Laporan Neraca Sumber Daya Alam (NSDA) Peternakan Ruminansia Kab. Rembang

Page 1

20 19

NERACA SU M B E R DAYA AL AM

P E T E R N A KA N RUMINANSIA. K A B U PA T E N R E M B A N G

PWK UGM

AQILA SALMA KAMILA 45910


NERACA SUMBER DAYA PETERNAKAN RUMINANSIA KABUPATEN REMBANG


D A F TA R I S I

01

2 Pendahuluan

3 Latar Belakang 4 Landasan Hukum 4 Maksud dan Tujuan 4 Ruang LIngkup

02

Gambaran Umum 5 Letak Geografis 6 Kondisi Fisik 7 Kondisi Sosial Ekonomi 8

03

10 Metode Penelitian

11 Metode Analisis NSDA Peternakan 11 Metode Analisis Ekonomi Wilayah 11 Metode Analisis Keterkaitan NSDA 12 Kerangka Berpikir

04

Pembahasan 13

05

Analisis Kesesuaian Lahan 14 Analisis Ekologis Ternak 16 NSDA Peternakan Ruminansia 17 Analisis Keterkaitan NSDA 30

34 Penutup

35 Kesimpulan 35 Rekomendasi

06

Daftar Pustaka 36


01

PENDAHULUAN NSDA PETERNAKAN KABUPATEN REMBANG

2

NSDA P e t e r n a k a n R e m ba n g


1.1 Latar Belakang Perkembangan

suatu

wilayah

terkait

erat

dan transportasi. Ketiga sektor ini saling terkait

dengan ketersediaan sumber daya alam yang

dan

ada di dalamnya. Sumber daya alam merupakan

kemajuan suatu wilayah yang ditampilkan dalam

segala sesuatu yang berasal dari alam yang

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PRDB

dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan

merupakan penjumlahan nilai tambah barang

hidup manusia. Ragam sumber daya alam yang

dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan

ada di suatu wilayah dipengaruhi oleh kondisi

perekonomian pada suatu wilayah dalam kurun

fisik dan letak geografis wilayah. Sumber daya

waktu tertentu.

perkembangannya

menjadi

indikator

alam dapat dibagi menjadi dua yaitu sumber daya alam hayati dan non-hayati. Sumber daya

Meski demikian, dalam pemanfaatan sumber

alam hayati merupakan sumber daya alam

daya

yang berasal dari makhluk hidup (biotik) seperti

konservasinya agar tetap terjaga sehingga dapat

hasil

peternakan,

digunakan untuk generasi seterusnya. Diperlukan

pertambakan, dan perikanan. Sumber daya alam

perencanaan secara matang yang mengkaji

hayati dapat terbarukan (renewable resources).

potensi pengembangan sumber daya dan daya

Sedangkan sumber daya non-hayati berasal dari

dukung wilayah. Maka dari itu, dilakukan analisis

makhluk tak hidup (abiotik) yang bersifat tidak

Neraca Sumber Daya Alam (NSDA).

pertanian,

perkebunan,

yang

ada

harus

mempertimbangkan

dapat diperbaharui (non renewable resources). Sumber manusia

daya

alam

seefisien

tersebut mungkin

dioptimalkan

Laporan ini secara khusus menganalisis potensi

agar

peternakan ruminansia di Kabupaten Rembang.

dapat

mencukupi kebutuhannya sekaligus mendukung

Potensi

perkembangan ekonomi wilayah.

ketersediaan pakan dan lahan ternak yang berasal

peternakan

terkait

erat

dengan

dari sektor pertanian. Berdasarkan data, sektor Seiring dengan berkembangnya suatu wilayah,

pertanian

maka pemanfaatan sumber daya yang ada akan

terhadap PDRB Kabupaten Rembang pada tahun

semakin

wilayah

2018. Karenanya, perhitungan NSDA peternakan

dapat dilihat dengan mengkaji transformasi

penting untuk dilakukan guna mengetahui potensi

struktural ketiga sektor ekonomi yang ada.

pengembangan subsektor peternakan sekaligus

Sektor-sektor tersebut adalah sektor primer,

perannya

sektor sekunder, dan sektor tersier. Sektor primer

Kabupaten Rembang.

meningkat.

Perkembangan

memberikan

dalam

kontrubusi

menyokong

terbesar

perekonomian

mengekstraksi sumber daya alam secara langsung seperti pertanian, peternakan, dan perikanan, dan perkebunan. Sektor sekunder mengolahan barang

mentah

menjadi

barang

jadi

atau

setengah jadi seperti industri pengolahan, listrik, dan air bersih. Sektor tersier merupakan sektor penyedia layanan seperti jasa, perdagangan,

N S D A Pet ern akan R emb an g

3


1.2 Landasan Hukum

1.4 Ruang Lingkup

Landasan hukum yang menjadi landasan dalam

Lingkup Substansial

penyusunan neraca Peternakan di Kabupaten

Mencakup perhitungan potensi dan eksisting

Rembang yaitu:

peternakan yang ada di Kabupaten Rembang.

• •

SNI-19-6728-3-2002

tentang

Pedoman

Dalam perhitungan neraca ini jenis ternak yang

Penyunan Neraca Sumber Daya.

dihitung merupakan ternak ruminansia yang

Perda Kabupaten Rembang No 4 Tahun 2011

meliputi sapi potong, kambing, dan domba.

Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Perhitungan yang dilakukan antara lain:

Kabupeten Rembang Tahun 2011 - 2031.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 6 tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan

sebagai lahan pakan ternak. •

Pokok Peternakan dan Kesehatan Hewan. •

Jendral

Penataan

Ruang

maupun moneter.

Pedoman Kriteria Teknis Kawasan Budidaya Peraturan

Menteri

Pertanian

No.41/

Permentan/OY.140.9/2009 tentang Kriteria Konsep

Pedoman

Optimasi

teknis

Lahan

Besar populasi yang telah dikembangkan dalam wilayah kabupaten.

Pengembangan

Tahun

Besar populasi keseluruhan ternak yang mampu untuk diwadahi.

Teknis Kawasan Peruntukkan Pertanian. •

Besar cadangan yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak baik dalam bentuk fisik

Kementrian Pekerjaan Umum. •

Luas lahan yang saat ini sudah termanfaatkan sebagai lahan pakan ternak.

Pedoman Kriteria Teknis Kawasan Budidaya Direktorat

Luas seluruh lahan yang dapat dimanfaatkan

2012

(PT.

PSP.A.3-1.2012) Direktorat Perluasan dan

Besar cadangan populasi ternak yang dapat diternakkan dalam wilayah kabupaten baik dalam bentuk fisik maupun moneter.

Pengelolaan Lahan Kementrian Pertanian.

Lingkup Areal

1.3 Maksud dan Tujuan

Wilayah yang di jadikan objek dalam pengamatan

Maksud dari analisis neraca sumber daya alam

peternakan ini yaitu mencakup seluruh wilayah

peternakan ini adalah untuk:

Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah.

• •

untuk perhitungan neraca sumber daya alam

Mengetahui ketersediaan cadangan sumber daya peternakan di Kabupaten Rembang.

Lingkup Temporal

Mengetahui potensi sektor peternakan jenis

Dalam penelitian ini penulis menggunakan data-

ruminansia (aktiva) dan tingkat pemanfaatan

data terkait peternakan pada kurun waktu tahun

sumber

2010-2018.

daya

peternakan

(pasiva)

di

Kabupaten Rembang. •

Mengetahui kaitan neraca sumber daya peternakan dengan pertumbuhan ekonomi di Kapubaten Rembang.

Tujuan daru penyusunan analisis perhitungan neraca sumber daya alam peternakan adalah sebagai

dasar

untuk

merencanakan

atau

merekayasa sumber daya peternakan yang ada, sehingga terbentuk keseimbangan dalam proses pemanfaatan dan pengembangannya.

4

NSDA P e t e r n a k a n R e m ba n g


02

GAMBARAN UMUM NSDA PETERNAKAN KABUPATEN REMBANG

N S D A Pet ern akan R emb an g

5


2.1 Letak Geografis Kabupaten Rembang memiliki luas wilayah 1.014,08 Km2, pada garis koordinat 111o 00′ – 111o 30′ Bujur Timur dan 6o 30′ – 7o 6′ Lintang Selatan. Secara geografis Kabupaten Rembang terletak di ujung timur laut Provinsi Jawa Tengah dan dilalui Jalan Pantai Utara Jawa (Jalur Pantura), sehingga menjadi gerbang sebelah timur Provinsi Jawa Tengah. Secara administratif Kabupaten Rembang memiliki batas wilayah sebagai berikut: Utara

: Laut Jawa

Timur

: Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur

Barat

: Kabupaten Pati

Selatan

: Kabupaten Blora

Kabupaten Rembang terdiri dari 14 Kecamatan, 294 Desa, dan 7 Kelurahan dengan Ibukota Kabupaten adalah Kecamatan Rembang. Peta Batas Administrasi Kabupaten Rembang Sumber: Olahan Penyusun

6

NSDA P e t e r n a k a n R e m ba n g


2.2 Kondisi Fisik Iklim

Penggunaan Lahan

Kabupaten Rembang memiliki jenis iklim tropis

Kabupaten Rembang dengan luas 101.408 hektar

dengan suhu maksimum tahunan sebesar 33°C

terdiri atas lahan sawah sebesar 29.058 hektar

dan suhu rata-rata 23°C. dengan bulan basah

(28,65%), lahan bukan sawah sebesar 39.938

selama 4 sampai 5 bulan. sedangkan selebihnya

hektar (39,38%) dan bukan lahan pertanian

termasuk kategori bulan sedang sampai kering.

sebesar 32.412 hektar (31,96%). Menurut luas

Curah hujan di Kabupaten Rembang termasuk

penggunaan

sedang, yaitu rata-rata 502.36 mm/tahun.

kontribusi terbesar yaitu 32,94%, hutan 23,45%

lahan,

tegalan

menyumbang

dan sawah tadah hujan sebesar 20,08%.

Topografis Wilayah Kabupaten Rembang memiliki luas wilayah 101.408 Ha yang cukup luas dibandingkan dengan kabupaten atau kota lainnya di Provinsi

Grafik Penggunaan Lahan Kabupaten Rembang Tahun 2018 Sumber: Olahan Penyusun

Jawa Tengah. Sebagian besar (46.39%) wilayah Kabupaten

Rembang

merupakan

dataran

rendah yang terletak di bagian utara Kabupaten Rembang, sedangkan di bagian selatan relatif lebih tinggi. Wilayah di bagian selatan ini mempunyai ketinggian antara 100-500 meter dpl (30.42% dari total wilayah Kabupaten Rembang) dan sisanya berada pada ketinggian 0-25 m dan 500-1000 m. Wilayah Kabupaten Rembang seluas 45.205

Jenis Tanah Jenis tanah di Kabupaten Rembang diantaranya

ha (46.58%) mempunyai kelerengan sebesar

adalah Mediterial, Grumoso, Aluvial, Andosol

0 – 2%. sedangkan 33.233 ha lainnya (43.18%)

dan Regosol. Jenis tanah Mediterial merupakan

mempunyai kelerengan sebesar 2 – 15%. Wilayah

jenis tanah yang mendominasi di Kabupaten

perbukitan dan pegunungan dengan kelerengan

Rembang, yaitu meliputi 45%. Sedangkan jenis

sebesar 15 – 40% dan > 40% masing-masing

Grumosol sebesar 32%, Alluvial 10%, Andosol 8%

seluas 14.38% dan 4.86% dari total wilayah

dan Regosol 5%.

Kabupaten Rembang.

Hidrologi Kabupaten Rembang memiliki sumber air permu-

Grafik Jenis Tanah Kabupaten Rembang Tahun 2018 Sumber: Olahan Penyusun

kaan berupa sungai dan dam. Sungai yang melewati wilayah Kabupaten Rembang antara lain Sungai Randugunting, Babagan, Karanggeneng, Kening, Telas, Kalipang, Sudo dan Sungai Patiyan. Di Kabupaten Rembang terdapat 121 dam dan 25 daerah irigasi. Dari jumlah tersebut tidak semuanya dialiri air sepanjang tahun.

N S D A Pet ern akan R emb an g

7


2.3 Kondisi Sosial Ekonomi Sosial Jumlah penduduk Kabupaten Rembang pada tahun 2018 sebesar 635.810 jiwa atau sekitar 1,84% dari total penduduk Provinsi Jawa Tengah. Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Rembang adalah 0,86% pada tahun 2018, angka ini tergolong lambat jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk Indonesia yaitu sebesar 1,1% pada tahun yang sama. Jumlah penduduk terbanyak berada di Kecamatan Rembang sebesar 92.180 jiwa atau sekitar 14,50% dari total penduduk Kabupaten Rembang. Maka dari itu, Kecamatan Rembang memiliki tingkat kepadatan penduduk tertinggi sebesar 1.567 jiwa/km2 yang disebabkan oleh fungsinya sebagai ibu kota kabupaten sekaligus pusat perdangangan di Kabupaten Rembang. Sedangkan kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit berada di Kacematan Gunem sebesar 24.270 jiwa atau 3,82% dari total penduduk Kabupaten Rembang. Komposisi penduduk laki-laki dan perempuan pada tahun 2018 masing-masing berjumlah 320.514 dan 315.483, dengan rasio jenis kelamin sebesar 101,59. Rasio ketergantungan penduduk pada tahun 2018 sebesar 28,55%, dengan rincian 21,04% berasal dari kelompok muda (0-14 tahun) dan 7,51% berasal dari usia lanjut (64 tahun ke atas) yang menunjukkan besar beban yang ditanggung penduduk usia produktif (15-64 tahun) di Kabupaten Rembang. Jenis lapangan pekerjaan di Kabupaten Rembang didominasi oleh sektor primer, dapat terlihat dari tingkat serapan tenaga kerja tertinggi berada pada sektor pertanian, kehutanan, perburuan, dan perikanan sebesar 30% dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 95.221 jiwa. Selanjutnya diikuti oleh sektor perdagangan besar, eceran, rumah makan, dan hotel dan sektor industri pengolahan masing-masing sebesar 68.724 jiwa atau 22% dan 58.571 jiwa atau 18%. Terjadi perubahan struktur tenaga kerja selaras dengan pergeseran mata pencaharian masyarakat dari sektor primer ke sekunder. Grafik Kontribusi Tenaga Kabupaten Rembang Tahun 2015-2018 Sumber: Olahan Penyusun

N/A

8

NSDA P e t e r n a k a n R e m ba n g

Grafik Kontribusi Tenaga Kabupaten Rembang Tahun 2018 Sumber: Olahan Penyusun


Ekonomi Kondisi ekonomi Kabupaten Rembang dapat dianalisis dengan melihat nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga konstan secara time-series dengan data tahun 2010 hingga 2018. Menurut tabel di bawah, sektor yang memiliki kontribusi paling besar terhadap perekonomian Kabupaten Rembang adalah sektor primer (pertanian, kehutanan, dan perikanan) sebesar 30%, disusul oleh sektor sekunder (industri pengolahan) sebesar 20% dan sektor tersier sebesar 14% (perdagangan besar dan eceran). Dari grafik kontrubusi sektoral PDRB Kabupaten Rembang di bawah, terjadi perubahan struktur perekonomian wilayah yaitu penurunan pada sektor Pertanian, Kehutahah, dan Perikanan dari 33,64% pada tahun 2010 menjadi 26,23% pada tahun 2018, sedangkan pada sektor Industri Pengolahan terjadi peningkatan kontrubusi tiap tahunnya dari tahun 2010 sebesar 17,40% menjadi 22.22% pada tahun 2018. Maka dapat disimpulkan bahwa tren jangka panjang perekonomian Kabupaten Rembang mulai bergeser dari sektor primer ke sektor sekunder. Grafik Kontribusi Sektoral PDRB Kab. Rembang Tahun 2010-2018 Sumber: Olahan Penyusun

N S D A Pet ern akan R emb an g

9


03

METODE PENELITIAN NSDA PETERNAKAN KABUPATEN REMBANG

10

NSDA P e t e r n a k a n R e m ba n g


3.1 Metode Analisis NSDA Peternakan Kabupaten Rembang

3.2 Metode Analisis Ekonomi Kabupaten Rembang

Perhitungan necara sumber daya alam dilakukan

Analisis Ekonomi Makro

dengan proses analisis secara matematis untuk

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui struktur

melihat jumlah sumber daya alam yang dapat

ekonomi, PDRB per kapita, serta kemampuan

dimanfaatkan, besar pemanfaatan yang telah

untuk menyerap tenaga kerja di Kabupaten

dilakukan, serta besaran cadangan yang dapat

Rembang.

dioptimalkan oleh suatu wilayah. Analisis necara sumber

daya

peternakan

dilakukan

untuk

Analisis Sektor Unggulan Wilayah

mengetahui besaran cadangan sumber daya dari

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui potensi

subsektor peternakan, dimana dalam kasus ini

pengembangan wilayah dengan mengidenfisikasi

yaitu cadangan pakan ternak dan lahan pakan

sektor unggulannya. Sektor unggulan merupakan

ternak. Dari hasil perhitungan tersebut dapat

sektor basis yang memiliki peluang besar untuk

diketahui

subsektor

dikembangkan. Dalam analisisnya digunakan

peternakan dengan mengetahui jumlah hewan

beberapa metode seperti Shift Share, Tipologi

ternak yang dapat dibudayakan terkait dengan

Klassen, dan Local Quotien (LQ).

potensi

pengembangan

ketersediaan pakan ternak, baik dalam satuan fisik maupun satuan moneter. Skema Metode Analisis NSDA Peternakan Sumber: Olahan Penyusun

3.3 Metode Analisis Keterkaitan NSDA Peternakan dengan Ekonomi Wilayah Hasil analisis NSDA peternakan kemudian diolah lebih lanjut untuk mengetahui peranan subsektor peternakan dalam PDRB dan mengetahui komoditi ternak ruminansia yang menjadi komoditas unggula. Peranan subsektor peternakan dalam PDRB Kabupaten Rembang dapat dianalisis melalui besar kontribusi subsektor peternakan terhadap sektor pertanian dan PDRB total. Sedangkan

untuk

menganalisis

komoditas

unggulan peternakan digunakan metode Local Quotien (LQ) terhadap masing-masing komoditas hewan ternak di Kabupaten Rembang terhadap hewan ternak di Provinsi Jawa Tengah.

N S D A Pet ern akan R emb an g

11


3.4 Kerangka Berpikir Skema Kerangka Berpikir Neraca Sumber Daya Ternak Sumber: Olahan Penyusun

Skema Kerangka Berpikir Neraca Sumber Daya Lahan Ternak Sumber: Olahan Penyusun

12

NSDA P e t e r n a k a n R e m ba n g


04

PEMBAHASAN NSDA PETERNAKAN KABUPATEN REMBANG

N S D A Pet ern akan R emb an g

13


4.1 Analisis Kesesuaian Lahan Analisis kesesuaian lahan digunakan untuk mengetahui tingkat kesesuaian lahan untuk penggunaan yang dikategorikan menjadi 3 yaitu, kawasan budidaya, kawasan penyangga, dan kawasan lindung. Proses perhitungan kesesuaian lahan dilakukan dengan metode skoring. Metode skoring atau pembobotan dilakukan untuk masing-masing variabel penentu kesesuaian lahan, yaitu kelerengan, jenis tanah, dan curah hujan pada wilayah amatan. Setelah dilakukan analisis spasial pada tiap variabel kemudian peta-peta tersebut dioverlay untuk mendapatkan peta kesesuaian lahan yang dapat dimanfaatkan bagi kegiatan manusia.

Peta Kelerengan

Tabel Penilaian Kelerengan

Sumber: Olahan Penyusun

Kelas Lereng

Kelerengan (%)

Keterangan

Bobot

1

0-8

Datar

20

2

8-15

Landai

40

3

15-25

Agak Curam

60

4

25-40

Curam

80

5

>40

Sangat Curam

100

Sumber: SK Mentan No. 837 Tahun 1980

Peta Curah Hujan Sumber: Olahan Penyusun

Tabel Penilaian Curah Hujan Kelas

Curah Hujan (mm/thn)

Keterangan

Bobot

1

<1.500

Sangat Rendah

10

2

1.500-2.500

Rendah

20

3

2.500-3.000

Sedang

30

4

3.000-4.000

Tinggi

40

5

>4.000

Sangat Tinggi

50

Sumber: SK Mentan No. 837 Tahun 1980

14

NSDA P e t e r n a k a n R e m ba n g


Peta Jenis Tanah Sumber: Olahan Penyusun

Tabel Penilaian Jenis Tanah Kelas

Jenis Tanah

Keterangan

Bobot

1

Aluvial, Tanah Glei Planosol Hidromorf Kelabu, Literita Air Tanah

Tidak Peka

15

2

Latosol

Kurang Peka

30

3

Mediteran

Agak Peka

45

4

Andosol, Laterit, Grumosol, Podsolik

Peka

60

5

Regosol, Litosol, Organosol, Renzina

Sangat Peka

75

Sumber: SK Mentan No. 837 Tahun 1980

Peta Kesesuaian Lahan Sumber: Olahan Penyusun

Tabel Penilaian Kesesuaian Lahan No

Total Skor

Keterangan

1

>174

Kawasan Lindung

2

125-174

Kawasan Penyangga

3

<125

Kawasan Budidaya

Sumber: SK Mentan No. 837 Tahun 1980

Berdasarkan hasil dari analisis kesesuaian lahan tersebut, diperoleh luas untuk masing-masing peruntukan sebagai berikut: 1. Kawasan Lindung

: 5.218 Ha

2. Kawasan Penyangga

: 17.658 Ha

3. Kawasan Budidaya

: 83.477 Ha

Lahan yang dapat digunakan untuk peruntukan peternakan adalah lahan yang berada pada Kawasan Budidaya dan Kawasan Penyangga.

N S D A Pet ern akan R emb an g

15


4.2 Analisis Ekologis Ternak Tahap ini dilakukan untuk mengetahui lahan Kabupaten Rembang yang sesuai untuk ekologis tenak. Guna mengetahui hal tersebut, dilakukan overlay pada peta kesesuaian lahan dengan empat peta yang tidak cocok untuk ekologis ternak. Peta pengecualian tersebut adalah peta rawan bencana, peta permukiman, peta sempadan, dan peta hutan lindung, cagar alam, mangrove, dan taman wisata alam.

Peta Sempadan

Peta Hutan Lindung, dll

Sumber: Olahan Penyusun

Sumber: Olahan Penyusun

Peta Rawan Bencana

Peta Permukiman

Sumber: Olahan Penyusun

Sumber: Olahan Penyusun

Peta Ekologis Ternak Sumber: Olahan Penyusun Sesuai

Berdasarkan analisis spasial diatas, diketahui bahwa

Tidak sesuai

Kabupaten Rembang memiliki kecenderungan dapat dikembangkan untuk kegiatan peternakan. Hal ini dikarenakan luas lahan potensial untuk pakan yang cukup luas disertai dengan kondisi ekologis yang sesuai untuk ternak.

16

NSDA P e t e r n a k a n R e m ba n g


4.3 NSDA Peternakan Ruminansia Kabupaten Rembang 4.3.1 Perhitungan NSDA Ternak Perhitungan neraca sumber daya digunakan untuk mendapatkan output akhir berupa nilai cadangan yang dimiliki, baik dalam satuan fisik (Ton atau Ha) maupun dalam satuan moneter (rupiah). Analisis NSDA ternak ini bertujuan untuk mengetahui besaran cadangan hewan ternak ruminansia yang bisa dibudidayakan di Kabupaten Rembang berdasarkan kemampuan penyediaan pakan secara subsistence. Jenis ternak yang masuk dalam perhitungan adalah sapi potong, kambing, dan domba. Neraca ini secara umum didapatkan melalui proses: •

Perhitungan daya dukung wilayah, mengidentifikasi sumber pakan ternak yang berasal dari hijauan alami dan dari limbah pertanian dan perkebunan. Selanjutnya digunakan untuk menghitung potensi produksi pakan ternak.

•

Perhitungan populasi ternak eksisting dan kebutuhan pakan ternak, dihitung dengan mengalikan populasi ternak eksisting (ST) dengan kebutuhan pakan minimum.

•

Perhitungan cadangan populasi ternak, dengan melihat selisih antara daya dukung wilayah dalam menyediakan pakan ternak dengan populasi ternak eksisting. Kemudian didapatkan kapasitas penambahan ternak yang dapat dilakukan.

Produksi pakan ternak ruminansia menurut Atmiyati, 2006 bisa berasal dari dua sumber utama, yaitu sumber pakan dari limbah dan sumber pakan hijauan alami, dengan penjelasan sebagai berikut:

Perhitungan Potensi Pakan Hijauan Alami (BKC Ton/Tahun)

Perhitungan Potensi Pakan dari Limbah (BKC Ton/Tahun)

(Pkg x 0,53 x 2) + (Teg. + huma + lad+ kebun +

(Ps x 0,4) + (Pl x 3 x 0,4) + (Jg x 3 x 0,5) + (Kd x 3 x

L.bera) x 2,875) + (Penggem x 0,75)) + (Hrytx0,6) +

0,55) + {(Kh + Kt) x 2 x 0,55} + {(Uj x 0,25/6) + (Uk x

(Lain x 0,75) + (Lkld x 10) + (Lkrt x 2) + (Lkst x 5) +

0,25/4)} x 0,65

(Lckh x 5) x 0,5 Keterangan: Pkg

= pekarangan

Teg

= tegalan

Lad

= ladang

Hryt

= hutan rakyat

Lain

= lain-lain

Lkld

= luas tanaman kelapa

Lckh

= luas tanaman cengkeh

Catatan: Luas dalam hektar

Keterangan: Ps

= padi sawah

Pl

= padi ladang

Jg

= jagung

Kd

= kedelai

Kh

= Kacang hijau

Kt

= Kacang tanah

Uj

= Ubi jalar

Uk

= Ubi kayu

Catatan: Produksi dalam ton/tahun

N S D A Pet ern akan R emb an g

17


Indeks*

Indeks***

Satu ST (Satuan Ternak) setara dengan 250 kg

Indeks Daya Dukung (IDD)

berat hidup, yaitu berat ratarata sapi lokal dewasa

Digunakan

(Juwarini dan Petheram, 1983).

ketersediaan lahan dan daya tampung ternak.

untuk

megetahui

keseimbangan

IDD adalah angka yang menunjukkan status Nilai faktor konversi adalah:

nilai daya dukung pada suatu wilayah dengan

Sapi potong

= 0,7

membagi total persediaan pakan dengan total

Kambing

= 0,05

kebutuhan. Dimana total kebutuhan adalah total

Domba

= 0,06

populasi dalam ST dikalikan dengan K (1.14 ton BKC).

Indeks** Kebutuhan pakan minimum ternak ruminansia untuk satu satuan ternak (ST) menurut (Thahar dkk. 1991), (Thahar dkk. 1992 dan THAHAR dkk. 1993) :
 K = 2,5 % x 50 % x 365 x 250 kg = 1,14 ton BKC 1,14 ton BKC/tahun atau kelipatannya sesuai estimasi peningkatan kebutuhan pakan. Keterangan: K = Kebutuhan pakan minimum untuk satu ST dalam ton bahan kering tercerna atau disebut juga digestible dry mather (DDM) selama satu tahun. 2,50 % = Kebutuhan minimum jumlah ransum hijauan pakan (bahan kering) terhadap berat badan. 50 % = nilai rata-rata daya cerna berbagai jenis tanaman. 365 = jumlah hari dalam setahun 250 Kg = Jumlah biomasa untuk satu Satuan Ternak (ST).

18

NSDA P e t e r n a k a n R e m ba n g

IDD memiliki kriteria sebagai berikut: IDD < 1 = Kritis IDD 1-2 = Rawan IDD >2 = Aman


Perhitungan Potensi Pakan Ternak 1) Perhitungan Potensi Pakan Limbah Pakan limbah di Kabupaten Rembang didapatkan dari berbagai komoditas pertanian, seperti padi sawah, padi ladang, jagung, kacang kedelai, kacang hijau, kacang tanah, ubi jalar, dan ubi kayu. Berikut ini adalah data produksi komoditas tersebut pada tahun 2018: Tabel Data Produksi Komoditi Pertanian No

Kecamatan

Padi Sawah

Padi Ladang

Jagung

Kacang Kedelai

Kacang Tanah

Kacang Hijau

Ubi Jalar

Ubi Kayu

Jumlah

Dalam Satuan Ton 1

Sumber

23057.21

2218.34

6352.82

140.32

23.90

41.08

0.00

2542.35

34376.02

2

Bulu

16699.70

4451.10

16721.31

75.66

41.57

387.50

762.88

12341.50

51481.23

3

Gunem

10857.61

3780.19

12487.35

148.58

10.39

0.00

43.18

148.10

27475.40

4

Sale

15081.55

663.70

11188.94

231.12

9.35

0.00

115.15

27496.86

54786.67

5

Sarang

14717.07

36.07

12750.80

247.63

2.08

13.18

0.00

7009.97

34776.79

6

Sedan

15465.39

0.00

13958.89

572.29

5.20

9.30

0.00

4492.31

34503.37

7

Pamotan

17559.74

3047.96

12261.54

650.71

273.31

162.75

1295.46

13625.02

48876.49

8

Sulang

8699.10

829.62

4519.99

60.53

86.25

19.38

0.00

3455.62

17670.49

9

Kaliori

31178.41

0.00

1057.55

26.14

4.16

62.00

0.00

0.00

32328.25

10

Rembang

15560.90

0.00

768.88

0.00

4.16

0.78

0.00

148.10

16482.81

11

Pancur

7706.52

0.00

1716.16

46.77

0.00

1.55

43.18

1456.30

10970.49

12

Kragan

14419.50

321.03

6382.93

255.88

2.08

73.63

359.85

3455.62

25270.51

13

Sluke

6307.32

721.41

7357.68

82.54

0.00

86.80

345.46

18388.84

33290.04

14

Lasem

10068.76

3480.81

3387.17

145.82

67.55

65.88

172.73

2591.72

19980.42

Total

207378.77

19550.23

110912.00

2684.00

530.00

923.80

3137.89

97152.29

442268.98

Sumber: Kabupaten Rembang dalam Angka 2019

Setelah teridentifikasi komoditas yang menjadi sumber pakan ternak dari limbah dan diketahui besaran produksinya, selanjutnya dilakukan penghitungan dengan mengalikan jumlah produksi perkomoditas dengan indeks masing-masing komoditas untuk mendapatkan besaran pakan yang dihasilkan dalam BKC Ton/Tahun. Perhitungan yang dilakukan sebagai berikut: Tabel Perhitungan Potensi Pakan Ternak dari Limbah

No

Kecamatan

Padi Sawah

Padi Ladang

Jagung

Kacang Kedelai

*0.4

*3*0.4

*3*0.5

*3*0.55

Kacang Tanah

Kacang Hijau

Ubi Jalar

Ubi Kayu

*2*0.55

*2*0.55

*0.25/6

*0.25/4

Jumlah

BKC Ton/Tahun 1

Sumber

9,222.88

2,662.01

9,529.23

231.53

26.29

45.18

0.00

158.90

21,876.02

2

Bulu

6,679.88

5,341.33

25,081.97

124.85

45.73

426.25

31.79

771.34

38,503.12

3

Gunem

4,343.04

4,536.23

18,731.03

245.15

11.43

0.00

1.80

9.26

27,877.94

4

Sale

6,032.62

796.44

16,783.41

381.35

10.29

0.00

4.80

1,718.55

25,727.45

5

Sarang

5,886.83

43.28

19,126.20

408.58

2.29

14.49

0.00

438.12

25,919.80

6

Sedan

6,186.16

0.00

20,938.33

944.28

5.72

10.23

0.00

280.77

28,365.49

7

Pamotan

7,023.90

3,657.55

18,392.31

1,073.67

300.65

179.03

53.98

851.56

31,532.64

8

Sulang

3,479.64

995.55

6,779.98

99.88

94.88

21.31

0.00

215.98

11,687.21

9

Kaliori

12,471.36

0.00

1,586.32

43.13

4.57

68.20

0.00

0.00

14,173.59

Sumber: Olahan Penyusun

N S D A Pet ern akan R emb an g

19


10

Rembang

6,224.36

0.00

1,153.32

0.00

4.57

0.85

0.00

9.26

7,392.36

11

Pancur

3,082.61

0.00

2,574.25

77.18

0.00

1.71

1.80

91.02

5,828.56

12

Kragan

5,767.80

385.23

9,574.39

422.20

2.29

80.99

14.99

215.98

16,463.87

13

Sluke

2,522.93

865.69

11,036.52

136.19

0.00

95.48

14.39

1,149.30

15,820.51

14

Lasem

4,027.50

4,176.97

5,080.75

240.61

74.30

72.46

7.20

161.98

13,841.78

Total

82,951.51

23,460.28

166,368.00

4,428.60

583.00

1,016.18

130.75

6,072.02

285,010.33

Sumber: Olahan Penyusun

Dari perhitungan tersebut didapati jumlah pakan ternak yang berasal dari limbah pertanian yang mampu dihasilkan Kabupaten Rembang sebesar 285,010.33 BKC Ton/Tahun.

2) Perhitungan Potensi Pakan Hijauan Alami Pakan ternak dari hijauan alami di Kabupaten Rembang didapatkan dari berbagai sumber lahan, seperti pekarangan, tegalan, ladang, hutan rakyat, perkebunan, kebun kelapa, kebun cengkeh, dan lain-lain. Berikut ini adalah data luasan lahan tersebut pada tahun 2018: Tabel Luas Lahan Hijauan Alami No

Kecamatan

Pekarangan

Tegalan

Hutan Rakyat

Ladang

Luas tanaman kelapa dalam

Perkebunan

Luas tanaman cengkeh

Lain-lain

Total

Dalam Satuan Ha

1

Sumber

7

941

0

67

1585

329

0

0

2929

2

Bulu

0

2608

0

13

20

460

0

0

3101

3

Gunem

0

2983

310

114

102

675

0

0

4184

4

Sale

0

2189

0

0

0

544

16

0

2749

5

Sarang

87

3488

0

361

0

616

0

0

4552

6

Sedan

215

3022

0

0

0

1129

82

0

4448

7

Pamotan

149

4077

0

1

0

964

0

5

5196

8

Sulang

0

3979

0

0

12

618

0

0

4609

9

Kaliori

1047

483

0

39

0

93

0

0

1662

10

Rembang

231

1135

0

115

215

179

0

0

1875

11

Pancur

0

2002

0

732

0

609

46

0

3389

12

Kragan

41

1992

0

0

3

808

115

2

2961

13

Sluke

65

1884

0

0

0

178

78.5

0

2206

14

Lasem

877

601

170

820

0

192

92.5

0

2753

Total

2719

31384

480

2262

1937

7394

430

7

46613

Sumber: Kabupaten Rembang dalam Angka 2019

Setelah teridentifikasi lahan yang menjadi sumber pakan ternak dari hijauan alami dan diketahui luas lahannya, selanjutnya dilakukan penghitungan dengan mengalikan luas lahan tiap jenis dengan indeks masing-masing untuk mendapatkan besaran pakan yang dihasilkan dalam BKC Ton/Tahun. Perhitungan yang dilakukan sebagai berikut:

20

NSDA P e t e r n a k a n R e m ba n g


Tabel Perhitungan Potensi Pakan dari Hijauan Alami

No

Kecamatan

Pekarangan

Tegalan

Ladang

Hutan Rakyat

Perkebunan

Luas tanaman kelapa dalam

Luas tanaman cengkeh

Lain-lain

*2*0.53*0.5

*2.875*0.5

*2.875*0.5

*0.6*0.5

*2.875*0.5

*10*0.5

*5*0.5

*0.75*0.5

Total

BKC Ton/Tahun 1

Sumber

3.71

1,352.69

0.00

20.10

2,278.44

1,645.00

0.00

0.00

5,299.94

2

Bulu

0.19

3,749.00

0.00

3.90

28.75

2,300.00

0.00

0.00

6,081.84

3

Gunem

0.00

4,288.06

445.63

34.20

146.63

3,375.00

0.00

0.00

8,289.51

4

Sale

0.00

3,146.69

0.00

0.00

0.00

2,720.00

40.00

0.00

5,906.69

5

Sarang

46.11

5,014.00

0.00

108.30

0.00

3,080.00

0.00

0.00

8,248.41

6

Sedan

113.95

4,344.13

0.00

0.00

0.00

5,645.00

205.00

0.00

10,308.08

7

Pamotan

78.97

5,860.69

0.00

0.30

0.00

4,820.00

0.00

1.88

10,761.83

8

Sulang

0.00

5,719.81

0.00

0.00

17.25

3,090.00

0.00

0.00

8,827.06

9

Kaliori

554.91

694.31

0.00

11.70

0.00

465.00

0.00

0.00

1,725.92

10

Rembang

122.43

1,631.56

0.00

34.50

309.06

895.00

0.00

0.00

2,992.56

11

Pancur

0.00

2,877.88

0.00

219.60

0.00

3,045.00

115.00

0.00

6,257.48

12

Kragan

21.78

2,863.50

0.00

0.00

4.31

4,040.00

287.50

0.66

7,217.75

13

Sluke

34.45

2,708.25

0.00

0.00

0.00

890.00

196.25

0.00

3,828.95

14

Lasem

464.81

863.94

244.38

246.00

0.00

960.00

231.25

0.00

3,010.37

Total

1,441.31

45,114.50

690.00

678.60

2,784.44

36,970.00

1,075.00

2.53

88,756.38

Sumber: Olahan Penyusun

Dari perhitungan tersebut, maka didapati jumlah pakan hijauan alami yang mampu dihasilkan Kabupaten Rembang sebesar 88,756.38 BKC Ton/Tahun.

3) Potensi Total Penyediaan Pakan Ternak Tabel Total Penyediaan Pakan Ternak No

Kecamatan

Total Pakan dari Limbah

Total Pakan Hijauan Alami

Total

BKC Ton/th 1

Sumber

21,876.02

5,299.94

27,175.96

2

Bulu

38,503.12

6,081.84

44,584.96

3

Gunem

27,877.94

8,289.51

36,167.45

4

Sale

25,727.45

5,906.69

31,634.14

5

Sarang

25,919.80

8,248.41

34,168.21

6

Sedan

28,365.49

10,308.08

38,673.56

7

Pamotan

31,532.64

10,761.83

42,294.47

8

Sulang

11,687.21

8,827.06

20,514.27

9

Kaliori

14,173.59

1,725.92

15,899.51

10

Rembang

7,392.36

2,992.56

10,384.92

11

Pancur

5,828.56

6,257.48

12,086.03

12

Kragan

16,463.87

7,217.75

23,681.62

13

Sluke

15,820.51

3,828.95

19,649.46

14

Lasem

13,841.78

3,010.37

16,852.15

Total

285,010.33

88,756.38

373,766.70

Sumber: Olahan Penyusun

N S D A Pet ern akan R emb an g

21


Dari hasil perhitungan penyediaan pakan dari limbah maupun hijauan alami, didapatkan potensi total penyediaan pakan ternak ruminansia di Kabupaten Rembang sebesar 373,766.70 BKC Ton/Tahun.

Perhitungan Cadangan Ternak 1) Perhitungan Populasi Ternak Eksisting Populasi ternak ruminansia yang ada di Kabupaten Rembang pada tahun 2018 adalah sebagai berikut: Tabel Populasi Hewan Ternak No 1

Kecamatan Sumber

Sapi potong

Kambing

Domba

Total

Dalam Satuan Ekor 12,294.00

11,063.00

7,569.00

30,926.00

2

Bulu

9,772.00

13,879.00

8,370.00

32,021.00

3

Gunem

9,232.00

10,078.00

10,317.00

29,627.00

4

Sale

9,845.00

10,138.00

16,546.00

36,529.00

5

Sarang

13,608.00

10,711.00

16,563.00

40,882.00

6

Sedan

12,882.00

8,619.00

14,728.00

36,229.00

7

Pamotan

9,914.00

11,694.00

15,583.00

37,191.00

8

Sulang

11,548.00

14,367.00

7,627.00

33,542.00

9

Kaliori

11,286.00

12,415.00

8,200.00

31,901.00

10

Rembang

8,263.00

12,224.00

8,632.00

29,119.00

11

Pancur

6,049.00

10,215.00

9,701.00

25,965.00

12

Kragan

8,987.00

13,350.00

14,413.00

36,750.00

13

Sluke

6,086.00

12,868.00

11,072.00

30,026.00

14

Lasem

4,908.00

12,427.00

11,047.00

28,382.00

134,674.00

164,048.00

160,368.00

459,090.00

Total

Sumber: Kabupaten Rembang dalam Angka 2019

Data tersebut kemudian dikalikan dengan indeks hewan ternak untuk mendapatkan jumlah dalam Satuan Ternak (ST) seperti pada tabel berikut: Tabel Jumlah Populasi Ternak dalam Satuan Ternak (ST) No

Kecamatan

Sapi potong

Kambing

Domba

ST (*0.7)

ST (*0.05)

ST (*0.06)

1

Sumber

8.605,80

553,15

454,14

9.613,09

2

Bulu

6.840,40

693,95

502,20

8.036,55

3

Gunem

6.462,40

503,90

619,02

7.585,32

4

Sale

6.891,50

506,90

992,76

8.391,16

5

Sarang

9.525,60

535,55

993,78

11.054,93

6

Sedan

9.017,40

430,95

883,68

10.332,03

7

Pamotan

6.939,80

584,70

934,98

8.459,48

8

Sulang

8.083,60

718,35

457,62

9.259,57

9

Kaliori

7.900,20

620,75

492,00

9.012,95

10

Rembang

5.784,10

611,20

517,92

6.913,22

11

Pancur

4.234,30

510,75

582,06

5.327,11

12

Kragan

6.290,90

667,50

864,78

7.823,18

13

Sluke

4.260,20

643,40

664,32

5.567,92

14

Lasem

3.435,60

621,35

662,82

4.719,77

Total

94.271,80

8.202,40

9.622,08

112.096,28

Sumber: Olahan Penyusun

22

Total

NSDA P e t e r n a k a n R e m ba n g


Berdasarkan perhitungan tersebut, didapatkan total dari seluruh Satuan Ternak (ST) hewan ruminansia sebesar 112,096.28 ST.

2) Kapasitas Penambahan/Cadangan Ternak Setelah diketahui potensi penyediaan pakan (BKC Ton/Tahun) serta kebutuhan pakan eksisting (ST), maka dapat dihitung jumlah ternak yang bisa ditambah (cadangan) dengan langkah sebagai berikut: Tabel Perhitungan Kapasitan Penambahan/Cadangan Ternak

No

Kecamatan

Total Potensi Penyediaan Pakan Ternak (BKC Ton/th)

A

B

C

1

Sumber

27175.96

9613

11919.28

10958.92

2.48

2306.19

Aman

2

Bulu

44584.96

8037

19554.81

9161.67

4.87

11518.26

Aman

3

Gunem

36167.45

7585

15862.92

8647.26

4.18

8277.60

Aman

4

Sale

31634.14

8391

13874.62

9565.92

3.31

5483.46

Aman

5

Sarang

34168.21

11055

14986.06

12602.62

2.71

3931.13

Aman

6

Sedan

38673.56

10332

16962.09

11778.51

3.28

6630.06

Aman

7

Pamotan

42294.47

8459

18550.21

9643.81

4.39

10090.73

Aman

8

Sulang

20514.27

9260

8997.49

10555.91

1.94

-262.08

Rawan

9

Kaliori

15899.51

9013

6973.47

10274.76

1.55

-2039.48

Rawan

10

Rembang

10384.92

6913

4554.79

7881.07

1.32

-2358.43

Rawan

11

Pancur

12086.03

5327

5300.89

6072.91

1.99

-26.22

Rawan

12

Kragan

23681.62

7823

10386.67

8918.43

2.66

2563.49

Aman

13

Sluke

19649.46

5568

8618.18

6347.43

3.10

3050.26

Aman

14

Lasem

16852.15

4720

7391.29

5380.54

3.13

2671.52

Aman

112096

163933

127790

-

51836.49

Total

Populasi Ternak Ruminansia

Kemampuan Wilayah (ST)

Total Kebutuhan (BKC Ton/th)

IDD

Kapasitas Penambahan/ Cadangan (ST)

Ket.

D

C/2.28

Dx1.14

C/(Dx1.14)

(C/2.28)-D

H

373766.70

Rata-rata

2.92

Aman

Sumber: Olahan Penyusun

Penambahan hewan ternak dapat dilakukan pada hampir semua kecamatan, kecuali di Kecamatan Sulang, Kecamatan Kaliori, Kecamatan Rembang, dan Kecamatan Pancur yang masuk dalam kondisi rawan. Kodisi rawan menandakan bahwa pakan ternak yang tersedia di 4 kecamatan tersebut masih mencukupi namun pilihan pakan yang tersedia terbatas. Catatan: Kritis : Pakan sudah tidak mencukupi Rawan : Pakan ternak mencukupi, namun dengan pilihan yang terbatas Aman : Pakan ternak masih tersedia dengan berbagai pilihan.

N S D A Pet ern akan R emb an g

23


2) Valuasi Fisik - Moneter (Ton dan Rupiah) Harga

Rata-rata Harga

(Rp/ton)

(Rp/ton)

Jenis Ternak

Sapi potong

0.11

Kambing

0.1

Domba

0.1

0.1033

Sumber: Olahan Penyusun

Harga tiap jenis ternak didapatkan berdasarkan harga yang berlaku pada tahun 2018 menurut sumber kambingjoynim.com dengan satuan rupiah per kilogram. Harga tersebut kemudian dikonversikan ke dalam satuan rupiah per ton yang dapat di lihat pada tabel di atas. Tabel Valuasi Moneter Hewan Ternak No

Kecamatan

A

B

1

Sumber

2

Bulu

3

Cadangan ST

Fisik (Ton)

Moneter (Miliar Rupiah)

C

C*0.25

(C*0.25)*0.1033

2,306.19

576.55

59.56

11,518.26

2,879.56

297.46

Gunem

8,277.60

2,069.40

213.77

4

Sale

5,483.46

1,370.87

141.61

5

Sarang

3,931.13

982.78

101.52

6

Sedan

7

Pamotan

8

6,630.06

1,657.51

171.22

10,090.73

2,522.68

260.59

Sulang

-262.08

-65.52

-6.77

9

Kaliori

-2,039.48

-509.87

-52.67

10

Rembang

-2,358.43

-589.61

-60.91

11

Pancur

-26.22

-6.55

-0.68

12

Kragan

2,563.49

640.87

66.20

13

Sluke

3,050.26

762.57

78.77

14

Lasem

2,671.52

667.88

68.99

Total

51,836.49

12,959.12

1,338.68

Sumber: Olahan Penyusun

Dari hasil perhitungan yang dilakukan di atas, diketahui bahwa mayoritas kecamatan di Kabupaten Rembang masih aman untuk melakukan penambahan ternak sebesar 51,836.49 ST atau 12,959.12 Ton atau senilai 1.338.677.229.485 rupiah. Namun, terdapat 4 kecamatan yang masuk dalam kategori rawan yang sebaiknya diprioritaskan untuk dilakukan penambahan pakan ternak, yaitu di Kecamatan Sulang, Kecamatan Kaliori, Kecamatan Rembang, dan Kecamatan Pancur.

24

NSDA P e t e r n a k a n R e m ba n g


4.3.2 Perhitungan NSDA Lahan Ternak Luas lahan yang berpotensi menghasilkan pakan ternak merupakan penjumlahan dari berbagai lahan yang dapat memproduksi pakan ternak. Lahan ini secara garis besar terbagi menjadi dua yaitu lahan yang menghasilkan pakan hijauan alami dan lahan yang menghasilkan pakan limbah. Neraca ini didapatkan melalui beberapa proses, yaitu sebagai berikut: •

Perhitungan luas lahan yang berpotensi menghasilkan pakan ternak, merupakan penjumlahan dari berbagai lahan yang dapat memproduksi pakan ternak. Lahan tersebut dibagi menjadi 2 yaitu lahan hijauan alami dan lahan pertanian dan perkebunan (limbah).

•

Perhitungan lahan yang telah dimanfaatkan, merupakan perkalian antara populasi ternak dengan kebutuhan pakan minimum yang kemudian dibagi oleh rata-rata produktivitas lahan.

•

Perhitungan cadangan lahan pakan ternak, merupakan selisih antara luas lahan yang berpotensi menghasilkan pakan ternak dengan lahan yang telah dimanfaatkan.

1) Perhitungan Total Potensi Persediaan Pakan Ternak Tabel Perhitungan Total Potensi Persediaan Pakan No

Kecamatan

Hijauan Alami

Pertanian dan Perkebunan

Total

Ha 1

Sumber

2,929.00

5,978.81

8,907.81

2

Bulu

3,101.36

8,154.53

11,255.89

3

Gunem

4,184.00

5,166.70

9,350.70

4

Sale

2,749.00

6,208.32

8,957.32

5

Sarang

4,552.00

5,500.61

10,052.61

6

Sedan

4,448.00

5,983.75

10,431.75

7

Pamotan

5,196.00

7,607.89

12,803.89

8

Sulang

4,609.00

2,842.87

7,451.87

9

Kaliori

1,662.00

5,773.51

7,435.51

10

Rembang

1,875.00

2,885.55

4,760.55

11

Pancur

3,389.00

1,776.60

5,165.60

12

Kragan

2,960.84

4,256.06

7,216.90

13

Sluke

2,205.50

3,593.71

5,799.21

14

Lasem

2,752.50

3,479.07

6,231.57

Total

46,613.20

69,208.00

115,821.20

Sumber: Olahan Penyusun

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa luas lahan potensial untuk pakan ternak di Kabupaten Rembang sebesar 115,821.20 Ha.

N S D A Pet ern akan R emb an g

25


Tabel Total Potensi Pakan Ternak No

Kecamatan

Total Pakan Hijauan Alami

Total Pakan dari Limbah

Total

Ha 1

Sumber

5,299.94

21,876.02

27,175.96

2

Bulu

6,081.84

38,503.12

44,584.96

3

Gunem

8,289.51

27,877.94

36,167.45

4

Sale

5,906.69

25,727.45

31,634.14

5

Sarang

8,248.41

25,919.80

34,168.21

6

Sedan

10,308.08

28,365.49

38,673.56

7

Pamotan

10,761.83

31,532.64

42,294.47

8

Sulang

8,827.06

11,687.21

20,514.27

9

Kaliori

1,725.92

14,173.59

15,899.51

10

Rembang

2,992.56

7,392.36

10,384.92

11

Pancur

6,257.48

5,828.56

12,086.03

12

Kragan

7,217.75

16,463.87

23,681.62

13

Sluke

3,828.95

15,820.51

19,649.46

14

Lasem

3,010.37

13,841.78

16,852.15

Total

88,756.38

285,010.33

373,766.70

Sumber: Olahan Penyusun

Tabel di atas merupakan data total potensi persediaan pakan ternak dan total luas lahan potensial untuk pakan ternak. Total potensi tersebut merupakan perhitungan potensi persediaan pakan dan lahan yang berasal dari limbah serta hijauan alami. Selanjutnya data tersebut dapat digunakan untuk menghitung produktivitas lahan penyedia pakan ternak dengan rumus berikut:

Produktivitas Lahan =

Total Persediaan Pakan Luas Lahan Potensial

Hasil perhitungan produktivitas lahan Kabupaten Rembang adalah seperti pada tabel berikut: Tabel Produktivitas Lahan

No

26

Kecamatan

Total Persediaan Pakan

Total Luas Lahan Potensial (Ha)

Produktivitas Lahan (BKC Ton/Ha/Tahun)

BKC Ton/Tahun

Ha

BKC Ton/Ha/ Tahun

1

Sumber

27,175.96

8,907.81

3.05

2

Bulu

44,584.96

11,255.89

3.96

3

Gunem

36,167.45

9,350.70

3.87

4

Sale

31,634.14

8,957.32

3.53

5

Sarang

34,168.21

10,052.61

3.40

6

Sedan

38,673.56

10,431.75

3.71

7

Pamotan

42,294.47

12,803.89

3.30

8

Sulang

20,514.27

7,451.87

2.75

9

Kaliori

15,899.51

7,435.51

2.14

10

Rembang

10,384.92

4,760.55

2.18

11

Pancur

12,086.03

5,165.60

2.34

NSDA P e t e r n a k a n R e m ba n g


12

Kragan

23,681.62

7,216.90

3.28

13

Sluke

19,649.46

5,799.21

3.39

14

Lasem

16,852.15

6,231.57

2.70

Total

373,766.70

115,821.20 3.11

Rata-Rata Sumber: Olahan Penyusun

Dari hasil perhitungan tersebut didapatkan bahwa nilai produktivitas lahan rata-rata seluruh kecamatan di Kabupaten Rembang adalah sebesar 3,11 BKC Ton/Ha/Tahun. Dari perhitungan produktivitas lahan tersebut kemudian dapat digunakan untuk mengetahui luas lahan termanfaatkan.

2) Perhitungan Luas Lahan Termanfaatkan Tabel Perhitungan Penggunaan Lahan Rata-Rata Produktivitas Lahan (BKC Ton/ Ha/Tahun)

Penggunaan Lahan (Ha)

D

(Cx1.14)/D

Kecamatan

Populasi (ST)

Kebutuhan Pakan (BKC Ton/Tahun)

A

B

C

Cx1.14

1

Sumber

9,613.09

10,958.92

3.05

3,592.15

2

Bulu

8,036.55

9,161.67

3.96

2,312.95

3

Gunem

7,585.32

8,647.26

3.87

2,235.66

4

Sale

8,391.16

9,565.92

3.53

2,708.62

5

Sarang

11,054.93

12,602.62

3.40

3,707.81

6

Sedan

10,332.03

11,778.51

3.71

3,177.12

7

Pamotan

8,459.48

9,643.81

3.30

2,919.49

8

Sulang

9,259.57

10,555.91

2.75

3,834.47

9

Kaliori

9,012.95

10,274.76

2.14

4,805.06

10

Rembang

6,913.22

7,881.07

2.18

3,612.76

11

Pancur

5,327.11

6,072.91

2.34

2,595.58

12

Kragan

7,823.18

8,918.43

3.28

2,717.86

13

Sluke

5,567.92

6,347.43

3.39

1,873.34

14

Lasem

4,719.77

5,380.54

2.70

1,989.61

112,096.28

127,789.76

-

42,082.47

No

Total Rata-rata

3.11 Sumber: Olahan Penyusun

Berdasarkan perhitungan pada tabel di atas didapati lahan yang termanfaatkan sebagai penyedia pakan ternak yaitu sebesar 42,082.47 Ha. Setelah mengetahui data penggunaan lahan pakan ternak, selanjutnya dilakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai cadangan lahan pakan ternak yang belum termanfaatkan. Perhitungan cadangan lahan pakan ternak dapat dilihat pada tabel berikut:

N S D A Pet ern akan R emb an g

27


3) Perhitungan Cadangan Lahan Pakan Ternak Tabel Perhitungan Cadangan Lahan Kecamatan

Potensi Lahan (Ha)

Penggunaan Lahan (Ha)

Cadangan Lahan (Ha)

Persentase Cadangan (%)

A

B

C

D

C-D

((C-D)/C)x100

1

Sumber

2

Bulu

3

Gunem

4

Sale

5 6

No

8,907.81

3,592.15

5,315.66

59.67

11,255.89

2,312.95

8,942.94

79.45

9,350.70

2,235.66

7,115.04

76.09

8,957.32

2,708.62

6,248.69

69.76

Sarang

10,052.61

3,707.81

6,344.80

63.12

Sedan

10,431.75

3,177.12

7,254.63

69.54

7

Pamotan

12,803.89

2,919.49

9,884.40

77.20

8

Sulang

7,451.87

3,834.47

3,617.40

48.54

9

Kaliori

7,435.51

4,805.06

2,630.45

35.38

10

Rembang

4,760.55

3,612.76

1,147.79

24.11

11

Pancur

5,165.60

2,595.58

2,570.03

49.75

12

Kragan

7,216.90

2,717.86

4,499.04

62.34

13

Sluke

5,799.21

1,873.34

3,925.88

67.70

14

Lasem

6,231.57

1,989.61

4,241.96

68.07

115,821.20

42,082.47

73,738.72

63.67

Total Total Cadangan

115,821.20 - 42,082.47

73,738.72

Sumber: Olahan Penyusun

Dari perhitungan di atas, diketahui cadangan lahan yang tersedia yaitu sebesar 73,738.72 Ha atau masih 63.67% dari total potensi lahan yang ada. Nilai tersebut dapat dimanfaatkan sebagai tambahan input pada usaha pertanian, dengan skenario pembatasan, berikut merupakan detail cadangan pangan ternak: Batas Penggunaan

Besar Cadangan

Makna / Keterangan

Batas Aman (50% Penggunaan)

(63.67% - 50%) x 115,821.20 Ha = 15,485.29 Ha

Kebutuhan pakan ternak dapat terpenuhi dengan pilihan pakan secara aman

Batas Minimum (Sama dengan besaran total cadangan)

73,738.72 Ha sama dengan total cadangan lahan

Kebutuhan ternak terpenuhi dengan pilihan pakan yang terbatas

Sumber: Olahan Penyusun

4) Perhitungan Cadangan Lahan Moneter (Rupiah)

No.

Batas Penggunaan

Luasan Cadangan (Ha) A

1

Batas Aman

15,485.29

2

Batas Minimum

73,738.72

Rata-rata Estimasi Produksi Produksi Pakan Pakan (Ton/ (Ton/Ha) Tahun) B

AxB

Cadangan Moneter

C

(AxB)xC

48233.66 3.11 229681.75 Sumber: Olahan Penyusun

28

Harga Rata-Rata Pakan (Rp/Ton)

NSDA P e t e r n a k a n R e m ba n g

9,646,732,272 200,000

45,936,349,267


Dari hasil perhitungan neraca, didapati bahwa Kabupaten Rembang masih memiliki cadangan lahan pakan ternak pada batas aman dimana kebutuhan pakan ternak tercukupi dengan adanya pilihan seluas 15,832.76 Ha atau senilai 9,863,192,542.71 Miliyar Rupiah. Sedangkan besar cadangan minimum dimana kebutuhan akan ternak mampu terpenuhi tetapi dengan pilihan yang terbatas adalah 73,738.72 Ha atau senilai 45,936,349,267 Miliyar Rupiah.

4.3.3 Aktiva dan Pasiva Tabel aktiva dan pasiva adalah tabel yang digunakan untuk menunjukan potensi penyediaan, penggunaan, dan cadangan dengan lebih jelas dan informatif. Tabel aktiva dan pasiva neraca sumber daya ternak ruminansia Kabupaten Rembang sebagai berikut: Tabel Aktiva dan Pasiva NSDA Peternakan Jenis Komoditas 1. Hewan Ternak

Potensi / Aktiva

163,932.77 ST

Penggunaan / Pasiva 112,096.28 ST

Cadangan Fisik 51,836.49 ST 12,959.12 Ton

Moneter (Miliar) Rp. 1.338.677.229.485

2. Lahan Pakan Ternak Batas Aman Batas Minimum

115,821.20 Ha

42,082.47 Ha

15,485.29 Ha

Rp. 9.646.732.272

73,738.72 Ha

Rp. 45.936.349.266

Sumber: Olahan Penyusun

N S D A Pet ern akan R emb an g

29


4.4 Analisis Keterkaitan NSDA dengan Ekonomi Wilayah 4.4.1 Analisis Ekonomi Makro Grafik Kontribusi Sektoral PDRB Kab. Rembang Tahun 2010-2018 Sumber: Olahan Penyusun

Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Rembang tahun 2018 sebesar 12,85 triliun. Berdasarkan struktur PDRB Kabupaten Rembang tahun 2018, didominasi oleh tiga lapangan usaha penyumbang PDRB terbesar, yaitu lapangan usaha pertanian, industri pengolahan dan perdagangan. Ketiga lapangan usaha tersebut secara agregat mampu menyumbang nilai tambah (PDRB) 10,9 triliun rupiah atau setara dengan 61,9% dari total PDRB Kabupaten Rembang pada tahun 2018. Dalam data PDRB time series tahun 2010-2018, terjadi perubahan struktural pada ketiga sektor penyumbang kontribusi terbesar. Terjadi penurunan kontribusi pada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, sedangkan sektor industri pengolahan meningkat tiap tahunnya. Berdasarkan hasil analisis neraca sumber daya alam Kabupaten Rembang dari sektor peternakan ruminansia, menghasilkan moneter cadangan sebesar 1.338,67 miliar atau 1,33 triliun. Apabila moneter cadangan dari sektor peternakan tersebut dimasukkan ke dalam PDRB Kabupaten Rembang, maka akan meningkatkan PDRB pada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sekaligus total pendapatan daerah, dengan perhitungan sebagai berikut:

30

NSDA P e t e r n a k a n R e m ba n g


Tabel PDRB Kabupaten Rembang dengan Tambahan NSDA Peternakan

Lapangan Usaha

PRDB ADHK 2018

PRDB ADHK 2018+ NSDA Peternakan

Juta Rp

Juta Rp

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

3.371.620,20

4.710.297,43

448.569,44

448.569,44

2.856.725,43

2.856.725,43

11.602,97

11.602,97

6.157,13

6.157,13

Konstruksi

1.019.201,11

1.019.201,11

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

1.763.621,65

1.763.621,65

Transportasi dan Pergudangan

532.263,35

532.263,35

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

428.676,64

428.676,64

Informasi dan Komunikasi

208.868,01

208.868,01

Jasa Keuangan dan Asuransi

492.205,73

492.205,73

Real Estate

131.275,23

131.275,23

39.135,33

39.135,33

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib

444.971,97

444.971,97

Jasa Pendidikan

656.453,17

656.453,17

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

167.516,22

167.516,22

Jasa lainnya

276.367,71

276.367,71

12.855.231,29

14.193.908,52

Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang

Jasa Perusahaan

Total

Sumber: Olahan Penyusun

Setelah dilakukan penambahan moneter cadangan peternakan, PDRB sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan mengalami kenaikan menjadi 4.710.297,43 juta rupiah. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan moneter subsektor peternakan tersebut akan menaikkan PRDB sektor pertanian sebesar 40% dan PDRB total sebesar 10%.

N S D A Pet ern akan R emb an g

31


4.4.2 Analisis Sektor Unggulan Tabel Analisis Sektor Unggulan No

Lapangan Usaha

1

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

2

Pertambangan dan Penggalian

3

Industri Pengolahan

4

Pengadaan Listrik dan Gas

5

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

6

Konstruksi

7

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

8

Transportasi dan Pergudangan

9

Penyediaan Akomodasi dan Makan

10

Informasi dan Komunikasi

11

Jasa Keuangan dan Asuransi

12

Real Estate

13

Jasa Perusahaan

14

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial

15

Jasa Pendidikan

16

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

17

Jasa Lainnya

Tipologi Klassen

SLQ dan DLQ

Shift Share

U

U

B

4

4

2

U

U

B

4

4

2

B

A

B

2

2

2

B

A

B

2

2

2

T

T

T

1

1

1

B

A

B

2

2

2

B

A

B

2

2

2

P

P

P

3

3

3

P

P

P

3

3

3

T

T

P

1

1

3

P

P

B

3

3

2

T

T

T

1

1

1

T

T

P

1

1

3

P

P

T

3

3

1

U

U

U

4

4

4

U

U

U

4

4

4

U

U

P

4

4

3

Kesimpulan 3,3 3,3 2,0 2,0 1,0 2,0 2,0 3,0 3,0 1,7 2,7 1,0 1,7 2,3 4,0 4,0 3,7

Sumber: Olahan Penyusun

Keterangan U = Unggulan

B = Berkembang

P = Potensial

T = Tertinggal

Berdasarkan analisis sektor unggulan di atas, didapatkan tiga sektor paling unggul di Kabupaten Rembang yaitu sektor Jasa Pendidikan, sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, dan sektor Jasa Lainnya. Sedangkan sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan serta sektor Pertambangan dan Penggalian menempati urutan keempat. Walaupun sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan berada di urutan keempat sektor unggulan, namun sektor ini merupakan penyumbang kontrubusi terbesar

32

NSDA P e t e r n a k a n R e m ba n g


terhadap PDRB Kabupaten Rembang. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengoptimalan sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan agar dapat menjadi sektor unggulan. Tabel Perhitungan Local Quotien Peternakan Jenis Hewan Ternak

Jumlah Ternak Kabupaten Rembang Ekor

Jawa Tengah

ST

Ekor

ST

LQ

Keterangan

Sapi potong

134.674,00

94.271,80

1.751.799,00

1.226.259,30

1,07

Basis

Kambing

164.048,00

8.202,40

3.937.013,00

196.850,65

0,58

Non-Basis

Domba

160.368,00

9.622,08

2.389.721,00

143.383,26

0,94

Non-Basis

Total

459.090,00

112.096,28

8.078.533,00

1.566.493,21

Sumber: Olahan Penyusun

Analisis sektor unggulan peternakan dilakukan menggunakan metode Local Quotien (LQ) dengan membandingkan jumlah hewan ternak di Kapubaten Rembang dan Provinsi Jawa Tengah. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui komoditas basis dalam sebsektor peternakan. Berdasarkan hasil analisis tersebut, diketahui komoditas hewan ternak sapi potong memiliki nilai LQ 1,07 atau lebih dari satu sehingga merupakan sektor basis yang berpeluang untuk dikembangkan. Sektor basis menandakan bahwa komoditas tersebut dapat diekspor ke luar wilayah. Apabila komoditas sapi potong dioptimalkan produksinya maka dapat meningkatkan valuasi moneter subsektor peternakan dalam PDRB wilayah.

N S D A Pet ern akan R emb an g

33


05 PENUTUP

NSDA PETERNAKAN KABUPATEN REMBANG

34

NSDA P e t e r n a k a n R e m ba n g


5.1 Kesimpulan

5.2 Rekomendasi

Kabupaten Rembang merupakan kabupaten di

Berdasarkan

Jawa Tengah yang memiliki 14 kecamatan dengan

ruminansia di Kabupaten Rembang, terdapat

sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

beberapa rekomendasi terkait pengembangan

sebagai penyumbang PDRB terbesar dalam

subsektor peternakan yaitu sebagai berikut:

struktur PRDBnya sebesar 27%. Berdasarkan

1. Pengoptimalan

analisis

neraca

sumber

daya

analisis

NSDA

pemanfaatan

peternakan

cadangan

peternakan

peternakan yang tersedia di daerah yang

ruminansia yang telah dilakukan, subsektor

memiliki potensi pakan dan lahan ternak

peternakan di Kabupaten Rembang memiliki

yang melimpah.

potensi yang besar terhadap perekonomian

2. Mengembangkan industri pengolahan dari

wilayah namun belum dimanfaatkan secara

produk hasil peternakan guna memperbesar

optimal.

nilai tambah dan meningkatkan harga jual sehingga dapat meningkatkan perekonomian

Hasil analisis dari perhitungan NDSA peternakan di Kabupaten Rembang menunjukkan bahwa tersedia

total

penyediaan

pakan

ternak

ruminansia sebesar 373,766.70 BKC Ton/Tahun

wilayah. 3. Peningkatan variasi dan kuantitas pakan ternak

guna

meningkatkan

kapasitas

penampahan hewan ternak.

dengan 285,010.33 BKC Ton/Tahun berasal dari

4. Peningkatan sarana dan prasarana yang

hijauan alami dan 88,756.38 BKC Ton/Tahun

mendukung kegiatan peternakan, baik dari

berasal dari limbah pertanian. Besar cadangan

aspek produksi maupun distribusinya agar

hewan ternak ruminansia di Kabupaten Rembang

lebih efisien dan produktif.

sebesar 12,959.12 Ton atau setara dengan 1,33 triliun rupiah. Cadangan lahan untuk pakan ternak ruminansia seluas 73,738.72 Ha atau belum dimanfaatkan sebesar 63.67% dari luas potensi lahan peternakan. Walaupun sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan dalam PDRB Kabupaten Rembang mengalami penurunan kontribusi dari tahun ke tahun, dan terjadi pergeser ke sektor sekunder (sektor industri pengolahan), namun subsektor peternakan masih dapat dikembangkan dan dioptimalkan. Subsektor peternakan berpotensi untuk meningkatkan kontribusi sektor pertanian sebesar

40%

perekonomian

sekaligus

dapat

menyokong

wilayah

dengan

kontrubusi

sebesar 10%. Berdasarkan hasil analisis sektor unggulan diketahui bahwa komoditi hewan ternak sapi potong merupakan sektor basis ternak ruminansia Kabupaten Rembang terhadap Provinsi Jawa Tengah, yang berarti komoditi tersebut dapat dikembangkan produksinya dan menjadi spesialisasi di Kabupaten Rembang.

N S D A Pet ern akan R emb an g

35


6.1 Daftar Pustaka Atmiyati.2006.Daya Dukung Hijauan Pakan Ternah terhadap Pengembangan Ternak di Kabupaten

Sambas.Balai Penelitian Ternak:Bogor

Sumanto, dkk.2000.WIlayah Potensial untuk Penyebaran dan Pengembangan Peternakan di Daerah

Istimewa Yogyakarta.Balai Penelitian Ternak:Bogor

Badan Pusat Statistik Kabupaten Rembang. (2019). Kabupaten Rembang dalam Angka 2019.

Dipetik 3 Oktober 2019, dari BPS Kabupaten Rembang : https://rembangkab.bps.go.id/

publication/2019/08/16/919b421a5c0114018814c959/kabupaten-rembang-dalam-angka-2019. Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. (2019). Provinsi Jawa Tengah dalam Angka 2019

Dipetik 10 Oktober 2019, dari BPS Provinsi Jawa Tengah: https://jateng.bps.go.id/

publication/2019/08/16/fcb9efa7796cd- bc491325688/provinsi-jawa-tengah-dalam-angka-2019.

html. Standar Nasional Indonesia (SNI) 19-6728.3-2002 Penyusunan Neraca Sumber Daya. Hadisaputro, S. (1980). Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 837/Kpts/Um/11/1980 tentang

Kriteria dan Tata Cara Penetapan Hutan Lindung. Jakarta: Kementerian Pertanian.

36

NSDA P e t e r n a k a n R e m ba n g


NERACA SUMBER DAYA PETERNAKAN RUMINANSIA KABUPATEN REMBANG

Perencanaan Wilayah dan Kota Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada 2019

N S D A Pet ern akan R emb an g

37


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.