Big Bang edisi 32 Pers Beta STTN-BATAN

Page 1

Pers BETA


SALAM REdaksi Assalamualaikum, Salam Sejahtera, Om Swastiastu, Namaste Selamat datang dan selamat menikmati suguhan yang lahir dari ujung jemari kami yang terangkum pada majalah BIG BANG edisi 32 ini. Saya ucapkan terimakasih banyak kepada teman-teman UKM Pers Beta atas semangat dan dedikasi kalian, sehingga majalah ini bisa rampung sedemikian rupa. Lewat majalah ini, kami ingin menampilkan ciri khas Pers Beta selaku lembaga pers mahasiswa yang lahir dari semangat civitas muda nuklir. Oleh karena itu, pada edisi kali ini kami mengangkat lebih banyak tentang topik kenukliran salah satunya tentang RDE sebagai cikal bakal PLTN masa depan di Indonesia. Sekian dari saya, semoga bermanfaat.

Terima kasih Redaksi Pers Beta STTN-BATAN Penanggung Jawab & Editor: Andre Gugustyan Pratama Pimpinan Redaksi: Dimas Chandra Sugiarto Desain dan Tata Letak: Henry Arka Ramadan & Dimas Chandra Sugiarto Staff Redaksi: Dzuhri Ferianto, Kamilan Niam, Lintang Buana H., Dimas Chandra Sugiarto, Henry Arka Ramadan, Nizam Fanani, Fajrul Mawadah, Liandri Abelia, Atika Aprilia

1

Pers BETA


KONTEN 3 7 11 15 17 20 23 26

Cikal Bakal PLTN Masa Depan Indonesia Mengemas Teror Nuklir ala Mission Impossible Fallout Mengenal Lebih Dekat Ketua Angkatan 2018 Pojok Sastra Mengenal Sosok Syah Waliyullah Kasus Kecelakaan Radiologi di Dunia Memupuk Kepedulian bersama Insan Nuklir Peduli Dagelan Menjelang Transisi Kepemimpinan BEM STTN- BATAN

pers beta sepanjang tahun ini, pers beta telah mengeluarkan dua edisi majalah bigbang. dua edisi tersebut adalah bigbang 31 dan bigbang 32, yang tak lain adalah edisi ini. “lalu bagaimana pembaca dapat mengakses bigbang 31?� bigbang 31 serta beberapa edisi sebelumnya dapat diakses di: www.issuu.com/sttnpers kritik dan masukan kepada pers beta dapat disampaikan melalui bit.ly/evaluasiPersBeta2018 Tidak seperti warganet yang senantiasa menagih kritik dan solusi sekaligus. Kami siap hanya menerima kritik. Solusi adalah tugas kami untuk mencarinya.

Pers BETA

2


Cikal Bakal PLTN Masa Depan Indonesia

Rektor Daya Eksperimental atau yang lebih dikenal dengan RDE merupakan sebuah reaktor nuklir yang saat ini tengah dikembangkan oleh Badan Teknologi Nuklir Nasional di dalam kawasan Puspiptek Serpong, Kelurahan Muncul, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Sebelumnya, di kawasan

3

Pers BETA

tersebut juga telah dibangun berbagai fasilitas radiasi untuk kepentingan penelitian dan penguasaan te-

knologi industri nuklir, salah satunya adalah reaktor serbaguna GA Siwabessy.

Reaktor yang direncanakan memiliki kapasitas 10 MW (setara 3 MWe) tersebut nantinya akan lebih bersifat eksperimental sehingga peng-


gunaannya akan difokuskan untuk tujuan penelitian sebagai upaya untuk meningkatkan penguasaan teknologi. Dengan adanya reaktor tersebut, diharapkan kita akan mampu menguasai tiga jenis teknologi sekaligus yaitu pembangkit listrik, pembangkit panas untuk keperluan industri, dan produksi hidrogen sebagai bahan pembuatan pupuk pertanian. Selain itu, pembangunan dan pengoperasian RDE juga merupakan upaya Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) untuk mendemonstrasikan sebuah konsep Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) skala kecil dengan sistem keselamatan yang tinggi kepada masyarakat sehingga diharapkan kelak akan muncul kepercayaan dari masyarakat untuk pengoperasian reaktor PLTN dalam skala yang lebih besar. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka telah dilakukan kajian tentang desain reaktor yang paling aman dengan mempertimbangkan beberapa hal salah satunya adalah perihal pendanaan. Untuk itu telah diputuskan bahwa RDE yang nantinya dibangun akan menggunakan reaktor nuklir generasi keempat. Jenis reaktor yang dimaksud adalah reaktor dengan tipe High Temperature Gas Cooled Reactor atau HTGR yang merupakan teknologi reaktor yang memiliki tingkat keselamatan ting-

gi. Sehingga apabila sewaktu-waktu reaktor mengalami kecelakaan, maka teknologi tersebut secara otomatis akan mengamankan dirinya sendiri. Pada tanggal 4 September lalu, Pers Beta berkesempatan mewawancarai Djarot Sulistio Wisnubroto selaku Ketua BATAN untuk mengkonfirmasi perihal sistem keselamatan RDE tersebut terutama pada kondisi gempa bumi. Pasalnya, pasca bencana gempa bumi yang menimpa Lombok, Palu dan Donggala beberapa waktu lalu agaknya telah menyadarkan masyarakat untuk lebih lebih aware terhadap masalah kegempaan yang kerap dijadikan alasan penolakan segala bentuk pembangunan PLTN. Beliau menjelaskan bahwa teknologi yang digunakan untuk membangun RDE sudah menjamin keselamatan reaktor pada kondisi seperti itu. Beliau juga mencontohkan Reaktor Kartini yang berlokasi di Yogyakarta sebagai bukti dari keberhasilan sistem keselamatan reaktor yang telah dilakukan BATAN pasca diguncang gempa berkekuatan 5,9 skala Richter dua belas tahun silam.

Perkembangan terkini Jika mengacu pada roadmap pembangunan RDE, tahun depan proyek

Pers BETA

4


RDE seharusnya sudah mulai memasuki tahap EPC (Engineering-Procurement-Construction). Akan tetapi, tampaknya pembangunan tersebut baru akan terealisasi pada tahun 2020. Hal tersebut disebabkan dikarenakan hingga saat ini BATAN masih menunggu rampungnya proses perizinan dari kementerian terkait, serta melakukan pembuatan DED atau Detail Engineering Design yang tampaknya molor dari target sebelumnya yang direncanakan rampung pada bulan September lalu dan dilakukan launching pada Sidang Umum IAEA di Wina, Austria. Sampai saat ini, DED masih dalam proses tahap awal yang ditargetkan akan selesai tahun ini dan kabarnya sudah dilakukan review oleh IAEA pada bulan Juni lalu. Selanjutnya, pembuatan DED tahap akhir akan dirampungkan tahun depan untuk selanjutnya diajukan untuk proses perizinan konstruksi dari pihak BAPETEN. Kabarnya, DED yang sudah jadi nantinya bisa menjadi cikal bakal PLTN di Indonesia.

ah disepakati bahwa akan dilakukan kerja sama penelitian antara BATAN dengan pihak Universitas berupa program joint lab High Temperature Gas Cooled Reactor (HTGR). Dengan adanya kerjasama tersebut diharapkan Indonesia mampu meningkatkan kemampuan sumber daya manusia kita dalam mendesain dan membangun sendiri reaktor HTGR dengan skala yang lebih besar dari RDE yang sekarang, serta tentu saja mampu untuk mengoperasikannya. Menurut pendapat beliau, apabila BATAN mampu mendesain reaktor HTGR sendiri akan sangat berdampak pada penghematan biaya pembangunan PLTN di masa mendatang sehingga BATAN tidak perlu mengeluarkan dana besar untuk membeli desain reaktor dari pihak ketiga.

HTGR merupakan salah satu jenis reaktor nuklir dari generasi keempat yang diklaim lebih aman dan bisa mencegah kecelakaan seperti yang terjadi pada PLTN Fukushima Daiichi tujuh tahun lalu. TeMengenal lebih jauh HTGR knologi ini mampu mencegah Pak Djarot mengatakan bahwa terjadinya pelelehan bahan bakar apabaru-baru ini BATAN telah bekerja bila pendingin dalam reaktor mati. sama dengan salah satu kampus terbaik di Tiongkok yaitu Universitas Secara umum, bahan bakar UraTsinghua yang telah berpengalaman nium pada HTGR dibuat seperti bodalam bidang HTGR. Rencananya tel- la-bola kecil berdiameter 1 milimeter yang berisi uranium dengan diam-

5

Pers BETA


eter kurang dari 1 milimeter yang kemudian dilapisi bahan Karbon silika. Selanjutnya tiap 15.000 bola-bola kecil tersebut dimasukkan lagi ke dalam bola-bola yang lebih besar dengan diameter 6 sentimeter. Fungsi dari Karbon silika adalah menyerap kalor yang dihasilkan dari reaksi fisi Uranium, sehingga apabila sistem pendingin reaktor mati maka panas dari bahan bakar bisa diserap sehingga temperaturnya bisa turun lebih cepat.

Kamilan Dimas

Pers BETA

6


Mengemas Teror Nuklir ala Fallout merupakan seri keenam dari serangkaian film laga Mission Impossible yang dibintangi oleh Tom Cruise sejak serial film tersebut pertama kali ditayangkan pada tahun 1996 silam. Film yang disutradarai oleh Christopher McQuarrie tersebut sukses menyuguhkan ketegangan kepada para penonton lewat aksi-aksi laga yang ditampilkan dari awal hingga akhir. Salah satu bumbu yang menjadi topping cerita dari rentetan ketegangan tersebut adalah penggunaan bom nuklir yang dijadikan sebagai objek misi yang harus diselesaikan Ethan

7

Pers BETA

Hunt beserta timnya di dalam film ini. Pasalnya, kapsul bom yang berisi inti Plutonium tersebut akan disalahgunakan oleh sekelompok orang yang tidak bertanggungjawab untuk menciptakan teror dalam skala global. Bahkan kengerian bom atom tersebut digambarkan mampu menghancurkan tiga kota suci dunia, yakni Kota Mekkah di Arab Saudi, Kota Yerusalem di Palestina, dan Kota Vatikan di Yunani. Setelah Mission Impossible Fallout resmi mengudara di layar lebar pada bulan Juli lalu, Pak Djarot selaku


Mission Impossible Fallout Ketua Badan Teknologi Nuklir Nasional, sempat melontarkan komentarnya setelah menonton film tersebut bersama keluarga. Lewat cuitan di akun Twitternya, beliau mengapresiasi jalan cerita dan aksi-aksi laga yang disajikan film tersebut sekaligus juga menyayangkan penggunaan ketakutan masyarakat terhadap senjata nuklir (plutonium) sebagai inti cerita. Hal tersebut akan berdampak pada semakin sulitnya diseminasi teknologi nuklir untuk tujuan damai, salah satunya upaya sosialisasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir yang kian sur-

am di tengah ketergantungan energi nasional terhadap bahan bakar fosil. Selain itu, IAEA (International Atomic Energy Agency) juga memberikan respons mereka perihal film tersebut. Sebagai organisasi internasional yang mempromosikan energi nuklir untuk kepentingan perdamaian, mereka mengklaim telah bekerja untuk mencegah penyalahgunaan bahan radiologi oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab lewat program keamanan nuklir. Bahkan mereka menganalogikan usaha pencegahan yang

Pers BETA

8


dilakukan Ethan Hunt di dalam film fiksi tersebut digambarkan 'hampir mirip' dengan yang IAEA lakukan dalam upaya mencegah jatuhnya bahan radiologi ke tangan orang-orang yang salah.

Bom Nuklir di Film-film Sudah menjadi rahasia umum bahwa masyarakat kita masih sangat awam dengan teknologi berbasis nuklir. Kengerian yang disebabkan olah paparan radiasi nuklir sudah begitu melekat dalam benak kita terutama saat kita membaca buku-buku tentang Perang Dunia Kedua yang berakhir dengan hancurnya dua kota di Jepang yang hancur dibombardir dua bom nuklir paling fenomenal dalam sejarah, yaitu Fat Man dan Little Boy. Kasus tersebut telah sukses menanamkan sebuah ketakutan di hampir seluruh masyarakat awam sehingga sulit bagi mereka untuk diajak untuk berpikiran terbuka perihal teknologi nuklir. Di dalam benak mereka, nuklir ya bom atom. Mungkin bagi sebagian lainnya pasti bisa membantah hal tersebut dengan mengatakan bahwa teknologi nuklir tidak hanya digunakan untuk keperluan militer yang tentu saja rawan disalahgunakan dalam kondisi ketegangan politik. Manfaat yang bisa diperoleh dari teknologi juga jauh lebih besar jika diterapkan pada

9

Pers BETA

bidang lain seperti kesehatan, pertanian, energi, dan lain sebagainya. Namun untuk sektor energi, teknologi nuklir juga mengalami banyak kendala penolakan. PLTN atau Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir serupa calon menantu yang susah mendapat restu dari bangsa ini. Secanggih apapun teknologi yang ditawarkan, lengkap dengan perangkat keselamatan yang diberikan, rasa-rasanya masih sangat sulit bagi masyarakat untuk bilang setuju. PLTN bagi mereka ya sama-sama bom juga. Ketakutan tersebut tentu bukan tanpa alasan. Kasus meledaknya reaktor PLTN yang menghancurkan Kota Chernobyl pada tahun 1986 masih menjadi horor menakutkan bagi masyarakat awam. Belum lagi, tujuh tahun lalu kengerian tersebut di-upgrade dengan peristiwa kecelakaan PLTN Fukushima Daiichi pasca gempa dan Tsunami yang mengguncang Jepang. Stereotip dan justifikasi bahwa nuklir adalah sesuatu yang 'berbahaya' dan 'harus ditinggalkan' kian diperparah dengan maraknya film-film yang menggambarkan teknologi tersebut sebagai senjata penghancur massa yang mengerikan. Negara-negara besar yang saat ini masif mengembangkan persenjataan nuklir membuat kita semua takut dan khawatir jika sean-


dainya kisah fiksi belaka seperti perang nuklir di film-film yang kita tonton selama ini, besar kemungkinan benar-benar akan terjadi di masa mendatang. Sehingga hal tersebut membuat masyarakat menjadi sulit untuk membedakan teknologi nuklir dengan bencana.

Dimas

Pers BETA

10


Lebih Dekat dengan Ketua Angkatan 2018 Awal bulan September 2018 menjadi momen berharga bagi para mahasiswa baru dari ketiga prodi di STTN BATAN. Pasalnya awal bulan tersebut mereka akan mulai disibukkan dengan dunia perkuliahan untuk pertama kalinya setelah melewati serangkain kegiatan orientasi pengenalan kampus atau yang biasa disebut dengan Pekan Orientasi Terpadu (POSTER) di penghujung bulan Agustus lalu. Dari sekian banyak 'tradisi' yang sering dilakukan tiap tahun dalam kegiatan orientasi tersebut, salah satu yang sudah menjadi hal yang lumrah yakni penunjukan dua orang mahasiwa untuk diangkat sebagai ketua angkatan. Pada artikel ini, kita akan sedikit berkenalan dengan mereka berdua. Ketua angkatan untuk mahasiswa putra tahun ini bernama Kiki Tornado. Mahasiswa prodi Elektro Mekanika tersebut berasal dari Rantau Prapat, Sumatera Utara. Saat penunjukan ket-

11

Pers BETA


ua angkatan, Kiki menjadi salah satu mahasiswa yang berani mengajukan diri. Menurutnya, keputusan tersebut diambil karena ia mengaku merasa tertantang untuk memegang amanah tersebut. Kiki menuturkan bahwa semasa masih duduk di bangku sekolah menengah atas, ia pernah memiliki pengalaman menjadi salah satu purna paskibraka. Waktu itu pernah terbersit dalam benaknya bahwa jika suatu hari nanti ia diberi kesempatan untuk memimpin, maka ia berjanji akan menjalankan amanah tersebut sebaik-baiknya dan semampu yang ia bisa. Maka tak heran pada saat pemilihan ketua angkatan, ia dengan percaya diri mengajukan diri. Alumni SMA Negeri 1 Rantau Selatan tersebut kini aktif mengikuti kegiatan UKM pencak silat. Kedepannya, ia berharap nantinya bisa memberikan banyak kontribusi dalam beberapa organisasi yang ada di kampus STTN BATAN. Kiki mengetahui informasi tentang STTN BATAN dari salah seorang temannya. Ia akhirnya memilih untuk melanjutkan kuliah di STTN BATAN karena ia merasa tertarik dengan Teknik Nuklir dan kampus berbasis kedinasan. Selain itu, ia memantabkan pilihannya tersebut karena percaya dengan kualitas dan fasilitas yang dise-

Pers BETA

12


diakan pihak kampus. Sebagai generasi muda Indonesia, Kiki ingin memberikan sumbangsih secara maksimal untuk kemajuan iptek nuklir di Indonesia serta mensosialisasikan wawasan tentang kenukliran pada masyarakat awam bahwa teknologi nuklir bisa dimanfaatkan secara aman. Sementara Ketua Angkatan Putri 2018 bernama Devina Putri Nabila Amadea. Devina merupakan mahasiswi kelahiran asli Jogja dan merupakan salah satu alumni SMAN 8 Yogyakarta. Ia mengetahui info tentang STTN BATAN dari salah seorang guru Bimbingan Konseling di sekolahnya. Sebelum menjadi salah satu mahasiswi Elektromekanik, Devina membayangkan tentang STTN-BATAN sebagai tempat belajar tentang manfaat penggunaan teknologi nuklir. Benar saja, ia mengaku memperoleh banyak penjelasan tentang iptek nuklir dari Bapak Sugili pada saat pertemuan wali. “Untuk mata kuliah masih miripmirip pelajaran SMA karena masih awal (tingkat I). Saya sedikit kaget ketika mendapat mata kuliah praktikum karena sewaktu saya dari SMA dan praktikumnya (di Prodi Elektromekanik) sedikit sulit” ungkap Devina. Menurut Devina, salah satu sisi positif dari STTN BATAN yang merupakan “kampus kecil” dengan jum-

13

Pers BETA

lah mahasiswa relatif sedikit adalah memudahkannya mengenal satu dengan yang lainnya. Apabila membutuhkan bantuan dari kakak tingkat, ia mengaku segalanya menjadi lebih mudah. Selaku ketua angkatan putri, Devina berpesan kepada seluruh mahasiswa baru tahun 2018 supaya nilainilai kekeluargaannya antara angkatan 2018 dengan angkatan diatasnya, dan diharapkan teman-teman seangkatan dapat belajar tentang nuklir sampai lulus. Kedua ketua Angkatan 2018 tersebut berharap dapat memberikan dorongan dan semangat kepada teman-teman seangkatan untuk menjaga kekompakan dan semangat dalam mempelajari teknologi nuklir di STTN-BATAN.

Nizam Feri


Pers BETA

14


HILANG

Karya : April Atika Bayangan di penghujung jalan Sebuah bayang tak terlupakan Namun pelan-pelan akan terhapuskan dalam ingatan Aku bayangan yang kehilangan tuan Aku menghilang hingga dilupakan Bagai hilang ditelan bumi Bahkan tak ada kesempatan 'tuk mengikuti Akankah tuan kembali? Mencari aku yang tak lagi mengikuti Ataukah tuan mencari pengganti? Hingga ku menghilang di jalanan sepi

15

Pers BETA


ARSITEKTUR SENJA Karya : Dimas Candra Sugiarto

Di sini, Lentera nelayan menyulut kehidupan, Warung tepian digulung angin Sisakan anyir duri ikan beraroma kesturi dan kemenyan malam jumat manis yang menyimpan sejuta sandi telegram untuk kau rindukan bersama malam Kau terjaga dikala subuh masih lelap, Dengan kepala terangkai bunga kau tambal lubang layar dari beludru sehabis perkawinan sambil terus kau perhatikan tidurku yang serata tanah Di atas perahu yang keperakan tempatku hidup jujur mengais ikan walau harus berpeluh garam, cemara udang teruntai benang cahaya, decih ombak mulai gemuruh, dan igau camar di ketiak takad Penanda petang segera purna Tandas ke puncak sukun Dijemput adzan yang menggema Seraya kaki beralih arah Ke rumah Pencipta arsitektur senja

Pers BETA

16


Mengenal Sosok Syah Waliyullah Waliyullah memiliki nama asli Quthub ad Din Ahmad Ibn Syah Abd Rahim bin Wajihuddin bin Mu’azzam bin Ahmad bin Muhammad bin Qawwamuddin. Beliau lahir pada tanggal 21 Februari 1703 di daerah Moza Phalat, Delhi, India, dan meninggal pada tanggal 20 Agustus 1762.

garis keturunan ayahnya jika ditelusuri maka akan sampai pada Ali ibn Abi Thalib.

Syah Waliyullah memperoleh pendidikan langsung dari orang tuanya, yakni Syah Abd al-Rahim yang merupakan seorang sufi dan pemilik sebuah madrasah. Nama Waliyullah Pemikir ini masih memiliki garis merupakan gelar yang menunjukkan silsilah dengan Umar Ibnu Khattab, se- penghormatan besar atas kesalehan hingga kerap kali di belakang naman- serta kedalaman ilmunya. ya ditambahkan dengan sebutan Al Umari Al Faruqi. Sementara dari Syah Waliyullah mendalami ilmu

17

Pers BETA


pengetahuan di bidang agama sejak menginjak usia 5 tahun. Berkat ketekunan dan kejeniusannya, beliau mampu menghapalkan Al-Quran ketika masih berusia 7 tahun. Wawasannya dalam pengetahuan agama kian lengkap setelah beliau mendalami tarekat mengikuti jejak kedua orangtuanya yang juga merupakan penganut tarekat. Menginjak usia dewasa, Syah Waliyullah melanjutkan karirnya sebagai pengajar di madrasah milik kedua orangtuanya tersebut. Beliau juga sempat menimba ilmu dari para ulama Mekah dan Madinah selama satu tahun di Hijaz.

belajar dan memperoleh manfaat dari memahami kandungan Al-Qur'an.

Dari segi intelektualitas, beliau tidak hanya dikenal sebagai ahli fiqih saja, akan tetapi juga dikenal sebagai mufassir muhaddits, dan seorang sufi pembaharu. Di zaman Syah Waliyullah, penerjemahan Al-Quran ke dalam bahasa asing merupakan sesuatu yang masih dianggap terlarang. Akan tetapi karena masih banyak orang awam di India yang hanya membaca Al-Quran tanpa mengetahui dan mengerti kandungan di dalamnya, akhirnya beliau mengambil keputusan untuk melakukan penerjemahan isi Al-Qur'an ke dalam Bahasa Persia yang merupakan bahasa yang paling banyak dipakai di kalangan terpelajar Islam India kala itu. Menurut beliau, urgensi penerjemahan isi Al-Qur'an sangat diperlukan agar para Muslim di negaranya bisa

Poin terpenting dalam pandangan Syah Waliyullah adalah pandangannya dalam dunia tasawuf. Beliau adalah sosok yang telah berhasil mengkompromikan ajaran-ajaran Wahdatul Wujud yang dinahkodai oleh Ibnu Arabi dengan ajaran Wahdatus Suhud yang dikepalai oleh Ahmad Sir Hindi. Menurutnya, filsafat Sir Hindi secara esensial sebetulnya sama dengan filsafat Ibnu Arabi, hanya saja keduanya harus diberi perspektif baru.

Hasil terjemahan tersebut akhirnya dapat dirampungkan pada tahun 1758 yang kemudian disambut dengan beberapa penolakan dari beberapa kalangan. Meskipun begitu, secara bertahap masyarakat pun akhirnya dapat menerima terjemahan tersebut hingga akhirnya Al-Qur'an kembali diterjemahkan ke dalam bahasa yang lebih umum digunakan oleh Muslim India yakni Bahasa Urdu. Penerjemahan tersebut diinisiasi oleh putra Syah Waliyullah.

Selain dalam hal keagamaan yang telah disebutkan, tokoh ini juga merupakan seseorang yang mengamati dinamika dunia perpolitikan di India. Salah satu pemikiran beliau tentang penyebab kemunduran umat Islam yakni perubahan sistem pemerintah-

Pers BETA

18


an yang terjadi di dalam Islam. Sistem tersebut mengalami perubahan dari sistem kekhalifahan menjadi sistem kerajaan. Salah satu ciri yang membedakan kedua sistem ini adalah sistem kekhalifahan yang jauh lebih bersifat demokratis, sedangkan sistem kerajaan justru bersifat otokratis. Untuk mengatasi absolutnya kekuasaan para Raja Islam yang kala itu banyak merugikan rakyat, Syah Waliyullah berpendapat bahwa sistem pemerintahan absolut harus diganti dengan sistem pemerintahan yang lebih demokratis seperti sistem kekhalifahan pada zaman dahulu. Semasa hidupnya, beliau juga telah memberikan banyak inspirasi bagi kaum Muslimin India untuk semangat berjihad. Dua karya pentingnya, yakni Fuyuz Al Haramain dan Tafhima Al Ilahiyah merupakan contoh perhatiannya yang besar terhadap keselamatan umat muslim.

Fama

19

Pers BETA


Kasus Kecelakaan Radiologi di Dunia

Dalam dunia kerja kenukliran, radiasi masih menjadi salah satu hal yang harus diwaspadai. Sejak reaktor nuklir pertama dibangun pada tahun 1954, dampak dari kecelakaan nuklir sudah menjadi topik pembicaraan. Dalam beberapa tahun sudah cukup banyak kecelakaan radiasi yang terjadi dari berbagai penjuru dunia. Langkah untuk mengatasi hal ini tentunya sudah banyak dan persiapan lain yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan radiasi yang tidak diinginkan, namun kesalahan dari manusia tetap ada. Berikut ini beberapa kecelakaan radiasi yang terjadi dari berbagai penjuru dunia dalam beberapa tahun belakangan.

Bencana Chernobyl Salah satu kecelakaan radiasi terburuk dalam sejarah yaitu terjadi di Chernobyl, Ukraina. Bencana ini terjadi pada 26 April 1986, reaktor 4 di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl meledak. Bencana ini berawal ketika sedang dilakukan pengujian sistem pendingin pada reaktor dan memerlukan prosedur untuk mematikan reaktor normal hal ini menyebabkan ketidakstabilan. Karena interaksi bahan bakar yang panas dan pendingin menyebabkan peningkatan tekanan, kemudian terjadi lonjakan energi secara tidak terduga yang menyebabkan tangki reaktor pecah disertasi ledakan

Pers BETA

20


uap. Diperkirakan gas xenon, yodium, sesium, dan bahan lain dari reaktor 4 ini tersebar karena kecelakaan tersebut.

radioaktif dari ketiga unit ke udara dan laut. Sebanyak dua orang personil pekerja meninggal akibat kecelakaan ini. Dari bencana ini menyebabkan banyak kematian karena kanker, dan kedepannya ada peningkatan keguguran, gangguan fisik dan mental pada bayi. Kerugian diperkirakan mencapai US$ 1.900.

Diberitakan dosis radiasi pada saat itu mencapai 20.000mSv. Pada kecelakaan ini menyebabkan 30 orang meninggal langsung, ratusan orang lainnya cacat dan mengidap kanker, dan beberapa kematian lebih lanjut setelahnya. Dalam proses evakuasi menghabiskan 18 Miliar Rubel, seki- San Salvador tar 350.000 penduduk dievakuasi.. Diperkirakan kerugian total mencapai Pada fasilitas radiasi industri di US$ 6.700. San Salvador, ibukota Republik El Salvador terjadi kecelakaan radioloFukushima gi pada 5 Februari 1989. Pada saat itu sedang dilakukan proses sterilisasi Kecelakaan ini terjadi akibat pada produk medis di fasilitas ini dengempa dengan 9SR dan tsunami yang gan melakukan penyinaran dengan melanda pada 11 Maret 2011. Sesaat sumber Co-60. Kecelakaan ini terjasetelah gempa reaktor unit 1,2, dan 3 di ketika sumber dalam rak terjebak secara otomatis mematikan reaksi fisi dalam posisi iradiasi, para operator yang berkelanjutan. Namun setelah yang bekerja mencoba mengeluarkan tsunami terjadi mengakibatkan gener- sumber secara manual. Ketiga pekerator darurat yang mengendalikan pom- ja tersebut terkena radiasi dosis tinggi, pa untuk pendinginan reaktor mati. dan langsung mendapatkan perawatan khusus di kota Mexico. Diperkirakan reaksi air aluminium zikronium pada reaktor unit 1,2 dan 3 Dari kecelekaan ini, 2 dari 3 pekermenghasilkan 800-1000 kilogram gas ja kakinya harus diamputasi karena hidrogen. Karena pendinginan yang ti- luka serius. Pekerja yang terkena padak memadai menyebabkan bahan ba- paran paling banyak meninggal 6 bukar nuklir meleleh dan ledakan kimia lan setelah kejadian ini disebabkan hidrogen udara dan pelepasan bahan kerusakan par akibat sisa radiasi.

21

Pers BETA


Samut Prakan, Thailand Kecelakaan ini bermula dari suatu perusahan yang berbasis di Bangkok,Thailand memiliki telerapi tanpa izin dari Kantor Energi Atom Thailand dan disewakan ke lokasi yang tidak aman, yang kemudian oleh beberapa orang yang memiliki akses membawanya keluar dan membongkar unit tersebut untuk mengambil beberapa logam untuk dijual kembali dan sisanya dibuang ke tempat sampah. Pada awal tahun 2000, sisa sumber radiasi Co-60 ditemukan kolektor tua dan pekerja lading, sumber tersebut dibongkar dan tanpa sadar radiasi pengion sudah mulai tersebar ke diri mereka dan orang disekitarnya. Beberapa minggu setelah ditemukan sumber, beberapa orang mulai terkena gejala radiasi dan melaporkan ke pihak medis. Tim OAEP mengirimkan petugas untuk melacak sumber dan pemiliknya. Diperkirakan sumber tersebut memiliki sumber 15,7 terabecquerels (420Ci). Berdasarkan informasi ditemukan akibat penyimpanan sumber radiasi yang tidak aman menyebabkan 3 orang meninggal, 10 orang dirawat akibat cidera radiasi, dan 1.872 orang terkena paparan radiasi yang signifikan. Abel

Pers BETA

22


Memupuk Kepedulian bersama Insan Nuklir Peduli Kemanusiaan menjadi hal yang paling penting saat ini, sehingga tak heran jika banyak oknum sengaja memanfaatkan sifat kemanusiaan sebagai sarana untuk mendapatkan apa yang diinginkan, alhasil berkemanusiaan kerap kali terjadi. Bencana kemanusiaan sering kali terjadi karena dua hal, pertama karena ulah dari sesamanya seperti yang telah disebut di awal, dan yang kedua karena faktor alam. Rakyat Palestina yang menjadi korban keganasan Israel, Muslim Rohingya yang menjadi bulan-bulanan pemerintah Myanmar, pertumpahan darah di Ghouta dan masih ada banyak lagi yang belum terekspos menjadi bukti sejarah bahwasannya ada manusia yang bukan dari golongan manusia sehingga rela menghabisi sekalipun itu saudaranya demi mengejar dunia. Bencana tsunami di Aceh, erup-

23

Pers BETA

si merapi di Jogja, kekeringan di Jawa Tengah, kebakaran hutan di Kalimantan, gempa di Lombok dan sederet bencana alam lainnya juga menjadi bukti, bahwa aksi peduli sering kali dibutuhkan bahkan tak jarang dalam waktu yang berdekatan atau bersamaan. Sementara ketika bencana terjadi, tak jarang respon cepat dapat diterjunkan ke lokasi, dibutuhkan orang-orang yang benar-benar peduli, kapan dan dimanapun siap selalu untuk beraksi, orang-orang tersebutlah yang kita kenal sebagai “Relawan�. Mereka adalah orang-orang yang berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda yang disatukan dalam


berikan manfaat pada manusia bukan memanfaatkan manusia. Organisasi kerelawanan ini didirikan oleh Bapak Komandan Eko Yudho yang kala itu masih menjabat sebagai Pembantu Ketua Satu STTN-BATAN. Kemunculan INUPI langsung mendapat respon positif dari Mahasiswa STTN, berbagai kegiatan langsung dibentuk dan dilaksanakan di awal mula berdirinya INUPI, mulai dari kegiatan aksi tanggap bencana maupun kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat.

satu pandangan yang sama, satu visi yang utama bahwa “tak perlu berasal dari golongan yang sama untuk menolong sesama, cukuplah menjadi manusia untuk memanusiakan manusia�. Berangkat dari dosis kepedulian yang sangat tinggi itulah Insan Nuklir Peduli atau yang akrab disapa sebagai INUPI terbentuk, tahun 2017 menjadi tonggak awal bahwa mahasiswa dapat berperan aktif dalam kegiatan kemanusiaan tanpa mengurangi jam terbang akademik. Bukan uang yang dicari, bukan sekadar nama yang menjadi ambisi, namun semua semata-mata ikhlas dari hati untuk mencari ridha Illahi untuk berlomba-lomba mem-

“Kita melihat sangat banyak di antara teman-teman (khususnya STTNBATAN) yang memiliki jiwa sosial tinggi, rendah hati dan senang menolong dalam kebaikan. Dengan adanya potensi jiwa sosial yang tinggi tersebut tentunya memerlukan sebuah wadah untuk dapat mengaplikasikan potensi tersebut ke lingkungan masyaraka. Nah, untuk apa INUPI didirikan, yaitu untuk dijadikan sebuah wadah/organisasi yang dapat digunakan untuk menyalurkan rasa kepedulian serta jiwa sosial tinggi yang dimiliki teman-teman ke dalam lingkungan masyarakat. Dalam hal ini kegiatan INUPI memiliki tiga garis besar, yakni bergerak dalam bidang Rescue, Pembinaan Masyarakat dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat.� Tutur Andi Wi-

Pers BETA

24


jaya selaku komandan mahasiswa IN- pat guna dan tepat sasaran�. UPI periode pertama. Tak jarang untuk survey lokasi aksi INUPI bukan hanya sekadar mencari Beberapa kegiatan yang tel- yang ramai media seperti daerah benah dilakukan oleh INUPI antara cana di kota atau jalan raya, namun lain adalah berbagi takjil Ramadhan juga ke pelosok desa dan keluarga-kel2017, santunan panti asuhan, pem- uarga kecil yang belum terjamah logisberdayaan masyarakat Cangkringan tik. Merapi, pemberdayaan masyarakat Paten Magelang, aksi peduli bencana Andi Wijaya juga berharap bahwa kekeringan Gunungkidul, aksi peduli INUPI dapat menjadi sebuah organkorban banjir Jogja, aksi peduli erup- isasi sosial kemanusiaan yang TERsi Merapi, aksi peduli korban gempa PEDULI dan TERPERCAYA dalam Lombok, dan lain sebagainya. menjalankan aksi sosial kemanusiaan di Indonesia, dengan mengutamakan Dalam menjalankan aksinya, IN- kejujuran, transparansi serta keikhUPI memiliki berbagai jejaring sebagai lasan. Beliau juga berpesan, “Dimana donatur aksi, tak jarang dilakukan pun kita berpijak, disitulah kebaikan penggalangan dana jika ada keperluan kita tanamkan. Raihlah keutamaan mendesak untuk terjun ke lapangan. dari perkataan Rasulullah : "Allah senOleh karena itu, dalam setiap aksi yang antiasa menolong hamba-Nya, selagi dilakukan, laporan kegiatan menjadi hamba-Nya menolong saudaranya". hal yang sangat penting dan diperhati- kan untuk memberikan pertanggung- Maka berikan pertolongan kepajawaban kepada para donatur. da orang lain, selagi kita bisa melakukannya. Lakukan semuanya dengan Komandan Eko selalu menegas- penuh KEJUJURAN serta KEIKHLAkan bahwa dalam setiap aksi niat dan SAN!" tujuan harus benar-benar diperhatikan, dan beliau selalu tegas dalam hal ini. Dalam aksi pun beliau selalu mengutamakan ketepatan sasaran serLintang ta penerima manfaat. Beliau menuturkan, “Kita (INUPI) bukan sekadar hanya mencari nama dan eksistensi di media sosial, tapi juga bagaimana bantuan yang kita berikan benar-benar te-

25

Pers BETA


Dagelan Menjelang Transisi Kepemimpinan BEM STTN-BATAN Kabinet Persatuan Pembangunan tak lama lagi akan menyelesaikan masa jabatan mereka dan diganti dengan kepengurusan BEM yang baru. Untuk itu, struktur kepanitiaan Lembaga Pemilihan Umum Mahasiswa atau LPUM resmi diumumkan pada tanggal 28 Oktober lalu. Meskipun begitu, pendaftaran calon Ketua BEM untuk periode 20182019 telah dibuka lima hari sebelumnya.

kin menarik dengan adanya intervensi dari pihak BEM yang mewajibkan tiap prodi angkatan tiga untuk mencalonkan satu mahasiswa untuk dijadikan ‘tumbal’ sebagai bakal calon Ketua BEM lewat surat edaran nomor A-48/BEM/11/18 yang dikeluarkan pada tanggal 12 November lalu.

Lah, kok? Untuk apa memaksa mereka yang tak berminat atau malah tak mampu jadi Ketua BEM Masih memakai formula yang sama seperti untuk mendaftarkan diri? Apa jadinya jika jabatan tahun-tahun sebelumnya, tertulis secara jelas pada Ketua BEM dipegang oleh orang yang ogah-ogahan poin ketiga syarat umum bahwa mahasiswa yang mengemban amanah tersebut satu tahun ke depan? bisa mencalonkan diri sebagai bakal calon Ketua BEM harus memenuhi syarat sebagai mahasiswa Jika pada akhirnya akan seperti itu, lalu untuk tingkat tiga atau mahasiswa yang sedang menjalani apa mereka masih memakai regulasi yang kaku dan studi semester lima. cenderung memandulkan potensi pemimpin dari angkatan lain? Bahkan beberapa universitas besar Persyaratan tersebut agaknya cukup diskrim- jauh lebih longgar dalam memberikan persyaratan inatif karena secara tidak langsung calon ketua bagi bakal calon Ketua BEM mereka. BEM hanya eksklusif untuk mahasiswa tingkat tiga saja. Padahal tidak menutup kemungkinan masih Beberapa kampus seperti UNY dan ISI, misada banyak kandidat yang jauh lebih potensial dari alnya, mencantumkan syarat batas minimal/maksiangkatan lainnya namun tersandung regulasi terse- mal semester yang tentu saja tidak mengebiri pobut. tensi calon-calon pemimpin dari mahasiswa tingkat dua (mahasiswa semester 3 atau 4). Sehingga kom Menjelang transisi estafet kepengurusan, dra- petisi memperebutkan kursi jabatan tersebut tidak ma pencarian pemimpin baru untuk badan ekseku- terkotak-kotak hanya pada satu angkatan saja. tif tersebut makin kesini malah jadi dagelan yang menarik untuk kita simak. Sementara kampus kita yang mungil dengan SDM yang terbatas ini justru dipaksa mengikuti reg Baru-baru ini LPUM telah memperpanjang ulasi yang terlalu kaku. Atau malah, jangan-jangan, masa pendaftaran calon ketua BEM sampai tanggal STTN masih menganut budaya senioritas? Apakah 13 November 2018. Beberapa hari sebelumnya, fo- level junior masih dianggap belum pantas bersaing rum kelas dan angkatan 2016 agaknya mulai ramai dengan para seniornya? dengan hiruk pikuk mengenai siapa yang akan maju pada pemilu raya tahun ini. Tentu saja tak semua Namun yang jelas, dagelan ini patut kita panorang mau mengemban tanggung jawab tersebut di tau perkembangannya. Bagaimana akhirnya mertengah beban kuliah dan kesibukan lain. Tak her- eka akan mengatasi minimnya benih-benih calon an, jika peminat jabatan tersebut bak buih di tengah pemimpin baru yang sebenarnya adalah hasil dari lautan. cacat aturan yang mereka ciptakan sendiri.

Dagelan bursa kepemimpinan BEM sema-

Dimas

Pers BETA

26


Pers BETA


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.