TRIBUNKALTIM - 01 JANUARI 2010

Page 1

Harga Eceran

Rp 2.000 Langganan: Rp 55.000/bulan (Luar Samarinda dan Balikpapan ditambah Ongkos Kirim)

JUMAT 1 JANUARI 2010 No.1/Tahun 8

32

INDEPENDEN & KREDIBEL

Halaman

Berlangganan Hub: 0542-7020151, 0541-202416

Berebut Cium Nisan Gus Dur ■ Ribuan Pelayat Bertahan sampai Malam JOMBANG, TRIBUN - Bapak Bangsa KH Abdurrahman Wahid sudah tiada, namun kekaguman orang pada tokoh yang merasa lebih nyaman disapa Gus Dur ini luar biasa. Makam mantan Presiden Keempat RI ini diserbu para pelayat yang berebut mencium batu nisan sang panutan, Kamis (31/12). Para pelayat membentuk lingkaran di sekitar makam, ratusan orang ini membaca doa dan tahlil. Akibat berjubelnya pelayat yang menyentuh dan menciumi nisan Gus Dur, dua batu nisan di bagian kepala dan kaki makam cucu pendiri Nahdatul Ulama (NU) itu terlihat miring. Para pelayat ini sebelum

Misteri Angka 9 ANGKA sembilan adalah angka kesempurnaan bagi semua kelompok dan kalangan. Tak terkecuali di lingkungan nahdliyin (warga Nahdlatul Ulama, organisasi Islam terbesar). Angka sembilan juga menjadi misteri yang melingkupi kehidupan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) semasa hidup ● Bersambung Hal 9

● Bersambung Hal 8

’Bapak Pluralisme’ ISAK tangis diikuti gema takbir dan tahlil mengiringi prosesi pemakaman Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid. Prosesi pemakaman Gus Dur SBY begitu cucu pendiri Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Asy’ari, itu biasa disapa dimulai hari Kamis (31/12)

pukul 07.00 WIB dari rumah duka di Jalan Warung Sila, Ciganjur, Jakarta. Sebelum diberangkatkan ke IST Pondok Pesantren (Ponpes) Tebu Ireng, Jombang, prosesi dimulai ● Bersambung Hal 8

Dari Gedung Putih hingga Tokyo Berduka WASHINGTON, TRIBUN Kiprah Gus Dur dalam memperjuangkan kesetaraan, demokrasi, dan hak azasi manusia, membuatnya banyak dikenal di mancanegara. Kabar meninggalnya tokoh pluralisme ini, membuat banyak kala-

ngan merasa kehilangan. Dari Amerika Serikat, pihak Gedung Putih pun menyatakan turut berduka atas wafatnya mantan Presiden RI keempat tersebut. Gus Dur di● Bersambung Hal 9

AFP/MOCHAMMAD RISYAL HIDAYAT

Ribuan pelayat dari berbagai daerah berusaha memegang peti jenazah KH Abdurrahman Wahid saat tiba di Masjid Ulil Albab untuk disalatkan sebelum dimakamkan di komplek Ponpes Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur, Kamis (31/12). BERITA DAN FOTO LAIN DI HALAMAN 6, 7, DAN 12.

’Pokoke Malam Jumat di Tebu Ireng’ selamat pagi Selamat Jalan Guruku

PERISTIRAHATAN terakhir KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Tebu Ireng, Jombang, bukan semata berdasar tradisi keluarga Bani Hasyim (keluarga besar KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama, organisasi Islam terbesar di dunia). Saat masih dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, Gus Dur sempat meninggalkan sebuah pertanda pada istrinya, Sinta Nuriyah. “DIA maunya Kamis malam Jumat di Tebuireng,” kata Sinta saat diwawancarai setelah Gus Dur dimakamkan, Kamis (31/12). Waktu itu, kata Sinta, Kamis malam Jumat terdekat

adalah menjelang Natal 25 Desember 2009. Lalu Sinta bertanya pada Gus Dur, apakah tidak sebaiknya pada malam Jumat pekan berikutnya yang jatuh pada 31 Desember ini.

Lalu Gus Dur menjawab, “Pokoke Kamis malam Jumat aku di Tebuireng,” seperti diulang lagi oleh Sinta Nuriyah. Pernyataan itu kemudian dianggap Sinta sebagai wasiat. Sebuah wasiat bahwa Gus Dur yang meninggal pada Rabu 30 Desember pukul 18.45 itu ingin dimakamkan esoknya di Tebuireng. Dan persis, pada Kamis malam Jumat tadi, jasad

HOTEL ELMI Surabaya, Agustus 1991. Sebuah diskusi ilmiah diselenggarakan oleh Harian Surya Surabaya dengan topik Refleksi Kemerdekaan RI dalam Perspektif Toleransi Agama sebagai Pilar Pembangunan Indonesia. Saya berperan sebagai salah seorang penyelenggara diskusi sehari tersebut. Hadir sebagai pembicara KH Uki M Kurdi Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Romo Franz Direktur Tribun Kaltim Magnis-Suseno (Direktur Program Pascasarja

● Bersambung Hal 9

● Bersambung Hal 8

Data AS soal Ancaman Bom di Bali tak Akurat JAKARTA, TRIBUN - Kepala Detasemen Khusus 88 Anti Teror Mabes Polri, Brigjen Tito Karnavian mengatakan, informasi yang diterima pihak Amerika Serikat (AS) soal kemungkinan adanya serangan teroris di Bali pada malam Tahun Baru diragukan keakuratannya. Ia

tidak mengetahui dari mana informasi itu berasal. “Saya tidak tahu informasi itu dari mana. Yang jelas bukan dari kita (Tim Densus 88). Informasi itu tidak akurat dan belum tentu benar,” kata Tito, Kamis (31/12). Hal itu dikatakan Tito saat

ditanya soal peringatan kedutaan besar Amerika Serikat kepada warganya melalui email tentang adanya serangan teroris menjelang pergantian tahun di Bali. “Warga tidak perlu khawatir,” ucapnya. ● Bersambung Hal 9

Detik-detik Pergantian Tahun

Balikpapan Macet BALIKPAPAN, TRIBUN- Beragam acara digelar masyarakat Balikpapan mengisi malam pergantian tahun. Mulai cara hiburan di hotel-hotel dan tempat hiburan malam hingga doa bersama yang digelar di masjid dan gereja. Warga pun seakan tidak ingin kehilangan momen menyambut Tahun Baru 2010. Se-

citizen journalism

jak sore ratusan kendaraan bermotor roda dua dan roda empat memadati jalan-jalan protokol. Pantauan Tribun, lalu-lintas jalan utama Kota Balikpapan, yakni Jalan Jenderal Sudirman dan Ahmad Yani lalu lintas pada merayap. Kemacetan terlihat mulai kawasan Me● Bersambung Hal 9

Maya

Toss Cendol Tahun Baru di Jantung Manhanttan

● Bersambung Hal 9

MAYA sangat rajin membagikan pengalaman hidupnya di Amerika kepada pembaca Tribun Kaltim. Kal ini dia mengenang saat-saat Tahun Baru di Kota Manhanttan. Perempuan berdarah Padang yang besar di Jakarta dan Surabaya itu, sekarang tinggal di Amerika Serikat. Berikut dia menuliskan pengalamannya.

MALAM pergantian tahun buatku bukan hal istimewa. Aku tak pernah menyusun rencana di malam pergantian tahun yang sering disebut dengan DOK.PRI “old and new” itu. Aku ingat waktu masih di Surabaya dan

bekerja di Radio Mercury saja aku harus ‘melek’ di malam pergantian tahun, karena memang aku harus mengisi acara. Saat itu, di depan kantor Radio Mercury dibikin panggung, tapi aku harus bekerja mejaga komputer kerja. Malam itu adalah malam pergantian milenium, dari 1999 ke tahun 2000.

Pasti kita masih ingat dengan yang namanya virus ‘Y2K’ yang sangat menghebohkan. Nah, karena sebagian besar pekerjaanku saat itu mengandalkan komputer, makanya saya bersama teknisi berjaga-jaga di depan komputer sambil melihat apa yang akan terjadi. ● Bersambung Hal 9


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.