HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500
SUARA NTB
SENIN, 7 MARET 2016
NOMOR 6 TAHUN KE 12 Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Design by kim
Pengemban Pengamal Pancasila
20 HALAMAN
Konflik para pengurus Partai Golkar di NTB terbawa hingga ke DPRD NTB. Di panggung lembaga wakil rakyat di Jalan Udayana itu, ancaman ‘’perang’’ para petinggi beringin bisa membawa korban berupa tersanderanya agenda-agenda DPRD NTB.
TO K O H Dinamika Antarpimpinan Dewan WAKIL Gubernur (Wagub) NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si menganggap perbedaan pendapat antara dua pimpinan DPRD NTB, Mori Hanafi, SE, M.Comm dan TGH. Mahalli Fikri soal hasil seleksi Sekda NTB merupakan bagian dari dinamika. Meskipun hingga kini, tiga besar nama calon Sekda belum dibuka ke publik, Wagub meminta semua pihak tidak berprasangka buruk. Bersambung ke hal 14
SKENARIO itu diduga sudah dirancang dengan cukup matang sebelum Musda Golkar NTB digelar di Praya. Hj. Baiq Isvie Rupaeda, SH, MH akan menjadi keping utama dari skenario tersebut. Ia akan diusulkan sebagai Ketua DPRD NTB menggantikan H. Umar Said, S.Ag yang kini sedang menjabat. Setelah Isvie naik, ia harus segera menjalankan misi berikutnya dari paket rencana tersebut. Isvie nantinya harus memuluskan proses administrasi Pergantian Antar Waktu (PAW) terhadap sejumlah anggota DPRD NTB : Lalu Darma Setiawan dan Sahafari Asy’ari. Keduanya akan digantikan masing-masing oleh Ir. H. Misbach Mulyadi dan Mau’ud Adam. Dengan Isvie sebagai Ketua DPRD NTB, proses ini diyakini akan berjalan lebih mulus. ‘’Umar
Said ini jadi percobaan pertama,’’ ujar sumber Suara NTB yang mengetahui proses ini. Sebelum skenario itu dieksekusi, Isvie memerlukan menghadap mantan Ketua DPD Golkar NTB, Dr. H. Zaini Arony yang sedang ditahan KPK di Bali. Kepada Zaini, Isvie pun mengutarakan bahwa dalam waktu dekat akan digelar Musda DPD Golkar NTB. Musda itu nantinya akan memilih H. M. Suhaili FT, SH sebagai Ketua DPD dengan Isvie menjadi Sekretaris DPD. Berikutnya, ia akan diusulkan jadi Ketua DPRD NTB menggeser Umar Said. Tidak cukup jelas apakah Zaini memberikan restunya atau tidak. Namun, sejauh ini, sebagian skenario itu memang mulai dieksekusi. Misbach Mulyadi yang dikonfirmasi Suara NTB (6/ 3), membantah tegas adanya
skenario ini. Ketua Harian DPD Golkar NTB ini menegaskan bahwa kalaupun Darma Setiawan di-PAW karena indisipliner dari partai, maka yang akan menggantikannya bukanlah dirinya. Melainkan Yen Yanto selaku pemilik suara terbanyak ke dua. ‘’Katakanlah Yen Yanto mengundurkan diri, jatuh ke saya. Saya juga akan mengundurkan diri, akan saya kasih ke nomor empat. Subjektivitasnya nggak baik. Jangan saya dikatakan akan menggantikan Darma Setiawan,’’ tegasnya. Dikonfirmasi terpisah Minggu (6/3), Isvie Rupaeda menolak berkomentar seputar pergantian Ketua DPRD NTB. ‘’Nanti dikira saya tendensius,’’ ujarnya. Soal tuduhan bahwa dirinya berambisi ingin menjadi Ketua DPRD NTB, Isvie pun menampiknya. Bersambung ke hal 19
123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 SEJUMLAH fraksi di DPRD NTB memasang sikap 123456789012345678901234567890121 tegas, mengkritik kesalahan prosedur yang dibuat DPD 123456789012345678901234567890121 Golkar NTB dalam memproses usulan pergantian Ketua 123456789012345678901234567890121 DPRD NTB. Sebaliknya, sejumlah fraksi lainnya mem123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 perlihatkan kesiapan untuk menerima usulan Golkar 123456789012345678901234567890121 NTB jika usulan ini disampaikan dengan format keputu123456789012345678901234567890121 san yang sesuai tata tertib. 123456789012345678901234567890121 Ketua Fraksi Partai Demokrat, H. MNS. Kasdiono, me123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 negaskan situasi yang berkembang hingga ke DPRD NTB 123456789012345678901234567890121 saat ini memang bersumber dari dinamika di internal 123456789012345678901234567890121 Golkar NTB. Ia meminta, dinamika ini seharusnya sudah 123456789012345678901234567890121 tuntas di internal Partai Golkar sebelum kemudian diba123456789012345678901234567890121 wa ke lembaga DPRD NTB. 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 ‘’Kita minta supaya jangan dinamika-dinamika seper123456789012345678901234567890121 ti ini membuat agenda-agenda Dewan tersandera oleh itu. 123456789012345678901234567890121 Jangan agenda di Banmus itu tersandera,’’ ujarnya. 123456789012345678901234567890121 Terkait dengan itu, Kasdiono menegaskan untuk 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 kembali menggunakan tata tertib sebagai acuan. ‘’Tata 123456789012345678901234567890121 tertib itu sudah kita rumuskan bersama, maka harus kita 123456789012345678901234567890121 kembalikan ke situ,’’ ujarnya. Menurut Kasdiono, dalam 123456789012345678901234567890121 tata terib, Ketua DPRD NTB bisa diganti hanya dengan 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 dua cara. Pertama karena yang bersangkutan berhenti, 123456789012345678901234567890121 atau ia diberhentikan dari partai. 123456789012345678901234567890121 Bersambung ke hal 19 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121
Peta Dukungan Fraksi-fraksi
Penyidikan Kasus Cetak Sawah Baru Diperluas
Praya (Suara NTB) Banjir yang melanda Dusun Sengkodol, Dusun Celuakan dan Rangge Kalo Dusun Parak Liko, Desa Bangket Parak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) membuat aktivitas di desa tersebut lumpuh total, Rabu (2/3) lalu. Masyarakat korban banjir ini mulai mengeluhkan kurangnya air bersih, makanan serta obat-obatan guna antisipasi penyakit. Jajaran Polres Loteng pun turun tangan membantu kesulitan warga. Bersambung ke hal 19 (Suara NTB/ist)
EVAKUASI - Kasat Lantas Polres Loteng, Pratiwi Noviani, menggendong bocah korban banjir ke penampungan sementara.
Mataram (Suara NTB) Dua kepala dinas lingkup Pemprov NTB, sudah dipanggil dan diperiksa sebagai saksi dalam pengembangan kasus dugaan korupsi proyek cetak sawah baru. Giliran Kepala Dinas Pertanian di delapan kabupaten di NTB dilayangkan panggilan, menandai diperluasnya penyidikan kasus ini untuk membidik tersangka baru. Salah satu pejabat yang sudah dilayangkan panggilan adalah Kepala Dinas Pertanian Lombok Timur. Sumber penyidik menyebut, kepala dinas dipanggil untuk diklari-
fikasi seputar alokasi anggaran dan aplikasi desain cetak sawah di daerah tersebut. Namun tidak dirinci, anggaran dan luasan sawah yang jadi target program disebut dengan Survey Investigation and Design (SID) ini. ‘’Pekan depan kami akan panggil Pak Kepala Dinas Pertanian Lombok Timur, untuk diperiksa sebagai saksi,’’ kata sumber penyidik. Modus yang ditelusuri, salah satunya sama dengan yang diproses pada item pengadaan di Kabupaten Sumbawa. Bersambung ke hal 19
Jalan Netral Pengurus Daerah
Selesaikan Kisruh Usai Munaslub POLITIKUS senior Partai Golkar NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si meminta kubu DPD I Golkar NTB hasil Musda Praya untuk meninjau kembali usulan pergantian Ketua DPRD NTB, H. Umar Said, S. Ag, M.Si. Sekretaris DPD I Golkar NTB yang mendapatkan SK berdasarkan hasil Munas Riau ini berharap kisruh pergantian Ketua DPRD itu dapat diselesaikan usai pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang sedang berproses pembentukan panitia di DPP Golkar. Amin menjelaskan, yang menghidupkan Munas Riau bukan daerah. Tetapi Kemenkumham yang didukung oleh kedua kubu DPP Golkar baik Aburizal Bakrie dan Agung Laksono. Mereka sudah sepakat untuk
pelaksanaan Munaslub. “Persoalan ketua DPRD kemarin yang memang sempat menjadi polemik. Karena saya sendiri meminta untuk ditinjau kembali. Mungkin penyelesaian tuntasnya, setelah Munas saja saya kira. Karena kalau hari ini, saya tetap menginginkan agar tetap normal dan lembaga DPRD berjalan normal,” harap Amin ketika dikonfirmasi pekan kemarin di Mataram. Menurutnya, kisruh soal usulan pergantian Ketua DPRD NTB itu mengganggu lembaga Dewan. Jika lembaga Dewan terganggu maka berpengaruh terhadap jalannya pemerintahan dan pembangunan. ‘’Oleh karena itu saya harapkan dulu semua cooling down (sebelum melaksanakan Musda). Nanti saja setelah Munas
kita bicarakan lagi. Itu kan harapan saya pribadi selaku fungsionaris,” tambahnya. Amin yang menjabat Wakil Gubernur NTB ini mengatakan kekisruhan internal Golkar yang terjadi sampai ke daerah, bukan persoalan adu kuat antara kubu yang satu dengan lainnya. Ia mengharapkan kekisruhan yang terjadi di pusat jangan sampai terjadi juga di NTB. Ia menambahkan, secara formalitas kepengurusan DPP Golkar yang diakui pemerintah adalah hasil Munas Riau. Meskipun beberapa hari lalu, Mahkamah Agung (MA) mengeluarkan putusan yang menolak kasasi DPP Golkar kubu Agung Laksono. ‘’Kalau formalitas kan hari ini Munas Riau. Bersambung ke hal 19
SUARA NTB Senin, 7 Maret 2016
SUARA MATARAM
Halaman 2
Tiga Kali Dianggarkan Damai Secara Permanen WARGA Monjok Culik dan Karang Taliwang secara sukarela menyerahkan senjata berupa senpi rakitan, busur panah, ketapel, tombak dan parang kepada aparat kepolisian. Penyerahan senjata ini, setelah Pemkot Mataram serta aparat kepolisian berulangkali mengimbau kedua belah pihak menyerahkan senjata sebelum dilakukan tindakan represif. Menanggapi hal tersebut, Camat Cakranegara, M. Salman Rusdi mengapresiasi langkah kedua belah pihak menyerahkan senjata miliknya. Niatan ini menurutnya, sebagai tanda bahwa masyarakat menginginkan perdamaian secara permanen. “Alhamdulillah, kalau warga mau mengakhiri konflik,” kata Salman Sabtu (5/3). Penyerahan sajam dan senpi rakitan itu, bentuk kesadaran masyarakat. Awalnya, aparat kepolisian dan tim terpadu tidak menyangka warga Monjok mengawali penyerahan senjata itu. Kamis (3/3) malam akunya, sempat diwarnai keributan, tapi tidak meluas. Pihak kepolisian kata Salman, mengimbau masyarakat agar menyerahkan senjata yang digunakan saat konflik. “Sebelumnya, sudah ada imbauan pihak kepolisian,” ujarnya. Langkah diambil oleh kedua belah pihak, diharapkan sebagai wujud perdamaian hakiki. Kedua lingkungan sekian bulan tertekan oleh rasa takut dan trauma. Bahkan tidak itu saja kata Camat Cakranegara ini, konflik ini eksesnya sangat luas. Baik terhadap perekonomian maupun ketertiban masyarakat Kota Mataram. Terhadap warga yang masih menguasai senjata, diminta menyerahkan melalui ketua RT, kaling maupun langsung ke aparat kepolisian. Dimaksudkan, agar tidak ada ketakutan lagi di tengah masyarakat. " Kita imbau warga yang belum menyerahkan, agar menyerahkan lewat kaling, lurah maupun ke aparat kepolisian,” pungkasnya. Sebelum penyerahan senjata, upaya perdamaian tetap dilakukan oleh Pemkot Mataram. Diantaranya, membangun silaturahmi dengan tokoh agama dan tokoh masyarat, mediasi serta membuat posko tim terpadu. Upaya itu dimaksudkan dengan harapan perdamaian cepat terwujud. (cem)
M. Salman Rusdi (Suara NTB/cem)
Semua Proyek Penting KOMISI III DPRD Kota Mataram mengapresiasi keinginan Dinas PU Kota Mataram untuk mempercepat tender dua proyek, masing-masing proyek jalan lingkungan dan proyek irigasi. Hanya saja, percepatan tender proyek itu terkesan semata mata karena keduanya masuk dalam program 100 hari kerja pasangan Walikota dan Wakil Walikota Mataram. Mestinya, kata, Ketua Komisi III DPRD Kota Mataram, I Gede Wiska, Spt., proyek tidak dipilah pilah dengan orientasi seperti itu. ‘’Semua proyek itu penting untuk masyarakat,’’ tegasnya menjawab Suara NTB di Mataram, Sabtu (5/3). Kalau kemudian dipilah dengan alasan bahwa proyek itu masuk dalam program 100 hari kerja Walikota, mestinya semua proyek diorientasikan seperti itu sehingga tidak ada lagi proyek yang molor pengerjaannya. Wiska mengatakan, kalau proyek sudah masuk dalam APBD, mestinya diperlakukan sama. Ia khawatir kalau hanya dua proyek ini yang dipercepat tendernya, akan memunculkan kesan asal bapak senang. ‘’Inikan jadinya memunculkan pertanyaan ada apa? Mengapa harus mengejar 100 hari itu,’’ ucapnya. Mestinya proyek proyek yang sumber anggarannya dari APBD murni disamakan waktu tendernya. Jangan sampai, lanjut Wiska, karena proyek itu merupakan janji politik kepala daerah, lantas proyek itu dikerjakan lebih cepat ketimbang proyek proyek lainnya. ‘’Biarlah berproses sesuai aturan. Jangan dipaksakan,’’ imbuhnya. Ketua Fraksi PDIP ini tidak menginginkan, SKPD berlomba-lomba ‘’cari muka’’ karena sekarang Walikota Mataram sedang melakukan evaluasi kinerja SKPD sebagai referensi melakukan mutasi pejabat nantinya. ‘’Masalah jabatan itukan masalah lain. Yang penting mengikuti proses dan aturan yang ada,’’ katanya. Wiska mengingatkan, jangan karena mengejar program 100 hari Walikota, lalu proyek proyek lainnya diabaikan. Terkait perbaikan jalan lingkungan yang diketahui bahwa sumber anggarannya berasal dari sana sini. Seperti dana alokasi khusus dan juga program aspirasi. Mestinya sudah tidak ada lagi jalan lingkungan yang rusak. Demikian pula dengan perbaikan irigasi yang mendapat jatah Rp 10,3 miliar dari DAK, harus betul-betul dikaji titik-titik mana saja yang harus diprioritaskan. ‘’Seperti irigasi di Lingkar Selatan. Itu harus cepat karena itu hamper hancur,’’ sebut Wiska. (fit)
I Gede Wiska
(Suara NTB/dok)
Gedung Serbaguna di Kantor Lurah Kekalik Belum Rampung
Mataram (Suara NTB) Gedung serba di belakang Kantor Lurah Kekalik hingga kini belum rampung. Padahal, Pemkot Mataram telah tiga kali menganggarkan. Gedung serba guna ini, dibangun dari program aspirasi salah satu anggota Komisi III DPRD Kota Mataram. Proyek yang nilainya dibawah Rp 200 juta ini, hanya bisa mengerjakan pondasi dan tiang saja. Bangunan ini sempat mangkrak. Bahkan, aparat penegak hukum turun menginvestigasi. Turunnya APH, karena per-
mintaan Penjabat Walikota Mataram Dra. Hj. Putu Selly Andayani, M.Si. Selly yang kala itu, mencurigai adanya dugaan kongkalikong oknum Dewan dengan pemborong, sehingga gedung serba guna itu tidak rampung. Pantauan Suara NTB, Dinas Pekerjaan Umum kembali mengerjakan. Beberapa bagian kembali dibangun, tapi tidak secara keseluruhan. Jika
ditotal, pengerjaan gedung itu sekitar Rp 500 juta lebih. Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram, Ir. H. Mahmuddin Tura menyebutkan, pembangunan gedung serba guna itu sudah tiga kali dianggarkan. Tapi hingga kini belum rampung. Tidak dijelaskan oleh Kadis PU, penyebab belum tuntasnya proyek aspirasi Dewan tersebut. “Sudah tiga kali kita anggarkan,” sebutnya. Pihaknya berencana akan mengevaluasi serta mengkaji proyek itu. Penjabat Waliko-
ta Mataram, Dra. Hj. Putu Selly Andayani, M.Si., kala itu meninjau proyek itu bahkan kaget proyek ratusan juta tidak rampung. Selly mencurigai adanya permainan sehingga meminta APH turun memeriksa. Bahkan, audit Dinas Pekerjaan Umum oleh Inspektorat, salah satu itemnya mengaudit pengerjaan proyek itu. (cem)
H. Mahmuddin Tura
Warga Babakan Timur Minta PU Lanjutkan Perbaikan Saluran Mataram (Suara NTB) Lingkungan Babakan Timur, Kelurahan Babakan menjadi langganan genangan bahkan banjir saat hujan melanda. Genangan ini disebabkan oleh menumpuknya sampah di saluran yang merupakan sampah kiriman dari daerah hulu. Di samping itu, saluran di pinggir jalan raya di lingkungan itu juga sangat sempit, termasuk gorong-gorongnya. Beberapa waktu lalu Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Mataram telah melakukan perbaikan saluran di sekitar wilayah tersebut. Namun saluran yang diperbaiki hanya sekitar 200 meter dan saat ini warga berharap Dinas PU melanjutkan perbaikan dan pelebaran saluran yang tersisa untuk mencegah genangan. “Sekitar 200 meter sudah diperlebar dan diperdalam, tapi sekarang 200 meter belum. Itu sebabnya sering banjir karena sampah menumpuk di gorong-gorong,” terang Lurah Babakan, Abdul Rauf, S.Sos kepada Suara NTB. Rauf mengatakan jika hujan melanda, genangan tidak hanya menutupi jalan, bahkan masuk sampai ke halaman rumah warga. Ada sekitar enam rumah yang menjadi langganan banjir di Babakan Timur. Bahkan kerap terjadi kecelakaan di sekitar jalan tersebut. “Gorong-gorong yang ada di depan rumah warga ter-
lalu kecil, ditambah lumpur dan sedimentasi yang menumpuk,” ujarnya. Beberapa tahun lalu, ada pembagian air ke beberapa arah, sehingga aliran air tidak sepenuhnya mengalir ke arah barat. Tapi sejak dibangunnya perumahan, aliran air ke arah selatan ditutup dan air beserta sampah mengalir ke arah barat. “Semua sampah kiriman ini akhirnya mengarah ke barat semua. Sementara gorong-gorong dan saluran kecil. Kita harapkan PU segera normalisasi saluran yang masih sekitar 200 meter sehingga sampah bisa lolos dan air tidak tersendat,” jelasnya. Pekan lalu, Rauf mengatakan pihaknya melakukan gotong royong di Babakan Timur bersama mahasiswa KKN. Sampah yang berhasil dikumpulkan cukup banyak dan diangkut dua kali menggunakan kendaraan roda tiga. Ia mengatakan warga juga sanggup memperbaiki gorong-gorong dan saluran secara swadaya, tapi dikhawatirkan setelah dikerjakan akan ada program lanjutan dari Dinas PU. “Jangan-jangan nanti pengerjaan yang dilakukan warga tidak sesuai dengan keinginan Dinas PU,” ujarnya. Ia menambahkan jika saluran tersebut tidak segera diperlebar, maka banjir dan genangan akan tetap terjadi. “Karena sampah akan terus menga-
(Suara NTB/ynt)
PERLU DIPERBAIKI - Lurah Babakan, Abdul Rauf menunjukkan saluran dan gorong-gorong di Babakan Timur yang perlu diperbaiki. Karena setiap musim hujan, kawasan tersebut selalu menjadi langganan genangan bahkan banjir. lir ke sana,” ujarnya. Sampah TGH Faisal yang mengalir ke sampah juga berasal dari Pasar ini diprediksi berasal dari Jalan wilayahnya, bahkan diprediksi Mandalika. (ynt)
Baznas Programkan Satu Keluarga Satu Sarjana Mataram (Suara NTB) Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Mataram mulai tahun ini memprogramkan bantuan pendidikan bagi warga kurang mampu yaitu satu keluarga satu sarjana. Baznas akan membiayai satu anak dalam satu keluarga selama masa perkuliahan sampai berhasil meraih gelar sarjana. Demikian disampaikan Ketua Baznas Kota Mataram, H. Mahsar Malacca kepada Suara NTB. Selain berasal dari warga kurang mampu, syarat bagi penerima bantuan program ini adalah harus berprestasi. “IP minimal tiga koma dan mau mengabdi ke daerah, dalam arti untuk pemberdayaan masyarakat,” ujarnya. Ia menambahkan sebenarnya pihaknya ingin menjaring para pelajar SMA yang berprestasi dan berasal dari keluarga miskin untuk mendapatkan program ini. “Yang kita harapkan sebenarnya dari SMA yang telah mendapat beasiswa. Tapi belum ada yang mendaftar,” ujarnya. Sedianya program satu keluarga satu sarjana ini mulai dilaksanakan tahun lalu, tapi karena tidak ada yang mendaftar maka kembali di-
laksanakan tahun ini. Pihaknya kemudian mulai menjalin kerjasama dengan Dewan Pendidikan Kota Mataram untuk menjaring pelajar SMA berprestasi khususnya yang berasal dari keluarga tidak mampu. Dalam program ini, Baznas akan membiayai kuliah anak dari keluarga miskin tersebut sampai selesai. “SPP-nya akan ditanggung,” ujarnya. Pihaknya telah mulai melakukan pendataan calon penerima bantuan program ini. Sejauh ini baru satu orang yang telah sesuai dengan persyaratan. “Sementara kita tangani sendiri. Dengan kriteria itu tadi, berprestasi, tidak mampu, warga Kota Mataram, orang tuanya tidak punya pekerjaan tetap,” ujarnya. Setelah program bantuan berjalan, Baznas juga akan melakukan evaluasi terhadap
H. Mahsar Malacca
penerima bantuan. Jika nilai mahasiswa tersebut turun, maka bantuan akan dievaluasi apakah bisa dilanjutkan atau dihentikan. “Tiap tahun atau tiap semester harus melaporkan. Kalau prestasinya menurun akan dipertimbangkan,” ujarnya. Selain bantuan pendidikan, Baznas juga tiap tahun menyalurkan zakat yang berhasil diperoleh dengan berbagai program seperti bantuan perbaikan rumah tidak layak huni, bantuan warga miskin, marbot masjid, dan beberapa program lainnya. Tahun ini Baznas Kota Mataram menargetkan perolehan zakat sebesar Rp 4,8 miliar. (ynt)
(Suara NTB/dok)
SKPD Dinilai Latah Eksekusi Program Mataram (Suara NTB) Sejumlah program akan dilaksanakan untuk mengejar target 100 hari kerja Walikota dan Wakil Walikota Mataram, dinilai sebagai ajang mencari perhatian. SKPD dinilai latah mengeksekusi program. Anggota Komisi III DPRD Kota Mataram, Ali Iswandi menyesalkan pimpinan SKPD hanya mencari perhatian dalam 100 hari kerja Walikota dan Wakil Walikota. Program prioritas di DPA seharusnya dieksekusi, justru tidak dilaksanakan. “Program yang tertera di APBD malah gak dikerjakan. Kepala Dinas ini bisanya cari muka saja,” sesal Ali, Sabtu (5/3). Politisi Partai Golkar ini menegaskan, pejabat harus bekerja sesuai mekanisme. Jangan ketika Walikota memberikan teguran, malah berlomba - lomba cari perhatian dengan mempercepat pelaksanaan program. Dia melihat, triwulan pertama tahun anggaran belum ada progres fisik maupun pengadaan dieksekusi. Ini berpengaruh terhadap serapan anggaran 2016. “Ini sudah akhir triwulan pertama. Belum ada program dieksekusi,” sebutnya.
Evaluasi kinerja pejabat kata Ali, diharapkan Walikota bisa menilai sesuai dengan kompetensi pejabat. Penilaian tidak diukur dari sisi program yang dilaksanakan secara instans, karena kecenderungan bertahan saat itu saja. “Saya pikir Pak Wali cerdas menilai mana pejabat yang bekerja dan sekedar cari muka,” sindirnya. Disisi lain, program aspirasi Dewan dititipkan di SKPD satu pun belum diekskusi. Padahal, program itu dibutuhkan oleh masyarakat. Seharusnya tambah Ali, ada skala prioritas dikerjakan. Pemerintah pusat meminta daerah mengerjakan program fisik agar disegerakan. Jika terlambat dikerjakan, efeknya perekonomian masyarakat tidak jalan. Anggota Komisi III lainnya, Rangga Danu Mainaga menambahkan, program prioritas tidak dikerjakan, malah hal - hal kecil tidak ada di DPA dikerjakan. Jangan ketika Walikota mengevaluasi kinerja pejabat, kemudian giat bekerja. Selama ini, program stagnan bahkan fokus pada satu program. Sementara pekerjaan lain ditinggalkan. (cem)
Retribusi Sampah Ditargetkan Rp 4,350 Miliar Mataram (Suara NTB) Dinas Kebersihan Kota Mataram menargetkan perolehan retribusi sampah tahun ini sebesar Rp 4.350.000.000 atau Rp 4,350 miliar. Jumlah ini meningkat dari target pada tahun sebelumnya yaitu Rp 4.050.000.000. Demikian disampaikan Sekretaris Dinas Kebersihan Kota Mataram, I Gede Berata kepada Suara NTB belum lama ini. Berata menyampaikan pada tahun 2015 lalu, capaian retribusi sampah melampaui target yaitu Rp 4,100 miliar. Karena melampaui target itulah tahun ini pihaknya berani menaikkan target dari retribusi sampah yang dibayarkan warga melalui PDAM. Selain pelanggan PDAM, retribusi sampah ini juga berasal dari
perhotelan, pertokoan, dan pusat perbelanjaan yang bukan pelanggan PDAM. Retribusi sampah ini disampaikan Berata dialokasikan untuk menambah sarana dan prasarana persampahan. Dengan retribusi sampah yang berhasil dicapai tahun lalu, tahun ini Dinas Kebersihan akan membeli beberapa unit mobil dump truck dan juga satu unit arm roll. Selain itu, Berata mengatakan tahun ini pihaknya akan membangun fasilitas pengurangan atau pengolahan sampah sehingga sampah yang diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) berkurang. Di dalam tempat pengolahan sampah tersebut, sampah akan diolah dengan sejenis tungku atau alat pembakaran.
Untuk fasilitas ini, Dinas Kebersihan mengalokasikan dana sekitar Rp 1,2 miliar. Jika fasilitas ini dinilai berhasil dan efektif dalam menangani persampahan, maka ke depan akan ditambah lagi. Berata menyampaikan setiap tahun pihaknya menganggarkan Rp 4 miliar untuk operasional sampah. Belum juga untuk membayar upah tenaga kebersihan yang mencapai Rp 5 miliar setiap tahun. Sedangkan untuk bahan bakar minyak (BBM), pihaknya mengalokasikan Rp 4 miliar dalam setahun. “Pembayaran retribusi sampah dari masyarakat itu semua dikembalikan untuk operasional,” ujarnya. Tahun ini Dinas Kebersihan juga akan membagikan
gerobak sampah ke semua pembuangan lingkungan yang ada di akhir (TPA). Kota Mataram. PengadaDengan demikian gerobak sampah untuk an tak ada lagi tiap lingkungan ini akan warga yang dilaksanakan secara bermembuang tahap, untuk tahap peratau menumpuk tama ini akan dibuat 40 sampah di pingunit gerobak samg i r pah. Setelah jalan. gerobak terse(ynt) dia, sampah yang ada di lingkungan akan dikumpulkan dan dikeluarkan pada saat mobil kebersihan datang untuk diangkut I Gede Berata (Suara NTB/dok) ke tempat
SUARA NTB Senin, 7 Maret 2016
EKONOMI DAN BISNIS
Halaman 3
TNI akan Tangkap Penimbun Pupuk Mataram (Suara NTB) Danrem 162/WB, Kolonel CZI Lalu Irham Srigede, ST. M.Si menegaskan, TNI akan menangkap siapapun pihak-pihak yang berani mempermainkan pupuk. Pihak-pihak yang menimbun pupuk dengan maksud mempermainkan harganya dinilai mengganggu produktivitas petani, terutama komoditas padi.
(Suara NTB/bul)
UBI KAYU - Lembah Sempaga, Narmada, Lombok Barat memiliki segudang potensi produksi hasil pertanian dan perkebunan, salah satunya ubi kayu yang saat ini sedang panen. Sayangnya, karena keterbatasan industri hilirisasi, petani cukup kesulitan dalam hal pemasaran. Seorang petani menunjukkan hasil ubi kayu yang baru saja dipanennya, Sabtu.
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 PERTANYAAN : 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 Pembayaran pajak melalui Billing System dapat SELAMAT pagi. Saya mengetahui dari media Ra12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 dio bahwa bayar pajak sekarang makin mudah kare- dipersamakan sebagai Bukti Penerimaan Negara 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 na ada sistem pembayaran pajak secara online. Apa- (BPN) sesuai dengan PER 26 PER – 26/PJ/2014 Ten12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 kah benar demikian? Sebelumnya, setiap kali bayar tang Sistem Pembayaran Pajak Secara Elektronik dan 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 pajak saya selalu menerima bukti SSP yang ada ter- PMK-242/PMK.03/2014 Tentang Tata Cara Pembaya12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 aan validasi bank. Jika bayar pajaknya secaraonline, ran Dan Penyetoran Pajak. Dimana disebutkan bah12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 bukti pembayaran seperti apa yang akan saya dapat- wa Bukti Penerimaan Negara (BPN) termasuk sali12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 kan? Pertanyaan terakhir, saya menerima surat ke- nan dan fotocopy-nya merupakan sarana adminis12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 tetapan pajak kurang bayar, dapatkah saya bayar trasi lain yang kedudukannya disamakan dengan Su12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 rat Setoran Pajak. melalui sistem ini? 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 Jadi, apabila sebelumnya Bu Tini Aprilia ketika Tini Aprillia 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 membayar pajak menerima bukti SSP yang ada ter12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 JAWABAN : 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 aan validasi dari pihak perbankan, sekarang dengan 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 SELAMAT pagi Ibu Tini Aprilia, mulai 1 Januari 2016 menggunakan e-Billing systemIbu akan menerima 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 pembayaran pajak yang semula menggunakan Su- Bukti Penerimaan Negara berupa bukti pembayaran 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 rat Setoran Pajak (MPN Generasi 1) berubah meng- dari teller bank, internet banking, mobile banking, 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 gunakan e-Billing System (MPN Generasi 2). e-Bill- mesin ATM atau mesin EDC. Dan dalam semua bukti 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 ing System sendiri merupakan fasilitas dalam pe- tersebut tertulis 15 digit nomor NTPN yang merupa12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 menuhan kewajiban perpajakan secara elektronik kan bukti pembayaran yang sah. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 Dan jika Ibu mau menggunakannya untuk pemyang disediakan Direktorat Jenderal Pajak untuk 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 membantu Wajib Pajak dalam membayarkan pajakn- bayaran Surat Ketetapan Pajak, dalam proses pem12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 ya dengan lebih mudah, lebih cepat, dan lebih akurat. buatan kode billing silahkan masukan kode nomor 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 Seperti yang sudah pernah saya sampaikan di edisi SKP yang akan ibu bayarkan. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 Demikian disampaikan semoga bisa menjawab sebelumnya tahapan memulai pembayaran pajak 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 semua pertanyaan Ibu, Namun jika ada hal hal yang melalui e-Billing System adalah: 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 masih kurang jelas silahkan bisa menghubungi 1. Pendaftaran/Registrasi Peserta Billing 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 Account Representative di KPP dimana Ibu terdaftar 2. Pembuatan Kode Billing 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 atau melalui Call Center 1500200. 3. Pembayaran 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567 Sabtu, 05/03/16
(Suara NTB/bul)
Ancaman ini kembali dikeluarkan Danrem, menyusul adanya MoU antara TNI dengan Kementerian Pertanian RI untuk mengawal swasembada pangan selama tiga tahun mendatang. Sikap tak main-main TNI terhadap oknum yang mempermainkan pupuk ini sebenarnya telah ditunjukkan. Terbukti di beberapa tempat di Pulau Lombok, dibongkar gudanggudang penimbunan pupuk. “Kalau ada inf o r m a s i masyarakat, laporkan kepada kami. Nanti kami yang tangkap, sekaligus kami serahkan ke penyidik (KepoliLalu Rudi Irham Srigede sian),” kata
Danrem baru-baru ini. Lalu Rudi tegaskan, pihaknya tak pandang bulu, siapapun oknum yang coba-coba berani menghalangi upaya petani untuk berproduksi, pihaknya juga tak segan-segan mengambil tindakan. Sebab itulah, dkatakan perlu informasi dari masyarakat jika ada indikasi terjadi penimbunan pupuk yang mengakibatkan kesulitan bagi petani. Penegasan ini juga disampaikan, menyusul berkurangnya kuota pupuk yang diberikan oleh Kementerian Pertanian ke NTB, baik pupuk jenis Urea maupun NPK. Kendatipun masih memungkinkan kuota tersebut akan ada penambahan. TNI akan tetap melakukan pendampingan kepada petani. Pendampingan dari penyemaian, produksi hingga pendistribusian. “Petani merasa kesulitan, segera laporkan kepada kami,” demikian ditegaskan Danrem. Ia juga menekankan soal
serapan. Tahun ini diharapkan Perum Bulog dapat melakukan serapan sebesar-besarnya terhadap hasil produksi gabah/beras petani. Dia tak ingin cerita tahun lalu terulang kembali. Dimana Bulog hanya melakukan serapan sebesar 50 persen dari target 100.000 ton yang dibebankan pemerintah pusat. “Selisih harga sedikit janganlah jadi kendala Bulog tidak membeli,” ujarnya. Soal serapan inipun, TNI siap mendukung langkah Perum Bulog. Meski diakuinya tak ada MoU langsung dengan Bulog. Namun kesepakatan dengan Kementerian Pertanianlah yang dijaganya. Tersebar hampir seribu Bintara Pembina Desa (Babinsa) di setiap desa dan kelurahan di NTB. Prajurit yang telah disiapkan itu dapat dimanfaatkan untuk melakukan serapan sebanyak-banyaknya. “Silakan, manfaatkan Babinsa yang ada,” demikian TNI membuka diri. (bul)
SUARA NTB Senin, 7 Maret 2016
HET Tidak Berubah JATAH pupuk bersubsidi untuk Lombok Timur (Lotim) tahun 2016 ini berkurang. Pengurangan pupuk bersubsidi itu diharapkan dimainkan dengan menaikkan harga dari harga eceran tertinggi (HET). HET sudah ditetapkan sama dengan tahun sebelumnya. Disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan, Zaini, harga jual pupuk bersubsidi ini harus sesuai dengan HET tersebut. “Aturan tidak boleh dinaikkan,” ucapnya menjawab Suara NTB belum lama ini. Diketahui berdasarkan Permentan No 60/SR.310/12/ 2015 tentang Kebutuhan dan HET untuk Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2016, ditetapkan harga pupuk urea Rp 1.800 per kilogram (kg), pupuk SP-36 Rp 2.000 per kg, pupuk ZA Rp 1.400 per kg, pupuk NPK Rp 2.300 per kg, dan pupuk organik Rp 500 per kg. Sementara jatah Pupuk Lotim, urea 29.081 ton, NPK sebelumnya Lotim mendapat jatah 10 ribu ton, namun tahun ini hanya dijatah sebanyak 2.155 ton. SP-36 dijatah 970 ton, Pupuk ZA dijatah 2.373 ton. Dibandingkan tahun sebelumnya, urea 32.500, SP-36 sebear 5.500 ton, ZA 4.650 ton, NPK 9.500 ton dan ada penambahan sehingga tembus 10.130 ton. Pupuk organik 5.000 ton. Perbandingan tahun lalu dengan sekarang, katanya, terjadi perbedaan cukup jauh. Saat ini petani Lotim sudah memasuki musim tanam. Ditarget periode musim tanam Oktober Maret realisasi tanam sudah mencapai 48.100 hektar dari target 63.322 hektar. “Musim tanam kita sudah mulai, permintaan pupuk pun sudah mulai,” kata Zaini. Seiring dengan musim hujan, sawah-sawah tadah hujan pun sudah banyak ditanami, terutama di wilayah selatan Lombok. Terhadap kekurangan pupuk bersubsidi, Pemkab Lotim siap akan mengusukan penambahan ke pemerintah pusat. Para petani diminta tidak perlu khawatir. “Tidak perlu khawatir, Insya Allah pasti kita akan berusaha penuhi,” ucapnya. (rus)
Zaini
(Suara NTB/dok)
Ditinggal Ibu, Bocah Dua Bulan Derita Gizi Buruk Tanjung (Suara NTB) Kasus balita yang menderita gizi kurang dan gizi buruk di Kabupaten Lombok Utara (KLU) seolah tak ada habisnya. Setelah Khaerunnisa (warga Desa Sesait, Kecamatan Kayangan) tertangani, kini giliran Sulastri, warga Dasan Bangket, Desa Tanjung. Sulastri pun langsung dilarikan ke RSUP NTB - Dasan Cermen untuk mendapat penanganan. Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial pada Dinsosnakertrans KLU, Wardoyo, Minggu (5/3), selaku pihak yang menangani langsung pasien gizi buruk mengakui, Sulastri saat ini baru berumur 2 bulan. Pasien malang ini kekurangan asupan gizi usai ibunya meninggal sekitar 2 pekan lalu. Tinggal bersama sang nenek, Sulastri pun tidak memperoleh asupan ASI. Mengandalkan asupan gizi dari susu formula, sang nenek ternyata tidak serta dapat menyiapkan kebutuhan Sulastri dikarenakan tidak mampu secara ekonomi. “Keluarga Sulastri merupakan keluarga tidak mampu. Mengingat kondisinya, akhirnya diputuskan Sulastri kita bawa ke RSUP hari Kamis (4/3) lalu,” ungkap Wardoyo. Sebagaimana komitmen Bupati dan Wakil Bupati KLU dalam “memerangi” gizi kurang dan gizi buruk Sulastri pun langsung diberikan penanganan. Wardoyo mengakui, dirinya mendapat amanat langsung dari bupati untuk terus mendampingi Sulastri dari kepengurusan administrasi BPJS hingga kesembuhannya. Wardoyo mengatakan, saat ini proses administrasi Sulastri di RSUP NTB sudah diselesaikan, tinggal memenuhi sejumlah kekurangannya pada Senin (hari ini). Selanjutnya, seluruh biaya perawatan bayi malang tersebut akan ditanggung oleh pemda KLU. “Sumber pembiayaannya berasal dari Bantuan Sosial Kesehatan (Bansoskes) Pemda KLU yang ada di Dinas Kesehatan KLU. Kita sedang merampungkan SKTM sebagai acuan penggunaan bansoskes,” ujarnya. Wardoyo menambahkan, Sulastri dipastikan memperoleh penanganan media sejak tiba di RSUP. Mengingat bocah malang ini memerlukan perawatan intensif, karena tidak adanya sumber asupan gizi dari ASI. Saat dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang, pihaknya akan tetap memantau perkembangan Sulastri, sehingga nantinya tidak kembali menderita gizi kurang. (ari)
SUARA PULAU LOMBOK
Halaman 4
Camat Selong Akhirnya Ditahan Polisi Selong (Suara NTB) Aparat Kepolisian dari Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Lombok Timur (Lotim) akhirnya menahan Camat Selong, MS sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek Dermaga Apung di Gili Kondo Sambelia. Penahanan terhadap MS dilakukan, Sabtu (5/3) sore setelah sebelumnya diperiksa sebanyak lima kali sebagai tersangka dalam proyek yang anggarannya bersumber dari Kementerian Pemberdayaan Desa Tertinggal (KPDT) tahun 2012 lalu senilai sekitar Rp 397 juta lebih. Sebelum dilakukan penahanan, MS, menjalani pemeriksaan lanjutan sebagai tersangka untuk yang kelima kalinya, Sabtu lalu. Pemeriksaan dimulai sekitar pukul 09.00 Wita hingga akhirnya dilakukan penahanan sekitar pukul 17.30 Wita. Aparat kepolisian dari Satreskrim Polres Lotim langsung menggelandang MS keluar dari ruang unit Tipikor yang terletak di lantai dua. MS yang sebelum dilihat menggunakan seragam dinasnya, seketika itu berganti pakaian menggunakan baju tahanan Polres Lotim berwarna merah muda dan langsung dibawa ke ruang tahanan di Mapolres Lotim untuk menjalani masa penahanan selama 20 hari sebelum dilakukan proses persidangan. Dalam kasus dugaan korupsi proyek Dermaga Apung Gili Kondo itu, kata Kasat
Reskrim Polres Lotim, AKP. Haris Dinzah, SH,S.IK, pada saat proyek itu dikerjakan, MS diketahui bertindak selaku Pejabat Pelaksana Tekhnis Kegiatan (PPTK) ketika menjabat sebagai Kepala Bidang Perhubungan Laut pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) tahun 2012 lalu. Dalam penahanan yang dilakukan ini, katanya, aparat kepolisian tetap bekerja sesuai dengan prosedur dan bukti-bukti yang kuat. Selain itu, aparat kepolisian juga mengapresiasi langkah MS yang cukup kooperatif beserta kuasa hukumnya dalam mengikuti proses hukum. “Sebelum kita melakukan penahanan ini, tentu kita sudah melakukan proses penyelidikan, penyidikan hingga dilakukan penahanan. Ke depan, bersalah atau tidaknya MS ini kita serahkan ke pengadilan,” jelasnya. Sementara, Kuasa Hukum Camat Selong, Herman Saputra membantah jika kliennya teribat dalam kasus dugaan korupsi tersebut. Posisi MS, katanya, hanya korban dari sebuah permainan yang dilakukan oleh orang-orang yang ingin meraup keuntungan den-
(Suara NTB/yon)
DITAHAN - Kasat Reskrim Polres Lotim, Haris Dinzah (depan) menahan Camat Selong, MS (belakang) selaku tersangka dalam kasus dugaan korupsi Dermaga Apung di Gili Kondo Kecamatan Sambelia, Sabtu (5/3) sore. gan cara yang salah. Memang, katanya, pada saat proyek itu dikerjakan MS menjabat sebagai PPTK ketika di menjadi Kabid Perhubungan Laut di Dishubkominfo Lotim tahun 2012 lalu. Namun, tegasnya, kliennya tidak pernah memakan uang negara itu, MS hanya menjadi korban. Sehingga, ia mengaku akan membuktikan semua ini pada proses peradilan nanti. Terkait dengan penah-
anan ini, katanya, pihak dari MS tidak akan melakukan praperadilan. Akan tetapi, penangguhan penahan akan tetap diupayakan. Diketahui, sebelum dilakukannya penahanan terhadap MS sebagai tersangka dalam dugaan korupsi proyek Dermaga Apung di Gili Kondo itu. Aparat kepolisian sebelumnya sudah melakukan penahanan terhadap HSW yang merupakan Asisten II Setda
Lotim selaku Kadishubkominfo sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) 2012 lalu dan HF selaku pihak rekanan dalam proyek tersebut, Kamis (11/2) lalu. “Sebelum dilakukan penahanan terhadap MS selaku PPTK pada proyek tahun 2012 lalu, kita juga sudah menahan HSW selaku PPK dan KPA serta HF selaku pihak rekanan,”imbuh Haris. (yon)
Polres Lotim Kembangkan Penemuan Penanggulangan Kemiskinan Disosnakertrans Hanya Bibit Ganja Andalkan Pusat
Selong (Suara NTB) Aparat Satuan Reserse Narkoba (Satnarkoba) Polres Lombok Timur (Lotim) hingga saat ini terus mengembangkan kasus penemuan 65 bibit ganja di Dusun Lingkung Lauk Desa Tete Batu Induk Kecamatan Sikur. Proses pengembangan terus dilakukan oleh aparat kepolisian, karena disinyalir ada ladang ganja yang lebih besar di budidayakan di Lotim. Dikonfirmasi di Mapolres Lotim, Sabtu (5/3), Kasat Narkoba Polres Lotim, AKP. Arjuna Wijaya mengaku jika penemuan terhadap 65 bibit ganja itu bermula ketika aparat kepolisian mendapatkan laporan dari masyarakat. Saat dilakukan penggerebekan, alhasil aparat kepolisian menemukan 65 bibit ganja yang dibudidayakan dengan menggunakan lokasi berukuran 2 meter di salah satu rumah warga tepatnya di samping kandang sapi. Setelah dilakukan pengecekan, usia dari 65 bibit ganja yang diamankan itu sekitar 3 minggu dengan ukuran tinggi bervariasi termasuk yang sudah memiliki tinggi 20 cm. “Kita terus lakukan pengembangan,”singkatnya. Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku atas nama Jumran (50) mengaku mendapatkan bibit ganja dari salah satu masyarakat setempat inisial S. Namun, S tidak bisa diamankan, karena tidak ada
(Suara NTB/yon)
TUNJUKKAN - Kasat Nakorba Polres Lotim, Arjuna Wijaya menunjukkan puluhan diduga bibit ganja yang diamankan di Dusun Lingkung Lauk Desa Tete Batu Induk Kecamatan Sikur, Jumat (4/3) lalu, barang bukti yang menjeratnya. Selain itu, pembubidayaan bibit ganja itu yang dilakukan oleh Jumran sebanyak 3 kali. “Jadi dulu ia diberikan bibit diduga ganja itu oleh salah satu masyarakat setempat dan ia tanam. Seiring berkembang biaknya bibit itu, pelaku kembali menanamnya sendiri di pekarangan rumahnya,” jelasnya. Pengamanan 65 bibit ganja beserta pelaku sekitar pukul 14:00 Wita. Pelaku diancam dengan pasal 111 ayat 2 tentang penanaman bibit ganja
dengan ancaman kurungan penjara 4 tahun ke atas. Ketika dikonfirmasi, Jumran (pelaku) mengaku jika tanaman yang dibudidayakannya itu adalah ganja. Ia mengaku pertama kali disuruh oleh S untuk menanam bibit tanaman tersebut tanpa diinformasikan jika tanaman itu merupakan ganja. Bahkan, Jumran juga mengakui jika ia hanya diupah sebesar Rp 50 ribu setiap kali panen. “Sudah tiga kali ini saya menanam bibit ini,” akunya. (yon)
Urus Izin Agen Elpiji, Pengusaha Ragukan Rekomendasi Gubernur Tanjung (Suara NTB) Izin agen ELPIJI 3 kg yang diurus CV Surya Tani yang beralamat di Desa Gondang, Kecamatan Gangga, tak kunjung keluar. Meski sudah mengeluarkan dana besar hingga Rp 465 juta, namun hingga kini, izin yang kepengurusannya diduga melibatkan oknum Dinas Perindagkop dan UMKM Kabupaten Lombok Utara, tak jua muncul. Terhadap kondisi ini, CV Surya Tani pun sampai meragukan keaslian SK rekomendasi Gubernur dan Bupati KLU. Agus Suryanto Tri Wibowo, anak kandung dari pemilik CV Surya Tani, Jumat (4/3), mengaku khawatir dengan izin agen ELPIJI yang tak kunjung diperolehnya.
Pasalnya izin tersebut telah diurus sejak Februari 2015 lalu. Ia menjelaskan, dalam mengurus izin prinsip, ia telah mentransfer dana senilai Rp 465 juta yang diminta oknum pegawai Dinas Perindagkop dan UMKM KLU. Hingga setelah melalui proses, dirinya hanya diberikan foto copy surat rekomendasi dari Gubernur NTB dan Bupati KLU (H. Djohan Sjamsu, SH) dengan masing-masing SK No. 500/30/EKON-II/2016 dan SK No. 500/47/eko/2015. ‘’Saya minta surat rekomendasi yang asli, tetapi sampai saat ini tidak diberikan. Saya juga sudah tanyakan kepada ajudan gubernur tetapi dijawab bahwa Pak Gubernur tidak pernah tanda tangan. Saya khawatir kedua surat rekomendasi dan tanda tangan ini palsu. Pokoknya kalau tidak keluar izin saya minta uang dikembalikan bagaimana pun caranya, karena saya transfer atas nama dia semua (oknum Pegawai perindag KLU),” ujar Bowo – nama panggilannya. Dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Kepala Disperindagkop dan UMKM KLU, Drs. Abdul Hamid, mengaku tidak tahu menahu mengenai izin agen ELPIJI yang melibatkan CV. Surya Tani. Meski di sisi lain, dirinya juga mendengar rumor yang melibatkan bawahannya, namun Hamid membantah terlibat dikarenakan dirinya belum menjabat saat proses itu berlangsung. “Saya belum menjabat saat CV. Surya Tani mengajukan
izin, tapi informasinya, Pak Sugianto (Direktur CV ST) memang sudah lama mengajukan izin itu. Saya juga mendengar izinnya diurus melalui bantuan oknum di dinas,” ungkap Hamid. Sejatinya kata dia, dalam kepengurusan izin Agen ELPIJI tentunya melalui sepengetahuan dinas. Pasalnya, ketika pengajuan izin masuk, dinas ambil bagian dalam tupoksinya mengecek lapangan terkait resi gudang penyimpanan ELPIJI. “Mungkin karena ini partai besar sehingga oknum harus melalui provinsi sampai ke pusat. Tetapi selama prosesnya, tidak ada pengajuan izin CV. Surya Tani yang diurus di daerah,” demikian Hamid sembari mengisyaratkan akan menelusuri keterlibatan oknum bawahannya. Hal senada diakui Kabid Perdagangan pada Diskoperindagkop dan UMKM KLU, Denda Dewi. Kepada wartawan ia mengatakan, rekomendasi yang diajukan CV. Surya Tani tidak ditangani oleh dinas, di mana prosesnya langsung ditangani oleh oknum. ‘’Kami di dinas sama sekali tidak tahu menahu, setelah ada kejadian itu baru kami tahu,” ungkapnya. Denda Dewi mengakui, jumlah agen ELPIJI di KLU sejatinya terbatas, sehingga dibutuhkan agen bonafid yang mampu menyiapkan ketersediaan stok ELPIJI untuk menghindari limit pasokan. Namun demikian, ia memastikan bahwa Diskoperindag tidak memungut biaya apapun untuk memberikan rekomendasi tersebut. (ari)
Selong (Suara NTB) Program penanggulangan kemiskinan yang dilakukan Bidang Bina Organisasi dan Bantuan Sosial (BOBS) pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans) Lombok Timur (Lotim) hanya mengandalkan dana-dana yang bersumber dari pemerintah pusat. Kepala BOBS, Sabrun menyebut semua program yang dijalankannya merupakan program pusat, antara lain program bantuan Kelompok Usaha Bersama (KUBe). Tahun 2016 ini disebut 30 kelompok akan diberikan yang sumber dananya dari Kemensos dan 20 kelompok yang sumber dananya dari dekonsentrasi. “Total 50 kelompok,” ucapnya. Jumlah kelompok yang akan menerima KUBe itu masih ada kemungkinan akan berubah. KUBe, lanjutnya, merupakan salah satu program bantuan penanganan masalah kemiskinan. Fokus
bantuan pun kepada keluarga miskin. “Bantuan KUBe ini kepada fakir miskin dan sudah berkeluarga,” tegasnya Bantuan bisa saja diperuntukkan kepada yang sudah janda atau duda. Terpenting terpenuhi syarat memiliki tanggungan keluarga. KUBe sejauh ini belum pernah ada yang bersumber dari APBD. Semuanya dari pemerintah pusat. Lainnya pada Program Keluarga Harapan (PKH), ujarnya, sumber dananya sebagian besar dari pusat. Pada tahun ini diberikan pada 25.928 orang dengan sasaran penerima bisa berubah-ubah, karena para penerima PKH ini terus dipantau. Kalau sudah dianggap tidak memenuhi syarat dihentikan. Soal dana-dana yang digelontorkan pusat itu dipastikan semua sudah langsung ke sasaran. ‘’Tugas dari BOBS ini hanya memfasilitasi dan meyakinkan benar-benar tepat sasaran,’’ klaimnya. (rus)
Bahan Baku Sampah
KKTK Sulap Jadi Pupuk Organik Selong (Suara NTB) Kantor Kebersihan dan Tata Kota (KKTK) Lombok Timur (Lotim) menyulap sampahsampah yang ada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Ijobalit menjadi pupuk organik. Puluhan ton pupuk organik ini sudah bisa dihasilkan dan langsung bisa dimanfaatkan untuk petani. Kepala KKTK Lotim, Mulki kepada Suara NTB, Sabtu (5/ 3) lalu mengatakan, sampah yang menumpuk di TPA sudah dilakukan pemilahan. Bahanbahan yang bisa diolah menjadi pupuk organik langsung produk menjadi barang yang lebih berguna. Produk pupuk organik yang dibuat para pekerja KKTK di lokasi TPA, katanya, sudah ada yang order. KKTK akan berkoordinasi dengan instansi terkait dalam upaya memastikan kualitas produk pupuk. Termasuk, sudah mengajukan Uji Laboratorium pada BPPT NTB. “Saat ini, kita sedang tunggu hasil uji laboratorium BPPT,” tuturnya Dijelaskan, bahan baku pupuk organik berasal dari sampah organik. Sebelum diolah menjadi pupuk organik, sampah sudah lama ditumpuk dan terjadi permentasi. “Setelah permentasi
baru kita proses,” imbuhnya Pemilahan, lanjutnya, dilakukan sendiri oleh pekerja dan sudah ditempatkan di tempat lain. Sedangkan yang tidak bisa didaur ulang dilindas dengan alat berat di TPA. Pola penanganan sampah di TPA diakui Mulki perlu diperbaiki. Ada yang menawarkan teknologi olah sampah tuntas (osamtu), yakni melalui proses pembakaran. Akan tetapi belum berani dilakukan. Berikutnya, disampaikan ada juga investor yang berminat untuk mengolah sampah menjadi energi listrik. Antara lain dari Italia dan Jerman. Minat investor tersebut belum ada pembicaraan lebih lanjut. Ditambahkan, volume sampah yang dibawa ke terus meningkat. Hal ini seiring dengan semakin luasnya jangkauan kawasan yang dibersihkan petugas KKTK Lotim. Penanganan sampah ini diakui Mulki cukup berat. Butuh komitmen dan kesadaran semua pihak. “Butuh tenaga dan biaya ekstra,” urainya. Ke depan diharapkan bisa lebih maksimal lagi upaya penanganan sampahnya. Para pekerja seperti tukang sapu tetap semangat. (rus)
(Suara NTB/rus)
PRODUK PUPUK - Kepala KKTK Mulki menunjukkan bukti produk pupuk organik dari sampah yang dibuat oleh para pegawainya.
SUARA PULAU SUMBAWA
SUARA NTB Senin, 7 Maret 2016
Halaman 6
Kerjasama Humas Pemkab Sumbawa dengan Harian Suara NTB Prioritaskan Kelanjutan Infrastruktur SAMOTA
Sumbawa Besar (Suara NTB) Wakil Gubernur NTB bersama Bupati dan Walikota Se Pulau Sumbawa, termasuk Bupati Sumbawa, H. Husni Djibril dan jajaran, Sabtu (5/3) berlayar bersama menggunakan KRI Karang Pilang. Presentase di atas kapal sekaligus memantau perkembangan kawasan SAMOTA (Teluk Saleh, Pulau Moyo dan Tambora). Termasuk persiapan kedatangan Wapres RI pada Festival Pesona Tambora. Wagub Muh. Amin S.H, M.Si berharap dapat menggaet investor lebih banyak. Bupati Sumbawa menekankan kelanjutan pembangunan infrastruktur SAMOTA, terutama jalan dan jembatan yang menghubungkan jalur SAMOTA. Start dari Pelabuhan Badas, Kapal perang milik TNI AL tersebut berlayar perlahan membawa rombongan, di antaranya bergabung rombongan dari Pemkab Sumbawa yang dipimpin Bupati bersama istri, Hj. Amin Rahmani, Sekda Drs. H. Rasyidi, Asisten Pemerintahan Dr. M. Ikhsan, M. Pd, Asisten Pembangunan Drs. H. Muhammading dan sejumlah pimpinan SKPD, termasuk Kabag Humas, Rachman Ansori, M.Se serta sejumlah wartawan. Para pimpinan daerah se-Pulau Sumbawa yang dipimpin Wagub NTB, berkumpul membahas soal SAMOTA dan Festival Pesona Tambora. Dalam presentase tentang potensi dan peluang investasi kawasan SAMOTA yang dipandu Kepala BKPM NTB, Ir. Ridwansyah, M.Sc, MM, MTP, tersebut Bupati Sumbawa hadir didampingi Asisten I dan Kepala Bappeda, Ir. H. Iskandar. Gambaran umum SAMOTA yang direncanakan sebagai sen-
(Suara NTB/arn)
Tarik Investor Garap Teluk Saleh
TEROPONG - H. Husni Djibril tengah meneropong perairan Teluk Saleh dari atas kapal perang KRI Karang Pilang. tra kawasan pengembangan ekonomi maritim, khusus di kawasan Teluk Saleh yang memiliki luas 433.900 hektar. Dengan 45 pulau kecil didalamnya (36 ada di Kabupaten Sumbawa, 9 di Kabupaten Dompu). Khusus di Kabupaten Sumbawa, ada 5 kecamatan, 13 desa pesisir yang masuk dalam kawasan SAMOTA. Kaya akan potensi perikanan di antaranya udang putih dan rumput laut. Agribisnis, minapolitan, hingga wisata bahari. Sedangkan Pulau Moyo, memiliki potensi hiking, camping ground, hunting area, geowisata dan agrowisata. Pulau Moyo dan Pulau kecil-kecil lainnya yang berada di Teluk Saleh menyimpan berbagai potensi wisata akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Tak heran Bupati Sumbawa, H.M. Husni Djibril, BSc, menekankan pentingnya keberlanjutan pembangunan jalan yang menghubungkan jalan SAMOTA sebagai prioritas saat ini. Adanya ham-
batan dalam pembebasan lahan yang melewati tanah milik PT. Ladang Artha Buana yang kini berproses secara hukum diharapkan secepatnya tuntas. Sambil meminta pihak perusahaan mengalah untuk kepentingan lebih besar terkait SAMOTA ini yang perjalanannya sudah cukup panjang. Apalagi Teluk Saleh sebagai akuarium dunia, yang menyimpan begitu banyak potensi, baik dari sisi perikanan maupun industri pariwisata. Maka konektivitas menjadi penting, tidak hanya jalur darat, tetapi juga laut. Misalnya, konektivitas dari Sumbawa yang paling terdekat ke Tambora dari Ai Bari kecamatan Moyo Utara. Yang paling diuntungkan dari SAMOTA ini Sumbawa. Sebab daratan Sumbawa yang menjadi jalur SAMOTA menjadi jalur ekonomi yang cukup panjang. “Sekitar 50 kilometer jalur data SAMOTA khusus di Sumbawa dari belakang SMP Negeri 1 Labuan Badas hing-
KAPAL PERANG - Bupati dan Hj. Amin Rahmani didampingi Ketua DPRD Sumbawa dan Kepala Bappeda sedang mencoba salah satu peralatan senjata Kapal Perang milik TNI AL ga Kecamatan Maronge. Belum lagi potensi lautnya,” jelasnya. Para pemodal besar sudah banyak yang membeli tanah sekitar jalur SAMOTA, berencana berinvestasi di sana. Seperti disampaikan saat presentase, akan ada sekitar 100 ribu tenaga kerja yang bisa terserap di SAMOTA. Kalau itu semua bisa terwujud, dengan penduduk Sumbawa yang sekitar sekitar 500 ribu, tentu akan sejahtera. Selain itu, H. Husni juga menyinggung soal Gili Tapan dan Gili Ngali, dua pulau kecil yang juga masuk perairan Teluk Saleh. Terkait rencana kegiatan bagian dari Festival Pesona Tambora di wilayah tersebut pada 5-7 April mendatang. Seperti yang pernah disampaikan kurator Taufik Rahzen, Bupati menyambut baik sejumlah agenda pertunjukkan di wilayah tersebut nantinya. Sebagai pintu masuk memperkenalkan pulau yang dike-
nal sebagai poros dunia ini ke wisatawan. Ke depan garapan di Pulau ini tidak hanya FPT, tetapi gerakan pariwisata SAMOTA yang bekelanjutan. Wagub NTB, H. Muh. Amin, menyebutkan potensi kelautan Teluk Saleh mencapai Rp 11 triliun, di samping sektor pariwisata. Dibutuhkan dana sekitar Rp 4 triliun untuk membangun infrasruktur dasar di wilayah ini, seperti jalan jembatan, listrik, air bersih dan lainnya. Sampai sejauh ini pemerintah pusat punya perhatian yang cukup untuk membiayai kawasan ini. Untuk memacu pertumbuhan ekonomi, yang secara geografis bisa menghilangkan disparitas wilayah. Dengan menuntut pembangunan yang integral. Untuk itulah dibutuhkan investasi besar baik oleh pemerintah maupun swasta. Apalagi investasi secara nasional sebesar Rp 500 triliun, baru 3 persen berada di NTB. “Makanya kita harapkan sinergisitas pusat, provinsi dan
GILITAPAN –Tampak GiliTapan diambil gambarnya dari atas bukit. Kabupaten. Sebab tidak bisa hanya ditangani satu atau dua Kabupaten. Insya Allah untuk selanjutnya kita rakor pertajam SAMOTA ini,”pungkasnya, seraya berharap daerah lebih banyak menarik investasi, mengingat ada banyak sektor yang bisa digarap di SAMOTA, dengan menonjolkan potensi kemaritiman dan pariwisata. Bupati/Walikota bisa sekaligus menjadi duta dan marketing bagi daerahnya masing-masing. Begitu pula pada kegiatan Festival Pesona Tambora dengan mengintegrasikan kegiatan seluruh Kabupaten/Kota di pulau Sumbawa. Agar manfaatnya juga dirasakan seluruh masyarakat, tidak hanya sekitar daerah Tambora saja. Seperti kegiatan pertunjukan di Pulau Tapan, Maronge
Sumbawa yang mengangkat budaya dan kearifan lokal, sehingga bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan. Sebelumnya, kurator Taufik Rahzen telah menyampaikan ke Bupati Sumbawa, terkait sejumlah agenda di Gili Tapan dan Ngali. Salah satunya memamerkan karya-karya seniman lama, seperti pahatan patung termasuk puluhan buku karya Soekarno. Kemudian ada open teather yang menggambarkan sejarah kehidupan di pulau. Pemutaran film kepulauan dan perubahan iklim dan musik gambus pesisir. Dua komposer terkenal akan hadir di acara yang akan berlangsung 5-7 April tersebut. Yakni, Ayu Laksmi dan Mustofa Debu. Sekaligus akan dibuka Bupati Sumbawa. (arn/*)
Tabrak Pengendara Motor
Dunia Mas Dibakar Massa
Sumbawa Besar (Suara NTB) Lakalantas yang terjadi sekitar pukul 23.20 Wita, Sabtu (5/3), menyebabkan seorang pengendara sepeda motor tewas di tempat. Hal ini memancing amarah warga setempat hingga melempari dan membakar bus tersebut. Informasinya, Sabtu malam sekitar pukul 23.20 Wita telah terjadi Lakalantas di Jalan Raya Sumbawa - Bima KM 4243 dusun Jeliti desa Simu Kecamatan Maronge. Antara Kendaraan bus malam Dunia Mas warna biru putih Nopol EA 7325 L dengan sepeda motor Yamah Jupiter Z warna hitam silver tanpa nopol, yang berujung terjadinya pembakaran terhadap kendaraan bus oleh warga di TKP. Kronologisnya, saat bus melaju dari arah timur, datang dari arah berlawanan sepeda motor Yamaha Z. Dunia mas mengambil jalur sepeda motor tersebut sehingga tabrakan tak terelakkan. Akibatnya, korban terlempar di sekitar TKP. Sepeda motor milik korban terseret dari titik tabrakan sekitar 140 meter dibawa bus. Dari laporan yang diterima
Kasubag Humas Polres Sumbawa, AKP Waluyo, saat bersamaan massa yang berjumlah sekitar 150 orang mulai berdatangan sekitar TKP dan langsung melakukan pengerusakan. Dengan cara dilempar dan pembakaran terhadap bus malam tersebut. Namun sebelum terjadi pembakaran bus, sopir beserta penumpang bus sempat keluar dari dalam bus dan menyelamatkan diri masing-masing. Hingga saat ini, sopir tersebut belum diketahui keberadaannya. Sementara empat penumpang bus mengamankan diri di Pos Pol Maronge. Kejadian itu mengakibatkan pengendara sepeda motor atas nama Herman kelahiran tahun 1990 , warga RT 05 Rw 02 dusun Maronge desa Maronge kecamatan Maronge meninggal dunai di TKP. Dengan luka robek pada daun tel-
inga kanan, luka pada kepala bagian atas, keluar darah dari telinga kiri dan kanan. Patah kaki kiri remuk dari bagian paha ke bawah. Selanjutnya, kata Waluyo, sekitar pukul 00.00 Wita anggota Piket Pospol Maronge, anggota Polsek Pelampang, beserta 1 Peleton BKO Brimob datang mengamankan TKP sehingga massa mulai membubarkan diri. Kemudian piket Unit Laka Lantas Polres Sumbawa yang datang ke TKP langsung melakukan olah TKP serta mengamankan barang bukti sepeda motor milik korban ke Polres Sumbawa untuk penanganan lebih lanjut. Sedangkan bus Dunia Mas berada di TKP. “Keluarga korban saat ini sudah menyerahkan penanganan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian,” tukasnya. (arn)
DIBAKAR – Bus Dunia Mas yang dibakar massa. Sepeda motor milik korban di Maronge, Sumbawa, Sabtu malam (insert). (Suara NTB/arn)
Tim Opgab Amankan Ratusan Kayu di Olat Rawa Sumbawa Besar (Suara NTB) Perambahan hutan di kawasan hutan Olat Rawa, kecamatan Moyo Hilir kian marak. Sekitar 300 lebih batang kayu jati diamankan tim gabungan yang melakukan operasi, Minggu (6/3). Tim gabungan tersebut terdiri dari aparat TNI, Brimob, Kepolisian, Kejaksaan, Dinas Kehutanan, dan unsur terkait lainnya. Dengan jumlah anggota 120 orang. Operasi gabungan tersebut dipimpin Kepala Staf Kodim 1607 Sumbawa, Mayor. Inf. Abdul Haris. Tim menemukan menemukan ratusan batang kayu jati yang sudah dipotong. Termasuk kayu jati yang sudah diolah dan siap diangkut. Bahkan terdapat para buruh pengangkut kayu serta empat buah sawmill yang digunakan untukmengolah kayu. Kayu-kayu tersebut kemudian diangkut ke Makodim 1607 Sumbawa, menggunakan 10 truk yang disiapkan oleh Tim. Termasuk 4 sawmili dan sejumlah buruh juga diamankan guna dimintai keterangan. Hingga berita ini diturunkan, tim gabungan masih dalam proses mengangkut kayu-kayu lainnya yang didapat di lokasi hutan setempat. Dandim 1607 Sumbawa, Letkol. Inf. Agus Supriyanto kepada Suara NTB menegaskan selama perambahan hutan di wilayah Sumbawa, pihaknya tidak akan berhenti untuk memberantas. “Kami semua (tim gabungan) sudah berkomitmen untuk memberantas illegal logging. Supaya hutan di Sumbawa tetap lestari,” imbuhnya. Dandim bangga dengan hasil yang dicapai Tim Gabungan melakukan operasi. Tak tanggung-tanggung sekitar 300 lebih batang kayu jati yang diamankan. Meskipun demikian di sisi lain, prihatin dengan perambahan hutan yang sudah terlalu marak di Sumbawa. Sehingga diminta kepada unsur terkait untuk menindak tegas oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. “Yang menjadi harapan kita bersama hutan tetap lestari. Tetapi dalam sekejap gundul akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab. Makanya ini sudah menjadi atensi kita (tim gabungan) untuk memberantas yang namanya illegal logging,” tukas Dandim. (ind)
Listrik di Prode III Masih Belum Terealisasi
Sumbawa Besar (Suara NTB)Teraliri listrik masih menjadi mimpi bagi beberapa wilayah di Kabupaten Sumbawa. Potret nyatanya di desa Prode atau SP III, kecamatan Plampang. Sejak wilayah transmigrasi itu didiami tahun 1999 hingga 2016 ini, listrik masih menjadi harapan. Meski terpasangnya tiang dan kabel jaringan awal 2015 lalu, namun tak berarti akan secepatnya dinikmati.
Lantas apa yang menjadi kendala PLN? Kades Prode III, Idris S. Hasan saat dikonfirmasi Suara NTB, beberapa waktu lalu menuturkan, sebelumnya masyarakat seperti mendapat angin segar saat terpasangnya tiang dan kabel jaringan ke wilayah setempat. Namun hingga saat ini, aliran listrik tak kunjung dinikmati. Padahal listrik sangat dibutuhkan terhadap keberlangsungan kegiatan sosial kemasyarakatan. Termasuk kegiatan pemerintahan desa. Seperti halnya pembuatan SPJ, laporan dan sebagainya. Tak jarang menjadi terhambat, karena semuanya membutuhkan listrik. Walaupun diakuinya sudah masuk bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), tetapi hanya cukup untuk beberapa titik lampu. “Kami sangat mengharapkan listrik ini secepatnya dapat direalisasi. Sehingga harapan kami akan listrik menjadi kenyataan,” imbuhnya. Tak hanya soal dialiri listrik. Idris juga mempertanyakan upaya dari PLN untuk menyikapi masalah jatuhnya beberapa tiang yang sebelumnya dipasang. Pihaknya sudah berkomunikasi dengan ranting PLN wilayah setempat. Bahkan telah bersurat ke PLN Area Sumbawa. Namun
(Suara NTB/ind)
ALIRAN LISTRIK - Tiang Listrik yang sudah terpasang di wilayah desa Prode atau SP III, kecamatan Plampang, namun belum ada aliran listrik (insert) Idris S Hasan. sejak Februari lalu tiang tersebut patah, belum ada informasi lanjut terkait hal tersebut. “Waktu itu cuma dua tiang yang patah. Sehingga kami komunikasikan dengan Ranting PLN Plampang, dan bersurat ke PLN Area Sumbawa. Kami harap PLN dapat memikirkan hal itu,” pungkasnya. Asmen Jaringan PLN Area Sumbawa, Hengky Purbo Lesmana mengakui tiang dan kabel sudah terpasang. Namun belum dialiri ke rumah warga. Disebutkannya, jaringan untuk listrik desa termasuk Prode III dibangun oleh divisi yang berada di wilayah NTB, divisi listrik desa (lisdes). Untuk pemasangan tiang dan jaringan tidak dilakukan PLN tetapi vendor yang berbeda. Dimana pemasangan tiang dipasang oleh vendor dari Surabaya. Sementara untuk jaringan oleh vendor dari Lombok.
“Memang koordinasi dan komunikasinya dengan kita. Hanya saja di sisi untuk pelaksanaan proyek kapan selesai ada di divisi listrik desa (lisdes) di wilayah,” sebut Hengky. Kendati demikian, terhadap persoalan tersebut pihaknya akan berupaya melakukan kroscek dan mengkonfirmasi ke Divisi Lisdes yang berada di wilayah terhadap pemanfaatannya. Termasuk akan berkomunikasi dengan vendor pemasangan jaringan, kenapa belum dilakukan pemasangan. Manager PLN Area Sumbawa, Roxy Swagrino menambahkan yang memiliki kewenangan terhadap hal tersebut ada di wilayah. Mengingat kontraknya juga di wilayah. Hanya saja pihaknya, melakukan survei lokasi bekerja sama dengan Distamben Sumbawa. (ind)
Destinasi Wisata Belum Terkoneksi di Sumbawa Sumbawa Besar (Suara NTB) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB, H. Lalu Moh. Faozal mengungkapkan, pihaknya sedang mendorong pariwisata Sumbawa. Namun dua masalah mendasar harus dicarikan solusinya, yakni lama tinggal wisatawan yang hanya sehari di Sumbawa dan destinasi yang belum terkoneksi. Salah satu solusinya menjadikan Pelabuhan Badas sebagai pintu tol laut. “Statistik kita lama tinggal wisatawan di Sumbawa hanya satu hari. Destinasi kita tidak terkonekting. Belum lagi trouble dari Lombok ke Sumbawa. Moda transportasi belum terbangun dengan baik,” sebut Faozal kepada Suara NTB dalam perjalanan di atas kapal KRI Karang Pilang, Sabtu (5/3). Lama tinggal ini kata Faozal harus dibenahi. Menuju ke arah tersebut, harus ada penguatan destinasi. Pembenahan ini tidak bisa kalau hanya mengandalkan Provinsi. Berikutnya, penguatan industri, perhotelan, jasa pelayanan termasuk transportasi, yang selama ini beum bisa dimaksimalkan. Kemudian, membangun atraksi dengan event. “Event yang ingn kita dorong di Sumbawa, makanya Moyo Festival atraksi yang kita benahi untuk Sumbawa. Tahun 2016 Moyo Festival akan lebih dalam kita intervensi,” janjinya. Untuk perbaikan transportasi agar lebih terkoneksi, Bandara Sumbawa mesti dikembangkan. Kemudian yang aling penting menjadikan Pelabuhan Badas sebagai pintu tol laut untuk wilayah ini. “Kita dorong Pelindo berikan ekspose sebagai pelabuhan pendorong aksesibilitas di wilayah ini. Baik untuk barang jasa ataupun penumpang,”pungkasnya. (arn)
SUARA PULAU SUMBAWA
SUARA NTB Senin, 7 Maret 2016
Halaman 6
Kerjasama Humas Pemkab Sumbawa dengan Harian Suara NTB Prioritaskan Kelanjutan Infrastruktur SAMOTA
Sumbawa Besar (Suara NTB) Wakil Gubernur NTB bersama Bupati dan Walikota Se Pulau Sumbawa, termasuk Bupati Sumbawa, H. Husni Djibril dan jajaran, Sabtu (5/3) berlayar bersama menggunakan KRI Karang Pilang. Presentase di atas kapal sekaligus memantau perkembangan kawasan SAMOTA (Teluk Saleh, Pulau Moyo dan Tambora). Termasuk persiapan kedatangan Wapres RI pada Festival Pesona Tambora. Wagub Muh. Amin S.H, M.Si berharap dapat menggaet investor lebih banyak. Bupati Sumbawa menekankan kelanjutan pembangunan infrastruktur SAMOTA, terutama jalan dan jembatan yang menghubungkan jalur SAMOTA. Start dari Pelabuhan Badas, Kapal perang milik TNI AL tersebut berlayar perlahan membawa rombongan, di antaranya bergabung rombongan dari Pemkab Sumbawa yang dipimpin Bupati bersama istri, Hj. Amin Rahmani, Sekda Drs. H. Rasyidi, Asisten Pemerintahan Dr. M. Ikhsan, M. Pd, Asisten Pembangunan Drs. H. Muhammading dan sejumlah pimpinan SKPD, termasuk Kabag Humas, Rachman Ansori, M.Se serta sejumlah wartawan. Para pimpinan daerah se-Pulau Sumbawa yang dipimpin Wagub NTB, berkumpul membahas soal SAMOTA dan Festival Pesona Tambora. Dalam presentase tentang potensi dan peluang investasi kawasan SAMOTA yang dipandu Kepala BKPM NTB, Ir. Ridwansyah, M.Sc, MM, MTP, tersebut Bupati Sumbawa hadir didampingi Asisten I dan Kepala Bappeda, Ir. H. Iskandar. Gambaran umum SAMOTA yang direncanakan sebagai sen-
(Suara NTB/arn)
Tarik Investor Garap Teluk Saleh
TEROPONG - H. Husni Djibril tengah meneropong perairan Teluk Saleh dari atas kapal perang KRI Karang Pilang. tra kawasan pengembangan ekonomi maritim, khusus di kawasan Teluk Saleh yang memiliki luas 433.900 hektar. Dengan 45 pulau kecil didalamnya (36 ada di Kabupaten Sumbawa, 9 di Kabupaten Dompu). Khusus di Kabupaten Sumbawa, ada 5 kecamatan, 13 desa pesisir yang masuk dalam kawasan SAMOTA. Kaya akan potensi perikanan di antaranya udang putih dan rumput laut. Agribisnis, minapolitan, hingga wisata bahari. Sedangkan Pulau Moyo, memiliki potensi hiking, camping ground, hunting area, geowisata dan agrowisata. Pulau Moyo dan Pulau kecil-kecil lainnya yang berada di Teluk Saleh menyimpan berbagai potensi wisata akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Tak heran Bupati Sumbawa, H.M. Husni Djibril, BSc, menekankan pentingnya keberlanjutan pembangunan jalan yang menghubungkan jalan SAMOTA sebagai prioritas saat ini. Adanya ham-
batan dalam pembebasan lahan yang melewati tanah milik PT. Ladang Artha Buana yang kini berproses secara hukum diharapkan secepatnya tuntas. Sambil meminta pihak perusahaan mengalah untuk kepentingan lebih besar terkait SAMOTA ini yang perjalanannya sudah cukup panjang. Apalagi Teluk Saleh sebagai akuarium dunia, yang menyimpan begitu banyak potensi, baik dari sisi perikanan maupun industri pariwisata. Maka konektivitas menjadi penting, tidak hanya jalur darat, tetapi juga laut. Misalnya, konektivitas dari Sumbawa yang paling terdekat ke Tambora dari Ai Bari kecamatan Moyo Utara. Yang paling diuntungkan dari SAMOTA ini Sumbawa. Sebab daratan Sumbawa yang menjadi jalur SAMOTA menjadi jalur ekonomi yang cukup panjang. “Sekitar 50 kilometer jalur data SAMOTA khusus di Sumbawa dari belakang SMP Negeri 1 Labuan Badas hing-
KAPAL PERANG - Bupati dan Hj. Amin Rahmani didampingi Ketua DPRD Sumbawa dan Kepala Bappeda sedang mencoba salah satu peralatan senjata Kapal Perang milik TNI AL ga Kecamatan Maronge. Belum lagi potensi lautnya,” jelasnya. Para pemodal besar sudah banyak yang membeli tanah sekitar jalur SAMOTA, berencana berinvestasi di sana. Seperti disampaikan saat presentase, akan ada sekitar 100 ribu tenaga kerja yang bisa terserap di SAMOTA. Kalau itu semua bisa terwujud, dengan penduduk Sumbawa yang sekitar sekitar 500 ribu, tentu akan sejahtera. Selain itu, H. Husni juga menyinggung soal Gili Tapan dan Gili Ngali, dua pulau kecil yang juga masuk perairan Teluk Saleh. Terkait rencana kegiatan bagian dari Festival Pesona Tambora di wilayah tersebut pada 5-7 April mendatang. Seperti yang pernah disampaikan kurator Taufik Rahzen, Bupati menyambut baik sejumlah agenda pertunjukkan di wilayah tersebut nantinya. Sebagai pintu masuk memperkenalkan pulau yang dike-
nal sebagai poros dunia ini ke wisatawan. Ke depan garapan di Pulau ini tidak hanya FPT, tetapi gerakan pariwisata SAMOTA yang bekelanjutan. Wagub NTB, H. Muh. Amin, menyebutkan potensi kelautan Teluk Saleh mencapai Rp 11 triliun, di samping sektor pariwisata. Dibutuhkan dana sekitar Rp 4 triliun untuk membangun infrasruktur dasar di wilayah ini, seperti jalan jembatan, listrik, air bersih dan lainnya. Sampai sejauh ini pemerintah pusat punya perhatian yang cukup untuk membiayai kawasan ini. Untuk memacu pertumbuhan ekonomi, yang secara geografis bisa menghilangkan disparitas wilayah. Dengan menuntut pembangunan yang integral. Untuk itulah dibutuhkan investasi besar baik oleh pemerintah maupun swasta. Apalagi investasi secara nasional sebesar Rp 500 triliun, baru 3 persen berada di NTB. “Makanya kita harapkan sinergisitas pusat, provinsi dan
GILITAPAN –Tampak GiliTapan diambil gambarnya dari atas bukit. Kabupaten. Sebab tidak bisa hanya ditangani satu atau dua Kabupaten. Insya Allah untuk selanjutnya kita rakor pertajam SAMOTA ini,”pungkasnya, seraya berharap daerah lebih banyak menarik investasi, mengingat ada banyak sektor yang bisa digarap di SAMOTA, dengan menonjolkan potensi kemaritiman dan pariwisata. Bupati/Walikota bisa sekaligus menjadi duta dan marketing bagi daerahnya masing-masing. Begitu pula pada kegiatan Festival Pesona Tambora dengan mengintegrasikan kegiatan seluruh Kabupaten/Kota di pulau Sumbawa. Agar manfaatnya juga dirasakan seluruh masyarakat, tidak hanya sekitar daerah Tambora saja. Seperti kegiatan pertunjukan di Pulau Tapan, Maronge
Sumbawa yang mengangkat budaya dan kearifan lokal, sehingga bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan. Sebelumnya, kurator Taufik Rahzen telah menyampaikan ke Bupati Sumbawa, terkait sejumlah agenda di Gili Tapan dan Ngali. Salah satunya memamerkan karya-karya seniman lama, seperti pahatan patung termasuk puluhan buku karya Soekarno. Kemudian ada open teather yang menggambarkan sejarah kehidupan di pulau. Pemutaran film kepulauan dan perubahan iklim dan musik gambus pesisir. Dua komposer terkenal akan hadir di acara yang akan berlangsung 5-7 April tersebut. Yakni, Ayu Laksmi dan Mustofa Debu. Sekaligus akan dibuka Bupati Sumbawa. (arn/*)
Tabrak Pengendara Motor
Dunia Mas Dibakar Massa
Sumbawa Besar (Suara NTB) Lakalantas yang terjadi sekitar pukul 23.20 Wita, Sabtu (5/3), menyebabkan seorang pengendara sepeda motor tewas di tempat. Hal ini memancing amarah warga setempat hingga melempari dan membakar bus tersebut. Informasinya, Sabtu malam sekitar pukul 23.20 Wita telah terjadi Lakalantas di Jalan Raya Sumbawa - Bima KM 4243 dusun Jeliti desa Simu Kecamatan Maronge. Antara Kendaraan bus malam Dunia Mas warna biru putih Nopol EA 7325 L dengan sepeda motor Yamah Jupiter Z warna hitam silver tanpa nopol, yang berujung terjadinya pembakaran terhadap kendaraan bus oleh warga di TKP. Kronologisnya, saat bus melaju dari arah timur, datang dari arah berlawanan sepeda motor Yamaha Z. Dunia mas mengambil jalur sepeda motor tersebut sehingga tabrakan tak terelakkan. Akibatnya, korban terlempar di sekitar TKP. Sepeda motor milik korban terseret dari titik tabrakan sekitar 140 meter dibawa bus. Dari laporan yang diterima
Kasubag Humas Polres Sumbawa, AKP Waluyo, saat bersamaan massa yang berjumlah sekitar 150 orang mulai berdatangan sekitar TKP dan langsung melakukan pengerusakan. Dengan cara dilempar dan pembakaran terhadap bus malam tersebut. Namun sebelum terjadi pembakaran bus, sopir beserta penumpang bus sempat keluar dari dalam bus dan menyelamatkan diri masing-masing. Hingga saat ini, sopir tersebut belum diketahui keberadaannya. Sementara empat penumpang bus mengamankan diri di Pos Pol Maronge. Kejadian itu mengakibatkan pengendara sepeda motor atas nama Herman kelahiran tahun 1990 , warga RT 05 Rw 02 dusun Maronge desa Maronge kecamatan Maronge meninggal dunai di TKP. Dengan luka robek pada daun tel-
inga kanan, luka pada kepala bagian atas, keluar darah dari telinga kiri dan kanan. Patah kaki kiri remuk dari bagian paha ke bawah. Selanjutnya, kata Waluyo, sekitar pukul 00.00 Wita anggota Piket Pospol Maronge, anggota Polsek Pelampang, beserta 1 Peleton BKO Brimob datang mengamankan TKP sehingga massa mulai membubarkan diri. Kemudian piket Unit Laka Lantas Polres Sumbawa yang datang ke TKP langsung melakukan olah TKP serta mengamankan barang bukti sepeda motor milik korban ke Polres Sumbawa untuk penanganan lebih lanjut. Sedangkan bus Dunia Mas berada di TKP. “Keluarga korban saat ini sudah menyerahkan penanganan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian,” tukasnya. (arn)
DIBAKAR – Bus Dunia Mas yang dibakar massa. Sepeda motor milik korban di Maronge, Sumbawa, Sabtu malam (insert). (Suara NTB/arn)
Tim Opgab Amankan Ratusan Kayu di Olat Rawa Sumbawa Besar (Suara NTB) Perambahan hutan di kawasan hutan Olat Rawa, kecamatan Moyo Hilir kian marak. Sekitar 300 lebih batang kayu jati diamankan tim gabungan yang melakukan operasi, Minggu (6/3). Tim gabungan tersebut terdiri dari aparat TNI, Brimob, Kepolisian, Kejaksaan, Dinas Kehutanan, dan unsur terkait lainnya. Dengan jumlah anggota 120 orang. Operasi gabungan tersebut dipimpin Kepala Staf Kodim 1607 Sumbawa, Mayor. Inf. Abdul Haris. Tim menemukan menemukan ratusan batang kayu jati yang sudah dipotong. Termasuk kayu jati yang sudah diolah dan siap diangkut. Bahkan terdapat para buruh pengangkut kayu serta empat buah sawmill yang digunakan untukmengolah kayu. Kayu-kayu tersebut kemudian diangkut ke Makodim 1607 Sumbawa, menggunakan 10 truk yang disiapkan oleh Tim. Termasuk 4 sawmili dan sejumlah buruh juga diamankan guna dimintai keterangan. Hingga berita ini diturunkan, tim gabungan masih dalam proses mengangkut kayu-kayu lainnya yang didapat di lokasi hutan setempat. Dandim 1607 Sumbawa, Letkol. Inf. Agus Supriyanto kepada Suara NTB menegaskan selama perambahan hutan di wilayah Sumbawa, pihaknya tidak akan berhenti untuk memberantas. “Kami semua (tim gabungan) sudah berkomitmen untuk memberantas illegal logging. Supaya hutan di Sumbawa tetap lestari,” imbuhnya. Dandim bangga dengan hasil yang dicapai Tim Gabungan melakukan operasi. Tak tanggung-tanggung sekitar 300 lebih batang kayu jati yang diamankan. Meskipun demikian di sisi lain, prihatin dengan perambahan hutan yang sudah terlalu marak di Sumbawa. Sehingga diminta kepada unsur terkait untuk menindak tegas oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. “Yang menjadi harapan kita bersama hutan tetap lestari. Tetapi dalam sekejap gundul akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab. Makanya ini sudah menjadi atensi kita (tim gabungan) untuk memberantas yang namanya illegal logging,” tukas Dandim. (ind)
Listrik di Prode III Masih Belum Terealisasi
Sumbawa Besar (Suara NTB)Teraliri listrik masih menjadi mimpi bagi beberapa wilayah di Kabupaten Sumbawa. Potret nyatanya di desa Prode atau SP III, kecamatan Plampang. Sejak wilayah transmigrasi itu didiami tahun 1999 hingga 2016 ini, listrik masih menjadi harapan. Meski terpasangnya tiang dan kabel jaringan awal 2015 lalu, namun tak berarti akan secepatnya dinikmati.
Lantas apa yang menjadi kendala PLN? Kades Prode III, Idris S. Hasan saat dikonfirmasi Suara NTB, beberapa waktu lalu menuturkan, sebelumnya masyarakat seperti mendapat angin segar saat terpasangnya tiang dan kabel jaringan ke wilayah setempat. Namun hingga saat ini, aliran listrik tak kunjung dinikmati. Padahal listrik sangat dibutuhkan terhadap keberlangsungan kegiatan sosial kemasyarakatan. Termasuk kegiatan pemerintahan desa. Seperti halnya pembuatan SPJ, laporan dan sebagainya. Tak jarang menjadi terhambat, karena semuanya membutuhkan listrik. Walaupun diakuinya sudah masuk bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), tetapi hanya cukup untuk beberapa titik lampu. “Kami sangat mengharapkan listrik ini secepatnya dapat direalisasi. Sehingga harapan kami akan listrik menjadi kenyataan,” imbuhnya. Tak hanya soal dialiri listrik. Idris juga mempertanyakan upaya dari PLN untuk menyikapi masalah jatuhnya beberapa tiang yang sebelumnya dipasang. Pihaknya sudah berkomunikasi dengan ranting PLN wilayah setempat. Bahkan telah bersurat ke PLN Area Sumbawa. Namun
(Suara NTB/ind)
ALIRAN LISTRIK - Tiang Listrik yang sudah terpasang di wilayah desa Prode atau SP III, kecamatan Plampang, namun belum ada aliran listrik (insert) Idris S Hasan. sejak Februari lalu tiang tersebut patah, belum ada informasi lanjut terkait hal tersebut. “Waktu itu cuma dua tiang yang patah. Sehingga kami komunikasikan dengan Ranting PLN Plampang, dan bersurat ke PLN Area Sumbawa. Kami harap PLN dapat memikirkan hal itu,” pungkasnya. Asmen Jaringan PLN Area Sumbawa, Hengky Purbo Lesmana mengakui tiang dan kabel sudah terpasang. Namun belum dialiri ke rumah warga. Disebutkannya, jaringan untuk listrik desa termasuk Prode III dibangun oleh divisi yang berada di wilayah NTB, divisi listrik desa (lisdes). Untuk pemasangan tiang dan jaringan tidak dilakukan PLN tetapi vendor yang berbeda. Dimana pemasangan tiang dipasang oleh vendor dari Surabaya. Sementara untuk jaringan oleh vendor dari Lombok.
“Memang koordinasi dan komunikasinya dengan kita. Hanya saja di sisi untuk pelaksanaan proyek kapan selesai ada di divisi listrik desa (lisdes) di wilayah,” sebut Hengky. Kendati demikian, terhadap persoalan tersebut pihaknya akan berupaya melakukan kroscek dan mengkonfirmasi ke Divisi Lisdes yang berada di wilayah terhadap pemanfaatannya. Termasuk akan berkomunikasi dengan vendor pemasangan jaringan, kenapa belum dilakukan pemasangan. Manager PLN Area Sumbawa, Roxy Swagrino menambahkan yang memiliki kewenangan terhadap hal tersebut ada di wilayah. Mengingat kontraknya juga di wilayah. Hanya saja pihaknya, melakukan survei lokasi bekerja sama dengan Distamben Sumbawa. (ind)
Destinasi Wisata Belum Terkoneksi di Sumbawa Sumbawa Besar (Suara NTB) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB, H. Lalu Moh. Faozal mengungkapkan, pihaknya sedang mendorong pariwisata Sumbawa. Namun dua masalah mendasar harus dicarikan solusinya, yakni lama tinggal wisatawan yang hanya sehari di Sumbawa dan destinasi yang belum terkoneksi. Salah satu solusinya menjadikan Pelabuhan Badas sebagai pintu tol laut. “Statistik kita lama tinggal wisatawan di Sumbawa hanya satu hari. Destinasi kita tidak terkonekting. Belum lagi trouble dari Lombok ke Sumbawa. Moda transportasi belum terbangun dengan baik,” sebut Faozal kepada Suara NTB dalam perjalanan di atas kapal KRI Karang Pilang, Sabtu (5/3). Lama tinggal ini kata Faozal harus dibenahi. Menuju ke arah tersebut, harus ada penguatan destinasi. Pembenahan ini tidak bisa kalau hanya mengandalkan Provinsi. Berikutnya, penguatan industri, perhotelan, jasa pelayanan termasuk transportasi, yang selama ini beum bisa dimaksimalkan. Kemudian, membangun atraksi dengan event. “Event yang ingn kita dorong di Sumbawa, makanya Moyo Festival atraksi yang kita benahi untuk Sumbawa. Tahun 2016 Moyo Festival akan lebih dalam kita intervensi,” janjinya. Untuk perbaikan transportasi agar lebih terkoneksi, Bandara Sumbawa mesti dikembangkan. Kemudian yang aling penting menjadikan Pelabuhan Badas sebagai pintu tol laut untuk wilayah ini. “Kita dorong Pelindo berikan ekspose sebagai pelabuhan pendorong aksesibilitas di wilayah ini. Baik untuk barang jasa ataupun penumpang,”pungkasnya. (arn)
SUARA NTB Senin, 7 Maret 2016
SUARA PULAU SUMBAWA
Halaman 7
Kuota Mitan KSB Terpisah dengan Sumbawa Taliwang (Suara NTB) Upaya Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) untuk memisah jatah kuota minyak tanah (Mitan)-nya dengan Kabupaten Sumbawa membuahkan hasil. Terhitung bulan depan, kuota Mitan KSB akan dihitung tersendiri setelah pemisahan disetujui oleh Balai Pelaksana Hulu Minyak dan Gas (BPH Migas). Ketua Komisi III DPRD KSB, Dinata Putrawan, ST mengatakan, pekan lalu difasilitasi oleh Dinas Energi Sumber Daya Mineral ESDM) Provinsi NTB, Komisi III bertemu dengan BPH Migas terkait permintaan tersebut. Dan dalam pertemuan itu, BPH Migas menyetujui keinginan Pemda KSB. “Jadi kita pastikan mulai bulan depan kebutuhan Mitan kita terpisah dengan Sumbawa,” terangnya kepada wartawan. Tidak hanya memisahkan jatah Mitan dengan Sumbawa, dalam pertemuan itu BPH Migas juga menambah jatah untuk KSB. Dinata menjelaskan, selama bergabung dengan Sumbawa jatah Mitan untuk KSB hanya sebanyak 2.684 kilo liter (kl) per tahun. Tetapi seiring dengan pemisahan kuota saat ini, jatah KSB ditetapkan oleh BPH Migas menjadi 3.984 kl atau bertambah sebanyak 1.300 kl. “Jadi hasil kita ke BPH Migas ada dua. Pertama kuota kita dipisah dengan Sumbawa dan ada tambahan juga dari jatah tahun-tahun sebelumnya,” urainya. Diakuinya, tambahan kuota yang diberikan BPH Migas tahun ini masih sangat minim dibanding kebutuhan terkini masyarakat KSB. Berdasarkan perhitungan terbaru, dengan jumlah sekitar 58.880 kepala keluarga (KK) kebutuhan Mitan masyarakat KSB berkisar sekitar 14.830 kl per tahunnya. “Sekarang kan hanya 3.984 kl per tahun, artinya masih 10.000 kl lebih kekurangan untuk memenuhi kebutuhan Mitan kita,” urainya seraya menyampaikan, terkait penambahan jatah itu bupati baru-baru ini telah bersurat ke pemerintah pusat. “Kami dari Komisi III akan kawal permohonan pemerintah itu. Harapan kita pada tahun depan, kebutuhan itu sudah bisa dipenuhi karena kondisi saat ini masyarakat kita memang sangat kekurangan Mitan untuk kebutuhan sehari-harinya,” sebutnya. Selain Mitan, BPH Migas juga akan memisahkan kuota jatah solar subsidi untuk KSB. Untuk kebutuhan bahan bakar mesin diesel ini, pada tahun ini diberikan jatah sebanyak 7.233 kl per tahun. “Kalau kita lihat jatah solar ini juga masih belum memenuhi kebutuhan masyarakat kita. Tapi setidaknya ada langkah maju karena jatahnya sudah dipisah juga dengan Sumbawa,” cetus Dinata. Selanjutnya ia menyampaikan, untuk tambahan kuota Mitan itu dalam waktu dekat pihaknya akan bertemu dengan Komite BPH Migas. Dinata berharap, dalam pertemuan nanti pemerintah khususnya bupati atau wakil bupati (wabup) turut hadir. “Komite BPH Migas yang memiliki kewenangan mengatur jatah kabupaten/kota. Jadi kita harus bertemu dengan mereka,” paparnya. Dinata juga menyebutkan, dalam pertemuan nanti pihaknya akan mempertanyakan soal program konversi Mitan ke gas yang selama ini belum menyentuh KSB. Ia berharap ada keterangan pasti dari BPH Migas, sebab kepastian jadwal konversi akan mempengaruhi kebutuhan Mitan masyarakat. “Kalau masih terhitung 2 atahu 3 tahun lagi, tentu kita minta agar jatah Mitan kita dinaikkan. Tapi kalau tahun ini kita juga mohon disegerakan,” imbuhnya. (bug) Dinata Putrawan (Suara NTB/bug)
Diduga Selingkuh, Istri Laporkan Suami ke Polisi Kota Bima (Suara NTB) FRD (45), terpaksa melaporkan AK (50) ke Polres Bima Kota, lantaran kesal dengan ulah suaminya yang diduga kerap melakukan tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Perilaku kasar itu diduga dilakukan, dipicu protes istri yang tidak terima suaminya hobi selingkuh. Hobi bermain serong dengan wanita idaman lain (WIL), tenaga pendidik itu bahkan menggugat cerai FRD di Pengadilan Agama (PA) Bima. Saat ini, gugatan keduanya sedang dalam proses oleh PA. Meski sebelumnya sudah dimediasi oleh pihak BKD Kota Bima, namun pesona wanita lain diduga sudah meracuni pikiran AK. Tidak hanya itu, perbuatan terlarang AK itu, membuat kedua anak hasil pernikahannya dengan FRD, malu. Anaknya jarang keluar rumah dan berinteraksi dengan lingkungan tempat mereka tinggal. Sebab, kedua anaknya yang masih duduk di SLTP dan SD, diledek temannya karena ulah bapaknya tersebut. “Bertahun-tahun saya mempertahankan rumah tangga kami, tapi dia tega berbuat kasar. Saya sangat malu dengan kondisi keluarga kami yang tidak harmonis ini,” ucap FRD pada wartawan, Sabtu (5/3). Dari cerita FRD, ia mengungkapkan sudah lama mengetahui suaminya selingkuh. Saat ia melihat foto wanita lain, kemudian berlanjut membaca sejumlah SMS mesra suaminya dengan wanita tersebut. “Suami saya dulu, sosok penyayang kepada saya dan anakanak, tapi semenjak hobi selingkuh, suami saya berubah drastis, dia menjadi sensitif dan berlaku kasar,” katanya sedih. Kata FRD, penyakit hobi selingkuh itu sudah akut. Tidak hanya satu perempuan yang ke rumah, setahu FRD, ada tiga wanita yang sudah meracuni pikiran AK. FRD geram, baik pada AK, terutama para wanita selingkuhan AK. “Kok bisa para wanita itu tertarik pada suami orang. Kalau mereka butuh kehangatan, jangan sama suami saya, cari orang yang pantas,” terangnya. Menurut FRD, satu dari sekian wanita simpanan AK, salah seorang merupakan guru honor di salah satu SDN di Kota Bima. Ia mengaku sering mendapat laporan jika suaminya bersama dengan guru honor tersebut. Makan, jalan, dan belanja di pertokoan selalu terlihat bersama dan keduanya mesra. “Saya malu, tapi saya memikirkan anak saya. Itu yang membuat saya bertahan hingga dia gugat cerai,” jelas FRD. FRD menambahkan, perselingkuhannya yang ketiga, bersama seorang guru honor SMPN di Kota Bima. Bahkan beberapa kali perempuan tersebut sering dibawa ke rumah. “Dia tidak malu bawa perempuan lain ke rumah, padahal dia seorang guru. Harusnya dia bisa menjaga wibawa pada warga sekitar,” tuturnya. Kesabaran FRD tumbang. FRD melihat AK membawa perempuan tersebut, Sabtu (5/3) sekitar pukul 11.00 Wita ke rumahnya. FR melihat perempuan itu turun dari mobil suaminya dan masuk rumah. Tidak berselang lama, dirinya pun menuju rumah dan melihat perempuan tersebut tengah menyeterika baju suaminya. “Karena masih status suami, saya menanyakan hubungan mereka, kemudian dijawab berpacaran. Tiba-tiba saya langsung dipukul oleh AK, menggunakan bambu. Mata ditinju dan kepala saya dibenturkan di tembok beberapa kali,” terangnya. Kesal dengan ulah suaminya, FR melaporkan AK ke Dinas Dikpora Kota Bima. Dengan tujuan, Pemerintah bisa memberikan pembinaan dan sanksi tegas dari perbuatan kasar. “Saya sudah melaporkan kasus ini ke atasanya di Dikpora Kota Bima,” katanya lagi. Tidak sampai di situ, dugaan penganiayaan itu juga dilaporkannya ke Mapolres Bima Kota. Di ruang SPKT, FRD mengaku mengadukan perbuatan suaminya itu. “Saya sudah laporkan ke Polisi, saya ingin meminta keadilan,” ujarnya. Sementara itu, Kapolres Bima Kota melalui Kabag Ops Kompol H. Nurdin, SH, dikonfirmasi membenarkan laporan FRD terhadap AK. Pihaknya akan melakukan penyelidikan. “Kami sudah mendapatkan laporan, kita akan segara lakukan pemanggilan terhadap AK,” pungkasnya menjawab Suara NTB, Minggu (6/3). (uki)
(Suara NTB/ind)
DIAMANKAN - Ratusan batang kayu jati dari kawasan hutan Olat Rawa yang diamankan di Makodim 1607 Sumbawa, Minggu (6/3). Berita selengkapnya di halaman 6.
di Taliwang Bupati Dompu Kecewa Tiga Pantai akan Ditata Proyek Peternakan di Doro Ncanga Selalu Gagal Dompu (Suara NTB) Bupati Dompu, Drs. H. Bambang M. Yasin menyampaikan kekecewaannya pada pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB melalui wakil Gubernur atas pelaksanaan proyek peternakan di daerah pelepasan ternak Doro Ncanga Dompu. Dalam dua tahun pelaksanaan proyek selalu gagal karena tidak mengindahkan saran agar didahulukan pengadaan air untuk peternakan. “Saya ingin sampakan kekecewaan saya pada Pemprov. Dinas Peternakan Provinsi memiliki proyek di savana Doro Ncanga. Tapi kelihatannya, apa yang kami rekomendasikan dan apa hal – hal yang jadi saran pertimbangan kami sepertinya diabaikan,” kata Bupati pada rapat yang dipimpin Wakil Gubernur NTB dalam kapal KRI Karang Pilang 981 saat uji layar dari Labuhan Badas Sumbawa ke pelabuhan Calabai Dompu, Sabtu (5/3). Dikatakan H Bambang, sejak 2014 saat proyek peternakan di Doro Ncanga dilakukan, dirinya sudah meminta agar fokus untuk pengadaan air untuk air minum ternak dan bahkan air untuk rumput di padang savana sehingga bisa tumbuh sepanjang tahun. Yang dilakukan Dinas Peternakan provinsi justru menanam rumput di padang savana dan menghabiskan (me-
nebang) banyak pohon yang tumbuh secara alami. “Saat itu saya sudah protes. Kalau mau cari 100 ha, tidak harus persegi empat dan persegi panjang. Bentuknya tidak penting bagi kami. Itu maksudnya, supaya pohon yang ada dibiarkan dan dipelihara sebagai tempat berlindungnya sapi dan ternak lain di siang hari,” katanya. Seraya menambahkan, pohon di lereng Tambora tidak banyak yang bisa tumbuh karena kondisi alamnya. Tapi justru ditebas dan bahkan digali hingga akarnya untuk menjadi lahan menanam rumput. Bupati berharap dukungan dari Wakil Gubernur, agar upayanya selama enam tahun terakhir dalam mengurai masalah dan tekanan petani ternak tradisional Doro Ncanga dalam memanfaatkan potensi alam di Tambora bisa lebih produktif dan bisa lebih efektif. Wakil Gubernur NTB, H.
Muh Amin, SH, M.Si mengatakan, permintaan Bupati Dompu tersebut akan diperintahkan kepada Kepala Dinas Peternakan untuk menyikapinya, sehingga sinkronisasi Pemprov dan daerah tetap terjalin. “Koordinasi dan harmonisasi, baik dari kebijakan maupun program, saya rasa itu bagus, perlu kita dengar (masukan dari daerah),” kata Amin. Dikatakan, infrastruktur jalan, transportasi, komunikasi, air dan listrik merupakan kebutuhan dasar manusia. Kepala daerah pun dituntut berinovasi dan kreatif dalam mengelola daerah, termasuk memelihara sumber – sumber air yang ada. Seiring kemajuan teknologi, dirinya juga didatangi pihak swasta yang hendak mengelola air laut menjadi air bersih. “Jadi ketersediaan air terutama Doro Ncanga adalah sesuatu yang mendasar,” tegasnya. (ula)
Taliwang (Suara NTB) Pesona gugusan pantai Poto Batu, Penising dan Balad di kecamatan Taliwang mulai akan digarap pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Ketiga pantai yang memiliki satu jalur ini akan ditata menjadi objek pariwisata sebagai wisata pantai kota. Wacana penataan ketiga pantai ini pun telah mendapat lampu hijau dari Pemda KSB. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) setempat, selaku leading sector pariwisata saat ini tengah mulai menggodok rencana penataannya. “Kita memang sudah sampaikan ke Bappeda dan rencana ini dianggap bagus dalam rangka penataan aset pariwisata daerah,” jelas Sekretaris Dispakrekraf KSB, Ir. M. Saleh, M.Si kepada wartawan. Menurut dia, penyatuan ketiga pantai menjadi objek wisata terpadu dalam kota ini memang memungkinkan. Memiliki satu jalur garis pantai, maka ketiga pantai ini akan lebih maksimal jika dikelola secara bersamaan. “Kalau satu-satu seperti tidak maksimal. Makanya perencanaan pengembangannya kita buat terpadu saja,” sebut Saleh. Saleh mengatakan, pihaknya akan memulai sesegera mu-
ngkin tahapan penataan ketiga pantai itu. Bahkan pada tahun ini juga Disparekraf akan memasukkan pembiayaannya di APBD Perubahan sebagai langkah awal. “Minimal untuk pertama ini kita buat telaahan staf-nya dulu. Kalau lolos, maka tahun depan programnya akan kita lebih konkretkan lagi,” ujarnya. Ditanya apa saja persiapan lain yang harus dilakukan pemerintah dalam rangka penataan tiga pantai itu? Saleh mengaku, salah satunya adalah pembebasan lahan di sekitar pantai. Ia memaparkan, lahan-lahan di sepanjang pesisir patai saat ini masih dimiliki masyarakat, sementara untuk pengembangan lahan-lahan tersebut akan sangat dibutuhkan. “Yang paling membutuhkan lahan mungkin akses jalan. Sebab rencananya dari Poto Batu hingga Balad akan ada akses jalan yang akan menghubungkan ketiga pantai itu,” paparnya. Selanjutnya ia mengatakan, dalam persiapan ketiga pantai itu menjadi objek pariwisata daerah pemerintah akan melibatkan pihak ketiga. “Newmont saya kira siap membantu. Nah untuk pengelolaannya tentu kita akan cari investor yang siap memanfaatkan keindahan pantai kita itu,” imbuhnya. (bug)
Terkait Penyelesaian IGD Baru, Direktur RSUD Sumbawa Surati Rekanan Sumbawa Besar (Suara NTB) Pengerjaan fisik gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) baru RSUD Sumbawa sudah rampung. Terkait penyelesaian IGD tersebut, pihak RSUD Sumbawa masih menunggu informasi dari rekanan pelaksana guna melakukan pertemuan. Sehingga dapat memastikan kapan waktu penggunaan IGD tersebut. “Kami tengah berkomunikasi terkait penyelesaian gedung IGD. Bahkan sudah beberapa kali melayangkan surat kepada kontraktor pelaksana dan kuasa direkturnya untuk melaku-
kan pertemuan. Terakhir kami bersurat pada 4 Maret lalu. Saat ini kami masih menunggu informasi lanjut,” kata Direktur RSUD Sumbawa dr. Selvi yang ditemui Sabtu (5/3). Disebutkannya, harus ada penyelesaian dari pengerjaannya. Sehingga pihaknya dapat memastikan untuk secepatnya menggunakan gedung IGD tersebut. Yang mana, dilihat dari pekerjaan, yang belum terlaksana pemasangan lampu dan tandon air. Sedangkan beberapa hal yang sebelumnya rusak sudah dilakukan perbaikan. Seperti halnya plafon. Diakui Selvi, pihaknya
tidak mengetahui adanya sub kontraktor dalam pembangunan gedung. Bahkan persoalan antara subkontraktor dan kontraktor juga tak diketahui. Makanya pihaknya akan mencoba memfasilitasi untuk mendengarkan penjelasan dari kedua belah pihak. Sejauh ini pihaknya sudah bertemu dengan para Sub kontraktor yang sebelumnya menagih pembayaran dari Kontraktor terhadap beberapa barang di IGD. Tinggal menunggu informasi dari Kontraktor untuk melakukan pertemuan. Sehingga nantinya semuanya menjadi jelas.(ind)
Pemkab Bima Berupaya Raih WTP Bima Suara (NTB) Kabupaten Bima terus berupaya memperbaiki pengelolaan pemerintahan, seperti pengelolaan masalah keuangan dan masalah pencatatan aset milik daerah. Dua hal tersebut dilakukan agar pemerintah setempat dapat meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tahun 2016. Sekda Kabupaten Bima, Drs. H. Taufik HAK, M.Si kepada Suara NTB, Sabtu (5/3) mengemukakan, apabila pengelolaan keuangan dan pencatatan aset dilakukan dengan baik, maka sudah dipastikan Pemkab dapat meraih status dari Wajar Dengan Pengeculian (WDP) menuju WTP. “Agar mendapat status WTP, yang menyangkut keuangan dan aset diperbai-
(Suara NTB/uki)
H. Taufik HAK ki,” ucapnya. Menurutnya, meski semuanya ada yang belum maksimal, namun sudah terlihat banyak perubahan dilakukan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam setahun belakangan ini.
“SKPD yang belum maksimal kita dorong bersama,” ujarnya. Taufik mengaku, selama ini beberapa SKPD mengalami kendala pada proses pencatatan asset, salah satunya Dinas Dikpora. Sebab, kata dia, dinas itu memiliki banyak aset, sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk dicatat. “Tapi sekarang kendalanya sudah selesai,” ucapnya. Ia menjelaskan, meraih penghargaan WTP bisa menyukseskan kerja pemerintah baru. Sehingga di tahun depan dan selanjutnya pembangunan Kabupaten Bima akan semakin baik. “Semua SKPD harus bekerja keras dan mampu membangun daerah dengan baik untuk meraih WTP,” pungkasnya. (uki)
(Suara NTB/bug)
SEGERA DITATA - Gugusan Pantai Poto Batu, Penising dan Pantai Balad yang segera ditata untuk destinasi wisata pantai Kota Taliwang, KSB.
Warga Bima Diminta Waspadai Kampanye LGBT Kota Bima (Suara NTB) Wakil Walikota (Wawali) Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE, menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kepedulian, tentang bahaya penyebaran gerakan Lesbian Gay Biseksual Transgender (LGBT) yang kini marak di berbagai wilayah di Indonesia, tanpa terkecuali di Kota setempat. Hal tersebut dikatakan Wawali saat membuka kegiatan mudzakarah (diskusi ilmiah) yang digelar Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Cabang Bima di aula Yayasan Islam Bima, Jalan Soekarno - Hatta, Kota Bima, pada Minggu (6/3). Kata dia, saat ini sedang terjadi kampanye yang masif dan sistematis dari para pendukung LGBT. Agar masyarakat menerima gerakan tersebut sebagai hal yang biasa dan wajar. Menurut Man, sapaan akrab Wawali, sangat aneh jika Indonesia sebagai negara berketuhanan menerima gerakan tersebut dengan sikap permisif (memperbolehkan). Karena, kata dia, LGBT merupakan cara hidup yang tidak dibenarkan dalam agama apa pun. “Apapun bentuknya, gerakan LGBT harus diwaspadai, kare-
na hubungan badan sesama jenis tidak dibenarkan dalam agama manapun,” katanya. Agar hal itu tidak terjadi di sekitar masyarakat, kuncinya ialah kepedulian masyarakat untuk memahami dampak negatif LGBT secara jangka panjang. “Pemahaman efek dan dampak negatif dari LGBT harus diketahui oleh masyarakat,” terangnya. Man menegaskan, himbauan tersebut bukan ingin merendahkan atau memusuhi para pelaku LGBT. Hanya saja, mengajak untuk kembali ke fitrah yang sesungguhnya. Sekaligus membangun kesadaran umat untuk membendung penyebaran gerakan ini. “Tidak ingin mengucilkan, tetap dirangkul untuk disadarkan. Karena perbuatan ini sangat bertentangan dengan ajaran agama,” ujarnya. Pada diskusi ilmiah tersebut, panitia mengangkat tema “membendung bahaya gerakan LGBT. Mengundang sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda se-Kota Bima. Acara itu juga dihadiri Dandim 1608 Bima, Letkol Arh. Edi Nugraha, S.Sos. (uki)
POLHUKAM
SUARA NTB Senin, 7 Maret 2016
Halaman 8
Pembeli Aset Cilinaya Dipanggil Penyidik Mataram (Suara NTB) Diluar yang dilakukan Polres Mataram, Kejaksaan Tinggi NTB pun belum ada tanda tanda mundur dalam penyelidikan aset Cilinaya, Mataram. Informasi terbaru, penyidik sudah menjadwalkan meminta keterangan pemilik sertifikat atas ruko yang diklaim aset oleh Pemkot Mataram itu. “Ada sekitar 50 pemilik sertifikat kita panggil satu per satu,” kata sumber penyidik Kejati NTB, kepada Suara NTB Jumat (4/3). Jumlah saksi itu disebutnya, berdasarkan banyaknya sertifikat yang dipecah pecah dan diatasnamakan pembeli. Bahkan jumlah saksi diperkirakan akan bertambah, karena satu sertifikat sudah pin-
dah tangan hingga tiga kali. “Ada kami temukan aset yang sudah dilakukan jual beli sampai ke tangan ketiga,” akunya. Pemanggilan pembeli ini tidak lepas dari permintaan keterangan yang sebelumnya dilakukan kepada Manager PT. Pasifik Cilinaya Fantasi (PFC), Teddy Saputra. Dimana terungkap proses jual beli
hingga pindah tangan sertifikat ke banyak pengusaha lain atau pembeli. Permintaan keterangan penyidik ini masih seputar keinginan memastikan bahwa aset itu adalah milik Pemkot Mataram yang diduga dijual beli secara ilegal atau diprivatisasi. Penyidik mendalami data data, untuk memastikan
indikasi pelanggaran pidana bahwa untuk jual beli aset pemerintah harus mengantongi izin dari pemilik Hak Pengelolaan Lahan (HPL) dalam hal ini Pemkot Mataram. Selain data yang sudah dikantongi kejaksaan, pihak PT. PFC punya argumentasi soal lahan dan ruko Cilinaya persis di belakang Mataram Mall itu. Teddy yang juga manajer Mataram Mall menyebut ada perjanjian pihaknya dengan Pemkot Mataram, tertuang sesuai Pasal 7 ayat 3, bahwa ada perjanjian
sewa menyewa berjangka dengan menggunakan perjanjian sendiri dan atas sepengetahuan pihak kedua, yakni Pemkot Mataram. Ini tertuang dalam perjanjian Nomor 8 tahun 1996 dan nomor 1.097/96 tanggal 11 juli 1996. Polres Surati Kejaksaan Menyinggung soal penyelidikan, Polres Mataram mengklaim sudah cukup panjang melakukan puldata dan pulbaket dalam kasus ini. Agar tidak tumpang tindih, penyidik Sat Reskrim Polres Mataram
sudah melayangkan surat ke Assisten Intelijen (Asintel) Kejati NTB, R. Suryanto, SH, MH. “Kami ingin konfirmasi bagaimana penanganan aset Cilinaya itu. Kalau memang mereka mau lanjut, ya monggo . Agar kami ada kepastian, apakah akan melanjutkan penyelidikan atau menghentikan agar tidak terjadi tumpang tindih penanganan kasus,” kata Kasat Reskrim Polres Mataram, AKP Zaky Maghfur, SIK Sabtu lalu. Disampaikan Zaky, bahwa pihaknya sebenarnya sudah memulai pendalaman soal aset
ini November 2015 lalu, berawal dari informasi dari pihak eksekutif. Bahkan didukung juga oleh pernyataan Penjabat Walikota Mataram saat itu, Hj. Putu Selly Andayani yang meminta aparat penegak hukum (APH) mendalami dugaan jual beli aset tersebut. “Data data sudah banyak kami kantongi. Para pihak juga sudah kami undang untuk diklarifikasi,” ungkapnya. Dalam kasus ini, muncul penilaian minor publik, bahwa kejaksaan dan kepolisian berebut dan saling klaim menangani satu objek kasus. (ars)
Polisi Telusuri Sumber Bibit Ganja di Lotim Menuju Parlemen Modern
(Suara NTB/dok)
DALAM rangka meningkatkan kinerja lembaga perwakilan rakyat, DPRD NTB perlu berbenah. Salah satu poin penting yang harus dibenahi adalah peningkatan kapasitas anggota DPRD NTB dalam hal penguasaan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan begitu, DPRD NTB akan menuju sebuah lembaga perwakilan rakyat yang modern. Demikian diungkapkan anggota DPRD NTB dari Partai Nasdem, Raihan Anwar, SE., kepada Suara NTB beberapa waktu lalu. Menurutnya, sudah saatnya DPRD NTB mulai berbenah dalam rangka meningkatkan kinerjanya. “Dari dulu sudah ada rencana akan diadakan workshop mengenai parlemen modern di DPRD NTB dan sudah disetujui oleh pimpinan. Hampir dilaksanakan. Tetapi belakangan tidak jadi dilaksanakan. Alasannya tema itu belum dibutuhkan. Padahal menurut saya itu sangat penting,” ujarnya. Menurut Raihan, dalam upaya meningatkan kinerja DPRD NTB, maka setiap anggota harus memenuhi prasyaratnya yakni penguasaan atas teknologi informasi dan komunikasi. Karena tanpa informasi, anggota dewan akan terbatas dalam melaksanakan fungsi-fungsinya sebagai representasi perwakilan rakyat. “Bagaimana mau melakukan peningkatan kinerja. Disatu sisi tidak ada keinginan untuk melakukan perubahan itu. Diera ini, padahal dewan itu harus memiliki banyak sumber informasi untuk mengawal kebijakan dan mengetahui situasi di masyarakat,” katanya. Dicontohkan Raihan, DPRD NTB memiliki website sebagai tempat masyarakat mencari informasi terkait dengan kinerja wakilnya. Akan tetapi website itu, kontennya tidak pernah diperbarui. Sehingga masyarakat tidak mengetahui apa yang dikerjakan oleh para anggota dewan itu. Selain itu, Raihan juga menyayangkan jika ada anggota Dewan yang sengaja berusaha menghindari media. Mereka enggan berbicara di media massa. Padahal tidak bisa dipungkiri, media massa merupakan salah satu instrumen untuk menyuarakan aspirasi masyarakat. “Kenapa penting berbicara di media? Selain untuk kepentingan masyarakat, tetapi juga untuk diri sendiri. Kan kita dilihat oleh masyarakat, bahwa kita tidak tidur. Selain itu, berbicara politik ini kan soal persepsi. Nah lewat media inilah kita bisa membangun persepsi positif,” ujarnya. Menurut Raihan, salah satu alasan anggota dewan menghindari media massa, karena tidak menguasai masalah. ‘’Kenapa tidak menguasasi masalah? karena jarang membaca informasi,’’ pungkasnya. (ndi)
(Suara NTB/dok)
Genjot Penanganan Kasus Korupsi PENYELIDIKAN dua dugaan kasus korupsi oleh Polres Mataram terus digenjot. Pada proyek pengadaan Alkes di 11 Puskesmas di Mataram, penyidik kembali memintai keterangan Kadikes Kota Mataram, sebelum sejumlah berkas dibawa ke BPKP untuk hitung kerugian negara. Sementara pada proyek gedung Dikes Kota Mataram, penyidik juga mengklarifikasi keterangan saksi sembari menelaah dokumen terkait proyek dua tahap tersebut. “Semua masih pada tahap penyelidikan. Namanya lidik kita menelaah dokumen, interogasi, wawancara. Saksi-saksi kita undang untuk dimintai keterangan,” jelas Kapolres Mataram, AKBP Heri Prihanto, SIK di Mapolres Mataram, akhir pekan lalu. Untuk penanganan proyek gedung Dikes senilai Rp 2,8 miliar, Kapolres menegaskan bahwa pihaknya sudah memintai keterangan sejumlah saksi, meski tidak menyebut secara jelas pihak mana yang telah duduk bersama penyidik memberi keterangan. “Sudah ada yang diundang untuk diklarifikasi. Pokoknya ada lah,” cetusnya. Pihaknya sudah mengantongi sejumlah dokumen terkait proyek dengan anggaran bersumber dari APBD Kota Mataram tahun 2013 dan 2014 tersebut. Saksi-saksi yang diklarifikasi, lanjut dia, memberikan keterangan seputar dokumen yang dikantongi itu. Pembangunan gedung yang terletak di kompleks perkantoran pemerintah Kota Mataram di Jalan Lingkar Selatan itu dilaksanakan dalam dua tahap dengan sumber anggaran dari APBD kota Mataram. Tahap pertama pada tahun 2013 dengan pagu anggaran Rp 1.817.790.000. Lelang yang diikuti oleh 66 peserta itu kemudian dimenangkan oleh CV PIN dengan harga penawaran Rp 1.450.001.000. Sementara pada tahap dua dianggarkan dalam APBD 2014 dengan pagu anggaran Rp 1.742.860.000, paket proyek dilelang secara elektronik sama dengan pelelangan pada tahap pertama. CV SJU memenangkan lelang pekerjaan konstruksi tersebut dengan harga penawaran Rp 1.340.311.000,00 dari lelang yang diikuti oleh 43 peserta. Sementara, dalam penyelidikan proyek pengadaan Alkes di 11 Puskesmas, Kapolres membenarkan telah dipanggil kembali Kadikes Kota Mataram untuk menjalani klarifikasi. Namun ia menolak memberi keterangan perihal materi klarifikasi. “Yang jelas penyidik sudah meminta keterangan yang bersangkutan,” terangnya. Saat ini pihaknya sedang mempersiapkan penghitungan kerugian negara yang diduga timbul dalam proyek senilai RP 1 miliar tersebut, berkordinasi dengan BPKP Perwakilan NTB. Ia menerangkan, jika dalam audit ditemukan adanya kerugian negara, maka itu menjadi petunjuk atau alat bukti guna mendalami tersangkanya. “Nanti kita lihat setelah ada hasil audit itu. Naik ke penyidikan harus ada gelar perkara,” pungkasnya. (why)
Mataram (Suara NTB) Jika selama ini yang disita polisi hanya daun ganja kering dalam kemasan, kali ini terdapat temuan mengejutkan. Jumat (4/3) lalu Polres Lombok Timur menggerebek sebuah rumah tempat pembibitan ganja di Desa Tete Batu Induk Kecamatan Sikur Lombok Timur. “Pengembangan penyidikan kasus ini masih ditangani oleh Polres Lombok Timur. Masih ditelusuri, dari mana asal bibit ganja ini,” kata Kabid Humas Polda NTB, AKBP Dra. Tri Budi Pangastuti, Sabtu (5/3). Dari hasil interogasi terhadap tersangka pemilik rumah AJ (59), bibit ganja yang dimasukkan dalam puluhan pot kecil itu diperoleh dari SD. Saat ini SD juga sudah diamankan di Polres Lombok Timur. Kasus ini pun berantai dan berpotensi menetapkan tersangka baru, karena SD menyebut nama
orang lain, yakni AY. “Sekarang AY masih buron,” sebutnya. Penggerebekan rumah tempat pembibitan ganja ini berawal dari informasi masyarakat desa setempat yang melihat ada kejanggalan jenis tanaman di kediaman AJ, Dusun Lingkung Lauk desa setempat. Aktivitas itu sudah cukup lama, bahkan berbulan bulan. Warga pun tidak mampu menahan kecurigaan, lantas melapor ke polisi. Setelah dilakukan penggerebekan, ditemukan 64 pot bekas kemasan mie dan air mineral, di letakan di jejeran belahan bambu. Masing masing pot, diisi dengan satu bibit ganja yang diperkirakan sudah berusia satu bulan. “Tersangka mengakui bibit itu miliknya. Bahkan mengaku sudah pernah memanen. Sekarang masih ditelusuri, kemana saja barang (ganja) itu diedarkan,” pungkasnya. (ars)
Jokling BNN NTB
Targetkan Masyarakat Imun dari Pengaruh Narkoba Mataram (Suara NTB) Kegiatan Tim Pojok Konseling BNNP NTB, Minggu 6 Maret 2016 dipusatkan di Tugu Bumi Gora Jalan Udayana Mataram. Stan BNNP NTB merupakan salah satu bagian dari kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT ke 70 tahun Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) NTB. Serangkaian kegiatan yang dilaksanakan antara lain, senam sehat bersama, pengukuhan Pengurus PAFI Nusa Tenggara Barat dan pameran dengan stan yang salah satunya adalah stan Pojok Konseling (jokling) BNN Provinsi NTB. Kegiatan dikuti oleh ribuan peserta dari berbagai sekolah - sekolah setingkat SMA/ SMK juga Akademi dan Perguruan Tinggi bidang Kesehatan yang ada di NTB. Stan Pojok Konseling BNNP NTB menjadi salah satu stan yang cukup ramai dikunjungi oleh para peserta untuk mendapatkan informasi dan berkonsultasi berbagai hal tentang pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran narkotika. “Melalui Acara HUT PAFI NTB ini, kami terus memberikan informasi dan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat khususnya peserta yang mengikuti kegaiatan ini untuk berkonsultasi maupun memberikan informasi tentang penyalahgunaan narkoba,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP NTB,
Anggraini Ninik M, SH. MH. Institusinya akan terus berada di tengah-tengah masyarakat dalam berbagai kesempatan untuk terus menyebarluaskan informasi P4GN. Sebab pihaknya ingin semua masyarakat NTB memiliki pengetahuan tentang upaya – upaya pencegahan terhadap penyalahgunaan dan pemberantasan peredaran gelap narkoba. Apalagi kondisi penyalahgunaan dan peredaran yang semakin marak saat saat ini, memerlukan upaya luas yang bisa dilakukan oleh semua pihak sehingga seluruh masyarakat kita memiliki pengetahuan, kemampuan sehingga masyarakat tetap imun (memiliki daya tahan) untuk tidak menyalahgunakan peredaran apalagi mengedarkannya secara illegal. Dalam catatan Anggraeni, kini ada sekitar 53 ribu lebih masyarakat di NTB yang sudah memakai narkoba. Kondisi ini cukup memprihatinkan. Untuk itu, melaui kegiatan Jokling yang dilaksanakan setiap hari Minggu di arena Car Free Day Udayana, atau melalui kesempatan - kesempatan lainnya, dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan informasi dan berkonsultasi sehingga. Tujuan akhirnya, angka penyalahgunaan narkoba bisa diatasi minimal dapat dikurangi. “Atau tidak terus muncul para pengguna baru yang mencoba-coba meyalahgunakan narkoba,” pungkasnya. (ars/*)
JOKLING - Kegiatan Jokling BNN NTB di tugu Bumi Gora Jalan Udayana Mataram yang dirangkai dengan pengukuhan pengurus.
(Suara NTB/why)
MACET - Sepanjang Jalan Pejanggik di depan SMPN 15 dan SMPN 1 Mataram pada jam pulang sekolah kerap dipadati kendaraan yang berjubel. Penyempitan lajur jalan diakibatkan kendaraan pribadi roda empat yang parkir di badan jalan. Tampak seorang Polantas tengah mengatur lalu lintas saat terjadi kemacetan di ruas jalan tersebut.
Ganggu Pengguna Jalan
Polisi Siap Tertibkan Kendaraan Pribadi Parkir Sembarangan Mataram (Suara NTB) – Polisi akan menertibkan kendaraan pribadi penjemput siswa yang parkir sembarangan hingga di badan jalan. Sebab pada jam-jam tertentu rentan menimbulkan kemacetan yang mengganggu pengguna jalan lainnya. Hal itu juga sebagai upaya mewujudkan Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL) sepanjang Jalan Langko dan Jalan Pejanggik. Demikian disampaikan Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Mataram, AKP Lalu Ryan Aditya, akhir pekan lalu saat ditemui di Mapolres Mataram. Hal itu menjadi atensi Polres Mataram dalam pelaksanaan Operasi Simpatik Gatarin 2016 yang dimulai sejak 1 Maret lalu. “Orientasinya bagaimana menciptakan perilaku tertib lalu lintas di jalur KTL itu. Banyak sekali titik tanda larangan parkir tetapi tidak diindahkan,” tegas-
nya. Ia menambahkan, KTL tidak semestinya hanya menjadi pajangan atau logo semata. Tetapi perwujudan ketertiban dan keselamatan lalu lintas harus diimplementasikan oleh para pengguna jalan. Pihaknya dengan di-backup Polda NTB akan secara intensif melakukan penertiban, khususnya di simpang empat Bank Indonesia sampai SMPN 1 Mataram. Meski demikian, kata Ryan, pihaknya masih mengedepankan upaya preventif berupa penyuluhan dan peringatan. “Sejak dimulainya operasi ini, tanggapan masyarakat positif. Polisi tidak hanya sekedar menilang dan merazia menegakkan hukum. Tetapi juga di sisi lain kita membina masyarakat agar sadar hukum,” jelasnya. Pihaknya sudah menyiapkan strategi dalam mengurai kemacetan diakibatkan parkir
sembarangan kendaraan pribadi tersebut. Ryan menjelaskan bahwa saat ini tengah digodok di dalam Forum LLAJ tentang pemanfaatan bus sekolah untuk menjemput siswa. Penjemput diarahkan untuk parkir di Lapangan Sangkareang. “Anaknya kita antar ke Sangkareang. Nanti penjemput bisa menemui anaknya di sana. Sudah kita siapkan konsepnya. Ini untuk ketertiban bersama. Paling tidak pengendara lain tidak lagi terganggu,” jelasnya. Ia sudah menyiapkan sejumlah bus angkut penumpang milik Polres Mataram ditambah lagi nanti bus sekolah dari Dishubkominfo Kota Mataram. Koordinasi dengan pemangku kebijakan lain, sambung Ryan, yang termaktub dalam ForumLLAJtengahdimantapkan. “Konsep pelaksanaannya nanti diwujudkan dengan Perda. Kepolisian sebagai katalisator implementasinya,” tandasnya. (why)
Kawanan Diduga Pencuri Rumah Kosong Ditangkap Mataram (Suara NTB) Masyarakat diminta waspada ketika meninggalkan rumah sebab para pencuri bisa jadi sedang mengintai. Seperti pengungkapan akhir pekan lalu. Kawanan pencuri sasaran rumah kosong ditangkap. Sebelum menjalankan aksinya, mereka mensurvei rumah-rumah yang bakal dijadikan target. Korban lengah, isi rumah dirambah. Kawanan diduga pencuri, ES (29) dan MZ (19) pada Jumat (4/ 3) sengaja melintas di salah satu perumahan di Lingkungan Babakan Timur, Kelurahan Babakan, Sandubaya. Sambil berjalan, mereka mengamati setiap rumah yang ditinggal pemiliknya. Begitu sampai di rumah korban, Saeroji, di Jalan Cendana Asri, para pelaku mendapati pintu rumah dalam keadaan terbuka dengan sebuah laptop tergeletak di meja ruang tamu. Sementara pada saat itu, korban sedang melakukan kegiatan lain di bagian belakang rumah Dengan sedikit komando dari ES, MZ kemudian masuk ke dalam rumah. Laptop yang dicuri itu dimasukkan ke balik baju pelaku kemudian diserahkan kepada ES untuk diuangkan. “Mereka merencanakan di jalan. Perannya dibagi-bagi. Yang satu menunggu di luar memantau situasi. Satunya lagi bagian eksekusi,” jelas Kapolsek Cakranegara, Kompol I Gusti Putu Suarnaya, SH, Sabtu (5/3) di Mapolsek Cakranegara. Apesnya, tindak tanduk kawanan warga Turida Timur diduga pencuri itu terekam jelas CCTV rumah korban. Mulai dari gerak mencabut charger hingga upaya MZ yang dengan santai menyembunyikan laptop senilai Rp 4,8 juta itu di balik pakaiannnya. “Dari rekaman itu teridentifikasi salah satunya adalah ES,” ungkap Kapolsek. Setelah mengantongi informasi dan bukti yang cukup, Ia pun ke-
(Suara NTB/why)
DIAMANKAN - Kawanan pelaku pencurian ketika diamankan di Mapolsek Cakranegara, Sabtu (5/3). mudian memerintahkan tim Opsnal Polsek Cakranegara untuk memburu pelaku. Dini hari Sabtu (5/3) sekitar pukul 02.00 Wita, kedua pelaku yang putus sekolah saat SMA itu ditangkap di rumahnya di Lingkungan Turida Timur, Turida, Sandubaya. Mereka ditangkap saat sedang bersantai menikmati hasil gadai barang curiannya. Menurut pengakuan para pelaku, laptop 14 inch merek Lenovo yang diduga mereka curi itu digadai kepada salah seorang kawannya di Lendang Lekong, Turida senilai Rp 1,3 juta. Disebutkan, sejumlah uang itu dihabiskan untuk membayar utang dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Para pelaku mengaku terpaksa mencuri. Mereka yang bernasib sama itu harus menghidupi kehidupan sendiri semenjak ditinggal cerai kedua orang tuanya. Sementara sehari-hari tanpa pekerjaan. “Mereka kawan sepermainan di kampungnya. Samasama ditinggal cerai orang tuanya, tidak ada yang urus,” kata Kapolsek. Para pelaku diancam dengan pasal 363 ayat (1) ke4 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan yang dilakukan secara bersama-sama
dan diancam maksimal tujuh tahun penjara. Pihak Polsek Cakranegara sedang mendalami kasus tersebut terkait maraknya laporan masuk tentang kehilangan barang di kawasan perumahan di Babakan. “Saat ini masih di satu TKP itu. Tapi kita kembangkan lagi apakah mereka juga melakukan hal yang sama di TKP lain,” terangnya. Kapolsek mengimbau warga agar waspada ketika bepergian ataupun sedang berada di dalam rumah dengan selalu mengecek kunci pintu dan gerbang. Sehingga tidak memancing pelaku pencurian melancarkan aksinya. Para pelaku, lanjut dia, selalu memanfaatkan jam-jam tertentu yang diperkirakan penghuni tidak sedang berada di rumah. “Begitu ketemu rumah kosong, mereka langsung beraksi,” terangnya. Pihaknya juga menggiatkan patroli dialogis di setiap daerah yang hingga larut malam masih ada kerumunan pemuda. Sebab disinyalir hal itu kerap menjadi biang tindakan-tindakan kriminal. “Kita maksimalkan peran Bhabinkamtibmas melakukan patroli dialogis. Kalau masih ada yang kumpul tengah malam dan itu di luar kewajaran, kita bubarkan,” tandasnya. (why)
SUARA NTB Senin, 7 Maret 2016
SUARA NTB
Halaman 9
Kerjasama Bagian Humas dan Protokol Setda Lombok Tengah Dengan Harian Suara NTB STQ ke XXIV Dibuka
Wahana Perkuat Keimanan dan Siarkan Alquran di Bumi Tastura
Bupati Loteng, H.M. Suhaili, membuka acara STQ ke XXIV tingkat kabupaten tahun 2016
Praya (Suara NTB) Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) tingkat Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) yang ke XXIV, Sabtu (5/3) malam resmi dibuka. Tidak kurang dari 200 Qori’ dan Qoriah dari semua kecamatan bakal berlomba menjadi yang terbaik, pada agenda dua tahunan tersebut. Kecamatan Pringgarata menjadi tuan rumah penyelenggaraan pada tahun ini. Acara dibuka langsung Bupati Loteng, H.M. Suhaili FT, SH. Dihadiri Wabup Loteng, L. Pathul Bahri, S.IP., Ketua DPRD Loteng, H. Achmad Puaddi FT, SE., Sekda Loteng, Drs. H.L. Supardan MM, dan para pejabat lingkup Pemkab Loteng lainnya. Ratusan warga Desa Pringgarata dan sekitarnya juga tampak memadati Lapangan Umum Pringgarata yang menjadi arena utama gelaran STQ ke XXIV tersebut. Sebelumnya, ada sore hari digelar Pawai Ta’auf yang diikuti semua
kafilah dari 12 kecamatan yang ada. Pada STQ kali ini ada tiga bidang dengan 8 mata lomba yang dilombakan. Masing-masing bidang tilawah, tahfiz dan tapsir Alquran. Pada kesempatan tersebut, Bupati Loteng, H.M. Suhaili FT, SH. menegaskan bahwa kegiatan STQ sendiri bukan semata-mata acara seremonial belaka. Hanya berupa lomba semata. Tetapi gelaran tersebut memiliki makna yang mendalam serta strategis bagi daerah ini. Yakni sebagai salah satu wahana peningkatan keimanan. Sekaligus mensiarkan Al Qur’an di tengah masyarakat Bumi Tatas Tuhu Trasne (Tastura). ‘’Jadi STQ jangan pernah dianggap seremonil saja. Tetapi lebih luas lagi, sebagai wahana peningkatan keimanan,’’ terangnya. Selain itu, STQ berperan besar dalam upaya meningkatkan mental spiritual masyarakat. Di tengah
makin kuatnya tantangan dan pengaruh luar yang bisa meruntuhkan mental spiritual itu sendiri. Yang jika tidak dibendung dengan penguatan keimanan dan ketaqwaan. ‘’Semakin modern Loteng, makin banyak orang luar yang datang. Maka pengaruh luar juga semakin kuat. Sehingga kalau mental spritual masyarakat tidak diperkuat, dikhawatirkan masyarakat akan ikut tergerus pengaruh luar tersebut,’’ katanya mengingatkan. Sayangnya memang kegiatan seperti STQ kadang kala kurang mendapat perhatian dari masyarakat. Itu bisa dilihat dari minimnya tingkat kehadiran masyarakat di arena STQ. Hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi penyelenggaran untuk bisa mengkemas acara STQ semenarik mungkin. Sehingga bisa mendorong minat masyarakat untuk datang menyaksikan kegiatan-kegiatan yang digelar serangkain STQ tersebut. ‘’Jangan
hanya acara hiburan musik yang dikemas menarik. Acara STQ juga harusnya dikemas menarik. Supaya masyarakat mau datang menyaksikan acara yang digelar selama STQ,’’ tandas Suhaili. Pihaknya berharap STQ kali ini benar-benar bisa menjadi ajang seleksi bagi para calon-calon duta Loteng. Dan bisa menjadi duta terbaik bagi Loteng nantinya pada ajang STQ tingkat provinsi yang tahun ini akan digelar di Kabupaten Lombok Utara (KLU). Untuk itu, para Dewan Hakim diharapkan bisa menjalankan tugas dengan sebagik-baiknya. Sehingga bisa memilih para juara terbaik. Yang nantinya bisa mengharumkan nama daerah di tingkat yang lebih tinggi. ‘’Para Qori’dan Qoriah kita harapkan berlomba dengan maksimal dan juga bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya,’’ pungkasnya. (kir/*)
Bupati Loteng, H.M. Suhaili, melantik Dewan Hakam STQ ke XXIV tingkat kabupaten, Sabtu (5/3) malam kemarin.
Bupati Loteng, H.M. Suhaili, FT., menyerahkan piala bergilir STQ tingkat kabupaten untuk diperebutkan, kepada Camat Pringgarata.
Para tamu undangan pembukaan STQ ke XXIV tingkat kabupaten, di Kecamatan Pringgarata
Ribuan warga memadatai arena pembukaan STQ ke XXIV tingkat kabupaten, Sabtu (5/3) malam.
Menikmati Destinasi Wisata Lombok Bagian Selatan Destinasi wisata di Pulau Lombok, secara keseluruhan sebenarnya ‘’surga’’ bagi para wisatawan. Keindahan gili, pantai dan air terjun kini jadi incaran. Tak heran, wisatawan lokal, domestik dan mancanegara berburu tempat - tempat eksotik ini. SALAH satu pantai yang bisa menjadi destinasi wisata pilihan adalah Pantai Ekas yang berada Desa Ekas Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Sore itu, ombak terlihat landai meski angin bertiup kencang. Permukaan Teluk Ekas berwarna orange oleh pantulan matahari terbenam (sunset). Pasir berwarna putih, menjadi ciri khas pantai di Lombok bagian Selatan. Deretan bukit seolah menjadi penyangga indahnya pantai di Selatan Kabupaten Lotim ini. Dengan potensi wisata menakjubkan, Pantai Ekas sebenarnya potensial menjadi destinasi wisata pilihan yang bisa menarik banyak para pelancong. Ini bisa jadi rekomendasi wisatawan untuk menikmati keindahan pantai di wilayah Selatan Pulau Lombok. Jarak tempuh dari Mataram menuju Pantai Ekas di Desa Ekas, Kecamatan Jerowaru, membutuhkan waktu sekitar dua jam. Jalan menuju lokasi tersebut relatif
mudah. Akses jalan dari Keruak hingga Jerowaru sudah bagus. Meskipun di beberapa bagian ada rusak walaupun tidak rusak berat. Keindahan alam dengan view bukit yang ditumbuhi pohon jati, memberikan kesan tersendiri. Pengunjung bisa menikmati sunrise dan sunset dari bibir pantai. Pantai Ekas merupakan deretan dari Pantai Kuta, di Lombok Tengah (Loteng). Pasirnya putih dengan air yang jernih serta pemandangan bawah laut yang indah. tumbuh dengan berbagai varian warna. Kejernihan air laut Ekas, membuat para wisatawan tak rela jika tidak berendam. Menikmati sensasi kehangatan dengan view matahari terbenam. Sayangnya, Pantai Ekas belum dikelola dengan baik. Rina, wisatawan asal Kota Mataram ini mengaku, baru pertama kali berkunjung ke Pantai Ekas. Keindahan alam dan pasir putih tak jauh berbeda dengan pantai - pantai lainnya yang ada di Pulau Lombok. Deret-
an bukit ditumbuhi pohon jati menambah takjubnya pelancong. Sebab, sunset dan sunrise terlihat jelas dengan warna orange tersirat di atas permukaan laut. ‘’Saya pertama kali kemari. Ternyata tempat ini bagus dan ndak jauh beda dengan pantai lainnya,’’ ungkapnya, Sabtu (5/3) sore. Rina yang berkunjung dengan keluarganya ini menilai, potensi objek wisata di Lotim bagian Selatan harus digarap maksimal oleh pemerintah. Penataan infrastruktur serta fasilitas lainnya harus dilengkapi. Tak kalah penting, persoalan keamanan dan kenyamanan wisatawan harus dikedepankan. Sebab, keteduhan Pantai Ekas akan jadi incaran para wisatawan. ‘’Saya pikir faktor keamanan itu paling penting. Percuma pantai bagus kalau banyak begal atau rampok. Ndak ada yang mau berkunjung,’’ tuturnya. Hal senada dikatakan Dewi. Ia mengaku sudah beberapa kali datang bersama keluarganya. Pantai Ekas lebih tenang, bersih dan asyik dijadikan tempat liburan. Lokasi ini menurut Dewi, sangat potensial jika digarap maksimal. Pasalnya, pemandangan serta keindahan alamnya tidak jauh berbeda dengan pantai - pantai lain di Pulau Lom-
bok. ‘’Di sini lebih tenang, air jernih dan asyik,’’ ujarnya. Siswi kelas IX di salah satu SMP Negeri di Selong ini berharap, pemerintah mengelola pantai terse-
but. Dengan harapan, fasilitas serta infrastruktur lainnya dapat ditata maksimal. Sebab, tamu dari luar negeri dilihat sudah banyak berkunjung. Hanya saja, jadi peker-
jaan rumah (PR) bagaimana lokasi itu dipromosikan ke masyarakat, sehingga menarik perhatian. ‘’Kalau banyak yang tahu, pasti banyak yang kemari,’’ ujarnya. (cem)
Konsep Restoran Terapung KEINDAHAN Pantai Ekas yang berada di Desa Ekas, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur (Lotim), mengundang minat investor untuk berinvestasi. Meski belum populer seperti pantai lainnya, tapi sudah ada wacana investor akan membangun restoran terapung. Dengan memanfaatkan bekas bangunan budidaya mutiara, investor asing ini informasinya akan membangun restoran dengan konsep Eropa. Rencananya, sang pemodal menjadikan restoran itu untuk jamuan makan malam para tamu asing. Sabaruddin mengaku, bangunan bekas milik perusahaan mutiara itu sudah dibeli oleh seorang pengusaha. Rencananya, akan dibangun restoran terapung, untuk jamuan makan
malam wisatawan. ‘’Tempat itu sudah dibeli. Mau dibuat restoran,’’ ujarnya Sabtu (5/3). Pantai Ekas katanya, memiliki potensi bagus dan tidak kalah dengan Pantai Senggigi, Kuta dan lainnya. Lahan - lahan dipinggir pantai sudah dibeli oleh orang asing. Dalam waktu dekat ini, akan dibangun hotel serta fasilitas pariwisata. Dia tidak bisa membayangkan ramainya tamu berkunjung ke wilayah Lotim bagian selatan. Saat ini saja, wisatawan mancanegara sudah mulai berdatangan. Kedatangan turis asing ini, selain berlibur juga untuk bermain selancar bahkan snorkeling. ‘’Bungalow di sebelah sana kan sudah banyak tamunya dari luar,’’ katanya sambil menunjuk ke arah bungalow berada sekitar 500 meter dari Pantai Ekas. Bagaimana soal keamanan? Per-
soalan keamanan akunya, memang masih menjadi persoalan. Sehingga, ini jadi tugas pemerintah dan aparat kepolisian. Pasalnya, aksi pencurian dan perampokan kerap terjadi. Bahkan katanya, beberapa pekan lalu bungalow tersebut di satroni oleh perampok. Sepeda motor dan barang berharga raib digondol perampok. ‘’Kemarin (beberapa pekan lalu,red) bungalow di sana dirampok. Memang masih gawat pencurian dan perampokan di sini,’’ ujarnya dengan nada prihatin. Ke depan, Pantai Ekas dan sejumlah Pantai di Lombok Timur bagian selatan jadi pusat rekreasi masyarakat, sehingga berimbas terhadap peningkatan perekonomian masyarakat. (cem)
Halaman 10
SUARA NTB Senin, 7 Maret 2016
Salah satu perajin, Siti Rabiah menenun kain khas Dompu menggunakan alat tradisional.
Permintaan Tenun Khas Dompu Meningkat
IKM Melati Berharap Dibantu ATBM Permintaan terhadap tenun khas Dompu maupun ngoli pada industri kecil menengah (IKM) Melati Desa Manggeasi Dompu terus meningkat. Tingginya permintaan membuat pengrajin di Desa Manggeasi sering kewalahan. Pemerintah pun diharapkan bisa memberi bantuan 1 set alat tenun bukan mesin (ATBM) untuk mempercepat produksi. SRI Rahmah, Ketua IKM Melati Desa Manggeasi Dompu kepada Suara NTB, Jumat (4/ 3), mengungkapkan, usaha kerajinan tenun IKM Melati Desa Manggeasi selama ini menjadi usaha sampingannya sebagai ibu rumah tangga. Sehingga gedogan sebagai alat tenun tradisional yang dimiliki kelompok dan pengerjaannya dilakukan di rumah masing–masing anggota. “Saat ini permintaan terhadap hasil tenun terus meningkat, baik oleh pejabat maupun tamu dari luar daerah,” katanya. Untuk memenuhi permintaan
pembeli, Sri Rahmah mengaku, pihaknya sering kewalahan dengan menggunakan gedogan, diyakini tidak akan mampu memenuhi kebutuhan pasar yang terus meningkat. “Untuk sarung ngoli, kalau manual (gedogan) butuh waktu 5 hari dalam selembar. Tapi kalau pakai ATBM, prosesnya cepat. Dalam sehari bisa 2 lembar,” ungkapnya. ATBM sebelumnya sudah dibantu Kementerian Perindustrian, bahkan telah dilatih tahun 2014 untuk sistem pengoperasionalannya. Namun bantuan alat ini justru tidak
dilengkapi alat hani, sehingga tidak bisa dioperasikan. “Kita sangat mengharapkan dibantu pemerintah, karena harga hani kita lihat di internet sampai Rp.25 juta,” terangnya. Rencana Pemda Dompu melalui Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi (Koperindag Tamben) Kabupaten Dompu tahun 2016 akan membangun rumah produksi dan ruang promosi bagi IKM Melati di Manggeasi cukup diapresiasi. Terlebih bangunan ini berada tidak jauh dari rumah perajin dan berada di pinggir jalan negara. Keberadaan bangunan ini akan berimbas pada permintaan pasar atas hasil kerajinan masyarakat. “Makanya kami sangat berharap, bantuan terus berkelanjutan terutama peralatan,” jelasnya. Turun Temurun
Diakuinya, usaha tenun ngoli dan songket Dompu diawali sejak Februari 2010 lalu. Namun keahliannya menenun didapat dari didikan orang tuanya secara turun temurun bersama saudaranya. Usaha tenun yang dilakoni membuatnya bisa mengenal banyak daerah dan kota dalam mempromosikan hasil karyanya. Sri Rahmah merupakan anak kedua dari pasangan Siti Rabiah dan Ibrahim warga Saka Desa Manggeasi Dompu. Ia memiliki 3 saudara, termasuk Sumiati yang menjadi anggota IKM Melati sebagai anak tertua. Usaha tenun yang ditekuni Sri Rahmah bersama keluarganya di Dusun Saka Desa Manggeasi kini diikuti ibu–ibu lain dengan jumlah anggota IKM Melati sebanyak 16 orang. Dari usahanya ini, kini semakin dikenal dan diminati pembeli. Berbagai kreasi pun dilakukan. Tidak hanya mene-
nun sarung ngoli, tapi songket untuk bakal baju dan pakaian dibuat. Termasuk taplak meja, sarung tas, taplak meja, selendang untuk ibu–ibu serta berbagai produk lainnya. Dari usaha ini, Sri Rahmah selaku ketua IKM Melati telah mengikuti berbagai ajang promosi tingkat tingkat daerah dan nasional yang dikirim oleh pemerintah kabupaten maupun oleh Pemprov NTB melalui ajang Penas 2 tahunan di Kalimantan Timur tahun 2012, dan Malang Jawa Timur tahun 2014. Ia juga bergabung dalam Perkumpulan Perempuan Wirausaha (Perwira) dan mengikuti pameran di Jakarta pada 15 – 18 Februari 2016 lalu. Tenun khas Dompu yang menjadi kerajinan anggota IKM Melati memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan tenun dari Bima. Perbedaannya pada motif untuk songketnya. Ia menggunakan motif anak bambu (kakando) dan inilah yang membedakan dari daerah lain. “Kalau yang lain seperti ngoli, semuanya sama,” jelasnya. (ula) Sri Rahmah, salah satu perajin memakai ngoli yang merupakan pakaian tradisional Dompu.
(Suara NTB/ula)
Sri Rahmah bersama kakak kandungnya Sumiati memperlihatkan hasil produk IKM Melati pada Kepala Bidang Perindustrian Dinas Koperindag Tamben Kabupaten Dompu, Saharuddin, Jumat (4/3) lalu.
Kembangkan Tenun Khas Dompu
Pemerintah Siapkan Rumah Promosi dan Produksi TENUN Ngoli merupakan salah satu industri kecil menengah (IKM) dari hasil kerajinan masyarakat Kabupaten Dompu. Untuk mendorong hasil kreativitas masyarakat dalam bentuk usaha kecil menengah, Pemda Dompu akan membangun rumah promosi dan produksi bagi IKM di Desa Manggeasi Dompu. “Tahun 2016 ini, dari dana APBD Dompu kita akan bangunkan rumah produksi dan ruang pamer atau promosi di Desa Mang-
geasi. Ini menjadi kendala pengembangan usaha kreativitas masyarakat Dompu selama ini,” kata Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi (Koperindag Tamben) Kabupaten Dompu, Muhammad, ST, MSi, kepada Suara NTB, Jumat (4/3) lalu. Lahan seluas 3 are yang akan dibangun rumah produksi dan ruang pamer atau promosi di Dusun Saka Desa Manggeasi di jalan lintas Bima – Sumbawa ini tidak jauh dari pusat pemerintahan Kabu-
paten Dompu. Sehingga akan memudahkan para pembeli dan tamu luar daerah yang ingin mendapatkan oleh – oleh khas Dompu. “Nanti tidak hanya hasil kerajinan tenun yang akan dipamerkan, tapi juga kerajinan khas Dompu lain kita akan upayakan agar bisa ditempatkan di ruang promosi ini,” ungkap Muhammad. Selain di Manggeasi, Muhammad juga mengaku, pusat kerajinan tenun Dompu ada di Desa Ranggo Kecamatan Pajo. Di Ranggo bahkan sudah ada showroom-nya. Tapi manfaat-
nya tidak maksimal karena jauh dari perkampungan dan produksi. “Belajar dari Ranggo, di Manggeasi kita bangun tidak jauh dari perkampungan pada lahan milik desa,” ungkapnya. Para perajin tenun, selama ini juga mendapat dukungan dan bantuan pemerintah. Mereka diberi pelatihan dan pendampingan atas usahanya. Bahkan beberapa sudah mendapatkan bantuan peralatan. Bantuan pemerintah ini belum mencukupi, sehingga para pengrajin masih
kekurangan sarana prasarana, peralatan dan modal usaha. “Kalau pemerintah daerah punya kemampuan, nanti akan dibantu lagi,” katanya. Tenun Ngoli Dompu memiliki kekhasan tersendiri dari Ngoli Bima. Dompu dikenal dengan tenun gedogan. Corak dan motifnya yang berbeda dari tenun Bima. Tenun gedogan ini kebanyakan untuk bahan bakal baju dan berbagai jenis pakaian lainnya. Selain di Manggeasi dan Ranggo, perajin tenun Dompu juga ada di Mbawi, Madaprama, Huu dan Oo. (ula)
Sri Rahmah menunjukkan salah satu produk tenun khas Dompu yang banyak dicari pembeli.
Halaman Halaman 14 11
SUARA NTB Senin, 7 Maret 2016
Hj Ririn Yuniarti LW (kedua dari kiri) saat rapat persiapan lomba bercerita.
Hj Ririn Yuniarti LW pada saat melaksanakan berbagai kegiatan yang diselenggarakan KPAD Kota Mataram
Tertantang Tingkatkan Minat Baca Masyarakat “Aku selalu berkhayal surga itu sejenis perpustakaan. Sementara yang lain berpikir seperti taman atau istana” (Jorge Luis Borges) BAGI pembaca buku, khususnya bagi para pecinta buku, pasti akan sangat setuju dengan ungkapan dari penulis Argentina tersebut. Bahkan semangat Borges untuk membaca buku, walaupun di masa tuanya ia buta, masih tetap meminta asistennya untuk membacakan buku harus dijadikan semangat bagi kita yang masih punya penglihatan terang untuk terus membaca buku. Sayangnya minat baca masyarakat, khususnya di NTB masih cukup rendah. Begitu juga dengan daerah perkotaan seperti Kota Mataram, walaupun akses untuk mendapatkan buku bacaan yang bagus begitu mudah, tapi minat baca masyarakatnya tidak setinggi minat berbelanja atau mengunjungi pusat perbelanjaan. Hal itulah yang menjadi tantangan Kepala Perpustakaan dan Arsip Daerah (KPAD) Kota Mataram, Hj. Ririn Yuniarti LW seperti yang disampaikan kepada Suara NTB ditemui di kantornya pada Jumat (4/3) lalu. “Kita masih kurang dibandingkan dengan kota-kota lain. Tantangannya sebagai Kepala Perpustakaan adalah bagaimana meningkatkan minat baca masyarakat dan menumbuhkan budaya membaca di tengah masyarakat,” terangnya. Rendahnya minat baca warga dapat dibandingkan dengan keadaan yang ia
temui di kota-kota lain. Misalnya ada orang yang sedang menunggu di terminal atau di bandara dihabiskan waktunya sembari membaca buku. Begitu juga para pedagang biasanya menunggu pembeli sembari menunggu. “Ini yang menjadi tantangan kami,” ujarnya. Sebagai upayanya dalam rangka meningkatkan minat baca masyarakat, perempuan asli Malang, Jawa Timur ini menyampaikan telah merancang berbagai program, salah satunya dengan terus meningkatkan pelayanan di KPAD Kota Mataram. Selain setiap tahun menambah koleksi buku yang sesuai dengan permintaan pengunjung, pihaknya juga berupaya meningkatkan angka kunjungan ke perpustakaan dengan menambah fasilitas internet nirkabel (wifi) di kantornya yang bisa diakses oleh para pengunjung perpustakaan. Selain itu, Ririn mengatakan setiap akhir pekan (Sabtu-Minggu) warga yang ingin membaca buku bisa tetap datang ke Taman Baca yang ada di tiga tempat yaitu Taman Sangkareang, Taman Udayana, dan Pantai Ampenan. Untuk menjangkau wilayah pinggiran, mobil Perpustakaan Keliling (Pusling) juga rutin beroperasi setiap hari, khususnya menyasar sekolah dasar (SD) yang ada di pinggiran Kota Mataram. “Kami juga telah bersurat ke SD-SD se-Kota Mataram dan rutin siswa SD datang ke sini,” ujarnya.
Budaya membaca ini ingin ditumbuhkan mulai dari anak-anak. Anak-anak pun mulai diperkenalkan dengan buku melalui berbagai jenis perlombaan yang dilaksanakan setiap tahunnya. Salah satu lomba yang rutin dilaksanakan KPAD adalah lomba bercerita, lomba membaca cepat dan tepat untuk anak-anak usia 6-7 tahun. Sementara itu, untuk menumbuhkan minat baca di tengah masyarakat, pihaknya juga setiap tahun melakukan lomba pengelolaan taman baca masyarakat (TBM) dan memberi sumbangan buku untuk perpustakaan yang ada di rumah-rumah ibadah maupun TBM agar buku-bukunya tetap yang terbaru. “Kami juga melaksanakan lomba bercerita untuk ibu rumah tangga. Tahun kemarin kami sudah laksanakan dan mereka cukup interest, ternyata ibu-ibu rumah tangga sangat berminat dan meminta kami melaksanakan kembali tahun ini,” terangnya. Ruang buku di KPAD Kota Mataram juga saat ini telah dipindah ke lantai bawah, dimana sebelumnya berada di lantai satu. Hal ini untuk memudahkan akses bagi penyandang disabilitas yang datang ke KPAD untuk membaca maupun meminjam buku. Untuk penyandang tuna netra, KPAD Kota Mataram juga memiliki beberapa koleksi buku dalam huruf braille. (ynt)
1234567890123456789012345678901 1234567890123456789012345678901 1234567890123456789012345678901 1234567890123456789012345678901 1234567890123456789012345678901 1234567890123456789012345678901 1234567890123456789012345678901 1234567890123456789012345678901 Nama : Ir. Hj. Ririn Yuniarti LW 1234567890123456789012345678901 1234567890123456789012345678901 Jabatan : Kepala Kantor Perpustkaan dan 1234567890123456789012345678901 Arsip Daerah (KPAD) Kota Mataram 1234567890123456789012345678901 1234567890123456789012345678901 1234567890123456789012345678901 TTL : Pamekasan, 20 Juni 1962 1234567890123456789012345678901 1234567890123456789012345678901 Hobi : Baca 1234567890123456789012345678901 Alamat : Jalan Jombang II/6 BTN Taman Baru 1234567890123456789012345678901 1234567890123456789012345678901 1234567890123456789012345678901 Suami : Ir. H. Lalu Wardi, MS 1234567890123456789012345678901 Anak : 1. Lalu Suryamukty PW 1234567890123456789012345678901 1234567890123456789012345678901 2. Baiq Prita Riantiani W 1234567890123456789012345678901 3. Lalu Priya Ajinugraha W 1234567890123456789012345678901 1234567890123456789012345678901 4. Rakhmawati Ikarini (menantu) 1234567890123456789012345678901 Cucu : Alifa Riska Kirana 1234567890123456789012345678901
Biodata
Pendekatan Personal PIMPINAN SKPD di lingkup Pemkot Mataram dari kalangan perempuan bisa dihitung dengan jari. Dan Ririn Yuniarti salah satunya. Dalam memimpin KPAD Kota Mataram, ibu tiga anak dan nenek satu cucu ini menyampaikan ia berupaya memimpin lembaganya dengan melakukan penguatan di internal lembaga. Tidak ada batasan yang ia terapkan antara ia dan jajaran di bawahnya. Ia lebih suka melakukan pendekatan secara personal, pendekatan dengan hati. “Saya menganggap mereka sebagai adik, kakak, sebagai teman, jadinya lebih enak,” ujarnya. Ia pun membuka diri untuk menerima curahan hati (curhat) bawahannya. Ia pun kerap menerima curhatan anak buahnya, tidak hanya soal pekerjaan, tapi juga soal rumah tangga. “Kalau ada yang kelihatannya murung, saya panggil dan tanya ada masalah apa. Kemudian saya kasih solusi,” katanya. Ririn mengatakan ia juga ingin menjadi motivator bagi para stafnya. Ia tidak banyak berwacana, tapi lebih suka bekerja dengan langsung memberi contoh. “Sekarang percuma kita ngomong banyak, lebih baik langsung kasih contoh,” ujarnya. (ynt)
Suka Buku Bertema Psikologi TELAH 21 bulan Ririn Yuniarti menjabat sebagai Kepala KPAD Kota Mataram. Sebelumnya ia menjabat sebagai Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Mataram. Setelah bergelut dengan dunia buku, Ririn mengatakan saat ia lebih banyak membaca buku. Dengan membaca buku, semakin banyak wawasan yang ia peroleh. Membaca buku menurutnya dapat mengubah pola pikir (mindset) seseorang tentang berbagai hal. “Dengan membaca, pola pikir kita menjadi berubah,” cetusnya. Ia mencontohkan misalnya perempuan yang banyak
membaca akan menjadi perempuan yang lebih tegar dan tidak akan mudah diremehkan. Pola pikir tradisional yang berkembang misalnya perempuan harus sepenuhnya tunduk dengan laki-laki, tapi seiring dengan banyak membaca, pikiran itu akan berubah. “Tunjukkan kalau kita sebagai perempuan juga bisa mandiri. Kalau dulu mungkin banyak perempuan berpikir takut ditinggal suaminya, tapi sekarang kita harus berpikir bagaimana agar suami yang takut ditinggal isteri,” cetusnya. Ia menghayati sebuah hubungan suami isteri itu sebagai tem-
pat saling berbagi, tidak ada lagi kondisi dimana laki-laki lebih mendominasi di dalam sebuah rumah tangga. Ririn mengatakan ia sangat suka membaca. Ia suka buku apa saja, tapi saat ini lebih suka membaca buku-buku bertema psikologi. “Saya sebenarnya suka buku apa saja, tapi kalau genre lebih senang buku psikologi. Dengan membaca buku psikologi, saya bisa belajar bagaimana menghadapi anak-anak saya. Dengan banyak baca kita bisa memberi solusi kepada orang lain,” ujarnya. (ynt)
Halaman 12
SUARA NTB Senin, 7 Maret 2016
Main Film Berkat Hafalan Al-Qur’an
Berkat keunggulannya dalam menghafal Al-Quran, Nasron Azizan cucu Alm TGH Umar Abdul Aziz berhasil menembus dunia perfilman. Nasron yang duduk di bangku kelas 5 Madrasah di Pondok Pesantren Al-Aziziyah, Kapek, Gunung Sari ini memerankan tokoh Jafar kecil pada “film Kalam – kalam Langit”. Selain menghafal Al – Qur’an, cucu pendiri pondok pesantren AlAziziyah ini juga sempat meraih juara I Lomba Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional tingkat Madrasah. Ia mengikuti lomba MTQ tersebut di Bekasi. Nasron dipertemukan dengan direktur Putaar Films yang memproduksi film religi. Pembuat film tersebut melakukan pengambilan gambar di pondok tempat Nasron menimba ilmu. “Saya baru hafal 20 juz. Mudah – mudahan sisanya cepat selesai,” ujarnya ketika diwawancara Suara NTB, Kamis (3/3) pekan kemarin. Ketika ditanya mengenai perasaanya saat syuting, ia mengaku tegang dan malu – malu. Sebab, Nasron baru kali ini harus
beradegan menjadi pemain film di hadapan kamera. Meski demikian, beberapa hari ketika Nasron Azizan bersama Amira Syakira sepupu yang memerankan tokoh Anisa kecil ini mengikuti syuting, akhirnya bisa menikmati aktivitas mereka. Mereka selalu mengikuti proses syuting sampai akhir proses pengambilan gambar. “Meskipun ini pertama kalinya main film, dia kelihatan sangat enjoy. Kalau syuting ke Bukit Marese, kemudian beberapa wilayah di Lombok Tengah itu mereka selalu ikut sampai akhir. Kadang bisa sampai tengah malam,” tutur Hj. Hanny Malkan, ibu kandung Nasron Azizan. Sepanjang pengambilan gambar untuk adegan cerita Jafar dan
Anisa semasa kanak – kanak, tim produksi hampir tidak pernah kesulitan. Nasron merupakan siswa yang cerdas dan tanggap sehingga mudah menerima serta mengaplikasikan pesan yang disampaikan pada dirinya. Manager Produksi, Tafani Jahidin mengemukakan, proses syuting yang melibatkan anak sebagai pemain filmya memang tidak semudah syuting adegan yang aktor maupun aktrisnya dari kalangan orang dewasa. Kendati demikian, hal tersebut bisa disiasati oleh sutradara melalui treatmen terhadap talent-nya. “Tingkat kesulitannya memang berbeda. Tetapi semua itu kembali ke treatment masing – masing sutradara, disini tentu sutradaranya harus pandai mengeksplore setiap talent-nya,” tandasnya. (met) ARTIS CILIK - Nasron Azizan dan Amira Syakira, dua artis cilik yang terlibat menjadi pemain film Kalam – kalam Langit.
(Suara NTB/met)
Sekeranjang Piala Hasil Lomba Menari
BERPASANGAN - Gusti Agya (kiri) bersama Dewi berpasangan melakukan latihan memantapkan Tari Kelinci.
(Suara NTB/met)
Menari Bermodal Dukungan Orang Tua
NAMANYA lumayan panjang, I Gusti Ayu Agya Kirania Dewantari. Ia merupakan siswi kelas 2 B di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 41 Mataram yang gemar menari. Meski kiprahnya dalam dunia tari masih seumur jagung, Putri dari Yayuk Arsanti ini kerap meraih juara setiap lomba tari. Penari cilik yang akrab disapa Agya ini mulai mendalami ilmu tari ketika duduk di bangku Taman Kanak – kanak. Tercatat, ia pernah meraih juara lomba tari bali “Puspa Resti” di Mataram. Selain itu, dirinya juga mendapat juara pada lomba tari dalam rangka perayaan Festival Sengigi. “Aku suka menari. Diajarin menari sejak masih TK,” ujarnya malu – malu saat diwawancara Suara NTB, Jumat (4/3) usai berlatih tari di Sanggar Seni Suci. Di usianya yang masih kanak –
kanak, Agya telah menguasai banyak tari tradisi. Beberapa diantaranya; Tari Pendet, Tari Panjali dan Tari Pusparesti. Selain itu, ia juga telah menguasai salah satu tari kreasi yang dikembangkan dari gerak – gerik tari tradisi bali. Tarian tersebut yakni Tari Kelinci. “Sekarang ini sedang latihan Tari Kelinci. Iya, semua gerakannya sudah saya hafal,” jawabnya lagi. Penari cilik berdarah Jawa-Bali ini ingin menjadi seorang penari terkenal. Dirinya tekun mempelajari melalui proses latihan yang dilakukannya. Setiap bulan, Agya selalu meluangkan waktunya untuk mengikuti pembelajaran di sekolah tari.
Dukungan Keluarga Selain karena kemauan sendiri, Agya juga mendapat dukungan keluarga untuk mendalami ilmu yang
digemarinya. Setiap kali datang menimba ilmu ke Sanggar, ia selalu didampingi ibunya. “Namanya orang tua, siapa sih yang nggak kepingin melihat anaknya tumbuh menjadi sosok yang berprestasi. Kalau saya pribadi, selama yang ia jalani itu membuatnya nyaman, maka kami siap mendukung,” tutur ibunya. Putrinya sangat termotivasi untuk menjadi penari yang berprestasi. Agya tergerak mempelajari ilmu gerak tubuh tersebut setelah “tertular” para sepupunya yang menjadi penari berbakat. “Menjadi juara memang menjadi motivasinya dia. Ia bersemangat belajar menari itu karena melihat kakak – kakaknya yang selalu juara lomba menari,” katanya. Yayuk Arsanti ingin putrinya agar terus konsisten mendalami ilmu tari
hingga dewasa. Bahkan, ia berharap putri semata wayangnya itu konsisten menimba ilmu tari sampai pada jenjang perguruan tinggi. “Harapannya sih begitu. Jadi apa yang ia lakukan sekarang ini tidak menjadi sebatas pengisi waktu luang saja, malainkan mendalami ilmu tari sampai ia kuliah nanti,” tandasnya. Hal serupa juga dialami Ni Made Dewi Prajna Paramita rekan sebaya Agya. Berkat dukungan orang tua, dirinya tampil semangat dan lebih percaya diri. Setiap latihan, kedua siswi tari ini selalu menjadi partner (pasangan) dalam setiap barisan para penari. “Mereka sudah seperti sahabat yang tidak bisa dipisahkan. Setiap berlatih, keduanya selalu mengambil posisi sehingga mereka dalam posisi berpasangan,” tandasnya. (met)
DI usianya yang baru 10 tahun, Mertha Inova telah mampu mengumpulkan sekeranjang piala sebagai hasil lomba menari. Selain menjadi juara tari tingkat nasional, siswi kelas 4 Sekolah Dasar Negeri (SDN) 5 Mataram ini juga pernah menjuarai lomba tari tingkat Internasional. “Kalo lomba tingkat internasional saya hanya juara III. Saingannya ada yang tari Thailand, dan beberapa penari dari luar negeri,” jelasnya, Jumat (4/3) disela – sela aktivitasnya berlatih menari. Mertha Inova meraih juara tingkat internasional saat membawakan tari Jaran Teji. Sejak kecil, dirinya memang digiring untuk menekuni seni tari oleh kedua orang tuanya. Maklum, ibunya Erik Setyowati merupakan bekas penari Jaipongan yang telah menghafal beragam jenis tari - tarian. Selain memperoleh segudang piala sebagai tanda prestasi dalam dunia tari, Bocah yang menetap bersama keluarga di Ampenan ini juga pernah tampil memukau di hadapan UNESCO. Kala itu, ia dipercaya menari untuk membuka peluncuran program Green School UNESCO di Mataram. “Waktu itu saya diminta membawakan tari Teruna Jaya. Sampai sekarang, tarian ini adalah jenis tari kesukaan saya,” tuturnya. Pada kesempatan itu, Erik Setyowati, ibu kandung dari Mertha Inova menuturkan, meski dulunya ia adalah seorang penari, jebolan padepokan seni Bagong Kussudiardja ini mengaku tak pernah memaksakan kehendak agar putrinya mendalami ilmu tari. Ia hanya mengarahkan, ketika anaknya berkeinginan menelusuri jejaknya untuk menjadi seorang penari, lantas ia cepat – cepat memasukkan anaknya ke sekolah tari. “Bakat yang ia miliki bisa dikatakan bakat bawaan sejak lahir. Meski dulu saya adalah seorang penari, saya tidak pernah memaksa dia untuk harus begini harus begitu. Terserah dia aja, tapi catatannya, dia harus benar – benar tekun. Itu saja,” terang Erik. Dari seluruh tarian yang ia bawakan, Martha selalu tampil dengan penghayatan yang tinggi. Ia terkesan benar – benar menjiwai setiap gerak tari yang disuguhkan, baik ketika latihan atau pentas sungguhan. “Dari kecil dia memang sudah berkemampuan menari dengan piawai,” ujarnya memuji putrinya. Ia berharap, prestasi gemilang yang telah diukirnya hingga saat ini tidak menjadi akhir perjuangan anaknya. Ia ingin, putrinya terus mengembangkan bakat sehingga potensi yang ada dalam dirinya benar – benar tersalurkan. “Menurut saya, ilmu tari yang didapatnya sekarang ini masih belum seberapa. Saya hanya ingin dia maju terus dan kedepan paling tidak mampu menjadi koreografer, atau akademisi yang menelusuri dan mempelajari segala sisi kearifan yang terkandung dalam seni tari,” tandasnya. (met)
(Suara NTB/met)
BERPOSE - Mertha Inova usai menerima hadiah juara III Tari Internasional berpose dengan sejumlah penari dari Thailand.
Tari Tradisi dan Modern Dance
BERLATIH - Sejumlah penggemar modern dance ketika berlatih di Sanggar.
(Suara NTB/met)
Mataram (Suara NTB) Di Indonesia, istilah tari dan dance kerap dikonotasikan menjadi sesuatu yang berbeda. Padahal, keduanya merupakan istilah yang mengandung makna yang sama, yakni sama – sama perpaduan antara gerak tubuh dengan seni musik. Istilah tari sering kali hanya dipakai untuk menjelaskan keberadaan kesenian yang lebih awal berkembang di daerah ini. Sementara, istilah dance merupakan julukan yang disematkan terhadap seni – seni tari yang datang dari luar. Itu sebabnya, istilah dance lebih populer digabungkan dengan kata modern yang akhirnya membentuk frasa modern dance. “Kalau saya sih lebih tertarik untuk mendalami tari tradisi, apalagi tari – tari bali. Dan itu, bagi kami sudah menjadi satu kewajiban,” kata Nyoman Ayu Anindiya Maharani, Siswi Kelas VII di SMP
Negeri 2 Mataram, Jumat (4/3). Siswi sekolah tari tertua di Sanggar Seni Suci ini mengaku lebih mendapat kesan ketika mempelajari Tari Tradisi. Hal ini bukan berarti kemudian dia harus anti dengan modern dance. Selama menjalani proses pendidikan di sekolah tari, ia juga beberapa kali pernah mengikuti kelas modern dance. “Saya suka modern dance, tapi untuk mendalaminya itu kira – kira apa yang bisa kita temukan. Filosofi gerakan – gerakannya apa,” ujarnya. Setiap gerak dalam tari tradisi memiliki kandungan arti dan pesan. Maknya yang terkandung dalam setiap gerakan itulah yang kemudian menjadi pesan yang disampaikan. Sehingga, dalam satu kesatuan tari tersebut bisa dimaknai sebagai narasi cerita yang diartikulasikan melalui rangkaian gerakan tubuh sang penari. Berbeda dengan Arya Wardana
salah satu penggemar modern dance. Ia menilai, modern dance menjadi ruang yang lebih luas untuk menyalurkan ekspresi. Lebih – lebih bagi dirinya merupakan sosok lelaki. “Kalau saya lebih memilih modern dance untuk menyalurkan ekspresi. Kalau tari tradisi kan sangat jarang dipelajari kalangan cowok, nah kalo modern dance kan bisa melibatkan cowok – cewek,” ujarnya. Peminat tari tradisi maupun modern dance di Kota Mataram hampir berimbang. Namun secara garis besar, kesenian sama namun menjadi bercabang dan terlihat berbeda ini berangkat dari dasar yang serupa. Keduanya membutuhkan pola olah tubuh yang tak berbeda. “Olah tubuhnya sama, dan memang sebenarnya keduanya merupakan satu kesatuan seni yang tidak terpisah. Sama – sama seni tari juga kan,” tandasnya. (met)
SUARA NTB Senin, 7 Maret 2016
PENDIDIKAN
Halaman 13
Larangan Bawa Ponsel ke Sekolah Lolos ke Nasional DINAS Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) menargetkan akan kembali mampu meloloskan siswa asal Lotim berlaga di Olimpiade Sains Nasional (OSN) tahun 2016 ini. Target ini cukup realistis, mengingat Dikpora Lotim di OSN tahun 2015 lalu berhasil melaju ke tingkat provinsi dan tingkat nasional. Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) pada (Suara NTB/dok) Dinas Dikpora Lotim, M. Zaini Drs.M.Zaini, menjelaskan, seleksi OSN tahun 2016 khusus tingkat SMP sudah digelar di SMPN 1 Terara, Sabtu (5/3) lalu. Pihaknya melakukan seleksi terhadap 545 siswa dari 104 sekolah setingkat SMP di Lotim, baik negeri maupun swasta. Masing-masing sekolah mengirimkan 3 siswa untuk diuji di tiga bidang studi, seperti Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). “Kita akan fokus lakukan pembinaan, karena dua minggu setelah seleksi tingkat kabupaten ini akan langsung dilaksanakan di tingkat provinsi,” jelasnya. Dalam tahap pembinaan yang dilakukan, siswa yang berhasil lolos seleksi di tingkat kabupaten akan diberikan pelatihan untuk bagaimana menjawab soal-soal dan memberikan referensi terhadap siswa. Selain itu, jenis-jenis bahan evaluasi juga akan diberikan agar siswa memiliki bekal yang cukup ketika berlomba, baik di tingkat provinsi terlebih di tingkat nasional. (yon)
Dinas Dikpora dan Biro Hukum Kaji Aturan Mataram (Suara NTB) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) NTB masih lakukan kajian terhadap instruksi Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengenai pembuatan aturan tertulis larangan siswa membawa ponsel di sekolah. Dalam hal ini, Dinas Dikpora NTB sedang mengkaji bersama Biro Hukum Setda NTB terkait dengan aturan apa yang bisa dikeluarkan di tingkat provinsi. “ Saya sedang kaji dengan Biro Hukum, apa model aturan tertulis yang bisa kita buat di tingkat provinsi,” ungkap Kepala Dinas Dikpora NTB Dr. Ir. H. Rosiady Sayuti, MSc, pada Suara NTB di ruang kerjanya, beberapa waktu lalu. Sekarang ini, ujarnya, jenjang SMA masih berada di bawah kabupaten/kota, maka jenis aturan yang dibuat akan dikaji. Lain halnya, jika SMA
dan SMK berada di tingkat Provinsi, tidak masalah diinstruksikan. “Kita berharap bupati/walikota bisa memberikan instruksi,” ujarnya. Meski demikian, ujarnya, selama ini sudah ada beberapa sekolah yang melarang membawa ponsel ke sekolah. Larangan dari gubernur, kata Rosiady, salah satu cara menangkal masuknya paham radikalisme dan terorisme ke siswa.
“Selain itu, saya kira larangan membawa ponsel ke sekolah dimaksudkan untuk tidak memungkinkan anakanak mengakses berbagai informasi atau situs yang tidak boleh mereka akses selama berada di sekolah,” ujarnya. Salah satu cara untuk menangkal masuknya paham radikalisme ke siswa, pihak Dikpora bersama gubernur akan memberikan pemaha-
(Suara NTB/her)
SOSIALISASI - Sosialisasi akreditasi sekolah di SMAN 1 Kuripan, Sabtu (5/3).
membuat dokumen yang tepat. “Itu yang harus kita ketahui, apa yang beredar di kelompok-kelompok diskusi, harus kita mengetahui apa yang membuat mereka tertarik. Apakah memang betul seperti itu, atau ada penafsiran lain,” ujarnya. Salah satunya cara lainnya, adalah para siswa dan mahasiswa akan mengadakan deklarasi penolakan paham radikalisme, kerja sama antara Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) dengan pihak sekolah. Rencananya akan diadakan tanggal 4 Maret, namun diundur menjadi tanggal 10 Maret di Universitas Mataram. (ron)
SMK Saraswati Buka Lima Prodi Baru
Akreditasi Sekolah, SMAN 1 Kuripan Kejar Nilai A SMAN 1 Kuripan Lombok Barat (Lobar) mengejar nilai A pada penilaian akreditasi sekolah yang dilakukan Badan Akreditasi Provinsi yang mulai turun April mendatang. Sebagai langkah persiapan, SMAN 1 Kuripan menggelar sosialisasi persiapan akreditasi sekolah, Sabtu (5/3). Dalam sosialisasi itu dihadiri dari pengawas, tim badan akreditasi provinsi dan para guru. Ditemui di sela-sela kegiatan, Kepala SMAN 1 Kuripan, Drs. Ahmad Taufiq Gufran menyatakan, kegiatan sosialisasi ini merupakan langkah persiapan akreditasi sekolah. ”Tujuan kegiatan ini untuk mengetahui tingkat persiapan sekolah untuk penilaian akreditasi nanti,”katanya. Dikatakan, sejumlah standar penilaian perlu dipenuhi oleh sekolah agar bisa mendapatkan nilai A. Seperti standar isi, penilaian, pengelolaan, anggota, pendidikan, proses, sarpras, pembiayaan dan penilaian sampai pada penilaian pengelolaan sekolah. Setelah itu nanti tim penilai dari badan akreditasi propinsi bersama kabupaten turun melakukan penilaian apakah sekolah ini masuk akreditasi A, B atau C. Saat ini, jelasnya, nilai akreditasi sekolahnya baru B. Artinya dari sejumlah penilaian tersebut termasuk kategori bagus. “Namun kami ingin mendapatkan nilai A, karena ada korelasi denga siswa yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi melalui tes seleksi,” ujarnya. Menurutnya ada tiga sekolah yang memiliki nilai akreditasi A, antara lain SMAN 1 Narmada, SMAN 1 gerung dan SMAN 1 Lembar. Sedangkan yang lain nilainya B dan C. Dengan mendapatkan nilai akreditasi A, maka lebih banyak lulusan sekolah uni yang bisa ikut seleksi masuk perguruan tinggi. Sebab seleksi perguruan tinggi tergantung juga akredikasi sekolah. Jika nilainya B, maka persentase bisa ikut adalah 50 : 50. Dengan mendapatkan nilai A, maka lebih banyak lulusa yang bisa ikut seleksi masuk PT. Target akreditasi A, jelasnya bisa diperoleh jika semua pihak di sekolah bersungguh-sungguh mengejar target standar penilaian sebanyak 9 item. Terkait kegiatan sosialisasi tersebut, direncanakan selama dua hari. Selanjutnya nanti akan ada kegiatan evaluasi 23 minggu mendatang. Pesertanya sendiri dari semua unsur di sekolah, mulai dari tenaga TU, Guru berjumlah total 55 orng, terdiri dari guru dan TU 48 orang, sisanya dari TU dan bagian lain. Pihaknya sengaja melibatkan semuanya supaya mereka tahu pekerjaan masing-masing. Terkait nilai akreditasi ini akan ketahuan setelah dilakukan penilaian oleh badan akreditasi. (her)
man pada siswa terkait dokumen radikal yang sifatnya “menghasut” atau “mempengaruhi” siswa. “Katakanlah, pemahaman ayat-ayat suci, tidak hanya Al Qur’an. Pendekatannya, salah satunya pada pemahaman keagamaan. Kita harus mengonter mereka dengan memahami alat yang mereka pakai,” ujarnya. Ia mengatakan, harus mengetahui apa saja dokumen yang beredar di kelompok-kelompok diskusi di sekolah. Harus mengetahui apa yang membuat mereka tertarik pada paham radikalisme itu. Setelah itu akan dibuatkan semacam dokumen, bekerjasama dengan IAIN Mataram
(Suara NTB/lin)
PORSSENI - Partisipasi siswa dalam acara lomba pembukaan Porsseni Tingkat Kecamatan Batulayar yang dibuka Plt. Bupati Lobar H. Fauzan Khalid.
Kecamatan Batulayar Gelar Porseni Giri Menang (Suara NTB) Kecamatan Batulayar Lombok Barat (Lobar) belum lama ini telah menggelar lomba Pekan Olahraga, Sains dan Seni (Porsseni) untuk mencari bakat terpendam yanga ada pada setiap siswa di Kecamatan Batulayar. Acara ini dibuka langsung Plt Bupati Lobar H. Fauzan Khalid, SAg, MSi. Menurut Sekretaris Panitia Porsseni Kecamatan Batulayar Fauziah, S.Pd, kegiatan ini rencananya akan diagendakan sebagai kegiatan tahunan dengan tujuan agar Kecamatan Batulayar dapat berkontribusi dalam persaingan memperebutkan juara OSN (Olimpiade Sains Nasional), O2SN (Olimpiade Olahraga Sains Nasional), FLS2N (Festival Lomba Seni Siswa Nasional ). Sehingga siswa asal Batulayar dapat dikenal baik pada tingkat kabupaten, provinsi maupun tingkat nasional. “Kita ingin ini menjadi awal bagi Kecamatan Batulayar untuk berkiprah hingga ke tingkat nasional. Selain itu kita juga ingin mengeluarkan bakat-bakat terpendam yang dimiliki oleh siswa kita yang ada di Kecamatan Batulayar,” ujarnya pada Suara NTB, di Batulayar, Minggu (6/3). Kegiatan ini diikuti siswa kelas 1, 2 dan 3. Sementara khusus lomba cerdas cermat diikuti kelas 5 saja. Sebab kelas enam tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan ini. Selain lomba-lomba itu, terdapat pula lomba lain, seperti lomba baca puisi, lomba menari, lomba bernyanyi, lomba melukis dan beberapa lomba lainnya yang terangkum dalam FLS2N. Lomba-lomba ini rencananya akan dilakukan setiap tahun untuk mempersiapkan siswa asal Batulayar mengikuti olimpiade dan sejumlah lomba tingkat nasional lainnya.
“Kegiatan ini juga kita lakukan tahun dalam rangka hari ulang tahun Kabupaten Lombok Barat dan juga menyambut hari pendidikan yang dirayakan setiap tanggal 2 Mei,” kata Fauziah. Fauziah juga sangat mengapresiasi masing-masing sekolah yang ada di Batulayar, karena telah berpartisipasi dalam menyukseskan kegiatan
itu. Diharapkan kegiatan ini dapat melahirkan siswa-siswa berprestasi yang akan dikirim mewakili Batulayar pada lomba tingkat kabupaten hingga tingkat provinsi. “Terdapat berbagai cabang olahraga juga yang diperlombakan. Ini agar kita bisa mempersiapkan mereka untuk bisa mengikuti lomba hingga tingkat nasional,” kata Fauziah. (lin)
Mataram (Suara NTB) Menjawab tingginya animo masyarakat Kota Mataram dalam menyekolahkan anakanak mereka ke SMK, tahun ajaran 2016-2017 nanti SMK Saraswati Mataram siap membuka lima Program Studi (Prodi) baru yaitu Prodi Jasa Boga, Tata Busana, Tata Kecantikan, Akuntansi, dan Administrasi Perkantoran. Kepada Suara NTB, belum lama ini, Kepala SMK Saraswati Mataram, Gusti Ketut Tantra, Amd.Par, S.Pd., mengaku kebutuhan masyarakat terhadap SMK masih cukup tinggi, untuk itu sekolah-sekolah SMK harus menjawab kebutuhan tersebut salah satunya dengan membuka prodi yang dibutuhkan masyarakat. “Kami tahun ini akan membuka Prodi Jasa Boga, Tata Busana, Tata Kecantikan, Akuntansi, dan Administrasi Perkantoran, itu yang akan kami buka tahun ini karena di masyarakat Kota Mataram dengan SMA dengan jenuh,” terangnya. Pembukaan lima Prodi baru SMK Saraswati Mataram pada tahun ajaran 2016-2017 nanti diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat Kota Mataram guna menyiapkan tenaga kerja terampil yang siap bekerja di dunia kerja yang semakin bersaing. “Mudahanmudahan Tuhan memberkati, banyak jurusan dan banyak program keahlian,” harapnya. Diakuinya, saat ini nilai akreditasi sekolah sudah sangat
baik yakni B. Nilai itu meningkat bila dibandingkan dengan sebelum menjabat tahun 2011 silam. Dengan progres baik tersebut, semoga dengan adanya prodi baru ke depan nilai akreditasi sekolah semakin meningkat. Sementara itu mengomentari tuduhan SMK sebagai distributor pengangguran produktif di NTB, pihaknya tak sepakat dengan rilis BPS NTB belum lama ini. BPS kata dia terlalu mengeneralisir temuannya tersebut, padahal tidak semua lulusan SMK itu bekerja, namun melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Dicontohkannya sejak menakhodai SMK Saraswati Mataram, setelah UN para siswa diterjunkan ke lapangan dengan output banyak yang terserap ke dunia kerja. Dengan kondisi itu lanjutnya, data BPS tidak bisa dijadikan sebagai pegangan lantaran data lapangan yang sangat berbeda dengan temuan BPS. “Rata-rata ke hotel 70 persen sesuai dengan program keahlian mereka, ada hotel yang di Kota Mataram, ada juga yang di luar Kota Mataram,” klaimnya. Diakuinya pula, salah satu usaha agar seluruh lulusan bisa terserap ke dalam dunia kerja ialah SMK harus mempunyai hubungan yang baik dengan DUDI. Artinya dengan adanya MoU dengan perhotelan, setidaknya sudah ada jaminan mereka nantinya bisa bekerja apalagi rata-rata tenaga pengajar berasal dari sarjana perhotelan. (dys)
Turut Semarakkan HUT Lobar Ke-58
Bank NTB Cabang Gerung Bagikan Hadiah Undian Tabungan Dua Unit Mobil Giri Menang (Suara NTB) Bank NTB Cabang Gerung turut serta menyemarakkan HUT Lombok Barat (Lobar) ke 58. Bentuk partipasinya, bank plat merah itu menggelar jalan sehat dan senam massal di Bencingah Kantor Bupati, Sabtu (5/3). Bank NTB pun menyumbangkan sejumlah doorprize bagi para peserta. Bank yang tiga kali meraih predikat the best service excellence tersebut juga membagikan hadiah undian bagi nasabah Tambora dan Simpeda dari Lobar, berupa dua kendaraan rodal empat, emas batangan dan tiga kendaraan roda dua serta sejumlah hadiah lainnya. Pada kegiatan senam massal dan gerak jalan sehat dihadiri langsung oleh Plt Bupati, H Fauzan Khalid bersama istri, Sekda Lobar HM Taufiq dan jajaran Kepala SKPD. Dalam kesempatan itu, Direktur Pemasaran Bank NTB, Sinardi didampingi Pimpinan Bank NTB Cabang Gerung, Masusung, SE, ikut membaur bersama
SERAHKAN HADIAH : Plt Bupati H. Fauzan Khalid didampingi Direktur Pemasaran Bank NTB, Sinadri dan Kepala Cabang Bank NTB Gerung, Masusung menyerahkan hadiah undian tabungan kepada nasabah Bank NTB asal Lobar. ribuan peserta senam dan jalan sehat. Tak ketinggalan para pengawai Bank NTB baik pusat dan Cabang Gerung juga ikut serta. Kegiatan yang dimulai sekitar pukul 07.00 pagi itu menyedot ribuan peserta, mulai dari kalangan pejabat hingga pelajar. Ditemui di sela-sela acara itu, Direktur Pemasaran Bank NTB, Sinardi menyatakan kegiatan ini merupakan bentuk partisipasi Bank NTB untuk ikut menyemarakkan rangkaian HUT Lobar. Pihaknya memberikan support ke panitia, sekaligus menyerahkan hadiah tabun-
gan yang diundi sejak bulan lalu. “Hadiah tabungan bagi nasabah Tambora dan Simpeda di Lobar berupa dua mobil, jenis Mobilio dan Etios. Ada juga hadiah lain berupa emas batangan dan kendaraan roda dua,”terang Sinardi. Menurutnya, total hadiah undian yang diserahkan oleh Bank NTB di seluruh NTB sebanyak 11 unit mobil untuk nasabah Tambora dan Simpeda. Hadian undian ini, jelasnya, juga bentuk apresiasi bank kepada nasabahnya yang menabung di Bank NTB. Menurutnya masyarakat NTB yang menabung di Bank
Direktur Pemasaran Bank NTB, Sinadri Kepala Bank NTB Cabang Gerung, Masusmenyerahkan hadiah kepada nasabah ung ikut senam massal di bencingah Kantor Bupati Lobar, Sabtu (5/3). Tambora asal Gerung.
Masusung
Direktur Pemasaran Bank NTB, Sinardi dan Kepala Bank NTB Cabang Gerung, Masusung pose bersama Plt Bupati Lobar, Sekda Lobar dengan para nasabah.
NTB, sangat berpeluang memperoleh hadiah undian ini. Selain itu, dari sisi rate bunga bank juga tidak tinggi. Jumlah nasabah dan nonimal tabungan Bank NTB di Lobar memiliki tren meningkat. Bank NTB juga memiliki komitmen membantu Pemda untuk menyalurkan kredit di Lobar. Menurutnya sejauh ini penyaluran kredit di Lobar lebih maju, selain punya nasabah komersial dari kalangan usaha hecil dan menengah. “Lobar juga sebagai pilot project, karena ada dibiayai dari kredit untuk pembangunan infrastruktur tahun 2015 lalu,”imbuhnya. Ia berharap, respon masyarakat semakin banyak menambung di Bank NTB di Lobar. Ia menambahkan, kemudahan yang diberikan Bank NTB sama saja dengan perbankan lain, namun yang membedakan dengan bank lain dari sisi service-nya.‘’Bank NTB tiga kali mendapatkan penghargaan nasional dari sisi pelayanan,’’klaimnya. Sementara itu, Kepala Bank NTB Cabang Gerung, Masusung menambahkan, kegiatan ini sebagai bentuk dukungan Bank NTB Cabang Gerung untuk memeriahkan HUT Lobar. Ke depan, ia memiliki strategi untuk meningkatkan nasabah di Lobar, yakni turun mengunjungi langsung pelaku UMKM dan dinas. “Tujuannya dua meningkatkan nasabah UMKM dan nasabah rutin,”tambahnya. Target tahun ini, pihaknya akan meningkatkan dana retail dan kredit produktif UMKM. Untuk menyemarakkan HUT Lobar pihaknya akan ada kegiatan lagi. Ia menambahkan, selain mobil ada juga hadiah berupa lima unit kendaraan roda dua, terbagi 3 di Gerung dan masing-masing 1 Narmada serta 1 di Tanjung. Hadiah lainnya 2 unit sepeda, kulkas, TV, magic com, HP, microwave (pemanas). Ada juga diserahkan doorprize bagi peserta berupa 10 HP, 5 kipas angin dan 2 sepeda. (her/*)
SUARA NTB
Senin, 7 Maret 2016
Halaman Halaman 14 14
Dinamika Antarpimpinan Dewan Dari Hal. 1 Pasalnya, seleksi Sekda dilakukan dengan mengacu kepada aturan yang berlaku yakni UU Aparatur Sipil Negara (ASN). ‘’Perbedaan pendapat itu biasa. Itu wajar, ini bagian dari dinamika. Seleksi ini jelas aturannya UU ASN, secara normatif. Kemudian pembentukan Pansel juga ada persyaratannya. Saya kira hanya persoalan waktu saja dibuka ke publik,’’ kata Amin ketika dikonfirmasi pekan kemarin di Mataram. Meskipun menyebabkan ketidakakuran antarpimpinan Dewan, Wagub mengatakan hal ini tak menyebabkan gaduh. Menurutnya, perbedaan pendapat antara kedua pimpinan Dewan terkait dengan seleksi Sekda itu hanyalah bagian dari dinamika. ‘’Kegaduhan itu tak ada. Kegaduhan itu di luar koridor hukum. Jangan berprasangka. Kalau dari awal berprasangka, ini yang membuat kegaduhan,’’ujarnya. Amin mengatakan sebagai
pimpinan, baik gubernur dan wagub juga mendengarkan masukan-masukan dari masyarakat. Dijelaskan, seleksi calon Sekda NTB telah ada standar atau aturan yang menjadi acuan. ‘’Ada mekanisme dan proses yang sedang berlangsung. Kalau persoalan teman-teman DPRD, saya apresiasi. DPRD itu dinamikanya tinggi tapi kekompakan tetap. Dalam seleksi Sekda, gubernur dan wagub tak bisa semaunya, karena ada UU ASN, ada regulasinya,’’ tandasnya. Ditambahkan, calon Sekda NTB pasti akan diketahui publik pada waktunya. Gubernur sebagai pengguna yang namanya Sekda, kata Amin, tentu harus cermat dan benarbenar mendalami hasil seleksi dari Pansel. ‘’Ini kan penggunanya adalah gubernur. Harus dipahami, yang namanya Sekda itu adalah jabatan karir, bukan jabatan politik. Sehingga wajar, ketika gubernur dan wagub, menghasilkan yang bisa diharpkan,’’ katanya. (nas)
Pemprov Harus Matangkan Kesiapan ”Menjual” NTB ke Presiden IDB Mataram (Suara NTB) Bila tidak ada halangan, April mendatang Presiden IDB akan berkunjung ke NTB. Pemerintah daerah harus benarbenar mematangkan kesiapan menjual seluruh potensi di NTB. Pengamat Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unram, Dr. M. Firmansyah mengatakan, ada beberapa keuntungan bagi NTB, atas kedatangan Presiden IDB. Diantaranya, sebagai industri keuangan tentu IDB punya jaringan kerjasama dengan investor dunia. Diharapkan IDB dapat merekomendasikan pada rekan bisnisnya untuk berinvestasi ‘’syariah’’ di NTB. Keuntungan ke dua, mengacu pada visi IDB, yaitu untuk menjadi pemimpin dalam mendorong pembangunan sosial-ekonomi di negara-negara anggota dan komunitas muslim di negara-negara nonanggota sesuai dengan syariah, maka ruang-ruang bisnis syariah di NTB dapat berpeluang dibantu IDB. Berbagai ruang dimaksud dilihat dari misi IDB diantaranya, komitmen mengentaskan kemiskinan, meningkatkan pembangunan manusia, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, ekonomi Islam, perbankan dan keuangan. Serta meningkatkan kerjasama antara negara-negara anggota, bekerjasama dengan mitra pembangunan. Dengan memperhatikan visi dan misi IDB, lanjut Firmansyah di Mataram, Sabtu (5/3), NTB perlu segera memberi gambaran IDB akan beberapa peluang pembangunan ekonomi syariah di daerah ini. Diantaranya, eksplorasi indus-
tri dan bisnis halal yang menguntungkan di NTB termasuk konsep wisata halal. “Pemerintah harus sudah merumuskan konsep wisata halal ini.Misalnya, makanan, pembiayaan proyek, hotel dan segala unsur syariah dapat terakmodir,” katanya. Selain itu, memaparkan berbagai masalah (penghambat) penerapan sistem keuangan syariah seperti sistem ijon, bank subuh dan lain-lain. Pemerintah perlu menyiapkan konsep-konsep untuk mengeliminir praktik-praktik tersebut dengan konsep sistem Islami. Pemerintah perlu menyiapkan konsep pembangunan modal sosial di NTB dalam mengentaskan kemiskinan berbasis syariah. Misalnya revitalisasi masjid sebagai pusat kegiatan (syariah dan bisnis) dan seterusnya. Ekspose peluang-peluang bisnis yang belum digarap secara luas seperti teluk Bima dan Kawasan Samota. ‘’Kita punya BPR (Bank Perkreditan Rakyat) yang sedang proses konsilidasi (penggabungan) yang punya banyak cabang dan mampu menggerakan ekonomi rakyat kecil. Bila berpeluang dapat dikembangkan untuk pengembangan BPR Syariah, sehingga praktik keuangan syariah menjadi lebih maju di NTB,” sarannya. Sebagai alumnus Timur Tengah, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi menurutnya dapat memanfaatkannya untuk mendapat ruang pembiayaan bisnis dari IDB. Karena hal yang sama pernah dilakukan Bupati Bantaeng, alumni Jepang, dan banyak mendapat bantuan atau hibah dari Jepang. (bul)
Firmansyah
RADIO
85 Persen Pegawai Pemprov Kualifikasi Jabatan Fungsional Umum Mataram (Suara NTB) Sekitar 85 persen pegawai Pemprov NTB memegang jabatan fungsional umum. Dari jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemproov yang berjumlah lebih dari 7.000 orang, baru sekitar 13-15 persen masuk dalam jabatan fungsional tertentu. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PANRB) akan segera melakukan penataan komposisi pegawai. Kedepannya, semua Aparatur Sipil Negara (ASN) harus memiliki jabatan fungsional tertentu. ‘’Kita masih dalam proses penataan, PP (Peraturan Pemerintah) nya masih belum turun. Kalau PP nya sudah ke luar, manajemen ASN akan ditata,’’ kata Kepala BKD dan Diklat NTB, Drs. H. Muh. Suruji ketika dikonfirmasi di Mataram, pekan kemarin. Suruji mengatakan, ke depannya, tidak ada lagi jabatan fungsional umum. Artinya, semua ASN harus punya jabatan fungsional tertentu. Apakah jabatan fungsionalnya arsiparis, perencana dan lainnya. ‘’Sehingga ke depan, orang itu bisa setiap saat dari fungsional tertentu ke struktural ketika dibutuhkan. Ketika tak dibutuhkan di struktural, dia bisa dikembalikan ke fungsionalnya,’’ujarnya. Untuk menjadi fungsional tertentu, kata Suruji dapat melalui beberapa mekanisme. Seperti perekrutan ASN melalui formasi umum CPNS. Namun ada juga melalui impassing, pendidikan dan pelatihan (Diklat) bagi ASN yang masih dalam jabatan fungsional umum. Kalau guru dan tenaga kesehatan itu melalui pendidikan formalnya. Kalau tenaga lain itu pendidikan dan pelatihan. Ada juga yang sudah melaksanakan fungsional, itu dia impassing,”terangnya. Mantan Kepala BKD dan Diklat Lombok Timur ini menambahkan, semua daerah di Indonesia akan melakukan penataan komposisi ASN tersebut, bukan hanya NTB. Sementara itu, terkait dengan rencana pemerintah pusat yang akan merasionalisasi ASN pendidikan SD, SMP dan SMA, Suruji mengatakan jumlahnya tidak banyak di NTB. ASN berpendidikan SD, SMP dan SMA itu saat ini sudah banyak yang akan memasuki usia pensiun.
Dikatakan, proporsi ASN Pemprov yang berpendidikan SMA ke bawah itu, jumlahnya terus menerus menurun tiap tahun. ‘’Kalau yang muda-muda (lulusan SMA), setelah PNS ikut kuliah lagi, atau tugas belajar,’’ tandasnya. (nas)
RADIO
Halaman 15
SUARA NTB Senin, 7 Maret 2016
Hasil Pertandingan Sepak Bola Liga Premier Inggris Sabtu, 5 Maret 2016 20:45 Tottenham Hotspur 2 vs 2 Arsenal 23:00 Chelsea 1 vs 1 Stoke City 23:00 Manchester City 4 vs 0 Aston Villa 23:00 Newcastle United 1 vs 3 Bournemouth Minggu, 6 Maret 2016 01:30 Watford 0 vs 1 Leicester City La Liga Spanyol Sabtu, 5 Maret 2016 23:00 Real Madrid 7 vs 1 Celta Vigo Serie A Italia Sabtu, 5 Maret 2016 03:45 Roma 4 vs 1 Fiorentina Minggu, 6 Maret 2016 01:00 Hellas Verona 0 vs 3 Sampdoria 03:45 Napoli 3 vs 1 Chievo 19:30 Torino 1 vs 1 Lazio
Jadwal Pertandingan Sepak Bola
Petarung NTB akan Jajal Atlet Jabar Mataram (Suara NTB) Tidak ikut sertanya atlet Jawa Barat (Jabar) di Pra-PON Tarung Derajat di Bogor, Jabar 2015 membuat atlet tarung derajat NTB tertantang untuk menjajal potensi atlet Jabar. Oleh karena itu sebanyak 10 atlet tarung derajat NTB mengagendakan try out (uji tanding) dengan atlet Jabar, Maret mendatang. “Untuk program try out kami tahun ini, kami akan menjajal atlet Jabar,”ucap Pelatih Tarung Derajat NTB, Dedy Noor Cholish yang dihubungi Suara NTB, Sabtu (5/3). Dedy yang didampingi rekannya sesama pelatih, Abdul Khair menjelaskan rencana
atletnya untuk melakukan uji tanding dengan atlet Jabar sudah disampaikan langsung kepengurusan tarung derajat perwakilan Jabar. Informasinya tak hanya atlet NTB yang akan melakukan try out ke Jabar. Namun ada beberapa provinsi lain juga akan
melakukan try out dengan atlet Jabar. Sementara itu atlet NTB mengagendakan try out dengan atlet Jabar akhir Maret mendatang. Rencananya NTB akan menurunkan sebanyak 10 atlet, yakni empat putri dan enam atlet putra. “
kesepuluh atlet yang akan dikirim try out itu adalah atlet yang dipersiapkan mengikuti PON Jabar 2016. Kontingen NTB memilih Jabar sebagai lawan uji tanding karena atlet NTB ingin mengintip potensi atlet Jabar. Menurut Dedy provinsi Jabar punya segudang atlet unggulan, sehingga atlet NTB harus banyak belajar dari atlet Jabar. Apalagi tidak ikutsertanya atlet Jabar di Pra-PON Jabar membuat atlet NTB semakin penasaran untuk menguji at-
let Jabar. Harapannya, hasil uji tanding nanti bisa menambah pengalaman atlet NTB dalam menghadapi PON Jabar 2016. Sebagaimana diketahui, atlet Jabar tidak ikut serta dalam Pra-PON 2015, pasalnya selaku tuan rumah, Jabar secara otomatis meloloskan atlet ke PON meski tanpa harus mengikuti Pra-PON, dan sementara itu NTB berhasil meloloskan 10 atlet ke PON dan mengantongi 1 emas, 2 perak dan 3 perunggu. (fan)
Liga Champions Rabu, 9 Maret 2016 03.45 Real Madrid vs AS Roma @beIN Sport 1 03.45 VFL Wolfsburg vs KAA Gent @beIN Sport 2 Kamis, 10 Maret 2016 03.45 Zenit St Petersburg vs SL Benfica @beIN Sport 2 03.45 Chelsea vs Paris Saint Germain @beIN Sport 1 Waktu siaran berdasarkan zona Waktu Indonesia Tengah (WITA), sesuai dengan di NTB dan sekitarnya. Jadwal dapat berubah sewaktu-waktu, sesuai kebijakan stasiun televisi.
Syamsul Fikri Kembali Ketuai Inkai Sumbawa Sumbawa Besar (Suara NTB) Inkai Kabupaten Sumbawa menggelar Muscab ke 9 di LLK Labuan Badas, Sabtu (5/3). Dalam hal ini Samsul Fikri kembali terpilih sebagai ketua Inkai kabupaten Sumbawa periode 2015-2019. Setelah dua periode sebelumnya yakni, periode 2006-2011, dan 2011-2015, posisi ketua diembannya. Diharapkan periodesasi ketiga ini menjadi periodesasi emas untuk mengembangkan Inkai Sumbawa jauh lebih baik kedepan. Dalam pemilihan ketua baru ada dua kandidat calon, yakni Syamsul Fikri dan Varian Bintoro. Dari 25 ranting yang aktif, 19 diantaranya memilih Syamsul Fikri dan 4 memilih Varian Bintoro. Sementara 1 ranting berhalangan hadir. Adalam hal ini pemilihan dilakukan dengan proses poting terbuka. Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan pemilihan Kordinator Majelis Sabuk Hitam. Yang mana tugasnya bertanggungjawab terhadap mutu dan teknik Karate dan Inkai di Kabupaten Sumbawa. Dari 4 calon kandidat, Herman Yanto terpilih sebagai ketua dengan perolehan 8 suara, Lukman Hakim 4 suara, Ardi 3 suara, dan Herman Susanto 0 suara. Ketua panitia Muscab, yang juga ditunjunk langsung sebagai sekretaris Inkai, Hafifuddin, SH menyampaikan dengan kembali terpilihnya kembali Syamsul Fikri, diharapkan dapat membawa Inkai Kabupaten Sumbawa lebih maju dari sebelumnya. Apa yang menjadi kekurangankekurangan pada periode sebelumnya agar dapat ditingkatkan lagi. Baik dari segi komunikasi dengan atlit dan pelatih, dan lebih aktif dan eksis membantu perkembangan Inkai di Sumbawa. Ia menilai apa yang menjadi visi dan misi Syamsul Fikri untuk kemajuan Inkai Sumbawa sangatlah bagus. Yang salah satunya berencana mengadakan kejuaraan Inkai Bali-Nusa Tenggara memperebutkan Piala Bupati Cup. “Ditengah kesibukannya, beliau masih tetap memperhatikan Inkai di kabupaten Sumbawa. Kami sangat mendukung apa yang diagendakan Pak Fikri. Semoga Inkai di kabupaten Sumbawa semakin lebih maju dari sebelumnya,” tukasnya. Sementara itu, ketua Inkai Kabupaten Sumbawa Syamsul Fikri, mengatakan di periodesi pertama dirinya sebagai ketua 2006-2011 ia menanamkan tonggak Inkai. Dengan mengadakan beberapa even-even, diantaranya kejuaraan sekabupaten Sumbawa dan sepulau Sumbawa memperebutkan kejuaraan Ketua DPR Cup pada tahun 2008 lalu . Sedangkan Periode kedua 20112015, masa pemulihan dan pembenahan internal Inkai. Sementara di periode ketiga ini, periode 2015-2016 akan diupayakan menjadi periodesasi emas. Dimana sebagai langkah awal akan membentuk terlebih dahulu susunan kepengurusan baru, dan pembenahan ranting-ranting. “Jelas untuk pembinaan atlet Inkai Karate, saya kira dari ranting dulu,” sebutnya. Tentunya, dalam pembinaan atlet harus ada even-even yang diselenggarakan, entah itu kejuaraan antar ranting dan sebagainya. Mengingat tahap kejuaraan antar ranting sudah berlalu, kedepannya akan diselenggarakan even yang lebih spektakuler dalam skala besar. Tidak hanya regional tetapi kejuaraan Bali-Nusa Tenggara yang memperebutkan piala Bupati Cup. Untuk mendukung hal tersebut, ia akan mengupayakan pebuatan Dojo (tempat latihan) di Sumbawa. Yang nantinya diharapkan tempat diselenggarakan kejuaraan, pembinaan atlet dan lain sebaginya. Bahkan masih banyak target-target lain yang akan coba diupayakan. Sehingga nantinya diharapkan cabang olahraga (cabor) terutama Inkai akan menghasilkan atlet kebanggan dari pemerintah kabupaten Sumbawa. “Kita berharap seluruh cabor terutama Inkai akan menghasilkan atlet untuk kebanggan Pemerintah sekarang. Di pemerintahan Husni-Mo yang Hebat dan Bermartabat, cabor itu juga harus Hebat dan Bermartabat,” tukas Syamsul Fikri.(ind)
(Suara NTB/ist)
JALUR JUARA – Penyerang sayap Leicester City, Riyad Mahrez, merayakan gol tunggalnya ke gawang Watford. Gol kemenangan tersebut menjaga Leicester tetap di jalur juara Liga Inggris hingga pekan ke 29 kemarin.
Mahrez Jaga Leicester di Jalur Juara Watford Gol tunggal yang dicetak pemain Leicester City, Riyad Mahrez, mengantarkan timnya membekuk tuan rumah Watford dengan skor 1-0 dalam laga lanjutan pekan ke29 Liga Inggris di Stadion Vicarage Road, Minggu dini hari kemarin. Kemenangan itu mengantarkan tim besutan Claudio Ranieri makin mantap di puncak klasemen sementara dengan koleksi 60 poin, terpaut lima poin dari peringkat kedua Tottenham Hotspur (55) yang di laga lain ditahan imbang Arsenal (52) dengan skor 2-2. Sepanjang laga kedua tim bermain cukup imbang, terlihat dengan penguasaan bola yang sama kuat. Meski demikian, Leicester lebih agresif sekaligus efektif dalam membangun serangan, dengan melepaskan 14 kali percobaan
yang tujuh di antaranya menemui sasaran. Sebaliknya Watford melakukan 11 kali percobaan tembakan namun hanya empat di antaranya yang menemui sasaran. Keberuntungan juga seolah tengah mengabaikan tuan rumah, pasalnya bola tendangan bebas yang disambut Nathan Ake hanya menyerempet mistar gawang pada menit 11. Sebaliknya meski cukup kesulitan, Leicester akhirnya meraih keunggulan pada menit 56 saat Mahrez melepaskan tendangan melengkung dari tepian kotak penalti ke sudut kiri yang tak mampu dijangkau penjaga gawang Heurelho Gomes. Leicester berhasil mempertahankan keunggulan tersebut hingga wasit Jonathan Moss meniup peluit tanda laga usai. Sementara itu, Manchester
City menggulung tim tamu Aston Villa dengan skor 4-0 saat melakoni laga lanjutan pekan ke-29 Liga Inggris di Stadion Etihad, Sabtu. Sergio Aguero menyumbangkan dua gol untuk kemenangan City, sementara Yaya Toure dan Raheem Sterling masingmasing mencetak satu gol. Aguero sebetulnya berkesempatan mengemas trigol bila saja mampu menjadi algojo yang baik kala timnya memperoleh tendangan penalti pada menit 73. Berkat kemenangan tersebut, City yang belum beranjak dari peringkat empat klasemen kini mengoleksi 50 poin dan hanya berjarak dua poin dari Arsenal (52) di posisi ketiga. City memiliki keuntungan karena masih menyimpan satu pertandingan yang belum dijalani. West Ham United berhasil
Tim Transisi Harapkan Klub Dukung Reformasi PSSI Jakarta (Suara NTB) Anggota Tim Transisi, Diaz Hendropriyono mengharapkan klub sepak bola yang ada di Indonesia mendukung reformasi PSSI yang dipromotori oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). “Klub adalah sekutu penting dalam mereformasi PSSI. Mereka harus diperlakukan sebagai partner yang setara. Makanya kami harus merangkulnya,” kata Diaz Hendropriyono dalam keterangan pers di Jakarta, Minggu kemarin. Menurut dia, peran Tim Transisi dalam mereformasi PSSI memang vital. Sebagai kepanjangan tangan dari pemerintah pihaknya akan terus melakukan komunikasi dengan klub yang merupakan satu dari stakeholder persepakbolaan nasional selain PSSI dan pemerintah. Diaz menegaskan, reformasi harus dilihat sebagai sebuah proses evoluasi atau sebuah proses yang akan terus berjalan dan bukan sebuah revolusi semalam. Dengan reformasi di tubuh PSSI diharapkan akan menjalar kebawah yaitu dengan memperbaiki perilaku dan manajemen klub sehingga menuju
(Suara NTB/ist)
Diaz Hendropriyono ujungnya yaitu perbaikan sepak bola nasional. Dengan adanya proses, kata dia, pihaknya menghimbau kepada Kemenpora untuk tidak gegabah dalam pencabutan pembekuan PSSI hingga paling tidak ada itikad baik dari oknum pengurus PSSI untuk mendukung reformasi persepakbolaan nasional. “Semua pihak harus terbuka terhadap berbagai strategi baru yang inovatif dengan sasaran mempermudah proses reformasi PSSI ini. Makanya komunikasi dengan semua pihak harus dilakukan,” kata Diaz menambahkan.
Masalah persepakbolaan nasional hingga saat ini memang belum ada titik terang. Pencabutan pembekuan yang diharapkan oleh PSSI di bawah pimpinan La Nyalla Mattalitti melalui Komite ad hoc Reformasi PSSI juga belum teralisasi. Pihak Kemenpora bahkan mengajukan sembilan syarat jika pembekuan minta dicabut. Namun, syarat yang dikeluarkan banyak mendapatkan respon yang kurang positif baik dari PSSI maupun kalangan persepakbolaan nasional. Syarat yang diajukan dinilai kurang logis. Salah satu syarat yang menjadi sorotan adalah menjamin bagi tercapainya prestasi tim nasional sebagai juara satu dalam event Piala AFF 2016, SEA Games 2017, lolos pra-kualifikasi Piala Dunia 2018 dan Asian Games 2018. Namun, pihaknya Kemenpora menyatakan jika syarat tersebut belum final. Tim Transisi sendiri, saat ini juga mulai bergerak cepat untuk mempersiapkan konsep kompetisi yang akan segera digulirkan. Sebagai pengganti PSSI, tim yang diketuai Bibit Samad Rianto itu berusaha menjalankan tugasnya hingga semua permasalahan sepak bola nasional tuntas. (ant/bali post)
membalikkan keadaan dan sukses menundukkan Everton dengan skor 3-2 dalam laga lanjutan pekan ke-29 Liga Inggris di Stadion Goodison Park, Liverpool, Sabtu. Tim besutan Slaven Bilic itu sebetulnya tertinggal lebih dulu lantaran gol Romelu Lukaku pada menit 13 dan Aaron Lennon menit 56 yang membawa Everton unggul 2-0. Namun perlahan tapi pasti West Ham akhirnya berhasil memanfaatkan keunggulan jumlah pemain sejak Kevin Mirallas diusir wasit Anthony Taylor dari lapangan pada menit 34, seteah menerima kartu kuning kedua akibat melakukan pelanggaran terhadap Aaron Cresswell. West Ham yang sejak awal babak kedua menambah daya dobrak menurunkan Andy Carroll menggantikan Reece Oxford dan secara beruntun
Alex Song untuk Pedro Obiang serta Diafra Sakho atas Emmanuel Emenike, baru menuai buah kegigihan mereka pada menit 78. Mark Noble mengirimkan umpan lambung yang disambut tandukan keras oleh Michail Antonio untuk mengubah kedudukan menjadi 2-1. Tiga menit berselang West Ham menyamakan kedudukan lagi-lagi lewat sebuah tandukan kali ini melalui kepala Sakho yang menyambut umpan silang terarah kiriman Dimitri Payet. Petaka besar terjadi bagi Everton pada menit-menit pengujung laga saat Sakho membalas jasa Payet dengan mengirimkan umpan lewat sundulan kepalanya dan diselesaikan oleh gelandang Prancis itu dengan tendangan melewati selangkangan penjaga gawang Joel Robles. (ant/bali post)
Anggun Harus Istirahat Panjang Mataram (Suara NTB) Sakit gejala tipes yang diderita atlet panjat tebing, Anggun Yolanda memang mendapat perawatan serius pihak Rumah Sakit Umum (RSU) TNI/Angkatan Darat NTB. Sejauh ini pihaknya tetap memantau kondisi kesehatan atlet panjat tebing hingga tiga hari terakhir. Namun, tim pendamping Pelatda cabor panjat tebing menyarankan Anggun untuk istirahat panjang. Kepala Rumah Sakit RSU TNI/Angkatan Darat NTB, Dr. Indarto, yang dikonfirmasi via ponselnya, Minggu (6/3) kemarin mengatakan hasil pemeriksaan kesehatan atlet panjat tebing, Anggun oleh pihaknya, Kamis (3/3) malam lalu, bahwa Anggun mengalami gejala sakit tipes. Sehingga pihaknya menyarankan Anggun istirahat selama tiga hari. “Kita sudah meminta atlet itu istirahat selama tiga hari. Kalau kondisinya sudah membaik, dia bisa kembali latihan seperti biasa,” ucapnya. Indarto berharap Anggun dapat sembuh secepatnya. Menurutnya, selama tiga hari ini pihak RSU AD tetap mengawasi perkembangan atlet. “Saya berharap kondisi kesehatan Anggun bisa membaik setelah tiga hari yang ditentukan. Dan pihaknya kata Indarto telah mengutus or-
ang untuk memantau kondisi Anggun, harapan Indarto, Anggun sudah bisa kembali latihan, Senin (7/3) hari ini. Sementara itu Tim Pendamping Pelatda Cabor Panjat Tebing, Drs. Safrudin M.Pd yang dikonfirmasi Suara NTB tentang kesehatan atlet panjat tebing belum mengetahui perkembangan terakhir atletnya. Menurutnya, bila Anggun mengalami gejala tipes sebaiknya Anggun istirahat dari kegiatan latihan, karena bila dipaksa menjalani program latihan berat dia khawatir akan berdampak buruk pada kesehatan atlet. “Kalau ada gejala tipes, sebaiknya Anggun harus istirahat panjang. Karena dia tidak akan mampu melaksanakan program latihan Pelatda PON yang beban latihannya sangat berat, kalau dipaksa bisa fatal akibatnya” jelasnya. Menurut pemahaman Dosen F-POK IKIP Mataram itu , atlet yang terkena gejala sakit tipes tidak akan mampu menjalani program latihan berat karena kondisi fisik atlet yang bersangkutan cenderung lemah. Dan bila atlet itu dipaksa untuk melaksanakan program latihan berat tidak akan mungkin sanggup. Dan bila dipaksakan justru akan berdampak buruk pada kesehatan atlet. (fan)
SUARA NTB
SUARA NTB Senin, 7 Maret 2016
Halaman 16 (Suara NTB/ron)
Endank Soekamti
Nikmati Keindahan Lombok Sambil Bikin Album Mataram (Suara NTB) – Grup band yang lahir tahun 2001, Endank Soekamti menawarkan konsep yang baru tentang cara mengolah kreativitas. Grup band yang berasal dari Jogjakarta ini sengaja liburan ke Lombok Juni 2015 lalu untuk memproduksi albumnya yang ketujuh. Album yang berisi 17 item lagu ini diluncurkan pada, Sabtu (5/3). “Bukan cuma syuting video klip aja, tapi kami mencoba melakukan rekaman outdoor. Selama ini, dalam proses memproduksi sebuah album, semua orang terpaku untuk rekaman di dalam ruangan. Outdoor recording ini merupakan cara baru yang pertama kali kami coba lakukan,” tutur Alex Soekamti vokalis sekaligus pemain bass ketika diwawancara Suara NTB. Seluruh lagu yang termuat dalam album terbaru ini dikreasikan lalu di produksi di Gili Sudak, Kawasan Sekotong Lombok Barat. Selain mengeksplorasi keindahan alam setempat menjadi video klip serta lirik lagunya, grup band yang beranggotakan tiga orang personil ini juga menelurkan lagu – lagu yang khas ala gaya mereka. “Di Gili Sudak, kami
melakukan proses produksi selama satu bulan penuh. Tepatnya pada bulan puasa. Kami memilih gili tersebut karena suasananya yang mendukung. Pertama sepi, kedua bisa jadi pulau privat sehingga ketika kami main musik, warga tidak terganggu dan ketika kami rekaman, prosesnya juga tak terganggu,” jelasnya. “Awalnya yang paling penting anak – anak (tim produksi, red) liburan. Prinsip saya, berkarya bertamasya, bertamasya ya berkarya,” imbuhnya. Ia mengemukakan, satu demi satu lagu yang direkamnya langsung dipublis melalui jejaring sosial (youtube). Dalam album yang berjudul Seokamti Day ini, mereka menciptakan satu lagu dengan lirik berbahasa sasak. Lagu ini dibuatnya
sebagai dedikasi serta apresiasinya terhadap keindahan alam di daerah ini. “Kesan kami selama berada di Lombok ini sangat menyenangkan. Sebab, pesona alamnya luar biasa indah. Jadi kami bikin satu lagu dalam album ini yang judulnya Endak Lalo Juk Lombok, isinya siapapun yang datang ke Lombok pasti bakal ketagihan untuk datang kembali,” tuturnya. “Semua lagu yang menjadi isi album ke 7 ini merupakan hasil kreatifitas kami selama berada di Lombok. Ada juga lirik lagu yang kami ciptakan secara berjamaah bersama rekan – rekan soekamtis (komunitas fans Endank Soekamti). Kemudian satu demi satu lagu yang selesai direkam langsung kita upload supaya bisa dinikmati semua orang,” ujarnya lagi.
Para personil Endang Soekamti awalnya hanya iseng – iseng bermain musik. Berangkat dari peristiwa manggung dadakan itu, Alex Soekamti, Dory Soekamti dan Ary Soekamti jadi keterusan mendirikan sebuah grup band. “Awalnya cuman iseng, waktu itu kami bertiga ini ngeband mendadak. Acara perayaan tahun baru belum kelar sementara semua band udah mentas semua. Kami yang jadi panitia berinisiatif negisi panggung. Dan akhirnya keterusan jadi band betulan sampe sekarang,” kenang Alex tentang riwayat hidup kelompok bermusiknya. Nama Soekamti jelas Alex, diambil dari nama mantan guru semasa SMA-nya. Sementara sebutan Endang merupakan kosa kata yang dicomot begitu saja untuk melengkapi kata Soekamti. “Betul, Band ini awalnya becanda – becandaan aja. Taunya sekarang udah cetak album lagi. Ya begitulah perjalanan kami dalam berkarya,” tandasnya. (met)
Pemprov Alokasikan Rp 138 Miliar Lanjutkan Program PRIM 2016 Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB mengalokasikan anggaran sekitar Rp 138 miliar untuk melanjut-
HILANG HILANG STNK R2 DR2780BK NOKA/NOSIN : MH1JF21179K250448/JF21E1249184 AN. ABDUSSHOBUR AL-AZHARY HLG DISEKITAR PASAR PAGESANGAN KOTA MATARAM HILANG STNK R2 HONDA DR3298HP NOKA/NOSIN : MH1JFD221DK479624/ JFD2E-2478705 AN. SUHARTI HLG DISKTR JL. MAJAPAHIT KOTA MATARAM
kan program Provincial Road Improvement and Maintenance (PRIM) bantuan lembaga inisiatif infrastruktur Australia untuk Indonesia (IndII). Sebelumnya, program PRIM fase I (2013-2015) telah dilaksanakan dengan alokasi anggaran Rp 250 miliar lebih. “Program PRIM lanjut tahun (2016) ini. Kurang lebih Rp 138 miliar,” kata Kepala Dinas PU NTB, Ir. Wedha Magma Ardi, M.TP dikonfirmasi Suara NTB, pekan kemarin di Mataram. Skema pembiayaan lanjutan program PRIM ini sama seperti fase I. Dimana, 60 persen oleh pemerintah daerah dan 40 persen oleh pemerintah Australia. Melalui pro-
gram PRIM dan dana yang bersumber dari pusat dalam bentuk Dana Alokasi Khusus (DAK), kata Ardi, tingkat kemantapan jalan provinsi di daerah ini telah mencapai 72 persen lebih. “Kemantapan jalan provinsi kita saat ini sudah 72 persen. Dengan adanya tambahan PRIM sama DAK mudahan kita mendekati target RPJMD. Targetnya 76 persen, sekarang kita masih minus 4 persen,”ucapnya. Ditanya, seberapa panjang jalan yang akan diperbaiki dan pemeliharaan melalui program PRIM 2016 ini, Ardi tak tahu persis datanya. Namun panjangnya bisa mencapai ratusan sam-
pai ribuan kilometer. “Tahun depan bertambah lagi kemantapan jalan provinsi ini. Kalau PRIM sekitar ratusan km lebih tahun ini. Disitu ada peningkatannya, dan ada pemeliharaannya,” jelasnya. Ardi menambahkan, seluruh paket pekerjaan jalan yang berada di bawah Bidang Bina Marga sudah tayang di Unit Layanan Pengadaan (ULP). Ditargetkan, bulan Maret ini seluruh paket pekerjaan infrastruktur jalan sudah tuntas lelang. “Mudah-mudahan ndak ada proyek yang diakhir tahun. Kalau tak ada sanggah menyanggah (hasil lelang). Kalau ada bisa mundur dia,” tandasnya. (nas)
Judul : Identitasmu, Pemenang! | Penulis : Baiq Ilda Karwayu | Editor : Otty Widasari | Penerbit : Forum Lenteng & Yayasan pasirputih | Cetakan : Pertama, Jakarta, Februari 2016.
Puisi yang Merekam Kehidupan PUISI dalam bentuknya yang padat, dengan kekuatan pada setiap pilihan kata, yang disebut diksi. Dapat pula merekam setiap depa kehidupan di lingkungan penulis menetap. Kehidupan yang dirasai itu, diresapi, lantas imaji yang ditangkap dalam setiap interaksi dituangkan dalam wujud puisi. Baiq Ilda Karwayu, seorang penyair perempuan muda yang dimiliki NTB, menuangkan apa yang ia rasai saat menjadi salah satu seniman partisipan dalam proyek akumassa chronicle. Ia, menangkap semua kehidupan masyarakat dan orang-orang di sekitarnya, yang dalam proyek kesenian ini berlangsung di Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, NTB. Maka lahirlah buku Puisi berjudul Identitasmu, Pemenang!. Sebuah buku puisi yang dibuat dalam waktu relatif singkat, kurang lebih satu setengah bulan, dan merekam kehidupan yang terjadi di Pemenang saat proses akumassa chronicle berlangsung. Baiq Ilda Karwayu, juga berproses bersama sejumlah seniman lainnya. Sehingga buku puisi ini tidak melulu menampilkan kehidupan Pemenang, tapi juga menampilkan kehidupan para seniman yang terlibat dalam akumas-
sa chronicle. Otty Widasari, dalam pengantarnya, menyebutkan kumpulan puisi Baiq Ilda Karwayu ini mencatat geliat sebuah kota kecil layaknya seorang jurnalis. Dan buku kumpulan puisi ini adalah sebuah kronik. Meski begitu, pembaca tidak melulu menerima setiap larik puisi ini seperti membaca sebuah catatan perjalanan atau laporan jurnalistik semata. Melalui puisi, imajinasi pembaca ikut terpantik menelusuri setiap kejadian yang dituangkan. Seperti puisi berjudul Kusir Cidomo. kosong matamu/ mengurai temali lisan/mendengar angin/menata rindu pada batu/mendongeng/kita/ menonton hatimu/ —monoton Pembaca dipaksa untuk memaknai di kepala masingmasing, tentang apa yang ditulis. Sehingga puisi yang ditulis dalam sebuah rangkaian program tidak sebatas mencatat peristiwa semata. Tanpa memberikan sentuhan imaji dalam puisi. Buku puisi ini berisikan 40 puisi yang berasal dari pengamatan dan pengalaman berproses dari Ilda Karwayu saat bersentuhan dengan kehidupan Pemenang, dan tentu saja, persentuhannya dengan sejumlah seniman partisipan
lainnya dalam proyek akumassa chronicle ini. Oleh karena itulah, sejumlah puisi di buku Identitasmu, Pemenang! Berisikan puisi yang menggambarkan proses kreatif dari sesama seniman yang terlibat dalam proyek ini. Seperti puisi yang berjudul Nash Januna’s Mime, menapak bayang wajah putih/memaksa kita membaca cermin/ (mata) milik saudara Ampas cerita kemarin/ baiknya terhelat/dalam catatan/pahit......... Puisi-puisi Ilda Karwayu memang berisikan kehidupan yang dirasainya dalam waktu yang relatif singkat. Dalam persentuhannya itu, ia menuliskan sejumlah puisi. Tetapi, puisi-puisinya tidak kehilangan daya kontemplatif serta kedalaman makna. Sehingga tidak berakhir seperti catatan jurnalistik semata. Memang harus diakui, kebanyakan puisi-puisi Ilda Karwayu dalam kumpulan puisi ini terasa sedikit berbeda dibandingkan dengan puisi Ilda sebelumnya. Di puisi ini ia menuliskan puisi dengan sedikit lebih “terang”. Tidak seperti puisinya di luar buku ini yang memiliki kecenderungan “gelap” dalam setiap puisinya. (ron)
Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, M. Kasim, Darsono Yusin Sali, Sahmad Darmi, M. Yusrin Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi, Yoni Ariadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami, Indra Jauhari. Dompu : Nasrullah. Bima : Rafiin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaludin, Muhammad Kasim. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 15.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 20.000/mmk. Display F/C : Rp 25.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 15.000./ mmk. Iklan Advertorial : Rp 10.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (25 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 250.000/kavling. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 75.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 80.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.500. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post, Jalan Kepundung 67 A Denpasar.
SUARA NTB
Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.
SUARA NTB
Senin, 7 Maret 2016
Halaman 17
RUPA-RUPA
RUPA-RUPA
MENU : NASI KELOR, NASI LEBUI, BEBALUNG, SOTO, PELECING, RUJAK, ES KELAPA MUDA TEMAT & MENERIMA PESANAN NASI KOTAK, SNACK KANTOR. HUBUNGI IBU IDA AHMADI HP 081907415439
gin Belajar n i P ANIMASI ? SETIAP MINGGU PAGI - SORE DI TAMAN MAYURA
HUBUNGI :
081917002381
COUNTER PAINT ART GALLERY MINIMALIS LUNA MAYA EKAGITT
Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan
Penjualan dgn Fee 3% Tanpa dikenakan biaya & tidak mengikat
Rp. 995 Jt
BEKAM
SUARA NTB
Senin, 7 Maret 2016
Halaman 18
PT.GNE Tampil dengan Struktur Kepengurusan Baru PT.GNE, Drs. H. Lalu Mudjitahid dan Komisaris Utama Zainul Aidi, SP. Mudjitahid pada kesempatan itu menyebutkan bahwa semua tugas yang diberikan merupakan amanah yang harus diemban dan harus dipertanggungjawabkan. Apalagi yang menjadi pengurus merupakan anak muda dengan ide nya 11 orang. Untuk manager sebe- dan gagasan yang fresh. Sebab pelumnya sebanyak tujuh orang, saat kerjaan ini berkaitan dengan orang ini hanya mencapai empat orang. banyak dan menjadi salah satu moBerbagai perubahan pada struktur tor penggerak perekonomian NTB kepengurusan ini diharapkan dap- pada umumnya. ‘’Ini semua merupakan amanah at menambah efisiensi kepenguruyang harus dijunjung dan harus san pada periode 2016-2021. ‘’Kita memiliki formasi kepengu- dipertanggungjawabkan dengan rusan yang baru dengan beberapa baik. Jangan cepat puas dengan apa perubahan. Semua masih ada, yang kita dapatkan saat ini. Karesemoga dengan generasi muda ini na masih banyak hal yang bisa kita bisa membuka ide dan mengem- lakukan,’’ kata Mudjitahid. Ia juga memaparkan perubahan bangkan diri seluas-luasnya untuk dirinya dan untuk orang banyak,’’ dan perbedaan kepengurusan sejak pertama PT.GNE dirintisnya. Pada harapnya. Syahdan mengimbau kepada se- tahun 2007, Mudjitahid menjadi mua karyawan PT.GNE agar beker- Direktur Utama dengan segala upja keras untuk kemajuan perusa- aya bersama dengan pengurus pada haan dan kemajuan daerah. Sebab saat itu. Pengurus saat ini pun diBUMD merupakan salah satu sum- harapkan dapat melakukan hal yang ber pendapatan daerah. Sehingga lebih, terlebih saat ini telah menghperlu dikelola dengan lebih baik agar adapi persaingan MEA. Sebab berbitercapai semua keinginan untuk me- cara mengenai BUMD, maka berbicara mengenai masyarakat luas. majukan perekonomian warga. ‘’Kita harus memikirkan apa yang ‘’Ada banyak hal yang perlu kita bsia kita berikan untuk NTB ini, buperbaiki sehingga kedekan hanya apa yang kita pannya kita bisa lebih bisa dapatkan dari NTB. kuat dan lebih tangguh. Sebab apa yang kita lakukan Sehingga bisa mencauntuk kesejahteraan kita berpai kesejahteraan, sama,’’ kata Mudjitahid. kita bantu pemerintah Hal sama juga disampaiuntuk meningkatkan kan Komisaris Utama perekonomian PT.GNE Zainul Aidi. Ia menmasyarakat NTB. Ini jabarkan betapa peran PT. adalah amanah,’’ teGNE sangat besar gas Syahdan. untuk membantu Hadir pemerintah pada acdalam menara silagurangi turahjumlah mi itu, k e Komismiskia r i s Zainul Aidi
PT. Gerbang NTB Emas (GNE) merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang aneka industri. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ini merupakan salah satu perusahaan yang diandalkan oleh Pemprov NTB untuk mendatangkan pendapatan bagi daerah.Terlebih kehadirannya dapat menjadi lapangan pekerjaan bagi banyak orang warga NTB. SAAT ini PT.GNE telah hadir dengan wajah kepengurusan yang baru dan dengan semangat yang baru pula. Periode kepengurusan ini juga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas industri di NTB. Selain itu juga diharapkan dapat membantu pemerintah provinsi untuk melakukan percepatan pertumbuhan ekonomi. ‘’Mau tidak mau kita harus persiapkan diri untuk hadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) terutama persaingan yang semakin kuat. Dengan struktur baru ini saya harapakan kita semua bisa berpacu dan berkompetisi dalam menghadapi MEA ini dengan ide-ide inovatif dari semua kita yang ada di sini,” kata Direktur Utama PT.GNE H. Syahdan Ilyas, MM saat silaturahmi dengan pengurus baru PT.GNE, di Mataram, Sabtu (5/3). Dalam kepengurusan baru ini, ada beberapa struktur yang dipangkas dari kepengurusan sebelumnya. Pada kepengurusan sebelumnya jumlah supervisor mencapai 22 orang. Namun saat ini ha-
H.L.Mudjitahid
FOTO BERSAMA -Pengurus PT.GNE yang baru, foto bersama usai acara silaturahmi, Sabtu (5/3). nan dan meningkatkan perekonomian. Sehingga perlu adanya kerja yang lebih keras dari pengurus saat ini untuk terus berjuang dalam menyelesaikan tugas yang telah diberikan. ‘’PT.GNE harus bisa menjadi motor penggerak perekonomian masyarakat NTB. Karena kita bergerak pada banyak bidang, sudah semestinya kita bersamasama berjuang untuk kemajuan kita bersama,’’ k a t a Zainul Aidi.
H.Syahdan Ilyas
Kepala Biro Ekonomi Setda NTB Dr.H. Manggaukang Raba, MM pada kesempatan itu mengapresiasi peran PT.GNE dalam memajukan perekonomian NTB. Ia juga berpesan agar para pengurus baru harus lebih kompak dan menghidari perpecahan antaranggota. Sebab itu akan berpengaruh terhadap kinerja dan akan berpengaruh terhadap perusahaan. Ia juga mengingatkan agar para pengurus baru tetap memberikan ide-ide dan gagasan baru untuk kemajuan PT GNE dan kemajuan perekonomian warga. Sebab saat ini persaingan MEA akan semakin sulit. ‘’Jabatan itu tidak diminta, tapi ia adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan. Sangat besar harapan saya agar semua BUMD dapat menyumbang untuk daerah sebanyak Rp 100 miliar setiap tahunnya. Semoga ini bisa
terwujud dan ini merupakan tanggung jawab kita semua,’’ kata Manggaukang. Dalam silaturahmi kali ini diharapkan semua pengurus baru dapat mengemban tugas dan amanah yang diberikan dengan sebaik mungkin. Sebab itu berkaitan dengan kepercayaan baik secara pribadi maupun secara kelembagaan. (lin/*)
H.Manggaukang Raba
Lampiran Surat Keputusan Direksi Nomor : 01/GNE-DIR/Kpts/III/2016
STRUKTUR ORGANISASI PT. GERBANG NTB EMAS
RUPS KOMISARIS
KOMISARIS UTAMA
Drs. H.L. MUDJITAHID
ZAINUL AIDI DIREKTUR UTAMA Drs. H. SYAHDAN ILYAS
SATUAN PENGAWAS INTERNAL
DIREKTUR UMUM DAN KEUANGAN
DIREKTUR OPERASIONAL
KEPALA DIVISI PEMASARAN
TAMLIKHAN ULARIFIN
AGUS WINALDI
AHMAD JAELANI AP
BACA KEPUTUSAN - Direktur Utama PT.GNE, H.Syahdan Ilyas membacakan surat keputusan
Drs. HARIS BUDIHARSONO Staf
Rahmawati
Supervisor Keuangan & Pajak SOFIA ARIANI Staf
Indah Kurniasari Staf
Alfian Riza Hidayat
MANAJER PRODUKSI
MANAJER AGROBISNIS DAN PERDAGANGAN UMUM
L. AGUS AFANDI, ST
ABDUL SAHID
Supervisor Industri Beton AHMAD JUNAIDI Staf
L. Misban MANAJER UMUM DAN HRD M. SHODIQUL ASRI, SP.
Supervisor Assembling, Bengkel dan Maintenance
Supervisor RPH dan PPO L. M. TAUFIQURRAHMAN Staf
Koordinator Security
Ruslan Abdul Gani Security
Wahyudi Setiawan OS Staf Umum
Ahmad Said Fajri Intisar Hernah Nuraini, SH
Supervisor HRD IGA M WIDIARI Staf
Saiful Iman
Ni Kadek Lestari, S. Sos.
AHYAR Supervisor Ekraf
M. Mahsar, S.Pd.
L. PRIMA WP Supervisor Perdagangan Umum Supervisor Penagihan
WILDAN Staf Administrasi
Supervisor Pemasaran
ASIAH Staf
Siswanto
Staf Maintenance
ISKANDAR Sales Counter
Ni Luh Siska Guruh Sugiharto Tim Pemasaran
Yosef Edi BL de Rozari Abdi Rudimansyah
Kaspun Nuri M. Saofi, S. Kom Mukmin L. Ahdiat Hadimaja Yoyok Antoni I Made Mudhiyana L. Suhermandi
Operator
Anien Koilmo Isroq M. Khairi Misbah Usman Halil Mahrufudin Supardi Ahmad Rifai Eddy Edwin Sukandi Jaya Usman Samsul
TANDA TANGAN - Direktur Utama PT.GNE, H.Syahdan Ilyas menandatangani surat keputusan
Supervisor Pembelian dan Logistik ABDURRAHMAN, ST. Operator
Jaswadi Ahmad Saufi Satriawan Herman YAdi Bq. Nurul Ummah Komisaris Utama, Ttd ZAINUL AIDI, SP.
Komisaris, Ttd Drs. H. L. MUDJITAHID
Direktur Utama, Ttd Drs. H. SYAHDAN ILYAS, MM
TANDATANGAN - Pengurus baru menandatangani surat keputusan
TANDATANGAN - Pengurus baru menandatangani surat keputusan
SEMANGAT - Karyawan PT.GNE hadir dalam silaturahmi dan bersemangat untuk memberi yang terbaik.
SUARA NTB
Senin, 7 Maret 2016
’’Perang’’ Beringin di Panggung Udayana
Selesaikan Kisruh Usai Munaslub Kecuali dicabut SK Munas Dari Hal. 1 Riau oleh Menkumham, baru. Itu putusan MA dihargai. Tetapi kan sudah disepakati dengan Munas Riau. Jadi saya kira meskipun ada putusan MA, tetap akan dilaksanakan Munaslub dengan dasar Munas Riau,’’ imbuhnya. Meskipun demikian, Amin mempersilakan DPD I Golkar NTB hasil Musda Praya berjalan. Tentunya, dalam pelaksanaan Munaslub Golkar nanti DPP yang akan memverifikasi peserta dari daerah. ‘’Kalau DPP bilang jalan Musda Praya jalan, silakan saja. Tinggal saya sarankan untuk mengakomodir teman-teman yang barangkali belum jadi pengurus, yang potensial saya minta diakomodir. Begitu saja. Kita satu baju, satu warna. Tak perlu jegal-menjegal,’’ pesannya. Saat ini, pengurus Golkar di NTB ada yang berdasarkan Munas Riau atau Musda Senggigi dan Musda Praya. Hal inilah menurut Amin yang harus diselesaikan oleh DPP. ‘’Siapa sesungguhnya nanti yang akan mengikuti Munas. Tergantung DPP itu nanti. Ndak usah kita mempermasalahkan di sini, menjadi konflik. Karena ini terus kita tidak sepakat, yang rugi kader sendiri. Karena itu, sampai hari ini yang diakui di Kemenkumham adalah Munas Riau,’’ pungkasnya. Sementara, apa sikap para pengurus DPD II Golkar atas kisruh ini? Ada kecenderungan pengurus tingkat kabupaten dan kota mengambil jalan netral. Bahkan ada yang tak mau ambil pusing dengan membatasi sikap, bahwa itu menjadi urusan pengurus tingkat provinsi. Sebab lain, di pusat sudah tak ada dualisme. Itu tergambar dari pernyataan Ketua DPD II Partai Golka Kota Mataram, H. Ahyar Abduh. Pengurus Golkar Kota Mataram menurutnya, tidak berafiliasi terhadap H. Umar Said dan Hj. Baiq Isvie Rupaeda. “Saya tidak dukung siapapun. Saya pilih Golkar,” tegas Ahyar dikonfirmasi pekan kemarin. Ahyar yang juga Walikota Mataram ini menambahkan, perpecahan Golkar di pusat sudah berakhir. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mengembalikan kepengurusan Partai Golkar terhadap hasil Musda Riau. Dengan kepemimpinan Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum dan Agung Laksono sebagai Wakil Ketua. Semestinya, keputusan ini dihargai oleh semua kader, sehingga pengurus Golkar di daerah jangan lagi menimbulkan perpecahan. ‘’DPP dikembalikan hasil Munas Riau. Daerah jangan lagi ribut dengan perpecahan,’’ pintanya. Musyawarah Daerah (Musda) di Praya menunjuk H. Suhaili FT sebagai Ketua DPD Partai Golkar NTB. Ahyar menambahkan, keputusan siapa yang ditunjuk jadi Ketua DPRD NTB, diserahkan ke DPD I. ‘’Itu urusan DPD I. Bukan ranah DPD II,’’ ujarnya. Kisruh dari usulan Pemberhentian Antar Waktu terhadap Ketua DPRD NTB, H.Umar Said, enggan dikomentari Ketua DPD II Golkar Lombok Timur (Lotim), Daeng Paelori. Saat ditanya Suara NTB, Daeng yang juga Wakil Ketua DPRD Lotim enggan berkomentar banyak. Kata Daeng, masalah yang terjadi di DPD I menjadi ranahnya DPD I untuk menyelesaikannya. Ia tidak ingin membawa nama Golkar Lotim ke kancah perseteruan di tingkat provinsi tersebut. Politisi partai berlambang beringin ini menginginkan Lotim tetap terjaga solidaritasnya. Kepengurusan Golkar Lotim di bawah pimpinannya saat ini konsen menunggu Musyawarah Nasional (Munas). Tolak Musda Senggigi Sementara, Ketua DPD II Golkar KLU, Djekat Demung, Minggu (6/3) dengan tegas mengatakan tidak mengakui kepengurusan Golkar hasil Musda Senggigi. Menurutnya, pengurus Golkar Musda Senggigi lahir dari Munas Riau yang menghasilkan kepengurusan Zaini Arony sebagai Ketua, dan H. M. Amin (sekarang Wagub NTB) sebagai Sekretaris. “Kalau DPD II KLU ditanya ke mana kiblatnya, maka jawaban kami jelas, pasti hasil Musda Praya. Karena pengurus Golkar versi Senggigi sudah kadaluarsa, jabatannya selesai sampai 31 Desember 2015. Sama dengan kami di DPD II, berakahir 31 Desember itu sehingga termasuk KLU jabatan Plt diperpanjang sampai digelar Musda DPD II,’’ ungkap Djekat. Bahwa, pengurus Golkar hasil Musda Praya telah dilantik oleh Ketum DPP Golkar, Abu Rizal Bakrie. Djekat bahkan mengakui, saat pelantikan itu, M. Amin hadir dan berdiri di panggung mengatasnamakan diri mewakili gubernur sekaligus kader Golkar NTB. “Pak Amin di sana sudah jelas-jelas memberi ucapan selamat kepada Suhaili dan Isvie. Semua menyaksikan dari pengurus DPP, maupun DPD I dan DPD II se-Indonesia. Kalau ada yang mengatakan Golkar versi Musda Senggigi, itu tidak ada, sudah habis,’’ tegasnya. Sementara menyikapi kisruh pergantian Ketua DPRD NTB, Djekat tidak banyak berkomentar. Meski demikian, dari informasi yang ia terima, penunjukan Ketua DPRD NTB menjadi kewenangan pengurua DPD I Golkar NTB untuk mengusulkan ke DPP setelah melalui pertimbangan partai. ‘’Cuma kita belum bisa pastikan, apakah benar ada SK DPP pergantian Ketua DPRD NTB dari Umar ke Isvie. Tetapi kewenangan sepenuhnya DPD untuk usulkan, dan kewenangan sepenuhnya DPP untuk menyatakan iya atau tidak. Tidak usah buat-buat kisruh, karena Golkar sudah bulat,” pungkas Djekat. Kiblat Musda Praya Sekretaris Umum, DPD II Partai Golkar Kabupaten Bima, Ir. H. Suryadin menegaskan pihaknya hanya mengakui dan akan berkiblat pada DPD I NTB pimpinan H. M. Suhaili FT, SH, hasil Musda Praya yang digelar akhir Januari lalu. Suryadin, yang juga anggota DPRD Kabupaten Bima ini, membantah keras jika saat ini, partai berlambang pohon beringin tersebut di tingkat DPD I, terjadi perpecahan atau polemik yang membentuk dua kubu. ‘’Partai Golkar Provinsi NTB tidak ada kubu - kubuan, karena hasil Musda kemarin sudah jelas,’’ ucapnya menjawab Suara NTB, akhir pekan kemarin. Menurutnya, jika hal tersebut terjadi, itu merupakan dinamika partai. Apabila ditanya soal kiblat dan arah. Suryadin menegaskan akan berkiblat pada hasil Munas Praya. Suhaili dipilih secara aklamasi. “Kiblat kami tetap hasil Musda Praya,’’ kata Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bima ini. Saat ditanya terkait usulan pergantian Ketua DPRD. Suryadin enggan menanggapi. Sebab, kata dia, hal tersebut merupakan kebijakan internal DPRD setempat yang tidak bisa dikaitkan di daerah Kabupaten/Kota. ‘’Soal itu, bukan wewenang kami untuk menjelaskan karena DPRD memiliki kebijakan tersendiri,’’ pungkasnya. Ciderai Rekonsiliasi Sementara itu, DPD Partai Golkar Sumbawa memandang rencana pergantian Ketua DPRD NTB oleh sesama elite partai telah menciderai nafas rekonsiliasi yang kini tengah dibangun. Melabrak peraturan organisasi dan AD/ART partai berlambang pohon beringin ini. Ketua DPD Partai Golkar Sumbawa, Drs. Arahman Alamudy, M.Si, menilai sikap perpecahan yang ditunjukkan elite partai di tingkat DPD NTB, tidaklah elok. Mengingat partai kini tengah merumuskan langkah rekonsiliasi menuju Munas bersama. Apalagi isu pergantian Ketua DPRD yang digagas sejumlah pengurus tanpa mengikuti mekanisme dan aturan partai yang seharusnya ditegakkan. Sebab biasanya pergantian tetap mengikuti Peraturan Organisasi (PO) dan AD/ART partai yang sudah baku. Sebagai kader senior di Partai Golkar, Abi Mang panggilan akrabnya, menilai Umar Said selama ini tidak berbuat kesalahan fatal yang membahayakan posisi partai. Tidak ada tindakan indisipliner yang dilakukan. ‘’Jadi lebih bagus pertahankan Umar Said (sebagai Ketua DPRD NTB). Rencana pergantian yang hendak dilakukan tidak sejalan dengan semangat rekonsiliasi. Jangan sampai ada pergeseran apalagi pemecatan. Sebab kalau itu terjadi, maka akan ada gesekan berkelanjutan,’’ tandasnya. Hal senada juga disampaikan Sekretaris Partai Golkar Sumbawa, Agus Salim. Seharusnya kinerja yang menjadi patokan dalam melakukan pergantian. Serta harus sesuai mekanisme yang diatur partai. Kerja DPRD tentu kolektif kolegial dan Umar Said sebagai salah satu wakil rakyat yang mendapat mandat dan kepercayaan dari anggota DPRD sebagai Ketua DPRD NTB. ‘’Jangan asal mengganti, ada prosedur, panggil dulu minta klarifikasi. Dudukkan dulu persoalannya. Jangan karena suka dan tidak suka kita mengganti orang. Umar Said kinerjanya tidak lemah. Jangan sampai imagenya hanya mencari kesalahan orang. Saya ini kader lama Golkar dan menilai kinerja Umar Said cukup bagus. Kecuali yang bersangkutan tersangkut masalah hukum. Ini kan tidak ada perbuatannya yang tersangkut hukum atau korupsi,’’pungkasnya. (cem/ari/rus/uki/arn)
Halaman 19
Dari Hal. 1 ‘’Saya tidak pernah berambisi. Itu penugasan dari partai. Saya tidak pernah meminta diri saya jadi Ketua DPRD. Saya tahu aturan main di partai itu. Saya tahu, tapi ini penunjukkan kepada saya dan penugasan. Masak saya mau tolak itu,’’ ujarnya. Terlepas dari bantahan tersebut, saat ini skenario mengganti Ketua DPRD NTB itu telah pecah di DPRD NTB. Di sana, usulan kontroversial ini melahirkan kegaduhan yang secara politis akhirnya berdampak kolateral berupa gagalnya rapat paripurna pembahasan Raperda di DPRD NTB. Umar Said yang merasa dirinya diperlakukan tidak adil rupanya menggalang perlawanan. Dalam waktu yang singkat, ia sukses mengkonsolidasikan dukungan dari internal DPRD NTB. Secara mengejutkan, muncul pula resistensi yang meluas dari internal DPRD NTB. Tampaknya, mayoritas DPRD NTB memang terlanjur nyaman dengan kepemimpinan Umar. Resonansi konflik ini tidak hanya menjangkau DPRD NTB. Sejumlah pihak lain di luar Golkar pun ikut angkat bicara. Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi yang ditanyai soal kinerja Umar Said menilai, Umar memperlihatkan kinerja yang cukup bagus. ‘’Tidak pernah ada masalah-masalah yang tidak bisa diselesaikan untuk kepentingan masyarakat,’’ ujar gubernur yang akrab disapa TGB itu. Pemerhati masalah politik NTB, Ahyar Fadli menilai, gubernur tampaknya merasa perlu angkat bicara karena melihat adanya gelagat bahwa konflik – yang dipicu usulan pergantian Ketua DPRD NTB ini mulai menimbulkan gangguan terhadap stabilitas DPRD NTB. ‘’Saya kira ini wajar, pernyataan seperti itu. Karena kalau terjadi kisruh di internal DPRD, tentu akan berpengaruh terhadap rutinitas kerja DPRD, kemudian program-program kedaerahan juga itu akan terganggu,’’ ujarnya. Meski demikian, Ahyar tak menampik bahwa statemen gubernur yang mengapresiasi kinerja Umar itu memang akan ditafsirkan sebagai sebuah keberpihakan secara politik. Mendapat angin, perlawanan Umar pun mencapai puncak saat digelarnya rapat konsolidasi DPD Golkar NTB hasil Munas Riau, di Mataram, Selasa (23/2) lalu. Perlawanan itu akan kembali memasuki babak baru, di mana kepengurusan DPD Golkar NTB versi Munas Riau akan mengajukan surat tandingan untuk menandingi surat pergantian Ketua DPRD NTB yang dikirim kepengurusan DPD
Golkar versi Musda Praya. Keberadaan surat ini diakui oleh Ketua Fraksi PDIP DPRD NTB, H. Raden Nuna Abriadi, S.IP. ‘’Ada tiang dengar masuk,’’ ujar Nuna. Menurut Nuna, dengan adanya dua surat yang masuk dari dua kepengurusan berbeda Partai Golkar, maka ke dua surat itu sebaiknya dibacakan dalam rapat paripurna yang rencananya digelar Senin (7/3) hari ini. Nuna menegaskan, DPRD NTB bukanlah lembaga yang berwenang menilai mana kepengurusan parpol yang sah. ‘’Kalau ada dua yang masuk, silakan dibacakan kedua-duanya,’’ pungkas Nuna. Gaya Lama Proses pengambilan keputusan yang melahirkan konflik di internal DPD Golkar NTB memang dianggap belum banyak berubah meski partai beringin ini usianya sudah kian lanjut. Wakil Ketua Bidang Kerjasama Antar Lembaga DPD Golkar NTB, Hasan Masat, yang dikonfirmasi Suara NTB menilai, keputusan untuk mengganti Ketua DPRD NTB diambil melalui proses yang cacat secara prosedural. Hasan menilai, pengambilan keputusan ini dilakukan hanya oleh faksi kecil yang terdiri dari beberapa gelintir pengurus di internal Golkar. Para pengurus inilah yang menurut Hasan mendesain keputusan yang diduga diambil Ketua DPD Golkar NTB, H. M. Suhaili FT, SH. ‘’Partai kan bukan milik personal atau faksi-faksi kecil di internal pengurus sekarang yang terkesan banyak mendesain kebijakan-kebijakan Haji Suhaili. Tentu ini tidak demokratis. Termasuk (dalam) mekanisme PAW-nya Haji Umar. Mestinya kan harus ada rapat pleno, ada rapat pengurus harian,’’ ujarnya. Hasan menilai, kebijakan DPD Golkar NTB yang demikian penting itu diputuskan tanpa melalui rapat pleno yang melibatkan seluruh pengurus, melainkan hanya diambil oleh kelompok kecil di internal Golkar. Ini, menurut Hasan tidak sesuai dengan peraturan organisasi Partai Golkar. ‘’Itu sangat substansi, tidak bisa (keputusan pergantian Ketua DPRD) diambil oleh kelompok-kelompok kecil, sehingga itu tidak mungkin bisa dilaksanakan,’’ tegasnya. Hasan pun mengakui bahwa pola semacam ini sepertinya memang menjadi semacam tradisi di internal Golkar dari periode kepengurusan satu ke periode kepengurusan lainnya. Tradisi ini pula yang mewarnai proses pergantian serta pemberhentian sejumlah pengurus Golkar NTB dari periode kepemimpinan yang satu ke periode
kepemimpinan yang lain. Tak jarang pula, intervensi kepentingan sejumlah pengurus DPP Golkar yang berkolaborasi dengan sejumlah pengurus daerah menjadi faktor penentu lahirnya keputusan DPD Golkar di daerah. Hal ini rentan terjadi di kepengurusan Golkar di NTB. Di mana Ketua DPD yang dijabat kepala daerah terkadang tidak memiliki cukup waktu untuk mengurus kendali operasional sehari-hari di tubuh partai berlambang beringin ini. Dalam situasi itu, biasanya pengelolaan organisasi partai sehari-hari didelegasikan kepada satu atau beberapa pengurus. Situasi ini tak jarang berujung pada lahirnya situasi di mana Ketua DPD akhirnya terjebak pada pilihan-pilihan yang dilematis. Kecenderungan ini diakui pula oleh mantan Ketua DPD Golkar NTB, Drs. H. Lalu Serinata yang dikonfirmasi Suara NTB belum lama ini. “Kadangkadang kan bukan kemauan kita sebagai Ketua. Tetapi pusat sendiri mengevaluasi dan menilai, banyak kejadian yang seperti itu,’’ ujarnya. Meski menolak berkomentar terkait materi kisruh Golkar saat ini, namun, Serinata menegaskan bahwa pada akhirnya, keputusan yang sudah terlanjur diambil DPP akan sulit dilawan. ‘’DPP kan punya kaki tangan, punya mata dan telinga juga di NTB. Kita tidak bisa menolak. Kita sama sekali tidak bisa menolak,’’ tandasnya. Hasan menilai, pola lama dalam proses pengambilan keputusan di internal Golkar ini memang perlu dibenahi. ‘’Selama ini memang ada praktik-praktik keliru. Itu yang akan kita lakukan pembaruan-pembaruan,’’ ujarnya. Hasan menilai, proses pengambilan keputusan yang bersifat one man show sudah seharusnya ditinggalkan dalam mekanisme pengambilan keputusan di partai modern. Misbach Mulyadi yang dikonfirmasi terkait persoalan ini membantah adanya faksi kecil yang mendesain keputusan di internal DPD Golkar NTB. Ia menegaskan, keputusan untuk mengganti Umar dengan Isvie diambil demi memaksimalkan peranan Partai Golkar dalam proses pengambilan keputusan di internal DPRD NTB. Menurut Misbach Mulyadi, selama ini banyak keputusan DPRD NTB di mana seharusnya Umar terlibat aktif mendesainnya, malah didelegasikan kepada Pimpinan DPRD NTB yang lain. ‘’Karena ada banyak hal yang selalu Pak Umar itu lakukan. Menyerahkan sepenuhnya pada pimpinan lain, tidak kelihatan Golkar itu sebagai Pimpinan DPRD. Misalnya Banggar,’’ ujarnya.
Peta Dukungan Fraksi-fraksi Dari Hal. 1 Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD NTB, Hamja menegaskan pihaknya tidak mempersoalkan siapa pun orangnya yang akan ditempatkan Golkar untuk duduk di posisi Ketua DPRD NTB. ‘’Di internal Gerindra oke-oke saja siapapun orangnya. Cuma, kubu Pak Umar mengatakan dirinya masih berhak, kubu Bu Isvie juga mengatakan begitu,’’ ujarnya. Mendapati situasi ini, Hamja menegaskan sebaiknya Golkar membereskan perdebatan ini di internal mereka, sebelum akhirnya menyerahkan keputusan yang sudah bulat ke DPRD NTB. Ketua Fraksi PKS DPRD NTB, Johan Rosihan, ST menegaskan, pihaknya hanya ingin menegakkan aturan yang dimuat dalam tata tertib DPRD NTB. Menurut Johan, tatib DPRD NTB sudah sangat jelas mengatur bagaimana proses mengganti pimpinan DPRD NTB. ‘’Untuk pergantian pimpinan DPRD itu semua kepentingan sudah diakomodir. Di tata tertib dikenal ada berhenti dan diberhentikan. Berhenti itu hanya Tuhan dan Umar saja yang bisa melakukan. Tapi kalau Golkar sebagai partai politik ingin menggunakan haknya, dijamin juga, dalam proses diberhentikan. Jadi bukan berhenti. Jadi kalau Golkar ingin mengganti Ketua DPR, ya pecat orangnya,’’ ujar Johan. Ia menilai, Umar bisa diminta mundur baik-baik. Namun, jika ia menentang perintah untuk mundur, ia bisa dilaporkan ke Mahkamah Partai yang kemudian akan memproses pemberhentiannya dari keanggotaan. Setelah keanggotaannya dicabut, barulah ia secara otomatis berhenti dari keanggotaan DPRD NTB dan Golkar bisa mengajukan calon baru untuk menggantikannya. Problemnya, surat yang disampaikan Golkar saat ini menggabungkan seluruh proses itu dalam satu paket sehingga tidak memiliki landasan dalam tatib. Hal inilah yang kemudian ditentang oleh dirinya. ‘’Saya sebagai anggota, itu berkewajiban untuk menegakkan tata tertib. Makanya kalau sesama fraksi kami meminta supaya Golkar itu harus memahami tata tertib di DPR ini. Sebab
kalau yang bergerak di luar tata tertib itu sama dengan mengintervensi DPR secara kelembagaan,’’ pungkasnya. Ketua Fraksi PPP DPRD NTB, Hj. Wartiah, M.Pd menegaskan bahwa Fraksi PPP memandang persoalan ini sebagai persoalan internal Partai Golkar. Pihaknya pun menegaskan tidak memihak pada salah satu blok kekuatan dan tidak ingin terlalu jauh masuk ke dalam urusan internal Partai Golkar. Hanya saja, menurutnya, PPP tidak ingin agar persoalan semacam ini justru mengakibatkan korban berupa tersanderanya agenda-agenda DPRD NTB. ‘’PPP tidak akan membiarkan konflik apapun membuat agenda-agenda kita jadi korban. Itu akan sangat merugikan rakyat selaku pemilik mandat kita di DPRD NTB ini,’’ ujar Wartiah. Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD NTB, Raden Nuna Abriadi, S.IP menegaskan, berdasarkan tata tertib DPRD, setiap surat masuk harus dibacakan dalam rapat paripurna. Meskipun, ada kalimat yang menyebutkan pembacaan surat itu dilakukan atas pertimbangan pimpinan. ‘’Tetapi tidak bolehlah dia (pimpinan DPRD) kemudian bersikap subjektif, mengaburkan apa yang menjadi norma utama dalam tata tertib itu. Persoalan nanti terjadi atau tidak penggantian itu, ada mekanisme yang berbeda. Fraksi PDI Perjuangan mendukung untuk surat masuk itu dibacakan,’’ ujarnya. Kedua, ujar Nuna, pihaknya tidak melihat adanya kewenangan dari lembaga DPRD NTB, untuk menjustifikasi apakah surat masuk dari salah satu pihak sah atau tidak sah khususnya, surat dari sebuah partai politik. ‘’Bukan kita yang mengesahkan. Kita ini lembaga politik, bukan lembaga hukum yang mengesahkan sebuah kepengurusan partai politik,’’ ujarnya. Karena itulah, ia menegaskan surat yang masuk dari sebuah parpol sebaiknya dibacakan. Bahkan, jika parpol yang sama dengan pengurus yang berbeda memasukkan dua surat yang berbeda pula. ‘’Keduanya harus dibacakan, sesuai tata tertib. Tapi kalau nanti di dalam proses, apa yang dimaksudkan dalam surat ma-
suk itu tidak bisa memenuhi unsur dalam tata tertib, ya juga tidak boleh dipaksakan. Kan jelas unsur-unsur di dalam tata tertib, orang itu boleh diganti antar waktu sebagai pimpinan DPRD,’’ ujarnya. Ketua Fraksi PKB DPRD NTB, H. L. Pelita Putra, SH menilai, urusan ini memang urusan internal Partai Golkar. Hanya saja, ini akhirnya menjadi urusan mereka karena usulan ini ketika usulan pergantian ini membuat gaduh lembaga tersebut. Ia pun menyarankan kepada pengurus Partai Golkar yang mengajukan surat tersebut untuk terlebih dulu mempelajari tata tertib DPRD NTB dan mengajukan usulan yang prosedurnya sesuai tatib tersebut. ‘’Satu hal lagi, bahwa alasan pergantian ketua DPRD katanya karena kinerja DPRD menurun, apa parameternya? Pernyataan ini pernyataan prematur,’’ pungkas Pelita. Sekretaris Fraksi PAN DPRD NTB, M. Hadi Sulthon, S.Sos menyayangkan sikap Partai Golkar yang seolah menyeret penyelesaian konflik internal mereka ke ranah DPRD NTB. ‘’Jika ada masalah di internal partai, diselesaikan saja dulu. Itu yang paling penting. Kalau mau pergantian ketua, saya pikir, bisa dilakukan juga, tapi tetap selesaikan dulu,’’ ujarnya. Sulthon juga mengaku risih mendapati adanya pernyataan pengurus DPD Golkar NTB yang kemudian menyalahkan DPRD NTB secara kelembagaan. Menurutnya, sikap sejumlah pengurus Golkar yang kemudian turut mempengaruhi lembaga DPRD NTB adalah sikap yang kurang pantas diperlihatkan. ‘’Jadi orang mau kelahi, tapi kelahinya di internal partai DPR. Silakan ribut di kantor Golkar sana, jangan ribut di kantor DPR, jangan mengganggu stabilitas di internal DPRD NTB,’’ sindirnya. Ketua Fraksi Bintang Restorasi, Mahsun Ridwainy menegaskan pihaknya tidak bersikap apa-apa terhadap persoalan ini. ‘’Kalau kami ini, ya sudahlah kalau memang umpamanya dia harus diganti, ya monggo-monggo saja. Karena kami tidak punya kepentingan. Kami tidak punya kepentingan. Siapa saja mau jadi ketua ya silakan. Kami mengikuti aturan sajalah,’’ ujarnya singkat. (aan)
Selain itu, ujar Misbach menilai, Umar juga kerap mendelegasikan tugas-tugas Ketua DPRD dalam sejumlah seremonial kepada pimpinan DPRD NTB yang lain. Terkait tudingan ini, Umar yang dikonfirmasi Suara NTB menanggapi bahwa pada dasarnya ia sangat ingin mendengar langsung penilaian-penilaian kepada dirinya tersebut. Umar menegaskan bersedia untuk berdialog guna mendapatkan kejelasan menyangkut alasan-alasan yang melatarbelakangi pergantiannya ini. ‘’Iya, saya siap,’’ ujarnya. Dengan adanya dialog, Umar mengaku bisa memiliki kesempatan untuk membela diri dari berbagai tuduhan terkait kinerjanya tersebut. Turunan Konflik DPP Pergantian Ketua DPRD NTB tidak saja menghadapi ‘’tembok’’ politis. Sejumlah problem yuridis pun menyertai proses pengambilan keputusan ini. Sejumlah sumber yang dikonfirmasi Suara NTB mengutarakan bahwa kepengurusan Musda Praya sesungguhnya bukanlah kepengurusan legal. Sebab, Musda DPD Golkar NTB di Praya yang digelar 17 Januari 2016 lalu digelar oleh kepengurusan Plt yang dinilai ilegal. Keberadaan Plt dianggap bermasalah secara aturan karena dipimpin oleh Suhaili yang merupakan Ketua DPD Golkar Lombok Tengah. Padahal, menurut aturan, Ketua Plt Golkar di tingkat provinsi seharusnya dijabat oleh kader dari pengurus tingkat provinsi, atau setingkat di atasnya. Dengan bermasalahnya legalitas Plt, maka hasil Musda Praya pun dianggap cacat hukum. Pada akhirnya, keputusan pengurus yang dilahirkannya pun dianggap cacat. Terkait ini, Misbach menegaskan bahwa apapun persoalannya, yang jelas pihaknya adalah pengurus DPD Golkar di NTB yang pengesahannya telah dituangkan dalam Surat Keputusan yang diteken oleh Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie dan Sekjen DPP Golkar, Idrus Marham. Menurut Misbach, legal standingnya kepengurusan Golkar hasil Musda Praya sudah cukup jelas. ‘’Ada kesepakatan antara Pak Jusuf Kalla, setelah Rapimnas, dengan Aburizal Bakrie dan Agung Laksono,’’ ujarnya. Berdasarkan kesepakatan itu, Munas atau Munaslub Golkar harus digelar paling lambat bulan Juli, sesuai dengan habisnya masa perpanjangan surat Menkumham sampai dengan bulan Juli. ‘’Ada catatan kecil, yang dalam nota kesepakatan itu, apabila Mahkamah Agung, mengeluar-
kan surat keputusan inkracht, terhadap partai Golkar Munas Bali, maka penyelenggara Munas itu adalah Munas Bali. Itu hasil kesepakatan,’’ tandasnya. Berdasarkan kesepakatan itulah, pihaknya yang mendapatkan pengesahan dan mandat untuk melaksanakan pergantian pengurus akhirnya menggelar Musda di Praya. Pemerhati masalah politik NTB, Ahyar Fadli menilai, ributribut di DPD Golkar NTB yang kemudian meluber hingga ke DPRD NTB ini memang sulit dilepaskan dari belum tuntasnya konflik pengurus Golkar di tingkat pusat. Menurut Ahyar, terbitnya keputusan MA yang memenangkan kembali kepengurusan Bali juga menegaskan bahwa dalam konteks hukum, konflik ini seharusnya sudah segera memasuki tahapan rekonsiliasi. ‘’Jadi tidak ada lagi Riau, yang ada (pengurus hasil Munas) Bali. Dalam konteks itu, yang harus dilakukan saat ini, melakukan konsolidasi, sosialisasi terhadap keputusan MA itu. Sehingga jelas-jelas misalnya kubu Agung secara hukum dianggap tidak ada. Saya kira hal ini yang harus dilakukan, konsolidasi kader dan aturan itu,’’ ujarnya. Dalam proses inilah, Ahyar berharap para pengurus Golkar di NTB tidak mengambil keputusan yang terlalu ‘revolusioner’. Misalnya, memecat kader-kader tertentu. Malahan, menurutnya yang perlu dilakukan saat ini adalah menarik kembali kader-kader dari kelompok yang berseberangan. Ia memaklumi bahwa proses rekonsiliasi tentu membutuhkan waktu yang tidak singkat. Dalam proses inilah dibutuhkan sikap yang lebih elegan dari kubu kepengurusan Munas Bali yang dianggap tampil sebagai pemenang. ‘’Kubu Bali sekarang ini harus jangan overacting. Bahwa, ‘‘kemarin yang berseberangan kami pecat’’, jangan seperti itu. Kalau mereka sayang pada partainya,’’ saran Ahyar. Menurutnya, keputusan pergantian Ketua DPRD NTB juga sudah sewajarnya ditinjau ulang. Peninjauan ulang ini menurutnya akan meredakan ketegangan yang sudah mulai memanas. ‘’Sudahlah jalan saja dulu, Umar said ditetapkan di posisi semula. Kalau ini terus dipaksakan, saya kira politik di internal Golkar ini akan memanas. Bisa saja Umar cs melawan. Akan menjadi sandera,’’ ujarnya. Ahyar menilai, jika situasi saling sandera itu pecah di DPRD NTB, maka tidak lain tidak bukan, yang akan menjadi korban ikutan adalah agenda-agenda DPRD NTB yang akan ikut tersandera oleh kepentingan politik. (Tim)
Polres Loteng Turun Tangan Bantu Korban Banjir Dari Hal. 1 Waka Polres Loteng, Kompol Lalu Salehudin memimpin sejumlah perwira bersama personel Sabhara Polres setempat langsung ke lokasi bencana banjir guna memberikan bantuan. Secara simbolis Waka Polres menyerahkan bantuan ke masingmasing kepala dusun berupa 2 tangki air bersih, 15 dus air mineral dan 10 dus mie instan. “Ini bagian dari upaya kami untuk membantu meringankan beban masyarakat,” kata Salehudin. Bersama Waka Polres, didampingi juga Kabag Ops Kompol Ketut Tamiana dan Kasat Lantas AKP Pratiwi
Noviani, SH. Tidak hanya bantuan berupa materil saja yang mereka sumbangkan tetapi mereka juga membantu mengevakuasi anak-anak korban banjir ke lokasi penampungan sementara. Bahkan Kasat Lantas turun tangan menggendong sejumlah bocah untuk dibawa ke penampungan sementara. Waka Polres bersama Kabag Ops membantu masyarakat memperbaiki saluran air bersih dengan memasang kembali pipa – pipa yang rusak. ‘’Setidaknya warga bisa terselamatkan, agar tidak kekurangan makanan, air bersih dan menghindarkan mereka dari penyakit,’’ kata Salehudin. (ars)
Penyidikan Kasus Cetak Sawah Baru Diperluas Dari Hal. 1 Di daerah itu, cetak sawah teralokasi anggaran diduga dobel, karena pemda setempat sebenarnya sudah mengalokasikannya untuk kegiatan yang sama melalui APBD. Hanya pihak Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi NTB melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Harapan Makbul, diduga tetap dialokasikan Rp 96 juta untuk survey design kepada rekanan pemenang tender, PT. TT. Masalah kedua, tidak dilakukan addendum untuk pelibatan 19 tenaga ahli sesuai dengan pembayaran dalam kontrak. Namun dalam kenyataannya, hanya satu orang ahli digunakan, tapi PPK membayar Rp 336 juta. Total dua item kegiatan itu selanjutnya disebut kerugian negara sebesar Rp 435 juta lebih. Terdakwa Harapan Makbul pun dinyatakan bersalah dan sudah divonis pidana penjara selama satu tahun oleh hakim Pengadilan Tipikor Mataram. Terdakwa dinyatakan sah dan meyakinkan bersalah sesuai dakwaan Primair Pasal 2 Undang – Undang RI Nomor 20 tahun 2001 sebagaimana diubah Undang – Undang 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi Juncho Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.
Setelah vonis itu, lantas penyidik memantapkan melakukan pengembangan penyidikan untuk penerapan Pasal 55 KUHP atau penyertaan pihak lain yang harus bertanggung jawab. Beberapa waktu lalu, dua saksi sudah dipanggil adalah Kepala Dinas Pertanian TPH NTB, H. Husnul Fauzi dan Kepala Disperindag NTB, H.Husni Fahri. ‘’Selain dua kepala dinas, panitia pengadaan juga sudah kita panggil dan mintai keterangan,’’ sambungnya. Ada sejumlah daerah digelontorkan proyek yang sama, yaitu Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima. Sedang ditelisik dugaan penyimpangan di masing masing daerah, dengan total alokasi anggaran sebesar Rp 1.810.325.000, dengan nomor kontrak PLA 602.1/542/Diperta TPH 2014, tanggal 24 April 2014. Menurut Juru Bicara Kejati NTB Made Sutapa, SH jauh sebelumnya, penyidik memang terus mengejar pengembangan kasus ini, sebagai upaya percepatan penyelesaian kasus. ‘’Sehingga semua pihak – pihak yang berkaitan dengan kegiatan ini (proyek SID), akan dipanggil untuk dimintai keterangan,’’ katanya. (ars)
Senin, 7 Maret 2016
Harian Suara NTB
@hariansuarantb
@hariansuarantb
http://facebook.com/hariansuarantb
http://twitter.com/hariansuarantb
http://instagram.com/hariansuarantb
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Bakal Dihadiri Tokoh dan Artis Nasional
Semarak Peringatan HUT Lobar Diawali Senam Massal dan Gerak Jalan Sehat Giri Menang (Suara NTB) Rangkaian kegiatan peringatan HUT Lombok Barat ke 58 diawali dengan gerak jalan sehat dan senam massal di Bencingah Kantor Bupati, Lobar Sabtu (5/3). Ribuan peserta mulai dari pelajar dan pejabat tumpah ruah turut serta dalam kegiatan tersebut. Selain kegiatan ini, akan ada kegiatan lain yang menyusul. Pemda sendiri merancang HUT kali ini lebih meriah dengan menghelat sebanyak 37 event terdiri dari enam Core Event dan 31 Supporting Event. Pada peringkatan HUT kali ini juga dimeriahkan oleh tokoh nasional, seperti Ketua MPR RI, Ketua PB NU pusat dan Ketua BK RI. Selain itu, sejumlah artis nasional bakal datang menyemarakkan HUT Lobar. Ditemui usai gerak jalan sehat dan senam massal di Bencingah, Plt Bupati H Fauzan Khalid, M.Si menyatakan, gerak jalan dan senam ini merupakan kegiatan pertama sebagai rangkaian peringatan HUT Lobar. ‘’Ini kegiatan pertama rangkaian HUT Lobar, akan menyusul kegiatan lain melibatkan lebih banyak peserta,’’ katanya. Ia mengaku, HUT kali ini lebih semarak karena usia dan tahun lahirnya Lobar bersamaan, yakni usia ke 58 tahun dan berdiri tahun 1958 silam. Sejumlah kegiatan jelasnya yang akan helat, seperti kegiatan adventure dengan rute Sekotong. Sejauh ini katanya, ada 25 klub dari seluruh Indonesia yang sudah
mendaftarkan diri, antara lain dari Kalimantan dan Sumatera. Satu klub sebutnya, bisa mencapai 50 orang. Kegiatan lain, doa dan zikir bersama. Pada zikir dan pengajian tersebut rencananya dihadiri Ketua PB NU pusat, diundang juga artis Pegy Melati Sukma. Lalu dilanjutkan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan yang akan dihadiri langsung oleh Ketua MPR, Zulkifli didampingi anggota DPR RI yang juga artis nasional, Desy Ratnasari. Kegiatan yang melibatkan pejabat nasional, yakni sosialisasi pengelolaan keuangan yang rencananya dihadiri Ketua BPK RI. Pihaknya juga akan mengun-
dang semua bupati dan walikota se NTB untuk menghadiri puncak HUT Lobar. “Ada juga hiburan dimeriahkan oleh artis nasional,”imbuhnya. Kegiatan skala lokal lainnya seperti Forest Tracking tanggal 14 april dan olahraga seperti futsal antar SKPD. Ada juga pasar rakyat. Lebih jauh dikatakan, tema yang diambil dalam HUT kali ini, “Ayo Berprestasi”. Kenapa menggunakan kata ayo, karena menurutnya kata ajakan untuk mengajak semua pihak untuk bisa memberikan terbaik untuk daerah meskipun sekecil apapun. Harapannya, semua bergerak mulai dari masyarakat sampai pejabat,
tuanguruuntukmemberikanyang terbaik untuk Lobar. Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Lobar, Hj. Baiq Eva Nurcahyaningsih menyatakan, dalam peringatan HUT kali ini ada 37 event . ‘’Ada 37 event yang akan digelar semarak rangkaian HUT Lobar ke 58 kali ini,’’ kata Baiq Eva-sapaan akrab Asisten I ini. Enam Core Event seperti peresmian proyek pembangunan dan penandatangan MoU yang dipusatkan di pusat Pemerintahan Giri Menang pada Tanggal 12 April 2016. Kegiatan Lobar berzikir, berdoa dan ceramah 4 Pilar Kebangsaan. Ceramah 4 Pilar Kebangsaan ini akan
dibawakan langsung oleh Rois ‘Aam PBNU KH. Ma’ruf Amin dan Ketua Umum PBNU KH. Said Agil Siradj yang diselenggarakan pada Tanggal 13 April di Bencingah Agung. Kegiatan Forest Tracking yang dipusatkan di wilayah Lingsar-Sesaot (Narmada) tanggal 14 April 2016. Core event lain, kegiatan Kirab Pataka Merah Putih dan Pataka Lombok Barat yang diiringi oleh SKPD, club motor dan pemuda. Kirab Pataka ini akan mengelilingi seluruh kecamatan (10 kecamatan) yang ada di Lobar Tanggal 15 April 2016. Rapat Paripurna Istimewa DPRD dalam rangka HUT Lobar yang
Plt. Bupati bersama jajaran SKPD dan tamu Senam massal Wakil Ketua PKK TP PKK, undangan pada acara senam massal dan HJ. Haeratun Fauzan Khalid bersama Plt. Bupati bersama Kepala SKPD ikut gerak jalan sehat kemarin. Sekda dan Asisten I ikut senam massal membaur senam massal.
Ribuan peserta gerak jalan sehat di Bencingah kemarin sebagai rangkaian HUT Lobar.
Sekda Lobar HM Taufiq memberikan hadiah kepada peserta.
Ketua TP PKK Lobar yang juga istri Plt. Bupati memberikan doorprize ke peserta.
dihadiri oleh SKPD, camat dan seluruh kepala desa se-Lombok. Dan core event terakhir, kegiatan Upacara Bendera HUT Lobar ke58 Tahun 2016 yang dipusatkan di Lapangan Kantor Bupati Lombok Barat yang dilaksanakan pada Tanggal 17 April 2016. Sedangkan 31 Supporting event yang dimaksud, sperti peletakan batu pertama Proyek P2KP di Desa Perampuan yang diselenggarakan pada Tanggal 4 Maret bertempat di Desa Perempuan Kecamatan Labuapi. Senam Massal & Jalan Sehat yang diselenggarakan pada Tanggal 5 Maret, Lomba Volly Ball SePulau Lombok dikuti oleh pela-
Plt. Bupati melepas Gerak Jalan Sehat di depan Bencingah Kantor Bupati.
Plt. Bupati memberikan doorprize ke peserta yang beruntung.
jar dan umum se-Pulau Lombok. Lomba ini akan dilaksanakan pada Tanggal 20 Maret sampai 16 April di wilayah Kecamatan Gerung. Sisanya event lain terkait kegiatan penyaluran zakat (Baznas) Lobar, lomba Futsal Antar SKPD ( Open Turnamen), lomba Perpustakan desa/sekolah, story telling, lomba Peresean Pepadu se-Pulau Lombok, seminar kepribadian, lomba cipta puisi pelajar SMP dan SMA, panen raya padi dan jagung dihadiri Mentan Mendes PDT dihadiri 10.000 petani tanggal 17 Maret di Labuapi. Event lainnya, oprasi katarak gratis, service sepeda motor gratis (oli) yang di support oleh AHASS, fun bike, Lomba Baca Puisi, Lomba menulis Cerita Rakyat Sasak yang diikuti oleh SMP, SMA, Mahasiswa dan Guru, lomba Cerdas Cermat Koperasi, Lomba Koperasi Berprestasi, Lomba Balita Sehat tingkat Kabupaten kegiatan ini diikuti Balita, perwakilan 10 kecamatan yang ada di Lobar. Lomba Mading, Lomba Menggambar & Mewarnai, Donor Darah, Lombok Adventure, Pasar Murah Sembako di lima titik, pesta rakyat, lomba Cipta Menu, malam Hiburan Rakyat yang menurut rencana dimeriahkan oleh artis nasional Cita Citata. Ceramah Ketua BPK RI oleh Dr. H Harry Azhari Azziz, Isbat Nikah Massal, penghargaan masa kerja kerja,10,20,30 tahun Pemustaka Teraktif, upacara Bendera Peringatan HUT Lobar. (her/*)
SIM Corner Satlantas Mataram
Konsep Berbelanja Sambil Perpanjang SIM Mataram (Suara NTB) Upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, Sat Lantas Polres Mataram menciptakan terobosan dengan dibuatnya Surat Izin Mengemudi (SIM) Corner. Sebuah konsep pembuatan loket pelayanan di Lombok Epicentrum Mall (LEM). Belanja sambil perpanjang SIM. “Kami ingin menyesuaikan apa yang menjadi kebiasaan masyarakat,” kata Kasat Lantas Polres Mataram, AKP Lalu Riy-
an Aditya, SIK kepada Suara NTB di loket SIM Corner LEM, Sabtu (5/3) petang lalu. Konsep ini diakuinya untuk memangkas
kesan birokratif dalam pelayanan SIM, terutama pada loket yang disediakan di Sat Lantas. Loket di LEM, buka mulai pukul 10.00
Wita, hingga malam hari pukul 22.00 Wita. Di SIM Corner, kata mantan Kasat Lantas Polres Loteng ini, masyarakat hanya cukup membawa SIM yang menjelang habis masa aktifnya, kemudian mendaftar di loket, lantas menunggu proses beberapa saat. Mulai dari registrasi, pelayanan bank, termasuk cek kesehatan, langsung kami siapkan,” kata Lalu Riyan Aditya. Semua rangkaian proses itu berlangsung cepat, paling lama 12 menit dan paling cepat lima menit, itu jika tidak terjadi gangguan jaringan internet karena basis kerjanya online. Masyarakat yang datang melakukan perpanjangan SIM berusaha dimanjakan pihaknya. Selain mempercepat proses hingga cetak SIM baru, pengunjung diberi pilihan. “Kalau mau menunggu, waktu pelayanan paling cepat 5 menit. Tapi kalau tidak mau repot menunggu, setelah registrasi dan melalui beberapa persyaratan, bisa refreshing atau berbelanja. SIM nya kita simpan, sampai mereka kembali untuk mengambil,” terangnya, terkait konsep awal dimaksud. Selain konsep ruangan yang dibuat senyaman mungkin, konsep humanis juga lambat laun akan diterapkan. Saatnya nanti petugas yang melayani perpanjangan SIM tidak lagi menggunakan seragam polisi. Diakuinya sejak SIM online di luncurkan 2015 lalu, ini untuk pertama kalinya pemberlakuan SIM Corner secara online di Indonesia. Meski belum terkoneksi langsung dengan server Mabes Polri, namun dengan ide dan kreatifitas timnya, bisa menggunakan akses jaringan internet yang sederhana dan murah. (ars)
(Suara NTB/ars)
CORNER – Loket SIM Corner yang disiapkan Sat Lantas Polres Mataram di Lombok Epicentrum Mall.