TRIBUNKALTIM - 02 OKTOBER 2011

Page 1

Harga Eceran

THE BEST

Rp 2.000 Langganan: Rp 55.000/bulan (Luar Samarinda dan Balikpapan ditambah Ongkos Kirim)

kalimantan regional newspaper 2010-2011

Berlangganan Hub: 0542-7020151, 0541-202416

INDEPENDEN & KREDIBEL

No.147/Tahun 9

MINGGU, 2 OKTOBER 2011

follow us: @tribunkaltim

e-mail: redaksi@tribunkaltim.co.id

join us: add us: tribunkaltim.co.id

VERSI IPMA epaper.tribunkaltim.co.id

32

Halaman

Semua Penumpang Cassa Tewas # Jenazah Terduduk di Kursi Masing-masing # Bangkai Pesawat akan Dibelah ”Tadi pagi mereka melaporkan bahwa semua korban sudah tidak bernyawa lagi.” Marsekal Pertama TNI Sunarbowo Sandi, Kepala Operasi SAR Nasional

I BA H ED

TR A G

OK OR

LANGKAT, TRIBUNDelapan belas penumpang dan kru pesawat Cassa 212-200 milik Nusantara Buana Air (NBA) yang jatuh di Gunung Hulusekelam, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, dipastikan tewas. Jenazah mereka ditemukan dalam keadaan terduduk di kursinya masing-masing. Informasi itu diperoleh dari hasil komunikasi radio Posko Search and Rescue (SAR) di Bohorok dengan tim evakuasi lewat jalur udara yang sudah tiba di lokasi kejadian, Sabtu (1/10) pagi. “Setelah tim terakhir diturunkan, tadi jam 10.58 WIB, kami bisa kontak langsung dan mereka melaporkan bahwa semua korban sudah tidak bernyawa lagi. Mereka meninggal dalam keadaan duduk di kursinya masing-masing. Kami mengucapkan berduka cita yang sedalam-dalamnya,” kata Kepala Operasi SAR Nasional, Marsekal Pertama TNI Sunarbowo Sandi. ! Bersambung Hal 9

ANTARA/IRSAN MULYADI

Para keluarga korban kecelakaan Pesawat Cassa 212-200 NBA, histeris begitu mengetahui semua penumpang tewas. Tim SAR bersiap-siap melakukan evakuasi terhadap para jenazah.

KONTROVERSI

DUGAAN

Suara Anak-anak

TEWASNYA seluruh penumpang dan kru pesawat Cassa 212-200 milik maskapai PT Nusantara Buana Air (PT NBA) disebabkan berbagai faktor. Berikut analisa sementara: ! Dugaan sementara kematian seluruh penumpang akibat benturan keras saat pesawat jatuh ! Kecepatan pesawat jenis Cassa bisa mencapai 140 knot (setara 259 kilometer per jam) ! Kondisi cuaca di pegunungan Bahorok sangat ekstrim ! Untuk memastikan penyebab kematian dan jatuhnya pesawat, perlu penyelidikan dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) (bec/berbagai sumber)

JEJAK PESAWAT saat ditemukan dalam keadaan tidak terbakar namun mengalami kerusakan di beberapa bagian ! Pesawat dengan register PK-TLF itu terbang dari Bandar Udara Polonia, Medan tujuan Bandar Udara Alas Leuser Kutacane, Aceh Tenggara. Penerbangan pukul 07.00 Kamis dijadwalkan tiba di Kutacane pukul 08.03 WIB ! Pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia pada 1989, ditemukan pada ketinggian sekitar 3.000 meter (bec/berbagai sumber) !

AFP/SUTANTA ADITYA

Kalau Sudah Mati... Mana Jenazahnya? PARA keluarga korban jatuhnya pesawat Cassa 212-200 sejak Sabtu (1/10) pagi sudah berkumpul di Lapangan SMPN 1, Bahorok Langkat, Sumatera Utara. Mereka melihat kesibukan Tim SAR. DI TEPI lapangan, keluarga korban melakukan doa bersama. Mereka duduk bersila di atas tikar, tak jauh dari posko SAR. Doa dipimpin keluarga korban, Syamsidar Husni. “Ya Allah, berilah kekuatan kepada keluarga kami yang sudah tiga

hari berada di sana, berikan mereka keselamatan ya Allah,” ucap seorang pria yang memimpin doa bersama. Sontak para keluarga korban berurai airmata. Tangis seperti tak bisa mereka bendung. Usai berdoa bersama, mereka pun saling berpelukan satu sama lain. Meski berasal dari keluarga yang berbeda, namun hari ini mereka terlihat menjadi satu keluarga besar yang saling memberikan spirit agar tetap tegar menghadapi cobaan.

Zuliaha, ibu kandung Dr Suherman yang ikut dalam doa bersama berharap anak dan menantunya bisa ditemukan dalam keadaan selamat. “Semoga hari ini keluarga kami semua bisa ditemukan dan diselamatkan,” ujarnya. *** WAKTU terus berlalu. Harapan mereka mendadak pupus, begitu mendapat kabar bahwa seluruh penumpang dan awak pesawat Cassa 212-200 meningga dunia. Tentu saja

kabar itu, membuat luka. Para keluarga korban yang berada di lapangan SMPN 1 Bahorok, Langkat, seketika itu juga histeris. Bahkan ada lima orang pingsan. Satu pria yang pingsan adalah Junanda, suami dari Syamsidar Yusni (27). Bagaimana tidak, seluruh anggota keluarganya penumpang pesawat. Mereka adalah istri dan dua anak kesayangannya, Haminatul Jannah (4) dan Hanif Abdullah (2). ! Bersambung Hal 9

KEPANIKAN keluarga korban muncul sejak adanya berbagai macam kabar di media bahwa ada penumpang pesawat yang bisa berkomunikasi dengan anggota keluarganya. Adalah Lita, famili salah satu penumpang bernama Astuti. “Saya mencoba telepon sampai 100 kali. Susah masuknya,” kata Lita. Namun, Kamis (29/9) malam, sempat ada yang mengangkatnya. “Suaranya halo-halo, terus putus,” jelas Lita sembari menangis. Menurut Lita, yang menjawab itu anak kecil. Ia menduga, dia adalah Tia Apriliani, anak pasangan Astuti dan Suriadi. Ketiganya menumpang pesawat Cassa itu. Setelah itu, Lita mencoba mengontak kembali, tapi tidak tersambung. Setelah itu kembali tersambung, namun tak ada yang menjawab.

Tidak putus asa, Lita mencoba menghubungi lagi, Jumat (30/9) pagi. “Ada suara perempuan, tapi lemah sekali,” kata Lita. Terakhir kali, ada seorang laki-laki yang menangkat. Ia memanggil-manggil nama seseorang agar bertahan karena pasti selamat. Hj Yulimar, kakak dari almarhumAstuti (52) mengaku masih bisa menghubungi adiknya Kamis (29/9) sekitar pukul 23.00 WIB. “Waktu dihubungi, terdengar suara anak-anak, perempuan dewasa dan lakilaki. Suara mereka saya dengar sangat pelan dan putus-putus. Pertama yang angkat telpon anak-anak, terus saya dengar suara perempuan dan laki-laki, saya yakin adik saya dan keluarganya masih hidup,” ungkapnya. ! Bersambung Hal 9

Ani Sempat Keluar ! Lagi Balikpapan Dilanda Kebakaran BALIKPAPAN, TRIBUN Si jago merah kembali beraksi di kawasan Karang Jati, Balikpapan Utara, Sabtu (1/10) sekitar pukul 02.10 dini hari. Kali ini, Toko Frendy di Jl Ahmad Yani RT 25 nyaris ludes dilalap api. Bahkan anak pemilik toko, Winriani yang biasa disapa Ani atau Meymey ditemukan tewas dalam

keadaan mengenaskan. Seluruh tubuh wanita berusia 38 tahun ini hangus terpanggang api. Jenazah Ani dibawa ke RSU Kanujoso Djatiwibowo untuk divisum. Di tempat kejadian, beruntung ibu Ani yang bernama Oey Yuliani Tirta berhasil diselamatkan dan dibawa ke rumah anaknya yang lain. “Pas kejadian

mereka cuma berdua di rumah. Ani sama mamanya. Suaminya Ani sedang tugas ke Penajam. Kalau mamanya tidur di lantai bawah, jadi cepat lari keluar. Sedangkan Ani tidur di lantai atas,” ungkap tetangga belakang rumah korban. Saat kejadian, ia ! Bersambung Hal 8

Saya Sangat Kehilangan... TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN

Petugas pemadam tengah berusaha memadamkan api yang membakar dua ruko yang berada di Jl Ahmad Yani, Karang Jati Balikpapan, Sabtu (1/10) dini hari.

SETIBANYA di RSU dr Kanujoso Djatiwibowo, jenazah Ani alias Meymey yang dibungkus kantong jenazah diletakkan di kamar tindakan ruang mortuary. Dari dalamnya keluar aroma daging terbakar yang menusuk hidung. Saat dibuka, tampak seluruh tubuh Ani

berwarna kehitaman. Beberapa bagian tubuh seperti lengan dan perut, kulitnya seperti terkelupas. Sementara daster yang dikenakan tampak hangus melekat dengan kulit almarhumah. ! Bersambung Hal 8

HO

Orangutan korban pembantaian.

Ada Kuburan Orangutan SAMARINDA, TRIBUN Fakta dan kebenaran terkait kejadian pembantaian puluhan orangutan di areal salah satu konsesi perusahaan kelapa sawit di Desa Puan Cepak, Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara pada 2008-2010 silam mulai terkuak. Salah satu karyawan

perusahaan perkebunan sawit yang diduga menyaimbarakan pembantaian orangutan (pongo pygmaeus) tersebut bernama Yadi buka mulut. Dia memastikan bahwa kejadian pembantaian puluhan orangutan sebagaimana yang diberitakan Tribun, adalah benar. ! Bersambung Hal 8


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.