lelaki paruh baya yang pernah ditinggal pergi istrinya ini sudah lima hari tidak melaut karena cuaca buruk dan sulitnya mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM). Nelayan di daerah Persi Muaro Ganting menggunakan bensin untuk melaut. Semenjak bulan puasa, Siyus dan nelayan daerah setempat jarang melaut karena cuaca yang tidak bersahabat. Akhir-akhir ini, permasalahan nelayan ditambahpanjangkan deretnya oleh kelangkaan BBM. Melaut pun menjadi jarang dilakukan disebabkan oleh langkanya BBM beberapa hari belakangan.
A
Tak jauh berbeda dengan Siyus, Syahril Indra juga mengalami hal yang sama. Setidaknya ia memerlukan 5 liter bensin untuk bisa sampai ke tengah laut. Tak jarang ia harus berhutang dahulu untuk mencari modal melaut. Jika ia telah kembali melaut dan hasil tangkapan berhasil dijual, barulah hutang terbayarkan. “Sisonyo untuak sahari-hari,” tutur ayah dari empat orang anak ini. Nelayan di Pantai Gajah, Air Tawar Barat, Padang ini juga mengeluh akibat sulitnya mendapatkan bensin untuk melaut. Salah satunya Syamsuir. Lelaki 70 tahun ini mencemaskan jikalau BBM langka, ada kemungkinan harga sembako akan naik. Jika harga sembako melambung, tentu saja kehiMendorong Kapal: Basri (42), seorang nelayan dan beberapa orang anak tengah mendorong kapal ke tepi Pantai Patenggan Kelurahan Air Tawar Barat, Minggu (31/8). f/Suci dupan nelayan akan semakin terdesak. Syamsuir yang telah melaut nelayan untuk berkoordinasi dengan Dinas semenjak 1960 ini beserta nelayan lainnya merugi karena tidak dapat sama sekali. Di samping permasalahan BBM yang Kelautan dan Perikanan. Kelompok nelayan di sekitar Pantai Gajah berinisiatif membuat ikan kering untuk meringankan kebutuhan sedang melintang, untuk melaut, para yang beranggotakan 40 orang ini menjadi hidup. Mereka biasanya juga menggiling nelayan ini bekerja dalam bentuk andalan bagi mereka untuk menerima ikan yang tidak laku untuk dijadikan maka- kelompok. Basril yang ditemui setelah bantuan dari dinas. Sayangnya, tidak semua nan ternak. Para nelayan ini harus mencari pulang dari mengantarkan rumpun kayu dari mereka mau bekerja dalam bentuk akal untuk tetap bertahan hidup dengan dan dedaunan tempat tidur ikan ke kelompok nelayan. Mereka beranggapan pendapatan yang semakin tidak menjanjikan. tengah laut mengatakan bahwa nelayan bahwa kelompok hanya akan menambah Jika cuaca baik dan bersahabat, ia bisa di sana memiliki sebuah komunitas perpecahan di antara mereka. Padahal, mendapatkan 300 ribu rupiah dalam sehari. yang bernama Kelompok Nelayan Nipah keberadaan kelompok ini untuk memudahkan memecahkan permasalahan para Sebaliknya, jika sedang masa sulit ia bisa Patenggangan. saja hanya mendapat 20 ribu rupiah, bahkan Kelompok ini sebagai wadah bagi nelayan, termasuk BBM.
Rais: Mahasiswa Mandiri Pekerja Keras Setidaknya Rais harus bekerja selama 8 jam dalam sehari. Ia juga harus segera menyelesaikan studinya di UNP.
Oleh Putri Rahmi
aktu menunjukkan pukul 05.17 WIB ketika alarmnya berbunyi. Bagi mahasiswa semester akhir yang tidak mempunyai mata kuliah lagi selain skripsi, bangun sepagi itu merupakan hal yang tidak biasa. Namun, bagi Rais Fitra hal itu adalah rutinitas. Setelah menunaikan kewajibannya terhadap Tuhan yang Maha Esa—salat Subuh—mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan TM 2009 ini mulai beraktivitas. Aktivitas tersebut sudah ia lakoni selama lebih kurang dua tahun. Membentuk bonekaboneka danbo dengan bahan dasar kayu untuk memenuhi pesanan pelanggan atau dijual langsung ke konsumen merupakan usaha sampingannya selain pekerjaan yang tengah ia geluti, sebagai resepsionis hotel. Tak sedikit uang yang ia peroleh dari bisnis ini. Setidaknya, Rp1,5 juta bisa ia hasilkan dalam sebulan dari hasil berjualan danbo. Pendapatannya sebagai resepsionis hotel juga lumayan besar. Rais bisa mendapatkan gaji
W
Edisi No. 181/Tahun XXV/Juli-Agustus 2014
Keinginan untuk membantu biaya pendidikan adik-adiknya merupakan penyemangat utama bagi Rais untuk terus bekerja paruh waktu. Ditambah lagi dengan kondisi ibunya yang mengalami stres ringan dengan ayah yang hanya bekerja sebagai petani semakin menuntut Rais untuk menjadi kepala keluarga. Dua orang adiknya terpaksa putus sekolah karena kekurangan biaya, yang satu hanya sampai bangku Sekolah Menengah Pertama dan yang satunya lagi hanya tamatan Sekolah Dasar. Setidaknya, dengan bekerja paruh waktu seperti yang tengah ia jalani sekarang bisa mengurangi beban orang tuanya. Kuliah sambil bekerja memang tidaklah mudah. Karena bagaimanapun juga, Rais harus tetap menyelesaikan studinya sebagai mahasiswa. Ia juga Resepsionis Hotel: Rais Fitra, seorang mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan TM 2009 sedang menjalankan shift kerjanya sebagai resepsionis hotel, Minggu (14/9).f/Doc. terus mencoba untuk tetap menjadi mahasiswa yang baik dan anak yang Bekerja sembari kuliah merupakan berbakti bagi orang tuanya. Hal ini dibukbersih Rp2 juta dalam sebulan. Bekerja sebagai resepsionis hotel pilihan yang harus diambil oleh Rais. Bera- tikannya dengan Indeks Prestasi tidak pernah menuntut Rais harus pintar-pintar membagi sal dari keluarga dengan kemampuan eko- kurang dari 3,00. Berbagai beasiswa pun waktu. Shift kerja yang ia dapatkan tidaklah nomi di bawah rata-rata menjadikan anak juga pernah ia dapatkan, seperti beasiswa menentu, kadang shift siang, kadang shift ke-3 dari lima bersaudara ini harus bekerja Penunjang Prestasi Akademik yang telah malam. Jika ia mendapatkan shift siang, sembari menyelesaikan studinya. Berbagai dua kali ia peroleh dan beasiswa Bank Inia bekerja dari jam 3 sore hingga jam 11 jenis pekerjaan juga telah ia coba. Mulai donesia. Sekarang ini, Rais hanya perlu segera memalam. Jika mendapatkan shift malam, dari menjadi penjual sayur di pasar, bekerja Rais harus menahan kantuk semalaman di mall, bekerja sebagai pegawai catering, nyelesaikan skripsinya agar bisa wisuda. Untuk karena ia harus bekerja dari jam 11 malam hingga ikut dalam survei Lembaga Survei itu, setidaknya Rais menyisakan waktu satu kali dalam sebulan untuk bimbingan skripsi. hingga jam 7 pagi. Indonseia, dan Survei Kompas.
11
Tradisi Pacu Jawi Sebelum berpacu, jawi-jawi ini didandani dengan kain suntiang. Oleh Doni Fahrizal
agian kiri-kanan jalan Nagari Talang Tangah, Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar terhampar sawah milik penduduk. Berwarna-warni, ada yang hijau, kuning, dan coklat. Beberapa sawah terlihat baru ditanam padi, masih pendek dan kecil-kecil. Lainnya, siap untuk di panen. Tapi, sawah Si Ayang (Sayang) masih kosong, baru selesai dipanen kirakira dua bulan lalu. Sawahnya ada beberapa petak, berjenjang-jenjang. Sawah paling atas, jadi tempat parkir sepeda motor. Di tengah, tempat berdiri warga, pedagang, dan jawi sebelum di pacu. Dan paling bawah, sawah basah sebagai arena tempat bapacu. Pacu Jawi namanya. Tradisi adat masyarakat Tanah Datar, Sumatera Barat yang telah dilaksanakan turun temurun sejak ratusan tahun lalu. Tujuannya, sebagai hiburan bagi masyarakat seusai masa panen. Pacu Jawi dilaksanakan secara bergantian di empat kecamatan, yaitu Rambatan, Sungai Tarab, Pariangan, dan Lima Kaum. Kali ini Kecamatan Sungai Tarab jadi tuan rumah. Dan arenanya adalah sawah milik Si Ayang –seorang warga disana- yang dari dulu jadi tempat bapacu. Pacu Jawi kali ini dilaksanakan pada Agustus, mulai Sabtu tanggal 9, dilanjutkan 16, 23, dan ditutup tanggal 30 Agustus.
B
Sebelum dipacu, jawi-jawi dari Sungai Tarab didandani dengan kain suntiang dan aksesoris lainnya. Begitulah aturannya, jawi dari nagari penyelenggara harus babaju. Jawijawi ini diarak warga menuju lokasi pacu. Dibelakangnya, para bundo kanduang juga memakai pakaian adat sembari menjujung dulang berisi makanan khas daerah di kepalanya Sesampainya di lokasi, bundo kanduang menuju tenda. Di dalam tenda terdengar alunan nada talempong yang dimainkan Niniak mamak (tetua adat). Bundo kanduang kemudian menaruh dulang di atas lapiak (tikar). Sesaat kemudian, musik dihentikan. Seorang niniak mamak berdiri dan mulai berbicara. Kudato Tagak orang menyebutnya. Kudato Tagak adalah salah satu prosesi adat yang dilakukan dalam acara pacu jawi ini. Niniak mamak dari suku-suku di 4 kecamatan saling berbalas pidato adat, mengkaji nilai luhur adat mulai Gunung Marapi hingga ke bawah. Pidato disam- Babaju: Sepasang Jawi yang memakai suntiang dan hiasan ditubuhnya. Jawi daerah Sungai Tarab ini paikan dalam bahasa daerah. Dan diarak dengan hiasan-hiasan sebelum dipacu dalam tradisi Pacu Jawi, Sabtu (30/8). f/Doni uniknya pidato tersebut dinyanyikan. Selesai itu, baru jawi dipacu. Rangkaian tradisi ini ditutup secara resmi Dalam tradisi ini tidak ada juri atau Sekitar 150 pasang jawi dipacu dalam kegiatan ini. Jawi tersebut dipasangkan semacam tim penilai. Jadi tidak ada juara 1, 2, oleh Kepala Dinas Budaya, Pariwisata, alat bajak yang terbuat dari kayu dan bambu. dan seterusnya. Pacu jawi hanya menyu- Pemuda, dan Olahraga Tanah, Datar Marwan, Dalam Pacu Jawi, jawi bukan diadu cepat guhkan jawi berlari. Jawi yang berlari S.E., mewakili Bupati Tanah Datar. “Terima larinya. Jawi berlari hanya satu-satu pasang. lurus dan tidak terpisah dari pasangannya kasih untuk para tamu dan wisatawan, Setelah satu pasang sampai di garis akhir, hingga ke finish dianggap jawi yang semoga bisa datang kembali pada event selanjutnya,” tutupnya, Sabtu (30/8). gantian pasangan lainnya yang akan melaju. kuat dan sehat.
Ranah Minang: Tuan Rumah Ajang Internasional Padang merupakan kota pertama di Indonesia yang tercatat dalam kalender International Dragon Boat Federation (IDBF) sebagai penyelenggara Festival Dragon Boat.
Oleh Ratmiati
ari kejauhan, tiga buah perahu berkepala naga tampak berjejer rapi di kawasan Banda Bakali, Padang, Sumatera Barat. Tak berapa lama setelah aba-aba diberikan, perahu tersebut melaju sangat cepat. Teriakan penabuh genderang pada bagian depan perahu memacu semangat 10 orang pendayung. Tak kalah dari penabuh genderang, suara pemandu perahu pada bagian paling belakang juga makin keras. Satu perahu mendahului perahu yang lain. Sorak sorai penonton pun semakin riuh. Hanya berjarak 800 meter dari garis start, perahu tersebut telah mencapai garis finish. Ajang tersebut adalah Festival Dragon Boat International ke-12 yang berlangsung selama empat hari (21-24/8). Menghadirkan Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura sebagai peserta dari luar negeri serta sebanyak 29 tim dari dalam negeri juga turut andil dalam kompetisi berhadiah total 205 juta rupiah ini.
D
Berpacu: PODSI Kota Surabaya (perahu nomor 1) bersama POODSI Riau (nomor perahu 2) saling berpacu menuju garis finish pada ajang Dragon Boat Internasional XII pada 2124 Agustus 2014 di Banjir Kanal GOR H. Agus Salim Padang, Kamis (21/8). f/Ratmiati
Terpilihnya Padang sebagai tuan rumah penyelenggara festival kelas internasional tersebut memberikan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat ibu kota Provinsi Sumatera Barat. Bagaimana tidak, Padang adalah kota pertama di Indonesia yang tercatat dalam kalender International Dragon Boat Federation (IDBF) sebagai penyelenggara. Tak hanya itu, Padang merupakan kota penyelenggara Festival Dragon Boat terbanyak dibandingkan kota-kota lain di
Indonesia seperti Makassar dan Kutai yang juga pernah menjadi tuan rumah ajang ini. Sambutan peserta pun tak kalah hangat. Safni Elvita, seorang atlet yang berasal dari Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Pekan Baru mengaku bahwa Padang lebih indah dari yang ia bayangkan selama ini. “Senang bisa menginjakkan kaki di Padang. Masyarakat dan alamnya sangat berbeda dengan tempat
saya,” ungkap Safni sembari tertawa. Dara yang baru duduk di kelas tiga Sekolah Menengah Atas (SMA) ini mengaku bangga terhadap Kota Padang. Berasal dari PODSI yang berbeda, Hamim Rizaldi juga merasa senang terhadap Kota Padang. Ia melihat Kota Padang dari segi keasrian lingkungannya. Pelajar kelas dua SMA ini berharap agar Padang kembali menjadi tuan rumah ajang Festival Dragon Boat tersebut. “Kegiatan ini harus dilestarikan di Padang,” ujar Rizal yang berasal dari PODSI DKI Jakarta ini. Ketua panitia Padang Internasional Dragon Boat Festival 2014, Prof. Dr. Eri Berlian, M.S. yang selalu standy by pada garis finish ini membenarkan bahwa Kota Padang pernah menjadi tuan rumah penyelenggara Dragon Boat sebanyak 12 kali. Menjadi tuan rumah di ajang nasional maupun internasional. Eri yang saat itu tengah beristirahat bersama rekan-rekan panitia lainnya mengatakan bahawa terlaksananya Festival Dragon Boat ini tak lepas dari dukungan masyarakat berbagai kalangan serta pemerintah Kota Padang hingga Gubernur Sumatera Barat. “Sama dengan tahun-tahun sebelumnya, Kota Padang terpilih menjadi penyelenggara. Dan sekarang berhasil menyelenggarakan Padang International Dragon Boat Festival 2014 dengan aman dan lancar,” tuturnya sembari tersenyum.
Edisi No. 181/Tahun XXV/Juli-Agustus 2014
Fokus
12
Festival Dragon Boat Internasional XII
Kompak: PODSI Sarolangun kompak mengayuh Perahu Naga pada lintasan 1 di race ke28, Sabtu (23/8). f/Ratmiati
Alat Musik: Berbagai alat music, diantaranya Secsofon juga ikut menyemangati para pendayung selama mengikuti Perlombaan Perahu Naga ini, Kamis (21/8). f/Ratmiati
TAHUN ini, Ranah Minang menjadi tuan rumah sebuah ajang berkelas internasional. Festival Dragon Boat Internasional XII pada 21-24 Agustus 2014 bertempatkan di Banjir Kanal GOR H. Agus Salim, Banda Bakali Rivers Taman Air. Berlokasi tepat di Pusat Kota Padang, serta berfokus pada konsep taman rekreasi, membawa makna tersendiri untuk keunikannya. Rangkaian acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hari jadi Kota Padang. Dalam ajang ini, Fotografer SKK Ganto ikut mengabadikan moment seputar penyelenggaraan festival kelas internasional ini.
Dragon Boat Padang : Peserta Dragon Boat atau Perahu Naga tengah berkumpul sebelum menaiki perahu masing-masing, Kamis( 21/8). Festival Padang International Dragon Boat XII 2014, dilaksanakan 21-24 Agustus, dalam rangka perayaan ulang tahun Kota Padang dan menjadi salah satu daya tarik pariwisata Kota Padang. f/Ratmiati
Foto & Teks Foto: Ratmiati Desain & Tata Letak: Edo Febrianto dan Doni Fahrizal
Berdoa: Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia antarkesatuan dari Pekan Baru berdoa bersama di atas dayung mereka sebelum memulai Perlombaan Perahu Naga di Banjir Kanal GOR H. Agus Salim, Padang, Kamis (21/8). f/Ratmiati
Edisi No. 181/Tahun XXV/Juli-Agustus 2014
Tumbang: Beberapa atlet pingsan usai mencapai garis finish di atas dayung mereka. Hal ini terjadi pada malam hari ketika diselenggarakan babak semifinal antara Persatuan Olahraga Dayung Riau, Jakarta, dan Surabaya, Kamis (21/8). f/Ratmiati
Antusias: Padang International Dragon Boat Festival XII 2014 yang diselenggarakan pada siang sampai malam hari ini disambut antusias oleh masyarakat Kota Padang yang ikut menonton perlombaan ini, Kamis (21/8). f/Ratmiati
13
PR III: Jagalah Keraha sia an Passw or d erahasia siaan sswor ord
7 PKM Mahasiswa UNP Lulus PIMNAS
Gambar 1. Internet Access Universitas Negeri Padang
Foto Bersama: Tim UNP foto bersama sebelum acara pembukaan PIMNAS di Universitas Dipenogoro, Semarang, Senin (25/9). f/Doc.
elasa siang (21/8), masih di hari pertama pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) 2014. Seorang anggota Komisi Disiplin (Komdis) Universitas Negeri Padang (UNP) menemukan beberapa lembar kertas yang telah diisi oleh deretan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) beserta password yang sedang diedarkan bersamaan dengan daftar hadir peserta PKKMB. Lembaran kertas yang telah dilegalisasikan oleh Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) salah satu fakultas di UNP ini, membuat anggota komdis tersebut mengambil sikap dengan menarik kertaskertas itu dari peredaran. Tindakan BPM ini menimbulkan beberapa kontroversi dari berbagai pihak. Seperti yang pernah di posting oleh seorang mahasiswa UNP di akun Facebook-nya bernama Senira Ayuni. Dalam posting-annya, Senira menyayangkan perbuatan seperti itu, karena menurutnya NIM dan password merupakan privasi seseorang yang tidak boleh diberikan kepada siapapun dengan alasan apapun. Selanjutnya, Adnan Arafani, Ketua Komdis UNP menganjurkan agar mahasiswa
niversitas Negeri Padang (UNP) kembali mengutus perwakilannya untuk mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-27 di Universitas Diponegoro pada 25-29 Agustus 2014 lalu. Dari jumlah peserta PIMNAS sebanyak 440 tim Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) se-Indonesia, tujuh tim di antaranya adalah perwakilan dari UNP yang telah lulus seleksi. Jumlah ini meningkat dibanding tahun lalu yang lulus hanya tiga judul dan tahun sebelumnya lagi tidak mengirim satu pun peserta. Dari tujuh tim yang berangkat tersebut, satu tim PKM UNP dengan judul “ALPAKA SPEEDY” Alat Panjat Kelapa Super Cepat, berhasil mendapat peringkat setara perak untuk kategori poster. Risno Fendri selaku ketua tim PKM dengan judul “ALPAKA SPEEDY” Alat Panjat Kelapa super Cepat mengatakan bahwa meningkatnya jumlah PKM UNP yang lulus PIMNAS ini merupakan prestasi luar biasa bagi UNP. Ditambah lagi, UNP berhasil mendapatkan satu perak. “Ini adalah prestasi membanggakan,” ujarnya, Kamis (21/8). Selanjutnya, Aldeva Ilhami, anggota tim PKM yang juga mewakili UNP di ajang PIMNAS
S
baru jangan terlalu mudah memberikan NIM dan pasword kepada siapapun, termasuk senior. “Organisasi Mahasiswa juga tidak berhak meminta password, tegasnya dalam akun facebook Adnan Arafani, Jumat (22/8). Mengklarifikasi kejadian tersebut, Ketua Umum BPM terkait, menyatakan bahwa tindakan yang mereka lakukan adalah untuk membantu mahasiswa baru yang bermasalah dengan portal. Seperti masih banyak mahasiswa baru yang tidak mengerti dan kesulitan mengisi Kartu Rencana Studi, portal susah dibuka, dan adanya kesalahan data. “Kalau saya berniat buruk dan bermain tidak bersih, saya tidak akan berani mencantumkan tanda tangan,” ujarnya, Jumat (22/8). Menanggapi permasalahan tersebut, Pembantu Rektor III UNP, Dr. Syahrial Bachtiar, M.Pd., menegaskan bahwa tindakan meminta NIM dan password itu tidak bagus. Dan jika ada yang mengulangi kembali, pihak kampus akan memberikan sanksi tegas. Selain itu, Syahrial berpesan kepada mahasiswa untuk menjaga kerahasiaan password. “Bagi yang sudah memberikan password, harap diubah kembali password-nya,” tutupnya, Jumat (5/9). Fitri
U
menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak kampus yang telah bersedia mendanai biaya akomodasi dan transportasi peserta selama mengikuti presentasi PKM di Semarang. “Pendanaan ini merupakan bukti apresiasi UNP,” ujarnya, Kamis (21/8). Menanggapi hal di atas, Dr. Syahrial Bachtiar, M.Pd., Pembantu Rektor III UNP sangat mengapresiasi keberhasilan tersebut. “PIMNAS kali ini bagus dan di Sumatera kita yang terbaik,” pujinya, Jumat (5/9). Lebih lanjut, Syahrial menyampaikan bahwa bentuk apresiasi yang diberikan oleh pihak kampus seperti mengadakan sejumlah bimbingan dan pelatihan presentasi PKM untuk persiapan lomba serta mengadakan workshop PKM. UNP juga mendukung dalam hal pendanaan biaya akomodasi dan transportasi peserta, yang mana Dikti hanya memberikan dana akomodasi dan transportasi untuk 3 orang peserta dalam satu tim, sementara di UNP ada tim yang terdiri dari 5 orang. Syahrial juga berpesan supaya mengintensifkan pelatihan agar lebih banyak lagi mahasiswa yang mengunggah PKM. Sri, Ayu*
Kilas
Berserakan: Sampah berserakan tak jauh dari mahasiswa baru ketika menyaksikan acara peringatan Dies Natalis UNP ke-60 di Lapangan Bola Rektorat UNP, Sabtu (7/9). f / Ratmiati
Ulang Tahun: Perayaan ulang tahun ala mahasiswa Unit Kegiatan Mahasiswa UNP dalam memperingati hari ulang tahun salah seorang rekannya, yakni dengan mengikatnya di sebuah tiang listrik yang berada di depan Sekretariat SKK Ganto, Jumat (12/9). f/Jimi*
Edisi No. 181/Tahun XXV/Juli-Agustus 2014
14
Jika Anda mengalami masalah keagamaan, silakan manfaatkan rubrik ini. Kirimkan surat tentang masalah Anda kepada pengasuh rubrik ini ke e-mail Ganto, redaksiganto@gmail.com atau Gedung PKM UNP Ruang G 65 UNP. Setiap pertanyaan harap dilengkapi dengan identitas.
Diasuh oleh: Dr. Ahmad Kosasih, M.A.
Makna Jihad Apa makna jihad itu sesungguhnya Pak? Saya pernah baca hadis kalau jihad yang paling besar itu adalah melawan hawa nafsu. Apakah itu benar Pak? Dan menggunakan bom bunuh diri itu termasuk jihad/tidak Pak? Walaupun itu dilakukan oleh warga Palestina terhadap tentara Israel, sedangkan ganjaran bagi orang yang membunuh dirinya sendiri adalah neraka jahannam. Doni Fahrizal Mahasiswa Akuntansi 2011
Secara etimologi, jihad berasal dari kata Arab “juhdun” berarti upaya dan kesulitan. Dikatakan “jihad” dan “mujahadah” artinya meluangkan segala usaha dan berupaya sekuat tenaga serta menanggung segala kesulitan dalam memerangi musuh dan menahan agresinya. Jihad tidak selalu dalam arti peperangan secara fisik, tetapi juga mencakup peperangan nonfisik seperti perjuangan melawan godaan-godaan hawa nafsu dan setan. Para ulama membagi jihad menjadi empat kategori. Pertama, jihad melawan orang-orang kafir yang memerangi dan menindas umat Islam. Orang kafir, termasuk nonmuslim tidak boleh (haram) dibunuh dan diperangi kalau mereka tidak memerangi, tidak menindas, dan tidak mengusir umat Islam dari negerinya (menjajah) (Q.S. Mumtahanah:8). Tetapi apabila orang kafir sudah memerangi umat Islam, barulah kita boleh memerangi mereka dan tidak boleh melampaui batas (Q.S. AlBaqarah:190). Islam mengajarkan umatnya tidak boleh bersifat dayuts (tidak mempunyai pertahanan diri, lemah). Kedua, jihad melawan hawa nafsu (Jihadun Nafsi) dan setan, yaitu berusaha sekuat tenaga untuk dapat mengendalikan hawa nafsu dan bisikan setan. Bulan Ramadhan disebut juga bulan berjihad (Syahrul Jihad) karena inti dari ibadah puasa adalah pengendalian hawa nafsu, baik nafsu makan dan minum maupun nafsu seksual serta segala nafsu buruk yang dapat merusak nilai puasanya. Ketiga, jihad dengan harta (Jihad bil Amwal), yaitu berusaha menyumbangkan sebagian harta untuk kemajuan Islam dan umatnya. Keempat, jihad memberantas kejahatan dan menegakkan kebenaran. Bahkan termasuk jihad yang afdhal adalah menyampaikan kebenaran kepada penguasa yang zalim. Memberantas kejahatan dan menegakkan kebenaran merupakan pekerjaan yang sulit dan membutuhkan perjuangan dan kebersamaan dengan berbagai pihak penegak hukum. Sedangkan istilah “bom bunuh diri” untuk berjihad tidak dikenal dalam ajaran Islam. Bahkan Islam sangat mengutuk perbuatan bunuh diri itu dan memberi sanksi terhadap pelakunya berupa kekal dalam neraka jahanam. Dengan demikian, untuk berjihad pada era ilmu pengetahuan ini perlu ilmu dan wawasan yang luas, tidak bisa hanya dengan mengandalkan kekuatan fisik atau semangat. Sebuah ide, gagasan atau pemikiran tak kan dapat dilawan dengan senjata bom atau golok, sebab, orangnya dapat dibunuh tapi pemikirannya tidak. “Orang-orang yang berjihad (bersungguh-sungguh) di jalan Kami, pastilah Kami tunjuki banyak jalan Kami dan Allah beserta orang-orang yang berbuat baik,” (Q.S. AlAnkabut:69). Wallahu a’lam bishawab!
Edisi No. 181/Tahun XXV/Juli-Agustus 2014
Bahagia dengan Keyakinan Sewajarnya, setiap manusia menghendaki kehidupan yang bahagia. Tidak satu pun manusia yang ingin hidup susah, gelisah, dan tidak merasakan ketenteraman. Sebagian dari mereka mengejar kebahagiaan dengan bekerja keras untuk menghimpun harta. Mereka menyangka bahwa pada harta yang berlimpah terdapat kebahagiaan. Ada yang mengejar kebahagiaan pada tahta dan ada juga pada kekuasaan. Beragam cara pun dilakukan untuk merebut kekuasaan. Sebab, dalam sebagian persepsi, kekuasaan identik dengan kebahagiaan dan kenikmatan dalam hidup. Dengan kekuasaan, seseorang dapat berbuat banyak. Mereka yang sakit menyangka bahagia terletak pada kesehatan, yang miskin mengira bahagia terletak pada kekayaan, rakyat jelata menganggap kebahagiaan terletak pada kekuasaan, dan sangkaan-sangkaan lainnya. Kebahagiaan bersifat kondisional dan sangat temporal. Jika sedang berjaya, maka di situ ada kebahagiaan. Jika sedang jatuh, maka hilanglah. Maka tidak ada kebahagiaan yang abadi dalam jiwa manusia. Kebahagiaan itu sifatnya sesaat, tergantung kondisi eksternal manusia. Kebahagiaan juga menggambarkan kondisi hati yang dipenuhi dengan keyakinan (iman) dan berperilaku sesuai dengan keyakinannya itu. Bilal bin Rabah merasa bahagia dapat mempertahankan keimanannya meskipun dalam kondisi disiksa. Imam Abu Hanifah merasa bahagia meskipun harus dijebloskan ke penjara dan dicambuk setiap hari, karena menolak diangkat menjadi hakim negara. Para sahabat nabi, rela meninggalkan kampung halamannya demi mempertahankan iman. Mereka bahagia, hidup dengan keyakinan dan menjalankan keyakinan. Menurut Al-Ghazali, puncak kebahagiaan pada manusia adalah jika dia berhasil mencapai makrifatullah, telah mengenal Allah SWT. Selanjutnya, Al-Ghazali menyatakan, “Ketahuilah bahagia tiap-tiap sesuatu bila kita rasakan nikmat, kesenangan dan kelezatannya itu ialah menurut perasaan masing-masing. Maka kelezatan (mata) ialah melihat rupa yang indah, kenikmatan telinga mendengar suara yang merdu, demikian pula segala anggota yang lain dan tubuh manusia.” Adapun kelezatan hati ialah makrifat kepada Allah, karena hati dijadikan tidak lain untuk mengingat Tuhan. Maka, tentu saja berkenalan dengan Allah adalah puncak dari segala macam kegembiraan. Lebih dari apa yang dapat dibayangkan oleh manusia, sebab tidak ada yang lebih tinggi dari kemuliaan Allah. Oleh sebab itu tidak ada makrifat yang lebih lezat daripada makrifatullah. Makrifatullah adalah buah dari ilmu. Ilmu yang mampu mengantarkan manusia kepada keyakinan, bahwa tiada Tuhan selain Allah. Laa ilaaha illallah. Maka dari itu, untuk dapat meraih kebahagiaan yang abadi, manusia wajib mengenal Allah. Caranya, dengan mengenal ayat-ayat-Nya, baik ayat kauniyah maupun ayat qauliyah. Banyak ayat-ayat Al Quran yang memerintahkan manusia memperhatikan dan memikirkan tentang fenomena alam semesta, termasuk memikirkan dirinya sendiri. Di samping ayat-ayat kauniyah, Allah SWT juga menurunkan ayat-ayat qauliyah, berupa wahyu kepada utusan-Nya yang terakhir, yaitu Nabi Muhammad SAW. Karena itu, dalam QS Ali Imran 18-19, dijelaskan, bahwa orang-orang yang berilmu adalah orang-orang yang bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan bersaksi bahwa sesungguhnya Ad-Din dalam pandangan Allah SWT adalah Islam. Inilah yang dapat mengantarkan manusia kepada peradaban dan
kebahagiaan. Jadi untuk mencapai hidup bahagia, maka manusia haruslah mengenal Allah terlebih dahulu dengan mengetahui makrifat kepada Allah, maka Allah memberi ilmu dan hidayah kepada manusia berupa akal dan keimanan. Tindakan dan perRival Mulyadi buatan yang kita lakukan untuk Mahasiswa Jurusan Biologi TM 2012 meraih kebahaTwitter: @RivalMulyadi giaan sangat terganMotto: Hidup tidak berarti tanpa tung seberapa kuat tantangan kemauan, motivasi, serta dorongan yang ada. Sedangkan motivasi itu sendiri erat kaitannya dengan tujuan dan manfaat yang diinginkan dalam mencapai hidup bahagia. Contohnya sebagai seorang muslim, kita tentu mendambakan hidup bahagia, hidup dalam keyakinan. Mulai dengan mengenal Allah dan ridha menerima keputusan-keputusan-Nya, ikhlas menjalankan aturan-aturanNya serta berusaha menyelaraskan hidup dengan segala macam peraturan Allah yang diturunkan melalui utusan-Nya dan mendambakan diri bahagia dalam menjalankan salat, bahagia menunaikan zakat, bahagia bersedekah, bahagia menolong orang lain, dan bahagia menjalankan tugas. Mudah-mudahan Allah mengantarkan kita pada sebuah keyakinan dan kebahagiaan abadi, dunia dan Grafis: Edo Febrianto akhirat. Bahagia ada dalam diri, bukan ada di luar. Maksudnya bukan semata disebabkan tercapainya segala keinginan tetapi sikap menerima apa yang terjadi baik keberhasilan maupun kegagalan. Jika bahagia identik dengan terpenuhinya keinginan, sebaiknya keinginan dikurangi, disesuaikan dengan kebutuhan, disesuaikan dengan kondisi diri. Kebahagiaan seorang mukmin semakin bertambah ketika dia semakin dekat dengan Tuhannya, semakin ikhlas dan mengikuti petunjuk-Nya. Kebahagiaan seorang muslim semakin berkurang jika hal-hal di atas makin berkurang dari dirinya. Seorang muslim sejati selalu merasakan ketenangan hati dan kenyamanan jiwa. Mereka menyadari memiliki Tuhan yang mengatur segala sesuatu dengan kehendakNya. Rasulullah bersabda, “Sungguh menakjubkan keadaan orang-orang yang beriman. Sesungguhnya seluruh keadaan orang yang beriman hanya akan mendatangkan kebaikan untuk dirinya. Demikian itu tidak pernah terjadi kecuali untuk orang-orang yang beriman. Jika dia mendapatkan kesenangan maka dia akan bersyukur dan hal tersebut merupakan kebaikan untuknya. Namun jika dia merasakan kesusahan maka dia akan bersabar dan hal tersebut merupakan kebaikan untuk dirinya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah) Ini merupakan puncak dari kebahagiaan. Kebahagiaan adalah suatu hal yang abstrak, tidak bisa dilihat dengan mata, tidak bisa diukur dengan angka-angka tertentu dan tidak bisa dibeli dengan rupiah maupun dolar. Kebahagiaan adalah sesuatu yang dirasakan oleh seorang manusia dalam dirinya. Hati yang tenang, dada yang lapang dan jiwa yang tidak dirundung malang.
15
Demokrasi Masa Kini Sengketa politik yang tiada berke- yang mencoblos dua kali, penghitungan sudahan. Coreng moreng pesta demokrasi suara yang tidak benar sehingga Prabowo 2014 masih menyisakan perkara. Pihak kehilangan jutaan suara, serta anggapan lawan selalu tidak menerima kekalahannya. keberpihakan. Karena itulah, kemudian Di tengah kerasnya pergejolakan emosi MK mengadakan sidang dengan Prabowo dalam berdemokrasi, mereka masih dengan sebagai pemohon, kemudian KPU sebagai keangkuhan, keras kepala, dan jauh dari termohon. Begitulah, hingga perkara ini dianggap usai, konflik yang terjadi pun kebesaran jiwa. Ketidakberterimaan kekalahan itu men- tampaknya belum berkesudahan. cuat deras bahkan seakan memecah peperangan antara dua kubu yang sempat bersaing dalam pesta politik 2014. Tersebutlah pasangan duet politik Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta. Menjelang pemilihan umum, hal yang paling sering terjadi di seluruh negara demokrasi yang ada di dunia adalah maraknya pemberitaan jelek terhadap kandidat yang sedang bersaing. Pemberitaan jelek ini sering dilakukan oleh pihak kandidat satu kepada kandidat lainnya. Melakukan tuduhan tanpa bukti ini berlanjut hingga pemilihan presiden dan wakil presiden pada 9 Juli 2014 lalu. Pemilihan presiden (pilpres) Grafis: Edo Febrianto di Indonesia yang diikuti Prabowo-Hatta serta JokowiJK kini telah usai. Rakyat Pemilu 2014 seharusnya berjalan dengan Indonesia telah memenuhi haknya sebagai warga negara. Dan presiden terpilih pun aman, lancar, tertib, dan transparan. Guna meningkatkan nilai baik sistem demokrasi ditetapkan. Namun, semuanya tidak berakhir pada Indonesia. Namun, kenyataan yang terjadi, 9 Juli 2014 begitu saja. Sebelum Komisi penyelenggaraan pilpres tidak sesuai yang Pemilihan Umum (KPU) mengeluarkan diharapkan. Pemilu, yang seharusnya bisa hasil keputusan Pilpres 2014. Prabowo- menjadi salah satu bentuk perwujudan Hatta melakukan gugatan kepada lancarnya demokrasi di Indonesia, justru Mahkamah Konstitusi (MK). Alasan gugatan sebaliknya. Sangat terlihat, bahwa Prabowo kepada KPU antara lain adalah demokrasi sudah rumpang. Pemilihan presiden bukanlah hal yang telah terjadi tindakan “tsm� atau tindakan tidak patut yang bersifat terstruktur, main-main. Dalam pilpres tidak cukup sistematis, dan masif. Misalnya ada orang dengan melihat keburukan kandidat di
media sosial. Sangat perlu mengenali calon pemimpin yang akan dipilih dengan mencari kebenaran mengenai calon presiden. Hal ini menyangkut masa depan bangsa Indonesia. Pemerintah juga telah menyediakan anggaran biaya pemilu sebesar Rp7,9 triliun. Kasus compang-camping pemilu lalu seolah menjelaskan kepada kita bahwa demokrasi Indonesia belumlah stabil. Demokrasi di Indonesia terlalu bebas, sehingga demokrasi yang diharapkan dapat mewujudkan kesejahteraan rakyat, malah menyengsarakan. Sehingga permasalahan di pemerintahan membuat masyarakat turut berpartisipasi, dengan cara berunjuk rasa. Sebut saja hal ini sebagai buntut kekecewaan rakyat terhadap kinerja pemerintah. Sejatinya, demokrasi merupakan suatu bentuk pemerintahan yang kekuasaan pemerintahannya berasal dari rakyat, baik secara langsung ataupun melalui perwakilan. Jadi maksud dari demokrasi itu adalah suatu proses pemungutan suara yang di mana semua warga negaranya mempunyai hak dan nilai yang sama untuk memilih pemimpinnya agar negaranya dapat dipimpin atau berjalan dengan baik. Masyarakat cenderung menilai para wakil rakyat belum menjalankan tugasnya, mendengarkan, dan menyampaikan suara rakyat. Para wakil rakyat sebaiknya ikut berbaur dengan rakyat, untuk mendengar keluh kesah rakyat terhadap pemerintahan untuk disampaikan kepada para pemimpin, sehingga masyarakat tidak perlu berunjuk rasa ke jalan. Menimbang unjuk rasa ini akan mengakibatkan banyak efek negatif, baik bagi individu maupun umum. Sayang, demokrasi yang berjalan di
Hari Jimi Akbar Mahasiswa Prodi Desain Komunikasi Visual TM 2012 Email: jimi_akbar21@yahoo.com Facebook: Jimi Akbar Motto: Do the best
Indonesia belum terlaksana dengan baik. Dalam praktiknya, masih banyak catatancatatan buruk yang perlu dicarikan solusinya. Di antaranya partai politik (parpol). Sekarang memang kebebasan untuk mendirikan parpol sudah dibuka lebar, namun kebebasan ini justru disalahgunakan. Dengan adanya kebebasan ini menyebabkan munculnya parpol-parpol instan yang terbentuk menjelang pemilu. Parpol instan ini umumnya bukan berorientasi untuk mewakili kepentingan rakyat, tetapi lebih berorientasi untuk mendapatkan dana pembinaan parpol yang tidak sedikit. Selama proses demokrasi berjalan baik, tentu akan menjadi pembelajaran yang serupa kepada khalayak. Begitupun, mahasiswa sebagai generasi penerus, dituntut untuk berpikir cerdas dan benar dalam tindakan. Membenahi Indonesia pelan-pelan, mulai dari lingkungan sekitar, dan seterusnya. Karena mahasiswa lah yang akan memegang kendali negeri ini.
Smartshoes Penunjuk Arah Traveler Belakangan, banyak bermunculan traveler yang melakukan perjalanan pribadi maupun berkelompok. Biasanya para traveler atau yang biasa kita sebut wisatawan itu melakukan berbagai perjalanan ke berbagai tempat wisata alam baik yang menantang maupun tidak. Tempat-tempat yang sering dikunjungi biasanya adalah tempat yang akan meningkatkan adrenalin atau hanya sekadar berwisata ria. Kegiatan ini telah menjadi hobi bagi sebagian orang. Kegiatan-kegiatan tersebut memiliki arti kepentingan tersendiri bagi masingmasing orang. Mereka akan beranggapan kegiatan perjalanan hanyalah sebuah penghilang rasa jenuh setelah beraktivitas dan sebagian lain memiliki kepentingan berbeda, seperti mencari nafkah. Sebagai seorang traveler atau wisatawan yang melakukan banyak perjalanan menantang tentu saja banyak hal yang harus dipersiapkan. Seorang
traveler maupun wisatawan dalam melakukan sebuah perjalanan wisata maupun ekspedisi harus mempersiapkan materi, mental, serta barang-barang yang berhubungan dengan keselamatan. Dua orang pemuda asal India telah berhasil menemukan sebuah pilihan baru untuk keamanan para traveler dalam menentukan sepatu. Sepatu pintar yang diberi nama Lechal ini dapat membantu para traveler dalam menunjukkan arah, sehingga mengurangi resiko tersesat bagi para traveler dalam menelusuri perjalanan. Lechal dirakit sedemikian rupa oleh Krispian Lawrence dan Anirudh Sharma. Sapasang sahabat yang telah akrab sejak masa kuliah hingga tamat. Kedua pemuda
ini berhasil mengembangkan sepatu yang awalnya hanya diperuntukkan bagi para tunanetra untuk petunjuk arah. Namun setelah dikembangkan kembali ternyata Lechal ini juga mampu mengukur kebugaran tubuh seseorang dengan merekam jarak tempuh dan juga mengetahui jumlah kalori yang terbakar. Sepatu yang kelak diprediksi akan menyaingi produk pintar lainnya seperti jam tangan dan kaca mata pintar ini tengah menjadi pembicaraan hangat di berbagai media terkait teknologi baru yang memudahkan orang dalam menentukan arah jalan. Ide kreatif dari kedua pemuda tersebut menciptakan sepatu pintar ini bermula dari beberapa turis yang akan melakukan
perjalanan wisata. Para turis tersebut disibukkan dengan perangkat navigasi. Sontak kedua pemuda yang memang memiliki hobi mengutak-atik berbagai hal tersebut mendapatkan inspirasi dalam membuat sebuah sepatu penunjuk arah. Nama Lechal berasal dari bahasa Hindi yang artinya “membawa saya bersama�. Sesuai dengan arti namanya, Lechal mampu membawa penggunanya kepada jalan yang hendak dituju hanya dengan mengaktifkan koneksi bluetooth dari smartphone. Para traveler akan lebih santai melakukan perjalanan karena tidak repot harus memegang smartphone untuk melihat Google Maps. Lechal secara otomatis akan menuntun pemakainya kapan waktu untuk berbelok dan terus berjalan lurus. Jika sepatu sebelah kiri bergetar maka pertanda pengguna tersebut harus berbelok ke jalan sebelah kiri, dan jika bergetar sebelah kanan maka berbelok ke sebelah kanan. Suci Larassaty (dari berbagai sumber).
Edisi No. 181/Tahun XXV/Juli-Agustus 2014
Teropong
16
Material Praktikum Butuh P engelola an Pengelola engelolaan
Bertumpuk: Sisa material pratikum yang bertumpuk di belakang Labor Mekanika Tanah dan Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik masih menunggu proses pemindahan dan pembersihan, Rabu (3/9). f/Ratmiati
Setiap fasilitas yang disediakan kampus berguna untuk menunjang kegiatan akademik mahasiswa, termasuk fasilitas praktikum dalam perkuliahan. Namun tak jarang limbah atau material sisa praktikum dibiarkan menumpuk. Seperti yang terdapat pada lokasi praktikum Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, di mana material sisa praktikum dibiarkan menumpuk di jalan menuju Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) atau di belakang Laboratorium Bahan Mekanika Tanah Jurusan Teknik Sipil. Menumpuknya material sisa praktikum ini menimbulkan pertanyaan bagi mahasiswa yang melewati jalan menuju FBS. Salah satunya Rita Yuliana Sari, mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Sipil TM 2011. Rita menanyakan apakah material-material tersebut bisa disumbangkan atau digunakan untuk hal lain seperti menambal jalan berlubang. Tidak jauh berbeda dengan Rita, Agus, mahasiswa Teknologi Pendidikan TM 2012 yang setiap hari melewati jalan ini juga mempertanyakan pengelolaan material praktikum tersebut. “Material praktikum ini terlihat tidak rapi dan tidak enak dipandang,” katanya, Selasa (26/8). Menanggapi hal ini, Drs. Iskandar G. Rani, M.Pd. selaku Ketua
Prodi Teknik Sipil, menjelaskan bahwa material sisa praktikum yang tidak bisa digunakan kembali boleh dipergunakan oleh sivitas akademika atau masyarakat yang membutuhkan. “Material sisa praktikum yang dimaksud adalah berupa beton yang sudah digunakan untuk keperluan praktikum mahasiswa,” tutur Iskandar yang juga mengampu Mata Kuliah Praktikum dengan menggunakan material tersebut, Jumat (15/8). Sekretaris Jurusan Teknik Sipil, Totoh Andoyo, S.T., MT., menjelaskan bahwa material praktikum yang masih bisa digunakan memang seharusnya diletakkan di dalam bak penampungan. Sebagian material praktikum tersebut seharusnya diletakkan di dekat gedung perkuliahan Prodi Teknik Pertambangan. Namun, oleh Rekanan Proyek, material tersebut dibiarkan terletak di belakang Laboratorium Bahan Mekanika Tanah Jurusan Teknik Sipil, hingga akhirnya material tersebut menyebar ke jalanan. Totoh juga membenarkan bahwa material sisa praktikum boleh dibawa oleh pihak yang membutuhkan. Totoh mengatakan material sisa praktikum ini seharusnya dirapikan, namun pihak jurusan terkendala dana untuk pengelolaannya. Nova, Jimi*
Lokal Sement ara Sementara untuk Mahasiswa FIS Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Padang (UNP) belajar di gedung lain karena gedung perkuliahan FIS sedang dalam masa pembangunan. Pembantu Dekan (PD) II FIS, Drs. Suryanef, M.Si., mengatakan bahwa mahasiswa akan belajar di beberapa tempat perkuliahan untuk sementara waktu. Tempat perkuliahan tersebut di antaranya Lokal Darurat (LD) di samping Balai Bahasa UNP, gedung Sekolah Laboratorium UNP, gedung Mata Kuliah Umum (MKU), gedung Fakultas Ekonomi (FE) dan gedung Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP). “Pemakaian gedung ini telah dikoordinasikan dengan pihak Rektorat, Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan, dan Pembantu Rektor II,” tutur Suryanef, Senin (18/8). Terkait pembagian ruang perkuliahan, setiap jurusan mencabut lot untuk mendapatkan lokal
perkuliahan. Dengan rincian, masing-masing jurusan mendapatkan satu lokal di LD, satu lokal di Aula Sekolah Laboratorium UNP untuk Jurusan Geografi, dan 3 lokal di MKU untuk Jurusan Sejarah, Sosiologi, dan Ilmu Sosial Politik dengan jumlah keseluruhan 22 lokal. Ruang perkuliahan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing program studi. Mengenai jadwal perkuliahan, mahasiswa FIS dapat memakai gedung Sekolah Laboratorium UNP setelah jam pelajaran usai. Namun karena Kurikulum 2013 telah mulai diberlakukan, jam pelajaran berakhir pukul 15.00 WIB. “Kemungkinan ada yang diganti ruang perkuliahannya, karena jadwal perkuliahan sebelumnya pukul 13.20 WIB,” ujar PD I FIS, Drs. Emizal Amri, M.Pd., M.Si., Jumat (22/8). Sementara itu, sekitar enam sampai delapan lokal di gedung FIP dan beberapa lokal
di FE hanya bisa dipakai pada Sabtu dan Minggu. Emizal juga menjelaskan bahwa untuk memuat lebih banyak mahasiswa FIS di lokal gedung Sekolah Laboratorium UNP, maka meja belajarnya diganti dengan meja belajar yang biasa digunakan mahasiswa di perguruan tinggi. “Meja belajar telah kita sesuaikan dengan meja belajar perkuliahan, sehingga bisa memuat sekitar 40-45 mahasiswa,” jelasnya. Lebih lanjut, Emizal mengatakan bahwa pembangunan gedung FIS dijadwalkan rampung dalam jangka waktu 18 bulan, maka untuk beberapa semester ke depan ruang kuliah sementara ini tidak akan dipindah-pindah lagi. Kecuali jika ada jadwal perkuliahan yang bentrok. “Semoga perkuliahan dapat berjalan lancar meskipun harus menumpang-numpang,” harapnya. Nova, Neki*
Pelaksana an SM-3T elaksanaan Tet ap Dilanjutkan etap Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal, (SM-3T) yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) saat ini telah memasuki angkatan IV. Program yang bertujuan untuk memeratakan pendidikan di seluruh Indonesia ini menerima 205 peserta dari wilayah Sumatera Barat. Meskipun begitu, kelanjutan program ini tengah dipertanyakan. Pasalnya, berdasarkan sambutan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dalam upacara wisuda ke-100, Sabtu (7/ 6), kemungkinan program ini akan diberhentikan dahulu pada angkatan ke-5 untuk dilakukan evaluasi terhadap angkatan-angkatan sebelumnya. Hasminar, peserta SM-3T
angkatan IV yang tengah menjalani tahap prakondisi SM-3T mengatakan tidak masalah jika program ini dihentikan dahulu. “Mudahmudahan angkatan sebelumnya sudah mampu memeratakan pendidikan Indonesia,” ungkapnya, Minggu (24/8). Di sisi lain, lulusan Pendidikan Geografi UNP yang wisuda pada bulan Juni 2014 ini berharap agar program ini segera dilanjutkan nantinya. Hal yang senada dengan Hasminar juga diungkapkan oleh Maisarah. Mahasiswa Jurusan Sejarah TM 2010 ini menyatakan pernah mendengarkan kabar bahwa program SM3T ini akan dievaluasi dahulu sebelum dilanjutkan. “Hal itu saya dengar sewaktu coaching sebelum Praktek Lapangan awal
tahun ini,” ujarnya. Mahasiswa yang akrab disapa Mai ini menambahkan bahwa program ini sebaiknya terus berjalan. Menjawab kesimpangsiuran kabar tersebut, Azhari Suwir, S. E., selaku Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) UNP menjelaskan bahwa belum ada kepastian dari Dikti mengenai hal tersebut. “Jadi pihak UNP tetap melaksanakan program SM-3T untuk tahun depan,” jelasnya, Senin (25/8). Azhari menambahkan bahwa program SM-3T merupakan salah satu sarana untuk berbagi ilmu. Dengan begitu, program ini sangat bermanfaat bagi saudarasaudara kita yang berada di daerah 3T, sehingga sangat disayangkan jika dihentikan. Liza, Hera*
Optimalisasi Mutu PBM dengan Angket Penilaian Pada akhir periode semester Januari-Juni 2014 lalu, sebelum mengakses Lembar Hasil Studi (LHS), semua yang tercatat sebagai mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) akan disuguhi angket penilaian yang wajib diisi. Angket tersebut terdiri atas tiga bagian yang diisi secara online. Di antaranya angket evaluasi pembelajaran, angket kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan akademik, dan angket kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan kemahasiswaan. Pengisian angket ini tidak hanya ditujukan kepada mahasiswa, melainkan juga terhadap dosen.
Yakni, angket mengenai kepuasan dosen terhadap pelayanan universitas. Dari pengolahan data yang dikumpulkan oleh Pusat Komputer (Puskom) UNP, Yonrafdi, S.E., M.Si., selaku Ketua Puskom mengatakan sekitar 24.000 mahasiswa dari total 32.000 mahasiswa telah mengisi angket penilaian tersebut. “Mahasiswa yang mengisi sudah mewakili semua program studi yang ada di UNP,” ujarnya, Jumat (22/8). Pengisian angket evaluasi pembelajaran secara online ini merupakan yang perdana dilakukan UNP.
Edisi No. 181/Tahun XXV/Juli-Agustus 2014
Tahun lalu, pengisian angket dilakukan dengan random sampling, yaitu angket dibagikan per program studi dan kemudian diisi oleh sebagian mahasiswa. Kini, seluruh mahasiswa dilibatkan dalam pengisian angket penilaian ini. Namun informasi mengenai pengisian angket penilaian ini sebelumnya tidak tampak terlalu menyebar kepada seluruh mahasiswa. Sherly Oktaviani, mahasiswa Sastra Inggris TM 2010 mengaku baru mengetahui pengisian angket ini melalui broadcast BlackBerry Messenger. “Ternyata harus isi angket dulu biar bisa buka LHS,”
ungkapnya, Senin (25/8). Dr. Bafirman, M. Kes., AIFO. selaku Ketua Badan Penjamin Mutu Internal (BPMI) menjelaskan bahwa tujuan dari pengisian angket ini adalah untuk meninjau apakah Proses Belajar Mengajar (PBM) berjalan dengan semestinya atau tidak. Selain itu, juga akan dilihat bagaimana dosen melaksanakan pembelajaran dan bagaimana dosen mengevaluasi hasil pembelajaran. “Kita menginginkan pelaksanaan proses pembelajaran itu lebih optimal,” tuturnya, Rabu (27/8). Bafirman menambahkan
bahwa hasil dari angket evaluasi ini akan diproses hingga November mendatang. Selanjutnya, hasil pengolahan data tersebut akan dikirimkan ke seluruh fakultas untuk kemudian ditindaklanjuti hasil penilaiannya. Setelah itu, Dekan, Pembantu Dekan I, Gugus Penjaminan Mutu (GPMI) tingkat program studi, dan Unit Pengembangan Mutu (UPM) tingkat fakultas akan diundang untuk menindaklanjuti hasil penilaian. Lebih lanjut, Bafirman berharap, dari hasil angket penilaian ini mutu dari proses PBM dalam perkuliahan dapat ditingkatkan. Wici, Sabrina*
Teropong
Pemilu Badunsanak 2014 Memasuki pertengahan Juli 2014, kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNP 2013/2014 berakhir. Menjelang dibentuknya kepengurusan baru, presiden dan wakil presiden BEM harus dipilih. Pada awalnya, pemilihan umum (pemilu) akan diselenggarakan pada 15 September, namun karena permintaan dari pihak birokrat, pemilu diundur hingga 30 September. Ada empat pasang kandidat yang akan berkompetisi pada pemilu tahun ini. Pada mulanya terdapat 20 pasang calon kandidat yang mendaftar kepada Panitia Pemilihan Umum (PPU). Namun, hanya enam pasang calon kandidat yang mengembalikan berkas. Dari keenam pasang tersebut hanya empat pasang calon kandidat yang dinyatakan lulus verifikasi. Dua pasang lainnya terlambat 15 menit dari waktu yang ditentukan untuk menyerahkan berkas ke PPU. “Mereka sudah mengkonfirmasi keterlambatan tersebut,” jelas Musi Jauhari selaku Ketua PPU 2014. Empat pasang kandidat tersebut di antaranya, pasangan M. Fadli (FIP)Ridwan Lubis (FIP) nomor urut satu, Galant Victory (FE)-Rahmad Satriawan (FBS) nomor dua, Afizal (FT)-Benny Aulia Rahman (FIP) nomor tiga, dan pasangan Andra Putra Utama (FIK)-Andri Eka Putra (FE) nomor urut empat. Pemilu kali ini tetap akan menggunakan sistem e-voting. Sedikit berbeda dengan e-voting tahun lalu, pada pemilu kali ini akses pengambilan suara hanya melalui komputer-komputer yang
disediakan PPU di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang disediakan. Sekitar 5 TPS per fakultas disediakan dalam pemilu kali ini. PPU merancang teknis pemungutan suara dengan aturan one PC one vote. Artinya, komputer lain atau smartphone hanya bisa mengakses satu kali vote. Hanya komputer TPS yang bisa mengakses lebih dari dua kali vote. Menghindari berbagai kecurangan yang mungkin terjadi pada pemilu nanti, tim sukses hanya perlu mendatangi pos pelaporan dengan bentuk laporan tertulis disertai dengan aduan pelapor dan terlapor yang valid. M. Alfajri selaku Panitia Pengawas Pemilu mengatakan akan membagi personil yang ada guna mengamankan pesta rakyat UNP ini, Minggu (31/8). Untuk menyukseskan pemilu 2014, PPU telah menyusun berbagai agenda mulai dari sosialisasi sistem e-voting , penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), hingga temu kandidat dengan Pembantu Rektor III. Pemilu kali ini diharapkan bisa berlangsung aman, jujur, adil, dan bersih. “Yaitu pemilu yang badunsanak,” tutup Alfajri. Sementara itu, Adnan Arafani selaku pengurus sementara BEM UNP mengatakan bahwa para pengurus sementara tersebut akan berpartisipasi menyukseskan pemilu badunsanak tersebut. Serta berupaya mendorong mahasiswa untuk berpartipasi dalam menyukseskan pemilu ini. “Semoga pemilu kali ini lebih baik dari pada pemilu yang sebelumnya,” harapnya, Sabtu (23/ 8). Novi, Rival*
edita Akredit asi: UNP edit Akr Masih Menunggu Pascapengiriman berkas akreditasi kepada Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), Universitas Negeri Padang (UNP) tengah menunggu hasil. Namun, karena belum adanya keputusan pasti, menimbulkan berbagai pertanyaan dari mahasiswa mengenai kejelasan akreditasi. Selain itu, juga beredar kabar bahwa akreditasi UNP telah keluar dan masih tetap C. Seperti yang dikemukakan oleh Marlina, mahasiswa Pendidikan Biologi TM 2013. Marlina mengatakan bahwa ia tidak mengetahui akreditasi UNP sekarang dan ia mempertanyakan kejelasan akreditasi tersebut. Selain itu, Marlina mengaku pernah mendengar kabar bahwa akreditasi UNP tetap C. Hal senada juga disampaikan Denil Nilam Sari, mahasiswa Pendidikan Matematika TM 2013. Ia juga pernah mendapat informasi bahwa akreditasi UNP yang baru telah keluar dan hasilnya masih tetap C. Menjawab kebingungan mahasiswa terhadap akreditasi tersebut, Azhari Suwir, S.E. selaku anggota Tim Instrumen Akreditasi mengatakan bahwa akreditasi UNP belum keluar dan masih menunggu hasil akhir. Selain itu, Tim Instrumen Akreditasi sudah cukup bekerja keras dalam
penyusunan borang dan optimis untuk hasil akreditasi yang didapatkan. “Saya berharap akreditasi A untuk UNP,” harapnya, Senin (18/8). Mempertegas hal yang disampaikan Azhari, Dr. Yulkifli, S.Pd., M.Si. selaku ketua Tim Instrumen Akreditasi menegaskan bahwa kabar yang beredar mengenai akreditasi UNP telah keluar dan masih tetap C adalah tidak benar. Sekarang UNP masih menunggu kedatangan tim visitasi dari BAN-PT ke UNP guna memastikan kebenaran data-data serta dokumen yang telah dikirim. Setelah tim visitasi datang, baru hasil akhir akreditasi keluar. “Yang jelas akreditasi UNP keluar pada 2014,” ujarnya, Selasa (19/8). Lebih lanjut, Yulkifli menjelaskan bahwa UNP telah mempersiapkan hal yang terkait dengan peningkatan akreditasi dan siap menyambut kedatangan tim visitasi dari BAN-PT nanti. Seperti menyiapkan bukti fisik berupa jurnal internasional dosen-dosen UNP dan daftar dosen dan mahasiswa berprestasi di tingkat nasional maupun internasional, bukti proses administrasi akademik di UNP yang penggunaannya sudah online, serta pembangunan fisik UNP dan fasilitas-fasilitas yang ada di UNP. Irat, Windy*
17
Penerima Bidikmisi Bisa Digantikan Berdasarkan aturan penerimaan beasiswa Bidikmisi di Universitas Negeri Padang (UNP), terhitung dari angkatan 2011, 2012 dan 2013, penerima Bidikmisi UNP berjumlah 2494 orang. Dari total keseluruhan, setiap mahasiswa Bidikmisi diharuskan untuk mengikuti semua alur dan aturan dari universitas demi kelancaran beasiswa yang diperoleh. Baik itu dari segi persyaratan akademik ataupun nonakademik, seperti pembuatan Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan berbagai kewajiban lainnya yang harus dipenuhi oleh penerima beasiswa Bidikmisi. Dari sekian banyak penerima Bidikmisi, ada beberapa yang digantikan posisinya karena tidak memenuhi persyaratan awal yang telah disepakati. Seperti halnya yang diperoleh Meci Wulandari, mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia TM 2012 yang mendapat beasiswa Bidikmisi pada semester ganjil ini, setelah memenuhi segala persyratan dan dinyatakan lulus proses seleksi oleh pihak fakultas . Menanggapi hal tersebut, Drs. Sudiro Sembiring, Kepala Bagian Kemahasiswaan Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan UNP membenarkan bahwa memang ada mahasiswa yang menggantikan mahasiswa penerima Bidikmisi. Hal ini sudah berjalan semenjak Bidikmisi dicanangkan oleh UNP. Hal ini dikarenakan kuota Bidikmisi harus sesuai dengan data yang dikirim ke pusat. “Jadi jika ada yang dicabut akan langsung dicarikan penggantinya,” ujar Sudiro lebih lanjut, Kamis (21/8). Mahasiswa pengganti Bidikmisi ini diutamakan mahasiswa yang sudah menyerahkan pin Bidikmisi beserta hasil ujian
yang menyatakan ia telah melakukan ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri melalui jalur Bidikmisi namun tidak lulus, dan hanya lulus melalui jalur Reguler Mandiri. Dengan adanya data tersebut, ada harapan bagi mahasiswa tersebut untuk mendapatkan beasiswa Bidikmisi apabila nantinya memang ada mahasiswa Bidikmisi sebelumnya yang sudah tidak memenuhi persyaratan lagi. Walaupun mahasiswa dari jalur Reguler Mandiri bisa menjadi mahasiswa pengganti Bidikmisi, tetapi tetap lebih diutamakan mahasiswa yang lulus melalui jalur reguler. Selain persyaratan di atas, mahasiswa pengganti Bidikmisi ini juga harus memenuhi persyaratan lain. Di antaranya adalah nilai di atas rata-rata, berasal dari angkatan atau tahun masuk, prodi, dan jenjang studi (S1/D3) yang sama serta berasal dari keluarga kurang mampu. Untuk persyaratan berasal dari angkatan, prodi, dan jenjang studi yang sama ini bertujuan agar neraca awalnya tidak rusak saat diproses. Menanggapi perihal adanya kemungkinan beasiswa Bidikmisi bisa digantikan, Ghiovani Debian Suares selaku mahasiswa penerima Bidikmisi TM 2012, yang juga aktif dalam segala kegiatan Bidikmisi menganjurkan kepada mahasiswa penerima Bidikmisi agar tetap menjaga amanah yang telah diberikan. Lebih lanjut ia berharap agar penerima beasiswa Bidikmisi mematuhi peraturan yang ada sehingga Bidikmisinya tidak dicabut. “Kita adalah mahasiswa yang sangat beruntung. Jadi tetap jaga amanah yang telah diberikan,” tutupnya, Sabtu (23/8). Redda
Tak Ada Beda UKT untuk RM Peraturan pemerintah mengenai penerimaan mahasiswa baru menyatakan bahwa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dapat membuka 3 jalur masuk. Pertama, Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) atau disebut jalur undangan. Kedua, Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) atau jalur ujian tertulis. Dan ketiga, jalur masuk mandiri. Seleksi SNMPTN berdasarkan kepada prestasi akademik siswa (nilai rapor, nilai ujian nasional, dan prestasi lainnya), dan kuotanya sebanyak 50 persen. Seleksi SBMPTN melalui ujian tertulis dengan kuota sebanyak 30 persen, sedangkan sisa yang 20 persen lagi merupakan kuota untuk jalur mandiri. Sesuai dengan pengumuman Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) Nomor: 1541/ UN35/AK/2014, UNP masih membuka jalur mandiri tahun ajaran 2014/2015. Jalur mandiri sepenuhnya diserahkan kepada PTN yang bersangkutan, penyelenggaranya bukan lagi pemerintah. “Hal ini sangat membantu bagi kami calon mahasiswa yang belum berhasil masuk PTN,” ujar Salsabila Sari Badri seorang mahasiswa baru jalur mandiri Jurusan Kimia, Senin (18/8). Dari beberapa jalur masuk, salah satunya mahasiswa baru UNP yang masuk melalui jalur mandiri mengeluhkan membayar UKT pada level atas. Selain itu, kabar yang beredar mengatakan bahwa mahasiswa jalur mandiri membayar UKT lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa jalur reguler. Hal tersebut
diungkapkan oleh tiga orang mahasiswa baru UNP yang masuk melalui jalur mandiri. Dina Septiani, mahasiwa Jurusan Teknik Elektro mengatakan pernah mendengar bahwa UKT mahasiswa jalur mandiri lebih mahal. “Saya membayar UKT Rp4 juta,” ungkapnya, Senin (18/8). Hal yang senada juga diungkapkan oleh Fitri Azura. Fitri, mahasiswa Jurusan Psikologi ini mengatakan membayar UKT Rp3 juta. Begitu juga halnya dengan yang disampaikan oleh Febi Wanda Laksmi, mahasiswa Jurusan PG PAUD yang juga membayar UKT sebanyak tiga juta rupiah. Menanggapi hal tersebut, Azhari Suwir. S.E, selaku Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) UNP mengatakan bahwa tidak ada perbedaan dalam hal menentukan UKT mahasiswa jalur reguler dengan jalur mandiri. UKT mahasiswa baru ditentukan berdasarkan tingkat sosial ekonomi mereka. Semakin tinggi tingkat sosial ekonominya atau semakin kaya, maka semakin tinggi pula UKT mahasiswa tersebut. Sebaliknya, semakin rendah tingkat sosial ekonomi seseorang maka akan semakin rendah pula UKT-nya. Dengan demikian, UKT berbanding lurus dengan income seseorang. Semua mahasiswa yang masuk baik SNMPTN, SBMPTN, mau pun jalur mandiri mendapatkan UKT dari level 1 hingga level 6. “Jadi mahasiswa reguler dan mandiri sama saja, yang membedakannya hanyalah jalur masuknya saja,” ujar Azhari saat ditemui di ruangannya, Senin (25/8). Wici, Ermi*
Edisi No. 181/Tahun XXV/Juli-Agustus 2014
Inter
18 FT UNP
FMIPA UNP
FIP UNP
Mubes HMTP Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan (HMTP) FT UNP mengadakan musyawarah besar (mubes) IX di Aula Teknik Pertambangan, Sabtu-Minggu (30-31/8). Pembukaan dihadiri oleh Ketua Jurusan Teknik Pertambangan, Pembina HMTP, BPM FT, BEM FT, Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro serta Mahasiswa Jurusan Teknik Pertambangan. “Acara ini bertujuan untuk menyatukan suara guna menentukan
pemimpin HMTP periode 2014/2015,” jelas Ketua Pelaksana Jefri Anto Haris. Dalam sambutannya, Pembina HMTP FT UNP Heri Prabowo, S.T, M.T., mengapresiasi kinerja kepengurusan periode 2013/2014 yang telah mengukir banyak prestasi. Lebih lanjut, Agem Hartias Putra, Ketua HMTP periode 2013/2014 mengharapkan agar kepengurusan periode berikutnya lebih baik daripada kepengurusan sebelumnya. Edo, Hera*
Berkreasi dan Berinovasi menjelaskan bahwa nantinya organisasi baru ini akan difokuskan ke bidang pengembangan seni tari, drama, puisi, dan band. Selain itu, pertengahan semester depan mereka juga merancang gerakan mahasiswa belajar yang diperuntukkan bagi adik-adik panti asuhan dan anak jalanan di Kota Padang. Inagurasi yang merupakan agenda tiap tahunnya bagi mahasiswa baru FIP juga akan menyusul dalam program kerja BEM FIP tahun ini. Selain itu, BEM FIP juga telah meninggalkan banyak jejak. Di antaranya yaitu, bakti panti asuhan, BEM FIP peduli, PKKMB, dan agenda terdekat krida, serta seremonial wisuda ke-101. Rizky berharap BEM FIP dapat terus mengepakkan sayapnya hingga akhir kepengurusan mereka nanti. Juliana
UNP
dir juga di lokasi tersebut pembimbing Ikatan Mahasiswa Bidikmisi FIP, Dr. Rifma, M. Pd.. Pengabdian masyarakat ini memiliki tiga agenda utama. Pertama, sosialisasi ke sekolah yang ada di Nagari Taeh Bukik, mulai dari Taman Kanak-kanak hingga Sekolah Menengah Atas. Kedua, sosialisasi tentang pentingnya pendidikan kepada masyarakat, dan ketiga menonton film motivasi. Sri
kan, seperti lomba mewarnai, da’i cilik, solo song, cosplay Anime Jepang, lomba catur, dance, lomba fashion show dan lomba fashion hijab. Tak hanya itu, seminar motivasi dan kurikulum serta jalan sehat turut memeriahkan acara ini. “Tanpa semua pihak yang terlibat, Dies Natalis ini tidak akan bisa berlangsung dengan baik,” ujar Rektor UNP, Prof. Dr. Phil. H. Yanuar Kiram. Wici, Jimi*
Edisi No. 181/Tahun XXV/Juli-Agustus 2014
Halal Bihalal Bertempat di Ruang Standar Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNP mengadakan Halal Bihalal, Selasa (26/8). Halal Bihalal tersebut bertujuan untuk menjalin silaturahmi antarkeluarga besar FMIPA serta pelepasan para pensiunan dan calon jamaah haji tahun 2014. Selain para pimpinan Jurusan dan Prodi FMIPA beserta jajaran dan dosen, acara ini juga dihadiri oleh Rektor UNP, jamaah haji,
purnabakti (pensiunan), dan darmawanita. Dekan FMIPA, Prof. Dr. Lufri, M. Si., mengharapkan agar acara Halal Bihalal ini rutin dilaksanakan setiap tahun, karena dapat menjalin silaturahmi antar dosen selingkungan FMIPA. “Selama bulan Ramadhan kita tidak sempat bertemu karena keterbatasan waktu, oleh karena itu dengan Halal Bihalal ini kita perkokoh silaturahmi tersebut,” ujarnya. Rival* Windy*
PR 1
AMOTI 2014 Mengusung tema “Kuliah Berprestasi, Organisasi So Pasti, UNP Pas di Hati” Unit Kegiatan Kerohanian (UKK) UNP menyelenggarakan acara Achievement Motivation Training (AMOTI) 2014 di Teater Tertutup FBS, Minggu (14/9). Acara yang bertujuan untuk memberikan bimbingan kepada mahasiswa baru (maba) ini dihadiri oleh 98 peserta. Roni Kuncoro, selaku ketua pelaksana berharap agar tidak hanya kuliah saja,
tetapi juga bisa mensinkronkan antara kuliah dan organisasi. Acara ini dibuka secara resmi oleh Dra. Murniati, M.Ag. selaku Pembina UKK UNP. Dalam sambutannya ia mengatakan bahwa orang yang tidak mampu memperbaiki diri sendiri otomatis tidak akan mampu untuk memperbaiki orang lain. “Mudah-mudahan Anda akan mampu berkarya dengan kemampuan yang Anda punya,” harapnya, Minggu (14/9). Sonya, Resti*
PPIPM
Workshop Menuju PIMNAS Bertajuk Kreativitas Tanpa Batas Mahasiswa UNP dalam Ajang PKM Menuju PIMNAS 2015, Pusat Pengembangan Ilmiah dan Penelitian Mahasiswa (PPIPM) UNP mengadakan Workshop Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 5 Bidang, Sabtu (6/9). Acara ini diikuti 200 orang, di Auditorium Prof. Kamaluddin Fakultas Ekonomi. Ketua Umum PPIPM, Andika Putra, menyampaikan bahwa workshop ini bertuju-
an agar semakin banyak mahasiswa yang kreatif dan inovatif sehingga bisa memberi sumbangsih untuk UNP ke depannya. “Tahun ini ada 7 judul yang mewakili UNP pada PIMNAS,” katanya. Widya Astuti, salah seorang perwakilan UNP pada ajang PIMNAS 2014 ikut bersuara. Widya yang telah menghadiri workshop untuk kedua kalinya ini mulai mengikuti program PKM setelah mengikuti workshop pada tahun lalu. Suci
EDeC
Dies Natalis UNP ke-60 Pada awal September 2014, UNP kembali memperingati Dies Natalis ke60, terhitung mulai Sabtu (6/9). Tahun ini UNP mengusung tema Dengan semangat Dies Natalis UNP ke-60, Kita Bangun Kampus Religius dan Berkarakter Menuju Universitas Unggulan di Kawasan Asia Tenggara pada Tahun 2020. Sejumlah rangkaian acara untuk satu minggu lamanya telah dipersiap-
Sebanyak 32 orang perwakilan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Bidikmisi Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNP melakukan pengabdian masyarakat selama tiga hari, JumatMinggu (5-7/9). Berlokasikan di Nagari Taeh Bukik, Kecamatan Payakumbuah, Kabupaten Lima Puluh Kota, pengabdian ini di buka langsung oleh Pembantu Dekan III FIP, Drs. Syahril, M. Pd.. Turut ha-
UKK UNP
BEM FIP
Terhitung sejak dilantiknya kepengurusan baru pada 13 Juni 2014 lalu, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FIP UNP terus berusaha mengepakkan sayapnya. Bervisikan “Merajut Sinergi Bersama Kapal Kreasi”, kepengurusan ini merancang sebuah gebrakan baru. Organisasi mahasiswa yang dinaungi oleh 40 orang pengurus dengan 5 Dewan Pengurus Harian (DPH) dan 5 anggota ini, merancang sebuah organisasi baru yang bergerak di bidang pengembangan minat dan bakat mahasiswa FIP. “Hal ini dilatarbelakangi oleh belum tersalurkannya minat dan bakat mahasiswa pada kepengurusan BEM FIP sebelumnya,” tutur Ketua BEM FIP Rizky Adytyo, Senin (18/9). Lebih lanjut, Rizky
Pengabdian Masyarakat
Best Speaker 4 dan 10 English Debate Community (EDeC) UNP memperoleh dua peringkat pada iven 8th National University Debating Championship (NUDC) 2014 yang diadakan pada 19-24 Agustus lalu di Universitas Batam. Peringkat tersebut diraih oleh Syafriko Yuliusman sebagai pembicara terbaik 4 dan Aga Tasrifan sebagai pembicara terbaik 10 kategori novice. Sebagai peringkat 11 terbaik nasional, tim EDeC UNP yang terdiri dari
Syafriko Yuliusman, Aga Tasrifan, dan Ana Sakinah berhak mengikuti World Universities Debating Championship (WUDC) 2015. Lomba ini akrab dikenal dengan istilah Worlds di UT MARA, Malaysia yang akan diselenggarakan pada 27 Desember-4 Januari mendatang. “Kami tidak ikut karena kendala dana,” ujar Ana Sakinah sebagai salah satu anggota tim EDeC UNP, Senin (8/9). Media
Menghasilkan Bank Soal Berkualitas
Foto Bersama: Tim Prof. Dr. Agus Irianto foto bersama dengan peserta pelatihan workshop bertema “IPTEK bagi Masyarakat (IBM) Guru Ekonomi SMA dalam Rekonstruksi dan Analisis Kualitas Butir Soal”, di SMAN 5 Padang, Sabtu (14/9). f/Doc.
Bertemakan IPTEK bagi Masyarakat (IBM) Guru Ekonomi SMA dalam Rekonstruksi dan Analisis Kualitas Butir Soal, tim Prof. Dr. Agus Irianto dari Universitas Negeri Padang mengadakan workshop di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 5 Padang. Workshop mengenai pengembangan soal ini berlangsung selama 12 hari ini (3-14/9) diikuti oleh 20 peserta. Peserta workshop merupakan guru-guru SMA di Kota Padang, di antaranya SMAN 5 Padang, SMAN 12 Padang, SMAN 16 Padang, SMAN 15 Padang, dan SMA Yayasan Bunda. Workshop ini bertujuan agar guru-guru dapat memahami bagaimana merekonstruksi soal serta menyesuaikannya dengan Kurikulum 2013. Selain itu, agar para guru mampu menganalisis soal yang telah dibuat serta menghasilkan bank soal yang berkualitas. Pada kegiatan ini, para peserta langsung menampilkan soal-soal yang telah dibuat sebanyak 20 butir. Soal-soal yang telah direkonstruksi, divalidasi kualitasnya secara bersama dan direvisi. Setelah itu, soal-soal tersebut akan langsung diujicobakan kepada siswa di sekolah masing-masing pada Kamis hingga Sabtu. Syafwan Enedi, S. Pd. selaku peserta dari SMAN 12 Padang mengatakan bahwa workshop ini sangat bagus sekali untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. “Karena selama ini banyak soal yang ngawur,” ujarnya, Rabu (10/9). Lebih lanjut, Efni Cerya, S.Pd., M. Pd. selaku panitia dalam pelaksanaan acara ini mengharapkan dengan kegiatan seperti ini dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun serta menganalisis soal. “Soal yang berkualitas akan menentukan kualitas siswa,” ungkapnya. Jimi*
Seputar Mahasiswa
19
Mahasiswa dan Akreditasi Hai pembaca setia Ganto! Bersumber pada Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran UNP No. UN35/KU/2014 bahwasanya akreditasi UNP yang bernilai C sudah habis masa berlakunya pada tahun 2013. Berarti pada tahun 2014 ini, pihak UNP menyusun kembali borang akreditasi untuk diajukan ke BAN-PT. Sedangkan untuk saat ini, status UNP masih menunggu akreditasi. Berkaitan dengan belum jelasnya akreditasi UNP membuat kabar mengenai syarat dari perguruan tinggi yang mengikuti tes CPNS minimal terakreditasi B menjadi topik hangat yang menyentakkan bagi para mahasiswa, lengkap dengan lulusannya. Dengan kata lain, perguruan tinggi yang terakreditasi C tidak bisa mengikuti tes CPNS (http:hariansinggalang.co.id/cpns-akreditas). Menilik hal tersebut, UNP yang merupakan salah satu perguruan tinggi yang para lulusannya akan bergantung harap pada status kePNS-an dilanda dilema hebat mengenai akreditasi yang akan disandang UNP. Melihat lulusan UNP cukup banyak per periode, bagaimanakah tanggapan mahasiswa UNP terhadap kebijakan tersebut? Apa yang dilakukan oleh mahasiswa UNP untuk menyumbang perbaikan akreditasi UNP? Apa yang perlu dibenahi demi perbaikan akreditasi kampus untuk ke depannya? 1. Bagaimana tanggapan Anda terhadap akreditasi UNP saat ini? A. puas B. biasa-biasa saja 73.92% C. kecewa D. tidak ada respon
3. Bagaimana tanggapan Anda terhadap lulusan perguruan tinggi yang berakreditasi C? A. Kasihan kepada lulusan yang keluar menyandang status akreditasi C. B. Tidak bisa bersaing dengan perguruan tinggi lainnya untuk seleksi CPNS. C. Kalah saing dengan perguruan tinggi swasta yang terakreditasi lebih baik. 46.21% D. Lulusan akan lebih kesulitan untuk mencari pekerjaan.
20.82%
17.98% 14.98%
4. Menurut Anda apa yang perlu dibenahi UNP agar bisa memperbaiki akreditasinya? A. Melakukan pembenahan dari segi sarana dan prasarana. B. Pembangunan UNP dipercepat. C. Mahasiswa ataupun dosen harus memperbaiki 46.08% sistem perkuliahan. 39.37% D. Menyeimbangi jumlah dosen dan mahasiswa.
17.79% 6.29% 1.99% 8.41%
5.71%
2. Apakah Anda pernah mendengar kabar bahwa lulusan universitas akreditasi C tidak bisa mengikuti tes CPNS? A. pernah B. tidak pernah 63.28% C. ragu D. tidak menjawab
5. Menurut Anda apa solusi yang sebaiknya dilakukan UNP terhadap lulusan berakreditasi C? A. Memberikan training kewirausahawan untuk mempermudah lulusan mencari pekerjaan. B. Menghidupkan fungsi iluni. 51.87% C. Membiarkan lulusan berusaha sendiri. D. Menyediakan informasi berkaitan lapangan pekerjaan. 32.71%
21.09% 12.97% 11.68%
2.66%
roblema akan pengakuan dan kesempatan mulai menghampiri masyarakat Universitas Negeri Padang (UNP). Ada benarnya, nilai dan peluang memang sesuatu yang tak bisa dipisahkan dalam mengejar suatu sasaran. Bagaiman tidak, setiap nilai yang dimiliki memang mempunyai tempat tersendiri dalam sebagian kesempatan. Sehingga tak satu pun nilai yang ada terbuang sia-sia dalam mencapai setiap tujuan. Begitu pun halnya dengan UNP. Setiap lembaga barharap akan adanya status yang memiliki pengakuan berupa terdaftar, diakui, dan disamakan dengan lembaga lain. Bentuk pengakuan tersebut itulah yang dinamakan dengan akreditasi. Pengakuan akan standar dan nilai sebuah institusi yang dikeluarkan oleh Badan Akreditasi NationalPerguruan Tinggi (BAN-PT). UNP yang telah terdaftar sebagai intitusi yang memiliki akreditasi C sejak 2008 yang lampau, sekarang ini masih berada dalam masa keraguan. Pasalnya, akreditasi yang dikeluarkan oleh BANPT yang berlangsung selama 5
P
tahun tersebut telah habis masanya pada akhir tahun 2013. Dan pada awal 2014 kemarin, pihak UNP telah mengirim kembali borang perlengkapan akreditasi ke BAN-PT, dan berhembus kabar bahwa UNP kembali memiliki akreditasi C. Keadaan ini pastinya menjadi problematis tersendiri bagi masyarakat UNP, khususnya mahasiswa dan lulusan. Karena memang benar, nilai dan kesempatan merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan. Seiring dengan berhembusnya kabar bahwa Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) demi mendorong terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas, untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Maka untuk penerimaan CPNS tahun ini, pemerintah hanya menerima pelamar yang berasal dari lulusan universitas yang minimal berakreditasi B, dengan kata lain, lulusan universitas dengan akreditasi C tidak bisa mengikuti seleksi CPNS. Hal yang sangat pelik bagi masyarakat UNP tentunya, karena sampai sekarang, UNP belum
diketahui status akreditasinya. Sehubungan dengan hal tersebut, subdivisi Penelitian dan Pengembangan Lembaga Pers Mahasiswa Surat kabar Kampus Ganto UNP mengadakan polling untuk mengetahui bagaimana tanggapan dan penilaian mahasiswa UNP terkait akreditasi UNP. Polling ini menggunakan metode random sampling dengan menyebarkan angket sebanyak 700 ke pada mahasiswa UNP. Angket terdiri dari 5 pertanyaan dan respondennya diambil secara accidentil. Menanggapi akreditasi UNP yang masih C, 20,82 persen, responden merasa kecewa dengan akreditasi ini, meskipun 17,98 persen responden merasa puas. Sementara lebih dari 50 persen responden menyatakan biasa-biasa saja dan memilih tidak memberikan respon. Hal ini seolah menggambarkan bahwa mahasiswa tengah berada dalam dilema antara bangga dan kecewa sebagai mahasiswa dan akan menjadi lulusan dari UNP. Sementara itu, kurang dari 20 persen tanggapan responden terhadap lulusan perguruan tinggi yang berakreditasi C adalah merasa
kasihan kepada lulusan yang keluar menyandang status akreditasi C, sementara 80 persen lainnya responden menyatakan bahwa mahasiswa dan lulusan akan sulit dan kalah saing dengan perguruan tinggi lainnya untuk seleksi CPNS, serta lulusan akan lebih kesulitan untuk mencari pekerjaan. Namun, sejalan dengan masalah yang terjadi, hampir 40 persen responden menyatakan hal yang harus dibenahi oleh pihak UNP untuk memperbaiki akreditasinya, yaitu dengan melakukan pembenahan dari segi sarana dan prasarana, dan 47 persen responden menyatakan bahwa mahasiswa atau pun dosen harus memperbaiki sistem perkuliahan. Selebihnya responden menyatakan bahwa pembangunan UNP harus dipercepat serta jumlah dosen dan mahasiswa harus diseimbangkan. Dan berkaitan dengan solusi yang sebaiknya dilakukan oleh UNP terhadap lulusan berakreditasi C, lebih dari 50 persen responden menyatakan bahwa pihak UNP harus memberikan training kewirausahaan untuk mempermudah lulusan mencari
8.74%
pekerjaan dan selebihnya responden menyatakan bahwa UNP harus kembali menghidupkan fungsi iluni, memberikan kesempatan bagi untuk lulusan berusaha sendiri dan menyarankan untuk menyediakan informasi berkaitan lapangan pekerjaan. Proses menunggu hasil akreditasi UNP seolah menjadi penantian yang berkepanjangan bagi lulusan UNP. Untung-untung hasil yang keluar sesuai dengan harapan, jika tidak, mungkin hal ini akan menjadi bumerang tersendiri untuk UNP. Tapi bagaimana pun itu, baik mahasiswa dan lulusan tidak serta merta harus bergantung pada akreditasi dari universitas, skill dan kemampuan pribadi akan jauh dipertimbangkan di dunia pekerjaan. Usaha dari sivitas UNP bukan seolah terbuang begitu saja, harapan untuk memiliki akreditasi yang lebih baik pun masih berada di pundak-pundak mereka yang sedang berjuang. Yang pasti, UNP tetap dan terus berbenah, sehingga tidak ada lagi asa yang pupus oleh akreditasi ini.
Edisi No. 181/Tahun XXV/Juli-Agustus 2014
Resensi
20
Di Balik Kekuatan Politik dan Kekuasaan Judul Penulis Penerbit Cetakan Tebal
: : : : :
Judul Penulis Penerbit Cetakan Tebal
Etika Politik dan Kekuasaan Haryatmoko Kompas III, Maret 2014 288 Halaman
Sebahagian pecandu kehidupan duniawi menyatakan bahwa pangkat, kedudukan, jabatan, dan kekayaan merupakan sumber kekuasaan nan berukir kesejatian. Dalam realisasi pengabdian, pemegang kekuasaan adalah orang pilihan yang dianggap terbaik dan paling unggul di antara semua orang pilihan, pendek kata, adalah mereka yang memiliki pengetahuan dan kebijakan yang sempurna. Namun jejak pendapat Plato ini ditantang oleh Aristoteles, sebab sangat tidak realistis bila ditemukan kebaikan abadi dan kesempurnaan di bumi ini. Logisnya, bahwa yang paling baik dan sangat realistis ialah bilamana pemegang kekusaan itu terdiri dari banyak orang yang berasal dari kelas menengah, yaitu mereka yang telah bisa memanggul senjata dan yang takluk pada hukum. Namun tak ayal, dalam praktiknya, kedudukan terkadang membuat mereka gila atas suatu keadaan yang dilabelkan dengan kata kekuasaan. Sebab kekuasaan seperti senjata, sesuatu yang ampuh, namun bisa ditinggalkan. Dan sebagaimana senjata, ia bisa berbahaya juga untuk diri pemegangnya. Dalam kekuasaan, tak seorangpun mendapatkan apa yang dicarinya. Kekuasaan tak akan seberapa, apalagi ketika politik menjadi arena untuk mempertaruhkan kepentingan kelompok dan pribadi serta mendapatkan pengakuan. Politik bukan lagi seperti yang dikatakan
Antara Surga dan Neraka
oleh Hannah Arendt sebagai seni untuk mengabadikan diri dengan menjamin kebebasan setiap individu dan mengupayakan kesejahteraan bersama. Dalam kelamnya, tantangan utama filsafat politik Indonesia adalah kekerasan dan ketidakadilan. Struktur kejahatan yang hadir akibat politik kekuasaan. Praktik kekuasaan dijalankan bukan atas dasar etika politik, melainkan untuk mempertahankan kekuasaan. Haryatmoko, dalam Etika Politik dan Kekuasaan, mengatakan agar hubungan etika politik dan kekuasaan mewujud dalam perpolitikan, etika politik membutuhkan tempat berpijak, yaitu kekuasaan. Namun terkadang, dalam berpolitik etika itu merepotkan kekuasaan. Tersebutlah, bahwa etika politik sekaligus juga memperlihatkan keterbatasannya karena ia juga merupakan rezim wacana yang berarti juga dihasilkan dari hubungan pengetahuan-kekuasaan. Lalu menjadi kentara peta kekuatan politik dan apa yang menjadi sasaran kekuasaan.
Resensiator: Meri Susanti Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia TM 2011
: Surga Sungsang : Triyanto Triwikromo : Gramedia Pustaka Utama : I, Maret 2014 : 144 Halaman
Sekilas, Tanjungkluwung adalah tempat segala sesuatu yang tampak seperti surga. Tanjung dipagari hutan bakau dan celotehan ribuan bangau. Dari balik rerimbunan elok pohon bakau, mata akan takjub melihat bangau-bangau seolah melayang dari surga. Ikan-ikan terbang muncul dari laut yang gelap, dan manusia-manusia murni nan ajaib yang seakan hidup pada 1980-an hanya berzikir dan berselawat terus-menerus. Namun pada saat yang tak terduga, ada kalanya sepercik api panas menyeruak pada pucuk-pucuk daun yang bersemu dihinggapi embun—bahwa kekacauan akan datang merusak formasi rapi sebelumnya. Bangau dan pohon bakau seolah menjadi petunjuk, juga perumpamaan yang mengindikasikan bahwa legenda bersilangan dengan peristiwa sejarah. Di sebuah tanjung yang begitu dijaga dengan sebuah masjidnya, muncul pertentangan yang kemudian meledak dalam bentuk tindak kekerasan bahkan pembunuhan. Jika saja telinga tidak ditulikan cericitan bangau, sesungguhnya ada jeritan panjang terakhir yang menyayat dari lakilaki dan perempuan dewasa yang dipancung lehernya. Sesungguhnya, bangau-bangau dan pohon bakau sangat cakap menyembunyikan. Ratusan bangau dan pohon-pohon bakau membentuk benteng pembatas kokoh, tak dapat ditembus oleh mata anak-anak yang kerap bermain ke ujung tanjung untuk sekadar menyaksikan bangau-bangau tersebut berkencan, mempertontonkan gerakan-gerakan apik, dan meninggalkan ketakjuban pada mata polos mereka. Bocahbocah kencur itu tak dapat melihat apa sebenarnya yang terjadi di balik itu semua.
Mereka tidak tahu, Allah tidak menyembunyikan sorak-sorai para pembantai pada bangau-bangau dan pohon bakau. Tanjungkluwung tak selamanya bebas dari cela. Seumpama kisah, tentulah tak selalu berakhiran bahagia. Rupa dedongengan indah dengan khayalan tak terbatas seperti yang tersaji pada buku ini pun tak luput dari kenyataan yang sebenarnya. Bahwasanya sebuah tanjung dengan sihir yang diyakini oleh mereka sendiri, adalah sebuah bentuk diam masyarakat terbelakang yang jauh ditinggal peradaban. Hidup damai dalam dunia sendiri pun tak luput dari incaran dari orang-orang kota yang ingin menguasai tempat di mana surga menjelma tersebut. Memaksa tanjung tersebut dijadikan sebuah resor layaknya perkembangan zaman. Pada akhirnya semua musnah. Masjid, manusia-manusia dibantai, juga burung bangau, mereka dibakar dalam hangus api serupa neraka yang diciptakan manusia.
Resensiator: Ranti Maretna Huri Mahasiswa Sastra Indonesia TM 2012
Foto Jurnalistik dan Maknanya Judul Penulis Penerbit Cetakan Tebal
: : : : :
Foto Jurnalistik Taufan Wijaya Gramedia Pustaka Utama I, Juni 2014 168 Halaman
Sebuah dilema yang besar mungkin. Ketika seorang jurnalis foto dihadapkan pada dua pilihan yang sulit antara mengambil foto dengan momen langka atau menolong orang yang menjadi objek fotonya. Si jurnalis pasti akan berpikir berulang kali. Memilih tindakan apa yang paling tepat. Tetap memotret atau menyelamatkan si objek. Memang benar, meninggalkan momen langka sama dengan membuang kesempatan emas. Sehingga seorang fotografer sekelas Kevin Carter memilih untuk tetap memotret dan tidak menyelamatkan objek fotonya. Saat meliput kelaparan yang melanda Sudan, jurnalis foto lepas yang bekerja untuk kantor berita Reuters dan Sygma Photo New York ini memilih untuk tetap memotret seorang bocah yang tersungkur kelaparan daripada menolong-
Edisi No. 181/Tahun XXV/Juli-Agustus 2014
nya. Padahal di belakang si bocah ada seekor burung bangkai yang siap memangsa. Foto hasil jepretan tersebut kemudian dimuat dan memperoleh penghargaan Pulitzer. Namun saat menerima penghargaan di New York pada 23 Mei 1994, Carter mengaku sangat menyesal dan berpikir telah mengambil keuntungan dari penderitaan si anak. Karena ia membayangkan anak yang ada di dalam fotonya telah dimangsa oleh burung bangkai. Akhirnya, dua bulan kemudian Carter bunuh diri di
Johannesburg, sebelum sempat mengetahui bahwa si anak telah selamat ditolong relawan. Sulit untuk memutuskan apakah tindakan Carter benar atau salah. Tapi yang pasti, foto hasil jepretannya tidak sia-sia dan mampu merubah kondisi Sudan pada saat itu. Relawan berdatangan membantu masyarakat Sudan dari kelaparan. Sejatinya, foto jurnalistik dalam misi kemanusiaan jauh lebih berperan dibanding sekadar menolong korban menggunakan tangan secara langsung. Sama halnya seperti foto-foto bencana Tsunami Aceh 2004 dan erupsi Merapi di Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta pada 2010. Mampu menggugah solidaritas berbagai masyarakat dari dalam maupun luar negeri untuk membantu. Foto jurnalistik pada dasarnya tidak sekadar menceritakan suatu kejadian menit per menit, tapi foto jurnalistik mampu mengabadikan satu rekaman dua dimensi yang mengandung elemen yang diperlukan
oleh pembaca untuk memahami kejadian keseluruhan peristiwa. Baik dalam mencapai kualitas hidup yang lebih baik, maupun menjemput sejarah yang tak termakan waktu. Foto jurnalistik tidak sekadar memberikan gambaran tentang suatu keadaan dari suatu peristiwa, tapi foto jurnalistik diharapkan mampu mengungkapkan makna yang mendalam bahkan menjadi sejarah. Melalui buku Foto Jurnalistik ini, Taufan Wijaya membagi segala kekuatan foto jurnalistik. Mulai dari sejarah terbentuknya foto jurnalisik hingga berbagai bentuk foto jurnalistik. Selain itu, penyajian buku ini juga dilengkapi dengan karya-karya jurnalis foto ternama sebagai penguat dan penjelas dari foto jurnalistik. Kalimatkalimat dalam buku ini juga jelas dan lugas juga menjadi salah satu daya tarik dari buku ini.
Resensiator: Sri Gusmurdiah Mahasiswa Administrasi Ilmu Pendidikan TM 2012
Cerpen
21
Portulaca Oleh Ariyanti (Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara TM 2010)
Aku telah benar, aku masih benar, dan aku selalu benar. Dengan demikian, aku telah hidup dan aku akan dapat hidup dengan cara lain.* Sudah sewindu kami berjanji untuk tidak lagi saling peduli. Ketika Tuan memutuskan untuk pergi, ia membuka sekaligus menutupnya dengan percakapan asing. “Karena bagi kalian bertiga, saya akan selalu menjadi tokoh yang salah.” Aku diam saja. Aku dengan segala keberuntungan dan kesialan yang ada, menoleh lurus pada siaran televisi yang semakin samar di telinga dan mata. Aku lupa tanggalnya, tapi aku ingat warna mataharinya, aku ingat karena ia seperti pagi yang tidak siap dengan siang cerah, sehingga angin yang ada terdengar begitu gelisah. “Apa aku harus meralat kata selamat pada tinggal?” Aku pikir aku akan bahagia. Karena separuh dari yang Tuan sisakan adalah penderitaan, melepasnya pergi, aku pikir aku akan berbahagia. Aku pikir aku akan berbahagia. *** Tuan adalah kelelawar kesepian. Ia tinggal sekenanya dan pergi seenaknya di atas pohon yang adalah ibuku. Aku tidak perlu bicara banyak tentang tabiat kelelawar, ia pergi dan tinggal untuk dirinya sendiri. Aku juga tidak marah ketika seseorang sibuk dengan dirinya sendiri, kebebasan untuk berbahagia sendiri juga mengalir dalam darahku, darah kelelawar yang sama sekali tak kesepian dengan kesunyian. Aku adalah Klio, ibu mengatakan aku seperti tumbuhan Portulaca. Karena aku lahir dari sebatang pohon dan seekor kelewar yang kesepian, namun tumbuh menjadi sesuatu yang lain, sesuatu yang berbeda. Walaupun nyatanya aku selalu menolak disamakan dengan Portulaca. Sama seperti halnya aku menolak lahir dari seekor kelelawar. “Ibu tahu apa yang semut-semut itu bicarakan tentang kita?” Ibuku menggerakkan dahannya ke arah selatan “Untuk apa kita peduli?” katanya. “Aku sampai lupa bagaimana caranya berharap dengan normal, Bu.” “Untuk apa menjadi normal?” ketus Ibu yang selalu sibuk. Konon ia memang tak pernah punya waktu untuk menanggapi pertanyaan-pertanyaanku. Ia tidak suka membuang waktunya sia-sia. Menurutnya pertanyaanku adalah salah satu wujud kesia-siaan. Satu-satunya hal yang tidak membuang waktunya adalah ketika ia mengatakan dengan seksama mengenai orang-orang yang disebut teman. Kalian sebut ini nasihat, bahwa
ibu tidak suka ketika aku memiliki teman. Menurutnya, teman bagiku adalah wujud kesialan. “Satu-satunya kesialan yang kita miliki adalah percaya pada seorang teman, Yo. Jangan pernah berikan siapapun kepercayaan, mereka akan membuatmu sial!” Ibu selalu mengulang petuah yang sama setelah aku bertemu Musae. Padahal Ibu tidak tahu, ibu sungguh tidak tahu bahwa aku dan Musae bukanlah teman. Kami sama sekali tidak berteman. Kami sama sekali tidak memiliki persamaan. Aku sudah terpelajar untuk tak berharap banyak pada harapan, sedangkan Musae dibesarkan dengan harapan. “Aku liyan yang lain,” kata Musae pada suatu sore. Bagiku, Musae tumbuh seperti diktum klasik. Bahwa kesalahan yang terus-menerus sengaja diulang, lama kelamaan akan diterima menjadi kebenaran. Ia diajarkan menaruh harapan pada hal-hal mustahil sekalipun. Seperti halnya ia berharap banyak pada tetesan air pertama pada saat turun hujan. Iya, menurutku percaya pada harapan adalah kesalahan Musae yang terus-menerus diulang. Perilaku liyan yang lainnyalah, yang membuat Ibu melarangku mengunjunginya. Sedangkan hutan gelap, tempat yang aku sebut rumah sudah terlalu lama membosankan semenjak Tuan berubah menjadi kelelawar kesepian. *** Siapa yang mau bersusah payah peduli pada butiran air mana yang jatuh terlebih dahulu ketika hujan? Bukankah hujan adalah hujan ketika butiran airnya turun bersamaan? Musae. Ia selalu percaya bahwa akan ada butiran pertama yang lebih dulu jatuh. Tidak peduli seberapa hebat hujan deras dengan butiran air mengguyur secara bersamaan, Musae dengan kesalahan yang selalu dimilikinya percaya, akan ada setitik butiran air paling hebat di antara koloni butiran lainnya di antara hujan yang akan menerpa tanah paling pertama. “Seperti kompetisi, Yo! Ingat saja seperti seperti kompetisi,” kata Mu. Entah setan mana yang menggerayangi pikirannya, ia menamai butiran yang tak pernah ia temui tersebut sebagai pengharapan pertama. Dan kita kemudian tahu, Musae adalah pemburu butiran pengharapan pertama. Dan Musae tidak pernah tahu, butiran pengharapan pertama yang diharapkan Musae adalah gabungan antara kesiasiaan yang aku miliki dengan kesalahannya yang terlalu banyak berharap pada harapan.
Hingga suatu hari aku percaya, Aku dan Musae ternyata hanya disatukan oleh satu hal, kemalangan. *** Aku memperhatikan Musae dari hutan gelap. Ketika awan hitam berat membawa butiran pertama yang ia harapkan, Musae adalah orang pertama yang keluar mengadahkan kepala menantang langit. Wajahnya adalah pendar sinar matahari, biasnya memantul jauh hingga memasuki hutan tergelap sekalipun. Ketika Musae menikmati hujan, aku menikmati
Grafis: Edo Febrianto
pendar-pendar cahaya yang ia biaskan pada rumahku, sinar terang yang dingin memasuki hutan gelap. Suatu malam yang aku lupa bulannya, Musae menarik keras tanganku keluar, ia mengatakan bahwa kami harus menjadi yang pertama melihat butiran pengharapan jatuh. Musae tidak peduli ketakutanku akan suara rusuh yang diciptakan langit, kegilaannya dengan harapan yang sia-sia itu, adalah satu dari banyaknya hal yang menjadi alasan, kami tidak seharusnya berteman. “Kita akan beruntung Yo!” teriakmu di sela-sela guntur yang hebat. “Perhatikan sekitar, perhatikan juga awannya! Ketika butiran pertama itu jatuh, kita harus bergegas ke sana. Kita harus menginjaknya, lantas berdoa agar di sana juga akan tumbuh harapan kita. Kita harus berdoa lebih keras hari ini !” “Kita akan beruntung..!” Musae teriak seperti orang gila. Sedangkan aku berusaha mencerna apa maksud dari kata kita. *** Aku adalah kejauhan. Kausebut ini kesunyian. Aku adalah kejauhan. Kau sebut ini kesepian. Tentang Tuan, aku pikir akan menyukainya karena aku tidak begitu mengenalnya. Untuk alasan itu, kadang aku harus tetap menjauhinya, begitu saja, hanya agar aku tetap bisa menyukainya. Aku dan Tuan diciptakan layaknya kutub magnet. Tuan adalah selatan, aku adalah utara. Dia mengajarkan aku harapan, aku
kemudian tumbuh sebagai pemberontakan. Tuan aku anggap sebagai tuntutan tak terelakkan, penanggung semua kesialan, dan setengah sadar, aku ternyata selalu memikirkannya justru ketika aku membencinya. Aku adalah kejauhan. Menghindari percakapan-percakapan panjang, menghindari lagu-lagu sendu, menghindari epidemi patah hati di pasaran. Menyembunyikan rona kesedihan dalam hutan, menyimpan beberapa kenangan sebagai akar agar tetap bertahan. Aku adalah sisi-sisi berlawanan dengan tekanan-tekanan yang mungkin sial, mungkin menakjubkan. Tak lupa dengan bergelimang bentuk pengkhianatan yang juga menakjubkan. Aku adalah kadang-kadang. Kadang-kadang baik, kadang-kadang buruk, dan sepenuhnya adalah asing. Dan dengan sisa kejeniusan yang diberikan Tuhan, aku telah dengan telaten memilah dan memisah kenangan mana yang pantas dan yang patut untuk diingat. Dan dia adalah masa kecil, dia adalah sebagian dari Anda, Tuan. Bukankah sudah kukatakan bahwa aku ini jenius? Dalam hutan gelap aku melindungi satu-satu hal berharga yang dapat kubongkar kapan saja, satu-satu yang serba sedikit, serba bermakna, serba langka karena terlalu sederhana. Namanya, Musae. Namanya Tuan dan kenangan. *** “Tak bisakah kauanggap saja dia tamu! Tak bisakah kauberbaik hati sedikit pada tamu?” Ibu membentakku suatu pagi ketika aku berusaha mengusir kelelawar dari hutan. Iya, seluruh yang datang dalam hidupku agaknya adalah tamu, beberapa orang datang membawa kesedihan dan kebahagiaan. Tuan datang dengan kebahagiaan, tinggal sebentar dengan kesedihan, dan harus pergi untuk kebahagiaan. Musae datang sebagai harapan, dan harus pergi untuk kenangan. Perlu waktu lama bagiku untuk sadar, bahwa harapan pada tetesan hujan pertama Musae adalah seorang ayah yang tak kunjung pulang. Ibu mengatakan bahwa ayah Musae pergi ke laut dan tak pernah kembali. Ibu kemudian takut, kalau-kalau aku menukar kelelawar kesepian yang kami punya dengan sedikit harapan pada Musae. Ibu takut, kalau-kalau aku terlalu baik untuk memberikan kelelawar pada Musae hanya agar aku memiliki sedikit harapan, satu hal yang tak pernah aku miliki. *** Sekarang Tuan adalah kejauhan, dan Musae menjelma tanda tanya. Aku kemudian memiliki Musae dan Tuan sebagai kenangan. Aku dan Musae memang tidak pernah beruntung pada setiap hujan, karena aku dan Musae tidak pernah menemukan butiran pertama yang
Musae impikan. “Bagaimana jika nasib adalah kesunyian masing-masing, dan kita tidak diperbolehkan berbagi nasib?” Musae pergi meninggalkan pertanyaan ganjil itu pada guratanguratan pohon di dalam hutan, tempat di mana Tuan biasa menghabiskan kesepian. Lantas ketika Musae dan Tuan pergi, aku memiliki ritus untuk selalu membagi tangis bersama hujan. Karena aku tahu, Musae dan Tuan tidak begitu pintar membedakan mana yang air mata dan yang mana air hujan. *** Bagaimana aku harus mengakhirinya. Bagaimana jika kalian akan kecewa bila cerita ini tidak akan pernah kalian lihat di depan mata? Bagaimana bila cerita ini tidak akan pernah kalian dengar pada sepasang telinga? Karena beberapa orang akan takut pada ketidakpastian seperti Klio. Beberapa orang akan sedikit merasa bersalah, sedikit kasihan, sedikit berpura-pura peduli lantas buru-buru pergi. Mereka tidak akan mau terlibat terlalu lama dalam cerita yang tidak pasti. Iya, Tuan dan Musae masih terperangkap di hutan gelap dalam kepala, di belakang mata. Sedangkan Klio masih, selalu, dan adalah tanda tanya. Bagaimana Klio akan menjawab tanya penasaran bila ia sendiri adalah pertanyaan? Bagaimana aku harus mengatakannya, bahwa aku menulis cerita ini bersama teh yang terlanjur dingin dan segurat luka di kepala. Bisakah kau percaya bahwa aku menceritakan ini, ketika sedang sakit kepala? Atau aku saja yang mungkin lupa, bahwa aku sebenarnya tidak pernah tidak sakit kepala. Bagaimana aku harus mengatakannya, bahwa aku sudah menukar kelelawar kesepian demi setitik harapan. Musae- yang bukan temanku- pergi membawa kelelawar kesepian, yang bukan lagi tamuku. Musae memberikanku satu-satunya harapan yang ia sisakan. Aku sekarang memiliki harapan dan Musae memiliki kelelawar kesepian. Lalu aku pikir aku akan berbahagia. Memiliki harapan, aku pikir aku akan bahagia. Bagaimana aku mengatakannya. Bahwa Klio bukanlah tokoh utama yang protagonis. Ia terlalu sinis, dan beberapa pilihan harus ia ambil dengan egois. Ia adalah wujud Portulaca yang sama sekali tak manis. Ia bahkan menukar ayahnya sendiri agar ia dapat memiliki harapan. Iya, aku adalah Portulaca yang selalu merasa benar. Aku adalah Portulaca yang tak tumbuh di taman. Aku portulaca yang tumbuh dalam hutan gelap. *dikutip dari novel Orang Asing, Alber Camus (hal;122)
Edisi No. 181/Tahun XXV/Juli-Agustus 2014
Sastra Budaya
22 Sajak
Penghabisan Percayaku Bahwa aku tak lagi ingin merindu Pada buih yang terus saja berlalu Menghianati pantai yang terus saja menunggu Di batas penantian yang tiada berpenghabisan
Asmaraloka Selaksa cahaya mampir berkedip... dalam kelam lebam kau bertutur seolah berbisik dalam tidurku... mengatakan keserakahan mengekor pada perjalanan kita... wajahmu berkelambur saat remang-remang malam mengepung dan menjebakku dalam pangkuanmu... gelap yang mabuk dan dekapmu terasa galir dalam rasaku... Asmaralokaku... itu kau... tapi... dan tapi lagi sedu sedanku tanpa nadi... menyentuh kedalaman karang yang begitu cadas sangat sulit... tak acuh air mata yang sia-sia jatuh lebih baik menguap oleh api... sayang, aku tak mampu nyalakan sepercik pun... tapi aku menantikan asmaraloka palsu itu membakarmu kelak... saat rimbaku rimbun dan malam elokku bersahaja... akan membiusmu tanpa bangun.... Putri Rahmi Mahasiswa Sastra Indonesia TM 2012
Dan aku tiada akan lagi meminta Pada ombak yang terus bersyair kasih Mendusta karang yang terus jadi persinggahan Dan kembali pada laut yang terus mencumbu
Wajah Aku mengenangnya lewat tawa Tawa kala semburat bulan purnama Dan saat itu akupun menerka-nerka Bertanya lewat senyuman tanda tanya Tapi… Kali ini dia berontak tapi tak bersuara Dan aku menatap tajam, tapi berpurapura Tak kudengar ia bersuara Tapi wajahnya berkata Dia tengah menelan pil kehidupan yang tak biasa. Suci Larassaty Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia TM 2012
Malam Bisu Ia berdiri dalam kelam menatap muram pada langit malam tak ada kata terlontar, hanya air mata mewakili semua entah luka apa merenggut senyumnya Ia berdiri dalam kelam Terhujam layaknya patung Tiba-tiba ibunya bergumam “Kau rasa sekarang?” “Apa kukata, Tuhan itu adil sayang.” Dalam sunyi, keangkuhannya luruh “Maaf.”
Cukup aku tak lagi ditipu perahu Nan berlayar menjemput pesiar Mengangkut rindu kembali kepangkuan Nyatanya berbalik tanpa serpihan perasaan Setia Wati Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia TM 2012
Pejabat dan Paku Berkarat Paku tercampak di tepi jalan Berkarat Baiknya begitu Tak merusuh orang yang lewat Kata pejabat berdagu naik Kuambil kayu dua bilah Seraya memalu hingga melekat Baiknya begini Tuan Biar berkarat ada gunanya Buruk bentuk masih terpakai Menyatukan semua yang bercerai-berai Daripada pulpen berharga mewah Malah jadi pemecah belah Tio Furqan Pratama Mahasiswa Sastra Indonesia TM 2012
Gylang Alhamdina Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia TM 2012
Parfum Oleh Novi Yenti (Mahasiswa Sastra Indonesia 2011)
Siapa yang tidak tahu dengan parfum. Parfum sudah dikenal sejak ribuan tahun lalu. Salah satu kegunaan parfum tertua seperti pembakaran dupa dan herbal aromatik dalam pelayanan keagamaan. Walau bentuknya belum seperti parfum yang kita kenal, parfum sudah mulai dipakai pada ratusan tahun sebelum masehi sebagai pewangi tubuh orangorang yang dihormati. Di masa lalu perkembangan parfum justru terjadi di wilayah timur. Mulai dari Timur Tengah sampai Asia sebagai bagian dari seni oriental. Saat itu parfum mulai digunakan secara lebih meluas di kalangan bangsawan dan orang-orang terhormat. Lalu pada abad ke-13 sekitar
Edisi No. 181/Tahun XXV/Juli-Agustus 2014
tahun 1200-an, pasukan Perang Salib (Crusader) memboyong teknologi parfum dari wilayah Palestina kuno ke Inggris dan Prancis. Benda yang sudah digunakan sejak ribuan tahun lalu ini terkenal dengan aromanya membuat sang pengguna menjadi wangi. Semakin banyak parfum digunakan untuk badan semakin kuat aroma yang akan dikeluarkan. Tentunya akan lebih mudah pula tercium oleh indra pembau manusia. Parfum kadang menjadi kriteria penilaian terhadap psikologi seseorang. Misalnya seseorang gemar menggunakan parfum beraroma melati. Akan dapat diketahui sifat orang tersebut dari jenis aroma parfum yang digunakannya. Namun ada pula yang mengatakan parfum sebagai interpretasi dari bentuk
kesombongan. Tetapi hal ini perlu diverifikasi lagi. Sebab parfum merupakan kata benda, sedangkan sombong merupakan kata sifat. Berkaitan dengan sombong, semua manusia berpotensi memiliki sifat sombong. Sombong merupakan kondisi seseorang yang merasa bahwa dirinya paling unggul dan orang lain wajib tahu degan hal itu. Agar keunggulannya diketahui, tentu dibutuhkan media sebagai penyalur. Membicarakan apa yang dimiliki merupakan salah satu cara untuk menyalurkan kesombongan. Semakin banyak berbicara, semakin banyak pula orang tahu tentang kehebatan dan keunggulannya. Bagi orang yang sombong, hal ini akan memberi kepuasan tersendiri. Semakin banyak yang tahu keunggulannya, akan semakin gigih pula dia menyuarakan kelebihannya. Jika dikaji kembali, memang cocok bila parfum dijadikan refleksi dari sifat sombong manusia. Bila dianalogikan, kapasitas penggunaan parfum bisa dijadikan tolak ukur kesombongan seseorang. Semakin banyak parfum digunakan, akan semakin cepat orang lain menangkap
aroma dari si pengguna parfum. Demikian juga dengan kesombongan tadi. Semakin banyak seseorang memamerkan keunggulannya, semakin cepat orang lain tahu apa yang dimilikinya. Sebaliknya, semakin sedikit seseorang menggunakan parfum, semakin sulit pula mengetahui apakah orang tersebut memakai parfum atau tidak. Bahkan kita baru akan mengetahuinya setelah dekat dengan orang tersebut. Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang tidak sombong. Sebab sikap sombong senantiasa akan menyebabkan masalah di dalam kehidupan. Selain itu sombong akan membuat seseorang semakin dekat dengan kekufuran. Biarlah orang lain mencari tahu sendiri keunggulan kita, tanpa harus susah-susah memamerkannya. Dan sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nahl ayat 23, “... Sesungguhnya Allah tidak menyukai orangorang yang sombong.”
23
BEM UNP: Belajar dari Negeri Jiran Oleh Adnan Arafani Mahasiswa Bimbingan dan Konseling TM 2010
Segala aspek merupakan paduan antara amal dan ilmu di kampus-kampus negeri Jiran ini. Saat itu jarum jam menunjukkan pukul 14.25 WIB, kali pertama saya menginjakkan kaki di Kuala Lumpur International Airport (KLIA) pada awal Oktober tahun lalu. Perjalanan ini merupakan perjalanan dinas dalam rangka mengikuti Kongres Pembentukan Forum BEM Indonesia-Malaysia dan Forum Pembantu Rektor bidang kemahasiswaan Indonesia-Malaysia. Menuju penginapan dengan mobil dari kedutaan besar Indonesia untuk Malaysia, bendera Malaysia terlihat di sepanjang jalan. Ternyata Malaysia baru saja melaksanakan pemilihan umum. Pelajaran pertama pun saya dapatkan. Pemilu di Negeri Jiran tersebut tidak menyisakan satu pun bendera partai usai pemilu, yang ada hanya bendera kebangsaan sebagai bentuk persatuan. Memasuki hari kedua, Kongres Pembentukan Forum BEM Indonesia-Malaysia dan Forum Pembantu Rektor bidang kemahasiswaan Indonesia-Malaysia menjadi agenda kami. Selanjutnya, mengadakan kunjungan ke Kementerian Pendidikan Malaysia, perjalanan dinas ini berakhir di Universiti
Foto Bersama: Peserta Kongres Pembentukan Forum BEM Indonesia-Malaysia dan Forum Pembantu Rektor bidang kemahasiswaan Indonesia-Malaysia, Selasa (1/10). f/Doc.
Kebangsaan Malaysia (UKM) dan Universiti Putera Malaysia (UPM). Saat pertama kali mata memandang Universitas Kebangsaan Malaysia, mata saya terpaku pada sejumlah tulisan yang terpampang di dinding masuk komplek universitas ini. Tulisan itu berbunyi “Paduan antara iman kepada Allah dengan ilmu yang bermanfaat serta gabungan antara teori dengan amal adalah dasar utama bagi perkembangan, proses pembinaan masyarakat terpelajar, dan pembangunan universitas.” Merenungkan kata-kata tersebut, saya
Sebuah Kehidupan Oleh Windy Nurul Alifah (Mahasiswa Biologi TM 2013)
Tentang sebuah hidup, adalah perihal sebuah misteri yang menakutkan sekaligus menyenangkan. Tetapi kehidupan yang dijalani seseorang dari lahir hingga mati merupakan konsep yang tidak terdefenisikan oleh orang lain. Kecuali oleh si pemilik kehidupan itu sendiri. Tergelincir di tempat licin ketika dalam perjalanan mungkin bisa ditolong karena kurang berhati-hati, tetapi tergelincir berkali-kali tanpa berhatihati akan menimbulkan luka parah, bahkan yang paling berbahaya dapat divonis cacat. Seperti itu juga kehidupan, kehidupan dapat juga mengalami cacat walaupun sudah dijalani dengan sungguh-sungguh. Cacat kehidupan itu biasanya seperti putus asa yang berujung pada penyesalan hidup yang abadi. Perihal cacat fisik, bisa saja disembuhkan dengan cara terapi, namun apabila sudah terkena cacat, pasti akan ada bekasnya. Begitupun dengan kehidupan. Setiap permasalahan di dalam kehidupan, lumrahnya akan menjadi sebuah pembelajaran diri menuju pendewasaan. Namun, dalam hal ini bagaimana cara seseorang mengendalikan serta memaknai hidup itu sendiri. Setidaknya, seseorang sedikit banyaknya akan melalui kehidupan yang tengah dijalani. Dengan atau tanpa persoalan yang harus diselesaikan, sejatinya merupakan pencarian atas jati
diri seseorang. Akankah ia akan mendapatkan pencapaian yang menjadi tujuan, atau malah sebaliknya, karena tantangan yang ditemui sepanjang perjalanan tak mampu diselesaikan. Kenyataannya, seseorang akan menemui dua hal tersebut selama mengarungi kehidupan, yakni terjatuh, dan kemudian bangun kembali. Layaknya sebuah siklus yang berulang-ulang. Kehidupan ini seperti siklus serangkaian hidup yang terjadi secara berkali-kali secara teratur dan tidak teratur. Tak bisa dipungkiri bahwa terkadang dalam kehidupan seseorang selalu saja menimbulkan masalah, terjerumus ke dalam permasalahan, bahkan ada yang sampai tak bisa bangkit dari permasalahan tersebut. Namun, hal ini lah yang membuat seseorang itu kuat dan juga matang sesuai daur hidupnya. Begitulah seharusnya hidup. Kehidupan adalah sebuah takdir yang telah digarisbawahi oleh Tuhan. Hanyalah mereka yang teguh dan berani yang mampu memerangi masalah dalam kehidupannya sendiri. Karena bayaran untuk kehidupan tidaklah mudah. Serupa kutipan yang didengungkan oleh Pramoedya Ananta Toer, “Dalam hidup kita, cuma satu yang kita punya, yaitu keberanian. Kalau tidak punya itu, lantas apa harga hidup kita ini?”.
menyadari betapa pekatnya suasana ilmiah dan religi di kampus tersebut. Mesjid-mesjid kampus yang selalu ramai semakin mempertajam cita rasa Islam dalam berbagai aktivitas di sana. Berdiskusi sekaligus sharing bersama di UKM dan UPM, memberikan kesan tersendiri bagi kami, mahasiswa Indonesia. Beberapa catatanpun tertoreh pada notebook saya. Di kampus UKM dan UPM, atau barangkali di semua kampus di Malaysia, mereka memberikan kredit poin akademik bagi yang
aktif dalam organisasi mahasiswa. Misalnya, pengurus unit kegiatan mahasiswa universitas yang aktif selama satu periode (2 semester) akan dihitung menyelesaikan masingmasing 3 SKS untuk tiap semester, artinya mereka menabung SKS untuk wisudanya. UKM dan UPM juga memberikan penghargaan khusus bagi aktivis kampusnya, dengan memberikan semacam ijazah aktivis. Jadi, para organisator saat wisuda akan mendapatkan ijazah akademik sebagaimana biasa dan juga ijazah organisasi kemahasiswaan. Selain itu, hak istimewa juga akan diterima oleh presiden mahasiswa. Presiden mahasiswa di kampus negeri ini akan diberikan kesempatan untuk dimentoring langsung oleh menteri. Perjalanan dinas saya berakhir di UPM. Namun, pelajaran yang saya petik tidak hanya sampai disitu saja. Pelajaran selanjutnya saya dapatkan ketika berada di tengah-tengah masyarakat Malaysia di Malaka, berbaur langsung dengan masyarakat kalangan menengah ke bawah dalam keseharian mereka. Meskipun terdiri dari berbagai suku seperti suku Cina, Arab, India, dan didominasi oleh suku Melayu, mereka bisa hidup dengan harmonis dalam satu kearifan lokal. Layaknya negara kita Indonesia yang kaya akan suku, ras, dan agama, negeri Jiran tersebut diselimuti oleh Islam sebagai agama mayoritas. Tak ada diskriminasi, saling menghargai dan hanya toleransi.
Beriman dan Berilmu “Setiap kejadian-kejadian kecil hidup kita adalah bagian dari harmoni total alam semesta, sudah ada yang mengaturnya dengan sempurna. Bahkan tanpa disadari kejadian kecil itulah yang menjadikan perubahan besar dalam hidup kita.” Sekilas, begitu yang dirasakan oleh Putri Oviolanda Irianto, seorang mahasiswa Jurusan Bahasa dan Satra Indonesia dan Daerah Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Padang (UNP) tahun masuk 2011. Bertemu dengan Syafriadi, guru bahasa Jepang saat SMA, menjadi titik awal perubahan hidupnya. Dengan pembinaan iman dan ilmu, mampu mengubah anak pasangan Bambang Irianto dan Rafidawati ini dari sosok biasa menjadi sosok luar biasa serta memiliki sederetan prestasi. Iman harus diisi terlebih dahulu. Jika iman sudah diisi, maka ilmu akan masuk dengan sendirinya. “Itulah yang selalu ditanamkan Sensei,” ujar sulung dari dua bersaudara yang hobi menggambar anime tersebut. Berani mencoba dan motivasi yang kuat dari dalam diri, serta diiringi doa orang tua, mampu mengantarkan peserta pemilihan Duta Bahasa Sumatera Barat 2013 dan 2014 ini menjadi mahasiswa berprestasi peringkat dua tingkat FBS 2014, serta meraih penghargaan dari dekan, dua kategori sekaligus, yaitu kategori Penulis dan Keterampilan Berbahasa. Tidak hanya itu, dara manis yang ramah dan murah senyum ini juga meraih juara satu lomba baca puisi di Pekan Seni Mahasiswa Daerah dan
-- Putri Oviolanda Irianto --
mewakili Sumatera Barat serta UNP dalam Pekan Seni Mahasiswa Nasional di Kalimantan pada 13-19 September 2014 mendatang. Selain memiliki banyak prestasi, pengurus HMJ Basindoda selama dua periode ini juga aktif berorganisasi dan terlibat dalam kepanitiaan acara. Bagi pemilik motto Man Jadda Wajada tersebut, semua hal yang telah ia raih sekarang berawal dari mimpi dan keinginan sederhananya. “Puput hanya ingin menjadi inspirasi bagi banyak orang,” ungkap gadis yang memiliki IPK 3,77 tersebut. Selain itu, mahasiswa semester tujuh yang bercita-cita menjadi dosen ini berpesan bahwa selagi masih muda, cobalah. “Namun, dalam menggapai impian itu jangan lupakan Tuhan,” tutupnya. Fitri Aziza
Edisi No. 181/Tahun XXV/Juli-Agustus 2014
24
Edisi No. 181/Tahun XXV/Juli-Agustus 2014
Iklan