HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500
SUARA NTB
SELASA, 26 JANUARI 2016
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 267 TAHUN KE 11 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Proyek ITS
ITS – Tower milik Setda Provinsi NTB di Bukit Ketejer, Kecamatan Labuapi , Lombok Barat ini diklaim pernah ada instalasi pemantauan transportasi darat laut dan udara, disebut ITS, sejak diluncurkan 2009. Namun kini peralatan itu dipastikan tidak ada.
Diduga Mangkrak Setelah Tahap ke Tiga Mataram (Suara NTB) Mantan Sekretaris Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) NTB Drs. Rusli H. Ibrahim akhirnya angkat bicara terkait tak jelasnya proyek Intelligent Transport Systems (ITS). Diklarifikasinya bahwa instalasi pada proyek itu pernah hidup. Namun diduganya kemudian mangkrak setelah proyek dikerjakan untuk tahap ke tiga. Ditemui Suara NTB di kediamannya Perumahan Sweta Senin (25/1) Rusli panjang lebar menjelaskan kronologi awal, sampai proyek itu berdiri dan diresmikan Wakil Gubernur NTB yang waktu itu dijabat Ir. H. Badrul Munir, MM tahun 2009 lalu. Diresmikannya proyek ini, menandai bahwa instalasi ITS itu ada. Dibantahnya bahwa proyek itu nihil secara fisik. Melainkan sudah dibangun di tiga titik. Pertama di Gunung Rinjani, ke dua di Gunung Tambora, titik ke tiga di Kantor Dishubkominfo Jalan Langko. ‘’Kalau yang di (Bukit) Kete-
jer seperti berita yang ditulis, memang tidak ada. Tapi di sana kami saat itu numpang di tower Pemda (Pemprov, red),’’ terang Rusli. Saat mengendalikan proyek itu, dia bertindak sebagai Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) – sekarang PPK. Bertindak sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), atasannya saat itu Drs.H.Baharudin, yang juga Kepala Dishubkominfo. ‘’Saya luruskan komentar anggota Dewan yang bilang dananya dari APBN. Ini murni dari APBD,’’ sebutnya. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/why)
TO K O H Tak Punya Gagasan SELURUH pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkup Pemkab Lombok Timur (Lotim) diperingatkan Bupati H. Moch Ali Bin Dachlan agar memiliki ide dan gagasan cemerlang untuk membangun. Jika tidak punya ide dan gagasan, lebih baik jadi Amaq Kangkung. Tidak usah menjadi kepala dinas. ‘’Saya mau Anda semua (pimpinan SKPD) punya ide,’’ katanya di Selong, Senin (25/1) kemarin. Bupati mencontohkan ide-ide yang telah dilontarkan Kepala Dinas Kesehatan (Kadikes) Lotim, drg. Asrul Sani. Bersambung ke hal 15
H. Moch Ali Bin Dachlan (Suara NTB/dok)
KO M E N TTAA R Akan Rombak Fraksi DPD Partai Golkar NTB kubu Aburizal Bakrie (ARB) memastikan akan melakukan perombakan terhadap komposisi fraksi mereka di DPRD NTB. Hal itu akan dilakukan setelah berakhirnya Rapimnas Partai Golkar yang sedang berlangsung di Jakarta. Kepastian itu disampaikan oleh Ketua Harian DPD Partai Golkar NTB kubu ARB, Ir. H. Misbah Mulyadi yang dikonfirmasi Suara NTB di sela Rapimnas Golkar di Jakarta, Senin (25/1) kemarin. Menurutnya, sepulang dari Rapimnas, pihaknya akan segera memproses usulan penyegaran di tubuh Fraksi Partai Golkar DPRD NTB. Bersambung ke hal 15 H. Misbah Mulyadi (Suara NTB/dok)
Mahasiswa Dompu Demo Kasus Bendungan Raba Baka Mataram (Suara NTB) Diusutnya proyek Bendungan Raba Baka Kabupaten Dompu oleh Kejaksaan Tinggi NTB, memantik reaksi mahasiswa. Sekelompok mahasiswa asal Dompu, berunjukrasa di depan Kejati NTB, Senin (25/1). Mereka mendorong keseriusan pengusutan kasus itu.
Menurut mahasiswa yang mengatasnamakan diri Aliansi Mahasiswa Peduli Dompu itu, proyek dimaksud cukup lama dikeluhkan. Karena kondisinya sudah terlihat ada kerusakan. ‘’Dari hasil pantauan kami, proyek ini secara fisik (terindikasi) banyak kejanggalannya. Bersambung ke hal 15
JAGA - Polisi berjaga di gerbang Kejati NTB, memantau jalannya aksi mahasiswa Dompu terkait proyek Bendungan Raba Baka.
(Suara NTB/ars)
Proyek Strategis 2015 akan Dievaluasi Tujuh Pejabat Daftar Calon Sekda NTB Harga Mati, Pergantian Pimpinan SKPD Tak Berintegritas
Mataram (Suara NTB) Animo pejabat lingkup Pemprov NTB atau pejabat tinggi pratama untuk menjabat sebagai Sekda NTB cukup tinggi. Hingga Senin (25/1) kemarin, sudah tujuh pejabat yang mendaftar. Kepala Badan Kepegawaian Daerah Pendidikan dan Pelatihan (BKD dan Diklat) NTB, Drs. H. M. Suruji, mengungkapkan, hingga Senin (25/1), ada tujuh pejabat yang sudah mendaftar
sebagai calon Sekda NTB. Ke tujuh pejabat itu diantaranya, Dr. Ir. H. Rosiady H. Sayuthi, MSc (Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga NTB), Ir. Ridwan Syah, MMTP (Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu NTB) dan Penjabat Bupati Sumbawa Barat Dr. Ir. H. Abdul Hakim, MM, yang juga Asisten I (Tata Praja dan Aparatur) Setda NTB. Bersambung ke hal 15
Mataram (Suara NTB) Pimpinan DPRD NTB menganggap, pergantian pimpinan SKPD yang tidak berintegritas adalah harga mati. Sebab, integritas merupakan aspek substantif dalam mengukur kualitas pimpinan SKPD. DPRD NTB sendiri akan segera melakukan pengawasan terhadap proyek-proyek strat-
egis tahun 2015 lalu. Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD NTB, Mori Hanafi, SE, M.Comm yang dikonfirmasi Suara NTB, Senin (25/1) kemarin. Mori membenarkan bahwa dari penilaian DPRD NTB, 12 SKPD yang dievaluasi oleh Tim Evaluasi Kinerja Pimpinan Tinggi Pratama selama ini memang
memperlihatkan kinerja yang mengkhawatirkan. Bahkan, politisi Partai Gerindra ini membenarkan pula bahwa persoalannya memang bukan hanya aspek kinerja semata. Lebih dari itu, beberapa diantaranya pun dianggap bermasalah dari aspek integritas. Bersambung ke hal 15
Terima Sertifikat Kompetensi Usaha
Hotel Lombok Raya Komitmen Beri Layanan Terbaik Mataram (Suara NTB) Hotel Lombok Raya, Mataram salah satu hotel yang memiliki komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik pada konsumennya, sebagaimana diamanatkan peraturan perundang-undangan. Sebagai bukti bentuk komitmennya, Hotel Lombok Raya menerima sertifikat telah lulus uji Standar Kompetensi Usaha dari Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU) Bina Harapan Mulya (BHM), Senin (25/1) kemarin. ‘’Tujuan kita sertifikasi usaha hotel, yang pertama untuk meningkatkan daya saing, untuk lebih meyakinkan pada konsumen kita, terkait dengan ekspektasi mereka. Yang ke dua kita ingin taat aturan, karena ini perintah UU bahwa setiap pengusaha hotel wajib untuk disertifikasi. Sekaligus itu menjadi evaluasi kita ter-
kait dengan apa yang menjadi kekurangan kita. Baik dari segi pengelolaan, pelayanan dan fasilitas yang kita miliki,’’ ujar General Manager Hotel Lombok Raya, I Gusti Lanang Patra, kepada wartawan usai kegiatan penyerahan sertifikat sertifikasi usaha. Menurut Lanang Parta, sebuah hotel tidak bisa sembarang mengaku sebagai sebuah hotel berbitang. Jika belum memiliki sertifikasi dari lembaga yang diberikan kewenangan oleh undangunndang. ‘’Jadi tidak boleh hotel mengaku sendiri sebagai hotel bintang tiga, kalau tidak ada sertifikasinya. Ada poin-poin penilaiannya, baru bisa dinyatakan bintang berapa. Jadi hotel itu bintang berapa, tergantung dari hasil sertifikasi. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ndi)
POSE BERSAMA - General Manager Hotel Lombok Raya, I Gusti Lanang Patra, (ke empat dari kanan) berpose bersama usai menerima sertifikat sertifikasi usaha perhotelan dari LSU BHM.
SUARA NTB Selasa, 26 Januari 2016
SUARA MATARAM DPRD Gelar Paripurna Istimewa
PARLEMENTARIA
Langganan Banjir dan Genangan
(Suara NTB/dok)
KELURAHAN Pagutan Timur, Kecamatan Mataram adalah salah satu kelurahan yang menjadi langganan banjir dan genangan setiap tahunnya. Lurah Pagutan Timur, Irfan Syafindra Soerati, S.STP menyampaikan ada empat lingkungan di wilayahnya yang selalu terkena banjir maupun genangan pada saat hujan deras melanda Kota Mataram. Irfan kepada Suara NTB, Senin (25/1) menyebutkan salah satu lingkungan yang paling banyak warganya terkena banjir maupun genangan adalah Petemon, di mana ada empat RT yang rumah warganya kerap terendam yaitu RT 01, RT 04, RT 07, dan RT 09. “Kalau yang RT 07 yang terkena banjir dan genangan itu sebagian warga khususnya yang rumahnya di pinggir kali,” ujarnya. Lingkungan lainnya yang warganya kerap dilanda genangan dan banjir adalah Karang Buaya, Sukadana, dan Banjar Intaran. “Kalau genangan hampir di semua lingkungan. Apalagi yang dekat dengan kantor lurah,” cetusnya. Irfan mengatakan salah satu penyebab banjir dan genangan di wilayahnya adalah sedimentasi yang tinggi. Meskipun sedimentasi di wilayahnya telah dikeruk, namun jika daerah hilir tak ditangani, maka banjir dan genangan tetap akan melanda Pagutan Timur yang berada di daerah hulu. Di daerah hilir yang masuk Kelurahan Pagutan dan Pagutan Barat belum dilakukan normalisasi. Saat volume air banyak di wilayahnya, air itu tak bisa dialirkan ke daerah hilir karena dipastikan di daerah itu juga banjirnya akan semakin parah. “Saat air banyak, air tidak bisa mengalir ke hilir. Jadinya menumpuk di sini (Pagutan Timur). Kalau pintu air di wilayah kami dibuka, maka mereka (Pagutan dan Pagutan Barat) bisa ‘tenggelam’,” terangnya. Selain itu menurut Irfan, volume air juga tiap tahun semakin tinggi dan tidak sebanding dengan kapasitas saluran drainase di wilayahnya. Saluran drainase di wilayahnya juga sempit. “Kapasitas air juga tetap lebih tinggi dibandingkan saluran drainasenya,” ujarnya. Pihaknya tetap melakukan normalisasi saluran, tapi jika daerah hilir tak tertangani secara komprehensif, maka wilayahnya akan tetap menjadi langganan banjir dan g e n a ngan. (ynt)
Perlu Perhatian Pemerintah
(Suara NTB/fit)
ANGGOTA DPRD Kota Mataram, Abdul Malik, S.Sos., menyayangkan aksi mogok yang dilakukan jagal di Kota Mataram. Mestinya, sebelum terjadinya aksi mogok tersebut, DPKP (Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan) Kota Mataram melalui Bidang Peternakan turun ke lapangan untuk melihat kondisi secara langsung harga sapi. Malik khawatir aksi mogok para jagal ini akan berimbas kepada pedagang daging maupun masyarakat yang saat ini membutuhkan daging untuk dikonsumsi. ‘’Kalau kita mau taksir kerugian secara ekonomi, banyak sekali kerugian. Kebetulan saya sebagai anak jagal, bergelut di bidang potong hewan. Jadi perlu perhatian pemerintah,’’ ujarnya. Baik saat harga sapi naik maupun sebaliknya. ‘’Itukan Pemprov dan Pemkot yang punya regulasi. Mestinya saling mensinkronisasi masalah data,’’ demikian Malik. Jangan sampai, lanjutnya, Pemkot maupun Pemprov mampu mengirim sapi ke luar daerah, tetapi konsumsi untuk daerah ini justru minim. Karenanya, politisi Golkar ini berharap adanya perhatian dari pemerintah. Baik Pemkot Mataram Pemprov NTB. ‘’katanya kita bumi sejuta sapi tapi sekarang ini kok bisa langka seperti itu,’’ sesalnya. Malik mempertanyakan di mana sebaran sapi-sapi tersebut sehingga daerah ini mengangkat program bumi sejuta sapi sebagai salah satu program unggulan. ‘’Kita mau bilang bumi sejuta sapi tetapi sementara buktinya kok terjadi pemogokan karena harga sapi terlalu tinggi. Apakah itu ada yang membawa ke luar atau masalah aturan baru yang dibuat tanpa sepengetahuan dari teman-teman jagal,’’ pungkas anggota Komisi II DPRD Kota Mataram ini. Menjamurnya jumlah hotel dan restoran di Kota Mataram, jelas kebutuhan akan daging sapi, cukup tinggi. Informasi yang didapatkan pihaknya, lanjut Malik, bahwa jumlah pemotongan di sejumlah RPH (Rumah Potong Hewan) di Kota Mataram antara 60 sampai 80 ekor sapi per hari. Dari kejadian ini, mantan karyawan bank ini menilai kalau DPKP kurang turun ke lapangan sehingga terjadi aksi mogok yang diyakini berdampak kerugian yang cukup signifikan. Malik mengaku sejumlah masyarakat sempat bertanya kepada dirinya perihal mogok yang dilakukan para jagal. Yang jelas, dampak pemogokan ini akan meluas jika tidak ditangani secara cepat. (fit)
Halaman 2
Umumkan Penetapan Walikota dan Wakil Walikota Mataram Periode 2016 - 2021 Mataram (Suara NTB) – DPRD Kota Mataram menggelar rapat paripurna istimewa, Senin (25/1) kemarin. Paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi, SH., didampingi Wakil Ketua DPRD Kota Mataram, Muhtar, SH., dan I Wayan Sugiartha dalam rangka pengumuman hasil penetapan pasangan calon terpilih Walikota dan Wakil Walikota Mataram periode 2016 – 2021. Dalam kesempatan itu, Penjabat Walikota Mataram, Dra. Hj. Putu Selly Andayani diwakili oleh Sekda Kota Mataram, Ir. HL. Makmur Said, MM. Ketua DPRD Kota Mataram menyampaikan bahwa pengumuman penetapan pasangan Walikota dan Wakil Walikota Mataram terpilih untuk memenuhi amanat surat edaran Mendagri nomor 100/ 140/SJ tentang pengesahan, pengangkatan dan pemberhentian Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati dan Walikota/ wakil Walikota. Substansi dari edaran tersebut adalah adanya salah satu persyaratan yang harus dipenuhi untuk diterbitkan SK Mendagri tentang penetapan pasangan calon terpilih. Persyaratan tersebut adalah berupa berita acara pengumuman terhadap pasangan calon terpilih pada sidang paripurna istimewa DPRD. Surat edaran Mendagri tersebut keluar pertanggal 19 Januari 2016. Dewan menerima edaran itu, aku Didi Sumardi, pada tanggal 22 Januari 2016. ‘’Persyaratan ini akan dikirim menyusul surat terdahulu. Sehingga dengan telah dipenuhinya berita acara pengumuman ini, berarti keseluruhan dari persyaratan bagi pasangan calon terpilih dinyatakan telah lengkap,’’ terangnya. Berikutnya Dewan tinggal menunggu diterbitkannya surat keputusan Mendagri tentang pengesahan Walikota dan Wakil
Walikota Mataram periode 20162021. Didi berharap dalam waktu dekat SK tersebut sudah keluar. ‘’Dan berikutnya setelah SK sudah keluar, kami tinggal menunggu undangan pengambilan sumpah/pelantikan Walikota/ Wakil Walikota yang baru,’’ imbuhnya. Terhadap acara pengambilan sumpah/pelantikan, itu merupakan otoritas dari Mendagri dan Gubernur. Didi juga berharap pengambilan sumpah/ pelantikan juga dalam waktu dekat. ‘’Berdasarkan hasil koordinasi kami, Insya Allah akan dilangsungkan pada Bulan Maret 2016. Bahkan ada statement dari Mendagri yang memungkinkan pada Bulan Februari. Kita tunggulah, semakin cepat itu akan semakin baik bagi terbangunnya stabilitas dan efektivitas pemerintahan yang tentu saja hal ini akan berdampak positif bagi masyarakat,’’ demikian Didi Sumardi. Apalagi dalam tahu 2016 sangat banyak event nasional dan internasional yang akan diselenggarakan di Kota Mataram. Tentu hal ini membutuhkan adanya pimpinan eksekutif yang definitif yang mampu mengelola segala sesuatunya secara optimal. Dan hal ini juga akan memberikan pencitraan positif bagi Kota Mataram di tingkat nasional dan internasional. Dan hal ini juga akan berdampak positif bagi daerah dan masyrakat Kota Mataram, bahkan bagi NTB. Seperti diketahui, keputusan KPU Kota Mataram nomor 118/ Kpts/KPU-Kota-017.433892/ tahun 2015 tanggal 22 Desember 2015 tentang penetapan pasangan calon terpilih Walikota dan Wakil Walikota Mataram periode 2016 – 2021 pada pemilihan tahun 2015, memutuskan H. Ahyar Abduh dan H. Mohan Roliskana, S.Sos., MH., sebagai pasangan calon terpilih Walikota dan Wakil Walikota Mataram periode 2016 - 2021 pada pemilihan tahun 2015. (fit/*)
(Suara NTB/ist)
KETOK PALU - Ketua DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi, SH., mengetok palu menandai rampungnya berita acara hasil penetapan pasangan calon terpilih Walikota dan Wakil Walikota Mataram periode 2016 – 2021 dalam rangkaian siding paripurna istimewa di DPRD Kota Mataram, Senin (25/1).
(Suara NTB/dok)
H. Ahyar Abduh. Walikota Mataram terpilih periode 2016 – 2021
Mengaku Rugi, Jagal RPH Majeluk Mogok Mataram (Suara NTB) Para jagal di Rumah Potong Hewan (RPH) Majeluk Kelurahan Pejanggik Kota Mataram melakukan aksi mogok. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk protes dan mendesak pemerintah untuk menaikkan harga daging di pasaran. Sedangkan, harga ternak sapi semakin meningkat serta jumlah dipotong semakin hari menurun, sehingga para jagal mengalami kerugian.
(Suara NTB/dok)
H. Mohan Roliskana, S.Sos., MH Wakil Walikota Mataram terpilih periode 2016 – 2021
Bendungan Mini Dianggarkan Rp 2,4 Miliar Mataram (Suara NTB) Pemkot Mataram mengalokasikan anggaran Rp 2,4 miliar untuk membangun bendungan atau waduk mini. Kepala Bappeda (Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah) Kota Mataram Lalu Martawang menyampaikan, dana Rp 2,4 miliar tersebut berasal dari DAK (Dana Alokasi Khusus) dari Kementerian Kehutanan. Dimana sebelumnya, anggaran itu diperuntukan ke Badan Lingkungan Hidup, untuk pembangunan tebing di tahun 2015. “Di APBD sudah kita siapkan dana Rp 2,4 miliar yang sumbernya dari DAK,” kata Martawang. Luas areal untuk pembangunan waduk mini itu sekitar 2,4 hektar. Tanah itu merupakan milik Pemkot Mataram yang diharapkan dimanfaatkan untuk j a d i bagian pelayanan d e ngan menyiapkan space publik.
Di tahun 2015 lalu sebut Martawang, Pemkot Mataram telah membangun space publik sekitar 8,6 hektar sebagai ruang terbuka hijau dan sempat dijadikan lokasi penyelenggaraan Festival Hortikultura. Selain berfungsi untuk ruang publik dan penyiapan hutan kota, dipastikan waduk mini tersebut mampu menampung air sehingga banjir di Mataram teratasi. “Itu nanti jadi kolam penampung. Selain itu, kita akan tanam pohom sebagai hutan kota,” terangnya. Dua hal masih dikaji sampai saat ini sebutnya, akses utama. Apakah melewati depan RSUD NTB atau kompleks jalan BTN sudah ada. Namun demikian, untuk pembangunan konstruksinya dipastikan melewati jalan BTN. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram Ir. H. Mahmuddin Tura sebelumnya menjelaskan, solusi terbaik mengatasi banjir di Kota Mataram adalah pembangunan waduk. Tetapi, Balai Wilayah Sungai sebagai institusi yang akan melakukan pembangunan waduk itu, masih melakukan pengkajian. “Apa betul dibangun di sana. Pengaruh lingkungan bagaimana. Apakah menyelesaikan persoalan, ini perlu dikaji,” terangnya. Tolak ukur berhasilnya pembangunan waduk itu dengan tidak lagi terjadi banjir maupun genangan di Kota Mataram. Karena, selama ini air yang masuk dari hulu volumenya sangat besar. (cem)
Menanggapi hal tersebut, pengiriman ke luar daerah,” duduk bersama membahas hal tersebut. Sementara, piKepala DPKP (Dinas Perta- sebutnya. nian Kelautan dan PerikanSekarang ini lanjutnya, haknya berkoordinasi dengan an) Kota Mataram, Ir. H. antara peternak sapi yang Pemerintah Provinsi unMuttawali membenarkan ingin memelihara atau tuk mencarikan soluadanya aksi mogok para ja- mengembangbiakan hewan si. Jangan samgal di RPH Majeluk. Aksi ternak dan pemotong hewan pai, jagal kembatersebut dipicu karena para (jagal) berebut ingin membe- li melakukan jagal mengklaim mengala- li. Nyatanya, jagal kalah sa- aksi mogok. mi kerugian selama tiga ing dari sisi harga. “Jagal den- Sebab, dikhahari belakangan ini. “Iya, gan peternak sapi jadi bere- watirkan stok d a g i n g memang tadi pagi mereka but,” ujarnya. mogok,” jawab Muttawali Di RPH Majeluk tiap hari b e r k u r a n g Senin (25/1). biasa memotong 20 - 25 ekor atau langka Selain mengklaim rugi sapi. Tiga hari belakangan ini dan memicu dengan semakin mahalnya hanya memotong 15 ekor saja. m e l o n j a k n y a ternak yang tidak sebanding Artinya, ada pengurangan se- harga daging di dengan harga daging di pasa- kitar 5 - 10 ekor sapi. Kondisi pasaran. “Bisa baran. Para jagal memiliki ang- seperti ini dikhawatirkan oleh haya kalau mereka gapan bahwa hewan ternak para jagal sehingga memicu tetap mogok. Masyayakni sapi dikirim ke luar kerugian cukup besar. Diband- rakat bisa tidak daerah. Keluhan itu langsung ingkan dengan harga daging di makan daging,” dikomunikasikan ke Pemer- pasaran sekitar Rp 110 ribu. terangnya. intah Provinsi dan Dinas Pe- Harga ini tidak pernah men- (cem) ternakan Provinsi mengaku galami kenaikkan beberapa tidak ada pengiriman hewan bulan ini. ternak ke luar daerah. “PerPara jagal, pengecer daging soalannya kan belum ada dan pengusaha bakso sedang (Suara NTB/cem) 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789
Hadapi Angin Barat
Nelayan Harus Dibekali Keterampilan Mataram (Suara NTB) Pada saat musim angin barat, ribuan nelayan di wilayah pesisir Kota Mataram absen melaut. Akibatnya mereka yang kebanyakan hanya menggantungkan hidup pada hasil tangkapan selama beberapa bulan akan menganggur karena tak ada pekerjaan lain yang bisa dilakukan. Menurut Kepala Bidang (Kabid) Kelautan dan Perikanan Dinas Pertanian, Kelautan, dan Perikanan (PKP) Kota Mataram, Emir A. Rumair kepada Suara NTB para ne-
layan harus dibekali dengan keterampilan. Dengan memiliki keterampilan lain, mereka tak hanya bergantung dengan hasil tangkapan di laut. Mengingat angin barat adalah siklus tahunan yang biasa terjadi mulai bulan Oktober sampai Maret. “Sebenarnya solusi jangka panjang itu seharusnya kita harus bekali nelayan dengan keterampilan tambahan di luar fokus kegiatannya sebagai nelayan,” cetusnya. Keterampilan yang bisa diberikan tak hanya fokus
pada nelayan semata yang semuanya adalah laki-laki, tapi juga para isteri nelayan misalnya bisa diberikan keterampilan menjahit, memasak, dan lainnya. “Misalnya untuk nelayan sendiri. Pada saat musim angin pekerjaannya hanya nelayan, dan bagaimana kalau diberikan pelatihan pertukangan,” ujarnya. Menurut Emir, perhatian kepada kelompok nelayan ini kewenangannya bukan hanya pada DPKP Kota Mataram, tapi juga lintas dinas terkait seperti Dinas Sosial, Tenaga
Kerja, dan Transmigrasi (Disosnakertrans), Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan instansi terkait lainnya. Dengan demikian pada saat musim angin, para nelayan siap menghadapinya dan tak perlu menjadi pengangguran. “Pada saat musim angin nelayan itu sudah memiliki keterampilan lain di bidang pertukangan dan lainnya. Sehingga ada mata pencaharian alternatif selama musim angin yang tidak menguntungkan itu dan
ini (penyelesaiannya) terintegrasi lintas dinas,” jelasnya. Emir mengatakan pihaknya juga kerap memberikan bantuan kepada para nelayan pada saat angin barat. Untuk bantuan sembako, pihaknya harus berkoordinasi dulu dengan Disosnakertrans Kota Mataram. “Biasanya selama ini kita koordinasi dengan Disos bagaimana kita memanfaatkan cadangan beras pemerintah,” ujarnya. Tapi beras cadangan ini baru bisa dikeluarkan jika kondisi masuk kategori darurat. (ynt)
EKONOMI DAN BISNIS
SUARA NTB Selasa, 26 Januari 2016
Halaman 3
Cegah Gagal Tanam
Petani Diminta Siagakan Pompa Air Mataram (Suara NTB) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Provinsi NTB mengingatkan untuk menyiagakan pompa air bagi kelompok tani. Alat dimaksud dapat berfungsi mengurangi dampak el nino (kemarau kering) dan la nina (kemarau basah) yang dapat mengakibatkan gagal tanam. Seperti yang dikhawatirkan oleh Bank Indonesia, la nina dapat mempengaruhi produksi pertanian jika dampak ekstrem yang muncul adalah hujan berkepanjangan dan memicu banjir. Kepala Dinas PTPH NTB, Ir. Husnul Fauzi, M. Si menyebut pompa air dapat digunakan oleh petani untuk mengalirkan air dari sawah ke saluran air yang lebih rendah. “Kita maksimalkan untuk memperbanyak pompa air. Bahkan kita koordinasikan dengan pusat untuk dukungan pompa air yang berukuran besar,” katanya dihubungi Suara NTB di Mataram, Senin (25/1). La nina, bisa berdampak pada produksi, apabila padi yang sedang berumur satu bu-
lanan (padi bunting) terendam air. Tetapi tidak berdampak pada padi yang telah menguning dan memasuki musim panen. Dampaknya pada padi memasuki musim panen, kemungkinannya proses panen bisa terlambat. Sementara padi yang berumur di bawah satu bulan, jika dilanda banjir masih bisa dilakukan penanaman ulang, bahkan pemerintah telah menyiapkan subsidi. Selain alternatifnya pompa air, masih menurut Husnul Fauzi, tahun ini dilakukan perbaikan irigasi kepada seluas 24.000 hektar. Dengan perbaikan irigasi ini, tidak mengakibatkan terjadinya penyumbatan aliran air. Sementara untuk el nino,
menurutnya hampir tidak lagi ada persoalan. Sebab dalam beberapa waktu terakhir hujan mulai intens turun. Terhadap daerah-daerah yang menjadi lahan tadah hujan, tantu saat inilah waktu yang tepat untuk menggarapnya. Husnul Fauzi ditanya mengenai adanya potensi lahanlahan yang masih kekurangan air, hal itu masih terus dipetakannya. Bahkan terhadap 300 hektar lahan di Suwangi Timur, tak jauh dari bendungan Pandandure, Lombok Timur yang saat ini menggunakan pola tanam tugal akan diidentifikasi kembali. Meskipun kawasannya tak jauh dari penampungan air (bendungan), tidak lantas pa-
sokan airnya berkecukupan. Dikatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi untuk menyedot air bendungan Pandandure menggunakan mesin pompa air yang lebih besar untuk mengairi lahan tadah hujan yang ada di atasnya. “Tapi memang untuk menggunakan pompa air yang lebih besar, harus ada izinnya. Kalaupun menanam dengan cara ditugal saat ini, hasilnya bisa jadi lebih bagus dengan kondisi hujan yang cukup bagus sekarang,” demikian diterangkan. (bul)
DITUGAL – Petani di Desa Suwangi Timur, Lombok Timur, yang merupakan daerah lingkar Bendungan Pandandure ini, sedang menanam padi dengan cara ditugal. Petani ini tidak memperoleh pasokan air irigasi untuk bercocok tanam meski berada di sekitar bendungan.
(Suara NTB/bul)
KSB akan Tingkatkan Kapasitas Calon Naker Taliwang (Suara NTB) Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melakukan berbagai upaya untuk mempersiapkan para calon tenaga kerja (naker) di daerah agar siap kerja. Tahun 2016 ini melalui Disosnakertrans setempat, pemerintah
Minim Realisasikan KUR DUA bank pelat merah, Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Mandiri minim merealisasikan Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang menjadi program pemerintah mendukung keberadaan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Sementara satu bank lain yang juga milik pemerintah, realisasi kredit lunak dengan bungan pinjaman sebesar 1 persen/bulan tahun 2015 lalu cukup progresif. BRI telah mengukuhkan pencapaian target realisasi KUR sebesar 98 persen dari yang ditargetkan sebesar Rp 380 miliar. “Data realisasi BNI dan Mandiri saya belum bisa berikan detailnya, tapi kecil realisasi KUR-nya,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTB, Drs. H. Supran, MM, Senin (25/1). Entah persoalannya apakah karena kedua bank tersebut cukup selektif memilih nasabahnya, ataukah calon kreditur yang mengajukan KUR pada dua bank tersebut, tidak memenuhi syarat yang diinginkan oleh bank. Namun idealnya jika BRI menyalurkan KUR sedemikian progresif, ketimpangan realisasi KUR idealnya tidak jauh dengan dua bank yang disebutkan. KUR adalah salah satu program pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas UMKM di Indonesia. Pemerintah memberikan jaminan subsidi bunga kepada masyarakat penerima KUR, tujuannya agar bank juga memberikan dukungan sesuai yang dihajatkan pemerintah. Diperkirakan kedua bank tersebut tidak memiliki jaringan yang memadai seperti halnya BRI. Sehingga masyarakat yang membutuhkan KUR tak tersentuh secara menyeluruh. Untuk mendukung calon kreditur KUR, pemerintah juga telah memberikan subsidi kepada UMKM memiliki Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK) yang diterbitkan oleh kecamatan. Tahun 2015 lalu, sebanyak 15.000 IUMK diteritkan oleh kecamatan, target pemerintah sebanyak 10.000 IUMK di NTB. IUMK inilah yang menjadi legalitas formal pelaku UMKM untuk diyakini oleh perbankan mendapat KUR. “Tahun 2016, kita mematangkan untuk sosialisasi KUR kepada masyarakat dan perbankan penyalur KUR. Harapan kita tahun 2016 ini realisasi KUR dari perbankan akan lebih besar,” demikian H. Supran. Terpisah, Konsultan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT), Nur Rahmat, SE mengatakan, PLUT juga dapat menjadi jalur alternatif pelaku UMKM mengakses pinjaman lunak KUR di perbankan. Baru-baru ini, puluhan pengajuan KUR telah masuk melalui PLUT. Dengan menyertakan IUMK yang telah diterbitkan oleh kecamatan. “PLUT bisa menjadi jembatan pengajuan KUR di perbankan. Kami juga terus melakukan pendampingan kepada UMKM dalam hal peningkatan kualitas UMKM, sehingga lebih dipercaya mendapat KUR dari perbankan,” katanH. Supran ya. (bul) (Suara NTB/bul)
Senin, 25/1/2016
H. Abdul Hamid (Suara NTB/dok)
sudah mempersiapkan program peningkatan kapasitas calon Naker lokal. Pemda KSB menjalin kerja sama dengan PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) termasuk dukungan anggaran dari pusat. “Untuk agenda ini kita sudah ada MoU dengan Newmont,” jelas kepala Disosnakertrans KSB, H. Abdul Hamid, M.Pd., Senin (25/1). Ia mengatakan, dalam program ini Pemda KSB bekerja sama dengan PT NNT akan menggelar berbagai jenis keterampilan yang banyak dibutuhkan pasar kerja baik lokal maupun nasional. Mulai dari keterampilan kerja mesin dan elektronik seperti, pelatihan mekanik otomotif mobil dan motor; pelatihan kelistrikan untuk instalasi penerangan, pendingin (Kulkas dan AC);
pelatihan pengelasan; pelatihan komputer khusus untuk teknisi hardware; hingga pelatihan tentang perhotelan, kapal pesiar, termasuk peternakan, pertanian, salon, tata boga dan tata busana. “Jadi banyak sekali pelatihan keterampilan kerja yang akan diajarkan. Makanya bagi para calon Naker kita, untuk mendaftarkan diri pada tiap program pelatihan yang mereka merasa cocok nantinya,” timpal Hamid. Dalam program pelatihan nanti, Hamid menjamin, tutor setiap pelatihan akan dibimbing para ahli di bidangnya. Ia mengungkapkan, untuk beberapa bidang keahlian Disosnakertrans telah menjalin komunikasi dengan sejumlah perusahaan agar dapat menjadi fasilitator selama program pelatihan ber-
jalan. “Kami sudah komunikasi dengan PT Alkon Trainindo Utama dan PT. PAL Surabaya. Mereka sudah siap menjadi fasilitator dalam pelatihan yang akan kita gelar,” katanya. Untuk pelatihan peningkatan kapasitas kerja ini, Hamid membantah, jika hanya diperuntukkan khusus bagi tenaga kerja waiting list (daftar tunggu) rekrutmen Naker lokal PT NNT. Menurut dia, seluruh warga KSB yang memiliki keinginan mendapatkan keterampilan kerja bisa ikut dalam program tersebut. “Pelatihan ini untuk seluruh lapisan masyarakat. Jadi silakan saja nanti mendaftar sesuai dengan bidang kerja yang diminatinya. Dan pelatihan ini semua akan diadakan di balai latihan kerja (BLK) Poto Tano,” imbuhnya. (bug)
Kanwil DJP Nusra Incar Potensi Besar Pajak Penjualan Ternak
Mataram (Suara NTB) Kantor Wilayah Ditjen Pajak Nusa Tenggara (DJP Nusra) mengincar potensi besar pajak penjualan ternak. Menyusul diterbitkannya Peraturan Pemerintah nomor 81 tahun 2015, dan Permen Keuangan nomor 267 tahun 2015, yang mengatur tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Permen dan PP ini ditetapkan berurutan pada November dan Desember 2015, berlaku efektif 8 Januari 2016 ini. “Kami masih menunggu petunjuk dari pusat, dan sedang kita persiapkan untuk sosialisasi,” terang Kasi Kerjasama dan Humas, Kanwil DJP Nusra, Natalina HC. Meski belum diketahui persis besarnya potensi PPN penyerahan ternak, akan dilakukan koordinasi dengan dinas serta instansi terkait untuk mendapatkan database pemilik ternak. PPN dikenakan sebesar 10 persen dari nilai penyerahan (penjualan) ternak. PPN ini, tidak berlaku bagi ternak indukan. Kebijakan ini bukanlah hal baru sebenarnya. Sebab pada PP nomor 12 tahun 2001 juga
sudah diatur tentang perihal yang sama. Hanya saja, PP sebelumnya ini masih dijabarkan secara umum. PP dan PMK terbaru dalam pasalpasalnya mengatur tentang pengenaan PPN bagi ternak, terkecuali ternak indukan seperti yang disebutkan. “Kebijakan yang terbaru ini sebenarnya justru meringankan bagi masyarakat. Kalau sebelumnya, ternak jantan atau betina tetap saja dikenakan PPN, kalau yang sekarang, betina dikecualikan. Mungkin ini yang perlu difahami oleh masyarakat,” katanya menanggapi banyaknya penolakan atas pemberlakuan pajak tersebut oleh masyarakat, pedagang daging dan jagal terutamanya. Ditemui Suara NTB di Mataram, Senin (25/1), Natalina lebih rinci menjabarkan mekanisme pemungutan PPN penyerahan ternak ini. Pajak penyerahan ternak disetorkan oleh wajib pajak yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP). Setiap transaksi ternak harus dilaporkan dengan diterbitkannya Faktur Pajak dan dilaporkan melalui Surat Pemberitahuan (SPt) secara periodik ke Kantor Pajak Pratama (KPP) masing-masing wilayah.
(Suara NTB/bul)
PAJAK TERNAK - Jual - beli ternak beberapa waktu lalu. Potensi ini yang akan digarap oleh Ditjen Pajak sesuai kebijakan terbaru. “Jika transaksi jual beli ternaknya antarpengusaha yang belum dikukuhkan sebagai PKP (Pengusaha Kena Pajak), ini yang harus disadarkan betapa pentingnya membayar pajak,” kata Natalina. Untuk meminimalisir pajak-pajak penyerahan ternak yang tidak dilaporkan, Dirjen Pajak melalui KPP masing-
masing melalui seksi ekstensifikasi tentu secara rutin melakukan pemetaan. Mana saja potensi pajak yang bisa dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak (termasuk di dalamnya para pengusaha ternak). “Seksi ekstensifikasi yang ada di KPP biasanya rutin memantau seluruh potensi pajak yang ada di masyarakat.
Jika diketemukan ada pengusaha ternak, tentu inilah yang dilaporkan untuk segera ditindaklanjuti atau dikukuhkan lagi sebagai pengusaha kena pajak. Setelah dikukuhkan sebagai PKP, otomatis setiap pemindahan ternaknya akan disertai PPN sebesar sepuluh persen tadi,” demikian dikatakan. (bul)
Pemkot Mataram Siapkan Rp 1,8 Miliar untuk Kurangi Pengangguran Mataram (Suara NTB) Pemkot Mataram melalui Disosnakertrans menyiapkan anggaran Rp 1,8 miliar untuk mengurangi angka pengangguran di Kota Mataram. Anggaran tersebut kata Kadisosnakertrans Kota Mataram, H. Ahsanul Khalik bersumber dari dana perbantuan dari Kementerian Tenaga Kerja. Anggaran Rp 1,8 miliar ini untuk dua kegiatan yakni pelatihan muda mandiri serta program padat karya produktif. Untuk pelatihan muda mandiri diberikan kepada 160 orang yang dikelompo-
kan menjadi delapan kelompok. Sementara program padat karya produktif diperuntukkan untuk usaha peternakan. Dijelaskan, mulai dari kandang hingga bibit ternak disiapkan oleh pemerintah. “Mulai dari kandang dan bibit ternak akan diberikan bantuan,” terang Khalik ditemui diruang kerjanya, Senin (25/1). Sasaran program ini yakni masyarakat berada di wilayah pinggiran seperti Jempong dan Selagalas yang masih memiliki lahan pertanian dan memungkinkan untuk beternak. Kenapa meski bantuan peternakan bukankah ini tugas dari instansi teknis? Karena fokus dilakukan yakni pengentasan penga-
ngguran kata Khalik, maka orientasinya adalah membuka pekerjaan baru kepada masyarakat. Tapi nantinya, program ini akan dikoordinasikan dengan penyuluh pertanian dan Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan. Sehingga, memberikan masukan terhadap hal - hal teknis. “Ini akan kita koordinasikan juga dengan instansi teknis,” katanya. Pihaknya memprioritaskan kelompok baru dan mau berkembang. Tim akan menyeleksi langsung kelompok tersebut. Untuk meminimalisir penyalahgunaan bantuan, tiap kelompok didampingi dan diawasi oleh pendamping. Tenaga direkrut
langsung oleh Kementerian akan melaporkan perkembangan tiap bulannya ke dinas bahkan ke Kementerian. Khalik menegaskan, bukan saja bantuan peternakan. Tidak menutup kemungkinan memberikan peralatan lain bagi usaha tidak memiliki modal. “Misalnya ada usaha sablon dan mereka mau berkembang. Maka kita akan support,” pungkasnya. Jumlah pengangguran di Kota Mataram tahun 2014 lalu mencapai 8.395 jiwa. Diharapkan, dengan bantuan tersebut dapat mengurangi angka pengangguran di Mataram. (cem)
SUARA NTB Selasa, 26 Januari 2016
SUARA PULAU LOMBOK
Halaman 4
Bangun Kota Selong Pertanian Lotim Dilematis KEPALA Dinas Pertanian dan Peternakan Lombok Timur (Lotim) Ir. Zaini mengaku dilematis terhadap persoalan krisis air yang dihadapi pertanian saat ini. Bendungan Pandanduri tidak bisa membantu. Hal ini dimaklumi karena terbentur ketersediaan air yang minim. Menurutnya, status Bendungan Pandanduri saat ini masih dalam tahap uji coba. Harapan besarnya air bendungan yang diketahui bisa menampung 27 juta meter kubik air itu bisa mengairi sawah-sawah yang belum bisa ditanami saat ini. “Kita berharap besar pada Pandanduri, tapi karena airnya juga kurang,” tuturnya di Selong, Senin (25/1). Selain itu, dirinya sudah berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) selaku pengelola bendungan mengenai ketersediaan air di Bendungan Pandanduri. Zaini mengharapkan, hujan yang mulai mengguyur Lombok Timur ini diharap bisa segera mengisi embung-embung warga, sehingga mencapai target realisasi tanam. Apalagi, pihaknya sebelumnya sudah membagi-bagikan pompa air kepada kelompok tani. Namun, lagi-lagi karena terkendala air petani pun belum bisa menggunakan pompa air. “Tapi air yang mau disedot tidak ada,” ucapnya Pada awal musim tanam ini ditarget realisasi tanam seluas 44.550 hektar. Namun yang terealisasi sampai saat ini baru mencapai 20.418 ha. Prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diketahui meleset. Distannak pun hanya bisa berharap kembali turun hujan agar target tanaman bisa terpenuhi. (rus) Zaini (Suara NTB/dok)
DBD Kian Mengkhawatirkan
Dewan Minta Dikes Segera Lakukan Fogging Tanjung (Suara NTB) Anggota Komisi lll DPRD Kabupaten Lombok Utara (KLU) meminta Dinas Kesehatan KLU segera turun melakukan fogging (penyemprotan) nyamuk penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD). Pasalnya, di beberapa daerah di Kecamatan Bayan, Anggota DPRD secara parsial menerima keluhan dan informasi mengenai banyaknya masyarakat yang mulai mengidap DBD. “Di dekat rumah ada yang mengidap demam berdarah dan malaria, belum lagi beberapa laporan dari dusun lain. Kami minta supaya Dikes segera turun dan melakukan penyemprotan,” ujar anggota Komisi lll DPRD KLU, L. M. Zaki, Senin (25/1). Dewan asal Dusun Batu Kruk, Desa Akar-Akar Kecamatan bayan ini, mengakui warga di dusunnya sudah berharap pemda melalui instansi terkait melakukan tindakan pengobatan dan pencegahan penyakit. Di Desa Akar-Akar, warga di beberapa dusun juga menyuarakan hal serupa, seperti di Dusun Pawang Kunyit, Tanjung Busur dan sekitarnya. “Di Tanjung Busur warga melaporkan 3 orang mengidap DBD, sedangkan di Pawang Kunyit, ada 2 orang ibu dan anak. Awalnya anaknya kena, keesokan harinya tertular ke ibunya,” klaim politisi Gerindra ini. Desakan untuk melakukan fogging disuarakan pula oleh Anggota Komisi lll DPRD KLU, Kardi, A.Ma. Politisi Partai Demokrat ini menilai, sudah berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas Bayan. Hanya saja, sampai hari Senin kemarin, tidak ada langkah riil yang dilakukan puskesmas untuk menjawab kekhawatiran warga. Pihaknya di Komisi lll mendesak, Dikes KLU selaku instansi yang mengendalikan manajerial puskesmas agar segera mengambil tindakan. Dikhawatirkan, jika tidak diantisipasi akan menimbulkan jatuh korban, ataupun radius penyebaran DBD akan meluas hingga ke dusun atau desa lain. Terpisah, Kepala Dikes KLU, dr. H. Benny Nugroho S., dikonfirmasi menanggapi pihaknya langsung turun lapangan untuk melakukan identifikasi dan pendataan. Dari hasil itulah, untuk selanjutnya akan diambil tindakan. “Benar, sedang dilakukan pelacakan, data resmi (dari Puskesmas) belum ada, besok kalau sudah ada selanjutnya diambil tindakan,” demikian Benny singkat melalui pesan WhatsApp. (ari)
Ali BD : Harus Terintegrasi dengan Semua Sektor Selong (Suara NTB) Bupati Lombok Timur (Lotim) H. Moch Ali Bin Dachlan menegaskan, dalam proses penataan Kota Selong yang dimulai tahun 2016 ini semua sektor harus berintegrasi. Penataan Kota Selong tidak saja dilakukan oleh Kantor Kebersihan dan Tata Kota (KKTK) dan Dinas Pekerjaan Umum. Tapi termasuk juga dinas-dinas lainnya, seperti Dinas Pertanian, kecamatan dan kelurahan. Penegasan bupati ini disampaikan dalam pertemuannya dengan para pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemkab Lotim, Senin (25/1). Bupati menggadang Kota Selong menjadi kota idaman. Seraya memperlihatkan peta kawasan Strategis Kota Selong, bupati mengingatkan agar para pejabat ini menggunakan peta itu dalam penyusunan perencanaan penataan yang diinginkan. Dinas Pertanian, sebut bupati, banyak proyek pembangunan sarana irigasi. Kondisi Kota Selong diketahui banyak dilewati saluran irigasi, sehingga Dinas Pertanian diminta memperhatikan saluran-saluran tersebut. Begitu juga dengan desa. Desa, katanya sudah banyak diberikan dana, sehingga irigasinya akan banyak disentuh di desa. Dinas Pertanian dim-
(Suara NTB/rus)
PETA - Bupati Lotim H. Moch. Ali Bin Dachlan memperlihatkan peta kawasan perkotaan Selong, Senin (25/1). Selong digadang jadi kota Idaman oleh bupati di masa mendatang. inta membangun jaringan irigasi pada lokasi yang ada airnya dan bukan yang tidak airnya. “Saya tahu di mana saluran yang macet, karena sampah dibuang sembarangan, irigasi tersumbat,” sebutnya. Bupati juga mengkritik cara provinsi membangun dengan cara menutup irigasi. Menurut-
nya, menutup irigasi ini sudah tidak sesuai dengan aturan. “Jangan coba-coba tutup saluran dengan beton. Itu menyalahi aturan. Saya Kecewa dengan proyek provinsi di Rakam. Pemborong itu tak peduli dengan kota kita, kita yang peduli. Atau mungkin mereka tidak punya ilmu. Saya yakin di Rakam itu
(Suara NTB/ist)
BERSIHKAN LUKA - Petugas medis sedang membersihkan luka Samsudin setelah ditebas perampok bercadar di rumahnya, Senin dini hari lalu.
sehari-hari. Agama itu bukan ucapan, tapi perbuatan. “Kita harus dibawa ke pengamalan agama,” terangnya. Semua menghafal dalil-dalil agama yang menyebut “Annadzoofatu minal iman. Kebersihan sebagian dari Iman. Akan tetapi aplikasinya selama ini jauh dari kenyataan,’’ sindirnya. (rus)
Retribusi Sampah Diduga Banyak Bocor Buntu, Solusi Sengketa Selong (Suara NTB) Tahun 2015 Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi sampah di Lombok Timur (Lotim) sebesar Rp 345 juta. Salah satu sumber PAD ini diduga banyak terjadi kebocoran. Hitungan Kepala Kantor Kebersihan dan Kota (KKTK) Lombok Timur (Lotim), Mulki, retribusi dari sampah ini bisa lebih besar dari yang diperoleh sekarang. Atas kondisi ini, KKTK Lotim menandatangani nota kerjasama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dalam hal penarikan retribusi sampah ini. Kerjasama antara PDAM dan KKTK ini sebagai salah satu upaya untuk meminimalisir terjadinya kebocoran dalam pemungutan retribusi. Kerjasama dengan pihak PDAM ini juga dimaksudkan untuk tertib administrasi retri-
busi. Sebagaimana diamanahkan dalam Perda Nomor 6 taun 2014 Tentang Pengelolan Sampah, diinginkan KKTK terwujud pelayanan yang akuntabel dan meningkatnya partisipasi masyarakat dalam mengatasi persoalan sampah. ‘’Adapun besaran retribusi ini adalah Rp 7 ribu/kepala keluarga. Kalau kita estimasi akan terjadi peningkatan hingga 300 persen dari perolehan tahun 2015. Bisa sampai Rp 1 miliar,” klaimnya. Lokasi penarikan retribusi ini diperluas di lima kecamatan, meliputi Kecamatan Sakra, Kecamatan Sukamulia, Selong, Labuhan Haji dan Masbagik. Pelanggan-pelanggan PDAM secara otomatis akan melakukan pembayaran melalui loket yang disediakan PDAM. Sementara, di luar pelanggan PDAM akan ditugaskan petugas juru pungut khusus.
Jumlah warga yang dilayani persampahannya saat ini sedang dilakukan pendataan. Sedangkan pelanggan PDAM sudah pasti akan dilayani. Diakui di desa-desa yang termasuk pelanggan PDAM di lima kecamatan itu pun terkena retribusi sampah. Dijelaskan Mulki, Dana retribusi sampah dari desa ini nantinya akan dikembalikan ke desa untuk selanjutnya dikelola secara mandiri sistem penanganan sampahnya. Sebelum memulai akan dilakukan sosialisasi di tengah masyarakat. Direktur PDAM, Isroi menyebutkan pihaknya menyerahkan sebanyak 4.500 pelanggan ke pihak KKTK. Sistem penarikan retribusi, katanya, menjadi tergantung dari pihak KKTK. “Kita PDAM hanya membantu memberikan data pelanggan,” ujarnya. (rus)
Melawan, Samsudin Ditebas Kawanan Rampok Bercadar Selong (Suara NTB) Setelah sebelumnya aksi pencurian dengan kekerasan (curas) terjadi di Kecamatan Jerowaru. Aksi kriminalitas kembali membayangi masyarakat Lombok Timur (Lotim), yakni di Kecamatan Sakra. Pasalnya, kawanan rampok yang diperkirakan berjumlah 8 orang dan menggunakan cadar ini menebas salah seorang pemilik rumah bernama Samsudin (45) yang berusaha mempertahankan ternaknya dari tangan pelaku. Akibatnya, korban mengalami luka sobek di bagian lengan kirinya. Dari data yang dihimpun Suara NTB, Senin (25/1), aksi curas terjadi Senin (25/1) dinihari WITA di Dusun Baru Timur Desa Kuang Timur. Saat kejadian, korban belum tidur dan masih menjaga lima ekor sapi peliharaannya. Seketika, pelaku perampokan yang menggunakan cadar diperkirakan delapan orang datang dan menyuruh korban masuk ke dalam rumah. Namun, korban tidak ingin masuk ke rumahnya dan tetap berusaha mempertahankan sapi peliharaannya. Dalam kondisi yang tegang ini, terjadi baku hantam antara pelaku dan korban. Namun naas, satu pelaku dari 8 pelaku perampokan menebas lengan kiri korban hingga mengalami luka yang cukup serius. Melihat korban yang sudah tak berdaya, para pelaku langsung kabur ke arah timur. Sementara, sapi yang menjadi target pencurian yang dimiliki oleh korban dibiarkan di kandangnya. Dikonfirmasi di Mapolres Lotim, Kasubag Humas Polres Lotim, Iptu Mochammad Efendi membenarkan adanya aksi curas yang kembali terjadi itu. Para pelaku dalam menjalankan aksinya menggunakan cadar, membawa senjata tajam dan tidak segan-segan melukai korbannya jika melawan. Saat ini, kasus tersebut dalam proses penyelidikan aparat kepolisian. (yon)
akan banjir,” kritiknya. Pada bagian lain, bupati juga menyorot mengenai penanganan sampah. Menurutnya, manusia beradab tidak boleh kotor. Warga Lotim sebagian besar beragama Islam. Sebagai penganut agama Islam, maka semua ajaran agama harus bisa diaplikasikan dalam kehidupan
(Suara NTB/rus)
TANDA TANGAN - Direktur Utama PDAM M. Isroi dan Kepala KKTK Mulki, menandatangani nota kerjasama disaksikan Bupati Lotim, H. Moch Ali Bin Dachlan di Pendopo Bupati Lotim, Senin (25/1).
PT. WAH Tanjung (Suara NTB) Sengketa lahan yang dikuasai PT. Wanawisata Alam Hayati (WAH) di Dusun Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, hingga kini masih terkatung-katung. Fasilitasi penyelesaian yang dilakukan Pemda Kabupaten Lombok Utara (KLU), hingga kini masih menyisakan sejumlah kepala keluarga yang ogah menerima kesepakatan yang diusulkan Pemda. Kabag Hukum Setda KLU, Raden Eka Asmarahadi, Senin (25/1), mengakui berlarut-larutnya persoalan penyelesaian sengketa lahan PT. WAH dan warga Trawangan, tidak lepas dari tidak mangkirnya PT. WAH dalam beberapa pertemuan yang digalang Ombudsman RI. Masuknya persoalan ini ke Ombudsman juga tidak lepas dari pengaduan warga - Ismail cs., yang hingga kini menolak usul solutif yang difasilitasi Pemda. “Kami sudah tantang Ombudsman, bagaimana kalau pertemuannya diatur oleh ORI di kantor PT. WAH saja. Karena, Pemda tidak bisa memaksa salah satu pihak, baik PT. WAH ataupun warga,” ujar Eka, di ruang kerjanya. Eka mengingat, Ombudsman yang notabene turun tangan menyelesaikan persoalan ini masih belum menemukan cara agar persoalan ini bisa tuntas. Ia mengingat, dalam beberapa kali pertemuan yang digelar Ombudsman di Jakarta, kerap kali perwakilan PT. WAH tidak hadir ataupun karena kesibukan Pemda di daerah menyebabkan Pemda tak bisa hadir. Hal ini juga menyebabkan penyelesaian ini molor. Pertemuan yang diagendakan pada 15 Desember 2015,
misalnya, undangan yang dilayangkan Ombudsman tak bisa dihadiri Pemda. Namun jika pun Pemda hadir, kemungkinan lainnya, perwakilan PT. WAH yang tidak datang. “Benang merah persoalannya, ada di PT. WAH, kalau mereka memberikan lahannya kepada warga yang belum menerima, maka persoalannya akan selesai,” imbuh Eka. Ia mengingat, Ombudsman pernah meminta Pemda KLU memaksa PT. WAH untuk menyelesaikan permasalahan warga yang menolak kompensasi lahan seluas 3 are. Namun selaku pemerintah, pihaknya hanya bertugas memfasilitasi penyelesaian dan tidak berhak memaksa salah satu pihak. Persoalan ini menjadi rumit, karena antara warga dan PT. WAH masih bersikukuh mempertahankan opininya masingmasing. WAH selaku pemegang Hak Guna Usaha, enggan menuruti permintaan warga yang menyertakan sisa areal sebagai kompensasi. Sedangkan warga sendiri, tidak mau menerima bagian masing-masing 3 are sebagaimana warga lain yang sudah menerima dan memegang sertifikat atas lahan dimaksud. “PT. WAH memang tidak mau menyerahkan lahan itu, alasannya dari total lahan 13 hektar, tersisa 8,1 hektar setelah 72 kk menerima bagian masing-masing 3 are itu. Sementara warga, Ismail Cs., menolak menerima 3 are,” sambungnya. Eka berharap ke depan akan ada pemecahan masalah antara warga dan perusahaan. Mengingat jika masalah ini tidak terselesaikan, maka persoalan ini diyakini akan terus berlanjut hingga pada batas waktu yang tidak ditentukan. (ari)
Penetapan Paslon Terpilih
DPRD Tunggu Petunjuk Gubernur Tanjung (Suara NTB) DPRD Kabupaten Lombok Utara (KLU) segera bersurat ke Gubernur NTB perihal penetapan pasangan bupati/wakil bupati terpilih oleh DPRD. Langkah ini dilakukan menyusul adanya Surat Edaran (SE) dari Mendagri terkait tata cara penepatan pasangan (paslon) calon terpilih Pilkada. Ketua Fraksi Hanura, Ardianto, SH., usai rapat gabungan pimpinan (ragapim), Senin (25/1), mengakui pihaknya masih akan menunggu petunjuk lebih lanjut dari Pemprov NTB dalam hal penetapan paslon terpilih bupati/ wakil bupati. Pasalnya, DPRD KLU telah menyampaikan surat penetapan paslon dimaksud ke Mendagri melalui
gubernur pada 6 Januari lalu. Hanya saja, belakangan muncul SE dari Mendagri tanggal 19 Januari 2016 yang mengisyaratkan penetapan paslon agar dilakukan melalui sidang paripurna istimewa di DPRD. “20 hari sejak kami menerima penetapan paslon terpilih dari KPU, kami di DPRD sudah menindaklanjuti ketentuan penetapan pasangan calon terpilih. DPRD memang tidak menetapkan paslon melalui sidang paripurna, karena sudah sesuai dengan amanat UU Nomor 8 tahun 2015, tentang perubahan UU Nomor 1 tahun 15 tentang penetapan PP pengganti Undang-undang. Jadi apa yang kami lakukan sudah benar,” kata Ardianto. Persoalannya kemudian
muncul manakala Mendagri melalui SE, meminta DPRD di daerah melakukan penetapan paslon setelah DPRD bersurat ke Mendagri melalui gubernur terkait penetapan dimaksud. Menurut Ardianto, SE hanya sekadar imbauan, namun seharusnya Mendagri lebih menitikberatkan amanat UU Nomor 8 tahun 2015 melalui Peraturan Pemerintah. Hanya saja, termasuk DPRD KLU hingga saat ini belum melihat PP yang menegaskan mekanisme sebagaimana diamanatkan UU tersebut. Menjadi pertanyaan, kata Ketua Komisi l DPRD KLU ini, apakah DPRD KLU harus menarik kembali surat yang dikirim ke Mendagri melalui gubernur tersebut? Ataukah, surat pene-
tapan paslon terpilih tanpa melalui mekanisme sidang paripurna istimewa itu dibiarkan berlanjut? Karena bagaimanapun jelasnya, SE Mendagri relatif lambat dikeluarkan ke daerah, sedangkan sejumlah DPRD - kemungkinan besar, sudah melakukan penetapan paslon sebelum SE keluar. Ia menjelaskan, dalam ketentuan UU Nomor 8 tahun 2015, mekanisme penetapan telah diatur pada pasal 160, 160 a, sampai pasal 163. Intinya dari pasal-pasal tersebut, pengesahan paslon bupati dan wakil bupati terpilih dilakukan oleh Mendagri yang disampaikan oleh KPU, dan dilakukan berdasarkan penetapan paslon yang disampikan oleh DPRD melalui Gubernur.
Dalam hal DPRD tidak menyampaikan pengesahan paslon terpilih, maka pengangkatan paslon oleh Mendagri dilakukan atas usul KPU provinsi melalui gubernur. Dalam pasal selanjutnya, disebutkan pula hal-hal lain menyangkut pengesahan diatur melalui peraturan pemerintah. “Sampai kita tetapkan dan surat kita kirim ke Gubernur pada 6 Januari lalu, PP belum kita terima. Tapi sesuai mekanisme, pengesahan paslon oleh DPRD sudah sah. Apakah nanti petunjuk Gubernur meminta kita mengesahkan melalui paripurna, ya kita enjoy saja, karena memang risalah sidang itu juga dibutuhkan sebagai lampiran,” demikian Ardianto. (ari)
SUARA NTB Selasa, 26 Januari 2016
SUARA PULAU LOMBOK
Halaman 5
Kerjasama Bagian Humas dan Protokol Setda Lombok Tengah dengan Harian Suara NTB Gelaran HPN dan Bau Nyale
Masyarakat Loteng Harus Jadi Tuan Rumah yang Baik Praya (Suara NTB) Dua event bertaraf nasional bakal digelar di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) pada Bulan Februari mendatang. Pertama, puncak Hari Pers Nasional (HPN) pada tanggal 9 Februari yang bakal dihadiri langsung Presiden RI Ir. H. Joko Widodo. Dilanjutkan
pada tanggal 28 Februari, event budaya Pesona Bau Nyale. Mengingat penting dan strategisnya kedua event ini, masyarakat di Loteng diharapkan bisa menjadi tuan rumah yang baik. “Caranya, semua elemen masyarakat di daerah ini kita harapkan bisa ikut berperan serta mensukseskan kedua event besar tersebut. Sesuai tugas dan fungsi masing-masing,” ujar Kabag Humas dan Protokol Setda Loteng, Drs. L. Herdan, M.Si., kepada wartawan, Senin (25/1). Dikatakannya, sukses Lalu Herdan
tidaknya kedua event bertaraf nasional sangat tergantung dari partisipasi dan peran serta aktif masyarakat di daerah ini. Sehingga sangat penting keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam hal ini. Dengan begitu, kedua event tersebut bisa sukses besar. “Apalagi khusus untuk HPN, Pak Gubernur NTB menargetkan gelaran HPN tahun ini harus menjadi gelaran HPN tersukses. Untuk itu, keterlibatan elemen masyarakat sangat diharapkan. Agar apa yang menjadi target bisa terwujud,’’ harapnya. Begitu juga dengan gelaran event Pesona Bau Nyale. Sebagai event budaya
masyarakat suku Sasak, khususnya Loteng, tidak ada alasan bagi masyarakat di daerah ini untuk tidak ikut terlibat mensukseskan event ini. Karena dipastikan, dengan adanya event ini akan banyak tamu atau wisatawan yang datang dan berkunjung di Loteng. Pada event HPN, misalnya, selain akan dihadiri ribuan tamu nasional. Sejumlah tamu mancanegara, seperti duta besar sejumlah negara sahabat, direncanakan juga akan hadir. Sehingga kalau event tersebut berjalan aman dan lancar, tentunya akan bisa meninggalkan kesan positif bagi daerah yang tentunya
akan bisa semakin mengangkat nama baik daerah. Dengan kata lain, kalau kedua event tersebut bisa sukses, itu bisa mendorong minat wisatawan domestik maupun mancanegara untuk datang lagi ke Loteng. Dan, dengan semakin banyaknya wisatawan yang datang maka itu bisa mendatangkan keuntungan bagi daerah. Dengan begitu, sektor pariwisata akan bisa berkembang. Kalau pariwisata berkembangnya, maka akan banyak sektor lainnya yang juga ikut terdongkrak. ‘’Tapi kalau masyarakat saja tidak mendukung, maka bagaimana memberikan ke-
san yang positif terhadap wisatawan. Sehingga bisa jadi, mereka (wisatawan) bakal enggan datang lagi ke Loteng. Yang rugi, masyarakat itu sendiri,” ujarnya mengingatkan. Masyarakat, lanjut Herdan, dalam hal ini tidak mesti harus ikut terlibat langsung sebagai penyelenggaran dalam event-event ini. Paling tidak, dengan sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban wilayah saja, itu sudah lebih dari cukup untuk membuktikan kalau elemen masyarakat mau terlibat dan mendukung suksesnya penyelengaraan HPN dan Pesona Bau Nyale. (kir/*)
(Suara NTB/ist)
Persempit Ruang Gerak Jaringan Teroris Dikonsultasikan ke Kemendagri SEKDA Lombok Barat (Lobar) H. M. Taufiq bersama Ketua DPRD Hj. Sumiatun sudah berangkat ke Jakarta Kamis (21/1) lalu untuk konsultasi ke Kementerian Dalam Neger (Kemendagri) terkait pengusulan bupati definitif. Hal ini perlu dilakukan untuk menanyakan ke Kemendagri perihal mekanisme yang akan ditempuh Pemda supaya tidak melanggar aturan yang ada. ‘’Paling lambat Rabu besok, Pemda akan menyerahkan salinan putusan inkracht kasus Zaini Arony ke DPRD. Setelah itu, dewan (Suara NTB/dok) mengusulkan ke gubernur H. M. Taufiq untuk ditindaklanjuti ke kemendagri,’’ ujar Taufiq di kantor DPRD Lobar, Senin (25/1). Terkait salinan putusan inkract yang telah diterima Pemda, masih belum bisa diserahkan ke DPRD, karena salinan itu belum dilegalisir oleh Pengadilan Tinggi Tindak Pidana Korupsi Denpasar. Sehingga pihaknya sudah memerintahkan staf untuk berangkat ke Denpasar meminta legalisir. “Kalau tidak besok (Selasa ini), Rabu pagi kami serahkan surat salinan putusan itu,” janjinya. Menurutnya, putusan itu perlu dilegalisir, karena pemda hanya menerima satu salinan asli, sehingga untuk dikirim ke gubernur salinan itu perlu dilegalisir. Jika tidak dilegalisir, maka surat itu akan ditolak oleh pihak provinsi. Menurutnya, legalisir salinan ini tak perlu waktu lama paling lambat dua hari. “Perlu dilegalisir, daripada dipersoalkan nanti karena salah,” imbuhnya. Setelah ke gubernur usulan itu akan dilanjutkan ke kemendagri. Proses di kemendagri, jelasnya, paling lambat setelah diterima usulan dari gubernur sekitar 11 hari. Jika usulan itu masuk tanggal 5 Februari maka paling lambat tanggal 16 Februari sudah terbit keputusan dari Mendagri. Usulan ke gubernur, ujarnya, ada dua, yakni pemberhentian Zaini Arony dan pengangkatan Plt Bupati sebagai bupati defintif, sehingga keputusan Kemendagri yang turun nantinya ada dua, yakni pemberhentian Zaini Arony dan pengangkatan plt bupati sebagai bupati. wabup. Sementara itu, Sekretaris DPRD Lobar, H. L. Saswadi menyatakan untuk mempercepat proses pengusulan nanti dalam pengusulan dari dewan tidak saja ke gubernur, namun juga ditembuskan ke kemendagri. Sehingga nanti kalau terlambat, maka pihak kemendagri memiliki kewenangan untuk mendorong provinsi. “Usulannya ke gubernur tapi ditembuskan juga ke kemendagri supaya bisa dikontrol,” kata Saswadi. Terkait penunjukan wakil bupati, dewan akan membuat tatib tentang pemilihan wabup. Jumlah calon minimal yang diusulkan dua orang, jika ada anggota dewan aktif mau menyalonkan diri, maka sesuai UU MD 3 harus mundur dari anggota DPRD. Termasuk jika ada fraksi yang anggotanya kurang, seperti PPP maka tidak bisa berkontribusi pada pemilihan wabup nantinya. “Yang memilih nanti 43 jadinya, karena minus PPP satu anggota,” terangnya. (her)
Polres Lobar Razia Kendaraan di Jalur Pelabuhan Lembar Giri Menang (Suara NTB) – Pascakejadian kejadian bom di Thamrin Jakarta beberapa waktu lalu, Mabes Polri menginstruksikan semua Polda dan Polres di Indonesia untuk siaga satu. Termasuk Polres Lombok Barat (Lobar) diinstruksikan mengantisipasi jaringan teroris masuk ke Lombok melalui jalur-jalur pintu masuk, terutama pelabuhan penyeberangan Lembar. Seperti Senin (25/1) sekitar pukul 09.00 Wita, polres menggelar razia gabungan melibatkan 50 anggota dari semua satuan di Polres antara lain Satuan Lantas, Satuan Intel, Satuan reskrim, Satuan Sabhara, Satuan Narkoba dan Bimmas serta staf. Kegiatan razia yang dipimpin Kasatlantas, Iptu Gusriadi Abustan merazia semua kendaraan yang lalu lalang dari dan ke jalur LembarGerung. Satu per satu kendaraan pick up dan kendaraan pribadi diperiksa. Muatan kendaraan dibongkar untuk mengecek barang bawaan di dalam kendaraan. Kelengkapan berkendara pengemudi juga dicek oleh anggota. Dari hasil razia itu, tak ditemukan barang mencurigakan seperti bom. Namun aparat menemukan sejumlah kendaraan yang tak dilengkapi dokumen kendaraan, sehingga ditahan di Mapolres. Kendaraan yang mendominasi roda dua dan truk serta kontainer yang tak dilengkapi dokumen kendaraan.
Satu kendaraan pick up ditemukan membawa kendaraan diduga bodong, sehingga diamankan aparat. Ditemui di sela-sela razia, Kapolres Lobar, AKBP Winky Adhitya Kusumo menyatakan kegiatan razia yang dilakukan merupakan kegiatan siaga Polres dalam rangka antisipasi dan membatasi ruang gerak jaringan teroris. “Pascabom di Thamrin, sampai sekarang masih siaga satu. Sesuai instruksi Mabes Polri melalui Polda untuk memperketat razia di pelabuhan untuk mempersempit ruang gerak jaringan terorisme,” terangnya. Dijelaskan, Mabes Polri melalui Polda menginstruksikan semua Polda dan Polres untuk siaga satu mencegah masukknya jaringan teroris ke NTB. Pihaknya sejak beberapa waktu terakhir setelah bom Thamrin melakukan kegiatan razia yang ditingkatkan di lokasi-lokasi pelabuhan. Alasan melakukan razia di jalur pelabuhan, karena sebagai pintu
masuk orang dan barang satusatunya dari dan ke NTB. Adanya informasi di salah satu media bahwa ada penangkapan teroris di Pelabuhan Lembar disanggahnya. Selain razia, pihaknya juga menggelar patroli skala besar di lokasi rawan seperti di kawasan wisata, Senggigi dan Gili. Kegiatan ini, jelasnya, akan dilaksanakan
sampai instruksi siaga satu dari Polda dicabut. Artinya, kondisi sudah kondusif. “Tidak tahu sampai kapan instruksi ini dicabut, tapi sampai kondisi kondusif lah,” ujar kapolres. Terkait kasus ancaman peledakan bom di salah satu restoran di Senggigi, pihaknya masih melakukan penyelidikan berkoordinasi dengan tim Cyber
Crime Polda NTB. Sejauh ini terkait penanganan terkait cyber crime, dikoordinasi dengan Polda sebab sejauh ini pihaknya belum punya alat untuk deteksi. Begitu pula kasus penangkapan koki hotel di Senggigi, ditangani oleh Polda. Pihaknya sebatas koordinasi dengan pihak terkait bila mana diperlukan oleh Polda. (her)
Dewan Loteng Perketat Pengawasan Proyek Fisik
Proyek IPAL Perumnas Tampar Ampar Diduga Bodong
(Suara NTB/kir)
Praya (Suara NTB) Proyek pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Perumnas Tampar Ampar Kelurahan Jontlak Kecamatan Praya Tengah Lombok Tengah (Loteng) disinyalir bodong. Lantaran diduga belum memiliki kajian lingkungan. Hal itu diungkapkan Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Loteng, Ir. H. Achyar, kepada wartawan, di gedung DPRD Loteng, Senin (25/1). Diakuinya, pihaknya sampai saat ini belum mengetahui apalagi mendapat konfirmasi terkait pembangunan IPAL yang saat ini menjadi pembicaraan di tengah masyarakat tersebut. Padahal, sesuai aturannya, karena proyek tersebut bersentuhan langsung dengan lingkungan, maka pihaknya harusnya dimintai rekomendasi, khususnya terkait kajian lingkungannya sebelum izin pembangunan dikeluarkan. Kasus ini, ujarnya, sama dengan proyek pembangunan IPAL di Desa Sukarara Jonggat yang dibangun tahun 2012 lalu. Tapi pihaknya baru tahu ada proyek setelah proyek bermasalah, lantaran bocor dan mencuat jadi pembicaraan di tengah masyarakat. “Karena memang saat dibangun dulu, proyek IPAL tersebut juga tidak informasinya ke kita (KLH Loteng, red),” terangnya. Proyek-proyek ini, ujarnya, dikerjakan oleh pihak satker provinsi. Namun, rekomendasi lingkungan harus dikeluarkan oleh instansi terkait di daerah. Apalagi, proyek bukan hanya bicara soal fasilitas fisiknya saja, tapi memperhatikan sisi keberlanjutannya dan menyangkut pembinaan kepada masyarakat selaku penerima manfaat. Misalnya, dalam hal penanggulangan dampak fasilitas tersebut. Seperti ketika terjadi kerusakan, masyarakat bisa melakukan perbaikan. “Tapi ini tidak pernah ada. Jangankan untuk proses pembinaan kepada masyarakat, analisis dampak lingkungannya juga tidak ada,” ungkapnya. Meski demikian, mengingat proyek tersebut sudah berjalan, maka yang diperlukan sekarang bagaimana mencari solusi dari persoalan yang terjadi. Tidak kemudian mencari-cari kesalahan, yang padaakhirnyabisamenghambat penyelesaian proyek. Apalagi keberadaan fasilitas IPAL ini penting bagi H. Achyar masyarakat. (kir)
(Suara NTB/her)
GELEDAH - Aparat Polres Lobar menggeledah kendaraan yang melintas di jalur Pelabuhan Lembar untuk mengantisipasi masuknya jaringan teroris ke wilayah NTB, Senin (25/1).
(Suara NTB/dok)
BELUM TUNTAS - Proyek pembangunan gedung DPRD Loteng yang baru, menjadi salah satu proyek yang pengerjaan tidak tuntas tahun 2015. Tahun ini, pengawasan terhadap proyek-proyek fisik bakal diperketat. Agar kejadian pada proyek gedung DPRD ini tak terulang kembali. Praya (Suara NTB) pat waktu. Salah satu di antSejumlah proyek fisik yang aranya, proyek pembangunan dikerjakan di Kabupaten Lom- gedung DPRD Loteng tahap II bok Tengah (Loteng) tahun 2015 serta proyek penataan kawasan lalu, diketahui tidak tuntas te- kumuh di kota. Untuk itu, ka-
langan DPRD Loteng berkomitmen bakal memperketat pengawasan pengerjaan proyekproyek fisik pada tahun 2016 ini. Demikian disampaikan Ketua Komisi III DPRD Loteng, M. Humaidi, ST., saat menerima hearing sejumlah warga di kantor DPRD Loteng, Senin (25/1). Diakuinya, sudah menjadi tugas dan fungsi dari Dewan sendiri untuk mengawasi aktivitas pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Terutama lagi kegiatan pembangunan yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat. Seperti proyek-proyek fisik yang memang memiliki hubungan langsung dengan kebutuhan masyarakat. “Terutama untuk kegiatan-kegiatan pembangunan fisik, pengawasan akan lebih diperketat lagi,” tandasnya. Dengan begitu diharapkan,
kualitas proyek-proyek fisik yang dikerjakan di daerah ini bisa lebih meningkat dari waktu ke waktu. Dan, masyarakat bisa menikmati secara maksimal manfaat dari proyek tersebut. Tidak kalah penting, tidak ada lagi proyek-proyek yang terlambat atau tidak tuntas pengerjaan. Meski demikian, lanjut politisi asal PKS ini, pengawasan yang dilakukan Dewan dalam hal ini tentu sesuai dengan batasan dan koridor kewenangan Dewan. Di mana Dewan hanya melakukan pengawasan sampai tingkat kebijakan dan pelaksanaan proyek. Tidak sampai pada tataran teknis proyek itu sendiri. Apalagi sampai kepada tataran keuangan, karena sudah ada lembaga khusus yang mengawasi. “Dewan sesuai tugas dan fungsinya hanya bisa mengawasi dan mendorong perbaikan kual-
itas pelaksanaan proyek. Kalau sudah masuk tataran teknis dan keuangan itu di luar kewenangan Dewan. Ada lembaga lain yang bertugas untuk itu,” terangnya. Menyinggung beberapa proyek yang diduga bermasalah dan tidak tuntas tepat waktu, dalam waktu dekat ini Dewan Loteng khususnya Komisi III segera menggelar rapat kerja dengan seluruh instansi yang menjadi leading sector Komisi III. Rapat kerja ini untuk menginventarisir persoalan dan hambatan apa saja yang menjadi masalah, sehingga beberapa proyek tidak tuntas tepat waktu sekaligus akan dicarikan solusi seperti apa yang akan diambil. “Ini penting, supaya proyek-proyek fisik ke depan hasilnya bisa maksimal. Dan, manfaatnya bisa dirasakan secara optimal oleh masyarakat,” tegas mantan Ketua DPC PKS Loteng ini. (kir)
Kawasan Tanjung Aan Diklaim ’’Clear and Clean’’ Dua Warga Lobar Dilaporkan Hilang Praya (Suara NTB) Dari sekian titik lahan yang masih bermasalah di dalam kawasan Mandalika Resort Pujut Lombok Tengah (Loteng), lahan di kawasan wilayah Pantai Tanjung Aan termasuk area yang diklaim sudah dinyatakan clear and clean oleh pihak Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). Dengan kata lain, lahan ini sudah tidak ada masalah lagi. Sehingga patut disayangkan jika ada warga masih tetap ngotot bertahan dan tidak mau keluar dari lahan tersebut. Demikian disampaikan Kabag. Humas dan Protokol Setda Loteng, Drs. L. Herdan, MSi, saat memberikan keterangan pers terkait penertiban yang gagal dilakukan pihak ITDC bersama TNI di kawasan Pantai Tanjung A’an, hari Sabtu (23/ 1) lalu di Media Center Pemkab Loteng, Senin (25/1). Meski demikian, ujarnya, masih ada sekitar 135 hektar lahan di dalam kawasan Mandalika yang masih bersengketa. Baik itu karena belum selesai proses pembayarannya maupun karena tersangkut persoalan lain. Tapi khusus untuk lahan
di kawasan Tanjung A’an sudah tidak bermasalah. Terbukti, sudah ada eks bangunan milik LTDC di lahan tersebut. “Jadi kalau sekarang warga ngotot tetap mau bertahan dan tidak mau keluar, dasarnya apa?. Karena lahan tersebut sudah tidak ada persoalan lagi. Silakan saja warga mengklaim masih memiliki hak atas lahan di dalam kawasan Mandalika. Asalkan bisa menunjukkan bukti-bukti kuat. Tidak kemudian asal klaim saja di atas lahan yang sebenarnya sudah tidak ada persoalan,’’ ujarnya mengingatkan. Terhadap persoalan lahan yang belum tuntas, lanjutnya, pihak ITDC sudah menyatakan kesanggupannya untuk menyelesaikan persoalan ini. Dan, pemerintah daerah nantinya juga akan membantu memfasilitasi penyelesaiannya, supaya persoalan lahan segera tuntas. “Tapi khusus untuk lahan dikawasan Pantai Tanjung A’an, tidak masuk dalam area lahan yang akan difasilitasi penyelesaiannya. Karena memang tidak ada persoalan di lahan tersebut,” klaimnya. Adapun terkait penertiban
yang dilakukan oleh pihak ITDC bersama TNI tersebut Sabtu lalu merupakan bagian dari persiapan awal untuk mendukung rencana pengembangan kawasan Mandalika oleh pihak ITDC. Karena di kawasan itu, ada bangunan eks milik LTDC yang nantinya akan dijadikan sebagai pos pengamanan terpadu oleh pemerintah daerah bersama pihak ITDC. “Pihak ITDC bersama pemerintah dan TNI, bukan bermaksud untuk mengusir warga. Tapi ingin membersihkan bangunan dan area sekitarnya. Sebelum dimanfaatkan sebagai pos pengamanan terpadu,” terangnya. Apalagi area tersebut dinyatakan bukan sebagai bagian dari lahan yang masih bermasalah. Wajar jika kemudian pihak ITDC segera memanfaatkan lahan dan aset yang dimilikinya. Tapi kalau masyarakat tetap bersikeras bertahan di lahan yang sudah tidak bermasalah, akan sulit bagi pihak ITDC bisa memulai proses pengembangan kawasan Mandalika. ‘’Kalau sudah begitu, sulit rasanya juga untuk bisa segera melihat kawasan Mandalika maju dan berkembang,’’ ujarnya. (kir)
Giri Menang (Suara NTB) – Dua warga Lombok Barat (Lobar) asal Desa Sandik Batulayar dan Labuapi dilaporkan hilang ke Polres Lobar sejak beberapa bulan terakhir. Sampai saat ini, polres tengah melakukan pencarian keberadaan dua warga ini. Polres berkoordinasi dengan Polda untuk melacak keberadaan kedua warga tersebut. ‘’Dugaan sementara, dua warga ini bergabung dengan organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Namun pihak kepolisian belum bisa memastikannya,’’ ungkap Kapolres Lobar, AKBP Winky Adhitya Kusumo kepada wartawan dikonfirmasi di ruang kerjanya, Senin (25/1). Terkait masalah Gafatar, ia telah memerintahkan semua Polsek di Lobar dan Kabupaten Lombok Utara untuk mendata warga yang hilang di masing-masing wilayah. Jika ada warga yang hilang, polsek diminta segera berkoordinasi dengan Polres dan Polda. Sejauh ini, di Mapolres ada laporan warga yang hilang dari Desa Sandik Batulayar. Pihaknya pun langsung melakukan penanganan dengan berkoordinasi ke Polda untuk melakukan pencari-
an. Warga ini diduga hilang semenjak 3 bulan lalu. Selain itu, ada juga warga dari Bajur Kecamatan Labuapi yang dilaporkan hilang sejak beberapa waktu terakhir. Namun polres belum mendaparkan laporan resmi. Kemungkinan, katanya, laporannya masuk ke Polsek Labuapi. Kabarnya, pihak keluarga tengah melakukan pencarian hingga ke BIL untuk memastikan apakah warga ini berangkat melalui jalur udara. Pihaknya masih menyelidiki kasus hilangnya warga ini dan belum bisa memastikan mereka bergabung dengan Gafatar. Saat ini, tambahnya, pihaknya terus melakukan pemantauan di lapangan melalui Intel dan Babinkamtibmas yang tersebar di semua daerah di Lobar. Pihaknya menginstruksikan agar memantau apakah ada pengikut Gafatar di Lobar dan apa saja kegiatannya. Jika ditemukan ada eks Gafatar di Lobar, maka pihaknya akan berkoordinasi dengan Polda dan pihak terkait termasuk MUI untuk berupaya memulangkan jika mereka berasal dari luar Lobar. “Tapi sejauh ini belum ada,” pungkasnya. (her)
SUARA PULAU SUMBAWA
SUARA NTB Selasa, 26 Januari 2016
Halaman 6
Anggota Polres Sumbawa Dites Urine Sumbawa Besar (Suara NTB) Penegakan disiplin terhadap angota terus dilakukan Polres Sumbawa. Setelah melakukan razia terhadap kendaraanbermotor,kinianggotaditesurine,untukmengecek apakah ada yang terlibat penyalahgunaan narkoba. Bertempat di Polres Sumbawa, dalam hal ini dilakukan Tim bidang kesehatan Polda NTB, Senin (25/1). Kapolres Sumbawa, AKBP Muhammad, SIK, mengatakan tes urine ini dilakukan dalam rangka peningkatan disiplin anggota di internal Polres. Dimana sebelum melaksanakan penindakan terhadap masyarakat, Polres Sumbawa dan jajaran juga perlu dilakukan penindakan disiplin. “Sebelum kita melaksanakan penindakan keluar, internal kita harus bersih dulu. Karena kita berkomitmen terhadap masalah-masalah terutama masalah narkoba di Kabupaten Sumbawa,” imbuhnya. Disebutkan Kapolres, tes urine ini dilakukan terhadap semua anggota Polres dan jajaran. Baik perwira-perwira maupun pejabat yang bertugas di Polres. Hasil tes urine belum
didapatkan, mengingat masih dalam proses. Kalaupun ada anggotanya yang dari hasil tes urine positif, akan diproses melalui tindak disiplin maupun tindak pidana sesuai dengan aturan yang berlaku. Di awal tahun 2016 ini, Kapolres mengajak semua pihak bersama-sama dengan kepolisian guna pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran narkoba yang terjadi di Kabupaten Sumbawa. Mengingat pihaknya tidak menginginkan adanya pihak ataupun generasi muda yang terjangkit peyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. “Kita tidak ingin terjangkit penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba ini,” pungkas Kapolres. (ind) (Suara NTB/ind)
DPRD Segera Rapat dengan SKPD Rumpun Hijau
(Suara NTB/ind)
DIAMANKAN - Para tersangka pelaku pengeroyokan yang diamankan di Polres Sumbawa, Senin (25/1).
Polisi Amankan Tersangka Pelaku Pengeroyokan Sumbawa Besar (Suara NTB) Sedikitnya delapan orang pemuda diamankan pihak kepolisian, menyusul aksi pengeroyokan yang terjadi di dusun Nangapela, desa Labuan Aji, kecamatan Tarano, Minggu (24/1) sekitar pukul 20.30 Wita. Adapun Hamsah alias Acen (21), warga setempat babak belur dan menderita luka di sekujur tubuhnya, sehingga harus dilarikan ke Puskesmas setempat. Informasi yang diperoleh Suara NTB, pengeroyokan tersebut berawal pada saat Hamsah berkunjung ke rumah pacaranya. Berdekatan dengan rumah tersebut 10 orang pemuda duduk di sebuah pos ronda. Menganggap pemuda-pemuda tersebut mengganggunya, pada saat pulang ia menghampiri para pemuda tersebut sambil melontarkan kata-kata “kenapa kalian duduk di sini, siapa yang marah, saya bunuh kalian semua”. Tak terima dengan lontaran tersebut, salah satu pemuda, yakni AR (20) tidak terima dan langsung memukul Hamsah. Sehingga terjadilah perkelahian, dan pemuda lainnya juga ikut melakukan pemukulan. Korban pun lari hingga beberapa puluh meter lantaran kewalahan. Hamsah babak belur atas kejadian tersebut dan sempat pingsan. Selain itu, di bagian punggungnya terlihat bekas goresan luka. Masyarakat yang mengetahui hal tersebut langsung menghentikannya. Kapolsek Empang, Iptu Gusti Made Suardika membenarkan adanya peristiwa tersebut. Pihaknya mendapatkan informasi setelah pengeroyokan tersebut selesai. Dalam hal ini delapan orang pemuda dijemput ke rumahnya, diamankan untuk dimintai keterangan. Tiga di antara para pelaku masih di bawah umur. “Mereka sudah kami amankan ke Polres Sumbawa. Hal ini untuk pertimbangan keamanan. Kita antisipasi supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” imbuhnya. Terhadap tiga orang yang masih di bawah umur, rencananya akan dilakukan upaya diversi. Namun hal ini tergantung kesepakatan dari keluarga korban. Nantinya akan dipertemukan keluarga pelaku dengan keluarga korban untuk proses tersebut. Kalaupun nantinya diversi ditolak keluarga korban, maka ketiga pemuda tersebut akan diproses hukum sesuai prosedur. (ind)
“Dua SKPD ini yang punya andil untuk keberhasilan pertanian kita. Jadi harapan saya mereka sudah punya rencana matang dalam mengarahkan petani,” cetusnya kepada media ini, Senin (25/1). Dishutbuntan sendiri, kemarin baru melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi II. Menurut Aheruddin, pertemuan itu pihaknya meminta keterangan seputar daya serap dinas untuk seluruh anggaran yang dialokasikan pada kegiatan pertanian sepanjang tahun 2015 lalu. Dari pertemuan itu, Komisi II menemukan progres dinas tersebut cukup baik, meski di sisi lain masih ada sejumlah laporan masyarakat mengenai adanya proyek yang
tidak tuntas. “Daya serap anggarannya bagus, baik yang dari APBD, APBD provinsi dan pusat. Hanya saja masih ada laporan, dan kami minta dinas segera menuntaskannya,” tegas Aher, sapaan akrabnya. Diakuinya, dalam beberapa tahun terakhir masih banyak permasalahan yang dihadapi petani setiap musim tanam tiba. Hal klasik yang paling sering terjadi yakni kesulitan petani untuk mendapatkan pupuk tepat waktu. “Tahun ini kita akan mendorong pemerintah membuat formulasi terbaik supaya pupuk itu bisa sampai tepat waktu ketika petani membutuhkannya. Dan kami tidak mau dengar lagi ada katanya kelangkaan atau
hal lainnya,” tandasnya. Tidak saja soal pupuk, persoalan kegagalan panen akibat cuaca yang kurang menentu harus turut dipikirkan oleh pemerintah. Terutama dalam hal mencari solusi dalam membantu petani ketika menghadapi gagal panen. Dalam hal ini pemerintah harus mempersiapkan bantuan agar petani tidak mengalami kerugian. “Cuaca tahun ini sepertinya masih kurang berpihak kepada petani kita. Makanya kami berharap pemerintah sudah mempersiapkan langkah antisipas i n y a , ” pungkasnya. (bug) (Suara NTB/bug)
(Suara NTB/arn/ind)
Pelantikan Bupati Terpilih Belum Ada Kepastian Sumbawa Besar (Suara NTB) Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin S.H, M,Si, menyatakan sampai sejauh ini belum ada kepastian soal waktu pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih Sumbawa. Kalau lama tidak ada kepastian, maka akan ditunjuk seorang Penjabat Bupati di Sumbawa. “Ketika pusat memajukan pelantikannya misalnya bulan Februari kita tidak akan mengisi pejabatnya, biar PLH. Kalau misalnya bulan Juni, maka akan kita isi dengan Penjabat. Karena belum ada kepastian itulah, kita akan isi dengan penjabat Bupati. Sebab prinsip yang kita bisa lakukan dengan kewenangan yang ada, tidak bisa dilakukan oleh Plh,” terangnya di Sumbawa, Senin (25/1) Artinya, lanjut Wagub, kalau memang belum juga ada kepastian, maka penjabat Bupati Sumbawa segara diisi. (ind)
Peserta AUYS Terkesan Di Tengah Tantangan dan Harapan MEA dengan Sumbawa AUYS 2016 di Sumbawa
Sumbawa Besar (Suara NTB) ASEAN University Youth Summit (AUYS) 2016 secara resmi dibuka Wakil Gubernur NTB, Senin (25/1). Kegiatan internasional level ASEAN ini menjadi momentum yang tepat di awal pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Tantangan sekaligus menciptakan peluang dan harapan di tangan para mahasiswa ASEAN yang berkumpul di Sumbawa sebagai generasi masa depan. Wakil Gubernur NTB, Muh. Amin, S.H, M.Si, menyebutkan di sinilah peran penting civitas akademika sebagai tulang punggung dan harapan masa depan MEA. Kesepakatan yang dibangun nantinya menjadi modal kesejahteraan masyarakat ASEAN kedepan. Peluang dan tantangan kewirausahaan sosial bagi generasi muda, pemuda dan mahasiswa, cukup kondusif untuk dijawab dan dieksploitasi untuk kejayaan masa sekarang dan masa depan ASEAN. Untuk itu, Pemerintah Daerah dan seluruh masyarakat NTB mengucapkan selamat datang di Bumi NTB, daerah yang terkenal keindahan alamnya dengan budaya yang unik. Sekaligus memberikan apresiasi yang tinggi kepada UTS sebagai representasi dari kemajuan NTB yang telah bertindak sebagai panitia dan memungkinkan acara ini terselenggara sebagai bukti perkembangan ilmu pengetahuan dan upaya membangun masyarakat ekonomi ASEAN yang bersatu dalam tujuan yang sama. Yaitu membangun ASEAN menjadi kawasan regional yang kuat dan bermartabat. Pentingnya upaya lebih melibatkan masyarakat sehingga tumbuh rasa memiliki kekitaan (wefeeling) terhadap ASEAN. Yang harus memfokuskan dirinya untuk dapat meningkatkan kerjasama sehingga dapat memberikan manfat langsung bagi masyarakat. Dengan menjadi organisasi yang bertumpu dan menjadi milik masyarakat ASEAN atau people centered organization. “Karena itulah kita berkumpul di sini untuk membangun embrioembrio kesatuan identitas itu,” kata Wagub. Banyak tantangan yang harus dihadapi oleh Asean seiring perkembangan yang pesat di berbagai bidang. MEA harus mampu menciptakan social enterpreneurship yang tak hanya berorientasi pada keuntungan semata namun juga untuk melakukan perubahan sosial (social change) terutama meliputi bidang kesejahteraan (welfare) pendidikan dan kesehatan (education and health care). Seorang social entrepreneur mampu melihat tantangan menjadi peluang, makanya perlu kreativitas, inisiatif,
skill, ilmu pengetahuan dan teknologi, daya saing, disiplin dan nilai menghargai prestasi dan kerja. Khusus di Sumbawa dan NTB, MEA yang sedang dihadapi bisa menampilkan peluang dan potensi. “Ini kegiatan strategis menciptakan peluang kerjasama, pendidikan, kesehatan dan peningkatan ekonomi. Disamping pemerintah kita juga mengundang pihak pengusaha, pihak ketiga untuk menanamkan investasi di bidang perhotelan, restoran, transportasi, baik darat, laut, udara. Ini tantangan sekaligus peluang bagi kita. Kalau itu tidak maka kita akan tertinggal,” cetusnya. Plt Bupati Sumbawa, Drs. H. Rasyidi menjelaskan secara singkat gambaran Sumbawa kepada peserta AUYS. Kondisi sarana dan prasarana transportasi di Sumbawa cukup baik yang didukung keberadaan bandara, pelabuhan penumpang dan barang, dan terminal angkutan darat. Penerbangan udara telah dilayani oleh Garuda, Lion Air dan Trans Nusa dengan frekuensi penerbangan setiap hari. Adapun untuk pelabuhan telah melayani arus keluar masuk barang baik domestik maupun internasional. Potensi Sumbawa cukup besar, pertanian sebagai daerah lumbung pangan di Provinsi NTB. Sektor lain, peternakan dan perikanan juga menjanjikan. Memasuki komunitas Economy ASEAN di awal tahun 2016 dimana akan menjadi babak baru bagi perkembangan perekonomian negaranegara khususnya di kawasan Asia Tenggara sekaligus memberikan harapan akan prospek dan peluang bagi kerjasama ekonomi antarkawasan dalam skala yang lebih luas. “Saya berharap kita semua khususnya ASEAN dapat menjalin suatu kerjasama yang saling menguntungkan yang didasarkan pada potensi yang dimiliki. Bentuk kerjasama tersebut dapat berupa penanaman modal, perdagangan maupun kerjasama bidang pendidikan dan kebudayaan. “Semoga ini menjadi awal yang baik bagi kita semua dalam membangun komunitas ekonomi ASEAN yang maju dan sejahtera,” tukasnya. Rektor UTS, Dr. Arief Budi Witarto, pun sangat menghargai usaha dan kunjungan para peserta untuk datang ke Sumbawa. Sebagai daerah yang masih alami. Banyak budaya dan objek-ojek wisata yang bisa dikunjungi. Manfaat terbesar AUYS ini tentunya bagian darii latihan bagi civitas UTS, apalagi kegiatan pertama bagi UTS yang bersifat kolosal cukup besar. “Kita berusaha bisa menampilkan yang lebih baik daripada sebelumnya AUYS pertama lalu di Malaysia. Agar nama UTS maupun Sumbawa akan terus dikenang dan menjadi acuan untuk AUYS berikutnya,” tandasnya. (arn/ind/*)
Sumbawa Besar (Suara NTB) Sejumlah peserta AUYS dari berbagai negara di ASEAN terkesan dengan Sumbawa. Keindahan alam, termasuk penyambutan secara adat. Selain tentunya konsep acara melalui konferensi bersama yang salah satunya membahas soal social enterpreneursip menghadapai tantangan MEA. Hingga diharapkan nantinya lahir sebuah rekomendasi. Salah satu peserta, Shin Goeun dari Philippines De Lasalle University (Philipina) mengaku terkesan dengan Istana Dalam Loka dengan Kesultanannya, termasuk adat dan budayanya. Namun tetap menyelipkan kritik perlunya Dalam Loka sebagai rumah adat lebih dirawat dan diisi dengan barang barang peninggalan masa lalu. Dari sisi wisata alam juga menarik, namun masih butuh penataan. “Tidak seperti Jakarta yang sudah maju. Ini daerah kan masih bisa terus berkembang. Masih banyak alam terbuka yang bisa dimanfaatkan,” ujarnya dalam bahasa Inggris. Terkait materi yang diba-
has, mahasiswa asal Korea Selatan yang kuliah di Filipina ini akan memanfaatkan forum ASEAN ini untuk mencari formula bersama dalam membangun masyarakat ekonomi ASEAN. Terutama isu perekonomian melalui penguatan jiwa entrepreneurship. Setelah itu ikut berpartisipasi membantu masyarakat ASEAN. “Kami salut dengan kegiatan di Sumbawa yang juga melibatkan pemerintah. Termasuk pelibatan media,”tukas mahasiswa semester akhir ini. Hal senada juga disampaikan Intan Nadia Syakillah Binti MH dari Universitas Utara Malaysia (UUM). Berharap melalui AUYS kedua ini bisa menghasilkan rekomnedasi jangka panjang untuk penguatan jaringan kampus se ASEAN. Termasuk nantinya membicarakan masalah masalah ekonomi terkait pentingnya jiwa kewirausahaan pada generasi mendatang menghadapi tantangan MEA. Bahkan bisa pula membahas soal tukar menukar informasi soal pariwisata negara masing masing. Agar memberikan manfaat yang nyata bagi daerah setempat. (arn)
Shin Goeun peserta AUYS dari Philipina (kiri) dan Intan peserta dari Malaysia
(Suara NTB/arn)
(Suara NTB/bug)
KSB Tuan Rumah Gelar TTG Tingkat Provinsi Taliwang (Suara NTB) Tahun 2016 ini Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dipercaya menjadi tuan rumah pelaksanaan gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat provinsi NTB. Dan untuk itu pemerintah KSB melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) setempat saat ini sudah mulai melakukan sejumlah persiapan. Kabid Pemberdayaan Ekonomi dan TTG BPMPD KSB, Slamet Riyadi, S.Pi., M.Si mengatakan, tahap awal persiapan yang sudah dilakukannya saat ini adalah merencanakan bentuk kegiatan dan desain lokasi yang akan dijadikan pusat kegiatan TTG tingkat Provinsi NTB nantinya. “Sekarang kita sudah mulai kerja untuk persiapannya,” jelasnya kepada wartawan, Senin (25/1). Diakuinya, sejauh ini belum ada penetapan soal waktu pelaksanaannya dari pemerintah provinsi (Pemprov) NTB. Hanya saja persiapan lebih awal menurut Slamet Riyadi harus mulai dilakukan pihaknya mengingat KSB telah ditetapkan sebagai tuan rumah pada tahun ini. “Saya kira tidak ada persoalan. Toh juga lebih lama kita persiapkan maka hasilnya akan lebih maksimal,” cetusnya. Dalam persiapan ini, Slamet Riyadi mengaku, BPMPD tidak bekerja sendiri tetapi ada tim yang melibatkan seluruh SKPD terkait. Seperti misalnya Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif (Disparekraf) dan Disperindagkop dan UMKM. “Sementara ini memang belum ada SK penetapan untuk kepanitiaan. Tapi nanti dua SKPD itu akan terlibat di dalamnya,” kata pria yang akrab disapa Meta ini. Sebagai tuan rumah di ajang TTG tingkat provinsi NTB nanti, KSB tentu tidak ingin menjadi sekadar penonton. Menurut Meta, untuk mempersiapkan teknologi yang akan diperlombakan di ajang bergengsi itu, Pemda KSB saat ini juga sudah mempersiapkan agenda serupa tingkat kabupaten untuk menyeleksi karya teknologi terbaru masyarakat. Nantinya temuan terbaru masyarkat di ajang TTG tingkat kabupaten itu akan disertakan mewakili KSB di ajang TTG tingkat provinsi NTB. “Untuk TTG kabupaten rencananya akan kita gelar pada awal bulan Maret. Jadi bagi masyarakat yang akan turut serta buatlah temuan baru yang inovatif, terbaru dan tentu harus ciptaan asli masyarakat sendiri,” timpalnya. (bug)
Taliwang (Suara NTB) Komisi II DPRD Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dalam waktu dekat akan memanggil seluruh Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) rumpun hijau untuk menanyakan terkait persiapan musim tanam tahun 2016 ini. Ketua Komisi II DPRD KSB Aheruddin Sidik, SE., ME mengatakan, pihaknya akan meminta keterangan satu persatu SKPD terkait mengenai persiapan yang telah dilaksanakannya. Terutama dalam hal ini Dinas Kehutanan Perkebunan dan Pertanian (Dishutbuntan) dan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian, Perkebunan, Perikanan dan Kehutanan (BKP5K) selaku garda terdepan pemerintah.
Warga Pertanyakan Penggunaan Dana Desa Bajo Bima (Suara NTB) Pengelolaan alokasi dana desa (ADD) tahun 2015 lalu, di Desa Bajo Kecamatan Soromandi diduga di-mark up. Pasalnya peruntukannya baik, fisik maupun non fisik dinilai tidak terlihat dan dirasakan oleh warga desa setempat. Bahkan penggunaannya selama ini dinilai tidak pernah disosialisasikan. Salah seorang warga, M. Guntur, S.Pd kepada Suara NTB, Senin (25/1) mengaku kecewa dengan sikap Pemerintahan Desa Bajo. Pasalnya sebagai warga setempat, dia tidak mengetahui seputar penggunaan dana desa tahun 2015 lalu. “Sampai saat ini, sebagai masyarakat tidak mengetahui penggunaan dana desa,” ucapnya. Menurut dia, informasi yang diperolehnya, bahwa jatah ADD di desa Bajo sebanyak Rp 800 juta. Ia menduga dana itu di-mark up. “Jangankan untuk diberikan kepada warga. Fisik proyek saja tidak pernah dilihat,” akunya. Kata dia, semestinya dana tersebut harus disosialisasikan, baik peruntukannya maupun sampai hasil penggunaannya. Namun hal tersebut tidak pernah diumumkan. “Pemdes wajib mensosialisasikan ke warga. Tapi hal ini tidak ada sama sekali,” katanya. Hal yang sama juga dikatakan, Herman. Pria yang berusia 36 tahun itu, sempat mempertanyakan hal tersebut ke Pemdes. Namun jawaban pihak Pemdes, dana tersebut telah digunakan dan penggunaannya telah dilaporkan ke pihak terkait. Herman mengaku tidak mempermasalahkan penggunaan dana tersebut. Jika penggunaannya disesuaikan dengan bukti fisik maupun kegiatan yang telah dilaksanakan. “Sudah kita dipertanyakan, jawaban pihak desa sangat mengecewakan,” terangnya. Ia berharap agar pihak terkait melakukan pengecekan ataupun investigasi penggunaan ADD oleh Pemdes setempat. Tidak hanya menerima laporan penggunaan uang (LPU) namun fisik penggunaannya juga diperhatikan. “Harapan kami Pemda turun langsung ke Desa. Bukan hanya menerima laporan lisan saja,” harapnya. Terpisah, Plt Kepala Desa Bajo Kecamatan Soromandi, Abdul Karim dikonfirmasi membantah tudingan tersebut. Kata dia, penggunaan ADD selama ini telah digunakan sesuai dengan aturan. “Kelola ADD selama ini sudah transparan dan akuntabel,” katanya. Karim menyebutkan, fisik yang telah digunakan melalui ADD yakni penimbunan dermaga desa setempat, perbaikan drainase, dan pembangunan jalan tani sebanyak dua titik. “Selain fisik, kita juga berikan bantuan kelompok bakulan untuk menambah modal,” sebutnya. Ia juga menegaskan, penggunaan ADD tahun 2015 telah selesai digunakan dan LPU telah diserahkan. Kini Pemdes setempat fokus mensosialisasikan ADD tahun 2016 sekitar Rp 1 miliar lebih. “Semuanya sudah jelas, tidak ada yang ditutup - tutupi,” pungkasnya. (uki)
Kelurahan Paruga Butuh Tambahan Taruna Siaga Bencana Kota Bima (Suara NTB) Kelurahan Paruga merupakan salah satu kelurahan rawan bencana di Kota Bima, seperti bencana banjir ketika musim penghujan tiba. Meskipun tahun 2015 lalu Kelurahan setempat membentuk Tim Siaga Bencana Kelurahan (TSBK) dengan jumlah relawan sebanyak 30 orang. Namun jumlah tersebut masih sangat kurang sehingga dibutuhkan tambahan anggota relawan. Lurah Paruga Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima, Haerunnas, S. Sos, kepada Suara NTB, Senin (25/1) mengatakan, TSBK dibentuk untuk memberikan penyuluhan bagi masyarakat terkait langkah-langkah yang diambil ketika menghadapi pra dan paska bencana. Kata dia, pembentukan TSBK dikhususkan bagi kelurahan rawan bencana dengan memiliki fungsi dan kegiatan yakni pra dan pasca bencana. Sementara saat banjir, TSBK melakukan evakuasi warga ke tempat yang lebih tinggi. “Saat banjir tadi malam, anggota TSBK langsung mengevakuasi korban banjir, terutama yang sudah lanjut usia,” ucapnya. Dia menjelaskan, salah satu langkah mengantisipasi terjadinya banjir. Pihaknya sudah melakukan pembersihan sungai. Hanya saja hal tersebut belum menjadi solusi yang tepat. Pasalnya meski sungai dalam keadaan bersih, namun air tetap saja meluap ke pemukiman bahkan sampai masuk ke rumah warga. “Bencana banjir selama ini tidak ada korban jiwa. Namun hal itu sangat meresahkan warga,” jelasnya. Soal banjir, Haerunnas mengaku, sudah dilakukan kajian terkait penyebabnya. Keberadaan jembatan sungai Padolo yang banyak penumpukan sampah sehingga menyebabkan terjadinya pendangkalan sungai. Apalagi kondisi talut yang kurang tinggi serta bronjong yang kurang tinggi. “Ketika hujan, air itu meluap karena talutnya masih rendah. Kami menginginkan agar bronjong ditambah satu meter lagi,” terangnya. Pasca terjadinya bencana banjir, dia menambahkan, tim TSBK akan membersihkan pemukiman warga dengan cara bergotong royong. Juga memberikan sosialisasi tentang penyakit yang rawan dihadapi ketika musim penghujan tiba. Agar masyarakat yang ada di Kelurahan Paruga lebih waspada. Kelurahan Paruga terdiri dari enam lingkungan, enam rukun warga dan 18 rukun tetangga. “Saat ini jumlah penduduk di Kelurahan Paruga sebanyak 4.738 jiwa. Dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 1.368,” tambahnya. Haerunnas (uki) Suara NTB/uki)
SUARA PULAU SUMBAWA RSUD Dompu Pastikan Pelayanan Maksimal
Halaman 7
Dompu (Suara NTB) RSUD Kabupaten Dompu memastikan akan tetap mengedepankan keselamatan jiwa pasien dalam memberikan pelayanan walaupun sistem layanan pasien BPJS Kesehatan yang terkesan berbelit – belit. Kebijakan ini diharapkan bisa dipertahankan RSUD Dompu walaupun telah ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Hal itu disampaikan direktur RSUD Dompu, dokter H. Diaz Indarko, MPPM di hadapan rombongan Komisi III DPRD Dompu yang melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke RSUD Dompu, Senin (25/1). “Kita tetap kedepankan layanan untuk menyelamatkan nyawa pasien ketimbang pembiayaan untuk pasien gawat darurat (IGD). Kalau pasien pulang, mereka harus menyelesaikan seluruh administrasi yang ada. Tapi kami tidak pernah menghalangi pasien untuk mendapatkan pelayanan,” ungkapnya. Dikatakan dr H Diaz, masa berlaku BPJS kesehatan dua pekan setelah pembuatan. Sehingga pasien yang membuat kartu BPJS saat sakit, tidak bisa langsung dimanfaatkan. Begitu juga dengan pasien BPJS yang mengalami kecelakaan di jalanan, bila kecelakaan tunggal akan ditanggung BPJS. Tapi kecelakaan berpasangan ditanggung Jasaraharja, tapi harus ada rekomendasi Polisi. “Untuk mengetahui
(Suara NTB/ula)
SIDAK – Anggota Komisi III DPRD Dompu saat sidak ke RSUD Dompu, Senin (25/1). kecelakaan tunggal atau berpasangan, akan ditentukan melalui rekomendasi Polisi. Itu memang membuat sedikit agak lama,” jelasnya. Ketua Komisi III DPRD Dompu, Nasaruddin, SH mengapresiasi kebijakan RSUD dalam mengedepankan layanan pada pasiennya. Ia berharap profesionalisme dalam
palayanan dapat terus ditingkatkan. Begitu juga dengan penataan di RSUD melalui pembuatan master plan sangat didukungnya. “Master plan itu harus agar pembangunannya lebih terarah dan fokus,” katanya. Ikhwayuddin AK anggota Komisi III DPRD Dompu mengharapkan, adanya dukungan
dari semua pihak dalam mengawasi sehingga fungsi pelayanan RSUD Dompu tetap terjaga. Kendati demikian, ia berharap RSUD sebagai BLUD agar tidak memanfaatkan segala cara dalam meningkatkan pendapatan. “Walaupun tidak ada bukti dan pengaduan, jangan sampai RSUD melakukan klaim lay-
anan ganda. Seperti pasien BPJS atau umum juga diklaim untuk pasien Jakkad (yang dibayar daerah),” harap Ikhwayuddin. Namun kekhawatiran Ikhwayuddin ini langsung dijamin direktur RSUD Dompu, karena program Jakkad hanya untuk perawatan dan tidak ada operasi,” katanya. (ula)
Perselingkuhan Diduga Pemicu Tingginya Perceraian di Dompu Dompu (Suara NTB) Kasus perceraian di Kabupaten Dompu relatif tinggi dan di awal tahun 2016 telah terdata sebanyak 76 kasus. Kendati faktor ekonomi yang paling banyak melatarbelakangi perceraian, namun sebagian besar kasus cerai karena perselingkuhan. Plt Panitra Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Dompu, Suharto, S.Ag kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (25/1) mengungkapkan, di awal tahun 2016 sebanyak 76 kasus gugat cerai yang terdaftar di PA Dompu. Tingginya kasus perceraian karena pada akhir 2015 lalu pihaknya membatasi pendaftaran kasus baru sejak 16 Desember
2015. “Ketika mulai masuk kantor 4 Januari lalu, langsung banyak masyarakat yang mendaftar,” ungkapnnya. Pada tahun 2015 sebanyak 1.220 kasus yang ditangani PA Dompu dan 800-an kasus diantaranya perceraian. Banyaknya kasus sehingga pihaknya harus membatasi perkara, karena pihaknya bisa mendapat sanksi dari MA
bila ada tunggakan kasus di atas 10 persen setiap tahunnya. “Makanya kita batasi pendaftaran kasus baru agar kasus yang ada bisa segera diselesaikan,” katanya. Kendati persoalan ekonomi, namun perceraian ini lebih banyak disebabkan perselingkuhan. Setelah itu karena judi dan minuman keras, sehingga terjadi kekerasan dalam
rumah tangga. “Walaupun dari keluarga berekonomi terbatas, tapi kita tidak tahu kenapa bisa terjadi perselingkuhan. Karena identik orang selingkuh karena memiliki penghasilan lebih,” jelasnya. Selain itu, diantara kasus gugat cerai di Dompu diajukan oleh TKW. Bahkan sekitar 90 persen TKW yang telah berkeluarga bermasalah keluarganya. Selain karena suami selingkuh hingga menikah lagi, juga karena tergoda tawaran penghasilan lebih untuk kembali menjadi TKW. “Ada TKW yang pulang hanya untuk mengurus cerai dan menyerah-
Desa Sari Jadi Lokasi Praktik Cerdas Pengelolaan Air Minum di Bima Bima (Suara NTB) Desa Sari kecamatan Sape terpilih menjadi lokasi praktik cerdas pengelolaan air minum di Kabupaten Bima. Memantapkan langkah tersebut, Pemkab menggelar Focus Group Discusion (FGD), dan Survei identifikasi replikasi praktik cerdas pengelolaan air minum berbasis masyarakat, Senin (25/1). Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda BIma, Drs. H. Muzakkir, M.Sc mengatakan, dilihat dari pengalaman, Kabupaten Bima telah 14 tahun melakukan kegiatan replikasi pengelolaan air minum untuk memenuhi target tujuan pembangunan milenium (MDGs). Yang ditargetkan 87 persen baru tercapai 78 persen. Artinya masih 10 Persen yang perlu ditingkatkan. “Pokja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) difungsikan agar dana pembangunan bermanfaat secara optimal,” katanya. Kepala Bappeda Kabupaten Bima, Ir. Indra Jaya mengatakan, FGD itu menyatukan persepsi para pemangku kepentingan yang berkaitan dengan pengelolaan air bersih. “Terpilihnya desa Sari merupakan kelanjutan dari keberhasilan kegiatan yang sama di Desa Lendang Nangka Kabupaten Lombok Timur,” katanya. Menurutnya, meskipun desa Sari terpilih sebagai desa replikasi dan merupakan pengelola terbaik di Kabupaten Bima. Namun masih banyak hal yang perlu ditata, yakni belum maksimalnya pengelolaan kelembagaan air minum
(Suara NTB/uki)
FGD – FGD Kabupaten Bima soal pemanfaatan air minum desa, Senin (25/1). di tingkat desa. Kabid Perencanaan Sosial Budaya Bappeda Kabupaten Bima, Amar Ma’ruf, SH, mengatakan, berkaitan dengan potensi air, di desa Sari terdapat empat sumber mata air di kawasan hutan. Dari sisi kebijakan tersebut telah menerapkan kebijakan pembangunan Desa yang pro AMPL. “Potensi lainnya, dari segi demografis. Pasalnya wilayah Desa Sari merupakan jalur jalan negara menuju pelabuhan penghubung Indonesia Timur,” tuturnya. Meski demikian, dia menyebutkan, tantangan yang dihadapi, yakni kondisi fisik sarana air minum yang saat ini harus ditingkatkan. Baik pemanfaatan sumber mata
air, jaringan pipa dari mata air ke reservoir maupun luasan jangkauan pelayanan. “Tantangan lain yang dihadapi adalah terbatasnya kapasitas kelembagaan pengelola. Baik dalam kemampuan teknis maupun kemampuan manajerial,” sebutnya. Ma’ruf berharap, ke depan kelompok pemelihara dan pengelolaan air minum di desa Sari dapat memenuhi kebutuhan air minum masyarakat desa dan desa sekitarnya. Agar menjadi penopang perekonomian dan menjadi sumber pembiayaan pembangunan masyarakat. “Yang terpenting menginspirasi desa - desa lain di Kabupaten Bima dalam hal pengelolaan sarana AMPL berbasis masyarakat,” jelasnya. (uki)
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 Bima (Suara NTB) Sementara itu, usai mem- terletak di desa Sangga Kekangi persoalan keluarga. 11.40 wita. 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 Imran (54), seorang guru Pelaku membacok korban bacok korban, kedua pelaku camatan Lampu, dirusak Informasi yang dihimpun 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 SDN di Kecamatan Lambu, Suara NTB menyebutkan, kor- pada bagian leher, tangan dan sempat melarikan diri. Akan oleh keluarga korban hingga 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 Bima, tewas mengenaskan ban yang saat itu masih men- punggung. Meskipun sempat tetapi selang beberapa jam rata dengan tanah. 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 usai dibacok adik iparnya, H genakan seragam Linmas tiba - dilarikan ke Puksesmas Lam- keduanya dapat ditangkap Kapolsek Lambu, Ipda 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 (35) dan M (29). Ia dibacok tiba dibacok dari belakang oleh bu, nyawa guru yang juga war- dan diamankan oleh aparat Masdidin, SH, dikonfirma123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 di rumahnya di RT 15 Desa pelaku yang tiada lain adik kand- ga desa Rai Oi Kecamatan Polsek Lambu. si menyatakan, para pelaku 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 Sangga Kecamatan Lambu, ung istrinya sendiri. Pembaco- Sape itu tidak tertolong lantImbas dari kejadian itu juga, sudah diamankan ke Polres 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 Senin (25/1) sekitar pukul kan tersebut diduga dilatarbela- aran kehabisan darah. rumah orang tua pelaku yang Bima Kota. (uki) 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012
Guru SDN di Bima Dibacok hingga Tewas
(Suara NTB/ula)
Suharto kan proses perceraian pada kuasa hukum,” katanya. (ula)
DPRD Dompu Proses Ulang Pengesahan Pengajuan HBY – Arif Dompu (Suara NTB) DPRD Kabupaten Dompu akan memproses ulang pengajuan pengesahan Drs. H. Bambang M. Yasin – Arifuddin, SH sebagai pasangan Bupati dan wakil Bupati terpilih hasil Pilkada 9 Desember 2015 lalu. Dewan dijadwalkan melakukan paripurna istimewa untuk pengesahan pengajuan ke Mendagri melalui Gubernur NTB, Rabu (27/1) ini. Proses ulang pengesahan Bupati dan wakil Bupati terpilih ini sesuai surat edaran Mendagri RI nomor 100/140/SJ tertanggal 19 Januari 2016 dan ditandatangani oleh Tjahjo Kumolo. Dalam surat edaran tersebut, DPRD diharuskan untuk mengumumkan hasil penetapan pasangan calon Bupati dan wakil Bupati terpilih oleh KPU sebelum disampaikan ke Gubernur dalam rapat paripurna istimewa. Pengumuman itu juga harus disampaikan masa akhir jabatan Bu-
(Suara NTB/ula)
SUARA NTB Selasa, 26 Januari 2016
pati dan wakil Bupati periode sebelumnya. Sehingga berita acara dan risalah rapat paripurna istimewa menjadi bagian yang harus dilampirkan untuk pengesahan pengangkatan Bupati dan wakil Bupati. “Surat edaran ini menjukkan pemerintah tidak siap menghadapi mekanisme Pilkada serentak. Padahal pihaknya sudah mengajukan pengesahan Bupati dan wakil Bupati terpilih sejak awal 23 Desember 2015 lalu, tapi harus diproses ulang karena surat edaran ini,” kata Ketua DPRD Dompu, Yuliadin, S.Sos kepada Suara NTB di ruang kerjanya, Senin (25/1). Kendati demikian, Yuliadin mengatakan, tidak ada persoalan dalam pengajuan pengesahan calon Bupati dan wakil Bupati terpilih Kabupaten Dompu. Apalagi pihaknya telah mengajukan sejak awal lalu dan tinggal dilakukan paripurna istimewa untuk melengkapi syarat pengajuan yang diajukan sebelumnya. “Kita tinggal paripurnakan saja dalam rapat paripurna istimewa, karena semua berkas dan persyaratannya sudah diajukan sebelumnya,” terangnya. Sementara berdasarkan hasil rapat paripurna Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Dompu, Senin kemarin diputuskan untuk agenda paripurna istimewa pada 27 Januari mendatang. “Tadi Banmus sudah putuskan pelaksanaan paripurna istimewanya Rabu (27/1) pagi,” kata Sekwan DPRD Dompu, Drs H. Sudirman Hamid, M.Si. Yuliadin (ula)
POLHUKAM
SUARA NTB Selasa, 26 Januari 2016
Halaman 8
Muhammad Cs Ancam Duduki Kantor DPW PPP NTB
Akri : Pertahankan Sampai Titik Darah Penghabisan Mataram (Suara NTB) Setelah gagal menduduki Kantor Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai persatuan pembangunan (PPP) NTB di Jalan Majapahit, Sabtu (23/1) lalu. Pengurus DPW PPP NTB kubu Djan Faridz, H. Muhammad mengancam akan kembali menduduki kantor tersebut Senin (25/1) kemarin. Atas ancaman dari kubu seberang itu, DPW PPP NTB kubu Romahurmuziy menegaskan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam terkait tindakan yang akan dilakukan kubu Muhammad Cs untuk merebut kantor. Untuk itu kubu Romahurmuziy bertekad akan mempertahankan kantor tersebut sampai titik darah penghabisan. “Memang ada rencana dari kubu Muhammad untuk menduduki kantor hari ini, tapi kita akan tunggu. Sementara ini mereka belum memiliki kelengkapan administrasi, sedangkan kita punya legalitas untuk menduduki kantor ini. Kalau mau datang ke kantor silahkan. Kita akan tetap mempertahankan kantor ini sampai titik darah penghabisan,” kata Sekretaris DPW PPP NTB kubu Romahurmuziy, Muhammad Akri, kepada wartawan di Kantor DPW PPP NTB, Senin (25/1). Kubu Muhammad mengklaim pihaknya merupakan kepengurusan yang disahkan oleh Kemenkum HAM. Sehingga pihaknyalah yang paling berhak untuk menduduki kantor tersebut. Menanggapi pernyataan dari kubu Muhammad itu, Akri mengatakan bahwa keputusan Mahkamah Agung tersebut tidak berkaitan dengan Kemenkum HAM. Sehingga itu
NTB Harus Diprioritaskan MUSIM tanam padi tahun ini, NTB kekurangan 37.200 ton pupuk NPK. Dari jumlah kebutuhan 48.000 ton yang diajukan ke pemerintah pusat, Kementerian Pertanian hanya memberikan jatah pupuk NPK 10.800 ton. Terkait itu, Komisi II DPRD NTB yang membidangi masalah pertanian sangat menyangkan hal tersebut. Seharusnya NTB sebagai salah satu daerah lumbung pangan nasional, harus dijadikan prioritas oleh pemerintah pusat dalam pemenuhan kebutuhan pupuk. “Kita sangat sayangkan hal itu. Padahal kebutuhan pupuk untuk pertanian NTB cukup tinggi, tapi jatah yang diberikan sangat sedikit,” ujar Anggota Komisi II DPRD NTB, Hj. Isvie Ruvaeda, SH., MH., kepada Suara NTB, via telepon Senin (25/1) kemarin. Kekurangan jatah pupuk jenis NPK yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada NTB itu, dikhawatirkan akan terjadinya kelangkaan pupuk yang akan merugikan petani. Untuk itu, pemerintah Provinsi dan DPRD NTB diminta untuk menuntut pemerintah pusat agar bisa memenuhi kebutuhan pupuk petani di NTB. “Ya kita akan komunikasikan itu nanti pada pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pertanian. Akan kita pertanyakan kenapa jatah pupuk untuk NTB itu sangat kecil. Sementara pemerintah pusat tahu sendiri, kalau NTB ini lumbung pangan nasional,” kata Isvie Rupaeda. Selain itu, pihaknya juga akan mengkomunikasikan hal tersebut kepada pemerintah provinsi, dalam hal ini Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) NTB. “Hal ini juga nanti kita komunikasi sama dinas pertanian,” ujarnya. (ndi)
(Suara NTB/ndi)
BERJAGA - Puluhan simpatisan dari kubu Romahurmuziy, sedang berjaga-jaga untuk mengantisipasi kedatangan massa dari kubu Djan Faridz terkait dengan rencana akan menduduki Kantor PPP di Jalan Majapahit, Senin (25/1) kemarin. tidak bisa dijadikan alasan. “Jadi persoalan terkait dengan keputusan kasasi perdata Mahkamah Agung (MA) itu, bahwa Kemenkum HAM tidak terkait dengan hal tersebut. Karena kubu Djan Faridz, tidak bisa memenuhi hal-hal yang dimintakan oleh Kemunkum HAM, seperti daftar hadir muktamar, berita acara
keputusan muktamar dan dokumentasi pelaksanaan muktamar. Jadi itu alasan Kemenkum HAM tidak bisa meng-SK- kan kubu Djan Faridz,” ujar Akri. Dikatakan Akri, saat ini pihaknya, sudah memanggil semua pihak termasuk dari kubu Djan Faridz untuk melakukan islah. Islah yang direncanakan
itu bertujuan untuk mengakomodir kepentingan semua pihak. “Sementara ini kubu kita sudah memanggil semua pihak untuk melakukann islah. Hal itu dilakukan untuk mengakomodir kepentingan semua pihak, termasuk kubu Djan Faridz juga. Maka SK Bandung berlaku kembali. Mahkamah Partai dan
negara pun sudah menyetujui islah, dan segera kita akan adakan mukernas,” ujarnya. Sementara itu, Sekretaris PPP NTB kubu Djan Faridz, H. Wildan, SH yang coba dikonfirmasi oleh Suara NTB, terkait rencana akan berkantor pada Senin kemarin, belum bisa dihubungi. (ndi)
Gerebek Pesta Narkoba
Oknum Polisi DPO Polres KSB Ditangkap
(Suara NTB/dok)
Selong (Suara NTB) –
Satnarkoba Polres Lotim Sabtu (23/1) sekitar pukul 23:00 Wita melakukan penggerebekan pesta narkoba di Desa Terara Selatan Kecamatan Terara Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Saat penggerebekan, tim Satnarkoba Polres Lotim berhasil mengamankan lima orang yang tengah asyik pesta narkoba. Ironisnya, satu diantaranya merupakan anggota polisi yang merupakan Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres KSB berinisial, IS berpangkat Aipda beserta beberapa barang bukti (BB). Dikonfirmasi di ruangannya, Senin (25/1), Kasubag Humas Polres Lotim, Iptu Mochammad Efendi mengatakan, penggerebekan tersebut berdasarkan informasi dan pengintaian yang dilakukan oleh satuan Reserse Narkoba Polres Lotim terkait akan di-
Tak Ada Ampun APARAT kepolisian akan menindak tegas setiap perilaku premanisme. Apalagi jika itu terjadi di pintu masuk daerah seperti terminal. Sebab hal itu berpengaruh terhadap citra NTB sebagai daerah destinasi wisata. “Jika memang (premanisme) terbukti, kita akan tindak tegas. Tidak ada ampun. Kita di terminal Mandalika ada pos tetap. Sekecil apapun masalah yang terjadi agar dilaporkan,” tegas Kapolsek Cakranegara, Kompol I Gusti Putu Suarnaya, SH, kepada Suara NTB di Mapolsek Cakranegara. Sejak mulai menjabat pada November 2014, kata Kapolsek, pihaknya sudah melakukan pendataan terhadap sejumlah orang yang kerap mangkal di terminal angkutan antar kota antar provinsi tersebut. “Dari awal menjabat, kami sudah berupaya menertibkan. Memang ada beberapa yang cari makan dengan kerja di sana, tapi belum bisa mengategorikan rekan-rekan kita di sana itu preman atau bukan. Kami sudah data 60 orang dengan memfoto dan mengidentifikasi sidik jarinya,” jelasnya. Ia menambahkan, puluhan orang tersebut juga sudah diberi peringatan keras perihal gangguan kamtibmas berupa aksi pemalakan dengan modus layaknya preman. Danramil 1606-01/Cakranegara, Camat Cakranegara, dan unsur pengelola terminal dari Dishubkominfo Kota Mataram ikut terlibat. “Kemungkinan masih ada satu dua pelaku-pelaku demikian (pemalakan). Jadi kami imbau kepada masyarakat pengguna jasa angkutan di terminal Mandalika yang merasa dirugikan dalam bentuk apapun agar melapor, sehingga kepolisian mempunyai informasi yang cukup untuk melakukan penindakan,” pesan Kapolsek. Organda Kota Mataram, kata Kapolsek, juga sudah menyatakan komitmennya bahwa akan segera bertindak dan bergerak bersama polisi dalam menangani gangguan kamtibmas sekecil apapun. Polsek Cakranegara menyiapkan personel untuk mengisi pos tetap di belakang terminal, dekat dengan pasar Mandalika, Sweta, Sandubaya sebagai akses terdekat bagi masyarakat untuk melaporkan kejadian gangguan kamtibmas yang terjadi. Kamtibmas perlu dijaga demi menjamin citra NTB yang kini semakin gencar menargetkan kunjungan jutaan wisatawan. (why)
laksanakannya pesta narkoba oleh masyarakat di Kecamatan Terara Sabtu lalu. Sehingga, petugas langsung melakukan penggerebekan dan berhasil mengamankan lima orang. Satu diantaranya merupakan anggota polisi yang bertugas di Polres KSB sekaligus merupakan DPO Polres KSB karena selama 2 tahun tidak pernah bertugas atau diserse. Sebelumnya, kata Efendi, mengetahui IS yang merupakan DPO Polres KSB itu. Polres KSB melayangkan surat DPO ke Polres Lotim untuk dilakukannya pengamanan anggota polisi tersebut. Bahkan, katanya, Kapolres KSB bersama Kapolres Lotim menjalin komunikasi via ponsel agar oknum polisi IS diamankan. “Pada saat dilakukan penggerebekan, ternyata oknum IS yang merupakan anggota Polri yang bertugas di KSB ada didalamnya yang
sebelumnya juga menjadi target untuk diamankan karena menjadi DPO di Polres KSB,” ujarnya. Saat ini, katanya, anggota Polri yang bertugas di KSB tersebut sudah di bawa ke Polres KSB untuk mengikuti proses persidangan atau hukum lebih lanjut. Dari informasi yang dihimpun Suara NTB, oknum anggota Polri berinisial IS yang menjadi DPO Polres KSB tersebut, sebelumnya bertugas di wilayah hukum Polres Lotim. Dengan berbagai tingkah yang diperbuatnya, akhirnya dia dipindah ke wilayah hukum Polres KSB. Akan tetapi, di sana dia kembali berulah. Bahkan diduga sebagai pemakai dan pengedar narkoba dan tidak pernah masuk untuk bertugas selama 2 tahun lebih. Pasalnya, pada saat dilakukan tes urine, oknum polisi tersebut positif menggunakan narkoba. (yon)
(Suara NTB/ist).
DIAMANKAN - Oknum anggota Polres KSB berinisial IS yang diamankan di Polres Lotim karena diduga terlibat kasus narkoba dan sekaligus menjadi DPO Polres KSB. 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Jakarta (Suara NTB) – ah dan masih terus melaku123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Kapolri Jenderal Polisi kan pengejaran terhadap 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Badrodin Haiti mengata- Santoso. 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 kan ada dua faktor yang Setelah operasi Camar 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 membuat gembong teroris Maleo, katanya, Polri akan 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Santoso belum tertangkap, melanjutkan pengajaran 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 yakni faktor geografis ser- melalui operasi Tinombala, 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 ta banyak warga yang men- mulai 10 Januari lalu. 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 jadi simpatisan. “Dari operasi Timnola, 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 “Polri terus melakukan kita telah mengamankan 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 pengejaran terhadap San- tiga orang dan satu tewas,” 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 toso dan kelompoknya,” ujarnya. 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 kata Badrodin Haiti pada Badrodin menambah123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 rapat kerja antara Komisi kan, saat ini terjadi 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 III DPR RI dan Kapolri, di pergeseran target dari pel123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Gedung MPR/DPR/DPD RI, aku teror yakni penyerang 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Jakarta, Senin (25/1). petugas keamanan. 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Badrodin menjelaskan, Ia mencontohkan, aksi 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 kondisi geografis di Sulawe- peledakan bom di Jalan 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 si Tengah sangat luas dan Thamrin, Jakarta pada 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 medannya sulit. Kamis (14/1) yang meledak123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Menurut dia, Polri sudah kan bom di pos polisi, 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 melakukan operasi Camar menunjukkan sasarannya 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Maleo I hingga IV guna menyerang petugas polisi. 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 melakukan pengejaran Aksi teror bom di Jalan 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Santoso dan kelompoknya, Thamrin Jakarta, ada 35 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 tapi Santoso belum ter- orang korban, delapan di 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 tangkap. antaranya meninggal dun123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 “Dalam operasi Camar ia, termasuk pelaku teror. 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Maleo itu Polri sudah meMenurut Badrodin, pada 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 ngamankan 20 pelaku ter- aksi teror di Jalan Thamrin, 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 oris kelompok Santoso ser- Polri sudah mengamankan 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 ta 825 senjata,” tegas 19 orang yang diduga terkait 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Badrodin. dengan teror bom Thamrin, 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Badrodin menegaskan, dari beberapa jaringan ter123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Polri tidak pernah menyer- oris. (ant/bali post) 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901
(Suara NTB/dok)
Polres Lobar Amankan Kendaraan Kapolri: Dua Faktor Diduga Bodong Santoso Belum Ditangkap
Giri Menang (Suara NTB) – Satlantas Polres Lobar menangkap puluhan kendaraan baik roda dua, roda empat hingga kendaraan fuso karena tak dilengkapi dokumen kendaraan. Selain itu, pada razia yang digelar di depan Mapolres Senin (25/1) kemarin Satlantas berhasil mengamankan satu unit kendaraan roda dua yang diduga bodong. Kasatlantas Polres Lobar Iptu Gusriyadi Abustan menyatakan, bahwa pihaknya dalam beberapa pekan terakhir mengintensifkan kegiatan razia dengan sasaran lokasi di depan Mapolres Lobar. Razia digelar sejak pukul 09.00 wita melibatkan semua satuan di Polres Lobar. Diturunkan 50 anggota untuk melakukan razia di Jalan Yos Sudarso depan Mapolres Lobar. Semua anggota memeriksa kendaraan yang lewat. Alhasil, ditemukan banyak kendaraan roda dua dan roda empat bahkan roda enam (fuso) yang tak dilengkapi dokumen kendaraan. Salah satunya, kendaraan roda dua. Kendaraan ini hendak diangkut oleh pemiliknya bernama Rahmad Hidayat menggunakan kendaraan pick up. Penangkapan kendaraan ini bermula, saat anggota menyetop kendaraan pick up yang dikendarai Rahmad Hidayat asal Bima. Pelaku saat itu sengaja menyembunyikan kendaraan tersebut di dalam terpal dan ditutup menggunakan barang
(Suara NTB/her)
DIDUGA BODONG – Sepeda motor yang diamankan aparat Polres Lobar karena diduga bodong. lainnya. Namun anggota saat itu melihat kendaraan pick up melintas lalu mencegatnya. Aparat menanyakan kelengkapan berkendara kepada sopir pick up. Anggota lainnya membongkar terpal berwarna biru yang dipakai untuk menyembunyikan kendaraan tersebut. Setelah dibongkar, anggota menemukan kendaraan tersebut di bawah terpal. Lalu pemilik kendaraan ini menunjukkan dokumen BPKB dan STNK kendaraan. Tidak sampai di situ, aparat Satlantas dengan jeli memeriksa dan mencocokkan BPKB dengan nomor rangka kendaraan. Setelah dico-
cokkan, ternyata ditemukan nomor rangka di kendaraan dengan yang tertera di BPKB berbeda. Mengetahui kendaraan itu diduga bodong, sopir pick up dan kendaraan tersebut diamankan ke Mapolres untuk diperiksa lebih lanjut. Untuk keperluan penyelidikan kasus ini, pihaknya menyerahkan barang bukti tersebut ke Satreskrim. Dijelaskan lebih jauh kendaraan itu dibawa dari dari Yogyakarta menuju Bima. Kendaraan itu dipakai oleh pemiliknya untuk kuliah. Namun karena kemungkinan setelah selesai dipakai di Yogyakarta hendak dipulangkan ke Bima. (Her)
BUDAYA DAN HIBURAN Rudat Selaparang Alguri dan Kisah-kisah yang Dilupakan SUARA NTB Selasa, 26 Januari 2016
Tari rudat sudah ada di Indonesia sejak abad ke15. Dulu, rudat diajarkan di pesantren sebagai sarana dakwah. Berbarengan dengan penyebaran agama Islam di berbagai daerah di Indonesia, tari rudat pun menyebar dan menjadi tarian rakyat. I Pulau Lombok tari rudat ini merupakan kesenian yang masih banyak dipentaskan pada acara-acara kebudayaan. Salah satu kelompok rudat asal Desa Aik Dewa Kecamatan Pringgasela Lombok Timur bernama Rudat Selaparang Alguri (Anak Lembah Gunung Rinjani) masih eksis hingga sekarang. “Rudat di Aik Dewa ini sudah ada sejak tahun 1960-an tapi baru kami daftarkan di Dinas Kebudayaan dan Priwisata Lombok Timur pada November 2012 lalu. Hingga sekarang masih sering pentas pada festi-
val-festival dan menyambut tamu-tamu daerah,” kata Ketua Kelompok Rudat Selaparang Alguri Khairul Anwar, SH kepada Suara NTB, di Mataram, Senin (25/1) kemarin. Seni rudat merupakan seni gerak dan vokal yang diiringi dengan tabuhan rebana. Syair yang terkandung di dalamnya yaitu pesan-pesan keagamanan dan pesan moral yang dapat didapatkan oleh penontonnya. Bukan hanya itu saja, rudat juga digunakan sebagai media sosialisasi kepada masyarakat. Sebab bukan hanya tarian yang disuguhkan, melainkan juga rangkaian cerita drama yang tidak kalah menarik untuk disaksikan. “Kami membuat cerita-cerita dalam drama itu untuk sosialisasi kepada masyarakat, misalnya pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, bagaimana rukun tetangga dan kisah-kisah kerajaan yang sudah banyak dilupakan. Selain itu kami menyuguhkan tarian khas sebagai budaya luhur,” kata Khairul. Sebanyak 22 orang anggota dari kesenian Rudat Selaparang
Alguri terdiri dari mahasiswa, petani, tukang kayu, gembala, dan siswa SMA. Mereka melakukan tarian rudat ini karena sudah hobi dan ingin melestarikan kebudayaan yang sudah ada sejak puluhan tahun silam itu. Bahkan sudah dilakukan regenerasi dengan cara membuat kelompok rudat cilik di Madrasah Ibtida’iah Aik Dewa. Hal ini bertujuan agar kesenian rudat ini tidak tergerus oleh zaman. Meski demikian, kelompok rudat ini tidak begitu berkembang sebab kurang dukungan dari sejumlah pihak. Baik itu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata maupun Pemerintah Desa Aik Dewa. Sehingga kelompok Rudat Selaparang Alguri menjadi tidak terlalu berkembang. “Kami minta dibantu promosi, tapi kami juga paham mungkin dinas pariwisata punya banyak hal yang harus diperhatikan. Tapi setidaknya pemerintah desa mau membantu lebih, sebab kami merasa kurang diperhatikan. Padahal kesenian ini bisa menjadi salah satu identitas desa dan menjadi aset nonfisik kita bersama,” keluhnya. (lin)
Halaman 9
(Suara NTB/ist)
RUDAT – Kelompok Rudat Selaparang Alguri saat tampil di salah satu kegiatan festival beberapa waktu lalu.
Disbudpar Dukung Eks RSUP Jadi RTH Mataram (Suara NTB)Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Mataram sangat mendukung bila eks gedung Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB dijadikan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Rencananya, kawasan tersebut akan menjadi tempat pembangunan “Taman Kebun Raja”. “Kita sangat setuju dan akan mendukung bila hal itu dilakukan. Pembukaan ruang-ruang bersifat ruang terbuka hijau memang sangat dibutuhkan,” tanggap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kota Mataram, Drs. H. Abdul Latif Nadjib, MM, Senin (25/1). Ia berharap, Taman Kebun Raja yang akan didirikan tersebut nantinya dikelola secara bersamasama. Selain memperluas kawasan produksi oksigen untuk lingkungan, RTH tersebut juga bisa dimanfaatkan menjadi kawasan rekreasi dan edukasi.
Tidak menutup kemungkinan, taman yang hendak didirikan itu bisa menjadi destinasi yang memantik kunjungan wisatawan. Jika dikaji secara empiris, kawasan tersebut memang menjadi lokasi sebuah taman khusus untuk raja di masa kerajaan Selaparang. Pada taman yang akan didirikan sekarang masih bisa melekat nilai-nilai sejarah tersebut. Latif mengemukakan, RTH sangat dibutuhkan oleh masyarakat sebagai sarana untuk berkumpul. Masyarakat terutama anak-anak muda membutuhkan sarana tersebut sebagai sarana
Menanti Perayaan TMD Jilid II Mataram (Suara NTB)Dalam kalender event pariwisata NTB 2016, perayaan Tambora Menyapa Dunia (TMD) akan kembali digelar tanggal 10 April mendatang. Peringatan letusan gunung yang terjadi pada tahun 1813 ini menjadi perayaan TMD jilid II. Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB, Drs. Faisal mensinyalir, satu agenda pariwisata yang segera dilakukan dalam waktu dekat adalah Pesta Rakyat Bau Nyale. Agenda ini akan diselenggarakan pada Februari mendatang. “Pesta rakyat bau nyale merupakan core event kegiatan budaya di pesisir pantai selatan pulau Lombok, tepatnya di pantai kute, seger dan A’an,” katanya, Senin (25/1). Selain pesta bau nyale, pada 19 – 20 ferbruari mendatang, akan diselenggarakan Gelar Seni Pelajar. Agenda ini menjadi sarana yang menampung hasil kreatifitas anak – anak muda di luar aktifitas sekolah. Kegiatan ini dipusatkan untuk terselenggara di Taman Budaya NTB. Pada Februari 2016, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB akan membuka wadah Apresiasi Film Nasional (AFN). Kegiatan ini akan berlangsung pada seluruh wilayah di Pulau Lombok. AFN akan memakai fasilitias program bioskop keliling. Agenda ini akan berlangsung selama Februari hingga Desember, penghujung tahun. Bioskop keliling akan dilakukan selama satu kali dalam sebulan. Berlanjut pada Maret 2016, dinas yang membidangi serta memprakarsai pengembangan budaya dan industri pariwisata ini akan mengadakan penyelenggaraan Wayang Kulit Sasak. Kegiatan ini diselenggarakan disela – sela persiapan pelaksanaan TMD jilid II. Sebelum dilaksanakan peringatan hari letusan gunung tersebut, masyarakat di pulau Sumbawa juga akan menggelar Festival Mojo. Festival ini dijadwalkan berlangsung pada 3 -10 April 2016. Selain TMD jilid II, Dinas terkait juga akan melaksanakan Bulan Budaya Lombok Sumbawa (BBLS) seri kedua. Jadwal penyelenggaraan kegiatan ini hampir sama persis seperti tahun lalu. Kegiatan akan dibuka pada Agustus lalu diakhiri dengan pembukaan Festival Senggigi. Sejauh ini, belum dapat dipastikan mengenai jumlah anggaran yang mengalir dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk kegiatan – kegiatan kebudayaan tersebut. Disbudpar harus melakukan transparansi anggaran sehingga publik bisa terlibat memantau penggunaan uang negara. (met)
berinteraksi; melakukan komunikasi demi berkreasi. “RTH bisa menjadi sarana rekreasi sekaligus edukasi. Dan ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Bahwasanya, RTH menjadi ruang berkumpul, berinterakasi, bersosialisasinya anak-anak muda demi berkreasi,” lanjutnya. Tempat rekreasi yang ideal adalah kawasan yang sejuk, bersih, representatif sehingga memberikan rasa yang nyaman bagi tiaptiap pengunjung. Setelah Taman Kebun Raja itu didirikan, ia menegaskan kawasan tersebut haruslah dikelola secara optimal.
Ruang-ruang terbuka hijau yang ada di mataram, menurut kadisbudpar ini harus dimanfaatkan secara maksimal. RTH bisa menjadi kawasan pariwisata demi membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “RTH ini harus dimanfaatkan dengan maksimal. Misalnya, di kawasan Sangkareang, paling tidak anak-anak muda mengisinya dengan kegiatan-kegiatan. Kemudian, Taman Udayana misalnya, itu bisa menjadi pusat keramaian serta pusat kuliner,” tuturnya. Sarana ruang publik yang dimanfaatkan masyarakat secara optimal berkontribusi mendorong peningkatan ekonomi dan kesejahteraan. Hanya saja, pemanfaatan RTH harus diatur sedemikian rupa sehingga kawasan tersebut tidak terkesan menjadi seperti pasar tumpah. (met) RSUP NTB
(Suara NTB/bul)
Sutradara Belum Terima Somasi Dugaan Plagiat ”Surat dari Praha” Jakarta (Suara NTB) Sutradara “Surat dari Praha” Angga Dwimas mengaku belum menerima somasi dari dosen Universitas Brawijaya Malang Yusri Fajar terkait dugaan plagiat terhadap buku miliknya yang berjudul sama. “Sampai hari ini saya belum mendapat resminya, keberatannya di mana, problemnya di mana, jadi saya belum bisa berkomentar,” ujar Angga pada Antara News seusai konferensi pers “Surat dari Praha” di Jakarta, Senin kemarin. Namun, pihak pembuat film “Surat dari Praha” pernah berdiskusi dengan dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya mengenai cerpen dan filmnya. ”Diskusi bentuknya kami menjelaskan mau bikin apa, bahwa yang kami bikin dan kamu (Yusri) bikin berbeda,” kata Angga. Sebelumnya, Yusri mengatakan bahwa secara sekilas ide dan tema besar film “Surat dari Praha” sama persis dengan salah satu cerpen ciptaannya. Cerpen Yusri berkisah tentang mahasiswa yang dikirim Soekarno ke Praha untuk menempuh pendidikan. Akibat konflik di Indonesia pada 1960an, dia tidak bisa kembali ke Tanah Air dan hanya bisa berkomunikasi lewat surat. Sedangkan film “Surat dari Praha” berkisah tentang Larasati (Julie Estelle) yang mengantarkan sebuah kotak berisi surat-surat tua dan sepucuk surat balasan dari mendiang ibunya Sulastri (Widyawati) untuk Jaya (Tyo Pakusadewo) di Praha. Kisah cinta Jaya dan Sulastri kandas karena pria itu tidak bisa pulang ke Indonesia ketika menolak Orde Baru pada 1965.
Cerita tentang mahasiswa yang kehilangan kewarganegaraan akibat menolak Orde Baru, imbuh Angga, merupakan fakta sejarah yang memang terjadi beberapa dekade lalu. Surat dari Praha, diciptakan sebagai alternatif menuturkan sisi lain terkait sejarah konflik politik seputar 1965, yang selama ini belum terungkap ke publik. “Kisah dan narasi tentang peristiwa 65 adalah pengalaman, materi penting untuk dipelajari dan direnungkan sehingga kita sebagai komunitas bangsa mampu memperbaiki diri,” ujar Angga. Dengan memperkenalkan tokoh utama Mahdi Jayasri (diperani Tyo Pakusadewo), Angga ingin menggambarkan kehidupan seorang mahasiswa ikatan dinas (MAHID) yang terpaksa kehilangan kewarganegaraannya karena menolak pemerintahan Orde Baru. Soekarno banyak mengirim mahasiswa Indonesia ke luar negeri, terutama ke negara-negara Eropa Timur, bahkan untuk bidang ilmu yang “masih mengawang-awang” untuk ukuran kemajuan Indonesia saat itu, yaitu teknik robotika. Segera setelah peristiwa G-30-
S/PKI, banyak di antara mereka yang tidak memilih kembali. Akibatnya, pemerintah Orde Baru mencabut paspor mereka; jadilah mereka tanpa kewarganegaraan di perantauan. Ia juga menegaskan, Surat dari Praha tidak dibuat untuk memupuk kebencian atau bertendensi memperkeruh sejarah atau politik, melainkan untuk menuturkan sejarah melalui pendekatan yang halus dengan mengombinasikan musik, romansa, serta cinta. Keputusan sutradara film terbaik FFI 2014 Cahaya dari Timur: Beta Maluku itu untuk mengangkat sisi lain kehidupan orang-orang Indonesia yang terasing di Praha, Republik Ceko, bukannya tanpa alasan. “Kita punya stigma bahwa orang-orang exiles itu identik dengan PKI atau komunis, tetapi yang di Praha ini bukan. Mereka adalah mahasiswa Indonesia yang memperoleh ketidakadilan, dibuang, tidak diakui kewarganegaraan, padahal mereka sendiri bukan komunis,” ujar Angga. (ant/bali post)
(ant/bali post)
Teater Sumber Ilmu Pengetahuan
Mataram (Suara NTB)Pentas teater yang dilakoni para pelajar jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram melibatkan 12 kelompok. Pentas tersebut berlangsung selama 19-21 Januari. Pentas yang dilakoni mahasiswa-mahasiswi angkatan 2014 ini menghadirkan naskah-naskah drama sebagai karya sastra yang merespons fenomena dan gejala-gejala sosial. “Naskahnya sudah ditentukan. Setidaknya ada dua belas lakon. Masing-masing ada naskah yang ditulis oleh sastrawan NTB, ada pula naskah-naskah karya Putu Wijaya,” lanjutnya. Menurutnya, “Jebakan” yang menjerumuskan para mahasiswa untuk terlibat dalam sebuah proses tersebut mampu mengasah kepribadiannya. Setidaknya, itulah setitik nilai yang berhasil diraihnya selama melakoni proses pementasan. “Dalam teater ini, satu komponen saja yang tidak jalan, bisa kacau semuanya. Misalnya ketika melakukan latihan dan menjalankan sebuah dialog. Minimal semua pemeran harus lengkap. Inilah yang menekan kita untuk disiplin dan bertanggungjawab terhadap peran kita masing-masing,” lanjutnya. Teater, menurutnya menjadi sumber ilmu pengetahuan yang akan tetap relevan. Dari berbagai jenis pementasan, teater mendidik setiap individu agar menjadi pribadi yang sadar. Pribadi yang memiliki kepekaan sosial sehingga tanggap terhadap persoalan-persoalan di tengah masyarakat. “Saya punya tekad untuk terus mendalami ilmu teater. Ada harapan yang rasanya harus saya wujudkan sebagai hasil yang saya dapatkan hari ini. banyak hal penting yang dapat kita pelajari dari kesenian, terutama seni pertunjukan,” pungkasnya. Sebelumnya, Artadi berperan sebagai tokoh Anen dalam lakon Mentang-mentang dari New York. Naskah karya Sastrawan Putu Wijaya itu dibawa dipentaskan dalam beberapa babak. Menurutnya, nilai yang dapat dipetik dari isi pementasan yang dilakoni itu adalah pentingnya pertimbangan dan ketebalan rasa sabar sebelum akhirnya memutuskan langkah sebagai sikap terhadap suatu persoalan. (met)
PENDIDIKAN
SUARA NTB Selasa, 26 Januari 2016
Mantapkan Pendidikan Religiusitas PEMBENTUKAN karakter bagi siswa dinilai sangat penting. Terutama kaitannya dengan pergaulan antarsesama. Apalagi bagi siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang berada pada usia pra remaja dibutuhkan sebuah pendidikan yang dapat membentuk karakter siswa. Salah satunya melalui pendidikan religiusitas. Menurut Kepala Sekolah Menengah Pertama Katolik (SMPK) Kesuma Mataram, Sr. M. Rafaellien, AK., S.FK., yang ditemui di ruang kerjanya, Senin (25/1), pendidikan religiusitas yang diajarkan di SMPK Kesuma menekankan pendidikan karakter bagi anak, terutama perihal keimanan dari enam agama yang ada di Indonesia. “Pendidikan religiusitas merupakan pendidikan karakter bagi anak, terutama soal keimanan. Bagaimana siswa mewujudkan imannya dalam kehidupan sehari-harinya,” ujarnya. Dicontohkan, materi untuk siswa kelas VII saat ini mengenai pergaulan dan kerja sama. Dibahas seputar makna pergaulan bagi kehidupan. Dalam kerja sama misalnya, ada anak yang tidak bisa diterima dalam kelompok, itu disebabkan oleh apa? “Bagaimana enam agama berbicara tentang itu. Sehingga keimanan mereka terwujud dalam tingkah laku. Secara garis besar, iman yang diimani mereka tercermin dalam tingkah laku di kehidupan sehari-hari,” ujar Rafaellien. Manfaatnya, kata Rafaellien, anak semakin menjadi diriya sendiri. Dengan perkembangan yang sesuai, diharapkan siswa dapat dewasa secara menyeluruh dalam hidupnya. Dewasa emosional, spiritual, intelektual dan diharapkan berjalan sampai tua. Selain untuk pengembangan karakter diri pribadi, pendidikan religiusitas juga dapat menangkal masuknya faham radikalisme ke siswa. Bersama dengan mata pelajaran budi pekerti, kata Rafaellien, itu dapat menangkal masuknya faham radikal. “Secara khusus untuk menangkal faham radikal melalui pendidikan budi pekerti dan pendidikan religiusitas tadi. Budi pekerti lebih ke kehidupan sosial, kalau religiusitas lebih ke kepribadian, bagaimana menjadi seorang yang saleh,” ujarnya. Untuk menangkal faham radikalisme, ia juga mengatakan perlu ada pembiasaan sopan santun dan teladan dari orang tua dan guru. Serta dalam pendidikan keseharian di sekolah, perlu selalu ada pengawasan. (ron)
Dikpora Lotim Segera Gelar UKK bagi Guru SMK Selong (Suara NTB) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) dalam waktu dekat ini akan melakukan Uji Kompetensi Keterampilan (UKK) bagi guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). UKK ini untuk mengukur dan mengetahui sejauh mana kompetensi guru khususnya yang ada di Kabupaten Lotim. Demikian disampaikan Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) pada Dinas Dikpora Lotim, Wirno Bambang Karmeda, S.Pd, pada Suara NTB, Senin (25/1). Dikatakannya, pelaksan-
Wirno Bambang Karmeda
(Suara NTB/ron)
Dikbud Lobar Segera Perbaiki Atap SMKN 1 Sekotong DINAS Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Barat bergerak cepat menangani SMKN 1 Sekotong yang ambruk, Minggu (24/1) dini hari lalu. Dinas terkait sudah menurunkan tim untuk mengecek atap gedung sekolah yang ambruk tersebut dan akan segera mengupayakan untuk perbaikan. Ditemui di kantornya, Senin (25/1) Kepala Dinas Dikbud Lobar, Ilham, M.Pd menyatakan, terkait ambruknya atap sekolah merupakan musibah akibat tingginya intensitas hujan di daerah itu. Namun untuk memastikan penyebab ambruknya atap gedung sekolah itu, pihaknya menurunkan tim terdiri dari Dinas Dikbud dan Dinas PU. “Itu disebabkan karena faktor alam. Di luar itu kami belum berani komentar karena kami menunggu hasil pengecekan tim yang sudah turun ke lokasi,” kata Ilham. Begitu mengetahui atap gedung sekolah SMK Sekotong roboh dirinya langsung berkoordinasi dengan Dinas PU untuk melakukan pengecekan. Tim ini berangkat ke lokasi Senin siang untuk memastikan langkah apa yang akan diambil. Hasil rekomendasi tim itu nanti akan ditindaklanjutinya. Dikatakan, gedung itu dibangun tahun 2010 lalu saat itu Kepala Dinas dijabat H. Rumindah dan dirinya menjabat Sekretaris Dinas Dikbud. Bangunan ini dibangun satu paket unit sekolah baru. Pengerjaan proyek ini melalui proses tender dengan anggarannya sekitar Rp Rp 800 -900 juta. Namun tender dilakukan melalui panitia bukan melalui ULP, sebab waktu itu belum ada ULP. Menurutnya, ambruknya atap sekolah itu pasti berdampak terhadap pelayanan KBM di sekolah itu, terutama kegiatan praktikum siswa. Sebab di gedung itu ada ruang praktikum siswa dan ruang tata usaha. Karena itu langkah jangka pendek yang diambil supaya pelayanan pendidikan di sekolah itu tak terganggu, pihaknya sesegera mungkin memperbaiki atap gedung. Jika dibangun lagi, pihaknya perlu memikirkan darimana dianggarkan. Solusinya, jika memungkinkan dana dari program pada bidang yang sama akan dialihkan. “Tapi ini perlu konsultasi dulu,” ujarnya. Yang jelas, katanya, atap gedung akan diupayakan dibangun lagi. Pihaknya sudah memberi laporan awal ke Plt Bupati. Namun secara menyeluruh pihaknya akan melaporkan, termasuk hasil tim yang diturunkan di lapangan. (her)
M. Ilham (Suara NTB/her)
aan UKK merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan untuk mengukur kompetensi keterampilan guru. Pasalnya, kompetensi guru sesuai bidang keterampilannya masing-masing harus tetap dipantau dan dievaluasi. Tujuannya, dapat ditentukan langkah selanjutnya untuk meningkatkan kompetensi guru SMK sesuai bidang keahliannya masing-masing. “UKK segera kita lakukan dan saat ini sedang kita susun draf pelaksanaannya. UKK ini tujuannya untuk melihat dan
mengevaluasi keterampilan guru sesuai bidang keahliannya masing-msing. Apakah dia benar-benar menguasai bidangnya atau tidak. Sehingga, nanti akan dilakukan langkah-langkah dalam menyikapinya,” paparnya. Dalam pelaksanaan UKK itu, lanjutnya, semua guru SMK dari sekitar 63 lebih jumlah SMK di Lotim baik negeri maupun swasta akan terlibat langsung dalam UKK yang dilaksanakan secara online tersebut. “UKG kemarin sudah dilaksanakan, nah sekarang khusus untuk guru-guru SMK namanya UKK,” ujarnya. Seiring penilaian berupa kompetensi, kemampuan, kinerjanya dan lainnya yang sesuai bidangnya menjadi aspek penilaian dalam UKK tersebut. Itu juga akan menjadi tolak ukur untuk menge-
tahui sejauh mana kompetensi guru dalam menguasai bidang keilmuannya untuk diterapkan terhadap siswa. Seperti apa yang disampaikan Bupati Lotim H. Moch. Ali Bin Dachlan, SMK adalah terminal kerja, di mana maksud dari pernyataan tersebut bahwa setelah lulus dari SMK, para siswa diharapkan dapat terjun langsung ke masyarakat atau dunia kerja sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing. “Jadi sangat benar sekali apa yang disampaikan oleh bupati, bahwa SMK itu layaknya terminal. Dia menunggu dan siap berangkat ke arah mana yang dituju dengan memasuki perusahaan mana. Siswa SMK benar-benar disiapkan untuk bekerja karena sudah memiliki keterampilan,” pungkasnya. (yon)
(Suara NTB/yon)
SMPK Kesuma Persiapkan Diri Hadapi UNBK Mataram (Suara NTB) Di NTB terdapat 15 Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Salah satu sekolah yang mengikuti UNBK tahun 2016 yakni SMP Katolik (SMPK) Kesuma Mataram. Sejauh ini, pihak sekolah sudah mempersiapkan berbagai hal untuk mempersiapkan sekolah mengikuti UNBK. “Pertama dari segi sarana dan prasarana sudah oke. Simulasi pertama juga sudah dilakukan sekali pada akhir tahun lalu,” ujar Kepala SMPK Kesuma, Sr. M. Rafaellien, AK., S.FK., ditemui di ruang kerjanya, Senin (25/1). Dari pihak dinas, katanya, sarana dan prasarana di SMPK dianggap sudah lengkap. Sedangkan dari persiapan dalam proses belajar mengajar, tengah dipersiapkan, apalagi materi tinggal sedikit lagi.
“Untuk persiapan sudah lengkap, apalagi sudah keluar nama. Kami mulai bimbingan belajar di bulan Februari, juga pengayaan kami lakukan sebagai latihan. Tinggal menunggu UNBK, karena semua sudah lengkap,” ujarnya. Untuk lebih memantapkan lagi, pihaknya, akan melakukan simulasi kedua di bulan Februari. Untuk semua materi pelajaran yang akan diujiankan pada UNBK. Karena pada simulasi di tahun sebelumnya, hanya merupakan pengenalan siswa pada UNBK dan hanya melatih satu mata pelajaran saja. Mengutip laman kemendikbud.go.id, dijadwalkan untuk UNBK tingkat SMP akan dilaksanakan pada 9 Mei 2016 sampai dengan 12 Mei 2016. Dengan mengujikan empat mata pelajaran, yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan Ilmu Pengetahun Alam (IPA). (ron)
Siswa Sering Ditilang Polisi Sr. M. Rafaellien
Halaman 10
Sekolah Diminta Buat Aturan Lebih Tegas Selong (Suara NTB) Dewasa ini, penggunaan sepeda motor terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan dan membuat volume kendaraan cukup padat. Bahkan, saat ini, siswa khususnya SMA di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) rata-rata memiliki kendaraan pribadi berupa sepeda motor untuk menuju sekolahnya. Namun, penggunaan atribut kendaraan hingga saat ini belum menjadi skala prioritas untuk diperhatikan oleh pihak sekolah. Dikonfirmasi Suara NTB di ruang kerjanya, Senin, (25/5), Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) pada Dinas Dikpora Lotim, Wirno Bambang Karmeda, S.Pd tidak memungkiri banyak siswa setingkat SMA yang menggunakan sepeda motor menuju sekolahnya, baik di desa terlebih di dalam kota. Kondisi itu, katanya, tidak diimbangi dengan aksi penegakan terhadap siswa oleh masing-masing sekolah untuk mengarahkan siswa menggunakan atribut dalam berkendara berupa, helm, spion, surat-surat dan sejumlah atribut lainnya berkendara lainnya. “Kita selalu mengimbau kepada pihak sekolah agar siswa yang membawa sepeda motor ke sekolah harus beserta atributnya,” ujarnya. Dalam pengarahan siwa untuk menggunakan atribut dalam
berkendara itu, kata Bambang, pihaknya tetap menjalin koordinasi dengan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Lotim, karena penggunaan atribut berkendara itu harus sesuai dengan tata tertib yang dimilikinya. Oleh sebab itu, saat ini Satlantas Polres Lotim juga gencar melakukan sosialisasi ke sekolahsekolah terkait keselamatan dan ketertiban dalam berlalu lintas. Selain itu, imbauan yang dilakukan oleh pihak sekolah harus benar-benar menyentuhkan dan mengarahkan siswa untuk memahami dan mentaati aturan dalam berkendara itu. Pasalnya, penggunaan atribut sekolah jangan sampai ditaati ketika ada aparat kepolisian. “Sudah sering melakukan sosialisasi, sesuai dengan aturan. Bagaimana pentunjuk tertib lalu lintas yang baik dari kepolisian,” ujarnya. Akan tetapi, lanjutnya, yang menyebabkan siswa tidak mau menaati tersebut karena pergaulan siswa. Seperti, pasang spion, tidak pakai racing katanya tidak gaul. Sehingga, wajar jika aparat kepolisian menangkap mereka, karena sudah menyalahi aturan dalam berlalu lintas. “Penggunaan atribut kendaraan bukan karena adanya polisi saja. Penggunaan atribut itu untuk keamanan dan keselamatan siswa,” tegasnya. (yon)
(Suara NTB/ist)
REHABILITASI - Proses rehabilitasi bagi anak penyandang disabilitas di Yayasan LombokCare. Proses ini penting dilakukan dalam upaya menumbuhkan kepercayaan pada diri anak. Tampak Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil NTB Husni Thamrin (kanan) melihat proses pembelajaran anak penyandang disabilitas beberapa waktu lalu.
Penyandang Disabilitas Memiliki Hak Sama dalam Pendidikan Giri Menang (Suara NTB) Anak-anak penyandang disabilitas fisik atau Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) memiliki hak yang sama dalam pendidikan. Tidak hanya dalam pendidikan, juga dalam kehidupan sehari-hari. “Anak berkebutuhan khusus harus memiliki hak yang sama dalam pendidikan dan kehidupan,” ujar Ketua Yayasan LombokCare, Apip Sutardi, saat ditemui di ruang kerjanya, pekan kemarin. Menurutnya, di Lombok masih banyak ditemukan keluarga yang tidak memberikan perhatian lebih kepada anggota keluarganya yang menyandang disabilitas. Tidak jarang, anak penyandang disabilitas fisik menjadi bahan ejekan, atau sengaja disembunyikan oleh anggota keluarganya. Pendidikan mereka akhirnya diabaikan, terutama yang berasal dari keluarga miskin. Terlebih lagi, masyarakat harus berbenturan dengan permasalahan biaya untuk rehabilitasi. Karena untuk rehabilitasi dan pendidikan Sekolah Luar Biasa (SLB) membutuhkan biaya yang relatif tinggi. Didasari dari itulah, Yayasan LombokCare, Desa
Sandik, Lombok Barat, membuat program ReadyCation atau rehabilitasi dan edukasi serta SLB Pelangi LombokCare. Rehabilitasi dan edukasi bagi penyandang disabilitas diutamakan bagi orang yang tidak mampu. Sedangkan bagi yang mampu, melakukan subsidi silang untuk membantu orang yang kurang mampu. “Banyak juga penyandang disabilitas yang berasal dari rujukan rumah sakit dan puskesmas. Karena puskesmas memang tidak memiliki fasilitas untuk menanggulangi mereka. Kami memberikan pelayanan gratis dan bahkan menjemput mereka, “ terang Apip. Anak penyandang disabilitas yang direhabilitasi ada yang berusia hitungan bulan, sampai yang tertinggi berusia 15 tahun. Kebanyakan anakanak yang menyandang disabilitas fisik. Tetapi ada juga yang menyandang disabilitas ganda, disabilitas fisik dan mental. Apip kembali menegaskan, jika pendidikan bagi anak disabilitas sangat penting. Ia mengapresiasi Pemprov NTB yang sudah mencanangkan pendidikan inklusi. “Hanya saja yang perlu diperhatikan
adalah cara penanganan dan kesiapan sekolah untuk melakukan pendidikan inklusi itu,” ujarnya. Ia juga prihatin atas kurangnya aksesibilitas penyandang disabilitas dalam kehidupan sehari-hari. Dicontohkan, di kantor-kantor pemerintahan, tidak ada tangga khusus bagi pengguna kursi roda. Atau bentuk fisik sejumlah trotoar yang tidak mudah diakses bagi penyandang disabilitas. Melalui rehabilitasi dan pendidikan yang dilakukan secara gratis oleh LombokCare, kata Apip, dapat menumbuhkan kepercayaan diri para penyandang disabilitas. “Setidaknya agar mereka bisa mengurus diri sendiri, dan bisa percaya diri di tengah masyarakat. Karena mereka punya hak yang sama di tengah masyarakat, seperti hak perlindungan, punya hak bekerja, hak hidup, dan hak kesehatan,” kata Apip. Masyarakat diharapkan memberikan perhatian khusus bagi para penyandang disabilitas. Terutama pada pendidikan, dan tidak mengasingkan mereka dalam kehidupan bermasyarakat. (ron)
Dukung Edukasi Sosial
Himaprombi Unram Gelar Baksos Praya (Suara NTB) Mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Inggris Angkatan 2014/2015 yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (Himaprombi) Universitas Mataram (Unram) menggelar Bakti Sosial (Baksos) Minggu (24/1) lalu. Baksos yang kedua ini dilaksanakan di Dusun Are Guling Desa Tumpak, Kecamatan Pujut Lombok Tengah. Dalam kesempatan itu, mahasiswa pasca sarjana Bahasa Inggris ini menyerahkan sumbangan dalam bentuk semen sebanyak 40 sak untuk membangun gedung sekolah dan materi pembelajaran berupa buku-buku pada perwakilan SMP Islam Nurul Wathon. Ketua Panitia Bakti Sosial Ainul Yakin, menjelaskan,
kegiatan bakti sosial ini merupakan amanah dari salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni Pengabdian kepada masyarakat, di samping penyelenggaraan pendidikan dan penelitian. “Bakti sosial ini bertujuan untuk memupuk kepekaan sosial kita terhadap sesama, sebagai perwujudan atas ilmu yang telah didapatkan selama perkuliahan,” ujarnya. Kegiatan ini juga dilaksanakan sebagai ajang silaturrahim dan kerjasama Himaprombi dengan bebarapa sekolah di Pulau Lombok untuk menjalankan program peningkatan SDM siswa dalam menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2016, khususnya pembinaan keterampilan berbahasa Inggris untuk semua disiplin ilmu yang dirangkum dalam Mo-
del English for Specific Purposes (ESP). “Dana baksos tersebut murni sumbangan dari mahasiswa dan donator di masing-masing sekolah tempat mengajar, termasuk sumbangan pribadi karyawan PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT),” tutur Ainul. Wahyudi, Presiden Himaprombi Unram, menambahkan baksos ini merupakan upaya silaturahim untuk mendekatkan civitas akademika dengan masyarakat. “ Mahasiswa bukanlah mereka yang tinggal di menara gading perguruan tinggi, tapi mereka merasakan langsung denyut nadi permasalahan masyarakat,” Katanya. Sementara Kepala SMP Islam Nurul Wathon mengapresiasi perhatian mahasiswa Program Studi Magister Bahasa Inggris Unram yang telah
(Suara NTB/ist)
SERAHKAN - Ketua Panitia Bakti Sosial Himaprombi Unram Ainul Yakin (kiri) menyerahkan bantuan pada warga penerima bantuan di Desa Tumpak Pujut Lombok Tengah, Minggu (24/1). memberikan sumbangan berupa material bangunan, karena sekolah sedang membangun ruang kelas baru (RKB).
“Bantuan ini akan sangat bermanfaat bagi pendidikan dan pengajaran di sekolah ini. “ katanya. (ris/kmb)
Halaman 11
SUARA NTB Selasa, 26 Januari 2016
Hasil Pertandingan Sepak Bola Liga Premier Inggris Minggu, 24 Januari 2016 21:30 Everton 1 vs 2 Swansea City 24:00 Arsenal 0 vs 1 Chelsea La Liga Spanyol Minggu, 24 Januari 2016 23.00 Atletico Madrid 0 vs 0 Sevilla Senin, 25 Januari 2016 01:15 Deportivo la Coruna 1 vs 1 Valencia 03:30 Real Betis 1 vs 1 Real Madrid
KONI akan Kumpulkan Semua Pelatih Mataram (Suara NTB) Ketua Umum KONI NTB, H. Andy Hadianto mengatakan akan segera mengumpulkan semua pelatih yang akan menangani atlet di Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Rinjani 2016. Hal ini dilakukan menyusul adanya pelatih yang menolak mengikuti fit and proper test.
Serie A Italia Minggu, 24 Januari 2016 22:00 Inter Milan 1 vs 1 Carpi 22:00 Sampdoria 2 vs 4 Napoli 22:00 Lazio 4 vs 1 Chievo Senin, 25 Januari 2016 03:45 Juventus 1 vs 0 Roma
Jadwal Pertandingan Sepak Bola Capital One Cup Rabu, 27 Januari 2016 02:45 Manchester City vs Everton @SCTV Kamis, 28 Januari 2016 02:45 Liverpool vs Stoke City @SCTV
KONI akan menanyakan kembali keseriusan pelatih terkait keikutsertaan mereka di Pelatda Rinjani 2016, sehingga semua pelatih tetap menjaga kekompakan dan kebersamaan selama Pelatda. “Saya akan mengumpulkan semua pelatih Pelatda Rinjani, untuk mempertanyakan kembali keseriusan mereka dalam hal menjaga kebersamaan dan kekompak di Pelatda,” ucap Andy menjawab
Suara NTB di GOR 17 Desember Turide Mataram, Senin (25/1) kemarin. Pernyataan itu dilontarkan Direktur PT. DMB NTB itu setelah mendengar pelatih menembak yang menolak mengikuti fit and proper test. Dalam hal ini Andy menginginkan pelatih agar tetap kompak dan tetap menjaga kebersamaan dalam melaksanakan pelatda. Pasalnya hal itu telah ditekankan oleh Gubernur
NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi kepada seluruh peserta Pelatda saat pembukaan Pelatda Rinjani, 15 Januari lalu. “Sebagaimana disampaikan oleh pak Gubernur, kita semua harus menjaga kekompakan dan kebersamaan di Pelatda, kalau ada yang tidak kompak sebaiknya mengundurkan diri saja,” tegas Andy. Terkait himbauan Gubernur tersebut, Andy mengaku akan mengumpulkan kemba-
li sejumlah pelatih untuk menanyakan kembali keseriusan pelatih mengikuti Pelatda. Rencananya, Rabu (27/1) besok pelatih akan dikumpulkan di GOR 17 Desember Turide Mataram. Diakui Andy sejauh ini masih ada pelatih yang belum mengikuti fit and proper test. Persoalan itu diakui Andy harus segera dicarikan solusi. Bila pelatih tidak mengikuti aturan yang dibuat KONI NTB, sebaiknya pelatih mengundurkan diri. Hingga kemarin, masih terdapat satu pelatih yang belum mengikuti fit and proper test, yakni pelatih menembak, Andik Budi Hariono. Pelatih
yang sukses meloloskan 12 atlet ke PON Jabar 2016 itu mengaku tak ingin mengikuti fit and proper test. Alasannya, pihak yang dipilih oleh KONI NTB untuk melakukan assesmen pelatih tidak berkompeten melakukan fit and proper test. Pernyataan Andik ini benarbenar membuat pihak KONI NTB kecewa. Bahkan pihak Satgas KONI NTB, Wibowo Budi Santoso yang melakukan assesmen pelatih mengaku kecewa atas sikap pelatih menembak, karena menurut Wibowo dari sekitar 30 lebih pelatih yang diusulkan mengikuti Pelatda hanya satu pelatih yang menolak mengikuti fit and proper test. (fan)
Tim Estafet 4x400 Meter Putra Berpeluang Sumbang Emas
Waktu siaran berdasarkan zona Waktu Indonesia Tengah (WITA), sesuai dengan di NTB dan sekitarnya. Jadwal juga dapat berubah sewaktu-waktu, sesuai kebijakan stasiun televisi.
(Suara NTB/ist)
KOMPAK – Para pemain Leicester City tampak kompak di ruang ganti. Tim kejutan ini memimpin Liga Premier Inggris hingga pekan kemarin.
Rahasia Sukses Leicester : Keraguan Publik Jakarta (Suara NTB) Pandangan publik yang meragukan kemampuan mereka sungguh membantu Leicester City menjaga perjalanan istimewanya pada Liga Utama Inggris, kata gelandang Danny Drinkwater seperti dikutip Reuters. Kemenangan 3-0 Sabtu pekan lalu dari Stoke City telah mengantarkan tim kejutan yang lagi menguasai puncak klasemen liga itu dengan selisih tiga poin dari urutan kedua Manchester City yang berada di atas Arsenal karena unggul selisih gol, setelah 23 kali bertanding. Sebelum kemenangan itu, reputasi Leicester dipertanyakan setelah hanya satu kali menang dalam lima laga terakhirnya. “Jika orang masih meragukan kami, terserah mereka, sepanjang kami tetap membuktikan mereka salah,” kata Drinkwater kepada media Inggris. “Saya kira itu malah membantu tatkala orang memupus kami. Tidak ada pandangan negatif semacam itu terhadap kami musim ini.” “Namun anak-anak akan membicarakan itu jika sebuah tim atau siapa pun berkata buruk kepada kami, maka kami akan menjadi orang pertama yang membuktikan itu salah.” “Itu semua hal yang terjadi di tempat latihan dan berlanjut di lapangan. Jika kami terus berlari dengan selisih tiga poin setiap pekan, maka tugas kami sudah selesai. Tim ini hebat sepanjang musim dan akan terus berlanjut.” Leicester, yang sempat di ambang degradasi musim lalu, berharap semakin melebarkan selisih poin kepemimpinannya di puncak klasemen kala menjamu peringkat ketujuh Liverpool 2 Februari nanti, demikian Reuters. (ant/bali post)
Mataram (Suara NTB) Tim estafet 4x400 meter atletik memang belum berhasil mempersembahkan medali emas di PON Riau 2012 lalu. Namun untuk mengadapi PON Jabar 2016, tim estafet 4x400 meter tak boleh dianggap sebelah mata. Menurut prediksi tim estafet putra ini juga punya peluang menyumbangkan medali emas. Pelatih Atletik spesialis 400 meter NTB, Akrin yang dikonfirmasi Suara NTB di Mataram, Senin (25/1) kemarin membenarkan bila cabang olahraga atletik juga bisa mengandalkan nomor tim estafet 4x400 meter di PON Jabar 2016. Ini setelah melihat prestasi tim estafet 4x400 meter yang sukses meraih meraih medali emas di Pra-PON Atletik di Jakarta 2015 lalu. “Saya rasa nomor 4x400 meter bisa jadi unggulan NTB, karena di kejurnas atletik di Jakarta tahun 2015 lalu mereka berhasil mempersembahkan medali emas,” ucapnya.
Menurut Akrin, kekuatan tim estafet 4x400 meter NTB di level nasional makin disegani, hal ini menyusul keberhasilan tim estafet NTB mempersembahkan medali emas di Pra-PON atletik di Jakarta tahun 2015 lalu. Keberhasilan tim estafet di level nasional itu kata Akrin harus terus diasah sehingga mereka bisa terus meningkatkan prestasi di PON Jabar 2016. Sebagai pelatih yang menangani nomor spesialis 400 meter, Akrin telah menyiapkan hal itu. Saat ini dia bersama pelatih atletik lainnya telah mempersiapkan beberapa nama atlet yang akan memperkuat tim estafet 4x400 meter itu. Beberapa nama yang bisa dipersiapkan di nomor 400 meter itu kata Akrin adalah Arif Rahman, Abdul Razak, Kokom Supratna, Adrian dan Ridwan. Diakuinya kelima atlet ini bisa dipersiapkan untuk nomor tim estafet. Meski telah melihat potensi kelima atlet itu, tentu kede-
(Suara NTB/fan)
JALANI PELATDA - Atlet atletik nomor spesialis 400 meter, Abdul Razak (kiri) dan Arif Rahman menjalani Pelatda Rinjani 2016 di GOR 17 Desember Turide Mataram, Senin (25/1) . Kedua atlet ini juga akan memperkuat tim estafet 4x400 meter putra NTB di PON Jabar 2016. pannya tetap dievaluasi lagi, sehingga atlet yang masuk dalam tim estafet 4x400
meter benar-benar dipilih yang trebaik. “Yang pasti kelima atlet itu bisa diandalkan di
nomor 4x400 meter, karena mereka sudah membuktikan di kejurnas,” terangnya. (fan)
Ferrer Patahkan Isner untuk ke Perempat Final Australia Terbuka Melbourne David Ferrer mementahkan hujan serve keras John Isner untuk mengalahkan petenis Amerika itu 6-4 6-4 7-5 sehingga maju ke perempatfinal Australia Terbuka yang keenamnya, Senin kemarin. Petenis Spanyol berusia 33 tahun yang dianggap sebagai salah satu pengembali serve terbaik di tenis, mementahkan serve superkeras Isner yang bertinggi 2,08 meter itu, untuk meretas jalan ke perempatfinal guna menghadapi petenis Australia Bernard Tomic atau unggulan kedua Andy Murray. Isner memiliki serve dengan
ace terbanyak (119) dalam turnamen ini dan mencatatkan serve ketiga tercepat dengan 226 km per jam, namun berkat kemampuan Ferrer mengembalikan serve dan menguasai bola, malah berbalik menjadi tekanan kepada unggulan kedelapan itu. Petenis Amerika berusia 30
tahun itu hanya memiliki tiga kesempatan break-point pada keseluruhan laga, yang dua di antaranya terjadi pada game kedelapan set pertama. Sayang dia menyianyiakan itu semua sehingga Ferrer bisa merebut poin-poin penting ketika dia membutuhkannya, demikian Reuters. (ant/bali post)
(Suara NTB/ist)
MENENGOK - Bek Arsenal, Per Mertesacker menengok ke arah hakim garis sebelum menjegal Striker Chelsea, Diego Costa dan akhirnya mendapatkan kartu merah di laga yang dimenangkan Chelsea, Senin (25/1).
Wenger Tuding Costa Berpura-pura
Manchester – Pelatih Manchester United, Louis Van Gaal meninggalkan sesi latihan Manchester United setelah ia memilih pulang ke kampung halamannya di Belanda. Asisten pelatih Ryan Giggs pun mengambilalih komando tim selama kepergian Van Gaal tersebut. Seperti dikutip dari daily mail, pelatih 64 tahun itu berada di Belanda untuk merayakan ulang tahun anaknya. Waktu kepergian Van Gaal tersebut dianggap tidak tepat karena terjadi saat timnya baru saja mendapatkan pukulan telak, kalah dari Southampton, akhir pekan kemarin. Goal Indonesia melansir, Louis van Gaal semakin dekat dengan pemecatan setelah Ed Woodward, wakil presiden Manchester United, berbicara dengan para pemain senior terkait metode latihan sang mener. Menurut Daily Mail, Woodward mendapati para pemain United tidak bahagia. Hal ini mendorong mereka untuk tidak lagi memberikan dukungan pada Van Gaal di ruang ganti. Seandainya dipecat, Ryan Giggs bakal menjadi manajer sementara United hingga akhir musim. Adapun Giggs mengharapkan dukungan penuh dari para petinggi United, begitu pula terkait dana transfer untuk mendatangkan pemain baru. Posisi Van Gaal semakin kritis setelah United kalah 10 dari Southampton di Old Trafford. Fans United mengejek para pemain seiring Van Gaal menuju ruang ganti. Kekalahan tersebut mendorong United jatuh ke peringkat lima, tertinggal 10 poin dari Leicester City. (ant/bali post)
London Manajer Arsenal Arsene Wenger menuding bahwa pemain Chelsea Diego Costa berlaku tidak terpuji dengan berpura-pura bahkan “bermain sandiwara” memanfaatkan situasi yang mengakibatkan pemain The Gunners Per Mertesacker menerima kartu merah dari wasit. Arsenal kalah 0-1 ketika berduel dengan Chelsea dalam laga pekan ke-23 ajang Liga Inggris (Premier League) pada Minggu (24/ 1). Pemain asal Jerman itu diusir keluar lapangan setelah diganjar kartu merah oleh wasit ketika dianggap melancarkan tekel terhadap striker Diego Costa yang hampir mencetak gol, sebagaimana dikutip dari laman Squawka. Wenger merujuk kepada tulisan media massa bahwa dirinya tidak yakin benar bahwa striker Chelsea itu berlari menyongsong bola yang bakal membuahkan gol. Ia bahkan berkeyakinan bahwa Costa punya niat kurang terpuji terhadap Mertesacker. Costa telah menjalakan lima gol dalam lima laga terakhir. “Costa telah membuat dua dari tiga pemain diusir dari lapangan dalam dua pertandingan melawan Chelsea,” kata Wenger dalam jumpa pers sesudah pertandingan sebagaimana ditulis oleh BBC Sports. “Apakah keputusan (wasit) itu benar atau salah? Saya tidak tahu. Itulah kenyataannya, tanpa bermaksud menuduh dia (Costa) telah berbuat sesuatu.” “Saya tidak tahu apakah memang Costa berada dalam posisi offside atau tidak, atau memang Mertesacker menyentuh dia atau tidak. Itulah keputusan yang kami peroleh.” “Wasit terlalu cepat mengeluarkan kartu merah. Kami taat sejauh memang keputusan itu diambil dengan benar, dan hasilnya seharusnya imbang juga. Kami punya banyak kesempatan. Kami fokus secara mental. Kadang-kadang ketika anda kalah, maka anda dapat saja berkata, bahwa para pemain tampil hebat.” Ketika ditanya apakan Costa memanfaatkan situasi, Wenger menjawab, “Ya. Itulah gaya seorang striker dalam pertandingan. Dan Diego Costa berperan baik dalam hal ini.” (ant/bali post)
Selasa, 26 Januari 2016
SUARA NTB
Halaman 12
Cegah Penyimpangan
APIP Harus Kawal Pengadaan Barang dan Jasa Mataram (Suara NTB) Sebagai upaya pencegahan terjadinya penyimpangan pengadaan barang dan jasa lingkup pemerintah, APIP (Aparat Pengawas Internal Pemerintah) didorong mengawal sejak perencanaan. Jika perencanaan sampai pelaksanaan kegiatan berjalan lancar, maka serapan anggaran bisa maksimal, mencapai 85 persen pada triwulan ketiga. APIP ditugaskan untuk turut memantau serapan anggaran selama tahun 2016. Selain untuk mencegah penyimpangan, juga untuk mendorong masing-maasing SKPD untuk dapat bekerja lebih maksimal. Terutama dalam proyek pengadaan barang dan jasa yang tidak jarang terjadi penyimpangan di dalamnya. ‘’Kita berharap Inspektorat juga mendorong agar rencana tersebut dapat berjalan dengan baik dan bernilai.APIPjuga kita harapkan dapat ikut dalam perencanaan dan proses tender yang dikawalnya,’’ kata Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan (BPKP) Perwakilan NTB Dr. Bonardo Hutauruk,Ak.MM kepa-
(Suara NTB/lin)
(Suara NTB/dok)
OLENG - Truk pengangkut beras Bulog sebanyak 13 ton oleng karena kelebihan muatan di Jalan Mahoni, Kelurahan Monjok Barat, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram, pada Senin (25/1) sore. Sebagian diturunkan agar mengurangi beban truk. Beras bulog ini rencananya akan didistribusikan ke Lingkungan Punia.
Bonardo Hutauruk
da Suara NTB usai memimpin rapat koordinasi aparat pengawasan intern Pemprov NTB, di Mataram, Senin (25/1) kemarin. Proses tender juga diharapkan dapat berjalan dengan cepat dan berkualitas. Bonardo mengusulkan agar proses tender tidak harus menunggu DIPA, namun juga dapat dilakukan sebelum DIPA. Menurutnya, sesuai dengan imbauan Presiden RI Ir. H. Joko Widodo bahwa proses tender terhadap penagdaan barang dan jasa ini dapat dilakukan tanpa harus menunggu DIPA. ‘’Presiden bilang agar kita bergerak terus tanpa menunggu DIPA, karena ini akan menunjang serapan anggaran,’’ imbuhnya. Percepatan ini juga dilakukan
untuk mencegah terjadinya penumpukan proyek pada triwulan terkahir seperti tahun sebelumnya. Sehingga ditargetkan dapat emncapai 85 persen pada triwulan ke tiga melalui sejumlah upaya-upaya yang dilakukan. ‘’Tahun lalu sudah ada peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, namun belum maksimal terutama di beberapa daerah. Maka akan kita maksimalkan dengan sejumlah upaya-upaya percepatan yang akan dikawal oleh APIP ini. Dan BPKP mendorong APIP untuk melakukan pengawalan untuk memacu penyerapan anggaran,’’ kata Bonardo. Inspektorat juga diharapkan dapat mendorong masing-masing SKPD untuk bekerja lebih keras dalam melakukan percepatan ini. Sebab bukan hanya cepat namun juga kualitas sangat dibutuhkan. Sehingga tidak terjadi ketimpangan pada suatu proyek yang akan dilakukan. ‘’Sekali lagi, jangan hanya cepat tapi juga berkualitas,’’ tegasnya. (lin)
Kusta Masih Dianggap Penyakit Mengerikan Mataram (Suara NTB) – Dahulu kala penyakit kusta merupakan salah satu penyakit yang mengerikan. Sebab seringkali disebut sebagai penyakit kutukan. Begitu pula saat ini, stigma masyarakat terhadap penyakit ini kurang begitu baik. Indonesia merupakan negara ketiga di dunia sebagai negara dengan penderita kus-
ta. Secara nasional jumlah penderita sebanyak 17.723. Sebanyak 247 orang diantaranya merupakan warga NTB. Penyakit yang dapat ditularkan melalui napas ini merupakan salah satu penyakit langka yang sangat ditakuti oleh masyarakat karena dianggap sangat mengerikan. Damayanti (41) warga asal Kecamatan Mataram ini
HILANG HILANG STNK SUZUKI DR4374DI NOKA/NOSIN: M H B F 0 11 0 C 5 J - 1 6 0 9 1 4 / E405-ID-151063 AN. HASBULAH HILANG DISEKITAR RUMAH MENUJU AMPENAN
HILANG DOMPET WARNA HITAM ISI: SIM, STNK, KTP & ATM AN. I. GST BAGUS BUDI ADNYANA HUB. 0 8 1 8 0 5 4 5 0 5 0 6 / 081999056933 JL.LIDAH BUAYA NO.3B
mengaku masih menganggap bahwa penyakit kusta merupakan penyakit serius yang harus dihindari, termasuk menghindari penderitanya. Sebab menurutnya penyakit itu semacam infeksi yag dapat menular dengan cepat. Padahal itu tidak sepenuhnya benar. “Dulu orang tidak tahu namanya kusta, kita tahunya itu penyakit berbahaya yang harus dihindari. Jadi sampai sekarang itu masih melekat dipikiran saya,” akunya. Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr. Zainul Arifin, MPH kepada Suara NTB mengatakan bahwa penyakit kusta merupakan penyakit yang sama dengan penyakit lainnya. Hanya saja perlu ditangani lebih dini, sebab dapat menimbulkan kelumpuhan. ‘’Bisa terjadi kelumpuhan, karena yang diserang adalah saraf. Sehingga menjadi sulit bergerak,’’ katanya. Secara nasional jumlah penderita sebanyak 17.723 orang. Data terakhir yang diperoleh Suara NTB menunjukkan sebanyak 247 orang diantaranya merupakan warga NTB. Penderita kusta terbanyak berasal dari Bima sebanyak 97 orang.
Kota Bima dan Sumbawa masing-masing sebanyak 51 dan 26 orang. Dompu dan Kota Mataram masing-masing sebanyak 21 dan 16 orang. Lombok Tengah dan Lombok Timur masing-masing sebanyak 7 dan 6 orang. Lombok Barat dan Sumbawa Barat masing-masing sebanyak 12 dan 7 orang. Sementara Lombok Utara sebanyak 4 orang. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang bernama Mycobacterium Leprae. Selain melalui udara dalam bentuk napas, bakteri ini juga dapat menyebar melalui saluran lendir hidung dan tanah. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit langka yang sangat ditakuti oleh masyarakat. Sehingga dianggap sebagai penyakit yang sangat mengerikan. Masyarakat yang sudah memiliki gejala awal seperti bercak-bercak putih pada kulitnya. Serta tidak merasakan sakit saat terluka, harus segera memeriksakan kondisi kesehatannya di puskesmas terdekat. Sebab itu merupakan gejala awal penyakit kusta. “Harus segera periksa, agar dapat ditangani lebih dini,” imbaunya. (lin)
RUPA-RUPA
Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, M. Kasim, Darsono Yusin Sali, Sahmad Darmi, M. Yusrin Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi, Yoni Ariadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami, Indra Jauhari. Dompu : Nasrullah. Bima : Rafiin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaludin, Muhammad Kasim. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 15.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 20.000/mmk. Display F/C : Rp 25.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 15.000./ mmk. Iklan Advertorial : Rp 10.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (25 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 250.000/kavling. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 75.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 80.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.500. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post, Jalan Kepundung 67 A Denpasar.
SUARA NTB
Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.
SUARA NTB
Selasa, 26 Januari 2016
Halaman 13
RUPA-RUPA
RUPA-RUPA
MENU : NASI KELOR, NASI LEBUI, BEBALUNG, SOTO, PELECING, RUJAK, ES KELAPA MUDA TEMAT & MENERIMA PESANAN NASI KOTAK, SNACK KANTOR. HUBUNGI IBU IDA AHMADI HP 081907415439
gin Belajar n i P ANIMASI ? SETIAP MINGGU PAGI - SORE DI TAMAN MAYURA
HUBUNGI :
081917002381
COUNTER PAINT ART GALLERY MINIMALIS LUNA MAYA EKAGITT
Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan
Penjualan dgn Fee 3% Tanpa dikenakan biaya & tidak mengikat
Rp. 995 Jt
RUPA-RUPA
BEKAM
SUARA NTB Selasa, 26 Januari 2016
OPINI
Halaman Halaman 14 14
Buku dan Kemajuan Harus Dicarikan Solusi PEMKOT Mataram harus segera mencarikan solusi terhadap harga daging berikut stok hewan ternak. Sebab, dua hal tersebut menjadi keluhan para jagal yang puncaknya dengan melakukan mogok Senin (25/1). Artinya, apa yang menjadi keluhan dan juga tuntutan para jagal harus segera dikaji lalu dicarikan solusinya. Sebab, jika aksi mogok melakukan pemotongan di RPH (Rumah Potong Hewan) terus berlanjut, dikhawatirkan dampaknya akan meluas. Sebab seperti kita ketahui bersama bahwa kebutuhan daging, terutama daging sapi di Kota Mataram terbilang cukup tinggi. Sebagai ibukota provinsi, Kota Mataram menjadi pilihan banyak investor untuk menanamkan modalnya di bidang bisnis makanan. Ditambah lagi dengan maraknya pembangunan hotel di Mataram serta banyaknya penjual bakso di Kota Mataram. Rata-rata hotel yang beroperasional di Mataram misalnya, juga menjadikan menu restoran mereka sebagai unggulan. Sehingga, sudah jelas bahwa restoran-restoran sangat bergantung dari ketersediaan daging sapi. Demikian pula dengan pedagang bakso. Bakso yang berbahan dasar daging sapi menjadi salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia. Tidak terkecuali di Kota Mataram. Sehingga, dengan mogoknya jagal di RPH Majeluk dikhawatirkan berimbas terhadap asupan gizi masyarakat yang berasal dari daging sapi. Tidak hanya berdampak pada asupan gizi saja, tetapi juga akan berdampak secara ekonomis. Pedagang daging akan kehilangan penghasilannya selama aksi mogok berlangsung. Restoran atau rumah makan, bisa-bisa tidak lagi menyediakan menu daging karena nihilnya daging di pasaran sebagai imbas mogoknya jagal. Jangan sampai mogoknya jagal ini memicu kelangkaan daging yang diikuti dengan naiknya harga daging sapi secara signifikan. Apa yang menjadi kecurigaan jagal, bahwa menurunnya pasokan sapi yang akan disembelih di RPH lantaran ternak ini banyak yang diantarpulaukan, juga perlu diselidiki kebenarannya. Sehingga DPKP (Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan) Kota Mataram dapat mengambil langkah strategis untuk mengatasi aksi mogok jagal. Dengan program unggulan Pemprov NTB, yakni BSS (Bumi Sejuta Sapi) mestinya, daerah ini tidak akan kekurangan sapi. Justru seharusnya NTB surplus sapi. Karenanya SKPD terkait harus segera turun tangan mengatas persoalan tersebut. Karena seperti disampaikan Kepala DPKP Kota Mataram, Ir, H. Mutawalli, bahwa mogoknya para jagal dipicu merosotnya jumlah sapi yang masuk ke RPH. Bahkan kondisi ini sudah berlangsung selama tiga hari terakhir yang membuat para jagal merasa dirugikan. Apalagi harga daging di pasaran tidak pernah mengalami kenaikan sejak sekitar tiga tahun belakangan. Kalau memang kecurigaan para jagal tidak benar, DPKP harus menyampaikan hal tersebut secara komprehensif kepada para jagal. DPKP juga harus mampu menjelaskan penyebab berkurangnya pasokan sapi ke RPH. Langkah konkret yang dilakukan DPKP diharapkan berdampak positif. Sehingga para jagal mengakhiri aksi mogoknya supaya pasokan daging ke pasar-pasar kembali normal. (*)
RADIO
Buku seperti banyak diyakini orang tak ubahnya bagai teman setia. Tak terbatas waktu, dan tempat buku bisa dibawa kapan saja, tak terikat situasi dan kondisi, dan tak pernah mengeluh. Buku berperan sebagai rekan yang mengasyikkan bagi sebagian orang. Buku juga, sebenarnya memungkinkan aktivitas kita tak berlalu, sia-sia begitu saja tanpa makna, iya tentu sekali dengan menyisihkan sebagian waktu untuk berhubungan dengan isi (tulisan) yang ada pada buku: membaca. ERTEMAN buku waktu seseorang menjadi begitu bermanfaat. Bermanfaat karena dengan berteman buku, seorang akan membaca buku. Baik langsung atau tidak kegiatan membaca dapat meningkat kecerdasan intelektual, spiritual, maupun emosional, seorang reader. Buku membuka dan menambah wawasan, selain itu akan banyak sekali hal-hal asing yang bisa menjadi pengetahuan baru dalam sebuah buku bacaan yang akan kita serap, entah kategori bacaan ilmiah, dan fiksi serta karya sastra sekalipun. Ia mampu memberikan pencerahan baru pada cara pandang seorang. Ini tak lain, sebab ada setumpuk ide bernas dalam buku. Ia berisi gagasan, pemikiran, yang tidak lain hasil dari pergulatan emosi pikir seseorang yang muncul dari realitas sosial yang berhadapan-hadapan dengan zaman yang mengitari di mana sebuah karya bernama: buku terlahir. Yang pada titik ini, akan banyak didapati pelajaran berharga dari dokumen utuh berisi pikiran dan pengalaman orang. Buku menjadi semacam wadah yang bisa menjadi obat kegelisahan dan kegalauan jiwa bagi sebagian orang yang tak mampu menuangkan pikirannya secara total dalam ujaran. Juga kenyataan yang seringkali tak memberi ruang bagi pikiran-pikiran segar, kritis. Buku lahir dari proses kreative berpikir yang notabeni membutuhkan kontemplasi mendalam. Sebuah kesungguhan totalitas yang sebisa mungkin menghindar dari aroma pikiran yang hendak menyesatkan. Pemikiran lahir dari sebuah pergulatan sosial dan realitas, teks dan konteks yang berkelindan, tak berkesudahan di jagad kosmos ke-
Oleh:
MASYHUR (Pengajar di UNU NTB)
Rendahnya minat baca tersebut amat memprihatinkan sebab akan dapat menjadi salah satu indikator dari Kualitas Pembangunan Manusia Indonesia yang rendah. Ciri bangsa yang maju adalah budaya membaca dan menulisnya tinggi. Semoga bangsa ini dapat semakin membudayakan membaca dengan demikian juga berarti menulis akan menjadi peristiwa ikutan yang membudaya dan bangsa ini akan menjadi suatu bangsa yang maju. Meskipun rilis hasil survey, tersebut agaknya lapuk karena sudah lama, setidaknya bisa kita jadikan acuan untuk menggambarkan betapa masyarakat kita masih jauh untuk mengakrabi beragam jenis buku hidupan manusia. Buku yang isinya mengajak pembaca berdialog dengan realitas. Proses di dalamnya, sekaligus melambungkan angan, pikiran pembaca ke alam imajinasi, khayali. Tak hanya terbatas pada imajinasi dan khayali yang sesat, melainkan pikiran-pikiran yang terlahir dari lorong kesunyian yang memungkinkan seseorang hendak melibatkan diri dalam sebuah dinamika dan proses. Dinamika dan proses yang terus hidup, berubah, terus berubah. Ada ide ke arah di mana sesuatu hanya bisa digambarkan, dibahasakan yang kemudian memiliki kekuatan untuk bisa mencuri perhatian sekeliling orang. Karena buku mampu mendialektikan diri dengan zaman maka ia bagian tak terpisahkan kemajuan dan zaman. Zaman yang tak ubahnya proses menyejarah yang harus diakomodasi oleh pikiran-pikiran segar, tanpa demikian, sulit rasaya beradaptasi dengan baik karena tetek bengek persoalan berkelebat dalam zaman kehidupan yang serba berubah tak berkesudahan. Namun demikian, dari sekian banyaknya manfaatnya menyukai buku, tak jua membuat orang-orang yang tahu manfaatnya lantas tertarik dan berminat berteman dengan buku, terutama sekali kalangan orang muda dan pelajar. Apalagi untuk menyisihkan sebagian uang untuk membeli buku. Menurut Djoko Pitono (2016) amat banyak sekolah dan universitas tak memiliki buku yang memadai. Penerbit-penerbit umumnya miskin, sebab kebiasaan baca buku masyarakat rendah. Celakanya pemimpin di negeri ini nyaris tak pernah bicara tentang buku-buku, kecuali presiden Soekarno (bung Karno), Gus Dur, yang dikenal berkarib dengan buku. Sungguh kita iri bila mendengar ada pemimpin bangsa lain yang menunjukkan kesenangannya pada buku-buku. Hasil survei tentang minat dan motivasi berteman “membaca�
buku, kerap menyebutkan bangsa kita Indonesia yang enggan berteman buku. Dengan lain kata distempel sebagai negara dengan tingkat minat bacanya rendah dari dahulu bahkan hingga saat semua negara memacu diri untuk menjadi negara yang mampu bersaing disegala bidang seperti saat ini, hal ini terbukti dari berbagai survei atau penelitian dari lembaga internasional maupun nasional. Misalnya, laporan yang dirilis International Association for Evaluation of Educational dalam sebuah studi kemampuan membaca murid-murid sekolah dasar di 30 negara, Indonesia menempati urutan ke-29 peringkat kedua terakhir, setingkat di atas Venezuela. Badan Pusat Statistik Tahun 2006 mengeluarkan data bahwa masyarakat Indonesia belum menjadikan kegiatan membaca sebagai sumber utama dalam mendapatkan informasi. Masyarakat lebih memilih menonton TV (85,9%) dan/atau mendengarkan radio (40,3%) daripada membaca koran (23,5%). Selain data-data yang disebutkan, UNESCO juga membeberkan bahwa minat baca masyarakat yang paling rendah di ASEAN adalah negara Indonesia, masyarakat Indonesia yang baru sekitar 0,001, artinya dari seribu penduduk, hanya ada satu orang yang masih memiliki minat baca tinggi. Data pengunjung Perpusnas (Perpustakaan Nasional) menunjukan statistik yang begitu rendah, data statistik pengunjung Perpusnas tahun 2011, jumlahnya hanya sebanyak 38.100 orang yang datang berkunjung. Terbilang angka yang kecil. Rendahnya minat baca tersebut amat memprihatinkan sebab akan dapat menjadi salah satu indikator dari Kualitas Pembangunan Manusia Indonesia yang rendah. Ciri bangsa yang maju adalah budaya membaca dan menulisnya tinggi. Semoga bangsa ini dapat semakin membudayakan membaca
RADIO
dengan demikian juga berarti menulis akan menjadi peristiwa ikutan yang membudaya dan bangsa ini akan menjadi suatu bangsa yang maju. Meskipun rilis hasil survey, tersebut agaknya lapuk karena sudah lama, setidaknya bisa kita jadikan acuan untuk menggambarkan betapa masyarakat kita masih jauh untuk mengakrabi beragam jenis buku. Tugas Besar Siapa yang punya tugas? Adalah tugas semua, ada dipundak setiap kita. Lebih-lebih pendidik dalam dunia pendidikan. Terlebih lagi, Badan perpustakaan. Lembaga ini, punya tugas dan tanggungjawab besar dalam upaya membangun minat baca masyarakat. Berbagai terobosan kegiatan dan program yang jauh lebih inovatif dan menyenangkan harus digagas, direncanakan serta diimplementasikan. Terwujudnya ini semua tak lain mata rantai dari dari upaya membangun kegemaran membaca “buku� yang merupakan tugas besar itu. Saya kira, revolusi mental yang pemerintahan Jokowi-JK usung, tak lepas dari seberapa besar kita berkarib dengan buku. Selain itu, badan perpustakaan penting membangun kerjasama dengan semua pihak: media (cetak-eletronik), komunitas penulis baik yang terdapat di dalam kampus mupun luar kampus. Jika hal ni mampu dilaksanakan, apalagi jika ditopang dengan koleksi buku yang memadai bukan tidak mungkin akan semakin banyak masyarakat yang menggemari buku. Juga perpustakaan adalah kunci belajar masyarakat. Alhasil koleksi buku yang beragam jenisnya di berbagai bidang ilmu pegetahuan harus terus dipasok ke lembaga yang mengurusi buku dengan seluk beluk di dalamnya. Memang semestinya demikian, atau That’s the way it should be meminjam ungkapan Lionel Richi, seorang ikon musik dunia dan superstar internasional. Semoga terwujud.[]
Hadapi angin barat, nelayan harus dibekali keterampilan Bantuan sembako tak membuat mereka mandiri
*** Pemkot Mataram, siapkan Rp 1,8 miliar untuk kurangi pengangguran Yang dibutuhkan lapangan kerja
***
SUARA NTB
Selasa, 26 Januari 2016
Diduga Mangkrak Setelah Tahap ke Tiga Dari Hal. 1 Selaku PPTK dia hanya mengurus administrasi. Sementara untuk kontrak dengan PT.Lombok Global Network . Menurut Rusli perusahaan ini, milik Lalu Agus F. Wirawan. Karena program ini dianggap strategis menunjang kendali transportasi NTB, program kemudian terealisasi tahun 2009 , dengan anggaran tahap pertama Rp 756.905.274. Setelah itu, proyek dilanjutkan tahun 2010 untuk tahap dua dengan kucuran anggaran Rp 1,5 miliar. “Karena proyek ini menggunakan teknologi tinggi, butuh dana besar untuk operasional. Sehingga dananya ditambah tahap dua,’’ kata Rusli. Setelah rampung tahap dua, alat ini sudah mulai berfungsi. Awalnya memonitor Pelabuhan Kayangan dan Poto Tano, termasuk Pelabuhan Lembar Lombok Barat. Juga transportasi darat di Lombok. Saat itu belum semua terjangkau jaringan pemantau pada alat ini. Sehingga dirinya berinisiatif menambah satu fasilitas tower dan peralatan lagi di wilayah Bima Timur, karena ada Pelabuhan Sape. ‘’Kami waktu itu usulkan ke DPR dana Rp 750 juta. Tapi saya kaget setelah baca di koran, kok dana yang cair tahap ke tiga menjadi Rp 320 juta,’’ tanyanya. Mantan pejabat yang kini sedang menikmati masa pensiun ini melanjutkan penjelasannya. Bahwa setelah pencairan tahap ke dua, peralatan sudah bisa beroperasi, dengan pusat monitoring atau server di Kantor Dishubkominfo. Wakil Gubernur (Wagub) Badrul Munir, kemudian meresmikan. Launcing dilakukan sekitar Februari 2011. ‘’Nah, saat Wagub meresmikan, saya sudah tidak disitu (Dishubkominfo) lagi. Saya dimutasi menjadi Kabid di Dinas Sosial,’’ kenangnya. Demikian juga setelah tahap ke tiga dana cair sebesar Rp 320 juta itu, dirinya sudah tidak ada di instansi itu (Dishubkominfo). Sebelum proyek itu diresmikan, Baharudin Kepala Dinas Dishubkominfo saat itu sudah dimutasi sekitar 2010. Lantas proyek itu masih ditanganinya hingga 2011 di bawah kendali Kepala Dinas yang baru, Ir.Ridwan Syah, MTP. “Sehingga launching nya oleh Kepala Dinas yang baru. Nah, pas launching itu, saya sudah tidak ada di sana. Saya sudah ke (Dinas) Sosial,’’ bebernya. Sehingga apapun yang terjadi pada proyek itu di tahap ketiga, dia mengaku sama sekali buta informasi. Karena merasa tidak ada kewenangan sama sekali, sehingga tak mengetahui perkembangan. Dia justru mengetahui proyek itu mangkrak setelah membaca pemberitaan. ‘’Waktu itu dengan Agus F. Wirawan, ITS ini sudah beroperasi. Sudah lancar. Servernya di Dishubkominfo. Setelah tidak menjabat, tidak ada berkas sama saya. Sudah saya serahkan ke Dishub karena itu dokumen negara,’’ paparnya. ‘’Kalau pun sekarang mangkrak, itu di luar kuasa saya. Karena terakhir yang saya ingat, (anggaran) di tahap tiga, saya tidak masuk lagi,’’ sam-
bungnya. Sebagai orang yang bertanggung jawab saat itu, dia mengaku paham betul manfaat dari instalasi ITS. Ide awalnya adalah Bambang Isdianto. Orang ini adalah mantan bawahan Drs.Agung Hartono,M.TSr saat itu Agung menjadi Kabid Perhubungan Darat, sekarang Kadishubkominfo NTB. Sehingga dirinya pun yakin Agung Hartono paham detail terkait proyek ini. Bambang Isdianto adalah lulusan S2 bidang transportasi, sehingga ilmunya diaktualisasikan untuk merancang ITS. Bambang lantas dimutiasi ke Seksi Perencanaan, di bawah kendali Rusli yang saat itu menjadi kepala seksi. Proyek itu pun berjalan. ‘’Ide itu dibahas dan dikemas. Saya hanya akomodir dalam program, karena sangat bagus. Karena anak ini (Bambang), ingin atur transportasi di NTB agar bagus. Jadi bisa memonitor sampai detail di pelabuhan. Berapa kapal berlayar, arah jalurnya ke mana. Dulu tidak ada kapal terdampar atau kesasar pada saat alat itu ada,’’ paparnya. Dengan alat itu, pejabat perhubungan tidak perlu menghabiskan energi memantau di masing-masing pelabuhan, termasuk bandara. ‘’Kalau mau tahu transportasi di BIL, ndak perlu ke BIL. Mau tahu Kayangan – Poto Tano, tidak perlu ke sana. Termasuk di Lembar,’’ paparnya. Dia juga ingat bagaimana Bawahannya saat itu, Kasubag Umum Satarudin mengoperasikan peralatan tersebut di ruang khusus penampungan peralatan ITS di dekat Musala Dishubkominfo NTB. Satu tower juga di pasang di sana. Kesimpulan dia, alat itu benar- benar ada dan saat itu berfungsi. Kalau pun pejabat Dishubkominfo Lombok Barat, Lombok Timur dan Kabupaten Dompu tidak tahu, dipastikannya mereka pejabat baru. Terkait informasi bahwa peralatan itu kini raib di Kantor Dishubkominfo dan instalasi ITS tak berfungsi, Rusli sempat memberi penjelasan. Hanya saja, konteksnya off the record. Sementara Kadishubkominfo NTB, Drs.Agung Hartono, M.TSr dikonfirmasi terkait penuturan mantan Sekretaris Dishubkominfo NTB, Drs. Rusli H. Ibrahim, belum bisa dihubungi. Agung yang dikonfirmasi via telepon selulernya belum memberi respon. Begitupun ketika konfirmasi dilakukan via SMS, hingga berita ini ditulis belum ada jawaban. Agung Hartono sebelumnya sempat menanggapi, meski terkesan irit bicara soal proyek ini. Dia mengaku akan mengkaji dulu informasi terkait proyek ITS ini. ‘’Saya kaji dulu informasi ini. Karena keberadaan proyek itu, ketika saya belum menjadi pimpinan di sini (Dishubkominfo NTB),’’ katanya singkat. (ars)
Soal Lahan ’’Horti Park’’
Pemda Segera Dimediasi dengan PT. Trisno Kenangan Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB dan Pemkab Lombok Tengah (Loteng) akan segera dimediasi dengan PT. Trisno Kenangan terkait dengan persoalan lahan eks perkebunan kopi yang saat ini sebagain digunakan untuk pengembangan horti park. ‘’Tadi ada rapat, tapi saya tak bisa ikut. Saya minta Kabag saya ikut. Hasilnya, nanti akan dimediasi. Tadi rapat internal Pemprov NTB, Pemkab Lombok Tengah dan BPN (Badan Pertanahan Negara),” ujar Kepala Biro Pemerintahan Setda NTB, Drs. L. Dirjaharta, M.Si
Ditegaskan bupati, bukan karena Kadikes ini anaknya namun selama menjabat ada banyak ide dan gagasan yang telah dilahirkan. ‘’Jangan Anda tidak punya ide, bagaimana Lotim maju kalau tidak punya ide,’’ terangnya. Bangsa yang maju lanjutnya memerlukan ide dan gagasan. Seperti penataan Kota Selong ini harus disambut dengan ide dan gagasan. Selama ini katanya ide dan gagasan penataan Kota Selong banyak dari Bupati Lotim sendiri. Selanjutnya diingatkan bupati, menjadi pemimpin itu harus banyak bekerja di tengah-tengah masyarakat. Tidak saja pemimpin SKPD, termasuk pemimpinpemimpin perusahaan yang bersentuhan langsung dengan aspek pelayanan. Seperti halnya Perusahaan DaerahAir Minum (PDAM). Bupati Lotim mengaku sangat benci melihat pipa air yang ditemukan bocor dan tidak terurus. Menjadi pimpinan katanya,
tidak boleh hanya nongkrong di kantor. ‘’Jadi pemimpin jangan nongkrong di kantor,’’ katanya. Dinas Pekerjaan Umum dan Pertanian pun turut disentil bupati. Ia katakan, hampir semua dam-dam yang ada di Lotim ini dibangun pada zaman Belanda. Akan tetapi kualitasnya sangat baik. Berbeda jauh dengan kualitas bangunan dam yang dibangun PU atau Dinas Pertanian yang usianya katanya setahun saja sudah hancur. Saluran-saluran yang sudah dikunjungi katanya banyak tidak memenuhi syarat. Pemborong hanya cari untung. ‘’Ini membuat kita rugi, saya sudah tendang itu campurannya sampai terbang. Siapa yang mengawasinya,’’ tanyanya. Aturan campuran bahan-bahannya disebut 1:2.Akan tetapi realisasi 1:10 bahkan 1:35. Sehingga tidak mengherankan kualitasnya buruk.(rus)
Mahasiswa Dompu Demo Kasus Bendungan Raba Baka Dari Hal. 1 Banyak sisi proyek ini (diduga) rusak bahkan bibir penampungan air tampak ambruk dan jebol,’’ ungkap M. Yakub, Koordinator Aksi. Selain itu, menurut Yakub, hampir sebagian besar aliran irigasi yang dikerjakan PT. IPBP selama 180 hari tersebut sejak 17 Juni 2015 lalu, diduga mangkrak. Atas dasar itu, Aliansi Mahasiswa Peduli Dompu tidak hanya meminta Kejaksaan mengusut. Mereka juga mendesak agar segera dilakukan audit investigasi melibatkan au-
ditor negara. Imran Boim, salah seorang orator pun menegaskan, atas indikasi kelalain pengerjaan proyek tersebut, dia meminta Kejaksaan mendalami peran kontraktor, bersama PPK dan pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) NTB 1. ‘’Ini (proyek) harus dipertanggungjawabkan secara hukum,’’ ujarnya. Hanya saja, aksi yang dilakukan belasan mahasiswa itu tak direspon pihak Kejaksaan. Tak satu pun pejabat yang ke luar menemui dan mengakomodir harapan mahasiswa. (ars)
dikonfirmasi Suara NTB, Senin (25/1) kemarin. Dikatakan, hasil rapat internal ke dua pemda dengan BPN NTB bahwa kedua belah pihak yakni Pemda dan PT. Trisno Kenangan akan dipertemukan oleh BPN. Pemprov NTB dan Pemkab Loteng akan mengaju-
kan usulan pengelolaan lahan eks kebun kopi tersebut. Sementara, PT. Trisno Kenangan menganggap masih memiliki hak untuk mengelola lahan seluas 300 hektar lebih tersebut. Dalam mediasi tersebut, lanjut Dirjaharta, akan dijelaskan duduk per-
soalan mengenai status lahan tersebut nantinya. “Tadi belum ditentukan waktunya, secepatnya. Iya memungkinkan provinsi dan kabupaten mengajukan usulan mengelola eks kebun kopi itu. Karena statusnya lahan negara. Tinggal diminta,”imbuhnya. Ditanya mengenai sikap PT Trisno Kenangan yang masih ngotot mengelola lahan itu, Dirjaharta mengatakan hal itulah yang nantinya difasilitasi oleh BPN. Pasalnya, lanjut Dirjaharta, PT.
Trisno Kenangan sudah diberikan kesempatan mengelola lahan itu pascaberakhirnya Hak Guna Usaha (HGU). Menurut rencana, Pemprov akan mengusulkan pengelolaan eks kebun kopi itu yang saat ini menjadi tempat pengembangan horti park. Letaknya di sebalah barat dengan luas lebih dari 100 hektar. Sementara, Pemkab Loteng akan mengajukan usulan pengelolaan eks kebun kopi yang berada di sebelah timur. (nas)
MAN Selong Langganan Juara Olimpiade di Lotim Mataram (Suara NTB) MAN Selong merupakan salah satu madrasah negeri yang berada di jantung Kota Selong Lombok Timur (Lotim). Di usianya yang ke- 24 tahun, MAN Selong sering dijadikan sekolah pilihan utama bagi sebagaian masyarakat Lotim, karena prestasi banyak ditorehkan siswa dari tahun ke tahun. Bahkan, menurut Wakil Kepala Kurikulum MAN Selong M. Nurul Wathoni, M. Pd, pada awal tahun 2016 ini ada beberapa kegiatan ekstrakurikuler dan klub bidang studi yang telah menorehkan prestasi. Di antaranya klub bidang studi Ekonomi, Sosiologi, ekstrakurikuler Pramuka, ICT, dan Jurnalistik. Tidak hanya itu, pada Sabtu (23/1) Study Club Ekonomi kembali membuat MAN Selong bangga, karena mampu meraih prestasi pada olimpiade akuntansi tingkat SMA/SMK/MA Se-Pulau Lombok yang digelar di Universitas Gunung Rinjani (UGR) tahun 2016. ‘’Pada olimpiade tersebut MAN Selong mampu menjadi juara 1 dan 2 dari 160 peserta yang
ikut mendaftar. Study club ekonomi sudah keempat kalinya memperoleh juara 1 pada olimpiade yang diadakan oleh UGR dan mampu menyisihkan sekolahsekolah yang dikatakan favorit di Lotim,’’ ujarnya dalam siaran pers yang diterima Suara NTB, Senin (25/1). Adapun nama siswa yang mampu menorehkan prestasi pada OlimpiadeAkuntansi tahun 2016 di UGR, yaitu Siti Uwiyatul Haq (XII IPS 1) sebagai juara 1 dan Hulfaizah (XII IPS 3) juara II. Keberhasilan mereka tidak pernah lepas dari kerja keras dan usaha yang dilakukan oleh pembina Suratini, S.Pd, dan Wakil Kepala Bidang Kurikulum M. Nurul Wathoni. Kedua pembimbing ini, ujarnya, selalu setia membimbing dan memberikan motivasi kepada semua peserta yang ikut pada setiap ajang olimpiade, baik di tingkat kabupaten hingga nasional. Apa yang diraih siswanya ini membuat dirinya bangga atas prestasi yang diraih oleh siswa MAN Selong di tahun 2016 ini. Diakuinya, untuk bulan Januari 2016 ini sudah puluhan piala yang
(Suara NTB/ist)
ANGKAT PIALA – Dua guru di MAN Selong H. Sulhi bersama Lalu M. Asharuddin dan Pembina ekstrakurikuler Suratini mengangkat piala yang diraih siswanya saat mengikuti Olimpiade Akuntansi se-Lotim di UGR beberapa waktu lalu. disumbangkan oleh siswa dan siswi MAN Selong, baik yang diperoleh melalui lomba yang diikuti oleh ekstrakurikuler atau study club, inilah yang membuktikan MAN Selong sebagai sekolah yang berprestasi.
Hal senada diungkapkan Kepala MAN Selong, Drs. H. Silmi, M.Pd.I. Menurutnya, torehan prestasi yang diraih oleh siswa-siswi MAN Selong, seperti kegiatan olimpiade membuktikan MAN Selong adalah ma-
drasah yang mampu bersaing dengan sekolah-sekolah ternama di Lotim. ‘’Madrasah mampu menjadi terbaik dan tidak kalah dengan sekolah umum, inilah kebanggaan yang tak ternilai,’’ ujarnya bangga. (r/*)
Akan Rombak Fraksi Dari Hal. 1 ‘’Barangkali perlu di fraksi. Perlu kita segarkan. Nanti kita bahas, rapat sebentar pulang dari (Rapimnas) ini,’’ ujar Misbah. Ia menambahkan, penyegaran ini bisa saja dibahas di Rakerda Partai Golkar NTB. Namun bisa juga lebih dini. Rakerda menurutnya akan digelar setelah DPD Golkar di 10 kabupaten/kota di NTB selesai
melaksanakan Musda. Misbah menegaskan, di ajang Rapimnas, DPD Partai Golkar NTB secara tegas menolak rencana Munas Luar Biasa (Munaslub) yang diajukan di Rapimnas. ‘’Karena itu tidak sesuai dengan AD/ART,’’ ujar Misbah. Selanjutnya, pihaknya juga menyerahkan sepenuhnya ke tangan Aburizal Bakrie selaku Ketua Umum Golkar untuk
mengambil langkah terbaik. Ia juga menegaskan bahwa dukungan Partai Golkar kepada pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla adalah hal yang memang sudah akan ditindaklanjuti. Misbah tak menampik bahwa dukungan yang diberikan Golkar ARB untuk pemerintah ini adalah langkah taktis yang menempatkan pihaknya di atas angin. Apalagi, kehadiran Menteri Koordinator Bidang
Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laolly di Rapimnas memperkuat sinyalemen bahwa Golkar ARB tidak bertepuk sebelah tangan. Menurutnya, perkembangan ini tidaklah berhubungan dengan digelarnya Musda oleh pihaknya belum lama ini. Ia menegaskan, Musda digelar bukan karena pihaknya mendapati
sinyal akan diakuinya Golkar kubu ARB oleh pemerintah, melainkan memang karena Musda Golkar NTB sudah saatnya digelar. ‘’Tidak ada hubungannya dengan (perkembangan di tingkat nasional) itu. Musda kita lakukan karena kita taat azas, taat kepada perintah AD/ ART, bahwa memang Musda sudah harus dilakukan,’’ ujar Misbah. (aan)
Tujuh Pejabat Daftar Calon Sekda NTB Dari Hal. 1 Sementara nama lainnya, Suruji enggan menyebut. Meski demikian, iamengaku, jika dirinya juga termasuk salah satu nama di antara tujuh pejabat yang mendaftar ke Pansel. Suruji mendaftar
Tak Punya Gagasan Dari Hal. 1
Halaman 15
sejak Kamis lalu, ketika melihat saat itu hanya sedikit pejabat yang mendaftar. Baginya, mendaftar sebagai calon Sekda NTB tidak hanya ingin sebagai penggembira atau pelengkap semata. Ia akan berusaha mengikuti seleksi sesuai dengan yang apa yang menjadi
ketentuan panitia Pansel. Pengakuan senada juga disampaikan Asisten II (Perekonomian dan Pembangunan) Setda NTB Drs. H. L. Gita Ariadi, MSi. Gita mengaku sudah mendaftar sebagai calon Sekda NTB lewat online, Minggu (24/1) malam. Gita katanya, tinggal menyerah-
kan berkas persyaratan ke Pansel untuk mengikuti seleksi. Ketika dikonfirmasi mengenai kansnya lulus dalam seleksi nanti, Gita enggan menjawab. Sementara Sekretaris Pansel Sekda NTB Drs. H. Wildan, menjelaskan, baru menerima tiga pejabat lingkup Pemprov NTB
yang sudah mendaftar sebagai calon sekda. Adanya penambahan jumlah pendaftar, Pelaksana Tugas Asisten I Setda NTB ini, mengaku tidak tahu. ‘’Setahu saya baru tiga orang yang sudah mendaftar. Kalau sudah ada tujuh orang, saya belum terima laporan,’’ jawabnya singkat. (ham)
Harga Mati, Pergantian Pimpinan SKPD Tak Berintegritas Dari Hal. 1 Dengan kata lain, ujar Mori, penilaian dari DPRD NTB selama ini pun telah terkonfirmasi oleh penegasan Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi. ‘’Memang ada beberapa orang (yang bermasalah secara integritas). Tapi kita tidak usah sebut nama,’’ ujar Mori saat ditanyai terkait penilaian dari internal DPRD NTB. Ia menilai, kesamaan penilaian di internal DPRD NTB dengan yang disampaikan gubernur ini menguatkan penilaian adanya pimpinan SKPD yang memang bermasalah integritasnya. Bagi Mori, permasalahan dalam aspek integritas adalah hal yang serius. Berbeda halnya jika yang bermasalah hanya aspek kemampuan teknis atau aspek kinerja semata. ‘’Kalau kinerja, itu masih bisa ditingkatkan. Tapi kalau integritas, sudah bahaya. Itu
substansi. Dan kalau gubernur mengakui, maka DPRD juga akan menganggap itu serius,’’ ujarnya. Menurutnya, pergantian terhadap pejabat yang integritasnya bermasalah memang sudah menjadi harga mati. “Tidak ada jalan lain kecuali pergantian,” ujarnya. Ia menilai, Gubernur NTB pun mengeluarkan pernyataan adanya pejabat SKPD tak berintegritas ini bukannya tanpa dukungan informasi yang mencukupi. Ia menilai, gubernur tidak mungkin mengungkapkan problem di jajarannya secara serampangan. ‘’Tentu Pak Gubernur juga punya data konkret,’’ ujarnya. Evaluasi Proyek Strategis Selaras dengan proses evaluasi yang dilakukan eksekutif, tahun ini, DPRD NTB juga akan melakukan langkah serupa dengan mengevaluasi capaian dalam pelaksanaan proyekproyek strategis yang dikerja-
kan tahun 2015. Secara teknis, nantinya Badan Anggaran DPRD NTB akan melakukan inventarisasi terhadap proyek-proyek strategis tahun 2015. Hal ini dilakukan melalui pengawasan lapangan selama tiga hari. Hasil pengawasan lapangan yang dilakukan dengan dukungan komisi-komisi di DPRD NTB itu akan dihimpun untuk dijadikan acuan dalam menilai capaian dan kinerja SKPD yang melaksanakan proyek strategis tersebut. “Ini adalah upaya Dewan untuk mendukung kinerja eksekutif. Kita tidak ingin membiarkan proyek strategis dijalankan tanpa pengawasan yang memadai. Dan mulai tahun ini, hal seperti ini akan kita coba laksanakan,’’ ujarnya. Dikonfirmasi terpisah, Wakil Ketua DPRD NTB, H. Abdul Hadi, SE, MM menegaskan bahwa pihaknya tentu mem-
berikan apresiasi terhadap langkah-langkah yang ditempuh Gubernur NTB dalam membereskan kinerja bawahannya. Menurutnya, evaluasi yang bisa berujung pada pergantian pimpinan SKPD ini merupakan kewenangan Gubernur NTB. Hadi mengingatkan, seluruh pimpinan SKPD telah menandatangani Pakta Integritas yang tidak boleh dianggap sebagai aksesoris semata. ‘’Pakta Integritas itu tentu tidak sekadar ditandatangani tapi diaplikasikan,’’ ujarnya. Jika ada yang melanggar Pakta Integritas itu, Hadi menilai pimpinan SKPD yang melanggarnya tentu harus berani menerima risiko dicopot dari jabatannya. Sebab, jika pimpinan SKPD yang buruk integritasnya dibiarkan terus menjabat ia berpotensi menularkan problem integritas tersebut kepada jajaran di SKPD yang dipimpinnya. Hanya saja, Hadi menegaskan
bahwa pergantian pimpinan SKPD harus dipastikan memang untuk membenahi kinerja SKPD yangbersangkutan.‘’Kitaharapkan ini berdampak positif terhadap reformasi birokrasi. Jangan kemudian semakin melorot kinerjanya,’’ ujar Ketua DPW PKS NTB ini. Ia menilai, di internal DPRD NTB, proses penilaian terhadap kinerja Pemprov NTB secara menyeluruh dilakukan dalam dua rangkaian. Pertama adalah melalui momentum pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur NTB yang rencananya akan disampaikan sekitar bulan April, setelah Gubernur menyampaikan LKPJ tahun anggaran 2015. Kedua, pihaknya juga akan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pertanggungjawaban keuangan. ‘’Ini kita siapkan sembari menunggu Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI. Jadi dua ini berjalan,’’ ujarnya. (aan)
Hotel Lombok Raya Komitmen Beri Layanan Terbaik Dari Hal. 1 Kalau Lombok Raya, kita tetapkan sebagai hotel bintang empat, karena kita menyesuaikannya dengan pasar. Nanti kalau bintang lima tidak ada orang berani masuk,’’ ujarnya. Dikatakan Lanang Patra, sertifikasi usaha, baru bisa dilaksanakan apabila Sumber Daya Manusia (SDM)-nya sudah disertifikasi terlebih dahulu. Karena logikanya, jika SDM-nya belum siap dan belum profesional, bagaimana akan mampu menjalankan usaha. Untuk itu, peningkatan SDM menjadi salah satu perhatian utama Hotel Lombok Raya.
‘’Bisnis hotel sangat ditentukan oleh SDM, human resources paling utama. Jadi bagaimanapun faslitas kita miliki, tapi SDM-nya rendah, ya tidak bisa jalan. Kita juga tetap terus melakukan peningkatan di bidang SDM. Jangan sampai jadi bumerang, sehingga harus betul-betul kita pegang. Minimal 50 persen harus tersertifikasi. Kalau Lombok Raya sudah 100 persen tersertifikasi, kecuali ada karyawan baru besok,’’ ujarnya. Karena kualitas SDM sangat memegang peranan penting dalam sukses dan tidaknya usaha jasa perhotelan. Untuk itu, Lanang Patra berharap agar pemerintah NTB
lebih memperhatikan kualitas SDM. Sehingga mampu bersaing di tingkat internasional, khususnya dalam bidang kepariwisataan dan tidak menjadi penonton. ‘’Untuk itu di NTB menjadi tugas kita bersama termasuk pemerintah harus tetap diukur kualitas SDM kita. Sehingga menjadi tenaga kerja yang siap untuk berkompetisi. Hal ini perlu diperingatkan pada masyarakat agar mulai dari sekarang digenjot kualitas SDM kita kalau tidak mau menjadi penonton,’’ ujar Lanang Parta yang juga Ketua PHRI NTB ini. Berdasarkan Undang-undang Nomor 10 tahun 2009
tentang Kepariwisataan, mengamanatkan pada setiap hotel sebagai pelaku wisata untuk wajib memberikan pelayanan maksimal pada wisatawan, sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan. Sebuah hotel baru bisa dikatakan bisa memberikan pelayanan yang standar apabila sudah lulus uji sertifikasi standar kompetensi dan usaha yang dikeluarkan oleh lembaga berwenang. Di tempat yang sama, I Ketut Sutapa, dari LSU BHM mengatakan, sertifikasi usaha dan sertifikasi kompetensi penting dimiliki oleh sebuah hotel. Bertujuan untuk meningkatkan mutu produk dan
pelayanan dalam bidang pariwisata. Selain itu, sertifikasi juga menjadi salah satu tiket bagi sebuah hotel untuk bisa memasuki pasar global, lebihlebih di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang sudah mulai diberlakukan. Lebih lanjut dikatakan Sutapa, dari tahun 2009 sampai 2015, untuk daerah NTB, khususnya di Pulau Lombok, terdapat 27.924 peserta yang sudah mengantongi sertifikat uji kompetensi dari LSP Pariwisata Indonesia (Parindo). Sedangkan hotel yang sudah mengantongi sertifikat sertifikasi usaha sudah cukup banyak, salah satunya adalah Hotel Lombok Raya. (ndi/*)
Selasa, 26 Januari 2016
suarantb
suarantb
suarantb
http://facebook.com/suarantb
http://twitter.com/suarantb.com
http://instagram.com/suarantb.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Seminar dan Forum Investasi HPN 2016
Diikuti 17 Dubes dan Sejumlah Investor Asing TVRI kembali menggelar dialog interaktif Hari Pers Nasional (HPN) 2016. Kalau sebelumnya mendatangkan nara sumber dari seksi lomba dan pubdok, tadi malam kembali mengundang nara sumber dari seksi seminar di dampingi seksi pubdok. Dari seksi seminar diwakili Ilham di dampingi Ketua Seksi Publikasi dan Dokumentasi, H. Abdus Syukur.Temanya juga cukup menarik: Seminar dan Forum Investasi HPN 2016, Apa Untungnya Bagi NTB? Ilham yang juga Sekretaris Bappeda NTB menjawab pertanyaan menjelaskan beberapa hal terkait dengan kegiatan HPN khususnya seminar yang akan digelar pada acara HPN. Menurutnya, ada tujuh seminar yang akan digelar pada pada HPN. Salah satu di antaranya forum investasi yang akan diiukuti sekitar 17 duta besar dan
sejumlah investor asing dan investor dalam negeri. Ke-17 dubes yang akan hadir itu, Malaysia, Laos, Filipina, Vietnam, Singapura, Portugal, Jerman, Italia, Australia, Francis, Qatar, Hungaria, Pakistan, Jepang. Seminar investasi itu juga akan dihadiri Ukraina, Yordania dan Amerika Serikat. Seminar ini lanjut Abdus Syukur juga akan dihadiri kalangan pers. Informasi dari panitia pusat menyebutkan untuk mensosialisasikan seminar itu panitia menggelar konferensi Pers Investment Forum yang dihdiri sejumlah wartawan atau media
massa nasional. Di antaranya Republika, RRI, Media Indonesia, Bisnis Indonesia dan media televisi nasional lainnya. Ilham selanjutnya menjelaskan, tentu ada banyak potensi yang akan ditawarkan dalam seminar itu nanti. Namun fokusnya adalah investasi di sektor pariwisata. Sebelumnya Gubernur NTB, Dr.TGH Zainul Majdi secara resmi juga mengundang para duta besar, perwakilan negara sahabat, investor luar negeri dan dalam negeri untuk hadir dalam Investment Forum yang diadakan secara khusus dalam per-
ingatan Hari Pers Nasional (HPN 2016) yang akan digelar 8 Februari mendatang. Zainul Majdi juga menyambut baik diadakannya Forum Investasi (Investment Forum) dalam HPN. Dia yakin forum itu akan mempercepat pembangunan daerah-daerah. Untuk itu, gubernur mengajak para insan pers untuk bersama-sama dengan pemerintah NTB memastikan kesuksesan penyelenggaraan acara bergengsi tersebut. Zainul juga berharap melalui kehadiran para duta besar negara sahabat, investor luar negeri dan dalam negeri serta pembuat kebijakan, hambatanhambatan yang dihadapi NTB dapat segera teratasi. ”HPN akan diadakan di Kawasan Ekonomi Khusus, Mandalika, yang dipayungi Peratu-
Jaga Likuiditas, Faskes Swasta Kini Bisa Manfaatkan Supply Chain Financing (SCF) dari 4 Bank Mitra BPJS Kesehatan Jakarta (20/01/2016): Dalam rangka meningkatkan kemudahan fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan serta pemanfaatan jasa dan produk juga layanan perbankan dalam rangka pembayaran tagihan pelayanan kesehatan fasilitas kesehatan (Faskes) khususnya Faskes tingkat lanjutan swasta, BPJS Kesehatan melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan 4 (empat) Bank BUMN mitra kerja, dalam hal “Kerja Sama Pembiayaan Tagihan Fasilitas Kesehatan Mitra BPJS Kesehatan (Supply Chain Financing)”. Pembiayaan tagihan Faskes tersebut akan dilaksanakan dengan menggunakan fasilitas Program Pembiayaan Tagihan Faskes mitra BPJS Kesehatan (Supply Chain Financing) dari 4 bank yaitu BRI, BNI, Bank Mandiri dan BTN. Program Pembiayaan Tagihan Faskes mitra BPJS Kesehatan (Supply Chain Financing) merupakan program pembiayaan oleh Bank yang khusus diberikan kepada Faskes mitra BPJS Kesehatan untuk membantu percepatan penerimaan pembayaran klaim pelayanan kesehatan melalui pengambilalihan invoice sebelum jatuh tempo pembayaran. “Kondisi saat ini, sesuai dengan peraturan yang berlaku BPJS Kesehatan melakukan pembayaran tagihan pelayanan kesehatan maksimal 15 hari setelah berkas lengkap. Namun melihat kondisi yang terus berkembang dan untuk terus menjaga cashflow dari rumah sakit, kami bekerjasama dengan 4 bank mitra BPJS Kesehatan menawarkan program SCF ini, dengan harapan likuiditas dari Faskes khususnya Faskes swasta tetap terjaga serta memastikan pelayanan kepada peserta BPJS Kesehatan tetap berjalan, sambil menunggu verifikasi tagi-
han dari BPJS Kesehatan selesai,” ujar Plt. Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris, Rabu (20/01). Sesuai dengan peraturan yang ada, BPJS Kesehatan berkewajiban membayar tagihan Faskestingkat lanjutan makasimal N+15 hari sejak dokumen klaim diterima lengkap sesuai Pasal 38 Perpres No. 12 Tahun 2013. Faskes tingkat lanjutan dalam hal ini rumah sakit membutuhkan dana pembayaran klaim BPJS Kesehatan segera untuk belanja obat, alat medis, jasa medis dan operasional lainnya. “Semoga Supply Chain Financingini dapat segera kita realisasikan agar pembayaran tagihan Faskes dapat dilakukan tepat waktu,dan likuiditas keuangan Faskes tingkat lanjutan dapat terjaga, sehingga pelayanan kesehatan terhadap peserta BPJS Kesehatan di Faskes tingkat lanjutan juga dapat ditingkatkan secara berkesinambungan,” ujar Fachmi Idris. Nota Kesepahaman ini dihadiri oleh Direksi 4 bank mitra yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan yaitu BRI, BNI, Bank Mandiri serta BTN. Tindaklanjut dari MoU, yaitu masing – masing pihak akan menyiapkan infrastruktur dan sistem untuk mendukung implementasi program ini. Selanjutnya akan dibuat Perjanjian Kerjasama antara BPJS Kesehatan dengan 4 (empat) Bank BUMN tentang Pembiayaan Tagihan Fasilitas Kesehatan mitra BPJS Kesehatan sebagai payung Faskes dapat menggunakan fasilitas ini, serta Perjanjian Kerjasama antara Bank BUMN dengan Faskes mitra BPJS Kesehatan yang membutuhkan fasilitas/program ini.
Informasi lebih lanjut hubungi: BPJS Kesehatan Kantor Cabang Selong JL.Prof. M. Yamin No.41 Selong – Lombok Timur 83611 Hotline Service : 08113936555 Email : kc.selong@bpjs-kesehatan.go.id
ran Presiden. Salah satu bidang yang ditawarkan adalah pariwisata. Bidang pariwisata telah ditetapkan sebagai salah satu dari dua sektor andalan Provinsi NTB,” katanya. Kenapa pariwisata? Gubernur menegaskan, itu didasarkan atas data statistik BPS yang menunjukkan bahwa pariwisata dan sektor pendukung memberi kontribusi besar pada pendapatan domestik bruto regional. Melalui HPN ini, diharapkannya citra pariwisata NTB diangkat dengan tujuan memperbanyak jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan perjalanan wisatawan nusantara,” ujar orang nomor satu di NTB ini. Ketua HPN 2016, Teguh Santosa juga menjelaskan, Investment Forum merupakan kegia-
tan yang pertama kali diadakan dalam HPN. Dengan forum ini, HPN berharap dapat membantu menyelesaikan hambatan pembangunan yang ada dengan mempertemukan pemerintah daerah dan para investor baik dalam negeri ataupun luar negeri. “Ini adalah sumbangsih insan pers untuk propinsi NTB yang dengan kerelaan hati dan persiapan yang matang bersedia menjadi tuan rumah HPN
2016,” ujar Teguh Santosa, yang juga Dosen UIN Syarif Hidayatullah, Tangerang itu. Dialog satu jam yang digelar TVRI itu berjalan lancar, walau diwarnai mati listrik. Persoalan listrik yang kerap mati akhirakhir berjam-jam juga menjadi topik tambahan dialog. Muncul pertanyaan, apa jadinya kalau pada puncak perayaan HPN juga “dinodai” listrik hidup-mati, mati hidup alias byarpet. (r)
(Suara NTB/kir)
BERJAGA - Anggota Polres Lombok Tengah (Loteng) bersenjata lengkap sedang berjaga-jaga di jalur Kuta Tanjung A’an Pujut, Sabtu (23/1). Penjagaan ini dilakukan sebagai upaya menekan dan mengantisipasi munculnya aksi kejahatan di kawasan wisata Loteng, khususnya di sepanjang pantai wilayah bagian selatan.
Mendagri Belum Teken SK
Pelantikan Penjabat Bupati Sumbawa Tak Ada Kepastian Mataram (Suara NTB) Hingga saat ini, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, belum meneken atau menandatangani SK penetapan dan pengangkatan Penjabat Bupati Sumbawa yang diusulkan Gubernur NTB. Akibatnya, pelantikan Penjabat Bupati Sumbawa sampai saat ini belum ada kepastian. ‘’SK Penjabat Bupati Sumabawa masih belum ke luar. Masih dikontak itu. Kita berharap hari ini (kemarin) sudah turun. Tadi masih
dikonfirmasi dulu ke sana (Kemendagri),’’ujar Kepala Biro Pemerintahan Setda NTB, Drs. L. Dirjaharta, M.Si dikonfirmasi Suara NTB, Senin (25/1) kemarin. Dirjaharta menjelaskan pekan kemarin draf SK Penjabat Bupati Sumbawa sudah berada di Sekretaris Kemendagri. Artinya, tinggal ditandatangani Mendagri. ‘’Saya berharap malam ini (kemarin) sudah naik ke Mendagri. Besok saja kita lihat siapa Penjabatnya setelah turun SK
Mendagri,’’ucapnya. Masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Jamaluddin Malik dan H. Arasy Muhkan telah berakhir pada 17 Januari lalu. Untuk mengisi kekosongan kepala daerah, Gubernur NTB telah mengeluarkan radiogram dengan menunjuk Sekretaris Daerah Sumbawa sebagai Pelaksana Harian (Plh) Bupati. Sekda Sumbawa menjadi Plh Bupati sampai dilantiknya Penjabat Bupati oleh gubernur. (nas)
Hindari Menumpuk Akhir Tahun
Inspektorat Harus Kawal Serapan Anggaran Berimbang Tiap Triwulan Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengatakan, Inspektorat memiliki peran untuk mengawal serapan anggaran yang berimbang antar triwulan. Sehingga, penumpukan anggaran yang biasa terjadi pada triwulan IV atau akhir tahun dapat diatasi.‘’Penumpukan kegiatan di triwulan IV menjadi hal yang harus diatasi. Inspektorat punya peran untuk mengawal agar penyerapan berimbang antar triwulan dengan memberi pengawalan yang baik atas akuntabilitas setiap kegiatan yang dilaksanakan,’’ kata gubernur saat membuka rapat koordinasi (Rakor) Aparat Pen-
gawasan Intern Pemerintah di Mataram, Senin (25/1) kemarin. Dikatakan, percepatan pelaksanaan kegiatan harus legal prosedural. Yakni sesuai dengan rambu-rambu yang ditetapkan. Menurut gubernur, hal inilah yang harus dikawal oleh Inspektorat baik provinsi dan kabupaten/kota. ‘’Dalam. Konteks inilah rakor ini diadakan,’’ imbuhnya. Rakor Aparat Pengawasan Intern Pemerintah dan penyerapan anggaran oleh aparat pengawasan intern pemerintah itu dihadiri Kepala BPKP NTB dan jajaran Inspektorat Provinsi dan kabupaten/kota seluruh NTB. Rakor ini untuk memperkuat fungsi lemba-
ga pengawasan intern pemerintah dalam penyelenggaraan pengawasan kegiatan pemerintah. Orang nomor satu di NTB ini menegaskan, sudah bukan masanya lagi Inspektorat dan BPKP menganggap dirinya sebagai instansi marginal. Namun mereka adalah sentrum yang berperan di awal, di tengah dan di akhir pelaksanaan kegiatan pemerintah. Untuk menjamin pelaksanaan pembangunan yang akuntabel. Menurutnya, peningkatan kapasitas SDM, kerjasama dengan instansi terkait khususnya BPKP harus ditingkatkan dalam melaksanakan tanggung jawab yang besar tersebut.(nas)
NU Dukung Langkah Gubernur Minta Pengelola Hotel Siapkan Kitab Suci Giri Menang (Suara NTB) Nahdatul Ulama (NU) NTB mendukung langkah Gubernur Dr.TGH M. Zainul Majdi mengedarkan Surat Edaran (SE) ke semua pengelola hotel di NTB untuk menyiapkan kitab suci dan perangkat salat bagi para tamu yang menginap di hotel tersebut. Menyusul adanya pelaksanaan MTQ dan kegiatan nasional lainnya di NTB. ‘’Kami (NU) mendukung kebijkan pemprov (gubernur) terhadap Surat Edaran (SE) Gubernur tertanggal 18 Januari 2016 yang meminta seluruh pengelola hotel di NTB untuk menyiapkan kitab suci agama di antaranya, Al-quran, arah kiblat dan sejadah untuk persiapan pelaksanaan MTQ dan kegiatan nasional lainnya,’’kata Sekretaris NU NTB, HL Winengan kemarin. Dijelaskan, SE Gubernur yang meminta seluruh pemilik hotel di NTB termasuk di Lobar untuk menyiapkan kitab suci dan kelengkapan ibadah di hotel sangatlah tepat. Sebab hal ini sejalan dengan Lombok ditetapkan sebagai destinasi wisata halal. Di samping itu Pulau Lombok dikenal sebagai pulau seribu masjid, sehingga dipandang perlu surat dari gubernur harus
diindahkan oleh pengelola hotel. Ia meminta kepada pihak PHRI selaku organisasi mem-
bawahi perhotelan untuk meneruskan kebijakan gubernur tersebut. (her)