Snt02012015

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 4.500

Rp. 75.000 Rp. 80.000

SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila

JUMAT, 2 JANUARI 2015

16 HALAMAN NOMOR 248 TAHUN KE 10 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Upah Belum Dibayar

Pekerja Proyek RSUP NTB Protes Mataram (Suara NTB) Persoalan pada proyek pembangunan Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB kian pelik, menyusul protes puluhan pekerja, Rabu (31/12). Mereka menuntut gaji karena satu bulan belum dibayar yang angkanya mencapai Rp 85 juta. Mereka mengancam membongkar komponen proyek gedung I, jika upah mereka tak kunjung dibayar PT. Pilar Persada selaku kontraktor pelaksana. Aksi protes pekerja itu berlangsung sekitar pukul 08.30 Wita. Mereka adalah sub kontraktor, pelaksana lapangan, tiga mandor dan puluhan pekerja yang kecewa dengan manajemen perusahaan tersebut. Penuturan Saparwadi, pelaksana lapangan, tanggung jawab dalam proyek itu untuk pengecoran lantai gedung I dan pekerjaan komponen lainnya. Gedung itu merupakan ‘’jan-

tung’’ dari RSUP NTB, dengan pagu anggaran Rp 62 miliar. Karena perjanjian kerjanya, per tanggal 25 Desember gaji berdasarkan kontrak seharusnya terbayar. Nilai Rp 85 juta itu, untuk sekitar 80 pekerja, tiga orang mandor, dan dia sendiri sebagai pelaksana lapangan yang membawahi mandor. ‘’Satu orang pekerja upahnya Rp 70.000 sampai Rp 85.000. Sesuai akad, kalau

pekerjaan kami selesai, langsung dibayar. Tapi sampai sekarang apa, janji palsu terus,’’ ujarnya kesal. Bahkan hampir dua bulan. Dia sebagai pelaksana, haknya yang belum terbayar Rp 14 juta. ini belum termasuk upah lembur mereka. Dalam waktu tertentu, mereka dipacu demi mengejar target proyek, termasuk ketika cor lantai dua, mereka harus bekerja sampai pagi. Bersambung ke hal 5

(Suara NTB/ars)

PROTES - Protes para pekerja gedung I RSUP NTB, Rabu lalu menuntut upah mereka yang belum dibayar PT Pilar Persada.

PADAT Masyarakat memadati Pantai Senggigi, Kamis (1/1) kemarin. Selain Senggigi, hampir seluruh objek wisata di Pulau Lombok, kemarin dipadati pengunjung saat libur tahun baru. (Suara NTB/ars)

TO K O H

Hari Kelima, Delapan Jenazah Ditemukan

Pola Tak Berubah

H.Sunarpi

POLA masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tak mengalami perubahan kendati perguruan tinggi kini tak masuk dalam Kemendikbud. Rektor Universitas Mataram (Unram) Prof. Ir.H.Sunarpi memastikan tak ada perubahan kuota dari tiga jalur yakni SNMPTN, SBMPTN dan jalur mandiri untuk tahun 2015. ‘’Beberapa waktu lalu kami rapat dengan Menteri Ristek dan Dikti membahas jalur masuk PTN. Disepakati masuk PTN sama seperti tahun lalu,’’ ujarnya di Mataram. Seperti diketahui, selama ini jalur masuk PTN terbagi menjadi tiga. Bersambung ke hal 5

(ant/Bali Post)

JENAZAH KORBAN AIRASIA QZ8501 - Petugas gabungan mengusung peti berisi jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 setibanya di Base Ops Lanudal Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (1/1). Hingga kini total jenazah yang berhasil dibawa ke Surabaya untuk proses identifikasi berjumlah enam jenazah.

Pangkalan Bun (Suara NTB) Tim gabungan kembali mengevakuasi dua jenazah penumpang korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ 8015 di perairan Kalimantan Tengah (Kalteng), sehingga total delapan jenazah telah ditemukan pada hari kelima. ‘’Pagi ini dua lagi jenazah korban yang kita evakuasi dari KRI,’’ kata Komandan Lanud Iskandar Pangkalan Bun, Letkol Jhonson Simatupang, di Pangkalan Bun, Kamis (1/1). Dua jenazah tiba di Lanud Iskandar sekitar pukul 08.40 WIB menggunakan helikopter dari KRI Hang Nadim dan KRI Banda Aceh. Bersambung ke hal 5

(Suara NTB/dok)

KO M E N TTAA R

Korban AirAsia Asal Dompu

Wirantono Kusumo Lunaskan Pinjaman Sebelum ke Surabaya

Belum Ada Melapor SAMPAI Rabu (31/12) lalu, belum ada keluarga korban penumpang AirAsia dari NTB yang melapor ke Pemprov NTB. Diketahui, sebanyak 13 penumpang AirAsia QZ8501 dari Surabaya tujuan Singapura yang jatuh Minggu (28/12) berasal dari Kota Mataram, Dompu dan Kota Bima. ‘’Yang jelas, secara pasti berapa jumlah penumpang AirAsia dari NTB yang jadi korban kami belum tahu. Agung Hartono Bersambung ke hal 5 (Suara NTB/dok)

Tidak Terbit Berkaitan dengan Hari Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, SUARA NTB Sabtu (3/1) tidak terbit. Kami akan terbit kembali Senin (5/1). Untuk itu kepada pembaca dan relasi iklan agar maklum. Terima Kasih Penerbit

Firasat berpulangnya Wirantono Kusumo, salah satu korban pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata, Kalimantan Tengah, Minggu (28/12) pagi lalu, sebenarnya sudah ada saat korban menyelesaikan urusannya di Dompu. Salah satu urusan yang dituntaskannya adalah melunasi pinjaman modal usahanya di BRI Cabang Dompu. WIRANTONO merupakan salah seorang nasabah BRI Cabang Dompu sejak lama. Kepala BRI Cabang Dompu, Awan Triyoso kepada Suara NTB, Rabu (31/ 12) malam mengatakan, Wirantono Kusumo merupakan nasabah BRI Cabang Dompu sudah puluhan tahun. Karena kreditnya besar, ia menggunakan sistem rekening koran dan uang diambil berdasarkan kebutuhan. ‘’Sebelum dia (Wirantono Kusumo) pergi ke Surabaya, ia bayar pinjamannya. Sehingga saat ini, pinjamannya nihil,’’ terang Awan Triyoso. Saat ditanya Awan kenapa ia melunasi pinjamannya, Bersambung ke hal 5

(Suara NTB/ula)

FOTO - Rudi, keponakan Wirantono Kusumo memperlihatkan foto pamannya bersama anak dan istrinya.

Realisasi Fisik dan Keuangan Tak Capai Target Mataram (Suara NTB) Pelaksanaan APBD NTB tahun 2014 sampai dengan berakhirnya tahun anggaran tak mencapai target. Dari total anggaran sebesar Rp 2,897 triliun pada APBD Perubahan 2014, realisasi fisik dan keuangan sampai 30 Desember, Bersambung ke hal 5


SUARA NTB Jumat, 2 Januari 2015

SUARA MATARAM

Halaman 2

Proyek Kantor Diskoperindag Jadi Fasilitator Konflik BELUM lama ini, di Kecamatan Mataram telah terbentuk Forum Pemuda Lintas Etnis dan Budaya. Anggota forum ini terdiri dari para pemuda yang mewakili beragam etnis maupun agama yang ada di seluruh wilayah Kecamatan Mataram seperti perwakilan pemuda Islam, pemuda Hindu, pemuda Kristen, pemuda Buddha, dan lainnya. Camat Mataram, Amran M Amin berharap forum serupa juga terbentuk di kecamatan-kecamatan lainnya. Karena forum ini bisa menjadi fasilitator pada saat terjadinya konflik yang terjadi antar pemuda di (Suara NTB/dok) Kota Mataram. Amran M Amin Sampai saat ini forum ini telah terbentuk di semua kelurahan yang ada di Kecamatan Mataram. Seluruh anggota forum ini di semua kelurahan berjumlah 55 orang. Sedangkan di tingkat kecamatan sendiri telah ada sembilan orang perwakilan dari semua kelurahan yang ada. Dibentuknya forum ini disampaikan Amran untuk memberdayakan para pemuda yang ada di wilayahnya. Karena biasanya para pemuda seringkali menjadi sumber konflik di tengah masyarakat. Nantinya dengan dibentuknya forum ini para pemuda bisa mengantisipasi munculnya persoalan dengan cara mereka sendiri. “Kita ingin dengan bahasa dan cara mereka (bisa selesaikan persoalan) dan kita akomodir mereka dalam satu wadah. Makanya kita juga libatkan Bakesbangpoldagri Kota Mataram untuk memberikan penjelasan bagaimana pentingnya toleransi yang kita masukkan sebagai salah satu program dalam mewadahi Forum Pemuda Lintas Etnis dan Budaya ini,” jelasnya. Diharapkan ke depan para pemuda ini juga bisa berdaya dan memberikan kontribusi positif untuk masyarakat di sekitarnya. Anggota forum ini juga sudah diberikan SK penunjukan dari Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh. Berkumpul dalam satu wadah ini diharapkan para pemuda yang berasal dari perkumpulan remaja masjid, perhimpunan gereja, dan lainnya bisa saling mengenal dan menyayangi serta menghormati di dalam perbedaan. “Sehingga konflik yang sering terjadi bisa dieliminir sedemikian rupa dan saya harap tak hanya terbentuk di Kecamatan Mataram karena bisa saja terjadi (konflik) antar anak muda lintas kecamatan. Kalau terjadi seperti itu, forum ini bisa dimanfaatkan dan Walikota juga mendukung untuk bisa terbentuk di setiap kecamatan,” pungkasnya. (ynt)

Tak Tuntas, Diduga Diperjualbelikan hingga Tangan Keempat Mataram (Suara NTB) – Gerah atas molornya pembangunan proyek gedung perkantoran di Jalan Dr. Soejono Lingkar Selatan, Wakil Ketua DPRD Kota Mataram, Muhtar, SH., bersama Komisi III DPRD Kota Mataram, Rabu (31/12) mendatangi Sekda Kota Mataram di ruang kerjanya. Dalam pertemuan itu terungkap sejumlah kejanggalan yang diyakini akan berpengaruh pada kualitas proyek. Anggota Komisi III DPRD Kota Mataram, Zaitun, SH., di hadapan Sekda Kota Mataram, Ir. HL. Makmur Said, MM., yang saat itu didampingi Asisten II Setda Kota Mataram, Ir. H. Efendi Eko Saswito, MM., Kepala BPKAD Kota Mataram, Yance Hendra Dirra, SE., dan Kabag AP Setda Setda Kota Mataram Rudi Suryawan mengungkapkan kejanggalan yang ditemukannya di lapangan saat melakukan sidak proyek itu,tanggal 16 Desember 2014. Politisi partai berlambang pohon beringin itu mengurai indikasi proyek pembangunan kantor Dinas Koperindag diperjualbelikan oleh pemenang tender. Ironisnya, proyek dengan pagu anggaran Rp Rp 2.092.609.000 itu diduga diperjualbelikan hingga tangan keempat. ‘’Ada beberapa kejanggalan yang kami temukan. Saya tanya

pengawas proyek, dia ngaku ngesub dari di C. Si C ini bukan pemilik bendera perusahaan dan saat tender itu si A yang punya proyek. Jadi ini sudah sampai empat tingkatan,’’ terangnya. Saat itu pihak yang mengerjakan proyek itu mengklaim capaian mereka 78 persen. Padahal bangunan itu masih banyak kekurangan di sana sini. Antara lain waktu itu keramik belum terpasang, bata baru naik setengah dan genteng juga belum terpasang. Padahal proyek itu seharusnya rampung tanggal 11 Desember 2014. Ketua Komisi III I Gede Wiska, SPt., menyesalkan proyek yang sumber dananya dari APBD Kota Mataram tahun 2014 itu tak tuntas sesuai batas waktu yang ditentukan. ‘’Proyek ini kan dikejar waktu yang dikhawatirkan berdampak pada kualitas,’’ ujarnya.

Ditambahkan Wakil Ketua Komisi III, Syamsul Bahri bahwa dirinya meragukan kalau perusahaan sampai kekurangan uang. ‘’Kalau sudah bicara PT, yang namanya PT ini orang tidak kekurangan uang,’’ katanya. Ia mengingatkan Sekda dan jajarannya agar mengutamakan kualitas. ‘’Karena yang menggunakan gedung ini manusia, bukan hewan,’’ tandasnya. Menanggapi kekecewaan Komisi III, Sekda dibantu asisten II, membeberkan sejumlah alasan. Sekda mengatakan, saat tender, tidak sedikit proyek yang terpaksa dilakukan dua kali tender. ‘’Satu kali tender 30 hari,’’ sebutnya. Khusus untuk Kantor Koperindag, ada sedikit pelebaran. Sehingga pembangunan ditunda sebulan. Namun untuk proyek yang bersumber dari APBD kalau tidak selesai sesuai jadwal, dimungkinkan

memberi perpanjangan waktu selama 55 hari. Ditambahkan Eko, proyek yang ada di Mataram bersumber dari APBN dan APBD. Dari 67 paket tender, terdapat 15 paket proyek yang diberi perhatian khusus. ‘’Memang ada empat proyek yang

mengkhawatirkan. Yakni proyek kantor Dukcapil, pemasangan PJU (jalan LangkoSelaparang), UPTD Koperindag dan Kantor Diskoperindag,’’ sebutnya. Namun demikian, ia menegaskan pihaknya intens melakukan evaluasi. (fit)

Walikota Minta Diskoperindag Pantau Harga Sembako

Gugah Partisipasi Masyarakat HARAPAN Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Mataram, Drs. Saleh supaya masyarakat juga berpartisipasi supaya Mataram bisa memperoleh Adipura, ditanggapi anggota Komisi III DPRD Kota Mataram, Drs. I Ketut Sugiarta. Kepada Suara NTB di Kantor Walikota Mataram, Rabu (31/12) ia mengatakan, hal itu (partisipasi masyarakat, red) memang mutlak diperlukan. ‘’Cuma sekarang bagaimana pemerintah menggugah masyarakat agar mau berpartisipasi,’’ cetusnya. Untuk (Suara NTB/fit) menumbuhkan partisiI Ketut Sugiarta pasi masyarakat, pemerintah memang dituntut inovatif. Misalnya, Pemkot Mataram melalui SKPD terkait membuat lomba lingkungan sehat yang intens dan rewardnya jelas. ‘’Reward ini jangan asal reward, sehingga mereka berlomba-lomba untuk menjaganya (kebersihan lingkungan, red),’’ ujarnya. Kalau masyarakat sudah terbiasa dengan kebersihan lingkungan, maka ke depan sistemnya akan berjalan dengan sendirinya. Sebab, saat ini partisipasi masyarakat bisa dikatakan belum mengembirakan. Dalam hal membuang sampah contohnya. Kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya, masih minim. Sehingga tidak heran kalau tumpukan sampah sangat mudah dijumpai di Mataram. Bahkan masyarakat terkesan cuek saja membuang sampah di lokasi yang notabene bukan TPS (Tempat Pembuangan Sampah). Berkaca dari kondisi saat ini, Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Mataram ini berkeyakinan langkahlangkah yang dalam aplikasinya melibatkan masyarakat secara langsung dipandang sebagai solusi untuk mengajak masyarakat terlibat. Terlebih untuk urusan yang berhubungan dengan kebersihan. Diakui Ketut Sugiarta, untuk melibatkan masyarakat, memang membutuhkan waktu. ‘’Tapi kita fokuskan. Saya kira semua program kalau dimanajerial dengan baik, akan baik hasilnya,’’ katanya. Ia tidak menampik kalau program kebersihan lingkungan di Mataram belum dikelola dengan baik. Dalam melibatkan partisipasi masyarakat, khususnya di bidang kebersihan, masyarakat harus diberi pemahaman bahwa hal itu akan berdampak baik bagi lingkungan mereka. ‘’Sehingga masyarakat belomba-lomba berpartisipasi,’’ imbuhnya. Ketut Sugiarta menambahkan, sejauh ini Adipura belum menjadi bagian dari masyarakat itu sendiri. Penghargaan bergengsi dalam bidang kebersihan lingkungan ini masih menjadi kepentingan pemerintah. Ia mengatakan, keterlibatan masyarakat memang belum terlalu besar. Untuk itu perlu digalakkan ke depan. (fit)

(Suara NTB/fit)

PERTEMUAN - Suasana pertemuan Komisi III dengan Sekda Kota Mataram didampingi Asisten II Setda Kota Mataram, H. Efendi Eko Saswito., Kepala BPKAD Kota Mataram, Yance Hendra Dirra, dan Kabag AP Setda Setda Kota Mataram Rudi Suryawan.

(Suara NTB/ist)

HITUNG MUNDUR - Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh memberi aba-aba hitung mundur memasuki tahun 2015. Peringatan malam tahun baru di Kota Mataram yang dipusatkan di lapangan Sangkareang, Rabu (31/12) dini hari berlangsung meriah meski diwarnai hujan.

Dilarang Diperjualbelikan

Miras Tradisional hanya Boleh di Satu Titik Mataram (Suara NTB) Pembahasan raperda pengendalian dan pengawasan minuman beralkohol terus digenjot. Anggota DPRD Kota Mataram mempertajam peran raperda miras itu. Ketua Pansus raperda pengendalian dan pengawasan minuman beralkohol DPRD Kota Mataram, Drs. HM. Husni Thamrin, MPd., dalam pembahasan bersama gabungan komisi Rabu (31/12) mengungkapkan, bahwa secara umum semua agama melarang miras. Khusus masalah miras tradisional ia menegaskan, bahwa miras tradisional hanya boleh untuk kebutuhan ritual adat. Bahkan peraturan Menteri Perdagangan No.24 tahun 2014 melarang miras tradisional diperjualbelikan. Tidak hanya itu, raperda miras itu telah mengatur tempat miras tradisional harus di satu titik saja. ‘’Dan

harus tersembunyi,’’ cetusnya. Hal tersebut, kata Husni Thamrin, telah disepakati dengan tokoh agama. ‘’Karena ekses yang paling besar di sana,’’ ujarnya. Meskipun Perda Miras nantinya telah lahir, bukan berarti miras akan nihil dari daerah ini. Tetapi Perda ini dalam rangka penyadaran secara bertahap. Ditambahkan anggota Komisi IV, Lalu Suriadi, tidak ada alasan miras tradisional beredar di Mataram, meskipun mungkin miras tradisional itu diproduksi di luar Kota Mataram. Suriadi juga meminta Pansus miras agar memperjelas radius yang diperbolehkan menjual miras antara tempat menjual dengan rumah ibadah. Lebih tegas lagi, anggota Komisi IV, HM. Faesal yang mengatakan miras tradisional tidak boleh beredar kecuali ada acara adat. Apalagi waktu ac-

ara adat sebetulnya sudah jelas. Maka di luar itu, miras tradisional tidak boleh beredar. ‘’Kalau memang ada acara adat, silahkan saja. Diluar itu jangan ada miras. Persentase orang minum di Mataram ini hanya sedikit, kenapa kita harus kalah,’’ pungkasnya. Acara adat, lanjut Ketua Komisi I I Gde Sudiarta kerap menjadi kambing hitam oknum masyarakat yang hendak menenggak miras tradisional. Terkadang oknum masyarakat peminum sengaja mengenakan simbol-simbol ritual adat ketika hendak melakoni hobinya menggak miras tradisional. Karenanya, timpal Ketua DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi, SH., kebenaran acara adat harus ditentutan agar tidak disalahgunakan. Sanksi terhadap pelanggaran Perda Miras yakni tipiring (tindak pidana ringan). (fit)

Tak Capai Target

Reklame Tak Berizin dan Belum Lunas Pajak Harus Dipotong Mataram (Suara NTB) Sampai penghujung tahun 2014, realisasi pajak reklame yang ditargetkan sebesar Rp 1,9 miliar tak tercapai. Realisasi pajak reklame disebutkan Kepala Dinas Pendapatan (Dispenda) Kota Mataram hanya Rp 1,2 miliar. Untuk itu, Kepala Dispenda Kota Mataram, H.M. Syakirin Hukmi meminta agar reklame yang tak berizin dan belum lunas pajak untuk dipotong. Pemotongan ini disampaikan Syakirin bisa dilakukan Dinas Pertamanan bersama Satpol PP Kota Mataram. “Saya minta Satpol PP dan Dinas Pertamanan potong itu yang nggak bayar-bayar itu. Karena ada beberapa reklame besar, bando jalan yang belum bayar. Ya potong saja,” tegas Syakirin ditemui Rabu (31/12). Syakirin menyebutkan jumlah reklame yang belum dibayar mencapai ratusan unit. Sement-

(Suara NTB/dok)

H.M. Syakirin Hukmi

ara nilainya juga mencapai ratusan juta. Sebelumnya Dispenda juga menyurati para pemilik reklame dan diminta melunasi pajaknya sampai tanggal 31 Desember 2014, tapi sampai tanggal tersebut masih banyak yang belum melakukan pembayaran. Bahkan menurut Syakirin,

banyak juga reklame besar yang belum dibayarkan pajaknya dan ada juga yang belum berizin. “Ada yang tidak penuhi janji pembayaran (sampai tanggal 31 Desember 2014). Kalau tidak dibayar, dipotong saja oleh Dinas Pertamanan dan Satpol PP. Kota ini jadi bersih dan tak terlalu ramai oleh reklame,” tegasnya. Syakirin juga meminta kepada Dinas Pertamanan untuk mengecek data mana saja reklame yang belum berizin. Ia juga heran kenapa reklame yang belum berizin bisa terpasang. Hal ini menurutnya perlu sanksi tegas dengan melakukan pemotongan. Dengan demikian Kota Mataram juga terlihat lebih rapi dan bersih. “Bagaimana orang ndak izin kok masang reklame, jadi dipotong saja. Yang belum punya izin ini yang jadi masalah, biar rata karena yang sudah berizin juga sudah bayar,” jelasnya. (ynt)

Mataram (Suara NTB) Untuk tetap menjaga kestabilan harga barang kebutuhan masyarakat pada saat tahun baru dan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh meminta kepada dinas terkait dalam hal ini Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Mataram untuk melakukan pemantauan harga sembako. Jika nantinya diperlukan, pihaknya juga akan melakukan operasi pasar. “Kita tetap memonitor di pasar-pasar terkait harga bahan pokok. Pada waktunya kita akan intervensi sesuai kemampuan kita terutama terhadap bahan pokok kebutuhan masyarakat,” jelasnya. Tak hanya Pemkot Mataram, Walikota mengatakan Pemprov NTB juga pasti akan berkoordinasi dengan Pemkot Mataram jika ada kenaikan harga barang-barang kebutuhan masyarakat. Terkait kapan akan melakukan operasi pasar khususnya untuk beras, Walikota mengatakan saat ini Pemkot Mataram melalui dinas terkait sedang

melakukan pengawasan di pasar-pasar yang ada. Jika operasi pasar memang diperlukan, maka pihaknya akan segera berkoodinasi dengan Bulog dan Pemprov NTB. “Setelah itu baru kita bisa intervensi untuk menekan harga di pasar,” ujarnya. Sebelumnya Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Mataram, Wartan, SH menyampaikan bahwa pihaknya menjamin ketersediaan bahan pokok di Kota Mataram sampai awal tahun 2015. Jaminan ini ia pastikan setelah berkoordinasi dengan para distributor di Kota Mataram. “Koordinasi kami dengan para distributor masih dalam kondisi aman. Indikator yang saya peroleh dari para distributor, stoknya masih memadai untuk akhir tahun ini. Beras juga masih (aman),” terangnya. Namun meski demikian, jika muncul keadaan tak terkendali atau force majeure, pihaknya tidak bisa memprediksi apakah stok yang ada saat ini tetap dalam kondisi aman dan terkendali. “Perkara force majeure besok kan saya tidak tahu,” cetusnya. (ynt)

12 Sanggar Seni Dibantu Rp 90 Juta Mataram (Suara NTB) Sebanyak 12 sanggar seni diberikan bantuan dengan total Rp 90 juta pada Rabu (31/12). Bantuan ini diserahkan langsung Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh pada saat parade kesenian untuk menyambut perayaan tahun baru. Sanggar seni yang diberikan bantuan ini terdiri dari beberapa sanggar gendang beleq, bale ganjur, rebana, rudat, dan kecimol. Walikota menyampaikan bantuan yang diberikan ini sebagai bentuk perhatian dan dukungan pemerintah terhadap keberadaan sanggar kesenian yang ada di Kota Mataram. Selain itu juga sebagai komitmen pemerintah dalam mewujudkan Kota Mataram yang maju, religius dan berbudaya. “Kita berharap bantuan ini bisa memotivasi sanggar-sanggar seni termasuk sanggar seni religi untuk terus berinovasi dan berkreasi sesuai dengan bidangnya,” ujarnya. Walikota juga mengapresiasi Dinas Kebu-

dayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Mataram yang telah melaksanaan kegiatan tersebut sehingga penyambutan tahun baru kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sementara itu, Kepala Disbudpar Kota Mataram, Drs. H. Abdul Latif Nadjib menyampaikan acara pesta pergantian tahun yang diberikan tema “Mataram Eppe Cerite” atau Mataram Punya Cerita ini digagas karena adanya informasi dari Persatuan Hotel dan Restoran (PHRI) NTB dan Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies/ASITA) yang menyebutkan sejumlah hotel di Mataram penuh oleh para wisatawan mancanegara maupun nusantara yang akan merayakan tahun baru. “Momen ini sangat bagus sebagai suguhan kepada para wisatawan yang ada di Kota Mataram sekaligus ajang promosi pariwisata,” jelasnya. (ynt)

BANTUAN - Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh menyerahkan bantuan dana pembinaan kepada perwakilan 12 sanggar seni yang ada di Kota Mataram, Rabu (31/12).


SUARA PULAU LOMBOK

SUARA NTB Jumat, 2 Januari 2015

Halaman 3

Minta Jaminan Pemda

Dewan Khawatir Pelepasan Aset Menyimpang

Bangun Gedung CAT BADAN Kepegawaian dan Diklat (BKD) Lombok Timur (Lotim) akan membangun gedung Computer Assisted Tes (CAT) atau tempat pelaksanaan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Rencana ini akan mulai direalisasikan tahun 2015 ini dengan alokasi anggaran senilai Rp 2,2 miliar. Kepala BKD Lotim, H. Najamudin di Selong, Rabu (31/ 12/2014), menjelaskan, dana untuk CAT itu sudah ada dalam struktur APBD Lotim 2015 mendatang. “Tempat pembangunan rencanca di areal kantor BKD saat ini,” ucapnya. Gedung CAT rencana ada 5 ruang. Antara lain berupa ruang registrasi, ruang khusus loker untuk penyimpanan berkas, ruang tunggu menerima penjelasan teknis, ruang tunggu ke CAT dan ruang server dan monitor. Pembangunan CAT dianggap penting, karena tidak saja peruntukkannya bagi pelaksanaan tes seleksi CPNS. Akan tetapi untuk melakukan beragam bentuk kegiatan seleksi. Tak saja bagi pemerintah daerah. Peruntukan CAT juga bisa disewakan kepada institusi lain, termasuk swasta. Bisa digunakan untuk seleksi kepala sekolah, seleksi pegawai di institusi perbankan atau lainnya. Kegiatan seleksi melalui mekanisme CAT ini diyakinkan akan tetap digunakan. Pasalnya, sistem CAT sangat bagus, karena hasilnya sangat transparan. Tidak ada unsur rekayasa dalam setiap hasil. Ditanya soal formasi CPNS untuk tahun-tahun berikutnya dikatakan Najamudin tetap akan ada. Bagi Lotim sendiri masih sangat butuh tenaga tenaga kesehatan dan guru. Lotim nantinya tidak lagi menumpang dalam setiap gelaran seleksi. (rus)

Bank NTB Siap Dukung Perkembangan Usaha KUBE di KLU Tanjung (Suara NTB) Sebagai perusahaan milik daerah, PT. Bank NTB berkomitmen untuk memberikan pelayanan perbankan dalam fungsi intermediasi nasabah, tak terkecuali nasabah sektor produktif. Di Lombok Utara, Bank NTB Cabang Tanjung siap memberikan dukungan pembiayaan kepada Kelompok Usaha Bersama (KUBE) guna menunjang produktivitas usaha milik kelompok masyarakat. Kepala Cabang Bank NTB Tanjung, H. M. Sayudin, kepada wartawan, Rabu (31/12/2014), mengungkapkan Bank NTB selaku perusda akan tetap berupaya memberikan pelayanan, baik dari sisi kredit maupun simpanan. Bank NTB sebagai Perusda, masih dipercaya oleh pemerintah sebagai lokasi pencairan dana hibah kepada kelompok-kelompok usaha yang ada. “Dalam pencairan KUBE beberapa waktu lalu, ada sekitar 132 kelompok yang menerima bantuan dan langsung membuat rekening di Bank NTB. Lembaga ini masih dipercaya dalam memperlancar dan permudah pencairan dana sekaligus menghindari hal-hal lain yang tidak diinginkan,” kata Sayudin. Pihaknya telah bekerjasama dengan Dinsosnakertrans dalam pencairan dana KUBE. Dalam upaya ke depan mendukung perkembangan usaha kelompok KUBE, Bank NTB Cabang Tanjung, ujarnya, akan bertindak sebagai kreditur untuk mengalokasikan pinjaman sektor produktif. Sebagaimana KUBE, dari 132 kelompok penerima dimaksud, Dinsosnakertrans akan mengawal proses pencairan, pemanfaatan hingga pertanggungjawaban penggunaan anggaran hibah. Apabila usaha kelompok KUBE mengalami kemajuan, Dinsos selanjutnya akan memberikan rekomendasi ke Bank NTB untuk pemberian kredit. “Dinas akan mengontrol tujuan penggunaan anggaran dan berjalantidaknya usaha. Apabila dalam perjalanannya, usaha KUBE memerlukan tambahan modal, mereka akan direkomendasikan untuk memperoleh kredit dari Bank NTB,” ujar Sayudin. Menurut Sayudin, syarat kredit yang diajukan oleh kelompok KUBE akan tetap mengacu pada aturan perbankan. Misalnya, KUBE masih bisa memperoleh kredit (KUR) tanpa jaminan dengan batasan pinjaman sebesar Rp 20 juta. Nominal di atas itu, kelompok masih tetap mengagunkan barang berharga. (ari)

Dipertanyakan, Pemungutan Bagi Hasil HKm Giri Menang (Suara NTB) – Kalangan DPRD Lombok Barat (Lobar) mempertanyakan kebijakan pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Kehutanan melakukan pemungutan bagi hasil dari petani hutan kemasyarakatan (HKm). Pasalnya, pemungutan bagi hasil ini tidak memiliki dasar hukum yang jelas. Dewan menduga, praktik pemungutan dengan nomenklatur ini hanya modus namun pada dasarnya yang terjadi di petani justru ada kegiatan pemungutan atas nama retribusi. “Dari periode lalu kami perdebatkan perihal penarikan petani HKm atas nomenklatur bagi hasil ini. Karena dewan juga belum terima penjelasan soal ini dari Dishut (Dinas Kehutanan). Kalaupun melakukan pemungutan bagi hasil, apa dasarnya?’’ tanya anggota Komisi II DPRD Lobar, Indra Jaya Usman, Kamis (1/1). Politisi Partai Demokrat ini mengakui, persoalan dugaan kebocoran bagi hasil ini telah lama diendus kalangan dewan. Hal ini pun sering kali dipertanyakan ke eksekutif, namun belum ada klarifikasi yang jelas. Sementara dari tahun ke tahun luas HKm bertambah, namun pendapatan tidak meningkat signifikan. Di samping itu, pihaknya mempertanyakan dugaan kebocoran setoran bagi hasil. Dari dulu, persoalan ini kerap kali dipertanyakan ke kalangan eksekutif, namun belum ada penjelasan yang kompherensif. Untuk itu, dewan akan melakukan investigasi terkait persoalan ini. Bila perlu, pihak berwajib diminta turun untuk menelusuri dugaan kebocoran yang telah terjadi sejak lama ini. Sebelumnya, Kepala Bidang Pengembangan Usaha pada Dishut Lobar, Ir. L Saladin Jufri, MSi, menyatakan pemda memberlakukan pemungutan bagi hasil berdasarkan Perda tentang Pengelolaan HKm belum dihapus, sehingga dijadikan dasar memungut bagi hasil tersebut. “Karena di dalam salah satu aturan tersebut, menyebut pemerintah diperbolehkan menarik bagi hasil,” katanya. Terkait dugaan kebocoran setoran bagi hasil, Dishut juga tengah menelusuri dugaan keboocoran setoran dari pengelola HKm yang diduga bocor. Terutama dari HKm Kumbi yang tidak pernah capai target. (her)

Perayaan Tahun Baru Diguyur Hujan

(Suara NTB/dok)

H. Najamudin

(Suara NTB/ist)

KEMBANG API - Kembang api memeriahkan pergantian tahun di Bencingah Kantor Bupati Lobar, Kamis (1/1) dinihari.

Giri Menang (Suara NTB) – Perayaan pergantian tahun atau tahun baru di beberapa lokasi yang dipusatkan Pemkab Lombok Barat (Lobar) seperti di Senggigi dan Gerung terganggu, karena hujan lebat yang mengguyur. Hujan yang terjadi sejak mulai pukul 23.00 Wita menyebabkan warga yang sudah berkumpul di sekitar lapangan Bencingah Kantor Bupati terpaksa berteduh di pinggir dan ada pula yang pulang. Namun tak sedikit warga, khususnya kalangan remaja rela basah dan menunggu detik-detik pergantian tahun 2014 dan menyambut tahun baru 2015 sambil menikmati konser musik. Acara yang dipusatkan di Bencingah Lobar ini, dihadiri langsung Bupati, Dr H, Zaini Arony didampingi istri, Hj Nanik S Zaini Arony, Sekda, H. M Uzair, Ketua DPRD Lobar, Hj. Sumiatun dan sejumlah kepala SKPD. Jelang detik-detik perayaan tahun baru, Bupati didamping istri menghitung detik per detik memasuki tahun 2015. Saat memasuki tahun baru,

bupati bersama jajaran dan masyarakat membunyikan terompet dan membakar kembang api. Dalam sambutannya, bupati mengharapkan, Lobar ke depan lebih maju dan bisa bersaing baik di tingkat lokal, nasional dan global. Menurutnya, tuntutan ke depan tidak mudah, namun bertambah sulit. “Tantangan ke depan semakin berat,” katanya. Menurutnya, untuk menjawab tantangan kedepan semua pihak khususnya jajaran Pemda harus meningkatkan kinerja baik dalam bentuk persaingan lokal, regional dan global. Dengan sikap optimisme itu ia yakin bisa diwujudkan spirit kerja yang baik hari ini dan seterusnya. Sehingga harapan ke depan dengan tingkat kinerja dan spirit kerja yang lebih bagus maka Lobar akan semakin mampu bersaing. Pekerjaan rumah (PR) kedepan yang mesti menjadi perhatian, jelasnya terutama dalam hal revolusi mental. Hal ini menurutnya penting diwujudkan karena dari mental yang tadinya tidak disiplin bisa men-

jadi disiplin, mental yang kurang keras bekerj menjadi keras bekerja serta merubah kebiasaan tidak jujur menjadi jujur. Di Lombok Timur, malam pergantian tahun dipusatkan di Taman Rinjani Selong. Salah satu pengunjung Taman Rinjani Selong Pandi Arizal mengatakan, dipilihnya TRS sebagai tempat untuk merayakan malam pergantian tahun, karena dianggap lebih sejuk dan asri. Selain itu, aneka kuliner yang diinginkan juga mudah didapatkan dengan harga terjangkau. Sementara Remaja Masjid Miftahull Jannah Danger Utara Desa Danger Kecamatan Masbagik menggelar yasinan bersama di masjid untuk menyambut datangnya tahun baru. Tujuan dilakukan yasinan bersama itu untuk meminimalisir aksi-aksi kriminalitas remaja khususnya yang dilakukan oleh remaja setempat. Karena, banyak di antara pemuda khususnya di Lotim merayakan malam pergantian tahun dengan berpesta dan minum-minuman keras. (her/yon)

Puskesmas Korleko Jadikan Posyandu Bergairah Selong (Suara NTB) Keberadaan Posyandu merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan sampai ke tingkat bawah. Peranannya sangat penting. Terlebih dalam menyukseskan program strategis pemerintah daerah, menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), termasuk berusaha mencegah sebaran penyakit diare, muntaber dan jenis penyakit lainnya pada anak. Hal ini dijelaskan Kepala Puskesmas Korleko, drg. Agung BS. Menjawab Suara NTB di sela acara Lomba Kreativitas Kader Posyandu di Puskesmas Korleko, Rabu (31/12/2014) lalu ia menjelaskan awalnya posyandu yang ada di 29 titik di 5 desa/kelurahan di wilayah Kecamatan Labuhan Haji ini posyandu kurang bergairah. Hal ini dilihat dari pelaksanaan posyandu apa adanya dan tidak memiliki sajian data yang lengkap. Untuk menjadikan posyandu bergairah, pihaknya mencoba melakukan pembinaan dan memberikan motivasi. Salah satu upaya menggairahkan posyandu itu den-

(Suara NTB/rus)

Agung BS

gan menggelar lomba. Inovasi yang dilakukan Puskesmas Korleko ini pun dilirik Pemerintah Kabupaten Lotim dan akan dijadikan kalender kegiatan Dikes guna menggairahkan kegiatan posyandu di seluruh Lotim. Puskesmas yang pernah mendapat penghargaan dari Pemerintah Provinsi NTB sebagai Puskesmas Terbaik dari sisi program ibu dan anak ini menggelar kegiatan lomba inovasi kader Posyandu sema-

ta untuk melakukan pembinaan. Hal-hal yang telah dilakukan menunjukkan sejumlah hasil yang menggembirakan. Utamanya dari sisi sajian data-data pada Posyandu. Di mana dapat dipampang data yang bisa diakses siapa saja di titik Posyandu. “Hal ini juga menjadi bagian dari kegiatan promosi kesehatan,” ucapnya. Sebelumnya pada acara pembukaan Lomba Kreativitas Kader Posyandu, Kepala Seksi Promosi Kesehatan, H. Hazairin menaympaikan, posyandu tidak akan bisa berjalan dengan baik jika tidak memiliki kreativitas. Fungsi puskesmas, selanjutnya mengerakkan pembangunan kesehatan berwawasan kesehatan dan melakukan transportamsi kesehatan kepada masyarakat. Pada era JKN saat ii, posyandu dituntut untuk bisa mandiri di daerah masing-masing. Targetnya 50 persen. Jika belum sampai taget maka bisa disebut belum sukses. Kondisi di Lotim masih sangat jauh dari harapan. Apa yang dilakukan Puskesmas Korleko ini mendapat penghargaan dari Dikes Lotim. (rus)

Eksekutif Didesak Sosialisasikan Ulang RDTR ke Masyarakat Giri Menang (Suara NTB) Adanya keluhan masyarakat khususnya dari kalangan kepala desa di Gunung Sari dan Batulayar, terkait sosialisasi Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang tidak menyentuh lapisan masyarakat bawah direspons kalangan DPRD Lombok Barat (Lobar). Dewan sependapat dengan para kades, karena itu eksekutif bersama dewan akan melakukan sosialisasi lagi ke masyarakat. Ketua Pansus RDTR Gunung Sari, Hj. Nurhidayah, menjelaskan, mengharapkan sosialisasi dilakukan ulang pada para kepala desa dan BPD. Harapannya, agar perwakilan pemerintah di desa bisa menyebarluarkan ke masyarakat. ‘’Seharusnya para kades dan BPD ini mengoptimalkan peranannya untuk memberi sosialisasi kepada masyarakat, karena jika itu tidak dilakukan maka apa artinya ada perwakilan pemerintah di desa,’’ kritiknya, Rabu (31/12/2014) lalu. Jika pun itu dinilai terbatas, maka tentu harus dilakukan sosialisasi ke masyarakat lebih menyeluruh. Modelnya, nanti diundang masyarakat

(Suara NTB/dok)

H. Baehaqi

per desa. “Seharusnya peranan kades itu dioptimalkan,” sarannya. Terkait kekhawatiran masyarakat RDTR justru menghambat, menurutnya wajar saja ada kekhawatiran, sebab banyak kekurangan dalam draf RDTR itu. Di samping itu, ada penerapan pemberian ganti rugi diyakininya tak akan bisa diterapkan dengan maksimal, karena pemda disangsikan mampu menyediakan dana untuk ganti rugi

tersebut. Terpisah Kepala Bappeda Lobar, Dr H Baehaqi i, menampik jika sosialisasi tak menyentuh lapisan masyarakat, karena sosialisasi dilakukan empat kali, “kami sudah lakukan sosialisasi empat kali ke masyarakat,” kilahnya. Menurutnya, RDTR tidak akan mempersulit masyarakat sebab sudah diserap semua masukan dari masyarakat dari sosialisasi yang dilakukan, sehingga jika ada kendala bisa dibahas. Kaitan dengan adanya ganti rugi, jika bangunan sudah eksisting (lama) maka tidak akan digusur jika tak sesuai zonasi, sehingga tidak perlu ganti rugi. Ia juga menampik, kalau pengusulan RDTR ini mengejar target akhir tahun. Ia menambahkan, setelah selesai dbahas di Dewan, draf RDTR akan dibawa ke provinsi. Di provinsi, RDTR ini kembali dibahas untuk menyesuaikan dengan RTRW Provinsi. Setelah itu, kembali lagi ke dewan untuk dibahas. Setelah selesai dibahas di dewan, draf dibawa ke BKPRN pusat. (her)

Giri Menang (Suara NTB) – DPRD Lombok Barat (Lobar) mengaku khawatir terjadi penyimpangan pada proses pelepasan (penghapusan) aset milik daerah senilai Rp 41 miliar lebih yang harus dihapuskan, karena menjadi temuan BPK. Kekhawatiran ini cukup beralasan, karena tidak semua aset yang diusulkan untuk dihapus memiliki bukti seperti surat keterangan hilang, surat keterangan rusak dan lain-lain. Karena itu, dewan meminta jaminan eksekutif mengumpulkan bukti itu, sehingga proses penghapusan aset ini tidak berpotensi menyimpang. “Kami khawatir ada celah pelanggaran, karena tidak semua aset yang diusulkan dihapus memiliki bukti, baik itu bukti hilang, bukti keterangan bahwa aset itu mengalami rusak berat atau ringan,”kata Wakil Ketua DPRD Lobar, Sulhan Muhklis kepada wartawan usai rapat gabungan di Kantor DPRD, Rabu (31/12/2014). Politisi PKB ini menyebut, usulan aset yang dihapuskan di antaranya aset tetap berupa bangunan yang sudah direvitalisasi, barang hilang mencapai nilai Rp 14 miliar lebih, sisanya barang dianggap rusak berat, sehingga total mencapai Rp 41 miliar lebih. Menurutnya, seharusnya aset yang diusulkan dihapus ini dilengkapi dokumen pendukung seperti surat keterangan hilang dan bukti bahwa aset itu rusak dari pihak berkompeten. Namun faktanya, tidak semua aset ini memiliki bukti pendukung tersebut. Sehingga tidak adanya bukti pendukung ini, berpotensi menjadi celah pelanggaran. Dewan jelasnya tidak ingin hanya menyetujui namun justru terjebak pada persoalan, karena ceroboh menyetujui pelepasan aset, karena bisa saja oknum yang diuntungkan pada pelepasan aset ini. Menurutnya, korupsi itu tidak hanya memperkaya diri sendiri, namun memperkaya orang

lain, termasuk juga tindakan korupsi. Mengantisipasi adanya potensi pelanggaran hukum itu, ia bersama fraksi PKB meminta agar waktu penghapusan ini diperpanjang supaya ada waktu yang panjang bagi dewan untuk mengkaji. Dewan bisa menelusuri dan menggelar item per item aset yang bisa berpotensi menjadi persoalan hukum kedepan. Hal senada dikatakan, anggota dewan Fraksi Gerindra, Romi Rahman, menurutnya harus melakukan investigasi untuk menelusuri aset yang dihapus tersebut. Eksekutif harus melengkapi dokumen pendukung, seperti diminta dewan untuk mencegah timbulnya persoalan di kemudian hari jika dewan memberi persetujuan penghapusan aset. “Paling tidak ada garansi (jaminan) dari dewan agar dewan mengerti,”tegasnya. Terpisah Sekda Lobar, H. M. Uzair menyatakan, bahwa draf usulan penghapusan aset ini dilengkapi dengan berita acara, historis dan sebagian bukti surat keterangan hilang. Menurutnya, eksekutif tidak akan berani mengusulkan jika dokumen pendukung ini tidak lengkap. “Kalau tidak ada kelengkapan pendukung penghapusan aset ini, maka kami juga tidak berani mengusulkan,” kilahnya. (her)

Loteng Tinjau Ulang Kebijakan Lima Hari Kerja Praya (Suara NTB) Pemkab Lombok Tengah (Loteng) berencana meninjau ulang kembali penerapan kebijakan lima hari kerja yang sudah diberlakukan sejak dua tahun terakhir. Jika dirasakan kurang efektif, maka kemungkinan besar penerapan 6 hari kerja tersebut bakal diberlakukan lagi. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Loteng, Drs. H. L. Supardan, M.M., saat dikonfirmasi Suara NTB, Rabu (31/12/2014). Evaluasi itu sendiri nantinya akan melibatkan seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang ada, sehingga nanti bisa diperoleh gambaran, seperti apa pelaksanaan lima hari kerja. Pasalnya, setiap kebijakan tentu ada kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Tergantung dari cara pandang dan hasil pelaksanaan dari kebijakan

itu sendiri. Evaluasi atas kebijakan lima hari kerja itu sendiri akan dilaksanakan awal tahun 2015 ini. Hasil evaluasi itulah yang kemudian akan disampaikan ke bupati sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan, apakah kebijakan lima hari kerja akan tetap dilaksanakan seterusnya atau kembali ke pola lama yakni 6 hari kerja. “Kita hanya mengevaluasi saja. Keputusan tetap di tangan bupati selaku kepala daerah,” terangnya. Disinggung pelung untuk kembali ke pola 6 hari kerja, Supardan mengaku kemungkinan cukup besar. Karena memang kalau dilihat dari efektifitas pelayanan, pola 6 hari kerja dirasa lebih efektif. Jika dibandingkan dengan pola 5 hari kerja. Walaupun dengan pola 5 hari kerjanya, pelayanan kepada masyarakat sebenarnya jauh lebih panjang. (kir)

Dinas PU Lotim Bantah Sunat Bantuan RTLH Selong (Suara NTB) – Adanya isu pemotongan bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) 2014 di Lombok Timur (Lotim) dibantah pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU). Dinas PU Lotim menegaskan, tidak ada pemotongan dari jenis apapun dari dana bantuan perbaikan RTLH yang diterima oleh masyarakat yang masing-masing sebesar Rp 7.500.000/KK. “Sumbangan yang harus didapatkan oleh masyarakat itu harus sesuai dengan apa yang sudah diperuntukkan oleh pemerintah yakni tujuh juta setengah, hanya saja pola penyalurannya dilakukan dua tahap. Dan tahap kedua saat ini sedang dicairkan,” jelas Kepala Dinas PU Lotim, Ir. Marhaban saat ditemui di ruang kerjanya beberapa waktu lalu. Menurutnya, jika ditemukan ada indikasi pemotongan kepada masyarakat terkait

dengan Bantuan Tidak Layak Huni (RTLH) kepada masyarakat di tingkat bawah. Maka, Dinas PU Lotim akan terjun langsung ke lapangan untuk melakukan investigasi terkait itu. “Intinya, tidak ada pemotongan dari jenis apapun, karena ini bantuan langsung kepada masyarakat,” klaimnya. Dibeberkannya, anggaran yang digunakan dalam perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) khususnya di Lotim sebesar 30 miliar dari 40 RTLH yang mendapatkan bantuan langsung itu. Sehingga, dari 40 rumah yang mendapatkan bantuan itu, masing-masing mendapatkan Rp 7.500.000, pemerintah mengharapkan supaya masyarakat bisa menngembangkan bantuan itu sesuai dengan kemampuannya. “Ini, masyarakat sudah kesulitan makanya kita bantu, masak ada pemotongan lagi,”cetusnya. (yon)


SUARA PULAU SUMBAWA

SUARA NTB Jumat, 2 Januari 2015

Empat Kasus Korupsi Segera Disidangkan

Malam Pergantian Tahun

Dua Kampung di Dompu Saling Serang

Kota Bima (Suara NTB) Awal tahun 2015, Kejaksaan Negeri (Kejari) Raba Bima akan melimpahkan empat perkara korupsi ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Berkas-berkas tersebut akan segera diserahkan ke Jaksa Penuntut Umum (JPU) untuk dipelajari.

Dompu (Suara NTB) Malam pergantian tahun di Kabupaten Dompu, tidak terlihat adanya konsentrasi massa. Namun aparat keamanan sempat disibukkan dengan aksi saling serang warga Bolo dengan warga Rasanae Desa Bakajaya di malam pergantian tahun. Aksi saling serang warga kedua Dusun, Rabu (31/12) malam dipicu oleh masalah anak kecil dan merembet pada remaja, sehingga melakukan aksi saling lempar menggunakan batu. Saling serang kedua warga ini terjadi sekitar pukul 23.30 wita dan aparat Kepolisian Polsek Woja, Brimob Dompu dan TNI Dompu langsung bertindak cepat mengamankan kedua kelompok warga. Kapolres Dompu, AKBP Brury Sukocho, SIK kepada Suara NTB, Kamis (1/1) mengatakan, aksi saling serang menggunakan batu antara warga Bolo dan Rasanae Desa Bakajaya memang terjadi namun cepat dapat dikendali dan kedua warga langsung bersepakat damai yang difasilitasi Polsek Woja. “Saat ini kondisinya sudah kondusif, anggota Polsek Woja terus melakukan patroli,” katanya. Akibat aksi saling serang menggunakan batu, rumah warga Rasanae banyak yang rusak. Terutama di sekitar bukit yang menjadi tempat kelompok pemuda Bolo menyerang menggunakan batu. “Ada beberapa rumah yang rusak terkena lemparan batu, tapi kita belum identifikasi,” ungkapnya. Sementara keamanan di malam tahun baru secara keseluruhan, dikatakan Brury, kondisinya relatif kondusif. Tidak ada perayaan malam pergantian tahun berlebihan, tapi lebih kepada kelompok-kelompok kecil yang memilih malam malam bersama dan beberapa membunyikan musik dengan sound sistem seadanya. Pada objek wisata pun dilakukan patroli untuk mengantisipasi adanya gangguan keamanan dan sejauh ini tidak ada. “Kita lakukan patroli keliling, semuanya relatif aman dan kondusif,” terangnya. Dari pantauan Suara NTB, malam pergantian tahun di Dompu tidak sesemarak di kota-kota besar. Kelompok-kelompok warga bersama keluarga memilih bakar-bakar ikan di pinggir jalan sambil menikmati musik dan meniup trompet serta menyalakan kembang api ke udara. Aparat Kepolisian lalu lintas terlihat berjaga-jaga di sudut kota untuk mengatur arus lalu lintas. Jajaran pemerintah daerah (Pemda) Dompu juga tidak terlihat mengadakan agenda khusus untuk perayaan malam pergantian tahun. Namun Bupati Dompu, Drs H Bambang M Yasin mengundang pimpinan FKPD bersama pimpinan SKPD untuk makan malam bersama di pendopo Bupati. (ula)

Empat perkara korupsi tersebut, masing-masing dugaan korupsi dana rehab sekolah yang bersumber dari DAK tahun 2012 Dikpora Kabupaten Bima. Dalam perkara ini, penyidik telah menetapkan empat kepala

sekolah (kepsek) di Kecamatan Langgudu sebagai tersangka. Sebelumnya saat ditangani Sat Reskrim Polres Bima Kota, keempat tersangka ini dikenakan tahanan kota. Selain kasus dana rehab sekolah tahun 2012 tersebut,

berkas perkara lain yang akan diserahkan ke JPU yakni dugaan korupsi dana Bansos. Berkas dugaan korupsi pendistribusian air bersih tahun 2013 yang melibatkan mantan Kepala BPBD, Sulhan, MT dan Kasi Kedaruratan dan Logis-

tik Jaharudin serta mantan Dirut PDAM, Totok Irianto. Keempat, yakni dugaan korupsi dana rehab yang menetapkan dua PNS BPMDes Kabupaten Bima sebagai tersangka. Saat ini proses berkas perkara terakhir tengah dalam proses. “Sementara tiga berkas perkara lainnya sudah sudah mulai dipersidangan awal tahun ini,” terang Kasi Pidsus Indrawan Pranadita, SH, Selasa (30/12). Dilanjutkannya, khusus untuk kasus dugaan korupsi BP-

MDes diperkirakan akan memasuki tahap penuntutan pada bulan Maret mendatang. Ditambahkannya, pihaknya akan berkomitmen untuk merampungkan dalam waktu yang cepat. Sebagai bentuk pencegahan dan meminimalisir terjadinya tindak pidana korupsi, tambahnya, pihaknya juga akan terus melakukan pengawasan terhadap penggunaan baik di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) dan Pemeritah Kabupaten (Pemkab) Bima. (use)

Pemkab Siapkan HUT Kabupaten Sumbawa

(Suara NTB/ula)

PERGANTIAN TAHUN - Bupati Dompu, H Bambang M Yasin doa dan makan malam bersama jajaran FKPD dan pimpinan SKPD di pendopo Bupati pada malam pergantian tahun, Rabu (31/12) malam.

Kekurangan Dompu Percepat di Sumbawa Mesti Pembangunan di Tahun 2015 Dibenahi Dompu (Suara NTB) Bupati Dompu, Drs H Bambang M Yasin mengaku masalah finansial cukup menghambat proses pencapaian target pembangunan Dompu. 2015 ditargetkan, pencapaian yang belum maksimal sesuai RPJMD akan dikebut di akhir masa jabatan sebagai Bupati Dompu periode 2010-2015. Namun 2015 diyakini, distribusi pendapatan masyarakat akan semakin merata. Tahun baru, tidak ada yang baru sebenarnya, kecuali mengubah niat kita, orientasi berpikir kita supaya apa yang belum kita lakukan untuk halhal yang positif di daerah ini, kita lakukan di 2015,” kata H Bambang M Yasin kepada Suara NTB usai makan bersama unsur forum koordinasi pimpinan daerah (FKPD) dan pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Dompu di pendopo Bupati, Kamis (1/1) dini hari.

Sumbawa Besar (Suara NTB) Pergantian tahun menjadi wahana refleksi dan introspeksi untuk memperbaiki kekurangan yang masih terjadi pada 2014. Meski sudah banyak prestasi yang diraih selama tahun tersebut. Agar pada 2015 semakin lebih baik. Demikian dikatakan Bupati Sumbawa, Drs. H. Jamaluddin Malik dalam acara pergantian tahun di Wisma Daerah, Rabu (31/12) malam. Selaku pimpinan daerah, Bupati memberikan penghargaan dan apresiasi kepada semua pihak atas dukungan bagi terselenggaranya program pemerintahan selama 2014. Menghasilkan kinerja nyata yang dilaksanakan bersama-sama. Keberhasilan yang dicapai hanya sedikit dari yang didapatkan. Sebab sesungguhnya masih banyak juga kekurangan yang harus diperbaiki. “Keberhasilan pembangunan kerja kolektif kita semua. Makanya semangat kebersamana harus terus dijaga. Agar di tahun 2015 jauh lebih baik,” terangnya. Pada kesempatan tersebut, Bupati menyampaikan beberapa catatan dan penghargaan yang didapatkan Kabupaten Sumbawa sepanjang 2014. Diantaranya, penghargaan WTP, terbaik nasional kabupaten paling siap infrastruktur, wilayah pengembangan ternak kerbau, dan seabrek tropy seperti Wahana Tata Nugraha dari Kemenhub, Penataan Ruang terbaik nasional, tropy Raksaniaga dan lainnya. Selain itu, kepercayana Pemerintah pusat terhadap juga dalam bentuk lain. Diantaranya, Bupati Sumbawa maupun beberapa kepala SKPD yang ditunjuk dalam rapat kerja tingkat nasional, baik sebagai public lecture, pembicara dan beberapa kapasitas lainnya di tingkat nasional. Tak hanya itu, Pemkab Sumbawa juga terus meningkatkan kerjasama antardaerah dan nasional . Bahkan kerjasama internasional, salah satunya MoU kerjasama dalam rangka pengembangan kerbau dengan Asosiasi Ternak Kerbau Internasional. Pada sekitar Apri-Mei 2015 akan datang, Sumbawa akan mengirimkan beberapa tenaga teknis ke Italia untuk belajar transformasi teknologi pengembangan kerbau. “Lebih kurang tenaga kita berada di Italia selama dua minggu. Kita hanya menanggung transpor. Selebihnya ditanggung asosiasi,” jelasnya.(arn)

H. Bambang mengaku, hingga tahun 2014 ini banyak capaian keberhasilan yang diraih dalam membangun Dompu. Diantaranya pergerakan ekonomi masyarakat yang dinilainya cukup berhasil, meskipun terjadi fluktuasi sebagai sesuatu yang tidak bisa dihindari. “Tapi saat 2015 ini, distribusi pendapatan masyarakat Dompu akan semakin merata. Artinya, perbedaan pendapatan akan semakin kecil,” ungkapnya. Keyakinan H Bambang ini didasarkan pada capaian luas area tanaman jagung, adanya tambahan komoditi tebu, dan hasil pertanian lainnya yang diyakini akan sukses di 2015 mendatang. “Secara makro memang cukup berdampak (akibat kebijakan nasional terhadap kenaikan BBM dan lainnya), tapi dalam 1-2 bulan ini tidak ada signifikan pengaruhnya,” terangnya. Terkait faktor keamanan yang cukup mengganggu Dom-

pu selama ini, H. Bambang mengapresiasi kinerja aparat keamanan yang ada. Ketegasan aparat Kepolisian dan keamanan lainnya dalam menangani masalah sosial, berdampak luas terhadap terciptanya ketertiban umum dan kenyamanan di tengah masyarakat. “Semakin tegasnya Polisi menangani masalah sosial, ada banyak kemajuan dari sisi ketertiban umum, kenyamanan,” katanya. Target perencanaan pembangunan tahun 2015, H Bambang mengaku, pihaknya akan lebih fokus dalam penanganan kebersihan dan penataan kota. “Infrastruktur, alhamdulillah pencapaiannya sudah lumayan. Kita masih kurang masalah kebersihan kota dan lingkungan tempat tinggal, kemudian infrastruktur perkotaan seperti drainase, trotoar, jalan lingkungan yang belum dibeton, itu yang menjadi konsen kita kedepan,” tegasnya. (ula)

Sumbawa Besar (Suara NTB) Bagian Administrasi Pemerintahan Setda Kabupaten Sumbawa berkoordinasi dengan seluruh SKPD Kabupaten Sumbawa mengadakan rapat persiapan Hari Ulang Tahun Kabupaten Sumbawa, Rabu (31/12). Yang dihadiri Wakil Bupati Sumbawa, Sekda, para Asisten Sekda, Kepala SKPD dan Camat. Dalam rapat tersebut, membahas tentang desain logo yang akan digunakan dalam rangka HUT Kabupaten Sumbawa. Kegiatan HUT Kabupaten Sumbawa ke 56 akan dilaksanakan dengan sesederhana mungkin, dan cinderamata yang akan diberikan kepada tamu undangan, khususnya Muspida, Bupati, dan Walikota. Dalam arahannya, Bupati Sumbawa Drs. H. Jamaluddin Malik menyampaikan, pertemuan tersebut bertujuan untuk merampungkan seluruh tugas dan tanggung jawab dari seluruh rangkaian kegiatan – kegiatan dan program – program sepanjang tahun 2014. Para pimpinan unit kerja, agar segera merampungkan seluruh tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing –

masing. Di tahun 2015, Bupati Sumbawa berharap seluruh pimpinan unit kerja dapat bekerja lebih baik dan lebih produktif lagi. Sehingga kedepannya bisa dilakukan terobosan – terobosan yang lebih baik di tahun 2015. Dalam rangka menyambut HUT Kabupaten Sumbawa ke 56, kegiatan – kegiatan yang dilakukan harus bisa menyentuh kebutuhan masyarakat, seperti kegiatan gotong - royong di tempat – tempat kumuh, pengobatan gratis dan sunatan massal. Kegiatan – kegiatan yang dimaksud nantinya juga harus disesuaikan dengan kemampuan, agar segala sesuatunya bisa dilakukan dengan sebaik – baiknya. “Laksanakan kegiatan – kegiatan yang langsung menyentuh kepentingan masyarakat, gotong royong, memperbaiki saluran, hal tersebut merupakan salah satu bentuk partisipasi masyarakat yang perlu didorong sedemikian rupa, sehingga timbul rasa memiliki daerah ini dalam hati masyarakat. Selain itu, Hari Ulang Tahun jangan hanya dijadikan kegiatan rutinitas seremonial yang kita laksanakan tiap tahun, tetapi bagaimana bisa memberikan makna bagi kita semua”, kata JM. (arn)

(Suara NTB/arn)

PERSIAPAN - Bupati didampingi Wabup dan Sekda pada rapat persiapan HUT Kabupaten Sumbawa.

KSB Perpanjang Waktu Penyelesaian Proyek Taliwang (Suara NTB) Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menyatakan draf Peraturan Bupati (Perbup) yang akan menjadi payung

BUPATI DAN WAKIL BUPATI

hukum untuk memberikan tambahan waktu selama 50 hari bagi pekerjaan yang tidak selesai hingga akhir tahun anggaran 2014 telah rampung digodok. “Drafnya sudah selesai, tinggal tunggu penomorannya saja di bagian hukum. Setelah itu Perbupnya sudah bisa kita jadikan landasan hukum untuk pemberian perpanjangan waktu kepada sejumlah proyek yang tidak selesai tahun ini,” jelas ke-

pala Dinas PU KSB Amir, ST, Rabu (31/12). Regulasi yang merunut Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 194/PMK.05/ 2014 itu akan secepatnya diterapkan untuk melanjutkan sejumlah proyek pekerjaan yang tidak rampung. Khusus di Dinas PU sendiri, sebanyak tiga item proyek telah dinyatakan akan memanfaatkan aturan tersebut guna penyelesaiannya. Proyek-proyek itu diantaranya pembangunan

BESERTA SELURUH JAJARAN PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA

Mengucapkan SELAMAT TAHUN BARU

2015 “SEMOGA DI TAHUN 2015 MENJADI LEBIH BAIK” BUPATI

Halaman 4

WAKIL BUPATI

(Suara NTB/bug)

BELUM RAMPUNG – Proyek pembangunan dermaga Labuhan Lalar, salah satu di antara tiga proyek yang belum rampung dan akan diperpanjang waktu pengerjaannya.

gedung sayap barat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Taliwang, proyek lanjutan tahap II dermaga Labuhan Lalar dan ketiga proyek pekerjaan jalan Taliwang – Tepas (kecamatan Brang Rea). Amir menyebutkan, sesuai dengan aturan tersebut masing-masing kontraktor pelaksana diberikan waktu selama 50 hari kerja untuk menyelesaikan pekerjaannya. Selama itu pula setiap harinya pemerintah akan memberlakukan sistem denda maksimal sebesar 5 persen dari sisa pekerjaan yang belum diselesaikannya. “Untuk jumlah dendanya belum kita tentukan. Yang jelas denda maksimalnya sebesar 5 persen per hari dihitung dari sisa pekerjaan yang tidak bisa diselsaikan selama masa kontraknya,” terangnya. Ia menegaskan, penerapan Perbup tersebut bukan dalam rangka memberikan ruang bagi kontraktor yang tidak bisa menyelesaikan kewajibannya. Sebab selain denda, pemerintah juga menyiapkan sanksi lebih berat lagi jika pihak pelaksana

tidak juga bisa menyelesaikan kewajibannya setelah pemberian waktu 50 hari tersebut. Sanksinya yakni pemerintah tidak akan membayarkan pekerjaan yang telah dilaksanakan dan memberlakukan blacklist(daftar hitam) bagi perusahaan pelaksana. “Kalau misalnya selama 50 hari itu mereka tidak bisa juga selesaikan. Maka yang sudah mereka kerjakan selama waktu itu tidak akan kita bayar dan mereka juga tidak bisa ikut tender pekerjaan lainnya karena kita akan blacklist,” tegas Amir. Dia optimis, ketiga pelaksana proyek akan memanfaatkan waktu tersebut untuk menyelesaikan kewajibannya. “Mereka (pelaksana) kan kita suruh buat surat pernyataan sebelum diberikan waktu 50 hari itu. Dalam pernyataannya masing-masing mereka punya komitmen untuk menyelesaikannya sebelum 50 hari. Lagipula kalau mereka lalai, mereka juga yang akan merasakan dampaknya. Tidak dibayarkan hasil kerjanya dan diblacklist,” tegasnya. (bug)

Dua Pelaku Penganiayaan Anggota Kodim Dibekuk Drs. H. Jamaluddin Malik

Drs. H. Arasyi Mukhan

Drs. H. Rasyidi SEKDA

Dompu (Suara NTB) Adik kakak pelaku penganiayaan anggota Kodim 1614/Dompu, Serka Edi Junaidin akhirnya menyerahkan diri. MS (20) dan Sf (15) menganiaya Serka Edi Junaidin yang menggunakan pakaian preman saat mengantar istrinya di pasar Dompu dan langsung melarikan diri setelah mengetahui yang dianiaya anggota TNI. Sebelum dilimpahkan ke Polres, kedua adik kakak diserahkan keluarganya di Kodim 1614/Dompu. Dandim 1614/Dompu, Letkol Inf Hendro Cahyono kepa-

da Suara NTB, Rabu (31/12) malam mengatakan, pihaknya menemukan kedua pelaku di Mbawi Dompu, Rabu sore. Setelah dibawa ke Kodim, ia kemudian diserahkan ke Polres Dompu untuk kepentingan penyidikan. “Kita sudah serahkan ke Polisi. Saya harus kawal sendiri, khawatir diserang anggota (Kodim) yang marah atas tindakannya,” jelas Hendro. Kasus penganiayaan terhadap Serka Edi Junaidin terjadi saat ia mengantar istrinya ke pasar, Senin (29/12) lalu dan tidak sedang mengenakan seragam TNI. Saat

melintas di pasar, pelaku menurunkan muatannya di jalan dan ditegur Serka Edi karena tidak bisa lewat. Tidak terima ditegur, pelaku kemudian menyerang anggota yang masih duduk di sepeda motor bersama adiknya. “Mengetahui yang dianiaya anggota (TNI), ia langsung melarikan diri,” ungkap Hendro. Pelaku adik kakak asal Dusun Maulana Desa Sorisakolo Kecamatan Dompu ini diduga sebagai preman dan sering berbuat ulah. Orang tuanya, Jaharuddin sekitar pukul 15.00 wita dengan

menginformasikan keberadaannya pada anggota Kodim Dompu. Ia kemudian dijemput anggota Kodim 1614/Dompu di Mbawi dan dibawa ke Kodim sebelum diserahkan ke Polres, Rabu malam. Kapolres Dompu, AKBP Brury Sukocho, SIK yang dihubungi terpisah, mengakui, kedua adik kakak yang diduga pelaku penganiayaan anggota Kodim Dompu tengah ditangani pihaknya. “Tadi pak Dandim sendiri yang menyerahkan ke kantor. Sekarang sedang dalam proses penyidik,” ungkapnya. (ula)


RAGAM

SUARA NTB Jumat, 2 Januari 2015

Pekerja Proyek RSUP NTB Protes Dari Hal. 1 Karena sudah kesal terus dijanjikan namun tak kunjung terealisasi, mereka akan tetap bertahan di proyek tersebut. Mereka mengancam, akan mencabut komponen gedung yang sudah terpasang untuk dijual jika gaji tak dibayar. Masalah upah karyawan ini sebenarnya bukan bulan November – Desember saja. Sebelumnya gaji untuk Oktober juga bermasalah. Perusahaan menunda pebayaran, bahkan jauh sebelumnya, bulan Oktober juga bermasalah. Kesal dengan tertundanya upah, mereka menggadaikan material bangunan milik PT. Pilar Persada. ‘’Waktu itu, barang – barang milik kontraktor kami gadai, dapat waktu itu Rp 72 juta,’’ kata Suparwadi. Mereka mengancam melakukan hal serupa jika kewajiban PT. Pilar Persada tak kunjung dibayar. Sisi lain yang diherankannya, belum tuntas pembayaran para pekerja, justru masuk pekerja lain. Konon ia mendapat informasi, pekerja baru itu justru sudah dibayar. Diantara para pekerja, ada Herman Efendi, Direktur PT. Bukit Berlian Sambafa yang mengaku invoice perusahaannya tak digubris, padahal proyek sudah rampung sesuai kontrak. Ia mencatat, ada Rp 600 juta yang masih tertahan di PT. Pilar Persada. Tapi sampai lewat tanggal 25 Desember, tidak ada komunikasi. Upaya menghubungi manajemen PT. Pilar Persada tak pernah membuahkan hasil. ‘’Saya sampaikan kepada manajemen PT. Pilar Persada, kalau memang kami tidak dilanjutkan kontrak, kemudian ada renegosiasi, tidak ada masalah. Tapi bayar dulu dong pekerjaan kami yang sudah selesai,’’ protes Herman. Saat itu, dia juga menunjukkan kwitansi Rp 60 juta tagihan kepada PT Pilar Persada. ‘’Sampai saat ini kwitansi masih di tangan saya, belum bisa dicairkan. Kata manajemen, besok, besok, besok. Kami sudah bosan,’’ katanya kesal. Malam sebelum aksi, ia sempat bertemu dengan manajemen. Bahkan ia dituduh sabotase, lantaran mengendorkan ‘klem’ untuk lantai cor gedung I RSUP NTB. Tapi ia tetap ngotot, merasa tindakannya itu rasional, karena haknya belum terpenuhi. ‘’Sampai saat ini ‘klem’ itu masih saya longgarkan, jadi lantai tidak bisa dicor. Kalau mau saya kencangkan lagi, ya bayar dulu,’’ katanya ketus. Meski protes karyawan ber-

langsung damai, Pemprov NTB tetap mengerahkan belasan personel Satpol PP untuk antisipasi jangan sampai aksi mereka anarkis. Di lokasi aksi ada Kabag Tata Usaha RSUP NTB, Ahmad Aulia dan Solikhin dari Humas. Mereka mengaku, datang untuk mengamankan rumah sakit, karena aset pemerintah. Soal pembayaran yang tertunda itu, menjadi urusan kontraktor dengan pekerja. ‘’Kami hanya datang amankan aset pemerintah,’’ kata Ahmad Aulia. Sementara Pol PP yang dikerahkan, berjaga di depan dan bagian belakang proyek. Disisi lain para pekerja terlihat bergerak ke dekat gedung I, mereka hendak menemui manajemen PT Pilar Persada. Tapi gagal, karena di sekretariat perusahaan yang berada di kompleks rumah sakit, tidak ada pihak berwenang bisa ditemui. Sampai akhirnya pekerja diladeni manajemen konsultan proyek, H. Marbun. Marbun berusaha menjelaskan, proyek itu memang penuh dengan masalah. Tantangan berat yang dialami manajemen PT. Pilar Persada, akan menghadapi pemutusan kontrak karena belum bisa menuntaskan proyek sesuai target waktu. ‘’Ini juga harus dipahami oleh bapak – bapak,’’ ujarnya menasehati. Tapi ungkapan Marbun itu dipotong pekerja yang ngotot agar segera upah mereka dibayar dan mereka sama sekali tidak mau tahu dengan masalah yang dihadapi manajemen. Tapi Marbun tetap berusaha menjelaskan dengan santai. Disebutnya, apapun masalah dihadapi eksternal dan internal perusahaan, gaji pekerja harus segera diselesaikan. ‘’Manajemen memang harus tetap bertanggung jawab. Saya disini hanya membantu memfasilitasi,’’ ujarnya berusaha menenangkan emosi pekerja dan mandor. Sampai dengan Kamis (1/1) kemarin, para pekerja kembali mendatangi proyek, untuk tujuan sama. Mereka menunggu realisasi janji manajemen PT. Pilar Persada, sebagaimana yang disampaikan konsultan. ‘’Saya bersama para mandor, sampai hari ini menunggu hak kami dibayarkan,’’ kata Saparwadi dihubungi Suara NTB, Kamis sore kemarin. (ars)

Belum Ada Melapor Dari Hal. 1 Karena kami buka posko itu setiap hari sejak H-7 Natal sampai tanggal 5 Januari, belum ada pihak yang melapor ke kami,’’ kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) NTB, Drs. Agung Hartono, M.STr ketika dikonfirmasi di kantor Gubernur, Rabu (31/12). Agung menjelaskan, pihaknya sudah membangun Posko Natal dan tahun baru 2015 di Kantor Dishubkominfo NTB. Posko itu mulai dibuka sejak H7 Natal sampai tanggal 5 Januari 2015. Selain berfungsi untuk mengetahui kondisi operasioanl transportasi udara, laut dan darat, posko tersebut juga berfungsi untuk mengetahui gangguan transportasi yang terjadi, termasuk mengenai musibah hilangnya pesawat AirAsia tersebut. Belum adanya keluarga korban yang melapor, menurut Agung kemungkinan lantaran mereka langsung melapor ke perwakilan AirAsia yang ada di Bandara Internasional Lombok (BIL). Selain ada perwakilan kantor AirAsia di BIL, juga dibangun posko musibah di Selat Karimata itu. ‘’Sehingga yang lebih pasti di sana. Toh kalau ada keluarga korban, kalau ke kami tentunya kami koordinasikan dengan pihak AirAsia. Bisa kita fasilitasi dengan maskapai penerbangan AirAsia. Kalau me-

mang ada keluarga korban, nanti akan dicek kebenarannya, kecocokannya, atas nama siapa, itu kan ada listnya dari total 155 penumpang itu,”imbuhnya. Agung menambahkan, pihak maskapai penerbangan akan memfasilitasi keluarga korban untuk mengetahui keadaan keluarganya. Termasuk juga kewajiban-kewajiban maskapai seperti asuransi dan pengiriman jenazah yang sudah mulai ditemukan. Diketahui, sekitar 13 warga NTB menumpang pesawat naas tersebut. Para korban berasal dari Dompu tiga orang, Kota bima tujuh orang dan Ampenan, Kota Mataram 3 orang. Tiga penumpang dari Dompu Wirantono Kusumo (49) bersama istri Anna Widyawati (37) dan anaknya berusia 11 tahun, Nelson Kusumo. Tujuh orang penumpang dari Kota Bima masing-masing Jie Charli Gunawan,Meiji Thejakusuma, Jie Stevie Gunawan, Keyla Audrey Gunawan, Kanneth Matthew Gunawan, David Gunawan dan Juliana Ho. Kemudian tiga orang dari Ampenan Kota Mataram masing-masing Ang Mie Jong alias Lin Chen (50), bersama anaknya Lina Soetanto (20) dan keponakannya Thirza Aurelia (20). (nas)

Jangan Dijadikan Tren AKHIR-akhir ini, paket pekerjaan fisik yang tidak bisa dirampungkan sesuai target waktu yang dibebankan oleh Pemprov NTB seolah telah menjadi tren. Tahun 2015 ini, tren semacam itu harus dijauhi karena bisa merugikan masyarakat selaku pengguna infrastruktur yang dibangun tersebut. Pandangan itu disampaikan Ketua Komisi IV (Bidang Infrastruktur) DPRD NTB, H. Wahidin HM. Noer, SE, yang dikonfirmasi Suara NTB, Kamis (1/1) kemarin. Wahidin menyayangkan adanya item-item proyek tertentu yang pengerjaannya diperpanjang 50 hari sesudah kontrak. ‘’Seharusnya tidak seperti itu karena tahun yang kita anut ini kan tahun jamak, 1 Januari ke 1 Januari. Kok kita mengikuti edaran Menkeu, sedangkan Keppres kita tinggalkan,’’ ujarnya. Wahidin juga menyayangkan adanya pola penunjukan rekanan yang sudah diblacklist di daerah lain dan kembali dipekerjakan di NTB, seperti yang terjadi di proyek RSUP NTB. Menurutnya, blacklist terhadap kontraktor tertentu seharusnya bersifat nasional meski ia bermasalah di daerah tertentu. Menurutnya, saat ini memang tidak ada jalan lain selain memutus kontrak rekanan yang sudah tidak bisa memenuhi tenggat waktu penyelesaian pekerjaan. ‘’Putus kontrak itu selesai, pengerjaan berikutnya, tunggu luncuran,’’

Yakni lewat Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang merupakan istilah untuk jalur undangan tanpa tes tertulis. Seleksi SNMPTN berdasarkan prestasi akademik siswa, yaitu rapor, nilai ujian nasional, dan prestasi. Minimal 50 persen dari kuota setiap program studi atau perguruan tinggi negeri. Kedua, jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). SBMPTN merupakan istilah untuk jalur ujian tertulis. Minimal 30 persen dari kuota setiap program studi atau PTN. Terakhir jalur mandiri yang diserahkan sepenuhnya ke setiap PTN. Minimal 20 persen dari kuota. Kata Sunarpi, sebelum kesepakatan jalur masuk PTN

ditentukan terjadi beberapa perubahan. Diantaranya kuota dari tiga jalur berubah. Yakni SNMPTN 30 persen, SBMPTN 40 persen dan jalur mandiri 30 persen. Keputusan tersebut memancing terjadinya perdebatan yang cukup panjang. Sehingga jalur masuk PTN dikembalikan seperti tahun 2014 yakni SNMPTN 50 persen SBMPTN 30 persen dan jalur mandiri 20 persen. Hanya saja lanjutnya, ada terjadi perubahan dalam penerimaan jalur SBMPTN. Bagi siswa yang kurang mampu akan digratiskan pembiayaan dalam mendaftar. ‘’Siswa kurang mampu yang daftar akan melampirkan penghasilan orangtuanya atau sejenisnya,’’ katanya. (dys)

(Suara NTB/dok)

Wahidin H. M. Noer

ujarnya. Menurutnya, tren penyelesaian pekerjaan di ujung tahun yang selalu diwarnai ketergesaan ini sangatlah buruk bagi kualitas proyek. Tidak dapat dipungkiri bahwa proyek atau pekerjaan apapun yang dilaksanakan secara terburu-buru, akan berpengaruh terhadap menurunnya kualitas pekerjaan yang dihasilkan. ‘’Dan ini yang akan merasa-

kan dampaknya adalah masyarakat luas, mereka kan seharusnya bisa merasakan manfaat kalau proyek itu selesai tepat waktu,’’ ujarnya. Untuk itulah, ia menegaskan perlunya pihak-pihak terkait dalam pengerjaan proyek itu untuk melihat dan selalu mengevaluasi time schedule di dalam kontrak. ‘’Kalau sudah tidak mencapai target, perlu kita melihat apa langkah-langkah yang perlu dikerjakan, apakah kerja siang malam, atau bagaimana. Ini harus dilakukan untuk mengejar ketertinggalannya itu. Karena kalau diperpanjang 50 hari itu bukan perpanjangan biasa, itu kontraktornya kan didenda juga,’’ tegas mantan Ketua Gapensi NTB ini. Menurutnya, di tahun ini, salah satu poin penting yang bisa dilakukan adalah memulai pekerjaan di waktu yang tepat. Jika anggaran sudah diketok, menurutnya SKPD yang mengelola proyek tersebut bisa mengikuti pendekatan APBN. ‘’APBN itu kalau sudah diketok, dapat saja dilakukan pelelangan, sambil menunggu keputusan final dari anggaran tersebut. Misalnya, evaluasi Kemendagri,’’ ujarnya. Selain itu, Wahidin juga menyarankan agar paket pekerjaan-pekerjaan fisik yang membutuhkan keahlian khusus semacam ini diberikan saja pengelolaannya pada SKPD yang memang membidanginya, seperti Dinas Pekerjaan Umum. (aan)

Harga Sembako yang Terlanjur Naik Tak Turun seperti BBM Jakarta (Suara NTB) Harga sembako yang terlanjur naik akibat kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi beberapa waktu lalu, disinyalir tidak akan turun signifikan meskipun harga premium dan solar turun. ‘’Ada yang namanya kekakuan harga, sekalipun harga BBM itu diturunkan, harga-harga yang sudah naik tidak akan turun,’’ kata pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance Enny Sri Hartati saat dihubungi di Jakarta, Kamis (1/1). Enny mengatakan, hal

tersebut terjadi karena industri pasar di Indonesia tidak bersaing sempurna, sebagaimana harga ditentukan oleh permintaan dan ketersediaan, namun ada sebuah kekuatan yang mendominasi pasar. ‘’Ada pihak yang punya nilai tawar lebih. Itulah konsekuensinya struktur pasar yang tidak bersaing sempurna,’’ ujar Enny. Enny mencontohkan, pada kepemimpinan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, harga BBM bersubsidi turun dua kali, namun harga-harga yang lain tidak ikut turun signifikan. Naikturunnya harga BBM bersubsidi dalam waktu berdekatan

tersebut dia harapkan menjadi pelajaran dalam menentukan kebijakan publik, yang seharusnya dilakukan secara komprehensif. Enny berharap agar turunnya harga BBM bersubsidi tersebut tidak membebani anggaran subsidi BBM pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). ‘’Selain itu, kami harap akan ada dampak terhadap peningkatan daya beli masyarakat. Artinya, ada relokasi anggaran terhadap komoditas lain dari sisa anggaran pembelian BBM,’’ ujar Enny. (ant/Bali Post)

Perayaan Tahun Baru di KSB Berlangsung Aman Taliwang (Suara NTB) Perayaan pergantian malam tahun baru di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Rabu malam (31/12), berlangsung aman. Berdasarkan hasil pantauan Satuan Polisi Pamong (Satpol-PP) setempat, selama 24 jam terakhir tidak ada aktifitas warga yang melakukan penyabutan secara berlebihan sehingga mengganggu ketertiban umum. “Sampai detik ini tidak ada laporan dari anggota kami di lapangan. Semua aman sejak semalam dan demikian juga informasi yang kami peroleh dari kepolisian juga tidak menemukan adanya keributankeributan berarti,” jelas kepala Satpol-PP KSB Agus Hadnan saat dihubungi media ini, Kamis (1/1) kemarin. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, aktifitas perayaan malam tahun baru di

KSB terpusat di dua kecamatan, yakni di Taliwang dan kecamatan Maluk. Untuk wilayah dalam kota Taliwang sendiri, pada tahun ini tidak ada event kegiatan khusus perayaan. Warga hanya berkerumun di Kemutar Telu Center (KTC) kompleks kantor pemerintahan KSB. Di sana warga hanya duduk-duduk di kedai lesehan seperti pada malammalam biasa sambil mendengarkan lantunan musik yang diperdengarkan oleh para pedagang minuman. Agus Hadnan mengatakan di banding tahun lalu, kegiatan perayaan malam pergantian tahun di wilayah dalam kota pada tahun ini sangat sepi. Warga lebih banyak memilih melakukan kegiatan di rumah masing-masing dengan mengadakan acara kecilkecilan seperti makan bersama atau sekedar duduk ber-

sama. “Kita lihat memang sepi sekali di Taliwang sekarang ini,” ujarnya. Sementara di Kecamatan Maluk, Agus Hadnan menyebutkan, perayaan di pusat pemukiman wilayah lingkar tambang PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) itu lebih meriah. Di sini terdapat pertunjukan panggung hiburan rakyat yang mampu menyedot warga datang dari berbagai wilayah kecamatan lainnya. “Termasuk yang dari Taliwang ada ke Maluk. Tapi tetap kondusif kegiatannya sampai seluruh rangkaian acara berakhir,” tukasnya. Selama ini perayaan malam tahun baru di KSB memang tidak pernah digelar lebih meriah. Pemerintah KSB sendiri selama ini tidak pernah menggelar acara khusus untuk menyambut pergantian tahun itu. (bug)

Hari Kelima, Delapan Jenazah Ditemukan Dari Hal. 1 Jenazah kemudian dibawa ke RSUD Sultan Imanudin Pangkalan Bun sebelum dievakuasi ke Surabaya. Saat ini sudah enam jenazah berhasil dievakuasi. Dua jenazah sudah dievakua-

Pola Tak Berubah Dari Hal. 1

Halaman 5

si ke Surabaya pada Rabu siang, dua jenazah dievakuasi ke Sultan Imanuddin pada Rabu tengah malam dan pagi ini dua jenazah lagi dibawa ke rumah sakit tersebut. Saat ini kabarnya juga sedang dilakukan evakuasi dari KRI menggunakan dua heliko-

pter. Berarti ada delapan jenazah yang dievakuasi hingga hari ini. Seluruh jenazah rencananya akan dievakuasi ke Surabaya menggunakan pesawat secara bergantian. Persiapan sedang dilakukan di rumah sakit dan bandara. (ant/Bali Post)

Dishubkominfo Anggarkan Rp 1 Miliar untuk Faskel Mataram (Suara NTB) Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Mataram menganggarkan sekitar Rp 1 miliar lebih untuk fasilitas keselamatan lalu lintas (faskel). Seluruh faskel ini nantinya akan melengkapi seluruh ruas jalan yang ada di Kota Mataram. Demikian disampaikan Kepala Dishubkominfo Kota Mataram, Drs. H. Khalid, Rabu (31/12). Faskel ini disebutkan Khalid untuk pemasangan traffic light di beberapa ruas jalan yang belum memiliki traffic light. Selain itu anggaran tersebut juga untuk berbagai komponen keselamatan lalu lintas lainnya seperti marka jalan, ramburambu lalu lintas, warning light, dan lain sebagainya. Tahun 2015 ini, Dishubkominfo akan menambah pemasangan traffic light di beberapa ruas jalan seperti di simpang jalan di Jalan Bung Karno menuju Pasar Karang Jasi. Pemasangan traffic light disampaikan Khalid tak bisa dilakukan secara menyeluruh, tapi dilakukan secara bertahap. Tahun 2014 ke-

marin, pemasangan traffic light dilakukan di pertigaan Jalan Bung Hatta. Pada tahun 2014, Dishubkominfo Kota Mataram menganggarkan Rp 200 juta untuk pemeliharaan traffic light. Jumlah traffic light di semua simpang jalan Kota Mataram sekitar 30 lebih. Dalam rangka efisiensi anggaran, diharapkan tidak terjadi kerusakan traffic light yang cukup parah. Namun untuk perbaikan dengan kerusakan yang tidak parah, jumlah tersebut disebutkan mencukupi. Tahun lalu, Dishubkominfo juga melakukan pengamatan terhadap titik-titik persimpangan mana yang peralatan traffic light-nya tergolong lama. Setelah itu akan dilakukan penggantian secara bertahap. Di beberapa persimpangan traffic light-nya telah menggunakan lampu LED (Light-Emitting Diode). Seperti traffic light perempatan Monjok atau terusan jalan Bung Hatta. Diharapkan ke depan semua traffic light di Kota Mataram menggunakan lampu LED. Penggunaan LED ini lebih awet dari lampu biasanya sehingga bisa lebih efisien. (ynt)

Realisasi Fisik dan Keuangan Tak Capai Target Dari Hal. 1 masing-masing hanya mampu dicapai sebesar 97,08 persen dan 88,76 persen dari target 97 persen dan 95 persen. Meskipun demikian, khusus untuk realisasi fisik meningkat sebesar dua digit dibandingkan tahun lalu. Hal tersebut diungkapkan, Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setda NTB, Ir. H. Muhammad Rum, MT saat memberikan keterangan pers di Kantor Gubernur, Rabu (31/ 12). Hadir juga Kabag Anggaran Biro Keuangan Setda NTB, Abdul Aziz, Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB, Drs. H. L. Gita Aryadi, M.Si dan Kabag Humas dan Protokoler Setda NTB, Drs. Fathul Gani, M.Si. ‘’Sampai saat ini (30 Desember) kami himpun dari SKPD yang memberikan laporannya, realisasi fisiknya kita 96,02 persen, target kita 97 persen. Jadi kita masih di bawah target yang 97 persen. Sebagai pembanding, tahun lalu, 2013 kita 94,16 persen. Sehingga tahun ini kita maju dua digit. Kita lebih tinggi di banding tahun lalu,” kata Rum. Meskipun realisasi fisik lebih bagus dari tahun lalu, namun jika dilihat dari target realisasi fisik sebesar 97 persen sampai 31 Desember, realisasi tahun ini masih di bawah target. Dalam memonitor progres realiasasi fisik, lanjut Rum, Biro AP mengambil 20 SKPD dengan anggaran terbesar. Yakni SKPD yang anggarannya di atas Rp 20 miliar untuk dijadikan sampel dalam monitoring realisasi fisik. Total anggaran untuk 20 SKPD itu mencapai Rp 2,6 triliun. Artinya, kata Rum, jika 20 SKPD ini realisasinya tinggi maka secara otomatis akan mendongkrak realiasasi fisik APBD 2014 secara keseluruhan. Adapun yang menyebabkan realisasi fisik tak mencapai target tahun ini, tambahnya, karena ada sejumlah SKPD dengan anggaran cukup besar yang realisasi fisiknya di bawah 95 persen. Ia menyebutkan seperti proyek fisik Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB yang sampai berakhirnya tahun anggaran realisasinya 89,80 persen. RSUP sendiri mengelola dana sekitar 293 miliar. Kemudian Biro Umum yang hanya mampu meraih re-

alisasi fisik sebesar 94,76 persen. Total anggaran yang dikelola tahun ini sekitar Rp 107 miliar. “Karena di dua SKPD ini mengelola keuangan cukup besar. Untuk RSUP Rp 293 miliar dan Biro Umum 107 miliar. Kalau fisiknya bergerak mantap diangka-angka yang 95 persen rata-rata maka kita akan mampu melampaui target 97 persen,’’ sebutnya. Sementara itu mengenai efisiensi anggaran pelelangan proyek melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP) tahun 2014 mampu menghemat sebesar Rp 52 miliar. Sementara itu, Kabag Anggaran Biro Keuangan Setda NTB, Abdul Aziz menambahkan bahwa memang sampai 30 Desember, realisasi keuangan baru mencapai 88,76 persen. Diakuinya, target realisasi keuangan sebesar 95 persen tak mungkin bisa tercapai lantaran jika melihat realisasi pendapatan sampai 30 Desember sekitar 94 persen. ‘’Untuk LS (pembayaran langsung) masih terbuka sampai 31 Desember pukul 24.00 Wita, sedangkan untuk GU sudah tutup sejak tanggal 19 Desember. Langsung transfer ke rekening untuk LS ini,’’ terangnya. Aziz menjelaskan, realisasi keuangan pelaksanaan APBD 2014 dibayarkan per triwulan. Yakni triwulan pertama, kedua, ketiga dan keempat. Ia mengatakan, tidak mungkin realisasi keuangan itu lebih besar dari realisasi pendapatan yang diperoleh. Namun, ia menjelaskan, dengan posisi realisasi pendapatan sebesar 94 persen sampai 30 Desember itu jauh lebih bagus dibandingkan tahun lalu. Ia menyebutkan, tahun lalu, sekitar Rp 257 miliar pendapatan yang tak bisa masuk lantaran ada sejumlah penerimaan yang tak bisa terealisasi. Ia mencontohkan seperti pendapatan dari PT. Daerah Maju Bersaing (DMB) yang tak bisa masuk karena belum disetor oleh PT. Multicapital dan PT. Multi Daerah Bersaing (MDB). Begitu juga pada tahun 2014 ini, penerimaan dari PT. DMB sebesar Rp 36 miliar belum juga bisa masuk karena belum disetor oleh perusahaan yang menjadi mitra Pemda. Untuk itu, dalam APBD 2015, penerimaan dari PT. DMB tak lagi dimasukkan dalam APBD. (nas)

Wirantono Kusumo Lunaskan Pinjaman Sebelum ke Surabaya Dari Hal. 1 Wirantono mengaku ia tidak ingin punya beban sebelum meninggalkan Dompu untuk mengantar anaknya pindah ke Surabaya dan berlibur ke Malaysia. ‘’Ia melunasi pinjamannya sebelum berangkat karena tidak ingin punya beban dalam perjalanannya,’’ kenang Awan. Selain melunasi pinjaman di BRI Cabang Dompu, Wirantono Kusumo juga telah membayarkan gaji karyawannya selama 2 bulan sebelum keberangkatannya ke Surabaya. Para karyawannya pun sempat bertanya-tanya, karena tidak biasanya gaji dibayarkan lebih awal bersama bonus. Wirantono Kusumo (49)

warga Dompu pemilik Toko Bangunan (TB) Mataram yang menjual bahan bangunan di kompleks pasar Dompu berangkat ke Surabaya sebelum Natal. Ia mengantar anaknya Nelson Kusumo yang duduk di bangku kelas 5 SDN 1 Dompu hendak pindah sekolah ke Surabaya. Wirantono ditemani istrinya Anna Widyawati Kusumo (37). Dari Surabaya ketiganya hendak berlibur ke Malaysia menumpang AirAsia dengan rute Bandara Juanda Surabaya – Singapura, Minggu (28/12). Berita jatuhnya pesawat AirAsia yang ditumpangi Wirantono Kusumo bersama anak dan istrinya ini cukup memukul keluarga yang ditinggalkan di Dompu. Yessi

Marta sebagai kakak kedua dari 6 bersaudara Wirantono Kusumo akhirnya memutuskan ke Surabaya, Rabu (31/ 12) pagi setelah mendapat kepastian pesawat AirAsia jatuh. ‘’Saya sendiri yang berangkat ke Surabaya,’’ kata Yessi, Selasa sore. Yessi Marta membawa serta sidik jari adiknya. Sebelumnya ia memperoleh sidik jari tersebut di BRI Cabang Dompu. Kepala BRI Cabang Dompu mengungkapkan, bahwa keluarga korban telah meminta sidik jari asli Wirantono Kusumo yang ada di BRI dibawa ke Surabaya untuk kepentingan identifikasi korban jatuhnya pesawat AirAsia. ‘’Keluarga Wirantono Kusumo ke Surabaya memba-

wa sidik jari adiknya yang diambil dari BRI,” kata Awan. Sementara itu, Yessi berharap, jasad adiknya bisa ditemukan. Bila ditemukan, korban akan dimakamkan di Surabaya karena istrinya asal Surabaya. ‘’Semoga bisa ditemukan jasadnya. Kalau sudah ditemukan, ia akan dimakamkan di Surabaya, karena istri dan keluarga besar ada di Surabaya,’’ terang Yessi. Rudi, keponakan Wirantono Kusumo menambahkan, keluarga cukup terpukul mendapat informasi pesawat AirAsia jatuh di Selat Karimata. ‘’Kita sekeluarga berharap agar jasadnya bisa ditemukan,’’ harap Rudi. Rudi juga mengungkapkan, Nelson Kusumo anak Wiran-

tono Kusumo yang duduk di kelas 5 SDN 1 Dompu memilih pindah sekolah ke Surabaya. Kepindahannya bukan karena ia sakit dan lainnya, tapi karena ia sering diganggu rekan-rekannya di sekolah. ‘’Dia (Nelson) ndak sakit. Dia pindah karena sering diganggu oleh rekan-rekannya,’’ jelas Rudi. Sejak ditinggal pergi ke Surabaya dan melanjutkan perjalanan ke Malaysia untuk berlibur, TB Mataram milik Wirantono Kusumo di kompleks Pasar Dompu ditutup. Namun kuncinya dititipkan di Rudi. Namun Rudi tidak pernah membuka toko tersebut karena mereka masing-masing punya usaha. ‘’Sejak dia pergi tidak pernah dibuka tokonya,’’ kata Rudi. (ula)


OPINI

SUARA NTB Jumat, 2 Januari 2015

Halaman 6

Setelah Tahun Berlalu Oleh:

Tahun Baru,Tahun Merevolusi Mental TAHUN 2015 sudah datang. Tahun 2014 sudah berlalu dengan berbagai suka dan dukanya. Kedatangan tahun baru disambut sukacita di seluruh belahan dunia, termasuk di NTB. Meski hujan deras mengguyur Kota Mataram pada malam pergantian tahun tidak menyurutkan semangat masyarakat menyambut datangnya tahun baru. Suara letusan kembang api terdengar di seluruh pelosok. Begitu juga suara terompet menjadi penghias semaraknya pergantian tahun. Bagi sebagian besar orang, datangnya tahun baru merupakan ajang untuk memperbaiki kinerja agar lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Setidaknya, kinerja maupun capaian terhadap target yang sudah diprogramkan mampu melampaui capaian di masa lalu. Begitu juga di birokrasi di NTB. Masing-masing pemerintah daerah, mulai dari pemerintah provinsi dan kabupaten/kota memiliki anggaran yang sangat besar dalam merealisasikan berbagai program pembangunan untuk satu tahun anggaran. Banyak di antara program pembangunan yang sudah diprogramkan tidak mencapai target, terutama realisasi fisik dan keuangan. Dengan berbagai dalih, SKPD maupun para kontraktor mencari alasan pembenar mengenai tidak tuntasnya pelaksanaan proyek di masing-masing SKPD pengelola proyek. Sebagai contoh, dari 19 buah paket proyek strategis tahun 2014 yang dianggarkan melalui APBD NTB 2014, dua paket proyek pembangunan gedung RSUP NTB di Dasan Cermen Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram sudah dipastikan tak tuntas hingga batas kontrak 31 Desember 2014. Selain dua paket proyek gedung RSUP NTB, proyek lainnya yang tak tuntas adalah proyek pembangunan jalan lingkar Gili Trawangan Lombok Utara senilai Rp 3,5 miliar. Kepala Biro Administrasi Pembangunan dan Unit Layanan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (AP dan ULPBJP) Setda NTB, Ir. H. Muhammad Rum, MT, menyebut, tidak tuntasnya proyek bernilai besar itu dihadapkan dengan beberapa kendala dan persoalan. Akibatnya, target tidak tercapai. Muhammad Rum mengaku, Pemprov NTB di bawah pimpinan Dr. TGH. M. Zainul Majdi dan H. Muh. Amin, SH, MSi, menargetkan realisasi fisik yang harus dicapai adalah 97 persen. Sementara yang terealisasi hingga Rabu (31/12) siang baru 96,02 persen. Bagi pihaknya, realisasi fisik tahun 2014 lebih baik dari tahun 2013, yakni 94,16 persen. Kondisi ini menjadi bahan koreksi bagi Pemprov NTB agar di masa mendatang lebih serius lagi dalam melakukan pengawasan terhadap proyek yang memiliki anggaran besar. Begitu juga di Lombok Barat, Bupati Dr. H. Zaini Arony, MPd, intens turun ke lapangan melakukan pengecekan langsung kondisi proyek strategis yang bersumber dari APBD Lombok Barat, APBD Provinsi dan APBN. Tindakan menghentikan beberapa proyek yang berpotensi dianggap tidak selesai dan ada permasalahan dengan kontraktor meski dijadikan contoh. Setidaknya, ini menjadi bahan pelajaran bagi kontraktor atau para pemenang tender agar lebih serius lagi dalam mengerjakan proyek yang bernilai tidak sedikit. Kontraktor tidak lagi main-main dalam mengerjakan proyek, baik di level provinsi hingga kabupaten/ kota, sehingga mampu menghasilkan pekerjaan maksimal. Untuk itu, dengan semangat tahun baru, menjadi bahan koreksi bagi kita bersama menuju sebuah perubahan yang lebih baik. Jangan sampai dengan datangnya tahun baru, justru membuat para pengambil kebijakan dan pihak yang terlibat di dalamnya menjadi loyo. Bahkan, semakin mencari cara untuk melakukan penyimpangan terhadap proyek yang ditangani. Di sinilah, keberanian dalam merevolusi mental kita secara pribadi dan melakukan evaluasi, seperti yang diharapkan Presiden Joko Widodo dalam membangun pemerintahan yang lebih baik. Jika selama ini masih bermental loyo, maka dengan semangat revolusi mental akan menjadi lebih bersemangat demi tercapainya pembangunan yang berkeadilan di NTB. (*)

ETELAH tahun berlalu, tahun yang baru bersiap datang. Dengan benih-benih persoalan sekaligus biji-biji pengharapan. Ritual pengulangan dikembalikan ke awal. Januari kelihatan cemerlang bagi siapa saja yang merasa memiliki harapan. Kusam dan murung bagi yang lainnya, yang merasa bahwa beban terlalu berat di pundak yang terlalu lemah. Atau biasa-biasa saja dan tak ada bedanya bagi yang enggan berpikir, dan berkesimpulan; hidup cukup dijalani saja apa adanya. Ketiganya tak luput dari perubahan, sebab perubahan adalah satusatunya penanda bahwa waktu memang berjalan. Tanpa perubahan waktu seperti macet, berhenti dan kita terkurung dalam kenisbian tanpa ujung. Sejatinya kita adalah Sysipus yang menaikkan batu ke puncak bukit hanya untuk menggelindingkannya lagi. Tak ada kebebasan selama kita masih terperangkap dalam ruang-waktu yang seperti itu. Apa yang berharga dari semua itu? Tiada bukan adalah proses. Kita terus menerus melakukan proses justru dengan kesadaran bahwa semua akan berakhir. Penderitaan dan kesenangan, kesedihan dan kebahagiaan pada akhirnya akan tamat juga. Tamat secara personal untuk diulangi oleh person lainnya. Dari situ kita melihat absurditas hidup. Dalam ranah sosial yang mensyaratkan relasi, masalah adalah tanda berlangsungnya kehidupan. Tak ada masalah berarti masalah. Kita tidak memiliki daya hidup jika tak bertemu dengan masalah. Masalah yang membuat kehidupan terus berlangsung, berkembang dan dinamis di tengah kungkungan ruang-waktu melalui perputaran bumi mengitari matahari. Maka yang berharga dari relasi tersebut adalah upaya untuk meletakkan diri dalam pusat paling esensial dari kemanusiaan kita. Itu sangat dimungkinkan melihat bagaimana kita secara bertahap membangun posisi-posisi sosial untuk saling melengkapi. Sistem dibuat untuk mengatur distribusi akan segala hal untuk menghindari chaos dari ‘keantaraan’ manusia yang berdiri di tengah kesucian dan kebusukan, budi pekerti dan angkara murka. Meski selamanya ‘keantaraan’ itu adalah sumber utama masalah, ia juga menjadi sumber utama penyelesaian. Di tengah dunia yang sudah sedemikian berkembang kita tak benar-benar bisa memastikan, maju atau mundurkah kita? Seringkali kita mengenang sejarah (kejayaan) masa lalu lewat sisa-sisa gema waktu yang ditinggalkan catatan-catatan, benda-benda serta ajaran-ajaran tua yang masih dibisikkan den-

Kiki Sulistyo (Komunitas Akarpohon, Mataram)

Yang paling penting adalah kita mesti menempatkan waktu sebagai sesuatu yang sangat berharga. Kehilangan waktu berarti kehilangan kesempatan.Sedangkan ia terus berlalu dan pada suatu ketika kita benar-benar tak lagi memiliki daya apa-apa. Betapa terasa bahwa kita telah membuatnya menjadi sia-sia. gan lirih. Lalu dengan perasaan miris kita membuat komparasi, lalu muncul romantisisme di satu sisi dan tekad baru di sisi lain. Keduanya tidak berguna apabila hanya selesai sampai disitu. Ada kalimat menarik yang selalu dikatakan orang ketika kita menghadapi satu persoalan, bahwa selalu ada ‘hikmah yang bisa dipetik’. Kata ‘dipetik’ menunjukkan bahwa kita harus –setidaknya- menjulurkan tangan untuk memetik. Apalagi jika ‘hikmah’ itu ada di tempat tinggi, kita harus susah payah dulu memanjat untuk sampai kesana. Dengan kata lain kita harus bergerak untuk mendapatkan ‘hikmah’ itu. Dia tidak dihantarkan begitu saja, kita harus mengambilnya. Hanya dengan kesadaran kita bisa melihat dimana letaknya. Waktu tidak bisa dihentikan sedikitpun. Masa lalu sedetik berada di belakang kita dan masa depan sedetik berada di hadapan kita. Dalam waktu sedetik itu apakah yang telah terjadi? Sekejap lintasan pikiran bisa jadi akan menentukan seperti apa kita nantinya. Tak ada yang tahu persoalan itu, bahkan diri kita sendiri. Memungut sebutir paku yang terserak di jalan (atau membiarkannya), barangkali akan menentukan nasib banyak orang di masa datang. Everything connected, bunyi tagline di film Cloud Atlas yang berbicara tentang waktu. Tak ada yang kebetulan di dunia, kebetulan hanya istilah pembenaran lantaran kita tak bisa merunut kausalitasnya. Momentum Waktu juga menerbitkan momentum. Dan sebaik-baik momentum adalah yang dapat dimanfaatkan untuk kebaikan diri sendiri, dan lalu orang banyak. Bagaimanapun juga perubahan pasti terjadi. Tapi perubahan perlu diarahkan, seperti juga ‘hikmah’ tadi. Perubahan ke

arah yang lebih buruk diakibatkan oleh pembiaran dan pengabaian. Itu akan merepotkan apabila momentum yang lain datang. Lamakelamaan akan semakin sulit membelokkan setir lantaran karat sudah terlanjur mengeras, membekukan roda dan pada akhirnya dibutuhkan lebih banyak waktu dan tenaga untuk membereskannya. Kenapa satu persoalan harus segera diselesaikan? Itu jelas lantaran kita pasti akan menghadapi persoalan baru. Jika tak diselesaikan segera persoalan akan menumpuk dan bila sudah begitu akan sangat sulit menyelesaikannya sekaligus. Penanda waktu bisa dijadikan momentum yang menyaran pada suatu keputusan untuk memulai. Dan jika kita bisa menemukan satu persepsi besar yang sama, momentum itu dapat menjadi titik-tolak dari suatu kebangkitan. Masalahnya adalah kita tak pernah bisa menemukan persepsi besar yang sama itu. Meskipun jelas, siapa saja, dimana saja ingin hidup dengan sejahtera, tak kurang suatu apa. Dalam praktiknya kesamaan itu kerap menciptakan ketegangan, konflik, bahkan perang yang menimbulkan persoalan baru. Kesamaan itu tidak mampu membangun persepsi yang sama. Bahwa bila kita ada lebih, kita mesti berbagi pada yang kurang. Memang tidak segampang itu. Kompeksitas relasi yang telah tumbuh sepanjang hidup menciptakan tradisi-tradisi yang berbeda. Apalagi kemudian sistem yang mengatur distribusi kesempatan dan kesejahteraan ternyata kerap menjadi tembok perlindungan bagi orangorang yang berhasrat mensejahterakan diri sendiri saja. Di tengah-tengah masyarakat, kita seolah tidak melihat adanya persoalan. Masyarakat menjalani kehidupan sehari-hari dengan gerak rutin yang konstan. Persoalan baru tampak

jelas apabila kita melihat suatu kontras yang tajam, kelas-kelas sosial yang semakin mengangakan jurang ketimpangan. Bahwa ternyata masyarakat tidak mendapatkan apa yang seharusnya mereka dapatkan. Betapa banyak hak yang belum diberikan dan bahwa kesejahteraan masih sekadar menjadi jargon. Tahun yang baru akan segera datang. Mungkin ia tahun pemurah yang banyak melimpahkan berkah. Mungkin juga ia tahun yang bengis dan banyak menimbulkan tangis. Atau ia tahun yang lunglai, malas, dan tak memiliki angan-angan apapun. Kita semua yang akan menentukan itu. Kausalitas adalah sistem kerja yang sudah diciptakan dengan rongga-rongga rahasia yang padanya kita bisa menyimpulkan bahwa tak ada yang bisa kita lakukan selain berusaha. Selebihnya kita percayakan pada kekuatan di luar kita, sembari menyiapkan tangan untuk memetik hikmah di baliknya. Yang paling penting adalah kita mesti menempatkan waktu sebagai sesuatu yang sangat berharga. Kehilangan waktu berarti kehilangan kesempatan.Sedangkan ia terus berlalu dan pada suatu ketika kita benar-benar tak lagi memiliki daya apa-apa. Betapa terasa bahwa kita telah membuatnya menjadi sia-sia.

STASIUN RADIO

Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, M. Kasim, Darsono Yusin Sali, Sahmad Darmi Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 15.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 20.000/mmk. Display F/C : Rp 25.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 15.000./mmk. Iklan Advertorial : Rp 10.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (25 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 250.000/kavling. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 75.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 80.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.500. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.

SUARA NTB

Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.


SUARA NTB Jumat, 2 Januari 2015

EKONOMI DAN BISNIS

Halaman 7

Penerimaan Pajak Rokok di NTB Mencapai Rp 136 Miliar Mataram (Suara NTB) Realisasi penerimaan pajak rokok tahun 2014 hanya mampu dicapai sekitar Rp 136 miliar. Dalam APBD NTB 2014, ditargetkan penerimaan daerah dari pajak rokok sebesar Rp 200 miliar, yang berarti realisasi penerimaan tak sesuai dengan target.

(Suara NTB/her)

TGH Hasanain Juaini dan Suryadi Hidayat

Cari Mata Air Baru TAHUN 2015 ini PDAM Menang-Mataram akan menambah sekitar 1.500 orang pelanggan baru, sehingga total pelanggan yang saat ini hanya 98 ribu lebih bertambah menjadi 100 ribu orang pelanggan. Namun kendala dihadapi PDAM yakni potensi air PDAM yang belum tergarap maksimal, karena dari potensi 2.800 liter/detik/hari hanya mampu tergarap 1.100 liter/detik/hari. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan 1.500 pelanggan tersebut, pihak PDAM akan memaksimalkan menggarap potensi yang ada. Disamping itu, mencari sumber mata air yang baru. Hal ini dikatakan Wakil Ketua Dewan pengawas PDAM Menang Mataram, TGH Hasanain Juani dalam jumpa pers terkait refleksi akhir tahun di kantor PDAM setempat Rabu (31/ 12). “Hasil evaluasi tim pengawas dari sisi pelayanan ke pelanggan sudah baik, misalnya dari sisi coverage pelanggan mencapai 98 ribu lebih, tahun ini bertambah hampir 15 ribu pelanggan. Kami optimis bisa dicapai, hanya saja terkendala sumber mata air sehingga belum mampu optimalkan potensi yang ada,” ujar TGH Hasanain. Dijelaskan, hasil evaluasi timwas terhadap kinerja PDAM secara umum baik. Dari sisi pelayanan ke pelanggan, coverage pelanggan bisa mencapai 100 ribu jika tahun ini bisa dilayanai 15 ribu pelanggan. Hanya saja untuk mampu memenuhi kebutuhan pelanggan baru ini, terkendala sumber mata air. Karena bagaimanapun pulau Lombok kecil sehingga harus dilakukan pemeliharaan secara baik. Jika pemeliharaan yang tidak benar, maka sulit memenuhi kebutuhan pelanggan baru. Ia menyebut, rata-rata per orang pelanggan menggunakan air 20 kubik air untuk konsumsi. Jika dihitung dengan 98 orang pelanggan kebutuhan air per hari 64 ribu meter kubik. Bisa dibayangkan, kebutuhan per bulan maka bisa mencapai 2,8 juta kubik lebih. “Kalau jaminan sumber mata air tidak ada, maka sulit,” tukasnya. Untuk pemeliharaan sumber mata air, PDAM berupaya memaksimalkan dana yang ditarik dari jasling dan PDAM sendiri sekitar Rp 800 juta lebih. Hasil pengawasan dan keluhan masyarakat bahwa terdapat 30 persen pipa PDAM bocor. Kebocoran pipa ini banyak dikeluhkan masyarakat, karena menyebabkan debit air menurun. Untuk mengawasi pipa ini, maka perlu juga peran serta masyarakat. (her)

Disiapkan Rumah dengan Kredit Rendah Mataram (Suara NTB) PT. Dasar Group kembali menelurkan program baru kepada masyarakat berpenghasilan rendah. Program tersebut adalah Kredit Berjangka Syariah (KBS) yang menawarkan rumah dengan kredit bulanan yang cukup rendah. Program KBS ini, kata Presiden Direktur PT. Dasar Group, H. Ahmad Rusni, SE, MM berlaku untuk semua unit rumah yang dibangunnya. Baik di komplek pembangunan di Lingkar Selatan (Depan Kantor DPRD Kota Mataram), di Bakong, Lombok Barat, ataupun di Gondang, Lombok Utara. “Silakan, mau pilih lokasi di mana saja, dengan type rumah apa saja, bisa diambil melalui program KBS kami,” katanya di kantornya, Rabu (31/12). KBS ini adalah program baru yang ditawarkan PT. Dasar Group dan anak-anak perusahaannya di tengah beratnya masyarakat mendapatkan perumahan karena mahalnya cicilan bulanan. Program KBS ini diperuntukkan bagi pedagang-pedagang lapak (PKL), pedagang cendol, pedagang gorengan, hingga masyarakat yang tak memiliki penghasilan rutin bulanan. Tidak terkecuali kepada nasabah yang sudah tidak diperbolehkan lagi mendapat kredit oleh perbankan. Kuncinya, kata H. Ahmad Rusni, calon konsumen yang bersangkutan bersedia membayar kredit bulanan. Pembayarannya tidak melalui proses bank, tetapi disetorkan langsung ke kantor PT. Dasar Group di Jalan TGH. Ali Batu nomor 1 Lingkar Selatan. Karena prosesnya tidak melalui bank, lebih pembayaran dipatok jauh lebih rendah dari bunga bank yang saat ini rata-rata di atas sepuluh persen per tahun efektif. H. Rusni menyebut, konsumen yang memakai program KBS ini dikenakan kelebihan pembayaran setiap tahun maksimal 6 persen. 6 persen tersebut terinci, 2,5 persen untuk penarikan zakat, 2,5 persen untuk memnuhi kebutuhan operasional pegawai perusahaan, serta 1 persennya untuk keuntungan dari modal yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam menyediakan perumahan tersebut. “Totalnya 6 persen pertahun kelebihan pembayaran. Jauh lebih rendah dari perbankan yang rata-rata bunga pinjaman di atas 10 persen per tahun. Kuncinya yang terpenting siap bayar saja,” demikian dikataknnya. Soal persyaratan, dibeberkan juga tidak serumit syarat-syarat yang harus dimasukkan oleh calon konsumen jika menggunakan bank. Cukup hanya menyerahkan fotokopi KTP serta materai untuk surat perjanjiannya. Selebihnya tidak ada beban apapun, bahkan untuk uang muka, ia sebutkan seluruh perusahaannya tidak membebankan uang muka. “Ini adalah alternatif bagi masyarakat yang tidak memiliki rumah, dan sulit mengakses kredit perumahan melalui perbankan. Semua proses dan keuntungan tetap mengedepankan pola syariah murni, dan kami transparan. Ini untuk menjawab kebutuhan kekurangan rumah yang masih banyak di provinsi ini,” demikian H. Ahmad Rusni. (bul)

DIJUAL MOBIL

DIJUAL TANAH

MATAHARI AUTO GALLERY 081999388810 HUMMER H3 HITAM DAN SILVER TAHUN 2010 DAN 2011 WRANGLLER SPORT 4 PINTU MERAH TH2013 BAN 33 VELG 20 ISTIMEWA NEW VELLFIREZG TH2014 HITAM NEW LEXUS NX 200 TH2014 PUTIH LAND CRUISER DIESEL 2011

DI JUAL TEMPAT USAHA LOKASI PINGGIR JALAN UTAMA KLU LENGKAP DENGAN ASET YANG ADA LT 20 ARE LB 228 DAPATKAN KEUNTUNGAN 30JT TIAP BULAN STATUS SHM+IMB HARGA BAGUS SIAPA CEPAT DIA DAPAT HUB.081805000055

“Pajak rokok ini perlu kita pahami karena baru tahun pertama masuk (diterima daerah),” kata Kabag Anggaran Biro Keuangan Setda NTB, Abdul Aziz di Mataram, Rabu (31/12). Ia menerangkan, bahwa memang untuk triwulan I, realisasinya masih rendah. Namun pada triwulan II ada peningkatan. Selanjutnya pada

triwulan III terjadi peningkatan, realisasinya mencapai Rp 22 miliar. Sisanya kemudian pada triwulan IV. “Dari total target Rp 200 miliar, kita dapat Rp 136 miliar,” imbuhnya. Aziz menjelaskan, penerimaan pajak rokok bagi setiap provinsi sudah diatur dan ada hitung-hitungannya. Pajak rokok yang diterima provinsi dihitung dari total peneri-

maan negara dari pajak cukai hasil tembakau yang nilainya sebesar Rp 10,52 triliun. “Berapa bagi kita bagian untuk provinsi sudah diatur berdasarkan jumlah penduduk. Kalau kita di NTB 0,0187 dikali Rp 10,52 triliun dikali 11 dibagi 12. Kita dapat 11 bulan. Tidak 12 bulan. Sehingga kalau kita kali itu memang perencanaan itu Rp 200

miliar. Itu terlalu tinggi. Seharusnya yang normal itu target penerimaan pajak rokok ini Rp 180-185 miliar,”jelasnya. Meskipun realisasi penerimaan pajak rokok ini tak mencapai target, namun realisasi sebesar Rp 136 miliar tahun 2014 ini dinilai cukup luar biasa. Pasalnya, penerimaan pajak rokok untuk NTB ini merupakan yang pertama kali. Pajak rokok yang diperoleh NTB tersebut selanjutnya dibagi sesuai dengan ketentuan, dimana 30 persen untuk pemprov NTB dan sisanya dibagikan kepada 10 kabupaten/kota yang ada di

daerah ini. Besaran bagi hasil pajak rokok yang didapat pemerintah kabupaten/kota, lanjutnya, nanti ditentukan oleh Peraturan Menteri Keuangan (PMK). Institusi yang memungut pajak rokok tersebut adalah pihak bea dan cukai. Objek pajaknya adalah perusahaan dan para importir rokok. Hasil pungutan pajak tersebut langsung ditransfer ke kas daerah. Penarikan pajak rokok tersebut sesuai dengan amanat UU No. 28 tahun 2009 tentang pajak dan retribusi. UU tersebutaktif berlaku mulai Januari 2014. (nas)

SEWAKAN KANO Pantai Senggigi, Lombok Barat (Lobar), tetap menjadi salah satu tujuan wisata domestik. Terlebih dalam moment liburan tahun baru, 1 Januari 2015 kemarin. Liburan itu membawa berkah bagi para pelaku wisata penyewaan kano dan kapal nelayan untuk berselancar. Tampak deretan kano yang siap disewakan kepada pengunjung dengan tarif Rp 15.000 per sekali pakai.

(Suara NTB/ars)

Pengawasan Distribusi Pupuk Harus Diperketat Mataran (Suara NTB) Pemprov NTB diminta untuk meningkatkan pengawasan distribusi pupuk bersubsidi terutama menjelang musim tanam. Pasalnya, sesuai dengan hasil reses para anggota DPRD NTB ke Dapilnya masing-masing baik di Pulau Sumbawa dan Lombok, masalah kelangkaan pupuk masih menjadi keluhan petani. Wakil Ketua DPRD NTB, Abdul Hadi, SE, MM mengatakan hasil reses anggota DPRD NTB Dapil Lombok Timur bagian selatan belum lama ini bahwa para petani mengeluhkan kelangkaan pupuk. Bahkan, kalaupun ada, harganya sangat mahal, jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). “Untuk itu, pemerintah daerah harus meningkatkan pengawasan, memantau peredaran pupuk dari distributor, pengecer sampai petani,” kata Abdul Hadi, Rabu (31/12). Ia menyebutkan, selain dari wilayah pulau Lombok, para petani di Pulau Sumbawa juga mengeluhkan kelangkaan pupuk saat mema-

suki musim tanam. Hal itu sesuai dengan hasil reses anggota DPRD NTB Dapil Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Dewan meminta pemeirntah daerah melakukan pengawasan yang ketat terhadap peredaran pupuk terutama pada saat musim tanam. Dengan adanya pengawasan itu untuk meminimalisir permainan harga di lapangan. Dihubungi terpisah, Kepala Distan TPH NTB, Ir. Husni Fahri, MM mengatakan dalam pengawasan pupuk bersubsidi, pihaknya sudah mempunyai Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida. Komisi inilah yang melakukan pemantauan lapangan terhadap distribusi pupuk dan obat-obatan. “Untuk sementara, tidak ada hal yang terlalu prinsip lah ditemukan di lapangan yang menyangkut distribusi pupuk,”ujarnya. Hanya saja, kata Husni, memasuki musim tanam ini pihaknya akan meningkatkan pengawasan. Pasalnya, sering ada keluhan mengenai kelang-

kaan pupuk menjelang musim tanam. “Untuk memasuki musim tanam ini pengawasan akan kita tingkatkan. Terutama dari distributor ke pengecer, dari pengecer ke petani,” imbuhnya. Mengenai pemberian sanksi kepada distributor atau pengecer yang melakukan permainan harga, Husni mengatakan itu adalah kewenangan pabrik pupuk untuk memberikan sanksi. Pasalnya, pabrik pupuk lah yang mengangkat distributor. Dari hasil pengawasan yang dilakukan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida, lanjutnya, disampaikan ke pabrik pupuk. Jika ada distributor ataupun pengecer yang mempermainkan harga maka diserahkan ke pabrik pupuk untuk diberikan sanksi. “Sanksi itu nanti diberikan oleh perusahaan pupuk. Kan yang mengangkat distributor itu kan pabrik pupuk. Dan pernah dulu ada distributor yang diberhentikan. Dari hasil pengawasan itu nanti kita sampaikan ke Petrokimia, Pupuk Kaltim dan lainnya,” pungkasnya. (nas)

NTT Masih Ungguli Populasi Ternak NTB Mataram (Suara NTB) Program Bumi Sejuta Sapi (BSS) mungkin patut dipertanyakan. Pasalnya, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masih menggungguli populasi sapi dibanding Provinsi NTB. Data Badan Pusat Statistik, membandingkan NTB masih kalah dengan provinsi tetangga itu. Mengacu pada data Sensus tahun 2013 di web ST2013.bps.go.id, sapi potong misalnya, jumlah sapi potong NTB sebanyak 643.844 ekor, kerbau 79.485 ekor, kuda 22.494 ekor, kambing 186.016 ekor, domba 2.844 ekor. Sementara Provinsi NTB, jumlah sapi potongnya hingga dari data tersebut sebanyak 794.011 ekor, kerbau, 131.154 ekor, kuda 47.214 ekor, kambing 391.845 ekor, dan domba 27.455 ekor. Dikonfirmasi terkait hal ini Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi NTB, Budi Septiani mela-

lui Sekretarisnya, Wahyu Setiawan Yuana menyebut populasi ternak NTB, hasil perhitungan langsung dengan kerjasama Unram, per 31 Desember 2013, mencapai 1,2 juta lebih. Terlepas dari perbedaan data populasi itu, ia katakan bahwa NTB cukup diandalkan sebagai salah satu daerah penyuplai bibit sapi ke daerahdaerah lainnya di Indonesia. Untuk tahun 2013, total bibit sapi yang dikirim ke beberapa provinsi lainnya mencapai 22.000 ekor bibit, sementara tahun 2014 ini hanya sebanyak 17.000 ekor, sesuai arahan gubernur. Bahwa pengiriman bibit sapi dikurangi secara bertahap dan difokuskan lebih banyak dikembangkan budidayanya di dalam daerah. “Dari sisi bibit, kita masih diandalkan. Beberapa daerah lainnya di Indonesia bahkan datang langsung meminta bibit dari kita. Tapi secara perlahan pengiriman bibit keluar daerah akan kita kurangi, sesuai instruksi gubernur,” katanya pada Suara NTB baru-baru ini.

Dikatakan, kedepan daerah sedang mengarah pada pengembangan ternak langsung. Bibit-bibit yang selama ini dikeluarkan akan terus dikurangi. Diharapkan, dengan pengembangan langsung didalam daerah, diharapkan bibit-bibit tersebut sebagai cikal bakal sapi yang dipotong di dalam daerah. Selanjutnya pengiriman keluar kebijakannya dalam bentuk daging atau produk-produk olahan berbahan baku daging. Sebab di Provinsi NTB, beberapa Rumah Potong Hewan (RPH) sudah berkualifikasi standar nasional, dari segala sisi tanpa terkecuali dari sisi kehalalan daging potong yang dihasilkan. RPH-RPH tersebut adalah RPH Lelede, Banyumulek, Lombok Barat, RPH di Poto Tano, KSB dan RPH di Bima. RPH tersebut masing-masing diharapkan menjadi suplayer daging ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal). (bul)

Bank Indonesia Fokus Dukung Ketahanan Pangan NTB Mataram (Suara NTB) Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi NTB merencanakan tahun 2015 ini masih akan fokus mendukung ketahanan pangan masyarakat. Pasalnya, program-program pro kerakyatan ini dianggap masih cukup efektif untuk mendongkrak perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Kepala Kantor Perwakilan BI NTB, Prijono didampingi Manajer Unit Akses Keuangan dan UMKM, Nyoman Sariani usai pembagian sembako kepada tiga kampung nelayan di Ampenan, Rabu (31/12) mengatakan masih akan melanjutkan program yang sudah dilaksanakan sebelumnya. Program yang dimaksud misalnya dukungan kepada masyarakat dalam bentuk bantuan Dana Coorporate Social Responsibility (CSR). Untuk tahun 2014, senilai Rp 750 juta telah digelontorkan untuk membantu mendukung program Sapi Jagung dan Rumput Laut (Pijar) pemerintah daerah. Contohnya program Bumi Sejuta Sapi (BSS), Prijono mengatakan dukungan yang diberikan dengan menyiapkan infrastruktur pendukung bagi peternak, misalnya membangun kandang bagi kelompok ternak di Sumbawa Barat. Selain itu pengadaan pipanisasi untuk kebutuhan air bersih masyarakat, selain itu dukungan untuk pasar tradisional, sarana ibadah, serta kebutuhan masyarakat lainnya. “Kita akan garap secara

bertahap semua sektor, untuk sementara ini fokus kita adalah ketahanan pangan, 2015 ini masih akan melanjutkan yang sudah jalan di 2014,” katanya. Tidak saja dukungan dalam bentuk infrastur yang sudah disebutkan, atau peralatanperalatan bagi industri yang berkembang di masyarakat NTB ini, utamanya dukungan yang difokuskan adalah mendukung penguatan kelembagaan kelompok-kelompok kerja kreatif, pelatihan-pelatihan, pemasaran hingga packaging produk. Soal berapa besaran anggaran CSR untuk mendukung program kerakyatan tersebut di 2015 ini, Prijono mengatakan masih menunggu besaran alokasi dari BI pusat. Tetapi ia pastikan setiap tahun ada peningkatan besaran dana CSR tersebut. Lebih detail soal bantuan paket sembako yang diberikan kepada 300 KK di tiga kampung nelayan di Ampenan, Prijono juga menyebut tidak memberikan dukungan dalam bentuk alat tangkap atau sejenisnya. Untuk saat-saat sekarang, kondisi nelayan sangat membutuhkan dukungan sembako. Sebab sedang masuk masa paceklik bagi nelayan karena belum bisa melaut akibat cuaca. “Untuk nelayan, kita belum bisa berikan dukungan peralatan tangkap. Tapi yang kami anggap urgen adalah sembako pada musim cuaca laut tidak menentu seperti sekarang ini,” demikian Prijono. (bul)

(Suara NTB/bul)

SEMBAKO - Prijono memberikan bantuan sembako kepada nelayan di Ampenan.


SUARA NTB Jumat, 2 Januari 2015

152 Anggota Polres Lotim Naik Pangkat Selong (Suara NTB) Rabu (31/12) menjadi hari yang bahagia bagi keluarga besar Polres Lotim. Pasalnya, beberapa personel Polres Lotim yang sudah mengabdikan dirinya sebagai anggota Polri selama empat tahun bahkan lebih mengalami kenaikan pangkat. Berdasarkan pengusulan kenaikan pangkat yang diajukan Polres Lotim ke satuan atas yaitu 152 Personel dan terealisasi semuanya yang terdiri dari, 3 orang naik pangkat dari IPTU ke AKP, 10 orang naik pangkat dari IPDA ke IPTU, 9 orang naik pangkat dari AIPDA ke AIPTU, 21 orang naik pangkat dari BRIPKA ke AIPDA, 82 orang naik pangkat dari BRIGADIR ke BRIPKA, 24 orang naik pangkat dari BRIPTU ke BRIGADIR, dan 3 orang naik pangkat dari BRIPDA ke BRIPTU. Kapolres Lotim, AKBP Heri Prihanto, Sik, pada saat melantik kenaikan pangkat kepada 152 personel di Polres Lotim. Ditegaskannya, kesuksesan yang didapatkan bagi anggota Polri yang mengalami kenaikan pangkat itu tidak bisa terlepas dari kerja keras dan dukungan dari semua pihak. Terutama, doa dan ikhtiar dan yang tak henti-hentinya dipanjatkan oleh orang-orang yang saudara kasihi yakni, istri, anak dan orang tua. Karena, merekalah yang mensupport dan mendorong apa yang didapatkan sekarang. Terkait dengan moment pergantian tahun, anggota Polri telah banyak meraih keberhasilan maupun ada pula hal-hal yang belum sempat dilaksanakan. Bahkan, paparnya, pada saat sekarang ini, Polri sedang dihadapkan kepada Operasi Lilin dalam rangka pengamanan Natal 2014 dan Tahun Baru 2015. (yon)

KPK dan PPATK Diminta Telusuri Calon Dirjen Pajak Jakarta (Suara NTB) Komisi III DPR RI meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk melakukan penelusuran terhadap tujuh calon Dirjen Pajak. Menurut Anggota Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo, permintaan itu disampaikan karena posisi Dirjen Pajak sangat krusial bagi negara sehingga tidak disalahgunakan. (ant/bali post) “KPK tidak boleh memBambang Soesatyo biarkan calon Dirjen Pajak yang terindikasi korupsi dan memiliki rekening gendut lolos begitu saja menduduki jabatan penting di sektor penerimaan negara tersebut,” kata anggota Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo, di Jakarta, Kamis (1/1). Ia juga meminta Pansel Dirjen Pajak untuk terbuka dan menyampaikan ke masyarakat alasan meloloskan tujuh calon tersebut. Juga, Pansel Dirjen Pajak harus menyampaikan adanya sejumlah nama yang pantas untuk jadi dirjen Pajak, tapi tak diloloskan. “Pansel harus terbuka mengapa nama-nama tersebut tidak diloloskan. Pansel harus menjelaskan kriteria penilaiannya ke publik. Termasuk jika ada penilaian dari KPK maupun PPATK,” katanya. Sekretaris Fraksi Golkar itu menambahkan, Komisi III DPR RI telah menerima masukan dari Forum Peneliti Pajak Berkeadilan. “Menurut laporan dan masukan dari Forum Peneliti Pajak Berkeadilan, rekam jejak tujuh calon tidak begitu bagus,” imbuh Bambang. Ketujuh calon Dirjen Pajak tersebut lolos berdasarkan hasil seleksi yang dilakukan Panitia Seleksi Terbuka Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Madya (Pansel Pajak), Kemenkeu yang dipublikasi melalui Pengumuman No PENG11/PANSEL/2014. (ant/bali post) Berikut ini tujuh nama calon Dirjen Pajak yang lolos hasil seleksi Pansel Dirjen Pajak. 1. Catur Rini Widosari 2. Sigit Priadi P 3. Suryo Utomo. 4. Poltak Maruli Jhon Liberty Hutagaol. 5. Puspita Wulandari. 6. Ken Dwijusetiadi. 7. Rida Handanu.

Pilot AirAsia Positif Narkoba Bukan dari QZ 8501 Surabaya (Suara NTB) Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko menegaskan pilot yang terindikasi mengonsumsi narkoba bukan yang menerbangkan AirAsia QZ 8501 yang mengalami kecelakaan. “Kami ingin klarifikasi terkait pemberitaan di televisi. Kabar itu memang benar bahwa pilot kami positif narkoba, namun bukan dari pesawat AirAsia QZ8501 yang mengalami kecelakaan,” kata Sunu dalam keterangan pers di Polda Jawa Timur, Surabaya, Kamis (1/1). Ia mengatakan AirAsia akan melakukan tes lanjutan bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) serta rumah sakit ketergantungan obat kepada pilot berinisial FI itu demi mengetahui hasil lebih detailnya. Sunu mengatakan dari hasil wawancara AirAsia dengan pilot bersangkutan sebelumnya diketahui pilot itu baru saja menderita typus dan dirawat di rumah sakit sejak 26 hingga 29 Desember 2014. “Yang bersangkutan masih menggunakan obat jalan, seperti sirup obat batuk. Dan biasanya obat batuk, flu yang digunakan si penderita, hasilnya terdeteksi positif, karena memang dalam obat itu ada bahan khusus,” kata dia. Sunu mengaku FI adalah pilot senior dan sudah bekerja selama sembilan tahun bersama AirAsia dan memiliki rekam jejak baik. “Dia pilot senior, sudah berkeluarga, sudah memiliki keluarga,” katanya. Sunu menegaskan, usai jatuhnya AirAsia QZ8501, manajemen AirAsia langsung melakukan pemeriksaan serentak kepada semua awak pesawat. (ant/bali post)

POLHUKAM

Halaman 8

Dugaan Aliran Dana Tanah Pecatu

Kejaksaan akan Hadirkan Ketua DPRD NTB ke Pengadilan Mataram (Suara NTB) Kejaksaan Negeri Mataram mengagendakan pemanggilan sejumlah anggota DPRD Lombok Barat, terkait dugaan gratifikasi kasus tanah pecatu Desa Jagaraga, Kecamatan Kuripan Lombok Barat. Mereka akan dihadirkan sebagai saksi di Pengadilan Tipikor, termasuk mantan Ketua DPRD Lombok Barat, H. Umar Said, yang sekarang menjadi Ketua DPRD NTB. Penyidik Kejaksaan Negeri Mataram mengaku merasa perlu menghadirkan sejumlah anggota dan mantan pimpinan dewan Lobar itu, karena dari fakta persidangan, ada dugaan aliran dana yang wujudnya gratifikasi dalam kasus penjualan tanah pecatu Jagaraga. Dimana dalam kasus itu, menyeret mantan Kepala Kantor Aset Lobar, Burhanuddin, yang kini menjadi terdakwa. “Dari perkembangan persidangan, kami menyimpulkan, merasa perlu menghad-

irkan beberapa anggota dewan, termasuk pak Umar Said,” kata Kajari Mataram, melalui Kasi Pidsus Kejari Hendry Antoro, S.Ag, SH,MH, kepada Suara NTB Rabu lalu. Pemanggilan sejumlah anggota dewan itu, tidak lepas dari kesaksian sejumlah anggota dewan dalam sidang di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Mataram, Selasa (30/12) lalu. Mereka didengar keterangan pada sidang dengan terdakwa Burhanuddin, terkait dugaan suap dan gratifikasi dalam pen-

jualan tanah aset Pemda Lobar senilai Rp 754 Juta seluas 3,900 meter persegi. Hendry mengulas, dalam sidang sebelumnya, salah seorang saksi Anggota Dewan Lobar bernama Sahmad membantah telah menerima dana gratifikasi dalam proses memuluskan penjualan aset itu. Tidak hanya membantah menerima suap, saksi juga secara terbuka membantah pernah diperiksa sebagai saksi di Sat Reskrim Polres Lombok Barat, yang menyidik kasus ini.

Menurut Hendry, praktis Jaksa penuntut umum yang membawa berkas itu ke pengadilan, merasa terusik dan sempat berdebat dengan saksi. Karena terjadi perdebatan, hakim yang memimpin sidang Selasa itu, meminta dihadirkan anggota dewan lainnya yang pernah diperiksa penyidik kepolisian sebelumnya. “Tentu saja kami harus mempertahankan berkas yang kami sodorkan di persidangan. Sehingga ketika ada saksi yang membantah pernah diperiksa, tentu saja JPU harus tetap mempertahankan. Dalam rangka memperkuat itu, kami akan hadirkan kembali Sahmad dan anggota dewan lainnya. Kami juga mau hadirkan penyidik yang menangani langsung perkara ini,” tegasnya. Termasuk yang

dimaksud Hendry, ketua DPRD NTB Umar Said. Menghadirkan para politisi itu, diulasnya, guna memperdalam indikasi gratifikasi, sebagaimana terungkap sejak kasus ini di tingkat penyelidikan, ada dugaan aliran dana ke anggota dewan. “Kami akan berusaha memperdalam lagi indikasi ini,” terangnya. Hal ini juga erat kaitan dengan pasal yang diterapkan terhadap terdakwa Burhanuddin, yakni pasal gratifikasi. Dimana, sejak ditetapkan sebagai tersangka, mantan pejabat yang juga dijerat dalam kasus pecatu Gunung Sari itu, dijerat dengan Pasal 11, Pasal 12 B Pasal 12 C Undang – Undang 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah Undang – Undang 20 Tahun 2001 tentang tindak pidana korupsi. (ars)

Ratusan Pengendara Meninggal Sia–sia Karena Kecelakaan Lalulintas Mataram (Suara NTB) Hasil rekapitulasi terhadap angka kecelakaan lalulintas di tahun 2014 menyatakan 100.091 jiwa meninggal dunia sia – sia akibat kecelakaan lalulintas. Angka itu memicu aparat penegak hukum terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat terutama pengendara agar selalu tertib dan taat terhadap aturan lalulintas. Kapolda NTB, Brigjen Pol Srijono saat menghadiri kegiatan Direktorat Lalulintas Polda NTB di Jalan Airlangga Rabu (31/12) menyampaikan, di Indonesia jumlah rata – rata pengendara yang meninggal dunia secara sia – sia akibat kecelakaan lalulintas mencapai 81 jiwa/hari. Angka itu tentu memicu pihaknya untuk terus berupaya melakukan penekanan demi pencegahan. Menurutnya penyebab terjadinya kecelakaan di jalan raya disebabkan adanya pelanggaran lalulintas, kurangnya kesadaran masyarakat serta tidak ada etika berkendara merupakan faktor yang memicu munculnya kecelakaan. “Mulai tahun 2015 menda-

tang, kita harus mengkampanyekan kepada seluruh pengendara agar mengutamakan keselamatan. Keselamatan harus nomor satu, dan membudayakan pengedepankan norma kesopanan dalam berkendara serta menjadikan keselamatan sebagai suatu kebutuhan,” pintanya kepada seluruh lapisan masyarakat. Membangun sikap mental bagi seluruh pengguna jalan baik pengendara maupun pejalan kaki untuk menaati aturan lalulintas tentu bukan perkara yang mudah. Akan tetapi, pihaknya selalu optimis jika kampampanye tetang keselamatan dalam berkendara tersebut berjalan dengan lancar, maka hal tersebut bukan berarti tidak akan tercapai. Jika hal ini dapat dilakukan, ia yakin angka kecelakaan yang melanda negeri ini dapat dikendalikan atau bahkan. “Bersatu, keselamatan nomor satu. Kedepan kita harus membangun sikap mental terhadap pejalan kaki atau seluruh pengguna jalan agar selalu mematuhi aturan lalulintas. Selalu mewaspadai

(Suara NTB/met)

SAMBUTAN - Kapolda NTB, Srijono saat memberikan sambutan di Jalan Airlangga Gomong Mataram. kecelakaan demi menjamin keselamatan,” tandasnya. Adapun kegiatan yang bertempat di Gomong Mat-

Giliran Kantor PT. AP I BIL Dibobol Maling

aram dengan topik kampanye keselamatan berlalulintas itu dihadiri oleh seluruh jajaran Polda NTB,

Jasa Raharja, Wakil Gubernur NTB, TNI-AD,AL,AU dan seluruh lapisan masyarakat lainnya. (met)

Randis Pimpinan Lolos

Uang Santunan Anak Yatim Raib Anggaran Randis Anggota Praya (Suara NTB) Selang sehari setelah kasus pembobolan brankas Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Lombok Tengah (Loteng) terjadi, Rabu (31/12) dini hari, kasus serupa kembali terjadi. Kali ini giliran, kantor PT. Angkasa Pura (AP) I Bandara Internasional Lombok (BIL) yang distroni maling. Brankas uang milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut pun jadi sasaran. Sayang, kali ini justru pelaku gagal membuka brankas tersebut. Sehingga pelaku pergi dengan tangan hampa. Akan tetapi, dari informasi yang diperoleh Suara NTB, menyebutkan, kendati gagal membuka paksa brankas milik PT. AP I BIL tersebut, para pelaku berhasil membawa kabur uang satunan bagi anak yatim lingkar bandara senilai Rp 26 juta. “Informasi terkait adanya uang yang hilang tersebut masih belum pasti. Tapi memang informasinya ada uang yang hilang dalam kejadian kemarin,” aku General Affair and Comunication Secton Head PT. AP I BIL, M. Albar Wahyudi, via ponselnya, Kamis (1/1) kemarin. Penyelidikan kasus tersebut pun sudah diserahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian. Pihaknya berharap para pelaku bisa segera diungkap oleh pihak kepolisian. Termasuk kemungkinan keterlibatan orang dalam pada kasus tersebut. Mengingat, kemungkinan ke arah itu cukup beralasan. Karena dilihat

dari cara kerjanya, para pelaku cukup mengenal kondisi kantor PT. AP I BIL tersebut. Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Loteng, AKP Ketut Tamiana, yang dikonfirmasi wartawan mengaku pihaknya sudah melakukan olah TKP. Pihak kepolisian tengah berupaya keras mengungkap kasus tersebut. “Kalau masalah adanya uang yang hilang, dari hasil penyelidikan awal kita belum ada. Tapi kita akan terus kembangkan penyelidikan kasus tersebut,” timpal Tamiana. Pelaku masuk dengan cara merusak jendela sebelah timur kantor PT. AP I BIL. Setelah berhasil masuk, pelaku mendatangi ruang kasir. Untuk mencari uang dan barang berharga lainnya. Lantaran tidak menemukan apaapa, para pelaku kemudian masuk ke ruang kerja General Manager (GM) PT. AP I BIL. Disana para pelaku berusaha membuka paksa brankas dengan menggunakan las listrik. Dari semua sisi. Namun usaha tersebut sia-sia. Pasalnya, brankas yang terbuat dari baja terus justru semakin kuat ketika dilas menggunakan las listrik. Sehingga brankas tersebut tak kunjung bisa dibuka. “Untungnya brankas yang kita punya ini kualitas bajanya cukup bagus. Yang ketika dilas dengan menggunakan las listrik, lapisan bajanya justru semakin kuat. Bukannya meleleh atau terbuka,” tutur Albar menambahkan. Kejadianya diperkirakan

berlangsung sekitar pukul 03.00 wita. Dan, baru diketahui pagi harinya ketika para karyawan dan pegawai sudah masuk kantor. Kendati ada kasus pencurian tersebut, namun aktivitas di kantor PT. AP I BIL tetap tidak terganggu. Pengamanan Diperketat Sementara itu pascakasus pembobolan brankas yang mengakibatkan uang Rp 400 juta lenyap, membuat pengamanan di kantor Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (DIkpora) Loteng kini diperketat. Selain menambah pengamanan khusus di ruang-ruang kerja utama, penjaga kantor juga diminta untulk lebih waspada. “Yang pasti, kejadian itu bakal jadi pelajaran buat kita khususnya,” aku Kepala Dikpora Loteng, Drs. H.L. Idham Khalid, M.Pd. Terutama lagi bagi para staf lebih teliti menyimpan uang. Uang tunai yang disimpan pun tidak boleh lagi dalam jumlah besar. Apalagi itu akan disimpan untuk jangka waktu lama. Ia menegaskan, secara aturan uang tunai yang boleh disimpan dikantor maksimal Rp 10 juta. Namun dirinya tidak mau menyalahkan pegawainya. Karena menyimpan uang dalam jumlah cukup besar. “Kita tidak mau menyalahkan staf karena dianggap lalai. Mungkin staf kami sampai menyimpan uang dalam jumlah besar dikarenakan hal-hal diluar kendali mereka,” tandas Idham. (kir)

DPRD Loteng Dicoret

Praya (Suara NTB) Rencana DPRD Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) untuk membeli kendaran dinas (randis) berupa sepeda motor bagi 40 anggota Dewan di luar unsur pimpinan, akhirnya gagal terwujud. Setelah dari hasil evaluasi Gubernur, anggaran pengadaan sepeda motor sebesar Rp 1,2 miliar tersebut, dicoret. Disisi lain, anggaran pengadaan mobil dinas (modis) bagi empat pimpinan Dewan justru lolos. Asisten III Setda Loteng, H.Nursiah, S.Sos.M.Si., yang dikonfirmasi Rabu (31/12) kemarin, tidak menampik hal tersebut. Namun demikian, anggaran pengadaan sepeda motor bagi anggota Dewan bukan satu-satunya yang tidak diloloskan. Ada beberapa anggaran pengadaan randis yang juga bernasib sama. “Memang ada beberapa anggaran pengadaan kendaraan dinas yang direalisasikan untuk dianggarkan. Ada juga yang tidak direalisasikan, sesuai hasil evaluasi Gubernur,” jelasnya. Salah satunya anggaran pengadaan randis yang direalisasikan adalah pengadaan mobil dinas bagi pimpinan Dewan. Sementara pengadaan sepeda motor bagi anggota Dewan, termasuk salah satu diantara anggaran yang tidak direalisasikan oleh Gubernur. Ia menjelaskan, baik Pemda maupun Dewan dalam hal ini hanya mengalokasikan anggaran saja. Bisa tidaknya ang-

garan tersebut direalisasikan, tergantung hasil evaluasi Gubernur. “Kalau memang tidak bisa direalisasikan sesuai hasil evaluasi Gubernur, maka hasil evaluasi itulah yang kita jalankan,” terangnya. Nursiah mengaku, tidak lolosnya anggaran pengadaan sepeda motor bagi anggota Dewan Loteng tersebut, bukan karena menyalahi aturan. Tetapi lebih pada pertimbangan penghematan anggaran. Dimana semangat yang diharapkan dari kebijakan tersebut, bagaimana supaya anggaran dialokasikan untuk kegiatan-kegiatan yang jauh lebih penting. “Pengadaan sepeda motor bagi anggota Dewan bukan tidak penting dan menyalahi aturan. Tetapi masih ada yang lebih prioritas. Itulah yang kemudian diberikan anggaran,” timpal Nursiah. Dengan kata lain, setiap anggaran yang direalisasikan maupun yang tidak bisa direalisasikan, ada pertimbangan masing-masing. Tentunya dengan memperhatikan tingkat kebutuhan dan skala prioritas kegiatan yang dilaksanakan. Disinggung ke mana anggaran pengadaan sepeda motor tersebut akan dialihkan, Nursiah mengaku akan diperuntukan untuk menutupi beberapa kekurangan anggaran. Utamanya anggaran operasional Dewan. Diantaranya, akan digunakan untuk menutupi kekurangan penganggaran tunjangan perumahan anggota Dewan. (kir)

NTB Darurat Kejahatan Seksual Anak Mataram (Suara NTB) Sedikitnya 24 anak menjadi korban kejahatan seksual selama 2014. Catatan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) NTB kemudian menyematkan NTB sebagai daerah yang darurat kejahatan seksual terhadap anak. Dalam catatan LPA, ada lima anak laki laki dan 37 perempuan menjadi korban kejahatan seksual. Kasus ini sudah masuk ranah pidana, dan para pelakunya sebagian sudah dihukum penjara. Tapi toh tak mampu memberi efek jera kepada pelakunya, yang tidak lain keluarga dekat mereka sendiri.

“Banyaknya jumlah anakanak yang menjadi korban kekerasan/kejahatan seksual sepanjang tahun 2014 tidaklah berlebihan apabila dalam catatan akhir tahun 2014 ini Lembaga Perlindungan Anak Nusa Tenggara Barat menyatakan NTB darurat kejahatan seksual terhadap anak,” Ketua LPA NTB, H. Badarudin Nur dalam keterangan persnya terkait catatan akhir Tahun 2014, Rabu lalu. Sepanjang tahun 2014, LPA NTB mencatat menangani kasus-kasus anak sebanyak 142 kasus yang didominasi oleh kasus kekerasan seksual sebesar

42 kasus. “Maraknya kasus kekerasan seksual yang terjadi perlu menjadi perhatian dan catatan kita semua. Karena sebagian besar kasus kekerasan yang terjadi ternyata dilakukan oleh orang-orang yang sangat dekat dengan pelaku bahkan sebagian pelaku seharusnya menjadi pelindung dan pengayom bagi anak-anak tersebut,” kata Badarudin. Dia merinci, kekerasan seksual yang terjadi pada anak-anak di tahun 2014 dilakukan oleh orang tua, keluarga dekat, teman, pacar, tetangga dan bahkan oleh guru

atau pendidik. “Di tahun 2014 sebanyak 5 kasus anak yang menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh ayah kandung si anak yang ditangani LPA NTB, belum lagi yang ditangani oleh pihak lain, tercatat ada 10 kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh orang tua terjadi tahun 2014,” catatanya. Parahnya lagi, di tahun 2014 juga ada 3 orang guru yang harus mendekam di sel penjara dikarenakan melakukan kekerasan seksual terhadap murid-muridnya. Selain itu di tahun sama juga terdap-

at 1 orang Pimpinan Pondok Pesantren yang harus mengalami hal yang serupa karena menghamili santriwatinya. Kasus kekerasan seksual berupa persetubuhan anak juga menjadi kasus yang cukup tinggi terjadi dalam tahun 2014. Disebutnya, ada 4 kasus anak yang hamil karena persetubuhan dengan pacarnya yang ditangani oleh LPA NTB. Kasus kekerasan seksual sejenis juga mengkhawatirkan, di tahun 2014 terdapat 5 orang anak laki-laki yang menjadi korban kekerasan seksual sejenis yang ditangani LPA NTB.(ars)

(Suara NTB/ars)

KONFERENSI PERS - Ketua LPA NTB Badarudin Nur bersama aktivis LPA saat konferensi pers Rabu lalu terkait data kekerasan anak di NTB.


SUARA NTB Jumat, 2 Januari 2015

BUDAYA DAN HIBURAN

Halaman 9

(Suara NTB/ars)

Polda Apresiasi Pamswakarsa sebagai Pengaman Kawasan Wisata Mataram (Suara NTB) Polda NTB melalui Direktorat Pengamanan Objek Vital (Ditpamobvit) mengapresiasi Pamswakarsa yang berupaya menjaga keamanan di kawasan pariwisata. Diharapkan, pamswakarsa yang telah terbentuk saat ini dapat bekerja sesuai koridor. “Polda sangat mengapresiasi dan mendukung jika ada masyarakat di kawasan wisata yang berinisiatif untuk menciptakan pamswakarsa, dan lalu bekerja dengan baik sesuai dengan koridornya,” tanggap Dir Pamobvit Polda NTB, (Suara NTB/met) Kombes Pol. Drs. Ruslan, Ruslan SH.MH, Selasa (30/12). Ia berharap, seluruh kawasan wisata di NTB ini memiliki kelengkapan Pamswakarsa yang merata. Pamswakarsa dari kalangan masyarakat memiliki peran penting untuk menjaga kondusivitas kawasan pariwisata. Ini juga berkesinambungan dengan upaya menciptakan situasi yang nyaman di tengah meningkatnya angka kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Ruslan menyatakan sikap terkait kesiapannya untuk menjadi Pembina fungsi terhadap pamswakarsa di kawasan pariwisata tertentu. Hal ini, mengingat adanya keterbatasan yang dimiliki oleh aparat kepolisian. Sehingga, jika kawasan pariwisata hanya mengandalkan pengamanan yang dilakukan oleh aparat, maka hasilnya belum dapat mencapai titik yang optimal. “Kita siap menjadi Pembina fungsi, jika ada pamswakarsa yang bekerja untuk menjaga keamanan di kawasan pariwisata tertentu, Polda siap memberikan bimbingan terhadap mereka. Yang nanti akhirnya, Pamswakarsa, Masyarakat, Polri, Pemda, TNI dan berbagai elemen lainnya saling bersinergi, sehingga tidak adalagi kita temukan kejadian – kejadian yang dapat merusak citra kawasan wisata,” tandasnya. Seperti yang diketahui bahwa belakangan ini, soal keamanan di kawasan wisata masih menjadi sorotan publik. Terlebih dalam beberapa kasus kejadian yang sempat menimpa para wisatawan asing. Hal itulah yang kemudian perlu menjadi bahan evaluasi bersama untuk menjauhkan citra NTB dari hal – hal yang kurang menguntungkan. (met)

Di KLU Bule Ikut Karnaval Tanjung (Suara NTB) Pergantian malam tahun baru di Lombok Utara kali ini, sedikit lebih ramai dibanding tahun lalu. Setidaknya ada enam titik perayaan yang menyediakan hiburan dari Pantai Malimbu hingga Senaru. Perayaan pun ikut dimeriahkan dengan partisipasi warga dan wisatawan asing yang terlibat karnaval budaya di Pantai Sire, Desa Sigar Penjalin, Kecamatan Tanjung. Namun sebagai catatan yang harus diperbaiki, detik-detik malam pergantian tahun terasa kurang berkesan karena keteledoran MC (Master of Ceremony) yang menjadwalkan Bupati, Wabup, Kapolres, Koramil, Syahbandar, dan beberapa petinggi lainnya, menyalakan kembang api 10 menit lebih awal usai sambutan Bupati, H. Djohan Sjamsu dan Do’a oleh Wabup, H. Najmul Akhyar. “Masih ada sisa waktu 10 menit, tetapi sembari menunggu detik-detik pergantian tahun, kembang apinya bisa dibagikan,” kata MC di atas Panggung Lapangan Supersemar Tanjung. Umumnya hitung mundur dilakukan jelang detik-detik pergantian tahun pada pukul 23.59 atau 10 detik sebelum pukul 00.00, MC malah memulai menghitung mundur dari hitungan 3. Praktis raut kekecewaan pun terlintas di roman muka para petinggi di KLU itu. Pantauan koran ini, pergantian tahun di KLU diwarnai berbagai hiburan. Sore hari, di Pantai Sire, diadakan pawai atau Karnaval Budaya oleh warga Desa Sigar Penjalin, dan undangan, tak terkecuali para bule. Para wisatawan asing ikut karnaval dan berada di barisan peserta pawai nyongkolan. Kepala Desa Sigar Penjalin, Harun Rajab, mengatakan hiburan menyambut tahun baru ia gagas bersama warga. Di pantai Sire, hiburan dimulai dengan karnaval budaya pada sore hari, dilanjutkan pentas seni Wayang Kulit L. Nasib, dan pertunjukan musik dangdut Sasak pada siang hari. “Sebagai daerah wisata, kami ingin menunjukkan eksistensi budaya masih lestari dengan baik pada momen tahun baru ini,” kata Harun. Wakil Bupati KLU, H. Najmul Akhyar, usai melepas peserta pawai mengatakan, pergantian tahun dengan pola inisiatif warga Sigar Penjalin merupakan salah satu upaya untuk memperbaiki dampak negatif. Umumnya perayaan tahun baru dilakukan anak muda secara tidak terkontrol. “Menyambut tahun baru, tidak harus dengan hura-hura yang tidak terkendali. Inisiatif warga dengan pawai seperti ini langkah yang sangat baik, dan tidak ada salahnya ini kita copy di tataran Kabupaten untuk menjadi sebuah kebijakan, karena tahun baru tidak identik dengan kembang api, atau lantunan musik yang kita tidak paham artinya, apalagi narkoba,” papar Najmul. Bupati Lombok Utara, H. Djohan Sjamsu, dalam pidatonya mengatakan, menyongsong tahun baru 2015 harus dengan optimisme. Ia berharap, di 2015 kondisi KLU secara umum akan tercipta kembali keamanan, persatuan yang lebih baik. “Banyak hal yang telah kita perbuat di 2014 dalam membangun daerah, mencapai kesejahteraan masyarakat. Saya mengajak, mari kita pelihara persaudaraan, keamanan dan ketertiban untuk berbuat lebih baik lagi,” kata Djohan. (ari)

(Suara NTB/ari)

KARNAVAL – Karnaval budaya di Pantai Sire, KLU, yang juga diikuti oleh wisatawan mancanegara, Rabu (31/12).

KEMBANG API - Masyarakat menggunakan payung saat pesta kembang api sebagai pertanda pergantian tahun di lapangan Sangkareang Mataram. Pergantian tahun 2014-2015 berlangsung dalam suasana hujan deras.

Pergantian Malam Tahun Baru

Hujan Tak Halangi Pesta Kembang Api Mataram (Suara NTB) Malam pergantian tahun 2014 ke 2015 di Mataram dan Lombok Barat tetap meriah. Tradisi pesta kembang api tetap berlangsung, jalanan macet tetap mewarnai, meski hujan deras mengguyur. Di Mataram, pesta kembang api dipusatkan di lapangan Sangkareang Mataram, sebagaimana tahun sebelumnya. Sejak Pukul 22.00 Wita, hujan mengguyur lapangan rumput itu. Meski demikian, masyarakat dari berbagai penjuru tetap berdatangan. Mereka berkerumun masuk ke lapangan untuk menyaksikan detik – detik terakhir pergantian tahun. Sekitar 10 detik sebelum pergantian tahun, Walikota Mataram H. Ahyar Abduh sempat berpidato di atas panggung. Ia berpesan, sekaligus berharap

besar, agar tahun 2015 dijalani dengan lebih baik dari tahun sebelumnya. Ia juga berharap Kota Mataram tetap terjaga kondusivitas, dengan catatan

masyarakat berpartisipasi menjaga keamanan. “Bismillahirrahmaanirrahim. Semoga tahun 2015 lebih baik dari tahun 2014,” kata Walikota. Memasuki detik detik pergantian tahun, pesta kembang api pun dimulai. Roket kembang api meluncur dan meledak di udara, membentuk pijaran api warna warni. Ledakan bertubi tubi yang memekakkan telinga. Warna pekat di udara lapangan Sangkareang berubah terang dengan kombinasi warna terang. Asap sisa ledakan mengepul, berbaur di antara ledakan. Masyarakat yang menyaksikan puncak peringatan malam

Wislok Serbu Pantai Kuta Praya (Suara NTB) Libur tahun baru kali ini dimanfaatkan betul oleh masyarakat Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) untuk berwisata. Terlebih libur pergantian tahun ini, bertepatan dengan dengan libur sekolah. Sejumlah objek wisata yang ada di wilayah Loteng pun diserbu para wisatawan lokal (wislok). Salah satunya, kawasan wisata pantai Kute, Pujut, Loteng. Kawasan pantai dengan pasir putih ini tidak hanya dikunjungi wislok asal Loteng saja. Tetapi banyak juga yang berasal dari wilayah lain di Pulau Lombok. “Dari pantauan kita, yang datang ke (pantai) Kute bukan hanya dari Loteng saja. Dari Lombok Barat (Lobar), Lombok Timur (Lotim) bahkan KLU juga banyak yang datang,” aku Amrillah, salah satu pengunjung, Kamis (1/1). Banyaknya wislok yang datang membuat lalu lintas kendaraan yang menuju kawasan wisata andalan Loteng tersebut macet. Bukan hanya mobil, sepeda motor juga harus berjalan lambat. Lantaran banyaknya kendaraan yang menuju kawasan Pantai Kute. Bahkan kemacetan sudah tampak terlihat begitu memasuki wilayah Desa Sengkol yang berjarak sekitar 11 km dari kawasan Pantai Kute. Akibatnya, perjalanan yang mestinya ditempuh kurang dari 30 menit, harus ditempuh hingga satu jam lebih. “Begitu memasuki wilayah Desa Sengkol, sudah macet. Sehingga butuh waktu lebih lama lagi untuk bisa sampai ke tujuan,” akunya. Kawasan pantai Kute bukan satu-satunya yang dijadikan tujuan wisata. Beberapa pantai di sekitarnya juga tidak kalah ramai. Seperti kawasan Pantai Seger serta Tanjung A’an. Kawasan Pantai Kute dan se-

(Suara NTB/kir)

PANTAI KUTE – Pengunjung dari wisatawan lokal di pantai Kuta, Lombok Tengah, saat liburan tahun baru, Kamis (1/1). kitarnya menjadi primado wislok untukdikunjungi,karenamenawarkan berbagai kelebihan. Selain pasir yang putih, panorama alam yang ditawarkan juga masih alami. Terlebih Pantai Kute saat ini punya ikon tersendiri yang jadi target untuk dikunjungi. “Dan, berwisata dipantai juga murah. Sehingga tidak mengherankan banyak masyarakat yang memilih berlibur di pantai bersama teman dan kerabatnya,” tambah Amrillah. Wislok yang datang pun banyak yang memanfaatkan kesempatan itu untuk mandi di laut bersama. Ada juga yang datang untuk sekadar melepas penat dengan menikmatii pemandangan alam dengan panorama pantai yang indah. Sehingga hampir di sepanjang pantai dipadati warga yang berlibur. Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Loteng, H.L. Putrie, mengakui kalau minat wislok untuk berkunjung ke kawasan Pantai Kute pada libur tahun baru ini cukup besar. Dengan jumlah pengunjung diperkirakan mencapai hingga belasan ribu orang. Dan, wisatawan tidak hanya terkonsentrasi di satu titik saja. tetapi menyebar ke titik lain. Mengingat, kawasan Pantai Kute tidak hanya menawarkan

Pantai Kute itu sendiri. Tetapi ada juga kawasan pantai lain di sekitarnya, yang juga tidak kalah indahnya. “Banyak wisatawan yang datang juga tidak lepas dari penataan yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Dimana Pantai Kute sekarang lebih tertata dan terlihat lebih indah. Tidak lagi terkesan kumuh seperti sebelum penataan dilakukan,” terangnya. Lebih lanjut, Putrie mengatakan, untuk libur tahun baru kali ini bukan hanya kawasan pantai Kute saja yang ramai dikunjungi wisawatan. Sejumlah destinasi wisata lainya juga tidak kalah ramai. Sebut saja taman wisata Aik Buka serta Benang Stokel dan Benang Kelambu dikawasan Loteng bagian utara. Dikonfirmasi sebelumnya, Kabag, Ops. Polres Loteng, Kompol. Trisal Prianggara, S.H.M.H., mengungkapkan, untuk pengamanan kawasan wisata, terutama kawasan Pantai Kute, Polres Loteng menerjunkan personel cukup banyak. Dibantu personel dari Pol PP, Dishubkominfo, serta TNI dan unsur pengamanan lainya. Bahkan khusus untuk kawasan pantai Kute, disiagakan tim Basarnas NTB. Untuk mengantisipasi jikalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti orang tenggelam atau terseret arus. Karena kalau sudah bicara wisata pantai, pasti banyak yang mandi di laut. (kir)

tahun baru itu menyahut dengan teriakan gembira, meski hujan tak kunjung reda. Mereka menyaksikan pemandangan setahun sekali itu dari bawah payung, terop mini pedagang kaki lima, bahkan ada yang tak mau ketinggalan momen terpaksa melindungi diri dari hujan dengan jas hujan dan helem. Banyak juga di antara mereka yang basah – basahan. Sebelum puncak perayaan tahun baru, masyarakat berbondong bondong menuju tempat hiburan dan pusat perayaan. Akibatnya ruas jalan di beberapa titik menjadi macet. Jalan – jalan yang padat merayap di Kota Mataram, seperti Jalan

Langko hingga jalan Pejanggik Cakranegara. Kendaraan melaju ke arah timur. Sementara kendaraan dari arah timur, berjubel melalui Jalan Panca Usaha sampai ke Catur Warga, sampai Jalan Pendidikan. Pengendara roda dua dan roda empat menuju Ampenan, sebagian besar menuju pantai Senggigi, yang merupakan pusat perayaan tahun baru untuk wilayah Lombok Barat. Suasana di jalan raya menuju Senggigi, dari Montong hingga Batu Layar, padat merayap sejak Pukul 22.00 Wita. Di Senggigi, detik detik pergantian tahun dipusatkan di Pantai Senggigi Beach. (ars)

Pengunjung Tiga Gili Membeludak Tanjung (Suara NTB) -

Pengunjung yang menuju objek wisata Tiga Gili membludak menyambut malam pergantian tahun. Diperkirakan, pengunjung yang ke sana mencapai lebih dari 10 ribu orang. Menurut Ketua Koperasi Karya Bahari (KKB), Sabarudin, Rabu (31/12) di kantornya, walau terlihat agak ramai namun tingkat kunjungan melalui Bangsal terjadi penurunan. Hal ini dikarenakan pecahnya arus kunjungan melalui dua pintu masuk, yakni Teluk Nara dan Bangsal. Pada H-2 tahun baru atau Selasa (30/12), jumlah tiket yang terjual di Bangsal untuk tujuan Tiga Gili mencapai 1.800 tiket. Sedangkan pada Rabu, hingga pukul 14.00 wita, sudah terjual tiket lebih dari 2.500 lembar. Mereka yang tiba di Tiga Gili pada H-2, lebih banyak tidak kembali, di mana boat dari Tiga Gili ke Bangsal dominan ditumpangi warga lokal. “Dibandingkan sekarang, tahun lalu lebih ramai. Dulu jam 11 sudah padat tamunya, sekarang masih terlihat sedangsedang saja. Tapi perkiraan kami, dari Bangsal saja, ada 5 ribu orang yang ke Tiga Gili. Kalau tahun lalu, dari bangsal mencapai 6.800 orang,” kata Pelayanan boat angkutan ke tiga pulau eksotis KLU itu, oleh KKB selaku pengelola jasa melayani arus keberangkatan dari Bangsal sampai pukul 7 malam, lebih cepat 1 jam dibandingkan penutupan pelayanan tahun lalu. Namun demikian, untuk kasus insidentil seperti tamu yang terlanjur sudah booking tiket tetapi belum terangkut di atas jam tersebut, akan tetap diangkut untuk menghindari kekecewaan. Pihak Syahbandar maupun Dishub KLU, sejatinya hanya memberikan batas waktu pengangkutan sampai pukul 7 malam. Namun Sabarudin, dalam situasi tersebut menge-

depankan pelayanan dan tanggung jawab atas setiap risiko di luar ketentuan. “Kami menyadari, tamu yang ke sini pasti sudah mempersiapkan jauh sebelumnya ke Tiga gili. Tidak mungkin kita tidak angkut,” sambungnya. Adapun harga tiket yang diperjualbelikan oleh KKB sesuai dengan SK Bupati, yakni Rp 15.000 ke Trawangan, ke Meno Rp 14.000 dan ke Air Rp 12.000. Harga tiket tersebut masih harus ditambah dengan beban masuk objek wisata sesuai Perda yakni Rp 5.000 untuk wisman, dan Rp 2.000 untuk wisdom. sedangkan tarif untuk fasboat, KKB menjual seharga Rp 100.000 per orang, dengan perhitungan Rp 85.000 masuk ke Koperasi dan Rp 15.000 sebagai komisi penjual yang ada di luar KKB. “Yang masih harus diperbaiki adalah keseharian para calo. Kami sudah tegur berulangkali, karena termasuk saya, sangat tidak terima mereka transaksi di depan loket,” ujarnya. Cukup mempengaruhi citra, salah satunya tiket titipan KKB khusus fastboat seharga Rp 100.000 per orang, kerap dijual berlipat. Umumnya para calo bekerjasama dengan sopir taksi atau travel dengan angkutan rombongan. KKB pun meminta agar dinas terkait ikut andil dalam menertibkan calo ini di Bangsal. Sementara salah seorang wisatawan domestik, asal Lombok Timur, Kamil, mengakui baru kali ini ke Gili Trawangan. Bersama sejumlah rekannya, sudah berencana menghabiskan malam pergantian tahun sejak tiga bulan lalu. “Ke Trawangan baru pertama kali, kami ingin melewatkan malam tahun baru bersama sambil menikmati keramaian di Trawangan,” ujarnya. (ari)

Digelar Konser Musik di Taman Budaya Mataram (Suara NTB) Selain pesta kembang api, moment pergantian tahun juga dimeriahkan dengan konser. Adapun konser akhir tahun dalam rangka perayaan pergantian tahun pada Rabu (31/ 12) malam, diselenggarakan di Taman Budaya NTB dan Lapangan Sangkareang. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) NTB, Drs. H. Muhammad Nasir mengungkapkan, penyelenggaraan konser tersebut merupakan salah satu ajang penciptaan peluang ekspresi bagi para pemuda. Melalui konser tersebut, para generasi muda dapat menyalurkan bakat serta hasil kreativitasnya. Selain itu, konser malam tahun baru yang dilaksanakan di Taman Budaya tersebut merupakan langkah untuk mengantisipasi agar

anak – anak muda tidak melakukan aksi konvoi di jalan raya. “Malam tahun baru kita menyediakan ruang ekspresi berupa penyelenggaraan konser di Taman Budaya. Selain memeriahkan perayaan tahun baru, hal tersebut juga menjadi langkah untuk mengantisipasi agar anak – anak muda tidak melakukan konvoi,” ujarnya kepada Suara NTB. Kadisbudpar Kota Mataram, Drs. H. Abdul Latif Nadjib,MM menyampaikan terkait perayaan tahun baru untuk Kota Mataram dipusatkan di Taman Sangkareang. Dikatakan, perayaan moment pergantian tahun kali ini dimeriahkan dengan berbagai atraksi anak muda. Generasi muda yang kreatif dan terampil dimintanya menampil-

kan karya atau hasil kreativitas mereka untuk menjadi sarana hiburan masyarakat. “Untuk tahun ini pusat perayaan tahun baru yang paling representatif adalah taman Sangkareang. Kita menampilkan beberapa hasil kreativitas anak muda dan pesta kembang api spektakuler,” jelasnya. Seperti tahun – tahun sebelumnya, setiap perayaan pergantian tahun kali ini dilanda hujan. Meski demikian, masyarakat yang merayakan tahun baru di taman Sangkareang terlihat antusias. Hingga tiba pada pukul 00.00 Wita, Lautan pengunjung di Sangkareang masih berjejal. Demi pesta kembang api, para pengunjung menggunakan jas hujan untuk tetap bertahan di lapangan yang diguyur hujan deras. (met)


SUARA NTB Jumat, 2 Januari 2015

PENDIDIKAN

Halaman 10

Hindari Kesenjangan Sekolah

’’Marching Band’’ Bisa Kembangkan Mental dan Jiwa Seni Siswa Selong (Suara NTB) – Saat ini, kesenian Marching Band sudah menjadi kegiatan ekstra kurikuler di beberapa sekolah khususnya di Lombok Timur (Lotim). Alasannya, marching band merupakan salah satu kesenian yang mampu melatih dan mengembangkan mental serta jiwa seni para siswa. Pembina OSIS MTs Muallimin NW Pancor Kabupaten Lombok Timur (Lotim), Bahrudin, S.Pdi mengaku, pengembangan marching band di sekolahnya sudah lama dilakukan. Bahkan, akunya, marching band itu merupakan kesenian yang turun temurun yang digeluti oleh siswa dari tahun ke tahun. Alasan dipertahankannya marching band itu, karena dianggap bisa melatih mental, sifat bertanggung jawab bahkan bisa mengasah keterampilan serta bakat siswa, terutama dalam bidang seni. ‘’Kesenian ini sudah lama dikembangkan di MTs Muallimin. Bahkan, marching band ini sudah menjadi kegiatan ekskul sekolah,”terangnya pada saat melakukan pelatihan di Taman Rinjani Selong (TRS), Selasa (30/12/2014) lalu. Namun demikian, yang menjadi kendala dalam melakukan latihan maupun pementasan pada saat memeriahkan acaraacara sekolah maupun pemerintah. Beberapa alat-alat marching band MTs Muallimin NW Pancor saat ini sudah mulai mengalami kerusakan. Sehingga, kerusakan beberapa alat itu sangat berpengaruh terhadap suara yang dikeluarkan. “Beberapa alat sudah mengalami kerusakan. Namun masih bisa dipakai, hanya saja suaranya agak berbeda,”keluhnya. Diakuinya, kelompok marching band MTs Muallimin NW Pancor sudah mengantongi beberapa juara, baik itu di tingkat kabupaten maupun tingkat provinsi. Di antaranya, juara 1 tingkat kabupaten dalam rangka HUT Kodim Lotim, Juara 1 dalam HUT Ponpes Hamzanwadi, Juara Harapan di tingkat provinsi, dan beberapa juara lainnya. Ditegaskannya, kesenian marching band akan terus ditingkatkan guna memacu mental dan jiwa seni para siswa, serta mengarahkan waktu luang siswa di sore hari ke arah yang lebih baik. “Libur ngak libur kita tetap latihan, dan latihan kali ini kita persiapkan untuk memeriahkan HUT Kemenag besok,” pungkasnya. (yon)

2 Januari 2015

Batas Pengusulan Penerapan Kurikulum 2013 Jakarta (Suara NTB) – Sekolah yang ingin menerapkan Kurikulum 2013, kendati baru satu semester telah melaksanakannya, dapat diusulkan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dapat mengirimkan usulan tersebut melalui surat elektronik (e-mail) atau faksimile. Surat elektronik dikirim ke alamat bukukurikulum@kemdikbud.go.id, atau faksimile (021) 5725608. Surat paling lambat diterima Mendikbud pada 2 Januari 2015. Demikian isi Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Nomor 5685/C/KR/2014 dan 8014/D/KO/2014 tentang Sekolah yang Melaksanakan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013. Surat Edaran diterbitkan pada 30 Desember 2014. Dikutip dari laman www.kemdikbud.go.id, Kamis (1/1), berdasarkan Surat Edaran, sekolah yang diusulkan akan diverifikasi oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Menengah (BAN S/M). Sekolah yang lolos verifikasi akan ditetapkan oleh Kemendikbud sebagai sekolah pelaksana Kurikulum 2013. Bagi sekolah yang belum lolos verifikasi, Kemendikbud berharap Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota melakukan pembinaan berupa pelatihan dan pendampingan kepada kepala satuan pendidikan, pendidik, tenaga kependidikan, dan pengawas satuan pendidikan. Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota juga diharapkan melakukan konsolidasi bagi sekolah yang kembali menerapkan Kurikulum Tahun 2006. Konsolidasi terkait dengan pemenuhan jam mengajar guru, penjadwalan kembali mata pelajaran, penyelesaian peminatan siswa, pengaturan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, dan hal lain yang muncul di sekolah. Sebelumnya Mendikbud Anies Rasyid Baswedan mengarahkan bahwa sekolah yang baru satu semester menerapkan Kurikulum 2013 agar kembali melaksanakan Kurikulum tahun 2006. Kebijakan tersebut tercantum dalam pasal 1 Permendikbud Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013. Namun kebijakan itu juga tidak menutup kesempatan bagi sekolah yang tetap ingin menerapkan Kurikulum 2013 sehingga sekolah-sekolah tersebut dapat mengajukan usulan penerapan Kurikulum 2013 ini. (ham)

TANDATANGANI Kepala LPMP NTB Muhammad Irfan, Kepala Dinas Dikpora NTB H. Imhal dan Kepala Dikpora Kabupaten/kota menandatangani MoU untuk mengawal Permen Nomor 160 bersama Kemdikbud disaksikan Sekda NTB H. Muhammad Nur, Rabu (31/12/2014).

(Suara NTB/dys)

Kabupaten/Kota di NTB Siap Kawal Perubahan Kurikulum Mataram (Suara NTB) Menindaklanjuti Peraturan Menteri (Permen) Nomor 160 Tahun 2014 yang mengatur penggunaan dua kurikulum, yakni kurikulum 2006 dan kurikulum 2013 di sekolah-sekolah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) di NTB, Rabu (31/12/2014). Hadir dalam kesempatan itu Kepala Badan Pusat Bahasa Kemdikbud Prof. Mahsun yang mewakili pihak Kementerian, Sekda NTB H. Muhammad Nur, SH, MH, Kepala Dinas Dikpora NTB Drs. H. Imhal, Kepala LPMP NTB Drs. Muhammad Irfan dan perwakilan Dinas Dikpora kabupaten/kota. Kepala Dinas Dikpora NTB H. Imhal, dalam sambutannya, menjelaskan penandatanganan MoU bersama kementerian ini dilakukan sebagai bentuk komitmen daerah mendukung Permen Nomor 160 tahun 2014. Menurutnya, sebelum dilakukan MoU, pihaknya telah beberapakali melakukan rapat koordinasi dengan

Dikpora Kabupaten/Kota lainnya guna menyamakan persepsi terkait penggunaan dua kurikulum di sekolah-sekolah. salah satunya dengan melakukan sosialisasi petunjuk teknis dan petunjuk pelaksana penggunaan kurikulum. Memperhatikan butir dalam Permen tersebut, Imhal mengaku sebanyak 112

sekolah di NTB akan menggunakan kurikulum 2013 pada semester depan. Kesemuanya itu merupakan sekolahsekolah yang tercatat sebagai pilot project kurikulum 2013. Sementara bagi sekolahsekolah yang belum menerapkan kurikulum 2013 tapi di tengah perjalanannya merasa telah siap mengimplementasi-

Unair Bangun Masjid Rp 20 Miliar Surabaya (Suara NTB) – Universitas Airlangga (Unair) Surabaya membangun masjid di kampus C (kantor manajemen) di kawasan Mulyorejo senilai Rp20 miliar lebih yang diperkirakan selesai dalam dua tahun atau hingga akhir 2016. “Harta kita yang sesungguhnya adalah harta yang kita amalkan. Karena itu meski angka Rp 20 miliar hingga Rp 25 miliar itu kelihatannya besar, tetapi dengan semangat kebersamaan di antara para alumni Unair, insya Allah angan-angan lama ini akan terwujud,” kata Ketua Tim Pembangunan Masjid Unair Hariyanto Basuni di Surabaya, Kamis (1/1). Pemancangan tiang per-

tama masjid kedua setelah Masjid Nuruzzaman di Unair kampus B itu dilaksanakan pada 31 Desember 2014. Penanaman tiang pancang itu dilaksanakan secara bersama-sama oleh Rektor Unair Prof. Dr. H. Fasich Apt, Ketua Senat Akademik Prof Dr Fendy Suhariadi MT, dan Dr Akmal Budianto SH mewakili Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unair dan Gubernur Jawa Timur. Saat pemancangan Fasich yang 31 Desember lalu juga merayakan Hari Ulang Tahun itu mengakui harapan ini sudah lama dilaporkan kepadanya. “Tetapi dengan tidak bermaksud mengesampingkan harapan itu, saya

memprioritaskan sisi edukasi lain yang lebih urgen untuk diatasi, sebab di kampus C juga sudah banyak musola, bahkan aula bisa digunakan salat Jumat,” katanya. Menurut dia, pembangunan masjid itu merupakan upaya pengembangan moral bangsa melalui gerbang kampus, sekaligus untuk membantah tuduhan “miring” yang dialamatkan kepada dunia kampus, seperti sarang narkoba dan pasar bebas seks. “Saya tidak bisa membayangkan bagaimana kampus menjadi sarang narkoba dan pasar bebas seks. Untuk itu dari waktu ke waktu, kami sungguh-sungguh menolak tuduhan itu,” kata Prof. Fasich. (ant/bali post)

Indonesia akan Dijadikan Pusat Studi Islam Dunia Jakarta (Suara NTB) – Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama Kamaruddin Amin mengaku setuju dengan gagasan menjadikan Indonesia sebagai pusat studi Islam dunia. Menurutnya, hal itu bahkan menjadi visi Ditjen Pendis dan program kerja yang disiapkan sekarang sudah mengarah ke sana. “Itu visi Ditjen Pendis sesungguhnya dan untuk mengarah ke sana kami punya konsepnya di Pendis, di antaranya program 50.000 doktor, 10.000 hafiz, santri berprestasi dan sejumlah program strategis di Ditjen Pendis (lainnya),” demikian penegasan Kamaruddin Amin, beberapa waktu lalu. Mengenai target implementasi, Kamaruddin mengatakan bahwa itu membutuhkan waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan. “Mungkin butuh satu atau dua RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional),” katanya. Sebelumnya, Koordinator Presidium KAHMI Mahfud MD usai bertemu Wapres Jusuf Kalla, Senin (29/12),

mewacanakan untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat pemikiran Islam. Mahfud bahkan mewacanakan tak perlu belajar Islam di Timur Tengah. “Masa kita belajar Islam harus di Timur Tengah, sementara Timur Tengah sendiri tidak bisa memberi, menjadi contoh yang baik, pertikaian, pembunuhan terjadi di sana,” katanya. Masih menurut Mahfud, Indonesia berhasil mengembangkan Islam yang lebih rasional dan moderat, sehingga pemikiran Islam seharusnya bisa lebih berkembang di sini. Terkait ini, Kamaruddin Amin mengatakan apa yang disampaikan Mahfud MD bukan merupakan hal baru, karena Ditjen Pendis sudah merencanakannya sejak lama. Meski demikian, Kamaruddin mengatakan Timur Tengah masih sangat penting untuk menjadi tujuan belajar. Di samping memiliki distingsi yang dapat memperkaya khazanah keislaman Indonesia, lanjut Kamaruddin, Timur Tengah juga masih

menjadi simbol Islam salaf alsalih yang terlalu penting untuk diabaikan. “Menjadikannya rujukan mutlak tidak tepat, tetapi mengabaikannya sama sekali juga tidak benar,” tegas pria yang juga Guru Besar UIN Alauddin Makassar ini. Kamaruddin mengaku pemikiran Islam Timur Tengah juga sangat variatif, tidak selalu radikal, dan itu tergantung negaranya. Mesir misalnya, beda dengan Saudi dan juga Maroko. “Overall, distingsi Timur Tengah adalah kekayaan materi keilmuannya. Rasanya juga naif kalau relitas sosio politik Timur Tengah yang kurang demokratis sepenuhnya dituduhkan kepada pemikiran keislamannya. Tentu faktornya sangat multidimensional,” ujar Kamaruddin. Selain itu, pengembangan pendidikan Islam juga harus mempertahankan tradisi keagamaan pada masa Sahabat dan Tabiin sebagai rujukan nilai dalam kehidupan. “Ilmu tentang hal itu penting dan Timur Tengah kuat untuk itu,” tandasnya. (ant/bali post)

kan kurikulum 2013 bisa langsung mengajukan diri ke dinas. Selain itu, lanjutnya, berbagai persiapan panjang yang harus dilakukan Dikpora kabupaten/kota ialah melakukan pemetaan terhadap sekolahsekolah yang kemungkinan siap menerapkan kurikulum 2013. Tidak hanya itu, perbaikan dari aspek infrastruktur bagi sekolah-sekolah, seperti penambahan ruang belajar, distribusi buku, rehab kelas dan lain sebagainya juga menjadi prioritas. “Kabupaten/ Kota sedang memetakan kesiapan sekolah-sekolah, termasuk sekolah-sekolah yang memerlukan tambhan ruang dan rehabilitasi” ujar Imhal. Sementara itu, Kepala LPMP Drs. H Muhammad Irfan menegaskan pelatihan ter-

hadap guru-guru akan tetap dilaksanakan guna mempersiapkan mereka agar siap melaksanakan kurikulum 2013 sampai pada batas waktu yang ditentukan kementerian secara serentak yakni 2019-2020. Irfan menyebut jika sudah seharusnya prioritas pemerintah saat ini memang harus memperbanyak pelatihan bagi para guru sebagai subjek pelaksana setiap kurikulum. Dirinya pun menampik tuduhan jika pelatihan-pelatihan yang dilakukan LPMP terhadap para guru selama ini dianggap gagal, karena banyak guru yang gagal memahami kurikulum 2013 meski sudah dilatih. “Tidak ada kata gagal dalam pelatihan dan pelatihan akan tetap dibutuhkan,” tandasnya. (dys)

Orang Tua Penentu Sukses Pendidikan Anak Jakarta (Suara NTB) – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan, orangtua menjadi penentu sukses tidaknya anak, namun jika bicara kesiapan orang tua dalam mendidik anaknya tentu saja paling tidak siap. “Orang tua paling tidak siap jika berbicara pendidikan anaknya,” kata Anies Baswedan pada Dzikir Nasional yang ke-13 di Masjid At Tin Jakarta Timur, Kamis (31/12/2014) malam. Hadir pada acara tersebut Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, mantan Ketua PB NU KH Hasyim Muzadi, AM Fatwa, KH Yusuf Mansur, Muzamil Basyuni, Wakil Ketua 1 Pelaksana Harian Masjid At-Tin,HM. Sutria Tubagus dan sejumlah tokoh agama lainnya. Ribuan umat Muslim memenuhi masjid At Tin sejak shalat magrib. Acara dzikir dimulai usai shalat Isya. Sebelum acara dibuka, acara diisi dengan pembacaan ayat-ayat suci Al Quran. Ia mengatakan, pendidikan bagi seorang anak tidak sekadar melahirkan kepandaian. Tetapi muaranya adalah menghasilkan anak berakhlak mulia. Untuk mencapai anak yang berakhlak mulia itu tidak melulu harus lewat lisan, tulisan tetapi lebih penting adalah melalui keteladanan orangtua. Anies menyebut contoh barang dan peralatan bawaan jemaah Masjid At Tin yang diminta oleh panitia penyelenggara agar ditempatkan di muka atau di hadapan jemaah. Maksudnya, agar barang bawaan jemaah tidak diambil atau berpindah tangan kepada pihak yang tak bertanggung jawab. Dengan kata lain, untuk menghindari copet. Mengapa hal itu sampai diumumkan. Tidak lain karena ketidakjujuran dan merosotnya ahlak belakangan ini sudah menjadi keprihatinan berbagai pihak. Dan, dalam acara dzikir nasional yang dikaitkan pula dengan pergantian tahun baru, menurutnya dia, sudah sepantasnya semua pihak melakukan perenungan, introspeksi atau melakukan koreksi terhadap perbuatan, sikap, kelemahan, kesalahan diri sendiri. Mawas diri sangat diperlukan. Untuk itu, kembali pada pendidikan yang menjadi peranan. “Sudahkah kita menghasilkan anak terdidik. Berakhlak mulia dan jujur?” tanya Anies. Mendidik anak berakhlak mulia, khususnya yang berkaitan erat dengan kejujujran, menurut dia, tidak dibutuhkan terori yang muluk atau rumit. Contoh yang simpel, jika anak pada saat puasa di bulan Ramadhan bermain bola kemudian kembali ke rumah minta minum pada orang tuanya. Orang tua harus memposisikan bersikap bijak. Dengan mengatakan, misalnya, boleh minum namun pada puasa hari berikutnya diingatkan anak bersangkutan tak lagi bermain bola. Anak yang terus terang minta izin minum tadi, menurut Anies, menunjukan diri sebagai orang jujur. Hal itu harus diapresiasi. Padahal, jika si anak mau minum tanpa minta izin orang tua pun bisa dilakukan saat itu juga. (ant/bali post)

Anies Baswedan

(Suara NTB/ist)

ADANYA kekhawatiran dari masyarakat akan munculnya disparitas terhadap sekolah-sekolah yang menerapkan kurikulum 2013 dan sekolah-sekolah yang menerapkan kurikulum 2016 langsung ditepis Kepala Badan Pusat Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Prof. Mahsun. Berbicara di Mataram, Rabu (31/12/2014) lalu, mantan Dekan FKIP Unram ini, meminta masyarakat tidak perlu (Suara NTB/dok) terlalu mengkhawatirkan halMahsun hal tersebut. Menurutnya, esensi pembelajaran pada dua kurikulum ini hampir tidak mengalami perubahan. Hanya saja, proses evaluasi sangat penting dilakukan dan inilah yang kini tengah dilakukan oleh kementerian. “Semuanya baik, tidak perlu khawatir ada disparitas antara sekolah yang terapkan kurikulum 2013 dan 2006. Saya kira itu anggapan yang harus dicerahkan oleh teman-teman media,” ujarnya. Meski demikian, Mahsun mengakui jika terdapat kelemahan pada praktik pelaksanaan kurikulum 2013 selama ini seperti pada aspek penilaian oleh para guru. Untuk itu, guru harus terus mendapatkan pendampingan agar tidak lagi mengalami kesulitan seperti itu. Salah satu upaya yang akan dilakukan oleh pihak kementerian mengatasi problem itu yakni dengan Dirjen Tenaga Kependidikan dan Guru. “Harus jujur, sesungguhnya implementasi kurikulum 2013 ada kekurangan dan harus dievaluasi,” terang Mahsun. Lebih jauh Mahsun menjelaskan jika kebijakan penghentian pelaksanaan kurikulum 2013 bagi sekolahsekolah yang menerapkannya baru satu semester, sesungguhnya memberikan peluang kepada sekolahsekolah dalam jangka waktu yang relatif lama untuk lebih matang lagi mempersiapkan diri laksanakan kurikulum 2013 seperti persiapan guru-guru. Mahsun, menargetkan, pada tahun 2018 mendatang, semua bentuk pelatihan terhadap guru sudah harus selesai dilakukan. Selain itu, menteri juga akunya telah menyediakan anggaran yang cukup besar khusus bagi pelatihan guru-guru meski tidak dijelaskan secara rinci. (dys)


Halaman 11

SUARA NTB Jumat, 2 Januari 2015

Tevez Tidak Berniat Masuki 2015 Perpanjang Kontrak Petaka di Juventus

Carlos Tevez

Shelvey Diskors Empat Pertandingan London Gelandang Swansea City Jonjo Shelvey menerima dakwaan karena melakukan kekerasan dan diskors empat pertandingan menyusul insiden yang terjadi pada pertandingan Liga Utama Inggris melawan Liverpool, kata pihak klub pada Rabu. “Swansea City dengan segan menerima dakwaan yang dijatuhkan FA kepada Jonjo Shelvey menyusul insiden pada Senin malam saat timnya kalah dari Liverpool di Liga Utama Inggris,” demikian per(Suara NTB/ist) nyataan klub. Jonjo Shelvey “Meski klub mendukung pernyataan Shelvey bahwa insiden itu tidak disengaja, kami tidak meyakini bahwa banding akan terbukti positif untuk klub atau pemain.” Dakwaan itu jatuh setelah FA memeriksa rekaman dari pertandingan di mana Shelvey, yang merupakan mantan pemain Liverpool, kedapatan menyikut pemain lawan Emre Can. Insiden itu tidak terlihat oleh wasit Andre Marriner. Shelvey mengatakan melalui Twitter bahwa ia tidak berniat menyikut pemain Liverpool itu saat timnya kalah 1-4 di Anfield, dan ia dibela oleh pelatihnya Garry Monk. Shelvey mendapat skors tiga pertandingan karena melakukan tindakan kekerasan, dan tambahan skors satu pertandingan setelah mendapat kartu merah pada awal musim. Skors tersebut dimulai secepatnya dan ia akan absen pada pertandingan Tahun Baru di markas Queens Park Rangers, pertandingan putaran ketiga Piala FA di kandang Tranmere Rovers, dan pertandingan-pertandingan Liga Utama Inggris saat mereka menjamu West Ham Unitd dan Chelsea. Demikian laporan Reuters. (ant/bali post)

m jende-

anuari. malkan

Barcelona FIFA menghadiahi Barcelona sebuah kado yang bisa menjadi malapetaka bagi klub katalan itu. Mereka dihadiahi sanksi larangan belanja pemain hingga bursa transfer 2016 mendatang. Sementara itu, ambisi besar tengah membuncah di Santiago Bernabeu menyusul sukses yang mereka raih tahun 2014 lalu. Awalnya, Barcelona dijatuhi sanksi pada pertengahan tahun lalu, saat FIFA memvonis mereka akibat melanggar peraturan terkait transfer pemain di bawah umur dari luar Spanyol. FIFA telah mengonfirmasi sanksi tersebut setelah melihat adanya pelanggaran. Barcelona dianggap telah melanggar aturan tentang kontrak pemain di bawah 18 tahun. Dengan kata lain, Barcelona dianggap telah melanggar larangan eksploitasi anak. Seperti dikutip dari viva.co.id, regulasi yang dilanggar adalah ‘Artikel 19’, yang membebaskan para pemain usia dini meninggalkan tanah kelahiran mereka jika hanya ada dalam ‘tiga situasi’. Blaugrana juga dikenai denda sebesar £305 ribu. Barca tidak tinggal diam dan melakukan langkah banding ke Badan Arbitrasi Internasional (CAS) untuk menghindari sanksi tersebut. Tapi, usaha itu tetap gagal setelah CAS pun menilai langkah transfer yang dilakukan melanggar aturan. “CAS telah menolak banding yang diberikan FC Barcelona melawan FIFA terkait keputusan oleh

Komite Banding FIFA pada 19 Agustus 2014,” tulis pernyataan CAS pada hari Selasa, 30 Desember 2014. Presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu mengkritisi keputusan pengadilan arbitrase olahraga yang mengukuhkan sanksi dua bursa transfer terhadap Azulgrana. April lalu El Barca dihantam sanksi FIFA yang menilai klub Spanyol tersebut telah melanggar aturan terkait pembelian pemain muda. Barca kemudian mengajukan banding namun CAS mengukuhkan keputusan otoritas tertinggi sepakbola. “Sebuah ketid akadilan besar baru saja terjadi. Keputusan ini tidak adil bagi Barca, bagi anak-anak dan orang tua yang terkena dampaknya.” “Juga tidak adil bagi seluruh anggota klub dan tentunya sepakbola secara keseluruhan.” “Kami selalu memandang sanksi yang dijatuhkan FIFA kepada kami tidak proporsional. Sikap CAS yang menguatkan keputusan FIFA tidak bagus bagi kami dan mematahkan semua logika olahraga.” Bek andalan Real Madrid, Sergio Ramos, berharap timnya meraih treble winners di tahun 2015 ini, seturut dengan performa Los Blancos yang tengah dalam titik kesempurnaan. Tahun lalu sejatinya Ramos sudah sanggup mempersembahkan empat trofi untuk Madrid, yakni Copa del Rey, Liga Champions, Piala

(Suara NTB/ist)

AMBISIUS – Real Madrid menatap 2015 dengan ambisi besar setelah berhasil meraih gelar Liga Champions mereka yang kesepuluh, musim lalu. Super Eropa, dan Piala Dunia Anatarklub 2014. Namun keseluruhan gelar itu tak tergabung dalam satu musim. Karenanya di musim 2014/ 15 ini, bek berusia 28 tahun itu amat berhasrat bisa meraih treble winners dalam satu musim saja. “Saya berharap tim kami mengalami masalah cedera seminim mungkin. Saya berharap tahun ini setidaknya sebagus tahun lalu. Hal itu akan jadi sinyal yang bagus, walaupun kami tak ingin hanya duduk diam dan bersantai,” ujar Ramos di laman resmi klubnya. Ambisi serupa diungkapkan Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti. Ia mengaku ingin berjuang bersama timnya meraih segala gelar di tahun baru 2015. Seperti diketahui,

kini Los Blancos tengah dalam performa luar biasa dengan terus menang dalam 22 laga kompetitif terakhirnya. Di tahun lalu Don Carlo sendiri sudah berhasil mempersembahkan empat trofi bagi Madrid. Trofi tersebut adalah Copa Del Rey, Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub 2014. “Target Madrid selalu sama,

kami mencoba untuk memenangkan segalanya yang mustahil untuk dimenangkan. Kami sangat percaya diri karena tim ini sangat kuat, paling kuat di dunia,” tutur Ancelotti di laman resmi klubnya. (ant/bali post)

Lampard Bertahan Sampai Akhir Musim London Mantan pemain tengah timnas Inggris Frank Lampard akan tetap memperkuat Manchester City hingga akhir musim kompetisi, demikian diumumkan klub Liga Inggris itu, Rabu. Lampard dipinjamkan oleh klub AS New York City Red Bulls ke Manchester City selama enam bulan, setelah ia meninggalkan Chelsea akhir musim lalu. “Manchester City memastikan telah memperpanjang masa kontrak pinjam Lampard hingga akhir musim, sehingga ia dapat tetap memperkuat klub untuk kompetisi domestik dan Eropa,” demikian

pernyataan klub melalui laman resminya. Pemain berusia 36 tahun itu telah mencetak enam gol untuk City musim ini. Sementara pihak klub New York City mengatakan bahwa pihaknya akan menjelaskan kapan Lampard akan mulai memperkuat klub AS itu, setelah berjalannya kompetisi Liga Inggris dan MLS. Direktur sepak bola New York City Claudio Reyna mengatakan, “Frank adalah pemain bintang, dan tidak heran Manchester City mendapat kontribusi dari dia di setiap pertandingan.” “Ia ingin ke New York begitu ko-

mitmennya di Inggris selesai dan akan dapat memperkuat klub sebagai anggota tetap.” Manajer City Manuel Pellegrini baru-baru ini mengungkapkan keinginannya untuk mempertahankan Lampard. “Frank adalah pemain top, ia harus terus mencetak gol,” katanya. (ant/ bali post) Frank Lampard

(Suara NTB/ist)

pada level ini,” kata Tevez. “Saya harus mengambil sesuatu dengan tenang dan menikmati, dan tidak menjadi gila dengan ide kembali (ke Buenos Aires),” katanya. (ant/bali post)

(Suara NTB/ist)

Buenos Aires Penyerang Argentina, Carlos Tevez, yang ditanya soal peluangnya untuk kembali ke Boca Juniors, tidak memiliki rencana untuk memperpanjang kotraknya dengan Juventus. Juara Italia itu dilaporkan ingin menawari Tevez, yang kontraknya berlaku hingga Juni 2016, sebuah kesepakatan untuk bertahan di Turin hingga 2018. “Saya sudah mengatakan ingin menunaikan kontrak saya dan itulah ide saya. Saya tidak sedang berpikir untuk menandatangani perpanjangan kontrak, karena itu bukan apa yang saya rasakan saat ini,” kata Tevez kepada para pewarta di Buenos Aires pada Rabu sebelum kembali ke Turin dari liburan akhir tahun. “Seperti yang selalu saya katakan, ide saya adalah menyelesaikan kontrak saya. Semua orang tahu saya berkata begitu dari saat saya tiba di Juve,” kata pria berusia 30 tahun yang pernah menjadi pemain West Ham United, Manchester United, dan Manchester City itu. Tevez, yang sedang dalam penampilan bagus sejak bergabung dengan Juventus dari City tahun lalu dan mendapatkan panggilan kembali ke timnas Argentina pada Oktober setelah absen selama tiga tahun dalam tugas internasional, mengatakan terlalu cepat baginya untuk berpikir kembali ke klub pertamanya Boca. “Saya masih memiliki sisa satu setengah tahun pada kontrak saya dan sulit untuk pergi saat anda sedang b e r main b a gus

untuk Barca dan Madrid yang Ambisius

Tahun 2014 Jadi Catatan Manis Prestasi Menembak Tahun 2014 telah berlalu, segudang prestasi diukir patriot olahraga menembak NTB di kancah nasional. Salah satu prestasi yang tak terlupakan adalah di PON Remaja di Jawa Timur (Jatim) 7-15 Desember 2014 lalu. BAGI cabang olahraga menembak, tahun 2014 tidak bisa dilupakan begitu saja pasalnya patriot-patriot olahragawan menembak telah membuat catatan manis di tahun itu. Segudang prestasi telah diukir atlet menembak. Pelatih Menembak NTB, Andik Budi Hariono yang diubungi Suara NTB, Kamis (1/ 1) kemarin mengatakan bahwa prestasi pertama kali diraih atlet menembak yakni di Kejuaraan Terbuka Walikota Surabaya 21-24 Juni lalu. Lima atlet menembak NTB berhasil mempersembahkan

medali emas lewat Dimas Restu Arindra Putra di kelas air riffle perorangan putra. Sementara empat atlet lainnya, Bimo, Putu Ratih, Nissa dan Amelia belum beruntung. Berselang beberapa hari Perbakin NTB kembali mengirim atlet di Kejuaraan Menembak Terbuka Kapolres Denpasar Cup di Bali, 27-29 Juni. Di kejuaraan ini prestasi atlet menembak kembali menunjukan kemajuan. Kontingen menembak NTB yang diperkuat tujuh atlet berhasil meraih satu medali emas, satu perak dan lima perung-

gu. Satu emas diraih Dimas Restu Arindra Puta, kemudian medali perak diraih Nissa, sedangkan lima medali perunggu dipersembahkan Bimo, Ratih, Citra Putri Budi Andini, Trecia dan Amelia. Tak sampai di situ, penembak NTB yang diperkuat sebagian besar atlet remaja dan junior terus menunjukan hasil yang membanggakan di kejurnas single event. Penembak NTB kembali berhasil meraih 2 emas, 2 perak dan 2 perunggu di Kejurnas Awang Faroek di Balikpapan, 21-28 September lalu. “Di Kejurnas sekaligus PraPON ini atlet menembak tak hanya menyumbangkan medali, namun berhasil pecahkan rekor nasional dan meloloskan 7 atlet ke PON Jabar 2016,” jelas Andik. Namun, prestasi tertingi yang dihasilkan atlet menembak NTB di tahun 2014 adalah meraih satu medali emas lewat Liza Risna Widjajanti

dan satu medali perunggu, Dimas Restu Arindra Putra di PON Remaja di Surabaya, 715 Desember lalu. Selain itu dua atlet lainnya, I Kadek Yogi Permana dan Liza Rizna berhasil masuk peringkat lima besar nasional. Prestasi di tahun 2014 ini merupakan catatan manis yang dibuat oleh atlet Perbakin NTB. Pasalnya dengan keterbatasan sarana dan anggaran mereka mampu menunjukan prestasi gemilang di kancah nasional. Ketua Harian Perbakin NTB, I Gusti Lanang Bratasuta, mengatakan atlet menembak NTB tak punya persiapan khusus mengikuti PON Remaja. Pasalnya tak ada dana Pelatda PON Remaja dari KONI NTB. Namun demikian, peran pelatih, atlet, orang tua atlet dan pengurus cabor patut mendapat apresiasi karena mereka telah banyak berbuat untuk mem-

bantu memudahkan atlet dan pelatih mendulang satu medali emas dan perunggu di PON Remaja . Untuk diketahui, atlet hanya melaksanakan Pelatda Desentralisasi selama sebulan mengikuti PON Remaja. Selain itu lapangan tempat latihan masih menumpang di Lapangan Menembak SMA Saraswati Mataram dengan kondisi sarana yang tidak standar. Perbakin NTB berharap kedepanya Pemprov dan KONI NTB dapat memberikan perhatian khusus kepada atlet menembak sehingga prestasi cabor menembak dapat terus meningkat di kancah nasional. Sebagaimana diketahui, oleh KONI NTB cabor menembak ditargetkan dapat meraih 2 emas di PON Jabar 2016, dan cabor menembak butuh sarana dan perlengkapan latihan untuk merelisasikan target tersebut. (fan/*)

(Suara NTB/fan)

POSE BERSAMA - Tampak pelatih dan atlet menembak berprestasi berpose bersama dengan mengalungi puluhan kepingan medali yang diraih di berbagai event tingkat nasional tahun 2014.


Jumat, 2 Januari 2015

SUARA NTB

Halaman 12

18.00


Jumat, 2 Januari 2015

SUARA NTB

Halaman 13

087 865 633 888 / 087 861 811 999

Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan

ARFATURINDO

TOUR & TRAVEL

Melayani :

TIKET PESAWAT, RENT CAR/100.000 Antar Jemput Bandara/50.000 Paket Tour

Hub : RAMDANI HP.085878805714 atau 087739518019

BTN GRIYA PERMATA Blok H No.2 Sekarbela Mataram Email : staywithus22@gmail.com

LISNA JAYA MOTOR Menerima :

Ganti Oli - Spare Parts Service Mobil & Sepeda Motor

Hubungi : GEDE HP. 087 865 276 400 085 337 568 500

Jl. SULTAN HASANUDDIN 139 BLOK D CAKRA UTARA

AS-SALAM

Arabian Restoran

Menyediakan: Masakan Khas Timur Tengah: *Nasi Kabuli Kambing/Ayam *Nasi Kasbah/Tomat *Nasi Baryani *Nasi Mandy *Sate Kambing

*Gulai Kambing *Darcah *Malby *Roti Tamis/Darcah

JL. Saleh Sungkar No. 70A Ruko Ampenan (Jalur Senggigi)

Telp.622619, Hp.0818540790


SUARA NTB Jumat, 2 Januari 2015

PENGABDIAN

Halaman Halaman 14 14

Dr. Maharani

Mengajak Petani Cerdas Kondisi petani selalu terpuruk, memprihatinkan dan miskin. Kebijakan program pembangunan yang digelontorkan pemerintah dinilai sejauh ini masih belum berpihak kepada sektor utama ini. Catatan Badan Pusat Statistik (BPS) menjadi bukti betapa petani di Bumi Gogo Rancah dan sebagian besar penduduknya merupakan petani ini memiliki tingkat kesejahteraan yang rendah. MELIHAT realita petani itulah, Dr. Maharani mencoba hadir memberikan salah satu solusi. Mengajak petani untuk cerdas. Menurut alumnus Fakultas Pertanian Universitas Mataram (Unram) jurusan Ilmu Tanah yang kemudian melanjutkan studi S2 dan S3-nya ke Universitas Jember (UNEJ) jurusan Agronomi ini, orang-orang yang kaya di sekeliling petani adalah pedagang pupuk, pengepul komoditi pertanian dan para tengkulak. “Jadi yang kaya itu bukan petani,” tegasnya. Kepada Suara NTB, Dr. Maharani ini mengurai benang merah persoalan mendasar yang melilit petani. Sejak lulus dari bangku kuliah, sosok pemuda yang sarat ide ini mulai bergelut dengan petani. Membina petani dan mengajarkan cara menyelesaikan sejumlah persoalan yang menghadang petani. Petani katanya perlu pencerahan. Minimalkan biaya produksi atau input dan meningkatkan hasil. Nilai tambah bagi petani harus didapat. Petani jangan lagi terjebak pada hasil yang banyak namun nilainya minim. Lagi-lagi dia katakan, petani disini haruslah cerdas. Realitas yang dihadapi petani saat ini, petani hanya menanam. Karena pesoalan bibit sebagian besar sudah membeli. Sebenarnya kondisi seperti itu dianggap kurang baik bagi pembangunan sektor pertanian. Label jual bibit unggul dan lainnya itu dianggap merupakan permainan semata. Kondisi itu diperparah dengan keharusan membeli pupuk. Penggunaan pupuk yang berlebihan saat ini telah menjadi budaya kurang menguntungkan bagi petani dan hal itu harus dihilangkan. Pasalnya, dahulu para petani dipaksa untuk membeli pupuk oleh rezim orba. Hal itulah yang kemudian menjadi budaya saat ini. Padahal dari hasil penelitian pertanian, lahan pertanian memiliki unsur hara yang sangat lengkap. Kebutuhan pupuk yang berlebih jelas hanya akan mengakibatkan kerusakan dan terlalu banyak pemborosan. Dianalogikan, penggunaan pupuk dengan kebutuhan konsumsi makan. Kebutuhan tanah yang hanya tiga piring namun diberikan lima piring. Pastinya, dua piring terbuang percuma. Budaya pertanian yang

buruk itu kemudian diperparah pula dengan permainan harga pupuk yang selalu saja ditemukan melampui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Berikutnya soal hasil komoditi pertanian, harga jualnya tak pernah menggembirakan petani. Padahal penyebab inflasi dan deflasi di negeri ini sebagian besar berasal dari sektor pertanian. Cabe atau bawang merah. Terjadi lonjakan harga yang luar biasa. Akan tetapi, lonjakan harga itu hanya sebagian kecil dinikmati oleh petani. Paling banyak untung adalah para pengepul. Harga tomat yang diakui paling kerap anjlok, pun sejatinya tetap memberikan keuntungan bagi pengepul. Fakta diperlihatkan di pasar, tidak sedikit komoditi itu dibawa ke luar daerah. Pastinya dengan kondisi itu lagi-lagi yang diuntungkan adalah pengepul yang memiliki jaringan pasar. Harga jual di Lombok Rp 200/kg, namun di luar daerah sudah mampu tembus Rp 3-5 ribu. Peran pemberdayaan dan pencerahan kepada petani yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah itulah yang telah dilakukan Dr. Maharani ini. Para petani diajarkan cara bercocok tanam yang baik, tepat cara, tepat waktu dan tepat jumlah. Petani diajak untuk mengenal kalender musim, memahami dan akses pasar. “Ketika petani sudah memiliki ilmu seperti itu, maka pasti petani akan sejahtera,” ujarnya yakin. Tak sekadar memberikan ilmunya, pembukaan akses pasar pun dilakukan Maharani. Sehingga komoditi hasil pertanian dari binaannya tak mempersoalkan pangsa pasar. Kegiatan pemberdayaan yang telah dilakukan Dr. Maharani itu ia buktikan sendiri hasilnya. Lakukan pembinaan langsung kepada petani dengan membentuk kelompok-kelompok tani. Alhasil di beberapa tempat yang telah dilakukan, di Genggelang dan Gangga Kabupaten Lombok Utara, Desa Kembang Kuning Lendang Nangka, Tete Batu, Bebidas, Desa Semaya dan lainnya di Lombok Timur dan sejumlah daerah di wilayah Kabupaten Lombok Barat. Petani yang dibina pun mampu tampil sebagai petani yang ceria

karena bisa meningkat kesejahteraannya. Perjuangan di sektor pertanian inilah yang kemudian menobatkan Dr. Maharani ini sebagai sosok mampu memberi pencerahan kepada petani. Ia kemudian masuk sebagai sosok inspiratif dan mendapat penghargaan Satu Indonesia Award beberapa waktu lalu. Ia pun menuturkan akan diundang ke Jakarta menghadiri sebuah acara talk show di stasiun TV Swasta nasional. Tanam Hortikultura “Kalau petani ingin kaya, maka tanamlah hortikultura,” pernyataan inilah yang terus digaungkan Dr. Maharani kepada petanipetani di wilayah Lombok utamanya. Pasalnya, komoditi hortikultura yang mampu tampil dengan harga yang menggiurkan petani. Petani harapannya tidak terpatri pikirannya hanya untuk tanam padi dan padi saja. Tanam padi itu hanya untuk memenuhi kebutuhan saja. Pilihan petani pada padi ini tidak disalahkan Maharani. Sebaliknya, hal ini menjadi salah satu bentuk

Nama Tempat Tanggal Lahir Alamat Istri Anak Prestasi

kesalahan kebijakan yang digelontorkan pemerintah karena hanya komoditi padi yang jelas harganya. Ia menyebut salah satu binaannya di Desa Semaya Darmasari Sikur yang menanam cabe. Sekali panen saja tembus Rp 5-10 juta di atas lahan yang hanya 50 are. Panen dilakukan tiga hari sekali. Hitungan ideal panen cabe 20 kali. Jika dihitung, maka puluhan juta bisa diraup. Contoh lainnya, ada kelompok wanita tani (KWT) di Lendang Nang-

: Dr. Maharani : Praya, 16 Agustus 1980 : Lendang Nangka, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur : Bq. Titis Yuliaty : 1. Aira 2. Abas : Penghargaan Satu Indonesia Award

ka yang dibina. Disebut namanya KWT Minahorti. Istri-istri petani menjadi anggota kelompok tersebut. Produk yang dihasilkan dari KWT berupa pembuatan dodol nangka, tomat rasa kurma dan hasil olahan lainnya yang dapat memberikan nilai tambah. Saat ini, KWT telah menjalin kerjasama dengan 20 mini market untuk memasarkan produk olahan mereka. Menurutnya pangsa pasar tetaplah terbuka untuk komoditas hol-

tikultura yang dihasilkan petani. Namun, seringkali ulah para pengepul tetap membuat harga menjadi sulit dijangkau. Harapannya, pengepul tidak terlalu banyak meraup untung dari petani. Penjualan tomat misalnya, dengan harga Rp 10 ribu setidaknya bisa dibagi secara adil kepada petani. “Petani menunggu tiga bulan baru dapat Rp 2 ribu. Sedangkan pengepul hanya menungu sehari langsung dapat Rp 8 ribu,” ujarnya. (rus)

Selamatkan Lahan Pertanian

Berbagai aktivitas bimbingan dan pengarahan yang dilakukan oleh Maharani.

DR. Maharani menyebutkan budaya bertani masyarakat petani Lombok ini perlu segera dirubag. Lahan pertanian yang terancam dari kerusakan harus segera diselamatkan. Ancaman kerusakannya adalah adalah tingginya intensitas penggunaan racun dalam proses budidaya tanaman pertanian. Karena itulah, ia menyerukan kepada agar ketika tanaman diserang hama hendaknya tidak buruburu mengandalkan pestisida. “Jangan main sikat saja pakai racun,” katanya. Dalam unsur hara yang ada pada tanah sebenarnya sudah sangat lengkap kandungan nutrisi yang akan dibutuhkan tanaman. Kecuali Nitrogen (N) yang memang didapatkan dari udara. Seperti halnya pembuatan pupuk Urea itu menambahkan unsur N dari sambaran petir. Dr. Maharani yang dipercaya sebagai Koordinator Forum Peneliti Kawasan Timur Indonesia ini mengajak dalam pembangunan sektor pertanian juga bisa berdasar kepada hasil riset dan data. Hal ini sangat memiliki dampak besar bagi pembangunan sektor pertanian. Hasil penelitian Maharani sendiri, salah satunya membuat salah satu jenis pupuk dari bahan batu-batuan. Batu yang keras, katanya juga memiliki unsur yang sangat dibutuhkan tanaman. Ia menyebut, target ke depan satu hektar lahan itu sebenarnya cukup dengan 3 kg urea. Tidak perlu banyak-banyak. Apalagi sampai dihitung beberapa kwintal. Suguhan program pemerintah Go Organik, dinilai hanya permainan pasar yang digaungkan oleh pihak tertentu. Fakta hasil penelitian dari unsur-unsur kebutuhan lahan pertanian bukan pada organik dan anorganik. Akan tetapi racun atau tidak racun. “Racun atau tidak racun itulah yang harus disosialisasikan,” pintanya. Dengan demikian, arahnya makin jelas. Pembangunan sektor pertanian bisa diselamatkan. Petani juga terselamatkan dan pada akhirnya, petani bisa menjadi kaya dari hasil usaha yang dilakukan. (rus)


SUARA NTB Jumat, 2 Januari 2015

SUARA NUSANTARA

Halaman 15

Keluarga Korban QZ8501 Puji Basarnas dan Risma Surabaya (Suara NTB) Keluarga korban penumpang AirAsia QZ8501 mengapresiasi kerja Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) Indonesia yang berhasil menemukan puing pesawat dan sejumlah jasad pada hari ketiga pencarian. Keluarga juga memuji ali Kota Surabaya Tri Rismaharini. “Saya mewakili keluarga korban menghargai kinerja Basarnas yang bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk TNI-Polri, yang sudah menemukan pesawat,” ujar Bambang Andreas, ayah Ratri Sri Indriyani, salah seorang penumpang Airbus A320-200 milik AirAsia yang jatuh di laut tersebut, Kamis (1/1). Menurut dia, kecepatan Tim

SAR yang bekerja tanpa henti dalam mencari puing pesawat tidak lepas dari koordinasi dan perhatian semua pihak, terutama pemerintah, mulai tingkat pusat sampai daerah. Bambang juga mengapresiasi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang mulai hari pertama hingga sekarang terus mendampingi keluarga penumpang dan melakukan

pendataan. “Apa yang dilakukan Bu Risma sangat berharga bagi keluarga. Orang lain yang menyebut beliau hanya pencitraan itu tidak bijak. Kami keluarga korban sangat merasakan pentingnya langkah yang dilakukan beliau. Seharusnya pemkot/pemkab lain menirunya,” kata dia. (ant/Bali Post)

Kapten Irianto Unggah Foto dengan Petir Jakarta (Suara NTB) Pilot AirAsia QZ8501 Kapten Irianto sepertinya sudah mempunyai firasat pesawat yang dinakhodainya akan sering bertemu petir. Kapten Irianto mengunggah foto dirinya yang mengenakan kacamata hitam di jejaring sosial Faebook. Ia mengedit fotonya dan menambahkan gambar petir dan tulisan “lightening”. Dalam foto tersebut, terli-

hat Kapten Irianto berada di dalam ruang kokpit pesawat. Irianto memberi judul fotonya itu dengan kalimat “Musim Petir”. Saat ia mengunggah foto tersebut ia berada di Bandara Intenasional Clark, Filipina. Pesawat Air Asia QZ8501 dari Surbaya tujuan Singapura yang dinakhodainya hilang kontak sejak Minggu (28/12) pagi. CEO Earth Network, Bob Marshall, mengatakan sejum-

lah petir terjadi di dekat menghilangnya QZ8501 dan menunjukkan badai yang besar. Menurut Marshall, setiap pesawat bisa menghadapi hujan sangat lebat tapi badai dapat menyebabkan turbulensi yang berbahaya. “Kami mendeteksi badai, tetapi kami tidak memiliki sensor yang cukup untuk melacak ke berbagai bagian dunia dengan sangat tepat,” kata Marshall. (ant/Bali Post)

Harga Baru BBM Premium Mulai Januari Rp 7.600 per Liter Jakarta (Suara NTB) Pemerintah telah memutuskan harga baru Bahan Bakar Minyak (BBM) premium Rp7.600 per liter dan solar Rp 7.250 per liter dan diberlakukan mulai 1 Januari 2015 pukul 00.00 WIB. Harga baru tersebut diputuskan untuk menyesuaikan dengan perkembangan harga minyak dunia, dan akan terus dievaluasi setiap bulannya. “Pemerintah merasa perlu ada pass through di masyarakat, dan peninjauan policy terhadap premium dan solar, untuk merespon perkembangan harga minyak dunia,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu. Dalam jumpa pers tentang harga baru BBM ini ikut hadir Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Susilo, Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dan Menteri BUMN Rini Soemarno. Sofyan mengatakan kebijakan harga jual eceran baru per Januari 2015 ini ditentukan berdasarkan skema baru jenis BBM yang terbagi dalam tiga kategori dan akan dievaluasi oleh pemerintah setiap bulannya. Dengan demikian, harga terbaru premium premium RON 88 baik yang BBM khusus penugasan dan BBM umum non subsidi adalah Rp7.600 per liter, dan harga solar bersubsidi menjadi Rp7.250 per liter. Penghitungan harga baru pada Januari 2015 ini dilakukan memakai asumsi rata-rata harga minyak ICP per bulan sebesar 60 dolar

AS per bulan, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ratarata sebesar Rp12.380. Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan kebijakan skema baru BBM ini telah mencabut subsidi untuk premium RON 88 dan memberlakukan subsidi tetap sebesar Rp1.000 per liter untuk minyak solar. Dalam skema terbaru, minyak tanah dan solar masuk dalam BBM tertentu bersubsidi sedangkan premium RON 88 masuk dalam jenis BBM khusus penugasan dan BBM umum non subsidi. “Tiga jenis BBM adalah BBM tertentu yang diberikan subsidi, BBM khusus penugasan bukan subsidi tapi distribusikan ke wilayah jauh yang perlu penanganan pemerintah dan BBM umum yang harganya mengikuti harga keekonomisan,” ujar Sudirman.

Penghitungan harga BBM terbaru ini telah disesuaikan dengan formula sesuai harga dasar ditambah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB). Namun, untuk harga solar dikurangi subsidi sebesar Rp1.000 per lliter dan untuk harga premium khusus penugasan ditambah biaya pendistribusian di wilayah luar Jawa Madura Bali sebesar dua persen dari harga dasar. “Untuk premium umum non subsidi, harga terendah dan tertinggi ditambah margin badan usaha paling rendah lima persen, paling tinggi sepuluh persen dari harga dasar, dengan PBBKB ditetapkan pemda, dan berlaku di Jawa Madura Bali,” kata Sudirman. (ant/Bali Post)

(ant/Bali Post)

HARGA BARU - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil (kedua kiri) bersama Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo (kiri), Menteri BUMN Rini Soemarno (kanan) dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said (ketiga kiri) mengumumkan kebijakan baru terkait harga jual dalam penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di Kementerian Perekonomian, Jakarta, Rabu (31/12).

(ant/Bali Post)

EVAKUASI PENUMPANG AIRASIA - Sejumlah awak KRI Sultan Hasanuddin-366 mengevakuasi jenazah yang diduga penumpang AirAsia QZ8501 ke geladak heli di perairan dekat Suar Gosong Aruba, Laut Jawa, Rabu (31/12)). Jenazah berjenis kelamin pria, mengenakan kaos biru donker lengan pendek, celana panjang hitam, usia sekira 35 tahun, berkulit putih, mengenakan kalung berbahan monel silver, dengan tinggi sekitar 168 cm.

2014 Tahun Maut untuk Dunia Penerbangan Jakarta (Suara NTB) Tahun 2014 yang baru lewat lalu telah disuramkan oleh rangkaian kecelakaan pesawat yang terjadi di seluruh dunia termasuk hilangnya Malaysia Airlines MH370, AirAsia QZ8501 dan ditembaknya MH17, lapor The Guardian. Bukan hanya itu, kecelakaan pesawat dahsyat selama 2014 juga menimpa beberapa maskapai lain di seluruh dunia. Pada 11 Februari, sebuah Hercules milik Angkatan Udara Aljazair yang membawa 74 penumpang dan empat awak jatuh di pegunugan Djebel Fertas. Kementerian

pertahanan Aljazair menyebut cuaca buruk di sekitar kawasan Oum El-Bouaghi yang bergunung-gunung sebagai penyebab utama kecelakaan. Pesawat militer kedua yang jatuh terjadi di Ukraina timur beberapa bulan kemudian ketika pada 14 Juni sebuah pesawat angkut militer Ukraina ditembak jatuh di Bandara Luhansk dengan menewaskan 49 orang di dalamnya. Sebulan kemudian kecelakaan pesawat yang dituduhkan sebagai buah perbuatan separatis Ukraina, menimpa Malaysia Airlines MH17 yang tengah terbang dari Amster-

dam menuju Kuala Lumpur. Pesawat ini ditembak sampai menewaskan 298 orang di dalamnya. Juli menjadi bulan sial bagi sektor penerbangan dunia. Pada 7 Juli, sebuah helikopter militer jatuh di dekat ibukota Vietnam, Hanoi, menewaskan 16 orang. Sepekan kemudian, lima orang tewas ketika sebuah helikopter militer Kamboja jatuh di pusat latihan terbang dekat Phnom Penh. Lalu pada 23 Juli, pesawat maskapai Taiwan, TransAsia Airways, nomor penerbangan 222 jatuh karena cuaca buruk

selagi terbang dari Kaohsiung ke Pulau Penghu. Dari 58 orang yang menumpangi pesawat ini, 10 orang selamat. Sehari kemudian sebuah pesawat maskapai Air Algérie jatuh di Mali killing menewaskan semua dari 116 orang di dalamnya, juga karena cuaca buruk. Kemudian pada Agustus, pesawat maskapai Iran, Sepahan Airlines, nomor penerbangan 5915 jatuh hanya beberapa saat setelah tinggal landas. 39 orang dari 48 penumpang dan awaknya meninggal dunia karena terbakar, demikian The Guardian. (ant/Bali Post)

Bocah Cerdas Korban AirAsia QZ8501 Ini Hobi Komputer SEORANG korban pesawat Air Asia QZ8501 bernama Yonatan Sebastian (13) ternyata anak cerdas yang hobi komputer dan menyukai elektronika. Pelajar kelas VIII SMP Charis National Academy Malang itu baru saja membuat fanpage pada Facebook. Ia juga baru membuat situs pribadi www.yonatansebastian.com pada 22 Desem-

ber 2014, sebelum tragedi memilukan di perairan dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Minggu pagi itu terjadi. Dalam situsnya itu Yonatan terlihat serius menatap layar laptopnya. Situs pribadinya memuat artikel yang berhubungan dengan hobinya seperti membuka file PDF tanpa error, mengubah gambar menjadi kartun, sistem hidrolis, dan lain-

nya. Laman Facebooknya juga dibanjiri ucapan belasungkawa dari teman-temannya. Seorang temannya, Sherly A, mengaku tak percaya sang teman sejak kecil itu menjadi korban AirAsia QZ8501. Sherly pun bertestimoni, “Kami sudah kenal sejak SD, dia selalu ikut camp dan rajin ke gereja.” Sherly mengenang Yonatan sebagai anak yang cerdas nan

Presiden Lantik Kepala Staf Angkatan Laut Jakarta (Suara NTB) Presiden Joko Widodo melantik Laksamana Madya Ade Supandi sebagai Kepala Staf Angkatan Laut menggantikan Laksamana Dr Marsetio di Istana Negara Jakarta, Rabu. Pelantikan tersebut dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf

Kalla dan anggota kabinet kerja antara lain Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno, Menko Maritim Indroyono, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Penglima TNI Jenderal Moeldoko dan Kapolri Jenderal Moeldoko. Hadir juga sejumlah pimp-

inan lembaga negara dan pejabat lainnya. Laksamana Madya Ade Supandi merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut 1983 dan sebelum menjadi Kasal, menjabat sebagai Kepala Staf Umum (Kasum) TNI sejak Mei 2014. (ant/Bali Post)

mudah bergaul. Terakhir kali Sherly bertemu Yonatan sekitar sepekan sebelum tragedi di akhir itu terjadi, tepatnya Selasa (23/12). Yonatan adalah anak semata wayang pasangan Samuel Joyo Sentoso dan Kartika Dewi Sukianto. Yonatan dan kedua orang tuanya berangkat ke Singapura untuk mengisi liburan sekolah yang kemudian menjadi liburan akhir tahun terakhirnya. (ant/Bali Post)


Jumat, 2 Januari 2015

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

(Suara NTB/ist)

SILATURAHMI - Rangkaian Peringatan Hari Ibu tahun 2014, Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW)menggelar silaturahmi ke sesepuh wanita NTB. Mereka mengunjungi mantan Ketua Tim Penggerak PKK NTB Dra. Hj. Baiq Adnin Serinata, istri mantan Gubernur NTB H. Gatot Suherman, Hj. Hartini Gatot Suherman dan sesepuh wanita NTB lainnya. Tampak Ketua BKOW NTB Hj. Syamsiah Muh. Amin saat silaturahmi ke rumah mantan Gubernur NTB Drs. H. L. Serinata, Rabu (31/12/2014) lalu.

Selesaikan Sengketa Tapal Batas Desa

Pemkab Lobar Dinilai Lamban Giri Menang (Suara NTB) Tapal batas desa di Lombok Barat (Lobar) khususnya di dua kecamatan (Gunung Sari dan Batulayar) masih bermasalah, terutama desa yang baru mekar. Batas dua desa ini belum jelas titik batasnya dengan desa induk, sehingga terjadi saling klaim. Ironisnya meskipun persoalan ini terjadi bertahun-tahun, namun belum ada jalan keluar kongkret yang dilakukan, baik oleh pihak kecamatan dan pemerintah kabupaten. ‘’Hal ini kerap mengundang gejolak antar desa yang bermasalah,’’ ungkap Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa Gunungsari Batulayar (FK2GB), H. Sabri beberapa waktu lalu. Ia menerangkan, persoalan ini mengemuka ketika sosialisasi RDTR Kecamatan Gunung Sari, Pemda tidak memasukkan dua desa, yakni Jeringo dan Bukit Tinggi dalamRDTR, karena tidak jelas perbatasannya. Di dalam peta per-

encanaan, dua desa ini masih menyatu dengan desa induk. Kondisi ini tidak saja dialami dua desa, namun juga terjadi di Gelangsar. Termasuk di Kecamatan Batulayar, ujarnya, hampir semua desa pemekaran masih bermasalah. Di Batulayar terdapat beberapa desa yang bermasalah tapal batasnya, antara lain Pusuk Lestari dengan Lembah Sari, Batulayar Barat dengan Batulayar induk. Bahkan sempat persoalan tapal batas ini dibahas di kabupaten namun belum juga ada titik temu. “Polemik tapal batas ini sudah lama, semenjak mekar sekitar tahun 20102011,”katanya. Menurutnya, persoalan tapal batas ini bisa dihindari, jika Jalan setiap desa yang mekar membahas dan menyepakati dulu batasan wilayahnya. Kepala BPMPD Lobar, Ramadan Hariyanto, menyatakan untuk menuntaskan persoalan tapal batas ini pihakya akan berkoordi-

nasi dengan pihak kecamatan.”Karena saya baru menjabat, saya koordinasikan dulu dengan kecamatan soal tapal batas desa ini,’’ katanya. Terpisah, anggota DPRD Dapil Gunung Sari-Batulayar, H. Suhaimi, menilai pemerintah lamban menuntaskan persoalan tapal batas tersebut sehingga mengundang persoalan di tengah masyarakat khususnya di Desa Pusuk Lestari. Warga sangat menyayangkan pemerintah tidak bergerak cepat menangani persoalan ini, sehingga muncul keinginan masyarakat setempat melakukan aksi penebangan pohon yang ada di sekitar perbatasan. Diakuinya, pihaknya telah didatangi Kades Pusuk Lestasi dan masyarakat setempat menyampaikan persoalan ini. Masyarakat meminta agar pemerintah mempertegas persoalan perbatasan ini, agar tidak terjadi simpang siur di tengah masyarakat. (her)

Belum Capai Target RPJMD

Lima SKPD Loteng Dapat Catatan Khusus Praya (Suara NTB) Sebanyak lima Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup pemerintah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) mendapat catatan khusus. Lantaran banyak program yang belum mencapai target sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang telah ditetapkan.

(Suara NTB/dok)

H. L. Supardan

“Kemarin (Selasa malam) kita sudah mengevaluasi semua SKPD. Dan, dari hasil evaluasi ada beberapa yang memang mendapat catatan khusus,” aku Sekretaris Daerah (Sekda) Loteng, Drs. H.L. Supardan, M.M., Rabu (31/12/2014). Kepada Suara NTB, Supardan menjelaskan, SKPD tersebut mendapat catatan khusus karena capaian target kinerja sesuai RPJMD masih di bawah 80 persen. Di antaranya Dinas

Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo), Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) serta Satuan Polisi Pamong Praja. “Bahkan awalnya, Disdukcapil masuk katagori merah. Lantaran capaian kinerjanya di bawah 75 persen. Tapi setelah diverifikasi ulang

sesuai laporan terakhirnya, akhirnya masuk katagori sedang,” jelasnya. Sementara SKPD-SKPD lainnya, capaian kinerja rata-rata sudah di atas 80 persen. Kendati belum ada yang mencapai 100 persen. Mengingat, pelaksanaan RPJMD Loteng baru empat tahun berjalan. Artinya, masih ada waktu bagi SKPD-SKPD yang ada untuk memenuhi capaian kinerjanya. Terutama lagi bagi SKPD yang mendapat cata-

tan khusus tersebut. Untuk itu diharapkan bagi semua SKPD bisa bekerja ekstra keras lagi untuk bisa mengejar target yang ada. Jangan sampai waktu yang tersedia, tidak dimanfaatkan dengan baik. “Masih ada waktu satu tahun lagi bagi SKPD untuk mengejar target capaian RPJMD-nya. Dan, kita berharap SKPD yang ada bisa bekerja lebih keras lagi,” sarannya. Terkait kemungkinan adanya sanksi yang akan diberikan kepada SKPD yang capainya kinerja belum memuaskan, Kabag Humas dan

Protokol Setda Loteng, Drs. L. Herdan, M.Si., yang dikonfirmasi terpisah, mengaku belum bisa dipastikan. Hal itu, ujarnya, menjadi kewenangan bupati selaku pembina. “Masalah ada tidaknya sanksi yang akan diberikan kepada SKPD yang capaian kinerja belum memuaskan, itu kewenangan bupati,” terangnya. Termasuk kemungkinan bentuk sanksi yang akan diberikan kepada SKPD, dalam hal ini kepala SKPD bersangkutan. Selain mengevaluasi capaian kinerja dan program dalam RPJMD, tambah Supar-

dan, pihaknya juga sudah mengevaluasi capaian penyerapan anggaran tahun 2014, dari seluruh SKPD yang ada. Dan, diakui tingkat serapan anggaran seluruh SKPD lingkup Pemkab Loteng tahun ini tercatat cukup baik, karena sudah mencapai rata-rata 96 persen. Dengan kata lain, hampir seluruh program yang direncanakan oleh pemerintah daerah sudah berjalan. Hanya ada beberapa program saja yang tidak bisa dilaksanakan. Lantaran berbagai kendala. Tapi pada prinsipnya, capaian tersebut sudah sangat baik. (kir)

Rayakan Pergantian Tahun

Jajaran Pemkot Bima Gelar Doa Bersama Kota Bima (Suara NTB) Perayaan pergantian tahun Rabu (31/12/2014), jajaran Pemkot Bima menggelar dzikir dan do’a bersama bersama unsur FKPD usai Shalat Isya . Selain memohon agar Kota Bima lebih kondusif dan bisa melanjutkan pembangunan dengan baik, do’a dan dzikir bersama yang dipusatkan di Kelurahan Tanjung dan Kelurahan Dara ini sebagai bagian dari pemulihan kondisi pasca bentrok di dua kelurahan tersebut beberapa waktu lalu. Walikota Bima H. M. Qurais H. Abidin didampingi pejabat lingkup Pemkot Bima dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah melaksanakan do’a dan dzikir akbar di Masjid Ba’abussalam Kelurahan Tanjung. Ratusan warga serta tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat juga hadir dalam do’a yang dipimpin Ketua MUI Kota

Bima. Sementara itu, Wakil Walikota Bima H A Rahman H Abidin menghadiri do’a dan dzikir di Kelurahan Dara.. Walikota Bima HM Qurais H Abidin mengajak masyarakat untuk menyelesaikan konflik yang terjadi baru-baru ini. Dikatakannya, orang yang suka akan keributan adalah orang yang dzolim dan tak mau taat pada hukum. Dia pun mengajak agar seluruh masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Sebab, tanpa rasa persatuan dan kesatuan, pemerintah diiringi dengan do’a masyarakat tak bisa melaksanakan membangun Kota Bima dengan baik. Tanpa pembangunan yang baik juga, masyarakat Kota Bima tak bisa mendidik anak-anak dengan baik. Untuk itu, dia pun mengajak seluruh masyarakat Kelurahan Tanjung khususnya dan

warga Kota Bima pada umumnya, untuk bersyukur atas semua nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. “Sehingga hari ini kita bisa melaksanakan do’a dan dzikir bersama dalam rangka pergantian tahun ini,” ucapnya. Selama tahun 2014, terangnya, banyak kejadian yang meninggalkan kesan yang mendalam bagi pemerintah dalam memenuhi amanat masyarakat. Selama tahun tersebut, akunya, banyak pula kekurangan dari pemerintah daerah. Salah satu kekurangan tersebut, yakni terjadinya peristiwa yang sangat disayangkan, yakni bentrok karena hal sepele. Insiden diawali dengan permainan sepak bola berujung pada perkelahian antarkampung. “Seharusnya, yang ribut itu antar pemain saja namun meluas antar Kelurahan, itu menandakan adanya provokator,” sebutnya. (use)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.