Snt12102013

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000

Rp. 50.000 Rp. 55.000

SUARA NTB

SABTU, 12 OKTOBER 2013

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 183 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Selamat Pagi... Sampah, Saluran dan Banjir Oleh : Drs. Cukup Wibowo, MMPd

123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 Kasus Puskesmas RasanaE Timur 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 Mataram (Suara NTB) 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 Usai melimpahkan tahap dua tersangka pelaksana 123456789012345678901234567890121 proyek Puskesmas RasanaE Timur Kota Bima, penyidik 123456789012345678901234567890121 Unit I Subdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda NTB beran123456789012345678901234567890121 jak pada keterlibatan tersangka lainnya. Ada empat ter123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 sangka tambahan yang diperiksa maraton, sejak Senin 123456789012345678901234567890121 (7/10) lalu hingga Jumat (11/10). 123456789012345678901234567890121 Menurut Kasubdit III Tipikor, AKBP Nurodin, SIK, em123456789012345678901234567890121 pat tersangka itu adalah konsultan pengawas proyek. Ia 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 ditetapkan sebagai tersangka karena membuat laporan 123456789012345678901234567890121 diduga fiktif, bahwa pengerjaan proyek rampung 100 pers123456789012345678901234567890121 en. Padahal dalam pelaksanaannya, terindikasi masih ada 123456789012345678901234567890121 spesifikasi yang bermasalah. “Pemeriksaan empat tersang123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 ka ini rampung hari ini (jumat, red),”kata Nurodin. 123456789012345678901234567890121 Proyek yang diawasi empat tersangka ini adalah, 123456789012345678901234567890121 pengerjaan Instalasi Gawat Darurat dan Bangsal Rawat 123456789012345678901234567890121 Inap. Mereka ikut dijerat sebagai tersangka, karena dari 123456789012345678901234567890121 rangkaian perbuatannya, menimbulkan kerugian negara 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 mencapai Rp 446 juta. 123456789012345678901234567890121 Menurut Nurodin, empat tersangka itu masih rangka123456789012345678901234567890121 ian dengan tiga tersangka sebelumnya yang sudah dil123456789012345678901234567890121 impahkan tahap dua ke Kejaksaan, yakni ST, Ab alias 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 AN dan AA. Mereka adalah pelaksana proyek, yang di123456789012345678901234567890121 tunjuk oleh dua rekanan CV Tiga Berlian dan CV Berlian 123456789012345678901234567890121 Aria Rajasa. “Empat konsultan yang jadi tersangka ini 123456789012345678901234567890121 sebelumnya mengawasi proyek yang dilaksanakan oleh 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 tiga tersangka yang sudah dilimpahkan ke Kejaksaan,’’ 123456789012345678901234567890121 demikian Nurodin. (ars) 123456789012345678901234567890121

Empat Tersangka Konsultan Diperiksa Maraton

Proyek Rumput Laut Diduga Tak Sesuai Perpres 54 Mataram (Suara NTB) Sampai dengan akhir pekan ini Kejaksaan Tinggi NTB enggan membuka bagian yang menyimpang dalam kasus proyek rumput laut BPBD Kota Mataram. Kendati demikian, tersangka sudah ditetapkan. Ada dugaan, pelaksanaan proyek tak sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa. Ketidaksesuaian itu terungkap dari munculnya akta notaris per tanggal 8 Desember 2012, yang isinya penyerahan kuasa antara Direktor CV. TP H.R dengan seseorang berinisial Kh, sebagai pelaksana proyek. Dalam akta notaris yang dibuat Kantor “Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah Eddy Hermansyah, SH, MH” itu, kesepakatan tertulis tertuang dalam akta nomor 66, bahwa segala bentuk pekerjaan menyangkut Pengada-

III poin C huruf n.2, bagian pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut harus diatur dalam kontrak dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK. Bagaimana sebenarnya kronologi hingga terjadi penyerahan kuasa ini? Direktur CV TP, HR yang dihubungi Suara NTB petang kemarin, tak memberikan jawaban. Sempat terhubung saat dihubungi, setelah upaya konfirmasi via SMS, dihubungi kedua kalinya handphone HR mati. Bersambung ke hal 5

an sarana dan prasarana rumput laut, dana bantuan sosial berpola hibah kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana sektor sosial ekonomi bantuan langsung masyarakat Kota Mataram, Tahun Anggaran 2012, diserahkan dari CV.TP kepada Kh. Sementara menurut Perpres 54 Tahun 2010 dalam lampiran III, penyerahan kuasa hanya bisa dilakukan pada proyek yang di-sub-kan. Sebagaimana tertuang lampiran

Terancam Gagal, Penyelesaian Pemukiman Transmigrasi Brang Lamar

TO K O H Tunggu Gelar Perkara SEPTEMBER 2013 lalu, proyek Pendidikan Usia Dini (PAUD) pada Balai Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal (BP-PNFI) Regional VII ditingkatkan ke penyidikan. PPK proyek ini, Hr ditetapkan sebagai tersangka. Demikian juga kasus Dermaga Labuhan Haji Lombok Timur, sudah menetapkan PPK berinisial GI tersangka. Sugeng Pudjianto Bersambung ke hal 5

waspada dan berjaga-jaga menghindarinya. Kesehatan kota seperti kesehatan tubuh manusia. Manusia baru sadar ketika mendapat serangan penyakit, bahwa di dalam tubuhnya ada hati, ginjal, paru-paru, jantung, usus atau jaringan sirkulasi darah yang harus dijaga dan terawat agar tetap sehat. Seperti manusia, kalau “organ” tubuh kota tak terawat bisa menimbulkan penyakit. Salah satu organ itu saluran pembuangan, kalau bermasalah pasti menimbulkan penyakit. Bersambung ke hal 5

Sumbawa Besar (Suara NTB) Sampai saat ini, pengerjaan pemukiman transmigrasi Brang Lamar di Kecamatan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa, belum rampung. Padalah masa kontrak proyek berakhir 16 Oktober mendatang. Pihak kontraktor telah mengajukan permohonan perpanjangan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan yang tersisa. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sumbawa, Drs. Arif M.Si, Jumat (11/10) kemarin, menyatakan,

BELUM RAMPUNG - Kondisi pemukiman transmigrasi Brang Lamar yang belum rampung.

tim telah turun ke lokasi Brang Lamar. Untuk mengecek sejauh mana progress pekerjaan proyek pemukinan transmigrasi itu, karena ada permohonan kontraktor pelaksana untuk penambahan waktu pengerjaan. Permohonan penambahan waktu ini memang diperbolehkan oleh aturan perundang-undangan. Namun, tidak serta merta dipenuhi. Bersambung ke hal 5

Serapan APBD Rendah

Proyek Mangkrak Harus Diaudit Mataram (Suara NTB) Serapan anggaran belanja yang rendah hingga memasuki triwulan terakhir di tahun 2013 dan adanya proyek – proyek yang mangkrak atau jalan di tempat harus disikapi. Beberapa proyek perlu diaudit untuk memperjelas duduk perkaranya. Pandangan itu disampaikan anggota Komisi III (Bidang Infrastruktur) DPRD NTB, Ardhany Zulfikar, SE, yang dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (11/10) kemarin. ‘’Ka-

lau melihat proyek infrastruktur ini, rata – rata akhir tahun ini banyak yang masih belum selesai. Bahkan saat perubahan APBD kemarin pun, masih banyak yang saya lihat tidak maksimal,’’ ujar Ardhany. Ia mencontohan, di salah satu SKPD, masih ada proyek yang realisasi fisiknya baru mencapai 27 persen saat pembahasan APBD Perubahan pada September lalu. ‘’Jadi bisa dibilang itu proyek jalan di tempat, mangkrak,’’ ujarnya. Beberapa proyek besar

seperti Islamic Center, yang menelan dana puluhan miliar juga dikhawatirkan tidak bisa selesai tepat waktu. ‘’Selain itu, banyak juga proyek – proyek kecil, yang saya dapatkan infonya, justru perencanaannya yang bermasalah,’’ ujar politisi Partai Golkar ini. Ia menambahkan, dalam menyikapi proyek – proyek yang bermasalah ini, sebaiknya memang dilakukan audit. Melalui audit itu, bisa terlihat jelas kewajiban apa dan seberapa besar yang memang harus

dibayarkan Pemprov NTB kepada rekanan yang mengerjakannya. Audit juga bisa mengetahui jika ada kekurangan volume pekerjaan atau kelebihan pembayaran yang dilakukan. ‘’Jadi bisa jelas semuanya. Kalau mau disikapi, memang harus ada auditnya,’’ ujarnya. Bersambung ke hal 5 Ardhany Zulfikar (Suara NTB/dok)

C.03.08.13

C.01.08.13

BANJIR di lingkungan merupakan resiko yang harus ditanggung warga, akibat rendahnya kesadaran masyarakat membuang sampah yang membuat saluran makin dangkal dan tersumbat. Pendangkalan yang mencapai 40-50 persen dari kedalaman sebenarnya, ibarat penyakit sudah mencapai stadium lanjut. Normalisasi saluran atau pengerukan sedimentasi seolah-olah tak ada man-

faatnya, kalau “pola hidup” masyarakat sudah tidak sehat. Barulah ketika banjir tiba masyarakat baru sadar bahwa ada “organ” di tubuh (kota) yang telah diperlakukan semena-mena. Siapa harus disalahkan? Memang tak perlu mencari kambing hitam. Tapi dengan mengenali potensi penyakit itu, baru kita bisa mengurai bagaimana mencegah serangan penyakit. Ada ungkapan tentang kesehatan, untuk menjadi sehat kalau harus menunggu sakit mahal biayanya. Cara terbaik menjaga tetap sehat adalah mengenali potensi serangan penyakit, dan selalu


SUARA NTB Sabtu, 12 Oktober 2013

SUARA MATARAM

Halaman 2

Penuh Sampah Jaga Silaturahim KONFLIK serasa sesuatu yang miris didengar, karena pertikaian dan jatuhnya korban jiwa. Peristiwa ini akan tetap mengalir, apabila masyarakat dan pemertintah tidak saling bersinergi menanggulanginya. Tetapi lain halnya dengan Kelurahan Cakra Selatan, upaya meminimalisir gesekan horizontal di tengah masyarakat, digalakan silaturahim dengan masyarakat. Sekretaris Lurah Cakra Selatan, Zaenal Arifin yang dikonfirmasi, Jumat (11/10) kemarin menjelaskan, timbulnya gesekan di tengah (Suara NTB/fit) masyarakat, disebabkan Zaenal Arifin faktor individu dan atau kelompok tidak saling mengenal satu sama yang lain. Katanya, silaturahim adalah ajang untuk saling mengenal dan menjalin persaudaran antar sesama manusia. “Islam menganjurkan kita untuk bersilaturahmi,” terangnya. Menurut Zaenal esensi yang didapatkan dari silaturahmi, tidak hanya sebagai ajang saling kenal dan mempererat persaudaraan, tetapi lanjutnya akan melapangkan rezeki dan memanjangkan umur. Ia mengaku bahwa konflik yang timbul di tengah masyarakat, karena faktor tidak saling mengenal antar sesama. Apabila masyarakat sudah saling mengenal, kata Zaenal tidak akan timbul keributan. “Keributan itu kan biasa disebabkan karena tidak saling mengenal,” ungkapnya. Ia mencontohkan dalam Al Qur’an telah disebutkan bahwa rahmatanlilalamin. Oleh karena itu, katanya masyarakat dengan pemerintah,khususnya kelurahan dapat saling mengenal untuk meminimalisir konflik antar warga. Dalam menjaga komunikasi, pihaknya berkoordinasi dengan tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat setempat. Dengan terjalinnya komunikasi tersebut, diharapkan masyarakat tetap menjaga kenyaman dan keamanan bersama, terlebih dalam menjaga hubungan silaturahim antar sesama. Sehingga konflik antar masyarakat tidak terjadi. (cem)

Sangat Tidak Layak KETUA Komisi II DPRD Kota Mataram, Nyayu Ernawati, S.Sos., menampik penilaian PT. PCF (Pasifik Cilinaya Fantasy) yang beranggapan bahwa keinginan Pemkot Mataram menaikkan royalti Mataram Mall sebagai bentuk penyengsaraan warga. ‘’Kalau Pemerintah dikatakan mencekik warga, warga yang mana,’’ tanyanya. Nyayu kepada Suara NTB di ruang kerjanya Jumat (11/10) kemarin, justru menganggap bahwa royalti Mataram mall sangat tidak layak. Pasalnya, sejak empat tahun tera(Suara NTB/fit) khir, royalti Mataram mall Nyayu Ernawati masih saja bertengger pada nominal Rp 150 juta per tahun. Ia menguraikan, pada tahun 2009 lalu royalti tersebut naik dari Rp 50 juta. ‘’Ini sudah berjalan empat tahun,’’ cetusnya. Perubahan MoU itu, sambung Ketua Fraksi PDI Perjuangan ini, sangat mungkin dilakukan. Melihat situasi dan kondisi ekonomi saat ini. Dimana sebetulnya dari tahun 1996 silam, Mataram mall seharusnya bersatu dengan hotel di bagian belakang, tepatnya di lokasi Mataram Mall II yang ada saat ini. ‘’Namun, karena situasi dan kondisi pada saat itu tidak memungkinkan, PCF membangun hotel, maka kita duduk bersama,’’ terangnya. Akhirnya, direvisi rencana membangun hotel itu menjadi Mataram Mall II. Sehingga, apabila saat ini Pemkot Mataram berkeinginan menaikkan royalti, menurut Dewan, adalah sesuatu hal yang sangat lumrah dan wajar. Sebab, begitu banyak kegiatan ekonomi yang berlangsung di Mataram mall. ‘’Kami sebetulnya sangat bersyukur hal itu ada, cuma tentunya juga harus ada keberpihakan dari pihak PCF untuk melakukan pembangunan di Kota Mataram dengan jalan memberikan kontribusi yang layak. Kalaupun royalti itu masuk ke dalam kas daerah tentunya dikembalikan lagi kepada masyarakat untuk keperluan pembangunan. Ia mengajak kedua belah pihak, baik Pemkot Mataram maupun PT. PCF untuk duduk bersama. Sehingga, besaran royalti itu menjadi jelas. Katanya, untuk menjamin transparansi, penghitungan royalti Mataram Mall harus melibatkan akuntan publik. Dengan melibatkan akuntan publik dalam penghitungan royalti Mataram Mall, ia yakin masalah yang kerap menjami polemik bertahun-tahun ini bisa terselesaikan. Nyayu menegaskan, ancaman PCF tidak ada korelasinya dengan keinginan Pemkot menaikkan royalti. Sebab yang akan dihitung oleh akuntan adalah kondisi yang ada saat ini. ‘’Kalau akan dinaikkan, silahkan saja, akuntan tentu akan menghitung ulang,’’ tandasnya. (fit)

(Suara NTB/nia)

BELUM DIFUNGSIKAN - Jembatan Jalan Gajah Mada, meski telah selesai diaspal, namun salah satu jembatan di Jalan Gadjah Mada Kota Mataram belum dapat difungsikan.

Sebagian Besar Fasilitas di THR Loang Baloq Rusak Mataram (Suara NTB) – Tumpukan sampah di Pantai Tanjung Karang yang berbatasan langsung dengan THR (Taman Hiburan Rakyat) Loang Baloq, tepatnya di samping pemecah gelombang, sepertinya sudah menjadi pemandangan rutin. PKL setempatpun mengeluhkan hal itu. Sayangnya, belum ada langkah konkret dari Pemkot Mataram. Hal ini terungkap dalam sidak Ketua Komisi II DPRD Kota Mataram, Nyayu Ernawati, S.Sos., bersama anggota Komisi II DPRD Kota Mataram, Gusti Ngurah Ayu Ratu, SPd., di THR Loang Baloq Jumat (11/10) kemarin. Dalam sidak itu, Nyayu melihat semua fasilitas yang ada di THR Loang Baloq. Satu per satu, fasilitas yang ada di sana diamatinya. Ternyata, sebagian besar atau sekitar 90 persen fasilitas bermain anak-anak sudah dalam kondisi rusak berat. Bahkan, menurut Nyayu kepada Suara NTB, jika tidak segera diganti, kondisi fasilitas bermain yang telah rusak itu, justru dapat membahayakan pengunjung. Terutama anakanak. Tidak lupa pula, ia mengabadikan foto fasilitas yang rusak sebagai bukti bahwa memang fasilitas tersebut harus diganti. Tidak hanya itu, Nyayu juga melihat kondisi kolam

Loang Baloq yang airnya telah menyusut drastis sehingga tidak bisa dimanfaatkan untuk mendukung sarana bebek-bebekan dan permainan kano. Padahal, menurut pengelola THR Loang Baloq Bukhri Rahman, kedua permainan itu cukup banyak peminatnya. Menyusutnya air kolam Loang Baloq terjadi sejak dibangunnya tanggul penahan gelombang, sehingga tidak ada air yang bisa masuk ke kolam dari pantai. Katanya, hal ini sudah dilaporkan kepada Walikota untuk dicarikan solusi sumber air lain yang mengarah ke kolam. Dalam kesempatan itu, Nyayu juga melihat kondisi toilet umum untuk pengunjung yang kondisnya sangat jorok. Meski demikian, Bukhri Ramhan berkilah kalau toilet umum tersebut tetap dibersihkan. Bahkan, ia menyebutkan, di sana terdapat 28 petugas yang mengelo-

(Suara NTB/fit)

SAMPAH - Ketua Komisi II DPRD Kota Mataram, Nyayu Ernawati, S.Sos., bersama pengelola THR Loang Baloq, Bukhri Rahman melihat tumpukan sampah yang berada persis di belakang lapak PKL THR Loang Baloq. Kondisi tersebut dikeluhkan sangat mengganggu. Apalagi THR Loang Baloq makin banyak peminat, termasuk dari luar Kota Mataram. la THR Loang Baloq ditambah enam orang sebagai tenaga kebersihan. Sayangnya, masih banyak

sampah berserakan dimanamana, hingga terlihat di dasar kolam yang airnya telah menyusut. Nyayu menyayangkan,

dengan kondisi THR Loang Baloq saat ini, hanya terdapat dua gerobak sampah untuk mendukung kebersihan. (fit)

Jelang Penilaian Adipura

Jelang Idul Adha

Pasar Cakra Siapkan Gumbleng Sampah

Dinas Pertanian Terjunkan Tim Pemantau

Mataram (Suara NTB) – Menjelang Pantau I penilaian Adipura, beberapa kecamatan di Kota Mataram mulai berbenah diri. Di Kecamatan Cakranegara misalnya, selain akan mengkawal kebersihan di Jalan Brawijaya dan Kali Unus pihak kecamatan juga siap mengkawal kebersihan di beberapa titik pantau terutama pasar. Camat Cakranegara Salman Rusdi Jumat (11/10) kemarin menjelaskan, beberapa titik pantau seperti pasar Cakra, Pasar Lelede (Karang Jasi), Pasar Sindu, Pasar Getap, Pasar Sayang-sayang akan menjadi prioritas utama persiapan Adipura. Bekerjasama dengan kepala pasar, pihaknya telah menyiapkan beberapa gumbleng sampah. “Kita siapkan gumbleng sampah di pasar Cakra,” terangnya. Untuk pedagang yang ada di luar pasar seperti di toko, saat ini pihaknya sudah menyiapkan gumbleng sampah yang akan dipasang di depan toko. Sementara untuk pedagang yang berada di dalam pasar, melalui kepala pasar pihaknya telah menyiapkan kantung kresek besar yang akan dimanfaatkan sebagai tempat pembuangan sampah. Pihaknya ingin dengan beberapa fasilitas yang sudah disiapkan ini, maka pasar sebagai pusat pelayanan masyarakat bisa tampak selalu bersih, tertib dan nyaman. Bukan karena momen adipura saja. Sementara itu ditemui terpisah Wakil Kepala Pasar

(Suara NTB/nia)

GUMBLENG SAMPAH - Beberapa gumbleng yang akan dimanfaatkan sebagai tempat sampah di kawasan pasar Cakra, tengah dicat petugas pasar. Cakra Abdurahman menyebutkan saat ini pihaknya tengah mempersiapkan gumbleng yang nantinya akan dipasang di depan toko terutama di sepanjang jalan Selaparang. Sementara untuk para pedagang yang berada di dalam pasar, pihak pasar juga telah menyiapkan 10-20 troli sampah serta membagikan kantong plastik untuk tempat membuang sampah, kepada seluruh pedagang di Pasar Cakra. Seluruhnya ada 475 pedagang. Setiap hari akan ada petugas yang keliling dan mengontrol kebersihan di dalam pasar. “Kalau masih ada peda-

gang yang buang sampah sembarangan kita tegur langsung. Tapi selama ini melalui kepala pasar, mereka sudah sering kita imbau untuk menjaga kebersihan pasar,” terangnya. Selain masalah pasar, pihak kecamatan akan fokus terhadap masalah drainase, sampah dan penghijauan. Salman menghimbau kepada masyarakat, untuk tidak lagi membakar sampah ataupun membuangnya ke sungai. Sampah sebaiknya dimasukkan ke dalam kantung dan membuangnya di bak-bak penampungan sampah yang sudah disediakan. (nia)

Belum Ada Perda yang Atur Tarif Rusunawa Mataram (Suara NTB) – Memiliki tempat tinggal dengan kondisi layak dan nyaman adalah impian masyarakat di tengah hiruk pikuk mahalnya harga tanah dan rumah. Terlebih di masyarakat pra sejahtera yang di tinggal di kota Mataram. Untuk menanggulangi masyarakat miskin yang tidak memiliki tempat tinggal, Pemkot Mataram, berupaya menanggulanginya dengan membangun rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Tetapi, tarif sewa rusunawa dikeluhan masyarakat. Kepala UPTD Rusunawa, Didiek Agung Pramono, yang dikonfirmasi di kantornya, Jumat (11/10) menjelaskan, rusunawa sebenarnya dikhususkan untuk masyarakat dengan penghasilan rendah. Ia menyebutkan jumlah kamar yang ada sebanyak 99 kamar, tetapi tiga tidak berpenghuni. Satu kamar memang

kosong dan dua sedang dalam perbaikan. “Masih ada satu yang kosong, sedangkan dua kamar masih diperbaiki,” sebutnya. Adapun keluhan masyarakat dengan tingginya harga sewa yang ditetapkan, ia menegaskan bahwa belum ada perda yang mengatur masalah sewa rusunawa. Ia mencontohkan sewa satu kamar di masing-masing lantai bervariasi. Informasi yang dihimpun Suara NTB, rumah dengan ukuran tipe 21 di lantai dua, disewakan dengan tarif Rp 115.000, lantai tiga 110.000, lantai empat 105.000, dan lantai lima 100.000. Kata Didiek, besaran sewa tempat yang di luar dari biaya listrik, air, kebersihan dan keamanan. “Sewa itu belum termasuk biaya listrik, air, kebersihan dan keamanan,” terangnya. Disinggung mengenai penghuni rusunawa di luar kota Mataram. Ia membantah hal tersebut. Menurutnya semua penghuni rusunawa semua berasal dari Mataram. Katanya

wacana tersebut selalu dilontarkan masyarakat, karena masyarakat melihat di tempat tanggal lahir penghuni. Sementara persyaratan menghuni rusunawa, calon penghuni harus menunjukkan KTP asli dengan alamat tinggal di Mataram. “ Sekarang kan masyarakat selalu melihat tanggal lahir orang,” akunya. Menurutnya ia telah tiga tahun menjadi pengelola di rusunawa. Ketertiban, kenyaman dan keamanan penghuni selalu diperhatikan dengan memasang imbauan dan pamflet di setiap kamar. Tetapi katanya, masih saja penghuni melanggar. Namun dengan melakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat masalah tersebut bisa diatasi. Untuk mencegah terjadi konflik, sesama penghuni, ia meminta kepada masyarakat agar penghuni proaktif dan saling menjaga kerukunan antar sesama penghuni. (cem)

Mataram (Suara NTB) – Menjelang pelaksanaan Idul Adha yang jatuh pada Selasa (15/10) mendatang, Dinas Pertanian, Perikanan dan Kelautan Kota Mataram akan menerjunkan tim guna mengawasi beberapa lokasi penyembelihan hewan kurban. Sedikitnya akan ada 254 lokasi pantau termasuk masjid dan beberapa lokasi penyembelihan hewan kurban lainnya. Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Mataram drh. Dian Riyatmoko Jumat (11/10) kemarin menyebutkan, setelah fokus melakukan pengawasan di beberapa pengepul dan pedagang hewan kurban di Mataram, mulai hari minggu (13/ 10) hingga selesai hari tasyrik Rabu (18/10) mendatang, timnya akan melakukan pengawasan pada lokasi penyembelihan hewan kurban. Sebanyak 43 petugas dari Pemkot Mataram, 27 petugas dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB, dan 20 mahasiswa kedokteran hewan dari UNTB akan turun melakukan pemantauan. Terutama pada masjid dan beberapa lokasi penyembelihan hewan kurban seperti perkantoran, yayasan, sekolah maupun tempat penyembelihan pribadi. “Pada hari H kita akan lakukan sweeping pada beberapa titik potong hewan kurban. Jadi

kalau ada temuan kasus bisa langsung diperiksa,” terangnya. Hasil pemantauan sementara di beberapa pedagang hewan kurban, pihaknya belum menemukan penyakit yang serius pada hewan kurban. Saat ini masih sebatas pada sakit mata, batuk, pilek atau ingusan. Sementara penyakit yang patut diwaspadai seperti antraks, tetanus, cacing hati, cacing pita dan TBC pada hewan, belum ditemukan sampai sekarang. Jika menemukan ciri-ciri yang mencurigakan terjadi pada hewan, pihaknya mengimbau kepada pedagang untuk memisahkan hewan dengan hewan lainnya serta segera melaporkan kepada petugas. Selain pada penjual, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat di lokasi penyembelihan hewan kurban untuk menyiapkan tempat, alat yang higienis serta air untuk membilas. Bila perlu menggunakan meja agar kebersihan daging kurban dapat terjaga sampai ke tangan masyarakat. Karena keterbatasan jumlah petugas, pihaknya juga meminta kepada masyarakat untuk tetap waspada dan melapor kepada petugas, jika ada hal yang mencurigakan terkait organ dalam seperti jantung, hati, limpa dan paru pada hewan kurban. “Tolong pisahkan dan melapor pada kami,” pungkasnya. (nia)

Wawali Geram Sanksi Buat Makalah Tak Diindahkan Mataram (Suara NTB) – Kedisiplinan PNS lingkup Pemkot Mataram kembali dipertanyakan. Pasalnya PNS setempat ketika upacara masih saja terlambat dan bahkan tidak mengikuti rutinitas setiap hari senin seperti apel. Melihat kondisi tersebut, Wakil Walikota Mataram, Mohan Roliskana pun geram. Tidak hanya menegur, orang nomor dua di Mataram ini bahkan memberikan sanksi kepada pegawai yang tidak disiplin itu, dengan memberikan tugas membuat makalah. Sayangnya teguran dan sanksi tersebut juga tidak diindahkan. Wakil Walikota Mataram, Mohan Roliskana, yang dikonfirmasi Jumat (11/10) kemarin mengungkapkan, kedisiplinan merupakan hal yang penting diutamakan dalam menjalankan tugas dan melayani masyarakat. Dengan kondisi tersebut, seluruh SKPD diminta mengoreksi dan mengevaluasi jajaran. Ia mengakui sanksi yang diberikan merupakan upaya untuk memperkuat organisasi dan memberikan motivasi kepada staf. Sehingga kedepan tidak lagi mengulangi kejadian yang sama. “Saya berupaya untuk memberikan motivasi dan spirit kepada mereka,” terangnya. Ia menyebutkan beberapa

(Suara NTB/dok)

Mohan Roliskana

dari PNS yang terlambat menyadari kesalahannya secara normatif. Oleh karena itu, perlu adanya penyegaran. Upaya yang dilakukan lanjut Mohan, tidak hanya dengan memberikan sanksi, tetapi dengan melakukan pendekatan secara preventif, supaya mereka (PNS, red) sadar tentang tugas, pokok serta fungsinya. Kata Mohan, pembinaan dan pembenahan dengan jalan improvisasi akan terus dilakukan, sehingga kedisiplinan semakin meningkat. “Kedisiplian sifatnya fluktuatif,” terang Mohan. (cem)


SUARA PULAU LOMBOK

SUARA NTB Sabtu, 12 Oktober 2013

Halaman 3

Kota Bima Juara Umum MTQ

Gagal, Bupati Loteng Tetap Bangga Praya (Suara NTB) Tuan rumah Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat NTB ke 25, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) hanya menempati posisi juara kedua di bawah Kota Bima. Padahal pada awal penyelenggaraan, Pemkab Loteng sudah mencanangkan target ganda. Sukses penyelenggaran sekaligus sukses prestasi, sebagai juara umum terbaik. Namuan nyatanya, pada akhir penyelenggaraan MTQ yang secara resmi ditutup Wakil Gubernur (Wagub) NTB H. M. Amin, SH, MSi, Kamis (10/ 10) malam, kafilah Loteng hanya mampu mengumpulkan nilai 64 poin. Nilai tersebut kalah dari nilai yang dikumpulkan kafilah Kota Bima yang meraup 76 poin. Atas capaian tersebut Bupati Loteng, H.M. Suhaili, FT., pun mengaku sedikit kecewa, karena gagal mencapai target yang dicanangkan. Namun, dirinya mengaku bangga atas prestasi yang diraih kafilah Loteng. Alasannya, berkaca pada prestasi pada MTQ sebelumnya, hasil tahun ini jauh lebih baik. “Hasil kali ini tidak lantas membuat kita putus asa. Justru hasil ini akan dijadikan batu loncatan untuk bisa meraih hasil yang jauh lebih baik dimasa-masa yang akan datang,” ungkap Bupati. Tidak hanya itu, lanjutnya, kebanggaan lain yang dirasakan pada perhelatan MTQ tingkat provinsi kali ini, ada 16

putra dan putri asal Loteng yang menjadi wakil daerah lain. Hampir semuanya mampu mengukir prestasi membanggakan bagi daerah yang diwakilinya. “Ini juga yang menjadi kebanggaan kita, bahwa ada 16 putra dan putri kita menjadi wakil kabupaten/kota lainnya pada perhelatan MTQ tingkat provinsi NTB tahun ini,” tambah Suhaili. Namun yang paling penting, lanjut mantan Ketua DPRD NTB ini, bukan pada persoalan prestasi. Tapi bagaimana kemudian MTQ kali ini bisa menjadi wahana ibadah sekaligus silaturahmi antara sesama dalam membumikan Al-Qur’an, siar Islam sekaligus rekreasi religius. Sementara itu, saat menutup secara resmi gelaran MTQ

tingkat Provinsi NTB, Wagub NTB, H. M. Amin, SH, MSi, memberikan apresiasi khusus bagi Loteng. Termasuk seluruh masyarakat Bumi Tatas Tuhu Trasna yang dinilai sukses sebagai tuan rumah. Ia pun berharap sukses Loteng bisa diikuti daerah-daerah lain pada penyelengaran kegiatan serupa di masa-masa yang akan datang. Tapi terpenting adalah bagaimana kemudian siar Islam bisa terus dikumandangkan. Tidak hanya pada saat pelaksanaan MTQ saja. Tetapi lebih luas lagi dalam kehidupan sehari-hari dan bisa dilaksanakan pada semua lini kehidupan. “Kita jangan hanya bangga pada MTQ, tapi makna yang terkandung dari MTQ tersebut tidak kita laksanakan,” tandas Wagub. (kir)

SERAHKAN - Wagub NTB, H. Moh. Amin menyerahkan piagam penghargaan kepada Bupati Loteng, H. M. Suhaili FT, atas keberhasilan Loteng sebagai tuan rumah pada penutupan MTQ tingkat Provinsi NTB di Praya, Kamis (10/10) malam.

(Suara NTB/kir)

Terancam, Sumber Air Gunung Rinjani Siap Cetak Rekor MURI SEBUAH rekor MURI siap dicetak Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) pada tahun ini. Berupa rekor lomba tata rias pengantin dengan jumlah peserta terbanyak, mencapai 4.200 orang. Rencananya, pemecahan rekor tersebut bakal digelar, Minggu (13/10) besok. Kegiatan memecahkan rekor MURI tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan HUT Loteng yang ke 68 pertengahan bulan ini. “Semua persiapan tengah diselesaikan. Dan, diharapkan bisa selesai pada waktunya,” ungkap Sekda Loteng, Drs. H.L. Supardan, M.M, kepada Suara NTB usai Shalat Jumat di Masjid Agung Loteng, Jumat (11/10). Menurutnya, untuk bisa memecahkan rekor tersebut, pemerintah daerah sudah menyebar sekitar 400 instruktur tata rias, baik yang berasal dari Loteng dan dari luar daerah, termasuk didatangkan dari Pulau Bali. Saat ini para instruktur tata rias tersebut sudah berada di lapangan untuk memberikan pelatihan dan pendidikan alias kursus singkat tentang tata rias bagi para calon perserta. Usai mengikuti kursus tata rias, para peserta akan dikumpulkan untuk dilombakan. “Modelnya nanti akan dilombakan per kelompok. Dengan jumlah kelompok sebanyak 2.100 orang. Di mana satu kelompok terdiri dari dua orang dan akan saling bergantian. Sehingga total peserta mencapai 4.200 orang,” jelasnya. Supardan mengakui, kegiatan tersebut sebenarnya bukan murni hanya untuk memecahkan rekor MURI. Tetapi lebih dari itu, bagaimana bisa memberikan keterampilan bagi masyarakat. Dengan modal keterampilan tersebut, diharapkan bisa menjadi salah satu alternatif bagi mata pencaharian masyarakat. ‘’Jadi kita tidak berpikir bagaimana memecahkan rekor MURI saja. Tapi lebih dari itu, bagaimana k e m u d i a n masyarakat bisa memperoleh keterampilan khusus yang bisa dijadikan modal dalam memenuhi keb u t u h a n ekonomi kelurga,” harapnya. (kir) L. Supardan

Selong (Suara NTB) Sumber-sumber air Gunung Rinjani terancam hilang. Hal itu disebabkan kondisi hutan yang terus digerus oleh aktivitas warga. Hal ini diungkapkan Kepala Badan Lingkungan Hidup dan Penanaman Modal (BLHPM) Lombok Timur (Lotim), Ir. H. R. Mulyanto Tejokusumo, di Otak Kokok, Kamis (10/10). Menurutnya, di lerenglerang Rinjani hidup

masyarakat yang disadari merupakan kantong-kantong kemiskinan di Lotim. Sejumlah kegiatan ekonomi masyarakat di Lotim terbilang masih banyak yang menggunakan kayu, seperti pembakaran batu kapur. Diakuinya, aktivitas masyarakat yang paling dominan menjadi ancaman adalah, aktivitas pengomprongan tembakau yang masih meng-

ga hutan dari sentuhan orangorang tidak bertanggungjawab. Saat ini, sebagian besar Lang-lang Gawah sudah menjadi PNS. Menurutnya, semangatnya menjaga wilayah hutan menjadi menurun. Harapannya, ke depan bisa dibentuk lagi dan bangkitkan semangat untuk menjaga wilayah hutan. Bupati Lotim, katanya, sangat konsen dalam menja-

ga lingkungan. Terlebih Gunung Rinjani yang merupakan kantong sumber air bagi masyarakat Lotim. Apalagi, di tengah situasi kekeringan seperti berlangsung saat ini. Bagi masyarakat Lotim bagian utara, yang mendiami dekat Rinjani diyakini tidak pernah kekurangan air. Namun bagi masyarakat Lotim bagian selatan, saat ini mengalami musibah kekeringan dan krisis air bersih. (rus)

KPU Tunggu Pengajuan PAW Delapan Anggota DPRD

(Suara NTB/rus)

DILANTIK - Empat anggota DPRD Lotim baru dari Proses PAW, dilantik di DPRD Lotim, Jumat.

Empat Anggota DPRD Lotim Dilantik Selong (Suara NTB) Empat anggota DPRD Lombok Timur (Lotim) dari Pergantian Antarwaktu (PAW) dilantik Wakil Ketua DPRD Lotim Daeng Paelori di Selong, Jumat (11/10). Mereka yang dilantik adalah dua dari Partai Bulan Bintang (PBB), satu dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan satu lagi dari Partai Demokrat. Ke empat anggota tersebut H. Lalu Ahzam menggantikan Hj. Sitti Rohmi Djalilah, H. M. Mansyur mengganti Hj. Hartini Haritani dari PBB. Dari PKS, Asmat mengganti H.

Khaerul Rizal dan Irfan mengganti Lalu Dedi Aprianto dari Partai Demokrat. Pelantikan dilakukan merujuk Surat Keterangan (SK) Gubernur NTB atas Nama Presiden RI, Nomor 171/591/ 2013 yang berisi pembatalan atas SK Nomor 378/2009 lalu. Namun, anggota yang di-PAW tidak hadir. Hj. Siti Rohmi Djalilah dan Khaerul Rizal sedang menunaikan ibadah haji. Menurut Daeng Paelori, PAW di tubuh DPRD Lotim ini akan berimbas pada perubahan struktur pimpinan. Pasalnya, dua ang-

(Suara NTB/dok)

ti kita langsung proses,” janjinya. Sumatim, salah seorang calon pengganti untuk Anggota DPRD KLU yang akan PAW mempertanyakan langkah Ketua DPRD KLU, Mariadi, S.Ag., tekait jalannya proses PAW. Terlebih Sumatim dan 7 orang lain, juga sudah melakukan lobi dengan Ketua DPRD dan mendesak pimpinan dewan untuk segera memproses berkas PAW. “Semua berkas sudah kami lengkapi bersama 7 orang calon pengganti yang lain, tetapi kenapa sampai sekarang belum ada kejelasan,” tanya Sumatim, Jumat (11/10). Menjawab hal ini, Ketua DPRD KLU, Mariadi, S.Ag., jika proses PAW 8 anggota DPRD KLU itu sedang berjalan dan menunggu keputusan partai politik masing-masing. Dari 8 anggota DPRD yang sedia di PAW, dua anggota DPRD di antaranya diketahui partainya masih terjadi dualisme kepengurusan di tingkat pusat. Untuk diketahui, ke 8 orang calon pengganti PAW yang kini tengah menunggu kepastian itu masing-masing Sumatim dari partai PDP, M. Natsir dari PPRN, Minardi dari PKPB, Sahdan dari Partai PPPI, dan 4 orang lainnya. Sementara Anggota dewan yang sedianya akan diganti oleh namanama itu berturut-turut yaitu, M. Yusuf, Ardianto, SH., Nasahar, S.Ag., dan Zarkasi, S.Ag. (ari)

Pemkab Loteng Targetkan Akhir Oktober

BPN Diminta Bertanggung Jawab atas kawasan. “Kenapa BPN ini berani mengeluarkan sertifikat di atas kawasan,” katanya. Persoalan klaim lahan ini harus segera diselesaikan. Kuncinya ada pada pihak BPN. Bagi pemerintah sendiri sudah tidak menjadi soal. Tata letak dan lokasi transmigrasi Jeringo sudah jelas. Kepala BPN Lotim, Made Sanjaya yang coba dikonfirmasi via SMS tidak memberikan jawaban apa-apa. Pada pernyataan-pernyatanya yang jauh sebelumnya, pihak BPN Lotim memastikan tidak ada tumpang tindih sertifikat kepemilikan lahan. Adanya adalah, masih klaim atas kepemilikan lahan di atas UPT Jeringo yang di huni 200 Kepala Keluarga (KK) transmigran itu. Upaya penyelesaikan persoalan di Jeringo, pihak BPN juga sudah bekerjasama dengan Pemkab Lotim telah terjun ke lapangan. Telah dilakukan upaya pemetaan kembali lahan UPT Jeringo. Baik yang diklaim masyarakat, sejumlah anggota anggota TNI waktu itu dan Yayasan. (rus)

gota DPRD Lotim, Hj. Sitti Rohmi Djalilah dan H. Khaerul Rizal merupakan Ketua dan Wakil Ketua DPRD Lotim. ‘’ Siapa yang nantinya akan menggantikan Sitti Rohmi dan Khaerul Rizal tergantung partai. Semua masih wewenang partai masingmasing,” ucapnya. Sebelumnya, Kabag Hukum dan Humas Sekretariat Dewan Lotim, Ahyan mengungkapkan, Hj. Rohmi Djalilah akan diganti H. Edwin Hadiwijaya sebagai Ketua dan posisi wakil dari PKS akan ditempati Nurdin, Ketua DPC PKS Lotim. (rus)

Tanjung (Suara NTB) Proses Pergantian Antarwaktu (PAW) 8 anggota DPRD Kabupaten Lombok Utara (KLU) yang dinyatakan telah pindah partai, belum menemui kejelasan. Meski di antara calon pengganti PAW anggota DPRD sudah mempertanyakan kejelasan dari sikap politik pimpinan Dewan KLU. Ketua KPUD KLU, Fajar Marta, S.Sos., Jumat (11/10) mengakui turut prihatin atas jalannya proses PAW 8 anggota DPRD KLU yang pindah partai. Hingga kini proses PAW terkesan mandel dan belum ada titik terang. “Sesuai aturan PAW harus dijalankan (bagi anggota DPRD yang pindah partai). Tetapi itu bukan kewenangan KPU, kami hanya menunggu pengajuan dari DPRD. Kalau ada pengajuan, dalam 3 sampai 5 hari sudah kami selesaikan proses yang ada di KPU,” ungkap Fajar. Sebagaimana PKPU Nomor 2 Tahun 2011, jelas Fajar, KPU tidak mengatur PAW, sebaliknya hanya bersifat memenuhi permintaan baik dari partai politik. Pimpinan DPRD sendiri apabila menerima permintaan itu, akan melakukan verifikasi perolehan suara terbanyak calon pengganti anggota DPRD bersangkutan. “Sampai sekarang belum ada permintaan dari Pimpinan DPRD. Kalau ada permintaan resmi, pas-

Penertiban Roi Pantai

UPT Jeringo Masih Bermasalah

Selong (Suara NTB) Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) Jeringo Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur (Lotim) sampai saat ini masih menyisakan masalah. Sudah lama jajaran Pemkab Lotim berusaha menyelesaikan adanya persoalan klaim atas kepemilikan lahan di atas kawasan transmigran itu. Pemkab Lotim tegas meminta kepada BPN untuk bertanggungjawab. Hal ini ditegaskan Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (STT) Lotim, Sudirman, S.Sos, kepada wartawan di Selong, Jumat (11/10). Mantan Camat Selong ini, menjelaskan, berdasarkan SK Bupati tahun 2006 silam, luas areal Jeringo 240 hektar dan pencanangan dilakukan pada bulan Juli tahun 2006. Anehnya, setelah keluar SK Pencanangan Bupati, muncul sertifikat di atas kawasan seluas 4 ha pada Desember tahun 2006. Melihat rentetan kejadian, menurut Sudirman pihak BPN yang harus dipertanyakan, karena mengeluarkan sertifikat di

gunakan kayu bakar. Kayu di hutan katanya menjadi terancam. “Kondisi hutan kita jadinya tidak begitu baik,” sebutnya. Dalam upaya menjaga kelestarian hutan, dituturkan Tejo Kusumo, pada era kepemimpinan Bupati Lotim H. Moch. Ali Bin Dachlan periode pertama 2003-2008 lalu, dibentuk Lang-lang Gawah. Lang-lang inilah, katanya, diberikan tugas untuk menja-

Sudirman

Praya (Suara NTB) Rencana penertiban para pedagang di sepanjang kawasan roi Pantai Kuta Pujut Lombok Tengah (Loteng) terus dimatangkan Setelah mendengar aspirasi dan keinginan masyarakat, Pemkab Loteng menargetkan penertiban kawasan roi pantai dilaksanakan paling lambat akhir bulan Oktober ini. “Kita targetkan tanggal 20 Oktober mendatang, penertiban kawasan roi Pantai Kuta sudah dilaksanakan,” tegas Asisten II Setda Loteng, Ir. Nasrun di ruang kerjanya, Jumat (11/10) kemarin. Nasrun mengakui, pihaknya udah mematangkan seluruh rencana penertiban kawasan roi dengan dinas terkait, sehingga diharapkan target waktu yang ada bisa tercapai sesuai keinginan dan aspirasi masyarakat. ‘’Bapak Bupati sudah memerintahkan kalau tanggal 20 Oktober penertiban kawasan roi pantai sudah bisa dilaksanakan,” tandasnya. Di tingkat lapangan, persiapan juga terus dilakukan. Salah satunya, dengan melakukan validasi data jumlah pedagang di kawasan tersebut. Mengingat ada beberapa pedagangan yang sudah lama tutup, termasuk ada juga pedagang yang tutup-buka. ‘’Jadi kalau memang ada pedagang yang sudah tidak aktif lagi, tidak kita akomodir lagi,” tambahnya.

Ia menjelaskan, saat ini dari data yang ada jumlah pedagang di kawasan roi Pantai Kuta mencapai sekitar 80 pedagang. Para pedagang tersebut nantinya akan dipindahkan di lokasi pasar seni yang sudah dipersiapkan cukup lama. Untuk pasar seni, pihaknya terus berupaya menyelesaikan kekurangan yang masih ada. Salah satunya berupa ketersediaan jaringan listrik. Termasuk beberapa titik yang mesti ditimbun, karena posisinya terlalu rendah. “Yang penting sekarang, para pedagang sudah bisa dipindahkan dulu. masalah apa yang masih jadi kekurangan, itu nanti sambil jalan,” terangnya. Sebelum dipindahkan, tanggal 17 Oktober mendatang para pedagang terlebih dahulu akan dikumpulkan untuk melakukan pengundian lokasi tempat berjualan. Pengundian dilakukan untuk menghindari gejolak di antara pedagang itu sendiri. “Kalau dengan cara diundi, tidak ada celah bagi pedagang untuk melayangkan keberatan,” imbuh Nasrun. Di lokasi yang baru nanti, para pedagang juga akan didorong membuat organisasi pedagang sebagai wadah menghimpun aspirasi. Termasuk nantinya akan didorong supaya membuat awiq-awiq yang mengikat semua pedagang di kawasan tersebut, sehingga para pedagang bisa lebih teratur. (kir)


SUARA NTB Sabtu, 12 Oktober 2013

SUARA PULAU SUMBAWA

Halaman 4 (Suara NTB/bug)

Oknum Polisi Pelaku Aborsi Dipastikan Terima Hukuman Ganda Bima (Suara NTB) Meski tengah dijadikan tersangka dan ditahan, Briptu Mh alias Opin, oknum anggota Polres Bima, otak tindakan aborsi terhadap kekasihnya, FK, belum ditangani oleh Bid Propam Polres Bima terkait pelanggaran disiplin dan kode etik. Alasannya Bid Propam masih menunggu putusan pidana yang saat ini ditangani Sat Reskrim Polres Bima Kota selesai. Dipastikan, oknum polisi tersebut akan menerima hukuman ganda, dari pelanggaran terhadap hukum pidana dan hukuman disiplin dari kesatuan tempatnya bertugas. Kapolres Bima melalui Kabid Propam Iptu Sukarmin Boy, Jumat (11/10) menyebutkan saat ini masalah disiplin dan kode etik terhadap yang bersangkutan belum ditangani. Pasalnya, pihaknya masih menunggu vonis dari Pengadilan Negeri (PN) Raba Bima. Setelah adanya putusan, katanya, baru pihaknya akan mengambil tindakan untuk tindakan internal tersebut. Diakuinya, sejak dilaporkan ke Polres Bima Kota terkait aborsi ini, pihaknya juga menerima laporan dari keluarga kekasihnya. “Tapi kita belum bisa berikan tindakan karena belum ada putusan pengadilan,” terangnya. Mengenai sanksi yang akan dikenakan pihaknya nanti, Sukarmin menyebutkan tergantung dari hasil pemeriksaan. Bisa saja yang bersangkutan dikenakan pelanggaran berat, tergantung dari putusan hakim. Setelah ada putusan dari hakim, selanjutnya Ankum yang menentukan apakah sanksi yang diberikan merupakan sanksi berat atau ringan. Di mana sanksi pelanggaran berat tersebut, dihukum sel selama 21 hari, penundaan tunda kenaikan pangkat, penahanan gaji secara berkala serta pemecatan dengan hormat. “Tapi kalau pemecatan masih jauh prosesnya,” ujarnya. Seperti diberitakan, Opin diduga memaksa kekasihnya, FK (24) yang sama-sama warga Raba Ngodu Utara Kecamatan Raba untuk menggugurkan kandungan karena malu menanggung aib. Kasus ini terungkap ketika, secara tak disengaja keluarga mengetahui FK telah mengandung dan menggugurkan kandungannya saat diperiksa ke dokter lantaran pengeluh sakit pada bagian rahim. Tindakan Opin ini pun dilaporkan ke SPK Polres Bima Kota. (use)

Inspektorat Belum Dapat Laporan Kasus di SDN 10 Dompu Dompu (Suara NTB) Tuntutan wali murid SDN 10 Dompu agar mengganti kepala sekolahnya karena diduga menyelewengkan dana bantuan operasional sekolah (BOS) hingga saat ini laporannya belum sampai ke Inspektorat. Padahal Kepala Dinas Dikpora Dompu sebelumnya langsung menyanggupi tuntutan warga untuk mengganti kepala sekolah. (Suara NTB/ula) Inspektur Inspektorat Tajuddin HIR. Kabupaten Dompu, Tajuddin HIR, M.Si kepada wartawan di Dompu, Jumat (11/10) mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan laporan dari masyarakat maupun Kepala Dinas Dikpora Dompu terkait dugaan penyelewengan dana BOS di SDN 10 Dompu dan dugaan indisipliner kepala sekolahnya. “Sesuai SOP kita, pemeriksaan khusus dilakukan apabila ada laporan yang masuk ditujukan ke Bupati. Kemudian akan memerintahkan ke kita memeriksa, sehingga akan melahirkan LHP (laporan hasil pemeriksaan) untuk jadikan pertimbangan oleh Bupati. Tapi sampai saat ini belum ada laporan dari masyarakat maupun kepala Dinas Dikpora terkait kepala SDN 10 Dompu,” katanya. Dikatakan Tajuddin, pemberian sanksi kepada pegawai harus didasarkan pada proses pemeriksaan. Tetapi ada perbedaan antara pejabat struktural dengan pejabat fungsional seperti guru. Kepala sekolah merupakan tugas tambahan bagi guru, bila tidak lagi menjabat sebagai kepala sekolah bukanlah sebuah hukuman. “Karena kepala sekolah itu tugas tambahan sebagai guru dari atasan,” katanya. Namun bukan berarti setiap ada tuntutan masyarakat langsung disikapi tanpa melalui proses pemeriksaan lebih awal. Karena tuntutan masyarakat terhadap pemerintah merupakan hal yang biasa. “Kalau semua diikuti kemauan masyarakat tanpa melalui proses, bubar negara. Inikan Negara hukum, jadi harus diproses dulu,” terangnya. (ula)

Data K2 di Dompu Banyak Keliru Dompu (Suara NTB) Data honorer kategori 2 (K-2) diumumkan pemerintah daerah (Pemda) sebelum dibagikan nomor tesnya. Banyak data honorer yang keliru pencantuman tanggal lahir hingga jurusan dan dikhawatirkan akan berdampak saat mengikuti tes. Namun BKD memastikan kekeliruan data honorer akan diperbaiki ke Jakarta setelah semua kekeliruan data dirangkum. Sekda Dompu, H Agus Bukhari, SH, M.Si kepada wartawan di kediamannya, Jumat (11/10) mengatakan, kekeliruan data beberapa honorer K-2 yang diumumkan terjadi saat menginput data oleh petugas. Tetapi kekeliruan data ini harus segera dilakukan perbaikan hingga BKN agar tidak menjadi masalah di kemudian hari. “Nanti saya ingatkan BKD untuk merangkum semua data honorer yang keliru untuk dilakukan perbaikan,” katanya. Kepala BKD Dompu, H Adil Paradi, M.Si yang dihubungi terpisah mengatakan, kekeliruan data honorer yang diumumkan masih bisa diperbaiki berdasarkan hasil konfirmasi kepada BKN. Perbaikan data bisa dilakukan hingga proses pemberkasan CPNS bila honorer dinyatakan lulus. “Kekeliruan itu tidak akan mempengaruhi kepesertaan honorer dalam mengikuti tes,” katanya. Apalagi tes tulis, lanjut Adil Paradi, tidak membedakan jurusan. Namun materi tes hanya dibedakan oleh jenjang pendidikan. Jenjangan soal dikategorikan untuk honorer berijazah SD-SMP, SMA-D3, dan S1-S3. Sehingga kekeliruan seperti honorer guru Bahasa Inggris yang dicantumkan Akutansi tidak menjadi masalah. “Tapi kita akan merangkum semua honorer yang komplain karena kekeliruan datanya agar kita memiliki data untuk diajukan perbaikan ke pusat,” jelasnya. Honorer K-2 di Kabupaten Dompu sebanyak 1.548 orang. Tes tulis untuk honorer ini akan dilaksanakan serentak bersama pelaksanaan tes reguler pada 3 November 2013 mendatang secara nasional. “Tesnya akan dilangsungkan serentak pada 3 November,” katanya. (ula)

DITERJANG OMBAK Salahuddin merapikan kembali tanaman rumput lautnya, setelah sebelumnya memastikan seluruh patok untuk menambat dalam keadaan kuat pasca diterjang ombak.

Taliwang (Suara NTB) Sepekan terakhir petani rumput laut di desa Kertasari kecamatan Taliwang terpaksa bekerja ekstra memelihara tanamannya. Gelombang besar yang menerpa perairan tempat mereka selama ini berusaha telah merusak media tanamnya. Banyak patok-patok yang digunakan petani untuk membentangkan line (tali) pengikat rumput laut tercabut karena ombak. Akibatnya rumput laut yang telah ditanam berusia sekitar 15 hari pun banyak yang terlepas dan hanyut dibawa air. Kondisi itu pun memaksa para petani untuk menambah waktu kerjanya. Setiap air surut, mereka harus melakukan pengecekan untuk memastikan kondisi tanaman mereka aman dari terjangan ombak. Rini, salah satu petani rum-

put laut mengatakan, ombak yang menerpa perairan tempat mereka bercocok tanam sekarang ini terhitung keras. Buktinya hampir seluruh petani mengalami kondisi yang sama. Dimana patok-patok yang digunakan untuk menahan untaian tali pengikat rumput laut banyak yang lepas. “Memang ada yang tercerabut karena sudah lapuk, kemudian patok itu patah. Tapi banyak juga walau masih baru, tercabut karena ombak,” terangnya. Meski petani kewalahan dengan kerusakan yang diak-

ibatkan ombak tersebut. Namun Rini mengaku, sejauh ini petani belum mengalami kerugian secara ekonomis. Sebab meski media tanamnya rusak karena patok-patok banyak yang copot, namun saat air surut tanaman rumput laut mereka tidak hilang seluruhnya. “Tetap ada yang hilang, tapi tidak banyak. Hanya saja kita harus ekstra tenaga saja, karena setiap air surut harus memperbaikinya lagi,” tukasnya. Hal yang sama juga diakui Salahuddin, petani lainnya.

Dikatakannya, ia dan rekan-rekannya kewalahan menghadapi ombak besar yang menerjang areal tanam rumput laut mereka. Sebab setiap hari harus rutin melakukan pemantauan dan pengecekan secara seksama terhadap tanaman rumput lautnya. “Biasanya kalau sudah umur segini kita cukup mengecek kebersihannya saja. Tapi sekarang harus mengecek patok-patoknya juga untuk memastikan tidak ada yang tercabut atau lapuk karena dihantam ombak,” timpalnya. Sejauh ini lanjut dia, para petani rumput laut Kertasari tengah bersiap-siap menghadapi masa tanaman terbaik. Salahuddin menyebutkan biasanya pada bulan-bulan akhir tahun seperti sekarang ini, kon-

disi air dan cuaca akan sangat mendukung pertumbuhan rumput laut. “Sekarang kan kita perkirakan akan segera masuk musim hujan. Nah rumput laut sangat cocok dengan musim hujan. Dan saya yakin produksi panen kita akan sangat tinggi di akhir tahun ini,” pungkasnya seraya menambahkan kondisi harga di tingkat petani sejauh ini masih baik. “Memang kita masih berurusan dengan pengepul sampai sekarang. Tapi harganya cukup bagus buat kami petani. Tapi walau begitu kami tetap berharap ada solusi lain dari pemerintah agar panen kami bisa lebih baik lagi secara harga tanpa harus mengandalkan pengepul,” harap Salahuddin. (bug)

Pemda KSB Diminta Pertimbangkan Rencana Pembiayaan RSUD Taliwang (Suara NTB) Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) diminta agar mempertimbangkan kembali rencana pembiayaan kelanjutan pembangunan proyek Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang sekarang ini mengharapkan dari pinjaman Pusat Investasi Pemerintah (PIP) senilai Rp 101 miliar. Demikian disampaikan anggota Fraksi Partai Golkar (F-PG) DPRD setempat Syaifullah, S.Pt., M.Si. “Saya berharap pemerintah kembali mengkaji dan merinci kembali rencana tersebut secara matang,” cetusnya kepada media ini, Jumat (11/10). Ia mengatakan, permintaan yang dilontarkannya tersebut bukan dalam rangka menghalang-halangi proses kelanjutan pembangunan RSUD. Hanya saja pemerintah harus melihat dari sisi kemampuan fiskal daerah, karena pembiayaan

dengan sistem pinjaman ke PIP itu akan berhubungan langsung dengan keuangan daerah nantinya. “Itu kan pinjaman. Artinya akan ada kewajiban daerah setiap tahunnya untuk mencicilnya nanti. Nah di situlah letak persoalannya. Lihat dulu apa benar kondisi keuangan kita ke depan bisa menalangi beban cicilan hutang itu,” tandasnya. Syaifullah pun menyampaikan, permintaannya tersebut bukan tanpa alasan pula. Sepengetahuan dia, saat ini kondisi keuangan daerah dalam keadaan tidak baik. Ini disebabkan karena banyaknya sumber pendapatan daerah yang tidak terealisasi. Dan parahnya ia memperkirakan, kondisi itu akan berlanjut dalam beberapa tahun ke depan. “Saya yakin kondisi keuangan kita akan kronis dalam beberapa tahun ke depan,” ungkap politisi dari

Polisi Amankan Motor dari Oknum Mahasiswa Kota Bima (Suara NTB) Aparat Polres Bima Kota mengamankan sepeda motor yang diduga hasil curian dari seorang oknum mahasiswa. Pengamanan ini merupakan bagian dari upaya Polres Bima Kota dalam mengungkap sepeda motor yang hilang, menyusul maraknya aksi kasus pencurian sepeda motor (curanmor) dalam beberapa minggu terakhir. Kasat Reskrim Polres Bima Kota AKP Agus Dwi Ananta, SH yang dikonfirmasi, Jumat (11/10) menuturkan, sepeda motor merek Vixion tersebut diamankan di Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima. Sebelumnya, pihaknya mendapatkan informasi terkait adanya sepeda motor hasil curian yang dipegang oleh oknum mahasiswa. Hanya saja tak disebutkan identitas oknum dimaksud. Saat diamankan, nomor rangka maupun nomor mesin sudah tidak utuh lagi lantaran sudah digosok. Untuk itu, setelah diamankan petugas akan menyelidiki apakah benar sepeda motor ini hilang di Kota Bima atau daerah lain. “Informasinya sih TKP pencurian di Kota Bima,” tandasnya. Sementara saat ini oknum mahasiswa sendiri yang mengaku membeli sepeda motor tersebut tengah dalam pemeriksaan. Bisa jadi yang bersangkutan mengetahui sepeda motor tersebut hasil curian sehingga bisa dikenakan pasal penadahan. (use)

Golkar ini. Secara kasat mata, kondisi keuangan Pemda KSB sejauh ini memang dalam kondisi yang tidak prima. Beberapa sumber pendapatan daerah yang sebelumnya diproyeksikan dengan target tinggi nyatanya tidak banyak yang tercapai. Syafullah menyebutkan, salah satu penyebab yang membuat kondisi keuangan daerah melemah karena minimnya penerimaan dari sektor pertambangan. “Contohnya saja, kita tidak dapat dividen saham dari Newmont, beberap kontribusi Newmont juga tidak masuk karena memang kondisi Newmont juga tidak dalam keadaan baik. Dan dalam beberapa tahun akan seperti itu. Artinya kondisi keuangan kita juga akan seperti itu beberapa tahun ke depan,” timpal pria yang juga ketua DPD Golkar KSB ini. Tak hanya rencana pembi-

Saya yakin beberapa tahun ke depan APBD KSB “kronis” Syaifullah ayaan proyek RSUD, Syaifullah juga meminta hal yang sama terkait pembiayaan proyek bendungan Bintang Bano. Ia membenarkan adanya ruang bagi Pemda KSB untuk mengalihkan pembiayaan proyek mega bendung tersebut menggunakan APBN. Namun sebelum itu terjadi, masih banyak pembiayaan yang harus ditalangi oleh daerah sebelum akhirnya pusat mengambil alih kelanjutan pembangunannya. “Saya kira tahun 2014 sampai

(Suara NTB/bug)

Syaifullah

2015 kita harus mengalokasikan anggaran yang tidak sedikit untuk Bintang Bano. Nah apakah keuangan kita mampu, tanpa mengorbankan program-program lain yang lebih urgen bagi masyarakat? Jadi harus dipertimbangkan juga,” pungkasnya. (bug)

Manajemen Digantung, Fisik Hancur

Pemkab Abaikan RSUD Sumbawa Sumbawa Besar (Suara NTB) Ketua Komisi IV DPRD Sumbawa, Sambirang Ahmadi, S.Ag, M.Si, melontarkan kritikan pedas kepada Pemkab Sumbawa yang dinilai mengabaikan dan tidak serius membenahi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumbawa. “Ada kesan, pemerintah tidak terlalu serius menangani RSUD ini, baik dari aspek manajemen maupun fisiknya. Sisi manajemen, sudah hampir dua tahun Direktur RSUD di Plt kan. Seakan-akan sudah tidak ada yang becus di RSUD untuk diangkat menjadi Direktur, tidak ada yang layak. Digantung terus,” tandas Sambirang, Jumat (11/10). Manajemen RSUD yang digantung, lanjut Sambirang, turut berimplikasi terhadap pelayanan. Birokrasi menjadi panjang karena Plt, tidak memiliki kewenangan penuh. Jadi, untuk pengambilan kebijakan tertentu harus melalui Sekda Sumbawa. Kemudian dari sisi fisik, bangunan RSUD sudah susah direnovasi. Makanya, dengan alasan itu, pihaknya meminta RSUD direkonstruksi. Hal ini telah dimulai dengan penggelontoran anggaran untuk Detail Engeneering Design (DED). Tinggal sekarang mencari pendanaan untuk rekonstruksi sebesar Rp. 102 miliar. Sayangnya, sampai sekarang pemerintah belum memiliki konsep yang jelas, bagaimana dan darimana anggaran tersebut akan diperoleh. “Jangan-jangan DED rekonstruksi RSUD ini akan menjadi kertas sampah sama seperti DED lainnya yang sudah disetujui, namun tak pernah dianggar-

(Suara NTB/arn)

MEMPRIHATINKAN - RSUD Sumbawa yang bangunan fisiknya sudah memprihatinkan tampak dari depan. kan fisiknya seperti STIP. Sampai sekarang, pemerintah tidak punya konsep yang jelas bagaimana mencari anggaran itu,” ujar Ketua PKS Sumbawa ini. Pihaknya juga tidak melihat ada tahapan atau langkah yang jelas dari Pemkab mengenai usulan dana pembangunan RSUD dalam pembahasan di Badan Anggaran (Banggar). Padahal dalam setiap laporan Fraksi ataupun komisi, selalu disampaikan soal RSUD ini. DED lain yang sudah harusnya ketika pemerintah mengajukan DED, fokusnya rekonstruksi karena itu yang diajukan anggaran perencanaannya. “Apakah fokus mencari anggarannya melalui APBN, APBD, atau

pihak ketiga atau bagaimana. Tetapi ini tidak pernah dibahas. Akhirnya terbelengkalai begitu saja,” tandas Sambirang. Sementara di sisi lain, fisik RSUD makin memprihatinkan. Seolah-olah tak ada lagi ruang untuk bergerak dengan banyaknya pasien ataupun tenaga kesehatan yang terus menumpuk di RSUD. Jadi, pemerintah harusnya tidak boleh main-main dengan kondisi ini, dengan terus mencari sumber pembiyaan sesuai DED. “Itu yang saya minta. Harus segera kita mikir bersama-sama. Pemerintah harus punya alternatif. Atau kita sepakat menggunakabn APBD meskipun bertahap. Pemerintah harus segera mencari terobosan membiayai RSUD,” demikian Sambirang. (arn)


RAGAM

SUARA NTB Sabtu, 12 Oktober 2013

Proyek Rumput Laut Diduga Tak Sesuai Perpres 54 Dari Hal. 1 Pihak PPK dan KPA dalam hal ini Kepala BPBD Mataram, HM juga tak menjawab saat dihubungi via ponsel. Pertanyaan kepada HM terkait pengetahuannya tentang pengalihan pengerjaan proyek dari pemenang tender kepada Kh. Dihubungi terpisah, Kajati NTB, Sugeng Pudjianto, SH, MH belum juga membuka terkait sasaran bidikan indikasi penyimpangan pada proyek itu. Alasannya, tim masih bekerja dan terus mendalami dokumen dan keterangan saksi yang sudah di BAP. Pun saat Suara NTB menanyakan indikasi penyimpangan pada pelanggaran Perpres 54 Tahun 2010 atau indikasi proyek ini fiktif, Kajati menjawab secara umum. Bahkan ia mengurai, bahwa penanganan kasus tersebut secara bertahap. ‘’Yang namanya kasus korupsi, termasuk kasus rumput laut ini kan tidak satu kesatuan, tapi semuanya punya rangkaian. Ketika kami sudah menetapkan satu orang tersangka, tentu ada kaitannya juga dengan pihak lain nanti,” terangnya. ‘’Ibaratnya, ini satu bungkus rokok, sekarang saya sudah ambil satu batang. Set-

elah satu batang rokok ini saya hisap habis, tentu saja saya butuh beberapa batang lainnya yang masih ada di dalam bungkusan. Nah, untuk mencari beberapa batang lainnya, tentu saya harus melakukan beberapa tahapan. Begitujuga dalam kasus ini (rumput laut, red), ada tahapan dari hilir ke hulu,” demikian ilustrasi Kajati. Namun untuk menjelaskan proses apa yang sedang berlangsung dan bagaimana ending dari proses itu, Kajati belum bisa membukanya. Intinya, menurut dia, dalam waktu dekat ada proses gelar perkara oleh tim penyidik melibatkan semua yang terkait di jajarannya. “Disana akan dibuka semua nanti, mana yang kurang, akan diberi masukan, bukti yang belum cukup akan dilengkapi,” tegasnya. Ditanya soal bukti notaris yang terkait dengan penyerahan kuasa CV TP dengan kepada Kh, Kajati hanya memberi sinyal, bahwa arah penyidikan akan kesana. ‘’Semua yang berkaitan dengan terjadinya proyek ini, kami akan telusuri,’’ pungkasnya. (ars)

Tunggu Gelar Perkara Dari Hal. 1 Belum ada perkembangan ke arah tersangka lain, sampai gelar perkara dilakukan. Namun Kajati NTB Sugeng Pudjianto, SH, MH memberi sinyal dua kasus tersebut membidik tersangka baru setelah gelar perkara dilakukan. Dikonfirmasi Jumat (11/10) kemarin, Kajati mengatakan, gelar perkara belum bisa dilakukan, sampai rangkaian pemeriksaan dianggap selesai. ‘’Nanti kami akan gelar perkara sekaligus untuk dua kasus ini,’’ kata Kajati. Gelar perkara untuk menyimpulkan siapa saja pihak yang dianggap bertanggungjawab pada dua proyek tersebut. Proyek PAUD NI pada BPPNFI misalnya, terindikasi menyimpang pada spesifikasi gedung Asrama yang dibangun dengan nilai Rp 2,9 miliar

tahun 2010 lalu. Sementara proyek Dermaga Labuhan Haji bernilai Rp 82 miliar juga sudah menunjukkan progress. Setelah satu tersangka ditetapkan, Kejaksaan sudah rampung pada pengecekan fisik proyek. ‘’Semua sudah selesai, kami sudah turun lapangan, sudah cek fisik, datanya sudah lengkap,’’ tegasnya. Meski masih menyebut secara umum proses penyidikan kasus ini lancar, tidak ditampik Kajati, ada kesulitan. Apalagi menyangkut proyek fisik, harus melibatkan ahli dan auditor penghitungan kerugian negara. ‘’Tapi semua proses itu akan kami lalui. Nanti setelah gelar perkara, akan terlihat semua apa yang menjadi kesulitan, kami akan atasi,’’ tegasnya. (ars)

Sampah, Saluran dan Banjir Dari Hal. 1 Banyak saluran-saluran air yang melintas lingkungan kota yang kondisinya makin menyempit dan dangkal. Tak ada yang aneh kalau kemudian timbul banjir yang merugikan warga. Bukan hanya di Lingkungan Gubuk Mamben dan Pesinggahan, Kelurahan Pagesangan Barat, Kecamatan Mataram, pendangkalan saluran yang menyebabkan banjir itu juga terjadi di lingkungan-lingkungan padat penduduk. Komitmen Budaya Bersih Masalah penanganan sampah memang masih merupakan masalah pelik, meski Pemkot Mataram terus bekerja keras mengatasinya. Pemkot Mataram memiliki keterbatasan, baik sarana dan prasarana kebersihan maupun keterbatasan petugas kebersihan kota, yang hanya mampu mengatasi sekitar 60 persen dari produksi sampah masyarakat yang mencapai sekitar 1200 meter kubik lebih dalam sehari. Jumlah ini terus meningkat dari tahun ke tahun seiring peningkatan jumlah penduduk dan rumah tangga baru. Karena itu untuk mengatasinya membutuhkan peran aktif masyarakat. Gangguan saluran drainase kota itu juga disebabkan berdirinya bangunan-bangunan baru yang mengganggu saluran drainase. Bangunan ruko, perumahan yang dibangun developer, masyarakat yang membangun pemukiman, atau pedagang kaki lima (PKL) yang membangun lokasinya menjadi bangunan permanen tanpa memperhitungkan terganggunya sistem saluran drainase. Apalagi saluran yang letaknya di bawah bangunan, bila terjadi sumbatan atau pendangkalan akan sulit mengatasinya. Secara teknis, Bidang Pengairan dan Irigasi Dinas PU Kota Mataram telah menjelaskan tentang bahu jalan yang tidak diperkeras yang saat ambruk menyebabkan penimbunan saluran, atau jalan-jalan di tengah kota banyak yang tanpa lubang drainase yang membuat genangan air disana-sini. Tapi sesungguhnya sistem saluran drainase di Kota Mataram sudah terbangun bagus dan tersistematis. Namun sistem bagus tanpa “mekanisme” yang menguatkan agar sistem itu beroperasi sebagaimana mestinya, ujung-ujungnya pasti menghasilkan yang buruk. Yang termasuk dalam mekan-

isme adalah rendahnya kesadaran masyarakat yang melahirkan perilaku tidak sehat khususnya dalam pembuangan sampah atau limbah rumah tangga. Tentang persoalan sampah yang bisa memacetkan saluran drainase itu sering dilanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan, misalnya penghargaan Adipura yang diraih Kota Mataram. Apakah pemberitaan tentang saluran yang tak berfungsi maksimal, yang menimbulkan banjir di banyak lingkungan, mengurangi makna penghargaan Adipura yang bulan Juni tahun ini diterima Kota Mataram? Penghargaan Adipuura itu memang sangat membanggakan. Namun sejak awal sering ditegaskan, bukan tropi penghargaan yang sangat penting. Walikota Mataram, H Ahyar Abduh sering mengatakan, yang paling utama adalah upaya Pemkot Mataram menyadarkan masyarakat akan pentingnya menumbuhkan kesadaran budaya bersih. Jika lingkungan di Kota Mataram bersih, itu menandakan sikap berbudaya yang tinggi warganya. Penghargaan Adipura bukanlah tujuan, tapi semata-mata instrumen mengukur kualitas pengelolaan lingkungan kota. Pemkot Mataram berkomitmen mengatasi persoalan sampah. Penghargaan Adipura yang tahun ini diserahkan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada Walikota Mataram, H Ahyar Abduh di Istana Negara, merupakan persembahan Pemkot Mataram bagi semua warga kota. Diharapkan menghasilkan umpan balik berupa peningkatan kesadaran untuk mewujudkan kota yang layak dan nyaman sebagai tempat bermukim. Jadi bukan hanya dapat penghargaan, tetapi lebih jauh dari itu ingin mendorong warga kota berbudaya bersih. Wujud dari sikap budaya bersih itu salah satunya adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan. Keberhasilan seluruh program mengatasi sampah itu sangat tergantung peran aktif masyarakat. Bila terjadi penumpukan sampah yang mengakibatkan saluran tersumbat, bukankah yang paling merasakan akibat buruknya adalah masyarakat sendiri? (*)

Halaman 5

Pegawai Pertamina TBBM Ampenan Positif Bebas Narkoba Mataram (Suara NTB) PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Ampenan telah melaksanakan instruksi pusat untuk menyelenggarakan tes kesehatan bebas menggunakan narkoba. Sebanyak 20 pegawai, baik yang sudah tercatat sebagai pegawai tetap maupun outsourcing dipastikan negatif menggunakan zat membahayakan ini. Berbagai tahapan uji kesehatan dilakukan oleh pihak medis, tidak terkecuali tes sample urine seluruh pegawai. Dari hasil uji laboratorium, tak satupun pegawai Pertamina TBBM Ampenan terindikasi sebagai pengguna narkoba. ‘’Tes kesehatan bebas narkoba sudah kami jalani, tidak terkecuali kepada seluruh pegawai Pertamina TBBM Ampenan. Cukup menggembirakan karena tak ada pegawai disini yang menjadi pengguna ataupun pecandu,’’ terang Operation Head (OH) Pertamina TBBM Ampenan, I Gede Agus Sentanu Putra kepada Suara NTB di kantornya, Jumat (11/10). Dengan hasil negatif tersebut, pihaknya menjamin layanan yang diberikan pegawai Pertamina bisa maksimal. Langkah uji kesehatan ini dilakukan, karena kekhawatiran banyaknya pegawai lingkup instansi resmi, mau-

BEBAS NARKOBA - Pegawai Pertamina TBBM Ampenan bebas narkoba. pun swasta yang terindikasi menggunakan obat-obatan terlarang. Apalagi dampak yang akan muncul dipastikannya tidak kecil.

Pertamina dalam hal ini rutin melaksanakan tes kesehatan untuk memantau kondisi seluruh pegawai. Dan sudah menjadi kalender tetap

Penetapan APBD 2014 Ditarget Sebelum HUT NTB Mataram (Suara NTB) DPRD NTB menargetkan penetapan APBD 2014 dapat dilaksanakan sebelum perayaan HUT NTB pada pertengahan Desember mendatang. “Target kita seperti tahun sebelumnya, sebelum peringatan HUT NTB,” ujar Wakil Ketua DPRD NTB, Suryadi Jaya Purnama, ST kepada Suara NTB. Sementara itu untuk pembahasan KUA/PPAS APBD 2014 direncanakan legislatif akan mulai dibahas pekan depan. Dokumen KUA/PPAS sendiri hingga saat ini belum diserahkan eksekutif ke DPRD NTB. Suryadi mengatakan pekan ini ditargetkan dokumen tersebut sudah diserahkan ke pihaknya untuk dikaji dan dibahas lebih lanjut. Saat ini sedang ada beberapa agenda penting yang dilaksanakan DPRD NTB dimana agenda tersebut mengejar akhir tahun untuk penyelesaiannya. Seperti pembahasan enam raperda dan RPJMD. Dengan berbagai agenda tersebut, penetapan APBD dapat terancam molor dari target. Terkait itu politisi PKS ini mengatakan pembahasan APBD akan dijadikan prioritas utama sehingga dapat ditetapkan sesuai dengan target. “Begitu sudah masuk ran-

cangannya akan kita prioritaskan untuk dibahas,” ujarnya. Pembahasan KUA/PPAS nantinya akan dilakukan disela-sela kerja pansus yang membahas enam raperda. Enam raperda akan ditetapkan akhir bulan ini. Prioritas yang akan dimasukkan nanti dalam pembahasan APBD 2014 disebutkan Suryadi yaitu mengenai infrastruktur. “Kita melanjutkan infrastruktur yang menjadi problem utama kita,” ujarnya. Hal yang juga akan diutamakan pembangunan RSUP Provinsi yang di Dasan Cermen sehingga dapat segera beroperasi. Disamping itu juga anggaran pendidikan. “Agar IPM kita dapat meningkat,” ujarnya Rampung Desember Sementara Pemprov NTB menargetkan APBD Murni 2014 dapat rampung pada Desember mendatang. Namun, rancangan Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD NTB 2014 saat ini masih dalam proses. Untuk mencapai target tersebut nampaknya pemda harus melakukan akselerasi tinggi karena waktunya sekitar dua bulan.

Hal tersebut dikatakan Sekda NTB, H. Muhammmad Nur, SH, MH dikonfirmasi Jumat (11/10) di Kantor Gubernur.” Sebelum Desember itu APBD murni 2014 sudah selesai. Saat ini KUA PPAS lagi berproses,”ujarnya. Dikatakan, KUA PPAS APBD murni 2014 dalam waktu dekat akan dikomunikasikan dengan DPRD untuk segera dibahas. KUA PPAS, katanya harus diselesaikan lebih dulu sebelum masuk ke Rancangan APBD murni 2014. “KUA PPAS dulu, dari situlah kita mempertemukan aspirasi yang dihimpun oleh eksekutif melalui Musrenbang dalam konsep RPJMD. Berdasarkan RPJMD itu baru kita sampaikan kepada dewan, dewan melihat dan dibahas disitu baru menjadi final,”jelasnya. Ia menambahkan, pemda akan bekerja merampungkan APBD murni 2014 tersebut sesuai dengan rentang waktu yang sudah ditentukan. Artinya, kata Sekda semua pihak tidak boleh bekerja sesuai dengan keinginannya. “Tetapi dalam rentang waktu itulah kita bekerja mau akselerasi rendah, sedang, tinggi. Tapi kayaknya akselerasi tinggi karena waktu sudah cukup dekat,”terangnya. (yan/nas)

PTNNT dan YMBH Sumbang Hewan Kurban Taliwang (Suara NTB) Memperingati Hari Raya Idul Adha 1434 H tahun 2013, PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) dan Yayasan Muslim Batu Hijau (YMBH) membagikan 106 hewan kurban berupa kambing dan sapi kepada masyarakat yang berhak menerima di sekitar tambang Batu Hijau, Kabupaten Sumbawa Barat, Sumbawa Besar dan beberapa wilayah di NTB. “Sebagaimana tahuntahun sebelumnya, hewan

kurban yang terkumpul ini berasal dari sumbangan perusahaan, karyawan dan keluarga yang ada di lingkungan proyek Batu Hijau,” demikian, General Manager SR & Govrel PTNNT, Rachmat Makkasau. Pemberian hewan kurban ini sebagai salah satu wujud kepedulian untuk kebersamaan PTNNT dan masyarakat sekitarnya, yang selama ini telah terjalin dengan baik. Tujuan dari pemberian hewan qurban ini, lanjut Rachmat, adalah untuk mem-

bantu masyarakat kurang mampu khususnya yang berada di sekitar tambang Batu Hijau agar dapat secara bersama-sama merayakan Idul Adha. “Hal ini sesuai dengan makna yang terkandung di dalam perayaan Idul Adha,” katanya. Diharapkan agar hewan kurban ini dapat dibagikan kepada masyarakat yang benar-benar berhak sehingga mereka dapat memperoleh manfaat dan merayakan Idul Adha 1434H, tambah Rachmat. (r)

(Suara NTB/ist)

KURBAN - Gensupv Sosial Responsibility PTNNT, Zaedul Bahri menyerahkan secara simbolis hewan kurban kepada Marga Rahman, Kabag Kesra Pemda KSB.

yang dilaksanakan setiap tahun. ‘’Pertamina hanya ingin memberikan jaminan pelayanan kepada masyarakat dengan baik,’’ terangnya.(bul/*)

Tersangka Kasus Pornoaksi Pertanyakan Polisi Mataram (Suara NTB) ST, pemuda yang ditahan dalam kasus dugaan korupsi Puskesmas RasanaE Timur Kota Bima, belakangan diketahui, juga terlibat dalam kasus pornoaksi di Hotel Kalaki Beach Bima. ST yang ditetapkan sebagai tersangka di kasus ini, mulai angkat bicara. Ia mempertanyakan keberadaan polisi di hotel malam itu. Melalui pengacaranya, Aan Ramadhan, ST menyesalkan dirinya yang diseret sebagai tersangka. Padahal secara legal kegiatannya sudah berizin dari Kepolisian. Ia mempertanyakan balik alasan kegiatan itu menyimpang. ‘’Kalau dibilang kegiatan itu menyimpang dari izin, kenapa (polisi) tidak langsung hentikan acaranya?,” tanya Aan. “Kan sama saja kegiatan itu diizinkan dan dinikmati,” sindirnya. Semestinya kata dia, jika memang saat itu kegiatan

tersebut jauh menyimpang dari koridor, aparat mengambil langkah tegas, dengan menghentikan, bukan membiarkan sampai selesai. Dari sisi tudingan bahwa kegiatan bernuansa pornoaksi, karena menyaksikan tarian erotis, Aan kembali bertanya. “Yang dimaksud dengan erotis itu dari sisi mana? Kan sudah jelas penarinya menggunakan pakaian,” tegasnya. Yang jelas, dari dua kasus yang menjerat sekaligus, kliennya tetap akan menjalaninya. Kasus dugaan terlibat pornoaksi yang dituduhkan dari Polres Bima Kabupaten, masih dalam penyelidikan. Sementara ini kliennya ditahan dalam kasus korupsi Puskesmas RasanaE Timur sebagai pelaksana lapangan. Ditanya soal upaya penangguhan penahanan, diakuinya tetap akan dilakukan. ‘’Penangguhan tentu saja tetap kita usahakan,’’ pungkasnya. (ars)

(Suara NTB/ars)

DUGAAN KORUPSI - Tersangka ST (kanan) ketika proses pelimpahan dari Polda NTB ke Kejati NTB dalam kasus dugaan korupsi Puskesmas RasanaE Timur.

Terkait Temuan Narkoba

BNN akan Periksa Petugas KPK dan MK Jakarta (Suara NTB) Badan Narkotika Nasional (BNN) akan memeriksa petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Mahkamah Konstitusi (MK) untuk menyelidiki temuan narkoba di ruang kerja Ketua Mahkamah Konstitusi nonaktif Akil Mochtar. “Kita sudah berkoordinasi dengan KPK, secepat mungkin akan menentukan langkah karena yang menemukan barang bukti itu kawan-kawan KPK,” kata Kepala Bagian Humas BNN Kombes Pol Sumirat Dwiyanto dalam konferensi pers pemusnahan barang bukti di Jakarta, Jumat (11/10). “Kita juga akan memeriksa petugas MK selaku pihak yang menyerahkan barang bukti serta pihak yang menyaksikan penggeledahan oleh KPK di ruangan itu,” katanya. Hasil pemeriksaan itu, kata dia, diharapkan bisa memberikan titik terang bagi pengungkapan asal-usul narkoba yang ada di ruang kerja Akil Mochtar.

“Kita terus melakukan koordinasi mudah-mudahan cepat teridentifikasi, siapa yang menemukan, siapa yang menyerahkan ke BNN, kita mintai keterangan,” katanya. Dia menyebutkan barang bukti narkoba yang diserahkan ke BNN terdiri atas tiga linting ganja utuh dan satu linting ganja bekas pakai seberat 1,2804 gram serta pil sabu seberat 0,4867 gram yang terdiri atas pil ungu seberat dan pil hijau 0,2784 gram dan pil hijau seberat 0,2083 gram. BNN sebelumnya telah memeriksa sampel urine dan rambut Akil Mochtar untuk mengetahui kemungkinan dia mengonsumsi narkoba dan hasilnya negatif. Akil tidak terbukti menggunakan narkoba dari pemeriksaan itu. BNN menindaklanjuti pemeriksaan dengan menyerahkan barang bukti lintingan ganja ke Tim Disaster Victim Investigation Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri untuk diidentifikasi DNA pada barang bukti tersebut.(ant/Bali Post)

Proyek Mangkrak Harus Diaudit Terancam Gagal, Penyelesaian Pemukiman Transmigrasi Brang Lamar Dari Hal. 1 Makanya, tim teknis diturunkan ke lapangan untuk melihat dari dekat serta mencatat apa yang ada di lokasi. ‘’Jadi, dipelajari dan dikaji dulu oleh konsultan pengawas, layak apa tidak permohonan itu dikabulkan. Jadi, harus memenuhi syarat. Kita masih menunggu hal itu,’’terang Arif. Diperkirakannya, sejauh ini pengerjaan proyek baru mencapai sekitar 80 persen. Sement-

ara kontrak pertama berakhir 16 Oktober dan pengajuan permononan penambahan waktu harus dua minggu sebelum masa kontrak berakhir. Dalam hal ini, Pemprov NTB sudah menentukan 20 KK dari lima kabupaten/kota di Pulau Lombok dari jatah 20 persen yang akan menempati kawasan pemukiman transmigrasi dimaksud. Sementara dari dalam daerah (Kabupaten Sumbawa) sebanyak 80 KK, bakal segera dis-

eleksi. Seleksi berpedoman kepada aturan dan syarat yang telah ditentukan, mengingat besarnya animo masyarakat, untuk mengikuti program transmigrasi. ‘’Jadi, harapan kita, pembangunan segera dirampungkan. Dengan demikian akan segera dilakukan penempatan. Kedua, persoalan finalisasi warga trans lokal, dapat lancar dan tidak ada hambatan serta hasilnya relatif memuaskan semua pihak,’’demikian Arif. (arn)

Dari Hal. 1 Tidak hanya proyek pembangunan fisik. Sejumlah proyek pengadaan barang dan jasa, menurutnya juga masih rendah capaiannya hingga memasuki triwulan terakhir tahun ini. ‘’Pengadaan barang dan jasa, pengadaan ternak, bantuan – bantuan seperti bantuan sapi, dan lain – lain, itu banyak yang belum selesai,’’ tandasnya. Memasuki semester kedua tahun ini, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi bahkan sempat menegur delapan SKPD lingkup Pemprov NTB yang serapan anggarannya ter-

endah pada semester pertama 2013. Padahal sesuai rencana, semester pertama (JanuariJuni) 2013, serapan fisik dan keuangan APBD NTB 2013 yang mencapai Rp 2,4 triliun lebih ditargetkan mencapai 50 persen. Namun, berdasarkan hasil evaluasi serapan anggaran APBD NTB 2013 seperti terungkap pada Rapat Pimpinan (Rapim) lengkap yang berlangsung tertutup dipimpin Gubernur NTB, bulan Juli lalu, bahwa serapan anggaran semester I atau hingga triwulan II 2013, rata-rata sebesar 40,66 persen untuk realisasi keuangan atau Rp 1,01 triliun lebih. (aan)


OPINI

SUARA NTB Sabtu, 12 Oktober 2013

Halaman 6

Jalan Terjal Pemberantasan Korupsi Oleh :

PDAM Harus Berbenah MUSIM kemarau tampaknya selalu menjadi musim yang penuh ujian bagi institusi bernama PDAM. Sebab, di musim ini, PDAM harus dipusingkan dengan banyaknya keluhan masyarakat. Mulai dari mereka yang belum terlayani, hingga pelanggan yang sudah terlayani namun mendapatkan pelayanan yang jauh dari harapan mereka. Kekeringan yang melanda NTB saat ini memang bukan hal baru karena terjadi hampir setiap tahun. Di saat – saat seperti ini pula, masyarakat NTB mulai merasakan dampaknya. Yang paling terasa tentu saja berkurangnya debit pasokan air yang mengalir ke pelanggan lewat pipa – pipa saluran PDAM. Sejumlah pelanggan baik yang berlokasi di kota hingga mereka yang tinggal di pinggiran kota, harus berpayah – payah menyiasati sedikitnya air yang keluar dari keran – keran mereka di rumah. Di musim kemarau seperti ini, air PDAM yang mengalir lancar di siang hari adalah barang langka. Bahkan, mereka yang tinggal di daerah – daerah dengan pasokan minim, harus rela menunggu hingga tengah malam untuk bisa mengumpulkan air bersih, guna dipakai keesokan harinya. Maklum, air PDAM baru mulai mengalir lancar setelah memasuki dini hari dan sudah tidak lagi mengalir memasuki subuh. Gara – gara urusan seperti ini, tak sedikit pelanggan PDAM harus membiasakan diri tidur larut malam untuk mengumpulkan air. Karenanya, protes yang dilayangkan oleh pelanggan pada dasarnya adalah sesuatu yang lazim. Sebab, pelanggan PDAM sudah berupaya untuk tertib dalam melaksanakan kewajiban mereka membayar tagihan iuran bulanan PDAM. Sebagai sebuah korporasi yang melayani kepentingan publik, wajar jika PDAM dituntut memberikan hak pelanggan berupa lancarnya pasokan air PDAM ke rumah – rumah mereka. Menghadapi keluhan pelanggan ini, sudah saatnya PDAM berbenah. Pembenahan harus dilakukan mulai dari menambah debit air, membenahi saluran air yang sudah uzur hingga pelayanan pembayaran dengan sistim online yang masih kerap bermasalah. Melihat daftar pembenahan yang harus dilakukan, tampaknya memang butuh komitmen yang kuat, plus dukungan dari semua pihak. Untuk itu, bisa saja PDAM misalnya mengajukan permintaan anggaran kepada pemerintah daerah guna memperbarui saluran – saluran air mereka. Perbaikan ini, bisa jadi akan memakan biaya besar karena perbaikan yang dilakukan memang secara besar – besaran. Namun, hal ini bisa jadi jauh lebih baik ketimbang pola perbaikan tambal sulam yang ditempuh PDAM saat ini. Seringkali, PDAM harus membongkar sebuah konstruksi jalan yang baru saja selesai dibuat hanya untuk memperbaiki saluran air mereka yang bocor karena dimakan usia. Sebuah fenomena yang terkadang membuat banyak orang merasa geli melihatnya. Sudah saatnya PDAM melakukan terobosan baru yang membuat masyarakat merasa bangga dan merasa terlayani dengan baik. (*)

ILOSUF Amerika Serikat John Gardner (1992) mengatakan, tidak ada bangsa yang dapat mencapai kebesarannya jika bangsa itu tidak memiliki suatu kepercayaan yang memiliki dimensi moral untuk menopang peradabannya. Kepercayaan itu dapat berupa ideologi, agama, dan hukum dalam pengaturan negara. Dalam pengaturan kehidupan bernegara, hukum menjadi keyakinan masyarakat sebagai penegak keadilan dan pengatur tata kehidupan. Hukum memberikan rasa damai, tenang, dan menghilangkan rasa takut, dan kecurigaan-kecurigaan. Maka, sangat wajar bangsa Indonesia menyatakan diri sebagai negara hukum dalam konstitusinya UUD 1945. Namun, ketika hukum sudah mulai roboh dan goyang, maka roboh pula keyakinan rakyat akan adanya keadilan, ketenteraman, dan kedamaian—selajutnya maka kehidupan menjadi tidak harmonis dan anarkis (cheos). Begitulah pentingnya hukum dalam sebuah bangsa. Bukan sekadar sebagai asesoris dengan beragam pasalnya. Tapi hukum adalah pengejawantahan “tangan” Tuhan di muka bumi untuk menegakkan kebenaran. Tertangkapnya Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar (AM) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) morobohkan segala bentuk kepercayaan rakyat kepada hukum itu. Berdasarkan Undang-undang No. 23 tahun 2003 yang direvisi dengan UU No. 8 tahun 2011, mengamanahkan kepada MK sebagai penjaga konstitusi dan memliki wewenang menguji UU terhadap UUD 1945 serta berwenang menangani sengketa pemilukada. Sebagai anak kandung reformasi, harapan dan optimisme rakyat terhadap MK sebagai penegak keadilan tertinggi tampak meyakinkan. Namun kini, kepercayaan roboh berkeping-keping oleh makhluk penerima suap itu. Kuasa Uang Habitus korupsi yang melibatkan berbagai pihak (legislatif, eksekutif, yudikatif) termasuk dalam kasus Akil Mochtar paling tidak memberikan dua pelajaran yang penting. Pertama, korupsi sebagai extra ordinary crime semakin membahayakan kelangsungan kehidupan bangsa. Korupsi memerlukan kesadaran semua level masyarakat untuk memberantasnya—paling tidak, mulai membudayakan dan mengajarkan kehidupan yang jujur mulai dari keluraga. Kedua, kita perlu evalu-

Anhar Putra Iswanto

(Mahasiswa Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang; Asal Leong Tengah, Tanjung, KLU)

asi pemilukada yang selama ini menjadi sarang maraknya tindakan korupsi. Saya memulai dengan yang pertama. Lord Acton (1837-1869) sudah mengungkapkan power tends to corrupt, absolute power corrupt absolutely. Kekusaan membuat manusia cenderung korup dan disalahgunakan. Akil Mochtar membenarkan adagium ini. Karena korupsi adalah persoalan kekuasaan, maka korupsi tidak dapat dipandang sebatas persoalan etis. Namun, korupsi adalah persoalan etis-politik. Etisnya adalah korupsi adalah pelanggaran terhadap norma, agama, dan nilai yang menuntun kehidupan. Politiknya adalah korupsi bersumber dari sistem yang carutmarut dan lemah. Oleh karenanya, pengajaran-pemberantasan terhadap korupsi sebagai tindakan penyimpangan norma tidak dapat hanya dengan menambah jam pelajaran pendidikan agama di sekolah-sekolah. Tepai pemberantasan korupsi harus dilakukan penguatan sistem yang baik dan penerapan hukum yang memadai. Tanggung jawab politis politisi adalah memenangkan partainya dalam pemilu. Sementara tanggung jawab etis-politisnya adalah memenangkan pemilu dengan secara bersih dan tidak melanggar norma dan aturan. Korupsi adalah keserakahan manusia atas harta benda dan kekuasaan. Berbagai macam cara dilakukan untuk mendapatkannya. Inilah yang disebut manusia sebagai animal laborans, hewan yang bekerja rakus untuk kepentingan syahwat dan keserakahan terhadap harta. Belakangan, Akil Mochtar memiliki tiga mobil mewah harta lainnya yang diduga hasil dari pencucian uang melalui perusahaan yang dibangun atas nama istrinya. Padahal, jika dihitung gaji Akil sekitar 100 juta/perbulan sangat sulit untuk membeli mobil yang rata-rata diatas satu miliar, keculai ia memiliki usaha dan warisan harta yang banyak. Maraknya penegak hukum yang terjerat kasus korupsi sesungguhnya membuktikan bahwa betapa sulit memberantas korupsi di negeri ini. Hukum telah menjadi permainan mereka yang berkuasa. Hukum begitu tumpul bagi kaum berpunya, namun sangat tajam bagi kaum papa dan lemah. Maka benarlah apa yang disebut Thrasymacus (459-400 SM), “hukum tidak lain adalah kepentingan mereka yang kuat”.

Evaluasi Pemilukada Pesoalan kedua, pemilukada sebagai lumbung korupsi politik. Berlakunya Undang-Undang No. 32 tahun 2004 menandai babak baru bagi berlansungnya demokrasi diaras lokal. Kontestasi dan kompetisi politik selanjutnya berlakunya juga di daerah. Sekitar 34 provinsi, 410 kabupeten, dan 98 kota menjadi arena pertarungan elite politik untuk memperebutkan kekuasaan. Pergolakan politik lokal sebagai mana normativitasnya adalah untuk menyelenggarakan pemerintahan yang efektif, dan akuntabel di daerah. Demokrasi lokal sebagai medium kedaulatan rakyat juga nyaris tak berdaya. Kuasa politik mereduksi demokrasi bukan sebagai “kita”, namun “kami”. Bukan sebagai kedaulatan rakyat, melainkan milik kelompok dan golongan tertentu. Karena itu, kondisi ideal bagi terciptanya demokrasi lokal yang fair adalah terbukanya kesetaraan dan partisipasi politik secara terbuka. Setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama dalam mempengaruhi proses politik. Inilah kemudian oleh Ronald Dworkin disebut sebagai demokrasi kemitraan (patnership democracy). Untuk memelihara demokrasi di tingkat lokal agar berjalan secara fair, maka pengontrolan terhadap pilkada mutlak dilakukan. Persekongkolan korupsi politik yang dilakukan Akil Mochtar (Ketua MK), Chairun Nisa (anggota DPR F-Golkar), dan Hambit Bintih (Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah) menunjukkan korporasi korupsi berjalan secara masif. Untuk itu, korporasi korupsi inilah yang membentuk oligarki politik sebagai rood of evil-nya korupsi. Gagasan pengembalian mekanisme pemilukada kepada DPRD bukanlah jalan terbaik. Evaluasi pemilukada perlu dilakukan dengan: Pertama, pengontrolan pendanaan pemilukada secara akuntabel. Terkuaknya penyuapan yang dilakukan Hambit Bintih kepada Akil Mochtar dan Chairun Nisa menjadi bukti mahalnya ongkos pilkada yang harus dikeluarkan setiap kandidat. Konflik politik dalam pemilukada juga disebabkan persoalan ‘’terlanjurnya’’ kandidat mengeluarkan dana kampanye politik yang tinggi. Karena tidak mau kalah, maka kandidat akan melakukan beragam cara untuk memenangkan pemilukada.

Mulai dari penyewaan pangacara handal, penyuapan hakim, sampai pada tindakan kriminalitas. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri Juni 2013, konflik horizontal efek pemilukada selama 2005-2013 terjadi di 10 provinsi dengan 25 kasus (10 kasus terjadi di NTB), mengakibatkan 59 korban dan 35 korban diantaranya terdapat di Papua. Kedua, pengontrolan atas keuangan partai politik. Dalam model pemilihan yang membutuhkan ongkos politik yang mahal, partai politik tidak dapat dipungkiri menjadikan jabatan publik kader partainya sebagai kartu ATM. Selain itu, sumber pendanaan partai politik perlu diatur secara ketat melalui regulasi perundang-undangan. UU No. 31 tahun 2002 tentang partai politik belum menegaskan secara optimal persoalan pembatasan pengeluaran (expenditure limits) dan sumber-sumber dana partai politik. Hanya dalam Pasal 19 Ayat (3) yang menegaskan melarang parpol menerima ataupun memberikan kepada pihak asing sumbangan dalam bentuk apapun. Terakhir, menjelang Pemilu 2014, Indonesia memerlukan pemimpin yang berani dan bersungguh-sungguh memberantas korupsi. Bukankah Presiden SBY berjanji akan mempimpin sendiri pemberantasan korupsi di negeri ini? Mana janji mu Pak?

Belum ada Perda yang atur tarif rusunawa Berpeluang tarif dipermainkan

*** Penarikan pinjaman tersendat, petani tembakau terus merugi Harus ada tindakan tegas

***

STASIUN RADIO

email: citrabima_957@yahoo.co.id Telp. 0374 42906/Hp. 085337841557, 087866878882, 082145977111

Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, Sumada, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, Karnia Septia Kusuma Ningrum. Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 8.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 8.000/mmk. Display F/C : Rp 15.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 5.000./mmk. Iklan 1 kolom (max 100 mmk): Rp 4.000/mmk. Iklan Advertorial : Rp 3.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (30 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 150.000/kavling. Iklan Paket (ukuran max 600 mmk), - 5 kali muat Rp 500/mmk, - 10 kali muat Rp 450/mmk, - 15 kali muat Rp 400/mmk. Pembayaran di muka. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 50.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 55.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 3.000. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.

SUARA NTB

Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.


SUARA NTB Sabtu, 12 Oktober 2013

EKONOMI DAN BISNIS

Halaman 7

Penarikan Pinjaman Tersendat

Siapkan Kredit untuk Peternak BANK NTB sebagai perbankan milik daerah tengah menyesuaikan diri untuk menyalurkan kreditnya, tidak saja pada sektor konsumtif (pembiayaan kepada PNS). Porsi kredit pada sektor riil telah disiapkan, salah satunya dengan menyiapkan skim khusus untuk peternakan sapi, sejalan dengan program PIJAR Pemprov NTB. Direktur Utama Bank NTB, H. Komari Subakir di ruang kerjanya, Jumat (11/10) mengatakan, pihaknya sudah ada kerjasama khusus dengan Kementerian Pertanian untuk menyalurkan kredit pada jenis usaha ternak ini. Bunga pinjamannya hanya sebesar 5 sampai 6 persen per tahun, karena sudah ada subsidi dari pemerintah. “Kami sudah siapkan Rp 26 miliar, tapi yang Rp 26 miliar ini tidak bisa diserap sepenuhnya oleh masyarakat. Padahal, saya menginginkan penyaluran kreditnya sampai empat kali lipat,” terangnya. Prinsipnya tetap sama, calon peternak mengajukan besaran kredit yang diminta pada seluruh kantor cabang Bank NTB. Lebih jelas, kredit untuk peternakan sapi sudah disiapkan sejak lama, akan tetapi belum terserap sepenuhnya. Lantaran masih banyaknya dana-dana sosial yang juga menyasar pengembangan usaha di bidang peternakan ini. Sehingga, ada kecenderungan masyarakat lebih memilih bantuan sosial tersebut, daripada mengajukan kredit untuk mengembangkan ternak. Secara umum Komari sebutkan, Bank NTB selain itu tetap memperhatikan penyaluran kredit produktif lainnya, di antaranya Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), yang dikerjasamai dengan beberapa pengembang dan Perumnas. Saat ini sedang direncanakan dibangun perumahan type 36 di pulau Sumbawa sebanyak 249 unit, sesuai permintaan pemerintah daerah setempat. Bahkan, untuk perumahan dengan type besar di atas type 36, Bank NTB sudah ada kerjasama dengan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) sebagai lembaga pembiayaan di bidang KPR. Demikian pula untuk penyaluran kredit lainnya, KUR (Kredit Usaha Rakyat) menurut Komari sudah mengalami peningkatan. Sampai saat ini, terdapat sebanyak 1.400 nasabah yang mengakses kredit dengan bunga lunak ini, tetap dengan menyesuaikan ketentuan tidak membebankan jaminan kepada plafon pinjaman maksimal Rp 20 juta. Di atas besaran itu, sudah menjadi ketentuan untuk mempersyaratkan penjaminan. “Bank NTB tetap memperhatikan porsi kredit pada sektor produktif (riil), tidak khusus pada penyaluran kredit untuk konsumtif,” demikian Komari. Indikator yang menguatkannya, dari sebanyak 8.500 PNS yang ada di NTB, sampai saat ini hanya sebanyak 5.000-an PNS yang sudah terakomodir sebagai nasabah di BPD ini. Gambaran luas dipaparkan, sektor usaha produktif dengan porsi penyaluran kredit terbesar saat ini disebutkan, perdagangan, pertanian dan konstruksi. Bahkan, dari tahun ke tahun menunjukkan tren peningkatan penyaluran kreditnya. Tahun 2010 porsi penyalurannya sebesar 16,36 persen, 2011 sebesar 24,06 persen, 2012 sebesar 39,89 persen dan hingga Juni di tahun 2013 ini, porsi penyalurannya sudah mencapai 41,25 H. Komari Subakir persen. (bul) (Suara NTB/bul)

NTB Belum Dilirik

(Suara NTB/dok)

Kamaruddin Nur

DARI sekian banyak bank-bank swasta nasional, hingga saat ini masih hanya beberapa yang membuka kantor cabang di Provinsi NTB. Pertimbanganya karena sasaran bisnisnya yang belum menyesuaikan. Demikian disebutkan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Provinsi NTB, H. Kamaruddin Nur, SE, MM di ruang kerjanya, Jumat (11/ 10). Disebutkan, terdapat belasan jumlah perbankan yang belum mengajukan izin operasional di daerah ini. Padahal, peningkatan jumlah perbankan ini akan memberi banyak pilihan

bagi banyak orang. Dia menilai daerah ini memiliki tingkat perkembangan yang cukup bagus. Tetapi, sektor usaha yang paling banyak adalah di bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kondisi tersebut bisa jadi bukan menjadi sasaran utama kegiatan usaha perbankan yang bersangkutan. “Bank Indonesia (BI) di daerah sebenarnya tidak mempersulit sama sekali bank swasta konvensional lainnya untuk masuk di NTB. Malah mungkin saja NTB sudah dilirik, tetapi masih melihat perkembangannya kedepan,” terangnya. Kemungkinan lain yang masih menghambat keinginan membuka cabang ini adalah besarnya biaya yang akan dikeluarkan. Karena secara otomatis, sarana dan prasaran berupa kantor, inventarisnya serta kebutuhan lainnya harus dipenuhi. Apalagi bila dikaitkan dengan aturan penambahan modal. Tidak semua perbankan menurut Kamaruddin memiliki segmen usaha yang sama. Ada indikator bisnis tertentu yang dilihat sebelum merencanakan membuka cabang di suatu daerah. Jika dipandang berprospek, bank tersebut dengan sendirinya akan menyasar usaha yang ada. Demikian juga untuk bank asing, sampai saat ini belum ada permintaan untuk mengajukan izin operasional. Bank Commonwealth misalnya yang sudah membuka kantor cabang di NTB, bank ini disebutkannya sebagai bank campuran dengan lokal. BI pada umumnya memberi batasan kepada bank asing untuk beroperasi di Indonesia, apalagi di daerah. Karena diharapkan tak mematikan bank milik Pemda yang beroperasi. Oleh karenanya, izin operasional itu hanya diterbitkan di kota-kota besar. “Untuk saat ini, belum waktunya berbicara bank asing. Karena bank lokal saja masih banyak yang belum membuka cabangnya di sini (NTB),” ungkap Kamaruddin. (bul)

Petani Tembakau Terus Merugi Praya (Suara NTB) Upaya Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) menarik kembali dana investasi yang disalurkan kepada para petani tembakau yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH-CHT) penyaluran tahun 2010 dan 2011, hingga kini masih tersendat. Terbukti besaran dana yang sudah bisa ditarik kembali, persentasenya masih kecil. Menurut Asisten II Setda Loteng, Ir. Nasrun, Jumat (11/10), rendahnya kemampuan pengembalian petani merupakan salah satu faktor utama tersendatnya proses penarikan kembali dana tersebut. Para petani tembakau pun mengaku, kalau belum bisa mengembalikan dana pemerintah karena petani tembakau dalam beberapa tahun terakhir terus merugi. “Sudah dua tahun terakhir ini petani tembakau mengaku merugi. Sehingga belum bisa mengembalikan dana investasi pemerintah dari DBH-CHT tersebut,” jelasnya. Baik itu karena faktor cuaca yang tidak menentu. Sehingga membuat tanaman tembakau petani banyak yang gagal panen. Termasuk karena anjloknya harga tembakau di pasaran. Lantaran banyak tembakau petani yang tidak bisa terserap oleh pabrik-pabrik rokok yang ada. Kendati demikian, kata Nasrun, karena itu dana investasi pemerintah daerah, maka mau

tidak mau harus dikembalikan oleh petani tembakau. Karena memang sesuai kesepakatan awal, dana harus dikembalikan ke pemerintah daerah, tanpa terkecuali. Untuk itu, sampai saat ini pihaknya masih terus melakukan penagihan secara intensif kepada para petani. Mengingat masa jatuh tempo pengembalian dana tersebut sudah semakin dekat. “Untuk dana yang disalurkan tahun 2010 lalu, akan jatuh tempo tahun 2014 mendatang. Sedangkan untuk penyaluran tahun 2011, jatuh temponya setahun kemudian,” tambahnya. Melihat masa jatuh tempo tersebut, pihaknya pun kini tengah fokus menyelesaikan pengembalian dana penyaluran 2010. Dengan tetap melakukan penagihan untuk penyaluran dana tahun 2011. “Tim tagih kita secara intensif terus turun melakukan penagihan. Walaupun sampai sejauh ini hasilnya belum begitu maksimal,” timpal Nasrun.

Disinggung wacana pemutihan atas dana tersebut, Nasrun mengakui secara aturan bisa saja dilakukan oleh pemerintah daerah. Tapi untuk melakukan pemutihan tidak mudah. Karena harus didasari alasan-alasan yang kuat. Misalnya, terjadi bencana hebat yang membuat petani merugi hingga tidak bisa berproduksi lagi. Dan, untuk itu juga ada mekanisme yang harus dilalui. Mulai dari evaluasi program sampai proses pengkajian mendalang dan memang benar-benar matang. “Bisa ada pemutihan hutang, tapi dasar pertimbangan harus kuat serta prosesnya juga harus jelas. Dan, kalau melihat kondisi saat ini peluang adanya pemutihan kemungkinannya sangat kecil,” tambahnya. Dijelaskan, saat ini pihaknya belum memikirkan rencana pemutihan. Karena pemerintah daerah masih fokus menyelesaikan sisa tunggakan. Kalaupun masa jatuh tempo sudah habis, baru akan dipikirkan langkah

seperti apa yang akan diambil. “Kita masih fokus menyelesaikan sisa tunggakan hutang masyarakat. Kalau masalah rencana pemutihan atau penghapusan hutang, belum ada dalam rencana,” pungkas Nasrun. Menurun Dari Kabupaten Lombok Utara (KLU) dilaporkan, produksi tembakau virginia yang dibudidayakan petani di sana mengalami penurunan pada musim tanam tahun 2013 ini. Luasan areal tanam tahun ini jauh berkurang dibandingkan dengan tahun lalu. Kepala Bidang Perkebunan pada Dinas Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Kelautan perikanan dan Perkebunan (DPPKKP) Lombok Utara, Muhayadi, SP., mengutarakan, luas areal tanam tembakau virginia tahun berkurang sekitar 70 hektar. Tahun lalu, areal budidaya di sejumlah desa mencapai 200 hektar. “Tembakau masih dibudidayakan di wilayah Kayangan yaitu di Desa Sesait, Desa Pendua, Santong dan Dangiang, dengan areal budidaya sekitar 130 hektar untuk tahun ini,” terang Munhayadi. Dikatakannya dari 130 hektar itu, 65 hektar di antaranya

merupakan areal budidaya hasil kerjasama (pembinaan) dengan salah satu perusahaan, PT. ELI yang berlokasi di Lombok Timur. Sisanya dikembangkan oleh masyarakat secara swadaya. Penurunan luas budidaya itu lantas berimbas pada kuota tonase produksi masyarakat. Tahun ini, diperkirakan terjadi penurunan produksi antara 40 sampai 50 persen. Dengan berat rataan produksi per hektar menurun menjadi 2 ton per hektar. Dijelaskannya, faktor penurunan areal budidaya serta kualitas dan kuantitas produksi disebabkan oleh faktor iklim, hujan. Pada musim tanam ideal yang lalu, sebagian wilayah di Pulau Lombok termasuk Lombok Utara masih diguyur hujan. Kondisi ini menyebabkan masyarakat tidak berani berspekulasi melakukan penanaman tembakau dan memilih palawija lain. “Curah hujan yang tinggi mempengaruhi kualitas tembakau. Daun tembakau pada kondisi itu banyak yang masak duluan atau dipanen duluan oleh petani. Dampaknya kualitas krosok menjadi rendah, grade tidak banyak yang memenuhi standar perusahaan sehingga petani banyak yang gulung tikar,” terangnya. (kir/ari)

SULIT DIKEMBANGKAN Taman Narmada masih sulit dikembangkan pihak perusahaan, karena dihadapkan dengan kualitas rendahnya SDM.

(Suara NTB/ist)

SDM Rendah

Perusda Sulit Kembangkan Taman Narmada Giri Menang (Suara NTB) Perusahaan Daerah (Perusda) PT Patut Patuh Patju selaku pihak ketiga yang mengelola Taman Narmada, masih kembang kempis mengembangkan kawasan wisata itu. Pasalnya, kendala rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) karyawan yang bekerja di Taman Narmada belum bisa ditanggulangi. Belum lagi persoalan internal dan eksternal berkaitan den-

gan ancaman oknum dari luar yang berebut ingin juga ambil bagian di kawasan itu. Direktur PT Patut Patuh Patju, L. Azril Sopanhadi, SE, mengungkapkan, pengembangan kawasan Narmada banyak menuai kendala, mulai dari eksternal dan internal. Menurutnya, masalah yang ada Taman Narmada merupakan warisan. Pengelolaan manajemen yang kurang tepat men-

jadi masalah turun temurun. Karenanya, masalah SDM menjadi konsen pihaknya setelah dilantik 2012 lalu. Selain itu, bulan November pihaknya akan menunjuk Manajer Taman Narmada yang baru, karena jabatan itu masih Pelaksana Tugas. Namun, pihaknya dihadapkan dengan masalah SDM yang bersedia mengelola taman itu. “Kami belum temukan siapa yang pas siapa jadi manajer di sana,” ungkapnya.

Perusda, katanya, belum bisa membangun fasilitas di Taman Narmada, lantaran kawasan itu masih sebatas dikelola, sehingga jika dibangunkan fasillitas, maka pembagian aset Perusda dan aset Pemda akan rancu. Azril menambahkan, tahun depan pihaknya menargetkan Taman Narmada menjadi taman bunga. Paling tidak, kawasan itu dijadikan pusat jual beli dan sewa bunga. (her)

Lobar akan Bangun Mal Terbesar di NTB Giri Menang (Suara NTB) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) melalui Perusda PT. Patut Patuh Patju (Tripat), terus berupaya mencari potensi pengembangan usahanya. Dari tujuh produk PT Tripat Agro, dua produk minuman telah dipasarkan. Sementara lima produk lain ditarget tahun 2014. Termasuk rencana PT Tripat bermitra dengan Bliss Group akan membangun super mall, rumah sakit dan perhotelan di Lobar. Dirut PT Patut Patuh Patju, L. Azril Sopanhadi, SE, Jumat (11/ 10) menyebut, dari tujuh produk itu antara lain de coco, d’drink, freshco. Dua yang telah beredar dipasaran adalah D’Drink dan nata de coco. Namun hasil evaluasinya, produk ini perlu ditingkatkan dari sisi kualitas kemasannnya. Ke depan, produk tersebut akan dikembangkan karena dari sisi mesin baik itu mesin besar dan kecil sudah tersedia. “Tujuh produk minuman akan

kami kembangkan, sedangkan dua produk sudah dipasarkan,” ungkapnya. Menurutnya, ke depan Tripat perlu mencari potensi usaha yang lebih menjanjikan. Karena kedepan tidak lagi berbicara profit jangka pendek tapi pertumbuhan pengembangan dan peningkatan aset ke depan. Sejauh ini, Tripat sendiri sudah memiliki empat jenis usaha. Antara lain, taman narmada, agro tripat dan printing serta advertising. Tahun 2010-2012 lalu, cost untuk operasional besar sehingga pendapatannya cenderung tak signifikan. Itupun yang diandalkan hanya taman Narmada. “Buat apa jadi PT, kalau andalannya itu saja,” ujarnya. Total aset yang dimiliki sebesar Rp 1,7 triliun terdiri atas bergerak dan tidak bergerak. Sementara omset produk minuman masih pada 4.000 sampai 5.000 botol. Sementara itu, Taman narmada sendiiri masih

stagnan karena persaingan, sedangkan fasilitasnya terbatas. Kedepan, ditambah lagi satu unit yang dikembangkan adalah Lombok City Center. (LCC). LCC ini direncanakan akan dibangun di Grimaks bekerjasama dengan mitra kerja. Sesuai rencana Main building, terdiri dari super mall, hotel dan rumah sakit. “Ini akan terbesar di NTB,” ujarnya. Rencananya, akan dibangun di atas lahan 8,3 hektar. Mitra kerja sendiri adalah perusahaan ter-

nama Bliss Group. Total investasi mencapai Rp 270 miliar dengan sistem KSO (kerjasama operasional) . Ditargetkan, kalau izin tuntas tiga bulan, maka selanjutnya akan ground breaking. Pembangunan dilaksanakan tiga bulan setelah Mou yang direncanakan tanggal 28 Oktober mendatang. Sementara, dari segi RTRW tak ada masalah karena lahan itu diperuntukkan bagi pembangunan, bukan pertanian abadi. Se-

belumnya, pihaknya sudah melakukan penjajakan, survei di mana proyek perusahaan tersebut. Diketahui, Bliss Group akan melakukan ekspansi ke Indonesia Timur. Salah satunya dibuktikan melalui kerjasama dengan pemerintah kota Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui pembukaan one stop commercial & entertainment bernama Kupang City Center (KCC). Kedepan kerjasama akan merambah ke NTB, termasuk Lobar. (her)


SUARA NTB Sabtu, 12 Oktober 2013

Penertiban Alat Peraga Kampanye

Parpol Pertanyakan Sanksi dalam PKPU 15 Mataram (Suara NTB) Tanggal 6 Oktober adalah batas waktu yang diberikan KPU NTB untuk parpol dan peserta Pemilu 2014 lainnya untuk menertibkan alat peraga kampanye yang dipasang di tempat-tempat yang dilarang. Namun hingga saat ini menurut Bawaslu NTB masih banyak parpol maupun caleg yang tidak melaksanakan imbauan KPU. Parpol sendiri mempertanyakan sanksi dalam PKPU Nomor 15 Tahun 2013 jika parpol maupun peserta Pemilu tidak melaksanakan himbauan tersebut. “Tidak ada sanksi dalam PKPU itu,” ujar Sekretaris DPW PPP NTB, Drs. H. Muzihir kepada Suara NTB. Muzihir mengatakan jika ada alat peraga yang dipasang tidak sesuai ketentuan, maka dapat ditertibkan oleh Satpol PP atas rekomendasi Bawaslu. Seandainya parpol atau caleg tidak mau menurunkan sendiri alat peraganya, tidak ada sanksi yang akan dijatuhkan ke yang bersangkutan. “Misalnya (sanksi) akan gugur menjadi caleg, tidak ada. Coba dibuka PKPU 15 itu,” ujar politisi Udayana ini. Hal ini lanjutnya menjadi pertanyaan banyak parpol. Ia juga menilai PKPU 15 sebagai aturan yang tidak jelas. Namun PPP ujarnya akan tetap patuh pada peraturan dan melaksanakan himbauan KPU. Tapi sejauh ini PPP maupun calegnya tidak ada yang memasang di tempat-tempat yang dilarang seperti di jalan protokol. Terkait himbauan KPU, pihaknya juga telah meneruskan ke pengurus parpol kabupaten/kota dan juga ke seluruh caleg partai berlambang Ka’bah ini. “Mereka juga sudah tahu hal itu. Kami juga sudah mengadakan pelatihan tentang itu,” pungkasnya. Dalam PKPU Nomor 15 Tahun 2013, ditentukan ada tiga jenis alat peraga yaitu baliho, bendera atau umbulumbul, dan spanduk. Baliho hanya boleh dipasang satu di tingkat desa atau kelurahan. Baliho hanya boleh dipasang parpol dan calon perseorangan atau calon DPD RI. Bendera atau umbul-umbul juga hanya boleh dipasang parpol maupun calon DPD RI di wilayah kecamatan. Sedangkan untuk spanduk boleh dipasang parpol, caleg, dan calon perseorangan masing-masing satu buah di tiap desa atau kelurahan dengan ukuran 1,5 x 7 meter. (yan)

POLHUKAM

Halaman 8

Anggota KPU Loteng Sibuk Tes, Penetapan DPT Diundur Praya (Suara NTB) Proses penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) akhir Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) untuk Pemilihan Umum (Pemilu) legislatif tahun 2014 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat, terpaksa diundur. Pasalnya, empat anggota KPU Loteng yang mencalonkan diri kembali sebagai anggota KPU Loteng tengah sibuk menjalani tes. “Rencana memang hari ini (Jumat kemarin, red) tapi kita undur. Karena kita sedang persiapan untuk tes,” aku Koordinator Divisi Hukum KPU Loteng, Ari Wahyudi, S.H., kepada Suara NTB, Jumat (11/10) siang. Seperti diberitakan sebelumnya, selain Ari Wahyudi, ada tiga anggota KPU Loteng saat ini yang mencalonkan diri kembali. Masing-masing Ketua KPU, Agus, S.Sos., M.Si., Koordinator Divisi Teknis Penyelenggaran Pemilu, Sansuri, S.Pt serta Koordinasi Di-

visi Logistik, Bq. Herwati. Kesemunya pun dinyatakan lulus tahap seleksi administrasi dan tes akademik. Dan, kini tengah mempersiapkan diri untuk tes lebih lanjut. Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris KPU Loteng, Drs. Gede Suantara, membenarkan pen-

gunduran jadwal penetapan DPT akhir Loteng tersebut. Diakuinya, para komisioner KPU Loteng ini memang tengah sibuk mempersiapkan diri untuk mengikuti psikotes. Sehingga mau tidak mau, penetapan DPT akhir Pemilu legislatif tahun 2014 di Loteng, diundur.

“Penetapan baru akan dilaksanakan pada Minggu (13/10) malam besok,” jelasnya. Pun demikian, ia memastikan pengunduran waktu pelaksanan penetapan DPT akhir tersebut tidak menyalahi aturan. Karena sesuai tahapan yang ada, penetapan DPT akhir di masing-masing daerah bisa dilaksanakan mulai tanggal 11 sampai 13 Oktober. Bahkan sebenarnya sempat akan dimajukan. Tetapi karena tahapan sudah mengatur demikian, maka pilihan terakhir yakni diundur. Setelah semua komisioner KPU Loteng yang mencalonkan diri kembali, selesai

mengikuti tes. DPT yang akan ditetapkan kali ini ialah hasil perbaikan DPT sebelumnya. Dimana setelah DPT ditetapkan oleh masing-masing KPU didaerah, maka masyarakat masih diberikan waktu untuk masuk sebagai pemilih bagi yang belum masuk dalam DPT sebelumnya. DPT akhir inilah yang nantinya akan ditetapkan oleh KPU provinsi NTB sebagai DPT untuk NTB. “Setelah DPT ini ditetapkan, maka secara otomatis masyarakat yang belum masuk sebagai pemilih, tidak bisa mengajukan diri dalam DPT,” tandasnya. (kir)

Pembunuh Rencanakan Buang Jasad Holly ke Laut Jakarta (Suara NTB) – Para pelaku pembunuhan Holly Angela Hayu berencana membuang jasad korban ke laut untuk menghilangkan jejak aksi kejahatan. Menurut Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Herry Heriawan, pelaku sudah menyiapkan kotak gitar berukuran 100 cm x 50 cm x 50 cm. “Kotak itu untuk membuang jasad korban ke laut,” kata Herry di Jakarta, Jumat. Herry mengungkapkan pelaku juga membawa kotak gitar itu ke Apartemen Kalibata City di Jakarta Selatan sebagai kamuflase. “Seolah-olah mereka adalah anak band,” ujar Herry. Para pelaku, ia menjelaskan, bahkan menyiapkan bubuk kopi bubuk seberat 1.750 gram untuk ditaburkan ke jasad Holly agar bau busuk mayat tidak tercium. Saat ini polisi sudah menangkap dua tersangka pembunuh Holly yakni pria berinisial SH (45) dan AL (58). Tersangka lain, Elriski Yudhistira (34) tewas terjatuh dari lantai 09 AT Tower Ebony Apartemen Kalibata City saat melarikan diri usai membunuh Holly pada Senin, 30 September lalu. Polisi menyatakan masih memburu dua orang lagi yang diduga terlibat dalam pembunuhan Holly Angela. (ant/bali post)

Kapal Pengangkut Kayu Ilegal Ditangkap Mataram (Suara NTB) Petugas dari Dinas Kehutanan NTB menangkap satu kapal pengangkut kayu ilegal yang datang dari Sulawesi Tenggara. Kapal tersebut ditangkap ketika sandar di pelabuhan Labuhan Lombok beberapa hari lalu. Sebanyak tujuh orang awal kapal kapten kapal dan kayu ilegal tersebut sudah diamankan petugas. Hal tersebut diungkapkan Plh. Kepala Dinas Kehutanan NTB, Ir. H. Andi Pramaria, M.Si ketika dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (11/10) kemarin di kantornya. “Dua hari lalu kita menangkap kapal bermuatan kayu dari Sulawesi. Setelah diperiksa memang ada indikasi kayu itu ilegal,” katanya. Dikatakan, NTB saat ini memang sangat kekurangan kayu. Apalagi dengan adanya pembangunan yang terus meningkat. Pada saat adanya hutan produksi, kata Andi NTB kekurangan 50 meter kubik kayu pertahun. Dengan tidak adanya hutan produksi maka saat ini NTB kekurangan sekitar 120 meter kubik kayu pertahun. Sehingga, menurut Andi, hal tersebut memicu masuknya kayu ilegal dari luar daerah. Kekurangan kayu dalam daerah, tambahnya di datangkan dari luar daerah seperti Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah. Hal yang membuat pihaknya curiga dengan kayu dari luar daerah tersebut adalah harganya yang jauh lebih murah dari kayu dalam daerah. Padahal jika melihat biaya produksi dan biaya transportasi pasti snagat tinggi. “Itulah indikasi dari kita bahwa kayu itu ilegal. Yang masuk itu banyak sekali. Kita bisa mengindikasikan bahwa mungkin yang masuk dari sana itu kayu-kayu ilegal,” terangnya. Andi menerangkan, kabar bahwa ada kapal pembawa kayu ilegal dari Sulawesi tersebut diperoleh dari intelijen. Sehingga, katanya, Kementerian Kehutanan menurunkan 15 penyidik ke NTB untuk membantu membongkar kasus tersebut. “Mereka (Kementerian Kehutanan) menurunkan 15 penyidik seluruh Indonesia itu datang kesini. Dia mendapatkan penugasan untuk membantu di sini, kita coba dan itu dapat informasi yang lengkap kita menuju dan kita tangkap kapal itu,” terangnya. Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Dinas Kehutanan NTB, Bahrul Helmi, SH yang sedang melakukan penyidikan kasus tersebut menambahkan selain kapal yang sudah ditangkap tersebut, sebenarnya satu kapal pengangkut kayu ilegal juga akan sandar di Pelabuhan Labuhan Lombok. “Katanya dia sudah mendengar temannya ditangkap. Kalau perkiraan kita kapal ini masih diperairan Sumbawa, ndak mungkin dia bisa bertahan lama karena bahan bakar kapalnya pasti habis,”ujarnya. Ia menegaskan, petugas sedang mengintip dan mengincar keberadaan satu kapal tersebut. “Kapal yang satunya itu masih kita incar,”ujarnya. Ia menambahkan, awak beserta kapten kapal yang sudah ditangkap saat ini dalam proses penyidikan. Kapal tersebut saat ini dititip di Syahbandar Pelabuhan Labuhan Lombok. Sementara, kayu ilegal sudah diamankan di rumah barang sitaan negara Mataram. Selain itu, salah seorang pengusaha besar yang akan menerima kayu ilegal tersebut juga sedang dilakukan penyidikan. Pengusaha yang disidik tersebut berinisial H. (nas)

PETI MATI - Aktivis Gerakan Indonesia Bersih membawa peti mati ke Kantor Pos Besar Solo, Jawa Tengah, untuk dikirimkan ke kantor Mahkamah Konstitusi di Jalan Medan Merdeka Barat Jakarta sebagai bentuk keprihatinan terhadap kasus korupsi di lembaga hukum itu. Peti mati itu tiba di MK Jumat sore.

Gerakan Rakyat Anti Korupsi Kirim Peti Mati untuk MK Jakarta (Suara NTB) – Kiriman peti mati berbalut kain putih dengan panjang sekitar dua meter dari Gerakan Rakyat Anti Korupsi Solo untuk Mahkamah Konstitusi tiba pada Jumat sore. Pada sisi depan peti mati tertulis “Kepada Mahkamah Konstitusi Jl Medan Merdeka

Barat 6 Jakarta 10110 Telp (021) 23539000” sementara pada sisi bagian kanan dan kirinya tertulis kalimat “Hukum Mati Penegak Hukum Korup” serta “Hukum Mati Ketua MK Korup.” Peti itu dikirimkan oleh Bambang Saptono dari Gerakan Rakyat Anti Korupsi Solo,

Jawa Tengah, menggunakan jasa PT Pos Indonesia. Petugas jaga lobi belakang Gedung Mahkamah Konstitusi menerima peti mati itu sekitar pukul 15.30 WIB. Para petugas langsung memeriksa peti mati tersebut menggunakan alat deteksi logam lalu membawanya masuk ke

KPK Perpanjang Penahanan Rudi Rubiandini Jakarta (Suara NTB) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memperpanjang masa penahanan mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini, yang menjadi tersangka kasus suap dalam kegiatan SKK Migas periode 2012-2013. Rudi datang ke Gedung KPK di Jakarta pada Jumat sekitar pukul 13.45 WIB untuk menandatanga-

ni dokumen terkait perpanjangan masa penahanannya. “Untuk tanda tangan perpanjangan,” katanya. Rudi telah menjalani masa tahanan selama 20 hari sejak ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara suap itu. Masa penahanannya kemudian diperpanjang selama 40 hari dan kini diperpanjang lagi selama 40 hari. KPK menetapkan Rudi sebagai tersangka kasus suap SKK Migas berdasarkan operasi tangkap tangan pada 13 Agustus 2013 malam.

Rudi ditangkap dengan barang bukti 400 ribu dolar AS yang diberikan oleh Komisaris PT Kernel Oil Private Limited Simon Gunawan Tanjaya kepadanya melalui pelatih golfnya, Deviardi, yang juga sudah ditangkap KPK. Pemberian tersebut diduga merupakan pemberian kedua, sedangkan pemberian pertama dilakukan sebelum lebaran dengan uang sejumlah 300 ribu dolar AS. (ant/ bali post)

Bersedia Bela Wawan PENGACARA senior Adnan Buyung Nasution mengaku bersedia membela tersangka penyuap kasus sengketa Pilkada Lebak, Bantan, Tubagus Chari Wardana alias Wawan karena alasan personal. “Dia (Airin) banyak bantu Abang untuk rumah Abang, ada hubungan baik selama ini, sekarang dia dalam kesusahan tentu

Abang secara moral patut

membantu, apalagi dia minta,” ungkap Adnan yang menyebut dirinya dengan Abang. Ia menceritakan bagaimana Airin menolak pembangunan tiga menara di depan rumah Adnan di Jalan Pondok Lestari Lebak Bulus. “Rumah abang itu di depan akan dibangun tiga tower jadi abang tidak bisa lihat langit lagi, dia (Airin) yang menolak dibangunnya tower itu, saya itu di atas lembah, kalau lembahnya ditutup dibangun tidak bisa lihat apa-apa,” tambah Adnan. (ant/bali post)

gedung Mahkamah Konstitusi. Menurut petugas PT Pos Indonesia yang mengantar peti tersebut, Muhammad Rowi, kiriman peti mati tiba di Kantor Pusat PT Pos Indonesia di Jalan Lapangan Banteng, Sawah Besar, Jakarta Pusat, hari ini pukul 04.00 WIB. Ia mengatakan baru bisa

mengirimkan peti itu pada sore hari karena terlebih dulu harus mengirim kiriman yang lain. Para aktivis anti-korupsi mengirimkan peti mati kepada Mahkamah Konstitusi sebagai bentuk keprihatinan terhadap kasus korupsi yang sedang terjadi di lembaga hukum tersebut. (ant/bali post)

Gubernur Banten Kuasai 175 Proyek di Kementerian PU dan Pemprov Jakarta (Suara NTB) – Koordinator Divisi Monitoring Analisis Anggaran Indonesia Corruption Watch (ICW) Firdaus Ilyas mengatakan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah menguasai sedikitnya 175 proyek pengadaan barang/jasa Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Pemerintah Provinsi Banten di provinsi tersebut. “Secara keseluruhan pada Kementerian PU dan Pemprov Banten diduga perusahaan yang dikendalikan langsung oleh Atut cs dan jaringannya mendapat 175 proyek dengan total nilai kontrak Rp 1,148 triliun. Itu baru dari Kementerian PU dan Pemprov Banten, belum kementerian/lembaga lain dan kabupaten/kota di Banten,” kata Firdaus Ilyas di Jakarta, Jumat. Firdaus mengatakan dari hasil penelurusan ICW, ada dua modus yang digunakan Atut untuk mendapatkan proyek pengadaan barang/ jasa di Banten, yaitu melalui perusahaan yang dikuasai keluarga Atut secara langsung atau perusahaan lain yang menjadi bagian kartel Atut. Menurut Firdaus, perusahaan yang dikuasai keluarga Atut secara langsung berhasil

Adnan Buyung Nasution

Ratu Atut Chosiyah

mendapatkan 52 proyek di Kementerian PU dan Pemprov Banten dengan total nilai kontrak Rp 723,333 miliar. Rinciannya, proyek Kementerian PU selama 2008-2013 setidaknya tercatat 33 proyek yang dimenangkan dengan total nilai kontrak Rp 478,728 miliar dan proyek Pemprov Banten selama 2011-2013 setidaknya ada 19 proyek yang dimenangkan dengan total nilai kontrak Rp 244,604 miliar. “Selain melalui perusahaan yang dikuasai keluarga Atut secara langsung, ternyata pada 2012 setidaknya 24 perusahaan yang diduga bagian dari kartel Atut mendapatkan 110 proyek Pemprov Banten dengan total nilai kontrak Rp 346,287 miliar,” tuturnya. Sedangkan proyek di lingkungan Kementerian PU, selama 2011-2013 perusahaan kartel tersebut mendapatkan 13 proyek dengan total nilai Rp 78,794 miliar. “Itu menunjukkan gurita bisnis Atut menguasai proyek pengadaan barang/jasa yang ada di Banten. Rezim politik memang selalu identik dengan kekuasaan dan uang,” katanya. (ant/bali post)


SUARA NTB Sabtu, 12 Oktober 2013

BUDAYA DAN HIBURAN

Halaman 9

(Foto: Riki Mariko)

PAMERAN : Wisatawan asal Amerika tampak menikmati foto foto pajangan di Asi Mbojo, dalam rangkaian pameran bertema “Wajah Tanah Airku”.

Pameran Foto di Asi Mbojo

Dinas Pariwisata Terkesan Tak Antusias Kota Bima (Suara NTB) Sebanyak 200 lebih foto dipajang dalam pameran foto dengan tajuk “Wajah Tanah Airku” di pelataran Museum Asi Mbojo Bima, Kamis (10/10) sore. Fotofoto yang dipajang pun sempat menarik perhatian para pengunjung tak terkecuali para pecinta seni fotografi. Namun pemerintah melalui Dinas Pariwisata, terkesan tidak antusias dengan kegiatan tersebut, karena tak hadir meski di undang untuk membuka pameran. Pameran foto yang diadakan oleh Komunitas Penyika Foto (KPF) Bima akan digelar selama 14 hari. Pameran ini merupakan yang ketiga kalinya. Rencanannya, pameran foto jalanan dan ini menjadi ajang rutin untuk mema-

merkan hasil eksplorasi berbagai potensi Bima. Herman, dari KPF Bima mengatakan karya foto yang dipamerkan adalah buah karya dari sejumlah penghoby fotografer dan jurnalis. Tema foto yang dipamerkan,

seperti landscape, human interest, budaya, macro dan lainnya. “Masyarakat dapat melihat berbagai sisi dari wajah Bima dari hasil eksplorasi foto,” katanya saat pembukaan pameran. Dibandingkan pameran se-

Mataram (Suara NTB) Untuk mendongkrak angka kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) daerah ini, Asita NTB akan menjajaki kerjasama dengan Asita Bali. Kerjasama yang akan dituangkan dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU) tersebut dalam bentuk program paket wisata Bali Lombok. “Akhir oktober ini kita akan roadshow ke Asita Bali sekaligus penandatanganan MoU dengan Asita Bali. Asita NTB dan Asita Bali membuat program bersama paket Bali Lombok,”kata Ketua DPD Asita NTB, Agus Mulyadi, SE dikonfirmasi usai menghadap Wakil Gubernur NTB di ruang kerjanya, Jumat (11/10) siang kemarin. Agus mengatakan, sebagian besar wisman yang datang ke Indonesia melalui Bali. Dengan adanya program paket bersama Bali - Lombok diharapkan, wisatawan mancanegara ang datang ke Bali juga datang ke Lombok. Ia mencontohkan, jika paket kunjungan wisman tersebut adalah seminggu, maka paling tidak 4 hari di Bali dan 3 hari di Lombok. Ia mengungkapkan, kebanyakan wisatawan dari Melbourne Australia masih belum banyak yang mengenal Lombok. Sedangkan wisatawan asal Melborne Australia yang datang ke Bali 11 kali penerbangan. Sehingga dengan adanya program paket wisata Bali Lombok tersebut, NTB khususnya Lombok semakin terkenal. “Kita sudah siap infrastruktur pendukung. Mulai dari guide, hotel dan lainnya kita sudah siap. Cuma sekarang bagaimana dengan Asita Bali untuk meyakinkan teman-teman di Bali kalau jual Bali langsung jual Lombok,”katanya. Disamping itu, kata Agus, pihaknya juga akan semakin menata pelayanan wisata di daerah ini. Sehingga wisatawan yang datang semakin betah dan datang kembali ke Lombok. (nas)

Sandhy Sondoro

Sandhy Sondoro Tampil di Festival Jerman Indonesia 2013 Jakarta (Suara NTB) Penyanyi Sandhy Sondoro akan meramaikan JERIN (Jerman Indonesia) Festival yang berlangsung di Plaza Selatan Senayan pada 18-30 Oktober mendatang. Sandhy mengungkapkan penampilannya pekan depan akan sedikit berbeda dengan kehadiran musisi Jerman. “Bassist dan drummer band ini adalah musisi Jerman yang sudah mendukung saya sebelum berkarir di Indonesia,” ungkap dia di jumpa media JERIN Festival 2013 di Jakarta, Jumat. Pelantun “Tak Pernah Padam” itu mengemukakan, kedua musisi Jerman tersebut pernah bekerjasama dengannya di album terdahulu sehingga kekompakan mereka dalam bermusik sudah tidak diragukan. “Buat mereka, itu album dan musik mereka juga. Jadi mereka juga turut merasa memiliki,” tukas penyanyi yang memulai karir bermusik di Jerman itu. Sandhy Sondoro feat German Band memeriahkan JERIN Festival 2013 bersama penampil lain seperti Andra and the Backbone, kolaborasi DJ Hip Hop Marc Hype feat. Pianis Jim Dunloop dan Violin Virtuoso Iskandar Widjaj. (ant/ Bali Post)

melalui Dinas Pariwisata terkesan tidak antusias dengan kegiatan itu. Padahal jika dikaitkan dengan daya tarik wisata, sangat erat hubungannya. Hasilnya terlihat dari pengunjung pameran yang mencapai 300 orang. belasan diantaranya adalah wisatawan asing. Pepatah sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui, para wisatawan asing selain melihat pameran, juga mengunjungi istana bima, tempat kegiatan berlangsung. “Kami sudah undang Dinas Pariwisata Kabupaten Bima,

tapi tidak hadir. Setidaknya jika kepala dinas tidak hadir, ada utusan untuk membuka. Ini sebagai bentuk, bahwa mereka juga antusias dengan kegiatan bernuansa wisata ini,” kata Sofiyan kepada Suara NTB via ponsel. Tapi sejak dibuka sampai dengan penyelenggaraan pameran, tak ada dari pihak pemerintah hadir, atau setidaknya menjadikan ajang pameran itu sebagai penarik wisatawan. Tapi bagi Sofiyan, itu bukan keluhan yang akhirnya menghambat kreatifitasnya

bersama panitia penyelenggara. Sejak awal kegiatan memang dilakukan secara swadaya, sebagai itikad untuk mengangkat sisi lain tentang Bima, tentang keindahan alamnya, panoramwa wisatanya, kebudayaannya, sampai artefak peninggalan Belanda dan kesultanan. “Kami memang tidak selalu berharap dari pemerintah, terpenting ada sumbangsih bagi daerah. Sekali lagi, tanpa dukungan Pemda, kamia kan terus gelar event ini secara rutin,” pungkasnya. (use/ars)

Disbudpar Rangkul HPI NTB

Dongkrak Kunjungan Wisman

Asita NTB Jajaki Paket Wisata Bali – Lombok

belumnya, foto yang ditampilkan lebih banyak dan variatif. Ini juga menjadi proses belajar bagi semua kalangan, baik fotografi maupun masyarakat ingin mengetahui dunia kamera. Pengunjung juga, kata dia, diberi ruang untuk memberi penilaian terhadap foto yang dipamerkan. Namun ini bukan untuk memilih foto terbaik, melainkan murni berdasarkan penilaian dari pengunjung. Sofian Asy’ary, salah seorang penyelenggara pameran mensinyalir, pemerintah

Mataram (Suara NTB) Dalam rangka menyusun rencana promosi pariwisata di NTB, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB akan merangkul Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) NTB untuk bersama-sama menyusun materi promosi. Hal tersebut disampaikan Kepala Disbudpar NTB, Drs. Muhammad Nasir. Menurut Nasir, peran HPI sangat besar dalam menunjang perkembangan kepariwisataan di NTB. “Jadi dalam menyusun kerangka (promosi), mereka akan dilibatkan. Karena mereka menjadi garda terdepan dalam promosi pariwisata NTB

juga bersama ASITA,” ujarnya. Selama ini lanjutnya terkesan promosi berjalan sendirisendiri antara pemerintah dan pelaku wisata. Untuk itu pihaknya akan lebih meningkatkan koordinasi dan komunikasi dalam hal ini. HPI NTB biasanya hanya dilibatkan dalam pelatihan sadar wisata bagi masyarakat. Namun tidak hanya itu, terpenting adalah mengajak para pemandu wisata itu menyusun rencana promosi pariwisata NTB ke depan. “Saya perlu duduk satu meja bersama mereka. Saya meminta masukan dari mereka ini yang akan kita promosikan. Kira-kira obyek ini

layak jual atau tidak,” ujarnya. Dengan demikian diharapkan antara pemerintah dan pelaku wisata mempunyai persepsi yang sama dalam hal pengembangan pariwisata daerah. “Sehingga kalau kita buat bahan promosi, kita bisa satu bahasa. Jadi tidak hanya dari kami saja. Selama ini saya lihat koordinasi kita masih lemah,” ujarnya. Dalam waktu dekat ini pihaknya berencana akan bertemu dengan pengurus HPI NTB. Dengan peran dari HPI yang dioptimalkan, ke depan diharapkan perkembangan pariwisata NTB se-

makin baik. Dalam pertemuan nanti, pihaknya juga siap akomodir apa harapan HPI terhadap pemerintah. Seperti diberitakan sebelumnya, HPI NTB mengharapkan perhatian pemerintah daerah (pemda) terhadap eksistensi asosiasi tersebut. HPI NTB mengharapkan dapat dijadikan garda terdepan dalam pembangunan dan pengembangan pariwisata di daerah ini. Mengingat pramuwisata atau pemandu wisata adalah orang yang langsung ber-

hubungan dan berinteraksi dengan wisatawan. Harapan tersebut disampaikan Wakil Ketua HPI NTB, Akhmad Hairi kepada Suara NTB. Akhmad mengatakan untuk hal ini pemda dapat mengambil contoh di provinsi terdekat dengan NTB yaitu Bali. Di Bali ia mengatakan bahwa HPI sangat dihargai dan diapresiasi oleh pemda setempat. HPI Bali juga diberikan akses seluas-luasnya dalam berperan menata pariwisata di Pulau Dewat tersebut. (yan)

Taylor Swift Kembali Terima Penghargaan Country Los Angeles – Penyanyi pop country Taylor Swift akan dianugerahi penghargaan Penulis Lagu dan Artis Tahun Ini oleh Asosiasi Penulis Lagu Internasional Nashville. Swift menjadi satu-satunya artis yang akan memenangi penghargaan itu sebanyak enam kali, kata perusahaan rekamannya, Rabu (9/10). Penyanyi dan penulis lagu “We Are Never Ever Getting Back Together” dan “I Knew You Were Trouble” tersebut akan resmi mendapatkan penghargaan itu pada Minggu, kata Label Musik Big Machine. Penghargaan tahunan ini mendata penulis musik country yang mencetak hits top 30 selama setahun terakhir.

Kemenangan Swift ini akan membuat dia melampaui penyanyi Vince Gill dan Alan Jackson yang memenangi penghargaan serupa sebanyak lima kali. Dia juga merupakan artis termuda yang memenangi penghargaan ini. Album keempatnya, “Red,” telah terjual 6 juta kopi di seluruh dunia sejak dirilis Oktober silam. Swift dan penyanyi pendatang baru Kacey Musgraves memimpin nominasi dengan masing-masing enam nominasi dalam Penghargaan Asosiasi Musik Country yang akan diadakan bulan depan, demikian Reuters. (ant/Bali Post)

Taylor Swift

Alice Munro Raih Nobel Sastra 2013 Jakarta (Suara NTB) “Tak percaya,” kata Alice Munro, lalu tertawa ketika Adam Smith dari Nobelprize.org mewawancarai dia lewat telepon setelah pengumuman pemenang hadiah Nobel Sastra 2013 pada Kamis (10/10). “Saya benar-benar tidak bisa mempercayainya, saya sangat gembira, dan saya belum melewati kegembiraan ini,” kata Munro, penulis Kanada yang mendapatkan penghargaan internasional atas kisah-kisahnya tentang perjuangan, cinta dan tragedi perempuan-perempuan di kota kecil Kanada. Munro yang kini tinggal di Clinton, dekat rumah masa kecilnya di Ontario Barat Daya, mengaku sangat terkejut mendengar kabar dia terpilih menjadi pemenang hadiah Nobel Sastra tahun ini. “Ini sangat mengejutkan bagi saya. Ini sesuatu yang mengejutkan bagi cerita pendek,” kata perempuan ke-13 yang menerima

hadiah Nobel tersebut. Penulis berusia 82 tahun yang memenangkan penghargaan The Man Booker International Prize tahun 2009 itu Kamis lalu dinobatkan sebagai “master cerita pendek kontemporer” oleh Komite Nobel. Perempuan yang lahir di Ontario, Kanada, pada 10 Juli 1931 itu mulai menulis sejak remaja dan telah menerbitkan banyak kumpulan cerita pendek. Karya-karyanya antara lain Who Do You Think You Are? (1978), The Moons of Jupiter (1982), Runaway (2004), The View from Castle Rock (2006) dan Too Much Happiness (2009). Ia juga menerbitkan kumpulan cerita Hateship, Friendship, Courtship, Loveship, Marriage (2001), yang kemudian menjadi dasar pembuatan film “Away from Her” tahun 2006 garapan sutradara Sarah Polley. Kumpulan cerita pendek terakhirnya yang berjudul Dear Life terbit tahun 2012. Munro dikenal sebagai pen-

cerita yang sangat baik dengan karakter kejelasan dan realisme psikologis. Menurut Munro, karyakaryanya tidak banyak berubah sejak dia pertama kali menulis pada umur 20 tahunan sampai sekarang. “Sejauh yang saya tahu, saya tidak terlalu banyak berubah. Tapi orang lain bisa menjawab pernyataan ini dengan lebih baik saya kira,” katanya. Cerita-ceritanya sering berlatar lingkungan kota kecil, di mana perjuangan untuk keberadaan yang diterima secara sosial sering menghasilkan ketegangan hubungan dan konflik moral—masalah yang muncul dari perbedaan generasi dan benturan ambisi hidup. Tulisannya seringkali menggambarkan kejadian keseharian yang menentukan, jenis pengalaman luar biasa, yang menerangi cerita yang melingkupi dan membiarkan pertanyaan eksistensial muncul dalam kilat,” demikian menurut laman

resmi penghargaan Nobel. Munro juga dikenal dengan kemampuannya membangun karakter penuh dalam bentangan sebuah cerita pendek. Beberapa kritikus membandingkannya dengan penulis cerita pendek Rusia, Anton Chekov, dan menyebutnya

Chekov Kanada. Dalam ulasan di New York Times yang dikutip kantor berita Reuters, penulis Joyce Carol Oates menggambarkan ceritacerita Munro memiliki “kepadatan-moral, emosional, kadang sejarah- seperti pada novel penulis lain.” (ant/Bali Post)


PENDIDIKAN

SUARA NTB Sabtu, 12 Oktober 2013

Halaman 10

Kerjakan Tugas Sekolah

Cari Inspirasi di Pura Lingsar

Fokus Renang

Menyelesaikan tugas sekolah tidak mesti dikerjakan di sekolah atau di rumah. Apalagi tugas pelajaran sulit, seperti Matematika atau tugas menggambar lebih fokus dikerjakan di tempat sepi dan memiliki pemandangan bagus. SEPERTI tiga siswa SDN 1 Lingsar Lombok Barat (Lobar) ini menyelesaikan tugas menggambar dari gurunya di Kompleks Pura Lingsar. Berada di tempat yang hening dan suasana yang representatif akan membuat pekerjaan yang diberikan guru menjadi lancar dan bisa diselesaikan dengan baik. Laula Watiwiyati, misalnya. Siswa kelas 6 SDN Lingsar ini, mengaku, lebih senang menggambar di tempat terbuka. Alasannya, menggerjakan tugas di tempat terbuka, seperti Pura Lingsar atau objek wisata lain bisa menginspirasi dirinya dalam melukis dan memainkan kanvas di atas kertas. Namun saat datang menggerjakan tugas di Pura Lingsar waktunya dipilih. Jika datang pada hari minggu atau hari libur besar nasional, dirinya tidak mampu menghasilkan lukisan dengan baik, karena banyak pengunjung. Sementara pada hari lain, seperti sebelum Shalat Jumat, suasana di Pura Lingsar agak sepi, sehingga membuat dirinya konsentrasi dalam menyelesaikan tugas. ‘’Sekolah saya di sana (pintu masuk Pura Lingsar, red). Jadi ketika pulang sekolah dan ada tugas dari guru, menggerjakannya di sini,’’ tutur Laula – panggilan Laula Watiwiyati

Meilani Aryani

IMM KSB Tolak Peredaran Miras dan Maksiat

pada Suara NTB di Kompleks Pura Lingsar, Jumat (11/ 10). Diakuinya, dirinya senang melukis setelah melihat sang bapak – Fathurrahman yang membuka art shop di Lingsar melukis batok kelapa menjadi produk bernilai jual tinggi. Batok kelapa yang diukir atau dilukis bapaknya banyak dikirim

ke luar daerah dan negeri. Bahkan, bapaknya sering ikut pameran ke luar daerah. Mewarisi bakat bapaknya dalam seni lukis membuat Laula cukup ahli dalam melukis. Bahkan, tahun lalu dirinya meraih juara 1 Lomba Melukis tingkat SD untuk Kecamatan Lingsar dan Narmada. Berhasil meraih juara ini, memotiva-

si dirinya untuk semakin mengembangkan bakatnya di dunia lukis, sehingga mampu meraih juara di ajang yang lebih tinggi. Selain itu, setiap arahan dari guru menggambar di sekolah berusaha dipahami dan diterapkan dalam setiap karya lukisannya. Meski hobi melukis, Laula ternyata tidak bercita-cita

menjadi pelukis. Dirinya, justru ingin menjadi dokter, karena ingin membantu meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat miskin. Untuk itu, dirinya bersama kelompok belajarnya berusaha belajar dengan baik, sehingga bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. (ham)

Pemilihan Duta Bahasa IAIN Mataram Mataram (Suara NTB) Sejak Pusat Pengembangan Bahasa (PPB) IAIN Mataram membuka pendaftaran untuk Pemilihan Duta Bahasa (PDB) angkatan ke II tahun akademik 2013/2014 sekitar dua minggu yang lalu, hingga Jumat belum banyak mahasiswa yang mendaftar. Hingga saat ini, baru enam mahasiswa yang mendaftar untuk mengikuti ajang tahunan ini. Menurut Saparuddin, mahasiswa jurusan Bahasa Arab, kurangnya minat mahasiswa mengikuti PDB, karena kurangnya sosialisasi pihak panitia penyelenggara kepada para mahasiswa. ‘’Hal itu mengakibatkan banyak mahasiswa yang tidak mengetahui adanya kegiatan tersebut,’’ ujarnya pada Suara NTB, Jumat (11/10). Diakuinya, dirinya dan beberapa temannya tidak menge-

tahui kalau ada proses pendaftaran untuk PDB. Padahal dirinya yang jurusan Bahasa Arab sangat senang, jika ada event-event seperti ini, karena dengan semakin banyak kegiatan pemilihan bisa menambah wawasan bagi mahasiswa. Salah seorang panitia penyelenggara Ida Sofiaturrahmah, S.Pdi membenarkan kalau sampai saat ini belum banyak mahasiswa yang mendaftar. Hal itu, menurut-

nya, karena sejauh ini, pihaknya hanya melakukan sosialisasi ke mahasiswa melalui penyebaran pamflet dan spandukspanduk. “Dari awal pendaftaran dibuka pada 25 September lalu, sosialisasi ke seluruh mahasiswa hanya dilakukan lewat penempelan pamflet di papan-papan pengumuman di kampus, selain itu juga lewat spanduk,” kilahnya. Dirinya juga mengaku, belum banyaknya mahasiswa yang

mendaftar diakibatkan oleh keberadaan Sekretariat Pusat Pengembangan Bahasa (PPB) sekaligus Sekretariat Pendaftaran masih di Kampus I di Jalan Pendidikan 65. Padahal, akunya, kebanyakan aktivitas perkuliahan mahasiswa tersentral di Kampus II Jempong. Hal ini yang membuat akses mahasiswa yang mau mendaftar agak kesulitan, karena faktor jarak yang cukup jauh. Untuk mengatasi masalah ini, pihaknya akan sosialisasi dengan menggelar roadshow ke masingmasing kelas dari setiap jurusannya agar para mahasiswa tertarik untuk ikut pemilihan. Bagi mahasiswa yang terpilih, sebagai duta bahasa, ujarnya, akan menjadi ruh dan ikon

pengembangan bahasa di tingkat mahasiswa. Selain itu, berbagai bentuk kemitraan dengan berbagai pihak dalam rangka pengembangan bahasa akan menjadi tugas utama bagi mahasiswa yang terpilih. Namun sebelumnya, mahasiswa yang mendaftar akan menjalani serangkaian proses seleksi yang dilakukan oleh panitia. Adapun persyaratan bagi mahasiswa yang ingin mendaftar ialah mempunyai IPK minimal 2,70 sebagai bukti prestasi akademik mereka. Selain itu, batasan semesternya minimal sampai semester tujuh. Hal itu agar kinerja mereka selama satu tahun sebagai duta bahasa benar-benar maksimal. (dys)

Jakarta (Suara NTB) Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono mengatakan penyerapan program bantuan siswa miskin (BSM) berjalan cukup lambat yakni sekitar 35 persen. “Bulan lalu sekitar 23 persen dan sekarang 35 persen,” kata Agung Laksono di Jakarta, Jumat. Agung menjelaskan, sosialisasi BSM harus terus ditingkatkan agar penyerapannya berjalan dengan optimal. Ia juga menjelaskan, alokasi anggaran yang disediakan pemerintah sebagai bagian dari pro-

(Suara NTB/bug)

Warga Korea Tertarik Belajar Bahasa Indonesia

gram perlindungan sosial masyarakat terkait kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), beberapa waktu lalu untuk bantuan siswa miskin sekitar Rp10 triliun. “Serapan dana BSM masih belum besar karena kurangnya sosialisasi. Terlebih program ini baru digulirkan pada 26 Agustus 2013,” ucapnya. Untuk itu, dia meminta petugas kantor pos untuk menyosialisasikan BSM kepada pemegang Kartu Perlindungan Sosial (KPS) yang mencapai 15,5 juta rumah tangga sasaran. Menko Kesra mengatakan

KPS dapat dipergunakan untuk mendapatkan BSM. BSM ditujukan kepada 16,6 juta anak usia sekolah yang berasal dari 15,5 juta rumah tangga penerima kartu perlindungan sosial. “Yang berhak mendapatkan BSM adalah anak usia sekolah dari jenjang SD, SMP, SMA, SMK, serta MI, MTs, MA,” kata Agung Laksono. Untuk mendapatkan BSM, rumah tangga penerima KPS cukup membawa KPS ke sekolah atau madrasah tempat siswa terdaftar untuk dicalonkan sebagai penerima manfaat program BSM. “Saat

(Suara NTB/ist)

Menko Kesra : Penyerapan Bantuan Siswa Miskin Lambat

AKSI DAMAI - Mahasiswa yang tergabung dalam IMM menggelar aksi damai di bundaran depan gerbang KTC. Mereka menuntut Pemerintah KSB menolak peredaran miras dan maksiat di KSB.

Seoul Minat anak muda di Korea Selatan untuk berkualiah jurusan Bahasa Indonesia atau Melayu cukup tinggi, salah satu alasannya, karena lulusannya mudah terserap dunia kerja. “Setiap angkatan bisa sampai 30 mahasiswa lebih yang mengambil jurusan Bahasa Indonesia,” kata Maman S Mahayana, dosen tamu pada Jurusan Malay-Indonesia di Hankuk University of Foreign Studies, Seoul, Jumat. Dosen Universitas Indonesia yang sudah beberapa tahun mengajar di Korea Selatan ini menerangkan lulusan jurusan Bahasa Indonesia/Melayu itu umumnya terserap di berbagai perusahaan Korea di Indonesia. “Karena itu selain mahasiswa yang murni mengambil jurusan Bahasa Indonesia, ada juga eksekutif beberapa perusahaan yang juga belajar Bahasa Indonesia. Para manajer itu biasanya dipersiapkan untuk bertugas di Indonesia. Kalau kursus singkat seperti ini biasanya cuma lima bulan,” katanya. Pengamat sastra itu menyebutkan para mahasiswa Korea Selatan itu umumnya berangkat dari keadaan tidak tahu sama sekali tentang Bahasa Indonesia, namun berkat kerja keras mereka akhirnya bisa menyelesaikan studi dengan baik. “Saya dalam mengajar selalu menggunakan pengantar Bahasa Indonesia. Bahkan saat pertama kali mengajar. Baru kalau mereka kesulitan memahami dijelaskan dengan Bahasa Inggris. Ternyata cara seperti ini efektif untuk melatih orang asing berani menggunakan Bahasa Indonesia,” katanya. Selain di Hankuk University, sejumlah perguruan tinggi lain di Korea Selatan juga membuka jurusan Bahasa Indonesia, seperti Universitas Woosong di Daejeon. (ant/bali post)

(Suara NTB/ham)

KERJAKAN TUGAS - Laura dan kelompoknya saat mengerjakan tugas menggambar di Kompleks Pura Lingsar, Jumat (11/10).

Kurang Diminati Mahasiswa

Taliwang (Suara NTB) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), menggelar aksi damai di bundaran pintu gerbang Kemutar Telu Center (KTC), Jumat (11/10). Dalam aksinya, mereka menolak peredaran minuman keras (miras) dan aktivitas berbau maksiat yang dalam beberapa waktu terakhir dianggap mulai meresahkan masyarakat. “Kami sebagai generasi muda menyatakan perang dengan keberadaan miras dan maksiat di daerah ini,” ujar Randi Darmansyah dalam orasinya. Sebagai kabupaten yang memiliki motto daerah Fitrah, KSB sudah selayaknya tidak ada aktivitas peredaran miras dan lokasi-lokasi yang menyediakan fasilitas bermaksiat. Karena itu baik pemerintah maupun aparat kepolisian turut menjaga agar KSB bersih dari keduanya. “Kami mendorong pemerintah dan kepolisian untuk mengambil tindakan lebih nyata lagi. Karena kami menyaksikan masih ada saja praktik-pratik seperti itu di masyarakat sampai sekarang,” kritiknya. Keresahan masyarakat akan aktivitas yang dapat merusak citra daerah tersebut, kata mereka sudah pada level sangat mengkhawatirkan. Sebagai generasi muda, mereka merasa patut menyuarakannya agar seluruh pemangku kebijakan mengambil tindakan tegas. “Kepada pemerintah dan aparat hukum agar tidak memberikan ruang bagi mereka yang mengedarkan miras dan membuka peluang maksiat di daerah ini,” ujarnya mengingatkan. Sebelumnya, mahasiswa melakukan aksi di Perempatan Selex dan terakhir di Tugu Syukur yang berada tepat di depan gedung Graha Fitrah Kantor Bupati KSB. Usai melakukan orasi di tiga titik itu, para mahasiswa pun membubarkan diri dengan tertib. (bug)

Agung Laksono membawa KPS ke sekolah jangan lupa disertai salah satu bukti tambahan seperti kartu keluarga atau surat keterangan dari kepala RT/RW/ dusun/setara jika kepala keluarga tidak memiliki kartu keluarga atau nama kepala keluarga tidak sama dengan

nama kepala keluarga di kartu keluarga,” tuturnya. Besaran manfaat BSM yang akan diterima adalah sebesar Rp225.000 per semester untuk SD/MI, Rp375.000 per semester untuk SMP/MTs dan Rp 500.000 per semester untuk SMA/SMK/MA. (ant/bali post)

Aset SDN 2 Kuranji Diduga Dijual Giri Menang (Suara NTB) Aset tanah milik SDN 2 Kuranji Dalem diduga diklaim warga setempat. Lahan itu pun dipagari oleh oknum warga tersebut. Kepala Desa Kuranji Induk H. Lukman menduga, tanah itu sudah dijual oleh oknum tidak bertanggung jawab. Kepada Suara NTB, Jumat (11/10), Lukman menegaskan, persoalan aset sekolah yang dikuasai oknum warga diketahui setelah lahan itu dipagari. Diakuinya, semenjak ia sekolah, aset itu merupakan aset pemda tempat dibangunnya perumahan bagi guru. Namun seiring waktu, perumahan itu pun rusak dan ditelantarkan hingga muncul warga yang mengklaim tanah itu sebagai haknya. Dari keterangan yang diperoleh dari warga, beberapa minggu lalu dipagar oleh warga yang mengaku disuruh pemilik lahan dari Perampuan. Hal ini pun mengundang tanda tanya, sehingga pihaknya melakukan pengecekan ke sekolah. Pihak sekoIah mengklaim sedang melakukan penanganan, sehingga aset tersebut tidak lepas. Sementara itu, pihak sekolalh yang dikonfirmasi belum mengetahui pastii soal aset itu. Namun demikian pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak desa perihal masalah ini. “Kami akan telusuri masalah aset ini,” ungkap Made, salah seorang guru. (her) (Suara NTB/her)

(Suara NTB/nia)

SETELAH menang menjadi juara I Lomba Renang di tingkat Kota Mataram dan Provinsi NTB, Meilani Aryani siswi Kelas IX SMPN 12 Mataram dikirim ikut bertanding di tingkat nasional. Meski belum mendapatkan juara di ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat nasional, namun Meilani ingin tetap fokus berlatih renang. “Inginnya tetap fokus renang sampai SMA nanti,” tuturnya pada Suara NTB, Jumat (11/10). Berangkat dari pencarian bibit atlet renang saat masih duduk di kelas 4 bangku sekolah dasar (SD) lalu, Meilani kecil memang sudah hobi dan pandai berenang. Sejak saat itulah, ia sering ikut dalam berbagai kompetisi berenang dan mulai berlatih serius. Tidak hanya latihan sendiri, Meilani pun kemudian mengikuti klub renang dan rutin berlatih di Mayura. Latihan rutin yang dilakukan selama tiga kali dalam satu minggu rela ia lakoni. Bahkan menjelang pertandingan, latihan renang hampir dilakukan setiap hari. Dalam sehari Meilani bisa berlatih renang hingga dua kali sehari. Namun keseriusan latihan dan kerja kerasnya pun terbayar. Terbukti baru tiga bulan mengikuti les renang, Meilani mampu menjadi juara III lomba renang. Begitu pula pada kejuaraan renang berikutnya, saat duduk di bangku kelas VII SMP Meilani berhasil meraih juara I, juara II, bahkan hingga masuk menjadi juara I tingkat Kota Mataram dan NTB hingga dikirim menjadi wakil NTB di Kejuaraan Renang O2SN tingkat nasional. Meski belum menjadi juara, Meilani berhasil berada di urutan 22 di lomba renang dan urutan ke 12 untuk kejuaraan renang gaya punggung di O2SN tingkat nasional. (nia)

TUNJUK -Kepala Desa Kuranji Induk menunjukkan lahan milik sekolah dipagari oleh warga yang mengklaim sudah membeli lahan tersebut dari oknum tidak bertanggung jawab.


Halaman 11

SUARA NTB Sabtu, 12 Oktober 2013

Pesilat PPLP NTB Tak Berani Pasang Target Mataram (Suara NTB) Meski memiliki atlet unggulan yang pernah sukses mengukir prestasi di event nasional, tak lantas membuat pesilat PPLP NTB harus sesumbar. Pelatih cabang olahraga pencak silat PPLP NTB, Raisin Hamdi tidak berani memasang target terlalu tinggi pada Kejurnas Pencak Silat Antar-PPLP yang berlangsung di Kalimantan Timur (Kaltim), 6-11 November mendatang. Dia berharap 10 atlet pencak silat PPLP NTB yang disiapkan bisa tampil maksimal. “Kami tak ingin memasang target terlalu tinggi. Soalnya kejurnas kali ini bakal menjadi kejurnas yang pertama kali diikuti atlet-atlet kami,” ungkapnya pada Suara NTB di Lapangan Lawata Mataram, Jumat (11/10). Menurutnya, daerah lain bisa saja mematok target tarlalu tinggi, namun bagi atlet PPLP NTB yang masih minim pengalaman belum dapat diterapkan. Alasannya, hal itu bisa menjadi bumerang bagi atlet itu sendiri. Dalam hal ini, dirinya tak ingin membebanI atletnya dengan target berlebihan, karena akan berpengaruh pada mental atlet. Dirinya menginginkan atletnya dapat tampil secara lepas dan penuh waspada, mengingat lawan yang dihadapi adalah tim-tim kuat dari berbagai daerah. Diakuinya, di antara 10 atlet yang dipersiapkan, terdapat satu atlet M. Iradat yang memiliki pengalaman tanding level nasional. Atlet kelahiran Kabupaten Dompu itu sukses menyumbangkan medali emas di Popnas di Jakarta September lalu.Sementara sisa sembilan atlet lainnya merupakan atlet pendatang baru yang masih minim pengalaman. Adapun 10 atlet yang dipersiapkan adalah M. Iradat Sanjaya Putra, M. Budi Ihlas, M. Abin, M. Erwin,Heri Usman, Ahmad Adriadji dan Igi Rangga Barani. Selanjutnya tiga atlet putri, Neneng Anggriani, Aiunun Samidah dan Afratunnissa. (fan)

Liga Mahasiswa Gebrak Enam Kota Jakarta (Suara NTB) Liga Mahasiswa (LIMA) kembali menggebrak dengan menghadirkan LIMA Basketball musim 2012-2014 yang akan digelar di enam kota di Pulau Jawa. Kompetisi yang akan dimulai 18-20 Oktober di Universitas Pelita Harapan (UPH) Jakarta dan akan berakhir di babak Grand final tahun ini akan digelar di Kaskus Central Java DIY Conference pada 17-23 Februari 2014 di Yogyakarta. Enam kota tersebut adalah Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, dan Malang. LIMA basket musim 2013-2014 ini akan diikuti 97 tim dan 52 universitas dan mengalami peningkatan dibanding tahun lalu yang diikuti yang diikuti 81 tim dari 45 universitas. Kompetisi itu akan di lakukan di empat conference (wilayah) yaitu Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference (14 tim putra dan 12 tim putri), Bibli.com West Java Conference (12 putra dan delapan putri), Kaskus Central Java Conference (15 putra dan 12 putri), Mc‘Donald West Java Conference (12 putra dan 12 putri). “Ini cukup membanggakan dengan adanya peningkatan jumlah peserta, dan berarti sosialisasi tahun lalu sukses,” kata Sekjen PB Perbasi Agus Mauro di Jakarta, Kamis. Sementara itu Windy, mahasiswi Perbanas Jakarta mengaku cukup senang bisa mengikuti kompetisi basket tersebut. “Saya senang ikut LIMA ini, dan bahkan persyaratan IPK 2 bagi para peserta kompetisi ini menjadi ide yang cukup bagus, jadi mahasiswa tidak mengabaikan prestasi di kampus,” katanya. Pada ajang LIMA basketball ini, disediakan total hadiah Rp121 juta. Tim putra dan putri yang menjadi juara akan mendapat hadiah Rp30 juta, peringkat dua Rp15 juta dan posisi ketiga Rp7,5 juta. (ant/bali post)

(ant/bali post)

FOTO BERSAMA - Timnas Indonesia U-19 berfoto bersama saat akan berlaga melawan Filipina dalam lanjutan kualifikasi grup G piala Asia (AFC) U-19 di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (10/10) malam. Tuan rumah Indonesia berhasil menang dari Filipina dengan skor 2-0. Hari ini, Indonesia akan menghadapi tim kuat Korsel.

Pertandingan Terakhir

Indonesia dan Korsel Saling Tebar Ancaman

Jakarta (Suara NTB) Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) saling menebar ancaman untuk memenangkan pertandingan terakhir kualifikasi Piala AFC U-19 Grup G di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (12/10), sehingga bisa lolos otomatis ke putaran final di Myanmar. Kedua tim sama-sama berbekal enam poin dari dua pertandingan yang sudah dijalani. Hanya selisih gol saja yang membedakan. Jika Korsel 9-1, sedangkan Indonesia berada diperingkat dua dengan 6-0. “Menghadapi Korea kami akan tampil dengan kekuatan penuh. Pemain yang sebelumnya absen bisa tampil kembali. Begitu juga dengan pemain yang terkena kartu kuning, mereka siap bermain maksimal,” kata pelatih Timnas Indonesia, Indra Sjafri di Jakarta, Jumat. Tim Garuda Muda saat menghadapi Filipina yang berkesudahan 2-0 untuk kemenangan tuan rumah tidak diperkuat oleh

Sahrul Kurniawan. Pemain dengan posisi bek ini sebelumnya mengalami cedera, namun saat menghadapi Korsel akan diturunkan sebagai pemain inti. Begitu juga dengan sang kapten Evan Dimas Darmono dan Zulifiandi. Pemain yang mendapatkan kartu kuning pertama saat timnas mengalahkan Laos 4-0 ini juga akan dimaksimalkan. Mereka, kata Indra Sjafri, sudah siap menunjukkan kemampuan terbaiknya. “Korea juga harus mewaspadai Yabes Roni. Yang jelas jangan redam semangat kami. Yakinlah kami besok akan

mengalahkan Korea Selatan. Pemain dalam kondisi terbaik,” kata mantan pelatih klub PSP Padang itu. Yabes Roni merupakan pemain asal Alor NTT. Selama ini pemain dengan posisi gelandang masih disimpan. Saat timnas menghadapi Filipina pemain ini baru diberi kesempatan. Hasilnya luar biasa. Baru dimasukkan langsung bisa menciptakan gol. Keyakinan tinggi juga diungkapkan oleh sang kapten Evan Dimas. Pemain asal Surabaya ini bertekad membawa timnya bertanding di level yang lebih tinggi, meski sebelumnya telah mempersembahkan tropi

juara Piala AFF U-19. “Korea memang tim hebat, tapi kami tidak takut. Makanya kita harus bekerja keras untuk melawan Korea. Kita harus menang,” kata pemain yang sudah mengoleksi satu gol selama kualifikasi Piala AFC U-19 itu. Korsel yang sejak awal menargetkan lolos otomatis ke putaran final Piala AFC U-19 2014 di Myanmar sudah dalam kondisi terbaik. Pola permainan anak asuh Kim Sang Ho ini terus meningkat jika dilihat dari jumlah gol yang diciptakan. Ksatria Taeguk itu mampu mengalahkan Filipina, 4-0. Selanjutnya mampu mengandaskan Laos dengan skor telak 5-1. Dari skill individu pemain juga tidak bisa diragukan. Dua pemainnya yaitu Hwang Hee Chan dan Lee Jeongbin bahkan mampu mencetak hattrick.

“Besok (hari ini, red) adalah laga penting bagi kami. Pertandingan nanti juga sangat ditunggu, apalagi pertandingan nanti akan menentukan langkah kami ke tahap berikutnya. Kita harus maksimal,” kata pelatih Korsel, Kim Sang Ho. Meski secara tim sudah siap, Kim Sang Ho mengaku pertandingan melawan Indonesia akan berat. Selain mempunyai kemampuan yang bagus, Timnas Indonesia juga mendapatkan dukungan penuh dari suporternya. Putaran final Piala AFC U19 2014 di Myanmar akan diikuti 16 tim. Sembilan tim yang lolos otomatis adalah juara masing-masing grup. Enam tim lainnya akan diambil dari runner up terbaik. Sedangkan satu slot lainnya diberikan kepada Myanmar selaku tuan rumah. (ant/bali post)

GM Susanto Melaju di IOCC 2013 Jakarta (Suara NTB) Pecatur terbaik putra Indonesia GM Susanto Megaranto masuk dalam 10 pecatur Merah-Putih yang berada di posisi pimpinan sementara dengan meraih satu poin setelah menang pada babak pertama Kejuaraan Catur Indonesia Terbuka (IOCC) 2013 di Jakarta, Kamis malam.

Sembilan rekannya yang juga meraih satu poin atas hasil kemenangan babak pertama diantaranya adalah IM Tirta Chandra Purnama. Susanto memastikan satu poin setelah pada babak pertama itu mengalahkan IM Banchot Ronald. Namun sukses Susanto itu tidak diikuti pecatur

terbaik putri Indonesia WGM Irene Kharisma Sukandar yang kalah dari GM Dreev Aleksey yang merupakan unggulan ketiga di kejuaraan ini. Sedangkan dua pecatur muda harapan Indonesia CM Muhammad Luthfi Ali dan WIM Medina Warda Aulia hanya bermain remis. (ant/bali post)

Susanto Megaranto (ant/bali post)

Ancelotti Boyong Kekasih Putrinya Karim Benzema

(Suara NTB/ist)

Mancini Berminat Datangkan Benzema Istanbul Manajer baru Galatasaray, Roberto Mancini, menyatakan minatnya untuk mendatangkan penyerang Perancis yang bermain untuk Real Madrid, Karim Benzema, pada jendela transfer musim dingin mendatang. Seperti dilansir dari Marca, (10/10), waktu setempat, Mancini menyatakan tim membutuhkan pemain tambahan yang mampu memperkuat lini serang untuk mencapai kesuksesan klub. Mancini juga menyatakan ingin menandatangani Kolarov, bek sayap asal Serbia yang sudah bersama Mancini saat di Manchester City. Namun yang menjadi target utama pelatih asal Italia tersebut adalah ujung tombak serangan seperti Karim Benzema, menurut harian Turki ‘Malatya Guncel’. Surat kabar ini juga mengabarkan Galatasaray ingin melepas pemain sensasional Liga Champions musim lalu, Burak Yilmaz, ke klub lain. Rencana kepindahan ini bergantung kepada Burak Yilmaz sendiri.Yilmaz berhasil mencetak 8 gol di Liga Champions 2012-13, berada di bawah Cristiano Ronaldo dengan 12 gol dan Robert Lewandowski, yang menyelesaikan kompetisi dengan 10 gol. Mancini, yang menggantikan Fatih Terim dua minggu yang lalu, telah memberitahu pihak direksi klub bahwa sasaran utamanya adalah Benzema, Mancini mengingatkan pihak klub tentang statistik pemain pada musim ini. “Ia 25 tahun, telah memainkan delapan pertandingan dan mencetak dua gol”, tambah Mancini untuk harian digital Turki.(ant/bali post)

Madrid Salah satu awak terakhir yang didatangkan Carlo Ancelotti ke Real Madrid musim panas adalah ternyata seorang ahli gizi . Namanya Mino Fulco. Menurut laporan koran Marca, Spanyol, Mino menjadi istimewa karena dia adalah kekasih Katia, putri Ancelotti. Dia bertugas di ruang ganti pemain Madrid akhir Agustus dengan tugas sebagai konsultan gizi pemain. Membawa dia ke Real Madrid bukanlah pekerjaan mudah bagi Carlo Ancelotti. Klub menolak ketika Ancelotti mengajukan namanya tidak lama setelah tiba di Madrid. “Dokter kami di Sanitas bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berhubungan dengan gizi, kita tidak membutuhkannya,” kata manajemen Madrid. Ancelotti tiba di Real Madrid bersama tim pelatih beranggotakan tujuh, antara lain Davide Ancelotti anaknya sendiri dan pelatih kebugarannya Francesco Mauri. Klub percaya dengan tim yang sudah ada, ditambah tim dari klub dan tim dokter dari Sanitas, Ancelotti memiliki lebih dari cukup staf, tapi Ancelotti bersikeras dan akhirnya berhasil membawa menantunya itu, ditambah ahli gizi lainnya dari Italia . (ant/bali post)

DIDATANGKAN Ancelotti memboyong kekasih putrinya Mino Fulco (tengah) ke Real Madrid. Mino Fulco didatangkan sebagai konsultan gizi pemain.

Main di Inter

Pemain Indonesia Harus Punya Daya Tahan Milan Harapan dunia sepak bola Indonesia untuk memiliki pemain yang berlaga di liga top dunia semakin mendekati kenyataan setelah calon pemilik baru Internazionale, Erick Thohir buka suara mengenai peluang tersebut. Dikutip dari bola.net, pengusaha asal Indonesia itu mengisyaratkan akan memakai pemain asal tanah Indonesia, jika dirinya jadi mengambil alih kekuasaan La Beneamata dari tangan Massimo Moratti. Namun ia menyebut ada syarat-syarat yang harus dipenuhi. “Syaratnya adalah punya nggak daya tahan, ketika tidak dimainkan harus bersaing kembali untuk kembali dimainkan. Punya nggak daya tahan untuk merantau, punya nggak daya tahan dia bisa beradaptasi dengan lingkungannya, punya nggak mental untuk terus meningkat,” tuturnya kepada wartawan. Meskipun demikian, Thohir mengaku hanya menyediakan jalan bagi para pemain Indonesia untuk membela Il Biscione. Mengenai apakah jalan tersebut akan digunakan atau tidak, semua kembali pada pemain sendiri. Thohir pun memberikan alasan mengapa pemain Indonesia sering gagal di luar negeri. “Kalau merasa sudah jago lalu happy, itu yang membuat atlet kita gagal. Ketika dibandingkan kok atlet luar negeri bisa bersaing di dunia ketimbang atlet Indonesia. Cuma bulu tangkis yang bisa bersaing,” sindirnya. (ant/bali post) (Suara NTB/ist)


SUARA NTB

Sabtu, 12 Oktober 2013

450.000

Halaman 12

EKSPEDISI

ADVERTISING

RADIO

TANAH KAPLING

PET SHOP

TOKO MAINAN

PELATIHAN

BATIK

LAUNDRY

MAINAN ANAK

RUMAH MAKAN

PERHIASAN

SALON

SHOWROOM

FUTSAL

ADVERTISING

KONTRAKAN

FINANCE

800.000

C.01.08.13

PELUANG BISNIS JADI AGEN SUSU

BUBUK KAMBING ETAWA ORGANIK ( BKN MLM ) MODAL KECIL PROFIT BESAR. 1 KTK ISI 10 SACHET@20 gr.

INFO.

0811306462. www.g-milk.net

TRAVEL

DISTRIBUTOR AGEN TRANSPORTIR BBM INDUSTRI JUAL SOLAR INDUSTRI SPEC PERTAMINA DG HARGA MURAH, ORDER SEMUA WILAYAH HUB 0823-3783-0923

DIJUAL DIJUAL KERTAS segel terbitan tahun 80_an. Hubungi 081236100519

HILANG STNK R4 DR1407GZ NOKA/ NOSIN: MHKV1AA28K036297/DN78275 AN.AHMAD HAMBALI HILANG DISEKITAR JL.LANGKO MENUJU CAKRANEGARA


SUARA NTB

Sabtu, 12 Oktober 2013

KURSUS/BIMBEL

KOMPUTER

BAHAN BANGUNAN & INTERIOR

Halaman 13

HOTEL

SALON

SIARAN TV RADIO

SABLON & KONVEKSI

BOUTIQUE

JUAL MOBIL

TELEVISI

SANGGAR SENAM

PROPERTY

KURSUS

RUKO

EVENT ORGANIZER

FASHION

RUMAH MAKAN

FASHION

Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan

BENGKEL & SPARE PART

PENGOBATAN ACCESORIES

RUPA - RUPA

RUPA - RUPA

RUPA - RUPA

PHOTOGRAFI

087 865 633 888 / 087 861 811 999

SERVICE

BANK

BENGKEL

PERAWATAN AC


JENDELA SASTRA

SUARA NTB Sabtu, 12 Oktober 2013

CERPEN

Halaman 14

Oleh : Wing Sentot Irawan

Sebongkah Batu Gusuran

Seputar jam sepuluh pagi ke atas, dan setiap hari. Laki - laki berumur lebih dari 80 tahun itu duduk di sebuah perempatan kota. Di samping traffic light kota. Dengan pakaian yang itu - itu juga, warna yang itu - itu juga, dengan mimik yang itu - itu juga, dengan kesibukan yang itu - itu juga. YANG beda adalah apa yang dipegang di tangannya, sebagaimana tukang sulap saja. Hari ini, boleh jadi memegang tas plastik dan mempermainkannya. Besok bisa kardus, atau kotak rokok, atau kayu, atau koran bekas, atau sandal jepit sebelah, atau apa saja. Kekhasannya adalah di tangannya selalu saja ada benda yang dipermainkannya dengan begitu suntuk, asyik dan penuh penghayatan. Laki - laki ini hanya menarik saat kita melihat pertama kali, sesudahnya mungkin tak diperlukan lagi. Kecuali saat anda mesti menunggu sesuatu di perempatan ramai dan sarat kendaraan lalu lalang itu. Atau kita baru pertama kali melewati jalan itu dan berhenti pada posisi, dimana laki - laki itu tampak disana. Itu saat dimana bapak Polisi tidak sedang mengerikan dengan peluit, kacamata hitam dan surat tilangnya. Atau saat pedagang asong tidak begitu liar menawarkan dagangan. Atau pengamen jalanan yang ngageti kaca mobil kita. Atau pengemis dengan kejanggalan fisiknya. Atau mahasiswa dengan demo dan kotak sumbangannya menceramai kemanusiaan kita. Atau tukang koran? Kehadirannya akan begitu penting, begitu kita menganggapnya perlu perhatian pada sosoknya. Ya, laki - laki itu sepertinya halnya papan iklan yang ngangkangi perempatan ini. Laki - laki itu duduk di atas sebongkah batu bekas rumah gusuran pelebaran jalan. Batu yang menjadi singasananya itu, tampak semakin lama semakin licin seperti marmer saja. Bahkan seekor Semut pun enggan melintas di atas bongkahan singasana yang dijadikan tempat duduk laki - laki berkopyah lusuh itu. Dan sampai hari ini, tak seorang pun memanfaatkan bongkahan yang menjadi singasananya itu sebagai tempat nyaman buat istirahat. Tidak pengasong, pengamen, pedagang koran apalagi bapak Polisi. Tidak seorang pun. Seolah mereka semua sudah mahfum, oleh perilaku laki - laki ini. Bahkan sepertinya, 80% pelanggan pengendara yang melewati jalur ini pun begitu. Ia nyaris tak berkata - kata setiap kali ditegur oleh seseorang yang kebetulan berdiri di sampingnya. Sedikit heran? Apalagi atau hendak berperikemanusiaan seperlunya? Dia hanya tersenyum. Dan memainkan benda - benda yang digenggam di tangannya. Tapi perilaku anehnya itu kadang dimanfaatkan orang yang kebetulan gemar bermain togel buntut. Lucunya, ada saja yang ketanggor dan mendapat kejutan dari perilaku laki - laki berkopyah dari apa yang digenggam di tangannya itu. Pernah suatu hari, seorang laki laki yang kebetulan berdiri di sebelahnya duduk, iseng bertanya macam - macam dan tanpa jawaban itu, memperhatikan nomor nomor yang tertera di bungkus rokok yang dipermainkan kedua tangannya itu. Sebagai penggemar togel, nomor itu dicatatnya dan dibelinya tiga nomor, sesuai nomor yang tertera di bungkus rokok di tangan laki - laki berkopyah itu. Togel buntutnya tembus 3 nomor. Dan setelah kejadian itu, keesokan harinya perempatan itu lebih ramai dan lebih suntuk dengan cerita ganjil itu. Tapi tak membuat laki - laki berkopyah itu bersedia berkata - kata, atau berkomentar. Padahal ia tidak bisu. Dia hanya senyum seperti biasa. Dan hadiah sarung dan baju koko hadiah pemenang togel sebagai ucapan terima kasih itu, juga tidak pernah dipakainya. Setelah kejadian itu, begitu banyak simpati orang untuk mengambil manfaat darinya, juga dengan berbagai hadiah yang aneh - aneh. Selain makanan, atau minuman, rokok atau pakaian. Tapi tampaknya ia sungguh - sungguh tak bergeming. Dan sering dibagikan kepada orang lain. Kadang diberikan tetangganya, atau anak - anak yang juga eksis di perempatan ini. Pernah suatu hari juga seorang ibu - ibu yang kebetulan lewat di sana membawa 5 kg beras dengan tas plastik dan entah kenapa bawaannya jatuh tepat di belakang laki - laki berkopyah yang saat itu mempermainkan tas plastik ukuran 5 kg warna merah ditangannya. Melihat peristiwa itu, ibu - itu meilirik laki - laki berkopyah yang kebetulan memegang plastik dikedua tangannya. Anehnya, laki - laki berkopyah itu tersenyum dan tanpa diminta memberikan tas plastiknya kepada ibu - ibu yang berasnya tumpah itu. Dan entah kejadian aneh macam apa lagi yang kerap terjadi. Tapi tanpa catatan yang jelas, kehadiran dan keberadaannya di tempat itu, sepertinya menjadi peringatan tersendiri pada

lingkungan di seputar perempatan ramai kota itu. Menurut cerita, laki - laki berkopyah yang dulunya anak seorang mantan lurah dan sangat kaya raya dan pemilik lebih dari setengah hektar tanah di seputar daerah yang kini menjadi jalan umum di sekitar perempatan ini. Adalah anak tunggal ki lurah sebuah desa yang kini menjadi perempatan dan kota kecamatan ramai itu. Oleh sebab kesenangannya berjudi dan sabung ayam. Seluruh harta kekayaannya ludes oleh anak tunggalnya ini. Sejak usia 12 tahun diawali dengan kegemarannya sabung ayam, mula - mula hanya dengan taruhan biji kelereng atau karet gelang atau gambaran. Kemudian di usia 15 dengan uang pemberian ayahnya, secara sembunyi - sembunyi ia sambung ayam dan mulai mengenal perjudian kartu ceki dan domino. Tanpa sepengetahuan Ayahnya. Ia selalu punya cara mengelabui Ayah kandungnya yang seorang Lurah saat itu. Bahkan dengan sangat pintarnya, begitu banyak orang - orang yang mengenal baik ayahnya dapat diperdaya dengan polah tingkahnya. Pada usia di atas 20 tahun, saat Ayahnya menyerahkan usaha penggilingan padi satu - satunya kepadanya. Saat itu pulalah awal kejatuhan keluarga ini hari demi hari. Laki - laki itu terlibat begitu banyak utang di sana - sini. Sampai harta miliknya dijual satu persatu sampai ludes habis. Disusul meninggalnya istri satu - satunya saat melahirkan anak ketiganya . Dan sebelumnya sudah dua kali keguguran. Hal itu pula yang membuat laki - laki ini, jadi getol keluar masuk tempat judi. Memang tak tercatat perempuan lain atau gundik atau perempuan simpanan selain istrinya. Memang di desa itu, istrinya terkenal sangat cantik. Dan dia dikawini pada usia masih sangat muda 15 tahun. Dan dia ketika itu berumur 17 tahun. Dan saat itu perkawinannya di meriahkan dengan segala macam hiburan. Dan menelan biaya sangat besar. Menurut cerita yang berkembang, ia memang bukan laki - laki selayaknya laki laki. Bahkan kabar burung santer memberitakan, bahwa dia punya kelainan sex. Kabar buruk lainnya, kehamilan istrinya berkali - kali itu akibat perbuatan orang lain. Dan orang lain itu adalah laki - laki yang menjadi pasangan homonya. Dan setelah kematian istrinya laki - laki pasangan homonya itu meninggalkan dirinya juga. Dan terdengar kabar ia minggat dan pergi ke Sumatera. Mulanya kelainan seksualnya ini menjadi pembicaraan masyarakat, tapi entah kenapa menjadi lazim dan tak menjadi persoalan penting. Sebagaimana kebangkrutan Ayahnya yang lurah. Meninggalnya istri dan kepergian pasangan homonya, seolah - olah kabar tentang mereka pun lenyap ditelan waktu. Sejak saat itu, laki - laki berkopyah itu luntang - lantung, kesana kemari, kemudian mulai suka menyendiri. Mulai jarang bicara, mulai bertingkah aneh dan saat itu mulailah masyarakat jadi kurang begitu perhatian lagi dengan keberadaannya. Dan semua tingkah lakunya menjadi wajar, biasa. Dan entah kenapa di perempatan ini yang dulunya adalah kebun buah seluas 1/2 hektar milik ayahnya dimana dia bersama rekan rekannya kerapkali bersabung ayam dan berjudi. Dan akhirnya dijual karena kalah taruhan itu, ia betah duduk di sana. Duduk di atas bongkahan batu bangunan gusuran. Dan entah sudah berganti berapa tangan tanah ini dimiliki seseorang sampai menjadi perempatan ramai di mana traffic light dan jalur ramai seperti sekarang ini. Dimana pertokoan, bengkel dan rumah makan berderet - deret di seputar perempatan itu. Ya, setiap pukul 10 pagi laki laki berkopyah itu datang dan duduk di bongkahan tembok gusuran yang dijadikan singasana itu. Kemudian pada pukul 10 malam ia pulang ke rumah gubuk yang jaraknya kurang lebih 1.000 meter dari perempatan itu. Sebuah gubuk sederhana yang nempel di sisi tembok samping sebuah keluarga. Dimana di sana terdapat sebuah kebun sederhana dan sepertinya dulu dijadikan kadang ayam. Dan sekarang dibangun dengan sisa sisa potongan kayu bangunan. Dan dijadikan tempat tinggal laki - laki berkopyah itu. Keluarga ini pula yang menyediakan makanan dan kebutuhan sehari - hari laki - laki berkopyah itu. Seperti sudah menjadi keluarganya sendiri. Setiap kali ada program pemerintah, laki - laki itu selalu dimasukkan dalam daftar keluargan-

ya. Begitu juga KTP-nya. Kecuali untuk pemilihan umum. Ia memang seolah dinafikkan. Entah kenapa. Tapi keluarga ini, baik istri dan kedua anak - anak mereka begitu akrab. Bahkan sebagai kakek di usia 80 tahun. Laki - laki berkopyah ini, tampak arif, pemurah dan begitu perhatian pada bocah laki laki anak - beranak pemilik halaman rumah yang menjadi tempat tinggalnya itu. Memang sejak laki - laki berkopyah itu menjadi pendiam dan jarang bercakap cakap dengan siapapun. Keanehan perilaku seksualnya semasa muda jadi tak lagi menjadi perhatian masyarakat sekitar. Tapi entah apa sebabnya, sudah berhari hari lamanya. Yang biasanya, pemilik rumah selalu menyapa seperlunya tak lagi dilakukannya lagi. Bahkan kedua anak laki - lakinya tak lagi diperbolehkan main apalagi menyapa laki - laki berkopyah itu. Menurut kabar yang dibawa pembantu rumahnya, si Inem pelayannya pernah melihat laki - laki berkopyah itu tidur memeluk salah satu bocah laki - lakinya di gubuknya. Dan menurut ceritanya lagi, setelah kejadian itu, anak laki - lakinya sering merasa sakit saat buang air kecil. Dan sejak saat itu, kedua orang tuanya melarang kedua anak - beranak itu keluar, apalgi main sembarangan di gubuk laki - laki berkopyah itu. Meskipun pembantunya masih selalu disuruh mengantar jatah makanan dan keperluan minum laki - laki berkopyah itu ke gubuknya. Laki - laki berkopyah mendapat perlakuan keluarga yang mulai tidak biasa itu menjadi berfikir, dan setiap kali pulang dari perempatan itu. Muncul dalam benaknya untuk bicara kepada keluarga itu. Ia merasa perlu menjelaskan. Tapi memang ia sudah berjanji untuk tidak lagi perlu bicara dengan siapapun. Setelah kejadian beruntun masa lalunya itu. Baginya bicara sudah tak ada arti baginya. Dengan diam, dengan kesehariannya selama kurang lebih 20 tahun akhir - akhir ini. Baginya cukup membantu mengobati sejarah hidupnya yang kelam di masa lalu itu. Sejak peristiwa sakitnya anak laki - laki keluarga yang ditumpangi itu. Laki - laki berkopyah itu jadi tampak beda. Tentu saja, dia masih melanjutkan kebiasaannya memegang apa saja di kedua tangannya sambil mempermainkannya. Tapi tampak di wajahnya, ia tak sekhusuk sebelumnya. Semua dilakukan sambil lalu, nyaris tanpa ekspresi, kosong. Orang mungkin tidak tahu apa sesungguhnya yang dia pikirkan. Atau memang tak ada perlunya orang berfikir soal dia. Bukankah selama ini memang tak seorangpun yang merasa perlu, bahkan memerlukan pikirannya. Meskipun, kehadirannya di perempatan itu lebih tua dibanding papan iklan, rambu - rambu jalan bahkan aroma masakan warung sekalipun. Tapi bagi yang sudah biasa, irama hidup di perempatan itu memang ikut berubah. Tidak seperti biasanya. Entah ada hubungan atau tidak. Setelah laki - laki berkopyah itu tampak murung dan kosong, dan tidak seperti keceriaan pada biasanya. Apa itu pengamen, bapak polisi, pedagang asong, bahkan sopir truk sampah sekalipun yang setiap hari melalui tempat itu. Di luar kesadaran ikut imbasnya. Dan itu dirasakan oleh mereka dengan cerita dari mulut ke mulut, meski dalam bentuk cerita yang berbeda - beda. Dengan peristiwa yang dialami oleh masing - masing orang. Ada yang mendadak bangkrut jualannya. Ada yang mendadak berhenti ngasong, ada yang tiba - tiba dipecat dari kesatuan kepolisian tempatnya bekerja. Ada ini ada itu, pokoknya perempatan saat itu tampak murung, kosong dan berubah tidak seperti biasa. Begitu juga keluarga dimana gubuk laki - laki berkopyah itu berada. Kehidupan keluarganya juga tampak tidak seperti biasa. Ada - ada saja. Dan entah itu apa. Begitulah sampai, suatu hari, jam menunjukkan pukul 10 pagi seperti biasa. Laki - laki berkopyah itu tidak lagi tampak di atas bongkahan gusuran singasananya. Sudah sejak seminggu menurut kabar yang beredar, laki - laki berkopyah itu mendadak menghilang dari rumah dan tak seorang pun mengetahui rimbanya. Sudah juga berkali - kali keluarga pemilik rumah mencarinya tapi tak juga ketemu di mana keberadaannya. Tapi sejak menghilangnya laki - laki berkopyah itu, perempatan kembali riuh-ramai oleh pembicaraan soal hilangnya sosok laki - laki berkopyah itu. Belum lagi ditambah cerita - cerita berbumbu mistik, soal orang - orang yang mencoba memanfaatkan bongkahan gusuran yang dulu menjadi singasana laki laki berkopyah itu. Katanya, beberapa aorang yang mencoba duduk dan istirahat disana, tidak malam tidak pagi, selalu mendapat musibah. Dan banyak juga setelah kabar - kabar mistik itu, orang datang menyematkan

kembang rampai, dupa dan kemenyan di atas singasana laki - laki berkopyah berupa bongkahan gusuran itu. Bahkan sampai sekarang, di hari - hari besar tertentu, tidak laki - laki atau perempuan terlihat menyalakan dupa wangi bahkan meletakkan sesajen. Kadang terlihat bapak polisi juga meletakkan sebatang dua batang rokok di atas bongkahan itu, dimana terlihat dupa menyala di sana dan kembang rampainya. saat ia mendapat giliran jaga senin pagi, dimana banyak orang lalu lalang ikut upacara bendera. Ada banyak orang yang bercerita, pernah melihat laki - laki berkopyah itu duduk di malam buta di atas bongkahan itu suatu hari. Bahkan sempat menanyai dan mencoba bercakap - cakap dengannya. Tapi banyak juga yang bercerita laki - laki berkopyah itu sudah mati. Ada juga yang bercerita melihat laki - laki itu masuk ke rumah keluarga dimana gubunya berada pada jam 10 malam di suatu hari. Dan itu dilihatnya berkali - kali. Tapi keesokan paginya, setelah ditanyakan pembantu rumah itu, tidak tahu. Dan mengatakan bahwa gubuk laki - laki berkopyah itu sudah

lama dibongkar sejak hilangnya laki - laki itu dari rumah itu. Tapi sampai sekarang masih saja ada orang yang cerita melihat laki - laki itu keluar masuk rumah itu. Bahkan salah satu mereka yang kebetulan suka togel dan buntut sempat meminta benda berupa kotak rokok yang saat itu dipegangnya, untuk dibelikan togel. Dan menurut ceritanya lagi, nomor dari kotak rokok laki - laki berkopyah itu tembus meski 2 angka saja. Sejak hilangnya laki - laki berkopyah itu, batu bongkahan gusuran itu jadi lebih mistis. Menurut kabarnya, akan dibangun pagar khusus mengelilingi batu itu. Agar upacara yang sering diadakan untuk tempat itu jadi lebih terjaga dan tidak kotor seperti sekarang ini. Dan jika kita melewati perempatan itu hari ini, kau akan melihat toko baru yang memperjualbelikan kopyah. Kopyah yang didesain mirip yang dikenakan laki - laki berkopyah jalan itu. Juga toko marmer yang memperjualbelikan potongan batu marmer yang didesain dan dipotong sesuai ukuran batu bongkahan yang ada diperempatan yang sudah sarat sajen dan wangi dupa itu.

PUISI

Hari ini, Senin tepat jam 10 pagi. Diperempatan kota itu, kau akan saksikan sebuah tiang bendera setinggi setengah meter dengan bendera merah-putihnya. Juga dengan gelaran sejumlah pasukan yang sedang melakukan upacara di sana. Ada pengamen, pedagang asong, pedagang koran, pemilik kedai makan dan warung kopi, pengemis, sopir truk sampah juga tukang sapu Pemda, kumpulan supranatural, tukang pijit dan juru ramal, Juga bapak Polisinya. Mengadakan upacara bendera untuk mengenang bongkahan batu gusuran itu sekaligus menghargai laki - laki berkopyah yang entah dimana keberadaannya sekarang. Sebab sampai detik ini, tak seorangpun yang berani memastikan bahwa laki - laki itu memang benar - benar sudah mati. Desas - desus yang beredar sebelum upacara ini akan berlangsung, ada salah satu peserta upacara yang malam itu melihat sosoknya dan sempat bersalaman dan ngobrol dengannya cukup lama. Meski tanpa jawaban sepatah kata pun dari laki - laki berkopyah lawannya ngobrol itu. (*)

oleh Yogi S Memeth

EMPAT MATA PISAU RISAU

PULAU YANG TENGGELAM

mata pertama, kau kirim dalam laju tertinggi— dua kau antarkan lewat post, alamatnya samar dengan yang lain

surga dirampas lelaki biru mata.

tenggelamlah pulau itu, mata biru— hening kedalam cemasku,

mata selanjutnya memberi kabar, kita terluka sebelum sampai titik temu di laut dermaga yang sama.

terbakar sebuah kota dalam hujan api

mata-mata mengajariku, kita jatuh cinta kosong rasa—

abad sunyi pinangi mimpi,

melarung setengah negeri menjadi—

sebentar lagi sampai tak pernah usai

Lombok Timur . feb 12 Lombok Timur .feb 12

PADA SUATU HARI ENAMBELAS FEBRUARI setengah pesan sampai padaku, “enambelas februari kita menyulam rindu. benang-benang di jantung sudah kusut, mesti di pintal” ucapmu suatu hari seperti kebiasaan birokrat mengepung desa dan kota dengan janji-janji—basi

: ibu hujan di jendela itu, kau. jubah memukim musim rintik menyelinap dalam hening genangannya luber pada parit luka. jubah kuning, racun tersulam dengan pola serupa menangkapku.

perapatan pasar, pada sebuah ritual pemungkiran. entah ruhmu melayang –

dalam persekutuan waktu, jubah kuning itu mamah aku

reply smsku sesat, menuju operatormu

sembilan petir tabrak jantung sebagai wajah—dukaku

Lombok Timur .feb 12

Lombok Timur .feb 12

SURAT UNTUK TUAN PUTRI : Krisandi 1 tuan putri; tamatkah kau baca halaman kitab setebal sepuluh inci, tiap abjad belum tuntas— tetes airmata kami 2 tuan putri; halaman pertama pojok kiri atas ini, rampung segala nyeri— entah tetesan mana merangsek puri, dengan bunga krisan dan lily sebagai mabukmu pada mimpi 3 tuan putri; surat ini belum selesai, alamat lupa di beri. di istana, banyak srigala dan singa membunuh tukang pos kami kata luka, tuan putri— tak habis selesaikan bunyi airmata ini wassalam Lombok Timur .feb 12

Yogi S Memeth,lahir di Lombok Timur. sedang menjalankan pendidikan di FKIP Unram, aktif menulis di Komunitas Rabu Langit Lombok Timur dan pendiri Komunitas Penulis Jalan Hening.


SUARA NTB Sabtu, 12 Oktober 2013

SUARA NUSANTARA

Halaman 15

Presiden Tegaskan Keterangan Luthfi Tidak Benar Jakarta (Suara NTB) – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan keterangan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis mengenai adanya orang yang dekat dengan Presiden dan dipanggil Bunda Puteri adalah tidak benar. “Jadi saudara Luthfi Hasan Ishaaq mengatakan, yang namanya Bunda Puteri katanya orang dekatnya Presiden. Begitu. Saya akan komentari langsung, tapi (ant/bali post) Susilo Bambang Yudhoyono begini saya minta tegakkanlah di negeri tercinta ini kebenaran dan keadilan kalau ada kejahatan dan sedang diusut dan ditegakkan secara hukum yang melibatkan saudara Luthfi Hasan Ishaaq, saya minta tegakkan benar. Ungkap secara tuntas tegakkan hukum seadilnya,” kata Presiden dalam keterangan pers di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta, Kamis malam sesaat setelah tiba dari kunjungan kerja di Brunei Darussalam. Kepala Negara mengatakan dalam persidangan yang berlangsung di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta pada Kamis, mantan Presiden PKS itu menyampaikan keterangan bahwa Bunda Puteri dekat dengan Presiden dan mengetahui informasi mengenai ‘reshuffle‘. “Saat bersaksi untuk terdakwa Fathanah di Pengadilan Tipikor di Jakarta, Kamis, Luthfi mengatakan tujuannya menemui Bunda Puteri terkait informasi `reshuffle` kabinet. Apa hubungannya dengan `reshuffle` kabinet. Bunda Puteri orang yang sangat dekat dengan Presiden SBY 1.000 persen Luthfi bohong. Dia sangat tahu sangat kebijakan reshuffle 2.000 persen bohong, kalau ada reshuffle kabinet istri saya pun tidak tahu. Tidak semua menteri tahu, yang saya ajak bicara wakil presiden, sekretarisnya Mensesneg, kalau menteri kebetulan di bawah menko, menko yang saya panggil,” kata Presiden. Kepala Negara mengatakan informasi yang disampaikan seharusnya sudah betul-betul akurat sehingga tidak berpotensi menimbulkan kebingunan masyarakat. Mengenai keterangan bahwa ada orang yang disebut Bunda Puteri dekat dengan Presiden, Kepala Negara mengatakan seharusnya perangkat lembaga kepresidenan mengetahui hal itu. Presiden Yudhoyono mengatakan dirinya telah mencek semua perangkat lembaga kepresidenan, ajudan, keluarga bahkan catatan-catatan pesan singkat melalui telepon selular, daftar tamu yang ingin bertemu Presiden dan hal lainnya, namun semuanya tidak menunjukkan adanya orang yang disebut Bunda Puteri. “Dan juga saya cek semuanya, tidak ada satu pun yang tahu, mungkin keluarga, istri, tidak ada yang tahu siapa itu Bunda Puteri. Setelah tidak ada yang tahu a,b,c,d,e, saya cek jangan-jangan pernah telepon, tidak ada, kirim surat tidak ada, kiriman sms tidak ada, pernah datang ingin ketemu tidak ada, 100 persen tidak ada,” ujar Presiden Yudhoyono. (ant/bali post)

Andi Mallarangeng Siap Ditahan Jakarta (Suara NTB) – Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng mengaku siap ditahan saat datang ke gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat pagi untuk menjalani pemeriksaan sebagai tersangka dalam kasus korupsi proyek Hambalang. “Saya sampai sekarang tidak tahu apa yang dituduhkan ke saya dan saya tetap yakin saya tidak salah, tapi saya tetap ikuti prosedur hukum, penahanan saya serahkan ke KPK, saya juga sudah siap,” kata Andi, yang tiba di gedung KPK Jakarta sekitar pukul 10.00 WIB. Andi bahkan mengaku sudah menyiapkan koper yang berisi barang-barang pribadinya. “Koper juga sudah di mobil, jadi tidak masalah,” kata dia. Ia berharap proses hukum terhadapnya terkait kasus korupsi dalam proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Bukit Hambalang, Jawa Barat, segera selesai. “Saya ingin agar semua proses hukum ini bisa segera selesai dan tuntas, jelas siapa yang salah dan yang tidak salah. Saya tidak tahu sampai sekarang ini apa yang dituduhkan kepada saya, tapi saya yakin saya tidak salah,” tambah Andi. Pemeriksaan Andi kali ini adalah yang pertama sejak ia ditetapkan sebagai tersangka pada 6 Desember 2012. Sebelumnya ia hanya diperiksa sebagai saksi dalam perkara korupsi yang menurut Badan Pemeriksa Keuangan merugikan negara sampai Rp463,66 miliar itu. Dalam penyidikan korupsi proyek Hambalang, KPK telah menetapkan tiga tersangka yaitu Andi Mallarangeng, mantan Kabiro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga Deddy Kusdinar dan mantan Direktur Operasional 1 PT Adhi Karya (persero) Teuku Bagus Mukhamad Noor. (ant/bali post)

Rumah Gubernur Banten Sepi Jelang Pemeriksaan KPK Lebak (Suara NTB) – Rumah Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah di Jalan Bhayangkara Nomor 51 Kecamatan Cipocok, Kota Serang, tampak sepi menjelang pemeriksaan Atut sebagai saksi, Jumat (11/10) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. “Ibu besok memenuhi panggilan KPK untuk memberikan kesaksian atas tersangka Susi Tur Andayani (STA), terkait dugaan suap sengketa pilkada Lebak yang melibatkan Ketua Mahkamah Konstitusi nonaktif Akil Mochtar,” kata Juru bicara keluarga Atut, Fitron Nuriksan, Kamis. Ia mengatakan, surat pemanggilan itu sudah diterima dan Atut siap memenuhinya. Selama beberapa hari terakhir ini, kondisi Atut kurang sehat, terlebih adiknya Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan ditangkap KPK, terkait dugaan suap sengketa pilkada Lebak. Karena itu, Atut banyak beristirahat di rumah kediamanya di Jalan Bhayangkara Nomor 51. “Ibu saat ini banyak istirahat karena ingin tampil prima pada pemeriksaan sebagai saksi di KPK nanti,” katanya. Berdasarkan pantauan di kediaman Ratu Atut Chosiyah selama beberapa hari terakhir tampak sepi dan tidak terlihat kendaraan yang masuk ke rumah Gubernur Banten. Namun, penjagaan sangat ketat yang melibatkan Satuan Polisi Pamong Praja. Petugas tetap bersiaga di pos penjagaan dan pintu selalu tertutup. Juru bicara KPK Johan Budi mengatakan Gubernur Banten akan diperiksa sebagai saksi atas tersangka STA dalam dugaan suap yang melibatkan Ketua MK Akil Mochtar. Atut akan dijadikan saksi bagi tersangka STA, terkait dugaan tindak pidana korupsi sengketa pilkada Lebak. Pemeriksaan Ratu Atut itu bukan untuk tersangka adiknya Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan. Karena itu, pihaknya berharap Atut bisa memenuhi panggilan penyidik KPK untuk dimintai kesaksianya, terkait dugaan suap yang melibatkan Ketua MK Akil Mochtar. “Pemeriksaan Atut rencananya pukul 09.30 WIB,” katanya. (ant/bali post)

(ant/bali post)

KASUS SUAP - Luthfi Hasan Ishaaq menyebut-nyebut nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam peradilan kasus dugaan suap impor sapi.

Reaksi Presiden Bisa Pengaruhi Pengadilan Jakarta (Suara NTB) – Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo menilai reaksi Presiden atas pengaitan dirinya dengan beberapa orang yang disebut dalam kasus dugaan suap impor daging sapi, dapat mempengaruhi proses peradilan kasus tersebut. “Sebab sikap dan kemarahan Presiden yang demikian keras itu dapat mempengaruhi pengadilan. Hakim, jaksa, saksi, dan tentu saja terdakwa akan merasa tertekan,” kata Bambang di Jakarta, Jumat. Menurut dia, sebagai kepala negara, SBY harus mem-

berikan reaksi dengan cara yang tepat. “Sebagai manusia kita memaklumi jika SBY berang karena namanya disebut di pengadilan. Namun, sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, tentu kita berharap Presiden menyikapi hal tersebut dengan lebih elegan,”

ujarnya. Bambang mengatakan Presiden dapat menempuh jalur hukum apabilanama baiknya tercemar. Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Gerindra Martin Hutabarat juga menilai SBY harus lebih berhatihati dalam memberikan reak-

KPK Periksa Sekjen MK Jakarta (Suara NTB) – Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi Jenedri M Gaffar dalam kasus dugaan suap sengketa pemilihan kepala daerah (pilkada) kabupaten Gunung Mas, Kalteng dan Lebak, Banten. “Diperiksa sebagai saksi untuk Pak Akil Mochtar,” kata Jenedri saat tiba di gedung KPK Jakarta sekitar pukul 09.35 WIB, Jumat. Pada hari Jumat, KPK memeriksa 10 orang saksi lain selain Jenedri yaitu Sekjen DPR Winantuningtyastiti, Sekretaris Daerah kabupaten Gunung Mas Ir. Kamiar, pihak swasta Yayah Rodiah, Mumu Mujahidin, Almin Aling alias Cuming, serta Abdul Rohman, selanjutnya kepala bagian protokoler MK Teguh wahyudi, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, supir Akil Daryono dan bupati Gunung Mas Hambit Bintih. KPK menetapkan Akil Mochtar sebagai tersangka penerima suap Pilkada kabupaten Gunung Mas dan Lebak bersama dengan sejumlah tersang-

ka lain pada Kamis (3/10). Tersangka dugaan penerimaan suap dalam perkara pilkada kabupaten Gunung Mas adalah anggota Komisi II dari Fraksi Partai Golkar Chairun Nisa, sedangkan pemberi adalah Bupati Gunung Mas Hambit Bintih dan Cornelis Nalau dari pihak swasta. KPK menyita uang senilai 284.050 dolar Singapura dan 22.000 dolar AS dengan total uang sekitar Rp3 miliar dalam operasi tangkap tangan pada Rabu (2/10) malam di rumah Akil di kompleks Widya Chandra. Sedangkan dalam kasus sengketa Pilkada Lebak, Akil Mochtar dan Susi Tur Handayani menjadi tersangka sebagai penerima suap, sementara Tubagus Chaery Wardhana dan kawan-kawan selaku pemberi suap. KPK menyita uang senilai Rp1 miliar dalam lembaran Rp100 ribu dan Rp50 ribu yang dimasukkan ke dalam tas travel berwarna biru di

rumah orangtua Susi. KPK juga telah mencegah lima orang dalam kasus ini yaitu Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, pasangan calon bupati Lebak Amir Hamzah dan Kasmin bin Saelan, istri Akil Mochtar, Ratu Rita Akil serta supir Daryono. (ant/bali post)

Janedjri M. Gaffar

Kejagung Selidiki Dugaan Korupsi Penjualan Aset Bank Mandiri Jakarta (Suara NTB) – Kejaksaan Agung mengaku tengah menyelidiki kasus dugaan korupsi penjualan aset milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Surabaya di Jalan Pemuda Nomor 38-42, Surabaya yang merugikan keuangan negara sekitar Rp9,3 miliar. “Kasus itu tengah diselidiki,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Setia Untung Arimuladi di Jakarta, Kamis (10/10) malam. Sebelumnya dalam kasus itu, kejaksaan sudah menyeret Grup Head Asset Management PT Bank Mandiri Tbk, Drs H Mudjadi H. MA, yang kemudian divonis satu tahun penjara dan denda sebesar Rp5 juta oleh Pengadilan Negeri (PN) Surabaya pada 3 Juni 2009. Vonis itu lebih rendah dari tuntutan jaksa penuntut umum yang menuntut pidana penjara selama lima tahun dan denda sebesar Rp100 juta. Di tingkat banding, Mudjadi divonis bebas hingga jaksa penuntut umum mengajukan upaya hukum kasasi hingga

Mahkamah Agung memperkuat hukumannya sama dengan putusan pengadilan tingkat pertama. Di dalam dakwaan, disebutkan bahwa terdakwa Mudjadi telah memperkaya orang lain yaitu pemenang lelang Widjiono Nurhadi yang selanjutnya dijual kembali kepada Pieko Njoto Setiadi, serta memperkaya para penghuni gedung eks Bioskop Indra yang mendapatkan uang pesangon Rp9,3 miliar. Aset yang dimiliki Bank Mandiri itu berupa tanah seluas 3.681 meter persegi dan bangunan 2.376 meter persegi. Pada 23 April 2004, terdakwa melaksanakan lelang aset itu dengan acuan harga lelang berdasarkan Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) tahun 2001 dan pemenangnya Widjiono Nurhadi yang melakukan penawaran tertinggi sebesar Rp12 miliar. Padahal seharusnya penjualan aset itu disesuaikan dengan NJOP tahun 2003 sehingga harga tanahnya seharusnya mencapai Rp20,7 miliar dan harga bangunannya Rp636.768.000, hingga total acuan harga lelang yang seharusnya diterima Negara adalah Rp21,342 miliar. Tetapi karena harga pele-

langan aset tersebut yang dijadikan acuan oleh terdakwa didasarkan pada NJOP tahun 2001 mengakibatkan negara Cq Bank Mandiri telah dirugikan sebesar Rp9,342 miliar. Di dalam dakwaan juga menyebutkan terdakwa membuat laporan kepada komisaris bahwa berkaitan dengan penghuni bangunan eks bioskop harus diberi uang pengosongan, padahal terdakwa belum melihat sesungguhnya penghuni bioskop itu adalah penghuni dengan status penyewa bangunan yang telah habis masa sewanya dan tidak membayar kewajiban sewa, maka seharusnya Mudjadi meminta para penghuni bioskop itu untuk segera mengosongkan gedung tanpa syarat atau meminta bantuan kepolisian memaksa segera keluar, namun terdakwa mengusulkan memberikan uang pengosongan kepada penghuni. Akibatnya merugikan Bank Mandiri karena nilai penjualannya menjadi lebih kecil dan menguntungkan para penghuni. (ant/ bali post)

si kepada publik. “Kalau Presiden marah dan agak emosi, saya kira itu wajar karena dia selalu disangkut-pautkan dengan sosok orang yang diduga terkait kasus suap impor daging, namun saya kira Presiden ke depannya perlu lebih hati-hati dan tidak mudah bersikap reaktif,” kata Martin seraya mengatakan sikap SBY dapat menimbulkan berbagai pertanyaan di publik. Tapi Martin memaklumi kemarahan Presiden SBY. “Ada Sengman dan ada

Bunda Putri yang selalu dikaitkan dengan dia (SBY) maka wajar saja Presiden marah. Itu kan seolah-olah kasus dugaan suap impor daging sapi ini bisa terjadi karena ada orang-orang yang dianggap dekat dengan SBY,” ujarnya. Sebelumnya, Presiden SBY mengklarifikasi pernyataan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq bahwa dia sama sekali tidak mengenal Bunda Putri yang oleh Luthfi dikaitkan dengannya. (ant/ bali post)

Maria Utarakan Kebiasaan Akil Memotong Keterangan Saksi Jakarta (Suara NTB) – Hakim Konstitusi Maria Farida Indrati mengutarakan, kebiasaan Ketua MK non-aktif Akil Mochtar memotong keterangan saksi dalam persidangan perkara sengketa pilkada merupakan cara untuk menggali fakta-fakta. “Ya itu salah satu cara bagaimana menggali jawabanjawaban saksi. Saya rasa begitu selama ini,” kata Maria seusai memberikan keterangan kepada Majelis Kehormatan MK secara tertutup di Gedung MK, Jakarta, Kamis malam. Maria Farida Indrati merupakan salah satu hakim konstitusi (selain Anwar Usman) yang mendampingi Akil Mochtar dalam majelis panel sidang sengketa pilkada Kabupaten Gunung Mas. Akil Mochtar tertangkap tangan oleh KPK saat menerima suap yang diduga terkait perkara sengketa pilkada tersebut. Maria menilai kebiasaan Akil memotong keterangan saksi-saksi bukan merupakan upaya Akil untuk mengarahkan saksi. Melainkan untuk mempersingkat waktu persidangan. “Kadang kan saksi itu bertele-tele, saat diminta untuk menjawab poin-poinnya saja, tetapi orangnya mengatakan akan bercerita dulu. Kita kan hanya punya waktu 14 hari (dalam menyelesaikan

(ant/bali post)

Maria Farida Indrati

sebuah perkara), kalau semua omongan saksi panjang lebar, waktu tidak cukup,” papar dia. Sementara itu Maria mengungkapkan di hadapan Majelis Kehormatan MK, dirinya hanya dimintai keterangan terkait proses pengambilan keputusan perkara sengketa pilkada yang selama ini ditangani Akil Mochtar. Terkait isu suap di lingkungan MK, Maria menjelaskan bahwa selama ini hakim konstitusi selalu saling mengingatkan. Apabila ada tamu yang tidak dikenal ingin menemui seorang hakim, maka hakim bersangkutan selalu mengajak hakim lainnya untuk bertemu yang bersangkutan. (ant/bali post)

DPD Dorong Usulan Amandemen Konstitusi Jakarta (Suara NTB) – DPD RI terus mendorong MPR RI segera memproses usulan amandemen kelima UUD NRI 1945 sebelum berakhirnya masa kerja MPR periode 2009-2014. “MPR RI telah menerima usulan amandemen kelima UUD NRI 1945 dan sudah

Wahidin Ismail

membentuk tim kerja kajian,” kata Wakil Ketua Kelompok DPD RI di MPR RI Wahidin Ismail di Gedung MPR/DPR/ DPD RI, Jakarta. Menurut Wahidin, DPD RI berharap MPR RI segera memproses usulan amandemen kelima UUD NRI 1945 sejak saat ini hingga sebelum pemilu legislatif 2014 dan kemudian sidang paripurnanya MPR RI diselenggarakan setelah penyelenggaraan Pemilu 2014. DPD RI, kata dia, terus mendorong agar usulan amandemen UUD NRI 1945 segera diproses oleh tim kerja kajian MPR RI. “Kelompok DPD RI di MPR RI sudah beberapa kali melakukan rapat konsultasi dengan pimpinan MPR RI agar segera memproses usulan amandemen,” kata n y a . (ant/bali post)


SUARA NTB Sabtu, 12 Oktober 2013

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Wakil Menteri Pertahanan AS Mundur Washington Pejabat tertinggi kedua di Pentagon, Ashton Carter, mengundurkan diri pada Kamis di tengah laporan perselisihan dengan atasannya, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Chuck Hagel. Pengumuman mengejutkan itu muncul dari pernyataan Hagel, yang mengatakan telah “dengan berat hati menerima” keputusan Carter untuk mengundurkan diri dalam sebuah rapat Kamis pagi. “Ashton Carter adalah pejabat yang loyal dan Wakil Menteri Pertahanan yang efektif dalam bekerja,” kata Hagel. Carter rencananya akan tetap menjadi Wakil Menteri

Pertahanan untuk dua bulan ke depan guna membantu Pentagon mengatasi kelumpuhan pemerintah dan pemotongan anggaran otomatis. Carter, yang juga menjadi wakil mantan Menteri Pertahanan Leon Panetta sejak Oktober 2011, dilaporkan mendapatkan kebebasan yang lebih di bawah kepemimpinan Panetta. Dia juga merupakan salah satu kandidat sebelum pemerintah Amerika

Serikat mengangkat Hagel. Namun beberapa pejabat Pentagon pada Kamis membantah laporan tersebut dan bersikeras tidak ada perselisihan yang besar antara Carter dan Hagel. Mereka mengatakan bahwa Carter telah menikmati hubungan profesional yang bagus dengan pemimpin Pentagon. “Tidak ada konflik antara mereka berdua,” kata seorang pejabat Kementerian Pertaha-

nan yang tidak ingin diungkap identitasnya. Juru bicara Pentagon George Little mengatakan bahwa pengunduran diri Carter adalah “keputusan pribadi sepenuhnya dari Wakil Menteri Pertahanan.” “Perannya akan dirindukan oleh Kementerian. Kedua pemimpin Pentagin mempunyai hubungan kerja yang kuat dan efektif, pertemanan mereka akan terus berlanjut sampai dua bulan ke depan dan selanjutnya,” kata Little dalam surat elektronik. Sebelum menjadi orang kedua di Pentagon, Carter

menjabat sebagai direktur jenderal di Kementerian Pertahanan yang bertanggung jawab dalam pembelian senjata, teknologi, dan logistik. Dalam surat pengunduran dirinya, Carter mengatakan telah merencanakan untuk pensiun pada 4 Desember 2012 namun terpaksa harus menundanya karena adanya “kekacauan terkait situasi fiskal.” Carter mengatakan dia akan fokus pada “tantangan besar berikutnya” tanpa menjelaskan lebih lanjut. Carter adalah mantan profesor di Universitas Harvard yang menerima

gelar doktor di bidang fisika teoritis dari Universitas Oxford. Dia mengabdi di Pentagon sejak masa kepresidenan Bill Clinton pada 1990an dan dinilai ahli dalam masalah pengaturan senjata. (ant/bali post)

Ashton Carter (Suara NTB/ist)

Cina Siaga Hadapi Topan Nari Beijing Pengumuman siaga kuning telah dikeluarkan sebelum kedatangan Topan Nari, kata Pusat Ramalan Lingkungan Kelautan Nasional Cina pada Jumat. Lembaga itu memperkirakan, Nari memasuki bagian tengah dan timur Laut Cina Selatan pada Sabtu siang. Topan itu akan menjadi topan ke-25 yang menerpa Cina tahun ini. Mulai Jumat siang sampai Sabtu tengah hari, akan ada gelombang setinggi enam meter di bagian timur Laut Cina Selatan. Gelombang setinggi tiga meter diperkirakan tercipta di bagian selatan Laut Cina Timur, Selat Taiwan dan bagian timur-laut Laut Cina Selatan. Pusat Ramalan Lingkungan Kelautan Nasional menyatakan, Pulau Huangyan di wilayah timurtengah Laut Cina Selatan akan sangat terpengaruh oleh topan tersebut, demikian seperti dilansir kantor berita Xinhua. Lembaga tersebut memperingatkan kapal Penjaga Pantai Cina yang berpatroli di perairan di sekitar pulau itu agar berhati-hati. Mereka juga memperingatkan kapal penangkap ikan agar tidak berlayar dalam kondisi cuaca ekstrem di Laut Cina Selatan dan Teluk Beibuwan di lepas pantai Wilayah Otonomi Guangxi Zhuang di Cina Selatan. Cina memiliki sistem peringatan cuaca empattingkat dengan kode warna; merah merupakan peringatan cuaca sangat berbahaya, diikuti oleh oranye, kuning dan biru. (ant/bali post)

(commons.wikimedia.org)

USS George Washington

Korut Ancam Tenggelamkan Kapal Induk AS Seoul Korea Utara (Korut) Jumat kemarin mengancam akan menguburkan di laut satu kapal induk Amerika Serikat sementara negara itu mengecam pelatihan angkatan laut yang melibatkan kapal-kapal perang Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang. Peringatan terbaru itu dikeluarkan pemerintah Pyongyang sehari setelah AS melakukan pelatihan militer gabungan selama dua hari dengan Korea Selatan dan Jepang di lepas pantai selatan semenanjung Korea. Pelatihan itu melibatkan kapal induk bertenaga nuklir USS George Wash-

ington, helikopter-helikopter anti-kapal selam dan pesawat peringatan dini. “Pelatihan perang itu menunjukkan bahwa aliansi militer tiga negara ASJepang-Korea Selatan berkembang menjadi aliansi perang nuklir dan benar-benar operasional,” kata Komite Korea Utara bagi Reunifikasi Damai Korea dalam satu pernyataan yang dikutip kantor berita AFP. “Jika ketiga negara itu melancarkan satu perang nuklir sementara berbicara tentang ‘tanda’ dan ‘serangan pendahuluan’ kendati (Korea Utara) sudah memberikan peringatan berulang, angkatan bersenjata revolusioner akan segera

melancarkan serangan balasan untuk menguburkan agresor-agresor, provokator-provokator ke laut bersama dengan kapal induk mereka,” katanya. Korea Utara berulang-ulang mengancam pelatihan militer gabungan di selatan perbatasan itu dan mengancam akan melakukan serangan-serangan balasan namun belum pernah diwujudkan. Pada Selasa Korea Utara memperingatkan bahwa AS akan mengalami “bencana mengerikan” atas pelatihan terbaru itu. Para pejabat Amerika Serikat dan Korea Selatan menyebut pelatihan itu sebagai pelatihan pencarian dan per-

tolongan untuk meningkatkan kesiapan menghadapi bencana-bencana kemanusiaan. Seoul dan Washington pekan lalu menyetujui satu strategi bersama untuk menangani apa yang mereka sebut ancaman yang meningkat dari serangan nuklir Korea Utara setelah Pyongyang memulai kembali operasi reaktor plutonium. AS dan Korsel telah lama menuntut Pyongyang menunjukkan komitmen untuk menghentikan program nuklirnya sebelum perundingan enam negara mengenai perlucutan senjata nuklir, yang macet sejak Desember 2008, dapat dimulai kembali. (ant/bali post)

Pakistan Tangkap Lagi Musharraf Terkait Kasus Masjid Merah Islamabad Polisi Pakistan hari Kamis menyatakan telah menangkap lagi mantan penguasa militer Pervez Musharraf terkait penyerbuan terhadap Masjid Merah di Islamabad pada 2007. Penangkapan itu dilakukan sehari setelah sebuah pengadilan menyetujui pembebasan Musharraf dengan jaminan untuk sebuah kasus lain, lapor AFP. “Kami menempatkan Jenderal Musharraf dalam penahanan rumah untuk sebuah kasus yang melibatkan operasi militer terhadap sebuah masjid di Islamabad,” kata Muhammad Rizwan, seorang pejabat senior kepolisian Islamabad, kepada wartawan. “Kami akan mengajukannya ke pengadilan pada Jumat,” tambah Ridwan, setelah mengunjungi vila mewah Musharraf di pinggiran Islamabad yang telah dinyatakan sebagai tempat penahanan rumah. Mahkamah Agung Pakistan hari Rabu menyetujui pembebasan Musharraf dengan jaminan terkait kasus kematian seorang pemimpin pemberontak — sebuah langkah yang dianggap para pengamat semakin mengarah pada kemungkinan pembebasannya setelah penahanan

Pervez Musharraf rumah hampir enam bulan. Ia sudah memperoleh jaminan untuk dua kasus besar lain, termasuk satu kasus terkait pembunuhan mantan Perdana Menteri Benazir Bhutto. Seorang juru bicara partai mengkonfirmasi penangkapan Kamis itu dengan mengatakan, pihaknya akan mengajukan permohonan pembebasan dengan jaminan untuk kasus terakhir itu. “Ya. Polisi secara resmi menangkap Jenderal Musharraf dan menempatkannya dalam penahanan rumah. Kami akan segera mengajukan permohonan pembebasannya dengan jaminan,” kata Mu-

(ant/bali post)

hammad Amjad, sekretaris jendral All Pakistan Muslim League (APML), partai kubu Musharraf, kepada AFP. Mantan pemimpin Pakistan itu tetap menjadi tokoh kontroversial selama hampir lima tahun setelah ia mengundurkan diri karena menghadapi proses pemakzulan. Semasa bertugas, Musharraf adalah sekutu utama AS dalam “perang melawan teror”, sebuah aliansi yang sangat kontroversial di Pakistan, dan ia selamat dalam sedikitnya tiga usaha pembunuhan oleh Al Qaida. Putra Benazir, Bilawal Bhut-

to Zardari, ketua Partai Rakyat Pakistan, menuduh Musharraf membunuh ibunya. Pada 2010, sebuah laporan PBB mengatakan bahwa kematian Benazir seharusnya bisa dicegah dan menuduh pemerintah Musharraf gagal memberi almarhumah perlindungan yang memadai. Pakistan dilanda serangan-serangan bom bunuh diri dan penembakan yang menewaskan lebih dari 5.200 orang sejak pasukan pemerintah menyerbu sebuah masjid yang menjadi tempat persembunyian militan di Islamabad pada Juli 2007.

Kekerasan sektarian meningkat sejak gerilyawan Sunni memperdalam hubungan dengan militan Al Qaida dan Taliban setelah Pakistan bergabung dalam operasi pimpinan AS untuk menumpas militansi setelah serangan-serangan 11 September 2001 di AS. Pakistan juga mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan. (ant/bali post)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.