Majalah Solid - Edisi 55

Page 1


LEMBAGA PERS MAHASISWA

SOLID FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA Lembaga Pers Mahasiswa SOLID merupakan Lembaga Semi Otonom (LSO) di Fakultas Teknik Universitas Brawijaya yang bersifat independen dan bergerak pada bidang jurnalistik serta sebagai wadah informasi bagi mahasiswa Fakultas Teknik. Awal mula nama SOLID diambil dari kata Solidaritas, yang merupakan branding yang mewakili Fakultas Teknik. Secara harfiah SOLID juga mempunyai arti padat, kuat, kokoh/tangguh, kompak, dan menyatu.

ALAMAT REDAKSI Gedung Kemahasiswaan Lantai II Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jl. M.T Haryono No. 167 Malang 65145

KONTAK solidftub

solid.lpm@gmail.com

DAPUR REDAKSI PELINDUNG Rektor Universitas Brawijaya

PENANGGUNG JAWAB Dekan Fakultas Teknik

PENASEHAT Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan

PEMIMPIN UMUM Amirah Hasan

PEMIMPIN REDAKSI Nadia Ratna Afifah

EDITOR Amira, Nadia Ratna Afifah

KETUA BIDANG MAJALAH Nadia Rahmani

REDAKSI Zahrina Amalia, Nadia Rahmani, Anthea Putri Yasmin, Fajar al Munawar, Prayoga Yudha P, Oemi Syam, M. Alfi, Hany Arifah Sisca Ainun Nissa, Nadifa Ramadhani

TATA ARTISTIK DAN LAYOUT M. Alfi, Nadia Ratna Afifah, Nadia Rahmani Majid Abdillah, M. Ramy D. Humam

solid.or.id

@solidftub

lpm.solid

@dry1757P

Edisi 55 Tahun 2017 SOLID


ITIKAD Puji syukur Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) SOLID di penghujung tahun 2017 ini telah menerbitkan majalah yang hingga kini telah mecapai edisi 55. Walaupun tidak selalu berjalan mulus, namun selama proses pembuatanya telah diusahakan semaksimal crew Solid dapat lakukan. Pada edisi ke 55 ini t e m a b e s a r y a n g d i a n g k a t a d a l a h “Pembangunan Kota Malang� dengan sajian u t a m a a d a l a h t u l i s a n k o n s i s t e n s i pembangunan kawasan lindung di kota Malang . Tema pembangunan dipilih setelah melakukan serangkaian diskusi yang cukup panjang. Akhirnya kami memilih tema besar ini dengan alasan karena ingin menampilkan sudut pandang pembangunan dari beragam sisi mulai dari sisi keteknikan ataupun sisi sosial. Dari sisi keteknikan karena pada pembuatan majalah ini kami melibatkan sudut pandang dosen-dosen dari Fakultas Teknik untuk memberikan opininya, seperti dari dosen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), Dr. Eng. Turniningtyas Ayu Rachmawati, ST., MT yang memberikan pandangan mengenai sejauh mana konsistensi pembangunan kawasan lindung di kota Malang dengan mengacu pada data-data serta fakta yang ada. Pada majalah ini juga memuat sudut pandang dosen Jurusan Teknik Industri L. Tri Wijaya Nata Kusuma, ST., MT. mengenai penting tidaknya pembangunanbandara internasional di setiap propinsi di Indonesia.

Tulisan beliau mudah dimengerti juga kaya makna dan membuka wawasan baru bagi pembaca. Tidak hanya itu, salah satu dari artikel k i t a j u g a a d a y a n g m e m u a t p e r i h a l perkembangan Universitas Brawijaya selama kepemimpinan Rektor Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, M.S. yang disajikan dalam format tanya jawab. Sebagai pemanis, beberapa artikel ringan seperti kudapan yang membahas oleholeh yang khas Malang ataupun artikel beberapa kampung tematik yang ada di Malang menambah rasa di majalah edisi 55. Sedikit sejarah perkembangan kota Malang juga kami tampilkan dalam bentuk infograďŹ s dengan konten bouwplan II yang digagas oleh arsitek belanda. Diharapkan konten-konten yang disajikan mudah dipahami oleh semua k a l a n g a n d a n m e n a m b a h i l m u s e r t a bermanfaat dalam jangka waktu yang panjang S e l a m a p e m b u a t a n m a j a l a h melibatkan anggota solider yang dibagi menjadi beberapa tim reportase dan tim layout, seluruh tenaga dan waktu dikerahkan selama proses pembuatan majalah. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih sebesarb e s a r n y a k e p a d a p i h a k y a n g t u r u t berkontribusi dalam pembuatan majalah terutama atas dukungan dari Fakultas Teknik serta alumni SOLID. Semoga adanya majalah ini dapat memberikan manfaat tidak hanya bagi Fakultas Teknik, namun juga untuk seluruh rakyat Indonesia. Amirah Hasan Pemimpin Umum LPM SOLID 2017

Edisi 55 Tahun 2017 SOLID


Dapur Redaksi

1

Itikad

2

Daftar Isi

Sajian Utama: Dr. Eng. Turnininngtyas Ayu Rachmawati, ST., MT: Pertanyakan Konsistensi Pembangunan Kawasan Lindung di Kota Malang

5

Ruang Terbuka Hijau, Kebutuhan Yang Terabaikan

9

Sejarah Pembangunan Kota Malang

11

Wawancara: Rektor UB

Malang Ijo Royo-Royo: Sebuah Visi atau Branding Kota?

15 19 23

InfograďŹ s Ruang Hijau Kota Malang

25

Lebih Dalam Mengenai Jurusan-jurusan di Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

27

Kolom Pembaca

33

Bicara Soal Pembangunan Hingga Status Universitas Brawijaya

Opini Fenomena Bandara Internasional di Setiap Propinsi di Indonesia Antara Opportunity atau Threatment?

Kota Malang Siap Membangun Monorel Guna Mengatasi Kemacetan


T

35

F

Sosok Thomas Karsten

37

Sisi Lain

40 43

Tilang Malang: Benahi Infrastruktur dan Fasilitas Kota Malang dengan Coretan

Ragam Kampung Tematik, Pilihan Wisata Alternatif di Kota Malang

Daftar Isi

Galeri

Tips & Trik

51 53 55

Kuliner Identitas Kuliner Oleh-Oleh Khas Kota Malang

Reportase 4 Daerah Rawan Macet di Malang

Komunitas: Amera

Cerpen: Hitam

58

61

Sastra

60

Resensi

64 Edisi 55 Tahun 2017 SOLID


5

Sajian Utama

Dr. Eng. Turnininngtyas Ayu Rachmawati, ST., MT:

Pertanyakan Konsistensi Pembangunan Kawasan Lindung di Kota Malang Kota Malang merupakan salah satu kota terbesar di Jawa Timur sehingga memiliki dinamika perubahan guna lahan secara cepat. Dinamika perkembangan guna lahan di kota hendaknya sesuai dengan 3 (tiga) aspek konsep pembangunan keberlanjutan, yakni ekonomi, sosial, dan lingkungan. Seringkali perubahan guna lahan mengabaikan ketiga aspek pembangunan berkelanjutan, misalnya peningkatkan jumlah penduduk menyebabkan kebutuhan perumahan meningkat sehingga berpotensi terjadi alih fungsi guna lahan yang tidak terkendali. Alih fungsi guna lahan yang tidak terkendali dapat menyebabkan masalah-masalah lingkungan seperti banjir, longsor, kemacetan, dll. Alih fungsi guna lahan tidak hanya terjadi pada area persawahan, tetapi merambah pada daerah-daerah yang bukan peruntukkannya sebagai kawasan permukiman, misalnya sempadan sungai, sempadan rel kereta api, daerah rawan bencana dan lain-lain. Tim Solid telah mewawancarai Dr. Eng Turniningtyas Ayu Rachmawati, ST., MT., untuk mengetahui secara garis besar tentang perkembangan permukiman di Kota Malang.

Edisi 55 Tahun 2017 SOLID


Sajian Utama Seluruh proses pemanfaatan ruang harus mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). RTRW merupakan produk hukum yang harus ditaati oleh masyarakat, pemerintah dan dunia usaha, siapapun yang melanggar akan dikenai sanksi. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (UUPR 26/2007) pelanggaran pemanfaat ruang akan terkena sangsi baik pidana maupun perdata. Dengan a d a n y a s a n g s i t e r s e b u t d i h a r a p k a n masyarakat, pemerintah dan dunia usaha dapat lebih berhati-hati dalam memanfaatkan ruang. Kota besar pada umumnya memiliki permasalahan dengan pemanfaatan ruang sebagai akibat dari keterbatasan lahan. Permasalahan umumnya diawali oleh p e r t u m b u h a n p e n d u d u k y a n g t i d a k terkendali,

Gambar 1. Peta Rencana Tata Guna Lahan Kota Malang Tahun 2009 - 2028

6

semakin tinggi pertumbuhan penduduk, semakin tinggi pula kebutuhan akan lahan terutama lahan untuk tempat tinggal (permukiman) serta sarana dan prasarana. P e n d u d u k K o t a M a l a n g t a h u n 2 0 2 9 diprediksikan sebesar 1.042.966 jiwa, sehingga dibutuhkan 66.932 unit rumah dengan kebutuhan luas lahan sebesar 1.205 ha (RTRW Kota Malang Tahun 2009-2039). Penyediaan permukiman khususnya permukiman bagi masyarakat berpenghasilan menengah kebawah adalah salah satu masalah di perkotaan karena keterbatasan lahan murah. Jika kita lihat gambar 1 terlihat dominasi guna l a h a n p e r m u k i m a n ( w a r n a k u n i n g ) , persawahan (warna hijau) saat ini juga sudah dikuasi oleh pengembang untuk dijadikan p e r m u k i m a n y a n g m e n y e b a b k a n berkurangnya ruang terbuka hijau. UUPR 26/2007 juga mengamanatkan menyediakan ruang terbuka hijau (RTH) di perkotaan sebanyak 30% yang terbagi menjadi 20% publik dan 10% Privat. Hingga tahun 2017 RTH publik Kota Malang tidak lebih dari 15%. Kondisi ini akan berpengaruh pada kondisi lingkungan diantaranya adalah meningkatnya bahaya bencana banjir dan kekeringan, pencemaran udara, kurangnya tempat bersosialisasi warga, dll. Hal ini menjadi masalah yang cukup berat bagi Kota Malang untuk memenuhi kewajiban penyediaan RTH 30%. Seperti telah diuraikan sebelumnya, salah satu permasalahan Kota Malang saat ini adalah masalah penyediaan permukiman dan kurangnya ruang terbuka hijau. Masalah permukiman, khususnya permukiman bagi masyarakat berpenghasilan menengah kebawah adalah kurangnya akses dan infromasi terkait dengan lahan. Dalam hal ini terkait dengan legalitas lahan dan peruntukan lahan. Berdasarkan pasal 5 ayat 5 Peraturan

Edisi 55 Tahun 2017 SOLID


7

Sajian Utama

Gambar 2. Ilustrasi Sempadan Sungai

Pemerintah Republik Indonesia No. 38 tahun 2011 menyatakan sempadan sungai berfungsi sebagai ruang penyangga antara ekosistem sungai dan daratan, agar fungsi sungai dan kegiatan manusia tidak saling terganggu. Daerah sempadan sungai (riparian zone) adalah adalah zona penyangga antara ekosistem perairan (sungai) dan daratan. Zona ini umumnya didominasi oleh tetumbuhan dan/atau lahan basah. Tetumbuhan tersebut berupa rumput, semak, ataupun pepohonan sepanjang tepi kiri dan/atau kanan sungai.. U U P R 2 6 / 2 0 0 7 , s e m p a d a n s u n g a i dikatagorikan sebagai kawasan lindung setempat, karena daerah sempadan sungai merupakan daerah rawan bencana banjir dan longsor, sehingga tidak aman digunakan sebagai hunian. Di Kota Malang di beberapa daerah sempadan sungai berkembang sebagai pemukiman yang cukup padat dan cenderung kumuh. Beberapa tahun terakhir ini di Kota Malang muncul fenomena pengembangan Edisi 55 Tahun 2017 SOLID

"kampung tematik" seperti kampung warnawarni, kampung biru, kampung putih, Kampung Tridi, dll. Kampung Jodipan yang sekarang dikenal dengan nama Kampung warna-warni terletak di sempadan Sungai Brantas. Dari segi perekonomian, "kampung t e m a t i k " b e r h a s i l m e n i n g k a t k a n perekonomian warga karena menjadi salah satu tujuan wisata. Kesadaran masyarakat akan lingkungan juga semakin meningkat telihat dari berkurangnya sampah-sampah yang berserakan di sekitar permukiman tersebut (Gambar 3). Hal ini menunjukkan bahwa kehadiran "kampung tematik" " d i a n g g a p m a m p u " m e n j a d i k o n s e p pengembangan kampung kota yang saat ini banyak dilakukan oleh kota-kota lain di Indonesia, seperti seperti Kampung Kelir Kroman di Gresik, Kampung Sungai Kalilo di Banyuwangi, dan Kampung Kenjeran di Surabaya. Mengelitik untuk dipikirkan apakah seluruh kampung di tepi sungai akan dijadikan kampung warna-warni?


Sajian Utama

8

Gambar 3 Kondisi Kampung Jodipan sebelum dan sesudah dikembangkan sebagai kampung tematik

Kampung warna-warni atau awalnya dikenal dengan Kampung Jodipan terletak di sempadan Sungai Brantas atau lebih tepatnya terletak persis di bibir sungai dengan kemiringan 30% - 90%. Tanah dengan kemiringan diatas 40% tidak sesuai digunakan untuk permukiman karena rawan bencana longsor. Hal ini juga terjadi di kampung warnawarni di Kota Malang, hampir disetiap musim penghujan terjadi longsor. Kondisi ini tentunya sangat membahayakan bagi masyarakat yang tinggal di kampung warnawarni. Daerah sempadan sungai dan daerah rawan bencana dalam pola ruang yang tertuang RTRW biasanya dikategorikan sebagai kawasan lindung. Kawasan lindung dalam kUUPR 26/2007 adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi

“

kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan, sehingga pemanfaatannya harus benarbenar sesuai dengan fungsi lindung. P e m b a n g u n a n j e m b a t a n k a c a y a n g merupakan program kerja Corporate Social Responsibility (CSR) suatu perusahaan yang menghubungkan antara dua kampung yakni kampung Jodipan dan Tridi dengan kontruksi permanen, menjadikan fungsi kawasan lindung setempat pada daerah sempadan sungai menjadi dipertanyakan.

Daerah sempadan sungai dan daerah rawan bencana dalam pola ruang yang tertuang RTRW biasanya dikategorikan sebagai kawasan lindung

“

Dr. Eng Turniningtyas Ayu Rachmawati, ST., MT

Edisi 55 Tahun 2017 SOLID


9

Sajian Utama

Ruang Terbuka Hijau Kebutuhan yang Terabaikan

khaosokparadise.com

yang cukup strategis, yang berimplikasi pada pesatnya pertumbuhan jumlah penduduk kota. Seiring dengan perkembangan Kota Malang hampir seluruh kawasan permukiman telah berkembang menjadi permukiman penduduk yang relatif padat.

Dewasa ini, kekhawatiran penduduk dunia terhadap isu pemanasan global kian meningkat. Bahkan, perhatian serius diberikan oleh negara-negara di dunia terhadap isu ini. Salah satunya adalah lahirnya sebuah kesepakatan pengurangan emisi di dunia melalui Perjanjian Paris. Menurut data yang diperoleh dari World Resources Institute (WRI), Indonesia memproduksi emisi karbon dioksida sebesar 1.981 miliar ton per tahun, yang mana menempatkan Indonesia sebagai negara penyumbang emisi karbon dioksida terbesar ke-6 di dunia. Guna menghindari d a m p a k b u r u k y a n g d a p a t m e n i m p a kehidupan manusia di masa depan, tentunya hal ini pun harus menjadi salah satu bagian yang kita perhatikan dan turut membantu dalam penyelesaiannya. Terdapat banyak strategi yang dibentuk untuk menangani permasalahan ini, baik dari hulu maupun hilir. Salah satunya adalah dengan meningkatkan kemampuan lingkungan dalam menyerap emisi.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan bahwa jumlah penduduk kota Malang mengalami peningkatan setiap tahunya. Hal tersebut dibuktikan dengan jumlah penduduk per tahun 2011 di Kota Malang sebanyak 2.471.990 kepala dan terus mengalami peningkatan hingga pada tahun 2015 berjumlah 2.544.315 kepala. Dilain sisi, masyarakat di Indonesia cenderung memilih u n t u k m e m i l i k r u m a h d i b a n d i n g k a n apartemen sebagai tempat tumbuh kembang. Padahal peningkatan jumlah penduduk tidak serta merta membuat luas tanah juga mengalami peningkatan, sehingga yang harus dikorbankan adalah luas wilayah yang seharusnya digunakan untuk RTH.

Kota Malang merupakan salah satu kota di Indonesia yang sedang berupaya menyeimbangkan pembangunan dengan memperhatikan luasan dan kualitas ruang terbuka hijau. Ruang Terbuka Hijau (RTH) a d a l a h r u a n g y a n g d i d o m i n a s i o l e h lingkungan alami baik di luar maupun didalam kota. Malang mengalami perubahan kawasan perkotaan yang sangat pesat sebagai akibat adanya perkembangan ekonomi dan letak

Tidak hanya itu, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Timur Simpul Malang mencatat dalam kurun waktu 10 tahun terakhir hutan kota di Malang sudah banyak yang beralih fungsi. Alih fungsi hutan kota yang paling tampak nyata adalah Akademi Penyuluh Pertanian (APP) Malang yang menjadi kawasan perumahan elit dan lapangan olahraga yang berubah menjadi mall. Saat ini, RTH di Malang hanya tersisa 15% dari luas kota Malang

Edisi 55 Tahun 2017 SOLID


Sajian Utama

10

110,6 km. Idealnya, luas RTH setidaknya 30% dari total luas wilayah yang terdiri dari 20% ruang publik dan 10% ruang privat. Hal ini sesuai dengan tata ruang. Kondisi ini secara tidak langsung menunjukkan pembangunan kota yang belum sepenuhnya memperhatikan keseimbangan lingkungan. RTH di perkotaan terdiri atas privat dan publik. RTH publik adalah RTH yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah daerah kota/kabupaten yang digunakan untuk kepentingan masyarakat secara umum. IdentiďŹ kasi jenis-jenis RTH yang telah tersedia dalam sebuah kawasan menjadi pertimbangan dalam menentukan jenis RTH yang akan dibangun. Hal ini dimaksudkan agar penyebaran RTH kota/kawasan perkotaan dapat lebih variatif dan komplementer. Sebagai contoh, jika dalam sebuah kawasan telah banyak dibangun RTH yang cenderung kepada fungsi sosial seperti taman komunitas, dapat dipertimbangkan untuk membangun RTH yang cenderung kepada fungsi ekologis seperti hutan kota. Ruang terbuka hijau diklasiďŹ kasi berdasarkan status kawasan, bukan berdasarkan bentuk dan struktur vegetasinya. Keberadaan RTH diperlukan guna meningkatkan kualitas lingkungan hidup di wilayah perkotaan secara ekologis, estetis, dan sosial. Secara ekologis, ruang terbuka hijau berfungsi sebagai pengatur iklim mikro kota yang menyejukkan. Vegetasi pembentuk hutan merupakan komponen alam yang mampu mengendalikan iklim melalui pengendalian uktuasi atau perubahan unsur- unsur iklim yang ada di sekitarnya misalnya suhu, kelembapan, angin dan curah hujan. Ruang terbuka hijau memberikan pasokan oksigen bagi makhluk hidup dan menyerap karbon serta sumber polutan lainnya. Secara ekologis ruang terbuka hijau mampu menciptakan habitat berbagai satwa, misalnya burung. Secara estetis, ruang terbuka hijau menciptakan kenyamanan, harmonisasi, kesehatan, dan kebersihan lingkungan. Secara sosial, ruang terbuka hijau mampu menciptakan lingkungan rekreasi dan sarana pendidikan alam. Ruang terbuka hijau yang dikelola sebagai tempat pariwisata dapat membawa dampak ekonomis seperti meningkatkan pendapatan masyarakat. RTH diantaranya memiliki peran yakni sebagai wadah penyerapan emisi karbon. Namun, di Malang sendri RTH Privat belum optimal dalam menjalankan perannya. Maka dari itu sehingga didapatkan solusi untuk meningkatkan kemampuan RTH Privat di dalam permukiman yaitu dengan cara :

1. Penerapan Indoor Garden 2. Menambah Jenis Pohon Indoor Garden yaitu adanya tanaman di dalam rumah, hal ini dapat diterapkan pada rumah yang memiliki halaman luas maupun yang hanya memiliki halaman yang sangat terbatas. Indoor Garden ini dapat diterapkan baik rumah sederhana, menengah dan mewah. Adanya indoor garden ini memiliki manfaat dan keuntungan. Keuntungan yang didapatkan dari taman dalam rumah adalah dapat meningkatkan keindahan alami dari dalam r u m a h , s e d a n g k a n m a n f a a t n y a y a i t u menghasilkan udara bersih, meningkatkan kemampuan penyerapan emisi karbon serta dapat memproduksi oksigen.

Menambah jenis pohon terutama pada area RTH privat oemrukiman karena berdasarkan survey dilapangan menunjukkan bahwa banyak sekali yang menanam pohon mangga pada halaman rumah. Alasan dari rumahrumah tersebut menanam pohon mangga dikarenakan pohon tersebut bisa berbuah dan lebih lama waktu hidupnya dan rindang. Sehingga adapaun upaya dapat dilakukan diharapkan dapat menambah jenis yang lain yang memiliki daya serap CO2 tinggi yang berdasarkan literatur yaitu Angsana, Mangga, Mahoni dan Beringin.

(Sumber: Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII, Institut Teknologi Sepuluh November/ www.wri.org) Edisi 55 Tahun 2017 SOLID


11

Sajian Khusus

Sejarah Pembangunan di kota Malang S ebagai salah satu Kota dengan pengaruh kekuasaan dari Hindia belanda yang cukup besar, Gubernur yang pernah menjabat sekaligus juga merupakan seorang arsitek asal B e l a n d a , T h o m a s K a r s t e n , m e m b u a t perencanaan kota Malang. Perencanaan kota M a l a n g y a n g d i d a s a r k a n d e n g a n perkembangan jumlah pendududuk kota Malang. Saat itu Thomas Karsten membangun kota Malang dengan asumsi penduduk s e b a n y a k 8 0 . 0 0 0 j i w a . P e r e n c a n a a n p e m b a n g u n a n t e r s e b u t k e m u d i a n dinamakan Bouwplan, yang terbagi atas d e l a p a n t a h a p p e r e n c a n a a n . B e r i k u t merupakan penjelasan dari tahap-tahap perencanaan tersebut.

Bouwplan I: Penyeimbangan Pembangunan Kota Malang P i h a k p e m e r i n t a h ( G e m e e n t e ) memahami bahwa dengan cara spekulasi tanah dan pembangunan asal-asalan akan mengakibatkan perkembangan kota yang tidak berimbang. Kemungkinan terburuk nantinya bentuk kota menjadi tidak ekonomis, yakni berbentuk ramping dan memanjang ke a r a h u t a r a . P i h a k G e m e e n t e h a r u s mengendalikan pertumbuhan tersebut, agar pertumbuhan kota dapat dijaga dengan baik. Salah satu usaha yang dilakukan Gemeente adalah dengan mendirikan perusahaan pertanahan, yang selama beberapa tahun membeli sawah-sawah yang dimiliki secara komunal yang terletak di tengah kota. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga spekulasi tanah dan mengendalikan pertumbuhan kota

Edisi 55 Tahun 2017 SOLID

Gemeente Malang juga mengeluarkan d e l a p a n r e n c a n a p e r l u a s a n u n t u k mengendalikan bentuk kota pada Tahun 1917 sampai 1929. Untuk sementara, spekulasi tanah yang dikhawatirkan sebelumnya sudah dapat diatasi. Pada saat itu, Kota Malang sedang dijajah oleh Hindia Belanda. Pendatang yang b e r a s a l d a r i b e n u a E r o p a j u g a m u l a i berdatangan untuk singgah di Kota Malang. Oleh karena itu, salah satu usaha Gemeente untuk menyeimbangkan arah pengembangan kota Malang adalah dengan cara membangun perumahan elit untuk bangsa Eropa di daerah Tjelaket (Celaket) dan Rampal. A l a s a n d a r i pemilihan daerah tersebut yaitu agar pembangunan tidak cenderung ke arah utara menuju Surabaya dan daerah tersebut dekat dengan Stasiun Kota Malang.

Bouwplan II: Nuansa Corak Barat di Malang Pada masa awal berubahnya status Malang menjadi Kotapraja, 1 April 1914, bersamaan dengan kedatangan orang-orang Belanda asli dari Eropa. Generasi baru orang Belanda ini ingin memberi kesan agar kota l e b i h b e r c o r a k B a r a t . I n i l a h y a n g melatarbelakangi Rencana Pengembangan Kota Malang Tahap II (Bouwplan II) pada tahun 1920. Para pendatang itu menghendaki pusat pemerintahan kota yang semula ada di Alunalun Merdeka dipindahkan ke tempat lain, s e h i n g g a h a r u s d i c i p t a k a n p u s a t pemerintahan kota yang baru.


Sajian Khusus Hal tersebut dilatarbelakangi oleh UndangUndang Desentralisasi tahun 1905. Alun-alun sebagai pusat kota yang sekaligus berfungsi sebagai pusat pemerintahan dianggap sebagai simbol dari sistem pemerintahan lama yang berbau Indisch. Pusat Kota kemudian di pindah ke alunalun Bundar yang baru saja dibuat pada saat itu. Alun-alun Bundar merupakan sebuah taman yang berbentuk melingkar. Pada sekitar A l u n - a l u n B u n d a r t e r s e b u t k e m u d i a n dibangunlah berbagai bangunan resmi dan monumental, seperti Gedung Balaikota Malang, Hotel Splendid, sekolah HBS/AMS (sekarang SMA Negeri Tugu), rumah tinggal panglima militer dan sebagainya. Tugu Malang sendiri baru diresmikan pada tahun 1950-an oleh presiden yang sedang menjabat pada masa itu yaitu Ir. Soekarno.

Bouwplan III: Sukun Sebagai Lahan Pemakaman Pada masa awal terbentuknya Kota Malang pada 1 April 1914, lahan untuk pemakaman warga Belanda yang terpisah dari makam Muslim dan Cina dan pemakaman warga Belanda pun semakin menyempit. Hal ini lah yang menyebabkan timbulnya sebuah g a g a s a n u n t u k m e m b u a t s e b u a h perencanaan pengembangan Kota Malang tahap III (Bouwplan III) setelah tahun 1920-an. Sampai pada akhirnya, pemerintah memutuskan untuk menjadikan daerah Soekoen (Sukun) sabagai lahan untuk pemakaman bagi orang-orang Eropa saat itu. Hal tersebut dilakukan dengan berbagai m a c a m p e r t i m b a n g a n . S a l a h s a t u pertimbanganya yaitu pada saat itu Soekoen merupakan daerah yang masih terdapat lahan y a n g c u k u p l u a s s e h i n g g a u n t u k membangunya tidak perlu terlalu banyak melakukan penggusuran permukiman warga.

12

Bouwplan IV: Pembangunan Perumahan Kelas Menengah Bawah Sejak Kota Malang statusnya menjadi Kotapraja pada 1 April 1914, Pemerintah Kota ( P e m k o t ) t e r u s m e l a k u k a n u p a y a pengembangan kota. Pembangunan tak hanya terfokus pada fasilitas dan pemukiman bagi orang-orang Eropa saja, karena Pemkot pun memperhatikan masyarakat kampung. Hal tersebut tertuang dalam rencana pengembangan Kota Malang tahap IV (Bouwplan IV) setelah tahun 1920-an. Bouwplan IV ini dikhususkan untuk membangun perumahan kelas menengah ke bawah. Rencananya, perluasan tersebut dilakukan antara Sungai Brantas dan jalan utama ke Surabaya. Daerah itu awalnya hanya sebuah kampung kecil yang terletak di antara daerah Kampung Tjelaket (Celaket) dan Lowokwaroe (Lowokwaru). Daerah ini disiapkan untuk perkampungan yang diatur dan ditata lebih rapi. Tak kurang dari 41.401 meter persegi lahan disiapkan untuk proyek tersebut.

Bouwplan V: Bangunan Kembar Rajabally Kayutangan Pada Bouwplan ke V, Gemeente melakukan arah pembangunan menuju ke bagian barat kota Malang. Perluasan ke arah barat ini bukannya tanpa alasan, karena P e m k o t s u d a h m e m i k i r k a n b e b e r a p a pertimbangan. Pertama, keadaan geograďŹ s tanahnya dinilai relatif lebih tinggi, sehingga l e b i h d i s u k a i u n t u k p e m b a n g u n a n perumahan. Selain itu, pengembangan kota ke arah y a n g l a i n m e m a n g s u d a h t e r t u t u p . Pengembangan mengarah ke timur tentu saja terhalang rel kereta api dan keberadaan tangsitangsi militer di sana. Pengembangan ke arah selatan atau tenggara tak hanya terhalang.

Edisi 55 Tahun 2017 SOLID


13

Sajian Khusus

Kuburan China (Kutobedah), tapi juga oleh lembah Brantas yang sangat curam dan emplasemen MSM (Malang Stroomtram Maatschappij). Sementara pengembangan ke arah utara, antara jalur rel kereta api dan kampung hanya menyisakan sebuah jalan besar. Dengan demikian, mau tidak mau pengembangan ke arah barat melalui jalan utama kota yaitu Jalan Kajoetangan, dinilai p a l i n g m e n g u n t u n g k a n . H a s i l pengembangan Bouwplan V ini selain berfungsi mencegah bentuk kota yang memanjang ke arah utara-selatan, juga sekaligus membuat hubungan yang bagus antara jalan-jalan di pusat Kota Malang. Luas tanah yang disiapkan Pemkot kala itu juga tak tanggung-tanggung, mencapai seluas 16.768 meter persegi. S elain bangunan kembar di perempatan Rajabally Kayutangan yang dikenal sebagai pintu gerbang menuju Jalan Idjen, Bouwplan V ini pun jugamemiliki ikon lain yang tak bisa dipandang sebelah mata.. Ikon terkenal itu adalah pembangunan kompleks olahraga di sekitar Jalan Semeru, yang besar sekali menurut ukuran jaman itu. Kompleks olahraga tersebut terdiri dari Stadion Gajayana, lapangan hoki, dua buah lapangan sepakbola kecil, dan sembilan lapangan tenis dengan sebuah club house dan kolam renang (Sweembath).

Bouwplan VI: Pengendalian dan Pemerataan Pembangunan S e j a k d i l a k s a n a k a n n y a r e n c a n a pengembangan Kota Malang Tahap I-V (Bouwplan I-V), Pemerintah kota sebenarnya sudah berhasil mengendalikan ketakutan lama, yakni berkembangnya kota memanjang ke arah utara-selatan.

Edisi 55 Tahun 2017 SOLID

Namun, kala itu ketakutan berubah. Mereka melihat kota lebih berkembang ke arah utara dan barat. Demi menjawab masalah ini, akhirnya dibuatlah rencana pengembangan Kota Malang tahap VI (Bouwplan VI). Salah satu cara yang ditempuh Pemkot k a l a i t u u n t u k m e r e d a m g e j a l a berkembangnya kota ke arah utara dan barat dengan memberikan perhubungan yang lebih baik pada bagian tenggara kota untuk keperluan lainnya yang bermanfaat, dari alunalun ke selatan dan dari Sawahan ke timur dan barat yang banyak mengurangi tekanan lalu lintas di daerah baru. Kala itu terdapat ruang terbuka yang terletak pada lintasan diagonal antara titik yang ramai di daerah Pecinan dan pertokoan Kajoetangan. Tak tanggungtanggung, kala itu rencana perluasan kota keenam ini menghabiskan tanah seluas 220.901 meter persegi. Daerah hasil perluasan kota melalui Bouwplan VI tersebut kemudian dikenal dengan sebutan daerah Eilandenbuurt (daerah pulau-pulau). Disebut demikian, karena jalan-jalan di daerah ini memakai namanama berbagai pulau di Nusantara, seperti Lombok Weg (sekarang Jalan Lombok), Java Weg (sekarang Jalan Jawa), Soemba Weg (sekarang Jalan Sumba), Flores Weg (sekarang Jalan Flores), Madoera Weg (sekarang Jalan Madura), Bali Weg (sekarang Jalan Bali), Kangean Weg (sekarang Jalan Kangean), Bawean Weg (sekarang Jalan Bawean), Sapoedi Weg (sekarang Jalan Sapudi), Seram Weg (sekarang Jalan Seram) dan sebagainya. Pemkot membangun perumahan kelas menengah di daerah hasil Bouwplan VI tersebut. Perumahan di daerah itu banyak dibangun oleh perusahaan perumahan milik Pemkota Malang.


Sajian Khusus

14

Kajoetangan Tempo Doeloe sumber: ngalam.co

Bouwplan VII: Arena Olahraga Bouwplan VII ini memang merupakan proyek lanjutan dari Bouwplan V beberapa tahun sebelumnya. Lahan yang disiapkan tak kurang dari 252.948 meter persegi. Tak hanya daerah perumahan elit yang dibangun Pemkot Malang kala itu di daerah ini, melainkan didirikan pula sebuah arena pacuan kuda. Arena olahraga ini diperuntukkan bagi orang-orang Eropa yang punya hobi berkuda. Arena pacuan kuda kuno itu terdapat di bagian barat kota, tepatnya berada di dekat Jalan Besar Idjen yang banyak terdapat rumah bagi orangorang kalangan menengah ke atas di zaman Kolonial Belanda. Area ini dibangun pada tahun 1938, sebagai salah satu bagian dari Bouwplan VII. Posisi pintu depan arena ini ada di depan Simpang Balapan. Kini, bangunan pintu gerbang itu berubah menjadi Politeknik Kesehatan Malang dan arena pacuan kuda itu sudah tak ada lagi.

Bouwplan VIII: Kawasan Industri S e l a n g 1 5 t a h u n s e j a k p r o g r a m Bouwplan I dijalankan, pertumbuhan ekonomi di Kota Malang semakin baik. Kemudian, dibuatlah pengembangan pembangunan kota Malang di bidang Industri

di tahun tersebut. Sebagai sarana dan prasarana, tentu daerah industri tak bisa lepas d a r i k e b e r a d a a n r e l k e r e t a a p i u n t u k menunjang kegiatan industri tersebut. Tak heran jika zona industri ini ditempatkan di daerah selatan Kota Malang di mana terdapat emplasemen kereta api dan trem uap. Untuk Bouwplan VIII, Pemkot Malang menyediakan lahan seluas tak kurang dari 179.820 meter persegi. Perusahaan besar seperti BPM dan Faroka menempati wilayah industri baru di Kota Malang ini. Pada rencana perluasan kota tahun 1935, daerah industri tersebut kembali diperluas. Di zona industri itu juga terdapat abatoar atau rumah pemotongan hewan. Perkembangan indutri pun semakin pesat di Kota Malang. Zona industri pun tak hanya ada di daerah selatan, karena diperluas juga di sebelah utara di dekat daerah Blimbing. D a e r a h i n d u s t r i y a n g a w a l n y a h a n y a direncanakan seluas 440 hektar kemudian diperluas lagi hingga mencapai 1.000 hektar. Ir. Herman Thomas Karsten cukup memegang peran yang penting di Bouwplan VIII ini dan diminta secara resmi menjadi penasihat (adviseur) Kota Malang dari tahun 1929-1935.

Edisi 55 Tahun 2017 SOLID


15

Wawancara

REKTOR UB: BICARA SOAL PEMBANGUNAN HINGA STATUS UNIVERSITAS BRAWIJAYA Di era kepemimpinan Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS. rektor ke-12 Universitas Brawijaya periode 2014-2018 ini beberapa pembangunan diantaranya adalah pembangunan Universitas Brawijaya cabang Dieng dan Kediri dibangun. Professor yang pernah menempuh pendidikan Teknik Pengairan di UB ini juga menjelaskan tidak mudah menjadi seorang pemimpin, banyak isu yang di kerap muncul mewarnai kabinet ia pimpin diantaranya adalah perizinan program studi, akreditasi, pembangunan rumah sakit, kemacetan hingga PTN-BH. Berikut adalah cuplikan percakapan wawancara LPM SOLID dengan rektor UB :

Edisi 55 Tahun 2017 SOLID


Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS. B a n y a k p e m b a n g u n a n y a n g a d a d i Universitas Brawijaya selama periode kepengurusan bapak diantaranya adalah pembangunan di UB Dieng dan UB di Kediri, apa sebenarnya alasan utama melakukan pembangunan tersebut? Ya semua itu kan berdasarkan standar kebutuhan infrastruktur sarana prasarana kampus. Setelah UB dibangun, sarana prasarana olahraganya jadi berkurang. Ketika di Dieng, awal saya menjadi rektor saya melihat tanah kosong dan akhirnya saya buat master plan untuk Dieng, yang buat desainya adalah bu Tyas. Di Dieng ada infrastruktur olah raga pengganti olah raga di UB, ada lapangan bola dengan standar internasional, rencana juga akan ada kolam renang, lapangan futsal, lapangan tembak, lapangan voli, lapangan basket, gerak jalan, juga akan ada launching UKM berkuda. Jadi awal mulai latar belakang pembangunan di UB Dieng karena fasilitas lahan di UB tidak memadai untuk sektor olah raga? Jadi begini, UB kampusnya hanya satu dengan kondisi penghuni hampir enam pulu ribu. Banyak orang memikirkan bagaimana untuk membangun parkir diatas, Tapi kalau

toh parkir diatas diperbanyak dengan jumlah manusia yang tetap, begitu turun kebawah jalanya akan jadi macet. Maka solusinya adalah dengan menurunkan jumlah penghuninya. K e d u a y a n g p a l i n g p e n t i n g a d a l a h memindahkan sebagian aktivitas dikampus ini ke kampus Dieng. Makanya nanti (di kampus Dieng) akan ada gedung kuliah bersama. Harapanya nanti semester satu dapat mengadakan kuliah bersama di kampus Dieng, sehingga mengurangi beban yang disini (kampus veteran) sehinga kemacetan akan berkurang. Karena penataan sudah kita lakukan seperti penataan parkir dan pelebaran jalan. Jadi selain untuk infrastruktur olah raga juga untuk memindahkan kepadatan. Kapan pembangunan kampus Dieng di mulai? Sejak tahun 2015, tetapi mulai berjalan efektif s e j a k t a h u n 2 0 1 6 . P e m b a n g u n a n i n i berlangsung selama saya menajdi rektor, karena saya ingin memindahkan sebagian kepadatan disini. Progress yang sudah selesai rumah rusunawa, lapangan bola, lapangan voli, futsal, gedung MKU (Mata Kuliah Umum) masih sepertiga, gedung vokasi tahun depan, kira kira ada 5 gedung lah. Edisi 55 Tahun 2017 SOLID


Lalu di Kediri pak, bagaimana kabarnya? Kalau di Kediri sudah dapat dana hibah sebanyak 20 hektar. Tapi yang dimanfaatkan 5 hektar dulu, sekarang sudah ada gedung 3 lantai dan dibangun oleh pemerintah kota (pemkot). Jadi kita hanya tinggal pakai karena sama sama milik negara Ada kabar yang bilang bahwa nantinya Universitas Brawijaya Kediri dan Universitas Brawijaya di Veteran ini akan terpisah, apa benar isu tersebut? Mungkin juga. Semua tergantung dari pemerintah pusat, kalau pemerintah pusat menghendaki seperti itu ya silahkan saja, kan itu urusanya pusat. Pokonya kita hanya mengerjakan saja dan kualitas bagus. Kalau dari segi fasilitas di Universitas Brawijaya, apa yang ingin ditingkatkan? Ini kita sedang bangun rumah sakit gigi dan mulut di FKG. Untuk kegiatan kemahasiswaan kita sudah tambah gedung. Gedung EM kita sudah bikin satu lantai, tahun depan diselesaikan. Artinya standar kebutuhan secara pendidikan kita usahakan secepatnya dipenuhi. Bagaimana dengan pembangunan laboratorium yang ada di Universitas? Itu memang target saya berikutnya. Artinya perguruan tinggi UB ini sudah bagus secara gedung kuliah . Sehingga yang perlu disentuh dan ditingkatkan adalah laboratorium. Untuk membuat labortorium memerlukan biaya yang sangat mahal, tapi itu harus dimulai. Saya sudah memulai dari lab yang ada di lapang. Ada lab di Jatikerto, ada lab Sumberpasir, ada lab di Cangar, ada lab di Probolinggo. Kemudian adalagi UB forest. Jurusan pengairan sudah buat di kebonharjo 2000 meter ukuranya, disana juga akan ada lab herbal. InsyaAllah yang diluar sudah mulai berkembang, karena sudah ada yang mengurusi. Saya inginya modern betul labnya. Dan tahun ini saya akan konsetntrasi pada lab yang ada di dalam. Bagaimana dengan target pembangunan, apakah target bapak sudah terpenuhi? Kalau secara standar maksimal, belum maksimal. Tapi saya kira untuk standar gedung kuliah sudah 80 persen terpenuhi. Target saya UB sudah tidak lagi membangun gedung gedung kuliah. Ya 2021, pembangunan Dieng sudah selesai sambil mulai membenahi lab, itu berjalan pararel. Apa yang menjadi kendala selama pembangunan? Pembangunan yang kurang maksimal disebabkan oleh anggaran. Ya kita tidak dapat dari pusat. Ini adalah anggaran kita sendiri. Mungkin jika membahas anggaran, ada hubunganya dengan PTN-BH, bagaimana tanggapanya? Ya sama saja, walaupun jadi PTN-BH tapi jika kita tidak pintar hubungan diskolaborasi mencari pendapatan diluar SPP ya sama saja. Edisi 55 Tahun 2017 SOLID


Wawancara

18

Master Plan UB Dieng

Apakah berpengaruh signiďŹ kan jika kita merubah status menjadi PTN-BH? M e n u r u t s a y a l o h y a h t i d a k t e r l a l u berpengaruh. Kita tidak perlu ribut PTN BH atau PTN BLU, yang penting adalah bagaimana cara kita mengelola. Tapi ya kalau pak menteri menyuruh kita PTN-BH, masak kita tolak. Kalau kita membahas isu yang beredar di luar pak. Ada isu yang mengatakan bahwa RSUB tidak memenuhi amdal, bagaimana pak tanggapanya? Kalau Rumah Sakit Universitas Brawijaya tidak memenuhi amdal, berarti izin tidak keluar dong. Disana juga sudah bisa BPJS Kan tidak mungkin operasional kalau izin tidak keluar. Isu yang lain juga ada yang mengatakan bahwa UB Kediri itu illegal? Kalau izin proses belajar, Bisa iya bisa tidak. Kampusya milik pemerintah kota, kita tidak memiliki cuman kita tinggal pakai. Kalau samasama Negara apanya yang illegal, kita Negara Pemkot juga Negara. Kalau izin proses belajar,

bisa iya bisa tidak. Kalau kita mengambil PSDKU (Program Studi di Luar Kampus Utama) illegal, kalau PJJ ya tidak illegal. Seperti Universitas Indonesia di Salemba dan di Depok Itu beda proďŹ nsi kan. Illegal ngga yang didepok? Apalagi disini hanya sebatas kabupaten Prinsip apa yang bapak pegang selama menjadi pemimpin? Amanah. Pertanyan terakhir, pesan untu mahasiswa? Mahasiswa itu harus mandiri. Tantangan kedepan itu hanya kemandirian yang bisa menjawab. Pokonya kalau mandiri artinya luas, dia tahan banting, ulet, memiliki kepercayana diri, punya bekal. Mandiri itu mampu dibidangnya sendiri, jangan cengeng, kerja keras, tidak gampang putus asa. Itulah namanya mandiri. Entrepreneurship tidak hanya diartikan kewirausahaan menurut saya, E n t r e p r e n e u r s h i p j u g a b i s a d i a r t i k a n kemandirian

Edisi 55 Tahun 2017 SOLID


Fenomena Bandara Internasional di Setiap Propinsi di Indonesia Antara Opportunity atau Threatment ? Oleh:

L. Tri Wijaya Nata Kusuma Dosen Teknik Industri FT-UB

sumber: orionaglobal.com

Berdasarkan data Direktorat Jenderal P e r h u b u n g a n U d a r a K e m e n t e r i a n Perhubungan Republik Indonesia (2017), saat ini jumlah total bandara di Indonesia sekitar 296 bandar udara. Dari jumlah tersebut, yang berstatus bandara internasional ada sekitar 27 buah, tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dari jumlah tersebut, dapat dikatakan terlalu banyak. Perlu adanya evaluasi keberadaan bandara -- bandara tersebut. Kenapa? Karena keberadaan bandara-bandara internasional memang mempunyai dua sisi mata uang yang bertolak belakang. Dari sisi p a r i w i s a t a d a n p e m e r i n t a h d a e r a h , k e b e r a d a a n b a n d a r a i n i d i r a s a menguntungkan karena para wisatawan mancanegara bisa langsung menuju obyek wisata. Penduduk daerah tersebut juga bisa langsung terkoneksi dengan luar negeri, tanpa melewati kota lain.

banyaknya bandara internasional akan berakibat pada meningkatnya penerbangan langsung dari dan ke luar negeri dari bandara- bandara tersebut. Penerbangan langsung ke kota-kota di Indonesia hampir dapat dipastikan dari Singapura, Kuala Lumpur, dan Johor, serta penerbangan lintas batas seperti PontianakKuching, Pekanbaru- Melaka, Medan-Penang, d a n s e b a g a i n y a . D e n g a n a d a n y a penerbangan langsung tersebut, tidak diperlukan lagi perjalanan dari dan ke luar negeri melalui Bandara Soekarno-Hatta.

D e n g a n k a t a l a i n , p a d a m a s a mendatang, kemungkinan besar Kuala Lumpur dan Singapura-lah yang akan menjadi pintu gerbang ke wilayah Republik Indonesia melalui transportasi udara-mengingat jaringan hub and spoke transportasi udara di kawasan ASEAN saat ini sudah dipegang oleh Bandara KLIA, Kuala Lumpur dan Bandara Udara Changi, Singapura. Adanya aliansi antar Namun, dari sisi bisnis penerbangan dan p e r t a h a n a n n a s i o n a l , h a l i n i j u s t r u airlines, misalnya Star Alliance antara m e n g k h a w a t i r k a n . K e b a n y a k a n y a n g Singapore Airlines, North West, Qantas, British menangguk keuntungan itu maskapai Air, dan sebagainya juga akan menambah load asingkarena mereka yang menggunakannya. factor pada rute dari Singapura ke kota-kota di Indonesia. Perlu kita ketahui bersama bahwa

Edisi 55 Tahun 2017 SOLID


Opini D a l a m p e n e r b a n g a n r e g i o n a l a n t a r b e n u a d e n g a n p e s a w a t b e s a r , penumpang bisa berhenti di Singapura dan melanjutkan penerbangan ke kota-kota di Indonesia. Jika penumpang dari luar negeri (Eropa, Amerika, dan sebagainya) akan ke Indonesia, penumpang tersebut bisa ke Kuala Lumpur atau Singapura baru melanjutkan perjalanan ke Indonesia. Sebagai contoh Bagaimanakah dengan Bandara Internasional Juanda serta beberapa bandara lainnya di wilayah Jawa Timur? Fenomena yang menarik, misalnya Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta, Bandara Adi S u m a r m o S o l o , B a n d a r a A h m a d Y a n i Semarang, ketiganya adalah bandar udara internasional dengan beda jarak kurang dari 100 mil. Ketiga bandar udara tersebut diterbangi dari dan ke Singapura. Itu sama saja menempatkan Singapura sebagai pintu gerbang Indonesia, dan tidak ada eďŹ siensi dalam perencanaan antara moda darat dan u d a r a . M a s i n g - m a s i n g k o t a m e m i l i k i hubungan internasional sendiri sehingga akan mengakibatkan berkurangnya semangat negara kesatuan. Alangkah baiknya jika di antara tiga kota yang berdekatan tersebut, cukup satu saja bandara internasionalnya, sementara dua bandara lainnya dihubungkan dengan jalan KA atau jalan tol. Misalnya bandara di Jogja saja yang sudah dilengkapi stasiun KA.

L. Tri Wijaya Nata Kusuma Dosen Teknik Industri Hal inilah yang harus diperhatikan oleh Pemerintah disetiap Propinsi. Sebagai contoh di Jawa Timur sudah ada Bandara Internasional Juanda, mengapa tidak dibangun saja moda transportasi terintegrasi l a y a k n y a M R T d i S i n g a p o r e y a n g menghubungkan ke daerah sekitar terutama JMalang, Jember atau Banyuwangi. Bandarabandara tersbut tentu akan lebih eďŹ siensi Edisi 55 Tahun 2017 SOLID

20

mungkin jika tetap diprioritaskan untuk p e n e r b a n g a n d o m e s t i k , m e n d u k u n g p e n e r b a n g a n d o m e s t i k d i B a n d a r a Internasional Juanda yang katanya hampir overload. Apabila nantinya bandara udara dikelola dari beberapa pihak pun akan terjadi persaingan, serta bisa dipastikan akan terjadi kompetisi antar bandar udara. Ini adalah suatu hal yang baru. Maskapai penerbangan memang memerlukan bandar udara, tetapi b a n d a r u d a r a y a n g m a n a ? Ilustrasinya seperti ini: Pihak A membangun dan mengelola bandar udara di dekat Surabaya, yang kemudian berkompetisi dengan Bandara Juanda. Dampak positif dari k o m p e t i s i i n i : p e r t a m a , p e n i n g k a t a n pelayanan; kedua peningkatan kapasitas; ketiga, kedua bandar udara tersebut dapat saling menggantikan jika ada kegagalan operasi pada satu bandar udara; keempat, kompetisi akan menurunkan tarif pelayanan bandar udara.


21

Opini

Namun demikian, terdapat pula dampak negatif dari kompetisi tersebut: pertama, kelebihan kapasitas jika bandara tersebut dibangun dengan kapasitas besar; kedua, dua bandara tersebut tidak hanya bersaing, tetapi dua-duanya akan menjadi spoke dan Bandar Udara Changi sebagai hubnya; Ketiga, akan sulit untuk menyusun sistem jaringan antarmoda darat dan udara. Pelaksanaan otonomi daerah yang disertai euforia Pemerintah Daerah karena memiliki kewenangan lebih, pada dasarnya telah memengaruhi rasa kesatuan wilayah. Hal itu terlihat dalam sistem transportasi udara termasuk, bandar udara. Keinginan Pemerintah Daerah untuk menjadikan bandar udara di wilayahnya sebagai bandar udara internasional pada hakikatnya telah mengurangi rute udara domestik. Pengurangan hubungan domestik tentu akan mengurangi kesatuan wilayah. J i k a I n d o n e s i a t i d a k s e g e r a menetapkan dan membangun infrastruktur yang besar dan modern untuk pelabuhan laut dan bandara di Indonesia, maka port di negara

tetangga akan menjadi hub dan bahkan pintu gerbang bagi Indonesia. Dalam bidang transportasi, daerah akan lebih tergantung kepada Singapura daripada kepada Jakarta.. G l o b a l i s a s i m e m a n g a k a n mengaburkan batas-batas suatu negara. Globalisasi menekan kebijaksanaan suatu n e g a r a y a n g m e n u t u p d i r i t e r h a d a p perdagangan antarnegara. Liberalisasi, kompetisi bebas akan terus mendesak sehingga dapat mengakses seluruh wilayah I n d o n e s i a d e m i k e p e n t i n g a n u s a h a . Deregulasi akan memaksa adanya kompetisi bebas antar maskapai penerbangan, tidak hanya domestik juga internasional. H a l - h a l d e m i k i a n t e n t u a k a n meningkatkan angkutan udara, pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan pelayanan. Namun, di sisi lain akan mengurangi peran Pemerintah Pusat dan rasa kesatuan negara. Membangun infrastruktur pelabuhan laut dan udara besar di beberapa kota Indonesia. Pertanyaan klasiknya adalah mana yang lebih dahulu disiapkan, pembangunan infrastruktur

“trade follow the ships or ships follow the trade� agar diikuti pertumbuhan perdagangan, atau peningkatan perdagangan agar diikuti pertumbuhan infrastruktur (trade follow the ships or ships follow the trade). Dalam kondisi Indonesia saat ini, menurut saya, sebaiknya infrastruktur didahulukan. Perlu dbangun pelabuhan laut (seaport) dan pelabuhan udara (airport) yang

besar, modern, dan lengkap, yang tidak hanya economically viable tapi juga ďŹ nancially feasible, sebagai gateway dan hub Indonesia. Dengan demikian, jaringan transportasi udara di dalam wilayah Indonesia tetap dilakukan di bandar udara Indonesia, dan dengan s e n d i r i n y a m e n g g u n a k a n p e s a w a t berbendera Indonesia.

Edisi 55 Tahun 2017 SOLID


“Pembangunan tidak boleh meyakiti kemanusiaan, pembangunan harus menghargai kemanusiaan, pembangunan tidak boleh merampas kebebasan manusia yang ada dalam proses pembangunan itu.

Membangun tanpa menyakiti, Itulah kesadaran kita bersama.

“

- Joko Widodo Presiden Republik Indonesia ke-7


23

Opini

Malang Ijo Royo-Royo: Sebuah Visi atau Branding Kota? oleh: Amirah (Teknik Industri Angkatan 2014) Nadia Rahmani (Arsitektur Angkatan 2014) Meningkatnya jumlah penduduk berbanding lurus dengan transaksi jual beli serta jumlah hunian yang ada, hal tersebut d i b u k t i k a n d e n g a n a d a n y a p u s a t perdangangan dan rumah hunian yang semakin lama pun semakin bertambah. P e n i n g k a t a n t e r s e b u t , s e l a i n d a p a t m e n i n g k a t k a n p e r e k o n o m i a n d a n mensejahterahkan masyarakat, juga dapat menimbulkan permasalahan jika tidak diimbangi dengan penataan kota yang baik. Semisal permasalahan kemacetan yang terjadi k a r e n a k u r a n g n y a l a h a n u n t u k p a r k i r kendaraan, atau banjir karena daerah yang semestinya menjadi daerah resapan air tertutupi dengan semen karena dialih fungsikan menjadi bangunan. Alih fungsi t e r s e b u t k e m u d i a n m e n y e b a b k a n pengurangan kuantitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) dari yang telah ditetapkan yakni sebesar 30% dari total luas wilayah. Di Kota Malang berkurangnya RTH m e n g a k i b a t k a n m e r o s o t n y a k u a l i t a s lingkungan hidup. Tidak heran jika ciri khas Malang dengan pohon-pohonnya dan kawasan terbuka hijau menjadi hilang tergeser oleh percepatan pembangunan kawasan hunian dan pertokoan. Julukan “Malang Ijo Royo-Royo” yang menjadi

Edisi 55 Tahun 2017 SOLID

trend kemudian dipelesetkan menjadi “Malang Ijo Ruko-Ruko”. Sehingga eksistensi slogan “Malang Ijo Royo-Royo” menjadi sebuah tanda tanya, apakah memang dari awal sudah menjadi visi, atau hanyalah branding kota tanpa ada realisasi? D a l a m s i t u s m a l a n g k o t a . g o . i d disebutkan bahwa salah satu visi yang dicanangkan di Malang adalah sebagai kota yang bermartabat. Kata bermartabat tersebut dapat menjadi akronim dari beberapa prioritas pembangunan yang menunjuk pada kondisikondisi yang hendak diwujudkan sepanjang periode 2013-2018, yakni: Bersih, Makmur, Adil, Religius-toleran, Terkemuka, Aman, Berbudaya, Asri, dan Terdidik. Dari kondisi-kondisi yang hendak diwujudkan tersebut disebutkan bahwa salah satunya adalah asri. Keasrian Kota Malang adalah dambaan setiap warga. Namun nyatanya keasrian Kota Malang makin lama makin pudar akibat pembangunan kota yang tidak memperhatikan aspek lingkungan. Keberadaan RTH dalam wilayah perkotaan sangat penting, namun nyatanya RTH di kota Malang semakin sempit. Sehingga tidak heran jika di Jawa Timur, kota Malang merupakan salah satu kota yang tingkat degradasi RTH terbesar setelah Surabaya (Kompas, Juni 2007). Tentu saja apabila visi yang diharapkan oleh


Sisi Lain

pemerintah adalah menjadikan malang sebagai kota yang asri atau sesuai dengan semboyan “Malang Ijo Royo-Royo” maka tidak hanya peran dari pemerintah kota saja yang dilibatkan, kesadaran manusia dalam hal ini perlu juga ditingkatkan. Sinergi antara stakeholder baik dari pemerintah, developer, akademisi hingga masyarakat perlu dijalin untuk mencapai visi tersebut. Namun, apabila semboyan Malang Ijo Royo-Royo adalah sebuah branding kota, yang bertujuan untuk menanamkan citra di masyarakat jika Malang adalah sebuah kota dengan vegetasi yang banyak serta udara yang sejuk, muncul kembali pertanyaan apakah slogan tersebut sudah sesuai? Kata ijo dalam branding ini dapat menimbulkan dua konotasi makna. Makna pertama adalah ijo karena banyaknya vegetasi dan ruang terbuka (taman) kota. ataukah ijo karena sekedar mewarna bangunan-bangunan di kota Malang menjadi hijau? Makna kedua ini seakan sejalan dengan pelesetan Malang Ijo Ruko-Ruko. Hal yang bisa dilakukan menurut pandangan dosen staf ahli Rektor Universitas

2

Brawijaya di bidang perencanaan, yaitu Bapak Dr. Eng. I Nyoman Suluh Wijaya, ST., MT. adalah d e n g a n m u l a i m e m p e r t i m b a n g k a n pembangunan perumahan dengan bentuk vertikal (high rise) seperti apartemen, atau kantor, yang tidak memerlukan banyak lahan. Sehingga, lahan yang lain dapat dimanfaatkan sebagai RTH. Untuk membangun high rise sendiri, dibutuhkan nilai Koefisiensi Dasar Bangunan (KDB) dan Koefisien Lantai Bangunan (KLB) yang lebih tinggi, sehingga upaya pemerintah juga bisa dalam bentuk menaikkan nilai KDB dan KLB di lahan tertentu sesuai kebutuhan fungsi bangunan. Lantas mau dijadikan apa makna “Malang Ijo Royo-Royo”? Sebuah branding kota atau sebuah visi? Jika dijadikan branding apakah citra ijo akan vegetasi sudah tertanam pada kota Malang? Akan tetapi, jika slogan “Malang Ijo Royo-Royo” dijadikan sebuah visi maka perencanaan yang harus dilakukan oleh pemerintah kota adalah perencanaan yang dilakukan secara ekologis yang tentunya juga melibatkan masyarakat sebagai pihak yang suaranya diwakilkan oleh pemerintah itu sendiri.

Edisi 55 Tahun 2017 SOLID


RTH Kota Malang mengalami penyusutan area hingga

RUANG HIJAU 4.6%

pada rentang tahun 1999 hingga 2005

Kota Malang adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini berada di daratan tinggi yang cukup sejuk. Malang terletak 90 km sebelah selatan kota Surabaya dan wilayahnya dikelilingi pegunungan. Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur dan dikenal dengan julukan Malang Kota Bunga.

Rencana Pengadaan Ruang Terbuka Hijau Kota Malang. Rencana ini berlaku hingga 2029 dan dapat berubah sesuai dengan kebijakan regulasi. a

33 0

1

h .7

30%

ektar

RTH IDEAL

15% RTH FAKTUAL

GAR DEN CITY

Kota Malang didesain oleh Thomas Karsten di era Kolonial Belanda sebagai kota peristirahatan bernafaskan “garden city� untuk memanjakan penduduknya. Perkembangan perdagangan dan jasa, pariwisata, industri dan pendidikan tinggi di Malang ini kemudia menarik banyak pendatang dan memunculkan beragam kegiatan perokonomian masyarakat.


Ruang Terbuka Hijau area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam.

FUNGSI RUANG TERBUKA HIJAU

konservasi untuk kelestarian hidrologi

area pemakaman umum

area rekreasi dan olahraga masyarakat

area pengembangan keanekaragaman hayati

area penciptaan iklim mikro

area mitigasi atau evakuasi bencana

area pereduksi polutan di kawasan perkotaan

pembatas perkembangan kota ke arah yang tidak sesuai

area pengamanan sumber daya alam

Laju inď€ ltrasi tertinggi

74.91

mililiter/jam Edisi 55 Tahun 2017 SOLID


27

Teknik

Lebih Dalam Mengenal

Jurusan- Jurusan di Fakultas Teknik

Universitas Brawijaya Fakultas Teknik memiliki beragam jurusan, yaitu Tenik Sipil, Mesin, Elektro, Pengairan, Arsitektur, Perencanaan Wilayah Kota, Industri dan Kimia yang memiliki peran-peran tersendiri dalam pembangunan di Indonesia. Berikut ini adalah proďŹ l kedelapan jurusan yang ada di Fakultas Teknik.

1. TEKNIK SIPIL

d a n b a n g u n a n g e d u n g u n t u k memperebutkan Piala Reka Cipta Titian Indonesia dan Reka Cipta Griya Indonesia dari Menteri Pendidikan Nasional. Tidak hanya mengikuti kompetisi nasional, setiap dua tahun sekali Teknik Sipil mengadakan event nasional yaitu Civial Fiesta (CIFEST) yang memiliki beberapa rangkaian acara yaitu sosial masyarakat, pengabdian masyarakat, Go Green Fun Bike, Kompetisi Essay Sipil, Bridge Design Competition.

Teknik Sipil adalah jurusan pertama di Fakultas Teknik Universitas Brawijaya yang m e n d a l a m i m a s a l a h p e r e n c a n a a n infrastruktur. Terdapat enam kelompok bidang keahlian pada jurusan ini, yaitu Stuktur, Geoteknik, Keairan, Transportasi, Manajemen Konstruksi, dan Dasar. Setiap tahunnya Teknik Sipil selalu mengikuti Kompetisi Jembatan Indonesia dan Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KJI & KBGI) yang merupakan suatu kompetisi desain atau rancangan jembatan Edisi 55 Tahun 2017 SOLID

2. TEKNIK MESIN Teknik Mesin adalah disiplin ilmu yang mempelajari rekayasa mekanik atau gerak. Teknik mesin mempelajari bagaimana suatu sistem dapat bekerja secara eďŹ sien dan mengaplikasikannya menjadi alat atau produk yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Di balik terciptanya suatu produk, t e r d a p a t b e b e r a p a t a h a p a n y a i t u perancangan produk, pemilihan material, Edisi 55 Tahun 2017 SOLID


Teknik

perencanaan sistem atau engine, kemudian proses produksi. Maka Teknik Mesin dibagi ke dalam 4 konsentrasi, yaitu Material, Konversi Energi, Konstruksi, dan Manufaktur. Misalkan dalam membuat pesawat terbang, konsentrasi Konstruksi akan membuat rancangan pesawat s e s u a i k e b u t u h a n d e n g a n m e m p e r t i m b a n g k a n s e g a l a a s p e k . Konsentrasi Material akan memilih bahan yang dapat dipakai dalam proses produksi. K o n s e n t r a s i K o n v e r s i E n e r g i a k a n mempertimbangkan dan merancang engine pesawat. Konsentrasi Manufaktur akan memproduksi pesawat.

28

Acara terbesar yang masih menjadi sorotan utama di Teknik Mesin Universitas Brawijaya adalah persiapan lomba KMHE (Kontes Mobil Hemat Energi dan Shell Eco Marathon) dan SEM (Shell Eco Marathon). Kemudian, yang menjadi acara tahunan terbesar yaitu KMB (Kreativitas Mesin Brawijaya). KMB memiliki acara paling ikonik yaitu Brawijaya Copter Competitio yang merupakan acara lomba dari quadcopter.

3. TEKNIK ELEKTRO Berdiri pada bulan Oktober tahun 1978. Pendirian Jurusan Teknik Elektro merupakan visi Prof. Ir. Suryono (Alm), yang saat itu menjabat Pemimpin Proyek Brantas sekaligus Dekan pertama Fakultas Teknik Universitas Brawijaya dan Prof. Ir. Sutami (Alm) selaku Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL). Program pendidikan dan keahlian pada program Pendidikan Sarjana Teknik Edisi 55 Tahun 2017 SOLID


29

Teknik tenaga ahli bidang pengairan terasa kian mendesak semenjak program pengadaan pangan nasional, khususnya beras, menjadi sasaran utama pembangunan semenjak Pelita Pertama.

Elektro (PSTE) Universitas Brawijaya memiliki 5 k o n s e n t r a s i ( B i d a n g K e a h l i a n ) y a i t u Konsentrasi Teknik Energi Elektrik, Teknik Elektronika, Teknik Telekomunikasi, Teknik Kontrol dan Rekayasa Komputer . T e k n i k Elektro aktif dalam menyelenggarakan acara seperti International Conference on Nano Electronics Research Education (ICNERE) and International Conference on Electrical Power, Electronics, Communications, Controls and Informatics System (EECCIS) dan Kontes Robot Indonesia.

Teknik Pengairan mempunyai tujuan khusus dalam menghasilkan lulusan yang berkompentensi yaitu mahasiswa memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar dalam bidang ilmu dan teknologi yang berkaitan d e n g a n p e r e n c a n a a n , p e r a n c a n g a n , p e l a k s a n a a n , p e n g o p e r a s i a n d a n pemeliharaan serta pengembangan sarana dan prasarana Sumber Daya Air, serta mempunyai kemauan dan kemampuan belajar dan mengembangkan diri, peka dan terbuka terhadap perubahan dengan tetap menjaga jati dirinya sebagai warga negara Indonesia.

5. ARSITEKTUR

4. TEKNIK PENGAIRAN

Teknik Arsitektur adalah jurusan teknik di perguruan tinggi yang memfokuskan Ilmu Pengairan atau Teknik Irigasi kependidikannya kepada hal-hal teknis yang a d a l a h c a b a n g d a r i Te k n i k S i p i l y a n g menunjang ilmu arsitektur, di mana ilmu mempelajari tentang teknik pengairan. arsitektur sendiri dibatasi hanya pada Pengairan adalah usaha untuk mengatur air pembentukan atau pengolahan "ruang" yang mencakup bidang irigasi, drainasi, dalam arti luas. r e k l a m a s i , p e n g a t u r a n b a n j i r d a n Di Universitas Brawijaya, Arsitektur pengendalian banjir. adalah jurusan ke lima yang didirikan di

Pada awal pertama berdiri, Teknik Pengairan UB merupakan jurusan Teknik Pengairan satu-satunya yang ada di Indonesia. Teknik pengairan berdiri karena kebutuhan Edisi 55 Tahun 2017 SOLID

Fakultas Teknik. Disini mahasiwa belajar segala hal mulai dari manusia, lingkungan, bangunan. dan segala isinya, bisa dibilang ibarat mahasiswa kedokteran sebagai dokter, kalau


Teknik arsitektur itu dokternya bangunan. Jurusan Arsitektur FT-UB memiliki fokus dalam bidang Arsitektur Nusantara. Mata kuliah pilihan Arsitektur dapat digolongkan menjadi beberapa lab, yaitu lab arsiektur nusantara (LAN), lab kota (LDPK), lab sains (LSTB), dan lab desain (LSDA). Mahasiswa dapat memilih minimal dua mata kuliah pilihan yang diminati, dan nantinya bisa diambil untuk materi skripsi. Arsitektur memiliki beberapa kegiatan rutin di bidang akademik dan non akademik, Di bidang non-akademik ada kegiatan Temu Akrab Arsitektur (TAA), acara ini mengundang semua angkatan (angkatan tertua sampai termuda); Arsigames, merupakan acara lomba perangkatan yang terdiri dari empat sampai lima tim; Pamera, acara ini merupakan apresiasi untuk karya-karya mahasiswa arsitektur biasanya akan digelar di lobby GBA. Dalam bidang akademik terdapat kuliah tamu, dengan mengundang alumni atau arsitek sebagai pembicara; sosialisasi mata kuliah, dilakukan sebelum memasuki semester ganjil; pelatihan software, seperti autocad, sketchup, revit, dll; Internasional Conference on Sustainable Architectur in Nusantara (InSAN), disponsori oleh Universitas TU WIEN (Austria), UB, dan IA.

6. PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) atau yang cukup dikenal dengan Planology merupakan salah satu sekolah perenana yang akan mencetak perencanaperencana terbaik yang berkontribusi dalam pembangunan kota di seluruh Indonesia. PWK adalah jurusan keenam yang berdiri di Fakultas Teknik pada tahun 1998. Dalam pembelajarannya, mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa, yaitu mata kuliah studio. Mata kuliah ini adalah mata kuliah yang mengarahkan pada paktik

30

m a h a s i s w a d i l a p a n g a n . D a l a m m a s a perkuliahan terdapat 5 mata kuliah studio yang dimulai dari semester 2 hingga semester 6. Sebagai bentuk dukungan dalam pembelajaran, disediakan 3 laboratorium, yaitu Laboratorium Environment, Infrastructure, and Information System (EIIS), Laboratorium Pengembangan Wilayah dan Kebijakan Publik (RDPP) dan Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Kota. Selain pembelajaran secara teoritis dan praktis, jurusan PWK juga memiliki beberapa event yang diadakan setiap tahunnya, yaitu PWK Fair untuk merayakan hari ulang tahun PWK, Earth Day Project untuk merayakan hari bumi dan seminar nasional untuk memperingati Hari Tata Ruang (HATARU). PWK mengadakan acara yang bersifat internasional setiap dua tahun sekali yaitu International Conference Planning in the Era of Uncertainty (ICPEU).

7. TEKNIK INDUSTRI Teknik Industri mempelajari cara merancang, mengatur dan mengaplikasikan semua faktor (manusia, mesin, metode, material, lingkungan, analisis keuangan dan kajian manajerial) menjadi suatu sistem dalam lingkup yang berhubungan dengan fungsi industri seperti penelitian dasar, penelitian operasional, pengembangan terhadap suatu produk baru melalui rekayasa industri, desain produk, perancangan sistem kerja dan ergonomi, perawatan mesin, pengendalian kualitas dan mutu, otomasi sistem produksi hingga pada analisa kelayakan pabrik yang mencakup pula kajian manajemen secara Edisi 55 Tahun 2017 SOLID


31

Teknik

komprehensif. Te k n i k I n d u s t r i m e m i l i k i e n a m laboratorium yaitu laboratorium komputer, aplikasi industri, perancangan kerja dan ergonomi, sistem manufaktur, dan Studio Manajemen Industri . Laboratorium pada Jurusan Teknik Industri masing-masing mengampu praktikum, baik praktikum yang menjadi satu dengan mata kuliah maupun praktikum terintegrasi. INVENT (Industrial Event) merupakan acara tahunan Teknik Industri yang terdiri dari ISMEC, INTEL, dan INDESC. ISMEC adalah perlombaan pemecahan masalah dengan menggunakan keilmuan Teknik Industri pada industri menengah yang diselenggarakan dalam skala internasional. INTEL adalah perlombaan desain perancangan produk yang d i t u j u k a n u n t u k S M A . I N D E C S a d a l a h pengabdian masyarakat yang dilakukan ke ukm-ukm. Ukm-ukm tersebut nantinya akan dibekali dengan keilmuan teknik industri. pengembangan kedepannya.

8. TEKNIK KIMIA Sebagian orang berďŹ kir bahwa Teknik Kimia merupakan sebuah yang mempelajari adalah bahan-bahan kimia, pembuatan bom dan kawan-kawannya. Realitanya, Jurusan Teknik Kimia tidak melulu mengenai kimia, namun melingkupi ďŹ sika, kimia, matematika dan biologi. Kimia tidak melulu mengenai kimia, namun melingkupi ďŹ sika, kimia, matematika dan biologi. Dapat dikatakan b a h w a T e k n i k K i m i a a d a l a h J u r u s a n yangmempelajari hampir semua lingkup bidang bahkan hingga ekonomi, karena Edisi 55 Tahun 2017 SOLID

prinsip-prinsip semua bidang tersebut d i t e r a p k a n u n t u k m e n y e l e s a i k a n berbagaimasalah dan tantangan yang dihadapi dalam proses produksi kimia, bahan bakar, energi dan produk lainnya. Salah satu kompetensi yang diharapkan dapat dikuasai o l e h m a h a s i s w a Te k n i k K i m i a a d a l a h perancangan pabrik, yang meliputi cara merancang alat-alat yang digunakan untuk produksi skala besar, merencanakan dan menguji metode produksi dan pemeliharaan fasilitas produksi supaya produk dapat berjalan lancar, memperhitungkan biaya manufaktur, m e n i l a i k e l a y a k a n s u a t u b a h a n b a k u , menganalisa kekurangan dari bahan baku tersebut dan bagaimana cara mengatasinya. Teknik Kimia mengadakan eventevent kemahasiswaan rutin setiap tahunnya. Diantaranya adalah Donor Darah, Bakti Sosial, IChallenge, Chemical Engineering Champion League, dsb. Salah satu event tahunan terbesar yang terdapat di Teknik Kimia adalah IChallenge. I-Challenge merupakan sebuah Kompetisi Karya Ilmiah Mahasiswa tingkat ASEAN yang bertujuan untuk menampung dan menyalurkan inovasi, ide-ide kreatif dan solutif terkait dalam mengatasi permasalahan dan mengoptimalkan sumber daya yang ada. Disamping itu, dengan diselenggarakannya IC h a l l e n g e j u g a b e r t u j u a n u n t u k memperkenalkan Jurusan Teknik Kimia FTUB, yang notabene-nya masih baru seumur j a g u n g i n i k e k a n c a h N a s i o n a l d a n Internasional.



33

Kolom Pembaca

KOTA MALANG SIAP MEMBANGUN MONOREL GUNA MENGATASI KEMACETAN Penulis: Renda Rezkita (Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota UB, Angkatan 2016)

Kota Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah Surabaya. Berbagai macam permasalahan terjadi di kota ini, salah satunya berupa kemacetan. Permasalahan tersebut dapat dikarenakan kecelakaan lalu lintas, adanya perbaikan jalan, maupun jumlah penduduk yang meningkat. Berdasarkan Badan Pusat Statistik Kota Malang (2015), Jumlah penduduk Kota Malang mencapai 851.298 jiwa pada tahun 2015 dengan persentase peningkatan sebesar 0,86% setiap tahunnya. Jumlah penduduk yang meningkat setiap tahunnya dapat mempengaruhi penggunaan kendaraan bermotor. Menurut Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Malang (2014), pertumbuhan kendaraan di Kota Malang mencapai 175.000 unit untuk roda dua dan 25.000 unit untuk roda empat. Berbagai macam hal menyebabkan peretumbuhan pertumbuhan kendaraan di kota Malang, salah satunya yaitu Kota Malang Edisi 55 Tahun 2017 SOLID

yang diberi predikat sebagai Kota Pendidikan dan Kota Wisata sehingga banyak didatangi oleh wisatawan dan pendatang yang melanjutkan pendidikannya di Kota Malang. Kemacetan yang ditimbulkan akan b e r d a m p a k p a d a m a s y a r a k a t , s e p e r t i pemborosan energi, meningkatnya polusi udara serta kerugian waktu. Melihat kondisi tersebut, Pemerintah Kota Malang berencana untuk membangun monorel di Kota Malang. Rencana pembangunan monorel akan dimulai tahun 2018 yang dibiayai 100% oleh investor dari PT. Indonesia Transit Center dimana Pemerintah Kota Malang hanya menyediakan lahan yang dilalui monorel. Menurut Walikota Malang, rute monorel dimulai dari Stasiun Kota Baru menuju Universitas Brawijaya (UB) sepanjang 8,5 km. Setelah itu, pembangunan dilanjutkan ke kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), ITN 2, dan disambung ke Terminal Arjosari. Panjang monorel yang akan dibangun


Desain Monorel (PT. Indonesia Transit Central) di Kota Malang Sumber: PT. Indonesia Transit Central (2017)

saat ini adalah 8,2 km. Sementara jalur monorel yang dibutuhkan sepanjang 40 km di Kota Malang. Tarif yang dipatok untuk monorel sekitar Rp. 10.000,00 hingga Rp. 15.000,00 per orang dengan sasaran terletak pada siswa dan mahasiswa karena jalur monorel melewati beberapa sekolah dan universitas. Rencana monorel akan mengedepankan keindahan dan keasrian lingkungan sehingga jalan yang dipilih adalah beberapa titik yang sudah digunakan dan semua tidak hanya berpusat di tengah tetapi juga di sisi kiri dan kanan jalan. S e l a i n i t u , u n t u k m e n d u k u n g konektivitas monorel ini dengan wilayah lain seperti Kota Batu dan Kabupaten Malang, maka perlu koordinasi antar wilayah. Hal ini dikarenakan tidak semua wilayah dapat d i b a n g u n m o n o r e l , t e r g a n t u n g p a d a karakteristik dan kondisi dari wilayah tersebut. Menurut Ir. Budi Fathony, MTA selaku dosen Arsitektur ITN (2016), monorel membutuhkan ruang yang lebih kecil, baik secara horizontal

maupun vertikal.Untuk ruang horizontal terkait dengan ruang lebar kereta yang diperlukan, sedangkan ruang vertikal terkait dengan ruang untuk memasang tiang-tiang penyangga. Pembangunan jalan baru maupun peningkatan kualitas jalan di Kota Malang sudah sering dilakukan. Namun, upaya t e r s e b u t b e l u m m a m p u m e n g u r a n g i kemacetan sehingga monorel menjadi solusi paling efektif untuk mengurangi kemacetan yang melanda Kota Malang. Harapan dengan adanya pembangunan monorel, tidak hanya mengurangi kemacetan di tengah kota, tetapi juga mengurangi penggunaan kendaraan pribadi serta mampu menjadi transportasi penunjang bagi masyarakat Kota Malang. Selain itu, saran untuk Pemerintah Kota Malang agar terus mengembangkan kendaraan umum, salah satunya dengan memperbaiki sistem yang ada supaya masyarakat merasa aman dan nyaman dalam menggunakan kendaraan umum. Edisi 55 Tahun 2017 SOLID


35

Galeri

T

F Toko Oen Malang

Diagonal Highlight(s) Nadia Rahmani Arsitektur 2014 Canon AF35M II 35mm

Goa Tetes Lumajang

Titisan Ilahi M. AlďŹ Arsitektur 2014 Lumix GF 8

Aku dan Hari Esok Nadia Ratna AďŹ fah Teknik Industri 2014 Sony RX100ii

Pasar Besar Malang

Edisi 55 Tahun 2017 SOLID


Galeri

36

Dunia Fantasi Ancol

Top of the Merry-Go-Round Zahrina Amalia Arsitektur 2014 Samsung NX3000

Embun Pagi Itu Amira Teknik Industri 2014 Sony RX100ii

Batu

Do’a Nadifa Ramadani Teknik Industri 2014 Canon EOS M10 Asakusa Temple Tokyo, Jepang

Edisi 55 Tahun 2017 SOLID


37

Sosok

Thomas Karsten Sosok Dibalik Pembangunan Idjen Boulevard Peninggalan khas Belanda di Kota Malang masih begitu kental terasa, terutama sektor bidang pembangunan. Pembangunan tersebut pun tidak lepas dari peran seorang arsitek kondang asal Belanda, Thomas Karsten. Idjen Boulvard contohnya, merupakan salah satu dari sekian banyak karya Karsten di Malang.

Sosok Herman Thomas Karsten

sumber: jejakrekam.com

Herman Thomas Karsten, atau lebih dikenal dengan Thomas Karsten merupakan aristek asal Amsterdam, Belanda yang berperan dalam perencanaan wilayah pemukiman di Hindia Belanda. Karsten merupakan lulusan Technocche Hoogeschool di Delf, dan putra dari seorang profesor Filsafat di Universitas Amsterdam, sedangkan ibu Kartsen berdarah jawa. Karsten bergabung dalam proyek sebuah Biro Arsitek milik seniornya, Karsten akhirnya berangkat ke Hindia Belanda, sekitar tahun 1914. Dalam perjalanan karirnya, Karsten menjadi perencana dan penasihat beberapa Edisi 55 Tahun 2017 SOLID

proyek bangunan publik di beberapa kota di Hindia Belanda, salah satunya adalah Kota Malang. Karsten dikenal sebagai seorang arsitek yang peduli terhadap lingkungan hidup d a n m e n g h a r g a i n i l a i k e m a n u s i a a n . Kepribadian unik yang ada pada diri Karsten, yakni selalu mengingat kepentingan kalangan b e r p e n g h a s i l a n r e n d a h . T e n t u s a j a , kepribadian ini sangat jarang ditemui pada orang-orang Belanda kala itu. Tahun 1921, K a r s t e n m e n i k a h d e n g a n S o e m b i n a h Mangunredjo dan dikaruniani empat orang anak, yakni Regina, Simon, Joris, dan Barta.


Sosok

38

sumber: malang.merdeka.com

Budaya Jawa pada Sosok Karsten Kartsen mencintai kebudayaan Jawa, terbukti melalui pemikiran dan kepeduliannya terhadap budaya Jawa. Tahun 1921, Karsten bergabung dalam Instituut de Jawa, sebuah perkumpulan yang peduli pada budaya Jawa. Kala itu, dia merupakan sosok yang mengkritik arsitek Belanda yang menurutnya meletakkan konsep 'menaruh Eropa di Jawa'. Bagi Karsten, Jawa adalah Jawa, dan bukan Belanda. Menurutnya, kota sebagai suatu organisme yang terus bertumbuh. Saat membangun kota, Karsten tak pernah melupakan keberadaan taman-taman kota serta ruang terbuka. Prinsip yang ditegakkan Karsten tersebut menjadi salah satu faktor kemunculan gaya arsitektur 'indisch' yang populer pada masa prakemerdekaan. Thomas Karsten diangkat sebagai Penasihat Tata Kota Malang oleh Walikota Malang pertama, yakni Bussemaker. Tahun 1914-1929, Malang sendiri telah memiliki perencanaan

kota yang pasti, dan dinamakan dengan Bouwplan I-VIII. Perencanaan kota tersebut dibuat sebagai bentuk pengendalian bentuk kota akibat dari pertambahan penduduk serta kemajuan ekonomi yang cepat. Sayangnya, perencanaan pertama pembangunan kota tersebut ditolak lantaran dianggap belum memenuhi persyaratan menjadi sebuah K e r a n g k a R e n c a n a , y a n g d i s e b u t Geraamteplan. Mengingat, Pemerintah Pusat mengharuskan pihak kotamadya Malang menyediakan Geraamteplan, karena mengacu pada undang-undang kota kala itu. Kondisi tersebutlah yang menggiring Bussemaker meminta Herman Thomas K a r s t e n m e n j a d i p e n a s e h a t d a l a m perencanaan perluasan dan perkembangan kota Malang, tepatnya pada tahun 1929. Saat itu, tugas utama Karsten adalah memperbaiki dan mengembangkan Geraamteplan kota Malang yang sempat gagal diajukan oleh pemerintah kotamadya Malang. Edisi 55 Tahun 2017 SOLID


39

Sosok

Pembangunan Idjen Boulvard Gagasan Karsten

Kondisi jalanan di Malang tempo dulu

Salah satu karya Thomas Karsten yang masih terlihat hingga kini yakni Idjen Boulevard, atau yang lebih populer dengan sebutan Jalan Ijen. Tanpa melupakan aspek keindahan serta konektivitas dengan bagian lain di kota. Karsten mulai merancang Jalan Ijen sebagai perumahan mewah bagi para pejabat. Pembangunan wilayah tersebut dilakukan pada tahun 1935 - 1960, dengan mengacu pada perancanaan tata kota yang sesuai kala itu. Pembangunan Karsten membangun jalan tersebut dengan mengusung konsep Boulevard, yakni jalan kembar dengan pembatas berupa taman di bagian tengah. Kehadiran pohon palem di sebelah kiri dan kanan jalan, semakin mempercantik penataan

Edisi 55 Tahun 2017 SOLID

jalan tersebut. Taman yang berada di tengah jalan, dibangun untuk membatasi rumah dengan jalur pejalan kaki. Selain itu, antara jalur pejalan kaki dengan jalan kendaraan diberi taman yang dilewati deretan pohon palem. Penataan jalan dan akses-akses ke jalan-jalan sekitar seperti semeru, kawi, salak (sekarang jalan Pahlawan Trip) juga sangat diperhatikan baik dalam keindahan dan kemudahan. Karsten memang dipandang sebagai sebagai seorang ahli dalam merencanakan kota di Hindia Belanda, terutama dalam bidang pemukiman. Tak hanya di Kota Malang, keahlian Thomas Karsten dalam perencanaan kota juga terlihat di kota-kota lain, seperti S e m a r a n g , B a n d u n g , B o g o r, C i r e b o n , Magelang, dan lainnya.


Sisi Lain

40

Tilang Malang: Benahi Infrastruktur dan Fasilitas Kota Malang dengan Coretan Anda sering berjalan di sekitaran kota Malang dan melihat coretan-coretan di aspal kota? Ternyata coretan dengan cat semprot tersebut bukan hanya seolah-olah sebuah tindakan vandalisme yang tiada guna. Kegiatan mencoret aspal ternyata dilakukan oleh sebuah komunitas asli Malang dengan suatu tujuan. Apa sebenearnya tujuannya?

Jalanan yang berlubang menjadi salah satu penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas, itulah yang melatar belakangi s e b u a h k o m u n i t a s b e r g e r a k u n t u k membenahi prasarana dengan suatu cara yang unik. Diprakasai oleh Komunitas Asli Malang, sebuah komunitas yang terdiri dari kumpulan warga yang peduli terhadap kota Malang dengan focus terhadap sosialmasyarakat, ekonomi serta hukum. Salah satu divisi Komunitas Aksi Malang yang fokus terhadap social-masyarakat adalah Tim Peduli Asli Malang atau lebih dikenal dengan 'Tilang Malang'. Tilang Malang terbentuk pada tanggal 26 Januari 2017. Meskipun belum berdiri lebih dari setahun, namun antusiasme dari masyarakat Malang luar biasa untuk Tilang Malang. Pada awal berdiri, kegiatan sosial Tilang Malang berfokus pada lubang jalan. Aksi yang dilakukan oleh Tilang Malang yaitu mencari jalan-jalan rusak dan berlubang di kota Malang kemudian menandainya dengan cat semprot. Hal ini dilakukan agar jalan berlubang tersebut dapat terlihat oleh para pengguna jalan sehingga para pengguna jalan dapat lebih waspada untuk menghindar s e h i n g g a d a p a t m e n g u r a n g i a n g k a kecelakaan yang disebabkan oleh jalan rusak dan berlubang.

Selain itu, aksi ini dilakukan sebagai

Edisi 55 Tahun 2017 SOLID

demo terselubung yang secara tidak langsung “ m e n a m p a r â€? p e m e r i n t a h a g a r l e b i h memperhatikan jalan-jalan yang rusak di kota Malang. Oleh karena itu, pada awal berdiri Tilang Malang diberi nama Tim Peduli Lubang Malang. Karena merupakan pelaku kegiatan sosial, Tilang Malang tidak pernah mencari anggota banyak sehingga tidak ada prosedur resmi untuk bergabung dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Tilang Malang. Jika masyarakat ingin mengikuti kegiatan Tilang Malang, mereka dapat langsung datang ke titik kumpul yang telah ditentukan guna mengikuti aksi. Titik kumpul tersebut berpindah-pindah, sesuai tempat yang Tilang Malang akan dijadikan sebagai target aksi. Seiring berkembangnya waktu, kegiatan sosial Tilang Malang pun meluas. Visi misi Tilang Malang yang awalnya hanya berfokus pada jalan raya guna keselamatan pengguna jalan, sekarang juga berfokus pada fasilitas umum di Kota Malang. Hal ini dibuktikan dengan kepedulian Tilang Malang pada fasilitas-fasilitas umum yang ada di Kota Malang seperti jembatan, jembatan laying atau y over hingga lalu lintas. B e k e r j a s a m a d e n g a n D i n a s Lingkungan Hidup Kota Malang, aksi lain yang dilakukan oleh Tilang Malang yaitu mencabuti paku-paku yang terdapat pada pohon-pohon


41

Sisi Lain

yang terdapat di sepanjang jalan di kota Malang. Paku-paku ini merupakan paku yang sebelumnya dijadikan penyangkut untuk spanduk, pamplet, brosur maupun benda lainya yang ditempelkan di pohon secara ilegal. Tujuan dari aksi ini yaitu agar kota Malang tetap bersih dan menjaga lingkungan hidup. Selain itu, aksi lain yang dilakukan yaitu pembersihan spanduk, pamplet, brosur maupun benda lainya yang ditempelkan di sekitar jembatan maupun jembatan layang seperti jembatan Suhat mapunkaki jembatan layang Arjosari. Pamplet yang tertempel dapat mencapai ketebalan lima pamplet s e h i n g g a b u t u h e n e r g i l e b i h u n t u k membersihkanya. Teknik pembersihanya

Beraksi- Aksi Pencoretan Aspal yang dilakukan Tilang Malang

memang sederhana, yaitu menggunakan kape dan penyemprot air. Tidak hanya itu, aksi lain yang d i l a k u k a n o l e h T i l a n g M a l a n g y a i t u pengecatan marka jalan. Kegiatan ini dilakukan di daerah Rampal, Klojen, hingga Kasin. Aksi ini dilakukan karena banyaknya laporan dari masyarakat bahwa banyak kecelakaan yang terjadi yang diakibatkan oleh warna marka jalan yang mulai memudar sehingga para pengguna jalan tidak begitu jelas melihat marka tersebut. Sehingga akhirnya mereka menabrak dan terjatuh. Hal ini lah yang memotivasi Tilang Malang untuk secara sukarela melakukan pengecatan ulang guna mengurangi korban kecelakaan di jalanan.

Coretan Aspal - Hasil tanda coretan di aspal yang berlubang

Nyari hadiah Wisuda atau Ulang tahun? NAN PROJECT saja !

Tanya/order nan.project @yul9070n

Rp Start from 40k Editing progress 3-7 days

The best gift, for the best person

Edisi 55 Tahun 2017 SOLID


Sisi Lain Untuk mendukung pelaksanaan aksi Tim Tilan Malang, tentu Tilang Malang m e m b u t u h k a n m o d a l u n t u k m e m b e l i peralatan. Dana yang didapatkan oleh Tilang Malang seluruhnya bersumber dari penjualan produk khas seperti kaos dan topi. Kaos dan topi biasanya dibeli oleh para masyarakat yang memang senang dan merasa terbantu dengan dengan aksi Tilang Malang. Korlap - Aji Darma Koordinator Lapangan Tilang Malang Dalam melakukan aksinya, Tilang Malang hampir tidak pernah melakukan perizinan kepada aparat yang berwenang. Secara kasar, aksi-aksi seperti penandaan dan pencoretan jalan dapat dikatakan sebagai aksi vandalism. Meskipun demikian, aksi tersebut t e r n y a t a m e m b a w a p e r u b a h a n b a i k , d i a n t a r a n y a a d a l a h c e p a t n y a r e s p o n p e m e r i n t a h d a l a m m e n a n g a n i d a n m e m b e n a h i k e r u s a k a n j a l a n . K a r e n a sebelumnya Tilang Malang pernah melakukan pengaduan kepada Pekerjaan Umum dan P e r u m a h a n R a k y a t ( P U P R ) m a u p u n dinasterkait, namun menurut komunitas ini, penanganannya yang dilakukan “sangat lambat”.

42

Koordinator Lapangan Tilang Malang, Aji Darma, menceritakan bahwa Tilang Malang sudah hampir dua kali dipenjarakan karena aksinya. “Bagaimanapun memang itu aset negara namun tujuan kami pokok aksi cuma keselamatan para pengguna jalan dan tidak ada kepentingan lain.” Aji juga menceritakan bahwa pada awalnya, beberapa anggota Tilang Malang tidak sepenuh hati untuk mengikuti aksi.

“Bagaimanapun memang itu aset negara namun tujuan pokok kami aksi cuma keselamatan para pengguna jalan dan tidak ada kepentingan lain.” Hingga suatu hari, Aji pernah melihat kecelakaan langsung didepanya yang diakibatkan karena jalanan yang rusak. Hal itulah yang menggugah hati aji dan teman teman Tilang Malang untuk selalu konsisten bekerja.

Korlap - Aji Darma Koordinator Lapangan Tilang Malang


43

Ragam

Kampung Tematik, Pilihan Wisata Alternatif di Malang View Kampung Jodipan dari atas (sumber: Dronestagram)

S a l a h s a t u s e k t o r y a n g d a p a t meningkatkan perekonomian di Indonesia khususnya Malang adalah sektor pariwisata. Dapat diketahui bahwa Pada tahun 2009, pariwisata menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan devisa setelah komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit. Berdasarkan data tahun 2016, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia sebesar 11.525.963 juta lebih atau tumbuh sebesar 10,79% dibandingkan tahun sebelumnya. Malang adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terkenal akan wisatanya baik itu wisata alam ataupun wisata buatan, tidak heran jika banyak wisatawan lokal hingga asing yang menjadikan Malang sebagai salah satu destinasi wisata yang dikunjungi. Hal tersebut ditunjukan dengan meningkatnya jumlah wisatawan setiap tahunya, Kunjungan wisatawan Malang pada 2016 meningkat lebih dari 60 persen atau sebanayak 2,2 juta Edisi 55 Tahun 2017 SOLID

pengunjung menjadi 5,8 juta pengunjung. Sedangkan pada 2015 jumlah pengunjung hanya mencapai 3,6 juta pengunjung. Nah, seiring dengan meningkatnya pariwisata, Pemerintah Kota juga memiliki tugas yakni memajukan kualitas penduduk di Malang, salah satunya caranya adalah dengan memberdayakan warga di Malang. Tak heran jika Malang memiliki banyak kampung tematik, diantaranya adalah sebagai berikut.

View Kampung Jodipan dari atas (sumber: Dronestagram)


Ragam

Kampung Tridi dan Jodipan

View kampung dari jembatan

Salah satu pariwisata yang terletak di dekat pusat Kota Malang diantaranya adalah kampung wisata warna-warni yang dikenal dengan nama kampung Jodipan. Tidak hanya itu, bersebelahan dengan kampung Jodipan terdapat pula kampung tematik serupa yang diberi nama kampung Tridi. Kedua kampung ini dulunya merupakan daerah kumuh yang kemudian menjadi kampung pariwisata dengan ciri khas sentuhan tembok warnawarni dan beragam spot foto yang menarik. D e n g a n a d a n y a k e m a j u a n t e r s e b u t , pendapatan perekonomian warga setempat juga mengalami peningkatan. Terletak di dekat pusat Kota Malang, dekat dengan stasiun Kota Malang dan sungai Brantas, Kampung Jodipan dan Tridi menyuguhkan pemandangan layaknya pemandangan di Italia. Tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Hanya dengan kisaran biaya Rp.2.000,00 hingga Rp. 5.000,00 Anda sudah dapat menikmati pemandangan warna-warni di Kota Malang.

Kampung Putih, Klojen

View kampung dari jembatan

44

Tidak hanya kampung warna-warni, ternyata di Malang juga ada kampung wisata dengan mengggunakan nuansa putih sebagai ciri khasnya, ya Kampung Putih namanya, selain mengubah kampung kumuh menjadi lebih indah, ternyata juga ada perubahan perilaku warga setempat. Warga sudah bisa menjaga lingkungan sekitar agar tidak menjadi kawasan kumuh di bantasan sungai. Ide pembangunan Kampung Putih ini diilhami dari sebuah kampung di China. Ternyata selain diinspirasi dari sebuah kampung di China, juga diilhami dari White Village di Spanyol. Dengan kehadiran Kampung Putih di Klojen Malang ini, diharapkan dapat menarik wisatawan seperti Kampung Warna Warni Jodipan. Sebagai gambaran, Kampung Putih berada di tepi jalan poros menuju pusat Kota Malang, tepatnya di pinggir Jl Jaksa Agung Suprapto. Cukup mudah mencari Kampung Putih. Kampung itu berada tepat di samping RSSA, atau di seberang Kantor Polres Malang Kota.

Kampung Kramat, Kasin Memiliki kampung ditengah-tengah kompleks pemakaman merupakan sesuatu y a n g u n i k . I t u l a h y a n g k e m u d i a n melatarbelakangi Kelurahan Kasin untuk menyulap wilayah RW 03 menjadi Kampoeng K r a m a t . D e n g a n m e n g u s u n g k o n s e p kampung wisata edukasi dan religi, Kasin yang terkenal dengan industri berbahan ban dan manik ‒ manik mencoba menggabungkan dua industri tersebut dengan kawasan wisata religi dengan area pemakaman yang luas. Ditambah lagi di area pemakaman tersebut terdapat makam Habib Abdul Qodir bin Faqih, yang merupakan salah satu pendiri Ponpes Daarul Hadits, Kota Malang. Di kampong kramat direncakan akan dibangun seribu tangga yang letaknya dibuat lebih rendah dari tanah makam. Uniknya yaitu tangga tersebut dihiasi oleh mural-mural yang menggambarkan dan bercerita tentang Edisi 55 Tahun 2017 SOLID


45

Ragam

kehidupan, mulai dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa, tua hinga meninggal. Menarinya lagi, di selatan makam, tepatnya di belakang rumah j u r u k u n c i , a k a n d i b a n g u n M u s e u m Kehidupan. Untuk memperkuat selasar, dibuatkan zona selďŹ e dengan sign letter berukuran besar bertuliskan kampung kramat dalam aksara jawa.

Gerbang Kampoeng Kramat

Kampung Ornamen, Celaket

Pagar, dinding rumah tinggal, maupun fasilitas umum tidak luput dari sentuhan t a n g a n - t a n g a n t e r a m p i l , y a n g d e t a i l menghadirkan aneka ragam-hias artistik. Tidak m u d a h m e m a n g , s e b a b t a k c u k u p menorehkan warna-warni cat tembok, namun lebih dari itu musti menyajikan bentuk-bentuk rumit pholycrome (aneka warna) dari ornamen-ornamen terpilih. Lebih menantang lagi bila ornamen itu dilukiskan di tempat yang cukup tinggi atau di lokasi yang tidak mudah bagi pelukis untuk memposisikan diri dalam pengerjaannya. Oleh karena itu, dibutuhkan waktu cukup yang lama hanya untuk menyelesaikan suatu bidang hias. Apalagi pengerjaan dilakukan pada malam hari usai jam kerja, pada hari libur, atau disela-sela kesibukan warga.

Kampung Lampion, Blimbing

Ornamen batik dalam salah satu sudut di Kampung Ornamen

Lampion-lampion terlihat menyala indah saat malam hari

Atas prakarsa para muda Kampung Celaket, warga RW II Kelurahan Samaan, jalan kampung di permukiman kota yang terbilang padat penduduk itupun disulap menjadi semacam 'kanvas panjang' yang artistik, unik, menarik dan kelak dapat dijadikan arena p e m b e l a j a r a n m e n g e n a i r a g a m - h i a s ( o r n a m e n t ) d i N u s a n t a r a . D i k a t a k a n 'Nusantara', sebab bukan hanya ditampilkan ragam ornamen pada kain batik di Jawa, namun juga berbagai ragam-hias pada lukisan dan seni-pahat dari etnik-etnik lain di penjuru Nusantara.

Kampoeng Lampion yang berada di Jl. Ir. H. Juanda No. 26 Jodipan, Blimbing ini memproduksi lampion dengan segala macam ukuran dan motif. Lampion-lampion ini dibuat oleh tangan-tangan terampil dan profesional yang sudah terlatih dan berpengalaman. Lampion karya Kampoeng Lampion sudah banyak dikenal tak hanya di pelosok Malang Raya, namun juga hampir di seluruh Nusantara, karena berbagai media, baik koran maupun televisi lokal dan nasional, sudah sering mengekspos keberadaan kampung ini. Bahkan, salah satu hasil kerajinan Kampoeng

Edisi 55 Tahun 2017 SOLID


Ragam Lampion telah mencatatkan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia). Museum tersebut mencatatnya sebagai lampion raksasa kategori lampion bulat terbesar di Indonesia. Selain itu, lampion-lampion itu juga sudah berkali-kali menjuarai berbagai festival lampion di Malang Raya. Kampoeng Lampion juga memproduksi lampion yang digunakan di berbagai event perusahaan-perusahaan besar swasta dan pemerintah kota/daerah. Mulai perayaan Imlek, Natal, Tahun Baru, Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia, dekorasi taman kota seperti Alun-alun Kota Wisata Batu, hari jadi p e r u s a h a a n , k a m p u s d a n i n s t i t u s i pemerintahan, hari jadi kota, kabupaten, dan propinsi.

Kampung Glintung, Blimbing

46

macam manfaat kepada warga sekitar. Penasaran dengan Kampung ini? Glintung Go Green, jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia adalah Glintung Menjadi Hijau, berarti ada gerakan penghijauan untuk Glintung. Gerakan sosial ini digagas oleh Ketua RW 23, Ir. H. Bambang Irianto. Beliau mencoba untuk mengubah keadaan Glintung dari yang awalnya tidak ramai akan tanaman menjadi hijau dan teduh. Ini bukanlah suatu hal yang mudah, mengingat gagasan dasarnya yang ingin mempertahankan nilai-nilai luhur budaya kampung dan memperbaiki kondisi lingkungan serta tetap menyerap nilai-nilai modern untuk memperkaya aspek sosialekonomi masyarakat. Gerakan 3G dimulai dari suatu hal yang sederhana, yaitu penghijauan lingkungan Glintung yang diluncurkan pada bulan Februari tahun 2012. Gerakan ini sekaligus ikut serta dalam mendukung

Gang di Kampung Glintung di siang hari

Perkotaan cenderung dikenal padat oleh bangunan-bangunan serta ketersediaan ruang hijau yang sedikit. Namun sepertinya pernyataan tersebut tidak sesuai untuk kampung satu ini. Ternyata di tengah Kota Malang terdapat sebuah tempat yang sangat hijau dan asri yang merupakan hasil dari jerih payah warga sendiri, Kampung Glintung namanya. Kampung yang berada di tengah kota ini terletak di jalan S. Parman Gg. IV, dekat d e n g a n k a n t o r T e l k o m d a n p u s a t perbelanjaanCarrefour. S e l a i n s e b a g a i e s t e t i k a d a n penghijauan, tanaman-tanaman yang ada di kampung ini juga memberikan berbagai

Tanaman-tanaman yang mencerminkan Go Green

Tanaman-tanaman yang mencerminkan Go Green

Edisi 55 Tahun 2017 SOLID


47

Ragam

program Pemerintah Kota Malang yang merupakan gerakan penghijauan Malang Ijo Royo-Royo. Dalam pelaksanaan gerakan 3G, setiap rumah wajib memiliki tanaman hijau sebagai syarat untuk memperoleh layanan administrasi kependudukan. Bagi warga yang tidak mampu untuk membeli tanaman, pihak RW akan menyediakan tanaman dan warga yang bersangkutan berkewajiban untuk merawat tanaman yang sudah diberikan kepadanya. Dalam website Kampung 3G tercantum visi dan misi yang ingin dicapai dengan gerakan. Gerakan 3G yang dimaksud adalah pertama pembinaan generasi muda. Hal ini dapat dicapai dengan adanya TPQ (Taman Pendidikan al Quran) serta Kader Lingkungan Cilik, Selanjutnya ada pembinaan sosial ekonomi masyarakat yang dicapai dengan adanya Koperasi 3G serta penghijauan dengan orientasi bisnis. Kedua adalah gerakan dan bisnis hijau yang dapat dicapai dengan adanya penghijauan dengan orientasi indah dan nyaman serta membentuk

Suasana Kampung Glintung Go Green di Malam Hari

Penjelasan sumur injeksi oleh Pengairan FTUB

Warna lampu yang menyoroti


Ragam

48

bank sampah bekerjasama dengan Bank Sampah Malang. Yang terakhir adalah gerakan menabung air yang dapat dicapai dengan gerakan 1000 biopori, sumur injeksi, dan listrik mikro hidro. Seiring waktu, wacana pengembangan kegiatan 3G menjadi bahan diskusi warga seharihari sampai menjadi bahasan dalam rapat tingkat RW. Alhasil, saat ini tanaman yang dikembangkan bukan hanya agar terlihat hijau lagi, tetapi lebih dari itu merambah ke tanaman yang dapat dikonsumsi oleh warga untuk kebutuhan sehari-hari. Bersama-sama di bawah bimbingan Balai Pengkajian Teknlogi Pertanian Jawa Timur, warga Glintung mulai belajar bercocok tanam tanaman sayuran dan pangan. Teknologi yang diterapkan pun bervariasi, mulai dari cara konvensional sampai dengan sistem hidroponik. Hal tersebut dikenalkan agar masyarakat dapat memilih teknologi yang paling sesuai dengan kondisinya masing-masing.

Suasana Kampung Glintung Go Green di Malam Hari

Gang di Kampung Glintung di malam hari tanaman-tanaman saat malam hari


49

Ragam

Hasil gerakan 3G ini menarik perhatian Pemerintah Daerah Kota Malang, karena gerakan 3G ada dan berkembang murni dari inisiatif warga dan swadayanya. Oleh karena itu, sejak tahun 2013 Kampung Glintung diikutkan dalam Lomba Kampung Bersinar, gerakan Kampung Hijau Decofresh, sehingga pada tahun 2014 Kampung Glintung berhasil masuk ke dalam lima besar kampung peraih nilai tertinggi dalam penilaian kebersihan di Kota Malang. Tak terduga, 3G juga menarik perhatian Menkominfo dan pegiat lingkungan dari Sumatera Utara. Prestasi tertinggi yang pernah diraih Kampung 3G adalah sebagai ďŹ n a l i s 1 5 b e s a r d a l a m G u a n g z h o u International Award for Urban Innovation pada tahun 2016. Kota Malang beserta 14 ďŹ nalis lainnya berhasil menyisihkan kota-kota besar yang tak kalah bergengsi seperti Berlin,

Barcelona, Jeonju, Buenos Aires, Busan, Moscow, Utrecht, Caracas dan Milan. Sekarang kondisi Kampung Glintung menjadi lebih sehat dengan adanya sumur injeksi. Sumur injeksi memiliki beragam manfaat, diantaranya adalah mengurangi aliran limpasan permukaan sehingga dapat mencegah serta mengurangi banjir dan g e n a n g a n a i r , m e m p e r t a h a n k a n d a n m e n i n g k a t k a n t i n g g i m u k a a i r t a n a h , m e n g u r a n g i e r o s i d a n s e d i m e n t a s i , mengurangi dan menahan instrusi air laut bagi daerah yang berdekatan dengan kawasan pantai, mencegah penurunan tanah (lands subsidence), dan mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah. Keberadaan sumur ini juga dapat memungkinkan warga kampung ini dapat mengonservasi air yang ada.

Monumen sumur injeksi di depan gang Kampung Glintung

Suasana Kampung Glintung Go Green di Malam Hari Edisi 55 Tahun 2017 SOLID

Dalam pembuatannya, Sumur Injeksi dimulai dengan proses penggalian sumur. Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan buis beton dan proses pemadatan tanag di seluruh sisi buis beton. Dilanjutkan dengan p e m a s a n g a n t a n g g a d a r u r a t d a n pemasangan pondasi penutup sumur, selanjutnya pemasangan inlet sumur dan pemasangan pondasi penutup sumur lainnya. Terakhir pemasang inlet sumur yang berbeda. Struktur utama dari sumur injeksi ini sendiri berupa tubuh sumur terbuat dari batu bata porus yang dapat meresapkan air (3 m), dibawahnya terdapat pasir dan kerikil yang berukuran kecil atau ijuk (0.2 m), dan di paling bawah terdapat batu berukuran sedang (0.8 m).


Ragam

50

S e l a i n e k s i s t e n s i n y a s e b a g a i Kampung Hijau, Glintung juga memiliki fasilitas yang lebih menarik, di antaranya adalah adanya sumur injeksi. Sebelumnya, kasus yang ada di Kampung Glintung adalah berubahnya fungsi daerah resapan air menjadi pemukiman Sehingga berdampak pada berkurangnya inďŹ ltrasi dan juga berpengaruh pada saluran drainase tidak mampu menampung limpasan permukaan. Selain itu juga menyebabkan genangan dan banjir pada musim hujan, sedangkan pada musim kemarau terjadi kekeringan pada sumur air tanah dangkal. Atas dasar inilah sumur injeksi diciptakan. Di Kota Malang hanya terdapat dua tempat yang memiliki sumur injeksi ini, yang pertama adalah Universitas Brawijaya dan kedua adalah Kampung Glintung sendiri.

Suasana Kampung Glintung Go Green di Malam Hari Lambang Kampung Konservasi Air Glintung

Warga Glintung pun merasakan dampak nyata dari perubahan kampungnya ini. Menurut dari paparan salah satu warga Glintung, kampung ini menjadi banyak tanaman obat dan bunga, dan juga memiliki sumur injeksi yang berjumlah 7 buah sumur. Setiap 4 meter terdapat lubang biopori dengan kedalaman 1 meter. Nantinya daundaun yang masuk ke hidroponik akan diambil lalu dijadikan pupuk organik untuk tanamantanaman yang ada di kampung Glintung. Tanaman obat-obatan dan sayuran yang d i t a n a m w a r g a n a n t i n y a j u g a d a p a t dikonsumsi langsung oleh warga Glintung sendiri serta Jumlah tanaman yang banyak ini juga memberikan dampak positif bagi warga sekitar. Paru-paru terasa lebih longgar karena

banyaknya tanaman yang memproduksi oksigen, pernafasan jadi enteng. Dari kampung yang tadinya kumuh disertai persoalan-persoalan sosial-ekonomi, kini menjadi asri, nyaman dan tentram. Bukan berarti Glintung telah berubah menjadi surga, karena masih ada beberapa persoalan, keinginan dan rencana masyarakat yang belum dapat dicapai sepenuhnya.

“Kampung manakah� yang sudah anda kunjungi ? Edisi 55 Tahun 2017 SOLID


51

Tips & Trik

5 Tips Mengelola Uang untuk Mahasiswa ahasiswa merupakan fase pemantapan jati M diri yang telah dicari semasa SMA. Banyak orang yang memilih untuk merantau ke luar kota, atau bahkan luar negeri demi menggapai cita-cita untuk melanjutkan pendidikan di kampus impianya. Ketika kita merantau, tentu kehidupan akan sangat berbeda dengan kehidupanya sebelum merantau karena sebelumnya kebanyakan orang hidup masih berdampingan dengan orang tua sehingga segala kebutuhan masih dengan mudah terpenuhi. Namun ketika kita merantau, kita harus mengatur keuangan kita sendiri guna mencukupi segala kebutuhan dimasa kuliah. Sulitnya mengatur uang kiriman dari orang tua menjadi masalah yang harus dihadapi bagi beberapa mahasiswa, khususnya 'mahasiswa rantau'. Bahkan terkadang uang yang sudah ditetapkan untuk sebulan sudah habis ketika belum genap sebulan. Oleh karena itu, kita sebagai mahasiswa harus pandai menabung dan mengatur keuangan agar tidak kesulitan nantinya. Edisi 55 Tahun 2017 SOLID

Berikut merupakan tips mengelola uang untuk mahasiswa: 1 Sisihkan jatah tabungan dari uang saku Hal yang perlu dilakukan oleh mahasiswa k e t i k a i n g i n m u l a i m e n a b u n g y a i t u memisahkan dan menyisihkan uang yang akan ditabung dengan uang saku. Misalnya ketika kita mendapatkan uang saku sebanyak Rp 1.000.000 selama sebulan, kita bisa menyisihkan Rp 200.000 untuk menabung. Sehingga dalam sebulan, kita hanya boleh memakai sisanya yaitu sebanyak Rp 800.000. Kita harus konsisten ketika menabung dan menetapkan nominalnya, Karena jika tidak, kita a k a n m e n g a w a n g - a w a n g s e h i n g g a m e n a b u n g t i d a k k o n s i s t e n d i b u l a n selanjutnya. 2 Pisahkan uang saku dengan tabungan Setelah menetapkan uang yang akan ditabung dan uang yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan, langkah yang dilakukan selanjutnya yaitu kita harus


Tips & Trik memisahkan ďŹ sik uang tersebut. Misal kita ingin menabungnya di dalam rekening, lebih baik kita membuat dua rekening yang terpisah. R e k e n i n g p e r t a m a d i g u n a k a n u n t u k k e b u t u h a n d a n r e k e n i n g y a n g k e d u a digunakan untuk menabung. Atau jika kita menabung secara langsung, maka uang yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan bisa kita simpan di dalam laci dan uang yang akan ditabung ditaruh dalam celengan. Memisahkan uang saku dengan tabungan merupakan hal yang penting ketika kita menabung. Karena jika tidak maka otomatis uang yang sudah dibagi tersebut akan bercampur dan tidak akan berapa sisa uang yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan maupun berapa uang tabungan. 3 Buatlah rancangan dan laporan keuangan Ketika menabung, sebaiknya kita juga membuat rancangan dan laporan keuangan. Hal ini akan mengantisipasi kita untuk mengeluarkan uang untuk keperluan yang tidak perlu. Rancanglah pengeluaran untuk keperluan yang benar-benar perlu dalam sebulan, dan jangan lupa untuk sisihkan uang sedikit untuk mengantisipasi kebutuhan mendadak. Kemudian, setelah mengeluarkan uang kita sebaikanya juga membuat laporan keuangan yang sudah kita keluar kan. Hal tersbeut membantu kita untuk mengingatngingat kemana saja duit kita habiskan dan d a p a t m e m b a n t u k i t a m e n g e v a l u a s i keuangan kedepanya agar bisa lebih hemat dan pandai dalam mengatur keuangan.

52

celengan. Misalnya ketika kita berbelanja ke supermarket kita mendapatkan kembalian recehan, maka uang itu jangan kita buang atau kita sia-siakan, tetapi simpanlah dan ditabung. Sesuai dengan pepatah “Dikit demi sedikit lama-lama akan menjadi bukitâ€?, maka begitu pun juga dengan uang receh. 5 Jadilah produktif, bukan konsumtif Tips yang terakhir ini cocok untuk diterapkan kepada masyarakat Indonesia yang dikenal sebagai masyarakat yang konsumtif. Jadilah seseorang yang produktif bukan konsumtif, masukan prinsip itu dalam list cara menabung yang baik dan efektif untuk mahasiswa. Sebagai salah satu contoh, kita dapat menghabiskan uang yang memberikan umpan balik yang baik terhadap kita sehingga kita tidak sia-sia dalam menghabiskan uang tersebut. Misalnya, kita menghabiskan uang sebanyak Rp 20.0000, maka kita harus berďŹ kir bagai mana caranya setelah itu kita akan mendapatkan minimalRp 20.000 ribu lagi. Bagai mana caranya? Kita dapat membeli barang yang membereikan nilai investasi. Misalnya kita membeli pulpen gambar, maka dengan pulpen gambar tersebut kita dapat menghasilkan modal kita kembali dengan membuka jasa menggambar.

4 Jangan sepelekan recehan Banyak orang menganggap recehan itu tidak berharga sehingga mereka tidak menyimpan uang receh dengan baik. Padahal jika kita telaten mengumpulkan recehan maka akan menghasilkan uang yang jumlahnya cukup besar. Kita dapat menyimpan recehan tersebut didalam Edisi 55 Tahun 2017 SOLID


53

Kuliner

IDENTITAS KULINER OLEH-OLEH

KHAS KOTA MALANG Indonesia adalah Negara Kesatuan yang penuh dengan keragaman. Indonesia terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama, dll yang tersebar di setiap daerah di Indonesia. Selain itu, setiap daerah di Indonesia memiliki kulinernya masing-masing. Kuliner khas setiap daerah biasanya bisa dijadikan oleh-oleh para wisatawan yang sedang berkunjung ke suatu daerah untuk dibawa pulang dan diberikan kepada kerabat maupun teman dekat di kota asal mereka. Jika merujuk pada deďŹ nisi oleh-oleh, oleh-oleh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sesuatu yang dibawa dari bepergian. Sebuah kuliner dapat menjadi oleh-oleh dan disebut khas karena telah melewati proses yang panjang. Biasanya makanan jenis oleh-oleh seharusnya telah melegenda dan telah ada se jak lama, diwariskan secara turun menurun serta memiliki sejarah tersendiri mengapa oleh-oleh tersebut bisa dikatakan sebagai oleh-oleh khas dari kota tersebut Karena hal ini sangat berhubungan dengan identitas daerah tersebut. Seiring berkembangnya zaman, oleholeh juga mengalami perkembangan. Seperti belakangan ini muncul fenomena dimana maraknya para artis membuka usaha kuliner oleh-oleh makanan yang dilabeli khas dari beberapa kota di Indonesia. Beberapa contoh n y a y a i t u B a n d u n g M a k u t a , S u r a b a y a Snowcake, Solo Pluy, Medan Napoleon, dll. Pro dan kontra pun terjadi. Terdapat pihak yang memberikan dukungan positif Edisi 55 Tahun 2017 SOLID

dan pro terhadap fenomena ini, mereka menganggap fenomena tersebut wajar dan hak setiap orang, termasuk artis, untuk membuka usaha apa saja termasuk kuliner oleh-oleh. Namun di sisi lain, terdapat pihak yang kontra dan menganggap bahwa para artis hanya ikut-ikutan, karena jenis kuliner yang disajikan hampir serupa, yaitu berupa kue. B a h k a n a d a b e b e r a p a p i h a k y a n g menganggap bahwa fenomena ini didalangi oleh satu manajemen yang menggunakan label keartisan untuk strategi pemasaran usaha kuliner oleh-oleh mereka. Selain itu para pihak yang kontra dengan fenomena tersebut juga menganggap bahwa hal ini dapat menggeser kuliner khas daerah yang sesungguhnya. Kota Malang pun tak luput menjadi target dari fenomena tersebut. Sebagai kota wisata, Kota Malang tentu mempunyai potensi yang besar untuk para wisatawan berwisata di k o t a M a l a n g . P o t e n s i i n i t e n t u dipertimbangkan oleh para artis untuk membangun usahanya tersebut. Contoh dari beberapa kuliner oleh-oleh para artis yang ada di Malang yaitu Malang Strudel milik Teuku Wisnu, A6 Cake milik Keluarga Anang Hermansyah, Makobu Cake milik Krisdayanti, dll. Dengan maraknya oleh-oleh kekinian, dapat menumbuhkan potensi tenggelamnya oleh-oleh khas kota Malang. Maka dari itu, tentu kita harus tetap melestarikan dan tidak melupakan apa yang sudah ada sejak dahulu. Lantas, apa saja oleh-oleh khas Malang yang sebenarnya?


Kuliner

54

Macam-macam Oleh-oleh Khas Kota Malang 1. Kripik Tempe

2. Kripik Buah

sumber: rumahmesin.com

Kota Malang memang cukup d i k e n a l a k a n p r o d u k s i tempenya. Salah satu kawsan yang terenal akan produksi kripik tempe yaitu Kampung Sanan di Kecamatan Blimbing. . Sebagaian besar warga di Kampung Sanan memiliki usahaproduksi keripik tempe.

4. Kripi Ceker

sumber: masakandapurkucom

Ternyata di kota Malang juga t e r d a p a t k e r i p i k c e k e r . B i a s a n y a c e k e r d i b u a n g karena tidak mengandung daging, namun ternyata ceker bisa diolah menjadi cemilan yang gurih dan lezat yaitu kripik ceker. Keripik ceker mengandung banyak nutrisi seperti kalsium, asam amino, dan kolagen.

sumber: mondasiregar.com

3. Apel

sumber: mondasiregar.com

Kota Malang memiliki tanah yang subur sehingga dapat membudidayakan berbagai macam buah. Kesempatan i n i d i m a n f a a t k a n o l e h masyarakat Malang untuk membuat olahan buah, salah satunya keripik buah. Terdapat berbagai macam keripik buah seperti nangka, keripik buah rambutan, dll.

Apel merupakan buah yang menjadi khas kota Malang. A p e l y a n g b a i k u n t u k kesehatan memiliki khasiat u n t u k m e l a n c a r k a n pencernaan, penghancur batu ginjal, dll. Selain itu w i s a t a w a n j u g a d a p a t merasakan langsung sensasi memetik apel dari pohonnya melalui wisata petik apel.

5. Sari Apel

6. Bakpao Telo

sumber: minumansariapel.blogspot.com

Salah satu hasil olahan buah khas yaitu sari apel yang m e r u p a k a n m i n u m a n terbuat dari ekstrak dari buah apel. Proses pembuatan dari sari apel yaitu pertama apel dibersihkan dengan cara dicuci dan dibuang isinya. Lalu apel dimasukkan ke dalam mesin peras sehingga sari apel dan ampasnya terpisah.

sumber: ronikhoi.blogspot.com

Berbeda dengan bakpao yang sudah ada, bakpao yang m e n j a d i o l e h - o l e h k h a s Malang memliki keunikan tersendiri. Keunikan bakpao tersebut adalah berbahan telo u n g u . N a m a B a k p a o i n i diambil dari bahan adonan k u l i t b a k p a o n y a y a n g menggunakan tepung ubi jalar. Dalam bahasa Jawa, ubi jalar disebut telo. Edisi 55 Tahun 2017 SOLID


55

Reportase

4

Rawan Macet di Malang Daerah

Saat ini usaha pembangunan sudah menjadi perhatian utama pemerintah di hampir setiap wilayah di Indonesia. Dalam prosesnya, daerah perkotaan menjadi lokasi strategis karena memiliki daya tarik bagi penduduk dari luar kota. Akibatnya arus urbanisasi dari daerah pedesaan ke kota menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi. Contohnya di Kota Malang, pada tahun 2010 tercatat jumlah penduduk sebesar 820.243 jiwa dan tahun 2011 sebesar 894.653 jiwa. Hal ini memicu terjadinya kepadatan penduduk di Kota Malang yang luasnya hanya 110,06 km2 dan berada di tengah-tengah Kabupaten Malang. Jalanan yang macet merupakan salah satu dampak dari meningkatnya jumlah penduduk di Malang sendiri. Berikut ini adalah 4 daerah rawan kemacetan versi LPM Solid FT UB:

Jalan Soekarno Hatta

Sumber gambar : Malangtimes.com

Salah satu jalan utama di Malang yang terkenal di Malang adalah Jalan Soekarno Hatta. Di Jalan ini berjejer pertokoan dan rumah makan yang menjadi incaran para mahasiswa. Tak heran memang, karena di Jalan ini merupakan lokasi dari sejumlah kampus, diantaranya adalah Universitas Brawijaya, Poloteknik Negeri Malang, dan Institut Pertanian Malang. Di pertigaan jembatan Soekarno Hatta terdapat pula gerbang yang merupakan salah satu pintu keluar Universitas Brawijaya yang menjadi salah satu peyebab kepadatan terjadi di jalan ini.

Untuk mengantisipasi kemacetan, Pemerintah Kota Malang memberlakukan berbagai macam aturan. Salah satu aturan yang pernah diberlakukan yaitu aturan satu arah di jalan MT. Haryono yaitu jalan yang dilalui sebelum jalan Soekarno Hatta. Tidak berjalan lama, kebijakan ini pun dibatalkan. Hal ini disebabkan pendapatan ekonomi masyarakat menurun dari pendapatan sebelum adanya kebijakan jalan satu arah ini. Akibatnya, masyarakat sekitar Kota Malang melakukan protes karena kebijakan Pemerintah Kota Malang dianggap merugikan masyarakat sekitar.

Jalan Gajayana dan Sumbersari

Sumber Gambar : Surya - Tribunnews.com

Edisi 55 Tahun 2017 SOLID


Reportase Jalan Sumbersari adalah jalur terusan menuju J a l a n G a j a y a n a d a n J a l a n V e t e r a n . Menghubungkan jalur selatan dalam Kota Malang menuju jalur barat (Jalan MT Haryono) dan utara (Jalan Soekarno Hatta). Sama halnya dengan Soekarno Hatta, di Jalan Gajayana dan Sumbersari merupakan salah satu kawasan yang dipilih oleh mahasiswa sebagai salah satu alternatif tempat tinggal sementara selama berkuliah karena kawasannya yang strategis. Maka dari itu tidak heran jika jalanan disini m e r u p a k a n s a l a h s a t u d a e r a h y a n g berlangganan macet karena kenaikan intensitas kendaraan juga selaras dengan pertumbuhan jumlah mahasiswa.

56

dari itu, arus lalu lintas di daerah Pasar Besar sangat padat dan seringkali menyebabkan tidak teraturnya arus masing-masing jalur lalu lintas. Jika ingin mengunjungi Pasar Besar, perlu diketahui jam-jam yang biasanya terdapat kemacetan, yaitu Senin hingga Jumat jam 6-7 pagi dan 1-2 siang. Sedangkan untuk hari Minggu, sebagian besar toko di Pasar Besar tutup, sehingga arus lalu lintas tidak padat pada hari tersebut.

Jalan Raya Malang - Gempol

Pasar Besar

Sumber Gambar : Panoramio.com

Sumber Gambar : Indowarta.com

Pasar besar merupakan salah satu pasar yang terkenal dan terbesar di kota Malang. Pasar besar menampung segala jenis pedagang, mulai dari sayuran, daging, pakaian, kue, barang-barang elektronik, dan lain sebagainya. Dengan banyaknya jenis barang yang dijual di Pasar Besar, maka menyebabkan pula tingginya minat masyarakat Kota Malang untuk mendatangi Pasar Besar. Kedatangan masyarakat Kota Malang dilakukan untuk memenuhi keperluan belanja sehari-hari, terutama dalam jumlah besar. Selain tingginya m i n a t m a s y a r a k a t u n t u k d a t a n g d a n berbelanja di Pasar Besar ini, para pedagang pun juga sangat aktif menyalurkan barangbarangnya untuk di perjual belikan kepada konsumen di Pasar Besar.

Edisi 55 Tahun 2017 SOLID

Jika kamu senang berpergian keluar kota, mungkin kamu tidak akan asing dengan jalan ini. Ya, jalan ini merupakan salah satu akses keluar dan masuk Malang. Di sekitar jalan merupakan salah satu pusat perbelanjaan, perkantoran di Malang. Selain itu, di jalan ini juga terdapat juga RSUD. Dr. Saiful Anwar yang bersebrangan dengan Polresta Malang. Penyebab kemacetan di jalan ini adalah karena meraupakan pusat ekonomi masyarakat Kota Malang dan jalan ini merupakan salah satu jalan utama di Kota Malang. Selain itu juga terdapat banyak lampu merah diantara pertigaan ataupun perempatan yang cukup ramai sehingga menyebabkan menumpuknya kendaraan yang berhenti ketika lampu merah menyala. Daerah-daerah yang terdapat lampu merah seperti di daerah arah menuju Jalan Raya Malang, Oro ‒ Oro Dowo dan kayu tangan sehingga kepadatan sering terjadi pada titik ini.


57

Reportase

Nah, untuk mengantisipasi kemacetan ada beberapa tips yang dapat dilakukan diantaranya adalah:

Cari jalan alternatif di aplikasi penunjuk jalan Hampir semua orang memiliki smart phone yang dapat digunakan untuk mengunduh aplikasi penunjuk jalan, seperti Waze atau Google Maps. Selain bermanfaat sebagai penunjuk jalan, aplikasi ini juga dapat dimanfaatkan untuk memantau keadaan di jalan yang sebenarnya. Selain itu, sebagai pengguna aplikasi tersebut kita juga dapat mengirimkan info terkini mengenai keadaan lalu lintas kepada pengguna jalan lainnya

Gunakan kendaraan umum demi mengurangi volume kendaraan di jalan Sudah menjadi tipikal budaya masyarakat I n d o n e s i a y a n g m a l a s m e m a n f a a t k a n angkutan umum. Memang dapat dimaklumi bahwa angkutan umum di Indonesia, termasuk di kota Malang, relatif tidak nyaman. Meski demikian, alternatif menggunakan a n g k u t a n u m u m p a t u t d i c o b a d e m i mengurangi padatnya lalu lintas di Kota Malang. Selain itu, dengan memanfaatkan angkutan umum, maka kita juga berpartisipasi dalam mengurangi polusi udara yang disebabkan oleh penggunaan kendaraan umum.

Ketahui jam rawan macet Jika terpaksa pergi saat jam rawat macet, maka berangkatlah lebih awal dari jam kegiatanmu agar tidak terlambat. Misalnya untuk pagi hari, jam rawan macet adalah sekitar jam 6.30 hingga jam 7.00, karena pada jam ini merupakan saat dimana murid-murid sekolah masuk. Sedangkan untuk sore, jam rawan macet adalah jam 16.00 karena merupakan jam pulang kantor. Edisi 55 Tahun 2017 SOLID


Komunitas

58

AMERA Arek Malang Pembuat Desain Jembatan dan Bangunan

Untuk membuat sebuah infrastruktur, seperti jembatan ataupun bangunan gedung bukanlah perkara yang mudah. Banyak hal yang perlu diperhitungkan karena jika salah sedikit akan berakibat fatal. Seperti yang dilakukan oleh teman-teman dari komunitas yang namanya sudah tidak asing lagi di lingkup keteknikan, khususnya Teknik Sipil Universitas Brawijaya, yaitu Amera. Amera rutin melakukan kegiatan penelitian dan memberikan inovasi-inovasi pada desain bangunan ďŹ sik yang dirancang. Tidak tanggung-tanggung, Amera langganan mencetak juara pada ajang perlombaan p e r a n c a n g a n s t r u k t u r j e m b a t a n d a n bangunan. Amera yang merupakan nama kebalikan dari Arema (Arek Malang) dahulu adalah club yang Edisi 55 Tahun 2017 SOLID

terdiri dari kumpulann mahasiswa yang tertarik pada bidang konstruksi jembatan dengan nama Amera bridges club. Seiring pergantian tahun, Amera bermetamorfosis menjadi sebuah departemen dibawah naungan Himpunan Mahasiswa Sipil. Tidak lagi hanya jembatan, Amera kemudian melebarkan sayap mereka dengan juga fokus terhadap struktur gedung. Perihal lomba, Amera tidak perlu diragukan lagi. Dengan bimbingan dari dosen, perlombaan baik dalam tingkat nasional maupun internasional sudah pernah dijajal oleh Departemen yang berdiri sejak tahun 2008 . Awal karir Amera perlombaan diwalai dengan mengikuti Kompetisi Jembatan Indonesia atau KJI. Di ajang KJI yang rutin diselenggarakan oleh DIKTI, Amera pernah


59

Komunitas

menyandang predikat sebagai juara umum sebanyak 3 kali berturut sejak tahun 2012 hingga 2014, sedangkan pada tahun 2015 dalam kontes KJI Amera hanya mampu puas dengan mendapatkan predikat juara 2 pada kategori baja, dan berhasil kembali menjadi juara umum pada tahun 2016 lalu Setelah berhasil dalam ajang KJI, Amera juga aktif mengikuti Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia atau KBGI. Predikat yang diraih Amera pada ajang KBGI juga tidak kalah yaitu pernah mendapat predikat sebagai juara umum pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 sebagai juara 3. Untuk skala internasional, Amera sejak tahun 2014 mengikuti lomba bangunan tahan gempa yang diselenggarakan oleh Ideers di Taiwan dan berhasil membawa bangunan yang memiliki kekuatan yang baik, pulang nominasi diantaranya adalah best berat yang ringan serta mudah diterapkan. design dan best exhibition. Soal infrastruktur jembatan dan Bagi salah satu anggota Amera yang bangunan menurut Rachman merupakan hal juga pernah mengikuti kompetisi, Nur yang penting. “Kalau untuk infrastruktur semua Rachman, mengatakan bahwa kendala saat tahu bahwa Indonesia ini adalah negara mengikuti lomba di kancah interenasional kepulauan, jadi pasti peran jembatan ini sangat adalah ketersediaan bahan baku. “Kalau hanya dibutuhkan sebagai penghubung satu pulau untuk kancah nasional kita masih imbang dan ke pulau lain dan akan berdampak pada aspek bisa unggul. Tetapi ketika di internasional kita yg lain. Kalau untuk bangunan menurut saya, jauh tertinggal dan hal ini (material dan alat) harga tanah kita tahu pasti semakin lama akan sangat berpengaruh pada pembuatan model semakin naik. Jadi tren saat ini pasti akan sering jembatan atau bangunan kami.� Selain itu dibangun gedung-gedung tinggi, dimana untuk membuat desain bangunan sehingga tidak membutuhkan tanah yg luas tetapi bisa dapat unggul dibandingkan desain lainya yang dihuni oleh banyak orang. Perlu ada penelitian juga perlu diperhatika adalah dengan inovasi, dalam hal itu, dan Penelitian juga dapat yaitu untuk mencipkatkan sebuah desain dikembangkan dari kompetisi �

Edisi 55 Tahun 2017 SOLID


Sastra

“ Membangun Bangun � Oleh: Sisca Ainun Nissa Pondasi... Menggali dalam-dalam Mengubur pundi uang Menguatkan bangun, katanya Mendasarkan bentuk, terangnya Nyatanya, menyimpan apa-apa yang tak boleh dilihat mata Rapat-rapat mengakarkan aturan Mendidik tanpa transparan Tiang.. Bilangnya, menjadi tinggi untuk menaungi Nahasnya, bangunlah membanggakan diri Seolah menguat Tapi mengerat Keparat? Atap. Dijunjung lalu disanjung Dibawahnya merendah demi berlindung Perlakuannya terlalu agung Pada pemilik kuasa entah apa Bermegah mengatas Cengkah bawah tak diretas Damai saja melangit Mungkin indah diawang-awang Sebentar juga pasti terombang

Edisi 55 Tahun 2017 SOLID

60


61

Cerpen

Hitam Sisca Ainun Nissa. Malang 26 Agustus 2017 Hitam. Begitulah cara Tuhan mempertemukanku dengan dunia. Misterius? Tentu. Tuhan pasti punya alasan mengapa memperlakukanku demikian. Tuhan punya tangan agung yang berhak memilih akhir bahagia seperti apa untukku. Bukankah anggun dan elegan a d a l a h p e m b i a s a n d a r i h i t a m ? A k u h a r a p i t u a k h i r n y a . Sekian dari mereka pernah bertanya, apakah aku menerima? Ah, apa kalian berpikir aku bisa menolaknya? Seandainya ada satu waktu untuk memilih, aku akan menunjuk merah, kuning, dan biru. Tapi waktu tinggalah lalu. Dan harapan tinggalah kenangan. Kini, tinggalah aku di sini. Perkenalkan. Akulah Nada, seorang gadis yang tak pernah mengenal warna.

Ilustrasi : Majid Abdillah

A k u m e n g a y u n k a n t o n g k a t k u , memastikan untuk bisa berjalan dengan aman. Sesekali anak tangga yang tak sama tingginya menyulitkanku, tapi tempat ini sudah satu tahun lebih aku akrabi. Bagiku, tidak jadi masalah berjalan tanpa memandang. Yang lebih jadi masalah adalah berjalan dengan mendengar, mendengar mulut-mulut manusia yang lupa hatinya.

“Eh, gadis buta.”

Ya, kurang lebih seperti itu. Tentu itu bukanlah sebuah sapaan yang manis. Tapi aku menikmatinya setiap pagi. Mungkin mereka

pikir perundungan di area kampus itu lucu. Mereka salah, dimanapun tempatnya itu tidak lucu. “Halooo, gendut. Uh, makan beruang ya semalam?” Itu dari suara yang sama. Kemudian diikuti sekerumanan tawa yang sama pula. Aku hanya bisa tersenyum kecut. Mungkin malaikat sedang sibuk mencatat ulah mereka. “Nada, sini aku bantu.” Seseorang yang barusan dicela itu memegang tanganku. Membantuku menaiki satu persatu anak tangga didepan gedungku. “Ah, itu ada Edisi 55 Tahun 2017 SOLID


Cerpen

62

Amanda di sana. Kita ke sana ya?” lanjutnya. “ Te r i m a k a s i h , E m m a .” L a l u a k u mengikuti arahannya. Dialah Emma, gadis tulus yang 'mereka' panggil gendut. Dialah sahabatku. Sahabat yang tak pernah malu berjalan pelan seperti nenek-nenek ketika denganku. Sahabat y a n g r e l a m e n j a d i t a m e n g d a n memberhentikan laju mobil jika aku butuh menyebrang. Sahabat yang dengan ikhlas menyuapiku di kantin waktu aku kesusahan menaruh makanan di atas sendokku. Emmalah sejatinya teman. “Amanda, kamu ngapain di sini sendiri?” tanya Emma seraya membantuku duduk. “ E h , E m m a . N a d a . ” D a r i c a r a menjawabnya, aku tahu sebelumnya Amanda sedang melamun. “Kamu sedang memikirkan sesuatu, Amanda?” tanyaku. “Aku masih tidak habis pikir mengapa mereka terus merundungku? Apa menjadi pendek dan dekil adalah kesalahan yang mutlak?” gerutu Amanda. “Ah, aku juga dikatain gendut. Malah yang lebih parah, aku disangka makan beruang. Padahal kalau aku pikir, aku tidak pernah punya urusan apa-apa dengan mereka,” timpal Emma. “Coba kalau aku punya kuasa, aku sudah seret mereka,” ucap Amanda. “Amanda, sayangnya kita bukan siapasiapa. Kita tidak punya apa-apa. Kita tidak punya latar belakang keluarga kaya raya. Kita hanya…” imbuh Emma. “Memangnya kalau kalian punya apaapa, kalian mau apa?” potongku. “Aku akan laporkan perbuatan mereka. M e r e k a a k a n t e r j e r a t t i n d a k p i d a n a perundungan dan pencemaran nama baik,” jawab Emma dengan menggebu-gebu. Edisi 55 Tahun 2017 SOLID

“Sepertinya mereka bukan lagi manusia. Mereka cocoknya dijebloskan ke white room. Di ruangan yang serba putih itu mereka akan mendapat siksaan secara psikologis, sama seperti yang kita rasakan. Setimpal. Setelah keluar dari tempat itu, mereka akan menjadi gila dan kehilangan identitas dirinya. Bahkan, ahli psikologi pun akan susah menyembuhkan mereka. Samalah dengan sakit hatiku dipermalukan setiap pagi. Aku memang pendek dan dekil, cukup orang lain tahu dengan melihatnya. Tidak perlu diteriaki dan diperjelas, sudah jelas. Akupun tidak pernah memilih untuk terlahir seperti ini,” komentar panjang Amanda menjadi semakin sadis. “Kalian sepertinya harus tahu satu hal,” kataku.

“Apa itu, Nada?” tanya Emma.

“Kalian itu cantik,” terangku.

“Nada, tidak usah mengejekku,” balas Emma. “Kamu berkata demikian karena kamu tak melihatnya. Kamu…” ucapan Amanda terhenti. “Aku apa?” tanyaku pelan. “Aku buta? Aku tidak bisa melihat fisik kalian?” lanjutku. “Nada, bukan maksudku seperti itu. Maafkan aku. Aku sedang benar-benar emosi,” suara Amanda melemah. “Tidak apa-apa, Amanda. Aku tahu, salah satu dari kalian akan berkata demikian. Itu wajar. Tapi justru itulah aku ingin mengatakan pada kalian, kalian itu cantik,” ucapku. “Cantik itu yang tubuhnya langsing, proporsional,” jawab Emma. “Proporsional? Maksudmu seperti yang ditawarkan produk pelangsing? Kamu percaya itu karena sebagian besar dari kita percaya itulah standar cantik?” bantahku.


63

Cerpen

“Tidak, Nada. Ini bukan masalah percaya atau tidak percaya, tapi gendut itu memang tidak cantik,” Emma tetap bersikeras dengan argumennya. “Tapi di belahan bumi yang lain beranggapan gadis yang gendut itu cantik, sebut saja di Mauritania dan Nauru. Emma, sebenernaya standar yang telah ditanamkan pada pemikiran mayoritas orang itu bisa saja hanya teknik marketing produk pelangsing. Apa kamu penah berpikir demikian? Sekarang aku tanya, mengapa cantik harus langsing?” tanyaku lagi. “Karena langsing itu sehat,” jawab Emma. “Sehat adalah ketika kamu menjaga p o l a m a k a n m u d e n g a n b a i k . T u h a n menciptakan sehat dan langsing dengan berbeda kata, itu artinya mereka tidak sama,” bantahku. “Tapi cantik juga tidak pendek, cantik itu tinggi,” giliran Amanda mengutarakan pendapatnya. “Kamu tinggal di wilayah Asia, kamu tidak pendek. Kamu cantik. Bukankah dengan tinggimu segini kamu bisa bebas memilih m e n g g u n a k a n h i g h h e e l s s e s u a i keinginanmu? Kata orang itu jenis alas kaki yang cantik,” ucapku. “Cantik itu putih, tidak dekil,” bantah Amanda lagi. “Amanda, punya kulit gelap itu bukan berarti dekil. Jangan terpengaruh dengan produk-produk kecantikan pemutih yang digembor-gemborkan. Janganlah kamu menyiksa dirimu hanya demi menuruti mulutmulut di luar sana. Banyak produk pemutih yang mengandung bahan berbahaya, kamu pernah mendengar beritanya kan? Bahkan, kulit gelap juga lebih minim beresiko terkena kanker kulit. Kulit gelap itu eksotis, cintailah itu. Kalau tidak kalian yang memulai mencintai diri sendiri, siapa lagi?” tuturku.

“Apa semua yang kamu katakan itu benar? Kamu tidak melihat kita, Nada?” tanya Emma. “Apa semua kebenaran harus dilihat?” tanyaku.

“Nada,” ucap Emma lirih.

“Aku memang tidak melihatnya. Mataku memang buta, tapi mata hatiku tidak. Kalian sungguh cantik. Kalian kuat, itulah yang menjadikan kalian sangat cantik. Banyak di luar sana orang yang memilih bunuh diri hanya karena mereka tidak sesuai dengan standar yang diciptakan manusia. Mereka frustasi karena menelan mentah-mentah perkataan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Mereka lebih percaya pada orang lain daripada diri mereka sendiri. Tapi kalian memilih b e r t a h a n . D e n g a n i n i k a l i a n t e l a h membuktikan bahwa eksistensi kalian itu cantik. Hati kalian cantik. Mereka yang buta, bukan aku,” ungkapku. “ N a d a , ” k i n i A m a n d a l a h y a n g berguman pelan. Aku sangat hafal suaranya. “Dari kalian aku belajar satu hal,” ucapku. “Apa itu?” Amanda dan Emma kompak membuka mulutnya. “Dengan ini aku tahu mengapa Tuhan memberikan mata yang buta. Aku tahu, karena d e n g a n m a t a i n i l a h a k u b i s a m e l i h a t bagaimana cantik yang sesungguhnya,” tuturku. Tu h a n , d u n i a m e m a n g l u c u . M a n u s i a menciptakan standarnya. Mendahulukan kehendak di atas takdir. Manusia itu serakah kan, Tuhan? Tidak cukup hanya dengan putih, mereka meminta merah, kuning, dan biru. Dengan hitam, maka cukupkan aku. Biarkan aku yakin bahwa merah, kuning, dan biru itu tak tebih berwarna daripada hitam. Bukan hitam yang tenggelam, tapi warnalah yang ditenggelamkan hitam Edisi 55 Tahun 2017 SOLID


Resensi

64

DI BALIK INVESTIGASI TEMPO Judul : Di Balik Investigasi Tempo Penulis : Budi Setiyarso, Mustafa Silalahi, Rusman Paraqbueq, Stefanus Pramono, Bagja Hidayat, Philipus Parera Penerbit : PT Tempo Inti Media Harian Cetakan : Cetakan I, Februari 2017 Tebal : 179 Halaman ISBN : 978-602-6773-11-1

Masih ingat dengan dunia kedokteran Indonesia pernah dihebohkan skandal suap sebuah perusahaan farmasi terkait ribuan dokter dan ratusan rumah sakit pada bulan November 2015? Ribuan oknum dokter kongkalikong dengan sebuah perusahaan farmasi, PT. Interbat, yang terduga bersalah melakukan tindakan gratifikasi menyuap para dokter tersebut untuk menjual obat mereka. Laporan investigasi bertajuk “Jejak Suap Resep Obat” mengungkap fakta di balik praktik dengan nilai total 131 miliar rupiah. Semua berawal dari ditemukanya sebuah file yang berisi data ratusan nama oknum dotkter dan puluhan rumah sakit yang menerima aliran dana dari PT. Interbat. Selain kasus suap obat, masih terdapat empat investigasi lainya yang dilakukan oleh Tim Investigas Tempo diantaranya kasus perbudakan dan pembunuhan awak kapal ilegal asal Indonesia di Taiwan, kasus deretan villa mewah pejabat di puncak Bogor penambah parah banjir di Jakarta, kasus janggalnya kematian seorang arkeolog purbakala Jawa Tengah bernama Lambang Babar Purnomo, dan kasus impor minyak mentah asal Gold Minor yang melibatkan sejumlah direksi Pertamina Indonesia. Laporan investigasi yang terdapat pada buku ini menjangkau hampir semua persoalan dari beberapa aspek seperti politik, budaya, ekonomi, kesehatan, danlingkungan. Investigasi inilah yang menjadi ikhtiar atau usaha jurnalistik untuk membongkar kasus yang diselimuti misteri dan sengaja dihalang-halangi kekuasaan. Kemudian disajikan pula halaman Cerita di Balik Berita dengan babnya diberikan gambaran kepada pembaca bagaimana Tempo mengawali dan menjalani pengerjaan investigasi seperti urutan kerja seperti mulai rapat redaksi, pengumpulan data, verifikasi fakta yang diperoleh di lapangan, hingga menguji temuan dengan minta konfirmasi para narasumber. Secara tidak langsung tim penulis dan penyunting bertujuan menerbitkan buku ini untuk memberi tahu setiap pribadi yang membaca, bahwa liputan yang dihasilkan tim Investigasi Tempo selama ini tidaklah mudah. Butuh strategi yang jitu, persiapan skenario resiko yang di hadapi, rasa ingin tahu yang besar, tidak mengenal kata menyerah dan rasa takut, konsisten, dan lain sebagainya. Demi menghasilkan karya jurnalistik yang berguna bagi kepentingan banyak. Maka dari itu, buku ini disarankan tidak hanya kepada pribadi yang berkecimpung di dunia jurnalistik, tetapi juga kepada setiap pribadi yang ingin mengenal lebih dalam proses dan dampak dari sebuah kebenaran yang diungkap. Edisi 55 Tahun 2017 SOLID


65

Resensi

PK Sutradara : Rajkumar Hirani Penulis : Hirani dan Abhijat Joshi Pemain : Aamir Khan, Anushka Sharma, Sushant Singh, Rajput, Boman Irani, Saurabh Shukla, Sanjay Dutt Genre : Drama, Komedi Rilis : 19 Desember 2014 Durasi : 152 menit Negara : India

Film PK adalah salah satu ďŹ lm Bollywood yang mengangkat tema mengenai kritik sosial, khususnya dalam agama. Film yang bergenre drama komedi dianggap ďŹ lm terlaris internasional di tahun 2014. Film ini dibuka dengan kisah yang sangat imajinatif sang penulis yang bercerita tentang alien yang di panggil Peekay. Jika biasanya alien digambarkan sebagai mahluk dengan bentuk yang tidak biasa dan cukup abstrak, maka ďŹ lm ini menggambarkan alien sebagai mahluk yang memiliki tubuh persis dengan manusia yang ada dibumi. Namun perbedaanya dengan manusia, Peekay tidak berkomunikasi layaknya seorang manusia. Ia hanya bisa berkomunikasi melalui telepati. Kisah ini dimulai dengan Alien tersebut datang ke bumi dengan membawa sebuah kalung yang berguna untuk memancarkan sinyal guna membawa Peekay kembali ke planetnya. Permasalahan dimulai ketika kalung milik Peekay dicuri oleh seseorang. Hilang nya kalung itulah yg membuat dirinya terpaksa untuk menetap di Bumi dan mencari kalung tersebut agar bisa kembali ke planetnya. Selama ia mencari kalungnya, ia tidak bisa berkomunikasi dengan manusia sehingga ia mempelajari bagaimana kehidupan dan apa yang dilakukan oleh para manusia di bumi. Suatu hari, Peekay bertemu dengan seorang saudagar. Peekay pun memutuskan untuk menyerap pengetahuan manusia termasuk bahasa dengan cara yang unik. Setelah menguasai bahasa masyarakat sekitar Peekay bertanya dan saudagar itu menyarankan untuk mencarinya di Dehli. Akhirnya ia pergi ke Delhi dan melanjutkan pencarian kalungnya. Disana, ia bertemu dengan seorang wanita jurnalis bernama Jaggu. Kemudian Jaggu bingung dengan tingkah anehnya Peekay karna Peekay mencari Tuhan melalui selebaran brosur. Karena tingkah anehnya orang-orang menyebutnya Peekay yang artinya mabuk dalam bahasa India. Ternyata dalam perncarian kalungnya Peekay selalu bertanya dimana kalungnya kepada manusia sekitar. Namun manusia tidak ada yang tahu, dan kebanyakan mereka menyarankan kenapa tidak kau tanyakan kepada Tuhan. Banyak sekali ia mendengar kata Tuhan setiap ia bertanya kepada manusia. Ia pun memutuskan, untuk mencari Tuhan dan bertanya kepada Tuhan dimana kalungnya. Dalam pencarian Tuhan, Peekay sudah begitu banyak melakukan ritual-ritual keagamaan. Sehingga pada akhirnya ia mulai beropini tentang agama dan mulai berdiskusi dengan salah seorang pemuka agama di India. Dari sini cerita dimulai, pencarian Peekay dengan sosok Tuhan yang membawanya pada sebuah jawaban tentang gagasan agama menurut Peekay. Edisi 55 Tahun 2017 SOLID



“

“ sudahkah anda mengunjungi

website www.solid.or.id hari ini?

Supported by:


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.