CMYK
SuaraMedia NasionalCom
Media Online: suaramedianasional.com
Nomor ISSN: 2355-6501
@smedianasional
Sudah Terdaftar di Dewan Pers. Surat Izin Penerbitan Usaha Pers: SK Menkum Ham Nomor: AHU-62124.AH.01.01 Tahun 2013
Harga Rp 5.000,(Luar Kota+ Ongkos Kirim)
Edisi 174 Tahun VII / 23 Februari - 1 Maret 2015
Tahun 2014 Dewan Pers Keluarkan 28 PPR Jakarta (Berita Dewan Pers) - Dewan Pers menerima tidak kurang dari 555 surat pengaduan sepanjang tahun 2014. Pengaduan itu terdiri atas 233 pengaduan langsung ke Dewan Pers, selebihnya sebanyak 322 surat berupa tembusan yang menginformasikan tentang kasus-kasus yang menyangkut pers. Menindaklanjuti pengaduan-pengaduan tersebut, Dewan Pers telah mengeluarkan 28 Pernyataan Penilaian dan Rekomendasi (PPR). Selain itu, ada 30 pengaduan yang berhasil diselesaikan melalui ajudikasi dan musyawarah mufakat. Penyelesaian pengaduan tidak hanya digelar di Jakarta, tetapi juga di Poso, Medan, Riau dan Surabaya. Pengadu umumnya adalah warga masyarakat dari berbagai profesi, sedangkan pers tentu saja paling banyak menjadi teradu. Dewan Pers juga menangani kasus pengaduan terkait persoalan antar perusahaan pers. Ada juga wartawan yang justru mengadukan anggota masyarakat atau pejabat ke Dewan Pers. Media cetak menjadi yang paling banyak diadukan, disusul media siber kemudian media siaran (televisi).
Catut Nama Polda Jatim dan Polres Kediri
Direktur CV Berlian Sejahtera Tipu 90 Juta
Bersambung di halaman 11
Warga Desa Barong Sawahan Kecamatan Bandar Kedung Mulyo Jombang mengadukan Syaifudin selaku Direktur CV Berlian Sejahtera yang berlamat Sukorejo Pamenang Gang 11/31 RT/RW02/05 Kecamatan Ngasem Kediriyang menipu dirinya 90 juta yang mecatut Polda Jatim Serta Polres Kediri.
Syaifudin, Direktur CV Berlian Sejahtera
Jombang, SMN - Suyanto beserta Ahmad Zaenal yang di damping Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Penegak Demokrasi Jatmiko Dwi Utomo melaporkan ke Polres Jombang kemarin (20/ 2) lalu. Warga Desa Barong Sawahan Kecamatan Bandar Kedung Mulyo Jombang mengadukan Syaifudin selaku Direktur CV Berlian Sejahtera
selaku Direktur CV Berlian Sejahtera untuk melaksanakan usaha galian c tersebut, segala semua ijin galian c tesebut lengkap. Kasus penipuan terhadap Suyanto terebut bermula saat
yang berlamat Sukorejo Pamenang Gang 11/31 RT/ RW02/05 Kecamatan Ngasem Kediriyang menipu dirinya 90 juta yang mecatut Polda Jatim Serta Polres Kediri. Antara Suyanto, Ahmad Zaenal serta Syaifudin melakukan kerja sama usaha galian C yang berlamat di Desa Kempleng Kecamatan Purwoasri Kecamatan Kediri. Dan Suyanto menunjuk Syaifudin
galian c Suyanto yang dijalankan oleh sayaifudin selaku direktur CV Berlian Sejahtera di grebek oleh anggota Polres Kediri karena di duga tak berijin. Bersambung di halaman 11
Korban didampingi Jatmiko
Ketua TP PKK dan Ketua Forsid Kunjungi Pengungsi Banjir di RTH Mojoagung
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jom-bang, Ir. Tjaturina Wihandoko MM, dan pengurus TP PKK serta Ketua Forum Silaturahmi Istri Dewan (Forsid), Endang Joko Triono memberikan makanan kepada korban banjir
Jombang, SMN - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang, Ir. Tjaturina Wihandoko MM, dan pengurus TP PKK serta Ketua Forum Silaturahmi Istri Dewan (Forsid), Endang Joko Triono melakukan pemantauan di lokasi pengungsian banjir di kawasan Mojoagung, Jumat (20/2/2015). Rombongan Ibu-Ibu istri eksekutif dan legislatif ini datang bersama-sama ke RTH Mojoagung lokasi pengungsian korban terjangan banjir Mojoagung serta membantu didapur umum. Dalam pemantauan tersebut, diserahkan sejumlah bantuan makanan, serta membagikan
biskuit kepada anak-anak dann warga yang ada ditenda pengungsian. Sementara di dapur umum, para relawan mulai memasak logistik yang telah disediakan oleh BPBD juga bantuan masyarakat untuk membantu warga yang terdampak banjir. Banjir yang menerjang kawasan Mojoagung dipicu melubernya aliran Sungai Gunting. Banjir yang juga menggenangi jalan raya ini juga memutus jalur provinsi yang menghubungkan Jombang-Surabaya. Perjalanan kendaraan yang melintas agak tersendat. Para sopir bus me-
milih jalur alternatif, yakni perempatan Gambiran Mojoagung belok kiri menuju Kecamatan Sumobito hingga tembus Trowulan Mojokerto. Tjaturina Wihandoko didampingi Endang Joko Triono berharap banjir segera surut. Sehingga masyarakat yang ada dipengungsian dapat segera kembali kerumah dan membersihkan sisa banjir. Istri Bupati Jombang ini juga berdoa masyarakat Jombang dijauhkan dari bencana. Apresiasi dan motivasi juga disampaikan untuk tim relawan dari Tagana dan BPBD yang ada dilokasi. (Wati_Humas/met adv)
Rapat Koordisasi Penutupan Lokalisasi Kedung Banteng di Ponorogo Ponorogo, SMN - Pemerintah Daerah Kabupaten Ponorogo serius menindak lanjuti pemberantasan penyakit masyarakat atau pekat yang masih ada di Ponorogo. Setelah sebelumnya pemerintah Propinsi yang lebih dahulu melakukan penutupan lokalisasi terbesar se ASIA yang ada di Jawa Timur, kini Pemerintah Kabupaten Ponorogo meneruskan langkah Pemprov dengan akan menutup Lokalisasi Kedung Banteng yang ada di Ponorogo. Langkah-langkah kongkret tersebut mulai diwujudkan kemarin melalui rapat koordinasi penutupan lokalisasi kedung banteng tersebut. Rapat koordinasi tersebut diadakan Selasa, 17 Pebruari 2015 bertempat di ruang pertemuan Bantarangin Pemkab Ponorogo denagn dibuka dan dipimpin langsung oleh Sekertaris Daerah Kabupaten Ponorogo DR. Drs. Agus Pramono, MM yang mewakili Bupati Ponorogo selaku wakil Pemerintah Daerah. Dalam kesempatan tersebut Sekda menyampaikan bahwa penutupan lokalisasi bertujuan untuk menciptakan ketertiban dan ketentraman di ponorogo serta lebih
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Kediri, Ferry Silviana Abu Bakar launching dan Seminar Gerakan Menekan Angka Kematian Ibu dan Bayi (Gemakiba) di Gedung Nasional Indonesia (GNI) Kota Kediri.
Suassana Rapat Koordisasi Penutupan Lokalisasi Kedung Banteng
menegaskan ponorogo sebagai kota santri. Penutupan tersebut akan dilakukan pada bulan Juni 2015 bertepatan dengan bulan ramadhan, dimana setelah bulan ramadhan selesai diharuskan tidak ada lagi PSK yang kembali ke lokalisasi tersebut. Dalam penutupan tersebut juga akan melibatkan daerah sekitar ponorogo seperti wonogiri dan
pacitan serta daerah asal dari PSK yang ada di lokalisasi tersebut. Selain tersebut juga ditekankan pentingnya penanganan berkelanjutan dan pemanfaatan eks lokalisasi tersebut agar nantinya tidak kosong terlalu lama. Seperti diketahui bersama bahwa dari data di Dinas Sosial Ponorogo bahwa saat ini terdapat 176 PSK
Iklan / Langganan hubungi : Tlp. (0354) 691147, HP 081 231 515 435
yang bermukim di lokalisasi. Untuk persiapan penutupan tersebut mereka telah mendapat pelatihan ketrampilan sesuai permintaan masing-masing PSK. Selain itu mereka juga akan mendapat uang saku sebesar Rp 3 juta serta bantuan biaya jaminan hidup selama 6 Bulan sebesar Rp 300.000,-/ Bulan. (hms/ adv/wied)
Pemkot Kediri Tekan AKI Kediri, SMN - Pemkot memasang target tinggi untuk menekan Angka Kematian Ibu (AKI). Jika tahun lalu masih ada tiga ibu meninggal saat melahirkan, tahun ini mereka menargetkan kasusnya tidak ada lagi alias nol. Hal tersebut ditegaskan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Kediri
Ferry Silviana Abu Bakar. Saat ditemui di balai Kelurahan Tinalan, ia menyebut PKK bersama sejumlah satker akan bekerja bersama-sama merealisasikan target tersebut. “AKI nol itu bisa tercapai jika para ibu hamil di Kota Kediri mendapat pendampingan hingga proses melahirkan�, tutur
istri wali kota yang akrab disapa Fey ini. Perempuan yang baru saja melahirkan anak kedua ini mengatakan, selain kader posyandu dan sejurnlah kader kesehatan lainnya, pemkot juga menggandeng mahasiswa kesehatan. Mereka menjadi Bersambung di halaman 11
Email: suaramedianasional@gmail.com
2
Karya Ilmiah
Edisi 174 / VII / 23 Februari - 1 Maret 2015
Peningkatan Prestasi Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas I Semester I SD Negeri II Dono Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2012/2013 Oleh Sri Utami, S.Pd (Guru SD Negeri II Dono Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung)
Ilustrasi KUALITAS pendidikan bangsa dapat ditentukan dari kualitas pendidikan dasar. Untuk mewujudkan kualitas pendidikan di sekolah dasar harus disesuaikan dengan perkembangannya. Sehingga siswa masih menggunakan pola pikir yang kongkret, maka dalam proses pembelajaran yang abstrak harus dibantu agar menjadi lebih kongkrit. Hal ini berarti bahwa strategi pembelajaran IPA haruslah sesuai dengan perkembangan intelek-
tual/ perkembangan tingkat berfikir anak, sehingga diharapkan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar itu lebih efektif dan menyenangkan. Berdasarkan nilai mata pelajaran IPA, data yang diperoleh menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas I SDN II Dono Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2012/2013 masih di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 60. Dari 12 siswa hanya 6 siswa
atau 26,08% yang mendapat nilai e” 60. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran IPA perlu diperbaiki guna peningkatan kualitas hasil pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui dan mendeskripsikan penerapan pendekatan Kontekstual pada mata pelajaran IPA di kelas I, (2) mengetahui dan mendeskripsikan peningkatan hasil belajar IPA melalui pendekatan kontekstual di kelas I SDN II Dono Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2012/2013. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas dengan pendekatan deskriptif kualitatif model kolaboratif partisipatoris. Subyek penelitian adalah 12 siswa kelas I SDN II Dono Kecamatan Sendang Kabu-
paten Tulungagung dengan rincian siswa laki-laki sebanyak 8 anak dan siswa perempuan sebanyak 4 anak. Dalam penelitian ini peneliti sebagai guru (pengajar) dan kepala sekolah sebagai observer. Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus yang masingmasing siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Pelaksanaan dilakukan dengan mengadakan pembelajaran yang dalam satu siklus ada dua kali tatap muka. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai, seperti yang telah didesain. Proses penganalisisan data penelitian ini berpedoman pada langkahlangkah analisis data penelitian kualitatif. Langkah-langkah analisis tersebut terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: (1) reduksi data, (2) penyajian data,
(3) penariakan kesimpulan. HASIL PENELITIAN Hasil evaluasi pra-penelitian, nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 25, nilai tertinggi adalah 95, dan ratarata nilainya 62,78 serta siswa yang telah belajar tuntas baru 47,82%, dari pihak sekolah ketuntasan siswa diharapkan mencapai lebih dari 75%, maka masih banyak siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan (KKM=60) sehingga perlu diadakan tindakan dengan menggunakan pendekatan kontekstual agar hasil belajar siswa dapat meningkat. Hasil analisa data perkembangan hasil belajar siswa siklus I dapat disimpulkan bahwa persentasi hasil tes siswa yang tuntas naik 41,07% dengan nilai batas tuntas 60 ke atas, siswa yang tuntas belajar di siklus I sebesar 88,89%, yang semula pada tes awal
hanya terdapat 47,82% siswa mencapai batas tuntas. Besarnya nilai terendah yang diperoleh siswa pada saat tes awal sebesar 25 dan pada siklus I 35. Untuk nilai tertinggi terdapat kenaikan dari 95 naik menjadi 100 dan nilai ratarata kelas yang pada tes awal sebesar 62,78 naik pada tes siklus I menjadi 79,44. Ketuntasan individu maupun ketuntasan klasikal telah mencapai standar minimal yaitu 70%. Hasil penelitian siklus II nilai terendah yang diperoleh siswa pada siklus I naik menjadi 35; dan pada siklus II naik lagi menjadi 65. Nilai ter-tinggi yang diperoleh siswa pada tes siklus I dan II 100. Nilai rata-rata kelas juga terjadi peningkatan yaitu pada tes siklus I 79,44; naik pada siklus II 91,11, siswa belajar tuntas pada siklus I 88,89% pada siklus II naik menjadi 100%. Nilai rata-rata siswa pada pratin-
dakan adalah 62,78 pada siklus I adalah 79,44 dan pada siklus II adalah 91,11. Persentase ketuntasan belajar pada pratindakan adalah 47,82%, pada siklus I adalah 88,89% dan pada siklus II adalah 100%. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan kontekstual model PAKEM mampu meningkatkan presatasi belajar siswa kelas I SDN II Dono Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung. Selain itu peneliti juga menyarankan kepada guru kelas SD khususnya kelas I di lembaga lain untuk menggunakan pendekatan pemebelajaran yang bervariatif sesuai dengan materi yang akan diajarkan agar pembelajaran lebih bermakna dan menyenangkan.
Peningkatan Hasil Belajar Bola Voli Melalui Penerapan Permainan Modifikasi Bola Voli Mini Pada Siswa Kelas V SD Negeri III Kedoyo Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh Sumilih, S.Pd (Guru SD Negeri III Kedoyo Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung) PEMBELAJARAN penjasorkes yang sering kali tidak sesuai dengan karateristik siswa membuat kreativitas anak menjadi terabaikan dan hasil pembelajaran menjadi kurang maksimal. Namun dalam pelaksanaannya pengajar pendidikan jasmani berjalan belum efektif seperti yang diharapkan. Pembelajaran pendidikan jasmani cenderung tradisional. Orientasi pembelajaran harus disesuaikan, dengan perkembangan anak, isi dan urusan materi serta cara penyampaian harus disesuaikan sehingga menarik dan menyenangkan, sasaran pembelajaran ditujukan bukan hanya mengembangkan keterampilan olahraga, tetapi pada perkembangan pribadi anak seutuhnya. Konsep dasar pendidikan jasmani dan model pengajar pendidikan jasmani yang efektif perlu dipahami oleh mereka yang hendak mengajar pendidikan jasmani. Maka perlu adanya modifikasi media pembelajaran yang sesungguhnya. Proses pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di SDN III Kedoyo kondisinya kurang sesuai karakteristik
anak sekolah dasar. Permainan-permainan kecil yang mengundang tawa dan perasaan senang yang menjadi karakteristik anak sekolah dasar masih belum digali secara maksimal, sehingga anak kurang aktif, cenderung membosankan. Strategi pembelajaran yang dilakukan juga masih senantiasa menggunakan pendekatan drill. Permainan bola voli dengan menggunakan ukuran net 180 cm dan juga menggunakan bola plastik yang di lapisi spon bisa mempermudah pembelajaran dan menjadi solusi pembelajaran yang lebih bergairah pada siswa. Permasalahan dan penelitian ini adalah “Bagaimanakah hasil belajar bola voli pada siswa Kelas V semester II SD Negeri III Kedoyo kecamatan Sendang kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2013/2014 setelah diterapkannya permainan modifikasi bola voli mini?” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar bola voli melalui modifikasi bola voli mini pada siswa Kelas V Semester II SD Negeri III Kedoyo kecamatan Sendang ka-
bupaten Tulungagung tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah 15 siswa. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus dimana setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi (pengamatan), dan refleksi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi serta angket/kuesioner yang digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi Bola Voli Mini. Pertemuan pertama siswa diberikan materi tentang teknik dasar dan peraturan yang berlaku dalam permainan bola voli mini, dan juga peraturan mengenai cara bermain bola voli mini dengan baik dan benar, cara penghitungan dengan sistem rally point. Pertemuan ke dua siswa bermain bola voli mini dan dinilai oleh guru dengan menggunakan checklist yang telah di persiapkan. Subjek penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar bola voli
mini dengan bola plastik berlapis spon, net, lapangan, dan peraturan yang sudah disederhanakan pada siswa Kelas V SD Negeri III Kedoyo kecamatan Sendang sebanyak 15 siswa. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini dapat ditunjukkan dengan ketuntasan belajar siswa. Berdasarkan teori belajar tuntas, maka seorang peserta didik dipandang tuntas belajar jika mampu menyelesaikan, menguasai kompetensi atau mencapai tujuan pembelajaran minimal 65% dari seluruh tujuan pembelajaran. Sedangkan keberhasilan kelas dilihat dari jumlah peserta didik yang mampu menyelesaikan atau mencapai minimal skor 65%, Sekurang-kurangnya 85% dari jumlah peserta didik yang ada di kelas tersebut. HASIL PENELITIAN Pada siklus I hasil aspek afektif kriteria tuntas sebanyak 4 siswa (27%), belum tuntas sebanyak 11 siswa (73%). Aspek kognitif dengan kriteria tuntas sebanyak 9 siswa (60%), belum tuntas hanya 6 siswa (40%). Aspek
psikomotorik dengan kriteria tuntas sebanyak 8 siswa (53%), belum tuntas sebanyak 7 siswa (47%). Secara klasikal tingkat ketuntasan belum memenuhi kriteria ketuntasan, karena belum mencapai tingkat ketuntasan sebesar 85% dari keseluruhan siswa yang tuntas, maka perlu dilakukan pembenahan pada siklus II. Pada siklus II aspek afektif dengan pemberian modifikasi diketahui bahwa siswa tergolong dalam kriteria tuntas sebanyak 13 siswa (87%), belum tuntas sebanyak 2 siswa (13%). Aspek kognitif diketahui bahwa siswa tergolong dalam kriteria tuntas sebanyak 13 siswa (87%), belum tuntas sebanyak 2 siswa (13%). Aspek psikomotorik dengan kriteria tuntas sebanyak 14 siswa (93%), belum tuntas sebanyak 1 siswa (7%). Pembelajaran bola voli dengan modifikasi lebih banyak yang tuntas, terjadi peningkatan ketuntasan baik secara klasikal pada kelas modifikasi telah mencapai ketuntasan klasikal sebesar 85%.
Ilustrasi KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan modifikasi bola voli mini dapat meningkatkan hasil belajar bola voli siswa. Oleh karena itu diharapkan bagi siswa dengan adanya modifikasi permainan bola voli mini agar lebih semangat lagi mengikuti pembelajaran penjasorkes dan bagi guru penjasorkes di lembaga lain dapat menggunakan modifikasi bola voli mini dalam pembelajaran bola voli sebagai alternatif pembelajaran
penjasorkes sehingga dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswa. Pembelajaran Penjasorkes dengan modifikasi permainan bola voli mini juga dapat dijadikan alternatif untuk mengatasi sarana dan prasarana yang kurang mendukung di sekolah sehingga dapat diterapkan sebagai variasi pembelajaran bola besar. Bagi guru Penjasorkes diharapkan dapat mengembangkan model-model permainan bola voli mini yang menarik lainnya untuk digunakan dalam pembelajaran permainan bola besar.
Penerapan Pendekatan Bermain Lompat Kanguru Dalam Upaya Peningkatan Hasil Belajar Lompat Jauh Pada Siswa Kelas V Semester II SD Negeri II Nglurup Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh Supriyono, S.Pd (Guru SD Negeri II Nglurup Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung)
Ilustrasi KURANG berkembangannya proses belajar mengajar penjasorkes di SD karena tidak adanya sarana dan prasarana pembelajaran yang tersedia disekolahan tersebut. Sehingga guru penjas orkes dalam melaksanakan proses pembelajaran bersifat monoton, tidak menarik dan membosankan maka siswa tidak memiliki semangat dan motivasi dalam mengikuti pela-
jaran penjasorkes. Pelaksanaan pembelajaran lompat jauh pada siswa kelas V SD Negeri II Nglurup kurang memuaskan bagi guru penjas orkes, hasil yang didapatkan siswa pada tes evaluasi akhir pembelajaran masih banyak siswa yang nilainya belum memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yakni
72. Oleh karena itu diadakan penelitian untuk mengefektifitaskan pembelajaran khususnya pada materi lompat jauh yakni dengan cara pendekatan bermain lompat kanguru atau memvariasikan berbagai macam permainan kedalam pembelajaran. Berdasarkan permasalahan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mendiskripsikan penerapan pendekatan bermain lompat kanguru dalam meningkatkan hasil belajar lompat jauh pada siswa kelas V semester II SDN II Nglurup, (2) Mengetahui hasil belajar lompat jauh dengan penerapan pendekatan bermain lompat kanguru pada siswa kelas V semester II SDN II Nglurup kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2013/2014. METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. PTK ini terdiri dari dua siklus dimana setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi (pengamatan), dan refleksi. Subyek penelitiannya sebanyak 18 siswa kelas V semester II SDN II Nglurup kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2013/2014. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data pengamatan dilapangan dan kuesioner yang diperoleh dari evaluasi dan digu-
nakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan penelitian. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 72. HASIL PENELITIAN Pada siklus I dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata yang didapat adalah 71,89. Dari jumlah 18 siswa, ada 5 siswa yang belum mengalami ketuntasan belajar dan 13 siswa telah mencapai ketuntasan belajar atau dalam persentase ketuntasan belajar hanya diperoleh 72,22% siswa yang sudah tuntas belajar. Dari kriteria ketuntasan belajar yang ditetapkan sebesar 85% hanya diperoleh persentase ketuntasan belajar 72,22%. Hal tersebut dikarenakan proses pembelajaran melalui pendekatan bermain lompat kanguru pada lompat jauh belum begitu mencukupi, yang mengakibatkan siswa masih ada yang
bermain sendiri. Sehingga peneliti memutuskan untuk melanjutkan penelitian pada siklus yang ke II. Pada siklus II dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata yang didapat adalah 74,67. Dari jumlah 18 siswa, ada 1 siswa yang belum mengalami ketuntasan belajar dan 17 siswa telah mencapai ketuntasan belajar atau dalam persentase ketuntasan belajar ada 94,44% siswa sudah tuntas belajar. Aktifitas siswa dalam perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II mengalami peningkatan dan nilainya sudah sesuai yang diinginkan yakni diperoleh persentase ketuntasan belajar yang sudah melebihi persentase ketuntasan belajar yang ditetapkan sebesar 85%. Setiap pertemuan aktifitas pembelajaran siswa baik pertemuan I maupun pertemuan II dan di siklus I
dan siklus II mengalami peningkatan yang cukup baik. Aktifitas pembelajaran guru selalu meningkat dalam proses pembelajaran dengan metode pendekatan bermain lompat kanguru KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui pendekatan bermain lompat kanguru pada materi lompat jauh dengan menggunakan media botol aqua dan paralon sebagai sarana dan prasarana pembelajaran mengalami peningkatan dalam hasil belajar siswa kelas V SD Negeri II Nglurup. Selain itu peneliti juga menyarankan agar guru penjasorkes di tingkat dasar juga menggunakan hasil penelitian ini sebagai rujukan dalam pembelajaran sehingga hasil belajar siswa mampu meningkat.
Kantor Pusat: Dsn Temboro Ds. Plaosan Kec. Wates Kabupaten Kediri, Jawa Timur Kantor Redaksi: Jl. Durian (Ruko PG Pesantren) Pesantren - Kota Kediri, Jawa Timur Telp./Fax: (0354) 691147. Penanggung Jawab & Penasehat Hukum I: Tjutjut Suliyatno, SH, Rahmat Ardianto, SH. Kantor Advokat: Jl. Slamet Riyadi No. 29/67 Kota Kediri. Dewan Penasehat: KH. Drs. Imam Yahya Malik/ Gus Yahya (Ponpes Al Makruf Kedong Lo Kediri), Drs. Ali Rohmad M.Pd, Soroso, Farid Makruf, SE, ST, DR. H.S. Adi Suparto. Komisaris Utama: Winarti. Direktur Utama: Kanti Wiyoto. Direktur II: Edit Suwantara, SE. Direktur III: Agung Budiarto. Pimpinan Redaksi: Kanti Wiyoto. Wakil Pimred: Yon Taufik Hidayat. Bendahara : Surono, Hj. Mintarti, ST. Dewan Redaksi: Kanti, Winarti. Redaktur Pelaksana: Agung Budiarto, Hartono Basingkem, Ir. Prayudi Bahagia RW, Edi Sunarko RD, Bayu Wijayanto, S.Sos, Gembong Pranowo, SH. Humas: Futi’ah SE. Kordinator Liputan: Syamsudin. Fotografer: Wendy Eko Winarto. Manager Marketing: M. Edy Fathurokim. Marketing: Guntur Samsul Hadi ST., Yoyok Sumargono. Surat Izin Usaha Crew dan Wartawan: Kota/Kab. Kediri: Joko D., Susi, Johan Wahyudi, M. Ali Faizin, Supriyono, M. Shulthon I. S.. Nganjuk, Bojonegoro: Rambu Magdalena, Joko Kustono. Suara Blitar: Agus Imam S. Tulungagung/Trenggalek: Rudi Penerbitan Pers: L, Irul. Wartawan Surabaya, Sidoarjo: Slamet, Agus Cahyono S. Pasuruan: Fikri Setiawan, Badri. Bangkalan, Sampang, Pamekasan:Wahyudi Hermawan. Gresik: Syamsudin. Jombang: Slamet W, Puji. Mojokerto: Gunadi. Kabiro Kota/ SK Menkum Ham Kab Madiun, Magetan, Ngawi: Drs. Suyanto. Magetan, Ngawi: Eko Setiyowati. Pacitan: Ir. Prayudi Bahagia RW, Yon Taufik Hidayat. Banyuwangi: Syamsudin. Malang Raya: C. Junaedi (Kabiro). Kota/Kab. Probolinggo, Lumajang: Edi Nomor: Sunarko RD (Kabiro). Bondowoso, Situbondo: Bambang Sulistiono. Biro Jawa Barat, Jakarta: Ahmad Faisholihin. Biro Cepu: Sucipto Achmad Najib. Perwakilan Jawa Tengah: Mulyono RS. Perwakilan Bali: Nyoman. Perwakilan AHU-62124.AH.01.01 Maluku: Yohanes. Perwakilan Kalimantan Tengah, Biro Gunung Mas: Mandau Suwandi. Perwakilan Sumareta Selatan: Hasan Bakri. Kabiro Kota Lubuklinggau, Kab. Musi Rawas: Abu Hasan Azhari. Perwakilan Kepulauan Riau: Tahun 2013. Ekowanto. Biro Kota Batam: Asriaadi, ST. Perwakilan Sulawesi Selatan: Adnan. Perwakilan Propinsi Jambi: Sugianto. Perwakilan Provinsi Banten: Eduward Manurung. Biro Kab. Tangerang:Nurhasan, Udin Hasanudin. Kota Tangerang: Irfan Efandi, Neneng A’ung. Desain/Layout: Irul. Penanggungjawab: No. Rekening BRI Cabang Wonorejo Kecamatan Wates Kabupaten Kediri. No. 6271-01-000106-50-4. A/N. Winarti. No. Rekening Bank Jatim Capem Wates Kabupaten Kediri. No. 0782015257. A/N: Winarti. Website: Kanti Wiyoto www.suaramedianasional.com. Email: suaramedianasional@gmail.com. Percetakan PT . Citra Cetak Pratama Sidoarjo. Isi diluar tanggungjawab percetakan. Kantor Biro Ponorogo: Jl. Basuki Rahmat No.17 A Ponorogo, contact person: 081231515435. Kabiro: Ir. Prayudi Bahagia RW. Wartawan: Anny Hidayati, Tri Purwanto Budi Wiyono. Waspadai Wartawan Suara Media Nasional yang memegang Kartu Pers yang namanya tidak tercantum dalam BOK REDAKSI bukan tanggung jawab Redaksi. Bila Anda ingin berlangganan, Keluhan serta informasi. Bisa mengirim surat untuk redaksi kami, kirim dengan identitas diri ke Kantor Pusat “SUARA MEDIA NASIONAL” di Dusun Plaosan Desa Plaosan Kecamatan Wates Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Telp/Fax. (0354) 691147, 081231515435, 081234225711, 085645867811. Kami hanya memuat iklan berdasarkan order yang masuk dari pemasang iklan dan bila mana ada iklan yang tidak termuat harap menghubungi kantor redaksi “SUARA MEDIA NASIONAL”. Tidak dibenarkan meminta imbalan sesuatu dari nara sumber. Harga iklan: 1 Halaman (325x513 mm) Warna Rp 15.000.000., Hitam Putih Rp 12.000.000. 1/2 Halaman (325x256 mm) Warna Rp 10.000.000. / Hitam Putih Rp 8.000.000. 1/4 Halaman (325x128 mm) Warna Rp 7.500.000. / Hitam Putih Rp 5.000.000. 1/8 Halaman (325x64 mm) Warna Rp 3.000.000. / Hitam Putih Rp 2.000.000. Iklan Kartu Nama (85x56 mm) Warna Rp 1.000.000,- / Hitam Putih Rp 750.000. Iklan Warna: Rp 12.000/mmk, Iklan Hitam Putih: Rp 8.000/mmk.
Penerbit: PT. SUARA MEDIA NASIONAL
“Jika pers merugikan, jangan main hakim sendiri, gunakan hak jawab atau adukan ke Dewan Pers”. (Pesan ini disampaikan Suara Media Nasional dan Dewan Pers). Gedung Dewan Pers, Lantai 7-8. Jl. Kebon Sirih 34, Jakarta 10110 Tel. (021) 3521488. 3504874. 3504874-75. Fax. (021) 3452030. Email: dewanpers@cbn.net.id. Twitter: @dewanpers. Website: dewanpers.or.id / www.persscouncil.or.id
KEDIRI RAYA Edisi 174 / VII / 23 Februari - 1 Maret 2015
3
Dari Kediri untuk Indonesia
Goa Selomangleng Kediri
Simpang Lima Gumul Kediri
Pengembangan Optimasi Lahan di Kabupaten Kediri Kediri, SMN - Ketahanan pangan menjadi perhatian utama Pemerintahan Presiden Joko Widodo. Ditargetkan dalam 3 tahun kedepan, Indonesia sudah swasembada pangan. Pembenahan demi pembenahan telah dilakukan hingga daerah, tak terkecuali Kabupaten Kediri. Dalam rangka Sosialisasi Program Pengembangan Optimasi Lahan di Kabupaten Kediri yang diselenggarakan di ruang rapat Monumen SLG (Simpang Lima Gumul), Jum’at (20/2) terhadap calon penerima program tersebut, yang dihadiri oleh Direktur Perluasan dan Pengelolaan Lahan Kementerian Pertanian Ir. Prasetyo Nuchsin, MM. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa program ini untuk mendukung akselarasi terwujudnya Ketahanan Pangan Nasional khususnya Swasembada komoditas Padi di Indonesia. Namun demikian Prasetyo juga menyatakan bahwa ternyata Kabupaten Kediri tidak hanya potensi tanaman padi saja, hasil pantauan beliau di beberapa wilayah disini, ternyata tanaman lain seperti jagung, tebu, sayuran dan holitkultura lainnya banyak ditanam para petani. Ini menunjukkan bahwa kesuburan
tanah pertanian di Kabupaten Kediri sangat bagus. Untuk itu beliau sangat mendukung dan optimis bahwa Program Pengembangan Optomasi Lahan di Kabupaten Kediri akan berjalan sukses. Tambah Prasetyo. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kediri Ir. Widodo Imam Santoso, M.AB menjelaskan bahwa Program Pengembangan Optimasi lahan ini harus dilaksanakan dengan maksimal. “Optimasi lahan merupakan salah satu program untuk meningkatkan ketahanan pangan khususnya komoditas padi. Diharapkan para petani dapat memanfaatkan teknologi spesifikasi lokasi sehingga para petani dapat meningkatkan hasil produksi padi.” Ujarnya. Widodo menerangkan Calon Penerima Program Pengembangan Optimasi Lahan di Kabupaten Kediri tahun 2015 ini, berjumlah 13 Kelompok Tani dari 13 Desa yang berbeda dari 8 Kecamatan. Nantinya para peserta (Kelompok Tani) ini akan dibukakan rekening Bank Jatim yang nantinya akan langsung ditransfer dana melalui nomor rekening masing-masing atas nama kelompok tani sesuai dengan luas lahan yang dimiliki.
Adapun Kelompok Tani Calon Penerima Program Pengembangan Optimasi Lahan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Kelompok Tani Subur Makmur Desa Blaru Kecamatan Badas. 2) Kelompok Tani Sido Maju Desa Tertek Kecamatan Pare, 3) Kelompok Tani Sido Mukti Desa Gedangsewu Kecamatan Pare, 4) Kelompok Tani Jaya Makmur Desa Semen Kecamatan Pagu, 5) Kelompok Tani Nyoto Mulyo Desa Tengger Kidul Kecamatan Pagu, 6) Kelompok Tani Tani Subur II Desa Senden Kecamatan Kayen Kidul, 7) Kelompok Tani Sumber Rejeki Desa Kalipang Kecamatan Grogol, 8) Kelompok Tani Sido Rukun II Desa Gambyok Kecamatan Grogol, 9) Kelompok Tani Karya Makmur Desa Blimbing Kecamatan Tarokan, 10) Kelompok Tani Tani Subur DesaTarokan Kecamatan Tarokan, 11) Kelompok Tani Karya Makmur I Desa Bulusari Kecamatan Tarokan, 12) Kelompok Tani Tani Mulyo Desa Selosari Kecamatan Kandat, 13) HIPPA Sumber Asih Desa Tiron Kecamatan Banyakan. Dalam kesempatan tersebut Dandim 0809 Kediri Letkol Purnomosidi, SIP. yang diwakili oleh Kasdim 0809 Kediri Suko Edi
mengatakan bahwa Kodim 0809 Kediri beserta segenap jajarannya akan siap membantu bersama-sama Pemerintah Kabupaten Kediri dan para petani atas terselenggaranya Program Pengembangan Optimasi Lahan di Kabupaten Kediri. “Hal ini merupakan tugas Negara yang harus dikerjakan dengan serius dan sungguh-sungguh karena mendukung ketahanan pangan nasional yang berujung juga kepada ketahanan nasional.” Ujar Suko Edi. Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno dalam sambutannya mengatakan bahwa Kabupaten Kediri sangat mendukung terhadap suksesnya Program Pengembangan Optimasi Lahan di Kabupaten Kediri. Program bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat dalam rangka Akselerasi terwujudnya ketahanan pangan sebagaimana yang telah dicanangkan oleh Presiden Jokowi ini merupakan salah satu perwujudan perhatian yang sangat besar terhadap kawula cilik seperti petani. Hal ini sangat selaras dengan program dan kondisi Kabupaten Kediri yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian petani, ujar dr. Hj. Haryanti Sutrisno. Untuk itu dr.Hj.Haryanti Sutris-
Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno bersama Direktur Perluasan dan Pengelolaan Lahan Kementerian Pertanian Ir. Prasetyo Nuchsin, MM, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kediri Ir. Widodo Imam Santoso, M.AB, dan Kasdim 0809 Kediri Suko Edi
no menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan Pemerintahan Jokowi kepada Kabupaten Kediri berupa bantuan Program Pengembangan Optimasi Lahan yang
akan diterima para kelompok tani. “Selanjutnya kepada Dinas Pertanian dan jajarannya bersama segenap jajaran TNI di Kodim 0809 Kediri agar selalu membantu, me-
ngawal, membimbing dan membina para kelompok tani calon penerima program ini, agar dapat berjalan dengan lancar dan sukses”, tegas dr. Hj. Haryanti Sutrisno. (hms/adv/kan)
Tingkatkan Mitigasi Desa Rawan Longsor di Wilayah Lereng Gunung Wilis
Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno bersama warga desa
Kediri, SMN - Musim penghujan tengah menyelimuti hampir seluruh wilayah Indonesia, tak terkecuali di Kabupaten Kediri. Hujan
hampir tiap hari terjadi setiap saat, baik itu pagi hari, siang, sore juga tengah malam. Intensitas hujan yang terjadipun juga tak menentu, bisa
gerimis atau bahkan hujan deras yang disertai angin. Intensitas hujan yang tinggi pada musim penghujan seperti ini
dapat berdampak negatif dalam waktu yang sangat singkat. Bencana tanah longsor telah terjadi di Kabupaten Kediri, salah satu desa terdampak longsor yang parah adalah Dusun Jeti Desa Blimbing Kecamatan Mojo. Disini terdapat 17 rumah warga Desa Blimbing rusak parah akibat longsor yang terjadi pada hari Sabtu malam (14/2). Menurut beberapa kesaksian warga, hujan deras yang mengguyur Desa Blimbing sejak sore hari memicu longsornya tanah. Sejatinya Desa Blimbing berada di daerah pegunungan, tepatnya di lereng gunung Wilis. Struktur tanah yang miring dan intensitas hujan yang tinggi di daerah dataran tinggi menjadikan tanah di wilayah tersebut menjadi gembur sehingga rawan longsor. Akibat dari kejadian longsor tersebut, dusun di Desa Blimbing bagian atas terisolir, sekitar 300 kepala keluarga masih belum bisa dijangkau karena putusnya akses jalan desa. Pemerintah Kabupaten Kediri terus berupaya membuka jalan agar warga bisa turun ke bawah. Bersama dengan TNI, Polri,
Tagana (Taruna Siaga Bencana), BPPD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), para relawan dan warga sekitar bersatu padu untuk membersihkan longsoran tanah dan memperbaiki infrastruktur yang rusak. Selain itu juga dilakukan pembenahan akses untuk air bersih yang sangat diperlukan warga korban bencana longsor tersebut. Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno melakukan peninjauan langsung ke tempat terjadinya longsor pada hari Rabu (17/2), bersama BPPD, BPMPD (Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Desa), Dinas Pekerjaan Umum, Bagian Umum dan didampingi Camat Mojo serta Kepala Desa Blimbing di rumah-rumah penduduk yang rusak akibat terkena longsor. Dalam kesempatan tersebut dr.Hj.Haryanti Sutrisno mengatakan bahwa BPPD Kabupaten Kediri agar segera melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Dinas dan Instansi terkait seperti Dinas PU TNI, POLRI, Tagana dan relawan untuk menindaklanjuti pengembalian kondisi rumah dan infrastruktur
yang rusak menjadi normal kembali. Selain itu dr.Hj.Haryanti Sutrisno mengingatkan kembali bahwa musim hujan saat ini intensitasnya masih tinggi sehingga Mitigasi oleh BPPD dan Instansi terkait untuk desa-desa rawan longsor di wilayah lereng Gunung Wilis Kabupaten Kediri lainnya harus selalu dilakukan dan ditingkatkan. Sehingga dengan demikian korban jiwa akibat bencana longsor di wilayah tersebut dapat diantisipasi dan dihindari. Untuk itu penanaman penghi-
jauan pohon-pohon penahan air (Trembesi, Mahoni, Jati dll.) terhadap desa-desa di lereng Gunung Wilis harus digalakkan. Pohonpohon tersebut dapat mencegah dan menahan terjadinya bencana longsor, jangan menebang pohon sembarangan dan jangan hanya menanam tanaman sayuran dan rumput makanan ternak saja di lereng tersebut, sehingga mengakibatkan struktur tanah menjadi gembur dan mudah longsor. Imbuh dr. Hj. Haryanti Sutrisno. (hms/adv/kan)
Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno saat lakukan kunjungan
Launching Motor Perpustakaan Keliling Kediri, SMN - Guna membangkitkan minat baca masyarakat khususnya anak-anak Kota Kediri, Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Kediri bekerjasama dengan TP. PKK Kota Kediri meluncurkan motor perpustakaan keliling untuk anak. Launching dilaksanakan pada hari Jum’at, 20 Februari 2015 bertempat di TK. Pembina Kelurahan Semampir. Acara dihadiri oleh Wakil Walikota Kediri Hj. Lilik Muhibbah, S.sos.I, M.Pd.I, Ketua TP. PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar, Kepala Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumen Yoyok Susetyo,SH dan seluruh Kepala SKPD di Kota Kediri. Acara diikuti oleh perwakilan siswa-siswi taman kanakkanak (TK) yang ada di Kota Kediri. Menurut Yoyok Susetyo tujuan dari launching motor perpustakaan keliling ini adalah untuk lebih menumbuhkan minat anak-anak TK dan ibu-ibu yang mengantar anak nya pergi ke sekolah. Selain itu juga sebagai sarana tumbuh cerita untuk anak dan ibu. Yoyok Susetyo juga mengatakan dengan mengajak ibuibu untuk gemar membaca akan lebih mengajak anak-anak untuk lebih gemar membaca. Lanjut Yoyok Susetyo, kelebihan motor perpustakaan keliling ini daripada mobil perpustakaan
Barang bukti sepeda motor
Perpustakaan Keliling Kota Kediri
keliling adalah motor perpustakaan keliling ini lebih mudah menjangkau daerah-daerah sempit atau loronglorong yang tidak bisa dilalui mobil. Namun buku yang disediakan motor perpustakaan keliling ini tidak sebanyak pada buku yang terdapat di mobil perpustakaan keliling. Dalam sambutannya Bunda Fey sapaan akrab Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar mengatakan motor perpusatakaan keliling ini merupakan motor pintar yang juga dilengkapi akses internet. Dengan adanya motor perpustakaan keliling ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat terutama bagi anak-anak dan orang tua saat
mengantar anak ke sekolah. Setelah memberikan sambutannya, Bunda Fey didampingi Yoyok Susetyo memberikan pertanyaan kepada 5 anak-anak TK yang ditunjuk untuk maju kedepan. Setelah menjawab pertanyaan anakanak tersebut mendapat doorprize. Sementara itu Lilik Muhibbah atau yang akrab disapa Ning Lik mengatakan anak-anak saat ini lebih tertarik dengan bermain game dan duduk lam di depan televisi daripada membaca. Untuk itu Ning Lik mengajak seluruh orang tua untuk menumbuhkan gemar membaca pada anak. “Mari kita mulai gemar membaca dari orang tua khususnya
ibu. Karena minat baca anak bisa dimulai dari orang tuanya” ujar Ning Lik. Usai memberikan sambutannya Ning Lik juga memberikan pertanyaan kpada 4 anak-anak TK. Selain memberikan pertanyaan, Ning Lik juga meminta salah satu anak untuk menyanyi. Acara dilanjutkan dengan launching motor perpustakaan keliling yang secara simbolis ditandai dengan pemecahan kendi oleh Ning Lik dan Bunda Fey. Kemudian Ning Lik dan Bunda Fey juga berkeliling untuk melihat buku-buku apa saja yang ada di motor perpustakaan keliling. (kan)
Pelaku Begal Motor Tangerang Berusia 19 Tahun Tangerang, SMN - Dua orang pelaku begal Motor di Kawasan Tangerang terjaring Operasi Bina Kusuma yang digelar Polsek Curug Tangerang. Penangkapan berawal saat petugas menggelar operasi di Jalan Kavling Perkebunan. Petugas mencurigai pengendara sepeda motor yang sedang berboncengan. Keduanya hendak kabur menghindari razia polisi. Petugas pun menangkap pengendara sepeda motor Honda Beat berinisial MA, danAR. Saat diperiksa, ternyata sepeda motor tersebut hasil curian. Keduanya mengakui sepeda motor yang mereka kendarai milik Fajar, warga Binong, Curug, Kab. Tangerang. “Dari tangan kedua begal ini kami menyita dua
unit sepeda motor hasil curian,” kata Iptu Sobirin, Kanit Reskrim Polsek Curug, Kamis (19/2). Sobirin menambahkan kedua pelaku tersebut tergolong berusia muda. MA berusia 19 tahun, sedangkan AR berusia 21 tahun. Kepada petugas, kedua begal ini mengaku beraksi bersama tiga pelaku lainya. Saat dilakukan pengembangan ke rumah kontrakan tersangka di Kampung Binong, ketiganya diketahui telah melarikan diri. “Tak jauh dari rumah kontrakan tersangka, kami mengamankan empat orang sopir sedang asyik bermain judi remi. Meraka pun langsung kami amankan,” ujar Iptu Sobirin. (man/san)
4
Potret
Edisi 174 / VII / 23 Februari - 1 Maret 2015
Bupati Trenggalek Buka Turnamen Futsal Kapolres CUP Ke I Tahun 2015
Sambutan Bupati Mulyadi pada pembukaan Turnamen Futsal Kapolres CUP Ke I Tahun 2015
Trenggalek, SMN- Guna memelihara semangat kebersamaan serta memelihara tingkat kesegaran dan kebugaran mental dan kebugaran fisik kita dari kegiatan rutin sehari-hari Polres Trenggalek mengadakan kegiatan olahraga yang popular dikalangan masyarakat baik tua maupun muda yaitu Futsal. Pada Senin, 16 Februari 2015 bertempat di Boy Futsal Sport Center Kelutan Trenggalek telah digelar pembukaan Turnamen Futsal Kapolres CUP Ke I Tahun 2015 dan dihadiri oleh Bupati Tenggalek Dr. Ir. H. Mulyadi WR.MMT beserta Wakil Bupati Trenggalek, Kapolres Trenggalek beserta jajarannya, Dandim 0806 Trenggalek, Para
Kepala SKPD Terkait dan Para Offisal dan Atlit Futsal Lainnya. Kegiatan ini diikuti oleh para remaja dengan maksud agar bisa menjalin kerjasama yang baik dengan Polri khususnya anggota Polres Trenggalek. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan sinergi antara Polri dengan masyarakat serta menumbuhkan keakraban antara anggota Polri khususnya Polres Trenggalek dengan masyarakat. Sehingga informasi dari masyarakat akan mudah didapatkan dengan kerjasama yang baik melalui kegiatan ini. Adapun kegiatan ini dimulai tanggal 16 S/d 25 Februari 2015, adapun pertandingan dimulai pukul 19.00 WIB s/d
Bupati Syahri Letakkan Batu Pertama Pembangunan Masjid Desa Gebang Tulungagung, SMN - Sebagaimana kita ketahui bersama masjid merupakan sebuah tempat peribadatan seorang hamba kepada Allah dan diantaranya ibadah yang sangat agung adalah memakmurkan masjid Allah. Demikian antara lain sambutan Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, SE. Msi Rabu, 18 Februari 2015, dalam acara peletakan batu pertama pembangunan Masjid Yuki Al Kasdi, di kantor Desa Gebang, Kecamatan Pakel, Tulungagung. Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, SE. Msi, menambahkan, bentuk memakmurkan masjid bisa pemakmuran secara lahir maupun batin. Secara batin yaitu memakmurkan masjid dengan sholat jamaah, tilawah Al’Quran, dzikir yang syari, belajar dan mengajarkan ilmu agama, kajian-kajian ilmu dan berbagai ibadah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Sedangkan pemakmuran masjid secara lahiriah adalah menjaga fisik dan bangunan
masjid sehingga terhindar dari kotoran dan gangguan lainnya. Sementara itu Kades Gebang, Yasbinto antara lain mengucapkan terima kasih kepada Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, SE. Msi dan Wakil Bupati Tulungagung, Drs. Maryoto Birowo MM yang mau meluangkan waktunya untuk datang dan meletakan batu pertama pembangunan Masjid Yuki Al Kasdi, di kantor Desa Gebang, Kecamatan Pakel Sebelum mengadakan meletakan batu pertama pembangunan Masjid Yuki Al Kasdi, di kantor Desa Gebang, Bupati Tulungagung terlebih dahulu menggunting untaian bunga melati di depan masjid setempat. Selanjutnya, Bupati Tulungagung meletakan batu pertama pembangunan Masjid Yuki Al Kasdi dan peletakan batu pembangunan masjid diteruskan oleh Wakil Bupati Tulungagung, Drs. Maryoto Birowo MM. (rud)
selesai dan diikuti oleh 48 Team Futsal Putra se Karesidenan Kediri serta 8 Team Futsal Putri se Kab. Trenggalek. Selama pelaksanaan pertandinagn tersebut di pimpin oleh wasit yang sudah mendapatkan lisensi dari PSSI. Bupati Tenggalek Dr. Ir. H. Mulyadi WR.MMT dalam sambutannya yang sekaligus membuka kegiatan tersebut menyampaikan bahwa salah satu tujuan pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang meliputi kualitas mental dan fisik. Dimana hal ini mampu terakomodir melalui olah raga. Dari sekian banyak cabang olahraga yang berkembang, Futsal merupakan salah
satu cabang olah raga baru yang berkembang pesat dan banyak digemari oleh masyarakat, baik masyarakat di perkotaan maupun di pelosok pedesaan. Karena disamping tidak memerlukan banyak orang, cukup 10 pemain, juga dapat dilakukan di dalam ruangan/indoor sehingga gangguan cuaca tidak menjadi hambatan. Hal lain yang diprioritaskan untuk berhasilnya olah raga Futsal adalah kemampuan individual disamping kerjasama tim yang sangat menentukan”, ungkapnya. Selain itu, penyelenggaraan kejuaraan futsal dalam rangka memperebutkan piala Kapolres Trenggalek kali ini, adalah sebagai
Hindari Diabetes Militus Dengan Pola Hidup Sehat Blitar, SMN - Angka kematian akibat penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi, stroke, dan diabetes melitus meningkat daripada kasus kematian akibat penyakit menular,Konsumsi makanan yang cukup, bermutu, dan aman merupakan syarat utama untuk hidup sehat.Penyakit tidak menular adalah penyakit yang tidak dapat ditularkan kepada orang lain. Penyakit tidak menular biasnya terjadi karena faktor keturunan dan gaya hidup yang tidak sehat. Meskipun kita dekat atau kontak body dengan si penderita tetapi kita tidak akan tertular penyakit tersebut. Diabetes melitus merupakan penyakit di mana kadar gula dalam darah meningkat. Hal ini di
sebabkan oleh adanya gangguan pada fungsi insulin. Bagi para penderita diabetes melitus, tubuh mereka tidak bisa memproduksi atau merespon hormon insulin yang di hasilkan oleh pankreas. Penyakit diabetes ini mengharuskan bagi setiap penderitanya agar tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung zat karbohidrat terlalu banyak. Untuk itu para penderita diabetes melitus harus mengkonsumsi makanan yang mengandung kadar karbohidrat yang seimbang. Dr.Suhardi HW selaku kepala Puskesmas Kademangan menyarankan Jika para penderita diabetes melitus mengkonsumsi asupan karbohidrat yang melebihi takaran, maka penyakit diabetes
Bupati Syahri Mulyo saat meletakkan batu pertama pada pembangunan Masjid Yuki Al Kasdi di Desa Gebang Kecamtan Pakel
Deklarasi FORWANI
Wartawan Tulungagung Dukung Keterbukaan Informasi Publik
Bupati Syahri Mulyo menyerahkan potongan tumpeng kepada Ketua FORWANI Tulungagung, Zuli Purwanto
Tulungagung, SMN - Lahirnya organisasi jurnalis baru di Tulungagung, menambah satu harapan yakni Keterbukaan Informasi Publik, yang akan diimplementasikan melalui karya para jurnalis, yang tergabung dalam FORWANI atau Forum Wartawan Indonesia Tulungagung. Untuk menandai lahirnya, Forwani Tulungagung mengadakan Deklarasi, yang digelar di Aula Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Tulungagung, Jumat 20/2 pagi lalu. Acara tersebut langsung dihadiri oleh Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, SE MSi, Pimpinan DPRD,
Dewan Penasihat serta undangan dari SKPD dan awak media. Dalam Deklarasi tersebut, Bupati berkesempatan memberikan santunan kepada 10 anak yatim, sebagai bentuk kepedulian dan perhatian sebagai pemimpin daerah. Selain itu, santunan juga diberikan oleh pengusaha Armada Pagora, serta dari Polres Tulungagung. Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan selamat dan sukses, atas deklarasi Forwani Tulungagung. Bupati berharap, Forwani Tulungagung, mampu meningkatkan sumberdaya manusia di bidang jurnalistik, serta tetap menjaga ko-
mitmen, sebagai sarana kontrol serta dapat menjadi jembatan aspirasi rakyat kepada pemerintah daerah maupun sebaliknya, yang pada akhirnya mengangkat citra Kabupaten Tulungagung dan demi kesejahteraan masyarakat Tulungagung. “Pemerintah mempunyai tanggung jawab yang besar dalam menciptakan keterbukaan informasi, kebebasan masyarakat dalam mengakses informasi, kebebasan pers yang kondusif di era globalisasi ini”, kata Bupati Syahri Mulyo. Dalam kesempatan yang sama, Ketua Forwani Tulungagung Zuli Purwanto mengatakan, keberadaan Forwani Tulungagung bukan merupakan tandingan dari PWI, AJI, serta organisasi wartawan lokal lainnya.
“Forwani Tulungagung akan siap mengawal Keterbukaan Informasi Publik di daerah, demi Tulungagung yang lebih baik. “Kami sadar, banyak orang memandang miring profesi wartawan. tetapi melalui Forwani Tulungagung, kami akan buktikan, bahwa kami adalah pejuang kebenaran, serta mewujudkan kehidupan pers yang independen, profesional dan komitmen dengan integritas moral yang tinggi”, ungkapnya saat memberikan sambutan. Selanjutnya, acara Deklarasi ditandai dengan pemotongan Tumpeng, dari Bupati Syahri Mulyo diberikan kepada Ketua Forwani Tulungagung, serta diakhiri dengan sesi foto bersama Bupati dan anggota Forwani. (rud)
Bupati Syahri Mulyo foto bersama FORWANI Tulungagung
wadah untuk menyalurkan bakat melalui olahraga futsal, yang tujuannya untuk mencari bibit pemain futsal yang ada di Karesidenan Kediri khususnya Kabupaten Trenggalek sekaligus menjalin silaturahmi antar klub”, imbuhnya. Oleh karena itu, Bupati Trenggalek mengharapkan penyelenggaraan kejuaraan ini dapat memberi makna dan manfaat tersendiri yang sebesarnya-besarnya bagi kemajuan olahraga futsal di Trenggalek yang sekaligus sebagai salah satu upaya untuk mencari bibit-bibit pemain yang akan dipersiapkan pada kejuaraan di tingkat propinsi dan tingkat nasional. (rud)
Puskesmas Kademangan
Dr.Suhardi HW kepala Puskesmas Kademan
melitus yang di deritanya akan semakin parah. Hal ini di karenakan sedikitnya hormon insulin dan sistem kinerja dari hormon insulin itu sendiri mengalami gangguan yang berperan sebagai pembantu pengubah zat karbohidrat menjadi energi. Pada orang yang sehat karbohidrat yang di makan akan di olah menjadi energi dengan bantuan insulin, tapi jika pada orang yang menderita penyakit diabetes melitus, mereka kesulitan mengubah karbohidrat menjadi energi karena hormon insulin dan sistem kinerja insulin terganggu. Akan tetapi untuk wilayah kecamatan Kademangan hingga saat ini untuk penderita penyakit Diabetes militus sudah mulai berkurang, dan di harapkan masyarakat sadar akan pentingnya hidup sehat agar tidak mudah terkena penyakit. (mam)
SMK Negeri Udanawu
Diduga Mendidik Asal-asalan Blitar, SMN - SMK adalah sekolah yang banyak di minati saat ini karena setelah lulus sekolah di harapkan siswa yang telah lulus sekolah akan mudah untuk mendapatkan pekerjaan karena sesuai dengan mottonya “SMK BISA”. Akan tetapi ini semua berbanding terbalik dengan yang terjadi di Smk.Negeri Udanawu di mana siswa yang mengharapkan mampu mendapatkan mutu pendidikan yang berkualitas justru tidak akan bisa terwujud pasalnya di dalam mendidik siswa siswinya diduga cuma asal-asalan saja. Drs. Hartoyo, MM, M.Pd selaku kepala SMK Negeri Udanawu saat dikonfirmasi mengatakan, “Karena kondisi dan situasi, saat ini pihak sekolah hanya akan fokus untuk murni pembelajaran saja dan segala urusan administrasi akan diserahkan langsung kepada komite sekolah”, terangnya. Dia juga menambahkan, “Yang penting kita mengajar saja tanpa memikirkan kualitas dan
SMK Negeri Udanawu Kabupaten Blitar
mutu pendidikan. Dalam artian murid pandai atau bodoh itu terserah, yang penting dari pihak sekolah sudah memberi pela-jaran kepada muridnya”, tegasnya. Seharusnya hal seperti ini tidak boleh terjadi, karena SMK Negeri Udanawu yang notabene bernaung di bawah Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar harus profesional dalam mendidik murid-muridnya. Apabila mereka tidak mampu memberikan yang
terbaik, lebih baik tidak usah mengajar di sekolahan tersebut. Karena dari wali murid sendiri juga ingin putra putrinya yang bersekolah di SMK Negeri Udanawu mendapatkan mutu serta kualitas pendidikan yang lebih baik untuk masa depan anaknya nanti, dan dari pihak wali murid sendiri juga telah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit agar anaknya bisa bersekolah di SMK Negeri Udanawu. (mam)
Probolinggo
Edisi 174 / VII / 23 Februari - 1 Maret 2015
Wakil Walikota Probolinggo Terima Kunjungan Kerja DPRD Kabupaten Tuban
Wakil Walikota Probolinggo HM. Suhadak. SPd saat berpoto bersama dengan Rombongan Pnsus 4 DPRD Kabupaten Tuban. (doc.17/2)
Probolinggo SMN - Bertempat di Aula Pertemuan badan perijinan dan penanaman modal Kota Probolinggo hari ini (17/2) Wakil Walikota menerima kunjungan kerja panitia khusus (Pansus 4 ) DPRD kabupaten Tuban. Hadir dalam rangka penyambutan tersebut diantaranya Wakil Walikota HM. Suhadak.SPd, ASISTEN Administrasi Ekonomi dan Pembangunan Ir. Budi Krisyanto. MM., Asisten Pemerintahan Umum Drs. Teguh Bagus Sujarwo. MSi, Kepala Dinas, Kepala Bagian, Kepala Bidang terkait dan Rombongan dari Pansus 4 DPRD
kabupaten Tuban. Wakil Walikota HM. Suhadak. SPd dalam penyambutanya menjelaskan bahwa kota probolinggo adalah kota sedang yang hanya 66KM, 5 kecamatan dan terdiri dari 29 kelurahan, dengan jumlah penduduk 220.000 jiwa, untuk peta politik DPRD kota probolinggo ada 30 kursi, yang terdiri dari 8 kursi PDIP, 5 kursi Partai Golkar, 4 kursi PKB, 4 kursi Nasdem, 1kursi PKS, 2 Demokrat, 3 kursi Gerinda, 3 kursi PPP, dan Pemerintah bersama DPRD selaras seirama. Kota probolinggo adalah kota strategis sebagai jalur perlintasan
perekonomian antar kota di jawa timur dan mempunyai pelabuhan terbesar ke dua jawa timur. Dijelaskan juga oleh HM. Suhadak terkait sektor perekonomian, Inflasi, perdagangan, pertumbuhan penduduk, dan pembangunan, serta terkait Perda, Perwali, SK Walikota terkait Cagar budaya, musium dan tempat wisata hiburan, serta produk lokal yang ada di kota probolinggo. Wakil ketua DPRD kabupaten Tuban selaku Ketua Rombongan Team Pansus 4, mengatakan tentang maksud dan tujuan kehadirannya di pemerintah kota probolinggo saat ini yaitu ingin membahas dan SERING tetang perijinan dan perda pembangunan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah kota probolinggo. Ketua Rombongan Pansus4 DPRD kabupaten Tuban juga menjelaskan tentang Geografis wilayah Kabupaten Tuban, jumlah penduduk, dan lain lain, juga diperkenalkan semua Team Pansus 4 yang hadir saat ini. Agenda kegiatan dilanjutkan dengan foto bersama dan penyerahan tan cidera mata dari kedua belah pihak dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara Rombongan Pnsus 4 DPRD kabupaten Tuban dengan Asisten dan para pejabat pemerintah kota probolinggo, terkait Perijinan, Perda Pembangunan, dan lain lain. (edy)
Kepanjen Jadi Sasaran Bina Desa
Bupati Malang H. Rendra Kresna saat Bhakti Sosial Menata Desa di Kecamatan Kepanjen
Malang, SMN - Bhakti Sosial Menata Desa (Bina Desa) sebagai bentuk nyata kinerja Pemerintah Kabupaten Malang dalam mempercepat pembangunan, telah digelar untuk kesekian kalinya. Pada setiap rangkaian kegiatan Bina Desa tersebut, selalu diwarnai berbagai kegiatan yang menarik. Tidak terkecuali Bina Desa ke-30 yang digelar di Kecamatan Kepanjen, 17-18 Februari 2015. Selama dua hari, terdapat puluhan kegiatan yang diadakan, diikuti ribuan masyarakat. “Bina Desa ini diharapkan dapat menyerap aspirasi dari masyarakat, untuk kemudian diolah guna membuat kebijakan-kebijakan demi percepatan pembangunan”, ungkap Bupati Malang H. Rendra Kresna saat menyampaikan maksud dan tujuan Bina Desa kepada masyarakat di Desa Kemiri, Selasa malam (29/10) kemarin. Di hari pertama, rangkaian kegiatan Bina Desa diawali dengan peresmian sanitasi komunal, bank sampah dan green house, serta penyerahan bantuan kendaraan roda tiga yang berada di dusun Pepen, Desa Mojosari. Dilanjutkan dengan peresmian gedung baru SMK Islam Farmasi dan sambang sekolah SMK Muhammdiyah 1 Kepanjen, kemudian dialog dengan anggota PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) cabang Kenpanjen di SMKN 1 Kepanjen. Setelah itu dilanjutkan juga dengan peresmian menara Masjid Nur Aimah Desa Tegalsari, peresmian TPST dusun Tempur Desa Kemiri, serta menyaksikan pertandingan sepak bola jago kapuk antara SKPD dengan Masyarakat di lapangan desa Kemiri. Saat malam hari, masyarakat juga diajak berdialog bersama Bupati Malang, yang diikuti sekitar 1000 warga. Bupati menerangkan tentang pentingnya silaturahmi pada program Bina Desa tersebut, dengan memboyong seluruh pejabat Kepala SKPD agar dekat dengan masyara-
kat. “Selama dua hari, selain bersilaturahmi kami juga melihat perkembangan yang ada. Anggaran yang terbatas, menuntut pemerintah untuk dapat membuat skala dan prioritas pembangunan secara tepat. Saya bersyukur karena Kepanjen sudah punya TPST, karena Kepanjen ini sudah menjadi kota dan permasalahan sampah tertangani dengan baik. Saya juga terus berkomitmen sampai kapanpun, seorang pejabat harus dekat dengan rakyat sehingga apa yang diinginkan rakyat bisa direalisasikan, ya salah satunya dengan Bina Desa seperti ini.” Keesokan harinya (hari kedua, red) berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang juga menggelar berbagai kegiatan. Di pagi hari usai sholat subuh seperti biasanya Bupati Malang langsung mengunjungi warga Desa Kemiri dengan memberikan bantuan berupa paket sembako, kepada kaum duafa atau warga yang kurang mampu.
Setelah itu dilanjutkan dengan kunjungan ke SDN 1 Kemiri dengan agenda pemberian makanan tambahan bagi anak sekolah dengan memakan daging sate kelinci dan minum susu. Disini Bupati menghimbau kepada orang tua yang hadir mendampingi anaknya, agar mau mengkonsumsi daging kelinci. “Daging kelinci itu gizinya lebih tinggi dibanding dengan daging ayam, maka dari itu saya menghimbau agar bisa memelihara kelinci yang memang khusus untuk di konsumsi, bukan kelinci hias, “katanya. Kemudian Bupati meninjau pembangunan jembatan yang menghubungkan antara Desa kemiri dan Desa Kanigoro Kec. Pagelaran. Selain itu juga ada bedah rumah, plesterisasi dan pembuatan jamban keluarga oleh Badan Perumahan serta Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang dibantu juga oleh Organisasi Kawula Muda Bersatu Kepanjen. Bupati didampingi Kepala SKPD juga melakukan peninjauan berbagai kegiatan yang ada, seperti temu gapoktan se Kecamatan Kepanjen di Desa Mangunrejo, berdialog langsung dengan kelompok tani serta memberikan bantuan traktor. Kemudian kunjungan Bina Desa ini ditutup dengan Launching Tim Salob (sapu lobang) jalan, di Desa Panggungrejo. Dalam rangkaian kegiatan Bina Desa tersebut, istri Bupati Malang Hj. Jajuk Rendra Kresna selaku Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Malang juga memiliki berbagai kegiatan yang padat. Di antaranya melakukan peninjauan taman posyandu, pengobatan gratis, penyerahan bantuan siswa dan lansia duafa, pelatihan hantaran nikah serta peninjauan TK Dharma Wanita yang di pusatkan di balai desa Kemiri. (jun)
Dua Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kota Malang saat ditangkap Unit I Subdit II Perbankan Ditreskrimsus Polda Jatim
Malang, SMN - Dua Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kota Malang ditangkap Unit I Subdit II Perbankan Ditreskrimsus Polda Jatim. Mereka adalah Sf, Kepala
UPTD Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang dan Wu, Bendahara Kecamatan Kedung Kandang, Malang. Dua PNS ini menjadi otak pencairan kredit fiktif
5
Pemerintah Kota Probolinggo
Bappeda Gelar Sosialisasi Program Kebijakan Daerah Pengentasan Kemiskinan Probolinggo, SMN - Bertempat di Gedung Puri Manggala Bhakti Kantor Pemerintah kota Probolinggo Hari in (18/2) Digelar Sosialisasi kebijakan daerah tetang penanggulangan kemiskinan tahun 2015. Hadir dalam kegiatan tersebut Walikota Probolinggo Hj. Rukmini. SH. MSi, Sekretaris Daerah Drs. H. Johny Haryanto. MSi, Asisten, Ketua DPRD, Ketua Fraksi, Anggota DPRD, Kepala Dinas, Kepala Badan, Kepala Kantor, Kepala Bagian, Camat, Lurah, LPM, dan Undangan lainnya. Kepala Bappeda Ir. Imanto.MM dalam sambutannya melaporkan bahwa Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka pengetasan kemiskinan pemerintah melalui berbagai upaya diantaranya Tepat program dalam menaggulangi kemiskinan,terkait kemiskinan sesuai fakta dijawa timur masih tergolong tinggi maka dalam hal tersebut perlu peran pemerintah, swasta, serta masyarakat dalam mengatasi keperdayaan masing masing dalam cara penanggulangan,pengetasan kemiskinan,dan siapa serta berapa tingkat keberhasilannya yang menjadi target. Lebih lanjut Ir. Imanto. MM. menjelaskan untuk keberhasilan program perlu optimalisasi ekonomi dan sosial serta program yang berorientasikan tentang kemiskinan. Walikota Probolinggo Hj. Rukmini.SH. MSi dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa dalam rangka penanggulangan kemiskinan kota probolinggo termasuk urutan ke 8 tingkat kemiskinanya dari 38 daerah se jawa timur, pemerintah kota telah melakukan berbagai upaya yang kongkrit, dengan meinfentalisir tiga permasalahan penanggulangan kemiskinan yaitu belum FITnya data BIS tentang penanggulangan kemiskinan, masih rendahnya kemauan masyarakat untuk mengentaskan kemiskinannya dan pemerintah berupaya untuk tidak selalu memanjakan, menuruti kemauan masyarakat miskin, belum terealisasinya program kebijakan daerah tentang penanggula-
Walikota Probolinggo Hj. Rukmini.SH.MSi, Ketua DPRD, Setda, dan Asisten saat kegiatan Sosialisasi di Puri Manggala Bhakti (doc.18/2)
ngan kemiskinan. Lebih lanjut Hj.Rukmini Mengatakan Sosialisasi ini merupakan bentuk awal upaya pemerintah daerah dalam rangka menanggulangi kemiskinan, “Saya mengajak peran aktif dari seluruh steak holder untuk berupaya maksimal dan dapat memberikan solusi tentang permasalahan kemiskinan “dan diminta kepada Bappeda terkait data byname/byaadress yang falit, serta meminta untuk memaparkan tentang data, program, capian pertahun, dan perbaikan data minimal dilakukan satu tahun sekali. Tentang program kemiskinan ada 8 dinas yang terkait untuk dapat memberikan paparannya. Pada tahun ini pemerintah kota akan mengajukan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Perda) tentang penanggulan kemiskinan ke DPRD. Paparan dari Bappeda yang diuraikan oleh Kepala Bidang Sosbud M. Sonhadji. S. Sos. MSi bahwa data byname/byadress adalah sebagai dasar dalam melaksanakan program, Untuk program yang dilaksanakan tahun 2015
ini adalah hasil perencanaan tahun 2014,dan tujuan dilaksanakan kegiatan sosialaisasi adalah dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang diantaranya program penanggulangan kemiskinan. Lebih lanjut M.Sonhadji, menjelaskan bahwa yang menjadi kendala saat ini adalah terkait data yang belum falit sehingga program bantuan kemiskinan tidak tepat sasaran. Tujuan dilaksanakan kegiatan tersebut juga dalam rangka memberikan informsi kepada semua fihak tentang data Byname/Byaadress yang telah diruskan dan menjadi pedoman dalam melaksanakan program, agenda ini juga untuk berdiskusi terkait penanggulangan kemiskinan, dan secara garis besar dijelaskan juga terkait program program penanggulangan kemiskinan dan hasil capaiannya, serta strategi strategi dalam pelaksanaan. Acara dilanjutkan dengan paparan dari Dinas Sosial, dan seterusnya sampai delapan Dinas terkait dengan Program Penanggulangan Kemiskinan tersebut. (edy)
Wakil Walikota Probolinggo Buka Pentas Seni SMA 3
Wakil Walikota HM. Suhadak. SPd didampingi Kepala SMA 3. Drs. H. Samsul Anam. SPd. MM saat acara Pentas Seni. (doc.21/2).
Probolinggo, SMN - Bertempat di Gedung Olah Raga (GOR) Mastrip Kedopok, kota Probolinggo hari ini (21/2) dibuka secara resmi Pentas Seni SMA 3 oleh Wakil Walikota Probolinggo HM. Suhadak.SPd. Hadir dalam Pentas Seni (Pensi) SMA3 tersebut antara lain Wakil Walikota Probolinggo HM.
Suhadak. SPd, Kepala SMA 3 Drs. H. Samsul Anam. SPd. MM, Kapolsek Wonoasih, Komandan Koramil Wonoasih, dari dinas pendidikan, dewan guru, komite sekolah dan seluruh siswa siswi SMA 3. Kepala SMA 3, H. Samsul dalam penjelasannya mengatakan bahwa kegiatan tersebut bertujuan
dalam rangka sebagai ajang untuk menumbuh kembangkan kreatifitas anak di bidang seni budaya, dan diharapkan apa yang menjadi kemauan anak dapat tersalurkan melalui seni. Lebih lajut H.Samsul juga menjelaskan bahwa kegiatan Pensi semacam ini telah dilaksanakan setiap tahun oleh karena itu diharapkan untuk tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya dan tahun yang akan datang lebih baik dari tahun ini. Wakil walikota probolinggo HM. Suhadak. SPd, dalam sambutannya mengatakan Pensi ini sebagai ajang menyalurkan kreatifitas dan bakat bakat yang dimiliki siswa, dan sebagai pembentukan karakter siswa siswi SMA 3. Lebih lanjut HM. Suhadak, SPd mengatakan bahwa sebagai pelajar untuk selalu berfikir dan bertindak secara rasional, serta sangat mengapresiasi kepada SMA 3 walapun letaknya dipinggiran kota namun mampu
bersaing dengan sekolah yang terletak ditengah kota dan tidak kalah dengan sekolah lainnya. Wakil Walikota HM. Suhadak. SPd juga berharap agar para siswa selalu menjauhi Narkoba, Miras dan yang lainnya yang dapat merusak masa depan, Pemerintah kota telah berupaya untuk memerangi Narkoba,Miras, dan juga Kenalpot Broong, “Saya menhimbau kepada dewan guru untuk memberitahukan kepada masyarakat dan para siswanya agar kendaraannya untuk tidak menggunakan knalpot Broong sebab akan ditindak tegas oleh pihak kepolisian”. Menurut HM.Suhadak.SPd bahwa dalam melakukan aktifitasnya Guru menurutnya ada 3 S yaitu Senyum, Semangat, Sukses yang artinya dengan senyum dan bersemangat untuk mencapai kesuksesan. Pesan juga disampaikan oleh WakilWalikota, “Saya tidak ingin terjadi kekerasan disekolah, seperti yang terjadi di daerah daerah lain. (edy)
Dua PNS Kota Malang Otaki Kredit Fiktif Rp 3 Miliar senilai Rp3,495 miliar. Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiono mengatakan, peristiwa ini bermula ketika PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk Batu memberikan kredit kepegawai di lingkungan PNS Kecamatan Kedung Kandang, Kota Malang. Kredit tersebut diberikan kepada 22 debitur dengan total kredit sebesar Rp3,495 miliar yang dilaksanakan 4 tahap. Kedua tersangka ini melakukan pemalsuan persyara-
tan kredit berupa KTP, SK pengangkatan, SK kenaikan Jabatan dan persyaratan lainnya bagi PNS. Selain Fs dan Wu, polisi juga mengamankan Fd yang berperan mencari orang untuk dipalsukan identitasnya. “Mereka yang bersedia dipalsukan diberi uang sebesar Rp 500 ribu sampai Rp1 juta, saat pencairan kredit yang bersangkutan diberi pakaian PNS,” jelasnya. Pengajuan kredit yang ini pun macet sejak bulan Maret hingga Juli 2014.
Kemudian Bank Saudara melakukan investigasi ke Dinas BPKAD Kota Malang terkait 22 debitur untuk menanyakan keaslian SK yang digunakan tersebut. Hasilnya, diketahui bahwa 22 debitur tersebut fiktif bukan PNS di Kecamatan Kedung Kandang. Kasus tersebut kemudian ditangani Polda Jatim dan mengamankan dua PNS tersebut. Selain itu, Polisi juga menyita 16 barang bukti yang digunakan untuk mengajukan kredit fiktif tersebut.
Tim dari Unit I Subdit II Perbankan, Ditreskrimsus Polda Jatim sampai saat ini masih terus melakukan penyelidikan apakah praktik tersebut juga melibatkan orang dalam perbankan. Selain itu juga pada bank-bank lain yang disasar oleh dua PNS Kota Malang tersebut. Para tersangka dijerat dengan pasal 263 KUHP ayat I dan II, dan Pasal 263 KUHP jo Pasal 55 KUHP ayat I dan II dengan hukuman diatas lima tahun penjara. (jun)
6
Fokus
Edisi 174 / VII / 23 Februari - 1 Maret 2015
Bintek Aplikasi Komputer Bagi Pengurus dan Pengawas Koperasi
Acara Bintek Diskoperindagpar Kabupaten Madiun di Rumah Makan Utama, Caruban
Madiun, SMN - Diskoperindagpar Kabupaten Madiun Drs. Budi Tjahyono, MSi melalui Bidang Kelembagaan dan Akuntabilitas Drs. Panji Suwarno telah melaksanakan Kegiatan Bimbingan Teknis Aplikasi bagi Pengurus dan Pengawas Koperasi Kabupaten Madiun. Dasar kegiatan: (a) Peraturan Daerah Kabupaten Madiun No. 5 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan Daerah Tahun 2015, (b) Peraturan Bupati Madiun No. 34 Tahun 2014 tentang Penyebaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015, (c) Surat Keputusan Bupati No. 188.45/85/KPTS/402.031/ 2015 tanggal 21 Januari 2015 tentang Panitia Pelaksana Ke-
giatan dan Narasumber Bimbingan Tekniks Aplikasi Komputer bagi Pengurus dan Pengawas Koperasi Kabupaten Madiun tahun anggaran 2015. Penjelasan dan latar belakang pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM) tentang pengetahuan akuntansi yang terkomputerisasi bagi pengurus dan pengawas koperasi di wilayah Kabupaten Madiun, sehingga tercapai tertib administrasi keuangan sesuai standart akuntansi perkoperasian. Maksud dan tujuan serta sasaran pelaksanaan kegiatan ini: a) maksud dan tujuannya memberikan pengetahuan lebih lanjut tentang akuntansi yang terkomputerisasi sehing-
ga terwujud pengurus dan pengawas koperasi yang siap dan mampu menghadapi era teknologi, b) sasarannya koperasi di wilayah Kabupaten Madiun antara lain: KUD, KOPONTREN, KPRI, KMDH, PRIMKOPORES, BUPUSMU, dll. Peserta kegiatan Bintek ini adalah koperasi di wilayah Kabupaten Madiun sebanyak 135 orang yang terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara (dari seluruh jenis gerakan koperasi). Narasumber kegiatan Bintek ini dari Kantor Akuntan Publik Drs. Abdul Ghonie Abubakar Ak.MSi.CA.CPA, a) Drs. Ali Irfan MSA, Ak. CA. BKP, b) Musallam Jum’an Sugran, c) Arsanto Raharjo, ST.Ak.CA.BKP. Keluaran dan hasil: a) keluaran bimbingan teknis aplikasi komputer bagi pengurus dan pengawas koperasi, b) hasil: meningkatnya sumber daya manusia (SDM) pengurus dan pengawas koperasi. Lokasi pelaksanaan kegiatan bertempat di Rumah Makan Utama, Jalan Raya Caruban Surabaya KM.3 Kabupaten Madiun, lamanya pelaksanaan kegiatan mulai tanggal 1012 Februari 2015. Adapun sumber dana dari DAU APBD Kabupaten Madiun (Sy)
Road Show Bupati Ngawi Ijo Royo-royo Ke Desa Randusongo dan Desa Guyung Kecamatan Gerih Ngawi, SMN - Rumah tenda merah putih yang megah penuh iringan gamelan kas reyog dan musik kas pelajar berupa drum band, tanda agenda ijo royo-royo Bupati Ngawi Ir.H Budi Sulistyono beserta rombongan yang terdiri dari Wakil Bupati Ony Anwar,ST,MH, Sekretaris daerah Drs.Siswanto,MM, kepala Satker sekab Ngawi, jajaran Camat, anggota organisasi wanita (PKK dan Ibu pengajian), Kepala Desa Wilayah Kec. Gerih, siswa sekolah sepanjang perjalanan masuk desa Randusongo dan partisipasi masyarakat desa menghentikan kerja panen sehari, untuk ikut menyambut kedatangan pemimpin daerah, ijo royo-royo yang menjadi topick utama. Namun ada fungsi lain tujuan antara para pemimpin daerah mengadakan pertemuan sama-sama masyarakat desa dalam agenda ijo royo, melihat langsung kondisi daerah desa, dan kesempatan bagi organisasi didesa juga ketrampilan pelajar dibidang seni, untuk mengajukan usulan langsung, uluran pemerintah daerah membantu memfasilitasi untuk lebih bisa berkembang. Bupati Ngawi bersama rombongan menuju desa Guyung, masyarakat bersama Pimpinan desa Kamto
Dari kiri Ketua satuan Karate, Kades Randusongo, Bupati Ngawi
menyambut dengan meriah saling berjabat tangan, dan menuju lokasi tanam pohon secara simbolis, terlihat diguyung hendak terbangun sebuah pasar desa, Bupati mendukung sekali usaha mengembangkan perekonomian warga, Kedua menuju lokasi desa Randusongo seperti didesa kunjungan pertama, tetapi sebelum Bupati melakukan simbolis penanaman pohon yang didampingi Kepala desa Randusongo Edi Susilo alias Tereng panggilan akrabnya desa, menghampiri seni reyog dan Bupati ikut bergabung,
Kepala Desa Guyung secara simbolis menyerahkan bantuan sembako
bahkan naik diatas pundak Jawara tokoh reyog, luar biasanya barongan reyog yang segitu beratnya dibawakan oleh seorang putri, di bawah tenda diawali Kepala desa menyampaikan sambutan kepada seluruh yang hadir terutama Bupati bersama rombongan, beberapa seni hiburan dan lagu Ibu PKK sejenak menyejukkan suasana. Berlanjut, Bupati menyampaikan dalam sambutanya, rasa senang melihat guyub rukun para warga, sampai gupuhnya rela istirahat sehari meninggalkan panen rayanya, tetaplah semangat
Bupati Meresmikan Kantor PDAM IKK Kabupaten Ngawi Provinsi Jatim
Ditekan Mahasiswi, Akhirnya Direktur dan Pudir I AKBID Mundur Madiun. SMN - Perjuangan ratusan mahasiswi Akademi Kebidanan (AKBID) Muhammadiyah Kota Madiun, Jawa Timur, menurunkan Direktur Rumpiati dan Pembantu Direktur I Baruatun, akhirnya membuahkan hasil, Selasa (17/ 2/2015). Melalui surat pengunduran diri bermaterai yang ditandatangani keduanya, mereka mundur dari jabatannya selaku Direktur dan Pembantu Direktur I. Namun tidak hadir saat surat pengunduran diri mereka dibacakan di hadapan sekitar 180 mahasiswa di aula gedung Islamic Center yang terletak di Jalan Sumatra Kota Madiun, Selasa (17/2/2015). Surat pengunduran keduanya, dibacakan oleh Wakil Ketua Pengurus Mummadiyah Madiun. Hadir pula dalam pembacaan surat surat pengunduran ini, yakni pengurus wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Najib. Namun meski keduanya telah menyatakan mundur, mahasiswa masih mempunyai satu tuntutan lagi. Yakni agar ketua Muhammadiyah Madiun, Edy Sanyoto, meminta maaf kepada mahasiswa. Karena pada saat mahasiswi melakukan aksi unjukrasa di kampus Akbid yang berada di Jalan Ring Road Kota Madiun beberapa waktu lalu, Edy Sanyoto mengusirnya.
Saat Bupati, Wabup dan Direktur PDAM potong pita
Ilustrasi ratusan mahasiswi Akademi Kebidanan (AKBID) Muhammadiyah Kota Madiun
“Satu lagi tuntutan kami. Yaitu agar pak Edy minta maaf kepada kami. Karena beliau pernah mengusir kami dari kampus saat kami demo,” kata salah satu mahasiswi. Sementara itu Sutomo, setelah adanya surat pengunduran diri dari Direktur dan Pembantu Direktur I, ia minta kepada mahasiswi untuk masuk kuliah kembali setelah selama sembilan hari melakukan aksi unjukrasa dan mogok belajar. “Saya berterima kasih kepada Rektor STISIP Muhammadiyah yang menampung anak-anak Akbid agar tidak melakukan aksi demo di luar kampus. Saya minta, setelah sembilan hari melakukan aksi demo, dengan surat pengunduran diri ini, agar anak-anak kembali belajar,” pinta Sutomo.
Sedangkan Edi Sanyoto yang baru hadir usai acara, langsung menyatakan permintaan maaf di hadapan mahasiswi yang pernah diusirnya dari kampus. “Dengan ketulusan, saya menyampaikan permintaan maaf atas lontaran kalimat yang sempat membuat mahasiswi tersinggung. Sekali lagi, saya minta maaf. Saat itu saya memang di luar kendali,” kata Edy Sanyoto, dihadapan mahasiswi. Untuk diketahui, sejak sembilan hari terakhir, mahasiswi Akbid Muhammadiyah Madiun melakukan aksi unjukrasa dan mogok belajar. Alasannya, karena Direktur dan Pembantu Direktur I, memberlakukan biaya yang terlalu tinggi kepada mahasiswi dibanding di kampus lain sejenis yang berada di Madiun. (Sy).
Ngawi, SMN - Tepat tanggal 17 Februari 2015 di jalan Puntodewo desa Jururejo kec/kab. Ngawi, Bupati Ngawi Ir.H Budi Sulistyono yang didampingi oleh Wabup Ony Anwar,ST, beberapa Kepala Dinas turut hadir dari Dinas PU Bina Marga Cipta Karya dan Kebersihan oleh Ir. Hadi Suroso, MT, dari Dinas Pertanian, juga dihadiri anggota karyawan PDAM Ngawi dibawah Direktur Suratno, sebelum lunching kantor PDAM telah disampaikan oleh Kepala PDAM dana
Bupati didampingi dari Kepala SKPD dan Direktur Bank Jatim(Ratna) dalam ruang Kantor PDAM
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pedirian Kantor PDAM sebesar kurang lebih 300 juta. Direktur Suratno menyampaikan kepada media bahwa yang lebih penting adalah kita pikirkan adalah air karena air merupakan alat kehidupan yang vital mendasar, air diproses secara bersama-sama yang dilandasi oleh ketulusan, bila air tidak bisa kita lestarikan, dijaga dan terpelihara maka akan menimbulkan suatu malapetaka, bila kita lestarikan air akan berguna pening-
katan dalam segala bidang dalam masyarakat berbangsa dan bernegara. Untuk di Ngawi kecukupan air baru 25%, dari mulai Direktur PDAM (Suratno) masuk th 2008 dikatakan perkembangan PDAM mati tapi ekspres kalau tidur rodok mlaku, ya ditahun ini PDAM mulai membangun, dengan bangunnya air ini sebagai motor untuk perairan air produksi dan pertanian bisa cukup, maka dikatakan harus dipikirkan bersama baik kelompok atau lembaga, sangat berkaitan
Ngawi, SMN - Tepat tanggal 17 Februari 2015 di dusun Pangkur desa Kartoharjo kec/ kab.Ngawi, dilaksanakan pemilihan Kepala dusun untuk mengisi jabatan pemerintahan desa yang kosong. Agenda ini dilaksanakan demi optimalnya dalam pelayanan masyarakat desa. Dengan adanya pejabat yang
lengkap tentu mempermudah proses pelayanan yang cepat dan lancar, maka dari itu Kepala desa kartoharjo Suwarjono, melaksanakan agenda ini bersama masyarakat agar tiap tugas per bidang dipemerintahan desa bisa focus, dalam pemilihan ada 2 peserta calon terpilih yaitu 1.Purwanto dan 2.Priyo Budi Yuliyanto, agenda dihadiri
oleh Camat Bandono yang diwakilkan oleh Sekcam Ngawi, Kades Kartoharjo, Ketua BPD, Kapolsek Lilik, Danramil, keamanan dari kesatuan polsek setempat dan dihadiri ratusan warga desa Kartoharjo. Pemilihan dimulai pukul 07.00 pagi sampai penghitungan kotak suara selesai pukul 03.00 dengan hasil penghitu-
Telan Dua Korban Jiwa dan Puluhan Ternak warga Desa Segulung dan ratusan ternak mati, banjir bandang ini mengakibatkan tiga rumah milik warga hanyut terbawa derasnya arus. Bahkan 16 kambing milik Mbah Dinah, juga hanyut terbawa arus. Tak hanya itu, akibat banjir bandang ini, belasan rumah di Desa Segulung mengalami rusak berat, satu jembatan putus serta tanaman milik warga seperti padi, durian, cengkeh, pete turut hanyut. Kepala Desa Segulung, Sutoyo, mengatakan, salah satu korban yakni Mbah Dinah, jasadnya ditemukan di pinggir sungai yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dari rumah korban. Sedangkan jasad Dinem, hingga Jumat (20/2) petang, belum ditemukan.
“Warga masyarakat dibantu personil TNI-POLRI, terus melakukan penyisiran di sepanjang sungai Segulung untuk mencari jasad bu Dinem”, terang Kepala Desa Segulung, Sutoyo, kepada wartawan, Jumat (20/2/2015) petang. Menurutnya lagi, banjir bandang itu terjadi karena aliran sungai Segulung terbendung oleh tumpukan tanah longsor yang turun dari lereng Gunung Wilis. “Karena tertahan tumpukan tanah longsor itulah, air sungai berkumpul jadi satu. Kemudian, tanah yang menutupi aliran tersebut jebol dengan membawa tumpukan seluruh material tanah dan kayu,” papar Sutoyo. Ketika disinggung mengenai jumlah kerugian yang di-
untuk kerja sama yang mencakup linkungan sungainya, hutannya juga ekosistemnya dan manusianya. Hal ini akan berpengaruh dan bermanfaat generasi yang akan datang dari segi social ekonomi, pemerintahan dan mungkin sampai politik, dengan penataan terpelihara air Ngawi dijamin tercukupi, ya itu harus ada cawe-cawe dari pemerintah daerah karena terbentur modal yang kurang mencu-kupi, yang sangat memprehatinkan desa kerek dan Banyuurip. Dimusim kemarau susah air, dikala musim hujan air tak layak diminum, program 2015 bila pemda mau bantu pipa sudah bisa masuk pitu, diharapkan Bupati Ngawi membantu kerukunan menjaga sepanjang hulu untuk menjaga keberadaan air. Sambutan Bupati menyampaikan inovasi PDAM sungguh bagus, perkembangan menurut pantauan provinsi Ngawi bagus, membicarakan swasembada pangan, manajemen air harus benar-benar, modal harus serring jadi saling mencukupi, untuk mengembangkan kapasitas target air PDAM yang cukup. (eko)
Pemilihan Kepala Dusun Pangkur Desa Kartoharjo, Ngawi
Banjir Bandang Madiun
Madiun. SMN. Banjir bandang disertai tanah longsor yang menimpa tiga desa di wilayah Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun, Jawa Timur Kamis 19 Pebruari 2015 petang, menelan dua korban jiwa. Selain itu, puluhan rumah warga rusak dan ratusan hewan ternak, mati. Tiga desa yang diterjang banjir bandang itu, yakni Desa Segulung, Joho dan Mendak. Di Desa Segulung, banjir bandang ini terjadi akibat dari tingginya curah hujan yang mengakibatkan air sungai meluap karena mendapat kiriman air dari lereng Gunung Wilis. Selain membawa dua korban jiwa manusia, yakni Mbah Dinah (80 tahun) dan putrinya, Dinem (55 tahun),
apalagi tahun 2015 irigasi mulai diperhatikan, melihat suasana desa sebisanya, dikala air hujan melimpah untuk bisa diadakan bangunan dam, untuk menampung air bila saatnya ada kekurangan seperti musim kemarau bisa dimanfaatkan untuk perairan sawah jadi air tidak terbuang dengan percuma, insya Alloh mulai th 2015 jalan desa tidak ada yang becek lagi, angkutanpun mulai penertiban sehingga tidak merusak jalan, agenda sukses bekerjasama dengan Dinas Hutbun dibawah Kepala Ir. Setiyono. (eko)
timbulkan akibat banjir bandang ini, menurutnya mencapai ratusan juta rupiah. Karena selain infrstruktur jembatan, lahan sawah milik warga seluas 60 hektar turut rusak. “Kalau bicara soal kerugian, ya ratusan juta rupiah. Soalnya sekitar 60 hektar sawah milik warga, juga rusak,” pungkas Sutoyo. Sementara itu Kepala Desa Joho, Khoirul Mustofa mengatakan, akibat luapan banjir bandang, dua rumah milik warganya, yakni Maskun dan Supardi yang berada di tepi sungai roboh dan hanyut terbawa arus. “Di desa Joho, selain dua rumah milik warga roboh, ada 23 kambing yang mati dan dan satu sapi,” terang Kepala Desa Joho,Mustofa, kepada wartawan.
Sedangkan di Desa Mendak, sebanyak 34 rumah mengalami kerusakan. Bahkan puluhan Kepala Keluarga, terancam terisolir. Atas musibah ini, Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, langsung menerjunkan tim untuk memberikan bantuan. Terutama bahan makanan, pakaian dan selimut untuk warga yang terkena musibah. (Sy)
Priyo Budi Yuliyanto calon kasun terpilih desa Kartoharjo
ngan kotak suara No.1 Purwanto mendapat 244 lembar kertas suara dan No.2 Priyo Budi Yuliyanto mendapat 307 lembar kartu suara, dari se jumlah DPT 651 lembar, jumlah hadir 557 pemilih, kartu suara tidak syah 6 kartu suara. Hasil kesimpulan peserta terpilih dengan angka 307 kartu suara atas nama Priyo Budi Yuliyanto. Dengan disahkan para saksi menetapkan calon terpilih yang disampaikan oleh ketua panitia Suprapto,
kondisi pilihan sangat lancar dan aman serta kondusif, walaupun calon terpilih masih sangat muda. Diharapkan dalam tugasnya melayani masyarakat dengan optimal sebaik mungkin serta bijak demi kesejahteraan masyarakat, tidak lupa jujur dan peduli, dengan misi bahwa tugas ini adalah suatu amanah, membantu dalam melayani kepentingan masyarakat desa dan mensejahterakan warga terutama mengangkat keluarga miskin. (eko)
Panitia penyelenggara
Ponorogo
Edisi 174 / VII / 23 Februari - 1 Maret 2015
7
Kirab Budaya HUT Pacitan
Advertorial
Indartato Ajak Masyarakat Mikul Dhuwur Mendhem Jero
DPRD Ponorogo Bersama Akedemisi Bahas 4 Raperda Inisiatif
Pacitan, SMN - Bupati Pacitan, Drs. H. Indartato, MM mengajak kepada segenap masyarakat Pacitan untuk meneladani para pendahulu di Kabupaten Pacitan dengan cara mikul dhuwur mendhem jero. Hal itu disampaikan orang nomor satu di Pacitan ini saat menyampaikan sabdotomo atau pidato utama dalam pagelaran kirab budaya Hari Ulang Tahun Pacitan (HUT) Pacitan, Kamis (19/2/2015) di Pendopo Kabupaten Pacitan. Dalam pidato yang berbahasa jawa tersebut, Indartato mengajak segenap masyarakat Pacitan meneladani apa yang dilakukan para sesepuh dan para pendahulu di Pacitan. Secara harfiah, makna mikul dhuwur mendhem jero sendiri dapat diartikan sesuatu yang harus dijunjung tinggi dan ada yang harus ditanam dalam-dalam. “Lelakon para sesepuh ngantos jejering bupati Pacitan kathah rintangan, pramilo mugiyo kito tansah mikul dhuwur mendhem jero, menjadi pelayan ingkang sae kagem masyarakat, anggayuh Pacitan ingkang sejahtera lan kerto raharjo,” paparnya saat menyampaikan sambutannya.
Bupati Pacitan, Drs. H. Indartato, MM saat kirab Hari Ulang Tahun Kabupaten Pacitan ke-270
Dalam acara ini sendiri, kirab budaya menjadi acara puncak peringatan Hari Jadi Pacitan (Hajatan) ke-270, dengan diawali dari prosesi kirab kereta kencana yang diiringi, 270 pasukan tombak, pasukan pedang, pasukan pataka, musik pengiring, kemudian 15 dokar dan tidak ketinggalan gunungan pace. Prosesi acara sendiri diawali dengan arak-arakan Bupati Indartato hingga sampai ke Pendopo Pacitan, kemudian acara Sabdotomo, dan
dilanjutkan dengan adat rebut buceng dan makan nasi tempelangan bersama warga Pacitan. Turut hadir dalam kesempatan tersebut para tokoh Pacitan, diantaranya adalah Bupati Pacitan Indartato beserta istri, Wakil Bupati Pacitan Soedjono, Sekretaris Daerah Pacitan Suko Wiyono, Ketua DPRD Pacitan Ronny Wahyono beserta istri, Wakil Ketua DPRD Pacitan Gagarin dan sejumlah tokoh dan sesepuh Pacitan lainnya. (wied)
Ponorogo SMN - DPRD Ponorogo terus menunjukkan keseriusannya dalam menjalankan perannya sebagai Badan Legislasi. DPRD Ponorogo di bawah kepemimpinan Ketua H. Ali Mufti, S.Ag., Wakil Ketua H. Slamet Hariyanto, Anik Suharto, S.Sos dan Miseri Efendi, SH., MH benar-benar menggenjot kinerja para legislator untuk menyelesaikan sejumlah agenda penting. Kali ini, DPRD Ponorogo melakukan Pembahasan Raperda Inisiatif dengan melibatkan 4 unsur Perguruan Tinggi di Kabupaten Ponorogo yaitu UNMUH, STAIN, INSURI dan UNMER Ponorogo. Hadir unsur pimpinan, plt Sekwan beserta para anggota DPRD Ponorogo. Dan tak terkecuali undangan penting dari unsur pimpinan 4 Perguruan Tinggi di Kabupaten Ponorogo. 4 Raperda Inisiatif yang menjadi prioritas pembahasan meliputi Raperda Inisiatif perijinan Tempat Hiburan dan Minuman Keras (miras), irigasi, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan distribusi pupuk. Sebagaimana diungkapkan, H. Ali Mufti, Ketua DPRD Pono-
DPRD bersama Akademisi
rogo, Raperda Inisiatif tersebut merupakan bentuk kepastian hukum berkaitan dengan 4 pokok pembahasan. “Kita prioritaskan pada 4 Raperda Inisiatif, (1) berkaitan tempat hiburan dan miras. Kita menginginkan ada kepastian hukum perijinan tempat hiburan, apalagi di Ponorogo tempat hiburan mulai menjamur. Pun juga kemungkinan persoalan yang terjadi diatur dalam raperda,” jelasnya. Selanjutnya soal miras, masih menurut Ali Mufti, sebenarnya
Terkait Korupsi di RSUD dr. Hardjono
Polres Kantongi 14 Nama Calon Tersangka
RSUD dr. Hardjono yang pembangunannya merugikan negara hingga miliaran rupiah
Ponorogo, SMN - Kepolisian Resor (Polres) Ponorogo mengembangkan kasus korupsi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono Ponorogo. Setelah menetapkan empat tersangka pekan lalu, kini penyidik membidik belasan calon tersangka lainnya. “Siapa yang terlibat kita libas. Lebih dari satu (satker) yang terkait dengan proyek itu. Bukan RSUD saja, kan RSUD yang ketempatan yang mengelola. Pokoknya siapa saja yang terkait dengan pelelangan, atau lainnya siapa-siapa saja.Beri kesempatan proses penyidikan, ini kalau dikejar terus repot,” kata AKP Hasran, Kasat Reskrim Polres Ponorogo, Kamis (19/2/2015) lalu. Menurut perwira polisi berdarah Makasar ini, pihaknya sudah mengantongi 14 nama lagi yang
patut diduga dalam kasus itu. Mulai dari yang ikut rapat,yang turut serta bahkan kelompok penggembira pun tidak luput dari incaran polisi. “Lebih dari 14 orang, patut diduga banyak. Yang ikut rapat-rapat, yang melakukan, yang turut serta, kelompok penggembira, pokoknya kita masukkan semua. Tidak ada urusan. Untuk penggembira biar mereka nanti ngomong di Pengadilan Tipikor,” imbuhnya. Dari empat tersangka yang sudah ditetapkan, Hasran masih belum mau membuka jati diri mereka, pun asal Satker mereka. “Yang jelas bukan dari RSUD saja, yang terkait pembangunanlah. Kita tidak sebutkan (dulu) karena punya kode etik,” kelitnya. Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) jilid II ini
juga dijanjikan akan segera dikirimkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Ponorogo. Sedangkan untuk jilid I dengan tersangka Yuni Suryadi, mantan Dirut RSUD dan Koesnowo Pejabat Pembuat Komitmen(PPK), kini menunggu proses diadili di Pengadilan Tipikor, Surabaya. Seperti diketahui, proyek pembangunan RSUD dr. Harjono menelan dana sebesar Rp40 miliar dari APBN tahun 2009, ditambah dari APBD II sehingga total Rp118 miliar. Proyek tersebut dikerjakan secara multiyears hingga 2011 lalu, dan setelah dilakukan penghitungan diperkirakan telah merugikan keuangan negara sebesar Rp3,5 miliar. Dugaan korupsi pembangunan RSUD dr.Hardjono Sudigtomarto tidak hanya dibidik dalam penyimpangan pembangunan fisiknya saja, melainkan juga ada dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang langsung ditangani oleh KPK. Sebab untuk TPPU ini, melibatkan bos PT. Duta Graha Indah(DGI), Nazaruddin, mantan bendahara umum DPP Demokrat, sebagai pelaksana mega proyek di RSUD tersebut. Yang sangat mencolok dari pembangunan gedung itu adalah rencana bangunan 6 lantai untuk ruangan Irna dan Gakin, ternyata baru dibangun 4 lantai dan pembangunannya pun sudah mandek. (wied/lcm)
Sukirno SH,Ketua Komisi D ketika sedang menjelaskan
miras yang beredar bukan produk Ponorogo tetapi mengapa peredarannya merajalela bisa masuk ke Wilayah Ponorogo. “Apakah kita rela, mereka yang memproduksi dan yang menikmati uangnya tetapi justru kita yang harus terima resikonya,” katanya. Menyikapi hal tersebut, pihaknya berupaya bersama dengan berbagai pihak, baik akademisi dan juga butuh masukan dari stakeholder, tokoh masyarakat dalam pembahasan raperda inisiatif tersebut. “Selain itu pembahasan raperda inisiatif juga berkaitan dengan persoalan (2) TKI, (3) irigasi dan juga (4) distribusi pupuk,” sebutnya satu persatu pembahasan raperda inisiatif. Pembahasan 4 Raperda inisiatif tersebut, ditargetkan akan kelar dan disahkan hingga bulan Juni mendatang. “Kita tergetkan tanggal 16 Juni mendatang sudah disepakati eksekutif dan legislatif,” pungkasnya. Hadir dari unsur pimpinan
perguruan tinggi dalam kesempatan tersebut, Sulton, Rektor Unmuh Ponorogo, Saifulloh Yusuh, wakil ketua bersama Rodilo Makmun mewakili STAIN Ponorogo, Sayuti Farid dari Rektor Insuri dan Sukarni, mewakili Unmer Ponorogo. Lebih lanjut Sukirno ketua Komisi D juga mengatakan,” menurut dia dalam pembahasan perda rencana peraturan daerah ini setelah 4 bulan harus all out, perda TKI itu sangat luas, karena menyangkut ke luar negeri , di Jawa Timur itu ponorogo adalah daerah TKI terbanyak no 2 dan bomingnya TKI itu baru tahun 1995, oleh karena itu kita harus membahas kantor cabang, perlindungan dan penempatan TKI ,system rekrutmen, pendaftaran, pendidikan, pengurusan dokumen, pembiayaan, tugas dan tanggung jawab pemerintah daerah dan sangsi. Karena mulai UU no 39 tahun 2004 sampai sekarang kita blm punya PP tentang TKI.”Pungkas Sukirno. (Wied)
Banjir dan Angin Ribut Juga Rusak Kawasan Wisata Ngebel
Kondisi di kawasan Wisata Ngebel yang diamuk banjir dan angin ribut
Ponorogo, SMN - Hujan disertai angin kencang merobohkan sejumlah pohon di kawasan wisata Telaga Ngebel Ponorogo. Sejumlah kantor dan instansi negara pun tak luput dari
terjangan banjir bandang yang disertai lumpur itu. Pantauan Koran ini, bencana banjir dimulai Kamis (19/2/2015) sore sekitar pukul 16.00
WIB. Saat itu, hujan lebat disertai angin menumbangkan sejumlah pohon di kawasan Wisata Ngebel. Pohon yang tumbang menimpa sebuah warung di sebelah dermaga. Beruntung, insiden tersebut tak menelan korban jiwa. Penghuni warung sempat meloloskan diri pada detik-detik pohon tumbang yang meremukkan warungnya itu. Tak hanya pohon warung yang porak poranda, sebuah sepeda motor juga ringsek akibat tertimpa pohon tumbang. Selain itu, kantor Koramil yang berada di Desa Nglingi Kecamatan Ngebel juga tak luput dari terjangan banjir bercampur lumpur. “Banjir kiriman dari Desa Claket, Mbatokan dan Gondowido. Akhirnya mengenai kantor Koramil,” ujar Agus, salah satu pemilik toko di Desa Nglingi di area Wisata Ngebel, Jumat (20/02/2015). Menurut Agus, banjir juga menyeret lumpur yang membuat jalanan menjadi licin. Warga secara bergotong royong membersihkan sisasisa lumpur yang memenuhi jalan dan bangunan. Selain itu, mereka juga bahu membahu memotong pohon-pohon yang tumbang. (wied)
Komunitas Wartawan Nganjuk
Peringati HPN dengan Tasyakuran Bareng Bupati Suasana peringatan HPN 2015 Komunitas Antar Wartawan Anjuk Ladang (KAWAL) dengan mengadakan Tasyakuran Bareng Bupati Nganjuk Drs. H. Taufiqurrahman.
Nganjuk, SMN - Dalam memperingati hari pers nasional tahun 2015 ini,wartawan di wilayah kabupaten Nganjuk yang tergabung dalam Komunitas Antar Wartawan Anjuk Ladang (KAWAL) mengadakan Tasyakuran Bareng Bupati Nganjuk Drs. H. Taufiqurrahman. Tanggal 17 Februari 2015 bertempat di Lesehan Sumber Agung Abadi desa Macanan Kecamatan loceret [ jalan jurusan tempat wisata Roro Kuning ] acara ini di gelar. Sebanyak kurang lebih 52 wartawan dari berbagai Media cetak dan elektronik menghadiri acara ini. Sedangkan dari jajaran pemerintah
daerah Kabupaten Nganjuk,selain Bupati dan Humas Pemkab Nganjuk hadir pula sejumlah kepala SKPD dan pejabat di lingkungan pemerintahan Kabupaten Nganjuk. Tidak ketinggalan hadir pula Kades macanan Satriyo, perangkat desa bajulan, muspika kecamatan loceret dan teman-teman LSM. Acara tasyakuran ini diselenggarakan secara sederhana,santai dan penuh keakraban dalam rangka menjalin komunikasi yang harmonis antara insan pers dan pemerintah. Karena itu semua yang hadir duduk bareng satu meja sebagai bentuk rasa kesatuan dan persatuan serta perwu-
judan Kabupaten Nganjuk yang aman, tertib, damai dan kondusif. Dalam sambutannya Bupati Nganjuk Drs H Taufiqurrahman pada intinya menyampaikan bahwa komunikasi yang baik yang sudah terjalin selama ini hendaklah samasama dijaga, dalam bentuk sikap profesionalisme yang santun dan cerdas di dalam bekerja sehingga berita yang tersaji benar-benar berita yang berimbang dan dapat memberikan informasi yang positif dan akurat kepada masyarakat. Sedangkan ketua panitia kegiatan ini Joko Kustono dari Suara Media Nasional menyampaikan
terima kasih kepada Bapak Bupati Nganjuk dan jajarannya yang telah hadir dalam acara ini. Juga kepada Muspika Kecamatan loceret yang sudah menjaga keamanan sehingga acara ini dapat berlangsung dengan aman dan nyaman. Untuk teman-
teman wartawan diajak senantiasa menggalang kesatuan dan persatuan yang ada serta menjaga tali silaturahmi antara sesama wartawan di bumi anjuk ladang ini. Acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Bupati
Nganjuk Drs H Taufiqurrahman yang kemudian diberikan kepada ketua panitia sebagai simbol bahwa Bupati Nganjuk memberikan pengayoman kepada insan pers yang ada di nganjuk dalam melaksanakan tugas jurnalistiknya di wilayah
Kabupaten Nganjuk. Acara di akhiri dengan makan bareng hidangan yang telah disediakan sambil menikmati hiburan musik kolaborasi antara mas Yoni elektone dan cahcah studio 14 dari pondok kencana. MERDEKA !!! [ tian/rmb]
8
Jawa Timur
Edisi 174 / VII / 23 Februari - 1 Maret 2015
Pelantikan Pengurus Perwosi Sidoarjo
Ketua Umum KONI Kabupaten Sidoarjo Drs. H. Moch. Rochani, MSi melantik Pengurus Perwosi Kabupaten Sidoarjo masa bakti 2014-2018
Sidoarjo, SMN - Pengurus Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi) Kabupaten Sidoarjo masa bakti 2014-2018 dilantik. Pelantikan dilakukan oleh Ketua Umum Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Sidoarjo Drs. H. Moch. Rochani, MSi di Pendopo Delta Nugraha Sidoarjo. Pelantikan yang mengukuhkan Ny. Hj. Nanik Hadi Sutjipto sebagai ketua Perwosi Sidoarjo dihadiri Wakil Bupati Sidoarjo H. MG Hadi Sutjipto SH, MM. Dalam kesempatan tersebut juga hadir Sekda Sidoarjo H. Vino Rudy Muntiawan SH. Dalam susunan kepengurusan
Perwosi Sidoarjo tersebut juga menetapkan ketua I dan II. Ketua I di jabat oleh Ny. Hj. Nun Vino Rudy Muntiawan dan Ketua II di jabat oleh Ny. Sri Lestari Pramusigit. Dalam susunan kepengurusan itu juga menetapkan istri dari Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah SH,M.Hum, Ny. Hj. Anik Saiful Ilah sebagai pelindung Perwosi Sidoarjo. Sedangkan sebagai penasehatnya di jabat Ketua KONI Kabupaten Sidoarjo. Wakil Bupati Sidoarjo H. MG Hadi Sutjipto dalam sambutannya mengucapkan selamat atas dilantiknya kepengurusan Perwosi Kabupaten Sidoarjo yang baru. Ia menga-
takan tugas yang cukup berat didepan mata sudah menanti. Sebagai patner pemerintah daerah untuk memajukan olahraga, Perwosi Kabupaten Sidoarjo diharapkan dapat bekerja dengan baik. Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat dikalangan perempuan harus terus digalakkan. Membina serta mendidik generasi muda di bidang olahraga juga harus terus dilakukannya. Dalam kesempatan tersebut ia mengatakan bahwa dalam UU R.I nomer 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional dibagi menjadi tiga komponen. Tiga komponen atau tiga pilar utama olahraga tersebut harus dikembangkan dengan baik. Pilar yang paling dasar terdapat pada FORMI (Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia). Menggerakkan masyarakat supaya gemar berolahraga menjadi tugas FORMI yang ada ditiap wilayah. Sementara itu ketua perwosi Hj Nanik Hadi Sucipto mengatakan saya akan terus mengembangkan olah raga di Sidoarjo yaitu senam Perwosi ,senam Jula juli yang dari ibu Saifullah yusuf juga mengadakan program kerja yaitu pelatihan wasit untuk guru olah raga volley dan futsal putri di tingkatan SD, SMP, SMA, SMK, MA, MTS ne-
geri swasta, setiap pelatihan saya menganbil kurang lebih seratus orang perempuan untuk wasit, karena wasit ini nanti akan langsung bersentuhan langsung dengan siswa jadi lebih banyak hasilnya. Juga akan membuat senam dengan aikon Sidoarjo dengan nama senam goyang udeng,yang melambangkan u udang deng bandeng yang akan tanpil nanti tanggal sepuluh dengan iringan gending-gending asli khas Sidoarjo.sementara itu aja dari kami. Dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Sidoarjo H. MG Hadi Sutjipto juga menyampaikan bahwa usia angka harapan hidup masyarakat Sidoarjo cukup tinggi. Hal itu tidak terlepas dari kegemaran masyarakat Sidoarjo akan olahraga. Hasil penelitian menunjukkan usia angka harapan hidup masyarakat Sidoarjo mencapai 71 tahun. Hal tersebut telah mendekati cita-cita tujuan pembangunan millenium atau Millennium Development Goals (MDGs) yang dipersyaratkan 72 tahun. Untuk itu ia berharap kepada Perwosi Kabupaten Sidoarjo untuk terus memajukan olahraga di Kabupaten Sidoarjo. Tidak hanya dilingkup perempuan, semua lapisan masyarakat diharapkan dapat digerakkan Perwosi Kabupaten Sidoarjo dalam berolahraga. (mt)
Forum GTT Ngeluruk Ke Komisi D Sidoarjo, SMN - Forum Guru Tidak Tetap (GTT) Kabupaten Sidoarjo yang dipimpin oleh ketuanya, Ryan Hidayat kembali mendatangi Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sidoarjo, Jum’at. Kedatangan mereka ke Komisi D untuk menanyakan kejelasan nasib mereka yang hingga kini belum ada kabar beritanya, sebab berdasarkan berita di media cetak nasional bahwa hanya guru kategori (K2) saja yang akan dinaikkan gajinya. “Berdasarkan berita di media cetak, hanya guru K2 saja yang akan dinaikkan gajinya,” katanya. Kontan saja kabar berita itu membuat GTT yang tidak masuk dalam K2 merasa resah dan mempertanyakan benar tidaknya berita tersebut. Ryan Hidayat yang didampingi tiga rekannya itu ditemui langsung oleh Ketua Komisi D, H. Usman dan tiga anggota lainnya, yaitu Hadi Subiyanto, Bangun Winarso dan Hj. Eny Suryani. Dalam kesempatan itu, H. Usman meyakinkan kepada perwakilan dari Forum GTT Kabupaten Sidoarjo bahwa berita yang ditulis di media cetak itu tidak semuanya benar. “Itu tidak benar, kami akan perjuangkan semuanya. Baik yang (masuk) K2 ataupun GTT lainnya,” ucapnya. Dijelaskan oleh H. Usman bahwa Komisi D DPRD Kabupaten Sidoarjo bahkan sudah melakukan study banding ke Kota Madya Tangerang terkait gaji GTT. “Berdasarkan study banding itu, disana (Tangerang,red) gaji GTT-nya sudah sesuai dengan UMK (Upah Minimum Kabupaten),” katanya. Maka dari itu pihaknya akan
mendesak kepada Bupati Sidoarjo untuk segera mengeluarkan Peraturan Bupati (Perbup) agar gaji GTT sesuai dengan UMK Sidoarjo. Sebab menurut H. Usman, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Tangerang hampir sama dengan APBD Kabupaten Sidoarjo, namun Kota Tangerang mampu menggaji GTTnya sesuai dengan UMK, yaitu sekitar Rp 2.600 ribu melalui APBD. “Kalau APBDnya sama dan jumlah penduduknya pun hampir sama, kenapa mereka bisa menggaji GTTnya sesuai dengan UMK, sedangkan kita tidak,” terangnya. Untuk itu, dia meminta kepada Forum GTT Kabupaten Sidoarjo agar mendata anggotanya untuk diserahkan kepada Komisi D agar bisa diperjuangkan nasibnya kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo. Hal yang sama juga diungkapkan oleh anggota Komisi D lainnya, Hadi Subiyanto bahwa
Forum Guru Tidak Tetap (GTT) Kabupaten Sidoarjo saat mendatangi Komisi D DPRD Kabupaten Sidoarjo
pihaknya akan terus berupaya untuk memperjuangkan nasib GTT karena gaji mereka jauh dari kata layak. Sebagaimana diketahui bahwa gaji GTT di Kabupaten Sidoarjo, terutama untuk guru Sekolah Dasar (SD) itu gajinya antara Rp 150 ribu hingga Rp 300 ribu saja. “Kalau
buruh dan perangkat desa itu gajinya sudah sesuai dengan UMK, kenapa mereka tidak,” tegasnya. Oleh sebab itu, Hadi Subiyanto meminta kepada para GTT agar tidak perlu meragukan perjuangan anggota Komisi D dalam memperjuangkan kenaikan gaji mereka. (MT)
Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf dan Peluang Segitiga Emas
INOVATIF: Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf dan produk-produk UKM yang dipamerkan di Sentra Produk Unggulan di Bangil, Pasuruan.
Pasuruan, SMN - Bupati Irsyad Yusuf memang baru dua tahun menjabat. Namun di tangan adik kandung Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, Pasuruan menjadi kawasan bisnis yang vital di Jawa Timur. Padahal dulu Pasuruan sekadar perlintasan dari Surabaya menuju Banyuwangi atau Malang. Meski menjadi kawasan yang strategis, Irsyad tidak terobsesi membangun proyek mercusuar. Alumnus Pondok Pesantren Denanyar, Jombang itu lebih memprioritaskan pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) dan industri kecil menengah (IKM). Produk-produk lokal Pasuruan pun didorong untuk maju dengan berbagai fasilitas dan insentif. Hasilnya pun sudah bisa dirasakan oleh masyarakat. Pemkab pun mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat dalam bentuk Baksyacaraka Award. Penghargaan dari Menko Kesra di era Agung Laksono itu diberikan kepada Pasuruan sebagai kabupaten terbaik se-Indonesia dalam mendorong budaya kreatif masyarakat. Menurut Irsyad, Pasuruan memiliki potensi daerah yang besar di bidang pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, dan pariwisata. “Peran Pemkab adalah mengembangkan kualitas SDM, membantu permodalan, dan memberikan sarana prasarana,” kata Irsyad saat diwawancarai SMN di pendapa Kabupaten Pasuruan Senin (2/2). Salah satu contoh adalah kawasan agropolitan Tutur. Kawasan Tutur merupakan pusat penghasil apel, sapi perah, bunga krisan, dan paprika. Untuk apel, Pasuruan merupakan produsen terbanyak. Bukan Malang atau
Batu. “Para pengusaha kecil diberi pinjaman lunak agar usahanya berkembang,” ujar Irsyad. Pasuruan juga penghasil durian dan mangga yang cukup terkenal. Mangga Pasuruan, Klon 21, diklaim sebagai varitas mangga gadung terbaik. Buahnya sangat manis dan tebal. Cara makannya, buah dipotong separo, lalu buahnya disendok. Para petani holtikultura diberi pelatihan, bantuan modal, dan diberi kesempatan untuk studi banding ke daerah lain. Produksi produksi holtikultura cukup besar. Untuk apel, dengan 2,9 juta pohon, Pasuruan memproduksi 140.284 ton. Kemudian mangga Klon 21 produksinya mencapai 182.237 ton. Sedangkan produksi durian mencapai 84.670 ton dengan 619.385 pohon. “Kami juga menyiapkan dua sentra buah,
yakni di Bangil dan dekat makam Cheng Ho,” jelasnya. Selain buah, juga terlihat berkembang. Pasuruan memiliki 660 ribu m2 lahan bunga Krisan dan 6,6 juta m2 lahan bunga Sedap Malam. Bunga-bunga itu dipasarkan di pasar bunga di Surabaya, Malang, dan Bali. Di Tutur dan juga Grati maupun Puspo, terdapat tiga peternakan sapi. Di sana ada beberapa peru-sahaan yakni KSP Setia Kawan. KSP Suka Makmur, PT Sekar Tanjung, Nestle, dan Indolakto. Tidak hanya agropolitan, Pasuruan juga mengembangkan Minapolitan atau kawasan perikanan. Produksi ikan di Pasuruan mencapai 22 juta ton sehari. Tidak hanya itu, Pemkab Pasuruan juga mendorong sektor kerajinan seperti bordir, bayik, mebel, dan perak. Sentra mebel dan kerajinan Pasuruan pun sudah dibuka. Dengan APBD Rp 2,4 triliun, Irsyad cukup leluasa memberikan bantuan dan fasilitas kepada pelaku usaka kecil di Pasuruan. Sebagai putra asli Pasuruan dan pernah memimpin DPRD Pasuruan, Iryad tahu betul daerahdaerah yang memiliki potensi untuk dikembangkan. “2015, prioritas pembangunan di kabupaten Pasuruan adalah pengembangan pertanian dan ekonomi kerakyatan. Jadi tahun ini adalah tahunnya UKM dan IKM,” ujar ketua DPC PKB Pasuruan itu. (wan)
Wilayah Tosari Pasuruan Longsor Lagi
Evakuasi korban
Pasuruan, SMN - Hujan deras yang terjadi dalam kurun waktu seminggu terakhir ini. Membuat wilayah di Desa Baledono, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan kembali longsor. Pujiono salah satu warga setempat mengatakan, longsor kali ini mengakibatkan sebuah rumah milik seorang warga setempat bernama Suwaji rusak pada bagian belakang rumahnya. “Kejadiannya Kamis tadi malam (19/02/2015). Tiba-tiba tebing yang berada di belakang rumah Suwaji di Dusun Purwono, Desa Baledono itu longsor hingga membuat rusak bagian belakang rumah Suwaji”, ujarnya kepada SMN saat ditemui di lokasi, Jumat pagi (20/02/2015). Meski demikian, tak ada korban jiwa dalam peristiwa longsor ini. Hanya saja karena khawatir terjadi hal-hal yang tak diinginkan, kini Suwaji dan anggota keluarganya tersebut terpaksa harus diungsikan ke rumah warga lainnya yang tak terkena longsor. Sementara itu, berdasarkan pantauan beritajatim.com, saat ini sejumlah warga setempat dan dibantu oleh pihak Muspika yang meliputi camat, TNI, dan Polri bersama-sama membersihkan bekas longsor yang terjadi tadi malam tersebut. (bad)
Meningkatkan Hasil Belajar Bola Voli Melalui Permainan Modifikasi Bola Voli Mini Pada Siswa Kelas IV SD Negeri IV Kedoyo Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2012/2013 Oleh Sunarto, S.Pd (Guru SD Negeri IV Kedoyo Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung)
Ilustrasi PENDIDIKAN Jasmani sebagai komponen pendidikan secara keseluruhan telah disadari oleh banyak kalangan. Namun dalam pelaksanaannya pengajar pendidikan jasmani berjalan belum efektif seperti yang diharapkan. Pembelajaran pendidikan jasmani cenderung tradisional. Model pembelajaran pendidikan jasmani tidak harus terpusat pada guru, tetapi pada siswa. Orientasi pembelajaran
harus disesuaikan, dengan perkembangan anak, isi dan urusan materi serta cara penyampaian harus disesuaikan sehingga menarik dan menyenangkan, sasaran pembelajaran ditujukan bukan hanya mengembangkan keterampilan olahraga, tetapi pada perkembangan pribadi anak seutuhnya. Konsep dasar pendidikan jasmani dan model pengajar pendidikan jasmani yang efektif perlu dipahami oleh mereka yang
hendak mengajar pendidikan jasmani. Pembelajaran penjasorkes yang sering kali tidak sesuai dengan karakteristik siswa membuat kreativitas anak menjadi terabaikan dan hasil pembelajaran menjadi kurang maksimal. Maka perlu adanya modifikasi media pembelajaran yang sesungguhnya. Permasalahan dan penelitian ini adalah “Bagaimanakah hasil belajar bola voli pada siswa kelas IV semester II SD Negeri IV Kedoyo kecamatan Sendang kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2012/2013 setelah diterapkannya permainan modifikasi bola voli mini?” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar bola voli melalui modifikasi bola voli mini pada siswa kelas IV Semester II SD Negeri IV Kedoyo kecamatan Sendang kabupaten Tulungagung tahun pelajaran
2012/2013 dengan jumlah 7 siswa. METODE PENELITIAN Penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas, yaitu kegiatan mencermati objek penelitian yang mengorganisasi suatu kondisi, sehingga peneliti dapat mempelajari pengalaman tersebut. Penelitian ini terdiri dari dua siklus dimana setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi (pengamatan), dan refleksi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi serta angket/ kuesioner yang digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi Bola Voli Mini. Subjek penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar bola voli mini dengan bola plastik berlapis spon, net, lapangan, dan peraturan yang
sudah disederhanakan pada siswa kelas IV SD Negeri IV Kedoyo kecamatan Sendang sebanyak 7 siswa. HASIL PENELITIAN Pada siklus I aspek afektif dengan pemberian modifikasi diketahui bahwa siswa tergolong dalam kriteria tuntas sebanyak 2 siswa atau sebanyak 29%, sedangkan yang belum tuntas sebanyak 5 siswa atau sebanyak 71%. Aspek kognitif dengan kriteria tuntas sebanyak 4 siswa atau sebanyak 57%, sedangkan yang belum tuntas hanya 3 siswa atau sebanyak 43%. Aspek psikomotorik dengan kriteria tuntas sebanyak 4 siswa atau sebanyak 57%, sedangkan yang belum tuntas sebanyak 3 siswa atau sebanyak 43%. Secara klasikal tingkat ketuntasan belum memenuhi kriteria ketuntasan, karena belum mencapai tingkat ketun-
tasan sebesar 85% dari keseluruhan siswa yang tuntas, maka dilakukan pembenahan pada siklus II. Pada siklus II aspek afektif dengan pemberian modifikasi diketahui bahwa siswa tergolong dalam kriteria tuntas sebanyak 6 siswa atau sebanyak 86%, sedangkan yang belum tuntas sebanyak 1 siswa atau sebanyak 14%. Aspek kognitif dengan pemberian modifikasi diketahui bahwa siswa tergolong dalam kriteria tuntas sebanyak 6 siswa atau sebanyak 86%, sedangkan yang belum tuntas sebanyak 1 siswa atau sebanyak 14%. Aspek psikomotorik siswa dengan kriteria tuntas sebanyak 7 siswa atau seluruh siswa dengan persentase 100% telah mencapai ketuntasa belajar. Pembelajaran bola voli dengan modifikasi lebih banyak yang tuntas, terjadi peningkatan ketuntasan baik
secara klasikal pada kelas modifikasi telah mencapai ketuntasan klasikal sebesar 85%. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan modifikasi bola voli mini dapat meningkatkan hasil belajar bola voli siswa. Oleh karena itu diharapkan bagi siswa dengan adanya modifikasi permainan bola voli mini agar lebih semangat lagi mengikuti pembelajaran penjasorkes dan bagi guru penjasorkes di lembaga lain dapat menggunakan modifikasi bola voli mini dalam pembelajaran bola voli sebagai alternatif pembelajaran penjasorkes sehingga dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswa.
Nusantara
Edisi 174 / VII / 23 Februari - 1 Maret 2015
9
LSM AKP
BLH Bondowoso Menutup Mata Soal Masyarakat yang Terkena Dampak Limbah Penggilingan Padi
Seorang warga mengangkat sepedanya melintasi aliran air banjir yang memutuskan jembatan di Jalan Raya Barombong, Kecamatan Tamalate, Makassar, Minggu 4 Januari 2015. Curah hujan tinggi menyebabkan jembatan terputus.
Banjir, Jalan Trans PalangkarayaBanjarmasin Terancam Putus Palangkaraya, SMN - Jalan yang menghubungkan Palangkaraya, Kalimantan Tengah, ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan, terancam putus karena meluapnya Sungai Kahayan. Saat ini, untuk melalui jalur itu, kendaraan roda dua terpaksa menggunakan perahu penyeberangan milik masyarakat, sementara kendaraan roda empat masih bisa menerjang banjir. Kepala Polres Kabupaten Pulang Pisau Ajun Komisaris Besar Budi Satria Nasution mengatakan telah menyiapkan 40 personel kepolisian dari Polres Pulang Pisau untuk mengamankan lalu lintas di lokasi banjir tersebut. “Luapan Sungai Kahayan merendam Jalan Trans Kalimantan di Desa Tumbang
Nusa, Kabupaten Pulang Pisau, sejak Rabu,” ujar Budi Satria saat mendampingi Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Achmad Diran meninjau banjir di Jalan Trans Kalimantan wilayah tengah, Jumat, 20 Februari 2015. Saat ini, Budi menjelaskan, ketinggian air mencapai 60 sentimeter dengan badan jalan yang tergenang sepanjang hampir 200 meter. Menurut dia, banjir terjadi tepat di depan jembatan layang di Desa Tumbang Nusa dari arah Palangkaraya ke Banjarmasin. “Saat ini pengguna jalan, terutama kendaraan roda dua, harus menggunakan feri penyeberangan untuk melintasi daerah yang tergenang,” ujarnya. Adapun Kepala Dinas Peker-
jaan Umum Kalimantan Tengah Leonard Samuel Ampung mengatakan banjir yang terjadi di Jalan Trans Kalimantan wilayah selatan—yang menghubungkan Palangkaraya dengan Banjarmasin—adalah imbas dari surutnya banjir yang terjadi di Jalan Trans Kalimantan wilayah tengah—yang menghubungkan Palangkaraya dengan beberapa kabupaten di Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito. Soalnya, kata dia, “Kedua Jalan Trans Kalimantan, baik wilayah tengah maupun selatan, merupakan satu aliran Sungai Kahayan”. Dengan demikian, menurut dia, ketika air surut di hulu di Jalan Trans Kalimantan wilayah tengah, luapan air turun ke wilayah hilir, yaitu di
Jalan Trans Kalimantan wilayah selatan. Kondisi inilah yang mengakibatkan banjir. Sebagai langkah antisipasi, Leonard mengatakan, segera dibangun pile slab atau jalan layang sepanjang 500 meter. “Caranya, menyambung jalan layang telah dibangun sebelumnya, yang panjangnya mencapai 10 kilometer,” ujar Leonard. Pantauan di lapangan, saat ini banjir yang terjadi di Jalan Trans Kalimantan wilayah tengah mulai surut. Daerah yang tergenang tinggal tiga titik dengan ketinggian air mencapai 10-30 sentimeter. Kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, sudah bisa melalui ruas jalan yang tergenang air. (mandau)
Pemkab Musi Rawas Tertibkan Pegawai Musi Rawas, SMN - Pemerintah Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, akan menertibkan pegawai di setiap satuan kerja perangkat daerah karena diduga sering bolos kerja pada akhir pekan. “Kami mendapat laporan dari masyarakat bahwa pelayanan di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) itu setiap akhir pekan tidak ada petugasnya,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Musirawas Isbandi Arsyad, Selasa. Hal itu akan dibuktikan dengan mengevaluasi kehadiran para pegawai negeri sipil dan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) secara rutin setiap hari Jumat. “Dalam waktu dekat saya akan memanggil Inspektorat agar rutin melakukan Sidak ke setiap SKPD, bila ditemukan pegawai bolos tanpa alasan akan ditindak,” katanya. Mengenai sanksi terhadap pegawai, Inspektorat akan memerintahkan Asisten IV untuk mengecek kelapangan secara langsung. Bilamana hasil di lapangan pegawai Inspektorat melakukan hal yang sama akan diberikan sanksi tegas dengan memberikan surat peringatan. “Saya akan memerintahkan
Ilustrasi pegawai negeri sipil
Asisten IV ke lapangan untuk mengecek ke Inspektorat, jangan sampai sebagai pengawas internal terhadap pegawai ikut malas,” katanya. Seorang aktivis Musirawas Irkan menilai sejumlah oknum pejabat dan PNS di SKPD Kabupaten Musirawas sebagian besar melang-
gar disiplin kerja dengan bolos setiap hari Jumat. Berdasarkan hasil mengamatan di lapangan sejak beberapa minggu terakhir, sejumlah oknum pejabat dan PNS di setiap SKPD langsung pulang ke rumah setelah sholat jumat. Lebih para lagi, kata dia, kela-
kuan oknum pejabat tersebut diikuti beberapa staf khususnya kantor SKPD hingga kantor Inspektorat. Padahal insepektorat seharusnya melakukan pengawasan disiplin bagi pegawai setempat dan jangan ikut-ikutan bolos pada jam kerja, tuturnya. (abu)
Bondowoso, SMN - Dalam upaya pengendalian dan pelestarian lingkungan hidup secara terpadu dan berwawasan lingkungan, diperlukan adanya pengawasan dan pengendalian kegiatan pembangunan sebelum dilaksanakan kegiatan pembangunan tersebut. Upaya pengendalian dan pengelolaan kegiatan pembangunan ini dimaksudkan sebagai upaya meminimalisasi dampak fisika, kimia, biologi dan sosial terhadap lingkungan. “Ketua LSM AKP (aliansi Kebijakan Publik) kepada SMN memaparkan,” Selain melihat aspek sosial dan ekonomi dalam memajukan daerah dengan adanya berbagai usaha/ kegiatan, perlu juga adanya aspek lingkungan, yaitu dampak yang ditimbulkan akibat adanya aktivitas dari usaha/kegiatan, untuk itu setiap usaha/kegiatan yang dilakukan haruslah dilengkapi dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pengendalian Lingkungan (UKL-UPL) atau Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL). Masih Edy Wahyudi, Pencemaran Lingkungan oleh UD. Samudra dan UD. Samudra Harapan, di Desa Tegal Mijin Kec. Grujukan, akibat dari semburan debu sekam padi dari cerobong pembuangan limbah, tersebut telah mengakibatkan gangguan pernapanas serta kulit dari warga masyarakat menjadi gatal-gatal, serta atap rumah warga tertutup oleh debu sekam padi tersebut, bahkan akibat dari Pencemaran Udara ini pula mengakibatkan para petani sekitar lokasi juga merugi di karenakan tanaman
Edy Wahyudi, Ketua LSM AKP. (foto/yon)
pertanian mereka tertutup debu sekam padi, paparnya. Penelusuran yang di lakukan oleh SMN di perusahaan penggilingan padi tersebut mendapati adanya tiga gudang penggilingan yang ketiganya aktif beroperasi, “Isnaini” orang kepercayaan perusahaan kepada SMN menjelaskan bahwa Izin Usaha dari perusahaan ini ada 2 (dua) yaitu UD. Samudra dan UD. Samudra Harapan, dan untuk UKL dan UPL yang ada yaitu UD. Samudra, sementara untuk UD. Samudra Harapan tidak ada. Lebih lanjut Isnaini, “saya dan juga pemilik perusahaan ini tidak mengerti perihal perizinan, yang kami tahu hanya bekerja dan bekerja, apa yang kami dapatkan dari Dinas ya hanya itu, dan hal tersebut di benarkan oleh Tomi selaku penanggung jawab perusahaan. Bahkan dari hasil penelusuran SMN, patut diduga bahwa perusahaan Perusahaan Penggilingan Padi tersebut telah menyalahi PP No.65/1971 tentang Penggilingan Padi dan Penyosohan Beras, Perda Kab. Bondo-
woso No.12/1990, juga SK Bupati Bondowoso No. 390/ 2005 Upaya Pengelolaan (UKL) dan (UPL) adalah upaya yang dilakukan dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup oleh penanggung jawab usaha dan atau kegiatan, UU RI Nomor 23/1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, serta UU RI Nomor 5/1990 tentang Konservasi SDA Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara RI Tahun 1990 No. 49 Tahun 1990 Tambahan Lembaran Negara No 3419). Mengingat pengertian dan persepsi yang berbeda mengenai masalah lingkungan hidup sering menimbulkan ketidak harmonisan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Akibatnya seringkali terjadi kekurang tepatan dalam menerapkan berbagai perangkat peraturan, yang justru “menguntungkan perusak lingkungan,” serta merugikan masyarakat dan pemerintah. Hingga berita ini naik cetak Kadis BLH Kab. Bondowoso sulit di temui bahkan di hubungi melalui selulernyapun tidak ada tanggapan. (b2s)
Beras Langka di Kota Mojokerto, Harga Naik 10 Persen Mojokerto, SMN - Stok beras di Pasar Tanjung Anyar Kota Mojokerto, Jum’at (20/02/2015) kosong, jikapun ada harganya naik 10 persen. Kondisi kelangkaan tersebut diduga karena sejumlah daerah penghasil beras belum waktunya panen dan faktor hujan menjadi penyebabnya. Salah satu pedagang grosir beras di Pasar Tanjung Anyar Kota Mojokerto, Ahmad Fauzi mengatakan, di Mojokerto petani beras belum panen. “Beras di sini dari Jombang dan Pacet Mojokerto. Di Sragen dan Ngawi sudah panen tapi ditarik ke daerah lainnya sehingga tidak sampai Salah satu pedagang grosir beras di Pasar Tanjung Anyar kesini,” ungkapnya. Menurutnya, beras dari Jombang tersebut ambil gabah dari Sragen dan Ngawi. Namun karena saat ini musim penghujan sehingga rendemen rendah sehingga harga gabah mahal. Harga gabah giling sebesar Rp 9.200 per kilogram, di tingkat grosir sebesar Rp 9.400 per kilogram dan di tingkat pengecer sebesar Rp 10 ribu. “Stok beras kosong sejak satu minggu terakhir, biasanya ada tidak sampai telat karena dikirim setiap hari tapi sejak satu minggu ini tidak ada kiriman. Semua jenis berat karena suplay dari bakul gabah telat. Selain panen telat di sejumlah daerah, penyebab lainnya yakni hujan sehingga petani kesulitan mengeringkan gabah,” katanya. Fauzi menambahkan, harga beras jenis bramu dari Rp10.500 per kilogram menjadi Rp11 ribu per kilogram, pandan wangi dari Rp10 ribu per kilogram menjadi Rp11 ribu per kilogram, beras jenis 64 medium dari Rp9 ribu per kilogram menjadi Rp10 ribu per kilogram. Menurutnya, Bulog sudah harus menggelar Operasi Pasar (OP) untuk menstabilkan harga beras di pasaran. (gun)
Klayar Masuk 10 Pantai Tercantik di Indonesia
Keindahan tanah Lot Pantai Klayar yang menjadi ciri khas
Pacitan, SMN - TripAdvisor, situs perjalanan terbesar di dunia, Rabu kemarin mengumumkan para pemenang Travelers’ Choice 2015 untuk kategori pantai. Di tahun ke-
tiganya, penghargaan ini diberikan kepada pantai-pantai terbaik di dunia, termasuk pantai di Asia, Afrika, Karibia, Eropa, Amerika Selatan, South Pasifik, Inggris dan Amerika.
“Inilah waktunya orang berangan-angan bersantai di pantai, jadi ini adalah waktu yang tepat untuk mengumumkan pantai-pantai terbaik di dunia, berdasarkan opini dari komunitas TripAdvisor,” kata Barbara Messing, chief marketing officer TripAdvisor, dalam keterangan tertulis yang dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (18/2). “Para wisatawan bisa mendapatkan tawaran hotel terjangkau di TripAdvisor di tujuan wisata pantai yang mendapatkan penghargaan ini, sehingga mereka bisa mewujudkan mimpi berlibur mereka”. Di Indonesia, pantai Nusa Dua di Bali mendapatkan penghargaan sebagai pantai terbaik di Indonesia. Pantai-pantai pemenang penghargaan Travellers’ Choice ditentukan berdasarkan kuantitas dan kualitas
review dan rating dari wisatawan mengenai pantai-pantai di Trip-Advisor yang dikumpulkan dalam periode 12 bulan. “Indonesia dikenal sebagai salah satu tujuan wisata pantai terbaik di dunia. Merupakan kehormatan mengetahui bahwa pantaipantai kami mendapatkan penghargaan dari komunitas perjalanan TripAdvisor,” kata Esthy Reko Astuty, Direktorat Jenderal Pemasaran Wisata, Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Berikut 10 pantai terbaik di Indonesia versi Travellers’ Choice TripAdvisor: 1) Pantai Nusa Dua, Nusa Dua. Terletak 40 km di selatan Denpasar, Pantai Nusa Dua adalah pantai dengan pasir putih murni yang aman untuk berenang. Menyuguhkan
pemandangan indah dengan lokasi yang cenderung sepi, membuat Pantai Nusa Bali jadi pilihan yang tepat bagi Anda yang mencari ketenangan. 2) Pantai Padang Padang, Pecatu. Pantai Padang Padang adalah pantai yang wajib dikunjungi saat berlibur ke Uluwatu. Pantai ini memiliki ombaknya yang sangat bagus, juga terdapat teluk untuk berenang. 3) Pantai Balangan, Kuta. Berlokasi di Kuta, Pantai Balangan dikenal karena ombaknya yang populer di kalangan peselancar. Anda juga tidak akan kelaparan di sana, karena ada banyak warung yang menawarkan makanan dan minuman enak dengan harga terjangkau. 4) Pantai Tanjung Aan, Lom-
bok. Wisatawan akan menikmati pantai pasir putih dan laut yang jernih dan biru sepanjang satu mil. 5) Pantai Tanjung Tinggi, Belitung. Inilah pantai pasir putih yang dikelilingi bebatuan granit berukuran sangat besar. Pantai ini menjadi sangat terkenal semenjak muncul di film Laskar Pelangi. 6) Pantai Pasir Putih, Karang Asem. Pantai Pasir Putih berlokasi sekitar 20 menit berkendaraan ke utara dari Candi Dasa di pantai timur Bali. Pantai ini merupakan permata tersembunyi dan tempat ‘mengungsi’ yang baik dari keramaian. 7) Pantai Jemeluk, Amed Bali. Pantai Jemeluk ideal untuk snorkeling dan menyelam, dengan restoran dan kehidupan malam. 8) Pantai Pink, Komodo. Wisatawan dapat menjangkau Pantai
Pink dengan naik kapal dari Labuan Bajo. Pasir berwarna merah mudanya terbentuk dari kalsium karbonat putih dengan sisa koral yang berwarna merah cerah. Uniknya, pulau ini tak hanya punya satu pantai merah muda. Pantai merah muda lain di pesisir timur pulau Komodo dan di selatan pulau Padar. 9) Tanjung Papuma, Jember. Tanjung Papuma yang berlokasi di Jember, dikelilingi bebatuan dan memiliki ombak yang mengesankan. “Pantai yang indah untuk mereka yang ingin menjauh dari kota dan menikmati pemandangan panoramik dari pantai ini,” kata seorang reviewer TripAdvisor. 10) Pantai Klayar, Pacitan. Terletak di sebelah barat Pacitan, Pantai Klayar adalah tempat yang sangat sepi dan relatif tak tersentuh. (wied)
10
Opini
Edisi 174 / VII / 23 Februari - 1 Maret 2015
Tepatkah Peran dan Fungsi Media serta Pelakunya Saat Ini? Oleh Bayu Wijayanto, S.Sos
Ilustrasi
MEDIA massa atau pers adalah suatu istilah yang mulai digunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas, tapi sekarang ini kita lebih sering mengatakan dengan istilah media. Sebelumnya, perlu diketahui pengertian pers itu sendiri, jangan-jangan ada yang belum mengerti, sebab saat ini banyak sekali orang yang sering gembar-gembor soal media atau pers namun nggak ngerti apa maknanya atau malah pelaku pers-nya. Baiklah, Pers menurut UndangUndang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, “Pers adalah lembaga social dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan
jurnalistik yang meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala saluran yang tersedia�. Sementara pendapat R. Eep Saefulloh Fattah mengatakan pers merupakan pilar keempat bagi demokrasi (the fourth estate of democracy) dan mempunyai peranan penting dalam membangun kepercayaan, kredibilitas, bahkan legitimasi pemerintah. Sebetulnya masih banyak pendapat-pendapat lain, tentang pengertian pers, tidak mungkin akan
ditulis semuanya disini, sebab yang akan dibahas bukan itu, tapi lebih pada peranan dan fungsi media massa saat ini, karena salah satu fungsi media massa adalah sebagai control social dalam fungsi ini terkandung makna demokratis yang didalamnya terdapat unsure-unsure sebagi berikut: 1) Sosial Participation (keikutsertaan rakyat dalam pemerintahan), 2) Sosial Responbility (pertanggungjawaban pemerintah terhadap masyarakat), 3) Sosial Support (dukungan rakyat terhadap pemerintah), 4) Sosial Control (kontrol masyarakat terhadap tindakan-tindakan pemerintah) Kalau media massa mampu menjalankan keempat unsure fungsi diatas tentu independensi media bisa berjalan dengan seimbang. Namun, kenyataannya saat ini meskipun tidak semuanya, ada kecenderungan media menjadi corong pihak yang memiliki kepentingan dan pencitraan, bahkan yang membuat prihatin, media tidak mampu menjadi sarana kontrol bagi masyarakat lagi. Banyak peristiwa krusial yang tak terekspos, karena banyaknya kepentingan. Harusnya posisi media massa menempatkan diri pada posisi
netral alias tidak memihak meskipun terkadang sulit untuk dilakukan. Tapi kenyataannya yang terjadi saat ini tidak demikian? Tapi, sekarang masyarakat sudah cerdas dalam menilai sebuah peristiwa, bahkan dapat memahami apa yang tersaji dalam media. Misalnya, dalam peliputan Pilihan Presiden (Pilpres) beberapa waktu lalu, televisi nasional kita berbeda-beda dalam menayangkan hasil hitung cepat, tidak usah dijelaskan masyarakat sudah pasti tahu, siapa owner telivisi tersebut. Masyarakat dibuat bingung dan geli, ada apa dengan media massa kita saat ini? jangankan yang nasional, media local pun mungkin mengalami hal sama mengalami kesulitan menyajikan berita yang berimbang, yang ada semua serba dikondisikan agar keadaan menjadi kondusif, bukankah ini namanya pembohongan public? Harusnya keberadaan media memegang peranan penting dalam membawa perubahan ke arah yang jauh lebih baik lagi ditengah carut marut situasi saat ini, jika media dan para pelakunya (wartawan,red) mampu menjalankan peran dan fungsinya secara tepat, dan seim-
Salah Posting dan Status Bisa Kena Bui ? Oleh Gembong Pranowo, SH SAAT ini hampir semua orang gandrung dengan namanya media social. Mulai facebook, twitter, instagram, whatsapp entah masih banyak lagi. Seperti yang dilansir Semiocast pada Juli 2013 lalu bahwa Indonesia menempatkan diri pada posisi ketiga Negara yang paling aktif menggunakan Twitter (Intisari No. 623, Edisi Agustus 2014), jumlah cuitan mencapai 385 tweets detik. Masih dari sumber yang sama, pada jejaring Facebook, kita masuk empat besar Negara pengakses, lebih banyak dibandingkan Inggris, sesuai data dari Alexis Gravel pada 2013. Namun Ironis, laju kencangnya percakapan dan kebebasan di media social tidak diikuti kebijaksanaan penggunanya, banyak kasus yang terjadi yang bisa diambil contoh seperti kicauan Farhat Abbas dengan Al (anak Ahmad Dhani) yang berakhir pada laporan ke pihak polisi dengan tuntutan pencemaran nama baik atau kasusnya Luna Maya, akhir 2009 silam dengan media infotaiment lantaran tulisan emosionalnya Luna di akun Twitternya yang dianggap merendahkan profesi wartawan infotaiment. Padahal Luna, hanya kesal pada wartawan infotaiment yang salah satu kameranya mengenai kepala anak kecil yang digendongnya. Walaupun sudah minta maaf, persoalan Luna dengan wartawan tidak selesai tapi berujung pada laporan polisi. Masih hangat diingatan kita, beberapa waktu lalu tepatnya satu minggu sebelum lebaran tiba, ada PNS yang meng-upload atau memposting gambar dua orang yang mengaku wartawan yang sedang duduk dikantornya, hingga muncul komentar, maaf “Wartawan Mengemis�. Walhasil, bukan siapa yang difoto atau mau apa dia, namun komentar itu memicu reaksi keras dari kalangan wartawan bahkan sebagian wartawan nggruduk disalah satu Dinas di Ngawi ini. Sebab, komentar -komentar yang muncul dianggap merendahkan wartawan, sama halnya kasus Luna. Jika tidak berakhir dengan damai tentu kasus ini bisa sampai dimeja Polisi, jika orang yang gambarnya di posting tersebut melapor atas tunduhan pencemaran nama baik atau tindakan tidak menyenangkan? Atau dengan pasal-pasal di UU ITE. Beberapa kasus diatas dapat dijadikan contoh, tak ada bedanya dunia maya dan nyata, menurut Wicaksono, pengamat media social, dunia maya juga menganut system demokrasi. (Intisari, No. 623, Edisi Agustus 2014). Artinya, kebebasan individu dibatasi oleh kebebasan
orang lain. Sayangnya, tidak semua pengguna internet mengerti tentang etika berinternet, dan bukan suatu rahasia lagi jika sering terjadi berbagai pelanggaran etika. Banyak risiko atas keteledoran ketika menulis di media social bahkan saat ini sangat beragam. Penulis sering melihat berita dibeberapa media, banyak kasus penculikan yang berawal dari Facebook, atau kasus-kasus asusila hingga trafficking, dan yang bikin miris lagi anak-anak SD dan remaja sekarang sudah pegang handphone yang berfasilitas internet mereka sangat mudah mengaksesnya. Yang perlu diketahui dan penting, anak usia ini sangat rentan terhadap kejahatan internet. Karena mereka belum tahu betuk batasan-batasannya, apalagi mereka yang baru melek internet. Ke-pedean mereka membuka diri didunia maya, apalagi lawan jenis, tanpa mengetahui bahaya dan dampaknya. Jauh diluar sana, banyak sekali penjahat, ada penipu, pedofil, pemerkosa yang memanfaatkan media social mencari mangsa. Prihatin dan ngeri itulah yang penulis rasakan, jika anak-anak yang belum tahu apa terlalu terbuka di media social. Hal ini sungguh dilematis, disisi lain kita juga -nggak bisa melarang mereka untuk tidak beriteraksi dengan dunia maya ini. Sebenarnya boleh saja siapapun beraktifitas dan berkicau di media social jika itu bermanfaat dan mampu memahami dan mempraktikan aturan didalamnya. Tidak hanya sebatas kata-kata tapi juga gambar, siapapun harus memahami kalau sudah menggunakan dan terlibat masuk media social sama halnya masuk ke ranah public. Artinya. Informasi sudah tersebar ke mana saja dan tak berbatas. Masih dikutip dari pernyataan Wicaksono, bahwa perlu diberi pengertian, bergaul di media social juga menyangkut masalah hukum. Aturan hukum ini perlu dimengerti dan dipahami supaya kita aman dan nyaman dalam ber-sosial media. Ada dua peraturan dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) yang bisa menjadi warning dan panduan tentang apa saja yang tak layak berada di akun, atau kata lain terlarang untuk ditulis di akun kita. Pertama, soal penyebaran konten pornografi yang sesuai dengan pasal 27 ayat (1) dilarang membuat dapat diaksesnya konten yang melanggar kesusilaan baik dalam bentuk informasi maupun dokumen elektronik. Hukumannya paling lama enam (6) tahun penjara
atau denda paling banyak Rp. 1 miliar. Mengumbar kata-kata berbau sarkastik yang mampu menimbulkan rasa benci apalagi menjurus pada seseorang atau golongan tertentu juga bisa dituntut secara hukum, aturannya tertulis dalam UU ITE Pasal 28 ayat (2), hukuman penjara makmisal 6 tahun dan/atau denda maksimal Rp. 1 miliar.
Pembaca yang budiman, aturanaturan yang ada tersebut sebenarnya tidak bermaksud untuk membukam kita dalam beraktifitas di media social. Tapi, lebih pada kita untuk selalu waspada dan tidak merusak kebebasan orang lain dengan kebe-basan kita, jadi dalam ber-media social tidak bisa seenaknya, terserah pilihan ada di pembaca sekalian. Terima kasih
bang. Tanpa ada media apapun tidak akan berarti sebenarnya, sebab masyarakat tidak akan tahu tanpa ada eksposing media. Menengok sebentar dimasa silam, saat kemerdekaan Indonesia atau konflik-konflik dengan negara lain, atau misalnya ketika kesenian reog Ponorogo di klaim Malaysia, media kita memiliki andil yang cukup besar, dengan gencarnya mem-blow up liputan tentang hal itu, sehingga mampu mengobarkan semangat nasionalisme dan solidaritas rakyat Indonesia. Masih ingat bukan? Dan, ada lagi, selebiriti tanpa ada media bukan siapa-siapa, pejabat apa lagi? Sebab, tanpa ada liputan atau pemberitaan masyarakat atau khalayak tidak akan tahu. Apalagi program yang dijalankan pemerintah, masyarakat berhak tahu dan media massa lah yang berperan menyampaikan, apalagi jika terjadi penyimpangan, hakim yang tepat adalah publik. Dalam hal ini media juga berfungsi menegakkan supremasi hukum, bukan sebaliknya. Harusnya saat ini moment yang tepat bagi media ditengah hiruk pikuk Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
disetiap lini pemerintahan, jangan hanya jadi penonton. Tapi, harus mengambil porsi guna penegakan hukum di negari ini. Masih berkaitan dengan peran media massa, pelaku media (wartawan,red) pun juga memegang peranan penting sebab produk media massa berasal dari mereka. Belakangan mereka pun juga dibuat resah akibat ulah segelintir orang yang mengaku jurnalis tapi tidak bernaluri jurnalis dengan merendahkan dirinya dengan me-presure yang ujung-ujungnya minta duit, menyedihkan bukan? Padahal tugas wartawan itukan mencari berita bukan intervensi apalagi ancaman ? Kan, ada hak tolak yang diperuntukkan bagi sumber berita dan hak jawab bagi media jika ada kesalahan penulisan, kalau paham hal ini tentunya tidak perlu ada intervensi. Apa mungkin ini ketidakpahaman mereka akan perannya? Atau hanya memanfaatkan profesi jurnalis yang harusnya memiliki tata krama dan aturan sesuai KEWI (Kode Etik Wartawan Indonesia), tepatnya bernaluri, dan berprinsip? Mungkin itu hanya sebagian kecil contoh polah tingkah mereka di lapangan.
Dulu, khalayak begitu segan bahkan takut dengan yang namanya wartawan, apalagi pejabat yang menyimpang atau bermasalah. Karena mereka beranggapan, wartawan itu pembuat berita, brilian alias pintar, dan punya segudang informasi. Namun anggapan lenyap begitu saja, dengan ulah wartawan abal-abal yang tidak mampu berperilaku layaknya wartawan. Pada akhirnya, semua di gebyah uyah seperti itu, bahkan tidak jarang diremehkan. Padahal masih ada wartawan yang tidak demikian dan memiliki sebuah karya. Tugas yang tidak mudah untuk mengembalikan citra profesi wartawan yang sebenarnya untuk saat ini. Ya, minimal masih adalah yang berprinsip dan ber-attitude yang baik. Dan pada akhirnya yang terpenting dalam menjalankan peran dan fungsi media massa ataupun jurnalis adalah prinsip yang kuat dan mampu menjaga keseimbangan dalam setiap keadaan dan situasi, apalagi jangan sampai terbeli oleh apapun. Namun, semua itu kembali pada karakter masing-masing personal karena hal itu adalah pilihan antara dihargai atau direndahkan. Sekian
Rona-rona
Edisi 174 / VII / 23 Februari - 1 Maret 2015
Program Jasmas Sapi dari Sumrambah Anggota DPRD Provinsi Jatim dari Partai PDIP Periode 2009-2013 Diuga Di Mark Up
Bantuan sapi
Jombang, SMN - Satu demi satu kasus korupsi di Jombang mulai terungkap. Setelah kasus pembobol Bank Jatim terkait kredit usaha sapi, 3 orang ditetapkan tersangka oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. Kini program Jasmas Sapi dari Sumrambah anggota DPRD Provinsi Jatim priode 2009-20013 dari Partai PDI Perjuangan sekiligus ketua DPD PDI Perjuangan Jombang mulai memanas. Hal ini diduga sarat dengan KKN, banyak penyimpangan dan kejagalan. Cara penyalurannya ke masyarakat diduga banyak pengaturan untuk mencari keuntungan dari program tesebut. Menurut nara sumber internal partai mengatakan bahwa program tersebut mulai memanas, karena Inspektorat Jombang serta BPK mulai turun ke lapangan untuk mengecek program tersebut. Maka dari kalangan pendamping serta para kelompok peternak tersebut mulai kebingungan dan ketakutan. Program Jasmas tersebut bernilai 250 juta yang diperuntukan kelompok peternak Kepuh Makmur yang beralamatkan di Dusun Kembeng Desa Kepuh Kembeng yang diketuai karsan serta para anggotanya, rata-rata masih keluarga adiknya karsan jadi sekertaris. Nanti mas bisa cek ke lapngan pasti ada kejangalan dalam program tersebut kata nara sumber iternal partai yang
kita lindungi namanya. Setelah mendapat keterangan dari nara sunber tersebut wartawan Koran ini megklarifikasi ke lapangan untuk mengecek kebenarannya. Maka wartawan Koran ini mendatangi salah satu anggota kelompok Kepuh Makmur benama Pak Giran. Saat datang dikediamannya, Pak Giran tidak ada. Tapi ditemui Suparlin yang juga anggota kelompok Kepuh Makmur sekaligus Adik Pak Giran mengatakan, “Wah mas, jangan tanya masalah sapi. Langsung ke Ketua Pak Krasan saja. Saya nggak bisa jawab mas. Itu dana dari mana saya nggak tahu. Setahu saya dapat batuan sapi. Dulu emang sapinya cuma lima. Tapi sekarang sudah dibelikan semua. Disini yang dapat saya, Pak Giran, anak Pak Giran juga dapat mas. Langsung ke Pak Krasan saja sebagai ketua terang suparlin sambil menghidar pertayan wartwan ini Suparlin juga bialng kalau barubaru ini juga baru dikumpulkan untuk membahas masalah ini. Jadi langsung aja di Ketua atau ke pendamping Mbak Nur Kolifah mas. Kita disuruh bilang gitu kata Suparlin. Saat wartawan Koran ini datang ke ketua kelompok ternak Kepuh Makmur, wartawan ini menanyakan berapa dana sapi tersebut. Karsan
menjawab dengan kebingungan mengatakan, “Program apa saya tidak tahu mas. Yang jelas dari provinsi jumlahnya berapa saya tidak tahu. Pokoknya saya dapat sapi, saya terima. Lebih jelas tanya aja ke Mbak Nur, sama ini masa tolong isi formulir ini. Keperluan mas apa. Nama yang jelas. Sama foto copy KTP buat laporan ke MBAK NUR, kata karsan. Saat ditanya mengenai LPJ tentang program tersebut, Karsan mengatakan, “Wah gak ada mas. Tanya saja ke Mbak Nur Kofifah ya mas, selaku pendamping”, terang Karsan. Secara terpisah Karsiin selaku sekertaris Kelompok Ternak Kepuh Makmur sekaligus adik kadung Karsan sang ketua juga mengatakan hal yang sama tidak tahu tentang jumlah program tersebut langsung tanya aja ke Mbak Nur. Lagi-lagi wartawan Koran ini di sodori formulir suruh ngisi nama yang jelas, foto copy KTP. Mas ini perintah pendamping mas. Tiap tamu harus gitu, kata Karsiin. Saat di konfirmasi terkait peternak Kepuh Makmur, Kepala Desa
Kelompok Ternak Kepuh Makmur
Kepuh Kembeng Soikatun mengatakan bahwa pihaknya tidak tahumenahu tentang program tersebut. Kalau masalah Kelompok Kepuh Makmur tidak terdaftar di desa kami. Yang terdaftar di Desa Gakpotan sama Hipa mas. Jadi saya tidak tahu tentang program tersebut. Saya juga tidak pernah menandatagani Kelompok Ternak Kepuh Makmur. Jadi tidak terdaftar di desa, terang Kepala Desa Kepuh Kembeng Soikatun. Kepala dinas Peternakan Jombang, Jupri saat ditanya tentang apakah Kelompok Ternak Kepuh Makmur terdaftar di Dinas Peternakan serta apakah memberi rekom, dia mengatakan bahwa Kelompok Ternak Kepuh Makmur setelah kami
PN Vonis Bebas
Cakades Sampang Tetap Ditahan Sampang, SMN - Meski beberapa waktu lalu terdakwa calon kepala Desa kepala Desa BiraBarat Kecamatan Ketapang Sampang. Ahmad Sidiq divonis bebas dalam persidangan di Pengadilan negeri Sampang, atas perkara dugaan pemalsuan identitas saat hendak menjadi calon kepala Desa tahun 2013. Namun vonis bebas PN tidak membuat terdakwa dibebaskan dari tahanan rutan kelas 2 Sampang. Beberapa keluarga terdakwa mendatangi kantor Kejaksaan negeri Sampang, mereka mempertanyakan
dasar penahanan atau tidak mengeluarkannya Ahmad Sidiq oleh kejaksaan selaku jaksa penuntut umum (JPU), sebab di persidangan vonis PN Sampang pada Kamis lalu divonis bebas, tapi saat ini masih ditahan. “Mana keadilannya?” keluh Abd Munif, adik terdakwa, Senin (16/2). “Kami sebagai keluarga sangat kecewa terhadap keputusan jaksa yang hingga saat ini masih belum mengeluarkan kakak saya dari tahanan. Padahal jelas-jelas dalam persidangan hakim sudah menvonis bebas. Selain itu, kami selaku ke-
cek dan kami tanyakan ke kabid yang membidanginya, bahwa Kelompok Kepuh Makmur tidak terdaftar dan Dinas Peternakan tidak pernah memberi rekom. Seharusnya mekanisme yang benar, kelompok ternak tersebut harus mengetahui kepala desa dulu, baru didaftarkan di Dinas Peternakan. Tolong mas jangan ditulis macam-macam dinas kami. Karena dinas kami lagi banyak masalah, jadi biarkan anak buah kami bekerja dengan tenang, kata Jupri. Selanjutnya wartawan Koran ini mengkonfirmasi ke Nur Kolifah selaku pendamping program Jasmas Sapi dari surambah anggota DPRD Jatim priode 2009-20013 tersebut mengatakan, “Udalah mas, jangan tanya masalah itu. Kalau nanti kasus ini dinaikkan, saya yang kena. Karena saya pendampingnya”, terangnya. Saat ditanya apakah mark up tersebut atas perintah sumrambah. Nur Kolifah hanya terseyum. “Udalah mas, jangan tanya itu. Apaun nanti, kalau ini tetap naik jelas saya yang kena”, tambah Nur Kolifah selaku pendaping yang enggan menjawab setiap pertanyaan warta-
luarga sudah mendatangi rutan, namun rutan masih menunggu keputusan pihak kejaksaan selaku jaksa penuntut umum,” paparnya di halaman Kejaksaan Negeri Sampang. Sementara di tempat terpisah, Ahmad Misjoto jaksa penuntut umum (JPU), mengatakan bahwa vonis bebas terhadap terdakwa Ahmad Sidiq dalam putusan hakim tidak ada amar putusan yang mengatakan terdakwa dilepas dari tahanan, sehingga pihaknya selaku JPU tidak memiliki dasar untuk melepas terdakwa. (why)
wan Koran ini yang jawabnya hanya, jangan dipermasalahkan jasmas ini mas. Secara terpisah Lufi Utomo, aktivis sekaligus LSM mengatakan bahwa kami dalam waktu dekat berserta sekelompok masyarakat akan melaporkan kasusnya jasmas sapi ini. Krena bukti sudah kuat. Dalam minggu-minggu ini akan kami laporkan ke kejaksaan, karena kami menemukan banyak kejanggalan dalam jasmas sapi tersebut. Ada dugaan banyak sapi yang belum dibelikan. Masak kelompok kok yang dapat anggota keluarga saja. Secara pembentukan kelompoknya pun salah. Seharunya mengetahui kepala desa, ini kok tidak. Soalnya masyarakat ada dugaan keterlibatan sumrambah yang mantan anggota DPRD Jatim sekaligus ketua DPD PDI Perjuangan Jombang. “Maka kebenaran harus ditegakan”, terang Lufi Utomo. (met)
Keluarkan 28 PPR Sambungan dari hal. 1
Pada umumnya, perusahaan pers yang diadukan melanggar Pasal 1 dan 3 Kode Etik Jurnalistik (KEJ) seperti tidak menguji informasi atau belum melakukan verifikasi, memberitakan secara tidak berimbang akibat tidak melakukan konfirmasi, dan memuat opini yang menghakimi. Sejumlah perusahaan pers juga melanggar Pasal 5 KEJ, karena me-
nyiarkan identitas korban kejahatan susila. Sementara media siber yang diadukan banyak yang melanggar Pedoman Pemberitaan Media Siber, karena tidak memberi penjelasan bahwa berita yang ditayangkan belum terverifikasi. Sesuai Prosedur Pengaduan ke Dewan Pers, penyelesaian penga-
duan dapat dilakukan oleh Dewan Pers melalui mekanisme surat-menyurat, mediasi dan atau ajudikasi. Karena itu, selama tahun 2014, tidak kurang dari 262 surat dikeluarkan oleh Dewan Pers untuk berkorespondensi dengan pengadu maupun teradu. Sementara ada 127 kali rapat yang digelar untuk membahas dan menangani pengaduan. (red)
CV Berlian Sejahtera Sambungan dari hal. 1 Pada 5 Desember 2014 lalu, sejumlah alat galian c serta daup truck disita petugas Polres Kediri. Padahal kami, CV Berlian Sejahtera mengantongi ijin usaha pertambangan Keputusan Bupati Nomor: 188.45/291/418.32/2014 tentang ijin pertambangan, karena dirinya warga Jombang. Makanya dirinya melakukan kerja sama dengan Syaifudin ditunjuk sebagai Direktur CV Berlian Sejahtera. Dengan kejadian itu maka Suyanto meminta Syaifudin untuk datang ke Polres Kediri dengan membawa dokumen perizinan. Lantas Syaifudin meminta uang 90 juta dengan perincian untuk 50 Juta untuk Polres Kediri dan yang 40 juta untuk orang Polda Pak Win, katanya biar nanti tidak di opresi lagi. Pada waktu itu saya transfer di ATM BCA Swalayan Bravo Jombang sebesar 11.900.000, ATM BCA Tuggorono 10.900.000 ATM BCA Kertosno 20.000.000, seluruhnya 42.800.000 semuanya di transfer ke Syaifudin, sesusai permitaannya untuk diberikan ke Polda Jawa Timur agar tambang pasirnya tidak di operasi lagi, biarpun sudah ada ijin usaha pertambangan. Lalu yang 50 juta saya berikan Syafudin di depan Polres Kediri sekitar jam 13.00. yang katanya untuk unit Tipiter Polres Kediri dan saya kasih tanda terima, terus uangnya di bawa Syaifudin masuk ke dalam Polres Kediri”, terang Suyanto. Suyanto merasa ada kejangalan, maka dengan didampingi Wakil Dewan Pusat Lembaga Penegak Demokrasi, Jatmiko Utomo mengirimkan surat klarifikasi ke Polres Kediri tentang opersi galian c tersebut. Padahal galian c tersebut ada ijinnya dan surat tersebut dijawab oleh Waka Polres Kediri dengan nomor
B/741/2015/siwas tanggal 12 Januari 2015, isi dalam surat tesebut ijin galian c Suyanto lengkap, bisa melanjutkan usahanya kembali dan barang-barang dikembalikan dengan utuh dan tidak ada biaya. Dan Syaifudin pun dibuatkan surat pernyatan yang isinya dalam peryataan tersebut, bahwa dalam perkara ini tidak dipungut biaya alias gratis. Merasa ditipu Syaifudin, Suyanto dan Ahmad Zaenal melaporkan kasus penipuan ini . “Maka kami melaporkan di Polres Kediri. Tetapi diarahkan ke Polres Jombang karena kejadian transfer di wilayah Jombang. Tidak bisa diproses di Kediri.
Maka dari itu kemarin, Jumat, 20 Februari 2015 didampingi Jatmiko Utomo selaku Wakil Pimpinan LPD (Lembaga Penegak Demokrasi) melaporkan ke Polres Jombang. Jatmiko menambahkan, “Saya harap Polres Jombang cepat dan serius menangani kasus penipuan ini. Jangan sampai kami di ombangambingkan lagi oleh penegak hokum. Kami percaya dengan Polres Jombang pasti bisa menuntaskan kasus penipuan ini. Saya akan tetap kawal kasus ini demi sebuah kebenaran”, terang Jatmiko. Saat dikonfirmasi melalaui via telepon dan SMS, Syaifudin tidak ada jawaban. (met)
Pemkot Kediri Tekan AKI Sambungan dari hal. 1
Ilustrasi AKI
Pengadilan Negeri Sampang
11
pendamping ibu hamil. “Terutama ibu hamil, berisiko tinggi,” ujarnya.
Tugas kader pendamping, menurut Fey, tak hanya memantau
kesehatan ibu hamil. Melainkan juga memastikan, pemeriksaan diri sesuai jadwal. Termasuk, memberi pemahaman pada ibu hamil tentang asupan makanan yang benar selama proses kehamilan. Berapa jumlah kader yang akan dilibatkan? Fey menyebut, jumlahnya mencapai ratusan. “Di Tinalan ini saja sudah ada sekitar 30 kader,” urainya. Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Kediri Wigati mengatakan, akan aktif mendorong terealisasinya gerakan menekan angka kematian ibu tersebut. Caranya, mengajak puluhan bidan di Kota Kediri turut ikut ambil bagian. Wigati menyebut, bidan akan diminta mengawasi kinerja kader yang mendampingi ibu hamil. Tak hanya itu, bidan-bidan di kelurahan juga diminta aktif mengunjungi ibu hamil yang berisiko tinggi. Salah satu tugasnya adalah me-mantau kesehatan mereka. “Kami juga punya program meningkatkan kompetensi bidan agar lebih fokus,” terang perempuan yang juga ketua pokja IV PKK ini. Terpisah, Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana (BPPKB) Kota Kediri Sumedi mengatakan, pihaknya menganggarkan dana bagi kader pendamping ibu hamil. Tahun ini, BPPKB menganggarkan dana untuk 400 kader. “Masing-masing kader mendapat insentif Rp 100 ribu selama pendampin-gan,” paparnya. Jika dana masih kurang, Sumedi mengatakan, akan menganggarkan dana tambahan dalam pembahan anggaran keuangan (PAK) nanti. “Para kader kami minta mendorong ibu hamil untuk periksa setiap bulan. Tidak hanya empat kali selama kehamilan,” tegasnya. Untuk diketaliui, selain adanya tiga ibu hamil yang meninggal saat melahirkan, pada 2014 ada 25 bayi yang meninggal saat proses kelahiran. Angka inilah yang berusaha ditekan pemkot. Selama ini, ada beberapa faktor yang membuat ibu dan bayi meninggal. Selain akibat penyakit bawaan, ada pula yang disebabkan keterlambatan dibawa ke fasilitas kesehatan. Dengan pendampingan sejak dini, diharapkan gejala-gejala yang timbul bisa dideteksi dini dan segera mendapat penanganan. “Jadi tidak sampai berujung pada kematian,” tegas Sumedi. (hms/adv/kan)
CMYK
12
Otonomi
Edisi 174 / VII / 23 Februari - 1 Maret 2015
Gubernur Jatim menandatangani Kesepakatan Bersama Pengembangan dan Pelestarian Taman Bumi (geopark) Gunung Sewu beserta Gubernur DIY dan Jateng
MoU Pengembangan dan Pelestarian Geopark Gunung Sewu Pakde Karwo: Menjadi Wilayah Harapan Baru Masyarakat Surabaya, SMN - Gubernur Jatim, Dr. H. Soekarwo bersama dengan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X melakukan Penandatangan Kesepakatan Bersama Pengembangan dan Pelestarian Taman Bumi (geopark) Gunung Sewu di Bangsal Kepatihan Kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (17/2) disaksikan oleh Kepala Badan Geologi Kementrian ESDM, Dr. Ir. Surono, perwakilan Menteri Pariwisata RI dan perwakilan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. Pakde Karwo, sapaan Gubernur Jatim menjelaskan, dengan adanya MOU ini harus ada perubahan dalam kehidupan masyarakat disekitar area Geopark Gunung Sewu. “Pekerjaan besar dalam pengembangan dan pelestarian Geopark Gunung Sewu adalah menjadikan
masyarakat yang awalnya merasa tidak nyaman, menjadi nyaman, sehingga akan timbul harapan dan semangat baru,” ujarnya. Masyarakat harus dirubah pandangannya, apabila dahulu wilayah Gunung Sewu dikenal kering dan tandus dengan adanya pengembangan dan pelestarian Geopark ini, kedepan akan menjadi tanah yang penuh dengan potensi luar biasa. “Banyak kenaregaman dari Gunung Sewu diantaranya bebatuan, struktur sedimen, fosil dan struktur geologi dari batuan dasar tersingkap di area Geopark Gunung Sewu yang terbentang dari Pantai Parangtritis hingga Teluk Pacitan. Pastinya, memberikan harapan memperoleh kehidupan yang lebih baik, asalkan ke-khas-an selalu dijaga. Saat ini, hanya ada tiga Geopark yang telah dikembangkan dan secara internasional menjadi tujuan pariwisata yakni di Geopark Langkawi di Ma-
laysia, Geopark Dong Van di Vietnam dan Geopark Batur di Bali,” jelas Pakde Karwo. Ia menambahkan, Pemprov Jatim, Jateng dan DIY harus bekerjasama dalam penyediaan sarana dan prasarana dalam pengembangan geopark Gunung Sewu. “Oleh karena itu, kesepakatan bersama ini sebagai sinkronisasi kebijakan guna mewujudkan pembangunan kawasan Geopark Gunung Sewu sebagai kawasan perlindungan dan konservasi, kawasan pendidikan dan kawasan pengembangan ekonomi masyarakat, “ tambahnya. Secara keseluruhan, luas daerah geopark Gunung Sewu seluas 120 x 40 km 2 yang membentang di tiga kabupaten di tiga provinsi, yakni Kab. Pacitan Prov. Jatim, Kab. Wonogiri Prov Jateng, dan Kab. Gunung Kidul DIY. Sebagai informasi, bentangan alam kawasan Gunung Sewu yang diusulkan menjadi
taman bumi (geopark) dunia sangat luas. Kawasan Taman Bumi Gunung Sewu terbagi atas 33 situs geologi, yaitu 13 situs di Pacitan, 7 situs di Wonogiri, dan 13 situs di Gunung Kidul. Di Pacitan ada 13 lokasi situs geologi, antara lain Luweng Jaran, Luweng Ombo, Goa Gong, Goa Tabuhan, Goa Song Terus, Teluk Pacitan, Pantai Klayar, Pantai Watu Karung, Sungai Baksoka, dan Telaga Guyang Warak. Karena posisi kawasan Gunung Sewu lintas kabupaten dan provinsi, kewenangan menentukan pengelolaannya ada di pusat. Pemerintah daerah setempat menyerahkan bentuk pengelolaan itu ditangani pemerintah ataupun swasta, asalkan melibatkan warga lokal. Daerah Gunungsewu merupakan kawasan karst tropik yang cantik dan terluas di Asia Tenggara. Daerah ini secara administrasi termasuk wilayah Kabupaten Gunungkidul
Gubernur Jatim bersama Kepala Badan Geologi ESDM, Surono, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X saat Penandatangan Kesepakatan Bersama Pengembangan dan Pelestarian di Jogja
Gubernur Jatim menyaksikan Penandatangan Kesepakatan Bersama Pengembangan dan Pelestarian Taman Bumi (geopark) Gunung Sewu bersama Kepala Badan GEologi ESDM Surono
(DIY), Kabupaten Pacitan (Jawa Tengah), dan Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah). Secara geografik berada di 6o 10’ to 6o 30’ LS dan 99o 35’ to 100o BT, lebih-kurang 25 KM Tenggara Yogyakarta, sekitar 109 KM NNW dari Pacitan, dan hanya 20km SW dari Wonogiri. Luas kawasan Gunungsewu lebihkurang 800 KM2, sangat mudah diakses dari Yogyakarta – Wonosari, Wonogiri dan Pacitan. Sebelumnya, dengan potensi yang luar biasa dari Geopark Gunung sewu, ketiga kabupaten tersebut diusulkan ke Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Persatuaan Bangsa Bangsa (PBB) yakni UNESCO untuk menjadi geopark tingkat internasional. Akan tetapi mengalami penolakan, karena untuk menjadi geopark tingkat internasional syarat utama harus mengoptimalkan bentuk pengelolaannya, juga harus melibatkan tingkat provinsi dan Kementrian Pariwisata dan ESDM,. Oleh sebab itu, dengan adanya penandatangan kesepakatan bersama pengembangan dan pelestarian bisa merealisasikan Geopark Gunung Sewu. Dengan adanya kerjasama antara Prov. Jatim dengan DIY dan Jateng tentang pengusulan Geopark
Gunung Sewu ke UNESCO menjadi tingkat internasional maka akan ada lahan untuk menjadi lahan konservasi, sarana pendidikan dan lokasi tujuan pariwisata. Ada keistimewaan dari geopark di tiga Kab ini, yang tidak dimiliki daerah lain. Secara geologi terdapat batuan gunung tua dan sedimen laut purba. Secara biologi, terdapat ostrea yakni batuan yang didalamnya terdapat makhluk hidupnya dan merupakan batu aktif. Dan juga terdapat budaya khusus yakni ditemukan budaya kehidupan prasejarah seperti artefak, makanan purba yang juga ditemukan disini. Dengan menjadi kawasan Geopark, Gunung Sewu bisa jadi magnet pariwisata internasional. Hal itu akan menguntungkan dari segi pendapatan daerah dan masyarakat lokal. Lokasi itu berpotensi jadi obyek penelitian dan wisata. Siapa pun yang datang ke Pacitan, baik turis, peneliti, maupun pegiat alam, tentu akan membelanjakan uangnya dan menggerakkan perekonomian daerah ini. Luweng Jaran yang berlokasi di Desa Jlubangan, Kecamatan Pringkuku, Pacitan, misalnya, berpotensi menjadi obyek wisata minat khusus dan riset. Ada beragam struktur geologi dan ornamen goa yang indah
di dalamnya. Warga desa membangun gapura berhiaskan patung kuda sebagai penunjuk arah menuju Luweng Jaran. Dalam bahasa Jawa, luweng artinya lubang dan jaran berarti kuda. Geopark menjadi model dari upaya pengelolaan sumberdaya alam dan warisan budaya yang dilestarikan, dilakukan secara terpadu sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh, dan diselenggarakan secara berkelanjutan. Geopark adalah kawasan geografis dimana situs-situs warisan geologi menjadi bagian dari konsep perlindungan, pendidikan dan pembangunan berkelanjutan yang secara holistic. Sinergi antara keragaman geologi, biologi dan budaya harus ditonjolkan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Geopark-khususnya jika nilai bentang alam atau keanekaragaman alam dapat ditunjukkan kepada pengunjung (UNESCO, 2010). Saat ini di Indonesia ada beberapa kandidat yang akan dijadikan sebagai National Geopark yaitu, Geopark Batur di Bali, Danau Toba di Sumatera Utara, Gunung Rinjani di NTB, Merangin di Jambi, Raja Ampat di Papua dan Gunung Sewu di Jatim-Jateng-DI Yogyakarta. (Humas Prov, Jatim/pe/syam)