Snt10022014

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000

Rp. 50.000 Rp. 55.000

SUARA NTB

SENIN, 10 FEBRUARI 2014

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 279 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Optimalisasi Pemanfaatan Program BOS dalam Upaya Percepatan Peningkatan Kinerja Pendidikan BERSAMA-sama melaksanakan Instruksi Gubernur Nomor 420-Tahun 2014, tanggal 4 Pebruari 2014, tentang penggunaan dan Pemanfaatan dana Bantuan Operasional Sekolah Tahun 2014. Instruksi Gubernur tentang BOS berisi antara lain : Optimalisasi Pemanfaatan BOS sesuai dengan petunjuk Penggunaan BOS Tahun 2014, menyusun Rencana penggunaan BOS, memberikan pelayanan informasi tentang penggunaan dana BOS secara transparan, akuntabel, partisipatif, jujur dan amanah serta bertanggung jawab, dan menyediakan kotak saran atau kotak pengaduan yang dipasang di setiap sekolah, dalam rangka memberikan layanan pengaduan masyarakat terkait penggunaan dan pemanfatan program BOS.

√ H.Imhal

SEMUA SUMBERDAYA DIOPTIMALKAN PEMANFAATANNYA UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN, KETERAMPILAN, PESERTA DIDIK/ PENINGKATAN KOMPETENSI LULUSAN.

Kebijakan Pokok Pembangunan Pendidikan Pemerataan dan Perluasan Akses Pemerataan dan Perluasan akses pendidikan diarahkan pada upaya memperluas daya tampung satuan pendidikan sesuai dengan prioritas baik tingkat provinsi, kabupaten/kota, sekolah/madrasah serta memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta didik dari berbagai golongan masyarakat yang berbeda baik secara sosial, ekonomi, Bersambung ke hal 5

(Suara NTB/zul)

MELAPOR - Penanggung Jawab Harian Suara NTB, H. Agus Talino (kiri) disaksikan pengurus PWI Pusat, Priyambodo RH (tengah) melaporkan persoalan gugatan Giovanni Ardizzon terhadap Suara NTB kepada Ketua Dewan Pers, Prof. Dr. Bagir Manan, S.H., MCL saat HPN di Bengkulu (kanan). Selain itu (foto kanan), H. Agus Talino didampingi Ketua PWI Cabang NTB, H. Achmad Sukisman (tengah) juga melaporkan secara detail kasus gugatan terhadap Suara NTB kepada anggota Dewan Pers, Jimmy Silalahi (paling kanan) Sabtu (8/2).

Gugatan ke Suara NTB

Seharusnya Diselesaikan di Dewan Pers Pilih Caleg Berkualitas BUPATI Kabupaten Lombok Utara (KLU), H. Djohan Sjamsu, SH, memberi tanggapan positif atas terlaksananya sejumlah pemilihan kepala desa (pilkades) akhir tahun lalu. Seluruh tahapan pelaksanaannya berjalan lancar dan aman. Ia pun mengajak agar pelaksanaan Pileg (pemilihan legislatif) pada 9 April mendatang akan berjalan serupa. Bersambung ke hal 5 H. Djohan Sjamsu

Kehadiran Ketua Dewan Pers dan anggota Dewan Pers bersama masyarakat pers di Bengkulu tersebut, adalah untuk menghadiri peringatan Hari Pers Nasional (HPN) yang puncak acaranya dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di provinsi tersebut, Minggu (9/2) kemarin. “Tenang saja. Kami pela-

jari,” kata Bagir Manan menanggapi laporan Agus Talino terkait gugatan perdata Giovanni Ardizzon terhadap Harian Umum Suara NTB. Sementara, anggota Dewan Pers, Jimmy Silalahi menjelaskan, bahwa gugatan Giovanni Ardizzon terhadap Harian Umum Suara NTB sudah dikaji secara internal oleh Dewan

Kejaksaan Gelar Perkara Kasus KPU dan Rumput Laut Mataram (Suara NTB) Dua kasus dugaan korupsi di Kota Mataram yang terkesan belum terlihat perkembangan signifikan adalah kasus dugaan penyimpangan proyek rumput laut pada BPBD Kota Mataram dan kasus dana hibah pada KPU Kota Mataram. Hingga Februari 2014 kasus itu ditangani, belum ada penetapan tersangka baru. Jumat (7/2) lalu, Kejaksaan melalukan kegiatan gelar perkara untuk dua kasus ini. Namun setelah dikonfirmasi, pihak Kejaksaan hanya menjelaskan, gelar perkara itu sifatnya hanya evaluasi. “Kita evaluasi, baik itu untuk kasus rumput laut, kasus KPU, perkembangannya sampai di mana, itu yang kami evaluasi,” tegas Kajati NTB Sugeng Pudjianto, SH, MH. Ditanya soal kemungkinan tersangka baru, Kajati belum bisa memberikan penjelasan dengan alasan masih dalam pendalaman. Hasil evaluasi atas dua kasus itu, serta beberapa kasus lain, penyidik masih harus bekerja keras untuk proses pembuktian. Bersambung ke hal 5

Pers. Menurutnya, apa yang terjadi terhadap Suara NTB adalah murni masalah pemberitaan. Karenanya, cara penyelesaiannya adalah dengan menggunakan hukum pers, bukan melalui peradilan umum. “Apa yang sedang dialami oleh Suara NTB seharusnya berujung di Dewan Pers. Bersambung ke hal 5

APAT dengar pendapat (hearing) antara para pelaku pariwisata dengan Komisi II DPRD NTB, Kamis (6/2) lalu menghasilkan keputusan untuk mendorong semua pihak mengambil langkah serius guna menyikapi kerusakan lingkungan, khususnya terumbu karang di NTB. Sebagai tindak lanjut dari keputusan itu, Sekretaris Komisi II DPRD NTB, Mori Hanafi, SE, M.Comm,meminta bahan secara tertulis termasuk hasil investigasi Suara NTB terkait dugaan bisnis koral ilegal yang diberitakan media ini, sebagai bahan tambahan yang nanti akan dijadikan referensi untuk mengambil sikap lebih lanjut. ‘’Kepada semua pihak agar dapat memberikan bahan-bahan tertulis yang lengkap sebagai tambahan materi kepada Komisi II. Bersambung ke hal 5

12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 untuk ditanami kentang belum muai disela-sela sosialisasi Selong (Suara NTB) 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 Produksi kentang Sem- dimanfaatkan. Untuk itu, pet- Geopark Rinjani menuju jar12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 balun hingga saat ini masih ani kentang Sembalun meng- ingan geopark dunia di Sem12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 belum mampu memenuhi harapkan pemerintah daerah balun, Jumat (7/2) lalu. ‘’Un12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 permintaan perusahaan membangun embung, sehingga tuk lahan kering ini, untuk 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 yang akan mengolahnya lahan kering seluas 4.000 hek- tanaman kentang belum dikel12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 menjadi makanan ringan. tar tersebut bisa dimanfaatkan ola sama sekali. Kita masih 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 punya potensi untuk menPasalnya, luas areal tanam untuk budidaya kentang. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 Hal tersebut dikatakan Ket- ingkatkan produksi dan memyang masih minim, sement12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 ara lahan kering sekitar ua Kelompok Tani Hortikultura bangun industri benih disini. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 4.000 hektar yang potensial Sembalun Lawang, Minardi dite- Bersambung ke hal 5 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345

Petani Dambakan Embung

Produksi Kentang Sembalun Belum Mampu Penuhi Pasar

Rp 21,5 Miliar Bantuan Kementerian PDT

Pembangunan Dermaga Labuhan Haji Siap Dilanjutkan Selong (Suara NTB) Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) menyalurkan dana Rp 21,5 miliar untuk kelanjutan pembangunan Dermaga Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Salah satu prospek yang diyakini bisa mengangkat ekonomi masyarakat Lotim ini siap dilanjutkan. Dimana dari APBD Kabupaten Lotim sendiri sudah dipersiapkan Rp 10 miliar. Disampaikan Bupati Lotim, H.

Moch Ali Bin Dachlan di Selong, Sabtu (8/2), dana Rp 21,5 miliar itu akan diperuntukkan memperpanjang dermaga dan mengeruk kolam labuh. Ditargetkan kedalaman kolam labuh sekitar minus 7 meter. Kondisi saat ini baru mencapai minus 4 meter. Sedangkan dana dari APBD dicanangkan untuk pembangunan fasilitas gudang di areal dermaga. Bersambung ke hal 5

C.03.08.13

TO K O H

Bengkulu (Suara NTB) Setelah melapor secara tertulis kepada Dewan Pers terkait gugatan perdata warga negara Italia, Giovanni Ardizzon terhadap Harian Umum Suara NTB, beberapa waktu lalu. Penanggung Jawab Suara NTB, H.Agus Talino kembali melaporkan gugatan tersebut secara langsung kepada Ketua Dewan Pers, Prof. Dr. Bagir Manan, SH, MCL dan anggota Dewan Pers, Jimmy Silalahi di Bengkulu, Sabtu (8/2) lalu.


SUARA NTB Senin, 10 Februari 2014

Usulkan Lima Jalan Lingkungan PERBAIKAN jalan lingkungan sebagai akses perekonomian masyarakat, terus menjadi prioritas masing-masing kelurahan. Terlebih dengan keinginan Pemkot Mataram, untuk memperbaiki seluruh jalan lingkungan lewat anggaran yang dipinjam dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP). Lurah Cakra Barat, I Wayan Suwira mengatakan agenda Musyawarah Pembangunan Berbasis Masyarakat (MPBM) yang dilaksanakan tanggal 6 Februari yang lalu, bersama tokoh pemuda, agama dan tokoh masyarakat, adalah agenda tahunan sebagai proses tahapan dalam menentukan kebijakan pembangunan di kelurahan. Prioritas yang menjadi permintaan masyarakat sambungnya, perbaikan infrastruktur jalan lingkungan. “Masih fokus diperbaikan infrastruktur,” ungkap Suwira ketika ditemui di halaman Kantor Walikota, Sabtu (8/2). Disebutkan, sedikitnya ada lima jalan lingkungan yang diusulkan oleh masyarakat. Yakni, jalan Merak, Kutilang, Sri Gunting dan dua jalan lainnya. Kelima jalan lingkungan tersebut sambungnya, sesuai dengan anggaran yang diusulkan melalui proposal, perbaikan jalan tersebut direncanakan dengan paving blok. Kenapa perbaikan jalan lingkungan tidak fokus pada pengembangan ekonomi kerakyatan? Suwira mengakui sebagian besar warga di lingkungan Cakra Barat memiliki usaha yang telah dirintis beberapa tahun yang lalu.Artinya, perbaikan akses jalan sebagai penunjang perekonomian masyarakat untuk mobilisasi usaha. Tidak hanya itu, tambah Suwira, pengembangan ekonomi kerakyatan telah terakomodir di Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri tahun 2013. Dikatakan, draf usulan program MPBM juga tercantum perbaikan saluran atau drainase, aku Suwira, Cakra Barat pusat ekonomi di Mataram. Tidak menutup kemungkinan, saluran ataupun drainase akan terganggu. Menyinggung anggaran yang diusulkan kepada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Mataram, Suwira belum bisa memastikan total anggaran tersebut. Dalam kesempatan itu, ia berharap Pemkot Mataram, dapat mengakomodir seluruh usulan pihaknya, sehingga seluruh program dapat direalisasikan. (cem) I Wayan Suwira (Suara NTB/dok)

Jangan Ada yang ’’Main Lompat’’ MUTASI tahap pertama yang telah dilakukan Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh rupanya cukup menyita perhatian kalangan DPRD Kota Mataram. Mutasi yang digelar tanggal 15 Januari lalu, disebut-sebut masih banyak kekurangan. Karenanya, anggota Komisi I DPRD Kota Mataram, TGH. Mujiburrahman kepada Suara NTB, mengatakan, kalaupun nantinya Walikota akan melakukan mutasi tahap II, harus dilakukan secara profesional. ‘’Walikota dengan jam terbang yang tinggi seharusnya bisa mengetahui secara pasti kapasitas semua pejabat yang ada,’’ ujarnya. Jangan sampai, lanjut politisi Partai Golkar ini, ada pejabat yang ditempatkan tidak sesuai dengan kapasitasnya, apalagi ‘’melangkahi’’ pejabat yang lebih senior. ‘’Jangan ada yang main lompatlah, nanti ada kecemburuan sosial,’’ pintanya. Terkait penempatan pejabat yang tidak sesuai dengan disiplin ilmunya, Mujiburrahman menilai, Walikota tentu sudah mempertimbangkan dengan cermat. Karena, sambung Mujiburrahman, penempatan seorang pejabat tidak hanya dilihat dari sisi akademik, tapi juga harus ada chemistry atau kecocokan dengan Walikota. Sehingga pejabat tersebut bisa menterjemahkan apa makna-makna di balik ucapan maupun tindakan dari Walikota. Ia mencontohkan jabatan Kabag Humas dan Protokol yang dianggap begitu strategis. ‘’Dia menjadi penyambung lidah dan menjadi penafsir dari apa yang dilakukan dan diucapkan Walikota. Yakin saya itu sudah dipertimbangkan dengan secermat-cermatnya,’’ demikian Mujiburrahman. Menyinggung molornya mutasi tahap II, Mujiburrahman meyakini hal itu semata-mata karena kesibukan Walikota mengurus masalah lain yang tidak kalah pentingnya. Menurut dia, molornya mutasi tahap II, sama sekali tidak ada hubungannya dengan kabar yang menyebutkan adanya lobi-lobi dari para pejabat, terutama di kalangan pejabat eselon II. Karena seperti diketahui, mutasi tahap II yang dijanjikan Walikota dalam pekan ini, rencananya bakal merotasi pejabat eselon II. Untuk itu, Komisi I, kata Mujiburrahman, berharap prinsip mutasi tetap mengedepankan penempatan pejabat sesuai dengan kemampuan dan kapabilitasnya. ‘’Bukan karena lobi-lobi tertentu yang mengesampingkan kemampuan dari para pejabat itu sendiri,’’ katanya mengingatkan. Karena, masyarakat sangat mengharapkan kinerja seorang pejabat betul-betul mampu melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya. ‘’Kita berharap itu yang menjadi prioritas dalam penentuan pejabat-pejabat dalam mutasi berikutnya,’’ t a n d a s MujiburrahTGH. Mujiburrahman man. (fit) (Suara NTB/fit)

SUARA MATARAM

Halaman 2

Baru Diperbaiki, Tanggul Sungai Unus Kembali Rusak Mataram (Suara NTB) – Tanggul Sungai Unus yang baru diperbaiki oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Mataram, terhitung satu bulan yang lalu, kini kembali rusak. Kualitas pengerjaan yang amburadul kembali dipertanyakan dan menjadi sorotan kalangan dewan. Ketua komisi III DPRD Kota Mataram, Sahram dikonfirmasi via telepon, Minggu (9/2) mengatakan kualitas pengerjaan tanggul tersebut dinilai amburadul. Pasalnya, tanggul tersebut baru diperbaiki beberapa waktu yang lalu. Padahal sambungnya, pembiayaan pembuatannya menelan anggaran kurang lebih Rp 1 miliar. “Kalau kualitas tidak amburadul mana mungkin bisa terjadi, inikan baru diperbaiki satu bulan yang lalu,” sesal Sahram. Dikatakan, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Mataram harus bertanggungjawab atas kerusakan tersebut. Bila perlu, kata Sahram, pihak ketiga atau kontraktor harus diberikan penekanan untuk bertanggungjawab, melihat tanggul tersebut masih tahap pemeliharan. “PU dan Kontraktor harus bertanggung-

jawab,” tegasnya. Mekanisme pelelangan melalui Lembaga Pengadaan Sistem Elektronik (LPSE) menurut Sahram, yang diikuti oleh beberapa kontraktor, Dinas PU harus melihat secara cermat kualitas dan pengalaman masing – masing kontraktor. PU jangan melihat dari sisi penawaranan terendah, sehingga akibatnya kualitas pengerjaan tidak sesuai. Dijelaskan, Pokja dari beberapa instansi terkait ikut dalam proses pengadaan harus lebih cermat. Kerusakan akibat hujan yang terjadi lanjutnya, bukan menjadi alasan Dinas PU. Karena kerugian keuangan daerah mencapai Rp 500 juta. Terkait hal tersebut, pihaknya akan melakukan sidak melihat kualitas tanggul yang baru dikerjakan yang masih tahap pemeliharan kontraktor. “Ngeri juga kalau anggaran

(Suara NTB/cem)

RUSAK - Tanggul di Sungai Unus yang baru diperbaiki oleh Dinas PU Kota Mataram satu bulan yang lalu, kembali rusak. Padahal, tanggul tersebut masih dalam tahap pemeliharan oleh kontraktor. pembuatan Rp 1 miliar, kemudian kerusakan hampir setengah miliar. Besok (Hari ini, red) saya sidak kesana”

Walikota Minta Kepala SKPD Segera Laksanakan Program Mataram (Suara NTB) Memasuki tahun anggaran 2014 yang telah berjalan selama sebulan lebih, Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh meminta kepada seluruh pimpinan SKPD lingkup Pemkot Mataram untuk segera melaksanakan programprogram yang telah disusun untuk tahun anggaran 2014. “Apa yang bisa dilaksanakan segera laksanakan. Jangan sampai tunggu triwulan ketiga atau keempat. Kita ingin secepatnya (pelaksanaan program) dinikmati masyarakat,” terangnya pada saat acara “Coffee Morning” bersama media, Sabtu (8/2) di aula Pendopo Walikota. Di tahun anggaran 2014, APBD yang dikelola Pemkot Mataram sekitar Rp 1 triliun lebih. Jumlah ini meningkat signifikan dalam empat tahun terakhir ini dimana APBD Kota Mataram pada tahun 2010 hanya sekitar Rp 500 miliar. Peningkatan APBD ini menurut Walikota berasal dari berbagai sumber pendapatan. Salah satunya dari sektor PAD dimana tahun ini ditargetkan sekitar Rp 130 miliar lebih. Salah satu sumber potensial PAD Kota Mataram adalah sektor pariwisata atau perhotelan, perdagangan, dan jasa.

Meski demikian Walikota mengakui masih banyak PR yang harus dituntaskan pihaknya. “Persoalan-persoalan di Kota Mataram yang menjadi PR kita masih banyak karena pembangunan tidak pernah berhenti. Persoalan-persoalan akan semakin banyak ke depan,” cetusnya. Salah satu persoalan yang belum bisa dituntaskan adalah persoalan jalan lingkungan yang masih banyak mengalami kerusakan. Jalan lingkungan inilah yang menjadi tanggung jawab utama Pemkot Mataram. Karena dalam skema anggaran, penanganan jalan lingkungan menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota. “Itu tanggung jawab khusus pemerintah kabupaten/kota. Dengan kemampuan terbatas kabupaten/kota, hampir semua kabupaten/ kota tidak pernah mampu menyelesaikan jalan lingkungan termasuk Kota Mataram,” cetusnya. Untuk mem-

perbaiki berbagai ruas jalan lingkungan, Pemkot Mataram saat ini masih menunggu realisasi pinjaman dari PIP sebesar Rp 60 miliar. “Tapi sampai saat ini belum turun. Masih dalam tahap evaluasi di Dewan Pengawas PIP,” terangnya. (yan)

H. Ahyar Abduh (Suara NTB/dok)

Dinas Pertamanan akan Pasang 11 PJU di Jalan Bung Hatta Mataram (Suara NTB) Dinas Pertamanan Kota Mataram akan menuntaskan pemasangan penerangan jalan umum (PJU) di tahun ini, khususnya PJU di beberapa ruas jalan baru seperti Jalan Bung Hatta sampai perempatan Monjok, Kecamatan Selaparang. Kepala Dinas Pertamanan Kota Mataram, Ir. H. Makbul Ma’shum, MM mengatakan khusus di ruas Jalan Bung Hatta, ada kesepakatan antara pihaknya dengan Balai Jalan Nasional terkait pemasangan PJU. “Dari perempatan Karang Jangkong sampai perempatan Monjok itu tanggung jawab kami. Sementara dari perempatan Monjok sampai

sepanjang Jalan Jenderal Sudirman itu tanggung jawab Balai Jalan Nasional,” terangnya, Sabtu (8/2). Di tahun 2013, Makbul mengatakan pihaknya sudah menyelesaikan pemasangan sebanyak 11 unit PJU dari 22 unit. Sementara sisanya yang masih 11 unit akan diselesaikan tahun 2014 ini. Ia menyebutkan jumlah keseluruhan PJU yang diperlukan di sepanjang Jalan Bung Hatta sampai perempatan Monjok sebanyak 4050 PJU. “Itu dengan pemasangan masing-masing berjarak 40 meter,” ujarnya. Tahun 2013 lalu Dinas Pertamanan menganggarkan sebanyak Rp 200 juta untuk bi-

aya pemasangan PJU. Sementara di tahun 2014 ini, Makbul mengatakan tidak menghafal berapa tepatnya anggaran pemasangan PJU. Tetapi masih di kisaran angka Rp 200 juta. “Insya Allah tahun ini bisa tuntas semua,” cetusnya. Target pemasangan PJU di tahun ini juga disebutkan cukup banyak. Selain PJU di jalanjalan raya, pihaknya juga cukup banyak menerima permintaan dari masyarakat untuk pemasangan PJU di jalanjalan lingkungan. “Kita berusaha untuk akomodir permintaan masyarakat. Belum lagi pemasangan di perumahan-perumahan baru,” pungkas mantan Kepala Dinas PU Kota Mataram ini. (yan)

Kecelakaan karena Jalan Rusak, Dinas PU Bisa Dituntut Mataram (Suara NTB) – Banyaknya jalan rusak di Kota Mataram, mengundang keprihatinan kalangan DPRD Kota Mataram. Pasalnya, tidak sedikit anggaran yang telah dikucurkan untuk mendanai pembangunan akses jalan di Kota Mataram. Dinas PU pun dinilai kurang peka terhadap kondisi tersebut. ‘’Kalau sampai terjadi kecelakaan yang diakibatkan jalan rusak, SKPD terkait, dalam hal ini Dinas PU bisa dituntut,’’ ujar anggota Komisi III DPRD Kota Mataram, Wirawan, SH. Sebab,

hak-hak pengguna jalan telah terganggu dengan kondisi tersebut. Ini, menurut dia, sesuai dengan undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan. Dengan kondisi seperti itu, seharusnya Dinas PU Kota Mataram cepat tanggap. Adanya jalan yang ditanami pohon pisang atau diberi tanda bahwa ada lubang ditengah jalan yang dilakukan masyarakat, katanya, merupakan bentuk ketidakpekaan SKPD terkait. ‘’Ini artinya masyarakat lebih peka daripada Dinas PU,’’ ujarnya.

Masyarakat memberi tanda supaya tidak jatuh korban atau terjadi kecelakaan akibat jalan rusak itu. Politisi Partai Demokat ini meyakini rusaknya infrastruktur jalan diduga lantaran minimnya pengawasan dari SKPD terkait, dalam hal ini Dinas PU. Karena bagaimanapun, rusaknya jalan-jalan di Kota Mataram sangat berhubungan dengan kualitas proyek itu sendiri. Karenanya, untuk menjamin pengerjaan proyek infrastruktur jalan yang berkualitas, maka Dewan meminta SKPD ter-

kait melakukan pengawasan yang lebih ketat. ‘’PU ini kurang mengawasi, akhirnya kualitasnya menjadi kurang baik,’’ demikian Wirawan. Kurangnya pengawasan yang dilakukan Dinas PU, lanjut dia, bukan karena di SKPD itu minim SDM. Justru sebaliknya, SDM-SDM yang ada di Dinas PU diakui cukup luar biasa kualitasnya. ‘’Tinggal sekarang bagaimana rasa tanggung jawab dengan melakukan pengawasan yang ketat terhadap proyek-proyek infrastruktur,’’ pintanya.

Mengenai belum cairnya pinjaman Rp 60 miliar dari PIP (Pusat Investasi Pemerintah), menurut Wirawan, PU tidak harus menunggu anggaran tersebut. Sementara pinjaman itu bisa dieksekusi, Dinas PU bisa memperbaiki jalan rusak dengan anggaran dari APBD Kota Mataram. Sementara itu, Kepala Dinas PU Kota Mataram, Ir. H. Mahmuddin Tura mengatakan, perbaikan jalan rusak di Kota Mataram masih menunggu kucuran pinjaman dari PIP. Ia membantah kalau pihaknya dinilai kurang pengawasan. (fit)

sebutnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Mataram, Mahmuddin Tura yang dicoba

dikonfirmasi lewat ponselnya, tidak merespon telepon dan pesan singkat yang dikirimkan wartawan. (cem)

Hubungan Pemkot Mataram dengan Media Ibarat Perahu dan Laut Mataram (Suara NTB) Walikota Mataram, H. Ahyah Abduh mengatakan hubungan yang terjalin antara Pemkot Mataram dengan media ibarat perahu dan laut. Dimana keduanya saling berkaitan dan tak bisa dipisahkan. “Hubungan pemerintah dalam hal ini Walikota, Wakil Walikota, DPRD, FKPD, para pimpinan SKPD dengan media kalau saya ibaratkan seperti perahu dan lautan yang tak bisa dipisahkan,” ujarnya pada saat menggelar “Coffee Morning” bersama awak media di aula Pendopo Walikota, Sabtu (8/2). Lautan dianalogikan Walikota sebagai sebuah pemberitaan yang terkadang ‘tenang’ tapi kadang disertai ‘gelombang tinggi’ atau pemberitaan hal yang baik dan juga terkait hal-hal kurang baik. “Perahu dan lautan itu tidak bisa dipisahkan. Tapi kadang air laut itu tidak terlalu keras tapi kadang bergelombang,” cetusnya. Walikota menambahkan bahwa komitmen pemerintah dan media menurutnya sama yaitu bagaimana berikhtiar bersama-sama dalam memajukan Kota Mataram. Walikota juga menyampaikan apresiasinya atas pemberitaan-pemberitaan media mengenai berbagai hal yang terjadi di Kota Mataram. Den-

gan adanya pemberitaan di media massa, masyarakat menjadi lebih banyak mengetahui mengenai perkembangan daerahnya. “Saya selama ini sangat berterima kasih dengan apresiasi yang tinggi bahwa selama ini masyarakat menjadi lebih banyak tahu lewat media,” ujarnya. Dalam acara “Coffee Morning” tersebut juga dihadiri oleh seluruh Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana, Asisten Setda Kota Mataram, dan pimpinan SKPD lingkup Pemkot Mataram. Walikota mengatakan pertemuannya dengan jajaran SKPD cukup sering terjadi baik secara langsung dan tidak langsung. Bahkan walaupun tidak bertemu secara fisik, tetapi yang paling sering ialah bertemu melalui media atau pemberitaan. Dalam acara yang rencananya akan rutin digelar itu, Walikota meminta kepada jajarannya agar kesempatan tersebut digunakan untuk memaparkan masalahmasalah atau program yang ada di lingkup dinas masingmasing dan juga membahas isu-isu faktual di Kota Mataram. “Bisa juga curhat suasana batiniah atau masalah rumah tangga, bisa juga sambil bisik-bisik tetangga,” selorohnya. (yan)

Soal Pembangunan PLTD

Masyarakat Diimbau Jaga Kondusivitas Mataram (Suara NTB) – Memanasnya proses pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Tanjung Karang, membuat Walikota Mataram angkat bicara. Ia mengimbau masyarakat sekitar tetap menjaga kondusivitas. Tetapi kontraktor PT Barugak Barawang Cemerlang (BBC), tetap memperkarakan oknum warga yang diduga mengganggu proses pembangunan. Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh mengaku tidak tahu menahu pihak kontraktor PT Barugak Barawang Cemerlang (BBC) yang mengerjakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Tanjung Karang, mempolisikan atau memperkarakan oknum warga. Yang terpenting tambahnya, masyarakat lain jangan sampai melakukan kegiatan atau hal – hal yang mengganggu proses pembangunan. “Sekarang bagaimana masyarakat supaya pembangunan berjalan dengan lancar dan masyarakat jangan sampaikan melakukan kegiatan hal – hal yang mengganggu,” imbau walikota ketika dikonfirmasi, Sabtu (8/ 2) di pendopo walikota. Dikatakan, perlu dilakukan komunikasi dengan masyarakat, sehingga tidak lagi ada gejolak yang timbul. Dijelaskan, tujuan pemban-

gunan PLTD tersebut yakni, pertama krisis listrik yang akan dihadapi Kota Mataram tahun 2014. karena, semakin pesatnya pembangunan seperti perumahan, hotel dan jalan baru, notabenenya membutuhkan listrik. Sedangkan, kondisi listrik saat ini masih terbatas. Kedua sambungnya, surat dari Perusahan Listrik Negara (PLN) yang dikirim kepada Pemkota Mataram, apabila tidak dibangun PLTD tersebut akan terjadi pemadaman bergilir. Sehingga, menjadi pertimbangan pemerintah untuk memberikan izin pembangunan PLTD tersebut. Terkait kontraktor yang memperkarakan oknum masyarakat yang diduga menghambat proses pembangunan, ia mengatakan itu menjadi kewenangan siapapun untuk menempuh jalur hukum, tetapi paling tidak hal tersebut bisa dikomunikasikan dengan baik dengan masyakata. Ditemui Kuasa Hukum PT BBC, Sopian Adami SH mengatakan khususnya yang menyangkut oknum masyarakat yang telah jelas dilihat oleh saksi mengganggu proses pembangunan dengan melakukan penimbunan di gerbang pintu masuk PLTD, pihaknya merasa keberatan dan melaporkannya kepada aparat kepolisian. (cem)


SUARA NTB Senin, 10 Februari 2014

SUARA PULAU LOMBOK

Halaman 3

Masih Jadi Persoalan

Struktur Organisasi Berubah PEMKAB Lombok Timur (Lotim) akan melakukan perubahan kedua atas Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Usulan Perubahan Struktur Organisasi di lingkup Pemkab Lotim ini sudah masuk dalam Program Legislasi Daerah (Prolegda) tahun 2014 ini. Kepala Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Lotim, Irpan Widiatma, Sabtu (8/2) lalu, menjelaskan, terjadi perubahan di struktur organisasi daerah. Dicontohkannya, di Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Lotim direncanakan ada penambahan satu bagian lagi, yakni Bagian Aset. Urusan aset ini sebelumnya ditangani di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (PPKA). Aset ditarik ke Setda sehingga PPKA nanti cukup bernama Dinas Pedapatan dan Pengelolaan Keuangan saja. Alasan menjadikan aset dalam bagian tersendiri di Setda, karena persoalan aset sejauh ini disadari selalu menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Pengurusan aset secara khusus nantinya oleh eselon III A ini diharap bisa dapat tertangani dengan baik. Perubahan juga terjadi di lingkup Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora). Bagian Pemuda dan Olahraga akan berdiri sendiri, yakni Kantor Pemuda dan Olahraga. Sementara yang mengurus pendidikan tetap di Dinas Pendidikan. ‘’Dibentuknya kantor tersendiri mengurus pemuda dan olah raga dengan harapan pengurusan atlet-atlet berprestasi Lotim bisa jauh lebih intensif,’’ ujarnya. Perubahan juga direncanakan dilakukan di lingkup Dinas Pertanian dan Peternakan (Distannak). Bidang Kesehatan Hewan akan masuk menjadi bagian dari nama depan dinas, sehingga namanya menjadi Dinas Pertanian Peternakan dan Kesehatan Hewan (Distannakeswan).Bidang kesehatan hewan yang sebelumnya bergabung dengan masyarakat veteriner akan menjadi bidang tersendiri. Selanjutnya, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang saat ini statusnya Tipe B akan ditingkatkan menjadi Tipe A. Satpol PP nanti akan dipimpin pejabat setingkat eselon II. Sebelumnya di dalam lingkup organisasi Satpol PP ini hanya ada seksi-seksi, ke depan ditingkatkan menjadi bidang-bidang. Antara lain Bidang Penegakan Peraturan Daerah, Bidang Perlindungan Masyarakat dan lainnya. Instansi lainnya yang dicanangkan naik statusnya dari sebelumnya eselon III menjadi eselon II adalah Kantor Kebersihan Tata Kota. Nama kantor dirubah menjadi Dinas Kebersihan dan Tata Kota. Cakupannya pun akan semakin luas. Meski terjadi perubahan struktur organisasi dan peningkatan status sejumlah SKPD, diyakini tidak akan berpengaruh signifikant pada tingkat belanja pegawai. (rus) Irpan Widiatma (Suara NTB/rus)

PKL di Pelabuhan Lembar Mulai Direlokasi Giri Menang (Suara NTB) Pedagang Kaki Lima (PKL) yang memenuhi pelataran sekitar areal parkir Pelabuhan Lembar mulai direlokasi. Pihak ASDP secara bertahap merelokasi PKL ke areal yang telah dibangun ASDP di bagian atas pelabuhan. PKL yang sempat keberatan dengan kebijakan ini, akhirnya mau pindah, meski sejumlah PKL masih bertahan di lokasi pelabuhan. Mereka diminta segera pindah. Manager Operasi dan Usaha ASDP Pelabuhan Lembar, Eko Yulianto menyatakan, proses relokasi dimulai bulan November tahun lalu. “Kalau sosialiasinya sudah setahun lalu. Tapi relokasi mulai November, bertahap,” terangnya, Sabtu (8/2). Eko menerangkan, sebelum merelokasi PKL pihaknya telah membangunkan fasilitas lapak PKL senilai Rp 2,5 miliar di areal di bagian atas pelabuhan. PKL dibangunkan fasilitas supaya tidak tidak berjualan di luar dan dalam areal pelabuhan. Biaya pembangunannya mencapai Rp 2,5 miliar. Pembangunan fasilitas telah rampung, setelah itu November lalu mulai proses pindahanya secara bertahap. Dari 48 jumlah PKL 48, yang sudah sudah pindah 16 orang. Sisanya 32 PKL dalam proses relokasi. Setelah semua PKL pindah pihaknya akan membersihkan areal PKL tersebut dan membangun tol gate dan bangunan perkantoran. Ke depan, jelasnya, areal pelabuhan ini akan steril dan tidak sembarangan bisa masuk terkecuali, petugas ASDP, Pemda, polisi dan pihak terkait lainnya. Sementara itu, PKL yang sudah direlokasi mengaku di areal baru perlu penyesuaian lantaran sepi pembeli. Mereka menerima kebijakan itu, karena demi keperluan bersama. Sedangkan PKL yang masih bertahan mengaku belum bisa pindah, karena sepinya pembeli di areal baru. Namun demikian, mereka mengaku akan segera pindah, karena atas kebijakan ASDP. (her)

(Suara NTB/her)

RELOKASI - PKL yang masih bertahan di Pelabuhan Lembar segera direlokasi ke tempat baru.

Sebulan, Sampah di Pasar Gerung Belum Diangkut

Giri Menang (Suara NTB) Berkali-kali pedagang di pasar Gerung mengeluhkan tumpukan sampah yang menggunung di pasar itu. Mereka menilai, pasar itu lama-lama akan menjadi tempat pembuangan sampah (TPS) karena sebulan lebih sampah belum diangkut. Pihak kecamatan dinilai lamban menangani pengangkutan sampah tersebut, sehingga menyebabkan sampah menggunung. Lurah Gerung Selatan, Nursalim ketika dikonfirmasi Minggu (9/2), mengakui, penyebab sampah tak diangkut pihak kecamatan tidak pernah memantau kondisi sampah. Akibatnya, pengangkutannya pun lamban. “Sampah ini sudah hampir sebulan lebih, tapi pihak kecamatan tidak memantau pelaksanaan pengangkutannya,” tukas Nursalim. Masalah sampah di Pasar Gerung ini jelasnya belum terpecahkan, meski telah beberapa kali duduk bersama antara kelurahan, kecamatan dan petugas kebersihan. Karena setelah selesai pertemuan, pihak kecamatan tidak memantau pelaksanaannya di lapangan. Selain itu, juru sapu juga malas. Pihaknya pernah menegur petugas sapu tersebut, namun tak diindahkan. Hal ini tentu merugikan pedagang, pasalnya pedagang juga dipungut untuk masalah ini.

Untuk menangani masalah sampah ini, pihaknya akan mengoperasikan kendaraan truk. Namun sejauh ini belum lengkap suratnya. Dana operasionalnya diminta diserahkan ke kelurahan. “Kendaraan ini dari Dishub,” ujarnya, seraya menambahkan, Senin ini pihak kelurahan, kecamatan dan perwakilan pedagang kembali akan melakukan pertemuan membahas masalah ini. Sementara itu, pedagang di Pasar Gerung mengeluhkan sampah. Selain mengeluarkan bau tak sedap, juga tumpukan sampah di jalan menghambat lalu lintas. Akibatnya, jalur pasar ini kerap macet. Salah seorang pedagang setempat, Dermawan mengaku tumpukan sampah sering dibiarkan hingga berminggu-minggu. “Ini saja numpuk sudah seminggu lebih,” keluhnya. Menjawab wartawan Kepala Dinas Tata Kota Pertaman-

(Suara NTB/her)

SAMPAH - Tumpukan sampah selama hampir sebulan di Pasar Gerung belum diangkut. Butuh perhatian serius dari pemerintah daerah. an dan Kebersihan Lobar H. Dahrum, menyatakan untuk menangani persoalan sampah yang kompleks di Lobar, Pemkab setempat telah menyerah-

kan ke kecamatan. Namun ke depan, pihaknya akan menjalin kerjasama dengan Bank Sampah Syariah (BSS) untuk mengolah sampah. ‘’Ke depan,

sampah di Lobar akan diolah menjadi barang yang produktif sehingga sampah yang tak mampu diangkut bisa tertangani,’’ janjinya. (her)

Musim Hujan, DBD Limbah Puyak Diolah Jadi Beton Ringan Harus Diantisipasi Kurangi Pencemaran Lingkungan

Giri Menang (Suara NTB) Investor luar daerah mulai melirik potensi limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) berupa puyak, sisa pengolahan emas di daerah Lombok Barat (Lobar), khususnya di kawasan Sekotong yang melimpah. Usaha pengolahan limbah ini bertujuan mengurangi pencemaran lingkungan di kawasan Sekotong yang notabene merupakan kawasan pariwisata. Menurut rencana, ke depan limbah puyak ini akan diolah menjadi barang ekonomis yakni beton ringan yang banyak dipakai untuk membangun hotel pencakar langit di kota-kota besar. Saat ini, pihak investor sedang mempersiapkan dokumen berupa izin dan kelayakan usaha. Selain itu, dalam waktu dekat akan mengadakan MoU dengan Pemkab Lobar. Direktur Utama CV Antareja Bumi Abadi, H. M. Asraf ketika menerima kunjungan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Lobar, H. Mulyadin dan sejumlah staf. Menurut Asraf, potensi

limbah puyak di Sekotong tinggi, namun terbuang percuma tak terkelola dengan baik. Dikhawatirkan, jika limbah ini tak diolah akan mencemari lingkungan. “Kami akan mengolah limbah olahan masyarakat berupa puyak, menjadi produk ekonomis, yakni beton ringan yang anti gempa,” terangnya, belum lama ini. Dalam proses pengolahan ini pihaknya memanfaatkn limbah buangan masyarakat yang nota bene masuk katagori pencemaran berat di kawasan yang rata-rata di areal wisata. Kalau program ini bisa berjalan dengan baik, bekerjasama dengan Pemda. Maka selain nilai ekonomis, juga bermanfaat bagi kawasan itu yang tadinya tercemar akan menjadi bersih, sehingga nilai ekonomis wisata akan meningkat, karena terbebas pencemaran bawah tanah. Di samping itu, memberi ketahanan ekonomi, karena menghasilkan produk bermutu yang bisa dilempar keluar ke pasar luar seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan Makassar. Beton ini

jelasnya bisa dibangun untuk gedung pencakar langit. Usaha ini tambahnya, bukan mengeruk bumi tapi memanfaatkan limbah. “Mudahan ini bisa menjadi contoh daerah lain,” ujarnya. Sementara itu, Kepala BLH Lobar, Mulyadin menyambut baik peluang bisnis tersebut. Hal ini menurutnya, sejalan dengan program BLH menncegah kerusakan dan pencemaran lingkungan. “Tentu ini bagus untuk pecepatan dan pengurangan limbah hasil olahan masyarakat berupa puyak,”terangnya. Selain itu, mendatangkan profit untuk daerah karena perusahaan bersedia memberi pendapatan ke daerah. Hal ini sejalan juga dengan keinginannya memberlakukan perda sumbangan pihak ke tiga yang selama ini belum dilaksanakan maksimal. Ia menambahkan, pihaknya tidak akan mempersulit izin usaha ini. Pihaknya juga segera menyiapkan draf MoU antara perusahaan ini dengan bupati. (her)

Praya (Suara NTB) Musim hujan yang diperkirakan mencapai puncak pada bulan Februari ini, mulai mendatangkan persoalan bagi masyarakat Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) berupa penyakit yang disebabkan faktor cuaca. Salah satunya penyakit deman berdarah dengue (DBD), kini mulai bermunculan. Untuk itu,masyarakat diharapkan bisa lebih meningkatkan kewaspadaannya terhadap penyebaran penyakit tersebut. Data yang diperoleh Suara NTB hingga Sabtu (8/2) di Dinas Kesehatan (Dikes) Loteng ada 7 kasus DBD yang ditemukan di tiga wilayah, yakni Kota Praya, Batunyala Praya Tengah serta Desa Kuta Pujut. Dari ketiga wilayah tersebut, Kota Praya masih mendominasi dengan 5 kasus. Desa Batunyala dan Kuta masing-masing satu kasus. “Semua wilayah di Loteng berpotensi diserang DB. Tetapi yang baru

ditemukan dan dilaporkan, baru di tiga wilayah saja,” aku Kepala Dikes Loteng, dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A. Menurutnya, Kota Praya masih menjadi daerah endemik DB. Namun bukan berarti, daerah lain terbebas begitu saja. karena bisa saja, daerah lain juga bisa menjadi daerah endemik. Apalagi kesadaran masyakarat akan pola hidup bersih masih rendah. Hal itulah yang kemudian mampu memicu berkembangnya munculnya penyakit-penyakit musiman yang disebabkan faktor lingkungan, terutama penyakit DB tersebut. Salah satu upaya yang bisa dilakukan dalam menekan potensi munculnya serangan deman berdarah yakni dengan menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu, melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara menyeluruh dan kesadaran masyarakat sangat diperlukan. (kir)

Tumor Sebesar Sarang Lebah

Nasir Pasrah Tak Punya Biaya Nasir, warga Dusun Sumur Pande, Desa Sesait, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara (KLU) mengaku pasrah melihat dan merasakan penyakit tumor yang dideritanya. Kendati tumor sebesar sarang lebah seakan bergantung di paha kanananya, namun yang bersangkutan tak ada daya berobat, karena alasan biaya. KEPADA wartawan, Sabtu (8/2) pria kelahiran Suradadi, Lombok Timur ini, mengaku tak bisa berbuat banyak. Mahalnya biaya operasi membuatnya hanya bisa menahan sakit tanpa tahu kapan akan sembuh. Memiliki dua orang anak, Nasir hijrah ke KLU sejak tahun 1989 dengan alasan ikut istri. Mengenai penyakitnya, diketahui sudah lama, yakni tahun 2009 lalu. Ketika itu, ia dan keluarga melakukan medical check up di salah satu dokter spesialis tulang di Kota Mataram. Oleh dokter yang memeriksanya, ia divonis terjangkit tumor. “Dokter spesialisnya menyarankan untuk dibawa berobat ke Surabaya. Tapi bagaimana mau berobat, uang tidak ada,” katanya sembari memutuskan untuk merawat sakitnya di rumah.

Ia pun mengharapkan adanya uluran bantuan Pemda KLU untuk mengobati penyakitnya. Menjadi harapan walaupun setetes bagi Nasir. Karena di rekening APBD, tercatat sejumlah anggaran yang dialokasikan melalui Dikes KLU untuk rujukan ke RSUD Sanglah. Namun, menjadi tanda tanya, siapa pasien yang beruntung terhadap dana tersebut? Asal mula penyakit yang dideritanya itu, akibat salah satu insiden sesaat dirinya bekerja mencari nafkah di Malaysia, tahun 2004 lalu. Pada satu momen hujan lebat, ia dan rekan kerjanya berebut naik dan turun dari mobil yang mengangkut pekerja. Apes, saat akan turun dari kendaraan, Nasir terjatuh hingga menyebabkan mangkok tulang lututnya berges-

er. Oleh dokter di Rumah Sakit Malaysia, ketika itu meminta pengobatan melalui jalan pintas, amputasi. Ia menolak dan meminta dipulangkan saja ke kampung halaman. Begitu permintaan dipenuhi, ia tidak lantas menyadari insiden itu akan berbuntut, seperti penyakit yang dialaminya saat ini. “Saat dipulangkan dari Malaysia, saya tidak pernah berpikir akibatnya akan seperti ini,” lirihnya. Menyikapi beban ekonomi keluarga yang harus ia tanggung, Nasir tak ingin berpangku tangan. Berbekal keterampilan menjahit, kaki dan paha lebahnya ia bawa bergoyang tanpa tahu kemungkinan tidaknya terjadi kontraksi otot akan memicu pembengkakan pada penyakitnya. Perjuangan Nasir untuk menghidupi keluarganya dari

(Suara NTB/ari)

TUMOR - Nasir, penderita tumor yang membutuhkan perhatian pemerintah. menjahit pun mendapat rasa keprihatinan mendalam dari warga sekitar. Kadus setempat, Sedim, salah satu di antara puluhan KK setempat yang iba den-

gan kondisi warganya ini. “Saya dan warga lain sangat mengharapkan adanya bantuan pengobatan dari Pemerintah Daerah,” kata Sedim singkat. (ari)


SUARA NTB Senin, 10 Februari 2014

SUARA PULAU SUMBAWA

Halaman 4

Komisi II Minta Indotan Kejar IPP Wilayah Konsesi Taliwang (Suara NTB) Komisi II DPRD Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) meminta PT Indotan agar segera mengurus Izin Pinjam Pakai (IPP) wilayah konsesinya terutama lahan yang masuk dalam kawasan hutang lindung. Ketua Komisi II DPRD KSB Syaifullah, SPt mengatakan, Indotan saat ini tidak punya pilihan lain selain segera mengejar penerbitan IPP lahan konsesinya. Sebab di lokasi sekarang ini sebagian besar lahannya telah digarap penambang trandisional yang rencananya akan diako-

modir dalam kegiatan operasionalnya nanti. “Kalau memang benar serius mau mengakomodir penambang rakyat yang ada di areal konsesinya. Yah yang harus dikejar legalitas pemanfaatan lahan dulu karena sudah ada kegiatan tam-

bang rakyat di sana,” paparnya kepada media ini. Secara aturan kegiatan penambangan rakyat yang terjadi di wilayah konsensi PT Indotan selama ini terhitung ilegal. Namun sejak adanya keinginan baik PT Indotan untuk mengakomodir para penambang

rakyat, Pemda KSB berharap agar perusahaan segera memenuhi seluruh ketentuan yang berlaku, terutama IPP lahannya. Menurut Syaifullah, saat ini Pemda KSB telah memberikan kelonggaran kepada PT Indotan, di mana perusahaan tersebut telah diberikan Izin Usaha Pertambangan (IUP) eksplorasi sebagai bentuk komitmen pemerintah mendukung perusahaan yang akan merangkul penambang rakyat dalam operas-

inya kelak. “Pemda selama ini juga pasti turut membantu perusahaan soal IPP-nya, nah sekarang Indotan juga aktif,” tukasnya. Ia mengungkapkan berdasarkan data yang dimilikinya, sekitar tujuh ribu masyarakat yang bergantung pada pertambangan tradisional itu berkegiatan di dalam wilayah konsensi PT Indotan. Kondisi itu semakin miris karena para penambang kebanya-

kan menempatkan diri di titiktitik wilayah hutan yang masuk dalam status lindung. “Semakin ilegal mereka karena tidak hanya kegiatannya yang melanggar aturan, tapi juga lokasi penambangannya. Makanya kita desak Indotan agar mereka bisa segera mengurus IPP biar para penambang yang katanya mereka akan akomodir itu tidak berstatus ilegal, baik dari segi kegiatan maupun lahan garapannya. “Jadi sekali

lagi kami meminta Idontan segera urus IPP-nya,” seraya menambahkan dari segi kegiatan pertambangan rakyat masih banyak persoalan yang harus segera dibenahi. “Banyak sekali persoalan di pertambangan kita terutama soal tambang tradisional itu. Yang terkini adalah peredaran obat-obatan pengolah hasil tambang yang sekarang santer sudah mencemari lingkungan kita,” imbuh Syaifullah. (bug)

Ali Ahmad Ingatkan Walikota Kalah Lagi Kepala Daerah Jaga Netralitas di PTUN Gugatan SK Mutasi

Kota Bima (Suara NTB) Walikota Bima kalah untuk kedua kalinya dalam sidang gugatan SK mutasi di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Mataram. Majelis hakim yang dipimpin Marulian Satria Putra SH memenangkan penggugat atas nama Amirudin Iba S.sos yang dimutasi dari jabatan sebelumnya Kasi Trantib Sat Pol PP Kota Bima menjadi staf di salah satu Kantor Kelurahan di Kota Bima. Penggugat, Amirudin Iba S.sos yang dikondirmasi Minggu (9/2) siang menyebutkan gugatan yang diajukan dirinya dimenangkan oleh Majelis Hakim PTUN Mataram. Sidang gugatan dengan agenda pembacaan putusan tersebut berlangsung pada Kamis (6/2) lalu. Dalam sidang yang dihadiri oleh dirinya itu, majelis membacakan empat poin amar putusan. Antara lain, memerintahkan kepada Walikota Bima untuk mencabut SK mutasi terhadap tergugat. Kedua, merehabilitasi kembali jabatan atau ditempatkan di posisi yang setara. “Sebelumnya saya menjabat Kasi Trantib di Sat Pol PP, saat mutasi saya dipindahkan ke Kantor Kelurahan,” ujarnya. Selanjutnya poin ketiga, Walikota diperintahkan untuk mengganti hak-hak kerugian materil yang sempat tidak didapat. Terakhir, Walikota diharuskan membayar denda sebesar Rp 300 ribu. “Itu perintah pengadilan,” imbuhnya lagi. Sementara itu, lanjutnya, terkait putusan ini meski merasa senang dia juga tak menyalahkan Walikota Bima. Pasalnya, adanya SK Mutasi terhadap dirinya hingga berakhir pada gugatan ini karena adanya pengajuan dari Baperjakat. Walikota, katanya, hanya menandatangani permohonan yang diajukan. Namun jika ditilik lebih jauh masalah ini, sebenarnya berawal dari pimpinannya di Sat Pol PP yang memberikan kajian ke Sekretaris Daerah (Sekda) yang menyebutkan jika dia malas ngantor. “Selanjutnya Sekda yang berkoordinasi dengan Baperjakat dan Baperjakat meminta tandatangan Walikota,” terangnya. Namun yang membuat dirinya yakin untuk memperjuangkan hak sehingga mengajukan gugatan ke PTUN karena merasa tidak bersalah. Sebelum dimutasi, dia tidak pernah diberikan peringatan baik secara lisan maupun tertulis sesuai dengan PP 53. Di mana dalam PP itu juga mengatur mengenai sanksi. Lebih jauh dia memandang, kesalahan-kesalahan seperti ini masih banyak terjadi di Pemkot. Yakni adanya staf atau pejabat yang ditempatkan di bidang yang bukan berdasarkan disiplin ilmunya. Misalnya, ada bidan yang ditempatkan di Dishubkominfo. Untuk itu, dia menyarankan agar dalam mengambil kebijakan Walikota kembali sesuai dengan aturan yang berlaku. Sementara itu, Kabag Humas dan Protokol Pemkot Bima, Drs. Is Fahmin yang dihubungi setelahnya mengaku sudah mendengar adanya putusan yang kedua ini. Hanya saja, Pemkot sendiri belum menerima salinan amar putusan. “Sampai sekarang kita masih menunggu amar putusannya,” tutur Is Fahmin. Sementara, tambahnya, untuk salinan amar putusan gugatan pertama sudah diterima oleh pihaknya dalam hal ini Bagian Hukum. Rencanannya terkait putusan yang pertama, Pemkot akan menempuh banding. “Amar putusan yang pertama sudah kami terima, dan ditangani langsung oleh Bagian Hukum. Kami akan menempuh banding,” tambahnya. (use)

(Suara NTB/ula)

H. Ali Ahmad

Dompu (Suara NTB) Ketua Komisi I DPRD NTB, Drs H Ali Ahmad, SH yang juga Sekretaris DPW PAN NTB mengingatkan Kepala Daerah untuk tidak memanfaatkan aparatur dalam kepentingan politik menjelang Pemilu 2014. Kepala daerah sedianya bisa mengayomi partai politik (Parpol) di daerahnya. Kepala daerah yang memanfaatkan aparatur untuk pemenangan parpol dan calon anggota legislatif (Caleg) bisa berimbas negatif bagi kepala daerah. Hal itu diingatkan Drs H Ali Ahmad setelah melihat banyaknya pegawai negari sipil (PNS) dan pejabat di daerah yang ikut terlibat langsung dalam politik praktis untuk memenangkan parpol tertentu dan caleg tertentu pada Pemilu 2014. “Kepala daerah harus bisa mengayomi semua bendera (parpol) dengan tidak berpihak pada salah satu bendera. Bila kepala daerah main kucing-kucingan untuk memenangkan parpol dan caleg tertentu, itu akan menciptakan dendam politik bagi kader partai lain,” ingat politisi PAN yang sudah tiga periode menjadi anggota DPRD NTB, Minggu (9/2) kemarin di Lakey Dompu. Dendam politik, lanjut Ali Ahmad, bisa berupa pengintaian kesalahan Kepala Daerah dan akan menjadi senjata dalam aksi-aksi unjuk rasa sebagai reaksi politik yang dapat mengganggu kondusifitas dan

keamanan daerah. Ini tidak baik bagi Kepala daerah dan bila tidak diantisipasi. “Kepala daerah bersama aparaturnya harus konsentrasi terhadap program pembangunan yang dicanangkan bersama. Jangan sampai di tahun politik ini, kepala daerah ikut membawa aparaturnya berpihak pada parpol dan caleg tertentu yang justru dapat menjadi ancaman bagi kepala daerah itu sendiri. kepala daerah harus menjadi mengayom semua parpol,” ingatnya. Selama melakukan reses di daerah pemilihannya Kabupaten Dompu, Bima dan Kota Bima, Ali Ahmad mengaku, menemukan beberapa orang yang dipasang oleh kepala daerah untuk melakukan propaganda terhadap PNS, guru dan aparatur Desa untuk memenangkan salah satu parpol dan caleg tertentu pada Pemilu 2014. Mereka ini terkesan bekerja atas arahan Bupati/Walikota. “Saya baru tiga hari melakukan reses. Ada beberapa bupati dan walikota di NTB ini mulai mencoba-coba memainkan peran politiknya dengan memasang dan menakuti PNS dan guru dalam mempropaganda untuk pemenangan partai dan caleg tertentu,” ungkapnya. Ditegaskan H. Ali Ahmad, larangan bagi PNS dan aparatur Desa untuk berpolitik praktis merupakan ketentuan undangundang. “Saya minta kepada BKD, Inspektorat dan Bakesmanglinmas se-NTB untuk mengawasi PNS yang ikut politik praktis dan menindaknya dengan tegas,” ingat Ketua Komisi I yang membidangi aparatur dan hokum di DPRD Propinsi NTB ini. H. Ali Ahmad yang kembali mencalonkan diri lewat PAN urutan 1 di Dapil Kabupaten Dompu, Bima dan Kota Bima pada Pemilu 2014 ini, mengatakan, biarkan parpol dan caleg yang ada berjuang merebut hati rakyat dengan pendekatannya masing-masing. Sehingga pemilu yang jujur dan adil bisa dilaksanakan tanpa ada tekanan politik dari penguasa. “Biarkan saja caleg yang ada bersaing tanpa ada diintimidasi penguasa,” harapnya. (ula/*)

Pesta Adat Sarat Nilai

”Jual” Ponan, Lokasi Mesti Ditata Tradisi ratusan tahun pesta adat, Ponan di Sumbawa, hingga kini masih terjaga. Bahkan kian ramai dan melegenda. Agar bisa dijual sebagai daya tarik wisata, lokasi ponan mesti ditata ulang dengan segala fasilitas pendukungnya. TERLIHAT dari pesta ponan, Minggu (9/2) kemarin. Masyarakat pengunjung dari berbagai wilayah di Kabupaten Sumbawa dan luar daerah berdatangan ke lokasi ponan yang berada di sebuah bukit di tengah areal persawahan “Orong Rea”. Upacara doa (tahmid dan tahlil) sarat nilai religiusitas mewarnai pesta ini. Bentuk rasa syukur masrakat tiga dusun serumpun, Poto, Bekat (Lengas) dan Malili setelah selesai menanam padi. Ponan juga mengandung nilai modal sosial yang tinggi, peredam konflik antar dusun yang satu dengan dusun lainnya. Ponan juga identik H. Batu yang kuburannya terletak persis di tengah bukit Ponan. Masyarakat setempat mengenalnya, sebagai seorang anak petani yang taat dan rajin bekerja. Ia suka menggembala kerbaunya. Dalam cerita, H. Batu yang dulunya dikenal dengan nama Gafar, naik ke atas sarang burung raksasa yang diberi nama “Piyo Beri”. Hingga, ia terdampar di sebuah daratan bertemu dengan sekelompok gembala lainnya. Kemudian bermimpi melihat sajadah dan kalimat sahadatain. Tafsir mimpi itu, Gafar berada di tanah Arab. Memasuki sebuah tempat suci yang bernama Mekkah. Pada pesta adat ponan, setelah pengunjung selesai berdoa, disajikan penganan yang semuanya berbahan dasar beras dan daun. Seperti lepat, petikal, buras dan lainnya.

Tradisi ini masih terjaga dan selalu dirayakan setiap tahunnya. Bahkan menurut Panitia Pesta Ponan, H. Mulah, pernah suatu ketika, sekitar tahun 1950-an, warga enggan meneggelar pesta adat ini. Pada saat itulah, tanaman padi petani diserang penyakit (mira den pade), sehingga gagal panen. Rentetan cerita dalam legenda tersebut sarat akan nilai, mistis dan religis. Hal ini menambah daya tarik pesta adat Ponan menjadi sebuah obyek wisata budaya. Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) Sumbawa, H. Amri, S.Sos, M.Si, dalam sambutannya pada kegiatan tersebut, berharap lokasi pesta ponan ini dapat ditata. Agar dapat terus dijaga dan dilestarikan serta menarik minat pariwisata. Apalagi pesta Ponan sudah masuk kalender pariwisata daerah. “Makanya lokasi ini mesti kita tata, agar kita bisa mendapatkan manfaat lain dari keberadaan obyek wisata murah ini,” katanya. Selama ini, keberadaan obyek ponan, tidak memberikan apapun untuk pemasukan desa. Makanya, perlu disediakan lahan parkir. Pembangunan baruga dan Lapak untuk berjualan di jalan menuju lokasi Ponan, agar kedepannya bisa menjadi destinasi wisata di Sumbawa. Hal inilah yang akan dikomunikasikannya dengan seluruh pihak terkait, termasuk DPRD Sumbawa dan pemerintah propinsi.

Apalagi, info yang diperolehnya, ada bantuan pemerintah pusat pada pada kawasan budaya seperti ini. Berupa bantuan rumah budaya yang nilai maksimalnya bisa mencapai Rp 500 Juta melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Syaratnya kelembagaan adat ponan ini harus jelas dan kuat, memiliki pengurus dan AD/ART. “Silahkan pengurus berkoordinasi dengan kita nantinya. Rembuk apa yang bisa kita lakukan,” kata H. Amri, seraya menegaskan perlunya perhatian Pemerintah Propinsi terutama dari sisi anggaran. Kaitan dengan program Visit Lombok Sumbawa. Khususnya dalam memajukan pariwisata di Sumbawa. Camat Moyo Hilir, Abu Bakar S.Sos, melihat sejarah kepariwisataan Sumbawa juga tak lepas dari adat ponan. Hingga pesta adat ini tak lagi menjadi milik masyarakat Poto, Sumbawa, Indonesia, tetapi sudah mulai mendunia. Sebab

wisatawan mancanegara juga kerap berkunjung ke lokasi ini. Masalahnya, akses jalan masi sulit. Dengan padatnya kendaraan dan pengunjung yang berjalan. Maka jalkan yang ada perlu dilebarkan dan tembus pada ketiga dusun., Lokasi ponan juga perlu diperluas sekitar 50 are sampai 1 hektar serta lahan parkir. “Kita juga sudah usulkan hal ini, melalui Musrenbang. Kepada pemilik tanah nantinya yang kena pelabaran, agar tidak berat melepas tanahnya, toh ini untuk kemajuan bersama dalam melestarikan adat sekaligus daya tarik wisata,” pintanya. Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Distan) Sumbawa, Ir. Thalifuddin M.Si, memiliki keinginan yang sama dengan masyarakat agar lokasi ponan bisa ditata. Seperlu pembukaan akses jalan usaha baru yang menghubungkan lokasi ponan dengan tiga dusun. Hal ini, akan dibicarakan lebih lanjut dengan pihak terkait lainnya. (arn)

(Suara NTB/arn)

PONAN - Para pejabat seperti Kadisporabudpar, H. Amri, dan masyarakat duduk bersama sambil bersila menikmati santapan penganan pesta ponan.

(Suara NTB/ula)

ABRASI - Pantai Lakey terkena abrasi yang merusak jalan wisata yang dibangun tahun 2012-2013 oleh pemerintah. Akibatnya, wisatawan yang lalu lalang di daerah ini harus berjalan menyusuri pantai

Abrasi Pantai Lakey Belum Tertangani

Pemerintah Diminta Segera Benahi Fasilitas Rusak Dompu (Suara NTB) Abrasi pantai akibat air pasang di Lakey Huu Dompu menyebabkan sekitar 50 meter pasangan bronjong dan jalan wisata ambles. Tiga berugaq yang dibangun pemerintah di pesisir Pantai Lakey juga rusak parah akibat angin putting beliung beberapa waktu lalu. Namun kerusakan fasilitas obyek wisata Lakey belum terlihat akan ditangani oleh pemerintah. Alex salah seorang pelaku wisata Lakey kepada wartawan, Minggu (9/2) kemarin, mengungkapkan, jalan wisata di pesisir Pantai Lakey yang amblas hingga pagar Hotel Ani Lestari dan Hotel Balumba sejak awal Januari 2014 lalu akibat abrasi pantai belum ada tanda-tanda akan ditangani oleh pemerintah. Abrasi pantai ini cukup mengganggu, karena berada di pusat area wisata dan tidak bias digunakan. “Kita berharap ada langkah cepat dari pemerintah untuk menanganinya, paling tidak menimbul jalan yang amblas agar bias dilalui wisatawan,” harapnya. Tidak hanya abrasi pantai sekitar 50 meter hingga merobohkan pagar hotel Ani Lestari dan Balumba, tapi angin putting beliung beberapa waktu lalu juga merusak sekitar 3 unit berugak (pondok) tempat istrahat wisatawan juga rusak dihantam angin putting beliung. Selain itu, angin putting beliung ini juga merusak kios milik Tawa akibat tertimpa robohnya pohon beringin yang menjadi aikon Lakey. Bahkan barang-barang milik Tawa ini tidak ada yang

bias diselamatkan dan diperkirakan kerugian sekitar puluhan juta. “Kita sangat berharap bantuan dari pemerintah. Barang-barang saya, termasuk dagangan tidak ada yang bias diselamatkan karena tertimpa pohon besar,” kata Tawa. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Dompu, Dra. Hj. Sri Suzana, MSI yang dihubungi terkait hal ini, mengaku, telah menyikapi kerusakan sejumlah fasilitas wisata di Pantai Lakey dan telah dilaporkan ke Bupati. Bahkan pihaknya telah melakukan rapat koordinasi untuk penanganan ambasnya jalan wisata di depan hotel Ani Lestari dan Balumba. “Kita sepakat, penanganannya akan dilakukan oleh instansi tekhnis. Untuk jalan akan ditangani Dinas PU,” jelas Hj Sri Suzana. Namun diakui Sri Suzana, hasil koordinasi pihaknya dengan Dinas PU untuk penimbunan kembali pantai yang terkena abrasi pihaknya masih kesulitan. Pihak kontraktor kesulitan membawa alat beratnya untuk mengangkut batu-batuan besar untuk menghindari abrasi pantai. “Menurut Kepala Dinas PU, belum ada kontraktor yang bersedia karena mereka kesulitan membawa batu-batu besar ke lokasi untuk menangani abrasi,” katanya. Sementara untuk penanganan pohon beringin yang menjadi aikon Lakey, pemerintah berencana merubah aliran sungai dengan menghindari pohon beringin. “Ini dilakukan agar pohon beringin yang masih tersisa, tidak mudah tumbang oleh angin puting beliung,” jelasnya. (ula)


RAGAM

SUARA NTB Senin, 10 Februari 2014

Halaman 5

Jadi Tersangka

Istri Wabup Lobar Protes, Kajati Sarankan Uji di Pengadilan Mataram (Suara NTB) Tak terima dijadikan tersangka, Istri Wakil Bupati Lombok Barat (Wabup Lobar), IM melayangkan protes ke Kejaksaan. Sebab alasan penetapan tersangka terkait privatisasi

lahan hutan lindung Kedaro, Sekotong, Lobar itu dinilai sumir. Sementara pihak Kejaksaan, menghindari perdebatan soal pembuktian dengan menyarankan agar kasus itu diuji di Pengadilan.

Seharusnya Diselesaikan di Dewan Pers Dari Hal. 1 Tidak berujung di Pengadilan,” kata Jimmy seraya mengingatkan, agar kasus-kasus pemberitan jangan pernah dibawa ke Pengadilan, tetapi ke Dewan Pers. Karena hal tersebut merupakan ranahnya Dewan Pers. Tanpa bermaksud mengintervensi pihak Pengadilan, menurut Jimmy, Dewan Pers hanya bisa mengimbau, mudah-mudahan Pengadilan melihat kasus ini lebih jernih sebagai persoalan pemberitaan pers. Jika kasus ini terus bergulir dan tidak selesai di tingkat mediasi, Jimmy berharap, Pengadilan bisa mengundang dari Dewan Pers sebagai

saksi ahli. “Karena Dewan Pers dalam ketentuannya itu, menghadirkan saksi ahli pers di dalam proses peradilan,” katanya. Ketika bisa menghadirkan saksi ahli pers tambahnya, mudah-mudahan bisa menyelesaikan persoalan tersebut. Sehingga bisa lebih jelas bahwa sesungguhnya problem pemberitaan ini, seharusnya tidak diselesaikan melalui hukum perdata biasa. Tetapi harus diselesaikan melalui hukum pers atau berdasarkan UU No 40 Tahun 1999 tentang Pers. “Dan itu diselesaikan di Dewan Pers,” ujarnya. (038)

Produksi Kentang Sembalun Belum Mampu Penuhi Pasar Dari Hal. 1 Makanya kita minta dibangunkan embung supaya lahan kering 4.000 hektar di sini bisa ditanami kentang,’’ harapnya. Minardi mengungkapkan, semua hasil produksi kentang Sembalun terserap oleh pasar yakni PT. Indofood Fritolay Makmur. Dari puluhan ribu ton yang diminta, baru 5.000 ton yang bisa dipenuhi oleh petani. Rata-rata hasil produksi kentang per hektar kata, Minardi sebanyak 20-25 ribu ton bahkan ada yang mencapai 30-35 ton. Jika dirata-ratakan produksi sebesar 30 ton per hektar dengan harga jualnya saat ini Rp 4.000 per kg, maka dalam satu kali panen maka harga jualnya Rp 120 juta per hektar. Untuk biaya produksi, katanya sekitar Rp 48-50 juta per hektar. Sehingga, dalam satu kali masa panen, petani dapat untung sekitar Rp 70 juta per hektar. Ia mengatakan, budidaya kentang di Sembalun sangat menjanjikan. Selain memproduksi kentang untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, juga untuk pembibitan. Untuk itu, lahan kering seluas 4.000 hek-

tar yang belum dimanfaatkan tersebut karena belum adanya ketersediaan air irigasi diharapkan mendapatkan respon dari pemerintah. ‘’Semua hasil produksi terserap oleh Indofood tetapi itu masih kurang. Kita diharapkan sampai puluhan ribu ton. Baru yang kita kirim kemarin itu 5.000 ton,’’ harapnya. Untuk bibit kentang, kata Minardi tahun ini ditanam sebanyak 524 ton. Bibit itu nantinya akan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan petani disana juga untuk memenuhi sekitar 80 persen petani kentang di Jawa. Kepala Bappeda NTB, H. Chairul Mahsul, SH, MM mengatakan terkait dengan permintaan petani kentang Sembalununtukdibuatkanembung akan direspon oleh pemerintah provinsi. Pihaknya meminta petani membuat usulan (proposal) pembangunan embung tersebut dan selambat-lambatnya Mei ini harus sudah diserahkan. Sehingga bisa segera dilakukanpembangunanembung tersebutdalamrangkamengoptimalkan lahan kering seluas ribuan hektar tersebut. (nas)

Pembangunan Dermaga Labuhan Haji Siap Dilanjutkan Dari Hal. 1 Pelaksanaan kelanjutan pembangunan bisa dituntaskan tahun 2014 ini. Harapannya juga tahun 2014 ini Dermaga Labuhan Haji sudah bisa beroperasi. Pasalnya, sudah banyak kapalkapal yang menunggu. Antara lain, kapal pengangkut pupuk bersubsidi dari Kalimantan. Kedalaman kolam labuh diakui saat ini masih rendah. Hal inilah yang menjadi pemicu banyak kapal besar tidak bisa sandar. Diketahui meski tingkat kedalaman rendah, sudah banyak kapal-kapal dengan kapasitas 1000-1500 ton telah melakukan bongkar muat di dermaga. Seperti kapal tongkang pengangkut cangkang sawit dan batu bara beberapa waktu lalu. Disampaikan Bupati, dengan semakin diperdalam maka diyakini kapal-kapal dengan kapasitas 5000 ton bisa melakukan bongkar muat di dermaga yang akan menjadi kebanggaan masyarakat Lotim dan bukti daerah dinyatakan maju. H. Moch Ali Bin Dachlan meyakini, setelah beroperasinya Dermaga Labuhan Haji, Lotim akan kebanjiran duit. Tingkat kesejahteraan masyarakat bisa meningkat. Lapangan kerja terbuka karena banyak yang bisa bekerja. Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi Dan Informatika (Kadishubkominfo), Lotim, Syarif Waliyullah menambahkan, sudah dari dulu banyak permintaan bongkar muat kapal-kapal pengangkut barang di Dermaga Labuhan Haji. Hanya saja karena persoalan kedalaman membuat tidak bisa maksimal. Termasuk dari perusahaan semen Bosowa siap mau datang melakukan bongkar muat. Dikatakan, keberadaan Dermaga Lembar, Kabupaten Lombok Barat dinilai sejauh ini sudah cukup padat sehingga dibutuhkan alternatif untuk bisa bongkar

muat. Sebelumnya diakui kapal yang diatas 2 ribu ton tidak bisa masuk karena persoalan kedalaman kolam labuh tersebut. Dengan diperdalam maka sudah dipastikan akan banyak kapal yang siap sandar. Menteri PDT, Dr. Ir. Helmy Faishal Zaini ketika dikonfirmasi membenarkan adanya alokasi anggaran yang telah dipersiapkan di kementeriannya khusus untuk Dermaga Labuhan Haji. Rencananya, Senin (10/2) hari ini, Menteri PDT setelah meresmikan sejumlah proyek Kementerian PDT di NTB langsung mencanangkan kelanjutan pembangunan Dermaga Labuhan Haji tersebut. Helmy menjelaskan, pemerintah saat ini serius untuk membangun jaringan di kawasan timur Indonesia. Termasuk Lombok yang diketahui masuk dalam koridor V dalam Master Plan Percepatan, PerluasanPembangunanEkonomi Indonesia (MP3EI). Akses yang dibangun tentunya tidak saja bandara seperti Bandara Internasional Lombok (BIL). Namun juga dipandang penting pembangunan dermaga tempat bersandar kapal. “Jalur masuk itu tidak hanya dari udara, namun pengembangan kapal semestinya memang harus dipersiapkan,” ungkap politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini. Diakuinya, sejauh ini ada kritik terhadap adanya dugaan ketimpangan pembangunan yang hanya berpusat di Pulau Jawa. ‘’Lahirnya MP3EI diharapkan bisa menjawab kritik tersebut,’’ katanya. Harapan pusat saat ini ke depan dengan MP3EI ini lahir pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru. Tidak terjadi ketimpangan dan disparitas yang terlalu jauh. Utamanya dalam hal indeks kemahalan produksi industri. (rus)

Kejaksaan Gelar Perkara Kasus KPU dan Rumput Laut Dari Hal. 1 Sementara yang sudah ada penambahan tersangkanya, disebutkan Kajati, satu tersangka untuk Dermaga Labuhan Haji Lotim dari kalangan manajemen konsutlan dan tiga tersangka pada kasus tanah pecatu di Gunung Sari

Lobar. Untuk kasus kasus yang lain, dijanjikannya, akan ada perkembangan dalam waktu dekat. ‘’Semua kasus korupsi, baik PAUD, tanah pecatu, SPAM KLU, Labuhan Haji, KPU, rumput laut, sudah ada progress dalam waktu dekat,” janjinya. (ars)

Kajati NTB Sugeng Pudjianto, SH, MH tidak ingin meladeni keheranan dari IM terkait penetapan tersangka tersebut. “Sudah jelas, itu tanah kehutanan yang jadi hak milik pribadi,” tegas Kajati. Dari bukti – bukti awal yang dikantongi Kejari Mataram yang menyelidiki kasus itu, tanah Hutan Kedaro, Sekotong adalah masuk kawasan hutan lindung, namun diprivatisasi, sehingga negara dirugikan. “Petanya sudah jelas kok,” tegasnya. “Nanti kalau dari pihak tersangka punya alasan lain, nanti kita uji di Pengadilan,’’ sarannya. Agus Wahyudi, SH, kuasa hukum IM mengaku sampai saat ini masih heran terkait penetapan tersangka kliennya itu oleh Kejaksaan. ‘’Logika hukumnya begini, orang jual motor curian, tapi surat – surat lengkap, apakah ini disalahkan?,’’ kata Agus Wahyudi kepada Suara NTB Sabtu (8/2) lalu. Dimaksud Agus, jika memang yang dipersoalkan adalah lahan

hutan lindung diprivatisasi, maka kliennya punya bukti kuat bahwa tanah itu milik masyarakat. Ihwal pembelian tahan seluas 10 hektar di Kedaro dari masyarakat itu, diawali dengan penawaran dari Kades setempat kepada kliennya berupa sporadic atas tanah milik sejumlah masyarakat. Tidak langsung tawaran itu diterima, melainkan IM mengklarifikasinya ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) Lobar. “Jadi bukan klien kami yang cari tanah itu kemudian membeli, tapi ditawari oleh Kades yang menunjukkan data sporadic. Awalnya klien kami tidak mau beli, akhirnya dibelilah secara mencicil sekitar 10 hektar seharga sekitar 300 juta,” kata Agus. Apakah IM tidak tahu itu kawsasan hutan lindung? Dijelaskannya, jika dilihat dari keadaan lokasi tanah, terdapat kebun jambu mete, kebun singkong digarap masyarakat.

Sehingga tidak ada sedikit pun nampak sebagai tanah hutan. “Sedangkan secara formal hukumnya, ia (IM) mengajukan permohonan untuk menjadikan hak milik atas tanah, sebagai masyarakat memohon kepada BPN. Selanjutnya BPN keluarkan surat keputusan mengenai pembelian hak milik,” terangnya. Jika itu tanah memang hutan lindung, tegas Agus, seharusnya BPN menolak menerbitkan surat keterangan hak milik. “Andai kata ini salah, apa iya yang memohon (IM) ini salah? Kenapa yang menjual tidak kena (tersangka)? Ini jadi pertanyaan besar. Kalau memang itu tanah hutan, mestinya yang menjual disalahkan,” tegasnya. Inilah yang menjadi alasan ia bertanya-tanya soal penetapan kliennya sebagai tersangka. “Klien saya masih bingung, dimana letak kesalahannya, saya sebagai pengacaranya juga bingung,” tegasnya. (ars)

Polisi Ringkus Kawanan Perampok Diduga Terlibat Sejumlah Kasus di Mataram Giri Menang (Suara NTB) Jajaran Polres Lombok Barat (Lobar) berhasil meringkus kawanan perampok bersenjata yang diduga terlibat sejumlah aksi perampokan di Lobar dan Mataram. Enam orang perampok ini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) yang selama ini diincar polisi. Salah satu dari mereka, berinisial M diduga pelaku pembakaran dan pengerusakan Pos Satpam PT Teluk Mekaki Indah, Desa Pelangan, Kecamatan Sekotong, Juli 2013 lalu. Untuk menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut, keenam orang ini pun diamankan di Mapolres setempat. “Keenam orang perampok ini ditangkap saat melintas di Dusun Karang Rumak, Kuripan. Saat digeledah, polisi menemukan senjata api, senjata tajam dan sejumlah peralatan yang diduga dipakai untuk melakukan aksi perampokan,”ungkap Kapolres Lombok Barat, AKBP Yulianus Yulianto, dalam konfrensi persnya, Sabtu (8/2). Lebih jauh diterangkan Yulianus, penangkapan kawanan perampok berdasarkan hasil pengembangan dan pengejaran pelaku inisial M yang merupakan DPO kasus pengerusakan fasilitas milik PT Teluk Mekaki Indah pada 2013 lalu. Mantan Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda NTB ini menerangkan, proses penangkapannya bermula saat petugasnya melihat kendaraan yang ditumpangi perampok tersebut sekitar pukul 05.00 Wita.

Kendaraan yang ditumpangi kawanan perampok ini sebelumnya telah dideteksi, sehingga aparatpun menghentikannya saat melintas dijalur Karang Rumak, Desa Kuripan Kecamatan Kuripan. Kendaraan yang ditumpangi berjenis mobil Avanza, berwarna krem, Nopol DR 1119 GZ. Saat di geledah, ditemukan ke enam pelaku, juga enam senpi rakitan, lima sajam, 18 butir amunisi siap ledak, satu satu alat cungkil besi, gas peledak CO2, leptop, tiga tas dan uang senilai Rp 1, 6 juta.”Ini diduga dipakai untuk aktivitas kelompok mereka selama ini,”ujarnya. Kapolres menambahkan, setelah dilakukan penyelidikan, selain M ke lima orang berinisial R, A, U, M dan S mengaku melakukan perampokan di SPBU Selagalas dan beberapa aksi pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian dengan pemberatan (curat) di beberapa lokasi seperti di Minimarket Kecamatan Lembar dan lainnya. Terkait amunisi yang dipakai, Yulianus menjelaskan, amunis itu jenis organik milik TNI-Polri dan mereka diduga membuatnya sendiri. Untuk ancaman hukumannya,ke enam pelaku dikenakan Undang-undang darurat No 12 tahun 1951 tentang pelarangan pemakaian sejata api dan senjata tajam. Sedangkan untuk M pelaku pembakaran dan pengerusakan Pos Satpam PT Teluk Mekaki Indah, dikenakan pasal pengrusakan 187 ayat 1, junto 55 ayat 1 dan ampao 170 ayat 1 KUHP. (her)

Dewan Minta Hasil Investigasi Suara NTB Dari Hal. 1 Bahan-bahan tersebut dapat disampaikan ke ruang Komisi II ditujukan kepada Sekretaris Komisi II,’’ pesan Mori Hanafi yang diterima Suara NTB. Mori pun meminta agar bahan-bahan yang dibutuhkan (termasuk dari Suara NTB) sudah diterima di Komisi II pada Senin (10/2) hari ini. ‘’Mengingat waktu yang begitu padat, mohon agar bahanbahan tersebut sudah kami terima paling lambat pada Senin 10 Februari 2014,’’ pesannya. Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Komisi II DPRD NTB, H. M. Husni Djibril dalam hearing, menegaskan akan menghimpun masukan yang telah disampaikan para

pelaku pariwisata terkait persoalan lingkunganyangmengancammasa depan pariwisata NTB. Nantinya, masukan itu akan diperkaya pula dengan hasil investigasi Harian Umum Suara NTB terkait kasus dugaan bisnis koral ilegal. Husni menegaskan, setelah dihimpun, semua masukan itu akan dikemas dalam bentuk surat yang kemudian disampaikan ke berbagai pemangku kebijakan. ‘’Ini bukan sekadar surat, tapi keputusan Komisi II setelah mengadakan hearing. Jadi keputusan ini kita sampaikan ke Pimpinan DPRD. Nanti Pimpinan DPRD yang akan menyampaikan keputusan ini kepada pemerintah, kepada pihak – pihak terkait,’’ tegasnya di akhir rapat tersebut.

Husni yang didampingi Sekretaris Komisi II DPRD NTB, Mori Hanafi, SE, M.Comm, Anggota Komisi II DPRD NTB, Ir. Made Slamet, M. Maliki dan M. Hadi Sulthon, S.Sos, dalam kesempatan itu juga telah mendengarkan masukan yang disampaikan para pelaku pariwisata. Mereka yang hadir dari kalangan pelaku pariwisata adalah I Gusti Lanang Patra (Ketua BPD PHRI NTB) bersama B. Rosilawati Djapa (Wakil Ketua BPD PHRI NTB), Marvel Navest dari Hotel Puri Bunga, Stephane Servin dari Sentosa Hotel yang juga Wakil Ketua Lombok Hotel Association (LHA), Aisah Odist dari KMPSL NTB serta M. Nur Haedin dari DPD INCCA NTB. (049/aan)

Gelar Rakor dan Diklat Jurkam

Golkar Optimis Menyongsong Pemilu Mataram (Suara NTB) DPD Partai Golkar NTB menyuarakan optimismenya menyongsong Pemilu Legislatif (Pileg) yang akan digelar 9 April 2014 mendatang. Partai beringin ini pun memasang target yang cukup tinggi, yaitu peningkatan perolehan kursi caleg DPRD Provinsi dan DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) NTB. Optimisme itu terlihat dalam semaraknya kegiatan Rakorda Badan Koordinasi Pemenangan Pemilu dan Diklat Jurkam Partai Golkar Provinsi NTB yang digelar di kantor mereka, di Mataram, Minggu (9/2). Kegiatan itu dihadiri oleh para petinggi DPD Partai Golkar NTB, jajaran pengurus DPP Partai Golkar serta anggota DPR RI dari Partai Golkar yang mewakili Dapil NTB. Kegiatan itu diisi dengan penjelasan hasil survei Partai Golkar di NTB, pedoman kampanye Partai Golkar dan penyampaian berbagai materi lainnya terkait Pemilu 2014. Serangkaian diskusi juga digelar dalam kegiatan tersebut. Ketua Harian BKPP Partai Golkar NTB, Dra. Hj. Baiq Isvie Rupaeda, SH, MH, dalam keterangannya terkait kegiatan itu, menjelaskan Golkar membidik target peningkatan suara di Pemilu 2014 mendatang. Untuk DPRD Provinsi NTB misalnya, Golkar bertekad menaikkan perolehan kursi

mereka dari 10 kursi pada periode Pemilu 2009 menjadi 15 kursi pada 2014 mendatang. Bahkan, jika mengacu pada target optimis mereka, tak kurang dari 18 kursi bisa diraih. Sementara untuk kursi DPR RI dari Dapil NTB, pihaknya menargetkan raihan minimal tiga kursi dari dua kursi pada 2009 lalu. Bahkan, target empat kursi bukanlah mustahil bagi mereka. Anggota DPR RI dari Partai Golkar Dapil NTB, Adi Putra Dharmawan Tahir, menegaskan bahwa target yang tinggi itu memang sengaja dipasang untuk membangkitkan kerja keras para caleg dan pengurus Partai Golkar di Pemilu 2014. Target itu juga mengacu pada positifnya hasil survei yang sejauh ini memperlihatkan angin segar untuk beringin. “Survei kita, kalau pemilu hari ini, Golkar itu dapat 25 persen (suara),” ujar Adi Tahir. Namun, ia mengingatkan bahwa pemilu tidak digelar hari ini melainkan 9 April 2014. Menurutnya, selama kurun waktu menuju hari pencoblosan itu, masih banyak kejadian yang bisa saja merubah pilihan masyarakat Indonesia. “Karena itulah kita menggelar kegiatan seperti ini, untuk mempersiapkan diri menghadapi itu. Karena semuanya butuh kerja keras, yang menentukan adalah menit – menit terakhir,” pungkasnya. (aan/*)

Pilih Caleg Berkualitas Dari Hal. 1 Ia juga berharap, Pileg menghasilkan wakil rakyat yang berkualitas untuk kemajuan daerah dan masyarakat. Usai melantik Kepala Desa Sukadana, Kecamatan Bayan, Djohan Sjamsu mengingatkan masih adanya proses demokrasi yang menanti kehadiran dan partisipasi masyarakat KLU. Namun dalam waktu dekat, Pileg pada 9 April nanti, menjadi fokus dan imbauan Bupati agar masyarakat dapat menentukan pilihan pada figur yang mampu mengemban aspirasi rakyat. ‘’Saya harap, pilihlah caloncalon yang berkualitas, caloncalon yang mampu memperjuangkan aspirasi masyarakatnya,’’ kata Djohan Sjamsu. Permintaan Bupati tersebut bukan tanpa alasan. Pileg untuk menduduki jabatan

wakil rakyat di DPRD KLU, adalah yang pertama bagi masyarakat. Pemilihan calon sebelumnya, masyarakat masih “berkiblat” ke Lombok Barat. Sehingga kali ini, pemilihan dilakukan langsung untuk menentukan sosok yang akan berkiprah di KLU. Sudah barang tentu, masyarakat pun sudah mengenal sosok yang akan mewakilinya di parlemen mendatang. Menurut data KPUD KLU, jumlah caleg yang akan bertarung sebanyak 334 orang, dengan kuota kursi DPRD yang ada sebanyak 30 kursi. Artinya akan ada 304 orang yang nantinya harus bersiap menerima konsekuensi kalah dari calon lain. ‘’Saya juga mengharapkan agar semua masyarakat KLU tetap menjaga persatuan dan kesatuan. Beda pilihan itu soal biasa, dan jangan sampai perbedaan itu justru menimbulkan persoalan,’’ harap Bupati. (ari)

Optimalisasi Pemanfaatan Program BOS dalam Upaya Percepatan Peningkatan Kinerja Pendidikan Dari Hal. 1 gender, lokasi tempat tinggal dan tingkat kemampuan intelektual serta kondisi fisik. Kebijakan ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas penduduk untuk dapat belajar sepanjang hayat dalam rangka peningkatan daya saing di era global, serta meningkatkan IPM. Upaya yang perlu dilakukan dalam rangka meningkatan rata-rata lama sekolah yaitu dengan meningkatan Angka Partisipasi, meningkatkan murid yang melanjutkan, menurunkan putus sekolah, menurunkan angka buta aksara. Capaian sampai dengan tahun 2012/2013, jumlah sekolah TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/ SMK 7.125 sekolah, jumlah murid 1.154.113 orang, dan jumlah Guru 110.532 orang. Angka Partisipasi terus meningkat APM SD/ MI 99,95%, APK SMP/MTs/Paket B 104,85%, APM SMP/MTs/Paket B 95,0%, APK SMA/MA/ SMK/ Paket C 82,69%, Target Pendidikan Universal APK SMA/MA/ SMK/ Paket C 97%, Provinsi NTB ditargetkan tercapai sampai tahun 2018/2019. Angka Putus sekolah mengalami penurunan, putus sekolah sampai tahun 2012/2013 SD 0,20%, SMP 0,48%, SMA/SETARA 1,58%. Rata-rata Sekolah sampai Tahun 2011 6,97 meningkat menjadi 7,19 tahun 2012. Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing Peningkatan Mutu, relevansi, dan daya saing di masa depan diharapkan dapat memberikan dampak bagi perwujudan eksistensi manusia dan interaksinya sehingga dapat hidup bersama dalam keragaman sosial dan budaya. Selain itu upaya peningkatan mutu dan relevansi dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat serta daya saing bangsa. Mutu pendidikan juga dilihat dari meningkatnya penghayatan, pananaman dan penga-

malan nilai pendidikan karakter bangsa yang meliputi : : 1. Religius, 2. Rasa ingin tahu, 3. menghargai prestasi, 4. Kerja keras, 5. Kreatif, 6. gemar membaca, 7. Peduli lingkungan, 8.Jujur, 9. toleransi, 10. disiplin, 11.mandiri, 12. demokratis, 13. semangat kebangsasan, 14. cinta tanah air,15. bersahabat/ komunikatif, 16. cinta damai, 17. peduli sosial, 18. tanggung jawab, dan nilai budaya lokal lainnya Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan diukur dari pencapaian kecakapan akademik dan nonakademik yang lebih tinggi yang memungkinkan lulusan dapat proaktif terhadap perubahan masyarakat dalam berbagai bidang baik di tingkat lokal, nasional maupun global. Pencapaian mutu pendidikan juga diupayakan dalam rangka semakin meningkatnya capaian Standar Nasional Pendidikan (SNP). SNP meliputi berbagai komponen mencakup 1. standar isi, 2. Standar Proses, 3. Standar Kompetensi Lulusan, 4. Standar Pengelolaan, 5. Standar Penilaian. 6. Standar Pembiayaan, 7. Standr Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 8. Standar Sarana dan Prasarana. Pemerintah mendorong dan membimbing satuan-satuan dan program (studi) pendidikan untuk mencapai standar yang diamanatkan oleh SNP. Standarstandar tesebut juga sebagai dasar untuk melakukan penilaian terhadap kinerja satuan dan program pendidikan, mulai dari PAUD, pendidikan dasar, pendidikan menengah, PNF, sampai dengan pendidikan tinggi. Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Pencitraan Publik. Pembangunan Pendidikan diarahkan pada pembenahan perencanaan dengan menetapkan kebijakan strategis serta program-program yang didasarkan pada urutan prioritas. Di samping itu, disusun pula pola-

pola pendanaan berdasarkan prioritas, baik dari sumber Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan masyarakat. Pendidikan dikelola dengan pendekatan: a) program kerja disusun secara kolaboratif dan sinergis untuk menguatkan implementasi kebijakan pada semua tingkatan, b) reformasi institusi dilaksanakan secara berkelanjutan yang didukung program pengembangan kapasitas, dan c) perbaikan program dilakukan secara berkelanjutan dan didasarkan pada monitoring, evaluasi terpadu yang dilaksanakan secara sistematis dan memfungsikan peran-peran pemangku kepentingan yang lebih luas. Dana BOS TAHUN 2014 Setiap SISWA SD/MI 580.000, SMP/MTs 710.000, SMA/MA/ SMK 1.000.000. Jumlah dana BOS se Provinsi NTB tahun 2014 : SD/SDLB : 311,547 miliar, SMP/SMPLB : 147.579 miliar, SMA 95.211 miliar, SMK : 57.507 miliar, MI : 51,547 miliar, MTS, : 70,096 miliar, MA : 50,164 miliar. Bersama-sama meningkatkan optimalisasi penggunaan dan pemanfaatan program BOS Tujuan BOS Pendidikan Dasar untuk meringankan beban masyarakat, terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahu yang bermutu. Selain itu, diharapkan program BOS juga ikut berperan dakam mempercepat pencapaian standar pelayanan minimal di sekolah. Tujuan Program BOS Pendidikan Menengah untuk mewujudkan layanan pendidikan yang terjangkau dan bermutu bagi semua lapisan masyarakat dalam rangka mendukung Program Pendidikan Menengah Universal (PMU). Pemanfaatan penggunanaan dana BOS antara lain untuk : 1) pengembangan perpustakaan, 2) penerimaan siswa baru, 3) pem-

belajaran dan ekstra kurikuler peserta didik, 4) kegiatan ulangan dan ujian, 5) pengembangan profesi guru, 6) membantu peserta didik yang miskin, 7) pembayaran honorarium pendidik dan tenaga kependidikan honorer, 8) langganan daya dan jasa, 9) perawatan sekolah, 10) pembelian bahan habis pakai, 11) pembiayaan pengelolaan BOS, 12) Pembelian dan perawatan komputer, 13) peralatan pendidikan (pedomani petunjuk penggunaan BOS tahun 2014). Pengelola Pendidikan harus memperhatikan Penggunaan BOS : 1. Program BOS dalam rangka wajar 9 tahun, dan Pendidikan Menengah Universal : a. BOS harus menjadi sarana penting untuk meningkatkan akses pendidikan dasar 9 tahun, dan Pendidikan menengah Universal; b. BOS harus memberi kepastian bahwa tidk ada siswa miskin yang putus sekolah karena alasan finansial seperti tidak mampu membeli baju seragam/ alat tulis sekolah dan biaya lainnya; c. Kepala sekolah/madrasah harus menjamin kepastian lulusan setingkat SD/MI/ Setara dapat melanjutkan ke tingkat SMP/MTs/Setara; d. Kepala sekolah harus menjamin lulusan SMP/MTs/ SMPLB dapat melanjutkan ke tingkat SMA/MA/SMK/ Setara; e. Kepala sekolah berkewajiban mengidentifikasi anak putus sekolah dilingkungannya untuk diajak kembali ke bangku sekolah; f. BOS tidak menghalangi siswa, orang tua yang mampu, atau walinya memberikan sumbangan sukarela yang tidak mengikat kepada sekolah. Sumbangan orangtua harus bersifat ikhlas,

tidak terkait waktu dan tidak ditetapkan jumlahnya, serta tidak mendiskriminasikan mereka yang tidak memberikan sumbangan. 2. Program BOS dan Kegiatan Pembelajaran Dan Eksra Kurikuler Kepala Sekolah dan Sekolah harus memilih program prioritas dan Inovasi. Misalnya untuk Pengembangan pendidikan karakter, kegiatan olimpiade Sine, olimpiade olahraga, olimpiade seni harus dipilih program prioritas. 3. Program BOS untuk kegiatan Ulangan dan Ujian Kepala Sekolah, guru, siswa, orang tua agar mengetahui, menerima hasil ulangan/ try out anak didik sebagai bahan pembinaan dan pengayaan yang merupakan tanggung jawab kita semua, .orangtua, siswa, kepala sekolah, dan guru. 4. Data Pokok sebagai dasar pengambilan kebijakan. Sekolah harus mengisi data pokok yangberisisemuavariabelyangada di sekolah, mulai sarana-prasarana belajar, siswa, guru. Data pokok ini digunakan untuk : a) penentuan bantuan perbaikan sarana-prasarana, b) penentuan bantuan operasional siswa, c) penentuan bantuan berbagai tunjangan pendidik. . 5. Tim Manajeman BOS Provinsi, Kabupaten/Kota, Dan sekolah agar melalukan Pembinaan, Monitoring, dan Evaluasi. Pembangunan Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama, oleh karena itu dukungan dari semua pihak sangat diharapkan, ya pemerintah, masyarakat, orang tua, guru, kepala sekolah, dan pihak-pihak terkait lainnya dalam rangka bersama-sama mempercepat kinerja dan Akselerasi pembangunan pendidikan. (*)


OPINI

SUARA NTB Senin, 10 Februari 2014

Kritik Sehat Jangan Dibungkam KRITIK yang sehat merupakan sebuah metode untuk mendidik. Sebuah elemen penting yang terus menerus akan melahirkan proses belajar, atau koreksi terhadap sesuatu yang keliru. Maka, sulit rasanya kita akan berharap adanya kemajuan dalam kehidupan kita jika kritik yang sehat harus dibungkam dengan berbagai cara. Itulah yang dalam beberapa waktu terakhir mencuat sebagai fenomena di NTB. Ketika Harian Suara NTB, pertengahan 2013 lalu menulis tentang dugaan aktivitas bisnis koral ilegal yang merusak lingkungan, beberapa bulan kemudian, koran ini harus berhadapan dengan gugatan senilai hampir Rp 3 miliar. Nasib yang serupa meski tak sama juga dialami oleh Komisi Informasi Provinsi NTB dan para aktivis Fitra NTB yang berhadapan dengan gugatan dari Partai Golkar NTB. Gugatan tersebut bermula dari adanya permintaan informasi mengenai pengelolaan keuangan Partai Golkar atas nama Suhardi. Karena merasa pihak yang meminta informasi kurang jelas, Partai Golkar NTB pun memutuskan untuk tidak memberikan informasi dimaksud. Sikap itu kemudian membuat sengketa informasi terhadap kasus ini mulai bergulir ke KIP NTB. Ternyata, putusan KIP NTB akhirnya memerintahkan Partai Golkar untuk memberikan data dimaksud. Padahal, menurut Golkar, untuk menjatuhkan sebuah keputusan yang bersifat menghukum, maka proses sengketa tersebut haruslah dilakukan dengan memenuhi hukum acara. Inilah yang kemudian digugat oleh Partai Golkar. Mereka menganggap, substansi keputusan itu belum memenuhi hukum acara sesuai ketentuan hukum acara. Dua kejadian itu menyadarkan kita bahwa setiap saat, para pelaku kritik ; mereka yang berupaya menyuarakan perbaikan masih berpeluang dijerat hukum. Dan, jika kecenderungan ini berlanjut, seperti yang disampaikan Anggota DPRD NTB, Ir. Made Slamet belum lama ini, tren ini bisa menjadi preseden buruk. Sebab, siapa saja bisa membungkam para pengkritik dengan memanfaatkan celah dalam sistim hukum kita yang memang masih terbuka. Padahal, kritik sejatinya adalah sebuah mekanisme kontrol bagi institusi apapun agar tetap berada pada jalur yang benar. Kritik yang disampaikan terkait aksi pencurian terumbu karang seharusnya dimaknai sebagai bentuk penyadaran akan ancaman yang muncul jika perilaku semacam ini dibiarkan belanjut. Sementara, permintaan informasi atas pengelolaan keuangan parpol oleh Fitra dan masyarakat pada umumnya harusnya dimaknai sebagai upaya untuk memulai proses pengelolaan keuangan parpol yang lebih sehat. Kritik dibutuhkan sebagai pengkoreksi kesalahan. Sebab tanpa kritik seringkali kita cepat berbangga diri, cepat berpuas diri dan pada akhirnya bisa menjadikan kita lalai dan teledor. (*)

STASIUN RADIO

Halaman 6

Memasyarakatkan Hakikat Kemerdekaan Pers (Refleksi Hari Pers Nasional 9 Februari 2014) Sejarah pers Indonesia adalah pers yang tidak pernah menghirup udara kebebasan. Pers Indonesia dari tahun ke tahun dibayangi tangan penguasa dan undang-undang, pengusaha, masyarakat, dan penegak hukum yang sewaktu-waktu bisa memberhentikan pers dan memenjarakan pekerja jurnalistik (Atma Kusumah, Dalam bukunya ‘’Tuntutan Zaman, Kebebasan Pers dan Ekspresi, 2009). ATATAN Agus Talino (AT) di Harian Suara NTB 3/2/14 yang berjudul ‘’Gugatan ‘’Aneh’’ Untuk Suara NTB’’ bagi saya pribadi adalah semacam refleksi dan sekaligus pencerahan bagi semua elemen masyarakat di daerah ini. Agar di kemudian hari tidak cepat-cepat mengkambinghitamkan hasil kerja insan pers, yang menulis informasi-informasi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan pemerintah. Selain itu, catatan Agus Talino tersebut dapat pula diartikan sebagai spirit dan semangat bagi insan pers di Provinsi NTB khususnya dan Indonesia umumnya untuk tetap menegakkan prinsip-prinsip jurnalisme yang independen, jujur, mencari kebenaran dan bertanggungjawab. Oleh sebab itu, dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 9 Februari 2014 ini, spirit dari Agus Talino tersebut hendaknya terus bergelora di setiap sanubari wartawan dan insan pers yang ada di daerah ini. Di saat-saat insan pers memperingati hari pers nasional, Penulis melihat, bahwa hakekat kemerdekaan pers sejak awal reformasi 1998 silam, sepertinya belum membumi di tengahtengah masyarakat Indonesia tak terkecuali di Provinsi NTB, masalahnya hampir setiap tahun hambatan-hambatan kemerdekaan pers selalu muncul dari berbagai pihak. Penggalan tulisan mantan dewan pers Atma Kusumah di awal tulisan

Oleh :

Fathur Rijal aL-Lepaki

(Bidang Dakwah PW Pemuda Muhammadiyah NTB dan Mahasiswa S2 Ilmu Komunikasi Unmuh Jakarta) ini adalah sebagai buktinya. Hambatan kemerdekaan pers itu muncul dari segala arah, bisa datang dari penguasa, pengusaha, dan aparat penegak hukum. Faktasitas yang terjadi adalah gugatan hukum terhadap Suara NTB hari ini. Membuktikan bahwa masyarakat belum sepenuhnya memahami hakekat keberadaan pers di tengahtengah kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Masih adanya hambatanhambatan tersebut merupakan salah satu bentuk pengekangan kebebasan pers melalui berbagai modusnya dengan pelaku yang makin beragam (penguasa, pengusaha dan aparat penegak hukum) menggambarkan kesadaran akan arti pentingnya sebuah kehadiran pers dalam kehidupan berdemokrasi masih sangat kurang. Bila negara menginginkan alur demokrasinya berjalan dengan baik maka pers yang bebas, kritis, sehat dan bertanggung jawab, menjadi instrument pendukung utama untuk mewujudkannya. Apalagi dalam sudut pandang demokrasi, pers adalah sebagai pilar keempat dari demokrasi, para ahli sering menyebutnya dengan istilah the fourth estate of democracy, keberadaan pers atau media massa melengkapi pilar demokrasi setelah eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Artinya, secara konseptual kemerdekaan pers dapat memunculkan pemerintahan yang cerdas, bersih, dan bijaksana. Perlu dicatat bahwa fungsi kontrol dan kritik adalah merupakan karakteristik utama institusi media, sekaligus karakteristik kerja profesi wartawan. Justru salah besar secara konsepsional, bila media atau wartawan tunduk atau bekerjasama dengan penguasa, apalagi menjadi penguasa (Baca, Henry Subiakto dan Rachmah Ida dalam Komunikasi, Politik, Media Dan Demokrasi, 2012:113). Pendapat kalangan akademisi di atas, saya kira cukup sebagai tolok ukur bahwa kerja-kerja jurnalistik yang dilakukan Suara

NTB adalah berada pada jalan yang lurus dan benar. Benar dalam timbangan konstitusi dan dalam timbangan Kode Etik Jurnalistik (baca, Pasal 7 ayat 2 UU No 40/1999). Sehingga, salah besar kemudian kalau semua aparat Negara yang ada di daerah ini, baik yang berada di level eksekutif, legislatif dan yudikatif tidak berteriak untuk membela Suara NTB. Kerja jurnalistik Suara NTB berdasarkan catatan Agus Talino, bagi saya adalah kerja-kerja jurnalistik yang brilian, yang menurut prediksi saya, sulit dilakukan oleh aparat atau dinas terkait. Oleh sebab itu pada konteks ini, kerja jurnalistik Suara NTB, harus dilihat sebagai refleksi realitas sosial. Karena secara konsepsional pers adalah cermin realitas (mirror of social reality). Dari persfektif ini, pengungkapan suatu peristiwa dengan apa adanya atau sepanjang peristiwa tersebut adalah fakta, maka pers layak untuk mengungkapkannya ke publik, karena masyarakat mempunyai hak untuk mengetahui berbagai fakta yang relevan, apalagi berkaitan dengan nasib daerah dan lingkungan masyarakat. Jadi, baik buruknya isi pers (Pendapat Henry Subiakto) bukan masalah pers itu sendiri, melainkan karena problem realitas. Kalau pers benar-benar dijadikan cermin, bukan berarti cerminnya yang harus dirusak (baca, diadili), tapi seharusnya pilar demokrasi (dinas terkait) yang memiliki kuasa, segera menelusuri jejak peristiwa yang diberitakan Suara NTB itu. Dukungan kepada pers tidak cukup hanya berupa tanda tangan saja. Di bagian akhir tulisan ini, penulis berharap sudah saatnya kemerdekaan pers dimasyarakatkan ke tengahtengah kehidupan bermasyarakat. Hal ini penting dilakukan supaya gugatan Mr. Giovanni tidak terulang lagi di masa yang akan datang, minimal di daerah NTB. Idealnya, insan pers bekerjasama dengan PWI atau korp wartawan lainnya mengundang pengusaha-pen-

STASIUN RADIO

gusaha untuk memasifkan dasar hukum atau UU Pers No 40 tahun 1999 serta bagaimana tata cara melakukan hak jawab atau klarifikasi. Saya yakin, tidak semua pengusaha atau pun para pemodal asing yang masuk ke daerah ini paham tentang hak jawab ini. Momentum Hari Pers Nasional (HPN) 9 Februari 2014 ini harus dimanfaatkan oleh insan pers untuk memasifkan hakekat kemerdekaan pers ke tengahtengah masyarakat, penguasa, dan pengusaha. Bilkhusus untuk seluruh insan pers yang ada di Suara NTB teruslah berjuang melahirkan kerja-kerja jurnalistik yang mampu mendorong perbaikan-perbaikan, sebagai wujud bersama meluruskan arah kiblat pembangunan di daerah ini. Selamat merayakan Hari Pers Nasional. Nasrun Minallah Wa Fathun Qarieb (Pertolongan dari Allah dan Kemenangan Kian Dekat) Amien!. Matur Tampi Asih.

Petani dambakan embung, produksi kentang Sembalun belum mampu penuhi pasar Pemerintah kurang peka

*** Baru diperbaiki, tanggul Sungai Unus kembali rusak Kualitas proyek dipertanyakan

***

STASIUN RADIO

email: citrabima_957@yahoo.co.id Telp. 0374 42906/Hp. 085337841557, 087866878882, 082145977111

Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 10.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 10.000/mmk. Display F/C : Rp 20.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 8.000./mmk. Iklan Advertorial : Rp 5.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (25 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 250.000/kavling. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 50.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 55.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 3.000. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.

SUARA NTB

Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.


SUARA NTB Senin, 10 Februari 2014

EKONOMI DAN BISNIS

Halaman 7

Harus Terus Berinovasi PERTUMBUHAN sektor properti (perumahan) diklaim telah mempersempit ruang bagi sektor pertanian, yang basisnya pada lahan-lahan potensial. Namun tidak bisa dipandang secara sepihak terkait dengan ke dua sektor ini. Sebab, keduanya menjadi kebutuhan mendasar yang saling melengkapi. Demikian Badan Pertimbangan Organisasi (BPO) Real Estate (REI) Provinsi NTB, Drs. Izzat Husein, MM di Mataram, menepis pendapat penyempitan lahan pertanian yang dikhawatirkan mengakibatkan kekurangan ketersediaan pangan. Izzat Husein kepada Suara NTB, Sabtu (8/2) menyebut bahwa kesimpulan itu menjadi ketakutan yang tidak mendasar. Sebab, sektor properti yang berkembang saat ini masih terpusat hanya di Kota Mataram. Tidak pada kota dan kabupaten lain yang sesungguhnya masih memiliki peluang yang sangat besar untuk dikembangkan hasil-hasil pertaniannya. Yang paling penting baginya adalah, bagaimana sektor pertanian ini bisa terus berinovasi untuk memaksimalkan hasil. Berinovasi yang ia maksudkan adalah, mengembangkan teknologi pertanian. Dari masa panen yang biasanya antara 5 sampai 6 bulan, bisa dipres menjadi 3 sampai 4 bulan misalnya. Termasuk pada seluruh bidang dan produk pertanian. Direktur perusahaan pengembang perumahan, Royal Properti ini menyebut, bahwa kebutuhan perumahan juga menjadi kebutuhan yang mendasar bagi masyarakat. Sebab, tidak bisa kebutuhan pertanian terpenuhi tetapi pada sisi lainya ketersediaan perumahan layak huni tak memadai. “Antara sektor pertanian dan properti adalah dua kebutuhan yang tidak bisa berjalan pincang. Jikapaun dalam kurun waktu sekian tahun ke depan sektor properti terus tumbuh, inovasi sektor pertanian harus semkin digalakkan,” sebutnya. Ia mengakui, tumbuhnya sektor properti saat ini cukup bagus. Tetapi ruang lingkupnya masih di seputar Kota Mataram. Ini wajar karena menurutnya, Mataram menjadi barometer pembangunan di NTB, sehingga menjadi daerah yang paling diminati. Tetapi, pada daerah-daerah lainnya, misalnya Lombok Barat yang menjadi wilayah terdekat dengan Mataram, propertinya belum begitu pesat perkembangannya. Karena dalam setahun, perumahan yang terealisasi antara 500 unit. Lombok Tengah, hanya pada kisaran 300 unit sampai 400 unit/tahun. Sehingga klaim terhadap sektor properti menurutnya harus diluruskan. Kecenderungan lain, yang mengakibatkan tumbuhnya sektor properti di Kota Mataram, yakni semakin tingginya harga tanah yang berkisar antara Rp 40 juta/are sampai Rp 200 juta/ are. Telah mendorong pemilih lahan menjual lahannya, untuk kemudian membuka lahan pertanian pada daerah-daerah lain. “Karena sistem itu yang lebih menguntungkan bagi investasi pemilik lahan. Lebih baik mereka menjual tanahnya, ini yang berlaku di Kota Mataram,” sebutnya. Izzat memandang optimis sektor pertanian masih cukup kuat menopang kebutuhan pangan masyarakat di NTB. Terbukti pada setiap tahunnya terjadi surplus beras, hingga dikirim keluar daerah. Artinya, perkembangan sektor properti tidaklah begitu berpengaruh terhadap hasil-hasil pertanian pangan, akibat penyempitan lahan. ‘’Sektor properti memang akan tumbuh, tetapi masih pada kurun waktu yang lama untuk seluruh kabupaten/kota. Dan pasti properti ini juga akan berinovasi nantinya, dengan membuat rumah-rumah tumbuh,” demikian Izzat Husein. (bul) Izzat Husein (Suara NTB/bul)

MADU

(Suara NTB/her)

PUYAK - BLH Lombok Barat dan Dirut CV Antareja Bumi Abadi, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan limbah, memperlihatkan aktivitas usahanya mengolah puyak menjadi beton. Berita selengkapnya di halaman 3.

Pendakian Ditutup Tiga Bulan

Porter Rinjani Beralih Profesi Jadi Petani Mataram (Suara NTB) Sejak Januari sampai 31 Maret mendatang pendakian ke Gunung Rinjani ditutup. Para porter yang biasanya menyediakan jasa guide, mengangkut barang dan juru masak pendaki beralih profesi menjadi petani. Pasalnya, selama tiga bulan itu praktis mereka tak mendapatkan pemasukan. “Penghasilan jelas merosot pascapenutupan pendakian ini. Karena biasaanya kita itu menjual jasa perhari mendapat sekian ratus ribu. Setelah ditutupnya pendakian ke Rinjani sudah pasti tidak ada pemasukan. Untuk sementara ini sebagai petani,” kata Aswan, salah seorang Porter dari Sembalun ditemui disela-sela acara sosialisasi Geopark Rinjani menuju jaringan geopark dunia di Sembalun, Jumat (7/2) lalu.

sangat mendukung pada saat itu. Sehingga aktivitas penjualan jasa guide dan porter itu sangat banyak dan pendapatan juga bertambah,”ungkapnya. Aswan mengatakan, menjadi porter penuh dengan risiko yang cukup tinggi. Untuk itu, ia mengharapkan infrastruktur jalur-jalur pendakian perlu diperbaiki. Pasalnya, ia melihat infrastruktur jalan masih belum mendukung. “Belum menunjang dengan infrastruk-

tensitas sedang hingga lebat. Selama tiga bulan dilakukan penutupan pendakian, akan dipergunakan oleh pihak terkait untuk melakukan perbaikan-perbaikan jalur pendakian. Selain itu waktu tiga bulan itu akan dipergunakan untuk mengecek semua jalur pendakian yang ada. Objek wisata pendakian Gunung Rinjani merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Pulau Lombok, NTB. Objek wisata itu dikunjungi ribuan wisatawan setiap tahun terutama wisatawan minat khusus. Pendakian ke Gunung Rinjani saat ini dapat melalui dua jalur resmi yakni jalur pendakian Senaru Lombok Utara dan jalur pendakian Sembalun Lombok Timur. (nas)

2014, Kredit Perbankan Ditarget 18 Persen Mataram (Suara NTB) Tahun 2014 menjadi tahun keragu-raguan bagi banyak pihak yang bersentuhan langsung dengan investasi. Mengingat kegiatan puncak pelaksanaan pesta politik akan dilangsung-

KACAMATA

BATIK

Pria yang sudah menjadi porter sejak 2006 lalu ini mengatakan profesi menjadi porter sangat menjanjikan. Dalam setiap bulannya mereka bisa memperoleh pendapatan sampai jutaan rupiah. Apalagi, jika memasuki bulan Juli sampai Agustus yang merupakan puncak liburannya wisatawan asal Eropa. “Sehingga banyak sekali turis mancanegara yang kesini untuk liburan. Kondisi alam

tur yang ada, pemerintah perlu memperbaiki jalan, pembuatan selter dan lainnya. Yang perlu diprioritaskan saat ini karena medan terberat dan tersulit itu di Pelawangan. Kalau jalur pendakina itu lebih bagus lagi maka akan bisa memperkecil resiko,”tandasnya. Pendakian ke Gunung Rinjani akan ditutup sekitar tiga bulan mulai Januari - 31 Maret 2014 mendatang. Penutupan jalur pendakian ke gunung setinggi 3.726 meter tersebut diatas permukaan laut tersebut karena pada bulan-bulan itu cuaca cukup ekstrim yang membahayakan keselamatan pendaki. Curah hujan di TNGR dan sekitarnya meningkat dengan in-

MOBIL

PENGOBATAN

TRAVEL

kan, yakni dari pemilihan Presiden hingga legislatif. Mengacu pada situasi tersebut, perbankan tak mau mengambil risiko. Target kredit khusnya di Provinsi NTB sendiri dipatok hanya pada kisaran 18 persen. Perbankan tahun ini lebih menguatkan prinsip keberhatihatian dalam penyaluran kredit. Meskipun disatu sisi menurut Kepala Kantor Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTB Yusri, ada rasa optimisme investasi akan terus tumbuh. “Khusus yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi sebenarnya tugas pak Bambang (Kepala Bank Indonesia NTB :red). Tetapi dari sisi perbankan, OJK memandang tetap optimis kredit masih akan bagus ditahun 2014 ini,” demikian Yusri pada Suara NTB di Mataram,

Sabtu (8/2) kemarin. Ia menjelaskan, bahwa kisaran pertumbuhan kredit perbankan di provinsi Bumi Gora ini justru lebih tinggi dari yang diperkirakan pusat, dengan kisaran rata-rata pertumbuhan kredit perbnakan pada batas 15 persen sampai 17 persen. Penyaluran kredit bank, tidak serta merta dilaksanakan begitu saja. Tetapi acuannya, dengan melihat segala situasi yang berkembang, serta aspek makro ekonomi. Kemudian dipatok pada program tahunan dan rencana bisnis perbankan. Jika dibandingkan lagi dengan target pertumbuhan kredit perbankan ditahun 2013 lalu, Yusri menyebut, tahun ini peningkatannya hanya sekitar satu persen dari yang sebelumnya 17 persen. Dipandang banyak aktivitas politik yang bisa saja mencuat kredit perbankan akan

tumbuh lebih baik. Diantanya berupa pembuatan umbulumbul kampanye, sticker dan beberapa alat peraga kampanye, serta aktivitas konsumsi diperkirakan makin meningkat. Yang demikian itu dipandang bisa saja dipenuhi dari kegiatan kredit perbankan. “Tetapi perbankan lebih selektif, itu pasti. Karena itu sudah menjadi amanah dalam implementasi prinsip keberhatihatian,” tambah mantan Deputi Senior Pengawas Pebankan, kantor Bank Indonesia Perwakilan Provinsi NTB ini. Sedari memastikan, bahwa kegiatan politik ini sebenarnya tidak begitu besar berpengaruh terhadap aktivitas perbankan. Yusri membenarkan jika 2014 hingga 2015 mendatang, investasi masih pada tataran wait and see, menunggu kebijakan politik ekonomi yang diterapkan pemerintah baru nantinya. Atas dasar i t u

juga, perbankan kemungkinannya tidak begitu berani berspekulasi menargetkan kredit dengan selisih yang lebih tinggi dari yang diperkirakan oleh OJK pusat, antara 15 persen sampai 17 persen seperti yang sudah disebutkan. Tetapi tetap mengacu pada kondisi masing-masing daerah dimana kantor cabang perbankan beroperasi. “Sekali lagi, tahun ini perbankan memang akan sangat selektif. Karena yang kredit yang diberikan itu uang masyarakat (nasabah) yang digulirkan lagi ke nasabah yang lain. Kalau bermasalah tentu ada panisment bagi managemen di daerah,” sebutnya. Kendati demikian, Yusri pada bagian lainnya, perbankan harus tetap pro aktif dan lebih meningkatkan profesionalitasnya, serta memberikan layanan yang lebih cepat kepada masyarakat. Kaitannya dengan menumbuh kembangkan pelaku usaha di NTB ini. (bul)

Yusri (Suara NTB/bul)

08

08


SUARA NTB Senin, 10 Februari 2014

Bau Nyale

Polres Loteng Siapkan Pengamanan Maksimal Praya (Suara NTB) Gelaran event budaya tahunan Bau Nyale yang tahun ini dikemas menjadi Festival Putri Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) dipastikan bakal menyedot perhatian masyarakat umum. Maklum, dari penyelenggaraan sebelum-sebelumnya, event tersebut selalu dibanjiri warga dari semua lapisan masyarakat. Untuk menjamin kelancaran dan keamanan pelaksaan event tersebut, Polres Loteng siap memberikan pengamanan yang maksimal. “Masalah pengamanan (Bau nyale) kita siap berikan pengamanan maksimal,” tegas Kabag Ops. Polres Loteng, Kompol Trisal Prianggara, S.H., kepada wartawan di kantornya, Sabtu (8/2). Menurutnya, untuk mengamankan event sebesar Bau Nyale tidak bisa setengah-setengah, tapi harus pengamanan yang maksimal. Mengingat potensi kerawanan gangguan saat pelaksanaan event Bau Nyale cukup besar. Karena jumlah masyarakat yang ada datang dipastikan mencapai ribuan orang. Jadi memang butuh kerja keras dan tentunya personel yang banyak untuk bisa mengawal pelaksaan event tersebut. Sejauh ini pihaknya sudah mengkalkulasikan kebutuhan personel dari kepolisian saja sebanyak 400 personel. Namun itu baru perkiraan awal. Dengan kata lain, masih ada kemungkian bertambah. Tergantung kondisi dan luas wilayah yang akan diamankan. Mengingat kegiatan even itu sendiri tidak hanya terkonsetrasi disatu tempoat saja. Tetapi ada beberapa lokasi yang menggelar acara pada waktu yang bersamaan. Untuk itu, dalam waktu dekat ini pihaknya akan menggelar rapat koordinasi dengan pemerintah daerah selaku penyelenggara. Terkait lokasi dan kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan. Dari sana baru bisa diperkirakan total kebutuhan personel. “Sejauh ini kita belum ada rapat koordinasi yang intensif dengan pemerintah daerah. Sehingga kebutuhan personel belum bisa dipastikan,” tegasnya. Namun demikian persiapan awal sudah mulai dilakukan. Bahkan pihaknya juga akan segera turun ke lapangan untuk melakukan survei lokasi. Sebagai bahan pertimbangan untuk penempatan personel termasuk lokasi pos-pos pengamanan yang akan dibangun nantinya. Supaya bisa mempermudah dalam hal koordinasi di lapangan saat pengamanan berlangsung. Lebih lanjut mantan Kasubag Humas Polres Loteng ini menjelaskan, selain akan menerjunkan personel dari Polres Loteng, pengamanan juga nantinya akan melibatkan personel dari Polda NTB. Baik dalmas maupun Brimob. “Kalau BKO personel dari Polda NTB, pasti akan ada dalam membantu pengamanan event Bau Nyale ini,” tegas Trisal. Sebelum puncak kegiatan nanti, pihaknya terlebih dahulu akan menggelar operasi cipta kondisi. Dengan sasaran miras dan penyakit masyarakat lainnya. Dengan begitu, diharapkan pada pelaksnaannya nantinya, event Bau Nyale bisa berjalan aman dan lancar sesuai harapan. (kir) Trisal Prianggara

Polda NTB Amankan Dua Truk kayu Mataram (Suara NTB) Sebanyak dua truk kayu diamankan Polda NTB. Diduga, kayu tersebut merupakan hasil illegal logging. Tim penyidik dari Polair masih mendalami status kepemilikan kayu tersebut, Sabtu (8/2). Menurut Kabid Humas Polda NTB AKBP M. Suryo S, pihak kepolisian sedang mendalami kasus tersebut. Namun, sejauh ini pihaknya belum bisa memastikan apakah kayu tersebut berstatus legal atau illegal. “Jadi kita belum berani memastikan, apakah status kayu tersebut legal atau tidaknya,” terangnya kepada wartawan. Ia berharap kasus tersebut segera selesai. “Tentu sekali kami berharap kasus kayu ini dapat segera terselesaikan, polisi mendalami tahap penyelidikan terkait kayu yang kami amankan tersebut,” jelasnya lagi. Praktik – praktik illegal logging memang sangat sulit untuk di pungkiri. Beberapa bukti kerusakan hutan lindung akibat praktik tersebut memiliki dampak yang sangat merugikan. Salah satu dampak utama illegal logging tersebut adalah datangnya bahaya banjir yang cukup mengancam keberlangsungan hidup. Banyaknya permintaan pengiriman kayu oleh perusahaan raksasa yang menginginkan kayu sebagai barang olahannya, memaksa para pengusaha untuk menebang kayu secara illegal. Bahkan, beberapa kayu yang masih berusia sekitar lima tahun, habis ditebang demi memenuhi permintaan para pengusaha besar yang mengubah bahan baku kayu menjadi kertas dan sebagainya. (met)

POLHUKAM

Halaman 8

Bawaslu Sarankan Masyarakat Selektif Tentukan Pilihan Mataram (Suara NTB) Tensi politik jelang pemilu 2014 nampaknya mulai tinggi. Berbagai inisiatif dari caleg dan partai juga mulai terasa. Alat peraga pun seketika bermunculan dan tak jarang melanggar aturan administratif dalam pesta demokrasi yang digelar satu kali dalam lima tahun ini. Terkait hal itu, masyarakat dituntut lebih selektif menentukan calon. Selaku Ketua Divisi Pengawasan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) NTB Bambang Karyono, ketika dikonfirmasi Suara NTB Sabtu (8/2), mengatakan masyarakat harus lebih selektif dalam memilih calon

pemimpin. “Jika yang mencalonkan diri sebagai pemimpin sejak awal sudah sering melanggar, apalagi nanti ketika sudah berkuasa. Masyarakat harus lebih selektif,” ujarnya mengingatkan. Menurut Bambang, akibat paling nyata yang akan diterima para caleg yang melanggar

aturan pemilu adalah ketidakterpilihan mereka nanti ketika bertarung pada pemilu 2014, tentunya jika masyarakat pintar dan lebih selektif. Ketika ditanya mengenai maraknya pelanggaran yang dilakukan caleg dengan alat peraga, dirinya mengatakan pelenggaran yang ada tentu harus disikapi tegas. “Pelang-

garan yang terjadi harus disikapi tegas. Akan tetapi, Bawaslu sadar posisi, kami hanya punya kewenangan merekomendasikan ke KPU. Kalau untuk sanksi dan eksekusi ya kami serahkan ke KPU atau pemerintah,” katanya. Pelanggaran administratif tidak ada hubungannya dengan Bawaslu, pihaknya hanya menerima laporan dari masyarakat kemudian direkomendasikan ke KPU. Ditegaskannya pula, Bawaslu bukanlah Eksekutor. Masalah pelanggaran alat peraga yang

marak terjadi cenderung diakibatkan oleh lokasi yang belum ditetapkan pemerintah. “Masalah Zona sebenarnya sudah ditentukan, tetapi lokasi kan belum ditetapkan. Hal ini yang membuat pelanggaran terjadi,” sebut Bambang. Sejauh ini, dirinya menilai masalah pelanggaran terkait alat peraga ini relatif bisa ditangani. Bambang mengaku menerima beberapa laporan positif dari masyarakat. “KLU dilaporkan bersih, Loteng lumayan, jika ada laporan pasti akan diperiksa ke lapangan,” tandasnya. (ami)

Kisruh Pasir Besi

Polisi Periksa Sembilan Orang Saksi

DIINTEROGASI - PKL di kawasan Senggigi, khususnya di Gardu Pandang ditertibkan petugas Pol PP.

Satpol PP Tertibkan PKL di Giri Menang Square Giri Menang (Suara NTB) Petugas Satpol PP Lombok Barat kembali menggelar razia PKL yang mangkal di sekitar bundaran Giri Menang Square dan kawasan wisata Senggigi Sabtu (8/2) malam. Keberadaan PKL ini menyebabkan lalu lintas di kawasan itu sering kali macet dan kawasan menuju BIL itu terkesan kumuh. Saat razia, PKL main kucing-kucingan dengan petugas Pol PP sehingga aksi kejar-kejaran pun tak terhindarkan. Pantauan wartawan, razia yang dipimpin langsung Kasat Pol PP Lobar, I Nengah Sugiartha dilakukan sekitar pukul 20.00 Wita. Satu regu petugas Pol PP yang diterjunkan mulai melakukan penertiban dari bundaran Giri Menang Square. Di lokasi ini, sejumlah PKL ditertibkan, karena menggelar dagangannya di

luar tempat yang sudah disediakan. Petugas tanpa ampun, laangsung mengangkut semua dagangan ke dalam kendaraan truk Pol PP. PKL yang melihat barang dagangannya diangkut hanya bisa pasrah. Sejumlah PKL yang belum terjaring berusaha kabur menghindari petugas. Aksi kejar-kejaranpun terjadi. Akibatnya, pengunjung yang saat itu ada di lokasi itu sempat panik dan ikut melarikan diri. “PKL yang terjaring kita beri pengarahan dan barang dagangannya kita sita untuk memberikan efek jera,” ujar Kasat Pol PP Lobar. Dijelaskan, Pemda sudah menyediakan lahan khusus untuk pedagang ini, jadi diharapkan PKL tidak berjualan di atas trotoar di bahu jalan. Selain membahayakan nyawa sendiri juga membahayakan orang lain karena

arus lalu lintas di jalur bypass BIL ini cukup padat. Setelah razia di bundaran Giri Menang, petugas kemudian beralih ke kawasan wisata Senggigi. Petugas melakukan razia PKL yang berjualan di gardu pandang. Namun saat sampai di lokasi PKL sudah tidak ada. Diduga operasi razia ini sudah bocor sehingga PKL memilih berjualan di bawah gardu pandang sesuai dengan tempat yang sudah diberikan. Hanya ada satu PKL yang berjualan di areal gardu pandang. Kasat Pol PP Lobar menambahkan bahwa operasi ini difokuskan kepada PKL liar yang berada di Giri Menang Square Gerung dan Gardu pandang Batu Layar. Razia dilakukan untuk memberi kenyamanan kepada wisatawan asing maupun lokal yang berlibur di kawasan Senggigi. tuturnya. (her)

Tiga Pejabat Polres Loteng Digeser Praya (Suara NTB) Perombakan di lingkup Polres Lombok Tengah (Loteng) kembali terjadi. Setelah beberapa waktu lalu, jabatan Wakapolres Loteng berganti, Sabtu (8/2), beberapa jabatan Kepala Satuan (Kasat) juga ikut berganti. Diantaranya jabatan Kasat Reskim, Kasat Resnarkoba serta Kasat Binmas (Binas Masyarakat). Jabatan Kasat Reskrim yang sebelumnya diisi oleh AKP Deni Septiawan, diganti oleh IPTU Tri Prasetiyo yang sebelumnya menjabat Kasat Resnarkoba Polres Loteng. Posisinya kemudian diisi oleh KAURBUNGKOL SPRIPIM Polda NTB, IPTU Cita Karunia Sari, S.H. Adapun Kabag Binmas Polres Loteng dipercayakan kepada AKP Ahmad Mansur, S.Ag., yang sebelumnya memangku jabatan Kapolsek Maluk Polres Sumbawa. Sementara pejabat lama, AKP Marbaiyono, ditarik sebagai Kasubbag PULLAHJIANTA BAGDAL OPS Polda NTB. Pergeseran sejumlah pejabat tersebut, diakui Kapolres Loteng, AKBP Supriyadi, S.IK., sebagai bagian dari upaya penyegaran di

(Suara NTB/kir)

SERAH TERIMA JABATAN - Kapolres Loteng, AKBP Supriyadi, memimpin langsung serah terima jabatan pejabat lingkup Polres Loteng, Sabtu (8/2). lingkup Polres Loteng. Dengan harapan, bisa mendongkrak kinerja pejabat itu sendiri. Sehingga kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat bisa lebih baik. “Dalam setiap organisasi memang harus ada penyegaran,” sebut Kapolres, saat memimpin langung proses serah terima jabatan ketiga Kasat tersebut di halaman Mapolres Loteng, Sabtu (8/2) pagi. Supriyadi mengatakan, pergeseran atau mutasi pejabat di organisasi manapun termasuk Polres Loteng adalah hal yang biasa. Sekaligus merupakan kebutuhan organisasi. Sebagai salah satu upaya dalam rangka meningkatkan kinerja. Dengan begi-

tu ke depan tetap mampu menampilkan kualitas pelayanan yang optimal. Ditengah tantangan tugas dan tuntutan masyarakat yang kian komplek. Khususnya lagi abdi masyarakat, anggota Polri senantiasa dituntut untuk terus berinovasi dalam bekerja. Dalam rangka upaya membangun kemitraan serta menjaga citra positif polri di mata masyarakat. “Dan, tantangan yang dihadapi ke depan tidak semakin mudah. Tetapi semakin berat dan komplek serta menantang,” tegasnya seraya berharap pejabat yang baru segera melakukan penyesuaian diri. Terutama lingkungan kerjanya yang baru. (kir)

Selong (Suara NTB) Setelah menerima laporan dari pihak PT Anugrah Mitra Graha (AMG) atas tindakan pembakaran dan perusakan sejumlah fasilitas tambang pasir besi beberapa waktu lalu, aparat kepolisian resort (Polres) Lotim langsung bersikap. Sejauh ini sudah sembilan orang saksi yang telah diperiksa dan salah satu orang terindikasi kuat berada di balik kejadian tersebut. Hal ini dikemukakan Kepala Sub Bagian Humas Polres Lotim, Iptu I Komang Samia menjawab Suara NTB di Selong, Sabtu (8/2). Kasubag Humas Polres ini menolak menyebut inisial orang-orang yang telah diperiksa, termasuk satu orang yang dinyatakan terindikasi. Sampai sejauh ini, penyidik Satreskrim Polres Lotim belum menetapkan tersangka. Dijelaskan, penetapan terhadap tersangka setidaknya memenuhi dua alat bukti yang cukup. Polisi sampai saat ini

terus melakukan penyelidikan. “Soal nama rahasia dulu, karena kasus ini akan terus berkembang, “ ungkapnya. Upaya-upaya hukum di balik aksi pembakaran oleh massa katanya akan terus dilakukan sampai ditemukan ada titik terang. Ditegaskan, soal izin keberadaan PT AMG yang merupakan penambang pasir besi di kawasan pantai ketapang ini diyakini sudah tidak bermasalah. Diberitakan sebelumnya, aksi perusakan fasilitas tambang PT AMG dilakukan pada Kamis (30/1) dan Jumat (31/1) lalu. Sejumlah fasilitas milik AMG seperti Mess ludes terbakar. Massa menginginkan AMG segera keluar dari lokasi tambang. Kesepakatan terakhir dengan massa, seluruh peralatan tambang milik AMG dikeluarkan dari areal tambang. Alat-alat tambang ini pun sudah diamankan polisi di kantor Polsek Pringgabaya. (rus)

Kasus Dugaan Korupsi SMP 3 Gerung

Polres Lobar Belum Terima Hasil Audit BPKP Giri Menang (Suara NTB) Pihak Sat Reskrim Polres Lombok Barat mengaku sampai saat ini belum menerima hasil audit jumlah kerugian negara dari BPKP terkait dugaaan kasus korupsi dana bantuaan pemerintah di SMP 3 Gerung. Pihak terkait menampik jika telah menerima hasil audit tersebut dari BPKP, menyusul pernyataan Kepala BPKP perwakilan NTB, Darius AK bahwa BPKP telah menyerahkan hasil audit tersebut. “Kita tinggal menunggu data hasil audit dari BPKP, kalau sudah ada data itu kasus ini segera kita limpahkan ke kejaksaan,”ungkap Kasat Reskrim Polres Lobar, Iptu Windy Tjahyadi, Minggu (9/ 12). Ia menerangkan, pihaknya sejauh ini masih menunggu hasil audit tersebut. Menurutnya, untuk pelimpahan kasus ini ke kejaksaan tinggal menunggu hasil audit tersebut. Jika dalam waktu dekat ini hasil audit itu diberikan BPKP, maka pihaknya akan segera melimpahkan berkas kasus ini ke kejaksaan. Dalam kasus ini, pihaknya sudah menetapkan Kepsek SMP 3 sebagai tersangka. Selain Kepsek, pihaknya sudah mengantongi calon tersangka lain yakni oknum guru SMP 3. Seperti diketahui, penyidik Polres Lobar menemukan adanya dugaan penyalahgunaan dana dalam penyaluran bantuan operasional sekolah (BOS), Bantuan Siswa Miskin (BSM), Block Grant dan rehab ruang kelas. Kasus dugaan korupsi yang diduga melibatkan kepala SMP Negeri 3 Gerung Muhammad Hirman itu tercium sejak jan-

Windy Tjahyadi

uari 2013 lalu. Pihak Polres kemudian langsung melakukan penyelidikan dan meminta keterangan para saksi guna menemukan beberapa kemungkinan pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Diduga oknum terkait menyelewengkan kucuran dana dari pemerintah pusat yang diperoleh sekolah yang berlokasi di desa Kebon Ayu ini. Sekolah mendapat kucuran dana dari pemerintah pusat sebesar Rp 663.410.000. Dana tersebut terbagi dalam item BSM, Block Grant, BOS dan rehabilitasi ruang kelas. Dana Block Grant peningkatan mutu daerah perbatasan itu bersumber dari APBN tahun 2011 sebesar Rp 50 juta. Dana itu dicairkan melalui rekening sekolah. Setelah masuk, dana ditarik lagi pada tanggal 28 Oktober 2011 dan disimpan secara pribadi. Sementara, dana BSM tahun 2011 SMPN 3 Gerung mendapat kucuran dana sebesar Rp 180 juta bersumber dari APBD II. (her)


SUARA NTB Senin, 10 Februari 2014

Selvi Sajikan Tontonan Berkualitas Selong (Suara NTB) Lembaga penyiaran publik lokal Selaparang Tivi (Selvi) mencoba bergerak pada ide dan gagasan yang diharap bisa menjadi inspirasi bagi setiap pemirsa. Selvi siap menyajikan tontotan dan berita-berta yang berkualitas menjunjung konsep cerdas berbudaya. Hal ini disampaikan Direktur Selvi, Widiyanto, S.Sos kepada Suara NTB di Selong, Sabtu (8/1) lalu. Menurutnya, karya jurnalistik televisi itu adalah pesan dan akan membentuk (Suara NTB/rus) image di tengah masyarkat. Widiyanto Karenanya, sajiannya tidak boleh main-main. Transformasi pesan yang disampaikan kepada masyarakat harus benar-benar berkualitas. Sebagai wahana menjembatani kepentingan masyarakat dengan pemerintah, Selvi hadir untuk sosialisasikan programprogram pembangunan. Sebagai saluran televisi alternatif bagi masyarakat Lotim. Konten acara yang disuguhkan Selvi ini bersumber dari kearifan lokal masyarakat Lotim. “Kami tidak hanya bermimpi buat tayangan-tayangan yang baik saja tapi juga berkualitas dalam kemas acara,” ucap Widi, sapaannya. Upayanya meningkatkan kualitas layanan, jangkauan frekuensi tayangan pun terus ditingkatkan. Direncanakan, April mendatang dengan gunakan pemancar yang ada di Jenggik, jangkauan siar Selvi pun diharap makin meluas. Disadari, penyajian informasi melalui media visual itu membutuhkan tenaga-tenaga trampil dan profesional. Upaya mewujudkan hal itu, manajemen Selvi terus melakukan peningkatan SDM, profesionalisme dan keahlian. “Kita terus upgrade kemampuan, termasuk sertifikasi kemampuan jurnalistik,” imbuhnya. Televisi Lokal yang sudah 10 tahun hadir di Lotim ini saat ini dikelola para profesional muda. Tidak sedikit dari para profesional itu merupakan lulusan-lulusan terbaik dan pernah bekerja di media luar daerah. “Ada yang pernah di Jakarta,” paparnya. Meski siaran lokal, namun Selvi selama ini telah mampu menunjukkan kemampuannya di tingkat nasional. Sejumlah prestasi telah ditorehkan dalam ajang KPI Award. Di tingkat nasional acara-acara yang disiarkan Selvi masuk dalam nominasi KPI Award. Sebelumnya di tingkat daerah, pada ajang KPID award 2012 Selvi dapat anugrah program berita terbaik. Yakni dalam program Jendela Selaparang. (rus)

Bersihkan dari Sampah

Jalur Pendakian Rinjani Ditutup Maret – April Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB bersama pihak terkiat lainnya akan melakukan pembersihan (clean up) sejumlah jalur pendakian menuju Gunung Rinjani pada akhir Maret atau awal April mendatang. Pasalnya, saat ini terhitung sejak Januari sampai 31 Maret 2014, jalur pendakian ke gunung Rinjani ditutup sementara. “Itu (pembersihan) Maret-April, belum dilakukan saat ini karena disana cuaca masih belum bersahabat,” terang Kepala Bappeda NTB, H. Chairul Mahsul, SH, MM dikonfirmasi terkiat pembersihan sampah-sampah yang ada di kawasan Gunung Rinjani, Sabtu (8/2). Akhir 2013 lalu, keindahan kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) yang telah ditetapkan menjadi geopark nasional sedikit tercoreng dengan banyaknya tumpukan sampah yang membuat pemandangan tak sedap dilihat. Banyaknya tumpukan sampah di kawasan itu juga sangat merusak lingkungan. Chairul mengatakan, akan dilakukan glean up sebanyak dua kali tahun ini. Pertama, pada Maret atau April mendatang. Kemudian, clean up juga akan dilakukan pada Agustus mendatang bersamaan dengan kegiatan Tapak Rinjani yang diselenggarakan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Universitas Mataram. “Diharapkan ada dua kali clean up, saya sudah diskusi dengan Asisten II, ketika dibuka jalur pendakian itu, kita akan lakukan clean up Rinjani kemudian di Agustus juga insya Allah clean up Rinjani yang akan kita padukan dengan Tapak Rinjani dari Mapala Unram,” terangnya. Sejumlah pintu masuk atau jalur pendakian yang akan dilakukan clean up yakni jalu Senaru Lombok Utara, Sembalun, Torean dan Timba Nuh Lombok Timur. Diketahui, sejak Agustus lalu setelah TNGR menghentikan kerja sama dengan RTMB. Sejak itu, tidak ada lagi yang membersihkan sampah di TNGR. Sebab, selama ini yang membersihkan sampah adalah RTMB. Untuk sementara, kerja sama dengan RTMB dihentikan sambil menunggu kesepakatan baru dengan RTMB yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2010 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam. Kerja sama TNGR dengan RTMB terjadi sejak tahun 2003. (nas)

Pengunjung Keluhkan Minimnya Sarana Pendukung di Gardu Pandang Senggigi Giri Menang (Suara NTB) Sejumlah pengunjung yang datang menikmati keindahan pantai Senggigi melalui Gardu Pandang Batu Bolong, Senggigi mengeluhkan minimnya berbagai sarana dan prasarana umum di areal Gardu yang dibuat oleh Dinas Parwisata Lobar tersebut. Akibatnya, banyak pengunjung merasa kecewa atas kinerja pemerintah. Mereka menilai pemerintah setengah hati membangun kawasan Senggigi. Sejumlah fasilitas yang dikeluhkan antara lain belum adanya lampu penerang, meski pun ada namun kebanyakan lampu mati. Sehingga malam hari kawasan tersebut gelap gulita. Tak hanya itu, air bersih pun tidak ada. Selain itu, sarana toilet juga tidak ada. Adi salah seorang pengunjung mengaku kecewa dengan minimnya fasilitas tersebut. “Bagaimana ini tidak ada fasilitas, WC umum tidak ada,” keluhnya, Sabtu. Seharusnya kata Adi, semua fasilitas pendukung untuk pengunjung disediakan agar pengunjung puas berkunjung ke lokasi wisata ini. Lebih-lebih kawasan ini menjadi destinasi unggulan daerah yang sudah mendunia. Terkait hal ini, ia menilai Pemda juga setengah-setengah membangun senggigi. Belum lagi kebijakan gardu pandang ini banyak disorot pengusaha di Senggigi karena dinilai tak sesuai estetika daerah wisata. Sementara itu, Sekretaris asosiasi pengusaha hiburan (APH) Senggigi, Zahar Mahmud menilai Pemda mestinya serius memebangun kawasan ini. “Jangan setengah - setengah, toh Senggigi sebagai penyangga PAD terbesar untuk daerah,”ungkapnya. Menurutnya hal ini pelan-pelan akan menurunkan destinasi Senggigi sebagai unggulan daerah, karena tentu pengunjung akan menceritakan kejelakan ini ke rekan-rekannya sesama pengunjung. Karena itu bagaimana menjaga itu, satu-satunya dengan memberi pelayanan yang baik kepada pengunjung. Jangan sampai hal sekecil dan sepele seperti ini merusak nama kawasan yang telah mendunia. Menurutnya, jikalau pemerintah fokus membangun sarana pendukung seperti gardu pandang mestinya dilengkapi sarana pendukung lain. Tentu katanya perlu berkoordinasi dengan para pengusaha, pihak desa dan kecamatan setempat. (her)

BUDAYA DAN HIBURAN

Halaman 9

Mega Letusan Samalas

Jejak-jejak letusan Gunung Rinjani masih banyak ditemukan di seluruh kabupaten dan kota di Pulau Lombok seperti Lombok Barat, Kota Mataram, Lombok Utara, Lombok Tengah dan Lombok Timur. bahkan Letusan Rinjani sangat erat kaitan dengan peradaban satu juta tahun lalu tentang letusan Samalas. KEPALA Bappeda NTB H. Chairul Mahsul, SH, MM menceritakan sejarah letusan yang membentuk bentang alam Guunung Rinjani saat ini dimulai sejak satu juta tahun lalu. Dimana sebuah Gunung Api besar dengan ketinggian 5.000 meter tumbuh dibagian utara Pulau Lombok. Gunung Api itu dinamakan Gunung Rinjani Tua atas

Gunung Samalas yang diperkirakan meletus tahun 1257. Samalas meletus antara bulan Mei hingga Oktober 1257 dan menyebabkan abu tersebar hingga ke dua kutub Bumi. Selama ini erupsi gunung berapi Krakatau pada tahun 1883 dianggap sebagai salah satu yang terdahsyat dari Indonesia. Demikian pula

dengan letusan Gunung Tambora pada tahun 1815 yang masuk dalam kategori “ledakan termega”. Tapi ternyata gunung api Samalas di Lombok menghasilkan erupsi delapan kali lebih dahsyat dari Krakatau dan dua kali lebih besar dari Tambora. Samalas meletus antara bulan Mei hingga Oktober 1257 dan menyebabkan abu tersebar hingga ke dua kutub Bumi. Berkat erupsinya pula terjadi perubahan iklim yang signifikan. Disebutkan dalam beberapa teks Zaman Pertengahan, pada musim panas 1258, cuaca malah dingin dan hujan tidak berhenti hingga menyebabkan banjir. Arkeolog juga me-

nentukan tahun kematian tepat pada 1258 bagi ribuan tulang-belulang yang ditemukan pada makam massal di London. Jejak peninggalan Samalas “diburu” oleh para peneliti dan mengira “pelaku” letusan besar pada tahun 1257 adalah gunung api Okataina di Selandia Baru dan El Chichón di Meksiko. Namun, kedua kandidat ini gagal dalam penanggalan atau jejak geokimia. Para pakar kemudian berhasil mengaitkan jejak sulfur dan debu dari kutub ke data yang didapat dari Lombok. Termasuk penanggalan radiokarbon hingga tipe batu dan abu yang terlontar. Menurut mereka,

hanya Samalas “yang memenuhi semua tanda centang di kotak”. Tapi berkat “sidik jari” dalam wujud geokimia di inti es, akhirnya membuat para peneliti berhasil menemukan gunung api tersebut. Selepas erupsi, terbentuklah kaldera Segara Anak. Gunung itu sendiri sudah runtuh. Terkait dengan hasil temuan ini, kata Mantan Inspektur Inspektorat NTB ini, pada Agustus mendatang akan didatangkan para peneliti yang memenukan hasil penelitian tersebut yang berasal dari Prancis, Inggris dan Jepang dalam seminar geologi internasional di Mataram (nas)

Maret, Tim Assesor Unesco Nilai Geopark Rinjani Selong (Suara NTB) Sekitar Maret mendatang, Tim Assesor Geopark Dunia dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (Unesco) akan melakukan penilaian pendahuluan terhadap usulan Rinjani sebagai geopark dunia. Untuk itu, Pemprov NTB melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang bermukim di sekitar wilayah Gunung Rinjani seperti di Sembalun Lombok Timur dan Senaru Lombok Utara yang berlangsung sejak tanggal 7 - 8 Februari 2014.

Suara NTB/nas)

SOSIALISASI : Sosilaisasi Geopark Rinjani Lombok menuju jaringan geopark dunia di Sembalun, Jumat (7/2).

“Maret nanti ada tim Asesor Unesco dari Global Geopark Network akan datang ke sini (Lombok). Tim penilai itu nanti bukan menghubungi kami di pemerintah, tetapi akan menghubungi pelungguh (Anda). Untuk itulah pelungguh (Anda) dihadirkan dalam sosialisasi Rinjani menuju jaringan geopark dunia,” demikian disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) NTB, H. Chairul Mahsul, SH, MM di Sembalun (7/2) dalam kegiatan sosialisasi Geopark Rinjani Lombok menuju jaringan geopark dunia. Dalam kegiatan itu menghadirkan Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata, Dinas Pertambangan dan Energi, Dinas Kehutanan dan Bakorluh NTB. Masing-masing kepala dinas tersebut memaparkan tentang tiga keragaman alam yang berada di kawasan geopark Rinjani yaitu keragaman geologi (geodiversity), keragaman hayati (biodiversity), dan keragaman budaya (cultur diversity). Dijelaskan, geopark merupakan kawasan geografis dimana situs-situs warisan geologis menjadi bagian dari konsep perlindungan, pendidikan dan pembangunan berkelanjutan secara holistik. Sinergi antara keragaman geologi, biologi dan budaya harus ditonjolkan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari geopark khususnya jika nilai bentang alam dan geologinya dapat ditunjukkan kepada pengunjung. Geopark memiliki tiga tujuan utama yakni melestarikan warisan geologi untuk generasi masa depan (conser-

vation). Mendidik dan mengajarkan kepada masyarakat luas mengenai isu-isu geodeversity dan permasalahan lingkungan. Serta menyediakan fasilitas penelitian untuk ilmu geologi dan mengembangkan pembangunan berkelanjutan melalui kegiatan geowisata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Mereka menguji ke masyarakat dokumen-dokumen itu. Benar tidak memberi manfaat, sanggup tidak masyarakat menjaga kelestarian, membangun atraksiatraksi budaya. Karena Rinjani sudah jadi geopark nasional kita tingkatkan kelasnya jadi geopark dunia. Masyarakat sangat berperan, artinya bagaimana meningkatkan sumber-sumber ekonomi dengan tetap menjaga kelestariannya. Ini yang penting bagi kita semua,” jelasnya. (nas/*)

Meriam dan Goa Jepang

Sisa Peninggalan Sejarah yang Terjarah KAWASAN Tanjung Ringgit dan sekitarnya di wilayah Hutan Sekaroh Kabupaten Lombok Timur (Lotim) memiliki sejumlah bukti sejarah keberadaan tentara Jepang di zaman penjajahan silam. Sejumlah bukti saat ini yang masih tersisa adalah meriam dan goa Jepang. Kedua peninggalan sejarah yang terjarah ini direncanakan akan disituskan sehingga tetap terjaga. Demikian dinyatakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Lombok Timur (Lotim) Lalu Wirabhakti. Menjawab Suara NTB Jumat (7/2) kemarin, ia menuturkan, situs-situs bersejarah itu sudah dilaporkan ke Balai Pelestarian Budaya Kementerian Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif. Mengetahui peningggalan sejarah itu, pemerintah pusat katanya siap memberikan perhatian. Direncanakan, situs bersejarah itu akan dipagari sehingga tidak diganggu orang dan tidak hilang. Meriam Jepang saat ini diketahui masih berdiri kokoh di Wilayah Tanjung Ringgit. Sedangkan goa Jepang sendiri ada di Pantai Pink atau Pantai Tangsi pantai pertahanan Tentara Jepang. Lalu Wirabhakti menuturkan, sekitar tahun 1982-1983 silam, di sekitar meriam besar di Tanjung Ringgit ada 11 meriam kecil lainnya. Namun saat ini meriam yang terbuat dari besi pilihan itu sudah habis dijarah. Tidak ada yang tersisa. Begitupun di dekat gua Jepang kawasan Pantai Pink. Disebut Wirabhakti ada bekas kantor yang berdiri. Keberadaan kantor itu kini juga sudah tiada. Pengakuan sejumlah orang yang sempat

ditanya, ada warga yang mengambil batanya untuk jadi bangunan. “Warga kita ini kurang senang terhadap sejarah,” ucapnya. Ditambahkan Wirabhakti, kawasan Tanjung Ringgit dan sekitarnya ini sebenarnya merupakan barak pertahanan tentara Jepang. Ke-

(Suara NTB/rus)

TERJARAH - Goa Jepang yang ada di kawasan Pantai Pink dan Meriam yang ada di Tanjung Ringgit. beradaan situs bersejarah yang tersisa sekarang coba akan dipertahankan. Meski sudah ada investor yang masuk ke kawasan tersebut ditegaskan, semua situs bersejarah itu dipastikan

tidak boleh diganggu. Apalagi dihilangkan. Meriam Jepang dan goa tetap akan menjadi bukti bersejarah dan dikenang sebagai catatan. Menurut Kadisbudpar Lotim ini, sebenarnya jika kita

coba telisik lebih awal banyak warga Lotim di sekitar kawasan itu yang mengetahui deretan sejarah bukti keberadaan situs yang ada di lokasi wisata yang dilirik investor asal Swedia itu. (rus)

Buruan Ya.......


SUARA NTB Senin, 10 Februari 2014

PENDIDIKAN

Halaman 10

Sarana Pendidikan Belum Memadai

Siswa MA Nurul Ihsan Numpang Belajar di Los Pasar dan Mushalla Desa Klaim zaman sudah modern, hidup di abad 21 yang dijejali informasi berbasis IT (teknologi informasi), rupanya belum banyak dinikmati, termasuk di antaranya pelaku pendidikan. Para pencari ilmu (siswa, red) di salah satu madrasah di Kabupaten Lombok Utara (KLU) misalnya, diketahui terpaksa menumpang belajar di los pasar tradisional. Sebagian lagi di mushalla kantor desa. Bukan mencari sensasi, tetapi fakta para siswa tidak ditunjang oleh sarana dan prasarana pendidikan yang memadai. ADALAH 59 Santri Madrasah Aliyah (MA) Nurul Ihsan kelas X dan kelas XI dan kelas XII, terpaksa harus mengurut dada melihat kondisi tempatnya belajar. Lembaga yang beroperasi di bawah Yayasan Pondok Pesantren Nurul Ihsan Desa Salut Kecamatan Kayangan ini, telah beroperasi sejak 2011. Sejak itu mereka tak punya gedung. Awal dibukanya sekolah, pengurus Ponpes, memfasilitasi tempat belajar para siswa di gedung Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nurul Ihsan Salut. Bedanya jika siswa MTs masuk pagi, maka siswa MA masuk sore. Namun

karena kendala sebagian ruang harus direnovasi, maka siswa pun – mau tidak mau, suka tidak suka, harus menumpang di dua tempat tersebut. Siswa kelas X dan Kelas XI belajar di los pasar, sedangkan siswa kelas XII, karena alasan konsentrasi menghadapi ujian, dipisahkan, yaitu di Mushalla Kantor Desa Salut. “Menjadi kendala kami sampai saat ini, adalah tidak adanya gedung, sehingga dengan terpaksa siswa numpang belajar di los pasar dan mushalla kantor desa,” aku Kepala MA Nurul Ihsan Ramdan, S.Pd., kepada wartawan, Sabtu (8/2). Dengan sedikit akses ke PNPM, Ramdan mengakui telah mengusulkan untuk dilaku-

kannya renovasi sebagian bangunan MTs Nurul Ihsan. Alasannya,proses belajar mengajar siswa MA yang masuk sore, tidak berjalan efektif. Dukungan dari PNPM yang mengarah pada perbaikan sebagian gedung, memaksa siswa MA harus menikmati suasana pasar. Lantas siswa pun harus mengikuti “mekanisme pasar” - bukan hukum demand and supply yang mengakibatkan harga inflasi atau deflasi. Melainkan siswa harus menyesuaikan dengan pemanfaatan pasar. Pedagang “sekolah” pagi, siswa MA sekolah sore hari. Los pasar yang digunakan disekat triplek. Bangku dan meja dijejer seperlunya. Papan tulis digantung sekuatnya. Namun demikian, manajemen sekolah yang baik menempatkan sekolah ini pada status Akreditasi C. Pada ujian pertama siswa kelas XII tahun 2013 lalu, tingkat kelulusannya 100 persen. Luar biasa bukan? Padahal jumlah tenaga guru yang mengajar di ponpes ini jumlahnya tidak banyak. Guru-guru yang mengajar di MTs, mengajar pula di MA. Jam mengajar yang bersamaan, menjadi alasan pula –

dialihkannya siswa MA belajar pada sore hari. “Dengan kondisi ini, kami tidak patah semangat. Dibantu oleh guru dan komite sekolah, kami terus mencari terobosan. Perbaikan sekolah dari dana PNPM akan dimulai bulan Maret mendatang. Mudah-mudahan, Pemda KLU maupun Pemprov NTB), turut memperhatikan kondisi kami ini,” ungkapnya penuh harap. Menyambut ujian yang akan datang, salah seorang guru setempat, Hartono, mengakui telah mempersiapkan siswanya. Kelulusan 100 persen tahun lalu di mana siswa belajar di tempat yang sama, menjadi pengalaman dan motivasi. “Siswa (kelas XII) sudah mulai dipondokkan, untuk menjaga konsentrasi siswa, sehingga target lulus 100 persen kembali diraih,” imbuh Hartono yang juga Kades Salut. Pemerintah desa, kata dia, hanya bisa mengernyitkan dahi. Pemda berkeinginan membantu percepatan perbaikan gedung, namun anggaran desa jumlahnya terbatas. Lantas ia pun memberi dukungan penuh, tatkala PNPM menyetujui usulan reenovasi yang diajukan sekolah. (ari)

(Suara NTB/ist)

BELAJAR - Siswa MA Nurul Ihsan Salut belajar di los pasar. Pada UN tahun 2014 ini, pihak sekolah menargetkan 100 persen kelulusan.

Gelar Tes Jalur Mandiri

Juara Olimpiade Bahasa Jerman SENYUM terpancar dari bibir Nola Primadona saat wartawan koran ini menyambangi sekolah tempatnya menimba ilmu Sabtu (8/2). Siswi yang kini duduk pada kelas XI Jurusan IPA SMA 3 Mataram ini tidak pernah menyangka dapat mengikuti Lomba Olimpiade Bahasa Jerman tingkat nasional di Jakarta awal tahun 2014. Meski hanya ter(Suara NTB/dys) catat masuk dalam Nola Primadona lima besar, Nola mengaku sangat gembira. Hal tersebut dikarenakan dalam waktu dekat ini Nola akan berangkat ke Jerman untuk mengikuti pertukaran pelajar selama satu bulan. Nola mengaku mempelajari bahasa Jerman sejak SMP. Ia mengaku tidak pernah menjalani kursus apapun untuk mempelajarinya. “Nggak pernah kursus apa pun, di sekolah juga tidak ngambil jurusan bahasa,” tuturnya. Ia mengaku, berkat kakaknya di rumah, Ia dibimbing dalam belajar bahasa Jerman. Alhasil, Nola pun secepat kilat mampu menguasai bahasa Jerman. Meski mengusai bahasa Jerman, siswi kelahiran Meninting, 25 Januari 1998 ini mengaku tidak memilih jurusan bahasa di sekolahnya dikarenakan hobinya pada mata pelajaran Fisika. Siswi pasangan Apriali dan Aluh Suwarni mengaku sangat senang dengan apa yang sudah diraihnya saat ini terlebih lagi mampu memberikan kebanggaan pada kedua orang tuanya. Dalam mendidik anak-anaknya, Nola mengaku kedua orang tuanya tidak pernah memaksa dirinya. “Apapun itu, semua diserahkan kepada anak-anaknya, nggak ada paksaan yang penting buat anak baik, orang tua support,” akunya. Ditambahkan oleh siswi yang mempunyai cita-cita menjadi Duta Besar ini bahwa selepas sekolah, dirinya ingin kuliah mengambil jurusan Hubungan Internasional (HI) agar keinginannya menjadi duta besar kelak bisa tercapai. (dys)

SMKN 2 Mataram Bertekad Pertahankan Nilai UN Mataram (Suara NTB) Pada pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun sebelumnya, SMKN 2 Kota Mataram berhasil menempatkan enam siswa-siswinya pada 10 besar peraih nilai tertinggi UN se-NTB. Untuk UN 2014 ini, SMKN 2 Mataram pun kembali bertekad mempertahankan nilai terbaik UN yang pernah disandang enam siswanya tersebut. “Pada pelaksanaan UN tahun sebelumnya, siswa-siswi kami masuk dalam 10 besar yang mendapatkan nilai UN (Suara NTB/sahnan) terbaik se NTB, tahun ini pun Sahnan harus masuk lagi” ujar Kepala SMKN 2 Mataram, Drs. Sahnan, pada Suara NTB, Sabtu (8/2). Menurut Sahnan, siswa-siswinya selalu masuk dalam peringkat terbaik peraih nilai UN setiap tahunnya. Hal itu buah dari kerja keras pihaknya dalam mempersiapkan UN, sehingga para siswa peserta UN benar-benar siap dalam menghadapi UN. Disebutkannya, untuk UN tahun ini, jumlah siswa yang akan mengikuti UN sebanyak 407 siswa, ditargetkan 100 persennya lulus seperti tahun sebelumnya. Diakuinya, berbagai upaya untuk mematangkan persiapan UN pun dilakukan pihaknya mulai dari memperbanyak try out baik try out UN, try out ujian kejuruan, try out UN teori kejuruan, try out UN yang dipersiapkan oleh Dinas Dikpora dan pengayaan materi UN. “Jadi persiapan menghadapi UN sangat banyak. Kami sudah susun jadwalnya mulai dari try out dan pengayaan materi, itu semua dilakukan agar kualitas hasil yang diperoleh pada UN mendatang semakin baik,” ujarnya. Meski secara nasional sekolahnya masih kalah saing dibandingkan dengan sekolah lainnya, ia mengaku secara individu, banyak siswa-siswinya yang mampu bersaing di kancah nasional bahkan ASEAN. “Kita harus akui, kalau di tingkat nasional secara institusi kita kalah saing, tapi secara individu kita mampu bersaing,” ujarnya bangga. Berbeda dengan tingkat nasional, untuk di tingkat provinsi Ia pun mengaku jika dilihat dari kriteria hasil UN, maka sekolah yang dipimpinnya menempati peringkat pertama. Apalagi jika dilihat dari hasil UN sebelumnya yang menempatkan enam siswanya ke dalam 10 besar peraih nilai terbaik UN. “Jika indikatornya pada hasil UN, maka SMK 2 menempati peringkat pertama di NTB,” tutupnya. (dys)

Unram Dianggap Saingi Yayasan

Mataram (Suara NTB) Partisipasi pendidikan di NTB mengalami peningkatan, namun kualitas yang dihasilkan dinilai belum baik. Hal ini terjadi, karena kurang baiknya pengelolaan terhadap yayasan yang ada. Yayasan pun seolah mendapat saingan dari lembaga pemerintah. Demikian diungkapkan anggota Komisi IV DPRD NTB, TGH. Hazmi Hamzar, ketika ditemui Suara NTB belum lama ini. Menurutnya, partisipasi pendidikan meningkat. Hal ini dilihat dari banyaknya yayasan yang bermunculan. ‘’Tapi kita tahu yayasan yang ada banyak yang kurang dalam hal pengelolaan. Otomatis hasilnya juga kurang baik dari segi kualitas,” kritiknya. Menurutnya, yayasan juga

sulit berkembang, karena seolah mendapatkan saingan kuat dari lembaga pemerintah. Dicontohkannya Universitas Mataram (Unram) yang notabene sebagai lembaga pendidikan negeri, justru membuka tes jalur mandiri. Baginya, apa yang dilakukan Unram ini tidak perlu terjadi. Calon mahasiswa yang sebenarnya bisa masuk yayasan, malah masuk universitas negeri lewat tes mandiri. Padahal bangunan milik

negara, dosen pun sudah dibayar negara. Ini akan membuat lembaga yayasan sulit berkembang, karena disaingi lembaga pendidikan negeri. Selain itu, sekolah-sekolah umum memasukkan siswanya dengan shift sore” terangnya. Menurutnya, kualitas pendidikan sangat berpengaruh terhadap jumlah angka pengangguran. Banyaknya sarjana yang tidak berkompeten menjadikan pengangguran meningkat. Hal ini dirasa menjadi

gambaran buruknya kualitas pendidikan di NTB. Sementara itu, Pembantu Rektor I Unram Prof. Dr. Ir. Lalu Wiresapta Karyadi, M.Si., Sabtu (8/2) menegaskan, Unram tidak bermaksud menyaingi yayasan manapun. Alasannya, sejak dulu Unram telah membuka tes mandiri dan menerima mahasiswa reguler sore. Pihaknya mengaku hal itu dilakukan dalam rangka melaksanakan instruksi pemerintah. “Itu instruksi pemerintah untuk meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) perguruan tinggi, mengingat makin banyaknya lulusan SLTA dari tahun ke tahun,” ungkapnya. Ditambahkannya, untuk

melihat kualitas hasil pendidikan, perlu kajian yang lebih luas. Menurutnya, tingginya tingkat pengangguran yang ada tidak bisa hanya dilihat dari segi pendidikan saja. “Untuk mengetahui kualitas pendidikan itu harus melalui kajian yang luas. Sebenarnya, penyebab banyaknya pengangguran bukan hanya tentang kualitas pendidikan, melainkan perlu juga dilihat sejauh mana variasi lapangan kerja yang tersedia,” tegasnya. Dirinya menilai sehebat apapun yayasan berkembang dan memproduksi individu terdidik, jika lapangan pekerjaan tidak variatif, maka tetap saja akan banyak pengangguran. (ami)


Halaman 11

SUARA NTB Senin, 10 Februari 2014

Wenger: Arsenal Harus Bangkit Manajer Arsenal Arsene Wenger menginginkan respon meyakinkan dari timnya pascakekalahan telak 5-1 di tangan Liverpool. The Gunners mengalami kekalahan sensasional di Anfield, dimana tim tuan rumah mencetak empat gol di 20 menit awal. Satu-satunya hiburan bagi Wenger adalah penalti dari Mikel Arteta di menit ke-69. “Yang penting adalah bagaimana kami merespon hasil tersebut. Keseluruhan tim gagal menunjukkan kinerja yang tepat,” kata Wenger.

Baginya, apa yang terjadi tersebut harus membuat tim bangkit. “Saya dapat mengerti bahwa orang akan bertanya-tanya, dan satu-satunya cara untuk menjawabnya adalah pada Rabu malam (saat melawan Manchester United). Selamat kepada Liverpool. Mereka adalah tim yang lebih baik dan kami sangat buruk,” katanya. Meski hasil pertandingan tersebut mengecewakan, tapi Arsenal tidak kehilangan kepercayaan. Bahkan dirinya masih yakin Arsenal bisa menjuarai liga. (ant/ bali post)

(Suara NTB/ist)

SELEBRASI - Pemain Liverpool Martin Skrtel melakukan selebrasi setelah berhasil mencetak gol ke gawang Arsenal saat pertandingan berjalan 1 menit.

Liverpool Bantai Arsenal 5-1 London Liverpool menghancurkan Arsenal, pemimpin klasemen sementara Liga Inggris, dengan skor 5-1, Sabtu malam WIB, sehingga menghidupkan kembali peluang The Reds memperebutkan puncak klasemen. Hasil ini memang tidak membuat posisi Liverpool di klasemen naik, yakni tetap di posisi keempat. Namun dengan tambahan tiga poin menjadi 50 poin, Liverpool kembali dapat bersaing dalam perburuan gelar juara. Liverpool kini tertinggal lima poin dari Arsenal (55 poin). Liverpool menampilkan permainan sepakbola meny-

erang yang menakjubkan di kandangnya, Anfield. Liverpool berhasil menyarangkan empat gol ke gawang The Gunners dalam waktu 20 menit di babak pertama. Gol pertama Liverpool bahkan dicetak sangat cepat yakni saat pertandingan belum berjalan satu menit oleh bek tengah Martin Skrtel, setelah menerima bola hasil tendangan be-

Menembak Targetkan Dua Emas di PON Remaja Mataram (Suara NTB) Klub Menembak Rinjani Mataram akan menurunkan atlet di semua kelas yang dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja di Jakarta November 2014 mendatang. Mereka mematok target dua medali emas di ajang multievent tingkat atlet remaja itu. Pelatih menembak NTB, Andik Budi Hariano yang dihubungi Suara NTB di Mataram, Minggu (9/2) mengatakan sejumlah atlet yang dipersiapkan mengikuti PON remaja tersebut adalah Dimas Restu Arindra Putra, Liza Risna Wijayanti, Nila Anggaraini, Joko Trisno, I Putu Jaya Daru, Gusti Agung Putu Ratih dan I Kadek Yogi Permana. Mereka adalah atlet yang dipersiapkan itu merupakan atlet yang memiliki pengalaman mengikuti atlet kejuaraan kancah nasional. Selain itu, beberapa atlet lainnya juga pernah meraih medali emas, perak dan perunggu di Kejurnas remaja. “Kita menargetkan dua medali emas di PON Remaja, dua medali emas bisa diraih di kelas perorangan putra putri,”ucapnya. Menurutnya, target dua medali emas itu bukanlah hal yang mustahil, pasalnya mereka memiliki tolak ukur yang jelas dalam menentukan target tersebut. Seperti Dimas Restu Arindra Putra dan Nila Anggraini merupakan atlet yang pernah mengukir prestasi di kancah nasional. Belum lama ini kedua atlet itu pernah meraih medali emas di Kejurnas Menembak Junior dan Remaja tahun 2013 lalu. Tak hanya mengukir prestasi di kancah nasional, kedua atlet itu juga telah meraih tiket mengikuti PON XIX di Jabar 2016 mendatang. Itu artinya, kemampuan dua menembak tersebut cukup teruji, sehingga terget dua emas bukan hal yang mustahil. Pada bagian lain, Andik mengungkapkan ke empat atlet menembak NTB ini juga akan mewakili tim Indonesia di Kejuaraan Menembak Tingkat Asia di Singapura bulan Juli mendatang, Mereka adalah Ni Wayan Yuliarthi, Odilia Mutiara Dicinta, Liza Rizna Widjayanti dan Dimas Restu Arindra Putra. Andik berharap sejumlah atlet yang telah menggondol prestasi di kancah nasional diharapkan dapat masuk Pelatda KONI NTB, pasalnya untuk meloloskan atlet di PON cabor menembak NTB memberangkatkan atlet dengan dan swadaya dari Klub Perbakin Rinjani. (fan)

Swansea City Menangi ’’South Wales Derby’’ Wales Swansea City sukses memukul Cardiff City dengan skor 3-0 di Liberty Stadium. Swansea City sukses melibas Cardiff City dalam laga bertajuk derby Wales Selatan di ajang Liga Primer Inggris dengan skor telak 3-0. Berkat kemenangan itu, The Swans melesat dari posisi 16 ke sepuluh besar, sementara Cardiff tertahan di posisi dua dari bawah. Hanya butuh kurang dari satu menit peluang pertama tercipta di laga ini, saat umpan Marvin Emnes menjangkau Wayne Routledge, tetapi sayang tembakannya dimentahkan David Marshall. Meski demikian, gol baru tercipta di babak kedua, Pablo Hernandez, yang baru dimasukkan, langsung memberi kontribusi dengan mengirim umpan terobosan kepada Routledge, sebelum ia menaklukkan Marshall dan membawa Swansea unggul 1-0 pada menit ke-47. Cardiff kemudian nyaris langsung memberi respons melalui tendangan keras Craig Bellamy dari luar kotak penalti, namun mistar gawang menyelamatkan Swansea. Skuad asuhan Ole Gunnar Solskjaer terus menekan untuk mencari gol penyeimbang, tetapi Nathan Dyer berhasil memperlebar keunggulan tuan rumah ketika laga menyisakan sepuluh menit, melalui tandukannya. Swansea kemudian menyegel tiga angka dengan mencetak gol ketiga melalui Wilfried Bony, setelah tandukan pemain asal Pantai Gading itu menaklukkan Marshall di menit ke-85. (ant/bali post)

bas Steven Gerrard. Sepuluh menit kemudian, pemain asal Slovakia ini kembali menceploskan si kulit bundar melalui sundulan ke gawang Wojciech Szczesny sehingga skor menjadi 2-0. Menit ke-17, giliran Raheem Sterling membuat gol setelah menerima umpan silang dari Luis Suarez. Tiga menit kemudian Daniel Sturridge makin membuat diam

pendukung Arsenal karena skor menjadi 4-0. Di babak kedua, Sterling menembakkan bola ke gawang Arsenal dan berhasil diblok Szczesny. Namun, bola muntahan berhasil dimanfaatkan Sterling sehingga skor menjadi 50 di menit ke-52. Arsenal baru dapat memperkecil kekalahan pada menit ke-68, setelah mendapat hadiah penalti karena Gerrard menjegal Oxlade-Chamberlain. Mikel Arteta membuat skor menjadi 5-1, dan tidak berubah hingga pertand-

ingan usai, demikian Reuters. Menurut Scoremobiles, walau kalah Arsenal menguasai bola 59 persen dibanding Liverpool 41 persen. Namun Liverpool lebih banyak melakukan tendangan ke gawang yakni 22 tendangan dengan 12 tendangan ke sasaran dibanding Arsenal 11 tendangan dengan enam ke sasaran. Wasit mengeluarkan tiga kartu kuning yakni satu untuk Liverpool (J. Henderson) dan dua untuk Arsenal (Oliver Giroud dan J. Wilshere). (ant/bali post)

PASI KSB Tak akan Biarkan Iswandi Hengkang Mataram (Suara NTB) Pihak Pengcab PASI Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) tidak akan membiarkan atlet atletik KSB, Iswandi hengkang ke luar daerah. Mereka akan mempersoalkan atlet tersebut bahkan siap menggantung atlet hingga tak bisa tampil di kancah ansional. “ Kita tidak akan kasih atlet hengkang keluar daerah. Mungkin Iswandi saat ini sedang emosi, sehingga mengeluarkan pernyataan ingin heng-

kang,” ucap Ketua Umum Pengcab PASI KSB, Beni Tanaya kepada Suara NTB di Mataram, Sabtu (8/2) lalu. Persoalan hengkang keluar daerah itu tidak semudah membalik telapak tangan. NTB, khususnya KSB tidak akan membiarkan atletnya untuk hengkang, apalagi dalam waktu dekat ini Provinsi NTB akan mengandalkan Iswandi untuknomor sprinter di PON 2016. Begitu juga KSB, mengandalkan Iswandi di Por-

prov 2014 mendatang. Beni mengingatkan Iswandi agar belajar dari pengalaman sprinter Indonesia asal Jawa Tengah (Jateng), Suryo Agung yang ingin hengkang membela DKI Jakarta. “Apa yang terjadi? Surya Agung digantung oleh Jateng dan dia tak bisa ikut kejurnas. Akibatnya Suryo Agung gagal meraih medali emas di PON. Boro-boro meraih medali emas, lolos final aja gagal,” ujarnya mengingatkan. Dalam hal ini Beni tak in-

Chelsea Pimpin Klasemen Liga Inggris

Mourinho Masih Merendah London Kekalahan telak yang diterima Arsenal saat melawan Liverpol dan Manchester City yang hanya memperoleh satu poin saat berhadapan dengan Norwich City, membuat Chelsea mendapat keuntungan untuk memuncaki klasemen sementara Liga Primer Inggris. Mourinho mengakui tidak berharap untuk melangkahi Arsenal dan Manchester City. Ia mengulangi “mantra” bahwa timnya tidak boleh dianggap favorit untuk memenangkan gelar. “Hasil besar selalu mengejutkan, tentu saja dapat terjadi, tapi ini selalu mengejutkan,” kata Mourinho seperti dikutip laman FourFourTwo. “Saya pikir kami bermain baik, babak pertama bukanlah contoh terbaik, tapi kami bermain baik,” tambahnya. Menurutnya, pemain secara indivu berada dalam momen yang baik, sehingga mendapatkan hasil baik bahkan berada di puncak klase-

Jose Mourinho men liga. Baginya, merupakan sesuatu yang tidak bisa disembunyikan. “Tim ini baru saja memulainya dan saya tidak ingin membandingkan (mereka dengan sisi sebelumnya), (tapi) tim ini berpotensi baik dan mudah-mudahan kami akan memiliki dekade yang baik,” tambahnya. Mourinho secara khusus terkesan dengan hat-trick yang dilakukan Eden Hazard dan

(Suara NTB/ist)

memuji konsistensi yang ia berikan untuk Chelsea musim ini. “Saya pikir penampilannya hari ini tidak berbeda dengan penampilannya di hari lain. Satu-satunya yang berbeda adalah ia mencetak hat-trick untuk pertama kalinya,” ucap pelatih asal Portugal itu. “Dia bermain sangat baik, memiliki evolusi besar, konsisten dan ambisi fantastis,” puji Mourinho. (ant/bali post)

Benitez: AC Milan Beruntung Kalah 1-3 Milan Benitez memuji keberingasan Partenopei sebutan Napoli kala menggebuk Milan dan menyebut skor akhir seharusnya bisa lebih telak. Dikutip dari laman goal.com, Pelatih Napoli Rafael Benitez mengklaim AC Milan cukup beruntung, karena hanya kalah dengan skor 3-1 dari timnya di San Paolo, Minggu (9/2) dalam lanjutan Serie A Italia. Menurutnya, Napoli harusnya bisa mencetak banyak gol lagi ke gawang Rossoneri.

Adel Taarabt sempat mengejutkan publik tuan rumah setelah mencetak gol debut di menit ketujuh, tapi sebiji gol dari Gokhan Inler ditambah dengan dwigol Gonzalo Higuain dan disertai banyak peluang dari Napoli membuat mereka mampu melakoni comeback secara gemilang. “Jelas, Gonzalo bisa membuat perbedaan di laga ini. Rekan setimnya juga membuat ia bisa menemukan ketajamannya dan kami juga menciptakan banyak sekali peluang. Kami seharusnya

bisa mencetak lebih banyak gol lagi,” terang Benitez seusai laga. “Saya harus memberikan pujian kepada para pemain saya, karena mereka bermain dengan intensitas dan kualitas tinggi melawan Roma [di Coppa Italia] dan kini Milan,” tambahnya. Hasil ini membawa Partenopei mengakhiri tiga laga beruntun tanpa kemenangan sehingga kini kokoh di urutan ketiga klasemen Serie A dan masih tertinggal 12 poin dari pemuncak klasemen, Juventus. (ant/bali post)

gin nasib Iswandi akan sama dengan nasib Suryo Agung yang rekor catatan waktunya di nomor 100 meter belum terpecahkan di kancah nasional. Menurut Beni, pihaknya telah mendeteksi persoalan Iswandi yang ingin hengkang keluar daerah. Hal itu dikarenakan Iswandi tidak lulus tes CPNS tahun 2013 lalu. Diakuinya, ada kesalahan dalam menginput data diri Iswandi dalam tes CPNS tahun 2013, sehingga atlet

tersebut tidak lulus CPNS 2013. Namun dia mengingatkan Iswandi agar tidak kecewa karena alasan tersebut. Sebab pihak Pemkab KSB telah memberikan perhatian penuh pada Iswandi saat meraih medali emas di PON XVIII di Riau 2012 lalu. Diakuinya, Pemkab KSB telah memberikan bonus sebesar Rp 200 juta sebagai penghargaan untuk Iswandi. Belum lagi dari Pemprov NTB juga telah memberikan bonus sebesar Rp 100 juta. (fan)

Imhal Pimpin PASI NTB Mataram (Suara NTB) Musyawarah Provinsi (Musprov) Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) di Gedung LPMP Mataram, memilih secara aklamasi Drs. H. Imhal sebagai Ketua Umum Pengprov PASI NTB periode 20122018. Itu artinya, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) NTB ini akan memimpin PASI NTB, menggantikan ketua sebelumnya, Drs. H. Arsyad Gani. Dalam musprov yang diikuti 40 anggota PASI kabupaten/kota dan provinsi itu berjalan alot. Pasalnya, mereka mendesak, H. Arsyad Gani memimpin kembali Pengprov PASI NTB. Namun, Staf Ahli Gubernur ini tetap pada komitmennya awalnya, yakni menolak dicalonkan diri lagi. “Saya ingin ada regenerasi, sehingga pembinaan atlet ke depan dapat lebih baik lagi,” ucap H. Arsyad Gani pada seluruh peserta. Karena tidak mencalonkan diri lagi, Arsyad pun mengatakan sikap untuk mendukung Kepala Dikpora NTB sebagai calon Ketua PASI NTB dan yakin pembinaan atletik akan lebih baik bila dipimpin Kepala Dikpora NTB, sehingga sinergisitas pembinaan atlet atletik di PPLP dan PASI NTB akan lebih baik lagi. Keinginan Arsyad

pun didukung semua anggota. Pimpinan sidang Junaidin bersama anggota sidang lainnya mengetok palu kehormatan dan menetapkan nama Drs. Imhal sebagai ketua Umum PASI NTB terpilih. Setelah menetapkan Ketua Umum Pengprov PASI NTB, anggota sidang memilih tiga nama anggota tim formatur, yakni H. Imhal, H. Arsyad Gani dan Kapten Inf. Muhdar. Tim formatur tersebut bertugas menyusun nama-nama pengurus yang akan masuk dalam kepengurusan PASI NTB. Ketua Umum PASI NTB terpilih H. Imhal yang dihubungi usai Musprov PASI NTB, mengatakan dirinya siap memimpin PASI NTB. Dia mengharapkan adanya sinergisitas pengurus dalam membangun prestasi olahraga PASI NTB, sehingga target PASI NTB mempertahankan prestasi di PON XVIII di Riau 2012 lalu bisa terwujud. “Bagaimana pun kita harus bersinergi untuk mencapai prestasi, kita berupaya untuk mengevaluai kinerja pengurus, pelatih dan atlet, baik tingkat sekolah, kabupaten dan provinsi harus dievaluasi. Kita pertahankan prestasi yang sudah diraih selama ini dan kalau bisa ditingkatkan di PON mendatang,”ucapnya. (fan)

(Suara NTB/fan)

SAMBUTAN - Ketua Umum PASI NTB terpilih. H. Imhal (kanan) bersama Ketua Umum PASI NTB demisioner, H. Arsyad Gani saat memberikan sambutan di acara Musprov PASI NTB di Gedung LPMP Mataram, Sabtu (8/2).


SUARA NTB

Senin, 10 Februari 2014

LOWONGAN

Halaman 12

DIJUAL MOBIL

SHOWROOM

KURSUS

SHOWROOM

SEWA BADUT

MAINAN ANAK

RUMAH MAKAN

PERHIASAN

KOMPUTER

ADVERTISING

KONTRAKAN

FINANCE

TOKO MAINAN

PET SHOP

BATIK

PELATIHAN

SALON

SHOWROOM

FUTSAL

PERAWATAN AC

BENGKEL

BANK

TANAH KAPLING


SUARA NTB

Senin, 10 Februari 2014

KURSUS/BIMBEL

GORDEN

BAHAN BANGUNAN & INTERIOR

Halaman 13

HOTEL

FASHION

SALON

SABLON & KONVEKSI

EKSPEDISI

ADVERTISING

JUAL MOBIL PROPERTY

BOUTIQUE

TELEVISI

KURSUS COUNTER

TENUN LOMBOK

SANGGAR SENAM

RUKO

EVENT ORGANIZER RUMAH MAKAN Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan

BENGKEL & SPARE PART

SIARAN TV

LAUNDRY

PENGOBATAN

ACCESORIES

RUPA - RUPA

RUPA - RUPA

TRAVEL

RUPA - RUPA

PHOTOGRAFI

087 865 633 888 / 087 861 811 999

KOMPUTER

SERVICE

Jl. TGH Abdul Karim Kediri (Depan PLN Kediri)

TRAVEL

RUMAH MAKAN


SUARA NTB Senin, 10 Februari 2014

LIPUTAN KHUSUS

Halaman 14

POTENSIAL - Teluk Saleh, salah satu kawasan potensial yang rencananya akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB kedepan, kaitan dengan pelaksanaan MP3EI.

Menengok MP3EI di NTB

Sejak 2011 lalu, NTB masuk dalam koridor V Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) sebagai pintu gerbang pariwisata dan ketahanan pangan nasional bersama Bali dan NTT. Untuk mendukung hal tersebut, sejak 2011 hingga 2014 ini, pemerintah pusat membangun infrastruktur pendukung senilai Rp 11 triliun. AL tersebut dikatakan Kepala Bidang Fisik, Sarana Prasarana dan Tata Ruang Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) NTB, IGB. Sugiharta ditemuai di selasela rapat kerja Bappeda se-Indonesia di Mataram, Kamis (6/2) lalu. “Kalau tidak salah untuk list of project yang kita usulkan sampai 2014 ini sekitar Rp 11 Triliun. Itu untuk infrastruktur saja, yang lebih dominan jalan, air bersih,” ujarnya. Ia mengatakan akumulasi anggaran sebesar Rp 11 triliun sejak 2011 sampai 2014 tersebut merupakan tanggungjawab pemerintah dalam mempercepat progress MP3EI di NTB. Sugiharta mengatakan, jika dibandingkan dengan Bali dan NTT yang sama-sama masuk dalam ko-

ridor V MP3EI, secara keseluruhan masih terkesan adanya ketimpangan anggaran yang diterima NTB dari pemerintah pusat dalam rangka mempercepat progress MP3EI. “Tetapi, harus kita pahami bahwa ketimpangan terjadi itu dari sisi sektor swasta. Ya jelas, di Bali itu swasta lebih banyak yang masuk dibanding kita di NTB. Namun, dari sisi dukungan pemerintah khususnya infrastruktur, kita NTB lebih besar daripada Bali dan NTT,” terangnya. Untuk mendukung ketahanan pangan nasional, Pemerintah pusat meminta NTB untuk swasembada padi sebesar 2,3 juta ton pada tahun 2014. Tetapi disi yang lain muncul tantangan bahwa lahan pertanian yang tersedia banyak terjadi alih fungsi lahan yang tidak bisa dibendung. Namun perlu

inovasi dan penyediaan lahan-palahan pertanian supaya tidak berkurang sehingga target-target secara nasional maupun provinsi bisa tercapai. Sebagai pintu gerbang pariwisata nasional, Salah satu list of project yang cukup besar masuk dalam MP3EI adalam proyek Mandalika Resort Kuta Lombok Tengah. Sehingga, kawasan tersebut diupayakan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Nasional pada tahun 2014 ini. Namun, penetapannya melalui Peraturan Pemerintah yang masih diupayakan dan dalam proses. “Secara lengkap, persyaratan-persyaratan dibutuhkan untuk KEK ini sudah kita siapkan. Dan ini tinggal menunggu prosesnya,” jelasnya. Selain megaproyek Mandalika Resort, kata Sugiharta, sejumlah pekerjaan jalan lingkar selatan pulau Lombok akan dikerjakan pada 2014 ini. Pembangunan infrastruktur jalan sepanjang 70 km dari Lembar ke arah simpang Pengantap tersebut sudah masuk dalam list of project MP3EI. “Untuk pelaksanaan-pelaksanaan kedepan, MP3EI ini sudah melakukan evaluasi, dimana evalu-

asi dari MP3EI ini akan ditetapkan 2014 ini. List of project yang kita sepakati yaitu desain besarnya adalah bagaimana dari sisi infrastrukturnya, bagaimana kita menangani ruas-ruas jalan di lingkar utara Pulau Lombok dan lingkar selatan Pulau Lombok,” terangnya. Dalam pengembangan sektor pariwisata, tambah mantan Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum NTB ini, dikembangkankan pariwisata berbasis lingkungan atau eco-tourism. Saat ini, katanya, sudah masuk dalam list of project MP3EI ini pengembangan kawasan Tanjung Ringgit Lombok

Timur yang dikerjakan oleh PT. Eco Solutions Lombok dengan luas kawasan sekitar 395 hektar yang ada di Kawasan Hutan Sekaroh. “Kalau kita berbicara pariwisata, kita dengan provinsi Bali pasti ketinggalan. Karena provinsi Bali sendiri sangat lengkap dari budaya dan lain sebagainya. Di sisi lain, kalau kita melihat potensi-potensi di NTB ini, tentunya kita lebih kepada lingkungan. Jadi bagaimana caranya kita tidak merusak lingkungan tetapi kita memperbaiki lingkungan namun di sisi lain kita mendapatkan pendapatan dari sektor pariwisata,” tandasnya.

Di sektor kelautan dan perikanan, Teluk Saleh dan Awang dijadikan barometer pelaksanaan program jangka panjang ini untuk Pulau Sumbawa dan Lombok. Dua kawasan potensial itu memiliki keunggulan masing-masing. Teluk Saleh misalnya, disebutkan sebagai kawasan yang paling potensial untuk pengembangan ekonomi maritim. Bahkan dalam dokumen Rencana Umum Tata Ruang Provinsi NTB, Teluk Saleh dijadikan sebagai kawasan unggulan pada sektor unggulan perikanan, pariwisata, petanian, peternakan dan industri. (nas/bul)

Teluk Saleh dan Awang Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi

Seimbangkan dengan Kondusivitas Daerah Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) telah ditetapkan sejak tahun 2011 lalu, NTB yang masuk pada koridor V Bali Nusra, ditetapkan sebagai pintu gerbang pariwisata di Indonesia. Amanat program tersebut akan mendatangkan investasi yang tidak kecil ke daerah ini. Karenanya, seluruh elemen masyarakat di dalamnya diminta turut berpartisipasi dalam menjaga kondusivitas daerah. emikian pandangan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi NTB, Ir. Barry Djadid pada Suara NTB di Mataram, Sabtu (8/2). Ia mengatakan, NTB sudah menjadi daerah yang disorot oleh kalangan investor tidak saja di dalam negeri, tanpa terkecuali dari luar negeri. Infrastruktur dasar pelaksanaan MP3EI telah dimiliki daerah ini, diantaranya Bandara Internasional Lombok dan potensi wisata yang ada yang dimilikinya. “Nah, adalah kewajiban kita untuk menjaga amanat MP3EI ini, dengan memberikan

jaminan keamanan kepada wisatawan dan investor. Baik pemangku jabatan maupun masyarakat, harus peduli terhadap ini,” sebut Barry Djadid. Salah satu yang menjadi indikator utama yang dilihat para pelaku investasi, tambahnya adalah dari sisi jaminan kemanaan. Sehingga upayanya adalah menekan semua gejolak yang berimplikasi terhadap citra yang tidak baik daerah ini di mata para investor. “Kita sudah berjuang cukup besar dan telah ikut menggagas program MP3EI ini. Sekarang setelah ditetapkan, tinggal dipelihara dong daerah kita. Media juga termasuk memberikan peran yang strategis untuk menjaga kondusifitas daerah,” tambahnya. Ia optimis, efek dari pelaksanaan MP3EI memberikan multiplyer effect yang tidak kecil terhadap perekonomian NTB kedepannya. Apalagi, setelah beberapa kawasan investasi terbesar, diantaranya Mandalika Resort sudah terealisasi. Tenaga kerja dipastikan tidak kecil yang terserap, dengan akan banyaknya pembangunan hotel dan berbagai sarana prasana investasi lainnya. Untuk itu, bagian lainnya disebut Barry Djadid adalah, dengan menyiapkan seluruh elemen pendukung yang berkaitan langsung dengan peningkatan SDM. (bul)

UA kawasan yang dirancang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB kedepan, kaitan dengan pelaksanaan Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) pada koridor V, Bali Nusra adalah Teluk Saleh, Sumbawa dan Teluk Awang Lombok Tengah. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Prof. Dr.Ir. Rokhmin Dahuri, MS bersama tim pengkajian dari pusat dan daerah, memperhitungkan. Potensi dua kawasan tersebut nilai yang dihasilkan mencapai belasan triliun, setelah program MP3EI efektif. Merinci itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB, Ir. Aminollah, M. Si menyebut, pasca penetapan pelaksanaan program MP3EI tahun 2011 lalu oleh Presiden SBY. Teluk Saleh dan Awang dijadikan barometer pelaksanaan program jangka panjang ini untuk Pulau Sumbawa dan Lombok. Potensinya masing-masing, Teluk Saleh misalnya, disebutkan sebagai kawasan yang paling potensial untuk pengembangan ekonomi maritim. Bahkan dalam dokumen Rencana Umum Tata Ruang Provinsi NTB, Teluk Saleh dijadikan sebagai kawasan unggulan pada sektor unggulan perikanan, pariwisata, petanian, peternakan dan industri. Oleh karenanya, kawasan teluk saleh mempunyai nilai ekonomi yang prospektif, diantaranya perikanan tangkap yang terdiri dari sumber daya ikan pelagis, ikan demersal, ikan hias, kerang - kerangan, udang, cumi-cumi, dan ubur-ubur. Lokasi penangkapan ikan di seluruh kawasan perairan Teluk Saleh dan pendatannya ada di PPI Teluk Santong, Batu Bangka, Labuhan Kuris, Labuhan Sangoro, Labuhan Jambu, Kwangko, Soro, Dor-

opeti, dan Calabai. Potensi produksi seluruh komoditas perikanan tangkap di kawasan Teluk Saleh diperkirakan sebesar 2.400 ton/ tahun atau nilai ekonomisnya setara dengan Rp 48 miliar pertahun. Untuk perikanan budidaya, kawasan pesisir mempunyai potensi air payau seluas 8.600 hektar yang dapat digunakan untuk budidaya udang, ikan bandeng, dengan potensi produksi yang dihasilkan sebesar 86.000 ton/tahun atau setara dengan Rp 5,16 triliun/tahun. Potensi rumput laut seluas 9.000 hektar di kawasan Teluk Saleh diperkirakan produksinya mencapai 236.250 ton/tahun, setara dengan nilai ekonomi mencapai Rp 3,54 triliun/tahun. Sementara pada jenis ikan yang dapat dibudidayakan adalah jenis Ikan Kerapu dengan motode pengembangan Keramba Jaring Apung. Estimasi potensi yang dihasilkan mencapai 13.999 ton/tahun atau setara dengan Rp 2,8 triliun. Dari sisi wisata bahari, lanjut Aminollah pada Suara NTB di Mataram, Sabtu (8/2) pesisir teluk Saleh memiliki beragam potensi dalam pengembangan pariwisata. Kekayaan alam yang terbentang diantaranya pantai pasir putih, bertebing, pulaupulau kecil. Kekayaan alam meliputi ekosistem terumbu karang, padang lamun, mangrove, spesies ikan. Sedangkan modal budaya meliputi berbagai aktivitas budaya masyarakat dengan kebiasaan ritual adat istiadat, bahasa, pakaian hingga jenis makanan. Akitivitas pariwisata yang dimunculkan adalah diving, snorkeling, fishing sport (mancing), wisata baru, kuliner, dan wisata relaksasi. Nilai ekonomis aktivitas tersebut pertahun dihitung sebesar Rp 50 miliar. Arah pengembangannya dan rencana kebijakan dalam mengembangkan kawasan ini sebagai pusat per-

tumbuhan dan pengembangan ekonomi. Langkahnya dengan membangun sarana dan prasarana perikanan, berbagai fasilitas seperti pabrik es, cold storage, gudang penyimpanan, peralatan bongkar muat dan armada perikanan tangkapnya. Meningkatkan produksi perikanan budidaya dan tambak, rumput laut berupa pemberian sarana produksi, akses permodalan hingga pemasaran, mengembangkan destinasi wisata, melengkapi kebutuhan infrastruktur berupa jalan, jembatan, air bersih, listrik, jaringan komunikasi dan saran perhubungan lainnya. Selain itu diharapkan ada upaya pengembangan industri berbahan baku perikanan, usaha pengolahan ikan, pabrik pengolahan rumput laut, tepung ikan hingga pengalengan ikan, memberdayakan masyarakat dan kelompok-kelompok usaha, menjalin kemitraan dengan investor dalam hal pengembangan industri dan menjamin kelangsungan pasokan bahan baku, terus melakukan pengawasan terhadap pemanfaatan sumber daya perikanan dan kelautan dari praktikpraktik destructive fishing. Serta senantiasa melakukan upaya pelestarian dan rehabilitasi sumberdaya laut, pesisir, pulau-pulau kecil, diantaranya dengan menetapkan beberapa areal konservasi perairan yang dilindungi. Konsep serupa juga dikembangkan di kawasan Teluk Awang Lombok Tengah, bahkan untuk tahun ini pemerintah akan mengucurkan Rp 10 miliar untuk penataan infrastrukturnya. “Pemerintah pusat dan daerah terus melakukan penataan dan menjaga kesimbangan alam dan potensi yang ada tersebut. Sehingga kedepan, menjadi nilai jual yang tinggi kepada investor (swasta) untuk mengelolanya kawasan-kawasan kita seluruhnya,” demikian Aminollah. (bul)


SUARA NTB Senin, 10 Februari 2014

SUARA NUSANTARA

Halaman 15

SBY Sampaikan ’’Farewell Speech’’ di HPN

Presiden : Kedaulatan Tertinggi Bukan di Pemilik Modal Bengkulu (Suara NTB) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan sambutannya dalam memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2014 di Kota Bengkulu merupakan “farewell speech” (pidato perpisahan) di hadapan insan pers. “Ini merupakan farewell speech saya di hadapan insan pers, karena Oktober 2014 sudah ada presiden baru,” katanya di hadapan insan pers dalam puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2014 di Benteng Marlborough, Minggu (9/2). Presiden mengatakan kemerdekaan pers sudah berlangsung di Indonesia dan ia meminta para insan pers agar menjaga dan menggunakan kebebasan itu dengan baik. Kebebasan pers, kata Presiden, sebaiknya digunakan untuk kebaikan bersama, bukan sekelompok orang atau golongan tertentu. Pers, kata Presiden, berkontribusi besar mengawal demokrasi, dan mengawasi kinerja pemerintahan sehingga berjalan baik. “Demokrasi yang bermartabat dan berkualitas untuk kemajuan bangsa,” katanya. Presiden juga berpesan kepada pemilik media massa yang memiliki hasrat dalam dunia politik agar menggunakan medianya dengan bijak. Sebab, selain takdir Tuhan, menjadi presiden adalah pilihan rakyat. Kedaulatan tertinggi kata dia bukan di tangan pemilik modal bisnis media, bukan di tangan penegak hukum, bukan pula di tangan presiden, tapi di tangan rakyat. “Karena rakyat tidak bisa dibeli karena mereka punya nurani,” ucapnya. Kepada para calon presiden mendatang, SBY berpesan agar jangan salah membaca kondisi dan jangan

salah kalkulasi. Sedangkan terhadap pers Indonesia, Presiden berpesan kembali ke fungsi dan tanggungjawabanya yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. “Pers sudah punya kode etik, ada dewan pers, mengerti berita yang faktual dan akurat serta tidak menonjolkan itikad buruk,” katanya. Presiden mengatakan sebagai “sahabat pers” yang disematkan insan pers Indonesia kepadanya, ia tetap berkewajiban mengingatkan masyarakat pers akan tugas, fungsi dan tanggungjawabnya. Sebelumnya Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Margiono menyampaikan terimakasih insan pers kepada Presiden SBY atas komunikasi dan perhatiannya terhadap pers Indonesia. “Atas komunikasi, kerjasama dan perhatian yang diberikan Presiden SBY selama ini maka kami memberikan penghargaan sebagai ‘sahabat pers’,” kata Margiono. Pers Perlu Beri Ruang Terkait dengan tahun politik dan pemilu ini, Presiden SBY berharap pers berkontribusi secara aktif dan konstruktif agar politik, demokrasi dan pemilu kita makin matang, berkualitas dan bermartabat. Presiden meminta pers agar memberikan ruang yang cukup dan relatif adil bagi semua peserta pemilu, baik pemilu legislatif, maupun pemilihan presiden. “Ikutlah menyebarluaskan visi, opsi dan solusi yang di-

tawarkan calon legislatif, termasuk Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, agar rakyat bisa menguju dan mengkritisi apakah solusi dan tindakan yang dijanjikan itu realistis atau tidak,” pesannya. Presiden juga berharap pers ikut pula memperkenalkan sosok, integritas dan kapasitas para calon itu, agar ketika rakyat hendak menjatuhkan pilihannya rakyat sungguh mengetahui siapa calon-calon itu. “Saudara bisa melakukan hal-hal yang positif melalui semua wahana atau media yang ada di negeri ini,” kata Presiden SBY sembari mengingatkan, bahwa televisi, radio, koran, majalah, media online dan bahkan social media itu milik rakyat sebagaimana tema HPN 2014, bukan hanya milik pemilik modal perusahaan media semata. Puncak peringatan HPN 2014 ini selain dihadiri oleh Ibu Negara Hj. Ani Yudhohono juga dihadiri oleh Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono, Menkominfo Tifatul Sembiring, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Mendikbu M. Nuh, dan Gubernur Bengkulu Junaidi. Puncak HPN di Bengkulu juga diisi dengan pemberian penghargaan kepada Gubernur Sumatera Selatan Alex Nurdin sebagai pelopor sekolah jurnalistik. Dalam acara itu juga diserahkan anugerah Adinogoro kepada insan pers dengan karya jurnalistik terbaik. (ant/Bali Post)

Ketua Umum PPP Beberkan Alasan Bergabungnya Angel Lelga Bandung (Suara NTB) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali membeberkan beberapa alasan tentang mengapa partai politik berlambang Kabah tersebut mau menerima artis cantik yang saat ini diusung sebagai calon anggota DPR RI, yakni Angel Lelga. “Soal Angel Lelga, pada waktu Angel datang ke saya, meminta kesempatan jadi caleg dari PPP. Saya bertanya kenapa Angel memilih PPP. Dia mengatakan kepada saya Pa, sebenarnya saya sudah ditawari untuk masuk parpol lain, tapi saya ngak sreg. Saya rasanya sreg kepada PPP,” ujar Suryadharma Ali, di Bandung, Minggu (9/2). Ditemui saat menjadi pemateri pada Forum Diskusi Inilah Demokrasi bertema “Pelaung Capres Parpol Islam dalam Kancah Pemilihan Presiden 2014”, di Inilah Graha Pasim Kota Bandung, Suryadharma Ali mengaku tersentuh dengan alasan mantan istri Raja Dangdut tersebut untuk bergabung dengan partainya. “Saya kira, kalau anda sebagai seorang umat Muslim atau ketua umum parpol Islam, mendengar alasan tersebut, anda akan berkata apa. Pasti anda akan berpikir untuk menolaknya untuk bergabung,” kata dia.

Menurut dia, sosok Angel Lelga saat ini jauh berbeda dengan sosok Angel Lelga dahulu atau saat masih menjadi artis. “Angle punya masa lalunya, masa lalunya dari teropong ajaran Islam memang kurang baik. Tapi Angel sekarang berbeda dengan yang dulu,” kata dia. Selain itu, lanjut Suryadharma Ali, alasan lain Angel Lelga mau bergabung dengan PPP ialah untuk lebih menyempurnakan pemahamannya tentang agama Islam. “Angel bilang begini ke saya, Pak, saya pilih PPP dalam rangka memantabkan agama saya, dan dengan PPP juga saya jadi bisa bergaul dengan komunitas muslim,” katanya. Menurut dia, soal masa lalu seseorang yang kelam, hal

tersebut merupakan sebuah kewajaran. “Kan banyak orang yg masa lalunya jelek, tapi sekarang menjadi bagus. Atau tokoh hitam beralih ke putih. Itu kan kehidupan. Dalam filosofinya, manusia itu adalah makhluk yang tidak selesai, tapi manusia itu berproses. Termasuk Angel Lelga,” ujar dia. Dikatakannya, ada semangat atau jiwa juang yang tangguh dari sosok Angel Lelga dalam membangun PPP. “Dan hal lain yang menyebabkan saya mengiizinkan dia jadi caleg ialah. Jiwa juang tangguh. Dia minta, berikan saya dapil yang PPP ngak pernah dapat. Makanya ditempatkan di Solo,” kata Suryadharma Ali. (ant/Bali Post)

Presiden Dapat Penghargaan sebagai Sahabat Pers Bengkulu (Suara NTB) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono(SBY) mendapat penghargaan sebagai sahabat pers pada puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2014 di Benteng Marlborough, Kota Bengkulu, Minggu (9/2). Ketua Dewan Pers Bagir Manan menyerahkan penghargaan itu kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Terima kasih atas penghargan yang diberikan kepada saya yang disebut dengan sahabat pers. InsyaAllah saya akan terus menjadi sahabat pers sampai kapanpun juga,” kata Presiden saat memberikan sambutan. Bagir Manan mengatakan, pers bebas

merupakan prasyarat rakyat berdaulat dan demokrasi, dan upaya Presiden Yudhoyono mendukung kebebasan pers layak diapresiasi. “Presiden Yudhoyono telah menumbuhkan, memelihara dan menjaga kebebasan pers,” katanya. Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia Margiono juga menyebut Presiden Yudhoyono sebagai sosok yang bisa berkomunikasi secara baik dengan pers. “Besarnya perhatian Bapak kepada pers, tingginya kepedulian Bapak kepada pers, karena berkomunikasi dengan baik dengan pers, kami bersepakat, Bapak Presiden kami angkat sebagai sahabat pers,” katanya. Presiden Yudhoyono dalam berbagai

kesempatan menyatakan dukungannya terhadap kebebasan pers tapi juga pernah mengkritik penyalahgunaan kebebasan pers yang memunculkan beritaberita fitnah. Selain Presiden dan Ibu Negara Ani Yudhoyono, sejumlah menteri juga menghadiri acara puncak peringatan Hari Pers Nasional 2014 yang berlangsung di benteng yang dibangun oleh East India Company (EIC) t a h u n 1 7 1 3 1 7 1 9 . (ant/Bali Post)

Imbauan Terbaru Ruhut untuk Anas Sukabumi (Suara NTB) Juru bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengimbau Anas Urbaningrum agar menggunakan pengacara dari lembaga bantuan hukum untuk mendampingi kasus korupsi yang dihadapinya. “Anas tidak perlu pakai pengacara yang mahal dengan harga sewa hingga miliaran rupiah, karena bagaimana pun juga Pak Anas akan menjadi terpidana sebab saat ini ia sudah menjadi tersangka kasus ko-

rupsi,” kata Ruhut kepada Antara di Sukabumi, Sabtu (8/2). Ruhut mengatakan hal itu saat mendampingi Calon Presiden Konvensi Partai Demokrat, Pramono Edhie. “Imbauan saya ini karena masih peduli kepada beliau agar lebih berpikir jernih lagi dalam menanggapi permasalahan hukum yang tengah menjeratnya,” kata Ruhut.(ant/Bali Post)

Ruhut Sitompul (Suara NTB/ist)

Suryadharma Ali (tengah)

(ant/Bali Post)

Kapal Nelayan Merauke Dibakar Tentara PNG

Jayapura (Suara NTB) Kapal nelayan yang dioperasikan warga Kabupaten Merauke, Papua, dikabarkan dibakar oleh tentara negara tetangga Papua New Guinea (PNG), Sabtu (8/2). Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Sulistyo Pudjo kepada Antara di Jayapura, Sabtu malam membenarkan hal itu. “Ada masyarakat RI ditangkap tentara PNG di perbatasan Merauke dan kapalnya dibakar, nelayannya disuruh berenang,” katanya.

Ia mengatakan, dari 10 orang nelayan yang berenang, lima di antaranya hilang. “Lima nelayan itu kemungkinan tenggelam,” katanya. Informasi yang dihimpun Antara dari berbagai sumber, para nelayan itu dinyatakan tidak ada kabar sejak Kamis (6/2). Pada Sabtu siang diperoleh informasi bahwa kapal mereka dibakar oleh oknum tentara negara tetangga, PNG. Sementara pihak kepolisian masih mencari keterangan lebih lanjut. (ant/Bali Post)

Aparat Intensifkan Razia Taksi Gelap di Soekarno-Hatta Tangerang (Suara NTB) PT Angkasa Pura II dengan bantuan aparat gabungan mengintensifkan razia taksi gelap di setiap terminal yang ada di Bandara SoekarnoHatta, Tangerang, Banten. “Razia terhadap taksi gelap akan terus dilakukan,” kata Manajer General Affair PT Angkasa Pura II Bandara

(ant/Bali Post)

PRESIDEN SAHABAT PERS - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menunjukkan piagam penghargaan “Sahabat Pers” yang diserahkan Ketua Dewan Pers Bagir Manan (paling kiri) didampingi Ketua PWI Pusat Margiono (tengah) pada acara Peringatan Hari Pers Nasional 2014 di Benteng Marlborough, Bengkulu, Minggu (9/2).

Soekarno - Hatta,Yudis Setiawan, Minggu (9/2). Dalam razia yang dilakukan di bandara sejak Senin (3/2) hingga Kamis (6/2), aparat menjaring ratusan kendaraan tanpa dokumen legal yang operasinya dianggap mengganggu kenyamanan pengguna bandara. Pengemudi kendaraan yang tidak memiliki dokumen legal

dikenai sanksi, mulai dari penilangan, penyitaan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) sampai penahanan kendaraan. PT Angkasa Pura II juga mengimbau pengguna bandara tidak menggunakan angkutan resmi bandara. “Pakai taksi resmi dan tolak taksi gelap,” ujarnya. (ant/Bali Post)

Titik Panas di Sumatera Menurun Drastis Pekanbaru (Suara NTB) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan titik panas (hotspot) di daratan Sumatera menurun drastis dari 189 menjadi hanya 16 titik. “Itu merupakan hasil pantauan Satelit Terra dan Aqua pada pukul 05.00 WIB,” kata Analis BMKG Stasiun Pekanbaru, Ibnu Amiruddin di Pekanbaru, Minggu (9/2) Ia menjelaskan, jika sebel-

umnya titik panas tersebar di sebanyak lima provinsi seperti Riau (155 titik), Sumatera Utara (19), Aceh (11), dan Kepulauan Riau (empat) serta Bangka Belitung (satu), kali ini hanya berada di tiga provinsi. Yakni, demikian Ibnu, di Provinsi Aceh ada sebanyak delapan titik, kemudian Sumatera Utara terdapat tiga titik, dan di Riau terdeteksi ada lima titik. Khusus di Provinsi Riau, lanjut kata

Ibnu, titik panas tersebar di tiga kabupaten meliputi Bengkalis dan Siak masingmasing dua “hotspot” dana di Rokan Hilir ada satu titik panas. Titik panas merupakan indikasi peristiwa kebakaran lahan di suatu kawasan tertentu dengan temperatur maksimum 45 derajat celsius. Ia mengatakan, untuk di Riau juga terpantau jauh menurun dibandingkan sebelumnya yang sempat mencapai 155 ti-

tik tersebar di enam kabupaten/kota. “Seperti Bengalis 62, Indragiri Hilir 19, Dumai 1, Pelalawan 43, Rokan Hilir 12, dan Siak 18 titik,” katanya. Ibnu mengatakan, BMKG Stasiun Pekanbaru hanya turut memantau kejadian kebakaran lahan di Riau lewat Satelite Terra dan Aqua untuk kemudian menjadi rujukan bagi pemerintah daerah dalam upaya antisipasi. (ant/Bali Post)

Seorang Pendaki dari Unnisula Tewas di Merbabu Boyolali (Suara NTB) Seorang pendaki yang mengikuti pendidikan dasar Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Arga Jaladri dari Universitas Sultan Agung (Unnisula) Semarang, tewas di Gunung Merbabu, Selo, Kabupaten Boyolali, Minggu. Seorang mahasiswi Unnisula yang meninggal tersebut yakni Khusna Arifatul (21), anggota Mapala Arga Jaladri Unnisula Semarang, saat mengikuti diksar di Merbabu, sekitar pukul 00.30 WIB. Menurut Kapolsek Selo AKP Suparma kegiatan Diksar Mapala Arga Jaladri tersebut dimulai sejak Senin (3/2) dengan jumlah anggota

sebanyak 26 pendaki. Mereka terdiri dari 18 panitia dan delapan orang peserta diksar itu, meminta izin pendakian ke Merbabu selama sepekan yakni 2-9 Februari ini. “Korban sebelum meninggal mengikuti kegiatan pendidikan dasar di puncak Gunung Merbabu, Minggu sekitar pukul 00.30 WIB dalam kondisi cuaca gerimis dan kabut tebal,” katanya. Menurut Kapolsek, korban saat mengikuti Diksar tersebut tiba-tiba tidak sadarkan diri. Pihak panitia diksar memberikan pertolongan dan pengecekan kesehatannya. Namun, korban yang kondisi kesehatannya cukup menghawatirkan kemudian dibawa turun ke

base camp pendakian. Hasil pemeriksaan korban, kata Kapolsek, pihaknya tidak menemukan adanya luka penganiayaan atau akibat unsur kekerasan. Korban meninggal karena kedinginan dan kelelahan setelah mengikuti kegiatan diksar selama sepekan. Menurut Fandi Ahmad salah satu penitia Diksar, korban saat di base camp sempat sadar dari pinsannya. Dia juga sempat bekomunikasi dengan teman-temannya, dan mau minum maupun makan serta tidur istirahat. Namun, korban setelah bangun tidur dalam kondisi kesehatannya menurun sekitar pukul 06.00 WIB. Panitia langsung membawa korban ke

Puskesmas Selo, tetapi jiwanya tidak bisa tertolong. Menurut Dwiyanto Kembar Saputro petugas medis Puskesmas Selo, bahwa korban tiba di Puskesmas Selo, sekitar pukul 6.45 WIB dalam keadaan sudah tidak bernyawa. Menurut dia, korban meninggal dunia dalam perjalanan dari base camp pendakian Merbabu menuju Puskesmas. Korban meninggal akibat kelelahan dan menderita hipotermia atau kedinginan. Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Pandanarang Boyolali untuk dilakukan visum. Namun, korban akan visummasih menunggu pihak keluarganya. (ant/Bali Post)


SUARA NTB Senin, 10 Februari 2014

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Enam Polisi Mesir Cedera dalam Serangan Bom di Kairo

15 Jemaah Meninggal dalam Kebakaran Hotel di Arab Saudi

Abu Dhabi Lima belas orang tewas dan sekitar 130 lainnya cedera ketika kebakaran terjadi di sebuah hotel penuh dengan peziarah Muslim di kota Arab Saudi Madinah pada Sabtu, kata kantor berita negara. Semua ke-15 jemaah adalah berkebangsaan Mesir dan api dimulai dari korsleting listrik, menurut sebuah laporan terpisah pada stasiun televisi pemerintah Mesir. Butuh perjuangan tim penyelamat lebih dari dua jam untuk memadamkan api dan sebuah hotel di dekatnya dievakuasi sebagai langkah pencegahan, kata laporan Kantor Berita Negara Arab Saudi. Sekitar 700 jamaah Muslim tinggal di hotel itu pada waktu kebakaran itu terjadi, tambahnya seperti dilansir Reuters. (ant/Bali Post)

(ant/Bali Post)

Kairo Enam polisi Mesir cedera dalam serangan bom di Kairo, Jumat, beberapa jam sebelum bentrokan antara polisi dan pemrotes garis keras di sejumlah kota menewaskan sedikitnya satu orang, kata beberapa pejabat. Serangan itu memecahkan ketenangan di ibu kota Mesir tersebut setelah gelombang pemboman pada 24 Januari menewaskan enam polisi, dalam peningkatan kekerasan militan setelah penggulingan Presiden Mohamed Morsi pada Juli. Kementerian dalam negeri mengatakan, dua bom kecil meledak di dekat polisi yang ditempatkan di sebuah jembatan tidak jauh dari Kairo pusat. Sedikitnya enam orang cedera dalam serangan itu, kata kementerian kesehatan. Polisi segera menutup kokasi kejadian, dimana sebuah truk polisi tampaknya rusak ringan akibat ledakan itu. Tayangan televisi pemerintah menunjukkan, serangan itu ditujukan pada sebuah pos pemeriksaan yang dibangun untuk menangkal protes terjadwal oleh pendukung Morsi, yang mengadakan pawai pada Jumat. Polisi membubarkan sejumlah protes yang berangkat dari masjid-masjid setelah sholat Jumat, kata para pejabat keamanan. Satu orang tewas dalam kekerasan di Fayoum, sebuah kota sebelah baratdaya Kairo. Pada Desember, pemerintah Mesir mengumumkan Ikhwanul Muslimin kubu Morsi sebagai organisasi teroris dan melarang keanggotaan dan dukungan bagi gerakan tersebut. Pengumuman Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris pada 25 Desember disampaikan sehari setelah serangan bom mobil bunuh diri terhadap kantor polisi menewaskan 16 orang, yang diklaim oleh sebuah kelompok Sinai dan dikecam oleh Ikhwanul Muslimin. Militan meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan setelah militer menggulingkan Presiden Mesir Mohamed Morsi pada 3 Juli. Penumpasan militan yang dilakukan kemudian di Mesir menewaskan ratusan orang dan lebih dari 2.000 ditangkap di berbagai penjuru negara itu. Menurut kelompok hak asasi manusia Amnesty International, sedikitnya 1.400 orang tewas dalam operasi penumpasan itu. Kekacauan meluas sejak penggulingan Presiden Hosni Mubarak dalam pemberontakan rakyat 2011 dan militan meningkatkan serangan-serangan terhadap pasukan keamanan, terutama di Sinai di perbatasan dengan Israel. Militan-militan garis keras yang diyakini terkait dengan Al Qaida memiliki pangkalan di kawasan gurun Sinai yang berpenduduk jarang, kadang bekerja sama dengan penyelundup lokal Badui dan pejuang Palestina dari Gaza. Militan di Sinai, sebuah daerah gurun di dekat perbatasan Mesir dengan Israel dan Jalur Gaza, menyerang pos-pos pemeriksaan keamanan dan sasaran lain hampir setiap hari sejak militer menggulingkan Presiden Mohamed Morsi pada 3 Juli. Sumber-sumber militer memperkirakan, terdapat sekitar 1.000 militan bersenjata di Sinai, banyak dari mereka orang suku Badui, yang terpecah ke dalam sejumlah kelompok dengan ideologi berbeda atau loyalitas suku, dan sulit untuk melacak mereka di daerah gurun itu, demikian AFP melaporkan.(ant/Bali Post)

Peta fasilitas nuklir Iran

Rusia Kecam AS Terkait Nuklir Iran

Moskow Departemen Luar Negeri Rusia pada Jumat mengkritik daftar hitam pemerintah Amerika Serikat baru-baru ini terhadap para individu dan organisasi-organisasi yang terkait dengan program nuklir Iran. Langkah ini merupakan pelanggaran langsung terhadap kesepakatan November yang dicapai di Jenewa oleh para perunding Teheran dan perunding internasional, termasuk Amerika Serikat, kata kementerian itu. “Kita melihat langkah ini sebagai tidak dapat diterima dan merupakan pelanggaran hukum internasional,” kata kementerian itu dalam satu pernyataan seperti yang dikutip RIA Novosti. Departemen Keuangan AS mengumumkan Kamis bahwa mereka menambahkan entri baru ke dalam daftar hitam orang-orang dan organisasiorganisasi yang dituduh mendukung program nuklir Iran. Republik Islam telah lama mengklaim program nuklirnya adalah untuk tujuan damai, tetapi negara-negara Barat khawatir itu bisa digunakan untuk memproduksi senjata atom. Pembaruan daftar hitam AS termasuk individu-individu dan organisasi-organisasi yang berbasis di Turki, Spanyol, Jerman, Georgia, Afghanistan, Iran , Uni Emirat Arab dan Liechtenstein. Ekspansi serupa blacklist pada Desember juga mendor-

ong protes di Moskow dan Teheran. Sementara itu di Teheran, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Marziyeh Afkham mengecam keras pernyataan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry terhadap Iran baru-baru ini dan mengatakan bahwa Washington mencoba menciptakan suasana buruk atas pembicaraan kekuatan dunia dan Iran. AS dinilai mencoba memaksakan suasana buruk selama perundingan. Tindakan AS itu akan menghadapi upaya timbal-balik Iran, kata Afkham. Mengenai sanksi AS ter-

Cina Kembangkan Vaksin Influenza H7N9 Shanghai Cina mengembangkan vaksin influenza A subtipe H7N9 untuk melawan virus flu burung jenis baru yang sampai sekarang masih terus menyerang warga di beberapa provinsinya. Kepada kantor berita Xinhua, Profesor Xu Jianqing dari Shanghai Public Health Clinical Center menyatakan vaksin itu sudah melewati uji awal pada binatang di laboratorium dan selanjutnya akan melalui uji klinik untuk membuktikan efektivitasnya melindungi manusia dari infeksi virus influenza baru itu. Di tengah kemajuan pengembangan vaksin tersebut, jumlah kasus flu burung H7N9 di negara itu terus bertambah. Otoritas Kesehatan di Provinsi Zhejiang mengonfirmasi satu lagi kasus flu burung H7N9, yakni pada pria berumur 61 tahun dari Hangzhou yang kini kondisinya kritis. Jumlah kasus flu burung pada manusia di provinsi itu mencapai 74 kasus tahun ini. Provinsi Jiangsu pada Sabtu juga melaporkan satu kasus infeksi H7N9 pada pria berusia 53 tahun dan satu kematian akibat serangan virus tersebut. Jumlah kasus H7N9 pada manusia di provinsi itu pada awal tahun ini saja sudah ada 12 kasus. Otoritas kesehatan Provinsi Hunan juga melaporkan satu kasus baru sehingga sekarang ada tujuh kasus H7N9 di provinsi itu dan dua di antaranya menyebabkan kematian. Provinsi Guangdong juga mengonfirmasi tiga kasus baru sehingga total ada 58 kasus infeksi H7N9 di provinsi itu dan 12 di antaranya menyebabkan kematian. Secara keseluruhan Cina melaporkan lebih dari 120 kasus infeksi virus H7N9 pada manusia dan 25 di antaranya mengakibatkan kematian. Daerah Zhejiang dan Guangdong yang paling banyak terdampak. Komisi Kesehatan dan Keluarga Berencana Nasional Cina menyatakan pasien yang terinfeksi virus tersebut semuanya diisolasi dan menegaskan bahwa sampai saat ini belum ada bukti yang menunjukkan virus tersebut menular dari manusia ke manusia.(ant/Bali Post)

hadap orang-orang Iran dan perusahaan serta mitra dagang Iran, juru bicara kementerian luar negeri Iran mengatakan, “Tindakan pemerintah AS baru-baru ini adalah contoh lain dari kurangnya kemauan baik negara itu yang di ambang pembicaraan mendatang, dan hal ini menunjukkan kenyataan bahwa AS berusaha untuk memaksakan suasana negatif sebelum dimulainya putaran baru pembicaraan”. “Upaya ini akan tidak hanya menghadapi kegagalan, tetapi juga akan menghadapi upaya timbal balik dari Republik Islam Iran,” kata Afkham. (ant/Bali Post) (ant/Bali Post)

SPESIMEN - Petugas kesehatan membawa wadah berisi spesimen virus influenza H7N9 dari Cina di Pusat Influensa Nasional di Taipei.

KPU Thailand Usulkan Dekrit Kerajaan untuk Norovirus Menyebar di Rumah Pemilu di Delapan Provinsi Sakit Norwegia Selatan Bangkok Komisi Pemilihan Umum (KPU) Thailand dengan suara bulat memutuskan untuk mengusulkan pemerintah mengeluarkan dekrit kerajaan bagi pemilu baru di 28 daerah pemilihan di delapan provinsi selatan. Anggota KPU Somchai Srisuthiyakorn mengatakan setelah pertemuan enam jam yang tegang Sabtu bahwa KPU cukup yakin bahwa pihaknya bisa menggelar pemilihan baru di lima Provinsi Rayong, Yala, Pattani, Narathiwat dan Petchburi. “Kami tidak cukup yakin jika pemilu baru bisa berhasil diselenggarakan di Prachuap Khiri Khan dan Satun yang masing-masing memiliki 222 dan 300 tempat pemungutan suara (TPS),” katanya seperti dilansir TNA. Dia mengatakan, kekerasan bisa mengganggu pemungutan suara tetapi KPU akan menilai kembali situasinya lagi pada Selasa, setelah para pemimpin KPU di tujuh provinsi yang tertunda akan diundang untuk membahas persiapan pemilu. Di 28 daerah pemilihan di delapan provinsi selatan di mana tidak ada calon tunggal telah terdaftar untuk melaksanakan jajak pendapat, Somchai mengatakan pemerintah harus mengeluarkan dekrit kerajaan untuk pemilu baru itu, karena KPU tidak memiliki wewenang untuk melakukannya. “KPU akan mengirimkan surat kepada pemerintah mengenai dekrit kerajaan sehingga pemerintah memberi kita jawaban secara tertulis,” katanya. Dia mengatakan ada komentar individual bahwa pemerintah telah mengeluarkan dekrit kerajaan untuk pemilihan umum 2 Februari dan pihaknya tidak akan mengeluarkan dekrit lagi untuk pemilu baru. “Itu sebabnya kita membutuhkan jawaban resmi dari pemerintah, bukan respon lisan individu,” katanya. Dia mengatakan surat suara yang baru harus dicetak dan surat suara akan memiliki warna baru. Dia tidak akan mengungkapkan percetakan. Sekjen KPU Puchong Nutrawong mengatakan KPU telah menetapkan 30 Maret untuk pemilihan Senat, dan 23 Maret untuk pemilihan awal. Pendaftaran pencalonan dijadwalkan 4-8 Maret, katanya. (ant/Bali Post)

Oslo Satu rumah sakit di Norwegia Selatan menutup sebagian kegiatan pelayanannya setelah norovirus, jenis virus yang sangat menular, mewabah, kata kantor berita Norwegia, NTB pada Minggu. Bagian paru-paru Ostfold Hospital di Frerikstad ditutup setelah 16 pekerja medis dan 10 pasien tertular virus yang mengakibatkan gastro-

enteritis akut itu. Infeksi norovirus sering disebut flu perut atau viral gastroenteritis (peradangan pada saluran pencernaan). Gejalanya mual, muntah dan diare. Wabah norovirus saat ini tersebut lebih parah dibandingkan dengan yang terjadi tahun lalu, demikian menurut laporan NTB yang dikutip kantor berita Xinhua. (ant/Bali Post)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.