Suara media nasional edisi 115

Page 1

C MYK

SuaraMedia NasionalCom

Media Online: suaramedianasional.com

Edisi 115 / V / 11-20 Desember 2013

@smedianasional

Harga Rp 5.000,- (Luar Kota+Ongkos Kirim)

Dewan Pers Terima 470 Pengaduan Sepanjang Tahun 2012 Lagi-lagi profesi jurnalis di Malang Raya menghadapi upaya pembungkaman dan pelecehan profesi wartawan, saat akan melaksanakan kewajibannya dalam meliput dan memberitakan suatu permasalahan yang berkait dengan pemberitaan.

Gedung Dewan Pers

JAKARTA, SMN - Dewan Pers, sebuah lembaga independen di Indonesia yang berfungsi untuk mengembangkan dan melindungi kehidupan pers di Indonesia, selama tahun 2012 telah menerima 470 pengaduan. Jumlah ini turun dari 514 pada tahun 2010 dan 511 pada tahun 2011. Baca DEWAN PERS... hal. 11

MALANG, SMN - Menindaklanjuti pembe-ritaan pada edisi sebelumnya tentang dugaan korupsi dan pungutan liar yang terjadi di SMPN 02 Singosari, tim investigasi SMN Biro Malang Raya mencoba untuk melakukan klarifikasi dan konfirmasi kepada oknum bendahara SMPN 02 Singosari berkaitan dengan reko-mendasi dari Inspektorat Kabu-paten Malang

agar kepala SMPN 02 Singosari mengganti benda-hara sekolah terkait dengan dugaan korupsi dan pungutan liar di sekolahnya. Dengan mendatangi sekolah setelah sebelumnya melakukan janji pertemuan dengan bendahara sekolah melalui kontak telepon, tapi sesampai di SMPN 02 Singosari, tim investigasi SMN bukannya dipertemukan Baca OKNUM GURU... hal. 11

Proyek Transmigrasi Telang Proyek DAK 2013 SDN Siong Terindikasi Sarat KKN Selosari 1 Bermasalah Ilustrasi

Anggaran Serta RAB Padat Karya Klakah Patut Dipertanyakan PASURUAN, SMN - Pelaksanaan program padat karya yang ada di desa Klakah, Pasrepan yang berasal dari Bappemas (Badan Pemberdayaan Masyarakat) Kabupaten Pasuruan, senilai Rp 100 juta disoal banyak pihak. Terutama warga serta tokoh masyarakat setempat. Bagaimana tidak, selain pelaksanaannya lambat bila di bandingkan dengan desa yang sama-sama mnedapatkan program sejenis. Pelaksanaan padat karya yang ada di desa Klakah Baca ANGGARAN... hal. 11

Kejaksaan Denpasar Musnahkan Narkoba Senilai Rp 44 Miliar DENPASAR, SMN Kejaksaan Negeri Denpasar Bali memusnahkan 24 kilogram narkotika bernilai Rp 44 miliar. Pemusnahan ini, dilakukan di halaman kantor Kejaksaan Ilustrasi Negeri Denpasar. “Narkotika ini merupakan barang bukti kejahatan yang telah diputus pengadilan,” kata Kepala Kejaksaan Negeri Denpasar Baca MUSNAHKAN... hal. 11

Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Telang Siong, Desa Siong, Kecamatan Paju Epat

TAMIANG LAYANG. SMN Pelaksaaan proyek pembangunan pemukiman transmigrasi, di kawasan Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Telang Siong, Desa Siong, Kecamatan Paju Epat. Kabupaten Barito Timut, Provinsi Kalimantan Tengah tahun anggaran 2013 terindikasi sarat Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN). Pasalnya, proyek senilai Rp 17,4 Miliyar yang bersumber dari dana APBN itu dikerjakan asal-asalan oleh,

KEDIRI, SMN - Pada pelaksanaan rehab gedung sekolah di SD Negeri Selosari 1 Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri yang menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2013 yang telah digelontorkan pemerintah melalui APBN ini ditemukan adanya dugaan penyimpangan dan pelanggaran pengguRuang Kelas SDN Selosari 1 yang direhab menggunakan DAK 2013 naan dana tersebut yang tidak sesuai Perpres No.54 tahun 2010, dan karena dugaan penyimpangan dana tersebut tidak sesuai dengan tujuan dari penggunaan DAK itu untuk pemberdayaan masyarakat sekitar. BANTUAN... hal.11 11 BacaBaca PROYEK DAK.. hal.

Baca SARAT KKN.. hal. 11

Mengaku Masih Saudara Walikota Probolinggo

JMR Tipu CPNS PROBOLINGGO, SMN Dengan adanya perekutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Lagi-lagi Terjadilah Pemanfaatan sejumlah oknum yang terjadi dimana mana dan hal tersebut juga terjadi di Kota Probolinggo. Oknum yang berinisial JMR ini tak tanggung tanggung mengaku masih saudaranya Walikota Probolinggo, bahkan modus

yang digunakan untuk menjaring korbanya, agar korban betul betul yakin, dihadapan korban JMR selalu pura-pura menelpon Walikota dan tidak segan segan menandatangani kuitansi diatas materai. Kejadian tersebut terkuak berawal informasi dari narasumber yang menceriterakan kepada tim infestigasi Suara Media Nasional (SMN), bahwa Prd (kor-

ban) pernah memberikan uang sejumlah Rp 25 juta kepada JMR, sebagai titipan untuk dapat diterima sebagai pegawai di Pemerintah kota Probolinggo, dan setelah SMN melakukan investigasi tidak hanya satu korban saja, namun banyak sekali diantaranya DO kena tipu 16 juta, RZ Rp 16 juta, MI Rp 11 juta, FTR Rp 11 juta, Y Rp 11 juta, M Baca TIPU CPNS... hal. 11

Fotocopy tanda pengenal para koban dan kuitansi bukti titip sejumlah uang korban

Jokowi-Basuki

Pasangan Capres-Cawapres PDI-P 2

Megawati, Jokowi dan basuki

JAKARTA, SMN - Duet Gubernur DKI Jakarta dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Basuki Tjahaja

Iklan / Langganan hubungi : Tlp. (0354) 691147, HP 081 231 515 435

Purnama berpeluang kembali muncul dalam pentas nasional. Basuki diusulkan menjadi pendamping bagi Joko Widodo dalam

perhelatan Pemilu 2014. “Itu (Jokowi-Basuki) pernah muncul diusulkan di Sumatera Utara. Kalau mereka berhasil di

Jakarta, ada kemungkinan bisa didorong ke atas,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristianto saat dihubungi, Senin (9/12/2013). Hasto menuturkan, saat ini partainya masih mencermati kinerja kedua tokoh lintas partai itu. Meski Basuki berasal dari Partai Gerindra, Hasto menuturkan, hubungan Basuki dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sangat dekat. “Sejak dulu hubungan Bu Mega dengan Ahok (Basuki) itu sangat cair. Sebelum Pilkada DKI Jakarta, Ahok selalu datang dalam rapat pemenangan pemilu, bahkan lebih sering dibandingkan Jokowi,” ucap Hasto. Melihat kedekatan hubungan Baca JOKOWI-BASUKI... hal. 11

Email: suaramedianasional@gmail.com


ETALASE

2

Suara Media Nasional Edisi 115 / V / 11-20 Desember 2013

Menuai Rezeki Mangrove TUBAN, SMN - Kecintaan Haji Ali Mansyur dalam merawat Mangrove selama berpuluh tahun, berhasil menginspirasi pelestarian lingkungan di kawasan pesisir Tuban, Jawa Timur. Pria yang lebih suka berkaos dan bersarung itu hingga kini masih sering berkeliling desa dengan sepeda ontel tuanya, memungut bibit mangrove untuk memagari pesisir pantai dari hantaman ombak. “Cintailah tanaman, maka dia akan bertasbih mendoakanmu,” kata Haji Ali Mansyur yang lebih sering bertelanjang kaki. Menurutnya, sepatu hanya dikenakan ketika mengajar di sekolah, profesi yang dilakoninya sejak puluhan tahun lalu. Pengabdi lingkungan tersebut telah mengabdikan hidupnya demi penyelamatan pesisir. Usahanya bermula pada 1970, ketika pantai yang berbatasan dengan desanya mulai terkikis abrasi. Sedikit demi sedikit air laut mendekat. Sampai akhirnya pada 1974, rob besar menghantam desanya. Jarak rumah yang tadinya 300 meter ke pantai, hanya tinggal beberapa meter saja. Kejadian itulah yang menggugah Ali Mansyur menapaktilasi jejak banjir dengan menanami mangrove. “Ban-

yak yang menyebut saya gila, tak ada kerjaan”, ujar lelaki yang lebih sering wira-wiri memakai motor itu. Ali Mansyur pun mulai berkeliling memungut bibit mangrove dari desa-desa lain. Bibit itu kemudian ditanam di bibir Pantai Jenu, yang kata orang susah untuk ditumbuhi mangrove. Selama bertahun-tahun, Ali terus merawat bayi-bayi mangrovenya dengan tekun dan telaten. Alam pun membuka jalan mewujudkan tekadAli Mansyur memerangi abrasi di desanya. Satu persatu mangrove yang ditanam mulai tumbuh rindang di tangan dingin Ali Mansyur. Tetangganya baru mulai tergerak 20 tahun kemudian, setelah melihat keberhasilan Mansyur merindangkan pantai. Ada sekitar 18 orang yang aktif melakukan penanaman. Mereka bekerja tanpa pamrih. Tidak ada yang melirik untuk mengulurkan bantuan termasuk pemerintah. Pada 1997, usaha Ali Mansyur mulai mendapat perhatian dengan mendapatkan pelatihan. Untuk keperluan administrasi, Ali Mansyur dan kawan-kawan membentuk kelompok tani ‘Wana Bahari.‘ Setelah pelatihan, mereka diberi order pengadaan 50 ribu bibit. Ada 12

anggota kelompok yang terlibat dalam pengerjaan tersebut dengan gaji Rp 6 ribu per hari. Mereka sepakat untuk memakai uang gaji sebagai modal kelompok, untuk membangun sekretariat atau gubuk nyaman tempat pertemuan yang dipertahankan sampai sekarang. Kegiatan pemberdayaan mangrove semakin berkembang melalui ‘Wana Bahari‘, hingga lahir yayasan ‘Mangrove Center‘. Lembaga itulah yang sekarang secara resmi mengelola ‘Mangrove Center Tuban‘ dengan luas mencapai 54 hektar, 32 hektarnya merupakan milik Mansyur. Ali Mansyur dengan Mangrove Center, tak ubahnya menjadi penjaga lingkungan Tuban. Karena itu, PT Pertamina melaui anak perusahaannya Pertamina EP. Khususnya di wilayah Aset 4 Field Cepu, bekerjasama dengan Mangrove Center Tuban, menanam 15 ribu mangrove dan 5 ribu cemara laut. Kerjasama tersebut menjadi wujud kepedulian Pertamina terhadap pelestarian lingkungan pesisir pantai Tuban dan mendukung pelestarian yang dilakukan oleh pejuang lingkungan hidup seperti Ali Mansyur. Pelan-pelan Ali Mansyur yang menyandang sarjana Tarbiyah tersebut

berhasil mengubah desanya yang tadinya miskin, menjadi di atas desa lain. Baik ekonomi maupun sumber daya manusia. Mangrove Center membuka lapangan kerja baru kepada warga desa disitu. Ada sekitar 59 pekerja yang digaji diatas UMR. Warga juga bisa berjualan, mencukupi kebutuhan pengunjung yang datang untuk berkemah. Kalau sedang musim liburan, tempat tersebut disesaki ribuan orang. Mereka tak dikutip bayaran, hanya mengganti listrik yang nilainya ala kadarnya. Mangrove Center juga membuka tempat pelatihan budidaya Mangrove dan cemara laut. Bahkan, lembaga tersebut kini beranak-pinak di berbagai tempat. Bagi Ali Mansyur, mangrove adalah pembuka rezeki. “Saya bersyukur, setelah menanam itu rezeki selalu ada,” ujar Mansyur. Autodidak sejati tersebut sangat mempercayai kearifan alam. Ali Mansyur terus merangkai mimpimimpinya untuk menjadikan Mangrove Center Tuban sebagai tempat belajar limgkungan dan kehutanan, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat. “Saya nanti akan bangun menara untuk melihat burung. Bisa

Ali Mansyur dan mangrove miliknya

motret dari situ nanti,” kata Mansyur. Sekitar 15 hektar dari seluruh lahan Mangrove Center diajangkan untuk keanekaragaman hayati. Burung laut, seperti camar dan burung sawah, belekok, menjadikan itu sebagai tempat tinggalnya. Jika hari berganti

petang, rombongan burung satu persatu hinggap di pucuk pohon saat senja, hamparan putih yang bertengger di puncak berkilatan. Di tengah usianya yang terus merembet Ali Mansyur tak ingin berhenti. Dia terus berlari, mengge-

napkan asanya, untuk terus berguna bagi orang lain. Seperti yang selalu diingatkan guru ngajinya saat kecil dulu, “Sebaik-baiknya manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain,” pungkas peraih Kalpataru tahun 2012 tersebut. (mar/metro)

Sosialisasi Peraturan Daerah 2013 dan Peraturan Walikota 2013 KEDIRI, SMN - Dalam rangka mewujudkan pertumbuhan ekonomi daerah yang berkesinambungan, peningkatan sarana publik, dan peningkatan pelayanan masyarakat, Pemerintah Kota Kediri mengadakan Sosialisasi Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota Kediri tahun 2013. Acara sosialisasi diselenggarakan selama dua hari, hari Rabu–Kamis tanggal 4-5 Desember 2013 di Ruang Kilisuci Kota Kediri. Dalam acara tersebut telah disosialisasikan 4 produk hukum yaitu, Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2013 tentang Penyelenggraaan Telekomunikasi Bersama dan Retribusi Pengendalian Menara, Peraturan Walikota Kediri Nomor 45 Tahun 2013, tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Peraturan Walikota Nomor 35 Tahun 2013 tentang Pengadaan Jasa Teknis dan Administrasi Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Kediri, dan Peraturan Walikota Kediri Nomor 46 Tahun 2013 tentang Pengajuan Izin dan Pemungutan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah. Untuk hari pertama, sosialisasi membahas tentang Peraturan Daerah

Penerbit Perusahaan Kantor Pusat Kantor Redaksi Telp./Fax Penanggung Jawab & Penasehat Hukum I

Penasehat Hukum II Dewan Penasehat

Ilustrasi

Nomor 8 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi Bersama dan Retribusi Pengendalian Menara dan Peraturan Walikota Kediri Nomor 45 Tahun 2013, tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Sunarti, S.Sos dari Dinas Perhubungan Kota Kediri saat mensosialisasikan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi Bersama dan Retribusi Pengendalian Menara mengatakan bahwa pembangunan dan

penataan menara telekomunikasi diselenggarakan dengan maksud untuk menata, mengatur, dan mengendalikan pembangunan menara telekomunikasi agar memenuhi persyaratan administrasi, teknis, fungsi tata bangunan, rencana tata ruang wilayah, lingkungan dan aspek yuridis. Lebih lanjut, beliau mengatakan sesuai dengan Pasal 4 tentang Perizinan Penyelenggaraan menara telekomunikasi, setiap orang atau badan yang melakukan pembangunan

: PT. SUARA MEDIA NASIONAL : CV. SUARA MEDIA GROUP : Dsn Temboro Ds. Plaosan Kec. Wates Kabupaten Kediri, Jawa Timur : Jl. Durian (Ruko PG Pesantren) Pesantren - Kota Kediri, Jawa Timur : (0354) 691147 : Tjutjut Suliyatno, SH. Kantor Advokat: Jl. Slamet Riyadi No. 29/67 Kota Kediri : Arif Wijanarko SH. : - KH. Drs. Imam Yahya Malik/ Gus Yahya (Ponpes Al Makruf Kedong Lo Kediri) - Noura Dian Hartarony, SE (Anggota Komisi 6 DPR RI) - Drs. Ali Rohmad M.Pd - Sodiq Sudiran Atmojo - Henry Cahyono S. Soroso - Farid Makruf, SE, ST

Komisaris Utama : Winarti Direktur Utama : Kanti Wiyoto Direktur II : Edit Suwantara, SE Direktur III : Agung Budiarto Pimpinan Redaksi : Kanti Wiyoto Wakil Pimred : Yon Taufik Hidayat Bendahara : Surono, M. Irfan Amrulloh, Hj. Mintarti, ST Dewan Redaksi : Kanti, Winarti, Dian Prasetyo Redaktur Pelaksana : Adi Prijanto, Drs. Muh. Ma’ruf MQ Humas : Futi’ah SE, Abdul Rozaq, SH, Farid Makruf Pimpinan Korlip : Drs. Widji Soeratno MM MBA Kordinator Liputan : Syamsudin Fotografer : Wendy Eko Winarto Manager Marketing : M. Edy Fathurokim Marketing : Guntur Samsul Hadi ST, Anindita Absari

menara telekomunikasi wajib memenuhi ketentuan pemanfaan ruang berupa izin prinsip, izin penggunaan pemanfaatan tanah, izin mendirikan bangunan (IMB) menara, dan izin lain berdasarkan ketentuan paraturan perundang-undangan. Sementara itu, Andik Arafik, S.Kom.MM Dari badan Penanaman Modal ( BPM) Kota Kediri saat mensosialisasikan Peraturan Walikota Kediri Nomor 45 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu mengatakan bahwa Lingkup tugas PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) meliputi pemberian pelayanan atas semua bentuk pelayanan perizinan dan nonperizinan yang ditangani BPM, PTSP juga mengelola administrasi perizinan dan nonperizinan dengan mengacu pada koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan keamanan berkas. Jenis perizinan dan non perizinan yang diselenggarakan oleh BPM meliputi Perizinan Usaha pada sektor perdagangan, sektor industri, sektor jasa konstruksi, sektor energi dan sumber daya mineral, sektor pertanian, sektor pariwisata, sektor penanaman modal, dan sektor kesehatan. Untuk Perizinan Tertentu dan Nonperizinan meliputi izin gangguan, izin mendirikan bangunan, izin lokasi, izin penyelenggaraan reklame, izin penelitian, PKL, KKN, tanda daftar perusahaan, dan tanda pendaftaran waralaba. Untuk hari kedua, Sosialisasi membehas tentang Peraturan Walikota Nomor 35 Tahun 2013 tentang Pengadaan Jasa Teknis dan Administrasi. Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungn Pemerintah Kota Kediri, dan Peraturan Walikota Kediri Nomor 46 Tahun 2013 tentang

Pengajuan Izin dan Pemungutan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah. Suci Pancarini dari DPPKA Kota Kediri mengatakan berdasarkan pasal ketiga Peraturan Walikota Nomor 35 Tahun 2013 tentang Pengadaan Jasa Teknis dan Administrasi Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungn Pemerintah Kota Kediri, masingmasing SKPD yang memerlukan Jasa Tenaga Teknis dan Administrasi mengajukan usulan anggaran kepada TimAnggaran Pemerintah Derah. Dan dalam pelaksanaannya, Pejabat pembuat Komitmen menugaskan Pejabat Pengadaan untuk melaksana-

kan pengadaan Jasa Tenaga Teknis dan Administrasi di SKPD masingmasing. Selanjutnya, beliau mensosialisasikan tentang Peraturan Walikota Kediri Nomor 46 Tahun 2013 tentang Pengajuan Izin dan Pemungutan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah. Beliau menjelaskan tentang tata cara dan syarat–syarat pengajuan perizinan, tata cara pelaksanaan pemungutan retribusi, pembayaran dan penagihan retribusi pengembalian kelebihan pembayaran, keringanan, dan pengurangan dan pembebasan retribusi. (ko)

Tarif Iklan / Advetorial Suara Media Nasional 1 Halaman Warna Rp 15.000.000,- / Hitam Putih Rp 12.000.000,1/2 Halaman Warna Rp 10.000.000,- / Hitam Putih Rp 8.000.000,1/4 Halaman Warna Rp 7.500.000,- / Hitam Putih Rp 5.000.000,1/8 Halaman Warna Rp 3.000.000,- / Hitam Putih Rp 2.000.000,Iklan Kolektif Warna Rp 1.000.000,- / Hitam Putih Rp 750.000,-

Bagi yang berminat dapat hubungi alamat kami di Jl. Durian (Ruko PG Pesantren-Kota Kediri, Jawa Timur Telp. (0354) 691147, 081231515435, 082141625608

Crew dan Wartawan Surat Kabar Umum Suara Media Nasional Kota/Kab. Kediri: Agus Wiyono (Kabiro), Joko D., Susi, Johan Wahyudi, M. Ali Faizin, Supriyono, Prijo Atmodjo. Nganjuk, Bojonegoro: Rambu Magdalena, Joko Kustono, Kristian, Jonas. Suara Blitar: Ummu Chairu Wardani, Irul, Sri Sulistyoningsih, Agus Imam S. Biro Tulungagung/Trenggalek: Dian Prasetyo, Wartawan: Rudi L, Bambang Wilaga. Wartawan Surabaya, Sidoarjo: Mulyono, Slamet. Pasuruan: Fikri Setiawan. Bangkalan, Sampang:Wahyudi Hermawan. Pamekasan: Sulaiman. Tuban, Lamongan, Gresik: M. Zainus, SH (Kabiro), I Made Agus Budiana (Wakil Kabiro), Susiati, Supardi, Mas Beram. Mardining Sawidji LA, Ibnu Abdillah. Jombang: Slamet W, Puji, Bambang Mardiono, Agus W. Mojokerto: Gunadi. Kabiro Kota/Kab Madiun, Magetan, Ngawi: Drs. Suyanto. Madiun Kota/Kab: J. Kustono. Magetan, Ngawi: Heri Aprianto, Resdika. Pacitan: Yon Taufik Hidayat. Banyuwangi: Misjan, Aripin, Arief Suparman. Malang Raya: C. Junaedi (Kabiro), Triyo, Fajar Pratomo. Kota/Kab. Probolinggo, Lumajang: Edi Sunarko RD (Kabiro). Jember: Didik Nandarani (Kabiro), Rambu Magdalena. Bondowoso, Situbondo: Khairunazi/Yusi. Perwakilan Bali: B. Wirawan. Biro Jawa Barat, Jakarta; Ahmad Faisholihin. Perwakilan Jawa Tengah: Mulyono RS. Perwakilan Maluku: Yohanes. Perwakilan Kalimantan Tengah: Mandau Suwandi. Biro Gunung Mas: Leuntung I Dehes. Perwakilan Sumareta Selatan: Hasan Bakri. Kabiro Kota Lubuklinggau, Kab. Musi Rawas: Abu Hasan Azhari. Perwakilan Kepulauan Riau: Ekowanto. Biro Kota Batam: Asriaadi, ST. Perwakilan Sulawesi Utara: Kurnelius. Perwakilan Propinsi Jambi: Sugianto. Desain/Layout: Irul. No. Rekening BRI Cabang Wonorejo Kecamatan Wates Kabupaten Kediri. No. 6271-01-000106-50-4. A/N. Winarti. No. Rekening Bank Jatim Capem Wates Kabupaten Kediri. No. 0782015257. A/N: Winarti Website: www.suaramedianasional.com. Email: suaramedianasional@gmail.com. Percetakan PT. Citra Cetak Pratama Sidoarjo. Isi diluar tanggungjawab percetakan. Kantor Biro Ponorogo: Jl. Basuki Rahmat No.17 A Ponorogo, contact person: 081231515435. Dewan Penasehat: Trimo. Kabiro: Ir. Prayudi Bahagia RW. Wartawan: Anny Hidayati, Tri Purwanto Budi Wiyono. Waspadai Wartawan Suara Media Nasional yang memegang Kartu Pers yang namanya tidak tercantum dalam BOK REDAKSI bukan tanggung jawab Redaksi. Bila Anda ingin berlangganan, Keluhan serta informasi. Bisa mengirim surat untuk redaksi kami, kirim dengan identitas diri ke Kantor Pusat “SUARA MEDIA NASIONAL” di Dusun Plaosan Desa Plaosan Kecamatan Wates Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Telp/Fax. (0354) 691147, 081231515435, 081234225711, 085645867811. Kami hanya memuat iklan berdasarkan order yang masuk dari pemasang iklan dan bila mana ada iklan yang tidak termuat harap menghubungi kantor redaksi “SUARA MEDIA NASIONAL”.


Suara Media Nasional Edisi 115 / V / 11-20 Desember 2013

KEDIRI RAYA

3

Dari Kediri untuk Indonesia

Goa Selomangleng Kediri

Simpang Lima Gumul Kediri

Dukung Gerakan Tanam 1 Miliar Pohon

Bupati Haryanti Siap Hijaukan Lereng Gunung Kelud dan Wilis KEDIRI, SMN - Demi menjaga kestabilan debit air dalam pemenuhan kebutuhan air bersih, Pemerintah Daerah Kabupaten Kediri, melakukan penanaman pohon disejumlah titik mata air di wilayah masyarakat Lereng Gunung Wilis dan Lereng Gunung Kelud serta hal ini juga mendukung salah satu program Nasional Gerakan Penanaman 1 Miliar Pohon. Bupati Kediri Hariyati Sutrisno menegaskan, dengan datangnya musim hujan yang mulai intensitasnya tinggi di akhir tahun ini, Pemerintaha daerah akan melakukan penanaman pohon kekawasan titik-titik sumber mata air yang tersebar diwilayah Kabupaten Kediri di 26 wilayah Kecamatan yang ada. “Pokoknya kita tanami pohon di titik-titik sumber mata air itu dan telah

disediakan banyak bibitnya. Tiap kecamatan itu ada berapa titik mata air (sumber), jadi bayangkan saja di 26 Kecamatan,” ujar Hariyantri Sutrisno mendampingi kunjungan Wakil DPR RI Pramono Anum Minggu (8/ 12/13) siang di Desa Poh Sarang Kecamatan Semen Kabupaten Kediri. Lanjut Hariyanti, untuk merealisasikan rencana tersebut, dalam waktu dekat, bulan ini pemerintah kabupaten Kediri akan mulai mendistribusikan sejumlah pohon di beberapa daerah. Pohon yang diberikan tersebut antara lain pohon trembesi,mindi,serta pohon-pohon yang dianggap tidak gampang terserang ulat (pohon yang berduri) “Realisasinya bulan Desember ini, nunggu turun hujan dulu, tiap hari.bibitnya”, ujarnya. Selain itu sejauh ini Pemerintah

Daerah Kabupaten Kediri terus melakukan sosialisasi dan pemantauan terhadap Program Percepatan Infrastruktur Pedesaan (PPID) yang diberikan kepada Desa yang membutuhkan dengan alokasi APBD Rp 250 Juta yang akan digunakan untuk program pengaspalan,ataupun saluran air,pipanisasi dan sebagainya. “Dana sebesar itu wajib dimanfaatkan semaksimal mungkin, bila kurang warga diharapkan mau ikut swadaya demi pemenuhan kebutuhan warga itu sendiri seperti jalan atau saluran air,”dalam sambutan di depan ratusan warga Pohsarang Kecamatan semen Kabupaten Kediri yang saat itu berlangsung tasyakuran peresmian saluran air bersih di wilayah setempat. (hms/adv/kan) Bupati Haryanti saat pelaksanaan Program Nasional Menanam 1 Miliar Pohon

Bupati Haryanti Serahkan Bantuan Dana Hibah Guna Tingkatkan Mutu UMKM

Bupati Haryanti saat memberikan sambutan

KEDIRI, SMN - Peningkatan UMKM merupakan salah satu

prioritas yang menjadi perhatian pemerintah Kabupaten Kediri. Berbagai

cara telah dilakukan untuk bisa meningkatkan UMKM agar lebih maju, berkembang dan mempunyai daya saing yang tinggi, mulai dari program pemberian dana hibah untuk UMKM, sosialisasi tentang UMKM dan memberikan motivasi agar para pengusaha UMKM lebih giat lagi menjalankan produksinya untuk menciptakan produk unggulan khas Kabupaten Kediri. Dengan maju dan berkembangnya UMKM di Kabupaten Kediri secara otomatis masalah sosial di masyarakat dapat teratasi misalnya Kemiskinan dan pengangguran, jika UMKM berkembang kemiskinan akan berkurang dan akan menyerap banyak tenaga kerja sehingga pengangguran berkurang. Seiring dengan pembangunan infrastruktur dan ekonomi Pedesaan Bupati Kediri menyerahkan Bantuan

Dana Hibah Tahun 2013 di Pendopo Kabupten Kediri (6/12), kepada kelompok masyarakat yang mempunyai usaha produksi sebanyak 193 Kelompok UMKM dengan anggota 956 orang yang tersebar di 24 Kecamatan se Kabupaten Kediri. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi sesuai dengan keinginan konsumen sehingga dapat mempunyai daya saing. Dalam sambutannya Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno mengatakan dengan adanya bantuan peralatan ini UMKM akan menjadilebih berkembang dan untuk menjadi besar bukan hanya modal yang utama tetapi keuletan untuk bekerja dengan sebaikbaiknya. Bupati Kediri juga berharap Masyarakat Kabupaten Kediri bisa lebih maju ekonominya sehingga bisa mencukupi kebutuhan keluarga dan mendapat kehidupan yang lebih baik.

Kepala BPMPD H. Satirin menambahkan perkembangan UMKM harus tumbuh sejalan dengan

perkembangan infrastruktur di Kabupaten Kediri sehingga bisa saling mendukung dan berjalan beriringan,

UMKM nya meningkat Infrastruktur berkembang pesat. (hms/adv/kan)

Peserta dan penerima bantuan dana hibah UMKM

Apel Pencanangan Gerakan Penanaman 1 Miliar Pohon Kota Kediri

Walikota Kediri dr. Samsul Ashar, Sp.PD

KEDIRI, SMN - Dalam rangka mendukung Program Nasional Gerakan Penanaman 1 Miliar Pohon, Pemerintah Kota Kediri melaksanakan Gerakan Penanaman Pohon. Apel Pencanangan dilaksanakan pada Hari Jumat tanggal 6 Desember 2013 pukul 06.00 WIB bertempat di Kelurahan Betet, Kecamatan Pesantren, Kota kediri. Apel diikuti oleh sekitar 500 orang yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat serta unit kerja dan Instansi tingkat Kecamatan Pesantren seperti Anggota Koramil, Polsek, pelajar dan SKPD Kecamatan Pesantren, serta

warga masyarakat sekitar lokasi. Bertindak sebagai Pemimpin apel yakni Sunaryo dari Daramil Kecamatan Pesantren, dan Walikota Kediri dr. Samsul Ashar, Sp.PD bertindak sebagai Pembina apel. Dalam sambutannya, Walikota Kediri dr. Samsul Ashar, Sp.PD menyampaikan bahwa Gerakan Penanaman 1 Miliar Pohon ini adalah sebagai tindak lanjut dari Program nasional sebagai antisipasi dan meminimalisir adanya global warming, untuk itu diminta kepada seluruh masyarakat untuk melaksanakan gerakan mena-

nam tanaman apa saja di lingkungannya masing-masing dengan mamanfaatkan tanah pekarangan yang masih kosong. Lebih lanjut, beliau mengatakan bahwa sasaran lokasi penanaman disamping di kawasan hutan, juga di luar kawasan hutan. “Untuk di luar kawasan hutan sasaran penanamannya adalah daerah perkotaan untuk penghijauan lingkungan dan pembangunan hutan Kota”, ujarnya. Dalam apel tersebut, Walikota Kediri dr. Samsul Ashar, Sp.PD juga menyerahkan bibit tanaman dan Hibah

Alsintan secara simbolis kepada kelompok penerima diantaranya Kepala Kelurahan Betet, Kecamatan Pesantren menerima bibit sirsat, SMPN 7 Kediri menerima bibit klengkeng, Kelompok wanita Tani “Berkah Jaya” Kelurahan Gayam menerima bibit alpukat, Kelompok “Tani Subur” Kelurahan Bangsal Kecamatan Pesantren menerima hand spayer, Kelompok “Tani Harapan” Kelurahan Blabak, Kecamatan Pesantren menerima hand traktor, dan KTNA Kecamatan Pesantren menerima mesin pompa air besar. (hms/adv/kan)

MTs NEGERI KANDAT

Persembahkan Medali Emas Nasional dan Juara Umum Tingkat Prov. Jatim

Kepala Madrasah bersama siswa-siswi berprestasi MTsN Kandat bersama perolehan medali emas dan penghargaan tingkat Provinsi Jawa Timur

KEDIRI, SMN - Di saat musim panas ini, Madrasah negeri yang berada diperbatasan Blitar- Kediri selatan telah membawa hawa seg,ar serasa hujan deras yang mengakibatkan tanah-tanah kering jadi serasa sejuk dan asri. Hujan yang dibawa para ju jitsan MTsN Kandat adalah hujan kejuaraan sampai bisa memperebutkan juara umum tingkat provinsi Jatim.

Ini adalah hal yang biasa ditunjukkan jujitsan MTsN Kandat setiap ada even di luar. Hari Kamis siang, 17 Oktober 2013 ju jitsan MTsN Kandat dilepas secara simbolik oleh waka kesiswaan,Andy Priyani, S.Pd di halaman Madrasah. Dalam sambutannya beliau berharap semoga dalam mengikuti kejuaraan sampai pulang selalu

dilindungi dan diridhoi oleh Allah SWT sehingga pulang bisa membawa juara. Harapan tersebut menjadi kenyataan Kontigen MTsN Kandat dalam mengikuti ajang kejuaraan Jujitsu Antar Pelajar se-Jatim “SMASA CUP 3 NGAWI” di SMA Negeri 1 Ngawi pada tanggal 18-19 Oktober 2013 dengan mengirimkan 13 peserta. Di bawah pelatih Muhammad Ansori, S.Pd.I Ju Jitsu MTsN Kandat telah banyak menoreh prestasi baik tingkat provinsi sampai tingkat Nasional. Pada ajang ini kontingen kita telah berhasil menyisihkan 15 kota di wilayah jawa Timur dan menyandang predikat juara umum. Kontingen MTsN Kandat datang hari Senin dan disambut dengan tepuk tangan, saat upacara bendera menyerahkan tropi kejuaraan umum kelas junior (Tingkat SMP/sederajat) se Jawa Timur dan beberapa medali kejuaraan lain. Berikut hasil perolehan medali oleh jujitsan MTsN Kandat dari komite perorangan yunior Putra yaitu

Kelas C juara I medali emas oleh Rizki Fatkur Rohman, Kelas D juara II medali Perak oleh Kepin Sahrul Nofi Efendi dan Kelas E juara III medali perunggu oleh Awal Prasetyo Bagaskara. Sedangkan komite Perorangan Yunior Putri, Kelas E juara I medali emas oleh Ayu Hamidah, Kelas D juara I medali emas oleh Adz Dzaria Nisa Solecha, Kelas B juara II medali perak oleh Lusi Dika Ekawati dan Kelas C juara III medali perunggu oleh Winarti Proses penyerahan tropi dan pengalungan medali kepada juara lomba juga disaksikan oleh peserta upacara yang terdiri dari Bapak Ibu Dewan Guru beserta staf TU dan disaksikan oleh siswa-siswa kelas 7, 8 dan 9. Harapan dari bapak Kepala Madrasah, Muhammad Zainuddin, S.Pd, M.Pd.I,selaku pembina upacara, beliau berharap “semoga dengan prestasi yang ditunjukkan oleh anak-anak Ju-Jitsu dalam hal ini ekstra Ju-Jitsu bisa sebagai contoh dan motivator terhadap kegiatan ektra kurikuler yang

lain agar dapat menembus sebagai juara di setiap ajang perlombaan. Disamping itu pada bulan November 2013 ada suatu peristiwa sejarah di lingkungan Kementerian Agama yakni ajang Kreativitas Seni Olahraga Madrasah atau biasa disebut AKSIOMA dan KSM ( Kompetisi Sains Madrasah) tingkat nasional, diselenggarakan setiap 2 tahun sekali. AKSIOMA dan KSM kali ini, dilaksanakan di Malang, tanggal 05-08 November 2013. Pembukaan AKSIOMA dan KSM yang dilaksanakan tanggal 5 November berlangsung meriah, yang dibuka olah Menteri Agama Surya Darma Ali. Beliau mengemukakan, “Ajang ini untuk meningkatkan prestasi dari setiap Madrasah untuk berlomba-lomba mencapai prestasi puncak.” Penyelenggara dari Kementerian Agama Pusat. Provinsi Jawa timur dipercaya menjadi tuan rumah. Peserta berasal dari 34 provinsi di Indonesia. Pada perhelatan tahun ini, hanya tiga cabang raga yang dilombakan, yaitu : Bulutangkis, Tenis Meja, dan Lari. Jumlah

Guru Pembina berprestasi MTsN Kandat

peserta cabang olah raga bulu tangkis 24 provinsi. Kontingen dari Provinsi Jawa Timur cabang olah raga bulutangkis diwakili dari MTsN Kandat dan MTs Arrahmah kabupaten Kediri. Atlet MTsN Kandat yang diberangkatkan mewakili provinsi Jawa Timur itu hasil seleksi dari tingkat kabupaten dan provinsi Clarisa Fatmawati dari kelas VIII-C. Perjuangannya tidak sia-sia. Dia berhasil melumpuhkan lawan tandingnya dari provinsi Jawa Tengah dengan skor dan 3-2 dan berhasil mengangkat nama Provinsi Jawa timur dipandangan nasional dengan memberikan nama harum menyabet juara pertama. Medali emas itulah yang dipersembahkan untuk provinsi Jawa Timur di nomor Ganda putri cabang olah raga bulutangkis.Pertandingan dimulai dari babak penyisihan 8-4, semi final bertanding dengan 4

provinsi dan masuk babak final 2 provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah. Proses bertanding mampu mengalahkan lawan-lawan tanpa kalah sekali pun. Kedatangan atlet di sambut hujan ucapan selamat dari beberapa siswa dan bapak ibu guru. Dalam sambutannya kepala MTs Negeri Kandat, Muhammad Zainuddin, S,Pd, M.Pd.I mengemukakan, “Anak-anak kita perlu berbangga atas prestasi yang diraih di ajang tingkat nasional. Ternyata kita tidak kalah dengan anakanak kota. Artinya walaupun letaknya jauh dari perkotaan dan tergolong madrasah pinggiran tapi banyak prestasi-prestasi yang bisa diukir dari peserta didik MTsN Kandat. Ini adalah sebagai bukti bahwa madrasah kita sangat kaya akan prestasi”, tambahnya. (gus/Tim Redaksi “Mediasi” MTsN Kandat/adv)


POTRET

4

Suara Media Nasional

Tulungagung, Trenggalek, Bondowoso, Malang

Ribuan Pecinta MTB Ikuti MTB Ayem Tentrem Mulyo Tinoto TULUNGAGUNG, SMN Minggu pagi, 8 Desember 2013 mulai pukul 06.00 wib ribuan penggemar sepada MTB dari seluruh wilayah Kota Tulungagung dan sekitarnya mengikuti kegiatan Sepeda MTB Ayem Tentrem Mulyo Tinoto. Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, SE dan Wakil Bupati Drs. Maryoto Bhirowo, MM serta Dandim 0807 Tulungagung berbaur dengan para pecinta sepeda MTB untuk mengikuti kegiatan ini. Sedangkan jarak yang ditempu sekitar 37 kilometer, meliputi jalan datar, makadam dan pegunungan di wilayah Kecamatan Tulungagung, Kauman dan Pagerwojo. Kegiatan Sepeda MTB Ayem Tentrem Mulyo Tinoto tersebut mengambil Start dan finish di Pendopo

Kongas Arum Kusumaing Bangsa. Dalam kesempatan ini panitia menyediakan ratusan dor prize, 10 sepeda gunung dan 2 hadiah utama berupa sepeda motor, yang diperuntukkan kepada para peserta yang beruntung melalui undian kupon yang dibagikan secara gratis. Undian kupon dilaksakan setelah seluruh peserta memasuki garis finish. Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, SE dalam sambutanya diacara yang bertujuan memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Tulungagung yang ke-808 tahun 2013, diantaranya menyampaikan terima kasih pada semua pihak, utamanya para peserta dan penyelenggara kegiatan karena dengan adanya kegiatan semacam ini wisata alam yang ada di Kabupaten Tulungagung

bisa lebih dikenalkan kepada masyarakat luas terutama warga yang ada

Ketua DPRD Tulungagung Supriyono menandatangani APBD Kabupaten Tulungagung 2014

November 2013 menggelar Rapat paripurna dalam rangka persetujuan bersama Bupati Tulungagung dengan DPRD Kabupaten Tulungagung Tentang APBD Kabupaten Tulung-

paten Tulungagung pada tanggal 18 November tersebut berdasarkan Prasasti Lawadan di yang ditemukan di Desa Wates Kecamatan Campurdarat yang bertuliskan tanggal 18 November 1205. Prasasti dikeluarkan atas perintah Raja Sri Kretajaya atau Kertajaya yang kala itu merasa berkenan atas kesetiaan warga tani Lawadan terhadap raja ketika terjadi serangan musuh dari sebelah timur Daha. Wakil Bupati Maryoto Birowo mengatakan, zikir seperti ini banyak manfaatnya selain untuk meningkatkan imam dan takwa kepada Allah SWT juga untuk mempererat tali silaturahmi sesama umat Islam di Kabupaten Tulungagung. Ia berharap, pelaksanaan dzikir ini dapat membawa berkah bagi jamaa’ah

Pemkab dan Polres Bondowoso Adakan Kerjasama

di luar kota Tulungagung. (dian) Sambutan Bupati Bondowoso

agung tahun Anggaran 2014 dan laporan Reses DPRD Kabupaten Tulungagung. Rapat paripurna, diikuti 35 anggota DRPD ini dihadiri Bupati

Tulungagung Syahri Mulyo, SE dan Wakil Bupati Drs. Maryoto Birowo, MM serta para Kepala Dinas/ Badan, Bagian Lingkup Pemkab Tulungagung dan camat se Kabupaten Tulungagung. Rapat paripurna ditandai dengan pembancaan pandangan dari 7 Fraksi melalui juru bicara masing-masing fraksi ini dilanjutkan dengan penandatanganan persetujuan bersama antara Bupati Tulungagung dan Ketua Dewan beserta para wakilnya. Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, SE dalam sambutannya diantaranya mengucapkan terimakasih kepada seluruh anggota DPRD Kabupaten Tulungagung yang telah menyeleksi dan mengoreksi Ranperda hingga selesai dan akhirnnya disetujui bersama. Selanjutnya Bupati berharap agar kerjasama antara DPRD dan Pemkab tetap terjaga. (dian)

Ribuan Umat Muslim Ikuti Dzikir Akbar Hari Jadi Tulungagung TULUNGAGUNG, SMN - Wakil Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo, MM, Sabtu (7/12/2013) pagi mengikuti acara zikir akbar dalam rangka tasyakuran memperingati hari jadi Kabupaten Tulungagung ke-808 dipendopo Kongas Arum Kusumaning Bangsa. Wabup Maryoto berbaur bersama warga yang hadir di Pendopo Kabupaten melaksanakan zikir dan doa bersama, sekitar jam 10 pagi acara dilanjutkan sambutan panitia dan sambutan Wakil Bupati. Kegiatan ini dihadiri ribuan umat muslim dari Tulungagung dan sekitar. Ketua Panitia hari jadi Kabupaten Tulungagung ke 808, Fuad Saiful Anam dalam laporannya menjelaskan tentang Penetapan Hari Jadi Kabu-

Meminimalisir Kenakalan Remaja

Bupati Syahri Mulyo bersama masyarakat Goes Bareng pada Goes MTB untuk yang pertama

Gelar Sidang Paripurna DPRD, Supriyono Setujui APBD Tulungagung 2014

TULUNGAGUNG, SMN Dipimpin oleh Ketua DPRD Kabupaten Tulungagung, Supriyono, SE Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tulungagung Sabtu, 30

Edisi 115 / V / 11-20 Desember 2013

Ribuan Warga Tulungagung ikuti Dzikir Akbar di Pelataran Pendopo Kabupaten Tulungagung

dan masyarakat Tulungagung agar bisa memperoleh kebahagian dunia

dan akirat, ayem tentrenm mulyo lan tinoto. (dian)

BONDOWOSO, SMN Bupati Bondowoso Drs. H. Amin Said Husni dengan tegas mengingatkan kepada seluruh tenaga pendidik agar terus meningkatkan pengawasan kepada pelajar SMP, SMA/Sederajat agar terhindar dari potensi bahaya bebasnya pergaulan. Hal itu diungkapkannya pada acara Operasi Kasih Sayang Polres bersama Pemkab Bondowoso dengan tema Save Our Genera-

tion di gedung SMKN 4 Desa Pancoran, pecan lalu. Kegiatan ini melibatkan sedikitnya 300 orang pelajar melalui pengurus OSIS masing-masing sekolah dan tenaga pendidik SMP dan SMA se Kabupaten Bondowoso. Dalam forum ini Bupati bersama Kapolres BondowosoAKBPSabilul Alif berharap melalui forum ini, pendidik lebih peduli mengawasi. Hal itu dalam rangka menjaga, mewadahi

Kurikulum Pendidikan Tahun 2013 Akan Segera Diterapkan BONDOWOSO, SMN Kurikulum pendidikan tahun 2013 siap dijalankan di lembagalembaga pendidikan di bawah naungan Kemenag mulai dari MI, MTs dan MA pada tahun ajaran 2014/2015 mendatang. Berbagai persiapan terus dilakukan. Salah satunya dengan menggelar bimbingan tekhnis kurikulum 2013 kepada guru dan kepala sekolah di lingkungan Kemenag. Menurut Kasi Mapenda, Kemenag Bondowoso, Muftiyatul Karimah, kurikulum 2013 merupakan perubahan KTSP 2006. “Mulai tahun ajaran 2014/2015, kita sudah siap menjalankan kurikulum 2013 yang merupakan perubahan dari KTSP 2006,” kata Muftiyatul Karimah, usai penutupan Bimtek Kurikulum 2013 di Aula Ijen View, Jum’at (06/12/2014). Muftiyatul mengungkapkan, untuk kurikulum 2013 sendiri nantinya baru akan diterapkan untuk MI kelas I dan VI. Sementara untuk MTs akan diterapkan untuk kelas VII dan MA diterapkan untuk kelas X. Ditambahkanya, selain melakukan bimbingan tekhnis terhadap para pengajar dan kepala sekolah

Kasi Mapenda Kemenag Bondowoso, Muftiyatul Karimah

di bawah naungan Kemenag, pihaknya juga memastikan semua alat pendukung untuk kurikulum 2013 sudah siap. “Kelengkapan pendukung termasuk juga buku-buku kita sudah siap,” jelasnya. Sementara itu, Bimtek sendiri diikuti oleh sekitar 250 peserta. Mereka terdiri dari guru dan kepala sekolah (KS). Total, untuk guru dan kepala sekolah MI sebanyak 90 orang, MTs 80 orang dan MA 80orang. Melalui Bimtek yang dilakukan selama enam hari terhitung sejak 2-6 Desember tersebut,

masyarakat dan tokoh masyarakat serta dari pemerintah desa, Kecamatan Pule merupakan daerah hulu dan tangkapan air hujan yang apabila hujan datang harus dihambat aliran dipermukaan tanahnya agar tidak menyebabkan tanah longsor dan banjir. Bupati Trenggalek dalam sambutannya menyampaikan kerusakan hutan saat ini berdampak buruk bagi kehidupan manusia. Banyak hal negatif yang ditimbulkan akibat kerusakan hutan, di antaranya terjadinya pemanasan global di seluruh dunia. “ Oleh sebab itu, marilah kita lakukan semangat penanaman pohon mulai diri kita dan kita tanami tanah-tanah yang kosong dengan pohon-pohon dan kita nikmati hasilnya. Masyarakat harus bersyukur dianugerahi sumber daya hutan yang kaya akan keanekaragaman hayati dan

oleh karena itu wajib disyukuri sebagai amanah dari Allah SWT untuk diurus, dilindungi, dan dikelola serta direbiosasi bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat baik sekarang dan generasi yang akan datang. Marilah kita wariskan hutan yang lebih baik untuk genarasi penerus, untuk kepentingan ekologi, ekonomi dan sosial kemasyarakatan. Di akhir sambutannya Bupati mengajak dalam pelaksanaan gemar menanam pohon ini benar-benar tertanam di sanubari semua masyarakat Trenggalek tanpa terkecuali, agar menjadikan bumi Trenggalek ini menjadi tempat yang nyaman bagi masyarakat Trenggalek, tanpa ada rasa ketakutan terjadi bencana alam. Sebagai tanda dimulainya kegiatan tersebut Bupati bersama Forkopimda melepaskan burung. (rud)

diharapkan nantinya para peserta dapat mengaplikasikan kurikulum 2013 dengan maksimal. Selain itu, para peserta diminta untuk juga menjadi tutor sebaya terhadap rekan guru di masing-masing lembaganya. “Kita juga harapkan peserta selalu aktif mencari informasi dan menambah pengetahuan demi penyempurnaan pelaksanaan pembelajaran sesuai kurikulum 2013, sehingga kurikulum 2013 bisa dapat diaplikasikan dengan optimal di masing-masing sekolah,” pungkasnya. (yus)

Dinas Sosial Kota Malang

Diduga Lakukan Pungli

Bersama Masyarakat Trenggalek, Bupati Mulyadi Gelorakan Semangat Tanam Pohon Tahun 2013 Rabu, 4 Desember 2013 Bupati Trenggalek Dr. Ir. H. Mulyadi WR. MMT beserta seluruh anggota Forkopimda, pimpinan DPRD, Ketua Tim Penggerak PKK dan Dharma Wanita Kabupaten Trenggalek menghadiri pencanangan program penanaman satu milyar pohon (One Billion Indonesian Trees / OBIT) di desa Jombok Kecamatan Pule. Pada kesempatan ini Bupati menyerahkan secara simbolis bantuan Bibit untuk penghijauan lingkungan sebanyak Bupati Mulyadi saat tanam pohon pertama 26.800 batang ke Camat se Kabupaten TRENGGALEK, SMN Trenggalek yang diwakili oleh Camat Untuk lebih membangkitkan Pule dan bibit tanaman perkebunan semangat, motivasi dan membudaya- yaitu bibit kelapa sebanyak 50.000 kan seluruh masyarakat untuk batang dan bibit kakao sebanyak menanam dan memelihara pohon, 450.000 batang kepada kelompok tani serta dalam rangka membangun Suka Tani desa Pule serta bibit ekosistem hutan untuk memperbaiki, cengkeh sebanyak 200.000 batang merehabilitasi dan merestorasi hutan. kepada kelompok tani Suka Maju desa Peringatan Hari Menanam Pohon In- Tanggaran. donesia (HMPI) di Kabupaten Pencanangan gerakan menanam Trenggalek berlangsung semarak yang pohon pada tahun 2013 ini dipusatkan dirangkai dengan Gerakan Perempuan di desa Jombok Kecamatan Pule kaTanam dan Pelihara Pohon (GPTPP) rena selain adanya permintaan dari

dan menyelamatkan putra-putri kita dari berbagai potensi bahaya era saat ini, yang bisa mengancam masa depan mereka. Bupati mengakui, seringkali mendapatkan informasi terkait perilaku anak sekolah. “Ada yang balapan liar, merokok di warungwarung”, ungkapnya. Tambahnya, semoga tidak ada yang terjerumus kepada tindakan asusila dan narkoba. Untuk itu, selain mengingatkan berulang kali kepada tenaga pendidik, pihak Satpol-PP juga diminta untuk memperketat pengawasan di tempat-tempat luar sekolah. “Ini bertujuan untuk meminimalisir dan mencegah perilaku tindakan kenakalan remaja,” tambahnya. Menurut Bupati, hal ini terus dilakukan karena Pemerintah Kabupaten sangat berkeinginan kuat, generasi emas bisa terwujud. Sementara Kapolres Bondowoso AKBP Sabilul Alif mengatakan kegiatan ini merupakan wujud rasa sayang aparat penegak hukum terhadap generasi penerus bangsa agar terhindar dari hal-hal negatif, tuturnya. (yus)

Kepala Dinas Sosial Kota Malang, Zubaidah

MALANG, SMN - Dugaan pungutan liar menyeruak dikantor dinas sosial kota malang yang berada di Jalan sulfat kota malang, dinas yang dipimpin oleh Zubaidah ini diduga melakukan pungutan liar serta eksploitasi para tuna netra yang berada dibawah kewenangan Dinas Sosial Kota Malang untuk memberdayakan para tuna netra yang bekerja sebagai tukang pijat di panti Pijat Tongkat Putih dan berada tepat disamping dari kantor Dinas Sosial Kota Malang. Berdasarkan investigasi tim SMN diperoleh pengakuan dalam bentuk rekaman pembicaraan dari salah satu pasangan tuna netra yang sebelumnya bekerja di panti pijat tuna netra tongkat putih malang dengan tim investigasi SMN, dirinya setiap bulan menyetor kepada oknum di dinas sosial kota malang FF dan HD sebesar Rp 400 ribu per orang, setoran ini dengan alasan bahwa pungutan tersebut sebagai biaya sewa bahwa para tuna netra tersebut telah menggunakan gedung kantor Dinas Sosial Kota Malang untuk mencari nafkah. Pungutan yang disetor para tuna netra tersebut menurut SL sumber yang pengakuannya direkam oleh tim investigasi SMN telah berjalan lebih dari 2 tahun selama dirinya beserta istrinya bekerja di panti pijat tuna netra tongkat putih, saat ditanya bagaimana modus dari oknum dinas sosial kota malang ini menarik pungutannya SL mengatakan bahwa setiap awal bulan kedua

oknum tersebut datang kepanti pijat dan menagih semua penghuni sebesar Rp. 400 ribu dan juga dibebankan untuk membayar listrik dan air diluar pungutan Rp. 400 ribu tersebut tanpa disertai dengan bukti kwitansi setoran. Berdasarkan temuan informasi tersebut diatas tim investigasi SMN memintai konfirmasi kepada Zubaidah selaku kepala Dinas Sosial Kota Malang di kantornya, saat ditanya apakah dirinya mengetahui ulah oknum bawahannya melakukan pungutan liar kepada tuna netra yang merupakan kewajiban dari instansinya untuk memberdayakan mereka sebagai kaum yang kurang beruntung secara fisik dan sosial dengan tidak diperbolehkan melakukan pungutan liar dirinya mengatakan bahwa sudah biasalah uang itu sebagai uang sewa gedung karena itu adalah gedung milik Dinas Sosial Kota Malang, saat konfirmasi tersebut Zubaidah juga memanggil seseorang yang mengaku sebagai wartawan mingguan kota malang untuk mengancam agar tim investigasi SMN tidak usah menulis berita tentang dinas sosial kota malang. Oknum yang mengaku wartawan ini menurut beberapa sumber rekan tim investigasi SMN adalah wartawan yang biasa sebagai beking beberapa kepala dinas yang ada dikota malang yang pernah bermasalah dengan media milik oknum tersebut lalu merangkulnya untuk jadi peliharaan beberapa kepala dinas yang diduga bermasalah, akan tetapi tim investigasi SMN tidak akan menggubris beking tersebut dan akan terus melakukan tugas profesional sebagai wartawan untuk melanjutkan pemberitaan tentang dinas sosial kota malang karena mempunyai bukti bukti yang cukup sebagai kaidah penulisan jurnalistik, misalnya bukti rekaman pengakuan narasumber SL yang merasa dieksploitasi oleh dinas sosial kota malang. SL yang membuat pengakuan tentang dugaan pungutan liar didinas sosial kota malang sekarang sudah tidak diperbolehkan lagi untuk bekerja di panti tuna netra pijat tongkat putih, saat dikonfirmasi hal tersebut apakah ada kaitannya dengan pengakuan SL sebelumnya yang membuka borok dinas sosial Zubaidah menyatakan bahwa itu ada;ah kewenangan dari dinas sosial kota malang dan juga SL merupakan orang daro kabupaten malng biar dinas sosial kabupaten malang yang mengurusi nasib SL dan bukan instansinya. (JAR)


LINTAS TIMUR

Suara Media Nasional

5

Probolinggo, Banyuwangi, Bangkalan

Edisi 115 / V / 11-20 Desember 2013

Pemkab Probolinggo Sosialisasikan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi

Kantor Pemerintah Kabupaten Probolinggo

PROBOLINGGO, SMN Pemerintah Kabupaten Probolinggo melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)

menggelar sosialisasi Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG) di ruang pertemuan Bentar Setda Kabupaten Probolinggo, Selasa (26/11).

Sosialisasi yang dibuka oleh Kepala Bappeda Kabupaten Probolinggo Dewi Korina tersebut diikuti oleh perwakilan masing-masing SKPD terkait.

BPBD Banyuwangi Terima Bantuan Alat Detektor Longsor BANYUWANGI, SMN Kantor BPPB (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menerima bantuan detektor atau alat peringatan dini bencana longsor. Alat extenso meter itu bantuan dari Kementrian ESDM (Energi Sumber Daya Mineral). Kepala BPBD Banyuwangi, Achmad Wiyono, mengatakan alat peringatan dini longsor tersebut, telah dipasang di daerah rawan longsor seperti Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, dan beberapa alat lainnya sudah dipasang di beberapa daerah perbukitan. “Selain di kawasan Pesanggaran, beberap alat juga dipasang di beberapa jalur menuju Gunung Ijen, dan kawasan hutan Mrawan di wilayah perbatasan Banyuwangi - Jember,” jelas Wiyono, Minggu (8/12). Wiyono berharap, pemasangan extenso meter itu bisa memberikan peringatan dini kepada masyarakat, agar segera mengungsi.Alat extenso meter akan mengeluarkan bunyi

Sosialisasi ini digelar dalam rangka untuk pencapaian penurunan angka kemiskinan terhadap pertumbuhan ekonomi dan dibarengi dengan perkembangan sumberdaya manusia yang berkualitas dan kuantitas konsumsi pangan yang ideal. Kepala BAPPEDA Kab. Probolinggo Dewi Korina mengatakan “Dalam peningkatan kualitas dan kuantitas diperlukan upaya peningkatan pendapatan dan peningkatan pengetahuan tentang perbaikan gizi dan status gizi yang merupakan muara akhir dari sistem ketahanan pangan dan salah satu indikator yang mencerminkan baik buruknya ketahanan pangan”. Menurut Dewi Korina, dalam pencapaian RAD-PG tahun 20142018 dilakukan monitoring dan evaluasi perkembangan yang dapat menunjukan indikator untuk mengu-

kur perkembangan proses dan sistem yang direncanakan oleh SKPD. Pelaporan pada indikator ini membutuhkan analisis pengumpulan data dan informasi secara periodik. “Tim monitoring dan evaluasi diwajibkan memberikan saran perbaikan agar pelaksanaan kegiatan di SKPD dapat berjalan dengan baik dan terdapat kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan”. Lebih lanjut Dewi mengungkapkan sosialisasi RAD-PG ini bertujuan untuk meningkatkan situasi gizi pada masyarakat dengan memprioritaskan pada penurunan prevalensi gizi buruk dan gizi kurang pada anak balita, mempertahankan dan meningkatkan produk pangan berbasis kemandirian serta meningkatkan keragaman konsumsi pangan per kapita untuk mencapai gizi yang seimbang dengan kecukupan energi. “Selain itu, mening-

bersih dan sehat serta penguatan kelembagaan pangan dan gizi”. Menurut Dwi Lusi, pilar peningkatan pengawasan mutu dan keamanan pangan sebagai bagian dari ketahanan pangan diantaranya masih rendahnya aksesibilitas pangan yaitu kemampuan rumah tangga untuk selalu memenuhi kebutuhan pangan, mengancam penurunan konsumsi makanan yang beragam, bergizi dan seimbang serta aman di tingkat rumah tangga. “RAD-PG ini dimaksudkan untuk menyediakan acuan bagi pemangku kepentingan di berbagai tingkatan pemerintahan dalam upaya perencanaan pembangunan, menyediakan panduan dalam melaksanakan pembangunan pangan dan gizi bagi institusi pemerintah, organisasi non pemerintah, institusi swasta, masyarakat dan pelaku bisnis”. (edy)

Bupati Probolinggo Canangkan Gerakan Penanaman Pohon Serentak

Kawasan Tanah Longsor

seperti sirine manakala terjadi pergerakan tanah. Suara sirine itu akan membuat warga sekitar cepat mengungsi ke tempat aman. “Namanya deteksi dini, fungsinya untuk mengurangi jumlah korban, sehingga saat sirine berbunyi masyarakat harus segera mengungsi ketempat yang lebih aman,” papar Wiyono. Wiyono mengatakan, bantuan alat extenso meter itu sangat

katkan keamanan, mutu dan higienes pangan yang dikonsumsi masyarakat dengan menekan dan meminimalkan pelanggaran terhadap ketentuan keamanan pangan”. Dwi Lusi Tyasing Swastika selaku Narasumber menjelaskan ketahanan pangan terjadi ketika semua orang, setiap saat memiliki akses fisik, sosial dan ekonomi terhadap pangan yang cukup, aman dan bergizi untuk memenuhi kebutuhan makanan dan diutamakan makanan untuk hidup aktif dan sehat. “Kabupaten Probolinggo berusaha untuk melakukan peningkatan perbaikan pangan dan gizi, peningkatan tersebut terdapat lima pilar rencana aksi pangan dan gizi yaitu perbaikan gizi masyarakat, peningkatan aksesibilitas pangan, peningkatan pengawasan mutu dan keamanan pangan, peningkatan perilaku hidup

membantu masyarakat di sekitar daerah yang rawan longsor. “Kabupaten Banyuwangi dikenal sebagai kabupaten terluas wilayah hutannya. Hutan di daerah landai maupun di perbukitan. Tekstur tanah seperti itu dikenal rawan longsor. Semoga detektor longsor itu mampu menyelamatkan lebih dini warga yang tinggal di kawasan rawan longsor,” pungkasnya. (msj) Bupati Probolinggo Hj. Puput Tantriana Sari, SE, saat lakukan penanaman pohon

PROBOLINGGO, SMN Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE secara resmi mencanangkan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BNM) serta Gerakan Perempuan Tanam dan Penanaman Pohon Serentak di Desa Gunung Bekel Kecamatan Tegalsiwalan, Senin (2/12). Secara resmi, pencanangan tersebut ditandai dengan pemukulan kentongan serta pelepasan balon dan burung merpati oleh Bupati Tantri didamping perwakilan jajaran Forpimda (Forum Pimpinan Daerah) Kabupaten Probolinggo. Hadir dalam pencanangan pena-

naman pohon serentak ini sejumlah Kepala SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) dan Muspika se Kabupaten Probolinggo serta perwakilan BP-DAS Sampean Bondowoso, Perhutani Probolinggo dan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) pada 28 Nopember 2013 dan Bulan Menanam Nasional (BMN) pada 2 Desember 2013 mengambil tema “Wariskan Hutan yang Lebih Baik untuk Generasi Penerus Bangsa”. Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan (Disbunhut) Kabupaten Probolinggo Raharjo mengatakan pencanangan penanaman pohon se-

cara serentak ini memang sengaja ditempatkan di Desa Gunung Bekel Kecamatan Tegalsiwalan. “Pemilihan lokasi ini berdasarkan beberapa pertimbangan meliputi tempat strategis serta lahan kritis di Desa Gunung Bekel cukup luas dan cocok untuk mengembangkan hutan rakyat”. Menurut Raharjo, prediksi kontribusi Kabupaten Probolinggo dalam mendukung OBIT (One Billion Indonesia Trees) sampai dengan akhir Januari 2014 diperkirakan sebanyak 7.042.853 pohon terdiri dari sektor kehutanan sebanyak 2.289.359 pohon sektor lain dan gerakan moral masyarakat sebanyak 4.753.494 pohon. “Adapun yang akan ditanam di sekitar lokasi pencanangan ini sebanyak 2.000 pohon yang terdiri dari 1.000 pohon sengon, 500 pohon pete dan 500 pohon durian”. Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE mengungkapkan hutan berperan sebagai penyangga kehidupan, baik berupa hasil hutan, kebutuhan pangan, ketersediaan air, sumber energi, oksigen, rekreasi dan konservasi. “Kita turut prihatin bahwa masih terdapat kawasan hutan, hutan dan lahan yang belum direhabilitasi, walaupun kerusakan hutan dan lahan mengalami penurunan,” ungkap Bupati Tantri. Menurut Bupati Tantri, untuk mendorong kelestarian hutan, lahan dan lingkungan, ke depan diharapkan tumbuhnya kemitraan antara petani, masyarakat dan industri. “Hal ini akan memberikan kepastian, jaminan kerja sama dan ekonomi serta kelestarian hutan dan hasil hutan sehingga tercapai keseimbangan kapasitas produksi industri dengan kemampuan produksi hutan rakyat,” Dikatakan Juga oleh Bupati Tantri, lahan kritis di Kabupaten Probolinggo mengalami penurunan

32,9% (13.000 hektar) dari tahun 2010 seluas 39.475 hektar pada tahun 2012 seluas 26.475 hektar. “Dampak penurunan luas lahan kritis tersebut adalah pulihnya hutan dan lahan sebagaimana fungsinya sehingga dapat diolah kembali untuk mendukung kehidupan”. Disamping itu menurut Bupati Tantri, selama 3 tahun terakhir sejak 2010, realisasi penanaman pohon melalui gerakan penanaman satu milyar pohon terus meningkat, yaitu sebanyak 5.234.214 pohon pada tahun 2010, sebanyak 11.629.403 pohon pada tahun 2011 dan sebanyak 14.294.473 pohon pada tahun 2012 dan pada tahun 2013 diprediksi mencapai 7.042.853 pohon. “Pemerintah Kabupaten Probolinggo telah berhasil mengikutsertakan masyarakat pedesaan membangun Kebun Bibit Rakyat (KBR) agar rakyat membibit, menanam, memelihara dan memanen untuk perbaikan kesejahteraannya”. Lebih lanjut Bupati Tantri mengungkapkan bahwa kerusakan hutan yang terjadi banyak diakibatkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Tetapi hingga kini, sudah banyak upaya yang dilakukan Pemerintah Daerah bersama masyarakat untuk mengatasi kerusakan tersebut. “Kerusakan hutan ini merupakan tanggung jawab kita bersama. Marilah bersama-sama untuk menggencarkan penanaman pohon sekaligus memeliharanya. Sebab ini bukti keseriusan kita atas isu penting kerusakan bumi”. Dalam kesempatan tersebut Bupati Tantri menyerahkan bibit KBR secara simbolis kepada Kelompok Tani Tegal Jaya Desa Tegalsono Kecamatan Tegalsiwalan, Kelompok Tani Harapan Jaya Desa Tigasan Wetan Kecamatan Leces dan Kelompok Tani Bintang Bumi Desa Lumbang Kecamatan Lumbang. (edy)

Ilustrasi membantu pembatuksa harus

2014, Kabupaten Bangkalan Berubah Status Menjadi Daerah Maju BANGKALAN, SMN - Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Helmy Faishal optimistis pada akhir 2014, Kabupaten Bangkalan akan berubah status menjadi daerah maju. Hal ini seiring menurunnya angka kemiskinan di wilayah itu. Ada empat kabupaten di Pulau Madura-Sumenep, Sampang, Pamekasan, dan Bangkalan -hanya Kabupaten Pamekasan yang tidak termasuk kategori daerah tertinggal. Sejak 2009, Pamekasan ditetapkan sebagai daerah maju. “Kabupaten Bangkalan paling berpotensi ditetapkan sebagai daerah maju”, kata Helmy saat mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan ke

Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Jumat (6/12). Helmy mengatakan, pada 2011 secara nasional tingkat kemiskinan di Bangkalan mencapai 30%. Sekarang jumlah tersebut menurun menjadi 25-27%. Pertimbangan pemerintah menjadikan Kabupaten Bangkalan sebagai daerah maju, lanjut Helmy, selain lokasinya mudah di akses melalui darat, laut, dan udara, juga terdapat sumber daya alam yang belum dikelola dengan baik. “Banyak potensi sumber daya alam yang bisa dimaksimalkan pengelolaannya untuk memajukan kabupaten. Di sini ada minyak yang melimpah, garam, potensi wisata dan budaya yang bisa menjadi

komoditas unggulan pariwisata,” ujarnya. Kabupaten Bangkalan memiliki 18 Kecamatan yang saat ini dipimpin bupati termuda di Indonesia, yakni Makmun Ibnu Fuad. Di bawah kepemimpinan Makmun Ibnu Fuad, Kabupaten Bangkalan mulai menunjukkan kemajuan signifikan. Menyusul dibangunnya pasar oleh-oleh, pusat kuliner yang cukup terkenal dengan menu bebeknya, dan pelestarian ritual budaya. Apalagi masyarakat Kabupaten Bangkalan memiliki semangat kuat untuk bekerja dan membangun daerahnya. “Bangkalan akan menjadi daerah yang maju di masa mendatang,” kata Helmy. (why)

Kodim 0820 Probolinggo Adakan Donor Darah PROBOLINGGO, SMN Dalam rangka Hari Juang Kartika dan Hari Ulang Tahun (HUT) Kodam V Brawijaya yang Ke-65, Kodim 0820 Probolinggo mengadakan acara Donor Darah. Bertempat di area Pusat perbelanjaan yang ada diwilayah kota Probolinggo hari ini (5/12) dilangsungkan acara tersebut. Hadir dalam acara tersebut Kepala Staf Kodim 0820 Mayor Inf. Agus Wahyudi SH., Komandan Koramil, Para Perwira dan anggota. Menurut Kasdim 0820 Mayor AGUS acara ini dilaksanakan di Area sebuah pusat perbelanjaan agar masyarakat umum dapat melihat dan berkeinginan untuk melakukan donor. Adapun untuk PenDonor yang hadir kali ini secara keseluruhan sebanyak 98 orang, sedangkan yang bisa dilakukan pengambilan darahnya Cuma 53 orang, yang terdiri dari TNI 22 orang, POLRI 7 orang, FKPPI 2 orang,

Saat acara donor darah Kodim 0820 Probolinggo

Persit 6 orang, dan Umum 16 orang. Menurut informasi yang sempat

Suara Media Nasional (SMN) himpun kegiatan tersebut karena berbarengan

banyaknya agenda, sehingga hanya 53 orang yang dapat berdonor. (edy)

Bappeda Kota Probolinggo Gelar Rakor IPTEK Berbasis Wilayah

Kepala Bappeda Ir. H Sanusi Sapuwan,MT.

PROBOLINGGO, SMN Bertempat di ruang rapat Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemerintah Kota Probolinggo, Bidang Sosial Budaya menggelar rapat koordinasi program Iptek Berbasis Wilayah (IBW) tahun 2014. Dalam kesempatan tersebut Kepala Bappeda Ir. H Sanusi Sapuwan MT., mengatakan bahwa rapat

koordinasi tersebut digelar dalam rangka mematangkan program iptek berbasis wilayah (IBW),” ini merupakan cara dimana semua satuan kerja pemerintah daerah yang ada dalam pemerintahaan Kota Probolinggo bisa melakukan kegiatan secara sinkron hingga sampai tidak terjadi simpang siur”. Lebih lanjut Sanusi menjelaskan, “Karena sebelum melakukan suatu program kita mesti menyusun RPJMD

jauh-jauh hari sebelum memunculkan target yang nantinya bisa dikembangkan, dengan keberdaan program Iptek Berbasis Wilayah (IBW) nantinya diharapkan dapat membantu untuk mensinkronkan target pemerintah Kota Probolinggo”, imbuhnya. Sunardi dari tim Iptek Berbasis Wilayah (IBW) mengatakan bahwa peran dari keberadaan program Iptek Berbasis Wilayah merupakan keikut-

sertaan suatu pakar dari Perguruan Tinggi yang berperan saling membantu dalam peningkatan suatu program”. Sunardi juga mengatakan “ Program yang akan diangkat untuk 2014 di Kecamatan Mayangan diantaranya, TPA, UMKM, pertanian, peternakan tahun 2015, dan revitalisasi hutan mangrove pada tahun 2016, Sedangkan untuk Kecamatan Kanigaran pengembangan pasar Baru 2014, pe-

ngembangan wisata budaya (cagar budaya museum dr. Moh Saleh) pada 2015, dan paket wisata budaya pada 2016”. Asep S. Lelono selaku perwakilan dari Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Probolinggo, dalam rapat koordinasi dalam rangka mematangkan program Iptek Berbasis Wilayah yang digelar oleh Bidang Sosial Budaya pada Kantor Bappeda menyampaikan bahwa Badan Lingkungan Hidup

(BLH) mempunyai program pendidikan yang disampaikan pada anak mulai dari tingkat PAUD hingga kejuruaan, yaitu seputar pendidikan sampah, dan juga memberikan pendidikan lewat kebun binatang mini,” Program lain adalah rencana mengubah image TPA yang dikenal orang bau dan kotor menjadi bersih dan Kota Probolinggo mempunyai sekitar 60 pengelola sampah”. (edy)


PUBLIK

6

Suara Media Nasional

Karisidenan Madiun, Nganjuk, Bojonegoro, Lumajang, Blitar

Edisi 115 / V / 11-20 Desember 2013

Berkas Retno Sudah P-21

Bupati Muhtarom Lantik 42 Kades, Salah Satunya Mantan Ketua DPRD MADIUN, SMN - Bupati Madiun, Jawa Timur, Muhtarom, melantik 42 Kepala Desa (Kades) terpilih hasil Pilkades 3 Nopember lalu. Salah satu Kades yang dilantik, yakni mantan Ketua DPRD Kabupaten Madiun periode 1999-2004, Lilik Indarto Gunawan, yang menjadi Kades terpilih Desa Ngale, Kecamatan Pilangkenceng. Dari 42 Kades terpilih periode-2013-2019, ada dua Kades perempuan yang turut dilantik. Yakni Kades Tawangrejo Kecamatan Gemarang, Watik dan Kades Nampu Kecamatan Saradan, Bibit Restiani. Dalam sambutannya, Bupati Madiun, Muhtarom, meminta agar para Kades yang telah dilantik, betul-betul mementingkan pelayanan terhadap masyarakat tanpa pandang bulu. Selain itu, Kades harus melayani. Bukan minta dilayani. “Saya minta kepada saudara-saudara Kades yang telah dilantik, betul-betul menjadi pelayanan masyarakat. Jangan

justru minta dilayani. Meski itu bukan pendukung saudara, harus tetap dilayani dengan baik”, kata Bupati Madiun, Muhtarom, dalam sambutannya, usai melantik 42 Kades terpilih, di Pendopo Muda Graha, Pemkab Madiun, Jumat (6/12/2013). Bupati juga berpesan, agar para Kades terpilih betul-betul mengemban tugasnya sebagai penanggungjawab. Terutama dalam mengelola dana Alokasi Dana Desa (ADD) yang bersumber dari APBD. “Jangan sampai diantara saudara-saudara nanti, ada yang berurusan dengan pak Kajari atau pak Kapolres gara-gara menyalahgunakan dana yang bersumber dari APBD”, tambah Muhtarom, memperingatkan. Diberitakan sebelumnya, pada 3 November lalu, sebanyak 42 desa di Kabupaten Madiun, melaksanakan Pilkades secara serentak. Namun satu dari 42 Kades terpilih, ada satu yang digugat ke Pengadilan. Yakni Kades terpilih Desa Sugihwaras

Ilustrasi

Lemah Pengawasan, Korupsi PNPM Merata Suasana pelantikan 42 Kepala Desa

Kecamatan Saradan, Sukimin. Sedangkan selaku penggugat, yakni Cakades yang kalah, Joko Sudarsno. Munculnya gugatan ini berawal dari ketidakcocokan antara daftar hadir dengan suara yang masuk. Pasalnya ketika dilakukan pengitungan, jumlah daftar hadir sebanyak 4.805. Tapi jumlah suara yang masuk mencapai 4.831 atau ada selisih 26

suara. Sedangkan perolehan suara, hanya terpaut 4. Atas dasar hal tersebut, kemudiao Cakades Nomor 2, Joko Sudarsono, mengajukan gugatan ke pengadilan. Namun hingga saat ini, belum masuk ke tahap pokok perkara karena baru dalam proses mediasi antara kedua belah pihak yang berperkara. (Sy)

Bupati Ngawi: Menanam Itu Penting Tetapi yang Lebih Penting Adalah Merawat

Bupati Ngawi saat tanam pohon

NGAWI, SMN - “Menanam itu penting tetapi yang lebih penting adalah merawat”, tegas Bupati Ngawi Budi Sulistyono saat menyampaikan

sambutan pada kegiatan memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia, Bulan Menanam Pohon dan Gerak Tanam Ngawi Hijau (Pohon Asuh). Lebih jauh Bupati

mengharapkan untuk tidak berhenti hanya menanam karena yang menanam harus merawat. “ Tahun depan saya akan hadir kembali untuk meninjau kembali hasil penanaman pada hari ini”. Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia, Bulan Menanam Pohon dan Gerak Tanam Ngawi Hijau (Pohon Asuh) tahun 2013 dilaksanakan dengan di adakannya penanaman pohon secara serentak yang kali ini dipusatkan di SMAN 1 SINE, Kecamatan Sine. Dalam memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia, Bulan Menanam Pohon dan Gerak Tanam Ngawi Hijau (Pohon Asuh). Dalam penanaman pohon kali ini yang bertema “Wariskan Hutan Yang

Lebih Baik Untuk Generasi Penerus”. Setelah penenaman pohon di SMAN 1 Sine Bupati beserta rombongan juga meneruskan penanaman pohon lagi di SMAN 1 Widodaren,Kecamatan Widodaren. Komitmen Kabupaten Ngawi untuk menjadikan Ngawi kota hijau benar-benar patut diacungi jempol. Terbukti menurut kepala Dinas HUTBUN Ir. Setiono pada tahun 2013 program target pohon yang ditanam berjumlah 1.549.331, untuk pohon asuh se-kabupaten Ngawi sejumlah 51.842,dan khusus untuk Kecamatan Sine berjumlah 7.230 batang dengan jenis tanaman kayu-kayuan dan buahbuahan. (her)

Sebelum Meninggal, Salomon Begondou Jadi Pengemis LUMAJANG, SMN - Sebelum meninggal dunia, pemain Persipro Probolinggo, Salomon Begondou pernah mengemis di jalanan untuk pulang ke tanah kelahirannya di Kamerun. Salamon meninggal pada Jumat (29/11/2013) akibat menderita sakit. Ironisnya, dia meninggal dikarenakan tidak mampu membeli obat untuk meyembuhkan penyakitnya. Hal tersebut dikarenakan dirinya belum menerima gaji dari Persipro. Rumornya, Persipro menunggak gaji Salamon selama satu setengah musim. Lebih parahnya, pemain berkebangsaan Kamerun itu baru menerima 15 persen gaji dari kontraknya. Salah satu pengurus Pesipro, Haris Nasution menjelaskan awal mula perjanjian kontrak sang pemain dengan timnya. Ketika itu Persipro bersatu dengan tim lainnya, yakni Bondowoso United. Awalnya, ada tiga pemain asing, yakni Sylla Mbamba, Salomon dan CamaraAbdoulaye Sekau yang dikontrak oleh

Salomon Begondou pernah mengemis di jalanan untuk pulang Kamerun

Persipro-Bondowoso United di bawah kepemimpinan Direktur Saiful Bahri (kabarnya orang dekat Bupati Bondowoso). Nilai kontraknya mencapai 200 juta Rupiah setiap musimnya. Dalam perjanjian tersebut, Persipro hanya menyediakan home base, mess dan bus untuk pemain. Sedangkan Bondowoso United mengurusi pembayaran gaji para pemain. “Untuk biaya kontrak pemain dan pelatih itu berurusan dengan Saiful Bahri,”

ujar Haris kepada wartawan, Senin (2/12/2013). Seiring berjalannya waktu, Persipro malah yang menanggung semua biaya para pemain. Bahkan, Haris mengaku pernah mengeluarkan uang pribadi untuk membiayai tiga pemain asing tersebut untuk meminta pertanggungjawaban Saiful Bahri yang terdapat di Bondowoso. “Jadi saat di Probolinggo, Persipro yang menjadi korban untuk mengurusi pemain Kame-

run. Kasihan sekali saat mereka berada di Probolinggo,” Haris menceritakan. Ironisnya lagi, ketiga pemain tersebut, termasuk Salomon rupanya pernah mengemis di jalanan untuk pulang ke Kamerun. Karena tidak tega dengan hal tersebut, akhirnya pihak Persipro mengeluarkan uang 10 juta Rupiah untuk ketiganya. “Saat Salomon diberitakan telah meninggal dunia, kami semua terkejut,” Haris mengakhiri. (edi)

MAGETAN, SMN - Praktik dugaan penyimpangan dana PNPM Mandiri Perdesaan di sejumlah UPK (Unit Pengelola Kegiatan) di Magetan mengundang reaksi keras kalangan dewan setempat. Bahkan, anggota Komisi A DPRD setempat Djoni Purnomo menduga praktik serupa nyaris terjadi di semua kecamatan jika polisi dan jaksa sudi mengusutnya. ‘’Karena lemahnya pengawasan, pemkab praktis tidak dilibatkan. Monitoring dilakukan pihak ketiga tunjukan pemprov,’’papar Djoni, kemarin (6/12). Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga menyangsikan proses rekrutmen pengurus UPK dan fasilitator yang kurang profesional. Dia menyebut orang-orang yang mengurusi PNPM kebanyakan debutan baru dan berasal dari swasta murni. Tak urung, program yang diluncurkan belum sepenuhnya mampu membuat masyarakat berdaya. ‘’Sekadar ada kegiatan dan bangunan baru,’’ ungkapnya. Djoni mensyaratkan adanya langkah strategis yang segera diambil guna menyelamatkan PNPM. Salah satunya, verifikasi ulang program yang sudah bergulir. Selain itu, pengawasan wajib melibatkan satker terkait di lingkup pemkab hingga peluang terjadinya penyimpangan dapat ditekan. ‘’Kegiatan simpan pinjam perempuan yang selama ini tawan disimpangkan pengurus,’’ tegasnya. Endang Ambarwati, kabid Sosbud dan Partisipasi Masyarakat di Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (Bapemas Pemdes) Magetan membenarkan pengawasan pelaksanaan PNPM sepenuhnya di tangan fasilitator dan koordinator penanggung jawab di masing-masing UPK. Pihaknya selama ini hanya merekomendasi pencairan anggaran yang sudah diploting di APBN. ‘’Kalau berkas yang diajukan sudah memenuhi persyaratan, ya kami cairkan. Tugas kami sebatas itu dalam pelaksanaan PNPM,’’ urainya. Namun, Endang membantah jika praktik penyimpangan dana PNPM sudah menggurita. Hasil pemantauan pihaknya, dari 15 UPK yang ada hanya tiga yang bermasalah. ‘’Sebelumnya kami juga sudah memperingatkan seluruh pengurus UPK dan fasilitator,’’ tuturnya. Sementara itu, tim penyidik Unit Tipikor Sat Reskrim Polres Magetan terus beruapaya menuntaskan berkas perkara korupsi dana PNPM Mandiri Perdesaan di UPK Sukomoro dengan lima tersangka. Mereka adalah Tri Rubiyanto (ketua UPK), Sunarsih (sekretaris), Novi Sriutami (mantan bendahara, bukan Nur Rohana), Yatmiati dan Mulyati (koordinator simpan pinjam perempuan). Berkas perkara kelima tersangka bakal dilimpahkan ke kejaksaan pekan depan. (Sy)

MADIUN, SMN Berkas perkara dengan tersangka Retno Susetyowati, mantan Kepala SMAN 5 Kota Madiun, sudah lengkap. Ini berarti, penanganan kasus dugaan korupsi dana block grant 2012 yang digunakan empat ruang kelas baru itu segera naik ke tahap peRetno Susetyowati nuntutan. ‘’Benar sudah lengkap, tapi secara formil baru kami nyatakan besok (hari ini, Red),’’ kata Safir, ketua tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Kejaksaan Negeri (Kejari) Madiun, kemarin (8/12). Paska berkas perkara dinyatakan P21 (lengkap), imbuh dia, penyidik Unit Tipikor, Satreskrim Polres Madiun Kota giliran melakukan pelimpahan tahap II. Yakni, menyerahkan tersangka berikut barang bukti yang ada. Safir memperkirakan pelimpahan tahap II itu bakal dilakukan secepatnya. ‘’Kemungkinan penyidik akan menyerahkan pada minggu-minggu ini,’’ jelasnya. Safir menambahkan, pada 3 Desember lalu, pihaknya sudah memberikan petunjuk ke hingga penyidik segera melengkapi kekurangan di berkas perkara. Jaksa merasa tidak perlu melakukan pemeriksaan tambahan setelah ada pelimpahan tahap II. Jika tidak ada aral melintang, perkaranya sesegara mungkin dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor Surabaya. ‘’Agar memberi kepastian hukum kepada tersangka. InsyaAllah bisa bulan ini sesuai dengan target,’’ paparnya. Seperti diberitakan, Retno Susetyowati juga sudah bersiap menghadapi rangkaian sidang pengadilan. Terbukti, dia resmi mengajukan surat pengunduran diri ke wali kota, pada 2 Desember lalu. Pilihan mundur juga diambil mantan Kepala SMAN 1 Bambang Setyo Budiono di tanggal yang sama. Wali Kota Bambang Irianto akhirnya menyetujui permohonan mundur dua kepala sekolah itu yang sedang terbelit persoalan hukum itu. Posisi Retno akhirnya digantikan Didik Wahyu Widayat yang harus merangkap sebagai Kepala SMAN 6. Retno pindah tugas sebagai staf di Dinas Dikbudpora. Sedangkan, Bambang digantikan Dimyati. Bambang memilih kembali menjadi guru bahasa Inggris. Sementara itu, Retno Susetyowati saat dikonfirmasi mengaku akan patuh menjalani proses hukum. Dia juga mengapresiasi dukungan dari koleganya di SMAN 5 dan pihak terkait agar tabah menghadapi kasus yang sedang membelitnya. Retno tetap yakin tidak bersalah. ‘’Paling utama dukungan dari keluarga,’’ tandasnya. (Sy)

817 Pohon Jati Dibabat Pembalak

Pengumuman CPNS Bojonegoro Molor BOJONEGORO, SMN Pengumuman CPNS di lingkungan Pemkab Bojonegoro dipastikan bakal molor. Pengumuman CPNS yang seharusnya dilakukan pada minggu kedua bulan Desember ini hingga kini datanya belum ada. Kabid Pengadaan dan Pemberhentian Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemkab Bojonegoro, Mulyadi dikonfirmasi SMN, Minggu (08/12/2013) Ilustrasi mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan kepastian dari Kemenpan-RB soal kapan pengumuman CPNS itu dilakukan. “Memang sesui jadwal yang ada, pengumuman CPNS akan dilakukan pada minggu kedua bulan Desember. Namun kenyataannya hingga saat ini belum ada tanda-tanda penggumuman CPNS itu dilakukan,” tutur Mulyadi. Untuk itu, Mulyadi mengaku belum bisa memastikan kapan pengumuman CPNS itu direalisasikan ke masyarakat. “Meski sudah banyak yang menanyakan hal tersebut,” aku Mulyadi. Mulyadi mengaku dalam posisi sama dengan masyarakat peserta tes CPNS. Yakni menunggu kabar dari Kempan-RB. “Setelah ada informasi dari Kemenpan–RB, baru bisa kita sebarkan kepada masyarakat kepastian pengumuman CPNS itu. Kita hanya bisa menunggu informasi tersebut,” kata Mulyadi. Mulyadi mengaku, dalam proses rekrutmen CPNS tahun ini BKD Pemkab Bojonegoro tidak memiliki wewenang apapun. “Semuanya yang melakukan adalah pusat, jadi kita hanya menunggu informasi dari Kemenpan–RB,” tambahnya. Sementara itu, beberapa tenaga honorer K2 yang ikut tes CPNS banyak yang mulai nggerundel karena jadwal pengumumannya selalu berubah-ubah. (ian)

Ilustrasi

MADIUN, SMN - Perum Perhutani KPH Saradan rugi hampir setengah miliar akibat illegal logging atau pembalakan liar sejak Januari hingga November 2013. Wakil Administratur Perum Perhutani KPH Saradan, Andy Iswindarto mengatakan, sebanyak 817 pohon ditebang ilegal atau raib. Kerugian akibat aksi pembalak mencapai Rp 472 juta. Rata-rata per bulan pencuri menebang 70-80 pohon. ‘’Bulan Oktober lalu jumlahnya 729 pohon. Lalu November sudah naik lagi menjadi 817 pohon,’’ Dijelaskan Andy, jumlah itu turun dibandingkan 2012 lalu yang 1.299 batang kayu jati yang hilang. Pun kerugian pada 2012 lalu juga lebih tinggi mencapai Rp 637 juta. Penurunan kerugian akibat pembalakan liar mencapai 37 persen. ‘’Kami tetap terus berupaya untuk menekan angka pencurian kayu dengan peningkatan pengamanan,’’ jelasnya. Andy menambahkan, wilayah rawan aksi pencurian kayu hampir menyebar di seluruh daerah kerja KPH Saradan. Paling sering terjadi di BKPH Notopuro, Kecamatan Pilangkenceng, BKPH Petung, Saradan dan BKPH Wilangan Utara, Gemarang, Kabupaten Madiun. ‘’Tiga wilayah itu paling banyak terjadi kasus pencurian. Mungkin karena lokasinya paling terpencil sehingga pencuri leluasa beraksi,’’ papar Andy. Menurutnya, langkah pertama untuk menekan aksi pencurian kayu adalah memberi penyuluhan kepada masyarakat desa melalui Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Pendekatan persuasif ini dinilai lebih efektif menurunkan angka kejadian pencurian kayu. Warga yang tinggal di sekitar hutan diberikan pengetahuan tentang pentingnya merawat hutan. Termasuk, memberi penyuluhan ke sekolah-sekolah. ‘’Kami memberi pelajaran tentang hutan ke siswa yang kebanyakan tinggal di sekitar hutan,’’ tuturnya. Selain itu, patroli keliling juga diintensifkan. Di KPH Saradan, lanjut Andy, petugas khusus pengamanan sebanyak 170 personel. (Sy)

Persiapan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Menjelang Penanaman Satu Miliar Pohon di Kabupaten Blitar BLITAR, SMN - Menjelang penanaman satu miliar pohon di kabupaten blitar yang rencananya akan di laksanakan pada hari selasa (10/12) di desa slemanan kecamatan udanawu, persiapan dinas Kehutanan dan Perkebunan kabupaten Blitar sudah semakin matang, semua itu tidak lepas dari kinerja kepala dinas serta karyawan yang semakin membaik , sehingga di harapkan pada waktu

kegiatan nanti bisa berjalan dengan lancar karena kegiatan penanaman satu miliar pohon nantinya akan di hadiri oleh bapak Bupati Blitar H. Herry Nugroho serta melibatkan seluruh komponen masyarakat yang meliputi Intansi Pemkab Blitar, TNI, POLRI, Gabungan Organisasi Wanita (PKK, Dharma Wanita), Kelompok Tani, BUMN/BUMD, Swasta, Ormas, serta POKJA Gerakan Penana-

man Satu Miliar Pohon Kabupaten Blitar tahun 2013. Agar pelaksanaan Gerakan Penanaman Satu Miliar Pohon berjalan tertib lancar dan mencapai sasaran maka kementrian kehutanan melalui peraturan menteri kehutanan No:P.16/menhut-11/2012 Tanggal 3 april 2012 Tentang panduan Penanaman satu Miliar pohon serta surat Edaran Bupati Blitar Nomor.522/586/ 409/.113/2012 Tanggal 10 Agustus kepada seluruh Kepala SKPD dan camat se-Kabupaten Blitar untuk melaksanakan Gerakan Penanaman Satu Miliar Pohon. maka diharapkan

Supandi, SP selaku kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar

kepada masyarakat Kabupaten Blitar agar lebih sabar dalam menjaga pertumbuhan tanaman dan menjaga semangat kebersamaan kesemua pihak dalam melaksanakan program menanam pohon. Saat ditemui di kantornya Supandi, SP selaku kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar menjelaskan bahwa, gerakan penanaman satu miliar pohon merupakan upaya nyata yang harus berhasil menanam sekurang-kurangnya satu miliar pohon di seluruh Indonesia termasuk di Kabupaten Blitar Tujuan kegiatan ini antara lain guna menam-

bah tutupan lahan dan hutan guna mencegah banjir di musim hujan, menyerap karbondioksida akibat mitigasi perubahan iklim serta penyediaan bahan baku industri pengolahan kayu. Pihaknya mengajak kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Blitar dengan sungguh-sungguh mengelola hutan dan lahan secara lestari, diprioritaskan terhadap perlindungan dan rehabilitasi sumberdaya hutan dan lahan untuk kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya serta berkeadilan. Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menanam pohon akan terwujud budaya

menanam pohon sebagai bagian dari kehi-dupan sosial bangsa Indonesia khususnya masyara-kat Kabupaten Blitar. Karena penanaman po-hon secara nyata mem-berikan kontribusi tidak hanya untuk menurunkan tingkat emisi gas rumah kaca akan tetapi juga berperan mencegah terjadinya bencana alam banjir, tanah longsor pada musim penghujan serta mencegah terjadinya kebakaran dan kekeringan pada musim kemarau, selain itu juga berdampak langsung meningkatkan kesejahteraan masya-rakat utamanya bagi masyarakat di sekitarnya. (mam)


Suara Media Nasional Edisi 115 / V / 11-20 Desember 2013 REOG PONOROGO

PONOROGO

REPORTASE

7

Grebeg Tutup Bulan Suro Bantar Angin

Makin Meriah dan Dihadiri Artis Ibukota

Ray Sahetapy bersama Camat Kauman Somoroto

PONOROGO, SMN - Even tahunan di kecamatan Kauman kembali di gelar. Grebeg Tutup bulan Suro Bantarangin merupakan rangkaian pagelaran budaya di Bantarangin

Kauman Sumoroto. Berbagai kegiatan mewarnai even budaya masyarakat kutho kulon tahun ini. Mulai dari turnamen bulutangkis, lomba mocopat, istighozah, ziarah

makam di astana Srandil, pagelaran wayang kulit, mlaku bareng bupati, pentas reyog dan sebagai puncak acara adalah kirab budaya Bantarangin pada hari Rabu (4/12). “Kami bersyukur bahwasanya tahun ini masih bisa menyelenggarakan even akbar ini tentunya berkat dukungan masyarakat dan pihakpihak yang terkait. Harapan kami semoga dengan even ini dapat melestarikan budaya yang ada di Ponorogo dan syiar budaya Bantarangin makin di kenal diluar daerah. Dengan begitu tentunya kami berharap agar even ini makin meriah dari tahun ke tahun dan mendapat dukungan dari semua pihak”, tutur Eko Edy Suprapto camat Kauman. Even yang digelar di akhir bulan Suro ini menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat Sumoroto dan sekitarnya. Antusias warga untuk menyaksikan setiap acara sungguh luarbiasa. Dan yang istimewa Grebeg Tutup bulan Suro tahun ini dihadiri artis ibukota Ray Sahetapy. Ray yang datang di acara pentas reyog sempat

Bupati Pacitan saat tanam pohon

Ray Sahetapy bersama Kapolres Ponorogo AKBP Iwan Kurniawan SIK M.Si

kagum dan memberikan apresiasi positif akan budaya Ponorogo. “Sungguh luarbiasa.. berpuluhpuluh reyog tampil bersama begitu mempesona, saya sungguh terkesan”, tutur Ray yang sempat didaulat untuk naik ke panggung membacakan puisi. Grebeg Tutup bulan Suro

memang patut dikembangkan. Selain melestarikan budaya daerah even ini juga meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Tentunya even akbar ini memberikan dampak positif dan sumbangsih yang berguna bagi kemajuan masyarakat Bantarangin Kauman Sumoroto. (any)

Bersih Desa Pacekulon Ditutup dengan Karnaval NGANJUK, SMN - Bertempat di depan balai desa Pace kulon kecamatan pace Kabupaten Nganjuk, minggu 8 desember 2013 karnaval bhineka dan budaya sebagai acara penutup serangkaian acara bersih desa pacekulon di berangkatkan oleh Kades Pacekulon Paino S Sos yang berbusana adat jawa bersama para perangkat desa lainnya. Pawai bhineka dan budaya ini di maksukan untuk menggugah kembali semangat persatuan dan nasionalisme melalui keanekaragaman seni budaya Indonesia dalam Bhineka Tunggal Ika [berbeda beda tetapi tetap satu jua yaitu Indonesia]. Karnaval yang di ikuti oleh 18 RT/ RW Pacekulon menampilkan pakaian adat nusantara, serta busana kreasi kontemporer yang selain indah namun penuh kreatifitas. Dari dunia pendidikan ada dari SDN Pacekulon 1& 2 yang walaupun siswa siswi SD namun mengikuti karnaval dengan antusias, dari MTs…tidak ketinggalan menampilkan drumband yang membawakan lagu lagu penuh semangat dan perjuangan. Hasil pertanian juga ditampilkan ada kacang panjang, cabai,

Canangkan HMPI, Bupati Pimpin Penanaman Pohon di Area Wisata Goa Gong PACITAN, SMN - Goa Gong sebagai salah satu tujuan wisata di Pacitan terus berbenah. Berbagai fasilitas pendukung bahkan telah dibangun pemerintah agar wisata alam tersebut semakin banyak dikunjungi wisatawan. Hanya saja jika pengelolaan lokasi wisata di Desa Bomo Kecamatan Punung tersebut tidak hati-hati, dikhawatirkan justru akan membuat keindahan surga diperut bumi itu hilang. Terlebih, jika kondisi hutan disekitarnya gundul sehingga tangkapan air berkurang. Menyikapi hal tersebut bupati Pacitan Indartato bersama unsur Muspida dan Masyarakat sekitar melakukan gerakan menanam pohon di area wisata. Dalam acara pencanangan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) itu melibatkan pelajar, warga masyrakat dan kelompok tani hutan se kecamatan Punung. Bupati Indartato memimpin sendiri penanaman di hutan sekitar Goa Gong. Bupati berharap dengan gerakan penghijauan ini masyarakat semakin sadar terhadap kelestarian hutan.Apalagi untuk menjaga kealamian hutan dan keindahan goa yang butuh banyak resapan air. Jika hal itu dapat dijaga, maka goa Gong akan terus dikunjungi wisatawan sehingga menjadi lahan ekonomi masyarakat. Gerakan menanam pohon Indonesia di lokasi wisata goa gong ditandai dengan penanaman 4 ribu bibit pohon berbagai jenis. Seperti tanaman namnaman, matoa, aren, maoni, trembesi, rambutan dan sengon. Kepala Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Pacitan Bambang Supriyoko menargetkan tahun ini tertanam hampir 7 juta pohon. Melalui gerakan ini diharapkan lahan kritis yang masih tersisa kurang lebih 21 ribu hektar semakin berkurang. (yon)

Pelaksanaan karnaval dalam rangka penutupan Bersih Desa Pacekulon

jagung dll yang seakan menggambarkan betapa suburnya desa pacekulon. beragam seni budaya seperti kesenian reog, kreasi teatrikal manusia hitam dan atraksi menarik lainnya di tampilkan semakin memeriahkan suasana pawai budaya tersebut. Bahkan begitu besarnya atusiasme masyarakat menonton pawai, kemeriahan ini sempat memacetkan jalan rayaNganjuk Kediri. Rangkaian acara bersih desa di Pacekulon seperti di jelaskan Kades ada arak arakan tumpeng raksasa, ada

pertunjukan reog dan pagelaran wayang kulit dengan cerita banjaran matinya Sengkuni dan Suyudono[ kejahatan] sampai kepada lahirnya Parikesit [kebaikan]. Dimana dalam cerita ini dikandung maksud semoga desa Pacekulon kedepannya mengalami kebaikan, aman, sejahtera dan pemerintahan desa yang bersih dan adil serta semua pembangunan desa lancar sehingga tercipta desa Pacekulon yang lebih baik. Sebagai Kades Paino S sos berharap dalam masa pemerintahan-

nya dapat menciptakan Pacekulon yang lebih maju di segala bidang. Karena itu pembenahan terus di lakukan dan pembangunan melalui program program yang ada seperti ADD, PNPM, PPIP dan program lainnya yang turun di desa Pacekulon dilaksanakan sebaikbaiknya bersama semua elemen masyarakat yang ada dan di dukung oleh guyup rukun warga Pacekulon sehingga harapan Pacekulon yang lebih baik akan terwujud. Dalam kesempatan ini Paino

selaku kepala desa menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Pacekulon yang sudah mendukung dengan gurup rukun sehingga semua kegiatan desa dan pembangunan dapat terlaksana dengan baik dan hasilnya dapat di rasakan bersama. Dan mewakili masyarakat desa Pacekulon menyampaikan terimakasih kepada pemerintah atas turunnya program pemerintah di desa kami. harapannya kedepannya program pemerintah yang lain segera juga di kucurkan ke desa Pacekulon. [r.j.k]

Bagi Kondom No, Bagi Jilbab Yes

Pemkab. Blitar Upayakan Anggaran untuk DRD BLITAR, SMN - Menanggapi keluhan Dewan Riset Daerah (DRD) terkait minimnya anggaran operasional yang dialokasikan Pemkab. Blitar untuk mendukung kinerja DRD, Pemkab. Blitar akan mengupayakan anggaran untuk DRD. Demikian

diung-kapkan Sekretaris Bappeda Kab. Blitar, Eko Susanto. Lebih lanjut Eko mengungkapkan, saat ini DRD mempertanyakan komitmen pemerintah yang telah membentuk DRD sejak tahun 2009 lalu. Eko mengakui, karena faktor

keterbatasan dana pemerintah, selama 5 tahun berjalan anggaran yang teralokasi untuk DRD relatif minim. Selain itu penganggaran sendiri masih diutamakan untuk kebutuhan yang sifatnya skala prioritas. Meski demikian, karena keberadaan DRD

cukup strategis sebagai lembaga pemberi masukan untuk kemajuan pembangunan daerah, maka pemerintah akan mengupayakan untuk memberikan anggaran semaksimal mungkin untuk mendukung kinerja DRD, meski harus dilakukan secara bertahap. (mam)

Ilistrasi

PONOROGO, SMN - Kendati Pekan Kondom akhirnya dibatalkan, perlawanan damai terhadap program nasional itu tetap dilakukan di Ponorogo. Puluhan ustadah dan santriwati Pondok Modern Arrisalah di Kecamatan Slahung sengaja turun ke jalan membagikan jilbab. Ratusan penutup kepala perempuan itu dibagikan gratis di seputaran alun-alun dan perempatan Pasar Legi. Aksi yang dimulai sejak pukul 07.00 itu mengusung misi menghijabkan kaum muslimah. Jilbab kadang langsung dipakaikan kepada ibu-ibu hingga remaja putri yang kebetulan melintas. Peserta aksi juga membagikan brosur berisi imbauan pentingnya menutup aurat. Sunartip, koordinator aksi tersebut, menjelaskan bahwa cara tepat memerangi penyebaran HIV/ AIDS sedunia adalah memberi pemahaman kepada kaum perempuan tentang pentingnya menjaga kehormatan dan kesucian. Berhijab bagi muslimah dapat menangkal kejahatan seksual dan bentuk mawas diri terhadap pergaualan bebas. "Kami menolak keras pembagian kondom kepada kalangan remaja yang belum saatnya memakai alat kontrasepsi," tegasnya. Pihaknya menyayangkan sikap pemerintah yang seolah mengajarkan masyarakat untuk berzina dengan cara aman lewat aksi bagi-bagi kondom. Demo bagi-bagi jilbab kemarin diklaim sebagai bentuk aksi tandingan. Aksi simpatik yang dilakukan ustadah dan santriwati Pondok Modern Arrisalah itu baru berahir sekitar pukul 10.00 wib. (wied)


SEPUTAR DAERAH

8

Suara Media Nasional Edisi 115 / V / 11-20 Desember 2013

Presiden SBY Panen Jagung Hibrida P30 di Pamekasan Madura

Ilustrasi PNS

Sidoarjo Kekurangan Sekitar 2000 PNS SIDOARJO, SMN - Tiga bulan ini, empat jabatan strategis di Pemkab Sidoarjo, masih kosong belum terisi, pasca ditinggal pensiun oleh pejabatanya. Sejauh ini belum ada kejelasan kapan posisi yang kosong itu akan segera diisi karena masing menunggu mutasi jabatan. Empat jabatan itu, Asisten II yang ditinggal pensiun Muslick Yasin 1 September lalu, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Erni Setyawati pensiun 1 Oktober dan Dirut RSUD Sidoarjo yang ditinggal pensiun Eddy Koestantono 1 November lalu serta Asisten I, Suyono yang pensiun 1 Desember kemarin lusa. Menurut Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sidoarjo Hj. Sri Witarsih, dalam bulan ini, belum tentu kekosongan itu akan diisi. Karena saat ini masih fokus pembahasan anggaran. “Masing-masing SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) masih disibukkan membahas anggaran untuk APBD 2014,” terangnya, Rabu (4/12/2013). Kalau pembahasan anggaran sudah selesai, kemungkinan bisa dilakukan pengisian jabatan yang kosong dan tentunya mutasi pejabat. “Tapi semua itu tergantung dari bupati untuk mutasi jabatan,” tandas Sri Witarsih. Untuk sementara waktu tugas-tugasnya di empat jabatan itu, dijalankan oleh Pelaksana tugas (Plt). Seperti untuk Asisten I (pemerintahan) saat ini Plt-nya dijabat oleh Kabag Pemerintahan Desa Asrofi, kemudian Asisten II (Perekonomian) Plt dijabat Kabag Perekonomian Sudibyo. Demikian pula dengan BLH dan RSUD Sidoarjo untuk Plt dijabat oleh pejabat di bawahnya. Selain empat pejabat yang pensiun dalam tiga bulan terakhir, ada beberapa pejabat Eselon II yang memasuki pensiun tahun depan. Sebut saja Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Joko Sartono, pensiun Pebruari 2014, kemudian Kepala Dinas Pasar Dian Wahyuni yang memasuki pensiun Juli 2014, dan masih ada beberapa pejabat lagi yang pensiun. Kabid Mutasi BKD, Zainul Arifin menyatakan, dalam tiga tahun terakhir ada sekitar 1300 sampai 1400 PNS yang pensiun. Sehingga Pemkab Sidoarjo masih kekurangan PNS, terutama untuk tenaga guru dan kesehatan masih kekurangan cukup banyak pegawai. “Kalau dihitunga kurangnya tenaga PNS, ya banyak. Idealnya pegawai sekelas Kabupaten Sidoarjo antara 16000 sampai 17000 PNS, terutama tenaga guru dan kesehatan,” jawabnya. Sekadar diketahui, tahun 2009 jumlah PNS dilingkungan Pemkab Sidoarjo sekitar 16.700 orang, namun kini tinggal sekitar 15.000 orang. BKD juga tidak bisa segera mengisi kekurangan itu mengingat keterbatasan formasi CPNS dari Kementrian Pemberdayaan Aparatur Negara (Kemenpan). (Met)

Awal Januari, Gedung Matahari Sidoarjo Harus Kosong

Presiden SBY saat panen jagung Hibrida P30

PAMEKASAN, SMN Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Disela kunjungannya bersama Ibu negara Ani Yudhoyono, beserta Gubernur Jatim, Menteri kabinet Bersatu II. Presiden SBY melakukan panen jagung yang di iringi oleh petani serta penananam Jagung Hibrida P30 Elang di Desa Montok kecamatan Larangan Kabupaten Pamekasan, Kamis (5/12). Dalam sambutannya Presiden SBY mengajak masyarakat Desa Montok khususnya agar meneguhkan tekad mengurangi impor jagung

dengan cara mening katkan produksi dalam negeri. Dengan mengurangi impor, akan menghemat devisa, pendapatan negara pun bertambah. Setelah itu Presiden berdialog dengan petani dan tokoh masyarakat Desa montok kecamatan Larangan. Dalam dialog, salah satu perwakilan petani, Samukat, meminta kepada Pemerintah untuk mengurangi impor jagung yang setiap tahun mencapai 2,5 Juta ton, kedua meminta agar produksi jagung dibuat bahan bakar Kendaraan, ketiga meminta agar pemerintah pembangunan infrastruktur pengairan.

Menanggapi permintaan petani, Presiden Republik Indonesia Bapak Susilo Bambang Yudhoyono langsung siap mengurangi impor jagung dan garam seperti masyarakat di Sumenep, tetapi dengan cacatan petani harus siap meningkatkan produksinya pada pertanian jagung dan garam. “Dengan meningkatkan produksi jagung di Indonesia, bisa membuat kesejahteraan para petani jagung di madura,” ujarnya.Lebih lanjut, Presiden mengatakan dengan adanya kebijakan mengurangi impor jagung ini memberikan perlindungan bagi produsen dalam negeri. “Dengan adanya pembatasan kebijakan ini membuat harga barang yang diimpor menjadi meningkat di pasar dalam negeri. Kondisi ini membuat produsen dalam negeri tetap mendapat insentif dalam upaya meningkatkan produksinya,” ujar SBY Selain itu Presiden SBY sapaan akrabnya Susilo Bambang Yudhoyono juga menyetujui penambahan anggaran pembangunan daerah di empat Kabupaten Madura melalui APBD 2014 yaitu 760 Miliar. Dimana sebelumnya Anggaran APBD 2013 di empat kabupaten 1,412 Triliun dan 2014 menjadi 1,642 Triliun. (leman)

Kejaksaan Negeri Sampang Rayakan Hari Anti Korupsi

Para guru Kota Malang

Jadilah Guru Inspiratif, Jadilah Aparat Profesional MALANG, SMN - Jadilah guru yang kreatif dan inspiratif, tingkatkan profesionalisme sebagai aparatur negara, begitu diungkapkan Wali Kota Malang H. Moch Anton. Pesan itu disampaikan orang nomor satu di jajaran pemerintahan Kota Malang ini dalam peringatan hari guru nasional dan HUT ke-68 PGRI di Balai Kota Malang, Rabu (4/12). Dalam upacara itu, Anton juga berpesan sebagai aparatur negara tunjukkan sebagai aparatur negara yang bersih dan bertanggung jawab. Wujudkan birokrasi yang bersih, akuntabel, cerdas, cepat dan profesional sehingga bisa melayani masyarakat sebaik mungkin. Anton mengungkapkan, ke depan, tantangan di dunia pendidikan semakin berat, karena seiring perkembangan zaman dibutuhkan sumberdaya manusia yang berkualitas. Karena itu sudah menjadi kewajiban guru untuk bisa mendidik siswanya sebaik mungkin sehingga bisa menjadi generasi yang berkualitas pada masa yang akan datang. “Saya ajak semua keluarga besar Kota Malang untuk bersama-sama mendidik generasi saat ini agar ke depan bisa meraih sukses di berbagai bidang,” ujar Anton, Rabu (4/12). Anton mengungkapkan, untuk bisa menyiapkan generasi emas pada tahun 2045 sebagaimana yang diamanatkan presiden, tidak ada pilihan lain selain dengan mendidik anak-anak saat ini. Generasi yang saat ini usianya 0-9 tahun, 10-19 tahun saat ini harus dididik sebaik mungkin sehingga bisa menjadi pemimpin Indonesia pada tahun 2045 yang akan datang. Agar generasi penerus kita bisa meraih sukses, harus memiliki kepribadian yang bagus, cinta tanah air sebagaimana diamanatkan dalam kurikulum 2013. Karena itu, Kota malang terus meningkatkan bantuan terhadap siswa-siswa miskin. Harapannya sebagaimana siswa yang mampu, semuanya bisa mengenyam pendidikan sebaik mungkin, setinggitingginya. Sementara itu, untuk aparatur pemerintahan, Anton berpesan agar bisa semakin profesional dalam melayani masyarakat. Pasalnya, seiring kemajuan saat ini, tuntutan masyarakat agar aparatur pemerintahan bisa bekerja lebih bagus juga semakin tinggi. “Saya tidak ingin lembaga pelayanan publik yang lambat, lakukan pelayanan secara efisien, berikan yang terbaik untuk masyarakat,” tegas Anton. (triyo/hms)

Pembakaran barang bukti Narkotika, (kanan) penandangan tanda sepakat memerangi korupsi

SAMPANG, SMN - 9 Desember Kejaksaan Negeri Sampang di bawah pimpinan Abdullah SH pertama kalinya merayakan hari Anti Korupsi Sedunia dimulai dengan pembakaran barang bukti Narkotika yang di lakukan bersama Bupati,Wakil Bupati Dandem, Ketua DPRD Kapolres yang di wakilli kasat Intel dan Ketua Pengadilan Negeri Sampang Dalam Sambutannya Ketua Kejaksaan Abdullah SH. Berjanji akan membantu Bupati Sampang untuk bebas dari korupsi, dengan cara menga-

wal program-program pemerintah Kabupaten Sampang kedepan dengan harapan Sampang bebas korupsi dua ribu empat belas tanpa korupsi. Memerang korupsi bukanlah semata tanggung jawab aparat hukum melainkan seluruh elemen masyarakat, karena itu memerangi korupsi sama saja dengan kita berjihat dalam agama. Semua para tamu undanga SKPD dan Stekholder hukum untuk menandatangani kain putih sepanjang lima meter sebagai simbol bentuk memerangi korupsi yang di awali oleh bupati sam-

pang, wakil bupati, ketua kejaksaan , ketua PN, ketua DPRD ,Kasat Intel dan Kepala Penjara yang mewakili lalu di ikuti seluruh undangan. Dalam Sambutanya Bupati A Fanan Hasib menginstruksikan kepada seluruh SKPD beserta jajaran birokrasi yang berada di bawah pimpinannya supaya benar-benar bersih dan bebas korupsi karana saya tidak akan membantu anak buah saya yang tersandung masalah tindak pidana korupsi tegasnya. (why)

Petani Organik Dapat Insentif Rp 1 Juta per Bulan

Pelantikan 9 Kepala Desa Gedung Matahari Sidoarjo

SIDOARJO, SMN - Setelah memberikan dua kali peringatan, Pemkab Sidoarjo akhirnya memberi batas akhir awal Januari 2014 agar PT Sarana Dinamika segera mengosongkan gedung Ramayana di Jalan Gajahmada Sidoarjo. Dikatakan Kepala Bagian Kerjasama Pemkab Sidoarjo Ari Suryono bahwa pihaknya telah menemui PT Sarana Dinamika dan sudah ada kesepakatan awal Januari 2014 jika semua pertokoan di gedung milik pemkab itu sudah harus kosong. “Nantinya gedung itu dibuat kawasan kota lama atau Sidoarjo Heritage,” terangnya, Senin (2/12/2013). Pihaknya juga mensosialisaikan akhir masa sewa ke pedagang agar awal Januari harus mengosongkan gedung itu. “Rentang waktu sebulan itu akan digunakan untuk memindah barang-barang yang ada di toko. Jadi kami berharap awal tahun 2014 gedung itu sudah kosong,” tukasnya. Kesepakatan pengosongan gedung tercapai juga berkat sosialisasi yang dilakukan beberapa waktu lalu. Sebab, tidak ada pilihan lagi bagi pedagang yang menempati gedung itu untuk bertahan karena masa kontraknya sudah habis. Apalagi, pemkab sudah memberi toleransi dua kali agar gedung itu sudah dikosongkan. Jika pedagang yang ada tidak mau pindah? Ari Suryono mengaku akan memaksa pedagang untuk hengkang dari gedung itu. “Awal Januari harus kosong. Jadi tidak ada lagi alasan untuk memunda pengosongan itu,” tandas pria yang juga Ketua KNPI Sidoarjo tersebut. Anggota Fraksi PAN-PKS HM. Zainul Lutfi mengatakan deadline pengosongan gedung matahari di Jalan Gajahmada jangan sampai molor lagi. Sebab, pemkab sudah mempunyai rencana untuk memanfaatkan gedung yang disewa oleh PT Sarana Dinamika selama 25 tahun itu. “Jika pedagang tidak mau mengosongkan gedung itu harus ada tindakan tegas dari pemkab, karena tenggat waktu sudah diberikan,” jelas politis PAN itu. Lutfi berharap, keberadaan gedung pemkab di Jalan Gajahmada itu bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat Sidoarjo. Semisal ada areal parkir khusus untuk parkir berlangganan, sehingga parkir di kawasan itu bisa teratur. Seperti diketahui, gedung yang dikelola oleh pengembang PT Sarana Dinamika dengan sistem Build Operation Transfer (BOT) selama 25 tahun itu berakhir pada 28 Oktober 2013. Mereka diberi waktu 15 hari dari masa kontrak habis. Pada kenyataanya hingga kemarin masih banyak aktivitas pertokoan di lahan tersebut. Karena itu, pemkab kembali mengultimatum pedagang agar segera mengosongkan tempat itu sampai akhir awal Januari 2014. (Met)

SAMPANG, SMN- Pelantikan kepala Desa yang biasanya dilaksanakan di masing-masing kecamatan kini dilakukan secara bersama di pendopo bupati sampang tidak tanggung-tanggung sembilan kepala desa di lantik secara bersama. Adapun Kepala Desa yang di lantik yaitu kepala desa Blu’uran kec. Karang Penang, Aeng Sareh kecamatan Sampang, Ketapang timur kec. Ketapang, pengarengan kec. Pengarengan, tapaan kec. banyuaates, pangerremman kec. Ketapang, tamberu daya kec. Sokobenah, Bunmatet kec. Karang penang, bangcelok kec. Jerngik Kabupaten Sampang. Pelantikan tersebut di hadiri Bupati Sampang A Fannan Hasib, Wkil Bupati Fadilah Budiono, Ketua DPRD, Kajari, Ketua PN dan Kapolres yang di wakili Waka Polres serta seluruh SKPD di ruang lingkup pemerintahan Kabupaten Sampang. Dalam sambutanya Bupati Sampang berpesan kepada sembilan kepala desa yang terpilih dan baru di lantik supaya benar-benar menjalankan tugas sesuai dengan sumaph yang telah di ambil saat pelantikan,agar tidak menyianyiakan masyarakat desa baik yang mendukung ataupun tidak di saat pemilahan karena jika kita sudah terpilih menjadi kepala desa berarti adalah kepala desa semua masyarakat yang ada disana. Jabatan hanya titipan dari Tuhan Yang Maha Esa janganlah sesekali mengambil keuntungan dari jabatan tersebut mengingat kepala desa adalah pelayan masyarakat pedesaan”, tegasnya. Keberhasilan Bangasa berawal dari keberhasilan membangun desa.(why)

Ilustrasi petani organik

Penandatangan pelantikan kepala desa yang di laksanakan di pendopo

Peringati Hari Anti Korupsi, Kejari Sidoarjo Musnahkan Barang Bukti SIDOARJO, SMN - Memperingati hari Anti Korupsi se-Dunia, Kejari Sidoarjo membagikan brosur yang berisi ajakan memerangi korupsi dan memusnahkan barang bukti kasus berperkara tahun 2013, yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap. Barang bukti yang dimusnahkan itu, dari tersangka Arif Rachman, 1 karton yang berisi 14 kilogram rokok batangan jenis SKM yang belum dikemas untuk penjualan eceran, 5 karton @ 28 kilo gram. Adapula rokok batang jenis SKM yang belum dikemas untuk penjualan eceran, 10 karton @27 kilogram rokok jenis SKM merk LC sebanyak 4 karton yang dilekati pita cukai diduga

bekas, kesemuanya dibakar. “Akibat perbuatan tersangka, negara dirugikan sebesar Rp 83.104 000,” terang Kajari Sidoarjo Sumardi Senin (9/12/2013). Selain tang rokok yang tak dilengkapi cukai asli, barang bukti milik tersangka Toyib, berupa 4 rim kertas

Pemusnahan barang bukti

BATU, SMN - Pemerintah Kota Batu menganggarkan dana untuk pertanian organik sebesar Rp 6 miliar melalui Angaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Batu 2014. “Pemerintah juga akan membeli produk yang dihasilkan dari pertanian tersebut,” kata Wali Kota Batu Eddy Rumpoko, Jumat, 6 Desember 2013. Pemerintah akan menyalurkan produk organik ke sejumlah pasar potensial yang menerima hasil produk pertanian. Jadi, petani tak perlu khawatir hasil produksinya tak diserap pasar. Petani yang beralih ke pertanian organik akan mendapat insentif Rp 1 juta per bulan. Pemkot Batu menyiapkan pertanian organik berbasis pariwisata internasional. Tujuannya, untuk meningkatkan kesejahteraan petani serta mengangkat potensi pertanian di Batu. “Hasilnya akan dinikmati dua tahun mendatang”. Harapannya, Kota Batu menjadi sentra pertanian organik unggulan untuk produk sayuran, buah-buahan, dan tanaman pangan lainnya. Pemerintah Kota Batu menetapkan Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, sebagai kampung wisata internasional. Konsepnya, Desa tersebut menjadi tujuan agrowisata dengan menonjolkan usaha pertanian. Warga setempat membudidayakan sayuran, bunga potong, dan bunga hias.Warga juga diajarkan berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Butuh waktu empat tahun untuk persiapannya. Konsep desa wisata internasional “Taniku Wisataku” ini sekaligus untuk mengukuhkan Kota Batu menjadi kota wisata internasional. (triyo)

pita cukai, HP merk Cross, NokiIa 1255 dan IMO, yang menimbulkan kerugian negara Rp 230 400.000. “Barang bukti milik tersangka Wahyudi yang berupa 2 coly pita cukai palsu total 3300 keping, 1 HP Nexian, HP Samsung Nokia, yang merugikan

negara Rp 380.160.000, juga dimusnahkan,” terangnya. Selain memusnahkan barang bukti kasus rokok palsu, pihaknya juga memusnahkan barang bukti berupa uang palsu, narkoba dan lain sebagainya. (Met)


Suara Media Nasional Edisi 115 / V / 11-20 Desember 2013

LINTAS NUSANTARA

5.000 Guru Demo Kemenag Banyuwangi

Suasana demo PGRI Kabupaetn Banyuwangi

BANYUWANGI, SMN Ribuan guru yang tergabung di PGRI Banyuwangi yang berasal dari 24 kecamatan di wilayah Banyuwangi mendatangi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, Kamis (5/11/2013). Mereka mempertanyakan pembayaran tunjangan profesi pendidik bagi guru Pendidikan

Agama Islam (PAI) SK Kemendikbud yang belum terbayarkan selama kurang lebih 18 bulan. Menurut Ketua PGRI Banyuwangi Husin Matamin, aksi yang diikuti kurang lebih 5.000 guru juga mendesak kepada Menteri Agama RI agar guru PAI SK Kemendikbud untuk proses sertifikasi dan pembayaran tunjangan profesi pendidik-

nya dikembalikan ke induknya, yaitu di bawah Kemendikbud RI. “Ini aksi solidaritas kami yang didukung oleh semua guru, termasuk dari kabupaten Bondowoso, Situbondo, dan Jember. Perwakilan mereka bergabung bersama kami,” ungkapnya. Dari pantauan Koran ini di lapangan, guru melakukan long march dari Gedung DPRD Banyuwangi dengan membawa poster dan dua truk untuk pengeras suara. “Kami sengaja demo siang hari agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar. Janjian jam 12 siang,” kata Nanang guru dari Kecamatan Rogojampi. Sementara itu, saat orasi berlangsung, beberapa perwakilan melakukan mediasi di kantor Kemenag Banyuwangi difasilitasi oleh pihak kepolisian. Akibat aksi tersebut, Jalan Adi Sucipto ditutup total. Kendaraan arah menuju kota dialihkan lewat jalur alternatif melewati Jalan Brawijaya. (rif)

9

PT. HTM Terindikasi Rambah Hutan Lindung

Aktivitas penambangan batu bara PT.HTM di kawasan Hutan Lindung, Cagar Alam Pararawen

MUARA TEWEH, SMN Perusahaan pertambangan batu bara, PT. Harfa Taruna Mandiri (HTM) yang beroperasi di Desa Lemo, Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah, terindikasi merambah hutan lindung, cagar alam Pararawen. Terungkap dari hasil investigasi Lembaga Investigasi Tindak Pidana Korupsi (LI-TPK) dan Surat Kabar Pemberantasan Korupsi (SKPK) belum lama ini. Menyusul laporan warga setempat. Di lokasi, tim menemukan perambahan kawasan hutan lindung tersebut, dilakukan dibeberapa tempat. Salah satuya disisi sebelah utara, persis di kaki bukit yang terbesar di kawasan itu. Sehingga mengakibatkan dua bukit yang terdapat di kawasan tersebut kini berubah bentuk menjadi hamparan danau. “Dua bukit tersebut, sebelum-

nya menjulang tinggi diantara puluhan bukit lainnya. Dengan puncaknya yang menghijau, ditumbuhi pohon-pohon besar. Lokasi ini nyata masuk dalam kawasan hutan lindung, cagar alam Pararawen,” ujar salah seorang warga yang konfirmasi tim. Bahkan dari pantauan di lapangan, tim mensinyalir tempat penampungan sementara (stock room) batu bara yang terdapat dilokasi tersebut juga masuk didalam kawasan hutan lindung. Beberapa orang dilokasi tambang memilih bungkam, saat dikonfirmasi tim seputar kegiatan mereka dikawasan itu. Namun sumber tim tegas menyebut kalau lokasi tersebut masuk di dalam kawasan tersebut. “Luas Cagar Alam Pararawen ± 5.855hektar, jelas areal perusahaan ini masuk kawasan tersebut,” ujar sumber kepada tim. (Mandau)

PBS PT. BAP Resahkan Warga Tewai Baru

Kantor Bupati Gresik

Benturan Warga Mengintai Gresik GRESIK, SMN - Pemerintah Kabupaten Gresik didesak sejumlah kalangan untuk segera mengantisipasi gejolak warga terkait keberadaan Majelis Tafsir Al-Quran (MTA) di RT V Kelurahan Sidomoro Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik. Salah satu pemicunya aliran ini mengharamkan tahlilan seperti yang selama ini dilakukan oleh warga nahdliyin. Padahal seperti diketahui, Gresik mayoritas warganya adalah nahdliyin. Kondisi ini yang dikhawatirkan akan memicu benturan antar warga masyarakat, dengan dalih kebenaran keyakinan masing-masing. “Ini Gresik yang sebagian besar warga NU fanatik. Sedangkan MTA keberadaan alirannya mengharamkan tahlilan. Jika kabar ini meluas seperti yang terjadi di Sidoarjo, bakal berdampak negatif karena mengganggu ketentraman. Dan itu membahayakan,” kata KH Nur Mohammad, salah satu tokoh ulama dan sekaligus tokoh NU di Kabupaten Gresik, Senin (8/12). Menurut Gus Nur panggilan KH Nur Mohammad menegaskan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait utamanya kepada tokoh-tokoh agama di Kabupaten Gresik sebelum warga NU yang jumlahnya besar menutup

paksa MTA. “Mereka silakan melaksanakan ibadahnya di rumah mereka masing-masing, agar tidak terjadi gesekan,” tandasnya Sedangkan, Herman, Ketua RT V Kelurahan Sidosermo mengungkapkan sebenarnya berdirinya MTA di wilayahnya sempat mengelabuhi warga. Sebab awalnya tanah milik salah satu karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu melalui warga bernama Anif hendak dihibahkan ke masjid setempat untuk dibangun Tempat Pendidikan Al-Quran (TPA), ternyata justru didirikan gedung untuk MTA. “Pengurus MTA awalnya izinya ke kami hendak membangun TPA. Tapi pada kenyataanya mereka membangun gedung untuk MTA,” ungkap Herman. Dari informasi yang dihimpun, pengurus MTA juga dianggap tidak bisa berbaur dengan warga setempat. Bahkan aktivitasnya dianggap meresahkan warga sekitar lantaran mereka memposisikan diri sebagai kelompok aliran yang paling benar. “Sekarang aktivitas semakin meresahkan karena jalan kampung yang sempit, kendaraan mereka lalulalang. Yang kami sesalkan mereka sebagai kelompok asing yang sombong tidak tahu tata krama dan etika,” kata Ahmad Fahrudin, tokoh pemuda setempat.

Dia meminta kepada pihakpihak terkait khususnya pemerintah segera mengambil langkah tegas untuk menghindari gejolak warga yang sampai hari ini justru tersiar bahwa aliran yang mengharamkan tahlilan ini dilindungi oleh penguasa di Gresik. “Harus ada langkah tegas, jangan menunggu gejolak. Kami juga meminta kepada PT Petrokimia Gresik segera membongkar tempat parkir MTA, jika tidak ingin dibilang warga Petro memfasilitasi aliran sesat,” tegasnya. Sekadar informasi, lahan milik PT Petrokimia Gresik saat ini menjadi tempat parkir gedung MTA. Sementara itu salah satu pengurus di MTA, Hariyanto akan mengusir siapapun warga yang mobilnya di parkir di gedung MTA jika di sana ada kegiatan. Alasannya, MTA sudah mengantongi izin dari PT Petrokimia Gresik. Pengakuan tersebut dimentahkan oleh Humas PT Petrokimia Gresik. Selama ini perusahaan pupuk itu tidak pernah memberi izin MTA untuk membangun parkiran di lahan PT Petrokimia Gresik. “Kami sudah cek di lapangan, tidak ada izin penggunaan lahan untuk parkir dari MTA dan kami meminta agar mereka membongkar bangunannya,” kata Heru Widodo, Humas PT Petrokimia Gresik. (nus)

Kasus Ngunduh Mantu Anang-Ashanty ke Penyidikan JEMBER - Kejaksaan Negeri Jember, Jawa Timur, meningkatkan status kasus dugaan korupsi anggaran kegiatan Bulan Berkunjung ke Jember (BBJ) 2012 dari penyelidikan ke penyidikan. Meski demikian, penyidik belum menetapkan tersangka kasus ini. Ngunduh mantu pasangan selebriti Anang Hermansyah dan Ashanty itu menjadi bagian dari kegiatan Bulan Berkunjung ke Jember yang dibiayai pemerintah daerah. “Peningkatan status dari penyelidikan ke penyidikan sudah sejak 18 November 2013 ,” kata Aries Surya, Kepala Kejaksaan Negeri Jember, Senin, 9 Desember 2013. Dia menambahkan, dalam acara ngunduh mantu tersebut diduga telah terjadi penyimpangan pemakaian dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Namun Aries masih enggan menyebutkan indikasi penyelewengan dana tersebut. “Soal itu menunggu hasil kesimpulan kalau penyidikan sudah selesai,” kata dia. Penyidikan kasus itu, kata dia, sudah dimulai sejak 18 November. Sebanyak 12 orang telah diperiksa sebagai saksi. Mereka berasal dari peserta 24 kegiatan yang ada di laporan pertanggungjawaban pema-

Bupati Jember Muhammad Zainal Abidin Djalal (kiri), bersama Anang Hermansyah (kanan) mengikuti jalan santai di Jember, Jawa Timur, Jumat (6/7)

kaian anggaran. Dalam soalAnang danAshanty, Aries masih mempertimbangkan untuk memanggil keduanya untuk diperiksa. “Logikanya, dia memakai fasilitas negara dalam rangkaian acara yang sama. Pokoknya, semua yang terindikasi pasti akan kami periksa,” katanya. Andhy Sungkono dari Goverment Corruption Watch (GCW) Jember mengatakan, seharusnya kejaksaan meminta keterangan dari semua orang yang terindikasi memakai dana APBD tersebut. “Termasuk yang memakai fasilitas negara dalam kegiatannya, seperti pendapa kabupaten juga harus

diperiksa,” ujar Andhy. Kejaksaan Negeri Jember menyelidiki indikasi korupsi dalam kasus itu sejak September 2013. Hambaliyanto, Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus, mengatakan, yang menjadi fokus penyidikan adalah munculnya dobel accounting untuk berbagai hal dalam kegiatan Bulan Berkunjung ke Jember 2012. Sejumlah kegiatan dalam acara tersebut tetap menerima sponsor dari luar. Padahal semua kegiatan itu sudah dibiayai menggunakan APBD Kabupaten Jember sebesar Rp 6,5 Miliar. “Akhirnya muncul anggaran dan lembar pertanggungjawaban dobel,” kata dia. (di2k)

KUALA KURUN, SMN Kehadiran perusahaan Perkebunan Besar Swasta (PBS) PT. Bumi Agro Prima (BAP) yang akan membangun perkebunan kelapa sawit di Desa Tewai Baru, Kecamatan Sepang, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah, baru-baru ini. Dirasakan sangat meresahkan warga setempat. Pasalnya, selain tidak ada sosialisasi sebelumnya, juga karena nilai ganti rugi lahan yang anggarkan perusahaan ini dinilai sangat murah. “Bayangkan saja yang belukar hanya diganti rugi Rp 5 juta per hektar, dan yang ada tanaman karetnya Rp 6 juta. Sedangkan masyarakat saja ada yang berani beli Rp 25 juta per hektar,” ujar Sigo warga RT.3, ditemui SMN dikediamannya. Kamis,(28/11) Menurut Sigo, sebelum melakukan pembebasan lahan, PT.BAP seharusnya musyawarah dengan masyarakat, menentukan nilainya. “Dan jangan hanya mengandalkan Tim 7 yang dibentuk di Hotel Sakura, Palangka Raya,” katanya. Sebab, menurut Dia warga desa

Tewai Baru sudah tidak percaya lagi terhadap mereka. Karena sikap mereka yang arogan dan berpihak kepada perusahaan. Sehingga akibatnya ganti rugi lahan mereka nilainya murah. Terutama menurut Dia, mereka sangat kecewa dengan sikap ketua BPD, Junsah, yang jabatannya akan berakhir tanggal 15 Desmber 2013. Bahkan menurut Dia warga desa Tewai Baru saat ini sudah menyusun rencana, sepakat dengan desa tetangga seperti, Desa Sepang Kota, dan Desa Tanjung Karitak, menolak kehadiran perusahan perkebunan kelapa sawit PT.BAP. Karena khawatir akan limbahnya. Sigo yang juga anggota BPD ini menilai, selama kehadiran PT.BAP di Desa Tewai Baru, banyak sekali kejanggalan yang dilakukan perusa-haan. Seperti mengadakan pembaya-ran ganti rugi tahap I di Gereja. Dan pendaratan alat berat, 2 unit Exsavator dan 2 Dozer pada malam hari. Bahkan, Dia juga menuding, perusahaan ini tidak memiliki izin Hak Guna Usaha (HGU) dan izin

pendaratan alat berat. Karena menurut Dia lokasi PT.BAP berada di areal eks HPH PT.Kayu Mas Ratu. Dan belum disah kannya RTRWP Kalimantan Tengah. Menanggapi hal itu Manager PT.BAP. Willy saat dikonfirmasi SMN mengatakan, bahwa mereka saat ini baru mulai melakukan kegiatan seperti pembuatan jalan dan pembebasan. Menurut Dia semua perizinan sudah lengkap. “Kalau kami sudah berani masuk, berarti perizinan kami sudah lengkap. Bapak kalau mau tanya perizinan, sebaiknya ke instansi terkait. Kalau dulu memang benar disini arealnya HPH PT.Kayu Mas Ratu, tapi kan sudah dicabut. Tidak mungkin pemerintah daerah mengeluarkan izin yang statusnya tumpang tindih, Dan kami sudah pelepasan, berarti ditingkat Menteri kan beres, “katanya. Kemudian Dia juga membantah jika kehadiran PT.BAP tidak pernah sosialisasi. Bahkan menurut Dia mereka melakukan sosialisai sejak 2007 “Sosialisai ya pasti. Kalau tidak ada sosialisai, masya-rakat

Anggota BPD Desa Tewai Baru, Sigo

tidak tau. Bapak tau disini ada PT.BAP kan dari masyarakat, artinya masyarakat tau, taunya masyarakat tentu karena ada sosialisai, dan itu sudah kami lakukan sejak 2007 di gereja, dan tentunya dibarengi dengan rapat-rapat yang melibatkan oleh Kepala Desa dan sebagainya.Termasuk izin amdalnya juga sudah ada” jelasnya. Kemudian ketika disinggung mengenai nilai ganti rugi lahan. Dia menjelaskan nilainya akan di sesuaikan dengan kondisi lahan dan tanam tumbuhny. (Mandau)

Camat Timpah Lepas Kontingen PORKAB KUALA-KAPUAS, SMN Bertempat di halaman kantor Camat Timpah, Kecamatan Timpah, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah, Minggu (24/11). Camat Timpah, Drs. Jaya, M.Si melepas 26 atlet, serta 27 pelatih/ official dan pendamping yang berasal 6 cabang olahraga, untuk mengikuti even Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) Kapuas X Tahun 2013 yang akan berlangsung dari tanggal 25 sampai tanggal 30 Nopember di Kabupaten Kapuas. Dalam sambutannya Camat Jaya mengatakan, Kegiatan Pekan Olahraga Kabupaten ini, merupakan suatu wahana dalam ajang kompetisi bagi atlet muda untuk mengembangkan prestasi dan potensi pada bidang olahraga. Sehingga,

Kontingen PORKAB 2013, Kecamatan Timpah

diharapkan dapat menunjang usaha pemerintah dalam peningkatan prestasi olahraga tingkat Kabupaten, serta untuk melahirkan bibitbibit olahragawan yang dapat

dibanggakan dimasa depan. Jaya berharap, hal utama dalam even olahraga adalah menjunjung sikap sportifitas. “maka dari itu berusahalah sekuat tenaga, bersema-

ngat yang tinggi untuk menyuguhkan yang terbaik buat masyarakat Timpah, peluang untuk menjadi juara sangat terbuka dan kita punya potensi untuk meraih prestasi”, terangnya. Adapun atlet yang diberangkatkan terdiri dari atlet Volly Ball, Volly pantai, takraw, Bulutangkis, Menem-bak, dan Tenis Meja. “ Harapan kami mereka bisa kompetisi, barsaing disana dan peroleh hasil yang baik, tentunya juara. Supaya atlet-atlet olahraga yang ada diwilayah keca-matan perlu adanya pembinaan Sehingga bibit-bibit olah raga yang bisa kita handalkan, untuk daerah maupun Negara itu akan bisa ter-wujud,” kata Jaya saat dibincangi SMN seusai acara. (Mandau)

Majelis Resort Agama Hindu Kaharingan Kecamatan Mihing Raya Kabupaten Gunung Mas, Melaksanakan Balajar Balian

Inilah para Murid Nuel Numai yang Belajar Balian tahun 2013

GUNUNG MAS, SMN - Kecamatan Mihing Raya merupakan sebuah Kecamatan Baru di Kabupaten Gunung Mas. Namun mereka tidak mau ketinggalan juga memupuk keImanan Umat nya, melalui kegiatan Balajar Balian ini merupakan suatu upaya untuk menambah kecintaan dan ketakwaan terhadap Tuhannya. Ranying Hatala Langit Kanaruhan Tambing Kabanteran Bulan Raja Tuntung Matan Andau, atau yang umun disebut Tuhan Yang Maha Esa. Agama Hindu Kaharingan Merupakan Agama Turun Menurun Orang Dayak, atau Zaman dulu disebut Orang Batang Petak. Oleh

karena itu Agama Kaharingan pingin sekali disejajarkan atau disamakan dengan Agama-Agama Lain yang ada di Kalimantan Tengah dan Indonesia pada umumnya. walaupun Agama Kaharingan ibarat seperti orang baru bangun Tidur, mereka Penganut Agama tersebut tidak mau ketinggalan juga dan pingin berjuang seperti agama yang lain. Maka dari itu Majelis Resort Agama Hindu Kaharingan Kecamatan Mihing Rara Melalui Panitia Kecil mengusulkan Kepada Majelis Daerah Agama Hindu Kaharingan Kabupaten Gunung Mas, dan Pemerintah Kabupaten Gunung Mas supaya bisa melak-

sanakan kegiatan Balajar balian ini. Saat dikompirmasi SMN, Ado Antel Tasin Ketua panitia Balajar Balian Kecamatan Mihing Raya Kabupaten Gunung Mas mengatakan, atas nama panitia saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Gunung Mas dan Majelis Daerah Agama Hindu Kaharingan Kabupaten Gunung Mas, yang telah membantu kami sehingga kegiatan balajar Balian ini bisa terlaksana. Kegiatan Balajar Balian ini kami laksanakan di Desa Tumbang Danau Kecamatan Mihing Raya Kabupaten Gunung Mas Propinsi Kalimantan Tengah. Tujuan dilak-sanakannya Balajar Balian ini agar Umat Hindu Kaharingan bisa menammkan Rasa Bangga dengan Agama nya, dan juga meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Ranying Hatalla Langit (Tuhan Yang Maha Esa). Basir Upu yang mengajar Nuel Numai, mengatakan kepada SMN, hal-hal yang diajarkan dalam balajar Balian ini meliputi: Manawur, mamapas,manyaki nyalentup, natumbur, mayun bindang garing,Tekap Katambung atau cara membinyikan ketambung tidak cuma bisa bunyi ada jenis suaranya,. dan lunas Pampalian. Balian merupakan Suatu upacara yang Sangat Sakral untuk Umat

Kaharingan, Balian banyak macamnya baik untuk menyempurnakan kehidupan sehari-hari dan bBalian juga digunakan untuk mengantar Arwah atau Roh-Roh orang Kaharingan Supaya bisa sampai di Lewu Tatau. Dengan diadakankannya Balajar Balian ini saya berharap muridmurid ini nanti bisa menjadi Gurunya di masa depan Kaharingan jangan Sampai Hilang ditelan Zaman, harus kita pertahankan dan kita kembangkan. Murid yang belajar kali ini berjumlah 24 orang, terdiri dari anak-anak, remaja dan dewasa semuanya lakilaki. Saya mengajar mereka tidak pilih-pilih yang penting ada kemauannya biar dia tua ataupun muda”, kata NUEL kepada SMN. Jefri (13) seorang murid yang ikut belajar, “saya mengikuti dengan sungguh-sungguh,karena saya nanti Harus menjadi Basir UPU supaya saya bisa meneruskan Agama Leluhurku, aku tidak akan terpengaruh dengan orang lain”, ditanya oleh SMN apakah proses belajar ini tidak menganggu Jefri belajar di sekolah? “Tidak karena kami belajar Balian ini sore,bahkan segala makan dan minum kami ditanggung oleh Panitia siapa yang nggak Bangga kata Jefri. (untung)


RONA-RONA

10

Suara Media Nasional Edisi 115 / V / 11-20 Desember 2013

Hari Pertama Kerja

Walikota Mas’ud Pimpin Apel Pagi MOJOKERTO, SMN - Usai dilantik Gubernur Jatim Minggu kemarin, di hari pertama kerja, Senin (9/12), Walikota Mas’ud Yunus memimpin apel pagi yang diikuti Wawali Suyitno, Sekda Budwi Sunu, Kepala SKPD, dan karyawankaryawati, di lingkungan Sekretariat Daerah Kota Mojokerto. Walikota Mas’ud mengatakan jabatan yang disandangnya saat ini merupakan suatu bentuk kepercayaan dan harapan masyarakat kota Mojokerto. “Tentunya, harapan besar ini harus diimbangi dengan kerja-kerja besar untuk mewujudkan kota Mojokerto

menjadi service city yang maju, sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral,” katanya. “Rakyat telah memberikan kepercayaan kepada saya dan Pak Yit, dan saudara-saudara telah membantu dalam kegiatan pemerintahan dan kegiatan pembangunan. Di dalam sebuah hadis Nabi pernah bersabda, apabila Allah menghendaki seorang pemimpin yang baik, maka Allah akan memberikan pembantu-pembantu yang baik. Siapa pembantu-pembantu yang baik itu? Pembantu yang baik adalah pembantu yang mampu memberikan telaahan, yang mampu memberikan peringatan, yang mampu

mengingatkan kepada pemimpin apabila pemimpin tidak sesuai aturan,” paparnya. Lebih lanjut dijelaskannya, “Menjadi pembantu yang baik bukanlah pembantu yang ABS–Asal Bapak Senang, tetapi pembantu yang baik adalah orang yang bisa memiliki keberanian untuk mengingatkan pemimpin apabila pemimpin tidak sesuai dengan aturan. Dan apabila pemimpin tersebut berada di garis yang benar, maka dia akan memback up pemimpinnya. Jadi, seorang pembantu yang baik adalah pembantu yang loyal sistem bukan loyal orang. Sekali lagi pembantu yang

baik adalah pembantu yang loyal sistem bukan loyal orang, apakah pemimpin berada di dalam sistem, atau sudah keluar sistem,” tandasnya. Walikota bertekad akan berusaha melakukan pembenahan–pembenahan, dan bertindak sesuai dengan sistem yang ideal. “Sistem dalam pemerintahan tidak ada yang tidak penting, semuanya penting. Ibarat kendaraan, ada yang berperan sebagai body, mesin, dan lain sebagainya. semuanya penting, bahkan pentil yang kecil pun akan memiliki peran yang penting bagi kendaraan tersebut. Ending-nya, bagaimana hasil-hasil pem-

bangunan itu bisa dirasakan oleh masyarakat dan juga membanggakan,” katanya. Oleh karena itu, Walikota mengatakan akan menerapkan sebuah kinerja birokrasi, yakni kinerja istimewa dan bermakna.Artinya kinerja istimewa itu, hasilnya bisa dirasakan, dan bermakna itu, juga bisa membanggakan. “Sekali lagi saya tegaskan, saudara-saudara sebagai pembantu, kepada atasan, saudara harus berani memberikan telaahan, memberikan masukan yang benar, yang baik dan tidak menjerumuskan. Jangan sampai kita terjerumus pada

Suasana apel pagi

kepentingan-kepentingan sesaat, kepentingan-kepentingan tertentu yang menyebabkan kita bisa keluar dari sistem ideal,” tandasnya. Untuk memahami sistem, Walikota menegaskan bahwa semua aparatur pemerintah harus paham soal aturan, pahami regulasi, pahami

mekanisme. “Apakah kita sudah berada pada jalur yang benar, apakah kita sudah sesuai dengan mekanisme, demikian halnya dengan tertib administrasi. Tentu saya berharap saudarasaudara dapat bekerja secara konstitutional, bisa bekerja secara baik,” pungkasnya. (Cak Gun)

DAK Rp 181 Juta SDN Cangkring Bupati Irsyad Yusuf Lantik 238 Kades Malang I Disinyalir Dimark-Up Arisin Pimpin Tempuran PASURUAN, SMN - Lagi-lagi program swakelola yang anggarannya bersumber dari DAK(Dana Alokasi Khusus) bidang pendidikan yang ada di kabupaten Pasuruan diduga pelaksanaannya tidak sesuai dengan Besaran Teknis (Bestek). Seperti yang terjaadi di SDN Cangkring Malang I, kecamatan Beji. DAK kategori rehab sedang sebanyak 4 ruang kelas dengan total nilai Rp 181 juta lebih itu tampak tersekesan asal-asalan pekerjaannya. Saat ke lokasi SMN langsung ditemui kepala SDN Cangkring Malang I, Mulyadi bersama ketua panitia pembangunan Suwandono Dari 4 ruang kelas sisi utara yang di rehab tampak beberapa pekerja sedang membenahi kusen ruangan yang ukurannya lebih kecil dari 3 ruang kelas yang juga sedang di rehab dengan anggran yang sama pula. Tampak sekilas dari kejahuan semua kusen yang ada di 4 ruang sedang direhab seperti kayu baru yang sudah dilapisi meni (bahan dasar sebelum dilakukan pengecatan). Namun begitu didekati dilihat secara seksama ternyata kusen-kusen tersebut semuanya barang bekas atau kusen lama yang tidak dilakukan pemnggantian. Padahal kusen-kusen tersebut sudah usang dan “cacat” disana sini. “Memang tidak diganti kusennya, hanya daun jendela bagian belakang sebanyak 12 yang kita ganti baru sesuai permintaan para guru karena merasa gerah, panas dengan model kaca yang permanen. Sekarang sudah bisa dibuka”, kata Mulyadi yang sepertinya enggan memberikan kesempatan kepada Suwandono selaku ketua panitia rehabilitasi di SDN Cangkring Malang I itu. Yang lebih mencolok tidak adanya gewel pada tembok antar kelas. Gewel lama dibongkar, yang ada hanya bagian ujung barat dan timur gedung saja. Padahal seperti gambar teknis yang diperlihatkan kepada SMN, jelas ada gewel di setiap bagian ujung tembok. “Tidak apa-apa kan

Kiri; Suwandono ketua rehab bersama Mulyadi Kepala SDN Cangkring Malang I, Beji, Pasuruan

nantinya ada setutan (balok gantung). Jadi nanti kuda-kudanya bertumpu pada setutan itu”, jawab Mulyadi enteng. Selain gewel di tiadakan meskipun dalam gambar jelas ada item tersebut, tampak penggunaan besi pada pekerjaan peninggian diding atau besi kolom tampak mencolok ukurannya engan besi kolom yang terpasang pada tembok atau bangunan lama. Pada tembok lama terlihat jelas penggunaan besi kolom berukuran 12, namun pada pekerjaan baru untuk peninggian dinding hanya menggunakan besi 8. Lebih mengkhawatirkan lagi antara besi kolom lama dengan yang baru tidak saling terkait atau tersambung. “Padahal sudah saya sampaikan kepada Mulyadi kalau gedung biasanya menggunakan besi ukuran 12 atau minimal 10 pak. Tapi pak Mulyadi menyuruh menggunakan besi 8 saja”, jlentreh Paito yang mengaku sudah berpengalaman mengerjakan proyek-proyek sejenis. Begitu juga dengan gewel yang seharusnya ada ternyata di tiadakan kata Paito, sesuai permintaan Kepsek. “Makanya saya kasih setutan”, lanjutnya. Apa yang di sampaikan Paito sangat bertolak belakang dengan pengakuan Mulyadi bahkan Suwandono. Dikatakan Mulyadi bahwa pihaknya membeli di toko bangunan

sesuai bon atau kwitansinya membeli besi ukuran 12. Tetapi saat diminta menunjukkan bon pembelian besi Mulyadi enggan menunjukkan. “Nggak tahu mas pokoknya saya beli ukuran(besi) 12, kalau itu ukuran 8 ya nggak tahu saya”, kata Mulyadi kembali berkilah. Pihak komite sekolah sesuai daftar yang terpampang tertulis beberapa nama yang masuk dalam kepanitiaan rehabilitasi senilai ratusan juta tapi disinyalir tidak sesuai dengan bestek itu, Shodiq. Saat dikonfirmasi SMN Shodiq yang ternyata ketua komite serta namanya tercantum dalam kepanitiaan ternyata dirinya tidak pernah dilibatkan apalagi adanya dugaan penyimpangan rehab tersebut. “Maaf mas jangan libatkan saya apalagi meminta komentar saya. Saya selaku ketua Komite tidak tahu menahu, apalagi anggota komite yang lain. Memang saya akui nama saya masuk dalam kepanitiaan rehab sekolah dari DAK tapi itu hanya sebuah nama saja”, terang Shodiq dengan nada meninggi saat ditemui SMN bersama anggota komite yang lain. Terpisah, Mustain selaku PPKom Dinas Pendidikan (Dispendik) kabupaten Pasuruan enggan memeberikan penjelasan terkait dugaan penyimpangan pelaksanaan DAK rehab ringan di SDN Cangkring Malang I. “Tolong langsung konfirmasi ke pak Yudi(kasi

KUA Lamongan Kota Nikahkan Pengantin di Hari Libur

Pasangan asal Lamongan dinikahkan di luar jam kantor/Eko Sujarwo

LAMONGAN, SMN - KUA Lamongan Kota benar-benar membuktikan jika mereka tidak ikutikutan melakukan aksi mogok tidak menikahkan masyarakat di luar jam kantor atau hari libur. Bertempat di mushola dan didekorasi ala kadarnya di kantor KUA, kepala KUA

Lamongan Kota menikahkan se-orang warga yang kebetulan menikah pada hari libur, Sabtu (7/11/2013). Kepala KUA Lamongan, H Atkur mengatakan pihaknya tidak mengikuti kesepakatan di Surabaya yang menyatakan jika penghulu seJawa Timur melakukan aksi mogok.

“Hari libur ini kami menikahkan satu pasangan bertempat di mushola kantor,” kata Atkur kepada wartawan usai menikahkan pasangan Angga Susilo dengan Kurniawati. Atkur mengatakan, pihaknya mau menikahkan karena berpedoman pada Peraturan Menteri Agama dan Peraturan Pemerintah yang telah mengatur tugas-tugasnya sebagai penghulu dan petugas KUA. Selain itu, menurut Atkur, pihaknya merasa kasihan dengan masyarakat yang akan menikah jika sampai melakukan aksi mogok tidak melayani permintaan menikahkan di luar jam kantor dan hari libur. Sebab mereka sudah menetapkan hari untuk menikah tersebut jauh-jauh hari. “Menikah itu mengandung banyak dimensi termasuk kesepakatan antar keluarga mengenai hari H pelaksanaan akad nikah,” jelasnya.

di Dikdas selaku PPTK), monggo saya antar”, kata Mustain singkat. Begitupun dengan Yudi Winarno. Kepada SMN dirinya menlimpahkan kepada kepala dinas Pendiddikan Iswahyudi. “Langsung ke pak Iswahyudi saja”, jawabnya singkat. Sementara itu, kepala dinas pendidikan, Iswahyudi menegaskan bahwa apa yang tertera atau yang ada di dalam gambar teknis itu yang harus di lakukan atau dikerjakan. “Jangan macam-macam dengan DAK, apa yang ada dalam gambar itu yang harus dikerjakan dan harus ada. Jangan beralasan macam-macam, “tegas Iswahyudi menanggapi dugaan penyimpangan serta beberapa item yang di tiadakan di di rehab SDN pimpinan Mulyadi. Bahkan lanjut Iswahyudi, pihak Diknas tidak segan-segan untuk membongkar kalau memang tidak sesuai gambar serta menyimpang dari RAB. Bukan hanya itu, Iswahyudi mengatakan kalau dinas pendidikan juga akan koordinasi dengan pihak Cipta Karya terkait rehab gedung SDN yang dipimpin Mulyadi itu, kata Iswahyudi yang juga mengeluhkan sikap beberapa kepala sekolah dasar yang sulit untuk dibina meskipun dinas yang dipimpinnya berungkali melakukan pembinaan dan tidak sedikit ada juga yang dikenai sanksi. Bersambung… (wan)

GIANYAR, SMN - Investasi perumahan di Gianyar tampaknya masih banyak mengabaikan keberadaan Peraturan Bupati Gianyar mengenai perumahan kolektif. Pengabaian tersebut terlihat dari keberadaan luas tanah untuk pembangunan rumah, serta luas tanah untuk akses jalan masuk ke perumahan. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU), Ida Bagus Sudewa, yang didampingi Kabid perencanaan Bappeda, AnakAgung Gde Budiartha, di Pendopo Rumah Jabatan Kabupaten Gianyar, Jumat (6/2) kemarin, memaparkan, dalam perbup tetang pengaturan perumahan kolektif, tiap rumah tidak boleh kurang dari dua are, jalan masuk harus lebih dari sepuluh meter. Selain itu untuk menyerap air hujan agar jalan perumahan mengguSementara itu pasangan yang menikah hari ini adalah Angga Susilo dan Kurniawati, warga Perumnas Made Kecamatan Lamongan Kota. (mar)

PASURUAN, SMN - Sebanyak 238 orang kepala desa terpilih dari 242 desa yang menyelenggarakan pilkades dilantik secara resmi di pendopo Ngawiji Ngesti Wenganing Gusti, senin(2/12), kemarin. Sebanyak 238 kades tersebut merupakan kepala desa yang pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades)-nya di gelar dalam bulan oktober yang terbagi 3 tahab. Sementara 3 kades yang belum dilantik yakni Manikrejo dan Karangpandan kecamatan Rejoso. Serta kades Ngadiwono kecamatan Tosari, serta kades Karang Asem yang mengundurka diri karena alasan tidak mampu. Dari sekian ratus kades yang dilantik itu satu diantaranya kades Tempuran kecamatan Pasrepan, Arisin. Setelah memenangkan pilkades 27 0ktober lalu dengan rivalnya yang dua-duanya wanita tersebut Arisin menang mutlak. Ditemui suesai pelantikan di Pendopo, bapak 2 anak tersebut dengan bangga mengucap syukur. “Alhamdulillah saya sudah resmi menjabat sebagai kepala desa Tempuran”, ucap Arisin yang didampingi istrinya. Arisin yang merupakan asli putra Tempuran itu mengataka bahwa setelah resmi dilantik ini dirinya akan melakukan pembenahan atau penataan internal di jajaran perangkat desa serta kepala dusun (Kasun) yang ada di Tempuran. Dimana selama ini jajaran pemerintahan desa baik kepala desa dengan perangkat atau kasun serta warga yang ada di Tempuran dirasa oleh banyak pihak terutama warga Tempuran sendiri kurang harmonis. “Bahkan condong ke salah satu kelompok saja bukan kepada kepentingan bersama atau masyarakat Tempuran khususnya”, terangArisin yang akan merubah pola atau sistem yang tidak berpihak pada masyarakat itu. Terlebih, lanjut Arisin dengan adanya program yang seharusnya untuk masyarakat dinilai oleh warga Tempuran tidak tepat sasaran. Oleh

Bupati Irsyad Yusuf saat melantik 238 kepala desa terpilih

karenanya dengan terpilihnya Arisin ini, warga desa yang berbatasan langsung dengan wilayah kecamatan Tutur ini bisa membawa perubahan yang positif serta berpihak pada masyarakat bukan pada kelompok tertentu. Kritik serta saran, Arisin mengharapkan masukan dari semua pihak. Karena tanpa masukan dari masyarakat saya tidak akan bisa berbuat apa-apa, lanjut Arisin saat ditemui SMN di Pendopo kabupaten Pasuruan. Hal senada juga disampaikan oleh Marsudi selaku warga Tempuran, dirinya mewakili masyarakat Tempuran menginginkan adanya perubahan. Masyarakat sekarang sudah tidak lagi gampang dibodohi, sehingga mana yang baik dan mana yang kurang baik masyarakat bisa menilai. “Dengan terpilihnya pak Arisin ini semoga bisa benar-benar membawa amanat serta aspirasi warga Tempuran, karena menginginkan perubahan disegala bidang”, ucap Marsudi tokoh masyarakat Tempuran. Kades Arisin menambahkan, selain akan membenahi internal pemerintahan desa yang di pimpinnya, dengan dukungan semua pihak dirinya mengupayakan pembangunan infrastruktur yang selama ini memang tertinggal. “Terutama jalan desa di beberapa lingkungan dusun yang bertahun-tahun belum ada rehabilitasi atau pembenahan baik dari dinas terkait ataupun program

yang selama ini belum terealisasi di Tempuran. Semuanya demi peningkatan perekonomian masyarakat Tempuran”, tegas Arisin sembari menyampaikan bahwa desa Tempuran merupakan desa penghasil buahbuahan baik Durian berkualitas super dengan beberapa varian, penghasil Mangga, Pete, Salak bahkan juga ada dusun yang menghasilkan Manggis serta beberapa produk perkebunan yang siap bersaing. Sementara itu, belum dilantiknya ke-4 kepala desa itu menurut Sunyono, kepala Dinas Kominfo kabupaten Pasuruan menegaskan bahwa pelaksanaan pemilihan kepala desa-nya digelar setelah tanggal 27 0ktober. “Sehingga pelantikannya tidak bisa dibarengkan dengan pilkades yang digelar sebelum tanggal 27 Oktober”, terang Kepala Dinas komunikasi Dan Informasi (Kominfo) yang pernah menjabat Kepala Bappemas ini pada wartawan. Dalam sambutannya Bupati Irsyad Yusuf berharap proses demokrasi di tingkat desa bisa berjalan dengan baik. “ Saya berharap proses demokrasi yang diawali dari tingkat desa bisa berjalan dengan baik dan mereka (kades) yang sudah dilantik bisa langsung bertugas dan mendapatkan pengarahan atau pembinaan melalui camat masing masing”, tegas Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf dalam sambutannya saat pelantikan Kepala desa di Pendopo. (Wan)

Pemkab Izinkan Pembangunan Perumahan Abaikan Perbup

Ilustrasi

nakan paving. Untuk memastikan perbub dan aturan RTRW serta perizinan berjalan dengan baik, Satpol PP Gianyar rutin mengadakan sidak bangunan. Selain itu, dalam aturan yang merujuk kearifan lokal sudah memegang teguh hingga ratusan tahun disebutkan, tinggi bangunan tidak boleh lebih tinggi dari pohon kelapa atau 15 meter. Bahkan untuk di wilayah Ubud tinggi bangunan maksimal 12 meter. Bentuk arsitektur

khususnya bangunan tradisional juga sudah diatur dalam Asta Kosala Kosali yang hingga saat ini masih diyakini oleh masyarakat Gianyar. Sementara dalam praktiknya, banyak ketentuan diabaikan. Fakta di lapangan, tinggi bangunan yang ada saat ini mulai melebihi 12 meter. Hotel-hotel baru yang muncul di Ubud, mulai mengalami pergeseran budaya dalam beberapa tahun terakhir. Mirisnya lagi, saat ini banyak pe-

ngembang yang membangun perumahan kolektf tidak memperhatikan ketentuan akan luas dua are. Faktanya, pembangunan perumahan oleh pengembang di Gianyar kebanyakan membuat perumahan dengan luas tanah satu are, dan akses jalan masuk kurang dari sepuluh meter. Anehnya meski kurang memenuhi ketentuan, pembangunan perumahan itu diizinkan pemkab. Kepala Satpol PP Kabupaten Gianyar, I Gede Daging, saat dimintai konfirmasi mengatakan, dalam acuan pembangunan perumahan kolektif memang dibenarkan mengacu pada perbup yang mengatur berkenaan perumahan kolektif ini. Pihaknya juga tidak menampik akan adanya perumahan yang dikembangkan luasnya masih di bawah dua are sebagaimana ketentuan peraturan bupati. Namun diakui Satpol PP tak berdaya karena proyek pembangunan perumahan tersebut bisa menunjukkan dan memperoleh izin bangunan dari pemkab. (wir)


Suara Media Nasional Edisi 115 / V / 11-20 Desember 2013

BEDAH RUMAH Sambungan dari hal. 12

SAMBUNGAN tidak mencukupi. Sekali lagi pihaknya mennghimbau masyarakat yang

mendapat bantuan sekali lagi jangan disalah artikan kegunaannya nanti bisa

11

menimbulkan permasalahan baru, terang Danang. (met)

DEWAN PERS

TIPU CPNS

ANGGARAN

Sambungan dari hal. 1

Sambungan dari hal. 1

Sambungan dari hal. 1

Dari 470 pengaduan yang diterima Dewan Pers pada periode Januari-Desember 2012 itu, terdiri atas 176 pengaduan, 263 surat tembusan dan 17 permintaan pendapat Dewan Pers dari Komisi Penyiaran Indonesia Pusat. Demikian diungkapkan Warief Djajanto Basorie, seorang pengajar jurnalisme LPDS (Lembaga Pers Dr. Soetomo), pada acara National Training Workshop on Teaching Respect For All di Hotel Atlet Century, Jakarta, Sabtu (07/12/13). “Kenapa mengadu ke Dewan Pers? Karena Dewan Pers berfungsi memberi pertimbangan dan mengupayakan penyelesaian pengaduan masyarakat atas kasus-kasus yang berhubungan dengan pemberitaan pers. Ini sesuai Undang-Undang No.40 Tahun 1999 tentang Pers,” ujar Warief sumringah. Menurut Warief, dari pengaduan langsung yang diterima Dewan Pers terjadi karena adanya pelanggaran kode etik jurnalistik oleh media atau wartawan. “Kasus yang masuk ke Dewan Pers ini kasus-kasus yang berhubungan dengan pemberitaan pers termasuk perilaku wartawan yang tidak menyenangkan khususnya bagi subyek berita dan narasumber,” katanya. Warief mencatat ada 10 macam pelanggaran kode etik jurnalistik pada Laporan Dewan Pers periode 20102013. Lima pelanggaran utama adalah pemberitaan tidak berimbang, tidak menguji informasi atau konfirmasi ke narasumber, mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, tidak akurat, dan tidak profesional dalam mencari berita. Dan, lima pelanggaran berikutnya adalah melanggar asas praduga tidak bersalah, tidak menyembunyikan identitas korban kejahatan susila, tidak jelas narasumbernya, tidak berimbang

secara proporsional dan tidak menyembunyikan identitas pelaku kejahatan di bawah umur. “Tidak profesional dalam mencari berita contohnya masuk ruangan pejabat tanpa sopan santun atau langsung interview tanpa menyebutkan identitas atau tanpa menunjukan ID Pers,” kata pengajar LPDS ini. Warief menjelaskan banyaknya pengaduan ke Dewan Pers dapat dilihat dari dua sisi. Di satu sisi, banyaknya pengaduan ini sebagai peningkatan kesadaran berbagai pihak untuk menyelesaikan sengketa jurnalistik melalui Dewan Pers bukan jalur hukum secara langsung. Namun di sisi ain, banyaknya pengaduan ini menunjukkan adanya masalah serius di dalam jurnalisme Indonesia terutama dalam penegakan kode etik jurnalistik. “Tingginya angka pengaduan jurnalistik ke Dewan Pers menunjukkan banyaknya pelanggaran yang dilakukan media dan banyaknya pihak yang merasa dirugikan olehnya,” katanya. Warief juga menambahkan 217 pengadu atau 46,17 persen adalah pejabat publik, badan publik, anggota DPR/DPRD, Kepolisian dan TNI. Hal ini cukup wajar karena salah salah satu fungsi pers adalah menjalankan kontrol terhadap penyelenggaraan pemerintahan di semua lini dan level. Dalam konteks yang sama, kalangan badan dan pejabat publik adalah pihak yang paling berpotensi merasa dirugikan oleh pemberitaan media. Sementara itu, jumlah pengaduan dan tembusan dari kalangan bisnis sebanyak 39 pengaduan. “Ini hal positif dalam arti pada tahun-tahun sebelum konflk media dengan kalangan pengusaha banyak berujung kepada tindakan kekerasan terhadap wartawan atau pemindanaan terhadap pers,” jelas Warief. (red)

MUSNAHKAN Sambungan dari hal. 1 Jaya Kusuma, di lokasi, Bali, Senin (9/12). Dia menjelaskan, narkotika itu disita selama periode Juli 2012 sampai November 2013. Terdiri dari, sabu seberat 17,7 kilogram dengan nilai Rp 31 miliar dan ganja seberat 7,9 kilogram senilai Rp 11,9 miliar. Selama periode itu, lanjut dia, ada 397 kasus narkotika yang telah diputus oleh Pengadilan Negeri Denpasar. “Setelah diputus, barang bukti menjadi wewenang kejaksaan untuk dimusnahkan,” imbuhnya. Selain narkotika, ada juga barang bukti lain yang ikut dimusnahkan diantaranya uang palsu, MP3/DVD bajakan, obat-obatan ilegal, jamu tradisional, obat keras dan alat atau obat kecantikan. (wir)

JOKOWI-BASUKI Sambungan dari hal. 1 antara Mega dan Basuki, Hasto pun tak heran ketika Basuki diundang makan siang bersama Jokowi dan jajaran pimpinan PDI Perjuangan lainnya di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, kemarin, Minggu (8/12/2013). Hasto mengaku tidak tahu apakah pertemuan itu juga menjadi ajang penjajakan PDI-P kepada Ahok. Seperti diberitakan, PDI Perjuangan mempersiapkan dua skenario menjelang Pemilihan Presiden 2014. Skenario pertama ialah mengusung duet pasangan internal, yaitu Megawati Soekarnoputri dan Jokowi. Sementara itu, skenario kedua adalah mengusung Jokowi dan calon wakil presiden dari tokoh partai lain. Menurut Hasto, internal partainya sudah membuat kajian dan survei yang memunculkan nama Jokowi dan Megawati. Internal, katanya, masih mengharapkan sosok kepemimpinan Megawati untuk mengatasi persoalan krisis bangsa yang global pada era mendatang. Sosok Mega juga dianggap bisa melindungi Jokowi dari serangan politik yang mulai gencar terjadi. (red)

Rp 1 juta, IM Rp 1 juta, RP Rp1,5 juta, dan masih banyak lagi menurut informasi korbar teman temannya yang juga bernasip sama Lebih dari 20 orang,, ini semua hanya titipan nanti kalau sudah masuk, korban harus melunasi sebesar Rp 50.juta Bukti yang sempat diberikan korban kepada SMN adalah fotocopy kuitansi yang yang ditandatangani oleh JMR pada 28 januari 2013, namun setelah dikomfermasi JMR mengelak atas kwitansi tersebut, Dan korban yang hingga saat ini belum mau melaporkan kepada fihak yang berwajib, sebab masih takut dan selalu masih dijajikan oleh JMR. Walikota Probolinggo HM. Buchori SH. MSi yang namanya selalu dibawa bawa dalam modus Penipuan ini setelah dikonfirmasi SMN hanya mengatakan, “saya tidak ikut campur terkait itu. Saya tidak mau dikomfermasi masalah itu”, yang intinya tidak ada kaitannya dengan oknum JMR”, ungkapnya. (edy)

SARAT KKN Sambungan dari hal. 1 kontraktor pelaksana, PT. Darma Cipta Rosadi, dan Konsultan perencana. PT.Tictama Karya Mandiri Palangka. Dari pantauan media ini di lapangan, tampak semua bahan kayu yang digunakan untuk membangun pemukiman tersebut, adalah kayu muda yang mudah busuk. Dan bengkok jika terkena panas matahari. Diduga bahan kayu tersebut juga tidak sesuai spek. Sehingga bangunan tersebut diprediksi tidak akan bertahan lama. Bahkan dari informasi yang dihimpun menyebut bahwa, bahan kayu yang dipasang untuk kasau dan reng, adalah kayu sibitan. yaitu kayu limbah gergajian Bansaw. Dan itu terlihat pada

kasau yang dipasang terdapat kulit kayu. Kemudian, tongkat bangunan juga terlihat ada yang miring, akibat tidak dipasang slop, yang berfungsi sebagai penahan tongkat agar tetap tegak. Menanggapi hal itu, warga setempat menduga proyek ini dijadikan ajang praktik Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang melibatkan pejabat terkait. “Dan harapan kami aparat penegak hukum, agar bisa segera turun kelapangan melakukan pemeriksaan,” kata warga yang tidak mau disebut namanya. (Mandau)

baru sebulan dikerjakan, sementara desa lain sudah selesai pengerjaannya. Sementara itu, ketua LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat) Klakah, Nasihin, saat di konfirmasi melalui telepon selulernya enggan menjawab pertanyaan SMN, kenapa sampai terlambat pengerjaan yang ada di Klakah. Bahkan dirinya hanya menjawab singkat, “Maaf mas saya sedang mengajar”, kata Nasihin yang juga seorang guru di salah satu MTs di Gondang Wetan itu. Indikasi lambatnya pelaksanaan padat karya yang ada di Klakah, Pasrepan tersebut sesuai informasi yang berhasil dihimpun SMN, beredar rumor bahwa anggaran yang sedianya untuk mengerjakan beberapa kegiatan fisik yang salah satunya mengerjakan SPA(Saluran Pembuangan Air) digunakan untuk “kepentingan lain”. Isu yang sempat merebak ke seluruh masyarakat desa setempat yakni anggaran yang sudah turun atau masuk ke rekening LPM diduga digunakan oleh orang yang punya kepentingan tertentu di desa tersebut. Kepala Seksi (kasi) Pembangunan kecamatan Pasrepan, Lestari, saat di hubungi SMN melalui telepon selulernya mengatakan bahwa keterlambatan tersebut karena keterbatasan atausulitnya mencari tenaga kerja. “Tidak ada faktor lain mas, hanya pengurus LPM kesulitan mencari

tenaga kerja baik tukang maupun kuli bangunan”, jawab Lestari. Kasi Pembangunan menampik jika anggaran program swakelola Rp 100 juta itu digunaka kepentingan lain diluar program Padat Karya yang sudah direncanakan tersebut. Seperti diketahui banyak pihak bahwa program Padat Karya senilai Rp 100 juta tersebut merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat. Sehingga aneh bila di salah satu desa pengurus LPM kesulitan untuk mendapatkan pekerja, terlebih program tersebut merupakan upaya pemerintah untuk peningkatan serta pengembangan infrastruktur yang ada di pedesaan dengan cara pemberdayaan masyarakat selaku pekerja dengan upah sebagaimana mestinya. Ironisnya lagi, pekerjaan pembangunan SPA tersebut di duga tidak sesuai dengan bestek(besaran teknis). Selain tampak tidak adanya pondasi sebagaimana mestinya serta tidak menggunakan mesin pengaduk atau mollen, para pekerja tersebut sepertinya membangun dengan asal-asalan. Sumber terpercaya mengatakan pada SMN bahwa kegiatan yang ada di Klakah itu baik pengurus LPM terlebih pekerja tidak “mengantongi” RAB (rencana anggaran belanja) sebagaimana merupakan bahan acuan segala kegiatan fisik yang terencana. “Para pengurus LPM tidak memegang

RAB yang seharusnya. RAB-nya masih di Bappemas, pengurus LPM tidak mengambilnya karena takut kena biaya atau membayar”, ungkap salah satu warga yang namanya tidak mau disebut itu. “Jadi ya para pekerja jelas asal-asalan kerjanya karena mereka kerja tidak berdasarkan RAB”, tambahnya lagi. Terpisah, di sampaikan Muchaimin, Kepala Bappemas kabupaten Pasuruan saat dikonfirmasi SMN diruang kerjanya. “Turunnya anggaran antara bulan juni-juli. Tapi dalam pelaksanaannya tidak ada batas waktu atau dead line kapan harus berakhirnya. Dalam arti, bahwa dalam tahun anggaran 2013 semua pelaksanaan kegiatan fisik serta administrasinya juga harus berakhir begitupun dengan pertanggung jawabannya (SPJ)”, tegas Muchaimin. Lebih lanjut, kepala Bappemas menegaskan kalau sampai habis tahun anggaran 2013 pengerjaannya belum selesai dan masih terus berjalan jelas itu tidak diperbolehkan. Karena turunnya anggaran bersamaan dengan yang lain. “Kalau yang lain sudah selesai dan yang di Klakah baru beberapa persen pengerjaannya perlu dipertanyakan. Kemana atau dibuat apa anggaran yang sudah turun tersebut, padahal ini sudah mendekati akhir tahun aggaran 2013”, terang Muchaimin, sambil menegaskan bahwa jangan main-main dengan program pemerintah. Bersambung... (Wan)

OKNUM GURU Sambungan dari hal. 1 dengan oknum bendahara seko-lah yang sebelumnya bersedia untuk dikonfirmasi melalui telepon, akan tetapi sesampai diruang tamu sudah ditunggu oleh beberapa oknum guru yang langsung marah-marah. Dengan nada emosi langsung mengucapkan kalimat yang tidak pantas diucapkan oleh seorang guru, yang seharusnya bisa lebih menghargai tamu siapapun dan apapun profesinya. Dengan lantangnya tanpa basabasi, oknum guru bernama Kristanti Inawati langsung mendamprat tim investigasi SMN dengan mengatakan, ‘’kalau cari duit jangan seperti ini

caranya’’, ucapnya. Melihat kondisi yang tidak kondusif memaksa tim investigasi SMN untuk tidak melanjutkan pemberitaan tentang sekolah mereka serta menuntut narasumber yang memberikan data tentang dugaan korupsi dan pungutan liar di sekolah untuk dihadirkan di sekolah tersebut. Tim SMN mencoba memberikan pengertian pada oknum guru yang bernama Kristanti Inawati bahwa dalam Undang-undang Pers No. 40 Tahun 1999 Pasal 4 ayat (4) menyebutkan, “Dalam mempertanggungjawabkan pemberitaan di depan

PROYEK DAK Sambungan dari hal. 1 Berdasarkan Tim investigasi Suara Media Nasional (SMN) di lapangan menemukan penyalahgunaan jabatan, dan pelanggaran oleh Kepala SDN Selosari 1, In Susilowati S.Pd. Pekerjaan rehab gedung sekolah dengan menggunakan DAK tersebut yang seharusnya dilaksanakan secara swakelola oleh kepala sekolah, komite dan P2S. Hal ini justru menjadi kontraktual semua yaitu material, dan upah tenaganya pada rekanan (CV). Total anggaran DAK yang direalisasikan oleh negara ini digunakan untuk merehab 6 ruang kelas SDN Selosari sebesar Rp 270 juta dan anggaran ini merupakan anggaran yang terbesar seKabupaten untuk tahun ini. Ketika Tim menemui pemangku lembaga atau kepala sekolah untuk memperjelas sekali lagi, ditempat kerjanya untuk mengklarifikasi terkait pelaksanaan pekerjaan, dan penyesuaian dengan rekapitulasi rencana anggaran belanja (RAB) mengatakan, “Pengerjaan rehab ruang kelas saya sudah melalui kesepakatan dengan semuanya bahwa sepakat direkankan pada CV’, ujarnya. Bahkan indikasi pemotongan dana anggaran sekitar 10% atau fi

semakin jelas dari beberapa sumber. Kalau kita melihat permasalahan ini jelas dalam kesepakatan pakta integritas, dan surat pernyataan kesanggupan, tidak berarti apa-apa, atau diabaikan, dan tidak merasa bersalah. Akhirnya mengarah kebentuk tindak pidana korupsi atau tipikor, pada uang Negara/rakyat yang sangat merugikan Pemerintah. Disisi lain tim juga minta penjelasan terkait keluhan masyarakat ada penjualan buku LKS, inilah contoh bahwa dunia pendidikan sudah tidak mengedepankan lagi hati nurani yang baik pada hal sekarang sudah diprogramkan pendidikan murah, dan berkualitas masih terbentur praktek kotor dilingkungan sekolah SDN Selosari 1, pada saat Pemerintah telah memprogramkan Pendidikan gratis ini tak ada artinya ketika masyarakat masih terbebani. Sebenarnya Pemerintah telah melarang tenaga pendidik mencari keuntungan/bisnis dari siswa dengan alasan apapun. Masyarakat berharap untuk menindak kepala SDN Selosari 1 yang telah melanggar Perundangundangan agar hal seperti ini tak terulang. (gus)

hukum, wartawan mempunyai Hak Tolak. Hak Tolak ini bertujuan agar wartawan dapat melindungi sumber informasi, dengan cara menolak menyebutkan identitas sumber informasi. Tapi beberapa oknum guru SMPN 02 Singosari tidak mau tahu akan adanya hak tersebut yang sudah diatur dalam Undang-undang Pers No. 40 Tahun 1999. Akan tetapi mereka malah mengancam akan menuntut tim SMN, karena tidak mau menyebutkan identitas narasumber tersebut. Dan pada saat tim investigasi akan mendokumentasikan pertemuan tersebut dengan mengambil gambar dari beberapa oknum guru tersebut salah satu guru yang bernama Kristanti Inawati langsung mendatangi wartawan yang mengambil foto dirinya yang sedang marah-marah pada wartawan. Oknum guru tersebut berusaha merampas kamera wartawan dan mengusir keluar ruangan tim investigasi SMN. Kasus percobaan perampasan kamera wartawan SMN oleh oknum guru SMPN 02 Singosari sampai berita ini ditulis kasus ini sudah dilaporkan pada polsek singosari dengan dugaan pelanggaran undang undang kebebasan informasi publik dan pelecehan profesi wartawan yang dilindungi oleh undang undang No. 40 Tahun 1999 dan perbuatan tidak menyenangkan atau menghalang halangi serta menghambat profesi wartawan dalam mencari berita. Sebelum tim investigasi SMN diusir keluar ruangan oleh beberapa oknum guru tersebut, salah satu oknum guru yang bernama Kristanti Inawati malah menantang Inspektorat Kabupaten Malang dengan mengatakan bahwa mereka adalah institusi resmi KORPRI, apabila ada kesalahan inspektorat harusnya datang dengan surat resmi untuk memanggilnya bukan dengan rekomendasi yang sampai saat ini belum sampai suratnya kepada SMPN 02 Singosari bukan hanya lewat telepon saja. “Yang berhak

Bukti laporan

menghukum instansinya adalah Inspektorat Kabupaten Malang’’, cetus Kristanti Inawati. Dan tindakan oknum guru SMPN 2 Singosari yang marah-marah, membentak, menghalang-halangi jurnalis dalam menjalankan tugasnya sebagai jurnalistik dan melakukan pencegahan, pelarangan penyiaran dan atau penekanan agar pemberitaan tersebut tidak diberitakan, merupakan

pelanggaran Undang-undang Pers No. 40 Tahun 1999 Pasal 18 ayat (1) yang menyebutkan, “Setiap orang yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang berakibat menghambat atau menghalangi pelaksanaan ketentuan Pasal 4 ayat (2) dan ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp 500 juta”. (jar/tim)


CMYK

12

Bupati Nyono Suharli Wihandoko Lantik 272 Kepala Desa JOMBANG, SMN - Secara resmi 272 Kades (Kepala Desa) dari 280 kades yang terpilih di Kabupaten Jombang dilantik dan diambil sumpahnya oleh Bupati Jombang Drs. Ec. H. Nyono Suharli Wihandoko di pendapa Pemkab Jombang, Kamis (5/12/ 2013) pagi. Pelantikan dihadiri ribuan masyarakat dari 272 desa yang terdiri dari panitia Pilkades,Ketua BPD, PJ Kades, forpimka dan keluarga kepala desa, dan dari jajaran pejabat dilingkup pemkab Jombang tampak wakil Bupati Jombang, Ketua DPRD, Forpimda, Plt Sekda, Asisten, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang, Camat, Kepala SKPD, tokoh agama, tokoh masyarakat. Sebanyak 272 kades terpilih ini telah melalui proses pemilihan kepala desa (Pilkades) pada desa masingmasing yang berlangsung aman dan lancar, serentak 27 Nopember 2013 lalu. Sisanya 8 Kades akan dilantik pada akhir Desember 2013, mengingat 8 kades tersebut masih memiliki masa jabatan hingga akhir Desember 2013. Prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah berjalan tertib, lancar dan aman. Bupati Nyono Suharli berbagi tugas dengan wakil Bupati Hj. Mundjidah Wahab. Bupati Nyono Suhari yang menyematkan tanda pangkat dan baskoro, dan Hj. Mundjidah yang menyerahkan petikan Surat Keputusan Bupati. Pada prosesi tersebut sebagai perwakilan kades dari

Bupati Jombang Drs. Ec. H. Nyono Suharli Wihandoko saat melantik 272 Kepala Desa terpilih se-Kabupaten Jombang di Pendopo Pemkab Jombang pada,, Kamis, 5 Desember 2013

yang beragama Islam adalah Drs. H. Basarudin kades Banjarsari-Bandarkedungmulyo. Dan yang beragama Kristen diwakili oleh Supadmi kades

Bakalan Rayung-Kudu. Sesekali Bupati Nyono Suharli menepuk tangan dan menepuk-nepuk bahu kades yang dilantik. “Saya tepuk-

Presiden: Konflik Sampang Berakhir Damai dan Permanen

Presiden SBY saat kunjungan terakhir

SURABAYA, SMN - Mengakhiri kunjungannya selama 3 hari 2 malam di Pulau Madura, Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono secara khusus mendengarkan perkembangan penanganan konflik Syiah di Kabupaten Sampang dari Tim Rekonsoliasi. Saat menggelar jumpa pers di Pendopo Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Jumat (6/12), SBY mengatakan, diperlukan pendekatan yang bijak, tepat, dan dengan kesabaran tinggi, sehinggga konflik tersebut bisa diselesaikan secara damai dan permanen. Dikatakannya, Tim Rekonsiliasi Syiah Sampang telah memperoleh kemajuan. Untuk itu SBY meminta kepada pihak-pihak lain untuk memahami bahwa konflik intraagama seperti di Sampang ini adalah isu yang sensitif. SBY mengaku senang karena sejak tim rekonsiliasi dibentuk, tidak ada lagi muncul konflik baru. “Ini penting sebagai prakondisi untuk melanjutkan upaya perdamaian secara damai dan bermartabat,” katanya. Sebelumnya, saat mengawali kunjungannya di Pulau Madura, Rabu (4/12) siang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan pertemuan informal dengan Tim Rekonsiliasi Syiah Sampang di

Pendopo Kabupaten Sampang. Pertemuan berlangsung tertutup. Saat itu Ketua Tim Rekonsiliasi Prof. Haji Abdullah A’la, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel, Surabaya, menyampaikan laporannya. Presiden mendengarkan perkembangan penyelesaian persoalan Sampang dari ketua tim. Untuk diketahui, konflik Syiah di Sampang sekitar 207 warga yang berhaluan Syiah diusir dari kampung halamannya di Desa Karanggayam, Sampang, Madura. Setelah diusir, mereka ditampung di GOR Sampang dan kemudian dipindahkan ke Rumah Susun Puspa Agro Jemundo Taman, Sidoarjo. Dalam keterangan pers ini Presiden SBY menyampaikan hasilhasil kunjungan kerjanya ke empat kabupaten di Pulau Madura. Di Sampang, Presiden menerima laporan dari Gubernur Jatim Soekarwo dan Ketua Tim Rekonsiliasi Prof HajiAbdullah A’la, yang juga Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel, Surabaya. Selama di Pulau Madura, Presiden melakukan kunjungan ke Kabupaten Sumenep, Pamekasan, dan Bangkalan. Presiden melakukan peninjauan langsung ke beberapa sentra usaha rakyat, seperti PT. Garam (Persero), Perkebunan Jagung Hibrida, pengembangan ruas

jalan Lintas Selatan Madura, pasar tradisonal batik, dan Universitas Trunojoyo Madura. Kunjungan ke Pulau Madura ini tak lain untuk memastikan program percepatan dan perluasan pembangunan Madura langsung dari lapangan. SBY mengatakan, tujuan kunjungan kerjanya ini untuk melihat secara langsung pelaksanaan pembangunan, sekaligus pelaksanaan manajemen pemerintahan, dan pengecekan terhadap kebijakan yang telah saya putuskan beberapa tahun lalu. Ikut mendampingi Presiden dalam kesempatan itu antara lain Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh, Menteri Pertanian Suswono, Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan, dan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi. Sementara itu, usai melakukan sholat jumat di Masjid Agung Kabupaten Bangkalan, SBY dieluelukan warga kota Bangkalan. Seusai mengikuti solat Jumat, warga tidak langsung meninggalkan masjid, tapi berebut menyalami Presiden SBY. Petugas Paspampres agak kerepotan mendampingi Presiden SBY, yang menyambut uluran tangan warga yang mengajaknya bersalaman. Butuh waktu sekitar 30 menit lebih bagi Presiden SBY untuk bisa memasuki kendaraan yang sudah disiapkan di halaman Masjid Agung, Bangkalan. Sebelum memasuki mobil Indonesia-1 yang membawanya ke Pendopo Kabupaten Bangkalan, Presiden SBY sempat melambaikan tangan kepada warga yang terus menyapanya. Sebagian warga mengumandangkan sholawat Nabi Muhammad SAW menanggapi salam dan sapaan Presiden SBY. Acara solat Jumat di Masjid Agung, Kabupaten Bangkalan itu, merupakan rangkaian dari kunjungan selama 2 malam 3 hari Presiden SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono ke Madura. Presiden. (syam)

tepuk bahunya para Kades ini agar lebih amanah dalam menjalankan tugasnya selama periode 2013 - 2019”, tuturnya yang diamini seluruh kades.

Dalam sambutannya Bupati Nyono Suharli mengingatkan kepada para kades yang baru dilantik untuk segera merangkul semua kelompok

masyarakat. Baik yang telah mendukung maupun yang tidak memberikan dukungan saat pemilihan Kades beberapa waktu lalu, termasuk para

calon kades yang belum terpilih. “Segeralah bekerja, tancap gas 120 km per jam, lakukan koordinasi serta musyawarah dengan pemerintah desa, tokoh agama dan masyarakat untuk menjalankan visi misi kades masing-masing untuk mewujudkan masyarakat desa, Kabupaten Jombang Sejahtera Untuk Semua”, pesannya. Menurut Bupati, perjalanan proses demokrasi di kabupaten Jombang semakin dewasa. “Semuanya berjalan dengan tertib aman lancar dan sukses, para petinggi desa memang luar biasa dalam mencari dukungan dan simpati dengan santun mulai dari 27 Nopember sampai 5 Desember ini seluruh tahapan berjalan lancar”, tandasnya. Dan jangan lupa, tambah Bupati Nyono Suharli, lakukan serap aspirasi apa yang menjadi kebutuhan masyarakat dengan mengajak bicara dan bermusyawarah dengan berbagai lapisan, sehingga kebijakan yang diambil akan bermanfaat dan mendapat dukungan penuh dari seluruh masyarakat. “Lakukan kegiatankegiatan yang santun, dan hindari kegiatan yang hura-hura, karena proses perjalanan anda masih panjang”, pesan Bupati Nyono Suharli. “Kami atas nama pemerintah kabupaten Jombang mengucapkan selamat kepada seluruh kepala desa yang baru dilantik, salam buat seluruh masyarakat didesa saudara”, pungkas Bupati Nyono Suharli. (bam/hms)

Monitoring Program BSPS Tahun 2013 di Kab. Jombang

Salah satu rumah warga saat sebelum direnovasi

JOMBANG, SMN - Se- kannya dengan batuanya jadi nada yang dikatakan Danang dengan anggaran segitu bisa Praptoko Kabid Perumahan cukup, terang Danang. dan Tata Bagunan memang Tambah danang pihaknya Dinas Pu Cipta Karya banyak selama ini telah bekerjasama mendapat batuan program dengan kepala desa untuk bedah rumah sebayak 958 unit melakukan sosalisai dan modan sam-pai saat ini tahap nitoring ke desa yang menpenyelesainnya sudah selasai, dapat batuan supaya bantuan sesuai jadwal yang ditentukan. tepat sasaran. Supaya tidak Namun pihaknya menghim- disalahgunakan kegunaanbau kepada masyarakat Jom- nya dan pihaknya berharap bang, terutama yang menda- minta kerjasamanya pada pat bantuan bedah rumah yang menerima batuan supaya tersebut harus memahami betul-betul manfaatkan bantentang batuan yang dikucur- tuan dana tersebut memang kan dari pemerintah 7,5 juta kalau diliat batuannya sangat per unit itu diperuntukkan re- kecil. Kalau diliat dari kacahab sedang, bukan rehab dari mata sangat kurang bantuan bangunan nol dan buat cor tersebut. Tapi apabila digubeton dan harus memahami nakan untuk rahab kecilmekanisme yang telah kita kecilan saya kira cukup. Tapi sosialisasikan jangan menya- kalau berat bangunan sangat lahi aturan yang ditentukan. mewah ya jelas dana tesebut Jadi harus bisa menyesuai- Baca BEDAH RUMAH.. hal. 11

Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya terus berbenah dengan program-program pro rakyat dan dengan keberhasilannya dengan mendapat bantun bedah rumah sebanyak 958 unit tidak mudah. Karena butuh waktu yang panjang karena banyak masyarakat yang belum memahami betul apa maksud dan tujuan batuan tersebut banyak yang menyalah artikan. Maka dengan dengan ini Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya melakukan upaya sosalisasi dan monitoring program.

Salah satu rumah warga sesudah direnovasi


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.