Snt22112014

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000

Rp. 50.000 Rp. 55.000

SUARA NTB

SABTU, 22 NOVEMBER 2014

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 216 TAHUN KE 10 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Disorot, Penghentian Penyelidikan Kasus Jembatan Cemara Mataram (Suara NTB) Penghentian penyelidikan dugaan penyimpangan pada pembangunan proyek Jembatan Cemara, Lombok Barat, menuai tanda tanya. Sejak awal publik meyakini kasus ini menjadi kasus baru yang masuk tahap penyidikan Kejaksaan. Namun di tengah jalan, penanganan kasus ini dihentikan sementara dan Kejak-

saan diminta menjelaskan alasan yuridisnya. Sorotan terkait dengan proses penanganan kasusnya yang cepat. Penanganan kasus itu berlangsung sejak Juni 2014 lalu, diawali dengan cek lapangan oleh tim intelijen, dilanjutkan cek bersama tim Pidsus dan ahli konstruksi. Di bulan yang sama, Pidsus Kejari Mataram menerbitkan surat perintah

penyelidikan (Sprinlid), sebagai pertanda indikasi awal mengarah ke penyimpangan sudah ditemukan. Rangkaian pemeriksaan saksi pun sudah dilakukan, mulai dari rekanan PT. Kerinci Jaya Utama, berlanjut ke Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), konsultan perencana dan pengawas proyek. ‘’Tapi baru-baru ini Kejaksaan menyatakan kasus ini dihentikan. Ini ten-

tu harus dijelaskan kepada publik, agar tidak menimbulkan tanda tanya,’’ kata Direktur Solidaritas Masyarakat untuk Transparansi (Somasi) NTB, Ahyar Supriadi, SH. Jika alasannya karena biaya penyelidikan besar, maka sebenarnya Kejari Mataram bisa berkoordinasi dengan Kejaksaan Tinggi. Bersambung ke hal 5

(Suara NTB/ars)

DIHENTIKAN- Pemandangan dari sisi barat Jembatan Cemara, Lombok Barat, yang sebelumnya diusut Kejaksaan, namun belakangan dihentikan karena tidak cukup bukti.

Kejati Periksa Saksi Tambahan

Ada Temuan Baru Kasus BSS

Mataram (Suara NTB) Sejauh ini penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB belum menyentuh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam rangkaian penyidikan kasus dugaan penyimpangan penyaluran bantuan bibit sapi dalam program Bumi Sejuta Sapi (BSS). Sedianya, PPK akan diperiksa setelah tersangka rekanan berinisial SB sudah dimintai keterangan lima kali. Rupanya masih ada pemeriksaan tambahan saksi dari Sumbawa, terkait temuan baru dugaan penyimpangan pengadaan bibit sapi tersebut.

‘’Tim masih harus memanggil saksi tambahan dari Sumbawa, karena ada keterangan dari tersangka (SB) yang harus dikembangkan,” jelas juru bicara Kejati NTB, Made Sutapa, SH. Fakta baru itu, masih terkait dengan temuan indikasi penyimpangan tambahan pada kelompok ternak. Tapi tidak dirinci secara detail tentang indikasi penyimpangan yang baru ditemukan tersebut. Apakah ada kelompok ternak fiktif yang lain? ‘’Nanti kita tunggu setelah tim selesai bekerja,” kata Sutapa. Bersambung ke hal 5

Tim masih harus memanggil saksi tambahan dari Sumbawa, karena ada keterangan dari tersangka (SB) yang harus dikembangkan Made Sutapa

Pemda Bingung, Distribusi PSKS Tak Koordinasi dengan Daerah

TO K O H Realisasi Menurun REALISASI izin investasi di Provinsi NTB berdasarkan data BKPM pada triwulan III 2014 kembali mengalami penurunan yang signifikan. Penurunan terjadi hingga 73,50 persen (qtq), setelah pada triwulan sebelumnya mengalami kenaikan yang signifikan sebesar 93,69 persen (qtq) dibandingkan triwulan sebelumnya. Untungnya kata Kepala Kantor Bank Indonesia Provinsi NTB, Bambang Himawan di Mataram, Jumat (21/11), penurunan realisasi izin investasi tidak terlalu berdampak pada realisasi investasi yang terjadi menunjukkan kenaikan. Peningkatan investasi katanya, lebih disebabkan oleh realisasi investasi atas perizinan yang sudah dibuat tahun sebelumnya. Adapun data realisasi izin investasi lebih menggambarkan potensi investasi yang akan dilakukan di Provinsi NTB dalam tiga tahun ke depan, Bersambung ke hal 5 Bambang Himawan (Suara NTB/dok)

(Suara NTB/dok)

H. Bachruddin

Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB melalui Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil (Disosdukcapil) mengaku bingung ditanya terkait dengan pendistribusian/pencairan uang melalui kantor pos Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS). Pasalnya, dalam pendistribusian atau pencairan uang kompensasi dari kenaikan BBM tersebut tak dikoordinasikan dengan pemerintah daerah. ‘’Saya juga tak ada surat terkait itu. Ya bingung, tapi tanggal 24 November kami dipanggil untuk sosialisasi itu,”

kata Kepala Disosdukcapil NTB, Drs. H. Bachruddin, M.Pd ketika dikonfirmasi Jumat (21/11) kemarin. Karena belum mendapatkan sosialisasi terkait dengan PSKS itu, Bachruddin juga belum mengetahui siapa saja masyarakat yang menerimanya. Namun, jika mengacu pada keluarga miskin pemegang Kartu Perlindungan Sosial (KPS) yang mendapatkan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) tahun 2013 lalu, maka data yang digunakan kemungkinan data Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2013.

12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 ga Bahan Bakar Minyak jumlah penerima bantuan Mataram (Suara NTB) 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 Badan Pusat Statistik (BBM) serta distribusi ban- PSKS di NTB atas kompen12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 (BPS) memperkirakan an- tuan Program Simpanan sasi kenaikan harga BBM 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 gka kemiskinan dan pen- Kesejahteraan Sosial (PSKS) subsidi masing-masing Rp 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 2.000/liter hanya kepada gangguran di NTB akan yang belum merata. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 470.663 KK. Data yang dikeluarkan bertambah. Hal ini dipen12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 garuhi oleh kenaikan har- Kantor Pos Induk di Mataram, Bersambung ke hal 5 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345

Bertambah, Angka Kemiskinan dan Pengangguran di NTB

Biro Perekonomian Siapkan Dokumen Penggunaan DBH-CHT Rp 214 Juta Mataram (Suara NTB) Sama seperti sembilan SKPD lainnya yang memperoleh kucuran anggaran dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH-CHT) tahun 2010, saat ini Biro Perekonomian Setda NTB sedang menyiapkan dokumen-dokumen yang diminta Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB. Jumlah anggaran yang digelontorkan untuk Biro Peerekonomian pada waktu itu sebesar Rp 214 juta. Hal tersebut diungkapkan, Kepala Biro Perekonomian Setda NTB, Drs. Hendro Kartiko, M.Si ketika dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (21/11) siang kemarin. “Nilai (anggarannya) Rp

214 juta,” sebutnya. Ketika ditanya, untuk item apa saja anggaran sebesar itu sesuai dengan surat permintaan klarifikasi Kejati NTB, Hendro yang sedang berada di luar daerah untuk kepentingan pengobatan itu mengaku tak menghafal secara detail item-item yang diminta Kejaksaan. Namun yang jelas, dokumendokumen yang terkait dengan penggunaan DBH-CHT pada Biro Perekonomian tahun 2010 itu saat ini sedang dipersiapkan untuk selanjutnya diserahkan ke Kejaksaan. Bersambung ke hal 5 Hendro Kartiko (Suara NTB/dok)

‘’Sepertinya data dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

(TNP2K), mungkin PPLS 2013,” imbuhnya. Bersambung ke hal 5


SUARA NTB Sabtu, 22 November 2014

SUARA MATARAM

Halaman 2

Terancam Dipihakketigakan

Pengelolaan Parkir Tepi Jalan Umum di Mataram Tidak Memuaskan

SEBANYAK lima Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di Kelurahan Pagutan Timur akan diberikan bantuan melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Disosnakertrans) Kota Mataram. Lurah Pagutan Timur, Irfan Syafindra menyampaikan masingmasing kelompok yang terdiri dari 10 orang ini akan mendapatkan bantuan Rp 20 juta. Bantuan ini nantinya akan digunakan untuk pengembangan usaha yang telah dijalani kelompok ini sejak lama. Irfan mengatakan sebelumnya lima kelompok ini rata-rata belum pernah mendapatkan bantuan pengembangan usaha dari pemerintah. Kelompok yang diberikan bantuan ini juga dipilih yang bukan kelompok usaha baru, tapi kelompok yang usahanya telah jalan. “Dan sudah lama mulai merintis usaha,” ujarnya, Jumat (21/11). KUBE yang ada di Pagutan Timur terdiri dari para pedagang canang, pedagang bakulan, kerajinan, dan bidang usaha lainnya. Bantuan yang diberikan ini merupakan stimulan dari pemerintah sehingga mereka bisa mengembangkan usahanya lebih lebar lagi. Untuk pengawasan penggunaan bantuan agar digunakan sesuai dengan yang diharapkan, Irfan mengatakan pihaknya mengumpulkan lima kelompok usaha ini dan diberikan pengarahan bagaimana agar bantuan ini dipergunakan sesuai dengan peruntukannya. Dalam penggunaannya, kelurahan juga memiliki pendamping yang akan mengawasi penggunaan bantuan ini. Selain diberikan bantuan, pihak kelurahan juga memberikan pembinaan secara kontinyu kepada para kelompok usaha. “Di kelurahan ada staf saya, Kepala Seksi Perekonomian yang melakukan pembinaan langsung,” ujarnya. Dengan pemberian bantuan dan pembinaan secara kontinyu diharapkan kelompok usaha ini semakin berkembang dan nantinya bisa membantu warga lainnya yang ingin merintis usaha baru. Bantuan untuk lima KUBE ini akan diserahkan hari ini, Sabtu (22/11) yang merupakan rangkaian kegiatan bakti sosial dalam rangka peringatan HUT KORPRI. Selain penyerahan bantuan untuk KUBE, warga juga akan diberikan bantuan paket sembako dan dua masjid di Pagutan Timur akan diberikan bantuan 50 Al-Qur’an mushaf Mentaram. (ynt)

Mataram (Suara NTB) – Rapat kerja Komisi II DPRD Kota Mataram dengan Dishubkominfo Kota Mataram, khusus mengenai retribusi parkir, menyimpulkan bahwa pengelolaan parkir tepi jalan umum di Mataram, tidak memuaskan. Ketua Komisi II DPRD Kota Mataram, Drs. HM. Zaini kepada Suara NTB di DPRD Kota Mataram, Jumat (21/11) mengungkapkan, melihat capaian retribusi parkir tepi jalan umum, bisa saja parkir tepi jalan umum tak lagi dikelola Dishubkominfo. ‘’Bisa saja dipihakketigakan. Kalau pihak ketiga punya komitmen mampu memberi penghasilan lebih dari target yang diberikan kepada Dishub, lebih baik dikelola pihak ketiga,’’ terangnya. Mengenai kekhawatiran Dishubkominfo kalau dipi-

hakketigakan, para jukir akan kehilangan pekerjaannya, dibantah Zaini. Menurut Zaini, dalam melaksanakan pemungutan parkir, pihak ketiga bisa diminta tetap memberdayakan jukir yang sudah ada, tanpa mengangkat jukir baru. Hal ini

bisa dibicarakan dengan pihak ketiga. Pada bagian lain, Ketua Fraksi Partai Demokrat ini menyayangkan lemahnya koordinasi Dishubkominfo dengan SKPD lain lingkup Pemkot Mataram dalam mengelola potensi parkir tepi jalan umum. Lemahnya koordinasi itu

terbukti dari ketidakmampuan Dishubkominfo mengelola sejumlah potensi parkir yang jelas-jelas dikelola secara terbuka oleh masyarakat dan hasilnya tidak masuk ke kas daerah. Seperti di taman hiburan rakyat Loang Baloq, Eks Pelabuhan Ampenan dan objek wisata lainnya. ‘’Makanya ini SKPD harus rapat koordinasi, mana-mana lahan yang digunakan untuk parkir,’’ imbuhnya. Ia berharap, 2015 mendatang tidak ada lagi SKPD yang saling klaim sebagai pihak yang berhak mengelola parkir.

Apalagi untuk tahun 2015 mendatang Dewan menginginkan adanya peningkatan PAD dari retribusi parkir tepi jalan umum. Minimal dari Rp 1,35 miliar pada tahun 2014, naik menjadi Rp 1,45 miliar pada 2015 nanti. Untuk menggenjot PAD dari retribusi parkir, ada dua cara. Pertama, mengintensifkan pengelolaan parkir oleh Pemkot Mataram ‘’Kedua, kalau ada pihakpihak yang berkenan memberi komitmen mampu lebih besar dari Dishub hasilnya, kenapa tidak? Kita lepas saja,’’ tandasnya. (fit)

Petani Makin Tersiksa NAIKNYA harga BBM (Bahan Bakar Minyak) dinilai akan membuat petani semakin tersiksa. Pasalnya, kata Sekretaris Partai Demokrat DPRD Kota Mataram, Ehlas, SH., sebelum kenaikan harga BBM pun, menjadi petani tak lagi bisa mendapat keuntungan yang menggiurkan. ‘’Bibit langka, pupuk juga langka,’’ akunya. Yang jelas, menurut Ehlas, biaya produksi yang dikeluarkan para petani, tidak sebanding dengan hasil yang didapat setelah panen. Ia menggambarkan, satu hektar lahan bisa menghasilkan sekitar 5 ton gabah. Namun itu tidak semua bisa dibawa pulang oleh petani. ‘’Belum membayar biaya membajak 4 kwintal, zakat 4 kwintal, biaya tanam Rp 800 ribu, bibit Rp 400 ribu, ongkos cabut Rp 400 ribu dan pupuk Rp 800 ribu,’’ terangnya. Itupun, lanjutnya, belum termasuk ongkos buruh pencabut rumput Rp 250 ribu per hari dan biasanya untuk luas sawah satu hektar akan memakan waktu sekitar lima hari. Kondisi ini diperparah dengan kenaikan harga BBM. Sebab, saat ini, petani tak lagi membajak menggunakan kerbau melainkan menggunakan traktor berbahan bakar premium. Demikian pula saat menggiling gabah menjadi beras, menggunakan mesin yang juga berbahan bakar premium. Ehlas menuturkan, selama ini meskipun ada bantuan dari pemerintah untuk petani, namun jumlahnya masih jauh dari harapan. Jenis bantuan dari pemerintah untuk petani antara lain bibit dan pupuk. Namun petani juga dalam proses penanaman hingga panen, banyak menemui kendala. Seperti serangan hama tikus, keong mas, musim hujan, hingga aliran air ke sawah-sawah yang tersumbat. Apalagi sekarang, aliran air ke sawah-sawah banyak yang beralih fungsi menjadi tong sampah. Sehingga terjadi penyempitan saluran. ‘’Seharusnya jalur kontrol air ini jangan ditutup,’’ pintanya. Ia menyayangkan sikap Dinas PU Kota Mataram yang terkesan tidak ada upaya menangani sumbatan saluran kontrol air ke sawah-sawah. Kalaupun alat berat tidak bisa menjangkau tempat tersebut, Dinas PU seharusnya bisa mengerahkan THL untuk membenahi saluran yang menjadi tumpuan para petani. ‘’Itu kan namanya ndak serius,’’ tandasnya. (fit)

Anggaran Gaji PNS Ditambah Rp 46 Miliar Mataram (Suara NTB) – Kabar gembira dirasakan oleh PNS lingkup Pemkot Mataram. Tahun 2015 ada penambahan pos anggaran khusus gaji PNS sekitar Rp 46 miliar dari total alokasi anggaran sebelumnya sekitar Rp 400 miliar. Sekda Kota Mataram, Ir. H. Lalu Makmur Said mengatakan, sejauh ini memang belum ada instruksi dari Pemerintah pusat untuk kenaikan gaji PNS. Namun disebutkan, ada penambahan dari postur anggaran sebelumnya untuk gaji PNS dari Rp 400 miliar ditambah Rp 46 miliar. “Kita masih menunggu instruksi dari Pemerintah Pusat,” kata Sekda Kamis (20/11). Dari pembahasan bersama anggota Dewan, penambahan gaji PNS tersebut dinilai tidak mampu ditopang dari APBD Kota Mataram, sehingga akan dibebankan melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Mataram. Sekda menambahkan, penambahan anggaran itu selain include dengan gaji, juga tunjangan – tunjangan serta membayar gaji K2 dan pegawai baru. “Itu kan nanti untuk tunjangan, bayar gaji K2 dan pegawai baru,” sebutnya. Kendati demikian, keputusan menaikan gaji PNS tersebut, pihaknya masih menunggu dari Pemerintah Pusat. Menanggapi kenaikan gaji tersebut, Hj. Elya Hadiana mengaku, awalnya tidak mengetahui adanya kenaikan gaji. Akan tetapi, ia merasa bersyukur apabila pada kenyataannya gaji PNS di lingkup Pemkot Mataram naik, sehingga bisa menunjang kinerja dari pegawai. “Nah, belum tahu saya. Tapi, mudah – mudahan aja betul naik,” kata Elya yang saat ini menjawab sebagai Lurah Ampenan Tengah. Kenaikan itu lanjutnya, memang sesuatu hal yang wajar disampaing BBM sudah naik, kebutuhan lainnya juga melonjak. Ia berharap, kenaikan gaji tersebut dapat mensejahtrakan PNS maupun staf lainnya, sehingga bisa tertular pada kinerja para pegawai. (cem)

(Suara NTB/cem)

MACET - Kondisi Pasar Karang Jasi yang over kapasitas menimbulkan kemacetan setiap hari. Kemacetan pun diperparah akibat sejumlah cidomo parkir di badan jalan

Over Kapasitas, Pasar Karang Jasi Macet Setiap Hari (Suara NTB/fit)

(Suara NTB/dok)

Untuk Pengembangan Usaha

Mataram (Suara NTB) – Pasar Karang Jasi Kelurahan Cilinaya hampir setiap hari macet. Kemacetan pun diduga akibat kapasitas pasar yang tidak bisa menampung jumlah pedagang yang berjualan. Kemacetan pun diperparah dengan aktivitas cidomo yang parkir di badan jalan serta trotoar pejalan kaki dimanfaatkan sebagai lahan parkir.

Pantuan Suara NTB, belasan bahkan puluhan pedagang menjajakan barangnya di depan pasar. Bahkan, di bagian tengah pasar pedagang sudah berjubel atau tidak ada ruang untuk menaruh dagangannya. Selain itu, cidomo sangat leluasa parkir di badan jalan tanpa satu pun petugas mengatur atau bahkan memberikan aba – aba untuk parkir

di tempat khusus. Salah seorang pedagang setempat, Rumasih mengaku, hampir setiap hari berjualan di trotoar depan pasar. Pasalnya, kondisi pasar sangat sempit dan dipenuhi oleh pedagang. “Ndak ada tempat kita jualan di dalam,” kata Rumasih ditemui Suara NTB, Jumat (21/11). Semestinya, Pemkot Mataram khususnya Diskoperindag

Soal Penyaluran PSKS bantuan tersebut. Kota Mataram hanya mendapat jatah 28.383 orang dari jumlah penduduk sekitar 4oo ribu jiwa lebih. Dari total 28.383 itu tersebar di 50 Kelurahan. Berikut data penerima PSKS disetiap kelurahan. Kelurahan Rembiga mendapat jatah 624 orang, Karang Baru 723 orang, Taman Sari 205 orang, Banjar 592 orang, Ampenan Selatan 705 orang, Pejeruk 615 orang, Pejarakan Karya 383 orang, Kebon Sari 263 orang, Dayan Peken 490 orang, Ampenan Utara 455 orang, Bintaro 717 orang, Ampenan Tengah 914 orang, Abian Tubuh 482 orang, Mayura 495 orang, Sapta Marga 306 orang, Sayang – Sayang 940 orang, Cilinaya 467 orang, Karang Taliwang 592 orang, Cakra Barat 530 orang, Cakra Utara 564 orang, Jempong Baru 2.026 orang, Mat-

aram Timur 252 orang, Punia 400 orang, Pagesangan Timur 557 orang, Pagutan Barat 350 orang, Pagesangan Barat 640 orang, Pejanggik 345 orang, Pagutan Timur 581 orang, Pagutan 636 orang, Pagesangan 465 orang. Kelurahan Monjok Timur 163 orang, Monjok Barat 293 orang, Monjok 911 orang, Cakra Timur 257 orang, Cakra Selatan 485 orang, Dasan Cermen 608 orang, Turida 651 orang, Cakra Selatan Baru 508 orang, Bertais 983 orang. Kelurahan Babakan 880 orang, Mandalika 1007 orang, Selagalas 1161 orang, Kekalik 340 orang, Tanjung Karang 609 orang, Tanjung Karang Permai 194 orang, Karang Pule 847 orang, Dasan Agung 106 orang, Gomong 160 orang, Mataram Barat 187 orang dan terakhir Dasan Agung 712 orang. (cem)

Kartu ’’Sakti’’ Diharapkan Tekan Angka Kemiskinan Mataram (Suara NTB) Beberapa kartu ’’sakti’’ yang diberikan pemerintah pusat diharapkan dapat menekan angka kemiskinan di Kota Mataram pascakenaikan harga BBM diputuskan pemerintah pusat. Hal ini disampaikan Kepala Bappeda Kota Mataram, Lalu Martawang, SE. “Pemerintah pusat dengan beberapa kartu saktinya kita harap bisa memberikan dampak yang menekan sehingga tak terjadi penambahan signifikan terhadap jumlah penduduk miskin kita di kota ini. Tapi proses ini membutuhkan waktu untuk menuju kestabilannya yang baru,” jelasnya. Saat ini angka kemiskinan di Kota Mataram masih bera-

da dalam kisaran 10 persen lebih. Sebelumnya angka kemiskinan mencapai angka 11,39 persen. Dengan kenaikan harga BBM ini diharapkan angka kemiskinan tidak kembali naik ke angka 11 persen lebih. Langkah antisipasi yang dapat dilakukan Pemkot Mataram untuk menekan bertambahnya angka kemiskinan ini adalah dengan berupaya menahan keterpurukan masyarakat dari dampak yang ditimbulkan akibat kenaikan harga BBM. Kota Mataram sebut Martawang menargetkan penurunan angka kemiskinan sebanyak satu persen setiap tahun. Wakil Walikota Mataram selaku Ketua Tim Koordinasi Penanggulan-

gang, juga kusir cidomo yang parkir di badan jalan. Seingatnya, hanya beberapa satu atau dua kali petugas Dishubkominfo Kota Mataram memantau pasar tersebut. Selanjutnya, tidak ada lagi dan kemacetan kembali seperti biasa. Ia berharap, pemerintah menempatkan petugas untuk mengurai kemacetan atau mengatur kendaraan. (cem)

Masyarakat Tak Paham PSKS

Pemkot Mataram Merasa Dilangkahi Mataram (Suara NTB) – Pemkot Mataram merasa dilangkahi oleh pemerintah pusat, dalam hal penyaluran bantuan sebesar Rp 400 ribu kepada masyarakat kurang mampu. Pasalnya, hingga penyaluran dimulai tanggal 18 November, tidak ada koordinasi ataupun pemberitahuan. “Iya, kalau begini kan sama artinya melangkahi kami sebagai pemerintah daerah,” sesal Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh dikonfirmasi di Pendopo Walikota Mataram, Jumat (21/11). Malahan sambung Walikota, mengetahui hal tersebut setelah mendapatkan laporan dari Camat. Seharusnya, apa yang menjadi program pemerintah pusat harus diketahui sebelumnya oleh pemerintah daerah. Data yang dihimpun Suara NTB, dari 470.633 jiwa se – NTB yang mendapatkan

memberikan ruang atau sarana dan prasarana kepada pedagang, agar berjualan lebih aman dan nyaman. Seorang pengendara motor Reza mengaku setiap hari menemukan Pasar Karang Jasi selalu macet. Biasanya kemacetan terlihat sejak pukul 06.30 hingga 10.00 wita. Hal tersebut diakui, selain menumpuknya para peda-

gan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kota Mataram beberapa waktu lalu telah menandatangani kesepakatan pengurangan kemiskinan satu persen setiap tahunnya bersama Wakil Gubernur NTB sebagai Ketua TKPKD Provinsi. “Selama ini kita mampu lebih dari satu persen mengurangi itu. Biasanya kemiskinan ini makin kecil angkanya, makin sulit kita capai target meskipun itu kecil. Harapan kita jangalah dengan kenaikan harga BBM ini kemudian bukan kita mengurangi kemiskinan, tapi naik angka kemiskinan ini,” jelasnya. Tahun 2015 diharapkan angka kemiskinan bisa di bawah 10 persen. (ynt)

Data Harus Diperbarui, Pemda Diminta Ikut Berperan Penyaluran KPS (Kartu Perlindungan Sosial), satu dari tiga kartu sakti yang diluncurkan Presiden Jokowi, yang ditandai dengan pembagian kompensasi akibat naiknya harga BBM, yang banyak diartikan masyarakat penerima sebagai program bagi-bagi uang gratis, menuai beragam pandangan dari kalangan politisi Lingkar Selatan. PSKS (Program Simpanan Keluarga Sejahtera) sebagai bagian dari KPS, menurut Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat, I Gusti Bagus Hari Sudana Putra, SE., tidak ada bedanya dengan BLT (Bantuan Lansung Tunai) yang digagas presiden SBY. ‘’Fungsinya sama, tapi bajunya yang berbeda,’’ cetusnya. Dari segi penyebutan nama, kartu ‘’Jokowi’’ itu dianggap kurang populer sehingga ada masyarakat yang salah mengartikan bantuan tersebut. Dikatakan Gus Hari, kartu sakti yang diluncurkan belum lama ini diyakini akan memanjakan masyarakat. ‘’Masyarakat tidak boleh terlalu lama terlena dengan bantuan itu, masyarakat tetap harus kerja,’’ katanya. Ditempat terpisah, Ketua Fraksi Partai Gerindra, Muhtar, SH., mengatakan, sudah menjadi tugas pemerintah untuk mensosialisasikan keberadaan kartu sakti agar tidak ada lagi masyarakat yang tidak paham dengan bantuan yang diberikan pemerintah. Ia menilai PSKS cukup bagus dalam rangka memberikan kompensasi kepada masyarakat miskin. Ia menyayangkan pemerintah pusat dalam menggelontorkan bantuan tersebut, masih berkiblat pada data lama. ‘’Ada masyarakat yang seharusnya berhak dapat, malah tidak dapat,’’ cetusnya. Pembagian bantuan salah sasaran, lanjut Wakil Ketua DPRD Kota Mataram ini merupakan buntut dari sikap tergesa-gesa pemerintah pusat dalam menaikkan harga BBM. Hal ini perlu dikaji kembali oleh pemerintah pusat. Harus ada data yang akurat terkait siapa yang berhak dapat dan tidak. Anggota Fraksi PDI Perjuangan Kota Mataram, I Wayan Wardana, SH., menegaskan pembagian KPS diharapkan dapat menekan dampak akibat kenaikan harga BBM pada masyarakat miskin. Ia menyayangkan kartu sakti itu banyak dipolitisir oleh berbagai kalangan. ‘’Karena suka tidak suka, harus kita akui, kita masih terbelah antara KMP dan KIH, itupun masih dibawa –bawa ke daerah,’’ ujarnya. Seharusnya, lanjut Wayan Wardana, Pemkot Mataram sebagai representasi pemerintah pusat, ikut mensosialisasikan hal itu kepada masyarakat. ‘’Bukan malah memprovokasi,’’ imbuhnya. Ujung-ujungnya masyarakat yang bingung. Padahal, hajat dari program tersebut cukup baik. (fit)


SUARA NTB Sabtu, 22 November 2014

SUARA PULAU LOMBOK

Halaman 3

Bupati Lotim : Kesehatan Erat Kaitannya dengan Kesejahteraan DINAS Kesehatan (Dikes) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-50 tahun 2014 ini dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan mulai dari lomba olah raga hingga bakti sosial kesehatan. Seluruh rangkaian kegiatan itu ditutup dengan acara resepsi yang dihadiri Bupati, Wakil Bupati, pimpinan DPRD, sesepuh Dinas Kesehatan, Organisasi Wanita dan Organisasi Kemasyarakatan serta seluruh jajaran Dikes Lotim. Acara itu berlangsung Sabtu (15/11) lalu di halaman Kantor Dikes Lotim. Dalam acara itu Wakil Bupati (Wabup) H. Haerul Warisin, menyerahkan penghargaan kepada Dinas Kesehatan, RSUD Dr. Soejono Selong dan Puskesmas Pringgasela sebagai unit penyalur zakat terbanyak. Acara resepsi Hari Ulang Tahun Emas HKN ke-50 dimeriahkan dengan atraksi kesenian rudat, gamelan, dan tarian Jepang yang dibawakan salah seorang gadis Jepang Naomi (Inaq Munah, nama Sasak) yang sedang melaku-

kan pendampingan di Lotim. Bupati Lombok Timur, H. Moch. Ali Bin Dachlan, usai acara berlangsung kepada sejumlah awak media yang mewawancarainya menegaskan, persoalan kesehatan sangat erat kaitannya dengan tingkat kesejahteraan. Dengan demikian, untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat harus dilakukan upaya memperbaiki kesejahteraan, salah satunya melalui pembangunan ekonomi. Maka dari itu, tandasnya, Pemkab Lotim mengambil kebijakan pro rakyat, dengan mendorong aktivitas pembangunan lebih banyak dilakukan di pedesaan adalah langkah yang sangat tepat. Aktivitas pembangunan yang meningkat di pedesaan akan membuka lapangan kerja dan meningkatkan penghasilan masyarakat, sehingga pada gilirannya nanti akan berpengaruh bagi peningkatan kesehatan masyarakat. Sementara Wakil Bupati, H. Haerul Warisin, mengimbau seluruh petugas kesehatan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pasien yang berobat di unit

kesehatan milik pemerintah. Pelayanan terbaik itu, katanya, bukan saja dalam bentuk obat, namun juga sikap yang ramah sebagai bentuk penghargaan terhadap pasien. Menyinggung target Angka Kematian Ibu melahirkan (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKI) yang akan diwujudkan Dinas Kesehatan Lombok Timur, Wakil Bupati mengharapkan agar target AKB dan AKI sebesar nol serta target yang ditetapkan dalam MDGs sebisa mungkin diwujudkan dengan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki. Kepala Dikes Lotim, dr. Utun Supriyatna, M.Kes. dalam sambutannya pada acara resepsi HKN ke-50 menjelaskan di tahun pertama kepemimpinannya merupakan masa konsolidasi. Tahun berikutnya merupakan tahun kebangkitan. Salah satunya akreditasi 15 buah Puskesmas tahun 2015 dan 5 Puskesmas akan diupayakan berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) tahun 2016. Dikes Lotim, lanjutnya, juga telah menetapkan sebuah strategi pencapaian targettarget yang telah ditetapkan,

yaitu GRASI (Gerakan Seribu Hari) dengan target sasaran penurunan AKB, AKI, dan penderita gizi buruk. Ketua Panitia dr. Tri Arif yang juga Kepala Puskesmas Masbagik, menjelsakan, tema yang diusung adalah “Indonesia Cinta Sehat” serta sub tema “Sehat Bangsaku, Sehat Negeriku”. Tema ini ditujukan untuk menggugah kesadaran seluruh komponen bangsa untuk mencintai hidup sehat dan hidup sehat dijadikan budaya. Beberapa kegiatan penting yang dilaksanakan menyambut HKN ke-50 menurut dr. Tri antara lain, olah raga dan lomba, bhakti sosial, upacara bendera dan resepsi. Seluruh rangkaian acara tersebut dilaksanakan sejak tanggal 8 Oktober hingga 15 November 2014. Olah raga yang dipertandingkan antara lain, gerak jalan, futsal, bulu tangkis dan lain-lain yang diikuti seluruh jajaran Dikes Lotim. Sementara kegiatan lomba antara lain: Lomba mewarni, lomba gigi sehat,dan lomba kesehatan Puskesmas. Kegiatan bakti sosial antara lain, pengobatan gratis, sunatan massal, pengobatan

(Suara NTB/ist)

SERAHKAN - Wabup Lotim, Drs. H. Haerul Warisin, M.Si., menyerahkan penghargaan kepada pimpinan SKPD penyalur zakat terbanyak beberapa waktu lalu. mata serta bantuan kaca mata bagi penderita, serta bantuan air bersih. Bakti sosial dipusatkan di Desa Embung Raja Kecamatan Terara.

Dalam kegiatan bhakti sosial tersebut, pelayanan yang diberikan termasuk pelayanan khusus yang sejauh ini hanya ditemui di tingkat ru-

mah sakit, salah satunya USG. Begitu pula seluruh dokter spesialis diterjunkan langsung melayani pasien. (Humas dan Protokol)

Musim Tanam 2014

Petani di Lotim Tanpa Benih Bersubsidi

Perbanyak Kunker dalam Daerah BUPATI Kabupaten Lombok Utara (KLU), H. Djohan Sjamsu, SH, meminta kalangan DPRD lebih banyak mengagendakan kunjungan kerja (kunker) ke dalam daerah. Hal ini dimaksudkan untuk mendekatkan diri kepada masyarakat, juga dapat menyaksikan langsung kekurangan yang dialami masyarakat. “Harapan saya, teman-teman kita di Dewan ini memperbanyak kunjungan kerja ke dalam daerah saja, karena terbukti masih banyak masyarakat yang belum tersentuh oleh Dewan,” kata Bupati, Jumat (21/11). Lebih khusus, kata Bupati, sang istri, Galuh Nurdiyah Djohan Sjamsu juga tak luput dari anjuran serupa. Kepada istri, ia akui telah meminta hal serupa. Meski kunjungan ke luar daerah penting, namun sebaiknya dibatasi untuk memberikan kesempatan tatap muka lebih sering kepada masyarakat KLU agar lebih mengenal wakilnya di DPRD. Selama ini, kunjungan ke masyarakat lebih sering dilakukan ketika anggaran reses atau aspirasi sudah cair. Momen lainnya, tentu jelang pileg atau pemilihan umum. Bagi Bupati, sangat wajar jika ketika menjadi wakil rakyat yang dilahirkan oleh rakyat, seorang anggota Dewan turun ke masyarakat KLU tanpa melihat asal-usul. Sebab seringkali seorang wakil, hanya memikirkan konstituennya saja tanpa melihat masyarakat KLU secara keseluruhan dan utuh. “Sangat penting anggota Dewan turun ke fasilitas publik. Seperti di Puskesmas Bayan, Komisi III yang turun akhirnya jadi tahu apa kekurangan di puskesmas dan kebutuhan masyarakat. Sehingga saat pembahasan anggaran tidak perlu perdebatan panjang,” paparnya. Sebaliknya dinilai Djohan, ketidaktahuan informasi fasilitas yang diperlukan masyarakat di tiap lembaga publik bisa berdampak pada munculnya sejumlah argumen (pertanyaan) Dewan kepada eksekutif. Meski masih pada batasan normal, namun ia tidak mengharapkan anggaran pada pos-pos pelayanan seperti kesehatan dan pendidikan serta pelayanan yang melekat hajat hidup masyarakat KLU sampai dirasionalisasi. Setidaknya, apa yang telah menjadi usulan anggaran oleh eksekutif tentu telah melalui proses dan pembahasan oleh TAPD sehingga muncul sejumlah prioritas yang memang memerlukan dana besar. (ari)

Petani Lotim ”Lebih Besar Pasak daripada Tiang” Selong (Suara NTB) Nasib petani di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) tergolong kurang baik. Berdasarkan hasil survai tingkat inflasi di pedesaan yang mengukur Nilai Tukar Petani (NTP) menunjukkan sebagian besar hasil produksi pertanian Lotim belum mampu mensejahterakan petani. Ibarat slogan lebih besar pasak dari pada tiang mengikat pada petani. Biaya produksi kerap lebih mahal dibandingkan nilai jual dari hasil produksi. Hal ini dikemukakan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Lotim lalu Supratna kepada Suara NTB di ruang kerjanya, Kamis lalu. Disebut, survai NTP mulai tahun ini digelar dan Lotim satu-satunya kabupaten di seluruh NTB tempat melakukan survai. Catatan hasil survai, katanya, NTP petani Lotim masih di bawah 100. Hal ini diartikan, kebutuhan petani lebih mahal dari hasil yang diperoleh. Hasil dari survai NTP yang dilakukan BPS ini berupa Survai Penyusunan Diagram Timbang (SPDT). Dipilihnya Lotim, karena dianggap Lotim memiliki areal pertanian yang cukup luas. “Kabupaten Lotim yang pertama se NTB. Lotim dilihat, karena pertaniannya dan jumlah penduduknya,” katanya . Hasil NTP ini, lanjutnya bisa dijadikan alat ukur dari inflasi di tingkat desa. Pasalnya untuk survai inflasi secara umum tidak dilakukan di tingkat kabupaten. Meski demikian, melalui NTP bisa digambarkan fluktuasi inflasi di tingkat desa yang bisa dijadikan dasar dalam mengambil kebijakan pembangunan di bidang pertanian. Sebagian besar petani, dari hasil survai berada pada posisi merugi. Utamanya petani padi-padian. Bicara pertanian ada banyak faktor penyebab fluktuasi hasil produksi dan nilai jualnya. Antara lain tidak lepas dari faktor alam. Selanjutnya disampaikan, sumbangan sektor pertanian sendiri dalam struktur perekonomian yang digambarkan dalam produk domestik regional bruto (PDRB) Lotim tertinggi dibandingkan sektor-sektor lain. Yakni mencapai 33,83 persen. Peranan pertanian di Lotim paling besar terhadap PDRB NTB. Karena Lotim sebagai lumbung pertanian. PDRB sendiri dicatat BPS dari nilai tambah. Jika NTP bagus, katanya akan menunjukkan gairah produksi komoditi pertanian akan tinggi. Hal ini jelas akan berpengaruh pada perbaikan perekonomian masyarakat. (rus)

(Suara NTB/her)

CERAMAH - Asy Syaikh Ali Abdul Majid Abdul Sami’ memberi ceramah kepada para pejabat dan pelajar di Bencingah Agung Kantor Bupati Lobar, Jumat (21/11).

Ceramahi Pejabat

Lobar Datangkan Guru Besar Al-Azhar Mesir Giri Menang (Suara NTB Untuk ke sekian kalinya Pemkab Lombok Barat (Lobar) mengadakan tabligh akbar mengundang ulama besar. Sebelumnya yang diundang adalah ulama terkemuka Syekh Ali Jaber. Kali ini, Lobar mendatangkan ulama terkemuka di dunia sekaligus guru besar di Universitas AlAzhar Kairo Mesir, Asy Syaikh Ali Abdul Majid Abdul Sami’. Ulama yang dikenal dengan sanad hadist terbaik dunia ini memberikan nasehat kepada pejabat dan ratusan anak-anak pelajar yang hadir di aula Bencingah Agung. Hadir dalam kesempatan itu, Wakil Bupati H. Fauzan Khalid, S.Ag, MSi, Sekda Lobar Drs. H. M. Uzair dan jajaran SKPD. Ratusan pelajar dari sejumlah sekolah juga hadir, karena bertepatan dengan semarak HUT PGRI. Dalam cearmahnya, ulama pemegang sanad hadist tertinggi di dunia ini menyampaikan beberapa nasehat. Beberapa yang ditekankan antara lain terbagi menjadi dua yakni nasehat umum dan khusus. Nasehat umumnya, umat muslim diimbau agar menjaga pergaulan anak-anak yang dinilai mengkhawatirkan. Menyangkut pergaulan anak ini, menurutnya tidak saja di Indonesia khususnya di NTB dan Lobar yang mungkin mengkhawatirkan, namun

juga di semua tempat. “Tidak saja di sini namun di semua negara juga pergaulan anak perlu menjadi perhatian,” ujarnya. Salah satu hal yang bisa dilakukan sebagai penangkal pergaulan, ujarnya, semua pihak harus mendukung kegiatan membangun rohani dan menghidupkan lagi membaca Al Qur’an di kalangan masyarakat khususnya pejabat. Ia memberikan penekanan agar para ulama setempat dan pemda lebih mendorong mendukung kegiatan ini dan kegiatan positif lainnya. “Agar menjadi pendorong dalam kegiatan untuk membaca Al Qur’an,” harapnya. Sementara Bupati Lobar Dr. H. Zaini Arony, menjelaskan, kedatangan guru besar Universitas Al Azhar Kairo Mesir ini sebagai kebanggaan bagi pemda dan masyarakat Lobar khususnya, karena didatangi ulama besar. “Selamat datang di Lobar,” kata Zaini ketika bertemu tamu dari Mesir itu usai shalat Jumat bersama di masjid kompleks kantor bupati. Menurutnya kehadiran wakil lajnah tafsir Al Qur’an ini tentu memberi pelajaran dan ilmu bagi semua pihak, khususnya jajaran pemda Lobar. Kedatangan syaih sendiri diawali dari ceramah di provinsi dan lanjut ke semua daerah termasuk ke Lobar, Loteng dan Lotim. (her)

Loteng Masuk Daerah Rawan Tsunami Praya (Suara NTB) Pemerintah pusat telah menetapkan beberapa wilayah di Indonesia sebagai daerah rawan tsunami. Salah satu di antaranya Kabupaten Lombok Tengah (Loteng). Letak geografis Loteng yang berada di dekat laut lepas, merupakan salah satu pendukung potensi terjadinya tsunami di Loteng. Hal itu diakui Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Loteng, L. Nurpuri, Jumat (21/11). Menurutnya, dari hasil pendataan yang dilakukan pihaknya daerah rawan bencana di Loteng termasuk minim. Jika dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya. Tapi bukan berarti potensi terjadinya bencana kecil. “Khususnya tsunami, Loteng termasuk daerah yang rawan,” sebutnya. Hal itu makin diperkuat dengan catatan sejarah. Di mana pada tahun 1970-an, sejumlah wilayah pesisir Loteng pernah dilanda tsunami. Dan, diprediksi bencana tsunami masih mungkin terjadi di masa-masa yang akan datang. Artinya, ancaman bencana tsunami masih ada.

Untuk itu, pihaknya sejak saat ini sudah melakukan beberapa langkah antisipasi. Salah satunya, dengan mempersiapkan tenaga penanggulangan bencana, sehingga ketika bencana benar-benar terjadi, tenaga yang ada sudah benar-benar siap. Selain itu, mulai tahun 2015 mendatang pihaknya sudah merencanakan akan membangun fasilitas khusus, sebagai tempat untuk melakukan evakuasi korban bencana tsunami. “Fasilitas evakuasi korban bencana ini, kita rencanakan bangun di kawasan Kuta,” sebut Nurpuri seraya menambahkan, seluruh anggarannya dibiayai dari pemerintah pusat. Mantan Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishukominfo) Loteng ini, menambahkan, yang paling penting sebenarnya dari semua upaya yang dilakukan adalah bagaimana mempersiapkan masyarakat itu sendiri. Untuk bisa lebih tanggap dalam menghadapi bencana. “Kalau masyarakat sudah tanggap bencana, maka potensi jatuhnya korban jiwa maupun materi bisa diminimalisir,” pungkasnya. (kir)

Selong (Suara NTB) Musim hujan telah tiba. Saatnya para petani kembali akan menyibukkan diri dengan aktivitas bercocok tanam. Lahan-lahan tadah hujan akan kembali hijau dari kekeringan panjang. Hanya saja, pada musim tanam tahun 2014 ini petani menanam bibit sendiri, karena tidak ada bibit bersubsidi dari pemerintah. Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian dan Peternakan (Distannak) Lombok Timur, H. Badaruddin mengatakan, sebenarnya bibit bersubsidi tersebut untuk tahun 2014 ini ada. Jatah untuk petani Lotim sebanyak 650 ton benih padi, 15 ton benih jagung dan sekitar 20 ton benih kedelai. Namun, ratusan ton benih tersebut tidak terealisasi ke tengah masyarakat. Penyebabnya, kata H.

Badaruddin Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang ditunjuk melakukan pengadaan benih bersubsidi ini sudah kolaps. Disampaikan, pemerintah pusat menunjuk pengadaan benih bersubsidi ini dengan pola Public Service Obligation (PSP). Harga benih tersebut disubsidi Rp 6 ribu oleh pemerintah dari harga Rp 8 ribu, namun petani cukup membayar Rp 2 ribu. “PT Sanghyang Sri ini yang tak mampu, ini merupakan persoalan nasional. Kita sendiri sebenarnya sudah minta jatah itu,” katanya Meski tak ada benih bersubsidi yang mengalir ke petani, H. Badarudin meyakinkan tidak berpengaruh pada petani. Petani sudah bisa langsung mengadakan benih sendiri. Meski subsidi benih tak ada, namun dipastikan subsidi terhadap sarana produksi tetap sedia di Lotim, seperti kegiatan sekolah Lapang Pertanian Tanaman Terpadu (SLPTT) yang terus digelar. Begitu pula pengadaan

sarana produksi seperti pupuk tetap tidak ada subsidinya. Disebutkan, mulai tahun 2015 mendatang, kabarnya pemerintah pusat akan memberlakukan pola baru dalam pengadaan benih. Bentuknya berupa bantuan sosial langsung kepada kelompok-kelompok tani. Berikan uang tunai yang nantinya digunakan petani membeli benih bersubsidi tersebut. Selanjutnya soal musim tanam tahun 2014 ini, dilihat dari intensitas hujan beberapa hari terakhir belum merata. Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan akan mulai pada minggu ketiga bulan November atau sampai minggu ke dua Desember. Hujan turun tahun ini katanya terlambat dibanding biasanya, sehingga musim tanam mengalami perlambatan. Sebagian wilayah utara saat ini diketahui sudah turun hujan. Beda dengan bagian selatan masih menunggu turunnya hujan. Bagian utara yang sudah banyak air. Tinggal bagian selatan yang paling banyak lahan yang membutuhkan air. (rus)

(Suara NTB/rus)

Pembebasan Lahan Tuntas

Pembangunan Jalur IPDN-’’By Pass’’ BIL Tunggu Provinsi Praya (Suara NTB) Rencana pembangunan jalur cepat mulai dari kawasan Kampus IPDN NTB Kelurahan Leneng Praya hingga jalur by pass Bandara Internasional Lombok (BIL), dipastikan bakal segera terwujud. Pemkab Loteng sudah menyelesaikan proses pembebasan lahan dan tinggal menunggu kepastian dari pemerintah provinsi. “Untuk jalur ini tinggal menunggu pemerintah provinsi. Kalau kita sendiri sudah menyelesaikan apa yang menjadi tugas yakni pembebasan lahannya,” aku Sekda Loteng, Drs. H.L. Supardan, M.M, kepada wartawan, Jumat (21/11). Menurutnya, dari hasil koordinasi yang dilakukan dengan pemerintah provinsi, proses pembangunan jalur tersebut direncanakan akan dimulai tahun 2015 mendatang, karena anggarannya direncanakan pada tahun tersebut. “Kita harapkan semua proses penganggaran hingga pembangunannya nanti bisa berjalan sesuai harapan,” ujarnya. Dengan dibangunnya jalur tersebut, nantinya mobilitas masyarakat akan lebih mudah lagi. Karena jalur tersebut menghubungkan

(Suara NTB/kir)

SIAP DIBANGUN - Jalur depan kampus IPDN NTB siap dibangun. Seluruh lahan yang dibutuhkan pun sudah selesai dibebaskan oleh Pemkab Loteng. jalur by pass BIL dengan kawasan kampus IPDN. Pilihan jalur bagi masyarakat dari Praya maupun Kota Mataram yang hendak ke BIL, atau sebaliknya bisa lebih banyak. Selain menggunakan jalurjalur yang memang sudah ada sebelumnya. Supardan mengatakan, jalur tersebut nantinya juga akan dibangun dengan pola dua jalur. Karena memang jalur tersebut, terhitung sebagai jalur cepat, sehingga wajah Kota Praya nantinya bakal leb-

ih cantik dan menarik. Disinggung proses pembebasan lahan, Supardan mengaku berjalan lancar. Dan, yang paling penting tanpa menimbulkan gejolak di tengah masyarakat, sehingga proses pembebasan lahan untuk jalur tersebut, tercatat sebagai proses pembebasan lahan yang paling sukses. “Semua tahapan pembebasan lahan untuk jalur ini, berjalan sesuai harapan kita,” pungkas mantan Asisten III Setda Loteng ini. (kir)


SUARA PULAU SUMBAWA Warga KSB Mulai Terima Dana PSKS Halaman 4

(Suara NTB/bug)

CAIRKAN - Seorang warga penerima tengah dilayani petugas saat akan mencairkan dana PSKS di kantor Pos Taliwang, kemarin.

Jadi Tersangka Pengancaman

BK akan Periksa Oknum Dewan Suara NTB (Suara NTB) Kasus yang melilit Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima, Nukrah, S.Sos yang akan dipanggil sebagai tersangka oleh penyidik Polres Bima Kota rupanya juga ditindaklanjuti secara internal. Rencananya, Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Bima akan memanggil Nukrah untuk diberikan pembinaan. Ketua BK, Samailah, SH yang dikonfirmasi, Jumat (21/ 11) menyebutkan akan memanggil Nukrah untuk dimintai klarifikasi. Sebab kaitan dengan kasus ini, pihaknya juga akan menyikapi secara kelembagaan. Hanya saja, kapan waktu pemanggilan belum dipastikan karena akan dirapatkan terlebih dahulu secara internal. Diakuinya, meski kasus ini terjadi sebelum pelantikan dilakukan namun tetap menjadi pihaknya secara kelembagaan. Pihaknya juga sadar, saat ini posisi kasus tersebut dalam permintaan izin pemeriksaan ke Gubernur NTB. “Untuk waktunya kita rapatkan dulu di internal BK,” katanya beberapa waktu lalu. Sementara itu, Ketua DPD Demokrat Kabupaten Bima, Sakurah, yang sebelumnya dikonfirmasi terkait sikap partai terhadap kadernya yang melakukan dugaan pengerusakan dan pengancaman tersebut menyebutkan hanya menunggu saja perkembangan dari penyidik. Apalagi, penetapan tersangka terhadap Nukrah belum resmi. Ditanyai mengenai pakta integritas yang ditandatangani oleh DPP Demokrat terkait siapapun yang terlibat hukum apakah akan dikeluarkan dari partai? Sakurah membantahnya. Sebab, pakta integritas tersebut bagi yang terlibat dugaan korupsi sementara, Nukrah terlibat kasus hukum karena membela diri. “Kita lihat dulu, jadi tidak sembarangan pakta integritas itu diterapkan,” katanya. Untuk itu, dia pun menajak untuk mengikuti perkembangan kasusnya. Dia pun berharap kaus ini bisa selesai dengan baik. “Kita harap semua aman-aman saja,” harapnya. (use)

Kuota Pupuk Sumbawa 2015 Bertambah Sumbawa Besar (Suara NTB) Kuota pupuk Urea bersubsisi untuk Sumbawa hanya dijatah 22.000 ton oleh pemerintah pusat. Ada kemungkinan kuota dimaksud dapat ditambah untuk jatah 2015 mendatang. Bila melihat arah kebijakan pemerintahan baru yang konsen terhadap pertanian saat ini. Kepala Dinas Pertanian Sumbawa, Ir. Thalifuddin M.Si, Jumat (21/11), jatah 22.000 ton tahun 2014, (Suara NTB/dok) Thalifuddin masih jauh dari kebutuhan ideal Sumbawa yang mencapai 30.000 ton. Namun, dengan Menteri pertanian yang sekarang, ada kemungkinan kuota pupuk untuk Sumbawa dapat ditambah. “Menteri sekarang langsung tangani pupuk, benih penyuluhan, hingga pemasaran,” terangnya, usai berkoordinasi dengan Kementerian belum lama ini. Pihaknya sangat berharap kuota tersebut dapat ditambah. Paling tidak mendekati angka kebutuhan ideal. Ditambah dengan pupuk alternatif lain. “Paling tidak kuota kita bisa sampai 25.000 ton. Apalagi di Januari nanti kebutuhan pupuk petani mulai meningkat,” tukasnya. (arn)

DPRD Dompu Apresiasi Komitmen Kapolres Dompu Dompu (Suara NTB) Komitmen Kapolres Dompu yang baru, AKBP Brury, SIK untuk melakukan penegakan hukum bagi pelaku rusuh hingga menyebabkan perkelahian antarkampung serta penutupan jalan umum mendapat apresiasi Dewan. Namun upaya preventif dalam penyelesaian konflik harus tetap dikedepankan. Demikian disampaikan Ketua DPRD Dompu, Yuliadin, S.Sos kepada wartawan di Dompu, Jumat (21/11). “Komitmen Kapolres Dompu yang baru untuk menegakkan hukum bagi pelaku perkelahian hingga menyebabkan perkelahian antarkampung dan penutupan jalan patut kita apresiasi. Apalagi beliau tetap memprioritaskan tindakan pencegahan sebelum penegakan hukum diambil,” kata Yuliadin. Tidak hanya itu, Yuliadin juga memberikan apresiasi atas inisiasi Kapolres baru yang membangun komunikasi dengan semua pihak dalam menciptakan keamanan dan ketertiban di bumi Ngahi Rawi Pahu. Termasuk membangun komunikasi dengan DPRD Dompu dan siap mengajak Dewan dalam menyelesaikan konflik di tengah masyarakat. “Begitu ditunjuk menjadi Kapolres dan berada di Dompu, beliau (Brury) langsung ingin bersilaturahmi dengan kami (Pimpinan Dewan). Karena kami di luar daerah (Kamis, red), makanya hari ini kami yang mendatangi kantor beliau,” jelasnya. Setelah berkoordinasi dengan Kapolres, Yuliadin mengaku, pihaknya berharap banyak kepada Brury untuk menciptakan rasa aman dan tertib di Dompu. “Karena usianya yang masih muda dan energik, komunikasi dan visinya nyambung,” ungkap Bucek, panggilan akrab Yuliadin. Anggota Komisi 1 DPRD Dompu, Syafruddin, SH juga mengatakan, pihaknya berharap banyak atas kehadiran Kapolres Dompu yang berlatar belakang Brimob untuk menciptakan rasa aman di Dompu. (ula)

Taliwang (Suara NTB) Seperti di daerah lainnya, dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Jum’at (21/11) kemarin, mulai disalurkan. Tiga kantor Pos yang ada di wilayah KSB pun melayani ribuan warga penerima di 8 kecamatan sesuai dengan ketentuan penjadwalan yang telah disusun masing-masing. Di kantor Pos Taliwang misalnya, kantor ini melayani 3 kecamatan masing-masing kecamata Taliwang, Brang Rea dan Brang Ene. Berdasarkan pantauan media ini, kemarin, wilayah pertama yang dilayani adalah kecamatan Taliwang. “Untuk hari ini memang kita mulainya dari kecamatan Taliwang dulu sesuai jadwal yang kita susun sebelumnya,” jelas kepala Kantor Pos Taliwang Husaini. Berdasarkan jadwal yang telah disusun kantor Pos Taliwang, untuk pelayanan bagi warga Taliwang akan berlangsung selama 5 hari. Husaini menjelaskan, warga Taliwang

didahulukan karena jumlah penerimanya lebih banyak mencapai 3.207 kepala keluarga (KK), kemudian setelah itu kecamatan Brang Rea akan memakan waktu selama 2 hari dengan jumlah penerima 1.222 KK dan terakhir kecamatan Brang Ene akan dilayani dalam sehari dengan jumlah penerima 519 KK. “Jadwalnya tidak runut setiap hari. Untuk Taliwang jadwalnya tanggal 21, 22, 24, 26 dan 28 November, kalau Brang Rea 25 dan 27 dan terkahir Brang Rea tanggal 29 November,” urainya. Proses pencairan dana bagi warga miskin sebagai kompensasi dampak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) ini sendiri terhitung cukup mudah. Warga penerima cukup datang ke kantor Pos terdekat dengan membawa Kartu Perlindungan Sosial (KPS) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Menurut Husaini, pengambilan dana PSKS ini tidak dapat diwakilkan karenanya bagi warga yang ingin data melakukan pencairan agar memastikan anggota

keluarga yang dihadirkan, namanya tertera dalam KPS. “Di data KPS itu ada tiga nama yang tertera. Jadi salah satunya itu yang harus hadir langsung mencairkannya. Kalau pakai perwakilan kita tidak akan layani,” tegasnya. Proses pencairan hari pertama di kantor Pos Taliwang sendiri berjalan lancar. Sejak pagi hari tidak banyak warga yang datang dan mengantre di tenda-tenda yang telah disediakan pihak kantor Pos. Sesekali warga datang perorangan dan langsung dilayani oleh petugas. Prosesnya pun terhitung sangat singkat. Warga yang datang langsung menhampiri meja verifikasi. Setelah dinyatakan sesuai, warga bersangkutan pun diarahkan masuk ke gedung kantor dan sesaat kemudian keluar dan telah menerima dana PSKS senilai Rp 400 ribu sesuai janji pemerintah pusat. “Sangat cepat kalau tanpa antrian seperti ini mungkin hanya butuh waktu 5 menit, warga penerima sudah bisa memegang dana PSKS itu,” pungkas Husaini. (bug)

Duduk di Antara Botol Bir

Foto Pimpinan DPRD Dompu Digunjingkan Dompu (Suara NTB) Foto Wakil Ketua DPRD Dompu, Sirajuddin, SH yang dikelilingi warga bersama botol minuman beralkohol jenis bir bintang ramai diperbincangkan di media sosial facebook. Sirajuddin yang terlihat duduk bersila dan merunduk sambil melihat HP itu banyak digunjing pengguna media sosial. Tapi dia membantah tengah mengkonsumsi minuman beralkohol dan akan menelusuri penyebar foto untuk dilaporkan ke penegak hukum. Foto yang di-upload akun facebook Thambora Dhompu sekitar pukul 10.00 wita, Jumat (21/ 11) dan di-share ke akun facebook Guru Toi. Sekitar pukul 10.45 wita, foto serupa tapi banyak orang juga di-share oleh akun yang sama. Dalam statusnya ditulis, “Kira2 ada yg mengenali gak siapa beliau ini yg ktanya dari Anggota Dewan per wakilan rakyat dompu,,,,”. Berbagai komentar miring dialamatkan ke anggota DPRD asal daerah pemilihan (Dapil) Manggelewa, Kempo dan Pekat ini. Bahkan ada yang berkomentar menuding seolah-olah Sirajuddin tengah minum minuman beralkohol bersama beberapa warga yang ada di sekitarnya. Tapi ada juga yang mempertanyakan keaslian foto dimaksud. Sirajuddin, SH yang dihubungi melalui HP-

nya, Jumat kemarin menjelaskan, foto tersebut saat dirinya menghampiri konstituennya di Soro Kecamatan Kempo, 16 November 2014 lalu usai melakukan kegiatan reses. “Bagaimana dengan saya di foto itu? Jadi saya hanya duduk, tidak sedang mengkonsumsi minuman beralkohol,” kata Sirajuddin. Diakui Sirajuddin, akibat publikasi foto dengan sejumlah botol minuman beralkohol tersebut membuat citra dirinya hancur oleh stigma negatif. Konsekuensi itu harus ia terima sebagai akibatnya. Namun dirinya akan mencari tahu pelaku pengambil gambar dan penyebar gambar hingga bisa berada di pemilik akun Thambora Dhompu. “Saya akan mengambil langkah hukum bila menemukan dan mempertanyakan motifnya,” tegas Sirajuddin. (ula)

(Suara NTB/ula)

MINUMAN BERALKOHOL - Foto Wakil Ketua DPRD Dompu, Sirajuddin, di tengah beberapa warga dan botol minuman beralkohol ramai dibicarakan di media sosial facebook., Jumat (21/11).

Pasar Hewan di Sumbawa Belum Difungsikan Sumbawa Besar (Suara NTB) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Sumbawa, sudah mencoba mensosialisasikan keberadaan pasar hewan yang ada di Bangkong desa Karang Dima. Namun, sejauh ini, pasar dimaksud belum difungsikan oleh peternak maupun pembeli hewan. Kepala Disnakeswan Sumbawa, Ir. Syafruddin Nur, yang ditemui Jumat (21/11) menyatakan, hampir setiap harinya berusaha membujuk masyarakat agar datang dan melakukan transaksi di pasar hewan. Namun rupanya masyarakat peternak belum memahami manfaat akan adanya pasar hewan. Padahal banyak sekali keuntungan yang bisa didapatkan dari keberadaan pasar dimaksud. “Kami langsung turun agar masyarakar bisa segera memanfaatkan itu. Namun rupanya masyarakat lebih senang menunggu pembeli ke tempat mereka,” terangnya. Untuk itu, pihaknya akan mencoba menempuh strategi lain. Melalui jejaring kelompok subsidi pakan penggemukan. Sambil mempersiapkan regulasi yang mengatur secara jelas soal pasar hewan ini. Meski diakuinya, masih ada beberapa sarana yang belum dibangun, seperti loket pembayaran dan tambatan ikat ternak. “Namun saya ragu bangun itu. Jangan-jangan nantinya tidak terpakai. Toh kita masih bisa gunakan cara lain untuk tambat ternak,” kata Syafruddin. Artinya, Disnakeswan akan melihat dulu proses yang terjadi terkait perkembangan pasar hewan ini. Sambil terus berupaya agar pasar ini dapat dimanfaatkan secara

optimal kedepannya. Apalagi kalau nantinya Rumah Potong Hewan (RPH) rampung direvitalisasi. Tentu akan membantu mengarahkan masyarakat ke pasar hewan. ”Kita butuh waktu,” ujarnya. (arn)

Syafruddin

(Suara NTB/dok)

SUARA NTB Sabtu, 22 November 2014

Penambang Galian C di Bima Diduga Nunggak Pajak Miliaran Rupiah Bima (Suara NTB) Perusahaan penambangan galian C di Bima, salah satunya PT Bunga Raya disinyalir tidak membayar pajak hingga mencapai miliaran rupiah. Dugaan tersebut muncul ketika Komisi III DPRD Kabupaten Bima melakukan rapat dengar pendapat (RDP) dengan pejabat Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kabupaten Bima. Anggota Komisi III, Edy Muchlis S.sos yang dikonfirmasi, Jumat (21/11) menyebutkan RDP tersebut telah dilakukan beberapa waktu lalu. DPRD mempertanyakan izin kontrak perusahaan galian c dimaksud. Namun dari keterangan diketahui jika sejak tahun 2012 hingga 1014, perusahaan tambang

mineral galian c ini tidak memenuhi kewajibannya untuk membayar pajak. Padahal, penambangan yang dilakukan sudah bertahun-tahun. “Bahkan tidak pernah dilaporkan, sehingga luput dari perhatian Pemerintah dan pihak penegak hukum,” katanya. Dalam kurun waktu itu, lanjutnya, diduga nilai pajak yang ditunggak mencapai miliaran rupiah. Namun anehnya, meski perusahaan ini tidak membayar pajak, Pemerintah justru memberikan rekomendasi perpanjangan izin kontrak. Hal ini, katanya, tentu menjadi pertanyaan alasan Pemerintah memberikan rekomendasi meski PT dimaksud tidak memenuhi kewajibannya. Untuk itu, pihaknya di Ko-

misi III akan mengeluarkan rekomendasi kepada Distamben guna mencabut izin operasional PT Bunga Raya hingga perusahaan tersebut memenuhi kewajibannya. Rencananya, minggu depan PT Bunga Raya akan dipanggil untuk dimintai kejelasan mengenai penunggakan. Di samping PT Bunga Raya, BLH Kabupaten Bima juga akan dipanggil untuk dimintai klarifikasi kaitan dengan izin analisa mengenai dampak lingkungan (amdal). Ditambahkannya, perusahaan lain yang juga akan dipanggil yakni PT Tukad Mas yang bergerak di bidang crusher di Kecamatan Sape. Perusahaan ini rencananya dipanggil karena diduga tak mengantongi izin operasi. (use)

’’Public Lecture’’ di UNSA Bersama Duta Besar Singapura untuk Indonesia Sumbawa Besar (Suara NTB) Setelah sempat tertunda, akhirnya pada Kamis (20/11), Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Anil Kumar Nayar berkesempatan datang mengunjungi Kabupaten Sumbawa. Anil Kumar menghadiri acara Public Lecture di Universitas Samawa (UNSA), Kamis malam. Dalam kegiatan Public Lecture tersebut, hadir tiga Rektor beserta Mahasiswa dari Universitas Samawa, Universitas Teknologi Samawa, dan IISBUD Sarea. Dari Pemkab hadir Wakil Bupati Sumbawa, Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa, para Asisten Sekda, beserta sejumlah Kepala SKPD. Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Arasy Muhkan menyampaikan gambaran umum Kabupaten Sumbawa dan juga potensi – potensi yang ada di Kabupaten Sumbawa, di antaranya dalam bidang pertanian, peternakan, perikanan dan pariwisata. Wabup berharap dengan kunjungan tersebut kedepannya dapat terbangun kerjasama yang saling menguntungkan baik itu di bidang investasi maupun dalam bidang pendidikan dan kebudayaan. H. An, sapaan akrab Wabup Sumbawa juga menyampaikan ucapan belasungkawa atas terjadinya kecelakaan pesawat di wilayah Kabupaten Sumbawa beberapa waktu yang lalu dan salah satu korbannya merupakan warga negara Singapura. Walaupun upaya pencarian yang dilakukan BASARNAS

telah berakhir, akan tetapi Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui BPBD Sumbawa tetap berupaya melakukan pencarian dan semoga upaya tersebut segera membawa hasil. Dari perwakilan rektor yang disampaikan oleh Prof. DR. Saifuddin Iskandar, M.Pd menyampaikan juga ucapan selamat datang kepada Dubes Singapura dan harapan agar mahasiswa Sumbawa dapat diberi kesempatan untuk menggali pengalaman di Singapura melalui program pertukaran pelajar/mahasiswa maupun menjadi duta kesenian di Singapura. Dubes Singapura Anil Kumar Nayar dalam kesempatan tersebut memberikan materi Public Lecture dengan tema “ASEAN Economic Community”. Dalam materi tersebut disampaikan ulasan singkat terkait dengan kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan Singapura yang telah berjalan selama setengah abad, dan strategi Pemerintah Singapura dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Tahun 2015, yaitu persiapan SDM yang telah sejak lama dilakukan oleh pemerintah Singapura dan juga penigkatan kualitas infrastruktur, mengingat Singapura merupakan negara yang memiliki keterbatasan sumberdaya alam. Disamping itu juga, sosialisasi menyangkut MEA 2015 kepada pelaku usaha di Singapura terus dilakukan agar para pelaku usaha tersebut dapat menyusun strategi dalam menghadapi tantangan perdagangan bebas di kawasan ASEAN. (arn)

(Suara NTB/arn)

CINDERAMATA - Wabup Sumbawa dan Dubes Singapura tukar cinderamata dalam kunjungan Dubes ke kampus UNSA, Kamis (20/11) malam.


RAGAM 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123

Halaman 5

SUARA NTB Sabtu, 22 November 2014

12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 Perkuat Profesionalisme Dosen 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 larasan yang dilakukannya batas, maka saat ini apa yang materi yang akan disampaikan 11) di Graha Ayu Hotel. Mataram (Suara NTB) 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 Ketua STAHN Gde Pudja kali ini merupakan bentuk kita lakukan telah mendapat- oleh para Narasumber kepada Dalam rangka men12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 ingkatkan kualitas serta Mataram, Dr. Ni Putu Listia- penyempurnaan dengan hara- kan apresiasi dari Dirjen Pen- 60 orang peserta itu meliputi 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 memperkuat profesionalis- wati, SE.,Ak.,MM. Dalam pan terbentuknya Tim Asses- didikan Tinggi,” tambahnya. Mekanisme Persamaan Persep12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 Sejumlah empat orang As- si tentang Assesor BKD dan SIPme para dosen, Sekolah sambutannya menyatakan sor yang diakui secara sah 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 sessor didatangkan untuk men- KD, Kebijakan Diktis tentang Tinggi Agama Hindu Negeri bahwa sebetulnya kegiatan dengan Skala Nasional. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 “Ini adalah kegiatan penye- jadi Narasumber dalam kegia- Assesor BKD dan SIPKD (STAHN) Gde Pudja Mat- semacam itu pernah dilaku12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 aram menggelar Penye- kan pada tahun 2010 lalu. larasan, kegiatan ini sebetulnya tan itu. Masing - masing, Dua Lingkungan Hindu, BKD dan 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 larasan Assessor dengan Namun, kegiatan itu dinilai telah dilaksanakan pada 2010 Assesor dari Nasional dan dua Evaluasi Pelaksanaan Tri Dhar12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 Orientasi Beban Kerja belum mencapai hasil yang lalu, dan saat ini kita lakukan lainnya merupakan Assesor ma Perguruan Tinggi di STAHN 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 Dosen (BKD), Jumat (21/ maksimal. Adapun, penye- penyempurnaanya, dengan hara- Lokal. “Kami berharap agar apa Gde Pudja Mataram, serta 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 pan STAHN Gde Pudja Mat- yang kita lakukan saat ini dap- Prosedur Evaluasi BKD di 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 aram segera memiliki Assesor at memberikan semangat dan STAHN Gde Pudja Mataram. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 yang memiliki Nira (Nomor In- motivasi untuk meningkatkan “Sesuai dengan keputusan 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 duk Registrasi Assesor) dan di- kualitas, kinerja serta profe- Ketua STAH Negeri Gde Pud12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 akui secara Nasional,” paparnya sionalisme setiap dosen dalam ja mataram, tentang tata pel12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 didepan seluruh akademisi. Dan menjalankan tugasnya. Kita aksanaan kegiatan dan diiku12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 tenaga kerja yang tergabung men- semua mengakui bahwa Tugas ti oleh 60 peserta bertujuan 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 dosen memang sangat berat Untuk menguatkan pentingnjadi peserta kegiatan itu. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 Implikasinya, lanjut Ketua demi meraih hasil lulusan yang ya BKD, Orientasi ini diharap 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 STAH tersebut, jika tidak ada optimal, tetapi dosen bekerja membuat dosen menjalankan 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 Assesor yang memberikan dengan ketulusan dan keihla- fuingsinya dengan sikap pros12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 evaluasi terhadap BKD, maka san sebab sifat pekerjaannya esioanlisme yang tinggi, kemu12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 wajib hukumnya sertifikat dikategorikan sebagai pengab- dian Tercatat sacara admin12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 hasil Sertifiasi Dosen (Serdos) dian,” jelasnya lagi. istrasi, Sesui dengan aturan 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 Sebelumnya, Ketua Panitia yang berlaku serta Tercapainharus dikembalikan. “Kita 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 memang sebelumnya telah Pelaksana Kegiatan (KPPK) Ni ya keharmonisan dilingkun12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 memiliki Assesor, namun si- Luh Sinar Ayu Ratna gan perguruan tinggi dengan 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 fatnya hanya semetra, dan itu Dewi,SS.,M.Ag. Menyampaikan mengedepankan konsep asah 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 hanya diakui dalam bentuk kegiatan itu akan berlangsung asih asuh pada tiap - tiap dos12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 Surat Keterangan yang ber- selama tiga hari yakni sejak 21- en atau tenaga pendidik,”. MEMBUKA DENGAN RESMI- Ketua STAHN Gde Pudja 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 laku dengan waktu yang ter- 23 November. Adapun materi - Jelasnya. (met/*) Narasumber sedang menyampaikan materi. Mataram saat membuka acara penyelarasan secara Resmi. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123

STAHN Gde Pudja Mataram Selaraskan Assessor dengan Orientasi BKD

(Suara NTB/Doc. STAH)

(Suara NTB/Doc. STAH)

Ada Temuan Baru Kasus BSS

Kelanjutan ’’Ecodistrict’’

S e b a g a i m a n a diketahui, sementara ini ada dua kelompok ternak yang ditemukan terindikasi fiktif di Sumbawa Besar, yakni di Kecamatan Utan dan Kecamatan Alas Barat. Indikasi fiktif, karena kelompok tidak menerima bantuan sapi (nilainya seharga Rp 5 juta per ekor). Tetapi mereka diduga menerima bantuan dalam bentuk uang yang nominalnya sekitar Rp 4 juta. Sutaapa juga belum memastikan, kapan dan berapa saksi tambahan itu akan dipanggil untuk diperiksa. Karena kepastian itu tergantung tim penyidik menyesuaikan dengan waktu. Sedikit dijelaskan, sasaran pemeriksaan selanjutnya masih seputar kelompok ternak penerima bantuan sapi. “Ada beberapa kelompok yang harus diminta keterangan tambahan,” terangnya. Terkait rencana pemeriksaan tersangka ZW yang menjabat sebagai PPK, dalam waktu dekat diakuinya belum dijadwalkan. Sebagaimana alasan sebelumnya, masih kembali meminta keterangan saksi tambahan dari kelompok ternak di Sumbawa. Dimana, ada 16 kelompok penerima bantuan bibit sapi di daerah itu, dengan nilai kontrak Rp 3,4 miliar. Sejauh ini yang ditemukan terindikasi menyimpang ada dua kelompok di Kecamatan Utan dan Kecamatan Alas Barat. (ars)

Walikota Masih Butuh Penjelasaan Kementerian PU

Dari Hal. 1

Realisasi Menurun dan tidak secara langsung menggambarkan peningkatan investasi pada saat tersebut. Realisasi izin investasi baik PMA maupun PMDN pada triwulan III 2014 hanya sebesar Rp 782 miliar, jauh menurun di banding triwulan sebelumnya yang mencapai Rp 2,95 triliun. Realisasi investasi pemerintah pada triwulan III menunjukkan adanya kenaikan hingga 41,06 persen di banding tahun sebelumnya. Realisasi investasi pemerintah di NTB pada triwulan III mencapai Rp 1,25 triliun, meningkat cukup tinggi dibanding realisasi pada triwulan sebelumnya yang hanya sebesar Rp 883 miliar. Hingga triwulan III 2014, total investasi pemerintah mencapai Rp 2,39 triliun. Adanya penyelesaian beberapa proyek besar seperti Bendungan Pandan Duri, by-pass BIL II dan jalan Lembar- Sekotong membuat realisasi investasi mengalami kenaikan cukup besar. Selain itu, beberapa proyek yang lebih kecil seperti pembuatan jalan Lingkar Gili Trawangan, pembuatan Dermaga Teluk Nare, pembangunan jalan Dompu- Huu, Kempo- Doropeti, pelebaran jalan serta pembangunan jembatan, pemeliharaan dan perbaikan jalan serta perbaikan saluran tersier pengairan juga terus dilakukan. Prospek ekonomi yang cukup positif . Hal itu tampak dari mulai gencarnya pembangunan fisik beberapa proyek swasta seiring dengan pesatnya pembangunan fasilitas umum yang dilakukan oleh pemerintah. Dari sisi konektivitas, saat ini PT Pelindo III menambah fixedcrane yang dipastikan akan mempercepat proses bongkar. Selain itu, PT Angkasa Pura sedang membenahi lahan parkir, pagar pengaman, sebelum melakukan pelebaran apron, pembangunan taxiway tahun 2015 hingga perpanjangan bandara pada tahun 2016. Bandara Bima saat ini juga sedang dilakukan pelebaran apron yang diharapkan dapat menambah jumlah pesawat parkir dan jumlah penerbangan. PT Damri juga menambah armada dan sudah dibuka rute BIL- Lombok Timur. Di sektor industri pengolahan, saat ini akan dibangun pabrik gula di Dompu dengan persiapan yang sudah dilakukan berupa penanaman bibit tebu. Dari sisi pembangunan industri pariwisata, saat ini juga sedang dibangun dua buah mal di Kota Mataram dan Narmada. Selain itu juga sedang dilakukan pembangunan beberapa hotel di kawasan Senggigi. Beberapa hotel bahkan sudah mulai memasarkannya dalam bentuk peluang investasi. Yang cukup disayangkan adalah rencana investasi hotel dan mal di daerah pantai Loang Baloq yang saat ini belum terdapat tanda-tanda pembangunan. Untuk mendukung jaringan kelistrikan bagi pariwisata NTB maupun meningkatkan rasio elektrifikasi masyarakat, PLN saat ini masih mengembangkan PLTU Jeranjang 1 dan 2 yang rencananya baru akan beroperasi pada tahun 2015. Selain itu, beberapa pergantian sambungan tegangan tinggi sudah mulai dilakukan seperti penyediaan jaringan listrik dan gardu induk untuk kawasan Mandalika hingga sebesar 27 MW atau sembilan kali kapasitas saat ini yang hanya 3 MW. Penyaluran kredit investasi sebaliknya justru masih menunjukkan adanya tren perbaikan setelah pada dua triwulan sebelumnya mengalami penurunan. Di banding triwulan sebelumnya, nilai kredit relatif sama dan sedikit meningkat sebesar 0,03 persen, sedangkan dibanding tahun sebelumnya hanya tumbuh sebesar 5,28persen. Perlambatan kredit investasi terutama terjadi pada kredit pertanian, listrik, air dan gas, sektor bangunan dan jasa dunia usaha. (bul)

Dari Hal. 1

Pemda Bingung, Distribusi PSKS Tak Koordinasi dengan Daerah Data yang diperoleh, jumlah penerima PSKS di NTB sebanyak 470.663 Rumah Tangga Sasaran (RTS). Masing-masing Lombok Barat 70.614 RTS, Lombok Tengah 94.737 RTS, Lombok Timur 137.906 RTS, Lombok Utara 30.661 dan Kota Mataram 28.383 RTS. Sumbawa 30.579 RTS, Dompu 20.132 RTS, Bima 39.154 RTS, Sumbawa Barat 9.126 RTS, dan Kota Bima 9.311 RTS. (nas)

Dari Hal. 1

Mataram (Suara NTB) Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh mengungkapkan, perkembangan ataupun kelanjutan dari program ecodistrict yang sebelumnya sudah datang tim dari Prancis untuk meninjau eks Pelabuhan Ampenan sebagai pilot projek. Sejauh ini, walikota masih membutuhkan penjelasan dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang memiliki program. Penjelasan yang dimaksud walikota berkaitan dengan penganggaran dan lain sebagainya. “Tanggal 10 – 12 Desember nanti, saya mau presentasi langsung memaparkan di dalam forum Kementerian PU di Bali,” terang walikota usai melakukan rapat tertutup dengan Sekda dan camat di Pendopo Walikota, Jumat (21/11). Selesai mengekspose program ecodistrict tersebut, Pemkot Mataram sebagai kota sedang, bersama Kota Bandung sebagai kota besar yang terpilih, akan menandatangani MoU dengan pemerintah Prancis. Namun demikian, Pemkot masih memerlukan penjelasan dan kepastian terkait anggaran, lokasi yang dibutuhkan serta lain sebagainya. Sehingga, jangan sampai nanti ketika sudah disetujui malah pemerintah daerah dibebankan untuk menganggarkan program tersebut. “Ndak mungkin kalau kita bebankan

APBD ngurus program itu,” katanya. Ecodistrict jelas walikota, fokus mengurus persoalan persampahan di Ampenan, selain itu ada beberapa pembinaan sosial, ekonomi kemasyarakatan, infstruktur, drainase serta pengecatan bangunan. Sampah sendiri, akan dijadikan sebagai sumber energi terbarukan menjadi tenaga listrik dengan menggunakan ensenerator. Dan, hal ini membutuhkan biaya yang cukup besar. “Ensenerator itu mampu menghasilkan dua mega daya listrik,” jelasnya. Kerjasama dengan pemerintah Prancis ini tambahnya, belum final. Dan finalnya akan diketahui setelah adanya penandatanganan. Sebelumnya lanjut walikota, tim dari Pemerintah Prancis yang terdiri dari konsultan sudah mensurvei langsung keadaan eks Pelabuhan Ampenan. Seperti diketahui sebelumnya, tim serta konsultan dari Pemerintah Prancis didampingi Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana sudah mensosialisasikan program tersebut kepada masyarakat di Eks Pelabuhan Ampenan beberapa waktu lalu. Setelah selama kurang lebih tujuh hari di Mataram. Senin (17/11) tim beserta konsultan dari Prancis kembali datang dan mempresentasikan program yang akan dilaksanakan di ruang Wakil Walikota Mataram. (cem)

Masyarakat Jangan Panik Mataram (Suara NTB) Pascakenaikan harga BBM, dampak yang dikhawatirkan masyarakat adalah naiknya harga barang kebutuhan pokok. Menghadapi hal ini, Kepala Bappeda Kota Mataram sekaligus Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Mataram, Lalu Martawang, SE meminta masyarakat agar jangan panik. Karena Pemkot Mataram juga tidak tinggal diam dengan kondisi ini. Martawang mengatakan untuk mengantisipasi kenaikan harga barang maupun kelangkaan ketersediaan barang kebutuhan masyarakat di pasaran, pihaknya akan segera berkoordinasi dan melakukan sinkronisa-

si dengan pihak-pihak yang tergabung dalam TPID Kota Mataram untuk mencari alternatif kebijakan. Hal konkret yang bisa dilakukan pihaknya adalah intervensi pasar dan menjamin ketersediaan barang di pasar. ‘’Misalnya ada informasi kelangkaan elpiji, Diskoperindag (Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan) akan segera berkoordinasi dengan distributor elpiji jangan sampai harga sudah naik, tapi barangnya tak tersedia,’’ jelasnya. Martawang mengatakan sebelum harga BBM naik, harga beberapa barang kebutuhan masyarakat seperti beras juga sudah mulai naik. “Sebelum kenaikan harga BBM saja sudah

terjadi kenaikan harga di pasaran. Aspek psikologis masyarakat menjadi sangat menentukan. Kekhawatiran tentang ketersediaan dan kenaikan harga selalu membayangi menyebabkan kondisi di pasar riil terjadi kenaikan itu,” jelasnya. Setelah diumumkan kenaikan harga BBM, Martawang mengatakan langsung berkoordinasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Mataram dan meminta informasi terbaru mengenai kondisi pasar di seluruh Kota Mataram, apakah keseimbangan harga dan ketersediaan barang dapat terjamin. Selain itu pihaknya juga memantau harga beberapa kebutuhan pokok apakah ada kenaikan atau tidak. (ynt)

Kenaikan Tarif Angdes di KSB Belum Ditetapkan Taliwang (Suara NTB) Tarif baru angkutan desa (Angdes) yang melayani seluruh rute di wilayah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sebagai dampak dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga kini belum ditetapkan. Pihak Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) KSB dan Organda setempat sejauh ini belum melakukan pertemuan guna membahas perubahan tarif tersebut pasca kenaikan harga BBM yang diumumkan pemeirntah pusat pekan lalu. “Kita belum ada pertemuan sama sekali,” jelas Kabid LLAJ Dishubkominfo KSB Muhammad Taufiq kepada Suara NTB, Jumat (21/11). Meski belum menggelar pertemuan, Taufiq mengatakan, langkah awal pihaknya telah melakukan survey lapangan untuk mengetahui aspirasi kenaikan tarif yang dikehendaki para pemilik Angdes. Dari survey sederhana yang dijalankan LLAJ diketahui para pemilik Angdes berharap kenaikan nilai tarif pasca naiknya harga BBM itu sebesar Rp 5.000. “Mereka maunya naik Rp 5.000 di seluruh rute trayek dalam daerah,” timpalnya. Sejak naiknya harga BBM akhir pekan lalu, secara spontan para pemilik angkutan langsung menaikkan tarifnya. Kondisi itu pun tak di tampik Taufiq. Ia menyebutkan tak hanya An-

gdes, angkutan yang melayani AKDP pun melakukan hal yang sama. Bahkan bus yang melayani penumpang KSB – Mataram, angka kenaikan tarifnya berkisar antara Rp. 10.000 sampai Rp 15.000. Dishubkominfo KSB sendiri telah mewanti-wanti para pengusaha angkutan untuk tidak mematok kenaikan tarif yang justru akan menimbulkan protes warga selaku konsumen. Selain itu jika nanti pemerintah telah menetapkan tarif angkutan agar dapat segera menyesuaikan. “Di lapangan sampai detik ini memang tidak ada riak protes dari warga selaku konsumen. Artinya kenaikan tarif atas inisiatif sendiri para pemilik angkutan masih ditoleransi. Tapi walau begitu saya sudah ingatkan para pengusaha angkutan, kalau sudah ada daftar tarif yang baku agar menyesuaikan, dan mereka (pengusaha) setuju,” beber Taufiq. Ia menyatakan untuk penetapan tarif baru Angdes, Dishubkominfo akan segera menggelar rapat dengan pihak Organda. Rencana pekan depan ini agenda rapat pertama akan dimulai. “Iya harus cepat biar ada keseragaman tarif. Karena kalau lama-lama tidak sama tarifnya, warga juga akan mempertanyakannya. Dan untuk AKDP yang jadi kewenangan provinsi juga bisa segera ditetapkan,” harapnya. (bug)

Biro Perekonomian Siapkan Dokumen Penggunaan DBH-CHT Rp 214 Juta Dari Hal. 1 “Gak hafal (item-item apa saja yang diminta Kejaksaan Tinggi). Namun dokumen sedang disiapkan oleh staf saya,”pungkas mantan Sekretaris Dinas Koperasi

dan UMKM NTB ini. sejumlah SKPD lainnya juga saat ini sedang menyiapkan dokumen yang diminta Kejaksaan Tinggi NTB terkait dengan penggunaan DBH-CHT 2010 itu. Seperti Dinas Kesehatan NTB

yang memperoleh anggaran sekitar Rp 800 juta. Kemudian Biro Keuangan sekitar Rp 27 miliar berupa dana bergulir yang diberikan kepada petani tembakau di Lombok Timur dan Lombok Tengah.

Dana bergulir itu disalurkan melalui Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Lombok Timur dan BPR Lombok Tengah. Dana bergulir itu di KPA-nya di bawah Dinas Perkebunan NTB. Selain itu, SKPD lain-

nya yang sedang menyiapkan dokumen itu antara lain Bakorluh, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) dan lainnya. (nas)

Bertambah, Angka Kemiskinan dan Pengangguran di NTB Dari Hal. 1 Jika dibandingkan, kata Kepala BPS Provinsi NTB, Drs. Wahyudin, dengan jumlah seluruh penduduk NTB sebanyak 4,7 juta jiwa. Tentu tak sebanding dengan jumlah penerima bantuan tersebut yang diberikan Rp 400.000 untuk setiap KK. Soal angka kemiskinan ini, dari pengalaman-pengalaman pendataan yang dilakukan sebelumnya, saat terjadi kenaikan harga BBM, biasanya ikut menyumbang potensi kemiskinan. Kenapa? Dengan kenaikan harga BBM tersebut, maka

daya beli masyarakat akan semakin lemah. Misalnya sebelumnya dengan uang Rp 10.000 bisa membeli kebutuhan dalam jumlah banyak, dengan uang Rp 10.000 saat terjadi kenaikan BBM sekarang, tentu nilai tukarnya dengan barang juga akan semakin sedikit. Suplai kebutuhan berkurang yang menyebabkan masyarakat akan berpotensi semakin miskin. ‘’Suatu hal yang wajar kalau angka kemiskinan itu naik karena daya beli kurang akibat kenikan harga BBM,” tegas Wahyudin dihubungi di ruang kerjanya, Jumat (21/11).

Untuk memastikan berapa persen kenaikan angka kemiskinan ini, ia tidak bisa sekarang menghitungnya. Dampak kenaikan BBM akan dirilis pada Maret mendatang. Angka kemiskinan NTB saat ini sebesar 17,25 persen pada Juli lalu. Angka ini persentasenya akan semakin ‘’liar” naik dilihat setelah enam bulan ke depan. Demikian juga dengan angka pengangguran, Wahyudin juga menyebut kenaikan harga BBM ini juga berdampak terhadap peningkatan angka pengangguran. Salah satu contoh ia sebut, biaya

operasional yang tinggi di subsektor perhotelan, tentunya tidak sebanding dengan yang didapatkan. Hotel akan melakukan efisiensi, misalnya dengan mengurangi jumlah pekerjanya. Atau mengurangi dan memangkas mitra kerjanya, misalnya penyuplai sayur-sayuran, penyuplai kerajinan, serta penyuplai beberapa kebutuhan yang biasa diperlukan hotel. “Bayangkan kalau MICE dikurangi, pertemuan di hotel dilarang, pasti berkurang. Hotel pasti akan melakukan efisiensi tenaga kerjanya,” sebut Wahyudin.

Untuk data terakhir saja, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di NTB disebutkan Wahyudin pada Agustus 2014 mencapai 5,75 persen dari total jumlah penduduk. Pada Agustus 2014, penduduk bekerja masih didominasi oleh penduduk yang berpendidikan rendah yaitu SD ke bawah. Yaitu sekitar 1.143.453 orang (54,60 persen). Penduduk bekerja berpendidikan tinggi hanya sekitar 211.899 orang, mencakup 44.181 orang (2,11 persen) berpendidikan Diploma dan 167.718 orang (8,01 persen) berpendidikan sarjana. (bul)

Disorot, Penghentian Penyelidikan Kasus Jembatan Cemara Dari Hal. 1 Jika Kejati juga tidak mampu, maka koordinasi ditingkatkan ke Kejaksaan Agung. “Saya mencatat, komitmen Kejaksaan Agung, ketika kasus itu menjadi perhatian publik, namun biaya besar menjadi kendala. Maka Kejaksaan Agung akan membantu,” terang Ahyar. Ia juga menyoroti temuan dari ahli konstruksi yang begitu cepat kesimpulannya. Catatan cek fisik terakhir ahli kon-

struksi dari Unram sekitar pertengahan Oktober lalu. Ternyata dua minggu kemudian, ahli sudah membuat resume yang intinya tidak ada kekurangan volume pekerjaan pada proyek senilai Rp 4,5 miliar itu. ‘’Dalam pengamatan kami, ahli konstruksi itu butuh waktu berbulan -bulan sampai akhirnya membuat kesimpulan. Seperti kasus SPAM KLU, kasus PAUD NI, kasus Terminal Haji BIL, butuh waktu hampir satu tahun sampai akhirnya hasilnya bisa disimpulkan.

Bahkan untuk beberapa kasus, ada yang belum keluar hasilnya seperti SPAM KLU,” terang Ahyar. Sebab ia memahami, ada tingkat kesulitan dan butuh analisis detail dari ahli konstruksi sampai akhirnya menemukan kesimpulan adakah penyimpangan atau tidak. ‘’Tapi ini dua minggu setelah cek fisik, tiba tiba muncul kesimpulan tidak ada penyimpangan,’’ katanya dengan nada tanya. Hanya saja Ahyar memahami Kejari Mataram tidak lepas dari sebutan institusi

yang punya garis komando. Bisa jadi menurut dia, perkara itu sudah disampaikan ke Kejati, bahkan ke Kejaksaan Agung. Sehingga berdasarkan petunjuk institusi lebih atas, kasus ini tidak bisa dilanjutkan ke penyedikan, karena menurut ahli, tidak ada kekurangan volume pekerjaan. Ahyar berharap Kejari Mataram mengevaluasi lebih detail penanganan perkara ini. Bahkan berkoordinasi kembali dengan Kejati atau Kejagung. ‘’Bisa jadi ini tidak lepas dari petun-

juk atasan,’’ terangnya. Dikonfirmasi terkait penghentian perkara ini, Kasi Pidsus Kejari Mataram, Hendry Antoro, S.Ag, SH, MH memastikan dasar hukumnya jelas, yakni ahli konstruksi yang menyatakan tidak ada kekurangan volume pada proyek BNPB ini. Tapi penghentian kasus ini dipastikannya bukan harga mati. “Kalau suatu saat ada bukti baru, maka bisa saja kami buka kasus ini lagi,’’ jawabnya singkat. (ars)


SUARA NTB Sabtu, 22 November 2014

OPINI

Halaman 6

Utopia Pariwisata Seni Program Pusat Kurang Sosialisasi LANGKAH pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Joko Widodo-Jusuf Kalla menyalurkan bantuan melalui Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS), patut diapresiasi. Bantuan melalui program ini dihajatkan untuk mengurangi beban masyarakat khususnya masyarakat miskin, akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Dibeberapa daerah termasuk di NTB, bantuan PSKS sudah diterima masyarakat. Dengan besaran bantuan berupa dana tunai sebesar Rp 400 ribu, masyarakat tentu dengan riang gembira menerimanya. Masyarakat tidak mengerti bantuan apa namanya yang mereka terima. Yang mereka tahu bahwa itu bantuan pemerintah untuk masyarakat miskin. Dari penyaluran bantuan melalui PSKS, tidak saja masyarakat penerima yang tidak mengetahui secara jelas bantuan yang diterimanya. Pemerintah daerah pun sama. Yang ironis lagi, pemerintah daerah (Pemda) juga tidak mengetahui jelas adanya bantuan itu dan ternyata sudah diluncurkan di daerah. Seperti disampaikan Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh. Bahwa ia tidak mengetahui ada penyaluran bantuan melalui PSKS oleh pemerintah Pusat kepada masyarakat tergolong tidak mampu di Kota Mataram. Pasalnya, tidak ada koordinasi bahkan pemberitahuan terlebih dahulu kepada Pemkot terkait penyaluran tersebut. ‘’Saya juga kaget kok tiba – tiba ada penyaluran di Kantor Pos,” kata walikota dikonfirmasi, Rabu (19/11). Sebenarnya kata walikota, Pemda harus mengetahui waktu penyaluran tersebut, sehingga mudah dikoordinasikan dengan jajaran di bawahnya. Diakui, sebelum Kartu Perlindungan Sosial (KPS), KIS dan lain sebagainya diluncurkan Presiden Jokowi. Pemkot Mataram sudah memiliki program untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Yakni, pengobatan kesehatan di Puskesmas secara gratis, pendidikan gratis serta bantuan sosial lainnya. Mencermati pola penyaluran bantaun ini, ada indikasi pemerintah pusat tidak atau mungkin terlambat melakukan koordinasi. Hal itu juga dibenarkan Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans) Kota Mataram, H. Ahsanul Khalik. Katanya, pemerintah Pusat terkesan terlambat berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait penyaluran bantuan sosial tersebut. Bahkan Ahsanul mengaku baru mendapat undangan dari pusat untuk membahas penyaluran tersebut. “Ya memang agak terlambat koordinasinya ke daerah. Kita baru akan dikumpulkan besok tanggal 23 – 25 November di Jakarta,” kata Khalik, Kamis (20/11). Koordinsi semestinya harus sudah dilakukan pemerintah Pusat jauh-jauh hari sebelumnya. Sehingga pemerintah daerah sebagai pelaksana di bawah tidak kelimpungan. Apalagi, seperti disampaikan Walikota Mataram bahwa Pemkot Mataram, sebenarnya juga punya program yang sama (hanya nama berbeda). Nah, jika program ini samasama diluncurkan tentu akan terjadi tumpang tindih, karena tujuannya sama. Jika itu terjadi, maka bantuan yang dihajatkan untuk meringankan beban masyarakat akibat dampak kenaikan harga BBM, justru dampaknya akan sebaliknya. Bantuan pemerintah pusat dan daerah yang disalurkan bersamaan dengan tujuan yang sama, bisa saja akan meninabobokan masyarakat dan membuat mereka terlena dan malas. (*)

ERAK kesenian sering terbelah dalam dua pendapat yang berbeda. P e r t a m a , pendapat suatu kaum yang mengatakan bahwa seni dan para pegiatnya semestinya bekerja secara mandiri. Sama sekali tidak berniat atau berharap mendapat bantuan dari pemerintah. Kemandirian seni konon akan melahirkan karya-karya yang jujur, memihak dan berani bicara lantang perihal situasi masyarakat yang kerap terhimpit berbagai kesulitan. Posisi yang mandiri dan tidak bergantung itu secara langsung menyebabkan seni semacam itu menjadi oposisi bagi kinerja pemerintah. Dari sana karya seni dapat ditelaah sebagai suara lain yang berbeda dari apa-apa yang diterangkan atau diklaim oleh pemerintah. Resiko dari posisi ini adalah minimnya suntikan finansial bagi para seniman yang pada gilirannya juga memunculkan keterbatasan dalam mengeksekusi gagasan seninya. Pada situasi dimana kesenian belum bisa menghasilkan materi yang cukup, para seniman kerap berkorban gila-gilaan. Menjual harta benda untuk keperluan proses berkesenian adalah hal yang biasa. Kerja kesenian memang membutuhkan konsentrasi yang cukup, itu kalau memang mau melahirkan karya-karya yang berbobot. Maka tak jarang banyak seniman yang enggan bekerja di bidang lain karena khawatir waktu dan energinya terkuras sehingga lambat-laun tak punya banyak tenaga lagi untuk menciptakan karya-karya seni yang mumpuni. Alhasil, kerja kesenian semacam itu terus bergulat dengan keterbatasan dan sebisa mungkin terus produktif dengan sekian siasat mengakali kemiskinan. Kedua, ada suatu kaum yang berada di seberangnya. Yakni kaum yang percaya bahwa seniman dan pemerintah harus bisa bekerja sama. Pemerintah wajib mendukung tumbuh-kembang kesenian dengan menyediakan ruang, wadah dan fasilitas. Dan diantara semuanya pemerintah wajib menyiapkan dana yang cukup bagi tiap aktifitas kesenian. Untuk membantah pendapat yang pertama, kaum yang kedua ini percaya bahwa suntikan dana dari pemerintah tidak akan membuat para seniman kehilangan integritasnya. Bagaimana membuktikan hal ini memang masih samar-samar jawabannya. Yang jelas akan ada pemisahan antara suatu bantuan dengan hasil dari bantuan tersebut. Dengan

Oleh:

Kiki Sulistyo

(Komunitas Akarpohon, Mataram)

kata lain pemerintah tidak punya urusan –atau tidak boleh ikut campur- terhadap karya yang akan dihasilkan seniman. Tugas pemerintah cuma memberi dukungan. Titik. Soal karya itu nanti mengkritik kinerja pemerintah atau tidak, itu bukanlah wilayah yang boleh dimasuki pemerintah. Memang terdengar egois. Tapi kaum yang kedua ini yakin bahwa itulah hal yang ideal. Baik yang pertama maupun kedua sebenarnya memiliki resikonya masing-masing. Kalau para seniman dari kaum yang pertama harus memiliki keteguhan melebihi batu karang mana saja, maka seniman dari kaum yang kedua harus memotong urat malunya jauh-jauh hari. Sebab dalam keadaan yang normal sungguh perbuatan yang kurang ajar jika seseorang sudah membantu kita, lalu kita dengan semaunya menyalahkan mereka atas suatu keadaan tertentu. Itu tidak loyal dan tidak tahu terimakasih. Meskipun begitu kesenian tetap muncul sebagai sesuatu yang (seolah-olah) penting. Kesenian dianggap sebagai ajang untuk memperhalus jiwa, menajamkan kepekaan dan menyuburkan empati terhadap sesama. Selain sebagai manifestasi dari daya cipta dan keindahan. Tak salah jika kemudian kesenian begitu sering dibanggakan pula sebagai bukti kekayaan bangsa. Tentu saja hal itu terucap dalam pidato-pidato, pernyataanpernyataan, ataupun wawancarawawancara yang bisa diakses publik. Dan itu bukan cuma disampaikan oleh pejabat pemerintah tapi juga oleh para seniman, atau paling tidak mereka yang mengaku mencintai dengan setengah mati dunia kesenian itu sendiri. Apa daya, dalam kenyataannya kebanyakan dari suara-suara itu hanyalah buah bibir semata. Tidak banyak seniman yang benar-benar seniman, yang berkesenian bukan karena ‘hobi’ semata, bukan pula untuk menyerap dana pemerintah sebanyak-banyaknya. Seni yang terbayangkan dari pidato, pernyataan dan wawancarawawancara itu semakin terjatuh dalam utopia belaka. Apabila kita membuat garis hubung antara dua kaum yang disebut di atas maka salah satu pintu yang dapat menentukan kesinambungan garis tersebut adalah pariwisata. Mungkin kita sudah terbiasa meman-

dang pariwisata sebagai ‘dalih dagang’ belaka, itu membuat kita berpikir bahwa pariwisata (dalam hubungannya dengan kesenian) telah menempatkan kesenian hanya sebagai barang dagangan belaka. Saya kira memang itulah yang sekarang terjadi. Meskipun sejatinya pariwisata tidak seharusnya begitu. Dalam konteks ini pariwisata semestinya dapat dipakai sebagai sebuah pintu untuk membuka jaringan kerja seni yang lebih luas. Dengan dibukanya akses pariwisata, bersama itu mestinya terbuka juga jaringan kesenian yang tidak cuma berbicara tampil dimana, tapi juga menampilkan apa. Oleh karenanya pariwisata dalam hubungannya dengan kesenian menjadi lebih terbuka untuk segala macam bentuk ekspresi seni. Pariwisata yang pada dasarnya menghubungkan banyak negara, punya celah lebar untuk menciptakan lalu-lintas pengetahuan, wacana, praktik dan eksebisi seni antar negara. Dengan begitu, kita yang serba ketinggalan dalam banyak hal ini memiliki kanal untuk menggerakkan perkembangan kesenian kita agar sejajar dengan negaranegara lain. Seni pertunjukan dan seni musik kita yang klasik (kerap disebut tradisional) memiliki watak yang berbeda dengan seni pertunjukan maupun seni musik di negara lain. Hanya saja sikap terhadap kesenian (dan senimannya ) ini kerap kurang memadai. Begitu juga dengan kesenian modern. Alhasil, kesenian-kesenian tersebut seakan menjadi karya seni kacangan berharga murah yang bisa dilihat di hotel-hotel. Padahal sudah sering diucapkan bahwa kesenian harus memiliki martabat. Bahwa posisi seniman memang diperlukan dalam kerangka pembangunan. Dalam perspektif kaum yang pertama, bahwa seniman harus mandiri, akses pariwisata memungkinkan mereka untuk terus mengolah kemampuan artistiknya sehingga sanggup melahirkan karyakarya brilian bahkan apabila mereka benar-benar ngotot tak mau menerima bantuan pemerintah. Dengan pintu yang terbuka mata dunia akan dapat melihat bahwa ada karya seni bagus yang diciptakan disini. Dari sana juga akan tercipta iklim berkesenian yang kompetitif, sehingga tidak semua orang, yang baru mencipta satu-dua karya

abal-abal, dapat diakui atau mengakui diri sebagai seniman. Hubungannya kemudian dengan kaum yang kedua, kaum yang selalu berharap pada bantuan pemerintah. Jika selama ini banyak seniman-seniman bermutu rendah yang menyaru seniman kaliber hanya untuk menyerap dana bantuan dari pemerintah, dengan iklim seni yang baik, wacana seni akan berkembang, dan mereka yang abal-abal akan segera terpental dari gelanggang. Kesenian sudah sering ditampilkan sebagai salah satu destinasi wisata. Dengan harapan yang terlalu besar dan tindakan yang terlalu kecil, kesenian akan selalu jadi sesuatu yang seolah-olah penting. Padahal tidak ada perlakuan yang cukup untuk membuat kita percaya bahwa kesenian itu penting. Jika pariwisata kita memang benar-benar menempatkan kesenian sebagai bagian yang penting, akan muncul kemajuan-kemajuan signifikan dalam gerak berkesenian di daerah kita. Tindakan-tindakan yang menghapus utopia dan menggantinya dengan kenyataan. Tetapi jika tidak, kesenian kita akan semakin jauh tertinggal, di tengah upaya saling lempar beban, bahwa kesenian itu urusannya dinas ini, dan karenanya menjadi tanggungjawab dinas itu. Begitu seterusnya, tak ada habis-habisnya.

Pemda bingung, distribusi PSKS tak koordinasi dengan daerah Penyaluran bantuan terancam tumpang tindih

*** Bertambah, angka kemiskinan dan pengangguran di NTB Beban daerah akan bertambah

juga

***

STASIUN RADIO

Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, M. Kasim, Darsono Yusin Sali. Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 10.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 10.000/mmk. Display F/C : Rp 20.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 8.000./mmk. Iklan Advertorial : Rp 5.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (25 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 250.000/kavling. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 50.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 55.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 3.000. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.

SUARA NTB

Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.


SUARA NTB Sabtu, 22 November 2014

Biaya Sambungan PDAM Dinaikkan PDAM Giri Menang dalam waktu dekat akan melakukan penyesuaian biaya sambungan. Penyesuaian tersebut dinaikkan sampai 50 persen dari biaya sambungan sebelumnya. Direktur Utama PDAM Giri Menang, L. Ahmad Zaini, ST.,MT, Jumat (21/11) mengatakan, sebelumnya biaya sambungan pemasangan sebesar Rp 1 juta. Pada 1 Januari 2015 mendatang biayanya dinaikkan menjadi Rp 1,5 juta. Beberapa yang menjadi pertimbangan, salah satunya karena kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang memicu kenaikan harga material yang digunakan, termasuk pipanya. “BBM naik, harga material naik, biaya sambungan baru dinaikkan,” katanya. Pertimbangan lainnya, sudah selama lima tahun terakhir belum dilakukan penyesuaian biaya sambungan. Dengan kurun waktu tersebut, baginya sudah cukup lama PDAM tidak melakukan penyesuaian. Untuk sambungannya, dihitung potensi sambungan di Kota Mataram dan Lombok Barat khususnya yang di-cover PDAM Giri Menang cukup besar. Apalagi, progres pembangunan kota dan kabupaten ini cukup besar. Banyaknya perumahan yang berkembang tentu membutuhkan sambungan langsung PDAM. Selain itu, banyak masyarakat lainnya yang tentunya kebutuhannya juga sama untuk mendapatkan distribusi air bersih. Khusus mengenai tarif air, L. Zaini juga menegaskan akan diputuskan pada pertemuan Perpamsi yang direncanakan dilaksanakan di awal tahun 2015 dalam waktu dekat ini. Tentu ada penyesuaian juga terhadap tarif air PDAM ini, tetapi kapan waktu yang tepat, disebutnya tetap masih menunggu keputusan bersama dengan anggota Perpamsi. Ditanya soal masih banyaknya keluhan pelanggan yang tak dapat distribusi air, L. Zaini menyebut akan melakukan revitalisasi kembali jaringan distribusi air di Kota Mataram dan Lombok Barat. Sehingga distribusi air dapat merata dan tidak memicu protes bagi kawasan-kawasan yang masih ngadat penerimaan airnya. Salah satunya disebutkan, wilayah Karang Rundun Sweta. Persoalan distribusi airnya ngadat karena pipa yang digunakan masih kecil. Sedang akan dilakukan pergantian pipa menggunakan diameter yang lebih lebar untuk memenuhi permintaan pelanggan. “Kawasankawasan yang masih menggunakan pipa kecil, akan dilakukan pergantian,” demikian L. Zaini. (bul) L. Ahmad Zaini

EKONOMI DAN BISNIS

Tarif Baru Angkutan di NTB Segera Diberlakukan Mataram (Suara NTB) Draf besaran kenaikan tarif angkutan umum yang menjadi kewenangan Pemprov NTB sudah dilakukan penggodokan oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) NTB bersama Organisasi Angkutan Darat (Organda) dan Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap). Draf besaran kenaikan tarif angkutan itu tinggal menunggu penetapan dari Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi. “Dokumen SK Gubernur sudah kami proses dan antarkan ke kantor Gubernur untuk proses tandatangan. Mudahan segera ditandatangani pimpinan (Gubernur),” terang Sekretaris Dishubkominfo NTB, Drs. Tri Budiprayitno, M.Si, Jumat (21/11). Ketika ditanya besaran kenai-

kan tarif angkutan umum yang menjadi kewenangan pemprov NTB itu, Tri tak bisa merincikannya. Pasalnya kenaikannya bervariatif. “Kenaikannya bervariasi. Ada tabelnya,” imbuhnya. Terpisah Kepala Bidang Perhubungan Darat Dishubkominfo NTB, Ir. Asep Supriatna mengatakan sampai saat ini

pihaknya masih menunggu keputusan dari Gubernur. “Kalau pak Gubernur sudah sampai di Mataram, nanti langsung kita ekspos,” ujarnya. Secara umum, katanya, kenaikan tarif angkutan umum yang menjadi kewenangan Pemprov NTB mengacu pada ketentuan Kementerian

(Ant/Bali Post)

PUPUK – Sebuah kapal membongkar muatannya, pupuk curah yang langsung dikemas di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat. Pemprov NTB mengajukan kuota tambahan pupuk Urea untuk untuk tahun 2015 mendatang, dengan harapan tidak ada lagi gejolak petani akibat pupuk langka saat musim tanam tiba.

Tahun 2015

Kebutuhan Pupuk Urea di NTB 158 Ribu Ton Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB akan mengusulkan jatah (kuota) pupuk subsidi jenis Urea ke Kementerian Pertanian (Kementan) sebesar 158 ribu ton. Jumlah usulan itu di luar jatah (kuota) untuk pupuk NPK dan SP36 dan lainnya. Meningkatnya jumlah kuo-

KULIAH SINGKAT JALUR KHUSUS CEPAT MENYANDANG GELAR S1/S2 SEMUA JURUSAN TERAKREDITASI BAN-PT. HUBUNGI : EDI.HP. 085212434374

MEBEL

Perhubungan. Dimana, sudah diinstruksikan supaya kenaikan tarif angkutan imbas dari kenaikan harga BBM subsidi itu maksimal sebesar 10 persen. “Rata-rata kenaikan sesuai instruksi maksimal 10 persen,” terangnya. Ditanya mengenai kenaikan tarif penyeberangan LembarPadangbai yang mencapai 15 persen, Asep mengatakan tarif penyeberangan yang menghubungkan Pulau Lombok dan Bali itu bukan kewenangan pemerintah provinsi, melainkan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan. Penyesuaian tarif yang men-

jadi kewenangan pemerintah provinsi adalah Angkutan Kota dalam Provinsi (AKDP), tarif angkutan penyeberangan Kayangan-Poto Tano dan taksi. Untuk tarif AKDP, saat ini dihitung sebesar Rp 160 per kilometer. Sementara tarif angkutan taksi dengan rincian tarif pertama (flag Fall), tarif tiap kilometer dan tarif waktu tunggu per jam. “Penyeberangan LembarPadangbai itu kenaikannya 15 persen, itu kementerian yang menentukan. Itu kewenangan pemerintah pusat. Yang kewenangannya provinsi, pak Gubernur yang ambil keputusan,” pungkasnya. (nas)

BBM Naik, Upah Pekerja di Mataram Tak Disesuaikan

(Suara NTB/bul)

KULIAH

Halaman 7

MEBEL

ta pupuk subsidi yang diusulkan ke pemerintah pusat itu lantaran, bukan hanya sektor pertanian yang menggunakannya. Namun juga sektor perkebunan. “Tahun ini usulan kita sampai 158ributonpupukUrea.Duluhanya dinas pertanian yang buat usulan.Padahalpenggunaannyaadadi perkebunan,perikananjuga menggunakan,” kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura(DistanTPH)NTB,Ir.Husni Fahri, MM, Jumat (21/11). Dikatakan, saat ini pihaknya masih membuat usulan tersebut. Setelah usulan itu rampung maka ditandatangani Gubernur untuk selanjutnya dikirim ke Kementan. Kebutuhan pupuk subsidi, terutama jenis urea terus mengalami peningkatan. Pasalnya penggunaan pupuk subsidi di sektor perkebunan tak dihitung pada tahun-tahun sebelumnya. Padahal, dalam sektor perkebunan terutama untuk budidaya tembakau virginia Lombok setiap tahunnya membutuhkan pupuk yang tak sedikit. “Tembakau ini banyak menggunakan pupuk. Sehingga, untuk tahun 2014 ini

kita kumpulkan mereka itu, sehingga naik dia (kebutuhan) menjadi 158 ribu ton. Ini Urea saja, belum yang lain,” terangnya. Husni mengatakan pihaknya memfokuskan untuk menghitung kebutuhan pupuk Urea, lantaran pupuk itulah yang paling dibutuhkan oleh petani pada setiap musim tanam. Pasalnya, sering terjadi kekurangan dari yang dibutuhkan karena selama ini yang dihitung kebutuhan untuk sektor pertanian. Padahal sektor perkebunan juga membutuhkan pupuk yang tak sedikit jumlahnya. Setelah draf usulan kebutuhan pupuk itu ditandatangani Gubernur, selanjutnya usulan itu akan dikirim ke Kementan pada November-Desember ini. Sehingga, diharapkan pada Januari 2015, usulan itu sudah ada penetapan dari Kementan. Tahun lalu, sesuai surat permintaan Gubernur ke Menteri Pertanian untuk alokasi pupuk untuk NTB tahun 2014 masing-masing untuk pupuk urea 135.300 ton, SP 36 sebanyak 20.500 ton, ZA sebanyak16.000ton,NPK40.000tondan pupuk organik 12.000 ton. (nas)

Mataram (Suara NTB) Upah Minimum Kota (UMK) Mataram tahun 2015 tak dapat diubah dan disesuaikan dengan kenaikan harga BBM. Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Disosnakertrans) Kota Mataram, H. Ahsanul Khalik, S.Sos mengatakan sudah ada Keputusan Gubernur NTB Nomor 561-698 Tahun 2014 mengenai Penetapan UMK Mataram. “Sekarang sudah ada Keputusan Gubernur mengenai penetapan UMK Mataram. Kecuali Kementerian Tenaga Kerja memerintahkan kita melakukan pembahasan ulang terhadap UMK,” terangnya, Jumat (21/11). Pada bulan Oktober lalu, UMK Mataram ditetapkan sebesar Rp 1.405.000. UMK tahun 2015 meningkat sebesar 11,51 persen dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp 1.260.000. Pada saat pembahasan UMK beberapa waktu lalu, pihaknya juga telah menghitung kemungkinan kenaikan harga BBM. UMK tahun 2015 menurut Khalik sudah sesuai dengan kebutuhan hidup layak pekerja di Kota Mataram. “Kemungkinan kenaikan BBM sudah diperhitungkan sehingga kita berani ambil langkah itu. Kalau sudah ada Keputusan Gubernur, kita tidak mungkin lakukan perubahan maupun pembahasan ulang,” jelasnya. Penerapan UMK ini akan diawasi oleh pengawas ketenagakerjaan Disosnakertrans Kota Mataram. Terkait sanksi bagi perusahaan yang membayar gaji karyawan di bawah UMK, mantan Camat Cakranegara ini mengatakan telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Dalam Undang-Undang tersebut tertuang sanksi administrasi maupun pidana. Tapi Khalik mengatakan pihaknya tidak ingin berbicara sanksi, terpenting adalah bagaimana mendorong semua pihak untuk menerapkan aturan tersebut. “Tapi yang lebih penting adalah tidak berbicara sanksi tapi bagaimana mendorong semua pihak ini untuk mengedepankan produktiv-

RUPA-RUPA

(Suara NTB/dok)

H. Ahsanul Khalik

itas perusahaan. Kalau tenaga kerja ini dibayar kemudian menerima bayaran dengan enak, produktivitas kerjanya bagus dan pengusaha kita dorong untuk menyadari itu. Saya lebih suka bicara bagaimana mendorong kesadaran bersama daripada bicara sanksi,” jelasnya. Jumlah perusahaan di Mataram tercatat sebanyak 682 yang diklasifikasi menjadi tiga yaitu besar, menengah, dan mikro. Perusahaan besar jumlahnya sangat sedikit sekitar 30 perusahaan, perusahaanmenengahsebanyak131, dan perusahaan mikro sebanyak 525 dengan pekerja sebanyak 17 ribu lebih. Penerapan UMK ini disebutkan Khalik seharusnya berlakuuntuksemuaperusahaanbaik perusahaan besar, menengah, dan mikro. “Penerapan UMK seharusnya semua perusahaan mengikuti itu. Tapi kemudian di perusahaan besar tentu lebih besar dari itu. Itu hanya untuk menghitung pekerja yang nol tahun,” jelasnya. (ynt)

DIJUAL DI JUAL TEMPAT USAHA LOKASI PINGGIR JALAN UTAMA KLU LENGKAP DENGAN ASET YANG ADA LT 20 ARE LB 228 DAPATKAN KEUNTUNGAN 30JT TIAP BULAN STATUS SHM+IMB HARGA BAGUS SIAPA CEPAT DIA DAPAT HUB.081805000055


SUARA NTB Sabtu, 22 November 2014

SIAGA Tiga ’’Amunisi’’ Baru PENGADILAN Negeri Mataram dapat tambahan “amunisi” untuk mengisi kekurangan hakim selama ini. Sedikitnya ada tiga tambahan personel hakim yang sudah mendapat SK penempatan dari Mahkamah Agung (MA) untuk bertugas di Pengadilan Negeri IA tersebut. Tiga hakim itu diantaranya AA Putu Ngurah Rajendra, pindahan dari Papua. Sebelumnya Putu Ngurah adalah Ketua PN di Timika Papua. Tambahan hakim kedua, Wari Zuniati, dari Pengadilan Negeri Maros, Sulawesi Selatan. Hakim ketiga, Husnul Khotimah, sebelumnya dari PN Magelang. “Ketiga hakim ini sudah resmi mendapat SK dari MA untuk bertugas di sini,” sebut Ketua PN Mataram, Suhartanto, SH, MH, Jumat (21/11) kemarin. Tambahan personel ini tidak lepas dari usulan pihaknya, karena selama ini mengalami kekurangan hakim. Jumlah sidang yang mencapai delapan perkara setiap hari untuk satu hakim, tidak bisa dimaksimalkan. Sehingga perlu penambahan personel, agar distribusi tugas untuk penanganan perkara bisa terbagi dan terselesaikan dengan maksimal dan berkualitas. Ditanya mengenai tambahan hakim tipikor, Suhartanto menyebut, sudah diusulkan tiga orang hakim Tipikor baru. Salah satunya yang menjabat Wakil Ketua PN saat ini, I Made Serame. Made Serame sudah mengikuti seleksi dan diklat hakim Tipikor di Mega Mendung, Jawa Barat. Dua hakim tipikor yang sudah diusulkan, AA Putu Ngurah Rajendra dan Wari Zuniati. Kedua hakim ini tergolong senior dan memenuhi syarat untuk diusulkan mendapat sertifikat sebagai hakim Tipikor, sehingga diusulkan. “Tapi kami hanya bisa usulkan. Soal disetujui atau tidak, nanti tergantung MA. Tapi harapan kami, disetujui,” terangnya. Ini tidak lepas dari kekurangan hakim Tipikor untuk yang katagori hakim karir, dengan tambahan tiga hakim ad hoc. “Jika sudah disetujui, artinya masalah waktu sidang yang sering tunda, molor, bahkan sampai malam hari, bisa diatasi dengan tambahan hakim ini,” terangnya. Apalagi j u m l a h perkara Tipikor setiap tahunnya diperkirakan semakin bertambah. Tidak lepas dari intensitas penanganan kasus korupsi di Kejaksaan dan kepolisian yang intens. (ars)

POLHUKAM

Halaman 8

Kantor Desa Serage Diduga Dibakar Praya (Suara NTB) Kasus pembakaran kantor desa kembali terjadi di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng). Jumat (21/11) dini hari, kantor Desa Serage Kecamatan Praya Barat Daya diduga dibakar orang tak dikenal. Kendati tidak menimbulkan kerusakan parah, namun ruang kerja kepala desa serta ruang pelayanan, rusak akibat dilalap api. Aparat kepolisian saat ini tengah menyelidiki kasus tersebut. Guna mengungkap dugaan pelaku sekaligus motif pembakaran kantor desa setempat. “Untuk sementara yang kita ketahui (kantor Desa Serage) terbakar,” sebut Kapolsek Praya Barat Daya, IPTU Yunus, kepada Suara NTB. Pihaknya sudah melakukan olah TKP guna menyelidiki lebih lanjut kasus tersebut. Apakah memang terbakar atau dibakar. Kades Serage, Mese, yang dikonfirmasi terpisah mengaku kuat dugaan kalau kantor Desa Serage dibakar oleh orang tak dikenal. Pasalnya, ditemukan beberapa kejanggalan dalam kasus tersebut. Dimana pintu belakang kantor desa rusak karena dicongkel. Yang terbakar pun hanya ruang kepala desa dan ruang pelayanan. Namun demikian, pihaknya belum bisa memaastikan penyebab kebakaran. Saat kejadian berlangung, tidak ada warga yang tahu. Kebakaran baru diketahui sekitar

(Suara NTB/kir)

TERBAKAR - Kondisi kantor Desa Serage yang terbakar Jumat (21/11) dini hari diselidiki polisi. Kuat dugaan kantor tersebut dibakar orang tak dikenal. pukul 04.00 wita oleh warga sekitar kantor desa. Saat api sudah membesar dan membakar ruang kepala desa. Warga yang mengetahui kejadian itu langsung berusaha memadamkan api. Setelah berjuang sekitar satu jam, api akhirnya berhasil dipadamkan. Akibat kejadian itu, se-

but Mese, ruang kerja serta ruang pelayanan rusak. Sejumlah arsip milik desa juga banyak yang ikut terbakar. Sehingga cukup mengganggu pelayanan kepada masyarakat. Disinggung dugaan motif pembakaran kantor desa, ia juga mengaku belum tahu. Apakah mengarah ke motif

Penertiban Karaoke di Warde Terkesan Diulur-ulur

politik atau motif-motif lainnya. Karena memang kondisi Desa Serage, sangat kondusif. Pihaknya menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada aparat kepolisian. Seperti diketahui, politik Desa Serage saat ini memang tengah memanas akibat perseteruan kubu kades dengan

kubu kontra kades. Kades Serage sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi dana desa dan program desa lainya oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Praya. Beberapa pihak di Desa Serage sempat meminta Pemkab Loteng segera menonaktifkan Kades Serage, terkait kasus tersebut. (kir)

Demo BBM

Pemkab Lobar Dinilai Tidak Tegas Mahasiswa Bawa Keranda Mayat Penetapan Calon Kades Jakem Timur Terkatung-katung Giri Menang (Suara NTB) Pantia Pilkades Jakem Timur sampai saat ini belum berani menetapkan calon kades yang akan bertarung pada Pilkades 6 Desember mendatang. Pasalnya panitia masih ragu terkait persoalan ijazah salah seorang bakal calon Kades. Sementara itu, tim kabupaten terkesan lepas tangan sehingga panitia desa juga belum berani mengambil langkah. Hal ini diakui Ketua panitia Marliadi. ‘’Sampai saat ini panitia belum memutuskan balon kades,” terang Marliadi kemarin. Dikatakan, seharusnya tim pemda memanggil pantia desa dan kecamatan untuk membahas persoalan ini namun faktanya tim pemda malah meminta panitia desa menetapkan. Hal ini disayangkannya karena panitia desa justru berada pada posisi sulit. Karena itulah pihaknnya meminta perpanjangan waktu penetapan balon. Hal ini atas pertimbangan mencermati perkembangan yang terjadi di tengah masyarakat maka kami memohon penundaan tahapan Pilkades di Jakem Timur. Menurutnya, satu balon tersebut tidak menggunakan ijazah namun hanya sebatas surat keterangan dari sekolah. Surat keterangan itupun disanksikan karena bukan surat keterangan pengganti ijazah yang diklaim hilang oleh Balon bersangkutan. Atas dasar itulah, panitia desa meminta bantuan kecamatan lalu pihak kecamatan meneruskan ke Pemda untuk melakukan penelitian terhadap surat keterangan lulus dan tamat sekolah di SMP 1 Gerung. Dalam persoalan ini jelasnya, posisi panitia dilematis karena akan menjadi bulan-bulanan pendukung para calon lain. Sehingga panitia belum berani mengambil keputusan soal penetapan calon. Diberitakan sebelumnya, dari berkas syarat salah satu calon kades antara lain kelengkapan syarat berkas pencalonan yakni ijazah SMP. Balon bersangkutan tak memiliki ijazah namun cukup menggunakan surat keterangan dari SMP 1 Gerung tempatnya bersekolah. Anehnya, surat keterangan yang dibuat sebanyak tiga surat, antara lain surat keterangan pernah sekolah. Karena tak bisa mendaftar dengan itu, lalu pihak sekolah membuatkan surat keterangan menjadi siswa dan lulus di SMP tersebut. (her)

Giri Menang (Suara NTB) – Persoalan karaoke diduga ilegal di hotel dan restoran Warde menjadi perdebatan di kalangan DPRD. Pasalnya kalangan dewan khususnya di tingkat pimpinan DPRD terbelah karena berbeda pandangan. Wakil Ketua II, HM Nursaid sebelumnya meminta Pemda mengizinkan agar karaoke di Warde beroperasi, karena bisa memberi PAD. Akan tetapi berbeda dengan Wakil Ketua III, Sulhan Mukhlis ST justru tidak setuju jika ada hiburan karaoke di Warde apapun alasannya, karena melanggar RTRW. Menurut Sulhan, pemerintah Kabupaten Lombok Barat melalui BPMP2T terkesan mengulur-ulur waktu dan lamban menertibkan karaoke di Hotel dan Restoran di Warde.

Padahal lebih dari setahun beroperasi. Lalu saat ini pihak pengelola diduga mencari bantuan ke dewan agar karaokenya diizinkan beroperasi. Politisi PKB ini menilai, ketidaktegasan Pemda bertindak terhadap persoalan ini menunjukan marwah Pemda tidak ada dan Pemda tidak lagi didengar oleh masyarakat dan pelaku usaha karena tidak tegas. “Dalam hal ini ada kemungkinan ada perselingkunghan antara oknum pejabat Pemda dengan pengelola. Artinya, kemungkinan ada permainan yang seolah bahwa pemiik warde ini memiiki bekingan yang pengaruhnya jauh lebi besar dari Pol PP dan Perizinan (BPM2T),”tuding Sulhan. Kemungkinan lain yang bisa dimainkan oleh oknum Pemda

Operasi Antik Polda NTB

Dua Residivis, Seorang IRT Diciduk Mataram (Suara NTB) Polda NTB setidaknya sejak awal hingga pertengahan November ini, berhasil menangkap sedikitnya tiga tersangka kasus narkoba. Satu diantaranya ibu rumah tangga, dua orang lainnya residivis kambuhan. Pengungkapan itu merupakan rangkaian dari operasi Anti narkotik (Antik) yang digelar jajaran Dit Narkoba Polda NTB. Saat ini para tersangka masih menjalani pemeriksaan intensif, untuk dikembangkan ke tersangka lain. Tersangka itu diantaranya HT (34) warga kelurahan Taliwang, Kecamatan Cakranegara. Selanjutnya SH, (30), warga Karang Tapen, Cakranegara. Kemudian, NMS (43), ibu rumah tangga warga karang Kubu, kelurahan Cakra

Selatan, Cakranegara. “Ini merupakan hasil operasi sejak awal November sampai pertengahan bulan ini,” terang Kasubdit I Ditnarkoba polda NTB, Kompol I Made Sidan S.IK kepada wartawan, Jumat (21/11). “Dari tiga tersangka tersebut, satu orang merupakan residivis. Dan seorang lagi adalah ibu rumah tangga,” sambungnya. Disebutnya, proses penangkapan dijelaskan, HT diringkus Buser Dit Narkoba, Senin (03/11) lalu sekitar pukul 14.30 Wita di sebuah hotel melati di Pajang, Mataram. Bersamanya polisi menemukan barang bukti 1 kilogram ganja kering. Sedang, untuk SH yang merupakan residivis, polisi menciduknya, Kamis, (13/11) pukul 22.00 Wita ketika dia sedang

Kodim 1606 Latih Bela Negara Mahasiswa Unram Mataram (Suara NTB) Dalam perubahan kedua amandemen UUD 1945 Pasal 30 dikatakan bahwa, setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, usaha pertahanan keamanan negara dilaksanakan melalui Sishanra. TNI sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung. Dalam rangka itu, untuk menanamkan semangat dan jiwa nasionalisme para mahsiswa yang merupakan harapan calon pemimpin bangsa, Kodim 1606/Lobar menyelenggarakan pelatihan pendidikan bela negara kepada 100 mahasiswa Universitas Mataram (Unram). Kegiatan pelatihan bela negara ini adalah merupakan tindak lanjut MoU Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) dengan para Rektor se-Indonesia. Hadir pada upacara tersebut Rektor Unram diwakili Purek III, Komandan Kodim sepulau Lombok, Kasadisjan, Kasi Ko-

rem 162/WB serta para Perwira jajaran Korem 162/WB. Dalam amanatnya, Komandan Korem 162/WB Kolonel Arh Kuat Budiman S.IP, berterima kasih kepada Rektor Unram yang telah memberikan kepercayaan kepada Kodim1606 untuk mendidik dan melatih kepada para mahasiswanya yang merupakan harapan bangsa. “Para mahasiswa harus disiapkan mulai dari sekarang, sehingga tatkala menjadi menjadi seorang pemimpin bangsa kelak, selain disiplin, juga mempunyai semangat dan jiwa nasionalime yang kuat, sehingga mereka mempunyai tanggung jawab terhadap keutuhan dan kelangsungan bangsa ini,” kata Danrem. Selain itu bangsa itu akan maju tatkala pemimpin dan masyarakatnya sudah bisa menghargai waktu dan mempunyai jiwa nasionalisme yang kuat kepada bangsanya. Pada kesempatan itu, para mahasiswa Unram akan

dalam hal perizinan, yakni rencana detail tata ruang (RDTR) yang belum rampung. Karena alasan izin bisa keluar masih memakai Perda RTRW. Kondisi ini bisa saja dimainkan sehingga beberapa izin yang tadinya tidak diperbolehkan dalam RDTR namun akhirnya boleh karena belum ada RDTR sehingga bisa dipakai untuk membangun. Karena itu, pihaknya mendorong agar Pemda dalam hal ini segera menuntaskan RDTR. Pasalnya sejauh ini baru lima kecamatan yang mengusulkan itupun ditolak karena belum dilengkapi studi kelayakan dan kajian akademis. Khusus RDTR kecamatan Kuripan belum disahkan. Atas dasar itulah ia tetap tidak setuju jika karaoke di Hotel Warde diperbolehkan. (her)

(Suara NTB/penrem)

POSE BERSAMA - Pose bersama jajaran TNI dengan Mahasiswa Unram yang akan mengikuti kegiatan bela negara di Yonif 742/SWY. dibekali ceramah tentang bela negara, latihan PBB, senam pagi dan outbound. Latihan yang dipusatkan di lapangan

Gebang Yonif 742/SWY ini rencananya akan berlangsung selama selama tiga hari , tanggal 21 - 23 November 2014. (ars/*)

berada di rumahnya dengan BB delapan poket kristal putih yang diduga sabu seberat 0,8 gram juga sebuah bong. Sedangkan untuk NMS ditangkap Jumat 14 November dini hari saat sedang berada di sebuah kafe di Senggigi. BB yang kita temukan bersama dia adalah 10 butir pil yang diduga ekstasi yang dibungkus pakai kotak permen double mint. Khusus untuk barang bukti ekstasi, pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Mataram, dan diketahui hasilnya bahwa pil tersebut asli ekstasi. Operasi yang pihaknya lakukan tersebut, tidak lepas dari hasil penyelidikan dari pihak polisi, dalam hal ini Dit Narkoba NTB, juga adanya laporan dari masyarakat. (ars)

Mataram (Suara NTB) Gelombang aksi unjukrasa masih berlangsung hingga Jumat (21/11) kemarin. Masih terkait kontroversi kenaikan harga BBM. Berbagai cara mahasiswa yang turun jalan mengekspresikan kekecewaannya. Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) bahkan mengusung keranda mayat, sebagai simbol matinya nurani pemimpim karena menaikkan harga BBM. Konsentrasi massa PMII pagi kemarin itu, agak berbeda dengan rute unjukrasa sebelumnya. Mereka mendatangi kantor Dinas Koperasi Perindusterian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi NTB. Maksud mereka, meminta instansi tersebut ikut bertanggungjawab menstabilkan harga kebutuhan pokok di pasar. Sebab kenaikan BBM, memicu efek domino yang tidak bisa dihindari, yakni naiknya harga kebutuhan pokok. Ketika harga sembako naik, maka yang paling merasakan dampaknya adalah rakyat. Aksi yang dikoordinir Ket-

ua PMII PC Mataram Suparman ini berlangsung tertib. Mereka berorasi di depan instansi jalan Langko Mataram tersebut, sembari terus membawa keranda mayat yang ditulis “Keadilan”. Ba’da Jumat sekitar Pukul 14.30 Wita, aksi unjukrasa juga berlangsung di ruas jalan sama. Kali ini penolakan kenaikan BBM disuarakan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang berjumlah ratusan orang. Mereka mengawali aksi di depan Mapolda NTB, protes atas tindakan represif aparat di beberapa daerah yang membubarkan paksa aksi mahasiswa, bahkan berujung luka dari kubu demonstran. Aksi kemudian dilanjutkan ke gedung DPRD NTB, dengan isu utama tolak kenaikan harga BBM. Ada beberapa poin dalam pernyataan sikap mahasiswa, diantaranya mendesak Presiden Joko Widodo segera mencabut kebijakan kenaikan harga BBM, meminta presiden memberantas mafia migas yang selama ini memonopoli perdagangan minyak Indonesia. (ars)

(Suara NTB/ars)

TOLAK - Aksi HMI Jumat kemarin menolak kenaikan harga BBM.

Manusia Perahu Diduga Terlibat Pencurian Ikan di Indonesia Jakarta (Suara NTB) – Manusia perahu yang tertangkap di kawasan perbatasan Derawan, Kalimantan Timur, diduga terlibat pencurian ikan di kawasan perairan Indonesia. “(Manusia perahu) itu tidak bisa dibilang sebagai nelayan kecil,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, di Jakarta, Jumat (21/11). Sebagaimana diketahui, dalam operasi bersama atau gabungan aparat yang dilakukan, ditemukan ada ratusan manusia perahu yang diperkirakan bagian dari suku Bajo tetapi berasal dari luar. Susi memaparkan kapal para manusia perahu itu adalah sebesar 10-15 gross ton atau rata-rata lebih besar daripada kapal nelayan

Indonesia asli Berau yang rata-rata lima gross ton. Menurut dia, ada dugaan tangkapan ikan yang dibawa manusia perahu itu akan dijual kepada kapal besar yang menunggu di perbatasan laut Indonesia. Ia mengemukakan bahwa kapal-kapal asing yang berukuran ratusan gross tonnage itu berani berbuat hal demikian karena diperkirakan tidak diketahui oleh pihak aparat Indonesia. “Kita bisa melihat apa yang orang lain dilakukan, tetapi kami tidak punya kemampuan untuk menangkap mereka semua,” katanya. Untuk itu, menurut dia, untuk urusan manusia perahu itu akan dikoordinasikan secara lintas kementerian, seperti dengan Kementerian Luar Negeri.

Namun, kata dia, kasus terkait dengan manusia perahu biasanya hanya dideportasi ke daerah asal mereka. Ia menyatakan, bukan hanya komoditas ikan, melainkan hal lain yang bisa dialihkan di tengah laut adalah bahan bakar minyak (BBM). “Jadi, salah satu penunjang moratorium dan revitalisasi adalah pelarangan transhipment (alih muatan di tengah laut),” katanya. Sebagaimana diketahui, KKP telah mengeluarkan kebijakan moratorium atau pemberhentian pemberian izin kepada kapal besar penangkap ikan berbobot di atas 30 gross tonnage yang pengadaanya berasal dari impor atau kapal eks asing. (ant/bali post)


SUARA NTB Sabtu, 22 November 2014

BUDAYA DAN HIBURAN

Halaman 9

Pengamanan di Kawasan Wisata

Sekotong Terkendala Fasilitas Mataram (Suara NTB) Minimnya sarana dan prasarana dinyatakan sebagai kendala bagi aparat Kepolisian, khususnya bagi Pengamanan Objek Vital (Pamobvit) Polda NTB, untuk mengamankan objek wisata yang jauh dari jangkauan. sejumlah kawasan wisata yang dinyatakan jauh dari jangkauan antara lain, kawasan pantai di Sekotong, Bangko – Bangko, dan beberapa kawasan wisata di Lombok Tengah. Dirpamobvit Polda NTB, Kombes Pol Drs. Ruslan, SH.MH beberapa waktu lalu menyampaikan, dalam keadaan yang cukup terbatas itu, pihaknya akan terus berupaya untuk memaksimalkan pengamanan di daerah – daerah wisata. Menjamin keamanan dan kenyamanan wisatawan serta masyarakat merupakan salah satu tugas pokok dan penting untuk dilaksanakan oleh jajaran kepolisian. “Sarana dan prasarana kita dalam melakukan pengamanan khususnya di kawasan – kawasan yang jauh dari jangkauan selama ini kita nyatakan sangat minim. Tetapi, hal itu tidak menjadi penghambat bagi kami untuk terus berupaya semaksimal mungkin dalam hal menciptakan situasi yang aman dan nyaman khsusnya bagi wisatawan yang berkunjung ke objek pariwisata,” jelasnya. Untuk mematangkan semua itu, pihaknya terus memantapkan peran personel yang berjumlah sangat terbatas agar bekerja secara efektif dan membuahkan hasil yang maksimal. Sebagai pembina fungsi, pihaknya juga akan mengarahkan jajaran yang ada di Mapolres untuk memantapkan rencana pengamanan di kawasan – kawasan yang dinilai rawan terjadinya tindak pidana. “Personel Pamobvit memang sangat terbatas, namun saat melakukan pengamanan atau patroli ke kawasan – kawasan wisata, jajaran yang berada di Mapolres maupun Polsek tidak mesti harus berasal dari satuan Pamobvit, nah yang dari satuan pamobvit bisa membawa jajaran yang lain namun tetap dia harus mampu mengkoordinir rekan – rekannya,” tambahnya. Terpisah, Kapolsek Senggigi Kompol Yunus Junaidi selaku jajaran yang mendapat tugas untuk mengamankan di kawasan pariwisata menyatakan pihaknya selalu berupaya untuk menguatkan sinergi dengan masyarakat. Selain itu pihaknya juga memberikan pelatihan pemahaman Bahasa asing secara berkala terhadap anggota jajarannya. “Tentu untuk menciptakan situasi dan kondisi yang nyaman kami selalu bersinergi dengan tokoh agama, masyarakat, tokoh adat di kawasan setempat. Selain itu, kami juga berupaya untuk tetap menjalin komunikasi dengan pelaku – pelaku pariwisata serta tetap menjaga hubungan yang harmonis. Maka hasilnya ya, wilayah Senggigi dapat kami klaim kondusif dan aman,” jelasnya. (met)

PELAMPUNG – Wisatawan menggunakan pelampung saat menyeberang ke Tiga Gili. Pemda KLU akan mengingatkan kepada seluruh boatman untuk menyiapkan pelampung bagi penumpangnya untuk keselamatan penyeberangan, dan mengingatkan kepada agen travel agar menaikkan tamunya melalui pelabuhan Bangsal dan Teluk Nara, bukan dari pelabuhan Kecinan.

Demi Kenyamanan Wisatawan

(Suara NTB/ist)

Agen Travel Diminta Taati Aturan

Tanjung (Suara NTB) Pemda Kabupaten Lombok Utara (KLU) rupanya masih gerah dengan informasi yang menyebut 1.500 lebih wisatawan mancanegara gagal mendekati gili Trawangan. Meski hal itu tidak mempengaruhi angka kunjungan ke Tiga Gili, namun Pemda KLU meminta agar para pebisnis Travel ikut mentaati aturan demi kenyamanan dan keselamatan para wisatawan. Kepala Dishubparkominfo KLU, Sinar Wugiyarno, SH., meminta agar seluruh travel yang mengangkut tamu ke KLU - khususnya Tiga Gili, mengikuti rambu-rambu yang ditetapkan pemerintah. Dalam hal ini, tugas travel adalah mengantarkan wisatawan sampai ke tujuan dengan selamat melalui rute dan jalur yang ditentukan.

“Travel juga harus taati aturan, jangan menurunkan penumpang di sembarang tempat karena pertimbangan profit semata. Coba komunikasi ke Pemda, tentu kami bisa carikan akomodasi yang bagus,” ungkap Sinar, Jumat (21/11). Sebagaimana berita koran ini sebelumnya, 1.500 wisman asal Singapura diduga diangkut Travel dan diturunkan di pelabuhan Kecinan. Yang mana pel-

abuhan Kecinan sendiri adalah pelabuhan terdekat di KLU bisa diakses dari Mataram/ Senggigi. Persoalannya, pelabuhan Kecinan ditegaskan Pemda merupakan pelabuhan Ilegal sehingga tidak ada jaminan dari Pemda untuk mengawasi aktivitas di sana. “Kecinan itu kan ilegal, kenapa agen travel mengantarkan penumpang ke Tiga Gili lewat sana. Di KLU, pela-

buhan yang resmi ke Tiga Gili cuma Bangsal (Pemenang) dan Teluk Nara,” tegasnya. Akibat spekulasi jalan pintas oknum travel hingga berita gagal mencapai Tiga Gili menyeruak, Sinar mensinyalir oknum travel ingin mengeruk untung banyak walaupun harus menurunkan penumpang di Pelabuhan ilegal. Sebagai pelaksana regulasi, Sinar menyatakan tidak memberi rekomendasi bagi travel untuk mengakses sarana penunjang yang tidak diakui pemerintah. Sebagai bentuk kewaspadaan Pemda KLU, Dishub bersama aparat terkait akan menggelar razia rutin, sosialisasi dan pengawasan di sejum-

lah titik penyeberangan dari dan ke Tiga Gili. Bersama Syahbandar Pemenang, Dishub akan membuat instruksi angkutan - termasuk menjelang Tahun Baru 2015 agar boatman dan nakhoda kapal tetap melalui jalur resmi. “Demi keamanan dan keselamatan, kita akan instruksikan Publik Boat tidak boleh mengangkut lebih dari 30 orang dan harus menyediakan pelampung 30 unit. Aktivitas penyeberangan baik publik boat maupun fast boat tidak boleh pada malam hari. Masyarakat kadang mau enak sendiri dapat profit tanpa pertimbangkan aspek keselamatan,” pungkas Sinar. (ari)

Promosikan Wisata NTB, Gubernur Sambangi Media Nasional Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi menyambangi sejumlah media nasional untuk mempromosikan berbagai potensi yang dimiliki NTB, seperti potensi wisata. Kegiatan menyambangi mediamedia nasional yang sudah dianggap media mainstream di Indonesia itu juga dimaksudkan untuk memperoleh

(Ant/Bali Post)

BUKU BIOGRAFI - Tumpukan buku biografi Steve Jobs karya penulis Walter Isaacson dipajang di toko buku di New York,

Proses Pembuatan Film Biografi Steve Jobs Diwarnai Drama Jakarta (Suara NTB) Sutradara Danny Boyle, harus menghadapi sejumlah drama dalam proses pembuatan film biografi Steve Jobs. Sebelumnya, Boyle, terpukul dengan “hilangnya” orangorang terkenal di antaranya Leonardo DiCaprio dan Christian Bale yang dikabarkan akan memerankan bos Apple dalam film tersebut. Kini, Boyle mendapat pukulan lebih keras lagi setelah Sony Picture memutuskan meninggalkan proyek produksi film tersebut. Film yang diadaptasi dari buku biografi Steve Jobs karya Walter Isaacson yang naskahnya ditulis oleh Aaron Sorkin itu dijadwalkan untuk mulai syuting pada Januari 2015 mendatang, namun masa depan proyek ini sekarang tidak jelas. Menurut The Hollywood Reporter, Universal Studios tertarik untuk terlibat dalam penggarapan film tersebut, yang rencananya menampilkan Michael Fassbender sebagai Jobs, demikian seperti dikutip Hollywood.com. (Ant/Bali Post)

masukan-masukan untuk pembangunan NTB kedepannya. Hal tersebut dikatakan Juru Bicara Pemprov NTB, Drs. Fathul Gani, M.Si kepada Suara NTB, Jumat (21/11). Fathul menyebutkan, media-media yang dikunjungi Gubernur dalam rangka memperkenalkan potensi NTB terutama potensi wisatanya, antara lain Kompas, Tempo dan Republika. “Kunjungan pak Gubernur ke media-media nasional itu terkait dengan

pembangunan di NTB, bidang ekonomi, infrastruktur, kelistrikan dan masalah destinasi wisata yang ada di NTB,” ujarnya. Pada Kamis (20/11) lalu, kata Fathul, Gubernur menjadi pembicara dalam acara coffee break yang ditayangkan salah satu stasiun TV nasional. Dalam kegiatan itu, tambah Fathul Gani, Gubernur memaparkan berbagai program-program pemerintah daerah dalam rangka memban-

gun manusia NTB, pengentasan kemiskinan dan pembangunan sektor pariwisata. Dikatakan, dalam rangka kunjungan ke media-media nasional itu, lanjut Mantan Kepala Gelanggang Pemuda NTB itu, Gubernur mendengarkan masukan-masukan dari para pemimpin media-media nasional untuk pengembangan NTB kedepan, terutama dalam pembangunan sektor pariwisata. (nas)

Taman Budaya NTB Gelar Konser Musik ’’Country’’ Mataram (Suara NTB) Sebagai laboratorium seni, Taman Budaya NTB berupaya untuk mengakomodir para musisi dan seniman sebagai kreator kesenian khususnya di NTB. Sekitar pukul 19.30 malam nanti, Taman Budaya mengadakan konser musik Country yang akan diisi oleh sejumlah musisi lokal dan nasional. Kepala Taman Budaya NTB, Dra. Endah Setyorini yang ditemui Suara NTB, Jumat (21/11) siang mengungkapkan beberapa grup band bergenre country akan hadir untuk mengisi panggung konser yang telah disiapkannya. Sejumlah grup band tersebut yakni Bandung Country Stage, New Bull Country Bali, Jogja Country Blue Grass, Lombok Country Blue Grass, grup band Secred asal Lombok yang kerap memainkan musik bergenre Country. “Taman Budaya sebagai salah satu ruang kreatif atau laboratorium seni, kami akan mewadahi ekspresi para musisi county serta memberinya ruang untuk menunjukkan kebolehannya. Musik ini memang merupakan pengaruh yang da-

tang dari Amerika, akan tetapi sebagai anak bangsa tentu kita tidak akan sampai menghilangkan kultur dan budaya yang kita miliki, justru budaya yang kita miliki akan memperkaya pewarnaan dalam permainan musik country yang kita selenggarakan,” jelasnya. Dikatakan, dua musisi musik country dari Lombok akan memainkan musik bergenre country tetapi akan menggunakan bahasa daerah di dalam liriknya. Hal itu merupakan salah satu bentuk bukti pewarnaan terhadap musik yang berasal dari negeri Paman Sam itu. “Kita ingin memajukan seluruh kesenian yang ada di NTB. Kemudian musik Indonesia tidak boleh lepas dari akar budaya yang kita miliki. Artinya akulturasi bangsa harus tetap dikedepankan,” tambahnya. Memberikan apresiasi terhadap budaya dan kesenian asing memang bukanlah suatu keharusan. Namun, hal itu perlu dilakukan demi penambahan wawasan serta mencari referensi untuk kemajuan budaya. Terlebih, hal itu dapat menjadi semacam peluang untuk pengembangan prospek kese-

nian sehingga mampu berkompetisi di belahan dunia. “Tujuannya selain memberi apresiasi dan ruang kreatif, kita juga memberikan kesempatan dalam bentuk ruang ekspresi agar kesenian kita terus berkembang, dengan harapan apa yang kita miliki ini dapat berkompetisi dan bersaing secara mengglobal. Kedepan ini akan terus kita kembangkan sehingga dapat menjadi tambahan warna terhadap aset kesenian yang kita miliki,” katanya. Sementara itu, L. Yodi Asrianto dari MM Production yang menjadi mitra kerja taman budaya sekaligus menjadi EO (Event Organizer) dalam kegiatan di taman budaya itu memaparkan, konser itu merupakan yang pertama dilakukan di Taman Budaya. Sejumlah musisi dari luar yakni Bali, Bandung dan Yogyakarta yang mempelopori musik country sangat mendukung penyelenggaraan tersebut. Hal itu merupakan salah satu bentuk penguatan silaturrahmi antar musisi serta penguatan kompetisi yang bersifat dapat memberikan motivasi. (met/*)

(Ant/Bali Post)

OPERA CLARA - Tim dari Komnas Perempuan, Indonesia untuk Kemanusiaan, Ananda Sukarlan dan Yayasan Musik Sastra Indonesia berfoto mengapit poster Opera Clara usai menggelar konferensi pers di Jakarta, Kamis.

”Clara”, Merentang Jalan bagi Pemenuhan Korban Kekerasan Jakarta (Suara NTB) Opera “Clara”, terinspirasi dari cerpen berjudul sama karya Seno Gumira Ajidarma, yang menggambarkan salah satu penggalan kisah saat kerusuhan Mei 1998 tentang kisah kekerasan seksual yang dialami seorang gadis keturunan Tiong Hoa. “Clara menunjukkan sebuah proses di mana korban kekerasan ditolak, disangkal dan dibungkam,” kata Ananda Sukarlan saat menggelar

konferensi pers di Jakarta, Kamis. Ananda mengatakan, peran “Clara” akan dinyanyikan oleh penyanyi klasik bersuara soprano, yang jini sedang naik daun dalam ranah pop, Isyana Sarasvati. Sedangkan dua peran utama lainnya diperankan oleh para penyanyi klasik bersuara tenor, yaitu Nikodemus Lukas (ayah Clara) dan Widhawan Aryo Pradhita (polisi). “Ketiga penyanyi tersebut adalah pemenang Kompetisi Vokal Nasional Ananda Sukarlan 2013. ‘Clara’ juga menampilkan para drummer laki-laki sebagai simbol para pemerkosa dari Jakarta Drum School, penari Jakarta Ballet dan Ananda Sukarlan Chamber Orchestra,” kata Nanda. Menurut Ananda, opera yang ingin ditampilkan tidak bertujuan untuk membuka luka lama para korban kekerasan seksual pada Mei 98, melainkan ingin mengingatkan kembali bahwa Indonesia pernah mengalami kejadian tersebut, dan mencegah agar tidak terjadi kembali. Pada pementasan “Clara”, lanjut Ananda, akan ada peluncuran CD terbaru miliknya “An Essay on Love”, yang mengetengahkan karya orkes “Chamber Symphony in Memoriam Ainun Habibie”, yang dipesan oleh Presiden ke-3 BJ Habibie, yang rencananya akan hadir untuk menyaksikan opera tersebut. (Ant/Bali Post)


SUARA NTB Sabtu, 22 November 2014

PENDIDIKAN

Halaman 10

SMP Terbuka 1 Masbagik Mampu Bersaing di Tingkat Nasional

Latih Masyarakat Sekitar PULUHAN masyarakat sekitar Pagutan Kecamatan Mataram mendapat pelatihan dari Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Mataram budidaya belut dan lele. Kepada Suara NTB Jumat (21/11), Kepala SKB Kota Mataram H. Rami’un mengaku mereka dilatih mulai dari cara membuat kolam pemeliharaan belut dan lele serta teknis perawatan selama pembudidayaan. Diakuinya program pelatihan berasal dari bantuan BPPAUDNI Regional V Mataram dengan menggunakan media yang murah meriah namun menghasilkan untung besar. “Media pelatihan cukup kita buat kolam pakai terpal dan bambu saja. Sangat murah tapi nanti bisa menghasilkan untung banyak. Jadi masyarakat yang ingin budidaya belut dan lele tidak perlu modal banyak,” ujarnya. Masyarakat yang mengikuti pelatihan, lanjutnya, akan diberikan modal pascapelatihan. Tujuannya agar mereka dapat mengembangkannya di rumah, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup perekonomian mereka. “Sasaran masyarakat yang dilatih berasal dari masayarakat Pagutan yang berada berdekatan dengan Kantor SKB Kota Mataram. Pelatihan ini sebagai upaya pemberdayaan terhadap masyarakat sekitar SKB agar mereka nanti mandiri” terangnya. H. Rami’un (dys)

(Suara NTB/kir)

TANDATANGANI - Disaksikan Direktur IPDN Kampus NTB, H. Abdul Malik, Sekda Loteng, H.L. Supardan, menandatangani MoU dukungan Pemkab Loteng kepada kampus IPDN NTB, di Praya, Jumat (21/11).

(Suara NTB/dok)

Loteng Dukung Penuh Kampus IPDN NTB

Dikbud Lobar Tender Ulang GOR Mini

Praya (Suara NTB) Pemkab Lombok Tengah (Loteng) siap mem-back up penuh, aktivitas belajar mengajar di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) kampus NTB Praya. Penegasan itu disampaikan Sekda Loteng, Drs. H.L. Supardan, M.M., saat penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara Pemkab Loteng dengan IPDN Kampus NTB, Jumat (21/11).

Giri Menang (Suara NTB) Proyek GOR mini yang dipastikan diputus kontrak akan ditender ulang tahun depan, proyek yang mangkrak akibat ditinggal kontraktor ini menghabiskan dana Rp 500 juta yang diambil kontraktor sebagai uang muka baru. Setelah itu kontraktor meninggalkan proyek tersebut. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lobar, M. Ilham, SPd, MPd, belum lama ini. Menurutnya, jumlah anggaran yang sudah diambil kontraktor baru uang muka sebesar Rp 500 juta, jika dilihat progres pekerjaan dengan dana yang diambil daerah tidak rugi. Sementara total pagu anggaran proyek sebesar Rp 3,5 miliar dengan nilai kontrak Rp 2,8 miliar. Untuk mengantisipasi proyek lain mangkrak, seperti SMA Narmada pihaknya terus memantau secara ketat pengerjaan proyek ini di lapangan. “Terus diikuti dari waktu ke waktu kami kontrol,” ujarnya. Pihaknya langsung berkomunikasi dengan kepala sekolah untuk mengawal dan memberi informasi ke dinas. Hasil kunjungannya mendampingi bupati beberapa waktu lalu, bahwa bupati merasa sedikit puas dengan progress tersebut. “Menurut bupati sudah ada progresnya,” klaimnya Upaya lain yang dilakukan menambah pekerja, saat ini jumlah pekerja yang bekerja sebanyak puluhan orang. Setelah itu, pihaknya membuat semacam catatan target per hari, target per minggu dan per bulannya. Sementara itu, anggota DPRD Lobar Adnan, menilai ada indikasi ketidakberesan yang terjadi sejak pertama proyek itu dikerjakan. Mulai dari persoalan lahan, gambar bangunan hingga ditinggal oleh kontraktor. Menurutnya, indikasi mengarah pada unsur kerugian daerah muncul, karena pembayaran per termin tidak sesuai realisasi proyek di lapangan. (her)

Para prinsipnya, kata Supardan, pemerintah daerah siap memberikan dukungan bagi kelancaran seluruh kegiatan di kampus IPDN, baik itu dukungan berupa fasilitas bahkan dukungan dana sekalipun, jika memang dibutuhkan oleh pihak kampus. Hal ini, katanya, sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah, yang memang sejak awal sudah sangat konsisten mendukung keberadaan kampus IPDN di Loteng tersebut. “Apapun kita siap berikan. Selama pemerintah daerah mampu dan itu sesuai aturan yang ada,” tegasnya. Menurutnya, pemerintah daerah tidak akan memberikan dukungan jika apa yang dibutuhkan itu belum mampu dipenuhi. Dan, memang bukan kali ini saja. Sejak awal, Pemkab Loteng sudah memberikan apa yang diminta. Demi sukses dan lancaranya kegiatan di kampus IPDN, karena pemerintah daerah juga merasakan dampak positif dari keberadaan kampus tersebut. “Salah satu hal yang paling kecil, secara tidak langsung keberadaan kampus IPDN di daerah ini telah mampu mengangkat derajat dan

M. Ilham (Suara NTB/her)

Penggunaan TIK di Sekolah Naik 250 Persen Jakarta (Suara NTB) Jumlah sekolah yang menggunakan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) meningkat sebanyak 250 persen jika dibandingkan data pada 2011. “Jumlah sekolah yang terkoneksi internet pada 2014 sebanyak 100.277 sekolah,” ujar Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ari Santoso, saat acara penghargaan KiHajar di Jakarta, Kamis malam. Ari menjelaskan masih banyak sekolah yang belum terkoneksi internet, karena ketiadaan dana maupun infrastruktur. “Peran pemerintah daerah untuk mendorong penerapan TIK sangat penting,” tambah dia. Persentase SMA dan SMK yang tersambung dengan internet mencapai 60 persen. Sementara untuk SMP dan SD masih kecil. “Penggunaan TIK di Pulau Jawa mencapai 68 persen. Paling tinggi. Persentase urutan kedua Sumatera yakni 60 persen,” jelas dia. Penggunaan TIK di Indonesia Timur, kata Ari, juga meningkat. Usaha yang dilakukan oleh para kepala daerah di Indonesia Timur sudah cukup. “Namun memang sekolah yang terkoneksi internet di Indonesia Timur masih sedikit. Sekolah di daerah terpencil, terluar, terjauh sering tidak ada listriknya,” ungkapnya. Di Papua banyak sekolah tidak menggunakan listrik. Makanya tidak heran baru 11 persen sekolah yang memakai internet. Kemdikbud memberikan penghargaan kepada 18 kepala daerah yang dinilai berhasil mendorong penerapan TIK di daerahnya melalui anugerah Ki Hajar Dewantara. Gubernur yang meraih penghargaan KI Hajar Dewantara adalah Gubernur Kalimantan Tengah A Teras Narang, Gubernur Aceh Zaini Abdullah, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak dan Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus. Sementara bupati/walikota yang menerima penghargaan adalah Walikota Pangkal Pinang Muhammad Irwansyah, Walikota Pekalongan Mohammad Basyir Ahmad, Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti. Selain itu, Walikota Sungai Penuh Asafri Jaya Bakri, Walikota Banda Aceh Hj Illiza Saadudin Djamal, Bupati Sijunjung Yuswir Arifin, Bupati Kudus H. Musthofa, Bupati Sungai Tengah Harun Nurasid, Bupati Banjar Pangeran Khairul Saleh, Bupate Pati Haryanto, Bupati Gowa, dan Bupati Pangkajene dan Kepulauan Syamsuddin A Hamid. (ant/bali post)

nama Loteng di tingkat nasional,” ujarnya. Dengan kata lain, ada kebanggaan tersendiri ketika daerah lain mengetahui kalau Loteng sudah punya kampus IPDN yang tidak dimiliki daerah tersebut. Belum lagi dampak positif lainnya bagi masyarakat sekitar dan Loteng pada umumnya secara ekonomi. Keberadaan kampus IPDN juga turut mendorong gerak maju ekonomi. Terutama ekonomi masyarakat di sekitar kampus. Di tempat yang sama, Direktur IPDN Kampus NTB, Dr. H. Abdul Malik, M.M, mengaku kalau dukungan yang diberikan Pemkab Loteng selama ini sudah begitu besar. Bahkan jauh sebelum kampus IPDN mulai beroperasi. Bentuk dukungan yang diberikan, seperti dana dan fasilitas lainnya demi mempercepat proses pembangunan kampus IPDN NTB sendiri. “Dulu sebelum kampus mulai beroperasi, Pemkab Loteng setidaknya telah memberikan dukungan dana hingga Rp 3 miliar. Belum termasuk dukungan fasilitas lainnya,” aku Malik. Kini, setelah kampus mulai beroperasi,

dukungan tetap diberikan. Baik itu berupa dukungan tenaga pengajar, staf sampai fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar lainnya. Ke depan, dengan adanya MoU antara kedua belah pihak tersebut, jalinan kerjasama yang selama ini telah terbangun dengan begitu baik bisa terus ditingkatkan. Mengingat, keberadaan kampus IPDN NTB ini juga tidak akan bisa lepas dari dukungan pemerintah daerah setempat. Terlebih, dengan kondisi fasilitas yang masih serba terbatas seperti sekarang ini, dukungan dari Pemkab Loteng sangat diharapkan. Pun demikian, pihaknya tidak ansih hanya menunggu dukungan dari Pemkab Loteng saja. Secara mandiri, pihak kampus juga terus berupaya memenuhi kekurangan-kekurangan yang ada. Walaupun secara bertahap. “Bicara fasilitas, kita masih banyak kekurangan. Tetapi perlahan dan bertahap kekurangan itu kita penuhi. Tentunya juga dengan dukungan pemerintah daerah setempat,” pungkas mantan Sekda NTB ini. (kir)

Kelompok Bermain Aletheia

Tingkatkan Daya Serap Siswa Melalui Menyanyi Mataram (Suara NTB) Salah satu cara meningkatkan daya serap dan daya tangkap terhadap siswa adalah melalui media menyanyi. Hal itu dikarenakan saat menyanyi, berbagai aspek penguatan tumbuh kembang anak muncul, seperti aspek motorik dan psikomotorik anak. Begitupun yang dilakukan oleh para siswa Play Grup Yayasan Pendidikan Kristen Aletheia Jumat (21/11). Dengan sabar, beberapa guru mengarahkan dan membimbing setiap siswa untuk maju bernyanyi. Satu per satu siswa pun mengikuti arahan dan bimbingan guru dan maju ke muka yang sudah dipersiapkan khusus sebagai lokasi menyanyi. Siswa yang maju pun langsung me-r-equest lagu tertentu dan menyanyikannya di depan siswa lainnya secara bergiliran. Lagu yang mereka nyanyikan sangat khas dengan dunia anak-anak. Mulai dari lagu balonku, lagu play grup dan berbagai lagu lainnya. Ida Ayu Oka Tirtawati salah satu guru di tempat itu menjelaskan kegiatan menyanyi ini disebut sebagai kegiatan daya serap. Tujuannya melatih perkembangan motorik anak. Hal itu mengingat, usia ratarata siswa play grup berada di kisaran antara 2 tahun ke atas. Selain itu, Ida Ayu Oka mengaku kalau kegiatan daya serap dilaksanakan setiap memasuki semester kedua. Dilakukan

(Suara NTB/dys)

MENYANYI - Salah satu siswa play group Yayasan Pendidikan Kristen Aletheia saat tampil bernyanyi di hadapan siswa lainnya. Menyanyi merupakan salah satu cara melatih perkembangan motorik anak. pada semester kedua karena pada semester pertama para siswa lebih fokus diarahkan untuk menyanyi. “Jadi apa yang telah diajarkan kepada para siswa dipraktikkan di sini. Sejauhmana daya serap dan daya tangkap mereka terhadap lagulagu yang diajarkan sebelumnya. Mereka menghafal dan menyanyikannya dengan ekspresi mereka sendiri,” ujarnya. Tidak hanya itu, melalui kegiatan daya serap ini juga terjadi perkembangan terhadap segi motorik anak. Misalnya saat mereka menyanyi, mereka bergerak dengan ekspresi mereka sendiri. Anakanak yang berumur 2 tahun seperti ini, pada masa ini juga secara tidak langsung dilatih un-

tuk berbicara. Selain itu, melalui kegiatan daya serap ini pula, anak-anak diajarkan sejak dini agar berani tampil ke depan. “Banyak tujuannya, melatih anak untuk berani tampil, melatih cara berbicara anak karena mereka ikuti irama. Bahasa mereka bisa berkembang, karena sebelum itu mereka belum bisa ngomong. Dari segi moral juga mereka saat menyanyi harus dapat saling menghargai antarsesama,” ungkapnya. Selain tampil pada kegiatan daya serap seperti ini, Ida Ayu Oka mengaku para siswa play grup diberikan kesempatan untuk tampil pada saat apresiasi seni budaya yang rutin dilaksanakan pihak sekolah. (dys)

Selong (Suara NTB) – Bermodalkan semangat dan motivasi yang tinggi untuk menuntut ilmu, para siswa SMP Terbuka 1 Masbagik yang berlatar belakang dari anakanak pekerja, kurang ekonomi dan putus sekolah mampu bersaing. Bahkan, beberapa anakanak putus sekolah yang dididik dalam SMP Terbuka 1 Masbagik beberapa kali mewakili NTB ke tingkat nasional dalam bidang kerajinan tangan. Guru pamong SMP Terbuka 1 Masbagik Lotim, Kurniawan Isnaini, S.Pd, Jumat (21/11), menjelaskan, siswa SMP Terbuka 1 Masbagik merupakan sekolah yang mendidik anakanak pekerja dan putus sekolah. sehingga, SMP itu lebih menuntut siswa mengembang bakat dan keterampilan yang dimiliki oleh siswa. Salah satu keterampilan yang sudah diajarkan kepada para siswa adalah keterampilan membuat piring inka yang saat ini sudah mampu bersaing ke tingkat nasional. Bahkan, beberapa perlombaan yang diikuti para siswa SMP Terbuka 1 Masbagik seperti di Senggigi, Bandung, Surabaya dan Jakarta. Diakuinya, pada saat perlombaan dan pameran dilaksanakan di Jakarta beberapa waktu lalu, stan SMP Terbuka 1 Masbagik merupakan satu-satunya stan yang kerajinan habis terjual. Dengan kondisi itu, anak-anak yang putus sekolah seharusnya diberikan bantuan khusus oleh pemer-

intah. Karena, mereka putus sekolah bukan karena tidak mau belajar, melainkan tidak punya biaya untuk membeli perlengkapan belajar di pendidikan formal. Dihubungi terpisah, Wakil Kepala SMP Terbuka 1 Masbagik, H.Mustamin,S.Pd, menjelaskan, SMP Terbuka 1 Masbagik bernaung di bawah koordimasi SMPN 2 Masbagik. Oleh sebab itu, siswa yang berada di SMP Terbuka 1 Masbagik belajar teori di SMPN 2 Masbagik 1 minggu 1 kali. Akan tetapi, kondisi itu tidak menyurutkan motivasi belajar mereka. Alasannya, selain lokasi belajar mereka secara praktik di Gelogor Desa Lendang Nangka kecamatan Masbagik, mereka juga punya pekerjaan lain yang harus mereka kerjakan setiap harinya, salah satunya membantu orang tuanya mengais rumput kalau mereka dari keluarga peternak. Namun, ujarnya, yang menjadi kendalanya dalam mengembangkan kreativitas siswa SMP Terbuka itu adalah permodalan, pemasaran, lokasi kerajinan yang perlu dibenahi dan lainnya. Padahal, jelasnya, prospek ke depan menggeluti kerajinan itu sangat menjamin. Bahkan, piring yang inka yang dibuat siswa SMP Terbuka itu tidak kalah saing dengan yang dijual di pertokoan dan masyarakat juga banyak menyewa dan membeli piring inka buatan siswa yang saat ini masih tersisa 500 buah. (yon)

(Suara NTB/yon)

TUNJUKKAN - Guru Pamong SMP Terbuka 1 Masbagik Kurniawan Isnaini menunjukkan piring inka yang merupakan hasil produksi siswa SMP Terbuka 1 Masbagik, Jumat (21/11).

Implementasikan Kurikulum 2013

KKM MTs KLU Kursus Orientasi Singkat Tanjung (Suara NTB) Tidak optimalnya pelaksanaan kurikulum 2013 yang dimulai Juli lalu di tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) disikapi Kelompok Kerja Madrasah (KKM) MTs II Kabupaten Lombok Utara (KLU). Jajaran KKM II pun mulai menyiapkan diri, salah satunya dengan memberikan kursus orientasi singkat yang dihadiri sekitar 34 kepala madrasah yang berada di bawah koordinasi KKMTs II. Ketua Kwarcab KLU, Ahmad Abdul Gani, M.Pd., mengakui orientasi kepramukaan di tingkat madrasah oleh KKMTs II merupakan yang pertama digelar di tingkat kabupaten. Ia pun menilai, langkah ini tepat dalam memberi pemahaman dan penunjang bagi implementasi kurikulum 2013 termasuk di dalamnya Pramuka sebagai ekstrakurikuler. Sementara Kepala KKM MTs, Junaidi, S.Pd, menguatkan digelarnya orientasi tersebut merupakan upaya menyiapkan SDM pengajar tingkat madrasah agar siap mengimplementasikan kurikulum 2013. Pihaknya memberi kursus singkat kepramukaan sebagai bekal bagi para guru di bawah naungan KKM, sehingga mampu mengimbangi kemajuan yang dicapai sekolah umum dalam implementasi pramuka. “Orientasi ini untuk mempersiapkan segala hal yang diperlukan agar kurikulum 2013 yang sudah mulai diberlakukan tahun 2014 ini dapat berjalan dengan baik,” katanya. Panitia Pelaksana, Aryadi Utomo, turut mengharapkan agar seluruh kepala madrasah yang memperoleh kursus singkat memiliki pemahaman yang sama dalam implementasi lapangan. Ke depannya pun, agar Pramuka sebagai kurikulum ekstrakurikuler wajib mendapat perhatian dan dukungan sebagai ekskul

wajib dalam Kurikulum 2013. “Kepramukaan adalah kurikulum yang disempurnakan dari kurikulum sebelumnya untuk menjawab tantangan perkembangan zaman. Pembelajarannya pun menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Outputnya tentu diharapkan akan lahir anak didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui 3 ranah tadi,” ujar Aryadi. Kegiatan serupa juga digelar KKM Wilayah Cakranegara dan Sandubaya. Kepada Suara NTB, Ketua KKM Wilayah Cakranegara dan Sandubaya H. Abdul Aziz mengaku digelarnya KMD khusus bagi para guru dan kepala sekolah bertujuan memberikan pemahaman mendalam terhadap para guru dan kepala sekolah agar nantinya dapat mengembangkan Pramuka sebagai esktra wajib di sekolah mereka masing-masing. Dalam hal ini, dirinya menyambut positif dimasukkannya Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah. Pasalnya, Pramuka dianggapnya sebagai media yang tepat untuk menumbuhkan karakter disiplin terhadap para siswa. Di dalam Pramuka, berbagai aspek dilatih baik intelektual, emosional dan spiritual. “Melihat model pelatihan di Pramuka, saya mendukung penuh. Wajar dimasukkan sebagai ekstrakurikuler wajib kurikulum 2013 di sekolah,” terangnya. Abdul Aziz yang juga menjabat Kepala MIN Cakra ini mengaku, di sekolah yang dipimpinnya, esktrakurikuler Pramuka telah lama terbentuk, jauh sebelum adanya kurikulum 2013. Di sana, para siswa dilatih untuk bersikap disiplin, jujur dan lainnya. “Di situ kita lakukan penanaman karakter pembiasaan perilaku moral dan sikap tingkah laku anak,” ujarnya. (ari/dys)

Bangun Mushala

SMPN 1 Sukamulia Libatkan Siswa dan Orang Tua Selong (Suara NTB) Saat ini, SMPN 1 Sukamulia Lombok Timur (Lotim) merupakan salah satu sekolah yang memiliki mushaa terbesar di Lotim. Pasalnya, mushala itu dibangun dari dana yang didapatkan dari infak siswa, bantuan dari orang tua siswa yang dibuatkan blanko bantuan dan potongan tunjangan sertifikasi guru.

Wakil Kepala SMPN 1 Sukamulia Bidang Kurikulum Ahmad Muttakin, SPd, MPd, mengaku, jika sekolah tidak menduga bisa mendirikan mushala yang begitu besar dibandingkan dengan sekolahsekolah lainnya yang ada di Lotim. Namun, dengan niat yang ihklas dan tekad yang kuat, pembangunan mushala

yang dibangun dari dana keluarga besar SMPN 1 Sukamulia itu bisa rampug dalam jangka empat tahun tanpa ada sentuhan dana dari pemerintah. Ketika ditanya mengenai kebijakan itu memberatkan siswa, orang tua dan guru, Muttakin menegaskan, apa yang dilakukan itu bisa melatih hati nurani para siswa

dalam berinfak dan berbagi seikhlasnya. Harapannya, jiwa keihklasan mereka tetap tertanam sampai mereka keluar dari SMPN 1 Sukamulia. Terkait dengan itu, saat ini para siswa tidak lagi mengawali harinya dengan baca Al Qur’an, pidato di tengah lapangan, tapi sudah bisa dilaksanakan di dalam mushala yang berukuran

22 x 22 persegi itu. Meski demikian, pihaknya masih dihadapkan dengan tempat wudhu siswa, sehingga, saat shalat berjamaah khususnya shalat Zuhur masih agak terganggu. Dalam hal ini, pihaknya berharap kepada pemerintah supaya mengalokasikan dana untuk pembangunan tempat wudhu siswa. (yon)


Halaman 11

SUARA NTB Sabtu, 22 November 2014

Van Gaal Tak Khawatirkan Cidera Blind London Pelatih Manchester United Louis van Gaal mengatakan cedera lutut Daley Blind tidak seburuk yang dikhawatirkan. Blind cedera ketika Holland membantai Latvia 6-0 pada Minggu dan laporan menyebutkan bahwan pemain Belanda itu mungkin akan absen enam bulan, tetapi van Gaal optimis bahwa gelandangnya itu akan kembali lebih cepat. Berbicara pada konferensi pers jelang lawatan ke Arsenal pada Sabtu, van Gaal mengatakan, “Dia memiliki penjepit pada lututnya, sepuluh hari istirahat dan dia akan menjalani pemindaian lain dan akan mengatakan lebih banyak tentang cederanya.” “Itu tidak seburuk perkiraan dokter setelah pertandingan, tetapi itu akan menjadi cerita yang panjang saya percaya, tetapi bukan enam bulan atau lebih,” katanya seperti dikutip di skysports.com. (ant/bali post)

Louis van Gaal

Alasan Xabi Alonso Hengkang Madrid Xabi Alonso mengungkapkan beberapa alasan hengkangnya dia dari Real Madrid ke Bayern Muenchen musim panas lalu. Dalam wawancara dengan Sport Blid, gelandang Bayern itu membahas beberapa masalah yang bisa membujuknya untuk meninggalkan Santiago bernabeu ke Allianz Arena pada Agustus. “Ada beberapa hal: kerumunan, suasana di lapangan, stadion, yang sangat menarik dan kesempatan untuk memenangkan tiga piala Liga Champions dengan tiga klub berbeda,” kata Alonso. “Dan saya terkejut ketika fans bisa pergi dan menonton kami berlatih. Saya tidak melihat ini di Liverpool atau Real Madrid.” “Tidak ada tawa ketika mereka menghargai pekerjaan kami dan tahu bahwa kami memerlukan ketenangan pikiran, itu sesuatu yang layak untuk disebut,” katanya. Alonso juga menanti bermain bersama Bastian Schweinsteiger yang cedera sejak kedatangannya. “Saya ingin menang banyak dan kami butuh keseimbangan dengan dia di tengah untuk keseluruhan tim agar berfungsi,” tambahnya lagi seperti dikutip di football-espana.net. (ant/bali post)

Tuan Rumah Berusaha Rileks Hanoi Pelatih tim Vietnam Toshiya Miura mengharapkan para pemainnya tetap tenang dan tidak tegang saat melakukan pertandingan pertama melawan Indonesia pada Piala AFF di Hanoi, Sabtu (22/11) (siaran langsung RCTI pukul 20.00 Wita). “ K a m i harapkan pemain kami tidak tertekan meskipun sebagai tuan rumah publik kami sangat mengharapkan kami menang,” kata Miura dalam konferensi pers bersama para

pelatih tim peserta Piala AFF di Hanoi, Jumat. Pelatih asal Jepang itu tetap menilai Indonesia sebagai tim yang kuat di grup A Piala AFF ini meskipun ia tidak meremehkan kekuatan Filipina dan Laos. Oleh sebab itulah ia juga memantau penampilan tim Indonesia ketika uji coba melawan Suriah di

Jakarta. Media-media di Vietnam juga banyak menilai Indonesia sebagai pesaing utama tim tuan rumah sehingga selalu berusaha mengorek keterangan dari pelatih tim Indonesia. Sementara itu pelatih tim Indonesia Alfred Riedl merendah dan mengatakan per-

Guardiola Gantikan Wenger di Arsenal? London Jajaran petinggi Arsenal meningkatkan ketertarikannya dengan pelatih Bayern Muenchen Pep Guardiola setelah kehilangan kesabaran atas Arsene Wenger. Guardiola yang tidak merahasiakan ketertarikannya untuk melatih di Inggris, muncul menjadi pilihan utama the Gunners untuk menggantikan pelatih Prancis, Wenger dengan sang pemilik Stan Kroenke akan mendorong kepindahaan itu. Menurut The Daily Star, kesabaran petinggi Arsenal atas Wenger telah habis, termasuk Kroenke, dan perhatian tertuju apakah mereka bisa membawa masuk Guardiola. Pelatih 43 tahun itu agaknya tidak akan meninggalkan Bayern segera, tetapi rumor berkembang di Jerman bahwa benturan budaya antara dirinya dan pemain, yang memungkinkannya pindah. Arsenal dikatakan juga mempertimbangkan pelatih Everton Roberto Martinez sebagai alternatif, jika mereka memecat Wenger dan tidak bisa menarik Guardiola, demikian metro.co.uk. (ant/bali post)

siapan tim Vietnam lebih bagus ketimbang tim Indonesia yang harus menunggu hingga sepekan menjelang Piala AFF untuk memiliki susunan tim yang lengkap. “Persiapan kami dengan tim yang lengkap sangat singkat, tapi kami akan mencoba yang terbaik,” kata Riedl. “Semua tim ingin menang, termasuk kami. Apapun yang ditargetkan, saya ingin prestasi terbaik,” ujarnya. Riedl juga mengatakan bahwa ia memiliki kesan yang baik di Vietnam karena ia per-

nah membina tim nasional negara tersebut, serta banyak kenal dengan para pemainnya. “Tapi kalau ditanya soal kekuatan tim Vietnam sekarang, saya tidak tahu karena pelatihnya juga beda,” katanya. Meskipun sebagai tuan rumah Vietnam lebih diunggulkan, namun dari rekor pertemuan dengan Indonesia di Piala AFF mereka masih kalah. Dari lima kali pertemuan di Piala AFF sejak1996, Indonesia menang tiga kali dan seri dua kali. (ant/bali post)

Hasil Kompetisi Pelajar Atletik

Kota Bima Rebut Medali Emas Terbanyak

Arsene Wenger

Mataram (Suara NTB) Kompetisi olahraga pelajar cabor atletik ditutup secara resmi oleh Kepala Dinas Dikpora NTB, Drs. Imhal, di GOR 17 Desember Tur i d e Mataram, Jumat (21/11) kemari n . K o t a Bima berhasil keluar sebagai kontingen peraih medali emas dalam (Suara NTB/ist)

(Suara NTB/ist)

(Suara NTB/ist)

LATIHAN - Pesepak bola timnas Indonesia meninggalkan tempat latihan di komplek Stadion My Dinh, Hanoi, Kamis (20/11). Timnas Indonesia akan menghadapi tuan rumah Vietnam pada laga pembuka grup A Piala AFF 2014 hari Sabtu (22/11).

event itu. Selajutnya juara umum kedua diraih oleh Kabupaten Bima dan Lombok Barat (Lobar) peringkat ketiga. Informasi dari Kepala Dinas Dikpora NTB, Drs. Imhal melalui Ketua Panitia, Hamzan Wadi yang diterima Suara NTB di lapangan, Kota Bima berhasil mengoleksi medali emas terbanyak pertama, yakni 14 emas, 5 perak dan 1 perunggu, sementara Kabupaten Bima mengantongi 4 emas, 2 perak dan 4 perunggu, selanjutnya Lobar meraih 2 emas, 2 perak dan 2 perunggu. “Kota Bima keluar sebagai juara umum, karena meraih medali emas terbanyak. Sementara juara umum kedua Kabupaten Bima dan juara tiga Lobar,” ucapnya. Menurut Imhal, para peserta yang berhasil meraih catatan waktu terbaik di event bergengsi tingkat pelajar ini akan dipromosikan sebagai atlet PPLP NTB. Sebagaimana den-

gan tujuan penyelenggaraan event ini adalah untuk menjaring atlet-atlet terbaik dalam rangka persiapan mengikuti event pelajar tingkat nasional. “Melalui event ini kita harapkan ada pengalaman baru dan tentu muncul bibit atlet baru yang dpersiapkan ke event tingkat nasional,” ucapnya. Event ini diikuti 159 atlet pelajar dari 8 kabupaten/kota se NTB, kecuali Kabupaten Dompu dan Lombok Tengah (Loteng) tidak melibatkan atlet, kabaranya kedua kabupeten ini ini tak memiliki anggaran untuk membina atlet. Namun pertandingan tetap berlangsung, dan hasilnya Kota Bima keluar sebagai juara, sementara itu di posisi paling akhir ditempati oleh KLU dengan meraih 6 perunggu. Sementara itu Kota Mataram menempati peringkat 7 besar dengan mengantongi 1 perak dan 2 perunggu. (fan)

Menengok Persiapan NTB ke PON Remaja

Minim Persiapan, NTB Andalkan Empat Cabor Perasaan sedih menyelimuti hati sebagian pengurus cabang olahraga non unggulan yang tengah mempersiapkan atlet menghadapi PON Remaja di Surabaya 915 Desember. Mereka sedih karena harus berjuang sendiri mendanai Pelatda atlet menghadapi event puncak tingkat remaja nasional itu. Xabi Alonso

TIDAK ada dana bantuan dari Pemprov NTB, namun

3

KONI NTB tetap mengirim atlet di PON Remaja, mak-

lum event ini untuk mencari atlet muda berprestasi yang dapat meneruskan perjuangan atlet senior menghadapi Pra-PON 2015 hingga PON XIX di Jabar 2016. Pantauan Suara NTB di lapangan, persiapan 23 atlet dan 11 pelatih yang akan mengikuti PON Remaja boleh dikatakan kurang maksimal. Misalnya program pemusatan latihan yang dilakukan oleh sebagian besar cabor sangat singkat. Atlet di cabor bulutangkis misalnya hanya melaksanakan TC kurang lebih sebulan. “Dana Pelatda tidak ada. Atlet hanya bisa melaksanakan persiapan selama satu bulan aja,” ucap Ketua umum Pengprov Persatan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) NTB, Junaidin Yaman kepada Suara NTB di Mataram, Jumat (21/11). Begitu juga dengan cabor non unggulan lainnya seperti senam, tenis meja, tenis lapangan dll tidak banyak yang bisa diharapkan. Sebab, mereka hanya mampu melaksanakan TC selama sebulan akibat tidak tersedianya dana dari KONI NTB. Selain minimnya persiapan, para atlet minim mengkonsumsi vitamin, nutrisi dan makanan

berkalori tinggi. Meski demikian NTB patut bersukur karena ada beberapa cabor yang bisa diharapkan menyumbang medali, emas, perak mapun perunggu di PON Remaja. Misanya cabor yang dibina di PPLP NTB, seperti atletik, pencak silat dan voli pasir boleh dikatakan punya harapan akan menyumbang medali emas, perak dan perunggu sebab atlet dari ketiga cabor ini dibina secara terprogram di PPLP NTB. Selain itu cabor menembak juga bisa diharapkan untuk menyumbang medali emas karena dari empat atlet yang disiapkan terdapat tiga atletnya merupakan atlet Pelatnas Prima Pratama, yang setiap harinya menjalani pemusatan latihan. Melihat persiapan sejumlah cabor yang minim maka target NTB meraih lima medali emas di PON remaja hanya bisa mengandalkan empat cabor, yakni atletik, pencak silat, voli pasir dan menembak. Mau dilihat dari sudut pandang mana pun peluang atlet non unggulan meraih prestasi di PON remaja boleh dibilang sangat tipis. Sebab persiaan atlet kurang maksimal. Bila mengacu pada teori atau ilmu keolahragaan yang benar bah-

wa sesungguhnya TC atlet harus dilakukan minimal tiga bulan. Karena dengan latihan yang lama kemampuan maksimal atlet akan dapat dicapai. Namun bila TC atlet dilakukan kurang dari tiga bulan maka sangat mustahil atlet bisa meningkatkan daya tahan dan stamina, sebab daya tahan dan stamina bisa dihasilkan oleh seorang atlet harus menjalani latihan yang berjenjang dan terprogram, dan latihan peningkatan daya tahan itu membutuhkan waktu yang relatif lama. Melihat persiapan beberapa cabor yang sangat singakat itu, pihak Pemprov maupun KONI NTB juga tak boleh berharap banyak dari cabor non unggulan , pasalnya dengan TC yang dilakukan kurang dari tiga bulan itu kontingen NTB sudah memperlihatkan kegagalannya di PON Remaja. Bila ingin atlet dapat meraih prestasi maksimal, maka KONI NTB harus berani mengambil langkah yang berani, yakni melaksanan TC Pelatda PON Remaja selam tiga bulan, sehingga pihak KONI NTB bisa sekaligus mengawasi dan mengukur sejauh mana kekuatan atlet yang dimiliki atlet cabor. (fan)


Sabtu, 22 November 2014

SUARA NTB

Halaman 12

Ruko 2 Lokal (1 Lokal Dijual)

RUPA-RUPA

PERHIASAN

FINANCE

SHOWROOM

TRAVEL

SALON

PERAWATAN AC

TOKO MAINAN

PET SHOP

KOMPUTER

RUMAH MAKAN

RUPA-RUPA

BENGKEL 18.00


SUARA NTB

Sabtu, 22 November 2014

KURSUS

Halaman 13

HOTEL

ARSITEK & BAHAN BANGUNAN

087 865 633 888 / 087 861 811 999

RUMAH MAKAN

KURSUS

Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan

SALON

LOWONGAN

LAUNDRY

SANGGAR SENAM

SERVICE AC

SHOWROOM

PROPERTY

EKSPEDISI

KECANTIKAN

RUPA-RUPA

Hay sista biar gak ribet pakai pensil alis dan lipstik KINI TELAH ADA DIKOTA ANDA....?

TERASI

LOWONGAN

SERVIS MOTOR

COUNTER

SULAM BIBIR

SULAM ALIS DAN BIBIR HANYA :

Rp. 1 Jt

Biaya di atas sudah termasuk retouch 1 kali Kunjungi De’Beauty Care Alamat : Jl. Koperasi No. 64 A Ampenan - Otak Desa

SULAM ALIS

Hp : 081803673308 / 081803667165 PIN : 29DO72D4 / 297AFF73 Menerima Kursus : 1. Sulam Alis dan Bibir 2. Estetika 3. Tata Kecantikan

TENUN LOMBOK

TRAVEL

TELEVISI

EVENT ORGANIZER

LISNA JAYA MOTOR Menerima :

Ganti Oli - Spare Parts Service Mobil & Sepeda Motor

Hubungi : GEDE HP. 087 865 276 400 085 337 568 500

Jl. SULTAN HASANUDDIN 139 BLOK D CAKRA UTARA

BENGKEL & SPARE PART

SIARAN TV

PENGOBATAN

RUPA - RUPA

RUPA - RUPA

MADU

KACAMATA

COUNTER

RUPA - RUPA

RUPA_RUPA

FASHION

RUPA-RUPA

DIJUAL

RUPA - RUPA

KONVEKSI


Jendela Sastra

SUARA NTB Sabtu, 22 November 2014

Halaman 14

CERPEN

Menjemput Matahari Mikyal Fatonah “Matahari akan muncul! Matahari tak sembunyi lagi. Ayo, semuanya keluar dari rumah!” “Buka jendela! Lihat ke langit! Matahari akan muncul tanpa mendung!” “Ya, semua! Buka jendela kalian!” TERIAKAN demi teriakan bersambut di Desa Untang. Beberapa pemuda sengaja berlari keliling desa, membagi berita yang diharapkan semua orang. Meneriaki setiap rumah yang berpenghuni. Meminta warga keluar atau membuka jendela karena matahari dijanjikan kemunculannya hari ini. Di antara gerimis sendu, para pemuda bergolak semangatnya. Sumringah lantas menyertai banyak wajah. Orang-orang pun mulai melakukan hal yang sama secara bersamaan, membuka jendela atau keluar dari rumah mereka. Lain halnya dengan Kertanah. Ia hanya berjalan menuju jendela. Telinganya dengan jelas menerima berita, tapi ia hanya menyingkap gorden dan menggeser gerendel. Membuka jendela dan membiarkan angin dingin menerpa kulitnya, lantas melongokkan kepala. Terlihat mendung menggantung, meski tak pekat benar. Ada serbuk gerimis yang juga masih turun. Walau begitu, ia dengan jelas melihat banyak kepala mendongak penuh harapan ke langit. Menunggu kepastian. Menunggu matahari! *** Empat jam sudah Kertanah menunggu di balik jendela. Sebelumnya, ia menggeret sebuah kursi kayu dan meletakkannya di dekat jendela agar dapat duduk manis menunggu matahari muncul menggeser mendung. Namun, setelah empat jam menunggu, akhirnya mata Kertanah menangkap juga harapan yang mulai luntur satu per satu dari penduduk desa. Terlihat para lelaki pulang menundukkan kepala. Para wanita berjalan dengan bibir tertekuk menampung kecewa. Semua karena matahari yang utuh dengan panasnya memang belum mau menampakkan diri. Sementara hujan semakin perkasa bulir-bulirnya. Hanya para bocah yang ceria menyambut hujan. Mereka mandi tanpa kesedihan. Meski tak satu pun dari bocah-bocah itu punya pengalaman melihat matahari langsung, mereka tak mau ambil pusing. Cukuplah mereka kenyang mendengar pengalaman orang tua yang bercerita tentang matahari bulat bersinar keemasan. Sinarnya menghangatkan tubuh di pagi hari, tapi jika matahari sudah tinggi di atas kepala, sinarnya terasa lebih panas, begitu kata orang tua mereka. Bocah-bocah itu cuma melongo karena tak mengerti. Atau di lain waktu, mereka tertawa keras mendengar deskripsi matahari yang tak kunjung tergambar di benak sendiri.

Sementara itu, Kertanah masih setia memandangi bulir hujan. Semakin deras hujan, semakin deras pula ingatan Kertanah menubruknubruk kepala. Saling berebut mengulang gambaran kematian anak dan istrinya yang hingga hari ini tak dapat sepenuhnya ia pahami dan memang tak ingin ia mengerti. Sebab itu pula, mau tak mau, ia jadi teringat perkataan sesepuh tentang masa depan desa Untang bertahun-tahun lalu. Kertanah tak menyangka, ucapan sesepuh desa diamini oleh seluruh warga, kecuali dirinya yang dengan diam-diam memendam keraguan. Meski ia lebih banyak diam dan mendengarkan, bukan berarti tak ada kesangsian yang begitu kuat menjejal pikirannya. Di antara nyala puluhan obor yang dibawa saat berkumpul di rumah sesepuh, Kertanah berbisik pada istrinya. “Dik, aku tak percaya,” bisik Kertanah. “Tak percaya tentang apa, Bang?” balas si istri berbisik pula. “Wangsit sesepuh itu. Kau lihat? Ia bahkan tak bisa berjalan sendiri dan mesti dipapah. Berjalan saja ia tak yakin. Lantas mengapa ia mengotot soal penglihatannya itu?” “Hush! Kalau Abang tak percaya, ya sudah. Jangan menggerutu sendiri. Dia pasti punya pertimbangan sebelum mengumumkan hal ini kepada warga.” “Mungkin. Tapi, hatiku ini, Dik. Penuh keraguan.”

“Tak ada yang memaksamu untuk percaya, Bang. Kita semua hanya butuh kesabaran dan keberanian. Sabar dan berani menerima hujan yang tak henti selama bertahuntahun. Jika Abang tak yakin pada sesepuh, yakinlah pada Yang Kuasa bahwa matahari akan muncul juga.” “Tentu aku yakin, sangat! Tapi tak harus mengikuti saran sesepuh itu.” “Kita lihat perkembangan saja dulu, Bang. Tak bosankah kau mendapat senyumku hanya dalam remang dan nyala obor semata? Lagipula, anak kita pasti sudah lupa wujud matahari. Bukankah ia hanya mengenal matahari sampai umur lima tahun. Dan sekarang? Yang ia lihat selama delapan tahun terakhir hanya mendung juga hujan.” Kertanah memandang istrinya yang bersahaja. Perempuan yang penuh cinta. Padanya, ia dapatkan ketenangan setiap kali mengutarakan pendapat. Lalu, ia palingkan kembali wajah ke arah sesepuh, mendengar lanjutan wangsit yang entah mengapa membuat hatinya masih ragu. “Kalian tahu sumur tua di sungai Tojang?” tanya sesepuh kepada warga. “Di situlah jalan keluar atas permasalahan kita selama belasan tahun. Kita sama-sama merasakan, matahari tak pernah penuh menyinari desa ini. Selalu saja terhalang mendung dan hujan yang tiada henti. Kita memang masih bisa membedakan siang dan malam dengan meraba-raba, tapi hujan yang tak mau berhenti selalu

menyebabkan kita kehilangan kesempatan merasakan hangatnya sinar matahari. Menurut wangsit yang kuterima, desa ini tak akan berubah, tak akan kehilangan mendung dan hujan kecuali jika seseorang berani berkorban, menenggelamkan tubuhnya menjemput matahari lewat sumur tua di sungai Tojang. Dan, yang tak kalah penting adalah ketulusan yang dipersembahkan demi perubahan desa ini.” Warga yang berkumpul sempat riuh mendengar pernyataan sesepuh. Kemudian lanjutnya, “Jika pengorbanan diterima, matahari akan muncul. Mereka yang menghilang ke dalam sumur tak sepenuhnya hilang, justru ia akan hadir kembali melalui kelahiran yang baru dan menjadi pemimpin di desa ini.” Seorang warga bertanya, “Bukankah sumur itu begitu dalam, tak ada yang mampu menebak dasarnya? Apakah harus seseorang bunuh diri demi melihat matahari?” “Pikiranmu terlalu sempit dan bodoh! Jangan kau samakan bunuh diri dengan sebuah pengorbanan. Hal itu tak sama, meski hasilnya samasama kehilangan nyawa. Nilai pada pengorbananlah yang lebih penting!” sesepuh menyemprot. “Tapi, Kakek, ini pasti sulit untuk dijalankan. Mana ada orang yang ingin mengorbankan dirinya?” tanya yang lain. “Sudah kukatakan di awal, ini bagi mereka yang berani dan tulus. Sekali lagi, berani dan tulus! Paham

kau?” sesepuh kembali menegaskan. “Lalu, bagaimana membuktikan bahwa mereka yang berkorban akan kembali dalam wujud kelahiran baru, Kek?” “Hmmm,” sesepuh memejam mata, “ Periksalah pergelangan tangannya. Akan kau temukan kulit yang menghitam pertanda melepuh oleh matahari. Sebab, seperti yang tampak pada penglihatanku, di alam yang berbeda, tangan itu digunakan untuk menarik matahari menuju desa kita.” Maka, berawal dari perkataan sesepuh itu, keesokan hari mulailah seorang lelaki mengorbankan diri. Dengan disaksikan seluruh warga, termasuk Kertanah dan istrinya, si lelaki terjun ke dalam sumur. Lenyap. Tanpa ada mayat yang mengapung. Mayat itu memang tertelan kedalaman sumur. Warga yang panik dan terguncang mau tak mau harus tegar dan tetap menanti matahari. Namun, hasilnya nihil. Matahari masih tak muncul sepenuhnya. Justru hujan semakin deras menyiram desa. Di sela goncangan jiwa, warga tetap yakin pengorbanan tak usai sampai di situ. Mereka semakin merindukan matahari. Bagi mereka, ini bukan tentang kematian, tapi tentang sebuah perjuangan untuk mewujudkan harapan. Setiap tahun, seorang demi seorang menyerahkan diri demi memancing matahari keluar. Lima orang lelaki telah menyerahkan nyawa diikuti dengan janji membawa

matahari sampai ke desa Untang. Tanpa disangka, salah satunya adalah anak Kertanah. Inilah bagian yang paling memilukan dalam hidupnya. Sebab, ketika tersiar kabar anak lelakinya melompat ke dalam sumur, sang istri yang tak dapat menahan pilu juga melemparkan tubuhnya menyusul anak tercinta, hari itu juga. Sayangnya, waktu itu, Kertanah sedang berada di luar desa. Dan, pada hari naas itu, hujan justru membabi-buta. Airmata seperti gerimis yang sendu mengalir di pipi Kertanah. Walaupun lelaki, ia sama sekali tak malu menangis. Tangisnya adalah wujud perasaan cinta terdalam pada istri dan anak yang telah tiada. Bagi Kertanah, sang matahari sesungguhnya tak perlu dicari. Anak dan istrinya itulah matahari yang ia butuhkan dalam kehidupan ini. Persetan dengan matahari di atas langit dan pengorbanan yang digaungkan oleh sesepuh yang kini sudah mati! Kertanah hanya peduli soal ketulusan dan keberanian yang sedang ia cari-cari di dalam diri. *** Suatu pagi, matahari akhirnya muncul juga di langit desa. Para pemuda berlari dan berteriak mengabarkan berita gembira. Semua warga membuka jendela, pintu, dan berlari menuju halaman untuk menyambut matahari. Setetes gerimis pun tak ada. Sekumpulan bocah yang tak pernah tahu wujud matahari sejak kelahiran mereka tak sadar ternganga, kagum, dan bulat matanya berbinar-binar. Terlihat pula para lelaki bertelanjang dada, menyerahkan diri pada hangat matahari. Sedang yang wanita tertawa tak habis-habisnya, merasa begitu cantik karena wajah mereka tak lagi dibayangi kelabu. Semua memang bergembira. Kecuali satu, yang jendela dan pintunya tak ikut terbuka yaitu rumah Kertanah. Sepi tak berpenghuni, sebab pada malam hari telah ia datangi sumur untuk menyerahkan diri beserta segala ketulusan dan cinta yang ada, demi menjemput mataharinya. Selong, September 2014

Mikyal Fatonah lahir di Kotaraja, Lombok Timur, 18 Agustus 1990. Pengajar di SMAN 1 Selong. Selain cerpen juga menulis naskah sandiwara yang beberapa diantaranya beroleh penghargaan.

Kinanthi Anggraini

PUISI Ismi Ameliatun Sholihah

Mantra Kesucian

Semisal Keledai aku tanam mutiara dalam gundukan pasir aku pintal dan bentangkan benang ke arah terang berharap esok aku menemuimu itulah salah satu alasan kenapa aku tanam wajahmu di pasir, bukan tanah. selalu aku sertakan bayangan keagungan nirwana kau janjikan begitu jelas, namun remang bisa kulihat jelas aku layaknya keledai siapa yang mengharap rembulan menuntunku ke tempat yang berdebar pandanganku tertutup dari segenap kerusuhan 2014

tertutup embun misteri suci, saat ular hitam menjadi roh yang haus air pancuran misteri suci, yang bangkit dalam doa saat menyalakan mata misteri suci, batu karang yang tuli pada tangisan lembah-lembah misteri suci, lelucon tanpa hati pada halimun cahaya getaran hantu misteri suci, nafsu yang tumbuh diantara bukit saat dihangati nyala api mereka menuruni bintang gemintang sambil menukar warna padang rumput sampai muncul air abadi dalam tabir bunga bakung putih. Magetan, 10 November 2014

Mantra Keikhlasan bersama pantai dengarlah kisah-kisah gelombang :

Hanyut

menyembunyikan pepohonan dari temaram perak buih pasir emas dengan tertutup rapat serpihan luka saat laut tanpa tepi menjadi wangi harum bunga yang dirasuki penawar

aku ingin mengalir mengisi telaga kering aku ingin mengalir di tiap tong kosong berwadah angin

sementara, nafas lautan mengeluarkan air mata langit bersama senyuman bumi yang memetik dawai merah hati menyembunyikan keterasingan masalalu dalam kidung-kidung di atas mawar

aku ingin mengalir seperti hukum air aku ingin mengalir tanpa akhir dan kau akan terhanyut penuh sesal tak menemui jalan pulang.

Ismi Ameliatun Sholihah lahir di Dusun Sisik, Labuhan Haji, Lombok Timur, 9 Juli 1994. Mahasiswi Jurusan Muamalah, Fakultas Syariah, IAIN Mataram. Aktif di Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Ro’yuna.

desahan pembebasan rintihan manis sedang digubah oleh malam dan dinyanyikan oleh hujan. Magetan, 11 November 2014

Kinanthi Anggraini lahir di Magetan, 17 Januari 1990. Alumni Pascasarjana Pendidikan Sains UNS. Buku puisinya berjudul Mata Elang Biru (Pustaka Puitika, 2014).


SUARA NTB Sabtu, 22 November 2014

Priyo-Aburizal Diperkirakan Bersaing Ketat Rebut Kursi Ketum Golkar Jakarta (Suara NTB) Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso diperkirakan akan bersaing ketat dengan ketua umum incumbent Aburizal Bakrie untuk menduduki kursi ketua umum selama lima tahun ke depan pada musyawarah nasional (Munas) IX Partai Golkar. “Saya memperkirakan, Priyo dan Aburizal akan bersaing ketat pada Munas mendatang, karena keduanya sama-sama mendapat dukungan yang tinggi dari para pemilik suara,” kata Ketua Umum (Ketum) Satkar Ulama (salah satu sayap Partai Golkar) Ali Yahya, melalui pernyataan tertulisnya di Jakarta, Jumat (21/11). Munas IX Partai Golkar dijadwalkan diselenggarakan di Bandung, pada 30 Nopember hingga 3 Desember 2014. Ada sebanyak 544 suara resmi pada Munas IX Partai Golkar yakni dari DPP satu suara, DPD I 34suara,DPDII502suara,sertaHastaKarya(Ormasmendidikandan Ormas didirikan Partai Golkar) 10 suara. Menurut Ali Yahya, sebelumnyaAburizalmaupunPriyosudahmenunjukkansuratdukunganresmi dari para pemilik suara yang berhasil mereka kumpulkan. Aburizal menyatakan sudah mendapat surat resmi dukungan sebanyak460suara,sedangkanPriyoBudiSantosojugasudahmenunjukkan surat dukungan resmi bertanda-tangan ketua dan sekretaris DPD II Partai Golkar pendukungnya, 380 suara. Calon ketua umum lainnya, yakni HR Agung Laksono sudah menunjukkan surat dukungan resmi sebanyak 285 suara, serta Agus Gumiwang Kartasasmita mengklaim telah mendapat dukungan 175 suara. “Dengan dukungan suara tersebut, hingga saat ini Aburizal dan Priyo mendapat dukungan yang sama-sama tinggi sehingga diperkirakan akan bersaing ketat,” katanya. Menurut Ali Yahya, sekalipun semua ketua DPD I Partai Golkar menyatakan dukungannya kepada Aburizal, tapi peluang para para calon ketua lainnya tetap terbuka Hal ini, kata dia, karena pemilik suara riil dalam Munas IX Partai Golkar bukan hanya DPD I, tetapi DPD II Golkar yang jumlahnya sekitar 500 suara, sedangkan suara DPD I hanya 34 suara. “Apalagi dalam politik itu sangat dinamis dan dapat berubah dengan cepat,” katanya. Ali Yahya menjelaskan, jika situasi saat ini A, maka dalam waktu 10 hari mendatang mungkin menjadi B. “Politik tidak seperti matematika yang satu ditambah satu hasilnya selalu dua,” kata Ali Yahya. DenganadanyapercepatanpelaksanaanMunas,AliYahyamengakui,waktu konsolidasi dari calon-calon ketua umum semakin sempit. Dengan perkembangan tersebut, kata dia, kemungkinan bisa saja calon-calon ketua umum berkoalisi dan jumlahnya mengerucut. Ali Yahya menjelaskan, jika sebelumnya ada lebih dari tujuh bakal calon ketua umum, maka persaingan akan mengerucut ke calon yang saat ini sudah mendapatkan dukungan tertulis dari pemilik suara. “Sekarang bisa dilihat kalau jumlah dukungan terbanyak diperoleh Aburizal dan Priyo Budi Santoso,” katanya. Sementara itu, juru bicara Partai Golkar Tantowi Yahya mengatakan, ada desakan dari beberapa DPD I yang meminta Aburizal Bakrie agar menyatakan diri siap untuk maju. “Saat ini baru muncul nama Pak Ical, nama-nama lainnya yang beredar di media massa belum memastikan akan maju,” katanya. Menurut Tantowi, nama-nama yang muncul sebagai kandidat, seperti Priyo Budi Santoso, Agung Laksono, dan tokoh muda lainnya, juga masih memiliki peluang untuk menang. “Pak Priyo bagus dan punya pasukan sendiri, juga Pak Agung dan lainnya. Jadi, semua punya kesempatan,” ujarnya. Sementara itu, Priyo Budi Santoso menyatakan, tidak takut dengan adanya percepatan dan pelaksanaan Munas IX Partai Golkar yang dijadwalkan diselenggarakan di Bandung, pada 30 Nopember hingga 3 Desember 2014. Wakil Ketua DPR RI periode 2009-2014 ini opitimistis bisa berkompetisi dengan Aburizal. “Dukungan dari pemilik suara kepada saya solid. Saya yakin para pemilik suara dalam Munas akan menggunakan hati nuraninya dan berpikir rasional bagi kejayaan Partai Golkar di masa mendatang,” ungkapnya. Priyo juga meyakini para pemilik suara di Munas IX tidak ingin mengalamikegagalan-kegagalanlagi seperti dalam Pemilu Legislatif RUPA-RUPA dan Pemilu Presiden 2014. Apalagi,katadia,tantanganPartai Golkar semakin berat karena pemilu legislatif dan pemilu presiden pada 2019 akan diselenggarakansecaraserentak,sehingga dibutuhkan figur yang segar,energik,danditerimapublik. “Bukan figur yang justru membebani Partai Golkar,” kataPriyo.(ant/BaliPost)

SUARA NUSANTARA

Halaman 15

LSI : Elektabilitas Presiden Jokowi Menurun dalam Sebulan Jakarta (Suara NTB) Lingkaran Survei Indonesia (LSI)-Denny JA menyatakan elektabilitas (pamor) pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla merosot drastis dalam sebulan masa kerjanya, atau sejak dilantik 20 Oktober 2014 silam, karena kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). “Belum genap 100 hari pemerintahannya, pascakenaikan harga BBM, kepuasan publik terhadap Jokowi merosot drastis,” kata peneliti LSI-Denny JA, Ade Mulyana dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (21/11). Ade mengatakan berdasarkan hasil survei “quick poll” yang dilakukan 18-19 November 2014, melalui “random sampling” terhadap 1.200 responden di seluruh Indonesia diketahui kepuasan publik terhadap kepemimpinan Jokowi hanya sebesar 44,94 persen. “Belum 100 hari, kepuasan terhadap pemerintahan Jokowi dibawah 50 persen. Ini peringatan bagi pemerintahan JokowiJK. Mereka yang tidak puas dengan kepemimpinan Jokowi-

JK pun cukup besar yaitu sebesar 43,82 persen,” ujar Ade. Dia menyatakan menurunnya kepuasan terhadap kepemimpinan Jokowi merata di semua segmen masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan, tinggal di perkotaan maupun desa, berpendidikan tinggi maupun rendah, serta wong cilik maupun kelas menengah atas. “Menurunnya kepuasan terhadap kepemimpinan Jokowi pun terjadi pada pemilih Jokowi-JK sendiri di pilpres lalu. Mereka yang mengaku pemilih Jokowi-JK, hanya 48,59 persen yang menyatakan puas dengan kepemimpinan Jokowi, 42,58 persen tidak puas, sisanya tidak menjawab,” ujar dia. Sementara itu alasan

menurunnya kepuasan publik terhadap Jokowi antara lain disebabkan empat alasan utama, antara lain kurangnya sosialisasi alasan kenaikan harga BBM, meningkatnya harga kebutuhan pokok dan transportasi karena kebijakan kenaikan harga BBM. Selain itu publik meragukan kompensasi kenaikan harga BBM akan sampai ke rakyat kecil, serta kenaikan harga BBM yang dilakukan sebelum ada program Jokowi yang terasa manfaatnya. Pemerintah telah menaikkan harga BBM bersubsidi untuk premium dan solar masing-masing Rp 2.000. Penghematan subsidi BBM akan dialihkan ke sektor produktif. (ant/Bali Post)

(ant/Bali Post)

PAMOR JOKOWI MENURUN - Gambaran data yang dikeluarkan oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA perihal jumlah kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo pasca menaikan harga BBM bersubsidi di Jakarta, Jumat (21/11). Menurut hasil riset berbasis metodologi survei yang dilakukan LSI Denny JA, akibat BBM bersubsidi naik pamor dari Presiden Joko Widodo menurun dan hanya 44,94 persen yang menyatakan puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi-JK.

Menpan Tegur SKPD Bekasi Rapat di Hotel Bekasi (Suara NTB) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi menyoroti masih adanya pelanggaran terkait larangan menggelar rapat di hotel. “Saya ingatkan, per 1 Desember 2014, tidak boleh ada lagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun anggota Dewan yang rapat di hotel,” ujarnya saat mengunjungi Kantor Wali Kota Bekasi di Jalan Ahmad Yani Nomor 1, Bekasi Selatan, Jumat (21/11). Hal itu diungkapkan Yuddy menyusul adanya laporan jajaran Dinas Pendidikan Kota Bekasi yang menggelar rapat di salah satu hotel kawasan Lembang, Bandung, dan DPRD Kota Bekasi yang diketahui rapat di salah satu hotel di Surabaya. “Saya minta pak Wali Kota Bekasi untuk segera memberi peringatan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang melanggar sesuai edaran Menpan,” katanya. Menurut dia, larangan rapat di hotel merupakan salah satu upaya melakukan efisiensi anggaran pemerintah. “Kalau ada pegawai

boros, jangan dipromosikan lagi. Bisa kita ganti jajaran SKPD-nya,” katanya. Dia juga berpesan kepada jajaran DPRD Kota Bekasi untuk turut serta mendukung program efisiensi anggaran pemerintah untuk tujuan yang lebih efektif dan tepat sasaran. “Kalau sesuatu itu bagus, maka harus didukung. Berarti kalau ada dewan yang menolak, berarti dia tidak paham gerakan hemat belanja daerah,” ujarnya. Dia juga meminta peran pimpinan partai di daerah untuk mengevaluasi anggota partainya di legislatif yang tidak pro terhadap efisiensi anggaran. “Kalau (anggota dewan) dari Hanura kita berhentikan saja, tapi kalau dari Golkar, itu urusan Wali Kota Bekasi,” kata Yuddy yang merupakan mantan pengurus Hanura. (ant/Bali Post)

(ant/Bali Post)

JOKOWI BERTOLAK KE SINGAPURA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) di dampingi Ibu Negera Iriana (kanan) saat hendak bertolak ke Singapura melalui terminal 2E, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (21/11). Joko Widodo hendak menghadiri wisuda anaknya, yaitu Kaesang Pangarep dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia kelas ekonomi.

RUPA-RUPA

MEBEL

RUPA-RUPA

RUPA-RUPA

ADVERTISING

TOKO BANGUNAN

TRAVEL ARFATURINDO

TOUR & TRAVEL

Melayani :

TIKET PESAWAT, RENT CAR/100.000 Antar Jemput Bandara/50.000 Paket Tour

Hub : RAMDANI HP.085878805714 atau 087739518019

BTN GRIYA PERMATA Blok H No.2 Sekarbela Mataram Email : staywithus22@gmail.com

RUPA-RUPA

TRAVEL


Sabtu, 22 November 2014

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Losmen Tempat Mesum Harus Ditutup Giri Menang (Suara NTB) – Banyaknya pelajar yang terjaring dalam razia penyakit masyarakat yang digelar Satpol PP Kabupaten Lombok Barat (Lobar), mengundang keprihatinan pihak DPRD Lobar. Dewan meminta agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) mengevaluasi sekolah yang anak muridnya kedapatan membolos. Tidak hanya itu, hotel atau losmen tempat mesum harus dikenai sanksi bila perlu izinnya dicabut. “Dikbud harus mengevaluasi sekolah yang muridnya bolos dan tertangkap mesum itu karena itu ikut mencoreng dunia pendidikan kita,” kritik anggota Komisi IV DPRD Lobar Khatib Qazwaini, Jumat (21/11). Selain itu, ujarnya, Dinas

Dikbud harus meningkatkan koordinasi dengan masingmasing sekolah. Setidaknya, mendorong pengawasan di setiap sekolah agar lebih maksimal. Di samping itu, penanaman nilai-nilai moral dan spiritual juga harus lebih diperdalam bagi para siswa.

Di sisi lain, menurut Khatib, pengawasan dari pihak keluarga juga tak kalah penting. Apalagi, di tengah perkembangan zaman seperti saat ini, pelajar semakin rentan terjerumus dalam pergaulan bebas. Terutama dengan kemajuan teknologi, seperti handphone

dan internet yang memberi kemudahan akses bagi pelajar ke hal-hal negatif. Hal senada disampaikan anggota Komisi II DPRD Lobar Nurhidayah. Menurutnya, Pemda harus menindak tegas keberadaan sejumlah hotel atau losmen yang rawan dijadikan sebagai lokasi mesum. Apalagi, pengelola penginapan tersebut seolah membiarkan pasangan remaja untuk berdua-duaan dalam kamar hotel. Padahal, mereka pun datang mengenakan pakaian seragam dan pada jam sekolah. “Pihak hotel wajib seharusnya jangan

sembarangan kasih masuk, seharusnya pihak hotel mengecek identitas tamutamu mereka. Apalagi, kalau tamu itu adalah pelajar yang datang mengenakan seragam pada jam sekolah,” ujarnya mengingatkan. Namun, ia menyayangkan dalam hal ini Pemkab Lobar, terutama Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) tak pernah tegas dalam memberikan sanksi tersebut. Justru, eksekutif seakan melakukan pembiaran. Meski sudah berkali-kali dilakukan razia,

masyarakat. ‘’Jangan sampai nama baik Lobar rusak hanya gara-gara keberadaan hotelhotel yang menjadi sarang mesum tersebut,’’ ujarnya. Sebelumnya, tiga pasangan pelajar kedapatan tengah berduaan dalam kamar-kamar losmen di wilayah Suranadi pada jam sekolah. Bahkan, salah seorang dari mereka masih duduk di bangku kelas 3 SMP. Dari informasi warga sekitar, ini bukanlah kali pertama para pelajar tersebut membolos sekolah untuk berbuat mesum di penginapan setempat (her)

tak pernah ada sanksi serius kepada hotel yang dijadikan sarang berbuat mesum. Untuk itu, pihaknya meminta Satpol PP tetap berkoordinasi dengan BPMP2T. Hotel-hotel yang selama ini didapati pasangan mesum, segera dilaporkan. Jika, dalam razia lanjutan kembali terulang, hotel bersangkutan wajib ditutup. Menurutnya, kontribusi dari hotel-hotel kelas melati tersebut bagi pendapatan daerah tidaklah seberapa jika dibandingkan dengan ancaman kerusakan moral dan masalah sosial di

BPBD Lotim Dirikan Posko Siaga Bencana

DPRD Lotim Tuntut SKPD Kreatif

Selong (Suara NTB) – Mengantisipasi hujan deras disertai angin kencang yang diprediksi akan mulai mengguyur Lombok Timur (Lotim) pada awal bulan Januari 2015 mendatang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lotim sudah mulai mendirikan posko siaga bencana di beberapa titik. Khususnya daerah yang menjadi langganan banjir bandang setiap tahunnya. Ditemui di ruang kerjanya, Jumat (21/11), Kepala Pelaksana BPBD Lotim, Ir. Abdul Hakim,MM mengatakan, informasi sampai saat ini yang didapatkan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hujan diprediksi akan mulai mengguyur Lotim awal tahun 2015 mendatang. “Prediksinya hujan akan turun terus-terusan pada bulan Januari 2015 mendatang, itu informasi yang kami dapatkan dari BMKG,” ujarnya. Beberapa titik yang menjadi lokasi langganan banjir bandang setiap tahunnya adalah Kecamatan Sambelia, Sembalun, Rumbuk dan Suela. Untuk itu, di beberapa titik itudidirikan posko siaga bencana yang melibatkan unsur masyarakat. Melibatkan masyarakat, supaya penanggulangan bencana cepat ter-

Abdul Hakim atasi ketika terjadi banjir, pohon tumbang dan kejadian-kejadian lainnya yang membutuhkan bantuan dengan segera. Luasnya wilayah Lotim, ujarnya, BPBD Lotim sudah berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan, Dinas Pertanian, Dinas Sosial dan Dinas Pekerjaan Umum untuk mengantisipasi dan menanggulangi segala kejadian yang tidak diinginkan terjadi. Selain mengantisipasi hujan deras dan angin kencang yang akan datang. Saat ini, BPBD Lotim juga masih fokus kepada pendropan air di tujuh keca-

matan di Lotim yang saat ini masih mengalami krisis air bersih, seperti di Kecamatan Jerowaru, Keruak, Sakra Timur, Sakra Barat, Terara, Suela dan Sambelia. Di tujuh kecamatan itu terdapat 66 desa, 177 dusun yang dihuni 48.811 KK terdiri dari 138.311 jiwa masih membutuhkan bantuan air bersih. Sementara itu, ujarnya, untuk memberikan pelayanan lebih maksimal kepada masyarakat, saat ini BPBD Lotim terkendala dengan armada. Oleh sebab itu, ia mengharapkan kepada pemerintah daerah baik kabupaten, provinsi maupun pusat memberikan bantuan penambahan armada. (yon)

Beberapa hari terakhir, panitia khusus (Pansus) DPRD Lombok Timur (Lotim) menggencarkan pembahasan APBD tahun 2015. Satu per satu pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dihadirkan di gedung DPRD Lotim. Salah satu yang cukup alot pembahasannya adalah penetapan target capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) di masing-masing SKPD. Dalam setiap rapat nyaris terjadi deadlock, karena pembahasan kerap terpaksa dilangsungkan hingga larut malam. SEMUA pimpinan SKPD yang sudah hadir mengikuti proses tahapan pembahasan di gedung DPRD Lotim diminta menaikkan target PAD-nya oleh para wakil rakyat dalam sidang panitia khusus APBD itu. Politisi Partai Golkar, H. Lalu Hasan Rahman kepada Suara NTB di sela sidang Jumat (21/11) mengatakan, semua diminta menaikkan target sudah dengan alasanalasan yang sangat rasional dikemukakan oleh para wakil rakyat. Terlebih, katanya, pascakenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Di mana hitungan ek-

sekutif rata-rata mengacu pada target capaian PAD tahun 2010. Saat harga BBM Rp 4,500/liter, sementara diketahui BBM saat ini sudah Rp 8.500/liter. Atas fakta ini, sudah seharusnya capaian PAD dibanding tahun 2010 dengan saat ini harusnya dua kali lipat. “Kalau dulu mencapai Rp 100 miliar, sekarang harus bisa tembus Rp 250-300 miliar,” ucapnya. Menurut Sekretaris DPD Partai Golkar Lotim ini, banyak potensi PAD yang bisa dicari para pimpinan SKPD. Untuk mewujudkan capaian target PAD tersebut, dituntut kepada para pimpinan SKPD untuk kreatif. Kreativitas dimaksudkan Hasan Rahman yang bisa dipertanggungjawabkan bukan kreativitas yang akan dapat menyengsarakan rakyat. “Harus ada kreasi, namun jangan sampai kreasi tersebut merugikan masyarakat,” ujarnya mengingatkan. Hasan mencontohkan, di Dinas Pertanian dan Peternakan (Distannak) Lotim. Diantara potensi yang bisa dikembangkan adalah aktivitas perdagangan ternak antarpulau yang saat masih sangat besar. Dewan Lotim ini pun siap mendukung piranti hukumnya dalam upaya mencapai target tersebut, seperti pembuatan Peraturan daerah. Permintaan peningkatan target PAD, lanjutnya, harus diwujudkan dengan peningkatan pelayanan. Distannak misalnya di pasar-pasar ternak. Ru-

(Suara NTB/rus)

Kejar Target PAD

(Suara NTB/yon)

Antisipasi Hujan

mah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selong juga yang diketahui sudah menjadi BLUD. Di mana, peningkatan target PAD juga sejatinya akan dikembalikan lagi untuk masing-masing SKPD tersebut dalam upaya peningkatan pelayanannya. Gambaran sepintas dari prosesi sidang pansus setelah mendengar permintaan dari para wakil rakyat untuk menaikan target PAD, para pimpinan SKPD mengaku merasa berat. Ada sejumlah alasan logis dalam pandangan para pimpinan SKPD itu yang menjadikannya berat memasang target PAD yang terlalu besar seperti permintaan para wakil rakyat. Seperti dikemukakan Kepala Distannak Lotim, Zaini saat dikonfirmasi secara terpisahn. Diakuinya, Distannak Lotim ditarget mencapai PAD sebesar Rp 1,8 miliar. Padahal, katanya, pihaknya sudah mematok Rp 1,5 miliar. Bagi pihaknya, terasa berat sekali, karena selama lima tahun terakhir upaya Distannak menggapai target tidak pernah tercapai. Diakuinya, tahun 2013 dipasang target Rp 1,05 miliar, namun yang terealisasi hanya Rp 415 juta. 2012 ditarget Rp 750 juta terealisasi Rp 376 juta, 2011 ditarget Rp 750 juta realisasi Rp 415, dan tahun 2010 Rp 449 juta terealisasi Rp 350 juta. Target tahun 2014 Rp 868 juta dan mampu direalisasikan sebesar 66,09 persen. Realisasi ini tertinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Pada instansi yang menjadi penyumbang Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar bagi Lotim ini, direncanakan akan diraup PAD dari sejumlah kegiatan. Diantaranya dari karcis masuk pasar ternak, sewa hand traktor. Surat jual beli ternak. Retribusi rumah potong hewan. Retribusi penjualan produksi usaha daerah, kebun dinas. Lahan Balai Penyuluhan Pertanian, BBU (Balai Benih Utama) dan lain-lain PAD yang sah, seperti sumbangan pihak ketiga. Termasuk inseminasi buatan, kontribusi rekomendasi pengiriman ternak

luar daerah. Sejauh ini Distannak Lotim ini mengacu pada Perda Nomor 12 tahun 2010 sebagai dasar hukumnya meraup PAD. Target Rp 750 juta saja, katanya, tidak akan bisa dicapai kalau Perda tersebut yang jadi dasarnya. Untuk bisa dicapai, maka Perda itu harus direvisi. Pasalnya, dalam Perda tersebut karcis masih pasar hewan hanya dikenakan Rp 1.000 untuk ternak besar dan Rp 500 untuk ternak kecil. Kegiatan penimbangan ternak dikenakan Rp 2 ribu dan pembuatan surat jual beli hewan hanya Rp 2.500. Nilai yang termaktub dalam Perda tersebut dianggap sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini. Karena itu Zaini mengusulkan segara dilakukan revisi. Usulannya ada penggabungan retribusi dari sekian proses kegiatan yang dilakukan di pasar ternak Masbagik. Mulai dari karcis masuk, menimbang ternak dan pembuatan jual beli ketika sudah sepakat harganya. “Minimalnya Rp 10 ribu ternak besar dan Rp 5 ribu ternak kecil,” katanya. Bagi pihaknya, hitungan jika bisa diwujudkan maka capaian target Rp 750 juta dari pasar ternak Masbagik bisa diwujudkan. Apalagi jumlah ternak yang masuk ke Pasar Masbagik sebanyak 1.500 ekor per minggu. Dominasi sapi, kerbau dan kuda. Dari jumlah inilah, 1.500 dikali 52 minggu maka akan bisa tembus Rp 750 juta. “Asal itu tadi, revisi Perdanya,” tegasnya. Lebih jauh upayanya mewujudkan Rp 1,8 miliar di pasar Ternak Masbagik yang dikatakan termasuk katagori berprestasi dalam hal pengelolaannya itu akan diberlakukan tiga kali dalam sepekan aktivitas pasarnya. “Sebelumnya kan cuma dua kali, , Senin dan Rabu. Rencana kita mau tambah lagi pada hari Jumat, sehingga bisa tiga kali,” imbuhnya. Dari aktivitas Rumah Potong Hewan ditarget Rp 350 juta. Sesuai perda sejauh ini diberlakukan harga Rp 23 ribu untuk sapi dan kerbau jantan dan sapi betinanya Rp 35 ribu. Kuda Rp 18 ribu. (rus)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.