HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500
SUARA NTB
SELASA, 9 FEBRUARI 2016
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 278 TAHUN KE 11 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Jaring Investor
NTB Siapkan Regulasi yang Memudahkan Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengatakan, NTB siap menerima investasi, baik yang berasal dari dalam dan luar negeri. Selain itu, Pemprov NTB melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BKPMPT) berkomitmen untuk mendampingi investor yang mengalami kendala di lapangan. Hal tersebut dikatakan gubernur dalam acara Forum Investasi serangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2016 yang diselenggarakan di Mataram, Senin (8/2) sore kemarin. “Kami ingin menegaskan sekali lagi bahwa NTB siap menerima investasi. Dan kami telah menyiapkan regulasi-regulasi yang bisa memudahkan dan juga siap untuk memberikan pelayanan terbaik untuk investasi di NTB,” kata gubernur. Acara tersebut dihadiri belasan duta besar dan perwakilan negara sahabat. Hadir juga anggota DPR RI Dapil NTB, Dr. H. Kurtubi, Inisiator Global Hub Kayangan, Son Diamar, Direktur Utama PT. Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Abdulbar M Mansoer, para investor dan pimpinan BUMN dan BUMD. Gubernur mengatakan, Pemprov NTB berusaha memastikan seluruh regulasi yang ada dapat mensupport investasi di daerah. Untuk itu, pihaknya berharap jika ada permasalahan yang dihadapi investor di lapangan supaya disampaikan sehingga dapat dicarikan jalan keluarnya. Ia berjanji, jika ada regulasi yang perlu dibuat provinsi maka pemerintah daerah akan segera membuat regulasinya. (Suara NTB/nas) Bersambung ke hal 15 DIALOG - Suasana diskusi pada Forum Investasi yang digelar Senin (8/2) kemarin serangkaian HPN 2016.
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 Mataram (Suara NTB) langsung menuju acara puncak HPN di 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 Selasa (9/2) hari ini, Hari Pers KEK Mandalika. Menyinggung persia1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 Nasional (HPN) digelar di Kawasan pan kegiatan puncak HPN 2016, secara 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, umum seluruhnya sudah siap. ‘’Insya 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 Lombok Tengah (Loteng). Presiden Allah sudah siap,’’ katanya. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 RI Joko Widodo bersama Ibu NegaSementara itu, terkait dengan pen1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 ra Hj.Iriana Joko Widodo akan had- gamanan VVIP kunjungan RI 1, di1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 ir dan dijadwalkan tiba di Lombok pastikan sudah dipersiapkan maksi1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 International Airport (LIA) sekitar mal. Mengecek kesiapan ini, digelar 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 pukul 09.05 Wita. apel kesiapan pasukan Minggu (7/2) 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 Demikian disampaikan Kepala di eks Bandara Selaparang Mataram. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 Biro Humas dan Protokol Setda NTB, Hadir dalam gelar pasukan itu Wak1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 H. Yusron Hadi, ST, MUM yang il Gubernur NTB H.Muh. Amin, 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 dikonfirmasi Suara NTB, Senin (8/2). SH,M.Si, Pangdam IX Udayana, 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 Sesuai jadwal katanya, Presiden ber- Mayjen TNI M. Setyo Sularso 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 sama rombongan dari bandara akan Bersambung ke hal 15 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 PAM RI - Kegiatan apel gelar pasukan pengamanan VVIP RI 1 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 di eks Bandara Selaparang Mataram, Minggu (7/2). 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901
(Suara NTB/penrem)
Hari Ini, Puncak HPN 2016 Digelar
Menko Maritim Janji Percepat Pengembangan KEK Mandalika
TO K O H Terus Suarakan Kebenaran GUBERNUR NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi berharap dari gelaran Hari Pers Nasional (HPN) 2016 yang diselenggarakan di NTB, ada hal baik yang dapat menjadikan Lombok (baca NTB) menjadi sejarah dalam penyelenggaraan HPN di masa depan. Ia berharap, pers di Indonesia dan NTB terus menerus menyuarakan kebenaran. ‘’Kalau kebenaran-kebenaran yang bapak/ibu suarakan, pasti masyarakat kita akan maju. Bersambung ke hal 15
Mataram (Suara NTB) Menko Martim dan Sumber Daya, Dr. Rizal Ramli mengatakan dalam waktu dekat dirinya akan membawa enam orang menteri ke NTB terkait dengan percepatan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. KEK Mandalika merupakan bagian dari 10 destinasi wisata nasional yang dikembangkan lima tahun ke depan dalam rangka mengejar target angka kunjungan 20 juta wisatawan. “Pak Gubernur kami akan membawa enam menteri ke
sini. Sehingga konkrit rencananya, jelas targetnya dan lima tahun harus berkembang,’’ kata Rizal Ramli pada saat pembukaan Konvensi Nasional Media Massa serangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2016 di Mataram, Senin (8/2) kemarin. Hadir dalam kegiatan tersebut Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi, Menkominfo, Rudiantara, Menteri Pariwisata, Arief Yahya, Ketua Dewan Pers, Prof. Bagir Manan, Ketua PWI Pusat, Margiono, dan perwakilan insan pers dari seluruh Indonesia. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/nas)
BERKUNJUNG- Stan Suara NTB dan Radio Global FM Lombok pada pembukaan pameran HPN 2016 di LCC Minggu (7/2) lalu, dikunjungi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara (ke dua dari kiri) dan Gubernur NTB, TGH. M. Zainul Majdi (ke dua dari kanan) bersama Istri, Hj.Erica Zainul Majdi (paling kanan). Mereka diterima Penanggung Jawab Suara NTB yang juga Direktur Radio Global FM Lombok, H.Agus Talino (paling kiri).
HPN Buka Cakrawala Baru Anak Muda NTB
(Suara NTB/ula)
Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi dan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara membuka pameran Hari Pers Nasional (HPN) 2016 di Lombok City Center (LCC), Minggu (7/2) sore. Gubernur berharap, HPN 2016 yang diselenggarakan di NTB dapat membuka cakrawala baru bagi anak muda di daerah ini. ‘’Bagi NTB, HPN ini pent-
Tidak Terbit Berkaitan dengan Hari Raya Galungan pada Rabu (10/2), dan Kamis (11/2) SUARA NTB tidak terbit. Kami akan terbit kembali Jumat (12/2). Untuk itu kepada pembaca dan relasi iklan agar maklum. Terima Kasih Penerbit
Mataram (Suara NTB) Museum Negeri NTB mengajak para jurnalis , agar mengeksplorasi nilai – nilai luhur yang terkandung sebagai muatan kebudayaan masyarakat NTB. Harapan itu disampaikan Kepala Museum Negeri NTB, Ir. Bq. Rahmayati ketika menyambut kedatangan rombongan jurnalis peserta Hari Pers Nasional (HPN) 2016 yang baru tiba di Museum Sabtu (6/2) setelah berlayar dari Surabaya dengan KRI Makassar. Menurut Rahmayati, momentum perayaan HPN kali ini dipusatkan di NTB merupakan kesempatan emas untuk mempromosikan NTB secara optimal. Sebagai media komunikasi temporal
yakni dari masa lampau, masa kini dan mendatang, museum berusaha menawarkan sejuta makna dari berbagai kearifan tradisi masyarakat NTB melalui sekumpulan peninggalan benda – benda bersejarah di ruang pameran koleksi. Selain itu, Museum juga menyampaikan nilai – nilai luhur yang menjadi kandungan dari seni tradisi lisan. Nilai – nilai penuntun kehidupan tersebut termuat dalam kisah – kisah yang tertulis di dalam lontar. ‘’Selain kita memang ingin ikut memeriahkan perayaan HPN, pada kesempatan emas ini Museum Negeri NTB juga ingin mengajak seluruh awak media yang bertamu untuk menggali dan mengeksplorasi nilai – nilai yang terkandung dalam kearifan
tradisi masyarakat kita,” kata Rahmayati. Seperti kata pepatah, “menyelam sambil minum air”, masyarakat NTB setidaknya turut merasakan efek domino dari penyelenggaraan HPN kali ini. Demikian juga, daerah ini sangat terbantu untuk diperkenalkan kepada masyarakat global melalui publikasi yang dilakukan ratusan media di nusantara. ‘’Makanya ini kesempatan bagi kita untuk mempromosikan NTB untuk memajukan pariwisata. Paling tidak, para awak media yang datang kemari akan menceritakan perihal potensi pariwisata yang kita miliki, entah wisata seni budaya maupun pesona wisata alam,” lajutnya. Bersambung ke hal 15
ing. Yang paling penting HPN ini mudah-mudahan memberi cakrawala baru dan membuka mata anak-anak muda NTB. Pers itu penting untuk kemajuan kita semua,’’ kata gubernur. Menurutnya, jurnalistik bukan pekerjaan yang sederhana. Mungkin bagi orang yang sering membaca karya jurnalistik tiap hari, baik berita koran dan TV akan menganggapnya biasa-biasa saja.
Apalagi yang sering mengankses berita melalui berita online yang cepat berubah. ‘’Tapi kita perlu ingat bahwa semua pekerjaan jurnalistik itu dibelakangnya ada riset, dibelakangnya ada ketekunan, dibelakangnya ada komitmen, dibelakangnya ada kemampuan menulis yang tidak mudah. Jurnalistik itu adalah pekerjaan intelektual,” ujarnya. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/met)
KUNJUNGAN: Kepala Museum Negeri NTB, Ir. Bq Rahmayati bersama Kadisbudpar NTB, L. Faozal S.Sos.,M.Si menyambut kedatangan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara yang berkunjung bersama rombongan peserta HPN di Museum.
SUARA MATARAM
SUARA NTB Selasa, 9 Februari 2016
Warga Tionghoa Harapkan Kedamaian di Perayaan Imlek
(Suara NTB/cem)
Tidak Ada Genangan NORMALISASI yang dilakukan Pemkot Mataram di lingkungan Batu Ringgit Kelurahan Tanjung Karang, dengan menurunkan alat berat mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Hujan deras yang melanda selama dua hari belakangan ini, tidak menimbulkan genangan. Camat Sekarbela Hariadi yang dikonfirmasi pekan kemarin menjelaskan, Pemkot Mataram kurang lebih satu kilometer melakukan normalisasi di Sungai Unus. Sedimentasi sebelumnya menumpuk, kini sudah diangkat dan sungai terlihat luas. Masyarakat lanjutnya, mengapresiasi karena sedimentasi tersebut dinilai jadi pemicu genangan di Batu Ringgit. “Masyarakat bersyukur. Coba lihat sekarang luas dan cantik keliatannya Sungai Unus,” kata Hariadi. Hujan lebat terjadi dua hari lalu lanjutnya, tidak lagi menimbulkan genangan. Sehingga, masyarakat lebih tenang walaupun hujan turun. “Dan berharap tidak ada genangan lagi,” ujarnya. Sebelum normalisasi, sedimentasi di Sungai Unus lingkungan Batu Ringgit yang paling parah. Tinggi tanggul hasil endapan lebih dari satu meter. Endapan yang menumpuk ini kemudian dikeruk dengan ekskavator. Pohon yang tumbuh di bantaran sungai dipangkas dinilai jadi pemicu penyempitan sempadan sungai. “Sedimentasi dibuang di lahan milik warga,” pungkasnya. Hariadi juga meminta kepala lingkungan dan lurah untuk mengecek sertifikat kepemilikan untuk beberapa bangunan di pinggir sungai atau yang masuk daerah aliran sungai. Badan Pertanahan Nasional (BPN) dimintanya mengukur kembali. Jika bangunan tersebut tidak sesuai sertifikat, maka akan dibongkar. “Kita minta BPN ukur ulang,” terangnya. Bangunan tersebut diakui mempersempit dan membuat sungai jadi kumuh. Nantinya diharapkan, bantaran sungai dibersihkan sehingga sampah tidak mengendap. (cem)
Mataram (Suara NTB) Perayaan Imlek di tahun monyet api membawa harapan bagi masyarakat Tionghoa di Mataram. Mereka berdoa agar di tahun ini kehidupan berjalan damai, negara aman serta mendapat keselamatan dan kesehatan dalam menjalankan aktifitas. Warga Tionghoa di Kota Mataram merayakan Imlek tahun 2567 dengan melakukan pesembahyangan di Wihara. Tiga Wihara di Mataram ramai dikunjungi yakni, Wihara Avalokitesvara di Kelurahan Sayang-Sayang, Wihara Bodhi Dharma Ampenan dan Wihara Sanata Dharma Maitreya di Cakra Barat. Puncak perayaan Tahun Baru Imlek dilaksanakan pada Minggu (7/2), pukul 23.30 Wita. Warga keturunan Tionghoa melaksanakan sembahyang penyambutan dewa-dewi. Salah seorang pengunjung di Wihara Po Hwa Kong atau Bodhi Dharma Ampenan, Tedja mengaku hampir tiap tahun melaksanakan sembahyang saat perayaan Imlek bersama istri dan keluarganya. Namun, untuk tahun ini ia hanya bisa sembahyang diluar saja karena kondisi kesehatannya. “Karena saya sakit asma maka sembahyang di luar saja. Saya khawatir asma kambuh,
ndak kuat asap,” ujarnya dikonfirmasi Senin (8/2). Imlek tahun ini dengan shio monyet api, ujar Tedja, diharapkan bisa membawa kehidupan berjalan damai. Ia juga berdoa agar negara Indonesia selalu aman serta masyarakatnya mendapatkan keselamatan dan kesehatan dalam menjalankan aktifitas. “Semoga tahun ini negara bisa aman, damai dan rezeki dipermudah,” harapnya. Petugas Wihara Po Hwa Kong, Ketut Warta menyebutkan puncak sembahyang berlangsung Minggu (7/2). Pasalnya, warga Tionghoa menyambut dewa-dewi. “Kalau hari ini (kemarin,red) hanya sembahyang biasa saja,” ujarnya. Pengunjung yang datang kebanyakan dari Kota Mataram, tidak menutup kemungkinan berasal dari Praya dan Bali. Dijelaskan, para jemaat masuk ke Wihara mengambil dupa dan lilin kemudian melakukan pesembah-
(Suara NTB/cem)
SEMBAHYANG - Warga Keturunan Tionghoa saat melakukan sembahyang di Wihara Po Hwa Kong atau Bodhi Dharma Ampenan, Senin (8/2). yangan. Prosesi sembahyang diakhiri dengan membakar uang-uangan atau Kim Cua. “Setelah sembahyang, terakhir bakar Kim Cua atau uanguangan. Ini prosesi terahir dari sembahyang,” terangnya. Dirincikan, perayaan Tahun Baru Imlek dilaksanakan hing-
ga perayaan Cap Go Meh (22/2). Sesuai jadwal, sembahyang penyambutan dewa dewi dilaksanakan Tanggal 11 Februari, Sembahyang Thian Kong 15 Februai, Merayakan imlek bersama lansia dan umum bhakti sosial interent (bagi ang pao) tanggal 21 Februari. Dan 22
Februari sembahyang penyambutan Cap Go Meh 2016. Dengan melaksanakan bhakti sosial pembagian berkat dan bayar niat pengurus sembahyang dan doa bersama. “Rangkaiannya sampai menyambut Cap Go Meh,” sebutnya. (cem)
Mataram Menuju Bebas Anjal Masih Berat Oknum Pejabat Diduga Titip
(Suara NTB/dok)
Tingkatkan Keamanan MWP KETUA Komisi III DPRD Kota Mataram, I Gede Wiska, Spt., menyambut positif kebijakan Penjabat Walikota Mataram, Dra. Hj. Putu Selly Andayani, MSi yang menyerahkan pengelolaan MWP (Mataram Water Park) kepada Dinas Pertamanan Kota Mataram. Ia menyatakan setuju dengan dengan diserahkannya pengelolaan MWP kepada Dinas Pertamanan Kota Mataram, agar jelas siapa yang bertanggung jawab. ‘’Kalau dikelola oleh satu SKPD bisa lebih fokus penanganannya,’’ kata Wiska menjawab Suara NTB. Dengan begitu, pertanggungjawaban MWP menjadi jelas. Karena seperti yang terjadi sebelumnya, ketika ada kehilangan, saling lempar tanggung jawab,’’ sesalnya. Diserahkannya pengelolaan MWP kepada Dinas Pertamanan Kota Mataram menjadi awal yang baik bagi pengelolaan aset milik Pemkot Mataram itu. Karena MWP Kota Mataram sudah cukup lama mangkrak sejak rampung, proyek yang telah menelan anggaran puluhan miliar itu beroperasi. Ditambah lagi selama mangkrak itu, MWP masih menyedot anggaran untuk perawatan. Karenanya, politisi PDIP ini mendukung pengelolaan MWP diserahkan kepada satu SKPD. Tidak tercecer di beberapa SKPD seperti yang selama ini berlangsung. Nantinya apakah akan dipihakketigakan atau dikelola sendiri oleh Dinas Pertamanan, itu menjadi domain eksekutif. ‘’Kita hanya bisa mendorong bagaimana agar cepat ditangani dan dikelola dengan baik agar tidak menjadi rongsokan,’’ selorohnya. Komisi yang membidangi pembangunan itu mengingatkan agar penjagaan di sana lebih ditingkatkan. ‘’Seperti tenaga untuk jaga malam,’’ katanya mencontohkan. Selain itu, Komisi III akan mengkomunikasikan hal ini dengan Dinas Pertamanan Kota Mataram, apa yang paling mungkin dilakukan Dinas Pertamanan memikirkan pemasukan. ‘’Jangan sampai seperti yang sudah- sudah, karena beda kedalaman sehingga menjadi terbengkalai,’’ katanya. Komisi III, memberikan beberapa catatan kepada Dinas Pertamanan Kota Mataram yang nantinya mengelola MWP. Pertama, keamanan di MWP harus ditingkatkan. Kedua, harus ditentukan model pengelolaannya. Karena nanti, Komisi III akan mengundang Dinas Pertamanan Kota Mataram untuk mempresentasikan rencana kerja terkait pengelolaan MWP. Sekarang Dinas Pertamanan Kota Mataram diberikan kesempatan untuk menyusun program kerjanya terkait pengelolaan MWP. Mengenai model pengelolaan, harus ada kajian dari Dinas Pendapatan. ‘’Mana yang lebih menguntungkan, apakah dengan dipihakketigakan atau dikelola sendiri,’’ ujarnya. (fit)
Halaman 2
Mataram (Suara NTB) Wacana Pemerintah Kota Mataram di tahun 2016 menuju kota bebas anak jalanan, pengemis dan pengamen rupanya masih berat. Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi perlu bekerja ekstra. Sebab, di beberapa titik di Kota Mataram masih ditemukan pengamen dan pengemis. Di simpang tiga Bertais misalnya, seorang pengemis mengenakan baju kuning dan celana panjang lusuh. Duduk menengadahkan tangan dengan memasang wajah muram dan mengharapkan iba dari para pengendara. Kresek hitam disodorkan dengan harapan mendapatkan rupiah. Bukan di satu titik saja. Pengamen pun memulai aksinya di perempatan Bung Karno dan Tanah Aji. Jumlah mereka dua hingga tiga orang. Memainkan gitar sembari bernyanyi dan tepuk tangan. Mereka melangkah dari satu mobil ke mobil lainnya. Satuan Tugas (Satgas) besutan Disosnakertrans sebelumnya rutin patroli. Bahkan, pos pantau didirikan di beberapa titik. Pengemis, anjal, pengamen bahkan anak punk
ASN ke Pemkot Mataram
(Suara NTB/cem)
MASIH BERAT - Perjuangan mewujudkan Kota Mataram sebagai kota bebas anjal rupanya masih berat. Terlihat pengamen di Perempatan Tanah Aji, Kelurahan Pagesangan terjaring. Tapi entah persoalan apa, kini patroli tidak lagi terlihat. Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram, H. Ahsanul Khalik membantah jika mewujudkan Mataram bebas anjal masih sulit. Dia mengklaim, operasi tetap dilaksanakan oleh petugas. “Itu kan bahasa wartawan saja. Masak muncul satu dua itu dikatakan sulit,” kilah Khalik dikonfirmasi terkait munculnya
pengemis dan pengamen di Mataram, Minggu (7/2) malam. Kalaupun ada yang muncul lanjutnya, pihaknya langsung bergerak menangani. Mantan Camat Cakranegara ini berkilah, Satgas tetap patroli sesuai jadwal. “Tetap kok patroli sesuai jadwal,” ujarnya. Khalik enggan memberikan tanggapan terkait komitmen Kota Mataram bebas anjal, pengemis dan pengamen di tahun 2016. (cem)
Mataram (Suara NTB) – Titip menitip keluarga maupun sanak saudara di lingkup pemerintahan, rupanya telah menjadi perilaku yang masih sulit diberantas di era reformasi birokrasi ini. Di Mataram, oknum pejabat diduga ingin menitipkan salah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), untuk menjadi pegawai Pemkot Mataram. ASN yang akan dititip tersebut merupakan pegawai dari salah satu kabupaten di Pulau Sumbawa. Keinginan pindah ke Pemkot Mataram, diduga kuat karena melihat besarnya tunjangan kinerja daerah (TKD) yang dialokasikan oleh Pemkot Mataram mulai tahun 2015 lalu. “Dia pegawai luar mau dititip ke Pemkot,” kata sumber Suara NTB yang dikonfirmasi kemarin. Sumber tersebut enggan menyebutkan, siapa oknum pejabat yang hendak menitip keluarganya tersebut. Tapi diberikan gambaran bahwa oknum pejabat itu, adalah tokoh yang memiliki pengaruh kuat di NTB.
Jumlah Angkot di Mataram Makin Berkurang Mataram (Suara NTB) Jumlah angkutan kota (angkot) di Kota Mataram terus berkurang dari tahun ke tahun. Berdasarkan data Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Mataram, pada tahun 2013, jumlah angkot atau khususnya bemo kuning sebanyak 389 unit. Dan sampai tahun ini, Dishubkominfo mendata jumlahnya menurun sampai sekitar 50 persen. Saat ini angkot yang beroperasi hanya tersisa sekitar 150 unit. Hal ini disampaikan Kepala Dishubkominfo Kota Mataram, Drs. H. Khalid kepada Suara NTB ditemui di kantornya belum lama ini.
“Jumlah angkot yang aktif beroperasi saat ini hanya sekitar 150 unit,” cetusnya. Kinerja angkot yang dinilai menurun menjadi salah satu pemicunya. “Kinerja angkot menurun dan perlu peremajaan,” ujarnya. Selain itu beberapa angkot juga dinilai tidak laik jalan sehingga berhenti beroperasi. Menurut Khalid, kondisi ini juga disebabkan oleh semakin berkurangnya minat masyarakat untuk naik angkutan umum, seiring kian tingginya kepemilikan kendaraan pribadi. Masyarakat juga disampaikannya telah dihadapkan dengan semakin banyaknya pilihan moda transportasi umum seperti
taksi dan ojek. “Tingginya kepemilikan kendaraan pribadi khususnya roda dua juga mempengaruhi sehingga masyarakat memilih yang lebih cepat. Bayangkan saja sekarang dengan uang hanya Rp 1 juta sudah bisa memiliki motor (kredit),” jelasnya. Dengan adanya rencana operasional bus Mataram Metro, Khalid mengatakan para sopir angkot tak perlu cemas. Karena koridor atau jalur yang dijalani kedua moda transportasi umum ini berbeda. Seperti diketahui Kota Mataram mendapatkan 20 unit bus dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI tahun ini. Bus ini nantinya
akan melayani koridor Senggigi-Mataram-Narmada. “Koridornya (angkot) beda dengan bus. Koridor satu saja yang nanti akan merger dengan angkot,” ujarnya. Jalan tengah kota termasuk dalam koridor satu atau trayek B. Untuk membahas persoalan ini, Khalid mengatakan beberapa waktu lalu telah mengundang pengurus Organda (Organisasi Angkutan Darat). Ia yakin tidak akan ada penolakan dari para supir bemo kuning dengan adanya operasional bus Mataram Metro. “Mereka sudah kami undang dan ada kesepakatan tidak akan ada penolakan,” demikian Khalid. (ynt)
Dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Penjabat Walikota Mataram Dra. Hj. Putu Selly Andayani,M.Si., menegaskan jangan sampai ada kata pegawai titipan di Kota Mataram. Sebab, selama menjabat tidak ingin menyalahi aturan karena kewenangan Penjabat Walikota terbatas. Disamping itu, jumlah tenaga di Kota Mataram sudah banyak. “Ini mau nitip. Jangan titipan pejabat, titipan malaikat saja saya akan tolak,” tegas Selly dikonfirmasi pekan kemarin. Selly melihat, pegawai dari luar Kota Mataram berlomba - lomba ingin masuk. Tunjangan kinerja daerah (TKD) mulai dialokasikan di tahun 2015, lebih tinggi dibandingkan daerah lain di NTB. Dia menyebutkan, data Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Mataram kurang lebih 6.000 - 7.000 ASN. Jumlah hampir sama dengan ASN di Pemprov NTB. Artinya, alokasi anggaran untuk gaji maupun TKD sudah jelas. Sehingga, gaji ASN titipan itu tidak mungkin bisa diambil dari sumber anggaran yang resmi karena namanya tidak terdaftar. “Sekarang tidak mengeluh. Setelah diterima baru ribut di koran,” sindirnya. Selama enam bulan diberikan kepercayaan oleh Gubernur melalui SK Mendagri menjadi Penjabat Walikota, tidak ingin meninggalkan kesan buruk terhadap pemerintahan. Tugas Penjabat Walikota menyukseskan Pilkada serta menjaga kondusifitas daerah. “Saya ndak mau setelah ada pejabat definitif, kemudian saya disebut - sebut di koran. Ini titipan saya. Oh, jangan sampai begitu,” cetusnya. Di sisi lain, orang nomor satu di Kota Mataram ini menambahkan, selama menjabat tak ada satupun izin yang dikeluarkan. Dia menyerahkan semua izin ke walikota definitif. (cem)
Selasa, 9 Februari 2016
SUARA NTB
Halaman 3
GALERI KEGIATAN KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA (KPBI) PROVINSI NTB MENDUKUNG HARI PERS NASIONAL 2016
GUBERNUR NTB, DR. TGH. M. ZAINUL MAJDI, MEMBERIKAN MATERI PENTINGNYA DONOR DARAH
PEGAWAI BI NTB IKUT BERPARTISIPASI DONOR DARAH
GUBERNUR NTB, KEPALA BI NTB DAN KETUA PMI NTB BERDISKUSI
PESERTA DNOR DARAH
KEPALA BI NTB PRIJONO (PALING KANAN) JADI PEMATERI SEMINAR PARIWISATA BERSAMA MENTERI PARIWISATA ARIF YAHYA (TENGAH)
STAND SOSIALISASI CIRI-CIRI KEASLIAN UANG RUPIAH DI LOKASI HPN
MENUNGGU GILIRAN DONOR DARAH
KEPALA BI NTB PRIJONO MENYERAHKAN BINGKISAN USAI DONOR DARAH
SUARA PULAU LOMBOK
SUARA NTB Selasa, 9 Februari 2016
Halaman 4
Belum Akreditasi
KEDATANGAN peserta Hari Pers Nasional (HPN) ke Kabupaten Lombok Utara, pada Sabtu (6/2) lalu sejatinya dihajatkan untuk mengekspose berbagai objek wisata menarik di KLU kepada awak media dari luar NTB. Namun sayang, usai sambutan peserta digelar, tamu yang ditunggu-tunggu justru tak muncul. Penjabat Bupati KLU H. Ashari, SH, MH, mengakui Pemda sebenarnya telah menyiapkan acara penyambutan yang akan dihelat di Gili Gaya Galeri, Kecamatan Pemenang. Sejumlah pejabat maupun dari instansi lintas sektor bahkan siap memberi pelayanan kepada para peserta HPN menuju Gili Trawangan. Di Pulau teramai yang dikunjungi wisatawan itu, Pemda telah menyiapkan berbagai acara kepada insan pers. “Kita sudah tunggu dari pagi tadi, tapi sampai pukul 15.30 Wita, peserta yang ditunggu tak kunjung datang,” ujarnya Ashari, Sabtu (7/2). Penjabat mengaku tak begitu kecewa lantaran peserta HPN tak hadir. Ia juga menilai, berbagai persiapan yang dilakukan di daerah termasuk rapat koordinasi yang dilakukan dengan seluruh SKPD tidak sia-sia. Mengingat, Pemda KLU sejatinya ingin memberi kontribusi berupa penyambutan insan pers dengan baik. “Kita sudah maksimal untuk ikut menyukseskan HPN ini, dari awal sampai akhir kita sudah lakukan persiapan sebaik mungkin,” sebutnya. Ashari memaklumi, banyaknya agenda HPN di Kota Mataram turut menyita waktu panitia maupun peserta pers dari berbagai daerah. Hal ini mengakibatkan, jadwal kunjungan ke daerah termasuk Lombok Utara belum bisa terlaksana untuk even akbar awak media ini. Kendati demikian, Ashari mengharapkan ke depannya, ada koordinasi antara panitia Pemprov dengan jajaran instansi di daerah. Mengingat, keberadaan insans pers se nasional di satu daerah cukup berdampak terhadap upaya promosi daerah melalui media massa seluruh Indonesia. “Konfirmasi kita dengan mereka katanya teman - teman susah diarahkan maka tidak jadi. Ya, kita mendoakan semoga acaranya sukses,” demikian Ashari. Sebelumnya, peserta HPN sebanyak kurang lebih 200 orang bakal diagendakan untuk berkunjung ke KLU pada pukul 12.00 Wita. Setelah berkomunikasi lebih lanjut jadwal kedatangan diundur hingga pukul 15.30 Wita. Sayangnya, hingga melewati waktu itu, para peserta HPN tak juga nongol. Selain mengunjungi Gili Trawangan pada Sabtu (7/2), para peserta juga diagendakan untuk meninjau Geopark Rinjani yang berada di wilayah Senaru Kecamatan Bayan, pada Selasa (9/2). Pemda KLU berharap, di rencana kedua ini, pada peserta HPN bisa disambut dengan baik. (ari)
Diduga Konsumsi Nasi Bungkus
Puluhan Masyarakat Masbagik Keracunan Massal Selong (Suara NTB) Puluhan masyarakat Masbagik Kecamatan Masbagik Lombok Timur (Lotim) Sabtu (6/2) malam mengalami keracunan. Diduga keracunan yang dialami warga setelah mengkonsumsi nasi bungkus yang didapat dari tempat tahlilan di dua tempat yang berbeda. Akibatnya, puluhan warga yang terdiri dari orang tua, anak-anak dan kaum ibu harus dilarikan ke puskesmas setelah mengkonsumsi nasi bungkus tersebut. Informasi yang dihimpun koran ini, kejadian itu bermula ketika sekitar pukul 20.00 Wita atau selesai Shalat Isya, warga Kampung Sesaot Utara dan Sesaot Selatan pergi tahlilan tujuh hari meninggalnya almarhum H.Amin di Kampung Sesaot. Usai tahlilan, masyarakat yang datang dari dua kampung dibagikan nasi bungkus dengan menu telur rebus, sambel ayam dan sambel mie serta snack. Setelah zikiran di rumah almarhum H. Amin, mereka pindah ke rumah Papuk Ahmad. Mereka juga dibagikan nasi bungkus dengan menu yang sama. Usai zikiran di lokasi tersebut, masyarakat langsung pulang ke rumahnya masing-masing untuk menikmati nasi bungkus yang diterima. Sekitar tiga jam usai mengkonsumsi nasi bungkus itu, masyarakat langsung mengalami mual dan muntah-muntah, sehingga semuanya langsung dilarikan ke Puskesmas Masbagik untuk mendapatkan perawatan medis. Pihak puskesmas menduga, penyebab masyarakat mual-mual dan muntah itu dikarenakan ada makanan yang dimakan. Namun pihak puskesmas tidak berani memastikan jika nasi bungkus itu penyebabnya. Dari puluhan pasien yang dirawat, sebagian sudah pulih dan pulang ke rumahnya masing-masing sekitar 04.00 Wita. Sementara, masyarakat lainnya yakni, Ruslan, Kuswandi, Bardin, Zulkipli dan Ijang sampai berita ini dikonfirmasi masih mendapatkan perawatan medis karena kondisinya masih lemah. Dikonfirmasi Suara NTB, Minggu, (7/2), Kasbubag Humas Polres Lotim, Iptu. Mochammad Efendi, membenarkan adanya keracunan massal di Kecamatan Masbagik Sabtu malam lalu. Saat ini, katanya, sebagian masyarakat sudah pulih dan pulang ke rumahnya masing-masing. Situasi di kampung tersebut pascakeracunan kembali kondusif dan masyarakat tidak melakukan penuntutan secara hukum dan menganggap kejadian itu sebuah musibah. “Sekarang ini situasi sudah kondusif, masyarakat sebagian besar sudah pulih. Penyelesaian masalahnya pun secara kekeluargaan tanpa adanya tuntutan secara hukum dari masyarakat dengan dibuatnya surat pernyataan damai,” jelasnya. (yon)
(Suara NTB/yon)
DIRAWAT - Puluhan masyarakat yang keracunan massal diduga setelah mengkonsumsi nasi bungkus saat menjalani perawatan di Puskesmas Masbagik, Minggu (7/2).
Tidak Selalu Gambaran Institusi Buruk Selong (Suara NTB) Belum terakreditasinya seluruh layanan kesehatan di Lombok Timur (Lotim) baik puskesmas maupun rumah sakit dinilai tidak selalu menggambarkan intitusi bersangkutan buruk. Bupati Lotim, H. Moch Ali Bin Dachlan menyatakan, akreditasi itu adalah kerangka ideal. “Kenapa belum akreditasi, mungkin karena lembaga akreditasi itu belum melakukan akreditasi,” kata Bupati Ali BD saat ditanya Sabtu (6/ 2) lalu. Ia jelaskan, sekarang ini
seluruh lembaga di dunia berpatokan pada akreditasi. Akan tetapi, tidak terakreditasi bukan berarti disebut jelek. Pasalnya, ada lembaga yang kerjanya justru hanya buat akreditasi.
Bagi Bupati Lotim, terpenting adalah peningkatan kualitas pelayanan. Ia katakan, selama ini keluhan masyarakat tidak pernah berhenti. Hal ini, katanya, menandakan agar terjadi peningkatan pelayan-
Kembangkan KSK, Lotim Butuh Sinergisitas Selong (Suara NTB) Mengacu pada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang dan Tata Wilayah (RTRW), Lombok Timur (Lotim) telah menetapkan sejumlah Kawasan Strategis Kabupaten (KSK). Dalam pengembangan KSK Lotim butuh sinergisitas dengan pemerintah pusat dan provinsi. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lotim, Ahmad Dewanto Hadi kepada Suara NTB, menyebutkan, KSK di Lotim adalah Agropolitan Sembalun, Sentra Produksi Aikmel, Wanasaba, Minapolitan Keruak Jerowaru, Kawasan Strategis Perkotaan Selong dan Labuhan Haji. ‘’Anggaran yang dimiliki Lotim diakui tidaklah cukup
untuk akselerasi pengembangan KSK Lotim. Seperti KSK Aikmel dan Wansaba sebagai sentra produksi untuk komoditas ungggulan sapi dan jagung,’’ terangnya beberapa waktu lalu. Pada tahun 2015 lalu, sejumlah program kegiatan pembangunan diarahkan kepada daerah tersebut, antara lain bersumber dari APBN, program perganti dari PNPM Penataan Infrastruktur Sosial Ekonomi dan Wilayah (PISEW) juga diarahkan kepada daerah tersebut. Dukungan infrastruktur dari Kementerian Desa juga coba digiring ke KSK. Tahun 2016, penerapan teknologi tepat guna juga demikian. Begitupun untuk daerah Agropolitan Sembalun. Sementara pada KSK Minapolitan, fokus pada pengembangan rumput laut. Titik tekan pada
Musda PAN KLU ”Deadlock”, DPW Ambil Alih Tanjung (Suara NTB) Musyawarah Daerah (Musda) ke ll, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Lombok Utara (KLU) Minggu, (7/2) berujung deadlock (buntu). Penyebabnya, adanya perbedaan persepsi antara unsur pimpinan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NTB dalam memilih Ketua DPD di KLU. Ketua Steering Committee Musda DPD PAN KLU, Sainur, Minggu (7/2) menerangkan, dalam pemilihan ketua kali ini terdapat 4 nama dari 7 nama yang diusulkan ke DPW. Empat nama calon ketua antara lain, H. Arsan, Ruhaiman, Sainur dan Hamdan. Dari nama-nama itu, hanya Hamdan yang tidak berkedudukan sebagai anggota DPRD KLU, sedangkan 3 nama lainnya, tercatat sebagai anggota legislatif. Dari nama 4 orang tersebut, kemudian terjaring menjadi hanya dua nama yakni, H. Arsan dan Ruhaiman. “Pada saat muncul dua nama itulah, muncul gejolak di antara para pimpinan (DPW),” ungkap Sainur. Gejolak antara para peserta Musda dan unsur DPW, sebutnya, mengakibatkan proses Musda tidak bisa dilanjutkan. Kendati demikian, proses Musda yang tanpa menghasilkan formatur Pengurus DPD KLU tetap disampaikan ke DPP melalui DPW. Endingnya, DPPlah yang nantinya akan menunjuk Pengurus DPD KLU definitif. Terpisah, Sekretaris DPW PAN NTB, H. Hasbullah Muis, Dipl Eng., kepada wartawan via telepon membenarkan adanya gejolak dalam Musda KLU. Mantan Ketua DPD PAN KLU ini menyebut, masih terjadi mispersepsi peserta Musda dengan DPW, sehingga Musda harus berujung deadlock. Ia mengakui, bahwa terdapat 2 nama calon ketua DPD PAN KLU yang direkomendasikan oleh Ketua DPW. Hanya saja, saat diserahkan ke panitia, rekomendasi tersebut belum dirinya selaku Sekretaris DPW. Artinya secara normatifnya, rekomendasi belum sah. “Soal siapa yang pantas menempati posisi sebagai pimpinan di KLU, sebenarnya sudah ada gambaran. Masing -masing calon dari 2 nama sudah kita ketahui track record-nya,” ungkap Hasbullah. Ia juga menyayangkan Ketua DPW (H. Muazzim Akbar, red) menyerahkan rekomendasi nama 2 calon ketua itu tanpa ditandatangani Sekretaris DPW terlebih dahulu. Sehingga perihal rekomendasi itu pun, kini dipersoalkan oleh peserta Musda. Sebagai mantan Ketua DPD PAN KLU, Hasbullah menyebut tidak akan diam melainkan mencari solusi terbaik demi keberlangsungan partai di KLU. DPW menurutnya, lebih mengarahkan persoalan ini untuk diselesaikan langsung oleh DPP mengacu pada mekanisme partai. Namun yang pasti, semua pihak juga harus objektif untuk melihat figur yang dinilai pantas dan tidak pantas menempati posisi Ketua DPD PAN KLU untuk mewujudkan citacita pembangunan. Hasbullah menambahkan, bahwa selama ini roda organisasi Partai di tingkat DPD PAN KLU sudah berjalan dengan baik. Ia lantas mengajak, agar seluruh elemen di PAN baik DPD KLU maupu DPW untuk menyikapi persoalan ini secara bijak. (ari)
an terhadap masyarakat. Keluhan-keluhan itu pun dianggap bupati bukan berarti tidak ada kemajuan dari instansi pemerintah dalam memberikan pelayanan. Tapi kebutuhan dan harapan masyarakat yang makin meningkat. “Misalnya, kemarin senang disuntik, namun sekarang tidak mau disuntik itu wajar. Tidak selalu negatif, itu positif. Konsekuensi, aparat rumah sakit harus
melipatgandakan aktivitasnya sesuai permintaan masyarakat,” paparnya. Khususnya Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R. Soedjono Selong itu merupakan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). RSUD diberikan kewenangan oleh pemerintah mengelola keuangan sendiri tetapi tetap dengan kontrol pemerintah daerah. Karenanya pemerintah daerah yang menilai kualitas layanan. (rus)
HMI Diminta Tidak Sektarian
SAPI - Sapi adalah salah satu komoditi unggulan yang akan dikembangkan di kawasan strategis Lotim.
(Suara NTB/rus)
(Suara NTB/dok)
Tidak Begitu Kecewa
aspek budidaya rumput laut yang telah ada. Ditegaskan, KSK yang ditetapkan ini tidak identik dengan batasan administrasi, seperti Sembalun. Tidak saja kawasan Sembalun secara administratif, tapi wilayah sekitarnya, seperti Kecamatan Suela dan Pringgasela menjadi wilayah penyangga. Begitupula kawasan minapolitan Keruak dan Jerowaru, Aikmel dan Wanasaba turut jadi penyangga. Ditambahkan, dalam pengembangan sinergisitas yang terbangun juga melalui sistem. KSK yang telah ditetapkan ini secara langsung sudah diadopsi oleh pemerintah pusat. Akses dana yang akan digunakan untuk pengembangan kawasan ini langsung dapat terakses dari pusat. (rus)
Selong (Suara NTB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) diminta tidak sektarian. HMI harus mewakili pemikiran yang luas. Selain itu, karya pemikiran HMI diharap bisa jadi acuan bangsa. Demikian disampaikan Bupati Lotim, H. Moch Ali Bin Dachlan pada acara Milad HMI Lotim, Sabtu (6/2) lalu. Bupati mengingatkan, jika perbedaan dalam berpikir arus dihargai. Selain itu tidak menganggap perbedaan sebagai kesesatan. Menyinggung kembali kasus Gafatar, bupati meminta agar negara tidak boleh mengambil keputusan berdasarkan fatwa. Apalagi sekarang ini, banyak lembaga fatwa dan memberikan klaim sesat terhadap orang. Penyesatan terhadap kelompok masyarakat tidak boleh dilakukan, tapi peranan negara harus melindungi segenap bangsa. HMI sebagai organisasi kepemudaan, ujarnya, memiliki peranan yang sangat besar. Pemuda, kata bupati yang
mempopulerkan Indonesia. Pemuda yang mendesak untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. “Jangan kira yang tua yang pelopori negara ini,” katanya. Meski demikian, dirinya mengaku prihatin dengan kondisi pemuda saat ini. Bupati kasihan melihat fakta pemuda yang tenggelam dengan hedonisme. Termasuk HMI yang juga telah mengalami krisis, khususnya dari sisi idealisme. “HMI telah tergerus idealismenya,” sindirnya. Dewan Pakar HMI ini menuturkan, saat ia aktif di HMI dirinya tetap menjaga idealisme. Disebut idealisme hilang, karena HMI turut membuat proposal. “Buat proposal semua bisa. Kalau hanya buat proposal sama saja dengan organisasi karang taruna,” sindirnya. Bupati juga mengaku senang sampai sekarang HMI bisa eksis. Akan tetapi ditegaskan agar HMI jangan sampai jadi organisasi proposal. “Tidak usah buat proposal. Cari sumbangan itu jauh lebih mulia,” katanya. (rus)
(Suara NTB/rus)
SAMBUTAN - Bupati Lotim H. Moch. Ali Bin Dachlan saat memberikan sambutan pada acara Milad HMI Lotim, Sabtu (6/2) lalu.
SUARA NTB Selasa, 9 Februari 2016
Surati Presiden WAKIL Ketua DPD RI Daerah Pemilihan (Dapil) NTB, Prof. Farouk Muhammad menegaskan anggota DPD RI Dapil NTB khususnya akan terus memperjuangkan aspirasi masyarakat NTB. Termasuk salah satunya menyangkut krisis listrik yang dialami NTB. Menurutnya, DPD tidak cukup puas dengan janji predsiden, sebab hal itu tidak dilaksanakan menteri dan bawahannya. Ia mengaku, beberapa waktu lalu (Suara NTB/ist) Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul H. Farouk Muhammad Majdi bersurat ke presiden dan Direktur Utama PLN di pusat terkait krisis listrik ini. Pihak pun langsung mengawal surat tersebut. Ia pun langsung mengundang Dirut PLN untuk membahas masalah ini, ketika itu Dirut PLN pun berjanji mendatangkan mesin berdaya 10 MW, lalu berjanji kembali mendatangkan mesin 10 MW. Ia menegaskan, jika pemerintah tidak serius menyelesaikan permasalahan krisis listrik di NTB, maka DPD RI akan melakukan langkah tegas. Sebab beberapa kali dijanjikan, namun komitmen ini tak pernah dipenuhi. Untuk itu, momen HPN ini juga akan dimanfaatkan untuk menyampaikan ke presiden. Jika nanti, tegasnya, perayaan HPN listrik padam, maka DPD RI akan langsung bersurat ke Presiden untuk mencopot Dirut PLN baik di pusat dan daerah. Pihaknya akan terus mengawal adanya rencana PLN mendatangkan kapal pembangkit listrik berdaya 50 MW. Selain itu, ia meminta pemerintah melanjutkan program PLTU Jeranjang Lobar Sambelia Lotim dan Kota Mataram. Begitu pula, pengembangan pembangkit di Badas berdaya 50 MW, di Bima dan Bonto yang ditarget akan selesai tahun ini. Ia berharap jika rencana ini direalisasikan, maka masalah krisis listrik segera diatasi. (her)
Pembukaan Kembali Rute Lombok-Bandung
Citilink Belum Beri Kepastian Praya (Suara NTB) Pasca penutupan rute penerbangan Lombok-Bandung Januari 2016 lalu, pihak Citilink hingga kini belum memberikan kepastian terkait pembukaan kembali rute ini. Pihak maskapai sampai saat ini masih melakukan kajian atas rute penerbangan tersebut. Demikian diakui Genegal Manager (GM) PT. Angkasa Pura (AP) I Lombok International Airport (LIA), I Gusti Ngurah Ardita, kepada wartawan, Sabtu (6/2). Ardita mengaku kalau pihaknya masih terus menjalani komunikasi dengan pihak Citilink. Terkait nasib rute penerbangan Lombok-Bandung yang sampai saat ini masih ditutup oleh pihak maskapai bersangkutan. Dari hasil komunikasi pihak maskapai mengakui kalau masih ada peluang rute penerbangan dibuka kembali. Hanya saja kapan itu dilakukan, pihak maskapai belum memberikan jawaban pasti. “Kita belum mendapatkan kejelasan dan kepastian prihal rencana pembukaan kembali rute ini (Lombok-Bandung). Pihak maskapai mengaku masih melakukan kajian,” sebutnya. Penutupan rute penerbangan, lanjut Ardita bukan tanpa sebab. Rendahnya tingkat keterisian penumpang menjadi faktor utama. Di mana rata-rata load factor (tingkat keterisian penumpang) hanya sekitar 15 sampai 20 persen saja. Padahal standar bagi maskapai untuk bisa tetap melayani salah satu rute penerbangan, tingkat keterisian penumpangan paling tidak di atas 50 persen. Meski demikian, ujarnya, pada bulan-bulan tertentu, jumlah penumpang di rute ini cukup tinggi, seperti pada musim liburan, hampir setiap hari penumpang penuh. Tetapi di luar musim liburan, penumpangnya sangat minim, sehingga dari sisi operasional, pihak maskapai mengaku cukup berat. (kir)
SUARA PULAU LOMBOK
Halaman 5
Menko Maritim Janji Fasilitasi Pembangunan Pelabuhan Kapal Pesiar Giri Menang (Suara NTB) Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya, Dr. Rizal Ramli berjanji akan membantu memfasilitasi rencana pembangunan pelabuhan kapal pesiar atau cruise di Gili Mas Kecamatan Lembar Lombok Barat (Lobar). Menteri akan menyelesaikan kendala-kendala birokrasi perizinan yang melibatkan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Lingkungan Hidup. “Kaitan dengan pelabuhan kapal pesiar, saya akan bantu soal aturan di kementerian. Sebab Jangan sampai membuat aturan justru overlap (melampaui), makanya pemerintahan Pak Presiden Jokowi saat ini menyederhanakan peraturan itu,” terangnya ketika meninjau lokasi pembangunan Pelabuhan Gili Mas Lembar, Senin (8/2). Selain Plt Bupati dan jajarannya, kunjungan ke lokasi ini juga diterima jajaran Pelindo III, seperti Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis Pelindo III Surabaya, Rahmat Satria, GM Pelindo III Cabang Lembar, Baharudin . Namun demikian ia menyarankan pembangunan pelabuhan harus memenuhi segala aspek. Hal ini perlu dilakukan, karena Pelindo III Cabang Lembar menargetkan pembangunan pelabuhan bisa tuntas dua tahun, persisnya tahun 2018 sudah beroperasi. Terkait aturan yang menyangkut perizinan dan operasional pelabuhan ini akan berupaya disederhanakan. Pihaknya akan berkoordinasi
dengan kementerian terkait yang menyangkut aturan tersebut. Ia berharap dalam pembangunan pelabuhan, pihak Pelindo memperhatikan semua aspek, terutama sosial masyarakat sekitar. Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis Pelindo III Surabaya, Rahmat Satria memaparkan, pelabuhan barang saat ini memiliki panjang dermaga 500 meter dengan kedalaman -6 dan maksimal -7,5. Pelabuhan ini memiliki beberapa alat seperti dua alat fix crane dan alat lainnya. Menurutnya, minimnya sarana tersebut menyebabkan kinerja bongkar muat lambat. Tahun lalu pelabuhan ini hanya melayani kargo peti kemas 21 ribu boks dan 82 ribu penumpang. Kargo ini didominasi batubara dan semen. Namun kapal pesiar(cruise) yang dilayani terbilang sangat tinggi mencapai 26 kapal pesiar. Rata-rata per kapal sebutnya membawa penumpang 2.000 orang, sehingga sangat disayangkan kapal pesiar tidak bisa nyandar langsung ke dermaga,
(Suara NTB/her)
TINJAU - Menko Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli didampingi pihak Pelindo III saat meninjau lokasi pembangunan pelabuhan kapal pesiar di Gili Mas, Senin (8/2). karena kondisi kedalaman. “Karena itulah kami berencana kembangkan ke arah selatan di Gili Mas. Berjarak 2 mil dari jalur laut, kalau dari darat 4 kilometer dari pelabuhan eksisting,’’ tegasnya. Tahap pertama, jelasnya, pihaknya akan membangun 500 meter dulu supaya kapal pesiar bisa langsung nyandar ke dermaga. Ke depan akan dibangun fasilitas terminal dan fasilitas lainnya. Saat ini
lanjutnya, pihak Pelindo III sudah membebaskan lahan 60 hektar, tahun ini juga dibebaskan seluas 60 hektar lebih. Selain itu, akan dilakukan reklamasi 15 meter supaya kedalaman maksimal -18. Menurutnya jika melihat kedalamannya dan kondisi perairan sudah bagus. Namun ada kendala yang perlu dituntaskan, seperti masalah izin rencana induk pelabuhan (RIP) dan Amdal.
RIP masih diproses di Kementerian Perhubungan, sedangkan Amdal di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Jika proses ini lancar jelasnya, maka pelabuhan ini akan bisa beroperasi tahun 2018. Namun lagi-lagi jika pelabuhan ini beroperasi juga tidak gampang, karena perlu mengurus izin. Mengacu Peraturan UU nomor 17 tahun 2008 tentang pelayaran perlu diurus persyaratan. (her)
Perluasan Apron dan Terminal LIA Jadi Fokus Utama Praya (Suara NTB) PT. Angkasa Pura (AP) I Lombok International Airport (LIA) memastikan perpanjangan run way tidak masuk dalam rencana program pengembangan pada tahun ini. Pihak manajemen akan lebih fokus pada rencana perluasan apron (parkir pesawat) dan pengembangan terminal bandara. Demikian ditegaskan General Manager (GM) PT. AP I LIA, I Gusti Ngurah Ardita, kepada wartawan di Praya, Sabtu (6/2). Ia menjelaskan, tidak
masuknya perpanjangan run way ke dalam rencana program tahun ini dikarenakan skala prioritas. Termasuk kebutuhan dan kondisi perkembangan bandara itu sendiri. “Secara kebutuhan, perpanjangan run way belum begitu mendesak dilakukan. Sehingga tidak menjadi prioritas,”sebutnya. Diakuinya, aktivitas penerbangan sendiri dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan. Yang tentunya berimplikasi pada banyak pesawat yang keluar masuk bandara. “Dan, salah satu jawaban dari kondisi ini, apron bandara
harus diperluas,” ujarnya. Dengan begitu, jumlah pesawat yang bisa ditampung lebih banyak lagi, sehingga persoalan keterbatasan area parkir pesawat tidak lagi menjadi kendala. “Jadi secara kebutuhan, memang sudah saatnya apron bandara diperluas,” tambah Ardita. Begitu pula dengan terminal bandara. Untuk saat ini sudah seharusnya diperluas, walau secara daya tampung, masih bisa terlayani dengan kondisi yang ada saat ini. Hanya saja, dengan laju pertumbuhan penumpang pesa-
wat yang cukup pesat, maka dibutuhkan langkah-langkah antisipasi, yakni dengan menambah area terminal. Saat ini daya tampung LIA sebesar 3 juta penumpang setahun. Sedangkan pada tahun 2015 lalu, jumlah penumpang di LIA menembus angka 2,7 juta orang. “Memang masih ada space. Tetapi ke depan jumlah penumpang diprediksikan terus meningkat,” klaimnya. Sebagai contoh, dari tahun 2014 ke tahun 2015 jumlah penumpang pesawat naik sekitar 11 persen. Kondisi tersebut diprediksi akan men-
ingkat kembali tahun ini, sehingga harus diantisipasi sejak sekarang ini. Disinggung besaran anggaran yang dipersiapkan untuk perluasan apron dan terminal bandara, Ardita mengaku belum bisa memastikan, karena masih dalam proses perencanaan besaran kebutuhan. Termasuk fasilitas bandara yang ada dikembangkan dan diperluas. “Anggarannya masih kita bahas. Berapa besarannya, sangat tergantung dengan rencana pengembangan yang akan dilakukan,” imbuhnya. (kir)
Plt Bupati Keluhkan Sinyal Telekomunikasi di Bagian Selatan Giri Menang (Suara NTB) Plt Bupati Lombok Barat (Lobar), H. Fauzan Khalid, SAg, MSi, memanfaatkan betul momen kedatangan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara yang ikut bersama rombongan Sail Of Journalist Hari Pers Nasional (HPN) 2016. Plt Bupati menyampaikan keluhan dan meminta dukungan menteri terkait permasalahan banyaknya lokasi wisata di daerahnya yang blank spot atau minimnya sinyal telekomunikasi. Fauzan menyampaikan ke menteri, masih terdapat zona blank spot khususnya di kawasan wisata bagian selatan (Sekotong). Hal ini menjadi salah keluhan utama para wisatawan yang datang berkunjung ke Lobar. “Karena itu mohon pada kesempatan kal ini, agar Pak Menteri memperhatikan sebab salah satu keluhan wartawan juga adalah titik blank spot mengganggu teleko-
munikasi. Kami berharap pak menteri, memperhatikan daerah blank spot di Lobar,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Dishubkominfo Lobar, Ahmad Saikhu mengakui, di beberapa wilayah khususnya di daerah pinggiran (pelosok) di Lobar masih terkendala blank spot. Seperti di daerah Sekotong, Lembar, Batulayar dan Narmada. Pihaknya terus mengusulkan dan mendorong agar provider baik swasta dan plat merah masuk ke daerah tersebut, namun tentunya terkait hal ini mereka memiliki hitungan ekonomi, sehingga belum masuk. “Di beberapa daerah pelosok memang masih blank spot,” akunya. Ia mencatat sejauh ini, terdapat 213 tower yang terpasang di Lobar. Jumlah ini, jelasnya, banyak. Ke depan, pihaknya akan memberlakukan kebijakan khusus tower makro cellular tidak ada direkomendasikan di daerah perkotaan. Namun yang direkomenda-
si sifatnya tower mikro cellular maksimal ketinggian 15 meter. Hal ini jelasnya menyangkut estetika keindahan di daerah perkotaan. Sedangkan tower makro cellular akan diarahkan di luar kota, terutama daerah yang belum tersentuh (blank spot). Menanggapi harapan Plt Bupati ini, Menkominfo Rudiantara menyatakan komitmennya untuk berupaya membantu. Sebab disadarinya, bahwa terkait kebutuhan internet ini adalah kebutuhan utama, karena berkaitan dengan masalah keluhan sinyal di lobar, ia berkomitmen akan mengupayakan menindaklanjutinya. “Kami akan berupaya membantu,”janjinya. Sebab, katanya, NTB masuk dalam 10 destinasi wisata yang akan dikembangkan pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata bekerjasama dengan Kemenko Maritim dan Sumber Daya. (her)
Kepengurusan KNPI Loteng Dilantik Praya (Suara NTB) Setelah melalui proses penyusunan cukup panjang, komposisi kepengurusan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), akhirnya terbentuk. Hal ini ditandai dengan dilantiknya pengurus DPD KNPI Loteng, masa bakti 2016 2018, bertempat di Sekretariat DPD KNPI Loteng di Praya, Sabtu (6/2). Pelantikan dipimpin langsung Ketua DPD KNPI NTB, Hamdan Kasim dirangkai dengan kegiatan gebyar musik dan bakti sosial dibuka langsung Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) NTB, Dr. H. Rosiady Sayuti. Hadir pula pada kegiatan ini, General Manager (GM) PT. Angkasa Pura (AP) I Lombok International Airport (LIA), Asisten III Setda Loteng, H. Nursiah, S.Sos.M.Si., dan sejumlah pejabat lingkup Pemkab Loteng lainnya. Pada kesempatan itu, Ketua DPD KNPI NTB, Hamdan Kasim menekankan peran KNPI ke depan sebagai wadah pembinaan generasi muda di daerah ini, sehingga peran KNPI ke depannya sangat penting. Mengingat kian beratnya tantangan pembangunan di daerah ini. Terlebih dengan telah diberlakukannnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), tantangan tersebut kian berat, sehingga generasi muda diharapkan benar-benar siap mengh-
(Suara NTB/kir)
LANTIK - Ketua KNPI NTB Hamdan Kasim melantik pengurus KNPI Loteng di Praya, Sabtu (6/2). adapi tantangan. Caranya, tentunya dengan mempersiapkan diri secara maksimal, berupa kesiapan mental, skill dan keterampilan, sehingga pemuda bisa mengambil peran dan berperan aktif di tengah era globalisasi saat ini. “Di era globalisasi seperti sekarang ini, tuntutan kepada generasi mudah semakin berat. Di satu sisi pemuda di daerah ini belum sepenuhnya siap menghadapi tantangan era globalisasi tersebut,” ujar Hamdan. Selain mempersiapkan diri dengan skill dan keterampilan, generasi muda di daerah ini juga diharapkan
tetap membentengi diri secara budaya dan kultur, sehingga kebebasan di era globalisasi saat ini, justru tidak membuat para generasi muda terjerumus kepada hal-hal negatif. Pada kesempatan yang sama, Ketua DPD KNPI Loteng, M. Samsul Qomar, menegaskan komitmen pihaknya untuk mengambil peran dengan membangun generasi muda di daerah ini. “Ini tantangan ke depan, dan kami pengurus KNPI Loteng siap menghadap tantangan tersebut,” ujarnya seraya berharap KNPI Loteng ke depan bisa menjadi motor pembangunan. (kir/*)
SUARA PULAU SUMBAWA
SUARA NTB Selasa, 9 Februari 2016
Sumbawa akan Lebih Selektif Rekomendasikan Calon TKI Sumbawa Besar (Suara NTB) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sumbawa akan lebih selektif merekomendasikan calon TKI yang akan bekerja ke luar negeri. Hal ini guna meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada TKI tersebut saat bekerja. Kepala Disnakertrans Sumbawa melalui Kepala Bidang Penempatan Kerja, Zainal Arifin, S.Pt, M.Si mengatakan, selain untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, juga ditakutkan lebih (Suara NTB/ind) besar biaya untuk penangaZainal Arifin nan terhadap TKI apabila terjadi hal yang tidak diinginkan di luar negeri. “Jadi kami akan lebih selektif merekomendasikan CTKI,” imbuhnya. Selektif dalam hal ini termasuk mentalitas dari para CTKI. Artinya selain pembekalan, juga diuji kesiapan mentalnya terlebih dahulu. Berkaca dari pengalaman, ada sejumlah CTKI yang coba-coba untuk berangkat ke luar negeri. Tanpa disertai dengan mentalitas yang kuat. Hal ini dapat merugikan CTKI tersebut. Salah satu contohnya, baru satu bulan sudah meminta untuk pulang. Kepulangan inilah yang membuat masalah baru, bukannya meningkatkan kesejahteraan. Mereka perlu melakukan ganti rugi sekitar Rp 34 juta kalau sudah berada di penempatan. Sementara kalaupun masih di Pra penempatan atau BLK Penampungan, harus mengembalikan biaya yang dikeluarkan PT. “Ini juga karena kesiapan mentalnya belum siap. Makanya kita perlu selektif untuk menguji mentalnya terlebih dahulu sebelum berangkat,” terangnya. Selain itu, tanpa menyalahkan siapapun, yang menjadi kesalahan masa lalu, data paspor dengan data KTP CTKI berbeda. Sehingga beberapa waktu lalu, pihaknya tidak merekomendasikan beberapa CTKI yang kasusnya sama seperti hal dimaksud. Untuk itu pihaknya akan semakin membenahi mekanisme perekrutan CTKI. Makanya saat dilakukan interview pihaknya akan melakukan pengecekan mulai dari administrasi serta data dari CTKI. “Kalau memang ada persoalan secara administrasi, akan kami tolak. Harus sesuai data diri. Sehingga kita mewajibkan mereka (CTKI) harus memperlihatkan ke petugas kami dokumen yang asli. Baik Ijazah, KTP, KK, maupun Paspor,” tukas Arifin. Pihaknya berharap kepada semua pihak untuk menertibkan diri secara administrasi. Jangan lagi mengulangi kesalahan masa lalu. Termasuk juga mengharapkan peran serta Kepala Desa untuk bekerja sama. Mengingat setiap persayaratan melalui izin dari desa. Dalam hal ini desa pun harus selektif meneliti data warga yang diberikan izin. Supaya CTKI ini tertib secara administrasi tentang kependudukan. Hal ini demi kenyamanan para CTKI saat bekerja di luar negeri nantinya. “Kami harus berani melakukan terobosan ini. Karena terlalu banyak yang mengadu yang kesalahannya secara administratif. Makanya kami di sini sangat selektif, tidak segampang orang membayangkan seperti dahulu,” jelasnya. (ind)
AKN KSB Bantah Terima Hibah Kompensasi Subsidi Pendidikan
(Suara NTB/bug)
Taliwang (Suara NTB) Akademi Komunitas Negeri (AKN) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) membantah telah menerima dana hibah kompensasi terhadap dihilangkannya dana subsidi pendidikan tinggi dari pemerintah setempat untuk tahun anggaran 2015. Direktur AKN KSB, Dr. Taufik Ramdani, S.Th, M.Sos, Sabtu (6/2) mengatakan, untuk penerimaan tersebut pihaknya pernah mendapatkan informasi langsung dari Dinas Dikbudpora, bahwa tahun 2015 lalu untuk program subsidi pendidikan tinggi yang diganti dalam bentuk bantuan hibah AKN KSB memperoleh dana untuk 182 mahasiswa. Hanya saja seiring berjalannya waktu, kebijakan tersebut justru tidak terealisasi. “Saya sudah dengar info itu lebih awal. Tapi faktanya kami tidak mendapatkannya,” ujarnya. Taufiq tidak membantah, jika beberapa waktu lalu pemerintah KSB pernah menggelontorkan dana hibah yang diperuntukkan bagi operasional kampus. Namun anggaran tersebut dipastikannya bukanlah bagian dari pengganti subsidi anggaran pendidikan tinggi. Anggaran itu merupakan subsidi atas komitmen Pemda KSB yang telah dibangun sebelumnya dengan Dirjen Dikti untuk mendukung operasional AKN di daerah. “Komitmen itu jelas dibuat sejak awal. Bahkan dalam MoU dukungan anggaran Pemda itu sebesar 10 persen dari biaya operasional kampus setiap tahunnya. Kalau tidak salah sekitar Rp 1 miliar per tahun,” ujarnya seraya mengungkapkan, jika komitmen anggaran untuk operasional AKN itu tidak pernah maksimal diberikan Pemda KSB. Tidak adanya dana subsidi pendidikan tersebut, menurut Taufiq, sebagai informasi kepada mahasiswa bahwa seluruh biaya pendidikan harus ditanggung secara mandiri oleh mahasiswa. “Kalau memang mahasiswa ingin mendapatkan subsidi pendidikan, kami sampaikan silakan berupaya sendiri, yang pasti kampus tidak lagi menerima subsidi pendidikan secara global itu,” bebernya. Menurut Taufik, menghilangkan program subsidi pendidikan atau bantuan pendidikan kepada mahasiswa menjadi masalah tersendiri bagi AKN KSB. Pasalnya mahasiswa yang telah diwisuda beberapa waktu lalu hingga kini masih memiliki tunggakan pembayaran. Di mana tunggakan tersebut seharusnya bisa lunas jika Pemda KSB tetap mengucurkan subsidi pendidikan itu. “Selain yang sudah lulus, mahasiswa yang duduk di semester tiga juga menunggak. Harapan mereka juga dananya bisa ditutupi dari program itu, tapi kan tidak jadi disalurkan Pemda,” tukasnya. Ia mengungkapkan, sistem keuangan kampus AKN dijalankan secara terpusat. Untuk AKN KSB sendiri hak pengelolaan anggaran berada di tangan Politeknik Negeri Malang yang menjadi penanggung jawab AKN KSB. “Jadi setiap anggaran yang masuk ke kami langsung ke Politeknik Malang selaku induk. Termasuk juga subsidi itu dan biaya lainnya yang dibayarkan mahasiswa. Jadi kalau nanti ada tunggakan soal subsidi itu, kami nanti tinggal arahkan ke Pemda untuk bertanya,” imbuhnya. Taufik Ramdani (bug)
Halaman 6
KSB Tunggu Penyerahan Proyek Dermaga Labuhan Lalar Taliwang (Suara NTB) Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) mengaku tengah menunggu penyerahan fisik proyek dermaga Labuhan Lalar yang hingga kini masih berada di bawah kendali Dinas Pekerjaan Umum (PU) setempat. “Katanya dalam waktu dekat akan diserahkan ke kami. Jadi kami sekarang sedang menunggu,” kata kepala Dishubkominfo KSB, Manawari. S.Sos kepada media ini, Sabtu (6/2). Selaku leading sector pengelola dermaga Labuhan Lalar, pihaknya kata Manawari telah menyiapkan sejumlah rencana pemanfaatan dermaga. Rencana itu pun sebelumnya telah menjadi pembahasan bersama lintas sektroral terkait di internal pemerintah. “Kita sudah ada rencana pemanfaatan. Tapi untuk sementara belum bisa dipublikasi secara detalil,” jelasnya. Sejak isu pemanfaatan dermaga Labuhan Lalar banyak dipertanyakan publik, Pemda KSB memang banyak menyusun rencana pemanfaatannya.
Misalnya, menurunkan status dermaga menjadi dermaga lokal Pemda KSB menyiapkannya untuk pelabuhan sandar kapal penangkap ikan, hingga yang terbaru yakni mengarahkan kegiatan pengapalan batu bara Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Kertasari di dermaga Labuhan Lalar. Sayangnya baik kedua rencana tersebut maupun rencana lain yang sebelumnya pernah mencuat belum satu pun yang ditindaklanjuti secara serius oleh Pemda KSB. Menurut Manawari, fasilitas yang dimiliki dermaga Labuhan Lalar saat ini sudah cukup memadai. Karenanya untuk pemanfaatan beberapa kegiatan pendaratan kapal bisa tetap digunakan. “Kalau memang nanti dimanfaatkan
(Suara NTB/bug)
MEMADAI – Proyek pembangunan dermaga Labuhan Lalar yang dinilai fasilitasnya cukup memadai. Pemda KSB masih menunggu serah-terima proyek ini dari Kementerian PUPR. untuk misalnya pendaratan kapal cepat yang ada di Benete tentu ada fasilitas yang harus dilengkapi. Dan kalau itu jadi, pasti Pemda akan menyediakan tentunya,” klaimnya. Ia menyatakan, pemban-
gunan dermaga Labuhan Lalar oleh Pemda KSB sejak awal sudah dipikirkan untuk pemanfaatannya. Karena itu ia berharap kepada pemimpin daerah selanjutnya (bupati terpilih, red) agar memprioritaskan pe-
manfaatan dermaga karena fungsinya sangat ditunggu masyarakat. “Saya kira bupati baru nanti sudah punya rencana strategis untuk mengaktifkan dermaga Labuhan Lalar,” imbuhnya. (bug)
Pengunjung Pameran HPN Minati Bukan Karena Koneksi UTS Jadi Tuan Rumah AUYS Brosur Wisata Sumbawa Sumbawa Besar (Suara NTB) Cukup banyak pengunjung pameran Hari Pers Nasional (HPN) yang meminati brosur wisata Sumbawa yang dipajang di stand Humas Pemkab Sumbawa kerjasama dengan PWI Sumbawa, di Lombok City Center (LCC) Mataram. Hal ini menunjukkan pariwisata Sumbawa yang belum banyak tersentuh masih menjadi daya tarik tersendiri. Seperti pantauan Suara NTB, dalam dua hari terakhir, stand Humas Pemkab cukup banyak dikunjungi. Terutama untuk mengambil brosur ataupun booklet pariwisata Sumbawa dengan segala potensinya. Ada banyak model brosur yang memaparkan keunggulan dan keindahan alam Sumbawa. Beberapa objek wisata yang menjadi potensi Sumbawa kedepannya. Tak hanya itu pula brosur dan buku terkait potensi investasi bidang kelautan perikanan dan lainnya. Kasubag Humas Setda Sumbawa, Rudi Yulianto yang turut menjaga stand pun mengaku brosur yang ditawarkan dan bisa dibawa pulang pengunjung cukup banyak peminatnya. “Inilah salah satu bentuk promosi wisata daerah,” terangnya.
(Suara NTB/arn)
BANYAK DIMINATI - Rudi Yulianto saat menjaga stand Kabupaten Sumbawa di pameran HPN 2016 di LCC, Senin. Seperti diketahui, pameran sebagai salah satu rangkaian HPN ke 70 Tahun 2016 yang sebelumnya telah dibuka Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Rudiantara, di LCC. Puncaknya pada 9 Februari dihadiri Presiden Jokowi. Dalam acara pembukaan yang diawali dengan persembahan tari dari Lombok dan Kabupaten Sumbawa tersebut, hadir juga Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi, Ketua PWI Margiono, Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksma TNI M. Zainuddin, Ketua Dewan Pers, Bagir Manan, serta para Kepala SKPD
Provinsi NTB dan lainnya. “Tujuan pameran ini adalah untuk membawa perkembangan pers ke NTB, dan agar insan pers membuat NTB diwartakan ke luar,” kata Rudiantara. Pameran HPN 2016 memajang puluhan stand yang terdiri dari beberapa kategori, seperti perusahaan media, pemerintah daerah, dan objek pariwisata. Gubernur mengatakan HPN 2016 berperan penting bagi sektor pariwisata NTB. Penyelenggaraan acara tersebut merupakan kesempatan untuk menyampaikan hal-hal baik di Lombok-Sumbawa. (arn)
Sumbawa Siap Sambut Kunjungan Presiden Sumbawa Besar (Suara NTB) Pemkab Sumbawa telah mempersiapkan secara matang rencana kunjungan Presiden Joko Widodo ke Sumbawa pada Selasa (9/2) besok. Presiden dijadwalkan melakukan peletakan batu pertama Pesantren Modern Internasional Dea Malela di Pemangong, Lenangguar, masih belum jelas. Pada Minggu (7/2) lalu, aparat pengamanan baik dari TNI ataupun Polri melaksanakan apel gelar pasukan persiapan pengamanan di halaman Kantor Bupati Sumbawa. Dipimpin Danrem 162/Wirabhakti, Kolonel CZI Lalu Rudy Irham Srigede, St, M.Si. Dihadiri, Plt Bupati Sumbawa, Drs. H. Supran, Dandim 1607 Sumbawa, Letkol Inf Agus Suprianto, Kapolres Sumbawa, AKBP Muhammad, SIK, Kajari Sumbawa, Paryono, SH dan sejumlah pimpinan SKPD. Dalam kesempatan tersebut dilakukan pengecekan kesiapan anggota. Dalam gladi bersih pengamanan dan penempatan anggota serta pengecekan lokasi Pesantren yang rencananya akan dikunjungi RI 1. “Pada prinsipnya kita siap. Kemudian di NTB kondisi kondusif secara menyeluruh, dan tidak ada masalah terkait kunjungan dari RI 1 ini. Makanya saya tekan betul anggota untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti yang pernah terjadi di beberapa daerah di Indonesia,” kata Danrem, Lalu Rudy Irham Srigede kepada wartawan usai melaksanakan gelar apel persiapan. Danrem menjelaskan personel yang dipersiapkan sudah cukup. Protap pengamanan sudah jelas dari pimpinan. Mengingat tenaga terbatas, untuk ring dua dan ring tiga pihaknya meminta bantuan dari Polri. Terhadap pengamanan ring
tiga, personel diminta untuk mengamankan objek tanpa melihat subjek (Presiden). Dengan memperhatikan titik-titik krisis dan rawan, seperti perempatan dan gang-gang. “Itu yang harus dijaga. Saya tidak ingin nantinya ada yang nyelonong masuk lewat situ,” terangnya. Kata Danrem, pihaknya belum bisa memastikan kedatangan RI satu ke Sumbawa. Termasuk jalur yang akan dilalui. Hanya saja pihaknya sudah mempersiapkan pengamanan. Sejauh ini belum ada gangguan-gangguan yang cukup berarti yang dapat mengganggu rencana kelancaran kedatangan Jokowi. Untuk itu diharapkan semua pihak agar tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Apabila terjadi aksi unjuk rasa, pihaknya akan langsung membubarkannya. Meskipun dengan niat yang baik untuk mengoreksi, tetapi momennya tidak tepat. “Saya minta kepada Intel yang disini untuk tetap pasang telinga, pasang mata. Begitu ada niat untuk demonstrasi untuk langsung dibubarkan,” tukasnya. Sementara Plt Bupati Sumbawa, Drs. H. Supran menyampaikan pihaknya belum bisa memastikan kedatangan Presiden. Meskipun demikian Pemda Sumbawa sangat berkomitmen menginginkan kehadiran Presiden ke Sumbawa. Dalam rapat yang sebelumnya dilakukan, disampaikannya tidak perlu ada yang membuat estimasi Presiden tidak hadir. Tetapi meyakini dan berdoa bersamasama untuk kehadiran Presiden di Sumbawa. Sehingga semuanya dapat mempersiapkan diri. “Ketika kita punya kekuatan komitmen, saya yakin Sumbawa dalam keadaan ready. Sekarangpun kami masih tetap kerja,” imbuhnya. “Semuanya sudah siap. Cuma terkendala masalah cuaca. Mau mempercepat pengerasan tapi cuaca tidak mengizinkan, itu di luar kemampuan manusia,” terangnya.
Ditambahkan Supran, yang terpenting diniatkan sama-sama RI 1 hadir. Mengingat tidak hanya kedatangannya saja yang dilihat. Tetapi multiflier efeknya yang yang diperlukan. (ind)
Sumbawa Besar (Suara NTB) ASEAN University Youth Summit (AUYS) 2016 yang baru saja sukses digelar Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) sebagai tuan rumah. Namun, panitia membantah kalau terpilihnya UTS sebagai tuan rumah berkat lobi, seperti tudingan penulis Aan WidhiAtma, M.M dalam kolom opini Suara NTB, beberapa hari lalu. Ketua Panitia AUYS 2016, Muhammad Nurjihadi, M.Si, kepada Suara NTB, Senin (8/2) mengungkapkan, berkat dukungan semua pihak, AUYS 2016 sebagai event internasional pertama kali, sukses menyedot perhatian publik Sumbawa dan memberikan rasa bangga bagi tana dan tau Samawa. Terpilihnya UTS sebagai tuan rumah AUYS 2016 bukan seperti tudingan penulis di kolom opini Suara NTB, karena hasil lobi dan koneksi kuat DR. Zulkieflimansyah sebagai pendiri UTS. Hal ini tidaklah benar. “Peran DR. Zul sebagai pendiri, pemilik dan orang terpenting di UTS memang tidak bisa dihilangkan dari seluruh pencapaian UTS. Akan tetapi menganggap semua capaian dan prestasi UTS sebagai hasil lobi dan koneksi kuat adalah kekeliruan fatal. Persepsi ini merupakan pengkerdilan atas peran orang lain yang dapat mematikan kreativitas dan daya berkarya seseorang,” tandasnya. Untuk diketahui, AUYS merupakan program yang diinisiasi oleh University Utara Malaysia (UUM) bersama Passage to ASEAN (P2A), sebuah asosiasi perguruan tinggi ASEAN yang berpusat di Rangsit University, Thailand. Baik UUM mau-
pun P2A sama sekali tidak ada hubungannya dengan DR. Zul, baik secara politis maupun akademis. Dengan demikian, dapat dikatakan, bahwa DR. Zul tidak dapat mempengaruhi UUM maupun P2A untuk menunjuk UTS sebagai tuan rumah. Proses pemilihan tuan rumah dilakukan melalui special meeting antar representative officer dari institutional partner yang hadir di UUM pada AUYS 2015. Ada beberapa alasan yang disampaikan para representative officer universitas-unviersitas seASEAN ketika menunjuk UTS sebagai tuan rumah. Pertama, delegasi mahasiswa UTS dalam AUYS 2015 dipandang cukup aktif dalam mempengaruhi forum. Kedua, UTS dipandang serius dan siap untuk menjadi tuan rumah mengingat upayanya untuk mengikuti event-event internasional di usianya yang masih sangat belia. Ketiga, Sumbawa dipandang sebagai representasi dari Indonesia Timur, para peserta ingin melihat Indonesia tidak hanya di bagian barat, tapi juga di bagian timur. Keempat, popularitas Lombok dan Sumbawa sebagai destinasi wisata pilihan masyarakat dunia. Jihad juga berupaya menjelaskan tantangan yang dihadapi dalam persiapan AUYS 2016. Selain soal dana operasional yang terbatas, juga dukungan yang relatif kurang dari institusi dan pihak lainnya, serta kesibukan dalam menjalankan tugas utama para panitia membuat pesimisme mewabah dalam hati panitia. Tetapi dengan sisa - sisa energi membangun lagi kepanitiaan dengan menjadikan mahasiswa sebagai lokomotif utama.. (arn)
SUARA NTB Selasa, 9 Februari 2016
SUARA PULAU SUMBAWA
Halaman 7
RSUD Dompu Dipenuhi Pasien DBD dan Diare Direktur RSUD Dompu, dokter H. Dias Indarko, MPPM kepada Suara NTB, Senin (8/2) mengakui kasus suspek DBD, diare, dan ISPA menjadi penyakit yang paling banyak dirawat pihaknya dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan ruangan yang tersedia belum cukup untuk menampung para pasien.
“Makanya banyak pasien menunggu di IGD sambil menunggu keluarnya pasien yang dipulangkan,” katanya. Kendati pasien suspek DBD, diare dan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) banyak dirawat sehingga banyak mengantri di IGD, H. Dias mengaku, tenaga, peralatan dan obat-obatan yang ada di RSUD
Dompu masih cukup melayani kebutuhan pasien yang ada. “Yang pasti, tenaga, peralatan dan obat – obatan masih cukup untuk memenuhi kebutuhan pasien,” ungkapnya. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, Gatot Gunawan, SKM, MMKes yang dihubungi terpisah, menegaskan berdasarkan data yang
dihimpun pihaknya hingga 7 Februari 2016 ada 61 pasien suspek DBD dan hanya tiga orang yang positif DBD. “Kalau DBD itu sudah stadium 4, tapi ini masih stadium 1-2, makanya hanya suspek DB,” katanya. Diakui Gatot, tidak hanya pasien suspek DB yang banyak tapi juga pasien diare dan ISPA sebagai konsekuensi dari kondsi iklim yang terjadi. Namun penyakit-penyakit kasusnya sporadis dan tidak mengumpul pada satu lokasi. “Ini sebagai dampak dari pola hidup tidak sehat,” ungkapnya. (ula)
(Suara NTB/uki)
MENUNGGU GILIRAN - Para pasien penderita mata katarak sedang menunggu giliran untuk dioperasi di RSUD Sondosia, Bima. ( Berita selengkapnya di halaman 12 )
Lakey Dikhawatirkan Ditinggal Pemerintah Pusat Mataram (Suara NTB) Objek wisata pantai Lakey merupakan salah satu destinasi wisata andalan daerah yang sudah mendunia sebagai tempat surfing. Namun destinasi wisata Lakey ini terancam ditinggal pemerintah dan beralih pada pantai Gerupuk, Lombok Selatan. Ini terlihat dari beberapa destinasi wisata yang dipublis Kementerian Pariwisata RI melalui stand wonderful Indonesia pada lokasi pameran Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2016 di Lombok City Center (LCC) Lombok. Salah seorang petugas stand Wonderful Indonesia Kementerian Pariwisata RI kepada Suara NTB, Minggu (7/2) mengungkapkan, beberapa foto objek wisata yang dipajang pada stand merupakan perwakilan dari beberapa destinasi yang ada dalam negeri yang mewakili. Terpilihnya destinasi pantai Gerupuk Lombok sebagai salah satu destinasi untuk daerah surfing yang pajang pada stand wonderful Indonesia, tidak diketahuinya. “Kalau itu saya tidak berkompeten untuk menjawabnya. Tapi pertanya-
annya akan kami sampaikan kepada Deputi di Kementerian Pariwisata,” ungkap salah seorang penjaga stand. Fathul, salah seorang jurnalis di Lombok kepada Suara NTB mengungkapkan beberapa persoalan untuk objek Wisata Lakey Dompu. Persoalan akses jalan dan transportasi serta keamanan sering menjadi sorotan. Karena dari bandara Sultan Salahuddin Bima sebagai pintu masuk pariwisata Dompu atau jalur lain belum tersedia angkutan umum yang melayani rute ke Lakey. “Dari bandara Bima tidak ada angkutan umum yang langsung ke Lakey,” ungkapnya. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Dompu, Dra Hj Sri Suzana, M.Si yang dihubungi, membantah tidak ada perhatian pemerintah pusat terhadap potensi wisata Lakey. Kenyataannya, Dompu tetap mendapat kucuran anggaran kepariwisataan dari pusat dan akan diarahkan untuk pengembangan Lakey. “Tidak ada masalah. Kenyataannya tetap ada kucuran dana dari pusat untuk kepariwisataan dan kita arahkan juga untuk penataan
wisata Lakey,” katanya. Ia juga menegaskan, tidak ada masalah terhadap destinasi wisata Lakey Dompu. Aksesibilitas sudah lancar menuju Lakey. Dari bandara Bima ke Dompu dan Lakey hanya cukup dua jam untuk angkutan umum, tapi bisa sampai 1,5 jam untuk kendaraan pribadi. “Karena akses jalannya sekarang sudah mulus, bahkan di Lakey sudah dibangun jalan kembar,” ungkapnya. Terkait persoalan angkutan di bandara Bima yang dimonopoli kelompok tertentu dengan tarif yang cukup tinggi, Hj Sri Suzana mengaku, persoalan ini sudah lama didengarnya dan sedang dicarikan titik kesepakatannya. Karena persoalan ini lintas daerah, kita terus berkoordinasi dengan dinas terkait. “Belum ada hasil, tapi kita akan terus berkoordinasi untuk mencari titik temu,” terangnya. Soal keamanan, Hj Sri Suzana juga menegaskan, menjadi ranah aparat Kepolisian. Untuk mendukung itu, Kepolisian telah menempatkan pos polisi di Lakey. Pembinaan terhadap pelaku wisata juga terus dilakukan, terutama guide dan anak pantai lainnya. (ula)
Oknum Polisi Terlibat Narkoba akan Ditindak Tegas Bima (Suara NTB) Kaur Bin Ops Satreskrim Polres Bima, Ipda I Made Dimas mengatakan, oknum anggota polisi inisial AT (37), yang ditangkap pada saat operasi Antik 2016, akan ditindak tegas oleh kesatuan. Oknum yang bertugas di Polres Bima Kota itu diciduk saat hendak menggunakan narkoba jenis sabu bersama pelaku lainnya yang merupakan warga sipil, belum lama ini. “Salah seorang anggota yang diamanakan masih dilakukan pemeriksaan terkait keterlibatannya. Ia akan diproses dan tetap diberikan konsekuensi hukum,” ucap Dimas kepada Suara NTB akhir pekan kemarin. Kata dia, selain oknum polisi, belasan warga juga diamankan lantaran tersangkut kasus narkoba. Di antaranya berperan sebagai bandar, kurir, pengedar
hingga pemakai. “Para pelaku yang diamankan masih diperiksa secara intensif,” katanya. Dia menjelaskan, beberapa pelaku akan dikenakan Pasal 112 ayat 1 sub pasal 114 ayat 1 sub pasal 127 ayat 1 huruf a UU nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. “Ancaman hukuman enam sampai 20 tahun. Bahkan seumur hidup hingga hukuman mati,” jelasnya. Menanggapi ada bawahannya yang tertangkap karena kasus narkoba, Kapolres Bima Kota, AKBP Ahmad Nurman, S.Ik, mengakui hal tersebut. Kata dia, oknum inisial AT, merupakan anggota yang bertugas di Satuan Sabhara. “Iya memang benar. Oknum ini juga jarang masuk kantor,” katanya. Selama ini, dalam berbagai kesempatan, Nurman mengaku kerap menghimbau kepada anggotanya untuk tidak
bermain - main dengan pidana. Sebab akan berakibat fatal bagi dirinya sendiri. Soal kasus yang melibatkan anggotanya tersebut, Nurman menegaskan akan menyerahkan sepenuhnya pada proses hukum yang berlaku. Selain pidana umum, yang bersangkutan akan menjalani sidang disiplin diinternal kepolisian. “Sesuai instruksi Kapolri, setiap anggota yang terlibat kasus narkoba akan tetap ditindak tegas sesuai aturan,” ujarnya. Sementara itu, Kabid Humas Polda NTB, AKBP Tri Pangastuti mengatakan, pihaknya akan melakukan tindakan tegas kepada anggota yang diduga terlibat kasus narkoba dan diproses sesuai ketentuan dan aturan yang berlaku. “Kami tidak akan mentolerir, tetap diproses,” ucap Tri melalui pesan singkat. (uki)
Antisipasi Demam Berdarah
Dikes Bima Bentuk TRC
(Suara NTB/uki)
Dompu (Suara NTB) Banyak pasien RSUD Dompu harus mengantri menunggu ruangan karena banyaknya kasus suspek DBD dan diare yang dirawat. Namun pihak RSUD Dompu memastikan tenaga, ruangan dan obat – obatan di RSUD masih cukup untuk melayani perawatan pasien.
Bima (Suara NTB) Dinas Kesahatan (Dikes) Kabupaten Bima membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk mengantisipasi mewabahnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Tim tersebut merupakan gabungan tenaga kesehatan dan warga, mulai tingkat Desa hingga Kecamatan. “Tim yang dibentuk ini bertugas melakukan pemantauan, pengawasan serta pengobatan DBD,” ucap Kepala Dikes Kabupaten Bima, Drs H. Hefdin Umar kepada Suara NTB, Sabtu. Kata dia, saat ini sejumlah wilayah Kabupaten Bima mengalami cuaca yang tidak menentu, h i n g g a menyebabkan terjadinya banjir. Pascabanjir tersebut
penyakit DBD rawan terjadi. “Di sinilah peran TRC nanti, untuk mengantisipasi terjadinya wabah DBD,” katanya. Hefdin mengajak masyarakat untuk melakukan pola hidup sehat. Sementara tim yang dibentuk melakukan pemantauan secara intensif ke wilayah rawan penyakit DBD. Tidak hanya itu, lanjutnya, pihaknya akan tetap melakukan pengasapan dan penyuluhan tentang hidup sehat, menjaga kemungkinan terjadinya beberapa penyakit selama musim hujan ini, salah satunya DBD. “Warga tetap harus menjaga kebersihan lingkungan selama musim penghujan, salah satunya mewaspadai terjangkitnya nyamuk penyebab DBD,” sambungnya. Dikes mencatat, beberapa wilayah di Kabupaten Bima, sejauh ini belum ditemukan daerah dengan kondisi kejadian luar Biasa (KLB) akibat terjangkit wabah DBD. Hefdin menambahkan pertengahan Januari lalu, ada tiga warga di Kecamatan Sanggar yang terkena penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut. Namun kini kondisinya telah membaik, karena cepat diatasi oleh pihaknya. “Sejauh ini baru ditemukan tiga warga dan kondisinya sudah membaik,” pungkasnya. (uki)
SUARA NTB
Selasa, 9 Februari 2016
Halaman 8
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Ketua Dewan Pers Bagir Manan, Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi dan Ketua PWI Pusat Margiono memukul gendang beleq sebagai tanda pembukaan Pameran HPN di Lombok City Center, Sabtu (6/2).
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara didampingi Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi dan Ketua TP PKK NTB Hj. Erica Zainul Majdi meninjau stan TNI Angkatan Laut pada acara pembukaan Pameran HPN di Lombok City Center, Sabtu (6/2).
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia Puan Maharani didampingi Wakil Gubernur H. Muh. Amin saat tiba di ruang VIP LIA, Senin (8/ 2) untuk menghadiri HPN di Lombok, Selasa (9/2) ini.
Para pembicara pada dialog serangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2016 di NTB tentang peranan BUMN dalam meningkatkan profesionalitas pers pose bersama di Lombok Raya Mataram, Senin (8/2).
Ketua Dewan Pers Bagir Manan saat menjadi pembicara dalam acara Konvensi Nasional Media Massa di Hotel Lombok Raya Mataram, Senin (8/2). Hadir juga pada acara ini Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi.
Menteri Pariwisata Arief Yahya (tengah) didampingi Kepala Bappeda NTB H. Chaerul Machsul saat acara dialog tentang pariwisata serangkaian HPN di Lombok Raya, Senin (8/2).
Ketua Tim Penggerak PKK NTB Hj. Erica Zainul Majdi dan Wakil Ketua TP PKK Hj. Syamsiah Muh. Amin saat menghadiri acara seminar yang digelar Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) di Hotel Lombok Raya, Sabtu (6/2).
Wakil Ketua DPD RI H. Farouk Muhammad, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Ketua PWI Pusat Margiono dan jajaran TNI Angkatan Laut saat berada di KRI Makassar dalam Sail Of Journalist serangkaian HPN 2016 di NTB dari Surabaya menuju Lombok NTB.
Plt. Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid saat menyambut Wakil Ketua DPD RI H. Farouk Muhammad, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dan rombongan wartawan yang ikut dalam Sail of Journalist di Pelabuhan Lembar, Sabtu (6/2).
Menteri Koperasi dan UKM AA Puspayoga didampingi Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi saat menyerahkan bantuan pada penerima serangkaian HPN 2016.
Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi berpose bersama dengan sejumlah duta besar negara sahabat dalam acara Investment Forum di Hotel Grand Legi Mataram, Senin (8/2).
Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi berbincang dengan salah satu duta besar negara sahabat dalam acara Investment Forum di Hotel Grand Legi Mataram, Senin (8/2).
Kepala Dinas Kesehatan NTB Eka Junaidi berpose bersama dengan pasien penderita katarak yang sudah selesai dioperasi di RSUD Praya, Senin (8/2).
Sejumlah duta besar dari negara sahabat saat berkunjung ke Museum Negeri NTB, Senin (8/2). Mereka datang ke NTB untuk menghadiri HPN di Pantai Kuta.
PERS MERDEKA MENDORONG POROS MARITIM DAN PARIWISATA NUSANTARA
Penjabat Bupati Lombok Tengah Ibnu Salim saat meninjau pelaksanaan operasi katarak serangkaian HPN di RSUD Praya Lombok Tengah, Senin (8/2).
SUARA NTB
Wagub NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si
Halaman 9
(Suara NTB/ist)
(Suara NTB/ist)
Selasa, 9 Februari 2016
Sekwan DPRD NTB, Mahdi, SH, MH
Pimpinan DPRD NTB, TGH. Mahalli Fikri dan Mori Hanafi, SE, M.Comm
Bahas Dua Raperda
Wagub Sampaikan Jawaban atas Pandangan Fraksi-fraksi di DPRD NTB turut dihadiri pimpinan dan anggota DPRD NTB dari berbagai fraksi, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD), pejabat lingkup pemprov NTB dan tamu undangan lainnya. Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa dua Raperda yang diusulkan tersebut merupakan Raperda yang
telah lama diusulkan. Sebab, Raperda ini dinilai sangat penting dan bersentuhan dengan masyarakat itu sendiri. Menurutnya, apa yang telah menjadi masukan, saran dan kritik dan seluruh fraksi yang ada di DPRD NTB merupakan hal yang sangat positif untuk kemajuan masyarakat NTB itu sendiri. Sehingga,
Fraksi PKS
dari tiap fraksi yang ada saat rapat paripurna sebelumnya. “Semoga pembahasan dua Raperda ini serta segala hal yang kita lakukan untuk kepentingan masyarakat NTB mendapat ridho dan hidayah dari Allah SWT,� ujar TGH. Mahalil Fikri. (*)
(Suara NTB/ist)
Fraksi PAN
(Suara NTB/ist)
Fraksi PDI Perjuangan
(Suara NTB/ist)
Fraksi Partai Hanura
man dan BerdayaSaing. Sementara itu, Wakil Ketua DPRD NTB, TGH. Mahalli Fikri selaku pimpinan rapat paripurna menyampaikan rasa syukurnya atas lancarnya rapat paripurna hari itu. Ia berterimkasih atas penjelasan yang disampaikan oleh Wakil Gubernur NTB dalam menjawab pandangan umum
Fraksi Partai Gerindra
Fraksi Partai Demokrat
(Suara NTB/ist)
Fraksi Partai Golkar
kedepan Pemprov NTB bisa lebih ekstra dan maksimal dalam memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Amin juga berharap, agar hubungan baik yang selama ini tercipta antara pemerintah sebagai eksekutif dengan lembaga DPRD NTB sebagai legislatif bisa terus terpelihara demi mewujudkan masyarakat NTB yang Beri-
(Suara NTB/ist)
Amin, SH, M.Si yang mewakili Gubernur NTB untuk membacakan jawaban Pemprov NTB atas pandangan fraksi-fraksi di DPRD NTB terkait pembahasan dua Raperda tersebut. Dua Raperda itu adalah Raperda tentang Aliran Sungai dan Raperda Pengelolaan Taman Hutan Raya Nuraksa. Rapat Paripurna tersebut
(Suara NTB/ist)
DPRD Provinsi NTB, Jumat (5/2) lalu menggelar Rapat Paripurna dengan agenda Jawaban Gubernur NTB atas Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi terhadap dua buah Raperda Provinsi NTB. Bertempat di ruang rapat utama kantor DPRD NTB, Wakil Gubernur NTB, H. Muh.
Fraksi Bintang Restorasi
Pejabat yang mewakili unsur FKPD Lingkup Pemprov NTB
RAGAM
SUARA NTB Selasa, 9 Februari 2016
Halaman 10
Tahun 2016, Unram Sediakan 3.800 Kuota Mahasiswa Baru Mataram (Suara NTB) Universitas Mataram tahun ini kembali menyiapkan 3.800 kuota mahasiswa baru untuk tiga jalur penerimaan yaitu jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan jalur Mandiri.
(Suara NTB/dys)
Lalu Wirasapta Karyadi
Sama seperti tahun lalu, Unram hanya menawarkan 34 program studi Sarjana/(S I) yang tersebar di 9 fakultas, yaitu Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Pertanian, Fakultas Peternakan, FKIP, Fakultas Teknik, FPMIPA, Fakultas Kedokteran dan Fakuktas Teknologi Pangan dan Agroindustri serta enam Prodi yang langsung di bawah Rektor (Farmasi, Budidya Perairan, Kehutanan, Ilmu Komunikasi, dan Hubungan Internasional).
Wakil Rektor (WR) I Unram, Prof. Lalu Wirasapta Karyadi, menyebut tahapan SNMPTN kini sudah memasuki tahap pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) yang merupakan syarat utama mengikuti SNMPTN 2016. Baru setelah itu masuk dalam tahap pendaftaran oleh siswa dan selanjutnya penilaian. “Harapan kita ialah jangan sampai ada rekayasa di tingkat sekolah menyangkut nilai rapor yang di-upload ke
RSIA Permata Hati Peduli Penyandang Disleksia Mataram (Suara NTB) – Penderita masalah disleksia membutuhkan kepedulian agar bakat tersendiri yang dimilikinya dapat tersalurkan dengan tepat. Perlu sebuah kesadaran bahwa para penderita disleksia bukanlah keterbelakangan mental, melainkan lebih kepada keterlambatan dalam proses belajar membaca dan bertutur. Di NTB, perhatian untuk kesulitan belajar spesifik tersebut masih belum terbangun. Demikian terungkap dalam Seminar Disleksia dengan tema Mengenal Lebih Dalam Kesulitan Belajar pada Anak di Aula Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Permata Hati, Mataram, Sabtu, (6/2). Adapun penyelenggara kegiatan tersebut adalah Asosiasi Disleksia Indonesia (ADI) bekerjasama dengan Dyslexia Parents Support Group Indonesia (DPSG). Adapun pembicara seminar tersebut diantaranya, Konsultan Saraf Anak, Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, dr. Purboyo Solek, Sp.A (A); Ketua Umum ADI, dr. Kristiantini Dewi, Sp.A; dan Pakar Psikologi Universitas Mataram, Dr. MA. Muazar Habibi, SPsi, M.Psych, MPd. Ketua Panitia Seminar yang juga Ketua Umum ADI, dr. Kristiantini Dewi, Sp.A, menerangkan, disleksia adalah masalah kesulitan belajar khusus dan merupakan penyebab yang paling umum dari masalah kesulitan mengeja, membaca dan menulis. Ia menyebutkan, 5-10 persen anak sekolah dasar mengalami disleksia. “Artinya, 1 dari 10 anak adalah penyandang disleksia,” terangnya seusai kegiatan seminar. Ia menambahkan, penyandang disleksia mempunyai kondisi potensi kecerdasan normal, bahkan tidak jarang potensi kecerdasan di atas rata-rata, namun memiliki kesulitan mempelajari hal-hal tertentu, khususnya berbahasa (dyslexia), kesulitan menulis (dys-
(Suara NTB/why)
BERI PENJELASAN – Ketua DPSG NTB, Ani Wahyuningsih (kiri) bersama Ketua ADI, Kristiantini Dewi memberi keterangan pers seusai seminar Disleksia. Mengenal Lebih Dalam Kesulitan Belajar pada Anak di RSIA Permata Hati, Mataram, Sabtu (6/2). graphia) dan kesulitan berhitung (dyscalculia). Dalam pergaulan sehari-hari, kata Kristiantini, banyak anak penyandang disleksia mengalami hambatan sosial, sehingga kerap menjadi korban kekerasan verbal dari orang tua, guru dan tak jarang menjadi korban bullying teman-temannya. “Apabila keberadaan dan informasi tentang disleksia ini tidak mendapat perhatian yang baik, maka individu pintar ini tidak akan muncul menjadi individu yang berhasil, karena self-esteem mereka sudah hancur akibat tidak diterima dengan baik oleh orang-orang sekitarnya,” ujarnya. Melalui diagnosa yang tepat, sambungnya, maka terapi yang dilakukan juga tepat dengan strategi kompensasi dan terapi,penderita disleksia dapat belajar membaca dan menulis dengan didukung semangat dari orang-orang dan lingkungan sekitarnya. (why)
dalam PDSS, sebab sekali ada rekayasa, maka kita khawatirkan terjadi proses pembudayaan menyangkut nilai kejujuran yang harus kita korbankan, karena kita tidak jujur maka kita tidak adil,” ujarnya belum lama in. Oleh sebab itu, Unram kata Karyadi sangat berharap agar pihak sekolah dapat benarbenar meng-upload nilai apa adanya tanpa rekayasa apalagi mengkatrol nilai siswa. Selain itu, pada SNMPTN tahun ini Majelis Rektor belum menentukan apakah nilai UN menjadi pertimbangan kelulusan SNMPTN atau tidak. “Hingga kini masih jadi pertimbangan menjadi penentu SNMPTN, katakanlah ka-
baru di setiap jalurnya. Karena secara tidak langsung, sistem ini telah memberi peluang kepada masyarakat lokal untuk samasama bersaing. Sebagai contoh, maksimum setiap pendaftar hanya boleh mendaftar di dua Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan maksimum tiga prodi, salah satu pilihannya ialah mendaftar di PTN asal sekolah. “Karena itulah sebagian besar pendaftar Unram dari sekolah-sekolah NTB, jadi tidak kurang dari 80 persen saya pikir mahasiswa itu berasal dari daerah. Tahun lalu yang dari lokal banyak, yang dari luar juga tambah banyak. Tahun lalu ada 98 sekolah dari Provinsi Jatim, dan DKI 77 sekolah yang turut mendaftar di Unram,” pungkasnya. (dys)
Ramsay Health Care Indonesia Berbagi Ilmu ’’Orthopaedics’’ Mataram (Suara NTB) Ramsay Health Care Indonesia, sebagai salah satu jaringan rumah sakit terbesar di dunia membagikan pengalaman dan pengetahuan ilmu spesialis orthopaedics kepada para anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) NTB. Kegiatan yang merupakan kedua kedua kali ini merupakan kerjasama Ramsay Health Care Indonesia dengan IDI NTB. Hal tersebut dikatakan Vice President Marketing PT Affinity Health Indonesia Rumah Sakit Premier Bintaro, drg. Nailufar, MARS di sela-sela kegiatan yang berlangsung di Hotel Lombok Raya, Sabtu (6/2). Nailufar mengatakan, Ramsay Health Care Indonesia memiliki tiga buah rumah sakit di Indonesia yakni Rumah Sakit Premier Bintao, Rumah Sakit Premier Jatinegara dan Rumah Sakit Premier Surabaya. “Hubungan kita dengan IDI NTB sangat dekat, ini untuk sharing pengetahuan. Kami ke sini sem a t a mata murni berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan IDI
Setelah Pelajar, Libatkan Komunitas Muda
(Suara NTB/ist)
JOKLING - Kegiatan para relawan dan petugas BNN di arena car free day Jalan Udayana Mataram, Minggu (7/2). mengambil momen acara Pojok Konseling karena mengganggap cukup efektif untuk menunjukkan sekaligus mensosialisasikan bahwa para remaja khususnya di NTB bisa berprestasi tanpa narkoba. Dari hasil karya yang telah dilakukan penilaian diputuskan pemenang untuk Lomba Cerpen yaitu, Juara 1 diraih oleh Aisyah KN dari SMA 1 Mataram, Juara 2 Warni Diani dari MA Hadyilislah Pringgarate dan juara 3 Safitri dari Ponpes Nurul Islam Sekarbela. Sedangkan lomba puisi diraih oleh Baiq Tri Devi dari MAN 1 Mataram sebagai juara 1. Juara 2 Maudy Mandalisa dari MAN 1 Mataram, juara 3 Hapipah dari Nurul Ulum Mertaq Tombok. ‘’Semua hasil karya para pemenang sampai dengan 10 terbaik akan kami bukukan dan kami serahkan kepada Kepala BNNP NTB. Anggraini Ninik M, SH,MH mengatakan, kami terus men-
ya 20 persen sekolah swasta atau sekolah yang berada di bawah naungan Kemenag. “Terus terang yang masih agak kurang partisipasinya ialah sekolah yang di bawah Kemenag memang masih relatif rendah, bahkan rektor sendiri yang langsung turun ke Ponpes-ponpes itu,’’ ujarnya. Untuk itu, pihaknya mengimbau agar kepala sekolah untuk mendorong sekolah-sekolah untuk mendaftarkan siswanya, sebab semakin tinggi tingkat paritispasi sekolah dalam mendaftarkan siswanya masuk perguruan tinggi, sehingga peluang untuk diterima juga besar. Diakui Karyadi, tidak ada kuota khusus bagi masyarakat lokal dalam penerimaan mahasiswa
Kerjasama dengan IDI NTB
Jokling BNNP NTB
Mataram (Suara NTB) Kegiatan Pojok Konseling (Jokling), Minggu (7/2) diiisi dengan berbagai kegiatan bersama para relawan BNNP NTB. Berbagai kelompok atau komunitas terlibat. Di antaranya Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (NU) yang dipimpin Baiq Maesarah, Sahabat Anak muda Indonesia (AMI) dikoordinir Selamet Subroto juga Organisasi siswa (OSIM) MAN 1 Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat. Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN NTB, Anggaraini Ninik M, SH,MH mengatakan, kegiatan pojok konseling makin dikemas lebih beragam dengan berbagai jenis kegiatan bersama para relawan setia mereka. Diawali dengan parade sepanjang arena Car Free Day (CFD). Mereka terus menyuarakan pesan dan slogan tentang bahaya narkoba. Mereka juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersamasama saling mendukung dalam upaya mencegah dan memberantas penyalahgunaan maupun peredaran narkoba. Di samping parade sepanjang arena CFD, BNN juga akan melakukan sosialisasi kepada seluruh peserta parade ataupun masyarakat di arena. “Kami mengundang semua masyarakat yang ada di sekitar CFD ini untuk ikut mendengarkan sosialisasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba,” ajaknya. Sosialisasi dipusatkannya di sekitar stan Pojok Konseling BNNP NTB dengan narasumber Asep Badaruddin, SPd, Penyuluh Madya BNNP NTB. Setelah sosialisasi, dilanjutkan dengan rangkaian kegiatan pengumuman dan penyerahan hadiah lomba kreativitas remaja yang diselenggarakan oleh IPPNU bekerjasama dengan BNNP NTB dan Telkomsel. Lomba yang telah dilaksanakan antara lain, Lomba Puisi dan cerita pendek (Cerpen) dengan Tema “Generasi Emas NTB Cinta Wisata Tanpa Narkoba”. Ketua Panitia Lomba Kreativitas Remaja sekaligus Ketua IPPNU NTB, Baiq Maesarah mengatakan bahwa lomba ini telah dilakukan terbuka bagi seluruh remaja pelajar se NTB. Pihaknya
lau ada malapetaka seperti kebocoran UN secara nasional, ya tentunya kami tidak akan pakai itu, yang jelas intinya pada prestasi akademik,” ujar Karyadi. Tidak hanya itu, Unram juga berharap agar tingkat pastisipasi sekolah SMA, SMK, MA, MAK baik negeri maupun swasta semakin tinggi dalam rangka mendorong siswa-siswinya melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Sebab gambaran tahun lalu, angka partisipasi sekolah dalam melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi hanya sebesar 64 persen, dari jumlah itu 80 persen di antaranya berasal dari sekolah negeri atau sekolah yang di bawah naungan Kemendikbud dan sisan-
dorong semua komunitas dan kelompok Pemuda Remaja dan Masyarakat lainnya untuk dapat melaksanakan kegiatankegiatan seperti ini. Terpisah Kepala BNNP NTB, Kombes Pol. Drs. Sriyanto, MSi menyambut baik kegiatan para pemuda pelajar ini. Ke depan kami berharap kegiatan-kegiatan seperti ini bisa terus dilaksanakan oleh kelompok-kelompok lainnya. “Ini adalah kegiatan yang sangat positif yang patut dicontoh,” sebut Sriyanto. Menurutnya, para pemuda pelajar bisa memanfaatkan program Pojok Konseling di CFD untuk melaksanakan kegiatan positif tersebut. Semuanya dilaksanakan secara sukarela dan tunjukkan bahwa prestasi bisa diraih tanpa narkoba. “Kami mengucapkan selamat kepada para pemenang lomba-lomba yang telah dilaksanakan,” tutupnya. (ars/*)
NTB supaya mereka punya pengetahuan terupdate bidang kedokteran khususnya orthopaedics,” kata Nailufar. Dijelaskan, Ramsay Health Care didirikan pada tahun 1964 dengan 120 rumah sakit yang tersebar di Australia, Asia dan Eropa. Di Indonesia, Ramsay Health Care tumbuh menjadi salah satu penyedia layanan kesehatan terkemuka dengan lokasi di Jakarta dan Surabaya. Setiap rumah sakit dikenal dengan karakteristik khusus dan memiliki layanan unggulan di bidangnya masing-masing. Nailufar mengatakan pihaknya mendatangkan tiga pembicara atau narasumber dari masing-masing rumah sakit premier. Mereka antara lain Dr. Rudi Febrianto, Sp.OT yang membahas materi tentang orthopeadics emergencies, Dr.dr. Luthfi Gatam, Sp.OT dan Dr. Ketut. Nailufar mengatakan, ke depan pihaknya akan bekerjasama dengan IDI NTB untuk
(Suara NTB/ist)
Suasana seminar sehari membahas masalah ’’Orthopaedics’’kerjasama antara Ramsay Health Care Indonesia dengan IDI NTB menggelar kegiatan yang lebih besar, yakni simposium dengan topik-topik yang menarik. “Kerjasama dengan topik-topik menarik ini cukup banyak. Setelah kita diskusi dengan IDI NTB, akhirnya kita ambil soal orthopaedics,” imbuhnya. Diterangkan, pihaknya pertama kali datang ke NTB melaksanakan kegiatan seperti ini pada 2011 lalu. Pada waktu itu, hanya satu rumah
sakit yang dibawa. Namun pada kegiatan kedua ini, pihaknya mampu mendatangkan tiga pembicara dari tiga Rumah Sakit Premier. “Kedatangan kedua ini lengkap kerjasama dengan IDI NTB. Sehingga acara ini terlaksana dengan baik. Masingmasing rumah sakit menampilkan narasumber yang punya keahlian dalam orthopaedics,” tandasnya. (nas)
POLHUKAM
SUARA NTB Selasa, 9 Februari 2016
Halaman 11
(Suara NTB/why)
PATROLI – Sejumlah personel Polres Mataram sedang berpatroli dengan menggunakan sepeda di jalan protokol Jalan Langko, Mataram dalam rangka pengamanan Hari Pers Nasional, Sabtu (6/2).
Sinergi TNI-Polri Dukung Pembangunan Daerah Mataram (Suara NTB) Polri bersama TNI bahu-membahu mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat NTB, baik sebelum dan sesudah Presiden RI memberikan arahan mengenai hak itu pada rapat pimpinan di Jakarta beberapa waktu lalu. Sinergi itu diwujudkan dalam upaya mencegah dan menangani konflik sosial, menekan tindak kriminalitas hingga mencari solusi dari akar masalah-masalah tersebut. Kapolda NTB, Brigjen Pol Umar Septono, SH, MH menjelaskan, kepolisian mengerahkan fungsi Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) sebagai fungsi terkecil ujung tombak melakukan penanganan dini.
HILANG HILANG BPKB R4 DAIHATSU DR1875S NOKA/NOSIN: MHKV1BA2JAK080965/ GD58312 AN. HAERUDIN HILANG DISEKITAR DUSUN KEKERAN KEL.BATULAYAR KEC.BATULAYAR
“Mengenai konflik sosial, sudah ada deteksi dini dari intelijen untuk memetakan konflik. Babinkamtibmas berada di depan bersama Babinsa dan perangkat desa memediasi konflik kecil di masyarakat, karena kalau dibiarkan bisa membesar,” terangnya kepada Suara NTB di Mataram, kemarin. Adapun diantaranya adalah masalah keluarga dan tetangga dan masalah umum yang terjadi di desa, dan beberapa diantaranya dapat segera diantisipasi dan diredam secara bersama-sama antara Polri, TNI, lurah, dan kepala
desa setempat. “Sekarang peta konflik semakin kecil. walaupun masih ada di beberapa daerah tapi bisa diredam,” terangnya. Ia juga kerap menerima laporan bahwa fungsi Babinkamtibmas tersebut sedang dan telah memediasi sejumlah permasalahan yang terjadi. Danrem 162/WB, Kol. CZI Lalu Rudy Irham Srigede, ST, MSi, di tempat terpisah menyebutkan bahwa gangguan keamanan di sejumlah daerah rawan konflik dan rawan kriminalitas sudah menurun. Hal itu didukung oleh sinergisitas TNI/Polri yang secara bersama-sama mengawal gangguan keamanan. “Ada konflik ada bentrok kita bareng-bareng lakukan pengamanan,” ungkapnya kepada Suara NTB. “Kita memotivasi anggota untuk berkegiatan di luar. Kemarin, anggota saya tidur di rumah penduduk dan berhasil menggagalkan perampokan,” terangnya. Ia menambahkan, bahwa perihal gangguan keamanan tidak hanya dilihat dari kacamata kejadian tindak kriminalitas. “Ini kan aksi saja, harus cari akar masalahnya. Seperti di Lombok bagian selatan, air salah satunya.Ketika musim kemarau sawah tidak bisa digarap, penghasilan terganggu.Tindak kriminalitas cenderung meningkat. Ini kan leading sector-nya pemerintah. Kita bersama-sama cari solusinya.” Kapolda menyebutkan, Polri dan TNI memiliki keterbatasan dalam menyelesaikan akar masalah tersebut sehingga diperlukan sinergi bersama antara pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dan aparat penegak hukum. “Ini kan masalah perut. Sudah sering saya komunikasikan dengan Pak Gub,’’ jelasnya. Saat ini, pihaknya bersama pemerintah provinsi sedang merancang agar pelaku wisata yang notabene berinvestasi di NTB, untuk mengarahkan program tanggung jawab sosialnya ke arah penanganan hal tersebut. “Kita tangkap tiap hari sampai selnya penuh juga sama saja tidak menyelesaikan masalah. Nanti keluar, lapar lagi,” ujar Kapolda. (why)
Tangguh Tegakkan Hukum SISWA Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda NTB Belanting ketika lulus nanti diharapkan menjadi pengayom dan pelindung masyarakat yang tangguh, siap menghadapi dan menyelesaikan persoalan yang ada. Sebab, sepeninggal SPN nanti, pengabdian yang sebenarnya kepada masyarakat baru dimulai. Kepala SPN Polda NTB, AKBP Kurnianto Purwoko, SH, SIK menjelaskan, sejumlah 210 siswa akan dilantik menjadi Brigadir Polisi Dua (Bripda) pada 29 Februari mendatang, sebagai proses akhir pendidikan dan pelatihan selama tujuh bulan. ‘’Mereka siswa dari
seluruh penjuru NTB yang sudah diberi ilmu pengetahuan kepolisian,” terangnya saat ditemui di Masjid Baitussalam Mapolda NTB, kemarin. Ia menambahkan, kawah candradimuka bintara polisi di NTB itu memberikan pendidikan dan pelatihan sejumlah fungsi kepolisian, diantaranya lalu lintas, reserse, pembinaan masyarakat (binmas), dan intelijen. “Sama dengan perwira, bintara, dan brigadir, latihan dan pendidikan fungsi-fungsi itu. Hasilnya selama tujuh bulan itu diharapkan mereka menjadi poli-
si yang tangguh, sehingga maksimal dan optimal memberikan pelayanan kepada masyarakat, sebagai pengayom dan pelindung,” harapnya. Selain itu, para siswa yang tak lama lagi resmi menjadi personel kepolisian itu diharapkan semakin siap dengan memahami situasi di masyarakat sebagai salah satu tempat mengabdi nanti. Meski beberapa waktu lalu sempat diwarnai aksi culas salah satu siswa, yang kedapatan memalsukan isi ijazah, namun harapan terhadap para penegak hukum tak surut, bahkan semakin menguatkan tekad dan niat. ‘’Memang sebenarnya pada awalnya jumlah siswa 211, tetapi kemarin dipecat satu orang karena ijazah palsu. Sekarang yang bersangkutan tengah ditangani tindak pidananya di Ditreskrimum Polda NTB, sedang diproses,’’ pungkasnya. (why)
(Suara NTB/dok)
Kurnianto Purwoko
Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, M. Kasim, Darsono Yusin Sali, Sahmad Darmi, M. Yusrin Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi, Yoni Ariadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami, Indra Jauhari. Dompu : Nasrullah. Bima : Rafiin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaludin, Muhammad Kasim. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 15.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 20.000/mmk. Display F/C : Rp 25.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 15.000./ mmk. Iklan Advertorial : Rp 10.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (25 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 250.000/kavling. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 75.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 80.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.500. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post, Jalan Kepundung 67 A Denpasar.
SUARA NTB
Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.
SUARA NTB Selasa, 9 Februari 2016
SUARA NTB
Halaman 12
HPN 2016
Operasi Katarak di Bima Berjalan Lancar Telkomsel Fokus Amankan Perbatasan PADA 2 Februari 2016 lalu, Telkomsel Regional Bali Nusra mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), bertempat di Kantor DPRD NTT di Kupang. Rapat tersebut di antaranya memaparkan perihal visi misi dan kiprah serta kontribusi Telkomsel selama ini dalam mendukung peran pemerintah khususnya di Provinsi NTT, untuk mewujudkan Indonesia agar sejajar dengan negaranegara lainnya di dunia dalam bidang telekomunikasi. Melaksanakan amanat dari Perpres No.75 tahun 2014 tentang “Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas” dan Perpres No.96 tahun 2014 tentang “Rencana Pita Lebar Indonesia 2014–2019.” Dalam rilis yang diterima Suara NTB, Minggu (8/2) Manager Legal & Regulatory Bali - Nusra, L G Astitiningsih yang pada saat itu didampingi oleh Manager Network Service Kupang, Kaleb K Nugroho dan Manager RAN Engineering Regional Bali - Nusra, Andi Fadli mengungkapkan, Telkomsel hadir semata-mata bukan hanya untuk tujuan bisnis, akan tetapi secara seimbang dan berkesinambungan dalam perkembangannya di bidang telekomunikasi, lebih bertujuan pada penyediaan layanan broadband dan penyediaan serta peningkatan kualitas jaringan telekomunikasi yang dapat menghubungkan seluruh kecamatan hingga pedesaan yang tersebar di seluruh wilayah Tanah Air, khususnya di Provinsi NTT, termasuk memberikan solusi mengenai antisipasi roaming di wilayah perbatasan NTT. “Dalam Perpres disebutkan bahwa infrastruktur telekomunikasi sama pentingnya dengan infrastruktur-infrastruktur mendasar lainnya seperti transportasi, air minum, ketenagalistrikan, dan lain sebagainya. Adapun intisari dari peraturan tersebut adalah bahwa pada dasarnya penyediaan telekomunikasi dan pembangunan infrastrukturnya merupakan tanggung jawab dan dibebankan kepada pemerintah. Namun dalam pelaksanaannya hal itu telah dapat dipenuhi oleh Telkomsel sebagai satu-satunya operator milik bangsa Indonesia, sehingga sudah seharusnya infrastruktur yang telah dibangun tersebut didukung dan dijaga bersama demi kepentingan telekomunikasi masyarakat di wilayah tersebut,” tambah Asti. Saat ini Telkomsel telah membangun infrastrukturnya hampir 100 persen merata di seluruh wilayah NTT, bahkan beberapa BTS telah dibangun dan On Air di daerah perbatasan. Hal ini merupakan bukti nyata kontribusi Telkomsel untuk mendukung kemajuan masyarakat di wilayah tersebut melalui penyediaan layanan telekomunikasi. Di samping itu, secara nasional kini Telkomsel merupakan kontributor pembayar pajak terbesar kedua, di mana peruntukan dari hasil pajak tersebut salah satunya adalah digunakan pemerintah sebagai sumber dana bagi pembangunan daerah-daerah di Indonesia. Selain hal tersebut di atas, beberapa kiprah dan kontribusi Telkomsel lainnya yang telah berlangsung di wilayah NTT terkait dengan tanggungjawab sosial perusahaan yaitu, memberikan bantuan pengadaan berupa “Tandon Air” di Desa Kewar, Kecamatan Lamaknen Selatan, Kabupaten Belu, NTT. Dengan tujuan untuk membantu kondisi masyarakat sekitar area perbatasan dan membantu peran serta TNI dalam menjaga wilayah perbatasan. Lalu dilanjutkan dengan kiprah Telkomsel dalam kegiatan berbagi bersama 250 anak yatim/piatu atau kurang mampu yang bernaung di empat yayasan sosial di NTT, yakni Panti Asuhan Alma A dan B, Panti Asuhan Louis De Monfort, Panti Asuhan Kasih Agape, dan Gereja Ebenhaezer, berupa penyerahan santunan perlengkapan sekolah dan penyerahan bantuan dalam bentuk renovasi sarana/penunjang ibadah. Kontribusi lainnya yang tak kalah pentingnya, terutama di era digital sekarang ini, yaitu peran Telkomsel dalam hal edukasi internet kepada masyarakat di sekitar desa Silawan, kabupaten Belu, NTT, berupa pembuatan akun surat elektronik (e-mail) dan pesan instan pribadi, serta cara mengunduh aplikasi yang bermanfaat untuk mendukung produktivitas wirausaha warga di desa tersebut. Hal ini merupakan kelanjutan dari bantuan untuk pembinaan usaha kecil menengah (UKM) jambu mete bagi masyarakat di sekitar wilayah pos perbatasan Motaain hasil kolaborasi Telkomsel dengan Satgas Pamtas RIRDTL Yonif 725/Woroagi. (bul)
(Suara NTB/ist)
BERSAMA – Pejabat Telkomsel Wilayah Bali – Nusra foto bersama usai rapat dengar pendapat dengan pimpinan DPRD NTT.
Sabtu, 06/02/06
Bima (Suara NTB) Pelaksanaan operasi katarak gratis serangkaian dengan peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2016 di Bima berjalan lancer. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Badan Kesehatan Masyarakat (BKM) NTB, bekerjasama dengan PT Sidomuncul Tbk, mengadakan operasi katarak gratis di Rumah Sakit Sondosia Kabupaten Bima, Minggu (7/2). Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bima, Drs. H. Hefdin Umar dan dihadiri Direktur Rumah Sakit Umum Sondosia Bima serta sejumlah pejabat Dikes dan RS setempat. Didampingi pihak keluarga, ratusan calon pasien penderita katarak antusias mendaftar. Usai mendaftar kemudian diperiksa oleh tim medis untuk mengetahui, apakah bisa dilakukan operasi atau tidak. Setelah melewati tahapan dan syarat tercatat sebanyak 200 pasien penderita katarak akan menjalani operasi. Perwakilan PWI Pusat, H. M Nasir mengaku, pihaknya menggandeng PT Sidomuncul dalam kegiatan operasi katarak gratis, yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan HPN. “Rangkaian kegiatan ini bertepatan dengan HPN tahun 2016,” ucapnya. Kata dia, operasi gratis tersebut dilakukan, mengingat jumlah penderita katarak yang
Nampak perwakilan PWI Pusat M. Nasir didampingi Manager PT Sidomuncul Tbk Dra Hj Nanik R Sunarso. Di belakang warga antusias mendaftar operasi katarak, di RS Sondosia Bima semakin meningkat, lebih-lebih di wilayah NTB. Pihaknya sangat serius memerangi penyakit mata yang rata - rata penderitanya lanjut usia (Lansia) itu. “Mari kita perangi katarak,” katanya. Nasir berharap, kedepan PT Sidomuncul Tbk tidak bosan-bosannya melakukan baksos operasi katarak gratis. Sehingga masyarakat Indonesia bisa terbebas dari penyakit katarak. “Semoga PT Sidomuncul, tetap jaya dan tetap melakukan baksos operasi katarak gratis. Sehingga penderita katarak bisa terus berkurang,” harapnya. Pada kesempatan yang sama, BKM NTB, dr Hamdoni menjelaskan syarat agar seorang penderita katarak bisa dilakukan operasi yakni tidak mengalami hipertensi (tekanan darah tinggi), tidak menderita kencing manis, kondisi
mata tidak merah dan juga tidak ada tekanan pada bola mata yang meningkat. “Jika ada gangguan, operasi akan ditunda hingga kondisi penderita membaik. Sebab katarak bisa disembuhkan dengan cara dioperasi,” jelasnya. Dia menyebutkan, pihaknya telah melakukan survey pada tahun 2014 lalu, dengan mengambil sampel usia di atas 50 tahun. Hasilnya sebanyak 27 ribu warga NTB menderita buta katarak. “Dari jumlah itu yang bisa dioperasi setiap tahunnya hanya 5 ribu dengan jumlah tenaga dokter yang ada sebanyak 15 orang dokter,” sebutnya. Sementara itu, Manager PT Sidomuncul Tbk, Dra Hj Nanik R Sunarso mengaku, PT Sidomuncul mulai mengadakan baksos operasi katarak gratis pada tahun 2011. Sejak saat itu, hingga akhir tahun 2015, total jumlah yang sudah
Pose Bersama perwakilan PWI Pusat, PT Sidomuncul Tbk, Kepala Dikes kabupaten Bima dan sejumlah warga yang akan menjalani operasi katarak, di RS Sondosia Bima
Kepala Dinas Kesehatanj Bima Bima, Drs H, Hafdin Umar mendampingi Manager PT Sidomuncul Tbk Dra Hj Nanik R Sunarso, bertanya pada seorang calon pasien katarak di RS Sondosia, Bima dioperasi sebanyak 43.448. “Kami melaksanakan operasi di 27 provinsi, 205 kota/kabupaten dan 226 Rumah Sakit dan Klinik dengan bekerjasama dengan sejumlah pihak,” katanya. Menurut dia, berkat keseriusannya dalam menanggu-
langi buta katarak, PT Sidomuncul kerap mendapat penghargaan. Dia berpendapat dengan dilaksanakannya operasi katarak gratis di wilayah Bima tersebut, diharapkan dapat mengurangi jumlah penderita buta katarak di wilayah setempat. (uki/*)
NTB akan Datangkan 5.000 Kambing Unggul Giri Menang (Suara NTB) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi NTB berencana mendatangkan sebanyak 5.000 kambing etawa (PE) dari luar daerah. Menurut rencana, kambing jenis ini menjadi salah satu prioritas yang akan ditingkatkan populasinya. Kepala Dinas Nakeswan Provinsi NTB, Hj. Budi Septiani mengatakan kambing jenis ini paling banyak diminati oleh peternak dalam daerah. Bahkan tidak sedikit di antaranya yang mendatangkan
kambing PE dari luar daerah. “Karena melihat itu diminati, peternak lebih banyak memiliki kambing PE,” katanya dihubungi arena pembukaan Hari Pers Nasional (HPN) di Narmada Lombok
Barat. NTB memang belum sepenuhnya mengembangkan bibit kambing etawa. Dengan rencana mendatangkan bibit dari luar sebanyak 5.000 ekor, menurut Hj. Budi, pemerintah daerah akan
membuat kluster pengembangan kambing PE, sama seperti pemerintah daerah mengembangkan sapi potong. Tanpa menyebut detail jumlah populasi, NTB saat ini hanya mengandalkan kambing jenis kacang dan batang. Sebab untuk kebutuhan kuliner, kambing kacang menjadi favorit, sementara kambing etawa, biasanya dihajatkan untuk bibit dan produksi susu. Hj. Budi mengatakan, poten-
si kambing kacang di NTB, bahkan telah banyak dikirim keluar daerah oleh pengusaha. Salah satunya ke Makassar. Kambing etawa oleh peternak juga pernah dicoba kembangkan di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. “Nampaknya di Pulau Sumbawa kambing kacang dan batang yang paling menyesuaikan. Kambing etawa lebih bagus dikembangkan di Pulau Lombok,” demikian Hj. Budi. (bul)
Menkominfo Sidak Bantuan Perangkat Aplikasi ke Nelayan Ampenan Mataram (Suara NTB) Menteri Kominfo, Rudiantara melakukan inspeksi mendadak (sidak) bantuan perangkat melaut yang diberikan oleh salah satu operator seluler kepada nelayan di Pondok Prasi, Ampenan. Sidak sebelum pembukaan Hari Pers Nasional (HPN), Sabtu (6/2) lalu tersebut, untuk mengetahui efektivitas perangkat yang telah digunakan nelayan dalam beberapa waktu terakhir. Sekitar 30 nelayan hadir dalam kesempatan itu. Mereka menyampaikan dukungan sistem yang diberikan dari Kementerian Kelautan tidak bisa dimanfaatkan maksimal. Karena data titik perkumpulan ikan yang akan ditangkap masuknya cukup lamban ke sistem. Mereka menyatakan dengan perangkat mFish, data yang sampai ke sistem cukup akurat. Sehingga mendukung produksi nelayan meningkat. Pengakuan mereka, dengan mFish, paling minim sehari nelayan mampu menghasilkan 50 Kg, jika beruntung mampu didapat 1 ton ikan. Menteri dalam kesempatan itu menyatakan akan mengupayakan menambah jumlah bantuan, jika nelayan benarbenar merasakan manfaatnya. Menkominfo yang melakukan kunjungan secara dakan itu, didampingi XL Regional
Sales Manager NTB, Agus Setiawan Salim. Seperti diketahui, XL telah mendukung program Desa Broadband Terpadu dan secara umum Program Indonesia Broadband Plan dalam mendorong percepatan pembangunan di pelosok daerah. Untuk itu, XL telah menyiapkan perluasan implementasi aplikasi untuk nelayan “mFish” ke berbagai daerah. Bantuan perangkat ini diberikan perdana di nelayan Lombok bberapa waktu lalu. Aplikasi mFish ini mendapatkan apresiasi dari pemerintah, melalui Kementrian Komunikasi dan Informatika. Karena itu pula, pada tahun 2016, Kementrian Kominfo akan ikut mendukung pengembangannya dengan antara lain menyediakan bantuan sekitar 100 ribu paket perangkat keras mFish, seperti antara lain berupa ponsel pintar, serta pengisi batre ponsel tenaga surya. Dukungan lain berupa penyediaan 3.000 tenaga pendamping bagi nelayan, serta dukungan bagi pengembangan infrastruktur jaringan ke lokasi penerapan mFish. “Kami secara khusus mengapresiasi aplikasi digital mFish ini. Aplikasi ini menunjukkan kepada kita bahwa teknologi digital memiliki manfaat bagi siapa saja, termasuk untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat kecil di pelosok daerah sekalipun, yang pada ujungnya juga akan ikut memajukan perekonomian rakyat. Seperti itulah visi pemerintah yang memang hendak menggerakkan industri digital nasional untuk bersama mendukung percepatan pembangunan,” kata Rudiantara. Aplikasi mFish sendiri adalah aplikasi yang diperuntukkan bagi nelayan untuk membantu meningkatan produktivitas dalam menangkap ikan di laut. Melalui aplikasi ini, nelayan bisa mendapatkan berbagai informasi pokok untuk bekal melaut, seperti antara lain arah dan kecepatan angin, tinggi gelombang, cuaca secara umum, lokasi keberadaan plankton, juga penunjuk arah pulang. Selebihnya, mFish juga membantu mereka dari sisi keselamatan, budidaya perikanan, harga ikan di pasar, dan juga pelestarian lingkungan. Kata Agus, dalam mengembangkan mFish, XL sekaligus juga memanfaatkan potensi industri dalam negeri. Untuk penyediaan ponsel pintar bagi para nelayan misalnya, XL menggunakan produk dalam negeri. Demikian juga untuk penyediaan data terkait cuaca, XL juga memanfaatkan data-data dari Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Guna meningkatkan manfaat aplikasi ini, XL juga menjalin kerjasama dengan Kementrian Kelautan dan Perikanan, sebagai instansi yang paling berwewenang dalam masalah perikanan laut. (bul)
(Suara NTB/bul)
GOTONG ROYONG - Nelayan Pondok Prasi Ampenan secara gotong royong menaikkan perahu mereka seusai melaut. Perubahan cuaca menjadi salah satu kendala yang dihadapi nelayan saat ini untuk berproduksi. Namun di satu sisi, berkurangnya produksi menyebabkan nilai tukar petani nelayan meningkat, karena terdongkraknya harga jual hasil tangkap. Sikap gotong royong nelayan ini disaksikan Menkominfo Rudiantara saat sidak ke Pondok Prasi, Sabtu.
SUARA NTB
Selasa, 9 Februari 2016
Halaman 13
RUPA-RUPA
RUPA-RUPA
MENU : NASI KELOR, NASI LEBUI, BEBALUNG, SOTO, PELECING, RUJAK, ES KELAPA MUDA TEMAT & MENERIMA PESANAN NASI KOTAK, SNACK KANTOR. HUBUNGI IBU IDA AHMADI HP 081907415439
gin Belajar n i P ANIMASI ? SETIAP MINGGU PAGI - SORE DI TAMAN MAYURA
HUBUNGI :
081917002381
COUNTER PAINT ART GALLERY MINIMALIS LUNA MAYA EKAGITT
Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan
Penjualan dgn Fee 3% Tanpa dikenakan biaya & tidak mengikat
Rp. 995 Jt
BEKAM
SUARA NTB Selasa, 9 Februari 2016
OPINI
Halaman Halaman 14 14
Mandalika ’’Tersenyum’’ Menyambut HPN Oleh:
HPN Momentum Promosikan NTB HARI ini, Selasa (9/2) puncak Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2016 berlangsung di NTB. Rangkaian HPN 2016 sudah berlangsung sejak beberapa hari lalu. Berbagai kegiatan telah dan sedang berlangsung. Berbagai kegiatan serangkaian HPN tahun 2016 di NTB, secara langsung menjadikan wahana bagi daerah ini untuk mempromosikan berbagai potensi yang dimilikinya. Momentum HPN kali ini sangat tepat bagi NTB untuk ‘’unjuk gigi’’, menunjukkan potensi luar biasa yang dimiliki provinsi dengan dua pulau besar (Pulau Lombok dan Sumbawa) ini. Karena pada kegiatan HPN, hadir wartawan dari seluruh Indonesia. Tidak saja dari seluruh Indonesia, tetapi sejumlah jurnalis asing juga hadir. Dengan kehadiran insan pers dari seluruh Indonesia dan sejumlah jurnalis asing di daerah ini, diharapkan bisa menyampaikan, menyuarakan dan menjadi agen pemberi informasi kepada khalayak tentang potensi besar yang dimiliki NTB. Tidak saja potensi di sektor pariwisata, tetapi juga potensi-potensi lain yang tak kalah hebatnya. Sebut saja potensi pertambangan, perikanan, pertanian dalam arti luas dan sebagainya. Pada peringatan HPN 2016 di NTB, ada yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Selain menyiapkan konvensi, seminar dan workshop, Panitia HPN 2016 juga menggelar sebuah forum khusus, untuk membantu arus investasi dari dalam dan luar negeri ke NTB. Investment forum nama kegiatan itu. Investment forum dengan tema NTB Greets the World menghadirkan calon investor, serta duta besar dan perwakilan negara sahabat. Investment Forum diharapkan membantu tuan rumah HPN 2016 menjalin hubungan yang positif dan konstruktif dengan calon investor. Forum ini menjadi sangat strategis bagi NTB untuk menawarkan segala potensi dan peluang investasi di berbagai sektor di daerah ini. Forum diskusi tentang investasi ini, merupakan peluang besar bagi NTB untuk menawarkan seluruh potensi yang dimilikinya Menghadirkan investor, termasuk sejumlah duta besar negara sahabat yang juga bisa membukan pintu bagi NTB untuk bisa masuk untuk menawarkan potensi daerah yang dimiliki ke negara tersebut memang tidak mudah. Karena itu, investment forum yang digagas insan pers ini, seharusnya dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh NTB untuk menawarkan beragam potensi yang dimilikinya. Nah, kehadiran calon investor termasuk duta besar negara sahabat memang menjadi pintu masuk bagi NTB untuk menawarkan potensi besar yang dimilikinya. Ikhtiar tersebut akan menjadi lengkap jika ada peran pers untuk menginformasikan, menyebarluaskan berbagai potensi yang dimiliki daerah ini. Seperti harapan Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi bahwa gelaran HPN 2016 yang diselenggarakan di daerah ini, ada hal baik yang dapat menjadikan Lombok (baca NTB) sebagai sejarah dalam penyelenggaraan HPN di masa depan. Gubernur juga berharap, pers di Indonesia dan NTB terus menerus menyuarakan kebenaran. Kalau kebenaran-kebenaran yang disuarakan katanya, pasti masyarakat kita akan maju. Tetapi kalau sebaliknya maka akan menyusahkan masyarakat. Menurutnya, peran pers baik media cetak, elektronik dan online sangat penting dalam pembangunan suatu bangsa. Termasuk juga peranan pers sangat penting bagi pembangunan di NTB. Selamat HPN 2016. (*)
Mataram (Suara NTB) Tunas Indonesia Raya (TIDAR) Provinsi NTB menyemarakkan HUT ke-8 Partai Gerindra. Kegiatan bakti sosial dan turnamen olahraga lebih dipilih dilaksanakan oleh organisasi sayap partai besutan Prabowo Subianto ini. Bakti sosial dipusatkan di kawasan pesisir pantai Bintaro Jaya, Ampenan, Mataram, Sabtu (6/2) lalu. Melibatkan seluruh simpatisan anggota TIDAR NTB dan para anggota dewan di DPRD NTB dan Kabupaten/ Kota di Pulau Lombok. Hadir langsung Ketua DPD Partai Gerindra, H. Wilgo Zainar, SE, M.BA. Serangkaian kegiatan bakti sosial dilaksanakan dengan bersihKetua TIDAR NTB, bersih pantai, peAbdul Rahman
ANDALIKA, nama pantai kondang di bibir Lombok Selatan. Pantai cantik nan elok itu, berhias pasir perak. Pasir terbaik di dunia, hasil penelitian UNDP, beberapa tahun lalu. Di sisi lain, berdiri kokoh batuan terjal. Tak berubah menantang ombak sepanjang waktu. Pantai ayu itu, digenangi air laut jernih. Itulah saksi bisu hilangnya putri cantik, raja Tunjung Beru, tempo dulu. Yang melegenda hingga sekarang. Kini Mandalika sudah membumi di kawasan ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation). Di pantai itulah, kedatangan Mandalika setiap tahun ditunggu ribuan rakyatnya. Meskipun yang mereka jumpai hanyalah cacing-cacing laut beraneka warna. Binatang laut itu, diakui sebagai jelmaan Putri Mandalika yang cantik. Mitos mereka, menilai kian banyak cacing berhasil ditangkap, pertanda hasil panen berlimpah. Legenda itu hidup lestari hingga sekarang. Pada Februari, saat rakyat Lombok Tengah menanti kepulangan putri idola mereka, Putri Mandalikapun tersenyum menyambut kehadiran peserta HPN (hari Pers Nasional) 2016 yang dirayakan disitu. Pantai Mandalika, oleh Pemprov NTB, dikemas jadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Ia ditetapkan bersama KEK Tanjung Api-Api di Sumatra Selatan dan KEK Morotai di Maluku Utara, lewat Kepres No. 52/2014. Dua tahun SK itu berlalu, sudah banyak infrastruktur dibenahi. Jalan dari BIL (Bandar Internasional Lombok) mulus menuju destinasi wisata internasional itu. Semua pihak berdo’a dan berharap, KEK Mandalika pada saatnya menjadi kiblat berliburnya wisatawan dunia. Kawasan bergengsi itu, kini ditempati untuk peringatan HPN 2016. Ratusan wartawan akan hadir di sana. Mereka para jurnalis profesional dan para pimpinan media terkemuka. Bahkan kepala negara diagendakan hadir dan memberi sambutan. Semoga pucuk pimpinan negara itu, membawa berkah bagi kawasan Mandalika, sehingga kelak benar-benar KEK Mandalika, selain jadi kiblat kunjungan wisatawan juga jadi sentral perekonomian rakyat. Dengan begitu, Lombok Tengah yang dulunya sebagai daerah dengan angka kemiskinannya tinggi, tidak kembali lagi. Cermin terkuburnya penderitaan panjang itu, setelah BIL (Bandara Internasional Lombok) beroperasi. Dulu tantangan memban-
meriksaan kesehatan dan pengobata gratis kepada warga sekitar, menggandeng Dinas Kesehatan Kota Mataram, Dinas Kebersihan Kota Mataram, Puskesmas setempat dan Mahasiswa KKN dari Universitas NTB. Lainnya, pembagian sembako, doorprize, pembagian 1.000 bungkus susu di SDN 47 Ampenan, terakhir pemotongan tumpeng dan makan bersama masyarakat pesisir. Selanjutnya, untuk kegiatan olahraga, dilaksanakan turnamen futsal, mulai sejak 8 hingga 20 Februari 2016 ini. Ketua TIDAR NTB, Abdul Rahman dalam kesempatan tersebut mengatakan, tiada lain tujuan kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat menjaga kebersihan lingkungan, serta kesehatannya agar terhindar dari berbagai penyakit. ‘’Kegiatan bakti sosial serupa dilaksanakan hampir serempak di Indonesia. Kegiatan ini lebih fokus untuk menguatkan SDM masyarakat dan membangun generasi sehat,’’ ujarnya. Ketua Panitia kegiatan, Ali Sagalo juga menyatakan hal yang sama. Mengapa bersih pantai dan sembako gratis? Sesuai konsep awalnya, adalah mendukung destinasi wisata yang ada, khususnya di Ampenan. Dengan menjaga kebersihan pantai, orientasinya agar wisatawan yang berkunjung lebih nya-
(Wartawan di NTB) gun BIL, sangat luar biasa. Sama ganasnya dengan tantangan membangun kawasan Pariwisata di Pantai Lombok Selatan ini. Pelan tapi pasti, Allah SWT akan merubah pikir semua orang, bahwa tatanan yang dibangun, memberikan pengertian kepada mereka. Karena dampak positif dari pembangunan memang untuk kesejahteraan rakyat. Gelegar pembangunan KEK Mandalika, diharapkan lebih menggema dipersada ibu pertiwi. Terlebih setelah HPN 2016 digelar disitu. HPN, merupakan kebanggaan para Jurnalis. Dan HPN 2016, pertama kali dirayakan dikawasan wisata. Semua tahu, Bahwa Pers keberadaannya sebagai kekuatan pembangunan, telah diakui negara. LewatKeputusan Presiden Nomor : 5 / 1985, tanggal, 23 Januari 1985, ditetapkanlah tanggal 9 Februari 1985, sebagai Hari Pers Nasional (HPN) pertama. Sebuah penghargaan kepala negara, sebagai pengakuan seorang pemimpin beserta kabinetnya atas peran dan fungsi Pers, ditanah air. Pers, terus bersuara benar demi kepentingan umum. Saat itu, kepala negara mengatakan, “di dunia ini, tidak ada sinar yang dapat menerangi bumi, kecuali Matahari diatas sana dan Pers disekitar kita. Dialah penerang, menuju jalan kebenaran”, katanya. Selain menetapkan HPN, Kepres No. 5/1985 itu, juga membai’at Pers Indonesia sebagai Pers Pancasila. Pers yang sikap, orientasi dan prilakunya harus berdasarkan nilai-nilai luhur Pancasila dan UUD 1945. Pers yang edukatif dan memiliki kontrol sosial tinggi, demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai negara hukum yang demokratis (pasal 2 UU No.40/ 1999). Sehingga berbeda dengan Pers bebas di negara lain. Karenanya, Pers itu tidak harus menjadi corong penguasa, tapi melakukan “cover bothside” sehingga independensinya terjaga. Kemerdekaan Pers itu adalah Profesi yang sangat menjunjung tinggi kode etik dan tidak mudah dibeli pihak berkepentingan. Kemerdekaan Pers juga merupakan hak asasi manusia yang dilindungi negara (pasal 4 UU No. 40/1999). Karena Pers merupakan sarana publik untuk memperoleh informasi dan tempat berkomunikasi. Informasi merupakan kebutuhan pokok manusia. Dengan informasi, menusia dapat meningkatkan kwalitas hidup-
nya. Tanpa informasi, manusia akan tetap berada pada alam pikiran primitif, dengan statisme kehidupannya yang terbelakang. Maka sangatlah benar, jika presiden dengan Kepres No. 5/1985 itu, menyebut bahwa Pers Indonesia adalah salah satu penerang kehidupan, setelah matahari di langit sana. Kendatipun demikian, perjalanan 31 tahun HPN itu, bukanlah waktu singkat. Dalam rentang waktu itu, sudah beberapa kali terjadi siklus pergantian kepala Negara. Pasang surut peran dan fungsi Pers, juga tidak luput dari pengaruh derasnya sistem dan kekuasaan yang ada. Tidak sedikit wartawan gugur, saat menjalankan tugas jurnalistiknya. Mereka kuat dan teguh mempertahankan idealisme kewartawannya. Mereka terkadang bertemu dengan oknum-oknum kontradiktif dengan Kepres tersebut. Mereka alergi dengan peran dan fungsi Pers, yang terpantul dalam berita rekan-rekan wartawan. Tapi suara lantang meneriakkan keberanan, bagai angin berembus. Tak terbendungkan oleh pohon daqn gunung. Goresan pena itu, terangkai dalam kalimat menggigit untuk melakukan kontrol sosial di semua lini kehidupan. Dengan begitu, akan mengubah kehidupan publik menjadi lebih berkwalitas. Meski sudah cukup lama, masih terngiang ditelinga setiap wartawan akan kematian Udin, di Bantul Yogyakarta sana, karena berita panas yang dipublikasinya. Juga belum terhapus dari ingatan kita akan kematian Prabangsa, di Bali. Ia getol melakukan kontrol sosial terhadap kekuasaan korup di Bangli. Iapun tewas ditangan-tangan kekar kekuasaan, dan mayatnya dibuang kelaut. Mirip cara VOC di zaman Belanda, terhadap pribumi yang enggan kerja “rodi”. Juga kematian Erwin Siregar, yang tewas diterjang peluru saat terbebas dari sekapan GAM dibumi Aceh beberapa waktu lalu. Semoga arwah mereka tenang dalam tidur panjangnya dialam baqa’. Mereka bukan tidak mungkin, melihat perjuangan generasi dibelakangnya menegakkan kebenaran yang mereka contohkan. Dan kita bangga dengan kleteguhan idealisme mereka, meskipun “nyawa” milik satu-satunya, ia korbankan. Dan setiap datangnya HPN, kami yang hidup selalu mengenang perjuangannya, semoga
man, sehingga dampak ekonominya kepada masyarakat lebih besar. ‘’Tentu yang terpenting, masyarakat sadar bagaimana menjaga diri untuk sehat dan memahami gizi berimbang,’’ katanya. Dalam kesempatan yang sama, masyarakat setempat juga diajak berinteraksi langsung dengan para anggota Dewan, terkait kebutuhannya. Persoalan yang paling dikeluhkan nelayan, agar mereka difasilitasi memiliki sertifikat atas rumah dan lahan yang mereka tempati di sana turun temurun. Para anggota Dewan menyatakan kesiapannya mendukung keberadaan masyarakat setempat. Terkait kebutuhan-kebutuhannya, akan coba difasilitasi dengan pihak-pihak terkait. Sementara Ketua DPD Partai Gerindra, H. Wilgo Zainar, SE, M.BA memastikan, apa yang menjadi harapan dan keluh kesah masyarakat harus ditampung. Ia menyatakan akan melakukan koordinasi dengan anggota Dewan di provinsi dan kabupaten/kota, untuk memenuhi aspirasi masyarakat nelayan setempat. Selebihnya, ia menekankan tentang kebedaraan TIDAR agar benar-benar bermanfaat secara sosial. Sebab TIDARmenurutnya bukan sekedar organisasi yang aktif untuk kegiatan poltik. Namun partai men-
H. Wilgo Zainar, didampingi istri potong Tumpeng dan makan bersama masyarakat nelayan di Ampenan.
Pemeriksaan Kesehatan dan pengobatan gratis.
Ruslan Nedi
Tuhan mencatatnya sebagai ibadah dan diberikan tempat yang layak. HPN di Mandalika, tentu punya catatan tersendiri. Kiprahnya dalam sebuah perhelatan resmi, selalu menebar gegap gempita. Diawali secara perdana di kota Menado, Sulawesi Utara tahun 1985. Gawe kaum Jurnalis itu, telah berkeliling diselenggarakan di tanah air. Sesuai kemaupuan dan keseriusan daerah yang akan ditempati. Kata salut, terlontar dari banyak pihak atas kesediaan dan kermauan keras Pemprof NTB menjadi tuan rumah HPN 2016. Tak tanggungtanggung, gubernur NTB, TGHM Zainul Majdi, minta perhelatan nasional itu, di Mandalika. Lokasi yang memang dikemas untuk eventevent nasional dan internasional. NTB dengan aneka budaya Sasak, Samawa dan Mbojo akan memberi warna tersendiri pada HPN 2016 ini. Jutaan pasang mata, pada hari itu, berkiblat menuju Mandalika. Sejumlah stasiun TV, tentu live dari pantai cantik berpasir putih dibelahan Lombok Selatan tersebut. Inilah Lombok dan inilah NTB. Dari Nasib tidak Baik menjadi Nasib Telah Berubah (NTB). Senyum rakyat, senyum Mandalika menyambut kehadiran ribvuan Jurnalis. Dirgahayu HPN 2016.......
gamanahkan organisasi tersebut merupakan fasilitas untuk membangun manusia-manusia yang cerdas. Dibuktikan dengan disiapkannya beasiswa luar negeri kepada anggota TIDARy a n g b e r prestasi. “TIDAR b u k a n menjadi organisasi politis, tetapi lebih kepada perbaikan generasi muda Indonesia. Tentu terbuka untuk siapapun,” demikian H. Ketua DPD Gerindra NTB, Wilgo.(bul/*) H. Wilgo Zainar
Penyerahan sembako.
Bersih Pantai.
Foto Bersama.
SUARA NTB
Selasa, 9 Februari 2016
NTB Siapkan Regulasi yang Memudahkan Dari Hal. 1 ‘’Kalau itu di tingkat kabupaten/kota kami akan dorong kabupaten/kota. Kalau itu di tingkat pusat kami akan bersurat secara resmi ke pusat. Seluruh upaya ini adalah satu, kita bersama untuk menyelesaikan,”ucapnya. Pada kesematan tersebut, orang nomor satu di NTB ini juga mengatakan dengan hadirnya para dubes dan perwakilan negara sahabat, membuat Pemprov NTB semakin yakin bahwa NTB punya banyak teman. Upaya membangun NTB tak bisa dilakukan sendirisendiri melainkan perlu upaya bersama semua pihak termasuk investor baik dalam dan luar negeri. Zainul Majdi mengungkapkan, ditetapkannya NTB sebagai tuan rumah HPN 2016 menjadi kesyukuran tersendiri bagi daerah ini. HPN 2016 bukan hanya hajatan para insan pers di negeri ini, melainkan juga bermanfaat bagi NTB untuk menyampaikan kabar baik dari NTB. Dipaparkan, berkat kerjasama semua pihak di daerah ini, pada tahun 2015 lalu pertumbuhan ekonomi NTB menjadi yang tertinggi di Indonesia yakni 21 persen. Jika sektor pertambangan dikeluarkan maka pertumbuhan ekonomi NTB menjadi 5,62 persen. Angka ini menurut gubernur masih berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 4,79 persen. “Dengan pertumbuhan yang di atas rata-rata nasional, inflasi yang dapat dikendalikan sehingga di bawah ekspektasi. Kemudian tingkat ketimpangan yang terus kita turunkan, maka optimis NTB adalah provinsi yang punya semangat membangun yang tinggi,”imbuhnya. Melalui Forum Investasi atau Investment Forum kata gubernur dipresentasikan sebagian kecil potensi NTB. Disebutkan, NTB memprioritaskan pembangnan dalam sektor pertanian dalam arti luas dan pariwisata. Dari dua prioritas sektor pembangunan ini, kata gubernur, pertumbuhan ekonomi NTB bergerak positif. Sehingga, lanjutnya, hal itu membuat NTB semakin yakin prioritas dalam
pembangunan dua sektor ini adalah benar. Sementara itu, Kepala BKPMPT NTB, Ir. H. Ridwan Syah, MM, M.TP menyebutkan pada tahun 2015 lalu, NTB menempati posisi 13 besar nasional dari sisi realisasi investasi. Realisasi investasi di NTB pada tahun 2015 lalu sebesar Rp 9,9 triliun lebih. Dengan rincian, Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 9,3 triliun lebih dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 600 miliar. Dikatakan, realisasi investasi tahun lalu itu melampaui target yang dibebankan BKPM RI dan Pemprov NTB. Dimana, pada tahun 2015 lalu, BKPM RI menargetkan realisasi investasi di NTB sebesar Rp 6 triliun. Sedangkan Pemprov NTB menargetkan realisasi investasi tahun 2015 sebesar Rp 7,5 triliun. Untuk menarik minat investor berinvestasi di daerah ini, kata Ridwan, NTB akan menjadi provinsi pertama di Indonesia yang akan mendeklarasikan pengurusan perizinan tuntas selama tiga jam. Bagi investor yang menghadapi kendala dalam merealisasikan investasinya, pihaknya siap membantu. “Kami persilakan para investor datang ke BKPMPT dan kami mendampingi, baik ke kabupaten dan pusat. Itu komitmen kami dari provinsi,”ucapnya. Acara Forum Investasi HPN 2016 itu juga ada sesi diskusi dan tanya jawab terkait dengan investasi di NTB. Pada sesi ini menghadirkan pembicara Inisiator Gloal Hub Kayangan, Son Diamar yang membahas mengenai rencana pembangunan Global Hub Kayangan Lombok Utara. Kemudian Direktur Utama ITDC, Abdulbar M Mansoer yang memaparkan tentang rencana pengembangan KEK Mandalika. Deputi Promosi BKPM RI, Himawan Hariyoga yang memaparkan tentang peluang investasi dan realisasi investasi di Indonesia termasuk NTB. (nas)
Terus Suarakan Kebenaran Dari Hal. 1 Tetapi kalau sebaliknya maka akan menyusahkan masyarakat kita,’’ kata gubernur saat pembukaan Konvensi Nasional Media Massa HPN 2016 di Mataram, Senin (8/2) kemarin. Hadir dalam kegiatan tersebut Menko Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli, Menkominfo, Rudiantara, Menteri Pariwisata, Arief Yahya, Ketua Dewan Pers, Prof. Bagir Manan, Ketua PWI Pusat, Margiono, dan perwakilan insan pers dari seluruh Indonesia. Menurutnya, peran pers baik media cetak, elektronik dan online sangat penting dalam pembangunan suatu bangsa. Termasuk juga peranan pers sangat penting bagi pembangunan di NTB. Pada kesempatan tersebut, orang nomor satu di NTB ini menceritakan perkembangan pers di Mesir, saat ia menuntut ilmu di Universitas Al Azhar Kairo. Saat itu, kata Zainul Majdi, Mesir dipimpin Presiden Hosni Mubarak. Pada saat dipimpin Hosni Mubarak, sistem pemerintahan sangat otoriter. Dalam dunia kampus, menjadi pembicaraan antara guru-guru besar dan mahasiswa kondisi pers di
Mesir pada waktu itu. Sehingga ada anekdot yang mengatakan jangan terlalu banyak baca koran karena yang benar hanya halaman 10. Koran halaman 10 itu isinya adalah berita tentang halaman duka cita. ‘’Awal 2011, Hosni Mubarok jatuh, rezimnya berubah. Dari diktator ke demokrasi. Ada anekdot baru lagi, berkembang adalah yang benar sudah nggak ada. Mungkin itu tidak benar. Setelah saya ke Mesir setelah zaman Hosni Mubarak berita apapun terekspos di media massa,’’ tuturnya. ‘’Mungkin masyarakat menganggap sudah bergitu kontradiktifnya berita yang mereka konsumsi satu sama lain, di masing-masing media. Partai politik di Mesir itu punya media. Saya ndak tahu kalau di Indonesia,’’ katanya. Demikian kontradikifnya berita-berita di media massa di Mesir yang dimiliki oleh kekuatan politik itu sehingga membuat masyarakat menjadi tak percaya kepada media. “Sehingga masyarakat mengatakan tak usah baca Koran,” ucapnya.(nas)
Museum Ajak Jurnalis Eksplorasi Kebudayaan Masyarakat NTB Dari Hal. 1 Terpisah, Budayawan Aswendo Atmowiloto yang bergabung bersama rombongan awak media ketika singgah di Museum Negeri NTB berpendapat semua jenis kearifan tradisi di tengah – tengah masyarakat lokal dapat dieksplorasi. Hanya saja, yang justru lebih dibutuhkan pada era modern seperti saat ini menyangkut soal kemasan. Seluruh kearifan tradisi masyarakat harus dikemas lalu disajikan sebaik mungkin. Begitu pula pesan yang menjadi kandungan nilai atau ruh dari tradisi itu sendiri tetap tak boleh dihilangkan. ‘’Nilai lebihnya pariwisata itu terletak pada sisi kebudayaan. Jadi apa yang bisa ditemukan di sini, belum tentu bisa didapatkan di daerah lain. Sehingga, dengan sendirinya, segala kearifan tradisi masyarakat di berbagai tempat menjadi unik,’’ katanya. Ia menyarankan, pelaku – pelaku seni di NTB harus lebih berani untuk tampil di depan. Anak – anak muda hendaknya didorong sehingga benar – benar terpacu untuk
berkreativitas. ‘’Anak – anak muda ini harus lebih berani berkarya, bukan cuma di sini tapi sampai ke luar. Mungin ke Jakarta, maupun ke luar negeri,’’ ujarnya. Sebelumnya, Asisten I Setda NTB, Drs. H. Wildan yang menerima kedatangan rombongan peserta Sail of Journalist HPN 2016, mengemukakan bahwa museum merupakan jendela NTB. Berbagai jenis nilai dari kearifan tradisi masyarakat NTB dapat digali melalui museum. Berbagai jenis benda bersejarah yang telah terhimpun terpajang di ruang koleksi untuk menjadi sarana rekreasi sekaligus edukasi. “Menjadi pusat perayaan HPN adalah kehormatan bagi NTB. Paling tidak, peserta – peserta HPN bersedia mengeksplor daerah kita, lebih – lebih melalui Museum. Museum kita ini adalah Museum terbaik tingkat nasional. Kita punya segala jenis warisan nenek moyang yang dapat dipelajari dari jendela NTB ini,” tandasnya. (met/*)
Halaman 15
Menko PMK Tinjau Persiapan MTQ 2016 di NTB Mataram (Suara NTB) Di sela-sela kegiatan mendampingi Presiden RI, Joko Widodo menghadiri puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2016 di NTB, Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani, memanfaatkan kesempatan kunjungannya ke NTB untuk mengecek persiapan pelaksanaan MTQ Tingkat Nasional ke-26. Pelaksanaan MTQ tahun 2016 pelaksanaannya akan dipusatkan di Islamic Center (IC). Puan pada kesempatan itu turun langsung ke IC didampingi Wakil Gubernur NTB, H.Muh.Amin.SH,M.Si, Dirjen Kementerian Agama serta pejabat lainnya. MTQ ke-26 rencananya akan dilaksanakan pada 30 Juli hingga 6 Agustus 2016. ‘’Saya ingin memastikan bahwa Provinsi NTB benar-benar telah siap dari segala aspek dalam penyelenggaraan MTQ. Jika sejak dini dilakukan chek dan re-check, maka segera dapat diketahui dan cari solusi bila ada kekurangan,’’ kata Puan, Senin (8/2). Dikatakan Puan bahwa semua kegiatan pengecekan dilakukan, demi suksesnya penyelenggaraan MTQ karena ini adalah event besar yang melibatkan peserta/kafilah dari 34 provinsi di seluruh Indonesia. Puan juga menjelaskan bahwa untuk mendukung suksesnya MTQ Tingkat Nasional ke-26, Kemenko PMK akan mendorong penyebaran informasi tentang MTQ melalui media cetak dan elektronik dengan melibatkan kementerian atau lembaga lain di lingkup koordinasi Kemenko PMK. (*)
TINJAU IC - Menko PMK, Puan Maharani didampingi Wagub NTB, H.Muh Amin, saat meninjau pusat kegiatan MTQ tahun 2016 di IC, Senin (8/2) kemarin.
Tim Pelti Juara Turnamen Tenis Antarinstansi Mataram (Suara NTB) Tim Pelti NTB keluar sebagai juara setelah mengalahkan tim Korem 162/WB dengan skor 2-1 di Kejuaraan Tenis Antarinstansi yang digelar Polda NTB di Lapangan Polda, Sabtu (6/2) lalu. Sementara, juara tiga diraih tim Polda NTB yang dipimpin langsung Kapolda NTB, Brigen Pol. Umar Septono. Kapolda NTB, Brigen Pol. Umar Septono kepada Suara NTB mengatakan, kejuaraan tenis antarinstasi itu merupakan agenda tahunan Polda NTB dalam rangka mendukung pembinaan olahraga tenis di NTB. Selain itu event itu bertujuan untuk membangun silaturrahmi antar instansi dan komunitas olahraga tenis di daerah NTB. Pada kesempatan itu Kapolda NTB juga menyerahkan hadiah untuk tim tenis juara satu (Pelti NTB), yang diperkuat Ketua Pelati NTB, Jamaludin Maladi Cs. Begitu juga dengan tim Korem 162/WB peraih juara dua yang dipimpin langsung Danrem 162/WB dan tim Polda NTB juara tiga. “Intinya kegiatan ini membangun silaturahmi, selain itu kita ingin mendukung pembinaan olaharaga tenis di NTB,” ucap Kapolda. Dikatakannya, kegiatan seperti ini bukan yang pertama kali digelar Polda NTB. Dalam dua tahun terakhir, Polda NTB telah menggelar lima kejuaraan yang sama. Tujuan dari pelaksanaan event itu membangun silaturahmi dan menggelorakan semangat berolahraga tenis di NTB. Kejuaran tenis yang melibatkan pihak pihak instansi itu kata Kapolda diharapkan tetap berlanjut, sehingga lewat event itu akan terbangun hubungan silaturahim yang baik antar semua pihak instansi di NTB. Lewat kegiatan olahraga seperti itu juga diharapkan akan terus menggelorakan semangat pengurus tenis di NTB agar tetap semangat membangun prestasi olahraga tenis di NTB. Diakuinya saat ini NTB memiliki empat atlet yang lolos ke PON. Diharapkannya keempat atlet tenis NTB itu bisa mengharumkan nama NTB di kancah nasional. Di tempat yang sama, Ketua Pelti NTB, Jamaludin Maladi mengatakan pihaknya menargetkan atletnya mempersembahkan medali di PON jabar 2016. Diakuinya, salah satu dari empat atletnya menargetkan satu medali emas di kelas perorangan putra di PON Jabar 2016. “Atlet kami, Panji Untung Setiyawan menargetkan satu medali emas di PON, dan kami berharap semua pihak mendukung”harapnya. (fan)
Soal Pelantikan Walikota dan Wakil Walikota
DPRD Kota Mataram Terima Surat dari Mendagri Mataram (Suara NTB) DPRD Kota Mataram menerima surat dari Mendagri (Menteri Dalam Negeri) yang menegaskan pelantikan Walikota/Wakil Walikota Mataram akan dilangsungkan tanggal 17 Februari 2016. ‘’Dengan demikian kami pada posisi menunggu lebih jauh yang secara otoritatif dan teknis ada pada Pemprov/Gubernur,’’ tutur Ketua DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi, SH kepada Suara NTB di Mataram Senin (8/2). Menurut Didi, berdasarkan koordinasi dengan Penjabat Walikota Mataram, Dra. Hj. Putu Selly Andayani, MSi.,
pada prinsipnya pelantikan Walikota dan Wakil Walikota Mataram definitif sudah siap. Bahkan direncanakan akan ada beberapa acara untuk rakyat setelah acara pelantikan. ‘’Kita berharap semoga acara tersebut akan dapat berjalan lancar dan sukses,’’ katanya. Dikatakan Didi, beberapa acara tambahan tersebut akan diselenggarakan oleh Pemkot Mataram. Tradisi beracara menyambut kehadiran pemimpin baru penting dilakukan sebagai bentuk semangat, kegembiraan dan optimisme menyongsong serta memaknai perjalanan
kepemimpinan selama lima tahun ke depan. ‘’Saya berharap agar acara - acara tambahan tersebut memiliki makna secara religius dan budaya Mentaram,’’ kata politisi Golkar ini. Hal ini, sambung Didi, penting sebagai sarana untuk mengkonsolidasikan nilai - nilai secara religi dan budaya sebagai pondasi dalam membangun kemajuan harkat dan martabat masyarakat Mataram. Hal ini selanjutnya akan menjadi penyemangat dalam melaksanakan kinerja kepemimpinan selama lima tahun untuk kemajuan dan kesejahteraan rakyat. (fit)
Peserta HPN Bersihkan Pantai Kerandangan Giri Menang (Suara NTB) – Ratusan peserta Hari Pers Nasional (HPN) 2016 melakukan bersih-bersih Pantai Kerandangan, Lombok Barat. Acara itu juga sekaligus pemberian bantuan motor sampah oleh Bank Negara Indonesia (BNI) untuk digunakan mengangkut sampah oleh petugas di Pantai Kerandangan. Para peserta sangat antusias melakukan kerja bakti yang juga dihadiri Wakil Gubernur (Wagub) NTB, H.Muh.Amin, SH.M.Si. ‘’Semoga degngan adanya kegiatan bersih-bersih pantai ini dapat menjadikan pantai selalu indah dan elok dipandang. Apalagi kebersihan itu sebagain dari iman,” kata Wagub dalam sambutannya, di Kerandangan, Minggu (7/2). Kegiatan itu juga dihadiri oleh istri Ikatan Wartawan Indonesia(IKWI) NTB yang turut melakukan bersih-bersih pantai. Bukan hanya itu saja Deputi Pengembagan Destinasi dan Bidang Industri Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI, Dadang Riski Rahman juga turut hadir dan turut melakukan besihbersih pantai di sepanjang Pantai Kerandangan. ‘’Kami berharap hadirnya insan pers ini dapat menciptakan sadar wisata dengan implikasi sapta pesona dengan melibatkan masyarakat,’’ harap Dadang Riski Rahman. Pengembangan lokasi-lokasi yang strategis dijadikan sebagai tempat wisata dianggap penting untuk kemajuan pariwisata, khususnya di NTB.
(Suara NTB/lin)
BERSIHKAN PANTAI - Terlihat peserta HPN tengah membersihkan sampah di sekitar Pantai Kerandangan. Namun yang menjadi catatan Dadang terkait masalah kebersihan dan keamanan di lingkungan pantai. Sebab tidak jarang pengunjung membuang sampah secara sembarangan. Terlebih masalah keamanan yang perlu ditingkatkan lagi. Sebab keamanan merupakan hal yang paling penting pada suatu destinasi wisata. ‘’Saya pikir yang paling penting itu faktor kebersihan dan keamanan. Dua hal itu yang menentukan wisatawan mau datang atau tidak. Apalagi tahun ini kami memberikan target NTB sebanyak tiga juta wisatawan untuk NTB,’’ kata Dadang. Dalam bersih-bersih pantai itu hadir pula Pejabat Pelak-
sana Tugas Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid. Selain itu juga Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB yang sekaligus menjadi panitia. Serta dimeriahkan oleh tarian Balanjani dari Sanggar Seni Tari dan Karanta Rinjani. Selain itu juga dimeriahkan pula oleh penampilan dari Sanggar Papuk Icung dengan Opera Sadar Wisata yang membuat para peserta semakin terhibur. Wagub berharap bersih-bersih pantai dapat selalu dilakukan oleh masyarakat. Apalagi dengan adanya bantuan alat pengangkut sampah. Sehingga minat wisatawan untuk mendatangi Pantai Kerandangan semakin tinggi. (lin)
HPN Buka Cakrawala Baru Anak Muda NTB Dari Hal. 1 Gubernur yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) ini menambahkan, seiring dengan visi NTB yang beriman, berbudaya, berdaya saing dan sejahtera. Pemprov NTB ingin anak-anak muda NTB, kaum intelektual termasuk di dalamnya jurnalisme berkembang dengan baik. “Maka HPN bagi kami penting untuk anak-anak muda NTB,”tandasnya. HPN 2016 sangat penting bagi NTB karena pada tahun ini pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata menargetkan angka kunjungan wisatawan di daerah ini se-
banyak tiga juta orang. Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya memberikan target kepada NTB supaya peningkatan angka kunjungan wisatawan meningkat sebesar 50 persen dari tahun sebelumnya. Menurut gubernur, target pertumbuhan angka kunjungan wisatawan sebesar 50 persen itu tertinggi jika dibandingkan provinsi lainnya di Indonesia yang rata-rata ditargetkan 20 persen. Di mana, kata gubernur, dari angka kunjungan sebanyak 2 juta wisatawan tahun 2015, harus meningkat menjadi tiga juta wisatawan tahun 2016. Untuk angka kunjungan wisatawan mancanegara dari
satu juta orang tahun 2015 harus meningkat menjadi 1,5 juta orang tahun 2016. Dikatakan, berbicara masalah pariwisata bukan hanya soal pantai yang indah dan keragaman budaya yang luar biasa. Namun, kata Zainul Majdi, potensi pariwisata itu harus disampaikan dan disiarkan kepada masyarakat luar baik dalam dan luar negeri. “Maka HPN ini bagi kami sangat penting untuk terus memperkenalkan NTB, Lombok dan Sumbawa. HPN ini bagi kami merupakan momentum yang sangat baik untuk menyampaikan kabar baik tentang Lombok dan Sumbawa,”ucapnya. (nas)
(Suara NTB/fan)
SERAHKAN HADIAH - Kapolda NTB, Brigen Pol. Umar Septono menyerahkan hadiah kepada tim Pelti NTB, Jamaludin Maladi Cs sebagai peserta juara di Kejuaraan Tenis Antar Instansi di Lapangan Polda NTB, Sabtu (6/2) lalu.
Menko Maritim Janji Percepat Pengembangan KEK Mandalika Dari Hal. 1 Rizal mengatakan, beberapa menteri terkait yang akan dibawa ke NTB dalam waktu dekat adalah Menteri PUPR, Menteri Perhubungan, Menteri Kehutanan, Menteri Pariwisata dan lainnya. 10 lokasi destinasi wisata yang fokus untuk dikembangkan itu antara lain Danau Toba (Sumatera Utara), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Bromo (Jawa Timur), Labuan Bajo (NTT), Mandalika (NTB), Morotai (Maluku), Yogyakarta, Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Belitung (Bangka Belitung) dan Tanjung Lesung (Banten). Dijelaskan, dibawanya sejumlah menteri itu dengan blue print pengembangan KEK Mandalika. ‘’Jadi pada waktunya kami akan datang ke sini dengan blue print dan menterimenteri terkait supaya targetnya tercapai,’’terangnya. ‘’Menteri PUPR supaya jelas komitmennya, apa infrastruktur yang dibangun. Menteri Perhubungan, dimana kita bisa bangun bandara udara atau pelabuhan. Kami akan bawa Menteri Kehutanan, supaya kita dapat tambahan wilayah kita gunakan untuk eco tourism dan lainlainnya,”tandasnya. Rizal menjelaskan, sektor pariwisata merupakan sektor ungggulan untuk menciptakan lapangan kerja. Pemerintah pu-
sat, katanya, dalam lima tahun ke depan menargetkan angka kunjungan wisatawan sebanyak 20 juta orang. Menurutnya, jika pemerintah konsisten dengan pengembangan 10 destinasi wisata itu maka sektor pariwisata Indonesia dalam 10 tahun ke depan akan menjadi sektor yang nomor satu di Indonesia dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, pengembangan 10 destinasi wisata itu merupakan salah satu strategi untuk mendongkrak target angka kunjungan wisatawan lima tahun ke depan. Selain memberikan bebas visa kepada seratusan negara di dunia serta mempercepat perizinan untuk kapal pesiar yang mau datang ke Indonesia. ‘’Jika 10 kawasan (wisata) ini maju, maka kawasan lainnya akan menyusul,’’tandasnya. KEK Mandalika memiliki luas 1.035,67 hektar, diusulkan menjadi KEK oleh ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation). KEK yang merupakan zona pariwisata ini berlokasi tidak jauh dari Bandara Internasional Lombok (BIL) merupakan objek wisata bahari yang memiliki pantai berpasir putih dengan panorama eksotis dan berdekatan dengan Pulau Bali. Namun selama puluhan tahun, kawasan itu terbengkalai akibat tak kunjung dilakukan pembangunan.(nas)
Hari Ini, Puncak HPN 2016 Digelar Dari Hal. 1 Kapolda NTB Brigjen Pol. Umar Septono, SH, MH, Danrem 162/WB Kolonel Lalu Rudy Irham Srigede, juga Kabinda, Asintel Kodam IX Udayana, Danpom Kodam IX Udayana, Kabub Kodam IX Udayana, AL, AU, serta perwakilan SKPD Pemprov NTB. Bertindak selaku pemimpin upacara, Pangdam IX Udayana, Mayjen TNI M. Setyo Sularso sekaligus sebagai Panglima Komando Operasi Pengamanan VVIP Bali Nusra. Pangdam bersama Muspida pagi itu mengecek langsung kesiapan pasukan. Semua diperiksa. Termasuk sarana prasarana, kendaraan dan persenjataan. Parade gelar pasukan itu merupakan gabungan. Terdiri dari pasukan gabungan TNI ( AD, AL, dan AU ), Polri di jajaran Polda NTB, Satpol PP Provinsi NTB, Satgas Intelgab. Semua pasukan yang dilibatkan dalam pengamanan VVIP itu jumlahnya 2.058 orang. Dalam sambutannya, Pangdam IX Udayana mene-
kankan kepada semua personel agar memahami dan menguasai semua prosedur tetap (protap) pengamanan VVIP. “Pegang teguh disiplin dengan dengan memahami rantai komando yang efektif dan efisien,” harapnya. Diminta juga tingkatkan kepekaan dan koordinasi. Tidak lengah terhadap situasi yang berkembang. ”Jangan ragu bertindak dan tingkatkan koordinasi,” ujarnya menekankan. Menurutnya HPN merupakan momen penting bagi masyarakat Indonesia khususnya insan pers yang merdeka. Dengan harapan di era demokrasi saat ini, lahir pers yang merdeka sebagai pilar keempat demokrasi. Usai apel gelar pasukan, masing masing komandan pasukan melaksanakan gladi mempersiapkan anggotanya sesuai arahan dalam pengamanan VVIP RI 1. Rencana pengamanan sesuai kedudukan yang sudah ditetapkan dan titik tertentu untuk mengantisipasi kemungkinan hal hal yang tidak diinginkan. (ars)
Selasa, 9 Februari 2016
suarantb
suarantb
suarantb
http://facebook.com/suarantb
http://twitter.com/suarantb.com
http://instagram.com/suarantb.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257