Snt06112014

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000

Rp. 50.000 Rp. 55.000

SUARA NTB

KAMIS, 6 NOVEMBER 2014

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 203 TAHUN KE 10 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Pertama di Indonesia

LTSP Hadir Permudah Layanan bagi TKI dan Upaya Tekan Praktik Percaloan

(Suara NTB/bul)

SERAHKAN - Penyerahan asuransi kepada TKI dari salah satu konsorsium, disaksikan Wagub NTB H. Muh. Amin, Kepala Disnakertrans H. Wildan dan dari BNP2TKI.

H. Wildan

Mataram (Suara NTB) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB, di bawah pimpinan Drs. H. Wildan berusaha memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat NTB, khususnya di bidang ketenagakerjaan. Salah satu bentuk pelayanan yang diberikan adalah membenahi bangunan Layanan Terpadu Satu Pintu (LTSP) dan menjadikannya lebih baik dibandingkan sebelumnya. Dalam peresmiannya dilakukan langsung Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin, SH, MSi, Rabu (5/11). LTSP yang dikepalai Drs. H. Zainal sebagai Kepala Bidang Penempatan dan Perlindungan TKI di Disnakertrans NTB telah berbenah di tahun 2014 ini, dari layanan dan SDM, maupun infrastruk-

turnya. Soal surat-surat kelengkapan menjadi TKI, semuanya telah bisa dilayani, termasuk pembuatan paspor tanpa harus ke Kantor Imigrasi Mataram. Termasuk upaya menekan praktik percaloan TKI dalam kepengurusan administrasi dan dokumen-dokumen calon TKI. LTSP Mataram, menurut H. Wildan lahir tahun 2008 dan menjadi salah satu program unggulan Pemprov NTB di bidang ketenagakerjaan. Adanya LTSP ini telah dikenal secara nasional oleh instansi yang bergerak di bidang ketenagakerjaan yang datang berkunjung dan melakukan studi banding. Hasil study banding itu kemudian dijadikan acuan untuk diterapkan di daerah mereka masing-masing. Bersambung ke hal 5

Dugaan Penyimpangan Lencana Dewan

Inspektorat NTB Turunkan Tim, Anggota DPRD Loteng Ungkap Kejanggalan Mataram (Suara NTB) Tidak sekadar gertak, Inspektorat NTB akhirnya benar benar menurunkan tim ke Sekretariat DPRD NTB. Tim mulai turun Senin (3/11) lalu dengan melakukan rangkaian pemeriksaan indikasi penyimpangan pada pengadaan lencana 65 anggota DPRD. Informasi yang dihimpun Suara NTB, personel Inspektorat mulai menelisik secara detail mulai dari dokumen kontrak dengan rekanan pemenang tender, CV.KJ, sampai ke teknis pendistribusian ke masing - masing politisi yang baru terpilih berjumlah 65 itu. Tim mengecek berdasarkan Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) nomor SPK 007/SPK/set.dprd/2014. Di

12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 Mataram (Suara NTB) 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 Sejumlah anggota DPRD NTB secara kooperatif meng12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 hadiri panggilan Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB terkait 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 masalah dana SPPD yang jadi temuan auditor, sebesar 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 Rp 4,5 miliar. Mereka bahkan menyetor uang secara ber12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 tahap, hingga terkumpul Rp 100 juta lebih. Terakhir yang 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 hadiri panggilan Rabu (5/10), Ruslan Turmuzi, anggota 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 DPRD dari PDIP. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 Sejak surat Kuasa Khusus (SKK) diserahkan Gubernur 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 NTB melalui Inspektorat kepada Datun Kejati NTB, surat 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 panggilan memang dilayangkan ke masing - masing politi12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 si udayana itu. Panggilan dalam rangka klarifikasi, 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 Bersambung ke hal 5 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121

Tertagih Ratusan Juta

Sejumlah Anggota Dewan Hadiri Panggilan Kejati

mana jumlah anggaran untuk pengadaan itu mencapai Rp 239.850.000. “Adapun spek lencana berdasarkan kontrak, tinggi 2 cm, lebar 2 cm, berat 6 gram, karat 22 karat, model tusukan satu di belakang,” beber sumber Suara NTB, Rabu (5/11). Terkait ini, Inspektorat sedang mengendus adanya indikasi pengadaan itu tidak sesuai spek. Bersambung ke hal 5

TO K O H Serius Benahi Birokrasi BUPATI Lombok Barat (Lobar), Dr. H. Zaini Arony, MPd, sepertinya benar-benar serius membenahi birokrasi di Pemkab Lobar, khususnya dari sisi kinerja dan kedisiplinan pegawai. Bentuk keseriusan bupati ini dilihat dari pencopotan beberapa pejabat eselon II yang berkinerja buruk. Tidak hanya itu, bupati mengingatkan bawahannya yang malas apel, bakal terancam sanksi pencopotan. Jajaran baik pejabat tingkat bawah sampai pejabat tertinggi, seperti Sekda sekalipun bakal terkena pencopotan bilamana tiga barturut-turut tidak ikut apel. Bupati menegaskan, sesuai Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (ASN), pegawai tidak lagi bisa berleha-leha. Karena ketentuan dalam ASN itu, jika selama tiga bulan tidak becus bekerja, maka pejabat terkait bisa diturunkan tidak perlu menunggu waktu setahun. “Kalau tidak menunjukkan komitmen dan disiplin, termasuk yang malas apel selama tiga hari bertutu-turut tidak akan ditoleransi,” tegasnya. Apel, jelasnya masuk dalam penilaian, selama ini para pegawai lingkup Pemda diberi waktu cukup panjang, yakni 30 menit. Seharusnya apel dimulai pukul 7.30, namun diundur hingga pukul 8.00. Bupati meminta kepada sekda dan kepala dinas agar mengecek dengan betul kehadiran bawahannya, khususnya soal kehadiran apel. Pegawai yang tidak apel tiga hari berturut-turut tanpa keterangan, tidak akan ditoleransi, karena bupati terlalu sering memberi kelonggaran. Bersambung ke hal 5

H. Zaini Arony (Suara NTB/dok)

(Suara NTB/ars)

TUNJUKKAN - Dir Polair Polda NTB, AKBP I Dewa Gede Butirwa menunjukkan peta radius pencarian pesawat latih Liberty yang diperluas 4 mil dari lokasi semula.

Radius Pencarian Pesawat Latih Diperluas Giri Menang (Suara NTB) Tanda tanda akan ditemukannya pesawat latih Liberty milik PT.LIFT sepertinya masih jauh dari harapan. Kendati demikian, tim Direktorat Polair Polda NTB bersama Basarnas dan BPBD terus

melakukan pencarian. Bahkan sampai dengan hari ke tujuh, Rabu (5/11), pencarian diperluas sampai ke radius 4 mill dan ditambah menjadi dua hari. “Kalau sebelumnya konsentrasi di Tanjung Pasir,

sekarang diperluas sampai 4 mil,” kata Direktur Polair Polda NTB, AKBP I Dewa Gede Butirwa Sst,MK, kepada wartawan ditemui di kantornya Cemara, Lembar Lombok Barat, Rabu (5/11). Bersambung ke hal 5

Tuntaskan Sensus Aset

SKPD ”Di-deadline” Sampai 15 November Mataram (Suara NTB) Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si mendeadline seluruh SKPD lingkup Pemprov NTB menuntaskan sensus aset atau Barang Milik Daerah (BMD) sampai tanggal 15 November mendatang. Penuntasan sensus aset itu sangat penting, mengingat hal itu bagian dari penatausahaan asetaset milik Pemprov NTB yang berperan dalam pemberian opi-

ni BPK atas laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD). “Saya sudah tekankan kepada pimpinan SKPD dan kepada petugas barang di masingmasing SKPD untuk dalam waktu 15 November, (Sensus aset) itu sudah selesai,” kata Amin dikonfirmasi Suara NTB usai peresmian Kantor LTSP NTB, Rabu (5/11). Menurutnya, sensus aset atau BMD itu sangat penting

supaya pengelolaan aset daerah menjadi lebih baik. Pasalnya, pengelolaan aset daerah merupakan salah satu hal yang dinilai oleh BPK terhadap LKPD tiap tahunnya. “Jadi, ini penting karena ini yang membuat pengelolaan aset jadi baik, opini BPK mempengaruhi. Ini permintaannya BPK supaya kita melakukan penataan aset,”imbuhnya. Bersambung ke hal 5


SUARA NTB Kamis, 6 November 2014

SUARA MATARAM

Halaman 2

Antisipasi Moratorium CPNS

Pemkot akan Bangun BLK Langganan Banjir BEBERAPA titik di Kelurahan Abian Tubuh menjadi langganan banjir maupun genangan pada saat datang musim hujan. Untuk mengantisipasi hal itu di musim hujan tahun ini, belum lama ini telah dilakukan normalisasi di beberapa saluran drainase. “Dua minggu yang lalu kita gotong royong menormalisasi Kali Babi di Lingkungan Karang Pelambek. Selain itu juga normalisasi saluran di Lingkungan Karang Parwa,” terang Lurah Abian Tubuh, Fathoni Asfriandi, S.STP ditemui Suara NTB kemarin. (Suara NTB/ynt) Dampak dari normalisaFathoni Asfriandi si Kali Unus beberapa waktu lalu juga sangat bermanfaat sebagai langkah antisipasi menghadapi musim hujan. Normalisasi Kali Unus sebutnya dapat mencegah genangan maupun banjir di wilayahnya. “Biasanya hujan sebentar saja kena banjir. Alhamdulillah ada perubahan,” ujarnya. Normalisasi saluran drainase di beberapa lingkungan disebutkan Fathoni menggunakan DPK (Dana Pembangunan Kelurahan). Salah satunya akan dilakukan normalisasi di Lingkungan Gedur. Penggunaan DPK tersebut berdasarkan hasil rapat dengan para Kepala Lingkungan dan pengurus Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). Selain normalisasi saluran, DPK juga dimanfaatkan untuk pemasangan paving block di Lingkungan Karang Bata Selatan, pembuatan dan pemasangan plang lingkungan di Gedur, pemasangan lampu penerangan di 20 titik, dan juga pembuatan gapura lingkungan. “Kegiatan itu semua sudah dikerjakan, tinggal normalisasi di Gedur yang belum,” ujarnya. Kelurahan Abian Tubuh terdiri dari delapan lingkungan. Memang diakui Fathoni tidak semua kebutuhan yang ada di delapan lingkungan itu bisa diakomodir menggunakan DPK. Penggunaan DPK yang berjumlah Rp 50 juta tersebut disesuaikan dengan kebutuhan mendesak di beberapa lingkungan. “Kita tentukan dulu mana yang mendesak, kalau kita akomodir semuanya jumlahnya tidak mencukupi. Kita anggarkan yang kebih penting,” ujarnya. Meski demikian di setiap lingkungan ada kegiatan yang dilaksanakan menggunakan DPK. Terkait pengawasan dana stimulan dari Pemkot Mataram ini, ia mengatakan hal itu menjadi otoritas pihaknya. Dari tahap perencanaan sampai pelaksanaan tetap dilakukan pengawasan. “Kita laksanakan bersama-sama dan pertanggungjawabannya juga kita bersama-sama,” ujarnya. (ynt)

Perhatikan Perajin Cukli KEBERADAAN perajin cukli di Rungkang Jangkuk cukup memprihatinkan. Padahal, Rungkang Jangkuk menjadi daerah spesifik yang merupakan basis kerajinan masyarakat di bidang furniture cukli. ‘’Cukli itu memang seharusnya sudah dipatenkan. Saya kurang tahu apakah itu sudah dipatenkan atau belum,’’ ujar Anggota Komisi IV DPRD Kota Mataram, I Gusti Bagus Hari Sudana Putra, SE menjawab Suara NTB di kediamannya. Mestinya Dinas Koperindag turun. Seperti diketahui, Pemkot Mataram mempunyai program (Suara NTB/fit) penciptaan wirausahawan I Gusti Bagus Hari baru. Sementara, lanjut Gus Sudana Putra Hari, sapaan akrabnya, perajin cukli di Rungkang Jangkuk kembang kempis menghadapi persoalan permodalan, pemasaran dan lain sebagainya. Seharusnya Diskoperindag sebagai SKPD teknis memfasilitasi para perajin supaya bisa keluar dari masalah yang mereka hadapi. ‘’Sebaiknya dinas itu (Diskoperindag, red) harus rajinrajin turun untuk melihat perkembangan masyarakat,’’ pintanya. Karena seperti diketahui, selalu kekurangan modal. Sedangkan kalau mereka meminjam modal di perbankan, para perajin kerap terkendala prosedur yang terkesan berbelit-belit. Ia khawatir jika perajin cukli di Rungkang Jangkuk tidak diperhatikan, bisa-bisa bernasib sama dengan perajin gerabah di Banyumulek yang hasil karyanya diklaim daerah lain. Kerajinan cukli, kata Politisi Demokrat ini, sejatinya punya pangsa pasar yang cukup baik, hanya saja masih minim perhatian Pemda. Dibandingkan ukiran Bali, cukli menurut dia punya keunikan tersendiri. Apalagi cukli itu bukan barang dari recycle. Cukli benar-benar hasil keahlian para perajin yang harus dihargai. Dikatakan Gus Hari, komitmen Pemkot Mataram menjadikan cukli sebagai kerajinan khas Mataram, belum sesuai dengan fakta di lapangan. Gus Hari menganggap Diskoperindag sebagai SKPD teknis belum fokus memperhatikan masalah cukli. Salah satu indikasinya, di outlet Diskoperindag Kota Mataram nyaris tidak ada hasil karya para perajin yang dipajang di sana. Menggairahkan kembali kerajinan cukli, Gus Hari mengatakan perlu ada terobosan dari Diskoperindag. Misalnya, semua SKPD dalam penyediaan furniturenya harus menggunakan cukli. ‘’Bila perlu diperdakan,’’ cetusnya. Langkah ini diyakininya mampu mendongkrak kesejahteraan para perajin cukli. Sebab kalau tidak dimulai dari internal Pemkot, bagaimana mungkin berharap orang luar mau menggunakan cukli. (fit)

(Suara NTB/cem)

MENGECOH - Meski Plang bertuliskan Roudhoh Mutiara, namun aktivitas di beberapa lokal MCC diduga tetap untuk kegiatan PAUD dan EO. Pemasangan plang hanya untuk mengecoh masyarakat lantaran sering diberitakan media.

Plang PAUD dan Umroh di MCC Hilang

Diduga Hanya Kecoh Masyarakat Mataram (Suara NTB) – Setelah Suara NTB ini beberapa kali memberitakan alih fungsi Mataram Craft Center (MCC) di Kelurahan Pagesangan Kecamatan Mataram, akhirnya Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) melakukan tindakan tegas dengan menurunkan plang PAUD, biro perjalanan haji dan umroh bahkan usaha komputer. Sayangnya, ketegasan Diskoperindag menggantinya dengan plang rumah mutiara diduga hanya untuk mengecoh masyarakat. Pantauan Suara NTB sekitar pukul 12.05 wita, persis tidak ada perubahan terhadap peruntukkan lokal yang berada di lantai dua MCC tersebut. Pusat kegiatan anak usia dini (PAUD) Ar - Roudhoh serta Event Organizer (EO) CV Tujuh – Tujuh, mengisi dua lokal MCC tersebut. Hanya saja, tiga plang sebelumnya

diubah menjadi Roudhoh Mutiara di depan PAUD tersebut. Plafon bangunan sebagian besar sudah rusak atau berlubang. Di bagian belakang MCC, juga dijadikan sebagai tempat untuk menitip gerobak milik para PKL. Sumber Suara NTB mengakui, PAUD dan Event Organizier tetap beroperasi sebagaimana mestinya. Karena, tidak dibolehkan ada kegiatan selain usaha mutiara, makanya diminta untuk merubah plang. “Tetap ada

kok, cuma kemarin kan tidak dikasih selain jual mutiara. Makanya, plangnya disuruh diganti,” aku sumber dikonfirmasi Suara NTB, Rabu (5/11). Khusus PAUD katanya, mulai beraktivitas sekitar pukul 14.00 atau 15.00 wita, sementara EO mulai buka sejak pagi. “Nanti agak siang buka dia mas,” katanya. Dihubungi via telpon dan pesan singkat, Kepala Dinas Koperindag Kota Mataram, Wartan, SH., MH., tidak merespon. (cem)

Pemkot Pertimbangkan Tambahan Modal di Bank NTB Mataram (Suara NTB) Pemkot Mataram akan mempertimbangkan permintaan penambahan modal di Bank NTB dalam rangka pemenuhan modal inti BUMD tersebut menjadi Rp 780,6 miliar dari saat ini yang modal intinya mencapai Rp 622,7 miliar. Hal itu disampaikan Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh usai bertemu dengan jajaran komisaris dan direksi PT Bank NTB di Pendopo Walikota Mataram, Rabu (5/11). Sampai tahun 2014 ini, saham Pemkot Mataram di Bank NTB tercatat Rp 10 miliar lebih. “Para jajaran komisaris dan direksi ini melakukan roadshow mulai dari Gubernur dan juga kepala daerah selaku pemegang saham Bank NTB. Ada beberapa persoalan yang oleh pemegang saham harus

diselesaikan,” jelasnya. Dalam pertemuan itu dipaparkan bahwa Bank NTB mendapat surat dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait pemenuhan modal inti. Berdasarkan data pengawasan OJK, komitmen pemenuhan modal inti belum dilaksanakan. Jumlah modal inti Bank NTB yang berjumlah Rp 622,7 miliar saat ini dinilai jauh dibawah kewajiban tahapan pemenuhan modal inti sesuai dengan action plan. “Sampai Desember 2014 itu harus penuhi modal inti Rp 780,6 miliar. Jadi saat ini masih kekurangan Rp 157,9 miliar dan diberikan batas waktu dan diminta segera menambah,” ujarnya. Selaku pemegang saham, Pemkot Mataram disampaikan Walikota akan membicar-

akan hal ini dan juga memikirkan bagaimana memenuhi ketentuan seperti yang diminta OJK. Walikota menyampaikan berdasarkan Peraturan Bank Indonesia, apabila tahapan pemenuhan modal inti tak dipenuhi, maka Bank NTB tak diberikan kesempatan untuk melakukan transaksi baru dengan nasabah. Sayangnya sambung Walikota persoalan ini baru disampaikan sekarang. Meskipun demikian, ia mengatakan akan menindaklanjuti persoalan ini bersama para pemegang saham lainnya. Berapa penambahan modal dari Pemkot Mataram sendiri belum bisa ditentukan saat ini. “Nanti kita lihat. Ini masih dipertimbangkan dan kita akan bertemu dengan Gubernur,” pungkasnya. (ynt)

la Dikes Kota Mataram, dr. Usman Hadi saat dikonfirmasi di Kantor Walikota Mataram, Rabu (5/11). Usman mengakui, sejauh ini belum mengetahui distributor, toko atau apotek mana yang memperjualbelikan obat-obatan

taram untuk berkompetisi atau membekali diri dengan pengetahuan bahkan keterampilan. Kalaupun nanti hanya membuka lapangan pekerjaan sendiri, paling tidak ada sistem manajerial yang bagus dibandingkan pengusaha yang hanya bersifat konvesional. “Kalau misalnya tukang bengkel, paling tidak ilmu yang dimiliki manajerialnya lebih bagus,” pungkasnya. Terkait kapan serta anggaran yang butuhkan untuk pembangunan BLK? Khalik belum bisa memastikan hal tersebut. Hanya saja, persoalan itu akan menjadi hal penting diperhatikan Pemkot untuk meningkatkan SDM. Sejauh ini, ia juga masih memikirkan lahan yang harus dipergunakan sebagai tempat pembangunan gedung. “Selain anggaran, persoalannya di lahan juga,” ujarnya. Terlepas dari itu, dia meminta peran serta perguruan tinggi untuk melahirkan usahawan baru dari dunia kampus. Artinya, kampus tidak hanya memberikan materi kuliah, tetapi menyiapkan mahasiswa wadah untuk belajar berwirausaha. Disamping itu, pemerintah ikut membantu dengan membentuk kelompok usaha bersama (Kube) di tengah – tengah masyarakat. (cem)

Gepeng dari Loteng dan Lotim Terjaring Razia di Mataram Mataram (Suara NTB) Dua orang gelandangan dan pengemis (gepeng) berhasil dijaring Satgas Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Disosnakertrans) Kota Mataram. Dua orang gepeng ini dijaring di perempatan Bunut Baoq dan langsung dibawa ke Kantor Disosnakertrans Kota Mataram. Demikian disampaikan Kepala Disosnakertrans Kota Mataram, H. Ahsanul Khalik, S.Sos, kepada Suara NTB, Rabu (5/11). “Ada dua orang. Satu dari Kopang, Lombok Tengah dan yang satunya dari Lombok Timur. Mereka berdua ini pemain lama,” ujarnya. Salah satu gepeng yang terjaring tersebut biasanya mangkal di dekat pom bensin Karang Jangkong. Kemudian untuk menghindari Satgas Sosial Disosnakertrans Kota Mataram, dia pindah ke lokasi lain. Mereka mengira sudah tidak ada patroli untuk penertiban anjal (anak jalanan) dan gepeng. “Jadi mereka hanya coba-coba. Sekarang mereka sudah pulang sendiri ke tempat tinggal mereka,” jelasnya. Khalik mengatakan saat ini pihaknya tegas bahwa setiap anjal maupun gepeng yang ter-

jaring razia tidak diberikan bantuan. Apalagi yang termasuk pemain lama atau memang sering terjaring razia tapi kembali lagi mengemis di jalan. Bahkan jika pemain lama yang terjaring razia, hasil mereka mengemis akan diambil Disosnakertrans Kota Mataram. “Kemudian kita buatkan berita acara berapa banyaknya dan nanti akan kita umumkan ke publik pada akhir tahun dan akan kita serahkan kepada orang yang berhak,” ujarnya. Ia menambahkan dua orang yang terjaring kemarin baru saja mulai mengemis sehingga belum ada uangnya yang disita Disosnakertrans Kota Mataram. Dengan kebijakan itu ia berharap dapat menimbulkan efek jera bagi gepeng maupun anjal. Selama dua bulan ini menurutnya hal itu cukup efektif karena keberadaan gepeng maupun anjal di beberapa titik baik di jalan maupun di emperan toko makin berkurang. “Dan ini sudah tidak ada sama sekali anjal dan gepeng di perempatan-perempatan dan emperan toko. Kalau yang ditangkap ini karena mereka coba-coba saja. Jadi bisa kami simpulkan mereka jera,” klaimnya. (ynt)

Pembangunan Pelabuhan Kapal Tanker Perlu Kajian Mataram (Suara NTB) Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh menyampaikan rencana pembangunan pelabuhan kapal tanker di Ampenan perlu kajian. Komunikasi antara dirinya dengan Pertamina yang merencanakan pembangunan ini juga belum dilakukan. “Kita tentu akan kaji kalau memang ada rencana pembangunan seperti itu,” ujarnya, Rabu (5/11). Komitmen Pemkot Mataram dalam pembangunan di kota ini adalah harus mengacu pada peraturan rencana tata ruang wilayah (RTRW) yang berlaku. “Tapi saya belum tahu pelabuhan seperti apa yang akan dibangun, apakah dibutuhkan lahan, luasnya berapa, dan lainnya saya belum tahu,” jelasnya. Kajian sangat diperlukan sebelum dilakukan pembangunan. Pasalnya di sekitar ka-

wasan pesisir Ampenan juga ada beberapa rencana pembangunan seperti pembangunan jalan yang akan tembus ke Senggigi dan pembangunan PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas) di atas lahan seluas 9 hektar. Pembangunan PLTG ini adalah untuk memenuhi kebutuhan listrik di Pulau Lombok. “Itu memang masih informasi rencana. Rencananya PLTG ini akan memiliki dermaga sendiri dengan panjang 500 meter,” ujarnya. Pembangunan pelabuhan untuk kapal tanker ini juga disampaikan Walikota tetap harus melibatkan Pemkot Mataram. Pertamina tidak boleh jalan sendiri walaupun baru dalam tahap perencanaan. Hal yang juga harus menjadi perhatian adalah apakah pembangunan itu akan

berdampak terhadap lingkungan masyarakat sekitar atau tidak sehingga perlu kajian. “Dia tidak boleh jalan sendiri dan harus bersama kita. Jangan sampai itu jadi masalah terkait tata ruang. Tapi sampai sekarang saya belum dihubungi. Belum ada koordinasi baik lewat informasi lisan maupun pemberitahuan lewat surat,” terangnya. Kendati demikian, Walikota mengatakan pihaknya sangat terbuka dan akomodatif terhadap rencana pembangunan pelabuhan kapal tanker ini. Hal ini menurutnya juga untuk mendorong kemajuan bukan hanya untuk Kota Mataram, tapi juga NTB secara umum. “Itu sangat penting dan tentu kita back up tapi kita juga tak bisa langgar tata ruang,” demikian Ahyar Abduh. (ynt)

Dikes Ancam Tutup Toko dan Apotek Jual Obat Keras Mataram (Suara NTB) Dinas Kesehatan (Dikes) mengancam akan menutup toko ataupun apotek yang terindikasi atau terbukti mempernjualbelikan obat keras secara bebas kepada masyarakat. Hal tersebut ditegaskan Kepa-

Mataram (Suara NTB) – Pemkot Mataram berencana membangun Balai Latihan Kerja (BLK). Rencana tersebut menyusul moratorium penerimaan Pegawai Negeri Sipil (CPNS) oleh Presiden Joko Widodo selama lima tahun. Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans) Kota Mataram, H. Ahsanul Khalik menjelaskan, usulan pembuatan BLK tersebut mengingat tingginya angka pengangguran di Mataram, terutama didominasi oleh pengangguran terdidik. Akhir bulan Juli saja, jumlah pengangguran terbuka sudah mencapai 8.953 orang. “Dari jumlah itu, 60 persen pengangguran terdidik,” sebut Khalik dikonfirmasi, Rabu (5/11) Keberadaan BLK itu nantinya, mengubah mindset masyarakat di Mataram, tidak hanya mengejar PNS sebagai pilihan utama dalam bekerja. Namun, ada upaya untuk membuka lapangan pekerjaan bahkan bekerja di sektor swasta. Karena, perusahaan – perusahaan yang ingin berinvestasi di Mataram membutuhkan sedikitnya empat hingga puluhan karyawan. Kesempatan inilah lanjutnya, harus dimanfaatkan oleh masyarakat atau pemuda di Ma-

tersebut. Tetapi, pihaknya akan mencoba melakukan penelurusan terkait tindaklanjut dari temuan tersebut. Sepengetahuannya, ada 100 apotek dan toko obat di Mataram secara keseluruhan sudah memiliki izin operasi. “Sampai sekarang saya tidak tahu distributor mana, apotek atau toko mana tempat mereka beli,” akunya. Dijelaskan, obat seperti Antalgyn dan Paracetamol termasuk obat keras dan aturan pakainya harus sesuai dengan resep dari dokter. Kalaupun masyatakat membeli tanpa resep dokter, ia menyarankan agar masyarakat membeli di toko atau apotek. Lebih jauh dikatakan Usman Hadi, secara teknis bilamana toko atau apotek melakukan penyalahgunaan atau penyelewengan terhadap

ketentuan atau aturan yang berlaku. Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), bersama Dinas Kesehatan serta Satpol PP memiliki kewajiban untuk menyita produk baik obat maupun kosmetik mengandung zat berbahaya. Selanjutnya, setelah dilakukan pembinaan dan rekomendasi dari BPOM, Dikes langsung menutup toko atau apotek tersebut. “Apotek ada ketentuan, toko obat beberapa obat bisa yang dijual. Obat keras tidak bisa dijual. Bilamana apotek tidak sesuai aturan, kita langsung tutup,” imbuhnya. Kekhawatirannya dengan temuan obat keras itu, sebagai seorang dokter, ia mengimbau kepada masyarakat agar berobat ke puskesmas atau datang ke dokter. Kalaupun han-

(Suara NTB/dok)

Usman Hadi

ya membeli obat, dia mengajurkan untuk membeli di apotek atau toko obat. (cem)

(Suara NTB/ist)

TERJARING RAZIA - Dua gepeng yang berhasil terjaring razia Satgas Disosnakertrans Kota Mataram.

Peraturan Jangan Hanya Dibuat

Pengawasan SKPD Dinilai Masih Lemah Mataram (Suara NTB) – Sejumlah bangunan di Mataram yang diduga melanggar tata ruang atau tidak sesuai peruntukkan, mendapat sorotan kalangan legislatif. Dewan pun mendesak Pemkot Mataram untuk menjalankan regulasi atau Perda RTRW yang sudah dibuat. Selain itu, ada indikasi lemahnya pengawasan yang dilakukan oleh SKPD teknis di lingkup Pemkot Mataram, sehingga pemkot terus kecolongan dengan sejumlah pembangunan. Hal tersebut disampaikan, Wakil Ketua DPRD Kota Mataram, I Wayan Sugiartha dikonfirmasi, Rabu (5/11). Tidak hanya lemahnya pengawasan sambung politisi PDI Perjuangan ini, ada kesan SKPD pemberi izin yakni Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) atau Dinas Tata Kota dan Pengawasan Bangunan dengan SKPD teknis masih kurang berkoordinasi. Dicontohkan, bangunan di jalan Bung Karno sudah jelas – jelas Dinas Pekerjaan Umum (PU) tidak memberikan rekomendasi, namun BPMP2T mengeluarkan izin. Selain itu, saluran di barat Mataram Mall juga sudah mulai tertutupi. Artinya, ini akan membuat kesulitan

bagi Dinas PU untuk mengerjakan atau mengangkat sedimentasi di saluran. “Badan Perizinan mengeluarkan izin, SKPD teknis tidak memberikan rekomendasi, berarti koordinasinya masih kurang,” katanya. Terlepas dari itu, ia melihat kebiasaan masyarakat selama ini terkadang izin belum keluar, namun masyarakat sudah membangun. Hal itu disadari menjadi dilema dan berbahaya, karena di sisi lain petugas mau membongkar namun harus mempertimbangkan kemungkinan dan lain sebagainya. Kendati demikian, siapapun itu SKPD harus menekankan kepada masyarakat untuk tidak membangun sebelum izinnya keluar. Kalaupun tidak melaksanakan ketentuan sesuai dengan zonasi atau Perda, ia meminta Pemkot Mataram atau dinas teknis menindak tegas tanpa ada kesan tebang pilih. “Kalau memang salah harus ditindak, jangan sampai ada kesan tebang pilih,” imbuhnya. Yang harus menjadi catatan SKPD teknis sambung Sugiartha, antara SKPD teknis dengan badan perizinan terus berkoordinasi. Jangan hanya sekadar membuat aturan, tapi tidak dijalankan. (cem)


SUARA NTB Kamis, 6 November 2014

SUARA PULAU LOMBOK

Halaman 3

Satu Muharram, Momentum Bangkitkan Teladan Rasulullah Selong (Suara NTB) – Gempita perayaan Satu Muharram 1436 H di Kabupaten memang telah diakhiri, ketika pada malam minggu (1/11) ribuan masyarakat Lombok Timur dari berbagai kalangan, termasuk fakir miskin menghadiri pesta rakyat di halaman Kantor Bupati setempat. Namun hikmah dan gema syi’arnya telah mulai merambah jiwa dan hati sanubari banyak orang, juga masyarakat fakir miskin menerima berkahnya. Dalam acara syukuran itu Bupati Lotim mulai menggelontorkan bantuan sosial dengan total nilai 6 Miliar rupiah, untuk masjid, musholla, madrasah, TPQ, dan Madrasah. Diisi pula dengan seni tradisional merakyat, seperti kesenian rudat dari Desa Padamara dan Gula Gending. Ini melengkapi bantuan sebesar 9 miliar rupiah yang telah digulirkan pada Bulan April lalu. Dalam rangka menyambut 1 Muharram 1436 H, telah disalurkan pula ke 20 Kecamatan yang ada bantuan untuk fakir miskin sebesar 900 juta rupiah, berasal dari Baznas dan Pemkab Lotim. Juga dilakukan pembangunan 4000 unit rumah bagi orang miskin, ditambah bantuan 2.500 rumah dari Pemerintah Provinsi NTB sehingga seluruhnya berjumlah 6500 buah. Ini semua merupakan bagian dari programprogram pro rakyat yang akan terus dilakukan Pemkab Lotim. Bupati Lombok Timur, H. Moch. Ali Bin Dachlan, dalam sambutannya mengingatkan,

agar umat Islam memahami dengan baik makna hijrah yang dilakukan Rasulullah SAW. Kisah perjuangan rasulullah yang tak kenal menyerah meski selama perjuangannya mendapat berbagai cobaan berat dan tekanan dari kaum Quraisy, hingga mewujudkan sebuah peradaban baru patut menjadi sumber inspirasi umat Islam dalam membangun kehidupan dewasa ini. Dalam masa 10 tahun Rasulullah telah mampu membangun peradaban (dunia) baru di Makkah, dengan menerapkan sistim pemerintahan yang pluralistik dan membuat piagam madinah, yang menjunjung tinggi perbedaan-perbedaan. Sementara kondisi saat ini, sering kali perbedaan-perbedaan itu berkembang menjadi pertengkaran dan saling fitnah. Ini tentu jauh dari yang diajarkan Rasulullah SAW, tandasnya. Pada zaman Rasulullah juga telah dimulai revolusi zakat sehingga kehidupan umat ketika itu makmur. Terinspirasi dari tauladan Rasulullah itu, Pemkab Lotim menggalakkan zakat dan bantuan-bantuan sosial yang disalurkan ke desa-desa. Itu diharapkan mampu menggerakkan pertumbuhan ekonomi di desa-desa. Diamping menyalurkan bantuan sosial ke desa-desa untuk mringankan beban hidup masyarakat miskin, juga mulai tahun 2015 akan memberikan kepercayaan kepada pemerintah desa untuk melaksanakan berbagai kegiatan pembangunan infrastruktur yang selama ini dilaksanakan

Tidak Perlu Khawatir Direlokasi RENCANA Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) yang akan memperluas dan memperlebar pasar umum Masbagik tahun depan tidak perlu dikhawatirkan warga khususnya yang terkena imbas dari perluasan pasar itu. Pasalnya, perluasan dan pelebaran akan dilakukan 15 meter di bagian selatan dan 15 meter di bagian timur, sebelum dilakukannya pengerjaan proyek yang dilakukan oleh dinas Pekerjaan Umum (PU). Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lombok Timur sudah memberikan uang sewa rumah untuk masyarakat yang masing-masing sebesar Rp 500.000 / dua bulan kepada setiap bangunan (Suara NTB/yon) rumah masyarakat Ainul Yakin yang terkena perluasan pasar umum Masbagik. Bahkan, pemerintah juga sudah menyiapkan tanah seluas 85 are untuk relokasi rumah masyarakat dan sudah diratakan. Kepada Suara NTB, Rabu (5/11), Camat Masbagik Kabupaten Lombok Timur, Ainul Yakin, menerangkan, sedikitnya 33 bangunan dan 53 Kepala Keluarga (KK) dari dua dusun yang ada di Masbagik Selatan Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur, rencananya akan terkena imbas dari kebijakan Pemkab Lotim yang akan memperluas dan memperlebar Pasar Umum Masbagik. Ainul mengatakan, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya sudah berupaya menjelaskan dan meyakinkan kepada masyarakat akan manfaat yang nantinya didapatkan jika perluasan pasar itu dilaksanakan segera. “Kita sudah mengadakan pertemuan sebanyak enam kali bersama masyarakat khususnya masyarakat yang akan direlokasi,” terangnya usai menggelar sosialisasi kepada masyarakat yang akan direlokasi. Menurutnya, langkah itu merupakan hajatan pemerintah yang sangat diapresiasi oleh pihak kecamatan. Karena, relokasi masyarakat yang bangunan rumahnya terkena penggusuran dari perluasan dan pelebaran pasar umum Masbagik itu benar-benar diperhatikan oleh pemerintah. Bahkan, ujarnya, masyarakat yang akan direlokasi itu yang tanahnya hanya satu are akan bertambah jadi dua are, yang dua are menjadi empat are ketika direlokasi. Ia juga mengatakan, masyarakat yang direlokasi namun berprofesi sebagai pedagang nantinya akan memiliki toko. Sehingga, manfaat inilah yang terus disosialisasikan kepada masyarakat oleh pihak kecamatan dan dinas terkait supaya masyarakat yang direlokasi faham atas kebijakan pemerintah. “Kami diberikan target oleh pak Bupati dan Wabup sampai bulan Desember ini mengurus segala permasalahan terkait dengan pemindahan masyarakat,” akunya. Sementara itu, jelas Ainul, ketika nanti perluasan dan pelebaran pasar dilaksanakan, para pedagang yang ada di pasar umum Masbagik akan diarahkan ke pasar yang baru yakni Pasar Tradisional Masbagik (PTM). Sehingga, ketika Pasar Umum Masbagik sudah selesai proses pengerjaannya, pedagang yang kembali ke Pasar Umum Masbagik adalah pedagang kering/bersih, sedangkan pedagang basah akan tetap berjualan di pasar tradisional Masbagik. Tujuan dari dilakukannya kebijakan itu untuk mengatasi segala bentuk kemacetan yang sering terjadi di perempatan Masbagik. Tidak hanya itu, ia menambahkan, jika kebijakan pemerintah itu sudah berjalan, maka masyarakat juga akan sadar dan menikmati segala bentuk usaha yang dilakukan oleh pemkab Lotim. Karena nanti keindahan dan kebersihan tata kota akan ditata kembali terutama kebersihan didepan Masjid Jami’ Akbar Masbagik dan rencananya juga akan dibuatkan taman di sekeliling Pasar Umum Masbagik untuk menambah nilai estetika. (yon)

oleh SKPD Kabupaten. Dengan demikian, di desa akan terjadi geliat ekonomi dan ketersediaan lapangan kerja bagi masyarakat, seperti masyarakat bisa menjual pasir, kerikil, menjadi buruh dan pekerjaan lain sehingga mendapat upah untuk membiayai kehidupan keluarganya. Menurut Bupati, Umat Islam selama ini terlalu lama tidur dan hidup dalam perpecahan, padahal umat Islam tidak akan mampu mengalahkan pihak yang memusuhi Islam seperti kaum Zionis bila tidak bersatu. “Kita miskin pemimpin yang berseru untuk kepentingan semua, tetapi yang banyak adalah pemimpin golongan atau kelompok”, tandasnya. Bupati minta umat Islam untuk sibuk memperbaiki dan membangun diri sendiri, serta berhenti mengkritisi pihak lain agar mampu menguasai ekonomi dan Iptek. Dengan peringatan Satu Muharram diharapkan agar Umat Islam terinspirasi dengan semangat juang umat pada zaman Rasulullah, kemudian memetik hikmahnya untuk bangkit dari keterpurukan. “Inilah tujuannya kita merayakan Satu Muharram, agar kita dapat menjadikan Satu Muharram sebaga momentum untu mengevaluasi dan mengkritisi diri sendiri”, tandasnya. Bupati mengakui, bahwa apa yang telah mulai dilakukannya saat ini memang sulit, bahkan mungkin ada pihak yang menganggapnya kolot, tetapi Ia bertekad untuk terus mencari dan

RUDAT - Kesenian Tradisonal bernafaskan Islam, Rudat, mengisi panggung acara pesta rakyat Lotim. mengembangkan peradaban yang bisa menyelamatkan semangat Umat Islam di tengah besarnya tantangan dari dunia yang sangat terbuka dewasa ini. Ia berharap agar langkah strategis yang telah dirintisnya itu terus dilanjutkan hingga akhrnya umat Islam di daerah bangkit dengan kekuatannya membangun diri sendiri. Ia berharap agar sumbangan pemikirannya itu dapat ber-

manfaat untuk mencapai masyarakat Lombok Timur yang aman, adil dan sejahtera secara lahir- bathin. Melaporkan kegiatan yang telah dilaksanakan dalam rangka perayaan Satu Muharram 1436 H, Sekretaris Panitia Pelaksana, H. Syarif Waliyulloh, MM., memaparkan serangkaian kegiatan yang dimulai pada 24 Oktober hingga 31 Oktober 2014. Kegiatan yang dilaksan-

akan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, tak hanya terpusat di Ibukota Kabupaten juga di setiap kecamatan dilaksanakan berbagai kegiatan menyambut Muharram. Juga dilaporkan, selain agenda kegiatan yang langsung dibawah koordinasi langsung Panitia pelaksana Peringatan Satu Muharram 1436 H Tingkat Kabupaten Lombok Timur, juga dilaksanakan kegiatan yang terintegra-

(Suara NTB/ist)

si dalam perayaan Hari Besar Islam tersebut oleh SKPD terkait seperti Pameran Buku (Book Fair) oleh Kantor Arpusda Kabupaten Lombok Timur mulai tanggal 25 hingga 1 Nopember 2014 di Gedung Wanita Selong, dan Pelaksanaan berbagai rangkaian kegiatan dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) di Kabupaten Lombok Timur oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur. (Zar-Humas)

Investasi Pemkab Loteng di Bank NTB Ditarget Rp 60 Miliar Praya (Suara NTB) Nilai investasi berupa penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) pada Bank NTB, sampai saat ini tercatat masih sekitar Rp 26 miliar. Namun angka tersebut ditargetkan bisa bertambah menjadi Rp 60 miliar pada akhir tahun 2016 mendatang. Untuk memenuhi target pemenuhan modal inti Bank NTB sebesar Rp 1 triliun, secara menyeluruh pada tahun yang sama. Kepala Bank NTB cabang Praya, H. Syamsu, yang ditemui wartawan usai rapat dengan Pansus DPRD Loteng, Rabu (5/11) kemarin, menyebutkan, sesuai hasil Rapat Umum Pemenang Saham (RUPS) sebelumnya, tahun

2016 mendatang modal inti Bank NTB ditargetkan menyentuh angka Rp 1 triliun. Sebagai persyaratan peningkatan status bank, dari buku 1 menjadi buku 2. Sesuai yang dipersyaratkan oleh BI dan pihak Otoritas Jasa

Keuangan (OJK). Pasalnya, jika tidak mampu memenuhi target tersebut maka Bank NTB bisa terkena sanksi dari BI dan OJK. Salah satunya, pelarangan Bank NTB untuk mengembangkan usahanya. “Hal ini

yang tidak diinginkan. Sehingga seluruh pemerintah daerah di NTB selaku pemegang saham dari Bank NTB sepakat untuk menambah penyertaan modal. Tidak terkecuali Pemkab Loteng sendiri,” terangnya. Untuk Loteng sendiri ada dua sumber investasi yang direncanakan. Selain investasi berupa dana segar juga investasi berupa aset tanah. Dan, diharapkan pada akhir tahun ini total investasi Loteng sudah bisa mencapai Rp 34 miliar. “Tahun ini penam-

bahan penyertaan modal dari Pemkab Loteng sebesar Rp 5,9 miliar yang bersumber dari dividen tahun 2013 yang diperoleh dari Bank NTB. Ditambah aset berupa tanah senilai Rp 7 miliar lebih,” ujarnya. Sehingga kekurangan yang ada, akan diupayakan untuk bisa dipenuhi dalam dua tahun kedepan secara berharap hingga mencapai Rp 60 miliar. “Inilah yang saat ini juga tengah kita bahas bersama dengan Pansus DPRD Loteng,” tegas Syamsu. (kir)

Moratorium Penerimaan CPNS

Ancam Rasio Kecukupan PNS Loteng Praya (Suara NTB) Wacana pemerintah pusat untuk memberlakukan moratorium (penghentian sementara) penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) baru, bakal berdampak pada rasio kecukupan PNS di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng). Mengingat, Loteng sampai saat ini masih mengalami kekurangan PNS. Terutama untuk tenaga-tenaga teknis. Di bidang kesehatan dan pendidikan. Tidak hanya itu, kata Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Loteng, H. Ansori, untuk tenaga administrasi nyatanya juga masih kurang. Terbukti dari laporan yang masuk dari sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemkab Loteng, banyak yang masih kekurangan staf. “Paling parah di kecamatan-kecamatan. Banyak Kasi (kepala seksi) yang

tidak punya staf,” ujarnya. Ia menjelaskan, saat ini Loteng memiliki hampir 11 ribu PNS. Jika dilihat dari segi angka, jumlah tersebut terbilang cukup besar. Hanya saja, kalau disandingkan dengan tugas dan fungsi yang ada, jumlah tersebut masih kurang. Utamanya lagi untuk tenaga guru dan kesehatan. Untuk tenaga guru SD saja, lanjut Ansori, dari hasil analisis terakhir Loteng masih kekurangan sekitar 2 ribu guru. Itu belum termasuk untuk guru SMP, SMA maupun SMK. “Nah dengan adanya rencana moratorium penerimaan CPNS ini, maka kondisi kekurangan PNS Loteng dipastikan bakal semakin parah,” terangnya. Belum lagi, setiap tahunnya banyak PNS Loteng yang memasuki masa purba bakti atau pensiun. Dimana tahun ini saja, ada

sebanyak 69 guru PNS yang bakal pensiun. “Sudah tidak ada penerimaan PNS, ditambah banyak PNS yang pensiun bisa dipastikan jumlah PNS Loteng bakal semakin kurang,” tegas Ansori. Disinggung kekurangan PNS yang dialami, ia mengaku sampai saat ini belum ada data valid. Pasalnya, BKD Loteng saat ini masih melakukan pendataan dan verifikasi terkait kekurangan PNS disemua SKPD yang ada. Dan, dari hasil verifikasi awal hampir rata-rata semua SKPD mengaku mengalami kekurangan PNS. Memang sebelumnya, ada informasi yang menyebutkan kalau Loteng tidak kekurangan PNS. Hanya saja proses penempatan yang tidak merata. Dimana ada SKPD yang jumlah PNS gemuk. Sementara ada SKPD yang minim pegawai. “Tetapi dari hasil lap-

Dikes KLU Intensif Uji Kualitas Air Tanjung (Suara NTB) Dinas Kesehatan tak menyangkal kondisi kekurangan air bersih di masyarakat pada musim kemarau ini cukup mengkhawatirkan. Untuk itu, Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Lombok Utara (KLU) terus melakukan pengujian sampel terhadap kualitas air yang banyak disuplai oleh masyarakat secara parsial. “Suplai air bersih masyarakat kita akui masih kurang, tetapi masalah ini bukan masalah Dikes tetapi masalah Pemda secara keseluruhan. Namun kualitas air selalu kita uji laboratorium karena syarat air, bisa digunakan untuk mandi dan mencuci,” ungkap Kepala Dikes KLU, dr. H. Benny Nugroho S., Rabu (5/11). Sampai saat ini, kualitas air bersih yang disuplai ke masyarakat oleh sejumlah pihak di luar suplai pemerintah belum mengarah pada level mengkhawatirkan. Artinya air yang dikirim atau dijual ke masyarakat masih aman. Hasil laboratoirum BB POM Mataram

yang dikirimkan ke Dikes KLU mencatat unsur-unsur kandungan pada air masih aman. Meski demikian, Benny mengingatkan agar kebutuhan untuk air minum, agar masyarakat meminta ke PDAM melalui instansi terkait Pemda KLU. Sebab untuk kebutuhan mandi dan mencuci, berbeda kualitasnya dengan air untuk konsumsi (minum). “Ke depan, kita akan usulkan anggaran untuk mengadakan laboratorium dan alat sendiri, supaya tidak bolak – balik ke BB POM. Kalau Lab sudah punya, hasilnya bisa langsung kita ketahui,” sambung Benny. Untuk keperluan dimaksud, pihaknya saat ini masih kekurangan dana. Dari proyeksi yang dibutuhkan, pembangunan Lab dan alat memerlukan anggaran minimal Rp 2,1 miliar. Harapannya rencana pembangunan dan pengadaan alat sudah dapat dipenuhi pada tahun 2015 mendatang. Kemarau panjang di sebagian besar wilayah Lombok

Utara ini diakuinya sangat berdampak terhadap pemenuhan air bersih, tidak terkecuali di fasilitas kesehatan tingkat Desa seperti Polindes dan Pustu. Salah satu kasus yang ditemukan langsung Kepala Dinas, adalah Polindes di Desa Salut Kecamatan Kayangan, diketahui harus membeli air bersih sendiri. Tia bulannya, beban pembelian air yang dikeluarkan petugas Polindes mencapai Rp 150 ribu. Di mana anggaran ini sejatinya tidak diduga sebelumnya oleh Dinas. “Saking kurangnya air bersih dan anggaran juga minim, kami di sini sampai ngamen ke Pusat minta anggaran. Alhamdulillah, untuk tahun ini kita sudah dapat untuk membantu perpipaan di tiga titik (polindes) di Bayan, Tanjung dan Pemenang. Panjang Pipanya kira-kira 1,5 km. Selain itu kita juga minta anggaran untuk perbaikan sumur agar air di Polindes terjamin untuk pelayanan kesehatan masyarakat setempat,” demikian Benny. (ari)

oran yang masuk dari SKPD, memang benar-benar kita kekurangan pegawai,” tandasnya. Guna mensiasiati kekurangan pegawai yang ada, maka tidak ada pilihan selain dengan memaksimalkan pegawai yang ada. Namun langkah tersebut diyakini tidak akan bisa maksimal. Sehingga solusi yang paling tepat ialah menambah pegawai.

Untuk itu, pihaknya berharap rencana moratorium penerimaan PNS oleh pemerintah pusat tersebut hanya sebatas wacana. Mengingat masih besarnya kebutuhan pegawai di lingkup Pemkab Loteng. “Harapan kita rencana ini sebatas wacana saja. Karena kita memang masih butuh pegawai,” pungkas Ansor. (kir)


SUARA NTB Kamis, 6 November 2014

SUARA PULAU SUMBAWA

Halaman 4

Rumah Kepala BPMPPT Keberatan Disuruh Kosongkan Lahan KSB Disatroni Rampok Taliwang (Suara NTB) Rumah Drs. Hajamuddin, kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) yang berlokasi di jalan lintas Kemutar Telu Center (KTC) disatroni perampok. Informasi yang diperoleh media ini, Rabu (5/11), aksi perampokan itu terjadi sekitar pukul 03.00 wita dini hari. Memanfaatkan situasi sepi di seputaran KTC para kawanan rampok yang diduga lebih dari satu orang tersebut dengan mudah merangsek masuk ke rumah salah seorang pejabat teras KSB itu dan menguras sejumlah barang berharga yang ada. Beberapa barang berharga milik korban yang berhasil dibawa para kawanan rampok tersebut diantaranya 1 buah laptop, 3 unit handphone (Hp), perhiasan emas dan sejumlah uang tunai yang disimpan korban di dalam lemari. Meski berhasil menguras barang berharga milik korban, petualangan kawanan rampok tersebut ternyata tak mulus. Pasalnya aparat Polres KSB yang sigap setelah menerima laporan berhasil meringkus para tersangka. “Memang benar ada tindakan curas (pencurian dengan kekerasan) yang terjadi semalam di sekitar KTC,” jelas Kapolres KSB, AKBP Teddy Suhendyawan Syarif, SIK saat dikonfirmasi, Rabu. Ia mengatakan, aksi curas tersebut dilakukan oleh lebih dari seorang. Hal ini kemudian membuat jajarannya masih terus melakukan pengembangan terhadap kasus tersebut. “Kasus itu kita tangani dan sekarang tahap lidik,” papar Kapolres tanpa merinci jumlah pelaku yang telah berhasil diringkus. Kapolres menyatakan, dari pendataan dan barang bukti (BB) yang berhasil diamankan pihaknya jumlah kerugian korban dari aksi perampok di rumah pejabat KSB itu mencapai sekitar Rp 25 juta. “Ada barang-barang elektronik dan emas serta uang tunai yang diambil dari korban kita sudah amankan,” ungkap Kapolres. (bug)

Warga Dete Laporkan Soal Pungutan Prona ke Dewan Sumbawa Besar (Suara NTB) Warga desa Dete kecamatan Lape secara resmi telah melaporkan adanya dugaan penarikan pungutan oleh oknum Kepala Desa (Kades) dalam penerbitan sertifikat program Prona kepada DPRD Sumbawa. Untuk itu, dewan berencana akan memaanggil sejumlah pihak terkait. Sebagaimana disampaikan Ketua Komisi I DPRD Sumbawa, Adizul Sahabuddin, Rabu (5/11), berdasarkan isi surat pengaduan warga tertanggal 2 November pada 2013, desa Dete mendapatkan bantuan Prona untuk tanah pekarangan sebanyak 150 persil dari BPN. Program tersebut dimanfaatkan oknum kepala desa untuk memungut dana dari masyarakat sebanyak Rp 350.000 per persil untuk biaya pendaftaran. Setelah sertifikat terbit, masyarakat dminta untuk membayar biaya tambahan sebanyak Rp 20.000 per sertifikat. Pungutan tersebut tidak mendapat persetujuan dari BPD desa Dete. Sebelumnya, oada Oktober 2014, oknum Kades mengundang Kepala Dusun, RT, RW, BPD dan tokoh masyarakat, untuk melaksanakan sosialisasi terkait Prona. Namun selang 2-3 haru kemudian, oknum Kades menyuruh masyarakat untuk mendaftarkan dan memungut biaya tersebut. BPD kemudian menelusuri hal tersebut ke BPN. Jawaban dari BPN, desa Dete tidak mendapatkan program tersebut. Kalaupun ada, tidak dibenarkan adanya pungutan. Artinya, kalau terjadi pungutan itu murni internal kepala desa. “Ada 19 warga yang bertandatangan di dalam surat pengaduan ini,’’ terang Adizul. Terkait hal ini, pihaknya berencana melakukan pemanggilan terhadap semua pihak terkait, mulai dari warga pelapor, BPD, Kepala desa, Camat, BPN dan pihak lainnya yang terkait dalam waktu dekat. Setelah surat laporan ini mendapat disposisi dari pimpinan DPRD Sumbawa. “Memang cukup banyak surat yang masuk ke Komisi I. Namun masalah desa Dete ini yang kami perioritaskan terlebih dahulu,” tukasnya. (arn)

(Suara NTB/bug)

MUTASI - Mutasi pejabat Setwan DPRD KSB, Rabu.

Setwan DPRD KSB Diganti Taliwang (Suara NTB) Setelah sekitar lima tahun menduduki jabatan sebagai Sekretaris Dewan (Setwan) DPRD KSB, Drs. H. Hamzah akhirnya diganti. Melalui mutasi yang digelar, Rabu (5/11) Hamzah yang menduduki jabatan eselon II pertamanya sebagai Setwan itu bertukar posisi dengan Ir. Irhas R. Rayes, M.Si yang sebelumnya menjabat staf ahli bupati bidang pembangunan. Selain Sekwan, dua pejabat Setwan DPRD juga turut bertukar posisi dalam mutasi kemarin. Mereka di antaranya Drs. Sudirman yang sebelumnya menjabat Kabag Persidangan Risalah dan Dokumentasi (Persidok) DPRD dipindah menjadi Kabag Keuangan DPRD menggantikan Kusmayadi. Kusmayadi sendiri dipindah menjadi Sekretaris Dinas (Sekdis) Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans) menggantikan Sahreen. AW, SAP yang selanjutnya mengisi jabatan Kabag Persidok DPRD. Bupati KSB Dr. KH. Zulkifli Muhadli, SH., MM yang memimpin prosesi mutasi dalam sambutannya menyatakan, perpindahan Drs. Hamzah setelah sekian lama menjabat sebagai Setwan adalah proses mutasi biasa sebagaimana yang berlaku dalam sistem kepegawaian. “Tidak bagus juga terlalu lama di jabatan yang sama. Jangan sampai beliau (Hamzah) juga bosan di sana makanya kita pindah lagi untuk menduduki jabatan lainnya,” kata bupati. Menurut bupati, sebagai organisasi yang mengurusi rumah tangga DPRD kelembagaan Setwan memiliki tugas penting. Sebab dalam operasionalnya, Setwan bertanggung jawab penuh membantu kelancaran kinerja dewan sebagai salah satu instrumen pelaksana roda pemerintahan di daerah. “Jadi kelancaran tugas para anggota dewan ditopang penuh oleh Setwan dan personel di dalamnya,” ujar bupati. Selanjutnya bupati menyampaikan, kemungkinan akan terjadi penambahan bidang di keorganisasian Setwan. Ini seiring adanya keinginan para anggota DPRD yang mendorong adanya Bagian Humas yang selama ini belum dimiliki lembaga penyerap asiprasi rakyat tersebut. “Kita memang akan melakukan perubahan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Nanti keinginan dewan itu juga akan kita masukkan sehingga ada Humasnya di sana,” ujarnya. (bug)

Perambah Hutan Datangi Bupati Dompu

Dompu (Suara NTB) Kebijakan pemerintah daerah (Pemda) Dompu untuk mengosongkan lahan hutan kemasyarakatan (HKm) di so Kesi Kecamatan Kempo sehingga bisa kembali pada lokasi SK pembagian awal mendapat penolakan sebagian warga. Warga Desa Oo, Sorisakolo, Madaprama dan Soriutu yang telah menempati lahan mengklaim telah membersihkan lahan menjelang musim tanam. Jika dipaksakan, pembagian lahan di so Kesi ini dapat memicu konflik horizontal di Dompu. Zuliansyah, ketua kelompok tani Desa Madaprama Kecamatan Woja saat audiensi di kantor Bupati Dompu, Rabu (5/ 11) menegaskan, surat pernyataan bersama yang mengatasnamakan kelompok petani HKm di so Kesi selama ini merupakan surat pernyataan ilegal. “Inilah akar masalahnya, tidak adanya pelibatan ketua kelompok dalam pembahasan. Kepala Desa selama ini terkesan hanya tidur di atas meja. Mana tahu mereka persoalan di lapangan,” tegasnya. Ia juga mengingatkan, bila pemerintah ingin memaksakan kehendak terkait penertiban lahan KHm di so Kesi bakal menjadi konflik yang besar di Dompu. “Ini akan menjadi konflik yang besar di daerah Dompu,” ancamnya. Syamsuddin, tokoh masyarakat Oo lainnya juga mengatakan, pihaknya telah menyewa lahan di so Kesi selama lima tahun dan baru mengelolanya selama tiga tahun.

Itupun biaya yang dikeluarkan belum sebanding dengan hasil yang diperoleh. “Kalau sudah lima tahun, kami akan keluar dengan sendiri tanpa diperintah. Tapi apa ndak bisa dipahami, kami sudah banyak keluar biaya selama ini,” terangnya. A Hamid, tokoh masyarakat Soriutu pada kesempatan yang sama mengatakan, keinginan masyarakat petani di empat Desa yaitu Soriutu, Madaprama, Sorisakolo dan Oo agar lahan yang selama ini dikelola tidak digeser. Karena sudah banyak biaya yang dikeluarkan untuk membersihkan lahan, apalagi musim tanam hampir tiba. Namun solusinya, bagi warga yang memiliki 3 ha diserahkan ke warga lain 2 ha. Pola ini juga untuk menghindari adanya sukuisme pada lokasi HKm yang berpeluang akan memecah belah warga. H Sanuri, S.Sos anggota DPRD Dompu dari Partai Hanura yang mewakili warga ke

Bupati bersama Abdul Fakah dari Partai Golkar, mengatakan, pemerintah memiliki niat dan keinginan baik untuk menyelesaikan masalah HKm di so Kesi. Perintah pengosongan beberapa waktu lalu dan meminta agar kembali ke blok pembagian awal merupakan bagian dari upaya menghindari konflik antarwarga. Apalagi warga telah membuat kesepakatan beberapa waktu lalu. “Soal penambahan anggota 28 orang, Bupati berkomitmen akan mencarikan lahannya agar kembali ke lokasi pembagian awal sesuai jatahnya,” terangnya. Hal senada juga disampaikan Abdul Fakah. Ia mengatakan, jika warga memaksakan kehendak justru akan merugikan warga itu sendiri. Apalagi warga tidak memiliki dasar hukum untuk menguasi lahan yang menjadi hak orang lain sesuai pembagian awal. “Kita hadir di sini dalam rangka mencari solusi yang terbaik,”

(Suara NTB/ula)

MEDIASI - Dua anggota DPRD Dompu, H Sanusi dan Abdul Fakah didampingi jajaran Dinas Kehutanan Dompu saat memediasi pertemuan dengan warga kelompok tani di Desa Soriutu, Madaprama, Sorisakolo, dan Desa Oo di ruang rapat Bupati, Rabu (5/11). Karena warga tetap ngotot terang Fakah. Amiruddin, S.Hut, Kepala pada lahan yang dikelola selaBidang pada Dinas Kehutan- ma ini, sementara lahan tersean Dompu yang mewakili pe- but menjadi pembagian warga merintah mengatakan, pada di Kecamatan Kempo mem2012 lalu ada kesepakatan buat pertemuan tersebut tidak bersama yang ditandatangani membuahkan kesepakatan. oleh Kepala Desa dan perwak- Pertemuan lanjutan akan ilan kelompok calon penerima kembali dilakukan bersama lahan HKm di Kantor Camat perwakilan kelompok yang juga Pekat. Pada Februari 2014 dihadiri oleh anggota Dewan. lalu, Bupati juga memfasilita- “Pertemuan lanjutan dirensi pertemuan terkait pembagi- canakan selesai bintek anggoan lahan dan disepakati akan ta Dewan,” terang Amiruddin. (ula) keluar setelah produksi.

Pusat Siapkan Rp 45 Miliar untuk Bintang Bano

(Suara NTB/use)

BONGKAR – Personel Pol PP Kota Bima saat membongkar lapak jualan milik Mega, seorang mantan anggota Timses Walikota Bima, Rabu.

Lapak PKL Dibongkar

Mantan Timses Walikota Bima Luapkan Emosi Kota Bima (Suara NTB) Sekitar tiga peleton plus aparat gabungan Sat Pol PP, Polres Bima Kota dan Kodim 1608/Bima diterjunkan guna membongkar satu lapak PKL milik salah seorang warga, Mega. Meski pembongkaran tanpa diwarnai keributan, namun Mega kemudian meluapkan kekecewaannya atas pembongkaran tersebut dengan membeberkan aib Walikota Bima, HM Qurais H Abidin yang disebut tidak membalas budi terhadap dirinya. Aksi pembongkaran tersebut berlangsung sekitar pukul 10.00 Wita, Rabu (5/11). Sebelumnya, aparat menggelar apel di halaman kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Bima. Usai apel, aparat kemudian menuju ke lapangan Pahlawan di Kelurahan Raba Dompu Barat Kecamatan Raba Kota Bima. Diterjunkannya tiga peleton plus aparat gabungan yang dipimpin Kasat Pol PP, Hj Musbah ini guna mengantisipasi adanya perlawanan dari Mega. Namun di lokasi, Mega hanya sendirian ditemani oleh istri dan orang tuanya. Meski sempat dilarang oleh Mega, pembongkaran pun akhirnya dilakukan. Satu persatu, bangunan yang terbuat

dari triplek dan seng ini dibongkar dan diangkut ke Kantor Sat Pol PP. Hanya saja, menyusul pembongkaran ini Mega akhirnya meluapkan kekecewaannya dengan membeberkan aib HM Qurais H Abidin yang sempat dekat dengannya saat Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bima lalu. Saat itu, Mega yang menjadi salah satu tim sukses bagi pasangan Qurma Manis sempat mempertaruhkan segalanya. Bahkan, aku Mega, saat diperintah oleh Qurais guna menabrak mobil tim sukses kubu rivalnya, yakni almarhum mantan Bupati Bima, Ferry Zulkarnain, ST pun dilakukannya. “Saya juga disuruh ‘bantai’ keluarganya, saya lakukan,” ujar Mega. Namun kini apa yang dia dapat, justru mendapat perlakuan yang tidak adil dari Qurais setelah menjabat Walikota Bima. Padahal, sebelumnya saat menjadi tim sukses, Qurais menjanjikan paket proyek untuk dikerjakannya. Jangan satu paket proyek, setengah paket pun kini tak dia didapatkan. Justru, yang dia dapatkan adalah kecurigaan dari para pemuda yang menjadi anggotanya. Tidak hanya itu, aksi penganiayaan juga di-

lakukannya terhadap pendukung lain saat itu hingga akhirnya dia dilaporkan dan masuk penjara selama 1 bulan. “Bahkan saya pukul orang tua saya untuk membela dia (Qurais, red),” tuturnya. Lantaran tidak mendapatkan apa-apa, dia pun berinisiatif untuk membangun lapak untuk berjualan. Pasalnya, selama ini untuk hidup pasca Pemilukada dia mengandalkan dari berhutang. Namun, hutang yang dipinjamnya tersebut terus berbunga sehingga dia kewalahan. “Saya bikin usaha ini untuk berusaha, karena saya mau berubah,” ujar Mega. Apalagi, lapak yang baru dibangun tersebut telah mengeluarkan banyak biaya. Sementara itu, Kasat Pol PP Kota Bima Hj Misbah yang dikonfirmasi menyebutkan pembongkaran paksa lapak milik Mega ini dilakukan karena melanggar Perda dan tidak mendapat izin dari Diskoperindag. Selama ini, langkahlangkah yang dilakukan sudah sesuai dengan SOP. Pihaknya sudah melayangkan terguran/ pemberitahuan secara tertulis sebanyak tiga kali namun tak diindahkan. “Makanya ini sudah merupakan upaya terakhir,” ujarnya. (use)

Taliwang (Suara NTB)Harapan pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) agar kelanjutan pembangunan mega proyek bendungan Bintang Bano diambil alih pemerintah pusat nampaknya membuahkan hasil. Terbukti pada tahun 2015 mendatang pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah menganggarkan dana sebesar Rp 45 miliar untuk mendanai pembangunan tahap pertama bendungan yang terletak di kecamatan Brang Rea tersebut. Penyiapan anggaran oleh pusat untuk bendungan Bintang Bano itu tertera dalam rincian kertas kerja Satuan Kerja (Satker) 2015 Balai Wilayah Sungai (BWS) NTB 1. Dalam dokumen tersebut disebutkan ada dua item anggaran pembangunan untuk bendungan Bintang Bano yang disiapkan oleh pusat, pertama untuk pembiayaan konsultan supervisi Bintang Bano senilai Rp 2,5 miliar dan untuk pembangunannya sendiri sebesar Rp 45 miliar. “Jadi bisa dipastikan tahun depan itu bisa mulai ditangani pendanaannya oleh pusat,” jelas kepala Dinas PU KSB Amir, ST kepada media ini, Rabu (5/11). Dana sebesar Rp 45 miliar itu merupakan anggaran tahap pertama yang disiapkan oleh pusat di APBN 2015. Menurut Amir, dalam jangka waktu tertentu pengambil alihan pembiayaan oleh pusat itu akan merampungkan seluruh fisik Bintang Bano yang diproyeksi akan menelan anggaran hingga Rp 1,3 triliun. “Ini tahap pertama. Bisa dalam waktu lima tahun selesainya, yang jelas setelah Rp 45 miliar itu

akan ada pembiayaan lanjutan oleh pusat sampai bendungan selesai sepenuhnya,” timpal Amir. Meski pusat telah menyiapkan anggaran melalui Kementerian PU, tugas Pemda KSB terhadap proyek bendungan Bintang Bano belum rampung dan menjadi syarat untuk mendapatkan pembiayaan pusat. Amir menyebutkan, sejauh ini di lokasi masih ada kegiatan untuk menyelesaikan beberapa item pekerjaan yang berdasarkan hasil audit Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dinyatakan belum rampung atau perlu pembenahan. “Masih ada kegiatan di sana dan kita akan kejar selesai sebelum akhir tahun ini,” tegasnya. Selain itu lanjutnya, Dinas PU juga tengah menyusun draf hibah bendungan Bintang Bano ke pemerintah pusat. Hibah bendungan tersebut menjadi salah satu syarat lainnya agar pusat dapat mengambil alih pembiayaan kelanjutan pembangunan bendungan. “Kita yang susun drafnya nanti kita serahkan ke DPRD untuk disetujui. Jadi kita harap tidak ada kendala biar pas masuk awal tahun 2015 kegiatan pembangunan Bintang Bano oleh pusat sudah dapat dimulai,” harapnya seraya menambahkan informasi yang diperoleh pihaknya proses tender proyek lanjutan Bintang Bano akan digelar pada bulan Desember mendatang. “Katanya Desember sudah akan ditender. Tapi tentu pusat menunggu seluruhnya clear (rampung) dari kita (Pemda KSB, red) dulu. Baru pusat mau mulai tahapan pembiayaannya,” sambung Amir. (bug)

Listrik Sering Padam

Warga Raba Dompu Blokir Jalan Kota Bima (Suara NTB)Kesal lantaran sering dilakukan pemadaman listrik oleh PLN, warga Raba Dompu Timur memblokir ruas jalan lintas BimaSape, Selasa (4/11) malam. Alhasil, kendaraan yang datang dari arah yang berbeda tak bisa melintas. Aksi ini dilakukan warga sekitar pukul 20.00 Wita. Awalnya, di area setempat lampu sudah padam sejak pukul 16.30 Wita. Namun ditunggu hingga waktu shalat isya usai, lampu tak kunjung menyala. Hingga akhirnya, warga meluapkan kekesalan dengan memblokade jalan. Alhasil, arus kendaraan yang datang dari dua arah tak bisa melintas. Aksi blokade

ini berlangsung hingga satu jam lamannya. Blokade baru dibuka setelah satu peleton personel Brimob Detasemen A Pulau Sumbawa tiba di lokasi dan membuka blokade. Salah seorang warga, Sunardin, menyebutkan aksi blokade ini sebagai bentuk kekecewaan lantaran sudah seminggu lebih terakhir terjadi pemadaman listrik. Biasanya pemadaman dilakukan mulai pukul 17.00 Wita hingga waktu adzan Isya selesai. Hanya saja pemadaman yang dilakukan selama ini tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu dari PLN. “Tadi puncak kekesalan warga atas pemadaman,” kata Sunardin. Saat itu, katanya, warga memblokade dengan menumpukkan batu, kayu, dan mate-

rial lainnya. Setelah aksi pemblokiran ini PLN akhirnya mau menyalakan listrik setempat. “Kalau gak rebut, ya gak dinyalain oleh PLN,” katanya. Menyusul seringnya pemadaman, dia pun mempertanyakan alasan PLN melakukan pemadaman. Padahal sebelumnya, PLN berjanji tidak akan ada pemadaman lagi. Untuk itu, kedepan pihaknya tidak akan mentolerir lagi adanya pemadaman di wilayah tersebut maupun wilayah lain di seluruh Kota Bima. Di sisi lain, tidak hanya masalah pemadaman yang disorotinya. Mengenai lampu jalan yang tidak pernah dinyalakan juga disinggung. Padahal, uang masyarakat dipotong untuk lampu jalan. (use)

(Suara NTB/use)

LISTRIK MATI - Warga Raba Dompu, Bima, berkumpul di pinggir jalan saat listrik mati.


RAGAM

SUARA NTB Kamis, 6 November 2014

LTSP Hadir Permudah Layanan bagi TKI dan Upaya Tekan Praktik Percaloan Dari Hal. 1 Menurut H. Wildan, secara substansial seluruh persyaratan kelengkapan administrasi calon TKI keluar negeri proses pelayanannya telah berjalan sesuai dengan mekanisme dan tata cara/protap LTSP. Namun dari beberapa aspek, sesuai visi LTSP yang akan memberikan pelayanan dan penempatan perlindungan TKI secara terpadu dalam satu pintu yang lebih mudah, cepat, murah dan aman tanpa diskriminasi serta yang beriman, berbudaya dan berdaya saing dan sejahtera. Ternyata masih perlu dilengkapi dengan beberapa sarana penunjang kantor dan tembok pagar keliling, dan yang tak kalah penting adalah disiapkannya sarana ibadah berupa mushalla untuk petugas dan pengunjung. Berangkat dari itulah, diceritakan, pada tahun 2014 ini Disnakertrans mengusulkan kepada gubernur rencana rehabilitasi dan pembangunan unit gedung untuk melengkapi eksistensi LTSP Mataram, sebagai sebuah tempat pelayanan terpadu yang memadai, baik dari segi sarana fisik maupun dari segi kecepatan dan proses pelayanan. “Alhamdulillah usul tersebut disetujui oleh gubernur, hasilnya dilakukan perehaban dan bangunan fisik gedung LTSP, di antaranya rehab asrama menjadi kantor, mushala, aula, ruang tunggu, taman, garasi dan beberapa sarana lainnya,” kata H. Wildan. Beberapa pelayanan di LTSP sebagai pusat informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan penempatan dan perlindungan TKI keluar negeri. Pelayanan dokumen kepada calon TKI di antaranya pelayan perjanjian/ perpanjangan izin operasional PPTKIS, pelayanan Surat Pengantar Rekrut (SPR), penerbitan Surat Pengantar Pelatihan ke BLKLN (khusus untuk TKI ke Timur Tengah). Selain itu, verifikasi dokumen permohonan paspor dari kabupaten/kota pada layanan paspor di unit Imigrasi, layanan penyaksian penandatangan perjanjian kerja oleh calon TKI tujuan Malaysia, pelayanan asuransi perlindungan TKI, pembekalan akhir permberangkatan TKI, serta penerbitan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN). Unsur terkait yang ada di LTSP di antaranya Disnakertrans NTB, Balai Pelayanan Penempatan Perlindungan TKI (BP3TKI), Kantor Imigrasi Mataram, Dinas Kesehatan/ Sarana Kesehatan, Konsorisum Asuransi, Dispenda,

Dishubkominfo dan unsur maskapai serta sarana transportasi. “Semua unit pelayanan sudah ada ruangannya masing-masing, kami harapkan dapat dimanfaatkan langsung oleh para TKI langsung tanpa perantara (calo). Tidak ada antrean berjubel seperti sebelum-seblumnya, tidak perlu ke sana kemari untuk mengurus dokumen, semuanya ada di LTSP,” ujarnya. Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Gatot Abdullah Mansyur, secara khusus memberikan apresiasi kepada Pemprov NTB cq Disnakertrans NTB, karena telah mampu merealisasikan LTSP perdana di Indonesia. “Kami inginkan provinsi-provinsi lainnya di Indonesia juga bisa merealisasikan LTSP. Merealisasikan LTSP ini sulit, karena di Jakarta saja belum mampu,” katanya di awal sambutan. BNP2TKI menaruh harapan, agar LTSP Mataram benar-benar memberikan layanan satu pintu kepada calon TKI, jangan banyak pintu (percaloan) dengan memperpendek alur pelayanan, sehingga memudahkan layanan bagi calon TKI. Adanya TKI banyak berstatus ilegal tanpa memiliki dokumen lengkap sebagai TKI, lantaran rumitnya pengurusan dokumen, panjangnya alur pengurusan dokumen, sehingga pembiayaan bertambah. Akibatnya calon TKI nekad keluar negeri, tanpa dibekali dokumen-dokumen resmi dan keterampilan yang dibekali dari LTSP. ‘’LTSP ini ide yang sangat bagus, semoga bisa mengurangi jumlah TKI non perosedural,” pujinya. Mengapa TKI harus dipermudah layanannya? Calon TKI yang diberangkatkan keluar negeri harus berkualitas, harus professional, harus prosedural dan sudah teruji kesehatan, keterampilan dan dokumen, dengan demikian kerja di luar negeri akan aman dan tuntas, itu LTSP-lah yang menjadi jawabannya. Sementara Wakil Gubernur NTB, H. Moh. Amin, SH, MH juga memberikan apresiasi atas di-reinkarnasi nya LTSP Mataram. Harapannya, LTSP itu akan benar-benar bermafaat bagi kemudahan pengurusan dokumen TKI tanpa adanya perpanjangan tangan calo. (bul/*)

Inspektorat NTB Turunkan Tim, Anggota DPRD Loteng Ungkap Kejanggalan Dari Hal. 1 Semisal, karat emasnya kurang dari ketentuan, yang mempengaruhi kadar emasnya. Inspektur pada Inspektorat NTB H. Muhammad Agus Patria, SH,MH yang dikonfirmasi Rabu, enggan menjelaskan detail tentang turunnya tim itu. Ia hanya memberi gambaran, jika tim di instansi yang dipimpinnya turun, dalam kurun waktu 14 hari ke depan. “Benar memang tim kami sedang turun untuk memeriksa pengadaan lencana Dewan itu,” kata Agus Patria, tapi enggan membeberkan jumlah pin dan anggaran pengadaannya. “Ini masih dalam pemeriksaan, jadi tidak semua bisa kami sampaikan,” tegasnya. Dia juga membenarkan pemeriksaan akan berdurasi 14 hari, kemudian tim akan melapor ke pihaknya, sejauhmana perkembangan pemeriksaan. ”Saya akan evaluasi hasil pemeriksaan, kemudian melaporkan ke gubernur,” tegasnya. Lencana DPRD yang diduga tidak sesuai spesifikasi tidak hanya di DPRD NTB. Kondisi serupa juga terjadi di DPRD Lombok Tengah (Loteng). Dari hasil penelusuran yang dilakukan Suara NTB, ada beberapa kejanggalan yang ditemukan dalam lencana yang digunakan para wakil rakyat. Misalnya, kadar emas lencana yang digunakan untuk membuat lencana diduga kadar emasnya hanya 21 karat. Sementara aturannya semestinya 22 karat. Selain itu, berat lencana juga tidak sesuai standar yang semestinya minimal 5 gram. Tetapi lencana tersebut berat-

nya hanya 4,78 gram. Artinya, ada ketidaksesuaian berat sekitar 0,22 gram. “Walaupun selisih beratnya kecil, tetapi kalau dinilai dengan uang itu besar selisihnya,” aku salah satu anggota DPRD Loteng. Sementara harga emas di pasaran, harga emas 21 karat berkisar antara Rp 415 sampai Rp 425 ribu per gram. Sedangkan emas 22 karat sekitar Rp 486 ribu tiap gramnya. Dengan berat tersebut maka harga untuk satu lencana anggota Dewan Loteng sekitar Rp 1,9 juta. Menanggapi hal ini, Sekretaris DPRD Loteng, H. Awaludin yang dikonfirmasi, menjelaskan, besaran pagu anggaran untuk pengadaan lencana anggota DPRD sebesar Rp 175 juta. Asumsi per gram lencana anggota Dewan dihargakan sekitar Rp 600 ribu. Itu belum termasuk untuk potongan pajak dan kewajiban lainnya kepada negara. Dalam hal ini, ujarnya, untuk satu lencana anggota Dewan, pihak Sekretariat DPRD Loteng menyiapkan anggaran mencapai sekitar Rp 3 juta. “Anggaran yang kita siapkan memang seperti itu,” aku Awaludin. Terkait dugaan tersebut, sejumlah anggota Dewan Loteng pun mengaku gerah. Dan, bukan hanya untuk pengadaan lencana saja yang bermasalah. Bisa jadi pengadaan jas bagi anggota Dewan juga demikian. “Jangan-jangan untuk pengadaan jas juga bermasalah,” ujar anggota Dewan Loteng lainnya. (ars/kir)

Serius Benahi Birokrasi Dari Hal. 1 Ulah pegawai malas ini justru berimbas terhadap pegawai yang rajin bisa menjadi malas. Karena mereka ber-

pikir pegawai malas saja tidak disanksi. “Jika tidak disanksi, maka atasan dalam hal ini kadis akan terkena sanksi,” ancamnya. (her)

Halaman 5

TKI NTB Sumbang Devisa Rp 6,2 Triliun Mataram (Suara NTB) Secara nasional, NTB masuk dalam lima besar daerah sebagai pemasok TKI ke luar negeri. Saat ini, TKI bukan hanya dipandang sebagai pahlawan devisa, namun sudah menjadi aset negara yang harus dijaga dan dipelihara. Jumlah devisa yang disumbangkan oleh para TKI NTB sejak beberapa tahun terakhir mencapai Rp 6,2 triliun lebih. “TKI itu sekarang aset negara. Maka harus dipelihara dan dijaga, karena akan menguntungkan daerah. Keberadaan Layanan Terpadu Satu Pintu (LTSP) bertujuan mengurangi TKI bermasalah dan menciptakan rasa aman, nyaman dan dapat dihargai oleh negaranegara tempat mereka bekerja,”kata Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si saat peresmian kantor LTSP NTB, Rabu (4/11) siang kemarin.

Data dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB, total devisa atau remitansi TKI NTB sejak tahun 2009 sampai September 2014 berjumlah Rp 6,2 triliun lebih. Dimana tahun 2009, jumlah remitansi TKI NTB sebesar Rp 1,012 triliun, tahun 2010 sebesar Rp 1,214 triliun, tahun 2011 Rp 1,409 triliun. Kemudian tahun 2012 sebesar Rp 1,104 triliun, tahun 2013 Rp 1,075 triliun. Sementara

untuk tahun 2014, sampai dengan bulan September baru mencapai Rp 398,477 miliar. Angka itu berasal dari Bank Indonesia, belum masuk angka jumlah remitansi TKI NTB yang masuk melalui western union (kantor pos dan pegadaian). Dari total remitansi sebesar Rp 6,2 triliun sejak beberapa tahun itu, negara asal pengirim uang TKI terbesar adalah Saudi Arabia dengan jumlah Rp 1,519

triliun lebih, negar-negara lain Rp 963 miliar lebih, Malaysia Rp 149 miliar dan lainnya. Amin mengatakan, rendahnya kualitas keterampilan dan banyaknya dokument non prosedural yang dimilki TKI di NTB adalah persoalan yang dihadapi pemerintah selama ini. Dengan keberadaan LTSP, diharapkan menjadi terobosan untuk mengurangi TKI bermasalah di luar negeri. “Masalah perizinan dan persyaratan dokumen yang seringkali diabaikan para TKI mengakibatkan mereka dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab di negara tempat mereka bekerja, juga lemahnya pengawasan dari pe-

merintah sendiri terhadap mobilitas para TKI di luar negeri yang masih dinilai kurang berhasil dalam memberikan perlindungan bagi para TKI,”katanya. Hal ini tentunya menjadi perhatian, baik tim satgas pusat utamanya dalam menentukan kebijakan pengawasan TKI di luar negeri maupun tim satgas daerah dalam proses seleksi dan pembinaan tenaga kerja yang akan diberangkatkan ke luar negeri. Ia mengharapkan perlunya dibangun sinergitas yang bertujuan mengurangi TKI bermasalah dan menciptakan rasa aman, nyaman bagi TKI sehingga dapat dihargai oleh negara-negara di tempat mereka bekerja. (nas)

UTS Raih Tiga Penghargaan Dunia di AS Mataram (Suara NTB) – Rektor Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M.Sc, mengaku terharu dan bangga atas prestasi mahasiswa-mahasiswa UTS pada kompetisi International Genetically Engineered Machine (IGEM) di ruang Hynes Convention Center Institut Teknologi Massachusetts (MIT)Boston Amerika Serikat, Senin (3/11) waktu setempat. Bagaimana tidak, tim mahasiswa UTS berhasil meraih tiga penghargaan dunia di ajang bergengsi tersebut dan mampu mengharumkan nama Indonesia dan NTB di mata internasional. Duta-duta UTS, yakni Cindy Suci Ananda, Mochammad Isro Alfajri, Adelia Elviantari, Fahmi Dwilaksono, Muhammad Al Azhar, Rian Adha Ardinata, Yulianti dan Indah Nurulita mampu mempersembahkan medali perunggu (bronze medal) atas keberhasilannya melakukan pemaparan project Econey. Selain itu, mereka berhasil menyabet dua gelar lainnya, yaitu Best Policy and Practices Shout Out dan IGEM Chairman’s Award–penghargaan spesial yang paling prestisius dari Presiden IGEM.

Kepada Suara NTB via ponselnya, Rabu (5/11), Zulkieflimansyah, menegaskan, apa yang diraih mahasiswanya di Amerika Serikat tersebut membuktikan kualitas perguruan tinggi di Sumbawa, khususnya tidak kalah dengan perguruan tinggi di daerah lain yang ada di NTB atau Indonesia. Adanya perguruan tinggi berkualitas dan prestasi yang diraih ini mengindikasikan bahwa indeks pembangunan di NTB menjadi lebih baik. Menurutnya, prestasi yang diraih di bidang Bioteknologi yang merupakan program studi baru berada di bawah bimbingan langsung Dr. Arief Witarto, PhD adalah dosen yang ahli di bidangnya dan merupakan ahli satu-satunya yang ada Indonesia. Dalam hal ini, ujarnya, jika ingin berprestasi di satu bidang harus ada ahlinya. Salah satu tenaga ahli yang dimiliki UTS, lanjutnya, adalah Arief Witarto yang sudah memiliki jaringan luas di bidang bioteknologi hingga tingkat internasional dan mampu menerapkan pada mahasiswanya. Pada bagian lain, ungkapnya, dalam mengembangkan sebuah institusi pendidikan tidak harus bergantung pada

bantuan pihak lain. Paling tidak dengan kemampuan yang dimiliki, seperti UTS mampu berprestasi di bidang pendidikan, khususnya di tingkat internasional. ‘’Tapi kalau ada bantuan kami senang sekali. Tapi bagi kami, jangan sampai dengan adanya keterbatasan fasilitas menjadi alasan untuk tidak berprestasi,’’ ujarnya. Meski demikian, di tengah keterbatasan fasilitas atau sarana dan prasarana, jika ditangani oleh orang yang tepat, maka prestasi akan bisa diraih. ‘’Jadi tidak boleh lagi, universitas yang ada di NTB mengeluh karena tidak ada dana. UTS sebagai universitas baru, bisa berprestasi,’’ tambahnya. Selain itu, Dr. Zul menyarankan pada perguruan tinggi di NTB mengikuti berbagai macam kompetisi di luar daerah atau luar negeri. Dari kompetisi yang diikuti, ujarnya, akan menambah jaringan atau network baru bagi perguruan tinggi bersangkutan, sehingga nanti bisa membuat sebuah komunitas. Jika ini bisa dilakukan akan menambah jaringan dan membuat perguruan tinggi bisa meningkatkan kualitas dan mutu dari perguruan tinggi ber-

SKPD ”Di-deadline” Sampai 15 November Dari Hal. 1 Dikatakan, Pemprov NTB bertekad untuk tetap mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang telah diperoleh tiga kali berturut-turut selama tiga tahun terakhir. Untuk itu, upaya penatausahaan aset itu merupakan salah satu upaya mempertahankan WTP untuk keempat kalinya. Amin menambahkan, telah melakukan sidak ke sejumlah SKPD untuk mengetahui sejauhmana pelaksanaan sensus di masing-masing SKPD hingga awal November ini. SKPD yang memiliki aset paling besar yakni Dinas PU diminta untuk menuntaskan sensus aset tepat waktu. Memang, katanya, untuk Dinas PU, aset berupa tanah irigasi dan jalan yang jumlahnya kecil-kecil juga harus dicatat. “Yang paling besar itu PU,

asetnya itu sisa-sisa tanah irigasi, jalan itu termasuk aset juga meskipun kecil-kecil. Memang tidak mudah untuk menertibkan, ataupun mencacahnya, perlu waktu, namun kita sudah berikan waktu yang cukup sebenarnya. Oleh karena itu, saya mendorong dan memberikan motivasi kepada seluruh pimpinan SKPD segera menuntaskan sensus itu,’’ pungkasnya. Total aset Pemprov NTB saat ini tercatat sebesar Rp 10,2 triliun lebih. Tahun 2009, jumlah aset milik Pemprov NTB mencapai Rp 2,9 triliun. Meningkat menjadi Rp 10, 2 triliun pada tahun 2013 dengan jumlah 542 ribu lebih item barang. Peningkatan nilai aset yang cukup besar ini berimplikasi terhadap peningkatan jumlah fisik sehingga menuntut pengelolaan. Sensus barang milik daerah terakhir dilakukan pada tahun 2009. Sensus barang milik daerah

tahun 2014 ini merupakan sensus kali kedua yang dilakukan pada masa kepemimpinan Gubernur Dr. TGH. M. Zainul Majdi. Sensus aset ini melibatkan 79 unit pengguna barang. Meliputi SKPD dan UPTD sebagai pengguna BMD. Pada setiap SKPD, akan melibatkan semua penanggungjawab ruangan dan PNS yang menggunakan aset milik pemprov NTB. Untuk mengarahkan terselenggaranya sensus barang milik daerah tahun 2014 ini, dibentuk beberapa tim. Di antaranya, tim pengarah yang dipimpin langsung oleh Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi. Tim pelaksana yang dipimpin Sekretaris Daerah NTB, H. Muhammad Nur, SH, MH di tingkat pengelola dan masing-masing kepala SKPD di tingkat SKPD. Sedangkan tim sosialisasi dipimpin Kepala Dishubkominfo NTB. (nas)

(Suara NTB/ist)

POSE - Mahasiswa UTS berpose usai meraih medali perunggu dalam kompetisi International Genetically Engineered Machine di Boston Amerika Serikat. sangkutan. Menurutnya, keberhasilan UTS akan semakin membuka mata pemerintah terhadap potensi dan sumber daya manusia di Indonesia bagian Timur. “Memajukan pendidikan teknologi di Indonesia Timur adalah solusi utama agar Indonesia Timur bisa mengejar ketertinggalannya dan mampu mengelola sendiri sumber

daya alam yang melimpah,” katanya. Dalam kompetisi bioteknologi dunia di MIT, ke delapan mahasiswa UTS Sumbawa meneliti kadar glukosa pada madu Sumbawa dengan memanfaatkan bakteri E-coli dan gen Discosoma SP yang mengeluarkan warna merah pada terumbu karang. Kompetisi diadakan pada 30 Oktober-3 November 2014. (ham)

Radius Pencarian Pesawat Latih Diperluas Dari Hal. 1 Radius pencarian diperluas, karena pertimbangan, saat pencarian di sekitar Teluk Saleh hanya ditemukan petunjuk berupa life jacket, tas yang berisi identitas korban atas nama Jati Wikanto dan aluminium foil yang diduga bagian dari komponen pesawat. Sementara petunjuk yang menguatkan ke posisi pesawat, belum juga ditemukan. “Sehingga kita perluas pencariannya. Jika sebelumnya pemantauan di udara, sekarang kami lakukan penyelaman untuk kedalaman 100 meter sampai 270 meter,” terang mantan Wadir Polair ini. Khusus dengan penambahan waktu pencarian dua hari, tidak lepas dari permintaan dari pihak keluarga instruktur penerbangan, Boon Hua Lua. Mengingat keluarga korban datang langsung ke lokasi untuk mengikuti pencarian ber-

sama timnya. Dengan bertambahnya radius pencarian dan waktu yang bertambah pula, konsekuensinya penambahan personel. Pihaknya menambah satu regu penyelamatan kembali, yang jumlahnya enam sampai tujuh orang. “Sebelumnya satu regu, sekarang kami tambah satu regu lagi,” jelasnya. Mengenai kondisi cuaca termasuk keadaan laut, tidak mempengaruhi kelancaran pencarian kedua korban. Menurut Dir Polair, keadaan cuaca cukup baik, tidak sampai mengganggu aktivitas pencarian. Sebelumnya, pesawat latih Liberty yang hilang tanggal 29 Oktober lalu, putus kontak dengan pengawas menara di Bandara Brang Biji Sumbawa setelah dua menit terbang. Pesawat yang dibawa instruktur Boon Hua Lua dan siswa latih Jati Wikanto, hilang di sekitar Pulau Moyo. (ars)

Sejumlah Anggota Dewan Hadir Panggilan Kejati Dari Hal. 1 karena nama mereka tercatat dalam temuan penggunaan dana SPPD yang diduga bermasalah. “Memang benar, yang kami klarifikasi terakhir tadi siang anggota DPRD NTB, Ruslan Turmuzi,” kata juru bicara Kejati NTB, Made Sutapa, SH, setelah mengkonfirmasi ke pihak Datun. Dijelaskan, Ruslan dimintai penjelasan seputar temuan tersebut, bahkan disodorkan angka yang berkaitan dengan hasil audit BPK yang mencantumkan namanya. Dari klarifikasi itu, politisi PDI Perjuangan itu balik mengkonfirmasi, bahwa dirinya sudah menyetor uang ke kas daerah. “Dia juga menunjukkan bukti-bukti setorannya,” lanjut Sutapa. Jika diakumulasi sejak panggilan dilayangkan Senin pekan lalu, ada sedikitnya 15 orang hadir di Kejaksaan. Mereka yang hadir itu di antaranya anggota DPRD NTB yang masih aktif dan tercatat dalam temuan. Selain itu, ada juga PNS di sekretariat dewan setempat. Dari klarifikasi itu, pihaknya mendapati sikap terpuji para politisi dan PNS sekretariat tersebut, bahwa mereka secara terbuka dan kooperatif. Tidak hanya dari segi kehadiran, tapi juga langsung menyetor dana yang jadi temuan. Disebutkan Sutapa, setiap harinya ada saja yang menyerahkan antara jutaan rupiah, hingga puluhan juta. “Ada yang mengangsur, ada yang melunasi. Sehingga terkumpul sekitar 100 juta leb-

ih,” terangnya. Dalam beberapa hari kedepan, klarifikasi itu masih akan terus dilakukan, karena panggilan sudah dilayangkan. Pihaknya berharap, mereka yang sudah dilayangkan undangan, menghadiri dan lebih dari itu menyetor sesuai dengan temuan sebagaimana tercatat dalam audit BPK sebagai kerugian negara. Terkait hal ini, anggota DPRD NTB dari Fraksi PDIP, Drs. Ruslan Turmuzi menegaskan, informasi temuan Inspektorat dengan nilai Rp 4,5 miliar yang kini ditagih melalui Kejati NTB itu merupakan kerugian akibat perjalanan dinas fiktif. Menurutnya dana itu adalah akumulasi dari semua temuan LHP BPK yang tidak sesuai aturan. Penagihan itu merupakan kerugian negara dari kelebihan pembayaran pemerintah terhadap anggota DPRD NTB, termasuk pegawai di sekretariat DPRD NTB sejak 1999 hingga 2014. Ruslan sebelumnya telah memenuhi undangan Kantor Pengacara Negara Unit Kerja Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Tinggi NTB terkait klarifikasi kerugian keuangan daerah berdasarkan LHP BPK itu. Menurut Ruslan, banyak pensiunan yang baru mengetahui bahwa mereka telah menerima kelebihan pembayaran. Terkait mencuatnya kasus ini, dia menyalahkan pihak eksekutif yang keliru menerjemahkan SK gubernur tentang perjalanan dinas. “Jadi titik tekannya, apa yang menjadi kasus 4 miliaran itu bukan SPPD fiktif. Saya tegaskan sekali lagi, itu meru-

pakan kelebihan bayar yang ada juga SPPD yang kelebihan bayar dan lain-lain itu LHP BPK,” kata politisi PDIP ini. Menurutnya, tagihan kelebihan pembayaran itu dalam beberapa hal misalnya LHP BPK tahun 2004 silam terhadap panitia khusus pemilihan Gubernur NTB tahun 2003. Nilai kelebihan pembayaran pada waktu itu sebesar Rp 25 juta. Dia mengatakan, tidak semua dana sebesar Rp 4,5 miliar itu tidak mampu tertagih, karena faktanya banyak pihak yang sudah membayar kerugian negara itu. Ruslan sendiri mengaku sering menyetor tagihan itu meskipun hingga kini belum selesai. “Banyak sekali yang kami lakukan setoran, kami bawa bukti. Kenapa tidak pernah dihitung kami sudah mambayar? Bulan April, Mei, Juni, Juli, Agustus belum dimasukkan. Disana koordinasi dengan kas daerah yang belum ada,” katanya. Tagih Dividen PT DMB Seolah tak mau sendiri jadi sasaran penagihan kerugian daerah, Kantor Pengacara Negara Kejaksaan Tinggi NTB juga diminta menagih kekurangan dividen yang belum dibayar oleh PT Daerah Maju Bersaing (DMB). Dividen yang belum diserahkan kepada pemerintah daerah yaitu untuk tahun 2011 sampai 2014. Ruslan mengatakan, masalah tunggakan dividen ini menjadi tanggung jawab pemerintah yang harus diserahkan kepada kantor pengacara negara. “Saya minta kepa-

da Kantor Pengacara Negara untuk menagih kepada PT DMB yang sampai hari ini dividen 4 juta dolar belum pernah terealisasi. Kenapa itu tidak pernah dilakukan oleh eksekutif? Karena eksekutif tidak melakukan itu maka saya sudah meminta secara resmi kepada pengacara negara untuk menagih PT DMB. Responnya? Dia sangat respek dan berterima kasih,” kata Ruslan. Menurutnya, dividen yang masih menjadi piutang di PT DMB itu jumlahnya mencapai ratusan miliar padahal dana itu sudah masuk dalam APBD, namun belum mampu direalisasikan sampai sekarang. “ Masa kita mau mendiamkan orang yang tidak membayar utang kepada negara,” ujarnya. Sebelumnya, Direktur Utama PT. DMB, Andi Hadianto seperti yang telah dimuat di Suara NTB edisi 22 Agustus lalu mengatakan, utang dividen perusahaan Group Bakrie yang belum disetor ke PT. DMB sejak dua tahun terkahir mencapai 14 juta dolar Amerika atau setara dengan Rp 140 miliar. Dalam mengakuisisi 24 persen saham PT. Newmont Nusa Tenggara (PTNNT), PT DMB yang mewakili tiga pemda, membentuk PT. Multi Daerah Bersaing (MDB) bersama anak perusahaan group Bakrie, PT. Multicapital. Ia merincikan, utang dividen Group Bakrie itu sejak 2012 lalu. Dimana dividen tahun 2012 dari PT. MDB yang belum disetor ke PT. DMB sebesar 6,5 juta dolar

Amerika ( setara Rp 65 miliar). Kemudian PT. Multicapital belum menyerahkan kewajibannya ke PT. DMB sebesar 8 juta dolar Amerika (setara Rp 80 miliar). Terpisah, Wakil Ketua DPRD NTB, TGH. Mahalli Fikri, menegaskan bahwa apa yang dilakukan aparat penegak hukum dalam menindaklanjuti persoalan ini merupakan sesuatu yang baik. “Ini untuk kebaikan semua, termasuk kebaikan lembaga DPRD NTB sendiri kan. Jadi kita sangat menghormati dan mengapresiasi supaya itu dilakukan betul-betul. Tidak hanya menjadi wacana dan pemberitaan,” ujarnya. Mahalli menilai, perkembangan penanganan temuan Inspektorat ini merupakan sesuatu yang positif. Hanya saja, untuk menghindari jatuhnya kecurigaan publik terhadap anggota DPRD NTB yang tidak tersangkut paut dengan temuan ini, Mahalli meminta Inspektorat agar membeberkan temuannya. “Karena ini kan pemberitaan ada, tapi siapa orangnya itu kan belum jelas. Menjadikan timbulnya kecurigaan kepada orang-orang lain yang mungkin saja dia tidak tersangkut masalah itu. Karena kan secara fakta selama ini ada kejadian itu tapi tidak pernah dibeber siapa orangorangnya. Sehingga masyarakat bisa saja menduga semua anggota DPRD (NTB) yang lalu, sejak 1999 itu. Padahal, banyak yang tidak tersangkut masalah itu,” tegasnya. (ars/aan)


SUARA NTB Kamis, 6 November 2014

Kurangi TKI Non Prosedural NTB merupakan salah satu daerah pengirim TKI terbesar di Indonesia ke beberapa negara penempatan. Miliaran dana dikirim TKI ke daerah asal bagi keluarga yang tinggal di kampung halaman. Meski demikian, pelayanan bagi calon TKI atau yang mengalami masalah di negara penempatan masih belum maksimal. Bagi TKI yang dihadapkan persoalan di luar negeri belum mendapatkan perlindungan maksimal dari negara. Banyak di antara mereka yang harus pulang melalui “paket kargo” atau dalam kondisi sudah meninggal ke daerah asal. Sekarang ini, ada beberapa WNI di luar negeri mengalami nasib tragis, yakni dimutilasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Sebuah kondisi yang tidak bisa dihindari dan konsekuensi dari dampak pengiriman TKI ke luar negeri. Harus kita sadari, sebagian besar TKI asal NTB yang bekerja ke luar negeri bekerja di ladang perkebunan. Akibatnya, TKI asal NTB tidak memiliki posisi tawar menawar, khususnya berkaitan dengan penentuan kontrak kerja. Hal ini tidak terlepas dari dari rendahnya pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki TKI, sehingga mengakibatkan kurang dihargai dan mendapat perlakuan tidak manusiawi. Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin, SH, MSi, saat meresmikan gedung Layanan Terpadu Satu Pintu (LTSP) NTB, Rabu (5/11), mengharapkan pelayanan pada calon TKI harus maksimal dilakukan. Apalagi LTSP sebagai salah satu tempat mengurus dokumen keberangkatan sebelum menuju negara penempatan harus memberikan pelayanan maksimal dan tidak berbelit-belit. Jangan sampai, calon TKI yang bekerja di beberapa negara penempatan selalu dihadapkan dengan kesulitan, baik sejak mengurus dokumen keberangkatan hingga di lokasi pekerjaan. Paling tidak, pihak berwenang harus memberikan pelayanan maksimal pada seluruh pahlawan devisa tanpa harus melakukan pungutan berlebih dan memberatkan. Apa yang disampaikan Presiden Joko Widodo yang meminta seluruh kepala daerah di Indonesia memangkas jalur birokrasi dalam pengurusan pelayanan bagi masyarakat atau investasi harus dilakukan. Begitu juga keberadaan LTSP Mataram ini diharapkan tidak membuat calon TKI atau masyarakat sebagai ladang baru mencari penghasilan. Namun, mereka harus mendapatkan pelayanan maksimal dan mudah dalam pengurusan dokumen ketenagakerjaan. Adanya percaloan yang selama ini menjadi ‘’penghias’’ calon TKI saat mengurus dokumen ketenagakerjaan tidak boleh dibiarkan beroperasi. Mereka harus dijauhkan dari LTSP, karena merugikan calon TKI dan merusak image LTSP di mata nasional. Apalagi LTSP NTB merupakan satusatunya LTSP di Indonesia yang memberikan layanan pembuatan dokumen ketenagakerjaan di satu atap. Untuk itu, kita berharap, keberadaan LTSP yang merupakan program unggulan Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi dan H. Muh. Amin, SH, MSi, mampu memberikan pelayanan maksimal pada calon TKI. Tidak ada lagi calon TKI yang mengeluhkan rumitnya proses pembuatan dokumen keimigrasian dan ketenagakerjaan di LTSP NTB, sehingga bisa mengurangi keberadaan TKI non prosedural, khususnya asal NTB di Malaysia, Singapura, Arab Saudi, Hong Kong dan beberapa negara penempatan lainnya. Namun yang paling penting di sini adalah, jika ada oknum-oknum atau pihak yang menjadi calo atau sengaja mencari keuntungan terhadap keberadaan LTSP ini harus ditindak tegas. Tidak hanya itu, para pemohon harus berani melapor agar tidak ada lagi calon TKI yang mengeluhkan rumitnya atau mahalnya proses pembuatan dokumen ketenagakerjaan di LTSP Mataram. (*)

OPINI

Halaman 6

CAT dan Halusinasi Seleksi CPNS Bersih Reformasi birokrasi dalam sistem pemerintahan (pusat dan daerah) merupakan tuntutan demi terbentuknya sebuah negara yang bersih. Salah satu tujuan penting dari pelaksanaan reformasi birokrasi ini adalah menjadikan seluruh aparat negara terbebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Aparat negara yang bersih diharapkan akan mewujudkan negara yang bersih pula. Untuk itu, seleksi penerimaan aparat negara (PNS) pun dituntut transparan dan terhindar dari kecurangan. UDAH menjadi rahasia umum bahwa dalam pelaksanaan seleksi CPNS di negara ini selalu terbuka peluang untuk “bermain belakang”. Apalagi, sistem yang diterapkan adalah sistem tertutup. Adanya anak titipan sampai calon yang berani membayar mahal (ratusan juta rupiah) demi mendapat SK PNS pun menjadi kabar yang tidak asing di telinga masyarakat. Ini merupakan kritik sekaligus tantangan bagi penyelenggara seleksi CPNS di negara kita. Cara terbaru untuk membenahinya adalah seleksi terbuka untuk seluruh warga negara Indonesia dari mana pun asalnya. Artinya, siapa pun boleh berpartisipasi dan mengajukan diri untuk ikut dalam seleksi CPNS asalkan memiliki KTP Indonesia dan memenuhi syarat yang diminta. Seleksi yang bersifat nasional ini diharapkan dapat memotivasi para pendaftar untuk serius berkompetisi dan tidak sibuk dengan praktik curang. Pendaftaran dan tes pun menggunakan sistem daring (online), sehingga meminimalkan kontak fisik antara penyelenggara dengan peserta. Tahun 2014 ini, seleksi CPNS kembali dibuka. Seleksi bahkan sudah berlangsung separuhnya. Di pusat, sejumlah kementerian telah memulai seleksi awal dengan menyelenggarakan ujian TKD (Tes Kemampuan Dasar) melalui sistem CAT (Computer Assisted Test). Sementara itu, di daerah, TKD sedang berlangsung sampai pertengahan November mendatang. Sekurangnya, akan ada tiga tes yang akan dihadapi para pelamar CPNS nanti, meliputi TKD, TKB

Oleh:

Muh. Ardian Kurniawan

Peneliti di Lembaga Riset Kebudayaan dan Arus Komunikasi (LITERASI)

(Tes Kemampuan Bidang), dan tes wawancara. Namun, di antara ketiga tes tersebut akan ada pula seleksi pemberkasan yang dikenal dengan nama seleksi administrasi. Seseorang yang berminat menjadi PNS harus bisa melewati semua rintangan tes ini. Meskipun menjalani alur yang lebih panjang dan rumit dibandingkan dengan seleksi sebelumnya, peminat PNS tidaklah surut. Antusiasme untuk menjadi PNS masih tetap tinggi di kalangan para pencari kerja negeri ini. Bahkan, bukan hanya sarjana pengangguran yang meminati pos PNS, warga negara yang sudah bekerja tetapi memenuhi syarat pun tetap melamar. Mengapa bisa demikian, tidak lain karena ada nilai lebih yang dimiliki ketika seseorang menjadi PNS. PNS Mensejahterakan Di mata masyarakat, telah tertanam keyakinan bahwa menjadi PNS adalah sebuah jaminan kesejahteraan hidup. Sekurang-kurangnya, seorang PNS tidak akan hidup menjadi miskin, apalagi sampai terlunta-lunta sebagai fakir. PNS akan mendapatkan gaji bulanan yang akan terus bertambah seiring prestasi dan jabatan yang ia miliki. Tidak hanya itu, ketika masa pensiun tiba, seorang PNS masih mendapatkan uang dan gaji pensiun yang besarannya beragam tergantung jabatan fungsional masingmasing PNS. Oleh karena itu pula, seorang PNS mudah untuk mendapatkan pinjaman uang di mana saja. Faktor lainnya adalah soal prestise. Seorang PNS biasanya menduduki status sosial yang lebih dibandingkan dengan anggota masyarakat lainnya. Paradigma bahwa menjadi PNS itu mensejahterakan benar-benar dipegang kuat oleh para pelamar. Persaingan yang berat adalah konsekuensinya, memang. Namun, terkadang pikiran pragmatis mengalahkan logika. Orang akan tetap meminati posisi yang ada meskipun sadar bahwa persaingan untuk merebutkan satu formasi bisa sampai satu berbanding ribuan orang. Di pikiran orang seperti itu, dipelihara suatu harapan: Mungkin saja bisa lulus. Nasib orang siapa yang tahu? Maka, tidak heran jika sebagian besar orang masih tetap berebut posisi sebagai PNS.

Masih Rawan Untuk alasan yang sama, pemerintah harus diawasi agar bekerja menjaring PNS sebaik mungkin. Banyak orang mengharap bisa menjadi PNS. Tentu akan menyakitkan rasanya jika mereka sudah berlomba-lomba dengan susah payah, tetapi yang lulus sebagai PNS adalah orang-orang yang dekat dengan kekuasaan. Pemerintah merasa yakin bahwa seleksi tahun ini akan menghasilkan PNS yang mumpuni dari sisi intelektual dan integritas serta terhindar dari praktik kotor dan curang. Namun demikian, tetap saja pemerintah menyisakan celah yang bepotensi membuka pintu kecurangan dalam seleksi CPNS. Termasuk dalam sistem CAT yang digadang-gadang sebagai solusi terbaik untuk menjaring CPNS yang berkualitas. Pemerintah memang telah menetapkan, misalnya dalam seleksi pusat, peserta yang mengikuti TKD harus memiliki skor standar 126 untuk TKP (Tes Karakteristik Pribadi), 75 untuk TIU (Tes Intelegensia Umum), dan 70 untuk TWK (Tes Wawasan Kebangsaan). Apabila peserta tidak lulus di salah satu tes dimaksud, ia otomatis akan gugur dalam seleksi. Masalahnya, ketika sistem CAT diperkenalkan, turut pula dihembuskan kabar bahwa seorang peserta akan tahu dirinya lulus tes tersebut atau tidak. Kemudian dikatakan pula bahwa ragam soal dalam tes sistem CAT itu pun bervariasi yang meminimalkan bocornya kunci jawaban bila tes berlangsung. Nyatanya, tidak semuanya benar. Seorang kawan yang mengikuti tes CPNS untuk formasi pusat pada awal Oktober lalu hingga kini masih belum mengetahui dengan pasti apakah ia dinyatakan lulus atau tidak dalam TKD. Pengumuman kelulusan masih menunggu informasi berikutnya. Dalam CAT, peserta hanya diberi tahu skor tes saja, sedangkan kepastian kelulusan tidak diumumkan pada waktu mengikuti CAT. Di sinilah peluang para calo dan joki bermain. Bagi para calo tentu masa-masa seperti ini adalah surga, karena orang sibuk memikirkan kelulusan masing-masing. Waktu yang tidak pasti menjadi wilayah rawan untuk bernegosiasi dan bertransaksi mengubah hasil tes. Bisa saja seorang peserta tes yang sebenarnya tidak lulus TKD tetap bisa lolos dan

mengikuti tes berikutnya. Bisa pula seseorang yang nilainya memenuhi standar, tetapi tidak diluluskan. Semua itu sangat mungkin terjadi. Sebab, CAT tidak menjaminkan kalau hasil tes diketahui secara nasional, melainkan secara personal. Ketika seseorang mengikuti CAT, ia hanya bisa mengetahui skornya sendiri. Ia memang bisa mengetahui skor temannya, tetapi tidak ada jaminan ia akan mengingat semua skor peserta lain secara mendetail seperti ia mengingat skor yang diperolehnya. Sistem yang baik tidak akan menyisakan ruang yang potensial bagi praktik curang. Pendapat bahwa CAT adalah jaminan seleksi CPNS bersih kemudian hanya menjadi cerita manis yang belum jelas kebenarannya. Jutaan orang peserta pada akhirnya hanya dibuai oleh ketidakpastian tersebut. Kita semua berhalusinasi bahwa aparat negara yang terjaring dalam seleksi CPNS dengan sistem CAT adalah PNS yang berintegritas. Pada akhirnya, PNS kita akan sama saja: di kantor sekadar duduk, bermain game dan gadget, kemudian di awal bulan menerima gaji dari negara. Indah sekali! (*)

Pemkot pertimbangkan tambahan modal di Bank NTB Pertimbangkan tambahan modal bagi masyarakat miskin

*** Pengangguran di NTB bertambah Jangan hanya berorientasi jadi PNS

***

STASIUN RADIO

Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, M. Kasim, Darsono Yusin Sali. Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 10.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 10.000/mmk. Display F/C : Rp 20.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 8.000./mmk. Iklan Advertorial : Rp 5.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (25 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 250.000/kavling. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 50.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 55.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 3.000. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.

SUARA NTB

Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.


SUARA NTB Kamis, 6 November 2014

EKONOMI DAN BISNIS

Halaman 7

Pengangguran di NTB Bertambah Izin Pasar Modern Harus Dievaluasi KEPALA Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTB, Drs. H. Supran, MM menegaskan agar pihak pemberi izin, atau yang merekomendasikan operasional pasar modern semisal Indomaret, Hypermart dan Alfamart yang merencakana investasi di pasar modern lainnya harus dievaluasi, karena dapat menyebabkan persaingan yang tidak sehat bagi pelaku usaha dan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Keberdaan pasar modern menurutnya harus proporsional dengan kebutuhan masyarakat, baik yang ada di Kota Mataram maupun di kabupaten/kota lainnya di Provinsi NTB. Harus diesuaikan juga dengan pertimbangan keberadaan produk makanan dan minuman olahan UMKM dalam daerah yang saat ini sedang merintis untuk mampu bersaing dengan produkproduk yang dijual di pasar modern. “Kita juga berharap agar yang memberikan rekomendasi bisa melakukan evaluasi sebelum memberikan izin pasar modern,” terangnya dihubungi Suara NTB di Mataram, Rabu (5/11). Pemerintah daerah, melalui Dinas Koperasi dan UMKM sedang berupaya terus meningkatkan posisi UMKM NTB agar naik kelas, tentunya dengan peningkatan pengetahuan, manajemen dan peningkatan kualitas serta kuantitas produk. Dukungan tersebut dilakukan dengan pemberian kegiatan-kegiatan pelatihan, bimbingan teknis, serta mendorong seluruh koperasi untuk menciptakan produk-produk unggulan. Dari sisi kualitas, juga diberikan pembekalan bagaimana menghasilkan produk yang mampu bersaing dalam tataran nasional dan internasional. ‘’Jangan sampai upaya-upaya tersebut akan kandas karena kalahnya produk lokal bersaing dengan produk-produk dari pasar modern yang jumlahnya kian menjamur,’’ katanya. Jikapun ada kesepakatan yang tertuang dalam MoU sebelum izin dikeluarkan, agar pasar modern melakukan pembinaan kepada pelaku UMKM, menurutnya itu harus direalisaikan. “Cukup bagus kalau pasar modern ini melakukan pembinaan, artinya kita bisa sama-sama berjuang meningkatkan kelas produk dan SDM UMKM,” demikian H. Supran. (bul)

Mataram (Suara NTB) Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB pada Rabu (5/11) merilis pertumbuhan ekonomi NTB pada triwulan III 2014 yang tumbuh signifikan. Namun di sisi lain, jumlah pengangguran terus meningkat. Kepala BPS Provinsi NTB, Drs. Wahyudin menerangkan, Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) quartal (q on q), yaitu laju pertumbuhan PDRB NTB pada triwulan III-2014 jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan pada triwulan II lalu disebutkan, jika dihitung dengan sub sektor pertambangan ( utamanya tambang Newmont), maka ekonomi NTB tumbuh sebesar 1,32 persen. Tetapi jika dihitung tanpa sub sektor pertambangan, maka pertumbuhannyapun cukup bagus, 7,96 persen. Jika dihitung LPE tahunan (y on y), atau laju pertumbuhan PDRB NTB pada triwulan III 2014 ini terhadap triwulan III tahun 2013 lalu, jika dihitung dengan pertambangan maka pertumbuhan ekonomi NTB -3,01 persen. Namun jika dihitung tanpa menggabungkan sektor pertambangan, maka pertumbuhan ekonomi NTB tumbuh 5,83 persen. Secara gabungan, laju pertumbuhan ekonomi NTB dari triwulan I sampai triwulan III tahun ini, dihitung dengan pertambangan tumbuh sebesar 1,67 persen. Tetapi jika pertambangan tidak dihitung, maka tumbuh sebesar 5,84 persen, melebihi target pertumbuhan ekonomi NTB tahun 2014 yang sebesar 5,2 persen. “Pertumbuhan ekonomi NTB cukup bagus,” tegas

Wahyudin. Beberapa hal yang mendorong pertumbuhan ekonomi NTB pada triwulan II ini, di antaranya panen raya komoditas tembakau, yang berdampak signifikan dalam mendorong pertumbuhan. Puasa Idul Fitri lalu juga telah berpotensi menggerakkan perekonomian, munculnya usaha dan industri makanan dan jasa. Kegiatan liburan yang mendorong kegiatan wisata dan meningkatkan pendapatan PHRI. Sehingga pada triwulan III 2014 ini, PDRB NTB mencapai Rp 15,37 triliun, naik 2,84 persen dibanding triwulan II sebesar Rp 14,95 triliun. Demikian juga dengan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen NTB yang menurut BPS juga membaik sebesar 110,72. didorong oleh

pendapatan rumah tangga yang meningkat dan rendahnya pengaruh inflasi. Apa yang dipaparkan Kepala BPS itu cukup bertolak belakang dengan kondisi riil di masyarakat yang menjerit dengan berbagai macam persoalan ekonomi yang melilit. Kata Wahyudin, data pertumbuhan tersebut dihitung berdasarkan data produksi dari berbagai sektor, pertanian, perdagangan dan jasa serta yang lainnya yang diambil dari masing-masing dinas terkait. “Kecuali ITK, datanya kita survei dari rumah tangga langsung,” katanya menyebutkan terlepas dari dokumen dinas yang asal-asalan atau bagaimana. Pertumbuhan ekonomi yang disebut itu, kemudian berbanding terbalik dengan kondisi ketenagakerjaan yang

dirilis bersamaan. Bahwa, jumlah angkatan kerja di NTB pada Agustus 2014 mencapai 2.221.810 orang, bertambah sekitar 75.808 dibandingkan angkatan kerja Agustus 2013 yang berjumlah 2.146.002 orang atau berkurang sekitar 113.371 orang jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2014. Jumlah penduduk yang bekerja di NTB pada Agustus 2014 mencapai 2.094.100 orang, bertambah sekitar 61.818 orang jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2013 yang berjumlah sekitar 2.032.282 orang atau berkurang sekitar 117.321 orang jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2014. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di NTB, lanjut Wahyudin pada Agustus 2014 mencapai 5,75 persen, lebih tinggi jika dibandingkan dengan TPT Agustus 2013 dan TPT Februari 2014 (5,30 persen). Pada Agustus 2014, penduduk bekerja masih didominasi oleh penduduk yang berpendidikan rendah yaitu SD kebawah. Yaitu sekitar 1.143.453 orang (54,60 persen). Penduduk bekerja berpendidikan tinggi hanya sekitar 211.899 orang, mencakup 44.181 orang (2,11 persen) berpendidikan Diploma dan

(Suara NTB/bug)

Wahyudin

167.718 orang (8,01 persen) berpendidikan S1. Pada Agustus 2014, TPT untuk pendidikan SMK menempati posisi tertinggi, yaitu sebesar 13,88 persen, disusul oleh TPT SMA sebesar 12,10 persen. Sedangkan TPT terendah, terdapat pada tingkat pendidikan SD kebawah, yaitu sebesar 2,73 persen. “Jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2013, TPT pada semua tingkat pendidikan mengalami peningkatan kecuali pada tingkat pendidikan Universitas,” demikian Wahyudin. (bul)

HASIL TANGKAPAN Pantai Lombok Timur (Lotim) bagian utara nyaris tidak terkontaminasi oleh industri atau pabrik yang membuang limbah ke laut. Hanya sayang, sumber daya kelautan di sana tidak dieksploitasi besarbesaran seperti wilayah pesisir Lombok bagian selatan. Seorang penghobi mancing sedang menunjukkan hasil tangkapannya di sekitar pantai Belanting, kecamatan Sambelia,

(Suara NTB/bul)

Lotim. Foto ini diposting seorang anggota grup di Lombok Photo Club di laman media sosial.

(Suara NTB/ist)

Biaya Dokumen Calon TKI Gunakan Sistem Non Tunai Mataram (Suara NTB) Tahun 2015 mendatang, pemerintah akan menerapkan layanan sistem non tunai untuk untuk biaya proses pengurusan dokumen calon TKI. Hal ini diharapkan dapat menekan

05

KULIAH KULIAH SINGKAT JALUR KHUSUS CEPAT MENYANDANG GELAR S1/S2 SEMUA JURUSAN TERAKREDITASI BAN-PT. HUBUNGI : EDI.HP. 085212434374

MEBEL

MEBEL

praktik “main belakang” atau praktik percaloan yang dapat merugikan calon TKI. Demikian diterangkan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Gatot Abdullah Mansyur pada peresmian LTSP Mataram, Rabu (5/11). Dengan akan dilaksanakannya program itu, LTSP didorong untuk menjalin kerjasama dengan perbankan, agar dapat menyediakan layanan di LTSP. Ia menyinggung khusus soal LTSP, idealnya seluruh Kementerian/Lembaga dan stakeholder terkait pelayanan penempatan dan perlindungan TKI, berada dalam satu tempat yang sama, walaupun belum dalam satu

atap yang sama, bisa dilakukan melalui “Online System” agar seluruh pelayanan dapat dilaksanakan dalam satu proses. Artinya, walaupun tidak ada satu tempat, tetapi satu sistem bisa diakses oleh seluruh pihak untuk dapat saling kontrol. Layanan menggunakan sistem non tunai ini, kata Gatot, diharapkan sebagai wadah untuk memberikan pelayanan penempatan dan perlindungan TKI agar lebih mudah, cepat dan transparan serta terhindar dari tindakan percaloan. Hal ini sejalan dengan semangat pemerintah yang baru yang menyempurnakan pelayanan yang optimal bagi masyarakat. “Kita harus satu nafas mewujudkan pelayanan kepada TKI yang prima,” tegas Gatot. Ia mengilustrasikan, biaya pengurusan seluruh dokumen untuk ke Malaysia

RUPA-RUPA

sebelumnya sebesar 6.000 ringgit, sementara ke Timur Tengah sebesar 7.000 real. Tetapi biaya tersebut sekarang naik menjadi 10.000 ringgit untuk ke Malaysia, serta 14.000 real untuk ke Timur Tengah. Jangan sampai menurutnya, biaya-biaya tersebut akan membengkak lebih besar, jika calon TKI menggunakan jasa para calo. Dengan layanan sistem online yang diinformasikan di awal, semuanya dapat ditekan. Sehingga tidak memicu keengganan para calon TKI untuk mengurus dokumen-dokumen resmi. “Panjangnya rantai pelayanan telah menyebabkan calon TKI menjadi malas mengurus dokumen-dokumennya. Akhirnya mereka lebih memilih menjadi TKI ilegal, inilah yang kita harapkan dapat ditekan jumlah TKI non procedural,” katanya. (bul)


SUARA NTB Kamis, 6 November 2014

Pemkab Loteng Rancang Perda Desa Praya (Suara NTB) Pemkab Lombok Tengah (Loteng) kini tengah merancang Peraturan Daerah (Perda) tentang Pemerintah Desa (Pemdes) yang baru guna mengantikan Perda Desa yang lama. Menyusul adanya pergantian Undang-undang Desa yang lama oleh pemerintah pusat awal tahun 2014 ini. Demikian disampaikan Sekretaris Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (BPMD) Loteng, L. Rinjani, kepada wartawan, Rabu (5/11). Ia menjelaskan, pergantian perda desa tersebut mau tidak mau harus dilakukan. Mengingat, undang-undang desa yang baru telah mengisyaratkan supaya pemerintah daerah membuat perda desa yang baru pula. Sebagai penjelasan teknis dari undang-undang desa yang baru tersebut. “Karena aturan induknya berubah, maka secara otomatis aturan di bawahnya juga harus ikut menyesuaikan,” terangnya. Rinjani menerangkan, perda desa yang tengah dirancang kali ini berbeda dengan perda desa yang sudah ada sebelumnya. Dimana dalam perda desa baru tersebut, ada lima poin penting yang diatur. Yakni terkait aturan pelaksanaan pilkades dan pemekaran wilayah. Diatur juga terkait Badan Perwakilan Desa (BPD), struktur organisasi pemerintah desa hingga pengaturan pengelolaan keuangan. “Jadi Perda Desa yang baru ini nanti cakupannya lebih luas dari perda desa sebelumnya,” imbuh Rinjani. Karena memang mengatur banyak aspek di desa. Yang sebelumnya tidak diatur oleh perda desa lama. Lalu kapan rancangan perda akan selesai disusun, ia mengaku, pihaknya akan berupaya secepatnya. Supaya bisa segera dibahas. Mengingat, banyak persoalan-persoalan di tingkat desa yang harus diselesaikan. Sehingga butuh payung hukum sebagai pedomannya. Hanya saja, proses penyusunan draf perda desa baru tersebut sedikit lambat. lantaran Peraturan Menteri Dalam (Pemendagri) sebagai turunan dari undang-undang desa sampai saat ini belum disahkan. “Persoalan ini yang sedikit menghambat proses penyusunan perda desa baru. Tetapi dari informasi yang diperoleh dari pemerintah pusat, Pemendagri yang ditunggu tersebut sudah akan disahkan dalam waktu dekat ini,” tandasnya. (kir)

POLHUKAM

Halaman 8

Pengiriman Kayu Ilegal dari Maluku Diduga Libatkan Pengusaha Asal Lombok Mataram (Suara NTB) Pengiriman dua kapal kayu ilegal dengan muatan sekitar 900 meter kubik dari Maluku ke Lombok, NTB beberapa waktu telah menetapkan tiga orang tersangka. Pengiriman kayu ilegal lintas trans nasional ini telah menetapkan dua orang oknum aparat di Maluku dan satu orang pengusaha kayu asal Lombok. Demikian dikatakan Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) NTB, Ir. Andi Pramaria, M.Si dikonfirmasi di Mataram, Rabu (4/11) siang kemarin. Ia mengatakan, dua kapal kayu ilegal dari Maluku itu saat ini sedang dilelang. “Kalau kapalnya sudah kita konsultasi, ndak bisa dilelang. Tersangkanya di Maluku dua orang dan disini satu orang. Pengusaha ini kan pemilik kayu itu, pembelinya. Yang di Maluku itu, dua-duanya aparat,” ujar Andi.

Karena nilai jual kayu itu cukup besar mencapai Rp 1 miliar, maka dilakukan lelang secara nasional. Pelelangan kayu ilegal itu dalam waktu 40 hari ke depan. Jika sudah ada yang memenangkan lelang maka uangnya langsunmg masuk ke kas negara. Andi menyebutkan, pengusaha asal Lombok yang ditetapkan jadi tersangka kasus pengiriman kayu ilegal dari Maluku itu berinisial S. S diketahui, bukan kali ini

saja menerima pengiriman kayu dari luar daeah. “Dari hasi pengakuan, dia baru dua kali. Sekali yang pertama itu, kita tangkap namun legal. Tetapi yang kedua ini, betulbetul tak legal,” tandasnya. Dua buah Kapal Layar Motor (KLM) pengangkut kayu ilegal ditahan di Pelabuhan Kayangan Labuhan Lombok, Lombok Timur oleh aparat dari Dinas Kehutanan NTB. Dua kapal itu mengangkut kayu ilegal sekitar 900 meter kubik lebih.

Dua kapal pengangkut kayu ilegal itu ditangkap karena kabur dari Seram Maluku saat diinterogasi oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Dinas Kehutanan setempat. Andi menuturkan, kayu ilegal yang diangkut oleh dua kapal itu jenis miranti dan kayu campuran itu sebenarnya dalam proses penyidikan oleh PPNS Dinas Kehutanan Provinsi Maluku. Namun pada tanggal 24 September lalu, mereka kabur/melarikan diri membawa ratusan meter kubik kayu itu ke Lombok, NTB. Karena sudah mendapatkan informasi dari PPNS Kementerian Kehutanan dan surat faximile dari PPNS Dinas Kehutanan Maluku pada

tanggal 29 September 2014, bahwa kedua kapal pengangkut kayu ilegal itu menuju Lombok, akhirnya dilakukan pemantauan. Begitu kedua kapal itu sandar di pelabuhan Kayangan Labuhan Lombok, maka langsung dicegat oleh petugas. Dua kapal pengangkut kayu ilegal itu adalah KLM Fadli Setia dan KLM Mahkota Setia. Kedua kapal itu mengangkut kayu melebihi kapasitasnya. Sesuai dengan surat, kapal itu memiliki kapasitas sekitar 300 meter kubik. Namun, kapasitas kayu yang dimuat mencapai 400 meter kubik. “Itu full muatannya kayu betul-betul tak logis jumlah muatannya,” tutur Andi. (nas)

Pelayanan Publik Terganggu

Warga Buka Segel Kantor Desa Dasan Griya Giri Menang (suara NTB) – Warga Dasan Griya Lingsar akhirnya membuka segel Kantor desa setempat, Rabu (05/11). Puluhan warga secara bersama-sama membuka segel tersebut karena tidak ingin pelayanan publik terganggu. Aksi pembukaan segel kantor desa itu dimulai sejak pukul 10.30 Wita dan dijaga ketat oleh puluhan anggota Kepolisian dari Polsek Lingsar dan juga Babinsa. Aksi ini juga didukung oleh beberapa orang staf desa, tampak dengan bersemangat mereka mencongkel paku dan kayu yang di pasang sejak sebulan lalu itu. Usai membuka segel tersebut, massa aksi pun bergerak ke kantor Camat dikawal Polisi. Sesampainya, perwakilan warga ini pun diterima langsung oleh Sekcam Lingsar, Kapolsek, Koramil dan beberapa staf kantor camat. Herman, koordinator aksi menyatakan, selama penyegelan itu terjadi aktivitas pelayanan di kantor desa hampir tidak ada. Pasalnya, warga merasa terganggu begitu pun dengan seluruh staf desa. “Akibatnya pelayanan publik terganggu karena banyak petugas dan staf nggak masuk,’’ tukasnya. Terkait munculnya gejolak di tengah masyarakat selama ini ia menilai ada oknum tertentu yang tidak ingin melihat warga Dasan Griya aman. Menurutnya, akar masalah semua ini adalah kasus PLTMH di dusun Murpeji yang berakibat ditahannya dua orang warga. Sementara terkait, tuduhan warga Murpeji terkait adanya unsur pembiaran Kades terhadap terhadap enam orang warganya. Ia menilai itu tidak benar dan hanya isu orang-orang yang menjadi lawan politiknya Kades saja. Kapolsek Lingsar Ipda Doni WS mengutarakan pihaknya telah berusaha maksimal menyelesaikan masalah ini, dengan konsep Alternatif Deputi Resolusion (ADR) yakni permasalahan yang diselesaikan dengan Musyawarah dan mufakat. Terkait gejolak yang selama ini tumbuh di tengah-tengah masyarakat, bahkan saling mengklaim atas nama masyarakat. Doni mengakui pihaknya kebingungan karena ada dua kelompok yang berbeda tuntutannya. “Hal ini kami masih dalami. Kamis besok akan ada mediasi diantara dua belah pihak,” pungkasnya. Ia menerangkan, dua kelompok masyarakat ini ada yang menginginkan Kades turun dari jabatannya dan ada yang mengingikan Kades tetap bertahan. (her)

Polisi Ambil Sampel DNA Keluarga TKI yang Tewas di Hongkong Jakarta (Suara NTB) – Kepolisian Negara Republik Indonesia berupaya mendapatkan sampel DNA dari keluarga dua WNI yang tewas dibunuh di Hong Kong, Sumarti Ningsih dan Seneng Mujiasih, untuk kepentingan identifikasi. “Kita membantu dalam mendapatkan data ante mortem keluarga kedua korban,” kata Karo Penmas Divhumas Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar di Jakarta, Rabu. Ia menjelaskan tim dari Polda Jateng saat ini tengah menuju ke Cilacap, Jawa Tengah untuk mendapatkan sampel DNA keluarga Sumarti Ningsih. “Sementara itu, tim kami juga sedang menuju ke Muna, Sulawesi Tenggara untuk menemui keluarga Seneng guna memperoleh sampel DNA keluarga Seneng. Mereka lagi menunggu jadwal transportasi laut ke sana,” ujarnya. Kepolisian menargetkan sampel DNA kedua keluarga korban bisa didapatkan maksimal Jumat (7/11) dan segera dikirim ke Hong Kong. Sementara terkait pekerjaan dan izin tinggal kedua korban selama di Hong Kong, Boy belum mengetahui secara pasti karena hal itu masih membutuhkan penelusuran lebih lanjut. Ia mengatakan saat ini kepolisian masih berfokus pada proses identifikasi jenazah dan upaya pemulangan jenazah. Sementara pihaknya mengapresiasi upaya investigasi yang dilakukan kepolisian Hong Kong dalam mengungkap kasus tersebut. “Investigasi yang sudah dilakukan kepolisian Hong Kong cukup bagus. License officer kita di sana, Kompol Beni juga terus berkoordinasi dengan kepolisian Hong Kong terkait hal ini,” katanya. Sumarti Ningsih dan Seneng Mujiasih alias Jesse Lorena menjadi korban pembunuhan sadis yang dilakukan oleh seorang bankir asal Inggris, Rurik George Caton Jutting (29). Jenazah Sumarti Ningsih ditemukan dengan kondisi terpotong-potong dalam sebuah koper di balkon lantai 31 apartemen milik Rurik Jutting di Distrik Wan Chai, Hongkong, Sabtu (1/11). Sementara jasad Seneng Mujiasih alias Jesse Lorena ditemukan di ruang tamu apartemen tersebut. Saat ini pelaku telah ditangkap kepolisian setempat.(ant/Bali Post)

(Suara NTB/ars)

DIPERIKSA - Tersangka NS saat diperiksa tim (Suara NTB/ars) penyidik Sat Narkoba Polres Mataram. BARANG BUKTI - Polisi menunjukkan barang bukti yang disita dari tangan tersangka NS dan NG.

Sembunyikan Narkoba di WC

Dua Bersaudara Ditangkap Buser Mataram (Suara NTB) Buser Sat Narkoba Polres Mataram meringkus dua bersaudara, NS (32) dan NG alias SR alias NN (50). Keduanya kedapatan menyembunyikan empat poket sabu di dalam WC rumahnya di Jalan Candi Pawon Abiantubuh Kecamatan Sandubaya. Penangkapan berlangsung Selasa siang kemarin, setelah sebelumnya tim Buser menda-

pat informasi masyarakat keduanya mengedarkan narkoba. “Informasi didapat tim Buser. Senin lalu, sehari kemudian dilakukan penangkapan,” terang Kasubag Humas Polres Mataram, AKP I Wayan Suteja, Rabu kemarin. Dalam penggerebekan yang dipimpin AKP I Putu Kardhianto, SH., itu, seisi rumah tersangka digeledah. Dalam upaya paksa itu, ditemukan barang

bukti narkoba terpisah. Diantaranya empat poket di kamar mandi (WC). Tersangka diduga menyembunyikan barang bukti itu untuk menghilangkan jejak. Setelah barang bukti di WC diamankanke ruangan lainnya. Akhirnya aparat menemukan dua poket di kamar tidur dan empat poket lainnya ditemukan di belakang TV. “Total barang bukti ada delapan poket. Setelah kami timbang,

Usulan Calon PAW Lolos Verifikasi Praya (Suara NTB) Perjalanan Zulfan Azhari, untuk menduduki kursi anggota DPRD Lombok Tengah (Loteng) melalui proses Pengganti Antar Waktu (PAW) dipastikan bakal berjalan mulus. Setelah yang bersangkutan akhirnya dinyatakan lolos verifikasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Loteng. Proses PAW politisi asal Partai Bulan Bintang (PBB) itu pun kini tinggal menunggu waktu. Ketua KPU Loteng, Ari Wahyudi, S.H., M.H., yang dikonfirmasi Suara NTB, Rabu (5/11) kemarin, membenarkan hal tersebut. Ia menjelaskan, kalau pihaknya sudah melakukan verifikasi terhadap usulan PAW yang diajukan oleh PBB kepada KPU Loteng tersebut. Dan, dari hasil verifikasi dan klarifikasi yang dilakukan, menyebutkan kalau usulan calon PAW terse-

but memenuhi persyaratan. “Dari hasil rapat pleno yang kita lakukan, menetapakan kalau usulan calon PAW yang diajukan oleh PBB melalui pimpinan DPRD Loteng, memenuhi syarat,” jelasnya. Ia mengatakan, Zulfan Azhari merupakan calon anggota legislatif (caleg) asal PBB di daerah pemilihan VI (BatukliangBatukliang Utara) dengan nomor urut 1 pada DPT. Pada Pemilu legislatif (caleg) lalu, Zulfan berhasil memperoleh suara terbanyak kedua yakni 1.583 suara. Dibawah perolehan suara M. Hidayatullah yang meraih suara terbanyak 1.952 suara. Sehingga berhak diusulkan sebagai anggota Dewan Loteng yang baru menggantikan, M. Hidayatullah yang meninggal dunia akhir bulan September. “Ini yang menjadi persyaratan utama. Bahwa yang ber-

sangkutan merupakan caleg dengan perolehan suara terbanyak kedua pada dapil yang sama,” terangnya. Adapun persyaratan-persyatan lain juga tidak ada persoalan. Terutama terkait status keanggotannya di PBB selaku partai politik pengusung. Dengan telah selesainya verifikasi dan klarifikasi tersebut, maka tugas KPU Loteng telah selesai. Untuk selanjutnya diusulkan penerbitan SK pelantikan dari Gubenur NTB. Yang usulannya nanti disampaikan oleh pimpinan DPRD Loteng melalui Bupati Loteng. “Kalau melihat tahapan dan waktu yang ada, paling tidak bulan Desember mendatang PAW sudah bisa dilakukan,” imbuhnya. Sekaligus bakal menjadi PAW pertama di NTB. Mengingat di DPRD kabupaten/kota lainnya bahkan di provinsi belum ada PAW yang digelar. (kir)

Berpotensi Ganjal WTP

Bupati Ingatkan Kades Tertib Administrasi ADD Giri Menang (Suara NTB) – Mulai Januari tahun depan Pemkab Lombok Barat mulai efektif melaksanakan undangundang nomor 6 tahun 2014 tentang desa. Secara otomatis tahun depan penyaluran dana sebesar Rp 108 miliar untuk ADD mulai dilaksanakan. Besarnya dana yang dikelola desa tersebut sangat rawan diselewengkan. Karena itu, langkah antisipasi dini tengah dilakukan Pemkab Lobar agar tidak terjadi kasus korupsi melibatkan para kades. Salah satunya melalui sosialisasi dan supervisi kepada kepala desa terkait pengeolaan keuangan dan tertib administasi dana ADD tersebut. Karena jika para Kades tidak tertib, maka menjadi hambatan Pemda Lobar ma-

raih WTP yang telah dicanangkan sejak dua tahun lalu. Pada rapim kali ini, Pemda melibatkan Ombudsman. Rencananya Pemda akan mendatangkan KPK untuk membekali para kades namun batal terealisasi. Bupati menyatakan, kegiatan Rapim bersama kades, camat, SKPD yang mengundang Ombusman sebagai salah satu persiapan dilaksanakannya UU No. 6 tahun 2014. Menurutnya, semua perangkat desa harus dipersiapkan untuk mencegah terjadinya korupsi di desa. “karena itu di undang-undang desa, tidak saja kades namun BPD, mitra kerja desa, dan juga LPM,”ujar Bupati kemarin. Dengan adanya pengetahuan dan keterampilan Bimtek, maka diharapkan dana itu dapat dikeloka sesuai

aturan dan tepat sasaran. Ia menerangkan, UU Desa yang dilanjutkan dengan PP nomor 43 tentang pelaksanaan UU Desa tersebut belum cukup secara operasional untuk implementasi karena perlu menunggu Permendagri. Pemda itens berkomunikasi agar bisa memperoleh bocoran tentang Permendagri tersebut sehingga segera disusun secara detail. Akan tetapi Pemda tidak mau terlambat, karena saat ini pemkab Lobar telah menyiapkan dana Rp 108 miliar untuk 119 desa. “Dari 108 miliar itu terdiri dari Rp 87 miliar dari Pemda sedangkan Rp 21 miliar dari pusat yang disalurkan ke desa melaui Pemda,”ujarnya. Dana yang mengalir ke desa sebesar Rp 108 miliar ini, belum jelas pembagiannya. (her)

total berat barang bukti yang disita 14,6 poket,” kata Suteja. Dari hasil pengembangan kasus itu, polisi mengidentifikasi bahwa kedua saudara ini cukup lama menjadi pengedar narkoba. Satu paket sabu biasanya dijual Rp 1 juta lebih untuk satu gram. Selain pengedar, mereka juga memakai narkoba. “Indikasinya mereka juga pecandu narkoba, jika dilihat dari sejumlah barang buk-

ti lain yang diamankan seperti perangkat alat hisap,” bebernya, sembari menyebut, sejumlah barang bukti lain yang disita itu seperti 1 klip bening, 1 bong, 1 gunting, 1 bekas pipet. Sekarang para tersangka masih dalam pemeriksaan tim penyidik Sat Narkoba. Kedua tersangka pun dijerat dengan Pasal 112, 127, 132 Undang Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkoba. (ars)

Dicurigai Jual Kosmetik Ilegal

Grosir di Lingkungan Irigasi Dirazia Mataram (Suara NTB) – Grosir kosmetik di Lingkungan Irigasi Kelurahan Kekalik Kecamatan Sekarbela dirazia oleh Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kota Mataram. Pasalnya, toko berlantai tiga dengan warna oranye itu dicurigai menjual kosmetik ilegal dan berbahaya. Tetapi, tim gabungan dari BPOM, Diskoperindag dan Satpol PP Kota Mataram tidak menemukan kosmetik dimaksud. Pantauan Suara NTB, razia berlangsung sekitar pukul 08.25 wita. Kedatangan tim sontak mengenjutkan penanggungjawab dan SPG. Selain itu, izin operasi PT Restu Ayu juga tak luput dari pemeriksaan. Dari pelenggeladahan sekitar 30 menit itu, tim tidak menemukan produk kosmetik ilegal ataupun berbahaya. Hanya saja, tiga item yang terdaftar dalam orderan masih dicurigai. Selain di Lingkungan Irigasi, tim bergerak menuju toko H. Alah di Lingkungan Kekalik Swasembada. Petugas berhasil mengamankan 20 item produk kosmetik yang tidak memiliki izin. Sekitar pukul 10.12 wita, tim kembali menggeledah pembuatan jamu tradisional di lingkungan Monjok Perluasan. Dari tempat

produksi jamu tersebut, ditemukan jamu siap edar tanpa memiliki izin dari BPOM. Kepala Seksi (Kasi) Pemeriksaan Balai Pengawasan Obat dan Makanan, Yosef Dwi Irwan menjelaskan, ada tiga tempat yang menjadi sasaran sidak yakni grosir kosmetik di Lingkungan Irigasi, Toko H. Alah di Kekalik dan jamu tradisional. Grosir kosmetik tidak ditemukan produk ilegal atau berbahaya. Namun, ada produk yang masih dicurigai yakni pensil alis, sabun keset dan bedak. Disebutkan, hanya 20 item produk kosmetik dan beberapa jamu tradisional siap edar berhasil diamankan dari razia di tiga titik tersebut. Perkembangan selanjutnya, pihaknya akan terus melakukan pengawasan serta pembinaan kepada pengusaha. “Kalau sudah kita bina terus diulangi lagi. Kalau sudah kumpul alat bukti, kita akan proses lewat hukum, “ ujarnya. Yosep menekankan, persoalan dari kedua kosmetik dan jamu tradisional itu hanya pada izin dari Balai Pengawasan Obat dan Makanan. Yang masih menjadi kendala, pihaknya sulit menemukan distributor atau sales yang menjual produk tersebut. (cem)

(Suara NTB/cem)

TUNJUKKAN - Tim dari SatpPol PP dan BPOM Mataram menunjukkan jamu tradisional yang sudah siap diedarkan tanpa memiliki izin edar.


SUARA NTB Kamis, 6 November 2014

BUDAYA DAN HIBURAN

Halaman 9

Mengenal Makam Loang Baloq Lebih Dekat Banyak wisatawan berkunjung ke makam Loang Baloq, salah satu destinasi wisata milik Pemkot Mataram itu. Tetapi tidak semua wisatawan yang datang ke sana memahami siapa yang dimakamkan di objek wisata terkenal itu. MAKAM Loang Baloq berada di Kelurahan Tanjung Karang, Ampenan, Kota Mataram. Komplek makam itu tidak jauh dari pusat kota Mataram, hanya sekitar tiga kilometer. Untuk menuju komplek makam Loang Balok, sangat mudah, karena kompek makam dan pantai Ampenan hanya terbelah oleh jalan lingkar Kota Mataram yang sudah beraspal. Makam Loang Baloq merupakan sebuah komplek pemakaman. Di komplek makam itu telah bersemayam puluhan jasad dan di lingkungan makam ditumbuhi sejumlah pohon ka-

mboja layaknya pemakaman-pemakaman pada umumnya. Namun, dari makam -makam yang ada, ada tiga makam yang dikeramatkan. Makam tersebut satu di antaranya berada di dalam lubang besar yang terbentuk dari akar-akar pohon beringin, satu lainnya di lubang sisi lain, dan satu lainnya lagi di samping pohon beringin. Makam yang berada di lubang persis di bagian bawah pohon beringin adalah makam Maulana Syech Gaus Abdurrazak, sedangkan di lubang bagian samping makam Anak Yatim dan di

bagian luar, masih disamping pohon beringin terdapat makam Datuk Laut. Makammakan tersebut hingga kini sering dikunjungi para peziarah dari Pulau Lombok maupun dari daerah lain. Para peziarah yang datang ke makam biasanya mendoakan supaya arwah beliau diterima disisi Allah SWT. Selain itu, ada pula peziarah yang melangsungkan upacara potong rambut anak yang masih balita (ngurisang). Upacara seperti ini sudah menjadi tradisi dari leluhur nenek moyang mereka dan sini merupakan tempat nenek moyang mereka, sehingga di tempat ini sering diadakan upacara potong rambut bayi dan tempat ritual keagamaan bagi para peziarah. Demikian sekilas gambaran makam keramat yang diposting dalam situs resmi Pemkot Mataram. (zul/ist).

(Suara NTB/ist)

MAKAM LOANG BALOQ – Makam keramat di Loang Baloq, yang berada di antara akar-akar pohon beringin yang rindang.

Pariwisata Lotim Belum Ada ”Roadmap” yang Jelas Selong (Suara NTB) Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) Widiyanto, S,Sos mengatakan dalam pembangunan pariwisata harus ada roadmap yang jelas. Roadmap berisi peta pariwisata, baik budaya maupun objek-objek wisata.

Angelina Jolie

(Ant/Bali Post)

Jakarta (Suara NTB) Aktris peraih Oscar Angelina Jolie menyatakan terbuka untuk memasuki kehidupan politik, diplomasi atau pelayanan publik. Pernyataan Jolie ini disampaikan kepada majalah Vanity Fair, lapor Reuters. Jolie yang memenangi Oscar kategori pemeran pendukung wanita terbaoik untuk film Girl, Interrupted ini sudah mem-

perluas kiprahnya sampai ke penyutradaraan. Film terakhir yang dia sutradarai adalah Unbroken yang mengisahkan atlet lari Olimpiade semasa Perang Dunia Kedua yang kemudian menjadi tawanan perang, Louis Zamperini. Film itu akan tayang pada 25 Desember mendatang. (Ant/Bali Post) Angelina Jolie

Hal ini dikatakan Widiyanto menjawab Suara NTB di Selong, Rabu (5/11). Roadmap itu, lanjutnya dirancang oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) dengan mengacu pada Kebijakan Umum Bupati dan wakil Bupati Lotim dalam bidang kebudayaan dan pariwisata. Dengan demikian, elemen lainnya yang mendukung program pembangunan pariwisata, seperti BPPD bisa turut mengacu pada roadmap yang ada. Roadmap dalam pembangunan pariwisata dinilai Widiyanto belum ada yang tergambar dengan jelas. Akibatnya, pembangunan pariwisata menjadi gamang. “Kalau tidak ada roadmap, bisa dibayangkan kita akan gagap dalam melalukan berbagai hal,” katanya. Acuan kinerja pada roadmap yang jelas, akan berdampak jelas pula pada

arah yang akan dituju dalam pembangunan pariwisata. “Selama ini kita masih belum jelas,” imbuhnya. Pariwisata yang tercipta di Lotim harus ramah dan berfaedah bagi masyarakat sekitar. Berbicara pariwisata, bukan terjebak pada peningkatan kunjungan bule dan hotel. Akan tetapi, pariwisata tercipta dengan kenyamanan dan kesejukan. “Pariwisata ramah, nyaman damai, itu yang kita inginkan,” papar Widiyanto yang juga Direktru Selaparang Televisi. Dalam hal promosi, sejauh ini kegiatan-kegiatan promotif sebenarnya sudah dilakukan para pelaku pariwisata. Melalui internet maupun dengan dengan sejumlah pendekatan lainnya. Peranan BPPD, tidak saja mempromosikan upaya peningkatan kunjungan. Akan tetapi yang paling pent-

Beyonce

(Ant/Bali Post)

(Suara NTB/rus)

Widiyanto/doc dana itu juga bukan untuk pemda, tapi untuk investor sendiri,” imbuhnya. Widiyanto menambahkan, sinergi para Pelaku wisata, Disbudpar dan BPPD harus terus diintensifkan. Sektor pariwisata di Lotim diharap bisa menjadi lokomotif pembangunan ekonomi masyarakat. “Jadi satu siklus, pelaku berusaha dengan baik, ekonomi masyarakat bergerak dan Pemda dapat PAD. Karenanya iklim pariwisata ini harus baik,” demikain Widiyanto. (rus)

Penyelenggaraan Festival Mentaram Diundur

Beyonce Penyanyi Berbayaran Paling Mahal Tahun Ini Jakarta (Suara NTB) Beyonce menjadi perempuan dunia musik yang berbayaran paling mahal pada 2014, lapor Reuters. Penyanyi ini mengeduk pendapatan 115 juta dolar AS atau lebih dari dua kali dari yang dia kumpulkan selama tahun lalu. Majalah Forbes melaporkan, bayaran luar biasa besar ini berasal dari tur dunia dia yang membuat penyanyi berusia 33 tahun itu merangsek dari urutan pertama tahun lalu menjadi memuncaki daftar penyanyi wanita berbayaran besar. Dia kini melampaui bintang pop Taylor Swift (24) yang mengeruk pendapatan 64 juta dolar AS yang kini berada di urutan kedua. (Ant/Bali Post)

ing dipromosikan adalah, suasana kedaerahan dan kearifan lokal masyarakat Lotim. Dipromosikan adalah nilainilai kebudayaan masyarakat Gumi Selaparang yang ramah. “Masyarakat Sasak yang hidup dalam perdamaian ini juga harus diketahui dunia luar,” katanya. Hal ini dipandang penting karena selama ini, soal kondisi masyarakat yang tidak kondusif menjadi penghambat investasi. Selanjutnya Kebijakan Pemkab Lotim yang memberlakukan harus adanya agunan dari investor sebagai bukti keseriusannya sangat diapresiasi BPPD Lotim. Investor yang diinginkan Lotim adalah, investor yang serius. Bukan investor yang ingin menguasai lahan. “Kita apresiasi kebijakan pemda yang selektif terhadap investor dengan mengagunkan dana di bank pemda. Kan

(Ant/Bali Post)

REVOLUSI BUNGA - Personel Slank (dari kiri-kanan) Abdee, Ridho, Ivanka, Kaka dan Bimbim mempersembahkan konser “Revolusi Bunga: Generasi Wangi” di Jakarta pada 5 November 2014 untuk Perempuan Indonesia.

”Revolusi Bunga” Slank untuk Perempuan Indonesia Jakarta (Suara NTB) Grup band Slank mempersembahkan konser “Revolusi Bunga: Generasi Wangi” yang digelar di Jakarta pada Rabu malam untuk perempuan Indonesia. “Kami menyadari telah berevolusi menjadi salah satu band berpengaruh di Indonesia dan keberhasilan ini tidak lepas dari sentuhan dan dukungan perempuan dalam hidup kami,” kata vokalis Slank, Kaka. Selain itu, Ridho sang gitaris mengatakan, perempuan

merupakan pusat kehidupan keluarga, komunitas hingga negara. “Peran mereka menentukan kualitas individu yang terbentuk yang menjadi generasi Indonesia pada masa mendatang,” kata Ridho. Dalam konser ini, Slank menggandeng musisi perempuan seperti Windy Setyadi (akordeon), Anindya (saksofon), Mia (violin), Tetangga Pak Gesang (ukulele), dan penyanyi Oppie Andarista. Project Director dan Promotor SP Production Primbodo

Soesetyo mengatakan Slank menyelenggarakan konser itu untuk mengobati kerinduan penggemar dari kalangan menengah ke atas. “Slank akan tampil tak berjarak dengan penonton sehingga memberikan sensasi lain karena konser dikemas dalam sajian high class,” kata dia. Tiket konser itu dijual dengan harga Rp 450.000 hingga Rp 1,5 juta. Gerai penjualan tiket mulai dibuka pukul 18.00 WIB di lokasi konser di Ballroom Hotel Ritz Carlton, Jakarta. (Ant/Bali Post)

Mataram (Suara NTB) Pemkot Mataram mengundur pelaksanaan Festival Mentaram yang sedianya akan diselenggarakan bulan Desember mendatang dan rencananya akan dilaksanakan sekitar bulan Agustus-September 2015, bertepatan dengan hari jadi Kota Mataram. Hal tersebut disampaikan Walikota Mataram melalui Asisten II Setda Kota Mataram, Ir. H. Effendi Eko Saswito pada saat menggelar rapat dengan jajaran panitia, budayawan, dan pihak lainnya, Rabu (5/11) di aula Pendopo Walikota Mataram. Eko menyampaikan bahwa Walikota Mataram mengharapkan festival ini menjadi event yang monumental, bisa dijadikan ikon Kota Mataram dan dapat dilaksanakan setiap tahun. Oleh karena itu panitia dituntut untuk bekerja keras bagaimana mewujudkannya. Diundurnya sampai tahun depan karena dinilai pada bulan Desember akan dihalangi oleh cuaca dimana diprediksi akan terjadi musim hujan dengan intensitas cukup besar. “Pada saat itu cuaca sudah memasuki musim hujan. Kekhawatiran kita hujan di Mataram akan luar biasa dan harus diantisipasi,” ucapnya.

Selain itu alasan pengunduran ini karena jawaban keikutsertaan dari beberapa daerah di Indonesia dan juga negaranegara Asia Tenggara yang sudah dikomunikasikan Pemkot Mataram belum ada kejelasan. Komunikasi juga telah dilakukan dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan kegiatan ini sangat diapresiasi dan didukung. Hanya saja, sambung Eko, waktunya dinilai kurang tepat oleh Kemenlu dan Pemkot Mataram diminta untuk menimbang kembali waktu pelaksanaannya. “Terkait (bantuan) penganggaran tahun ini belum bisa masuk di Kemenlu dan disarankan program ini paling tidak masuk di bulan Maret 2015 sehingga mereka bisa mem-back up sepenuhnya kegiatan ini,” jelasnya. Dengan beberapa pertimbangan itulah sehingga Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh mengambil kebijakan agar kegiatan ini ditunda. Kendati demikian, panitia yang telah terbentuk diminta untuk tetap berjalan dan kepanitiaannya disempurnakan. “Panitia tetap berjalan, lebih baik panitia juga menyiapkan prasarana pendukungnya untuk pelaksanaan tahun 2015,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Mataram, H. Abdul Latif Nadjib, MM menyampaikan penundaan ini juga menjadi catatan bagi pihaknya sebagai panitia untuk lebih mempersiapkan penyelenggaraan event berskala internasional ini. Festival Mentaram ini difokuskan pada kegiatan parade seni tradisi yang berkembang di NTB, beberapa daerah di Indonesia dan juga negara-negara Asia Tenggara. Tidak hanya akan dihadiri beberapa perwakilan negara dari kawasan Asia Tenggara, salah satu negara bagian di Australia juga telah menyatakan kesiapannya untuk hadir dalam acara tahunan ini. Selain itu, Latif mengatakan pihaknya juga telah bersurat kepada 19 provinsi untuk iktu serta dalam festival ini. Perihal adanya penundaan ini, pihaknya telah meminta kepada stafnya agar kembali mengirim surat pemberitahuan mengenai pengunduran festival ini ke tahun 2015. (ynt)


SUARA NTB Kamis, 6 November 2014

PENDIDIKAN

Halaman 10

Duta Baca Lotim 2014 SETELAH dinobatkan sebagai Duta Baca Kabupaten Lombok Timur tahun 2014 tingkat SMA/MA/SMK dalam acara Book Fair yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Daerah (Pusda) Kabupaten Lombok Timur tidak membuat langkah Dina Uswatun Hasanah, siswi kelas 10 IPA, MA Muallimat NW Pancor Kabupaten Lombok Timur terhenti sampai di situ. Justru menjadi duta baca baginya merupakan gerbang awal yang akan dilalui dalam menumbuhkembangkan minat baca semua kalangan. Ditemui di sekolahnya, Rabu (5/11), Dina menjelaskan, sebagai duta baca, rencananya, ia bersama semua peserta duta baca 2014 yang tergabung dalam Komunitas Duta Baca Lotim 2014, akan berkumpul kembali menjadi satu dan akan membuat suatu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat khususnya yang ada di Lotim. Kegiatan itu sangat penting dilakukan karena membaca adalah jendela dunia dan tanpa membaca dunia terasa hampa dan gelap gulita. Menurutnya Dina, untuk bisa menggapai segala jenis dan bentuk prestasi tidak bisa didapatkan tanpa adanya usaha dan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan itu hanya bisa didapatkan dari membaca. Dina mengaku, ia selalu berupaya menggali informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai jenis buku dan internet. Sehingga, apa yang ia dapatkan saat ini merupakan kesungguhan dan usaha yang dilakukannya dalam mencari segala bentuk informasi. Dina sebelumnya tidak pernah menduga ia berhasil dinobatkan sebagai Duta Baca Lotim 2014 tingkat SMA/ MA/SMK. Karena, peserta yang ikut dalam mata lomba duta baca itu 50 orang lebih. Kebanyakan berasal dari sekolahsekolah favorit yang ada di Lotim. Namun, dengan bekal persiapan yang matang, ia tetap optimis dalam m e m presentasekan visi misinya yang bertema ‘Meningkatkan Minat Baca Masyarakat Melalui Perpustakaan’ serta menjawab segala bentuk pertanyaan yang dilontarkan oleh pihak juri. “Sebelumnya tidak pernah menduga karena saingan kita banyak dari sekolah-sekolah favorit,” aku siswi kelahiran pancor itu. (yon) Dina Uswatun Hasanah (Suara NTB/yon).

Komisi IV DPRD Sumbawa Konsultasi ke Dikpora NTB Mataram (Suara NTB) Anggota komisi IV DPRD Kabupaten Sumbawa meminta agar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 10 Tahun 2013 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan di Kabupaten Sumbawa yang mengatur larangan bagi pihak sekolah untuk melakukan pungutan dalam bentuk langsung atau pun tidak langsung, baik kepada peserta didik atau orang tua wali yang tertuang pada pasal 43 untuk segera direvisi. Atas keinginan itu, Rabu (5/11) kemarin, sejumlah anggota komisi IV DPRD Kabupaten Sumbawa melakukan konsultasi kepada pihak Dikpora NTB. Dalam keterangannya, Wakil Ketua Komis IV DPRD Kabupaten Sumbawa Khaeruddin mengaku konsultasi kepada Dikpora NTB dilakukan untuk memperoleh pandangan komprehensif atas persoalan pendidikan yang terjadi di tana Samawa. Ia pun membeberkan sejumlah alasan pihaknya yang berencana melakukan revisi atas Perda tersebut yang dinilainya bertentangan dengan peraturan di atasanya. Yakni Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 76 Tahun 2014 tentang perubahan atas Permendikbud Nomor 101 Tahun 2013 tentang petunjuk teknis pertanggungjawaban penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah tahun anggaran 2014. “Berdasarkan aturan itu, ada peluang bagi kita untuk melakukan revisi terhadap Perda ini atas kalusul dilarang melakukan pungutan. Itu mengacu pada Permendikbud nomor 76 tahun 2014” ujarnya. Selain karena bertentangan dengan aturan yang ada di atasnya, alasan lain menurut Khaeruddin ialah akibat adanya Perda tersebut, ada beberapa sekolah di Sumbawa yang hingga hari ini belum menyelenggarakan rapat komite karena terbentur persoalan ini. Padahal, dalam membangun pendidikan itu harus terintegrasi antara sekolah kemudian dengan orang tua. “Sekolah dilarang melakukan pungutan langsung ataupun tidak langsung baik kepada peserta didik atau orang tua wali. Nah ini yang kami konsultasikan ke Dikpora NTB. Ini menjadi persoalan bagi kami di Sumbawa” tandasnya. (dys)

(Suara NTB/ars)

DITERIMA - Dalam upaya meningkatkan kualitas dan kompetensi mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi dan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas ’45 Mataram berkunjung ke Kantor Harian Suara NTB dan Radio Global FM Lombok. Tampak mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi dan Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas ’45 Mataram didampingi Dekan Suhadah, SE, MSi, diterima Penanggung Jawab Harian Suara NTB dan Direktur Radio Global FM Lombok H. Agus Talino, Rabu (5/11).

Dikpora NTB Minta Sekolah Terindikasi ’’Mark Up’’ Kembalikan BOS Mataram (Suara NTB) Adanya ketidaksesuaian antara jumlah rill siswa penerima Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dengan jumlah data siswa berdasarkan SK siswa yang memperoleh Dana BOS di 162 dari 262 SMA negeri dan swasta di semua kabupaten/kota di NTB sangat disayangkan banyak pihak. Apalagi jika dihitung-hitung, jumlah siswa penerima Dana BOS jenjang SMA yang terindikasi di mark up oleh ratusan sekolah mencapai 4.551 siswa dengan kisaran sebesar 1 juta persiswa. Sehingga jika ditotal, kelebihan pembayaran dana yang harus dikembalikan oleh pihak sekolah ke kas negara mencapai Rp 2,2 miliar. Ditemui Suara NTB Rabu (5/11), Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga NTB H. Imhal secara singkat meminta agar sekolah-

sekolah yang terindikasi melakukan mark up atas penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk segera mengembali-

kannya ke kas negara. Hal itu disebabkan karena proses pencairan Dana BOS SMA tahap kedua tahun pelajaran 2014/2015 tanpa mela-

lui pemerintah provinsi. Senada dengan Imhal, di tempat yang sama, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sumbawa Ida Rahayu saat bertandang ke Dikpora NTB di Mataram kemarin menyesalkan jika ada indikasi mark up atas penggunaan Dana BOS yang dilakukan oleh pihak sekolah khususnya sekolahsekolah yang ada di Kabupaten Sumbawa. Dari data yang ada, tercatat sebanyak 20 SMA di Kabupaten Sumbawa yang diduga melakukan mark up atas penggunaan Dana

BOS. Ida Rahayu pun meminta agar kelebihan anggaran Dana BOS segera dikembalikan sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku. “Dana BOS itu harus segera dikembalikan. Itu konsekuensi atas data yang tidak valid. Tidak ada alasan untuk dipakai dan jelas itu rugikan negara,” terang anggota Fraksi PAN ini. Untuk diketahui, total dana BOS SMA di NTB yang disalurkan tahun ini mencapai 19,3 miliyar rupiah dengan jumlah siswa penerima mencapai 70 ribu orang lebih. (dys)

Tingkatkan Kinerja Guru

Dari 50 Mahasiswa

MA Muallimat NW Pancor Libatkan Pihak Luar

Prodi Sosiologi Unram Diharapkan Bisa Berkembang

Selong (Suara NTB) – Untuk meningkatkan kinerja guru yang ada di MA Muallimat NW Pancor, Pihak sekolah saat ini bekerjasama dengan Perguruan Tinggi (PT) yang ada di Lotim yakni STKIP dan IAIH Hamzanwadi, orang tua siswa, dan alumni. Tujuan dilibatkannya kedua perguruan tinggi dan pihak luar itu supaya para guru yang ada di MA Muallimat NW Pancor menjadi guru yang lebih terbuka untuk mengetahui kemampuan dan kekurangannya serta bisa menerima segala bentuk kritikan dan masukan dari luar guna meningkatkan kualitas diri dan lembaga. Kepala Madrasah Aliyah Muallimat NW Pancor Kabupaten Lombok Timur, Drs.H. Humaidi, Rabu (5/11), menjelaskan, untuk meningkatkan kinerja guru khususnya yang ada di MA Muallimat NW Pancor, pihak sekolah sebelumnya sudah melakukan pengawasan dan penilaian yang dilakukan antar guru yang sudah berjalan selama dua bulan. Sedangkan, un-

(Suara NTB/yon)

H. Humaidi

tuk strategi yang kedua dan saat ini sedang berjalan selama satu bulan, pihak sekolah bekerjasama dengan PT yang mahasiswanya langsung terjun ke sekolah bahkan ke dalam kelas dalam mengawasi dan memberikan penilaian kepada guru MA Muallimat pada saat melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Langkah yang diambil oleh Humaidi merupakan strategi

kesekiankalinya. Karena, ia melihat banyak guru madrasah yang sudah sertifikasi tapi kinerjanya biasa-biasa saja dan tidak membawa kemajuan. Sehingga, inilah yang akan digenjot dan lebih ditingkatkan lagi kinerja dan kompetensinya. Baik guru maupun siswa yang ada di MA Mualllimat NW Pancor. Ia menambahkan, terobosan seperti ini akan tetap ia lakukan walaupun dengan anggaran yang sekadarnya saja. Terkait itu, ia mengatakan, dengan diadakannya kerjasama dengan berbagai pihak luar seperti perguruan tinggi (mahasiswa), orang tua siswa, dan alumni beberapa bulan terakhir ini MA Muallimat sudah mengalami peningkatan kualitas kinerja gurunya. Hal itu terbukti dari sejumlah alumni MA Muallimat yang diundang untuk mensurvei KBM di dalam kelas dan membandingkan kinerja guru pada saat dulu ia masih menjadi siswa di MA Muallimat dengan saat ini ketika ia sudah menjadi alumni atau mahasiswa. (yon)

Dewan Soroti Dikpora Lotim Selong (Suara NTB) Fraksi Partai Demokrat dan Partai Hanura Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) menyoroti Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora). Instansi yang mendapat alokasi dana terbesar dalam struktur APBD itu dianggap telah banyak melakukan program yang timpang. Hal ini tertuang dalam pemandangan umum fraksi kedua partai tersebut pada Sidang Paripurna Dewan Lotim, Rabu (5/11). Pemandangan umum fraksi Demokrat yang dibacakan Lalu Abd Hafidz, ada praktik bisnis gelap yang dilakukan sejumlah oknum dilingkup Dikpora Lotim. Pandangan Demokrat ini katanya mengacu pada dugaan praktik jual beli buku kurikulum 2013 (K-13). Dinyatakan, pengadaan buku K-13 sudah diatur jelas dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 27 tahun 2012 tentang pengadaan barang dan jasa. Buku yang diadakan oleh negara tidak boleh diperjualbelikan. Merujuk pada hasil audit Inspektorat, lanjutnya telah ditemkukan

fakta terjadi kejanggalan terhadap penyaluran buku kurikulum tersebut. Dikpora katanya perlu mendapatkan pengawasan khusus. Pasalnya, instansi yang mengurus pendidikan ini sangat penting dalam upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lotim. Demokrat ini juga menyoroti praktek mutasi guru dan kepala sekolah. Fraksi Demokrat ini menganggap, praktek pergantain kepala sekolah kurang profesional. Pergantaian Kepsek tidak mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 13 tahun 2007 Penetapan kepsek berdasarkan kompetensi yang bersangkutan. “Ini lebih mengedepankan dendam politik, dan kedekatan semata,” cercanya. Hal senada disampaikan Fraksi Hanura yang dibacakan Jamudin. Pergantian kepala sekolah dinilai sebagai bentuk praktik balas jasa pasca Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Kondisi itu jelas menunjukkan ketidakadilan. “Mana keadilannya,” tanyanya. Prinsip yang harus dikedepankan Dikpora dalam pergantian Kepsek

harusnya taat azas dan mengedepankan profesionalisme. Melihat kebijakan Dikpora yang tidak adil itu, Fraksi Hanura berpandangan keinginan Pemerintah Daerah untuk meningkatkan kualitas pendidikan akan jauh panggang dari api. Hanura juga mempertanyakan soal dugaan penggandaan buku K-13 oleh oknum Dikpora. Praktik jual buku lanjutnya, jelas mencoreng wibawa Dikpora. “Hal ini harus dicermati, tekankan oknum bersangkutan untuk bertanggungjawab,” pintanya. Kepala Dinas Dikpora Lotim, Mahsin, SPd, MM yang dikonfirmasi via ponselnya mengakui pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan para wakil rakyat dalam sidang paripurna kemarin. Ia menyampaikan, karena hadir, jawaban atas Dikpora tengah dipersiapkan oleh Kepala Bidang Dikmen yang mewakilinya dalam sidang paripurna tersebut Ahmad Masfu menyampaikan jawaban dari Dikpora segera akan dipersiapkan. “Nanti kita semua akan rapat dulu, kita kan tidak bisa jawab sendiri-sendiri. Besok (hari ini, red) sudah ada jawabannya,” demikian. (rus)

Mataram (Suara NTB) untuk Prodi Sosiologi, laboratoProgram studi (Prodi) Sosi- rium yang sesungguhnya ialah ologi merupakan salah satu dari laboratorium kehidupan yang empat Prodi baru yang dibuka bisa ditemukan dalam kehiduUnram pada penerimaan ma- pan sehari-hari masyarakat. hasiswa baru tahun ajaran “Jadi ada kemudahan dari 2014-2015 ini. Tiga Prodi lain Prodi Sosiologi untuk laboratoyakni Ilmu Komunikasi, Hubun- rium. Karena laboratorium gan Internasional, dan Farma- seperti traffic light, sawah, si. Ditemui Suara NTB di ru- pasar dan lain sebagainya. ang kerjanya Rabu (5/11), Sek- Tapi kita juga butuh laboratoretaris Program Studi Sosiolo- rium dalam artian fisik untuk gi Oryza Pneumatica Indrasari, komputer dan perpustakaan S.Sos., M.Sos., mengaku saat agar bisa mengakses berbagai ini terdapat 50 mahasiswa jurnal-jurnal,” ujarnya. Meski baru pada Prodi Sosiologi. jauh dari kata ideal, Oryza berJumlah tersebut akunya harap mahasiswa angkatan sudah lebih dari cukup untuk pertama pada Prodi Sosiologi ukuran Prodi yang baru saja di- ini tetap mempertahankan sebuka, terlebih sarana dan prasa- mangat belajarnya. Sehingga ran perkuliahan masih terba- nanti, mereka semua tercatat tas. Meski demikian, ia berharap sebagai mahasiswa monumenke depan Prodi Sosiologi dapat tal pasca mereka lulus. bertahan dan berkembang ser“Dari awal kita beri semanta menjadi salah satu Prodi pil- gat ke mahasiswa. Harapanihan masyarakat. nya agar bisa besar dan berDitambahkan pula bahwa tahan ke depan sebagai Prodi masih banyak proses belajar yang diminati,” harapnya. Seyang harus dilakukan oleh pen- lain membuka empat Prodi gelola Prodi Sosiologi. Diant- baru di atas, Unram juga pada aranya ialah kemungkinan pe- penerimaan mahasiswa baru nambahan kuota pada saat kemarin membuka dua propenerimaan mahasiswa baru gram vokasi masing-masing di pada tahun ajaran baru di Kabupaten Lombok Utara tahun-tahun mendatang serta dan Kabupaten Bima. (dys) menambah jumlah ruang belajar. Saat ini, dari jumlah 50 orang mahasiswa tersebut hanya menggunakan satu ruangan. Padahal diakuinya pula, secara ideal untuk satu ruangan setidaknya diisi antara 30 sampai 40 orang mahasiswa. “Kuota masing-masing Prodi baru kemarin 50. Pertimbangannya agar sesuai dengan komposisi ruangan dan staf pengajar yang saat ini berjumlah 10 orang di luar dosen Mata Kuliyah Umum (MKU). Sebetulnya, idealnya (satu ruangan diisi antara 30-40 orang) seperti itu. Tapi masih terbatas ruangan dan staf pengajar,” akunya. Selain itu, Oryza berharap agar ke depan fasilitas laboratorium dalam artian fisik bisa terpenuOryza Pneumatica Indrasari hi, meski pada dasarnya khusus


Halaman 11

SUARA NTB Kamis, 6 November 2014

Teledor, Arsenal Gagal Tiga Poin Jakarta (Suara NTB) Sempat unggul tiga gol, Anderlecht mampu menyamakan kedudukan Arsenal setelah mencetak tiga gol dalam tiga puluh menit dalam lanjutan Grup D Liga Champions, di Emirates Stadium, Rabu, (5/11) dini hari WIB. Gol Arsenal dicetak oleh Arteta (25'), Sanchez (29'), Oxlade-Chamberlain (58'). Sementara Anderlecht menyamakan kedudukan lewat Borre (61', 73'), Mitrovic (90'). Arsenal hanya membuat satu perubahan pada tim ketika mengalahkan Burnley 3-0 pada Sabtu lalu. Menit 24 Welbeck berkesempatan mencetak gol setelah menerima umpan dari Sanchez. Setelah itu Mbemba menjatuhkan Welbeck di dalam kotak dan membuat wasit menunjuk titik putih. Arteta yang menjadi eksekutor dengan mudah melesahkan bola ke gawang Proto. Lima menit kemudian, Sanchez menggandakan keunggulan Arsenal. Pemain Chile itu dijatuhkan oleh Vanden Borre yang menghasilkan tendangan bebas. Tendangannya dari setpiece diblok oleh tembok manusia, tetapi setelah itu tendangan volinya mampu merobek jala Anderlecht. Anderlecht hanya mengoleksi satu poin setelah kalah dari Arsenal, Rabu, (22/10). Menit 37 Tielemans mengirim umpan silang berbahaya di kotak penalti dari sudut, bola yang jatuh di kotak penalti Arsenal cepat dibersihkan. Tertinggal, membuat Hasi melakukan perubahan. Kawaya masuk menggantikan Conte. Menit 58 Chamberlain membuat Arsenal semakin jauh. Sanchez melewati Kljestan di tengah dan mengumpani Chamberlain sebelum berlari kencang melewati Borre. Chamberlain mengincar pojok kanan gawang. Namun tiga menit berselang, Borre menciptakan gol pertama Anderlecht setelah menerima umpan dari Kawaya. Menit 73 Monreal menjatuhkan Mitrovic di kotak penalti dan memberikan Anderlecht kesempatan untuk memperkecil ketinggalan. Borre sebagai eksekutor tak menyiakan penalti dengan mengincar pojok kanan gawang Szczesny. Menjelang akhir laga Aleksandar Mitrovic membuat gol penyeimbang untuk Anderlecht setelah menerima umpan dari Najar. (ant/bali post)

Lempar Handuk, Rodgers Dikritik Madrid Real Madrid mengatasi Liverpool 1-0 dalam laga lanjutan Grup B Liga Champions di Stadion Santiago Bernabeu, Spanyol, Rabu dini hari kemarin. Pelatih Liverpool, Brendan Rodgers menurunkan tim lapis kedua, tak ubahnya susunan tim untuk laga sekelas kompetisi domestik minor macam Piala Liga. Rodgers dianggap menyerah sebelum bertanding dan akhirnya menuai kritik atas pilihannya. “Rodgers meninggalkan Henderson, Sterling, Balotelli, Gerrard dan Coutinho melawan Real Madrid. Tampaknya dia sudah melempar handuk putih,” ujar legenda timnas Inggris, Gary Lineker, dalam akun twitternya, menanggapi keputusan Rodgers tersebut. Gol semata wayang Karim Benzema yang dicetak pada menit 28 menjadi penentu langkah Madrid untuk menjaga peluang mempertahankan gelar juara trofi yang sudah 10 kali mereka menangi itu. Bagi Benzema sendiri, gol itu menjadi gol ketiga yang dicetaknya ke gawang Simon Mignolet setelah dwigol yang dikemasnya saat membantu Madrid menang 30 di Anfield dua pekan silam. Berkat hasil tersebut, Madrid sementara memuncaki klasemen dengan 12 poin hasil sapu bersih memenangi empat laga yang sudah mereka jalani. Liverpool harus berjuang keras memenangi laga selanjutnya melawan Ludogorets apabila ingin menjaga asa melangkah ke babak 16 besar, mengingat Basel

menang besar 4-0 atas wakil Bulgaria itu di tempat lain pada waktu bersamaan. Pelatih Brendan Rodgers secara mengejutkan menilai laga Liga Utama Inggris melawan Chelsea akhir pekan esok jauh lebih penting sehingga menurunkan pemain lapis dua di hadapan publik Bernabeu. Sebelum tendangan pertama dilakukan, tak ada kapten mereka Steven Gerrard, tidak juga penyerang badung asal Italia Mario Balotelli. Di lain pihak, Madrid justru tampil dengan kekuatan penuh, termasuk kehadiran Benzema yang didampingi pemain megabintang Cristiano Ronaldo di lini depan dengan sokongan James Rodriguez, Toni Kroos, Luka Modric dan Isco. Meski pelatih Carlo Ancelotti menyatakan sayap mereka, Gareth Bale cukup fit, namun ia memilih untuk menyimpan Bale apabila terdapat situasi mendesak, yang nyatanya tak juga mampu dihadirkan Liverpool sepanjang babak pertama. Sedikitnya dua peluang berbahaya didapatkan Madrid di 10 menit awal, me-

(Suara NTB/ist)

KECEWA – Kiper Liverpool, Simon Mignolet tampak kecewa di tengah selebrasi para pemain Real Madrid yang merayakan gol ke gawangnya. maksa Mignolet menampilkan ketangkasannya menghalau bola sepakan James Rodriguez dan Cristiano Ronaldo. Sejumlah gempuran demi gempuran terus menerus dilancarkan Madrid, akhirnya membuahkan hasil saat Benzema menyambut umpan tarik dari Marcelo dan menyeploskan bola ke gawang Mignolet untuk membawa Madrid unggul 1-0 atas Liverpool pada menit 28. Setelah nyaris tanpa perla-

wanan memadai, Rodgers akhirnya mengutus Gerrard dan Raheem Sterling turun ke lapangan, pada menit 70, masingmasing menggantikan Lucas Leiva serta Lazar Markovic. Namun Madrid justru kembali mengancam gawang Liverpool, melalui tendangan Bale menyambut umpan dari sisi kiri yang sayangnya masih tepat membentur mistar gawang Mignolet. Bola muntah berusaha dimanfaatkan Ronaldo yang dilanggar dan mengam-

bil sendiri tendangan bebas yang masih tepat mengarah ke kepalan tinju Mignolet. Meski terus menerus berada di bawah tekanan, barisan pertahanan Liverpool masih cukup kokoh untuk menghalau sejumlah upaya tembakan ke gawang oleh para punggawa Madrid. Kedudukan 1-0 bagi kemenangan tuan rumah atas Liverpool tak berubah hingga peluit tanda pertandingan usai terdengar. (ant/bali post)

Sekolah Pulau di Labuan Badas Gali Bibit Atlet Renang

(ant/bali post)

PAKSAKAN IMBANG - Pemain Anderlecht, Aleksandar Mitrovic merayakan golnya ke gawang Arsenal yang memaksakan skor imbang 3-3 di lanjutan Grup D Liga Champions, di Emirates Stadium, Rabu, (5/11) dini hari.

Sumbawa Besar (Suara NTB)Sebanyak 10 sekolah yang ada di dua pulau, Medang dan Pulau Moyo yang masuk dalam wilayah kecamatan Labuan Badas, ditargetkan bisa menggali potensi dan menjaring bibit atlet renang berprestasi. Termasuk bibit atletik yang disesuaikan dengan karakteristik wilayah mereka.

Swananda Pradika, Pemain Terbaik ”Homeless World Cup Cili 2014”

Dari Sepakbola, Futsal Hingga Pemain Terbaik ”Street Soccer” Dunia Meski Kota Mataram belum memiliki klub yang mampu berbicara di level nasional, namun Kota Mataram punya segudang potensi pemain berbakat. Buktinya, salah satu mantan pemain sepakbola Suratim Kota Mataram, L. Swananda Pradika (27), berhasil menyabet penghargaan pemain terbaik street soccer dunia saat membela tim street soccer Indonesia di Homeless Word Cup yang berlangsung di Cili 16-27 Oktober lalu. LAHIR di keluarga yang broken home tak membuat Nanda – panggilan akrabnya – putus harapan. Saat ditinggal orang tuanya sejak usia tujuh tahun karena perceraian, putra pasa-

ngan, L. Sucipta Gunawan - Ni Wati ini tak pernah putus harapan untuk terus menekuni sepakbola. Dia terus giat berlatih dan bermain sepakbola sejak kecil hingga saat ini.

Selama tinggal bersama neneknya di Lingkungan Karang Jangkong Mataram, Nanda dianggap gila oleh teman-temanya karena hampir setiap hari dia latihan fisik dengan berlari keliling kampung, namun Swananda tak pernah merasa berkecil hati, hingga akhirnya ia pun mampu mewujudkan impinya menjadi pemain street soccer. Dia berhasil keluar sebagai pemain terbaik dunia saat memperkuat tim Indonesia di Homeless Word Cup di Cili Oktober lalu. Selain bermain street soccer dia merupakan pe-

Kepala UPT Diknas Kecamatan Labuan Badas, Junaidi S.Pd, M.Pd, telah mulai memberikan arahan dan masukan kepada sekolah agar bisa secara kolektif melakukan penjaringan. Dalam pertemuan bersama kepala sekolah di wilayah Pulau dimaksud. Termasuk mengevaluasi capaian-capaian dari masingmasing sekolah, terkait sejauh mana pelaksanaan di sekolah

apakah berjalan efektif atau tidak. Artinya, butuh penanganan secara spesifik dalam rangka meningkatkan pelayanan pendidikan di wilayah pulau. Pihaknya juga melihat adanya hal-hal yang perlu didorong secara besamaan, dalam rangka peningkatan prestasi siswa. Dalam waktu satu tahun kedepan, wilayah pulau ditergetan dapat menjaring siswa-siswa berpresta-

si khusus non akademik, seperti bidang olahraga. Baik atletik maupun renang. Agar pada event tingkat daerah, nama dua pulau ini bisa muncul kembali ke permukaan. “Kalau tidak bisa akademik, maka ambil non akademik dibidang olahraga. Targetnya wilayah pulau tahun ini harus bisa berkiprah minimal dilevel Provinsi,”tukansya. Terkait dengan teknis pel-

aksanaan seleksi sampai pembinaan, tentu menjadi tanggung jawab bersama, antara pengawas, UPT dan gugus yang ada di pulau. Setelah nantinya menemukan bibit unggul yang berpotensi, maka secara berkala, akan dilatih sesuai standar yang ada. “Kalau mereka serius, kita pasti dapat generasi emas dari sana. Terutama dari bidang olahraga,” pungkasnya. (arn)

main tim Futsal Vamol Kota Mataram yang saat ini bermain di Liga Futsal Profesional– sebelumnya tim Vamol Futsal bernama tim Anker Mataram. Ditemui Suara NTB di kediaman neneknya, di Karang Jakong Mataram, Rabu (5/11) kemarin Nanda mengatakan bakat bermain sepakbola itu boleh jadi diwariskan oleh orang tuannya. Ayahnya merupakan mantan pemain sepakbola Kota Mataram yang namanya sempat melejit di tahun 1990 lalu. Namun, Nanda baru serius mengasah potensinya saat menginjak kelas 1 SMK 1 Mataram. Atlet lincah ini pun memperkuat tim Kota Mataram di Piala Suratin NTB tahun 2005 lalu. Bermain sebagai gelandang serang, ia berhasil membawa tim PS Mataram juara Piala Suratin NTB Tahun 2005. Selanjutnya dia juga pernah bermain sebagai tim Divisi II Kota Mataram. Kiprahnya di dunia sepakbola tak berlangsung lama, memasuki usia 25 tahun Nanda hijrah ke olahraga futsal. Nanda terpaksa harus hijrah ke olahraga futsal karena kompetisi sepakbola di Kota Mataram tidak terlalu menjanjikan. Maklum, kompetisi sepakbola di NTB tidak pernah berkelanjutan. Dengan keahliannya mengolah bola di lapangan sepakbola, Nanda tampaknya tidak terlalu sulit mengembangkan bakatnya di futsal, pasalnya olahraga futsal hampir mirip dengan permainan sepakbola, hanya saja futsal menggunakan lapangan kecil dan diperkuat lima pemain, sementara sepakbola bermain di lapangan besar berumput dengan jumlah pemain 11 orang.

Hijrah ke futsal memang tak langsung berjalan mulus, pasalnya dia harus merangkak dari nol, yakni mengikuti turnamen-turnamen lokal yang memang intens digelar oleh pihak pelaku olahraga di Kota Mataram. Namun dia beruntung, karena belum setahun menggeluti olahraga futsal dia pun ditarik oleh Manajemen tim Vamol Futsal Lombok yang saat ini bermain di kompetsisi futsal profesional. Dua tahun berkiprah di futsal profesional, Nanda berspekulasi mencoba street soccer, olahraga yang masih senafas dengan futsal. Bagai gayung bersambut, bulan Juni lalu dibuka seleksi timnas street soccer untuk mengikuti Homeless Word Cup Cili 2014 di Bandung , hasilnya dia berhasil terpilih sebagai tim street soccer nasional. Dari dari 24 nama pemain asal sembilan provinsi di Indonesia dijaring lagi menjadi delapan orang. Ia terpilih menjadi salah satu dari delapan pemain tersebut. Bermain sebagai kapten tim Indonesia di Homeless Street soccer Word Cup di Cili 16-26 Oktober lalu Nanda berhasil keluar sebagai pemain terbaik street soccer dunia, meskipun dia saat itu tim indonesia hanya mampu menempati peringkat 10 besar dari 42 Negera yang ambil bagian. Prestasi manis yang diraih oleh Nanda di kejuaraan level dunia itu menunjukan Kota Mataram memiliki segudang pemain potensial, hanya saja potensi yang dimiliki Kota Mataram ini belum dipoles dengan baik sehingga tim seak bola Kota Mataram belum mampu berbicara di level nasional.

Nanda berharap kedepannya pihak pelaku olahraga Kota Mataram baik itu PSSI maupun KONI Mataram dapat lebih serius membina olahraga sepakbola di Kota Mataram,

begitu juga Pemkot dan Pemprov NTB harus memberi penghargaan kepada atlet-atlet yang berprestasi sehingga para atlet memiliki kebanggaan menjadi atlet daerah. (fan)

(Suara NTB/fan)

PEMAIN TERBAIK - L.Swananda Pradika, berpose dengan medali, dan trofi pemain terbaik Homeless Word Cup Cili 2014 di kediamnnya, di Karang Jangkong Mataram, Rabu (5/11) kemarin.


SUARA NTB

Kamis, 6 November 2014

Halaman 12

RUPA-RUPA

PERHIASAN

700

FINANCE

SHOWROOM

TRAVEL

SHOWROOM

RUMAH MAKAN

BATIK

TOKO MAINAN

PET SHOP

KONTRAKAN

SALON

PERAWATAN AC

KOMPUTER

RUMAH MAKAN

RUPA-RUPA

BENGKEL

BANK


SUARA NTB

Kamis, 6 November 2014

KURSUS

Halaman 13

HOTEL

ARSITEK & BAHAN BANGUNAN

087 865 633 888 / 087 861 811 999

RUMAH MAKAN

DEALER

Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan

SALON

LOWONGAN

LAUNDRY

SANGGAR SENAM

SERVICE AC

SHOWROOM

PROPERTY

EKSPEDISI

KECANTIKAN

RUPA-RUPA

Hay sista biar gak ribet pakai pensil alis dan lipstik KINI TELAH ADA DIKOTA ANDA....?

TERASI

LOWONGAN

SERVIS MOTOR

COUNTER

SULAM BIBIR

SULAM ALIS DAN BIBIR HANYA :

Rp. 1 Jt

Biaya di atas sudah termasuk retouch 1 kali Kunjungi De’Beauty Care Alamat : Jl. Koperasi No. 64 A Ampenan - Otak Desa

SULAM ALIS

Hp : 081803673308 / 081803667165 PIN : 29DO72D4 / 297AFF73 Menerima Kursus : 1. Sulam Alis dan Bibir 2. Estetika 3. Tata Kecantikan

TENUN LOMBOK

TRAVEL

TELEVISI

EVENT ORGANIZER

LISNA JAYA MOTOR Menerima :

Ganti Oli - Spare Parts Service Mobil & Sepeda Motor

Hubungi : GEDE HP. 087 865 276 400 085 337 568 500

Jl. SULTAN HASANUDDIN 139 BLOK D CAKRA UTARA

BENGKEL & SPARE PART

SIARAN TV

PENGOBATAN

RUPA - RUPA

RUPA - RUPA

MADU

KACAMATA

COUNTER

RUPA - RUPA

RUPA_RUPA

FASHION

RUPA-RUPA

DIJUAL

RUPA - RUPA

KONVEKSI


SUARA NTB Kamis, 6 November 2014

PENGABDIAN

Halaman 14

H. Rami’un

Berprestasi di Tengah Minimnya Perhatian Pemerintah Nama H. Rami’un sudah tidak asing lagi di telinga para pecinta dan pegiat seni di Kota Mataram. Sejumlah karya seni yang ia hasilkan, membuatnya menjadi populer di tengah-tengah masyarakat Kota Mataram. PRIA yang mengawali karirnya sebagai penari rudat pada Pusat Latihan Kesenian (PLK) Lombok Barat tahun 1987 silam ini terbilang sukses. Dirinya mampu menjaga eksistensinya sebagai seorang seniman yang mampu melahirkan banyak karya seni di bidang tari dan musik bila dibandingkan dengan seniman seangkatannya dulu. Selain aktif sebagai penari rudat, Ramiun begitu ia biasa disapa, saat itu juga aktif bermain musik, drama dan pelawak pada salah satu grup lawak bernama Ginem Grup. Ketertarikan Rami’un pada dunia seni berawal sejak ia duduk di bangku SD. Saat itu, Rami’un aktif dan menekuni dunia tarik suara. Tidak hanya itu, drama dan baca puisi juga ia tekuni. Tidak mengherankan, di kelas, ia oleh gurunya kerap diminta maju kedepan membaca puisi. Pada saat ia masuk PGA antara tahun 1971 sampai 1976, bakat seni yang ia miliki pun diperluas. Ram’iun aktif pada kelompok sandiwara radio yang saat itu diberikan porsi untuk tampil setiap minggu. Kesempatan bergabung dengan kelompok sandiwara radio tidak disiasiakan Rami’un untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya. Ilmu yang membawanya kelak berani mendirikan sanggar Purnama Ria milikinya sendiri. Guna memperdalam wawasannya terhadap dunia seni, setalah tamat PGA, ia selanjutnya mendapatkan kesempatan untuk kursus di sanggar Bagong Kussudiarjo, Yogyakarta selama enam bulan atas dukungan pemerintah Kabupaten Lombok Barat. Semua jenis seni pun dipelajarinya, mulai dari tarik suara, drama, puisi, tari, membat-

Ram’iun menunjukkan pialanya

ik, teater dan lain sebagainya. Sepulangnya kursus selama ini enam bulan, ia pun diminta aktif melatih di PLK Lobar. Bersama Keluarga Dirikan Sanggar Purnama Ria Pada tahun 1985 jadi awal bersejarah bagi perjanalan karir Rami’un. Ia bersama beberapa orang anggota keluarga termasuk orang tuanya sendiri resmi mendirikan sanggar Purnama Ria. Di sanggar ini, ia kini bisa sepuas hati mengeksplorasi berbagai jenis tari dan musik untuk dibuat menjadi karya seni bermutu dan berkualitas tinggi. Maklum saja, sebelum itu, ia hanya sebagai seorang pemain seni di sanggar lain yang membuatnya tidak memiliki peluang banyak untuk mengeluarkan seluruh kemampuan yang dimilikinya. Seiring perjalanan, perkembangan sanggar Purnama Ria bukannya tanpa rintangan. Salah satunya ialah melawan anggapan masyarakat terhadap seni yang sering dianggap sebagai kerjaan sampingan yang tidak menghasilkan apa-apa dan belum menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Kondisi tersebut kian diperparah oleh minimnya perhatian pemerintah terhadap para pelaku seni. Akhirnya, tanpa pikir panjang, Rami’un berusaha untuk mandiri mengembangkan sanggar Purnama Ria. Baginya, yang terpenting dari semua proses itu ialah dirinya mampu menghasilkan kreatifitas yang bisa dijual, meski sebelumnya tidak mendapatkan sokongan dana memadai. Termasuk juga saat dirinya menerima masyarakat yang mau belajar ke sanggar Purnama Ria tanpa di pungut biaya apapun. Salah satu prinsip yang ia yakini ialah bekerja sesuai dengan hati nurani atas panggilan jiwa seni yang dimilikinya. Di sanggar ini, Rami’un banyak menghasilkan karya seni meski belum ada satupun yang memiliki hak cipta mulai dari jenis tari musik

islami, tari dan musik daerah (pengaruh Bali), sastra, hikayat, berzanji, permainan tradisional seperti lolongse, selodor, manok kurung, rudat bonyek dengan kemasan modern yang bisa dimainkan mulai oleh anak-anak, pemuda dan orang tua. Selain itu, karya tari lolongse, tari sebok pete, tari manok kurung, tari terune lanjak, tari jaran guyang, tari ayun dong, tari marhaban, tari burdah putra mentaram, tari jihad, tari kembang saman, tarian masal, tarian pelangi bumi mentaram, tari pasek bumi mentaram, tari bulan lantek, tari inggas matak dan tari saur sangi. Alhasil, berkat karya seni yang ia hasilkan, Rami’un beserta para pemain sanggar telah pentas ke semua kabupaten/kota di NTB. Tidak hanya itu, ia juga pernah pentas ke sejumlah daerah mewakili Kota Mataram dalam berbagai festival. Diantaranya ialah di Sumba NTT, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Kalimantas Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Ambon, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jogjakarta, Jakarta hingga Malaysia. Sementara dari segi prestasi, Rami’un tercatat pernah meraih sejumlah prestasi dalam bidang musik pada ajang musik tradisonal garapan baru tingkat nasional tahun 2006, 2007, 2009, 2014. Di ajang seni musik dan tari juara pada festival istiqlal tahun 1995 dan 1997. Festival Walisongo Surabaya, festival internasional seni tradisi di Bali, festival seni dan pertunjukan tingkat Indonesia Timur di Ambon dan festival maulid Nusantara di Palu. Meski perjalanan karirnya penuh dengan prestasi dan rintangan, Ram’iun kini diliputi oleh perasaan khawatir jika sewaktuwaktu generasi pelaku seni tutup buku karena tidak adanya regenerasi terhadap dunia seni akibat minimnya perhatian dan pembinaan dari pemerintah. Ia berharap, pemerintah melihat hal tersebut dan lebih memperhatikan para pelaku seni. (dys)

BIODATA

Anggota sanggar purnama ria

Nama : H. Rami’un, S.Pd Tempat tanggal lahir : Mataram 25 Oktober 1958 Lulusan : Sarjana Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Muhammdiyah Mataram Jabatan : Kepala UPTD Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Mataram, Ketua Sanggar Purnama Ria, Ketua Pembina Kesenian Kota Mataram Isteri : Hj. Aminah Anak : Venny Susanti, Romi Zufikal Cucu : Fahmi Zainul Fanani Abdullah, Muhammad Abiu Ramadan, Baiq Safrha Kalila, Syakila Akira Naomi

(Suara NTB/dys)

Ram’iun sedang memainkan gendang saat berlatih beberapa waktu lalu

Sejumlah prestasi dan kumpulan piala yang diperoleh Ram’iun

Rami’un sedang menunjukkan seni menari yang baik di hadapan guru-guru TK/PAUD yang merupakan binaan sanggar


SUARA NTB Kamis, 6 November 2014

SUARA NUSANTARA

Halaman 15

Jelang Kenaikan

Pemerintah Pastikan Stok BBM Cukup Jakarta (Suara NTB) Pemerintah memastikan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) cukup menjelang kenaikan harga komoditas tersebut dalam waktu dekat. Menteri ESDM Sudirman Said usai meninjau Pusat Pengendalian BBM PT Pertamina (Persero) di Jakarta, Rabu mengatakan, masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan ketersediaan BBM. “Saya happy dengan apa yang telah dipersiapkan Pertamina. Tadi, dari posko kendali, saya mendapat penjelasan, seluruh Indonesia sudah siap kapan pun diputuskan,” ungkapnya dalam acara yang diantaranya dihadiri pula Direk-

tur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya itu. Menurut Sudirman, pemerintah berencana mengalihkan subsidi BBM kepada sektor lain seperti irigasi, pelabuhan, kapal dan fasilitas pendingin untuk nelayan, serta bibit untuk petani. “Pengalihan subsidi BBM ini harus benar-benar sampai ke rakyat,” ujarnya seraya yakin bahwa kenaikan harga BBM akan makin menekan penyelewengan yang merugikan negara.

Sementara itu, Hanung Budya meminta masyarakat tidak perlu membeli BBM secara berlebihan menjelang kenaikan, apalagi dengan menimbunnya. “Stok BBM, baik subsidi maupun nonsubsidi dalam kondisi cukup,” tegasnya. Menurut dia, stok premium cukup memenuhi selama 16 hari ke depan dan solar 19 hari, meskipun dalam dua minggu terakhir konsumsi premium bersubsidi naik 12 persen dari

KPK Jadwalkan Periksa Ade Komarudin Jakarta (Suara NTB) Komisi Pemberantasan Korupsi akan memeriksa Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI Ade Komarudin dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi berupa pemberian suap kepada mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar dalam pengurusan sengketa pilkada di Kabupaten Lebak pada 2013. “Ade Komarudin menjadi saksi untuk tersangka AH (Amir Hamzah),” kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha di Jakarta, Rabu. Ade sebelumnya dipanggil KPK pada 28 Oktober 2014 lalu, namun tidak bisa memenuhi panggilan. Sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar wilayah Jakarta, Banten dan Jawa Barat, Ade mengaku pernah bertemu Gubernur Banten non aktif Ratu Atut Chosiyah di Hotel Sultan pada 9 September 2013 yang mempertemukannya dengan calon bupati dan wakil bupati Lebak Amir HamzahKasmin yang diusung Partai Golkar. Menurut Ade, ia menerima aduan kader Partai Golkar mengenai dugaan kecurangan dalam Pilkada Lebak dan rencana Amir-Kasmin mengajukan keberatan hasil Pilkada Lebak ke MK. Amir Hamzah dan Kasmin diduga melanggar pasal 6 ayat 1 huruf a atau pasal 13 UU No 31 tahun 1999 sebagaimana diubah UU No 20 tahun

(ant/bali post)

Ade Komarudin

2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Pasal tersebut mengatur tentang memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili dengan ancaman pidana penjara paling singkat 3 tahun dan paling lama 15 tahun ditambah denda paling sedikit Rp150 juta dan paling banyak Rp750 juta. Kasus ini merupakan pengembangan perkara sengketa Pilkada di MK yang sudah menyeret mantan ketua MK Akil Mochtar, Gubernur Banten non-aktif Ratu Atut Chosiyah dan adik Ratu Atut, pengusaha Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan. Dalam pertimbangan vonis Ratu Atut, hakim menyatakan Ratu Atut memang

menyuap Akil Mochtar senilai Rp1 miliar untuk pengurusan sengketa Pilkada Lebak di MK yang berdasarkan hasil Komisi Pemilihan Umum Daerah Banten dimenangkan Iti Oktavia. Pemberian uang itu karena Amir mengikuti perintah Ratu Atut untuk mengurus sengketa Pilkada tersebut dan mendekati Akil. Hasil putusan sengketa Pilkada Banten di MK memerintahkan pemungutan suara ulang di seluruh tempat pemungutan suara di Lebak. Meski Atut mengaku namanya hanya diperjualbelikan oleh Amir Hamzah, tapi hakim menilai Atut memang menyetujui pemberian uang Rp1 miliar kepada Akil yang ditunjukkan pemanggilan Amir Hamzah dan Kasmin ke rumah dinas Atut. Di sana Atut meminta Amir dan Kasmin agar lebih sering turun ke masyarakat agar dapat meningkatkan elektabilitas keduanya. Dalam perkara ini, Akil telah divonis penjara seumur hidup, Ratu Atut dihukum penjara 4 tahun dan denda Rp200 juta subsider 5 bulan kurungan, Wawan divonis 5 tahun dan pidana denda Rp150 juta subsider 3 bulan penjara dan pengacara Susi Tur Andayani yang menjadi perantara pemberian uang dihukum 5 tahun dan denda Rp150 juta subsider 3 bulan kurungan. (ant/bali post)

sebelumnya 81.000 menjadi 90.000 kiloliter per hari. Dia menandaskan bahwa Pertamina akan menghukum SPBU yang memberi peluang pembelian tidak wajar. Hanung mengatakan, kenaikan harga BBM akan sedikit mengurangi konsumsi, meski akan tetap melebihi kuota APBN 46 juta kiloliter. “Selain berhemat, konsumen cenderung akan beralih ke BBM non subsidi kalau selisihnya sedikit,” ujarnya. Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla memberi sinyal kenaikan harga BBM akan dilakukan November ini. (ant/bali post)

(ant/bali post)

KUNJUNGAN KERJA - Presiden Joko Widodo (kedua kanan) dan Ibu Iriana Widodo (kanan), melihat tanggul di sela kunjungan kerja dalam rangka peletakan batu pertama saluran sekunder belawah dan penyerahan bibit padi varietas SL-8 kepada kelompok Tani Sipakainga, di Desa Majong, Kecamatan Watang Sindenreng Rappang Sulawesi Selatan, Rabu (5/11).

Rencana Bangun JSS

Pemerintah Pilih Bangun Infrastruktur Lain Jakarta (Suara NTB) Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil, mengungkapkan pemerintah sedang memikirkan upaya memperbaiki infrastruktur lain yang dapat memudahkan konektivitas Jawa ke Sumatera, ketimbang membangun mega proyek Jembatan Selat Sunda (JSS). “Dari awal (JSS) ini sudah kontroversial. Tanpa dukungan dari pemerintah itu proyek tidak akan mungkin jalan,” ujar Sofyan setelah pembukaan Indonesia Infrastructure Week 2014, di Jakarta, Rabu. Sofyan mengatakan pemerintah lebih memprioritaskan

pembangunan infrastruktur sesuai konsep maritim Presiden Joko Widodo. Meskipun terdapat pihak swasta yang ingin berkomitmen untuk mendanai keseluruhan proyek JSS itu, Sofyan mengatakan, pemerintah belum tentu akan menerimanya. “Jika tidak ada dukungan pemerintah, tidak akan bisa, karena proyek itu banyak sekali gap-nya,” ujar dia. Yang jelas, tambah dia, ini juga tidak sesuai dengan visi misi maritim Presiden. Untuk memperbaiki konektivitas dua pulau itu, kata Sofyan, pemerintah lebih memilih untuk menambah dermaga di dua Pelabuhan penghubung, yakni Merak, Banten, dan Be-

kaheuni, Lampung. Pemerintah juga menginginkan agar moda transportasi untuk penyebrangan seperti kapal cepat, direvitalisasi dan ditambah. “Sehingga penyeberangan dari Jawa ke Sumatera dan sebaliknya itu bisa lebih cepat,” ujarnya. Selain itu, ujar Sofyan, konsep tol laut Jokowi juga dapat diimplementasikan untuk pengembangan konektivitas Jawa dan Sumatera. Truk-truk pengangkut barang-barang kebutuhan masyarakat, dari berbagai kota di Jawa dan Sumatera, dapat diangkut dengan kapal dari kota dimana produksi dilakukan, menuju kota tujuan distribusi.

Dengan demikian, truktruk tersebut tidak harus melalui jalan darat terlebih dahulu untuk menyebrang menggunakan kapal di Selat Sunda. “Sehingga nanti pengembangan di Lampung, Bengkulu, di Jambi dapat diperluas. Dengan demikian sebagian besar transportasi barang barang yang tadinya lewat darat kita alihkan lewat laut. Itu lebih murah (dibanding JSS),” ujar dia. Pemerintah belum memastikan berapa anggaran yang dibutuhkan untuk membangun infrastruktur pengganti JSS itu. “Kebutuhan investasinya pasti sangat besar,” ujarnya. (ant/bali post)

Kerbau Keramat Keraton Kasunanan Surakarta Mati Solo (Suara NTB) Seekor kerbau bule keturunan Kiai Slamet yang sampai saat ini masih dikeramatkan milik Keraton Kasunanan Surakarta mati akibat tertusuk tombak di bagian perut dan bagian kaki. “Kerbau keramat itu mati pada Selasa (4/11) malam di sebuah kandang milik keraton yang berada di Kabupaten Sukoharjo. Kerbau itu mati setelah tidak kuat menahan rasa sakit usai ditombak orang tidak dikenal beberapa waktu lalu,” kata KRMH Satrio Hadinagoro putra menantu mendiang Paku Buwono (PB) XII kepada wartawan di Solo, Rabu (5/11).

Ia mengatakan kerbau itu kemudian dibawa ke kompleks Keraton Kasunanan Surakarta untuk dikebumikan layaknya manusia. Sebelum dikuburkan kerbau itu terlebih dahulu disucikan oleh kerabat keraton serta pawang kerbau Kiai Slamet. Setelah itu kerbau dibalut kafan kemudian dikubur di dekat kandang utama Keraton yang berada di alun-alun selatan. “Kerbau itu langsung kami makamkan pada Selasa malam, pemakaman itu dibantu oleh abdi dalem keraton dan juga masyarakat sekitar Keraton,” kata Satrio. Wakil Pengageng Sasana

RUPA-RUPA

RUPA-RUPA

Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta, KP Winarno Kusumo, membenarkan adanya luka serius yang dialami oleh kerbau jantan yang mati tersebut. Menurutnya sebelum kerbau mati pihak keraton terlebih dahulu mengupayakan penyembuhan kerbau itu. Ia mengatakan, upaya penyembuhan itu dilakukan dengan cara melakukan operasi untuk mencabut tombak yang bersarang dalam perut kerbau. Operasi itu dilakukan oleh tim dokter hewan dari Dinas Pertanian Kota Solo. Menurutnya operasi itu berhasil dan kerbau dalam masa penyembuhan ditempatkan di kandang di wilayah Sukoharjo. Akan tetapi, katanya, karena luka yang terjadi cukup serius, kerbau tersebut tidak bisa bertahan hidup dan mati pada

Selasa malam. “Mata tombak itu sebelumnya mengeram di bagian perut kerbau, setelah dioperasi tombak bisa dikeluarkan, namun nyawanya tidak tertolong,” katanya. Kejadian ini juga sudah dilaporkan kepada aparat keamanan kepolisian agar ditangani dan ditangkap pelaku penusukan kerbau bule tersebut. (ant/bali post)

ALAT MUSIK

MEBEL

TRAVEL

RUPA-RUPA

MEBEL

ADVERTISING

TOKO BANGUNAN

TRAVEL ARFATURINDO

TOUR & TRAVEL

Melayani :

TIKET PESAWAT, RENT CAR/100.000 Antar Jemput Bandara/50.000 Paket Tour

Hub : RAMDANI HP.085878805714 atau 087739518019

BTN GRIYA PERMATA Blok H No.2 Sekarbela Mataram Email : staywithus22@gmail.com


Kamis, 6 November 2014

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Dinilai Jarang Turun ke Lapangan

Bupati Sorot Kinerja Kepala Dinas PU dan BLH Giri Menang (Suara NTB) – Lagi-lagi Bupati Lombok Barat (Lobar), Dr. H. Zaini Arony menyorot kinerja bawahannya. Kali ini Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sakri dan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Lobar, H. Mulyadin, SH, MH, ditegur, lantaran dinilai jarang turun ke lapangan. Akibatnya, dinas terkait tidak tahu persoalan, jika ada persoalan di bawah. Yang membuat bupati lebih kecewa, persoalan ini diketahui setelah diangkat di media massa. “Sep-

erti Kadis PU, masak tidak tahu ada jalan rusak, termasuk Kepala BLH tidak tahu perusahaan sampah di salah satu desa beroperasi. Karena itu seringsering turun ke lapangan,” per-

intah bupati dalam rapat pimpinan bersama SKPD, camat dan kepala desa di Aula Kantor Bupati Lobar, Rabu (5/11). Bupati meminta seluruh pejabat baik dari tingkat atas

mulai dari Sekda, asisten SKPD hingga pihak desa harus sering turun ke masyarakat. Karena dengan turun, persoalan di daerah bisa diserap dan diketahui. Ia ingin agar semangat kabinet kerja Presiden Joko Widodo bisa ditularkan pada pelayanan masyarakat di Lobar ke depan. Khusus SKPD ia menekankan agar meningkatkan intensitas ke lapangan, semua program agar nyambung dengan

program desa, karena ke depan desa mengelola anggaran yang besar. Ia tak ingin ada laporan dari desa, program yang diluncurkan SKPD tanpa diketahui desa. Apalagi kejadian ini sering kali terjadi. “Jangan sampai ada program SKPD turun di suatu desa tidak diketahui desa, itu tidak boleh terjadi,” bebernya. Di samping itu, bupati telah menginstruksikan semua SKPD untuk membuat standar opera-

sional prosedur atau standar pelayanan minimal (SPM) agar kepastian pelayanan terjamin. Paling lambat, SPM harus sudah tuntas akhir tahun ini. ‘’Umpamanya, di rumah sakit berapa lama pasien harus duduk menunggu untuk diberi pelayanan. Begitu pula di Badan Perizinan berapa lama menunggu. Jangan sampai dipimpong dari meja satu ke meja yang lain. Apalagi dengan alasan berkas masih

di meja bupati, karena sejak berdiri perizinan tepadu bupati telah mendelegasikan ke dinas terkait,’’ terangnya. Hanya saja jelasnya ada mekanisme antara lain dibahas kalau tidak ada ketidaksesuaian tata ruang. “SPM ditarget selesai akhir tahun 2014 tuntas, tidak boleh lagi satu SKPD tidak punya SPM, karena masyarakat perlu pelayan pasti dan harus ada suatu kepastian,” tandasnya. (her)

Kemenag NTB Gelar Orientasi Deradikalisasi Agama pada Pemuda Se-NTB Mataram (Suara NTB) Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) NTB menggelar orientasi deradikalisasi agama kepada organisasi keagamaan pemuda Islam dan ormas kemahasiswaan Islam se-NTB. Adanya kegiatan itu diharapkan mencegah faham radikalisme agama yang menyalahgunakan simbolsimbol agama untuk membenarkan tindakan kekerasan. Acara orientasi deradikalisasi agama kepada organisasi keagamaan pemuda Islam dan ormas kemahasiswaan Islam seNTB dilaksanakan tanggal 3-

4 November lalu. “Dengan kegiatan ini diharapkan memberikan pemahaman dan wawasan ajaran agama yang modera, toleran dan inklusif,” kata Ketua Panitia Penyelenggara, Abdul Aziz Fahmi saat membacakan laporannya pada pembukaan kegiatan tersebut di Hotel Pratama Mataram, Senin (3/ 11) sore. Acara itu dikuti sekitar 75 orang pemuda dari 10 kabupaten/kota di NTB. Ia mengatakan, upaya untuk meredam radikalisme mestinya tidak bisa hanya dibebankan kepada negara,

karena aksi radikalisme bukan hanya aksi kekerasan. Radikalisme adalah kombinasi dari panggilan suci, kesetiaan, militansi, dan kesediaan untuk berkorban apa saja termasuk korban jiwa baik diri sendiri maupun orang lain. “Itulah sebabnya, perang melawan radikalisme harus diimbangi dengan upaya memotong mata rantai yang selama ini menjadi tali temali bagi aksi radikalisme,” ujarnya mengingatkan. Abdul Aziz menambahkan, upaya deradikalisasi agama perlu dilakukan dengan pende-

katan pemahaman ajaran agama yang moderat, toleran dan inklusif yang diajarkan di sekolah-sekolah, madrasah dan pondok pesantren. Sementara itu, Kabag TU Kanwil Kemenag NTB, Drs. H. Sirojuddin, MM yang membuka kegiatan tersebut mengatakan radikalisme adalah paham yang cukup mengancam keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itu, para pemuda di daerah ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada pemuda lainnya setelah kegiatan tersebut. (nas)

Kekurangan Gizi Besi

Penyebab Utama Tingginya AKI di Lotim (Suara NTB/ist)

PERIKSA - Petugas BBPOM Mataram saat melakukan pemeriksaan bahan-bahan berbahaya di Pasar Pagesangan, Selasa (4/11).

BBPOM Musnahkan Ratusan Butir Obat Keras Mataram (Suara NTB) Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Mataram kembali melakukan pemeriksaan bahan-bahan berbahaya di sejumlah pasar tradisional, Selasa (4/11) lalu. BBPOM memeriksa dua pasar tradisional di Mataram, yaitu Pasar Pagesangan dan Pasar Dasan Agung. Dari hasil inspeksi yang dilakukan BBPOM dan mitra kerja menemukan makanan, obat dan aneka kosmetik yang beredar di luar ketentuan. BB POM akhirnya memusnahkan ratusan butir obat dengan berbagai jenis dan puluhan kosmetik tersebut. Demikian disampaikan Kepala Seksi Pemeriksaan BBPOM di Mataram Yosef Dwi Irwan kepada Radio Global FM Lombok, usai melakukan pemeriksaan di Pasar Pagesangan, Selasa (4/11). Ia mengatakan, pemeriksaan yang dilakukan untuk memastikan keamanan bahan-bahan yang digunakan oleh masyarakat seperti bahan obat-obatan, kosmetik dan makanan. Menurutnya, pasar tradisional masih banyak yang menjual obat-obat keras. Sementara temuan untuk kosmetik, dinilai sudah mulai berkurang, terutama di Pasar Pagesangan. Alasannya, Pasar Pagesangan sebagai percontohan

pasar sehat. sehingga pemeriksaan yang dilakukan cukup sering. “Rencana aksi pada kosmetik dalam negeri dari produk kosmetik tidak memberi kententuan. Kita fokusnya pada kosmetik, tapi kalau ada kita temukan komoditi obat keras seperti ini, kemudian juga bahan-bahan yang dilarang kita juga lakukan pengamanan dan pemusnahan. Tujuannya untuk memastikan bahwa untuk menjamin komoditi obat, makanan yang beredar di masyarakat itu terjamin mutu dan kegunaannya.” Katanya. Diterangkannya, beberapa jenis obat yang diamankan merupakan obat keras yang hanya boleh dijual di apotek, karena tidak boleh sembarangan yang menjual obat tersebut. Obat keras tersebut mempunyai tanda lingkaran merah dengan dasar huruf K pada kotak obat. Sementara untuk obat yang boleh dijual di toko obat yaitu mempunyai lingkaran hijau dan biru pada kotak obat. “Risiko obat keras itu kepada orang yang mempunyai riwayat alergi bisa menyebabkan shock ringan, seperti pembekakan radang, dan juga bisa menyebabkan shock berat seperti koma,”terangnya. Ia mengklaim, kegiatan pemeriksaan bahan-bahan berbahaya di pasar tradisional

dan modern secara rutin dilakukan.” Mungkin yang terlihat hanya pada saat momen tertentu padahal kita tetap melakukan pengawasan di NTB,”katanya. Ia mengatakan, untuk pelaku usaha baru, BBPOM melakukan pembinaan seperti pemusnahan bahan-bahan berbahaya tersebut. Hal ini dilakukan agar kasus itu tidak terulang kembali. Diakuinya ada kerugian yang didapatkan oleh pelaku usaha tersebut. Jika merujuk secara hukum, penjual obat-obat keras diluar ketentuan bisa didenda sebesar Rp 100 juta dan untuk penjual kosmetik yang mengandung bahan berbahaya bisa didenda sebesar Rp1,5 miliar dengan kurungan penjara selama 15 tahun. Diharapkan kepada masyarakat untuk membaca label sebelum membeli obat-obatan atau bahan makanan dan lainnya. “Kita mengamankan beberapa kosmetik, tapi untuk kosmetik sudah berkurang dari pengawasan sebelumnya. Jadi kita temukan kosmetik dan obat keras, memang kalau obat keras masih cukup tinggi trennya di pasar tradisional. Kalau yang ditemukan tadi untuk totalnya hampir 800 butir obat keras, artinya itu hanya boleh di apotek saja,” terangnya. (azm/kmb)

Selong (Suara NTB) Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) mencatat tahun 2013 Angka Kematian Ibu (AKI) di Lotim sebanyak 35 kasus, Angka Kematian Bayi (AKB) 592 kasus dan gizi buruk 226 kasus. Penyebab utama dari tingginya kasus-kasus tersebut akibat kekurangan gizi besi, ibu yang anemia gizi besi. Menyadari fakta itu, Dikes Lotim menggelar seminar sehari dengan tema pencegahan anemia gizi besi pada perempuan sebagai upaya penurunan AKI dan AKB di Lotim. Seminar sehari pada berlangsung Selong, Rabu (5/11) menurut Kepala Dinas Kesehatan (Kadikes) dr. Utun Supria, M.Kes ini menjadi rangkaian dari peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN). Dalam hal ini, pihaknya menghadirkan pembicara Wakil Direktur RSUD Provinsi NTB, dr. Rusdhy Hariawan, SPOg. Kadikes menyampaikan, seminar digelar sebagai bagian dari upaya preventif dan promotif penurunan AKI dan AKB serta gizi buruk di Lotim. “Bicara kesehatan itu bukan pikirannya hanya orang sakit, tapi ada upaya lebih luas preventif dan promotif yang kerap

terlupakan,” ucapnya. Dikes Lotim katanya punya salah satu strategi yang disebut Gerakan Seribu Hari (Grasi). Seribu hari dibagi dua tahap. Tahap pertama, pemantauan selama 280 hari sebelum persalinan ibu hamil dan tahap kedua 720 setelah persalinan sampai anak berusia dua tahun. “Dengan grasi banyak upaya dilakukan. Tidak saja pada ibu, tapi juga ke remaja di sekolahsekolah,” imbuhnya. Ketua Panitia Seminar, Suardi, M.Kes sebelumnya menyampaikan, zat besi (fe) sangat besar manfaatnya bagi tubuh. Fe diibaratkan sebagai perantara yang menyalurkan seluruh zatzat gizi makanan kepada anak yang dikandung bagi ibu yang sedang hamil. Karenanya, selama remaja perempuan itu penting untuk sedia zat besi ini. Rp 1 Miliar Suardi yang juga Kepala Bidang Kesehatan Keluarga (Kesga) Dikes Lotim ini menyambahkan, pihaknya sudah tidak lagi menggunakan suplemen zat besi (fe) jenis hero sulfat yang dikirimkan oleh pemerintah pusat. Pemkab Lotim sendiri telah mengalokasikan dana Rp 1 miliar untuk peng-

(Suara NTB/rus)

SEMINAR - Pembukaan seminar sehari membahas gizi besi digelar Dinas Kesehatan Lotim di Asrama Haji Selong, Rabu (5/11).

adaan suplemen zat besi jenis lain. Yakni dinamai glukonat. Berdasarkan hasil penelitian, Hero Sulfat katanya dikonsumsi oleh ibu hamil hanya 1330 persen saja. Melihat kenyataan itu, akan cukup besar angka kerugian negara akibat suplemen fe itu ternyata terbuang percuma. “Bayangkan saja 70 persen hilang dikalikan 5 juta ibu dikali Rp 60, berapa kerugian negara,” ucapnya. Minimnya konsumsi Hero Sulfat oleh ibu-ibu itu karena rasanya yang tidak enak. Mudah sekali berubah dan bau. Kementerian

Kesehatan juga mendistribusikan hero sulfat ini dalam keadaan tidak terbungkus dengan baik. Berdasarkan realita itulah, Dikes Kabupaten Lotim ini memilih berbeda dengan pemerintah pusat. Dipilih Glukonat karena rasanya yang jauh lebih enak dan dipastikan ibu-ibu hamil dan remaja putri bisa mengkonsumsinya. “Kalau glukonat ini dalam bentuk kaplet, bukan pil telanjang seperti hero sulfat,” demikian. Pilihan terhadap glukonat itu katanya berdasarkan rekomendasi pakar kesehatan. (rus)

Sengketa Karyawan dan Perusahaan Berakhir Taliwang (Suara NTB) Sengketa pembayaran gaji PT Grama Bazita Engginering (GBE) dengan 85 karyawannya akhirnya membuahkan hasil. Salah satu perusahaan sub kontraktor (Subkont) PT Newmont Nusa

Tenggara (PTNNT) ini sepakat membayar gaji para karyawannya selama pemberlakuan masa standby akibat terhentinya aktivitas kerja PTNNT. Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Abdul Hamid, M.Pd mengatakan, kesepakatan antara perusahaan dan karyawan itu terjadi pada pertemuan yang digelar, Rabu (5/11).

“Tadi pertemuannya dan kedua belah pihak menyepakati dengan perusahaan membayarkan gaji 85 karyawannya tersebut,” jelasnya kepada wartawan. Dalam kesepakatan tersebut, tuntutan pembayaran gaji selama 3 bulan yang diajukan oleh para karyawan di masa stand by (dirumahkan) itu akan dibayarkan oleh perusahaan. Hanya saja besarannya tidak sama dengan gaji normal yang diterima

para pekerja saat perusahaan beroperasi penuh. Pembayaran gaji dilakukan dengan persentase yang telah disetujui. Menurut Hamid, persentase penggajian karyawan oleh manajemen PTGBE itu disesuaikan dengan tingkatan para masingmasing pekerja. Di mana untuk karyawan skill (keterampilan) tingkat III akan dibayarkan gajinya sebesar 60 persen dari gaji pokok selama 3 bulan terakhir masa stand by, karyawan skill II akan dibayarkan gajinya sebesar 50 persen dari agji pokok. Sementara untuk karyawan skill I seperti supervisor, foreman dan sejumlah jabatan lainnya akan dibayarkan sebesar 45 persen dari gaji pokok. “Jadi tidak ada yang dibayarkan 100 persen gajinya dalam 3 bulan selama masa stand by itu. Dan itu tidak ada masalah karena perusahaan dan pekerja sudah sepakat,” urainya. Tak hanya menyelesaikan persoalan pembayaran gaji selama masa stand by perusahaan, Hamid mengungkapkan, terdapat kesepakatan lain yang lebih menggembirakan dari pertemuan kemarin. Pasalnya, manajemen PT. GBE dalam kesempatan itu menyatakan kesiapannya untuk tetap mempekerjakan kembali seluruh karyawannya tersebut. (bug)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.