HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 4.500
Rp. 75.000 Rp. 80.000
SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila
Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
(Suara NTB/bul)
SENIN, 23 FEBRUARI 2015
20 HALAMAN NOMOR 290 TAHUN KE 10
Proyek Internet Kecamatan
Bernilai Triliunan, Sebagian Perangkatnya Jadi Rongsokan Upaya untuk mengentaskan ‘’buta internet” dengan sasaran masyarakat tingkat kecamatan bukan program setengah hati. Terobosan itu dilakukan melalui program Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK). Fasilitas hardware dan software yang bernilai Rp 2,9 triliun lebih, sebagai wujud keseriusan pemerintah pusat, terhadap masyarakat di daerah, termasuk NTB. Akan tetapi sulit untuk mengatakan program ini serius, ketika dalam pelaksanaannya justru kontraproduktif. Di beberapa kecamatan di NTB yang mendapat program itu, peralatannya justru sebagian menjadi rongsokan. Siapa bertanggung jawab? PENELUSURAN Suara NTB, proyek MPLIK yang mangkrak ada di beberapa tempat. Di Kabupaten Sumbawa misalnya, program Kementerian Kominfo ini ini sudah cukup lama tidak jalan alias
TO K O H
formasi (Dishubkominfo) Kabupaten Sumbawa, Mirajuddin, ditemui Suara NTB belum lama ini menjelaskan, program bantuan MPLIK di Sumbawa terdiri dari dua gelombang. Gelombang pertama, sekitar
Sejumlah Kasus Korupsi, Kejaksaan Tak Sentuh KPA
Dana Keseriusan Investasi
Mataram (Suara NTB) Diperiode kepemimpinan Kajati Fadil Zumhanna, SH,MH, apresiasi banyak muncul karena beberapa kasus sudah masuk tahap penyidikan. Tapi masih ada yang mengganjal, ketika beberapa kasus justru belum menyentuh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA). Catatan beberapa kasus yang belum menyasar KPA itu, diantaranya proyek Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (PAUDNI), proyek Sistem Perpipaan Air Minum (SPAM) di Kabupaten Lombok Utara (KLU).
KEBIJAKAN Bupati Lombok Timur (Lotim), H. Moch. Ali Bin Dachlan mengharuskan investor menanamkan dana keseriusan, sebagai wujud kepastian pemodal untuk merealisasikan investasinya. Dana keseriusan investasi yang dimasukkan investor ke bank daerah, semuanya atas nama investor itu sendiri. Hal ini ditegaskan Bupati Lotim di Selong, Sabtu (21/2). Bersambung ke hal 19
Dua kasus ini merupakan tunggakan lama, yang sampai saat ini belum jelas progressnya, namun sudah menetapkan dua tersangka dari kalangan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Termasuk beberapa kasus baru lainnya, diantaranya, proyek Bumi Sejuta Sapi (BSS), dua orang ditetapkan tersangka, PPK dan rekanan pelaksana. Lainnya, proyek Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), yang sudah menetapkan koordinator pelaksana proyek, rekanan dan konsultan. Bersambung ke hal 19
Kominfo yang belum membayar operasional ke penyedia (PT. LA),” ungkap Mirajuddin. Bahkan saat ini, diketahui PT. LA tengah menggugat Kominfo ke Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI). ‘’Sidang belum selesai, jadi perangkat masih milik penyedia,” terangnya. Rumitnya lagi, tambah Mirajuddin, dalam pengadaan PLIK ini, PT LA menggandeng PT WEB sebagai sub kontraktor yang menyediakan perangkat tambahan seperti TV dan meubeler. Bersambung ke hal 19
Operator Lepas Tanggung Jawab DI Provinsi NTB, MPLIK ini dijatah sebanyak 40 unit dan tersebar dihampir seluruh kabupaten dan kota. Rata-rata mendapat jatah empat unit MPLIK. Masingmasing unit, operatornya dua orang. Sehingga total yang terlibat langsung menjalankan fungsi MPLIK ini adalah se-
banyak 80 orang. Badrun Tamam, salah seorang operator MPLIK di Lombok Timur mengaku telah melepas tanggung jawabnya untuk mengurus peralatan MPLIK, lantaran sejak setahun lalu tidak menerima gaji dan biaya operasional dari pemerintah. Bersambung ke hal 19
Soal Dualisme PPP, KPU NTB Masih Menunggu
H. Moch. Ali Bin Dachlan (Suara NTB/dok)
KO M E N TTAA R
Mataram (Suara NTB) – KPU NTB belum dapat memastikan kubu mana yang diakomodir di Pilkada kabupaten/kota di NTB tahun ini. Kemungkinan, KPU NTB masih menunggu terbitnya keputusan final Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) yang menangani sengketa di partai berlambang kabah itu, Rabu (25/2) nanti. Seperti diketahui, Sekre-
Segera Dievaluasi
Agung Hartono
mangkrak. Bahkan diduga sebagian perangkatnya sudah dijual ke masyarakat, begitu kontrak berakhir. Kasi Pengembangan Informasi Teknologi (IT) Dinas Perhubungan Komunikasi dan In-
Oktober tahun 2010 sebanyak 24 unit yang tersebar di 24 kecamatan. Gelombang pertama ini kontrak Kementerian Kominfo dengan penyedia, PT. LA sudah berakhir sejak Oktober 2014. Sedangkan gelombang ke dua sekitar Mei 2011 sebanyak 7 unit tambahan untuk beberapa kecamatan. Dari 7 unit, hanya menyisakan 3 unit yang kontraknya berakhir Mei 2015. ‘’Saat kontrak berakhir, belum ada petunjuk teknis (juknis) yang mengatur perangkat dimaksud bakal diserahkan kemana? Masalah ini diperparah oleh Kementerian
HASIL evaluasi yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama pemerintah daerah, sekitar 28 persen program Pusat Layanan Internet Komunikasi (PLIK)Mobile Layanan Internet Komunikasi (MPLIK) yang masih aktif alias berfungsi. Sisanya, banyak yang kurang aktif bahkan sudah tak difungsikan lagi. Terkait hal ini, Kemenkominfo telah meminta kepada pemerintah daerah kabupaten/kota di seluruh Indonesia, Bersambung ke hal 19
taris DPW PPP NTB versi Romahurmuziy, Drs. H. Muzihir, yang dikonfirmasi Suara NTB belum lama ini menjelaskan bahwa KPU RI sudah bersurat ke Menkumham, meminta penjelasan tentang kepengurusan PPP yang mana yang berhak mengajukan calonnya dalam Pilkada. Surat itu telah dijawab Kementerian Hukum dan HAM ke KPU dan menurutnya jawa-
ban itu sudah diedarkan ke KPU provinsi maupun KPU kabupaten/kota. Hanya saja, Muzihir menegaskan pihaknya tidak boleh memberikan keterangan lebih lanjut mengenai isi surat tersebut. Namun, Ketua KPU NTB, L. Aksar Ansori, SP, yang dikonfirmasi terpisah mengaku belum memperoleh surat dimaksud. Bersambung ke hal 19
(Suara NTB/bul)
TAK BERFUNGSI - Kendaraan operasional merk ‘Foton’ yang didesain layaknya kantor berjalan. Tapi kendaraan ini sekarang tak berfungsi sesuai peruntukannya.
Banjir Bandang di Pulau Sumbawa Diduga Akibat Pembalakan Hutan
(Suara NTB/arn)
(Suara NTB/dok)
Mataram (Suara NTB) Sejak Januari hingga Februari ini, banjir bandang melanda beberapa kabupaten/kota di Pulau Sumbawa. Seperti banjir di Kota Bima dan Kabupaten Bima, banjir bandang di Kabupaten Dompu. Kemudian pada Jumat 20 Februari lalu, banjir bandang menerjang lima desa di Kecamatan Tarano Kabupaten Sumbawa. Kuat dugaan, banjir bandang yang menerjang beber-
apa kabupaten di Pulau Sumbawa akibat pembalakan hutan secara liar. Akibatnya, ketika terjadi hujan lebat pasti akan terjadi banjir. Terkait dengan banjir bandang yang terjadi di Pulau Sumbawa, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menurunkan tim untuk melihat kondisi daerah itu pascabanjir serta mengidentifikasi penyebab banjir. Bersambung ke hal 19
RUSAK - Rumah warga di Kecamatan Tarano yang rusak akibat terjangan banjir. Berita selengkapnya di halaman 6.
SUARA MATARAM
SUARA NTB Senin, 23 Februari 2015
Minuman Beralkohol Terancam Ditarik Paksa dari Pasar Modern
Patenkan Awik–awik ADANYA laporan terkait perilaku penghuni kos - kosan yang dinilai mengganggu kenyamanan masyarakat terus menjadi perhatian pemerintah kelurahan. Kelurahan Tanjung Karang pun akan mematenkan awik-awik di lingkungan sebagai dasar untuk melakukan pengawasan terhadap penghuni maupun pemilik pondokan. Lurah Tanjung Karang, Edi Suharto mengaku, perilaku penghuni kos khususnya di Lingkungan Batu Dawe terus menjadi sorotan masyarakat. Pasalnya, penghuni kos diduga sering membawa pasangannya ke dalam kamar bahkan jam berkunjangnya melampaui waktu kunjungan. Menanggapi laporan atau pengaduan masyarakat, pihaknya bersama Polsek Ampenan, Kamis (18/2) malam menggelar razia pondokan dan berhasil mengamankan sepasang kekasih bukan suami istri berdua di dalam kamar. “Satu pasangan kita amankan. Karena tidak ada bukti, keduanya hanya diberikan peringatkan serta diminta untuk menandatangani pernyataan,” sebut Edi yang dikonfirmasi via ponsel Jumat (20/2). Dikatakan Edi, enam pondokan yang dirazia masih difokuskan di Lingkungan Batu Dawe karena memang banyak kos - kosan dan menjadi perhatian masyarakat. Selain penghuni kos, izin pondokan pun tidak luput dari perhatian. Terbukti masih ditemukan pemilik kos tidak mempunyai izin. Alasanya pun, induk semang karena keberadaan usahanya itu berada di dalam kampung. Tetapi, sesuai perwal pemilik kos harus mengurus izin ke kelurahan. “Izin pondokannya juga kita periksa,” katanya. Salah satu kafe di Lingkungan Batu Dawe berhasil diamankan sejumlah minuman beralkohol. Edi menyesalkan, kafe tersebut ternyata tidak memiliki izin usaha dan kemudian langsung ditutup. Keberadaan kafe itu disinyalie sering menimbulkan keributan di tengah masyarakat. “Kita tutup aja,” tegasnya. Kontrol kepala lingkungan, tokoh agama dan tokoh masyarakat dinilai sangat penting untuk mengawasi aktifitas masyarakat, sehingga jangan sampai ada keributan maupun konflik terjadi. Razia sejumlah pondokan ini pun akan dilakukan secara kontinyu demi meningkatkan keamanan masyarakat. Edi mengimbau serta berharap kepada masyarakat agar mengurus izin pondokannya. Kalaupun induk semang tidak berada di tempat, paling tidak tanggungjawab pengelolaan maupun keamanan pondokan diserahkan ke ketua RT atau masyarakat lainnya, sehingga bisa mengawasi aktivitas penghuni kos. (cem)
Mataram (Suara NTB) Dinas Koperasi, Perindustrian dab Perdagangan (Diskoperindag) dan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) Kota Mataram mengancam akan menarik paksa sejumlah minuman beralkohol yang masih beredar di pasar modern. Kepala Diskoperindag Kota Mataram, Wartan, SH.MH mengatakan, sudah memberikan batas waktu tiga bulan kepada pemilik outlet untuk menarik sendiri minuman beralkohol yang dijual. Tetapi, jika ketahuan masih berjualan pihaknya akan menarik paksa peredaran minuman
alkohol tersebut. “Kita berikan waktu tiga bulan dulu untuk menarik barangnya. Kalau tidak dilakukan, saya akan turun dan menarik paksa,” tegas Wartan, Sabtu (21/2). Dijelaskan, langkah yang dilakukan tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) RI
nomor 6 tahun 2015 merupakan perubahan kedua atas Peraturan Menteri Perdagangan nomor 20 tahun 2014 tentang pengendalian dan pengawasan terhadap pengadaan, peredaran, dan penjualan minuman beralkohol. Dalam Permendag nomor 6 tahun 2015 terkait penjualan minuman
menjual minumal beralkohol. Kemungkinan akunya, izin yang digunakan adalah izin lama. Nantinya, pihaknya akan mengkombinasikan antara Peraturan Daerah (Perda) dengan Peraturan Menteri Perdagangan sebagai acuan untuk melakukan pengkajian maupun pengawasan. Terkait apakah peredaran minuman beralkohol maupun izin usahanya dicabut, akan dikoordinasikan dengan Diskoperindag setelah melakukan evaluasi lintas sektor. (cem)
Diskoperindag Ingatkan Masyarakat Berhati-hati Mataram (Suara NTB) Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Mataram mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dan memperhatikan warna terasi sebelum membeli. Peringatan ini disampaikan Kepala Diskoperindag Kota Mataram, Wartan, SH menyusul ditemukannya terasi yang mengandung pewarna jenis Rhodamin B di beberapa tempat. “Harapan saya masyarakat pembeli agar hati-hati. Jangan tertarik dengan warnanya karena itu mengandung Rhodamin B,” ingatnya ditemui di Lapangan Sangkareang, Sabtu (21/2). Terasi yang berwarna terang diindikasikan mengandung pewarna tekstil Rhodamin B yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Mataram mengawasi pengusaha yang memasok terasi yang diproduksi di Kendari, Sulawesi Tenggara yang terbukti mengandung Rhodamin B. Wartan mengatakan pihaknya bersama tim dan BBPOM juga tetap turun ke pasar-pasar untuk memeriksa terasi yang dijual para pedagang. “Saya secara berkala dan berkelanjutan turun termasuk bersama tim dan BBPOM,” ujarnya. Walaupun pihaknya rutin melakukan pengawasan, tapi
Edi Suharto (Suara NTB/ist)
TUMBANG - Angin kencang yang terjadi Sabtu (20/2) mengakibatkan sejumlah pohon tumbang. Salah satu pohon di Jalan Brawijaya menimpa warung milik warga setempat.
Akibat Angin Kencang, Puluhan Pohon Tumbang
Cantumkan Tanggal Pemasangan Reklame
Mataram (Suara NTB) – Akibat angin kencang yang terjadi, Sabtu (20/2), puluhan pohon di beberapa titik di Kota Mataram, tumbang. Bahkan salah satu pohon menimpa warung milik warga. Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau dan Pertamanan pada Dinas Pertamanan Kota Mataram, Nanang Edward mengatakan, sedikitnya ada 10 pohon yang tumbang akibat angin kencang. Dari beberapa pohon ada yang menutupi bahu jalan dan satunya menimpa warung milik masyarakat di jalan Brawijaya. “Paling parah itu di Jalan Brawijaya, karena pohonnya menimpa warung,” kata Nanang. Disebutkan, sedikitnya ada delapan titik lokasi tum-
KETUA Komisi II DPRD Kota Mataram, Drs. HM. Zaini berpendapat rencana Pemkot Mataram menaikkan pajak reklame perlu kajian bersama. ‘’Ada kajian bersama untuk penyebaran reklame ini,’’ ujarnya kepada Suara NTB di ruang kerjanya, Sabtu (21/2). Zona-zona pemasangan reklame kata Zaini perlu menjadi pemikiran bersama. Karena bagaimanapun pemasangan reklame harus memperhatikan estetika. ‘’Jangan semata-mata mengejar PAD sehingga mengabaikan keindahan,’’ pintanya. Untuk mengantisipasi hal-hal seperti itu, empat SKPD sangat perlu melakukan koordinasi. Empat SKPD itu adalah Dinas Pertamanan, BPMP2T, Dinas Tata Kota dan Pengawasan Bangunan serta Dinas PU dari segi kostruksi. Menurut Politisi Demokrat ini, seharusnya ide menaikkan pajak reklame di zona-zona tertentu muncul sebelum pembahasan APBD. Namun demikian ia mengapresiasi inovasi terkait reklame ini. Ide ini bisa dimatangkan tahun 2015 ini dan dilaksanakan tahun 2016 mendatang. Idealnya, kata Zaini, naiknya pajak reklame harus berimplikasi pada peningkatan target PAD. Namun melihat target PAD yang tidak tercapai pada tahun 2014, ia mantan ketua DPRD Kota Mataram ini menyarankan supaya Pemkot Mataram memaksimalkan capaian PAD reklame yang telah tercantum dalam APBD Kota Mataram 2015. Pada bagian lain, Zaini juga menyarankan supaya Dinas Pertamanan Kota Mataram mencantumkan tanggal pemasangan reklame pada papan reklame bersangkutan. Dengan demikian, mana reklame yang izinnya sudah kedaluwarsa bisa terkontrol. Tidak hanya terkontrol oleh Dinas Pertamanan, masyarakat juga bisa ikut mengawasi bahkan melaporkan manakala izin reklame sudah kedaluwarsa. Cara ini dipandang akan efektif menekan kebocoran pajak reklame yang pada tahun 2014 lalu menjadi sorotan berbagai kalangan. Pencantuman tanggal kedaluwarsa di papan reklame, aku Zaini, memang manual, namun justru dengan cara manual itu masyarakat juga bisa terlibat melakukan pengawasan terhadap reklame. (fit)
Drs. HM. Zaini
keras beralkohol bir di minimarket. Karena, minuman alkohol golongan A tergolong minuman beralkohol dibawah lima persen. Terkait apakah nantinya akan dilakukan evaluasi terhadap izin usaha tersebut pihaknya berkoordinasi dengan BPMP2T Kota Mataram. Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPMP2T) Kota Mataram, Cokorda Sudira Muliarsa mengaku, tidak pernah mengeluarkan izin kepada sejumlah outlet untuk
Terasi Mengandung Rhodamin B
bangnya pohon yakni diantaranya Jalan Sriwijaya, Jalan Tambora, Panca Usaha, Catur Warga, Sandubaya, Brawijaya, Sayang–Sayang, Cemara serta samping SMA 5 Mataram. Ditambahkan, jatuhnya pohon tersebut sempat mengganggu arus lalu lintas karena pohon menutupi bahu jalan. Tetapi pihaknya mengerahkan 55 petugas untuk segera memindahkan dan memotong pohon – pohon yang menutupi jalan serta menimpa warung. “Begitu ada laporan langsung saya minta petugas pindahkan pohon itu,” katanya. Nanang berdalih, tumbangnya pohon itu murni akibat angin kencang dan tidak ada kaitannya dengan usia
pohon yang sudah tua. Sementara itu, pihaknya tetap berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram bahkan BPBD ikut membantu mengevakuasi sejumlah pohon yang tumbang. “Kemarin BPBD juga ikut bantu memindahkan pohon,” ujarnya. Dengan kondisi cuaca yang ekstrem saat ini, pihaknya mengantisipasi dengan melakukan perantikan terhadap sejumlah pohon yang sudah terlihat tua. Bahkan, ia meminta serta mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi dan melaporkan kepada pihaknya bila ada pohon yang sudah tua, sehingga segera mungkin dilakukan pemangkasan. (cem)
Sudah Diserahkan
Kantor Dinas Koperindag dan Dukcapil Belum Ditempati
(Suara NTB/fit)
(Suara NTB/dok)
Halaman 2
Mataram (Suara NTB) Setelah sempat molor dari jadwal yang telah ditetapkan, dua proyek gedung perkantoran, masing-masing Kantor Dinas Koperindag Kota Mataram dan Kantor Dinas Dukcapil Kota Mataram, akhirnya rampung. Bahkan kedua kepala dinas itu, baik Dinas Koperindag maupun Dukcapil mengaku bahwa bangunan itu sudah diserahkan oleh rekanan kepada pihaknya. Demikian disampaikan Ketua Komisi III DPRD Kota Mataram, I Gede Wiska, Spt., menjawab Suara NTB di kantornya, Sabtu (21/2). Akibat keterlambatan itu rekanan sempat dikenakan sanksi denda. ‘’Jadi masalah denda ini sudah clear Rp 150 ribu per hari,’’ ujar Wiska. Dikatakannya masalah bangunan sudah tidak ada masalah. Dan, sesuai ketentuan, bangunan Kantor
Dinas Koperindag dan Dinas Dukcapil masih dalam masa pemeliharaanselama enam bulan. Meskipun sudah diaserahkan oleh rekanan, namun kedua kantor itu belum ditempati. Menurut pengakuan Kepala Dinas Dukcapil Kota Mataram, Drs. H. Ridwan saat rapat kerja bersama Komisi III baru-baru ini, bahwa Dinas Dukcapil membutuhkan waktu beberapa bulan untuk memindahkan barang-barangnya ke kantor yang baru di Jalan dr. Soejono lingkar selatan. Karenanya Dinas Dukcapil akan pindah secara bertahap. ‘’Karena ketika pindah, kantor itu tifdak akan tutup. Dukcapil tetap melayani masyarakat,’’ terangnya. Sementara itu, sambung Wiska Dinas Koperindag masih menunggu penyelesaian jalan, baru kemudian akan pindah ke sana. Ketua Fraksi PDIP ini menilai
Pemkot Mataram sudah cukup tegas dengan menjatuhkan sanksi denda harian kepada rekanan yang tidak mampu menyelesaikan kewajibannya sesuai jadwal. Komisi III, aku Wiska, dapat menerima alasan keterlambatan itu. ‘’Masih logislah. Alasan molornya kan karena ada penambahan tanah lagi, sehingga merubah bangunan,’’ katanya. Kendati demikian, ia berharap ke depan Pemkot Mataram diminta lebih cermat dan teliti dalam memilih rekanan. APP juga harus berkoordinasi dengan Dinas PU. Jangan sampai proyek yang banyak di Mataram, rusak gara-gara kontraktor yang track recordnya kurang baik. ‘’Bila perlu ada uang jaminan yang disetor ke bank sebagai syarat rekanan bisa mengerjakan proyek itu,’’ tandasnya. (fit)
yang menjadi persoalan adalah bagaimana mengajak masyarakat untuk tidak lagi membeli terasi yang mengandung pewarna tekstil tersebut. Pihaknya hanya bisa mengingatkan agar masyarakat berhatihati dan tidak lagi membeli terasi dengan warna yang terang. “Kalau belanja di pasar, kalau mau beli terasi yang warnanya terang-terang itu ndak usah,” pesannya. Sebaiknya disampaikan Wartan agar masyarakat mengonsumsi terasi produksi lokal. Walaupun warnanya lebih gelap dan baunya lebih menyengat, tapi cita rasanya lebih enak dan tidak mengandung pewarna tekstil. “Memang kelihatannya lebih jelek dan lebih bau tapi lebih enak,” imbuhnya. Terasi yang mengandung Rhodamin B ini disampaikan Wartan dipasok dari Sulawesi. Saat ini pihaknya masih mencari siapa pemasok terasi ini ke pasar-pasar yang ada di Kota Mataram. Ia menyatakan sekitar dua tahun lalu pihaknya pernah menghentikan pemasok terasi yang mengandung Rhodamin B yang berpusat di Selagalas. “Sekarang sudah tidak ada,” ujarnya. Di Kota Mataram sendiri disebutkan Wartan tidak ada produsen terasi, semua terasi yang ada di pasar-pasar dipasok dari luar daerah seperti Sumbawa. (ynt)
Pemkot Ingin Ada Lokasi Permanen bagi Pedagang Batu Akik Mataram (Suara NTB) Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana menyampaikan pihaknya ingin menyiapkan lokasi permanen untuk relokasi para pedagang batu akik yang ada di Jalan Saleh Sungkar, Ampenan. Lokasi permanen ini nantinya akan dijadikan pasar barang antik yang ada di Kota Mataram. “Keinginan kita itu supaya mereka punya tempat yang permanen dan representatif. Dan nanti tempat itu menjadi tempat khusus dan khas,” jelasnya kepada Suara NTB di ruang kerjanya. Pemkot Mataram disampaikan Mohan ingin melokalisir para pedagang batu akik ini, namun tidak hanya batu akik, para pedagang barang antik lainnya juga akan dilokalisir di dalam satu tempat. Mohan mengatakan para pedagang batu akik ini tidak hanya di Jalan Saleh Sungkar, tapi ada juga pedagang di sekitar Cakranegara dan mereka semua akan dilokalisir di satu tempat. “Keinginan kita agar mereka berada di satu tempat. Di Mataram belum ada pasar barang antik,” ujarnya. Ada beberapa lokasi alternatif yang disiapkan Pemkot Mataram. Mohan mengata-
kan pihaknya ingin memanfaatkan tempat yang sudah ada sehingga tidak perlu membangun lagi. Beberapa tempat tersebut seperti Pasar ACC, Pasar Kebon Roek, dan MCC di Pagesangan. “Kita akan lihat mana yang lebih ideal,” imbuhnya. Walaupun beberapa tempat sudah ada, tapi nantinya tempat tersebut perlu penataan maksimal sehingga lebih representatif. Untuk penataan ini, Mohan mengatakan pihaknya akan menyiapkan biaya. Pemkot Mataram akan merelokasi para pedagang ketika tempat yang disediakan benar-benar siap. Sebelumnya pedagang batu akik yang berjualan di dekat traffic light Jalan Saleh Sungkar, Ampenan meminta agar direlokasi ke sekitar Taman Jangkar atau wilayah Sukaraja. Menurut beberapa pedagang, lokasi tersebut cukup strategis dan lebih aman dibanding tempat mereka berjualan saat ini. Salah satu pedagang cincin batu akik, Wahyu menyampaikan dirinya setuju dengan rencana Pemkot Mataram tersebut. Asalkan pasar barang antik tersebut nantinya cukup representatif dan nyaman bagi para pedagang. (ynt)
(Suara NTB/ynt)
BATU AKIK - Para pedagang batu akik di Jalan Saleh Sungkar, Ampenan.
SUARA NTB Senin, 23 Februari 2015
EKONOMI DAN BISNIS
Halaman 3
Bank NTB Diminta Siaga KEPALA Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTB, Yusri kembali mengingatkan agar Bank Pembangunan Daerah (BPD) atau yang lebih dikenal dengan Bank NTB agar bersiaga menghadapi persaingan internasional di bidang perbankan pada 2020 mendatang. Lima tahun bukanlah waktu yang lama untuk mempersiapkan diri menghadapi perbankan dari luar negeri. Terutama perbankan di negara-negara Asia Tenggara. Bank NTB diminta harus menjadi leader atau menjadi raja di rumah sendiri. “Lima tahun itu tidak lama, siapkan diri, baik SDM maupun IT serta pelayanan,” demikian penegasannya pada perayaan undian tabungan Simpeda dan Tambora Bank NTB, periode XIII di Mataram, Sabtu (21/2). OJK dalam fungsi dan perannya, senantiasa mengatur dan mengawasi perbankan. Serta selalu mendorong agar perbankan lebih baik. Yang paling penting dilakukan adalah menjalankan kegiatan usaha yang dibutuhkan masyarakat, demi mendukung perekonomian NTB dan menjaga kepercayaan masyarakat tentunya untuk berkembangnya Bank NTB kedepan. “OJK juga tetap men-support agar Bank NTB menjadi tuan rumah di daerah sendiri,” tambahnya. Bahkan harapan semua pihak, agar bank milik pemerintah daerah ini mampu meningkatkan kinerjanya dalam mengakselerasi seluruh progress pembangunan perekonomian di NTB. Menjaga hubungan baik dengan masyarakat dan stakeholder. Perlulah menurutnya mempersiapkan SDM di Bank NTB yang memiliki integritas dan etos kerja tinggi dalam menjaga kepercayaan masayarakat dan pemerintah daerah (pemegang saham). Yang tak kalah penting dalam mempersiapkan diri dalam persaingan internasional adalah menyiapkan sistem pelayanan yang berbasis teknologi, pengembangan fitur-fitur layanan sistem IT yang sudah menjadi tuntutan zaman. Non teknis, kepada seluruh pimpinan perbankan dimintanya tetap bermain pada suku bunga yang sesuai, sehingga tidak menimbulkan persaiangan yang tidak sehat antarperbankan. Ditekankan kepada Bank NTB, saat ini seperti diketahui cukup banyak masyarakat yang membutuhkan kredit perbankan. Bank NTB menurutnya harus memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut untuk mengakselerasi pembangunan di NTB. Sektor-sektor produktif harus menjadi prioritas, sehingga dampak positifnya akan tersedia banyak lapangan pekerjaan. Usia Bank NTB sudah melebihi 50 tahun, tentunya matang atau tidaknya perbankan milik daerah ini dalam menghadapi persaingan di 2020 mendatang dapat dicek langsung posisi Bank NTB saat ini di antara perbankan yang notabene masuk buku I dan buku II. “Sekali lagi kami tekankan, Bank NTB harus menjadi tuan di rumah sendiri,” demikian Yusri. (bul)
(Suara NTB/bul)
MENYABIT RUMPUT - Banyaknya kaum lelaki berangkat menjadi TKI ke luar negeri, khususnya di wilayah kantong-kantong TKI di pedesaan Pulau Lombok, memaksa kaum perempuan pun harus turun ke sawah, mengerjakan hal-hal yang sebelumnya biasa dikerjakan kaum lelaki. Seperti halnya menggembalakan ternak, atau menyabit rumput untuk hewan peliharaannya, seperti yang dilakukan seorang ibu di pedalaman Kecamatan Terara, Lombok Timur ini.
NTB akan Stop Kirim Pembantu Rumah Tangga Mataram (Suara NTB) Pemda NTB berencana akan mengendalikan pengiriman TKW keluar negeri, khususnya Pembantu Rumah Tangga (PRT). Menyusul adanya wacana pemerintah untuk menghentikan pengiriman PRT. “Saya setuju dan saya sangat senang kalau dilakukan moratorium PRT,” sebut Kepala Dinas Nakertrans NTB, H. Wildan, Sabtu21/2). NTB memang memiliki potensi TKW penyumbang PRT cukup besar di luar negeri. Lebih banyak diantaranya para TKW tersebut berasal dari Pulau Sumbawa. Mereka tertarik untuk menjadi PRT lantaran tergiur dengan upah yang cukup besar. “Dengan upah yang tinggi itu, menjadi pembantu di luar negeri menjadi pilihan nomor
satu. Solusinya, kedepan akan dikirim TKI yang memiliki keterampilan khusus dan diupayakan zero pengiriman TKW un-skill,” lanjut Wildan. Sesuai arahan Kementerian Tenaga Kerja, upaya yang dilakukan adalah memaksimalkan peran Balai Latihan Kerja (BLK) yang tersebar di NTB. Lulusan SMP – SMA diharapkan bisa dicetak oleh BLK menjadi wirausahawan yang kemudian menyedikan ruang kerja bagi masyarakat lainnya. Sebelumnya, kalangan DPR RI Komisi IX juga men-
(Suara NTB/dok)
Sejumlah Perusahaan Terindikasi Sandera Ijazah Pekerja Yusri
Bank Mega Dukung Penjualan Sukuk Negara Ritel Seri Sr-007 Mataram (Suara NTB) PT. Bank Mega Tbk kembali dipercaya oleh pemerintah untuk partisipasi dalam pemasaran surat berharga pemerintah di pasar perdana pada tahun 2015 dengan bertindak sebagai agen penjual. Untuk mendukung pemasaran Sukuk Negara Ritel seri SR-007, PT. Bank Mega Tbk mengadakan kegiatan temu investor perdananya di Mataram pada Senin hari ini, dan akan disusul oleh kegiatan serupa di Banjarmasin dan Bandung. Penerbitan surat berharga kali ini adalah Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yaitu Sukuk Negara Ritel Seri SR-007, dimana masa penawaran serentak di seluruh agen penjual yang ditunjuk, mulai tanggal 23 Februari sampai 6 Maret 2015. Kepercayaan ini, menurut Corporate Secretary, Heru Sulistiadhi di Mataram, Sabtu (21/2) tentunya menjadi kesempatan yang sangat baik bagi PT. Bank Mega Tbk untuk menawarkan Sukuk Negara Ritel Seri SR-007 ini kepada nasabah setia dan calon nasabah sebagai alternatif pilihan investasi yang menarik dan salah satu sarana untuk menjadikan PT. Bank Mega Tbk sebagai penyedia jasa perbankan dan keuangan yang lengkap dan terpercaya. Penawaran investasi Sukuk Negara Ritel SR-007 ini merupakan peluang yang menarik bagi nasabah karena terdapat beberapa keuntungan, diantaranya Pembayaran Imbalan/ Kupon dan Nilai Nominal Sukuk Negara Ritel seri SR-007 dijamin oleh UU SBSN dan UU APBN setiap tahunnya sehingga tidak mempunyai risiko gagal bayar. Imbalan/Kupon Sukuk Negara Ritel seri SR-007 di pasar perdana ditawarkan lebih tinggi dibandingkan rata-rata tingkat suku bunga deposito Bank BUMN. Imbalan/Kupon Sukuk Negara Ritel seri SR-007 dibayarkan setiap bulan. Dapat dipasarkan di pasar sekunder melalui transaksi di Bursa Efek atau over the counter. Selain itu, memberikan akses kepada investor melalui mekanisme di pasar keuangan berdasarkan prinsip syariah. Serta turut serta menjadi bagian dalam upaya pembiayaan pembangunan nasional. Persyaratan untuk berinvestasi pada Sukuk Negara Ritel SR-007 melalui PT. Bank Mega menurutnya sangat mudah, yaitu individu atau perseorangan warga negara Indonesia yang ditunjukkan dengan bukti identitas diri berupa KTP yang masih berlaku. Menyediakan dana pemesanan minimal Rp. 5.000.000, dan selebihnya dengan kelipatan Rp. 5.000.000, dan maksimum pemesanan Rp. 5.000.000.000 secara kumulatif pada seluruh agen penjual. Mempunyai rekening tabungan dan rekening surat berharga /subregistry di PT Bank Mega tbk. (bul)
Mataram (Suara NTB) Satu kasus yang masih banyak ditemukan pada beberapa perusahaan di Mataram yakni dugaan adanya penyanderaan ijazah asli para pekerjanya oleh perusahaan. Perusahaan pembiayaan (Finance) terindikasi paling banyak melakukan hal itu. Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans) Kota Mataram, Ahsanul Khalik di Mataram, Sabtu (21/2) menyebutkan, sampai saat ini pemerintah sedang mencari formula untuk membuatkan regulasi yang tepat untuk menertibkan tindakan perusahaan yang demikian. Selain finance, lainnya yang melakukan praktik penyanderaan ijazah tersebut perusahaan retail modern. Mestinya sekelas perusahaan retail besar seperti itu tidak sepantasnya melakukan penahanan terhadap ijazah pekerja/ karyawan. Banyak laporan masuk ke Disosnakertrans terkait hal itu. Dan banyak pula yang sudah dimediasi langsung oleh pemerintah. Biasanya, perusahaan memberlakukan sistem tebus kepada pekerja yang ingin hengkang. Entah terkait soal pelanggaran apa. Tetapi itu kebijakan yang dinilai tidak boleh berlaku. “Kita tetap akan menangani dan menjembatani persoalan yang demikian. Untuk sanksi atau sejenisnya masih menunggu kebijakan kira-kira apa rumu-
san dari Kementerian,” jar Ahsanul Khalik. Pemerintah terus melakukan perbaikan dengan membina perusahaanperusahaan tersebut.”Jika tidak bisa dibina, kita binasakan saja,” tambahnya. Ia menggambarkan, untuk tahun 2014, sebanyak 15 laporan yang masuk terkait kasus penyanderaan ijazah. Namun dari komunikasi yang dilakukan dengan perusahaan, ke 15 kasus tersebut berakhir dengan damai (tidak dengan menebus ijazah). Jumlah tersebut, kemungkinan masih banyak yang belum terungkap. Atau mungkin saja masyarakatnya yang enggan melaporkan kasus-kasus semacam itu. Pemerintah, dalam hal ini Disosnakertrans menurutnya sangat membuka diri untuk membantu menyelesaikan kasus antara pekerja dan perusahaan. “Laporkan saja, nanti kami yang akan selesaikan,” imbuhnya. Untuk Kota Mataram saja, terdapat 800-an perusahaan, 35 di antaranya perusahaan besar. Seratusan adalah perusahaan menengah dan sisanya adalah perusahaan-perusahaan kecil. “Tugas kita tetap melakukan pembinaan dan harapannya perusahaan-perusahaan tersebut tetap menerapkan normanorma kerja yang baik,” demikian harapannya. (bul)
HILANG
HILANG
STNK R4 DAIHATSU XENIA DR1699DZ NOKA/NOSIN: MHK V1AA2J8K029617/ DN71224 AN. PLB GINTING HILANG DISEKITAR JL. CAKRANEGARA MENUJU RUMAH
STNK R2 HONDA SUPRA X DR5929BH NOKA/NOSIN: MH1JB811X8K257097/ JB81E-1253730 AN. RIZAL DWI PUTRA HILANG DISEKITAR SINDU CAKRANEGARA
STNK HONDA DR 3767BV NOKA/NOSIN: MH1JF7119 BK13213/JF71E-1131502 AN. NI NENGAH PARIYONI, SE HILANG DISEKITAR MAYURA CAKRANEGARA
STNK HONDA DR3828HF NOKA/NOSIN: MH1JF511 0BK800211/JF51E1799647 AN. MOHAMAD MOHDI HILANG DISEKITAR JL.GUNUNG SARI MENUJU RUMAH
dukung rencana pemerintah pusat untuk menghentikan pengiriman TKW keluar negeri. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga martabat bangsa dan negara di mata internasional. “Merek Indonesia adalah masalah, itu yang tidak boleh. Jangan sampai ada masalahmasalah besar lagi yang timbul di negeri ini, khususnya dari TKW,” kata Ketua Tim Kunker Komisi IX, Dra. Ermalena MHS belum lama ini. Diakui, memang butuh proses dan waktu untuk mem-
bimbing para TKI untuk memiliki keterampilan. Optimis itu bisa dilaksanakan asal dilakukan secara bersamasama oleh semua pihak didalamnya. Sementara itu, Kepala Bidang Penempatan dan Perlindungan TKI pada Disnakertrans NTB, H. Zainal dihubugi di Mataram, Sabtu (21/2) menegaskan, NTB dengan rencana pemerintah pusat tersebut tentunya membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai untuk mensertifikasi calon-calon TKW yang akan diberangkatkan oleh PPTKIS keluar negeri. “Kita butuh BLK yang bisa mengeluarkan sertifikat bagi calon TKW yang akan bekerja di luar negeri. Misalnya serti-
fikat dibidang tata boga, menjadi baby sister. Tidak hanya menjadi pencuci piring saja,” katanya. Dalam hal ini, Disnakertrans NTB sudah melakukan koordinasi dengan PPTKIS di Jakarta yang memiliki cabang di NTB, agar sama-sama mengupayakan tersedianya fasilitas pendukung untuk difasilitasi pelatihan dan sertifikasi sebelum diberangkatkan keluar negeri. “BLK yang khusus memberikan pelatihan dan sertifikat untuk keahlian khusus TKW ini hanya ada di Jakarta dan selama ini pelatihan hanya dilakukan di Jakarta. Sekarang bagaimana itu bisa ditarik bisa dilaksanakan di NTB,” demikian H. Zainal. (bul)
Dispenda Beri Peringatan kepada Wajib Pajak Mataram (Suara NTB) Di tahun 2014 lalu, banyak reklame di Kota Mataram yang belum diperpanjang perizinannya dan ada juga yang nunggak pajak. Untuk mengantisipasi hal yang sama di tahun ini, Dinas Pendapatan (Dispenda) Kota Mataram akan memberi peringatan kepada para wajib pajak untuk segera membayar pajaknya sebelum jatuh tempo. Hal ini disampaikan Kepala Dispenda Kota Mataram, H.M. Syakirin Hukmi kepada Suara NTB belum lama ini. Syakirin mengatakan pihaknya ingin menertibkan aturan perpajakan walaupun semua yang berkaitan dengan pajak reklame belum maksimal terdata dalam sistem Dispenda Kota Mataram. Mengingat pengelolaan pajak reklame ini baru dilakukan Dispenda sejak akhir tahun 2014 lalu.
21
“Satu minggu atau satu bulan sebelum jatuh tempo kami akan sudah memberitahukan kepada wajib pajak bahwa izin atau nota pajaknya akan segera berakhir,” terangnya. Syakirin menambahkan pihaknya juga mempunyai contact person wajib pajak sehingga pihaknya menjadi lebih mudah melakukan penagihan. “Kira-kira seminggu sebelum jatuh tempo sudah kami sampaikan tagihan-tagihan pajaknya. Kami juga meminta contact person-nya, kalau memungkinkan kami antar kepada wajib pajak tagihannya atau wajib pajak langsung datang ke Dispenda untuk ambil sendiri dan langsung bayar. Kami sudah punya program antisipasi seperti itu,” terang Syakirin. Terkait penarikan tunggakan pajak reklame tahun
2014 lalu, Syakirin mengatakan pihaknya melakukan penagihan berdasarkan izin yang terbit dari Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) Kota Mataram. Bagi reklame yang tidak berizin, Dispenda tidak bisa menarik pajaknya. Dan itulah yang dikoordinasikan pihaknya dengan Dinas Pertamanan Kota Mataram agar dilakukan penertiban. Syakirin mengatakan penarikan tunggakan pajak difokuskan pada wajib pajakwajib pajak skala besar. Dan sampai saat ini para wajib pajak besar ini sudah menyelesaikan kewajibannya. “Alhamdulillah mereka sudah selesaikan itu,” ujarnya. Sebelum melakukan penagihan, pihaknya melakukan pencocokan data wajib pajak yang masih menunggak dengan Dinas Pertamanan. (ynt)
SUARA NTB Senin, 23 Februari 2015
SUARA PULAU LOMBOK
Halaman 4
Diduga Cemarkan Nama Baik Petakan Daerah Hitam TINDAK kriminalitas di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) makin marak terjadi. Paling sering adalah kasus pencurian kendaraan bermotor, pencurian dengan kekerasan dan pencurian dengan pemberatan. Upayanya mengungkap kasus kriminalitas itu, aparat kepolisian sudah melakukan pemetaan daerah-daerah hitam di Lotim. Penegasan ini disampaikan Kapolres Lotim, AKBP Heri Prihanto, SIK. Ditemui di Selong, Sabtu (21/2), Kapolres menjelaskan kemunculan kasus kriminalitas tidak saja sekarang. Namun sudah sejak lama. Seperti kasus curat ini dalam sepekan dicatat dua kasus. Berdasarkan imbauan dari Kapolda NTB, seluruh kapolres hendaknya bersinergi dengan Polres tetangga. Seperti Lotim yang bertetangga dengan Lombok Tengah. Diketahui beberapa waktu lalu Loteng berhasil mengungkap daerah tempat penadahan motor hasil curian. Kawasan-kawasan hitam seperti itu tidak menutup kemungkinan juga ada di Lotim. “Karena itu kita melakukan mapping karakteristik dari kawasan-kawasan di Lotim,” ucapnya. Pihaknya bertekad menumpas praktik kejahatan sampai ke akar-akarnya. Di tengah upaya aparat kepolisian mengungkap kasus harapannya masyararakat juga turut membantu dalam memberikan informasi. Aparat, katanya, tidak akan bisa maksimal mengungkap kasus tanpa peran serta masyarakat. “Kalau tanpa ada informasi masyarakat tidak akan bisa menindaklanjuti,” akuinya. Masyarakat diharap bisa terus berperan aktif. Utamanya sekali dalam hal menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Pasalnya, menjaga kamtibmas ini tidak saja menjadi kewajiban aparat kepolisian, namun merupakan kewajiban bersama. Banyaknya kasus yang terungkap namun disinyalir masih kecil tingkat keberhasilan aparat kepolisian dalam menindaklanjutinya. Dugaan ada kasus yang diendapkan dibantah langsung oleh Kapolres Lotim ini. Ditegaskan, kalau ada aparat yang sengaja mengendapkan diminta untuk dilaporkan. “Kalau ada yang mengendapkan kasus, laporkan langsung kepada saya,” pintanya. Penyelesaian setiap kasus kriminalitas yang terjadi ada target. Sesuai Perkab Nomor 14 tahun 2012, tentang manajemen penyidikan, maksimal 14 hari sudah ada laporan. Kepada masyarakat ada bukti SP2HP. Berdasarkan prosedur itu, tidak mungkin akan dilakukan pengendapan kasus. Setelah 14 hari lakukan dilakukan gelar perkara. “Kalau dirasa belum cukup, baru kita ditambahkan waktu penyelidikan,” jelasnya. Ditambahkan, mulai Sabtu lalu, 49 tim yang sudah dibentuk Polres Lotim ini memulai operasi jaran (kejahatan kendaraan). Fokus untuk mengungkap kasus c u r a n m o r. Operasi akan berlangsung selama tiga pekan, mulai 21 Februari sampai dengan 13 Maret mendatang. “Sasaran curanmor dan ada target. Kami sudah siapkan setiap ada operasi ada target,” demikian paparnya. AKBP Heri Prihanto (rus)
Ali BD Polisikan Oknum Anggota LSM Selong (Suara NTB) Bupati Lombok Timur (Lotim) H. Moch Ali Bin Dachlan mengaku ada oknum mengatasnamakan diri dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dari masyarakat wilayah selatan telah mencemarkan nama baiknya. Atas dugaan tindak pidana pencemaran nama baik itu, bupati sudah melapor ke Polres Lotim untuk ditindaklanjuti. Menjawab wartawan di
Selong, Sabtu (21/2) lalu, Ali BD menuturkan telah mendapatkan foto copi surat yang dibuat beberapa kelompok masyarakat di wilayah selatan itu. Dituliskan dalam surat yang ditembuskan ke sejumlah pihak itu, Ali BD dituding telah mewajibkan empat investor pariwisata yang akan berinvestasi di wilayah Lotim bagian selatan me-
naruh uangnya di Bank Segara Anak Kecana (BSK). “Bunyi surat ini sudah saya baca,” ucapnya. Tertuang besaran nilai tabungan masingmasing investor Rp 25 miliar. Total Rp 100 miliar dari investor tersebut akan dapat bunga Rp 30 miliar. Dengan memasukkan dana ke BSK Ali dituduh dapat keuntungan besar. Selain dapat suntikan dana besar dari inves-
Puluhan Boat Terbalik, Penyeberangan Sempat Ditutup Tanjung (Suara NTB) Angin puting beliung yang menerjang 3 kecamatan di Kabupaten Lombok Utara (KLU) dirasakan pula oleh masyarakat di kawasan 3 gili. Di kawasan pariwisata ini, puluhan boat diinformasikan terbalik dan berbenturan satu sama lain. Akibatnya pihak syahbandar harus menutup sementara penyeberangan baik yang ke Bali maupun lintas Pemenang – 3 Gili. Kepala Dusun Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, H. Lukman, kepada wartawan via telepon, mengakui akibat angin kencang yang terjadi sedikitnya 10 unit kapal motor/boat penumpang yang bersandar di pelabuhan Trawangan terbalik dan oleng. Selain itu jetty apung yang dibangun Pemda di sekitar Pelabuhan juga hancur jadi tiga bagian akibat terhempas angin. Selain itu, hempasan angin juga menghantam sebuah kapal cepat (Fast boat) milik perusahaan Travel Perama yang terparkir dekat jembatan apung. Angin yang datang tibatiba itu, membuat beberapa pohon cemara besar yang berada di bibir pantai juga tumbang, hingga menimpa bangunan (restoran) Tratoria di ujung Utara Gili Trawangan. “Di Trawangan tidak ada korban jiwa, tetapi infrastruktur dermaga apung dan listrik. Untuk boat ada sekitar 20 unit yang terbalik, satu unit di antaranya rusak parah karena berbenturan saat angin kencang,” kata Lukman, Sabtu (21/2) malam. Akan halnya angin kencang yang mengakibatkan jaringan listrik terputus di wilayah daratan KLU, hal yang sama juga terjadi di wilayah 3 Gili. Hingga berita ini diturunkan, jaringan listrik di kawasan wisata 3 Gili dilaporkan belum menyala yang membuat aktivitas pariwisata lumpuh. Disebutkan Lukman, kencangnya tiupan angin juga membuat salah satu boat warga terombang-ambing dan tenggelam. Hingga saat ini, warga dan pemilik boat belum melakukan evakuasi terhadap boat dimaksud. Warga masih melihat situasi, karena dikhawatirkan angin kencang susulan akan terjadi ketika mereka berada di tengah laut. Selain itu, rumah warga, penginapan dan kafe yang ratarata berada di sempadan pantai juga rusak. Lukman menyebut, tingkat kerusakan bangunan di Gili Trawangan relatif rusak ringan. “Kebanyakan rusak ringan, yang rusak berat hanya restoran Tratoria, karena tertimpa pohon,” sebutnya. Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) KLU, Sinar Wugiyarno, SH, yang dikonfirmasi wartawan mengakui adanya infrastruktur penyeberangan yang rusak parah. Jetty apung di Gili Trawangan tak pelak hancur dan terpotong menjadi beberapa bagian, karena terjangan angin dan gelombang yang cukup tinggi. “Boat yang sedang tambat di jetty juga ada yang rusak, bahkan terbalik. Kita belum tahu, apakah ada yang rusak parah,” ucap Sinar. Sementara itu, Kepala Syahbandar Pemenang, M. Junaidin, via telepon mengakui harus mengambil keputusan cepat untuk menutup pelabuhan. Akibat peristiwa itu, aktivitas penyeberangan ditutup selama 2,5 jam. Ia berharap, tidak ada satupun boat yang menyeberang saat angin kencang menerjang hingga berakibat fatal. “Kami terus berkoordinasi dengan BMKG dan meminta kapten kapal untuk tetap waspada,” ujar Junaidin. (ari)
laporan dari bupati,” katanya. Meski ada laporan dari bupati, ujarnya, pihaknya akan melakukan penyelidikan dulu. ‘’Kalau sudah kita temukan dua alat bukti yang pas baru kita tingkatkan ke penyidikan. Kita tidak bisa langsung ujukukuk ke penyidikan” sebutnya. Soal lama atau tidaknya proses penyelidikan tergantung situasi di lapangan nantinya. Keberadaan orang-orang yang akan diperiksa sangat berpengaruh terhadap batas waktu yang dibutuhkan. “Kalau semua orangnya ada di Lotim insya Allah cepat,” urainya. Laporan dari bupati ini pun akan menjadi skala prioritas untuk diselidiki lebih lanjut. (rus)
Daerah ”Miskin”, Langganan Pemadaman Listrik Selong (Suara NTB) Interknoneksi jaringan listrik yang terpasang di wilayah NTB pada umumnya dan Lombok Timur (Lotim) pada khusunya merupakan jenis saluran udara tegangan menengah. Kawat masih terbuka, sehingga sangat rentan gangguan. Hal inilah yang membuat daerah-daerah ini menjadi langganan terjadi pemadaman listrik. Kepala PLN Rayon Pringgabaya, Joko Pramanto tidak menampik realita tersebut. Menjawab Suara NTB via ponselnya, Sabtu (21/2) lalu, Joko mengaku, kawat listrik yang tidak terbungkus itu akan mudah sekali terkena gangguan. Terkena pelepah pisang yang diterbangkan angin saja sudah bisa menimbulkan gangguan dan memaksa PLN melakukan pemadaman. Seperti kejadian beberapa hari terakhir. Saat angin ribut, dan pepohonan pada tumbang membuat pihak PLN tidak punya pilihan lain. Keinginan PLN sebenarnya dipasang jaringan kabel bawah tanah. Hanya saja nilai investasinya sangat besar. Beda dengan di Jakarta yang banyak industri, sehingga banyak terpasang
kabel bawah tanah. Realita di tengah masyarakat hanya minta KWH dengan kapasitas 450. Itupun sebagian besarnya merupakan subsidi. “Kita kan masyarakatnya masih subsidi,” tuturnya. Pemberian subsidi diketahui masyarakatnya miskin. Menginvestasikan pembangunan jaringan bawah tanah jelas sangat besar dan sulit untuk bisa mengembalikan. “Bisa saja pasang, tapi kapan akan kembali nilai yang sudah diinvestasikan,” paparnya. Keinginan besar manajemen PLN sendiri sebenarnya sangat besar, namun pemerintah memiliki pertimbangan mendasar. Ditambahkan, interkoneksi yang ada di Lombok secara umum menggunakan pembangkit-pembangkit di beberapa lokasi. Di Lotim antara lain di Pringgabaya, Paokmotong dan Kerongkong. Beban malam hari dengan siang hari jelas sangat berbeda. Apalagi saat mesin pada pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) mengalami gangguan membuat pihak PLN terpaksa melakukan pemadaman secara bergilir. (rus)
Fenomena ’’Hujan Es’’ Hebohkan Masyarakat Lotim
(Suara NTB/rus)
Angin Puting Beliung di Tiga Gili
tor yang masuk ke bank miliknya, ia juga akan dapat bunga pinjaman yang sangat besar. “Ini sangat lucu dan menjijikkan, itu surat ditembuskan ke mana-mana,” kecamnya. Sudah jelas kata Bupati Lotim ini oknum yang membuat surat tersebut telah melakukan tindak pidana pencemaran nama baik. “Tidak boleh ada orang di negeri ini yang semena-mena
membuat tuduhan yang tidak berdasar dan tidak ada bukti,” tegasnya. Menurutnya, oknum yang melayangkan surat tersebut tidak bisa dinamakan LSM, karena bisa saja hanya tanda tangan dan cap stampel. Akan tetapi tidak punya lembaga, tidak ada personel dan tidak ada kantor. “Itu tidak bisa kita namakan LSM,” keluhnya. Kapolres Lotim AKBP Heri Prihanto, SIK, yang dikonfirmasi membenarkan pihaknya sudah menerima laporan dari Bupati Lotim. Polisi pun siap menindaklanjuti laporan tersebut. “Kalau kita prinsipnya, laporan dari masyarakat kita akan tindaklanjuti, termasuk
Selong (Suara NTB) Sebagian masyarakat Lotim dihebohkan dengan fenomena hujan yang mengguyur, Jumat (20/2) sore lalu. Butiran air yang diduga es dalam bentuk kristal yang turun dari langit itu berlangsung selama 5 sampai 15 menit cukup menghebohkan masyarakat Lotim, khususnya di Kecamatan Sikur, Masbagik dan Pringgasela. Kebanyakan masyarakat mengetahui fenomena alam itu setelah mendengar suara air yang diduga es yang jatuh di atap rumahnya terdengar tidak seperti biasanya, karena terdengar lebih keras. Air hujan yang diduga es sebesar kelereng yang sampai ke tanah tidak bertahan lama lalu mencair itu menarik perhatian masyarakat Lotim, bahkan menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat. Hujan deras yang diduga bercampur es ini termasuk kejadian yang langka terjadi di Lotim bahkan di Indonesia, sehingga kejadian tersebut membuat sebagian besar masyarakat merasa takut dengan fenomena itu. Menurut salah satu masyarakat di Jurit Kecamatan Pringgasela, Hafizullah mengatakan, suara derasnya hujan membentur genteng rumahnya daripada hujan tidak seperti biasanya. Pada saat itu juga ia keluar dan melihat langsung fenomena hujan yang sama sekali tidak pernah ia lihat sebelumnya. “Awalnya saya tidak percaya itu es yang berasal dari hujan. Akan tetapi,
ketika saya keluar saya langsung melihat hujan es dengan butirannya kurang lebih sebesar kelereng,” terangnya. Selain itu, masyarakat lainnya di Masbagik, Khaerudin menuturkan, pada saat hujan yang diklaim hujan es itu datang suasana hujan terasa lain, selain dibarengi hujan lebat disertai angin kencang, tapi cukup dingin. Diakuinya, fenomena hujan yang terjadi itu merupakan kejadian yang cukup langka dan baru sekarang ia lihat seumur hidupnya. “Ada sebagian masyarakat yang cuma bengong melihat kejadian tersebut, ada pula yang terkagumkagum dengan kekuasaan Tuhan itu, termasuk saya baru sekarang melihat ada hujan es,” akunya. Pada bagian lain, akibat hujan deras menyebabkan tiga kecamatan di Lotim terendam banjir. Tiga kecamatan itu adalah Sikur, Masbagik dan Pringgasela. Genangan air merendam rumah hingga 1 meter dan merupakan peristiwa tahunan. Seperti, di depan Pasar Paokmotong tujuh rumah terendam air setiap hujan deras selalu terjadi tiap tahun. Tidak hanya itu, hujan deras disertai angin kencang yang terjadi pada saat itu juga merendam beberapa rumah di Desa Kumbang Kecamatan Masbagik dengan ketinggian setengah meter. Bahkan, tingginya curah hujan yang disertai angin kencang itu menumbangkan puluhan pohon dengan berbagai jenis dan ukuran. (yon)
(Suara NTByon)
TERENDAM AIR - Rumah warga terendam air akibat hujan deras disertai angin kencang yang terjadi di depan Pasar Paokmotong Masbagik Lotim. Selain itu, puluhan pohon berbagai ukuran dan jenis tumbang.
(Suara NTB/ari)
POTONG - Warga sedang memotong dahan dan ranting pohon yang tumbang akibat angin puting beliung yang terjadi di KLU, Sabtu (21/2).
Puting Beliung Terjang KLU
Puluhan Rumah Rusak, Listrik Lumpuh Tanjung (Suara NTB) Angin puting beliung menerjang 3 kecamatan di Kabupaten Lombok Utara (KLU), sekitar pukul 14.45 wita, hingga 1 jam kemudian, Sabtu (20/ 2). Tiga Kecamatan yang terkena dampak antara lain, Kecamatan Pemenang, Kecamatan Tanjung dan Kecamatan Gangga. Puluhan rumah rusak, pepohonan tumbang, hingga jaringan listrik terputus. Meski demikian, Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD) KLU mencatat tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu. “Sampai saat ini, kami belum menerima ada laporan korban jiwa. Sedangkan rumah rusak sementara masih kita data. Beberapa sudah terkumpul,” kata Kepala Pelaksana BPBD KLU, Datu Tresnawadi, S.Sos., kepada wartawan, Minggu (22/2). Ia menyebutkan, hasil pendataan sementara yang dilakukan sudah terkumpul jumlah rumah rusak di 3 kecamatan itu. Kecamatan Gangga menjadi wilayah yang mengalami kerusakan terparah, yakni dengan 50 unit
rumah, di Kecamatan Pemenang 40 rumah rusak, dan 20 rumah rusak di kecamatan Tanjung. Di Kecamatan Gangga, desa terdampak antara lain, Desa Genggelang, sebagian Desa Rempek, Desa Gondang dan Desa Bentek. Sedangkan di Pemenang, Desa dengan dampak cukup parah ada di Desa Pemenang Barat, Pemenang Timur dan Desa Malaka. Mantan Kepala Arsip dan Perpustakaan Daerah KLU ini menyatakan, masih mengkaji tingkat kerusakan terhadap bangunan terdampak. Dari data itu, pihaknya setidaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Pertambangan dan Energi dan Tim terpadu guna mengklasifikasikan katagori kerusakan (berat, sedang, ringan). “Tim sudah berkoordinasi dengan aparat yang ada di desa dan dusun untuk mendata, kemudian mengkelompokkan berapa yang rusak berat, sedang dan rusak ringan,” ucapnya. Tresnawadi mencatat, tiupan angin yang amat kencang
dan dalam tempo yang relatif lama itu mengakibatkan pepohonan besar tumbang. Di ruas jalan utama KLU dari Pemenang ke Gangga maupun di ruas jalan Kabupaten, puluhan pohon besar tumbang. “Catatan sementara kami, pohon besar saja yang tumbang sekitar 55 pohon. Dan sudah kita tindaklanjuti untuk di potong dengan chinsaw,” imbuhnya. Hingga hari kemarin, tim dari BPBD dan Dinas Pertamanan dan Kebersihan bekerjasama untuk melakukan pembersihan pepohonan yang melintang dan menghalangi jalur transportasi. Tidak hanya itu, pantauan media juga memperlihatkan warga ada masih terlihat sibuk membersihkan pekarangannya. “Kami juga sudah berkoordinasi dengan BMKG Mataram terkait kejadian ini. Keterangan BMKG, puting beliung yang sampai ke KLU akibat badai yang terjadi di wilayah Australia. Kejadiannya diperkirakan sekali pada hari Sabtu itu,” ujar Tresnawadi sembari berharap kejadian serupa tidak terulang kembali. (ari)
DPRD KLU Minta Tenaga K2 Dikontrak Tanjung (Suara NTB) Kalangan DPRD Kabupaten Lombok Utara (KLU) risau dengan banyaknya aspirasi dari kalangan honorer Katagori 2 (K2). Pasalnya dari sekian 432 orang yang masuk database, tersisa sekitar 40 hingga 50 orang yang tidak lulus. Mereka pun meminta ke Pemda KLU melalui DPRD untuk diakomodir dengan kontrak daerah. “Secara parsial, beberapa Anggota DPRD KLU didatangi oleh kawan–kawan honorer K2 yang tidak lulus. Mereka meminta diakomodir dengan kontrak daerah,” kata Ketua Komisi I DPRD KLU, Ardianto, SH, Minggu (22/2). Menurut Ardianto, aspirasi dari kalangan tenaga honorer K2 itu selayaknya memperoleh penghargaan dari Pemda KLU. Mengingat di antara mereka, ada yang sudah mengabdi hingga belasan tahun. Terbukti dengan masuknya mereka ke dalam database, hingga mereka ikut dalam tes CPNS. Namun di antaranya banyak yang tidak mujur, sehingga tidak lulus
dalam proses seleksi CPNS bersama ratusan tenaga lain yang diterima. “Aspirasi para honorer K2 ini akan kami sampaikan ke eksekutif. Pekan depan akan kami panggil jajaran terkait di Pemda. Kami akan mempertanyakan sejauh mana kelanjutan proses dari K2 yang lulus CPNS dan meminta mereka yang tidak lulus ini diberi kontrak daerah,” lanjut Ardianto. Menurut dia, proses dan kelanjutan dari CPNS K2 cukup panjang dan sejauh ini masih belum jelas. Komisi telah mengikuti perkembangan proses CPNS 2 tahun lalu, namun sejak saat itu, belum ada tanda-tanda CPNS K2 ini disodori SK oleh pemerintah daerah. DPRD secara keseluruhan, hanya memperoleh gambaran perkembangan rekrutmen CPNS dari kalangan K2 sebulan setelah dilantik pada Agustus lalu. Namun hingga kini, Bagian Kepegawaian Setda KLU, tampak vakum memberikan informasi ke masyarakat, sehingga masyarakat pun mempertan-
yakan tindak lanjut dari rekrutmen tersebut. “Kami berharap akan ada kejelasan dari eksekutif terhadap nasib mereka yang lulus dan tidak lulus CPNS. Bagaimanapun, yang lulus dan tidak lulus capeknya sama. Sehingga penting bagi Pemda KLU untuk mengakomodir mereka melalui SK Kontrak Daerah,” sambungnya. Selain menghadirkan eksekutif terkait kejelasan honorer dan CPNS K2, Komisi I juga akan menghadirkan aparatur terkait seperti camat dan desa untuk membahas UU Nomor 6 Tahun 2014. Hal ini tidak lepas dari riak-riak yang berkembang di daerah lain di Pulau Jawa. Di mana tidak sedikit kepala desa yang mengancam akan melakukan demo massal, karena implementasi UU Nomor 6 tahun 2014 berbeda harapan. Komisi I berharap, di NTB maupun di KLU secara khusus, tidak ada riak unjuk rasa maupun aksi massal, sehingga tidak menyebabkan fungsi pelayanan di tingkat desa terganggu. (ari)
SUARA NTB Senin, 23 Februari 2015
SUARA PULAU LOMBOK
Halaman 5
Penyelidikan Hampir Rampung
Status Kades Mujur dan Tumpak Segera Ditetapkan Praya (Suara NTB) Proses penyelidikan dua dari tiga kasus dugaan penggelapan Alokasi Dana Desa (ADD) yang diduga melibatkan Kepala Desa Mujur Praya Timur serta Tumpak Pujut Lombok Tengah (Loteng), oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Praya kini hampir rampung. Status kedua kades itupun dalam minggu ini juga sudah bisa ditentukan. Apakah bisa ditetapkan sebagai tersangka atau tidak. Kasi Pidsus Kejari Praya, A.A. Raka Putra Dharmana, S.H, yang dihubungi Suara NTB, Sabtu (21/2), mengaku, kalau seluruh proses penyelid-
ikan atas dugaan korupsi yang dilakukan oleh kedua kades sudah hampir selesai. Pihaknya, kini tinggal menuntaskan pemeriksaan terhadap kedua
kades yang belum selesai. Sedangkan pemeriksaan atas saksi-saksi yang lain sudah seluruhnya dilakukan. “Tinggal pemeriksaan
akhir terhadap kades saja. Setelah itu kita tinggal melakukan ekspos hasil pemeriksaan. Baru kemudian ditentukan status penyelidikan, apakah bisa ditingkatkan ke tahap penyidikan atau tidak,” terangnya. Jika dari hasil ekspose nantinya, ternyata status penyelidikan kedua kasus tersebut bisa ditingkatkan ke tahap penyidikan, maka bisa
dipastikan status kedua kades tersebut akan ditetapkan sebagai tersangka. Tidak lagi hanya sekedar sebagai terperiksa atau terlapor saja. “Untuk ekspose kasus sendiri, Pak Kajari Praya perintahkan kita dilakukan pekan depan (minggu ini),” jelasnya. Menurutnya, masalah hari dan tanggal untuk kegiatan ekspose kasus belum bisa dipastikan. Tapi direncankaan
minggu ini. Tentunya setelah seluruh pemeriksaan termasuk pemeriksaan atas kades sudah selesai. Selain Desa Tumpak dan Mujur, satu lagi kades yang kasus dugaan penyelewengan ADD-nya sudah masuk tahap penyelidikan ialah Kades Lekor Janapria. Hanya saja, untuk Kades Lekor proses penyelidikan masih cukup panjang, karena masih ada beberapa
saksi lain yang mesti dimintai keterangan tambahannya. Tidak hanya itu, ada beberapa keterangan tambahan yang masih harus dikaji oleh Kejari Praya terkait penyelidikan kasus Kades Lekor. “Khusus untuk kasus Kades Lekor, masih ada yang harus dikaji lagi. Tapi untuk Kades Mujur dan Tumpak, penyelidikan sudah hampir selesai,” pungkas Raka. (kir)
Jadi Percontohan Nasional KAWASAN kumuh di Kelurahan Prapen Praya Lombok Tengah (Loteng) tahun ini akan mulai ditata. Bahkan program penataan kawasan kumuh di Kelurahan Prapen tersebut sudah ditetapkan sebagai daerah percontohan nasional, penanganan kawasan kumuh. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) NTB, Ir. H. Dwi Sugiyanto, MM, di Pendopo Bupati Loteng, belum lama ini. (Suara NTB/dok) Sebagai daerah perconH. Dwi Sugiyanto tohan, maka anggaran yang digelontorkan untuk melakukan penataan kawasan kumuh di Kelurahan Prapen dan sekitarnya cukup besar dengan total anggaran mencapai hingga Rp 40 milir lebih, baik yang bersumber dari APBN maupun APBD NTB. “Awalnya, anggaran penataan kawasan kumuh Kelurahan Prapen hanya sekitar Rp 6 miliar. Tapi karena ada beberapa program lainnya yang juga bakal ikut masuk, maka total anggarannya mencapai sekitar Rp 40 miliar,” terangnya. Penataan kawasan kumuh itu sendiri nantinya akan meliputi, penataan jalur-jalur kampung di dalam kawasan. Penataan saluran drainase hingga perbaikan rumah tidak layak huni yang ada di dalam kawasan kumuh itu sendiri. “Jadi programnya tidak hanya satu jenis. Tetapi menyeluruh, mulai jalan hingga rumah kumuh,” tegasnya. Adanya program tersebut, maka diharapkan tahun depan kawasan kumuh di Kelurahan Prapen dan sekitarnya sudah tertangani. Sebagai kawasan percontohan, pihaknya pun berkomitmen untuk memberikan kualitas pekerjaan sebagus mungkin, karena penataan kawasan kumuh itu akan banyak dijadikan percontohan oleh daerah lain. Sebagai tahap awal pihaknya kini tengah merancang beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan di kawasan kumuh tersebut. Jika tidak ada halangan berarti, diharapkan kegiatan penataannya kawasan kumuh Kelurahan Prapen tersebut, sudah bisa mulai dilaksanakan pada bulan Maret mendatang. (kir)
(Suara NTB/her)
RUSAK - Warga Dusun Berambang, Desa Batu Putih Sekotong hanya bisa pasrah melihat tanaman jagungnya rusak akibat terjangan angin kencang, Sabtu (21/2).
Puluhan Hektar Jagung di Desa Batu Putih Gagal Panen Giri Menang (Suara NTB) -
Tanaman jagung seluas sekitar 20 hektar di Desa Batu Putih, Kecamatan Sekotong rusak akibat terjangan angin, Sabtu (21/2). Puluhan hektar tanaman jagung ini dipastikan gagal panen, sebab batang tanaman ini patah, sehingga tidak bisa diselamatkan. Ratusan petani pun terancam merugi akibat kejadian tersebut, untuk itu petani setempat berharap agar Dinas Pertanian Peternakan dan Perkebunan Lobar serta dinas terkait di provinsi memberikan bantuan kompensasi kepada petani yang tanamannya rusak. Hal ini dikatakan Ketua Poktan Tunas Jaya Dusun Berambang Desa Batu Putih, Ihsan dikonfirmasi Minggu (22/ 2). Dijelaskan, akibat terjangan angin kencang yang terjadi sekitar pukul 13.00 Wita, Sabtu lalu, merusak tanaman jagung. “Tanaman jagung bantuan dari KPDT ini rusak garagara angin kemarin, luas tanaman yang rudak hampir 20 hektar,” katanya. Dikatakan, kerusakan tanaman jagung ada yang ngompleks milik satu kelompok seluas 15 hektar, ada pula yang tersebar di lahan kelompok lain dengan tingkat kerusakan rata-rata 1 sampai 2 hektar. Umur tanaman jagung yang rusak tersebut sekitar dua bulan lebih dan tinggal sebulan panen. Namun justru akibat angin kencang yang terjadi sekitar beberapa jam, tanaman yang tumbuh subur rusak seketika sehingga petani pun tidak bisa menikmati hasil panennya. Sedangkan, jika petani mau menjual tamanan itu tidak ada yang mau membeli, karena jumlahnya banyak. Lebih jauh dijelaskan, luas total tanaman jagung bantuan KPDT mencapai 138 hektar terbagi ke sembilan kelompok sasaran masing-masing dengan luas lahan 10 sampai 15 hektar. Namun akibat angin, tanaman ini rusak, sehingga dipastikan gagal panen. “Kami berharap ada kompensasi dari pemda, bisa dalam bentuk bibit atau semacam lainnya,” katanya. Kondisi serupa juga menimpa petani jagung di Labuapi. Tanaman jagung yang rencananya dipanen seminggu lagi rusak diterjang angin kencang. Murdan, salah satu petani mengaku, tanamannya di lahan 4 hektar, banyak yang rusak dan tidak bisa dipanen. ‘’Paginya, kami berdoa mudahmudahan tanaman jagung tidak terkena angin kencang. Tapi siangnya, angin kencang datang, kami tidak bisa berbuat apa-apa. Semuanya kehendak Tuhan,’’ akunya. Menurutnya, banyak petani jagung di Labuapi yang terkena imbas angin kencang. Mereka mengharapkan, pemerintah mau memperhatikan nasib petani jagung yang kemungkinan besar gagal panen, karena tanamannya rusak. Apalagi biaya yang dibutuhkan untuk menanam jagung di lahan 1 hektar tidaklah sedikit. ‘’Sekarang harga benih jagung per bungkus sangat mahal. Belum lagi, harga pupuk mahal dan sulit didapatkan. Jadi, kami harapkan ada perhatian pemerintah,’’ akunya. (her)
(Suara NTB/her)
TUMBANG - Akibat angin kencang, Sabtu (21/2) menumbangkan pohon besar di dekat Simpang Lima Gerung. Kondisi ini menyebabkan arus lalu lintas terganggu.
Angin Puting Beliung Terjang Lobar
Satu Warga Meninggal, Puluhan Rumah Warga Rusak Giri Menang (Suara NTB) Hujan disertai angin kencang menerjang daerah Lombok Barat (Lobar), Sabtu (21/ 2). Akibatnya, seorang warga di Lendang Jae Desa Lembar Utara meninggal. Selain itu, angin juga merusak belasan rumah warga di beberapa kecamatan. Data sementara, terdapat 62 unit rumah mengalami kerusakan. Selain menelan korban jiwa, angin juga menumbangkan tiang listrik dan puluhan pepohonan hingga menimpa rumah warga. Pantauan koran ini, hujan disertai angin kencang mulai terjadi sekitar pukul 13.30 Wita. Di Gerung, angin merobohkan pepohonan yang ada di tepi jalan. Di jalur menuju Pasar Gerung misalnya, pohon sengon tumbang hingga menyebabkan jalur ini sempat macet. Angin juga menumbangkan pohon di depan Masjid Baital Atiq Gerung. Pohon mangga raksasa ini tumbang hingga merobohkan tiang PJU dan nyaris menimpa traffic light di Simpang Lima Gerung. Camat Gerung Baiq Yeni menyatakan, akibat angin kencang yang terjadi hampir satu jam menyebabkan sejumlah pepohonan tumbang. Termasuk pohon mangga di depan
Masjid Baital Atiq dan pepohonan yang ada di jalur depan Kantor Bupati Lobar. “Dua rumah warga juga rusak ringan, kami akan laporkan ke BPBD,” katanya. Di Lembar, di sepanjang jalur menuju Lembar pepohonan juga tumbang, sehingga sempat menyebabkan arus transportasi ke arah Lembar sedikit terganggu. Namun pepohonan yang tumbang ke jalanan ini dibersihkan sehingga arus transportasipun lancar. Kerusakan terparah terjadi di beberapa dusun di Lembar Utara, di Dusun Buncit empat unit rumah mengalami rusak ringan, bagian atap rumah ini rusak disapu angin kencang. Selain rumah, kandang ayam milik pengusaha di dusun setempat ambruk. Sedangkan di Gunungsari dan Dusun Petak, masing-masing satu unit rumah rusak ringan, bagian atap rumah ini rusak akibat angin kencang. Di Dusun Lendang Jae juga termasuk yang terparah, terjangan angin menyebabkan banyak pepohonan dan tiang listrik tumbang. Satu unit rumah warga mengalami rusak ringan akibat terkena ranting pohon yang tumbang, arus listrik di dusun ini mati total,
karena beberapa tiang listrik tumbang. Di beberapa titik kabel listrik menghalangi jalan, sehingga arus lalu lintas di jalur tersebut terganggu. Akibat kabel listrik tersebut, sempat menyebabkan beberapa kali kecelakaan. “Pepohonan tumbang dan beberapa tiang listrik juga roboh akibat angin,”kata Ruskan, salah satu warga. Angin kencang yang menerjang dusun setempat juga menyebabkan satu korban meninggal bernama Amaq Senisah (60). Menurut pengakuan keluarga korban, sekitar pukul 15.00 WITA lebih korban keluar rumah bermaksud melihat kondisi ternaknya.”Mungkin karena khawatir ternaknya ditimpa pohon makanya almarhum keluar melihat ke sawah,” kata Mahsun menantu korban. Jarak rumah korban dari lokasi kejadian sekitar 50 meter. Sebelum tiba di tempat ternaknya di tambat, korban jatuh terpeleset, karena jalan yang licin. Korban diduga takut tertimpa pepohonan yang tumbang, karena terpaan angin kencang. Setelah terjatuh, korban pun tak bisa bangun dan diduga meninggal di tempat. Selang beberapa lama,
Respons Berita ’’Suara NTB’’
Tim KKP Perbaiki Mesin Penyulingan Air di Gili Gede Giri Menang (Suara NTB) – Tim Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akhirnya turun memperbaiki mesin penyulingan air laut di Desa Gili Gede Sekotong yang mangkrak. Tim KKP turun merespons pemberitaan di media ini dan laporan dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Lobar. Tim KKP turun selama dua hari lalu (Kamis-Jumat, red) memperbaiki mesin penyulingan air di Dusun Orong Bukal, sedangkan mesin penyulingan air di kantor desa belum diperbaiki, karena akan dipindah. Kepala Dusun (Kadus) Orong Bukal, Musdan, mengungkapkan, tim KKP berada di dusun setempat selama dua hari untuk memperbaiki mesin tersebut. Tim ini membawa peralatan dari Jakarta untuk dipasangkan pada mesin penyulingan air tersebut. Tim selesai memperbaiki mesin itu Jumat lalu dan langsung kembali ke Jakarta. “Sekarang mesinnya sudah bisa beroperasi lagi,” katanya. Hal senada disampaikan Kepala DKP Lobar, Ir. H. Subandi menyatakan, tim KKP turun memperbaiki setelah merespons laporan DKP terkait adanya pemberitaan di Suara NTB, Senin (16/2) lalu perihal mesin tersebut tidak berfungsi akibat adanya kerusakan. Menurutnya, setelah menerima laporan mesin itu rusak, pihaknya langsung meminta
(Suara NTB/her)
SUDAH BERFUNGSI - Inilah mesin penyulingan air yang sudah diperbaiki. Kini masyarakat Gili Gede cukup terbantu dengan diperbaikinya mesin tersebut setelah sebelumnya tidak terpakai akibat rusak. stafnya melaporkan hal ini ke KKP. Ia juga meminta memanggil kontraktor agar segera memperbaiki. Mesin penyulungan di Orong Bukal merupakan bantuan KKP yang diserahkan oleh dirinya. Kapasitas mesin ini sekitar 250 galon, per hari 9.000 ribu liter. Kali ini pemerintah hanya memberikan bantuan 100 galon, diharapkan sisa 150 galon sesuai kapasitas mesin itu bisa dipenuhi masyarakat secara swadaya. ‘’Masa garansi mesin ini satu tahun, sehingga jika ada gangguan bisa diperbaiki nantinya. Kontraktornya, saat itu bersedia memberi pelatihan warga agar ketika mesin rusak bisa diperbaiki sendiri,’’ ujarnya. Kepala Seksi Konservasi dan Tata Ruang DKP Lobar,
Muslim menyatakan, setelah membaca berita di Suara NTB, pihaknya langsungg melaporkan ke KKP pusat. Pihak KKP pun merespons dengan turun ke Gili untuk memperbaiki mesin penyulingan air tersebut. Diberitakan sebelumnya, dua mesin penyulingan air laut senilai masing-masing Rp 2,9 miliar lebih dan Rp 1,7 miliar lebih bantuan dari KKP di Desa Gili Gede mangkrak, penyebabnya hampir sama yakni alat pada mesin tersebut mengalami kerusakan. Rata-rata mesin itu hanya beroperasi dua bulan selebihnya setelah itu mesin itu tidak beroperasi. Diperbaikinya mesin inipun memberi secercah harapan bagi masyarakat setempat untuk mendapatkan air bersih. (her)
salah seorang warga melihat korban dalam posisi tertelungkup. Karena terkejut melihat korban yang tidak bergerak, warga ini pun memberitahukan ke warga lain. Mereka beramai-ramai membawa korban ke rumahnya. “Korban sudah meninggal saat di lokasi terjatuh,” kata Mahsun, keluarga korban. Terpisah, Kades Lembar Utara, Sainah menyatakan, akibat bencana angin tersebut enam rumah rusak sedang dan ringan. Masing-masing di Dusun Buncit empat unit rumah, Dusun Petak 1 unit dan Lendang Jae satu unit rusak ringan. Selain rumah, beberapa tiang listrik roboh, dan dua unit kandang ayam roboh masing-masing di Lendang Jae dan Buncit. “Kami akan koordinasikan dengan pihak terkait (BPBD red) untuk penanganan rumah warga yang rusak,”kata Sainah. Sementara itu, informasi yang diperoleh dari Desa Batu Putih, Kecamatan Sekotong terdapat 25 unit rumah warga mengalami rusak ringan akibat angin. “Sekitar 25 rumah rusak ringan,” kata Nurzaini, Kades Batu Putih. Sedangkan di Desa Gili Gede, sejumlah atap perahu
nelayan rusak akibat diterjang angin. Perahu-perahu yang diparkir dipesisir pantai ini, terhempas angin sehingga atapnya pun ikut beterbangan.”Banyak perahu nelayan rusak bagian atapnya terkena angin,”beber Pandi warga setempat. Kepala BPBD Lobar melalui Kasi Kesiapsiagaan, Tohri menyatakan, data sementara jumlah rumah yang rusak akibat angin pukul 14.00 Sabtu terdapat 5 rumah di Gerung rusak ringan, 3 unit rumah di Dusun Buncit Desa Lembar. Selain itu, di Dusun Madak Beleq, Desa Cendi Manik, Sekotong sebanyak sembilan rumah rusak ringan dan berat. Masing-masing dua unit rusak berat dan tujuh unit rumah rusak ringan. Di Desa Sedau, Narmada juga terdapat 20 unit rumah rusak, masing-masing lima lima unit rusak berat akibat tertindih pohon dan 15 rusak ringan. Sebagai informasi tambahnya, di Labuan Poh Desa Batu Putih terdapat 25 unit rumah warga yang rusak. Namun untuk memastikan kondisinya, tim dari BPBD telah turun ke lokasi. Sehingga total data sementara yang direkap BPBD 62 unit rumah warga rusak. (her)
Praya Barat Tuan Rumah MTQ Loteng Praya (Suara NTB) Kecamatan Praya Barat ditunjuk sebagai penyelenggaran pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) tahun 2015 ini. Kepastian waktu pelaksanaan tersebut ditetapkan pada rapat Panitia MTQ Loteng, Jumat (20/2) lalu. Hal tersebut disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Loteng, Drs. L. Herdan, M.Si., Minggu (22/2). Ia menjelaskan, pelaksanaan MTQ rencanakan bakal mulai dihelat pada tanggal 21 hingga 27 Maret mendatang. “Sudah ada keputusan, Kecamatan Praya Barat tahun ini bakal menjadi tuan rumah MTQ tingkat kabupaten,” jelasnya. Dalam MTQ kali ini ada 7 cabang mata lomba yang akan dilombakan dengan mencakup 20 golongan. MTQ ini akan diikuti 12 kafilah dari semua kecamatan. Dengan perkiraan jumlah peserta mencapai 720 orang. “Satu kafilah berisikan sekitar 60 qori dan qoriah,” tambahnya. Pemerintah daerah berharap, pelaksanaan MTQ kali ini bisa lebih baik dari penyelenggaraan sebelum-sebelumnya, sehingga persiapan sudah sejak awal dilakukan oleh panitia. Selain itu, apa yang menjadi bahan evaluasi penyelenggaraan sebelumnya,
(Suara NTB/kir)
L. Herdan akan diupayakan untuk diperbaiki dan ditingkatkan pada pelaksaan MTQ kali ini. Lebih lanjut Herdan, menambahkan, MTQ yang akan datang merupakan salah satu persiapan yang dilakukan oleh Pemkab Loteng dalam menghadapi event serupa tingkat provinsi yang rencananya bakal digelar pada Bulan Mei mendatang di Kota Bima. Sekaligus persiapan menghadapi MTQ tingkat nasional tahun di NTB tahun depan. Untuk itu, pada MTQ kali ini seleksi juara akan dilakukan dengan sangat ketat. Supaya para juara yang hasilkan benar-benar merupakan qori dan qoriah terbaik di Loteng, sehingga ketika diterjunkan pada MTQ tingkat provinsi, Loteng bisa berbicara banyak dan mampu bersaing dengan daerah lain. (kir)
SUARA NTB Senin, 23 Februari 2015
SUARA PULAU SUMBAWA
Halaman 6
(Suara NTB/arn)
DITERJANG BANJIR - Rumah di Tarano yang rusak akibat terjangan banjir (kiri) dan tembok SDN Bantulante yang roboh diterjang banjir.
Kerugian Banjir Bandang Tarano Rp 5 Miliar Sumbawa Besar (Suara NTB) Banjir bandang yang menyapu lima desa di ujung timur Sumbawa, Kecamatan Tarano, sejak Jumat malam hingga air surut mulai Sabtu (22/2) dini hari, telah merendam ribuan rumah penduduk. Ratusan rumah lainnya rusak ringan dan ratusan ekor ternak mati. Sampai saat ini, pemerintah masih terus melakukan pendataan dengan kerugian yang diperkirakan mencapai miliaran rupiah. bung Banda. Diperparah aliran air dari bukit yang ikut menghantam seluruh rumah di Desa Banda dan Bantu Lanteh. Bahkan di Batulanteh, banjir juga ikut merusak kantor desa dan sekolah setempat. Sementara desa lainnya, Labuan Bontong, dan Labuan Pidang, ban-
jir disebabkan pasangnya air laut yang menyatu dengan arus air dari atas bukit. Apalagi dalam beberapa hari terakhir curah hujan tinggi. Masyarakat awalnya tak menyangka akan dilanda banjir sebesar ini, meski hujan lebat sudah mengguyur sejak
disapu banjir. Hingga diperkirakan kerugian bisa mencapai Rp 5 miliar. “Contoh di Pidang saja, kerugian bisa mencapai Rp 2 miliar,” terang Camat Tarano, Abdul Haris, S.Sos. Abdul Haris menyatakan, logistik berupa makanan siap saji sangat dibutuhkan masyarakat ketika air surut. Kondisi itu sudah bisa tertangani setelah Tagana dan Disos membuka dapur umum dan mendistribusikan air bersih. Pihak kecamatan juga telah berkoordinasi dengan Pemkab
Korban Banjir Kesulitan Air Bersih
KPU KSB Pangkas Anggaran Pilkada 2015 Taliwang (Suara NTB) KPU Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) memangkas rencana anggaran untuk pembiayaan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2015. Jika sebelumnya untuk membiayai seluruh tahapan Pilkada KSB mengajukan kepada pemerintah sebesar Rp 15 miliar, kini pada rancangan anggaran terbarunya KPU melakukan sejumlah pemangkasan dan hanya meminta kepada pemerintah sebesar Rp 11 miliar. Ketua KPU KSB, Khaeruddin, SE, Minggu (22/2) mengatakan, pemangkasan (Suara NTB/dok) anggaran tersebut dilakuKhaeruddin kan pihaknya menyusul terjadinya sejumlah perubahan aturan pada Undang Undang (UU) Pilkada terbaru pasca revisi. Di mana dalam aturan tersebut terdapat sejumlah tahapan dan mekanisme dihilangkan sehingga secara otomatis mengurangi biaya Pilkada. “Sebelumnya kan ada tahapan bakal calon seperti uji publik. Nah setelah direvisi, tahapan itu dihilangkan lagi. Nah biaya itulah yang kemudian kita ikut pangkas dalam pengajuan anggaran terbaru kami ke Pemda,” jelasnya. Dari sekian tahapan dan mekanisme yang dihilangkan, Khaeruddin menyebutkan, diberlakukannya pemilihan satu putaranlah yang kemudian membuat banyak anggaran terpangkas. Ia mengungkapkan, dari Rp 4 miliar yang dihilangkannya dalam mata anggaran Pilkada, sekitar 80 persennya berasal dari persiapan pembiayaan pemilihan putaran kedua. “Kalau saya lihat aturan yang ada, pemilihan hanya dilakukan sekali saja. Artinya pasangan mana yang paling banyak memperoleh suara, maka otomatis dia yang menang. Tidak ada lagi istilah prosentase jumlah pemilih seperti Pilkada sebelumnya,” paparnya. Untuk perubahan anggaran tersebut, KPU KSB saat ini telah menyampaikannya kepada pemerintah setempat. Khaeruddin mengatakan, pekan lalu pihaknya telah bertemu secara langsung dengan bupati dan mendapatkan respon positif. “Beliau bilang segera diajukan permohonan tertulisnya dan tim anggaran pemerintah bersama KPU akan mengoreksinya, sebelum dianggarakan,” tukasnya. Khaeruddin mengungkapkan, saat ini pihaknya masih terus melakukan tahapan persiapan, berkoordinasi dengan KPU provinsi dan pusat serta stakeholder lainnya. “Untuk pelaksanaan teknisnya kita sekarang sedang menunggu peraturan KPU berdasarkan UU Pilkada terbaru. Tapi begitu, kami tetap bekerja mempersiapkan beberapa kebutuhan sebelum masuk tahapan inti dari pelaksanaan Pilkada pada bulan Desember mendatang,” pungkasnya. (bug)
dan Dinas Sosial masih terus mendistribusikan logistik kepada korban banjir. Posko Tanggap Darurat dipusatkan di kantor Camat Tarano, sekaligus membuka dapur umum lapangan untuk menyediakan makanan cepat saji bagi para korban banjir. Serta menyuplai air bersih ke rumah penduduk. Apalagi ratusan sumur warga terendam air dan lumpur. “Kita masih terus membuka dapur umum dan distribusi air bersih,” kata Kepala Bagian Operasi Tagana Sumbawa, Andri Taufik. (arn)
Sumbawa Dukung Event ”Tambora Menyapa Dunia”
Listrik Masih Terganggu
Sumbawa Besar (Suara NTB) Sampai saat ini, warga korban banjir masih kesulitan air bersih. Dua instalasi jaringan air putus dihantam banjir hingga kini belum berfungsi. Sumur warga pun masih berlumpur dan kini sedang dibersihkan. Sehingga suplai air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial (Disos) masih terus dilakukan. Camat Tarano, Abdul Haris S.Sos, mengatakan, saat ini warga dibantu SKPD terkait masih terus melakukan pembersihan bekas banjir, pasca air surut. Tidak hanya di dalam rumah warga, tetapi juga di fasilitas publik, seperti sekolah dan sumursumur warga. Bahkan rencananya mulai besok (hari ini,red), 25 personel TNI Tim Eksepdisi NKRI akan ikut membantu. Kesulitan air bersih ini, lanjut Haris, disebabkan dua instalasi jaringan air bersih di Pidang dan Labuan Jambu rusak parah. Jaringan PDAM di Bontong juga rusak. Serta sumur penduduk yang masih berlumpur. Air bersih didrop menggunakan tangki milik BPBD dan Disos. Sementara instalasi listrik untuk dua desa, Bantulante dan Labuan Pidang masih terganggu. Terutama di malam hari. Diharapkan, instalasi air bersih PDAM setempat dapat segera dibenahi. Serta memperbaiki jaringan listrik yang salah satu tiangnya roboh akibat banjir. Camat juga berharap, agar semua pihak bisa ikut membantu bencana yang melanda masyarakat di ujung timur kabupaten Sumbawa ini. Terutama untuk kebutuhan pangan, seperti beras, minyak goreng dan lainnya untuk meringankan beban para korban yang sebagian harta bendanya rusak terendam bahkan hanyut dibawa air bah. Dinas Kesehatan bersama PMI juga telah turun tangan, membantu dari segi medis. Mengantisipasi munculnya penyakit seperti gatal-gatal dan diare pasca banjir. Termasuk membantu mensterilkan sumur warga yang sudah terendam agar airnya dapat dikonsumsi kembali. Mereka juga berencana melakukan fogging (penyemprotan sarang nyamuk). (arn)
untuk penanganan selanjutnya. Termasuk bantuan untuk korban rumah hanyut atau rusak berat dan lainnya. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbawa, Abdul Rauf menambahkan, kerusakan akibat banjir masih terus didata. Sehingga total kerugian masih dalam verifikasi. Air bersih dan logistik masih terus disuplai. Sebagian rumah dan fasilitas seperti sekolah dan rumah ibadah sudah dibersihkan. Sejauh ini, Tim Taruna Siaga Bencana bersama BPBD
(Suara NTB/arn)
BOCOR - Salah satu warga menunjukkan kondisi aliran air pada proyek pipanisasi Kelungkung yang mengalami kebocoran di Semongkat.
Ironi Warga Kelungkung
Kehausan di Daerah Sumber Air Sumbawa Besar (Suara NTB) Sungguhironi,desaKelungkung kecamatan Batulante sebagai wilayahsumberairyangmelimpah justru warganya tak bisa menikmati air bersih. Bahkan krisis air bersih ini sudah sejak lama. Proyek pemasangan pipa sepanjang 18 kilometer dari mata air mangkrak tak jelas. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Batulante Sumbawa yang menggunakan air baku Semongkat pun tak pernah memberikan kompensasi apapun kepada warga sekitar. Pantauan Suara NTB, Sabtu (21/2) pada sejumlah titik, pipa mengalami kerusakan. DiperparaholehpengerjaanjalanProvinsi ruas Semongkat Batudulang yang makin memperparah kerusakan pipa. Kondisi ini membuat warga Kelungkung yang tinggal sedikit di atas ketinggian tak bisa menikmati air bersih dari sumber air mereka yang ikut mereka jaga dan pelihara. Seolah tak ada lagi yangpedulidengannasibwargaKelungkung yang “mati kehausan” di tengah air yang melimpah. KepalaDesaKelungkung,Syamsun,mengakuproyekpipanisasidari Semongkat ke Kelungkung hanya sebentarbisadinikmati.Selepasbu-
lan Puasa 2013 lalu, air tak lagi mengalir. Disinyalir tak ada pemeliharaan dalam proyek ini. Hingga pipa yang dipasang pun pada beberapa titik mengalami kerusakan. Beberapa kali warga secara swadaya mencoba memperbaiki. Namunmenyerah,karenabesarnyabiaya yang mesti dikeluarkan. “Tak ada lagi yang ngurus. Kerusakan pipa makin parah dengan adanya pengerjaan jalan provinsi oleh PT. Bunga Raya Lestari (BRL) yang sampai saat ini tak memberikan ganti rugi apapun atas kerusakan yang ditimbulkan,” cetusnya. Hampir sepanjang 2014 warga Kelungkung kesulitan mendapatkan air bersih. Bahkan sampai sekarang 2015, warga mengandalkan air hujan yang memgalir dari bukit setempat. Kalau musim kemarau, maka warga harus membeli air dari mobil tangki yang masuk ke wilayah tersebut. “Seperti musim kemarau tahun lalu, kita beli air dari mobil tangki yang masuk ke sini,” terang Syamsun. Syamsun ikut menyesalkan tak adanya kepedulian PDAM Batulante yang memanfaatkan air baku Semongkat. Padahal mereka memanfaatkan sumber air dari hutan Batulante untuk disuplai ke Sumbawa. Sejauh ini,
tak ada kompensasi kepada warga sekitar, termasuk warga Kelungkung yang ikut menjaga dan memelihara hutan Batulante. Semestinya CSR PDAM ini diatur dalam Perbup atau Perda yang memungkinkan adanya semacam kompensasi bagi desa sekitar hutan Batulante. “Makanya kalau besok-besok ada sesuatu yang terjadi dengan air baku Semongkat, kita tidak bertanggung jawab,” ancamnya. Camat Batulante, Ir. Nawawi ketika dihubungi pun mamastikan pipanisasi air ke Kelungkung mangrak bahkan sejak 2013 lalu. Dalam dua tahun terakhir termasuk 2015 ini, usulan perbaikan pipa ini sudah diusulkan dalam Musrenbang Kecamatan. Namun sejauh ini belum ada realisasi. Persoalan lainnya yang mendesak di Batulante adalah jalan menuju ke lima desa wilayah terpencil. Sejauh ini komunikasi terkait persoalan tersebut belum ada. Termasuk informasi pengalihan status jalan ke lima desa dari jalan Kabupaten menjadi Jalan Provinsi. “Dua hal penting itu yang kita priorotaskan di Musrenbang kemarin dan kita harapkan masuk dalam pembahasan di RAPBD,” pungkasnya. (arn)
Warga Keluhkan Proyek Ruas Jalan Taliwang-Tepas Taliwang (Suara NTB) Meski diberikan tambahan waktu selama 50 hari kalender, ternyata hasil pembangunan proyek ruas jalan Taliwang-Tepas dinilai tak sempurna. Akibatnya banyak warga mengeluhkannya karena khawatir dapat mengakibatkan kecelakaan. Kepala Desa Sapugara Bree, Sahedon Halim mengatakan, hasil pembangunan jalan yang dikerjakan oleh PT Citra Gading Asritama (CGA) itu jauh dari harapan warga. Timbunan material sisa yang dibiarkan berserakan di beberapa bagian jalan sangat riskan membuat pengguna jalan mengalami kecelakaan. “Kami warga Sapugara Bree dan umumnya kecamata Brang Rea kecewa dengan hasil pekerjaan jalan Taliwang-Tepas itu,” katanya, Minggu (22/2). Menurutnya, tambahan waktu yang diberikan pemer-
intah seharusnya dapat digunakan perusahaan pelaksana tidak hanya menyelesaikan kewajibannya berdasarkan volume kerja semata. Tetapi juga kualitas serta memperhatikan keamanan jalan bagi penggunanya. “Ini beda. Mereka diberikan waktu seakan hanya mengejar selesainya saja, sementara kualitasnya diabaikan,” sesalnya. Ia mengaku, bisa memastikan jika pembangunan ruas jalan Taliwang-Tepas itu tidak sesuai dengan harapan pemerintah. Karena itu ia berharap, pemerintah dapat tegas memberikan sanksi kepada pelaksana jika ditemukan ada ketidaksesuaian dengan kontrak kerjanya. “Kami masyarakat KSB sangat mendukung ketegasan pemerintah. Kalau hasilnya tidak baik, katakan tidak baik dan berikan sanksi tegas,” tandasnya. Pada bagian lain, Ketua Aliansi Sumberdaya Sumba-
wa Barat (ASDSB) Herman Jayadi, S.Sos menyatakan, pekerjaan pembangunan jalan Taliwang-Tepas oleh PT CGA tidak selesai sesuai dengan tambahan waktu 50 hari yang diberikan pemerintah di luar masa kontrak. Karenanya ia pun meminta kepada pemerintah KSB untuk tegas dalam mengambil sikap dengan memberikan sanksi tegas kepada rekanan bersangkutan. Meski demikian sebelum memberikan sanksi, pemerintah diminta untuk melakukan audit terhadap hasil pengerjaannya. Terutama terkait anggaran, apakah sudah sesuai dengan realisasi pekerjaan di lapangan. “Setahu saya proyek itu juga tidak selesai sepenuhnya setelah diberikan tambahan waktu. Makanya kita minta dilakukan audit, kalau ada kelebihan pencarian perusahaan harus mengembalikannya,” tegasnya. (bug)
Sumbawa Besar (Suara NTB) Pemkab Sumbawa siap mendukung kegiatan festival “Tambaro Menyapa Dunia”, peringatan dua abad meletusnya Gunung Tambora, meski Sumbawa tidak tertera dalam rundown kegiatan dimaksud. Pemkab mengusulkan ke Pemerintah Provinsi NTB untuk menyediakan transportasi laut bagi para pengunjung yang akan ke gunung Tambora. Kabag Humas Setda Sumbawa, Rachman Ansori M. Se, kepada wartawan, Sabtu (21/ 2), dalam event akbar ini, Sumbawa tidak sepenuhnya dilibatkan. Namun yang jelas Sumbawa siap menyukseskan pelaksanaannya. Bupati Sumbawa pun sudah mengarahkan agar seluruh SKPD di Sumbawa menangkap peluang besar ini untuk meningkatkan pariwisata Sumbawa. “Terutama menyiapkan souvenir bagi wisatawan yang akan mampir di Sumbawa,” terangnya.
Dalam hal ini, Pemkab Sumbawa telah menawarkan transportasi laut bagi wisatawan yang hendak ke Tambora. Melalui Pelabuhan Badas, dan akan melewati beberapa kawasan wisata Sumbawa yang telah mendunia. Baik itu Pulau Moyo, Gili Dangar, Teluk Saleh, termasuk Ai Bari, Ai Loang, Teluk Santong, Labuhan Sangoro dan lainnya. Dari data Dislutkan Sumbawa, ada sekitar 20 kapal yang siap mengangkut penumpang hingga ke kawasan Gunung Tambora. Paling penting, Sumbawa juga akan membersihkan dan menata ruas jalan yang dilalui peserta sepeda. Mengingat dalam event akbar ini Sumbawa menjadi tempat transit peserta sepeda yang hendak menuju Tambora. Rencana transitnya di kecamatan Utan dan menginap semalam sebelum berangkat lagi. Transit berikutnya di kecamatan Tarano, sehingga Pemkab akan menyiapkan kegiatan di dua lokasi transit dimaksud. (arn)
PDAM KSB Dapat Suntikan Dana Rp 31 Miliar Taliwang (Suara NTB) PDAM Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) kembali mendapatkan kucuran dana dari luar. Kali ini suntikan anggaran dalam rangka pengembangan usaha dari pemerintah pusat dan provinsi NTB. Nilai bantuan dari pemerintah pusat untuk bantuan program pengembangan jaringan di seluruh wilayah kecamatan itu mencapai Rp 30 miliar. Sementara dari APBD NTB sekitar Rp 1,5 miliar. “Totalnya sekitar Rp 31 miliar. Dan semuanya akan mulai dikucurkan tahun ini,” jelas direktur PDAM KSB, Bambang, ST kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat lalu. Untuk anggaran yang bersumber dari APBN, fokus kegiatan berupa pengembangan jaringan telah ditetapkan oleh PDAM di beberapa wilayah. Diantaranya di kecamatam Brang Rea, Sekongkang dan desa Kiantar kecamatan Poto Tano. Sementara anggaran yang bersumber dari provinsi dipersiapkan untuk pembangunan jaringan tersier di desa Air Suning dan Tapir kecamatan Seteluk. “Jadi sudah ada peruntukannya. Karena saat meminta anggaran kita sudah menyertakan jenis kegiatan dan wilayah sasarannya,” papar Bambang. Ia mengatakan, keberhasilan pihaknya mendapatkan bantuan anggaran dari pusat dan provinsi itu sebagai sebuah prestasi. Pasaln y a untuk
mendapatkan bantuan anggaran terutama yang bersumber dari APBN, PDAM KSB harus bersaing dengan puluhan PDAM dari daerah lainnya yang juga sangat membutuhkan bantuan pusat. “Kita termasuk PDAM yang sehat makanya diberikan bantuan untuk pengembangan lanjutan. Nah prestasi ini akan kami pertahankan, biar ke depan lebih banyak lagi bantuan masuk untuk menyempurnakan pelayanan kita kepada masyarakat,” timpalnya. Ia berharap seluruh bantuan yang telah diterima PDAM KSB akan meningkatkan performa perusahaan. Bambang pun meminta dukungan pemerintah setempat dan masyarakat untuk menjaga prestasi yang telah dicapai. “Apa yang kita capai hari ini bukan perjuangan kami semata. Ada campur tangan pemerintah dan masyarakat juga di dalamnya. Jadi kami meminta kepada pemerintah dan masyarakat untuk terus mendukung kami,” imbuhnya. (bug) (Suara NTB/bug)
Lima desa yang terendam, yakni desa Banda, Bantu Lante, Labuan Jambu, Labuan Bontong dan Labuan Pidang. Paling parah banjir menerjang desa Banda, Bantu Lanteh dan Labuan Jambu, akibat meluapnya air Embung Otak Semu atau lebih dikenal dengan Em-
sore hari. Sehingga begitu banjir menerjang warga panik dan tak sempat menyelematkan barang mereka. Embung Banda yang hanya berjarak sekitar tiga kilometer dari pemukiman penduduk tiba-tiba meluap. Banjir ini disnyalir juga tak lepas imbas makin gundulnya hutan sekitar Empang dan Tarano. “Gabah dan pupuk saya ikut terendam,” kata H. Mus, salah seorang warga setempat. Belum lagi gabah, pupuk dan hasil produksi pertanian lainnya yang rusak dan hanyut
Bambang
SUARA PULAU SUMBAWA
SUARA NTB Senin, 23 Februari 2015
PAN Dompu Belum Tentukan Balon Bupati
Halaman 7
Kasus Pembakaran Pos Polisi
Dompu (Suara NTB) DPD PAN Kabupaten Dompu memastikan hingga saat ini belum memutuskan figur yang akan diusung pada Pilkada Dompu tahun 2015. PAN masih konsentrasi pada kongres pada 28 Februari mendatang. Keberadaan beberapa kader PAN pada beberapa figur yang bakal maju di Pilkada mendatang dinilai sebagai hal yang wajar sebelum partai memutuskan calon. Ketua DPD PAN Kabupaten Dompu, Syafruddin, STP kepada Suara NTB, Minggu (22/2) menegaskan, hingga saat ini PAN Dompu belum memutuskan figur yang akan diusung pada Pilkada mendatang. Tapi bukan berarti PAN tidak akan mengambil bagian dalam suksesi kepemimpinan daerah. “Kita masih posisi 0, belum memutuskan sikap (dukungan pada calon tertentu). Saat ini, kita masih fokus pada pelaksanaan kongres. Setelah pelaksanaan kongres (28 Februari) baru kita sikapi,” katanya. Kepengurusan DPD PAN Dompu, lanjut Syafruddin masih enam hingga pelaksanaan musyawarah daerah (Musda) dilakukan. Pasca kongres 28 Februari mendatang, biasanya akan dilanjutkan dengan persiapan hingga pelaksanaan musyawarah wilayah (muswil). “Setelah muswil baru Musda sekitar 6-7 bulan kedepan,” jelasnya. Terkait keberadaan beberapa kader PAN pada figur tertentu, Syafruddin tidak mempersoalkannya selama partai belum memutuskan sikap dukungannya. Keberadaan kader PAN tersebut sebagai sikap person dan tidak atas nama partai. “Ketika PAN sudah memutuskan si A, teman-teman harus kembali. Bila tidak mengikuti keputusan partai, tentu akan ada sanksi yang diatur partai,” tegasnya. Syafruddin, S.Ap alias Ori Deo yang dikenal dengan jargon Lamba Rasa disebut-sebut memiliki peluang cukup besar untuk diusung PAN pada Pilkada Dompu. Beberapa kader PAN sudah merapat dalam tim pemenangan Lamba Rasa. Sinyal ini semakin kuat, karena sebelumnya, Sekretaris DPW PAN NTB, Drs H. Ali Ahmad, SH di sela-sela acara pelantikan anggota DPRD Dompu memberikan sinyal akan mengusung kader sendiri pada Pilkada Dompu. Kader ini tidak mesti yang menjadi anggota partai, tapi bisa juga birokrasi yang berkontribusi bagi pengembangan parSyafruddin tai. (ula)
Penahanan Sembilan Tersangka Dialihkan ke Bima
Kota Bima (Suara NTB) Polda NTB akhirnya mengalihkan penahanan sembilan orang tersangka kasus pembakaran Pos Polisi dalam bentrok antarkelurahan Dara dan Tanjung Kecamatan Rasa NaE Barat ke Polres Bima Kota. Pelimpahan dari penahanan Polda NTB ini dilakukan, lantaran para tersangka akan menjalani persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Raba Bima. Sembilan orang tersangka tersebut masing-masing Imam Syafrudin, Dedi Romansyah, Dodi Arianto, Mate, Agus, Ruslin, Merdeka Yadi,
Tobing dan Gaus. Kesembilan ini tiba di Mapolres Bima pada Sabtu (21/2) sekitar pukul 09.30 Wita. Para tersangka yang dikawal ketat
personel Polda NTB ini pun langsung ditahan di sel tahanan setempat. Kapolres Bima melalui Humas Iptu Sabrin yang dikonfir-
masi, membenarkan pengalihan tahanan dimaksud. Mereka kemudian dititipkan di sel tahanan setempat. “Benar sudah kita terima. Karena rencananya proses hukum akan dilakukan di sini,” terangnya. Hanya saja, Sabrin sendiri belum mengetahui pasti perkembangan proses hukum sembilan tersangka dimaksud. Namun yang jelas, kesembilan orang ini dibawa ke Bima
Koperasi Pemkab Bima Peroleh Laba Rp 1,5 Miliar
(Suara NTB/ula) (Suara NTB/ula)
Kasus Perusakan Kantor KONI
DITERJANG ANGIN – Puing rumah A. Rajak di Desa Madaprama Kecamatan Woja yang rusak akibat diterjang angin puting beliung.
BAP Tiga Atlet Dompu Rampung
Puting Beliung Terjang Bima dan Dompu
Dompu (Suara NTB) Tiga atlet peraih mendali pada pekan olah raga Provinsi 2014 lalu ditahan Polres Dompu dalam kasus perusakan kantor KONI Dompu. Berita acara pemeriksaan (BAP) kasusnya pun telah rampung dan akan dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Dompu. Kasat Reskrim Polres Dompu, AKP Herman kepada Suara NTB saat dihubungi Sabtu (21/2) mengatakan, berkas kasus dugaan perusakan kantor Sekretariat KONI Dompu tahun 2014 lalu telah dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan, sehingga sejak empat hari lalu dilakukan penahanan kepada tiga tersangka berinisial Rj, Mg, dan NM. “Senin (23/2) besok kita rencananya akan melimpahkan berkasnya (tahap 2) ke Kejaksaan,” kata Herman. Dikatakan Herman, kasus ini tidak pernah didamaikan sehingga terus berproses di tingkat penyidikan hingga dinyatakan P21 oleh Kejaksaan. Jikapun laporannya dicabut dan dilakukan upaya damai sejak awal kasus, tidak mungkin melanjutkan. “Tidak pernah masuk upaya perdamaian ke kita hingga kasus ini mau dilimpahkan ke Kejaksaan,” terangnya. Kasus perusakan kantor Sekretariat KONI Dompu ini berawal dari miskomunikasi soal bonus bagi atlet berprestasi pada Porprov 2014 lalu. Bonus yang dijanjikan sebesar Rp 10 juta bagi peraih mendali emas, Rp 7,5 juta bagi peraih mendali perak, dan Rp 5 juta bagi peraih mendali perunggu. Namun minimnya informasi diperoleh, seperti bonus akan diperoleh jelang Lebaran, dan saat 17 agustus. Karena bonus yang ditunggu belum juga dibagi, membuat beberapa atlet menanyakan langsung ke Dinas PPKAD dan Ketua DPRD Dompu (periode 2009 – 2014). Informasi yang diperoleh atlet, dana Rp 3,6 miliar yang dihibahkan pemerintah untuk Porprov 2014 sudah termasuk untuk bonus atlet membuat atlet terprovokasi. Karena tidak menemukan pengurus KONI dan tidak mendapatkan kepastian informasi bonus, sejumlah atlet pun terprovokasi hingga melakukan perusakan kantor Sekretariat KONI di samping GOR Ginte Kandai Dua Dompu. (ula)
Bima (Suara NTB) Angin puting beliung menerjang sejumlah desa di Kabupaten Bima dan Dompu, Jumat (20/1) sore. Ratusan rumah mengalami kerusakan, beberapa diantaranya rata dengan tanah. Tidak hanya rumah, tanaman pertanian milik warga juga rusak karena tertimpa pohon. Saat itu, hujan lebat disertai angin kencang menerjang dua kecamatan. Akibatnya, warga pun hanya berdiam diri di dalam rumah. Namun cuaca buruk tersebut menimbulkan angin puting beliung sehingga merusak rumah warga. Kepala Desa Rato Kecamatan Lambu, Edi Junior yang dikonfirmasi menyebutkan, angin puting beliung tersebut tidak hanya datang satu kali. Melainkan datang bertahap sebanyak tiga kali. Akibatnya, tahap-demi tahap angin kencang disertai hujan lebat ini mengakibatkan kerusakan pada rumah warga. Rata-rata yang mengalami kerusakan tersebut pada bagian atap. “Yang rusak kebanyakan atap genteng,” kata Edi seraya menyebutkan jika peristiwa seperti ini sebelumnya tidak pernah terjadi. Berdasarkan catatan pihaknya, di desa tersebut total 99 rumah yang rusak. Rumah-rumah tersebut merupakan rumah panggung yang seluruh bahan baku terbuat dari kayu. Usai kejadian, warga pun membersihkan lingkungan serta memperbaiki kerusakan dengan bahan seadanya. Selain rumah, tanaman pertanian seperti tomat, cabai dan padi di desa tersebut juga ada yang rusak karena tertimpa pohon. Menyusul peristiwa ini, lanjutnya, hingga kemarin pihaknya
belum mendapatkan bantuan dari Pemerintah. Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima melalui Kasi Logistik, Adrisal Ardiansyah yang dikonfirmasi menyebutkan untuk sementara total rumah yang rusak di dua Kecamatan tersebut masih dikumpulkan. Namun untuk Kecamatan Sape tercatat 125 KK yang menjadi korban. Yang terparah di Desa Paranginan dengan jumlah KK yang menjadi korban karena rusak sebanyak 60. Tidak ada yang rusak parah hingga rata dengan tanah. “Kebanyakan kerusakan pada bagian atap yang rontok,” terang Adrisal. Dalam peristiwa ini, lanjutnya, juga tidak menimbulkan korban jiwa. Selanjutnya menyusul peristiwa tersebut pihaknya mengambil langkah-langkah dengan melakukan pendataan. Sementara kemarin, pihaknya mulai menyalurkan bantuan berupa mie instan, sarden dan terpal. Bantuan-bantuan tersebut diawali dengan penyerahan untuk korban di Kecamatan Sape. Sementara penyerahan di Kecamatan Lambu akan dilakukan setelahnya. “Bantuan yang kita serahkan sifatnya tanggap darurat,” tutur Adrisal. Gelombang Pasang Dari Dompu dilaporkan, angin puting beliung yang melanda daerah itu, Jumat (20/2) malam lalu menyebabkan beberapa rumah warga rusak parah. Pada saat yang bersamaan, gelombang pasang juga merusak ruas jalan ekonomi di Desa Huu dan nyaris memutuskan ruas jalan Provinsi di Desa Karamat Kecamatan Kilo.
Kepala BPBD Kabupaten Dompu, Drs Imran kepada Suara NTB, Minggu (22/2) bencana itu menyebabkan satu unit rumah warga di Desa Mumbu Kecamatan Woja rusak parah. “Petugas kami perintahkan untuk membuatkan laporan detailnya,” kata Imran. Di Madaprama, menurut Imran, perumahan warga hanya digenangi banjir gunung dan pohon yang roboh di pinggir jalan akibat angin puting beliung. Sementara kerusakan akibat angin puting beliung belum diterima pihaknya. “Pada malam angin puting beliung, saya sempat turun ke Madarapama. Saya hanya melihat rumah warga digenangi banjir gunung. Tapi kalau ada kerusakan, kita tunggu laporan dari kepala Desanya,” katanya. Namun berdasarkan pantauan Suara NTB, setidaknya ada dua rumah warga Madaprama yang rusak parah, yaitu milik A. Rajak di Dusun Doridungga dan H. Mahmud warga Madaprama. Rumah milik A. Rajak. Selain kerusakan beberapa rumah akibat angin puting beliung, Drs Imran menyampaikan, tiga titik ruas jalan ekonomi di Desa Hu’u terputus akibat diterjang abrasi pantai. Ruas jalan Provinsi Dompu – Kilo yang ada di Desa Keramat Kecamatan Kilo juga nyaris putus akibat abrasi pantai. Ruas jalan satu-satunya yang menjadi akses Kilo – Dompu tersebut, lanjut Imran, hanya bisa dilewati oleh satu kendaraan. Bila tidak segera diantisipasi, kerusakan jalan di Desa Keramat di dua titik ini terancam putus. “Jalannya sudah tidak bisa dilewati oleh dua kendaraan. Kalau ada papasan kendaraan, harus antri karena jalannya terkena abrasi pantai,” terangnya. (use/ula)
(Suara NTB/ula)
SKPD Diimbau Tuntaskan LAKIP
Herman
untuk menjalani persidangan di Bima sesuai dengan perintah Kapolda NTB. “Bapak Kapolda ingin tahanan disidangkan di Bima, agar mereka bisa dekat dengan keluarga,” tutur Sabrin. Meski demikian, katanya, penanganan perkara kasus ini masih dilakukan oleh penyidik Polda NTB dan tidak dilimpahkan ke penyidik Polres Bima Kota. (use)
Bima (Suara NTB) Kepala Bagian Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur (OPA) Setda melalui Kepala Sub Bagian Ketatalaksanaan, Syaikhu, SH., M.Si menghimbau agar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menyerahkan dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Sebab dokumen ini penting sebagai salah satu instrumen evaluasi kinerja SKPD. Hal ini disampaikan Syaikhu lantaran batas akhir penyerahan dokumen ini telah berakhir pada 14 Februari lalu. Meski dokumen ini penting sebagai salah satu instrumen evaluasi kinerja SKPD, namun hingga batas waktu berakhir, sejumlah SKPD dan Satker belum menyerahkan dokumen dimaksud. Oleh karenanya, dirinya berharap SKPD maupun Satker yang belum menyelesaikan LAK-
IP agar segera mungkin menuntaskannya. “Mengingat tenggat waktu yang diberikan oleh Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi sudah mepet, sementara di sisi lain ketepatan waktu penyerahan dokmen LAKIP kepada Kementerian PAN dan RB merupakan salah satu item penilaian,” terangnya baru-baru ini. Syaikhu menambahkan, LAKIP sebagai instrumen evaluasi kinerja seyogianya mendapatkan porsi perhatian yang lebih dari unit kerja. Kepala SKPD dan Satker harus memberikan perhatian secara serius dan intensif dalam proses penyelesaian LAKIP, karena ini adalah bagian dari tugas dan kewajiban Kepala SKPD dan Satker yang utama untuk mendorong akuntabilitas dan transparansi pemerintahan di Kabupaten Bima. Dijelaskannya, LAKIP merupakan dokumen yang berisi gambaran, per-
wujudan akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah yang disusun dan disampaikan secara sistematik dan melembaga. Dokumen ini sudah diatur dalam Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Untuk penyiapan, menyusun dan menyampaikan LAKIP tersebut menjadi tugas dan kewajiban SKPD dan Satker dan masing-masing Kepala Daerah. LAKIP merupakan media untuk meningkatkan pelaksanaan Pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab. Guna lebih memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai misi dan tujuan instansi Pemerintah. (use)
Kota Bima (Suara NTB) Selama tahun buku 2014, koperasi Teratai Pemkab Bima memperoleh laba sebesar Rp 1,5 miliar. Hal ini disebutkan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang dibuka secara resmi oleh Sekda Kabupaten Bima, Drs H.M. Taufik HAK, M.Si, Sabtu (21/2). Sekda berharap keberadaan koperasi terus disosialisasikan karena memiliki manfaat yang cukup besar menuju masyarakat yang mandiri. Dikatakan Taufik, berdasarkan data yang ada, pada tahun buku 2014 Koperasi Teratai membukukan laba sebesar 1,5 miliar. Terkait pencapaian ini, atas nama Pemda dia pun memberikan apresiasi kepada para pengurus dan anggota yang telah bekerja keras membawa koperasi teratai ini ke arah yang lebih maju. Dengan harapan semoga dengan adanya kemajuan ini dapat meningkatkan pelayanan kesejahteraan bagi anggota sehingga dapat mewujudkan gerakan masyarakat yang mandiri. Jumlah PNS Kabupaten Bima, katanya, cukup besar. Hal ini merupakan peluang untuk menjadi anggota Koperasi Teratai. Hal inilah yang harus menjadi perhatian pengurus dan anggota di masingmasing unit, untuk terus mensosialisasikan manfaat dan layanan yang dapat diberikan oleh sebuah koperasi. “Oleh karenanya, pemkab Bima pada kesempatan ini juga memberikan perhatian besar terhadap keberadaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dan Koperasi (UKMK) sebagai bagian dari pilar perekonomian Kabupaten Bima,” terangnya. Berbagai program dilaksanakan dengan tujuan agar UKM-K tumbuh sehat, dinamis dan mampu menghadapi berbagai tantangan dan masalah yang dihadapi. Sehingga dia berharap semoga dengan adanya kegiatan seperti ini, kedepan kebersamaan yang selama ini telah terjalin dengan cukup baik dapat ditingkatkan. Sementara itu, Ketua Pengurus Koperasi Teratai, Drs. H.Usman H. AR, MH dalam laporan bahwa koperasi Teratai merupakan organisasi ekonomi tempat berhimpunya para PNS yang mengabdi pada SKPD umumnya dan PNS yang menjadi anggota teratai khususnya. Sekaligus merupakan wadah potensial yang membantu kesejahteraan anggotanya yang terdiri dari PNS di bawah pembina kepegawaian di daerah Kabupaten Bima. Sementara itu jumlah anggota koperasi teratai sebanyak 1.297 orang dengan total aset sebesar Rp 6,7 miliar. Dari jumlah aset ini, untuk modal sendiri dari koperasi teratai mencapai Rp 5 miliar tanpa utang dengan rata-rata pinjaman yang diberikan kepada anggota koperasi teratai sampai dengan Rp 15 juta. (use)
Pansus DPRD Dompu Mulai Bekerja Dompu (Suara NTB) Tiga panitia khusus (Pansus) yang dibentuk Dewan masih melakukan inventarisasi masalah dan rapat koordinasi dengan beberapa pihak terkait. Pansus aset bahkan telah melakukan rapat koordinasi dengan Sekda Dompu dan Dinas PPKAD. Ketua Pansus Kehutanan DPRD Dompu, Syafruddin, SH kepada Suara NTB, Minggu (22/2) mengatakan, pihaknya masih mengidentifikasi masalah terkait persoalan kehutanan di Dompu terutama terkait hutan kemasyarakatan (HKm). Karena itu rapat-rapat dengan pihak terkait belum dilakukan. “Saya masih di Mataram. Rencananya akan konsultasi dengan Dinas Kehutanan Provinsi dalam rangka mengumpulkan data serta dokumen terkait kehutanan,” terangnya. Syafruddin memastikan, pansus yang dipimpinnya tidak akan berandai-andai dalam membahas persoalan kehutanan di Dompu. Karenanya, pasti ada hasil yang akan direkomendasikan untuk perbaikan pembangunan di Dompu dan untuk kepentingan masyarakat luas. “Kita tidak akan berandai-andai. Pasti akan ada hasil yang terbaik bagi masyarakat,” tegasnya. Sementara pansus aset yang diketuai Kurnia Ramadhan, SE dan diwakili, M. Subhan telah memasuki rapat konsultasi dan dengar pendapat dengan pihak terkait setelah inventarisasi masalah dilakukan. “Kita sudah lakukan rapat evaluasi dan penelitian terhadap kebijakan pengelolaan aset daerah dengan mengundang Sekda selaku pengelola aset dan dinas PPKAD sebagai pembantu,” katanya. Hal yang sama juga tengah dilakukan pansus investasi dengan melakukan rapat koordinasi dengan beberapa dinas/instansi terkait. Rencananya, pekan ini akan dimanfaatkan untuk kembali mendalami beberapa masalah investasi termasuk dengan mengundang BPN Dompu terkait pengalihan izin hak guna usaha (HGU) PT BA ke PT SMS. (ula)
SUARA NTB Senin, 23 Februari 2015
Dua Wartawan Korban Penganiayaan Diminta BAP Ulang Mataram (Suara NTB) Herman Zuhdi (TV One) dan Yosibio Novianto (Trans TV), dua wartawan yang menjadi korban penganiayaan di warung Granada, Karang Tapen Kelurahan Cilinaya Kecamatan Cakranegara, diminta untuk diperiksa ulang. Mereka akan dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP), mengingat kasus itu sudah lama, Tahun 2006 lalu. Demikian disampaikan Kapolsek Cakranegara, Kompol I Gusti Putu Suarnaya kepada wartawan, Sabtu (21/ 2) lalu, terkait telah di(Suara NTB/ars) tangkapnya HR (35), salah I Gusti Putu Suarnaya satu pelaku penganiayaan saat itu. HR ditangkap Selasa (17/2) lalu saat bekerja di sebuah bangunan di Kelurahan Cilinaya, dalam kasus perampokan dan pencurian sepeda motor. Setelah HR ditangkap, belakangan terungkap, dia salah satu pelaku penganiayaan Herman dan Yosi saat itu, ketika operasi warung bertepatan dengan Bulan Ramadhan. “Iya, memang belakangan kami dengar, HR ini pelaku pemukulan wartawan. Tapi kami sedang cek LP (laporan, red) dimana. Apakah di Polsek Cakra, atau Polres Mataram,” terang mantan Kasat Narkoba Polres Mataram ini. Sejalan dengan itu, jika memang korban ingin melanjutkan kasus ini, disarankan kepada kedua korban untuk mengadu lagi, agar bisa dibuka file lama berita acara laporan tersebut. Dengan dasar pengaduan itu, akan dibuatkan berita acara baru, untuk ditindaklanjuti. “Bisa dilanjuti dengan memproses tersangka, khusus untuk kasus penganiayaannya. Di split dengan kasus pencuriannya,” terang Suarnaya. Diwawancara terkait dugaan pemukulan yang dilakukannya, HR membantah. Dia berkelit, saat itu hendak melerai para pelaku pemukulan. “Saya tidak pukul. Saya cuma pegang korban, supaya tidak dipukul. Malah saya yang kena pukul,” kelit HR, yang mengaku masih segar dalam ingatannya tentang kejadian siang hari itu. Sementara Herman Zuhdi, yang kini menjabat sebagai Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), menyerahkan sepenuhnya proses hukum untuk HR itu ke kepolisian. “Intinya, saat itu saya sudah melapor. Sekarang kuncinya di Polisi,” pungkas Herman. (ars)
Polsek Cakra Tangkap Residivis Curanmor Mataram (Suara NTB) Polsek Cakranegara mengamankan tiga pelaku curanmor dalam operasi Jaran Gatarin. Ketiganya sudah menjadi target kepolisian, karena merupakan gembong pencuri kambuhan karena beberapa kali masuk penjara. Dari tangan tersangka, aparat mengamankan beberapa barang bukti hasil kejahatannya. Ketiga tersangka itu, JP (35), ditangkap pada Senin (16/2), HR (35) ditangkap pada Selasa (17/2), SR (40 ) diamankan pada Kamis (19/2) lalu. “Mereka kami tangkap karena terlibat berbagai kasus kejahatan seperti curas (Pencurian dengan kekerasan), curat (Pencurian dengan pemberatan) dan curanmor (Pencurian kendaraan bermotor),” kata Kapolsek Cakra, Kompol I Gusti Putu Suarnaya, SH, Sabtu (21/2). Dalam catatan polisi, pelaku merupakan residivis kambuhan karena empat kali melakukan curas dan curat. Empat temannya sudah ditangkap, bahkan sudah divonis empat tahun penjara. Sementara HR saat itu mendapat bagian Rp 4 Juta, setelah itu kabur ke Kalimantan. “Kelompok HR ini terkenal sadis, dari aksi curat yang dilakukannya, korbannya sempat dilarikan ke rumah sakit karena ditebas,” terang Suarnaya. Setelah kejadian itu, HR kabur ke Kalimantan, melakukan curas lagi, ditangkap dan divonis tiga tahun penjara. “Dia pulang ke Lombok Bulan Juni 2014. Bulan Oktober melakukan curas di Cakranegara bersama empat rekannya. Akhirnya HR ini baru ditangkap tanggal 17 Februari kemarin,” terangnya. Sementara dalam penangkapan tersangka JP, diamankan barang bukti Motor Honda Supra X. Selanjutnya, Polsek Cakra mengamankan SR yang tercatat sudah tujuh kali mencuri. Diamankan barang bukti accu dan sepeda motor yang dipergunakan untuk membawa hasil curian. (ind)
(Suara NTB/ars)
DIAMANKAN - Tiga tersangka residivis diamankan tim Buser Polsek Cakra, dalam operasi Jaran Gatarin 2015.
POLHUKAM Ribuan Botol Miras di Lotim Dimusnahkan
Halaman 8
Selong (Suara NTB) Ribuan botol minuman keras yang disita Polres Lotim, Sabtu (21/ 2) dimusnahkan di halaman Mapolres Lotim. Ribuan Botol miras berbagai jenis dan merek tersebut merupakan hasil sitaan Polres Lotim saat melakukan operasi penyakit masyarakat akhir 2014 sampai memasuki tahun 2015. Kasubag Humas Polres Lotim, AKP. I Komang Samia, SIK mengatakan, ribuan botol miras yang dimusnahkan itu terdiri dari 1.094 liter jenis tuak, arak 35 botol dengan bahan baku 17 ember, dan bir 108 botol. Semua miras yang dimusnahkan itu diamankan dari tempattempat produksi, toko maupun di beberapa tempat hiburan yang ada di Lotim. Diakuinya, semua jenis Miras yang dimusahkan itu sudah sudah dibenarkan secara hukum untuk dimusnahkan, karena semua barang bukti sudah disidangkan. Ditegaskannya, miras merupakan salah satu faktor terbesar penyebab gangguan kamtibmas. Oleh sebab itu, ia berharap kepada masyarakat khususnya di Lotim agar senantiasa menjauhi miras karena mencemari kehidupan bagi pengkonsumsinya dan (Suara NTB/yon). dampak negatifnya sangat luas kepa- DIMUSNAHKAN - Ribuan botol miras dari berbagai merek dan jenis dimusnahkan oleh Polres Lotim. Pemusda masyarakat. (yon) nahan ribuan miras itu dilakukan dengan cara menguburnya.
Empat Tahanan Polres Loteng Kabur Praya (Suara NTB) Sebanyak empat orang tahanan berhasil kabur dari sel tahanan Mapolres Lombok Tengah (Loteng), Sabtu (21/2) dini hari kemarin. Informasi yang diperoleh Suara NTB, Sabtu siang menyebutkan, empat tahanan tersebut masingmasing YK, asal Merang Baru Kelurahan Prapen Praya. Terlibat kasus penganiaayan berat. Ditahan sejak tanggal 13 Januari 2013 dan saat ini tengah dalam masa perpanjangan tahanan. Kemudian Us, asal Desa Menceh Kecamatan Sakra Timur Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Ia ditahan sejak 3 Januari 2015, atas kasus narkotika. Selanjutnya Ra, warga Desa Kuta Pujut. Ditahan sejak tanggal 9 Februari serta Ka alias Kambut, asal Desa Batujangkih Kecamatan Praya Barat Daya. Ka baru menjadi tahanan Mapolres Loteng terhitung sejak tanggal 16 Februari.
Para tahanan diperkirakan kabur sekitat pukul 03.00 wita. Wakapolres Loteng, Kompol Ferdyan Indra Fahmi, SIK., membenarkan kejadian tersebut. Hanya saja, ia enggan memberikan penjelasan lebih gamblang. Ditempat terpisah, Kabid Humas Polda NTB, AKBP M. Suryo Saputro, SIK kepada wartawan, Sabtu (21/ 2) mengatakan, para tahanan tersebut berada dalam satu
ruangan, diketahui kabur sekitar pukul 03.00 dini hari. Dari pemeriksaan TKP, ditemukan alat bukti besi yang diduga dipakai untuk mencongkel sedikit demi sedikit tembok, hingga berbentuk lubang seukuran badan mereka. “Kapolres sedang mendalami tentang penyebab pastinya (tahanan kabur). Tentunya akan dilakukan pemeriksaan terhadap anggota yang piket pada saat keja-
Polres Lotim Gelar Ratusan BB Curanmor Selong (Suara NTB) Sedikitnya 116 barang bukti (BB) hasil Curanmor digelar di halaman Polres Lotim, Sabtu (21/2). Alasan digelarnya ratusan BB itu karena berdasarkan peraturan pemerintah, pihak kepolisian tidak diperbolehkan untuk menyimpam dan menyembunyikan BB hasil curanmor tersebut. Bahkan, mengumumkan kepada masyarakat tentang keberadaan motor hasil Curanmor itu merupakan kewajiban aparat kepolisian. “Itu sudah kewajiban aparat kepolisian untuk menginformasikan kepada masyarakat tentang keberadaan motor itu, bahkan sebagian motor itu digunakan oleh aparat kepolisian untuk menjalankan tugas sekaligus melakukan perawatan sebagaimana merawat motor sendiri, kalaupun ditemukan rusak dan mengalami kehilangan itu sudah menjadi tanggung jawab petugas yang mengajukan diri untuk memakai BB itu,” jelas Kasubag Humas Polres Lotim, AKP. I Komang Samia, SIK. Ia mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan sepeda motor supaya datang langsung ke Polres Lotim untuk mengambil sepeda motornya dengan syarat harus menunjukkan bukti kepemilikan seperti STNK dan BPKB. Jika mengalami kecocokan, masyarakat bisa langsung membawa pulang motornya pada saat itu juga. “Silahkan masyarakat mengambil kendaraan jika ada yang merasa kehilangan. Namun dengan syarat harus menunjukan surat-surat dokumen kepemilikan, pengambilan akan kami layani secara gratis dan tidak ada batas
(Suara NTB/yon)
BARANG BUKTI - Ratusan barang bukti curanmor digelar Polres Lotim. Masyarakat yang merasa kehilangan diharapkan datang ke Polres Lotim untuk melakukan pengecekan. waktu,” terangnya. Polres Lotim juga pernah melakukan pengecekan terhadap semua BB itu ke dealer maupun ke Samsat. Akan tetapi, banyak BB yang nomor polisi, nomor mesin, bahkan nomor rangkanya sudah dirusak dan diganti oleh pelaku. Oleh sebab itu, dengan adanya pegelaran sepeda motor hasil tindak kejahatan itu, masyarakat diharapkan datang langsung dengan membawa dokumendokumen kendaraannya. Karena tidak menutup kemungkinan ada tanda-tanda khusus yang pernah di buat oleh pemiliknya dimotornya. Digelar Besok Sementara itu, langkah serupa juga akan dilakukan Polda NTB, Selasa (24/2) besok. Ratusan sepedamotor hasil curan-
mor akan dipamerkan di Lapangan Gajah Mada Polda NTB. Kabid Humas Polda NTB, AKBP M. Suryo Saputro, SIK Sabtu (21/2) menjelaskan, kegiatan itu dilakukan mengingat pihak kepolisian ingin memberikan pelayanan kepada masyarakat yang merasa pernah kehilangan sepeda motor. Baik yang menjadi korban curanmor atau kejahatan lainnya. “Bagi masyarakat yang merasa pernah kehilangan sepeda motor, bisa langsung melihat data-datanya melalui website kami www.ntb.polri.go.id atau media sosial www.facebook.com/infopoldantb dan twitter @poldantb. Setelah memastikan ciri-ciri sepeda motornya ada dalam data kami, kemudian silahkan datang ke Lapangan Gajah Mada untuk melihat langsung,” terang Suryo. (yon/ind)
dian,” kata Kabid Humas. Terhadap empat narapidana yang kabur, pihak kepolisian masih melakukan penyidikan dan pengejaran. Langkah Kapolres Loteng, AKBP Nurodin, SIK, sudah melaporkan langsung ke Kapolda terkait kejadian tersebut dan sudah ditindalanjuti dengan menurutnkan tim buser untuk membantu pengejaran. “Sampai saat ini, tim Polda masih mengejar keempat orang ini, sampai akhirnya ditemukan,” tegasnya. Pihaknya menghimbau kepada para pelaku agar segera menyerahkan diri, menyelesaikan proses hukum yang sudah dijalaninya. Dan bagi masyarakat yang tau atau sanak keluarganya, agar dis-
ampaikan kepada pihak yang bersangkutan untuk segera menyerahkan diri. “Tentunya nanti akan ada tahapantahapannya (Proses hukum). Diharapkan para narapidana agar segera menyerahkan diri,” imbuhnya. Terkait kejadian ini, diakuinya baru pertama kali di wilayah hukum Polres Lombok Tengah. Kondisi sel setempat sebenarnya sudah penuh. Sehingga ada rencana keempat tahanan dimaksud, akan dibawa ke Rutan Praya untuk dititipkan. Hanya saya Rutan setempat juga sudah penuh, sehingga pihak Polres pun tidak bisa berbuat apa – apa kecuali para tahanan tetap di sel tersebut. (kir/ars/ind)
Bila Tak Ikuti Rekomendasi
Disosnakertrans Ancam Tempuh Jalur Hukum Mataram (Suara NTB) Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans) Kota Mataram mengancam akan menepuh jalur hukum, bila Tiara Mataram Mall tidak menindaklanjuti rekomendasi atau hasil temuan Menteri Tenaga Kerja. Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans) Kota Mataram, H. Ahsanul Khalik mengatakan, sudah melakukan rapat koordinasi dengan kepala bidang serta bagian pengawasan tenaga kerja terkait hasil temuan Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri saat sidak, Jumat (20/2). Hasil temuan seperti persoalan pembayaran gaji tidak sesuai UMK, cuti hamil, jaminan kesehatan hingga penahanan ijazah akan menjadi konsen pihaknya untuk ditindaklanjuti. Nantinya, pengawas melakukan pembinaan kepada manajemen Tiara Mall. Akan tetapi, jika tidak ikuti oleh perusahaan pihaknya mengancam membawa persoalan tersebut ke penegakan hukum. “Kalau sudah diperingati tapi tidak diikuti, kita lakukan penegakan hukum,” kata Khalik ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (21/2). Penegakan proses hukum ini nantinya, akan dikoordinasikan dengan Disnakertrans NTB. Dikatakan, pihak diberikan batas waktu oleh kementerian selama dua
minggu, sehingga pihak Tiara Mall paling lambat menindaklanjuti rekomendasi tersebut tiga atau empat hari. Disinggung soal penahanan ijazah serta adanya sistem tebus? Khalik mengungkapkan, belum bisa mengambil sikap karena tidak ada aturan mengenai hal tersebut. Disosnakertrans katanya, meminta agar kementerian tenaga kerja mengeluarkan surat edaran sebagai dasar untuk melakukan pengawasan dan lain sebagainya. “Belum ada aturannya, makanya kemarin saya minta langsung ke pak menteri supaya mengeluarkan surat edaran,” pungkasnya. Disisi lain, aturan yang harus ditaati oleh perusahaan, karyawan dipekerjakan selama tiga tahun harus dinaikkan statusnya sebagai karyawan tetap sesuai peraturan tenaga kerja nomor 13 tahun 2003. Apakah tidak terkesan Disosnakertrans takut kepada pengusaha kalau hanya memberikan pembinaan, karena persoalan di perusahaan tersebut selalu menjadi temuan? Ia menegaskan, Disosnakertrans melihat dampak yang terjadi di kemudian hari kaitannya dengan tenaga kerja. Artinya, pembinaan dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada perusahaan. Bila tidak diikuti akan dikenakan sanksi sesuai peraturan perundangundangan. (cem)
Pansus Telusuri Bukti Aset di SKPD Giri Menang (Suara NTB) Pansus Aset DPRD Lombok Barat mengklaim telah merampungkan identifikasi sebagian besar bukti pendukung aset hilang dan rusak di semua kecamatan. Selanjutnya penelusuran bukti aset ini tinggal di beberapa SKPD yang mengusulkan penghapusan aset. Kerja pansus ini terbilang cepat, lantaran dari target sebulan mampu dituntaskan kurang dari target tersebut. Koordinator Pansus Aset sekaligus Wakil Ketua DPRD Lobar, HM Nursaid menyatakan sejak awal pihaknya menekankan kepada semua anggota Pansus Aset agar bekerja maksimal dalam hal mengkaji dan menelusuri aset yang diusulkan oleh eksekutif untuk dihapus. Beberapa bukti pendukung aset yang sudah diidentifikasi antara lain bukti surat keterangan hi-
lang, surat keterangan rusak aset seperti meja, kursi, mesin ketik, mesin air dan sejumlah aset sejak tahun 1955. Termasuk menelusuri aset puskesmas yang rusak dan dibongkar. Jika pansus tidak menemukan bukti otentik aset seperti keterangan hilang dan surat keterangan lain menyangkut aset maka ia menyarankan agar Pansus bisa menunda penghapusan aset tersebut. Belajar dari Surabaya, penghapusan bisa dilakukan setiap saat artinya bisa 10 kali dalam setahun. Sementara itu, Anggota Pansus Aset DPRD Lobar, Tunik Haryani menyatakan, hampir semua kecamatan telah rampung penelusuran alat kelengkapan dan bukti aset yang hilang dan rusak. Ia sendiri aggota pansus aset menangani kecamatan Narmada-Lingsar, hasil temuannya tidak ada ber-
masalah karena pansus turun mengacu pada data BPK. Menurutnya, untuk sinkornisasi aset ini tidak perlu menunggu satu bulan. Untuk SKPD melengkapi data yang kurang, pansus memberi waktu dua hari. SKPD sebagian besar sudah dan hanya sebagian yang belum rampungkan aset. Ia menambahkan, surat keterangan hilang berupa barang diminta kecamatan sedangkan barang bergerak seperti kendaraan baru dari pihak kepolisian. Aset yang diusulkan untuk dihapuskan terdiri dari aset tetap dan aset lain-lain, dalam LPKD Lobar sampai tahun 2013 barang milik daerah sendiri terdiri dari aset tatap senilai Rp 1,3 triliun, aset lain Rp 56,7 miliar dan BMD yang dusulkan dihapuskan Rp 42 miliar lebih dengan rincian gedung dan bangunan. (her)
Halaman Halaman14 9
SUARA NTB Senin, 23 Februari 2015
Noviani Danar Kinnastri Roliskana
Terapkan Pola Hidup Sederhana, Jauhi ”Brand Minded” MENJADI MENJADI isteri isteri seorang seorang pejabat pejabat atau atau kepala kepala daerah daerah selalu selalu melahirkan melahirkan asumsi asumsi di di tengah tengah masyarakat masyarakat bahwa bahwa hidupnya hidupnya selalu selalu diliputi diliputi kemewahan kemewahan dan dan segala segala sesuatu sesuatu menjadi menjadi sangat sangat mudah mudah untuk untuk didapatkan. didapatkan. Dengan Dengan jabatan jabatan yang yang dimiliki dimiliki sang sang suami, suami, Noviani Noviani Danar Danar Kinnastri Kinnastri Roliskana Roliskana atau atau akrab akrab disapa disapa Kikin, Kikin, isteri isteri orang orang nomor nomor dua dua di di Kota Kota Mataram Mataram ini, ini, ia ia mengakui mengakui tidak tidak pernah pernah meminta meminta dan dan menuntut menuntut apapun apapun dari dari H. H. Mohan Mohan Roliskana, Roliskana, yang yang telah telah hampir hampir lima lima tahun tahun ini ini menjabat menjabat sebagai sebagaiWakil WakilWalikota Walikota Mataram. Mataram. Kikin Kikin tetap tetap menerapkan menerapkan pola pola hidup hidup sederhana sederhana dan dan itulah itulah yang yang selalu selalu ditanamkan ditanamkan kepada kepada tiga tiga orang orang buah buah hatinya. hatinya.
Edukasi Penyakit Leukimia
NAK bungsu Kikin dan Mohan Roliskana, Moh. Zimmy Al Fachry Roliskana didiagnosa terkena kanker darah atau leukimia sejak akhir 2012 lalu. Setelah menjalani pengobatan selama beberapa tahun, kini Zimmy termasuk salah satu survivor leukimia. Penyakit yang menyerang anaknya menjadi ujian terberat bagi Kikin dan keluarga. Dengan pengalaman itulah ia ingin mem-
berikan edukasi kepada masyarakat mengenai penyakit ini. Di Kota Mataram dan NTB pada umumnya banyak kasus leukimia, namun karena masyarakat banyak yang belum paham, akhirnya penyakit ini berujung pada kematian. “Sebenarnya banyak kasus, tapi ada yang terlambat diketahui dan ada yang terbentur faktor biaya. Apalagi harus menjalani kemoterapi, yang terdekat itu hanya ada di Sanglah (Denpasar) dan Surabaya,” ujarnya. Kikin juga sudah membuat beberapa tu-
“Saya tidak pernah meminta atau menuntut apapun dari suami saya. Yang penting beliau tahu tugasnya sebagai kepala rumah tangga, sebagai kepala daerah. Dan satu hal yang selalu saya ingatkan kepada beliau, beri kami rezeki yang halal. Jadi saya tidak pernah menuntut apa-apa,” jelasnya kepada Suara NTB ditemui di kediamannya, Sabtu (14/2). Hal itulah yang menjadi salah satu bentuk dukungan kepada suaminya agar suaminya tetap amanah menjalankan tugasnya sebagai Wakil Walikota Mataram. Menurut perempuan ayu ini, sebagai perempuan harus berani mengatakan tidak untuk hal-hal yang sekiranya akan membawa mudharat bagi suami dan keluarganya. “Saya tidak pernah meminta apapun baik itu fasilitas, perhiasan atau barang apapun kepada suami saya. Apa yang sudah diberikan kepada saya dan anak-anak lebih dari cukup. Kita jangan pernah menuntut suami untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan konsumtif kita,” ujarnya. Jabatan yang diemban suaminya juga menurutnya hanya sementara sehingga dia dan keluarga tidak boleh terbuai. Hal itu juga yang sering ditanamkan kepada anak-anaknya. Anak-anak juga tidak pernah dibiasakan untuk menikmati fasilitasfasilitas atau privilege sebagai anak seorang Wakil Walikota, misalnya di lingkungan sekolah. Ia ingin anaknya diperlakukan sama dengan murid lainnya dari kalangan biasa. “Jangan mentang-mentang menjadi anak Wakil Walikota terus bisa seenaknya. Saya tekankan ke guru anakanak di sekolahnya kalau dia ada salah atau nilainya jelek, silahkan ditegur seperti anak-anak lainnya,” ceritanya. Kikin mengakui ia selalu terbiasa hidup sederhana. Bahkan kesederhanaan dirin-
lisan yang menceritakan pengalamannya bagaimana berjuang menyembuhkan sang anak dari leukimia. Ia ingin cerita ini dibagikan kepada masyarakat sehingga berguna. “Saya sudah buat tulisan-tulisan kecil. Dan ketika saya belum bisa mendatangkan pakar mengenai penyakit ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, kisah saya bisa dijadikan awal atau pembuka,” ujarnya. (yan)
Jarang ke Salon IANG itu, Kikin menyambut Suara NTB dengan ramah dan penuh kehangatan. Ia nampak cantik dengan blus hitam yang dipasangkan dengan rok dan jilbab hitam. Walaupun sederhana tanpa make up, kecantikannya tetap terpancar. Untuk merawat kecantikan, ia mengaku sangat jarang ke salon. Bahkan kadang ia ke salon satu ada dua kali dalam setahun hanya untuk facial. Salah satu resep menjaga kecantikan adalah dengan perawatan alami menggunakan air asam. “Banyak orang nggak percaya saya pakai asam,” cetusnya. Asam yang telah dicampur air hangat tersebut digunakan sebagai scrub wajah dan terkadang dicampur dengan lulur. Itulah yang rutin dilakukan untuk menjaga kesegaran wajahnya. Walaupun cukup banyak kegiatan, sebagai ibu rumah tangga, sebagai PNS, dan sebagai Ketua GOW Kota Mataram, ia juga jarang berolahraga. Kegiatan membersihkan rumah seperti menyapu dan mengepel menurutnya menjadi olahraga tersendiri. Jika tidak ada pembantu, ia mengatakan tetap melakukan pekerjaan rumah sendiri dari membersihkan rumah sampai membuatkan kopi untuk tamutamu suaminya. Agar tetap maksimal menjalankan tugasnya sebagai isteri, ibu, PNS, maupun mendampingi Wakil Walikota, hal yang selalu ditanamkan dalam dirinya adalah ibu tidak boleh sakit. “Kalau ibu sakit, anak dan suami tidak terurus,” selorohnya. Pada saat sakit pun, Kikin selalu menghindari dokter. Pada saat kondisi kurang fit, ia berusaha untuk mengubah pola makan dan istirahat yang cukup. “Tapi kalau suami dan anak-anak yang sakit, saya cepat-cepat geret mereka ke dokter,” ujarnya tersenyum. Figur yang menginspirasi Kikin adalah sosok sang ibunda. Hal itulah yang menjadi contoh atau role model-nya dalam menjalani hidupnya sebagai isteri dan ibu. “Bagaimana beliau mendidik saya, menjadi guru saya, bagaimana beliau mendampingi bapak saya, itu sangat berpengaruh. Saya lihat beliau mandiri sekali dan sangat kuat; kuat batin dan fisik. Itulah yang menginspirasi saya,” terangnya. (yan)
Biodata : Nama Lengkap : Noviani Danar Kinnastri Tempat/Tanggal Lahir : Pekanbaru, 23 November 1973 Pekerjaan : PNS Pada Bagian Humas dan Protokoler Setda Kota Mataram Jabatan Hobi Pendidikan Suami Anak-Anak
(Suara NTB/ist)
: Ketua GOW Kota Mataram : Traveling, baca buku. : S1 Komunikasi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta : H. Mohan Roliskana (Wakil Walikota Mataram) : 1. Shafalyn Kalila Roliskana 2. Hashifa Nadzwa Roliskana 3. Moh. Zimmy Al Fachry Roliskana
ya yang dicerminkan dari penampilan sehari-hari bukan artifisial atau dibuat-buat untuk membangun image di masyarakat, tapi memang itulah apa adanya seorang Kikin Roliskana. Pola hidup sederhana yang diterapkan di tengah keluarga kecilnya juga sebagai salah satu cara membangun karakter anak. Misalnya setiap anak-anaknya meminta dibelikan gadget terbaru, tidak akan langsung dituruti. Ia menanamkan kepada anakanaknya bahwa untuk mendapatkan sesuatu itu tidak mudah dan harus disertai dengan usaha. “Kalau nilainya bagus di sekolah dikasih reward, tapi kalau jelek ada punishment-nya,” ujarnya. “Pola hidup sederhana harus diterapkan. Saya berusaha supaya anak-anak tidak brand-minded dan mengikuti gaya hidup yang mewah. Saya cukup keras untuk hal-hal yang seperti itu,” sambung Kikin. Kikin dan Mohan Roliskana telah membangun bahtera rumah tangga selama 14 tahun. Sebelum menikah, mereka berpacaran selama delapan tahun dan dipertemukan di Universitas Atma Jaya, Yogyakarta. Salah satu resep kelanggengan rumah tangganya disampaikan Kikin adalah keterbukaan dan komunikasi. Ia memuji suaminya, yang dipanggilnya dengan Bang Haji sebagai sosok yang terbuka dan berterus terang. Hal ini berbeda jauh dengan dirinya yang suka memendam sendiri segala sesuatu. “Kalau beliau apa saja diomongin dan lama-lama nggak ada yang ditutup-tutupi dan itu yang membuat awet. Dia juga setia,” pujinya. Bagi perempuan Solo kelahiran Pekan baru ini, keluarga adalah segalanya. “Namanya kita perempuan. Ketika kita sudah menikah dan punya anak, alhamdulillah lengkap. Jadi kalau sudah lengkap, semuanya sudah cukup. Tidak ada lagi yang perlu dicari. Karier itu nomor sekian,” ujarnya. (yan)
Senin, 23 Februari 2015
SUARA NTB
Halaman 10
Pembangunan PanganNTB NTB PembangunanKetahanan Ketahanan Pangan
Pondasi Utama Kesejahteraan Penghargaan bergengsi Adhikarya Pangan Nusantara berhasil diraih NTB tiga tahun berturut-turut (2012-2014). Tantangan ke depan kian besar: memastikan pemerataan distribusi di tingkat rumah tangga dan mendorong percepatan keanekaragaman pangan. Muara akhirnya adalah peningkatan status gizi masyarakat NTB. Ketahanan pangan merupakan isu yang vital. Baik di tingkat nasional maupun di tataran lokal. Tak ada presiden di negeri ini yang tak meletakkan isu ketahanan pangan sebagai agenda utamanya. Begitu pula, tak ada gubernur, bupati dan walikota di daerah yang memandang sepele soal ketahanan pangan. Bukan apa-apa. Ketahanan pangan menyangkut hajat hidup orang banyak, Berkaitan erat dengan status gizi rakyat dan ikut menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat. Tak ada negara yang ketahanan pangannya rapuh, bisa berdiri tegak dalam pergaulan antar bangsa. Dan tak ada daerah yang ketahanan pangannya lemah, bisa berdiri sejajar di pentas nasional. Pemerintah NTB di bawah pimpinan Gubernur Muhammad Zainul Majdi, sadar betul arti strategisnya ketahanan pangan. Sang gubernur menyadari NTB merupakan salah satu daerah penyangga utama ketahanan pangan nasional. Produksi pangan NTB, terutama beras selalu surplus. Namun di balik keberlimpahan pangan itu ada masalah besar yang harus cepat diselesaikan: distribusi di tingkat rumah tangga yang terasa timpang.
Dua Tantangan Dua Tantangan MENYADARI keadaan itu, pemerintah NTB menetapkan skala prioritas pembangunan ketahanan pangan diarahkan untuk menjawab dua tantangan. Pertama, memastikan percepatan distribusi pangan pada skala rumah tangga. Kedua, mendorong percepatan keanegaragaman pangan lokal menuju gizi seimbang. Dua agenda besar ini menjadi fokus utama pemerintahan gubernur Majdi selama periode pertama dan terus berlanjut hingga periode kedua pemerintahannya berjalan. Tentu saja dengan tetap terus menjaga aspek ketersediaan pangan yang memang relatif sudah berjalan dengan baik di NTB. Mengapa dua hal ini penting dan mendesak dilakukan? Ketahanan pangan bukan semata perkara tersedianya pangan dalam jumlah yang memadai atau bahkan berlimpah. Tetapi lebih mendasar dari itu, ketahanan pangan menyangkut akses setiap orang tanpa terkecuali untuk mendapatkan kebutuhan pangannya secara cukup, aman, merata dan terjangkau. Yang dimaksud pangan di sini meliputi pangan yang berasal dari tanaman, ternak dan ikan. Dengan kata lain, ketahanan pangan adalah soal pemerataan dan keadilan. Karena itu sering dikatakan, pembangunan ketahanan pangan adalah ikhtiar melawan kelaparan dan kemiskinan. Pembangunan ketahanan pangan merupakan urat nadi kehidupan dan pondasi dasar menuju kesejahteraan. Dalam konteks inilah distribusi pangan pada skala rumah tangga dan keanekaragaman konsumsi pangan menjadi penting. Tanpa kedua hal ini, ketahanan pangan hanya menjadi isu elitis. Milik sekelompok kecil masyarakat saja. Sementara kelompok masyarakat bawah yang jumlahnya jauh lebih besar, tak mampu secara sepenuhnya merasakan ketersediaan pangan yang berlimpah. Bahkan mereka terjerat dalam suatu kondisi “Hunger Paradoks�. Kondisi kekurangan dan kelaparan justru di tengah-tengah keberlimpahan pangan. Sebuah ironi yang kontras. Seperti ikan mati di kolamnya sendiri.
Pemerintah NTB terus mendorong agar terjadi distribusi pangan yang merata di tingkat rumah tangga. Ukurannya bisa terlihat pada terjadi tidaknya perubahan status gizi masyarakat secara signifikan. Bagaimana dengan status gizi masyarakat NTB? Potretnya bisa tercermin pada skor Pola Pangan Harapan atau PPH. Skor PPH berguna sebagai instrumen sederhana menilai situasi ketersediaan dan kualitas konsumsi pangan suatu masyarakat. Dengan pendekatan PPH diharapkan potret kecukupan dan keseimbangan gizi masyarakat tergambarkan secara jelas dan cukup terperinci. Semakin tinggi skor PPH suatu daerah, maka menandakan masyarakat di sana memiliki pola konsumsi pangan yang baik dan beragam.
naik patut kita syukuri. Sekalipun tetap harus dicatat bahwa skor PPH NTB itu masih menyimpan satu masalah mendasar: besarnya ketergantungan pada beras. Angkanya masih di atas 70 persen. Sementara yang dianjurkan paling tinggi 50 persen. Ini menandakan pola konsumsi pangan masyarakat NTB tidak berimbang. Beras masih dikultuskan. Sementara sumber pangan lokal penganti beras, yang ketersediaanya berlimpah, belum sepenuhnya dimanfaatkan. Disinilah tantangan besar gerakan penganekaragaman pangan lokal yang mesti terjawab dengan terusmenerus melakukan terobosan kebijakan.
Target Pencapaian Skor PPH 2013-2018
Pada akhir 2008, tercatat skor Pola Pangan Harapan (PPH) masyarakat NTB 73,4. Pada akhir 2010 menjadi 76,7. Lalu meningkat menjadi 78,7 persen pada akhir 2013. Tentu saja skor PPH yang terus bergerak
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) NTB 2011-2013 Potret lainnya untuk melihat status pangan dan gizi masyarakat bisa ditelisik melalui status gizi balita berdasarkan berat badan. Biasanya status gizi balita dibedakan menjadi tiga kelompok: Gizi lebih, gizi kurang dan gizi buruk. Pada 2008 tercatat jumlah kasus gizi lebih 1,32 persen, gizi kurang 15,71 persen dan gizi buruk 5,32 persen. Lima tahun kemudian, pada akhir 2013 kondisinya relatif membaik. Kasus gizi lebih tersisa 0,79 persen, gizi kurang 14,52 persen dan gizi buruk 3,75 persen. Mencermati angka statistik di atas, kasus gizi pada balita NTB memperlihatkan trend menurun. Namun pergerakannya terasa lambat. Tidak terjadi percepatan penurunan kasus di sini. Terutama untuk kasus anak balita kurang gizi yang penurunannya selama lima tahun hanya satu persen.
SUARA NTB
Senin, 23 Februari 2015
Halaman 11
Dua Pendekatan MENJAWAB dua tantangan utama, yaitu memastikan percepatan distribusi pangan pada skala rumah tangga dan mendorong percepatan keanegaragaman pangan lokal, pemerintah NTB melakukan dua jalur pendekatan. Pertama, jalur struktural. Kedua, jalur kultural. Jalur struktural memanfaatkan sepenuhnya rentang kendali birokrasi pemerintahan. Menjalin kerja sama dan koordinasi yang intensif dan selektif bersama pemangku kepentingan di kabupatenkota. Mencari dan mengali akses dukungan dari pemerintah pusat. Beberapa kebijakan struktural telah digagas dan menjadi pondasi yang kuat bagi keberlanjutan pembangunan ketahanan pangan di NTB. Sebut saja misalnya pengembangan Desa Mandiri Pangan. Hingga 2013 jumlahnya telah mencapai 199 desa atau sekitar 21 persen dari total desa di NTB. Disusunnya Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi dan dibentuknya Tim Percepatan Penganekaragaman Pangan Daerah. Juga digagas dan dihidupkan kembali Dewan Ketahanan Pangan Daerah yang dipimpin langsung Gubernur. Fasilitasi peralatan olahan bagi UKM bisnis pangan lokal. Serta tak ketinggalan pelibatan secara kontinyu peran serta organisasi perempuan, seperti PKK, BKOW, Dharma Wanita dan organisasi perempuan lainnya. Sementara jalur kultural digunakan karena diyakini tidak selamanya jalur struktural efektif untuk melakukan percepatan. Bahkan dalam banyak kasus, pendekatan kultural terbukti lebih efektif untuk menggugah dan mengerakkan kesadaran kolektif masyarakat. Pendekatan kultural banyak digunakan untuk memaksimalkan kapasitas sosial dan budaya masyarakat. Menggali dan merevitalisasi kearifan lokal dalam tata kelola pangan. Dan memberikan pendidikan dini pada generasi muda dan remaja perihal pentingnya memanfaatkan potensi pangan lokal untuk meningkatkan status gizi masyarakat. Dua pendekatan ini pada dasarnya berjalan beriringan di lapangan. Misalnya berkaitan dengan ikhtiar percepatan penganekaragaman pangan, kebijakan struktural seperti Pengembangan Kawasan Rumah pangan Lestari (KRPL) dijalankan dengan memaksimalkan potensi kearifan lokal yang berkaitan dengan budidaya pangan. Begitu juga kebijakan struktural berupa muatan lokal pembelajaran pangan di sekolah dasar hingga menengah dipadupadankan dengan nilai-nilai lokal.
Jumlah Kecamatan Rentan Pangan di NTB 2010
Faktor Penentu Utama kerawanan pangan di 64 kecamatan di NTB
PRIORITAS 1
PRIORITAS 2
PRIORITAS 3
• • • •
Rendahnya akses terhadap listrik Tingginya angka perempuan buta huruf Rendahnya akses terhadap air bersih Rendahnya akses dengan menggunakan kendaraan roda empat • Tingginya angka kemiskinan
• • • • •
Rendahnya angka harapan hidup Tingginya Angka Kemiskinan Tingginya angka perempuan buta huruf Rendahnya akses terhadap listrik Rendahnya akses terhadap air bersih
• • • • •
Tingginya angka kemiskinan Tingginya prevalensi underweight pada balita Rendahnya angka harapan hidup Rendahnya akses terhadap listrik Tingginya angka perempuan buta huruf
Wawancara Ir. Hartina, MM, Kepala Badan Ketahanan Pangan NTB
“Kita Ikhtiarkan Tiap Rumah Tangga Cukup Pangan” Awal tahun ini, NTB kembali mendapatkan penghargaan Adikarya pangan Nusantara dari presiden RI. Apa arti penghargaan ini? Ini penghargaan yang diberikan pemerintah pusat atas kinerja pembangunan ketahanan pangan di daerah. NTB berhasil meraih penghargaan ini tiga tahun berturut-turut sejak 2012. Kita merupakan satu dari empat provinsi yang berhasil meraih capaian tersebut. Ini bermakna bahwa kerja keras kita semua terutama para petani mendapatkan pengakuan. Lebih dari itu penghargaan ini juga menjadi tanggung jawab moral kita untuk terus melakukan percepatan pembangunanan ketahanan pangan di NTB. Capaian apa yang membuat NTB meraih penghargaan itu? Tentu saja ada indikator penilaiannya. Salah satu yang menonjol dari NTB adalah keberhasilan kita mempertahankan surplus pangan dan peningkatan skor Pola Pangan Harapan (PPH) yang menggambarkan kualitas gizi dan keberagaman pangan masyarakat. Dua hal ini memang terus menajdi concern kita dlam melakukan percepatan pembangunan pangan di NTB. NTB di kenal sebagai lumbung beras nasional, sejauh mana NTB berperan dalam pencapaian target swasembada beras nasional pada tiga tahun ke depan? Benar sekali kita sudah lama mencapai surplus produksi beras. Sehingga setiap tahunnya kita mampu memberikan kontribusi yang besar pada ketahanan pangan di tingkat nasional. Untuk tahun ini misalnya, NTB ditargetkan mampu mencapai produksi beras 2,5 juta gabah kering giling, naik dari pencapaian 2014 yang sebesar 2,1 juta ton gabah kering giling.
Bagaimana menyangkut distribusi pangan? Apakah surplus pangan yang terjadi di NTB sudah dinikmati secara merata hingga ke lapisan bawah? Kita harus akui, memang persoalan distribusi pangan terutama untuk tingkat rumah tangga masih menjadi tantangan kita ke depan. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) kita masih perlu ditingkatkan. Skor PPH mencerminkan keragaman dan kualitas gizi pangan masyarakat. Kita menargetkan 3-4 tahun ke depan skor PPH kita bisa menembus 85 dari sekitar 78 saat ini. Semakin tinggi skor PPH maka potensi kasus balita kurang gizi atau busung lapar bisa ditekan. Kita bertekad dan terus berikhtiar untuk memastikan tiap rumah tangga di NTB cukup pangan. Jadi ketahanan pangan NTB masih rentan pada aspek distribusi? Bisa dikatakan begitu. Terutama pada distribusi pangan di tingkat rumah tangga. Juga pada aspek ketergantungan yang besar pada beras. Kita terus berusaha bersama-sama pemerintah kabupaten-kota dan segenap komponen masyarakat untuk terus memastikan ketahanan pangan di NTB kuat pada tiga pilar: ketersediaan, distribusi dan keanekaragaman pangan. Tiga pilar ini harus berdiri sama kokoh dan saling menopang. Karena hanya dengan itulah ketahanan pangan benar-benar memberikan kontribusi pada ikhtiar kita melawan kelaparan dan kemiskinan.
JOMPA, bangunan tempat penyimpanan cadangan pangan masyarakat di Bima
CADANGAN PANGAN NTB 2011-2013
Lumbung, bangunan tempat penyimpanan cadangan pangan masyarakat di Pulau Lombok
Ir. Hartina, MM
Halaman Halaman 14 12
SUARA NTB Senin, 23 Februari 2015
Doa Sepeda Kecil Oleh : Kak Salman kan sang sepeda akhirnya terjadi. Rafa terjatuh akibat licinnya jalanan dan tubuhnya mengenai genangan air. Lutut dan telapak tangan Rafa lecet, membuat Rafa menangis hebat. Sang sepeda juga mengalami kerusakan di beberapa bagiannya. Ia merasa sangat takut ayah Rafa akan marah dan membuangnya. Sampai di rumah, Rafa langsung disambut ayah dan ibunya. Mereka cemas melihat luka di lutut dan tangan Rafa. Sang ibu langsung mengobati Rafa sementara ayah Rafa memasukkan sepeda itu ke gudang. Sang sepeda sangat sedih. Ia berdoa agar Rafa segera sembuh dan mereka bisa berkeliling taman lagi di sore hari. Sepekan lamanya sepeda itu menunggu di dalam gudang sembari berdoa agar Rafa segera sembuh dan bisa kembali mengendarainya. Sepeda itu teringat, besok adalah hari ulang tahun Rafa. Ayah Rafa mungkin akan membelikannya sepeda baru untuk hadiah ulang tahunnya. Membayangkan itu, sang sepeda pun menangis. Ia pasti akan ditinggalkan di gudang
ini bersama barang-barang rusak lainnya. Ia tidak ingin berakhir di dalam gudang ini. Malam harinya, sang sepeda berdoa. “Tuhan, berikanlah aku kesempatan untuk bisa kembali menjadi sepeda kesayangan Rafa seperti waktu yang lalu. Tapi jika engkau akan memberikan Rafa sepeda baru, berikanlah dia sepeda yang bisa menjaganya dengan baik,” ujar sang sepeda. Keesokan harinya, sepeda itu tanpa sengaja mendengarkan per-
(Suara NTB/rai)
RUDAT - SMPN 2 Mataram menampilkan tari rudat dan gabungan pelajar SDN Lotim menampilkan tarian musik untuk mengawali pentas seni pada Sabtu (21/2).
Memperkaya Budaya Melalui Pentas Seni Pelajar SEDIKITNYA delapan Sekolah Dasar se-Pulau Lombok meramaikan Taman Budaya dengan seni pertunjukan tari dari sekolah masing-masing pada Jum’at (20/2) malam. Sementara Sabtu (21/2) malam, ada 14 pelajar tingkat SMP/MTs se-pulau lombok yang juga menampilkan tariannya. Pentas Gelar Seni antar Pelajar sePulau Lombok digelar oleh Taman Budaya pertama kalinya tahun ini. Harapannya ini bisa menjadi tonggak memperkaya budaya lokal maupun nasional. Pada Jumat malam hadir SDN 41 Mataram dengan iringan drum band, SDN Nusa Alam Lobar dengan 10 penari Serampang, SDN Aletheia dengan Goyang Samba dan Tari Musim Semi, SDN 11 Cakranegara datang dengan tarian Nyiu atau Kleong dan Tari Bebanto, SDN 7 datang dengan penari Rudat, Badinding dan Kipas, SDN 2 Cakranegara dengan pentas tarian Sapu, SDN Model dengan tarian Nirmalanya dan SDN 9 Karang baru dengan tari Permainan Gembleng. Sementara Sabtu (21/2) malam
tidak terkecuali hadir 14 sekolah yang terpilih oleh tim Taman Budaya NTB yang dinilai layak ditampilkan pada Pentas Gelar Seni Antar Pelajar se-pulau Lombok tersebut. Diantaranya, SMPN 2 Mataram dengan Rudat salah satu tari yang tumbuh dan berkembang di pesantren sebagai sarana dakwah. SMPN 6 Mataram dengan tari yang terbentuk dari proses asimilasi berbagai kebudayaan, seperti Melayu, Arab, Cina, Portugis, India, sebut saja tari Betawi. SMPN 7 Mataram dengan tari Sier Male, salah satu tari lokal NTB yang masih tetap dipertahankan sebagai ciri khas tradisi menyambut upacara Maulid Nabi Muhammad. Iringan tarian ini digarap dengan sentuhan nuansa Islami. SMPN 1 Tanjung KLU tentu tak ketinggalan menampilkan budaya lokalnya, yakni Kasidah. SMPN 2 Mataram dengan Tari Tembang Pesasakan. SMP Nusa Alam diiringi dengan musikalisasi puisi, MTSN 1 Mataram dengan musik Islaminya yakni musik hadrah, SMPN 13 Mataram menampilkan
tari Beriuk Begawe. SMPN 4 Mataram juga menyajikan ciri khas Lombok yakni tari Bau Nyale. SMPN 1 Mataram dengan tari Tortor. SMPN 5 Mataram dengan Tari Kembang Sembah. MTSN 2 Mataram tari yang menonjolkan keislamiahnya yakni tari Zikir Zaman. SMPN 1 Gerung dengan tari Dulang Pesaji. SMPN 15 Mataram dengan tari Inggas Mataq. Sekian banyak jenis tari tersebut telah disaksikan ratusan penonton. Hadir juga kepala Taman Budaya Dra. Endah Setyo Rini menyaksikan dan mengapresiasi kepada generasi muda. Pada kesempatan itu juga Endah menyampaikan substantasi dari Pentas Gelar Seni antar pelajar se pulau lombok tahun 2015, mewadahi para pelajar tersebut untuk mengekspresi kreasi seni sehingga akan menjaga kekayaan budaya Indonesia khususnya NTB. “Diharapkan antar sekolah yang satu dengan yang lain bisa menghargai karya masing-masing. Ke depanya, mampu menanamkan nilai-nilai budaya pada
generasi kita sehingga mereka akan menghargai budayanya sendiri dan tidak mudah terpengaruh oleh budaya asing yang menjurus ke hal yang negatif,” kata Endah pada Suara NTB Sabtu (21/2). Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi NTB H.L. Mohammad Faozal S.sos,. M,Si, pada sambutannya, menyampaikan rasa bangganya terhadap para generasi muda dengan kreasi seni yang ditampilkan. “Malam ini menjadi malam yang berbudaya bagi NTB, Lombok khususnya dengan hadirnya pelajar-pelajar yang meriahkan dengan pertunjukan tarinya masing-masing,” ujarnya. Lebih lanjut dikatakan, ia sangat mengapresiasi Taman Budaya NTB atas mediasinya para pelajar tersebut. “Sehingga kedepannya taman budaya ini akan terus digencarkan melalui kegiatan yang bernilai budaya dan kita tunggu kreatifitas baru itu,” tandasnya. (rai)
cakapan Rafa dengan ayahnya yang ingin membelikannya sepeda baru. “Ayah ingin membelikanmu sepeda baru yang lebih baik supaya kamu bisa bersepeda dengan lebih aman. Sepeda lamamu sudah rusak Rafa,” ujar ayahnya. Tanpa disangka, Rafa menolaknya. “Tidak ayah, aku lebih suka sepeda itu. Kalau rusak, ayah bawakan saja montir kemari, lalu perbaiki sepedaku itu. Aku ingin bermain dengan sepe-
da itu saja,” ujar Rafa tegas. Ah, betapa senangnya sang sepeda mendengarnya. Tak berapa lama, montir pun datang dan memperbaiki serta mengganti sejumlah bagian sepeda yang rusak. Setelah diperbaiki, sepeda itu tampak kembali seperti baru. Rafa sangat gembira mendapati sepeda kesayangannya telah kembali. Sang sepeda pun tak kalah girangnya. Ia bahagia karena Tuhan mendengarkan doanya, meski ia hanya sebuah sepeda kecil. (*)
Lentera Biru Si Pengagum Bung Karno BOCAH 10 tahun siswa kelas empat SDN 7 Kota Mataram meraih juara III pada lomba puisi tingkat SD se-Pulau Lombok yang diselenggarakan SMAN 2 Kota Mataram beberapa waktu lalu. Ia suka mengenakan peci hitam dan ia memiliki alasan tersendiri untuk itu. Sabtu (14/2) sekitar pukul 21.00 Wita, nama Lentera Biru disebut oleh panitia penyelenggara, meraih juara III lomba baca puisi berjudul “Membaca Tanda-Tanda” karya Taufik Ismail. Selain menjadi juara pada baca puisi diselenggarakan oleh SMA 2 Mataram, siswa yang akrab dipanggil Biru ini, juga pernah juara 2 menulis cerpen tingkat SD se-Pulau Lombok dan mewakili NTB menulis syair tingkat SD se-Indonesia. Di sisi lain ada yang menarik dari siswa asal Punie Saba Mataram ini. Pantauan langsung Suara NTB, semangatnya terlihat jelas ketika memasuki panggung dan menerima piala hasil prestasinya. Semangatnya bisa digambarkan layaknya Soekarno (Presiden Pertama RI). Rupanya, Biru salah seorang pengagum Soekarno. Ia mulai mengagumi pemimpin pertama Indonesia ketika melihat arsip video RI. Ia juga sering kali melihat Soekarno memakai peci dalam berbagai kegiatan. Karenanya, tidak mengherankan jika sosok proklamator kemerdekaan Indonesia itu ditiru oleh Biru. Baginya, Soekarno salah satu inspirasi dalam membuat syairsyair bahkan menulis cerpen. “Bagi saya, Pak Bung Karno itu tidak hanya sekedar Presiden, tapi dia juga cerminan bagi saya sebagai seorang laki-laki,” dengan lancar Biru mengungkapkan kekagumanya sambil menenteng piala di depan dadanya. Ia berharap suatu waktu bisa menjadi penulis handal, melalui hobinya menulis dan membaca. (rai)
Lentera Biru
Rubrik hadir setiap pekan pada hari Senin. Kirimkan cerpen, cerita anak, dongeng atau artikel hasil kreasi kalian sendiri ke email suarantbbelia@gmail.com suarantbbelia@gmail.com.
(Suara NTB/rai)
SEPEDA itu adalah sepeda kecil berwarna biru mengkilap. Rafa sangat menyukainya. Sepeda itu juga aman dikendarai oleh Rafa karena memiliki tambahan dua roda di sisi kiri dan kanan roda belakangnya. Dengan sepeda itu, Rafa lebih mudah belajar bersepeda. Ia pun merawat sepeda itu dengan sangat baik. Selepas bermain, ia selalu membersihkan sepeda kesayangannya itu. Ia mengelap badan sepedanya dengan tekun, membersihkan debu-debu yang melekat dengan sabar. Dari setang hingga jeruji sepedanya, semua tak luput dari ketekunan Rafa. Jika sepedanya telah bersih, ia akan merasa sangat senang karena besok, mereka akan kembali berkeliling taman dan bersenang-senang.
Sang sepeda merasa sangat beruntung bisa mendapatkan pemilik seperti Rafa. Setiap malam, ia selalu berdoa agar Rafa selalu diberikan keselamatan selama mengendarainya. “Tuhan, jauhkanlah Rafa dari kecelakaan jika dia sedang mengendaraiku,” demikian sepeda itu berdoa setiap malamnya. Waktu terus berlalu dan Rafa pun semakin besar. Menjelang ulang tahunnya yang ketujuh, Rafa sudah mahir mengendarai sepeda roda dua. Itu artinya, ia sudah bisa melepas dua roda tambahan yang selama ini menjadi penjaga keseimbangan di roda belakang sepedanya. Dalam hati, sang sepeda sangat khawatir karena tanpa roda tambahan itu, Rafa akan lebih mudah terjatuh atau terpeleset di jalan yang licin. Suatu hari, Rafa bersepeda bersama teman-temannya selepas hujan. Jalanan licin. Genangan air ada di mana-mana. Rafa bersepeda dengan cekatan dan ia memacu sepedanya lebih cepat, saling menyalip dengan temantemannya. Apa yang dikhawatir-
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
Di hari ulang tahunnya yang keenam, Rafa dibelikan sebuah sepeda oleh ayah dan ibunya. Ia senang bukan kepalang. Kini ia bisa bersepeda bersama teman-temannya berkeliling di taman dekat rumah mereka.
SUARA NTB Senin, 23 Februari 2015
PENDIDIKAN
Halaman 13
(Suara NTB/ham)
MENYEBERANG JALAN - Semenjak Bandara Internasional Lombok (BIL) di Lombok Tengah beroperasi, Jalan TGH. Lopan Labuapi Lombok Barat menjadi salah satu jalur yang paling ramai, sehingga harus hati-hati dalam berkendara, khususnya saat pulang sekolah. Seperti terlihat, Sabtu (21/2) seorang tukang ojek yang biasa mangkal di Jerneng Labuapi membantu sejumlah siswa menyeberang jalan setelah pulang sekolah.
MANTAN Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Wardiman Djojonegoro mengimbau pemerintah segera mematangkan persiapan pendidikan Indonesia menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. “Masyarakat Ekonomi ASEAN sudah makin dekat, pemerintah sudah perlu evaluasi persiapan pendidikan di Indonesia,” kata Wardiman di Jakarta, Sabtu (21/2). Menurut dia, evaluasi ini sudah patut dipercepat un(Suara NTB/ist) tuk mendapat gambaran Wardiman Djojonegoro terkait dengan ketertinggalan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia. Ketertinggalan tersebut, kata Wardiman, harus segera dimatangkan agar MEA 2015 tidak berbalik menjadi ancaman bagi pelajar dan lulusan Indonesia. Mereka tidak dapat bersaing dengan lulusan negara lain yang telah terlebih dahulu didukung pendidikan dengan kualitas baik di negaranya. “Upah minimum regional di Indonesia tercatat lebih besar daripada Vietnam. Hal ini membuat negara kita akan banyak didatangi pekerja mereka,” ucapnya. Hal itu, kata dia, menjadi salah satu potensi ancaman bagi masyarakat dalam negeri karena mutu pendidikan Vietnam berada di atas Indonesia. Selain itu, Wardiman mengimbau pemerintah untuk segera memperkuat tenaga pengajar Indonesia yang kemudian akan mempersiapkan pelajar dalam negeri agar unggul di ASEAN. Selanjutnya, pengetahuan mengenai sains, menurut dia, sudah perlu diajarkan dengan kualitas baik pada jenjang SD, SMP, SMA, maupun perguruan tinggi. Namun, lanjut dia, untuk maju di dunia modern ini bukan hanya pendidikan, melainkan juga peningkatan sumber daya manusia dalam penguasaan teknologi. Ia berharap sains dapat segera dihadirkan dengan caracara yang menyenangkan sehingga minat para siswa tinggi pada materi-materi pelajaran ini. “Pengaruh iptek besar saat ini. Oleh karena itu, pemerintah harus pandai-pandai memajukannya dengan disertai pengembangan SDM Indonesia,” katanya. (ant/bali post)
Kemenag Jalin Kembali Kerjasama dengan ’’Leiden University’’ Jakarta (Suara NTB) Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam merajut kembali kerjasama dengan Leiden University, Belanda. Jalinan kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan MoU antara Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin dengan Presiden (Rektor) Universitas Leiden, Carel Jan Jozef Marie Stolker. Penandatangan MoU ini menjadi tahapan babak baru kerjasama Kemenag dengan salah satu universitas ternama di Belanda tersebut. Dikutip dari laman www.kemenag.go.id, Minggu (22/2), sejak tahun 1989, Pemerintah Belanda melalui the Dutch Ministry of Development Aid menyediakan dana cukup besar untuk sebuah proyek monumental bertajuk The Indonesian-Netherlands Co-Operation In Islamic Studies (INIS). Proyek kemitraan ini dibangun dengan tujuan membantu Kemenag menyiapkan tenaga pendidik (dosen) yang berkualitas bagi pengembangan 14 IAIN saat itu. “Tak kurang dari 22 buku telah diterbitkan dalam bahasa Indonesia maupun Inggris, selain 10 News Letter yang diterbitkan setiap tahun selama kurun waktu proyek INIS berlangsung. Dan yang paling penting adalah penterjemahan 4 volume karya Snouck Hurgronje,” kata Nico Captein ketika di wawancarai usai pertemuan. Namun, Nico menyayangkan bahwa proyek INIS “terpaksa” berakhir pada tahun 2000, sebagai dampak dari krisis ekonomi dunia pada pertengahan akhir 1990-an yang juga dialami oleh Belanda. Sementara Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin, mengaku, selama kurang lebih lima tahun sejak INIS ditutup, hubungan kerja sama antara Kemenag dengan Leiden University praktis tidak lagi terdengar, kecuali hanya beberapa kegiatan akademik yang bersifat sporadis, antara lain berupa international conference dan pengiriman sejumlah dosen untuk melakukan penelitian disertasi. Namun pada 2006 hingga 2011, ujarnya, hubungan kemitraan tersebut dirajut kembali melalui The Indonesian Young Leaders programme. Kerjasama ini lebih difokuskan pada dua kegiatan, yaitu international conference dan pengiriman mahasiswa PTKI untuk menyelesaikan program master dan doktor. Mereka tidak hanya dikirim ke Leiden University, tetapi juga menyebar di sejumlah universitas di Belanda. Tidak kurang dari 30 dosen PTKI telah menyelesaikan master dan doktor mereka melalui kerjasama fase kedua ini. Pengalaman panjang kemitraan antara Kementerian Agama RI dan Belanda ini telah berkontribusi bagi pengembangan dan peningkatan mutu akademik serta kelembagaan PTKI. Banyak alumni Leiden University yang setelah kembali ke Tanah Air dipercaya menduduki posisi strategis di lembaga masing-masing. (ham)
Denpasar (Suara NTB) – Terbitnya Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 56 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Hindu disambut baik banyak elemen masyarakat, khususnya guru-guru agama Hindu. Sambutan atas terbitnya PMA ini disampaikan langsung kepada Menag Lukman Hakim Saifuddin saat menghadiri Pembukaan Festival Bhagavad Gita II di Auditorium Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Bali. “Kami mengucapkan terima kasih, penantian kita puluhan tahun akhirnya terbit dan disambut baik oleh umat Hindu di Indonesia,” demikian disampaikan Ketua Panitia Festival Bhagavad Gita II Ni Kadek Surpi Aryadharma dalam sambutannya di Denpasar, Sabtu (21/2). Hadir dalam kesempatan ini, Dirjen Bimas Hindu I Ketut
Widnya, Kepala Dinas Kebudayaan yang mewakili Gubernur Bali, perwakilan Konsulat Jenderal India, perwakilan Pangdam IX Udayana, perwakilan Kapolda Bali, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Pemprov Bali, Presiden World Hindu Parisada (WHP) Ida Pradita, Anggota DPD RI I Gde Pasek Suardika, Tokoh Agama dan Budaya Bali, serta ratusan peserta FBG II. PMA 56 Tahun 2014 telah ditandatangani oleh Menag Lukman Hakim pada 23 Desember 2014 lalu. Dalam konsideran PMA ini disebutkan dalam rangka membentuk masyarakat Hindu yang
mempunyai kemampuan dan pengetahuan dalam bidang agama Hindu serta berkualitas dan berdayasaing, maka dibutuhkan Pendidikan Keagamaan Hindu, baik formal maupun non formal dalam wadah Pasraman. Penyelenggaraan Pasraman bertujuan menanamkan kepada Brahmacari untuk memiliki Sradha dan Bhakti kepada Brahman (Tuhan Yang Maha Esa). Selain itu untuk mengembangkan kemampuan, pengetahuan, sikap dan keterampilan Brahmacari untuk menjadi ahli ilmu agama Hindu dan memiliki ilmu pengetahuan, cakap, kreatif,
Mendikbud: Belajar Sejarah Bukan Berarti Menengok Masa Lalu Jakarta (Suara NTB) Pelajaran sejarah bukan berarti menengok masa lalu, namun memahami masa depan. Oleh sebab itu pelajaran sejarah akan lebih diarahkan kepada pemahaman makna di balik peristiwa sejarah, dan tidak sekadar hafalan peristiwa. Dikutip dari laman www.kemdikbud.go.id, Minggu (22/2), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan, belajar sejarah tidak hanya belajar kapan, dimana, siapa saja yang hadir dalam suatu peristiwa sejarah. Lebih jauh lagi belajar sejarah yang perlu dilihat adalah apa makna peristiwa tersebut bagi bangsa Indonesia. Contohnya seperti mempelajari sejarah Sumpah Pemuda. “Belajar sejarah Sumpah Pemuda bukan mempelajari kapan, dimana, siapa saja yang hadir saat itu, tetapi makna
sumpah pemuda bagi perjalanan bangsa Indonesia,” terangnya. Mendikbud meyakini 60 persen wisatawan mancanegara datang ke Indonesia tiada lain, karena budaya. Mendikbud berharap masyarakat dapat menjaga budaya Indonesia. Dengan begitu, kata Mendikbud, daya tarik budaya Indonesia tidak akan hilang. Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Kemendikbud), tutur Mendikbud, akan lebih serius melestarikan museum dan cagar budaya. “Kemendikbud berharap adanya partisipasi masyarakat untuk memberitahu cagar budaya yang terancam atau perlu mendapat perhatian,” ujar Mendikbud. Di hari yang sama Mendikbud didampingi Plt. Kepala Pusat Informasi dan Humas (PIH) Ari Santoso, menghadiri perayaan Imlek 2015 yang dilaksanakan di Klenteng Kim Tel Le atau Vihara Dharma Bhakti, di daerah Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat. (ham)
Anies Baswedan
(Suara NTB/ist)
Matangkan Pendidikan Hadapi MEA
Disambut Positif, PMA Pendidikan Keagamaan Hindu
Hari Bahasa Ibu, Momentum Pengembangan Budaya Lokal Bandung (Suara NTB) – Hari Bahasa Ibu Internasional, 21 Febuari harus menjadi momentum pengembangan budaya serta bahasa lokal di Indonesia. Demikian disampaikan budayawan Hawe Setiawan di Bandung, Sabtu (21/2). “Hari ini harus menjadi momentum dalam memperkuat komitmen berbagai pihak terhadap pemeliharaan, pengembangan bahasa dan budaya lokal,” katanya pada acara “Meiling Poe Basa Indung Sadunya” di Universitas Padjajaran Bandung. Hawe mengatakan salah satu cara paling efektif mem-
pertahankan dan melestarikan bahasa Sunda adalah lewat buku. Seperti cerpen bahasa Sunda yang diterjemahkan oleh Prof C W Waston ke dalam bahasa Inggris. Penutur Bahasa Inggris dapat mengetahui cerminan keadaan masyarakat Sunda lewat buku ini. Hal ini juga dapat mempertajam pemahaman mereka mengenai kehidupan di Indoensia. Selain itu, solusi yang tepat untuk mengajarkan generasi muda akan pentingnya berbahasa Sunda menurut dia adalah dengan mengembangkan metode mengajar bahasa Sunda yang disesuai-
kan dengan karakter anak muda di perkotaan. “Buku pengejaran bahasa Sunda bisa disesuaikan dengan perkembangan suasana para remaja sekarang. Jika siapapun ingin belajar nilainilai budaya Sunda, dia harus belajar dan menghayati bahasa Sunda terlebih dahulu,” kata Ketua Lembaga Sunda Universitas Pasundan itu. Bahasa Sunda sebagai bahasa lokal Jawa Barat dituturkan oleh lebih dari 30 juta orang dan masih merupakan bahasa yang menarik dan eksis. Hari Bahasa Ibu Internasional diperingati setiap tanggal 21 Febuari. (ant/bali post)
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab terhadap pemahaman Weda. Menurut Ni Kadek yang juga Pimpinan Gerakan Bhagavad Gita Indonesia, di Bali ini sedikitnya terdapat 6.422 guru Agama Hindu. Sejalan dengan adanya Gerakan Bhagavad Gita Indonesia, Ni Kadek berharap pemerintah dapat membantu guru-guru Hindu bisa mendapatkan pelatihan dan pendidikan Weda sehingga revolusi Weda dan revolusi Bhagavad Gita berlangsung dengan baik di Bali dan Indonesia. Festival Bhagavad Gita (FBG) II merupakan satu kesatuan dari Festival Bhagavad Gita yang diberi nama Revolusi Bhagavad Gita di Nusantara. FBG I telah dilaksanakan pada 2014. Termasuk juga dalam
kegiatan ini adalah pemecahan rekor MURI dan rekor dunia berupa membaca Bhagavad Gita dengan peserta terbanyak, hampir 9.000 orang, membaca seluruh isi Bhagavad Gita 700 Cloka. Tema FBG II “Vidvan Yuktah Samacaran” yang berarti Kaum cendekiawan, orang-orang bijak harus bekerja keras untuk kesejahteraan masyarakat. Dosen Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar ini berharap penyelenggaraan FBG II ini menandai kebangkitan intelektual muda Hindu di Indoinesia. Menurutnya, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dharma bakti umat Hindu kepada nusantara. Menyitir kebijaksanaan Weda, Ni Kadek mengatakan, ibu pertiwi dan bangsa justru lebih tinggi dari surga itu sendiri. (ant/bali post)
Lulusan 400 SMK Maritim akan Punya Sertifikat Internasional Batam (Suara NTB) – Menteri Koordinator Kemaritiman bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berencana merevitalisasi 400 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Maritim. “Bersama Menteri Pendidikan akan merevitalisasi 400 SMK Kemaritiman,” kata Menteri Koordinator Bidang Maritim Indroyono Soesilo di Batam Kepulauan Riau, Sabtu. Ia berharap, revitalisasi SMK Maritim dapat menghasilkan pekerja bidang maritim andal yang mendorong percepatan pertumbuhan bahari Indonesia. Lulusan SMK Maritim juga harus sudah mengantongi sertifikat internasional yang memungkinkan untuk bekerja di kapal-kapal besar milik asing. “Tidak cuma lulus tapi, tersertifikasi IMO sehingga bisa kerja di kapal besar dalam dan luar negeri,” kata dia. Menurut dia, menciptakan tenaga kerja bidang maritim yang andal lebih penting ketimbang pembangunan pelabuhan dan lainnya. Ia mengatakan untuk meningkatkan konektivitas antar-
(Suara NTB/ist)
Indroyono Soesilo
pulau, pemerintah membangun 24 pelabuhan di seluruh Indonesia dan lima di antaranya pelabuhan laut dalam. Sebanyak lima pelabuhan laut dalam di antaranya dibangun di Sumatera Utara, Jawa Timur, Sumatera Selatan dan Papua. Pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera Utara dengan kapasitas 3,5 juta ton per tahun, curah kering satu juta ton per tahun, peti kemas 400.000 TEUs per tahun, diharapkan selesai pada 2018.Ia juga menyebutkan pelabuhan di Makassar Sulawesi Selatan akan selesai pada 2018. (ant/bali post)
Pendidikan S3 di Perancis Tidak Mesti Bisa Bahasa Perancis Jakarta (Suara NTB) – Penguasaan bahasa, khususnya Bahasa Perancis, masih menjadi kendala sejumlah dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) untuk melanjutkan pendidikan doktoralnya (S3) di Perancis. Akibatnya, minat mereka untuk kuliah di negeri asal filosof kesohor Luois Massignon ini terbilang rendah. Terkait hal ini, International Project Manager of Research and Ph.D Office Hélène Rouxde Balmann mengkonfirmasi untuk mengkuti studi S3 di Perancis tidak harus menguasai Bahasa Perancis. Dikutip dari laman www.kemenag.go.id, Minggu (22/2), Kementerian Agama (Kemenag) melalui Ditjen Pendidikan Islam melakukan kun-
jungan ke Eropa untuk menjajaki kerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi, salah satunya dengan universitas yang terkenal dengan sebutan “pink university”. Delegasi ini dipimpin langsung oleh Dirjen Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin, didampingi Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Amsal Bachtiar, dan Kasubdit Kelembagaan, Mastuki HS. Pihak Universitas Toulouse menyambut baik kunjungan tersebut dan berjanji akan membahas lebih detail mengenai skema kerjasama. Hélène menjelaskan program doktoral di Toulouse University tidak ada mata kuliah (course). Artinya, selama menyelesaikan studi, mahasiswa hanya fokus melakukan riset dan penulisan disertasi. (ham)
Halaman 14
SUARA NTB Senin, 23 Februari 2015
Manchester City Dekati Chelsea Jakarta (Suara NTB) Hasil pertandingan Liga Utama Inggris pada Sabtu malam membuat Manchester City memperkecil jarak dengan pimpinan klasemen yang kini dipegang oleh Chelsea. Sementara itu Arsenal melonjak dua peringkat dari urutan kelima menjadi tiga besar menggeser Manchester United dan Southampton. Manchester City memperlihatkan keganasannya ketika menggilas tamu Newcastle lima gol tanpa balas, atau 5-0. Sementara itu pimpinan klasemen sementara Chelsea justru ditahan imbang 1-1 oleh tim tamu Burnley yang kini masih menghuni zona degrasi. Hasil ini tidak membuat posisi City di klasemen sementara berubah yakni tetap urutan kedua dan Chelsea tetap di urutan pertama. Namun nilai City bertambah tiga poin dari 52 menjadi 55 sementara nilai Chelsea hanya bertambah satu poin dri 59 menjadi 60. Akibatnya, selisih nilai keduanya makin sempit dari sebelumnya tujuh poin menjadi hanya lima poin. Kedua tim telah memainkan 26 pertandingan dari 38 pertandingan yang harus dilakukan. Sebenarnya dalam enam pertandingan terakhir Chelsea mempunyai kinerja yang lebih baik karena mampu meraih 14 poin semenetara City hanya 9 poin. Namun melihat penampilan terakhir kedua tim, pasukan The Citizens memperlihatkan kegarangannya, sementara The Blues justru melempen. Pada pertandingan berikutnya, City dan dan Chelsea menghadapi lawan yang tidak jauh beda. Pasukan Manuel Pellegrini akan bertamu ke kandang Liverpool yang kini menghuni peringkat ketujuh, sedangkan pasukan José Mourinho ke kandang West Ham United yang menghuni urutan kedelapan. Menurut laman liga Inggris, pada pertandingan lain, Arsenal beruntung bisa merain kemenangan 2-1 Crystal Palace di Selhurst Park. Sementara itu Manchester United ditaklukan tuan rumah Swansea 2-1. Hasil ini membuat The Gunners memiliki nilai 48 dan posisinya di klasemen naik dua peringkat dari kelima menjadi ketiga menggeser MU dan Southampton. Namun jarak dengan urutan kedua City cukup jauh yakni tujuh poin. Sementara itu nilai MU tetap 47 atau tertinggal satu poin dibanding Arsenal. Namun posisi pasukan Arsene Wenger dapat digeser oleh Southampton jika pada pertandingan Minggu malam mampu mengalahkan tim tamu Liverpool. Kini pasukan Ronald Koeman hanya selisih dua poin dengan Arsenal. Mengomentari kemenangan, Arsene Wenger mengatakan bahwa Arsenal “beruntung” menang. “Kami melewatkan gol ketiga dan tentu saja mereka memperkecil jarak menjadi 2-1, kami sedikit beruntung, tetapi secara keseluruhan kami menang dan ini kemenangan yang sangat penting bagi kami,” kata Wenger setelah pertandingan. (Baca: Wenger:Kami beruntung). Sementara pelatih Manchester Untied, Louis van Gaal, mengatakan bahwa pemainnya tidak beruntung ketika mereka dikalahkan Swansea 1-2 di Liberty Stadium. “Kami mendominasi sepanjang pertandingan, tetapi hanya gol yang dihitung.” (ant/bali post)
(Suara NTB/ist)
KARTU MERAH - Nemanja Matic mendapatkan kartu merah dari wasit Atkinson setelah ia bereaksi keras atas tekel yang diperolehnya dari pemain Burnley.
Barcelona Dipermalukan Malaga Jakarta (Suara NTB) Barcelona dipermalukan tim urutan ketujuh di Liga Spanyol, Malaga dengan skor 0-1, walau Lionel Messi dan kawan-kawan bermain di kandangnya di Camp Nou dalam lanjutan Liga Spanyol, Sabtu waktu setempat. Dengan kekalahan ini, Barcelona gagal menggeser Real Madrid dari posisi puncak klasemen sementara. Hasil tersebut membuat selisih nilai kedua tim tetap satu poin, yakni Barca 56 dan Madrid 57. Padahal jika menang, Barca bisa mengeser sementara pasukan Carlo Ancelotti dari pemuncak klasemen. Hasil ini juga membuka peluang bagi Madrid untuk memperlebar jarak dengan Barca karena akan bertanding di kandang tim lemah Elche yang posisinya hanya satu tingkat di atas zona degrasi. Barca juga semakin didekati oleh Atletico Madrid yang menang 3-0 melawan Almeria. Kini juara musim tahun lalu tersebut memiliki nilai 53
atau tinggal selisih tiga poin dari Lionel Messi dan kawankawan dari sebelumnya selisih enam poin. Sementara bagi Malaga, kemenangan atas Barca, tidak membuat posisinya naik dari urutan ketujuh pada pekan lalu karena jarak yang cukup lebar dengan urutan keenam Villareal. Hingga berita ini diturunkan, selisih nilai keduanya adalah empat poin dan Villarreal berpeluang memperlebar jarak. Barcelona sebenarnya tampil dominan dengan menguasai 73 persen pertandingan. Barca melakukan lima kali tendangan ke arah gawang, sedangkan Malaga tiga kali. Namun, Malaga berhasil mencuri angka di menit
keenam. Berawal dari kesalahan pemain belakang Barca yang kehilangan bola, membuat Juami mengambil bola sebelum melesakkannya ke gawang. Barcelona 0-1 Malaga. Meskipun Barca mencipta-
kan cukup banyak peluang, Blaugrana tidak bisa membalas satu gol Malaga. Seperti menit 85 Neymar bekerja sama dengan Pedro, tetapi tendangan Pedro melebar. Menit 90+3 Suarez melepaskan tendangan voli setelah
menerima bola, tetapi bisa ditepis Kameni. Messi melakukan percobaan terakhirnya dengan memberikan bola kepada Pique. Meskipun demikian, Pique tak bisa menjebol gawang Kameni. (ant/bali post)
PSG Rebut Posisi Puncak Pemain Pra-PON NTB Taklukkan Tim Malaysia Liga Prancis Paris Paris Saint Germain (PSG) memuncaki klasemen Liga Prancis untuk pertama kalinya di musim ini pada Sabtu, ketika pemain muda Adrien Rabiot mencetak dua gol saat mereka menang 31 atas Toulouse. Rabiot mencetak gol pada masing-masing babak di Parc des Princes dan Thiago Silva menambahi gol ketiga, setelah Wissam Ben Yedder sempat memperkecil ketertinggalan tim tamu. Hasil ini membuat pasukan Laurent Blanc dapat mendaki dari peringkat ketiga untuk melompati Marseille dan Lyon menuju posisi puncak, ketika mereka memperpanjang rekor tidak terkalahkannya menjadi enam pertandingan liga dan 11 pertandingan di semua kompetisi. PSG unggul satu angka atas Lyon, meski Lyon hanya memerlukan hasil imbang saat berhadapan dengan Nantes pada Minggu untuk kembali memuncaki klasemen, sedangkan Marseille dapat menyamai koleksi angka tim ibukota itu jika mereka menang di markas Saint Etienne. “Terdapat tiga atau empat kesempatan ketika kami me-
miliki peluang untuk ke puncak dan tidak mengambilnya. Mungkin itu merupakan tanda,” kata Blanc. “Ini hanya sementara namun mungkin terdapat pemahaman kolektif bahwa kami tidak boleh lagi kehilangan angka-angka.” “Selalu positif untuk berada di puncak dan 52 angka setelah 26 angka merupakan rata-rata dua (angka) per pertandingan. Pada ritme itu kami tidak akan begitu jauh dari gelar.” “Meski terdapat sejumlah ketidaksempurnaan pada permainan kami, kesulitan untuk menegosiasikan sejumlah pertandingan kandang dan kehilangan angka-angka sebelum dan setelah pertandinganpertandingan Liga Champions, kami tetap di sini dan itu sangat mendongkrak keberanian.” PSG terdongkrak semangatnya dengan penampilan mereka saat bermain imbang 1-1 dengan Chelsea di laga pertama putaran 16 besar Liga Champions mereka pada Selasa, meski pasukan Blanc kehilangan sejumlah pemain reguler karena cedera dan skors saat melawan Toulouse. (ant/bali post)
Tiga Atlet Dompu Tetap Ditahan Mataram (Suara NTB) Tiga atlet asal Dompu, Abdul Razak, Mega Mustika dan Najmah berakhir di jeruji besi lantaran diduga melakukan tindakan pengerusakan Gedung KONI Dompu. Ketiga atlet ini ditahan di Posek Dompu karena akan menjalani sidang perdananya di Kantor Kejaksaan Negeri Dompu, Senin (23/2). Abdul Razak yang dihubungi Suara NTB via ponselnya, Minggu (22/2) kemarin membenarkan bila dirinya telah ditahan di Polsek Dompu. Dia tidak sendiri. Dua atlet asal Dompu lainnya, Najmah dan Mega Mustika juga ditahan. Ketiga atlet ini akan menjalani sidang perdananya di Kejaksaan Negeri Dompu untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. “Saya bersama Najmah (atet tinju) dan Mega Mustika atlet silat sudah ditahan di Polsek Dompu. Rencanya kita akan disidang besok,” ucapnya. Dikatakan Razak, penahanan dirinya bersama dua rekannya karena diduga telah menjadi aktor dari pengerusakan Gedung KONI Dompu bulan November 2014 lalu. Padahal menurut Razak dirinya tak pernah melakukan perbuatan pengerusakan aset KONI itu. Ia mengaku berada di tempat kejadian itu untuk menagih janji bonus kepada KONI Dompu. Namun karena dia berada di lokasi pengerusakan Gedung KONI Dompu itu membuat dia dinyatakan ikut melakukan pengerusakan. “Padahal saya tidak pernah melakukan pengerusakan. Saya berada di lokasi itu untuk menagih bonus yang dijanjikan oleh KONI Dompu untuk atlet peraih medali emas,perak dan perunggu di Porprov NTB 2014,” jelasnya. Menurut Razak, pengerusakan Gedung KONI NTB itu dilakukan puluhan atlet Dompu yang kecewa terhadap Pemda Dompu yang sudah tiga kali menunda pencairan bonus atlet. (fan)
(Suara NTB/ist)
REAKSI SUAREZ – Reaksi penyerang Barcelona, Luis Suarez (kiri) dalam laga yang berakhir dengan kekalahan Barcelona atas Malaga di kandang sendiri.
(Suara NTB/ist)
DUA GOL - Adrien Rabiot mencetak dua gol saat PSG mengalahkan Toulouse di Parc des Princes.
Mataram (Suara NTB) Tim futsal Pra-PON NTB tampil gemilang di turnamen nasional Indonesia. Tim Asuhan Bonsu Hasibuan itu sukses menaklukan tim asal Malaysia, Fauzio FC dengan skor tipis 32, di laga penyisihan My Futsal Internasional Turnamen (MFIT) di Jakarta Selatan, Minggu (22/ 2). Hasil menakjubkan itu meloloskan tim NTB ke babak 16 besar turnamen tersebut. Informasi dari Sekretaris Pengurus Futsal NTB, Agus Sumakyadi yang diterima Suara NTB, via emailnya, Minggu (22/2) kemarin mengatakan, itu merupakan kemenangan kedua tim futsal Pra-PON di grup C MFIT. Di laga pertamanya tim Pra PON menumbangkan juara bertahan Pepermi Sukabumi 4-2. Menurut Agus, kemenangan tim Pra-PON NTB pada laga kedua di My Futsal Arena, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan kemarin cukup menegangkan. Pasalnya tim Pra PON sempat tertinggal terlebih dulu sebelum meraih kemenangan atas Fauzio FC asal Malaysia. Tim Pra PON NTB men-
gawali laga dengan cukup buruk. Pertahanan mereka yang lemah membuat mereka kebobolan dua gol dari Fauzio melalui aksi dari Muhammad Azri, dan Mohd. Muzhaffar di babak pertama. Babak pertama berakhir untuk keunggulan Fauzio dengan skor 2-0. Ketinggalan dua gol tak membuat anak-anak tim PraPON putus asa. Memasuki babak kedua, Pra PON NTB langsung menekan pertahanan Fauzio. Upaya mereka tidak sia-sia karena mampu menyamakan kedudukan, bahkan berbalik unggul 3-2. Ketiga gol Pra PON NTB dicetak oleh Hendri dua gol, dan satu gol lagi oleh Denny Saputra. Pertandingan pun berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan Pra PON NTB atas Fauzio. Kemenangan itu kata Agus membuat tim Pra PON NTB lolos ke babak 16 besar. Sebaliknya peluang Fauzio otomatis sudah tertutup dengan dua kekalahan. Ditambahakan Agus, keberhasilan Tim Pra PON menggungguli Fauzio FC tidak terlepas dari kecerdikan pelatih Bon-
su Hasibuan yang memanfaatkan kecepatan anak asuhnya untuk mencuri peluang. “Saya perintahkan tim agar bermain dengan tempo yang lebih cepat pada babak kedua setelah saya melihat jalannya pertandingan pada babak pertama,” ujar Agus menirukan ucapan Bonsu. Di pertandingan ketiga grup C yang akan dimainkan pada Selasa (24/2) sore, Tim Pra PON akan melawan Libido FC Bandung, namun apapun hasil laga itu tidak akan mempengaruhi laju Tim Pra PON NTB ke babak 16 besar. Sedangkan tim NTB lainnya Vamos mengalahkan Black Steel Papua Barat dengan skor 5-3. Yudha Catur memborong dua gol, sedangkan pemain timnas Syahidansah Lubis, Nur Ali dan Yusuf Maulana masing – masing menyumbang satu gol untuk Vamos. Dengan hasil ini Vamos memiliki peluang besar untuk lolos ke babak 16 besar karena telah mengumpulkan nilai 4 hasil dari 2 kali bertanding. Pada pertandingan ketiga grup D, Vamos akan berhadapan dengan Devina Jakarta. (fan)
Duel Terakbar Pacquiao vs Mayweather Akhirnya Digelar Los Angeles Ikon tinju Filipina Manny Pacquiao akan menghadapi Floyd Mayweather pada 2 Mei nanti dalam pertarungan akbar yang lama dinantikan para penggemar, kata Mayweather memastikan laga itu seperti dikutip AFP. Petinju Amerika Serikat yang tak terkalahkan itu menyampaikan pengumuman tersebut lewat media sosial Shots.com. “Yang dinantikan dunia telah tiba. Mayweather vs Pacquiao pada 2 Mei 2015, sudah pasti,” tulis Mayweather. Dia melanjutkan, “Saya berjanji kepada para penggemar bahwa kami akan menuntaskan ini, dan kami sudah menuntaskannya.” Laporan Forbes tahun 2014 menyebutkan Floyd Mayweather (37) merupakan atlet
(Suara NTB/ist)
Manny Pacquiao
berpenghasilan 105 juta dolar (sekitar Rp 1,27 triliun) yang membuatnya menyabet rangking teratas dalam daftar atlet terkaya di dunia. Petinju ini adalah atlet kedua setelah pegolf Tiger Woods,
yang mengantongi lebih dari 100 juta dolar dalam setahun. Uniknya, 105 juta dolar yang diperoleh Floyd adalah dari dua laga saja yaitu versus Canelo Alvarez dan Marcos Maidana. Dunia tinju memang telah lama menunggu pertarungan Pacquiao melawan petinju AS yang belum terkalahkan itu. Keduanya seringkali saling mengejek. Mayweather mengunggah gambar kerugian Pacquiao, sementara Pacquiao meminta rivalnya berhenti berceloteh dan menantangnya bertarung, Pacquiao, mengatakan bahwa ia masih punya waktu beberapa tahun lagi sebelum pensiun. “Saya belum berpikir soal pensiun, saya tetap meniti perjalanan karir tinju saya dan nanti kita lihat apa yang terjadi,” katanya. (ant/bali post)
Indonesia Raih Tiga Gelar di Austria Open Jakarta (Suara NTB) Para pemain muda Bulutangkis Indonesia berhasil meraih tiga gelar pada Kejuaraan Bulutangkis Austria Open 2015, yaitu pada partai ganda campuran, ganda putri dan ganda putra. Pada partai ganda campuran terjadi All Indonesian Final. Pasangan Gloria Widjaja/ Edi Subaktiar mengalahkan
pasangan Melati Oktaviani/ Ronald Alexander melalui pertandingan rubber set yang cukup ketat 15-21, 22-20, 2118, sebut keterangan pers Kedubes RI di Wina, Minggu. Pasangan ganda putri Indonesia Suci Andini/Maretha Giovani meraih juara setelah mengalahkan pasangan Inggris Heather Oliver/Lauren Smith dengan straight set 21-
14 dan 23-21. Sementara pasangan Indonesia lainnya yang meraih juara adalah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang mengalahkan pasangan Inggris Peter Briggs/Tom Wolfenden melalui pertandingan rubber set yang cukup ketat dengan skor 23-21, 18-21 dan 21-19. Sementara itu pemenang tunggal putri dan tunggal putra diraih pemain China Hongkong. Pemain tunggal putri Hongkong Cheung Ngan Yi menangatasi pemain Bulgaria Linda Zetchiri dengan straight set 21-16, 21-8. Sementara tunggal putra Hongkong lainnya Angus Ng Ka Long mengalahkan pemain Malaysia Iskandar Zainudin dengan rubber set 14-21, 2118 dan 21-19. Sebanyak 29 pebulutangkis Indonesia berpartisipasi pada Austria Open 2015 yang digelar di Wiener Stadthalle Hall B, 18-21 Februari 2015. Kejuaraan ini diikuti wakil-wakil dari Austria, Kroasia, Denmark, Wales, Finlandia, Spanyol, Italia, Swiss, Rusia, Polandia, Ceko, Swedia, Jerman, Inggris, Skotlandia, Perancis, Belgia, Ukraina, Hungaria,Yunani, Serbia, Slovenia, Belanda, Turki, Eslan-
(Suara NTB/ist)
MENANG - Pasangan pebulutangkis ganda campuran Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja berhasil menang di Austria Open 2015. dia, Bulgaria, Indonesia, Malaysia, Thailand, India, Sri Lanka, China,Amerika Serikat, Kanada, Brazil, Nigeria dan Estonia. Austria Open merupakan turnamen tahunan resmi yang masuk kalender Badminton World Federation (BWF). Turnamen ini masuk dalam kategori International Challenge dan mulai digulirkan pada tahun 2006 sehingga tahun ini merupakan tahun ke-10.Partisipasi pebulutangkis Indonesia pada turnamen ini dimulai pada tahun 2010. Pada tahun tersebut Indonesia yang diwakili Andre Kur-
niawanTedjono, FransiscaRatnasari, dan pasangan VikiIndra Okvana/Ardiansyah Putra berhasil meraih gelar juara di tunggal putra dan putri, serta ganda putra. Duta Besar RI untuk Austria dan Slovenia, Rachmat Budiman, turut hadir mendukung perjuangan para pemain Indonesia bersama masyarakat Indonesia. Meskipun jumlahnya hanya berkisar puluhan, namun karena militansi, pendukung Indonesia begitu menonjol diantara para penonton yang memenuhi stadion Wiener Stadthalle, Wina. (ant/bali post)
OPINI
SUARA NTB Senin, 23 Februari 2015
Halaman Halaman 14 15
Mengurai Kekuatan Politik Pilkada Sumbawa 2015 Menunggu Penyatuan Partai Kabah SEBAGAI salah satu corong politik umat Islam, keretakan di tubuh PPP tentu memunculkan kekhawatiran tersendiri. Konflik panjang di internal partai itu bisa memunculkan problem berantai yang harus diantisipasi dengan ketegasan. Seperti diketahui, terbelahnya DPP PPP dalam dua kepengurusan yang berbeda telah menjalar hingga ke daerah. Di NTB, partai berlambang kabah ini pun pecah jadi dua. Kubu Romahurmuziy diwakili oleh kepengurusan DPW PPP NTB pimpinan Dra. Hj. Wartiah. Ia bersama gerbongnya kini menguasai mayoritas fraksi PPP di DPRD NTB. Sejumlah mitra koalisi dan bakal calon kepala daerah pun tampaknya cenderung memilih berkomunikasi dengan kubu Wartiah. Di kubu seberang, terdapat pula DPW PPP NTB pimpinan H. Muhammad, SH. Politisi-Pengacara ini memang sempat terlibat perseteruan dengan Wartiah dalam perebutan kursi Ketua DPW PPP NTB beberapa tahun silam. Kini, benih itu tumbuh dan menemukan momentumnya dalam perpecahan kepengurusan di tingkat pusat. Berbeda dengan kubu seberang, kepengurusan Muhammad memang belum menjalin kesepakatan apapun dengan kekuatan politik lain. Muhammad sendiri menegaskan bahwa pihaknya memang sengaja menahan diri sembari menunggu terbitnya putusan hukum yang berkekuatan tetap yang diharapkan bisa mengakhiri sengketa kepengurusan ini. Sidang putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) soal PPP yang akan digelar Rabu (25/2) nanti diharapkan bisa menjadi acuan untuk menuntaskan sengketa ini. Namun, para konstituen PPP tampaknya harus bersiap menunggu lebih lama. Sebab, belum apa-apa kedua kubu sudah siap untuk mengajukan banding jika salah satu pihak dinyatakan memenangkan perkara ini. Apapun sikap pengurus PPP di tingkat pusat, memang sudah sepatutnya pengurus PPP di daerah menahan diri untuk menjalin kesepakatan politik. Sebab, kesepakatan apapun bisa mentah seandainya putusan akhir dari sengketa politik ini tidak berpihak pada kepengurusan mereka. Pada gilirannya, ini juga dapat menimbulkan efek berantai berupa teranulirnya pencalonan bakal calon yang didukung oleh pengurus tersebut. Semetara itu, sikap KPU NTB yang menahan diri untuk tidak memberikan kepastian apapun mengenai konflik ini juga patut diapresiasi dan dimaklumi. Sebagai penyelenggara Pilkada, KPU memang tidak boleh memperlihatkan keberpihakan terhadap salah satu kekuatan politik tertentu. KPU NTB sendiri menegaskan masih akan menunggu adanya keputusan tertulis dari KPU RI dan Kemenkumham. (*)
OTRET Potensi Politik Wilayah Kita Kabupaten Sumbawa secara kontinental, sejalan dengan usianya, telah terjadi berbagai peristiwa sosial politik budaya di dalamnya. Berbagai kejadian itu menandakan, bagian dari dialektika masyarakatnya menuju kedewasaan dalam bertindak. Sumbawa sebagai masyarakat politik aktif, meskipun pendapatan ekonomi rata-rata masyarakatnya tidak begitu besar, dengan keterbelakangan pembangunan. Namun hasrat untuk melakukan perubahan di sektor politik praktis sangat tinggi. Kecenderungan inilah menjadi identitas kekinian Sumbawa sebagai masyarakat yang gemar berpolitik. Sadar atau tidak dalam benak kolektif masyarakatnya, berpolitik begitu bergairah, mengharapkan perubahan segalanya. Membaca berbagai pengalaman tradisi politik pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sumbawa sebagai wilayah pemerintahan. Dipenghujung pengaruh politik sentralistik Orde Baru, silih berganti dipimpin oleh unsur birokrat beraroma kelompok mayoritas tunggal dan militer. Memasuki masa transisi Orde Baru ke Reformasi, dalam pandangan penulis, kekuatan masyarakat sipil di Sumbawa sedikit bergeliat dengan munculnya LSM, melambungkan tokoh alternatif yang mengkritik dan mengawasi secara langsung kebijakan publik di masa itu (Bupati Yacub Koeswara). Dapat dikatakan, momentum tersebut awal mula gerakan kontra parlemen di Sumbawa. Dan penguatan kelembagaan masyarakat sipil berlanjut di masa awal kepemimpinan Latief Majid. Sekadar perbandingan. Baik buruknya pemerintahan zaman dua Bupati Sumbawa sebelumnya, (Yacub Koeswara dan Latief Majid), sedikit banyak telah berusaha membuka gerbang pembangunan, terutama arus investasi di Kabupaten Sumbawa. Beroperasinya koorporasi usaha keluarga Bustanil Arifin (perkebunan), Amanwana, Newmont Nusa Tenggara dan perusahan kapur Bumi Pasir Mandiri (sebelum pemekaran kabupaten), pembangunan beberapa bendungan berskala besar. Terjadinya pemekaran Kabupaten Sumbawa-KSB. Penggalan gambaran tersebut di atas, menandakan bahwa secara psikologi politik pemerintahan di zaman dua bupati itu, berhasil melakukan pembagian peran partisipasi pembangunan antara pemerintah, swasta dan masyarakat. Jadi berpolitik dalam ranah pilkada bukan hanya urusan menjabat bupati kemudian mengatur porsi belanja daerah, mengelola dana
Oleh:
Syamsu Ardiansyah
( Jurnalis dan Peminat Isu Sosial Pembangunan Kebudayaan Kawasan Tertinggal) bantuan pusat. Sementara masyarakat menjadi penonton dalam pembangunan. Jika itu kenyataannya Sumbawa kita saat ini, momentum Pilkada Sumbawa 2015, masyarakat politik sudah waktunya melakukan konsolidasi sosial secara bersama untuk menemukan figur pemimpin yang dibutuhkan, berdasarkan kondisi Sumbawa sekarang dan mendatang. Apakah membutuhkan figur berlatar belakang birokrat lagi, aktivis parpol murni, atau swasta profesional. Kiblat Politik Pilkada Sumbawa Perjalanan waktu politik tidak terasa, Pilkada gelombang pertama dilakukan akhir 2015. Secara pasti kondisi ini, diapresiasi oleh para pihak yang berkepentingan secara langsung dengan mempersiapkan diri secara internal, melakukan ritual partai untuk menjaring bakal calon bupati yang akan di usung. Apakah kader yang aktif sebagai pengurus atau kader partai yang tengah mengemban amanat konstituennya di DPRD. Atau mungkin, partai politik yang akan berkompetisi di pilkada, membuka kesempatan secara terbuka kepada kaderkader daerah yang berpotensi untuk diajukan sebagai kandidat. Gelindingan bola salju politik nasional pasca-Pilpres lalu, juga terkristalisasi di tingkat daerah, yang membagikan diri ke dalam dua aliran mazhab politik.Mazhab Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan mazhab Koalisi Merah Putih (KMP). Sepertinya hal itu pula akan memberikan warna tersendiri dalam persiapan Pilkada Sumbawa mendatang. Mengingat garis koordinasi instalasi partai selalu memohon restu pemimpin pusat dalam merumuskan kebijakan politik yang mengatasnamakan partai. Dapat diprediksikan, akan terjadi koalisi di tingkat interal KMP. Publik politik Sumbawa dewasa ini, telah mampu membaca gelagat akan datang kedua mazhab itu, dalam menentukan sikap partai terkait Pilkada. Melihat komposisi sumberdaya manusia politik serta jaringan komunikasi partai dengan lembaga eksekutif. KIH selain menguasai unsur pimpinan dewan. Juga bagian dari partai politik penguasa di tingkat kabupaten, belum lagi menengok kuantitas figur utama di struktur organisasi partai KIH, selain memiliki jaringan politik sangat kuat ke pusat. Juga memiliki kewajiban politik untuk mempertahan gengsi partai dan koalisi
mazhabnya. Sehingga penulis memprediksikan, KIH berdasarkan jumlah partai tergabung didalamnya, akan bermunculan lebih dari satu kandidat. Partai berpotensi mengusung kandidat Calon Bupati berdasarkan mazhap KIH.PDIP, akan tetap mempertaruhkan kehormatan partainya, selain sebagai operator utama KIH, juga sebagai partai penguasa nasional, sehingga pasti akan mendelegasikan kader terbaiknya untuk merebut kekuasaan di tingkat kabupaten. Begitu juga posisi politik Partai Hanura, selain bagian dari KIH, juga sebagai partai penguasa di tingkat kabupaten. Pasti berhasrat untuk mempertahankan kekuasaan elite eksekutif, “wajib ain” akan mengajukan “orangnya”. Apakah berasal dari kader ideologi partainya secara langsung, atau mungkin akan menetapkan kandidat dari luar partai yang berasal dari birokrat aktif dan menjelang pensiun atau profesional non pemerintahan. Sehingga untuk urusan penentuan politik pilkada, dapat diperkirakan akan membangun koalisi permanen sesama aliran di dalam KIH. Begitu juga dengan kondisi internal mazhab KMP di Kabupaten Sumbawa, dalam pemeriksaan singkat penulis, komposisi KMP telah menjadi kuatan politik alternatif parlemen nasional, dengan kehebatan manuver melalui kapasitasnya di lembaga, mampu memberikan “intervensi” terhadap kebijakan yang akan dikeluarkan oleh eksekutif. Selanjutnya atas dasar “kesepakatan internal” KMP nasional, menjadikan proses pilkada sebagai peluang merebut pengaruh kekuasaa di tingkat daerah. Berdasarkan hal itu, komposisi anggota mazhab KMP Sumbawa, didominasi oleh beberapa partai dengan kekuatan individu kader yang dapat diandalkan, sama halnya dengan KIH, juga memiliki stok kader politik (internal) serta jaringan komunikasi non kader (eksternal) yang layakuntuk dimajukan ke arena pertarungan Pilkada Sumbawa. Hanya saja, jika konsolidasi internal KMP Sumbawa tetap solid, dengan membangun kesepahaman dan kesepakatan internal untuk mengajukan satu kandidat calon, hal itu akan memperkuat identitas politik KMP sebagai kekuatan dalam kebersamaan, baik dalam percaturan politik nasional maupun
daerah. Secara pasti orientasi politik yang ditanamkan dalam kebersamaan adalah merebut kekuatan politik tingkat Kabupaten, sebagai anak tangga pembangunan konstruksi politik di masa depan. Ketika hal itu menjadi sebuah ijtihad politik KMP, pertarungan Pilkada Sumbawa 2015 pun, akan menjadi medan pertarungan pengaruh politik dua mazhab KIH dan KMP. Secara pasti kedua kekuatan tersebut, saat ini telah mengantongi nama-nama kader daerah yang akan diajukan, kemudian melakukan komunikasi internal partai, membangun kolisi lintas partai se mazhab, dan diajukan ke pengurus pusat Partai untuk di rekomendasikan sebagai kandidat tetap. Selain dua mazhab politik, KIH dan KMP.Ada satu lagi aliran yang tertanam di benak masyarakat politik Kabupaten Sumbawa, sebagai aliran pemikiran yang akan menjadi idiologi politik rakyat dalam urusan Pilkada, yaitu konsepsi perkawinan Politik Kader Ano Siup (Blok Timur) dan Ano Rawi (Blok Barat) Sumbawa, proses perkawinan tersebut telah menjadi kenyataan politik masyarakat sipil Sumbawa selama kurun waktu sepuluh tahun terakhir ini. (*)
Banjir bandang di Pulau Sumbawa diduga akibat pembalakan hutan Pembalak untung besar, rakyat jadi korban
*** NTB akan stop kirim pembantu rumah tangga Antisipasi pengiriman TKW secara ilegal
***
Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, M. Kasim, Darsono Yusin Sali, Sahmad Darmi Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 15.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 20.000/mmk. Display F/C : Rp 25.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 15.000./mmk. Iklan Advertorial : Rp 10.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (25 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 250.000/kavling. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 75.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 80.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.500. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.
SUARA NTB
Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.
SUARA NTB
Senin, 23 Februari 2015
Halaman 16
AS-SALAM
Arabian Restoran
Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan
Menyediakan: Masakan Khas Timur Tengah: *Nasi Kabuli Kambing/Ayam *Nasi Kasbah/Tomat *Nasi Baryani *Nasi Mandy *Sate Kambing
*Gulai Kambing *Darcah *Malby *Roti Tamis/Darcah
JL. Saleh Sungkar No. 70A Ruko Ampenan (Jalur Senggigi)
Telp.622619, Hp.0818540790
TRAVEL
OTOMOTIF
RUMAH MAKAN ARFATURINDO
TOUR & TRAVEL
Melayani :
TIKET PESAWAT, RENT CAR/100.000 Antar Jemput Bandara/50.000 Paket Tour
Hub : RAMDANI HP.085878805714 atau 087739518019
BTN GRIYA PERMATA Blok H No.2 Sekarbela Mataram Email : staywithus22@gmail.com
RADIO
OTOMOTIF
SUARA NTB
Senin, 23 Februari 2015
RUPA - RUPA
Halaman 17
RUPA - RUPA
gin Belajar n i P ANIMASI ? SETIAP MINGGU PAGI - SORE DI TAMAN MAYURA
HUBUNGI :
081917002381
COUNTER PAINT ART GALLERY MINIMALIS LUNA MAYA EKAGITT
SALES
RUPA - RUPA
KOMPUTER
RUPA - RUPA
SUARA NTB Senin, 23 Februari 2015
SUARA NTB
Halaman 18
Konser Kemanusiaan Palestina Kumpulkan Donasi Rp 1,2 Miliar (Suara NTB/rai)
DI ATAS API - Seorang wartawan melintasi api (Firewalk) yang disiapkan Panitia NAC di depan Gedung Rupatama Polda NTB. Firewalker melintasi api dengan selamat tanpa terbakar. Bagi yang belum mengikuti pelatihan, diimbau jangan meniru adegan ini sendiri.
Wartawan, Budayawan dan Seniman Refleksi Diri Lewat ”Firewalk” Mataram (Suara NTB) Wartawan, Budayawan dan Seniman melakukan percobaan firewalk (berjalan di atas api - red), salah satu rangkaian kegiatan NAC (Neuro Assosiative Conditioning) oleh Polda NTB. Acara yang berlangsung di Rupatama Polda NTB Sabtu (21/2). Firewalk tersebut menjadi penting dilakukan oleh setiap peserta untuk menguji kefokusan dalam mencapai tujuan hidup agar berjalan sesuai energi positif. Lebih kurang 100 orang peserta ikut serta dalam melakukan percobaan firewalk. Sebelumnya peserta diberi pelatihan pemahaman terhadap cara mengendalikan pikiran sendiri. Karena segala upaya melewati rintangan adalah letaknya pada pikiran. “Jadi semuanya tergantung mindset kita. Kalau dalam pikiran kita mengatakan dengan penuh keyakinan bahwa api yang dileawati akan dingin, pasti dingin,” ungkap Kapolda NTB, brigjen Pol Drs. Sriyono pada peserta pelatihan NAC. Tujuannya dari firewalk tersebut sebagai upacara ritual untuk mengukuhkan para remaja untuk menjadi manusia dewasa. Dijelaskan oleh Sriyono, Caranya adalah dengan berpikir bahwa rasa takut hanyalah sebuah energi. Kita dapat mengambil seluruh energi dari emosi yang ada dalam diri. “Emosi apa saja, dan dengan melihat emosi tersebut sebatas sebagai sebuah energi, kita dapat memanfaatkannya untuk mendukung kita alih-alih menghalangi langkah kita. Dengan latihan, menemukan tempat yang tenang dalam diri akan semakin mudah. Menghirup nafas dalam-dalam dan mengubah ketakutan menjadi kegembiraan dan suka cita. Dengan kesadaran seperti itu, kita dapat memilih bagaimana energi ini bekerja dalam hidup. Pastinya kita akan bisa menggunakannya untuk menghentikan langkah kita atau justru memilih untuk masuk ke dalam ketakutan yang paling besar dan mengubahnya menjadi dorongan untuk berubah,” jelasnya. Ditambahkan, ketakutan manusia akan api sudah tertanam begitu dalam pada keyakinannya. “Ketakutan ini merupakan pemain utama dalam sistem keyakinan kita dan itu yang harus dirubah. Aturannya, otak tidak mau dikalahkan. Ego manusia selalu ingin benar dan melakukan segala sesuatunya dengan nyaman. Ketika sesuatu yang tidak nyaman untuk ego manusia terjadi, ego memompakan gelombang ketakutan dengan segala cara untuk menghalangi kita melakukan perubahan yang bertentangan dengan ego,” tuturnya. Firewalk yang bukan tipuan ini diharapkan mampu mengubah mindset dari yang negatif menjadi positif. Sehingga dalam impian dan tujuan hidup akan berjalan pada rel-rel sesuai target. Dan melewati segala rintangan dengan mudah. “ Melewati masalah-maslah biasa tidak bisa, masa melewati api yang menyala saja bisa,” terangnya sambil tersenyum di akhir pelatihan. (rai)
Makassar Konser Kemanusiaan Peduli Palestina yang digelar Komite Nasional untuk Rakyat Palestina ((KNRP) di Makassar berhasil mengumpulkan donasi sekitar Rp 1,2 miliar. “Alhamdulillah, konser ini sesuai dengan harapan, jumlah donasi yang berhasil dikumpulkan yakni sebesar Rp 1,2 miliar,” kata Ketua KNRP Sulsel Mujetaba di Makassar, Minggu. Besarnya jumlah donasi ini, menurut Mujetaba, menunjukkan besarnya kepedulian warga Makassar terhadap rakyat Palestina. Dalam konser ini KNRP menghadirkan Melly Goeslaw dan Opick yang membawakan sejumlah lagu andalannya. Selain bernyanyi, Melly Goeslaw juga melelang pakaian dan sejumlah barang pribadinya. “Hasil lelang ini akan saya donasikan untuk saudara kita di Palestina,” ungkapnya. Sementara itu, Opick yang terkenal melalui lagu “Obat Hati” ini mengatakan bahwa donasi yang dikumpulkan oleh masyarakat Indonesia merupakan wujud kecintaan kepada rakyat Palestina. “Saya
berharap dalam acara ini akan terlihat apresiasi dan kecintaan kita terhadap saudara kita di Palestina” ujarnya. Lebih lanjut, Sekretaris Umum KNRP Heri Efendi mengatakan hasil donasi yang dikumpulkan oleh KNRP akan disalurkan secara langsung ke Palestina dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Palestina. “Terakhir kami sudah menyalurkan dua ambulans, kami juga memberikan santunan kepada keluarga fakir miskin dan korban agresi, serta proyek pemberdayaan dan pendidikan bagi masyarakat di sana,” terang Heri. Saat ini, kata Heri, salah satu kebutuhan yang mendesak adalah pengadaan rumah tinggal “portable” dalam bentuk karavan, karena saat ini Palestina tengah dilanda
(Suara NTB/ist)
UNTUK PALESTINA - Warga dengan antusias berpartisipasi dalam konser Kemanusiaan Peduli Palestina di Celebes Convention Centre, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (22/2). musim dingin. “Kami sudah teken kontrak untuk pembuatan 200 karavan, kami berharap bisa hingga 500 sampai
Oscar Dianggap Prioritaskan Kulit Putih New York (Suara NTB) Sepertiga orang Amerika Serikat (AS) percaya di Hollywood tidak memberikan perhatian yang tepat bagi kalangan minoritas dan perempuan, bahkan Piala Oscar lebih dianggap mengutamakan artis kulit putih, demikian jajak pendapat mengenai Academy Awards di Twitter #OscarsSoWhite. Tiga puluh empat persen dari hampir 2.000 orang yang terlibat dalam jajak pendapat mengatakan mereka yakin di Hollywood memiliki masalah umum dengan kalangan minoritas, dan 32 persen mengatakan modal industri film menghindarkan diri dari membuat film kaliber Oscar yang melibatkan kaum minoritas. Hampir dua-pertiga responden berkulit hitam, atau 62 persen responden kalangan minoritas,catatHollywoodonlineyang juga dilaporkan Reuters/Ipsos. Jajak pendapat itu juga mencatat, bagaimana wanita di dunia perfilman Hollywood diperlakukan hanya sedikit lebih baik secara keseluruhan, dengan 32 persen responden mengatakan Holly-
wood memiliki masalah dengan perempuan dan 29 persen di antara mereka percaya hal itu juga berlaku dalam film kaliber Oscar untuk penonton wanita. Temuan melalui jajak pendapat dan memanfaatkan jejaring media sosial tersebut datang sebulan setelah daftar unggulan pemenang Oscar mengungkapkan tidak ada aktor berkulit berwarna dalam empat hadiah utama dan tidak ada perempuanunggulansebagaisutradaradanpenulisskenario.Olehkarena itu, berbagai kalangan menyebut Academy Awards kali ini sebagai“Oscarterputih”dalambeberapa tahun belakangan. Pengecualian paling kontroversial berpusat di sekitar “Selma,” film biografi Martin Luther King Jr. yang dijamin gambar terbaik dan lagu terbaik, namun gagal menjadi unggulan perempuan direkturnya yang keturunan Afrika-Amerika, Ava Duvernay, dan aktor utama David Oyelowo. Gregory Sampson, seorang responden Afrika-Amerika berusia 51 tahun dari Maryland mengatakan, di Hollywood memiliki
banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk menjadi lebih inklusif minoritas dan perempuan dan menyalahkan itu pada “jaringan anak berusia baik.” “Anda memiliki bintang besar, seperti Denzel Washington atau Samuel L. Jackson, menarik bagi semua orang, tapi banyak orang-orangmenilaiulasaninitidakmendapatkanpengakuan,”kataSampson. TheAcademyofMotionPictureArts and Sciences (AMPAS) yang ikut berperan menentukan daftar unggulan Oscar memiliki 6.100 anggota, yang dipilih untuk kualitas ulasan pekerjaan mereka dan rekomendasi oleh anggota yang ada. Sebuah penyelidikan oleh anggota Los Angeles Times pada 2012 mengungkapkan, 94 persen di antara mereka berkulit putih dan 77 persen laki-laki dengan usia rata-rata 62 tahun. Reuters/Ipsos menyatakan jajak pendapat mereka melibatkan 1.988 orang AS secara online pada 13—18 Februari 2015, dan memiliki interval kredibilitas plus atau minus 2,5 poin persentase. (ant/bali post)
700 karavan,” kata Heri. Konser kali ini, turut dihadiri Walikota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto, Ketua Umum
KNRP Soeripto, anggota Legislatif DPRD dan DPR RI serta sejumlah tokoh masyarakat Makassar. (ant/bali post)
Pembuat Film Perlu Insentif yang Jelas Jakarta (Suara NTB) Aktor Arifin Putra berpendapat pembuat film di negeri ini perlu mendapat dukungan dari pemerintah berupa insentif yang jelas. “Misalnya, pajak yang dipungut pemerintah untuk pendistribusian film masih sangat tinggi,” kata Arifin melalui surat elektronik, Minggu kemarin. Ketiadaan distributor film membuat produser harus bekerja rangkap. “Biaya pemasaran pun ditanggung produser. Jadi, alangkah baiknya ada insentif pajak yang meringankan,” tambahnya. Arifin yang juga beberapa waktu belakangan menjadi produser untuk acara televisi juga mengatakan perlu ada kebijakan dalam impor peralatan yang diperlukan untuk keperluan pengambilan gambar, misalnya ban khusus untuk adegan kejar-kejaran mobil. Saat ini, proses impor untuk peralatan seperti itu masih memakan waktu hingga berbulan-
bulan. Aktor yang bermain dalam film “Macabre”, “Rumah Dara” dan “Supernova” ini juga menyoroti masalah bantuan untuk para sineas dan aktor yang mendapat undangan ke festival bergengsi di luarnegerinamunurungberangkat sebab keterbatasan dana. “Perlu proses pengajuan bantuan dana yang sederhana, online, transparan, dan jelas,” katanya. Bila sineas dan filmnya sukses di luar negeri, secara tidak langsung sektor pariwisatanegaraakandiuntungkan. Selainitu,pemerintahjugahausterus mendorong dan memberikan insentif kepada pemodal yang ingin membangun bioskop. “Indonesia sangat kekurangan layar dan kita perlu lebih banyak layar,” katanya. Arifin Putra mengapresiasi adanya perhatian khusus pemerintah terhadap ekonomi kreatif di Indonesia dengan membentuk Badan Ekonomi Kreatif (BEK) yang dikepalai Triawan Munaf. (ant/bali post)
RAGAM
SUARA NTB Senin, 23 Februari 2015
Bernilai Triliunan, Sebagian Perangkatnya Jadi Rongsokan Dari Hal. 1 Sementara perangkat untuk akses jaringan internet, seperti server dan parabola disediakan LA. Dalam poisisi ini, PT. LA juga belum membayar biaya pengadaan perangkat tambahan ke PT. WEB. “Jadinya berantai, Kominfo belum bayar ke LA dan kini dalam proses persidangan, sehingga LA pun belum membayar ke PT WEB,” jelasnya. Dengan kondisi tersebut, PT WEB kemudian menjual perangkat miliknya kepada masyarakat yang berminat seharga Rp 3 juta per unit. untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Sehingga sekarang sudah sekitar 75 persen perangkat milik PT WEB dijual kepada masyarakat sebagai milik pribadi. Otomatis kemudian, internet tak lagi bisa difungsikan. ‘’LA belum bayar ke WEB, sehingga WEB menjual barang milik mereka ketimbang rugi,” ujar Mirajuddin. Dishubkominfo Sumbawa kemudian berinisiatif untuk menyurati Kementerian Kominfo dan PT LA agar bisa memaksimalkan internet yang masih tersisa di tujuh desa. Istilahnya, relokasi kaitan dengan program perlindungan TKI dengan memanfaatkan media internet oleh keluarga TKI di desa. Ke tujuh desa dimaksud, Desa Ngeru, Kecamatan Moyo Hilir, Desa Dete dan Hijrah Kecamatan Lape, yang kontraknya baru berakhir Mei 2014. Sementara desa lainnya, Kuken Kecamatan Moyo Utara, Karang Dima Kecamatan Labuan Badas, Moyo Mekar Kecamatan Moyo Hilir dan Pemasar Kecamatan Maronge sudah habis kontrak dan perangkatnya sudah dibeli oleh warga. Jadi, otomatis internet tak bisa lagi digunakan. Pihaknya kini tengah menunggu kelanjutan terkait program PLIK ini. Infromasi di situs Kominfo Januari 2015 telah melakukan redesain terhadap program ini. Kemungkinan pada tahun ini pula, diluncurkan modal baru untuk program terkait. Delapan Rekanan Pelaksana Proyek MPLIK adalah fasilitas yang bersifat bergerak untuk akses internet yang sehat, aman, cepat dan murah. Turun ke NTB sekitar tahun 2011 lalu. Berdasarkan dokumen publik yang diakses melalui http:// id.wikipedia.org/wiki/ Proyek_MPLIK, tujuan dan fungsi program ini adalah melayani masyarakat umum yang berada di daerah-daerah kecamatan yang belum terjangkau fasilitas internet. Penyedia mobil layanan internet merupakan amanat dari pasal 5 peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika RI No. 48/PER/ M.KOMINFO/11/2009 tentang penyedia jasa akses internet pada wilayah pelayanan universal telekomunikasi internet kecamatan, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika RI No. 19/ PER/M.KOMINFO/12/2010. MPLIK ini sinergi kegiatan Program KPU/ISO (Kewajiban Pelayanan Universal / Universal Service Obligation) dengan Community Access Point (CAP), yang ditargetkan oleh penyedia sebanyak 1.907 MPLIK tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Kajian efektivitas Program Pendampingan Pemanfaatan Layanan KPU/USO adalah program pemerintah yang dilaksanakan oleh Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informasi (BP3TI) Dirjen Penyelenggara Pos dan Informatika Kementrian Kominfo. Program tersebut bertujuan mempercepat pemerataan akses telekomunikasi dan informasi untuk daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan tidak layak secara ekonomi. Kalangan DPR RI, melalui pusat pengkajian pengelolaan data dan informasi (P3DI), Sekretariat Jendral DPR RI, bahkan sudah melihat indikasi masalah program ini, sehingga sempat meminta Badan Pemeriksa Keuangan untuk audit investigasi. Besaranya anggaran, menjadi pertimbangan, agar pengawasan diperketat. Dikutip dari laman dpr.go.id, total nilai kontrak multi years PLIK dan MPLIK selama empat tahun. Untuk PLIK mencapai Rp, 1.409.890.575.748 sedangkan MPLIK mencapai 1.592.276.923.878. Pemenang lelang pada proyek ini, diantaranya PT. SIMS, PT. Aplikanusa Lintasarta, PT. Jastrindo Dinamik, PT. Telkom, PT. Radnet, PT. Wahana Inovasi Nusantara, PT. Multidata Rencana Prima dan PT. Jogja Digital. Penjelasan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) NTB, Drs. Agung Hartono, M.STr, program PLIK di NTB dimulai sejak tahun 2009 lalu. Daerah ini memperoleh ratusan unit kemudian ditempatkan di 125 titik PLIK, tersebar di 116 kecamatan. ‘’Sehingga secara kuantitatif sarana internet sudah menjangkau seluruh daerah kecamatan seNTB,” kata Agung Hartono, Minggu (22/2),s eraya menambahkan, untuk satu Kecamatan ada yang memperoleh dua titik PLIK. Sedangkan jatah Mobile PLIK untuk NTB mencapai 40 unit. PLIK ini diletakkan di kantor kecamatan, sekolah dan perorangan dan seluruh pengelola telah mendapatkan pelatihan yang dilakukan oleh PT. WEB. PLIK dilengkapi dengan 5 Unit Komputer PC dan 1 unit Server ditambah 1 unit Scanner dan 1 unit Printer. (arn/bul/nas)
Seluruh Kepala Daerah di NTB akan Tandatangani Kesepakatan untuk Keterbukaan Informasi Publik PADA tahun 2014, Pemprov NTB berhasil menyabet rangking pertama tingkat nasional untuk implementasi Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dengan nilai 98 %. Ini adalah angka hampir sempurna dari total nilai tertinggi yakni 100%. Sedangkan, penilaian di tingkat kabupaten, Lombok Barat, Kabupaten Lombok Utara (KLU) dan Kabupaten Bima adalah kabupaten dengan peringkat rangking 3 besar untuk implementasi KIP dengan nilai rata rata 64%. ‘’Prestasi rangking pertama atas implementasi KIP tingkat nasional yang diraih oleh Pemerintah Provinsi NTB, berdampak pada banyaknya daerah yang melakukan kunjungan belajar ke PPID Provinsi NTB,’’ ujar Civil Society Officer AIPD, Susana Dewi R, kepada Suara NTB, Minggu (22/2). Tercatat, dalam dokumentasi PPID Provinsi NTB, sejak awal Januari 2015 saja, terturut- turut pemda dari Provinsi Banten, Kaltim, Serang dan Jatim telah melakukan studi belajar tentang bagaimana menjadikan pemda responsif dan inovatif dalam pelayanan informasi publik. Sementaraitu, di bulan Februari 2015, akan ada rencana kunjungan dari Provinsi Papua Barat dan empat kabupaten di Papua Barat yang akan berkunjung belajar ke Provinsi NTB dan Kabupaten Lombok Barat. ‘’Setelah meraih rangking pertama dalam implementasi KIP, hal terpenting adalah mempertahankan prestasi yang telah ada,’’ ujar Susana Dewi. Bukan hanya sekadar prestasi formalitas atau artificial saja, namun tentu saja perlu adanya perbaikan kecepatan dan responsivitas pelayanan informasi. Prestasi
Dari Hal. 1 Dalam hal ini, PT. Djogja Digital sebagai pihak ke tiga pelaksana proyek. “Gaji tidak ada, tunjangan operasional kendaraan juga tidak ada. Terpaksa alat-alatnya mangkrak total sejak pertengahan 2014 lalu alat-alatnya,” kata Badrun Taman dihubungi Suara NTB di Desa Kabar, Kecamatan Sakra, Lombok Timur. MPLIK ini terdiri dari satu unit kendaraan operasional merk ‘Foton’ yang didesain layaknya kantor berjalan. Di dalamnya terdapat enam unit laptop merek Zirex, TV LCD 32 inci, meja, kursi, bahkan dilengkapi dengan perangkat pengeras suara dan amplifier. Untuk koneksi internet, terdapat pemancar sejenis parabola, modem dan untuk fasilitas kelistrikannya dilengkapi juga dengan genset berkapasitas besar. MPLIK ini, diawal-awal tahun 2012 diaktifkan. Bahkan, masing-masing unit setiap hari menyasar desa-desa terpencil di empat kecamatan, Selong, Aikmel, Sakra dan Montong Gading. Meskipun, pada setiap kali operasionalnya tidak mudah, para petugasnyamencarimenyesuaikan titik satelit dengan pemancarnya. Diperkirakan rendahnya kualitas peralatan yang digunakan dan menyebabkanjaringaninternetnya “super lelet”. Fasilitas inipun diacuhkan masyarakat karena sulitnya browsing. “Sudah internetnya lelet, tidak ada gaji, mau bagaimana lagi kita. Capek-capek-in diri. Pemancarnya juga ditaruh dimana saja tidak urus. Mobilnya dipakai untuk jalan-jalan saja,” sesal Badrun Tamam. Sebelumnya, untuk tempat parkir kendaraan, sudah dijatahkan sebesar Rp 200.000 per mobil per bulan. Bahkan untuk operasional ke desa-desa terpencil, jatah BBM disipkan Rp 275.000 setiap bulan. Tetapi belakangan setelah dana-dana tersebut tidak lagi dicairkan oleh PT. Djogja Digital, praktis tidak ada lagi tempat sewaan untuk menaruh kendaraan dan gerobak pemancarnya. Terpaksa beberapa diantaranya diparkirkan di pinggir jalan. “Ini program terindikasi salah
sasaran, kalau tidak salah satu unit total nilainya antara Rp 500 juta sampai Rp 700 juta. Terindikasi salah sasaran, karena malah beberapa daerah lainnya digunakan untuk tempat pembayaran listrik,” pungkas Badrun Tamam. Terpisah, Koordinator MPLIK Wilayah NTB, Herman mengatakan kendala utama tidak optimalnya MPLIK dioperasikan lantaran dana yang dialokasikan oleh Kemenhub Kominfo untuk program ini mandek. Bahkan, selama dua tahun, total Rp 56 miliar tidak bisa dicairkan. DPR RI sudah turun meninjau langsung MPLIK di Lombok Tengah. Setelah itu, tidak direkomendasikan lagi untuk dianggarkan biaya operasionalnya. Alhasil, seluruh aktivitas MPLIK tidak bisa dilaksanakan oleh operatornya lantaran tidak adanya dukungan anggaran. ‘’Kemungkinan MPLIK ini akan ditarik dan akan dilelang. Dimana lelangnya kami belum terima informasinya,” kata Herman. MPLIK adalah program nasional yang dihajatkan untuk memberantas buta internet di Indonesia. Bahkan Kemenhub sendiri pernah menargetkan setidaknya tahun 2015 ini 50 persen penduduk Indonesia sudah melek internet. Khusus untuk NTB, proyek MPLIK ini dipegang langsung oleh PT. Djogja Digital. Pihak ketiga inilah yang menyiapkan fasilitas berupa kendaraan dan segala perlengkapan di MPLIK, Kemenhub kemudian menanggung semua pembiayaan dan operasional MPLIK. “Djogja Digital ini pihak ketiga yang menyediakan jasa. Mereka juga punya hutang di bank yang harus dibayar. Kalau dananya tidak lancar dari pusat, berat mereka. Makanya alat-alatnya mau ditarik dan akan dilelang,” tambahnya. Kendati demikian, Herman juga tidak bisa memberikan kejelasan secara pasti kelanjutan nasib MPLIK. Sebab ia sendiri menurutnya tetap menunggu informasi dari pusat. (bul)
atas pemenuhan kewajiban amanah keterbukaan informasi Publik ini wajib dibarengi dengan tingkat kepuasan masyarakat pengguna informasi di NTB. Jika pada tahun 2014, penilaian Keterbukaan Informasi Publik hanya difokuskan pada kinerja provinsi atas implementasi KIP. Untuk penilaian tahun 2015 yang akan dilaksanakan oleh Komisi Informasi Pusat pada bulan Oktober-November 2015 dalam instrumennya, bukan hanya akan menilai kepatuhan PPID di tingkat provinsi, namun juga melihat sinergi dan dorongan dari provinsi kepada kabupaten dalam mengimplementasikan UU No 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Untuk itulah, dalam rangka memastikan adanya langkah sinergi dan satu persepsi tentang urgensi implementasi amanah UU 14 tahun 2008 ini, Pemerintah Provinsi NTB bersama Komisi Informasi dengan dukungan dari Pemerintah Australia melalui Program Australia Indonesia Partnership for Decentralization (AIPD) akan menggelar Penandatangan Kesepakatan Bersama. ‘’Kesepakatan bersama antara Gubernur NTB dengan seluruh kepala daerah se provinisi NTB untuk komit mengimplementasi Keterbukaan Informasi Publik,’’ Kepala Sekretariat PPID NTB, Muhammad Ilham menambahkan. Sejak 6 Januari 2015, PPID utama Provinsi NTB bersama Komisi Informasi dan AIPD NTB melakukan road show untuk audiensi kepada 10 kepala daerah untuk memastikan komitmen mereka yang akan tertuang dalam naskah kesepakatan bersama ini. Dimulai dari kunjungan audiensi ke Pemda Lom-
bok Utara dan audiensi terakhir dilaksananakan di Kabupaten Bima tanggal 14 Februari 2015. Adapun hasil dari audiensi untuk membangun persepsi dan kesepakatan bersama ini, semua pemerintah daerah di kabupaten area program AIPD menyatakan kesadaran dan komitmen tinggi atas urgensi konsistensi implementasi keterbukaan informais publik ini untuk mendorong adanya good governance. Beberapa kepala daerah yang menyatakan kesiapanya hadir yakni, H.AhyarAbduh, Walikota Mataram. Dr. H. Zaini Arony, MPd Bupati Lombok Barat. H, Djohan Syamsu, SH, Bupati KLU. Kemudian H Suhaili FT, Bupati Lombok Tengah. H. Moh.Ali Bin Dachlan, Bupati Lotim. Drs. H.Jamaludin Malik, Bupati Sumbawa. H. Syafrudin H.M.Nur, Bupati Bima dan H. Qurais H. Abidin. Dr. KH. Zulkifli Mahadli, SH,MM, Bupati Sumbawa Barat. Drs. H. Bambang M. Yasin Bupati Dompu. Setelah penandatanganan kesepakatan ini, akan dirangkaikan talk show dengan pengantar nara sumber dari Gubernur NTB, Ketua Komisi Informasi Pusat, Dirjen IKP Kemkominfo dan Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri. Dilanjutkan dengan paparan dan dialog bersama 10 kepala daerah se- NTB. Pasca penandatangan kesepakatan ini, seluruh PPID utama Provinsi NTB dan 10 kabupaten kota se NTB akan menyusun roadmap implementasi KIP tahun 2015-2016. Hal ini sebagai pedoman dan turunan atas MoU keterbukaan informasi yang telah ditandatangani bersama. Roadmap implementasi keterbukaan infromasi publik ini akan
’’Gathering’’ Konsumen SPEKTRA Dipadati ’’Member’’ SPEKTRA multi financing, sukses menggelar acara gathering konsumen yang berlangsung di Atrium Mataram Mall 2 lantai 1, Jumat lalu (20/2) lalu. Acara yang mengusung tema Lovely Imlek ini dipadati ratusan member yang telah memiliki kartu belanja SPEKTRA. Acara diisi dengan berbagai kegiatan seperti lomba mewarnai, main bowling, lelang barang elektronik, talkshow, games, dan dihibur oleh penampilan Cabaret. “Kami berharap acara ini memberikan banyak informasi dan wawasan mengenai manfaat kartu Belanja SPEKTRA yang baru kita luncurkan beberapa bulan lalu di Lombok area,” ungkap Aditya Septiana, perwakilan dari SPEKTRA Pusat. Tak sedikit dari peserta yang bertanya mengenai manfaat, cara penggunaan, dan aktivasi kartu belanja ini. Acara gathering ini merupakan satu dari banyak rangkaian acara “Pameran Elektronik & Furniture” dengan konsep Lovely Imlek SPEKTRA yang berlangsung tanggal 13 sampai 26 Februari 2015, bersa-
ma Toko Galaxy. Selama pameran berlangsung SPEKTRA memberikan banyak promosi spesial seperti promo bebas biaya administrasi (khusus merk Samsung), voucher belanja, Angpao gratis, coklat gratis, serta hadiah langsung dan Doorprize. Bahkan selama pameran harga barang dijamin 1000% lebih murah dari pada harga di luar pameran. Untuk syarat pengajuan kreditnya sendiri sangat mudah, cukup fotokopi KTP, tanpa DP,
proses paling lama 1 hari. Pameran masih berlangsung hingga tanggal 26 Februrari 2015 mendatang. Aditya mengajak seluruh masyarakat Kota Mataram khususnya untuk datang ke pameran. “Mumpung kita lagi pameran gede-gedean, ada banyak lomba, diskon harga, hadiah langsung, cicilan lebih murah, jangan sampai menyesal karena gak sempat kesini” pungkas Adit. (ars/*)
(Suara NTB/ist)
PAMERAN - Pameran SPEKTRA di Mataram Mall yang mengusung tema Lovley Imlek.
Sejumlah Kasus Korupsi, Kejaksaan Tak Sentuh KPA Dari Hal. 1
Operator Lepas Tanggung Jawab
Halaman 19
Terbaru, proyek perencanaan cetak sawah baru di Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPA). Dalam perkara ini, hanya PPK dijadikan tersangka. Sementara dalam ketentuan Perpres 54 Tahun 2010, KPA dalam kedudukannya pada proyek itu, punya tanggung jawab hukum. Pihak Kejaksaan punya alasan lain soal ini. Dalam tingkat penyelidikan, sebenarnya sudah meminta keterangan KPA untuk semua kasus tersebut. Tapi untuk diproses di tingkat penyidikan, menurut Juru Bicara Kejati NTB, Made Sutapa, SH, tidak semudah yang dibayangkan publik. “Perlu buktibukti kuat, jadi tidak semudah itu
untuk memproses KPA di tingkat penyidikan,” terang Sutapa menjawab Suara NTB, Sabtu (21/2). Dari sederet kasus ini, diakuinya, tim Pidsus tidak tinggal diam. Pada dasarnya, kasus - kasus yang sudah ditingkatkan ke penyidikan, meski sudah menetapkan tersangka rekanan atau PPK, tapi kasusnya tetap berproses. “Jika dalam prosesnya memang ada bukti - bukti kuat untuk menjerat KPA, maka tentu saja statusnya bisa kita tingkatkan (tersangka),” terang Sutapa. Disisi lain, selama ini Kejaksaan beralasan akan menunggu perkembangan persidangan, setelah berkas para tersangka lain dilimpahkan. Dengan dasar itu, jika ada fakta terungkap melibat-
kan KPA, dijadikan dasar menindaklanjuti. Apakah sejauh ini langkah tersebut efektif? Terkait ini Sutapa berdalih, bahwa fakta persidangan memang dijadikan salah satu petunjuk. Tapi yang menjadi rujukan utama adalah proses penyidikan awal. Jika ditemukan bukti cukup, maka sejak diproses awal perkara itu, status tersangka KPA sudah ditetapkan. Termasuk untuk kasus-kasus baru, menurut dia, tetap berproses. ‘’Intinya saya tidak ingin mendahului penyidik. Kalau memang faktanya nanti ada yang ditetapkan sebagai tersangka baru dari kalangan mana pun, ya akan kami sampaikan,” pungkasnya. (ars)
Soal Dualisme PPP, KPU NTB Masih Menunggu Dari Hal. 1 Ia menegaskan, dirinya belum bisa memberikan penegasan atau komentar apapun sampai ada kejelasan dari KPU RI dan Menkumham secara tertulis. Muzihir juga menyiratkan pihaknya kini sudah di atas angin setelah memenangkan sengketa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. “Sudah keluar putusannya, menolak gugatan yang meminta membatalkan Muktamar Surabaya. Itu sudah ditolak kemarin,” ujar Muzihir. Namun, klaim ini lagi-lagi dibantah oleh Ketua DPW PPP NTB versi Muktamar Jakarta, H. Muhammad, SH. Kepada Suara NTB, Sabtu (21/2), Muhammad meluruskan klaim tersebut. Menurutnya, penggugat dalam perkara tersebut adalah
orang yang menyatakan dirinya sebagai pengurus PPP. Ia menggugat Suryadharma Ali, Djan Fariz dan Sekretarisnya, Romahurmuziy dan Sekretarisnya serta Menteri Hukum dan HAM. “Isi gugatan itu meminta Pengadilan agar membatalkan kedua muktamar. Dan Menkumham membatalkan pendaftarannya atas namakepengurusanRomahurmuziy. Itu gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara,” tegasnya. Atas perkara tersebut, majelis hakim pun telah menyatakan gugatan tersebut tidak dapat diterima. “Karena dianggap salah yang menggugat, tidak berhak menggugat dan salah alamat menggugat. Karena kalau dia menggugat Kemenkumham, bukan kewenangannya Pengadilan Negeri Jakarta Selatan,” ujarnya. Karenanya, Muhammmad me-
negaskan bahwa dalam perkara tersebut, tidak ada kubu PPP yang menang maupun kalah. “Djan Faridz juga menang, SDA juga menang, Romi juga menang. Jadi kalau dikatakan Muzihir kita menang, itu kebohongan publik,” ujarnya. Menurutnya, KPU RI pun telah meminta agar kedua kubu PPP jangan dulu diterima jika mereka mendaftarkan dukungan di PIlkada. Karenanya, Muhammad menegaskan agar fakta ini tidak disembunyikan dari publik. “Kenapa tidak ditegaskan saja. Saya ikut pertemuan dengan KPU Pusat, Bawaslu dan DKPP. Salah satu yang hadir itu saya. Jadi pemerintah itu masih menunggu keputusan Pengadilan, belum bisa menerima pendaftaran kedua belah pihak,” pungkas politisi sekaligus pengacara ini. (aan)
menjadi arahan dan peta jalan yang jelas atas kinerja dan target serta dukungan baik sisi regulasi, kebijakan dan anggaran bagi PPID untuk melaksanakan amanah UU keterbukaan informasi publik ini. Penyusunan roadmap implementasi Keterbukaan informasi Publik yang disusun bersamaoleh PPID utama dalam forum PPID ini di maksudkan agar terjalin koordinasi yang baik antara PPID level provinsi dengan PPID kabupaten/kota dengan Komisi InformasiProvinsi. Selain itu, diharapkan dapat mendorong adanya konsolidasi penyelenggaraan pelayanan informasi publik pada level PPID kabupaten sampai dengan PPID Unit layanan (Desa, puskesmas, sekolah, dll). Dalam forum ini, juga akan ada sharing pembelajaran antara PPID Provinsi dengan PPID kabupaten tentang cara menyusun Daftar Informasi Publik dan dokumen laporan penyelenggaran pelayanani nformasi publik yang harus dilaporkan pada Komisi Informasi serta menjadi lampiran dalam laporan pertanggungjawaban pemerintah daerah, yang harus dilaporkan paling lambat
pada bulan Maret 2015 sesuai amanah UU 14 tahun 2008. Dalam acara penandatangan MoU ini, AIPD menyediakan instalasi untuk pelayanan informasi berbasis internet yakni SIP PPID (system Informasi public PPID). Ini dimaksudkan agar semua kabupaten/Kota di provinsi NTB bisa melakukan pelayanan informasi dengan makin mudah, murah, cepat dengan prinsip MALE (maksimum access limited exemption). Akses terbuka seluasnya, dengan perkecualian terbatas sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dengan adanya SIP PPID ini, maka warga masyarakat di manapun, bisa mengakses informasi di web SIP PPID masingmasing daerah. Tentunya dengan prosedur yang mudah, yakni untuk permohonan informasi, warga cukup mengattachkan identitas sebagai warga negara yakni ID KTP. Akan ada team Help Desk yang terdiri dari operator SIP PPID provinsi NTB dari Dishubkominfo dan PDE provinsi NTB yang siap melayani daerah yang akan menerapkan SIP PPID sebagai inovasi pelayanan infromasi berbasis internet di daerahnya. (*)
(Suara NTB/ist)
AUDIENSI - Tim dari PPID, AIPD dan KI NTB melakukan audiensi dengan Walikota Mataram, H.Ahyar Abduh. Selain ke Pemkot Mataram, audiensi juga dilakukan ke sembilan kabupaten/kota lainnya di NTB.
Dana Keseriusan Investasi Dari Hal. 1 Dana keseriusan itu atas nama investor sendiri, rekening pun rekening dari investor itu sendiri. ‘’Jadi bukan atas nama saya,” tegasnya. Aturan harus ada dana keseriusan itu merupakan salah satu ciri negara maju. Dicontohkannya Amerika Serikat. Di mana setiap yangdatangharusmembawauang 100 ribu dolar. Hal ini dimaksudkan agar kendatangannya bukan sebagai pengangguran atau pun sebagai penipu. Apalagi investor ada ketentuan nilai uang yang harus dibawa pasti lebih besar. Kewajiban dana keseriusan investasi di Lotim, tidak saja bidang kepariwisataan namun juga seluruh investor. Bila perlu katanya, nilai yang harus ditanamkan Rp 100 miliar tiap investor. Biar investor yang tidak punya uang itu takut berinvestasi di Lotim. Bagi investor yang punya uang banyak dan benar-benar berinvestasi, Bupati Lotim membuka peluang seluas-luasnya. “Lotim akan senang pada investor yang memiliki uang,” katanya. Ali BD –demikian Bupati Lotim biasa disapa—-menjelaskan, dana keseriusan senilai Rp 100 atau Rp 200 miliar sekalipun itu sudah jelas akan diambil sendiri nantinya oleh investor untuk melaksanakan investasinya. Dana itu sama sekali tidak disentuh oleh pemerintah daerah Lotim.
Investor yang diinginkan hadir di Lotim bukanlah broker yang hanya memiliki maksud menguasai lahan Lotim. Untuk itulah, investor haruslah orang kaya bukan investor mengaku-ngaku kaya raya namun realitanya memang tidak punya uang. Selaku kepala daerah di Gumi Selaparang yang diketahui daerahnya banyak diincar investor, Bupati Ali BD memilih lebih berhatihati memberikan izin. Profil investor pun sudah ia pelajari terlebih dahulu sebelum izin diterbitkan. Disebutkan, keputusannya mencabut izin salah satu investor yang akan mengelola kawasan wisata Lotim bagian selatan itu sudah sangat jelas karena memang tidak punya uang untuk memulai investasinya. Setelah dicek di perbankan daerah, ternyata uang investor itu pun tersisa hanya beberapa juta saja. Selain itu, jauh sebelumnya Bupatimengakusudahmembacaakta dariinvestortersebutdandiketahui memanginvestortersebutbermodal sekitar Rp 1,7 miliar. Hal prinsip lainnya,izinlamanyaakanmengelola kawasan seluas 339 hektar (ha). Sementara dalam ketentuan perundang-ungdanganluasitusudah tidak dibenarkan. Total luas kawasan hutan Sekaroh 2.800 ha. Luasanzonayangbolehdimanfaatkan hanya 280 ha. Sudah jelas, dari segi luasan itu sudah tidak sesuai dengan aturan. (rus)
Segera Dievaluasi Dari Hal. 1 termasuk NTB untuk membuat usulan “menghidupkan” kembali PLIK-MPLIK yang kurang aktif/tidak aktif. “Itu (mobil internet kecamatan) sedang dievaluasi oleh pihak Kementerian, berapa yang dijalankan tahun 2015,” kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) NTB, Drs. Agung Hartono, M.STr dikonfirmasi Suara NTB, Minggu (22/ 2). ‘’Kalau PLIK-MPLIK yang masih ada, aktif selama ini masih ada 28 persen,” tambahnya. Agung mengatakan, PLIK-MPLIK yang masih aktif itu saat ini berada di sentra-sentra kawasan produktif. Seperti Sekarbela Kota Mataram, Sukarara Lombok Tengah dan sejumlah daerah produktif lainny. Ini merupakan program Kemenkominfo yang langsung diberikan kepada pemerintah kabupaten dan kota. ‘’Seluruh kabupaten/kota yang di NTB itu melalui kontrak dengan provider, PT. Lintas Arta. Itu sampai dengan akhir 2014 kemar-
in,” tambah Agung. Berdasarkan rapat kerja Kemenkominfo dengan pemerintah daerah, lanjut Agung, saat ini program tersebut diminta buttom up atau dari bawah. Untuk itu, pemerintah daerah menyampaikan usulan kepada Kemenkominfo mengenai program PLIK-MPLIK tersebut. ‘’Yang menjadi usulan dari kabupaten dan kota sedang dilakukan evaluasi di sana (Kemenkominfo),” katanya, seraya menambahkan bahwa pihaknya mengaku belum tahu hasilnya. ‘’Yang jelas masing-masing kabupaten kota sudah menyampaikan.’’ Dari data dan informasi yang diperoleh terdapat 28 persen program PLIK-MPLIK yang aktif. Kemudian 28 persen yang kurang aktif dan 44 persen tidak aktif. “Yang lain tak aktif bukan karena apaapa, itu karena kontraknya sudah habis,” jelas Agung. Kalau memang ada yang diperpanjang, harus diketahui berapa yang dipepanjang. ‘’Karena itu kan ada dua, peralatan dan jaringan. Itu miliknya si provider,” pungkasnya. (nas)
Banjir Bandang di Pulau Sumbawa Diduga Akibat Pembalakan Hutan Dari Hal. 1 ‘’Kalau tak ada halangan , hari ini (kemarin—red) atau besok (hari ini—red) tim BNPB mau turun,” kata Kepala BPBD NTB, Ir. Wedha Magma Ardhi, M.TP dikonfirmasi Suara NTB, Minggu (22/2) siang kemarin. Ada tiga orang mau melihat lokasi banjir yang ada di Pulau Sumbawa, baik Dompu, Kota Bima, Kabupaten Bima dan Sumbawa. Evaluasi apa sebab dan sebagainya. ‘’Mereka juga membawa bantuan langsung un-
tuk kabupaten,” jelasnya. Ardhi mengatakan, Kepala Seksi Kedaruratan BPBD NTB akan mendampingi tim dari BNPB untuk melakukan tinjauan ke daerah pascabanjir yang ada di Pulau Sumbawa. Ditanya, banjir bandang yang terjadi di Dompu, Bima dan Sumbawa diduga akibat pembalakan liar, Ardhi mengatakan kemungkinan itu bisa saja terjadi. Pasalnya, saat banjir bandang di Kecamatan Tarano banyak kayu-kayu gelondongan yang hanyut. ‘’Itu masih kemungkinan aki-
bat pembalakan hutan. Makanya besok tim kita bersama tim BNPB melihat ke lapangan,” imbuhnya, seraya menduga di Dompu juga ada kemungkinan akibat itu (pembalakan liar). Karena itu akan dikoordinasikan dengan Dinas Kehutanan. Banjir bandang merendam lima desa di Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa Jumat (20/ 2) pukul 21.00 Wita. Akibatnya, sebanyak 1.637 Kepala Keluarga (KK) diungsikan ke daerah yang lebih tinggi. Belasan rumah dan seratusan ekor sapi/kerbau
milik warga dari lima desa yang kena banjir bandang itu hanyut. Lima desa yang diterjang banjir bandang itu antara lain Desa Labuan Jambu, Desa Labuan Pidang, Desa Banda, Desa Batu Lanteh, dan Desa Labi Bontang. Ardhi menambahkan, untuk logistik bagi korban banjir bandang Sumbawa dari BPBD NTB saat ini memang sudah habis. Namun, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil (Disosdukcapil) NTB, untuk penambahan logistik teruta-
ma beras. ‘’Logistik yang ada di BPBD sudah habis. Yang masih tersisa itu pakaian. Tapi nanti dari Dinas Sosial , masih ada beras dan lainnya. Di Sumbawa sudah ada dapur umum dibuat,” terangnya. Informasi yang diperoleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa hujan lebat dan angin kencang masih akan terjadi di NTB sampai Maret mendatang. Untuk itu, masyarakat dan pemda kabupaten/kota diminta untuk tetap siaga dan waspada. (nas)
Senin, 23 Februari 2015
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
’’Hakim Sarpin Salah Menafsirkan’’ Naik 23/02
Jakarta (Suara NTB) Guru Besar Universitas Parahyangan, Bernard Arief Sidharta, yang menjadi saksi ahli dalam praperadilan gugatan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas status tersangka Budi Gunawan mengatakan hakim tunggal Sarpin Rizaldi telah salah menafsirkan perkataannya di sidang. “Hakim Sarpin salah menafsirkan sehingga menghasilkan putusan yang berbeda dengan saya. Menurut saya harusnya ditolak (gugatan praperadilan Budi Gunawan),” kata Arif Sidharta di Kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Jakarta, Minggu (22/2). Ia mengatakan dalam sidang praperadilan ia memaparkan Pasal 77 KUHAP mengenai praperadilan menangani kasus penangkapan dan tidak mencantumkan penetapan
tersangka dalam pasal itu. Ia juga meminta hakim mengkaji apakah penetapan tersangka Komjen Pol Budi Gunawan masuk dalam wewenang Pasal 77. Akibat salah tafsir, ujar Arif, Hakim Sarpin telah menyalahi aturan karena hakim terikat dalam tiga aturan, yakni gramatikal, historis, dan sistematis. Selain itu, ia mengatakan salah tafsir juga telah menyebabkan hakim mengambil keputusan ber-
beda dari yang dimaksudkan saksi. Dalam kesempatan itu, Arif juga menyatakan keberatan atas pemberitaan di salah satu media nasional yang menurutnya mengutip sesuatu yang tidak ia katakan. Media nasional tersebut menyatakan Arif mengatakan pernyataan yang memojokkan KPK berupa indikasi penyalahgunakan KPK makin menguat, padahal ia tidak pernah mengatakan hal tersebut. Sebelumnya pada Jumat (20/2), KPK mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA) atas putusan praperadilan yang dinilai tidak sesuai KUHAP karena mengabulkan gugatan Budi Gunawan. KPK bisa mengajukan kasasi dengan alasan penafsiran hukum dan kekeliruan nyata dalam putusan. (ant/Bali Post)
(ant/Bali Post)
SELAMATKAN KPK BERSIHKAN POLRI - Wakil Ketua KPK nonaktif Bambang Widjojanto bersama alumni sejumlah perguruan tinggi bersalaman dengan anggota polisi saat menggelar aksi “selamatkan KPK dan bersihkan Polri” di sekitar Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (22/2). Dalam aksinya mereka menyerukan penyelamatan KPK dari kriminalisasi serta pembersihan Polri dari para koruptor.
Ruki Tegaskan KPK Tetap Usut Kasus BG Jakarta (Suara NTB) Plt Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiequrachman Ruki menegaskan bahwa KPK tidak akan menghentikan penyidikan kasus dugaan transaksi mencurigakan Komjen Pol Budi Gunawan. “Kami tentu mempelajari secara detil. Kami tidak memonitor yang disampaikan hakim saja. Ada mekanisme pelimpahan, pengambilalihan sepanjang koridor hukum. Tidak mungkin SP3,” kata Ruki di Jakarta, Jumat (20/2) malam. KPK segera akan meminta amar putusan praperadilan ke PN Jakarta Selatan untuk mempelajari putusan tersebut. Saat ditanya kemungkinan kasus dilimpahkan ke Kejaksaan Agung, Ruki mengisyaratkan hal itu dapat dilakukan. “Kemungkinan itu ada selama tetap dalam koridor hukum,” katanya. Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus dugaan transaksi mencurigakan. Penetapan tersebut dilakukan pada satu hari menjelang fit and proper test calon kapolri di DPR. (ant/Bali Post)
Pesan Bambang Widjojanto untuk Plt KPK
(ant/Bali Post)
Bambang Widjojanto
Jakarta (Suara NTB) Komisioner non-aktif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto mengatakan ada tiga hal yang harus dilakukan oleh Pelaksana Tugas (Plt) KPK yang baru dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi), Jumat (20/2). “Yang penting untuk dilakukan adalah menyinergikan seluruh kekuatan penegak hukum,” kata Bambang usai mengikuti aksi pemberantasan korupsi di Bundaran Hotel Indonesia, Minggu
(22/2). Menurut dia, sinergi itu harus dilakukan dengan perlakuan yang sama untuk semua. “Jangan ada diskriminasi, jangan ada masalah di situ,” katanya. Plt KPK harus dipastikan tidak memiliki konflik kepentingan (conflict of interest). Bambang mengatakan, dirinya tidak ingin pimpinan KPK sekarang digenjet (bully) sehingga sang pemimpin harus menjelaskan potensi konflik kepentingan yang dimilikinya.
Ia juga menyarankan pimpinan KPK yang baru dapat tampil ke hadapan publik dengan program yang strategis agar dapat mewujudkan sinergi antara lembaga penegak hukum. Menurut dia pribadi, ada tiga hal yang dapat dilakukan untuk mewujudkan sinergi tersebut, yaitu tidak ada lagi potensi penyalahgunaan kewenangan, transparansi, dan membuat program yang mendukung akuntabilitas tersebut.
“Jangan lagi ada rekayasa. Semua harus accountable, transparan. Jangan orang dikriminalkan dengan rekayasa,” katanya. Berkomentar tentang Plt KPK yang baru dilantik, ia mengatakan optimisme harus tetap dihidupkan, tapi jangan memberikan “cek kosong”. “Optimisme ini harus disertai dengan terus menerus melakukan kontrol, menjaga. Terus mengawasi seluruh proses itu,” katanya menambahkan. (ant/Bali Post)
Kemendag akan Kerjasama dengan Kelurahan Salurkan Beras Bulog Jakarta (Suara NTB) Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel, mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan setiap kelurahan untuk menyalurkan beras Bulog ke permukiman-permukiman padat penduduk. “Ini dilakukan agar penyalurannya bisa langsung dan menjangkau kepada masyarakat dengan harga
yang ditentukan pemerintah,” kata Rachmat, saat meninjau Operasi Pasar Beras Bulog di Rumah Susun Penjaringan, Jakarta Utara, bersama dengan Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, Minggu (22/2) Menurut Mendag, operasi pasar yang terus dilakukan pemerintah juga bertujuan
menghindari mafia-mafia beras yang selama ini sering mengoplos dan menimbun beras milik pemerintah. “Kami sudah memberikan sinyal, pemerintah tidak mainmain karena kami sudah mengetahui hal tersebut. Kalau tidak ditanggapi, kami akan langsung pidanakan mereka,” katanya. Kemendag, ujarnya, juga
sudah meminta kepada Kepala Bulog untuk melakukan audit secara total mulai dari pengeluaran delivery order (DO) sampai penentuan pedagang mana yang nantinya menyalurkan, sehingga diketahui sistem distribusi yang dilakukan Bulog. “Kami juga meminta kepada Menkop dan UKM untuk memberdayakan koperasi-
koperasi pasar yang ada untuk membantu penyaluran beras di pasar-pasar,” tuturnya. Dalam Operasi Beras Pasar Bulog di Rusun Penjaringan, pemerintah menetapkan harga beras premium sebesar Rp9.000 per kilogram sedangkan beras medium sebesar Rp7.400 per kilogram. (ant/Bali Post)
Badrodin Haiti: Wakapolri Terserah Wanjakti Jakarta (Suara NTB) Wakapolri Komjen Badrodin Haiti menyerahkan keputusan terkait sosok yang akan menempati jabatan Wakapolri kepada Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti). “Saya belum memikirkan itu (wakapolri baru—red). Hal itu keputusan Wanjakti, bukan saya pribadi,” kata Badrodin di Mabes Polri, Jakarta, Minggu (22/2). Ia mengatakan Wanjakti akan menyeleksi para perwira tinggi yang layak dinominasikan menjadi Wakapolri. ‘’Syaratnya bintang tiga. Nanti diambil yang senior,’’ ujar Badrodin.
Isu Komjen Pol Budi Gunawan bakal menjadi calon Wakapolri merebak usai dirinya batal dilantik menjadi Kapolri oleh Presiden Jokowi. Jokowi akhirnya mengajukan nama Wakapolri Komjen Badrodin Haiti ke DPR sebagai calon Kapolri baru. Presiden juga meminta Gunawan untuk tetap memberikan kontribusi terbaiknya di Polri. “Kontribusi itu dapat dilakukan dalam posisi dan jabatan apapun yang nantinya diamanahkan kepadanya,” kata Presiden. Hingga saat ini Gunawan tercatat masih menjabat sebagai Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Kalemdikpol). (ant/Bali Post)