HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500
SUARA NTB
16 HALAMAN NOMOR 96 TAHUN KE 12
Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com
SABTU, 25 JUNI 2016
Pengemban Pengamal Pancasila
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Soal Direktif Gubernur
Wagub Puji Saran Fraksi Demokrat
Hal tersebut dikatakan Wagub menanggapi pandangan Fraksi Partai Demokrat DPRD NTB yang menyoroti direktif dan arahan gubernur yang belum ditindaklanjuti oleh SKPD. ‘’(Direktif) itu wajib ditindaklanjuti, bagus sarannya (Fraksi Partai Demokrat). Supaya pimpinan SKPD juga tidak mengabaikan direktif gubernur. Dan itu juga harus fokus,’’ kata Amin dikonfirmasi, Jumat (24/ 6) siang kemarin. Dikatakan, direktif gubernur tersebut memang ada setiap
rapat pimpinan. Kemungkinan, kata Wagub, direktif tersebut sudah ditindaklanjuti oleh SKPD namun belum maksimal. ‘’Sudah ditindaklanjuti tapi belum maksimal. Bisa jadi seperti itu, dan itu memang sudah dibahas dalam rapat pimpinan, direktif beliau yang wajib dilaksanakan. Saya kira saran dan pendapat dari fraksi itu jadi perhatian eksekutif,’’ katanya. Fraksi Partai Demokrat DPRD NTB mencermati, sepanjang tahun 2015, terobosan SKPD yang berkaitan dengan
(Suara NTB/bul)
Mataram (Suara NTB) Wakil Gubernur (Wagub) NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si mengatakan direktif gubernur wajib ditindaklanjuti oleh seluruh pimpinan SKPD yang melaksanakan program unggulan. Menurut Wagub, direktif gubernur telah ditindaklanjuti oleh SKPD terkait namun masih belum maksimal.
pankan kembali saat ini. Program ungguan yang sudah cukup baik berjalan baik pada periode pertama kepemimpinan gubernur, sepatutnya terus dijaga dan dikembangkan. ‘’Fraksi Partai Demokrat mencermati sepanjang 2015 silam terobosan yang berkaitan dengan program unggulan belum maksimal. Itu menunjukkan arahan dan direktif gubernur belum menjadi pedoman dan pegangan,’’ kata Guntur saat pembacaan pandangan fraksinya atas Raperda Per-
program unggulan belum maksimal. Menurut Fraksi Demokrat, direktif Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi yang meminta revitalisasi program unggulan belum ditindaklanjuti oleh SKPD. Juru Bicara Fraksi Partai Demokrat DPRD NTB, M. Guntur Halba mengingatkan secara khusus fraksinya terkait direktif gubernur tahun 2015 yang mendorong revitalisasi sejumlah program unggulan. Menurutnya, direktif ini masih sangat relevan untuk dikede-
Fraksi Demokrat Tetap Berikan Catatan Kritis terhadap Kinerja SKPD
TO K O H WALIKOTA Mataram, H. Ahyar Abduh mengingatkan seluruh aparatur sipil negara (ASN) Pemkot Mataram agar tidak menerima pemberian berupa parsel lebaran dari siapapun. Apalagi yang berhubungan dengan jabatan. ’’Saya ingatkan. Tidak boleh PNS (sekarang ASN,red) menerima parsel,’’ tegas Walikota dikonfirmasi, Kamis (23/6) malam. Bersambung ke hal 15
SH pada Suara NTB, Jumat (24/6). Dikatakkan, meskipun NTB telah menorehkan prestasi-prestasi seperti sebagai daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi, dan telah berhasil meraih MDGS Award. Namun masih banyak meninggalkan catatancatatan dalam pelaksanaan APBD 2015, Bersambung ke hal 15
BNN Tes Urine Pilot di LIA Praya (Suara NTB) Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi NTB menurunkan tim ke Lombok International Airport (LIA), Jumat (24/6) kemarin. Tim melakukan tes urine pilot dan kru pesawat. Hal ini dilakukan untuk menjamin keselamatan penumpang. Tes urine dilakukan sejak pukul 09.30 Wita. Pertama dilakukan pada kru Silk Air yang akan menuju Singapura. Sasarannya pilot dan kru pesawat, sebelum penumpang naik. Ada delapan orang yang
menjalani pemeriksaan urine, terdiri dari pilot, pramugari, pramugara dan kru lainnya. ‘’Hasilnya bisa langsung diketahui. Semuanya negatif,’’ kata Kepala BNN NTB, Kombes Pol. Sriyanto, M.Si. Ada dua awak pesawat yang dilakukan uji urine kemarin. Selain Silk Air, sekitar pukul 11.00 Wita dilanjutkan ke AirAsia. Menurut Sriyanto, pemeriksaan ini masih dalam rangkaian Hari Anti Narkotika Internasional (HAN) yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia.
Paling utama adalah untuk memastikan pilot dalam keadaan sehat tanpa pengaruh narkoba, juga terhadap kru lainnya. ‘’Ini dalam rangka menjamin keselamatan penumpang. Kalau awak pesawat tidak menyalahgunakan narkoba, ini mengurangi risiko kecelakaan,’’ terangnya. Jika memang ada pilot atau anggota kru saat tes terbukti positif narkoba, maka pihaknya akan langsung rekomendasikan agar mengganti atau menunda penerbangan. Bersambung ke hal 15
KO M E N TTAA R Digenjot Menuju Nol Persen
PEMERHATI masalah Pemerintahan dan Politik NTB, Dr. Ahyar Fadli, M.Si mengatakan, pandangan Fraksi Partai Demokrat yang menilai direktif dan arahan gubernur terkait revitalisasi program unggulan belum dijadikan pedoman SKPD sebagai bentuk fungsi pengawasan terhadap apa yang dilakukan eksekutif. Seharusnya, masing-masing SKPD yang melaksanakan program unggulan mempunyai program kerja yang terukur. Apalagi saat ini sudah memasuki bulan ke enam, seharusnya 50 persen program unggulan yang direncanakan tahun 2016 sudah terlihat (direalisasikan). ‘’Sekarang persoalannya dimana? Bisa jadi apa yang sudah dilakukan Kepala SKPD sebelumnya, masih proses membaca kembali apa yang dilakukan,’’ ujarnya ketika dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (24/6) siang kemarin. Karena itu, seharusnya ada pengawasan yang dilakukan. Menurut Ahyar, disinilah peran Sekda mengawal program unggulan yang dilaksanakan SKPD. Dalam tataran birokrasi, Sekda itu ‘’Presiden Birokrasi’’. ‘’Dia yang harus terus melakukan evaluasi. Program unggulan ini mandegnya dimana. Saya kira di masingmasing SKPD sudah punya rencana program yang harus dilaksanakan setiap tahun,’’ tambahnya. Ketika ditanya apakah ada benang merah dibebastugaskannya beberapa pejabat eselon II dengan direktif gubernur yang tidak dijadikan pedoman oleh Kepala SKPD? Ahyar mengatakan mutasi pada umumnya dilakukan karena kebutuhan suatu organisasi. Kemudian, mutasi tersebut juga mempertimbangkan hasil evaluasi kinerja pimpinan SKPD. Bersambung ke hal 15 (Suara NTB/dok)
PEMPROV NTB melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) mengatakan akan terus menggenjot angka drop out/DO (putus sekolah) menuju nol persen dalam beberapa tahun ke depan. Pemprov akan membentuk gugus tugas anti DO di masingmasing kabupaten/kota. ‘’Jadi sekarang ini, kalau ada yang drop out laporkan. Bersambung ke hal 15
4 : 58
4 : 57
(Suara NTB/ist)
(Suara NTB/dok)
Dilarang Terima Parsel
Sekda sebagai ’’Presiden Birokrasi’’
(Suara NTB/dok)
Mataram (Suara NTB) Fraksi Partai Demokrat di DPRD NTB sangat serius memberikan atensi pengawasannya terhadap SKPDSKPD yang bertanggung jawab dalam melaksanakan program prioritas. Untuk itu, Fraksi Demokrat telah memerintahkan pada anggotanya yang berada pada alat kelengkapan yang menaungi program prioritas, agar betulbetul memberikan pengawasannya dengan maksimal. Demikian disampaikan, Ketua Fraksi Partai Demokrat, di DPRD NTB, HMS. Kasdiono,
tanggungjawaban APBD 2015 dalam rapat paripurna di DPRD NTB, Rabu (22/6). Fraksi Partai Demokrat, katanya, belum melihat langkah nyata berupa satunya koordinasi dan gerak langkah dari SKPD terkait dengan program unggulan di hilirisasi komoditas unggulan daerah. Padahal, program ini sangat strategis karena diyakini merupakan jalan untuk meningkatkan nilai tambah komoditas unggulan daerah di pasar. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/dok)
TES URINE - Kru pesawat mengisi biodata sebelum menjalani tes urine.
Kejaksaan Panggil TAPD Terkait Kasus Bansos KLU Mataram (Suara NTB) Penyelidikan kasus dana Bansos Kabupaten Lombok Utara (KLU) mulai menyasar pihak paling berperan, yakni Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Satu per satu pihak yang ada di dalam tim dipanggil untuk diklarifikasi. ‘’Surat panggilan sudah dilayangkan. Menurut agenda pemeriksaannya Selasa pekan depan,’’ kata Juru Bicara Kejati NTB, Made Sutapa, SH, Jumat (24/6) kemarin. Pihak yang dipanggil itu adalah Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) KLU Drs.
Muhammad Irwan. ‘’Menurut agenda, yang dipanggil adalah Kepala DPPKAD ini,’’sebutnya, meneruskan informasi dari Ketua Tim Penyelidik Kadek Topan Adiputra, SH. Dari keterangan DPPKAD akan ditelusuri keterkaitan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) terkait bagaimana proses verifikasi terhadap kelompok penerima bantuan senilai Rp 10,3 miliar. Sebab fungsi DPPKAD, disebutnya, bersentuhan langsung dengan pengelolaan anggaran itu. ‘’Akan ditanyakan seputar Tupoksi,’’ sebutnya. Terutama soal pengelolaan dan pengalokasian
dana Bansos, kesesuaiannya dengan dokumen DIPA tahun 2015. Diakui juga dalam TAPD ini banyak pihak yang berperan, sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Bupati Lombok Utara. Didalamnya juga ada Sekda KLU, H. Suardi. Namun tim penyelidik akan melakukan penanganan prioritas, yang diperlukan keterangannya didahulukan, sembari terus melihat perkembangan pemeriksaan dan permintaan keterangan para pihak yang sudah diklarifikasi. ‘’Nanti satu per satu akan diklarifikasi,’’ sebutnya. (ars)
5:08
12:20
15:40
18:09
19:24
5:07
12:19
15:39
18:09
19:23