HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 4.500
Rp. 75.000 Rp. 80.000
SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila
SELASA, 3 FEBRUARI 2015
16 HALAMAN NOMOR 274 TAHUN KE 10 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Dugaan Suap Pejabat Negara
Sejumlah Pejabat Lotim Diperiksa KPK
’’
Mataram (Suara NTB) Hanya berjarak dua pekan setelah pemeriksaan pejabat Pemda Lombok Barat, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa sejumlah pejabat lingkup Pemda Lombok Timur. Meminjam tempat di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda NTB, sedikitnya 21 pejabat dan mantan pejabat dimintai keterangan, sejak Selasa (27/1), Rabu (28/1) dan Kamis (29/1) lalu.
Benar bahwa ada tim KPK melakukan serangkaian pemeriksaan di kantor kami Prasetijo Utomo
Informasi dihimpun Suara NTB, para pejabat yang diperiksa dalam waktu tiga hari itu, terkait dengan dugaan suap terhadap penyelenggara negara, sesuai dengan kop su-
rat panggilan dari KPK diterima saksi. Para saksi diperiksa maraton di Gedung Dit Reskrimsus, tepatnya di ruang Cybercrime. Direktur Reskrimsus Polda NTB, Kombes Pol
Prasetijo Utomo, SIK,M.Si membenarkan aktivitas penyidik KPK di gedungnya selama tiga hari. ‘’Benar bahwa ada tim KPK melakukan serangkaian pe-
meriksaan di kantor kami,’’ kata Prasetijo menjawab Suara NTB, Senin (2/2). Namun dia tidak tahu persis siapa dan terkait perkara apa
pemeriksaan itu, karena hanya sebagai penyedia tempat. ‘’Apakah akan ada pemeriksaan lagi, kami tidak tahu. Bersambung ke hal 15
LUMPUR - Warga di wilayah Soriwono, Dompu, mengamankan barang-barang dan membersihkan rumah mereka dari endapan lumpur akibat banjir yang terjadi Sabtu (31/1) lalu. Berita selengkapnya di halaman 7.
Libatkan KPK
Prasetijo Utomo
TIDAK ada pilihan kecuali Polda NTB kembali memeriksa saksi ahli Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP), untuk kelanjutan proses hukum dugaan penyimpangan pengadaan alat-alat kesehatan (Alkes) RSUD Dr. Soedjono, Selong Lombok Timur (Lotim). Materi pemeriksaan, terkait Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ars)
KO M E N TTAA R Kejar Daerah Lain KEPALA Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi NTB Dr. Ir. H Rosiady Sayuti berharap NTB ke depan mampu mengejar ketertinggalan dari daerah lain. Untuk itu, Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang pendidikan yang diserahkan beberapa waktu lalu dapat segera disahkan DPRD NTB. ‘’Rancangan Perda tentang pendidikan yang kini sudah masuk ke DPRD NTB. H. Rosiady H Sayuti Bersambung ke hal 15 (Suara NTB/dok)
Pemprov NTB Sikapi Pembubaran Kapet Bima
Sejumlah UPTD Pemprov NTB Bakal Dihapus Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB melalui Biro Organisasi akan melakukan rasionalisasi organisasi perangkat daerah (OPD). Program ini sebenarnya merupakan program 100 hari kepemimpinan Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi dan Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si yang dilantik 17 September 2013. ‘’Saya mensegerakan membuat kajian terkait dengan struktur dari UPTD yang ada. Artinya, mana saja UPTD yang tetap dipertahankan mana yang kita rasionalisasikan,” kata Kepala Biro Organisasi Setda NTB, Tri Budiprayitno, M.Si dikonfirmasi di Mataram. Tri mengatakan, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi pada saat memberikan sambutan pada pelaksanaan mutasi 28 pejabat eselon II Pemprov NTB, pekan lalu secara tegas meminta Biro Organisasi
melakukan efisiensi atau rasionalisasi OPD. ‘’Jelas pelantikan, ada amanat dari Pak Gubernur bahwa Biro Organisasi diminta untuk mengefesienkan organisasi penyelenggaraan pemerintahan. Itu bagian dari rasionalisasi. Tidak saja dia mekar tetapi bisa saja menciut,” imbuhnya. Dijelaskan, jika dulu struktur organisasi yang diinginkan adalah hemat struktur kaya fungsi. Namun saat ini, struktur organisasi itu adalah tepat ukuran dan tepat fungsi. ‘’Dari pengamatan saya, memang ada beberapa UPTD yang nampaknya bisa dirasionalisasikan. Jumlah UPTD kita saat ini 79. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ula)
Hormati Ali, Mori Siap Jadi Alternatif Mataram (Suara NTB) Koalisi Merah Putih (KMP) NTB, diyakini bakal solid melahirkan calon tunggal untuk diusung bersama-sama pada Pilkada di kabupaten/kota di NTB. Meski diyakini mengusung satu calon, namun dalam prosesnya, calon alternatif tetap disiapkan untuk mengantisipasi dinamika politik. Hal itu disampaikan oleh Politisi Partai Gerindra NTB, Mori Hanafi, SE, M.Comm, yang dikonfirmasi Suara NTB, Senin (2/2) kemarin. Seperti diketahui, politisi yang menjadi Wakil Ketua DPRD NTB ini mulai digadang-gadang untuk tampil dalam suksesi kepemimpinan di Kabupaten Bima, kabupaten paling timur NTB itu. Di internal partai pun, pencalonannya kemungkinan juga tidak akan menemui ganjalan berarti. Namun, ketika berbicara soal koalisi, Mori mengaku harus berkompromi dengan situasi. Ia mencontohkan, K M P saat ini memi-
liki sejumlah kandidat untuk diusung di Pilkada Kabupaten Bima. ‘’Misalnya, Bima, Pak Ali Achmad,’’ ujarnya. Hanya saja, mengingat ada proses yang harus dilalui, tentu saja bakal calon tidak bisa hanya satu orang. Dibutuhkan calon alternatif jika Ali Achmad ternyata menemui ganjalan dalam proses tersebut. “Harus ada (bakal calon) alternatif, tidak boleh satu orang. Jadi saya ini, katakanlah alternatifnya. Kalau nanti Pak Ali Achmad mulus, kita semua di belakang beliau,” tegas Mori. Hanya saja, ia juga menegaskan bahwa dalam proses politik, dinamika yang terjadi bisa saja keluar dari skenario semula. “Bisa saja karena satu dan lain hal kan,” ujarnya lagi. Bersambung ke hal 15
Mori Hanafi (Suara NTB/aan)
Tri Budiprayitno
(Suara NTB/dok)
TO K O H
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 sumber daya manusia Mataram (Suara NTB) 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 (SDM) maupun aset daerPemprov NTB segera 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 ah yang ada di Sekretarimenyikapi pembubaran 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 at Kapet Bima. Jika tidak Kawasan Pengembangan 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 segera disikapi berpeEkonomi Terpadu (Kapet) 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 ngaruh terhadap nasib Bima oleh Presiden Ir. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 PNS dan tenaga honor Joko Widodo (Jokowi) 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 yang mengabdi di Sekremelalui Peraturan Pres12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 tariat Kapet Bima. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 iden (Perpres) Nomor 176 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 ‘’Jika Kapet Bima Tahun 2014. Pembekuan 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 bubar, kita harus Kapet Bima dilakukan 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 memikirkan relokasinya. bersamaan dengan pem12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 Ada 15 tenaga honorer dan bubaran 10 lembaga non 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 5 PNS yang bekerja di struktural dan 13 Kapet 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 sana. Termasuk, gedung, se-Indonesia. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 rumah dinas maupun kenKepala Biro Adminis12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 daraan dinas yang ada di trasi Perekonomian Setda 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 Sekretariat Kapet Bima,” NTB Dr. H. Manggaukang, 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 terangnya di ruang kerjaMM, mengaku, keluarnya 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 nya, Senin (2/2). Perpres tersebut berdam(Suara NTB/ist) 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 Bersambung ke hal 15 H. Manggaukang pak terhadap keberadaan 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
SUARA NTB Selasa, 3 Februari 2015
SUARA MATARAM
Halaman 2
Tersebar di 22 SKPD Terapkan Kartu Kontrol DALAM rangka menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan, khususnya di rumah kos, Kelurahan Dayan Peken menyiapkan kartu kontrol bagi penghuni kos. Kartu kontrol ini disampaikan Lurah Dayan Peken, Zarkasy dipegang oleh kepala lingkungan. Zarkasy menerangkan kartu kontrol ini juga sebagai salah satu bentuk pengawasan pihaknya terhadap penghuni yang menyewa di rumah kos (Suara NTB/ynt) tersebut. Dalam kartu kontrol Zarkasy itu ditulis nama-nama penghuni yang ada di setiap rumah kos. “Apakah nantinya orang itu masih kos atau tidak, itu akan bisa dikontrol. Di setiap kepala lingkungan juga ada nama-nama penghuni kos,” jelasnya. Sejak terbitnya Perwal tentang Penyelenggaraan Pondokan pada akhir 2014 lalu, kelurahan dilimpahi kewenangan untuk melakukan pengawasan terhadap rumah kos. Tapi Zarkasy mengatakan di wilayahnya sendiri pengawasan tetap dilakukan sejak dulu. Dengan adanya pelimpahan kewenangan melalui Perwal tersebut, pengawasan ini semakin ditingkatkan pihaknya. “Dalam pengawasan pondokan ini sistem kita terkoordinir mulai dari RT, kepala lingkungan, lurah, dan kita juga berkoordinasi dengan kepolisian dan Satpol PP Kota Mataram,” jelasnya. Pengawasan yang dilakukan di tingkat lingkungan ini disampaikan Zarkasy dilakukan tanpa kenal waktu. “Kepala lingkungan minimal setiap pekan turun mengawasi karena siklus pergantian orang yang ada di kos-kosan sangat sering. Bisa jadi setiap pekan penghuninya beda-beda sehingga harus tetap dipantau. Kalau tidak dipantau, nanti kita takut kecolongan,” jelasnya. Sejauh ini para pemilik kos ada yang pro aktif melaporkan penghuni kosnya dan ada juga yang tidak. Kos yang tidak pernah dilaporkan nama penghuninya inilah yang aktif dipantau pihaknya. “Kami jemput bola dengan mendatangi rumah kos. Kami tidak ingin ada pendatang yang tinggal di lingkungan kita dan tidak diketahui,” ujarnya. Nantinya setiap aturan yang harus diterapkan di rumah kos seperti jam berkunjung akan diperkuat dengan awig-awig yang dibentuk melalui krama adat. Awig-awig ini akan menjadi pegangan bagi para pemilik maupun penghuni rumah kos. Jumlah rumah kos di Kelurahan Dayan Peken disebutkan Zarkasy tidak terlalu banyak, sekitar 27 unit. (ynt)
Sebaiknya Dikelola Satu SKPD PENGELOLAAN parkir khusus yang masih ditangani dua SKPD, menjadi sorotan Ketua Komisi II DPRD Kota Mataram, Drs. HM. Zaini. Menurutnya, pengelolaan parkir khususnya sebaiknya dipusatkan di satu SKPD saja supaya hasilnya lebih efektif. Hal itu diungkapkan Zaini menjawab Suara NTB di DPRD Kota Mataram, Senin (2/2) kemarin. ‘’Iya saya setuju kalau dikelola oleh satu SKPD saja, apakah Dispenda atau Dishubkominfo,’’ ujarnya. Namun sebelum menentukan (Suara NTB/fit) SKPD mana yang layak mengeloHM. Zaini la parkir khusus, tersebut, antarpihak, baik SKPD maupun Sekda perlu duduk bersama. Kesepakatan memang harus dibuat oleh SKPD terkait yang selama ini mengelola parkir khusus. ‘’Jangan sampai terjadi halhal yang kurang diinginkan di kemudian hari,’’ katanya. Sebab, kalau tidak ada komunikasi atau koordinasi yang dibangun dari sekarang, politisi Partai Demokrat ini khawatir nantinya antara Dispenda dan Dishubkominfo akan saling lempar tanggungjawab. Siapa SKPD yang ditunjuk Walikota untuk mengelola parkir khusus agar dipertegas. SKPD manapun yang nantinya ditunjuk mengelola parkir khusus, harus mampu menunjukkan keseriusan yang dibarengi dengan hasil maksimal. ‘’kalau misalnya Dishub yang ditunjuk, ini juga perlu dikaji. Karena selama ini, Dishubkominfo belum maksimal mengelola parkir tepi jalan umum,’’ tandas Zaini. (fit)
Tata THR Loang Baloq
Pemkot Terbuka Terima Bantuan Mataram (Suara NTB) Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Mataram, Lalu Martawang mengatakan tetap terbuka menerima bantuan dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi NTB, untuk menata Taman Hiburan Rakyat (THR) Loang Baloq. “Kita wellcome saja siapa yang mau membantu,” kata Martawang. Pihaknya sedang membuat desain secara khusus untuk sembilan kilometer pantai Ampenan yang disinkronkan dengan kawasan loang baloq, lahan milik eks Mas Murni Sejahtera serta Makam Loang Baloq. Kawasan itu nantinya akan menjadi ruang terbuka hijua baru dan space publik dimana nantinya masyarakat bisa berinteraksi sosial, membawa keluarganya untuk rekreasi, olahraga dan refresing. “Jadi konsepnya adalah menambah keberadaan RTH di Kota Mataram,” terangnya. Terkait alokasi anggaran Rp 2 miliar dari APBD Kota Mataram 2015, itu hanya anggaran untuk desainya saja. Dari desainnya itulah, nanti akan diturunkan ke rencana pembangunan lain sebagainya. Tetapi pihaknya sudah membangun komunikasi dengan pemerintah pusat melalui program pengembangan kota hijau. “Kita buka ini supaya pemerintah pusat dan provinsi bisa masuk,” ujarnya. Disinggung besarnya anggaran untuk menata atau membangun RTH di Loang Baloq? Persoalan semakin banyaknya yang bekerja demikian Martawang, dinilai sangat bagus bahkan pihaknya berharap pengelolaan Taman Loang Baloq bisa dikerjakan bersama – sama. Dari alokasi perencanaan berikutnya nanti akan dianggarkan, tetapi ia mensyukuri ada intervensi dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi. Mengenai berapa bantuan yang diberikan pemerintah pusat, ia tidak bisa memastikan nominalnya. Hanya saja, pihaknya masih membuat perencanaan dan detail engineering design (DED). “Masih disusun perencanaan. Saya tidak berani memastikan berapa milayar, karena masih tahap perencanaan DED, “ paparnya. (cem)
91 Rekomendasi BPK Belum Ditindaklanjuti Mataram (Suara NTB) Sebanyak 91 rekomendasi BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) berdasarkan LHP BPK, hingga 31 Januari 2015 belum ditindaklanjuti. Tercatat ada 662 BPK dalam LHP untuk tahun anggaran 2013. ‘’Rekomendasi yang sudah ditindaklanjuti 486 atau 73,41 persen,’’ sebut Sekda Kota Mataram, Ir. HL. Makmur Said, MM menjawab wartawan usai menghadiri rapat kerja di DPRD Kota Mataram, Senin (2/2) kemarin. Dikatakan Sekda, sisa rekomendasi yang belum ditindaklanjuti sampai dengan Desember 2014 yakni 170 rekomendasi. Ini tersebar di 22 SKPD. ‘’Kondisi sampai dengan 31 Januari 2015 dari 170 rekomendasi, yang sudah ditindaklanjuti adalah 85 rekomendasi. Sehingga, total rekomendasi yang telah ditindak-
lanjuti sebanyak 571 atau 86,25 persen,’’ terangnya. Adapun rekomendasi yang belum ditindaklanjuti, berupa piutang pajak retribusi yang akan dihapus, masih menunggu persetujuan Dewan. Adanya rekomendasi tentang perwal, antara lain perwal tentang penunjukkan langsung pengadaan barang dan jasa. Ada
mengatakan pihaknya sangat siap dengan kegiatan ini. “Kita menyatakan kesiapan kita sebagai tuan rumah. Tindak lanjutnya tergantung dari panitia pusatnya sejau mana persiapannya,” ujarnya kepada Suara NTB, Senin (2/2) ditemui di Kantor Walikota Mataram. Panitia penyelenggaraan rakernas ini telah meminta informasi atau data terkait hotel-hotel yang ada di Kota Mataram serta ketersediaan ruang pertemuan dengan kapasitas tertentu. Menurutnya semua fasilitas yang diperlukan
kan rekomendasi meminta eksekutif mengajukan kepada pemerintah pusat untuk meminta penghapusan. ‘’Kita berharap ada rekomendasi dari pemerintah pusat untuk menyerahkan kewenangan ke pemerintah daerah,’’ ujarnya. Ketiga, katagori aset yang tidak bisa disetujui untuk dihapuskan. Didi menegaskan, sangat berbahaya penghapusan aset yang tidak selektif. ‘’Itu akan menjadi preseden buruk dan kebiasaan yang tidak baik,’’ cetusnya. Karenanya, harus ada pendalaman dengan tetap menjunjung prinsip kehati-hatian. (fit)
Normalisasi Kali Unus, Pemkot Terkendala Anggaran Mataram (Suara NTB) Pemkot Mataram masih terkendala anggaran untuk normalisasi Kali Unus. Sedimentasi di Kali Unus disebutkan cukup tinggi dan kerap meluap pada saat musim hujan. Namun untuk melakukan normalisasi secara keseluruhan masih terkendala anggaran. “Kendalanya persoalan anggaran saja. Sekarang alat berat sudah bisa turun ke kali,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Mataram, Ir. H. Mahmuddin Tura, Senin (2/2). Mahmuddin mengatakan tahun ini akan kembali dilakukan normalisasi Kali Unus, tapi anggarannya berasal dari Balai Wilayah Sungai (BWS). “Setiap tahun ada anggaran dari BWS. Memang kita minta anggaran dari BWS karena dananya cukup besar. Dan tahun ini BWS turun lagi untuk menuntaskan terutama di Kali Babakan,” jelasnya. Tahun ini, BWS menganggarkan Rp 8 miliar untuk normalisasi baik pengerukan dan perbaikan tebing kali sepanjang 2 kilometer. “Informasi dari BWS mulai Maret ini tendernya,” ujarnya. Normalisasi Kali Unus sep-
anjang 12 kilometer ini disampaikan Mahmuddin akan dilakukan secara bertahap karena memerlukan anggaran yang cukup besar. Tahun lalu, Pemkot Mataram bersama BWS juga telah melakukan normalisasi sepanjang 3 kilometer. “Yang sudah dinormalisasi baru 3 kilometer. (Dibiayai) Pemkot Mataram sepanjang 1 kilometer dan BWS 2 kilometer. Dan tahun ini BWS melanjutkan lagi 2 kilometer terutama di kawasan Kali Babakan,” jelasnya. Mahmuddin menyebutkan rata-rata panjang kali atau sungai di Kota Mataram 1214 kilometer. Dari semua kali yang ada, Kali Unus yang menjadi prioritas untuk dinormalisasi. Sementara untuk di Kali Jangkuk di sekitar Kelurahan Kebon Sari, Mahmuddin mengatakan pada saat musim hujan tidak terjadi luapan dari kali tersebut. “Disana hanya banyak batu cadas dan ada warga yang menanam kangkung. Dan sampahnya banyak nyangkut di kangkung. Belum butuh dinormalisasi dan kita fokus di Kali Unus. Kalau di Kali Jangkuk sedimen lumpur kecil,” jelasnya. (ynt)
Diminta Selektif Pilih Kontraktor, APP Khawatir Di-PTUN-kan Mataram (Suara NTB) Permintaan Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh agar tim kelompok kerja (Pokja) lebih selektif untuk memilih kontraktor untuk mengerjakan seluruh proyek yang akan dikerjakan pada tahun 2015. Bagian Administrasi Pengendalian Pembangunan (APP) mengaku dilematis, karena bisa saja kontraktor yang tidak diberikan peluang ikut tender atau dicoret melapor ke pengadilan alias di PTUN – kan. Kepala Bagian (Kabag) Administrasi Pengendalian Pembangunan (APP) Setda Kota Mataram, Rudi Suryawan menjelaskan, tidak bisa seenaknya mencoret atau tidak mengikut sertakan kontraktor yang telah mengerjakan proyek sebelumnya tetapi tidak tuntas mengerjakan proyek pekerjaannya. Ia mengaku sudah ada aturan jelas dan sanksi yang akan diberikan kepada kontraktor bila terlambat mengerjakan proyek. Rudi merasa dilematis bilamana tidak memberikan lagi kepada kontraktor untuk ikut tender kembali bahkan mencoret. Pasalnya, bisa saja kontraktor tersebut mengajukan gugatan ke pengadilan melalui Pengadilan Tinggi Usaha Tata Negara (PTUN), karena dianggap pemerintah daerah mengada – ada. “Kita serba dilematis kalau begitu dan bisa saja kita di PTUN kan,” kata Rudi dikonfirmasi di ruang kerjanya, Senin (2/2). Kedepan menurut Rudi, tim
kelompok kerja (Pokja) dinilai tetap selektif memilih kontraktor dan hasil yang dikerjakan oleh kontraktor sebelumnya akan menjadi catatan dan pertimbangkan untuk memenangkan tender. “Pokoknya apa yang dikerjakan tahun ini, kita akan jadikan catatan ke depan,” paparnya. Apa yang diminta oleh kepala daerah, akan ditindaklanjuti dan pengawas akan lebih maksimal bekerja mengawasi setiap proyek baik yang sedang dan usai dikerjakan. Disinggung soal proyek yang belum tuntas dikerjakan di tahun 2014? Dipaparkan, kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) dan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Mataram hingga kini masih belum tuntas 100 persen dikerjakan. Masih ada sisa waktu selama 20 hari untuk dikerjakan oleh kontraktor. Hal ini katanya membuat pihaknya tidak mau menandatangni PHO atau serah terima pengerjaan. “Karena belum tuntas, iya ndak mau saya tanda tangani PHO – nya,” ujarnya. Bisa saja nantinya, kontraktor tersebut diputus kontraknya atau bahkan di blacklist bila dalam waktu yang sudah ditetapkan tidak juga tuntaskan mengerjakan proyek dimaksud. “Tergantung, kalau tidak bisa tuntas setelah ditambah 50 hari, kita minta PPK putus kontrak atau blacklist,” terangnya. (cem)
Mataram akan Jadi Tuan Rumah Rakernas PARFI Mataram (Suara NTB) Kota Mataram akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan rapat kerja nasional (rakernas) Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) yang akan diselenggarakan pada bulan Maret mendatang. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Mataram, Drs. H. Abdul Latif Nadjib, MM mengatakan rakernas ini akan dihadiri oleh pengurus PARFI seIndonesia dan akan dirangkai juga dengan pelantikan pengurus PARFI NTB. Sebagai tuan rumah, Latif
pula LHP BPK yang rekomendasinya tidak sesuai dengan kondisi temuan. Selain itu, beberapa rekomendasi menyangkut teguran Walikota ke beberapa SKPD, masih dalam proses. Dan, piutang atas dana bagi hasil dari Pemprov NTB yang belum ditransfer. Ketua DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi, SH.,
menegaskan, Dewan harus menindaklanjuti apa yang menjadi temuan BPK, baik per tahun berjalan, maupun yang sebelumnya. ‘’Fokus kita pada 13,75,’’ sebutnya. Dewan mendorong rekomendasi itu tuntas ditindaklanjuti pada akhir semester I atau awal semester II di tahun 2015 ini. Didi mengatakan, ada tiga formula menyikapi penghapusan aset. Pertama, Dewan bisa menyetujui penghapusan beberapa aset yang dianggap sudah clear. Kedua, penghapusan aset di luar kewenangan pansus. Seperti aset dari pemerintah pusat. Terhadap hal ini Dewan akan mengeluar-
tersedia di Kota Mataram. Rakernas ini juga nantinya akan dihadiri oleh para bintang film ternama di Indonesia. Dengan kehadiran mereka di Kota Mataram, Latif mengatakan menjadi sebuah peluang emas bagi Kota Mataram untuk mempromosikan diri. Apalagi mereka publik figur yang mempunyai pengaruh dengan informasi yang bisa disebarkan melalui akun media sosial mereka. “Kegiatan ini kita lihat sebagai peluang bagaimana mempromosikan daerah kita. Tentu peluangnya sangat be-
sar,” ujarnya. Untuk itu, pihaknya mempersiapkan diri bagaimana nantinya memberikan pelayanan terbaik bagi para peserta rakernas ini. Dengan demikian mereka akan terkesan dengan Kota Mataram dan bisa datang kembali bersama keluarga mereka. “Kalau bisa melayani mereka dengan baik, dampaknya tidak hanya pada bidang kepariwisataan, tapi memberikan informasi tentang Kota Mataram secara utuh, mereka juga akan bercerita ke orang lain,” ujarnya.(ynt)
(Suara NTB/ist)
PIMPIN RAPAT - Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh (tengah) memimpin rapat persiapan pembangunan tugu dan intersection yang dihadiri konsultan, Dinas PU NTB, budayawan, dan pihak terkait lainnya, Senin (2/2).
Pembangunan Pintu Gerbang Kota Mataram Dianggarkan Rp 15 Miliar Mataram (Suara NTB) Pemkot Mataram akan membangun pintu gerbang utama di jalan baru yang menghubungkan Kota Mataram dengan jalur by pass menuju Bandara Internasional Lombok (BIL) di Lombok Barat. Pembangunan pintu gerbang utama dalam bentuk tugu dan intersection ini hitungan awalnya akan menelan dana sekitar Rp 15 miliar. Demikian disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Mataram, Ir. H. Mahmuddin Tura usai menggelar pertemuan ekspose desain pembangunan pintu gerbang, Senin (2/2) di Kantor Walikota Mataram. “Anggarannya masih asumsi, untuk pintu gerbang RAB dari konsultan sekitar Rp 10 miliar dan untuk intersection prediksi sekitar Rp 5 miliar. Tapi itu masih global saja, ter-
masuk sarana prasarana lain,” jelasnya. Sarana dan prasarana lain ini seperti tempat parkir bagi warga yang ingin mengunjungi tugu yang disebutkan sebagai tugu “Selamat Datang” ini. Terkait penganggaran ini, Mahmuddin mengatakan masih dibicarakan. Walikota Mataram juga telah bertemu dengan pihak dari Dinas PU NTB. Dalam pertemuan tersebut Walikota meminta agar penganggaran pintu gerbang utama ini dianggarkan melalui Balai Jalan Nasional (BJN). “Pak Walikota minta dianggarkan pemerintah provinsi melalui BJN,” ujarnya. BJN disampaikan Mahmuddin meminta desain final dari tugu maupun intersection karena dalam waktu dekat akan dilakukan tender. “Begitu desain jadi akan ada tender,” ujarnya.
Anggaran dari Pemkot Mataram sendiri untuk pembebasan lahan. Di sekitar lokasi pembangunan pintu gerbang itu akan ada pembebasan lahan karena pembangunan bundaran di intersection akan melebar. “Itu (pembebasan lahan) dibiayai Pemkot Mataram,” ujarnya. Di tengah bundaran itu nantinya akan dibangun tugu. Terkait desain tugu maupun intersection ini, Mahmuddin mengatakan dikerjakan oleh Bappeda Kota Mataram yang bekerja sama dengan konsultan. Saat ini desain ini masih dalam tahap penyempurnaan dengan mengakomodir masukan dari Walikota, Pemprov NTB, maupun para tokoh budaya. Pintu gerbang utama ini disampaikan Mahmuddin akan bercirikan budaya lokal. (ynt)
Diskoperindag Klaim Harga Elpiji Mulai Normal Mataram (Suara NTB) Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Mataram, mengklaim harga gas elpiji 3 kilogram mengalami penurunan atau normal seperti biasa. Hal itu menyusul setelah adanya operasi pasar yang digelar beberapa waktu lalu. Kepala Diskoperindag Kota Mataram, Wartan, SH, MH menegaskan, harga elpiji 3 kilogram sudah mulai normal, karena imbas dari dilakukannya operasi pasar bersama seluruh agen elpiji di Kota Mataram. Normalnya harga itu diketahui karena sudah turun langsung memantau di lapangan. “Ah, siapa bilang gitu barusan saya cek dan terima laporan sudah normal kok,” klaim Wartan dikonfirmasi di Kantor Walikota Mataram, Senin (2/2). Pengecer di Karang Jangkong sebutnya, menjual LPG 3 kilogram seharga Rp 16 ribu pertabung. Artinya, ada pengaruh secara signifikan dengan digelarnya OP beberapa waktu lalu. Kendati hingga kapan harga elpiji itu bisa normal, Wartan tidak bisa memastikan hal tersebut dan pihaknya akan tetap memantau situasi harga di lapangan. Seperti diketahui Diskoperindag melakukan operasi pasar di beberapa titik di Kota Mataram dengan melibatkan camat dan lurah. Dari OP itu rata – rata dijual pertabung sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp 14.700 tapi belakang Dewan mensinyalir bahwa harga elpiji di eceran masih diatas rata – rata HET yakni kisaran Rp 18 – 20 ribu per tabung. Sebelumnya, Sekretaris Komisi II DPRD Kota Mataram,
Elpiji 3 Kilogram. Drs.HM. Noer.H.Ibrahim mengatakan, kalau memang kendala pangkalan terpaksa menjual Rp 18 ribu pertabung lantaran ongkos angkut, Noer Ibrahim mengaku pihaknya dapat memahami hal itu. Bahkan, meskipun harga Rp 18 ribu jauh di atas HET, politisi Partai Golkar ini menyebut itu harga wajar. Anggota Dewan lainnya dari fraksi PDI Perjuangan
(Suara NTB/cem)
DPRD Kota Mataram, I Wayan Wardana, SH., menyampaikan masalah kelangkaan elpiji perlu disikapi serius oleh Walikota Mataram. Kelangkaan elpiji, lanjutnya, tidak terlepas dari lemahnya pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah daerah terhadap agen-agen penyalur elpiji di dalam melakukan pendistribusian. (cem)
SUARA NTB Selasa, 3 Februari 2015
EKONOMI DAN BISNIS
Halaman 3
NTB Perbanyak Impor Karet SEBELUMNYA pelaku usaha di NTB lebih banyak mendatangkan bahan-bahan mesin pesawat dari luar negeri (impor). Tetapi belakangan, justru bahan-bahan yang berasal dari karet yang paling banyak didatangkan. “Kami tidak memantau persis bahan-bahan dari karet itu digunakan langsung untuk apa. Kami hanya menerima data dari Bea Cukai jenis barang yang masuk dan nilainya,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB, Drs. Wahyudin, MM, Senin (2/2). Untuk bulan Desember 2014 nilai impor Provinsi NTB tercatat sebesar US$ 11.971.247. Nilai ini naik 35,67 persen dibandingkan bulan November 2014 yang nilai impornya hanya sebesar US$ 8.824.087. Sementara, negara asal impor terbesar pada bulan Desember 2014 adalah Thailand senilai US$ 3.421.508 atau sebesar 28,58 persen, Jepang senilai US$ 3.297.491 atau 27,55 persen dan Cina senilai US$ 1.806.564 atau 15,09 persen. Dijabarkan, jenis barang impor Desember 2014 dengan nilai terbesar adalah karet dan barang dari karet senilai US$ 3.326.090 (27,78 persen), plastik dan barang dari plastik senilai US$ 3.281.544 (27,41 persen) dan benda-benda dari besi dan baja senilai US$ 2.255.923 (18,84 persen). Sementara untuk ekspor, nilai selama bulan Desember 2014 sebesar US$ 114.371.523. Nilai ini kata Wahyudin meningkat 149,00 persen dibandingkan dengan keadaan bulan sebelumnya yang mencapai US$ 45.931.478. Peningkatan tersebut menurutnya lebih disebabkan meningkatnya ekspor konsentrat tembaga ke Jepang yaitu senilai US$ 60.564.534 (52,95%), Korea Selatan senilai US$ 34.617.913 (30,27%) dan Cina senilai US$ 18.104.760 (15,83%). Jenis barang yang diekspor pada Desember 2014 senilai US$ 113.264.707 (99,03 persen) berupa konsentrat tembaga senilai US$ 1.016.988 (0,89 persen) berupa perhiasan/permata serta senilai US$ 49.455 (0,04 persen) berupa ikan dan udang. “Setelah sempat beberapa bulan tidak ada kegiatan, ekspor konsentrat tembaga kembali dilakukan pada bulan September 2014. Hal tersebut mendongkrak nilai ekspor Provinsi NTB yang selama beberapa bulan terakhir lebih rendah dibandingkan nilai impor,” demikian Wahyudin. (bul) Wahyudin
ROTI Masyarakat di Kelurahan Babakan, Mataram sudah banyak beralih profesi. Setelah tidak lagi memproduksi kompor, banyak di antaranya yang menjadi pengusaha roti. Bahkan penjualannyapun tersebar hingga ke seluruh kabupetan/kota di NTB. Tampak salah satu sentra pembuatan roti di Babakan.
(Suara NTB/bul)
BBM Naik
Dongkrak Keuntungan Petani NTB Mataram (Suara NTB)Kebijakan politik yang diterapkan pemerintah di akhir tahun 2014 telah berkontribusi mendongkrak Nilai Tukar Petani (NTP) di NTB. Harga BBM yang sempat naik telah membuat keuntungan cukup signifikan bagi petani, sebab harga komoditi yang dihasilkan petani ikut naik. Badan Pusat Statistik (BPS) mengukur terjadi pergeseran NTP di daerah ini hingga berada pada urutan ke 10 secara nasional. Masing-masing dirinci, pada bulan Januari 2015 tercatat Nilai Tukar Petani Padi dan Palawija (NTPP) sebesar 100,34, Nilai Tukar Petani
Hortikultura (NTPH) 100,17. Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) sebesar 109,35 “Artinya apa, keuntungan petani sudah lebih besar dari biaya yang dikeluarkan petani. Kalau biayanya 100 persen, keuntungannya sudah di atas seratus persen. Salah satu penyebabnya bisa jadi karena kebijakan kenaikan harga BBM akhir tahun yang menyebabkan harga semua komoditi naik,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS)
Provinsi NTB, Drs. Wahyudin, MM di Mataram, Senin (2/2). Hanya saja, yang masih rendah yakni Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 92,80, dan Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) 99,85. Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) yang dirinci menjadi NTP Perikanan Tangkap (NTN) tercatat 103,78 dan NTP Perikanan Budidaya (NTPi) tercatat 93,49. Secara gabungan, NTP Provinsi NTB sebesar 101,38
yang berarti, NTP bulan Januari mengalami peningkatan 1,46 persen bila dibandingkan dengan bulan Desember 2014 yang NTP-nya hanya 99,92. Peningkatan NTP yang terjadi di Provinsi NTB sekitar sebesar 1,46 persen, lain-lainnya disebabkan karena dukungan program pemerintah, di antaranya pemberian bibit gratis dan pupuk gratis, telah berkontribusi menekan biaya petani saat berproduksi. “Ini pergeseran NTP kita cukup bagus dibanding NTP selama ini yang selalu di bawah 100. Tetapi kemungkinan bisa turun lagi, kita akan pantau kembali nanti,”
demikian Wahyudin. Sementara itu, pada bulan Januari 2015, terjadi deflasi di daerah perdesaan di Provinsi NTB sebesar 0,02 persen. Deflasi disebabkan karena terjadi penurunan indeks konsumsi rumah tangga pada kelompok transportasi dan komunikasi (4,78 persen) dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau (-0,30 persen), sedangkan lima kelompok lainnya mengalami peningkatan yaitu kelompok bahan makanan (1,10 persen), sandang (0,81 persen), perumahan (0,58 persen), pendidikan, rekreasi dan olahraga (0,16 persen) dan kelompok kesehatan (0,13 persen). (bul)
(Suara NTB/bul)
Krida Serahkan Hadiah Mobil dan Motor Mataram (Suara NTB)Dua unit mobil Toyota Agya dan delapan unit Honda Beat dibagi-bagi Krida. Hadiah ini setelah dilakukan penarikan kupon undian dari pembelian semua jenis sepeda motor Honda di Krida periode akhir tahun 2014 lalu. Selain itu, masing-masing pemenang undian dari masing-masing Kabupaten/Kota di NTB juga mendapatkan hadiah 31 televisi LED 32 inch. “Ini sebagai penghargaan Krida Honda kepada konsumen, sekaligus 41 tahun keberadaan Krida,” kata Manajer Operasional Krida Mataram, Rastika. Penarikan undian dilaksanakan Senin (2/2) kemarin di Krida Pejanggik, Cakranega Mataram. Disaksikan oleh
pihak Notaris, Kepolisian, dan Depsos dan beberapa konsumen yang diundang. Untuk hadiah utama dua unit Toyota Agya, muncul namanya Hanan dari Kabupaten Bima dan Sri Wahyuni Aini dari Gunung Sari Lombok Barat. Menurut Rastika kebetulan hasil undiannya sangat adil karena konsumen dari pulau Sumbawa mendapatkan hadiah utama satu unit dan konsumen dari Pulau Lombok juga demikian. “Sangat kebetulan hadiahnya merata tersebar. Selanjutnya kita sedang buatkan program yang lebih spektakuler,” katanya usai acara. Bagi-bagi hadiah ini sebagai tanda penghormatan sekaligus penghargaan kepada konsumen atas kepercayaan-
(Suara NTB/bul)
PEMENANG 8UNDIAN - Manajemen Krida Honda bersama beberapa pemenang undian. nya membeli produk Honda di Krida. Tidak ada ruginya menurutnya, karena selain produk Honda yang memang unggul. Untuk selanjutnya, Honda juga akan kembali menelurkan produk berteknologi tinggi. Produk terbaru yang akan diluncurkan kedepan telah mempertimbangkan keamanan dan kenyamanan bagi penggunanya, baik sebelum digunakan, saat digunakan dan setelah digunakan. “Misalnya kalau parkir kita dapat memantau posisi kendaraan, tingkat pengamanan kendaraan agar terhindar dari pencurian, serta sangat irit. Semuanya menggunakan teknologi terbaru. Pokoknya tidak rugi beli Honda di Krida. (bul)
RUPA-RUPA
Ombudsman Terima Pengaduan Layanan Pajak Mataram (Suara NTB) Ombudsman Provinsi NTB mulai menerima laporan atas pelayanan pajak. Atas laporan tersebut, Ombudsmanpun meneruskan laporan tersebut ke Dirjen Pajak, dan Kanwil Pajak DSP Nusra. “Laporannya, ada pengusaha yang ditolak permohonan PKP (Pengusaha Kena Pajak)nya, ini yang kami tindaklanjuti,” kata Asisten Bidang Pencegahan, M. Rasyid Rido di Mataram, Senin (2/2). Laporan pengaduan ini datang dari pelapor yang mengajukan PKP ke Kantor Pajak Pratama (KPP) Mataram Timur. Menurut Rido, keluhannya pengusaha yang tidak disebut identitasnya itu disebut merasa dirugikan atas tidak transparansinya pelayanan pajak. Kerugian lantaran pengusaha yang dimaksud, akan mengimpor jenis barang alat kesehatan yang sangat dibutuhkan. Persyaratan untuk mendatangkan barang ini, dijelaskan berdasarkan laporan tersebut harus mengajukan bahwa penerima barang
02/02/2015
(Suara NTB/bul)
M. Rasyid Rido
sudah PKP. Dari sisi ekonomi, Rido menjelaskan pengusaha yang bersangkutan sangat dirugikan karena tidak dapat mendatangkan barang dan memanfaatkannya untuk kepentingan bisnis. Si pelapor, lanjutnya siap akan membayar administrasi jika memang ketentuannya harus bayar. Tetapi tidak ada kejelasan dari pihak pajak, sehingga keluhan ini disampaikan langsung ke Ombudsman. “Sebenarnya ini tinggal
transparansi saja, kita coba masuk melihat dari semua sisi sehingga apapun prosesnya, harus clean and clear,” demikian Rido. Jika memang pihak pajak menolak, harus ada penjelasan, jika memang diiyakan, apa syarat-syarat yang harus dipenuhinya. Itu keinginan dari pelapor menurutnya. Sebab jika ini masuk di barang-barang yang sifatnya strategis, biasanya apapun layanan akan dipermudah. Tahun 2014 lalu, Ombudsman telah menerima tiga sampai empat pengaduan. Jenis pengaduan tersebut beragam. Untuk mendukung penyelenggara layanan untuk memberikan pelayanan yang maksimal. Ombudsman menurutnya tetap akan mengawal apapun laporan yang masuk ke meja Ombudsman. “Kalau memang itu syaratnya harus dipenuhi pelapor, kami akan berikan pemahaman kepada pelapor. Kalau itu kekeliruannya ada pada pihak yang terlapor, ini kami juga akan komunikasikan,” demikian Rido. (bul)
SUARA NTB Selasa, 3 Februari 2015
SUARA PULAU LOMBOK
Halaman 4
(Suara NTB/rus)
INDAH DAN ALAMI - Lombok Timur memiliki banyak potensi wisata alam yang belum digarap maksimal. Misalnya Pantai Cemara di bagian selatan ini membutuhkan perhatian serius dari pemerintah daerah untuk mengelolanya.
Sumur Bor di Gili Membahayakan
Bangun Rumah Sakit Dhuafa PEMKAB Lombok Timur akan membangun rumah sakit khusus untuk para dhuafa. Rumah sakit ini nantinya akan menjadi rumah sakit rujukan bagi masyarakat miskin Lotim. Demikian disampaikan kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Lotim H. Suroto, SKM, MKes, saat menjadi Inspektur Upacara dalam apel awal bulan di Lapangan GOR Selaparang Selong, Senin (2/2). (Suara NTB/dok) Terwujudnya pembanH. Suroto gunan rumah sakit dhuafa, ujarnya, merupakan bentuk kepedulian Pemkab Lotim terhadap masyarakat tidak mampu. Masyarakat tidak mampu berhak mendapatkan pelayanan kesehatan mendasar dengan lebih baik. Langkah itu pun mewujudkan pelayanan kesehatan masyarakat yang optimal Selain mendirikan Rumah Sakit untuk orang tidak mampu itu, Dinas Kesehatan juga berupaya menghilangkan hambatan pembiayaan yang selama ini dialami masyarakat miskin untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang terjangkau dan bermutu. Disebutnya, masyarakat Lombok Timur yang menerima bantuan iuran (PBI) dan Jamkesda NTB mencapai 649.035 jiwa atau 55,75 persen dari jumlah penduduk. Cakupan kepesertaan jaminan kesehatan nasional akan terus diperluas sehingga pada tahun 2019 diharapkan semua penduduk sudah tercakup. Menyinggung RSU Soedjono Selong, Suroto menegaskan, unit layanan kesehatan tersebut sudah berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dengan katagori penuh sejak tahun 2012. RSU itu sudah dilengkapi sarana dan prasarana yang memadai, dan saat ini didukung dengan 16 dokter spesialis, 31 dokter umum, 277 perawat dan bidan serta tenaga teknis lainnya, dan memiliki 294 tempat tidur. Selama tahun 2014 RSU itu telah melayani 83.205 pasien rawat jalan di 12 unit Poliklinik termasuk salah satu poliklinik yakni Poli khusus Lansia, pasien rawat inap sebanyak 22.845 pasien, dengan rincian 18.166 pasien BPJS dan pasien umum 4.679. Sedangkan pada tahun 2015 akan meningkatkan pelayanan berupa pelayanan haemodialisa atau cuci darahp Pelayanan ICU dan pelayanan endoscopy, juga akan menambah beberapa peralatan untuk pembangunan bedah sentral. LombokTimur tidak kurang dari 25.000 bayi lahir setiap tahun, padahal pasangan usia subur (PUS) ikut ber-KB, dan hanya 30 persen PUS atau 80.000 yang belum ber KB dengan berbagai alasan. Peserta KB umumnya memilih cara suntik KB, pil dan kondom yang angka drop-outnya tinggi karena relatif sulit diawasi. Yang menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) seperti IUD, Implant, MOW dan MOP masih sangat terbatas. Peserta KB seluruhnya 97 persen terdiri dari kaum perempuan dan hanya 3 persen yang laki-laki. Diharapkan pengguna MKJP ke depan semakin banyak dan kaum laki-laki juga tidak merasa risih untuk menjadi akseptor. (rus)
Bupati Isyaratkan Lakukan Penertiban “Sumur bor memang tidak boleh, apalagi di 3 Gili. Jadi itu harus ditertibkan agar tidak berdampak negatif bagi kelangsungan pulau kecil,” tegas Djohan Sjamsu, usai sidang paripurna, Senin (2/2). Ia menjelaskan, Pemda KLU sudah menempuh sejumlah upaya untuk mengoptimalkan pelayanan air bersih ke kawasan wisata 3 Gili secara merata. Pada tahap awal, Pemda melalui Perusda (PDAM KLU) telah memasang jaringan ke pulau. Hanya saja, jaringan yang ada baru merambah Gili Air. Kendati demikian, ia mendesak ja-
jarannya agar mengawal pemanfaatan air bersih di kalangan hotel dan restoran di Gili Air untuk beralih menjadi pelanggan PDAM. Djohan menegaskan agar seluruh jajaran Pemda KLU, segera bertindak melakukan kontrol pemanfaatan air melalui sumur bor di Gili Air yang yang memiliki akses PDAM. Demikian pula dengan keberadaan PT. BAL yang disinyalir melanggar izin yang diberikan. BAL dalam izinnya mengajukan untuk penyulingan, namun praktiknya diduga turut menggunakan sumur bor. “Saya akan minta untuk
mendata hotel-hotel mana saja yang menggunakan sumur bor. Tiga Gili itu pulau kecil, kalau dibiarkan terus, sumur bor ini akan mengancam,” tegasnya lagi. Djohan lantas menyindir aparaturnya yang ada di tataran SKPD, agar lebih jeli melihat dan mengawasi aktivitas lapangan para pengelola hotel. MenurutH. Djohan Sjamsu (Suara NTB/dok)
BPPD, Bagian Penting dari Pembangunan Daerah Selong (Suara NTB) Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) mulai menyusun rencana strategis kegiatan promosi pariwisata. BPPD merupakan bagian penting dari kegiatan pembangunan daerah, khususnya di sektor pariwisata. “BBPD ini kan lahir sebagai bagian penting pembangunan daerah,” kata Ketua BPPD Lotim, Widiyanto, S.Sos dalam rapat dengan jajaran anggota BPPD Lotim di Selong, Senin (2/2). Bersama dengan seluruh jajaran pengu-
rus BPPD, konsep pembangunan pariwisata itu dikonsolidasikan. Menurutnya, pariwiasta ke depan harus bisa berkembang lebih baik. Utamanya dalam memberikan nilai tambah bagi pembangunan perekonomian masyarakat Lotim. Pembangunan sektor pariwisata yang diusung BPPD ini sejalan dengan arah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Lotim. BPPD, menurutnya, adalah mitra badan dari Disbudpar. Karenanya, pembangunan pariwisata yang ada di Kabu-
Menurun, Angka Kekerasan pada Anak di Lotim Selong (Suara NTB) – Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) mencatat angka kekerasan pada perempuan dan anak sekarang ini sudah mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, terhitung sejak tahun 2011 silam, angka kekerasan perempuan dan anak sudah mengalami penurunan. “Pada tahun 2013 angka kekerasan pada perempuan dan anak sebanyak 261 kasus. Sedangkan, pada tahun 2014 terdapat 221 kasus dan penurunan itu terjadi sejak tahun 2011 hingga sekarang terus menurun,” terang Kasubid Perlindungan Perempuan dan Anak pada P2TP2A Lotim, Serkapudin, S.Sos, MM, Senin, (2/2). Meski demikian, pihak P2TP2A terus melakukan sosialisasi di tingkat kecamatan guna memberi pemahaman kepada masyarakat. Diakuinya, selama di tahun 2015 pihak P2TP2A sudah melakukan sosialisasi di 10 kecamatan di Lotim. Menurutnya, persentase angka kekerasan pada anak didominasi Kecamatan Pringgabaya dan KDRT didominasi Kecamatan Selong. “Dalam menangani kasus ini, kita bermitra dengan polisi, rumah sakit, Dikes. Intinya kita saling lapor bila ada kasus seperti ini,”terangnya. Sehingga, pihak P2TP2A sangat berharap kepada masyarakat untuk lebih memberanikan diri melapor ke pihak-pihak terkait yang membidangi tentang kekerasan pada anak. Supaya, kasus yang dialami cepat tertangani. “Kita berharap setiap kejadian itu dilaporkan langsung oleh masyarakat,”harapnya. Ia menambahkan, terkait dengan masyarakat yang takut melaporkan kejadian-kejadian seperti itu, karena tidak memahami hukum. Pihak P2TP2A sudah memiliki lembaga hukum. “Kita sudah siapkan lembaga hukum, jadi masyarakat gak usah takut jika ada kejadian seperti itu menimpanya. Karena itu sudah sesuai dengan Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang perlindungan korban kekerasan perempuan dan anak dan korban tindak pidana perdagangan orang,”tegasnya. (yon)
nya, ketika izin dalam bentuk apapun telah diterbitkan maka harus diikuti oleh pengawasan berkala di lapangan. “SKPD itu jangan hanya memberi izin di atas meja, tapi turun lapangan, lihat lokasi apakah operasionalnya sesuai izin atau tidak. Jangan izinnya saja dikeluarkan, tapi tidak pernah melihat seperti apa aktivitasnya,” ujar Djohan. Mengingat aktivitas pengambilan air dari sumur bor di 3 Gili sangat riskan, ia pun mengambil kebijakan langsung untuk meminta jajarannya menutup seluruh sumur bor yang ada di perhotelan 3 Gili. Sebab jika tidak, sumur itu dalam jangka panjang akan mengancam kelestarian dan eksistensi 3 Gili. (ari)
Tanjung (Suara NTB) Bupati Kabupaten Lombok Utara (KLU) H. Djohan Sjamsu, SH, mengisyaratkan dilakukannya penertiban terhadap pemanfaatan sumur bor di 3 pulau kecil, Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan. Menurutnya, selain ilegal, penggunaan sumur artesis itu juga membahayakan bagi lingkungan pulau kecil.
(Suara NTB/rus)
RAPAT - Pengurus BPPD Lotim menggelar rapat, Senin (2/2). Mereka bertekad menjadikan pariwisata Lotim harus lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
paten Lotim harus mengacu pada garis besar pembangunan Lotim sebagaimana tertuang Rencana Kerja Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Lotim. Dalam hal ini, ujarnya, BPPD ingin memberikan kontribusi melalui aspek pariwisata. Bantu pemerintah wujudkan visi pembanguann daerah. Dalam agenda rapat, BPPD Lotim ini tahun 2015 ini segera mempersiapkan sekretariat yang akan menjadi pusat informasi pariwisata. Pemerintah daerah dibawah kepemimpinan Bupati Ali Bin Dachlan dan Wakil Bupati H. Haerul Warisin memiliki komitmen yang cukup besar terhadap pembangunan pariwisata. Kabupaten Lotim terbilang sebagai daerah yang sudah cukup terkenal dengan keindahan alam yang memukau. BPPD sebagai garda terdepan dalam kegiatan promosi akan melakukan gebrakan promosi pariwisata yang diharap bisa memberikan multi player effect. Masyarakat Lotim tidak menjadi penonton. Akan tetapi bisa bergerak dinamis seiring dengan pertumbuhan pariwisata. (rus)
Distannak Lotim Tegaskan Pupuk Tidak Pernah Langka Selong (Suara NTB) Pupuk di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) sebenarnya tidak pernah langka. Sebutan adanya kelangkaan pupuk di tingkat petani itu tidak benar. Beberapa hari terakhir pupuk justru sudah terdistribusi ke tingkat petani. Namun, adanya kendala teknis saat kapal pengangkut bersandar di Lembar beberapa waktu lalu membuat proses distribusi sempat terlambat. Demikian disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distannak) Lotim, Zaini melalui Kepala Seksi di Perlindungan Tanaman Pertanian Kamaludin di Selong, Senin (2/2). Menurutnya, kuota pupuk tahun 2015 ini untuk jenis urea sebesar 32.500 ton, SP36 sebanyak 5.500 ton, ZA sebanyak 4.650, NPK sebanyak 9.500 ton dan organik 5 ribu ton. ‘’Jika petani menggunakan pupuk secara berimbang, maka tidak akan terjadi persoalan kelangkaan pu-
puk,’’ terangnya. Adanya informasi ada pupuk jatah Lotim yang diduga dibawa ke kabupaten lain, Distannak Lotim membantahnya. Malahan, ujarnya, ada pupuk dari kabupaten lain yang justru datang secara gelap ke Lotim. Alasannya, tingkat ketergantungan petani Lotim terhadap pupuk utamanya jenis urea ini sangat tinggi. Di mana, saat pemupukan tiba, petani Lotim rela membayar dengan harga lebih mahal melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET). Pada musim tanam tahun 2015 ini, kebutuhan petani Lotim terhadap pupuk cukup tinggi. Seperti petani di kawasan selatan yang notabenenya sebagian besar lahan pertanian merupakan tadah hujan. Menyikapi hal itu Distannak Lotim sudah mengimbau jauh hari sebelum masuk musim tanam, Desember 2014 lalu agar para pengecer segera melakukan pene-
busan pupuk. Saran itu disampaikan untuk mengantisipasi agar tidak terjadi gejolak dari masyarakat terhadap dugaan pupuk langka. Distannak Lotim juga sudah melayangkan surat kepada perusahaan Pupuk Kalimantan Timur (PKT) agar bisa merealisasikan permintaan distributor 100 persen. Hanya saja, karena kendala teknis di pelabuhan membuat terhambat. Seperti kejadian kapal pembawa pupuk 4,500 ton beberapa waktu lalu. Namun setelah ditindaklanjuti kapal tersebut sudah bongkar dan menyusul saat ini 2.500 ton sudah siap bersandar lagi di Pelabuhan Lembar. Distributor dari Pringabaya, H. Saleh Umar menambahkan penyebab kelangkaan pupuk, karena petani masih cenderung menggunakan pupuk urea. Seperti di Pringgabaya, jatah pupuk urea sebanyak 3 ribu ton, namun kebutuhan capai 6 ribu ton. (rus)
Dugaan Pelanggaran Amarsvati
Pembangunan Hotel Harus Dihentikan Sementara Tanjung (Suara NTB) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Nusantara Parliement Watch (NPW) Lombok Utara dan Pemuda Ka’bah KLU, mendesak Pemda KLU dan Manajemen Amarsvati menghentikan sementara pembangunan Hotel Amarsvati di kawasan Malimbu. Kedua lembaga masyarakat ini menuntut adanya jaminan dan kepastian tukar guling SD dan pembangunan SD diselesaikan lebih dulu. Sebaliknya terkait RTRW yang mengatur penggunaan sempadan pantai, keduanya juga mendesak agar Pemprov NTB lebih tegas, serta jaminan adanya akses masuk publik ke kawasan wisata. “Kami menuntut supaya Pemda dan manajemen hotel untuk memprioritaskan SD setempat. Tukar guling lahan SD seperti apa, dan bangunan SD seharusnya dibangun lebih dulu sebelum membangun hotel,” kata Sekretaris NPW KLU, Adam Tarpi’in, kepada wartawan Senin (2/2). Ia menjelaskan, aktivitas pembangunan hotel akan sangat mengganggu aktivitas belajar siswa SD yang berada tidak jauh dari lokasi hotel. Oleh karena itu, SD harus diselesaikan lebih dulu. Menurutnya kepentingan publik terkait lahan dan gedung SD yang baru harus memiliki rencana di awal investasi. Bahkan bila perlu, perusahaan harus menunjukkan bukti sertifikat yang menunjukkan ganti rugi lahan untuk selanjutnya diserahkan ke Bagian Aset di Dispenda KLU. “Harus ada jaminan sertifikat lahan yang menunjukkan komitmen perusahaan sudah menyelesaikan ganti rugi lahan milik SD,”cetus Adam. Terpisah, Ketua Pemuda Ka’bah KLU, Hendri, menilai harus ada jaminan space public terkait keberadaan hotel. Ia menolak dengan keberadaan hotel justru akan membatasi ruang gerak masyarakat untuk memperoleh akses ke Pantai Malimbu di depan hotel Amarsvati. “Jangan sampai hotel yang ada justru membatasi akses masyarakat. Kalau itu terjadi, kami tegas akan menolak,” tegasnya. Lapor ke DPR RI Tidak hanya itu, Hendri yang kini menjabat sebagai Tenaga Ahli Komisi IX DPR RI dan kerap turun bersama anggota DPR RI, Hj. Ermalena, M.Hs., menyebut akan segera melaporkan situasi ini ke Komisi IX DPR RI. Ia bahkan memberi stressing, agar Komisi IX nantinya turut memantau aktivitas pembangunan seluruh hotel di KLU. “Kami upayakan informasi ini akan masuk ke Komisi IX untuk ditindaklanjuti,” cetusnya. Terpisah, Bupati KLU, H. Djohan Sjamsu, SH., mengakui adanya aspirasi masyarakat terkait keberadaan tukar guling SD. Menurutnya, masyarakat menginginkan agar sekolah dibangun lebih dekat ke perkampungan padat penduduk. “Memang masyarakat menghendaki sekolah yang baru, tidak dibangun di sebelah jalan, tapi dekat kampung. Kalau harus seberang jalan bahaya bagi anak-anak, tapi kalau dipindah dekat kampung, akan lebih aman bagi anak-anak,” sebutnya. Terkait dugaan pembangunan di sempadan pantai, bupati sedikit membela. Baginya pembangunan hotel- hotel yang ada sejauh ini terindikasi banyak yang melanggar sempadan pantai. Itu pula yang membuatnya ingin merubah Perda RTRW, yang mengatur jarak sempadan pantai dari 100 meter ke 35 meter seperti perubahan yang dilakukan Pemprov NTB. “Kalau kita berpatokan pada 100 meter, tentu habis hotel-hotel di 3 Gili itu. Kita harus objektif, karena dengan aturan 100 meter tentu tidak akan ada investor yang mau berinvestasi,” tandasnya. (ari)
SUARA NTB Selasa, 3 Februari 2015
SUARA PULAU LOMBOK
Halaman 5
Bupati Lobar Minta Pembangunan Vila Dihentikan Giri Menang (Suara NTB) Maraknya pembangunan vila yang tak mengantongi izin dan melanggar aturan di sejumlah kecamatan di Lombok Barat (Lobar) menjadi perhatian serius Bupati Lobar, Dr. H. Zaini Arony. Senin (2/2), bupati turun melakukan inspeksi mendadak ke Sekotong untuk melihat lokasi pembangunan vila. Hasilnya, bupati menemukan pembangunan vila yang diduga belum berizin dan melanggar aturan sempadan pantai. Mengetahui itu, bupati memerintahkan Kepala BPMP2T, Rusman Hadi dan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), I Nengah Sugiartha yang mendampingi untuk menghentikan sementara pembangunan vila tersebut. Kepala Satpol PP Lobar, I Nengah Sugiartha ketika turun mendampingi bupati, mengungkapkan, dari hasil turun ke Sekotong khususnya di Dusun Tawun, bupati menemukan pembangunan vila yang diduga belum berizin, bangunan ini baru pondasi tapi setelah ditanya izinnya tidak
ada. Bangunannya juga menjorok ke sempadan pantai. “Untuk itu Pak Bupati memerintahkan kami untuk pasangkan pelang, menyetop pembangunan vila itu,” terangnya. Merespons perintah bupati, ujarnya, Selasa (3/2) tim Perizinan bersama Satpol PP akan turun memasangkan plang penghentian sementara pembangunan vila. Kepala Badan Lingkunan Hidup (BLH) Lobar, H. Mulyadin menyatakan dari sekian banyak bangunan itu yang memiliki izin lingkungan sangat sedikit bahkan bisa dihitung dengan jari. Untuk itu,
Awali Event ’’Bau Nyale’’ RANGKAIAN core event Bau Nyale di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) tahun 2015, Senin (2/2), mulai dibuka. Pembukaan ini ditandai dengan lomba peresean tingkat NTB. “Tidak hanya pepadu Loteng, pepadu luar Lombok Tengah juga kita undang karena kegiatan ini terbuk untuk umum,” kata Kepala Bidang Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dis(Suara NTB/kir) budpar) Loteng, L. Sungkul. L. Sungkul Kegiatan itu sendiri kata Sungkul, akan digelar selama sepekanhngga tanggal 9 Februari yang merupakan puncak perayaan Bau Nyale dengan mengambil lokasi di Pantai Seger Kuta. “Hanya saja pada tanggal 8 nanti peresean tidak digelar. Lantaran ada kegiatan Karnaval Putri Mandalika di Kota Praya,” tambahnya. Disinggung jumlah pepadu yang akan bertarung menjadi yang terbaik, Sungkul mengaku belum bisa memastikan, karena belum ada konfirmasi pasti terkait jumlah pepadu yang akan hadir. Namun, pihak panitia sudah menyurati seluruh camat untuk membawa masing masing pepadunya. “Kita tidak konfirmasi pendaftarannya sebab kita sudah surati masing masing camat. Nanti camat inilah yang akan membawa pepadu di daerahnya. Dan, kebiasaannya setiap ada pagelaran peresean, mereka hadir tanpa diundang,” jelasnya. Menurutnya, ada dua katagori yang dilombakan, yakni katagori pemula atau amatiran dan katagori profesional atau pepadu dengan membawa nama kecamatan masing-masing. Selain menyemarakkan kegiatan Bau Nyale, kegiatan tersebut diharapkan menyedot perhatian wisatawan lokal, khususnya mancanegara. Pihak panitia sendiri juga sudah berkoordinasi dengan para pemerhati pariwisata, pelaku pariwisata, maupun PHRI, pramuwisata dan lainnya untuk mempromosikan kegiatan tersebut. “Jadi dengan kegiatan ini, juga untuk mempromosikan tradisi budaya masyarakat Loteng. Bukan semata-mata menyemarakkan Bau Nyale. Dengan begitu, angka kunjungan wisatawan ke depan bisa semakin meningkat,” harapnya. (kir)
Banyak Dikeluhkan Masyarakat
Kualitas Pelayanan RSUD Praya Disorot Dewan Praya (Suara NTB) Kualitas pelayanan yang diberikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya, mendapat sorotan tajam dari kalangan DPRD Kabupaten Lombok Tengah (Loteng). Menyusul masih banyaknya keluhan yang dilayangkan oleh masyarakat. Perihal kualitas pelayanan rumah sakit yang masih jauh dari apa yang diharapkan. Saat menyampaikan laporan hasil reses, anggota Dewan Loteng, Jayanti SIP, pada sidang paripurna DPRD Loteng, Senin (2/2), mengungkapkan, masyarakat sering kali kecewa, khususnya terkait kualitas pelayanan RSUD Praya yang masih belum maksimal dirasakan oleh masyarakat, baik itu dari sisi kualitas pelayanan oleh tenaga medis maupun dalam hal kualitas layanan dari sisi fasilitas pendukung. ‘’Sebut saja, terkait listrik. Dimana RSUD Praya kerap kali mengalami pemadaman listrik. Sehingga berpengaruh pada kualitas pelayanan yang diberikan,’’ kritiknya. Meski pihak rumah sakit sudah menyiapkan genset, namun genset tersebut justru tidak bisa digunakan. “Termasuk fasilitas layanan kamar bagi pasien nipas (melahirkan). Sangat jauh dari memuaskan,” keluhnya. Untuk itu pihaknya mendesak kepada pengelola RSUD Praya segera memperbaiki kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Salah satu caranya dengan memperbaiki kualitas fasilitas yang tersedia. Karena bagaimanapun juga, RSUD Praya sebagai fasilitas umum milik daerah berkewajiban untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Terkait persoalan tersebut, Direktur RSUD Praya, dr. Muzakir Langkir, mengakui kualitas pelayanan yang diberikan belum maksimal. Namun bukan berarti pihaknya tinggal diam. Dalam hal ini, pihaknya melakukan upaya-upaya perbaikan terhadap kualitas pelayanan kepada masyarakat. Misalnya untuk genset saat ini sudah disiapkan mesin yang baru. Tidak hanya itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak PLN Praya supaya untuk jaringan listrik ke RSUD Praya bisa diberikan prioritas agar tidak dipadamkan ketika terjadi pemadaman listrik. Terkait ruang perawatan bagi pasien nipas, pihaknya sudah mengajukan anggaran pembangunan ruang rawat khusus pasien nipas pada APBD Loteng 2015 ini. Dan, anggaranya sendiri sudah disetujuai. Tinggal proses eksekusi saja. (kir)
BLH sedang turun melakukan penertiban izin lingkungan itu di kawasan Senggigi-Sekotong sebagai wilayah yang marak dibangun vila dan perhotelan. Pada bagian lain, Kabag Humas dan Protokoler Setda Lobar, Chandra Prayuda, menegaskan, Bupati Lobar berkunjung ke beberapa lokasi yang selama ini dikeluhkan masyarakat. Seperti ke Pelabuhan Lembar rest area yang mulai ditempat lapak PKL. Bupati melihat lapak PKL belum tertata rapi, sehingga akan dibuatkan tempat berteduh dan dilengkapi lampu. (her)
(Suara NTB/ist)
SIDAK - Bupati Lobar H. Zaini Arony bersama sejumlah pimpinan SKPD melakukan sidak ke beberapa lokasi pembangunan vila di Sekotong. Dari hasil kunjungan ke lapangan, bupati menemukan adanya pembangunan vila yang tak mengantongi izin.
DPRD Lobar Dalami Dugaan Tukar Guling Aset Tanah SMAN 1 Batulayar Giri Menang (Suara NTB) Komisi IV DPRD Lombok Barat (Lobar) sedang mendalami kejanggalan tukar guling aset Pemda seluas 1 hektar tempat berdirinya SMAN 1 Batulayar. Alasannya, proses tukar guling yang diduga dilakukan oleh oknum pejabat dengan warga ini tanpa melalui pembahasan dan persetujuan kalangan DPRD Lobar saat itu. Untuk menelusuri masalah ini, Komisi IV DPRD Lobar akan memaksimalkan kerja Pansus Aset yang telah
dibentuk. Ketua Komisi IV DPRD Lobar, H.Bahrul Fahmi, mengaku, SMAN 1 Batulayar memiliki luas 1 hektar lebih, namun faktanya setelah pihaknya bersama pihak masyarakat dan sekolah melakukan pengukuran fisik ternyata luas tanah tersebut menjadi berkurang dari 1 hektar. ‘’Jadi fisik tanah tersebut tidak sesuai dengan yang tertera di dalam sertifikat,” katanya. Informasi yang didapatnya
dari beberapa sumber menyebutkan tanah tersebut pernah ditukar guling oleh oknum pejabat pemda Lobar dengan masyarakat, namun selama dirinya duduk sebagai anggota DPRD Lobar selama 2 periode pihaknya mengaku lembaga DPRD Lobar tempatnya bekerja saat ini tidak pernah mengeluarkan rekomendasi persetujuan tukar guling atau menjual tanah tersebut. Sehingga ia menduga, proses tuakr guling lahan ini di luar prosedural, artinya melang-
Loteng Segera Miliki BNK Praya (Suara NTB) Pemkab Lombok Tengah (Loteng) menargetkan tahun ini Badan Narkotika Kabupaten (BNK) sudah terbentuk. Langkah-langkah persiapan untuk membentuk badan penanggulangan peredaran narkoba itupun sudah mulai dipersiapkan. Hal tersebut disampaikan Kabag Organisasi Setda Loteng, H. Ridwan Ma’ruf, saat dikonfirmasi Suara NTB, Senin (2/2). Ia menjelaskan, aturan hukum bagi terbentukan BNK Loteng sudah dipersiapkan dengan tujuan draf aturan pembentukan BNK tersebut diajukan ke Dewan, guna dibahasa dan disetujui. “Draf Perda pembentukan BNK Loteng sedang kita godok,” tegasnya. Jika proses persiapan berjalan lancar, maka di-
harapkan dalam pertengahan tahun ini juga aturan hukum serta struktur kelembagaan BNK Loteng sudah selesai dibahas, sehingga bisa langsung dieksekusi. “Kita berupaya secepatnya menyelesaikan pengusunan paying hukum pembentukan BNK Loteng, mumpung anggota Dewan belum begitu sibuk dengan kegiatan,” jelasnya. Diakuinya, keberadaan BNK dipandang sudah sangat mendesak bagi Loteng. Melihat perkembangan Loteng yang begitu pusat yang diikuti dengan makin maraknya peredaran narkoba di wilayah ini. Hal inilah yang menjadi dasar dibutuhkan lembaga khusus yang fokus menangani persoalan narkoba. “Dengan adanya BIL (Bandara Internasional Lombok).
Kemudian makin majunya sektor pariwisata, maka keberadaan BNK sudah sangat dibutuhkan,” ujar Ridwan. Diakuinya, membentuk BNK bukan pekerjaan mudah. Butuh dukungan secara penuh dari pemerintah daerah termasuk dari Dewan sendiri. Mengingat, untuk tahun pertama sampai tahun kelima dari kegiatan dan operasional BNK Loteng harus didukung dengan dukungan anggaran daerah, termasuk dukungan lahan untuk kantor BNK. “Jadi nanti selain dukungan dana, pemerintah juga diwajibkan menyiapkan lahan untuk lokasi pembangunan kantor BNK,” tambahnya. Di mana untuk pembangunan kantor BNK Loteng, menjadi tanggung jawab BNN sepenuhnya. (kir)
Kehadiran Pejabat Minim
Sejumlah Anggota Dewan Loteng ’’Walk Out’’ Praya (Suara NTB) Aksi walk out dilakukan sejumlah anggota DPRD Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) pada sidang paripurna Dewan dengan agenda penyampaian laporan hasil reses, Senin (2/2). Langkah itu sebagai bentuk kekecewaan para anggota Dewan, atas minimnya tingkat kehadiran pejabat lingkup Pemkab Loteng dalam kegiatan tersebut. Sebelumnya, begitu sidang paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Loteng, M. Nasip, dibuka, sejumlah anggota Dewan melakukan interupsi. Mereka meminta supaya sidang paripurna ditunda untuk sementara waktu sembari memanggil para pejabat Loteng yang belum hadir. Pasalnya, saat sidang dibuka baru beberapa pejabat dan kepala SKPD lingkup Pemkab Loteng yang hadir. Para anggota Dewan semakin kecewa. Lantaran yang mewakili unsur pimpinan daerah hanya Asisten III Setda Loteng saja. Sementara Bupati Loteng, wakil bupati termasuk Sekda Loteng tidak terlihat di ruang sidang.
Suasana sidang paripurna sempat memanas, setelah permintaan penundaan sidang paripurna tidak digubris. Alasannya, dari kehadiran anggota Dewan sudah mencukupi persyaratan. Lantaran permintaan untuk memanggil pejabat yang belum hadir serta menunda sidang tidak dipenuhi, Ketua Komisi I DPRD Loteng, M. Samsul Qomar dan beberapa anggota Dewan Loteng lainnya memilih meninggalkan ruang sidang. “Untuk apa kita hadir dan menyampaikan hasil laporan reses kalau pejabat justru tidak banyak yang hadir,” aku anggota Dewan, Legewarman. Menurutnya, kehadiran para pejabat Loteng tersebut penting, karena apa yang disampaikan oleh anggota Dewan dari masing-masing daerah pemilihan (dapil) berkaitan dengan aspirasi masyarakat, sehingga sangat penting pemangku kebijakan bisa hadir langsung mendengarkan hasil reses Dewan. “Kita khawatir kalau para pejabat tidak hadir langsung, aspirasi masyarakat tidak didengar secara langsung. Sehingga aspirasi tersebut tidak bisa sampai secara jelas,” tegasnya.
Di akhir sidang, Ketua DPRD Loteng, H. Ahmad Fuaddi, SE, mengaku kecewa atas minimnya tingkat kehadiran para pejabat Loteng. Walaupun kelihatan banyak yang hadir. Namun bukan kepala SKPD langsung, tapi banyak yang diwakili oleh bawahannya, bahkan staf SKPD bersangkutan. Menanggapi persoalan tersebut, Asisten III Sekda Loteng, H. Nursiah, S.Sos.M.Si., mengakui kalau banyak pejabat lingkup Pemkab Loteng yang diwakili. Ia pun berjanji segera melaporkan keinginan dan harapan anggota Dewan kepada pimpinan daerah, untuk disikapi. “Nanti akan kita sikapi,” tegasnya. Adapun terkait ketidak hadiran Bupati, Wabup maupun Sekda Loteng, diakuinya kalau ketika pimpinan daerah tersebut sedang ada kegiatan lain. Bupati Loteng edang mendampingi Gubernur NTB memberikan kuliah umum di Kampus IPDN. Sementara Wakil Bupati Loteng sedang sakit dan Sekda Loteng sedang ada tugas dinas di Makassar Sulawesi Selatan. (kir)
gar ketentuan. Untuk itu ia meminta pemda dalam hal ini Kantor Aset Daerah untuk menelusuri dugaan kasus ini. “Kami minta Aset Daerah untuk menelusuri kasus ini, begitu juga dengan pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) harus segera turun tangan menyelesaikan masalah ini,” harapnya. Bahrul Fahmi menganggap masalah ini bukan masalah sepele, karenanya pihaknya terus akan mendalami kasus
ini. Bahkan, jika memungkinkan pihaknya akan membentuk panitia khusus (pansus) untuk menelusuri masalah ini agar lebih leluasa. Menyangkut persoalan aset, Bupati Lobar H. Zaini Arony mengingatkan Kepala Kantor Aset dan Sekda segera menuntaskan persoalan aset, seperti dugaan penggelapan dan sengketa. Menurutnya, jika masalah tidak tuntas menjadi hambatan untuk memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian. (her)
Talut Sempadan Pantai
Pemkab Lobar ’’Deadline’’Warga Tiga Hari Giri Menang (Suara NTB) Bupati Lombok Barat (Lobar) Dr. H. Zaini Arony, MPd, memerintahkan dilakukan pembongkaran terhadap bangunan yang dibangun di sempadan pantai di Lobar, khususnya di Lembar dan Sekotong. Bupati memerintahkan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) bersama Satpol PP membongkar bangunan yang ada di sempadan pantai. “Intinya Pak Bupati memeritnahkan untuk membongkar talut yang melanggar sempadan pantai,” tegas Kepala DKP Lobar H. Subandi kepada wartawan usai inspeksi mendadak (sidak) mendampingi bupati, Senin (2/2) Diakuinya, bupati menyayangkan melihat maraknya penalutan sempadan pantai di
Tembowong yang dilakukan warga. Pasalnya, pembangunan yang melanggar sempadan pantai menjorok ke laut. “Bupati perintahkan agar kami surati pemilik bangunan. Mereka diberi waktu 3 x 24 jam untuk membongkar sendiri. Jika tidak maka tim penertiban akan membongkar,” tegas Subandi. Kepala Satpol PP Lobar I Nengah Sugiartha menyatakan siap melakukan tindakan tegas terhadap bangunan yang melanggar aturan. Namun, pihaknya masih memberikan kesempatan pemilik bangunan segera membongkar bangunan yang melanggar aturan. “Jika tidak Pak Bupati meminta kepada kami untuk membongkarnya,” tukasnya. (her)
Pilkada Loteng
Calon ’’Incumbent’’ Sepi Peminat Praya (Suara NTB) Berstatus sebagai calon incumbent dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lombok Tengah (Loteng) tahun 2015 ini, nyatanya tidak membuat H.M. Suhaili FT, diminati partai politik (parpol) yang ada. Bahkan, sosok Bupati Loteng ini, terkesan sepi peminat. Termasuk dari parpol-parpol pendukung pada Pilkada 2010 lalu yang justru sudah menyatakan tidak akan mendukungnya kembali. Sebut saja, PDI Perjuangan yang sudah lebih dulu mencabut dukungannya pada tahun 2013 lalu. Kemudian ada juga Partai Bulan Bintang (PBB) yang sudah menegaskan bakal mendukung kandidat lain. Begitu pula dengan PKS lebih memilih mendorong kadernya maju pada Pilkada mendatang. “Kalau kita kemungkinan akan mendorong kandidat lain. Ketimbang mendukung kembali calon incumbent,” ungkap anggota DPRD Loteng asal PBB, Legewarman, Senin (2/2). Namun ia mengaku semua kemungkinan masih bisa berubah, karena PBB sampai saat ini belum menentukan kandidat mana yang akan diusung. Adanya kondisi tersebut, hanya Partai Golkar yang sudah memastikan bakal mengusung calon incumbent. Alasannya, H.M. Suhaili FT, masih tercatat
sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Loteng. Di satu sisi, Partai Golkar justru terancam tidak bisa ikut dalam pilkada mendatang, karena persoalan dualisme kepemimimpinan di tingkat pusat. Di satu sisi, ada beberapa parpol yang disebut-sebut sudah menjalan komunikasi dengan partai beringin, untuk berkoalisi. Di antaranya Partai Gerindra. Namun terakhir, sikap Partai Gerindra belum pasti. Apakah akan jadi membangun koalisi dengan Partai Golkar atau tidak? “Masalah peluang Partai Gerindra berkoalisi dengan Partai Golkar belum pasti sampai sekarang ini,” sebut Ketua Fraksi Partai Gerindra, Muhalip. Menurutnya, informasi yang menyebutkan kalau Partai Gerindra telah membuat kesepakatan koalisi dengan Partai Golkar belum bisa dipastikan kebenarannya. Karena sampai saat ini, Partai Gerindra belum menentukan sikap. Lagi pula, terkait sikap dalam pilkada, Partai Gerindra masih harus berkonsultasi dengan pengurus pusat. Sebelumnya, Bupati Loteng, H.M. Suhaili FT, mengaku kalau Partai Golkar sudah menyiapkan beberapa rencana cadangan. Baik itu untuk mengantisipasi kalau Partai Golkar tidak bisa ikut dalam pilkada maupun hal yang lain. (kir)
SUARA NTB Selasa, 3 Februari 2015
KSB Konsultasikan Bantuan Pendidikan Mahasiswa ke BPK Taliwang (Suara NTB) Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dan Komisi I DPRD setempat telah mengkonsultasikan terkait kelanjutan program Bantuan Dana Pendidikan (BDP) bagi mahasiswa ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) NTB. Terutama seputar tuntutan mahasiswa luar daerah yang menginginkan agar diberikan jatah sama dengan mahasiswa lokal setelah mereka mengantongi Kartu Tanda Penduduk (KTP) KSB. “Bersama Komisi I, kita sudah konsultasi ke BPK NTB tanggal 23 Januari lalu soal subsidi untuk mahasiswa itu. Dan kita konsultasikan juga soal tuntutan mahasiswa luar daerah itu,” jelas kepala Dinas Dikbudpora KSB, Drs. Mukhlis kepada media ini, Senin (2/2). Tapi Mukhlis masih enggan memaparkan hasilnya. Menurut dia, semua informasi seputar hasil konsultasi ke BPK harus disampaikan secara bersama dengan Komisi I selaku mitra kerja dinas di legislatif. “Yang paling tepat lebih dulu menyampaikannya saya rasa Komisi I soal hasil dari BPK itu. Karena informasinya banyak seputar pengawasan,” paparnya. Soal tuntutan mahasiswa luar daerah yang menginginkan diberikan subsidi sama dengan mahasiswa lokal setelah tercatat sebagai warga KSB yang ditandai dengan kepemilikan KTP. Dinas Dikbudpora sebelumnya telah dipanggil oleh Komisi I untuk mengklarifikasinya. Dalam pertemuan rapat dengar pendapat (RDP) itu, Dinas Dikbudpora mengakui adanya tuntutan tersebut dan berharap agar legislatif memenuhinya sesuai dengan ketentuan dan kemampuan anggaran daerah. “Kami berharap bisa (subsidi sama dengan mahasiswa lokal). Tapi tentu harus disepakati dulu antara eksekutif dan legislatif dalam hal ini dukungan Komisi I,” ujarnya. Karenanya ia berharap Komisi I memberikan dukungan yang sama, sehingga para mahasiswa luar daerah yang saat ini sudah tercatat sebagai warga KSB yang ditandai dengan ber-KTP KSB dapat memperoleh dana program BDP sama dengan para mahasiswa lokal. “Kita tunggu saja seperti apa sikap Komisi I. Karena bagi kami bolanya ada di Komisi I. Kalau mereka mendukung seperti harapan kami, maka harapan mahasiswa bisa dipenuhi,” pungkasnya. Saat ini ratusan mahasiswa luar daerah tengah menjalani studi di KSB dan menuntut agar dalam menerima dana program BPD disamakan dengan mahasiswa lokal. Alasan mereka sederhana, ketentuan sebagai mahasiswa KSB telah mereka penuhi yang ditandai dengan kepemilikan KTP setempat. (bug)
SUARA PULAU SUMBAWA
Malu Menjanda, Berpikir Buang Malu ke Negeri Jiran Cinta. Metamorfosa yang menggelapkan mata dan mengantarkan seseorang berpikir tentang kebahagiaan. Tak jarang sepasang kekasih memilih nikah di usia muda dengan alasan cinta. Cinta yang mendatangkan gunung emas, cinta pula yang memberikan rasa pahit. FITRIANTI (20), warga Desa Labuhan Lalar, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, terlihat tidak sedikitpun bergairah. Tangannya yang mulai terasa kasar serta kulitnya tak lagi terawat, kini terpaksa harus menanggung beban mental dan psikologis yang amat berat bagi seorang perempuan. Pasalnya, di usianya yang terhitung masih muda harus mengemban status sosial sebagai seorang janda. Sesekali Fit, sapaan akrabnya menundukan kepala dan meremas baju tidur (piyama) yang dikenakan ketika menceritakan kisah pahit hidupnya. Tak menyangka seorang lelaki yang diharapkan memberikan kebahagian meninggalkannya ketika masih mengandung. Miris dan sakit, itu yang dirasakan perempuan kelahiran 1995 silam. Tapi dirinya tidak bisa berbuat apa – apa, karena tidak mampu melawan pahitnya cinta segitiga atau ditinggal menikah oleh mantan suaminya. “Pas saya hamil tujuh bulan, saya ditinggal nikah sama mantan suami. Dia
nikah sama pacarnya yang baru pulang dari Saudi,” ucap Fit dengan nada lirih. Kala itu, ia sempat ingin memberontak bahkan tidak menginginkan anak yang dikandungnya lahir. Bukan tanpa alasan ia ingin melakukan itu. Tak ada yang diharapkan dan kepada siapa yang mengadu, setelah kedua orangtuanya mengusir dirinya ketika memilih menikah dengan mantan suaminya. Lantas, ia kembali sadar dan berlapang dada dengan apa yang dialami dan dirasakan. Pasca melahirkan, ia sempat berpikir membuang malu untuk menjadi TKW Negeri Jiran. Tetapi, ia tidak rela meninggalkan putrinya. Dengan kondisi keluarga dan hidup pas – pasan, ia terpaksa memilih bekerja di salah satu rumah makan di Taliwang. Disesalkan, di tengah kesibukannya mengurus anaknya, ia harus bekerja dari sore hingga pagi hari. Melayani pelanggan baru pulang dari kafe dalam kondisi mabuk menjadi rutinitas setiap harinya. Tak jarang, ia menda-
patkan perilaku kasar bahkan dirayu oleh pelanggan yang mabuk. “Sempat di colek – colek dan ngajak yang tidak. Kadang saya sakit hati,” kenangnya. Pekerjaan sebagai pelayan kafe dilakoni Fit semata – mata untuk membelikan susu untuk putrinya. Gaji Rp 750 ribu per bulan dan bekerja dari sore sampai malam serta mendapatkan perlakuan tidak enak dari pengunjung, dinilai sesuatu yang sangat berat dijalani. Sempat ia berpikir menyudahi pekerjaannya itu, tetapi kebutuhan ekonomi terus mendekapnya. Apakah tidak ada keinginan untuk menikah lagi? Keinginan menikah pasti ada, tetapi semenjak mendapatkan perilaku kasar dari mantan suaminya, membuatnya memilih untuk hidup sendiri serta mengurusi anaknya. Tetapi ia tidak bisa memungkiri hingga kapan status sosialnya itu dilepas. “Keinginan nikah sih ada, tapi saya ingat pas sering dipukul suami,” katanya. Dengan nada terbata – bata, Fit saat itu kembali
mengutarakan keinginannya berangkat ke Saudi atau Malaysia. Pasalnya, anaknya sudah mulai besar dan harus sekolah. Ia tidak bisa berbuat banyak, pendidikan hanya tamat di bangku Sekolah Menengah Pertama tidak bisa menjadi modal untuk bekerja di toko atau perusahaan sekelas Newmont. Entah hingga kapan ia bertahan dan memutuskan untuk berangkat mengais rejeki ke negara luar. Hanya satu menjadi pesan Fitriani saat itu, ingin tetap
(Suara NTB/cem)
berjuang dan menyekolahkan anaknya serta tidak menginginkan anaknya mengalami nasib seperti yang dirasakan. Ia berpesan kepada gadis di Desa Labuhan Lalar khususnya dan Indonesia umumnya, jangan berpikir cepat untuk berumah tangga, karena berumah tangga bukan mainan dan sesuatu yang sakral. Ia meminta perempuan pandai mencari pasangan, karena suami tidak bekerja bisa berpotensi amarah dan cobaan besar dalam rumah tangga. (cem)
Ratusan Hektar Tanaman Terancam Mati
(Suara NTB/dok) (Suara NTB/arn)
Debitur Tuntut Pengembalian Uang Muka Perumahan
DIALOG – Para aktivis Forkots ketika diterima berdialog oleh pihak PLN Sumbawa, Senin (2/2).
Sumbawa Besar (Suara NTB) Direktur PT Abdi Bangun Samawa (ABASA), perusahaan pengembang perumahan Samawa Regency kembali berjanji akan berupaya mengembalikan uang muka perumahan dimaksud, bagi debitur yang menarik diri. Namun debitur ngotot meminta kepastian pengembalian uang yang diperkirakan kembali molor. Seperti terungkap dalam pertemuan PT. ABASA dengan ratusan debitur yang difasilitasi Kapolres Sumbawa, Senin (2/ 2), ikut dihadirkan pihak BPN, Direktur PT ABASA didampingi dua kuasa hukumnya, Suharto, S.H dan Sobaruddin, S.H. Direktur PT ABASA, Amrullah menyampaikan permohonan maafnya, karena sampai saat ini belum bisa mengembalikan uang para debitur sepeti yang telah dijanjikan sebelumnya. Namun, pihaknya kembali berjanji akan segera mengembalikan uang dimaksud. Dengan intens membuka komunikasi dengan pihak ketiga yang akan membantu pengembalian dana. Sesuai dengan komitmen, pihak ketiga berjanji yang dimaksudkannya akan mengirimkan modal ke rekening pribadinya, secara bertahap. Kalau dana tersebut sudah masuk, maka secepatnya uang debitur akan dikembalikan. Namun pihaknya tak bisa berjanji kapan uang tersebut akan masuk. Untuk itu, sambil menunggu, Amrullah menawarkan kepada para debitur tanah sebagai jaminan yang akan dibagikan kepada para debitur. Dalam hal ini, pihaknya sudah menyiapkan dana untuk pembebasan lahan. Sejumlah investor didatangkan dan telah melakukan survei di lokasi. Bahkan mereka sudah menyetorkan dana kesanggupan untuk pembangunan 4.000 unit perumahan juga ada. “Kami ingin berikan solusi terbaik. Sambil menunggu uang masuk, kita tawarkan tanah milik Direktur PT ABASA, Amrullah untuk diserahkan kepada masyarakat. Klien kami pun tetap berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan pengembalian dana,” tambah kuasa hukum Direktur PT. ABASA, Suharto, S.H. Terhadap tawaran ini, para debitur tetap ngotot meminta kepastian pengembalian uang. Bukan tanah seperti yang ditawarkan. Apalagi kalau tanah yang dijaminkan harganya masih dipertanyakan. Salah satu debitur, Hikmawan, S.H, menyatakan, pihaknya tetap menuntut sesuai perjanjian. Belum lagi kalau harga tanah yang dikavling itu belum tentu sama dengan harga uang muka yang disetorkan. “Jika memang debitur akan diberikan tanah, kami juga meminta legalitas atas tanah tersebut berupa sertifikat,” tandasnya. Kapolres Sumbawa, AKBP. Karsiman mencoba menengahi dengan menyatakan pihak perusahaan sudah berniat baik dengan berjanji mengembalikan uang muka debitur. Dengan tanah sebagai jaminan. Selama proses perjanjian, Amrullah akan diamankan di Polres Sumbawa. Pihak kuasa hukumnya juga menjamin bahwa Amrullah akan tetap proaktif. Mengingat pencairan yang juga membutuhkan waktu. Bahkan Kapolres juga sudah mendapatkan informasi dari pihak penjamin yang akan mengirimkan dana tersebut kepada perusahaan. Sehingga bisa langsung dikembalikan kepada debitur yang hendak menarik diri. Para debitur pun akhirnya bisa memahami hal tersebut dan sepakat tetap menunggu pengembalian dana dari Direktur PT ABASA. (arn)
PLN Sumbawa Didemo
(Suara NTB/arn)
Fitrianti
Kekeringan dan Banjir
Mukhlis
UANG MUKA - Para debitur yang menuntut pengembalian uang muka rumah saat berdialog dengan Direktur PT ABASA yang difasilitasi Kapolres Sumbawa, Senin (2/2).
Halaman 6
Listrik Kerap Padam
Sumbawa Besar (Suara NTB) Forum Kota Sumbawa (Forkots) yang merupakan gabungan LSM di Sumbawa, mendemo kantor PLN Cabang Sumbawa, Senin (2/2), menyusul pemadaman listrik yang dilakukan pihak PLN. Mereka menuntut adanya sanksi terhadap pemadaman dimaksud. Beberapa pentolan Forkots, Opet Bujik, Kharil Anwar dan lainnya menyatakan, masyarakat pelanggan energi listrik di Sumbawa mengharapkan adanya regulasi tentang pemberian sanksi bagi PLN jika terjadi pemadaman listrik. Mengingat selama ini baik di kota ataupun di pedesaan kerap terjadi pemadaman secara mendadak, tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu. Bahkan tanpa alasan yang jelas sehingga dinilai merugikan pelanggan. Sementara jika pelanggan terlambat membayar tagihan rekening listrik, maka sanksinya jelas didenda. Bahkan memutus jaringan listrik di rumah. Saat mengajukan kembali menjadi pelanggan hanya menandatangani per-
janjian sepihak. Sedangkan pihak PLN hanya cukup meminta maaf jika terjadi pemadaman atau gangguan jaringan. “Jika perusahaan benar-benar profesional, semestinya tidak cukup meminta maaf. Sebab akibat pemadaman, peralatan elektronik milik pelanggan bisa rusak,” cetus Opet. Untuk itu, dalam pernyataan sikapnya Forkots meminta kepada penegak hukum untuk mengaudit investigasi pihak manajemen PLN Sumbawa agar terang. Diminta kepada eksekutif dan legislatif untuk mengambil sikap agar tidak terjadi pemadaman listrik secara terus menerus. Forkots diterima berdialog oleh sejumlah pimpinan PLN, Asmen Jaringan, Hengki Purbo, Asmen Pembangkit, Kurnianto dan Supervisor Pelayanan Pelanggan, Bambang Kuswanto, dan pimpinan lainnya. Mereka membantah adanya permainan dalam pemadaman ini. Tetapi pemadaman dilakukan semata-mata agar tidak terjadi kerusakan mesin yang lebih parah. Makanya jadwal pemadaman diatur dan
disampaikan pemberitahuannya melalui media massa hingga pengumuman langsung ke unit terkecil, agar menjaga kondisi mesin bisa beroperasi, sambil menunggu pertengahan bulan ini normal kembali. Sosialisasi juga telah dilakukan hingga ke kecamatan di semua kantor camat. Penambahan mesin PLN sudah dilakukan sebelumnya dan sudah beroperasi. Kendalanya beban di Sumbawa Besar yang cukup tinggi hingga mencapai 16 MW. Sementara total daya mampu kita hanya 31 MW. Belum lagi sekarang beban naik sampai 20,5 MW. Makanya perlu ditambah lagi kapasitasnya. Sedangkan terkait Peraturan Dirjen Ketenagalistrikan, kompensasi bagi pelanggan jika pemadaman melebihi target waktu. Dalam hal ini, target waktu pemadaman 15 jam selama satu bulan. Jika melebihi dari waktu itu, maka akan dikompensasikan, yang besaranya menurut aturan baru sekarang bahkan mencapai 20 persen dari biaya beban. Itulah yang akan dikompensasikan di rekening bulan berikutnya. (arn)
Kelanjutan Pembangunan Rumah Adat Belum Jelas Taliwang (Suara NTB) Hingga kini kelanjutan pembangunan rumah adat milik pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) belum jelas. Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) selaku leading sector pelaksana, hingga kini belum menetapkan langkah stategis seperti apa yang akan dilakukan terhadap proyek senilai lebih dari Rp 2 miliar itu. “Kegiatannya sudah dihentikan sepenuhnya, karena kita sudah putus kontraknya dengan pelaksana,” ujar Kepala Dinas Dibudpora KSB, Drs. Mukhlis kepada media ini, Senin (2/2). Mukhlis menyatakan, terkait pemutusan kontrak proyek pembangunan rumah adat itu pihaknya telah sampaikan ke Komisi I DPRD KSB. Dalam pertemuan tersebut, dinas hanya memberikan penjelasan seputar proses pembangunan yang dilakukan oleh CV Agung Sembada yang dinyatakan telah melakukan wan prestasi (menyalahi kontrak) sehingga dilakukan pemutusan kontrak. “Soal seperti apa kelanjutannya sementara kita belum bahas. Ke
(Suara NTB/bug)
DITINGGAL – Lokasi pembangunan rumah adat yang ditinggalkan oleh rekanan pemenang tender di Taliwang. Komisi I kemarin, hanya kita sampaikan kalau sudah diputus kontrak,” tegasnya. Untuk kelanjutannya, menurut Mukhlis pihaknya masih perlu melakukan konsultasi dengan berbagai pihak. Terutama dengan DPRD mengingat setiap program kerja dan keuangan daerah harus mendapat persetujuan Dewan. “Kalau memang disetujui untuk dilanjutkan lagi, maka kita akan lanjutkan,” terangnya. Sebelumnya anggota Komisi I DPRD KSB, Mustakim Patawari menyarankan agar proyek pembangunan rumah
adat tersebut perlu dilakukan evaluasi menyeluruh. Sejumlah pertanyaan pun dilontarkannya, mulai dari pelaksanaan tender, penetapan pemenang, hingga kebijakan pemutusan kontrak terhadap pelaksana CV Agung Sembada. “Semua ini sudah kita pertanyakan saat rapat dengan Dinas Dikbudpora. Dan PPK menjelaskan beberapa hal yang membuat mereka memutus kontraknya karena perusahaan tidak bisa menyelesaikan kewajibannya dan tidak akomodatif,” jelasnya beberapa waktu lalu. (bug)
Sumbawa Besar (Suara NTB) Anomali cuaca di wilayah Sumbawa membuat tanaman petani seperti padi, jagung hingga palawija lainnya terancam rusak dan mati. Pada sebagain wilayah di Moyo Utara dan Moyo Hilir terancam akibat genangan banjir, sementara di bagian Utan, Buer dan Labangka justru terancam mati akibat kekeringan. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Ir. Thalifuddin, M.Si, melalui Kasi Pemeliharaan Tanaman, Usman, S.P, Senin (2/2) menyebutkan, padi sawah sejumlah kelompok tani di wilayah desa Songkar Moyo Utara tergenang sejak dua hari lalu. Yakni 12 hektar padi sawah kelompok tani Tiu Batu, 18 hektar di kelompok tani Alam Indah, 8 hektar sawah Dewi Sri, 5 hektar di Orong Padak. Begitu pula pada sejumlah lokasi di kecamatan Moyo Hilir, di antaranya 9,5 hektar di Berare dan sebagian di Kakiang. Sementara pada wilayah lainnya di Sumbawa, yakni untuk tanaman jagung di Labangka, mengalami kekeringan ringan 150 hektar dan kekeringan sedang 70 hektar. Ditambah 5 hektar padi gogo dan 5 hektar kacang tanah. Sedangkan di kecamatan Utan, terdapat 639 hektar jagung yang ter-
ancam kekeringan. Kemudian 159 hektar jagung sudah masuk kategori ringan dan 14 hektar kategori kekeringan sedang. Masuk ke kecamatan Buer, padi sawah yang terancam kekeringan seluas 107 hektar. Ada pula jagung 40 hektar di Buer dan padi gogo 50 hektar. “Untuk Pelampang datanya belum masuk,” kata Usman yang terus melakukan pendataan di lapangan. Kadis Pertanian, Ir. Thalifuddin menambahkan, untuk padi atau jagung yang nantinya tak bisa terselamatkan, sementara ini belum ada kompensasi dari pemerintah daerah. Namun wajib dilaporkan ke provinsi dan seterusnya ke pusat. Sedangkan untuk wilayah Moyo Utara dan Moyo Hilir bisa mendapatkan kompensasi melalui program Gerakan Penerapan Pengolahan Tanaman Terpadu pada MK I. Untuk lahan seluas 2.500 hektar. (arn)
DPRD KSB Belum Agendakan Pertemuan dengan Investor Kertasari Taliwang (Suara NTB) Hingga kini Komisi III DPRD Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) belum menjadwal ulang pertemuan dengan PT Wirata Karya Bakti (WKB) dan PT Bumi Pasir Mandiri (BPM). Sebelumnya pertemuan dengan kedua perusahaan yang berinvestasi di desa Kertasari kecamatan Taliwang itu sempat akan digelar pada 26 Januari lalu. Namun hadirnya ratusan warga desa Kertasari membuat Komisi III membatalkan agenda pertemuan tersebut dan berjanji untuk menjadwalkan ulang. “Kita belum jadwalkan bertemu lagi,” jelas ketua Komisi III DPRD KSB, Dinata Putrawan, ST, Senin (2/2). Dinata mengatakan, sementara ini pihaknya masih melakukan rapat internal untuk menetapkan jadwal pertemuan dengan kedua perusahaan tersebut. “Saya sekarang sedang bertemu pimpinan (ketua DPRD, red) untuk membicarakan soal bertemu dengan kedua perusahaan tersebut,” timpalnya. Perihal pertemuan dengan PT WKB dan PT BPM, Komisi III ingin mendengarkan penjelasan kedua perusahaan terkait rencana pembangunan
dermaga kedua perusahaan. Selain itu juga Komisi yang membidangi kegiatan investasi ini ingin mengetahui sejauh mana progres kedua perusahaan terhadap keseriusannya berinvestasi di daerah. Dinata menyatakan, perlu dilakukan evaluasi terhadap seluruh perusahaan yang saat ini telah diberikan izin berinvestasi di daerah. Sebab pemerintah berkepentingan mengetahui telah sejauh mana keseriusan masingmasing perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya di daerah. “Jangan sampai mereka sudah diberikan izin, tapi tidak ada progres lapangan yang dilakukannya. Makanya mereka ini perlu kita evaluasi,” tandasnya. Selanjutnya ia menyampaikan, pemerintah harus tegas terhadap investor yang tidak memiliki komitmen untuk segera mengoperasikan usahanya. Pasalnya setiap investasi oleh pemerintah diharapkan dapat memberikan keuntungan kepada daerah dan masyarakat. “Kalau sudah diberikan izin bertahun-tahun tapi tidak beroperasi kenapa harus dipertahankan. Jadi pemerintah harus tegas dalam hal ini,” imbuhnya. (bug)
SUARA NTB Selasa, 3 Februari 2015
SUARA PULAU SUMBAWA
Halaman 7
Pilkada Bima Tunggu Kepastian KPU Pusat Bima (Suara NTB) Meskipun saat ini kepastian pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bupati Bima periode 2015-2020 masih belum ada kejelasan dari KPU Pusat di Jakarta, namun Berbagai persiapan harus sudah dilakukan oleh KPU Kabupaten Bima. Komisioner KPU Kabupaten Bima, M. Waru, SH., MH., kepadaa wartawan, Senin (2/2) mengaku, untuk agenda Pilkada Kabupaten Bima sampai saat ini KPU Bima masih menunggu petunjuk lebih lanjut dari KPU-RI, walaupun peraturan pengganti UU (Perpu) sudah dibahas di tingkat DPR RI. “Saat ini KPU belum bisa memberikan kepastian meyangkut pelaksanaan pilkada. Kita masih menunggu petunjuk lebih lanjut dari KPU-RI,” imbuhnya. Dia menambahkan, kondisi ini tidak hanya terjadi di KPU Bima saja, akan tetapi di daerah lain yang memiliki agenda yang sama pada tahun ini, juga masih menunggu petunjuk dari KPU RI. Sedangkan KPU RI hanya memberikan petunjuk untuk merencanakan anggaran pilkada bagi yang akan melaksanakan tahun 2015. Untuk kepastian pelaksanaan pada tahun 2015, Waru menyatakan, pihaknya tidak dalam posisi dapat mengatakan tidak bisa atau bisa pelaksanaan pada tahun 2015 ini sesuai waktu normal pelaksanaan Pilkada Kabupaten Bima. Mengenai adanya parpol yang sudah membuka penjaringan figur bakal calon Bupati, dan sudah menunjukkan ke publik, dia menyerahkan sepenuhnya hak tersebut kepada parpol, terlebih lagi hal ini bukan menjadi masalah bagi agenda pelaksanaan Pilkada. (uki)
Warga Parado Tolak Pabrik Arang Bima (Suara NTB) Kehadiran perusahaan arang milik investor asal Surabaya ditolak oleh kelompok masyarakat di Kecamatan Parado dan sekitarnya. Perusahaan arang ini diduga menambah marak kegiatan illegal logging yang akan merusak kelestarian hutan tutupan setempat. Sebagai bentuk protes, kelompok masyarakat pun sepakat melakukan penyegelan terhadap kantor Camat Parado, Kantor UPTD Dinas Kehutanan, Kantor Desa Kanca dan Kantor Desa Kuta. Korlap Maturahman yang dikonfirmasi, Senin (2/1) menyebutkan, aksi penyegelan ini dilakukan mulai kemarin. Aksi penyegelan ini sebagai bentuk protes atas hadirnya perusahaan arang milik investor asal Surabaya. Di mana perusahaan yang sudah pernah mendrop arang untuk dijual ini diduga akan menambah marak aksi perambahan hutan di wilayah Kecamatan Parado dan sekitarnya. Oleh karenanya, pihaknya menuntut agar perusahaan arang ini ditutup dan dilarang beroperasi. Apalagi, kehadiran perusahaan tersebut bisa beroperasi karena izin dari Dinas Kehutanan Kabupaten Bima. “Sudah dua minggu perusahaan ini beroperasi,” tutur Maturahman. Aksi penyegelan tersebut, katanya, akan dilakukan hingga Bupati Bima beserta Kepala Dinas Kehutanan turun ke lokasi dan melihat langsung keberadaan perusahaan arang ini beserta dampaknya terhadap lingkungan. “Kalau hingga satu atau dua minggu Bupati, Kepala Dinas Kehutanan tidak datang, maka selama itu kami akan melakukan penyegelan,” tegas Maturahman. Sebenarnya, lanjut Maturahman, pihak Camat sendiri sudah pernah menegur pihak perusahaan ini agar menutup operasi. Namun, teguran tersebut tidak diindahkan. Begitu juga dari pihak UPTD Dinas Kehutanan dan masyarakat juga pernah menegur, namun pihak perusahaan tetap tak bergeming dan melanjutkan operasi. Kehadiran perusahaan arang ini, tambahnya, karena dibantu oleh beberapa oknum warga. (use)
Bima Mulai Kembalikan Jabatan Sekdes ke Masyarakat
(Suara NTB/use)
Kota Bima (Suara NTB) Sejak beberapa waktu lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima mulai mengembalikan jabatan Sekretaris Desa (Sekdes) dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) ke masyarakat desa. Mengacu pada UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Desa, hingga kemarin sudah ada 26 jabatan Sekdes dikembalikan, termasuk yang belum dilantik. Salah satu desa yang melakukan proses tes perekrutan Sekretaris Desa (Sekdes) yakni Desa Cenggu Kecamatan Belo Kabupaten Bima. Proses tes ini dilakukan di Balai Desa setempat. Proses seleksi ini dilakukan oleh Tim yang dibentuk oleh Pemerintah Desa. Sementara jabatan Sekdes lainnya yang masih dijabat oleh PNS masih tetap dan belum dilakukan penggantian, menunggu para PNS tersebut pensiun. Pasalnya, wacana penarikan Sekdes ke Pemerintah Kecamatan belum dilakukan di Kabupaten Bima. Kepala BPMDes Kabupaten Bima melalui Sekretaris, Gunawan HMS yang dikonfirmasi di ruang kerjanya, Senin (1/2) menyebutkan, UU Nomor 6 tahun 2014 ini sudah diberlakukan oleh pihaknya sejak beberapa waktu lalu. Proses seleksi sudah berlangsung dan terhadap Sekdes yang terpilih sudah dilakukan pelantikan. Seperti di Sekdes di Desa Ncandi Kecamatan Madapangga, Desa Ndano NaE dan Desa Dori Dungga di Kecamatan Donggo. Sementara Desa Tolo Wata Kecamatan Ambalawi dan Desa Cenggu sudah dilakukan penyeleksian namun belum dilantik. Memang, katanya, sesuai dengan UU tersebut memberikan ruang bagi desa yang belum memiliki Sekdes untuk diisi. Sementara ditanyai mengenai ditariknya Sekdes dari kalangan PNS ke Kecamatan untuk ditempatkan sesuai bidang kemampuan? Gunawan menyebutkan sesuai UU itu juga, belum ada PNS yang ditarik ke Kecamatan. Namun, Bupati Bima selaku pemegang kebijakan tertinggi di Kabupaten Bima bisa saja melakukan penarikan. “Tentu saja karena alasan kepentingan tugas,” tutur Gunawan. Dijelaskannya, untuk proses seleksi Sekdes, Kades harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan Camat terkait. Setelah dilakukan konsultasi dengan Camat, Kades membentuk panitia seleksi dengan anggota maksimal lima orang yang terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh agama dan sebagainya. Jenis ujian seleksi diatur melalui SOP (Standar Operasional Prosedur) atau tata tertib panitia. Sekdes ini pun menjabat berdasarkan SK Kades dan harus bertanggungjawab penuh kepada Kades. Sejauh ini, lanjutnya, dari total 191 desa yang ada di Kabupaten Bima, baru 26 jabatan Sekdes yang dikembalikan ke masyarakat desa. 22 dari 26 Desa ini sudah dilantik, sementara sisanya belum dilakukan pelantikan. Ditambahkannya, pengembalian jabatan ini tidak hanya dilakukan oleh Kabupaten Bima saja, namun Kabupaten lain yang ada di Provinsi NTB sudah ada yang melaksanakan. “Kemarin waktu rapat pengarahan, ini juga sudah dilakukan di sejumlah daerah di Provinsi NTB,” pungkas Gunawan. (use)
Gunawan HMS
(Suara NTB/ula)
BERSIHKAN RUMAH - Bupati Dompu, Drs H. Bambang M. Yasin turun memantau warga korban banjir, Senin (2/2) yang tengah membersihkan rumah dari lumpur, dan (insert) Bupati dan Wakil Bupati Dompu melihat dokumen status pasien RSU Dompu yang dijemur akibat direndam banjir.
Direndam Banjir
Pasien Kabur dari RSU Dompu Dompu (Suara NTB) Banjir bandang yang melanda Dompu mengganggu pelayanan di RSUD. Belasan pasien kabur saat banjir merendam RSU Dompu dan alat radiologi belum bisa difungsikan. Bupati Dompu, Drs H. Bambang M. Yasin kepada Suara NTB di RSU Dompu, Senin (2/2), mengaku telah memerintahkan pihak RSU Dompu untuk mensortir obat-obatan dan alat medis yang masih bisa digunakan atau tidak. Karena beberapa ruang pelayanan direndam banjir seperti gudang obat, apotek, ruang radiologi, ruang laboratorium, ruang operasi, ruang ICCU, ruang rekam medik dan beberapa ruang
lainnya. “Kita tidak ingin obat-obatan dan alat medis terlanjur digunakan, hingga beredar di tengah masyarakat dan menimbulkan bahaya yang lebih besar,” kata H Bambang. Sortir dan verifikasi obat serta alat medis, lanjut H. Bambang, untuk bisa diambil tindakan lebih lanjut. Seperti bisa diantisipasi pergantian obat dan alat medis, sehingga pelayanan tidak terganggu. “Banjir ini membuat
pihaknya memikirkan ulang posisi beberapa ruangan untuk dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi seperti gudang obat, ruang radiologi dan lainnya,” tambahnya. Kepala Seksi Pelayanan dan Humas RSU Dompu, dr H. Dias Indarko, MPPM yang dihubungi terpisah, mengakui saat evakuasi pasien akibat beberapa ruangan direndam banjir memilih langsung pulang ke rumahnya dan beberapa di antaranya sudah
kembali ke RSU. Belasan pasien yang tidak kembali, tidak melaporkan diri dan menyelesaikan administrasi. “Memang ada belasan orang yang langsung pulang saat evakuasi,” katanya. Untuk beberapa ruangan yang direndam banjir seperti ruang radiologi, gudang obat, apotek, ICCU, ruang operasi, laboratorium, dan rekam medik, dikatakan H. Dias, semuanya sudah bisa difungsikan untuk pelayanan kecuali ruang radiologi. “Untuk ruang operasi sudah langsung difungsikan, Minggu malam,” jelasnya. Ruang radiologi belum bisa difungsikan karena be-
berapa alat yang direndam banjir dipenuhi lumpur, sehingga dilakukan pembersihan. “Setelah dibersihkan, nanti akan dicek dulu beberapa alatnya. Kerugian (akibat direndam banjir ruang radiologi) sekitar ratusan juta. Tapi kalau alatnya tidak bisa difungsikan, itu bisa mencapai miliaran kerugiannya,” ungkapnya. Sementara untuk gudang obat, dikatakan H. Dias, semuanya masih terselamatkan. Karena terendam banjir hanya cairan infus yang tersegel dan masih bisa digunakan. “Kalau obat-obatnya tidak sampai terendam banjir,” akunya. (ula)
555 Guru Terima Sertifikat Pendidik di Bima
(Suara NTB/ula)
GOTONG-ROYONG - Anggota Polres Dompu tengah bergotong royong membersihkan sampah sisa banjir, Senin (2/2).
Kerugian Akibat Banjir Masih Dihitung Dompu (Suara NTB) Banjir bandang yang melanda Kota Dompu, Sabtu (31/1) lalu menjadi banjir terbesar dalam 20 tahun terakhir. Pemerintah pun masihmelakukanpendataankerugian akibat banjir, sehingga belum bisa disimpulkan total kerugian. Bupati Dompu, Drs H. Bambang M. Yasin kepada Suara NTB, Senin (2/2) menyebutkan, pihaknya masih melakukan pendataan untuk mengetahui kerugian secara keseluruhan akibat banjir. Tapi secara umum, perkampungan warga di Kelurahan Potu, Kandai Dua, dan Desa Wawonduru yang paling parah diterjang banjir. “Yang paling parah diterjang banjir, Potu, Kandai Dua dan Wawonduru,” katanya. Sambil melakukan pendataan akibat banjir, H. Bambang mengatakan, pihaknya juga melakukan penanganan tanggap darurat dengan melibatkan se-
mua dinas/instansi. Seperti melakukan gotong-royong bantu masyarakat dan mendistribusikan bantuan makan serta minuman selama masa tanggap darurat. “Untuk penanganan pascabencana, kita akan melakukan pertemuan dengan dinas/instansi untuk menentukan langkah penanganan berikutnya sambil berkoordinasi dengan pemerintah atasan,” jelas H. Bambang. Dikatakan, banjir yang melanda Dompu membuat perkampungan dan perumahan warga dipenuhi lumpur. Saking banyaknya, pembersihan lumpur direncanakan menggunakan alat berat. “Kalau dibersihkan secara manual, itu tidak mungkin dibersihkan semua,” ungkapnya. Upaya gotong royong untuk membersihkan lumpur serta barang-barang milik warga dengan melibatkan anggota TNI, Polri, dan jajaran pemerintah
daerah dilakukan sudah berlangsung dua hari. Tapi rumah warga masih banyak dipenuhi lumpur termasuk pada alat-alat rumah tangga serta pakaian. Jajaran PLN juga melakukan perbaikan instalasi listrik dan mengganti sekitar 300-an meter pada rumah warga. “Ini merupakan banjir terbesar bila dibandingkan tahun 2005 lalu atau 1983 lalu,” kata Budi Embang, warga Potu. Sementara petugas medis tampak bersiaga pada pos pelayanan kesehatan disiagakan di tengah kampungyangterkenabanjir.Warga yang mulai dilanda sakit perut dan lainnya pun langsung meminta obat pada petugas kesehatan yang disiapkan dari Dinas Kesehatan, Puskesmas dan RSU Dompu. “Sabar ya, untuk layani warga yang berobat atau minta obat,” harap Bupati pada petugas medis di lingkungan Rato Karijawa. (ula)
Bima (Suara NTB) Sebanyak 555 guru di Kabupaten Bima menerima sertifikat pendidik yang diserahkan oleh Bupati Bima, H.M. Syahrudin H.M. Nur, M.Pd. Penyerahan sertifikat ini dirangkai dengan kegiatan Sosialisasi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMPTN) Universitas Mataram. Kepala Dinas Dikpora, Tajudin, SH. M.Si, Senin (2/2) menyebutkan berdasarkan data pihaknya, total guru yang telah menerima tunjangan profesi (sertifikasi) sejak tahun 2006 hingga 2014 untuk semua jenjang pendidikan (TK, SD, SLB, SMP, SMA, SMK dan Pengawas) tercatat sebanyak 4.175 tenaga pendidik. Dari jumlah tersebut, guru PNS berjumlah 3.170 dan non PNS sebanyak 450 orang. Sementara pada tahun 2014 ini, lanjutnya, jumlah guru yang mengikuti Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) sebanyak 938 tenaga pendidik. Dari jumlah tersebut 555 peserta dinyatakan lulus sementara 362 orang tidak lulus, empat peserta dinyatakan gugur dan 14 peserta tidak hadir. Guru-guru sertifikasi ini telah diaudit oleh Inspektorat Kabupaten Bima dan Tim BPK Perwakilan NTB. Sebelum audit, telah diawali pembentukan Tim Verifikasi guna mengecek keabsahan data guru-guru penerima sertifikasi. “Bila ada
penyimpangan, nantinya Bupati akan mengambil tindakan,” jelasnya. 555 penerima ini juga akan dilakukan verifikasi faktual oleh tim yang dibentuk Bupati Bima untuk memastikan tidak ada data guru yang direkayasa dalam proses pengusulan penerima sertifikasi. Bupati H. Syafrudin H.M. Nur, M.Pd dalam arahannya mengatakan kemajuan sebuah negara ditentukan oleh dunia pendidikan. Artinya, bila institusi pendidikan maju maka negara bisa maju. Itulah sebabnya begitu dilantik menjadi Bupati Bima pada bulan Pebruari 2014, komitmen awal yang direalisasikan adalah membangun dunia pendidikan. Ikhtiar ini ditindaklanjuti dengan menghadirkan guru-guru muda Program Indonesia Mengajar. Bagian dari upaya agar mutu pendidikan ditingkatkan melalui jalinan kerjasama dengan Perguruan Tinggi (PT) seperti Universitas Mataram (Unram) dan Universitas Negeri (UNM) Makassar. Termasuk meningkatkan jumlah tenaga pendidik yang memiliki sertifikat mengajar. “Ini semua bermuara pada pemenuhan kebutuhan masyarakat Kabupaten Bima,” tutupnya. Kegiatan tersebut berlangsung pada Sabtu (31/1). Kegiatan ini juga dihadiri Rektor Unram dan Wakil Rektor serta Sekretaris Daerah (Sekda) Drs HM. Taufik HAK, M.Si. (use)
Jadi Tersangka
Pejabat di Bima Sebaiknya Mundur Kota Bima (Suara NTB) Kasus yang membelit Asisten I Kota Bima, Syahrullah, SH yang kini menyandang status tersangka terkait pengadaan tanah tahun 2014 disoroti kalangan DPRD Kota Bima. Menyusul proses hukum yang tengah berjalan serta telah ditetapkan sebagai tersangka, Syahrullah pun diminta berani untuk mengambil sikap yakni mundur dari jabatan guna menjaga etika birokrasi Pemkot Bima. Menurut anggota Komisi II DPRD Kota Bima, H. Arman-
syah, Senin (2/1), memang tak ada aturan yang mengatur terkait seseorang yang telah ditetapkan sebagai tersangka untuk mundur dari jabatan. Hanya saja, memandang dari etika hukum dan birokrasi yang harus dilihat, semestinya Syahrullah berani dan dewasa untuk mengambil sikap. Karena saat ini yang bersangkutan sudah ditetapkan sebagai tersangka. Oleh karenanya, dia menyarankan agar Syahrullah mundur dari jabatan dan fokus terhadap persoalan yang
membelit saat ini. Karena, secara etika tentunya ada beban psikologis dan pikiran terbagi ketika seorang pejabat selevel Pemerintah Kota (Pemkot) Bima tengah dalam proses hukum. “Saya yakin kerjanya tak bisa maksimal,” ujar Armansyah. Dia pun mengamini, ketika pejabat selevel menteri saja yang tengah menjalani proses hukum harus mundur. Seharusnya Syahrullah bisa mengambil sikap tegas meskipun kasus yang membelit belum diputuskan oleh pengadilan.
Sebelumnya, Syahrullah ditetapkan sebagai tersangka terkait pengadaan tanah untuk Pemkot Bima dengan anggaran yang bersumber dari APBD tahun 2014. Sementara tanah yang dia jual ke Pemkot tersebut adalah milik orang tua Syahrullah yang telah dihibahkan kepada adikadiknya. Namun saat pengadaan tanah beberapa waktu lalu, Syahrullah membeli tanah seluas 24 are yang terletak di kelurahan Penaraga Kecamatan Raba Kota Bima dengan harga tak sesuai
NJOP yakni Rp 600 juta kepada Pemkot. “Dugaannya tak sesuai NJOP,” terang Kapolres Bima melalui Kasat Reskrim, AKP Wendi Oktariansyah, SIK saat itu. Ditanyai apakah tindakan Syahrullah tersebut masuk dalam tindak pidana korupsi (Tipikor)? Wendi mengamini. Pasalnya, uang yang digunakan untuk membeli lahan tersebut merupakan uang negara yang berasal dari ABPD tahun 2014. “Tapi berapa besar kerugian negara kita belum tahu,” pungkasnya. (use)
SUARA NTB Selasa, 3 Februari 2015
POLHUKAM
Halaman 8
Mataram (Suara NTB) Kepala Dinas Pendapatan (Dispenda) Kota Mataram, H. M. Syakirin Hukmi menegaskan, bisa saja wajib pajak dipidanakan atau ditahan badan karena menunggak bahkan tidak taat membayar pajak. Terlebih dengan adanya pernyataan dari Wakil Presiden M. Yusuf Kalla. “Kita bisa saja penjarakan wajib pajak yang tidak taat,” kata Syakirin dikonfirmasi di ruang kerjanya Senin (2/2) kemarin. Mempidanakan wajib pajak menurutnya, adalah langkah terakhir yang ditempuh oleh pemerintah untuk memberikan sanksi kepada wajib pajak. Sebelum mengarah ke proses hukum ada mekanisme lain yang harus dijalani yakni dengan memberikan surat teguran, penyegelan objek pajak hingga melaporkan hal itu ke ranah hukum. Tetapi yang jelas, pendekatan persuasif dikedepankan kepada masyarakat sehingga bisa memberikan penyadaran kepada masyarakat. “Saya lebih melihat ke kasusnya, kalau memang tidak mau didengar, baru kita tempuh langkah itu,” ujarnya. Ada dua hal yang menurutnya terjadi diperpajakan yakni menunggak pajak atau memanipulasi pajak. Manipulasi pajak sesungguhnya sangat riskan mengarah ke proses hukum, karena oknum menyembunyikan objek pajak atau bahkan tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya dilaporkan. Kaitannya dengan menunggak pajak, pemerintah daerah melihat melihat ketaatan wajib pajak dan diberikan kebebasan untuk menghitung sendiri jumlah pajak yang dibayarkan ke daerah. Dari pembayaran itu nanti akan diketahui, apakah ada kekurangan atau kelebihan setelah dilakukan pencocokan data dari pajak dan wajib pajak. “Kalau sudah membayar akan kita keluarkan Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar (SKPDKB) atau Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar (SKPDLB),” sebutnya. Ia mensyukuri belum ada wajib pajak yang mengarah ke ranah hukum atau penyegelan, meskipun ada saja wajib pajak yang menunggak pajak yang dibayarkan ke daerah tetapi setelah diberikan teguran bahkan turun langsung masyarakat sadar dan langsung membayar secara berkala. Syakirin kembali mengatakan, mempidanakan wajib pajak juga langkah yang akan ditempuh oleh Pemerintah Kota Mataram, bilamana wajib pajak tidak mentaati bahkan memanipulasi pajak yang disetorkan ke daerah. (cem)
Gugatan Agung Laksono Ditolak PN Jakpus Jakarta (Suara NTB) – Kuasa hukum Golkar kubu Aburizal Bakrie, Yusril Ihza Mahendra, mengungkapkan bahwa gugatan kubu Agung Laksono atas kepengurusan partai beringin ditolak Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus). “Majelis Hakim PN Jakarta Pusat hari ini mengabulkan eksepsi tergugat (kubu) Aburizal Bakrie, atas kompetensi absolut dan relatif bahwa PN Jakpus tidak berwenang mengadili gugatan Agung Laksono,” tulis Yusril dalam akun Twitternya @Yusrilihza_mhd yang dikutip ANTARA, di Jakarta, Senin (2/2). Yusril menyampaikan bahwa seluruh argumen dari tim kuasa hukum Aburizal Bakrie diterima majelis hakim bahwa PN Jakpus tidak berwenang mengadili gugatan kubu Agung Laksono. Sebab, kata dia, berdasarkan pasal 32 jo ps 33 UU Parpol, perkara perselisihan parpol harus diselesaikan secara internal melalui mahkamah partai. Majelis hakim menolak dalil penggugat bahwa penyelesaian internal dianggap telah dilakukan dengan adanya pernyataan anggota mahkamah partai Muladi bahwa Munas Bali adalah sah dan Munas Ancol tidak sah. “Dengan pernyataan Muladi tersebut penggugat menganggap membawa masalah ke mahkamah partai tidak perlu lagi,” kata Yusril. Sementara itu atas putusan PN Jakpus yang secara tidak langsung menolak gugatan kubu Agung Laksono, Yusril bersama tim kuasa hukum mengaku akan lebih fokus menangani perkara yang dilayangkan kubu Aburizal di PN Jakbar, yakni terkait gugatan keabsahan keberadaan Tim Penyelamat Partai Golkar serta kepengurusan Golkar hasil Munas Ancol. Sebelumnya kedua kubu dalam Golkar sepakat menyelesaikan dualisme kepengurusan melalui pengadilan. Kubu pemenang dalam pengadilan berhak menyusun struktur kepengurusan Partai Golkar dengan tetap mengakomodasi kader-kader dari kubu lain. (ant/bali post)
Lagi, Saksi Budi Gunawan Mangkir Jakarta (Suara NTB) – Saksi dalam penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait transaksi-transaksi mencurigakan dengan tersangka Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Lemdikpol) Komisaris Jenderal Pol Budi Gunawan kembali mangkir dari panggilan KPK. “Ketiga saksi tidak memenuhi panggilan,” kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha, di Jakarta, Senin (2/2). Hari ini seharusnya KPK memeriksa anggota Direktorat Sabhara Polda Sumut Aiptu Revindo Taufik Gunawan Siahaan, Widyaswara Madya Sekolah Staf Pimpinan (Sespim) Lemdikpol Polri yang juga mantan Kapolda Bangka Belitung Brigadir Jenderal Pol Budi Hartono Untung dan anggota Polres Bogor Brigadir Triyono. “Aiptu Revindo Taufik Gunawan Siahaan dan Triyono tidak hadir tanpa keterangan, sedangkan pengacara Brigjen Pol Budi Hartono Untung datang memberitahukan bahwa saksi sedang sakit,” tambah Priharsa. Padahal panggilan hari ini adalah panggilan kedua bagi tiga saksi tersebut karena sebelumnya Budi Hartono dan Triyono pernah dipanggil pada 28 Januari lalu tapi keduanya tidak memenuhi panggilan KPK dan tanpa keterangan. Sedangkan Revindo juga pernah dipanggil pada 27 Januari tapi tidak memenuhi panggilan. Sudah ada 13 orang saksi yang dipanggil KPK, namun hanya satu orang yang memenuhi panggilan yaitu Widyaiswara Utama Sekolah Pimpinan Lemdikpol Polri Irjen (Purn) Syahtria Sitepu pada 19 dan 29 Januari 2015. KPK pun sudah memanggil Budi Gunawan untuk diperiksa sebagai tersangka pada 30 Januari, tapi ia tidak memenuhi panggilan karena beralasan masih mengajukan gugatan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto menyatakan KPK mengantongi informasi-informasi yang mengungkapkan bahwa ada perintah untuk melarang saksi datang. (ant/bali post)
(Suara NTB/ars)
Wajib Pajak Bisa Dipidanakan
TIBA DI LEMBAR kendaraan tempur, Tank milik TNI AD tiba di Pelabuhan Lembar, Senin pagi kemarin, untuk dipersiapkan dalam pameran Alutsista di Lapangan Sangkareang, tanggal 4 – 6 Januari.
Mataram (Suara NTB) Puluhan kendaraan tempur dari Mabes TNI tiba di Lombok, Senin (2/2). Kendaraan dan berbagai jenis senjata perang yang disebut Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) itu, akan diperkenalkan kepada masyarakat NTB, di Lapangan Sangkareang Mataram. Pameran Alutsista itu akan dilaksanakan sejak Tanggal 4
Februari sampai tanggal 6 Februari 2015. Berbondong – bondong Alutsista itu tiba di Pelabuhan Lembar Senin pagi kemarin, diangkut menggunakan Kapal perang milik TNI juga. “Masyarakat NTB khususnya yang berada di Kota Mataram, akan diperkenalkan dengan berbagai macam janis kendaraan tempur dan peralatan tempur yang dimiliki TNI
AD lainnya,” kata Danrem 162/ WB Kolonel Arh. Kuat Budiman, SIP kepada Suara NTB Senin (2/2) kemarin. Dijelaskan, kegiatan pameran yang akan dilaksanakan selama tiga hari tersebut, diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan kepada seluruh masyarakat, mengenai peralatan yang dimiliki oleh TNI AD. Dimana,
senjata dan kendaraan tempur itu digunakan sebagai pertahanan negara untuk mendukung pelaksanaan tugas TNI dalam rangka menjaga kedaulatan NKRI. Berbagai macam peralatan yang dipamerkan oleh TNI AD tersebut, semuanya menurut Danrem, tidak terlepas dari sumbangsih yang diberikan oleh masyarakat kepada negara
khususnya kepada TNI. “Kegiatan pameran ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan menggugah semangat masyarakat untuk lebih mencintai TNI AD, serta ikut menjaga dan mempertahankan kedaulatan NKRI dari ancaman musuh, baik ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam negeri sendiri,” ajaknya. (ars)
Polair Polda NTB Amankan Empat ABK Kapal Pengangkut Elpiji Giri Menang (Suara NTB) Dir Pol Air Polda NTB, Kombespol I Dewa Gede Butirwa mengklaim penanahanan kapal LCT Batiwakkal Permai yang mengangkut elpiji bersubsidi sudah sesuai ketentuan dan kewenangan pihak Polair. Tindakan penahanan dilakukan setelah dilakukan pemeriksaan terhadap dokumen kapal ditemukan di dalam surat perintah berlayar tidak sesuai dengan daftar awak kapal serta surat keterangan susunan perwira. Disamping itu, ditemukan membawa penumpang tanpa dilengkapi dengan daftar nama penumpang. “Sementara kami amankan empat ABK dan kapal LCT Batiwakkal Permai,” kata Dir Polair Polda NTB ini ditemui di kantornya kemarin. Dijelaskan kronologi penahanan kapal pengangkut kendaraaan elpiji itu, sekitar
pukul 08.00 Witapetugas dari unit Patroli Ditpolair melakukan patroli di sekitar perairan Cemara, petugas melihat sebuah kapal motor, lalu merapat ke lokasi kapal tersebut. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap kapal terse-
but, dari hasil pemeriksaan itu didapati sejumlah dugaan pelanggaran berupa nama nahkoda yang tertera di surat perintah berlayar tidak sesuai dengan surat dengan daftar awak kapal dan surat keterangan susunan perwira, pi-
haknya juga temukan kapal itu membawa penumpang yakni para sopir truk pengangkut elpiji tanpa dilengkapi daftar nama penumpang. Saat ini pihaknya telah memeriksa saksi-saksi antara lain masinis, KKM, Nahkoda, Walim II. Selanjutnya pemilik kapal akan diperiksa, disamping itu pihak Syahbandar Pelabuhan Lembar. Lantas apakah Dit Pol Air melanggar karena menangkap di areal pelabuhan,? Ia mengklaim, penangkapan kapal sesudah berada di luar areal pelabuhan. Pihaknya mengklaim telah mencatat
titik koordinat tempat penangkapan tersebut. Ia menyebut penahanan kapal itu saat berlokasi di pantai cemara. Lantas bagaimana dengan kekhawatiran kelangkaan elpiji? Terkait hal ini menurutnya, tidak berdampak karena jika berbicara aturan maka tentu harus ditegakkan jika ada pelanggaran. Sehingga kesalahan sekecil apapun akan diperiksa. Sebab, jika terjadi insiden di perairan, tanpa diawasi maka itu akan berahaya. Ia menambahkan, terkait Dit Pol Air diadukan ke ombudsman tidak dipersoalkannya. (her)
TNI akan Lakukan Ekspedisi NKRI di Lotim
LAPOR - Anggota Komisi II DPRD Lobar melaporkan Dir Polair Polda NTB ke Ombudsman.
Dewan Adukan Polair Polda NTB ke Ombudsman Mataram (Suara NTB) Kalangan DPRD Lombok Barat khususnya komisi II melaporkan Dir Pol Air Polda NTB ke Ombudsman RI Perwakilan NTB terkait penahanan kapal LCT Batiwakkal Permai pengangkut elpiji subsidi 3 Kilogram. Dewan meminta agar Ombudsman turun menyelidiki kejanggalan dan dugaan pelanggaran penahanan kapal tersebut. Pasalnya akibat penahanan kapal tersebut, stok elpiji subsidi yang seharusnya disalurkan untuk masyarakat kosong di SPBE Lembar. Hal ini dikhawatirkan terjadi kelangkaan elpiji dialami masyarakat Lombok. “Yang terkena dampak dari penahanan kapal ini masyarakat luas dan pengusaha lokal, karena itu sesuai dengan kewengan Ombudsman agar menyelidiki kasus
penahanan kapal ini, “kata Anggota Komisi II DPRD Lobar, Bakti Jaya saat melapor ke Ombudsman RI prwakilan NTB. Ia diterima langsung oleh Ketua Ombudsman perwakilan NTB, Adhar Hakim dan sejumlah stafnya. Dikatakan Bakti, jika kapal tidak jalan sampai dua hari ke depan maka dipastikan akan berdampak pada stok elpiji subsidi khusus di Lombok. Ia sudah mencoba berkoordinasi dengan pihak Polda dalam hal ini Polair untuk meminta kebijakan namun mentok. Bahkan, jajaran petinggi Polda NTB dalam hal ini Kapolda dan Wakapolda memiliki iktikad baik mendukung kelancaran penyaluran elpiji subsidi. Kapolda melalui Humas Polda yang berkoordinasi dengan Ombudsman memerintahkan langsung untuk melepas
kapal pengangkut elpiji tersebut namun justru ditingkat Dir Pol Air tidak ditindaklanjuti. Karena itulah, katanya ia mengadukan sekaligus melapaorkan persoalan ini ke Ombudsman untuk berkoordinasi denan kapolda. Lantas apa alasan melapor ke Ombudsman,? Menurutnya, masyarakat dan pihak pengusaha melapor ke komisi II terkait persoalan ini. Ketua Ombudsman RI perwakilan NTB, Adhar Hakim menyatakan pihak Ombudsman akan memproses laporan dan aduan ini mengacu kewenangan Ombudsman RI sesuai UU nomor 37 tahun 2008. “Laporan sudah diproses selanjutnya akan dilakukan gelar internal untuk melihat kewenangan yang kami dimiliki menyangkut point mana yang bisa dimasuki Ombudsman,” kata Adhar. (her)
Selong (Suara NTB) TNI Angkatan Darat selama lima bulan ke depan akan melakukan ekspedisi Negara Kesatuan Republik Indnonesia (NKRI). Eskpedisi dimulai tanggal 8 Februari sampai 15 Juni 2015 mendatang. Ekspedisi ini akan melibatkan Polri, Mahasiswa, relawan dan tim ahli. Hal ini disampaikan Kasdim Dandim 1615 Lotim S. Prajaka didampingi tim dari pusat, Wadan Sub Korwil, Pasukan Khusus Angkatan Darat, Ivan Tarigan kepada wartawan di Selong, Senin (2/2) kemarin. Tujuan ekspedisi adalah melakukan penelitian, penjelajahan dan pengabdian
masyarakat. Dari pusat diterjunkan sebanyak 89 dan dari daerah sekitar 57 orang. Pasukan loreng ini akan menyisir Gunung Rinjani dan sekitarnya. Posko ekspedisi ini dipusatkan di wilayah Kecamatan Suela. “Kita bergeraknya seluruh Lombok,” katanya. Kegiatan serupa juga katanya digelar di Pulau Sumbawa dan daerah lainnya dengan tim yang berbeda. Ingin ditelisik juga halhal baru yang ada di Kabupaten Lotim pada khususunya. TNI juga akan melakukan kegiatan sosial dalam gelaran eskpedisi ini. “Kita juga akn melakukan operasi bibir sumbing untuk kegiatan bakti sosialnya,” demikian. (rus)
Demo Mahasiswa Lotim
Minta Pemerintah Ambil Alih Freeport Selong (Suara NTB) Senin (2/2) kemarin, mahasiswa Lotim melakukan aksi di Selong. Mahasiswa yang tergabung dalam Liga Mahasiswa Untuk Demokrasi (LMND) meminta pemerintah mengambil alih perusahaan tambang Freeport. Hal ini diserukan mahasiswa yang dikoordinatori oleh Akhmad Arwandi dan Inderayadi ini. Penilaiannya Freeport itu telah melecehkan
bangsa Indonesia. Perusahaan tambang besar iry telah mengabaikan martabat bangsa indonesia dengan menilak negosiasi konrak kerja. Aksi mahasiswa yang dikawal aparat kepolisian ini meminta Pemerintah mencabut saja kontrak kerja Freeport. Pemerintah Indonesia dibawah pimpinan Jokowi diminta bisa bersikap tegas sesuai amanah konstitusi. (rus)
500 Polisi Amankan Sidang Praperadilan Budi Gunawan Jakarta (Suara NTB) – Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya mengerahkan 500 personel untuk mengamankan sidang gugatan praperadilan calon Kepala Polri Komisaris Jenderal Polisi Gunawan soal penetapannya sebagai tersangka kasus penerimaan gratifikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan. “Pasukan pengamanan sidang praperadilan dari Brimob Polda Metro Jaya, Sabhara Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Selatan dan Brimob Mabes Polri,” kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Komisaris Besar Polisi Martinus Sitompul di Jakarta, Senin.
Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya juga menyiapkan kendaraan taktis, termasuk satu kendaraan kanon air dan dan tiga Barracuda. Menurut Humas Pengadilan Negeri Jakarta Selatan I Made Sutrisna sidang perdana praperadilan perkara Budi Gunawan dijadwalkan mulai pukul 09.00 WIB. Sidang akan
dipimpin oleh hakim tunggal Sarpin Rizaldi. KPK menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka perkara dugaan penerimaan gratifikasi sehari menjelang pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan calon Kepala Polri di Komisi III DPR RI. Presiden Joko Widodo memilih jenderal bintang tiga itu untuk menggantikan Kepala
Polri Jenderal Polisi Sutarman yang masa jabatannya akan berakhir. Tidak terima dengan penetapannya tersangka, tim pengacara Budi Gunawan mempraperadilankan keputusan KPK ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan alasan KPK tidak berhak menangani kasus pejabat eselon. (ant/bali post)
Aksi Mahasiswa di Lotim Senin kemarin.
BUDAYA DAN HIBURAN
SUARA NTB Selasa, 3 Februari 2015
FTMD Diperkirakan Habiskan Rp 5 Miliar
Multi Pesona Air Terjun Kerta Gangga di KLU
Mataram (Suara NTB) Peringatan dua abad meletusnya gunung berapi di Pulau Sumbawa yang dikemas dalam Festival Tambora Menyapa Dunia (FTMD) 11 April 2015 mendatang sudah kian dekat. Diperkirakan, kegiatan yang direncanakan sejak dua tahun sebelumnya itu akan menghabiskan anggaran sebesar Rp 5 Miliar lebih. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB menyiapkan anggaran sekitar Rp 1 Miliar untuk kegiatan itu. Sementara, Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) mengaku sedang merumuskan berapa anggaran yang akan dikeluarkan untuk mempromosikan festival berskala besar ini. Kabid Pemasaran di Disbudpar NTB, Muhariadi Kurniawan, S.Sos menuturkan bahwa pihaknya telah menyiapkan anggaran senilai Rp 800 juta untuk dialokasikan ke festival itu. Selain itu, lanjutnya dari instansi yang sama yakni Bidang Kebudayaan juga menyiapkan sekitar anggaran sekitar Rp 200 juta. Sehingga jumlah total bujet yang akan keluar dari Disbudpar NTB ke FTMD mencapai angka sekitar satu miliar rupiah. “Ini kan sebetulnya kegiatan multisektor, anggaran Rp 800 juta akan dikeluarkan melalui bidang pemasaran, kemudian ada juga dari bidang kebudayaan sehingga jumlahnya akan mencapai sekitar satu miliar. Di samping itu akan ada juga anggaran dari Pemkab Dompu, dan beberapa SKPD lain yang memiliki kepentingan serta ingin berpartisipasi dalam kegiatan itu,” jelasnya, Sabtu pekan kemarin. Selain itu, tambahnya, pemerintah juga membuka ruang untuk bekerjasama dengan pihak - pihak luar. “Selain pengumpulan anggaran dilakukan antar SKPD, sharing anggaran juga dilakukan dengan pihak luar,” bebernya. Kendati demikian, Kabid Pemasaran di Disbudpar ini belum berani memastikan terkait berapa anggaran yang akan dihabiskan untuk FTMD secara menyeluruh. Sebab, kegiatan tersebut akan memiliki banyak rangkaian sebelum digelarnya acara puncak di Doroncanga, Desa Pekat, Kabupaten Dompu, April nanti. Selain touring sepeda yang akan dilakukan klub Gowes dari Lombok ke menuju Sumbawa, kegiatan tersebut juga akan diisi dengan lomba foto adventure. Termasuk juga beberapa atraksi budaya daerah. “Saya belum melihat secara pasti dan dapat memastikan bahwa berapa anggaran yang akan dihabiskan, perkiraan saya kegiatan ini akan menghabiskan anggaran Rp 5 miliar ke atas, sebab akan ada banyak rangkaian kegiatan pengisi sebelum menuju ke acara puncaknya,” tandasnya. (met)
(ant/bali post)
KHAS TIONGKOK - Pun Sin Yang (63) membuat alat musik khas Tiongkok Tehyan di Neglasari, Tangerang, Banten, Senin (2/2). Ia membuat alat musik tradisional tersebut sejak 1972, Alat musik tradisional yang dibuat sejak 1972 itu banyak dipesan jelang Imlek yang dijual dengan harga Rp. 200.000 - Rp. 400.000 per unit.
Wujudkan Program Wisata Kota
Disbudpar Kota Mataram Kesulitan Cari Dokar
Bangun Pariwisata Berbasis Kemasyarakatan Giri Menang (Suara NTB) Industi pariwisata merupakan sektor utama yang memunculkan dampak berantai. Dalam perjalanan pembangunan, industri pariwisata NTB harus dibangun dengan basis kemasyarakatan. Tujuannya untuk memberikan ruang bagi masyarakat agar terlibat serta dapat mencicipi hasil dari industri yang sedang dikembangkan. “Pariwisata NTB ini harus dibangun dengan pola yang dapat melibatkan masyarakatnya secara langsung. Dengan harapan, masyarakat baik di kota maupun dipedesaan dapat merasakan dampak positifnya sehingga peningkatan kesejahteraan dan ekonomi dapat berlangsung seacara merata,” jelas Harri Firmansyah salah satu trainer terbaik di Indonesia bidang pengembangan kepribadian Soft Development and Bisnis, ketika diwawancara Suara NTB, Minggu (1/2) pagi di Sengigi. Dikatakan, tren pembangunan pariwisata di NTB khsusnya pulau Lombok terlihat membaik. Hanya saja, dalam dunia pariwisata seluruh pelaku yang terlibat harus mampu melakukan pembenahan secara terus menerus serta menjaga semangat untuk melayani para tamu dengan senang hati. Ia menuturkan, sepuluh tahun silam, kawasan wisata di daerah ini betul betul belum layak dikatakan objek pariwisata. Tidak sedikit kekurangan pada objek - objek wisata yang justru berpengaruh besar terhadap perkembangan industri kedepan. “Sekitar tahun 2000 saya sempat tinggal di daerah ini (Lombok,red), saya sempat berkunjung ke Tete Batu di Lombok Timur, dan beberapa objek wisata di sini yang saya pelajari. Sebab, waktu itu saya mengikuti program pertukaran pemuda Indonesia - Kanada. Dan saya menilai bahwa Senggigi ini belum secerah sekarang,” tuturnya. Trainer muda yang berasal dari Bandung Jawa Barat yang sempat merayakan milenium new years di Lombok ini mengapresiasi perkembangan yang dialami daerah ini. Hanya saja, sekarang peran pemerintah harus lebih proaktif dan membina masyarakat agar mereka tidak menjadi penonton ketika adanya progres pengembangan industri pariwisata.
Pemenang (Suara NTB) Kabupaten Lombok Utara (KLU) merupakan satu wilayah di NTB yang menyimpan beragam objek wisata. Selain pantai, gili dan situs - situs adat serta kebudayaan, wilayah tersebut juga menyembunyikan puluhan air terjun yang memiliki multi pesona. Salah satunya yakni objek wisata air terjun Kerta Gangga di Dusun Kerta Gangga Raharja, Desa Gagelang, Kecamatan Gangga. Kawasan tersebut memiliki tiga destinasi air terjun sekaligus. Selain itu, dari daerah dataran tinggi yang berjarak sekitar 42 kilo meter dari arah mataram ini juga menawarkan pesona pemandangan lembah. Sawah dan ladang yang terhampar di sebelah barat air terjun adalah salah satu bagian destinasi yang ditawarkan oleh objek wisata ini. Salah satu pengelola objek wisata yakni Mahudin (57) menuturkan, kawasan itu mulai dikunjungi wisatawan sejak tahun 1995. Saat ini, kawasan wisata tersebut kerap menjadi incaran para tamu baik lokal, domestik, maupun mancanegara. Objek wisata ini, juga acap dijadikan sebagai lokasi pre wedding pasangan - pasangan pengantin. “Ada tiga objek air terjun yang ada dikawasan ini, pertama ada namanya tiu gangga yang tingginya mencapai 35 meter, kedua ada Tiu Bangket dengan ketinggian sekitar 40 meter dan ada Tiu Sidemen sebagai air terjun tertinggi yakni mencapai 60 meter,” jelas Muhaidin yang menjadi inisiator untuk membukan lahan menjadi kawasan wisata. Dituturkan, nama kawasan
yang terpakai hingga saat ini merupakan sebuah nama kerajaan yang pernah berjaya di tempat tersebut. Dikatakan Muhaidin, sebelum dibukanya kawasan itu menjadi objek wisata, kelompok arkeolog yang pernah melakukan studi di tempat itu pernah menemukan sebuah artefak milik kerajaan. Artefak itu kemudian dimuseumkan sehingga tidak dapat disaksikan langsung di tempat tersebut. “Daerah ini dulunya merupakan wilayah kerajaan yang bernama kerajaan gangga. Itulah sebabnya kenapa sampai hari ini kawasan ini dinamakan Kerta Gangga. Dulu juga sempat ada penemuan sebuah artefak oleh para peneliti, artefak itu kemudian dibawa dan dimasukkan ke museum,” jelasnya, Senin (2/2) via telepon. Saat ini, kawasan wisata yang telah berdiri sejak 20 tahun yang lalu itu sedang ditata oleh para pengelola. Sementara, kebersihan serta fasilitas umum sebagai pendukung kelayakan objek wisata nampaknya perlu mendapat sentuhan untuk dibenahi. Termasuk, perawatan kebersihan baik lingkungan serta fasilitas umum berupa kamar kecil, tong sampah dan beberapa item pendukung lainnya. “Kalau menyangkut kebersihan, sebetulnya tidak bisa kami lakukan secara sepihak, bahwa harus ada semacam kesadaran dalam diri kita masing - masing, baik pengelola maupun pengunjung untuk tidak membuang sampah dengan sembarangan, ini bukan hanya demi kebersihan objek wisata, namun juga menyangkut soal kelestarian lingkungan,” ujarnya. (met)
Kepala Disbudpar Kota Mataram, Drs. H. Abdul Latif Nadjib, MM mengatakan cidomo ini akan diganti dengan dokar. Tapi sampai saat ini pihaknya masih kesulitan mendapatkan dokar. “Kami sedang siapkan program ini dan kami sedang cari dokar. Baru dapat dua,” ujarnya, Senin (2/2) kepada Suara NTB di Kantor Walikota Mataram. Pencarian dokar ini juga dilakukan sampai Lombok Tengah dan Lombok Timur. Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Mataram ini mengatakan dokar ini didapatkan pihaknya dari para kolektor benda-benda antik. Untuk menjadikan kendaraan tradisional ini sebagai kendaraan utama pengantar wisata kota, pihaknya melibatkan pemilik dokar agar mau terlibat. Jumlah dokar yang ingin disiapkan Disbudpar Kota
Mataram disampaikan Nadjib sebanyak enam unit. “Kita berharap ada lima sampai enam unit, tapi agak susah juga carinya. Kalaupun ada kita harus restorasi lagi atau perbaiki lagi,” terangnya. Penggantian cidomo dengan dokar ini disampaikan Nadjib karena pihaknya tidak ingin mengganggu kegiatan para kusir yang mencari nafkah dengan cidomonya. Karena selama ini para kusir menggantungkan pendapatannya melalui cidomo tersebut. “Dokarnya mungkin tidak mengganggu aktivitas masyarakat kita yang memang bekerja sebagai kusir cidomo. Cidomo untuk angkutan penumpang, sedangkan dokar tidak untuk nambang (menarik penumpang),” jelasnya. Para kusir cidomo disampaikan Latif bukan menolak rencana Pemkot Mataram ini. Beberapa waktu lalu pihak-
nya juga sudah bertemu beberapa kusir cidomo. “Bukan tidak mau tetapi tentu harus kita pikirkan juga pendapatan mereka. Kalau hanya city tour, kalau mereka tidak dapat penumpang, kan sayang,” cetusnya. Terkait kompensasi untuk pemilik dokar, Latif mengatakan pihaknya belum membahas. Memanfaatkan dokar sebagai kendaraan wisata kota ini juga sebagai bagian dari promosi untuk pemilik dokar. “Itu tetap kita pikirkan juga dan kita sesuaikan dengan anggaran kita. Kalau sudah jelas jumlah dokar yang tersedia, bisa kita hitung berapa yang harus kita anggarkan,” jelasnya. Para penarik dokar ini juga nantinya akan dilatih mengenai kepariwisataan sehingga bisa mengenalkan kepada para wisatawan mengenai objek-objek wisata yang ada di Kota Mataram. (ynt)
Kostum Puteri Indonesia Sarana Promosi Pariwisata Jakarta (Suara NTB) Kostum bertema Borobudur yang dinobatkan sebagai Kostum Nasional Terbaik di ajang Miss Universe 2014 dapat menjadi sarana promosi pariwisata Indonesia, kata Ketua Dewan Pembina Yayasan Puteri Indonesia Putri K. Wardani. “Agar dunia tahu bahwa tempat indah di Indonesia tidak hanya Bali,” ujarnya di Jakarta, Senin kemarin. Putri berharap busana itu dapat membuat Candi Borobudur semakin dikenal masyarakat dunia dan menjadi promosi pariwisata bagi Indonesia. Puteri Indonesia 2014 Elvira Devinamira dalam Miss Universe pada 25 Januari 2015 di Doral, Miami, Amerika Serikat, berhasil meraih piala Kostum Nasional Terbaik saat mengenakan busana bertema Chronicle of Borobudur rancangan Dynand Fariz, penggagas Jember Fashion Carnival. Dynand menilai, busana yang didominasi warna hitam dan emas seberat 20 kilogram itu dibuat dalam waktu dua bulan. Kostum Chronicle of Borobudur menggambarkan kemegahan Candi Borobudur lengkap dengan gambar stupa yang dihiasi ukiran maupun bebatuan. Selain memenangi Kostum Nasional Terbaik, Elvira juga lolos ke posisi 15 besar, sehingga menyamai keberhasilan Artika Sari Devi yang juga menembus 15 besar Miss Universe 2005. (ant/bali post)
(Suara NTB/ist)
Mataram (Suara NTB) Sejak tahun 2014 lalu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Mataram merencanakan sebuah program wisata kota dengan menggunakan cidomo. Wisatawan yang berkunjung ke Mataram bisa menikmati wisata kota ini dengan berkeliling ke objek wisata menggunakan cidomo.
(ant/balipost)
SE Menpan Saat ditanya terkait dampak SE Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi (Menpan RB) tentang larangan PNS melakukan rapat di hotel terhadap industri pariwisata, dirinya menyatakan akan muncul dilema baru. Ia menuturkan kebijakan itu memiliki sisi positif dan sisi yang negatif. “Sebetulnya kalau menurut saya kebijakan tersebut memiliki sisi yang positif dan negatif, dampak positifnya tentu anggaran negara kita yang menjadi lebih save, nah akan tetapi dampak negatifnya adalah kasian pelaku pariwisata kita dong,” tanggapnya. Menurutnya Menpan tidak semestinya melakukan hal tersebut dengan catatan para PNS yang berkegiatan di hotel berlaku jujur. Mereka harus transparan dalam mengelola dan mempergunakan uang negara yang juga milik rakyat. Dengan demikian, tidak adanya kebocoran - kebocoran anggaran melalui pengeluaran yang dilakukan khususnya saat meeting PNS di hotel tertentu. “Hotel ini kan merupakan kebutuhan, nah yang salah adalah penyalahgunaan, baik ketika diadakannya kegiatan oleh pihak tertentu dan. Yang keliru selama ini adalah user. Padahal melalui kegiatan itu sirkulasi anggaran berjalan, uang negara terpakai, kamar di hotel terpakai, mereka (PNS) mendapat ilmu serta manfaat melalui kegiatan di hotel,” tandasnya. (met)
Halaman 9
Film
”American Sniper” Belum Terkalahkan Jakarta (Suara NTB) Raksasa box office “American Sniper” belum terkalahkan, masih menduduki posisi puncak box office Amerika Serikat dan Kanada selama akhir pekan dengan penjualan tiket 31,9 juta dolar AS menurut perkiraan studio. Film perang nominator Oscar arahan sutradara Clint Eastwood yang dibintangi oleh aktor nomine Oscar Bradley Cooper sebagai penembak jitu Navy Seal itu dengan mudah mengungguli penjualan tiket film-film baru dengan penjualan domestik total 250 juta dolar AS sejak pemutaran perdana 16 Januari. Performa “Sniper” yang terus menguat membantu keseluruhan performa film di box office pada akhir pekan Super Bowl, ketika banyak orang Amerika fokus pada pertandingan final football profesional. Film hit itu berada di jalur pencetakan rekor sepanjang masa untuk film individual saat akhir pekan Super Bowl, sementara total keseluruhan box office sekitar 23 persen dari 103 juta dolar dari pekan yang sama tahun lalu menurut firma pelacak Rentrak. “Sekarang ini film yang pendapatan kotornya terbesar,” kata Paul Dergarabedian, analis media senior Rentrak, dan menyatakan “Sniper” telah melampaui pendapatan “Saving Private Ryan” (1998) yang sebanyak 216,2 juta dolar AS. Sementara film keluarga “Paddington”, yang dibikin berdasar buku serial anak-
anak klasik tentang beruang baik hati yang mencari sebuah rumah, berakhir di posisi kedua dengan perolehan 8,5 juta dolar AS selama Jumat sampai Minggu. Film fiksi ilmiah “Project Almanac” meraup 8,5 juta dolar AS pada debutnya pekan ini. Film remaja yang dibintangi oleh Jonny Weston dan Sofia Black-D’Elia itu biaya pembuatannya hanya 12 juta dolar AS. Film baru lainnya, “Black or White”, masuk di posisi keempat dengan pendapatan penjualan tiket 6,5 juta dolar AS. Drama keluarga tentang pertarungan memperoleh hak asuh itu dibintangi oleh Kevin Costner dan Octavia Spencer. Costner membantu membiayai dan memproduksi film tersebut. Distributor Relativity Studios menyatakan “yakin orangorang dewasa yang akan terus keluar pada akhir pekan mendatang akan memberi film itu peringkat A- CinemaScore, dan pertumbuhan sepanjang Jumat sampai Sabtu.” Ia menambahkan perolehan penjualan tiket film tersebut pada hari kedua melampaui pendapatan hari pertama. Melengkapi lima besar ada film Jennifer Lopez “The Boy Next Door” yang mendapat 6,1 juta dolar AS, menambah total pendapatan sejak pemutaran pertamanya akhir pekan lalu menjadi 25 juta dolar AS, demikian seperti dilansir kantor berita Reuters. (ant/balipost)
PENDIDIKAN
SUARA NTB Selasa, 3 Februari 2015
CINDERAMATA – Disaksikan Rektor IPDN Kampus NTB H. Abdul Malik dan Ketua BPK Perwakilan NTB Eldi Mustafa, Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi memberikan cinderamata pada Ketua BPK RI Bahrullah Akbar di sela-sela menjadi pembicara dalam kuliah umum pada ratusan praja di Kampus IPDN NTB di Praya, Senin (2/2).
Pola Pelatihan Belum Jelas
Mataram (Suara NTB) Menggantikan H. Istiqlal, SPd, sebagai Kepala SMKN 4 Mataram yang saat ini menjadi Kepala Sekolah Indonesia di Malaysia, H. Hudri Achmad, S.Pd, MM, memiliki harapan agar sekolah yang dipimpinnya itu dapat semakin berkualitas, sehingga menjadi ikon pendidikan di Kota Mataram. “Tentu kita ingin jadi ikon pendidikan di Kota Mataram” terangnya menjelaskan. Tidak hanya itu, Hudri yang sebelumnya menjadi Kepala SMAN 3 Mataram ini juga berniat membawa SMKN 4 Mataram terus berada pada rel prestasi sebagaimana yang telah ditorehkan oleh kepala sekolah sebelumnya. Masih, kata dia, perubahan lain yang diharapkan adalah pada proses pembelajaran kontekstual sesuai dengan visi revolusi mental pemerintah saat ini yang ingin diterapkan di semua sekolah. “Sistem belajarnya bisa hasilkan meningkat dan bisa di rasakan oleh masyarakat” ujarnya. Selain itu, hal lain yang ingin ditingkatkan adalah meningkatkan kompetensi para siswanya agar nanti ketika lulus dapat terserap ke lapangan pekerjaan di berbagai dunia usaha dan dunia industri. Dirinya tidak menginginkan ada satu siswa pun menganggur pasca lulus. Berbagai unit produksi pun akan ditingkatkan seperti unit produksi perhotelan, ticketing, pramu wisata, unit kecantikan dan tata boga sesuai dengan jurusan yang ada di SMKN 4 Mataram. (dys)
Gubernur NTB: Teori Saja Tidak Cukup Praya (Suara NTB) Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengingatkan pada seluruh praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kampus NTB agar sungguhsungguh dalam mempelajari berbagai mata kuliah yang diberikan. Menurutnya, praja IPDN banyak mempelajari teori-teori dari dosen di ruang belajar. Meski demikian, teori yang diperoleh dari dosen di kampus tidaklah cukup. ‘’Teori saja tidak cukup namun pengalaman yang terpenting,’’ ujarnya saat memberikan kuliah umum di hadapan praja IPDN Kampus NTB di Praya, Senin (2/2). Kuliah umum ini juga dihadiri Ketua BPK RI, Prof. Dr. Bahrullah Akbar, MBA,
CMPM, Dekan Fakultas Politik Pemerintahan IPDN Ir. Dedi Riandono dan Direktur IPDN Kampus NTB Dr. H. Abdul Malik, MM. Kuliah Umum di Kampus IPDN NTB ini bertema Mendorong Transparansi dan Akuntabilitas Pemerintah Daerah. Gubernur menjelaskan, proses belajar mengajar
dengan mendatangkan narasumber berkompeten sebagai pejabat negara dan daerah sebagai suatu hal yang cukup bagus. Bahkan, perkuliahan seperti itu merupakan proses belajar yang memiliki nilai jauh lebih baik dari puluhan, bahkan ratusan teori. ‘’Saya ini produk pondok pesantren, ada sebuah metode
Integrasi Dapodik dan Kurikulum 2013 Harus Dipastikan Jakarta (Suara NTB) – Untuk kedua kalinya Menteri Pendidikan dan Kebudayaaan (Mendikbud) Anies Baswedan menyambangi ruang Data Pokok Pendidikan Dasar (Dapodikdas) di Gedung E lantai 5, Kompleks Kemendikbud, Senayan, Jakarta. Dalam kunjungannya itu, Mendikbud kembali menekankan penerapan Kurikulum 2013 mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013. Dikutip dari laman www.kemdikbud.go.id, Senin (2/2), Mendikbud, mengatakan, menurut peraturan itu, sekolah yang tetap menerapkan Kurikulum 2013 adalah satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang telah menerapkannya selama tiga semester. Sementara sekolah yang baru satu semester menerapkan Kurikulum 2013 kembali menerapkan Kurikulum 2006. Sementara Kepala Sub Bagian Data dan Informasi, Bagian Perencanaan dan Penganggaran, Setditjen Dikdas Kemdikbud Supriyatno, menjelaskan, kedatangan Mendikbud tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa Dapodik mendukung sepenuhnya penerapan Kurikulum 2013. Sistem Dapodik akan menandai sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013. Di luar penetapan itu, pilihannya hanya Kurikulum 2006. “Ketika pilihannya sudah dipastikan seperti itu, maka pembelajaran sesuai kurikulum masing-masing,” jelasnya. (ham)
Namun, lahan ini dipergunakan untuk menyangga kehidupan pendidikan. Sementara Ketua BPK RI Prof. Dr. Bahrullah Akbar, MBA, CMPM, menjelaskan tupoksi BPK untuk memelihara transparansi dan akuntabilitas seluruh aspek keuangan negara. Dalam hal ini, ujarnya, BPK RI memeriksa asal usul dan besarnya penerimaan negara, di mana disimpan serta untuk apa uang negara digunakan. Tujuannya, mendorong terciptanya transparansi dan akuntabilitas keuangan Negara, sehingga terwujud good and clean government. (ham)
Hadapi MEA
Standar Mutu Sekolah Harus Diperhatikan
MAN Selong Ajar Siswa Bertanggung Jawab Selong (Suara NTB) – Memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-24. MAN Selong menggelar berbagai macam perlombaan dengan melibatkan semua siswanya. Pasalnya, keterlibatan siswa dalam memeriahkan peringatan HUT MAN Selong itu nantinya diharapkan bisa melatih siswa menjadi terampil dan bertanggung jawab. Pembina OSIS MAN Selong Kabuaten Lombok Timur (Lotim), Ahmad Syukran, S.Pd, Senin (2/2) mengatakan, tujuan dilibatkan siswa sebagai paniita kegiatan dalam rangka peringatan HUT itu untuk melatih keterampilan siswa dalam berorganisasi dan mengelola kegiatan. Apalagi, di Lotim terdapat 50 madrasah yang tergabung dalam Kelompok Kerja Madrasah (KKM) di bawah MAN Selong dan itu merupakan suatu kepercayaan berapa strategisnya peran tersebut. Dalam peringatan MAN yang ditargetkan jatuh pada tanggal 26 Februari 2015 itu. Saat ini MAN Selong sudah menggelar berbagai macam perlombaan, seperti Lomba olimpiade mata pelajaran MA/MTs, Tilawatil Qur’an, karikatur Islami dan banyak lagi kegiatan-kegiatan yang mengacu kepada pendidikan akhlak siswa serta kepedulian terhadap lingkungan. (yon)
yang dulu saya pelajari yang dalam Bahasa Arab, artinya direct interaction atau interaksi langsung. Seperti antara kyai dengan santrinya,” ujarnya. Kunjungan Gubernur NTB ke kampus IPDN NTB juga merupakan kali pertama setelah tiga tahun yang lalu berkunjung pada acara peletakan batu pertama dan sekarang telah berubah menjadi sebuah gedung megah. Bagi gubernur, dirinya tidak menyesal menyetujui hibah tanah lahan produktif milik pemerintah provinsi yang dahulu dipergunakan untuk menanam padi.
(Suara NTB/yon)
BANTUAN - Kepala SMKN 1 Sikur Lalu Rusbin menunjukkan bantuan sepeda motor yang akan dipergunakan siswa untuk praktik, Senin (2/2).
SMKN 1 Sikur Tambah Sepeda Motor Praktik Siswa Selong (Suara NTB) – Perkembangan teknologi dewasa ini semakin maju dengan berbagai inovasi yang muncul di era yang baru, baik dari kendaraan roda dua sampai roda empat. Apalagi sekarang ini, perkembangan teknologi semakin bervariasi dengan desain dan model yang berbeda. Hal inilah yang menjadi perhatian SMKN 1 Sikur dalam memperhatikan kebutuhan siswa. Kepala SMKN 1 Sikur, Lalu Rusbin, SPd, mengaku, SMKN 1 Sikur berhasil mendapatkan bantuan 9 unit motor untuk Teknik Sepeda Motor (TSM) dan beberapa bantuan lainnya seperti komputer dan laptop untuk Jurusan Multimedia. “Alhamdulilllah kemarin kita mendapatkan bantuan sepeda motor, komputer dan lainnya
dari DAK 2014, nanti itu kita gunakan untuk uji kompetensi siswa serta sebagai alat praktik siswa untuk melatih keterampilannya,” terangnya, Senin, (2/2). Diakuinya, bantuan yang sudah diberikan oleh pemerintah melalui DAK itu nantinya dipergunakan dengan sebaik-baiknya sebagai langkah dalam memupuk keterampilan siswa. Selain itu, untuk menjawab kebutuhan masyarakat, SMKN 1 Sikur saat ini perlahan-lahan terus berupaya berbenah diri. Hal itu terbukti dari tahun ke tahun SMKN 1 Sikur terus menambahkan jurusan sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar. “Dulu kita hanya membuka tiga jurusan dan sekarang sudah ada lima jurusan. Ke-
mungkinan akan kita tambah lagi dua jurusan dan itu sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” klaimnya. Namun, lanjutnya, SMKN 1 Sikur sampai saat ini masih kekurangan Ruang Kelas Belajar (RKB) dan ruang praktik siswa khususnya untuk ruang otomotif. Pasalnya, sampai sekarang ruang kelas yang digunakan oleh pihak sekolah masih digunakan bekas Kantor Desa Sikur. Untuk menciptakan keamanan dan keselamatan siswa, pihak sekolah berharap supaya bagaimana caranya supaya semua siswa bisa berkumpul di satu lokasi sekolah. “Kita sudah coba untuk membawa siswa itu ke sini dengan memasukkannya pagi sore, tapi tetap saja tidak bisa tertampung,” terangnya. (yon)
Jakarta (Suara NTB) – Persaingan pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan semakin meningkat. Ini karena MEA tidak hanya membuka arus perdagangan barang atau jasa, tetapi juga pasar tenaga kerja profesional. Pendidikan sebagai pencetak sumber daya manusia (SDM) berkualitas menjadi jawaban terhadap kebutuhan tersebut. Oleh karena itu meningkatkan standar mutu sekolah menjadi keharusan agar lulusannya siap menghadapi persaingan. “Letak sekolah boleh di kampung, tetapi standar tidak boleh kampungan. Jadi kita akan tingkatkan terus standarnya,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan sebagaimana dikutip dari laman www.kemdikbud.go.id, Senin (2/2). Mendikbud mengatakan, meningkatkan standar mutu sekolah salah satunya dengan menguatkan aktor pendidikan, yaitu kepala sekolah, guru, dan orang tua. Menurutnya, kepemimpinan kepala sekolah menjadi kunci tumbuhnya ekosistem pendidikan yang baik. Guru juga perlu dilatih dengan metode yang tepat, yaitu mengubah pola pikir guru dengan rangsangan-rangsangan seperti akupuntur. “Dalam metode akupuntur itu kan titiknya kecil dan tidak sakit, tetapi efeknya sistemik. Guru harus mau menjadi sosok menyenangkan dan diingat siswanya,” ujar Mendikbud. Orang tua juga menjadi pendidik terpenting bagi anaknya. Sayangnya, orang tua terkadang menjadi bagian yang tidak tersiapkan. “Banyak orang tua kita yang tidak mampu mendidik anaknya. Contoh
paling mudah adalah bagaimana mengelola tontonan televisi bagi anak. Mereka lebih nyaman membiarkan anaknya diam di depan TV ketimbang main lumpur di luar rumah. Maka, peran orang tua harus diperkuat,” tuturnya. Selain itu, untuk semakin memperkuat daya saing SDM Indonesia menghadapi MEA, Mendikbud berpesan agar setidaknya para siswa menguasai tiga bahasa: bahasa ibu (daerah), bahasa Indonesia, dan bahasa internasional. “Kemampuan komunikasi ini juga sangat penting,” katanya. Diakuinya, hasil ujian nasional (UN) juga bisa digunakan untuk meningkatkan daya saing. Itu karena hasil UN setiap siswa akan dijabarkan dengan lebih terperinci. Dalam surat keterangan hasil ujian nasional (SKHUN), selain mengetahui nilainya, siswa juga bisa mengetahui posisinya di rata-rata sekolah dan secara nasional. “Jadi kita bisa membandingkan antara sekolah yang satu dengan sekolah yang lain. Kalau kita ingin menang di standar internasional, minimal kita menang di standar nasional. Dengan UN kita bisa tahu posisi kita di tingkat nasional,” t u t u r Mendikb u d . (ham)
(Suara NTB/ist)
Ingin Jadi Ikon Pendidikan di Kota Mataram
Dari Kuliah Umum di IPDN
(Suara NTB/dok)
POLA pelatihan bagi guru-guru di tahun 2015 ini masih belum jelas. Itu disebabkan adanya penerapan dua kurikulum berbeda di sekolah-sekolah. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) NTB Drs. Muhammad Irfan mengaku saat ini belum ada kepastian soal model pelatihan terhadap guru-guru. Sebabnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tengah melakukan penyusunan desain pelatihan. Penyusunan model pelatihan itu akunya dilakukan agar menghemat anggaran. “Saat ini tengah dilakukan penyusunan oleh kementerian pola pelatihannya kemudian bagaimana pelatihan itu bisa efisiensi anggaran tidak menghabiskan anggaran yang banyak-banyak. Anggaran pelatihan itu tetap ada di kementerian, tapi saat ini sedang dicari pola pelatihan yang tidak menghabiskan uang banyak, tidak khusus untuk kurikulum2013 atau 2016 tapi semata-mata untuk tingkatkan kompetensi,” terangnya pada Suara NTB, Senin (2/2). Meski demikian, Irfan memastikan jika untuk tahun 2015 ini, pelatihan terhadap guru tidak lagi ditekankan pada aspek inti kurikulum baik kurikulum 2006 atau 2006. “Jadi untuk tahun 2015 ini tidak ada lagi yang namanya pelatihan kurikulum 2013, tapi yang ada peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan. Kita berbicara tentang peningkatan kompetensi, jadi peningkatan kompetensinya itu untuk kurikulum 2013 ataupun kurikulum 2006” urainya menjelaskan. Dirinya pun meminta masyarakat untuk bersabar menunggu keputusan dari kementerian atas rancangan model pelatihan tersebut. “Sehingga sekarang ini kita menunggu itu dulu, menunggu pola pelatihan nyang saat ini sedang disusun oleh kemernterian seperti apa model yang tepat sedang dibuat,’’ ujarnya. Sementara itu, untuk jumlah guru-guru yang akan dilatih pada tahun ini, Irfan berharap agar semua guru di NTB dapat mengikuti pelatihan. Alasannya, pelatihan dilakukan setiap saat dan tidak hanya terbatas bagi guru-guru yang masih rendah kompetensinya. “Sedang kuota untuk pelatihan guru 2015 ingin kalau LPMP sendiri ingin semua guru di NTB dilatih bukan sematasemata karena kompetensi guru di NTB masih rendah, akan tetapi kompetensi tetap dibutuhkan. Yang sudah berkompetensi pun tetap akan ditingkatkan kompetensinya. Ya ndak, tingkat kompetensi guru-guru kita itu di atas rata-rata nasional lo, sekarang sudah tujuh bulan kita genjot mereka untuk tingkatkan kompetensi,” pungkasnya. (dys)
Halaman 10
Halaman 11
SUARA NTB Selasa, 3 Februari 2015
Diego Costa : Saya Bukan Malaikat London Diam tidak selalu emas, karena boleh jadi diam justru mengamini situasi yang serba menekan dan serba tidak menguntungkan. Striker Chelsea, Diego Costa lekas-lekas menegaskan bahwa dirinya bukan malaikat, artinya setiap manusia bisa saja berbuat kesalahan atau kekeliruan. Bomber The Blues itu terkena skorsing tidak boleh turun bertanding dalam tiga laga gara-gara ia menginjak pemain Liverpool, Emre Can. (Suara NTB/ist) Penyerang yang dibeli Chelsea Diego Costa dari Atletico Madrid itu merespons dengan tegas, “Saya bukan malaikat.” Costa tanpa tedeng aling-aling mengaku tidak berniat mencederai pemain lawan. “Sejauh ini, hal yang utama yang ingin saya lakukan, pulang ke rumah dan tidur. Saya sama sekali tidak melakukan kesalahan, karena saya tidak pernah meniatkannya,” katanya sebagaimana dikutip dari Sunday telegraph. “Anda dapat menyaksikan tayangan dengan jelas dari video. Perilaku seperti itu lantas diganjar dengan suspensi. Saya harus menerimanya, dan saya harus menerima ganjaran itu.” “Terus terang bahwa saya merasa sedih dan menyayangkan keputusan itu karena dengan saya (absen) bertanding, saya tidak mampu membantu tim tampil. Saya harus menerima dan mengormati keputusan itu,” katanya. “Saya tidak berkata bahwa saya seorang malaikat. Anda dapat menyaksikan sendiri. Saya berusaha tampil maksimal membela tim. Dengan begitu, saya dapat membantu keluarga saya.” “Di lapangan, saya senantiasa bersikap seperti itu. Itulah karakter saya dan saya akan selalu bersaing dan bersaing. Saya dapat menjadi pribadi yang berbeda ketika berada di lapangan, sebagaimana anda saksikan sendiri.” “Di lapangan, saya dapat berubah , saya sungguh, dan sungguh ingin meraih kemenangan,” kata Costa. (ant/bali post)
Olahraga Yoga Makin Diminati Mataram (Suara NTB) Olahraga Yoga kini makin diminati oleh masyarakat NTB. Bagi kalangan pencinta olahraga pernafasan itu, gerakan Yoga diakui sebagai seni gerak tubuh yang dapat menyehatkan tubuh. Selain itu Yoga juga diyakini sebagai alternatif penyembuhan penyakit secara alami. “Yoga itu merupakan seni gerak tubuh yang mengkolaborasikan antara gerakan yang satu dengan yang lain. Di setiap seni gerak tubuh yang diolah melalui pernafasan ini bisa menyehatkan tubuh,” ucap salah seorang anggota Komunitas Lombok Yoga Center, saat ditemui Suara NTB di acara Workshop Seharian Yoga yang digelar oleh Lombok Yoga Center di Golong, Lombok Barat (Lobar), Minggu (1/2). Workshop yang berlangsung pagi hingga sore hari itu diinstrukturi oleh I Ketut Edi Ariyawan. Selama acara workshop, para peserta yang berjumlah sekitar 70 orang itu diberikan pemahaman tentang filosofi yoga serta metode mengolah pernafasan yoga dengan baik dan benar. Ketua Panitia Workshop, Ida Bagus Kadek Yoga Pratama kepada Suara NTB menjelaskan workshop yang digelar dalam rangka hari jadi Lombok Yoga Center yang pertama itu digelar dari pagi hari sampai sore hari. Kegiatan olahraga pernafasan yang digelar setiap minggu itu semakin diminati kalangan masyarakat. Buktinya peserta yang mengikuti kegiatan tersebut mencapai puluhan orang. Jumlah itu lebih banyak dari workshop sebelumnya pada tahun 2014 lalu yang diikuti tidak lebih dari 40 peserta. Ida Bagus Kadek Yoga Pratama yang biasa disapa Yoga menjelaskan, meningkatnya jumlah peserta itu tidak lepas dari upaya sosialisasi serta kegiatan rutin yoga yang sudah digelar pihak Lombok Yoga Center setiap minggu. “Setiap minggu jam 06.00 hingga 08.00 wita kita melaksanakan kegiatan yoga di Abiantubuh Mataram, dan hal ini menarik minat masyarakat,” jelasnya. Para wanita dan pria yang ingin selalu tampil sehat sangat menggemari olahraga ini. Pasalnya dalam setiap gerakan yoga terdapat efek terapi yang berguna untuk membantu menyehatkan serta penyembuhan penyakit secara alami. Setiap melakukan gerakan yoga, para peserta akan mendapat ketenangan batin dan pikiran. Begitu juga dengan tulang punggung peserta akan semakin lentur, pasalnya yoga merupakan seni pernafasan dengan menggerakan otot pinggul, punggung, kaki dan beberapa bagian tubuh lainnya. Hal ini diakui dapat menyehatkan otot karena dengan berolahraga yoga otot akan tetap lentur. Mereka percaya bahwa bila otot lentur tentu tubuh akan sehat, sebab penyebab orang sakit akibat adanya ketegangan di bagian otot. (fan)
(Suara NTB/fan)
YOGA - Sejumlah peserta sedang melakukan gerakan yoga di acara Workshop Yoga yang digelar Lombok Yoga Center di Gedung Golf, Golong, Lobar, Minggu (1/2).
Dua Kali Tertinggal, Barcelona Atasi Villareal Barcelona Barcelona dua kali membalikkan keadaan dengan kemenangan 3-2 dalam lanjutan Liga Spanyol di Camp Nou, Senin kemarin. Tiga gol Barca dicetak oleh Neymar menit 45, Rafinha menit 53, dan Messi menit 55. Sementara gol Villarreal dicetak oleh Cheryshev menit 30 dan Vietto menit 51. Dengan kemenangan ini Barcelona mengoleksi 50 poin, menempel ketat Madrid di posisi puncak dengan selisih satu poin. Sementara Villarreal tetap 38 poin. Barcelona tertinggal lebih dulu di babak pertama, kemudian bangkit dan membalikkan kedudukan. Villareal membuka angka lebih dulu menit 30. Awalnya Mascherano ingin membersihkan bola di kotak penalti, tetapi jatuh di kaki Mario. Kemudian Mario melepaskan tendangan yang diteruskan Chersyshev menjadi gol. Barcelona 0-1 Villarreal. Jelang turun minum, Neymar menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Berawal dari pergerakan Messi yang memberi umpan kepada Rafael. Kemudian Rafael melepaskan tendangan yang bisa diselamatkan Asenjo. Neymar yang berada di depan gawang menyambut bola rebound dan mengubahnya menjadi gol. Barcelona kembali tertinggal menit 51. Berawal dari umpan Santos ke Vietto yang menghentakkan bola ke gawang Bravo. Barcelona 1-2 Villarreal. Dua menit kemudian Rafinha menyamakan kedudukan setelah menyambar bola rebound di kotak penalti. Barcelona 2-2 Villarreal. Messi membalikkan keadaan lewat kerja sama dengan Suarez. Mulanya Suarez memberikan bola ke Messi di kotak penalti. Pemain Argentina itu tanpa kesalahan mengalahkan Asenjo dengan mengincar atas gawang. Barcelona 3-2 Villarreal. Menit 65 Victor Ruiz berhasil menyaramgkan bola, tetapi golnya dianulir wasit karena dinilai offfside. Menit 66 Neymar menggiring bola ke dalam kotak penalti, tetapi Asenjo menghentikannya terlebih dulu. (ant/bali post) (Suara NTB/ist)
LEPAS – Ekspresi Lionel Messi dan rekan-rekannya yang berlarian dengan lepas usai mencetak gol kemenangan atas Villareal, dalam lanjutan Liga Spanyol di Camp Nou, Senin kemarin.
Tim Futsal Pra-PON NTB Asah Tren Positif Arsenal Berlanjut Kemampuan di Bandung Mataram (Suara NTB) Tim futsal Pra-PON NTB memantapkan persiapan menghadapi Pra-PON Futsal di Mataram bulan Oktober 2015. Untuk itu, mereka mengasah kemampuan pemainnya di Bandung, Jawa Barat (Jabar). Pelatih Tim Futsal PraPON NTB, Bonsu Hasibuan yang dihubungi Suara NTB via ponselnya, Senin (2/2) kemarin mengatakan alasan timnya mengasah kemampuan pemainnya di luar daerah adalah untuk mencari lawan tanding yang sepadan. Sebab di kabupaten/kota di NTB belum ada tim yang mampu mengalahkan tim futsal Pra-PON NTB. “Kita sengaja mengirim mereka latihan ke Bandung, karena memang di sana mereka bisa menjalani latih tanding dengan tim-tim papan atas. Dengan begitu kualitas permainan tim kita akan semakin lebih baik,” ucapnya. Dikatakannya selama melakoni latihan di Bandung awal Januari lalu, tim Pra-PON NTB terus menjalani kompetisi lokal hingga nasional di Bandung, hasil kompetisi Incubus di Bandung belum lama ini, tim Pra-PON NTB berhasil men-
embus delapan besar. Prestasi ini memang belum sempurna. Namun bagi tim NTB hasil itu cukup memuaskan, karena memang anakanak NTB sudah mampu bersaing dengan beberapa tim amatiran Bandung. “Persiapan tim Pra-PON sudah sangat baik dalam masalah bertahan, saat ini dilihat dari dua kali ujicoba dengan tim amatir Bandung, tim Pra-PON NTB sangat maksimal dengan dua kali kemenangan, dan kemarin mereka mengikuti turnamen nasional Incubus, Pra-PON kalah di delapan besar tapi saya tidak kecewa karena tujuan saya ada pada turnamen kualifikasi PraPON,” jelasnya. Selanjutnya, saat ini Bonsu mengaku akan memulai kembali pembenahan transisi dari menyerang ke bertahan yang menjadi faktor kelemahan tim. “Tentunya dalam turnamen internasional my futsal kami bisa memberikan yang terbaik,dan pemain tentunya sudah mulai banyak peningkatan.” Faktor yang sangat dihindari saat ini adalah masalah kerinduan terhadap rumah
(Suara NTB/fan)
Bonsu Hasibuan
dan keluarga, karena para pemain baru kali ini jauh dari Lombok dalam waktu yang cukup lama. “Ini yang sangat saya jaga agar pemain bisa lebih fokus selama menjalani TC di Bandung. (fan)
London Olivier Giroud, Mesut Ozil, dan Santi Cazorla tampil gemilang dan melanjutkan tren positif Arsenal di Liga Inggris setelah membantai Aston Villa 5-0 di Stadion Emirates pada Minggu malam. The Gunners pun mendekatkan diri ke posisi empat besar Liga Utama Inggris. Ozil memberi umpan kepada Giroud untuk mencetak gol pembuka pada menit kedelapan. Ia berbalik menjadi pengumpan pada babak kedua, sebelum gol-gol dari Theo Walcott, Cazorla, dan Hector Bellerin melengkapi kemenangan pada pertandingan yang berlangsung berat sebelah ini, lapor AFP. Ini merupakan kemenangan kelima di semua kompetisi bagi pasukan Arsene Wenger dan membawa mereka memiliki koleksi angka yang sama dengan tim peringkat keempat Southampton, yang harus kehilangan Ryan Bertrand akibat kartu merah saat mereka kalah 0-1 dari tamunya Swansea City. “Anda tidak dapat menyalahkan penampilan siapapun,” kata Pelatih Arsenal, Arsene Wenger kepada Sky
Sports. “Mesut tampil baik. Kelihatannya ketajamannya telah kembali.” Kekalahan atas Arsenal membuat pasukan Paul Lambert duduk di peringkat ke-16 - menorehkan rekor klub dengan enam pertandingan di liga tanpa raihan satu gol pun. “Ini sulit. Ketika Anda tidak mencetak gol, Anda tidak memenangi pertandingan-pertandingan,” tutur Lambert. “Anda harus terus bekerja keras saat latihan dan mudahmudahan itu mengubah situasi. Kami memiliki peluangpeluang untuk mencetak gol, namun Anda harus memaksimalkannya.” Ozil melakukan penampilan perdananya di liga sejak 5 Oktober dan ia segera memberi dampak dengan menggunakan bagian luar kaki kirinya untuk memberikan operan kepada Giroud. Pemain Prancis itu hanya perlu menaklukkan Brad Guzan, dan setelah menguasai bola, ia dengan tenang mencungkilnya melewati kiper Villa itu untuk mencatatkan gol kelimanya dari enam penampilan terakhirnya di liga. (ant/bali post)
Kembali, PSKT Gelar Liga Sepak Bola Amatir Taliwang (Suara NTB) Setelah sukses pada 2014 lalu, pengurus Persatuan Sepak Bola Kemutar Telu (PSKT) akan kembali menggelar turnamen lokal yang mempertemukan seluruh klub di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Gelaran turnamen sepak bola amatir terbesar di NTB itu terlihat dari rapat perdana yang digelar pengurus PSKT, Senin (2/2) kemarin, dipimpin langsung oleh ketuanya Dr. Ir. W Musyafirin, MM. “Rapat hari ini untuk persiapan turnamen PSKT tahun 2015,” jelasnya saat membuka rapat. Musyafirin menyebutkan, turnamen liga PSKT 2015 ini akan digelar lebih menarik dan kompetitif. Karena itu berbagai persiapan sejak dini mulai dilaksanakan dalam waktu yang lebih panjang dari ge-
laran tahun sebelumnya. “Sekarang tahun kedua kita melaksanakannya. Makanya harapan kita lebih baik dari tahun sebelumnya. Dan untuk memastikannya kita mulai dari pesiapan yang lebih matang,” cetusnya. Turnamen sepak bola yang digelar PSKT ini benar-benar diperuntukkan bagi masyarakat KSB. Sebab tak hanya diikuti seluruh klub lokal amatiran, tetapi pemainnya juga haruslah lokal. Musyafirin menyatakan, tujuan PSKT menggelar kompetisi ini sebagai wadah pembinaan bagi para pemuda yang memiliki bakat dalam bermain sepak bola. Dan di sisi lain untuk menanamkan spirit sportifitas kepada diri pemuda KSB. “Banyak sisi lain yang in-
gin kita tanamkan kepad pemuda dari ajang turnamen PSKT ini. Intinya kita ingin agar pemuda kita menjadi katalisator penebar virus optimisme,” tegasnya. Pada turnamen kedua PSKT ini, panitia melakukan perubahan pada sistem pertandingannya. Jika pada tahun 2014 lalu, pertandingan hanya digelar dalam setengah kompetisi. Tetapi tahun 2015 ini formatnya dilaksanakan menggunakan kompetisi penuh. “Kita pakai format liga kompetisi penuh. Pengelolaannya pun kita lakukan secara profesional,” urai Musayfirin. Dengan sistem liga dan kompetisi penuh, pertandingan pun dipastikan akan memakan waktu lebih lama. Musyafirin memperkirakan, pertandingan yang akan dim-
(Suara NTB/bug)
RAPAT PERDANA - Suasana rapat pengurus PSKT yang dipimpin langsung Ketuanya, Dr. Ir. W Musyafirin, MM di kantor Setda KSB, Senin(2/2) kemarin. ulai pada bulan Maret mendatang akan berlangsung sepanjang tahun. Sebab dengan kompetisi penuh, setiap klub akan bertemu sebanyak dua
kali (kandang-tandang) dan diberlakukan sistem zona. “Kita akan bagi empat zona. Nanti tiap klub yang tergabung dalam satu zona akan bertemu masing-masing dua kali pertandingan,” bebernya. Dari data hasil gelaran tahun lalu, terdapat 36 klub yang akan turut dalam kompetisi tahun 2015 ini. Seluruh klub nantinya akan dibagi ke empat zona, di mana masing-masing zona terdiri dari sembilan klub. Musyafirin menyebutkan, jika seluruh klub memastikan diri akan turut serta dalam liga maka dipastikan hampir setiap hari akan ada pertandingan dihelat di seluruh kecamatan. “Bayangkan saja untuk penyisihan akan ada 288 pertandingan. Itu belum termasuk babak 16 besar, 8 besar, semi final dan grand final. Dengan gelaran ini kita bisa ciptakan daerah ini tiada hari tanpa sepak bola,” pungkas pria yang juga menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) KSB ini. (bug)
SUARA NTB
Selasa, 3 Februari 2015
Halaman 12
IKLAN AS-SALAM
Arabian Restoran
Menyediakan: Masakan Khas Timur Tengah: *Nasi Kabuli Kambing/Ayam *Nasi Kasbah/Tomat *Nasi Baryani *Nasi Mandy *Sate Kambing
*Gulai Kambing *Darcah *Malby *Roti Tamis/Darcah
JL. Saleh Sungkar No. 70A Ruko Ampenan (Jalur Senggigi)
Telp.622619, Hp.0818540790
Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan
TRAVEL
OTOMOTIF
OTOMOTIF LISNA JAYA MOTOR Menerima :
Ganti Oli - Spare Parts Service Mobil & Sepeda Motor
Hubungi : GEDE HP. 087 865 276 400 085 337 568 500
Jl. SULTAN HASANUDDIN 139 BLOK D CAKRA UTARA
RUMAH MAKAN ARFATURINDO
TOUR & TRAVEL
Melayani :
TIKET PESAWAT, RENT CAR/100.000 Antar Jemput Bandara/50.000 Paket Tour
Hub : RAMDANI HP.085878805714 atau 087739518019
BTN GRIYA PERMATA Blok H No.2 Sekarbela Mataram Email : staywithus22@gmail.com
RADIO AGEN
OTOMOTIF
SUARA NTB
Selasa, 3 Februari 2015
RUPA - RUPA
Halaman 13
RUPA - RUPA
SALES
SALES
RUPA - RUPA
KOMPUTER
RUPA - RUPA
OPINI
SUARA NTB Selasa, 3 Februari 2015
Halaman Halaman 14 14
Pilkada Pancaroba Oleh:
Tindaklanjuti Temuan BPK PEMKOT Mataram bersama DPRD Kota Mataram nampaknya harus bekerja ekstra keras untuk menindaklanjuti temuan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Bagaimana tidak, sejak tahun 2013 lalu, setidaknya ada 662 rekomendasi yang diberikan BPK kepada Pemkot Mataram yang tertuang dalam LHP (Laporan Hasil Pemeriksaan) BPK, belum semuanya ditindaklanjuti. Dari 662 rekomendasi yang diberikan BPK sejak dua tahun 2013, 86,25 persen atau 571 rekomendasi telah dilaksanakan. Sisanya 91 rekomendasi belum juga dieksekusi Pemkot Mataram, hingga 31 Januari 2015. Sedikitnya ada lima hal yang membuat 91 rekomendasi BPK belum bisa dilaksanakan. Seperti adanya piutang pajak dan retribusi yang akan dihapus, masih menunggu persetujuan DPRD Kota Mataram. Piutang atas dana bagi hasil dari Pemprov NTB yang belum ditransfer. Adanya rekomendasi Perwal, antara lain Perwal tentang penunjukkan langsung pengadaan barang dan jasa. Beberapa rekomendasi menyangkut teguran Walikota ke beberapa SKPD masih dalam proses. Adapula LHP BPK dimana rekomendasinya tidak sesuai dengan kondisi temuan. Apa yang menjadi temuan dan rekomendasi BPK, wajib dilaksanakan oleh Pemda yang mendapat catatan tersebut. LHP BPK sejatinya tidak ansih menjadi tanggung jawab Pemkot Mataram semata, tapi juga DPRD Kota Mataram selaku mitra eksekutif. Untuk itu, Pemkot Mataram dan Dewan harus bersinergi menindaklanjuti temuan BPK ini. Ada kesan, 91 rekomendasi BPK yang belum dilaksanakan Pemkot Mataram, bukan karena ketidakmampuan Pemkot Mataram, melainkan lantaran kelambanan menyikapi temuan BPK. Padahal, Dewan terus mendorong supaya rekomendasi BPK bisa clear paling tidak akhir semester satu atau awal semester dua. Antara Dewan dengan eksekutif sepertinya sudah mempunyai kesepajaman akan temuan BPK itu. Seperti disampaikan Ketua DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi, SH bahwa hasil audit harus dilaksanakan baik oleh eksekutif maupun legislatif. Tidak saja pada tahun berjalan, juga pada tahuntahun sebelumnya. Sejauh ini, Dewan memandang hasil capaian eksekutif terhadap rekomendasi BPK yang memang harus ditindaklanjuti terbilang cukup baik. Ini tergambar dari progres yang telah mencapai 86,5 persen. Meskipun rekomendasi yang belum terlaksana tersisa 13,75 persen, namun bukan berarti Pemkot bisa terburu-buru mendesak Dewan untuk menghapuskan beberapa item terkait aset yang juga ikut menjadi temuan. Eksekutif harus menghargai prinsip kehati-hatian yang diterapkan Dewan. Karena bagaimanapun, penghapusan aset yang tidak selektif nantinya bisa menjadi preseden buruk dan kebiasaan yang tidak baik terhadap pengelolaan aset dan keuangan. Wajar kalau Dewan akan melakukan kajian mendalam terhadap usulan penghapusan aset. Yang jelas, apapun polanya, rekomendasi BPK harus dilaksanakan sebagai representasi good will Pemkot Mataram dan Dewan. (*)
ENGAN disahkannya sebagai UndangUndang terhadap Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota oleh legislator senayan, maka dapat dipastikan bahwa mekanisme pemilihan kepala daerah dilakukan secara langsung. Pemilihan langsung dipilih oleh masyarakat yang memenuhi persyaratan sebagai pemilih, sebagaimana telah diselenggarakan sejak tahun 2005. Kendati bukan hal yang baru, pancaroba mekanisme ini sempat menghiasi pewacanaan hingga “inflasi” kegaduhan, menjawab bagaimana kesesuaian formula dengan tuntutan iklim politik yang dominan. Diinisiasi Fraksi DemokratDewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia yang mengevaluasi komprehensif “Pilkada langsung dengan 10 syarat yang bersifat absolut, kumulatif dan konstitutif”. Perppu tampak jelas tertera, bahwa pilkada dilakukan secara langsung dengan beberapa perbaikan. Inilah yang kemudian diberlakukan. Perdebatan mengenai hal-hal yang masih dianggap dapat disempurnakan pada saat adanya perevisian regulasi tersebut, dengan mengakomodir usulan-usulan perevisian fraksi-fraksi lainnya. Konsensus sedemikian adanya merupakan tuah dari kompromi politik pelaksanaan komitmen kesepakatan, demi adanyakepastian hukum serta sirkulasi periodik kepemimpinan di daerah bagi daerah-daerah yang telah dan akan habis masa jabatan kepala daerahnya. Adapunpoin-poin dari regulasi terbaru adalah sebagai berikut: pertama, adanya uji publik bagi bakal calon kepala daerah. uji publik merupakan terobosan fase rekrutmen bakal calon (sebelum final sebagai calon) kepala daerah yang dimungkinkan publik melalui panitia uji publik yang dibentuk oleh Komisi Pemilihan Umum untuk memberikan konfirmasi, saran, aspirasi, penilaian, dan lainnya. Dalam hal penilaian akhir uji publik, kelayakan atau ketaklayakan seorang atau beberapa orang bakal calon tak memengaruhi fase pencalonan resmi pada saat diusung oleh partai politik/gabungan parpol atau bakal calon yang menggunakan jalur calon perorangan/independen. Artinya meskipun ada balon yang dinilai tak layak dalam uji publik yang diumumkan ke pub-
Mujaddid Muhas, M.A
* Penulis buku Nalar Pemilu dan Demokrasi (2011); Kolumnis.
Sumber: Perppu No.1/2014; data diolah.
likmasih berhak untuk mencalonkan diri sepanjang dapat memenuhi persyaratan sebagai calon kepala daerah yang terverifikasi di KPU. Berpulang kepada parapemilih, apakah akan memilih ataukah tidak calon yang layak dan tak layak dari penilaian uji publik. Putaran Jarum Sejarah Untuk sebuah terobosan kepemimpinan politik, patutlah diapresiasi. Uji publik dapat melakukan penyaringan awal bahwa mendaftar sebagai balon kepala daerah perlu mendapat “legitimasi kelayakan” dan bersedia “dinilai” dari berbagai sisi untuk kemudian melenggang sebagai calon. Legitimasi kelayakan dilaksanakan oleh panitia uji publik yang terdiri atas representasi tokoh masyarakat, akademisi dan unsur komisioner pemilihan umum. Selain (opsi) dapat meminimalisir adanya balon kepala daerah yang siap secara keinginan, namun tak siap secara kemampuan, baik kapasitas, kompetensi maupun halhal lain yang diverifikasi. Kedua, pilkada yang (hanya) memilih secara langsung kepala daerah. dari berbagai jenjang tingkatan locus memilih: gubernur, bupati dan walikota. Berbeda dari pilkada sebelumnya yang memilih secara langsung paket pasangan kepala daerah dan wakil kepala daerah. Adapun wakil kepala daerah bisa berasal dari pegawai negeri sipil maupun yang bukan PNS dengan jumlah varian sesuai takaran jumlah penduduk.Sebagaimana terdapat pada tabel.Wakil bupati/wakil walikota diangkat oleh menteri
berdasarkan usulan daribupati/ walikota terpilih melalui gubernur.Sedangkan wakil gubernurdiangkat oleh presiden berdasarkan usulan dari gubernur terpilih melalui menteri.Hal ini berkategori baru dalam kancah rekrutmen kepemimpinan politik pada pilkada. Ketiga, pilkada diselenggarakan serentak. Penyelenggaraan pilkada sebelumnya lebih mengacu pada masa akhir jabatan pimpinan daerah, sedangkan dengan adanya diktum penyelenggaraan serentak, maka akan ada masa jabatan pimpinan daerah yang mengalami penyingkatan periodik atau perpanjangan masa jabatan melalui Penjabat Pelaksana Tugas di daerah. Keberserentakan penyelenggaraaan pilkadamengalami efisiensi dan stabilitas elektoral politik senusantara. Bila hal ini dapat diterapkan dalam satu atau dua kurun pemilihan, maka praktis gayung bersambut keberserentakannya dengan pemilu legislatif yang berbarengan dengan pemilihan presiden pada tahun 2019. Keempat, persyaratan dukungan calon kepala daerah. pada diktum inipun mengalami perubahan substansi. Dulunya 15 persen dari jumlah kursi parlemen atau suara pemilu legislatif, kini bertambah. Persyaratan dukungan 20 persen kursi parlemen atau 25 persen suara pemilu legislatif dari jumlah seluruhnya pada tingkatan tertentu, mengindikasikan jumlah calon yang berkompetisi dalam pilkada dapat dipastikan lebih sedikit dari pilkada-pilkada sebelumnya. Parpol atau gabungan parpol lebih
mengatup/menggugus. Kendati masih adanya calon jalur perorangan/independen yang diatur pula dari sisi prosentase dukungan pencalonan yang masih sama dengan ketentuan sebelumnya. Dengan demikian, dapat dikatakan kini penyelenggara pemilu memiliki landasan yurudis untuk memulai tahapan pilkada sesuai bunyi ketentuan regulasi yang diundangkan tersebut. Pilkada yang mengalami pancaroba terasa penting untuk dimusimi dengan kepastian iklimnya, agar demokrasi kita tak lagi tersandera. Sandera atas oligarki yang berlebihan atau sandera atas politik kartel yang menguntungkan gelintir kartel kuasa. Berangkat dari pancaroba mekanisme dan regulasi yang kerap berubah sebagai putaran jarum sejarah,diselenggarakan tentu untuk tujuan pembenahan konstitusional, bukanlah untuk ajang cobacoba belaka. Pilkada membutuhkan kepastian iklim politik yang stabil dan menggembirakan, pada akhirnya dapat mencapai kesejahteraan umum dan keadilan untuk semua, piranti demokrasi yang menyehatkan.
BBM naik , dongkrak keuntungan petani NTB Kabar baik untuk para petani
*** Diminta selektif pilih kontraktor, APP khawatir di-PTUN-kan Yang paling penting pilih kontraktor bonafide
***
STASIUN RADIO
Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, M. Kasim, Darsono Yusin Sali, Sahmad Darmi Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 15.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 20.000/mmk. Display F/C : Rp 25.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 15.000./mmk. Iklan Advertorial : Rp 10.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (25 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 250.000/kavling. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 75.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 80.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.500. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.
SUARA NTB
Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.
RAGAM
SUARA NTB Selasa, 3 Februari 2015
Dari Hal. 1 Tapi kalau KPK minta pinjam tempat, tentu kami berikan,’’ ujarnya. Sementara informasi lain diperoleh Suara NTB, para pejabat yang diperiksa KPK itu, mereka yang aktif di masa kepemimpinan Bupati H.Sukiman Azmi. Tetapi sebagian diantaranya pejabat yang diperiksa, masih aktif sekarang (saat pemerintahan Bupati H.Moch.Ali Bin Dachlan). Dari total 21 orang yang diperiksa, saksi penting itu diantaranya mantan Ajudan Bupati Lotim bernama Amir, juga mantan ajudan lainnya bernama Tabib. Dihubungi via ponsel Senin siang kemarin, Amir menjawab ringkas bahwa ia benar dipanggil KPK. Bahwa dia hanya diperiksa soal tupoksinya sebagai ajudan. ‘’Soal tupoksi saja,’’ jawab Amir singkat. Selain ajudan, ada sejumlah pejabat lainnya, seperti Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral - Perindustrian dan Perdagangan (ESDM-PP) Framadi AK, bersama Lalu Ramdana, dari instansi yang sama. Dipanggil juga Kabag Hukum, Lalu Dedi, namun tidaklamakarenayangbersangkutan baru saja menjabat ketika tempus (waktu) kasus itu dibidik. Menurut Lalu Dedi, dia hanya diklarifikasi 10 menit oleh penyidik, Selasa (27/1) pekan lalu. ‘’Saya sampaikan, belum menjabat waktu itu. Sehingga pemeriksaanya ndak dilanjutkan,’’ ujarnya. Sehingga yang dimintai keterangan adalah pejabat sebelumnya, Abdul Haris. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan pejabat pengganti berikutnya, Muslimin Irfan. Pejabat penting lainnya yang tidak luput dari pemeriksaan, Asisten I Drs. H.Sahbudin, yang menduduki jabatan sama saat kepemimpinan Sukiman Azmi. Orang penting lainnya diperiksa adalah mantan Kepala Bappeda Dr.Syamsu Haidi, mantan Ka-
bag Ekonomi, Ahmad Darmawan serta mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BKMPT), Hj Rasmian. Dihubungi Ponselnya Rosmian enggan menjawab soal pemeriksaan oleh KPK itu. “Saya tidak tahu,” jawabnya ragu. Diantara sederet nama itu, ada nama politisi juga menerima surat panggilan. Dia adalah Heri Subri, mantan anggota DPRD Lotim dari PKS. Saksi yang tidak kalah strategis dalam rangkaian pemeriksaan penyidik lembaga antirasuah itu adalah Sawaludin Lepaki. Sawaludin diketahui sebagai kontraktor di Lombok Timur. Pada umumnya para saksi enggan membeberkan detail terkait materi pemeriksaan terhadap mereka. Tapi beberapa diantaranya menyebut poinnya, pemeriksaan terkait dugaan suap penyelenggara negara. ‘’Kalau saya lihat kop surat panggilannya, pemanggilan terkait suap kepada penyelenggara negara. Nah, soal siapa yang menyuap siapa yang disuap, saya tidak tahu,’’ ungkap Sawaludin Lepaki. Informasi lain diperoleh Suara NTB, kasus ini sebenarnya sudah masuk intaian KPK sejak Desember 2014 lalu. Saat itu masih tahap pengumpulan data (puldata) dan pengumpulan bahan keterangan (pulbaket). ‘’Setelah masuk Januari, mulai pejabat dan mantan pejabat di Lombok Timur ini dipanggil satu per satu. Pemeriksaannya bergilir tiga hari itu,’’ kata sumber Suara NTB. Sementara juru bicara KPK Priharsa Nugraha dihubungi via ponsel, hingga berita ini ditulis petang kemarin tak ada jawaban sama sekali. Termasuk pertanyaan via SMS hingga berita ini ditulis pukul 21.00 Wita belum dijawab. (ars)
Sejumlah UPTD Pemprov NTB Bakal Dihapus Dari Hal. 1 Ini nampaknya, ada UPTDUPTD, yang memang perlu mendapatkan perhatian, keberadaannya,” tambah Tri. Mantan Sekretaris Dishubkominfo NTB ini mengatakan, mulai Senin (2/2) pihaknya akan memanggil SKPD terkait yang memiliki UPTD-UPTD. Ada UPTD yang tak berjalan bisa saja terkait dengan kewenangan dan sumber dayanya. ‘’Kalau setelah kita lihat UPTD itu bisa dilaksanakan oleh instansi induk maka lebih baik ditangani SKPD induk. Daripada terbentuk tetapi tidak beroperasional,” jelasnya.
Dikatakan, dirinya akan mencoba melakukan kajian mengenai rasionalisasi OPD ini berdasarkan peraturan yang ada. ‘’Ada beberapa UPTD, saya akan lakukan telaah kepada Pak Gubernur. Mana saja UPTD yang di-delete dengan memastikan fungsi yang dijalankan SKPD induk. Saya melihat ada beberapa UPTD, termasuk ada beberapa UPTD substansi yang ditangani relatif sama. Yang bisa kita merger, delete. Tetapi fungsi yang dilaksanakn tetap bisa dilaksanakaan SKPD induknya,” tandasnya. (nas)
Libatkan KPK Dari Hal. 1 sebagai rujukan hitungan kerugian Negara untuk memenuhi petunjuk (P19) Kejaksaan Tinggi NTB, agar kasus yang ‘menggantung’ enam tahun itu segera tuntas. Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda NTB sudah bersurat ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Permintaan Reskrimsus, meminta bantuan lembaga anti rasuah itu agar menghadirkan saksi ahli dari LKPP tersebut. ‘’Suratnya sudah kita layangkan. Tinggal KPK menentukan, kapan waktunya kami akan ke sana (Jakarta) untuk memeriksa,’’ kata Direktur Reskrimsus Polda NTB, Kombes Pol Prasetijo Utomo, SIK, M.Si, Senin (2/2). Pemeriksaan LKPP merupakan petunjuk yang kesekian dilayangkan Kejaksaan dalam kasus tersebut. Kendati demikian, pihaknya akan tetap menuruti, tetap dengan harapan kasus itu bisa cepat selesai. ‘’Harapan kami ini petunjuk yang terakhir, setelah itu kasusnya cepat selesai,’’ terangnya. Terkait soal HPS, pihaknya tinggal menemukan berapa harga perkiraan ketika pengadaan Alkes 25 item senilai Rp 4 miliar lebih tahun 2008 itu. Menurut mantan Dosen Lemdikpol Polri ini, HPS ini muaranya nanti, dicocokkan dengan angka kerugian negara yang sudah
ditemukan lembaga auditor negara. ‘’Makanya ini ada kaitannya dengan berapa harga perkiraan ketika pembelian barang – barang (Alkes) waktu itu. Nah, tentu akan ada hubungannya dengan perhitungan kerugian negara,’’ paparnya. Sebenarnya ia memahami, bahwa isi petunjuk itu hanya soal administrasi saja, bukan substansi kasus. Karena substansi kasus itu, esensinya pada letak kerugian negara yang sebenarnya sudah ditemukan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) senilai Rp 1,09 miliar. ‘’Sebenarnya ini hanya petunjuk administrasi saja, karena kerugian negara sudah ditemukan auditor. Tapi kenapa sampai ada petunjuk begini, silahkan tanya Kejaksaan. Kami posisinya mengikuti petunjuk itu,’’ tegasnya. Secara teknis, gambaran yang akan dilakukan untuk periksa ahli itu, dengan mengirim tim ke Jakarta. Tim itu nantinya akan meminta keterangan saksi ahli yang sudah disiapkan KPK. Sehingga bisa dipastikan, pemeriksaan akan berlangsung di Gedung KPK di Jalan HR Rasuna Said Kuningan, Jakarta Selatan. ‘’Sampai di sana, kami akan periksa saksi ahli, soal bagaimana penentuan HPS,’’ pungkasnya. (ars)
Hormati Ali, Mori Siap Jadi Alternatif Dari Hal. 1 Karena itulah, setiap parpol yang menjadi anggota tentu saja menyiapkan bakal calon dari kadernya masingmasing. “Makanya, kita semua siap, jadi Gerindra siap, Golkar siap, PAN siap, dan seterusnya. Nanti arahannya siapa, itu kita bahas bersama,” ujarnya. Mori menegaskan, rencananya dalam waktu dekat KMP akan menggelar Rakernas untuk membahas sejumlah persoalan. ‘’Mungkin nan-
ti disitulah semuanya akan dirinci aturan-aturan mainnya. Tapi sekarang sementara masih seperti itu. Masih wait and see sesungguhnya.’’ Ia juga menjamin, Partai Gerindra akan berupaya untuk memegang teguh komitmen dengan mitra koalisi di internal KMP di NTB. ‘’Paling tidak kalau Gerindra Insya Allah komit. Tidak ada satupun kader Gerindra yang akan membantah,’’ tegasnya. (aan)
Pansus Pertanyakan Kejanggalan Aset Hilang dan Rusak Giri Menang (Suara NTB) Pansus Aset DPRD Lombok Barat (Lobar) mempertanyakan usulan aset hilang dan rusak dari eksekutif, karena itu Pansus akan meminta klarifikasi kepada pihak eksekutif dalam hal ini SKPD terkait yang mengusulkan penghapusan aset. Pansus akan meminta penjelasan terkait kejanggalan aset yang hilang dan rusak yang nilainya puluhan miliar. Demikian disampaikan Anggota Pansus Aset DPRD Lobar , Hj. Nurul Adha di DPRD Lobar, Senin (2/2). Menurutnya, pansus telah melakukan rapat untuk membentuk tim per daerah pemilihan (dapil). Pansus selanjutnya melengkapi data aset dari eksekutif yang diusulan untuk dihapus. “Kalau rusak diminta surat keterangan bahwa aset rusak, begitu pula kalau aset hilang harus ada bukti
keterangan hilang, masalah ini yang kami mau perjelas,” kata Politisi PKS ini. Dikatakan, untuk memperjelas masalah aset ini pansus akan meminta keterangan dan data data dari SKPD, setelah mendaptkan data pansus per fapil akan turun untuk mengecek ke lapangan. Baru setelah itu Pansus kembali mempertanyakan ke SKPD hasil temuan di lapangan. Pansus katanya juga akan me-
banyak yang dobel. Selain itu, beberapa kejanggalan yang menjadi pertanyaan dewan antara lain data aset yang kurang lengkap, sehingga ada yang perlu dilengkapi eksekutif. Termasuk, ada beberapa aset yang dihapus dobel empat hingga enam item. “Kami juga pertanyakan bukti aset hilang, dan dokumen pendukung terkait aset rusak berat dan ringan,”katanya. Sementara itu, Wakil Bupati Lobar H. Fauzan Khalid, SAg, MSi, menyatakan alasan pengusulan penghapusan asset, karena sudah beralih kepemilikan dan dalam kondisi rusak. Aset ini, katanya, tidak ditemukan lagi fisiknya, kare-
nekankan kepada eksekutif, jika aset itu tidak layak dihapus, maka harus dikaji lagi untuk dilelang. Anggota Pansus Aset lainnya, Zulfahmi, mengaku, jika pihak DPRD, khususnya Komisi I menemukan banyak kejanggalan yang perlu menjadi catatan bagi dewan dan eksekutif ke depan. Kejanggalan itu, berupa aset yang hilang tanpa bukti otentik dan data aset yang dihapuskan
na pengadaan yang lama, sehingga jika dianggarkan untuk pemeliharaan justru merugikan pemda. “Karena itu untuk ketertiban administrasi barang milik daerah maka sudah saatnya melakukan penghapusan barang dimaksud agar dapat keluar dari daftar inventaris aset milik daerah,” bebernya. Aset yang diusulkan untuk dihapuskan terdiri dari aset tetap dan aset lain-lain. Dalam LPKD Lobar sampai tahun 2013 barang milik daerah erdiri dari aset tatap senilai Rp 1,3 triliun, aset lain Rp 56,7m dan BMD yang dusulkan dihapuskan Rp 42 miliar lebih dengan rincian gedung dan bangunan. (her)
Dewan Soroti Tingkat Kehadiran Pejabat Saat Paripurna Tanjung (Suara NTB) Dewan kembali menyoroti minimnya tingkat kehadiran pejabat eksekutif saat berlangsungnya sidang paripurna DPRD Kabupaten Lombok Utara (KLU). Dalam rapat paripurna pembahasan 2 buah raperda, Senin (2/2) kemarin, jajaran pejabat eselon II dan III kembali dikritik, karena banyak yang tidak hadir. “Sidang di Dewan ini demi kebaikan bersama, seharusnya ada perhatian. Saya amati di ruang sidang, sejak masa sidang ke 3 tahun 2014 dan masa sidang pertama 2015, minim sekali angka kehadiran pejabat eselon II dan eselon III,” kata Ketua Komisi I DPRD KLU,
Ardianto, SH., usai sidang. Dikatakannya minimnya tingkat kehadiran Kepala SKPD saat sidang tidak seharusnya menjadi budaya yang terus dipelihara. Dalam sidang dengan agenda apapun di Dewan, materi sidang harus diketahui oleh seluruh pengambil kebijakan di tataran SKPD (Kepala Dinas). Jikapun berhalangan, maka wakil yang sedianya menggantikan haruslah Sekretaris Dinas (Sekdis). Namun faktanya, selain tidak hadirnya Kepala SKPD, wakil dari kalangan sekdis pun banyak yang tidak datang. Pantauan koran ini, di ruang sidang yang dimulai seki-
tar pukul 11.00 wita, hanya ada 4 kursi yang terisi di posisi pejabat eselon II ditambah dua orang pejabat dari Perusda (Bank NTB dan PDAM) dan 12 orang di jajaran pejabat eselon III. Ardianto yang sejak awal mengamati kursi lowong ini lantas buka suara di ruang sidang yang dihadiri Bupati KLU, H. Djohan Sjamsu, SH. Setelah sidang diskors selama 10 menit, sejumlah pejabat eselon II berbondongbondong hadir. Ardianto pun mencium, kehadiran telat sejumlah pejabat ini lantaran dihubungi bupati via SMS. “Paripurna adalah proses pengambilan keputusan sehingga harus Kepala SKPD
yang hadir. Termasuk pakaian saat paripurna, harus dihargai karena sudah diatur. Artinya eksekutif juga harus menyesuaikan sebagai wujud menghargai undangan lembaga,” cetusnya. Menanggapi itu, Bupati KLU, H. Djohan Sjamsu, SH., usai sidang memberi klarifikasi bahwa ketidakhadiran Kepala SKPD disebabkan adanya agenda eksekutif yang sudah terjadwal. Seperti saat sidang, di Sekretariat Daerah sedang berlangsung rapat pembahasan yang melibatkan sejumlah kepala SKPD. “Biasanya DPRD mengundangnya mendadak, sedangkan pemerintah sudah tersus-
Bupati Loteng Kukuhkan APBL Praya (Suara NTB) Bupati Lombok Tengah (Loteng) H. M. Suhaili FT, SH, mengukuhkan kepengurusan Asosiasi Pengusaha Bambu Lombok (APBL) di Desa Wajegeseng Kecamatan Kopang, Sabtu (31/1) lalu. Pembentukan asosiasi ini, karena banyak kendala yang dihadapi dalam mengelola bambu kerajinan bambu, khususnya di Loteng. Ketua APBL Loteng H. Nasrun usai dilantik, menjelaskan, keberadaan APBL
diharapkan bisa menjadi wadah silaturahmi antara para pengusaha bambu dari semua jenis, termasuk perajin berugaq bambu dan kerajinan bambu lainnya. Tidak hanya itu, bisa menjembatani dalam penyelesaian persoalan-persoalan yang dihadapi para pengusaha bambu. “Termasuk dalam hal pasar, APBL nantinya diharapkan bisa membantu para pengusaha bambu khususnya di Loteng, dalam mencari pasar potensial bagi produk bambu-
Pegawai Bank Jadi Tersangka
nya,” harapnya. Diakuinya, pasar masih menjadi persoalan utama yang dihadapi para pengusaha bambu saat ini. Di mana banyak pengusaha bambu asal Loteng, yang masih kesulitan mencari pasar bagi produknya. Termasuk persoalan bahan baku. “Tapi dengan kebersaan dalam wadah APBL ini, kita berharap persoalan-persoalan yang dihadapi para pengusah bambu, perlahan bisa diatasi,” tegasnya. (kir)
Mataram (Suara NTB) Seorang oknum pegawai Bank NTB Cabang Dompu ditetapkan sebagai tersangka. Kasusnya, terkait pencairan asuransi diduga fiktif selama empat tahun. Ini menambah daftar panjang kasus perbankan, setelah sebelumnya terjadi di Kabupaten Bima. Modus ini tergolong baru, meski demikian sudah ditemukan alat bukti cukup sehingga ditingkatkan ke penyidikan oleh Subdit II Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) Direktorat Reskrimsus Polda NTB. “Dari kasus yang modusnya tergolong baru ini, kami tetapkan pegawai Bank NTB Cabang Dompu berinisial TS sebagai tersangka,” kata Direktur Reskrimsus Kombes Pol Prasetijo Utomo melalui Kasubdit II AKBP Darsono, SIK, Senin (2/2). Tersangka diduga melakukan praktik terlarang, dengan membuat dokumen transaksi demi mencairkan dana asuransi kematian nasabah. Ditemukannya kasus ini, berawal dari transaksi mencurigakan terhadap tujuh nasabah. Setelah pihak otoritas pengawas perbankan menelusuri, ternyata tujuh orang itu fiktif. Kasus ini kemudian masuk ke meja Subdit ITE, lantas ditelusuri kemana aliran dana tersebut. “Ternyata dari tujuh
Dishut Minta Dewan Tunjukkan Lokasi Kerusakan Hutan yang 60 Persen Dompu (Suara NTB) Tudingan beberapa anggota DPRD Dompu bahwa kerusakan hutan di Dompu mencapai 60 persen justru ditantang balik pihak Dinas Kehutanan untuk menunjukkan lokasinya. Kehutanan Dompu mengakui kerusakan hutan di Dompu terjadi akibat adanya program hutan kemasyarakatan (HKm) yang tidak diikuti pal batasnya serta lokasi genangan air Bendungan Mila. Kepala Bidang Pengawasan Hutan Dinas Kehutanan Dompu, Zulfaidin, S.Sos kepada Suara NTB, Senin (2/2) kemarin, meminta anggota Dewan dan media untuk menunjukkan lokasi kerusakan hutan di Dompu yang disebut mencapai 60 persen dari luas area kawasan hutan. Jangan sampai, hanya untuk menciptakan opini buruk bagi Dompu. ‘’Tidak sampailah 60 persen. Kalau disebut seluas 60 persen kerusakan hutan, kita minta agar ditunjukan ke kita lokasinya agar bisa dilakukan penindakan,” kata Zulfaidin. Ia mengakui kerusakan hutan di Dompu. Kerusakan hutan dipicu oleh program HKm yang tidak diikuti penancapan pal batas. Begitu juga dengan rencana area genangan air Bendungan Mila sebagai bagian dari mega proyek Rababaka kompleks seluas sekitar 200 hektar dan saat ini diduga dimanfaatkan warga. “Kita berharap pal batas bisa segera dipasang, karena itu menjadi masalah kita selama ini,’’ terangnya. Ia pun menyebutkan, beberapa pengungkapan yang dilakukan pihaknya untuk proses penegakan hukum terkendala oleh persoalan HKm serta persoalan alat bukti yang digunakan untuk menebang kayu serta diame-
ter kayu yang ditebang. ‘’Kita juga sempat menangkap tiga orang di kawasan hutan dekat perbatasan Dompu – Bima, tapi terkendala legalitas yang diklaim sebagai wilayah Bima,’’ jelasnya. Sebelumnya, Ikhwayuddin AK anggota Komisi III DPRD Dompu menyebut kerusakan hutan di Dompu bukan 6 persen, tapi 60 persen. Karenanya, perlu dibentuk pansus untuk penyelesaiannya. Kerusakan hutan di Dompu membuat pola penanganannya diubah dari menjaga, menjadi upaya penanaman kembali. (ula)
Pemprov NTB Sikapi Pembubaran Kapet Bima Dari Hal. 1 Dalam waktu dekat, pihaknya bersama Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum, Kapet Bima, Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Latihan, termasuk Biro Administrasi Perekonomian Setda NTB segera membahas nasib SDM yang ada di Sekretariat Kapet Bima. Paling tidak, dari hasil pembahasan itu akan memberikan solusi terbaik, khususnya terhadap tenaga honorer dan PNS yang ditugaskan di Sekretariat Kapet Bima. Begitu juga dengan aset-aset daerah yang ada di
Kapet Bima segera diinventarisir dan dikembalikan pada daerah. Manggaukang menjelaskan, selain Kapet Bima, ada 12 Kapet di Indonesia yang juga mengalami nasib sama, yakni Kapet Banda Aceh, Kapet Batuit, Kapet Batulicin, Kapet Biak, Kapet Bukari (Bangsejahtera), DAS KAKAB, Kapet Katulistiwa, Kapet Manado Bitung, Kapet Mbay, Kapet Parepare, Kapet Sasamba dan Kapet Seram. Pada bagian lain, sebagai kepala biro yang baru dilantik tanggal 28 Januari 2015 lalu, Manggaukang mengaku
masih mempelajari tugas pokok dan program di Biro Administrasi Perekonomian. Menurutnya, banyak hal yang harus segera ditindaklanjuti, termasuk segera diselesaikan. Dia mencontohkan, masalah perubahan nomenklatur PD Bank Perkreditan Rakyat (BPR) menjadi PT harus segera dilakukan. Paling tidak, awal Maret semua PD BPR di NTB bisa berubah menjadi PT. Meski demikian, untuk merubah status itu tergantung dari hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PD BPR di kabupaten/kota. (ham)
nasabah itu, bermula dari kredit diduga fiktif. Setelah ditelusuri lagi, ternyata mengerucut ke lima nasabah fiktif yang dicairkan asuransi kematiannya,” terang Darsono. Setelah dilacak pihaknya, lima nasabah dimaksud masih hidup, namun namanya tertera di bank tersebut pernah mengajukan kredit. Untuk memuluskan dugaan kejahatannya, tersangka TS kemudian membuat keputusan bahwa kredit untuk lima nasabah ini macet karena diketahui sudah meninggal. Dengan dasar surat kematian nasabah fiktif itulah, TS kemudian mencairkan dana asuransi kematian. “Setelah kami hitung, nilainya mencapai Rp 400 juta lebih,” sebut Darsono menjawab wartawan. Karena tersangka berposisi sebagai penyelia, diduga memudahkan menjalankan modus kejahatan ini sejak 2008 lalu, berlanjut 2009, 2010 sampai 2012. Apakah ada kerjasama dengan pihak lain? Pihaknya masih menelusuri kemungkinan itu. Namun sementara ini masih fokus pada satu tersangka. TS dalam kasus ini dijerat dengan Pasal 49 ayat 2 huruf a, b dan c Undang – Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Tindak Pidana Perbankan dengan ancaman 5 tahun penjara dan maksimal 15 tahun. (ars)
Kejar Daerah Lain Dari Hal. 1
Zulfaidin, S.Sos
un agenda kegiatan dalam waktu yang bersamaan. Tadi, saya juga sedang memimpin rapat LKPD karena harus selesai sampai Maret. Saya terima undangannya mendadak, sehingga tidak sempat menyesuaikan pakaian,” kata Djohan yang menggunakan batik saat sidang. Kendati demikian, ia meminta agar seluruh pimpinan SKPD memberi atensi untuk menghadiri sidang paripurna DPRD kedepannya. Dirinya sependapat bahwa agenda sidang apapun harus diketahui oleh SKPD sehingga dapat disampaikan dengan jelas kepada masyarakat sebagai kebijakan pemerintah daerah. (ari)
Kasus Asuransi Diduga Fiktif
(Suara NTB/ula)
Sejumlah Pejabat Lotim Diperiksa KPK
Halaman 15
Sedang diproses mudahan bisa disetujui dalam masa sidang ini,’’ ujarnya. Rosiady menjelaskan, beberapa substansi dalam Raperda yang diserahkan itu. Di antara substansinya yaitu terkait dengan kualitas pendidikan di NTB agar bisa sejajar dengan daerah lain. Selain itu terkait dengan materi atau wawasan muatan lokal agar semua lembaga pendidikan di NTB di semua jenjang memperhatikan semua aspek lokalitas. Diharapkan, adanya materi muatan lokal tersebut dapat menjadi saringan bagi generasi muda agar tidak tergerus oleh arus globalisasi yang negatif seperti narkotika, narkoba, pergaulan bebas dan lain-lain. Substansi lainnya kata Rosiady yaitu kaitannya dengan peningkatan IPM. Dalam perhitungan IPM yang baru, itu ada istilah harapan pendidikan rata-rata mereka yang berusia 25 tahun. ‘’Artinya secara nasional angka partisipasi sekolah akan menjadi penentu di IPM. Jadi mereka anak usia sekolah 7 tahun ke atas harus kita jamin anak usia sekolah harus berada di bangku sekolah,’’ ujarnya.
Selain itu, sebagai Kadis Dikpora NTB yang baru, mantan Asisten I (Tata Praja dan Aparatur) Setda NTB, Rosiady ingin ke depan program ADONO (angka drop out menuju nol) yang dulu bisa terus dilanjutkan. ‘’Sehingga dengan adanya Raperda pendidikan ini akan ada program untuk mengembalikan anak-anak drop out (DO) di berbagai tingkatan itu kembali ke sekolahnya. Akan ada program, akan ada anggarannya yang kita siapkan,’’ tandasnya. Tidak hanya itu, anak yang terlanjur DO harus kembali ke sekolah dan harus melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dengan demikian maka persiapan NTB untuk wajib belajar tuntas. ‘’Dan wajib belajar 12 tahun sudah bisa kita canangkan. Itu hal yang terkait dengan Perda Pendidikan,’’ katanya. Di samping itu, Perda ini juga mengatur program Generasi Emas NTB (GEN) tahun 2025 yang sudah masuk dan ditetapkan di RPJMD 20132018 yaitu membangun GEN NTB 2025. “Ini maksudnya bagaimana agar proses pembangunan manusia NTB dimulai dari proses kehamilan dan kemudian 1.000 hari kehidupan,’’ pungkasnya. (dys)
Selasa, 3 Februari 2015
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Alasan KPK Tak Hadir KPK tidak menghadiri sidang perdana praperadilan yang diajukan oleh calon Kapolri Komisaris Jenderal Pol Budi Gunawan, Senin (2/2), karena materi gugatan berubah. “KPK hari ini tidak bisa hadir karena ternyata materi gugatan praperadilan dari pihak penggugat berubah (bertambah) dan itu baru sampai ke KPK, Kamis (29/1) malam,” kata Deputi Pencegahan KPK, Johan Budi, melalui pesan singkat yang diterima ANTARA, di Jakarta, Senin. Hari ini sidang praperadilan Budi Gunawan ditunda karena hingga sidang dibuka pada pukul 12.20 WIB pihak termohon yaitu KPK tidak hadir. “Sebenarnya hari Senin, 26 Januari 2015 tim biro hukum KPK sudah hadir, namun ternyata gugatan dicabut dan ternyata Kamis malam KPK baru menerima perubahan gugatan,” tambah Johan. Ketidakhadiran KPK tersebut menurut Johan merupakan hal yang normal. “Jadi hari ini belum bisa hadir karena harus menyiapkan bahan jawaban gugatan itu. Ini normalnormal saja dalam sidang praperadilan,” ungkap Johan. Sidang akhirnya akan dilanjutkan pada Senin, 9 Februari 2015 pada pukul 09.00 WIB di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. “Dalam sidang berikutnya, KPK siap hadir,” tegas Johan. Budi Gunawan mengajukan praperadilan karena tidak menyetujui penetapan Budi Gunawan sebagai tersangka dugaan tindak pidana korupsi terkait transaksi-transaksi mencurigakan saat menjabat sebagai Kepala Biro Pembinaan Karir Deputi Sumber Daya Manusia di Mabes Polri 2003—2006 dan jabatan lainnya di Mabes Polri. Wakil Ketua KPK Zulkarnain pernah menyatakan bahwa pengajuan praperadilan Budi Gunawan salah alamat. “Praperadilan sesungguhnya sesuai hukum acara, penetapan orang menjadi tersangka di penyidikan itu bukan domain praperadilan. Praperadilan itu untuk salah tangkap atau salah tahan. Kalau proses penyidikan itu kan di proses hukum, lantas kepada tersangka diberikan hak untuk didampingi penasihat hukum kalau misalnya di dalam penyidikan ada salah tangkap, salah tahan itulah praperadilan namanya,” ungkap Zulkarnain. (ant/Bali Post)
(ant/Bali Post)
PENJAGAAN - Polisi menyiagakan anjing di halaman Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (2/2). Pihak Kepolisian menyiapkan sekitar 500 personel untuk mengamankan sidang praperadilan Komjen Pol Budi Gunawan.
KPK Tidak Hadir, Sidang Praperadilan Budi Gunawan Ditunda Jakarta (Suara NTB) Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) memutuskan untuk menunda sidang gugatan praperadilan calon Kepala Polri Komisaris Jenderal Polisi Gunawan karena pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selaku termohon tidak hadir.
Johan Budi (ant/Bali Post)
Tarif Listrik Nonsubsidi Turun Jakarta (Suara NTB) PT PLN (Persero) menetapkan tarif listrik nonsubsidi periode Februari 2015 turun 1,86 persen dibandingkan Januari 2015. Data tarif tenaga listrik di situs PLN pada Senin menyebutkan, pada Januari 2015 tarif listrik tercatat Rp1.496,05 per kWh dan pada Februari 2015 jadi Rp1.468,25 per kWh atau turun Rp27,8 per kWh. Tarif listrik Rp1.468,25 pada Februari berlaku pada lima golongan pelanggan listrik nonsubsidi yakni rumah tangga menengah R2 dengan daya 3.500-5.500 VA, rumah tangga besar R3 dengan daya 6.600 VA ke atas, bisnis menengah B2 6.600-200.000 VA, kantor pemerintah P1 6.600-200.000 VA, dan penerangan jalan umum P3. Tarif listrik Februari 2015 untuk golongan pelanggan bisnis besar B3 di atas 200.000 VA, industri besar I3 di atas 200.000 kVA dan pemerintah P2 di atas 200 kVA ditetapkan melalui formula dengan faktor pengali Rp1.057,17 per kWh. Angka pengali tersebut menurun dibandingkan tarif Januari 2015, yang faktor pengalinya Rp1.077,18 per kWh. Sementara pelanggan industri besar I4 berdaya 30 MVA ke atas turun dari Rp1.011,99 menjadi Rp993,19 per kWh, dan golongan khusus L/TR, TM, dan TT turun dari Rp1.574,57 menjadi Rp1545,32 per kWh. Per 1 Januari 2015, pemerintah menerapkan skema tarif penyesuaian bagi 10 golongan pelanggan listrik tersebut. Dengan skema tersebut, tarif listrik bakal mengalami fluktuasi tergantung tiga indikator yakni harga minyak, kurs, dan inflasi. (ant/Bali Post)
‘’Meskipun Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah memanggil termohon yakni KPK, tapi seperti yang Anda lihat, termohon tidak hadir. Oleh karena itu pengadian menunda sidang ini untuk memanggil kembali KPK,’’ kata hakim Sarpin Rizaldi, di Pengadilan Jakarta Selatan, Senin (2/2). Sarpin Rizaldi meminta pihak KPK selaku termohon untuk menghadiri sidang yang
akan kembali digelar pada Senin 9 Februari 2015 pukul 09.00 WIB. ‘’Kepada KPK yang tidak hadir, saya perintahkan juru sita untuk memanggil yang bersangkutan untuk hadir diwaktu yang telah ditentukan,’’ kata Sarpin Rizaldi. Sidang perdana praperadilan perkara Budi Gunawan yang semestinya dilaksanakan Senin pukul 09.00 WIB baru dimulai pada pukul 12.30 WIB karena menunggu pihak
termohon. Perkara praperadilan status tersangka Budi Gunawan oleh KPK telah didaftarkan pada 19 Januari 2015, atau berselang enam hari sejak Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian tersebut ditetapkan sebagai tersangka. KPK menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka perkara dugaan penerimaan gratifikasi sehari menjelang pelaksanaan uji kelayakan
dan kepatutan calon Kepala Polri di Komisi III DPR RI. Presiden Joko Widodo memilih jenderal bintang tiga itu untuk menggantikan Kepala Polri Jenderal Polisi Sutarman yang masa jabatannya akan berakhir. Tidak terima dengan penetapannya tersangka, tim pengacara Budi Gunawan mempraperadilankan keputusan KPK ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan alasan KPK tidak berhak menangani kasus pejabat eselon II. KPK menyangkakan Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan berdasarkan pasal 12 huruf a atau b pasal 5 ayat 2 pasal 11 atau pasal 12 B UU
No 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU No 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Pasal tersebut mengatur mengenai pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima hadiah atau janji padahal patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk melakukan atau tidak melakukan terkait jabatannya. Bila terbukti melanggar pasal tersebut dapat dipidana penjara seumur hidup atau penjara 4—20 tahun kurungan ditambah denda minimal Rp200 juta dan maksimal Rp1 miliar. (ant/Bali Post)
Kadin Jepang Keluhkan Polri Sudah Minta Keterangan Awal dari Hasto Kristiyanto Hambatan Investasi ke Presiden Jakarta (Suara NTB) Penyidik Markas Besar Polri sudah meminta keterangan awal dari Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto soal pertemuannya dengan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad. “Belum ada jadwal (pemanggilan) tapi kita sudah mengambil sedikit keterangan dari Hasto,” kata Kepala Badan Reserse Kriminal Markas Besar Polri Inspektur Jenderal Polisi Budi Waseso di Jakarta, Senin (2/2). Budi mengatakan penyidik kepolisian sudah meminta keterangan awal Hasto dan akan dicantumkan dalam berita acara pemeriksaan (BAP). Polisi, menurut jenderal polisi bintang dua itu, meminta informasi tentang kebenaran pertemuan Abraham dan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu. “Kalau benar akan dicantumkan dalam BAP untuk dipertanggungjawabkan,” tegas Budi. Budi menyatakan polisi tidak berupaya melakukan kriminalisasi terhadap pimpinan KPK dan polisi menangani perkara itu karena ada keterangan saksi dan bukti pertemuan Abraham dengan politisi PDIP. Polisi, menurut dia, sudah mengamankan kamera tersembunyi yang menunjukkan rekaman pertemuan Abraham dengan politisi PDIP di satu apartemen di kawasan SCBD Jakarta Selatan. Direktur Eksekutif KPK Watch Indonesia M Yusuf Sahide melaporkan Abraham Samad ke Badan Reserse Kriminal Polri 22 Januari 2015 dengan tuduhan Abraham kerap bertemu dengan pengurus partai politik di luar ranah tugas pokok dan fungsi sebagai pimpinan KPK. (ant/Bali Post)
Jakarta (Suara NTB) Delegasi Kamar Dagang dan Industri Jepang (Japanese Chambers of Commerce and Industry/ JCCI) mengeluh ke Presiden Joko Widodo terkait kendala-kendala investasi di Indonesia. ‘’Dalam pertemuan tadi mereka mengeluhkan kendala pembebasan lahan, biaya energi yang tinggi, serta kendala distribusi,’’ kata Menteri Perindustrian, Saleh Husin, usai mendampingi Jokowi, menerima delegasi JCCI, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/2). Delegasi Jepang sejumlah 30 orang dipimpin Ketua JCCI, Akio Mimura, ini juga mengundang Jokowi berkunjung ke Jepang. Jepang satu dari tiga besar investor mancanegara di
Komisi II DPR Usulkan Pilkada Serentak 2016 Budi Waseso
Presiden Resmi Teken UU Pilkada dan UU Pemda Jakarta (Suara NTB) Menteri Sekretariat Negara (Mensekneg), Pratikno, mengatakan Presiden Joko Widodo telah menandatangani Undang-Undang mengenai Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota (Pilkada) serta Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah (Pemda). “Presiden telah menandatangani Undang-Undang tentang Pilkada dan Pemerintahan Daerah, yaitu UU Nomor 1 dan Nomor 2,” katanya usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi II DPR, di Jakarta, Senin (2/2). Pratikno tidak merinci nomor undang-undang tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wa-
likota serta mengenai Pemerintahan Daerah. Namun Mensekneg menegaskan bahwa kedua peraturan itu sudah ditandatangani dan telah diberi lembaran negara serta segera diserahkan ke DPR. “Saya cek dulu (detail nomor kedua perundangan-undangan) namun yang jelas sudah ditandatangani, diberi nomor dan sudah diberi lembaran negara,” ujarnya. Ia mengatakan saat ini kedua perundangan itu sudah diserahkan ke Kementerian Hukum dan HAM dan diharapkan Senin sore selesai. Namun apabila prosesnya tidak selesai maka diharapkan pada Selasa (3/2) pagi sudah rampung semua.
Tanah Air, di antaranya pada produk otomotif yang merajai pasar Indonesia. Husin mengatakan, mereka berharap pemerintah membuat kebijakan agar ada jalan keluar untuk bisa menghilangkan hambatan investasinya, sehingga bisa memperkuat daya saing produk Indonesia. Dia juga mengungkapkan, dalam pertemuan ini juga diungkapkan rencana pemerintah membangun pembangkit listrik 35.000 MegaWatt agar krisis energi bisa teratasi. Husin mengatakan, pertemuan itu hanya membicarakan masalah umum saja. ”Untuk masalah teknis nanti bagian kami untuk dibicarakan di kementerian,” katanya. (ant/Bali Post)
“Pak Presiden belum memberikan tanggapan (terkait revisi UU Pilkada di DPR) karena beliau baru tandatangan dan masih menunggu prosesnya di Kemenkumham sore ini,” katanya. Ia menjelaskan tanggapan pemerintah mengenai revisi UU Pilkada, mengikuti proses di Komisi II DPR. Setelah selesai menurut dia hasilnya akan diserahkan kepada Presiden Jokowi lalu segera ditelaah lalu diterbitkan Amanat Presiden mengenai hal tersebut. “Kami akan segera telaah dan menerbitkan Ampres ketika proses revisi UU Pilkada telah selesai,” ujarnya. (ant/Bali Post)
Jakarta (Suara NTB) Komisi II DPR mengusulkan penyelenggaraan pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota atau Pilkada secara serentak pada Februari 2016. “Penyelenggaraan Pilkada secara serentak pada Februari 2016, pemerintah dan KPU sudah lebih siap sehingga proses dan hasilnya akan lebih optimal,” kata Wakil Ketua Komisi II DPR, Achmad Patria, di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (2/2) Menurut dia, Panitia Kerja RUU Pilkada di Komisi II DPR pada Senin ini menyelenggarakan rapat finalisasi penyusunan RUU Pilkada yang menjadi prioritas pembahasan, salah satunya jadwal pelaksanaan Pilkada serentak. “Dari hasil musyawarah dengan pemerintah dan KPU, KPU menyatakan lebih siap menyelenggarakan Pilkada serentak pada Februari 2016,” katanya. Dari hasil musyawarah itu, kata dia, skema penyele-
nggaraan Pilkada serentak akan dibagi menjadi tiga tahap, yakni Februari 2016, pertengahan 2017, dan 2018. Menurut dia, pemilihan usulan penyelenggaraan Pilkada serentak pada Februari 2016, selain KPU sudah lebih siap, pelaksana tugas kepala daerah yang menggantikan sementara kepala daerah juga tidak terlalu lama bertugas. “Jika Pilkada secara serentak diselenggarakan pada Februari 2016, ada sekitar 240 kepala daerah, baik gubernur, bupati, maupun wali kota,” katanya. Politisi Partai Gerindra ini meyakini, naskah RUU Pilkada akan selesai difinalisisasi pada hari ini dan selanjutnya akan langsung dibawa ke Badan Musyawarah DPR. Riza juga optimistis RUU Pilkada ini akan berjalan mulus pada rapat paripurna DPR, Kamis (5/2), untuk disetujui menjadi RUU Pilkada usul inisiatif DPR. (ant/Bali Post)