KORPORASI
TIM Pertamina EP bersiap-siap melakukan penanaman 1.000 mangrove di Pantai Pulau Pramuka (Gugusan Kepulauan Seribu).
Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan
MERAJUT NUSANTARA MELESTARIKAN INDONESIA Sebagai perusahaan yang bertugas mengelola sumber daya alam dengan karakter risiko tinggi, Pertamina EP, salah satu anak perusahaan PT Pertamina (Persero) berkomitmen untuk menjalankan kegiatan operasi secara bertanggung jawab. Perusahaan memandang penting keselarasan kegiatan operasi perusahaan dengan kepentingan kedua faktor eksternal maupun internal. ERTOLAK pada kenyataan itulah, program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilaksanakan Pertamina EP, merupakan salah satu wujud tanggung jawab perusahaan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dari berbagai aspek. Sebagai wujud implementasinya, perusahaan secara sadar berinisiatif untuk mengajak masyarakat aktif bersama menemukan solusi guna meningkatkan kondisi ekonomi, sosial, lingkungan, kesehatan, infrastruktur (fasilitas sosial/
B
30 GLOBAL ENERGI EDISI 23 I TAHUN I I OKTOBER 2013
fasilitas umum) hingga budaya. Juga demikian dengan internalnya, dimana kegiatan CSR-nya salah satunya ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Bentuknya, seperti meningkatkan pengetahuan hingga kualitas SDM dengan jalan peningkatan pendidikan hingga mengoptimalkan kemapuan masing-masing karyawan. Visi CSR PT Pertamina EP sendiri adalah melaksanakan pengusahaan sektor hulu minyak dan gas dengan berwawasan lingkungan sehat dan
mengutamakan keselamatan serta keunggulan yang memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan. Misi CSR PT Pertamina EP adalah melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan untuk pengembangan masyarakat disekitar operasi perusahaan serta menciptakan hubungan yang harmonis dan iklim usaha kondusif dalam mendukung kegiatan perusahaan. Tujuan CSR Pertamina EP adalah memberikan kontribusi dalam mengatasi masalah sosial yang dapat menghambat kegiatan operasi serta meningkatkan citra dan reputasi perusahaan. Pertamina EP menyadari bahwa pemangku kepentingan memegang peran penting dalam mendukung keberlanjutan perusahaan. Untuk mengelola hubungan dengan para pemangku kepentingan, perusahaan mengacu pada
Syamsu Alam Presdir Pertamina EP
Doddy Priambodo Exploration & New Discovery Project Director PT Pertamina EP
prinsip tata kelola yang telah ditetapkan. Pengelolaan hubungan dengan pemangku kepentingan diarahkan pada kepentingan bisnis perusahaan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan, keselamatan dan kesehatan kerja, dan lingkungan serta memperhatikan skala prioritas dan saling menghargai sehingga tercapai keseimbangan dan keharmonisan antara: Dimensi bisnis yang berorientasi pada penciptaan nilai (value creation) dan kepuasan pelanggan. Dimensi sosial yang menyangkut aspek etika usaha dan tanggung jawab sosial perusahaan, kondisi kesehatan dan keselamatan serta kesejahteraan pekerja dan aspek sosial kemasyarakatan. Dimensi lingkungan yang mengarahkan perusahaan untuk memperhatikan aspek kelestarian dan keseimbangan lingkungan hidup di sekitar unit operasi/lapangan usaha. Vice President Legal & Relation PT Pertamina EP, Aji Prayudi mengatakan, pengelolaan pemangku kepentingan didasarkan prinsip-prinsip GCG, yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, kemandirian, dan kewajaran. Perusahaan menghormati, melindungi, dan memenuhi hak-hak pemangku kepentingan, antara lain melalui pemberian informasi yang relevan dan penting secara transparan, akurat dan tepat waktu dan melalui mekanisme komunikasi yang sehat dan beretika. Terkait dengan CSR yang dilaksanakan perusahaan ini, Aji mengatakan, pihaknya melakukan kegiatan CSR dengan tepat sasaran. Artinya, CSR tersebut benar-benar dibutuhkan masyarakat dimana kegiatan perusahaan dalam hal ini Pertamina EP berada.
Aji Prayudi Vice President Legal & Relation PT Pertamina EP
luarkan program Deklarasi untuk Bumi yang terdiri dari lima poin penekanan, yakni komitmen menjaga keseimbangan operasi dan tanggung jawab sosial, mendukung upaya pelestarian lingkungan hidup, komitmen penanaman 1.000 pohon untuk setiap 1 sumur pemboran, Instruksi penggunaan solar cell untuk lampu penerang di daerah operasi, serta ajakan kepada anggota keluarga Pertamina EP untuk menggiatkan penanaman pohon dan membuat biopori di tempat tinggal masing-masing. Pada 2013 CSR Pertamina EP mengambil tema “Tumbuh Bersama Lingkungan”. Bertolak pada kenyataan inilah, penyaluran CSR Pertamina EP diprogramkan lebih dekat dengan lingkungan. Seperti yang dilaksanakan pada Rabu (4/9/2013), dimana Pertamina EP melakukan konservasi terumbu karang di perairan Pulau Pramuka (gugusan Pulau Seribu). Setidaknya 1.000 terumbu karang ditanam di perairan tersebut dengan pelaksanaan secara bertahap. Tidak berhenti di situ saja, di hari itu juga diakan penanaman mangrove sebanyak 1.000 batang juga dilakukan. Juga pelepasan penyu di perairan Pulau Pramuka tersebut.
AGUS AMPERIANTO Public Relations Manager Pertamina EP
“Mangrove yang ditanam oleh Pertamina EP jenisnya Ryzoforastylosa, sedangkan penyu yang dilepas ke laut jenis penyu sisik,” kata Zakaria dari Taman Nasional Pulau Pramuka. Menariknya, penanaman mangrove, pelepasan penyu (pelestarian) hingga konservasi terumbu karang tersebut dilakukan oleh para karyawan Pertamina EP didampingi sejumlah petugas dari Taman Nasional Pulau Pramuka. Dengan pemandu dari Taman Nasional tersebut, para karyawan begitu antusias untuk melakukan pelestarian lingkungan di perairan Pulau Pramuka. “Sengaja kami ‘menerjunkan’ sejumlah karyawan, terutama temanteman yang pintar menyelam untuk konservasi terumbu karang. Tujuannya biar mereka mempunyai kecintaan pada lingkungan dimana perusahaannya (Pertamina EP) melakukan kegiatan bisnisnya,” kata Aji Prayudi. Aji mengatakan, keterlibatan secara langsung para karyawan dalam kegiatan CSR ini, seperti konservasi terumbu karang, penanman mangrove hingga pelestarian penyu mempunyai keuntungan ganda. Pertama mereka bisa berbuat untuk alamnya demi ke-
Satu Sumur Seribu Pohon Bila pada 2012 Pertamina EP menge-
PENANAMAN mangrove di Pulau Pramuka akan terus dipantau perkembangannya.
EDISI 23 I TAHUN I I OKTOBER 2013 GLOBAL ENERGI 31
BERSAMA-SAMA melepas tukik (anak penyu sisik) ke perairan Pulau Pramuka.
lestarian lingkungan. Kedua mereka bisa terus menyalurkan hobi, khususnya hobi menyelam dalam penanaman terumbu karang. Dalam kegiatan konservasi terumbu karang ini, Aji sendiri yang memimpin untuk melakukan kegiatan tersebut. Tak ketinggalan Agus Amperianto, Public Relations Manager Pertamina EP juga ikut menyelam menanam terumbu karang di perairan Pulau Pramuka bersama sejumlah karyawan turut serta dalam acara pelestarian lingkungan tersebut. “Jadi semua yang kami lakukan ini, baik penanaman mangrove, terumbu karang hingga pelepasan penyu akan terus berkelanjutan di sejumlah daerah lainnya. Dan kami akan monitoring semua kegiatan tersebut, sehingga kami dapat mengawal sampai proyek tersebut terwujud seperti yang kami harapkan. Bagaikan permainan sepak bola, ya... harus melahirkan gol,” kata Aji. Sementara itu Agus Amperianto menjelaskan, dengan tema CSR tahun ini Pertamina EP Tumbuh Bersama Lingkungan, kegiatan pelestarian di sejumlah daerah sudah dilaksanakan. “Sebelumnya kami juga melakukan pelestarian ligkungan di sejumlah tempat di Indonesia ini,” kata Agus. Agus menjelaskan, pada 30 Agustus 2013, PT Pertamina EP menanam 500 bibit mangrove di Kawasan Konservasi Mangrove Bekantan (KKMB) pada Ju-
32 GLOBAL ENERGI EDISI 23 I TAHUN I I OKTOBER 2013
mat, 30 Agustus 2013. Acara penanaman mangrove ini dilakukan oleh PT Pertamina EP Field Tarakan bersamaan dengan Walikota Tarakan, Dinas Pariwisata, dan Dinas Kehutanan. Dengan penambahan 500 bibit mangrove ini, PT Pertamina EP terus berusaha untuk menjaga kehidupan mangrove di Tarakan, Sebelumnya PT Pertamina EP Tarakan telah menanam sebanyak 15.450 bibit Mangrove di bantaran Sungai Pamusian. KKMB ini setiap minggunya dikunjungi banyak wisatawan. Selain ingin melihat mangrove, wisatawan juga bisa melihat Bekantan. Saat ini, jumlah Bekantan di KKMB adalah 32 ekor dari awalnya hanya 6 ekor. Luas Lahan KKMB ini awalnya hanya 9 hektare, namun dengan komitmen dan usaha yang maksimal dari pihak pemerintahan, sekarang luas kawasan ini menjadi 22 hektare. Masih di Tarakan, CSR Pertamina EP juga menyentuh sektor pertanian modern. Hidroponik adalah sistem budidaya pertanian tanpa menggunakan tanah, tetapi menggunakan air yang berisi larutan nutrient. Seiring dengan perkembangan dan kegiatan pembangunan, permintaan akan sayur mayur dan buah semakin tinggi. Selama ini, sebagian besar pasokan sayur dan buah diperoleh dari daerah lain yang menghasilkan. Tarakan sendiri tidak
memiliki cukup lahan untuk pengembangan budidaya sayuran dan buah. “Karena itu, kami mencoba mengembangkan kegiatan budidaya sayur mayur dan buah dengan sistim hidroponik. Langkah ini merupakan suatu bentuk kepedulian perusahaan terhadap kelestarian lingkungan hidup dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat di sekitar daerah operasi pada khususnya dan masyarakat kota tarakan pada umumnya,” kata Agus. Sementara itu, dalam pengelolaan sampah skala lingkungan, bersama Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) telah membina 4 depo kompos yang digerakan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang salah satunya KSM NIBUNG di kelurahan Kampung Skip Kecamatan Tarakan Tengah dan KSM ramah lingkungan di kelurahan kampung Enam Kecamatan Tarakan Timur. Depo ini, membina warga sekitar untuk melakukan pemilahan serta melakukan pengelolaan sampah organik (kompos) dan anorganik (daur ulang). Masalah persampahan di kota Tarakan hingga saat ini, pelayanan dan pengelolaan sampah belum menjangkau ke seluruh wilayah kota Tarakan mengingat kondisi permukiman yang jauh dan berkelompok serta keterbatasan peralatan dan personil. Pelayanan pada umumnya masih terpusat di kawasan perkotaan.
Penggemukan Domba
Seperti diketahui program CSR Pertamina EP, selalu dikaitkan dengan potensi daerah. Tujuannya agar pemberdayaan ekonomi setempat benarbenar tepat sasaran. Seperti halnya di Indramayu, dimana CSR disalurkan untuk mengoptimalkan penggemukan domba. Proyek penggemukan domba tersebut berada di Desa Karang Layung Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu dengan wadah bernama Kelompok Peternak Domba Jambi Sari. Kamis (5/9/2013) lalu, Exploration & New Discovery Project Director PT Pertamina EP, Doddy Priambodo mengunjungi peternak binaan Pertamina EP itu. Hadir mendampingi Expl & New Discovery Project Director adalah VP HRD Benny S. Hidayat, VP SCM Elizar P. Hasibuan, Govrel Manager Indra Priatna, PR Manager Agus Amperianto dan Senior CSR Analyst Elvina W. Sementara dari Asset 3 hadir General Manager Fachrizal beserta Tim Management. Hadir pula Camat Sukra, Teguh Budiarso beserta Muspika, Kuwu (lurah) Karang Layung Abdul Rosul, Kelompok Peternak Jambi Sari, sesepuh serta warga masyarakat desa Karang Layung. Camat Sukra, Teguh Budiarso dalam sambutannya mengatakan selamat datang kepada rombongan Pertamina yang telah bersedia datang di Kecamatan Sukra, khususnya Desa Karang Layung. Teguh merasa bangga atas kunjungan pimpinan Pertamina EP dan rombongan, karena untuk pertama kalinya pucuk pimpinan di Pertamina bisa bersilaturahmi dengan warga di desa Karang Layung. “Adalah suatu kehormatan dan rasa bangga dari kami, karena pimpinan Pertamina bisa bersilaturahmi dengan
warga kami. Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pertamina yang telah banyak berperan dalam pembangunan di Kecamatan Sukra,” katanya. “Meski di sini ada perusahaan besar seperti PLTU, tetapi baru Pertamina yang memberikan perhatian serius kepada warga di sini. Jadi sekali lagi saya berterima kasih,” kata Pak Camat. Kuwu (lurah) Karang Layung, Abdul Rosul berharap bantuan CSR dari Pertamina EP dengan program pengemukan domba tidak berhenti di sini. Artinya, harus ada tindak bisnis lanjutan. Misalnya, setelah ada penggemukan domba, selanjutnya ada pengolahan kotoran domba yang sangat berguna sebagai pupuk. Mendengar permintaan Kuwu tersebut, Manajemen Pertamina EP langsung memberikan tanggapan. “Kami siap-siap saja untuk memberikan bantuan pengolahan kotoran domba, karena hal itu memang diperlukan. Pokoknya kegiatan bisnis yang menguntungkan pasti kita bantu,” kata Doddy. Lebih lanjut Doddy mengatakan, mulai 2012 Pertamina memiliki motto “Tumbuh Bersama Lingkungan” sehingga dimana Pertamina berada disitu juga lingkungan harus menjadi perhatian serius Pertamina. Doddy mengajak kepada Camat, Kuwu maupun kelompok harus terus memiliki semangat untuk maju. Kelompok Jambi Sari harus berani untuk belajar. Karena itu, Doddy berharap kelompok Jambi Sari bersama Pak Camat, atau Pak Kuwu bersama-sama Pertamina EP dapat melakukan studi banding di sentra-sentra ternak domba. Apakah ke Subang, Garut atau Sumedang, karena daerah-daerah ini memang merupakan penghasil domba dan kambing yang memang dapat dijadikan percontohan. Selain bersilaturahmi dengan kelom-
pok Peternak Jambi Sari, rombongan juga meninjau lokasi Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA) At-Taubah yang merupakan bantuan dari Pertamina, dan memberikan bantuan berupa 200 paket buku dan alat tulis untuk murid di madrasah itu. Rombongan juga menyempatkan berbincang dengan siswa-siswi di madrasah tersebut dan menyampaikan motivasi untuk murid dan guru. Selesai mengunjungi madrasah, rombongan melanjutkan kunjungan ke kandang ternak domba milik kelompok Jambi Sari yang merupakan kelompok binaan Asset 3. Desa Karang Layung merupakan salah satu desa binaan PT Pertamina EP Asset 3 dimana di desa tersebut terdapat asset-asset milik Pertamina EP Asset 3 Field Jatibarang, seperti sumur KRB, MLD dan SP Melandong. Kelompok Jambi Sari yang diketuai oleh Kasmari merupakan kelompok bentukan Pertamina EP Asset 3 Field Jatibarang dalam Bidang Budidaya Ternak Domba yang terdiri dari 16 orang dan terbagi menjadi 8 kelompok. Pada awal pembentukan, sekitar akhir 2012, kelompok mendapatkan bantuan berupa ternak domba bakalan untuk penggemukan sebanyak 50 ekor. Selain itu, kelompok juga mendapat bantuan pelatihan Good Farming Practices oleh konsultan yang berpengalaman, bantuan kandang kapasitas 50 ekor domba dewasa, peralatan kandang serta pakan dan obat-obatan. Saat ini Kelompok telah berhasil mengembangkan usahanya. Jumlah ternak domba yang pada awal bantuan berjumlah 50 ekor, dapat berkembang menjadi 72 ekor. Di Tahun 2013 ini, usaha penggemukan domba telah berubah menjadi usaha pembibitan dengan tujuan menambah jumlah populasi, dan mempertahankan keberlanjutan program.
PERTAMINA EP dalam menjaga ekosistem di bawah laut mengadakan kegiatan konservasi terumbu karang di Pulau Pramuka.
EDISI 23 I TAHUN I I OKTOBER 2013 GLOBAL ENERGI 33
PAUD, Pelatihan Otomotif Roda Dua untuk Pemuda, 1 Unit Komputer untuk Kantor Desa, Paving Block Jalan Lingkungan, Pengaspalan Jalan, Bantuan MCK, Pembangunan bengkel bekerja sama dengan Pertamina Pelumas.
Pengamanan
KELOMPOK Peternak Domba Jambi Sari Desa Karang Layung Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu berfoto bersama dengan sejumlah petinggi Pertamina EP.
Exploration & New Discovery Project Director PT Pertamina EP, Doddy Priambodo bersama Camat Sukra, Teguh Budiarso saat menghibur murid-murid DTA At-Taubah, Desa Karang Layung Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu.
SRIKANDI-srikandi dari Pertamina EP yang banyak berperan suksesnya penyaluran CSR di Indramayu dan sekitarnya.
Pembagian keuntungan usaha kelompok adalah 70% untuk kelompok peternak, 10% operasional, dan 20% dalam bentuk tabungan kelompok. Pencairan dana tabungan atas persetujuan Pertamina dan Ketua Kelompok. Selain bantuan untuk kelompok dalam bidang pemberdayaan masyara-
34 GLOBAL ENERGI EDISI 23 I TAHUN I I OKTOBER 2013
kat, PT Pertamina EP Asset 3 Field Jatibarang juga memberikan bantuan lain dalam bidang pendidikan dan lingkungan untuk warga di Desa Karang Layung. Seperti Sarana Paud berupa alat permainan, buku-buku bacaan dan alat peraga, Bantuan Renovasi PAUD dan bantuan Paving Block halaman
Sementara itu, soal pengamanan juga tidak terlepas dari program CSR. Lebih lanjut Agus menjelaskan, upaya yang dilakukan oleh perusahaan ini merupakan komitmen manajemen dalam penuntasan kasus penjarahan minyak yang terjadi di jalur pemompaan Tempino menuju Plaju. Kerjasama pengamanan itu sendiri diteken Pertamina EP diwakili Presiden Direktur Syamsu Alam dan TNI diwakili Mayor Jenderal TNI Meris Wiryadi, Asisten Teritorial Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad), disaksikan langsung Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan dan Kasad Jenderal TNI Moeldoko (sekarang Panglima TNI), di Kecamatan Bayung Lencir, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (28/8/2013). Dijelaskan bahwa penandatanganan kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman tanggal 18 Juni 2013 antara PT Pertamina (Persero) dan TNI tentang kerja sama pengamanan obyek vital nasional strategis dan penyaluran bantuan CSR Pertamina. Setidaknya 100.000 pohon di sepanjang jalur pipa pemompaan dari Tempino menuju Plaju sepanjang 265 km berhasil ditanam. Selanjutnya diberikan pula beberapa bantuan CSR kepada masyarakat di beberapa desa di sekitar jalur pipa berupa alat olah raga kepada karang taruna, 100 buah handy talkie kepada aparat Koramil, paket mainan kepada 64 PAUD, paket buku kepada 64 Sekolah dan 1500 paket sembako senilai lebih dari Rp 600.000.000 kepada masyarakat di sekitar jalur pipa. “Pemberian bantuan CSR kepada masyarakat di sekitar jalur pipa ini merupakan wujud kepedulian kami kepada lingkungan sekitar wilayah operasi perusahaan. Kami juga berharap agar masyarakat menjadi lebih proaktif bila di kemudian hari mengetahui adanya upaya pencurian di jalur pipa di seluruh wilayah kerja Pertamina. Segera melaporkan kepada pihak berwajib karena aset negara perlu kita jaga bersama agar potensi hilangnya pendapatan negara dapat dihindarkan. Dan yang lebih penting, keberadaan kami memberikan manfaat bagi masyarakat,� jelas Agus Amperianto.
Exploration & New Discovery Project Director PT Pertamina EP, Doddy Priambodo memberi makan ternak domba yang dikelola Kelompok Peternak Domba Jambi Sari Desa Karang Layung Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu.
“Terkait upaya penjagaan yang dilakukan oleh aparat gabungan TNI dan Polri serta pelibatan proaktif masyarakat kami sangat mengapresiasi, karena kondisi keamanan yang kondusif dan jaminan terhadap keselamatan operasi di seluruh jalur pipa, maka kami dapat segera mengoperasikan pipa Tempino – Plaju secara penuh yang terhenti sejak akhir juli 2013 dan telah mengakibatkan kehilangan pendapatan negara hampir Rp 500 miliar selama 2013 ini,” kata Agus Amperianto.
Tak Terpisahkan Memasuki usia yang ke-8 yang jatuh pada 13 September 2013, Pertamina EP mengambil tema HUT “Merajut Nusantara Melestarikan Indonesia”. Tema ini dipilih karena Pertamina EP merupakan perusahaan minyak dan gas bumi (migas) yang wilayah operasinya tersebar di seluruh Indonesia, mulai ujung barat Indonesia yakni Rantau, Nangroe Aceh Darussalam, hingga ujung timur Indonesia, Papua. Selain menjalankan tugas utamanya, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjaga stabilitas energi nasional lewat kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas dari perut Bumi Nusantara, Pertamina EP juga ikut menjaga kekayaan budaya dan keanekaragaman hayati berupa flora dan fauna, yang berada di sekitar wilayah operasinya. Pertamina EP senantiasa berupaya untuk berperan aktif tidak hanya sebatas mengamankan pasokan energi semata, tetapi juga melestarikan nilai-nilai In-
donesia sesuai dengan kearifan lokal di setiap daerah operasi perusahaan. Tajuk Merajut Nusantara, berarti kehadiran Pertamina EP di pelosok Indonesia, tidak bisa dipungkiri sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari jaringan penyediaan energi di Indonesia. Sedangkan Melestarikan Indonesia, adalah wujud kepedulian Pertamina EP untuk turut melestarikan keanekaragaman budaya serta hayati Indonesia. Ini merupakan wujud nyata dari terobosan Beyond Energy dan Beyond Economy untuk Indonesia.
Bagian Dari Kemajuan Ikut berperan dalam tanggung jawab sosial dan lingkungan melalui program Sobat Bumi oleh Pertamina, telah dilakukan oleh Pertamina EP dari awal tahun lalu dengan komitmen setiap satu kawasan pengeboran sumur migas harus diikuti penanaman minimal seribu pohon. “Kini total sudah ada penanaman 300 ribu pohon,” ungkap Presiden Direktur Pertamina EP, Syamsu Alam pada acara Merajut Nusantara Melestarikan Indonesia terkait perayaan Sewindu Pertamina EP di area Silang Monas, Jakarta Pusat, Minggu (15/9/2013). Pada kelanjutannya, gerakan aksi cinta lingkungan hidup itu bukan cuma fokus di sekitar 19 lapangan operasi minyak dan gas bumi (migas) dari Rantau, Aceh; Prabumulih, Sumatera Selatan; Subang dan Cepu di Pulau Jawa, Kalimantan hingga Papua. “Kini sudah berlangsung di mana saja. Seperti juga di Jakarta, walau-
pun tidak ada kegiatan lapangan unit pengeboran migas,” sambungnya. Aksi cinta lingkungan hidup bertajuk Merajut Nusantara Melestarikan Indonesia dilaksanakan oleh Pertamina EP secara bertahap di wilayah DKI Jakarta dengan diantaranya membangun sumur resapan di 200 kelurahan serta penyediaan kawasan taman di bawah jembatan layang non tol Jl. Prof DR Satrio, Jakarta Selatan. Selanjutnya, Pertamina EP menyiapkan program penanaman 40 ribu pohon bakau di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Pertamina EP sudah melaksanakan langkah nyata dalam melestarikan lingkungan hingga sejumlah upaya pelestarian keanekaragaman hayati. Mulai dari pelestarian orang utan di Sumatera dan Kalimantan, pelestaria n Owa Jawa di Jawa Barat, pelestarian Bekantan di Kalimantan, hingga pelestarian burung Maleo di Sulawesi. Kesemuanya adalah satwa khas Indonesia yang sudah terancam punah. Selain itu, upaya pelestarian budaya juga dilakukan terhadap seni pertunjukkan Ketoprak di Desa Wado, Blora, Jawa Tengah. Sebuah tradisi yang nyaris terlupakan oleh gerusan budaya asing yang masuk ke nusantara. Semoga dengan upaya ini, Pertamina EP bisa senantiasa menjadi bagian dari kemajuan bangsa Indonesia, dan menjadi bukti bakti perusahaan tersebut benar-benar menjalankan fungsinya di tengah-tengah masyarakat dalam bentuk CSR untuk melestarikan lingkungan untuk Indonesia. erfandi putra
EDISI 23 I TAHUN I I OKTOBER 2013 GLOBAL ENERGI 35