Edisi 210

Page 1

Mei-Juni 2019 Edisi No.210/Tahun

XXX


Mei-Juni 2019 Edisi No.210/Tahun XXX

2 FA J AR

SARIP ATI SARIPA

Pentingnya Beroganisasi Tanpa disadari sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari kita menjalani sebagian besar kehidupan dalam organisasi-organisasi. Contohnya saja dalam keluarga di mana ayah sebagai pemimpinnya. Begitu pun dengan mahasiswa yang tidak luput dari berbagai macam organisasi di lingkungan kampusnya. Kampus merupakan tempat belajar dan mencari ilmu pengetahuan bagi mahasiswa. Selain itu kampus menjadi media berekspresi untuk menyalurkan bakat dan minat. Kemudian juga sebagai wadah bersosialisasi, sehingga mahasiswa bisa saling kenal-mengenal. Semua hal tersebut bisa diwujudkan dengan mengikuti organisasi-organisasi yang ada di kampus. Di Universitas Negeri Padang (UNP) sendiri terdapat 20 organisasi mahasiswa tingkat universitas sebagai tempat untuk menyalurkan bakat. Selain itu terdapat organisasi tingkat fakultas seperti BEM fakultas, himpunan mahasiswa jurusan, organisasi keagamaan, komunitas, dan lain sebagainya. Banyak sekali pilihan organisasi yang ada di kampus. Hal ini membuat kita harus mencari tahu apa yang cocok dengan diri kita. Jangan sampai nanti tidak sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki. Masih ingatkah organisasi pemuda yang bernama Boedi Oetomo? Organisasi tersebut didirikan oleh Dr. Soetomo dan mahasiswa STOVIA pada 20 Mei 1908 yang diperingati sebagai hari kebangkitan nasional. Pendirian organisasi tentu saja memiliki maksud dan tujuan tertentu, walau pun akan dihadapkan dengan berbagai permasalahan. Apalagi mahasiswa mengemban tugas membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Hal ini karena pada dasarnya segala sesuatu harus dimulai dari gerakan yang akan menghasilkan gebrakan. Banyak sekali manfaat yang bisa kita dapatkan ketika mengikuti organisasi. Salah satunya untuk mengubah pola pikir. Organisasi dapat dijadikan sebagai sarana pembelajaran untuk mematangkan diri. Proses pendewasan ini akan terjadi apabila kita sering dihadapkan pada persoalan yang dinamis. Namun tak jarang ada mahasiswa yang mengikuti organisasi karena hanya ikut-ikutan saja. Selain itu, dalam berorganisasi harus dijalin kerja sama yang solid. Hal ini dikarenakan jika berjuang sendiri atau beberapa orang saja itu tidaklah baik bagi kemajuan organisasi. Lihat saja sapu lidi jika hanya ada satu dua tangkai saja, pasti halaman rumah tidak akan bersih. Maka dari itu, setiap mahasiswa yang mengikuti organisasi harus memiliki sifat gotong royong. Pimred Cetak

GANTOLE

+ Keberadaan Ormawa? - Lihat saja implementasi dan gedung PKMnya! POK OK P AD ANG POKOK PAD ADANG + Pemandangan aliran sungai di UNP - Segerakan mengeruknya!

+ Asrama baru UNP - Kapan peresmiannya?

Berperan Mengembangkan Minat dan Bakat

Prof. Ermanto, M.Hum. Pembina SKK Ganto UNP Beberapa bulan lalu, Rektor Universitas Negeri Padang (UNP), Prof. Ganefri, Ph.D., telah melantik pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Ia telah menegaskan bahwa para pembina dan pengurus harus mampu mengoptimalkan pengembangan organisasi mahasiswa. Ganefri menyatakan bahwa UKM merupakan wadah untuk pengembangan karakter, sehingga mahasiswa dapat menemukan beragam dinamika persoalan berorganisasi dan kepemimpinan. Dengan demikian, kemampuan beroganisasi dan memimpin dapat ditumbuhkan dan dikembangkan melalui peran serta aktif pada UKM dan organisasi mahasiswa lainnya. UNP telah menyediakan berbagai UKM tingkat universitas dan fakultas sebagai wadah untuk

mengembangkan bakat dan minat mahasiswa. Beberapa UKM tingkat universitas seperti Pusat Pengembangan Ilmiah dan Penelitian Mahasiswa, UK-Paskibra, Unit Kegiatan Kesenian, Unit Kegiatan Komunikasi dan Penyiaran Kampus, UKPramuka, Unit Kegiatan Koperasi Mahasiswa, Unit Kegiatan Korps Sukarela PMI, Unit Kegiatan Olahraga, Unit Kegiatan Wadah Pengkajian dan Pengembangan Sosial Politik, Unit Kegiatan Film dan Fotografi, Resimen Mahasiswa, Unit Kegiatan Bahasa Asing, Unit Pengembangan Karier dan Kewirausahaan, Unit Kegiatan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, UKRobotik dan Otomasi, Unit Kegiatan Kerohanian, Lembaga Pers Mahasiswa SKK Ganto, Unit Kegiatan Mahasiswa Pencinta Alam dan Lingkungan Hidup serta Majelis Perwakilan Mahasiswa dan Badan Eksekutif Mahasiswa. Mahasiswa UNP pada umumnya dan mahasiswa baru seharusnya memanfaatkan UKM ini untuk mengembangkan diri. Pada berbagai kesempatan seperti pada PKKMB, mahasiswa baru selalu diajak untuk menjadi anggota organisasi mahasiswa sesuai bakat dan minat mereka. UKM harus

dikembangkan secara berkelanjutan, sehingga pengurus UKM harus selalu melakukan pembinaan kepada anggota secara berkelanjutan dan mengajak mahasiswa untuk ikut serta menjadi anggota dan pengurus aktif. Bagaimana dengan minat dan keikutsertaan mahasiswa pada UKM? Hal inilah yang menjadi tanggung jawab pengurus UKM untuk meningkatkan minat dan keikutsertaan mahasiswa di UKM. Pada kenyataannya, dimungkinkan saja minat mahasiswa UNP untuk mengikuti kegiatan organisasi UKM masih rendah. Berdasarkan hasil riset SKK Ganto disimpulkan hanya 24,45 persen mahasiswa yang menyatakan ikut menjadi anggota organisasi mahasiswa. Dengan demikian, pengurus organisasi mahasiwa di tingkat jurusan, fakultas, maupun universitas harus berusaha mensosialisasikan organisasi kepada mahasiswa secara berkesinambungan. Minat dan kemauan mahasiswa UNP perlu ditumbuhkan secara terus-menerus untuk ikut serta menjadi anggota organisasi mahasiswa karena juga merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang penting di samping kegiatan kurikuler di program studi.

POK OK P AD ANG POKOK PAD ADANG Salam Pers Mahasiswa! Setiap orang akan selalu dihadapkan dengan berbagai pilihan dalam hidup. Seakan kata ‘pilihan’ menjadi pernak-pernik menarik yang selalu menghiasi roda kehidupan. Kadang kala pilihan tersebut menawarkan sesuatu yang baik dan tidak jarang pula menciptakan ketakutan. Seolah pilihan tercipta untuk menyuguhkan kebimbangan setiap tuannya. Tidak ada satupun yang bisa menghindari pilihan yang datang. Karena hidup adalah sebuah pilihan. Dalam setiap pilihan pasti akan ada konsekuensi yang harus siap dipikul. Baik atau buruk konsekuensi tersebut mestinya harus dapat disikapi dengan lebih dewasa. Sejatinya tidak ada pilihan yang buruk dalam hidup, yang ada hanyalah ketidaksanggupan orang tersebut dalam menerima konsekuensi atas pilihan yang diambil. Robert Fritz, seorang penulis asal Amerika pernah mengatakan bahwa jika membatasi pilihan hanya untuk apa yang tampaknya mungkin atau masuk akal, memutuskan diri sendiri dari apa yang benar-benar diinginkan, maka semua yang tersisa adalah kompromi. Hal inilah yang kadang kala membelenggu setiap keputusan yang akan diambil. Dalam menjalankan roda organisasi, SKK Ganto juga selalu dihadapkan dengan berbagai pilihan. Contohnya saat memilih ide laporan dan berita, kadang kala terjadi

Rapat: Kru SKK Ganto sedang melaksanakan rapat ide teropong edisi 210 di sekretariat SKK Ganto UNP, Minggu (26/5). Tujuan rapat ini untuk memilih isu-isu yang akan diangkatkan pada koran SKK Ganto edisi 210. f/Hega

diskusi yang panjang dari setiap kru guna menetukan ide terbaik yang dapat diterbitkan. Selain itu, dalam penentuan keputusan pilihan akan selalu muncul untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Setelah melewati disksusi dan berbagai pertimbangan, pada edisi kali ini SKK Ganto mengangkat laporan mengenai organisasi mahasiswa di UNP. Selain itu, Ganto juga menyuguhkan berbagai informasi seputar kampus mulai dari Menunggu Serah Terima Gedung Asrama, Perguruan Tinggi Asuh, dan lainnya. Selain itu juga mengangkat berita kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh unit kegiatan

mahasiswa selingkungan UNP. Sedangkan untuk melihat berita kegiatan yang tidak dimuat pada tabloid SKK Ganto dapat dilihat di web, www.ganto.co. Selain itu, Ganto juga tengah fokus memajukan Ganto Tv yang dapat dilihat di Youtube dengan nama Surat Kabar Kampus Ganto. Chanel ini masih dalam tahap penyempurnaan. Akhir kata, segenap Kru SKK Ganto menyampaikan permohonan maaf kepada pembaca setia. Kritik dan saran selalu kami tunggu untuk penyempurnaan Ganto kedepannya. Selamat membaca. Viva Persma ! Pemum

Surat Kabar Kampus Ganto Universitas Negeri Padang STT No. 519 SKK/DITJEN PPG/STT/1979, International Standard Serial Number (ISSN): 1412-890X, Pelindung: Rektor UNP: Prof. Ganefri, Ph.D., Penasehat: Wakil Rektor III UNP: Prof. Dr. Ardipal, M.Pd., Penanggung Jawab: Prof. Dr. Ermanto, M.Hum., dan Dr. Jufri Syahruddin, M.Pd., Dewan Ahli: Okta Vianof, Lutfi Darwin,Antonia Dwi Rahayuningsih,Abdul Hamid, Laila Marni, Debi Gunawan, NadilaAprisia, Oktri Diana Putri, Venny Sindya Fitri, Niswasani. StafAhli: Konsultasi Psikologi: Dr. Afdal, S. Pd., M.Pd., Kons., Konsultasi Agama: Dr. Ahmad Kosasih, M.A., Konsultasi Kesehatan: dr. Pudia M. Indika, M.Kes., Kritik Puisi: Muhammad Adek, M.Hum., Kritik Cerpen: RefisaAnanda, M.Pd., Kritik English Corner: Dr. Jufri Syahruddin, M.Pd., Pemimpin Umum: Putri Radila, Sekretaris Umum: IrzaAde Suarni Bendahara Umum: Yolanda Septia Putri, Pemimpin Redaksi cetak: Monalisa, Pemimpin Redaksi Televisi dan Daring: Deby Purnama Sari, Kepala Penelitian dan Pengembangan: Yanda Dewi Kurnia, Pemimpin Usaha: MHD.Agus Saputra, Redaktur Pelaksana:Anisa Erda Walanda, Redaktur Berita: Nilam Purnama Sari danAminah Wulansari Lubis, Redaktur Bahasa Sastra dan Budaya: Riska Meliani, Redaktur Artistik: Mitha Melanie Putri, Layouter: Ozza Syafrigo Aulia, Fotografer: Hega Dwi Dian Dola, Produser: Akbar Wahyu Pratama, Redaktur Daring: Julia Fitri dan Imelda Kristinafany Sirait, Editor dan Vidiografer: Fuji Jelang Ramdan dan Dwi Agustini, Staf Grafis dan Media Sosial: Siska Novridayanti, Staf Riset: Rhodatul Annisa, Staf Pustaka dan Kearsipan: Yeni Maharani, Staf Iklan: Mega Oktavianda, Staf Percetakan dan Sirkulasi: Desi Liati. Penerbit: SKK Ganto UNP, Alamat:Gedung Student Center Lt 2 Universitas Negeri Padang, Jl. Prof. Dr. Hamka, Air Tawar. Kode pos 25131.Laman web:http://ganto.co, email:redaksiganto@gmail.com, Percetakan: Unit Percetakan PT. Padang Graindo Mediatama (Isi di luar pertanggungjawaban percetakan), Tarif iklan: Rp4.000.000,00 (halaman penuh berwarna), Rp1.500.000,00 (1/2 halaman hitam-putih), Rp100.000,00 (iklan web ukuran 300x250 pixel). Redaksi menerima tulisan berupa artikel, esai, cerpen, puisi, dan bentuk tulisan kritis lainnya dari sivitas akademika UNP. Redaksi berhak menyunting tulisan tanpa mengubah esensinya. tulisan yang masuk menjadi hak redaksi dan yang tidak dimuat akan dikembalikan atau menjadi bahan edisi berikutnya.


Mei-Juni 2019 Edisi No.210/Tahun

3

XXX

SURA T PEMBA CA SURAT PEMBAC

Kurangnya Colokan Listrik di FMIPA Di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Padang (UNP) terlihat kurangnya sambungan colokan listrik untuk charger laptop maupun telepon. Sebelumnya mahasiswa dapat menyambungkan listrik di tempat duduk FMIPA, Tapi sekarang sulit karena tidak tersambung aliran listrik. Selain itu jumlah colokan di FMIPA tidak banyak, sehingga mahasiswa memilih mengerjakan tugas kuliah di kos atau membawa sambungan listrik banyak colokan ke kampus. Yolanda Septia Putri Mahasiswa Pendidikan Biologi TM 2015

Teriknya Kampusku, Rindangnya Proyekmu Kecewa terhadap kampus yang terus menerus membangun proyek tanpa memperhatikan taman serta ruang terbuka hijau. UNP sangat kekurangan ruang terbuka hijau dan taman tempat istirahat mahasiswa untuk sekadar bercengkrama sembari mengerjakan tugas dengan menikmati udara segar dan rindangnya pohon. Harapan ke depannya UNP lebih fokus terhadap penghijauan, sehingga mahasiswa nyaman dengan kondisi seperti itu.

Grafis dan Ilustrator Ilustrator:: Mitha Melanie Putri C ATATAN BUD A YA BUDA

Akar

Denish Satriadi Waluya Pendidikan Olahraga TM 2015

Portal UNP Eror Pada saat pengisian Kartu Rencana Studi (KRS), portal UNP sangat sulit diakses. Padahal kita tahu KRS diambil secara berebutan. Kemungkinan ini terjadi karena pada semester ini pengisian KRS bersamaan dengan keluarnya Lembar Hasil Studi mahasiswa. Hal ini merugikan mahasiswa yang mengambil KRS pada jadwal tersebut, apalagi KRS untuk PL juga dilakukan secara serentak. Dara Putri Pratama Mahasiswa Pendidikan Fisika TM 2016

Lebih Memadai Lagi Banyak pembangunan giat dilakukan oleh UNP dan salah satunya ialah gedung Fakultas Bahasa dan Seni yang rampung tahun 2018. Walau sudah dapat dikatakan rampung, tapi belum maksimal karena ada beberapa bagian dari gedung tersebut yang belum selesai pembangunannya. Selain itu beberapa hal yang dirasakan oleh mahasiswa ialah kurangnya cakupan area wifi di lantai tiga dan empat sehingga menyulitkan mahasiswa dalam mencari referensi dan sebagainya. Sementara itu UNP sedang giat-giatnya dengan pembangunan infrastruktur di beberapa fakultas lain dan MKU. Semoga ke depannya pembangunan infrastruktur di UNP dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang lebih memadai sehingga dapat menunjang produktivitas mahasiswa. Agung Sukma Mahasiswa Desain Komunikasi Visual TM 2017

SKK Ganto UNP menerima surat pembaca, baik berupa keluhan, kritikan, saran, maupun permasalahan tentang lingkungan sekitar UNP. Surat pembaca dapat dikirimkan melalui email redaksiganto@gmail.com atau bisa diantar langsung ke Sekretariat SKK Ganto UNP Gedung Student Center Lantai 2 UNP dengan melampirkan kartu identitas, seperti KTP atau KTM.

Oleh Rhoudatul Annisa Mahasiswa Pendidikan Fisika TM 2016 Ditilik dari fungsinya, akar adalah bagian yang sangat penting dari tumbuhan. Secara umum akar memiliki fungsi sebagai penyerap air dan mineral dalam tanah yang akan digunakan untuk tumbuh dan berkembang. Sejak mulai dari biji berkecambah, akar yang baru muncul mulai tumbuh dan masuk ke dalam tanah untuk mencari asupan nutrisi. Pertumbuhan akar disebabkan karena pada ujung akar terdapat jaringan meristem. Jaringan ini memungkinkan akar terus tumbuh menjalar ke dasar tanah dan ke segala arah untuk menemukan air dan mineral. Banyak hal yang dapat kita pelajari dari akar. Rambut-rambut akar yang awalnya bergerak terus ke dasar tanah dengan maksud untuk mencari makanan, membawa kebaikan tersendiri pada saat usia dewasa tumbuhan tersebut. Akarakar kecil itu membentuk suatu pola, sehingga akar mengalami perkembangan menjadi akar sejati yang keras. Pola-pola yang terbentuk membuat tumbuhan menjadi kokoh tertancap di dalam tanah. Alam takambang jadi guru pepatah Minangkabau yang sering kita dengar ini bisa menggambarkan keadaan ini. Belajarlah dari alam, itulah yang ingin disampaikan oleh para leluhur kita. Dalam kehidupan bermasyarakat kita mengenal adanya hukum pidana, yaitu hukum yang mengatur tata cara kehidupan bermasyarakat. Akan tetapi ada suatu hukum tidak tertulis yang dekat dalam masyarakat kita, yaitu norma-norma. Ketika kita melanggar norma tersebut, maka akan mendapat ganjaran berbentuk sanksi sosial. Oleh sebab itu, pengetahuan norma seperti budaya malu dan sopan santun diajarkan kepada seorang anak sejak usia dini, baik dalam lingkungan keluarga, teman perma-

inan, maupun lingkungan sekitar. Ibaratkan akar maka pengetahuan tentang norma ini harus tertancap kokoh dalam diri kita, sehingga kita memiliki pribadi yang baik dalam bermasyarakat serta bisa mengimplementasikan dan me ngajarkannya pada yang lain. Selain itu kemana pun kita

Grafis dan Ilustrator Ilustrator:: Mitha Melanie Putri melangkah di muka bumi ini bisa membawanya. Namun dewasa ini, hedonisme telah menggeser tatanan hidup kita. Kebebasan yang tidak bertanggung jawab pun marak terjadi. Miris rasanya melihat orang-orang besar di kota yang tertangkap basah telah mengambil hak rakyat dengan santainya tersenyum di depan awak media saat ia telah resmi didakwa bersalah. Selain itu ada juga orang-orang pintar yang

malah meninggalkan etika. Tidak ada lagi rasa malu setelah melakukan kesalahan. Ketika kejadian ini terjadi, hal yang paling ditakutkan adalah tidak adanya rasa bersalah dari pelaku dan normanorma tersebut tidak lagi diindahkan, maka kejahatan akan kembali terjadi karena tidak adanyanya efek jera. Di waktu yang sama dan keadaan yang berbeda, jauh dari hiruk pikuk kota, saat seseorang ketahuan maling ayam maka masyarakat berbondongbondong mengarak pelaku ke jalan agar timbul rasa malu dan jera supaya tidak mengulangi tindakannya. Ini merupakan sanksi sosial yang diberikan dan terbukti ampuh dalam masyarakat, sehingga menjadi contoh bagi masyarakat yang lain supaya tidak melanggar norma. Hal ini karena mereka sama-sama memahami apa itu budaya malu yang telah diajarkan di usia dini. Jangan kita biarkan normanorma itu mati. Tanpa norma kita layaknya seorang primitif yang tidak peduli dan tidak tahu mana yang baik dan tidak serta mengagungkan kebebasan diri, entah itu secara sadar atau tidak sengaja akan merampas hak-hak orang lain. Jika dibiarkan berlarut, tidak bisa ditelak lagi kejahatan hak asasi akan mengancam tatanan kehidupan bermasyarakat. Seperti halnya akar, budaya merupakan norma yang akan tetap hidup selama kita masih menjaganya. Pendidikan dini merupakan hal yang paling utama, bagaimana norma tersebut ditanam dalam hati seorang anak dan bagaimana membentuk polanya. Apakah ia akan menjalar ke segala arah atau hanya bertengger di dasar tanah saja. Tampak bagaimana pentingnya pendidikan dini menjadi bekal kita untuk terus kokoh memegang prinsip kehidupan yang diajarkan alam, sehingga norma mengakar dalam diri kita.


LAPORAN

4

Mei-Juni 2019 Edisi No.210/Tahun XXX

Lebih Dekat dengan Ormawa Gedung dua lantai yang disebut Gedung Student Center atau yang lebih populer dikenal sebagai Gedung Pusat Kegiatan Mahasasiswa (PKM) Universitas Negeri Padang (UNP) ini menjadi tempat bernaungnya berbagai organisasi tingkat universitas, baik dari Unit Kegiatan (UK) dan lembaga eksekutif . Terdapat 18 organisasi yang menempati gedung ini, sedangkan lembaga legislatif dan satu UK lagi di gedung lainnya. Oleh Anisa Erda Walanda dan Monalisa Letaknya tepat di seberang Pustaka Fakultas Ekonomi. Minggu (28/7) sama seperti hari biasanya, gedung ini selalu terlihat ramai walaupun sedang libur. Ganto mengamati berbagai kegiatan yang dilakukan para aktivis kampus di digedung ini, diantaranya diskusi, rapat, melakukan berbagai kegiatan pengembangan minat dan bakat serta pelaksanaan program kerja dari masing-masing organisasi. Pada Senin (4/3), Rektor UNP, Prof. Ganefri, Ph.D., melantik dan mengukuhkan koordinator pembina dan pengurus organisasi mahasiswa masa bakti 2019/2020 di Auditorium UNP. Sebanyak 17 pengurus UK dilantik pada kesempatan itu. Lalu disusul oleh UK Mahasiswa Pencinta Alam dan Lingkungan Hidup (MPALH) pada Sabtu, (11/ 5) di Ruang Sidang PKM. UK Koperasi Mahasiswa (KOPMA) adalah salah satu UK yang dilantik pada hari tersebut. Walaupun sama seperti koperasi pada umumnya, KOPMA tidak menggunakan sistem simpan pinjam. Keuangan berasal dari simpanan anggota dan hasil usaha yang digarap langsung oleh mahasiswa-mahasiswa. “Ada empat bidang dalam KOPMA yaitu Pengembangan Sumber Daya Anggota, usaha, litbang, dan pembukuan,” jelas Ulya Puspita Sari, Sekretaris Umum KOPMA, Minggu (19/7). Selanjutnya ada organisasi yang bergerak dalam kegiatan bela negara, yaitu UK Paskibra. Ketua Umum UK Paskibra, Muhammad Fauzan mengatakan mereka bertugas sebagai pelaksana pengibaran bendera pada hari-hari besar. Selain itu, Paskibra juga bergerak dalam bidang organisasi seperti perekrutan anggota, tes fisik, dan pelatihan kepemimpinan. “Paskibra adalah organisasi yang disiplin dan tegas,” jelas Fauzan, Minggu (21/7). Selain UK Paskibra, organisasi yang juga terkenal dengan ketegasan dan kedisiplinnya adalah Resimen Mahasiswa (Menwa). Menwa bergerak dalam bagian keamanan pada acara-acara besar UNP. Komandan Menwa, Arif Suandi mengatakan kepada Ganto pada Jumat (12/7) bahwa dari segi fisik, ketahanan, dan dari eksternal dengan orang militer

Gedung Student Center: Dari 20 organisasi mahasiswa (ormawa), terdapat 18 ormawa yang menempati Gedung Student Center Universitas Negeri Padang (UNP), Rabu (11/7). Gedung ini terdiri atas dua lantai dan digunakan untuk mengembangkan minat dan bakat mahasiswa UNP. f/Hega

Menwa lebih baik. Berbeda dengan Menwa dan Paskibra, Unit Kegiatan Komunikasi dan Penyiaran Kampus (UKKPK) bergerak di bidang komunikasi dan penyiaran. Sesuai dengan penjelasan Ketua Umum UKKPK, Wendi Leo Agustin pada Jumat (12/7) bahwa perbedaan UKKPK dengan organisasi lainnya adalah lebih kepada melatih kemampuan public speaking. Organisai selanjutnya adalah Unit Kegiatan Film dan Fotografi (UKFF). Sesuai dengan namanya UK ini bergerak di bidang film dan foto secara terpisah. “Di sini anggota UKFF akan mendapatkan skill tergantung apa yang dipilih, yakni foto atau film,” ujar Ketua Umum UKFF, Yogi Bagas Prasetyo pada Jumat (12/7). Di sisi lain, Ketua Umum Unit Kegiatan Kesenian (UKKes) menyampaikan bahwa organisasi mereka bergerak di bidang kesenian. Organisasi ini memiliki enam bidang yaitu musik, tari, sinematografi, seni rupa, sastra, dan teater. “UKKes sangat menjunjung tinggi azas kekeluargaan dalam berorganisasi,” jelas Firman selaku Ketua Umum UKKes, Rabu (10/7). Bergerak di bidang kerohanian, organisasi selanjutnya adalah Unit Kegiatan Kerohanian (UKK). UKK mengajarkan bagaimana berorganisasi dalam bidang sosial, akademik maupun umum. Ketua Kemuslimahan UKK, Rahayu Nurmansyah pada Minggu (30/6) menambahkan bahwa UKK tidak hanya mengembangkan bidang MTQ saja,tetapi juga bidang desain dan karya tulis ilmiah. Tidak hanya itu, UNP juga memilki organisasi yang bergerak dibidang kepenilitian dan keilmiahan yaitu Pusat Pengembangan Ilmiah dan Penelitian Mahasiswa (PPIPM). Ketua Umum PPIPM, Syifa Fahmi Ramadhan, Kamis (11/7) menerangkan bahwa khusus angkatan muda akan diajarkan mem-

buat skripsi, karya tulis ilmiah, apa itu penelitian, dan lainnya. Selain itu UNP juga mengamanahkan PPIPM sebagai penyeleksi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) sampai ke tahap PIMNAS. Untuk mengabarkan kehidupan dan peristiwa dalam kampus, UNP memiliki Surat Kabar Kampus (SKK) Ganto. Organisasi ini bergerak dibidang cetak dan daring dalam penyampaian informasi. Pemimpin Umum Ganto, Putri Radila menjelaskan pada Senin (30/7) bahwa SKK Ganto berperan aktif dalam pencerdasan generasi pers mahasiswa dengan kegiatan-kegiatan aplikatif seperti Pelatihan Keterampilan Jurnalistik Tingkat Dasar (PKJTD) dan Pelatihan Keterampilan Jurnalistik Tingkat Nasional (PKJTLN). UK Korps Sukarela (KSR) Palang Merah Indonesia (PMI) merupakan organisasi berikutnya yang bergerak di bidang suka relawan, kemanusiaan, dan pengabdian masyarakat. Mereka memiliki banyak kegiatan terutama dalam hal kegiatan seperti donor darah yang hanya bisa dilakukan PMI di UNP. “Kelebihan lainnya yakni ketika terjun langsung ke lapangan,” ujar Ketua Umum KSR PMI, Lindung Saputra, Minggu (30/7). Berikutnya ada UK yang bergerak di bidang sosial yaitu Pramuka. Organisasi yang struktur organisasinya terpisah antara laki-laki dan perempuan ini memiliki berbagai macam kegiatan seperti mengikuti penelitian dan pengabdian masyarakat. Ketua Umum Putri Pramuka, Desta Efita pada Jumat (28/6) menyebutkan bahwa Pramuka merupakan organisasi yang diakui secara nasional, seperti tertera dalam UU 12 Tahun 2010. Unit Kegiatan Olahraga (UKO) merupakan organisasi yang bergerak di bidang olahraga. UKO berperan sebagai fasilitator kegiatan yang berhubungan dengan olahraga. Pada

Jumat (28/6), Ketua Umum UKO, Miftahul mengatakan bahwa UKO memiliki enam sub unit seperti pencak silat, voli, sepakbola, karate, sepak takraw, dan bola basket. Akrab dengan robot, UK-Robotik dan Otomasi adalah organisasi yang bergerak di bidang riset teknologi dalam mewujudkan research university. Berbeda dengan UK lainnya, Robotik memiliki dua bidang yaitu bidang teknis dan nonteknis. “Selain itu, Robotik juga harus menjalankan tugasnya, seperti proker,” ungkap Ketua Robotik, Aldo Aulia Akbar, Jumat (19/7). Bergerak di bidang bahasa asing, Unit Kegiatan Bahasa Asing (UKBA) melahirkan alumni-alumni yang berprestasi di tingkat nasional maupun internasional. Ketua UKBA, Rafy Andry menjelasakan pada Jumat (19/7) bahwa ini dibuktikan dengan banyaknya alumni UKBA yang diterima di kampus terkenal dunia seperti di Australia, England, Malasyia serta yang lulus pertukaran pemuda ke luar negeri. Selanjutnya adalah Unit Pengembangan Karir dan Kewirausahaan (UPKK). Organisasi ini bergerak di bidang karir dan kewirausahaan.”UPKK lebih mengembangkan usaha, mulai dari yang tidak tahu tentang usaha hingga terwujud usaha yang direncanakan,” jelas Ketua Umum UPKK, Felmi Anggia, Selasa (30/7). Organisasi lainnya adalah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi (HIPMI PT) UNP. Organisasi ini diresmikan pada 12 oktober 2015. HIPMI merupakan organisasi nonprofit yang bertujuan untuk mewadahi mahasiswa UNP dalam berwirausaha atau ingin dan mau belajar berwirausaha. “Tidak hanya dinaungi oleh kampus, tapi juga oleh HIPMI BPC dan BPD,” ujar Ulfa Fitia Rani, Sekretaris Umum HIPMI, Rabu (13/8). Berikutnya adalah MPALH. Organisasi ini memiliki empat

divisi, di antaranya adalah divisi gunung, hutan dan rimba, panjat tebing, penulusuran gua, serta lingkungan hidup. “Pada divisi gunung, hutan dan rimba anggota akan belajar pemetaan dan navigasi darat,” jelas Anggi Mutiara selaku Ketua Umum MPALH, Rabu (31/7). UK setingkat universitas terakhir adalah Unit Kegiatan Wadah Pengkajian dan Pengembangan Sosial Politik (WP2SOSPOL). Organisasi ini bergerak aktif di bidang sosial dan politik. “Fokus mengkaji dan mengembangkan setiap fenomena sosial politik yang terjadi baik di lingkup kampus, daerah maupun negara,” ungkap Ketua Umum WP2SOSOPOL, Ilham Alzari, Senin (12/8). Selain organisasi di atas, UNP juga memiliki badan eksekutif tertinggi atau BEM UNP yang dipimpin Presiden Mahasiswa (Presma). Kegiatan mereka berbentuk pergerakan berupa aksi, baik pergerakan internal maupun eksternal kampus. Aliansi pergerakan terbesarnya adalah di BEM seluruh Indonesia. “Menyelesaikan atau mengkritisi melalui pergerakan, “ jelas Presma UNP, Indra Kurniawan, Senin (24/6). Kemudian ada Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM) sebagai lembaga tertinggi Mahasiswa di UNP dengan peran melantik presiden, melakukan pemilu, dan membuat peraturan. “MPM 20182019 telah menyempurnakan aturan dasar untuk seluruh mahasiswa yan tercantum dalam UU keluarga mahasiswa hasil musyawarah mahasiswa tahun 2017,” jelas Ketua MPM UNP, Gian Utomo Inarta, Sabtu (29/6). Lebih lanjut terdapat BEM tingkat fakultas, Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM), dan organisasi lain yang bernaung di tingkat fakultas dan jurusan. Akbar, Aminah, Desi, Erda, Fuji, Hega, Melda, Mega, Nilam, Rhodatul.


Mei-Juni 2019 Edisi No.210/Tahun

LAPORAN

XXX

5

Organisasi Penunjang Organisasi Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Negeri Padang (UNP), Prof. Dr. Ardipal M.Pd., mengatakan bahwa organisasi mahasiswa menyumbang pada peningkatan prestasi dan akreditasi UNP. Oleh Anisa Erda Walanda dan Monalisa Sebelum memasuki proses perkuliahan setiap mahasiswa baru selalu diperkenalkan dengan segala bentuk kegiatan yang ada di kampus, baik kegiatan ekstrakurikuler maupun kegiatan nonekstrakulikuler. Pengenalan tersebut dilakukan pada berbagai kesempatan, contohnya pada kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB). Pada kegiatan PKKMB mahasiswa baru diajak untuk mengikuti organisasi oleh pihak kampus dalam rangka untuk mengembangkan diri mereka. PKKMB diadakan untuk semua jalur masuk UNP, seperti Jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), Mandiri, dan Diploma Tiga (D3). Termasuk di UNP setiap tahunnya selalu melakukan penyambutan terhadap mahasiswa baru. Senin siang (24/7), mahasiswa baru jalur SBMPTN UNP diperkenalkan kepada setiap kegiatan yang ada di UNP, termasuk Organisasi Mahasiswa (Ormawa) yang berada di tingkat universitas. Saat itu, Gedung Auditorium didatangi oleh beberapa mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi dalam rangka memperkenalkan organisasi yang mereka gelutinya kepada mahasiswa baru jalur SBMPTN. Mereka turut membawa ciri khas dan karya dari organisasinya masingmasing. Mulai dari Unit Kegiatan (UK) Robotik dan Otomasi dengan robotnya, UK PPIPM dengan jurnalnya, dan lain sebagainya. Untuk menarik minat mahasiswa baru, pertunjukan parade bendera ormawa pun juga dilakukan. Perwakilan setiap ormawa membawa bendera dan karya masing-masing dalam melakukan parade tersebut. Dengan lantunan musik yang semangat, sorak sorai dari mereka yang berada di dalam Gedung Auditorium tersebut semakin membuat suasana terlihat bersemangat. Setelah melakukan parade tersebut, masing-masing perwakilan pun diberikan waktu untuk memperkenalkan Ormawanya selama lima menit. Namun, kenyataanya minat mahasiswa UNP masih tetap rendah dalam mengikuti organisasi mahasiswa. Berdasarkan riset Ganto edisi 205, sebanyak 74 persen responden mengatakan bahwa mereka tidak tergabung dengan salah satu organisasi di UNP, hanya 24,45 persen responden yang mengatakan bahwa ia tergabung di Ormawa. Seba-

Pengenalan UKM: Salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Universitas Negeri Padang (UNP), Robotik tengah memaparkan tentang UKM yang mereka jalani di Gedung Auditorium UNP. Ada 20 UKM yang dikenalkan pada acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) jalur D3 UNP 2019, Kamis (15/8). f/Hega

nyak 45,36 persen responden tidak mengetahui jumlah organisasi yang ada di UNP. Menyikapi hal tersebut, Ketua Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM) UNP, Gian Utomo Inarta mengungkapkan bahwa mahasiswa yang tidak mau berorganisasi diakibatkan oleh dua faktor. Faktor yang pertama yaitu memang mahasiswa yang tidak tahu menahu tentang organisasi dan yang kedua yaitu organisasi yang tidak sampai ke telinga mahasiswa. Ia juga menambahkan bahwa faktor yang kedua sudah tidak terlalu bermasalah karena banyaknya sosialisasi yang dilakukan oleh Ormawa. “Rugi rasanya jika mahasiswa tidak mau beroganisasi karena seharusnya organisasi itu dapat mengembangkan minat dan bakatnya,” ungkap Gian, Kamis (29/7). Senada dengan itu, Kasubbag Minat, Bakat Penalaran dan Informasi Kemahasiswaan, Syamsul Bahri, S.Pd., juga menyampaikan bahwa UNP sudah berusaha dengan sebaik mungkin dalam menarik dan mengajak mahasiswa untuk mengikuti organisasi. Salah satunya dengan menambah unit kegiatan dan organisasi yang ada di kampus untuk memenuhi minat dan bakat mahasiswa. “UNP sekarang sudah memiliki 18 UK, nantinya UNP juga akan menambah UK-IT,” jelasnya, Jumat (23/7). Di sisi lain Mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro TM 2016, Roben memiliki alasan berbeda tidak mengikuti organisasi. Roben mengaku bahwa ia pernah mengikuti organisasi pada tahun satu kuliah, tetapi sekarang ia tidak aktif lagi. Hal tersebut dikarenakan kesibukan kuliahnya, seperti mengurus magang dan praktik kuliah. Kegiatan kuliah dari pagi sampai sore membuat ia sulit membagi waktu untuk mengikuti organisasi. “Di kampus saja kadang dari pagi

sampai sore. Jadi tidak ada waktu lagi,” ujarnya, Senin (1/7). Sependapat dengan Roben, Mahasiswa Jurusan Ilmu Sosial Politik TM 2016, Dede Fatma juga memiliki alasan yang sama. Walaupun ia mengaku mengetahui UNP memiliki banyak organisasi, ia lebih memilih untuk tidak ikut organisaasi dikarenakan susah mengatur waktu antara kuliah dengan organisasi, Sabtu (22/6). Menjawab permasalahan tersebut, Wakil Dekan (WD) III FIS, Hendra Naldi, SS, M. Hum., meminta mahasiswa yang aktif di kampus memberikan semacam contoh bagi mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi. Mahasiswa aktivis diharuskan menunjukkan prestasi akademik yang baik. Selain itu, Hendra juga menyarankan agar proses dan alur seleksi penerimaan anggota baru sebuah organisasi lebih singkat dan tidak rumit. “Sehingga calon anggota yang ingin mendaftar tidak bosan dan berpikir bahwa ini bukan hal yang mereka inginkan,” ujarnya, Jumat (26/7). WD III Fakultas Teknik, Drs. Nelvi Erizon, M.Pd., juga menegaskan bahwa keikutsertaan mahasiswa dalam organisasi diperlukan dalam sistem kredit point. Ia menjelaskan bahwa hal ini sudah ada dalam

buku panduan, di mana mahasiswa yang mengikuti organisasi akan mendapat penambahan poin. “Poin tersebut akan digunakan dalam memperoleh beasiswa dan SKPI”, ujarnya Senin (24/6). Prestasi Organisasi Lewati Target Selain itu, organisasi sebagai organ penting kampus memiliki peran yang penting untuk akreditasi. Keberadaan organisasi di dalam kampus sebagai salah satu poin akreditasi juga perlu dipertanyakan bagaimana dampaknya terhadap akreditasi UNP sendiri. Sumbangan prestasi dari organisasi dalam kancah nasional maupun internasional sangat diperlukan untuk mempertahankan akreditasi UNP yang sudah A sejak Desember 2016 lalu. Hal tersebut dibenarkan oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UNP, Prof. Dr. Ardipal

M.Pd. Saat ditemui di ruangannya, Gedung Rectorate and Research Center lantai empat. Ia menjelaskan bahwa organisasi mahasiswa menyumbangkan pada peningkatan prestasi dan akreditasi UNP. Ardipal juga menambahkan bahwa prestasiprestasi tingkat internasional memiilki poin. “Bobot nilai yang dituntut adalah empat dan kita sudah maksimal,” ungkapnya, Sabtu (8/8). Selain itu, Ardipal juga mengapresiasi kegiatan mahasiswa UNP pada tahun kemarin. Perolehan poin sebanyak 85 pada tahun lalu, sudah melebihi target UNP sebanyak 70 poin. Sementara untuk tahun ini UNP menargetkan poin sebanyak 90. “Mudahmudahan bisa melewati target kembali,” ungkapnya. Reporter : Deby, Desi, Erda, Irza, Juli, Ozza, Riska, Siska, Yolanda

Sumber: Laporan Kinerja UNP Tahun 2018


LAPORAN

6

Mei-Juni 2019 Edisi No.210/Tahun XXX

Prestasi UK Se-Lingkungan UNP Akreditasi merupakan pengakuan terhadap lembaga pendidikan yang diberikan oleh badan yang berwenang setelah dinilai memenuhi syarat dan ketentuan tertentu. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 28 Tahun 2005. Masyarakat umum biasanya menjadikan akreditasi sebagai patokan terhadap kualitas suatu perguruan tinggi. Akreditasi dinilai dari beberapa aspek seperti mutu pengajaran, mutu sarana prasarana, mutu kurikulum, dan yang tak kalah penting keadaan mahasiswa dan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) di perguruan tinggi tersebut. Keberadaan dan prestasi-prestasi yang dicapai Ormawa dalam mengembangkan diri membawa pengaruh besar terhadap peningkatan kualitas dan mutu bagi perguruan tinggi yang bersangkutan. Begitu pun halnya yang terjadi di Universitas Negeri Padang (UNP). Berikut hasil riset yang dilakukan Staf Riset Penelitian dan Pengembangan Surat Kabar Kampus (SKK) Ganto UNP terhadap beberapa prestasi Unit Kegiatan (UK) selingkungan UNP dari tahun 2016 sampai sekarang. Data didapatkan melalui metode wawancara.

Sumber: Litbang SKK Ganto UNP Infografik: Mitha Melanie Putri WAWANCARA KHUSUS

Tingkatkan Prestasi Melalui Organisasi

Prof. DR. Ardipal, M.Pd,. Wakil Rektor III Prof. Dr. Ardipal M.Pd merupakan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UNP. Ia juga salah satu Dosen Sendratasik Universitas Negeri Padang (UNP). Dalam beberapa kesempatan, Ardipal menyampaikan peningkatann prestasi melalui organisasi. Menurutnya keberadaan organisasi di dalam kampus itu sangat penting. Hal ini karena organisasi menyumbangkan pada peningkatan prestasi mahasiswa. Ia juga mengatakan bahwa minat mahasiswa tinggi dalam mengikuti organisasi dan

selalu meningkat dari tahun ke tahun, apalagi melihat mahasiswa berprestasi diberi piagam, beasiswa, dan sebagainya. Namun ia menyayangkan sekali jika mahasiswa ke kampus hanya untuk kuliah. Walaupun mendapatkan IP tinggi, tapi tidak mengikuti organisasi maka percuma saja. Berlatar belakang permasalahan tersebut, pada Kamis (8/8) Ganto menemui Ardipal untuk menanyakan adakah ketentuan-ketentuan dari pihak kampus ataupun Dikti mengenai mahasiswa harus mengikuti organisasi. Selain itu juga menanyakan bagaimana tanggapannya terkait mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi dan sejauh mana usaha pihak kampus untuk menarik mahasiswa untuk mengikuti organisasi. Berikut wawancara yang dilakukan reporter Ganto, Yolanda Septia Putri dengan Ardipal.

mahasiswa di dalam kampus? Keberadaan organisasi di dalam kampus itu harus dan sangat penting. Dampaknya bagi mahasiswa adalah meningkatkan motivasi dan bisa membuat mahasiswa saling berintegrasi dengan temannya, saling kerjasama, dan lainnya. Saling berintegrasi itu lantas mengenal teman tidak hanya satu prodi saja, setidaknya ada 100 lebih prodi di UNP yang bisaia bisa kenal. Di dalam kelompok itu saya mengharapkan waktu-waktu senggangnya tidak terbuang secara negatif, seperti memakai narkoba. Jika ada organisasi mahasiswa, mereka akan terfokus untuk menyalurkan minat dan bakat sesuai bidangnya, bukan hanya sesuai jurusan. Misalnya matematika bisa masuk organisasi bidang seni, bahasa bisa masuk organisasi olahraga. Jadi ini sangat penting sekali.

Bagaimana pendapat Anda mengenai keberadaan organisasi

Adakah evaluasi dan penilaian yang dilakukan pihak

kampus terhadap kinerja organisasi di dalam kampus? Ada, evaluasi dan penilaian dari program-programnya. Setelah melaksanakan programnya akan dievaluasi. Apa perubahan dari organisasi itu. Apakah makin banyak anggotanya masuk, indeks prestasinya apakah jadi naik atau turun, dan apakah dengan kegiatan itu tamat cepat atau lambat. Adakah ketentuan-ketentuan dari pihak kampus ataupun Dikti mengenai mahasiswa harus dan wajib ikut organisasi? Dari Dikti memang tidak diwajibkan mengikuti organisasi, tapi mengharuskan. Secara rasionalnya harus fiftyfifty antara akademik dengan kegiatan kemahasiswaan. Bahkan Dikti mengharuskan seperti memberi bantuan dana BOPTN untuk program kegiatan seperti kewirau sahaan, acara, dan lain se bagainya.

Bagaimana tanggapan Anda melihat mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi? saya sangat menyayangkan sekali. Jika mahasiswa ke sini hanya kuliah, walaupun mendapatkan IP 3,5 atau 4,00 tidak mengikuti organisasi percuma saja, karena di dunia kerja soft skill sangat dibutuhkan. Setelah tamat itulah yang digunakannya melengkapi akademiknya. Kalau akademiknya saja, tidak ada pengalaman organisasi selama kuliah pasti rugi. Sejauh mana usaha pihak kampus menarik mahasiswa untuk mengikuti organisasi? Usaha pihak kampus dalam menarik mahasiswa untuk mengikuti organisasi dengan mendatangkan narasumber-narasumber dari luar yang telah berhasil untuk menceritakan pengalamannya waktu kuliah. Umumnya yang berhasil itu yang banyak kegiatannya waktu kuliah. Hanya satu-satu yang tidak mengikuti organisasi berhasil.


Mei-Juni 2019 Edisi No.210/Tahun

LAPORAN

XXX

7

ARTIKEL

Organisasi Penggiring Realita Perguruan tinggi merupakan tingkat pendidikan tertinggi, baik berbentuk universitas, akademi, institut, dan sekolah tinggi kejurusan lainnya. Tenaga pendidik disebut dengan dosen, sedangkan peserta didiknya disebut dengan mahasiswa. Pengertian mahasiswa lebih luas daripada hanya sekadar seorang yang terdaftar menjadi peserta didik di sebuah perguruan tinggi. Memiliki status sebagai mahasiswa menjadi kebanggaan dan tantangan tersendiri. Dalam ranah kehidupan nyata mahasiswa dituntut untuk mampu mewujudkan diri sebagai seorang yang memiliki pengetahuan lebih dalam bidang yang ditekuninya. Tanpa sadar dengan keahlian yang dipelajarinya di perguruaan tinggi seorang mahasiswa diharapkan mampu mengiring suatu perubahan ke arah yang lebih baik berlandaskan pendidikan yang digelutinya. Mahasiswa diyakini sebagai sekumpulan orang yang memiliki moral yang baik. Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan mampu menjadi wadah perubahan langsung di tengahtengah masyarakat karena jumlah SDM-nya tidak terbatas. Mahasiswa bisa dikatakan orang yang masih bersih dari pengaruh partai politik, organisasi masyarakat, dan juga tidak terlibat dalam kepentingan-kepentingan suatu golongan. Ini diharapkan

mampu menjadi perpanjangan suara masyarakat dengan pengetahuan-pengetahuannya. Mahasiswa memiliki beberapa keunggulan dari masyarakat sehingga berada sedikit lebih di atas. Namun, mahasiswa adalah bagian dari masyarakat yang tidak dapat dipisahkan. Sebagai satu komponen dalam hubungan sosial dengan masyarakat, mahasiswa dibekali dengan berbagai ilmu. Tidak sekadar ilmu dibidang yang ditekuninya saja, mahasiswa juga dibekali berbagai ilmu lain seperti ilmu agama, wirausaha, dan bermacam ilmu penunjang lainnya. Sebenarnya setelah sah menjadi mahasiswa, seseorang berkesempatan untuk bertemu dengan tokoh-tokoh luar biasa, berburu beasiswa dan mengejar prestasi dengan berbagai lomba yang hanya dikhususkan untuk mahasiswa. Hal menakjubkan tersebut akan lebih mudah lagi dicapai jika mahasiswa tersebut mengikuti organisasi yang sesuai dengan peminatannya, baik organisasi internal maupun eksternal di perguruan tinggi. Setelah mengetik kata organisasi mahasiswa di halaman google kamu akan menemukan banyak sekali artikel yang memuat hal ini. Organisasi mahasiswa yaitu tempat berkumpulnya sekelompok mahasiswa

yang berkeinginan mengembangkan minat dan bakat serta mencapai suatu tujuan yang sama. Serta laju jalannya organisasi harus sesuai alur yang disepakati bersama yaitu berpedoman kepada Aturan Dasar / Aturan Rumah Tangga yang disetujui oleh semua anggota

Desain Grafis : Mitha Melanie Putri

dan pengurus organisasi tersebut. Di Universitas Negeri Padang (UNP) memiliki beberapa organisasi mahasiswa seperti Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Pusat Pengembang Ilmu Ilmiah dan Penelitian Mahasiswa (PPIPM), Unit Kegiatan Kesenian (UK-Kes), Unit Kegiatan Korps Sukarela (UK-KSR) PMI, Unit Kegiatan Olahraga (UKO), UKPRAMUKA, Unik Kegiatan Kope-

rasi Mahasiswa (UK-KOPMA), Unit Kegiatan Bahasa Asing (UKBA), Unit Kegiatan Film dan Fotografi (UKFF), Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Surat Kabar Kampus (SKK) Ganto, Resimen Mahasiswa (MENWA), UK-Robotik dan Otomasi, Unit Kegiatan Kerohanian (UKK), Unit Kegiatan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (UK-HIPMI), UKPaskibraka, Unit Pengembangan Karir dan Kewirausahaan (UPKK), Unit Kegiatan Wadah Pengkajian dan Pengembangan Sosial Politik (UKWP2SOSPOL), Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup (UK-MPALH), dan Unit Kegiatan Komunikasi dan Penyiaran Kampus (UKKPK). Dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang ada, minat mahasiswa masih dirasakan kurang untuk mengikuti organisasi. Hal ini dibuktikkan dengan riset SKK Ganto yang terhitung hanya 24,45 persen responden bergabung dengan organisasi mahasiswa. Mahasiswa organisasi adalah mahasiswa abadi, momok inilah yang mungkin membuat para mahasiswa takut untuk mengikuti organisasi saat ini. Akan tetapi

Yanda Dewi Kurnia Kepala Penelitian dan Pengembangan dari berbagai ketakutan mahasiswa tergantung lagi kepada bagaimana mahasiswa itu mengatur waktu mereka. Hal ini dikarenakan secara tidak langsung organisasi merupakan jembatan mahasiswa setelah mereka menamatkan pendidikan di perguruan tinggi. Dengan berorganisasi mahasiswa bisa menambah pengetahuan lebih. Jika di perkuliahan lebih kepada teori, sedangkan di organisasi bisa praktik karena banyak kegiatan yang akan dihadapi mahasiswa dengan masyarakat secara langsung. Menambah relasi berkat beberapa kegiatan organisasi yang terhubung ke beberapa pihak serta mengasah kemampuan. Secara tidak sadar organisasi membuat mahasiswa jadi aktif untuk berinteraksi dalam peminatan yang mereka suka serta akan kenal dengan banyak orangorang baru.

ARTIKEL AP A KA TA MEREKA APA KAT

Banyak Hal yang Didapatkan

Keseimbangan Hardskill dan Softskill

Alasan saya mengikuti organisasi adalah untuk mengembangkan kreativitas dan potensi yang ada dalam diri. Selain itu ada banyak hal yang bisa kita dapatkan selama berorganisasi, yaitu berkembangnya kemampuan komunikasi, memperluas relasi, dan menemukan sosok keluarga baru. Meskipun tujuan awal kita kuliah adalah untuk belajar dan meningkatkan kemampuan di bidang akademik, tapi ada baiknya jika bisa menyeimbangkan dengan kegiatan-kegiatan non-akademik. Di perkuliahan kita menemukan persaingan akademik sesama teman, sedangkan di organisasi kita menemukan semangat gotong royong masing-masing anggota dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Kita juga belajar bagaimana cara memanajemen waktu dan diri, tentunya dengan pintar memilah mana hal yang harus diprioritaskan. Berorganisasi itu penting apabila kita bisa menyeimbangkannya dengan kegiatan perkuliahan. Selain itu, dalam dunia kerja nanti kita akan merasa lebih mudah untuk bergaul dengan orang baru karena kemampuan komunikasi serta kemampuan public speaking yang telah kita asah selama mengikuti organisasi.

Untuk sosialisasi organisasi sendiri saya rasa sudah cukup banyak. Sayangnya beberapa mahasiswa tidak mengerti apa urgensi organisasi, sehingga mereka memilih untuk tidak ikut berorganisasi di kampus. Dampak organisasi itu bagi universitas sangat banyak, salah satunya meningkatkan akreditasi serta image universitas. Di sini mahasiswa berperan penting. Seharusnya mahasiswa tau akan perannya sebagai agent of change. Apalagi dampak positif berorganisasi bagi mahasiswa itu banyak. Saya rasa dampak buruk meninggalkan kuliah karena masuk organisasi dikembalikan lagi pada pribadi mahasiswa dan cara mereka mengatur waktu. Saya sendiri selalu mendukung mahasiswa untuk ikut organisasi. Saya melihat jelas perbedaan kualitas mahasiswa yang ikut organisasi dan yang tidak. Mereka yang ikut organisasi cenderung lebih aktif, kritis, wawasannya luas, dan juga kreatif dibanding yang tidak ikut organisasi. Kuliah merupakan hardskill dan organisasi adalah softskill. Agar seimbang, maka manfaatkanlah waktu selagi masih menjadi mahasiswa serta timbalah ilmu dan pengalaman sebanyak-banyaknya yang kelak akan berguna. Artha Dini Akmal, MPA Dosen Jurusan Ilmu Administrasi Negara

Dwi Putri Ramadhani Sekretaris Putri UK Pramuka

Berorganisasi Berarti Membagi Waktu Untuk organisasi yang ada di Universitas Negeri Padang saya tahu beberapa. Keberadaan organisasi di dalam kampus menurut saya berdampak terhadap kampus dan mahasiswanya sendiri. Dampak organisasi bagi mahasiswa tergantung pada mahasiswa yang menjalankannya. Jika ia bisa membagi waktu maka organisasi tidak akan berdampak pada nilai akademiknya. Namun jika ia tidak dapat membagi waktu dengan baik bisa jadi mengakibatkan nilai akademiknya akan terganggu. Sedangkan untuk pihak kampus dengan adanya organisasi akan membuat nama kampus terangkat karena banyak ajang-ajang yang di perlombakan di mana setiap ajang tersebut akan ada penghargaan-penghargaan yang didapatkan oleh setiap organisasi tersebut. Alasan saya sendiri tidak ikut berorganisasi karena tidak cukup memiliki waktu dikarenakan mahasiswa yang biasa mengikuti organisasi biasanya banyak kegiatannya. Untuk manfaat yang didapat jika mengikuti organisasi yaitu akan banyak teman dan mudah berinteraksi dengan orang lain serta ada pengalaman-pengalaman yang dapat dilampirkan pada CV ketika melamar pekerjaan nantinya. Khairani Anisya Putri Mahasiswa Pendidikan Geografi TM 2016


KONSUL TASI ONSULT

8

Mei-Juni 2019 Edisi No.210/Tahun XXX

K ONSUL TASI A G AMA ONSULT AG

Tidak Ada Reinkarnasi dalam Ajaran Islam

Diasuh oleh Dr. Ahmad Kosasih, M.A. Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu Di kampung saya sering terdengar mitos bahwa orang yang sudah meninggal kemudian menjadi binatang dan sebagainya (manusia jadijadian). Menurut bapak apa hukum mempercayainya dan apakah memang ada hal seperti itu? Nurhayanti Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia TM 2018

Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatu Ananda Nurhayanti! Dalam ajaran Islam tidak dikenal istilah reinkarnasi atau kepercayaan tentang adanya manusia yang hidup kembali ke alam dunia dan menjelma dalam wujud makhluk lain sesudah kematiannya. Menurut ajaran Islam, manusia berasal dari tanah dan sesudah wafat jasadnya kembali ke tanah (Q.S. Taha: 53-55) sementara rohnya berasal dari Tuhan (Q.S. As-Sajadah: 9) dan akan kembali menghadap

Ilahi, yakni Allah SWT. Ketika kita mendengar berita tentang musibah kematian seseorang, kita disuruh mengucapkan kalimat istirja’ yakni “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un” (Q.S. Al-Baqarah: 156). Di dalam kalimat tersebut terkandung suatu pengakuan bahwa manusia berasal dari Allah dan akan kembali setelah kematiannya kepada Allah, bukan kepada yang lain-lainnya. Di dalam Alquran, Allah juga menggambarkan penyesalan orang-orang kafir di alam kubur karena tidak tahan menghadapi pedihnya azab, sehingga mereka memohon kepada Allah supaya dikembalikan ke alam dunia untuk mengerjakan amal saleh karena selama hidup mereka tidak pernah melakukannya. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Mukminun ayat 99-100. “(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan.” Maksudnya orang-orang kafir saat menghadapi sakaratul maut meminta diperpanjang umurnya agar mereka dapat beriman dan mengerjakan amal saleh yang belum pernah atau belum sempat dikerjakan. Namun, itu suatu hal yang mustahil karena

mereka telah menghadapi kehidupan baru dalam kubur yang membatasi antara dunia dan akhirat. Alam kubur disebut alam barzakh yang berarti pembatas, karena setiap orang yang sudah wafat tidak akan dapat kembali lagi ke alam dunia tapi juga belum masuk alam akhirat. Pernyataan senada juga terdapat dalam Q.S. Al-An’am ayat 27-28. “Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata: “Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman”, (tentulah kamu melihat suatu peristiwa yang mengharukan). Akan tetapi (sebenarnya) telah nyata bagi mereka kejahatan yang mereka dahulu selalu

Grafis & Ilustrator : Mitha Melanie Putri

menyembunyikannya. Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya, dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta belaka.” Kedua ayat di atas menggambarkan penyesalan orang kafir baik di alam barzakh maupun akhirat, sehingga mereka minta dikembalikan ke dunia

untuk memperbaiki diri dan memperbaiki nilai “rapor”nya. Bahkan di dalam hadis yang dituturkan Imam Bukhari disebutkan bahwa kematian manusia itu terbagi dalam dua bentuk. Pertama, disebut dengan mustarih yaitu orang berbahagia di alam barzakh bermandikan rahmat Allah karena kematiannya berbekal amalan kebaikan yang sangat banyak. Kedua, disebut dengan mustarah-minhu yaitu mereka yang celaka dan penuh derita di alam barzakh. Kematiannya membawa rekam jejak yang buruk karena dihimpit oleh banyak dosa, baik dosa kepada Allah maupun sesama manusia.sedangkan orang lain termasuk juga h e wan, tumbuhan, dan negeri merasa aman dan tenang dengan kematiannya.

Jadi menurut ajaran Islam manusia dari segi zat adalah makhluk yang mulia (Q.S. AlIsra’: 70), makhluk terbaik/ ahsani taqwim baik (Q.S. At-Tin: 4) dari segi jasmani maupun rohaninya. Tidak ada manusia jadi-jadian setelah wafat dan tidak ada konsep reinkarnasi ataupun kepercayaan tentang perpindahan roh dari manusia kepada makhluk lain (tanasukh al-arwah).. Cerita yang berkembang dalam masyarakat tetang adanya manusia jadi-jadian, seperti menjadi hantu, harimau, babi dan sebagainya disebut khurafat yaitu cerita-cerita aneh yang tidak ada dasarnya dari Alquran ataupun hadis, tapi sudah menjadi kepercayaan bagi sebagian masyarakat. Kita harus memilih meyakini Alquran dan hadis sebagai pedoman hidup yang lurus dan benar (Q.S. Al-Isra‘: 9). Orang-orang yang meragukan kebenaran Alquran akan disiksa di neraka sebagai bahan bakar neraka itu bersama dengan batu karena mereka telah kafir (Q.S. AlBaqarah: 23-24). Besar dugaan hal itu dipengaruhi oleh ajaran agama Hindu yang mempercayai reinkarnasi. Apalagi agama Hindu lebih dahulu masuk ke Nusantara daripada kedatangan agama Islam. Wallahu a’lam bisshawab. Wassalam !

Rubrik Konsultasi diasuh oleh Staf Ahli SKK Ganto UNP dan membahas persoalan seputar kesehatan, psikologi, atau agama. Jika Anda memiliki permasalahan atau pertanyaan yang ingin dikonsultasikan, silakan kirimkan ke email redaksiganto @gmail.com atau bisa juga diantarkan langsung ke Sekretariat SKK Ganto UNP Gedung Student Center Lantai 2 UNP dengan melampirkan kartu identitas, seperti KTP atau KTM.

K ONSUL TASI KESEHA TAN ONSULT KESEHAT

Angina Pectoris Tria (inisial) Mahasiswa Universitas Negeri Padang

Diasuh oleh dr. Pudia M.Indika, M.Kes.

Assalam alaikum Warahmatullahi Wabarakatu Beberapa bulan belakangan ini saya sering merasakan nyeri di dada. Terkadang seperti terasa sesak saat bernafas, padahal saya tidak melakukan aktivitas berat dan mudah cepat lelah. Kebetulan salah satu dari orangtua saya memiliki riwayat penyakit jantung, ada yang mengatakan jika hal itu dapat diturunkan kepada anaknya. Sebenarnya apa penyebab dari gejala saya di atas, apakah saya memiliki masalah pada jantung? Apakah penyakit jantung memang bisa diturunkan pada anak?

Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatu Salam sehat! Nyeri dada yang dirasakan akan berbeda-beda tergantung dengan penyebab utamanya. Ada kalanya sakit di dada tidak selalu berhubungan dengan kondisi jantung, walaupun tidak ada cara yang mudah untuk mengetahui apa penyebabnya tanpa diperiksa secara langsung oleh dokter. Nyeri dada yang dirasakan pada penyakit jantung atau dalam bahasa medis disebut dengan angina pectoris. Pada umumnya memiliki keluhan yang khas, yaitu rasa berat seperti ditimpa beban yang sangat berat atau rasa ditekan. Ciri khas keluhan nyeri dada pada penyakit jantung sebagai berikut. Pertama, lokasi nyeri dada dirasakan di daerah tengah atau bagian dada sebelah kiri atau kadang-kadang menjalar ke lengan kiri, dapat menjalar ke punggung, rahang, leher atau ke lengan kanan. Kedua, nyeri dada pada angina biasanya timbul pada saat melakukan aktivitas.

Misalnya sedang berjalan cepat, tergesa gesa atau sedang berjalan mendaki atau naik tangga. Terdapat juga pada kasus yang berat, saat beraktivitas ringan seperti mandi atau menggosok

Desain Grafis & Ilustrator : Mitha Melanie Putri gigi sudah dapat menimbulkan nyeri dada. Ketiga, kualitas nyeri biasanya seperti tertekan benda berat seperti diperas atau terasa panas. Kadang-kadang sulit menjelaskan perasaan bagian

dada yang tidak enak. Keempat, serangan nyeri dada pada angina biasanya berlangsung 1–5 menit, kadang-kadang perasaan tidak enak di dada masih terasa setelah nyeri hilang. Dapat timbul juga keluhan penyerta lainnya seperti sesak napas, perasaan lelah, kadang- kadang nyeri dada disertai keringat dingin. Serangan dapat timbul pada waktu istirahat atau saat tidur malam. Selain jantung nyeri yang terasa di dada umumnya merupakan kondisi yang diakibatkan oleh masalah di organ tubuh lainnya seperti paru-paru, pencernaan, hingga otot dan saraf. Terdapat juga nyeri dada yang berasal dari organ paru-paru seperti pada penderita penyakit asma yang muncul akibat saluran pernapasan yang mengalami peradangan dengan gejala nyeri di dada disertai sesak napas, suara napas berbunyi, dan batuk. Asam lambung yang naik dapat menyebabkan sensasi membakar di dada dan tenggorokan, sehingga dada akan terasa nyeri dan terbakar. Sakit dada juga dapat diakibatkan oleh masalah otot dan tulang seperti kostokondritis, yaitu kondisi peradangan di tulang rawan dari

tulang rusuk akibat olahraga berlebihan atau mengangkat beban terlalu berat. Gejala yang umumnya terasa adalah sakit pada dada, sesak napas, batuk, dan nyeri saat mengambil napas dalam-dalam. Pemicu-pemicu lain yang dapat mengakibatkan rasa nyeri di dada adalah serangan panik. Jika Anda mengalami rasa ketakutan atau panik yang intens, kemungkinan anda akan mengalami nyeri dada, berkeringat banyak, sesak napas, detak jantung cepat, dan mual. Penanganan nyeri dada yang berasal dari jantung membutuhkan pengobatan yang berasal dari dokter dan dapat merubah beberapa faktor risiko. Pertama, mengontrol emosi dan mengurangi kerja yang berat dimana membutuhkan banyak oksigen dalam aktivitasnya. Kedua, mengurangi konsumsi makanan berlemak. Ketiga, menghentikan konsumsi rokok dan Alkohol. Keempat, menjaga berat badan ideal. Kelima, mengatur pola makan. Keenam, melakukan olahraga ringan secara teratur. Ketujuh, mengontrol tekanan darah. Semoga bermanfaat dan segerakan konsultasi masalah kesehatan Anda dengan dokter.


Mei-Juni 2019 Edisi No.210/Tahun

9

XXX

ENGLISH CORNER

KRITIK ENGLISH CORNER

Professional Change Rezky Amalia Putri Mahasiswa Jurusan Fisika TM 2018 Nowadays looking for work is not as easy as one might imagine, it requires a mature attitude to face the world of work because we will compete with each other to get a good job. Thousands of people in various circles that we will compete with, both when they want to become employees, entrepreneurs and other jobs. (Disaat ?) want to open a business with inadequate capital, so that it is still not able to create a good job and various other reasons that still arise in the community, so many do not work and that will increase unemployment. When a man has reached maturity, and decides to have a family, because unemployment or the costs obtained are not yet able to meet family needs sometimes this also makes women participate in earning a living. Not only that her husband is less able to finance the family, but who her husband still had a good job and the costs were also adequate but women still participated in activities to generate money in family life. Women’s participation in this case was made possible by several reasons, such as those who were forced to meet family finances. by husbands or husbands who are unemployed or lazy to work, there are those who want to look for other activities, and other reasons. Working women seem to have become a trend today. This will have a positive and negative impact. The positive impact can be like helping a husband to produce family finances. The negative im-

pact can be like if the husband cannot meet the family’s needs or her husband is unemployed then the wife is forced Will find a job, something like this is feared later the husband will be carried away lazily to work, and changes in the profession can occur the husband who used to work now as a caregiver, cleaning the house so that this husband can be called the father of the household. ladder turns

Desain Grafis & Ilustrator : Mitha Melanie Putri into a mother who works hard to make a living to meet the needs of the family. Thus the woman who usually becomes a rib turns into a backbone. And more worrying if the wife becomes the head of the family, makes the wife arbitrary to the husband that causes an authority man no longer exists, this seems to have begun to contradict the actual rules by which husbands are the heads of families. Not only for husbands whose income is small or there are unemployed, this can also happen to husbands who get adequate jobs that make money that they can to support the family. If something like this could

be a husband and wife busy working, so that their children get less attention from parents who will make this child fall into promiscuity, drugs and other negative things. It is not wrong if the affair happens a lot, because the woman who works is automatically someone who is no longer able to work, there are people who interact with the opposite sex plus less faith so deciding to cheat, because it seems possible then the woman follows her desires. It can also occur murder, the husband is not able to insult or temper the wife of the husband because he feels more than the husband, plus the seduction of the devil and the uncontrollable lust then the husband may decide to kill the wife or do things that are unthinkable wife. I think this woman is better at home as a housewife who takes care of the family and educates the child, if it is still not sufficient for the family’s needs from the husband’s wife, then the wife can take part, with the wife able to keep herself unpredictable with men -other man, and also not arbitrarily against the husband, still looking at the husband as the head of the family. If the husband does not want negative things will not be in family life later, then prepare everything not only material that is prepared but also the leadership spirit as the head of the family so can solve all problems that occur in the family well and the wife is not arbitrary towards the husband and prepare adequate material to live the family life. The most important thing is that the husband keeps the wife as a rib does not make it a backbone.

Diasuh oleh Dr. Jufri Syahruddin, M.Pd.

Terima kasih kami sampaikan kepada Ananda Putri yang telah memberanikan diri menulis untuk koran Ganto. Sebenarnya, ide karangan ini bagus untuk kita pahami dan dalami bersama-sama agar peran istri dan suami dalam rumah tangga jelas. Namun demikian, agak disayangkan penyampaiannya tidak dilakukan dengan bahasa Inggris yang baik dan benar sehingga pembaca sulit memahami maksud yang ingin disampaikan. Setelah membaca dengan teliti, saya menemukan banyak kesalahan baik dari segi bahasa seperti kesalahan penggunaan tanda baca, pilihan kata, transisi, tata bahasa maupun dari sudut kejelasan gagasan. Penulis sepertinya belum memahami pengunaan tanda baca yang baik serta pilihan kosakata yang cocok. Selain itu, pengarang juga kurang menguasai kalimat, baik kalimat tunggal maupun kalimat majemuk yang meliputi majemuk setara dan bertingkat. Penempatan kata transisi juga belum sesuai dengan ide yang ingin disajikan. Gagasan yang disampaikan seharusnya dituangkan secara sistematis dan saling mendukung satu dengan yang lainnya. Gagasan ini semestinya disajikan dalam konstruksi kalimat yang jelas, tegas, dan mudah dimengerti pembaca. Seorang pengarang tidak boleh memaksakan sejumlah gagasan dipadatkan dalam satu kalimat. Ide tersebut harus dipilah-pilah penyampaiannya dalam kalimat-kalimat yang teratur dan berjalin. Inilah yang disebut dengan paragraf yang kohesif dan koheren. Ingatlah bahwa ide-ide ini disampaikan dalam paragrafparagraf yang saling berhubungan. Justru itu, dalam suatu paragraf harus ada kalimat utama dan didukung oleh kalimat penjelas yang dalam bahasa Inggris disebut dengan topick sentence dan supporting details. Kalimat pendukung ini juga dibagi dua bagian yakni kalimat pendukung mayor dan minor. Agar Putri dapat mengkaji kesalahan-kesalahan yang terjadi, saya membubuhkan tanda-tanda. Seperti tanda hitam untuk kesalahan tata bahasa, tanda hitam dengan garis bawah menunjukkan ide yang kabur dengan dipadatkan dalam kalimatkalimat yang juga tidak sesuai tata bahasa, tanda miring bermakna bahwa idenya sulit dipahami, dan tanda miring bergaris bawah berarti ada kekeliruan tata bahasa. Penandaan ini tidak bisa saya lakukan per kata, per frasa, dan per kalimat karena adanya berbagai aspek kesalahan yang berkaitan. Walaupun masih ada kelemahan, saya mengapresiasi karangan ini dan berharap Putri terus berkarya dan belajar.

SOSOK

Manfaatkan Waktu dan Ikuti Prosesnya Anisma Pebrina “Ketika menjadi mahasiswa, maka melalangbuanalah kemanapun kamu bisa,” ucap Anisma Pebrina. Begitulah moto hidup Anisma, seorang mahasiswa program studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang. Keinginan yang kuat untuk mengekspos diri menjadikannya sebagai mahasiswa yang cukup aktif dalam organisasi dan mengikuti lomba-lomba debat. “Waktu SMA aktifnya di ekstrakurikuler bidang olahraga. Sebelumnya sama sekali tidak tahu bagaimana rasanya ikut organisasi dan belum mendalami ilmu debat,” jelasnya. Perempuan yang berasal dari Kota Jambi ini telah mengikuti lomba-lomba debat sejak semester empat. Ia juga pernah meraih juara satu pada lomba debat yang diadakan oleh salah satu Unit Kegiatan di Universitas Sriwijaya (Unsri), Palembang dalam bidang sosial politik tingkat nasional. Kecintaannya pada dunia debat ini bermula dari kebiasaannya menonton video acara debat. Ia mengaku menyukai gaya bicara para debater yang ia tonton. Hal inilah yang membuatnya bersemangat

dan memulai mencari banyak informasi ke senior yang sudah berkecimpung di dunia debat. Selain mendapatkan banyak pengalaman, teman, relasi, dan wawasan baru, ternyata ada sebuah cita-cita kecil dari seorang Anisma. Ia ingin sekali bisa keliling nusantara, menikmati alam Indonesia dengan melihatnya sendiri. Sejauh ini ia mengaku karena debat setidaknya Sumatera dan Jawa sudah dapat ia kunjungi. Lomba debat yang pernah Anisma ikuti diantaranya lomba debat sosial politik tingkat nasional yang diadakan oleh Universitas Panca budi Medan mendapat harapan satu, lomba debat konstitusi di Riau, debat sosial politik di Palembang, dan lomba debat yang diadakan oleh WP2 SOSPOL tingkat Sumbar pada 2017 dengan mendapatkan peringkat pertama. Tidak hanya berkutat pada debat, Anisma juga aktif berorganisasi. Pada semester kedua perkulihan, ia mengikuti Unit Kegiatan Komunikasi dan Penyiaran Kampus (UKKPK) dan men-

jabat sebagai Public Relation. Selama berorganisasi Anisma mengakui waktu bersama temantemannya ikut terpakai oleh kesibukannya ini. Namun dari sinilah ia banyak belajar bagaimana memanajemen waktu. Bagaimana menyeimbangi kegiatan organisasi, perkuliahann, dan waktu bersama teman-temannya. Ketika ditanyai mengenai mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi, Anisma sendiri sangat menyayangkan hal tersebut. Bukan bermaksud menyalahkan sikap yang seperti itu, ia hanya merasa bahwa kita sebaiknya memanfaatkan wadah yang telah disediakan. Meskipun kapasitas masing-masing orang berbeda, tapi waktu yang dimiliki setiap orang itu sama. “Ketika ada banyak contoh yang bisa kita lihat, apa salahnya memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya karena ada banyak pembelajaran yang bisa kita dapatkan,” tuturnya, Senin (1/7). Selain itu, Anisma pernah berkeinginan mengikuti ajang perlombaan Uda Uni, tapi karena bukan berasal dari Minang ia harus mengurungkan niat tersebut. Sampailah ia mengikuti ajang Putra Putri Bahari Indonesia 2017. Dengan persyaratan warga negara Indone-

sia asli dan bisa berbahasa Inggris membuatnya membulatkan tekad untuk mendaftarkan diri. Ia mengaku bahwa ini merupakan pengalaman pertamanya mengikuti ajang sejenis ini. Merupakan pribadi yang tomboi waktu kecil dan tidak berpengalaman memakai sepatu hak tinggi ditambah lagi pesaingnya adalah orang-orang yang telah berkecimpung di dunia itu membuatnya sedikit pesimis untuk bisa lolos. Namun, ia tetap mengikuti prosesnya. Meskipun tidak terlalu berambisi Anisma tetap berusaha sebaik mungkin. Ketekunannya inilah yang pada akhirnya menjadikannya sebagai Runner Up 1 pada ajang tersebut. “Tetaplah berproses, karena ketika kita berproses maka akan ada pencapaian meskipun tidak sesuai dengan apa yang kamu harapkan. Akan ada sesuatu yang dirahasiakan oleh Allah,” tutupnya. Mitha Melanie Putri


OPINI

10

Mei-Juni 2019 Edisi No.210/Tahun XXX

Masa Depan Keberagaman Indonesia Indonesia memiliki luas kurang lebih 5.193.250 km, tepatnya wilayah Indonesia termasuk negara terluas di dunia. Negara Indonesia disebut juga sebagai nusantara yang artinya kepulauan dengan jumlah pulau 17.508. Indonesia yang memiliki 35 provinsi setelah bertambahnya Provinsi Teluk Cenderawasih ini memiliki suku bangsa masyarakat yang bervariasi. Bangsa ini kaya sumber daya alam dan keberagaman budaya dari Sabang sampai Merauke sebagai aset bangsa yang tidak ternilai harganya. Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi nilai toleransi dan memiliki budaya yang bermacam. Semakin banyak jumlah masyarakat, maka akan semakin banyak keberagamannya. Membicarakan keberagaman akan terkait dengan pluralitas agama, etnis, bahasa, dan budaya. Agama adalah ajaran yang mengatur tata kepercayaan berhubungan dengan pergaulan masyarakat, etnis diartikan dalam kedudukan adat yang menjalin kelompok sosial, bahasa merupakan percakapan yang digunakan untuk berinteraksi, budaya sesuatu yang telah menjadi kebiasaan dalam nama lain adat istiadat. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara yang berbudaya dengan tata kelakuan yang kekal dan turun temurun dari generasi ke generasi sebagai warisan yang kuat integrasinya dengan pola perilaku masyarakat. Walaupun tidak dipungkiri hal-hal tersebut dapat mendorong terjadinya isu dan konflik. Ada banyak kasus yang menyinggung keberagaman dari individu maupun golongan tertentu yang tidak menghormati sila ketiga “Persatuan Indonesia.” Seperti peristiwa sempit tahun 2001, kasus perbedaan antara suku Dayak dan Madura terjadi akibat perbedaan sikap, kepercayaan, nilai, dan kebutuhan. Selain itu tahun 2015, kasus rumah ibadah di Aceh Singkil diakibatkan adanya diskriminasi pendidikan agama dan kasus lainnya. Hal tersebut jika terus berlangsung akan memberi dampak permusuhan bahkan peperangan antarmasyarakat sehingga me-

lunturkan kedamaian. mempunyai falsafah atau semboyan Di zaman modern ini, kita dapat Bhinneka Tunggal Ika. Walaupun berbeda, mengungkapkan isi pikiran secara bebas tapi rakyat Indonesia menjadi satu untuk di media sosial tanpa adanya batas. mengokohkan negeri ini. Bangsa ini Apalagi setelah adanya Hak Asasi Manumemiliki potensi konflik yang tinggi. Oleh sia (HAM) terutama kemerdekaan mengekarena itu harus belajar menerima luarkan pendapat dari setiap warga negara. perbedaan dan menjadi teladan untuk Hukum HAM menjamin melindungi tiap generasi selanjutnya. Tiap generasi harus individu agar tidak merasa khawatir unbisa saling menjaga agar terhinda dari pertuk mengemukamusuhan, baik kan pendapat. secara fisik mauAkan tetapi pun nonfisik. dalam meKeberagangeluarkan man itu bugagasan pikikanlah seburan, baik lisan ah bencana tem a u p u n tapi sebuah tulisan harus anugerah dari tetap bertuhan untuk tanggung saling mengjawab sesuai hargai, mengdengan perunhormati, mendang-undangan jaga sikap, dan yang berlaku. toleransi. Kita haSelain itu mengerus belajar memahami setiap kekuluarkan pendarangan dan mepat sebaiknya tingapresiasi keledak menimbulbihan satu sama lain kan kericuhan deserta memberi sudut ngan menjaga berbapandang yang mengargai pandangan dan tintikan sebuah keberagaman dakan agar tidak menimyang ideal. bulkan permasalahan SuPeran kita bersama adaku, Agama, Ras, dan, An- Desain Grafis & Ilustrator : Mitha Melanie Putri lah menyonsong masa detar golongan (SARA). pan merujuk nilai-nilai keberagaman, Di masa depan tidak dipungkiri mekebangsaan, dan kemanusiaan. Menjadi nimbulkan lebih banyak perbedaan yang tameng ketika masuknya intoleransi dan mencolok untuk negara ini. Kita harus diskriminasi, terutama berlatar agama berpandai dalam bersikap karena perbeberbeda. Menjadi peran kunci merawat daan dapat mendorong untuk mengekeberagaman dan memperkokoh semaluarkan buah pemikiran yang dapat ngat kebangsaan dengan menghargai menyinggung keberagaman dan menokemerdekaan Indonesia. Hal ini merudai toleransi bangsa ini. Berbijak dalam pakan modal utama menghadapi berberbicara maupun menulis agar tidak ada bagai tantangan kebangsaan saat ini dan yang merasa sakit hati dengan periode masa mendatang. Negara tidak boleh kecanggihan teknologi. kalah oleh kelompok-kelompok yang meIndonesia meraih kemerdekaan dari maksakan kehendak tidak berlandaskan rakyat Indonesia dengan berbagai etnis hukum. Semua umat beragama pun ikut dan budaya semangat nasionalisme. andil dalam memerdekakan negeri ini. Menyatukan berbagai pikiran yang

Oleh Yolanda Septia Putri Mahasiswa Pendidikan Biologi TM 2015 Berbangsa satu bangsa Indonesia. Berdiri sejajar dalam satu barisan meskipun berbeda keyakinan menjadi tolak ukur keberhasilan kerukunan. Hidup dalam keberagaman namun tetap satu pangkuan NKRI. Indonesia itu satu dalam keberagaman. Indonesia itu toleransi, Indonesia itu cinta kasih dan damai. Indonesia tetaplah Indonesia tak ada satupun yang lain. Mencintai adanya keberagaman, indahnya hidup berdampingan, indahnya perdamaian dengan toleransi yang tinggi tetapi masih memperhatikan nilai yang ada. Bayangkan jika terjadi pertengkaran antara suatu perbedaan yang mementingkan kelompok tertentu saja, maka kehancuran dan porak-poranda pasti sudah di depan mata. Oleh karenanya berpikir kritis perlu ditimbulkan, jangan mau terhasut oleh kelompok yang ingin memecah belah negara ini. Sudah tugas kita sebagai masyarakat yang melek keberagaman ini mempererat jalinan silaturahim dan tidak memojokkan perbedaan. Indonesia adalah tempat tinggal kita yang menjadi identitas kita. Hidup rukun dalam keberagaman. Berkumpul tanpa memandang perbedaan karena nenek moyang kita mengatakan bahwa kita “Satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa.”

Ketimpangan yang Masih Menjalar Indonesia saat ini tengah dihadapkan pada kondisi di mana revolusi industri 4.0 mulai merambat pada seluruh aspek kehidupan masyarakatnya. Zaman yang serba cepat dan digital menjadi sorotan. Begitu pula dengan upaya pemerintah dalam memajukan segala inventaris negara demi meningkatkan income yang akan diperoleh dan perluasan kerja sama yang melibatkan antarnegara di dunia. Jika dilihat secara global, Indonesia sudah menjadi negara maju dengan banyaknya gedung-gedung tinggi pencakar langit. Tidak hanya itu, gedung megah yang menghabiskan jutaan hingga miliaran rupiah serta aset negara yang dibangun dengan dilengkapi peralatan canggih dan bermerek bertebaran di mana-mana. Indonesia di mata dunia memang masih berstatus sebagai negara berkembang, tetapi kemajuannya tahap demi tahap diakui secara komersial. Lain halnya dengan semua kemegahan yang ditonjolkan, di sudut-sudut pinggiran kota, masih terdapat banyak pengemis dan pemintaminta serta rumah-rumah kumuh yang dihuni oleh ratusan rakyat yang tidak memiliki keberuntungan. Hal ini tentu luput dari pantauan mata-mata para penguasa atau memang sengaja tidak dihiraukan karena mereka nyatanya ada di setiap sudut pinggiran kota di Indonesia. Kemiskinan pada permukaannya

masih menjadi suatu permasalahan sosial di lingkungan wilayah Indonesia. Dilansir dari Badan Pusat Statistik tahun 2018, persentase kemiskinan di Indonesia pada September 2019 di perkotaan sebesar 9,66 persen. Artinya, jumlah penduduk miskin Indonesia pada September 2018 di perkotaan mencapai 10,13 juta orang. Angka tersebut memang termasuk kecil daripada tahun-tahun sebelumnya, tetapi kemiskinan sudah seharusnya tetap menjadi perhatian semua pihak. Hal ini mengacu pada Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 yang menyebutkan bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.” Terkait dengan permasalahan kemiskinan, Kota Padang yang sejatinya merupakan Ibukota Provinsi Sumatera Barat dapat dijadikan salah satu contoh. Begitu banyak gedung-gedung mewah di Kota Padang, kampus-kampus elit pun berdiri dengan gagahnya. Akan tetapi, di setiap sudut kota, masih terdapat orang-orang yang kurang beruntung hingga menyeretnya untuk menjadi seorang pengemis, pengamen, bahkan pencuri atau yang lebih sering disebut maling. Sebut saja di salah satu pasar besar di Kota Padang, ketimpangan sosial sangat jelas tergambar. Misalnya anak kecil yang berlarian kesana-kemari menjajakan kantong kresek yang kadang

kala terkesan memaksa orang untuk membeli. Di lain sisi, mal-mal besar di Kota Padang yang diisi oleh orang-orang yang berpenampilan rapi, bersih dengan dilengkapi dengan kendaraan pribadi yang mengkilat bak disemir setiap hari. Ketika dua keadaan tersebut dibandingkan secara langsung, tentu jelas tampak kesenjangannya. Namun, begitulah keadaan nyatanya yang mesti diterima. Tidak hanya di Kota Padang, sebagian besar kota-kota di Indonesia memang didominasi oleh kesenjangan sosial. Terlebih lagi di Kota Jakarta yang merupakan ibu kota Indonesia yang padat penduduk. Namun, lagi-lagi di sini ditekankan bahwa pada dasarnya angka kemiskinan dari tahun ke tahun menurun. Akan tetapi, setiap hari pemandangan memilukan dari orangorang kurang beruntung masih nyata terlihat dan mampu menyayat hati. Dalam hal ini, upaya ekstra semua pihak tentu sangat diharapkan. Kemajuan zaman yang kian hari kian canggih dengan segala penemuan orang-orang pintar mampu menyembunyikan kepahitan orang-orang pinggiran tersebut. Seolah-olah mereka tidak tampak di permukaan. Para ilmuan mencoba berbagai macam cara untuk mempermudah pekerjaan manusia. Mulai dari mesin-mesin otomatis hingga manusia robot yang dapat bekerja layaknya manusia. Hal inilah yang semakin menyudutkan posisi or-

Oleh Julia Fitri Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia TM 2016 ang-orang yang hanya mengandalkan tenaga untuk bekerja karena kurang beruntung dalam mengenyam pendidikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa masalah kesenjangan sosial tersebut disebabkan oleh faktor internal dan juga eksternal. Kedua faktor itu saling terkait hingga menciptakan keadaan yang begitu sulit bagi orang-orang kurang beruntung. Akan tetapi, permasalahan tersebut juga harus diperbaiki oleh semua pihak, baik dari orang itu sendiri, pemerintah, mahasiswa sebagai agent of change, dan para ilmuwan yang harus lebih ramah pada ketersediaan lapangan pekerjaan.


Mei-Juni 2019 Edisi No.210/Tahun

OPINI

XXX

11

Saatnya Milenial Jadi Investor Kaum milenial adalah calon generasi pewaris pergerakan perekonomian bangsa. Generasi milenial yang juga dikenal sebagai Generasi Y atau Generasi Langgas adalah kelompok penduduk yang biasanya ditandai dengan awal 1980-an sebagai awal kelahiran, pertengahan tahun 1990-an hingga awal 2000-an sebagai akhir kelahiran. Hal ini berarti bahwa generasi milenial memiliki rentang umur dari 17 hingga 37 tahun. Berdasarkan data, dari 255 juta penduduk Indonesia yang tercatat, terdapat 81 juta kaum milenial yang berusia pada rentang tersebut. Berdasarkan temuan Pew Research Center, milenial adalah generasi paling berpendidikan yang pernah ada, dibuktikan dengan adanya data pada tahun 2016, hampir seperempat milenial usia 18- 24 tahun (lahir 1992-1997) adalah mahasiswa. Hal ini menunjukan bahwa Indonesia ditempati oleh kaum yang memiliki daya pikir yang matang dan memiliki daya juang yang tinggi untuk belajar dan menggapai tujuan di usia produktifnya. Namun, saat ini banyak kaum milenial yang justru menjadi penonton di negeri sendiri. Salah satu contohnya yaitu mereka dengan masif menggunakan produk asing untuk melengkapi kebutuhanya, merasa gaul dengan membeli dan mengoleksi barangbarang dengan brand luar Indonesia. Kebanyakan dari mereka di usia produktif ini menghabiskan waktu dengan mengejar kesenangan sesaat, sibuk mengekspresikan diri melalui media sosial, bermain game online, tetapi lupa akan tujuan masa depannya. Padahal ada banyak persiapan yang harus diselesaikan selama kaum ini memiliki daya juang yang masih besar, daya pikir yang masih tajam dan daya saing yang masih kuat. Mereka seakan-akan terlena dengan perputaran zaman dan memilih menik-

mati hal-hal tanpa arti dan lupa diri bahwa mereka adalah pewaris perekonomian bangsa selanjutnya. Mereka memiliki potensi besar dalam mewujudkan perekonomian bangsa yang positif. Hal itu dapat direalisasikan dengan generasi yang peduli masa depan dengan ber-investasi. Namun, bukti nyata di lapangan menunjukan bahwa ketertarikan generasi ini terhadap investasi masih sangat minim. Dilansir dari CNBC, sebuah survei yang dilakukan oleh Go Banking

datang dan belum menginvestasikan berupa harta apapun untuk kelangsungan hidupnya. Sudah saatnya kaum milenial memiliki andil dalam pembangunan perekonomian bangsanya, dan ada banyak cara bagi kaum milenial untuk berpartisipasi dalam hal ini. Salah satunya yaitu dengan berinvestasi. Kesulitan menabung atau berinvestasi bagi kaum milenial dapat diatasi dengan formula sederhana yang dikemukakan oleh seorang pakar keuangan dari Intuit yang bernama Kimmie Greene. Ketika berusia sekitar 20 tahun, sisihkan 25 persen dari total penghasilan untuk ditabung, tentu hal ini harus diselaraskan dengan biaya gaya hidup seorang investor. Greene menyarankan agar biaya gaya hidup investor tidak melampaui 75 persen dari pendapatan Ilustrator : Akbar Wahyu kotor per bulanya. Meski hal Grafis : Mitha Melanie Putri ini terlihat sangat sulit, namun jika kaum milenial memulai berinvestasi sejak umur 20 tahun, Rates meneini tidak akan terasa begitu sulit. Tenmukan bahtunya, berinvestasi atau menabung dapat wa sebagian bersifat fleksibel sesuai dengan kebutuhan besar genehidup seorang investor. Jika sedang rasi milenimemiliki banyak pengeluaran dan kebual muda tuhan, maka uang yang akan ditabung atau yang lebih sedikit jumlahnya. Namun hal ini berusia 18-24 tahun memiliki saldo tidak jadi masalah, pada intinya semakin tabungan kurang dari 1.000 dollar AS cepat seseorang berinvestasi untuk tujuan atau setara dengan sekitar Rp13,6 juta. finansial, maka ini akan semakin baik. Data ini dengan sangat jelas memBukan rahasia lagi bila investasi buktikan bahwa separuh di antaranya memiliki peran yang sangat signifikan tidak memiliki tabungan sama sekali. terhadap pergerakan roda perekonomian Survei ini menemukan adanya peIndonesia. Kaum milenial harus membuka ningkatan persentase generasi milenial mata dan mempertebal persiapan mereka yang tidak memiliki tabungan. Pada sembari membantu pembangunan peretahun 2016, 31 persen generasi milenial konomian bangsa melalui investasi. memiliki tabungan dengan saldo nol alias Dilansir dari detik.com, menjaga agar tidak ada tabungan, dan angka ini terus gaya hidup dapat dipertahankan di masa naik menjadi 46 persen tahun 2017. depan maka milenial butuh untuk Dapat dipahami bahwa generasi ini berinvestasi. Investasi tidak hanya memang belum memiliki persiapan dilakukan berupa uang saja, tetapi hal dalam menghadapi masa yang akan

Oleh Arsil Firmani Pendidikan Bahasa Inggris TM 2016 lain yang dapat diinvestasikan oleh kaum milenial yaitu berupa properti, emas, dan juga saham. Sejak beberapa tahun yang lalu, bursa efek tengah giat menggaungkan program “ yuk nabung saham.� Program ini tentu bisa menjadi start point bagi kaum milenial untuk terjun langsung ke dunia bisnis. Saat ini, kegiatan jual beli saham di pasar modal kian hari kian ramai, hal ini merupakan sesuatu yang sangat positif efeknya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Apalagi jumlah investor yang tercatat di pasar modal Indonesia per Juni 2017 sudah mencapai angka satu juta lebih investor. Direktur utama PT. Bursa Efek Indonesia (BEI), Tito Sulistio mengatakan sumbangsih pasar modal terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia hampir 12 persen. Angka tersebut tersalurkan lewat penerimaan pajak negara yang kontribusinya mencapai 10 persen sepanjang 2016. Penerimaan pajak dari pasar modal di tahun 2016 mencapai Rp110 triliun dari total pajak Rp1.100 triliun. Tentu hal ini adalah sumbangan yang luar biasa besar terhadap perekonomian negara, serta menguntungkan bagi semua investor saham. Maka dari itu, sudah saatnya kaum milenial menjadi subjek penggerak perekonomian bangsa yang menguntungkan diri sendiri dengan investasi dan juga negara sendiri. Meriah menjadi kaum milenial yang tidak hanya eksis di dunia maya, tapi juga eksis untuk mendorong perekonomian bangsanya.

KOLOM

Mengenal Beastiality Kasus kejahatan seksual setiap menit dan setiap detik selalu terjadi di lingkungan kita. Mulai dari kasus pelecehan seksual antar keluarga sedarah (inses), pernikahan sesama jenis serta terjadinya pemerkosaan dimana-mana. Semua orang kini sudah mencapai luar batas akal mereka. Tak tanggung-tanggung sistem kebebasan atau sistem demokrasi yang menjujung tinggi kebebasan menyebabkan orang bebas bertindak semaunya saja. Bahkan orang sudah tidak takut akan dosa yang mereka perbuat. Jika selama ini orang mengenal kejahatan seksual seperti LGBT, inses, sodomi, dan pemerkosaan, maka kita akan mengenal istilah baru yang disebut beastiality. Mungkin istilah ini sangat asing di telinga kita atau kita pernah mendengar tapi tidak mengetahui maknanya. Beastiality secara sempit artinya hubungan intim manusia dan binatang, tapi secara luas adalah hubungan seks yang terjadi antara manusia dan binatang. Misalnya wanita berhubungan seks dengan seekor anjing. Binatang itulah yang menjadi tempat pelampiasan seksnya, baik secara anal maupun oral.

Beastiality ini biasanya sering dilakukan dengan motivasi produksi film porno dan ini dilakukan atas nafsu seksual. Namun hal itu bersifat menyimpang dan kecintaannya yang berlebihan terhadap seekor binatang. Contoh kasusnya adalah di Amerika Serikat dimana Amber dan Ruben Fox merekam aksi kejahatan dimana mereka berhubungan seks dengan anjing kesayangan mereka, setelah itu mereka upload dimedia online sebagai video pornografi. Selain itu di Washington seorang pria meninggal karena disodomi oleh seekor kuda di sebuah peternakan pada bulan Juli 2005. Betapa mengerikannya seorang manusia jika melakukan hubungan seks dengan seekor binatang, tidak hanya dapat mengakibatkan seseorang meninggal dampak lain dari beastiality yaitu gangguan psikologis untuk melakukan hal itu lagi dan lagi, kecelakaan fisik. Selain itu akan mudah terserang virus Brucellosis dimana terjadi Infeksi yang ditularkan dari binatang ke manusia melalui kotoran, darah, dan kencing binatang yang dapat menyerang jantung

dan sistem pusat, terjadinya alergi serius karena benda asing masuk ke dalam tubuh manusia, dan mudahnya terserang rabies. Sebagai seorang muslim, pada dasarnya Allah telah karuniakan kepada kita nafsu, dimana hasrat seksual merupakan anugrah dari Allah yang wajib kita lakukan dengan baik dan pada tempatnya. Namun terkadang banyak manusia yang menyalahgunakannya diluar batas aturan yang sudah Allah tetapkan, sehingga menyalahi fitrah sebagai seorang manusia. Bersetubuh dengan binatang adalah merupakan tindakan paling hina. Dalam Alquran Surah Ar-Rum ayat 21 telah dikatakan bahwa “Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan isteri-isterimu dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikanNya di antaramu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan bagi kaum yang berfikir.� Jadi Allah menciptakan wanita-wanita untuk dijadikan istri, begitu juga dengan perempuan. Maka dari itu perbuatan menikahi binatang atau menggauli binatang

Oleh Maina Suryani Mahasiswa Desain Komunikasi Visual TM 2015 adalah dosa besar, karena telah menyalahi fitrah. Selain itu betapa jahatnya orang-orang yang melakukan perbuatan itu, melakukan seks dan hal yang tidak semestinya dilakukan kepada binatang. Seharusnya binatang disayangi, bukan dizalimi dan disakiti. Binatang diciptakan untuk dirawat dan dipelihara, bukan sebagai alat sex toys untuk pemuas nafsu.


FOTO

12

Mei-Juni 2019 Edisi No.210/Tahun XXX

Mengenal PDIKM Padang Panjang

Pakaian Adat Adat: Saat memasuki Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM), pengunjung akan disambut oleh patung yang mengenakan pakaian adat Minangkabau. PDIKM ini didirikan atas prakarsa Abdul Hamid dan keluarga Bustanil Arifin, Rabu (3/7). f/ Hega

Pada edisi kali ini, fotografer Ganto mengabadikan kegiatan yang ada di Pusat Dokumentasi Informasi dan Kebudayaan Minangkabau (PDIKM). Tempat ini merupakan museum sekaligus tempat wisata yang mengedukasi. Terletak di Kelurahan Silaing Bawah, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Sumatra Barat. Pendirian PDIKM ini dilakukan untuk mengenal sejarah kebudayaan adat istiadat Minangkabau. Museum ini berbentuk arsitektur rumah gadang Minangkabau yang didirikan di atas tanah seluas dua hektar dan resmi digunakan pada 17 Desember 1990. PDIKM banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun asing. Para pengunjung dapat menemukan dokumen lama tentang Minangkabau yang kebanyakan terbitan sebelum tahun 1945, baik dalam bentuk reproduksi buku, naskah, kliping koran, foto maupun mikrofilm. Selain mengetahui sejarah kebudayaan Minangkabau, pengunjung juga dapat mencoba pakaian adat pengantin Minangkabau dan berfoto di halaman museum ini.

Mengamati Mengamati: Seorang pengunjung sedang mengamati foto lama yang dipamerkan di PDIKM. Ada sekitar 500 foto-foto tua dalam bingkai besar dan kecil tentang aktivitas kehidupan masyarakat Minangkabau waktu dulu, seperti pakaian adat, prosesi perkawinan, bangunanbangunan lama, dan sebagainya. Foto tersebut kebanyakan hasil karya fotografer Belanda dan sebagian besar berformat hitam putih, Rabu (3/7). f/Hega

Melihat Melihat: Salah seorang pengunjung sedang mengamati koleksi dokumen lama tentang Minangkabau, seperti surat kabar yang terbit pada awal abad dulu, misalnya Sinar Mas di PDIKM, Rabu (3/7). f/Hega

Berfoto Berfoto: Para wisatawan menggunakan pakaian pengantin adat Minangkabau yang disewa Rp25.000 per stel. Setelah itu mereka berfoto di halaman PDIKM, Rabu (3/7). f/Hega

Buah T angan Tangan angan: Para wisatawan tengah membeli oleh-oleh khas Ranah Minang seperti sovenir pin rumah gadang, gantungan kunci, pajangan atau replika mini rumah gadang, dan sebagainya di PDIKM lantai 1, Rabu (3/7). f/Hega


Mei-Juni 2019 Edisi No.210/Tahun

TEROPONG

XXX

13

Menunggu Serah Terima Gedung Asrama Setelah selesainya pembangunan Gedung Asrama Mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) yang terletak di samping Gedung Student Center, UNP tinggal menunggu serah terima dan peresmian bangunan tersebut. Pembangunan Gedung Asrama Mahasiswa ini dilakukan melalui kerja sama UNP dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia (RI). Namun, Gedung Asrama Mahasiswa tersebut belum bisa dioperasikan oleh UNP sebagai tempat tinggal mahasiswa. Hal ini dikarenakan antara Kementerian PUPR dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) RI belum melakukan serah terima. Sebelum Kementerian PUPR belum melakukan serah terima dengan Kemenristekdikti, UNP belum berhak mengoperasikan gedung tersebut. “Hingga saat ini kita masih menunggu hal itu,” jelas Endri selaku Kasubag Perlengkapan UNP, Selasa (16/7). Gedung Asrama Mahasiswa sendiri terdiri atas dua bangunan yang berbentuk rumah susun.

Satu bangunan terdiri atas tiga lantai sedangkan bangunan satunya lagi terdiri atas empat lantai. Penanggung jawab pengelola Gedung Asrama Mahasiswa akan diserahkan kepada perlengkapan UNP. Namun untuk ketetapan penghuni asrama tersebut belum ditetapkan sebelum serah terima. “Apakah yang menghuni satu bagian putra dan gedung satunya lagi putri itu belum dibahas,” jelas Endri. Rektor UNP, Prof. Ganefri Ph. D., menyatakan gedung tersebut hanya butuh satu tahun pengerjaan hingga selesai dan saat ini sudah dihuni oleh mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG). “Penghuni sekarang anak PPG, selanjutnya juga akan dihuni oleh mahasiswa internasional,” jelasnya, Kamis (9/5). Sejalan dengan pernyataan Rektor UNP, Endri juga mengatakan bahwa saat ini asrama tersebut sedang dihuni oleh mahasiswa PPG. Sementara itu untuk status penghuni asrama tersebut, saat ini mahasiswa PPG dan pihak UNP meminta izin kepada Kementerian PUPR. “Untuk mahasiswa PPG yang sedang menghuni asrama itu sekarang kita meminta izin kepada PUPR karena serah terima kita belum ada,” jelas Endri. Setelah konfirmasi lebih lan-

Gedung Baru Baru: Seorang pengendara motor terlihat sedang melewati jalan depan Gedung Asrama Universitas Negeri Padang (UNP). Ada dua bangunan di gedung yang terletak di sebelah gedung PKM UNP ini. Terlihat beberapa mobil serta sepeda motor terparkir di tempat parkirnya, Jumat (2/8). f/Hega

jut, Genefri mengatakan bahwa saat ini gedung asrama tersebut tidak bisa diperuntukkan untuk mahasiswa reguler. “Gedung tersebut masih diperuntukkan untuk mahasiswa PPG, kalau untuk mahasiswa reguler belum karena UNP sendiri belum memumpuni hal tersebut,” ujarnya saat ditemui di ruangannya,

Selasa (23/7). Untuk biaya sewanya, UNP telah mematok harga sekitar satu juta rupiah per bulannya. Harga tersebut juga telah dirasa cukup pantas dan tidak mahal. Fasilitasnya telah disediakan langsung oleh Kementerian PUPR, seperti beberapa AC dan juga beberapa kamar yang diberi kipas

angin. Selain itu, UNP akan memaparkan anggaran dana yang dibutuhkan setelah serah terima dari Kementerian PUPR. “Beberapa fasilitas sudah diberikan oleh PUPR, selanjutnya seperti air, listrik, kebersihan serta keamanan akan kita tindaklanjuti setelah asrama tersebut diresmikan dan operasikan,” jelas Endri. Yanda

Universitas Pertama Terapkan Sistem SSO Universitas Negeri Padang (UNP) menjadi Universitas pertama di Indonesia yang menerapkan sistem Single Sign On (SSO) menggunakan data milik UNP sendiri . Teknologi SSO adalah teknologi yang mengizinkan pengguna jaringan agar dapat mengakses sumber daya dalam jaringan hanya dengan menggunakan satu akun pengguna saja. Sistem SSO diselenggarakan UNP bekerja sama dengan Telkomsel dalam pengaksesan informasi oleh mahasiswa melalui @wifi.id. Sistem ini sudah dimunculkan di portal mahasiswa pada Selasa pagi, 6 Agustus 2019. Dari segi penggunaannya, beberapa mahasiswa mengaku bahwa penggunaan wifi.id ini sangat

menguntungkan. Salah satunya Mahasiswa Jurusan Biologi TM 2016, Farmitha Putri Edwar mengatakan bahwa penggunaan wifi.id ini memberi banyak manfaat karena dapat dipakai di tempat

yang menggunakan wifi.id tanpa membeli voucher. “Senang karena sangat membantu, tapi sayangnya tidak bisa menggunakannya di semua tempat,” ujarnya, Jumat (16/8). Senada dengan Farmitha, Mahasiswa Jurusan Bahasa Indonesia TM 2016, Sri Rahma Wita mengatakan bahwa terobosan baru UNP ini patut diacungi jempol. Ia mengatakan bahwa wifi.id ini jaringannya lebih kencang dibanding wifi UNP yang biasa. “Jaringannya lumayan kencang,” ujarnya, Jumat (16/8). Saat kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa

Baru (PKKMB) Jalur SNMPTN, Rektor UNP, Prof. Genefri, Ph,D., mengatakan bahwa UNP telah membayarkan Rp15.000 per mahasiswa untuk berlangganan internet. Bagi yang terdaftar sebagai mahasiswa UNP bisa mengakses dan menggunakannya. “Fasilitas ini dapat digunakan kapan pun dan dimana pun selama terdapat wifi.id,” jelasnya. Kepala Sub bagian Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK) UNP, Mohamad Amin, S.Kom., mengatakan proses pembuatan sistem ini berlangsung kurang lebih satu bulan. Lebih lanjut ia menga-

takan bahwa hal ini ditujukan agar mahasiswa dapat mengakses wifi.id tanpa membeli voucher. “Kita sudah bekerjasama dan membeli bandwidth dengan pihak Telkom,” lanjutnya, Selasa (6/8). Sebelum menggunakan wifi.id, mahasiswa harus membuka portal UNP. Untuk menjaga keamanan dalam penggunaan wifi.id, mahasiswa disarankan untuk mengganti username dan password. Kemudian mahasiswa UNP wajib menambahkan id @violet.unp di belakang NIM sebagai username. Hal ini dikarenakan id @violet.unp merupakan nama untuk SSO Telkom. Aminah

KILAS

Pembatas Pembatas: Nampak beberapa mahasiswa sedang salat. Namun tidak terdapat batas pemisah antara shaf perempuan dan laki-laki di Gedung Terpadu B Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang, Rabu (11/7). f/Hega

Dilarang Parkir Parkir: Beberapa kendaraan roda dua diparkirkan di depan kantin Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang, Rabu (11/7). Padahal area tersebut bukan lahan untuk parkir. f/Hega


FEA TURE FEATURE

14

Mei-Juni 2019 Edisi No.210/Tahun XXX

Peninggalan Bersejarah Museum Batak Tomok Desa Tomok, begitulah namanya. Tempat ini merupakan sebuah pedesaan di Pulau Samosir yang sudah tidak asing didengar. Tomok merupakan sebuah tempat yang sering dikunjungi karena tempatnya yang strategis dan terdapat museum bersejarah bernama Museum Batak Tomok. Oleh Muhammad Agus Saputra Mahasiswa Kepelatihan Olahraga TM 2016 Untuk bisa mengunjungi tempat ini, pengunjung bisa menggunakan kendaraan umun dan transportasi lainnya dikarenakan tempatnya mudah dijangkau. Sebelum menginjakkan kaki di Pulau Samosir, para pengunjung harus menyeberangi Danau Toba menggunakan kapal sekitar setengah jam perjalanan. Sesampainya di pinggir pulau, para pengunjung akan melewati pusat perbelanjaan Desa Tomok yang biasa disebut Pasar Siallangan. Tempat perbelanjaan yang dilewati sebelum ke Museum Batak Tomok ini berbeda dengan tempat perbelanjaan lainnya yang memiliki banyak persimpangan. Tempat perbelanjaan di sini memanjang sepanjang perjalanan menuju Museum Batak Tomok. Kios-kios berjejer sepanjang jalan menawarkan cendera mata yang bisa dijadikan sebagai oleh-oleh. Mulai dari pakaian hingga aksesoris lain yang umumnya bertuliskan Lake Toba. Aksesoris gelang kayu dan juga dekorasi khas Batak juga lengkap tersedia di sana, seperti gantungan kayu ukiran rumah adat Batak dan ukiran cicak kayu. Berbicara mengenai bangu-

nan bersejarah, Desa Tomok memiliki museum bersejarah. Museum Batak Tomok inilah yang merupakan salah satu museum yang masih memikili peninggalan sejarah lengkap dan terjaga dengan baik hingga saat ini. Selain bisa mengunjungi museum, para pengunjung juga bisa menikmati objek wisata yang luar biasa indah untuk dinikmati. Mulai dari perbukitan yang indah, panorama hingga beberapa tempat objek wisata sejarah dan budaya bersejarah lainya. Museum Batak Tomok ini merupakan tempat yang sering dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah. Bukan hanya dari dalam negeri saja, tapi juga mancanegara. Biasanya para wisatawan dari mancanagara akan dipandu oleh seorang tour guide yang akan menjelaskan berbagai objek wisata bersejarah di tempat tersebut. Museum ini memiliki halaman yang luas dan ditumbuhi beberapa pohon rindang. Para pengunjung akan merasakan nuansa Batak pada zaman dahulunya. Hal ini dikarenakan di depan museum ini terdapat beberapa perabotan dan benda-

Memperhatikan Memperhatikan: Salah seorang pengunjung Museum Batak Tomok sedang melihat kain khas Batak (Ulos), Minggu (28/ 4). Museum ini terletak di Desa Tomok, Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. f/Agus

benda unik lainnya yang terbuat dari bebatuan. Bebatuan yang telah terpahat ini diperkirakan berumur ratusan tahun dan tentunya memiliki makna dan nilai yang sangat tinggi, terutama bagi masyarakat yang tinggal di Desa Tomok. Di Museum Batak Tomok, pengunjung bisa melihat berbagai ornamen unik yang menempel di depannya, salah satunya ornamen berbentuk cicak putih yang ditemukan di bangunan ini. Salah seorang pengunjung Ulfa Rani Daulay (22) mengatakan bahwasanya cicak putih yang menempel di Museum Batak Tomok melambangkan sebuah harapan. Seperti cicak yang dapat hidup di semua tempat,

mereka berharap agar keturunan Batak dapat tinggal dan hidup merantau bagaikan cicak. “Kenapa cicaknya tidak pernah sendiri, selalu berdua? Itu agar perantau saling menjaga yang bersuku sama dengannya di perantauan,� jelas Ulfa, Minggu (28/4). Museum dengan ornamen warna hitam, merah, dan putih di bagian atasnya memiliki filosofi tersendiri bagi masyarakat Batak dan bermakna sakral. Untuk bisa memasuki museum, pengunjung tidak akan dikenakan biaya dan tidak harus melakukan ritualritual lainnya. Namun jika kita menggunakan pakaian khas Batak untuk berfoto, maka harus mengeluarkan biaya mulai dari Rp10.000-Rp20.000 untuk menyewa pakaiannya.

Di dalam museum ini, pengunjung bisa melihat berbagai peninggalan-peninggalan bersejarah yang memiliki makna dan cerita pada dahulunya. Mulai dari berbagai jenis senjata yang digunakan untuk perang saat ada marabahaya dan untuk kelangsungan hidup dahulunya. Kemudian terdapat berbagai jenis pedang, ada juga peralatan tajam lainnya yang tebuat dari tulang dan kayu yang tajam. Selain itu, ada beberapa koleksi seperti perlengkapan rumah tangga hingga perlengkapan untuk bertani. Di museum ini ada beberapa koleksi budaya asli Batak seperti patung berbahan kayu dan juga kain tenun ulos dengan berbagai bentuk dan macamnya.

Wisata Edukasi Kota Padang Panjang Berbagai macam informasi mengenai kebudayaan Minangkabau dapat dilihat di Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM). Di sini pengunjung juga dapat melihat bagaimana perkembangan kebudayaan Minangkabau, baik dari segi seni maupun pendidikan

Dalam Ruangan: Ruangan Penampakan dalam Museum PDIKM yang berisikan dokumentasi, kliping koran dan arsip lainnya yang berhubungan dengan kebudayaan Minangkabau, Rabu (3/7). Museum ini terletak di Kelurahan Silaing Bawah, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Sumatra Barat. f/Irza

Oleh Irza Ade Suarni Mahasiswa Sastra Inggris TM 2016 Pemerintah tanpa arsip ibarat tentara tanpa senjata, dokter tanpa obat, mekanik tanpa mesin. Arsip merupakan saksi bisu yang tidak dapat dipisahkan, dapat dipercaya, abadi, kesaksian terhadap keberhasilan, kegagalan, perkembangan, dan kemuliaan bangsa. Begitulah ungkapan yang dinyatakan oleh Ricardo Joaquin Alfaro, Presiden Panama ke-16 yang menunjukkan betapa pentingnya mengarsipkan sesuatu, termasuk kebudayaan sekalipun. Selain itu, Liv Mykland menyatakan bahwa dunia tanpa arsip akan menjadi dunia tanpa ingatan, tanpa kehidupan, tanpa hak-hak yang sah, tanpa pengertian akan akar sejarah dan ilmu, serta tanpa identitas kolektif. Mungkin oleh sangat pentingnya keberadaan sebuah arsip ini jugalah yang melatarbelakangi berdirinya PDIKM yang berada di Kota Padang Panjang yang diresmikan pada tahun 1990. Agaknya asumsi yang menyatakan bahwa masyarakat Minangkabau tidak memiliki bukti-bukti sejarah yang tertulis yang disebabkan oleh kebiasaan orang Minang

dengan budaya tutur dapat ditepis oleh adanya PDIKM ini. Koleksi dari museum ini sebagian besar memang berasal dari luar Minangkabau, seperti Museum Nasional Indonesia dan Museum Leiden di Belanda. Dilansir dari Wikipedia Museum ini memiliki berbagai macam informasi mengenai kebudayaan Minangkabau, baik berupa dokumentasi audio maupun visual. Namun pada Rabu (3/7) sore itu, Ganto tidak mendapati adanya informasi berupa audio. Hanya informasi berupa visual seperti foto-foto pengantin Minangkabau dahulunya, keturunan raja-raja Pagaruyung, kliping koran, dan berbagai dokumentasi lainnya. Saat itu PDIKM nampak sepi pengunjung, hanya ada tiga orang saja yang merupakan satu keluarga. Salah satunya ialah Diana Rahma Putri (35) atau yang akrab disapa Dina. Ia merupakan pengunjung yang berasal dari Bukittinggi yang mampir untuk berwisata sambil mengenalkan kebudayaan Minangkabau kepada sang anak. Dina mengatakan bahwa keberadaan PDIKM ini sangat

bermanfaat untuk mempertahankan dan memperkenalkan kebudayaan Minangkabau kepada generasi muda. Namun informasi mengenai dokumentasi yang dipamerkan masih belum memadai, seperti beberapa foto yang tidak memiliki keterangan yang lengkap. Selain itu, Dina juga mengatakan ada baiknya jika PDIKM ini memiliki audio yang bisa digunakan oleh mereka yang memiliki kebutuhan khusus. “Sehingga mereka juga tahu apa dan bagaimana kebudayaan Minangkabau yang ada di sini,� tutur Dina. Selang beberapa menit kemudian beberapa turis mancanegara, Malaysia mampir untuk melihat-lihat koleksi yang ada di PDIKM ini. Beberapa dari turis tersebut juga menggunakan pakai-

an pengantin Minangkabau dan berfoto ria di depan PDIKM. Ganto pun menghampiri salah satu dari mereka untuk meminta pandangannya mengenai tempat ini. Tengku Nur Azriah (55) mengatakan bahwa PDIKM merupakan tempat yang bagus untuk edukasi sambil berwisata. Ia mengatakan bahwa disini ditampilkan kebudayaan Minangkabau sehingga menurutnya generasi muda bisa mengetahui barangbarang yang sudah lama. Saat itu, Azriah dan rombongan terlihat tergesa-gesa untuk meninggalkan tersebut, sehingga Ganto tidak bisa berbincangbincaang lama dengannnya. Diakhir perbincangan ia menyarankan orang Minangkabau selalu menjaga tempat ini maupun

dengan kebudayaan itu sendiri dengan aksen melayunya. Di pekarangan PDIKM ini, pengunjung tidak hanya disuguhi oleh arsip-arsip saja, melainkan taman yang bisa dimanfaatkan untuk berfoto. PDIKM sendiri terletak di Kelurahan Silaing Bawah, Kecamatan Padang Panjang Barat yang bisa diakses dari jalur utama PadangBukittinggi, berjarak sekitar lebih kurang dua kilometer dari pusat Kota Padang Panjang. Untuk memasuki tempat ini pengunjung cukup membayar lima ribu rupiah untuk dewasa, tiga ribu untuk anak-anak, parkir roda dua harus membayar dua ribu, parkir roda empat lima ribu, dan mini bus membayar lima ribu, serta bus besar sepuluh ribu rupiah.


Mei-Juni 2019 Edisi No.210/Tahun

15

XXX

TELUSUR

Satu-satunya Pura Hindu di Sumbar “Hal yang menarik untuk diperbincangkan tentang Indonesia yaitu keberagamannya. Bagaimana perbedaan satu sama lain masih bisa membuat kita saling bersanding dalam bermasyarakat.” Oleh Rhoudatul Annisa Mahasiswa Pendidikan Fisika TM 2016 Inilah yang membawa Ganto untuk menelusuri jejak keberagaman agama masyarakat di ranah Minang. Salah satu di antara keberagamannya adalah jejak umat Hindu yang tercerminkan pada Pura Jagatnatha yang terletak di Kota Padang. Dibangun di dalam Kawasan Markas penjagaan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Lanud Angkatan Udara (AU), Tabing, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), membuat Pura Jagatnatha sebagai tempat peribadatan bagi umat Hindu ini tidak banyak diketahui khalayak umum. Untuk memasuki pura ini, Ganto harus menuju Markas TNI Lanud terlebih dahulu dan melakukan pelaporan di pos penjagaan. Setelah diproses, Ganto dipersilahkan menyusuri jalan kecil beraspal. Sekitar satu kilometer perjalanan maka kita akan menemukan bangunan pura dengan corak relief-relief dan patung. Begitu kental terasa budaya Hindu di sini. Walaupun menjadi satu-

satunya pura bagi umat Hindu di Sumbar, tapi tidak membuat Pura Jagatnatha yang berdiri sejak tahun 1996 sepi kegiatan. Para jemaat dari berbagai daerah berkumpul bersama untuk melakukan peribadatan dan juga pembelajaran agama. Umat Hindu sendiri masuk ke Sumbar saat pemerintah sedang gencargencarnya melakukan pemerataan, sehingga banyak pekerja, baik sipil maupun nonsipil dipindahtugaskan. Dalam sejarahnya, sebelum Pura Jagatnatha berdiri, umat Hindu di Sumbar melakukan ritual keagamaan dan silaturrahmi dari rumah ke rumah para jemaat yang sukarela. Sayangnya, situasi rumah yang kadang tidak memadai mengakibatkan pecahnya konsentrasi dalam bersembahyang. Hal inilah yang melatarbelakangi berdirinya Pura Jagatnatha sebagai tempat peribadatan bagi umat Hindu di Sumatera barat. Pendirian pura ini di prakarsai oleh Bapak Letkol Ketut Keslin yang saat

P er siapan ersiapan siapan: Terlihat para jemaat sedang mempersiapkan acara Inti Odalan, salah satu upacara keagamaan umat Hindu untuk memperingati hari lahirnya pura peribadatan di Pura Jagatnatha, Tabing Padang. f/is f/istt

itu menjabat sabagai Ketua di Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi Sumbar serta diikuti dukungan penuh dari seluruh umat Hindu yang ada di Sumbar. Sebagaimana tempat peribadatan yang suci, bangunan Pura Jagatnatha secara aturannya terbagi menjadi tiga bagian dengan fungsi dan filosofi berbeda. Hal ini dibenarkan Putu Yudi selaku Jro Mangku atau pemangku agama saat ditemui dalam kegiatan silaturrahmi umat Hindu di Pura Jagatnatha Padang, Minggu (12/5). Bagian pertama yaitu bagian Nista

Mandala atau bagian luar. Disini kita bisa menemukan asrama dan aula yang biasa digunakan untuk proses belajar mengajar ilmu agama pada anak dan silaturrahmi jemaat. Di bagian kedua, Madya Mandala yaitu bagian tengah pura. Bagian ini digunakan untuk tempat pembersihan jiwa agar fokus bersembahyang. Bagian inti yaitu Utama Mandala atau Jeroan. Di bagian ini umat diharuskan meninggalkan nafsu duniawi untuk menghadap Sang Hyang Widi Wangsa. Di bagian ini terdapat pelinggih-pelinggih

untuk pemujaan. “Setiap bagian memiliki makna dan filosofi tersendiri, agama Hindu penuh dengan pemahaman tentang alam, jika kita tilik lebih luas maknanya sangat besar,” jelas Putu Yudi. Di sesi terakhir wawancara, saat ditanyai tentang harapan ke depannya, ketua dalam perkumpulan umat Hindu di Sumbar, I Gede Eka Budhiyadnya mengharapkan agar fasilitas tiap agama diperhatikan, seperti halnya pemakaman umat Hindu yang belum ada di Sumbar. “Semoga toleransi akan terus terjalin.” harapnya.

RAGAM

Menyusuri Garis Lintang Nol Bumi Oleh Akbar Wahyu Pratama Mahasiswa Teknik Pertambangan TM 2015 Provinsi Kalimantan Barat merupakan salah satu daerah yang dilintasi oleh garis khatulistiwa atau daerah yang dilalui oleh garis lintang nol derajat bumi. Hal yang menarik perhatian saya di Provinsi Kalimantan Barat ini adanya Tugu Khatulistiwa yang terletak di Kota Pontianak, Ibukota Provinsi Kalimantan Barat sekaligus menjadi ikon dari kota ini. Saya dan seorang teman saya dari Padang berkesempatan mengunjungi Tugu Khatulistiwa pada Jumat (24/5) lalu. Pada hari ketiga, kami ditemani oleh seorang teman yang tinggal di Pontianak menuju Tugu Khatulistiwa. Setelah salat Jumat, kami berangkat menggunakan sepeda motor. Tugu tersebut berada di seberang Sungai Kapuas dari tempat saya menginap. Ada dua cara untuk menyeberangi sungai terpanjang di Indonesia ini, yakni melewati jembatan atau menumpangi kapal Ro-Ro (roll onroll off). Kami memutuskan untuk menumpangi kapal Ro-Ro karena lebih dekat dari penginapan dibandingkan melewati jembatan.Untuk menyeberangi Sungai Kapuas menggunakan kapal Ro-Ro dikenakan biaya tiket sebesar Rp5.000 untuk kendaraan roda dua. Kami mengantre

sebentar saat di dermaga karena kapal tengah menurunkan penumpang. Kendaraan yang menyeberang didominasi oleh kendaraan roda dua dan mobil angkutan barang. Perjalanan membelah Sungai Kapuas memakan waktu kurang lebih lima menit itu memberikan pengalaman yang menyenangkan karena bisa menjelajahi sungai terpanjang nomor satu di Indonesia. Setelah sampai di dermaga penyeberangan Siantan, perjalanan dilanjutkan dengan berkendara selama 10 menit menuju Tugu Khatulistiwa. Cukup membayar uang parkir, kita dapat menikmati Tugu Khatulistiwa. Sesampainya di sana hanya ada beberapa orang yang berfoto di depan tugu, mungkin karena siang dan bertepatan bulan puasa sehingga tugu tersebut terlihat sepi. Tugu Khatulistiwa terdiri atas empat tonggak kayu dengan tiga plat besi dan sebuah anak panah. Pada bagian dalam plat besi lingkaran terluar terdapat tulisan EVEENAR (yang berarti Equator dalam bahasa Belanda). Pada plat bagian bawah anak panah tertulis 109Ú20'00" OLv Gr yang menunjukkan letak berdirinya Tugu Khatulistiwa pada garis bujur timur. Tugu ini berdiri di atas sebuah bangunan berbentuk kubah.

Nol Derajat Derajat: Sejumlah pengunjung berada di dalam kubah tempat Tugu Khatulistiwa yang asli ditempatkan, Jumat (24/5). Selain Tugu Khatulistiwa, terdapat juga poster fenomena astronomi dan foto-foto dokumentasi tugu ini yang terpampang di dinding kubah. f/Akbar

Setelah mengambil beberapa foto, kami masuk ke dalam bangunan berbentuk kubah tempat berdirinya tugu. Ternyata di dalam bangunan tersebut ada tugu yang serupa dengan Tugu Khatulistiwa dengan ukuran yang lebih kecil. Setelah membaca sejarah pembangunan tugu yang terpampang di dinding bangunan, baru saya mengetahui bahwasanya Tugu Khatulistiwa yang berada di dalam bangunan ini merupakan tugu yang asli. Tugu Khatulistiwa yang asli ini dibangun tahun 1928 dengan bentuk tonggak

dari kayu ulin dengan tanda panah, sedangkan tugu yang di luar merupakan penyempurnaan yang dibuat oleh Arsitek Silaban tahun 1938. Bangunan berbentuk kubah dan duplikat Tugu Khatulistiwa dengan ukuran lima kali lebih besar dari tugu aslinya ini dibangun tahun 1990 dan diresmikan tahun 1991 oleh Gubernur Kalimantan Barat saat itu. Pada bagian dalam bangunan tersebut terpampang foto-foto Tugu Khatulistiwa dari masa ke masa, poster fenomena astronomi, dan foto-foto pengunjung dari man-

canegara, dan dokumentasi kegiatan yang diadakan saat fenomena kulminasi matahari. Hal yang menarik perhatian saya adalah adanya fenomena kulminasi matahari. Fenomena ini terjadi saat matahari berada tepat di wilayah khatulistiwa, sehingga benda-benda yang berada di Tugu Khatulistiwa tidak memiliki bayangan. Namun sayang, kedatangan kami tidak bertepatan dengan fenomena tersebut, kulminasi matahari hanya terjadi dua kali dalam setahun, yakni pada bulan Maret dan September.


TEROPONG

16

Mei-Juni 2019 Edisi No.210/Tahun XXX

UNP Minta YPKMI Kosongkan Lahan Tanah yang diduduki Yayasan Pendidikan Kesejahteraan Masyarakat Indonesia (YPKMI) di kawasan Pondok menjadi milik Universitas Negeri Padang (UNP) sejak adanya berita acara serah terima aset berkas milik asing/Tionghoa dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia pada 18 Desember 2018 lalu. UNP akan memagar tanah tersebut karena sudah resmi menjadi aset UNP. Kasubag Rumah Tangga UNP, Endri, ST., mengatakan bahwa tanah tersebut akan dibangun Labor Integrasi Fakultas Pariwisata dan Perhotelan. Tanah tersebut berada di dekat perumahan dosen. UNP sudah mengirim surat untuk pengosongan ke YPKMI dan beberapa dosen, tapi belum benar-benar dikosongkan. UNP menyikapi permasalahan ini secara kekeluargaan. Barangbarang bangunan seperti batu sudah berada di sana. Ia berharap semoga tahun 2020 gedung tersebut sudah dapat digunakan. “Tanggapan YPKMI katanya mereka punya tanah tersebut, akan tetapi mereka tak punya surat. Akhirnya berdasarkan keputusan, tanah tersebuk milik UNP,” ujarnya, Senin (22/7). Ketua Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM) UNP, Gian

Utomo Iranata mengatakan bahwa semuanya bisa saling claim tanah milik siapa, tapi hal tersebut sudah ada peraturannya. Berdasarkan UUD 1945 Pasal 33 ayat 3 yang berbunyi Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Kemudian UNP sendiri memiliki landasan atau bukti kepemilikan atas tanah tersebut yakni berdasarkan Putusan Menteri Keuangan RI No.76/KM.6/2018 tentang penyelesaian status kepemilikan secara sebagian atas aset bekas milik asing. Lebih lanjut Gian berharap permasalahan tersebut bisa diselesaikan. “Dapat diselesaikan secara kekeluargaan dan saling menerima, baik dari pihak YPKMI atau dari pihak

YPKMI: Terlihat seorang wanita tengah memasuki Gedung YPKMI. Berdasarkan Putusan Menteri Keuangan RI No.76/ KM.6/2018 lahan ini milik Universitas Negeri Padang (UNP) dan sudah ditancapkan plang kepemilikannya, Rabu (7/8). f/Hega

UNP,” jelasnya, Jumat (5/7). Dalam konfirmasinya, Prof. Genefri Ph.D selaku Rektor UNP mengatakan bahwa pada dasarnya lahan tersebut merupakan lahan bekas negara. Saat ini, UNP sedang melakukan penilaian dalam hal kompensasi dan ganti rugi atas bagunan di lahan tersebut. “Dalam arti lain UNP bersedia mengganti berapa kerugian selama pihak YPKMI tinggal di sana, asalkan sesuai penilaian,” tutur Ganefri, Selasa (23/7). Yolanda

Perguruan Tinggi Asuh Universitas Negeri Padang (UNP) mulai mengajukan diri menjadi Perguruan Tinggi (PT) pembina Perguruan Tinggi Swasta (PTS) tahun 2017 dengan tiga PT asuh. Kemudian tahun 2018 bertambah empat PT asuh lagi. Berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Nomor 99/B/ SK/2018 tentang Perguruan Tinggi Pelaksana Penjaminan Mutu, Direktorat Penjaminan Mutu, UNP terpilih menjadi salah satu PT unggul yang berhak mengasuh PTS yang dianggap belum memadai dalam hal sistem penjaminan mutu. Sebagai universitas yang telah mendapatkan akreditasi A, UNP bertanggung jawab meningkatkan kualitas PTS yang berada di lingkungan Kemenristekdikti khususnya yang berada di wilayah X. UNP menjadi salah satu dari 73 univeristas yang dipercaya membina universitas yang memiliki banyak akreditasi program studi C. Dilansir dari Metro Andalas, 21 April 2018, UNP diamanahi mengasuh empat PTS, yaitu Universitas Dharmasraya Indonesia, Universitas Muhammadiyah Riau, Universitas Putera Batam, dan Akademi Kebidanan Pasaman Barat. Sementara itu, pada 2017 UNP dinyatakan mampu meningkatkan tiga PTS asuh, yakni Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, Universitas Riau Kepulauan Batam, dan Universitas Pasir Pangaraian Riau. Berdasarkan hal tersebut, Mahasiswa Jurusan Kimia TM 2016, Citra mengungkapkan bahwa UNP memang sudah semestinya mengasuh PTS. Selain akreditasi UNP yang sudah A,

dari segi pembangunan dan sistem keamanan pun UNP mengalami peningkatan. “UNP sudah selayaknya dijadikan contoh untuk PT lainnya,” ujarnya, Senin (1/7). Berbeda pendapat dengan Citra, Mahasiswa Jurusan Kimia TM 2016, Irma Kurnia Fitri mengatakan bahwa masih banyak hal yang harus diperhatikan UNP. Misalnya pembangunan yang lama, gedung yang rusak, bahkan kinerja pengajar yang belum maksimal. “Masih banyak hal yang harus diperbaiki,” jelasnya, Selasa (2/7). Menurut Dosen Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Boni Saputra, S.Ap, M.Pa., menyatakan bahwa PTS yang dianggap belum dijamin mutunya memang diperlukan kerja sama dengan universitas negeri unggul sebagai pembinanya. Hal ini dilihat dari segi mahasiswa, tenaga pengajar, maupun fasilitasnya yang belum memadai. Jika tidak ada pembinaan, maka kemungkinan sewaktu-waktu PTS tersebut bisa dicabut izinnya. “Makanya perlu PT lain untuk membinanya,” ujarnya, Jumat (2/8). Hal senada disampaikan oleh Dosen Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Indra Yeni, M.Pd. Ia mengatakan dengan dipilihnya UNP mengasuh PTS untuk penjaminan mutu merupakan suatu bentuk kepercayaan. “Apalagi gelar unggul yang kita dapatkan

bukanlah suatu perjuangan yang mudah,” ujarnya, Jumat (2/8). Menjawab hal tersebut, Kepala Lembaga Pengembangan, Pembelajaran, dan Penjaminan Mutu (LP3M) UNP, Dr. Edwin Musdi, M.Pd., menyatakan bahwa salah satu syarat menjadi pembina PT Asuh ialah telah terakreditasi A. Selanjutnya mengajukan proposal ke Dikti yang dilengkapi dengan PT apa yang hendak dibina. Sebelum proposal tersebut dibuat, kedua belah pihak telah menyepakati untuk saling bekerja sama dalam meningkatkan mutu PT yang bersangkutan. PT asuh yang dipilih yaitu PT yang masih banyak akreditasinya C. Selain itu, PTS yang hendak di asuh tidak sedang dalam proses pengajuan perubahan bentuk perguruan tinggi dan badan hukum, serta tidak pernah mendapat asuhan dari program asuh PT unggul sebelumnya. Lebih lanjut, Edwin menjelaskan bahwa kiat yang dilakukan guna meningkatkan mutu PTS yang diasuh ialah dengan lokakarya, magang, dan pengelolaan kegiatan. Dalam lokakarya ada kegiatan pertemuan ilmiah kecil untuk menyelesaikan suatu masalah. Komponen kegiatan ini dapat dilaksanakan dalam rangka pengasuhan dan pengembangan sistem penjaminan mutu. Sementara untuk magang, pihak PTS akan mengamati bagaimana sistem pengelolaan yang baik di PT pembina yang nantinya akan diterapkan di PTS tersebut. “PT yang membina sebagai fasilitator dan mengarahkan saja,” ujarnya, Kamis (8/8). Agustini, Mitha

UNP akan Dirikan Konsentrasi Kuliner Minang Dilatarbelakangi kerjasama sekaligus penandatanganan MoU dengan Walikota Payakumbuh, Riza Falepi, S.T., M.T., Universitas Negeri Padang (UNP) berencana mendirikan Jurusan Tata Boga D3 Konsentrasi Kuliner Minang. Hal tersebut disampaikan oleh Rektor UNP, Prof. Ganefri, Ph.D., pada acara silaturrahim dan buka bersama di Auditorium UNP, Jumat (17/5). Prodi Kuliner Minang ini nantinya akan didirikan di Kota Payakumbuh, nantinya pabrik produksi rendang di Payakumbuh akan digunakan sebagai Teaching Factory bagi Jurusan Tata Boga atau Kuliner Minang Fakultas Pariwisata dan Perhotelan (FPP) UNP. Pembukaan Prodi Kuliner Minang ini ditanggapi oleh sivitas akademika UNP, khususnya mahasiswa. Salah satunya Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi TM 2015, Gita Ramadani. Ia mengatakan bahwa pendirian Prodi Kuliner Minang ini bagus karena belum ada prodi seperti itu. Namun ia menyampaikan bahwa pendirian prodi baru ini alangkah lebih baik dipertimbangkan lagi, karena pada umumnya calon mahasiswa biasanya cenderung akan memilih prodi yang sudah terkenal dan banyak diminati saja. Selain itu, ia mengatakan kekhawatirannya jika peminat Prodi Kuliner Minang akan sepi dikarenakan kenyataan yang ditemui. “Anak muda zaman sekarang lebih suka hal yang praktis dan tidak terlalu suka memasak,” ungkapnya, Jumat (28/6). Mahasiswa Jurusan Tata Boga TM 2017, Salma Oktaria Witri mengaku belum mengetahui akan dibukanya Prodi Kuliner Minang oleh UNP. Namun ia mengatakan pembukaan prodi baru ini memang bagus, hanya lebih baik digabungkan saja dengan Prodi Tata Boga. Menurutnya jika prodi baru ini dibuka, UNP tentu akan membutuhkan tenaga pendidik yang lebih banyak serta lahan untuk membangun gedung baru. Ia berharap sebaiknya gedung perkuliahan Tata Boga

yang sudah lama diperbaiki terlebih dahulu agar lebih banyak ruang untuk perkuliahan Tata Boga. Walupun begitu, jika Prodi Kuliner Minang resmi dibuka, ia berharap agar mampu bersaing dengan prodi lainnya. “Semoga memiliki peminat yang banyak,” harapnya, Jumat (28/ 6). Sementara itu, Mahasiswa Jurusan Tata Boga TM 2017, Hanifah Syarifah mengatakan bahwa dia mengapresiasi jika prodi baru ini dibuka, karena akan menambah minat mahasiswa baru untuk memilih prodi ini. Selain itu, hal tersebut dapat membuat kuliner Minang lebih dikenal lagi. Seperti di Medan tempat Hanifah tinggal, kuliner Minang sangat diminati. Dia berharap jika prodi ini dibuka, UNP perlu memperhatikan perkembangannya supaya dapat menjadi prodi favorit di UNP. Nantinya mahasiswa Prodi Kuliner Minang diharuskan untuk dapat menguasai bahasa Minang serta mata kuliahnya nanti bisa juga tentang sejarah dan adat Minangkabau. “Untuk prodi baru ini hampir sama dengan Tata Boga, tapi lebih spesifik kepada kuliner Minangnya,” ungkapnya pada Ganto, Sabtu (29/6). Menjawab hal tersebut, Ketua Jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga (IKK), Dra. Wirnelis Syarif, M.Pd., mengatakan bahwa Prodi Kuliner Minang ini benar akan dibuka oleh UNP. Untuk tenaga pengajarnya berasal dari UNP pusat. Dampak dari dibukanya prodi ini akan menambah konsentrasi baru yaitu D3 Tata Boga khusus kuliner Minangkabau. Hal ini tentu akan menaikkan nama UNP. Saat ini pemerintah daerah Payakumbuh tengah mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan. Kemudian untuk jalur masuk mahasiswa baru sama seperti jalur mandiri lainnya. Wirnelis berharap semoga semakin banyak peminat Tata Boga ke depannya. “Dengan dibukanya prodi baru ini dapat menaikkan nama prodi, jurusan dan nama FPP UNP,” harapnya, Senin (1/7). Rani


Mei-Juni 2019 Edisi No.210/Tahun

TEROPONG

XXX

17

Harapan untuk Aliran Sungai UNP

Dr ainase: Terlihat sampah dan air sungai yang kotor di aliran sungai belakang Gedung Biologi yang mengalir di dalam Drainase: lingkungan Universitas Negeri Padang (UNP). Hal ini terjadi karena kurang baiknya drainase pada aliran air sungai tersebut, Jumat (2/8). f/Hega

Anak sungai yang mengalir di sepanjang Universitas Negeri Padang (UNP), mulai dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK), Fakultas Pariwisata Perhotelan (FPP), serta Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) perlu mendapatkan perhatian. Hal ini diungkapkan oleh Mahasiswa Sastra Indonesia TM 2016, Rani Anggraini. “Kasihan dengan masyarakat dan mahasiswa yang menanggung bau serta luapan banjir dari aliran anak sungai tersebut,” jelasnya, Selasa (25/6).

Hal serupa juga disampaikan oleh Mahasiswa Biologi NK TM 2016, Febrinal. Ia menyatakan bahwa Sungai Gangga, begitu ia menyebutnya, dinilai tidak berfungsi selayaknya sungai. Ia sangat menyayangkan masih banyak sivitas akademika yang membuang sampah ke sungai. Ketika air mengering maka sampah-sampah akan tersisa dan mengendap di dasar sungai, sehingga menyebabkan pendangkalan, sedangkan saat hujan bisa menyebabkan banjir. Ia berharap kebersihan Sungai Gang-

ga bisa dijaga oleh sivitas akademika UNP, termasuk masyarakat sekitar. “Sebaiknya dilakukan pembersihan seperti pengerukan,” jelasnya, Rabu (26/6). Berdasarkan penuturan Ketua Prodi Pendidikan Biologi, Dr. Ramadhan Suarmin, M.Si., bahwasanya anak sungai tersebut cenderung mereka kenal dengan Sungai Penelitian dan Pendidikan Biologi (SPPB). Itu terdapat pada salah satu artikel yang ia temui, sedangkan sebutan Sungai Gangga merupakan julukan dari mahasiswa saja. Ia juga

Persiapan UNP Jelang PIMNAS ke-32 Sebanyak lima tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) mewakili Universitas Negeri Padang (UNP) pada ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-32. Ini sebagai media pertemuan nasional dan forum kompetisi kreativitas Mahasiswa yang diselenggarakan pada 27-31 Agustus di Universitas Udayana, Bali. Tim PKM UNP yang dinyatakan lolos adalah PKM-KC TROSAMA (Troli Sayang Mama) berbasis image processing, PKMKC TOMAT BIKE (Automatic Bike) untuk stimulasi pada gangguan sistem gerak, PKM-T ANGKRINGAN (Aplikasi Mesin Penggiling Keledao Ramah Lingkungan berbasis Electrical Control dan Microcontroller), PKM-K LITAO KOBAL (Kulit Kakao Kopi Herbal) Inovasi Minuman Antioksidan Praktis dan Ekonomis, dan PKMK Karya Muda Furnitur Usaha Jasa dan Perdagangan Firnitur Pelengkap Kebutuhan Semua Kalangan. Tahun ini jumlah tim yang lulus PIMNAS meningkat, setelah pada tahun 2018 hanya dua tim yang lolos menuju PIMNAS. Hal ini mendapat apresiasi dan dukungan dari berbagai pihak, salah satunya Ketua Umum Pusat Pengembangan Ilmiah dan Penelitian Mahasiswa (PPIPM), Syifa Fahmi Ramadan. Ia merasa bangga atas capaian tingkat kelulusan tim PKM UNP menuju PIMNAS. Ia berharap agar tim yang lulus menuju PIMNAS benar-benar mempersiapkan diri agar dapat bertanding secara maksimal. “Semoga mendapat yang terbaik di PIMNAS,” harapnya, Minggu (10/8).

Ketua Pelaksana PKM UNP 2019, Farid Husain mengatakan bahwa PPIPM UNP selaku panitia telah bekerjasama dengan birokrat agar dapat mendukung dan menyukseskan tim PKM UNP pada ajang PIMNAS kali ini. Pihaknya telah melakukan berbagai macam persiapan sejak awal penyeleksian proposal dengan mengadakan penyaringan, pelatihan, monitoring, dan evaluasi terhadap 26 tim PKM yang didanai oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). “Berbagai upaya terprosedur kami laksanakan demi membawa nama baik UNP,” ungkanya, Minggu (11/8). Saat ini lima tim yang dipersiapkan untuk PIMNAS telah melewati proses karantina dengan sistem Training Center (TC) selama tiga hari dari tanggal 1316 Agustus. Pada tahap karantina tersebut tim akan difokuskan pada tiga bidang, yaitu presentasi gagasan atau alat, poster dalam hal mendemokan produk dan laporan akhir serta uji kelayakan artikel ilmiah sebagai output dari PKM tersebut dengan mendatangkan ahli di setiap bidang. Ia juga menambahkan bahwa sebelumnya telah melaksanakan konsolidasi secara intens untuk meningkatkan motivasi dan mengarahkan persiapan tim. Farid juga menyampaikan bahwa kesiapan keseluruhan tim saat ini telah mencapai 80 persen, hanya tinggal menyempurnakan inovasi setiap tim pada tahap karantina. Hal ini dibenarkan oleh salah seorang Ketua Tim PKM-KC TROSAMA, Gheri Febri Ananda. Ia menga-

takan bahwa kesiapan alatnya sudah menuju 85 persen, hanya tinggal menyiapkan inovasi pada alat seperti menambahkan sensor gambar dan suara pada troli yang digagasnya. Ia juga menargetkan timnya untuk mendapatkan medali di ajang tersebut. “Secara mental kami Insya Allah siap, target medali,” harapnya, Sabtu (10/8). Kemudian salah satu anggota tim PKM-KC TOMAT BIKE, Annisa mengaku dirinya tidak menyangka timnya bisa lulus dan merasa mendapat tekanan karena banyak yang harus dikerjakan setelah dinyatakan lulus. Annisa juga menjelaskan bahwa persiapan yang telah dilakukannya adalah mengikuti TC, mengevaluasi kembali alat yang telah diciptakan serta menyempurnakan alat hingga uji coba alat, dan menyelesaikan laporan akhir, artikel serta poster untuk dipertandingkan di PIMNAS. “Progresnya sedang digenjot menuju 90 persen,” ungkapnya, Kamis (15/8). Pada konsolidasi terakhir bersama tim PKM, Rektor UNP, Prof. Ganefri, Ph.D., memberi dukungan penuh terhadap setiap tim yang lulus PIMNAS. Ia mengatakan bahwa jika tim PKM UNP membawa pulang medali emas, maka setiap anggota tim akan diberi uang tunai Rp20.000.000 dan bagi tim yang artikel ilmiahnya terindeks jurnal Scopus, maka setiap anggota tim akan mendapat uang tunai sebesar Rp25.000.000. “Hal ini dilakukan guna membangkitkan semangat tim yang berjuang pada PIMNAS ke-32 tahun ini.” Jelasnya, Kamis (27/6) Fuji

menyatakan bahwa aliran sungai tersebut berasal dari batang Sungai Kuranji. Sifat aliran sungai tersebut flugtuatif dari masa ke masa. Dalam artian jika musim hujan air akan jernih dan jika kemarau akan berubah kualitas airnya. Selain itu, adanya perubahan dinamika, kualitas air, dan sebagainya menjadi salah satu sumber belajar, terutama bagi mahasiswa Biologi. “Secara substansi banyak dimanfaatkan sebagai sarana penyelesaian skripsi mahasiswa,” ujarnya, Rabu (26/6). Ia juga menjelaskan bahwa ketika debit air rendah, sementara buangan dari berbagai industri rumah tangga cukup banyak, keadaan tersebut cukup mengganggu. Ditambah tidak adanya tumbuhan air untuk meredam bau. Sebelum MKU rampung dikerjakan, di sekitaran sungai banyak tumbuhan nifah dan tumbuhan air lainnya. Dulu, lanjutnya, dalam sebuah diskusi pernah diusulkan pada bagian rumah tangga UNP untuk menata pinggiran Sungai Gangga dengan menanam tanaman mangrove yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Ia berharap dilakukan pengerukan supaya dasar anak sungai lebih dalam, sehingga debit air bisa lebih netral. Namun permasalahannya adalah aliran sungai

tersebut bersatu dengan sungai Kuranji yang lebih tinggi. Saat Ganto menemui Ketua Prodi S3 Ilmu Lingkungan, Prof. Dr. Eri Barlian, M.Si., di ruangannya, ia mengatakan bahwa aliran anak sungai tersebut juga berasal dari sungai di sebelah Hotel Basko. Berdasarkan perbincangan mereka di pusat studi Ilmu Lingkungan memang menyarankan untuk mengeruk anak sungai tersebut supaya bisa dimanfaatkan untuk rekreasi dan hal lainnya, sehingga ketika pasang naik FMIPA tidak terendam banjir. Ia membenarkan bahwa sosialisasi dan kesadaran masyarakat diperlukan selain dari penangganan secara biologis dan edukatif yang akan menjadi daya tarik. “Perlu koordinasi dengan rumah tangga UNP dan pusat lingkungan hidup serta bantuan pemerintah,” jelasnya, Kamis (4/7). Menjawab hal tersebut, Kasubbag Rumah Tangga UNP, Endri, ST., mengatakan bahwa hal itu bukan masalah selagi aliran airnya mengalir. Permasalahan Sungai Gangga adalah kebutuhan bersama, sehingga memang diperlukan kesadaran dari semua pihak. Ia juga menjelaskan terkait pengajuan dari Biologi, ia tidak mendapatkan informasi terkait hal tersebut. “Pengerukan memerlukan banyak biaya, kita sudah mengajukan ke pihak pemerintah setempat,” jelasnya, Sabtu (29/6). Mona

Narkoba dan Mahasiswa Narkoba menjadi ancaman sangat serius bagi semua kalangan karena merusak kesehatan fisik dan mental. Baru-baru ini muncul video beberapa mahasiswa yang tertangkap tangan sedang mengonsumsi narkoba di sekitaran Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Padang (UNP). Menanggapi hal tersebut, Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) TM 2018, Yaumi Bilkhaira. Ia beranggapan mahasiswa yang terlibat narkoba karena terbawa arus pergaulan serta perkembangan zaman yang dapat mencoreng nama baik kampus. Ia sendiri mengaku kesulitan untuk mendeteksi pemakai narkoba. “Pelaku harus dihukum dengan efek jera,” ujarnya, Jumat (28/6). Kemudian Mahasiswa Jurusan Ilmu Agama Islam TM 2018, Lola Pratika berpendapat bahwa mahasiswa yang terkena kasus narkoba sangat merusak etika. Lebih lanjut ia menyarankan sebaiknya mahasiswa yang terlibat kasus narkoba dikeluarkan dari kampus. Selain itu, juga perlu dilakukan pengawasan ketat terhadap orang luar yang akan masuk ke dalam kampus. “Sehingga dapat meminimalisir pengedaran narkoba di dalam kampus,” ucapnya, Kamis (27/6). Dosen Kepelatihan Olahraga, Irfan Arifianto S.Pd, M.Pd., menyatakan bahwa narkoba merupakan salah satu perilaku menyimpang. Menurutnya, saat ini mahasiswa datang ke kampus biasanya hanya mencari pergaulan. Ada yang bertemu dengan orang-orang yang salah dimana akhirnya terjerumus memakai narkoba. Disebabkan sulitnya mendeteksi

pemakai ataupun pengedar narkoba, ia menyarankan agar dilakukan tes urin ataupun metode medis lainnya. Irfan juga mengatakan bagi mahasiswa yang terlibat kasus narkoba, sebaiknya diberi sanksi yakni dikeluarkan dari kampus. Hal ini berguna sebagai efek jera sekaligus peringatan kepada mahasiswa lainnya. Sedangkan untuk memberantas pengedaran narkoba di kampus, Irfan menyatakan sebaiknya dibatasi aktivitas mahasiswa di kampus pada malam hari. Ia beranggapan acara pada malam hari sebagai peluang terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. “Perlu dilakukan pengawasan dari pembina acara yang bersangkutan.” ujarnya, Selasa (25/6). Menjawab hal tersebut, Dosen Jurusan Bimbingan Konseling (BK), Dra. Yulidar Ibrahim, M.Pd, M.Kons., mengatakan jika berbicara mengenai kasus narkoba, maka berhubungan dengan pihak kepolisian. Sedangkan bagi mahasiswa yang terlibat kasus narkoba ia tidak mengetahui keputusan dari pimpinan kampus dan nantinya diserahkan kepada pihak yang berwenang yaitu kepolisian. Yulidar menambahkan untuk mengenali seseorang sebagai pengidap narkoba atau tidaknya akan sulit. “Jika ia belum ke tahap colabs akan sulit dikenali,” jelasnya, Jumat (28/6). Desi


INTER

18

PLK, Kesiapan Menjadi Guru

UNP Praktik Lapangan Kependidikan (PLK) merupakan salah satu wadah bagi mahasiswa untuk menunjukkan kemampuan mereka menjadi guru. Hal ini disampaikan oleh Kepala Unit Program Pengalaman Lapangan (UPPL) Universitas Negeri Padang (UNP), Dr. Waskito, MT., saat Coaching PLK Semester Juli-Desember 2019 di Auditorium UNP, Senin (15/7). Waskito menyatakan agar guru muda berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan positif di sekolah termasuk ekstra-

UNP

Tuan Rumah Monev Eksternal PKM 2019

Universitas Negeri Padang (UNP) dipercaya menjadi tuan rumah kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Eksternal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2019 oleh Belmawa Ristekdikti di Sumatera Barat (Sumbar). Kegiatan ini berlangsung di Ruang Sidang Senat UNP, Jumat-Sabtu (5-6/7). Dipilihnya UNP disebabkan jumlah peserta yang lebih banyak dari 15 perguruan tinggi lainnya di Sumbar. Pada tahun ini, UNP mengalami peningkatan jumlah peserta dari tahun sebelumnya yang

AJI

kurikuler. Ia juga mengatakan bahwa teknis pelaksanaan PLK tahun ini pada minggu pertama yaitu berupa observasi sekolah. Pada minggu kedua, mahasiswa kembali ke kampus menemui dosen pembimbingnya serta membuat laporan hasil observasi dan pada minggu ketiga dilanjutkan dengan latihan mengajar. Lebih lanjut, Waskito mengatakan bahwa guru muda juga harus menyiapkan buku penilaian yang akan ditandatangani minimal oleh guru pembim-

berjumlah 21 peserta menjadi 26 peserta. Rektor UNP Prof. Ganefri, Ph.D., mengungkapkan bahwa peserta yang berasal dari UNP yang nantinya lulus untuk mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional di Universitas Udayana, Bali akan mendapatkan suatu penghargaan dari universitas. Dalam melaksanakan kegiatan Monev ini, UNP mempercayakan kepada unit kegiatan Pusat Pengembangan Ilmiah dan Penelitian Mahasiswa UNP sebagai panitia. Irza

Workshop HAM

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Padang bekerjasama dengan Internews Local Global Chance dan Kingdom of the Nederland mengadakan Workshop on Human Rights Responding di Bunda Hotel, Padang, Jumat-Minggu (28-30/6). Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pemahaman jurnalis mengenai bagaimana meliput isu Hak Asasi Manusia (HAM) dan memperhatikan hak kelompok minoritas. Diikuti oleh beberapa jurnalis terpilih dari berbagai daerah di Sumatera Barat,

seperti Bukittinggi, Payakumbuh, Sawahlunto, Padang, dan sebagainya. “Ada 30 peserta dari wartawan berbagai media,” jelas Ketua AJI Padang, Andri Elfaruqi, Jumat (28/6). Ada tiga narasumber yang berkompeten dalam pelatihan ini, yaitu Shinta Maharani dari Majalah Tempo, Willy Pramudya dari AJI Indonesia, dan Irvan dari CNN Indonesia TV. Selain itu juga ada fasilitaror, Arief Paderi dari Kumpulan Integritas dan Wakil Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang, Indira Suryani. Mona

Aksi P encer dasan Pencer encerdasan

silah dengan semua warga sekolah,” ujarnya. Nilam

Forum Perempuan (FP) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sumatra Barat (SB) mengadakan Aksi Pencerdasan Rancangan Undang-Undang Penghapusan-Kekerasan Seksual (RUU P-KS) di GOR Agus Salim, Padang, Minggu (7/7). Menteri Pemberdayaan Perempuan BEM UNP, Rahayu Sriwahyuni selaku Koordinator FP BEM SB menuturkan bahwa aksi ini bertujuan untuk mencerdaskan masyarakat Sumatra Barat (Sumbar) agar mengetahui bahwa saat ini pemerintah sedang

menggagas RUU P-KS yang akan disahkan sebelum 17 Agustus mendatang. Dalam aksi ini, dipertanyakan redaksi beberapa pasal. Salah satunya pasal 15 yang berbunyi bahwa tindak pidana berlaku kepada pihak yang memaksa seseorang untuk melakukan aborsi. Sementara di Indonesia, terutama dalam agama Islam aborsi dilarang “Nah, di sini ditekankan kata ‘memaksa’, jadi seakan-akan jika mereka tidak terpaksa aborsi boleh-boleh saja. Hal inilah yang perlu dipertanyakan,” ujarnya. Juli

UNP

PKKMB SNMPTN 2019

PSM Gentaswara

Kami P erlu Sekr etariat Perlu Sekretariat Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Gentaswara terbentuk sejak Maret 2017 dari beberapa dosen yang ingin menyatukan Universitas Negeri Padang (UNP) dalam satu paduan suara. Hal ini juga untuk menghilangkan anggapan bahwa yang bisa ikut paduan suara hanyalah mahasiswa Sendratasik. “Buktinya sekarang PSM Gentaswara diikuti mahasiswa dari berbagai fakultas di UNP,” ucap Rintan Munirah selaku Bendahara Harian. Saat ini PSM Gentaswara beranggotakan kurang lebih 250 orang. Setiap tiga kali seminggu mereka latihan rutin di luar Gedung Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam atau di lantai 1 Perpustakaan Pusat. Biasanya mereka tampil pada acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) yang mengi-

kutsertakan 30 anggota dan pada acara wisuda mengikutsertakan 80 anggota. Meskipun tergolong baru, PSM Gentaswara pernah memenangkan lomba, yaitu juara 1 lomba paduan suara seSumatera Barat yang diikuti oleh 17 peserta dari berbagai perguruan tinggi pada 28 November 2017. Kendala mereka terkait anggaran untuk mengikuti lomba, apalagi jika mengikuti lomba tidak h a n y a menyertakan satu atau dua orang. Selain itu, masalah yang paling sering terjadi adalah masalah eksternal, seperti perizinan tempat untuk latihan. Hal ini mengingat mereka belum mempunyai sekre resmi. “Kami berharap segera mendapatkan sekre serta didukung dalam setiap kegiatan oleh pihak kampus.” harapnya. Siska

Dalam rangka penyambutan mahasiswa baru jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Universitas Negeri Padang (UNP) mengadakan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) 2019 di Auditorium UNP, Kamis (27/6). Ketua Pelaksana, Prof. Ardipal, M.Pd., melaporkan bahwa ada 2.279 mahasiswa baru jenjang S1 dan D4 yang mengikuti PKKMB. Adapun jumlah peserta setiap fakultas, yaitu FMIPA 502 orang, FIP 421 orang, FBS 356 orang , FIS 334 or-

ang, FT 270 orang, FE 145 orang, FPP 137 orang, dan FIK 114 orang. Materi PKKMB yang dilaksanakan tahun 2019 ini mengacu kepada kurikulum PKKMB secara nasional sesuai edaran Dirjen Belmawa No. 4/B/SE/ 2018 yang mengacu pada muatan materi bela negara, ketahanan nasional, dan perguruan tinggi era revolusi 4.0. Kegiatan PKKMB ini dibuka langsung oleh Rektor UNP, Prof. Genefri, Ph.D. Ia juga mengenalkan bahwa ada 101 program studi yang aktif di UNP. Aminah

UNP

Study Visit Univ er sitas Univer ersitas Udayana

Universitas Udayana (UNUD) mengadakan Study Visit ke Universitas Negeri Padang (UNP) di Ruang SPI Rektorat Lantai .3 UNP, Kamis (27/6). Kegiatan ini didampingi oleh Wakil Rektor III UNUD, Dr. Ir. I Made Sudarma, M.S. Kunjungan ini bertujuan menambah ilmu dan sharing antar ormawa yang hasilnya bisa diterapkan di tempat masingmasing. Study visit ini beranggotakan 7 dosen pendamping serta 13 mahasiswa pengurus Unit Kegiatan

Mahasiswa (UKM) UNUD. Di antaranya Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dan perwakilan beberapa UKM, yakni Koperasi Mahasiswa, UKM Catur, UKM Karate, UKM Kesenian, UKM Robotec, UKM Perisai Diri, UKM Mapala, serta beberapa jajaran DPM dan BEM. Tidak hanya itu, Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) UNP, Presiden Mahasiswa BEM UNP, serta perwakilan dari beberapa UKM selingkup UNP turut menghadiri pertemuan ini. Rani

MPALH

UNP

Pelep asan 938 Wisudawan elepasan

Universitas Negeri Padang (UNP) melepas 938 wisudawan pada rapat wisuda ke-115 di Auditorium UNP, Minggu (23/6). Acara ini turut dihadiri Walikota Padang Panjang, H. Fadli Amran, B.B.A., selaku pembicara pada orasi ilmiah. Rektor UNP, Prof. Ganefri Ph.D., menyampaikan bahwa pada era revolusi industri 4.0 mahasiswa tidak cukup bermodalkan IPK yang tinggi. Kecerdasan emosional, softskill, dan hardskill, juga menjadi hal yang penting. Ganefri juga menjelaskan bahwa mahasiswa

BEM SB

P etunjuk etunjuk: Penyampaian arahan dari Kepala UPPL UNP, Dr. Waskito, MT., terkait pelaksanaan PLK Semester Juli-Desember 2019 saat Coaching PLK di Auditorium UNP, Senin (15/7). f/Hega

bing di sekolah dan dosen pembimbing. “Berinterak-

Mei-Juni 2019 Edisi No.210/Tahun XXX

dituntut untuk memiliki empat kompetensi dasar yang dikenal dengan istilah forsi. Pertama, mahasiswa harus mampu bersikap skeptis dan kritis dalam menghadapi perubahan serta memecahkan masalah. Kedua, berpikir kreatif untuk melahirkan inovasi-inovasi baru. Ketiga, kemampuan berkomunikasi dan menguasai TIK. Keempat, kompetensi dalam bekerjasama dan membangun jaringan guna menghadapi problema hidup sehingga mampu bertahan dalam era revolusi 4.0. Rani

Pelantikan K edua Kedua Unit Kegiatan Mahasiswa Pencinta Alam dan Lingkungan Hidup (MPALH) Universitas Negeri Padang (UNP) mengadakan acara Pelantikan Dewan Pengurus Harian dan Pertimbangan (DPH) periode April-Desember 2019 di Ruang Sidang Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) UNP, Sabtu (11/5). Pembina MPALH UNP, Dr. Erianjoni, M.Si., menyampaikan bahwa di awal kepengurusan MPALH sudah disorot karena suatu permasalahan. Ia menjelaskan bahwa itu bukan murni kesalahan MPALH sendiri karena dari

Wakil Rektor III UNP tidak memberikan aturan yang jelas terkait syarat-syarat menjadi pengurus organisasi “Belum diberikan SPO yang jelas,” ungkapnya. DPH baru terpilih periode 2019 diamanah kepada beberapa orang. Diantaranya, Ketua Umum diamanahkan kepada Anggi Mutiara, Sekretaris Umum diamahkan kepada Melfi Andini, Bendahara Umum diamanahkan kepada Rinias Febrianti Zandroto, Kepala Bidang I diamanahkan kepada M. Zikwan, dan Kepala Bidang II diamanahkan kepada Fauzi. Mona

UNP

Per siap an PIMNAS kke-32 e-32 ersiap siapan

Pusat Pengembangan Ilmiah dan Penelitian Mahasiswa (PPIPM) Universitas Negeri Padang (UNP) menggelar Workshop Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 5 bidang di Ruang Sidang Rektorat Lama lantai 3 UNP, Jumat (17/5). Acara ini dilaksanakan sebagai rangkaian dari pengarahan untuk menghadapi liburan selama menjalankan PKM hingga menuju Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-32. Peserta dalam acara ini yakni mahasiswa yang lulus men-

jadi perwakilan dari UNP sebanyak 26 tim. Di antaranya 10 tim dari PKM Kewirausahaan, 5 tim dari PKM Karsa Cipta, 5 tim PKM Penelitian Eksakta, 3 tim PKM Pengabdian Masyarakat, dan 3 tim PKM Teknologi. Dalam workshop ini, ada dua pemateri. Pertama, Wawan Purwanto, S.Pd., M.T., yang memaparkan poin-poin apa saja yang masuk ke dalam penilaian serta persentasenya. Kedua, Ananda Putra, M.Si., Ph.D., yang menjelaskan mengenai teknik penulisan artikel ilmiah. Mitha


Mei-Juni 2019 Edisi No.210/Tahun

SEPUT AR MAHASISW A SEPUTAR MAHASISWA

XXX

19

Evaluasi Lahan Parkir UNP Hai Pembaca Setia Ganto! Peningkatan jumlah mahasiswa menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah kendaraan bermotor. Hal ini disebabkan sebagian besar sivitas akademika menggunakan kendaraan pribadi menuju kampus. Tingginya jumlah sivitas akademika pengguna kendaraan bermotor merupakan masalah tersendiri bagi perguruan tinggi. Penyediaan slot parkir menjadi permasalahan dengan lahan kampus yang terbatas, terutama di Universitas Negeri Padang (UNP). UNP sebagai salah satu universitas negeri di Sumatra Barat mulai dilirik lebih oleh masyarakat. Beberapa tahun belakangan UNP mengalami peningkatan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Perkembangan yang pesat ini membawa perubahan-perubahan yang menuntut kita untuk beradaptasi dengan perubahan itu. Setiap tahunnya UNP menerima ribuan mahasiswa baru dari setiap fakultas. Dilansir dari situs forlap.ristekdikti.go.id tertera bahwa data pelaporan tahun 2017/2018 ada sekitar 35.429 mahasiswa yang terdata sebagai mahasiswa UNP. Belum lagi jumlah dosen tetap yang mencapai 1.197 orang. Kemudian di tahun 2018/2019 jumlah mahasiswa UNP yang terdata mencapai 46.385 mahasiswa. Peningkatan ini cukup drastis dalam kurun waktu yang cukup singkat. Dikutip dari Jurnal Teknologi Informasi dan Pendidikan yang berjudul “Analisis Kebutuhan Ruang Parkir Kendaraan Bermotor (Studi kasus: Kampus UNP Padang)� karya Oktaviani dkk yang dipublikasi pada 2017 terkait penelitian kebutuhan lahan parkir di UNP. Peneliti membagi data yang didapat menjadi data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang didapat langsung di lapangan seperti data waktu masuk keluar kendaraan dan data luas ruang parkir di UNP. Untuk data sekunder didapatkan dari hasil survei data yang didapat dari pihak kampus ataupun web resmi UNP, seperti jumlah fakultas, luas lahan, luas bangunan, dan areal parkir. Dari hasil survei yang dilakukan menerangkan bahwa lahan parkir yang tersedia di UNP seluas 10.398 m2, sedangkan luas lahan parkir yang dibutuhkan s 24.207,5 m 2. Dari data ini terlihat bahwa UNP kekurangan 57,05% lahan parkir dan hanya 42,95 % lahan parkir yang telah terpenuhi. Jenis kendaraan yang umumnya digunakan oleh sivitas akademika UNP yaitu sepeda motor dan mobil pribadi. Dalam hal ini kenyamanan perparkiran dalam kampus menjadi salah satu indikator seberapa baik fasilitas suatu kampus, sehingga dapat meningkatkan kredibilitas perguruan tinggi itu sendiri. Apalagi setiap ruang parkir memiliki batas maksimum bagi kendaraan. Batas inilah yang menjadi permasalahan utama di UNP. Penggunaan bahu jalan ada-

lah efek samping dari masalah yang berlarut-larut ini, sehingga mengganggu kelancarkan arus lalu lintas. Hal ini telihat pada Jumat (24/9) tahun lalu. Ganto mengabadikan foto sejumlah motor terparkir di trotoar dekat Gedung MKU. Ini terjadi karena gedung MKU yang biasa digunakan sebagai tempat parkir diadakan pembangunan lanjutan untuk membangun Gedung Micro Teaching UNP. Selain itu, pola parkir yang digunakan pun tidak efektif. Seharusnya dengan lahan yang kurang, kita menggunakan pola parkiran yang akan memaksimalkan penggunaan lahan parkir. Ada beberapa bentuk pola yang bisa digunakan, seperti paralel, parkir menyudut, dan pola parkir tegak lurus. Seperti yang kita ketahui, beberapa tahun ini penggunaan lahan untuk pembangunan infrastruktur gedung pesat terjadi di UNP, seperti pembangunan bantuan pinjaman dari Islamic Development Bank (IDB). Melalui projek IDB, UNP membangun 11 gedung baru yang dibangun di lahan hampir tiap fakulltas. Jika kita tilik kembali, diyakini dengan peningkatan jumlah gedung, maka jumlah mahasiswa akan meningkat. Itu telah terjadi dalam kurun beberapa tahun ini. Tingginya jumlah mahasiswa pengguna kendaraan bermotor malah tidak sebanding dengan lahan slot parkir yang semakin menyempit. Untuk melihat bagaimana pendapat mahasiswa UNP terhadap evaluasi dari lahan parkiran yang ada di UNP. Bagian Riset Subdivisi Penelitian dan Pengembangan Surat Kabar Kampus Ganto melakukan survei dengan menyebarkan angket dengan metode random sampling yang diambil secara accidentil. Survei ini diikuti oleh 800 mahasiswa UNP dari berbagai fakultas sebagai responden dan terdiri atas lima pertanyaan. Berdasarkan hasil polling, sekitar 21% mahasiswa menyatakan penataan parkir di UNP tidak baik, sedangkan sebagian besar menyatakan penataan parkiran UNP masih kurang baik. Pilihan ini merupakan bentuk permintaan untuk mengevaluasi kembali kebijakan penataan parkiran. Walaupun begitu, ada sebanyak 16% mahasiswa merasa penataan parkiran di UNP sudah baik. Saat ditanyai tentang kekurangan lahan parkir, sebanyak 69,53% mahasiswa merasa ke-

Sumber: Litbang SKK Ganto UNP Infografik: Mitha Melanie Putri sulitan dengan berkurangnya lahan parkiran yang ada di UNP. Kurangnya lahan parkiran malah berdampak pada banyak hal dan menimbulkan masalah baru. Walaupun begitu, sekitar 30,34% responden mengatakan tidak begitu merasakan kesulitan terhadap kondisi ini. Kemudian sebanyak 27,56% responden menyatakan bahwa permasalahan ini dikarenakan lahan parkir yang kurang. Tidak hanya itu, sebanyak 21% responden berpendapat lahan parkiran sembraut karena tidak ditata dengan baik. Kemudian sebanyak 22,65% menyatakan bahwa mereka merasa cukup puas dengan sistem parkir fakultas, tapi tidak dengan parkiran yang digunakan bersama seperti Gedung MKU. Permasalahan ini malah menimbulkan polemik baru dan disetujui oleh 16,92% responden. Mereka merasa risih dengan penggunaan bahu jalan dan taman sebagai tempat parkir. Walaupun seba-

gian besar menyatakan berbagai tanggapannya, sebanyak10,5% responden tidak begitu merasa terganggu akan hal ini. Selain itu, setiap responden diminta untuk menanggapi penyebab utama dari penyalahgunaan lahan parkir ini. Hasilnya menyatakan bahwa penyebab utamanya adalah lahan parkir yang tidak sesuai dengan banyaknya kendaraan pribadi yaitu disampaikan oleh 40,14% responden. Penyebab lainnya menurut responden yaitu tidak adanya penataan kendaraan sehingga lahan parkiran tidak digunakan secara maksimal, ini disampaikan oleh sebanyak 27,67% responden. Lalu sebanyak 18,22% responden berpendapat kesadaran dari pemilik kendaraan, baik mahasiswa maupun sivitas akademika lainya yang perlu ditekankan. Kemudian pendapat lain menyatakan penyebab dari permasalahan parkiran di kampus ini adalah pembangunan beberapa

gedung baru yang menelan banyak lahan. Untuk mengatasi permasalahan perparkiran di UNP, SKK Ganto meminta solusi dari mahasiswa. Pembangunan lahan parkir vertikal gedung khusus parkir menjadi solusi teratas yaitu disetujui oleh sebanyak 39,92% responden. Selain itu, sebanyak 31,47% responden lainnya menyatakan menumbuhkan kesadaran sivitas akademika untuk menjaga kedisiplinan parkir kendaraan adalah solusi dari permasalahan ini. Solusi lain berasal dari 14,58% responden yang menyetujui jika diadakan kebijakan penyediaan bus dalam kampus. Lalu sebanyak 13,08% responden meminta pihak kampus memberlakukan kebijakan dalam pembatasan penggunaan kendaraan, sehingga solusi ini bisa mengevaluasi permasalahan lahan parkiran di UNP. Tentu kesadaran dan kedisiplinan dituntut untuk hal ini. Rhoudatul Annisa


SASTRA BUD AYA BUDA

20

Mei-Juni 2019 Edisi No.210/Tahun XXX

Sajak KRITIK SAJAK

Sajak S enyap Senyap

Malam Kala I tu Itu

Tik Tak Tik Tak Jam dinding berdetak Mengiring kau untuk pergi Menjauh dalam sepi Meninggalkanku sendiri Hening Tanpa ada kau di sini Lengang Berlalu bersama sunyi

Pada malam yang bersembunyi dibalik bukit Ia berbisik Lirih tak berdaya Suaranya kalah dengan hembusan nafasnya Tak ada guna gumamnya Malam ini terlalu jauh bagi mata sayunya Bahkan bohlam pun lebih senang bermain bersama anai-anai Dari pada dengannya Hanya selimut tua penuh sobekkan menganga dan lusuh yang akan menemaninya menemui pagi

Siska Novrida Yanti Mahasiswa Teknik Elektronika TM 2017

Akbar Wahyu Pratama Mahasiswa Teknik Pertambangan TM 2015

Hujan Deras hujan kutempuh berpayungkan angan Ritme musik turut membasahi nyanyian hati Duniaku sempurna semasa sepi Aku menari di atas roda sembari memakan detik waktu Inilah aku dalam zonaku Menerjemah kata ‘Aku’, ‘waktu’, dan ‘mimpi’ Venny Sindya Putri Mahasiswa Pendidikan Sejarah TM 2015

KRITIK PUISI

Diasingkan atau Mengasingkan: Itulah Pertanyaannya!

Diasuh oleh Muhammad Adek, M.Hum Kelahiran media sosial pada awal milenium membuat penduduk dunia bergemuruh. Selayaknya deja vu awal abad 20 ketika teknologi mulai dimanfaatkan secara masif, kehidupan berubah menjadi sesuatu yang mudah dan dinamis. Melalui media sosial, kita dapat berteman dengan siapapun, berjualan tanpa punya toko, membeli barang yang aneh bin ajaib, hingga mengutuk presiden negara lain yang tidak dikenal. Perubahan drastis ini menyimpan marabahaya. Dampak negatif media sosial melahirkan penyakit sosial jenis baru seperti perundungan siber (cyber-bullying), mempermalukan (shaming), merisak (trolling), ujaran kebencian (hate speech) hingga penjualan manusia (human-trafficking). Penyakit ini terjadi di kalangan generasi muda yang

sehari-harinya berinteraksi via media sosial. Suara-suara anak muda yang gelisah dengan penyakit sosial di atas muncul dalam tiga puisi pilihan Ganto. Puisi berjudul “Sajak Senyap” kita bisa menangkap aura kesepian yang getir disampaikan oleh si tokoh Aku. Saking sepinya, bunyi detak jam dinding pun mampu ia simak dengan begitu jernih tik tak tik tak. Perputaran waktu dan masa seakan menghisap tokoh Kau (orang-orang di sekitarnya) untuk membiarkan tokoh Aku terperangkap lemah dalam kesendirian. Pengulangan diksi ‘hening’ dan ‘lengang’ semakin mengentalkan kemalangan nasib si tokoh Aku. Sajak terpilih kedua berjudul “Malam Kala Itu” masih bercerita pada nada yang sama dengan puisi sebelumnya yaitu kesunyian tersebab ditinggalkan. Tokoh Ia digambarkan sebagai seorang yang pemalu: ia berbisik lirih, tak berdaya: suaranya kalah dengan hembusan nafasnya, dicampakkan: bahkan bohlampun lebih senang bermain dengan anai-anai, hanya nasib buruk kawan baginya: hanya selimut tua penuh sobekan menganga dan lusuh yang/akan menemaninya menemui pagi.

Penggambaran kesendirian yang agak berbeda muncul pada sajak berjudul “Hujan.” Suasana ceria meliputi keseluruhan batang tubuh puisi. Tokoh Aku memperlihatkan kepercayaan diri yang kuat dibanding tokoh pada puisi sebelumnya. Kita dapat melihat keyakinan tokoh Aku akan pilihannya menyendiri melalui metafora deras hujan kutempuh berpayungkan angan dan ritme musik turut membasahi nyanyian hati. Dua metafora di atas memperlihatkan imajinasi personal yang diciptakan oleh tokoh Aku yang tak dirasakan oleh orang-orang di sekitarnya. Subjektifitas dan privasi adalah kebahagiaan untuk dirinya. Hal ini ditegaskan pada dua larik penutup (couplet): inilah aku dalam zonaku/menerjemah kata ‘Aku’, ‘waktu’, dan ‘mimpi. Jika ditarik benang merah dari ketiganya, kita menemukan pokok pembicaraan yang sama, yaitu generasi muda yang tersingkirkan dan menyingkirkan diri dari keramaian. Keramaian yang dimaksudkan adalah keriuhan yang terjadi di sosial media. Puisi “Sajak Senyap” dan “Malam Kala Itu” menghadirkan pesona yang serupa yaitu yang tersingkirkan oleh arus media sosial. Media sosial digambarkan

seperti bukit yang menakutkan hingga tokoh Ia harus bersembunyi. Media sosial bertindak seperti etalase kehidupan, di mana orang-orang dapat dengan mudah memberi ‘penghakiman’ (penilaian bahasa halusnya) terhadap orang lain. Penilaian akan mencapai titik tertinggi jika perwajahan media sosial seseorang diwarnai oleh imaji kebahagiaan yang diimpikan banyak orang seperti memiliki wajah rupawan, barang-barang mewah atau kegiatan plesiran ke tempat wisata yang jauh dan mahal. Kenyataannya, tidak semua orang mendapati hidup dengan hal yang dapat dibanggakan. Tokoh dalam dua sajak tersebut mengakui bahwa mereka telah tersingkirkan oleh persaingan media sosial hingga pilihan yang tersisa hanya menjauh dalam sepi/meninggalkanku sendiri/ berlalu bersama sunyi karena mereka tak punya apa-apa untuk ditunjukkan hanya selimut tua penuh sobekan menganga dan lusuh/yang akan menemuinya menemui pagi. Kehidupan mereka hanya bagaikan kumpulan nasib buruk yang terlalu memalukan untuk dipamerkan. Apakah ada jalan keluar untuk menyikapi kejamnya kehidupan di media sosial? Tokoh

Aku dalam puisi Hujan ”menawarkan sebuah solusi. Derasnya arus hujan media sosial disikapinya dengan bijak. Tokoh aku menyadari bahwa segala penampakan yang muncul di media sosial hanyalah fana. Hal tersebut bisa diatasi dengan mensubstitusikannya dengan kefanaan lain seperti yang disimbolkan dengan frasa berpayung angan dan membasahi nyanyian hati. Kehidupan dunia nyata harus berjalan tanpa harus terdistraksi oleh kesemuan di dunia maya seperti dalam larik aku menari di atas roda sembari memakan detik waktu. Tokoh Aku pada tahap ini mengalami Horace sapere aude’ (berani berbeda) hingga mencapai pencerahan (enlightment) yang ditawarkan oleh filsuf I. Kant sebagai jalan hidup. Kebahagiaan ataupun kesedihan bukanlah sesuatu yang mustahil untuk kita kendalikan. Manusia punya kekuasaan menciptakan kesenangan atau penderitaan untuk dirinya. Sebagai penutup, tak ada salahnya kita renungkan sebuah wejangan dari Robert Frost dalam sajaknya “The Road not Taken: lalu saya mengambil jalan yang paling jarang dilalui/ hingga akhirnya (keputusan) itulah yang mengubah segalanya.


Mei-Juni 2019 Edisi No.210/Tahun

SASTRA BUD AYA BUDA

XXX

Cerpen

21

Kemenyan Pembawa Duka Oleh Helvia Fransiske Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia TM 2016

Puti meraih undangan di meja kerja. Di sana dituliskan dua nama yang tidak asing baginya. Hatinya berdesir, tubuhnya lemah tak berdaya serasa dunia berhenti berputar. Penantian yang selama ini ia lakukan berujung kekecewaan. Lelaki idamannya beberapa hari lagi akan sepenuhnya menjadi milik orang lain. “Tiga tahun kumenunggu kepastian darimu, kau katakan akan memilihku bukan memilih Fitri pilihan orang tuamu itu!” ucap Puti tersandar lemah di kursi kerjanya. Puti dan Ilham sudah lima tahun merajut kasih sebagai pasangan kekasih. Puti adalah seorang pegawai honorer baru di sebuah lembaga pemerintahan Kota Bukittinggi tempat kelahirannya. Dahulu ia adalah anak berprestasi, sehingga menjadi mahasiswi undangan di salah satu universitas negeri di Malang, Jawa Timur. Puti terlahir dari keluarga yang jauh dari sempurna. Ibunya meninggal saat Puti berumur tiga bulan. Ayahnya sudah menikah lagi ketika umurnya satu tahun dan telah memiliki keluarga baru di Jawa, sedangkan Puti tinggal bersama nenek di kampung halamannya, Bukittinggi. Namun karena studi perkuliahan ia merantau ke Malang. Disanalah ia bertemu dengan Ilham sang pujaan hati. Ilham merupakan pemuda dari Kota Solok, Sumatera Barat. Ia putra tunggal di keluarganya. Walaupun beda kota, Ilham dan Puti tetap sama-sama orang Minang. Karena memiliki kesamaan mereka merasa dekat di

perantauan. Meraka sering melakukan hal apapun bersama. Ilham selalu membantu Puti dari mencari kosan hingga mengerjakan tugas-tugas perkuliahan. Hingga tumbuhlah rasa cinta antara mereka berdua. “Sungguh pun aku dijodohkan orang tuaku, aku tetap memilihmu Puti” gumam Ilham memegang tangan Puti. “Ah, kalo orang yang dijodohkan lebih cantik dan beruang dari aku kamu juga bakal milih dia kok” gurau Puti centil. “Sok tau kamu” ujar Ilham.

sedikit lega. “Iya aku janji” ucap Ilham sambil tersenyum.

Tiga tahun berjalan, Puti dan Ilham telah berhasil menyelasikan perkuliahan bersama. Puti memilih melamar pekerjaan di kampung halaman di Bukittinggi karena ingin merawat kembali nenek yang sudah lanjut usia. Sementara itu, Ilham diterima bekerja di sebuah perusahaIlustrator: Yeni Maharani a n

Setahun sudah perkuliahan berlalu, Grafis: Mitha Melanie Putri setahun pula umur cinta Puti dan Ilham. Dari sudut di Malang. taman kampus, Puti berlari Sejak saat itu, menyusul Ilham yang sedang mereka menjalin hubungan jarak jauh. duduk di bundaran air mancur Ilham pulang ke Solok taman. Mereka bercanda gurau saat lebaran tiba, sembari seperti biasanya. Sekejap tawa ke rumah Puti untuk Ilham terhenti. Ia mencoba bicasilaturahmi. Setahun ra serius perihal perjodohan menjalin hubungan jarak jauh yang telah dilakukan orang itu, mereka aman-aman saja. tuanya di kampung halaman. Tak ada sedikitpun keraguan “Aku dijodohkan Uti” ujar Puti kepada Ilham perihal perjoIlham. dohan tersebut karena Ilham “Kebiasaan kamu becandanya telah berjanji padanya. Janji suka kelewatan. Dijodohkan sama itulah yang selalu Puti ingat dan siapa? Desaingrafis: Sindya Fitri menjaga Venny hati hanya untuk Ilham “Aku ga bercanda Uti.. Aku seorang. Namun, lepas setahun dijodohkan sama anak teman itu, Ilham jarang memberi kabar, mama di Solok, tapi aku berjuang ketika ditelepon Ilham sering kok pertahanin hubungan kita. tidak mengangkat. Hingga lebaAku janji sehabis kuliah ini, kita ran datang Ilham tak kunjung sama-sama kerja dulu baru aku bersilaturahmi lagi. Akan tetapi, ke Bukittinggi lamar kamu”” ucap Puti tetap yakin dengan janji Ilham memegang tangan Puti. Ilham. “Yaudah. Aku percaya sama Sementara Puti memegang kamu, tapi janji kan?” Ujar Puti

kepercayaan dan menanti pinangan Ilham. Di Solok ninik mamak Ilham telah sibuk membuat perjanjian tanggal pernikahan dengan keluarga Fitri, gadis Solok yang dijodohkan dengan Ilham. Undangan telah disebar, hingga sampai ke tangan Puti. Alek gadang di Solok saat itu berlangsung hikmat dan meriah. Orang-orang berpangkat memenuhi undangan karena orang tua Ilham merupakan orang terpandang di kota Solok. Salah satu keluarga Ilham merupakan orang pintar, ia melakukan pembakaran kemenyan sebelum alek dilaksanakan. Ritual itu sudah menjadi kebudayaan saat pesta pernikahan untuk menghindari niat buruk dari orang jahat. Ketika pamannya hendak melakukan ritual, Ilham melihat penasaran. “Ah Paman, sekarang sudah jaman modern gak ada acara begituan. Orang lain pun juga tidak mau urus urusan kita,” tegur Ilham. “Begini nak, di dunia ini ada orang yang tak mau tau dengan urusan kita. Namun, ada pula orang yang tidak bisa terima dengan kebahagiaan kita dan ada pula orang tersebut h a n y a mencobacoba kepandaian,” jelas paman Ilham sambil melanjutkan pembakaran kemenyan. “Sudahlah Paman, hentikan

kita serahkan saja pada Allah Swt. Paman percaya tuhan kan?” jawab Ilham sembari menyiram kemenyan dengan air. Dengan berat hati Paman Ilham menghentikan ritual tersebut karena menurutnya ini acara Ilham. Mau tidak mau harus dituruti kalau tidak bisa saja Ilham merasa tidak nyaman dengannya. Acara tetap berlangsung tanpa ritual yang telah menjadi kebiasaan daerah tersebut. Acara berjalan lancar, tamu-tamu menikmati hidangan dan suara merdu penyanyi orgen tunggal. Hingga malam tiba acara suskes diselenggarakan dengan meriah. Tiba-tiba terdengar suara teriakan di kamar pengantin. Fitri menangis memanggil-manggil nama Ilham. Sontak seisi rumah terkejut, lalu menghampiri kamar pengantin. “Innalillahiwainnailaihiraji’un, ikhlaskan Ilham nak,” ujar Paman menyesali yang telah terjadi. Mendengar Ilham telah tiada, Puti semakin terpuruk. Lengkap sudah penderitaan Puti selama ini. Kali ini, ia harus benarbenar mengikhlaskan orang yang ia cintai untuk selamanya. Bukan hanya dimiliki oleh orang lain. Namun, Ilham telah kembali kepada sang pemilik makhluk di dunia ini. Akhirnya, kematian Ilham diakui oleh sang nenek. Ternyata neneklah dalang dari semua ini. Ia tidak terima ketika melihat cucu kesayangannya harus menderita dan tersiksa menerima kenyataan bahwa pujaan hati sang cucu menikah dan bahagia dengan orang lain.

KRITIK CERPEN

Baca dan Baper KRITIK CERPEN

Diasuh Oleh Refisa Ananda, M.Pd Jangan baca novel atau cerpen, nanti baper! Apa salahnya baper? Manusia selain memiliki akal juga memiliki perasaan. Hal itulah yang membedakannya dengan makhluk hidup lainnya. Baper lengkapnya ‘bawa perasaan’ akan menjadi hal yang baik jika dapat membuat seseorang bersikap lebih manusiawi. Lupakah dengan pernyataan Horatius yang menyatakan bahwa karya sastra itu harus menggabungkan sifat dulce dan utile? Manis dan bermanfaat. Pembaca terkena, terpengaruhi, tergerakkan untuk bertindak oleh karya sastra yang baik. Jadi, kalau ada cerpen atau novel yang bisa membuat pembaca baper, artinya karya sastra itu berkualitas bagus. Sepakat?

Cerita pendek yang berjudul Kemenyan Pembawa Duka karya Helvia Fransiske, tidak cukup ampuh untuk membuat para pembacanya baper. Kendatipun penulis mengangkat kisah cinta tragis dibumbui magis. Tidakkah lebih baik, pembaca diberi jalan setapak tanpa cahaya di bagian awal cerita. Kemudian perlahanlahan diantarkan ke suatu tempat yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Jika hal itu dilakukan, cerpen ini pasti akan menjadi menu favorit pembaca. Mengingat bumbu yang dipilih sangat khas dan mungkin akan cocok dengan selera kami, para pembaca. Keberagaman budaya daerah memiliki daya tarik tersendiri untuk diangkat dan pembaca memiliki kecenderungan untuk menikmati warna lokal sebagai ciri-ciri antropologis manusia. Keberagaman ras, suku, adat istiadat membuat sastra warna lokal tidak akan pernah kekeringan ide. Sebagai sebuah proses kreatif, tradisi lisan (ritual pembakaran kemenyan) menyumbangkan berbagai kisah dalam rangka penyusunan cerpen ini. Permasalahan yang timbul kemudian, berhasilkah pengarang mengkombinasikannya sebagai totalitas yang bermakna.

Kisah-kisah cinta dalam novel Balai Pustaka sepertinya masih tetap menarik minat si penulis. Mengingat kisah ini juga pernah dialami tokoh Hanafi dalam Salah Asuhan puluhan tahun lalu. Tak ada yang berubah. Laki-laki Minang, merantau untuk sekolah, menyukai teman sekolahnya, menikah dengan perempuan pilihan ibunya, dan meninggal dianiaya cinta. Bangsa Indonesia memiliki ribuan kenangan pahit tentang penjajahan. Warisan yang masih melekat dari zaman penjajahan dahulu sampai sekarang adalah elite lokal yang hidup dalam dua dunia, yaitu penjajah dan terjajah. Tokoh Ilham adalah representasi dari kultur terjajah dan tokoh Mama merepresentasikan konsep penjajah. Hak Ilham untuk memilih calon istri telah direnggut oleh Mama. Ia harus tunduk pada jodoh pilihan orangtua. Suka atau tidak, pernikahan itu tetap terjadi. Faktanya, masyarakat terjajah tidak hanya menerima semua perlakuan penjajah secara pasif. Mereka pasti memberikan perlawanan. Perbedaan kedudukan dua keluarga ini (Ilham dan Puti) tampaknya menjadi alasan utama tidak disetujuinya hubungan mereka. Puti hanya tinggal

berdua dengan neneknya, karena ibunya sudah meninggal dan ayahnya menikah lagi. Kontras sekali dengan Ilham yang merupakan anak tunggal dari keluarga terpandang. Secara tradisi, jelaslah bahwa orang Minangkabau dipersepsikan sebagai masyarakat matrilineal yang taat adat. Seorang ibu di Minangkabau memiliki kedudukan yang istimewa dan sangat menentukan. Dalam cerpen ini, tokoh Mama memiliki kecenderungan untuk meraih hegemoni terhadap anak lakilakinya. Hegemoni tersebut ditunjukkan dengan menetapkan perjodohan antara Ilham dan Fitri. Sebagai reaksi, tokoh Nenek dan Ilham melakukan resistensi terhadap keputusan Mama dan Ninik Mamak tersebut. Resistensi yang dilakukan berupa perlawanan ideologis. Dua penggalan berikut cukup menggambarkan hal tersebut. Pertama, Ah Paman, sekarang sudah jaman modern gak ada acara begituan. Kedua, Sudahlah Paman, hentikan kita serahkan saja pada Allah Swt. Paman percaya Tuhan kan?” Tokoh Ilham membuat peniruan cara berpikir dengan tujuan sebagai resistensi. Tokoh Nenek, melakukan perlawanan atas ketidakadilan

yang dialami cucunya, Puti. Resistensi tersebut tergambar pada kutipan berikut. Akhirnya, kematian Ilham diakui oleh sang nenek. Ternyata nenek lah dalang dari semua ini. Percaya atau tidak, ketika Ilham menyiram kemenyan dengan air saat ritual pembakaran kemenyan dilakukan Paman, di saat itulah niat buruk Nenek berjalan mulus. Melalui cerpen ini digambarkan bahwa masyarakat di daerah Solok, latar cerita, masih melakukan tradisi bakar kemenyan sebelum pelaksanaan acara pernikahan berlangsung. Hal ini dipercaya akan menghindarkan niat-niat buruk yang ditujukan pada mereka. Dari kedua oposisi itu, antara hegemoni dan resistensi, memunculkan sebuah kenyataan bagi pembaca. Entah dulu atau sekarang, kawin paksa atau perjodohan itu masih ada. Entah kuno atau modern, tradisi bakar kemenyan masih dijumpai di daerah-daerah tertentu di Sumatra Barat. Pada gilirannya, karya sastra berangkat dari fakta yang ada dalam masyarakat yang dikreasikan pengarang sesuai imajinasinya. Kualitasnya mutlak bergantung pada “cara penyajian” bukan “apa yang disajikan”.


RESENSI

22

Berjuang Sebelum Mengikhlaskan Judul Penulis Penerbit Cetakan Tebal

: : : : :

Kesalahan Jurnalistik Modern Judul Penulis Penerbit Tebal buku Tanggal terbit Cetakan

Perempuan Bersampur Merah Intan Andaru PT Gramedia Pustaka Utama Pertama, 1 Januari 2019 209 halaman

Novel Perempuan Bersampur Merah mengambil latar kejadian pembantaian dukun santet di Banyuwangi pada tahun 1998. Penulis, Intan Andaru yang berprofesi sebagai dokter ini memadukan tulisannya dengan unsur roman, kebudayaan, dan sejarah. Sebelumnya Intan Andaru terpilih sebagai salah satu penerima hibah perempuan pekerja seni cipta Media Ekspresi 2018. Novel ini bercerita tentang perjuangan seorang anak bernama Sari. Ayahnya dituduh sebagai dukun santet dan diperlakukan secara tidak manusiawi. Sari berjuang mencari tahu siapa yang menjadi dalang pembunuhan ayahnya dan beberapa orang korban lainnya. Stigma negatif tentang dukun santet yang telah melekat pada masyarakat membuat banyak korban yang tidak bersalah berjatuhan. Warga terhasut untuk membunuh semua dukun tanpa menyelidiki terlebih dahulu apakah benar ia dukun santet atau bukan. Sebagai anak dukun pengobatan, Sari sangat ingin tahu siapa yang menghasut para warga sehingga ayahnya dituduh dukun santet. Padahal ayahnya hanya dukun biasa yang mengobati penyakit bukan melakukan kejahatan. Kehidupan Sari, ayah, dan ibunya sangat aman sebelum isu negatif tentang dukun santet muncul. Setelah ayahnya dibunuh, Sari minta bantuan kepada dua sahabatnya, Rama dan Ahmad untuk menyelidiki kejadian tersebut. Konflik mulai muncul ketika Rama seakan mengkhianati persahabatan mereka karena tidak bersedia membantu Sari mencari pembunuh ayahnya. Selain itu, pembaca juga disuguhi de-

Mei-Juni 2019 Edisi No.210/Tahun XXX

ngan proses kehidupan Sari yang begitu rumit. Ia dihadapkan dengan pilihan yang berat, antara menemani ibunya atau melanjutkan pendidikannya di luar kota. Ia h a r u s menerima pandangan b u r u k ketika ia menjadi penari gandrung dan kisah cinta segitiganya yang berakhir dengan pelik. Novel ini menarik untuk dibaca, apalagi bagi para kaum muda yang masih belum mengetahui tentang sejarah yang terjadi di kota Banyuwangi tahun 1988. Intan Andaru menyuguhkan cerita dari kejadian nyata dalam fiksi dengan bahasa yang menarik dan mudah dipahami. Dilihat dari alurnya yang tidak runtut membuat pembaca akan dihadapkan pada kejutan tiap tahun kejadian dalam kisahnya. Penulis menggambarkan kejadian ini sebagai cara untuk membuka imajinasi pembaca sehingga seolah-olah berada dalam kejadian tersebut. Resensiator: Yeni Maharani Mahasiswa Perpustakaan dan Ilmu Informasi TM 2017

: : : : : :

Karena Jurnalisme Bukan Monopoli Wartawan Rusdi Mathari Buku MOJOK 257 Halaman Oktober 2018 Kedua, 2019

Buku Karena Jurnalisme Bukan Monopoli Wartawan Karya Rusdi ini menjelaskan tentang fenomena dalam dunia jurnalistik sekarang yang tidak sesuai dengan kenyataan yang seharusnya. Dalam penjelasannya buku ini langsung memberikan bukti ilmiah yang konkret seperti penjelasan tentang sejarah, artikel, pendapat, dan bukti nyata yang dialami wartawan ketika berada di lapangan. Buku ini menitikberatkan pembahasannya pada permasalahan wartawan yang seringkali menempatkan dirinya sebagai kekuatan media padahal wartawan hanya sebagai pencari informasi dan harus menyampaikannya kembali sesuai dengan fakta yang ada. Media selalu menuntut wartawannya untuk membuat berita dan tulisan-tulisan yang menarik dan dibaca oleh banyak orang sehingga bisa menaikkan nama media tersebut. Oleh sebab itu, tidak jarang wartawan membuat berita sensasional yang mengutamakan perbincangan publik. Hal ini menyebabkan tidak jarang membuat berita hoaks membanjiri publik padahal masih ada berita yang sangat penting untuk diangkatkan. Jenjang karier wartawan terkenal dengan prosesnya yang begitu lama sehingga seorang wartawan melakukan segala hal untuk menaikkan levelnya dengan jalan pintas serta dengan alasan keuangan. Padahal karier wartawan tidak cocok untuk menghimpun kekayaan ataupun jabatan. Akhirnya, mereka lupa dengan fungsinya sebagai pencari dan menyampaikan informasi aktual. Di dunia sekarang ini perusahaan media tidak lebih dari perusahaan pada umumnya. Para pemilik media lebih

mengutamakan pendapatan dibandingkan keredaksian. Sehingga kepentingan dan praktikpraktik yang melanggar kode etik jurnalistik s u d a h menjadi kebiasaan. Di setiap bab-bab buku ini mencoba menyajikan dan meyakinkan pembaca dengan memberikan contoh langsung di lapangan yang dialami oleh beberapa wartawan. Dari situlah muncul kekurangan, di mana pembaca dapat mengambil kesimpulan tentang buku ini hanya dengan membaca beberapa bab saja. Akan tetapi jika dibaca sampai akhir, pembaca bisa mendapatkan pengalaman langsung dari wartawan dan bagaimana seorang wartawan memecahkan permasalahan yang benar-benar terjadi. Buku ini menjelaskan tentang kejadian aktual dan bagaimana meminimalisirnya di masa yang akan datang, sehingga buku ini sangat dianjurkan dibaca oleh jurnalis. Resensiator : Ozza Syafrigo Mahasiswa Teknik Mesin TM 2016

ULASAN FILM

Antara Ketulusan dan Dendam Judul Film Tanggal Rilis Durasi Genre Sutradara Pemain

: : : : : :

Cold Pursuit 8 Februari 2019 1 Jam 59 Menit Komedi Kriminal Hans Petter Moland Liam Neeson, Laura Dern, Emmy Rossum, Tom Bateman, William Forsythe, Julia Jones, Domenick Lombardozzi, Roul Trujillo, Benjamin Hollingsworth, John Doman, Aleks Paunovic, Christopher Logan,Nathaniel Arcand, dan Ben Cotton.

Film Cold Pursuit dimulai dari kehidupan tenang keluarga kecil Nels Coxman (Liam Neeson) yang berumah di lereng perbukitan Kota Kehoe, Amerika Serikat. Nels Coxman yang sehari-hari bekerja sebagai penyapu salju jalanan mendapatkan penghargaan sebagai Warga Kota Teladan. Selang beberapa hari setelah mendapatkan perhargaan tersebut, Kyle Coxman anak dari Nels dinyatakan meninggal akibat overdosis heroin. Sebagai orang tua, Nels tidak percaya bahwa anaknya adalah seorang pemadat. Namun ditengah kepercayaan Nels terhadap anaknya bukan seorang pemadat, tidak ada satu pun orang yang mempercayainya termasuk istrinya sendiri. Hal itu membuat Nels ingin mengakhiri hidupnya menggunakan senapan di tempat kerjanya. Kemunculan Dante Ferstel teman Kyle yang sedang bersembunyi di

tempat kerja Nels membuat ia berhenti melakukan percobaan bunuh diri tersebut. Perjalanan Nels untuk menemukan dalang dari pembunuhan anaknya dimulai saat ia pertama kali membunuh Steve Milliner alias Spedo orang yang membuat anaknya mabuk heroin. Setiap gangster memiliki nama samaran atau nama akrab yang biasa dipanggil oleh antar sesama gangster, seperti Spedo. Nels terus berusaha untuk mencari dalang pembunuh anaknya hingga ia telah membunuh tiga orang anak buah Trevor Calcote alias Viking. Untuk menghilangkan jejak, Nels membungkus korban dengan kawat lalu melemparnya ke dasar ngarai. “Ikan memakan daging sampai ke tulangnya. Supaya mayatnya tidak dipenuhi gas dan mengambang. Aku membacanya dari novel kriminal.� Begi-

tulah ujaran Nels menjelaskan kepada sepupunya Brock Coxman alias Wingman yang juga mantan genster anak buah ayah Viking. Awalnya Viking mencurigai kubu gangster White Bull sebagai dalang yang telah melenyapkan tiga orang anak buahnya tersebut, hingga Viking membunuh anak kandung White Bull. Tentu saja White Bull tidak menerima kematian anaknya tersebut. Hingga direncanakanlah waktu untuk penculikan anak kandung Viking yang masih menginjak bangku SD. Namun rencana White Bull tersebut sudah didahului oleh Nels yang juga ingin membalaskan dendam kematian

anaknya. Akhir dari cerita ini adalah ketika Nels dan anak kandung Viking menjadi sahabat. Sedangkan Viking yang ingin menyelamatkan anaknya berubah menjadi kematian tragisnya di tangan White Bull. Film ini tidak cocok ditonton oleh anak-anak, karena beberapa adegan menampilkan tindakan kekerasan. Amanat yang dapat diambil dari film ini adalah masalah yang diselesaikan dengan amarah hanya menambah lingkaran masalah yang ada. Cobalah meredamnya agar menemui jalan keluar atau solusi yang baik untuk kita. Seperti yang tergambar dalam film ini

bagaimana Nels dan anak dari seorang pembunuh anak kandungnya sendiri berdamai sebagai teman. Tidak hanya itu, di dalam film ini juga digambarkan bagaimana kasih sayang seorang ayah terhadap anaknya. Ia akan melakukan apapun meski itu taruhannya nyawa. Meskipun dalam film ini dihiasi oleh para gangster, tapi tidak membuat kita khawatir saat menontonnya karena juga diselingi beberapa lelucon yang dilakukan oleh para ganster tersebut. Resensiator: Yanda Dewi Kurnia Mahasiswa Sastra Indonesia TM 2015


Mei-Juni 2019 Edisi No.210/Tahun

23

XXX

GANTOPEDIA

Aktivis Pembela HAM Bernyali Besar Munir Said Thalib Setiap individu memiliki hak asasi yang sudah melekat sejak pertama hidup di dunia. Hak yang tidak dapat diganggu gugat oleh pihak manapun serta menjadi kewajiban negara untuk melindunginya. Namun, dalam praktiknya masih ditemukan banyak pelanggaran-pelanggaran atas perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM). Meskipun demikian tak sedikit yang berusaha menegakkan kembali pembelaannya. Di Indonesia kita mengenal sosok Munir Said Thalib sebagai tokoh aktivis HAM yang dikenang sangat aktif dalam memperjuangkan hak-hak orang tertindas. Munir pernah menerima Right Livelihood Award 2000, Penghargaan Pengabdian Bidang Kemajuan HAM dan Kontrol Sipil terhadap Militer ini dulunya merupakan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. Ia dikenal sebagai aktivis kampus yang sangat gesit. Ia pernah menjadi Ketua Senat Mahasiswa di Fakultas Hukum Brawijaya tahun 1998, Koordinator Wilayah IV Asosiasi Mahasiswa Hukum Indonesia tahun 1989, Sekretaris Dewan Perwakilan Mahasiswa Hukum UB pada tahun 1988, Sekretaris Al-Irsyad cabang Malang tahun 1988, dan menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Pria keturunan Arab-IndoneOGAN sia ini dulunya merupakan akti-

vis muslim yang kemudian menunjukkan keseriusannya dalam bidang hukum dengan melakukan pembelaan dalam kasuskasus pelanggaran HAM. Banyak sekali tap record Munir, seperti pada kasus Araujo yang saat itu dituduh sebagai pemberontak melawan pemerintah Indonesia untuk memerdekakan Timor-Timor dari Indonesia pada tahun 1992, kasus Marsinah seorang aktivis buruh yang dibunuh oleh militer tahun 1994. Ia juga menjadi penasihat hukum warga Nipah, Madura dalam kasus pembunuhan petani-petani oleh militer tahun 1993, menjadi penasehat hukum mahasiswa dan petani di Pasuruan dalam kasus kerusuhan di PT Chief Samsung dengan tuduhan sebagai otak kerusuhan pada tahun 1995, dan menjadi penasihat hukum Muhadi seorang sopir yang dituduh melakukan penembakan terhadap seorang polisi Madura, Jawa Timur 1994. Selain itu, ia juga menjadi penasehat hukum bagi keluarga korban penghilangan orang secara paksa 24 aktivis politik dan mahasiswa di Jakarta pada tahun 1997-1998, menjadi penasehat bagi keluarga korban pembantaian dalam tragedi Tanjung Priok tahun 1984-1998 dan menjadi penasehat hukum bagi keluarga korban penembakan mahasiswa di Semanggi I (1998) dan Semanggi II (1999). Tak hanya itu, ia juga menjadi pena-

sehat hukum dan koordinator advokasi kasus-kasus pelanggaran berat HAM di Aceh, Papua melalui Kontras, dan lain sebaginya. Munir dikenal sebagai orang yang pemberani dalam menegakkan HAM. Keberaniannya ini sudah terbentuk jauh sebelum ia menjadi seorang aktivis HAM. Ketika kecil ia sudah terbiasa hidup mandiri karena harus bekerja di pasar menunggui kios milik keluarganya. Kehidupan pasar membuatnya mendapatkan keberanian dan pantang menyerah. Selain kehidupan pasar, lingkungan keluarga serta didikan yang keras dari ibunya juga merupakan peran penting tumbuhnya karakter berani, bernyali besar, mandiri, dan sederhana dari diri Munir. Pernah ketika remaja ia dikeroyok oleh 30 anak muda karena ulahnya yang menantang berkelahi. Ia tidak mendapat pembelaan dari ibunya yang ia panggil Umi. Uminya menyuruh Munir sendiri yang bertanggung jawab dengan terus melawan para pengeroyoknya hingga ia terus berkelahi meskipun tidak seimbang. Ketika kuliah Munir bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang ketika itu ia merupakan seorang yang proSoeharto. Namun ketika lulus kuliah, Munir berubah menjadi orang yang melawan Soeharto. Ia menemukan dunianya, mela-

wan aparat keamanan yang melakukan kekerasan serta intimidasi terhadap rakyat. Kemudian Munir juga pernah mendapatkan tuduhan korupsi yang pada akhirnya tidak memiliki bukti yang memberatkan karena Munir merupakan pribadi yang setia akan kesederhanaan. Hal ini terbukti dari kesehariannya yang selalu menggunakan alat transportasi berupa motor tua Honda Grand-nya. Pada tahun 2000 Munir membeli sebuah mobil bekas Toyota Mark II seharga Rp 10 juta meskipun ia mampu membeli mobil seharga Rp 30 juta. Ia membelinya sebagai pilihan yang termurah. Pada hari terakhir hidupnya, Munir masih mempertahankan kesederhanaannya ini. Ketika ia melakukan perjalanan ke Belanda untuk meraih mimpinya mendapat beasiswa Master Hukum di Universitas Utrecht ia memilih maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia yang ia anggap sebagai pilihan termurah pada saat itu meskipun ia mampu membeli tiket KLM atau Singapore Airlines yang lebih mahal. Namun, ternyata di sinilah tempat ia menjemput ajal. Tiga setengah jam setelah pesawat GA-974 yang dinaikinya

take off dari Singapura, awak kabin melaporkan kepada pilot bahwa penumpang bernama Munir menderita sakit. Munir di pindahkan ke sebelah penumpang yang merupakan seorang dokter yang berusaha menolongnya. Namun Munir telah meninggal dunia saat diperiksa dua jam sebelum mendarat. Kematian Munir ternyata akibat diracun dengan zat arsenik dengan dosis yang cukup membunuh tiga orang sekaligus. Nama Munir diabadikan pada sebuah jalan di kota Den Haag Belanda dan sebagai nama salah satu ruangan di kantor Amnesty Internasional. Tanggal kematian Munir 7 September dijadikan sebagai hari peringatan Pembela HAM Indonesia. (Mitha dari berbagai sumber)

OGAN

Grafis dan Ilustrator: Mitha Melanie Putri


Mei-Juni 2019 Edisi No.210/Tahun

XXX

IKLAN

Mei-Juni 2019 Edisi No.210/Tahun XXX

24


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.