LIFT Edisi 25

Page 1


FOKUS

ITIKAD diterbitkan oleh LPM SOLID FT UB

PELINDUNG

Dekan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

PENASEHAT

Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Teknik

PEMIMPIN UMUM Zulfikar Pratama

PEMIMPIN REDAKSI Dewi Rokhmah

KOORDINATOR LIFT Nanda Yustina

TIM REDAKSI

Widya, Nanda, Varda, Ummu, Winda, Ita, Inez, Putri, Nizam, Fahmi, Hary, Viki, Wahyi, Citra, Husna, Sawung, Hanas, Hafid, Andre, Afif, Edo, Adit, Angie, Iqbal, Rindang, Yuri

EDITOR

Dewi, Nanda

KARIKATUR Afif, Rizal

DESAIN LAYOUT

Kami ucapkan syukur kepada Allah SWT, karena dengan segala sumber daya yang terbatas akhirnya LIFT edisi 25 ini bisa terbit. LIFT merupakan media yang berfungsi untuk menyampaikan kabar yang faktual yang berada di lingkup Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Kami juga selalu senantiasa berusaha memberikan yang terbaik demi kebanggaan Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya. Banjir yang terjadi belakangan ini di area strategis kampus Universitas Brawijaya, dirasa mengganggu oleh banyak warga kampus. Belum lagi masalah transportasi di areal kampus yang makin hari semakin ramai, dan terlihat kurang teratur. Bila kita menilik permasalahan akan fasilitas, sarana dan prasarana kampus tadi, tentu akan berujung pada pertanyaan tentang transparansi dana oleh pihak birokrat. Seperti apa permasalahan selengkapnya, bagaimana pendapat para ahli dan pihak otoritas menanggapi hal tersebut, akan dikupas tuntas dalam rubrik FOKUS kali ini. Untuk Rubrik warta teknik kali ini, akan membahas tentang fenomena kantin dan Pedagang Kaki Lima di kampus UB, khususnya di Fakultas Tenik. Penjual dan mahasiswa sebagai pembeli, angkat bicara pada edisi kali ini. Kegiatan yang ada di Fakultas Teknik cukup padat selama kurun waktu 6 bulan. Kami mencoba merangkum beberapa event dari setiap jurusan, antara lain Lomba Jembatan yang diadakan jurusan Teknik Sipil, PWK Fair 2011, Konser musik dalam rangka memperingati hari Air sedunia yang diadakan oleh jurusan Teknik Pengairan, dan Jendela Arsitek beberapa waktu lalu. Selain itu, profil mengenai Team Gokart Himpunan Mahasiswa Mesin, bangkitnya kembali radio EFM Teknik Elektro, serta berdirinya Himpunan Mahasiswa Informatika, juga akan disajikan di rubrik KAMPUS. Kami menyadari bahwa media LIFT ini jauh dari kesempurnaan. Tetapi kami selalu berusaha menyediakan yang terbaik bagi anda. Kritik dan saran senantiasa kami nantikan. Kami juga selalu menantikan kerjasama dari para pembaca, demi terwujudnya Fakultas Teknik yang lebih baik. HIDUP TEKNIK !!!

Yuri, Fahmi

DANA

Aang Samsudy

ALAMAT REDAKSI

Lt.2 Ged. Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Teknik UB Jl. MT. Haryono 167 Malang Kode Pos: 65145 Telp: (0341) 585941

HOMEPAGE

www.solid.brawijaya.ac.id www.solid.or.id

Cover by Yuri

Selamat datang pemuda pemudi pilihan di LPM SOLID!

Redaksi menerima kiriman tulisan yang berisi tentang informasi - informasi yang menyangkut Fakultas Teknik ataupun kegiatan kemahasiswaaan dilingkungan Fakultas Teknik. Panjang tulisan maksimal 3 (tiga) halaman A4 spasi ganda. Redaksi berhak mengedit tulisan bila dia� disertai dengan keterangan lengkap penulis.

2

LIFT - Lembar Informasi Fakultas Teknik | edisi 25 | mei 2011

TRANSPARANSI DANA MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK Transparansi dana saat ini memang menjadi masalah yang cukup krusial di lingkungan Universitas Brawijaya, tak terkecuali Fakultas Teknik. Sebagai institusi pendidikan, masalah keterbukaan dana memang sangat penting mengingat uang yang masuk dari mahasiswa juga sangat banyak. Namun sayangnya, keterbukaan dana masih belum menjamah ke sampai ke kalangan mahasiswa

$

ebagai pihak yang erat kaitannya dengan proses pengambilan dana oleh mahasiswa khususnya untuk kegiatan kemahasiswaan, Bapak Ari Wahjudi mengatakan bahwa di Fakultas Teknik dana untuk kemahasiswaan telah dibagi ke seluruh jurusan dan diatur sesuai proporsi yang mengacu pada jumlah mahasiswa tiaptiap jurusan tersebut. Harapannya, agar tidak menimbulkan kesan ketidakadilan dalam pembagian dana kemahasiswaan. Sedangkan untuk Badan Eksekutifnya, diambilkan 10% dari dana tiap-tiap jurusan. Untuk besarnya dana kegiatan kemahasiswaan sendiri sebelumnya telah disesuaikan dengan rancangan kegiatan fakultas. Seluruh dana yang diperoleh oleh fakultas, diatur proporsinya s e s u a i d e n g a n rancangan kegiatan tersebut. Dana yang diperoleh fakultas setiap tahunnya besarnya tidak selalu tetap. Pada rapat umum selalu diusahakan untuk terus meningkat tiap tahunnya yaitu sebesar 25%. Dengan kenaikan tersebut, diharapkan prestasi mahasiswanya juga meningkat.

Beliau juga menambahkan b a h w a Lembaga Kemahasiswaan hendaknya tidak hanya sekedar mengadakan kegiatan, harus ada target dari kegiatan tersebut. Dimana setiap

kegiatan hendaknya bersinergi dengan tujuan DIKTI, misalnya dengan mengikuti kegiatan Pimnas, PKM, Gemastik, Olimpiade, serta kegiatan-kegiatan konsentrasi jurusan seperti kontes robot, roket air, jembatan dan lain

sebagainya. Setiap kegiatan kemahasiswaan yang mencairkan dana dari fakultas, tentunya akan dimintai laporan keuangannya. Pihak fakultas akan menyetujui proposal yang diajukan mahasiswa, jika laporan kegiatan terdahulu telah dilaporkan. Sehingga tidak ada lagi bentuk penunggakan laporan pertanggungjawaban oleh mahasiswa. Sistem seperti ini memang baru dijalankan sejak awal kepengurusan Pak Ari untuk melakukan kontrol terhadap dana kegiatan kemahasiswaan. Tentang proses pelaporan dana ke fakultas, saat ini memang sudah disinkronkan dengan proses pelaporan dana ke IOM, tetapi format pelaporan dananya berbeda, karena sumber dananya juga berbeda. “Program kerja dari masing-masing himpunan hendaknya diberitahukan ke pihak fakultas pada awal kepengurusannya, akan tetapi saat ini dari pihak himpunan belum melakukan hal tersebut” ungkap beliau. Pelaporan keuangan tentu saja tidak hanya diharuskan untuk pengambilan dana dari mahasiswa, pihak dekanat pun setiap bulan selalu melaporkan laporan keuangannya kepada pihak rektorat.(Hari)

LIFT - Lembar Informasi Fakultas Teknik | edisi 25 | mei 2011

3


FOKUS

FOKUS

Perbandingan dengan fakultas lain Saat ditanya tentang keterbukaan yang ada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip), Reza selaku Ketua BEM Fisip menyatakan bahwa pada dasarnya pihak Fakultas Fisip selalu terbuka terhadap mahasiswanya tentang dana kemahasiswaan. Keterbukaan pihak fakultas sebenarnya adalah salah satu proses pembelajaran bagi mahasiswanya itu sendiri. Mahasiswa jadi tahu sumber dana yang dipakainya, digunakan untuk apa saja, serta mengapa dana tersebut diperoleh dalam jumlah sekian. Tentu saja ada sisi yang seharusnya tidak diketahui oleh mahasiswa. “Contohnya saja tentang penggunaan dana rumah tangga dari fakultas itu sendiri, tidak ada untungnya untuk mahasiswanya, terlebih bisa saja terjadi chaos antara fakultas dengan mahasiswanya” ungkap Reza.

Jaringan Lalu Lintas Universitas Brawijaya

D

Keterbukaan kepada mahasiswa? Saat ditany� dekanat kurang ter� ketika ditanya tenta� Mesin. Ketika pihak f� program kerja. Ketika � ternyata dana yang dibutuh� kemahasiswaan dapat berjalan secara maksimal. Salah sa� program kerja bisa maksimal. Sangat disayangkan, pihak dekanat tidak memberikan tanggapan yang memuaskan. Tidak hanya hubungan dengan organisasi kemahasi� bagus oleh salah� Serupa dengan kete� adalah tentang pelapor� mahasiswa. Terkadang � ini yang s� mendapatkan sosialisasi SOP, sehingga bisa diketahui standar bakunya, ungkap salah seorang kahim.

Teknik akan

Tidak h� terstandarisasi, diharapkan seluruh kegiatan dapat tertata dan memiliki alur yang jelas. Ketua BEM Teknik mengungkapkan bahwa dia pernah menemui kegiatan yang seh� sebelumnya, bahwa seluruh pengajuan proposal kegiatan memerlukan otorisasi dari BEM agar disetujui pihak dekanat. Transparansi dana sebenarnya adalah salah satu syarat yang diajukan kepada dekanat oleh Kongres Mahasiwa Teknik ketika nama Dewan Teknik harus diubah menjadi BEM Teknik. Namun sampai saat ini syarat itu pun belum terealisasikan. Sebenar� diketahui oleh mah� transfer wacana antara dekanat dengan himpunan mahasiswa, BEM dan organisasi kemahasiswaan yang ada di Fakultas Teknik.

4

LIFT - Lembar Informasi Fakultas Teknik | edisi 25 | mei 2011

alam penciptaan lingkungan kampus, tentunya tidak hanya aspek tata gedung dan penghijauan tetapi juga aspek lalu lintas di dalam kampus, karena lalu lintas dalam kampus tidak berbeda dengan lalu lintas di luar kampus. Jadi di dalam kampus pun seharusnya juga terdapat peraturan-peraturan lalu lintas yang harus dipatuhi pengguna lalu lintas di dalam kampus. Di dalam kampus ini, terdapat aspek otonominya, dalam hal ini pihak Rektor dapat memberikan kewenangan untuk mengatur hal tersebut. Para dosen yang menekuni dalam bidang transportasi diminta pihak Rektor untuk mengatur tata lalu lintas di dalam kampus. Lalu para dosen tersebut membentuk Tim pengembangan lalu lintas di dalam kampus. Dari Tim tersebut sudah banyak memberikan masukan dari sistem parkirnya dansistem sirkulasi lalu lintasnya, tetapi karena di dalam kampus sendiri banyak terdapat pembangunan-pembangunan yang sedang berlangsung ,jadi pembangunan transportasi di laksanakan dengan cara bertahap. Sebagai contoh adalah penataan parkir, dari tim pengembangan transportasi Fakultas Teknik ini telah memberikan rekomendasi untuk memberikan fasilitas-fasilitas seperti tempat parkir. Dimana kendaraan itu boleh berhenti dan tidak boleh berhenti serta dimana kendaraan itu boleh parkir dan tidak boleh parkir. Kedua, Tim dari Fakultas Teknik juga sudah memberikan rekomendasi dengan sistem elektronik yang mengatur dimana tempat parkir untuk mahasiswa dan dimana tempat parkir untuk dosen dan karyawan. Demikianlah yang disampaikan Bapak Harnen Sulistyo selaku Dekan Fakultas Teknik sekaligus pakar transportasi Universitas Brawijaya. Masalah paling penting yang dihadapi dalam hal lalu lintas di UB adalah para penggunanya. Sebagai contoh para pengguna lalu lintas di UB tidak pernah mengatur kecepatan di dalam kampus, banyak dari pengguna yang melawan sirkulasi lalu lintas di kampus, dan parkir sembarangan di pinggir- pinggir jalan. Sebernarnya pihak pengatur lalu lintas di UB telah memberi rambu-rambu lalu lintas untuk mengatur kecepatan di lingkungan kampus serta ramburambu dilarang parkir. Namun mungkin karena di lingkungan kampus tidak terdapat pihak-pihak yang mengatur tata tertib di lingkungan kampus, sehingga para pengguna lalu lintas di kampus tidak kenal rasa takut untuk melanggar ramburambu lalu lintas di lingkungan kampus. Selain itu, pihak kampus telah memberikan speedbar untuk mengatur kecepatan di dalam kampus, namun sayangnya pemberian speedbar tersebut banyak dikeluhkan oleh banyak pihak. Kemudian juga telah di rekomendasikan di pintu masuk, elevasinya agak di lebih di tinggikan sehingga pengguna bisa mengurangi kecepatan. Hal yang mendesak sekarang ini adalah kekurangan lahan parkir, namun sudah direncanakan untuk

membangun gedung parkir bertingkat. “Jadi pada nantinya tempat parkir akan dilaksanakan secara terpusat. Selain itu rencananya setiap mahasiswa akan diberi sepeda kayuh selama mahasiswa itu kuliah di UB serta direncanakan juga nantinya di UB akan terdapat kereta listrik yang beroperasi memutari UB. Jadi kereta akan berhenti di haltehalte sehingga mahasiswa ataupun karyawan dapat ikut untuk mencapai tempat tujuan mereka.” ujar Pak Harnen Pengaturan arah di UB pun perlu ditata ulang, karena terdapat beberapa titik yang rawan untuk terjadi kecelakaan, contohnya adalah di pertigaan Fakultas Ekonomi dan pintu masuk jalan Sukarno-Hatta. Di dalam kampus pun sangat mungkin untuk diberi suatu fasilitas lampu lalu lintas dan pengatur lalu lintas layaknya polisi di luar kampus. CTM (Campus Transport Management)

kampusyang tenang dan bebas polusi udara dari kendaraan bermotor dapat tercipta, selain itu dapat mencegah adanya kecelakaan lalu lintas di kawasan UB. Strategi ketiga dengan menggunakan parking cash yang tinggi sehingga mahasiswa akan mempertimbangkan kembali untuk membawa kendaraan bermotor ke dalam campus. Stiker parkir kampusyang diterapkan di UB membuat mahasiswa mendapat kemudahan untuk masuk dan parkir di area kampusdan hal tersebut menyebabkan adanya peningkatan jumlah mahasiswa yang menggunakan kendaraan bermotor ke dalam kampus. Dan sistem CTM lain yang dapat diterapkan adalah dengan memberikan fasilitas penyewaan sepeda kampussehingga para mahasiswa tidak lagi menggunakan kendaraan bermotor untuk pergerakan di dalam kampus. CTM sendiri telah di terapkan di beberapa universitas besar di Indonesia, seperti di Universitas Indonesia (UI) yaitu bus kampus yang sering disebut bus kuning untuk melayani kebutuhan transportasi mahasiswa di dalam kampusUI Depok, UI juga menyediakan fasilitas sepeda kampus kepada mahasiswa dengan menunjukan KTM kepada petugas jaga. CTM juga telah di terapkan di Universitas Airlangga berupa mini bus yang disebut FLASH (Fast Local Area Shutle) sebagai alat transportasi antar kampus yaitu melewati Kampus A, B dan C. Ibu Nailah Firdausiyah, ST.,MT.,M. Sc selaku dosen jurusan PWK yang bergelut di bidang transportasi mengatakan bahwa dengan penerapan sistem CTM, ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh, antara lain berkurangnya jumlah kendaraan bermotor dalam kampus. Hal ini selanjutnya dapat mewujudkan kampus yang sesuai dengan fungsinya sebagai tempat kegiatan belajar mengajar yang nyaman, bebas dari polusi suara (kebisingan) dan polusi udara serta dapat mengurangi terjadinya kecelakaan. Permasalahan yang sering terjadi akibat banyaknya jumlah kendaraan dalam kampus adalah keterlambatan akibat kesusahan dalam mencari tempat parkir ataupun dalam menyebrang jalan dan banyaknya kecelakaan lalu lintas di dalam kampusyang disebabkan pengguna sedang terburu-buru. Adapun rambu-rambu yang diterapkan di jalan dalam kampus UB juga masih terdapat masalah karena pada kenyataannya rambu-rambu tersebut masih sering dilanggar. Ada bebrapa penyebab, antara lain karena mahasiswa takut terlambat dan ingin segera sampai sehingga memilih jalan yang lebih dekat tanpa memutar meski harus melanggar rambu yang ada, atau pelanggaran rambu-rambu dilakukan oleh orang yang masih baru mendatangi kawasan UB sehingga tidak mengetahui aturan atau rambu-rambu yang berlaku. Untuk mengatasi masalah tersebut mungkin dapat diterapkan sistem punishment (hukuman)

Universitas Brawijaya saat ini memiliki lalu lintas dalam kampus yang sudah menyerupai lalu lintas di jalan umum seperti jalan veteran atau jalan MT. Hariyono. Lalu lintas dalam kampus UB sudah sangat ramai, dan tidak teratur. CTM (Campus Transport Management) merupakan suatu konsep pengaturan transportasi yang sudah saatnya di terapkan di Universitas Brawijaya untuk mengembalikan fungsi kampussebagai tempat belajar mengajar yang nyaman, tidak bising dan bebas polusi. CTM (Campus Transport Management) merupakan turunan dari TDM (Transport Demand Management) yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektifitas sistem transportasi sehingga mengurangi pergerakan dengan menggunakan transportasi pribadi. Saat ini Universitas Brawijaya (UB) sudah saatnya menerapkan sistem CTM untuk mengembalikan fungsi kampus yang sesungguhnya. Sistem CTM yang dapat diterapkan di dalam kampusantara lain dengan beberapa cara. Pertama, right sharing dengan menggunakan sistem car pool (3 in 1) yang dikhususkan untuk mobil dimana mobil yang dapat masuk ke dalam universitas harus berpenumpang minimal tiga orang. Hal ini dapat dibantu penertibannya pos jaga gerbang bagian depan (Jalan Veteran) dan belakang (Jalan Soekarno Hatta) agar alat transportasi yang masuk ke dalam UB tidak terlalu banyak. Dalam right sharing terdapat sistem lain yang disebut dengan fan pool dimana di dalam sistemnya mengunakan kendaraan bermotor beroda empat ataupun lebih untuk antar jemput mahasiswa, seperti mobil, caravan, ataupun bus. Sistem ini dapat mengurangi jumlah kendaraan bermotor yang masuk ke dalam UB. Rencana kedua mencanangkan program carfree day. Konsep yang digunakan menetapkan satu atau dua hari dalam seminggu tanpa (Sawung, Winda) menggunakan kendaraan bermotor baik roda dua maupu roda empat. Sehingga suasana

LIFT - Lembar Informasi Fakultas Teknik | edisi 25 | mei 2011

5


WARTEK

WARTEK Universitas Brawijaya Banjir (?)

Dari masalah yang timbul ini, kemudian siapakah yang harus bertanggung jawab? Beliau mengaku tidak terlalu paham “ Banjir, masalah yang kerap ditemui di lingkungan yang mengenai hal tersebut. Namun menurut kurang memperhatikan kebersihan dan kelestarian alam, beliau yang perlu mempertanggung kini mulai menjangkit di Universitas Brawijaya. Benarkah ini jawabkannya adalah pihak-pihak terkait pelaksana pembangunan di Universitas semata-mata karena kita kurang menjaga kebersihan ? ” Brawijaya ini. Sebenarnya sudah ada pihak BEBERAPA bulan terakhir, tampaknya Agar air tidak menggenang di jalan, maka yang mengeluhkan mengenai banjir di merupakan pemuncak dari musim hujan. dibuatlah waterway di sekeliling jalan dan kawasan-kawasan tersebut salah satunya Kata “ tiada hari tanpa hujan “ rasanya bangunan. Memang pada prakteknya melalui e-complain. Untuk realisasinya sangat cocok untuk menggambarkan pembangunan di Universitas Brawijaya ini mungkin sedang dalam proses. Harapannya situasi iklim pada saat itu. Cuaca ini pun telah menerapkan hal tersebut, namun pada adalah lebih banyaknya perhatian yang menarik banyak pendapat dari orang-orang kenyataannya, waterway dan jalur resapan ditujukkan terhadap komplain ini, karena tidak yang merasa diuntungkan atau dirugikan. air tersebut kurang maksimal karena sedikit yang sudah mengeluhkan kejadian Dalam kacamata civitas akademika saluran drainase yang kurang memadai. ini melalui e-complain. Seperti keluhanUniversitas Brawijaya, tampaknya hujan ini Sepengamatan beliau, sebagai contoh keluhan tempo hari mengenai polisi tidur menimbulkan fenomena yang kurang sedap adalah kawasan MIPA. Di kawasan MIPA, yang mengganggu kenyamanan akhirnya dipandang mata. Hujan dengan rasio cukup inlet atau areal resapan air terlalu kecil, dan juga diperbaiki. Dan untuk perbaikan sistem lebat setiap harinya telah menciptakan itu menyebabkan air terserap cukup lambat. drainase mungkin membutuhkan persiapan genangan air yang cukup tinggi di daerah Selain itu jika kita lihat dari segi kuantitas, yang lebih matang, dan semoga cepat bundaran UB terlebih lagi di jalan depan jumlah areal resapan air ini juga kurang. terlaksana. Gedung Kuliah Elektro. Hal ini sungguh Mungkin ini juga yang terjadi di kawasan lain Ketika ditanya mengenai bagaimana mengganggu mobilitas civitas di Universitas seperti Kawasan Gedung Kuliah Elektro dan sistem drainase yang baik untuk diterapkan Brawijaya. Apakah ini dikarenakan karena juga Bundaran UB. Hal ini pun belum dilihat pada Universitas Brawijaya, beliau masalah kebersihan? mungkin hal tersebut dari kemungkinan masalah kebersihan dari menjelaskan jika Universitas Brawijaya menyumbang sedikit dari permasalahan ini, jalur resapan air tersebut yang mungkin ini sudah terlanjur seperti sekarang ini. tetapi masalah utama dari banjir ini adalah telah tersumbat. Hal kedua yang mungkin Sehingga jika kita mengubah sistem drainase sistem drainase yang kurang baik. menjadi penyebabnya adalah kurangnya yang ada mulai dari dasar, itu dirasa sulit. ruang terbuka. Di Universitas brawijaya Prof. Dr. Ir. M. Bisri, MS. Guru Besar ini memang rasio kawasan terbangun dan Jadi kita harus menyiasatinya dengan cara Teknik Pengairan Universitas Brawijaya, kawasan tidak terbangun kurang seimbang. lain. Beberapa solusi yang bisa diterapkan dengan bidang keahlian Sistem Drainase Karena idealnya persentase ruang tidak antara lain memperbaiki inlet resapan. menyatakan bahwa masalah banjir lokal di terbangun mencapai 35-40%, sedangkan Inlet resapan air tersebut harus diperbesar kawasan Bundaran UB memang sudah lama di Universitas Brawijaya sendiri belum dan diperbanyak sehingga penyerapan air semakin maksimal. Namun kita juga harus terjadi, namun banjir di kawasan Gedung memenuhi syarat tersebut. memperhatikan kemungkinannya karena Kuliah Elektro baru terjadi akhir-akhir ini saja. Menurut analisa beliau mungkin Dari permasalahan banjir lokal ini kita tidak tahu apakah dalam prosesnya hal ini terjadi dikarenakan pembangunan tentu membawa kerugian bagi pihak-pihak hingga membongkar badan jalan atau tidak. yang sedang dilaksanakan di Universitas dari Universitas Brawijaya sendiri terutama Jika memang memungkinkan, ada saran brawijaya yang kurang memperhatikan para civitas akademika. Bagi kawasan GKTE untuk membuat waterway tertutup dibawah mengenai sistem saluran air. Beliau juga mungkin hanya civitas Elektro dan jurusan lain badan jalan. Solusi lain yaitu membuat menambahkan bahwa banjir di dareah yang gedung kuliahnya melewati jalan depan sumur resapan sekitar 30m. Bunderan UB ternyata menjalar kearah GKTE yang merasakan ketidaknyamanan “ Kalau bisa sebanyak mungkin untuk selatan hingga Gerbang Veteran. ini, namun banjir pada kawasan Bundaran mengantisipasi apabila terjadi kesulitan air UB lebih banyak menyumbang masalah Sesungguhnya apa hubungan antara karena daerah ini adalah kawasan mobilitas kita telah menabung terlebih dahulu”, ujar pembangunan dengan banjir di lokasi- inti yang ada di Universitas Brawijaya. Hal ini Pak Bisri lagi. lokasi tersebut? Menurut Pak Bisri lagi, disebabkan topografi Universitas Brawijaya Terakhir, harapan beliau mengenai saat hujan deras, kuota air akan meningkat. yang cenderung miring kearah selatan sistem drainase Universitas Brawijaya menyebabkan air cenderung selanjutnya, yaitu dapat menjalankan berkumpul didaerah Bundaran pembangunan yang berbasis lingkungan. UB hingga ke Gerbang Veteran. Dalam pembangunan selanjutnya Hal ini juga menimbulkan dampak diharapkan dapat lebih memperhatikan sampingan yaitu kontribusi tentang rasio ruang terbangun dan tidak air ke Jalan Veteran yang terbangun. Selain itu perlu digalakannya semakin bertambah. Apabila konservasi lingkungan dan air di wilayah kita analogikan bahwa jumlah Universitas Brawijaya ini. Apalagi sebentar air hujan yang turun dikawasan lagi kita akan merayakan Hari Bumi dimana Universitas Brawijaya adalah seharusnya kita melestarikan bumi ini bukan 100%, dulu proporsinya 70% malah “mengacak-acak” bumi ini. terserap dan 30% dilimpahkan Dari ulasan diatas dapat kita ketahui ke Jalan Veteran. Namun proporsi tersebut berubah kini bahwa banjir tidak hanya terjadi dikarenakan menjadi 30% habis terserap kurang kesadaran manusia terhadap kebersihan lingkungan sekitar, tetapi hal lain seperti sistem drainase nyatanya juga dan 70% dilimpahkan ke Jalan dapat menyumbang masalah yang sama. Veteran. Ini mungkin dapat lebih Sehingga harusnya kita sebagai kaum buruk lagi apabila tidak segera intelektual dapat berpikir kritis dan objektif banjir lokal di kawasan elektro dan MIPA. Hal ini secara signifikan menggangu dalam menyelesaikan masalah kita bersama diperbaiki. pengendara jalanan di kawasan tersebut ini. (Edo)

6

LIFT - Lembar Informasi Fakultas Teknik | edisi 25 | mei 2011

Kantin, Pedagang Kaki Lima, dan Suara (Perut) MAHASISWA Teknik, hanya mempunyai dua fasilitas kantin, merupakan hal yang cukup memprihatinkan. Dua kantin tersebut adalah Kaftek (Kafetaria Teknik) dan Kantin Mojopait. (Sampai berita ini diturunkan, ada satu kantin baru lagi yang baru dibuka, yaitu kantin M2 yang terletak di belakang Himpunan Mahasiswa mesin dan belum sempat dimintai konfirmasi oleh redaksi).

Setelah menghilangnya PKL (Pedagang Kaki Lima) dari lingkungan kampus kita, praktis hanyalah kantin kampus yang menjadi fasilitas utama dalam menyediakan makanan bagi para mahasiswa Ironisnya, makanan di kampus justru menawarkan makanan kurang variatif dengan harga yang lebih mahal, bila dibandingkan dengan penjual di luar kampus maupun para PKL sebelumnya

S

ejak zaman dulu sampai dengan era globalisasi ini, pendidikan tinggi adalah hal yang masih dirasa ‘mahal’ oleh sebagian besar masyarakat kita. Bahkan bagi dari sekian banyak yang beruntung bisa mencicipi pendidikan di perguruan tinggi, tidak semuanya mempunyai dana yang cukup untuk dapat kuliah tanpa kesulitan keuangan. Selain biaya pendidikan, biaya hidup bagi mahasiswa juga bukan jumlah yang sedikit, apalagi di tengah situasi ekonomi yang tak menentu seperti sekarang ini. Adalah hal yang wajar bila mahasiswa selalu menata

Sebelum PKL digusur, Kaftek merupakan satu-satunya kantin di fakultas Teknik. Kantin yang sudah lama berdiri di fakultas Teknik ini, secara fisik adalah kantin yang bagus, dalam hal ini bersih dan nyaman. Hal ini terbukti dari penghargaan kantin dengan pelayanan terbaik, untuk kategori kantin universitas seluruh Indonesia, yang diperoleh Kaftek beberapa waktu yang lalu. Meskipun untuk masalah harga, sedikit berada diatas makanan PKL yang sudah digusur beberapa waktu yang lalu, Kaftek tetap ramai pengunjung. Belum lagi saat PKL digusur, Kaftek menjadi alternatif tempat makan utama bagi mahasiswa Teknik.

Suasana yang teduh, tempat duduk yang cukup banyak dan memadai, dengan makanan dan minuman rumahan yang berbeda setiap hari, serta harga yang masih terjangkau, membuat Kaftek semakin menunjukkan eksistensinya. Awalnya Kaftek dikelola oleh internal dari fakultas, seperti pensiunan karyawan dan pengurus sendiri. Karena kontribusi terhadap fakultas menjadi minim dan hubungan antar karyawan dan dosen juga menjadi kurang nyaman, akhirnya pengurus memutuskan untuk mengadakan tender atau lelang untuk kepengurusan kaftek. Pengurus kaftek yang sekarang ini merupakan generasi kedua pihak tender. Biasanya tiap tender berdurasi dua tahun dan biaya biaya merupakan biaya sewa tempat, listrik dan fasilitas lainnya. NUANSA asri dan teduh lingkungan kafetaria teknik. Sebelum pedagang kaki lima digusur, merupakan satu satunya kantin di Fakultas Teknik

keuangan sehemat mungkin. Begitu juga dengan urusan makan. Mahasiswa harus berpikir berkali-kali untuk memutuskan tempat makan mana yang menyediakan makanan dengan porsi yang pas dengan harga yang juga pas untuk kantong mahasiswa. Rata-rata mahasiswa menghabiskan sebagian besar waktunya di kampus, sehingga untuk makan pun mahasiswa mencari tempat makan di dalam kampus untuk efisiensi waktu. Kantin di Fakultas Teknik Untuk fakutas besar yang memiliki banyak jurusan dan mahasiswa seperti Fakultas

LIFT - Lembar Informasi Fakultas Teknik | edisi 25 | mei 2011

DOC. SOLID

7


KAMPUS

WARTEK Kantin yang berikutnya yaitu kantin Mojopahit yang baru berdiri beberapa bulan lalu. Kantin ini berdiri atas nama dharmawanita FT UB. Didirikan dengan sistim kontrak, tentunya kantin ini harus mengeluarkan uang tiap bulan yang menyentuh jutaan untuk membayar biaya isidental fasilitas kantin (istilahnya uang sewa). Sebagai kantin baru, kantin ini menarik cukup banyak peminat. Selain dilayani oleh penjual yang cukup ramah, dan menyediakan makanan dan minuman cukup variatif dengan harga yang cukup terjangkau, kantin ini juga memberikan terobosan kantin kampus dengan layanan antar (delivery service) (hanas)

DOC SOLID KANTIN baru sebelah utara bangunan himpunan mahasiswa mesin. kantin yang bernama M2 ini memberikan alternatif menu dan tempat yang berbeda dengan kafetaria teknik

Kantin Kejujuran BEBERAPA waktu setelah PKL digusur, muncul ide kreatif beberapa mahasiswa untuk menjual jajanan di kampus. Bukan dijajakan secara langsung, melainkan dengan meletakkannya di tempat – tempat strategis, beserta tempat uang di sebelahnya. Tempat - tempat diletakkannya jajanan ini dikenal mahasiswa dengan nama kantin Kejujuran. Kantin Kejujuran merupakan kantin dengan resiko terbesar yang mungkin terjadi karena mengandaalkan kejujuran mahasiswa, dalam hal ini sebagai customer. Mahasiswa membeli makanan di kantin kejujuran ini serta membayarnya sendiri, walaupun tidak ada penjual yang menjaga. Kantin kejujuran sedikit membantu para mahasiswa untuk mencari alternatif jajanan di dalam kampus. Bahkan para mahasiswa koresponden menginginkan kantin Kejujuran untuk menambah lagi jenis makanan yang dijual.

Pendapat Para Mahasiswa Teknik Tentang Kantin Di Lingkungan Kampus Setelah PKL digusur dari lingkungan kampus UB, 5 dari 6 koresponden yang merupakan mahasiswa Teknik dan pilih secara acak, menyatakan bahwa mereka memilih untuk makan di Kaftek. Beberapa dari 5 orang tersebut menyatakan terpaksa, karena Kaftek adalah kantin terdekat dengan gedung kuliah mereka. Selain itu mereka juga mengeluhkan Kaftek yang selalu penuh pasca penggusuran PKL, sehingga kurang nyaman, atau bahkan tidak mendapat tempat duduk. Sehingga mereka mengaku lebih memilih makan diluar kampus apabila kaftek sudah ramai. Koresponden yang tidak memiilih makan di kafe teknik dan lebih memilih untuk mencari di tempat lain, menyatakan hal tersebut dikarenakan masalah harga dan bosan dengan menu yang disediakan Kaftek. Kemudian untuk masalah penggusuran PKL dari lingkungan kampus UB, tercatat semua koresponden menjawab tidak setuju. Mereka mengaku merasa kehilangan kehadiran PKL yang memberikan banyak alternatif makanan dan jajanan bagi para mahasiswa. Berbagai alasan mereka kemukakan untuk mendukung keberadaan PKL. Alasan yang pertama dan utama dari mereka adalah masalah harga. Kantin yang disediakan oleh fakultas maupun Universitas, selalu mempunyai harga diatas dari PKL. Berikutnya, makanan yang ditawarkan di kantin dirasa kurang bervariasi dengan porsi yang juga dirasa kurang. Jika memang PKL digusur karena masalah ketertiban, para koresponden menyarankan sebaiknya pihak universitas membuatkan suatu tempat khusus untuk tempat mereka berjualan. Untuk masalah pelayanan kantin yang ada di fakultas Teknik, 4 dari 6 koresponden menyatakan cukup bagus. Namun semua koresponden juga mengeluhkan lamanya waktu pelayanan kantin ketika memasuki jam makan siang, karena sangat ramainya pembeli. Hal ini cukup logis karena hanya ada 2 kantin di fakultas Teknik yang mempunyai lebih dari 1000 mahasiswa. Bukan cuma para mahasiswa yang mengeluhkan tentang terbatasnya tempat untuk mereka menikmati makanan di kantin, pihak kantin pun menyayangkan hal ini. Pemandangan yang biasa bila banyak mahasiswa yang makan dipinggir jalan disekitar kantin teknik yang ada. Solusi yang bisa ditawarkan yaitu pihak otoritas diharapkan bisa menambah armada kantin di fakultas teknik. Selain tempat, yang perlu diperhatikan lagi yaitu masalah harga. Para mahasiswa masih merasa makanan yang dijajakan di kantin Teknik masih tergolong mahal, walaupun menurut pihak kantin, mereka sudah menekan harga serendah mungkin. Namun untuk memenuhi biaya bagi hasil bulanan dengan fakultas, terpaksa pihak kantin hanya bisa mematok harga terendah yang notabene masih diatas harga makanan yang dijual PKL sebelumnya. Dari sini ini juga diharapkan pihak otoritas tertinggi lagi mengambil kebijakan yang lebih tepat untuk biaya bulanan supaya pihak kantin juga menawarkan harga yang pas dikantong mahasiswa yang kebanyakan adalah anak kos.

Dilihat dari perijinan, kantin Kejujuran memang dirasa ilegal. Perlu diadakannya kebijakan khusus dari otoritas tertinggi untuk mengatur keberadaan kantin ini. Namun secara umum kantin ini sangat baik untuk melatih sikap kejujuran mahasiswa, dan juga sekaligus sebagai alternatif jajanan lain bagi mahasiswa. (Hanas) KANTIN mojopahit yang berada di sebelah utara musholla al hadid yang memberikan konsep baru dalam penyajian makanan dan cemilan

8

LIFT - Lembar Informasi Fakultas Teknik | edisi 25 | mei 2011

pameran berlangsung selama tiga hari dibarengi dengan Klinik Arsitektur. Klinik Arsitektur adalah tempat dimana pengunjung dari kalangan manapun dapat berkonsultasi secara gratis mengenai persoalan arsitektur kepada mahasiswa-mahasiswa Arsitektur Brawijaya. Banyak pengunjung yang berkonsultasi mengenai kenyamanan rumahnya dan berdiskusi mengenai beberapa isu dan permasalahan desain arsitektur.

DOC SOLID

Memandang Masa Lalu Lewat Jendela Arsitektur BANGUNAN-BANGUNAN kuno di kota Malang kini sudah berangsurangsur pudar karena perkembangan jaman, sehingga perlu adanya perubahan dan perbaikan pada pelestarian arsitektur kuno di kota Malang. Atas dasar tersebut, mahasiswa Arsitektur Universitas Brawijaya Malang, mengadakan kegiatan dengan judul Jendela Arsitektur pada tanggal 1 April 2011, yang bertepatan dengan hari jadi kota Malang yang ke-97. Jendela Arsitektur berlangsung selama tiga

hari di MX Mall Malang. dengan beberapa rangkaian acara yang terdiri dari Pameran Arsitektur, Talk Show, Forum Diskusi dan Malang Heritage Track. Pameran Arsitektur yang berada di sepanjang lantai 1 Mall MX memamerkan berbagai tugas mahasiswa Arsitektur Brawijaya. Diantaranya tugas-tugas drawing Grafik Analog, dwimatra maupun trimatra Desain Matra, Arsitektur Lansekap, laporan, poster, dan maket Desain Arsitektur, Tugas Akhir dan lain sebagainya. Kegiatan

Jendela Arsitektur secara resmi baru dibuka pada hari kedua oleh Bapak Agung Murti selaku Sekretaris Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Brawijaya, disusul dengan launching majalah Bale Arsitektur 2011 dengan pemutaran film dokumenter. Acara dilanjutkan dengan Talk Show mengenai Pelestarian Arsitektur di Kota Malang bersama dua pembicara yaitu Prof. Ir. Antariksa M.Eng., Ph.D. seorang peneliti pelestarian arsitektur dari Universitas Brawijaya dan Drs. M.Dwi Cahyono, M.Hum. seorang arkeolog dan budayawan dari Universtas Negeri Malang, dengan Yeremia Dimpudus sebagai moderator Talk Show. Malang Heritage Track berlangsung pada hari ketiga. Kegiatan ini merupakan acara berkeliling ke bangunan-bangunan dan kawasan yang memiliki nilai

sejarah tinggi di kota Malang, seperti kawasan Jalan Besar Ijen, Kayutangan, SMAK Frateran, SMAK Cor Jesu, Kawasan Tugu Malang, Commonwealth Bank, Gereja KayuTangan, Pecinan Malang dan lain-lain. Peserta Heritage Track juga diberi penjelasan dan pengearahan mengenai tempat-tempat tersebut oleh Ibu Noviani Suryasari, dosen laboratorium Sejarah Arsitektur Brawijaya. Forum diskusi dengan moderator Bapak Abraham Rizal, berlangsung di lantai 2 MX Mall yang diadakan setelah Malang Heritage Track usai. Forum diskusi ini melibatkan banyak kalangan, diantaranya Bapak Haris Wibisono selaku ketua IAI Cabang Malang, dua pemateri Talk Show Pelestarian Arsitektur di Kota Malang, dosendosen Universitas Brawijaya, Universitas Merdeka dan Universitas Negeri Malang, mahasiswa dari jurusan Arsitektur dan Sejarah di Malang, serta masyarakat umum. Acara ini ditutup dengan deklarasi pelestarian arsitektur yang secara garis besar berisi tentang komitmen pelestarian yang harus dilakukan oleh peran aktif semua kalangan baik mahasiswa, institusi terkait, dan masyarakat, karena bangunanbangunan tua di kota Malang merupakan kekayaan dan saksi bisu perjuangan bangsa Indonesia. (Afif)

EFEK RUMAH KACA DI UDARA KOTA MALANG Dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia, Himpunan Mahasiswa Pengairan mengadakan konser musik yang bertemakan “Water and Human Race” pada tanggal 23 April 2011 di gedung Dome UMM. Bintang tamu kali ini adalah band indie dari Jakarta yaitu EFEK RUMAH KACA. Band yang beranggotakan 3 personil ini tiba di malang tanggal 22 April pukul 21.30 WIB. Keesokan harinya jam 13.00 WIB band ini menghadiri acara meet and greet di Saboten yang dihadiri sekitar puluhan penggemar beratnya. Dalam sesi kali ini, para personil dari Efek Rumah Kaca bercerita tentang awal mulanya band ini berdiri hingga rencana peluncuran album baru yang diprediksi akan keluar akhir tahun ini. Band yang beranggotakan Akbar (Drum), Adrian (Bass) dan Cholil pada vocal ini, bercerita bahwa awal terbentuknya nama band Efek Rumah Kaca, berawal dari sebuah lagu yang ada pada album pertama. Berbagai pertanyaan dan tanggapan muncul dari acara meet and greet ini, baik itu dari penggemar maupun dari personil Efek Rumah Kaca sendiri. Selang 1 jam, acara meet and greet selesai dan para personil pun kembali ke penginapan. Konser musik dimulai pada jam 18.00 WIB, berbagai band indi ikut meramaikan acara konser musik ini, seperti Lolyta dan My Beautiful Life. Beragam acara dibuat sebagai salah satu daya tarik untuk penonton salah satunya adalah pembagian doorprize dan sedikit permainan games yang diberi komando oleh MC. Acara semakin semarak ketika penonton mulai mengikuti irama musik yang dibawakan

oleh band – band indie yang kebanyakan tampil rancak. Banyak aksi – aksi dari penonton yang membuat suasana kian meriah. Penonton yang mayoritas kaum kawula muda begitu menikmati suguhan alunan musik yang dibawakan oleh band – band pengisi. Dan acara puncak yang ditunggu – tunggu pun akhirnya tiba, Band Efek Rumah Kaca tampil di atas panggung ketika jam menunjukkan pukul 21.55 wib. Ketika para personil Efek Rumah Kaca muncul di atas panggung, sontak para penonton pun semakin meriah karena memang sudah menantikan kehadirannya. Dengan tenang, sang vokalis yang biasanya dipanggil Bang Cholil menyapa penggemarnya. Para penonton pun menyahutnya dengan lantang. Tanpa basa – basi Efek Rumah Kaca pun mulai menyanyikan lagu – lagunya baik dari album pertama maupun dari album kedua. Lagu – lagu mereka seperti Mosi Tidak Percaya, Kenakalan Remaja di Era Informatika, Desember dan berbagai lagu lain, mengalir diikuti dengan suara bang Cholil yang khas. Bang Cholil yang waktu itu nampak chic dengan memakai jaket berwarna merah, mampu membawa penonton untuk bernyanyi bersama – sama. Setelah lagu terakhir, Efek Rumah Kaca pun pamitan untuk mengakhiri konsernya malam itu juga. Akan tetapi seperti tidak rela, para penonton meminta lagu tambahan lagi. Begitu antusiasmenya para penonton, Bang cholil pun menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya pada para penonton yang telah hadir dan kepada panitia yang telah mengundangnya untuk tampil di Malang. (Wahyi)

DOC SOLID

CHOLIL, vokalis efek rumah kaca saat tampil di UM M DOME dalam acara Melodi Atmosfer Air

DOC SOLID

LIFT - Lembar Informasi Fakultas Teknik | edisi 25 | mei 2011

9


KAMPUS

KAMPUS DOC SOLID

EFM 107,2 : All About Us Sesuai dengan bidang keilmuannya dan semangat anak muda teknik elektro maka dibentuklah radio komunitas yang dari segi infrastruktur maupun penyiaran dirancang dan dioperasikan sendiri oleh mahasiswa Teknik Elektro Universitas Brawijaya. EFM, begitu radio kebanggaan anak-anak teknik Elektro yang berada di frekuensi 107,2 FM. Radio ini berdiri sejak tahun 2007, dengan jangkauan kurang lebih 1km (Sampai daerah Poltek Negeri Malang dan Jalan Sumbersari). Ketika awal berdiri, dengan peralatan yang ketika itu bekas dan sederhana radio ini bisa mengudara. Walaupun begitu radio ini sempat vakum ketika tahun 2010, karena pada

waktu itu antena yang dimiliki terkena petir sehingga tidak bisa siaran lagi, sekaligus saat itu kekurangan anggota putra yang notabene kebanyakan bertugas sebagai teknisi . Akan tetapi pada April 2011, dengan membeli peralatan rakitan yang tentu saja dengan harga relatif miring, radio ini berhasil mengudara kembali,. Ada cerita unik mengenai pembelian peralatan ini, menurut Farashofi, mahasiwa Teknik Elektro angkatan 2007 selaku ketua Workshop Divisi Telekomunikasi, hunting pembelian alat dilakukan di Malang dan Surabaya, tetapi tidak ditemukan alat yang diinginkan. “ Akhirnya setelah hunting sana-sini, alat tersebut didapat di Tulungagung dengan spesifikasi dan harga yang diinginkan ”, jelas Farashofi. Para penyiar kebanyakan digawangi anak putri, sedangkan anak putra lebih banyak berkutat di bidang teknisi. Kerjasama dalam bidang penyiaran juga akan dilaksanakan. Sebelum vakum radio ini sempat bekerjasama dengan UKM FORMASI (Forum Mahasiswa Studi Inggris). “Memang rencana kedepan, kami akan bekerjasama lagi dengan mereka, karena di sana sudah ada grup broadcaster sendiri, sedangkan mereka tidak punya media”, tutur gadis yang akrab disapa Rebon ini. Program acara EFM antara lain Technology membacakan info-info terbaru mengenai teknologi (gadget keluaran terbaru,

AMERA BRIDGE CLUB Kamis, 21 April 2011, Himpunan Mahasiswa Sipil telah mengadakan kuliah tamu dengan pembicara dari beberapa alumni teknik sipil angkatan ’96. Acara yang dimulai pukul 08.00 wib, dibuka oleh sambutan dari Ibu Ir. Siti Nurlina MT, selaku Sekretaris Jurusan serta ketua pelaksana Lingga, mahasiswa Teknik Sipil angkatan 2009. Dengan moderator Ibu Eva A. ST,MT, materi pertama yang diberikan adalah Teknik Sipil di Dunia Kerja yang dibawakan oleh Tony Setyo. Selanjutnya disusul materi tentang Introduction to Offshore Structures: Design, Fabrication, & Installation atau pengenalan struktur lepas pantai, yang dibawakan oleh Rachmat Hadi Seputro dari Chevron. Setelah break pada saat jam istirahat, materi dilanjutkan pembekalan mengenai hardskill dan softskill dalam dunia kerja oleh Soewito, ST, MSc dan materi terakhir tentang peluang dan tantangan berkarir di bank oleh Ardiantoro Novian. Rangkaian acara ini berakhir pada pukul 16.00 Sementara itu, Amera Bridge Club, klub jembatan yang ada di jurusan teknik sipil, tengah mengadakan lomba setingkat fakultas teknik. Lomba tersebut adalah Lomba Desain Launcer Jembatan. Lomba ini adalah event pertama Amera di bawah kepengurusan yang baru. Ketua pelaksana lomba ini, Yonas Soenaidy dari angkatan 2008, menuturkan bahwa lomba

10

ini dapat diikuti oleh mahasiswa se-fakultas Teknik Universitas Brawijaya yang masih aktif kuliah, selain itu pesertanya dapat lintas angkatan maupun lintas jurusan. Sasaran dari lomba ini salah satunya adalah untuk persiapan KJI ( Kontes Jembatan Indonesia ), event bergengsi bagi mahasiswa teknik sipil se – Indonesia yang diadakan tiap tahun, yang nantinya juga akan diikuti teknik sipil UB. Tahap pendaftaran yang dimulai pada tanggal 15 April, juga disertai technical meeting bagi peserta untuk pengenalan akan mekanisme lomba. Proposal yang dilombakan berisi desain launcer hingga ke rencana anggaran biaya. Penilaian meliputi aspek kreativitas, kecepatan waktu, hingga aspek keamanan dan keselamatan kerja ( K3 ). Setiap proposal yang masuk nantinya akan diseleksi langsung oleh tim juri yang merupakan dosen dari jurusan – jurusan di fakultas Teknik. Kemudian 5 terbaik akan memasuki tahap final dan presentasi langsung di depan tim juri untuk memperebutkan tempat terbaik pada tanggal 23 Mei. Meskipun sempat terhadang oleh beberapa kendala, lomba ini disambut dengan antusias yang cukup besar dari mahasiswa fakultas Teknik, tidak hanya dari jurusan sipil sendiri, tetapi juga dengan ikut sertanya mahasiswa dari jurusan – jurusan lain meskipun lomba ini erat kaitannya dengan bidang teknik sipil. (Widya)

penelitian, edukasi, dsb). Web yang biasanya dijadikan referensi seperti www.okezone.com, www.detik.com, www.howstuffwoek.com, dsb. Kemudian ada pula program E-Gossip, yang membacakan gosip-gosip yang sedang hot dari internet. Termasuk juga mengangkat gosip-gosip hot yang ada di TE UB. Gosip yang dibacakan adalah yang layak untuk disiarkan, tidak berbau SARA dan pornografi. Program acara lainnya adalah Health, Lifestyle, Sport, Movie Hours, What’s on E, E-figure dsb. Hambatan terbesar EFM, menurut gadis kelahiran Cirebon ini adalah membangkitkannya kembali setelah cukup lama vakum. Termasuk juga didalamnya hardware yang handal dan standar operasi penyiaran yang mantap. Sehingga nantinya penyiar hanya tinggal melakukan tugasnya tanpa gangguan teknis. Hambatan lain kepadatan jadwal kuliah yang berpengaruh terhadap jadwal dan program siaran, sehingga program acaranya belum konsisten. Harapan untuk eFM selanjutnya adalah mendaftarkan frekuensi efm kepihak yang berwenang sehingga tidak bertumpuk dengan frekuensi radio lain. Harapan lainnya adalah radio ini semakin berkembang, karena radio ini baru bangkit maka para anggota sangat bersemangat dengan adanya infrastruktur ini diharapkan radio ini semakin bermanfaat bagi mahasiswa elektro, karena basis radio ini adalah radio komunitas, bukan radio komersial. (Zulfikar)

Pasca Pembentukan HMIF

Terhitung mulai tanggal 31 Maret 2011, Himpunan Mahasiswa Informatika sudah sah diakui oleh KMT. Saat ini pihak mahasiswa informatika juga tengah melaksanakan Sidang Umum untuk mengesahkan AD/ART dan GBHK yang telah dibuat. Untuk SK dari BEM Teknik sendiri sampai sekarang masih ditunggu. Menurut Bapak Sutrisno selaku Kepala Program Studi Teknik Informatika, berdirinya himpunan ini sangat penting, mengingat belum adanya lembaga resmi yang bisa menjadi mediator untuk mahasiswa Teknik Informatika. Himpunan ini tentunya berperan penting dalam hubungan antara pihak mahasiswa informatika dengan pihak luar. Selain itu, belum adanya perantara informasi antara para birokrat kepada mahasiswa menjadikan himpunan mahasiswa ini sangat dibutuhkan. Keuntungan yang didapat dari berdirinya himpunan mahasiswa ini pun sangat banyak. Contohnya dalam penentuan pembuatan kurikulum yang seharusnya melibatkan pihak mahasiswa, namun saat itu lembaga resmi untuk mahasiswa informatika belum ada. Maka dengan adanya himpunan ini, proses penentuan wakil dari mahasiswa pun akan lebih mudah dan terorganisir. Selain itu koordinasi dalam hal seperti PK2 MABA dan PIMNAS tentunya menjadi lebih mudah dan teratur. Pengambilan dana dari IOM pun bisa tersalurkan dengan lancar, mengingat selama ini anggaran untuk mahasiswa TIF tidak bisa diambil karena belum adanya lembaga resmi di TIF sendiri. Lantas dengan berdirinya lembaga ini, para petinggi tidak bersikap apatis. Support penuh dalam bentuk moral, akademik, dan fisik seperti kontrol pada mahasiswa ber-IP rendah, penyediaan ruangan, dan lain-lain pun diberikan. Namun dengan berdirinya himpunan ini, bukan berarti tanpa harapan dari para birokrat. Diharapkan himpunan ini bisa menyatukan mahasiswa khususnya informatika, serta bisa beraktifitas keluar dengan bagus, dan lebih menambah inovasi di informatika seperti berdirinya pusat studi dan study club. (Citra)

LIFT - Lembar Informasi Fakultas Teknik | edisi 25 | mei 2011

PWK FAIR 2011 “March Of Greeneration” Pada tanggal 28 April kemarin, salah satu jurusan yang terdapat di fakultas Teknik, yaitu jurusan Perencanaan Wilayah & Kota (PWK), telah merayakan hari jadinya yang ke 13. Untuk menyambut hari jadi PWK, seperti tahun-tahun sebelumnya, berbagai acara telah disiapkan Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) PWK dalam rangkaian acara PWK Fair 2011. PWK Fair adalah acara yang menjadi rutinitas tahunan di KBM PWK. Acara ini secara garis besar, bertujuan untuk mengembangkan minat dan bakat mahasiswa serta untuk meningkatkan keakraban antar angkatan, alumni atau bahkan dosen yang ada di jurusan PWK. Oleh sebab itu pada perayaan kali ini, semua angkatan dari angkatan 1998 hingga 2010 dan juga para dosen turut berpartisipasi di acara ini. Tema PWK Fair 2011 yakni March Of greeneration, mempunyai makna barisan generasi pecinta lingkungan. Seperti arti tema PWK Fair tahun ini, diharapkan KBM PWK menjelma menjadi generasi yang cinta dengan lingkungannya, seperti yang kita ketahui bersama pada saat ini isu yang tengah hangat dibicarakan yakni isu mengenai Global Warming. “ Oleh sebab itu kita mengangkat tema March Of Greeneration, agar generasi saat ini mampu melakukan suatu tindakan meski kecil sekalipun, untuk menghadapi permasalahan global warming yang sedang melanda kita semua”, ujar Iwan, ketua pelaksana PWK Fair 2011 ini. Kegiatan PWK Fair dibagi menjadi dua, yakni acara intern, yang diperuntukkan khusus bagi KBM PWK saja, dan acara

ekstern, yang melibatkan pihak luar dalam penyelenggaraannya. Acara intern PWK Fair meliputi kegiatan pertandingan olahraga, seperti pertandingan futsal, basket, serta bulu tangkis. Pertandingan ini rencananya akan melibatkan para alumni PWK, KBM PWK, serta para dosen

yang mengajar di PWK. Sedangkan pada acara ekstern terdapat tiga kegiatan, yakni pemberian bak sampah terpisah di Kauman, lomba poster yang bertemakan lingkungan tingkat SMA, serrta acara penutup yang insyaallah akan dilaksanakan di Samantha Krida dengan penampilan band angkatan. Selain acara-acara tersebut, PWK Fair kali ini juga terdapat acara bakti sosial di sebuah panti asuhan yang ada di Kabupaten Malang. Acara pembukaan PWK Fair sendiri telah dilaksanakan pada tanggal 28 April 2011 kemarin, bertepatan dengan hari jadi PWK yang ke 13.

Acara tersebut yakni pertandingan bulu tangkis antara angkatan 2010 dan angkatan 2007. Acara pembukaannya dinilai cukup meriah meskipun acara ini hanya merupakan acara untuk intern PWK saja. “ Memang secara konseptual acara ini sama dengan acara PWK Fair sebelumnya, namun pada tahun ini kita memiliki beberapa kegiatan yang berbeda dengan acara tahun lalu, seperti misalnya pembagian bak sampah terpisah sebagai acara puncak, dan lomba poster antar SMA. Selain itu, pada tahun ini angkatan 1998 juga ikut berpartisipasi pada pertandingan olah raga yang akan kami adakan, semoga semua acara bisa sukses” jawab Iwan ketika ditanya mengenai adanya persamaan konsep PWK fair tahun ini dengan tahun sebelumnya. Menurut Iwan lagi, alasan dipilihnya acara pembagian bak sampah terpisah sebagai acara puncak PWK Fair, dikarenakan tema yang diangkat yakni March Of Greeneration sangat berhubungan dengan kegiatan ini. Sedangkan wilayah Kauman sendiri dipilih karena dianggap sebagai wilayah pengaplikasian salah satu studio yang ditempuh oleh para mahasiswa PWK. Iwan dan seluruh KBM PWK berharap agar seluruh acara yang telah diagendakan dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan rencana yang ada. (RMP)

Tim Gokart Teknik Mesin

“Terus berlatih dan berkreasi untuk berpacu di arena” Rubrik Kampus untuk jurusan Teknik Mesin kali ini akan mengangkat kabar Tim Gokart Himpunan Mahasiswa Mesin. Beberapa waktu tak mengadakan event Gokart tahunan, bukan berarti Tim Gokart ini vakum. Berada di bawah LSO Otomotif yang diketuai oleh Dhimas Nur Cahyadi, Tim Gokart sedang menyiapkan diri untuk selalu berprestasi dengan mengadakan latihan tiap minggu. Selain untuk mengasah kemampuan, mereka juga sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti berbagai event kejuaraan. “ Seperti Bulan Mei mendatang, ada lomba Gokart di Sentul, di Kenjeran Surabaya pada bulan Juli, dan di Sentul lagi sekitar bulan September “, ungkap mahasiswa Teknik Mesin angkatan 2008 ini. Tapi menurut Dhimas lagi, semua rencana keikutsertaan Tim Gokart pada eventevent kejuaraan tadi masih terkendala dana. Benar saja, bila melihat tempat penyelenggaraan kejuaraan yang jauh, kebutuhan Gokart akan spare part, dan berbagai kebutuhan bengkel, pasti akan membutuhkan dana yang tak sedikit. Sedangkan selama ini dana yang diberikan oleh Fakultas masih kurang mencukupi. Selama ini pula, solusi yang bisa diberikan para anggota LSO Otomotif adalah menambah dana dengan dana pribadi. Padahal bila dilihat ke belakang, Tim Gokart HMM yang terbentuk sejak tahun 1976, telah banyak mengukir prestasi Baru-baru.

Beberapa diantaranya adalah menjuarai Kejurnas Karting(go-kart) di Sirkuit Sentul pada tahun 2008 sebagai juara 1, juara 2 dan 3 pada Kejurda yang dilaksanakan di Sirkuit Kenjeran tahun 2010, dan masih bayak lagi. Bukan hanya Tim Gokart, Tim Riset and Development yang juga dibawahi LSO Otomotif, baru-baru ini mendapatkan juara favourite/gelar Environment Friendly pada lomba Bevel yang diadakan di Universitas Brawijaya, karena menggunakan barang-barang ramah lingkungan dan barang-barang yang sudah tidak dipakai lagi. “ Sebenarnya para mahasiswa dan pihak Jurusan selama ini sangat mendukung kinerja Tim Gokart. Bahkan para alumni Tim Gokart seringkali banyak memberikan bantuan, termasuk dalam hal pendanaan. Namun tetap saja belum mencukupi “, tambah Dhimas lagi. Kedepan, LSO Otomotif yang sekarang beranggotakan 17 orang, masih tetap dengan program kerja mereka, untuk

mengikuti event-event kejuaraan Karting dan latihan langsung di sirkuit misalnya di Kenjeran Surabaya. Sedangkan untuk masalah pendanaan, direncanakan pula untuk mencari sponsor. Tak lupa Dhimas menyampaikan harapan, agar LSO Otomotif dapat terus selalu berprestasi. (Nanda)

DOC SOLID

TIM Gokart Himpunan Mahasiswa Mesin

LIFT - Lembar Informasi Fakultas Teknik | edisi 25 | mei 2011

11



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.