SUARA NTB EDISI RABU 22 JANUARI 2020

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

RABU, 22 JANUARI 2020

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 262 TAHUN KE 15 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Wacana Kereta Gantung Rinjani Disambut Pro Kontra

Pemprov Berharap ’’Launching’’ Mei 2020 RENCANA investasi kereta gantung di Gunung Rinjani menuai pro kontra. Mereka yang tergabung dalam forum pariwisata minat khusus menolak tanpa syarat. Sebagian lagi menerima, sepanjang tidak merugikan pelaku wisata yang sudah ada. Penolakan datang dari Forum Rinjani Bagus. Mereka menilai tidak ada jaminan Rinjani yang sebagai besar masuk zona inti sesuai Undang Undang Nomor 5 tahun 1990 tidak terusik. ‘’Pindahkan batang kayu dari zona inti saja bisa pidana. Setelah jalur kereta gantung di-

pasang di sana, apakah mereka menjamin, tidak ada sebatang pohon yang diganggu,’’ tanya Sekretaris Rinjani Bagus, Dedy Aryo. Memang, pembangunan jalur itu di luar zona konservasi, tapi ia tetap tidak yakin akan berdampak pada ekosistem yang sudah terjaga. Kontroversi ini menurutnya akan terus berlanjut dan menuai reaksi banyak pihak. Rinjani seharusnya dibuat tetap sebagai zona wisata minat khusus melalui jalur pendakian yang sudah ada. Rinjani harus dibiarkan dengan segala ekosistem, sifat alami dan kultur masyarakat tradisional di bawahnya. Sentuhan modernisasi justeru menurut dia akan mengganggu tatanan di Rinjani. ‘’Jangan ganggu Rinjani, jangan silau dengan investor bidang pariwisata,’’ pesan Dedy. Justru menurut dia ada hal paling penting, Bersambung ke hal 15

’’

(Suara NTB/bay)

Investasi Air Bersih Rp300 Miliar di Tiga Gili Jadi Temuan BPKP

TO K O H Spirit Mulai Bangkit MIMPI Provinsi NTB menjadi daerah bebas sampah atau zero waste di tahun 2023, pelan namun pasti mulai menunjukan progresnya. Spirit masyarakat mendukung program zero waste telah mulai ‘’menjangkiti’’ berbagai lapisan masyarakat dengan cepat bagaikan virus positif. Kesadaran akan pentingnya zero waste telah melahirkan berbagai program inovatif masyarakat dalam pengelolaan sampah mulai terbentuk. Di lingkungan sekolah misalnya. Sampah dapat digunakan untuk membayar SPP (program Universitas Nahdlatul Ulama). Ada pula sekolah yang hanya mengizinkan muridnya pulang setelah memungut sampah. Perusahaan di NTB pun ambil bagian. Misalnya program The Gade Clean Gold dari PT. Pegadaian. Bersambung Hj.Sitti Rohmi Djalilah ke hal 15

KO M E N TTAA R

(Suara NTB/ist)

Antisipasi DAK Fisik Hangus PEMPROV NTB melakukan antisipasi agar pelaksanaan proyek konstruksi (fisik) tidak menumpuk di akhir tahun. Termasuk melakukan antisipasi supaya Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik yang berasal dari Pemerintah Pusat tahun 2020 tidak hangus. Kepala Biro Bina Administrasi Pengendalian Pembangunan dan Layanan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (BAPP dan LPBJP) Setda NTB, H. Sadimin, ST, MT yang dikonfirmasi Suara NTB, Selasa (21/1) kemarin menjelaskan, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc telah mengeluarkan Instruksi Gubernur No. 027/421 Tahun 2019 tentang percepatan lelang 2020. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/ars)

JALUR TREKKING – Wisatawan asing mendaki melalui jalur Senaru Lombok Utara menuju Pelawangan Rinjani.

Sesuai hasil review atas rencana Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), dijelaskan beberapa poin catatan. Pada dasarnya BPKP me-

nilai pengembangan infrastruktur air bersih di Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang Lombok Utara dengan skema

KPBU sudah sesuai ketentuan. Namun dalam poin lain hasil review, dokumen pra studi kelayakan tidak lengkap dan tidak sesuai dengan kerangka

Nasabah Jiwasraya di NTB Mencapai 7.000 Orang Mataram (Suara NTB) Perusahaan asuransi milik pemerintah, PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) saat ini dibelit persoalan tak mampu membayar klaim polis hingga di atas Rp10 triliun. Persoalan Jiwasraya saat ini masih menjadi perhatian publik. ‘’Di NTB, nasabahnya sampai saat ini telah mencapai 7.000-an nasabah,’’ kata Abidin, M.Pd, Senior Agency Manager Jiwasraya Cabang NTB. Jiwasraya NTB ada sejak tahun 1970, bergerak di sektor jiwa. Jiwasraya memiliki tiga jenis produk. Diantaranya produk ritel, dan corporate. Yang diketahuinya, yang saat

ini menjadi perhatian publik adalah produk lain yang bekerjasama langsung dengan delapan perbankan secara nasional. Tiga diantaranya bank tersebut juga beroperasi di NTB. yaitu, BTN, BNI dan BRI. ‘’Kalau kita di NTB, siapkan produk ritel. Karena masingmasing punya jalurnya,’’ kata Abidin kepada Suara NTB. Untuk produk ritel, dijelaskan sampai saat ini belum ada gagal klaim yang dibayarkan oleh Jiwasraya. Bahkan secara nasional, Jiwasraya NTB berada pada pringkat 27 terbaik dari 72 kantor cabang Jiwasraya di Indonesia. Bersambung ke hal 15

Abidin

Disos Terjunkan TKSK

Cek Kondisi Dua Bersaudara Lumpuh dari Keluarga Miskin di Loteng

H.Sadimin (Suara NTB/dok)

acuan yang diterbitkan Menteri PPN/Kepala Bappenas. Poin lainnya, penggunaan air laut sebagai bahan baku berpotensi melanggar ketentuan. Selanjutnya, biaya investasi yang diusulkan tidak dapat dinilai kewajarannya. Sementara harga jual air yang ditawarkan tidak kompetitif dan berpotensi merugikan PDAM. Terakhir, bahwa sistem kerjasama dalam bentuk sumber baku dari

Mataram (Suara NTB) Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menemukan kejanggalan dalam investasi air bersih di tiga gili (Gili Trawangan, Meno dan Air), Lombok Utara. Investasi ini antara PT.TCN dengan PDAM Lombok Utara. Nilai total investasi mencapai Rp300 miliar ini, berpotensi bermasalah dari hasil review tim auditor.

Mataram (Suara NTB) Dinas Sosial (Disos) NTB menerjunkan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) untuk mengecak kondisi dua bersaudara keluarga miskin yang lumpuh, Kenim (35) dan Kenyep (30) di Dusun Ngabok, Desa Plambik, Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah (Loteng). Disos NTB juga berkoordinasi dengan Disos Loteng untuk penanganan keluarga miskin penyandang disabilitas tersebut. ‘’Kita cek ke lapangan dan kita sudah koordinasi dengan kabupaten,’’ kata Kepala Disos NTB, Dra. T. Wismaningsih dikonfirmasi Suara NTB, Selasa (21/1) kemarin. Untuk bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), kata Wismaningsih, kelihatannya dua saudara yang lumpuh total tersebut tidak ma-

(Suara NTB/ist)

BANTUAN - Petugas Disos NTB mendatangi warga miskin yang lumpuh di Loteng dan menyalurkan bantuan. Bantuan juga diberikan oleh Dinas Sosial Loteng. suk kriteria sebagai penerima. Karena keduanya tidak punya anak yang menjadi tanggungan untuk disekolahkan.

Namun bantuan sosial seperti BPNT, keduanya berhak menerima. Bersambung ke hal 15

air laut dengan teknologi (Sea Water Reverse Osmosis) itu harus dipertimbangkan kembali. Sebab kapasitas terpasang dari mata air Jong Plangka masih dapat memenuhi kebutuhan air di sana. Sehingga BPKP memberikan saran, agar rencana kerjasama dengan teknologi SWRO ini dipertimbangkan kembali sebelum menjadi masalah. Bersambung ke hal 15

Ribuan Pegawai Honorer Pemprov NTB Terancam

(Suara NTB/bul)

H. Lalu Gita Ariadi

Mudah-mudahan bisa launching Mei atau Agustus 2020 nanti, itu kita groundbreaking. Sehingga begitu MotoGP dihelat, ini (kereta gantung, Red) juga bisa selesai.

Mataram (Suara NTB) Pemerintah Pusat dan Komisi II DPR RI sepakat menghapus tenaga honorer secara bertahap. Ke depan tidak ada lagi pegawai tetap, Pegawai Tidak Tetap (PTT), tenaga hononer dan lainnya. Yang ada hanya PNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Kebijakan ini akan berdampak bagi daerah khususnya NTB. Saat ini, Pemprov memiliki lebih dari 7.000 ten-

aga honorer, baik tenaga administrasi maupun guru SMA/SMK dan SLB. Ribuan tenaga honorer tersebut terancam dirumahkan apabila kebijakan pusat tersebut benar-benar dilaksanakan. Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTB, Drs. H. Adam, MM mengaku sudah mendengar informasi mengenai penghapusan tenaga honorer tersebut. Bersambung ke hal 15

Baru Ada 12 Pengajuan Paket Proyek Mataram (Suara NTB) Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov NTB diharapkan segera melakukan tender paket proyek. Hal tersebut guna memberi waktu yang lebih panjang untuk pengerjaan sekaligus membuka lapangan kerja. Kepala Biro Bina Administrasi Pengendalian Pembangunan dan Layanan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (BAPP dan LPBJP) Setda NTB, H. Sadimin, ST, MT, menerangkan bahwa sampai dengan akhir minggu ke tiga Januari 2020 hanya ada 12 paket proyek dari tiga OPD dengan total pagu mencapai Rp. 13.424.000.000 yang telah diajukan. Yaitu Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) NTB, Dinas Kesehatan NTB, dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB. ‘’Sebenarnya setelah disetujui dewan dan eksekutif, setelah ditetapkan, konsultasi ke Kemendagri menunggu pengesahan. Di situ (paket proyek) sudah bisa lelang,’’ ujar Sadimin saat dikonfirmasi, Selasa (21/1) di Mataram. Menurutnya, hal tersebut harus dimanfaatkan oleh OPD untuk menghindari pengerjaan proyek yang terkesan tergesa-gesa seperti tahun-tahun sebelumnya. ‘’Masih banyak kegiatan yang sudah triwulan tiga masih tender fisik,’’ ujarnya. Dengan mempercepat proses tender tersebut juga dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi untuk pengentasan kemiskinan. ‘’Di situ (percepatan tender dan pengerjaan paket proyek, Red) diharapkan ada pertumbuhan ekonomi yang lebih baik,’’ sambungnya. Dengan melakukan tender lebih awal, pengerjaan paket proyek diharapkan bisa dilaksanakan sesuai dengan waktu ideal yang dibutuhkan. Bersambung ke hal 15


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.