Salam Redaksi Assalamualaikum. Salam sejahtera untuk kita semua. Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, jajaran redaksi Pers Beta STTN-BATAN telah menyelesaikan salah satu program kerja tahunan kami, majalah Big Bang. Majalah kali ini merupakan edisi ke 31. Mengusung tema “Mengenal Wajah Baru STTNBATAN”, edisi ini didesain berbeda dari edisi-edisi sebelumnya yaitu dengan menampilkan desain yang “membosankan”. Mohon maaf jika ada kata-kata yang menyinggung, sungguh segala kesalahan penulisan yang ada dalam majalah ini menjadi tanggung jawab kami Hormat Kami Pers Beta STTN-BATAN
Konten 2 Laporan UTama
Dormitory, untuk Aku, Engkau, atau Kita?
Laporan Khusus 5
Membangkitkan Semangat Olahraga dalam Arena OPTK
sastra 7 pojok Puisi Mustofa Bisri
Laporan Khusus 8
Pelantikan HIMA & UKM: Motor Baru Pergerakan Kemahasiswaan STTN-BATAN
10 editorial Kabinet BEM Persatuan Pembangunan: Tua & Jenaka
fakta & infografik 12
Fakta dan Angka Kabinet BEM Persatuan Pembangunan
14 sosok Mereka yang Memimpin HIMA
Redaksi Big Bang edisi 31 Pers Beta STTN-BATAN Pimpinan Redaksi Andre Gugustyan Pratama Editor Muhammad Aminudin Desain & Tata Letak Henry Arka Ramadan Dimas Candra Sugiarto Andre Gugustyan Pratama Staff Redaksi Yudi Irwanto Rafa Rumaisha R. Dzuhri Ferianto Kamilan Niam Lintang Buana Handayani Dimas Candra Sugiarto Henry Arka Ramadan Nizam Fanani Dicky Pratama Fajrul Mawadah Liandri Abelia
pojok islam 17 Tren Berhijrah 19 teknologi Mengenal Lebih Kawasan Nuklir Yogyakarta: MBE & AAN
surat pembaca 21
oleh Mahasiswa STTN-BATAN
22 galeri Wajah STTN-BATANg
Pers BETA
Laporan UTAma
Gambar 1. Ilustrasi Ketua STTN-BATAN, Edy Giri Rachman Putra
Dormitory, untuk aku, engkau, atau kita? oleh Lintang Buana & Kamilan Niam
Kampus Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir selalu mengalami perubahan setiap tahunnya, baik perubahan yang bersifat akademik maupun bersifat fisik, perubahan-perubahan yang terjadipun selalu bersifat kearah yang lebih baik. Contoh dalam bidang pembangunan fasilitas STTN, pada tahun kepemimpinan Bapak Anwar STTN telah menambah fasilitas gedung menjadi 4 lantai, kemudian dilanjutkan pada tahun kepemimpinan Prof. Kris Tri Basuki yang telah membangun gedung Lab Aktif, selanjutnya pada tahun kepemimpinan Bapak Tomo telah dibangun Gedung Auditorium, dan baru-baru ini yang masih hangat adalah telah berdirinya bangunan Asrama Mahasiswa STTN. Gedung Dormitory STTN telah berdiri secara resmi tahun 2018 ini di masa kepemimpinan Bapak Edy Giri. Berdasarkan keterangan dari Bapak Dwi selaku puket III STTN, pembangunan dormitory ini memerlukan biaya kurang lebih 5.4 Miliar Rupiah yang sumber dana tersebut berasal dari APBN. Dormitory ini dibuat dengan desain sederhana nan menyimpan kenyamanan yang tak terduga didalamnya tidak tanggung-tanggung Dormitory yang mempunyai tiga lantai dan setiap
2
Pers BETA
lantai memiliki dapur, meyediakan enam belas kamar yang masing-masing mempunyaidua kamar mandi dan satu kamar untuk pos penjagaan di setiap lantainya. Pada setiap kamar nantinya akan ditempati dua sampai empat orang mahasiswa dengan fasilitas yang lengkap Kamis (1/3/18), telah dilakukan wawancara eksklusive bersama Edy Giri Rahman Putra bertempat di rumas dinas beliau di komplek BATAN. Pada waktu itu bapak Edy ditemui pada jam 21.00 WIB. Beliau mengatakan Dormitory yang dibangun didalam lingkungan STTN ini dikhususkan untuk mahasiswa baru terutama yang luar kota Yogyakarta. Salah satu tujuan dari didirikannya asrama mahasiswa ini, beliau menyebutkan, adalah agar mahasiswa dari masing-masing daerah dapat tinggal bersama dalam suasana yang nyaman dan dapat menumbuhkan rasa kepedulian ataupun toleransi yang baik terhadap satu sama lain sehingga timbul rasa kepekaan yang tinggi terutama antar sesama mahasiswa dan terlebih untuk masyarakat umum yang berkaitan dengan budaya keselamatan karena kita adalah mahasiswa nuklir dan tinggal dikawasan nuklir, jadi harus mengutamakan keselamatan selalu. Fasilitas dormitory ini ditujukan mahasiswa baru pada dasarnya, namun mahasiswa lama
pun dapat menikmati fasilitas tersebut namun hasiswa sttn nantinya merupakan paduan bukan untuk tempat tinggal, melainkan untuk antara keduanya. tempat diskusi maupun rapat, karena rencananSatu sisi yang perlu dan harus ditiru dari ya aka ada sebuah hall agar bisa dimanfaatkan peraturan asrama ikatan dinas adalah perihal mahasiswa untuk diskusi atau mengadakan ser- kedisiplinan serta tanggung jawab, artinya hal aung tersebut, namun untuk tindak lanjut ren- tersebut sangatlah fundamental dan harus dicana ini masih akan dibahas dalam rapat koor- taati untuk seluruh penghuni asrama karena dinasi setelah finishing dormitory. berkaitan dengan hal keselamatan yang harus Begitu pula dengan rencana jam malam, den- dijaga dalam lingkungan reaktor nuklir PSTA. gan beroperasinya dormitory maka juga diren- “Budaya keselamatan yang sangat erat dengan canakan perpustakaan yang akan dioperasikan kedisiplinan menjadi hal utama yang harus hingga malam sehingga memungkinkan untuk diperhatikan disini” jelas Bapak Edy Giri Rachmahasiswa belajar dan mengerjakan tugas serta man Putra PhD saat diwawancara di rumah didiskusi hinggal malam. nas pasa kamis 1 maret 2018. Dormitory yang telah berdiripun belum semAdapun halpurna dan layhal yang berak huni untuk kaitan dengan saat ini, pihak keseharian kampus menpenghuni layyatakan bahwa aknya seperti dormitory telpenghuni ruah resmi bermah kos, tidak diri pada taada “kekerasan” hun 2018 ini fisik dan hiddan masih daup dengan bulam tahap findaya saling ishing lantai 3 menghargai, dormitory dan serta meiliki pengadaan perrasa kepekaan lengkapan, jadi yang tinggi mengenai perbaik terhadap tanyaan apakah lingkungan Gambar 2. Bagian dalam gedung aseama mahasiswa STTN-BATAN sudah dapat maupun terhadigunakan untuk mahasiswa baru tahun 2018, dap sesama penghuni. Sehingga dari asrama kita jawabannya adalah fifty-fifty, dapat dimungk- mendapatkan pembinaan konstruksional secara inkan bisa jika pengadaan perlengkapan sudah internal. selesai pada semester ini, harapannya semester Adapun peraturan mendetail seperti apakah depan sudah siap pakai, namun dalam tahap fin- nanti ada jam malam dan keluar masuk bebas ishing ini juga dimungkinkan adanya kendala serta jam belajar kampus akan dikaji lebih lanjut yang dapat memperlambat siap huninya dormi- bersama kepala BATAN, “juga mengenai pentory. guncian pintu gerbang masjid akan dikaji kemBerkaitan mengenai peraturan asrama yang bali karena masjid juga merupakan tempat pemakan diterapkan apakah sama seperti asrama binaan”, tambah Pak Edy. pada perguruan tinggi ikatan dinas lainnya atau Berkenaan dengan pengurus asrama, koordiseperti peraturan biasa seperti rumah kos, be- naai lebih lanjut antara ketua dengan pembanliau menyatakan bahwa peraturan asrama ma- tu ketua STTN BATAN akan dilakukan untuk
Pers BETA
3
menyusun sebuah sistem kepengurusan dan dari masa-masa kepala STTN sebelum-sebelpetugas asrama, “rencananya juga mahasiswa umnya, perubahan tersebut guna menunjang tingkat atas akan dilibatkan untuk membantu kegiatan kemahasiswaan, sehingga diharapkan kepengurusan asrama, tentunya dengan selek- dapat meningkatkan kualitas SDM dari STTN si, untuk teknisnya bagaimana, kita lihat nanti” baik yang berupa kegiatan akademik maupun jelas Bapak Edy Giri. kegiatan non akademik. Perubahan tersebutpun Mahasiswa tak kan berhenyang rencananti sampai sini, ya akan menjadi perubahan akan pengurus asrama terus terjadi, dan juga akan ting1 pertanyaannya, gal dalam asraSiapkah kita ma dan diberisebagai mahakan fasilitas yang siswa untuk mensama seperti penyambut perubahghuni lainnya, an tersebut dan sehingga harus menjadi pemain benar-benar sedalam kebaikan rius dan amanah ataukah hanya ketika menjadi menjadi penonpengurus. ton dalam diam? Pak Dwi selaku Puket III Gambar 3. Bagian luar gedung asrama mahasiswa STTN-BATAN menyampaikan bahwa jika ada mahasiswa yang memiliki ide atau saran mengenai pengelolaan dormitory terutama dalam segi aktivitas silakan disampaikan, “selama itu adalah kebaikan ya silakan”, jelas pak Dwi saat diwawancara di ruang kantornya, “saran tersebut akan kami kaji lebih lanjut dengan pihak pengelola nantinya” tambahnya. Surya Muttaqin selaku perwakilan mahasiswa dan sebagai Ketua KALAM periode 2017-2018 menyampaikan bahwa harapan dengan adanya dormitori lebih memudahkan untuk membina Akhlaq dan pemahaman para mahasiswa dan mahasiswi baru dalam agama dan ketaatannya. Bukan sebaliknya, dengan adanya dormitori malah membuat akhlak para mahasiswa/i menjadi lebih buruk. Oleh sebab itu diperlukan bimbingan dari para dosen serta kakak tingkat yang akhlaqnya baik agar terciptanya hal yang diharapkan. Kesimpulannya, setiap periodenya STTN selalu berusaha memberikan fasilitas dan perubahan-perubahan terbaik dan sudah terbukti
4
Pers BETA
laporan khusus
Membangkitkan Semangat Olahraga dalam Arena OPTK oleh Fajrul Mawaddah
Kegiatan yang satu ini sedang menjadi topik perbincangan akhir-akhir ini. Benar! Itulah OPTK – kegiatan ini adalah program kerja tahunan Forum Mahasiswa Kedinasan Indonesia (FMKI) dalam bidang olahraga dan akademik. Kegiatan ini telah dilaksanakan setiap tahun sejak tahun 2008 dan diharapkan dapat mempererat silaturahmi serta menjadi wadah untuk mengembangan bakat dan minat dari para mahasiswa PTK Indonesia. Sosok Rifqi Kurniawan dianggap berpengalaman dan terampil untuk dipercayai menjadi ketua OPTK 2018. Memang benar, selain untuk untuk menyambung tali silaturahmi di antara PTK, kegiatan ini juga dapat dijadikan untuk media belajar mahasiswa STTN agar lebih paham cara berorganisasi. Akan jauh lebih baik jika saling berbagi informasi dengan dasar masing-masing antar-PTK , apalagi kampus STTN yang dapat berbagi tentang kenukliran dan disebarkan ke kampus-kampus lain. Konsep dan keperluan lomba-lomba pada OPTK 2018 sudah dipersiapkannya dengan matang. Berbeda dengan tahun sebelumnya, OPTK tahun ini akan mengadakan expo dan menawarkan kunjungan reaktor sebagai agenda. OPTK 2018 akan dilaksanakan pada tanggal 11 sampai 13 Mei 2018 di kampus kita, STTN. Partisipan yang sering mengikuti ajang OPTK ini biasanya dalam angka 18 sampai19 PTK di seluruh Indonesia. Setiap peserta hanya dapat mengikuti satu cabang olahraga dari
Gambar 4. Ketua OPTK 2018, M. Rifqi Kurniawan
kurang lebih dua puluh cabang olahraga. Dalam persiapannya menjelang OPTK, atlet-atlet STTN aktif berlatih dan merasa bersemangat. Rasa semangatpun seharusnya bertambah lebih besar ketika hari-hari mendekati OPTK seperti sekarang ini. Harapan yang besar pada OPTK 2018 ini tidak hanya menjadi wadah persaingan sehat antar PTK, tapi juga sebagai wadah belajar berorganisasi dan juga berbagi informasi antar PTK seperti yang telah disebutkan tadi. Potret Ir. Dwi Priyantoro, M.Si, selaku Pembantu Ketua III bidang kemahasiswaan
Pers BETA
5
STTN, telah membantu banyak dalam memimpin pelaksanaan kegiatan dibidang pembinaan kemahasiswaan, organisasi mahasiswa, dan pembinaan minat dan bakat mahasiswa. OPTK 2018 yang segera dilaksanakan di STTN ini, juga akan dibina dan diarahkan oleh beliau. Saat ditemui di ruangkerjanya, Pembantu Ketua III, Dwi Priyantoro tidak berkenan memberi keterangan lebih lanjut mengenai OPTK. Namun ia menegaskan siap membantu kepanitiaan OPTK ketika mengalami kendala nantinya. Sebagai bagian dari OPTK 2018, pastinya ia berharap agar kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Gambar 5. Logo OPTK 2018
6
Pers BETA
pojok sastra Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana
karya Mustofa Bisri
Kau ini bagaimana Kau bilang aku merdeka, kau memilihkan untukku segalanya Kau suruh aku berpikir, aku berpikir kau tuduh aku kapir Aku harus bagaimana Kau bilang bergeraklah, aku bergerak kau curigai Kau bilang jangan banyak tingkah, aku diam saja kau waspadai Kau ini bagaimana Kau suruh aku memegang prinsip, aku memegang prinsip kau tuduh aku kaku Kau suruh aku toleran, aku toleran kau bilang aku plin-plan Aku harus bagaimana Aku kau suruh maju, aku mau maju kau selimpung kakiku Kau suruh aku bekerja, aku bekerja kau ganggu aku Kau ini bagaimana Kau suruh aku taqwa, khotbah keagamaanmu membuatku sakit jiwa Kau suruh aku mengikutimu, langkahmu tak jelas arahnya Aku harus bagaimana Aku kau suruh menghormati hukum, kebijaksanaanmu menyepelekannya Aku kau suruh berdisiplin, kau menyontohkan yang lain Kau ini bagaimana Kau bilang Tuhan sangat dekat, kau sendiri memanggil-manggilNya dengan pengeras suara setiap saat Kau bilang kau suka damai, kau ajak aku setiap hari bertikai Aku harus bagaimana Aku kau suruh membangun, aku membangun kau merusakkannya Aku kau suruh menabung, aku menabung kau menghabiskannya
Kau ini bagaimana Kau suruh aku menggarap sawah, sawahku kau tanami rumah-rumah Kau bilang aku harus punya rumah, aku punya rumah kau meratakannya dengan tanah Aku harus bagaimana Aku kau larang berjudi, permainan spekulasimu menjadi-jadi Aku kau suruh bertanggung jawab, kau sendiri terus berucap Wallahu A’lam Bisshowab Kau ini bagaimana Kau suruh aku jujur, aku jujur kau tipu aku Kau suruh aku sabar, aku sabar kau injak tengkukku Aku harus bagaimana Aku kau suruh memilihmu sebagai wakilku, sudah ku pilih kau bertindak sendiri semaumu Kau bilang kau selalu memikirkanku, aku sapa saja kau merasa terganggu Kau ini bagaimana Kau bilang bicaralah, aku bicara kau bilang aku ceriwis Kau bilang jangan banyak bicara, aku bungkam kau tuduh aku apatis Aku harus bagaimana Kau bilang kritiklah, aku kritik kau marah Kau bilang carikan alternatifnya, aku kasih alternatif kau bilang jangan mendikte saja Kau ini bagaimana Aku bilang terserah kau, kau tidak mau Aku bilang terserah kita, kau tak suka Aku bilang terserah aku, kau memakiku Kau ini bagaimana Atau aku harus bagaimana
Pers BETA
7
laporan khusus
Pelantikan HIMA dan UKM : Motor Baru Pergerakan Kemahasiswaan STTN oleh Rafa Rumaisa R.
Setiap tahun wajah-wajah itu berganti dengan orang-orang baru. Sudah pasti lebih muda dan bersemangat. Namun bisakah membawa ke arah yang lebih baik? 13 Maret 2018, dilaksanakan pelantikan pengurus HIMA dan UKM oleh BEM STTNBATAN. Acara ini melantik 101 pengurus HIMA dan 9 ketua UKM, termasuk dua UKM baru, yakni UKM PMK (Paguyuban Mahasiswa Kristen) dan UKM Bela diri. Kalimat sumpah diucapkan dengan lantang oleh seluruh peserta pelantikan dan di pimpin oleh ketua BEM aktif 2018/2019, Mahda Maulana yang saat itu di dampingi langsung oleh pembantu ketua 3 bidang kemahasiswaan Ir. Dwi priyantoro, M.Si selaku pembina BEM. Pelantikan ini dapat dikatakan adalah momen yang dinanti-nanti oleh HIMA dan UKM, karena momen ini adalah “ketuk palu” pengurus baru UKM dan HIMA mulai bekerja di bawah naungan BEM STTN. Karena, bila di bandingkan dengan tahun sebelumnya, pelantikan tahun ini terhitung agak lambat dilaksanakan, padahal BEM sendiri sudah dilantik sejak 20 Desember 2017. Namun karena pelaksanaan UAS dan libur semester maka BEM sendiri baru bisa bekerja secara optimum mulai akhir Februari 2018. Lantas, apakah pelantikan ini berpengaruh banyak terhadap kinerja UKM dan HIMA selama satu tahun kedepan, ataukah di anggap seremonial biasa saja? “Pelantikan itu simbol amanah, maka pelantikan itu penting untuk dilaksanakan untuk membentuk pribadi (pengurus HIMA dan UKM) yang amanah”, Begitu pendapat Fachroel, ketua UKM Robotik. Sedangkan Nimas Zahra
8
Pers BETA
dari pengurus HIMA Einsten.com berpendapat bahwa pelantikan adalah langkah awal untuk memajukan sebuah organisasi dan (tanda sah) kepengurusan dapat berjalan sesuai dengan tugas masing-masing. Namun ada juga yang berpendapat bahwa pelantikan itu hanya sebatas formalitas. Pelantikan yang diharapkan sebagai momen yang serius dan khidmat, nyatanya belum terasa benar-benar seperti yang diharapkan. Karena dinilai masih banyak dari peserta pelantikan yang tidak fokus, juga undangan dan bahkan panitia yang sibuk dengan urusannya masing-masing. Sedangkan ketua HIMA EMC, Yudisti Nur Hidayat mengatakan bahwa pelantikannya oleh BEM itu cukup khidmat, sayang saja kurang bermakna karena tidak ada diskusi atau tukar pikiran mengenai arah kebijakan masing-masing himpunan seperti yang diharapkannya. “Supaya jelas dan kaya akan informasi dan makna” tukasnya. Pada dasarnya inti dari pelantikan adalah pengikraran sumpah yang bisa dikatakan berhasil mencambuk semangat dan memotivasi wajah-wajah baru UKM dan HIMA, meskipun ada beban yang dirasakan saat mengucap sumpah atas nama tuhan di bawah kitab suci. Namun kita semua berharap sama, yakni perubahan dan perbaikan untuk HIMA yang menjadi motor utama kegiatan kemahasiswaan dan UKM sebagai organisasi yang mampu mengembangkan minat dan bakat mahasiswa. Seluruh elemen KM melaksanakannya tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.
Gambar 5. Pelantikan Pengurus HIMA Elektromekanika, Elektronika Instrumentasi, dan Teknokimia Nuklir.
Tidak dipungkiri, pelantikan memang formalitas. Namun tidak dapat dikatakan “hanya sekedar� mengucap sumpah sebatas. Pelantikan diharapkan sebagai momen bahwa generasi baru telah menetas. Bukan sebatas program kerja yang jadi tugas. Tapi juga memberi manfaat, meski tenaga dan pikiran harus terkuras. Namun, begitulah mahasiswa dan upayanya melampaui batas.
Pers BETA
9
editorial
Kabinet BEM Persatuan Pembangunan: Tua dan Jenaka oleh Andre Gugustyan
Kabinet baru BEM KM STTN-BATAN telah dilantik pada Kamis (21/12). Wajah baru dan lama mengisi lembaga eksekutif mahasiswa ini. Meski saat itu belum ada rilis resmi dari BEM, pro kontra langsung menyambut pemilihan mahasiswa-mahasiswa yang mengisi kabinet tersebut. Bahkan berlanjut setelah ada rilis resmi dari BEM (25/1). Mulai dari wajah-wajah tua yang dominan mengisi, latar belakang program studi dan angkatan, hingga nama-nama kementrian yang sedikit banyak “njelimet”. Wajar, semua itu dirasa wajar. Tapi ada rasa menggelitik untuk mengomentari semua itu. Baik atau buruk komentar tergantung dari sisi mana hal tersebut dipandang. Jikalau kita bagian dari kabinet sudah pasti akan terganggu dengan komentar-komentar miring. Entah itu sedikit atau banyak. Beda lagi kalau kita menjadi bagian yang “katanya” peduli dengan BEM, tentu kritik dan komentar entah kongkrit atau tidak pasti akan didukung sepenuh hati. Intinya, artikel ini akan sepenuhnya ditulis melalui analisis dan opini satu sisi dengan dukungan data yang ada di lapangan. Wajah tua, semangat muda, semoga. Ketua, Sekretaris I, Penasehat Umum, Staf Ahli dan seluruh Kepala Kementrian (kecuali Kementriaan KLK) dalam kabinet yang dinamai Kabinet Persatuan Pembangunan ini berasal dari angkatan 2015 yang saat ini duduk di tingkat III. Ini menjadi hal yang tidak lumrah, apalagi bagi mahasiswa yang berkembang di lingkungan organisasi kemahasiswaan yang kaku seperti STTN ini. Jika menilik beberapa periode kebelakang, periode 2016 dan 2017 sebagai contoh. Pemi-
10
Pers BETA
lihan anggota kabinet seakan hanya bongkar pasang nama. “Oh, posisi ini harus aku isi dari angkatan ini, posisi itu harus aku isi dari angkatan itu”. Mungkin begitu pemikiran ketua BEM STTN-BATAN sebelum Mahda Maulana. Terlihat sangat kaku saat mahasiswa tingkat III hanya mengisi slot ketua, kemudian mahasiswa tingkat II mengisi pengurus harian selain ketua. Koordinator Departemen (sekarang Kepala Kementrian) dan mahasiswa tingkat I dan II mengisi staf departemen selama setidaknya 2 periode berturut-turut. Jadi marilah mulai sekarang berdoa demi kesehatan dan kesadaran lembaga ini. Karena melalui Mahda Maulana, lembaga ini telah mencontohkan pemilihan pengurus yang tidak kaku serta berorientasi pada kebutuhan dalam rangka pencapaian visi misi BEM. Namun di sisi lain, penulis sangat menyayangkan hal tersebut. Minimnya mahasiswa tingkat I dan II menjadikan lembaga ini seperti enggan melakukan kaderisasi atau bahkan enggan untuk sekedar memberi kesempatan bagi adikadik dari Mahda Maulana mencicipi organisasi kemahasiswaan. Mungkin pekerjaan terbaik mereka adalah membuat kesalahan (tentu saja dalam organisasi kemahasiswaan hanya adik tingkat yang selalu salah, kakak tingkat mah maha benar), tapi setidaknya itu bisa memberi mereka pengalaman. Pengalaman adalah guru terbaik bukan?. Nepotisme tak melulu buruk “Nepotisme tak selamanya negatif ”. Kalimat itu yang diucapkan Mahda Maulana saat pembukaan diskusi singkat pada saat wawancara. “Contohnya adalah ketika aku memiliki teman dan dia berkompeten membantu aku di organ-
isasi yang kupimpin, kenapa tidak?” imbuhnya. Mungkin hal tersebut yang menjadi landasan ia menyetujui susunan kabinet tahun ini. 11 dari 27 pengurus adalah rekan satu kelasnya. Ini menggambarkan kurang representatifnya BEM STTN-BATAN sebagai lembaga kemahasiswaan yang berdiri diatas mahasiswa dari tiga program studi. Tapi bagaimanapun juga akan lebih baik jika kita semua menghargai keputusan Mahda Maulana merekrut sepertiga teman di kelasnya. Perlu juga kita membalikkan pola pikir bahwa Mahda Maulana adalah representasi dari 3 program studi. Bukan dia yang harus merepresentasi 3 program studi dalam bentuk pemilihan pengurus kabinet BEM. Apabila kita tilik kembali pada proses perekrutan pengurus, ada yang sedikit miris. Itu adalah tingkat partisipasi mahasiswa yang begitu rendah. Hanya 18 mahasiswa yang mendaftar. Okelah, berpikir positif saja bahwa mereka yang tidak mendaftar sudah sepakat fokus pada organisai kemahasiswaan lain di STTN-BATAN, HIMA dan UKM contohnya. Apabila ingin berspekulasi lain, mungkin mereka yang tidak mendaftar sudah muak, melihat BEM STTNBATAN sebelum-sebelumnya yang telah bertransformasi menjadi Badan Event Mahasiswa STTN-BATAN, kemudian mereka menghindar dengan cara tidak mendaftar perekrutan. Kembali lagi ke statement pernyataan satu. Bukanlah seorang Mahda jika ia kaku dalam memilih mahasiswa terbaik untuk duduk di kabinetnya. Iya, “duduk”. PKK? Pembinaan Kesejahteraan Keluarga? Seperti lembaga-lembaga tingkat nasional, kementrian di kabinet ini juga memiliki singkatan yang menarik. Setidaknya butuh beberapa saat untuk berpikir kepanjangannya. Contoh, Kemeneg PP & PA. Itu merupakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia. Kementrian ATR, Kementerian Agraria dan Tata Ruang. Kementrian PUPR, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Bagaimana dengan kementrian MKI, PMK, PMU, KLK, PKK, PDK? Tidak, tak perlu
diurai satu persatu. Yang jelas semua nama itu ada dalam kabinet BEM Persatuan Pembangunan 2018. Kedua fenomena ini mirip yaitu kementrian memiliki singkatan yang menarik, dan memiliki delay time untuk memahami kepanjangannya. Bagaimana tidak, saat terucap nama kementrian dengan singkatan, pasti kita akan sejenak diam, berpikir, kemudian memahami secara mendalam kepanjangan dari singkatan yang dipakai. … Terlepas dari semua itu, kabinet BEM yang tua dan sedikit leluconnya. Siapapun yang duduk disana, merekalah mahasiswa-mahasiswa yang patut didukung sebaik mungkin. Demi kinerja BEM mengarah ke arah yang lebih baik. Hal tersebut dirasa lebih baik daripada saling menyalahkan dan merasa paling mengabdi pada STTN-BATAN. Hal yang terpenting adalah pembentukan kabinet BEM adalah hak prerogratif ketua BEM yang (seharusnya) kita hargai bersama.
Pers BETA
11
fakta & infografik Fakta dan Angka Kabinet BEM Persatuan Pembangunan Fakta Kabinet Persatuan Pembangunan BEM STTN-BATAN: 1. Kabinet ini diketuai oleh Mahda Maulana Birrwildan, mahasiswa Teknokimia Nuklir angkatan 2015.
6. Ketua BEM STTN-BATAN memiliki 3 orang staff ahli yang membidangi masing-masing program studi dan seorang penasihat umum.
2. Jumlah Pengurus kabinet ini adalah 28 mahasiswa yang beras- 7. Enam kementrian yang ada al dari 3 angkatan berbeda. dalam kabinet ini adalah Kement. Perekonomian & Keuan3. Rilis resmi mengenai komgan Kampus, Kement. Kerjasama posisi kepengurusan kabinet Luar Kampus, Kement. Pembiini dilakukan 25 Januari 2018 naan Dalam Kampus, Kement. melalui media sosial instagram. Pemberdayaan Mahasiswa & Kaderisasi, Kement. Pengembangan 4. Mahasiswa yang berada dalam Modal Usaha, dan Kement. Mekabinet ini terdiri dari 19 maha- dia Informasi dan Komunikasi. siswa tingkat III, 6 mahasiswa tingkat II, dan 3 mahasiswa ting- 8. Kabinet Persatuan Pembangukat I. nan dilantik pada 21 Desember 2017 oleh LPUM STTN-BATAN. 5. Kabinet ini memiliki 6 kementrian termasuk satu kementrian yang menggantikan posisi bendahara.
12
Pers BETA
Mahasiswa Tingkat III
Mahasiswa Tingkat II
Mahasiswa Tingkat I
Membawa angin segar bagi, kabinet BEM tahun 2018 didominasi mahasiswa tingkat III. 68% mahasiswa tingkat III, 21% mahasiswa tingkat II, dan 11% mahasiswa tingkat I. Berbanding terbalik dengan kabinet BEM Prime 2017 yand komposisinya mahasiswa tingkat III, II, dan I berturut-turut 1%, 40%, dan 57%.
14%
3%
tkn 15 tkn 16
7%
elmek 15
43%
elmek 16 elmek 17
11%
elins 15 11%
elins 17
11%
1/3 dari rekan sekelas Mahda Maulana berada dalam kabinet BEM 2018, mengisi 43% dari total pengurus kabinet.
Pers BETA
13
SOSOK
Sosok: Mereka yang Memimpin HIMA oleh Nizam Fanani & Dicky Pratama
Fazlur Ansyari, lelaki kelahiran Sibolga 7 Mei 1998 ini merupakan ketua HIMA Teknokimia Nuklir. Mahasiswa prodi TKN angkatan 2016 yang kerap disapa Ari ini merupakan sosok yang rendah hati dan humoris. Pada kesempatan kali ini, Bang Ari akan berbagi cerita tentang dirinya yang menjabat sebagai ketua HIMA TKN. Atas niat kecil dan dorongan besar dari teman – temanya, serta untuk turut membangun HIMA TKN-lah yang melatar belakanginya mencalonkan diri sebagai ketua HIMA TKN. Untuk pengalaman organisasi, ia telah banyak megikuti kepengurusan sejak SMA. Sebut saja menjadi Ketua MPK saat SMA, ia juga mengikuti UKM Futsal, serta pernah mengikuti Sekolah Kepemimpinan Cokroaminoto. “Pada tahun ini, HIMA focus pada penguatan dasar organisasi, perluasan kerja sama dengan organisasi luar kampus, peningkatan SDM dengan mengadakan berbagai pelatihan keahlian bagi anggota HIMA untuk kontribusi ke masyarakat (PEMAS). Selain itu juga lebih meningkatkan komunikasi dengan memperbarui web-
14
Pers BETA
site HIMA sendiri�. Jawab Bang Ari ketika ditanya mengenai program kerja HIMA. Bang Ari juga merasakan banyak hal yang berbeda ketika menjabat sebagai ketua, seperti menjadi lebih sibuk pastinya, semakin intens bertemu dengan dosen, sering bertemu dengan anakanak dari prodi lain juga, serta peningkatan kerja sama yang akan menambah wawasannya. Mengenai prestasinya sendiri, setahun yang lalu ia mengikuti seleksi sekolah kepemimpinan Cokroaminoto. Bang Ari lolos dan ditraining selama 4 bulan di UGM dan UNY mengenai dasar-dasar kepemimpinan yang baik dan benar. Disana juga diajarkan kiat-kiat bernegosisasi, kemampuan menulis blog, juga skill dalam orasi. Bang Ari memiliki cita-cita untuk bisa menjadi seorang Presiden RI di tahun 2044 kelak. ... Yudisti Nur Hidayat, lelaki yang akrab disapa Yudisti ini merupakan mahasiswa Elektromekanika 2016. Lahir di Temanggung, 22 Juni 1998, ia adalah ketua HIMA EMC 2018 yang dikenal ramah dan murah senyum. Kali ini ia
ingin berbagi cerita seputar dirinya yang menjabat sebagai Ketua HIMA EMC 2018. Latar belakang Yudisti menjadi ketua HIMA bukanlah ambisinya sendiri, namun ia ditunjuk oleh teman-teman kelasnya untuk maju sebagai kandidat ketua HIMA 2018. Untuk urusan berorganisasi, Yudisti sendiri adalah orang yang menyukai keorganisasian. Ia sudah aktif sejak SMP. Saat SMA, ia tergabung dalam Dewan Kerja Cabang Temanggung, semacam Himpunan Pramuka Pandega se-kabupaten dan saat ini dipercaya menjabat sebagai bendaharanya. Disamping itu, ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Rohis SMA dan Ketua 2 Forum Silaturahmi Kabupaten Temanggung. Selama menjabat sebagai ketua HIMA, ia merasakan adanya atmosfir yang berbeda, seperti lebih disegani teman-teman, lebih bisa menjaga sikap, dan lebih intens menemui dosen untuk menerima wejangan-wejangan. Saat ditanya tentang program yang dicanangkan untuk HIMA tahun ini, ia memberikan jawaban “Untuk tahun 2018 ini, kami fokus ke perbaikan
dan penguatan internal, menginisiasi berdirinya EMC Foundation sebagai wadah untuk lebih mempererat hubungan terutama dengan alumni ELMEK, keikutsertaan HIMA dalam forum nasional (Forum Komunikasi Mahasiswa Teknik Energi Indonesia), serta mengadakan Nuclear Study Day yang menyasar ke perusahaan-perusahaan multinasional”. Untuk prestasinya di STTN sendiri, ia berkata belum terlalu banyak dan ia pernah mengirimkan beberapa karya ilmiah untuk dilombakan pada tingkat nasional. Yudisti bercita – cita untuk dapat membuat suatu kegiatan yang bisa menjadi lapangan kerja untuk orang lain agar hidupnya dapat bermanfaat bagi orang lain. “Saya bercita-cita membentuk “Komunitas Petani Nuklir” yang dimulai dari tanah kelahiran saya, Kabupaten Temanggung”. Tambahnya. Arti “leadership” menurut Yudisti, “kepemimpinan merupakan kondisi dimana kita tahu bahwa kita menjadi contoh/ panutan bagi temanteman serta dapat bertanggung jawab terhadap masalah yang timbul dalam suatu komunitas
Pers BETA
15
yang kita pimpin. Selain itu, seorang pemimpin juga harus dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi anggotanya”. Ia memiliki harapan mahasiswa bisa saling mengenal antar prodi dan antara diri mereka dengan kampus agar dapat saling mendukung satu sama lain ketika ada masalah-masalah tertentu. Selain itu, mahasiswa dapat lebih berprestasi dengan mengembangkan bakat-bakat yang dimilikinya serta dapat membawa kebanggaan bagi kampus STTN. Teman-teman mahasiswa juga diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang nuklir kepada masyarakat awam, karena kita mempunyai pengetahuan tentang ilmu tersebut. Selain harapan untuk mahasiswa, ia berharap Program Kerja yang dicanangkan oleh HIMA dapat berjalan lancar dan sesuai target dan pengurus dapat beristiqamah dengan tugas yang diembanya, karena ketua tanpa adanya pengurus itu bukan apa-apa, serta setelah dari HIMA mereka mendapatkan suatu pembelajaran. ... Afton Ilman Huda, mahasiswa kelahiran Bojonegoro, 22 Juni 1998 merupakan ketua HIMA Elektronika Instrumentasi. Mahasiswa prodi ELINS angkatan 2016 yang kerap disapa Afton ini merupakan sosok yang supel dan hangat. Pada kesempatan kali ini, Bang Afton akan menceritakan pengalamannya menjadi ketua HIMA ELINS. Afton merupakan wakil ketua HIMA ELINS pada tahun 2017. Di tahun ini, ia ingin melanjutkan kepengurusan dan ternyata mendapat amanah dari teman-teman untuk menjabat sebagai ketua. Ia secara jujur mengatakan bahwa sebelumnya ia tidak pernah terlibat dalam keorganisasian, baru pada saat dikampus ia bergabung ke dalam HIMA dan menjadi wakil ketua. Untuk program kerja tahun ini, HIMA ELINS yang diketuainya memiliki program untuk mengevaluasi kegiatan dari periode kepengurusan sebelumnya agar kesalahan yang tleh terjadi sebelumnya akan terjadi lagi. Selain itu, mereka juga mencanangkan untuk membuat program-program yang berkaitan dengan
16
Pers BETA
hubungan luar serta lebih menguatkan internal HIMA sendiri. Selama menjabat sebagai ketua, ia merasakan banyak perbedaan yang cukup signifikan, seperti lebih memiliki banyak kenalan, baik teman seangkatan, kakak tingkat, maupun adik tingkat serta lebih dikenal banyak dosen di STTN. “Hal ini tentunya akan menambah wawasan saya sebagai seorang mahasiswa” Imbuhnya. Saat ditanya soal prestasinya, ia menjawab dirinya sedang berusaha untuk mengukirnya dengan terus belajar dan berkarya sesuai dengan tugasnya sebagai mahasiswa. Mas Afton memiliki cita – cita untuk dapat membangun sebuah PLTN di Indonesia kelak, yang mana akan menyerap banyak tenaga ahli lulusan dari STTN kita. Menurut pendapat Afton, Pemimpin menurutnya berbeda dengan bos. Kepemimpinan itu bukan hanya sekedar tahu asal “nyuruh” saja, tapi seorang pemimpin juga harus ikut andil dalam suatu kegiatan bersama-sama dengan anggota yang lain. Harapan darinya untuk sesama mahasiswa adalah rasa memiliki almamater dan semangat kekeluargaan antar mahasiswa makin erat, serta mahasiswa dapat lebih bangga terhadap kampus STTN, dan bagi kampus mungkin dapat memperbaiki fasilitas – fasilitas yang ada untuk kedepannya. Sedangkan untuk HIMA, Mas Afton berharap agar HIMA ELINS dapat lebih “satu” lagi serta hubungan dengan HIMA lainnya yang akan terjalin semakin kuat, seperti jargon yang selalu diungkapkan Ketua BEM kita, Bang Mahda, yang mengatakan “Bersatu dalam Korsa, STTN Jaya”.
pojok islam
Tren Berhijrah oleh Dimas Sugiarto
Gambar 7. Ilustrasi Berhijrah.
Seperti yang sering kita dengar dari petuah dan nasihat orang bijak, bahwasanya hidayah hanya diberikan Tuhan kepada mereka yang Dia kehendaki, entah hal tersebut timbul dari kesadaran indrawinya sendiri maupun yang benar-benar murni bak mukjizat dari langit. Hidayah ibarat varibel random yang probabilitas kemunculannya tak ada yang tahu kecuali pencipta hidayah itu sendiri. Mereka yang beruntung mendapatkan hidayah akan berasal dari berbagai macam latar belakang sosial. Meski masa lalu seseorang sekelam batu jahanam sekalipun, hidayah masih mungkin akan datang pada dirinya. Sebut saja salah satu sosok yang terkenal Islamphobia nan kejam seperti Umar bin Khattab. Siapa yang akan mengira orang berwatak keras seperti beliau bisa luluh hatinya hanya dengan beberapa ayat surah Thaha yang ia baca. Hidup di zaman yang konon dentum kiamat hanya tinggal sekedip mata membuat sejumlah umat yang masih waras mulai menimbang-nimbang takaran amal yang telah mereka perbuat demi menjamin kehidupan yang lebih prospektif di masa selanjutnya : akhirat. Sehingga tak heran jika akhir-akhir ini kita banyak menyaksikan sebuah fenomena dimana orang-orang di sekitar kita secara masif memutuskan untuk ‘berhijrah’. Sebuah tren positif yang tumbuh sejalan dengan merosotnya moral umat manusia di akhir zaman. Ada banyak definisi tentang ‘hijrah’ yang sering kita dengar. Secara etimologis, hijrah berarti berpindah atau meninggalkan. Hijrah juga sering dikaitkan dengan sejarah migrasi kaum Muhajirin dari Mekkah menuju Yastrib. Selain itu, definisi hijrah juga merujuk pada amal perbuatan seseorang, dimana fenomena ‘hijrah’ yang dimaksud yakni sebuah fenomena sosial dimana sekumpulan orang yang rela meninggalkan
Pers BETA
17
kehidupan masa lalu mereka dan mulai menata kembali hidup agar sejalan dengan rambu-rambu yang telah dititahkan agama. Hijrah dijalankan seseorang tentu dengan harapan agar segala perbuatannya yang sebelumnya buruk bisa menjadi lebih baik, dari yang sebelumnya fasik menjadi individu yang lebih alim. Di luar konteks hijrah sebagai proses untuk memperbaiki perbuatan dan amal ibadah, hijrah juga memiliki faktor lain yang perlu dipenuhi yakni perubahan tata cara berpakaian. Seperti laiknya Hallyu atau Korean Wave yang sempat melanda generasi milenial ibu pertiwi, fenomena hijrah juga sedikit banyak telah memberi impact signifikan terhadap gaya berbusana dan berkomunikasi kalangan mahasiswa/i masa kini. Tentu tak ada yang salah jika seseorang ingin terlihat kekorea-korean untuk menunjukkan eksistensi mereka sebagai anak K-Pop. Meski begitu, kadang ada kalanya kita juga akan merasa risih jika mereka terus-menerus memvocalkan “oppa” sebagai ganti kata “kakak”, atau semisal mengganti kata “keren” dengan kata “daebak”. Fenomena semacam ini juga tak jauh berbeda dengan cara berkomunikasi orang-orang yang lebih suka menggunakan kata “antum” ketimbang kata “kamu” dan segala jenis campur aduk frasa Arab dalam kalimat Bahasa Indonesia yang sebenarnya tidak perlu dilakukan. Fenomena hijrah yang seharusnya berasal dari proses perenungan spiritual mendalam dan evaluasi diri, kini lebih terlihat sebagai ajang ikut-ikutan layaknya sebuah tren remaja. Kadang sering kita temui orang-orang yang mengklaim diri mereka telah berhijrah seolah perlu untuk menegaskan eksistensi kesalehan mereka dengan cara-cara yang cenderung narsis. Salah satu bentuk narsisme tersebut bisa berupa kebiasaan memposting foto selfie dengan atribut-atribut syar’i dan lain sebagainya. Padahal poin paling penting dari berhijrah adalah proses mengubah pribadi menjadi individu yang lebih baik, bukan hanya sekadar mengubah tampilan luarnya saja. Jadi, apakah kalian sudah siap untuk berhijrah?
18
Pers BETA
teknologi
Mengenal Lebih Kawasan Nuklir Yogyakarta: MBE dan AAN oleh Ferianto & Yudi Irwanto
Gambar 8. Skema sistem kerja Mesin Berkas Elektron.
Mesin Berkas Elektron (MBE) Skema Mesin Berkas Elektron MBE Mesin Berkas Elektron (MBE) merupakan mesin pemercepat partikel dengan jenis partikel yang dipercepat adalah elektron. Mesin Berkas Elektron sudah banyak dimanfaatkan negara-negara maju untuk berbagai keperluan. Salah satunya ialah dibidang industri, MBE dimanfaatkan pada proses radiasi produk industri seperti bahan isolasi tabung plastik, ban mobil, kabel dan lain sebagainya. Di Indonesia, teknologi MBE ini telah dimanfaatkan terutama untuk proses pengeringan pada pelapisan kayu lapis dan parkel, polimerisasi, vulkanisasi karet, dan pada proses radiasi lainnya. BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional) Pasar Jumat, Jakarta merupakan pelopor pemanfaatan MBE untuk proses radiasi di Indonesia. Selain itu, Pusat Sains dan Teknologi Akselerator (PSTA) BATAN Yogyakarta saat ini juga
memiliki MBE hasil dari rancang bangun. Hasil rancang bangun MBE dengan daya 350 keV/10 mA ini dulu diresmikan pengoperasiannya oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia. MBE yang terdapat di PSTA-BATAN ini termasuk MBE energi rendah (< 500 keV). Sehingga apabila mengacu pada kecenderungan teknologi MBE di dunia, maka MBE ini cocok untuk aplikasi di bidang industri. Aplikasi MBE di bidang industri banyak dilakukan untuk proses radiasi produk-produk industri. Saat ini MBE di PSTA dapat dimanfaatkan untuk proses pelapisan permukaan, misalnya pada proses pengawetan bahan pangan, pada permukaan kayu untuk proses curing of coating, dan juga misalnya tepung terigu untuk memperpanjang umur simpan. AAN (Analisis Aktivasi Neutron) Penelitian tentang sifat dan struktur materi
Pers BETA
19
pada tingkat inti, atom, molekul, dan analisis scientific untuk menentukan komposisi senyawa atau unsur dalam sampel sangat diperlukan dalam penelitian dasar dan pengembangan , serta dalam aplikasi industri. Sejak penemuan neutron oleh J. Chadwick, sains telah memasuki babak yang lebih modern. Alat Analisis Aktivasi Neutron pertama kali dikembangkan oleh G. Hevesy dan H. Levi pada tahun 1936. Mereka menggunakan sumber neutron (226Ra + Be) dan detektor kamar ionisasi. Dinyatakan bahwa unsur Dy (dysprosium) dalam sampel menjadi sangat radioaktif setelah terpapar sumber neutron. Mereka menunjukkan bahwa reaksi nuklir dapat digunakan untuk menentukan unsur dalam sampel yang tidak diketahui dengan mengukur radioaktivitas induksi. Setelah munculnya komputer dan software yang lebih relevan pada tahun 1970-an, teknik dalam kenukliran telah lebih maju menjadi perangkat analisis yang penting untuk menentukan banyak unsur pada tingkat trace (perunut). Pada tahun 2011, Peter Bode menjelaskan dalam penelitiannya â&#x20AC;?Neutron Activation Analysis: A Primary Methode Measurementsâ&#x20AC;?, penelitiannya merupakan tumpuan perkembangan AAN di seluruh dunia. Analisis Aktivasi Neutron adalah proses nuklir yang digunakan untuk menentukan konsentrasi unsur dalam jumlah material yang banyak. AAN diaplikasikan dalam ilmu Geologi, Arkeologi, Obat-obatan, Monitor Lingkungan dan bahkan ilmu Forensik. Prinsip dari AAN adalah peristiwa eksitasi ketika neutron berinteraksi dengan inti target lewat tumbukan non-elastik. Unsur akan mengalami deeksitasi membentuk keadaan yang stabil sesuai konfigurasinya dengan memancarkan sinar gamma yang karakteristik. Neutron dihasilkan dari tiga sumber yaitu: 1. Sumber Isotop neutron, seperti 226Ra(Be), 124Sb(Be), 241Am(Be), 252Cf. 2. Akselerator partikel (Generator Neutron) 3. Reaktor Riset Nuklir.
20
Pers BETA
opini
Surat Pembaca Oleh Mahasiswa STTN-BATAN
#01 SK BERSERAGAM mohon kampus segera diresmikan! Cukup aneh jika melihat mahasiswa kedinasan bersepatu warna warni ketika di kampus. #02 STTN perlu memberi ruang berorganisasi bagi mahasiswanya. Kenapa demikian? Kesekretarian dari suatu Himpunan Mahasiswa adalah hal sensitif dalam dunia organisasi, terlebih jika organisasi tsb membawa nama baik kampus. Kami butuh ruang kesekretariatan yang resmi dari kampus. Terimakasih. #03 Tolong lebih peka terhadap fasilitas praktikum. Karena sudah banyak alat-alat yang rusak. Itu menghambat praktikum dan ujian praktikum. Sedangkan dosen tidak mau tahu apabila itu terjadi atas kesalahan alat yang mengakibatkan nilai mahasiswa buruk. #04 Banyak ruang kelas yg belum ada spidol tetap. Jadi kebanyakan dosen meminjam ke mahasiswa ketika KBM dan apabila mahasiswa tidak ada yg membawa spidol maka harus ke akademik terlebih dahulu dan hal tersebut mengganggu KBM. Saran saya alangkah baiknya jika tiap RK difasilitasi spidol hitam dan merah, serta berlabel RK tersebut. #05 Banyak LCD yg kurang fokus dan miring serta layar proyektor yang fungsinya rusak tidak bisa naik jadi menghalangi papan tulis. Sarannya segera diperbaiki. #06 Beasiswa di STTN ditambah dong, biar banyak anak STTN bisa dapat beasiswa. Tolong dong diadakan pembinaan untuk olimpiade juga kalau bisa agar beasiswa dari luar bisa masuk gitu.
#07 Saya berharap ada semacam job centre atau pusat bagi mahasiswa STTN untuk bisa menggali informasi terkait pekerjaan. Dimana mahasiswa juga dapat berkonsultasi di sini. Menurut saya itu penting mengingat meskipun STTN adalah sekolah kedinasan D4 (notabene bisa langsung kerja), tapi masih banyak lulusan STTN yg belum terserap dengan baik. #08 Mohon secepatnya STTN BATAN melakukan akreditasi instansi. Hal tersebut dapat membantu untuk mengenalkan instansi STTN kepada perusahaan-perusahaan besar, sehingga alumni bisa lebih dianggap dalam seleksi administrasi dari perusahaan-perusahaan. #09 Bagi mahasiswa TKN, kalau ada sampel yang sudah tidak dipakai lagi, segera bereskan! Apalagi yang sudah dibiarkan dari semester sebelumnya. Jangan menunggu untuk dibuang oleh laboran. Tanggung jawab dengan pekerjaan yang kalian tinggalkan. Nanti kalau dibuang kalian marah, â&#x20AC;&#x2DC;kan aneh. #10 Untuk mahasiswa, tolong berhenti bertindak curang! Malu sama Allah SWT yg sudah memberi kita otak untuk dipergunakan dengan baik. Ujianlah dengan jujur. Ingat yang bayarin kuliah siapa. Mulailah aktif mengasah kemampuan, jangan hanya menikmati kuliah seperti menikmati SMA dan hanya jalanjalan. Santai boleh, lalai jangan. #11 Kenapa perpustakaan hanya dibuka sampai sore? Saran saya, untuk meningkatkan minat mahasiswa STTN, sebaiknya perpustakaan dibuka sampai malam misalnya sampai pukul 21.00 karena perpustakaan merupakan salah satu sarana kegiatan belajar mengajar seperti kegiatan tutor sebaya atau hanya sekedar mengerjakan tugas/laporan secara individu. Dengan itu, suasana kampus kita nantinya akan semakin hidup.
Pers BETA
21
Oleh Liandri Abelia
Pers BETA
Pers BETA
Pers BETA