KONTRI KONTRIBUTOR BUTOR
Ngebahas apanih?
Pada hari Senin tanggal 19 Desember 2022 yang lalu, Departemen Diskusi dan Kajian bersama Dengan IAGI
ITB mengadakan acara diskusi luring pertama nih brur yang dihadiri oleh massa GEA. Diskusi ini membawa tema "Renewable Energy Vs Fossil Fuel".
Seperti nama temanya, kita mencoba untuk mendiskusikan penggunaan energi fosil dengan energi baru terbarukan yang saat ini sedang ramai diperbincangkan. Dalam diskusi ini kita juga
mengundang 2 kelompok dari massa GEA untuk
membawakan masing-masing topik nih brur.
Mengapa Penting?
Topik ini kami angkat menjadi bahan diskusi mengingat banyaknya perdebatan di sana mengenai urgensi peralihan energi fossil karena semakin meningkatnya karbon di udara dan juga energi baru terbarukan yang "katanya" tidak efisien dalam segi biaya untuk menggantikan energi fosil yang saat ini masih digunakan. Oleh karena itu, kita siapkan wadah diskusi untuk topik ini, recap diskusinya bisa dilihat di bawah ini ya brur!
Pros Fossil fuel
Menurut tim yang mengkaji energi fossil, energi fossil masih penting digunakan untuk kebutuhan energi
saat ini, mengingat kebutuhan energi Indonesia yang
besar dan keberadaan energi baru terbarukan yang
pengembangannya belum mampu memenuhi kebutuhan energi nasional secara keseluruhan. selain
itu, masih banyak cadangan energi fossil di Indonesia
yang belum diambil manfaatnya, dan akan sangat
disayangkan jika tidak dimanfaatkan dengan
maksimal, mengingat energi ini bisa didapatkan
dengan relatif murah.
Tim pengkaji energi fossil menyarankan untuk membangun fasilitas pengolahan energi fossil seperti penyaringan abu batubara maupun injeksi kembali karbon ke dalam muka bumi dengan
teknologi CCS. Dengan begitu, energi fossil dapat tetap digunakan dengan dampak yang seminimal mungkin.
Cons Fossil fuel
Menurut tim yang mengkaji energi baru terbarukan, meskipun secara ekonomi penggunaan energi fosil relatif lebih murah, namun secara dampak
keseluruhan energi fosil akan menanggung biaya yang lebih mahal. Penggunaan energi fosil secara
terus menerus akan menyebabkan adanya
percepatan pemanasan global yang tentu saja akan
merugikan seluruh masyarakat dunia akibat dampak perubahan iklim yang ditimbulkan.
Selain itu, pada realitanya mengusahakan adanya
pengelolaan energi fosil agar menghasilkan polusi yang minimum masih sulit untuk direalsasikan.
Penerapan teknologi yang dapat mengurangi emisi
karbon hasil energi fossil akan memakan biaya yang
sangat mahal juga, dengan dampak lingkungan yang masih lebih buruk daripada penggunaan energi baru
terbarukan.
Pros Renewable Energy
Tim pengkaji Renewable Energy memaparkan beberapa kelebihan dari penggunaan energi baru terbarukan sebagai sumber energi sehari-hari.
Kelebihan utamanya tentu saja rendahnya emisi karbon yang dihasilkan (bahkan bisa dibilang tidak
ada) sehingga penggunaan energi baru terbarukan membantu mengurangi terjadinya pemanasan global di bumi.
Selain itu, Renewable Energy di Indonesia sangat cocok digunakan di Indonesia melihat potensi yang dimiliki oleh Indonesia. Indonesia menyimpan potensi Panas Bumi yang sangat besar. Selain itu, penggunaan energi baru terbarukan skala mikro seperti energi angin dan energi air cocok digunakan di negara kepulauan seperti Indonesia, sehingga setiap pulau-pulau yang ada di Indonesia dapat menjadi pulau yang mandiri dalam pengelolaan energinya.
Cons Renewable Energy
Meskipun demikian, masalah utama dari penggunaan energi baru terbarukan adalah biaya pengembangannya yang masih cukup mahal. Energi
baru terbarukan baru akan bernilai ekonomis jika digunakan dalam jangka yang panjang, melihat jangka waktu penggunaan energi baru terbarukan yang bisa mencapai puluhan tahun.
Selain itu, kendala utama yang masih harus dihadapi
dalam penggunaan energi baru terbarukan adalah proses transmisi energi skala besar dari pusat eksploitasi geothermal ke seluruh pulau di Indonesia. Penggunaan listrik di Indonesia dalam skala makro masih membutuhkan titik-titik pusat energi tertentu untuk kemudian didistribusikan ke seluruh pulau.
Pengembangan teknologi transmisi energi yang efisien masih harus dilakukan agar distribusi energi dapat dilakukan secara merata.
Jalan Tengahnya?
Kalau melihat pro dan kontra dari kedua energi
tersebut, sebenarnya dapat diambil suatu jalan
tengah. Penggunaan energi fossil masih dapat terus
dilanjutkan untuk jangka pendek sembari menunggu adanya teknologi pengembangan energi baru terbarukan yang lebih efisien. Pengembangan energi
baru terbarukan dapat terus dilakukan dengan berangsur-angsur mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil. Selain itu, penggunaan energi baru terbarukan dalam skala mikro dapat
dimaksimakan agar daerah-daerah kepulauan kecil di Indonesia dapat mengelola kebutuhan energinya secara mandiri tanpa harus bergantung ke wilayah pusat.
Kesimpulan
Baik energi fosil maupun energi baru terbarukan memiliki kekurangan dan kelebihannya masingmasing. Energi Fossil masih diperlukan dalam jangka pendek karena keekonomisannya, meskipun memiliki dampak lingkungan yang besar. Sementara itu, energi baru terbarukan meskipun masih kurang ekonomis dari segi biaya namun memiliki masa depan yang menjanjikan.