KAMI TAK AKAN BUNGKAM!!!
LEMBAGA PERS MAHASISWA SOLID FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
EDISI MARET 2014
OPEN ARCH 2014
Mengajak Kita untuk Lebih Peduli RTH MALANG, SOLID - Jumat (21/3), siang terasa berbeda di Jl. Jakarta. Hutan Kota Jl. Jakarta yang biasanya sepi, mendadak ramai dengan banyak orang berlalu-lalang. Hutan kota ini “disulap” menjadi sangat asri dan menarik, dengan panggung kecil, kursi sofa, instalasi bambu, dll. Selain itu, dipamerkan pula poster-poster hasil karya para peserta sayembara desain instalasi RTH.
penelitian dari Lembaga ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), biopori efektif dalam menangani genangan air saat musim hujan datang. Total puluhan biopori telah dibuat dan tersebar saat acara ini selesai. Rupanya acara dari jurusan Pengairan ini berkolaborasi dengan acara Openarchfest dari jurusan Arsitek. Dengan bantuan
SOLIDftub @SOLIDftub www.solid.or.id
dari teman-teman mahasiswa dan komunitas-komunitas, pembuatan biopori ini berjalan dengan lancar.. Acara ditutup dengan berfoto bersama dengan seluruh pihak yang telah berkontribusi seperti himpunan mahasiswa jurusan dan komunitas. [zmn/red]
TEKNIK KIMIA
Melebur ke Dalam Teknik Mesin
Himpunan Mahasiswa Arsitektur FT-UB, selaku panitia, sangat antusias mengadakan acara Open doc. open arch Arch 2014: Kota Dalam Taman. Slogan acara ini cukup menarik, “Kota dalam taman, karena taman adalah teman”. Acara ini sendiri merupakan rangkaian acara Open Arch yang sudah dimulai sejak beberapa minggu yang lalu di daerah Dinoyo. Acara ini dimulai dari hari Jumat (21/3) hingga Minggu (23/3) di Hutan Kota Jl Jakarta dan Kampung Sukun. Acara ini bertujuan untuk menyadarkan kita betapa pentingnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) bagi sebuah kota, terutama penduduknya. Sekedar informasi, luas area RTH menurut Undang-Undang ialah minimal 30% dari luas wilayah kota, sedangkan saat ini, luasan total RTH di seluruh Kota Malang hanya tinggal 19%, begitu memprihatinkan. Mengapa kita harus peduli terhadap RTH, karena secara tidak langsung, RTH membuat kita lebih sehat.Udara jalanan yang kotor penuh polusi, disaring oleh pepohonan pada RTH lalu dikeluarkan kembali dalam bentuk oksigen segar yang dapat kita hirup. Bayangkan, bila jumlah kendaraan terus bertambah, sedangkan RTH tetap atau justru berkurang (karena pembangunan gedung dan ruko), siapa yang akan menyaring polusi udara? Haruskah kita menjadi “filter hidup” polusi tersebut? Acara ini dikemas secara menarik sehingga tidak
membosankan bagi kita untuk mendengarkannya. Panitia juga menyelenggarakan workshop bersama arsitek-arsitek terkenal, yaitu Budi Pradonodan dan Sarah Ginting. Keduanya merupakan arsitek Indonesia yang sudah berkiprah lebih dari satu dekade. Budi Pradono sendiri sudah sering memamerkan hasil karyanya di benua Eropa, Asia, dan seluruh dunia. Antusiasime pengunjung sangat besar, terlihat dari penuhnya pengunjung dari siang hingga malam hari. Selain workshop, juga ada presentasi dari finalis sayembara desain instalasi RTH serta penampilan dari Archiband. Malamnya, Budi Pradono membagikan ilmunya kepada pengunjung. Kuliah “singkat” namun berbobot ini disambut dengan antusias oleh para pengunjung. Setelah itu, acara pun ditutup secara ceremonial oleh Beliau. Acara hari pertama sukses ditutup dengan meriah. [mth/red]
Merayakan Hari Air Bersama Biopori “Hidup Air!.........Hidup Air!......”. Teriakan tersebut berkumandang menyerbak ruak ke dalam kebisingan massa, layaknya teriakan Bung Tomo yang menyuarakan kata “Merdeka!.....” saat memimpin pergerakan 10 November di Surabaya pada tahun 1945 silam. Bukan, ini bukan tentang kemerdekaan. Bukan juga tentang reformasi atau sebagainya. Melainkan tentang Hari Air Sedunia (World Water Day) yang jatuh pada tanggal 22 Maret tiap tahunnya. Hendaknya kita renungkan sejenak, apa yang sudah kita beri untuk alam panitia dan peserta ini terutama air?. Mari kita liat aksi dari mahasiswa Teknik Pengairan Universitas Brawijaya dalam menyambut hari air sedunia. MALANG, SOLID – Minggu (23/03), lapangan rektorat Universitas Brawijaya ramai dengan mahasiswa-mahasiswa berjaket hijau lumut. Rupanya mereka adalah mahasiswa Teknik Pengairan UB yang sedang berkumpul untuk merayakan hari air sedunia. Tak hanya itu, terlihat juga mahasiswa dari jurusan-jurusan lain di UB seperti mahasiswa jurusan THP (Teknologi Hasil Pertanian), Teknik Elektro, Informatika dan masih banyak lagi. Komunitas-komunitas rupanya tak mau kalah ikut berperan andil untuk merayakan hari istimewa ini. Seperti komunitas Earth Hour dan Indonesian Crew Malang (ICW) yang terlihat berkumpul di lapangan rektorat. Acara yang dinaungi oleh Himpunan Mahasiswa Pengairan (HMP) ini dimulai jam 07.00 WIB. Bertempat di lapangan rektorat, mahasiswa
dan komunitas yang peduli akan pentingnya air berkumpul. Mereka bersama-sama menuju Car Free Day di Jalan Ijen dengan berjalan kaki. Teriakan aksi damai akan pentingnya air pun terdengar saat rombongan melewati kerumunan massa di Car Free Day pagi ini. Terlihat dari kejauhan, mahasiswa-mahasiswi dari Arsitek FT-UB juga ikut meramaikan acara ini dengan menyuarakan pentingnya lingkungan hijau. Tak hanya berhenti disini, acara ini dilanjutkan dengan pembuatan biopori pada taman kota yang terletak di Jalan Jakarta. Untuk sekedar informasi, biopori adalah lubang resapan air berdiameter kurang lebih 10 cm dengan dalam 100 cm. Lalu, dimasukkan tabung sederhana sebesar lubang tersebut dan di dalamnya diisi oleh sampah organik seperti daun-daun atau rumput kering. Menurut
MALANG, SOLID - ”Teknik Kimia Melebur ke Dalam Teknik Mesin”. Pernyataan tersebut menjadi isu hangat yang muncul di kalangan fakultas teknik, khususnya Teknik Kimia setelah adanya kop surat yang menyatakan bahwa Teknik Kimia merupakan salah satu bidang minat dari jurusan Teknik Mesin. Sebagai program studi yang baru membawahi 3 angkatan dan belum memiliki akreditasi, hal ini tentu saja menggemparkan dan menghantui sebagian angkatan pertama dari prodi ini yang akan menamatkan diri di Teknik Kimia. Lulusan yang diharapkan bergelar sarjana dari Program Studi Teknik Kimia (PSTK) akan tergantikan oleh gelar jurusan Teknik Mesin dengan bidang minat Teknik Kimia. Perasaan tidak rela yang disebabkan oleh karena PSTK hanya berkedok sebagai ”bidang minat”, juga diimbangi dengan adanya budaya PSTK yang mencakup perkuliahan, ospek, praktikum, serta kurikulum yang sangatlah berbeda dari Teknik Mesin. ”Jejaring sosial yang sedang sibuk memperbincangkan mengenai Jurusan Teknik Kimia yang masuk ke dalam Teknik Mesin sebagai bidang minat, turut membuat kami berdebat untuk tidak setuju dalam menerima kenyataan ini. Bagaimana tidak, Teknik Kimia memiliki bidang sendiri yang tidak bisa disamakan dengan Teknik Mesin. Namun, untuk mempertahankan adanya akreditasi guna ‘menyelamatkan’ citra kakak tingkat yang akan lulus, kami dengan berat hati setuju dengan anggapan ini. Keputusan dosen pasti terbaik bagi kami. Tapi dalam hal perkuliahan, ospek, dan budaya lainnya kami memasang harga mati untuk tidak mau disamakan dengan Teknik Mesin.” Terang Woro Ayu Kusumadewi sebagai salah satu mahasiswa PSTK. Keinginan untuk mempertahankan diri sebagai sarjana PSTK yang memiliki akreditasi sebagai bidang baru sejak tahun 2012 oleh Dikti, diupayakan oleh mahasiswa dan dosen dengan turut aktif berkontribusi dalam pengabdian masyarakat, perlombaan science serta student
ex-change. Hal ini ditegaskan oleh Prof. Candra selaku ketua PSTK, ”Kami selaku dosen Teknik Kimia masih terus mengusahakan agar Teknik Kimia tetap bergelar program studi. Untuk saat ini pendidikan Teknik Kimia murni otonom dengan mengacu pada APTEKINDO (Asosiasi Pendidikan Teknik Kimia Indonesia) dan tidak di bawahi oleh peraturan dari Teknik Mesin.” Adanya perubahan nama dari program studi teknik kimia menjadi bidang minat dari jurusan Teknik Mesin semata-mata karena Teknik Kimia belum memiliki izin operasional serta masih bersifat illegal. Izin operasional tersebut akan segera turun dalam satu hingga dua minggu ke depan. Sehingga selama masa ”menunggu”, Teknik Kimia dijadikan sebagai salah satu bidang minat dari Teknik Mesin. Pemilihan Teknik Mesin didasari oleh adanya beberapa mata kuliah serta laboratorium yang mendukung perkuliahan PSTK, seperti laboratorium mekanika fluida, perpindahan panas, dan lain sebagainya, Apabila dalam beberapa minggu ini izin operasional Teknik Kimia diturunkan, maka sesegera mungkin bidang minat Teknik Kimia akan kembali menjadi PSTK dan akan segera mendapatkan akreditasi dalam kurun waktu kurang lebih 6 bulan. [fbm/kev/red]
SOLID
Penerbit LPM SOLID|Pelindung Rektor Universitas Brawijaya|Penanggung Jawab Dekan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya|Penasehat Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya|Pemimpin Umum M. Nuhkhalid Zain|Pemimpin Redaksi Yussi Oktarisa P|Ketua Divisi Buletin Zhafarina Malaha N|Tim Redaksi Nurma, Nukha, Zhafa, Sudewi, Kevin, Luqman, Yussi, Ozi, Jundina, Mutiah Editor Zhafa, Nukha, Hamda|Tata Artistik dan Layout Hamda|Alamat Redaksi Gedung Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Teknik Universitas Brawijaya|Lantai 2, MT. Haryono 167 Malang Email solid.lpm@gmail.com|Website http://www.solid.or.id/ Redaksi menerima tulisan baik berupa artikel, opini, laporan, berita maupun analisa yang berasal dari mahasiswa, dosen, karyawan maupun masyarakat umum Panjang tulisan maksimal 6 (enam) halam A4 spasi ganda. Redaksi berhak mengedit isi tulisan bila dianggap perlu tanpa merubah maksud dari penulisan